Dialog Kepemimpinan IA-ITB Bersama Dasep Ahmadi di Milis IA-ITB 19 Oktober 2011 jam 19:00 -22:00 ____________________________________________________________________________ 1. Betti AR 79 : Dear Kang Dasep, Berikut ini adalah pertanyaan saya untuk Anda : • Menurut analisa Anda, Apa yang sudah baik di Kepengurusan IA-ITB 2007-2011 dan apa yang kurang baik ? • Apakah akan ada perbedaan yang signifikan antara kepengurusan IA-ITB sekarang dengan kepengurusan Anda nantinya bila Anda terpilih ? Bila ada, dimana perbedaan signifikannya ? • Bila Anda terpilih jadi Ketua Umum, legacy apa yang hendak anda tinggalkan pada akhir kepengurusan Anda sebagai Ketua IA ITB? Jawab : Terimakasih banyak Mbak Betti sudah bersedia memandu acara ini sehingga bisa berjalan dengan baik, Selamat Malam kawan kawan di Milist IA ITB. Yang saya anggap cukup baik dalam kepengurusan lama adalah : 1. Jaringan Alumni ITB sudah cukup baik seperti di BUMN strategis dll 2. Program Dukungan Riset untuk kampus ITB 3. Teknopreneur program yg diselenggarakan tiap tahun 4. Program Pembinaan alumni muda melalui Seaware Yang belum baik adalah 1. data base yg belum optimal, 2. Kerja sama Pebisnis, Birokrat, Politisi dan Periset sangat lemah 3. Pemikiran/rekomendasi Alumni ITB dan karya2 teknologinya belum dirasakan manfaatnya oleh masyarakat bawah 4. Keaktifan pengurus pusat yg relative rendah Perbedaan yg signifkan antara Kepengurusan Sekarang dengan Kepengurusan saya adalah Insya Allah bisa mengikutsertakan seluruh komponen Alumni walau pesaing dalam pemilihan, Membangun kepengurusan yg dilandasi pengabdian, dan terjaga kebersamaannya, Memiliki semangat independen terhadap kekuasaan, Memiliki semangat membangun kemandirian didalam anggota pengurus. Pada akhir kepengurusan saya hendak meninggalkan legacy berupa Rasa memiliki Ikatan alumni yg lebih kuat bagi anggota, rasa kebersamaan diantara alumni, Partisipasi anggota IA ITB sangat tinggi ,Menghasilkan pemikiran2 perbaikan/rekomendasi untuk perbaikan masyarakat dan iklim usaha dan menghasilkan karya teknologi yang semaikin diakui oleh masyarakat luas dan IA ITB memiliki secretariat tetap. 2. Ramli TA'82 : selamat pagi kang dasep. cukup banyak pendapat diluar sana yg menyatakan bahwa anda ini masih belum genap usia atau masih tipis modal utk memimpin sekelas ia - itb. saya melihat pendapat itu cukup berdasar. Pertanyaannya, kenapa anda masih ngotot maju padahal diatas kertas sudah pasti kalah. memang anda kurang kerjaan atau bagaimana ! thanks ya
Jawab : Bang Ramli, terima kasih atas pertanyaannya. Menurut saya modal utama untuk maju sebagai ketua IA ITB adalah bahwa kita memiliki tujuan untuk memajukan alumni ITB bukan kepentingan saya pribadi, dan rasa pengabdian terhadap almamater. Selain itu dibutuhkan kesediaan berkorban dan kemampuan untuk merangkul dan menerima semua kelompok dan kepentingan para alumni. Ini hal yang paling penting. Adapun modal capital dan lain2 yang sifatnya materi saya yakin bisa diselesaikan secara bersama-sama oleh Pengurus dan anggota. Kalah menang bagi saya bukan hal yang prinsip, yang penting kita menawarkan regenerasi, memperjuangkan nilai-nilai luhur, alternative pemikiran program dan kita memperjuangkan cita-cita yang baik dengan cara-cara berdemokrasi yang sehat. Yang kami tawarkan adalah semangat kebersamaan, perubahan dan kemandirian. 