perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DINAMIKA POLITIK LEMBAGA KEBUDAYAAN NASIONAL PADA MASA DEMOKRASI TERPIMPIN 1959-1965
SKRIPSI Digunakan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra Dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret
Disusun Oleh: FEBRY EKO SAPUTRA C0507023
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA commit to user 2013
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
MOTTO
Janganlah Melihat Ke Masa Depan Dengan Mata Buta! Masa Yang Lampau Adalah Berguna Sekali Untuk Menjadi Kaca Benggala Dari Pada Masa Yang Akan Datang (Soekarno)
Orang Berhikmat Takkan Tertipu Orang Yang Penuh Kebajikan Takkan Kuatir Orang Yang Berani Takkan Takut (Confusius)
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
PERSEMBAHAN
Karya ini dipersembahkan untuk: Kedua Orang Tuaku Tercinta Adikku, Azies Saputra Lilik Yulianti
commit to user
vi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb Puji syukur terpanjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah mengaruniakan rahmat dan hidayah kepada saya, sehingga saya diberi kemudahan dan kelancaran dalam penyusunan skripsi dengan judul “Dinamika Politik Lembaga Kebudayaan Nasional Pada Masa Demokrasi Terpimpin 1959-1965”. Terselesaikannya penulisan ini tidak terlepas dari kesulitan dan berbagai kendala. Akan tetapi, berkat peran serta dari berbagai pihak yang telah membantu dan memberikan bimbingan maka hal-hal yang menyebabkan penulisan ini tertunda akhirnya teratasi. Tidak berlebihan jika dengan kerendahan hati rasa terima kasih saya sampaikan kepada: 1. Bapak Drs. Riyadi Santosa, M. Ed, Ph. D. selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta atas kepemimpinan Beliau yang sangat mendukung aktivitas positif mahasiswa. 2. Ibu Dra. Sawitri Pri Prabawati, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta atas ketegasan Beliau dalam memimpin dan menggariskan kebijakan jurusan. 3. Ibu Dra. Sri Wahyuningsih, M. Hum. selaku pembimbing skripsi dan dosen penguji skripsi yang dengan sabar telah mendampingi saya untuk menyelesaikan penyusunan karya ini. 4. Ibu Tiwuk Kusuma Hastuti, S.S, M. Hum. selaku Pembimbing Akademik dan dosen penguji skripsi yang telah memberikan banyak arahan, motivasi, dan kemudahan kepada saya. 5. Bapak Drs. Suharyana, M.Pd. selaku pembimbing proposal yang telah memantapkan fondasi penelitian ini. commit to user
vii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
6. Bapak M. Bagus Sekar Alam, S.S, M.Si. selaku sekretaris penguji skripsi yang telah memberikan saran-saran dan bimbingan intensif untuk perbaikan skripsi saya. 7. Seluruh staf pengajar di Jurusan Ilmu Sejarah yang telah berbagi ilmu dan wacana pengetahuan kepada para mahasiswa. 8. Seluruh staf Perpustakaan Fakultas Sastra dan Seni Rupa, UPT Perpustakaan Universitas Sebelas Maret, Perpustakaan Monumen Pers Surakarta,
Perpustakaan
Kotamadya
Surakarta,
Radyaputaka,
Perpustakaan Nasional RI, dan Arsip Nasional RI yang dengan ramah telah melayani kebutuhan saya dalam upaya penelusuran sumber. 9. Bapak Sanjata, BA., Mbah. Hadi, Mbah Wagimin, dan bapak Handoyo yang telah meluangkan waktu, berkenan berbagi kisah, sumber-sumber, dan informasi untuk mendukung penelitian ini. 10. Keluarga tercinta yang senantiasa mendukung aktivitas saya dengan support moril maupun materiil sepenuhnya, semoga saya berkesempatan mengusahakan yang terbaik untuk kalian. 11. Keluarga besar mbah Dulah Muksin untuk doa dan dukungannya. 12. Keluarga besar mbah Kromo Wiyono di Sragen dan Jakarta untuk doa dan dukungannya. 13. Keluarga besar Historia 2007 14. Langeng Budi Utomo, SS untuk semua ide dan semangat darimu. 15. Lilik Yulianti, SS yang tak pernah lelah memberikan semangat dan kepercayaannya.
