PERBANDINGAN ANTARA METODE KONTEKSTUAL TIPE CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) DENGAN METODE KOOPERATIF TIPE TGT (TEAM GAMES TOURNAMENT) UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS X SMA NEGERI 01 BULAKAMBA KAB. BREBES TAHUN PELAJARAN 2008/2009 DEWI AMALIAH NAFIATI JAYANTI IRMA PURWITASARI ABSTRAK Permasalahan ini adalah “Apakah ada perbedaan hasil belajar antara siswa yang diajar menggunakan metode kontekstual tipe CTL dengan metode kooperatif tipe TGT pada mata pelajaran ekonomi pada siswa kelas X SMA Negeri 01 Bulakamba Kab. Brebes tahun pelajaran 2008/2009? Tujuannya adalah untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar ekonomi menggunakan metode kontekstual tipe CTL dengan metode kooperatif tipe TGT pada siswa kelas X SMA Negeri 01 Bulakamba Kab. Brebes tahun pelajaran 2008/2009. Untuk menjawab pertanyaan tersebut diajukan jawaban sementara yaitu ada perbedaan tingkat prestasi belajar ekonomi antara siswa yang diajar dengan menggunakan metode kontekstual tipe TGT dengan yang diajar menggunakan metode kooperatif tipe TGT . Hal ini menunjukan bahwa penggunaan metode pembelajaran kontekstual tipe CTL sangat efektif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Guna membuktikan membuktikan hipotesis tersebut dilakukan penelitian terhadap sampel siswa sebanyak 74 siswa sebagai responden, 37 siswa kelompok eksperimen dan 37 siswa kelompok kontrol. Berdasarkan dari hasil analisis yang menggunakan perhitungan uji t dapat bahwa t hitung sebesar 3,00 yang ada pada daerah penolakan Ho untuk untuk taraf signifikan 1% dan dk 68 diperoleh t table sebesar 2,382, karena t hitung lebih besar dibandingkan t table maka terdapat perbedaan rata-rata prestasi belajar antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol, sedangkan rata-rata nilai yang diperoleh kelas eksperimen sebesar 79,49 dan kelas kontrol sebesar 73,24. Keberhasilan prestasi belajar yang dicapai siswa yang diajar menggunakan metode pembelajaran kontekstual tipe CTL lebih baik dari pada siswa yang tidak diajarkan menggunakan metode pembelajaran tipe CTL(metode kooperatif tipe TGT) menunjukan betapa besar manfaat penggunaan metode pembelajaran kontekstual tipe CTL. Saran: Hendaknya para guru tidak henti-hentinya memberikan motivasi belajar, karena prestasi belajar yang baik merupakan dambaan siswa dan hendaknya jangan merasa puas terhadap prestasi belajar yang diperoleh saat ini, karena masih perlu ditingkatkan agar prestasi belajar yang diperoleh saat ini akan lebih baik dimasa yang akan datang. Kata Kunci: Perbandingan Metode CTL dan Metode TGT
tujuan pembelajaran, metode pengajaran,
PENDAHULUAN Kegiatan
belajar
merupakan
kegiatan
keseluruhan
proses
mengajar
pokok
dalam
pendidikan
di
sekolah. Keberhasilan pendidikan sangat ditentukan oleh kinerja dari proses belajar mengajar.
Proses
merupakan
belajar
mengajar
rangkaian
kegiatan
komunikasi antara manusia yaitu antara orang yang belajar disebut siswa dan orang yang mengajar disebut guru. Dalam proses belajar mengajar, guru akan menghadapi
siswa
yang
mempunyai
karakteristik yang berbeda-beda, sehingga guru dalam proses belajar mengajar tidak akan lepas dengan masalah hasil belajar siswanya, yang merupakan alat untuk mengukur sejauh mana siswa menguasai
sarana dan prasarana. Salah satu cara untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah
Salah satu prasyarat yang harus
meningkatkan
guru
atau
mampu
membangun
partisipasi aktif siswa. Oleh karena itu aktifitas
dan
kretifitas
guru
dalam
memotivasi siswa untuk terlibat langsung dan aktif dalam pembelajaran merupakan salah
satu
aspek
yang
menentukan
keberhasilan pencapaian tujuan belajar. Banyak mempengaruhi diantaranya
faktor hasil
adalah
yang
belajar materi
siswa,
pelajaran,
metode
metode pengajaran merupakan bagian yang terpenting dalam proses belajar mengajar
dan
kemampuan
yang
diharapkan dapat dimiliki anak didik, akan ditentukan oleh penggunaan metode yang
tepat,
sesuai
dengan
standar
keberhasilan yang terpatri di dalam suatu tujuan. Metode apa yang cocok agar siswa dapat berfikir kritis, logis, dapat memecahkan masalah dengan terbuka, kreatif
dan
inovatif
membosankan yang
tidak
serta
merupakan mudah
pertanyaan
dijawab,
metode
tidak
karena
mempunyai
kelebihan dan kekurangan. Proses pembelajaran ekonomi di
diwujudkan selama proses pembelajaran bagaimana
menerapkan
pengajaran yang tepat. Alasannya karena
masing-masing
materi yang telah diajarkan.
