Yulianti, Yusuf hartono, Budi Santoso, Desain Pembelajaran… DESAIN PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK PADA MATERI PENYAJIAN DATA DI KELAS IX
Yulianti1, Yusuf Hartono2, Budi Santoso3
Abstrak Penelitian ini bertujuan menghasilkan lintasan belajar yang dapat membantu siswa memahami konsep penyajian data dengan menggunakan Pendekatan Project Based Learning. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Design Research yang terdiri dari tiga tahap yaitu: preliminary, design experiment (pilot experiment dan teaching experiment) dan retrospective anayisis. Dalam penelitian ini proyek pembelajaran didesain dan dikembangkan berdasarkan hipotesis proses pembelajaran dan pendekatan pembelajaran berbasis proyek. Lintasan belajar belajar dirancang dalam tahap desain awal dan diujikan pada 31 siswa kelas IX (yaitu 6 siswa pada dan 25 siswa pada teaching experiment) SMP N O Mangunharjo. Penelitian ini menghasilkan Learning Trajectory (LT) yang memuat serangkaian proses pembelajaran yang membantu siswa memahami konsep penyajian data. Proyek yang diberikan adalah menyajikan data yang ada d kantor desa masing-masing ke dalam diagram yang tepat. Rangkaian aktivitas yang diberikan adalah pemberian lembar kerja proyek siswa, pengumpulan data dan presentasi hasil laporan kerja proyek. Pada aktivitas presentasi siswa mampu mengemukakan alasan penggunaan diagram atau grafik yang digunakan dan kesesuaian dengan data yang diminta. Kata Kunci: Penyajian Data, Design Research, Project Based Learning
1
Yulianti, Mahasiswa Prodi Pendidikan MatematikaUniversitas Sriwijaya, email
[email protected] Yusuf Hartono, Dosen Prodi Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 3 Budi Santoso, Dosen Prodi Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya 2
ISSN 2355-0074
Volume II. Nomor 2. Oktober 2015 |1
Yulianti, Yusuf hartono, Budi Santoso, Desain Pembelajaran… Kendala lain menurut (Miswanto,
Pendahuluan Statistika adalah ilmu pengetahuan
2011: 61) adalah kurangnya antusias siswa
yang mempelajari tentang teknik pengumpulan
untuk belajar, siswa lebih cenderung menerima
data, pengolahan data, penarikan kesimpulan
apa saja yang disampaikan oleh guru dan
serta pembuatan kebijakan atau keputusan
jarang
yang cukup kuat alasannya berdasarkan data
maupun
dan fakta yang benar (Riduwan, 2003:3).
pembelajaran yang dilakukan oleh guru hanya
Statistika merupakan salah satu materi dalam
cenderung
mata
pemberian tugas. Padahal dalam kerangka
pelajaran
diberikan
matematika
kepada
siswa
yang pada
harus satuan
sekali
mengemukakan
pendapat.
Hal
ceramah,
pembelajaran
ini
pertanyaan dikarenakan
tanya
jawab,
matematika,
siswa
dan
mesti
pendidikanSMP/MTs sejak Sekolah Dasar di
dilibatkan secara mental, fisik, dan sosial
kelas
selanjutnya
untuk membuktikan sendiri tentang kebenaran
diperdalam lagi di SMP/MTs. (Fachrurrozi,
dari teori-teori dan hukum-hukum matematika
2010) mengatakan statistika banyak diterapkan
yang telah dipelajarinya melalui proses ilmiah.
dalam berbagai disiplin ilmu, baik ilmu-ilmu
Dalam rasional perubahan kurikulum
tinggi
(kelas
6)
dan
alam (misalnya astronomi dan biologi maupun
sebelumnya
ilmu-ilmu sosial (termasuk sosiologi dan
Kurikulum
psikologi), maupun di bidang bisnis, ekonomi,
perkembangan pengetahuan dan pedagogi
dan industri). Statistika juga digunakan dalam
dalam hal ini neurologi, psikologi, observation
pemerintahan untuk berbagai macam tujuan;
based (discovery) learning dan collaborative
sensus
learning adalah salah satu alasan pentingnya
penduduk
merupakan
salah
satu
prosedur yang paling dikenal.
(KTSP/Kurikulum 2013
perubahan
kurikulum.
