DINAMIKA ROH KUDUS DALAM IBADAH PENTAKOSTA Eka Budhi Santosa1 Abstraksi Kehidupan peribadahan gereja-gereja aliran pentakosta memiliki ciri khas yang berbeda secara substantif, meskipun tata liturgis yang umum memiliki banyak kesamaan dengan gereja protestan lainnya. Hal ini terkait erat dengan banyak faktor penunjang, baik konsepsi-konsepsi teologi maupun kehidupan religi dari jemaat pentakosta yang memiliki keyakinan kuat pada imanensi kuasa Roh Kudus.Secara umum ibadah yang diliputi dinamika Roh Kudus tersebut meliputi pujian penyembahan, doa-doa, penyampaian Firman Tuhan, altar call, dan manifestasi pelayanan kuasa dalam setiap ibadah-ibadah berciri pentakostal. Hal-hal ini terkait dengan kehidupan eksistensial manusia terhadap Tuhan yang adalah Roh menjadi faktor penting, baik oleh pendeta atau gembala sidang sebagai penanggung jawab, maupun oleh pelayan mimbar dan jemaat sebagai peserta.
Holy Spirit’s Dynamics in Pentacostalism Service Abstract Substantailly, the service in pentacostal churches has some different traits with Protestant, although several others are the same. Some supporting factors are related to this, either theological concepts or religious life of pentacostal people which have firm believing to the power of The Holy Spirit. Usually, the service with Holy Spirit’s dynamics comprises praise and worship, prayers, sermon, the altar call, and manifestation of power ministry in every service which is characterized with pentacostalism. These are related to the factor of how important the existential human living to God, The Spirit, either by the pastor, as the one in charge, or ministers and congregation. Keywords: pentacostal, pentakosta, power, kuasa, ministry, pelayanan, service, ibadah, the Holy Spirit, Roh Kudus
dan
PENDAHULUAN
perkembangannya
sebagai
yang
paling spektakuler terjadi pada abad ini2.
Jan S Aritonang menyebut aliran Pentakosta sebagai salah satu diantara
William
Menzies
bahkan
menyebut
berbagai aliran gereja yang keberadaan
jumlah pengikut gerakan pentakosta saat
1
Sekolah Tinggi Teologi El Shadday Surakarta (
[email protected]).
2
Jan S Aritonang, Berbagai Aliran Di Dalam Dan Di Sekitar Gereja, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996), hlm.166
160
ini lebih besar dari semua peserta gerakan
menghormati
reformasi dan hanya bisa dikalahkan
menelungkupkan
jumlahnya oleh Gereja Roma Katholik di
penghormatan. Maka orang yg beribadah
dalam lingkungan masyarakat gereja
berarti memberi penghormatan kepada
3
dewa/dewi)
juga
diri
sebagai
Kristen . Fenomena ini menjadi perhatian
obyek
dan pokok perdebatan yang cukup seru
menerima apapun persembahan yang
dikalangan akademisi maupun praktisi
dibawa kepada-Nya. Meskipun pada era
pastoral. Oleh karena itu, pada tulisan ini
gereja mula-mula, kata ini diwaspadai
penulis akan mengupas sedikit tentang
karena terkait dengan peribadatan kafir
fenomena ini, khususnya dalam hal
yg menyembah melalui obyek terlihat.4
peribadahan yang dinamis, spontan dan
yang
disembah
Sedangkan
sering disertai dengan pelayanan kuasa.
kata
dan
layak
latrei,alatreia,
menekankan bahwa seluruh kehidupan orang percaya harus menjadi ibadah
PENGERTIAN IBADAH
pelayanan (Rm 12:1). Aktifitas doa orang
Kata “Ibadah” berasal dari kata Ibrani
percaya juga menyatakan jenis ibadah ini
hd'bo[abodah (ebed=hamba), yang artinya perbuatan
untuk
menyatakan
(Kis. 13:2; Rm 1:10). Pemberian (Rm
bakti
15:27;
kepada Tuhan.Sehingga kata “IBADAH”
Flp. 3:3). Kata ini lebih sering dipakai
pelayanan kepada Tuhan. Injil Yohanes
dalam
pasal 4 ayat 24, memberi penegasan sifat
penyembahan
menurut
James
dan
yang
seperti
F
White
dalam
bukunya
menuliskan pendapat Profesor Paul W.
kebenaran. Kata “menyembah” adalah
proskune,w(proskuneo),
kelihatan
dinyatakan dalam pelayanan.
barangsiapa menyembah Dia, hendaklah roh
yg
masa kini, karenanya ibadah kita harus
yang Roh adanya, oleh karena itu
dalam
Kristen,
Proskuneo. Kristu tidak kelihatan pada
Yesus adalah berkaitan dengan sifat Allah
menyembahNya
menggmbarkanibadah
karena sifat kata ini tidak menuntut obyek
peribadahan Kristen yang berbeda dengan ibadah
Pelayanan
merupakan ibadah-pelayanan (Rm 16:16;
manusia kepada Allah, yakni dengan
Penekanan
9:12).
pemberitaan Injil secara umum juga
terkait sangat erat dengan suatu kegiatan
Yahudi.
2Kor
Hoon tetang ibadah Kristen sebagai
berarti
penyataan diri Allah sendiri dalam Yesus
mencium (seperti mencium bumi utk
Kristus dan tanggapan manusia terhadap-
3
William W & Robert P. Menzies, Roh Kudus dan Kuasa, (Batam: Gospel Press, 2005), hlm. 13
4
Charles C Rurie, Teologi Dasar 2 (Yogyakarta: ANDI, 2008), hlm. 233
161
Nya.5 Sehingga bila kita tarik definisi
tentang Hakekat dan tindakan Allah,
tersebut
sebagaiamana
dalam
pemahaman
Ibadah
diringkaskan
atau
pentakosta, maka tanggapan manusia
disimpulkan dalam dogma-dogma utama
terhadap penyataan diri Allah dalam
tentang Trinitas dan Inkarnasi.6Sehingga
Yesus Kristus tersebut dipahami dalam
konsep
hermeneutik
gerakan
sebagai sebuah penyembahan di hadapan
pentakosta. Inilah yang membedakan
Tuhan memiliki makna misteri. Lamar
antara ibadah pentakosta dengan ibadah
Boscman
mengatakan
bahwa
Kristen protestan lain maupun dalam
penyembahan
bersifat
bukan
ibadah gereja Katholik.
mekanis jasmaniah, sistematis, metodis
dan
budaya
ibadah
Kristen
merupakan
rohani,
atau terformat. Baginya penyembahan
Perbedaan tersebut terutama dalam mimbar,
lebih bersifat apa adanya, tanpa rekayasa,
keterlibatan jemaat dalam ibadah, tujuan
tidak rumit dan natural. Oleh karena itu
dan fokus ibadah, intensitas ibadah,
penyembahan adalah sebuah hubungan.7
hal
sikap
para
pelayan
suasana ibadah dan sering juga dalam hal
Charles
C
Ryrie
mengemukakan
lamanya ibadah berlangsung. Namun
ibadah dalam gereja terdiri dari kebaktian
yang paling penting dari perbedaan-
perorangan, bersama, secara berkelompok
perbedaan tersebut adalah kenyataan
dab seorang diri kepada Tuhan yang
bahwa
Kudus
dinyatakan dengan penghormatan serta
sebagaimana terdapat dalam 1 Korintus
penaklukan diri kepada Allah8. Sejalan
pasal 12 & 14, dalam ibadah Pentakosta
dengan hal tersebut ibadah pentakosta
memiliki penekanan lebih kuat dibanding
mengikuti bentuk pola ibadah jemaat
dengan ibadah gereja-gereja protestan
Perjanjian Baru. Ibadaha gereja yang
lainnya.
pentakostamemiliki kerinduan menikmati
karunia-karunia
Roh
dan
kembali berkat dan suasana ibadah
jenisnya adalah tanggapan dari ciptaan
Perjanjian Baru, di mana nama Yesus
kepada yang abadi. Sehingga ibadah
Kristus ditinggikan, dan kuasa Allah
diekspresikan
nyata
Ibadahdalam
semua
sebagai
derajat
suatu
emosi
Kristen
keberadaannya dikoordinasikan
khas
oleh
yang melalui
Roh
Kudus
dengan karunia-karunia-Nya.
