Lampiran 1
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 106/BAPPEBTI/PER/10/2013
FORMULIR NOMOR : 106.PBK.01. (Dibuat di atas kop surat perusahaan) Nomor
:
Lampiran
:
Perihal
: Laporan Keuangan PT. ….
.............., .....................
Yth. Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Di Jakarta
Sesuai dengan Keputusan Kepala Bappebti Nomor: 106/BAPPEBTI/PER/10/2013 tentang Kewajiban Pelaporan Keuangan dan Ketentuan Modal Bersih Disesuaikan bagi Pialang Berjangka, bersama ini terlampir kami sampaikan laporan keuangan Tahunan terhitung mulai ............ s/d ......... Laporan keuangan ini dibuat dengan sebenar-benarnya, dan segala akibat yang timbul dari laporan keuangan ini merupakan tanggung jawab kami. Cap Perusahaan ttd (Nama Direktur Utama)
1
Lampiran 1
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 106/BAPPEBTI/PER/10/2013
FORMULIR NOMOR : 106.PBK.02.
PT XYZ BERJANGKA LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Desember 20X2 dan 20X1 (dalam rupiah)
20X2
20X1
ASET
20X2
20X1
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS
ASET LANCAR
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Kas setara kas
xxxx
xxxx
Utang Bank
xxxx
xxxx
Deposito Berjangka
xxxx
xxxx
Utang pada LKB
xxxx
xxxx
Sertifikat Deposito
xxxx
xxxx
Utang pada PB AK
xxxx
xxxx
Piutang dan margin pada LKB
xxxx
xxxx
Utang kepada pihak terafiliasi
xxxx
xxxx
Piutang pada PB AK
xxxx
xxxx
Utang Pajak
xxxx
xxxx
Piutang pada Nasabah dan
xxxx
xxxx
Biaya yang masih harus dibayar
xxxx
Xxxx
Nasabah Terafiliasi 2
Lampiran 1
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 106/BAPPEBTI/PER/10/2013
20X2
20X1
Pajak Tangguhan
xxxx
xxxx
Persediaan Komoditi
xxxx
xxxx
Biaya dibayar dimuka
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
Aset Tetap
xxxx
xxxx
(xxxx)
(xxxx)
xxxx
xxxx
Akumulasi Penyusutan Aset Tidak Berwujud
Utang Bank
xxxx
xxxx
Utang Obligasi
xxxx
xxxx
Imbalan Kerja Jangka Panjang
xxxx
xxxx
Jaminan PB NAK
xxxx
xxxx
Utang Subordinasi
xxxx
xxxx
Utang Jangka Panjang Lainnya
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
Modal Disetor
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
TOTAL LIABILITAS
EKUITAS
Aset Lain-lain Hak Keanggotaan pada Bursa
20X1
LIABILITAS JANGKA PANJANG
ASET TIDAK LANCAR Investasi Langsung
20X2
xxxx
xxxx
Tambahan Modal disetor
xxxx
xxxx
Pendapatan Komprehensif Lain
Berjangka Dana Jaminan pada LKB
3
Lampiran 1
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 106/BAPPEBTI/PER/10/2013
Dana Jaminan pada PB AK
20X2
20X1
xxxx
xxxx
20X2
20X1
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
xxxx
ventura bersama
xxxx
xxxx
Saldo Laba
xxxx
xxxx
Kepentingan Nonpengendali
xxxx
xxxx
TOTAL EKUITAS
xxxx
xxxx
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
xxxx
xxxx
Selisih Nilai Wajar Aset Keuangan AFS
Aset Pajak Tangguhan
xxxx
xxxx
Selisih Kurs Penjabaran Laporan Keuangan Keuntungan/kerugian aktuarial Bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan
TOTAL ASET*
xxxx
xxxx
* Selain Aset yang disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan, Pialang Berjangka juga mengelola dana nasabah dan nasabah terafiliasi pada rekening terpisah untuk tahun 20X2 dan tahun 20X1 berjumlah Rp. XXX dan Rp. XXX.