2006)
disebutkan
Hal
ke
bahwa
ini
tentu
Kendala yang masih banyak dirasakan
berimplikasi pada model-model pembelajaran
oleh para guru dalam mengajar bab statistika
yang digunakan dalam kegiatan mengajar di
antara
pelajaran
sekolah. Salah satu model pembelajaran yang
matematika yang monoton dari konsep abstrak
dianjurkan untuk digunakan adalah model
menuju kongkrit, tidak membuat anak senang
pembelajaran berbasis proyek (project based
belajar. Urutan materi bahan ajar selama ini
learning).
lain
cara
penyajian
dilakukan guru terpatri dengan kebiasaan sebagai
berikut:
(1)
Hal
ini
didukung
dari
beberapa
diajarkan
penelitian diantaranya penelitian di Amerika
teori/teorema/definisi (2) diberikan contoh-
memperlihatkan bahwa pembelajaran berbasis
contoh (3) diberikan latihan soal. Hal ini
proyek
menyebabkan guru mendominasi kegiatan
memuaskan
belajar mengajar, sementara siswa hanya
Miswanto: 2011, 61). Bahkan Richmond dan
menjadi pendengar dan pencatat yang baik.
Striley merujuk pada laporan hasil penelitian
(Amin, 2011:3)
Departemen Pendidikan di Amerika Serikat
telah
menunjukkan (Richmond&
hasil
yang
Striley,dalam
melaporkan bahwa berdasarkan hasil kajian ISSN 2355-0074
Volume II. Nomor 2. Oktober 2015 |2
Yulianti, Yusuf hartono, Budi Santoso, Desain Pembelajaran… lintas
daerah
yang
dilakukannya,
siswa
Pembelajaran
Berbasis
Proyek
Amerika memperoleh hasil yang memuaskan
dirancang untuk digunakan pada permasalahan
baik dalam keterampilan (skill), motivasi,
komplek yang diperlukan peserta didik dalam
pemahaman, unjuk kerja maupun kemampuan
melakukan insvestigasi dan memahaminya.
pemecahan masalah. Dalam beberapa literatur
Melalui PjBL, proses inquiry dimulai dengan
(Alamaki dalam Miswanto, 2011) menyatakan
memunculkan pertanyaan penuntun (a guiding
bahwa pembelajaran berbasis proyek bersifat
question) dan membimbing peserta didik
inovatif, unik, dan berfokus pada pemecahan
dalam
masalah berdasar inkuiri yang berhubungan
mengintegrasikan berbagai subjek (materi)
dengan kehidupan pebelajar atau kebutuhan
dalam kurikulum. Hal ini cocok untuk
masyarakat atau industri lokal. Leviatan
diterapkan
pada
(2008)
khususnya
penyajian
menyatakan
bahwa
pembelajaran
sebuah
proyek
kolaboratif
pembelajaran data
yang
statistika
karena
untuk
berbasis proyek merupakan pembelajaran yang
mendapatkan data yang akurat siswa dituntut
inovatif yang menekankan pada kegiatan
untuk terjun langsung ke lapangan untuk
kompleks dengan tujuan pemecahan masalah
mendapatkan
dengan berdasar pada kegiatan inkuiri.
diterapkannya pembelajaran berbasis proyek
data-data
tersebut.
Dengan
Demikian pula pada Permendikbud 66
diharapkan agar siswa lebih memahami dan
2013
Penilaian
mengetahui bahwa hal-hal yang dipelajari
mengatakan bahwa seorang pendidik untuk
terkait dengan kehidupan nyata di sekitar
menilai
melalui
mereka sehingga konsep yang dipelajari akan
yang
terekam lebih kuat dalam ingatan siswa
tahun
tentang
kompetensi
penilaian
kinerja
Standar
keterampilan yaitu
penilaian
menuntut siswa mendemonstrasikan suatu
sehingga hasil belajarnya akan lebih baik.
kompetensi tertentu dengan menggunakan tes
Tujuan penelitian
praktik, proyek dan penilaian portofolio.
