Fun | Rilex | Low Budget
Edisi Agustus 2011
DIENG Candi, Telaga, Kawah, Sunrise, Semua Ada!
BULOK
CUKURAN ANAK GEMBEL DIENG
KOMUNITAS
BIKEPACKER INDONESIA
PROFIL
AHMAD YUNUS
E E FRagazine M
Daftar Isi
Dari Redaksi Salam ransel, Agak berat mengangkat Dieng sebagai bahasan utama. Ini karena terlalu banyaknya bahan yang harus ditulis dan terbatasnya space di Backpackin’.
4
Dieng terlalu indah dengan puluhan tempat wisatanya. Ya candi, ya telaga, ya kawah, ya gunung. Belum lagi tentang Carica, buah khas yang hanya bisa tumbuh di dua tempat di Indonesia, salah satunya Dieng. Belum tentang keturunan Dieng yang berambut gimbal secara alami.
41 23
Walau sempat kena status Siaga di Kawah Timbang, tapi Dieng tetap ramai tuh, terutama setelah acara Dieng Culture Festival, Juli kemarin. Semua info penting tentang Dieng ada dalam edisi ini. Ayo ke Dieng!
BULOK TIPS 23 CUKURAN ANAK GEMBEL DIENG 39 6 TIPS TAHAN DINGIN
ORDINAT 3 DIENG
Candi, Telaga, Kawah, Sunrise, Semua Ada!
PANDU 13 MENUJU DIENG
Jalan paling mudah dan umum menuju Dieng adalah dari Wonosobo.
CATPER 17 TIDAK CUKUP SEHARI
2
Harus rombak jadwal karena ternyata Dieng punya belasan situs.
BACKPACKIN
| JULI - AGUSTUS 2011
Jangan heran kalau sedang jalanjalan ke Dieng lalu melihat bocah berambut gimbal keluyuran.
KULINER 29 CARICA
Pepaya Jaman Perang
GALERI 31 MEMBINGKAI MATAHARI DI
DIENG
PROFIL 33 AHMAD YUNUS AKSESORI 37 MACAM-MACAM JAKET
KOMUNITAS 41 BIKEPACKER INDONESIA
Targetkan Penjuru Negeri
RESENSI 47 BATAS Memahami Indonesia dari Sudut Terluar EDUKASI 49 BACKPACKER JUGA CINTA BUDAYA KONTRIBUTOR 51 BM EDISI 10 EDISI DEPAN 53 BROMO
PIMPINAN UMUM Khemal Nugroho
[email protected] PIMPINAN REDAKSI Ambar Arum
[email protected] EDITOR Muhammad Iqbal TIM REDAKSI Annisa M.F. Harahap Ghamal Satya Mohammad Soekarno Ibrahim TIM ARTISTIK Galih Permadi Kibar Desain Salman WEBMASTER Kurniawan Aji Saputra WEBSITE www.backpackinmagazine.com EMAIL
[email protected] Redaksi menerima saran, kritik, dan artikel dari BM Readers yang bisa dikirim melalui alamat email kami. JULI - AGUSTUS 2011
|
BACKPACKIN
3
ORDINAT
DIENG
Candi, Telaga, Kawah, Sunrise, Semua Ada!
Dieng biasanya dijadikan senjata andalan Dinas Pariwisata Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo, Jawa Tengah. Jarangjarang ada satu lokasi yang punya banyak spot wisata begini.
ORDINAT
Banyak spot lain yang sebetulnya
juga terhitung tempat wisata, cuma lebih jarang diomongin orang-orang, yaitu Telaga Merdada, Telaga Cebong, Kawah Sileri, Kawah Sinila, Kawah Candradimuka, Candi Gatotkaca, Candi Bima, Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Dwarawati, Candi Setyaki, Candi Sembrada, Gua Semar, Gua Sumur, Gua Jaran, dan mata air Sungai Serayu (Tuk Bima Lukar).
Kalau mau tambahan, masih ada
Gunung Pakuwaja (2.395 mdpl), Gunung Prahu (2.565 mdpl), Telaga Dringo, Telaga Nila, Kawah Timbang, Kawah Sibanteng, Kawah Siglagah, dan Kawah Sikendang. Candi di pelataran Dieng Oleh : Muhammad Iqbal Foto : Niko Wazir, Sang Alang, Firmansyah, Herman G. Anugrah
SEMUA SPOT TERJADI secara alamiah, kecuali candi-candi yang dibangun sekitar abad ke-8, Dieng Theatre, dan Museum Dieng Kailasa. Lokasi Dieng yang sudah ada di dataran tinggi saja sudah bisa jadi daya tarik. Rata-rata spot wisata Dieng ada di ketinggian 2.000 mdpl, yang jelas dingin.
Dari sekian banyak spot wisata,
ada beberapa jawara yang biasanya jadi rekomendasi orang-orang. Kalau ke Dieng ya harus ke situ, di antaranya Telaga Warna & Telaga Pengilon, Candi Arjuna, Kawah Sikidang, Gunung Sikunir (2.263 mdpl), dan Dieng Theatre. Kesemuanya ini letaknya relatif berdekatan, jadi bisa lah digarap semua dalam sehari. 5
Segitu banyak spot jelas tidak bisa
digarap dalam sehari. Semuanya itu punya rentang yang lumayan lebar, sekitar 15 km dari ujung ke ujung, itupun bukan dalam satu garis lurus. Ada yang musti masuk ke dalam
" Terkadang muncul embun berbentuk butiran es di waktu pagi, biasanya disebut bunpas. Buat wisatawan, fenomena ini unik, tapi buat penduduk lokal yang mayoritas petani sayuran, ini bencana karena bisa bikin tanaman rusak. Bunpas itu artinya embun racun. "
Dieng mencakup wilayah yang
cukup besar, tapi buat supir mikrobis, definisi Dieng adalah sebuah pertigaan besar pusat kehidupan Dieng. Di sana banyak homestay, tempat makan, swalayan, dsb.
Rata-rata ketinggian tempat wisata
di Dieng di atas 2.000 mdpl. Karena itulah terkadang muncul embun berbentuk butiran es di waktu pagi, biasanya disebut bunpas. Buat wisatawan, fenomena ini unik, tapi buat penduduk lokal yang mayoritas petani sayuran, ini bencana karena bisa bikin tanaman rusak. Bunpas itu artinya embun racun.
Ada beberapa pos pintu masuk ke
area wisata. Anehnya tiap pintu masuk punya harga tiket yang beda, ada yang Rp 6.000, ada yang Rp 12.000. Tiket yang harganya Rp 12.000 itu untuk masuk ke empat spot utama: Telaga Warna & Pengilon, Candi Arjuna,
beberapa kilometer.
Itu baru di Dieng, sebelum menuju
Dieng sebetulnya ada beberapa spot lagi yang jarang orang ke sana. Di Garung (kecamatan terakhir sebelum Dieng), ada Telaga Menjer. Juga ada kebun Teh Tambi. Kebun teh Tambi punya pintu masuk di pinggir jalan, sehingga lebih mudah menemukannya dibanding Telaga Menjer yang harus masuk sekitar 3 km dari jalan utama Wonosobo-Dieng.