3. Ganda GM89 : 1. Apa yang membuat anda yakin jika terpilih sebagai Ketua, maka IA-ITB di bawah kepemimpinan anda akan menjadi lebih baik? Mohon dijabarkan. 2. Sebagai Alumni ITB, apa prestasi terbaik anda hingga saat ini? Apakah menurut anda prestasi tersebut mendorong daya saing kinerja IA-ITB ke depan? 3. Apa program unggulan anda selama 4 tahun kepengurusan? Berapa banyak/persen alumni yang anda perkirakan yang akan mendapat manfaat dari program tersebut? 4. Bagaimana rencana/model pembiayaan kegiatan selama kepengurusan anda kelak? Baik IAITB Pusat maupun pengda/komisariat. 5. Sekretariat IA-ITB saat ini akan habis kontrak sewanya akhir 2011. Apa rencana anda selanjutnya untuk Sekretariat IA-ITB? Apa rencana anda terkait dengan telah diputuskannya pemenang design Menara ITB? 6. Bagaimana membangun sinergi IA-ITB dengan masyarakat dan pemerintahan, terkait dengan memberikan kontribusi bagi lingkungan dan kemajuan bangsa? Bagaimana posisi sikap kritis IAITB terhadap berbagai kebijakan pemerintah secara umum jika tidak berpihak pada kepentingan rakyat, lebih khusus bila pejabat terkait adalah alumni ITB? 7. Bagaimana pandangan anda terhadap perkembangan sektor migas, pertambangan, infrastuktur dan industri dimana Alumni ITB sangat banyak bekerja di sektor tersebut? Apa peran serta yang bisa anda lakukan? Bagaimana anda berperan dalam tata kelolanya agar lebih bermanfaat bagi negara dan rakyat? 8. Jika menurut opini umum di berbagai milis ITB dinyatakan anda gagal sebelum kepengurusan berakhir, apa yang akan anda lakukan secara konkrit ? Harap jawaban tidak bersifat basa-basi. Mohon jawaban atas semua pertanyaan di atas direspon secara terukur. Bisa menggunakan parameter waktu, angka, persentase atau hal lain yang mewakili ukuran target. Salam, Jawab : Waduh mas Ganda pertanyaannya kebanyakan pisan. saya coba jawab yah 1.Insya Allah lebih baik, karena mulai dari proses pemilihan saya tidak akan mengorbankan idealism dan pemikiran rasional saya hanya demi kepentingan kemenangan jadi calon ketua
umum. Kemudian saya akan membentuk kepengurusan yang didasari oleh semangat pengabdian dan professionalism dan kebersamaan disertai menjaga independensi thd kekuasaan. Dan saya Insya allah tidak akan mengorbankan independensi IA ITB thd kekuasaan demi kepentingan saya pribadi. 2.Prestasi terbaik yg diakui oleh pihak lain adalah penghargaan technology Habibie Award dari BPPT. Tetapi menurut saya prestasi terbaik adalah memberikan lapangan kerja bagi orang banyak dan membina ratusan perusahaan bidang mesin dan pengerjaan logam baik Swasta maupun BUMN. Insya Allah prestasi ini akan mendorong daya saing kinerja IA ITB kedepan karena saya akan arahkan IA ITB banyak kontribusinya dalam aplikasi pengetahuan, teknologi dan seni untuk kebutuhan masyarakat disamping ada hal hal yg bersifat umum seperti perbaikan iklim usaha dll 3.Saya akan lanjutkan program seaware dan program2 yg sifatnya pembinaan soft skill, bimbingan karir, pembinaan pofesional, fasilitasi beasiswa dan program2 yg menyentuh masyarakat bawah dalam bentuk mendorong karya alumni itb dalam alat pertanian, peralatan untuk nelayan dan peralatan2 lainnya yg diperlukan di masyarakat bawah/pedesaan. 