Adapun tujuan pada penelitian ini
Munculnya filsafat konstruktivis dan
adalah untuk menghasilkan lintasan belajar
analisis data eksplorasi dilengkapi dengan baik
yang dapat membatu siswa memahami konsep
untuk membedakan statistik dari matematika.
penyajian
Garfield mengatakan ada banyak kegiatan
Pendekatan Project Based Learning
indah yang tersedia misalnya “Didirikan
Project Based Learning
Proyek Pembelajaran Aktif”dalam (Moore,
data
dengan
menggunakan
Model pembelajaran proyek adalah
2001). Sumber ini membantu guru secara
melaksanakan
efektif menggunakan aktivitas mereka dalam
aktivitas.. Aktivitas pertama adalah mengamati
kelas statistika. Hal ini penting karena ada seni
dengan
menghitung,
mengukur
untuk menggunakan aktivitas mereka dengan
menimbang,mengklasifikasi,
mencari
cara mempromosikan belajar siswa, bukan
hubungan dengan ruang dan waktu. Kedua
hanya untuk memberikan siswa pengalaman
membuat hipotesis atau prediksi. Ketiga,
yang menyenangkan selama pembelajaran.
merencanakan penerapan kegiatan seperti
ISSN 2355-0074
tugas
melalui
serangkaian
Volume II. Nomor 2. Oktober 2015 |3
Yulianti, Yusuf hartono, Budi Santoso, Desain Pembelajaran… kegiatan
penelitian
(mengendalikan menginterpretasi kegiatan
dan
eksperimen
variabel).
Keempat,
kejadian-kejadian
dan
Pembelajaran
dimulai
dengan
Kelima,
pertanyaan esensial yaitu pertanyaan
dengan
yang dapat member penugasan kepada
atau
memecahkan
siswa dlam melakukan suatu aktivitas.
ada.
Keenam,
Yopik penugasab sesuai dengan dunia
kesimpulan
mendeskripsikan
hasil
yang
Penentuan Pertanyaan Mendasar (Start With the Essential Question)
dalam
menganalisisnya.
menyusun
masalah
a.
mengkomunikasikannya.
nyata yang relevan untuk siswa dan
Karakteristik Project Based Learning
dimulai
Pembelajaran berbasis proyek memiliki potensi
yang
besar
untuk
memberikan
dengan
sebuah
investigasi
mendalam. b.
Mendesain Perencanaan Proyek (Design
pengalaman belajar yang lebih menarik dan
a Plan for the Project)
bermakna bagi siswa ( Gear dalam Wena ,
Perencanaan
2009: 145). Sedangkan menurut Buck Institute
kolaboratif antara guru dan siswa.
for Education (Wena, 2009: 145), bahwa
Perencanaan berisi tentang aturan main,
pembelajaran
pemilihan
berbasis
proyek
memiliki
karakteristik sebagai berikut: a) Pelajar
membuat
keputusan
dan
dapat
menjawab
esensial,
dengan
cara
mengintegrasikan berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan
tidak ditentukan sebelumnya merancang
secara
yang
dalam
pertanyaan
b) Terdapat masalah yang pemecahannya
proses
bahan untuk
mencapai hasil d) Pelajar
aktivitas
mendukung
membuat kerangka kerja
c) Pelajar
dilakukan
untuk
dapat
diakses
untuk
membantu penyelesaian proyek. c.
bertanggungjawab
yang
Menyusun Jadwal (Create a Schedule) Guru dan siswa secara kolaboratif
mendapatkan dan mengelola informasi
menyusun
jadwal
aktivitas
dalam
yang dikumpulkan
menyelesaikan proyek. Aktivitas pada
e) Melakukan evaluasi secara kontinu
tahap ini antara lain:
f) Pelajar secara teratur melihat kembali
1. Membuat timeline (alokasi waktu)
apa yang mereka kerjakan g) Hasil
akhir
berupa
produk
untuk menyelesaikan proyek dan
dievalusi kualitasnya h) Kelas
memiliki
memberi
toleransi
perubahan Langkah-Langkah PjBL
2. Membuat deadline (batas waktu akhir) penyelesaian proyek
atmosfer kesalahan
yang dan
3. Membawa
peserta
didik
agar
merencanakan cara yang baru 4. Membimbing peserta didik ketika mereka membuat cara yang tidak berhubungan dengan proyek
ISSN 2355-0074
Volume II. Nomor 2. Oktober 2015 |4
Yulianti, Yusuf hartono, Budi Santoso, Desain Pembelajaran… 5. Meminta
peserta
membuat
didik
penjelasan
untuk
realism, belajar aktif, umpan balik,
(alasan)
pengetahuan umum, pertanyaan yang
tentang pemilihan suatu cara d.