Mulai Garung sampai Dieng (sekitar
12 km) jalannya sudah aspal bagus dan punya karakter khas jalan pegunungan, naik turun dan berkelok-kelok. Di kanan kiri jalan, mudah ditemukan tanaman sayur-mayur, terutama kentang. Salah satu koleksi Museum Kaliasa
BACKPACKIN
| JULI - AGUSTUS 2011
JULI - AGUSTUS 2011
|
BACKPACKIN
6
ORDINAT " Dieng itu aman buat wisatawan. "
Kawah Sikidang, dan Dieng Plateu Theatre. Sedangkan tiket yang Rp 6.000 hanya untuk masuk ke dua tempat. Petugas penjaga loket punya info yang padat tentang rute, sejarah singkat, juga tempat menginap yang murah.
perubahan warna seperti yang terjadi di Telaga
Pada pertengahan 2011, sempat
Telaga Pengilon tidak punya
marak berita di banyak media massa bahkan
Warna, padahal keduanya hanya berjarak
sampai milis, tentang status Siaga Dieng.
beberapa meter.
Kalau mendengar beritanya memang tidak
enak didengar. Malah dikabarkan sampai
menyengat. Di beberapa tempat, terlihat
tikus-tikus mati segala. Gambarannya seakan-
pinggir telaga seperti air mendidih. Asap putih
akan Dieng tidak layak dikunjungi.
keluar, itulah sumber keluarnya bau belerang.
Tapi karena udaranya terbuka, jadi relatif
Padahal tidak separah itu. Kawah
Terkadang, bau belerang tercium
Timbang, yang jadi pusat pemberitaan itu,
tidak berbahaya. Di telaga, banyak itik yang
letaknya jauh dari tempat-tempat wisata yang
berenang dan terkadang terbang di seputaran
dikunjugi. Kalau dihitung dari pusat wisata
telaga.Kata orang lokal, memang disitulah
Dieng (Telaga Warna, Kawah Sikidang, dkk)
habitat mereka.
jaraknya belasan kilometer. Gara-gara berita ini wisatawan sempat drop.
Beberapa minggu kemudian
dibuatlah acara Dieng Culture Festival (DCF) II. Event ini membuat sedikit banyak orang sadar bahwa Dieng itu aman buat wisatawan. Nyatanya acara itu ramai tuh. Efek lanjutannya, paradigma bahwa Dieng itu bahaya jadi netral lagi.
Tiga hari perhelatan DCF II baru
selesai. Ada banyak acara di dalamnya, tapi yang sering dibicarakan orang adalah acara pamungkasnya, yaitu pemotongan rambut gimbal. TELAGA WARNA DAN TELAGA PENGILON
Keduanya terletak berdempetan dan
hanya terpisah sederet pohon cemara. Disebut Salah satu sisi arca candi
7
BACKPACKIN
| JULI - AGUSTUS 2011
Telaga Warna karena warnanya suka berubah, kadang biru, kadang hijau, kadang magenta.
Dieng Culture Festival II
JULI - AGUSTUS 2011
|
BACKPACKIN
8
ORDINAT CANDI ARJUNA
Jalan setapak menghubungkan parkiran
dengan. Candi Arjuna dan beberapa candi lain
Nama-nama candi di Dieng,
termasuk Arjuna, diambil dari nama-nama
seperti Puntadewa, Semar, dan Sembrada.
dalam kisah Mahabarata. Juga Kawah Candradimuka yang diambil dari nama tempat
KAWAH SIKIDANG
bersatunya berbagai senjata pusaka dengan
tubuh Gatot Kaca.
ya harus ke Kawah Sikidang. Pamornya
sebelas dua belas lah sama Telaga Warna.
Beberapa candi pendamping
Banyak orang bilang kalau ke Dieng
membuat candi utama dalam komplek Candi
Sebetulnya area ini bahaya, banyak celah-
Arjuna semakin gagah. Di sekeliling komplek,
celah kecil yang mengeluarkan gelembung
tidak ada pohon besar sehingga Candi Arjuna
seperti air mendidih. Kalau diinjak bisa
bisa dilihat dari kejauhan dengan jelas.
melepuh. Tapi mau bagaimana lagi, Sikidang
sudah terlanjur indah, jadi tetap saja banyak
Motor tidak bisa masuk ke dalam
komplek. Pengunjung biasanya meletakkan
yang datang. Untungnya pemerintah situ juga
kendaraannya di parkiran yang dikelilingi
membuka daerah itu, tentu dengan warning di
banyak tempat makan, lalu berjalan kaki ke
sana-sini. Tinggal pintar-pintarnya pengunjung
komplek candi sekitar 200 meter.
jaga diri saja.
Bau belerang khas kawah aktif
biasanya menjadi keluhan wisatawan. Jangan lama-lama di Sikidang karena bisa bahaya buat kesehatan, selain juga, apa kuat? Bau lumayan ternetralisir dengan masker. Di sana banyak yang menjual masker, harganya tidak lebih dari Rp 2.000.
" Kawah Candradimuka diambil dari nama tempat bersatunya berbagai senjata pusaka dengan tubuh Gatot Kaca. " Salah satu anak gimbal
9
BACKPACKIN
| JULI - AGUSTUS
Candi Bima
JULI - AGUSTUS 2011
|
BACKPACKIN
10
ORDINAT
Dalam bahawa Jawa, sikidang
artinya kijang. Sifat letupan kawah ini mirip sifat kijang yang suka lompat lompat. Legenda panjang tentang sikidang mudah dijumpai di banyak artikel di internet. GUNUNG SIKUNIR
Tempat yang ini butuh perjuangan
lebih buat menggapainya. Selain tempatnya mencil (sekitar 4 km) dengan area wisata utama. Jalannya pun bukan jalan yang mulus.
Biasanya, orang ke Gunung Sikunir
untuk mengejar sun rise. Jadi kebayang kan jam berapa harus bangun dan di jam segitu suhunya gimana. Mayoritas wisatawan kalau ke sana pakai jasa guide.
Sudah jauh, mesti pagi-pagi buta,
bayar guide pula. Walaupun begitu, banyak yang merekomendasikan tempat ini. Tempat terbaik di Dieng buat kejar sun rise ya di Sikunir ini. Kalau hoki, tidak terhalang awan, bisa jelas terlihat Gunung Sindoro. Sikunir, tempat favorit mengejar sunrise
DIENG THEATRE
Tempatnya lumayan enak. Kursinya
total sekitar 40, tidak kalah lah sama kursi Bioskop 21. Layarnya juga proporsional. Durasi video sekitar 20 menit.
Tempat ini bagus sekali buat yang
mau tahu gambaran besar Dieng. Di video itu dijabarkan potensi alam Dieng, sosial kemasyarakatan, kejadian-kejadian heboh yang pernah ada di Dieng.