keagamaan yang khas. Oleh karenanya ibadah
melalui tindakan
karena selalu
6
James F. White, Pengantar Ibadah Kristen, (Jakarta, BPK Gunung Mulia, 2011), hlm. 9 7 Lamar Boscman, Exploring The mysteries of Worship, (Yogyakarta, ANDI, 2009), hlm. xiv 8 Charles C Ryrie, Teologi Dasar 2 (Yogyakarta, ANDI, 2008), hlm. 234
kepercayaan
5
James F. White, Pengantar Ibadah Kristen, (Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011), hlm. 7
162
terlibat, termasuk gembala dan para
PERAN GEMBALA SIDANG DALAM IBADAH Dalam
suatu
ibadah
pemimpin yang lain. Ada pimpinan
pentakostal,
jemaat yang ngomong-ngomong atau
pendeta atau gembala sidang memiliki
berjalan-jalan mengurusi sesuatu,
tanggungjawab sebagai pemimpin ibadah
seharusnya sudah diurus sebelum ibadah
agar
mulai
ibadah
berjalan
sebagaimana
atau
ketika
pujian
yang
dan
dikehendaki oleh Tuhan dan Roh Kudus
penyembahan dilakukan. Tidak kalah
bisa beroperasi dengan bebas. Gembala
buruk bila sang pengkhotbah juga datang
sidanglah yang ditetapkan Tuhan untuk
terlambat, bahkan tepat sesaat sebelum
memimpin sidang jemaat, walaupun ada
menyampaikan khotbahnya. Hingga si
pejabat-pejabat lain yang juga diangkat
pengkhotbah tidak turut dalam pemujian
oleh Tuhan untuk membantu gembala
dan penyembahan dalam ibadah itu. Hal
dalam
orang-orang
seperti ini sulit dipahami, sebab Tuhan
kudus untuk melakukan pelayanan (Ef. 4:
bertakhta di atas puji-pujian umat-Nya
11-12). Untuk itu gembala sidang akan
(Maz 22:4). Artinya bagian pujian dan
menunjuk
bisa
penyembahan itu adalah sangat penting,
dilibatkan dalam suatu ibadah,seperti
karena akan menyatakan hadirat Tuhan
pemimpin
pujian,
dalam ibadah yang indah oleh Roh
penyanyi
(singers),
memperlengkapi
orang-orang
pengkhotbah.
pemain
musik,
dancer,
Namun
gembala
yang
pada
Kudus.
dasarnya
Oleh karena itu, seharusnya tidak ada
yang
yang meremehkan bagian permulaan
atas
ibadah ketika umat Tuhan memuji dan
sidanglah
bertanggungjawab
dan
sepenuhnya
pelaksanaan ibadah itu. Karena
tanggung
menyembah jawab
tersebut
Tuhan
sebelum
mendengarkan Firman Tuhan tersebut.
seringkali membuat banyak gembala
Berdasarkan
sidang tidak turut berpartisipaasi aktif
pengamatan, pujian dan penyembahan
dalam
dalam
setiap
bagian
ibadah.Terkadang
dari
mereka
suatu bersikap
pengalaman
suatu
menentukan
ibadah suasana
dan
akan
sangat
ibadah
ketika
seperti seorang pelatih sepakbola yang
Firman Tuhan diberitakan. Pemujian dan
mengamati
penyembahan yang diurapi Roh Kudus
para
pemain
dari
luar
lapangan. Hal sedemikian hendaknya
akan
tidak
kondusif
terjadi
pentakostal,
dalam
melainkan
ibadah
yang
semua
harus 163
menghasilkan untuk
suasana
pemberitaan
yang Firman
Tuhan. Bagian ini menjadi pembeda yang
agar
nyata dalam peribadahan non pentakostal.
diberkati dan dibangun imannya.
Karena
begitu
pentingnya
orang
pulang
dengan
merasa
peran KETERATURAN DAN KESOPANAN DALAM DINAMIKA IBADAH
gembala sidang dalam segala aspek kehidupan gereja, maka Kitab Kisah Para
Paulus berkata dalam surat Korintus:
Rasul memberi teladan syarat pokok dalam
memilih
seorang
“Karena
pemimpin
karunia untuk bernubuat dan janganlah
antaramu, yang terkenal baik, dan yang
melarang orang yang berkata-kata dengan
penuh Roh dan hikmat, supaya kami
bahasa roh. Tetapi segala sesuatu harus
mengangkat mereka untuk tugas itu...”
berlangsung dengan sopan dan teratur” (1
(Kis. 6:3). Dengan demikian agar seorang
Kor. 14:39-40).
pemimpin dapat memimpin suatu ibadah
Tidak jarang ibadah yang pentakostal
yang pentakostal, maka gembala atau
dilihat orang sebagai ibadah yang tidak
pimpinan jemaat haruslah orang yang
teratur
penuh dengan Roh Kudus. Seorang
Kudus
tidak
Tuhan
sopan dan teratur. Dalam hal ini pendeta atau gembalalah yang bertanggungjawab
suatu ibadah.
atas pelaksanaan suatu ibadah. Untuk itu
Pendeta sedemikian akan gugup dan harus
berbuat
apa
hendaknyalah
dan
tujuan,
bernubuat, berbahasa Roh dan kecakapan
pelaksanaan
dan
komponen
ibadah. Kalaupun semua harus turut aktif
lainnya. Mudah dipahami bahwa pendeta
berpartisipasi dalam ibadah dengan “tiap-
sedemikian akan merasa takut kalau-
tiap orang mempersembahkan sesuatu:
kalau ibadah tak terkendalikan, sehingga berkat
pendeta
pasal ini kita dapat membaca perihal
bekerja dalam ibadah dan orang mulai
mendatangkan
seorang
memahami betul 1 Korintus 14. Dalam
bagaimana bilamana Roh Kudus sedang
tidak
Firman
namun semuanya harus dilakukan secara
meresponi hadirat Roh Kudus dalam
tahu
kacau.
karunia Roh Kudus menjadi kenyataan,
akan
mungkin dapat mengetahui bagaimana
tidak
atau
mengajarkan agar dalam ibadah karunia-
pendeta yang tidak atau belum menerima Roh
saudara-saudaraku,
usahakanlah dirimu untuk memperoleh
gerejani. “...pilihlah tujuh orang dari
kepenuhan
itu,
yang
bahkan
seorang
mazmur,
yang
lain
pengajaran, atau penyataan Allah, atau
sebaliknya membuat orang takut dan
karunia bahasa Roh, atau karunia untuk
merasa tegang. Adalah kewajiban pendeta
menafsirkan bahasa Roh…” (1Kor. 14:
serta pemimpin untuk memperhatikan
26). 164
Namun,
dikatakan
lebih
Keteraturan
lanjut,“segala sesuatu harus berlangsung
yang
bagaimana
dengan sopan dan teratur” (1Kor. 14: 40).
dikatakan Paulus ? Jika ada yang berkata-
Keadaan ‘sopan dan teratur” dalam
kata dalam bahasa Roh, biarlah dua atau
suasana Roh Kudus yang sedang berkarya
sebanyak-banyaknya tiga orang secara
dalam
adalah
bergantian. Itupun hanya dilakukan kalau
tanggungjawab gembala sidang. “Sebab
ada yang menerima karunia menafsirkan
Allah tidak menghendaki kekacauan,
bahasa Roh itu dalam ibadah tersebut (ay.
tetapi damai sejahtera” (ay. 33). Ayat 23
27-28).Nabi-nabi yang bernubuat juga
mengatakan
terjadi
dibatasi hanya dua atau tiga orang saja
kekacauan, maka orang akan berkata
dalam satu ibadah. Kalau ada nabi lain
bahwa yang beribadah itu gila. Kita
yang hadir, dia boleh menanggapi nubuat
menginginkan
yang telah disampaikan (ay. 29-33).
suatu
ibadah
bahwa
apabila
karunia-karunia
Roh
Kudus beroperasi dalam ibadah, ada yang
KOMPONEN IBADAH PENTAKOSTAL YANG DINAMIS
bernubuat, ada yang berbahasa Roh dan ada yang menafsirkannya, ada yang
Charles Ryrie mengemukakan bahwa
menyanyi dan bermazmur serta terjadi
komponen ibadah pada umumnya adalah
sorak dan tepuk tangan (Ef. 5:19), namun
penyampaian Firman Tuhan, doa, memuji
semuanya harus teratur serta tidak kacau. Gembala
sidang
sepenuhnya
atas
Tuhan
bertanggungjawab berlangsungnya
komponen
peribadahan
pentakostal.