4
Lampiran 1
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 106/BAPPEBTI/PER/10/2013
FORMULIR NOMOR : 106.PBK.03. PT. XYZ LAPORAN LABARUGI KOMPREHENSIF Untuk Periode yang Berakhir pada ................. 20X2 dan 20X1 (dalam rupiah) 20X2
20X1
Komisi
xxxxx
xxxxx
Pendapatan jasa Penasehat Perdagangan Berjangka
xxxxx
xxxxx
Pendapatan bunga dan dividen
xxxxx
xxxxx
Pendapatan lain-lain
xxxxx
xxxxx
Total Pendapatan
xxxxx
xxxxx
Beban iuran Anggota Bursa & Kliring Berjangka
xxxxx
xxxxx
Beban gaji
xxxxx
xxxxx
Beban komisi penjualan
xxxxx
xxxxx
Beban Transaksi
xxxxx
xxxxx
a. Bursa
xxxxx
xxxxx
b. Kliring
xxxxx
xxxxx
c. Dana Kliring
xxxxx
xxxxx
Beban sewa dan pemeliharaan gedung
xxxxx
xxxxx
Beban Promosi dan Publikasi
xxxxx
xxxxx
Beban Komunikasi dan Informasi
xxxxx
xxxxx
Beban untuk transaksi yang salah
xxxxx
xxxxx
Beban pengembangan Sumber Daya Manusia
xxxxx
xxxxx
Beban perjalanan dinas
xxxxx
xxxxx
Beban administrasi & umum
xxxxx
xxxxx
Beban Penyusutan Dan Amortisasi
xxxxx
xxxxx
Beban Penyisihan Kerugian Piutang Tidak Tertagih
xxxxx
xxxxx
Beban Lain-lain (uraikan)
xxxxx
xxxxx
Total Beban
xxxxx
xxxxx
Laba (rugi) sebelum pajak dan pos-pos luar biasa
xxxxx
xxxxx
Pos-pos luar biasa
xxxxx
xxxxx
Laba bersih setelah pos-pos luar biasa
xxxxx
xxxxx
Pajak Penghasilan kini
xxxxx
xxxxx
Pajak Penghasilan Tangguhan
xxxxx
xxxxx
Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan
xxxxx
xxxxx
PENGHASILAN
BEBAN
5
Lampiran 1
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 106/BAPPEBTI/PER/10/2013
Beban Pajak Penghasilan
(xxxxx)
(xxxxx)
Beban pajak kini
(xxxxx)
(xxxxx)
Beban pajak tangguhan
(xxxxx)
(xxxxx)
Laba (rugi) tahun berjalan
(xxxxx)
(xxxxx)
Pendapatan Komprehensif lain Selisih nilai wajar AFS
xxxxx
xxxxx
Selisih penjabaran laporan keuangan dalam mata uang asing
xxxxx
xxxxx
Keuntungan (kerugian) aktuarial dari program pensiun imbalan pasti
xxxxx
xxxxx
Bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi/ventura bersama entitas
xxxxx
xxxxx
Pajak penghasilan terkait
xxxxx
xxxxx
Pendapatan komprehensif lain tahun berjalan setelah pajak
xxxxx
xxxxx
Total pendapatan komprehensif tahun berjalan
xxxxx
xxxxx
Pemilik entitas induk
xxxxx
xxxxx
Kepentingan nonpengendali
xxxxx
xxxxx
Pemilik entitas induk
xxxxx
xxxxx
Kepentingan nonpengendali
xxxxx
xxxxx
Laba yang dapat diatribusikan kepada:
Jumlah laba rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada:
6
Lampiran 1
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 106/BAPPEBTI/PER/10/2013
FORMULIR NOMOR : 106.PBK.04. PT XYZ BERJANGKA LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk periode yang berakhir pada tanggal ................. 20X2 dan 20X1 (dalam Rupiah) Modal
Selisih kurs
disetor dan
penjabaran
Selisih
tambahan
laporan keuangan
penilaian
modal
dalam mata uang
AFS
disetor
asing
XXXX
XXXX
XXX
Dividen
Keuntungan
Bagian
dan
komprehensif
kerugian
lain dari
aktuarial
investee
XXXX
XXXX
XXXX
XXXX
XXXX
-
-
-
-
-
XXX
-
-
-
-
-
(XXX)
(XXX)
Cadangan umum
-
-
-
-
-
(XXX)
(XXX)
Cadangan tujuan
-
-
-
-
-
(XXX)
(XXX)
-
-
-
-
-
XXX
XXX
XXXX
XXXX
XXXX
XXXX
XXXX
XXXX
XXXX
Dividen
-
-
-
-
-
(XXX)
(XXX)
Cadangan umum
-
-
-
-
-
(XXX)
(XXX)
-
-
-
-
-
XXX
XXX
XXXX
XXXX
XXXX
XXXX
XXXX
XXXX
XXXX
Keterangan
Saldo per 31 Des 20X0 Setoran Modal
Catatan
Saldo laba
Jumlah Ekuitas
Laba (rugi ) neto periode berjalan Saldo per 31 Des 20X1
Laba (rugi ) neto periode berjalan Saldo per 31 Des 20X2
7
Lampiran 1
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 106/BAPPEBTI/PER/10/2013
FORMULIR NOMOR : 106.PBK.05. PT XYZ BERJANGKA LAPORAN ARUS KAS Untuk periode yang berakhir pada tanggal ................... 20X2 dan 20X1 (dalam Rupiah) Keterangan
Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari: Transaksi Berjangka Bunga Lain-lain Total penerimaan Pengeluaran kepada: Pemasok Mitra usaha Karyawan Pajak Lain-lain Total Pengeluaran Jumlah arus kas dari aktivitas operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penerimaan: Penerimaan dividen Penjualan investasi jangka pendek/panjang yang kehilangan pengendalian Lain-lain Total penerimaan Pengeluaran Perolehan entitas anak Pembelian aset tetap Lain-lain Total pengeluaran Jumlah arus dari aktivitas investasi
8
20X2
20X1
XXXX XXXX XXXX XXXX
XXXX XXXX XXXX XXXX
XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX
XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX
XXXX
XXXX
XXXX XXXX XXXX
XXXX XXXX XXXX
XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX
XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX
Lampiran 1
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 106/BAPPEBTI/PER/10/2013
Keterangan
Catatan
20X2
20X1
XXXX XXXX XXXX
XXXX XXXX XXXX
XXXX XXXX XXXX
XXXX XXXX XXXX
XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX
XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX XXXX
Kenaikan (penurunan) arus kas neto
XXXX
XXXX
Saldo kas dan setara kas awal periode
XXXX
XXXX
Saldo kas dan setara kas akhir periode
XXXX
XXXX
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan Emisi saham Emisi obligasi Pinjaman bank Penjualan investasi pada entitas anak yang tidak menyebabkan hilangnya pengendalian Lain-lain Total Penerimaan Pengeluaran Pembelian kembali saham Pembayaran utang bank Pembayaran dividen Lain-lain Total Pengeluaran Jumlah arus kas dari aktivitas pendanaan
9
Lampiran 1
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 106/BAPPEBTI/PER/10/2013
FORMULIR NOMOR : 106.PBK.06. PT. XYZ BERJANGKA LAPORAN MODAL BERSIH DISESUAIKAN Bulan/Triwulan* periode ......s.d.......20xx (dalam rupiah) NO.