11
BACKPACKIN
| JULI - AGUSTUS 2011
Menurut video itu, terkadang kalau
berambut gimbal. Mereka sendiri pun tidak
musim kemarau, embun yang biasa ada di
tahu kenapa anak si anu gimbal, tapi anak si
tumbuh-tumbuhan waktu pagi itu bentuknya
anu berambut lurus. Biasanya mereka buat
es, bukan air.
upacara khusus, ada makan-makannya, lalu
menggunting rambut gimbal si anak. Biasanya,
Video itu juga menjelaskan keunikan
anak-anak Dieng yang berambut gimbal
setelah upacara itu, rambut mereka menjadi
secara alami. Tidak semua anak Dieng
lurus.
" Tempat terbaik buat kejar sunrise ya di Sikunir ini. "
JULI - AGUSTUS 2011
|
BACKPACKIN
12
PANDU MENUJU WONOSOBO Dari mana-mana ke Wonosobo cuma ada bus, tidak ada jalur kereta, tidak juga bandara. Dari Jakarta: Ada bus langsung dari Terminal Kampung Rambutan, Rawamangun, Lebak Bulus. Tarif ekonomi Rp 60.000 – Rp 65.000, tarif AC Rp 70.000 – Rp 75.000.
Dari Semarang: Ada bus langsung dari Terminal Terboyo, tarif ekonomi Rp 15.000.
Dari Jogja: Jogja-Magelang-Wonosobo. Micro bus Jogja (Giwangan) – Magelang (Rp 12.000; 1 jam). Micro bus Magelang – Wonosobo (Rp 15.000; 2 jam).
MENUJU DIENG JALAN PALING MUDAH dan umum menuju Dieng adalah dari Wonosobo. Dari kota Wonosobo tinggal naik sekali ke Dieng. Ada jalur lain yang menantang dan jarang banget orang coba, yaitu dari Pekalongan. Yang ini lumayan melelahkan tapi pemandangannya seru.
13
BACKPACKIN
| JULI - AGUSTUS 2011
KONTAK PENTING Tohar 085226720698 (homestay, catering, transport, dll)
Terminal besar Wonosobo (tempat busbus AKAP) menuju terminal micro bus jalur Wonosobo - Dieng. Lanjut naik micro bus jurusan WonosoboGarung-Dieng-Batur turun di Dieng (Rp 7.000; 1 jam; 26 km)
JULI - AGUSTUS 2011
|
BACKPACKIN
14
PANDU JALUR ALTERNATIF
WAKTU TERBAIK
Pekalongan - Kali Bening - Wanayasa -Batur - Dieng.
Musim kemarau. Kalau musim hujan, susah ke manamana karena hujan terus dan banyak kabut yang ganggu pemandangan sun rise di Gunung Sikunir. Lagipula, kalau musim hujan, jalan keliling Dieng sulit, walau pakai payung.
Pekalongan-Kali Bening naik bus besar (Rp 20.000; 3 jam). Kali Bening-Wanayasa naik mikro bus (Rp 4.000). Wanayasa-Batur naik pick up plat hitam (Rp 5.000). Batur-Dieng naik mikro bus (Rp 3.000)
TIPS PENGINAPAN
* Bawa jaket tebal!
* Losmen Arjuna atau Losmen Cempaka; Rp 150.000 (hari biasa); Air hangat, 2 kasur besar, muat sampai 6 orang. * Losmen Asri; Rp 25.000; muat untuk 2 orang.
* Jangan cuma 1 hari di Dieng. * Terkadang, ada losmen yang tidak menyediakan selimut, persiapkan untuk itu.
Korban Kawah Timbang
15
BACKPACKIN
| JULI - AGUSTUS 2011
KEJADIAN STATUS DAERAH Kawah
BEBERAPA AKTIVITAS PILIHAN 1. 2. 3. 4. 5.
Tracking keliling Telaga Warna dan Pengilon. Mancing di Telaga Cebong. Wisata Budaya: Candi Arjuna, Candi Bima, Candi Gatotkaca, dll. Nonton review Dieng di Dieng Theatre. Melihat langsung anak-anak kecil berrambut gimbal alami.
Menurut Wikipedia, 149 jiwa melayang dan
Timbang menjadi Siaga pada Juli 2011 lalu
banyak ternak mati. Kejadian itu sangat
letaknya jauh dari spot-spot wisata Dieng
bukanlah yang pertama kalinya terjadi. Pada
tiba-tiba, tidak ada tanda apa-apa, tidak ada
(lebih dari 10 km) yang biasa dikunjungi
tahun 1979, kejadian serupa yang jauh lebih
penaikan status menjadi Siaga, tidak ada
wisatawan. Jadi, ini seharusnya tidak
parah, juga terjadi di Kawah Timbang.
pemberitahuan apapun.
berpengaruh pada industri pariwisata
Dieng. Namun, terkadang wisatawan sudah
Di suatu subuh, tiba-tiba Kawah
Ilustrasi kejadian ini tergambarkan
Kawah Timbang dan Kawah Sinila
Timbang mengeluarkan gas CO2 akibat terpicu
bagus dalam video 20 menit yang diputar di
enggan duluan karena menganggap bahwa
letusan Sinila. Memang Kawah Timbang
Dieng Theatre. Di situ digambarkan, warga
keseluruhan Dieng berbahaya. Paradigma ini
diketahui menyimpan CO2 berkonsentrasi
berlarian malah justru ke tempat gas beracun.
menyulitkan masyarakat Dieng yang hidupnya
tinggi yang itu jelas beracun buat manusia.
Mereka terjebak di dalamnya dan meninggal.
sudah tergantung dengan industri pariwisata.
JULI - AGUSTUS 2011
|
BACKPACKIN
16
CATPER
Tidak Cukup Sehari
Harus rombak jadwal karena ternyata Dieng punya belasan situs. Oleh : Muhammad Iqbal Foto : Firmansyah, Sang Alang
KALI INI TUJUAN utamaku Dieng. Akhir Maret 2011, aku berangkat dari Jogja lewat Magelang. Pagi itu, aku sarapan dengan Nasi Megono. Katanya sih, khas Wonosobo. Bagian yang paling unik dari Nasi Megono adalah campuran potongan sayur yang diaduk rata dengan nasinya.
17
BACKPACKIN
| JULI - AGUSTUS 2011
JULI - AGUSTUS 2011
|
BACKPACKIN
18
CATPER
Sampai juga di Dieng!
19
BACKPACKIN
| JULI - AGUSTUS 2011
Wonosobo-Dieng ternyata masih 2
Telaga Warna baru terlihat kerennya
jam lagi. Sampai di Dieng, aku berjalan menuju
kalau sudut pandang kita agak tinggi. Kalau
sebuah pos penjagaan. Seorang wanita
cuma dari pinggirnya saja mah biasa banget.
menyodorkan tiket terusan seharga Rp 12 ribu.