Hanya saja pada detail beberapa bagian
menguasai situasi dan mengendalikannya, terjadi hal-hal
pemberian
Hal ini tidak jauh berbeda dengan
kesopanan. Gembala sidang hendaknya
tidak
nyayian,
persembahan dan terakhir persekutuan9.
semuanya itu dalam keteraturan dan
sehingga
dengan
memang ibadah pentakostal memiliki
yang
ciri-ciri khusus, seperti altar call dan
menimbulkan syak dalam hati orang.
manifestasi pelayanan kuasa Roh Kudus.
Dalam 1 Kor. 14 : 24-25 dikatakan bahwa 1. Pujian dan Penyembahan
dalam ibadah, hendaknyalah orang yang percaya dan yang tidak percaya yang
Tuhan Yesus memberikan contoh
kebetulan hadir sama-sama diberkati,
menyanyikan pujian ketika beribadah
sehingga yang tidak percaya itu akan
seperti yang dikemukakan oleh Matius:
sujud di hadapan Tuhan. Untuk itu
“Sesudah menyanyikan nyanyian pujian,
diperlukan keteraturan dalam ibadah.
pergilah Yesus dan murid-murid-Nya ke 9
165
Ibid., hlm. 235-236
Bukit Zaitun” (Mat 26:30 ). Kata u`mne,w
Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh, 19 dan berkatakatalah seorang kepada yang lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi Tuhan dengan segenap hati. (Ef. 5:18-19)
“humneo” dalam ayat di atas berarti to sing the praise of, to sing a hymn (singing of paschal hymns (lagu paskah) these were Psalms 113 - 118 and 136, which the Jews called the "great Hallel“). Dengan
demikian,
pujian
dan Bahkan pujian dan penyembahan juga
penyembahan adalah sesuatu yang sangat
akan terus dilakukan di dalam surga.
jamak dilakukan pada masa Tuhan Yesus
Dan aku mendengar semua makhluk yang di sorga dan yang di bumi dan yang di bawah bumi dan yang di laut dan semua yang ada di dalamnya, berkata: "Bagi Dia yang duduk di atas takhta dan bagi Anak Domba, adalah puji-pujian dan hormat dan kemuliaan dan kuasa sampai selamalamanya!"Dan keempat makhluk itu berkata: "Amin". Dan tua-tua itu jatuh tersungkur dan menyembah. (Wah. 5:13-14)
masih ada di dunia sebagai inkarnasi Allah. Pujian
dan
penyembahan
dalam
ibadah pentakostal memegang peranan yang sangat strategis. Hal ini terkait dengan
pentingnya
penyembahan
arti
dalam
pujian
ibadah
dan
Kristen.
Alkitab menunjuk bahwa Allah bertakhta di atas pujian umat-Nya. “Padahal Engkaulah
Yang
Kudus
Oleh karena itu siapapun yang sedang
yang
bertugas
bersemayam di atas puji-pujian orang Israel”
(Maz.
22:4).
Ayat
penyembahan
betapa dalam
pujian ibadah
pujian
dan
penyembahan dalam suatu ibadah Kristen
tersebut
bertanggungjawab
menjadi ayat penting agar umat Kristen menyadari
memimpin
atas
ibadah
itu
sepenuhnya. Dia harus bijaksana dan
dan
penuh hikmat, sehingga dalam pimpinan
Kristen
Roh
sangat penting dan harus dilakukan
Kudus
terdapat
situasi
yang
kondusif, berimbang, beragam dan semua
dengan penuh hormat dan kesungguhan.
hadirin turut berpartisipasi, sesuai dengan
Hal ini juga disarankan oleh Paulus :
ibadah dalam Perjanjian Baru. Sikap
Hendaklah perkataan Kristus diam dengan segala kekayaannya di antara kamu, sehingga kamu dengan segala hikmat mengajar dan menegur seorang akan yang lain dan sambil menyanyikan mazmur, dan pujipujian dan nyanyian rohani, kamu mengucap syukur kepada Allah di dalam hatimu. (Kol. 3:16 )
pemimpin ibadah sangat mempengaruhi suasana suatu ibadah. Apabila pemimpin mengizinkan suasana yang lemah dan tak bersemangat sejak awal ibadah, maka suasana
yang
demikian
jugalah
selanjutnya yang akan terjadi. Sebaliknya 166
tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi!Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling! Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang!Biarlah segala yang bernafas memuji TUHAN! Haleluya! (Maz.150:1-6)
apabila pemimpin memulainya dengan semangat dan sukacita dalam Roh, maka jemaat
akan
tertantang
juga
untuk
bersemangat dan bersukacita, sehingga suasana ibadah yang penuh semangat dalam Roh akan terjadi. Spontanitas adalah salah satu ciri paling
menonjol
penyembahan
dalam
di
pujian
ibadah
Paulus pun mengatakan dalam kitab
dan
Efesus, “Berkata-kata seorang kepada
pentakosta.
yang lain dalam mazmur, kidung puji-
Sorakan, tarian, sukacita yang meluap, tetapi
kadang
juga
diikuti
pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi
dengan
dan bersoraklah bagi Tuhan dengan
tangisan haru, dan lain sebagainya. Teriakan-teriakan
spontan
segenap hati”(Ef. 5:19).
merupakan
Orang percaya adalah orang yang
bagian vital dalam ibadah di gereja-gereja aliran
pentakosta-kharismatik.
bersukacita dan merasa damai sejahtera
Sesuai
dalam
dengan akar ibadah kaum Quaker, James White
menulis
bukanlah
bahwa
berarti
Spontanitas
berarti
manfaat
seluruh
itu
tetapi soal kebenaran, damai sejahtera dan sukacita oleh Roh Kudus”(Rom.
yang
14:17). Tuhan sendiri bersemayam atau
berkumpul.10
bertakhta atau duduk di atas puji-pujian
Sebagaimana umat Israel menyanyi
umat-Nya. Apabila umat-Nya menyanyi
dan memuji Tuhan dengan memainkan
memuji Tuhan dan menyembah-Nya
alat-alat musik dan menari serta bertepuk-
dengan segenap hati, maka Tuhan akan
tepuk tangan dalam perkumpulan ibadah,
hadir di dalam ibadah itu. Apabila Tuhan
begitulah juga dilakukan oleh gereja
hadir, maka berkat dan kuasa-Nya akan
dalam ibadah.
menjadi kenyataan.
Haleluya! Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat!Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya, pujilah Dia sesuai dengan kebesaranNya yang hebat! Pujilah Dia dengan 10
hal
bukanlah soal makanan dan minuman,
menggunakan
jemaat
dan
kepada Tuhan. “Sebab Kerajaan Allah
teraturan.
karunia-karunia orang yang berbeda-beda demi
Kudus
diekspresikan dalam nyanyian pujian
spontanitas
ketidak
Roh
Karena kepada
itu,
Tuhan
menyanyikan dan
pujian
menyembah-Nya
dalam roh dan kebenaran merupakan bagian yang integral dari ibadah, yang tidak dapat disepelekan atau diremehkan.
White, Ibid., hlm. 27
167
Setiap orang dalam ibadah harus diajak
Oleh karena itu, adalah sangat penting
dan dimotivasi agar turut menyanyikan
bagi
pujian kepada Tuhan dan menyembah-
memperhatikan agar para penyanyi dan
Nya dengan kesungguhan hati, agar
pemusik dalam ibadah adalah orang-
setiap orang dapat merasakan hadirat
orang yang penuh dengan Roh Kudus dan
Tuhan dan diberkati. Memang ada tempat
yang hidupnya berkenan kepada Tuhan.
bagi penyanyi solo dan instrumentalia
Jangan hanya menitikberatkan kepada
dalam ibadah, namun nyanyian bersama
keindahan suara, ketrampilan memainkan
oleh seluruh jemaat adalah jauh lebih
alat musik dan penampilan seseorang.
utama dan penting.