adalah
dengan
sekolah cenderung sangat teoritik dan kurang terkait dengan lingkungan tempat anak berada. Akibatnya siswa tidak mampu menerapkan apa yang dipelajari di sekolah guna memecahkan masalah kehidupan yang dihadapi. Pendidikan seakan
mencabut
siswa
dari
lingkungannya sehingga menjadi asing dimasyarakatnya 2002:2).
sendiri
(Depdiknas
Berdasarkan informasi dari salah
tepat
dan
inovatif,
yang
mampu
satu siswa SMA Negeri 01 Bulakamba
meningkatkan keaktifan belajar siswa dan
yang
pelajaran
penguasaan konsep materi sesuai dengan
ekonomi mengatakan bahwa pada saat
tujuan pembelajaran serta kondisi siswa
mendapatkan materi pelajaran ekonomi
dan sekolah yang bersangkutan.
telah
mendapatkan
proses belajar mengajar yang berlangsung
Metode yang dapat dipergunakan
didominasi oleh guru sepenuhnya. Pada
dalam
umumnya siswa hanya memfungsikan
bermacam-macam dan penggunaannya
indera penglihatan dan pendengarannya
tergantung dari rumusan tujuan. Salah
saja, selain itu menulisnya di buku jika
satu
dianggap ada yang penting. Akibatnya
mewujudkan
siswa cepat jenuh, kurang menunjukkan
Kontekstual/CTL.
antusias belajar, berbicara sendiri yang
pendekatan pembelajaran yang menuntut
mengakibatkan suasana kelas menjadi
siswa
ramai. Hal ini juga dilihat berdasar
kandungan
rencana pembelajaran yang telah dibuat
pengalaman (Nurhadi, 2003:26). CTL
oleh guru ekonomi dimana metode yang
adalah konsep belajar yang membantu
digunakan dalam proses belajar mengajar
guru mengaitkan antara materi yang
dengan menggunakan metode ceramah
diajarkan dengan dunia nyata siswa dan
yang bersifat memberikan informasi saja
mendorong siswa membuat hubungan
dan kurang melibatkan siswanya dalam
antara pengetahuan yang dimilikinya
proses
dengan penerapannya dalam kehidupan
belajar
Hamalik
mengajar.
(2004:1)
Menurut
keadaan
ini
Agar
pembelajaran
belajar
pendekatan itu
untuk
mengajar
yang
mampu
adalah
pendekatan
CTL
merupakan
menemukan
materi
sendiri
pelajaran
dan
sehari-hari.
mengakibatkan hasil belajar siswa belum mencapai taraf maksimal.
kegiatan
Pembelajaran
kooperatif
merupakan strategi belajar dimana siswa ekonomi
belajar dalam kelompok kecil yang
menjadi pelajaran yang disukai dan siswa
memiliki
terlibat aktif dalam belajar sehingga dapat
berbeda-beda untuk menyelesaikan tugas-
mencapai hasil yang sesuai dengan tujuan
tugas
yang telah direncanakan, maka seorang
kelompok
pendidik
mempertimbangkan
memberi kesempatan kepada siswa atau
pemilihan metode pembelajaran yang
anak didik untuk terlibat secara aktif
perlu
tingkat
akademik.
kemampuan
Tujuan
kooperatif
yang
dibentuk
adalah
agar
dalam proses berfikir dan kegiatan belajar
pelajaran ekonomi. Dalam metode ini
selain itu siswa juga akan mengenal
guru harus memperhatikan latar belakang
teman lainnya dalam satu kelas. Metode
pengalaman siswa dan membentuk siswa
kooperatif mempunyai banyak sekali
mengaktifkannya agar bahan pelajaran
variasi. TGT adalah salah satu tipe
lebih bermakna (Anita Lie, 2002:69).
pembelajaran
kooperatif
yang
menempatkan siswa dalam kelompok-
PERMASALAHAN
kelompok belajar yang berangggotakan 5
Berangkat dari penjelasan dii atas
sampai 6 orang siswa yang memiliki
maka
kemampuan, jenis kelamin dan suku kata
“Perbandingan antara Metode Tipe CTL
atau ras yang berbeda. Menurut Saco
(Contexstual Teaching and Learning)
(2006), dalam TGT siswa memainkan
dengan TGT (Team Games Tournament)
permainan dengan anggota-anggota tim
Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar
lain untuk memperoleh skor bagi tim
Pada Mata Pelajaran Ekonomi Siswa
mereka masing-masing. Permainan dapat
Kelas X SMA Negeri 01 Bulakamba
disusun guru dalam bentuk kuis berupa
Tahun Pelajaran 2008/2009”.