Banyak semacam didihan air di pinggir telaga,
Di tiket itu tertulis 4 kawasan wisata yang
kelihatannya panas.
termasuk dalam harga tiket: Telaga Warna
& Pangelon, Kompleks Candi Arjuna, Kawah
di pintu masuk telaga. Loh, berarti tadi aku
Sikidang, dan Theater Dieng.
lewat jalan belakang ya. Pantas kok jalannya
agak aneh, sepi tidak terurus, ada kemenyan-
Di balik tiket ada peta keempat
Aku jalan terus, tiba-tiba aku tembus
tempat itu, tapi tidak jelas patokannya apa,
kemenyan pula.
beloknya di mana, jaraknya berapa. Jadi, peta
itu buatku cuma pemanis tiket saja.
naik tangga yang lumayan tinggi dulu kalau
lewat pintu masuk utama. Videonya singkat
Menuju Telaga Warna, aku berjalan
Di dekat situ ada Teater Dieng. Perlu
dari sebuah jalan becek yang ditunjuk oleh
tapi padat informasi. Tempat duduknya enak,
petugas pos. terakhir aku baru tahu bahwa itu
ruangan gelap, dingin, wah cocok buat tidur.
bukanlah “jalan resmi”. Aku terus telusuri jalan
melingkar itu sampai ketemu Telaga Pengilon,
aku mampir ke penjual kentang goreng yang
itu semua sampai keliling penuh makan sekitar
mangkal persis di depan teater. Kentang
1 jam.
dan jamur termasuk makanan khas Dieng.
Setelah beres nonton video Dieng,
Telaga Warna
JULI - AGUSTUS 2011
|
BACKPACKIN
20
CATPER
Udah ada plang, tapi saya tetep nyasar
Sewadah kentang goreng yang besarnya sekitar ukuran medium di restoran fast food itu harganya Rp 5.000.
Aku jalan kaki ke arah Sikidang. Tapi
karena dasar sok tahu, aku tidak tanya-tanya, walhasil nyasar.
Aku lanjut jalan ke komplek Candi
Arjuna. Karena tidak paham sejarahnya, jadi buatku terkesan biasa saja. Di dekat kompleks Candi Arjuna ini ada beberapa candi lagi yang lebih kecil. Bangunannya ya begitu-begitu juga. Ada beberapa anak tangga yang menuju dalam candi. Hanya ada ruangan gelap tinggi sempit di dalamnya.
Aku pulang, menginap di rumah
saudaraku di daerah Garung (kecamatan tetangga Dieng). Di sini saja kalau tidur dinginnya sampai ke tulang, apalagi di Dieng. 21
BACKPACKIN
| JULI - AGUSTUS 2011
Setelah Subuh, aku berjalan menuju
Waktu liburanku habis, padahal
Telaga Menjer. Dari pasar Garung sekitar 1 jam
masih banyak spot di Dieng yang belum
jalan kaki. Jalannya aspal tapi nanjak terus,
disambangi. Padahal aku sudah tambah waktu
jadi, yah lumayan pegal juga.
1 hari, tapi tetap saja banyak sisa spot yang
belum tergapai.
Akhirnya sampai. Tapi mana
telaganya? Dari pinggir halaman rumput, aku
tidak bisa melihat apa-apa ke bawah. Hanya
mencari akses ke Pantura. Kata lonely planet
ada sedikit bayangan pohon, selebihnya
terbitan 2008, ada jalan yang menghubungkan
tertutup kabut. Satu-per-satu anak tangga aku
Wonosobo dengan Pekalongan, yaitu lewat
turuni, makin lama makin jelas terlihat telaga
Batur. Bis Batur-Pekalongan ongkosnya Rp
besar yang tenang.
12.000.
Tangga paling bawah langsung
Aku pamit dari Wonosobo lalu
Kemudian aku baru tahu bahwa
bersentuhan dengan telaga, tidak ada jalan ke
informasi itu tidak valid. Tidak ada bus
mana-mana lagi. Ujungnya ya itu. Beberapa
langsung Batur-Pekalongan. Harus naik turun
bebek kayuh tertambat di pinggir telaga,
beberapa kali. Pertama Batur-Wanayasa
dihiasi dengan sampah-sampah plastik di
naik pick up modif berplat hitam. Kedua
sekelilingnya.
Wanayasa-Kalibening naik mikrobis. Ketiga
Kalibening-Pekalongan naik bis besar.
Mereka menunggu majikan yang
menyewanya, biasanya ramai pada hari libur
" Kata lonely planet terbitan 2008, ada jalan yang menghubungkan Wonosobo dengan Pekalongan, yaitu lewat Batur. Bis Batur-Pekalongan ongkosnya Rp 12.000. Kemudian aku baru tahu bahwa informasi itu tidak valid. Tidak ada bus langsung Batur-Pekalongan. "
(kata warga lokal), tapi menurut salah satu blogger yang pernah Minggu di sana, sepi juga tuh.
Bukit-bukit di sekeliling Telaga
Menjer semakin jelas tampak seiring hilangnya kabut selimut Telaga Menjer. Tapi tetap tidak terlihat aktivitas. Bebek-bebek kayuh tetap diam walau sudah lama dirubung sampah. Air telaga tetap tidak beriak. Sekembalinya aku ke pintu telaga juga tetap tidak ada orang.
" Waktu liburanku habis, padahal masih banyak spot di Dieng yang belum disambangi. "
Kompleks Candi Arjuna
JULI - AGUSTUS 2011
|
BACKPACKIN
22
BULOK
Oleh : Ambar Arum Foto : Niko Wazir, Herman G. Anugrah,
Jangan heran kalau sedang jalan-jalan ke Dieng lalu melihat bocah berambut gimbal keluyuran. Sebagian bocah di Dataran Tinggi Dieng, Banjarnegara, Jawa Tengah, memiliki bakat berambut gimbal. Ini terjadi secara alamiah, tidak ada keterangan medis yang dapat menjelaskannya.
23
BACKPACKIN
| JULI - AGUSTUS 2011
JULI - AGUSTUS 2011
|
BACKPACKIN
24
BULOK
" Si anak menjadi raja sesaat, karena permintaanya harus dipenuhi, sesulit apapun itu. Kalau tidak, rambut gimbalnya tidak bisa hilang. " Kabupaten Banjarnegara. Melalui DCF, panitia membantu orangtua mengabulkan permintaan sang anak gimbal.
Tentu bukan hanya ruwatan yang
ada dalam DCF, tapi juga ada bermacam tarian dari warga setempat dan napak tilas ke beberapa tempat wisata Dieng. Ruwatan adalah acara terakhir yang ditunggu-tunggu wisatawan.
Bocah gimbal
PROSES PENGGIMBALAN TIDAK
Menurut kepercayaan penduduk
keturunannya membantu menghadapi
terjadi begitu saja. Saat lahir, si anak gimbal
lokal, dan memang biasanya begitu, rambut
gangguan rambut gimbal yang dirasa cukup
punya rambut yang sama seperti anak lain.
gimbal tersebut tidak dapat hilang kecuali
mengganggu. Maka diwariskanlah rambut
Rambut gimbal baru muncul pada usia balita.
diruwat.
gimbal ini ke anak cucunya.
