Jurnal Tingkat Sarjana bidang Senirupa dan Desain
DESTINATION BRANDING HUTAN BABAKAN SILIWANGI Imam M Ridwan
Dody Achmad, M.Si
Program Studi Sarjana Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD) ITB Email:
[email protected]
Kata Kunci : destination branding, babakan siliwangi, environmental graphic design
Abstrak Saat ini, ruang terbuka di kota Bandung sangat kurang dengan kualitas udara yang semakin buruk. Maka diperlukan upaya membangun kesadaran masyarakat kota Bandung terhadap hal ini. Babakan Siliwangi merupakan salah satu ruang terbuka hijau (RTH) yang memiliki fungsi ekologis dan sosial yang tergolong cukup besar di kota Bandung. Perancangan destination branding Hutan Babakan Siliwangi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan rasa kepemilikan masyarakat kota Bandung terhadap Babakan Siliwangi sebagai hutan kota dengan segala potensi lingkungan alamnya. Dengan dibuatnya suatu rancangan sistem grafis Hutan Babakan Siliwangi yang menarik akan mempermudah masyarakat untuk mengenali dan mengakses hutan ini.
Abstract Nowadays, open spaces in Bandung is decreasing, with air quality that getting worse. It would require an effort to build an awareness of Bandung peoples on this problem. Babakan Siliwangi is one of the green open space (RTH), which has a quite large ecological and social functions in Bandung. Destination branding of Babakan Siliwangi forest is expected to increase the public awareness and sense of ownership of Bandung peoples on Babakan Siliwangi as urban forest with all the potential of its natural environment. With the implementation of a spicy graphical system design at Babakan Siliwangi Forest will ease people to recognize and access to this forest.
1. Pendahuluan Kawasan Babakan Siliwangi merupakan kawasan yang berada di kelurahan Babakan Siliwangi Kecamatan Coblong di kota Bandung. Babakan Siliwangi merupakan ruang terbuka hijau (RTH) yang memiliki fungsi ekologis dan sosial yang tergolong cukup besar di kota Bandung. Pada saat ini, ruang terbuka di kota Bandung sangat kurang dengan kualitas udara yang semakin buruk. Maka sangat diperlukan lahan hijau sebagai paru-paru kota. Perluasan partisipasi publik kota Bandung dalam menata Babakan Siliwangi adalah bentuk keterlibatan aktif pubik kota Bandung yang nyata. Sebuah sayembara desain Babakan Siliwangi telah diselenggarakan dari bulan Juni sampai September 2011. Dan telah didapatkan konsep desain pemenangnya yaitu konsep forest walk. Pada tahun ini juga, BCCF bekerjasama dengan United Nations Environment Programme (UNEP) dan Kementrian Lingkungan Hidup (KLH) Indonesia turut mensukseskan program TUNZA International Children and Youth Conference on Environment yang digelar di Gedung SABUGA Bandung. Dari program TUNZA tersebut lahirlah sebuah deklarasi yang bernama Babakan Siliwangi World City Forest yang menetapkan bahwa kawasan Babakan Siliwangi Bandung adalah Hutan Kota Dunia yang wajib untuk dijaga secara bersama-sama. Deklarasi ini telah disepakati dan ditandatangani bersama oleh Walikota Bandung, Menteri Lingkungan Hidup Indonesia dan UNEP. Pada saat yang bersamaan diresmikan pula sebuah forest walk (Jembatan Hutan) di kawasan Babakan Siliwangi sebagai simbol bahwa sejatinya masyarakat kota Bandung dapat mengakses hutan dengan mudah sekaligus menegaskan harapan warga Bandung untuk selalu mempertahankan Hutan Babakan Siliwangi sebagai ruang hijau kota tanpa bangunan. Hingga saat ini pembangunan forest walk masih dalam tahap permulaan. Selain itu BBCF juga berniat untuk mengembangkan kawasan Babakan Siliwangi ini menjadi ruang terbuka yang bisa digunakan masyarakat publik untuk berkegiatan. Arena adu domba yang sudah ada akan digantikan dengan amphitheatre yang dapat dipergunakan untuk berbagai acara yang akan diselenggarakan di sana, tapi juga tetap bisa digunakan untuk kegiatan adu domba yang rutin dilakukan di hari Minggu pertama di setiap bulannya.