4.Saya akan lebih menekankan model pembiayaan yg melibatkan banyak anggota, sehingga IA ITB tidak tergantung pada seseorang/sekelompok orang, tentu saya akan menerima juga dalam bentuk sumbangan2 asal tidak mengikat 5.Kami akan mencari secretariat yg lebih cocok dengan iklim/kondisi /suasana yang akan kami ciptakan sehingga secretariat akan lebih nyaman, rame banyak dikunjungi anggota, dan mudah mencapainya melalui alat transportasi yg umum. 6.Kami akan mengadakan forum2 dialog yg rutin antara IA ITB ,Pemerintah dan masyarakat dan hasilnya akan di follow up apakah dalam bentuk rekomendasi, roadmap atau karya2 lain yg lebih konkrit. Sesuai dengan yg ada di misi , Kami akan selalu kritis dan menjaga independensi thd kekuasaan/pemerintah. Tentu kalau pejabat itu alumni itb tentu seharusnya bisa diselesaikan lebih baik sesuai dengan idealism yg kita miliki bersama. 7.Secara umum di beberapa sector ini kita belum menjadi tuan rumah di negeri sendiri, oleh karena itu IA ITB akan memiliki peran yg sangat penting untuk membuat perubahan yang mendasar agar kemandirian dalam sektor2 ini bisa terwujud. 8.Kalau di millist agak sulit kita menerima kuantifikasi seberapa banyak alumni yg menyatakan kepengurusan gagal. Tapi akan lebih objektif apabila ada survey anggota melalui internet voting setelah data base yg kita miliki terverifikasi. Tentu saya akan menerima kalau mereka menunjukkan bukti2 yg objektif bahwa kepengurusan ini gagal salam hangat 4. Andre Legoh AR89 : Pertanyaan untuk Kang Dasep: 1. Kalau terpilih, bagaimana Cara anda merangkul angkatan yg lbh tua Mengingat mereka dan Tim suksesnya kalah. Biasanya mereka gengsi bantu yang muda. 2. Apa kelebihan anda yang paling diandalkan mengingat kandidat lain sarat pengalaman dan prestasi. Terima kasih Kang Dasep dan terima kasih utk Mbak Betti atas kesempatannya. Salam,
Jawab : Mas Andre, 1. Seperti yang saya sampaikan sebelumnya, bahwa kami mengutamakan KEBERSAMAAN, seandainya kami menang kami akan merangkul para senior dengan cara menjadikan mereka sebagai penasehat karena mereka juga memiliki gagasan yang cukup baik yang bisa kita lakukan dengan KEBERSAMAAN. Kami akan mengakomodasi tim sukses kandidat lain ke dalam kepengurusan IA ITB, selama sesuai dengan idealisme yang kami perjuangkan. 2. Kelebihannya, sebagai pengusaha yang sudah memiliki tim professional untuk menjalankan usaha saya, saya memiliki waktu luang yang cukup dan tim yang solid untuk menjalankan organisasi IA ITB. Disamping itu saya juga akan mengedepankan PERUBAHAN dan KEMANDIRIAN sehingga IA ITB akan menjadi lebih independen dengan mengemukakan nilai-nilai etika dan moral. Walaupun saya kandidat termuda dengan usia saya hampir 47 tahun, dengan posisi saya sebagai Ketua Asosiasi GAMMA dan ASIMPI yang membina ratusan perusahaan anggota, saya kira saya merasa sudah cukup memiliki pengalaman dan networking untuk menjadi Ketua IA ITB. Mengenai prestasi saya pribadi bisa dilihat di CV saya, tetapi prestasi tertinggi menurut saya adalah saya bisa menciptakan lapangan kerja bagi banyak orang. 