URAIAN
JUMLAH
MODAL BERSIH 1 Aset Lancar
xxxxx
2 Penyesuaian atas asset lancar antara lain: a. seluruh pembayaran dimuka, beban di bayar dimuka, beban yang ditangguhkan, pinjaman dan piutang
xxxxx
b. semua piutang yang diragukan penagihan atau realisasinya
xxxxx
c. saldo debit/defisit nasabah dan nasabah terafiliasi.
xxxxx xxxxx
d. Total penyesuaian asset lancar 3 Total Aset lancar (1 dikurangi 2d)
xxxxx
4 Total liabilitas
xxxxx
5 Utang subordinasi
xxxxx
6 Liabilitas yang disesuaikan ( 4 dikurangi 5)
xxxxx
7 Modal bersih
xxxxx
PENYESUAIAN ATAS MODAL BERSIH 8
Penyesuaian risiko pasar merupakan penyesuaian terhadap risiko Efek yang dimiliki Pialang Berjangka dihitung berdasarkan penyesuaian tertentu dari nilai wajar. Penyesuaian Efek yang dimiliki Pialang Berjangka dan/atau jaminan atas pinjaman yang diberikan, pembayaranpembayaran dimuka, dan piutang yang meliputi :
a. Penyesuaian untuk Sertifikat Bank Indonesia adalah 5% (lima perseratus).;
b. Penyesuaian untuk Surat Berharga Negara yang memiliki sisa jangka waktu jatuh tempo:
1) 0 sampai dengan 7 tahun adalah 5% (lima perseratus); 2) Lebih dari 7 tahun hingga 15 tahun adalah 7,5% (tujuh koma lima perseratus); dan 3) Lebih dari 15 tahun adalah 10% (sepuluh perseratus)
c. Penyesuaian untuk obligasi, sukuk korporasi, atau Efek Beragun Aset Arus Kas Tetap yang tercatat di Bursa Efek Indonesia yang memiliki:
1) Peringkat setara dengan AAA adalah 5% (lima perseratus); 10
-
Lampiran 1
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 106/BAPPEBTI/PER/10/2013
NO.
URAIAN
JUMLAH
2) Peringkat setara dengan AA hingga kurang dari setara dengan AAA adalah 15% (lima belas perseratus);
-
3) Peringkat setara dengan A hingga kurang dari setara dengan AA adalah 25% (dua puluh lima perseratus);
-
4) Peringkat setara dengan BBB- hingga kurang dari setara dengan A adalah 35% (tiga puluh lima perseratus); dan
-
5) Peringkat kurang dari setara dengan BBBadalah 100% (seratus perseratus)
-
d. Penyesuaian untuk Efek bersifat Ekuitas dalam
-
e. Penyesuaian untuk Efek Beragun Aset Arus
-
f. Penyesuaian untuk Efek luar negeri adalah
-
g. Penyesuaian untuk Unit Penyertaan Reksa
-
kategori LQ-45 yang di Bursa Efek Indonesia adalah 65% dan kategori non LQ-45 yang di Bursa Efek Indonesia adalah 75%, serta yang tidak tercatat di Bursa Efek Indonesia (delisting) atau yang sama sekali tidak tercatat di Bursa Efek Indonesia adalah 100%; Kas Tidak tetap yang tercatat di Bursa Efek Indonesia adalah sebesar 100%; 90% (sembilan puluh perseratus);
Dana yang tidak diperdagangkan di Bursa Efek adalah 100%.