Tanpa urapan Roh Kudus, bagaimanapun
seorang
gembala
untuk
Dalam Efesus 5: 18-19 memerintakan
pintarnya pemusik dan indahnya suara
gereja agar “kamu penuh dengan Roh dan
penyanyi, suasana ibadah akan terasa
berkata-kata seorang kepada yang lain
hambar dan kering.
dalam mazmur, kidung puji-pujian dan
Tuhan Yesus memberikan pengajaran
nyanyian rohani…” Ungkapan “nyanyian
yang kuat dalam hal penyembahan ini: Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembahpenyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembahpenyembah demikian.Allah itu Roh dan barangsiapa menyembah Dia, harus menyembah-Nya dalam roh dan kebenaran." (Yoh. 4:23-24)
rohani” di sini tampaknya berbicara tentang nyanyian yang diberikan dan diilhami
Roh
Kudus
sebagaimana
dikatakan oleh Paulus dalam 1 Kor. 14: 15 “…aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku”. Ada saatnya kita menyanyi dengan akal
Maksud
menyembah
“dalam
budi kita, yaitu menyanyikan pujian yang
menurut Charles Ryrie adalah:
roh”
ditulis dan dikarang manusia, namun ada
a. Ibadah dapat (harus) dilakukan
saatnya Roh Tuhan mengilhami kita dan
dimana dan kapan saja, karena roh
memberikan nyanyian dari pada-Nya.
tidak dibatasi ruang dan waktu tertentu.
Para pemusik dan penyanyi yang diurapi Roh Kudus dapat menciptakan
b. Ibadah berasal dari roh manusia
alunan musik dan pujian yang indah yang
(Ibr. 4:12), sehingga bukan sebagai
membawa orang hanyut dalam arus kuasa
upacara seremonial gereja secara
Roh Kudus, dalam suasana ibadah yang
lahiriah saja.
pentakostal. 168
c. Ibadah
yg
pengalaman
benar
kuasa adalah suatu kehidupan doa yang
merupakan
seseorang
kuat. Doa ini pula yang akan memberikan
dengan
atmosfir
Allah, menghormati Allah dengan roh
kita
karena
menyatakan
Allah
diri-Nya
rohani
yang
kudus
dalam
13
ibadah-ibadah yang diadakan .
telah melalui
Rasul Paulus sangat sadar akan
Kristus pada segala waktu dan
pentingnya doa dalam kehidupan pribadi
tempat.
dalam
maupun dalam ibadah. Kepada jemaat di
kebenaran” berarti sifat dari ibadah
Efesus dia berkata; “...Berdoalah setiap
tersebut harus murni dan tidak
waktu di dalam Roh dan berjaga-jagalah
berpura-pura, tulus dan tidak palsu
di dalam doamu itu dengan permohonan
(Yes 1:10-17; Mal 1:7-14; Mat
yang tak putus-putusnya untuk segala
15:8,9).
orang
Sedangkan
“Di
Karenanya
dibutuhkan
Kudus”
(Ef.
6:18).
pengetahuan akan Firman Allah
konteksperibadahankembali
secara benar, yang progresif yang
berkata
berdampak
sebagai berikut:
pada
meningkatnya
disembah.11 Penyembahan itu sendiri tidak boleh hanya dalam ibadah. Karena ibadah membutuhkan konsistensi dan integritas diri. Lamar Boschman berkata: “Worship is to be continual. It is not to start and stop as songs do, but it is a constant that
results
in
jemaat
Paulus di
Korintus
Karena itu siapa yang berkata-kata dengan bahasa Roh, ia harus berdoa, supaya kepadanya diberikan juga karunia untuk menafsirkannya. Sebab jika aku berdoa dengan bahasa Roh, maka rohkulah yang berdoa, tetapi akal budiku tidak turut berdoa. Jadi, apakah yang harus kubuat? Aku akan berdoa dengan rohku, tetapi aku akan berdoa juga dengan akal budiku; aku akan menyanyi dan memuji dengan rohku, tetapi aku akan menyanyi dan memuji juga dengan akal budiku (1 Kor. 14: 13-15).
penghormatan kepada Allah yang
attitude
kepada
Dalam
interactive
communion with our heavenly Father.”12
Ayat tersebut di atas memberi petunjuk
2. Dinamika Roh Kudus dalam Doa
bahwa terdapat doa dengan akal budi,
Dalam gereja-gereja pentakosta-
yaitu dengan bahasa yang kita ketahui,
kharismatik doa merupakan unsur yang
namun ada juga doa dengan bahasa Roh,
sangat ditekankan. David Yonggie Cho
yaitu yang diberikan dan diilhami oleh
mengatakan bahwa sumber pelayanan
Roh Kudus. Kedua jenis doa itu dapat 11 Charles C Ryrie, Teologi Dasar 2, Ibid, hlm. 234 12 Lamar Boschman, A Heart of Worship, (Florida, USA: Creation House, 1995), p. 17
13
David Yonggie Cho, Doa: Kunci Ke arah Kebangunan Rohani, (Jakarta: YPI Immanuel, 1993), hlm. 31-32
169
dilakukan dalam ibadah. Meskipun doa
merendahkan diri dan rela mengakui dosa
dalam bahasa roh sampai saat ini menjadi
dan
perdebatan sengit dikalangan akademisi
mengampuni dosa kita dan kita menjadi
Injili, tetapi gereja-gereja pentakosta-
orang yang benar. “Jika kita mengaku
kharismatik tetap menjadikan doa ini
dosa kita, maka Ia adalah setia dana adil,
sebagai
doa-
sehingga Ia akan mengampuni segala
doanya. Bahkan kadang juga dalam
dosa kita dan menyucikan hati kita dari
ibadah-ibadahnya.
segala kejahatan” (1 Yoh. 1: 9).
bagian
penting dalam
kesalahan
kita
agarTuhan
Keterbukaan akan bimbingan dan
Dengan doa yang diurapi Roh Kudus
bimbingan Roh Kudus memampukan
yang dinaikkan oleh umat Tuhan, banyak
umat Kristen berdoa dengan jujur dan
orang telah ditolong oleh Tuhan secara
mengucap
mencari
ajaib. Sejak awal gerakan pentakosta
pertolongan Allah . Umat pentakosta
modern, umat pentakosta dengan setia
adalah orang yang berdoa dengan ilham
memberitakan
Roh, baik dalam bentuk pengakuan dosa,
Juruselamat dan juga Tabib yang Agung.
permohonan, ucapan syukur, syafaat,
Betapa banyaknya orang yang sudah
pujian dan penyembahan dan doa-doa itu
disembuhkan dari beragam penyakit dan
merupakan suatu daya tarik, karena “doa
dilepaskan dari berbagai gangguan roh
orang yang benar, bila dengan yakin
jahat melalui doa. Dalam ibadah banyak
didoakan, sangat besar kuasanya” (Yak.
orang yang ditolong Tuhan karena doa-
5: 16).
doa yang dipanjatkan bagi mereka itu.
syukur
ketika
14
bahwa
Yesus
adalah
Yakub mendorong
Dengan doa orang yang benar, maka
umat Tuhan agar berdoa apabila ada
kuasa Tuhan akan nyata dalam ibadah
kebutuhan,
dan orang akan diberkati.
Karena
itulah
masalah,
kerinduan
hati, yang
Kata "glosso-lalia" berasal dari dua
digerakkan oleh dorongan Roh Kudus
kata Yunani, yaitu: "glossa", artinya:
dalam batin. Namun
harus disadari
lidah atau bahasa, dan "lalein", artinya
bahwa yang besar kuasanya adalah doa
berkata atau berbicara. Menurut istilah
orang yang benar. Kita semua orang
kata itu menunjukkan salah satu karunia
berdosa yang dibenarkan Tuhan dan kita
(charisma) Roh Kudus. Istilah itu sendiri
belum sempurna. Karena itu kita harus
tidak diketemukan dalam Alkitab, tetapi
ataupun
berbagai
doa
lain
gejala yang dimaksudkan berulang kali 14
French L Arrington, dit. Thomas Bimo A, Doktrin Kristen, Suatu Perspektif Pentakosta, (Tennessee, USA: Pathway Press, 1992), hlm.180
170
dibicarakan (Kis 10:46; 11:15; 19:6; 1Kor
(Carismata).