Imam M Ridwan
Gambar 1. Forest Walk
Penulis menemukan satu masalah mendasar dari pengembangan forest walk ini, yaitu sistem grafis yang belum tergarap secara baik. Sistem grafis yang baik jika diterapkan kepada forest walk dan keseluruhan hutan ini nantinya akan memberikan manfaat keindahan dan fungsional bagi penikmatnya. Selain itu juga dapat membatu upaya membangun kesadaran dan rasa kepemilikan masyarakat kota Bandung terhadap Hutan Babakan Siliwangi sebagai hutan kota dengan segala potensi lingkungan alamnya, serta untuk menjadi bagian dari ekosistem sosial dan ekologi kota Bandung. Masalah ini kemudian menjadi fokus masalah yang diambil penulis dalam proyek tugas akhir ini. Perihal yang dikerjakan pada proyek destination branding ini adalah perancangan sign system yang diantaranya terdiri dari pengembangan identitas Babakan Siliwangi itu sendiri, grafis lingkungan berupa sistem way-finding, museum sebagai wahana eduwisata, dan tambahan media promosi.
2. Proses Studi Kreatif Secara geografis, target dari proyek destination branding ini ditujukan untuk masyarakat kota Bandung khususnya, dan masyarakat dunia pada umumnya. Proyek ini merupakan proyek pengembangan ruang publik, maka target utamanya adalah publik secara umum. Segmentasinya dibatasi pada masyarakat usia produktif yang cinta lingkungan, membutuhkan ruang terbuka hijau untuk melepas kepenatan kota atau hanya untuk sekedar jalan-jalan, rekreasi ke alam terbuka dan menikmati alamnya. Konsep Umum Konsep umum yang dikembangkan untuk destination branding Hutan Babakan Siliwangi ini menggunakan konsep dasar pengembangan yang telah dikembangkan, yaitu konsep Forest Walk (Jembatan Hutan). Dengan menggunakan jembatan ini, pengunjung dapat menikmati hutan dari posisi tengah ketinggian hutan. Tujuan penggunaan jembatan ini adalah untuk menghindari jejak kaki yang ditinggalkan oleh manusia yang dapat merusak tumbuhan-tumbuhan yang ada. Meskipun begitu, jalur tanah yang sudah ada tetap akan dipakai. Jadi, rute yang akan dikembangkan terbagi menjadi dua jalur, yaitu jalur tanah dan jalur jembatan. Konsep Verbal Nama brand Hutan Babakan Siliwangi yang dibuat adalah “BAKSIL” yang merupakan singkatan dari Babakan Siliwangi. Kata BAKSIL sendiri sudah cukup populer didengar dan diucapkan oleh masyarakat Kota Bandung pada umumnya. Selain itu, penyingkatan kata tersebut juga cukup unik, agar mudah diingat dan menarik perhatian.