Umumnya diawali dengan gejala
Dalam ruwatan tersebut, dilakukan
Pada Dieng Culture Festival/
demam tinggi dan mengigau waktu tidur.
pencukuran rambut dengan didoakan oleh
DCF (1-3 Juli 2011) kemarin, ritual ruwat
Gejala ini tidak bisa diobati. Si anak akan
sesepuh atau pemangku adat. Si anak menjadi
pencukuran rambut gimbal dilakukan. Ini
sembuh dengan sendirinya, kemudian rambut
raja sesaat, karena permintaanya harus
merupakan tahun kedua penyelenggaraan
mereka perlahan menjadi kusut dan menyatu
dipenuhi, sesulit apapun itu. Kalau tidak,
DCF. Pada tahun pertama, acara ruwatan
sehingga terbentuklah gimbal dengan
rambut gimbalnya tidak bisa hilang.
cukur rambut gimbal juga dijadikan sebagai
sempurna.
menu utama festival.
gimbal itu merupakan titisan dari Kyai
apapun, tetap saja menjadi gimbal. Bahkan,
Kolodete yang dipercaya sebagai leluhur
bisa dilakukan kapan saja. Namun sekalian
sekalipun sudah dipotong, gimbal akan
dataran tinggi Dieng. Semasa hidupnya,
meningkatkan pariwisata Dieng, maka
kembali muncul.
Kolodete memiliki rambut gimbal. Konon
dibuatlah DCF. Acara ini mendapat dukungan
ketika meninggal, beliau berpesan agar
penuh dari Dinas Budaya dan Pariwisata
25
Mau dikeramas pakai sampo
BACKPACKIN
| JULI - AGUSTUS 2011
Masyarakat lokal meyakini bocah
Sebenarnya ruwatan itu sendiri
Pemotongan rambut gimbal
JULI - AGUSTUS 2011
|
BACKPACKIN
26
BULOK Prosesi
banyak anak gimbal lain yang belum dicukur.
Kirab (arak-arakan) menandai
Selain ketujuh bocah ini, masih
dimulainya proses ruwatan. Titik mulainya
Ada di antara mereka yang cukup popular,
adalah rumah sesepuh pemangku adat,
namanya Rizi. Dia bahkan juga dikenal dengan
sampai ujungnya di Sendang Sedayu (utara
sebutan sang pangeran gimbal. Sosoknya
Darmasala Kompleks Candi Arjuna).
mudah dikenali, bocah tengil dengan rambut
gimbal panjang, itulah dia.
Kirab diramaikan dengan beragam
pentas seni dari penduduk sekitar, ada tarian,
barongsai, dll. Anak gembel dimandikan
rambut gimbalnya, dan sampai sekarang
(jamasan) sesampainya di Sedayu.
masih belum bersedia dicukur. Namun
rasanya sulit juga meruwat bocah yang satu
Puncaknya adalah pencukuran
ini, lantaran Rizi punya permintaan yang ajaib:
rambut gembel di Kompleks Candi Arjuna yang dipandu langsung oleh pemangku adat. Tak jauh dari sini, dilakukan ngalap berkah, berupa perebutan tumpeng dan makanan. Penduduk lokal percaya bahwa orang yang mengikutinya akan mendapat berkah.
Prosesi ruwat ditutup dengan
melarung rambut gembel ke Sungai Serayu yang akan mengantar rambut gembel ini ke Laut Selatan.
Rizi sudah sangat terbiasa dengan
Reog Ponorogo dari tahun yang kuno, dan
" Kirab diramaikan dengan beragam pentas seni dari penduduk sekitar, ada tarian, barongsai, dll. "
Barongsai. Nah lo!
Tahun ini, total ada 7 bocah gimbal
yang diruwat. Inilah mereka: 1. Saibatul Asmiah. Permintaan : sepeda warna ungu. 2. Maroah. Permintaan : anting emas satu gram, baju muslim, dan sandal. 3. Nurseli Selina. Permintaan : ikan asin dan pindang dua keranjang. 4. Fajar. Permintaan : kambing brengos dan tempe kemul 100 biji. 5. Dewi anjani. Permintaan : telur ayam 600 butir, tahu matang 500 buah, dan tempe matang 600 buah. 6. Mutoharoh. Permintaan : tempe mentah 500 buah. 7. Naisila. Permintaan : minyak rambut, bola Anak gimbal hendak dicukur 27 B A C K P A C K I N JULI - AGUSTUS 2011
|
Rizi sang pangeran gimbal
bekel, karet, dan boneka. JULI - AGUSTUS 2011
|
BACKPACKIN
28
penganan
Menariknya, di Indonesia buah
ini hanya berhasil dibudidayakan di dataran tinggi Dieng dan sebagian kecil daerah di Bali. Sedangkan aslinya, buah ini berasal dari dataran tinggi Andes, Amerika Selatan.
Carica amat mudah tumbuh di
Dieng, karena itulah umumnya penduduk Dieng menanam pohon ini bersamaan dengan tanaman sayuran lainnya.
Pohonnya mirip dengan pepaya
biasa, hanya memiliki lebih banyak cabang dan buahnya kecil-kecil, tidak sampai sejengkal. Bentuknya juga seperti pepaya, tapi jauh lebih kecil dan imut. Rata-rata panjangnya hanya 6-15 cm dengan diameter sekitar 5 cm.
Tidak cuma imut dan sedap
dipandang, buah ini juga memiliki rasa yang enak, manis dan segar. Juga seperti halnya tubuh. Satu buah carica mengandung kalsium,
Carica
Pepaya Zaman Perang Oleh : Ambar Arum Foto : Ambar Arum, Herman G. Anugrah
JUDUL DIATAS TIDAK mengada-
ada. Carica, atau sering juga disebut papaya gunung, adalah buah yang dibawa oleh pemerintah kolonial Belanda ketika Perang Dunia II hendak meletus.
29
BACKPACKIN
Pohon Carica
buah lain, makan carica dapat menyehatkan
Carica, papaya mini
| JULI - AGUSTUS 2011
gula, serta vitamin A dan C.
Lantaran manfaat dan keunikannya
itu, buah ini menjadi primadona khas daerah Dieng. Carica biasanya diolah dalam bentuk
" Carica amat mudah tumbuh di Dieng, karena itulah umumnya penduduk Dieng menanam pohon ini bersamaan dengan tanaman sayuran lainnya. "
sirup, jus, manisan, selai, atau dijual buahnya begitu saja kepada wisatawan.
Di daerah asalnya, Amerika Selatan,
pengolahan buah ini lebih maksimal. Selain dijadikan selai, carica juga digubah menjadi minuman ringan bebas alkohol.
Sedangkan buah yang masih muda
dikeringkan untuk jadi serbuk bahan obat penyakit kulit atau kosmetik.
Sama seperti daun papaya, daun
carica juga mengandung enzim papain yang biasa digunakan untuk melunakkan daging.