Oleh
12:10; 14:1, 5, 6, 18; 13:1; 2Kor 12:4).
menurutnya,
bahasa
karena roh
tidak
itu, bisa
Bahasa ini muncul untuk pertamakali
dimutlakkan harus dimiliki oleh orang-
dalam kitab tulisan Lukas di Kisah Para
orang yang telah dibaptis dengan Roh
Rasul 2:4, dalam istilah sebagai “berkata-
Kudus. Karena karunia-karunia rohani
kata dengan bahasa lain”. Kemudian
diberikan oleh Roh Kudus berlain-lainan
berturut-turut kata ini dipergunakan oleh
satu dengan lainnya dengan tujuan untuk
Lukas lagi dalam Kitabnya yang kedua
membangun jemaat atau orang-orang
sebanyak dua kali, yaitu di Kisah Rasul
percaya. Oleh karena itu dia katakan;
10:46 dan Kisah Rasul 19:6. Sedangkan
”Barangsiapa memutlakkan hal yang
Paulus menggunakan kata itu sebanyak
tidak mutlak, sebenarnya dia sedang
20 kali dalam suratnya di Korintus.
menjadikan sesuatu yang bukan standar
Bahasa
menjadi standar, maka dia akan merusak
roh
yang
sering
juga
persatuan gereja.”15
diterjemahkan sebagai bahasa lidah ini seringkali menjadi bahan perdebatan
Pontas J. Pardede tidak sependapat
yang cukup seru. Inti perdebatan itu
dengan Stephen Tong. Dikatakan oleh
berkisar antara apakah bahasa roh itu
P.J. Pardede, Ph.D bahwa Tong telah
hanya sebagai karunia rohani seperti yang
membenturkan pneumatologi Paulus dan
dikemukakan Paulus dalam suratnya di 1
Lukas,
Korintus 12:10 ataukah sebagai tanda
maksud penulisan yang berbeda. Lukas
awal baptisan Roh Kudus. Akan tetapi
menceritakan tentang apa yang sungguh-
Boeker lebih menyoroti baptisan Roh
sungguh terjadi dengan para murid di
Kudus sebagai satu paket anugerah
Yerusalem (Kisah 2:1-13), di Kaisarea
dengan keselamatan. Atau dengan kata
(Kisah 10:46), dan di Efesus (Kisah
lain menentang baptisan Roh Kudus
19:6).
sebagai second blessing.
narasi bahasa roh selalu merupakan tanda
dimana
Dimana
keduanya
pada
memiliki
masing-masing
bahwa
yang menyertai baptisan dalam Roh
bahasa roh adalah sebagai jenis karunia-
Kudus. Atau dengan kata lain Lukas
karunia rohani yang diberikan oleh Roh
sedang menceritakan fakta sejarah bahwa
Kudus untuk membangun gereja. Beliau
ketika Roh Kudus turun memenuhi
mengatakan
dasar
orang-orang percaya baik dari bangsa
pengajaran di 1 Korintus 12:28, 30
Israel mapun bukan, maka mereka segera
Stephen
Tong
hal
meyakini
itu
dengan
tentang bahasa roh sebagai “karisma”
15
Stephen Tong, Roh Kudus, doa dan kebangunan, (Malang, LRII, 1995), hal. 46
171
mengalami
manifestasi
fisik
bahasa yang baru bagi mereka” (Markus
berupa
16:17).
berkata-kata dengan bahasa roh dan 16
Tafsir Wycliffe
bernubuat.
vol 3 hal 210
Berbeda halnya dengan pneumatologi
menghubungkan frasa berbicara dengan
Paulus. Suratnya bagi jemaat di Korintus
bahasa-bahasa yang baru itu dengan
merupakan
penggembalaan
peristiwa-peristiwa dalam Kisah Para
permasalah-
Rasul. Tentu saja pembahasan akan
permasalahan kontemporer yang terjadi
dimulai dari peristiwa yang dicatat oleh
pada jaman itu. Sehingga Paulus tidak
Lukas dalam Kisah Para Rasul 2:1-12.
memberi kesan glosolalia sebagai tanda
Diceritakan disitu sedang berkumpul
awal baptisan Roh Kudus tetapi seolah
murid-murid
hanyalah sebagai bagian dari karunia roh.
nantikan
Dengan demikian tidak semua orang
diucapkan Yesus sesaat sebelum naik ke
percaya yang dipenuhi Roh Kudus harus
sorga. Jumlah murid yang berkumpul di
berkata-kata dalam bahasa roh. Akan
ruang atas itu sekitar 120 orang. Tiba-tiba
tetapi kalau kita melihat kehidupan
turunlah dari langit suatu bunyi seperti
Paulus sendiri, kita mendapati bahwa
tiupan angin keras dan kemudian mereka
diapun berkata-kata dalam bahsa roh,
semua dipenuhi dengan Roh Kudus.
bahkan dalam kuantitas yang sangat
Akibat langsung dari kejadian itu adalah
banyak.
mereka
sehubungan
pesan dengan
“…aku
berkata-kata
dengan
Yesus
janji
segera
yang
Bapa
menanti-
seperti
berkata-kata
yang
dengan
bahasa roh lebih dari pada kamu semua”
bahasa-bahasa lain seperti yang diberikan
(1 Kor 14:18).
Roh itu untuk mengatakannya (ayat 4).
Terlepas dari pneumatologi Lukas
Prinsip
ini
harus
dipegang
sebagai
dan Paulus, Injil Markus telah mencatat
pernyataan
sebagai
pandangan
pentakosta, dimana tanda awal yang ada
pemakaian bahasa roh ini pada orang
adalah berkata-kata dengan bahasa yang
percaya sebagai perlengkaan standart.
diberikan
“Tanda-tanda ini akan menyertai orang-
mengatakannya.
orang
akan
berpendapat bahwa itulah yang disebut
mengusir setan-setan demi nama-Ku,
sebagai bahsa roh yang sebenarnya,
mereka akan berbicara dalam bahasa-
karena langsung bisa dimengerti atau
peneguhan
yang
dari
percaya:
mereka
logis
Roh
dari
peristiwa
Kudus
untuk
Stephen
Tong
dipahami oleh pendengarnya. Mengenai hal ini akan kita bahas berikutnya. Tetapi
16
Pontas Pardede, Isu-isu Pentakosta, (Solo, INTHEOS, 2008), hlm.92
172
yang harus digaris bawahi adalah setelah
seluruh kota. Bahkan kira-kira lebih dari
mereka dipenuhi Roh Kudus, kemudian
tiga ribu orang berkumpul mengerumuni
mereka berkata-kata dengan bahasa roh.
rumah dimana mereka berkumpul itu.Hal
Rupanya kegaduhan itu telah menarik
ini bisa dimengerti apabila Roh yang
perhatian banyak orang yang saat itu
sama membuat “kejutan-kejutan” pada
sedang berada di Yerusalem hingga
masa sekarang seperti yang terjadi di
mereka banyak berkerumun melihat apa
Toronto, Pensacola dan lain sebagainya.
yang sedang terjadi. Banyak diantara
Manifestasi seperti tertawa, menangis,
mereka kemudian mengolok-olok para
terjatuh dan lain sebagainya mungkin bisa
murid sebagai orang yang mabuk. Akan
dijelaskan dari bentuk respon emosional
tetapi para murid tidak berhenti memuji-
seseorang
muji kebesaran Tuhan dan perbuatan-
supernatural” karena Roh Kudus di dalam
perbuatan ajaib yang dilakukan-Nya.
hatinya. Tentu saja hal ini masih bisa
Akibatnya semakin banyak yang datang
diperdebatkan
berkerumun karena kegaduhan itu. Kita
sebagai
semua pasti setuju bahwa mereka yang
Toronto Blessing, kebangunan rohani di
sedang dipenuhi Roh Kudus itu pasti
Brownsville maupun manifestasi fisik
berteriak-teriak
juga
lain yang saat ini masih sering kita lihat.
bersorak-sorak karena kegirangan besar
Tapi yang pasti ke-120 murid di peristiwa
yang mereka alami. Hal ini dijelaskan
pentakosta itu juga mengalami respon
oleh Stanley Horton sebagai berikut:
emosional
dan
mungkin
Roh Kudus yang menyebabkan mereka memuji Allah dalam bahasabahasa lain, pasti telah menunjukkan kebenaran-kebenaran yang sama itu kepada hati mereka sendiri, sehingga kesukaan dan emosi mereka itu timbul dari penghargaan baru terhadap Allah dan Kristus.17
terhadap
dasar
lagi
“pengalaman
kalau
pembenaran
hingga
digunakan peristiwa
menimbulkan
kegaduhan. Entah bentuk respon mereka bagaimana yang jelas mereka berteriakteriak sangat keras memuji-muji Tuhan. Akibat lain dari baptisan Roh Kudus ini dijelaskan dengan baik sekali oleh Stanley Horton sebagai pekerjaan Roh
Hal ini bisa kita pahami sebagai
yang menginsafkan dunia akan dosa
emosi yang meluap karena pengalaman
ketika Petrus berdiri dan mulai berkata-
baru
kata. Kita setuju kalau Petrus tidak
dengan
Allah.