5. Esthi TF 83 : Dear Kang Dasep, Berikut pertanyaan saya untuk kang Dasep : >1. Mohon dielaborasi misi dan visi IA ITB di masa kepemimpinan kang Dasep jika terpilih nanti. Apakah akan menyentuh kebutuhan setiap segmen rentang generasi alumni ( fresh-muda-midle age-tua ) ? >2. Apa artinya Database alumni untuk kang Dasep ? Bagaimana cara memanfaatkan namun tetap melindungi data tersebut dari oknum yang menyalahgunakannya ? >3. Bagaimana pandangan kang Dasep tentang kasus Lapindo dan korban korbannya yang saat ini belum mendapatkan ganti rugi atau rehabilitasi tempat tinggal, sosial dan ekonominya ? >4. Bagaimana perhatian kang Dasep untuk mahasiswa tak mampu, kemajuan ITB dan masyarakat ekonomi lemah pada umumnya ? Demikian 4 pertanyaan saya, terima kasih atas perhatian dan jawaban kang Dasep. Sukses selalu, Salam, Jawab : Mbak Esthi yg baik saya coba jawab yah : >1. Mohon dielaborasi misi dan visi IA ITB di masa kepemimpinan kang Dasep jika terpilih nanti. Apakah akan menyentuh kebutuhan setiap segmen rentang generasi alumni ( fresh-muda-midle age-tua ) ? Mbak Esthi, Visi dan Misi kami dengan mengusung Kebersamaan, Perubahan dan Kemandirian kami rencanakan akan menyentuh kebutuhan sesuai dengan kelompok usia, misalnya untuk yg fresh-muda kami punya program entrepreneur coaching, bimbingan karir, pembinaan softskill, pembinaan profesionalisme bagi para insinyur muda dan melanjutkan program seaware secara intensive ke sebanyak mungkin alumni muda dengan memanfaatkan teknologi informasi yg tersedia. Sedangkan untuk yg middle age kita lebih menekankan pada forum2 dialog, aktif di lembaga think tank dan bussines gathering, sedangkan untuk yg usia lanjut kami akan mengarahkan ke acaraacara fun,investor club, kegiatan keluarga dan aktivitas di yayasan2 yg akan kita bentuk dan bimbingan usaha apabila ada yg berminat berwirausaha paska pensiun.
>2. Apa artinya Database alumni untuk kang Dasep ? Bagaimana cara memanfaatkan namun tetap melindungi data tersebut dari oknum yang menyalahgunakannya ? Database ini tentu harus ditangani oleh orang2 khusus yg sangat terpercaya. data base ini sangat penting bagi kita untuk melihat potensi apa yg bisa kita hasilkan baik untuk kebutuhan internal alumni maupun apa yg bisa kita berdayakan untuk kepentingan masyarakat/bangsa. Juga tentu nya nanti pengurus bisa lebih memperhatikan dan mengayomi anggota secara lebih tepat. >3. Bagaimana pandangan kang Dasep tentang kasus Lapindo dan korban korbannya yang saat ini belum mendapatkan ganti rugi atau rehabilitasi tempat tinggal, sosial dan ekonominya ? Dalam setiap kasus ,saya akan selalu membela kepentingan orang banyak, dalam kasus lapindo ini, saya tidak mempelajari kasus ini secara detail siapa yg bertanggung jawab, saya bisa bersikap kalau saya sudah menerima dan mempelajari kasus ini dari sumber sumber yg layak di percaya secara penuh. >4. Bagaimana perhatian kang Dasep untuk mahasiswa tak mampu, kemajuan ITB dan masyarakat ekonomi lemah pada umumnya ? Tentu kita harus mengupayakan beasiswa untuk mahasiswa tak mampu, bagi ITB yg sangat mendesak saat ini adalah bantuan untuk perbaikan peralatan2 laboratorium dan kerjasama dengan industry, sedang untuk masyarakat ekonomi lemah yg penting menurut saya adalah menciptakan lapangan kerja, pembinaan usaha mikro dan pendidikan yg murah. Salam hangat Dasep Ahmadi 6. Y. Heryadi, EL93 Kang Dasep ini Sekolah dari smp sampe sma di kota sukabumi. Kok tidak ada sedikitpun informasi kontribusi kang dasep membangun kota dimana dia pernah tinggal, menetap dan tumbuh berkembang disana? Pertanyaannya, bagaimana