JULI - AGUSTUS 2011
|
BACKPACKIN
30
GALERI
Oleh : Niko Wazir dan Budi Riawan 31
BACKPACKIN
| JULI - AGUSTUS 2011
JULI - AGUSTUS 2011
|
BACKPACKIN
32
tokoh
" Targetnya sekitar 100 pulau dalam satu tahun penuh perjalanan darat dan laut. Namun kami hanya sanggup 80 pulau. Dan menghasilkan 70 jam video, 10 ribu frame video dan ratusan catatan perjalanan. " saya, Farid Gaban dan kawan-kawan dari Maumere melakukan liputan bersama soal kehidupan pulau dan ekonominya.
Ceritain dong inspirasi perjalanan Ekspedisi Zambrud Khatulistiwa itu dari mana? TerMasuk kenapa naik motor, kenapa cuma
Ahmad Yunus: Kebanyakan (backpacker lokal) masih sekedar berwisata dan menikmati keindahan alam (saja) …
berdua aja, dan sama Mas Farid Gaban pula.
Kami berdua termasuk orang yang
suka berpetualang. Main ke gunung, melihat laut, melakukan aktivitas di alam.
Apalagi, saya berprofesi sebagai
wartawan. Saya kemudian mengenal daerah Satu-satunya yang cukup lama; saat berada di tinggal di Ende dan Maumere.
media. Baru satu atau dua kali berjumpa dalam diskusi dan pelatihan kecil. Dan saya sempat mengajak dia ke salah satu pulau kecil di dekat Maumere. Namanya, Pulau Kojodai. Di sana,
33
BACKPACKIN
| JULI - AGUSTUS 2011
hari, Farid Gaban punya ide lebih besar lagi; mengajak saya keliling Indonesia, naik sepeda motor dan memotret kehidupan pulau di 50 gugus pulau. Targetnya sekitar 100 pulau dalam satu tahun penuh perjalanan darat dan laut. Namun kami hanya sanggup 80 pulau. Dan menghasilkan 70 jam video, 10 ribu frame video dan ratusan catatan perjalanan.
Boleh sharing juga gak tentang pengalaman paling buruk selama di perjalanan? Kemalingan misalnya, atau berurusan dengan aparat? Atau berantem sama Mas Farid Gaban hehehe..
Sebelumnya, saya hanya mengenal
Farid Gaban lewan tulisan saja yang terbit di
Ini pengalaman pertama saya dan
Farid Gaban turun ke lapangan. Kemudian
lain. Mulai keliling Indonesia. Tapi tidak rutin. Nusa Tenggara Timur. Saya hampir satu tahun
INDONESIA MEMILIKI SEKITAR 17.508 pulau. 80 diantaranya sudah dijelajahi oleh Ahmad Yunus bersama Farid Gaban dengan motor saktinya dalam ekspedisi Zambrud Khatulistiwa. Berikut petikan wawancara Backpackin’ dengan Ahmad Yunus.
Pengalaman buruk dan paling
sering dikeluhkan cuma masalah motor saja. Modifikasinya tidak tepat untuk melakukan perjalanan jauh. Design jok sangat membuat JULI - AGUSTUS 2011
|
BACKPACKIN
34
TOKOH kami tersiksa. Dan kelistrikan juga bermasalah ketika mesti melakukan perjalanan malam hari. Dalam perjalanan, kami beruntung tidak pernah kemalingan. Mungkin kalaupun ketemu dengan maling pasti berpikir seribu kali. Apa yang mau dimaling melihat perjalanan ini kere.
Berurusan dengan aparat paling
sering. Dengan kepolisian yang merazia kendaraan kami, maklum tak ada spion, lighting kiri kanan jebol, spakbor patah, surat-surat kendaraan lewat masa berlaku, dan paling konyol, saya sebelum melakukan perjalanan kehilangan SIM. Jadi selama perjalanan keliling Indonesia saya hanya membawa surat tilang yang cuma berlaku satu bulan tapi saya pakai satu tahun penuh :)
Di beberapa tempat, juga kami
menjadi saksi bagaimana aparat keamanan memalak kapal sayur di Selat Malaka atau menuduh saya sebagai teroris melihat
Gimana pendapat Mas Ahmad tentang tren
brewok di wajah saya semakin lebat bak
backpacker di Indonesia sekarang ini yang
hutan Amazon. Rasanya, jarang ada konflik
kayaknya lagi naik daun. Mulai banyak yang
dengan Farid Gaban (FG). Kecuali meributkan
pakai istilah ini, peminatnya juga banyak, tapi
soal sepatu saya yang basah dan kemudian
apakah semua dari mereka paham tentang
mengeluarkan bau yang menyengat..hehehe.
" mereka juga melakukan aktivitas sosial; seperti mengajar bahasa Inggris di sekolah dasar atau pertama "
konsep backpacker itu sendiri?
Banyak ide baru dan tujuan wisata
Perjalanan berikutnya mau kemana lagi nih?
baru yang jarang orang kunjungi mulai terdengar. Nah, salah satu trend dari wisata ini adalah backpacker. Melihat banyak tempat,
menikmati liburan seirit mungkin.
perjalanan dan mengeksplor di Sumatra.
Menulis tentang kebudayaan, sastra, arkeologi,
Saya sering bertemu dengan banyak
Saya rencananya akan melakukan
turis yang melakukan wisata secara backpack.
sejarah, pesona alam dll. Tahun ini saya
Namun, pelajaran penting yang saya petik
mengajak keluarga melakukan perjalanan; istri
orang Indonesia sendiri mulai menyiapkan
dari perjumpaan itu, mereka juga melakukan
dan anak saya.
waktu dan uang untuk berwisata. Secara tidak
aktivitas sosial; seperti mengajar bahasa
langsung ini membangkitkan dunia pariwisata
Inggris di sekolah dasar atau pertama, ada
lokal kita. Dan dari sana mereka mulai
juga yang kemudian hari menjadi aktivis untuk
bercerita dan menulis di mana saja. Informasi
membantu memberdayakan masyarakat lokal.
semakin berlimpah.
yang menarik dll, ini yang tidak pernah saya
Menurut saya sih bagus,ya. Banyak
Okeyy, selamat melanjutkan perjalanan, Mas! Sepatu bau nya diganti dulu ya!
Mereka mencatat bahasa, sesuatu
lihat di wisatawan backpack orang Indonesia. Kebanyakan masih sekedar berwisata dan
35
BACKPACKIN
| JULI - AGUSTUS 2011
menikmati keindahan alam dan sebagainya. JULI - AGUSTUS 2011
|
BACKPACKIN
36
AKSESORI
Foto : shop.consina-adventure.com
DINGIN-DINGIN, PALING enak ya jaketan. Tapi sekarang banyak jaket yang tidak hanya berfungsi sebagai penahan dingin, banyak yang juga berfungsi sebagai penahan angin, penahan badai, bahkan penahan hujan. Malah terkadang beberapa fungsi sekaligus ada dalam satu jaket. Berikut beberapa di antaranya: JAKET WINDBREAKER Fungsi utamanya menahan angin. Umumnya memiliki bahan luar polyester atau nilon. Bagian dalamnya ada yang berjaring, ada juga yang polar. Lebih keren lagi, ada yang jaket polar bagian dalamnya bisa dilepas, jadi semacam jaket 2 in 1.