pertanyaan-pertanyaan
yang
berkaitan
dilakukan
Dalam
penelitian
penelitian
ini
tentang
dibuat
dengan materi pelajaran. Kadang-kadang
mekanisme pembelajaran dua metode
dapat juga diselingi pertanyaan yang
pembelajaran
berkaitan dengan kelompok (identitas
membandingkan penerapan proses belajar
kelompok mereka).
mengajar
Melalui
metode
tipe
yaitu
CTL
dengan
dan
metode
pembelajaran
pembelajaran tipe TGT dimana kedua
koperatif tipe TGT ini diharapkan dapat
hasil pembelajaran tersebut dibandingkan.
memberikan solusi dan suasana baru yang
Adapun mekanisme pembelajaran
menarik pada mata pelajaran ekonomi, sehingga hasil belajar siswa SMA N 01 Bulakamba dapat meningkat serta siswa tidak akan merasa jenuh dalam menerima
ini digambarkan sebagai berikut:
Pendekatan Belajar Mengajar Metode Kontekstual
Metode Kooperatif
Evaluasi
Evaluasi
Prestasi Belajar
Prestasi Belajar
Sama / Tidak sama
Negeri
TUJUAN PENELITIAN Tujuan dilakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:
Bulakamba
tahun
pelajaran 2008/2009? 3. Sebagai bahan masukan bagi guru
1. Untuk mengetahui ada tidaknya
untuk meningkatkan kemampuan
perbedaan hasil belajar ekonomi
dan
dengan metode kontekstual tipe
pembelajaran
CTL dengan metode kooperatif
menggunakan pendekatan CTL
tipe TGT pada siswa kelas X SMA
dan TGT
Negeri
01
Bulakamba
tahun
pelajaran 2008/2009. 2.
01
Untuk
mengetahui
4.
keterampilan
Memberikan pengembangan
manakah
siswa
dalam dengan
informasi bagi
dan
peneliti
selanjutnya.
diantara metode kontekstual tipe CTL dengan metode kooperatif
METODE PENELITIAN
tipe TGT yang lebih baik untuk
A. Jenis Penelitian
meningkatkan
hasil
belajar
ekonomi
mata
pelajaran
pada
ekonomi pada siswa kelas X SMA
Jenis Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif.
Pemilihan
jenis penelitian kuantitatif karena aspek, prosedur, jenis data dan
teknik pengolahan data sesuai
mata pelajaran ekonomi SMA
dengan perbedaan yang mendasar.
Negeri 01 Bulakamba Kab
Dalam
Brebes.
penelitian
ini
peneliti
menggunakan jenis penelitian data kuantitatif.
2. Variabel terikat Dalam penelitian ini variabel terikatnya adalah hasil belajar
B. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian
ekonomi kelas X SMA Negeri
ini adalah seluruh siswa kelas X di
01 Bulakamba Kab. Brebes
SMA
tahun pelajaran 2008/2009.
Negeri
01
Bulakamba
Brebes tahun pelajaran 2008/2009 yang terdiri dari 8 kelas yaitu
D. Metode Pengumpulan Data
kelas X-1, X-2, X-3, X-4, X-5, X-
Metode pengumpulan data
6, X-7, dan X-8 sebanyak 301
yang digunakan dalam penelitian
siswa.
sampel
adalah:.
random
1. Metode Tes
Pengambilan
berdasarkan
teknik
sampling dengan mengambil 2
Penelitian ini menggunakan
kelas
instrumen berupa tes atau soal
dari
8
kelas
anggota
populasi.
Dari
hasil
undian
tes
diperoleh
kelas
X-1
sebagai
memperoleh
yang
digunakan data
untuk tentang
kelompok CTL dengan 37 siswa,
berapa
besar
pengaruh
dan kelas X-4 sebagai kelompok
penerapan
TGTdengan 37 siswa.
terhadap peningkatan prestasi
CTL
dan
TGT
belajar siswa.
C. Variabel Penelitian Variabel dalam penelitian
2. Metode Dokumentasi
ini adalah:
Metode ini digunakan untuk
1. Variabel bebas
memperoleh daftar nilai siswa
Dalam penelitian ini variabel
SMA N 01 Bulakamba kelas
bebasnya
X, juga untuk memperoleh
adalah
metode
pembelajaran konstektual tipe
daftar
CTL
menjadi
sampel
Selain
itu
dengan
metode
kooperatif tipe TGT dalam
nama
siswa
yang
penelitian.