Memonitor
siswa
dan
memacu, investigasi konstruktif, serta
kemajuan
otonomi.
proyek (Monitor the Student and the
Penyajian Data
Progress of the Project) Guru
bertanggungjawab
untuk
dikumpulkan tentang suatu kejadian atau
melakukan monitor terhadap aktivitas
peristiwa. Tabel adalah cara mengorganisir
siswa selama menyelesaikan proyek.
data menggunakan kolom-kolom.
Monitoring dilakukan dengan cara
Langkah-langkah membuat tabel frekuensi : 1)
memfasilitasi
setiap
Buatlah tabel dengan tiga kolom, 2) kolom
lain
guru
pertama untuk kolom nilai, 3) kolom kedua
mentor
bagi
untuk tally atau turus, 4) kolom ketiga untuk
aktivitas siswa. Agar mempermudah
frekuensi (jumlah tally). Kershaw, Jenn (2014:
proses
1-8)
proses.
siswa
Dengan
berperan
monitoring yang
pada
kata
menjadi
rubrik
e.
Data adalah semua informasi yang
dibuat
dapat
sebuah merekam
keseluruhan aktivitas yang penting.
beberapa
Menguji Hasil (Assess the Outcome)
menyajikan data dalam bentuk yang mudah
Penilaian dilakukan untuk membantu
untuk di wakilkan. Diagram lingkaran banyak
guru dalam mengukur ketercapaian
digunakan untuk membandingkan bagian dari
standar, berperan dalam mengevaluasi
keseluruhan sehingga bisa dengan mudah
kemajuan
melihat bagian terbesar atau terkecil. Diagram
masing-masing
siswa,
member mpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai siswa, membantu guru dalam
f.
Diagram Lingkaran adalah satu dari
menyusun
cara
yang
digunakan
untuk
lingkaran diwakilkan dalam persentase. Diagram batang adalah diagram yang menggunakan batang untuk menunjukkan
strategi pembelajaran berikutnya.
perbandingan antara kuantitas atau jumlah.
Mengevaluasi Pengalaman (Evaluate
Diagram batang juga bisa digunakan untuk
the Experience)
membandingkan.
Pada akhir pembelajaran, guru dan
biasanya digunakan untuk membandingkan
siswa melakukan refleksi terhadap
jumlah eksak.
Tetapi
diagram
batang
aktivitas dan hasil proyek yang sudah
Grafik adalah kumpulan titik-titik
dijalankan. Proses refleksi dilakukan
yang terhubung yang menunjukkan data atau
baik
informasi yang berubah sepanjang waktu.
secara
individu
maupun
kelompok.
Kershaw, Jenn (2014: 1-8). Grafik adalah alat
Pengimplementasian
pembelajaran
penting dalam penyelidikan statistik, karena
berbasis proyek tidak terlepas dari
kita dapat melihat pola dan tren distribusi
kurikulum, ISSN 2355-0074
pertanggungjawaban, Volume II. Nomor 2. Oktober 2015 |5
Yulianti, Yusuf hartono, Budi Santoso, Desain Pembelajaran… frekuensi yang sulit untuk melihat dari tabel
Selanjutnya
akan
didesain
hypothetical
angka. dalam hal ini (Bakker, 2004:80).
learning trajectory (HLT) berupa serangkaian
Adapun produk yang dihasilkan dalam
aktivitas pembelajaran proyek menggunakan
proyek ini adalah laporan hasil kegiatan dan
project based learning yang memuat tujuan
majalah dinding yang memuat sajian data
pembelajaran,
kelompok masing-masing.
dugaan pemikiran siswa (Simon, 1995).
METODE
Dugaan tersebut dijadikan pedoman untuk
aktivitas
pembelajaran
dan
Penelitian ini menggunakan metode
mengantisipasi pikiran dan strategi siswa yang
penelitian desain (design research) yang
muncul dan dapat berkembang pada aktivitas
mendesain
data
pembelajaran. Dugaan ini bersifat dinamis
menggunakan model pembelajaran project
sehingga dapat disesuaikan dengan reaksi
based learning. Metode design research yang
siswa dalam belajar dan direvisi selama
digunakan type validation studies
teaching experiment.