9 Jumlah dana yang diperlukan untuk menutupi kekurangan Margin (under margin) a. rekening nasabah
xxxxx
b. rekening nasabah terafiliasi
xxxxx
c. Total jumlah dana untuk menutupi under margin
xxxxx
10 Jaminan Pialang Berjangka untuk kewajiban kontinjensi
xxxxx
11 Jumlah penyesuaian (8 s/d 10)
xxxxx
12 Jumlah Modal Bersih disesuaikan (7 dikurangi 11)
xxxxx
13 Dana Nasabah pada rekening terpisah 14 10 % Aset Nasabah pada rekening terpisah (10% dari nomor 12)
xxxxx
15 Kelebihan (kekurangan) Modal Bersih Disesuaikan terhadap 10 % Aset Nasabah pada Rekening Terpisah (12 dikurangi 13)
xxxxx
16 Kelebihan (kekurangan) Modal Bersih Disesuaikan terhadap jumlah Nilai Absolut Modal Bersih Disesuaikan yang dipersyaratkan
xxxxx
*Pilih salah satu 11
Lampiran 1
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 106/BAPPEBTI/PER/10/2013
FORMULIR NOMOR : 106.PBK.07. PT. XYZ BERJANGKA LAPORAN REKENING TERPISAH UNTUK TRANSAKSI DALAM NEGERI Harian/Bulan/Triwulan* yang berakhir ..................... 20X2 (dalam rupiah) JUMLAH
JUMLAH
Dana Nasabah
Dana Nasabah Terafiliasi
TOTAL
a. Kas
XXXXX
XXXXX
XXXXX
b. Surat berharga
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
a. Nilai pasar dari kontrak opsi terbuka yang dibeli
XXXXX
XXXXX
XXXXX
b. Nilai pasar dari kontrak opsi terbuka yang dijual
XXXXX
XXXXX
XXXXX
4 Kekayaan bersih (Defisit) Nasabah (1 s/d 3)
XXXXX
XXXXX
XXXXX
5 Rekening-rekening defisit
XXXXX
XXXXX
XXXXX
6 Jumlah yang harus dipisahkan (4 ditambah 5)
XXXXX
XXXXX
XXXXX
a. Kas
XXXXX
XXXXX
XXXXX
b. Surat berharga
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
a. Nilai terbuka kontrak opsi jual
XXXXX
XXXXX
XXXXX
b. Nilai terbuka kontrak opsi beli
XXXXX
XXXXX
XXXXX
12 Dana terpisah yang belum disetor ke Bank (uraikan)
XXXXX
XXXXX
XXXXX
13 Total dana pada rekening terpisah (7 s/d 12)
XXXXX
XXXXX
XXXXX
14 Kelebihan (kekurangan) dana pada rekening terpisah (13 dikurang 6)
XXXXX
XXXXX
XXXXX
NO.
URAIAN
DANA NASABAH YANG HARUS DIPISAHKAN 1 Saldo bersih rekening terpisah
2 Laba/Rugi bersih yang belum terealisasi pada kontrak terbuka 3 Perdagangan opsi
DANA NASABAH PADA REKENING TERPISAH 7 Dana pada rekening terpisah
8 Margin pada Lembaga Kliring Berjangka a. Kas b. Surat Berharga 9 Nilai Bersih penyelesaian transaksi dari /kepada Lembaga Kliring Berjangka 10 Kekayaan pada Pialang Berjangka Anggota Kliring a. Kas b. Surat berharga 11 Perdagangan Opsi
*Pilih salah satu 12
Lampiran 1
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 106/BAPPEBTI/PER/10/2013
FORMULIR NOMOR : 106.PBK.08. PT. XYZ BERJANGKA LAPORAN REKENING TERPISAH UNTUK TRANSAKSI LUAR NEGERI Harian/Bulan/Triwulan* yang berakhir ..................... 20X2 (dalam rupiah) JUMLAH
JUMLAH
Dana Nasabah
Dana Nasabah Terafiliasi
TOTAL
XXXXX XXXXX
XXXXX XXXXX
XXXXX XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX XXXXX
XXXXX XXXXX
XXXXX XXXXX
XXXXX XXXXX XXXXX
XXXXX XXXXX XXXXX
XXXXX XXXXX XXXXX
XXXXX XXXXX
XXXXX XXXXX
XXXXX XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX
XXXXX XXXXX XXXXX
XXXXX XXXXX XXXXX
XXXXX XXXXX XXXXX
13 Selisih Kurs
XXXXX
XXXXX
XXXXX
14 Total dana pada rekening terpisah (7 s/d 12)
XXXXX
XXXXX
XXXXX
15 Kelebihan (kekurangan) dana pada rekening terpisah (13 dikurang 6)
XXXXX
XXXXX
XXXXX
NO.