juga
untuk
mendapatkan
hasil
M1
: nilai rata-rata kelompok CTL
ulangan harian mata pelajaran
M2
: nilai rata-rata kelompok TGT
ekonomi kelas X bidang studi
n
: jumlah sampel
ekonomi. Data ini digunakan
∑X12 :
untuk analisis tahap awal yang
dengan model pembelajaran CTL
bertujuan untuk menentukan
∑X22 :
sampel. Dari analisis ini tahap
dengan model pembelajaran TGT
awal
PEMBAHASAN
dalam
diperoleh
nilai
penelitian
kelas-kelas
berdistribusi
ini yang
normal
Simpangan
baku
Simpangan
baku
siswa
siswa
A. Tahap Pelaksanaan Eksperimen
dan
1. Prosedur Eksperimen
mempunyai varians yang sama
Metode
yang
(homogen) serta mempunyai
digunakan dalam penelitian ini
rata-rata yang relatif sama.
adalah
metode
semu
(quasi
E. Metode Analisis Data Dalam metode analisis data digunakan rumus uji t.
t
Rancangan
eksperimen experiment).
yang digunakan
peneliti adalah randomized-
M1 M 2
pretest-postest-control atau
X1 X 22 2
desain
group
penelitian
sebelum-sesudah dengan kelas
n ( n 1)
kontrol.
Arikunto (2002:100)
Tabel. 1 Desain kelompok pre-test-post-test Kelompok
Tes awal
Perlakuan
Test Akhir
(Group)
(Pre-test)
(Treatment)
(Post-test)
Eksperimen
T1
X1
T2
Kontrol
T1
X2
T2
menerangkan pokok bahasan
2. Tahap Persiapan Eksperimen a. Mencari data kelas dan nama
yang
diajarkan
sebagai
siswa kelas X SMA Negeri 01
perkenalan dan penyampaian
Bulakamba
konsep-konsep
Brebes
tahun
pelajaran 2008/2009
yang
perlu
dipahami oleh siswa. Pada tahap
b. Menentukan kelas eksperimen
ini peneliti memberikan materi
dan kelas kontrol dengan teknik
secara garis besar tentang pokok
random sampling
bahasan yang diajarkan. Peneliti
c. Melakukan analisis data awal
lebih
3. Tahap Pelaksanaan Eksperimen Setelah melakukan persiapan
waktu
banyak
menggunakan
untuk
membimbing
secara
individu
maupun
eksperimen, maka kegiatan yang
kelompok yang membutuhkan
dilakukan adalah:
bantuan, secara teknis kegiatan
a. Kegiatan Pertama
belajar dengan metode Team
Dalam
pembelajaran
dengan
Games
metode
Team
Games
adalah sebagai berikut:
Tournamen
Tournament
(TGT)
kegiatan pertama
1) Peneliti menerangkan secara
yang dilakukan peneliti adalah
garis besar dan memberikan
apersepsi.
contoh soal pokok bahasan
Kegiatan
ini
merupakan kegiatan awal yang
pendapat nasional.
meliputi membuka pelajaran,
2) Peneliti membentuk siswa
melakukan pre-test, dan review
kedalam kelopok kecil yang
pokok
bahasan
diajarkan
yang
telah
terdiri dari 6 orang siswa,
sebelumnya
agar
dimana
setiap
anggota
siswa mengingat kembali pokok
memiliki kemampuan yang
bahasan yang lalu.
heterogen.
b. Kegiatan Kedua Kegiatan
3) Setiap kelompok ditentukan
kedua
merupakan
kegiatan
inti
dalam
belajar
mengajar,
peneliti
menjelaskan
satu orang sebagai ketua
proses
yang telah dipilih dan diberi
dimana
bimbingan oleh guru. Ketua
atau
ini
bertugas
untuk
membimbing
atau
membantu belum
anggotanya mengerti
dipahami dan diingat siswa sebelum menutup pelajaran.
dan 4. Tahap Evaluasi Eksperimen
membutuhkan
bantuan
Tahap evaluasi adalah uji
tentang
bahasan
akhir yang merupakan uji atau
pokok
tersebut.
analisia
4) Kemudian setiap kelompok
setelah
dilakukan
eksperimen. Pada analisis tahap
diberi soal secara bertahap
akhir
ini
oleh guru
hipotesis
merupakan yang
pengujian
bertujuan
utuk
5) Setiap kelompok membahas
mengetahui hasil akhir penelitian,
jawaban dari soal tersebut
apakah Ho diterima atau ditolak.
yang akan didebatkan di
Untuk
depan kelas.
menggunakan rumus t-test.
menguji
hipotesis
6) Kemudian ketua kelompok menyampaikan jawaban dari B. Pengujian Hasil Penelitian pertanyaan
yang
mereka
Sebagai dasar untuk melakukan
dapat dan kelompok lain
pengujian hipotesis, maka pada
mendengarkan
serta
tabel berikut ini akan ditampilkan
pertanyaan
data prestasi belajar siswa pada
memberikan
kepada kelompok yang maju
mata
begitu
standar
juga
kelompok-
kelompok yang lain sama. c. Kegiatan Ketiga Kegiatan
pelajar
ekonomi
kompetensi
dengan
Pendapatan
Nasional baik sebelum (pre-test) dan sesudah (post-test) pada siswa
ini
merupakan
kelas
X-1
(yang
diberi
kegiatan akhir, dimana guru
pembelajaran metode Contekstual
sedikit
mereview
pokok
Teaching and Learning) dan kelas
bahasan
yang
baru
saja
X-4 (yang diberi pembelajaran
diajarkan
untuk
memberikan
metode Team Games Tournament)
penekanan pokok
bahasan
konsep-konsep yang
perlu
di SMA Negeri Bulakamba Brebes.