bertujuan
materi
untuk
penyajian
membuktikan
yang
teori-teori
Tahap kedua: the design experiment
pembelajaran (Nieveen, McKenney, & van
(desain percobaan) yang terdiri preliminary
den Akker, 2006, p. 152). Penelitian ini terdiri
teaching experiment (pilot experiment) dan
dari tiga tahap yang dapat dilakukan secara
teaching
berulang-ulang sampai ditemukannya teori
dilakukan untuk mengujicobakan HLT yang
baru yang merupakan hasil revisi dari teori
telah dirancang pada siswa dalam kelompok
pembelajaran yang dicobakan dan dapat
kecil
berubah serta berkembang selama proses
menyesuaikan dan merevisi HLT awal untuk
pembelajaran
bahwa
digunakan pada tahap teaching experiment
terdapat siklus proses yang berulang dari
nantinya. Siswa yang dilibatkan dalam Pilot
eksperimen pemikiran (thought experiment)
experiment sebanyak 6 siswa dimana peneliti
menuju eksperimen pembelajaran (intruction
akan berperan sebagai guru. Pada teaching
experiment).
experiment, HLT yang telah diujicobakan pada
yang
menunjukkan
experiment.
guna
Pilot
mengumpulkan
experiment
data
dalam
Gravemeijer dan Cobb (2006:19-43)
tahap pilot experiment dan telah direvisi
menyatakan bahwa ada 3 tahap dalam
kemudian diujicobakan kembali pada kelas
pelaksanaan design research. Tahap pertama:
yang merupakan subjek penelitian. Guru
preparing for the Experiment/Preliminary
matematika bertindak sebagai guru model
Design (Persiapan untuk Penelitian/Desain
(pengajar) dan peneliti melakukan observasi
Pendahuluan). Pada tahap ini dilakukan kajian
terhadap
literatur mengenai materi pembelajaran yaitu
komunikasi matematika siswa. Artikel ini
penyajian data, model project based learning,
difokuskan pada tahap teaching experiment.
aktivitas
pembelajaran
dan
kurikulum 2013, dan design research sebagai
Tahap ketiga: retrospective analysis.
dasar perumusan dugaan strategi awal siswa
data yang diperoleh dari tahap teaching
dalam pembelajaran peluang suatu kejadian.
experiment dianalisis dan hasil analisis ini
ISSN 2355-0074
Volume II. Nomor 2. Oktober 2015 |6
Yulianti, Yusuf hartono, Budi Santoso, Desain Pembelajaran… digunakan untuk merencanakan kegiatan dan
terjun langsung ke lapangan. Pada aktivitas ini
mengembangkan rancangan kegiatan pada
guru
pembelajaran
dari
pengetahuan siswa tentang data. Kemudian
retrospective analysis secara umum adalah
guru membagikan lembar kerja proyek dan
untuk mengembangkan local instructional
menginformasikan untuk membaca langkah-
theory
HLT
langkah dalam uraian kerja proyek. Guru
dibandingkan dengan pembelajaran siswa yang
membagi menjadi lima kelompok terdiri dari
sebenarnya,
untuk
kemampuan tinggi, sedang dan rendah yang
Teknik
terdiri dari lima orang. Siswa berdiskusi secara
berikutnya.
(LIT).
menjawab
Pada
hasilnya rumusan
Tujuan
tahap
ini,
digunakan masalah.
mengawali
dengan
pengumpulan data yang digunakan pada saat
berkelompok
penelitian seperti rekaman video, observasi,
pengerjaan dan membagi tugas penyelesaian
wawancara,
tugas
dokumentasi,
dan
catatan
untuk
mengeksplorasi
proyek
menyusun
(langkah
kedua
jadwal
pada
lapangan yang dikumpulkan dan dianalisis
pembelajaran berbasis proyek).
untuk memperbaiki HLT yang telah didesain.
dalam hal ini peneliti sebagai fasilitator
Data
mengunjungi
yang
diperoleh
dianalisis
secara
setiap
Guru yang
kelompok
dan
retrospektif bersama HLT yang menjadi
memberikan arahan terhadap pertanyaan yang
acuannya. Untuk analisis data didiskusikan
mereka berikan. Setelah menyusun jadwal
oleh peneliti yang bekerja sama dengan
penyelesaian kerja proyek siswa memberi tahu
pembimbing
guru
dan
guru
model
untuk
kapan
mereka
akan
melakukan
meningkatkan reliabilitas dan validitas pada
kunjungan ke kantor desa untuk melakukan
penelitian ini berupa observasi, wawancara,
pengamatan dan pengambilan data.
dan dokumentasi dilakukan secara kualitatif.