Sehingga
tidak
mustahil mereka berteriak-teriak memuji
pernah
mempersiapkan
kotbahnya
Allah hingga menimbulkan kegaduhan
sebelumnya, karena peristiwa itu sendiri terjadi secara tiba-tiba. Jadi saat Petrus
17
Stanley Horton, Oknum Roh Kudus,(Malang, Gandum Mas, ), hal 138
173
bangkit dan mulai berkotbah, semata-
diberikan bagi orang percaya dari non
mata karena dorongan Roh dan sebagai
Yahudi. Sehingga saat mereka yang
respon spontan seorang Petrus yang
menyertai Petrus kerumah Kornelius di
dipenuhi oleh Roh Kudus untuk bersaksi.
Kaisarea itu melihat karunia Roh juga
Disinilah
orang
diberikan kepada bangsa lain, mereka
berpendapat bahwa Roh Kudus diberikan
menjadi tercengang. Narasi Lukas ini
kepada orang percaya dengan maksud
diteruskan dengan penjelasan akibat awal
untuk memperlengkapi dalam bersaksi
yang terlihat secara fisik dari baptisan
kepada dunia. Dan Roh Kudus segera
Roh Kudus itu adalah berkata-kata dalam
melengkapi fungsi-Nya sebagai yang
bahasa roh.
kemudian
beberapa
Demikian juga dengan penjelasan
menginsafkan dunia akan dosa (Yohanes
Lukas
16:8).
saat
menceritakan
perjalanan
Akan tetapi Stanley Horton tidak
Paulus di daerah Efesus. Dalam hal ini
melihat kotbah Petrus itu sebagai kotbah
pemisahan antara baptisan air dengan
tetapi sebagai nubuat. Karena kalimat
baptisan Roh Kudus diperjelas. Paulus
“mengangkat suara” dalam ayat 14 itu
berkata;
adalah kata kerja yang sama dengan ayat
pembaptisan orang yang telah bertobat
4
yang
dan ia berkata kepada orang banyak
diberikan oleh Roh Kudus kepada mereka
bahwa mereka harus percaya kepada Dia
untuk
yang datang kemudian daripadanya, yaitu
tentang
bahasa-bahasa
diucapkan.
Jadi
lain
Petrus
telah
“Baptisan
Yohanes
adalah
Yesus” ( Kisah 19:4 ).
mempraktekan karunia nubuat seperti yang dicatat oleh Paulus dalam 1
Trougott GR Boeker menyangkali hal
Korintus 12:10; 14:3. Baru setelah itu di
itu sebagai pengalaman yang menjadi
ayat
kepada
satu. Seseorang dinyatakan lahir baru
pendengarnya untuk bertobat dan dibaptis
apabila seseorang itu dibaptis dengan roh
dalam Tuhan Yesus sehingga mereka
kudus. Mengenai hal ini sudah kita bahas
akan diselamatkan dari angkatan yang
dalam tanggapan kritis isi buku “Baptisan
jahat ini.
Dalam Roh Kudus dan Second Blessing”
40
Petrus
menasehati
dengan
dimuka. Dengan pernyataan Paulus itu
baptisan Roh Kudus yang kemudian
akan membuat kita semakin jelas bahwa
diikuti oleh bahasa roh adalah di Kisah
pertobatan tidak identik dengan baptisan
Para Rasul 10:44-46. Inilah karunia Roh
Roh Kudus.
Peristiwa
lain
berkaitan
Kudus untuk yang pertama kalinya juga 174
korintus 14:18 dengan jelas dikatakan
Penjelasan Kisah Rasul 19:6 kembali dengan
Paulus bahwa dia berkata-kata dalam
peristiwa pentakosta di pasal 2. Setelah
bahasa roh lebih banyak dari orang-orang
mereka menerima baptisan Roh Kudus
Korintus itu. Hal ini membuktikan bahwa
kemudian mereka berkata-kata dengan
Paulus juga berbahasa roh. Hal ini
bahasa roh dan bernubuat. Hal ini adalah
diawali dari Ananias yang diutus Tuhan
fakta sejarah yang terjadi secara konsisten
untuk menumpangkan tangan atas Saulus
dalam beberapa peristiwa, sehingga orang
agar dia bisa kembali melihat dan
pentakosta menarik kesimpulan bahwa
sekaligus dia menerima baptisan Roh
tanda awal baptisan Roh Kudus adalah
Kudus(Kisah Rasul 9:17).
berkata-kata dengan bahasa roh.
dalam
mengulangi peristiwa serupa
ayat-ayat
yang
Sekalipun
terkait
tidak
Ph.D
dijelaskan apakah Paulus berbahasa roh
mengatakan bahwa glosolalia bukanlah
atau tidak saat pertama kali menerima
baptisan itu sendiri, tetapi sebagai tanda
baptisan Roh Kudus, tapi kita bisa
atau bukti awal yang mengkonfirmasi
pastikan bahwa hal itu terjadi padanya
bahwa seseorang telah dibaptis dalam
berdasarkan bukti di 1 korintus 14:18 itu.
Pdt.
Pontas
Pardede,
Bahasa
Roh. Dengan adanya tanda ini orang yang
roh
dalam
hubungannya
dibaptis itu maupun yang menyaksikan
dengan baptisan Roh Kudus, hanyalah
mengetahui dengan jelas bahwa baptisan
sebagai
itu telah terjadi. Petrus mempertanggung
baptisan Roh Kudus atas seseorang
jawabkan baptisan Kornelius dihadapan
tersebut. Sedangkan tujuan Tuhan Yesus
orang-orang
Yerusalem
mengaruniakan Roh itu kepada orang-
dengan menunjukkan bukti baptisan Roh
orang yang percaya kepada-Nya adalah
Kudus ini (Isu-isu pentakosta, hal 91).
untuk mereka menjadi saksi-Nya. Hal ini
percaya
di
tanda
telah
berlangsungnya
Dasar ayat yang dipegang Stephen
telah dituliskan Lukas dalam Kisah Para
Tong tentang bahasa roh sebagai karunia
Rasul 1:8. “Tetapi kamu akan menerima
dan bukan sebagai bukti baptisan Roh
kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atasmu,
Kudus adalah tulisan Paulus di 1 Korintus
dan kamu akan menjadi saksi-Ku di
12:10. Dia juga memberi kesan bahwa
Yerusalem, dan seluruh Yudea dan
bahasa roh adalah kurang penting bagi
Samaria dan sampai ke ujung bumi.”
Paulus.
Akan
tetapi
hal
itu
du,namijdunamis
tidak
kemudian membuktikan bahwa Paulus
menurut
tidak berbahasa roh. Padahal dalam 1
“kesanggupan, 175
Hasan
(kuasa) Susanto kuasa,
yang berati
kekuatan,
perbuatan berkuasa, kuasa supernatural”,
kepada Allah (ay 2). Karena orang yang
adalah
yang
berkata-kata dengan bahasa roh maka
saksi-Nya
rohnyalah yang berdoa (ay. 14). Oleh
sebagai
diberikan
perlengkapan
Yesus
untuk
menyampaiakan berita Injil. Hal ini
karena
sangat penting bahkan menjadi bagian tak
dengan bahasa roh akan merasakan
terpisahkan dari perintah memberitakan
kedekatan dengan Tuhan yang lebih lagi.