commit to user
viii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................
i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .........................................
ii
HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI .................................................
iii
PERNYATAAN .........................................................................................
iv
HALAMAN MOTTO ................................................................................
v
HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................
vi
KATA PENGANTAR ...............................................................................
vii
DAFTAR ISI ..............................................................................................
x
DAFTAR TABEL ………………………………………………………..
xii
DAFTAR ISTILAH ....................................................................................
xiii
DAFTAR SINGKATAN ............................................................................
xv
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................
xvii
ABSTRAK ..................................................................................................
xviii
BAB I PENDAHULUAN A. B. C. D. E. F. G.
Latar Belakang ................................................................................ Rumusan Masalah ........................................................................... Tujuan Penelitian ........................................................................... Manfaat Penelitian .......................................................................... Tinjauan Pustaka ............................................................................ Metode Penelitian ........................................................................... Sistematika Penulisan ....................................................................
1 6 7 7 7 14 17
BAB II PETA POLITIK NASIONAL MENJELANG DEMOKRASI TERPIMPIN A. Kondisi Politik Nasional Pasca Pemilu 1955 ................................. B. Keterlibatan Partai Politik Dalam Kebudayaan ............................. C. Strategi Partai Politik Mencari Dukungan Massa ………...............
commit to user
x
19 27 29
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
BAB III SEJARAH TERBENTUKNYA LEMBAGA KEBUDAYAAN NASIONAL A. Latar Belakang Terbentuknya Lembaga Kebudayaan Nasional ........................................................................................ B. Kongres Lembaga Kebudayaan Di Surakarta ……………………. 1. Surakarta Sebagai Tempat Pelaksanaan Kongres Lembaga Kebudayaan Nasional ……………………………………… 2. Persiapan Pelaksanaan Kongres Lembaga Kebudayaan ……. 3. Jalannya Kongres Kebudayaan Nasional …………………… 4. Hasil Keputusan Kongres Lembaga Kebudayaan Nasional …………………………………………………… C. Kongres Lembaga Kebudayaan Yang Ke 2 .…………………….. D. Konsepsi Lembaga Kebudayaan Nasional Dalam Kebudayaan ……………………………………………. 1. Film ………………………………………………………… 2. Drama ………………………………………………………. 3. Seni Rupa ………………………………………………….. 4. Sastra ……………………………………………………….
36 43 43 45 48 51 58 63 63 65 69 70
BAB IV REORIENTASI LEMBAGA KEBUDAYAAN NASIONAL DALAM MASA DEMOKRASI TERPIMPIN A. Arti Kebudayaan Nasional Menurut LKN ............................... B. Lembaga Kebudayaan Nasional Sebagai Alat Politik PNI ……. C. Lembaga Kebudayaan Sebagai Alat Propaganda Ideologi Marhaenis ………………………………………………………. 1. Kebudayaan Marhaenis Menurut Lembaga Kebudayaan Nasional………………………………………………….... 2. Pidato Sokarno Pada HUT RI 1964 Sebagai Dasar Ideologi Lembaga Kebudayaan Nasional ………………… 3. Seni Sebagai Alat Propaganda Lembaga Kebudayaan Nasional …………………………………………………… D. Kevakuman Lembaga Kebudayaan Nasional Pasca Peristiwa G 30 S 1965……………………………………………………..
75 78 84 84 86 90 100
BAB V KESIMPULAN Kesimpulan .....................................................................................
109
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................
112
DAFTAR NARASUMBER ………………………………………….…
117
LAMPIRAN ………………..……………………………………………
118
commit to user
xi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR TABEL Tabel 1.
Hasil Pemilu 1955 untuk Anggota DPR ………
21
Tabel 2.