Pada
waktu
pengambilan
data,
HASIL DAN PEMBAHASAN
Kelompok yang terdiri dari 5 orang membagi
Hasil Penelitian
tugas kepada masing-masing anggota, ada
Penelitian
ini
didesain
dalam
2
yang
bertugas
sebagai
pewawancaran,
aktivitas yang terdiri dari pengambilan data
notulen,
dan
yang
memfoto kegiatan). Adanya pembagian tugas
diharapkan dari tugas proyek ini adalah
ini memudahkan mereka dalam pengambilan
laporan pelaksanaan kegiatan dan majalah
data. Setiap siswa bertanggung jawab terhadap
dinding. Tugas proyek yang diberikan kepada
tugasnya
siswa sebagai pertanyaan mendasar adalah
menghabiskan banyak waktu.
presentasi
kelompok.
Hasil
penyajian data kependudukan di masingmasing desa yang mereka tempati.
sehingga
tidak
Dalam rentang waktu pelaksanaan
siswa
dan
siswa
diperbolehkan
untuk
berkonsultasi dengan guru terkait penyelesaian
Adapun tujuan dari aktivitas ini siswa
ISSN 2355-0074
masing-asing
proyek tersebut guru memantau kemajuan
Aktivitas 1 : Pengambilan Data
dapat memperoleh data statistika
dan dokumentasi (merekam dan
tugas proyek mereka (langkah ketiga pada
dengan Volume II. Nomor 2. Oktober 2015 |7
Yulianti, Yusuf hartono, Budi Santoso, Desain Pembelajaran… pembelajaran berbasis proyek/guru memonitor
dahulu. Pada kegiatan di siklus pertama (pilot
kemajuan siswa)
expreriment) menunjukan bagaimana siswa
Aktivitas 2 : Presentasi kelompok
mampu memahami konsep data, melakukan
Adapun tujuan pada aktivitas 2 adalah
pengumpulan
data
sebagai berikut: siswa dapat menyajikan data
wawancara
dalam bentuk tabel, grafik dan diagram yang
kompeten,
sesuai dan mengemukakan alasan yang tepat
mendokumentasikannya.
mengapa menggunakan bentuk tersebut.
terhadap
nara
melakukan
sumber
mengamati,
Pada
Guru memulai pembelajaran dengan
dengan
siklus
dan
kedua
experiment)
terlihat
pengetahuan
yang
(teaching
bagaimana
menginformasikan
tujuan
pembelajaran.
mengeksplor
enanyakan
proyek
mereka
dan
menyajikan data ke dalam grafik yang sesuai
presentasi
beserta alasan memilih digram atau grafik
masing-masing kelompok secara bergantian.
tersebut. Dalam proses diskusi terjadi tanya
Setelah
jawab
Kemudian
tugas
dilanjutkan
salah
dengan
satu
kelompok
antar
mereka
siswa
masing-masing
dalam
kelompok
mempresentasikan jawabannya, dilanjutkan
sehingga terlihat kemampuan mereka dalam
dengan sesi tanya jawab, tanggapan, saran dan
memahami penyajian data. Hal ini terlihat dari
kritik.
laporan dan majalah dinding yang mereka
Kelompok C sedang mempresentasikan hasil
buat.
kerja proyek mereka
Dari serangkaian aktivitas yang telah berlangsung dimana setiap aktivitas mengacu kepada pendekatan pembelajaran berbasis proyek
terlihat
mengalami
bahwa
sebagian
perkembangan
dalam
siswa hal
memahami konsep penyajian data terutama setelah dilakukan aktivitas kedua. Hal ini terlihat
dari
kemampuan
siswa
dalam
membuat kesimpulan Beberapa kekeliruan yang dilakukan siswa saat menyajikan data dikarenakan siswa
Pembahasan a.