JAKET WATERPROOF Fungsi utamanya menahan hujan. Bahan luarnya polyester, sedangkan bahan dalamnya berjaring atau polar. Biasanya jaket waterproof memiliki fungsi windbreaker juga.
37
BACKPACKIN
| JULI - AGUSTUS 2011
JAKET POLAR Yang ini andal di suhu dingin yang tidak terlalu banyak angin, seperti di Dieng. Bahan polar yang empuk dan tebal dapat menahan dingin hingga mendekati nol derajat celcius. Tapi bahan yang satu ini sama sekali tidak waterproof.
Jaket Light / Quick Dry Biasanya dipakai para pengguna sepeda. Bahannya nilon tipis sehingga mudah menyerap keringat dan cepat kering.
JULI - AGUSTUS 2011
|
BACKPACKIN
38
TIPS
(Dimodifikasi dari www.belantaraindonesia.org)
Cuaca dingin tidak dapat kita hindari kalau bepergian ke dataran tinggi, salah satunya ke Dieng. Walaupun tidak sama seperti di gunung, namun dingin di Dieng juga dapat mencapai suhu nol derajat pada waktu-waktu tertentu. Berikut tips untuk mengatasi dingin di dataran tinggi seperti Dieng.
1
Lakukan aklimatisasi (penyesuaian tubuh terhadap suhu dan kondisi alam sekitar) terlebih dahulu. Jangan terburu-buru memakai jaket, biarkan kulit merasakan dinginnya udara untuk beberapa saat agar terbiasa.
Minum minuman hangat terutama yang sudah dicampur dengan jahe, seperti wedang jahe, sekoteng, dan lain-lain, untuk menghangatkan tubuh dari dalam. Jahe mempunyai senyawa anti bakteri yang berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh dari penyakit.
3
2
Makan makanan hangat dengan perhitungan protein dan karbohidrat yang lebih tinggi. Karbohidrat sebagai sumber energi dibutuhkan lebih banyak dari kondisi lingkungan suhu normal untuk menjaga suhu tubuh tetap normal. Sedangkan protein berfungsi sebagai bahan dasar pembuat antibodi sehingga daya tahan tubuh terjaga.
Tutup rapat bagian-bagian tubuh yang lebih rawan terserang hawa dingin, yaitu telinga, telapak tangan dan jari, serta pergelangan kaki sampai ke jari. Balut dengan kupluk, kaos tangan, dan kaos kaki.
5
4
Gunakan jaket berbahan polar. Walau tidak tahan air, tapi bahan ini sangat baik untuk suhu rendah. Hindari memakai pakaian berbahan dasar jeans. Selain memberatkan, sulit kering, jeans juga tidak dapat menahan dingin dengan sempurna.
39
BACKPACKIN
| JULI - AGUSTUS 2011
6 JULI - AGUSTUS 2011
|
BACKPACKIN
40
KOMUNITAS
Fenomena bersepeda sudah
lama muncul di Indonesia, baik bersepeda hanya untuk ke kantor, maupun bersepeda jarak jauh melintasi kota, provinsi, pulau, bahkan negara.
Sebut saja Bambang Hertadi Mas
yang sudah keliling Indonesia dan dunia dengan sepeda. Juga ada Iwan Sunter, seorang biker sekaligus pecinta gunung yang telah berhasil menggapai puncak-puncak gunung di Indonesia dengan bersepeda.
“Tapi awalnya para biker jarak jauh
itu biasanya sendiri-sendiri,” ujar Muhammad Firdaus, salah seorang pengaggas Bikepacker Indonesia.
Daus, panggilan akrabnya, juga
prihatin dengan banyaknya masyarakat Indonesia yang lebih memilih jalan-jalan ke negara lain ketimbang keliling Indonesia. “Udah jauh-jauh ke Eropa, tapi belum pernah ke Kiluan. Kiluan aja mungkin mereka nggak tau ada dimana,” lanjut Daus.
Targetkan Oleh : Ambar Arum Foto : Dok. Bikepacker Indonesia
41
BACKPACKIN
| JULI - AGUSTUS 2011
Atas dasar itulah, kemudian
Negeri
Daus mengumpulkan para biker jarak jauh
Mengenal Indonesia itu tidak dengan melongo dari jendela bus.
hingga akhirnya pada 14 April 2009 ketika
Penjuru
yang tadinya jalan sendiri-sendiri itu. Ide membentuk komunitas dibahas bersama,
" Daus, panggilan akrabnya, juga prihatin dengan banyaknya masyarakat Indonesia yang lebih memilih jalan-jalan ke negara lain ketimbang keliling Indonesia. "
touring ke Sawarna, komunitas Bikepacker Indonesia lahir.
JULI - AGUSTUS 2011
|
BACKPACKIN
42
KOMUNITAS
sebuah petualangan ke penjuru Indonesia,
baik touring maupun sekedar kopdar, langsung
hingga ke perbatasan-perbatasan yang jarang
saja datang. Siapapun yang punya hobi sama
diperhatikan pemerintah dan masyarakat
bisa ikutan meramaikan komunitas ini.
Indonesia sendiri, seperti Sota, Sebatik, Pulau
Iwan Sunter, biker sekaligus pecinta gunung
Rupat, dll.
Email:
[email protected]
Facebook group: Bikepacker Indonesia
Tujuannya, selain untuk
memperkenalkan Indonesia, juga untuk
Website: www.bikepacker-indonesia.com
memperkaya informasi rute, medan, dan
Lebih dari sekedar komunitas pecinta
sepeda pada umumnya, Bikepacker Indonesia memiliki semangat untuk bersepeda jarak jauh, menikmati indahnya alam sekaligus mengenal
apapun yang dapat bermanfaat bagi para biker yang mau ke tempat tersebut.
Untuk bergabung mudah saja, ikuti
terus fb dan web-nya. Begitu ada info acara,
lebih dekat budaya setempat. Dari situ tali persaudaraan juga dapat terjalin di berbagai daerah. Tak kalah penting, semua itu dilakukan dengan prinsip ramah lingkungan.
1. Pelajari pengetahuan dasar, seperti bagaimana ketika rantai putus, cara ganti ban, dsb.
2. Gunakan sepeda dengan frame besi dan pakai komponen yang murah, agar kalau rusak,
Sampai saat ini, sudah lebih dari 12
touring pernah dijabani Bikepacker Indonesia,
mudah dicari di perjalanan.
di antaranya dengan rute Sawarna, Ujung
3. Warna dan aksesori jangan terlalu mencolok untuk menghindari kejahatan.
Genteng, dan Jogja. Anggotanya sendiri sudah
4. Lakukan persiapan fisik yang cukup seperti bersepeda setiap hari dan jogging.
banyak yang menempuh Jakarta – Aceh, juga
5. Pelajari manajemen touring, misalnya berapa kecepatan yang aman, berapa jam sekali
keliling Sulawesi dan Kalimantan.
harus istirahat, apa saja yang sebaiknya dibawa, juga tempat yang aman untuk menginap.