saya yakin dan mungkin kang Dasep bisa membangun ia itb jikalau membangun kota yg pernah memberikan kontribusi dan sumbangsih atas prestasi yg diperoleh saja belum dilakukan.?? Hatur nuhun Salam Office Boy di Kota Sukabumi Jawab : kang saya mah jarang maen publikasi, tapi kalau acara reuni biasanya saya sebagai ketua panitia di angkatannya. biasanya saya membimbing pengusaha kecil didaerah agar usahanya berjalan lebih baik. tentu saya tidak bisa dibandingkan kontribusi saya di sukabumi dengan anggota dewan di daerah sana karena saya sudah aktif di level nasional baik di kadin maupun di asosiasi. tentu cara pandangnya pun lingkup nasional tidak daerah oriented. biasanya justru saya banyak di kritik kalau di kadin indonesia misalnya saya hanya berfikir untuk hanya kemajuan daerahnya saja.Insya allah ke depan kalau ada program percontohan di pedesaan bisa kita tawarkan salah satunya didaerah kita. salam hangat dasep ahmadi 7. Ali Assegaf
Pak Dasep Achmadi Ysh, Sahabatku satu jurusan, satu angkatan - aktivis mesjid Salman, pribadi yang jujur - baik dan inovatif, bukan karena itu saya harus bertanya pada pak Dasep A, tetapi saya merasa perlu mengorek dengan pertanyaan itu untuk menampilkan cahaya mu sobat, Karena pribadi Dasep lebih religius - saya lebih ingin mendekatkan nilai religius itu dalam kancah pemilu IA-ITB ini padamu dalam pertanyaan-pertanyaannya, (1) siapakah kandidat selainmu yang bila kang Dasep A tak menang - diharapkan menjadi Ketua IA-ITB ? (2) Moral ibarat busur panah, Moral hari ini hanya seruan lemah tanpa arti dan seakan hanya urusan dirumah ibadah semata, Saya menulis tentang POLITIK HEWAN, POLITIK SETAN & POLITIK ILAHI yang saya ringkas secara umum, • · • · • ·
Politik Hewan, hanya mengukur makan dan kesejahteraan material semata Politik Setan, demi tujuan jabatan tak peduli kerusakan sosial Politik Ilahi, demi kemajuan suatu bangsa atau kebanyakan siap mengorbankan diri
Pasti jawaban kang Dasep A setuju dengan Politik Ilahi ini, Saya mencoba mengajak setiap PEMILIH untuk berani bicara dan tidak tunduk apalagi menyertai manipulasi, MORALIS punya ukuran kemenangannya sendiri yang tak pernah di capai pencari kursi/dunia – Pertanyaan saya, apa parameter yang membuat kang Dasep A disebut menang atau pemenang ? (3) membaca pertanyaan saya ke kandidat no. 1 dan jawabannya, dan ke kandidatn no. 2 dan jawabannya – apa komentar kang Dasep atas pertanyaan dan jawaban tersebut. Jawab : Habib Ali, 1. Kalau saya tidak terpilih, siapapun yg mendapat suara terbanyak saya kira layak menjadi Ketua IA-ITB. 2. Parameter kemenangan yg paling penting adalah bagaimana kebersamaan, perubahan dan kemandirian yg kita inginkan bersama bisa terjadi dalam organisai IA-ITB tercinta. Dan dalam mencapai tujuan tsb tidak boleh menghalalkan segala cara. Itulah kemenangan yg sebenarnya menurut saya. 3. Untuk pertanyaan no 3, saya tidak dalam posisi memberi komentar atas jawaban kandidat yg lain. Salam Hangat Dasep Ahmadi M84 Kebersamaan,Perubahan,Kemandirian 8. Umar/IF93 : Salam, Kang Dasep nu hebat tea.. Rencana program Kang Dasep bagus2 menurut saya. Saya mau nanya apakah critical success factor dr keberhasilan pelaksanaan program2 tsb dalam mencapai obyektif2nya. Mohon disebutkan 3 saja, terurut dari yg paling kritikal. Kalau mungkin dijelaskan sekilas mengapa mjd