URAIAN
DANA NASABAH YANG HARUS DIPISAHKAN 1 Saldo bersih rekening terpisah a. Kas b. Surat berharga 2 Laba/Rugi bersih yang belum terealisasi pada kontrak terbuka 3 Perdagangan opsi a. Nilai pasar dari kontrak opsi terbuka yang dibeli b. Nilai pasar dari kontrak opsi terbuka yang dijual 4 Kekayaan bersih (Defisit) Nasabah (1 s/d 3) 5 Rekening-rekening defisit 6 Jumlah yang harus dipisahkan (4 ditambah 5) 7
8
9 10
11
12
DANA NASABAH PADA REKENING TERPISAH Dana pada rekening terpisah a. Kas b. Surat berharga Margin pada Lembaga Kliring Berjangka a. Kas b. Surat Berharga Nilai Bersih penyelesaian transaksi dari /kepada Lembaga Kliring Berjangka Kekayaan pada Pialang Berjangka Anggota Kliring a. Kas b. Surat berharga Perdagangan Opsi a. Nilai terbuka kontrak opsi jual b. Nilai terbuka kontrak opsi beli Dana terpisah yang belum disetor ke Bank (uraikan)
*Pilih salah satu
13
Lampiran 1
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 106/BAPPEBTI/PER/10/2013
FORMULIR NOMOR : 106.PBK.09. LAPORAN UTANG SUBORDINASI Nama Perusahaan
:
Per Tanggal
: (dalam rupiah)
NO
1
Total Kewajiban Subordinasi , sesuai laporan periode sebelumnya
Total Utang Berdasarkan Perjanjian Subordinasi
Total Kewajiban Yang Tidak Berdasarkan Perjanjian Subordinasi
xxxxx
Xxxxx
2
Penambahan (dijelaskan dibawah)
xxxxx
Xxxxx
3
Pengurangan (dijelaskan dibawah)
(xxxxx)
(xxxxx)
4
Saldo Akhir Kewajiban Subordinasi
xxxxx
Xxxxx
Keterangan : 1.
Bila sebelumnya tidak mempunyai Kewajiban jenis ini, maka saldo pada nomor 1 adalah Rp.0,- (nihil).
2.
Saldo Akhir Kewajiban Subordinasi (No.4) harus cocok dengan saldo pada Laporan Posisi Keuangan (Form. No.106.PBK.02)
Tanggal
Penjelasan
Jumlah
………………
……………………………………………………………
Xxxxx
………………
……………………………………………………………
Xxxxx
………………
……………………………………………………………
Xxxxx
………………… Cap Perusahaan Ttd, (Nama Direktur Utama)
14
Lampiran 1
Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 106/BAPPEBTI/PER/10/2013
FORMULIR NOMOR : 106.PBK.10. PT. XYZ BERJANGKA
JURNAL BUKU BANK
REKONSILIASI
Kode
JBB.Bank xxxxx.IDR/USD *
Periode
01/12/12 s/d 31/12/12
No. Rekening
xxx
No
Tanggal
No Account
Sumber: Rekening Koran Bank xxxxx
Bukti Inject
Keterangan
Withdrawal
Debet
Kredit
Saldo
1
Saldo Awal
xxxx
xxxx
2
Mutasi Dana Masuk
xxxx
xxxx
3
Mutasi Dana Keluar
xxxx 0.00 Saldo Akhir
* Disesuaikan dengan mata uang yang dipilih.
15
0.00 0.00
xxxx
Lampiran 2 Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 106/BAPPEBTI/PER/10/2013
KETENTUAN MENGENAI MODAL BERSIH DISESUAIKAN, TATA CARA PENYUSUNAN LAPORAN MODAL BERSIH DISESUAIKAN, DAN TATA CARA PENYUSUNAN LAPORAN REKENING TERPISAH I.
MODAL BERSIH DISESUAIKAN 1. Modal Bersih Disesuaikan adalah Modal Bersih yang dimiliki oleh Pialang Berjangka dikurangi dengan penyesuaian-penyesuaian terhadap Modal Bersih. 2. Pialang Berjangka wajib mempertahankan Modal Bersih Disesuaikan dengan nilai yang terbesar antara nilai absolut atau nilai 10% (sepuluh perseratus) dari jumlah dana nasabah yang dikelolanya. 3. Nilai absolut Modal Bersih Disesuaikan yang harus dipertahankan
sebagaimana dimaksud pada huruf a adalah sebagai berikut : a.
Rp750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah) bagi
yang
menyalurkan amanat Nasabah untuk transaksi Kontrak Berjangka pada Bursa Berjangka dalam negeri; b. Rp750.000.000,00 (tujuh ratus lima puluh juta rupiah) tambahan dari Modal Bersih Disesuaikan sebagaimana dimaksud pada angka 1) bagi yang menyalurkan amanat Nasabah untuk transaksi Kontrak Berjangka luar negeri; c.
Rp7.500.000.000,00 (tujuh miliar lima ratus juta rupiah) bagi Pialang Berjangka Peserta Sistem Perdagangan Alternatif dan/atau menyalurkan amanat Nasabah untuk Kontrak Berjangka dalam negeri dan/atau Kontrak Berjangka luar negeri.