6. Kumpulkan informasi tentang destinasi yang dituju, mulai dari rute, medan, cuaca,
Yang paling menarik adalah program
Bikepacker Penjuru Negeri. Merupakan 43
BACKPACKIN
| JULI - AGUSTUS 2011
TIPS BERSEPEDA JARAK JAUH
serta perkembangan politik dan budaya setempat.
JULI - AGUSTUS 2011
|
BACKPACKIN
44
Kenali
INDONESIA lebih dekat
Foto : Budi Riawan
resensi
Memahami Indonesia dari Sudut Terluar Oleh: Rakhel Adinda Victoria
Naskah cerita film ini ditulis oleh aktor senior Slamet Rahardjo Soejaro dengan mengangkat kondisi masyarakat dan pendidikan anak negeri di wilayah perbatasan.
Bermula dari seorang
perempuan bernama Jaleswari (diperankan oleh Marcella Zalianty) yang berinisiatif untuk menyelesaikan masalah pendidikan di wilayah perbatasan Indonesia dengan Malaysia, tepatnya di Provinisi Kalimantan Barat, Kabupaten Pontianak.
Digambarkan bahwa tidak ada
guru kontrak yang dapat bertahan lama, sehingga Jaleswari pun mengambil alih. Adeus adalah satu-satunya guru yang bertahan, itupun karena dia adalah pemuda setempat.
Jaleswari, sebagai pendatang
" Untuk dapat mencapai daerah pedalaman tersebut, Jaleswari harus menempuh perjalanan off-road, serta menggunakan perahu nelayan kecil yang hanya bisa menampung tak lebih dari empat orang untuk menuju kampung pedalaman. "
baru, tentu harus beradaptasi dengan
masyarakat, yang memberi harga rendah
kondisi pedalaman Kalimantan, baik itu
terhadap pendidikan. Masyarakat setempat
kondisi fisik maupun budayanya.
lebih ingin menjadi TKI sebagai sumber
penghidupan.
Untuk dapat mencapai daerah
pedalaman tersebut, Jaleswari harus
menempuh perjalanan off-road, serta
datang pada orang yang membawa nilai
menggunakan perahu nelayan kecil yang
baru, walau itu benar. Namun Jaleswari,
hanya bisa menampung tak lebih dari empat
dibantu Adeus, Panglima Galiong Bengker
orang untuk menuju kampung pedalaman.
(Kepala Adat), Arif (intel negara di wilayah
perbatasan), dan anak Dayak setempat,
Program CSR yang diberikan
Teror dan ancaman selalu
oleh perusahaan tempat Jaleswari bekerja
dapat bangkit dan menyadarkan masyarakat
rupanya tidak sesuai dengan keinginan
untuk memperjuangkan pendidikan untuk
Sutradara : Rudi Soedjarwo. Produser : Marcella Zalian.y. Penulis : Slamet Rahardjo, Pemeran : Marcella Zalianty, Arifin Putra, Ardina Rasti, Jajang C Noer. Distributor : Keana Production. Tanggal rilis : 19 Mei 2011.
penduduk perbatasan. 47
BACKPACKIN
| JULI - AGUSTUS 2011
JULI - AGUSTUS 2011
|
BACKPACKIN
48
edukasi
Backpacker Juga Cinta Budaya "Backpacking is a term that has historically been used to denote a form of low-cost, independent international travel. Terms such as independent travel and/or budget travel are often used interchangeably with backpacking. The factors that traditionally differentiate backpacking from other forms of tourism include but are not limited to the following: use of public transport as a means of travel, preference of youth hostels to traditional hotels, length of the trip vs. conventional vacations, use of a backpack, an interest in meeting the locals as well as seeing the sights " (wikipedia) 49
BACKPACKIN
| JULI - AGUSTUS 2011
Ketika ke suatu tempat, kita
berharap mendapat pemandangan yang indah dan kebersamaan dengan teman seperjalanan. Lalu pulang dengan kenangan manis.
Apa itu sudah cukup? Menginjakkan
kaki di pasir putih, atau di gunung tertinggi, belum membuat kita mengenal tanah air ini dengan sempurna. Rasanya sulit mengenal Indonesia, tanpa berinteraksi dengan
penduduk lokal.
sesempit pengguna tas punggung. Juga tidak
sekedar tukang jalan-jalan murah, dan pecinta
Sebagaimana diuraikan oleh
Definisi backpacker tidak hanya
wikipedia, umumnya para backpacker memiliki
keindahan alam.
semangat untuk bergaul dengan siapapun
yang mereka temui, “an interest in meeting the
berinteraksi dengan penduduk lokal. Lebih
locals as well as seeing the sights.“
dalam mengenal suatu tempat, tidak hanya
keindahan alamnya, tapi juga rakyat dan
Indonesia tidak hanya memiliki alam
Namun, backpacker juga kerap
yang menakjubkan, tapi kekayaan budayanya
budayanya.
juga luar biasa. Masing-masing dari ratusan
suku yang tinggal di Indonesia memiliki ragam
akan membawa kenangan dan pelajaran yang
bahasa, tari, dan kearifan lokal.
lebih banyak, dan lebih manis tentunya.
Dengan demikian, ketika pulang, kita
“Dan mencintai tanah air Indonesia dapat ditumbuhkan dengan mengenal Indonesia bersama rakyatnya dari dekat.”
(Soe Hok Gie) JULI - AGUSTUS 2011
|
BACKPACKIN
50
KONTRIBUTOR
K O
N
T
R
I Firmansyah
Rakhel Adinda Victoria
Sang Alang
Seorang gadis lulusan Universitas
Sebut saja Sang Alang, bukan nama
Indonesia ini pernah tinggal sebulan di Entikong, tak heran dia lancar banget membahas film Batas di rubrik resensi kali ini.
B
51
BACKPACKIN
| JULI - AGUSTUS 2011
Niko Wazir & Budi Riawan Sebagian besar foto keren di edisi ini merupakan hasil dari kelakuan mereka yang lihai memainkan kamera.
U
Ketemu lagi sama fotografer yang satu ini. Kalo masalah stok foto
sebenarnya. Jangan percaya jika
Herman G Anugrah
ada yang bilang dia pendiam. Kalau
Biasa dipanggil Andre, warga
pas ngetrip memang terlihat begitu,
Bogor ini (akhirnya) lulus
tapi sebenarnya sekali senggol, dia
sidang skripsi. Kalau stress,
bocor abis. Nama aslinya masih
gak banyak cingcong, dia bisa
T
langsung ke Rinjani, Merbabu,
dirahasiakan.
O
atau Dieng.
bagus, memang susah jauh-jauh dari lajang yang satu ini. Eh, masih lajang gak ya? #ups!
R
JULI - AGUSTUS 2011
|
BACKPACKIN
52
EDISI DEPAN
Backpackin 11 mempersembahkan :
BROMO
53
BACKPACKIN
| JULI - AGUSTUS 2011
JULI - AGUSTUS 2011
|
BACKPACKIN
54