Injil itu sendiri. Oleh karena itu suatu hal
Hal ini bisa dijelaskan dengan keberadaan
yang aneh bila Stephen Tong apriori
Allah
dengan pelayanan penginjilan dengan
komunikasi secara langsung dengan roh
disertai kuasa-kuasa supernatural. Karena
manusia, maka hal itu akan mengahsilkan
esensi penganugerahan Roh Kudus itu
perasaan dekat, aman, kuat dan semakin
semata-mata
bergantung
untuk
memperlengkapi
itu
yang
orang yang berkata-kata
adalah
dengan
Roh
Dia.
terjadi
Apabila
orang percaya menjadi saksi Kristus yang
seseorang berkata berbahasa roh tapi
efektif.
kehilangan damai sejahtera atau orang
Setelah kita memahami kegunaan
yang mendengarnya kehilangan damai
baptisan Roh, kemudian apa kegunaan
sejahtera Allah, maka orang tersebut
bahasa roh itu sendiri bagi orang percaya.
harus introspeksi diri. Akan tetapi jangan
Hal ini juga penting untuk kita bahas.
buru-buru menghakimi seperti Stephen
1Korintus 14:4 mengatakan; “Siapa yang
Tong dengan mengatakan bahwa bahasa
berkata-kata
roh itu berasal dari setan! Itu sebuah
dengan
bahasa
roh,
ia
membangun dirinya sendiri”. Berarti
penghakiman yang arogan.
dalam hal ini bahasa roh berguna untuk
“Demikian juga Roh membantu kita
membangun dirinya sendiri. Membangun
dalam kelemahan kita; sebab kita tidak
imannya sendiri. Akan tetapi fungsi ini
tahu bagaimana sebenarnya harus berdoa;
menjadi lebih luas kepada jemaat secara
tetapi Roh sendiri berdoa untuk kita
luas apabila bahasa roh waktu dikatakan
kepada Allah dengan keluhan-keluhan
di
yang tidak terucapkan” (Roma 8:26).
depan
pertemuan
diterjemahkan dipahami fungsi
dalam
jemaat.
bahasa
jemaat bahasa
Dengan
roh
itu
sambil yang
Berkaitan dengan 1 Korintus 14:2&14
demikian
di atas, ayat ini menjelaskan kepada kita
akan
juga
bahwa Roh Kudus akan membantu kita
membangun jemaat.
dalam berdoa. Bahkan sesuatu yang ada
Dengan bahasa roh seseorang tidak berkata-kata
kepada
manusia
dalam hati yang tidak sempat terucapkan
tetapi
atau disadari oleh jiwa kita sekalipun, 176
Dan karena itulah kami tidak putusputusnya mengucap syukur juga kepada Allah, sebab kamu telah menerima Firman Allah yang kami beritakan itu, bukan sebagai perkataan manusia – dan memang sungguhsungguh demikian – sebagai Firman Allah, yang bekerja juga di dalam kamu yang percaya” (1 Tes. 2: 13).
Roh yang menyelidiki hati itu tahu dan berdoa bagi kita. Itu kenapa setelah kita berdoa dengan bahasa roh, kadangkadang ada perasaan lega dan damai sejahtera. Disinilah fungsi membangun diri sendiri dalam berbahasa roh. Betapa pentingnya bahasa roh bagi orang-orang percaya. Tapi masih juga
Setiap
pengkhotbah
harus
secara
banyak orang yang belum bisa menerima
bertanggungjawab
itu sebagai bagian berkat Tuhan bagi
khotbah dan dirinya, agar si pengkhotbah
semua orang percaya tanpa kecuali.
diurapi Roh
Bahkan ada beberapa orang yang hanya
diucapkannya
menganggap
pernyataan
pendengar. Hendaknya disadari bahwa
retoris kitab suci saja. Tidak. Yang benar
mereka yang hadir ingin mendengarkan
karunia Roh adalah diperuntukkan bagi
Firman
kita yang percaya dan mau membuka hati
memberi
untuk menerima anugerah-Nya.
bukan
itu
Yesuslah
sebagai
membaptis
Kudus dan
apa
membekati
Allah
yang
makan tempat
para
diurapi,
rohaninya. untuk
yang
yang
Mimbar
menunjukkan
kita
kejagoan pengkhotbah, bukan tempat
dengan Roh Kudus ( Lukas 3:16 ). Oleh
orang membadut, bukan tempat untuk
karena itu kita harus mau minta kepada-
membual, tetapi tempat yang kudus di
Nya
mana Firman Tuhan diberitakan.
untuk
yang
mempersiapkan
berkenan
anugerah-Nya
mengaruniakan
kepada
kita
berupa
Firman
Baptisan Roh Kudus (Lukas 11:13).
Pemberitaan
ibadah
Firman
Ku dengan sia-sia , tetapi ia akan melaksanakan apa yang Kukehendaki, dan akan berhasil dalam apa yang
pentakostal.
Tuhan
Kusuruhkan kepadanya” (Yes. 55:11).
harus
Firman Allah berguna untuk “mengajar,
mendapatkan tempat yang utama dalam
untuk
acara ibadah. Khotbah yang diurapi Roh Kudus
adalah
Firman
Tuhan
kuasanya.
mulut-Ku: ia tidak akan kembali kepada-
Khotbah adalah bagian yang teramat dalam
besar
“demikianlah firman-Ku yang keluar dari
3. Dinamika Roh Kudus Dalam Penyampaian Firman / Khotbah
penting
Tuhan
menyatakan
memperbaiki
yang
kesalahan,
kelakuan
dan
untuk untuk
mendidik orang dalam kebenaran” (2
diberitakan dan kuasanya besar.
Tim. 3: 16). Sebab itu hendaknyalah 177
kesempatan untuk memberitakan Firman
kepada-Nya. Sebab segala sesuatu adalah
Allah
dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia:
dimanfaatkan
sebaik
dan
Bagi Dialah kemuliaan sampai selama-
semaksimal mungkin. Pengkhotbah
dapat
lamanya! (Rom. 11:36).
dikatakan
Jemaat-jemaat
merupakan “kepanjangan lidah” Tuhan
gereja
pentakosta
dan untuk itu seorang pengkhotbah harus
percaya akan mujizat atau kuasa Tuhan
mempersiapkan diri agar layak menjadi
yang nyata pada masa kini. Mereka
“kepanjangan lidah” Tuhan. Dia harus
mengalami pertolongan Tuhan melalui
mempersiapkan
doa umat Tuhan. Pada masa permulaan
penuh
khotbahnya
tanggungjawab,
dia
dengan
pentakosta
harus
dahulu,
ruang
kesaksian
mempersiapkan kehidupannya sebagai
pribadi tentang apa yang dilakukan Tuhan
saluran yang bersih bagi Firman Tuhan
bagi seseorang selalu disediakan. Namun
dan dia harus mempersiapkan dirinya
akhir-akhir ini banyak jemaat yang tidak
dalam doa agar diurapi oleh Roh Kudus.
lagi
menyediakan
sedemikian.
Durasi khotbah sebaiknya kira-kira 30
ruang
Barangkali
kesaksian
penyebabnya
sampai 45 menit. Harus disadari bahwa
adalah karena banyak kesaksian yang
manusia mempunyai keterbatasan dalam
bertele-tele dan berulang kali disaksikan,
menyimak apa yang didengarnya dengan
sehingga membosankan dan menyita
konsentrasi terbaik. Hendaknya khotbah
waktu yang berharga dari suatu ibadah.
sudah dihentikan ketika orang masih
Akan tetapi mungkin ruang kesaksian
ingin mendengar lebih jauh lagi dan
itu perlu diberikan, untuk menyaksikan
bukan ketika orang sudah bosan. Perlu
perbuatan Tuhan yang besar dan untuk
pula
kemuliaan
diingat
bahwa
ada
berbagai
Tuhan. kesaksian
Namun itu
peluang
kepentingan lain dari pada hadirin yang
memberi
hendaknya
mungkin akan tak terlaksanakan apabila
diberikan secara selektif dan dengan
ibadah melampaui batas waktu yang
pembatasan waktu secara wajar. Banyak
biasa. Kalau altar call diadakan, maka
orang yang mendengarkan kesaksian
waktu untuk itu perlu pula dipikirkan.
akan perbuatan Tuhan yang besar akan dikuatkan imannya dan mereka akan turut
KESAKSIAN Tujuan
kesaksian
bersukacita serta memuliakan Tuhan. adalah 1. Altar call
memuliakan Tuhan dan mengajak semua jemaat untuk percaya kepada Tuhan,
Altar call adalah undangan ke depan
mengandalakan Tuhan, dan berharap
sebagai response terhadap khotbah yang 178
baru disampaikan. Ada gereja yang
mempersiapkan sejumlah konselor yang
melakukannya setiap kali ibadah, ada
sudah terlatih dan juga kartu keputusan
yang agak sering dan ada pula yang
yang akan diisi oleh mereka yang maju ke
insidentil. Hal itu bergantung kepada
altar – terutama dalam ibadah yang
gembala atau pemimpin sidang jemaat.
bersifat penginjilan di mana diharapkan
Setelah Firman Tuhan dilayankan
orang baru akan hadir -, sehingga dapat
dalam Khotbah yang dinamis, beberapa
ditindak
pengkhotbah
mengundang
diperlukan. Setiap konselor sebaiknya
jemaat untuk meresponi Firman Tuhan.
membimbing seorang saja secara khusus
Ketika jemaat yang mendengar dan
dari antara mereka yang maju ke depan,
mengaku dosa, mengakui bahwa dirinya
sehingga dapat memberi bimbingan yang
membutuhkan Yesus, maka altar call
lebih intensip kepada yang bersangkutan.