4. Apabila Modal Bersih Disesuaikan mencapai nilai peringatan dini yaitu yang terbesar antara 120% (seratus dua puluh perseratus) dari nilai absolut atau 12% (dua belas perseratus) dari jumlah dana nasabah yang dikelolanya, Pialang Berjangka wajib melaporkan perkembangan posisi keuangannya kepada Bursa Berjangka dan Bursa Berjangka wajib melaporkannya kepada Bappebti
paling
lambat
5
(lima)
hari
kerja
sejak
laporan
mengenai
perkembangan posisi keuangan Pialang Berjangka tersebut diterima oleh Bursa Berjangka. 5. Dalam hal Pialang Berjangka mengetahui atau mendapati nilai Modal Bersih Disesuaikan telah mencapai batas sebagaimana dimaksud pada angka 2, Pialang Berjangka wajib meningkatkan Modal Bersih Disesuaikan dalam jangka waktu paling lambat 5 (lima) hari kerja sejak nilai batas tersebut diketahui oleh Pialang Berjangka dan wajib melaporkan kepada Bappebti paling lambat hari kerja pertama minggu berikutnya setiap minggunya selama 4 (empat) minggu berturut-turut. 16
Lampiran 2 Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 106/BAPPEBTI/PER/10/2013
6. Apabila Pialang Berjangka tidak dapat memenuhi persyaratan keuangan sebagaimana dimaksud pada angka 5, Bappebti memerintahkan kepada Pialang Berjangka untuk segera melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut: a. mengalihkan semua atau sebagian posisi terbuka dan Margin atau rekening
Nasabah yang dikelolanya kepada beberapa Pialang Berjangka
lain; b. menghentikan
kegiatan
usaha
Pialang
Berjangka,
kecuali
untuk
melikuidasi posisi terbuka; atau c. mengizinkan
melaksanakan
kegiatan
usaha
Pialang
Berjangka
berdasarkan persyaratan tertentu yang ditetapkan oleh Bappebti.
II.
TATA CARA PENYUSUNAN LAPORAN MODAL BERSIH DISESUAIKAN 1.
Dalam hal Pialang Berjangka memiliki posisi atas Kontrak Berjangka, maka perhitungan Modal Bersih Disesuaikan harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
a. keuntungan
yang
belum
direalisasikan
(unrealized
profits)
harus
ditambahkan pada akun piutang terkait dan kerugian yang belum direalisasikan (unrealized losses) harus dikurangkan pada akun yang terkait; dan
b. Kontrak Berjangka untuk posisi jual (short) dan posisi beli (long) harus dinilai berdasarkan harga pasarnya;. 2.
Dalam ketentuan ini yang dimaksud dengan Modal Bersih (net capital) adalah total Aset Lancar (current assets) yang telah disesuaikan dikurangi total Liabilitas yang telah disesuaikan.
3.
Aset Lancar adalah semua aset yang dikategorikan sebagai Aset Lancar sesuai dengan
Pedoman
Akuntansi
Pialang
Berjangka
dengan
penyesuaian
sebagaimana tercantum pada angka 4. 4.
Penyesuaian terhadap Aset Lancar adalah sebagai berikut: a. tidak termasuk seluruh pembayaran dimuka, beban di bayar dimuka, beban yang ditangguhkan, pinjaman dan piutang kecuali: 1) piutang yang berasal dari penjualan persediaan yang berhubungan dengan Perdagangan Berjangka Komoditi yang berumur tidak lebih dari 3 (tiga) bulan sejak terjadinya; 2) piutang bunga, piutang komisi, piutang beban manajemen pada Pengelola Sentra Dana Berjangka yang jatuh temponya kurang dari 30 (tiga puluh) hari, dan khusus untuk dividen terhitung sejak
tanggal
penetapan; 3) piutang pada Lembaga Kliring Berjangka dan Pialang Berjangka Anggota
Kliring
Berjangka 17
yang
timbul
dari
transaksi
Kontrak
Lampiran 2 Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 106/BAPPEBTI/PER/10/2013
Berjangka, Kontrak Derivatif Syariah dan/atau Kontrak Derivatif lainnya; dan 4) klaim asuransi untuk kegiatan perusahaan Pialang Berjangka yang berumur tidak lebih dari 3 (tiga) bulan setelah diakui. b. tidak
termasuk
semua
piutang
yang
diragukan
penagihan
atau
realisasinya, kecuali setelah dikurangi penyisihan piutang tidak tertagih atau terealisasi. c. tidak termasuk piutang saldo debit/defisit Nasabah dan Nasabah terafiliasi. 5.
Termasuk hal yang dikecualikan dari penyesuaian sebagaimana tercantum pada angka 4 adalah pinjaman yang diberikan, pembayaran-pembayaran dimuka, piutang-piutang dijamin dan berbagai bentuk piutang lainnya yang mempunyai jaminan, apabila memenuhi persyaratan sebagai berikut: a. Pinjaman yang diberikan, pembayaran-pembayaran dimuka, dan piutang yang dijamin dengan Efek yang benar-benar memadai dan layak serta dapat segera dicairkan menjadi uang tunai. Pinjaman yang diberikan, pembayaran-pembayaran dimuka, dan piutang yang dijamin dengan Efek ini hanya dapat ditetapkan sebesar nilai pasar dari jaminan-jaminannya setelah dikurangi sejumlah persentase tertentu sebagaimana dimaksud pada angka 6. Dalam hal nilai pasar yang dimaksud lebih besar dari nilai pinjaman yang diberikan, pembayaran-pembayaran dimuka, dan piutang yang dijamin, maka nilai yang dapat diperhitungkan adalah maksimal sebesar nilai yang tercantum dalam Laporan Posisi Keuangan; dan b. jaminan tersebut berada di bawah pengendalian Pialang Berjangka yang mendapat kuasa secara sah dari debitur untuk dapat menjual atau mengkonversikan jaminan tersebut menjadi uang tunai.