Tabel 2: Data Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Sebelum (Pre-test) dan Sesudah (Post-tes) Kelas X-1 Metode CTL No
Nama
Kelas X-4 Metode TGT
Pre-
Post-
test
test
No
Nama
Pre-
Post-
test
test
1
Aim Laeli F
85
90
1
Abd. Bagus
65
75
2
A. Faisal
65
70
2
Abd. Wahid
65
70
3
Cier Suciati
68
70
3
Adi Sucipta
50
65
4
Citra Chaerul A
85
90
4
Ahmad Yusuf
65
75
5
Citra Yunianah
90
95
5
Aji Komarul
60
70
6
Dedi Santoso
60
70
6
Arif Fadilah
50
60
7
Dewi Atikasari
60
65
7
Arif Fauzi
55
60
8
Dini Nurul R
65
75
8
Desi Novitasari
63
70
9
Endah Ana K
90
95
9
Devi Suciyanti
68
75
10
Evitamala
75
80
10
Dewi Purnama
78
80
11
Galang G
80
85
11
Dewi Sartika N
65
70
12
Iien Itasari
57
65
12
Erna Yuliana
70
80
13
Irawan Bahrun
50
65
13
Iif Nasikhatul U
80
85
14
Irman A
75
80
14
Jahrotun N
73
80
15
Irwan Tri F
65
75
15
Lisa Yuliadani
60
70
16
Iwan Sinabutan
55
77
16
Marni S
70
75
17
Jamilatun L S
55
77
17
Mayda Dini C
65
70
18
Kurniatun K
60
75
18
Melisa
78
80
19
Lisa Ayu
70
80
19
Moh. Arif S
50
65
20
Nindi A
82
80
20
Nur Imam
70
75
21
Novita Sari
85
85
21
Nur Mahturi
65
75
22
Nur Aisiyah
70
75
22
NurulAnisah
68
75
23
Nur Hermanto
70
75
23
Riska Ayu A
80
85
24
Rian Elmatsani
86
90
24
Rokhmatun N
60
75
25
Risqi Amalia
90
90
25
Saka Ahmad
60
75
26
Ropiah
80
85
26
Sokadi
53
70
27
San Aris
80
90
27
Solikhin
53
70
28
Setiana Indah
85
87
28
Sri Astuti
68
75
29
Shandra Ayu
80
85
29
Suci Minarti
68
75
30
Sri Purwanti
53
70
30
Suciati
83
85
31
Syaeful B
65
70
31
Titi Jamilah
50
65
32
Tarningsih
90
90
32
Titik Nuraeni
50
65
33
Wahyu P
60
70
33
Tri Mulyo
60
70
34
Wanto
68
70
34
Fifi Fajriyanti
65
75
35
Winda Nariana
90
90
35
Widiyawati
75
80
36
Yani Widiawati
70
75
36
Winda Yulianti
60
75
37
Zumlatifah
85
85
37
Yeni Wihastuti
78
80
2699
2941
2396
2710
72,95
79,49
64,76
73,24
∑
Jumlah
M
Berdasarkan data yang tersaji
Penelitian ini termasuk dalam
pada tabel tersebut di atas, maka dapat kategori penelitian kuantitatif, yang diketahui bahwa pada tes sebelum tujuan utamanya adalah melakukan pembelajaran
menggunakan
metode pengujian hipotesis. Adapun hipotesis
Contekstual Teaching and Learning yang akan diuji atau dibuktikan dalam (CTL) prestasi belajar ekonomi pada penelitian ini yaitu: pokok bahasan pendapatan nasional 1. Hipotesis Nihil (Ho): “Tidak ada antara siswa kelas X-1 dan X-4 SMA
perbedaan dalam prestasi belajar
Negeri 01 Bulakamba Brebes memiliki
ekonomi siswa kelas X yang diberi
kemampuan yang tidak seimbang.
pembelajaran metode Contekstual
Namun
setelah
Teaching and Learning (CTL) dan
pembelajaran kelompok siswa yang
metode Team Games Tournament
menggunakan
(TGT)
Teaching
demikian
metode
and
Contekstual
Learning
(CTL)
memperoleh prestasi belajar yang lebih
di
SMA
Negeri
01
Bulakamba Brebes Tahun Pelajaran 2008/2009”.
tinggi daripada kelompok siswa yang 2. Hipotesis
Alternatif
(Ha),
menggunakan metode Team Games
menyatakan:
Tournament (TGT).