Lintasan
belajar
dalam
pembelajaran
berbasis proyek Secara umum, sebagian besar siswa dalam menyelesaikan permasalahan tugas proyek yang diberikan oleh peneliti menggunakan desain yang hampir sama yakni dengan membuat jadwal penyelesaiannya terlebih
kurang memiliki referensi buku atau sumber lain yang menunjang. Selanjutnya dalam desain pembelajaran ini jika ditinjau dari implementasi
pendekatan
pembelajaran
berbasis proyek dalam pendesainannya tanpak bagaimana pendekatan saintikpembelajaran berbasis proyek dapat membantu siswa dalam memahami materi luas permukaan bangun
ISSN 2355-0074
Volume II. Nomor 2. Oktober 2015 |8
Yulianti, Yusuf hartono, Budi Santoso, Desain Pembelajaran… ruang
sisi
datarstatistika
dimana
pada
SIMPULAN
penelitiaan ini difokuskan pada penyajian data.Secara
keseluruhan
dapat
dikatakan
bahwa aktivitas belajar yang dilaksanakan
Berdasarkan hasil dan pembahasan yang diuraikan, dapat disimpulkan sebagai berikut:
dalam penelitian ini telah berdasarkan kegiatan apembelajaran berbasis proek. Kegiatan
Lintasan
belajar
yang
dihasilkan
adalah lintasan-lintasan belajar yang dilalui
presentasi
kelompok
siswa mulai dari membuat desain rencana
diharapkan dapat membantu siswa lebih
penyelesaian
memahami konsep penyajian data. Diagram
langsung ke lapangan untuk memperoleh data
atau grafik mana yang sesuai untuk data
dan
tertentu. Terlihat pada gambar 4.2 dan 4.8
menyajikannya dalam diagram atau grafik
diagram yang digunakan sudah tepat. Namun
yang sesuai. Lintasan belajar yang dilalui
untuk gambar 4.7 tentang jenis pekerjaan
siswa meliputi 2 aktivitas yang dilaksanakan
penduduk diagram garis kurang tepat untuk
sesuai
menyajikan data tersebut karena menurut
Adapun lintasan belajar yang dihasilkan
Kershew diagram garis atau grafik digunakan
sebagai berikut:
untuk melihat
tugas
informasi
proyek,
pengamatan
yang
dibutuhkan,
karakteristik pembelajaran
proyek.
data atau informasi yang
a. Aktivitas Pertama yaitu strategi yang
berubah sepanjang waktu. Diagram garis
digunakan siswa dalam pengambilan
biasanya digunakan untuk menggambarkan
data ke lapangan dengan mengamati,
data tentang keadaan yang berkesinambungan
melakukan
(sekumpulan data kontinu) .Data tentang usia
dokumentasi.
penduduk juga lebih tepat menggunakan tabel
melaksanakan tahapan yang telah
distribusi
mereka
frekuensi
kelompok
karena
wawancara
dan
Siswa
buat
mampu
dalam
desain
mempunyai panjang kelas tertentu akan tetapi
penyelesaian tugas kelompok masing-
untuk data seperti tepat penggunaan diagram
masing. Siswa mampu mengumpulkan
batang ganda karena jumlah laki-laki dan
data yang diminta kecuali data yang
perempuan di data terpisah. Diagram batang
memang tidak tersedia di kantor desa
biasanya digunakan untuk menggambarkan
tersebut.
data diskrit (data cacahan).
b. Aktivitas
Kedua
yaitu
persentasi
Perbedaan bentuk sajian data yang
kelompok. Siswa mempresentasikan
digunakan menunjukkan tingkat pemahaman
laporan dan majalah dinding yang
siswa mengenai penggunaan diagram atau
telah
grafik. Oleh karena itu dalam presentasi
menggunakannya. Pembagian tugas
kelompok
yang
guru
meluruskan
mereka yang belum benar.
pemahaman
dibuat
telah
membantu
beserta
alasan-alasan
direncanakan
sangat
kelompok
dalam
menyelesaikan tugas proyek tersebut.
ISSN 2355-0074
Volume II. Nomor 2. Oktober 2015 |9
Yulianti, Yusuf hartono, Budi Santoso, Desain Pembelajaran… Lintasan
belajar
yang
telah
diimplementasikan dalam penelitian ini merupakan salah satu bentuk kontribusi
positif
terhadap
local
instructional
theory
dalam
pembelajaran
statistika
khususnya
penyajian data yang sesuai dengan karakteristik pembelajaran berbasis proyek.