Hasil Pemilu untuk Anggota Konstituante ……
23
commit to user
xii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR ISTILAH Borjuis
Orang-orang yang dicirikan dengan kepemilikan modal
dan
kelakuan
yang
terkait
dengan
kepemilikan tersebut. Feodal
Kaum bangsawan atau para pemilik tanah
Government support
Sumbangan pemerintah
Humanisme universal
Paham yang mementingkan hakikat manusia universal, yang umum, tanpa membeda-bedakan golongan dan bangsa.
Individualisme
Ideologi mengutamakan kepentingan pribadi diatas segalanya.
Kapitalisme
Sistem dan paham ekonomi (perekonomian) yang modalnya bersumber pada modal pribadi atau swasta dengan ciri persaingan dalam pasar bebas.
Kindervacantiekolonies
Taman bermain anak-anak.
Kolonialisme
Pengembangan kekuasaan sebuah negara atas wilayah dan manusia di luar batas negaranya.
Komunisme
Paham gerakan social politik yang bertujuan untuk membentuk masyarakat tanpa kelas dan bernegara terstruktur pada kepemilikan umum dari alat-alat produksi.
Liberalisme
Sebuah ideologi, pandangan filsafat, dan tradisi politik yang didasarkan pada pemahaman bahwa commit to user
xiii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
kebebasan dan persamaan hak adalah nilai politik yang utama. Wong Cilik
Masyarakan kecil, masyarakat kelas bawah.
Rediscovery of Our Revolution
Penemuan Kembali Revolusi Kita
Marhaen
Petani, rakyat kecil.
Marhaenisme
Ideologi yang menentang penindasan terhadap rakyat kecil ( petani dan buruh) oleh para penguasa atau orang-orang kaya.
Proletar
Buruh.
Seni bertendens
Seni untuk kepentingan rakyat.
Seni otonom
Seni untuk seni.
Sosialisme
Paham yang bertujuan untuk membentuk negara kemakmuran
dengan
usaha
kolektif
yang
produktif dan membatasi milik perorangan. Ciri utamanya
adalah
pemerataan
penghapusan kemiskinan. Vivere Pericoloso
Hidup secara berbahaya
commit to user
xiv
sosial
dan
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR SINGKATAN AMPAI
American Motion Pictures Asociation in Indonesia
BAKOKSI
Badan Kontak Organisasi Ketoprak Seluruh Indonesia
BMKN
Badan Musyawarah Kebudayaan Nasional
DEPERNAS
Dewan Perancang Nasional
Dekon
Deklarasi Ekonomi
DIY
Daerah Istimewa Yogyakarta
DPP PNI
Dewan Pimbina Pusat Partai Nasional Indonesia
DPRD
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
FFAA
Festifal Film Asia Afrika
HSBI
Himpunan Seniman Budayawan Muslim Indonesia
KKPSI
Konferensi Karyawan Pengarang Se-Indonesia
KNI
Komite Nasional Indonesia
Kem. PP & K
Kementerian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan
KPAA
Konferensi Pengarang Asia-Afrika
Lekra
Lembaga Kebudayaan Rakyat
Lekram
Lembaga Kebudayaan Rakyat Marhaenis
Lesbumi
Lembaga Seniman Budayawan Muslim Indonesia
Lesbi
Lembaga Seni Budaya Indonesia
LKN
Lembaga Kebudayaan Nasional
Manipol
Manifesto Politik
Manikebu
Manifestasi Kebudayaan
NU
Nahdlatul Ulama commit to user
xv
perpustakaan.uns.ac.id
PAPFIAS
digilib.uns.ac.id
Panitia Aksi Pengganyangan Film Imperialis Amerika Serikat
PBB
Perserikatan Bangsa-Bangsa
Pd. Presiden
Pedjabat Presiden
PKI
Partai Komunis Indonesia
PNI
Partai Nasional Indonesia
PPFI
Persatuan Perusahaan Film Indonesia
PRI
Partai Rakyat Indonesia
RRC
Republik Rakyat Cina
RRI
Radio Republik Indonesia
SERINDO
Serikat Indonesia
Tavip
Tahun Vivere Pericoloso
USDEK
Undang-Undang Dasar 1945, Sosialisme Indonesia, Demokrasi Terpimpin, Ekonomi Terpimpin, Kepribadian Indonesia
UUD
Undang-Undang Dasar
commit to user
xvi
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran
Keterangan
1