paling kritikal menurut Kang Dasep. Terima kasih atas kesediaan menjawabnya. Mudah2an tidak bernasib sama dng pertanyaan ke pak Amir yg tak terbalas hingga kini :-(. Hatur tengkyu. Jawab : Bang Umar bageur, Critical success factor menurut saya adalah sbb: 1. Partisipasi anggota. Partisipasi anggota sangat kritikal karena kami ingin mengembalikan IA-ITB sebagai organisasi yg lebih melayani anggotanya. Tanpa partisipasi anggota, organisasi IA-ITB akan tetap elitis yg tidak memberi banyak manfaat bagi mayoritas anggotanya. 2. Komitmen pengurus. Komitmen pengurus utk melayani alumni menjadi critical success factor berikutnya. Untuk itu perubahan mindset diperlukan, bahwa menjadi pengurus IA-ITB adalah untuk melayani anggota, memajukan almamater dan mendorong kemajuan bangsa, dan bukan untuk kepentingan politik yg tidak ada hubungannya dengan misi dan visi organisasi kita. 3. Kemandirian pengurus adalah faktor ke-3 yg tidak kalah pentingnya. Pengurus yg mandiri yg tidak terafiliasi dg kelompok tertentu akan menjadi garansi bahwa program2 yg dijalankan akan berhasil dengan baik. Salam Hangat Dasep Ahmadi M84
9. Laksono Budi Prasetyo / TA77 : Kang Dasep, Saya termasuk yang paling mendukung kalau suatu saat Indonesia dipimpin oleh kaum muda, ingat pada saat RI lahir, para pemimpinnya sebagian besar berusia sekitar 40an. Tapi seperti penanya sebelumnya, Bung Ramli, yang menyatakan bahwa cukup banyak pendapat yang menyatakan bahwa anda ini masih belum genap usia. Menurut anda, berapa usia yang pantas atau cocok untuk memimpin organisasi seperti IA-ITB. Kemudian, bila muncul seorang tokoh berusia muda tapi seorang wanita, misalnya seperti kawan kita Shana Fatina/TI-2004, yang pernah menjadi Presiden KM-ITB tahun 2008/2009, setujukah anda bila dia menjadi ketua IA-ITB atau bahkan sebagai pemimpin Indonesia nantinya. Terimakasih atas jawabannya, semoga sukses. Salam, Jawab : menurut saya tidak ada batasan usia untuk menjadi seorang pemimpin, selama bisa bersikap dewasa, penuh pengabdian, mau belajar,bisa memberikan tauladan, bisa memotivasi bawahannya dll. tetapi secara umum untuk IA ITB menurut saya diatas 30th sudah cukup ideal. tapi kalau muncul seorang tokoh berusia muda, seorang wanita, misalnya seperti kawan kita Shana Fatina/TI-2004, yang pernah menjadi Presiden KM-ITB tahun 2008/2009, saya setuju aja bila dia nanti menjadi ketua IA-ITB kalau anggota bisa menerima segala kelebihan2 yg beliau miliki, ini hal khusus, atau bahkan sebagai pemimpin Indonesia nantinya pun kita harus bisa terima kalau masyarakat kita menhendakinya. salam hangat
dasep ahmadi www.dasep-ahmadi.com 10. yudanto IF88 Assalaamu'alaikum kang Bagaimana background anda sebagai ketua Kalam dan pengusaha muda bisa merangkum diversitas alumni ITB dari ujung pedalaman Irian, sampai Eropa dengan profesi yang bermacammacam menjadi SINERGI dan program RIILnya nanti? Salam Jawab : Walaikumsalam mas Yudanto, Memang dalam perjalanan hidup dan karir saya selama ini saya bergaul dengan berbagai kelompok, dan itu memberikan pelajaran yg sangat berharga tentang indahnya keberagaman. Pengalaman aktif sebagai Ketua KALAM menyadarkan saya tentang pentingnya nilai moral. Di sisi yang lain, posisi saya sebagai Ketua Umum GAMMA dan ASIMPI memberikan gambaran