6.
Penyesuaian risiko pasar merupakan penyesuaian terhadap risiko Efek yang dimiliki Pialang Berjangka yang dihitung berdasarkan penyesuaian tertentu dari nilai wajar. Penyesuaian Efek yang dimiliki Pialang Berjangka dan/atau jaminan atas pinjaman yang diberikan, pembayaran-pembayaran dimuka, dan piutang meliputi : a. penyesuaian untuk Sertifikat Bank Indonesia adalah 5% (lima perseratus); b. penyesuaian untuk Surat Berharga Negara yang memiliki sisa jangka waktu jatuh tempo: 1) 0 (nol) sampai dengan 7 (tujuh) tahun adalah 5% (lima perseratus); 2) Lebih dari 7 (tujuh) tahun sampai dengan 15 (lima belas) tahun adalah 7,5% (tujuh koma lima perseratus); dan 3) Lebih dari 15 (lima belas) tahun adalah 10% (sepuluh perseratus).
18
Lampiran 2 Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 106/BAPPEBTI/PER/10/2013
c. penyesuaian untuk obligasi, suku korporasi, atau Efek Beragun Aset Arus Kas Tetap yang tercatat di Bursa Efek Indonesia yang memiliki : 1) peringkat setara dengan AAA adalah 5% (lima perseratus); 2) peringkat setara dengan AA sampai dengan kurang dari setara dengan AAA adalah 15% (lima belas perseratus); 3) peringkat setara dengan A sampai dengan kurang dari setara dengan AA adalah 25% (dua puluh lima perseratus); 4) peringkat setara dengan BBB- sampai dengan kurang dari setara dengan A adalah 35% (tiga puluh lima perseratus); dan 5) peringkat kurang dari setara dengan BBB- adalah 100% (seratus perseratus) d. penyesuaian untuk Efek bersifat Ekuitas dalam kategori LQ-45 yang di Bursa Efek Indonesia adalah 65% (enam puluh lima perseratus) dan kategori non LQ-45 yang di Bursa Efek Indonesia adalah 75% (tujuh puluh lima perseratus), serta yang tidak tercatat di Bursa Efek Indonesia (delisting) atau yang sama sekali tidak tercatat di Bursa Efek Indonesia adalah 100% (seratus perseratus); e. penyesuaian untuk Efek Beragun Aset Arus Kas Tidak tetap yang tercatat di Bursa Efek Indonesia adalah sebesar 100% (seratus perseratus); f. penyesuaian untuk Efek luar negeri adalah 90% (sembilan puluh perseratus); g. penyesuaian
untuk
Unit
Penyertaan
Reksa
Dana
yang
tidak
diperdagangkan di Bursa Efek adalah 100% (seratus perseratus). 7.
Dalam ketentuan ini yang dimaksud dengan beban-beban yang dibebankan sebagai pengurang Modal Bersih sebagaimana dimaksud pada angka 1 adalah sebagai berikut: a. persentase penilaian kembali nilai surat berharga sebagaimana dimaksud pada angka 6 huruf a sampai dengan huruf g; b. jumlah dana yang diperlukan untuk menutupi kekurangan margin (under margin) selama rekening Nasabah dan Nasabah terafiliasi yang belum diterima pada saat tanggal pelaporan.
8.
Jaminan Pialang Berjangka untuk liabilitas kontinjensi Semua
jaminan
untuk
menutupi
liabilitas
kontinjensi
akan
menjadi
pengurang modal bersih dalam penghitungan Modal Bersih Disesuaikan. Yang dimaksud dengan liabilitas kontinjensi adalah liabilitas yang menurut ketentuan akuntansi dapat dikategorikan sebagai liabilitas kontinjensi. 9.
Total liabilitas yang telah disesuaikan sebagaimana dimaksud pada angka 2 adalah total liabilitas setelah dikurangi dengan Utang Subordinasi.
19
Lampiran 2 Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 106/BAPPEBTI/PER/10/2013
III.
PENYUSUNAN LAPORAN REKENING TERPISAH PIALANG BERJANGKA Laporan ini menjelaskan tentang semua dana milik Nasabah dan Nasabah Terafiliasi yang ditatausahakan oleh Pialang Berjangka. Dana
Nasabah yang harus dipisahkan
Bagian ini menunjukkan total seluruh dana Nasabah dan Nasabah Terafiliasi yang seharusnya terdapat pada Rekening Terpisah Pialang Berjangka Anggota Kliring Berjangka, Pialang Berjangka Non Anggota Kliring Berjangka dan Rekening Terpisah Lembaga Kliring Berjangka serta Dana Nasabah yang belum disetorkan ke Rekening Terpisah Pialang Berjangka. 1.