“Ada perbedaan dalam prestasi
D. Pengujian Hipotesis
belajar ekonomi siswa kelas X yang
diberi
pembelajaran
metode
Sebelum
melakukan
Contekstual Teaching and Learning
analisis data maka pada tabel
(CTL) dan metode Team Games
berikut disajikan tabel persiapan
Tournament (TGT) di SMA Negeri
perhitungan
∑X2
guna
01
perhitungan
t-test
adalah
Bulakamba
Brebes
Tahun
Pelajaran 2008/2009”.
sebagai berikut: Tabel 4:
Tabel Persiapan Perhitungan guna Perhitungan t-test No
X1
X12
X2
X22
1
90
8 100
75
5 625
2
70
4 900
70
4 900
3
70
4 900
65
4 225
4
90
8 100
75
5 625
5
95
9 025
70
4 900
6
70
4 900
60
3 600
7
65
4 225
60
3 600
8
75
5 625
70
4 900
9
95
9 025
75
5 625
10
80
6 400
80
6 400
11
85
7 225
70
4 900
12
65
4 225
80
6 400
13
65
4 225
85
7 225
14
80
6 400
80
6 400
15
75
5 625
70
4 900
16
77
5 929
75
5 625
17
77
5 929
70
4 900
18
75
5 625
80
6 400
19
80
6 400
65
4 225
20
80
6 400
75
5 625
21
85
7 225
75
5 625
22
75
5 625
75
5 625
23
75
5 625
85
7 225
24
90
8 100
75
5 625
25
90
8 100
75
5 625
26
85
7 225
70
4 900
27
90
8 100
70
4 900
28
87
7 569
75
5 625
29
85
7 225
75
5 625
30
70
4 900
85
7 225
31
70
4 900
65
4 225
32
90
8 100
65
4 225
33
70
4 900
70
4 900
34
70
4 900
75
5 625
35
90
8 100
80
6 400
36
75
5 625
75
5 625
37
85
7 225
80
6 400
∑
2 941
236 627
2710
201 400
M
79,49
6395,32
73,24
5443,24
Dimana:
jumlah rata-rata prestasi belajar
Perhitungan X12 dan X22 adalah
siswa yang menggunakan CTL
sebagai berikut:
(Contextual
X
2 1
X
236627
2
X n
2941 37
236627
2
2
8649481 37
= 236627 – 233769,76 = 2857,24 Berdasarkan dari perhitungan diatas, maka dapat diperoleh
Teaching
And
Learning) sebesar 2857,24.
X
2 2
X2
2
X n
2710 2 201400 37
201400
7344100 37
= 201400 – 198489,9 = 2910,81
2
Berdasarkan
dari
hasil
Berdasarkan
perhitungan
perhitungan di atas, maka dapat
tersebut, maka dapat disusun
diperoleh
matrik
prestasi
jumlah belajar
menggunakan (Team
rata-rata
siswa metode
Games
perbandingan
prestasi
yang
belajar ekonomi siswa kelas X-1
TGT
(X1) dengan kelas X-4 (X2) SMA
Tournament)
Negeri
sebesar 2910,81
01
Bulakamba
Kab
Brebes seperti berikut ini: Tabel 5:
Matrik Perbandingan Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi No Kelas X-1 (X1)
Kelas X-4 (X2)
1
N1
N12
2
∑X1 = 2941
∑X2 = 2710
3
M1
M2
4
∑X12 = 2857,24
= 37
= 79,49
= 37
= 73,24
∑X22 = 2910,81
Berdasarkan tabel diatas, kemudian dimasukan kedalam perhitungan t-test
6,25
6,25
sebagai berikut:
t
M1 M 2 X1
2
X2
2
n ( n 1)
79,49 73,24
2857, 24 2910, 81 37 ( 37 1)
6,25 5768, 05 37 ( 36)
5768, 05 1332
4,33 6,25 2,08
3,00 Dari hasil perhitungan t-test tersebut, dapat diperoleh angka nilai thitung = 3,00. Nilai thitung tersebut kemudian dikonsultasikan dengan
ttabel
dengan
derajat
kebebasan 68 dan taraf signifikan
disebut
1% dimana diperoleh ttabel = 2,382,
teman.
ternyata ttabel < thitung, sehingga Ho di tolak, yang berarti Ha diterima.
bimbingan
Berdasarkan data kondisi awal eksperimen
antar
Setiap kelompok diharuskan memiliki kekompakan dan sifat kegotong-royongan
E. Analisis Hasil Penelitian
penelitian
juga
mengerjakan
soal/memecahkan
masalah
yang
sehingga tugas yang diberikan
dilaksanakan pada siswa kelas X
dapat dikerjakan secara maksimal.