bahwa setiap orang punya kepentingan dan aspirasinya masing2, dan itu tidak mesti berbenturan satu dengan yang lain asal kita bisa mengharmonikan berbagai kepentingan dan aspirasi itu menjadi mimpi bersama. Pengalaman ini akan saya bawa jika kelak saya terpilih sebagai Ketua IA-ITB, karena keberagaman alumni ITB terlalu berharga kalau tidak disinergikan menjadi kekuatan yg solid. Salam Hangat Dasep Ahmadi M84 11. Mojo/TP-76/MBCI-2011 Kang Dasep, Sudah kita lihat beberapa opini Caketum IA ITB dalam menyikapi kasus Mojo. Mas Amir menyikapi dengan rasa prihatin, menghargai proses hukum, dan akan memediasi penyelesaian kasus ini. Sikapnya jelas, tegas, dan berjanji akan memediasi penyelesaian kasus ini. Nuhun pisan Kang Amir. Mbak Ningning menyikapi dengan "menunda keberpihakannya dalam kasus Mojo", karena memerlukan informasi lebih lanjut. Selain ingin menunda keberpihakannya dalam kasus ini, mbak Ningning juga khawatir kerahasiaan pihak tertentu akan terkuak ? Kerahasiaan siapa dan rahasia apa belum bisa dimengerti, apakah ada kerahasiaan dalam kasus ini ? Menunda keberpihakan, memerlukan info lebih lanjut, dan khawatir ada rahasia yang terkuak, tentu saja sudah merupakan sikap Caketum IA ITB. Mungkin nanti akan ada sikap lebih lanjut lagi. Kang Dardak belum menyikapi kasus Mojo, mungkin masih sibuk atau lagi memikirkannya. Kita tunggu saja. Kang Dasep sendiri juga sudah memberikan opini tentang kasus Mojo, dengan menyajikan alternatif solusi. Solusi melalui proses hukum, dan solusi melalui jalan damai kekeluargaan ITB. Apakah masih ada opini dan sikap lainnya agar kasus Mojo ini bisa tutup buku ? Ataukah harus dibiarkan saja menggelinding terus sampai tuntas semua persoalan terkait diselesaikannya secara hukum ? Kasus terkait lainnya adalah adanya penghentian pembayaran gaji yang dilakukan oleh ITB tanpa dilandasi surat keputusan yang mengikat.
Adanya surat keterangan palsu yang disampaikan oleh Rektor ITB kepada Mendiknas. Adanya berita acara pemeriksaan oleh ITB terhadap Mohajit sebelum diusulkan dipecat, dan berita acara tersebut dinyatakan ada oleh Pengacara Mendiknas tetapi sampai saat ini belum ditemukan kembali, atau sengaja dihilangkan ? Bagaimana kalau kasus ini semakin rumit saja, dan apakah perlu disikapi lebih lanjut Kang Dasep ? Jawab : Mas Mohajit, Untuk kasus ini, seperti opini saya sebelumnya saya masih lebih mengedepankan jalan damai. Ini solusi terbaik. Dan saya insya Allah bersedia memfasilitasi proses ini untuk mencapai win-win solution bagi kedua pihak. Salam Hangat Dasep Ahmadi M84
12. Ringgas Hutagaol- TI'83 Mohon ijin bertanya : Kang Dasep kan berasal dari desa di Sukabumi dan terkahir tamat dari SMAN 1 Sukabumi. Tadi kang dasep menyatakan ingin mengabdi ke almamater ITB. Pertanyaan saya : apa yang pernah kang Dasep lakukan untuk memajukan masyarakat di desa asal kang Dasep juga bentuk pengabdian ke SMAN 1 Sukabumi. Kalau belum ada sama sekali, berarti kang Dasep tidak memiliki rasa balas budi, sehingga saya akan ragu niat kang Dasep utk mengabdi ke almamater ITB. Catatan : setiap akhir pekan saya ke Sukabumi dan tinggal di komp. SMAN 1 Sukabumi. Jawab : Bang Ringgas, Mohon maaf pertanyaan ini sama dengan pertanyaan no 6 dari kang Heriyadi dan sudah dijawab di e-mail sebelumnya. Salam Hangat Dasep Ahmadi M84