memberi
kemudian
kesempatan
untuk
orang
Altar
lanjuti
atau
kemudian,
mezbah
bila
itu
sangat
Perjanjian
Lama.
meresponi Tuhan. Jika kita mengaku dosa
signifikan
kita, maka Ia adalah setia dan adil,
Setelah Nuh selamat dari air bah, maka
sehingga Ia akan mengampuni segala
dia mendirikan mezbah bagi Tuhan dan
dosa kita dan menyucikan kita dari segala
di situ dia berjumpa dengan Tuhan. Nuh
kejahatan. (1Yoh 1:9).
mendekati
dalam
Tuhan
dengan
korban
Di altar, mereka yang datang ke
persembahan yang ditaruh di atas mezbah
depan akan didoalan sesuai dengan
dan di sana Tuhan menemuinya (Kej. 8:
kebutuhan masing-masing, baik berupa
20-21). Setelah meninggalkan Haran dan
penerimaan akan Kristus sebagai Tuhan
tiba di Kanaan, Abraham berjumpa
dan Juruselamatnya untuk pertama sekali
dengan Tuhan. Tuhan menjanjikan akan
dalam hidupnya, atau untuk kembali
memberi
menyerahkan hidupnya kepada Tuhan,
keturunannya.
untuk kesembuhan dari penyakit, untuk
sebuah mezbah di tempat itu, di tempat di
baptisan Roh Kudus, maupun untuk
mana
keperluan lain. Di depan atau di altar
Setelah untuk sementara dia mengembara
mereka mengharaapkan akan berjumpa
dan kemudian kembali ke tempat tadi,
dengan Tuhan yang akan memenuhi
maka Abraham pergi “ke tempat mezbah
kebutuhan atau menjawab doa mereka.
yang dibuatnya dahulu di sana; di situlah
Pelaksanaan diadakan
altar
dengan
call terlebih
dia
tanah Maka
berjumpa
Kanaan dia
kepada mendirikan
dengan
Tuhan.
biasanya
dia memanggil Nama Tuhan” (Kej. 13:
dahulu
4). Abraham berdoa di tempat di mana 179
dia dulu berjumpa dengan Tuhan dan di
mana orang dapat datang untuk berjumpa
mana Tuhan berbicara dengan dia (Kej.
dengan
12: 7). Dengan demikian altar menjadi
keampunan
tempat perjumpaan dengan Tuhan, di
berkat-berkat
mana
mendedikasikan dirinya secara segar
Tuhan
didekati.
Kemudian
Abraham juga mendirikan mezbah di
Tuhan
untuk
dosa,
mendapatkan
kesembuhan
lain
serta
dan untuk
kepada Tuhan.
Hebron (Kej. 13: 8) dan pada puncaknya
Altar call itu, dengan demikian,
dia mendirikan mezbah di bukit Moria
maksudnya
adalah
ketika dia akan mengorbankan anaknya
kesempatan
bagi
Isak (Kej. 22: 9). Praktek mendekati
khotbah untuk berjumpa dengan Tuhan,
Tuhan dengan mendirikan mezbah ini
di
dilanjutkan oleh Isak dan selanjutnya
keperluannya
dalam Perjanjian Lama.
menjumpainya
Musa
diperintahkan
membangun
kemah
mana
untuk setiap
mereka
dapat
dan
di serta
membei pendengar
mendoakan
mana
Tuhan
berbicara
Tuhan
dengannya. Mendirikan dan berkorban di
pertemuan
altar itu dilakukan dengan keyakinan
(tabernakel). Di situ Musa mendirikan
yang teguh bahwa Tuhan hadir di situ dan
dua
tempat
dapat dijumpai. Hadirat Tuhan memang
mempersembahkan korban karena dosa
ada di mana-mana, namun sebagaimana
umat Israel yang dilakukan setiap harinya
pengalaman Abraham, Isak, Yakub dan
dan
untuk
lain-lain, terdapat tempat di mana secara
yang
khusus mereka berjumpa dengan Tuhan
menggambarkan doa umat Israel yang tak
secara signifikan. Tempat seperti itu
putus-putusnya
hadirat
ternyata tidak terlupakan oleh mereka dan
Tuhan. Keduanya digambarkan dalam
di sana mereka mendirikan mezbah untuk
gereja Kristen sekarang. Di gereja orang
berdoa kepada Tuhan.
mezbah;
yang satu
persembahan
dapat
datang
satu
lagi
untuk
mezbah
ukupan
dinaikkan
kepada
ke
Tuhan
Orang yang belum menerima Kristus
untuk
menerima keampunan dosa dan dengan
sebagai
demikian orang tersebut berdamai dengan
ditantang untuk datang ke altar untuk
Tuhan dan memiliki hubungan dengan-
mengambil keputusan menerima Kristus
Nya. Selain itu, dalam gereja orang dapat
dalam
senantiasa
komitmennya
keampunan dosanya serta keselamatan
berkomunikasi
jiwanya. Orang yang sakit ditantang
dengan-Nya. Altar itu adalah tempat di
untuk datang ke altar berjumpa dengan
kepada
membaharui Tuhan
dan
180
Tuhan
hidupnya
dan
dan
Juruselamatnya
mendapatkan
Tuhan
agar
dijamah
mendapatkan
oleh-Nya
kesembuhannya.
dan
sering tidak dipahami oleh orang yang
Begitu
menyaksikan.
Pada
hari
Pentakosta,
juga dengan orang-orang lain dengan
ketika 120 orang dipenuhi Roh Kudus,
kebutuhan yang beragam ditantang untuk
terjadi hal-hal yang tak dipahami orang
maju ke depan berjumpa dengan Tuhan
banyak,
dan mendapatkan jamahan Tuhan serta
komentar dicetuskan orang.
memperoleh
apa
yang
didoakannya
sampai-sampai
Orang-orang
yang
berbagai
menyaksikan
dengan iman. Tidak terhitung jumlah
peristiwa
orang di seluruh dunia yang telah
cengang dan sangat termangu-mangu
memakai
meresponi
sambil berkata seorang kepada yang lain:
tantangan untuk maju ke altar setelah
“Apakah artinya ini?” Tetapi orang lain
mendengar khotbah dan tak terhitung
menyindir:”Mereka sedang mabuk oleh
pula jumlahnya yang berjumpa dengan
anggur manis” (Kis. Rs. 2: 12-13).
Tuhan
doanya
Rupanya memang ada kemiripan perilaku
dikabulkan Tuhan. Altar adalah tempat
atau gerak gerik orang yang mabuk
berjumpa dengan Tuhan di mana dia akan
anggur dengan orang yang penuh Roh
mendapatkan berkat Tuhan yang luar
Kudus,
biasa. Kuasa Tuhan nyata di tempat
berkata:”Dan janganlah kamu mabuk
sedemikian.
oleh anggur, karena anggur menimbulkan
kesempatan
secara
khusus
dan
ibadah
pentakostal
itu
sehingga
:”…tercengang-
Rasul
Paulus
hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh
2. Manifestasi Pentakostal Dalam
besar
dengan Roh” (Ef. 5: 18). Hal ini
sering
selanjutnya akan dibahas dalam bagian
terjadi manifestasi dan demonstrasi Roh
lain.
Kudus dalam berbagai bentuk, yang
Bibliography Aritonang, Jan S.Berbagai Aliran Di Dalam Dan Di Sekitar Gereja, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1996 Arrington, French L. dit. Thomas Bimo A, Doktrin Kristen, Suatu Perspektif Pentakosta, Tennessee, USA: Pathway Press, 1992 Boscman, Lamar Exploring The mysteries of Worship, Yogyakarta: ANDI, 2009 Cho, David Yonggie.Doa: Kunci Ke arah Kebangunan Rohani, Jakarta: YPI Immanuel, 1993 Horton, Stanley.Oknum Roh Kudus,Malang: Gandum Mas Pardede, Pontas.Isu-isu Pentakosta, Solo: INTHEOS, 2008 Ryrie, Charles C.Teologi Dasar 2,Yogyakarta: ANDI, 2008 181
Tong, Stephen.Roh Kudus, doa dan kebangunan,Malang, LRII, 1995 White, James F. Pengantar Ibadah Kristen, Jakarta: BPK Gunung Mulia, 2011 W, William & Menzies, Robert P. Roh Kudus dan Kuasa, Batam: Gospel Press, 2005
182