SMA
Bulakamba
Meningkatnya siswa yang aktif
Brebes tahun pelajaran 2008/2009,
dalam pembelajaran, merupakan
pada mata pelajaran Ekonomi
salah
menunjukan bahwa kemampuan
menunjukan bahwa motivasi siswa
awal antara kelompok eksperimen
untuk
dan kelompok kontrol relatif tidak
Peningkatan
sama. Hal ini ditunjukan dari data
tersebut, merupakan salah satu
pre-test kedua kelompok. Pada
faktor dalam diri siswa yang akan
kelompok
mempengaruhi prestasi belajarnya.
Negeri
01
eksperimen
rata-rata
sebesar 79,49, sedangkan pada kelompok kontrol sebesar 73,24. Dalam Games
pembelajaran
Tournament
di
satu
indicator
belajar
meningkat.
motivasi
Menurut
yang
tanggapan
siswa
siswa,
bahwa pembelajaran model Team
Team
Games Tournament siswa dituntut
kelas
untuk
aktif
belajar
mandiri
eksperimen, terdapat satu ketua
sebelum kegiatan pembelajaran di
dalam
kelas
kelompok
dimana
ia
dilaksanakan.
bertanggung
jawab
atas
demikian
siswa
keberhasilan
kelompoknya
dan
membutuhkan,
membantu
anggotanya
lain serta
Dengan yang siswa
yang
senantiasa mempersiapkan terlebih
membutuhkan bantuan, di mana
dahulu permasalahan yang tidak
ketua ini memiliki kemampuan
dapat dipecahkan sendiri.
yang
lebih
pokok
Pembelajaran dengan teman
nasional.
sebaya atau interaksi antar siswa
Sehingga model pembelajaran ini
dalam belajar bersama berfungsi
bahasan
mengenai
pendapatan
untuk saling membantu dalam
meningkat, serta suasana kelas
penguasaan materi. Siswa sering
menjadi kondusif.
lebih
paham
disampaikan
akan
apa
oleh
yang
temannya
Setelah
dilakukan
pembelajaran
pada
kelompok
daripada oleh guru. Hal ini terjadi
eksperimen dengan menggunakan
karena penyampaian materi oleh
metode pembelajaran model Team
guru menggunakan metode yang
Games
tidak
kelompok
sesuai
sehingga
dan
siswa
monoton,
sulit
Tournament
dan
kontrol
pada dengan
untuk
menggunakan metode Contekstual
memahami, selain itu ada siswa
Teaching and Learning dimana
merasa malu dan takut untuk
guru hanya memberikan materi,
bertanya kepada gurunya pada saat
menjelaskan dan memberi tugas
proses belajar mengajar.
atau
Dengan membiasakan siswa
pertanyaan.
kontrol
ini
Pada
siswa
kelas
cenderung
selalu berada dalam kelompok
menganggap pelajaran ekonomi
kooperatif,
dengan
sulit dipahami. Selain itu, metode
mengatasi
ini lebih berfokus pada guru, siswa
dalam
terlihat kurang aktif dan kurang
siswa
sendirinya
akan
permasalahan,
karena
pembelajaran
kooperatif
ini
produktif
karena
proses
meskipun siswa bekerja secara
pembelajaran berpusat pada guru
bersama akan tetapi siswa secara
dan komunikasi yang terjadi hanya
perorangan
satu arah yaitu dari guru kepada
bertanggung
jawab
terhadap pembelajarannya sendiri. Pada proses pembelajaran Team Games
Tournament
terjadi
siswa. Metode
ini
menjadikan
cenderung
suasana
perubahan-perubahan seperti yang
monoton,
diharapkan, diantaranya prestasi
sehingga siswa menjadi kurang
belajar siswa yang meningkat,
aktif dan tidak semangat dalam
kemampuan belajar mandiri siswa
belajar,
meningkat,
malas untuk mendengarkan materi
keterampilan
siswa
dan
kaku,
serta
membosankan,
membuat
siswa
bahkan untuk bertanya. Keaktifan
siswa
cenderung
dilakukan
latihan
pada
saat
soal,
pada
Perbedaan tersebut
perolehan
rata-rata
menunjukan
bahwa
kondisi seperti ini yang motivasi
pemahaman siswa pada kelompok
siswa cenderung lebih rendah dari
eksperimen dengan menggunakan
pada kelompok eksperimen. Hal
model pembelajaran Contekstual
ini secara tidak langsung akan
Teaching
berpengaruh
efektif
terhadap
prestasi
belajar siswa.