Gambar 2. Konsepsi Dasar Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1| 2
Imam M Ridwan
Untuk identitas tempat-tempat tujuan yang ada di dalam kawasan Babakan Siliwangi digunakan bahasa Indonesia dengan terapan bahasa kias atau bahasa yang diperindah. Penerapan bahasa kias ini dimaksudkan untuk melestarikan budaya bahasa Indonesia dan juga sebagai salah satu daya tarik dari destination branding ini. Penggunaan bahasa Inggris hanya sebagai pendukung semua elemen verbal yang ada dengan tujuan untuk membantu apabila ada pengunjung asing ataupun pengunjung yang asing terhadap majas yang diterapkan. Konsep Visual Lingkungan hutan yang elemen-elemenya mayoritas berbentuk organik memberikan inspirasi untuk dijadikan elemen visual dalam destinastion branding Hutan Babakan Siliwangi ini. Untuk memberikan keharmonisan, maka bentuk organik yang sudah terbentuk akan disandingkan dengan bentuk-bentuk kaku (rigid). Elemen-elemen visual yang akan dibuat bersifat kaku. Kawasan Babakan Siliwangi ini dahulunya merupakan sawah yang sangat luas. Dari sejarah tersebut, inspirasi lain yang didapatkan adalah topografi, atau imaji-imaji yang menyerupainya seperti terasering-terasering sawah padi yang banyak terdapat di Indonesia. Kemudian dari topografi dan imaji-imaji tersebut disederhanakan menjadi gaya visual garis dan belang. Rancangan grafis lingkungan dibuat memunculkan efek visual objek yang melayang, seperti halnya jembatan forest walk yang membawa pengunjung melayang di tengah ketinggian hutan. Tulisan dan elemen-elemen grafis dibuat seakan-akan melayang di tengah-tengah hutan. Efek visual melayang dapat didapatkan dengan menggunakan material kaca tembus pandang sebagai ground, sedangkan untuk tulisan dan elemen grafisnya sendiri dicetak di permukaan kaca tersebut menggunakan warna terang seperti kuning, hijau terang dan putih. Kaca tembus pandang tersebut akan memperlihatkan keadaan hutan dibelakangnya, sehingga tulisan dan elemen grafisnya terlihat seakan-akan melayang di tengah-tengah hutan.
3. Hasil Studi dan Pembahasan Hasil Karya Tipografi utama yang digunakan adalah Enriqueta Regular yang dimodifikasi berdasarkan konsep. Tipografi untuk keperluan bodytext menggunakan Enriqueta Regular yang tidak dimodifikasi. Logotype yang bertuliskan BAKSIL dibuat menggunakan Enriqueta Regular yang dimodifikasi. Logo sekundernya berupa garis kuning yang membelah tulisan BAKSIL. Garis ini memiliki filosofi Babakan Siliwangi, dua jalur yang membelah hutan, jalur jembatan dan jalur tanah. Aplikasi Signage utama merupakan landmark logotype BAKSIL yang massive. Signage ini dibuat dengan tujuan agar orang dari luar kawasan Babakan Siliwangi bisa mengidentifikasikan keberadaan hutan ini. Terdapat tiga signage utama yang memiliki ukuran dan penempatan masing-masing. Signage tempat tujuan merupakan signage yang ditempatkan di setiap tempat-tempat tujuan. Berfungsi agar pengunjung dapat mengenali tempat-tempat yang ada di dalam kawasan BAKSIL. Terdiri dari enam tempat tujuan, yaitu Saraga, Padepokan Seni, Lingga Yoni, Kantor Kelurahan, Mata Tirta, dan Amphitheatre, serta tiga fasilitas umum, yaitu Area Parkir, Kafetaria dan Jamban. Directional signage ini merupakan way-finding yang diterapkan pada hutan BAKSIL. ditempatkan di setiap persimpangan yang ada di rute perjalanan BAKSIL. Terdapat delapan buah directional signage, yang isinya adalah arah ke tempat tujuan dan juga arah terdekat untuk mencapai jamban. Orientation signage ini merupakan peta yang menampilkan citra kawasan BAKSIL dan terdapat penanda keberadaan lokasi tempat-tempat tujuan, fasilitas, dan rute. Tersebar di tiga titik, yaitu di persimpangan Saraga, Museum Burung dan Museum Pusaka. Signage Regulatory merupakan signage yang berisi piktogram peraturan perjalanan; Boleh berjalan kaki, membawa hewan peliharaan dan mengendarai sepeda. Untuk alasan fungsional signage ini digabungkan dengan tempat sampah. Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 | 3