Suluh Indonesia, 14 April 1959 : Pesta Kesenian Tepat Pada Hari Kebangunan Nasional ……………………………………. Suluh Indonesia, 14 April 1959 : Pembatja Menulis, Menjambut Kongres LKN …………………………………….. Suluh Indonesia, 4 Mei 1959 : PD. Presiden Akan Hadiri Kongres LKN ………………………………………………….. Suluh Indonesia, 9 Mei 1959 : Pandji2 LKN Berangkat ke Solo ………………………………………………………………….. Suluh Indonesia, 15 Mei 1959 : Pertudjukan2 Selama Kongres LKN ………………………………………………………….... Suluh Indonesia, 15 Mei 1959 : Pandji2 LKN Sampai di Brebes ………………………………………………………………….. Suluh Indonesia, 16 Mei 1959 : Del. LKN Hadap Mentri PPK... Suluh Indonesia, 19 Mei 1959 : Besok Kongres LKN Dimulai PD. Presiden Berikan Amanat ………………………………… Suluh Indonesia, 19 Mei 1959 : Tadjuk Rentjana, Kongres Lembaga Kebudayaan Nasional ……………………………….. Suluh Indonesia, 19 Mei 1959 : Menjambut Kongres LKN di Solo, Peran Kebudayaan Nasional dalam Revolusi Kita ……… Suluh Indonesia, 20 Mei 1959 : LKN Seiring dengan PNI dalam Soal Kebudayaan Tetap Mempunjai Kebebasan ……….. Suluh Indonesia, 21 Mei 1959 : Solo Diliputi “Pesta Seni”, Harus Ada Prepaduan Unsur Materi dan Rohani ……………… Suluh Indonesia, 21 Mei 1959 : Turutlah Membangun ……….. Suluh Indonesia, 22 Mei 1959 : Solo Digontjangkan Pawai Raksasa LKN, PD. Presiden: Seni Hendakanja Benar2 Mengabdi Kepada Ra’jat & Kemanusiaan …………………….. Suluh Indonesia, 23 Mei 1959 : Kongres LKN Ditutup, Turunkan Pajak Pengarang dan Karya Seni …………………… Suluh Indonesia, 25 Mei 1959 : Putusan Lengkap Kongres LKN I, Rakjat Sumber Ilham Tak Kering2nja dan Pelanjut Tradisi Nasional ………………………………………………..
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
15 16
commit to user
xvii
Hal.
118 120 121 122 123 124 125 126 127 128 131 132 134
135 137
138
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRAK FEBRY EKO SAPUTRA. C0507023.2013. Dinamika Politik Lembaga Kebudayaan Nasional Pada Masa Demokrasi Terpimpin. Skripsi: Jurusan Ilmu Sejarah Fakultas Sastra dan Seni Rupa, Universitas Sebelas Maret Surakarta. Tujuan penelitian ini adalah mencari jawaban dari permasalahan mengenai peta politik nasional menjelang Demokrasi Terpimpin, proses terbentuknya LKN dan reorientasi LKN dalam masa Demokrasi Terpimpin. Sejalan dengan tujuan penelitian, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode historis yang mencakup empat langkah, yaitu heuristik, kritik sumber, interpretasi, dan historiografi. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kondisi politik pasca pemilu 1955 terjadi ketidakstabilan dalam perpolitikan Indonesia, karena hasil pemilu 1955 tidak di dapatkan suara mayoritas terbanyak partai mengakibatkan kekuasaan terbagi-bagi dalam berbagai aliran politik yang mengutamakan kepentingan masing-masing partai. Untuk mengatasi kekacauan ini presiden Soekarno mengeluarkan Dekrit Presiden 5 Juli 1959 dan menjadi tonggak di mulainya Demokrasi Terpimpin dengan Manipol USDEK sebagai GBHN Indonesia. Kebijakan Manipol USDEK menciptakan kondisi seni budaya Indonesia bertujuan untuk kepentingan politik. Banyak bermunculan lembaga kebudayaan dan kesenian yang berafiliasi pada partai politik diantaranya LKN berafiliasi dengan PNI, Lekra dekat dengan PKI, dan Lesbumi underbow dari NU. PNI membentuk LKN berdasarkan keputusan DPP PNI pada bulan Desember 1958 yang bertujuan untuk melaksanakan serta mewujudkan “tidak adanya suasana keragu-raguan” induk organisasi dari LKN, yakni PNI dalam geraknya mempelopori gagasan Demokrasi Terpimpin serta kembali kepada UUD’45. Dalam Kongres LKN pertama 1959 