dari
Learning pada
lebih
kelompok
kontrolyang menggunakan metode
Dari hasil Post-test dari kedua kelompok
and
menunjukan
adanya
Team Games Tournament. Pembelajaran
Team
Games
perbedaan. Hal ini ditunjukan dari
Tournament
hasil uji t hitung sebesar 3,00 yang
pembelajaran yang berbeda dari
berada pada daerah penolakan Ho
biasanya. Kelebihan pembelajaran
untuk ά = 1% dengan dk = 68,
Team Games Tournament adalah
dengan demikian penggunaan atau
siswa lebih tertarik berdiskusi
penerapan
terhadap
metode
kooperatif
merupakan
teman
dalam
model Contekstual Teaching and
menyelesaikan
Learning
efektif
Sedangkan kelemahannya adalah
dengan
membutuhkan waktu yang banyak
lebih
dibandingkan menggunakan
metode
Team
Games Tournament.
masalahnya.
dalam mengadakan tournament. KESIMPULAN
Berdasarkan hasil tes, prestasi
Setelah
dianalisis
secara
kelompok
terperinci mengenai “Perbandingan
terjadi peningkatan, yakni siswa
antara Metode Tipe CTL (Contexstual
kelompok
eksperimen
Teaching and Learning) dengan TGT
memperoleh nilai rata-rata 79,49
(Team Games Tournament) Untuk
prestasi belajar tersebut sudah
Meningkatkan Prestasi Belajar Pada
mencapai ketuntasan belajar yang
Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas
ditentukan (μ ≥ 6.5) dan prestasi
X SMA Negeri 01 Bulakamba Tahun
belajar siswa kelompok control
Pelajaran 2008/2009“, maka dapat
memperoleh nilai rata-rata 73,24.
menarik kesimpulan sebagai beikut :
belajar
dari
kedua
1. Ada perbedaan prestasi belajar antar
kelompok
belajar rata-rata pada kelompok
yang
siswa yang menggunakan metode
menggunakan model Contekstual
Team Games Tournament (73,24).
Teaching and Learning dengan kelompok
yang
metode
menggunakan
pembelajaran
3. Berdasarkan
hasil
perhitungan
hasil uji statistik t-test, perbedaan
Team
tersebut cukup signifikan. Hal ini
Games Tournament pada mata
ditunjukan dari hasil uji t hitung
pelajaran Ekonomi pokok bahasan
sebesar 3,00 yang berada pada
pendapatan nasional pada siswa
daerah penolakan Ho untuk ά =
kelas
1% dengan dk = 68 yang berarti
X
SMA
Negeri
01
Bulakamba Brebes. 2. Prestasi
belajar
kelompok
bahwa rata-rata prestasi belajar rata-rata pada
siswa
yang
mata
pelajaran
kelompok
ekonomi
yang
dari
menggunakan
menggunakan model pembelajaran
metode Contekstual Teaching and
Contekstual
Learning
lebih
(79,49)
dibandingkan
dengan
prestasi
Team Games Tournament.
Learning
Teaching
lebih
dibandingkan
tinggi dengan
and
tinggi metode
DAFTAR PUSTAKA Arikunto,
Suharsimi.1997.Prosedur
Penelitian
suatu
Pendekatan
Praktek.Jakarta.Rineka Cipta . 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara. Darsono, Max. 2001. Belajar dan Pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press Depdiknas. 2003. Pendekatan kontekstual. Jakarta: Dirjen Pendidikan dasar Menengah Djamarah, Syaiful Bahri dan aswar zain.1996. Strategi Belajar Mengajar.Jakarta : Rineka Cipta. Hamalik,Oemar.2004. Proses Belajar Mengajar di Perguruan Tinggi Jakarta :Yogyakarta: Andi offset.
Lie, Anita. 2004. Cooperative Learning”Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas”. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia Nasution, S. 1995. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Bumi Aksara Nurhadi, dkk.2003. Pembelajaran Kontekstual dan Penerapannya dalam KBK. Malang. Universitas Negeri Malang Saco, 2006. Kooperatif Learning: Jakarta: Rineka Cipta Sanjaya, Wina. 2005. Pembelajaran dalam Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group Slameto. 2006. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta Slavin, Robert E. 2008. Cooperative Learning “Teori, Riset, dan Praktik”. Bandung: Nusa Media Sudjana. 2002. Metode Statistik. Bandung: Tarsito Sudjana, Nana. Dan Ibrahim. 1989. Penelitian dan Pengukuran Pendidikan. Bandung: Sinar Baru Suprapto j. 2000. Metode Ranahan Kuantitatif. Jakarta: Rineka Cipta Sugandi, Achmad. 2004. Teori Pembelajaran. Semarang Unnes Press Suryabrata, Sumadi. 2003. Metodologi Penelitian. Jakarta: Raja Grafindo Persada Tu’u, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta: Grafindo Winkel, W.S. 1991. Psikologi Pembelajaran: Grafindo Wiryohandoyo, Soedarno dkk. 1998. Pendidikan Ilmu Sosial. Semarang: IKIP Semarang