Imam M Ridwan
Gambar 3. Tipografi
Museum Burung terdapat di dekat pintu Timur, berisikan tentang spesies-spesies burung yang ada di kawasan BAKSIL, baik tinggal maupun hanya mampir untuk bermigrasi. Gambar-gambar burung tersebut dicetak diatas kaca tembus pandang dan mengarah ke ranting-ranting pohon dan langit yang ada di belakangnya, sehingga menimbulkan efek visual burung yang sedang hinggap di pohon dan juga terbang. Panel pada museum burung ini disatukan dengan salah satu signage orientation agar dapat menghemat sedikit ruang. Sedangkan Museum Pusaka terdapat di dekat pintu Selatan, berisikan Sejarah Kota Bandung dan Babakan Siliwangi Dari Masa Ke Masa. Website BAKSIL berfungsi sebagai media publikasi yang di dalamnya terdapat berbagai informasi tentang BAKSIL, seperti informasi umum tentang BAKSIL sendiri, sejarahnya, tempat-tempat yang dapat dikunjungi di dalam kawasannya, kegiatan apasaja yang akan, sedang dan telah berlangsung, berita-berita aktual yang berhubungan dengan BAKSIL, peta akses, dan informasi umum tentang Kota Bandung. Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1| 4
Imam M Ridwan
Pada peta saku BAKSIL ini terdapat peta kawasan, tempat-tempat tujuan, lengkap dengan legendanya. Dibuat di kertas HVS berukuran A3 yang dilipat sampai A7, sehingga bisa dengan mudah dimasukkan ke dalam saku dan dibawa kemana-mana. Material Pada signage utama, material yang digunakan adalah stainless-steel yang diwarnai cat putih dan kuning. Pada signage tempat tujuan, directional, orientation, regulatory dan museum menggunakan dua material utama, yaitu kaca tembus pandang dengan ketebalan 12mm yang dicetak warna putih dan kuning, serta struktur semen padat dengan finishing bubuk batu agar terlihat seperti batu alami dan sedikit memberikan sentuhan estetis alam pada desain yang modern ini.
Gambar 4. Logotype Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 | 5
Imam M Ridwan
Gambar 5. Penamaan dan Piktogramn Tempat Tujuan
Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1| 6
Imam M Ridwan
Gambar 6. Signage Utama
Gambar 7. Signage Tempat Tujuan
Gambar 8. Directional Signage
Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 | 7
Imam M Ridwan
Gambar 9. Orientation Signage, Regulatory, dan Museum
Gambar 10. Peta Saku
Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1| 8
Imam M Ridwan
Gambar 11. Dummy Peta Saku
Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1 | 9
Imam M Ridwan
Gambar 12. Website
Penutup / Kesimpulan Dengan dibuatnya suatu rancangan sistem grafis Hutan Babakan Siliwangi yang menarik akan mempermudah masyarakat untuk mengenali dan mengakses hutan ini. Perancangan identitas Babakan Siliwangi, grafis lingkungan berupa sistem way-finding, museum, dan tambahan media promosi sebagai bagian dari proyek destination branding Hutan Babakan Siliwangi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan rasa kepemilikan masyarakat kota Bandung terhadap Babakan Siliwangi sebagai hutan kota dengan segala potensi lingkungan alamnya. Sehingga Hutan Babakan Siliwangi yang juga merupakan Hutan Kota Dunia ini wajib untuk dijaga secara bersama-sama.
Ucapan Terima Kasih Artikel ini didasarkan kepada catatan proses berkarya/perancangan dalam Tugas Akhir Program Studi Sarjana Desain Komunikasi Visual FSRD ITB. Proses pelaksanaan Tugas Akhir ini disupervisi oleh Dody Achmad, M.Si. .
Daftar Pustaka Berger, Craig. (2009). Wayfinding: Designing and Implementing Graphic Navigational Systems. Massachusetts: Rockport Publishers Cullen, Kristin. (2005). Layout Workbook. Massachusetts: Rockport Publishers Lupton, Ellen. (2010). Thinking With Type; 2nd Edition. New York: Princeton Architectural Press Rustan, Surianto. (2009). Mendesain Logo. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama Serrats, Marta. (2006). Sign Graphics. New York: HarperCollins Publishers
Jurnal Tingkat Sarjana Senirupa dan Desain No.1| 10