Saldo bersih rekening terpisah : a. Kas Saldo kas pada rekening Nasabah dan Nasabah Terafiliasi. b. Surat Berharga / Efek Margin berupa Surat Berharga / Efek yang disimpan pada Bank yang mempunyai fungsi kustodi di Bank penyimpan margin yang disetujui oleh Bappebti, yang dinilai sesuai dengan risiko Efek berdasarkan penyesuaian dari nilai wajar.
2.
Keuntungan/kerugian dari posisi terbuka Keuntungan/kerugian yang timbul dari posisi terbuka Nasabah dan Nasabah Terafiliasi.
3.
Perdagangan Opsi, terdiri dari : a. Nilai pasar dari kontrak Opsi beli terbuka; b. Nilai pasar dari kontrak Opsi jual terbuka. Pada akun ini dilaporkan pengurangan akun 3a dan 3b.
4.
Kekayaan Bersih Nasabah Penjumlahan akun nomor 1 sampai dengan nomor 3.
5.
Rekening-rekening Defisit Saldo negatif ekuitas nasabah. Pada akun ini Pialang Berjangka harus melaporkan jumlah defisit masing-masing Nasabah.
6.
Jumlah yang Harus Dipisahkan Penjumlahan akun nomor. 4 dan nomor 5.
Dana Nasabah pada Rekening Terpisah Bagian ini menunjukkan rincian keberadaan/penempatan dana Nasabah dan Nasabah Terafiliasi yang harus dipisahkan sehingga mencerminkan jumlah dana sesungguhnya untuk transaksi kontrak berjangka. 7.
Dana pada Rekening Terpisah, terdiri dari : a. Kas dan Setara Kas Margin berupa kas dan setara kas yang disimpan pada Bank. 20
Lampiran 2 Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 106/BAPPEBTI/PER/10/2013
b. Surat Berharga/Efek Margin berupa Surat Berharga/Efek yang disimpan pada Bank yang mempunyai fungsi kustodi di Bank penyimpan margin yang disetujui oleh Bappebti, yang dinilai sesuai dengan risiko Efek berdasarkan penyesuaian dari nilai wajar. 8.
Margin pada Lembaga Kliring Berjangka, terdiri dari : a. Kas dan Setara Kas Margin berupa
kas dan setara kas yang berada
pada Lembaga Kliring
Berjangka untuk transaksi. b. Surat Berharga/Efek Margin berupa Surat Berharga/Efek yang disimpan pada Bank yang mempunyai fungsi kustodi di Bank penyimpan margin yang disetujui oleh Bappebti, yang dinilai sesuai dengan risiko Efek berdasarkan penyesuaian dari nilai wajar. 9.
Nilai bersih penyelesaian transaksi dari/kepada Lembaga Kliring Berjangka Nilai bersih penyelesaian transaksi dan transaksi yang belum diselesaikan dari Lembaga Kliring Berjangka pada tanggal laporan. Keuntungan menambah aset, sedangkan kerugian mengurangi aset.
10. Dana pada Pialang Berjangka Anggota Kliring a. Margin 1) Kas Margin berupa kas dan setara kas yang berada pada Pialang Berjangka Anggota Kliring untuk transaksi. 2) Surat Berharga/Efek Margin berupa Surat Berharga/Efek yang disimpan pada Bank yang mempunyai fungsi kustodi di Bank penyimpan margin yang disetujui oleh Bappebti, yang dinilai sesuai dengan risiko Efek berdasarkan penyesuaian dari nilai wajar. b. Nilai bersih penyelesaian transaksi dari/kepada Lembaga Kliring Berjangka Nilai bersih penyelesaian transaksi dan transaksi yang belum diselesaikan dari Pialang Berjangka Anggota Kliring pada tanggal laporan. 11. Perdagangan Opsi a. Nilai terbuka kontrak Opsi jual (short) b. Nilai terbuka kontrak Opsi beli (long) 12. Dana Terpisah yang Belum Disetor ke Bank. Dana Nasabah berupa kas dan setara kas pada Pialang Berjangka yang belum disetorkan ke Bank, karena fasilitas Bank tutup. 13. Total dana pada rekening terpisah. Penjumlahan akun nomor 7 sampai dengan 12. 21
Lampiran 2 Peraturan Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi Nomor: 106/BAPPEBTI/PER/10/2013
14. Kelebihan (kekurangan) dana pada rekening terpisah. Hasil pengurangan akun nomor 13 dengan nomor 6. Apabila terjadi perbedaan/selisih antara dana nasabah yang harus dipisahkan dengan dana nasabah pada rekening terpisah, maka perbedaan tersebut harus dijelaskan. Untuk
Nasabah
Terafiliasi,
Pialang
Berjangka
sekurang-kurangnya
wajib
mengungkapkan hal-hal : identitas, status hubungan afiliasi, jumlah dana dan lain-lain.
22