di Surakarta menghasilkan “seni untuk rakyat dan politik adalah panglima” sebagai alirannya dalam berkebudayaan. Pada Kongresnya yang kedua 1963 di Jakarta, LKN menegaskan bahwa seniman LKN adalah seniman Marhaen yang harus mengabdi pada revolusi Indonesia dengan berlandaskan Manipol USDEK dan Pancasila. Sebagai organisasi massa bentukan PNI yang bergerak dalam lapangan kebudayaan berideologi Marhaenis, LKN menjadi alat propaganda ideologi partai serta menjadi senjata di lapangan kebudayaan untuk melawan ideologi lain yang bertentangan dengan ideologi partai. Perbedaan ideologi partai politik di dalam lembaga kebudayaannya masing-masing telah memecah belah para seniman dan budayawan yang ada di Indonesia. Kedekatan LKN dan Lekra dalam melawan Manifes Kebudayaan, serta persamaan garis dalam lapangan kebudayaan mengakibatkan kevakuman LKN pada akhir tahun 1965 setelah peristiwa G 30 S 1965.
commit to user
xviii
perpustakaan.uns.ac.id
digilib.uns.ac.id
ABSTRACT FEBRY EKO SAPUTRA. C0507023.2013. Political Dynamic of Lembaga Kebudayaan Nasional in Guided Democration era 1959-1965. Script: Department of Historical Science, Letters and Fine Arts Faculty, Sebelas Maret University Surakarta. The purpose of this research is to find answer from the problems about national political map towards the Guided Democracy, the formation process of LKN and LKN’s reoriented in Guided democracy era. Along with the purpose of this research, the method that being used in this research is historical method that include four steps, which are heuristic, critical source, interpretation and historiography. The result of this research indicate instability of Indonesian political condition post public election on 1955, because the result of public election on 1955 there were no majority voice of party that causing the separation of each power to some political flow that having their own party matter. To conquer this this mess President Sukarno issued Presidential Decree (Dekrit |Presiden) July 5, 1959 and became a milestone in the beginning of the Guided Democracy with Manipol USDEK as the Indonesia’s GBHN. The Policy Manipol USDEK created the conditions of indonesian’s cultural and art for political aims. Many emerging arts and cultural institutions are affiliated to political parties such as LKN affiliated with PNI, LEKRA with the PKI, and Lesbumi underbow from NU. PNI formed the LKN based on DPP decision in December 1958, which aims to implement and create a "lack of scruple atmosphere" from LKN parent organization, which is PNI that pioneered the idea of Guided Democracy and back to UUD'45. In the first Congress in 1959 in Surakarta LKN produced "art for the people and politics is the commander" as the flow in the cultural. At the second Congress 1963 in Jakarta, LKN asserted that LKN’s artists are Marhaen’s Artist who must serve on the Indonesian revolution based on Pancasila and Manipol USDEK. As the mass organizations of PNI which engaged in the cultural ideology Marhaenis, LKN become propaganda tool of party ideology and also a weapon to fight back in the cultural ideology that are inconsistent with the ideology of the party. Ideological differences of political parties in the culture of each institution has divided the artists and humanists in Indonesia. The closeness between LKN and Lekra in fighting the Manifest Culture, as well as in the cultural equation of LKN lead to a breakdown at the end of 1965 after the events of the G 30 S 1965.
commit to user
xix