ISSN 2355-0074
Volume II. Nomor 2. Oktober 2015 |10
DAFTAR PUSTAKA
Akker,et al. (2006). Education design research.London : Routledge Taylor and Francis Group. Amin, Muh. (2011). Pengembangan Bahan Ajar Statistika dengan Pendekatan PMRI di SMAN 1 Palembang. PPs Pendidikan Matematika universitas Sriwijaya. (Tesis tidak dipublikasikan) Bereiter, C., & Scardamalia, M. (2000). Process and Product in PBL Research, Toronto: University of Toronto. Bustang, Zulkardi, Darmawijoyo, Dolk, M dan Van Eerde. (2013). Developing A Local Instruction Theory for Learning the Concept of Angle Through Visual Field Activities and Spatial Representation. International Education Studies, 6 (8): 58 - 70 Fachhrurozi, Akhsan (2010). Penggunaan Statistika. http://akhsansziro.blogspot.com/2010/11/statistika-dari-wikipedia-bahasa.html. Diakses tanggal 25 November 2014. Fatmawati, Baiq. (2011). Pembelajaran Berbasis Proyek untuk Meningkatkan Keterampilan Berpikir Kreatif Mahasiswa dalam Jurnal UPI JP MIPA, Vol. 16, No. 2. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia. Kershway, J. (2013). Data and Statistics. Kansas : Flexbook. Garfield, J. 2002. How Student Learn Statistic. International Statistical Review. 63: 25 - 34 Kemdikbud. (2013) Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013. BPSDMPK dan PMP: Jakarta Kurniawan, Latif. (2011). Pembelajaran Berbasis Proyek. (online). Tersedia: http://latifkurniawan.blogspot.com/2011/12/pembelajaran-berbasis-proyek.html diakses tanggal 20 Desember 2013. Laviatan, T. (2008). Innovative Teaching and Assessment Method: QBI and Project Based Learning. Mathematics Education Research Journal,Vol 10, 2, 105-116. Lestariningsih. (2012). Desain Pembelajaran Matematika Legenda Pulau Kemaro pada Pembelajaran Statistika di Kelas VI Sekolah Dasar. PPs Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya. (Tesis tidak dipublikasikan) Maulana, Puri. (2013). Penyajian Data Statistika. Perpustakaan Cyber. (online). Tersedia http://perpustakaancyber.blogspot.com. Mendikbud. (2013). Permendikbud Nomor 81A Tahun 2013. Implementasi Kurikulum. Jakarta: Berita Negara RI. Miswanto, (2011). Penerapan Model Pembelajaran Berbasis Proyek Pada Materi Program Linier Siswa Kelas X SMK Negeri 1 Singosari dalam Jurnal Penelitian Dan Pemikiran Pendidikan, Volume 1, Nomor 1 hal 60 – 68. Moore, T.,ed. 2001. Teaching Statistic. (Mathematics Assosiation of America) MAA Notes no. 52, Munawaroh, Rosyidatul Bambang Subali, Achmad.Sopyan. Penerapan Model Project Based Learning Untuk Membangun Empat Pilar Pembelajaran Siswa SMP. Unnes Physics Education Journal Vol 1 (1) hal 33 – 37. Muzayyanah, A. (2009). Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematika Siswa dalam Pembelajaran matematika melalui Model Pembelajaran Kooperatif tipe Think-Pair-Share (TPS) di SMA Negeri 1 Godean. Dalam prosiding Seminar Nasional Pembelajaran Matematika Sekolah, 6 Desember 2009, Jurusan Pendidikan Matematika FMIPA UNY, 300318. Universitas Negeri Yogyakarta. Riduwan, MBA dan Drs. Sunarto, M.Si. 2007. Pengantar Statistika. Untuk penelitian Pendidikan, Sosial, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Bandung : Alfabeta Riyanti,Sin. (2011). Model Pembelajaran Berbasis Proyek. (online). Tersedia http://sinriyanti.blogspot.com/2011/12/model-pembelajaran-berbasis proyek.html. Diakses tanggal 2Januari 2014.
ISSN 2355-0074
Volume II. Nomor 2. Oktober 2015 |70
Sampurno, Agus. (2007). Penerapan metode belajar aktif dalam pembelajaran berbasis proyek. Tersedia http://gurukreatif.wordpress.com/2007/09/18/penerapan-metode-belajar-aktif-dalampembelajaran-berbasis-proyek/. Diakses tanggal 25 Februari 2014 Sobel, Max A dan Maletsky, Evan M. (2004). Mengajar matematika. Sebuah Buku Sumber Alat Peraga, Aktivitas dan Strategi untuk Guru Matematika SD,SMP, SMA. Jakarta: PT. Erlangga. Soewandi, Slamet dkk. (2005). Perpektif Pembelajaran di Berbagai Bidang. USD : Yogyakarta Thomas, J. W. (2000). A Review of Research on Project- Based Learning. California :The Autodesk Foundation. Wena, Made. (2009). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi Aksara. Widjaja, Julie dan Suryandari. (2010). The Nature of Discourse in PMRI Classroom: Exploring the Notion of Average. Proceedings of IICMA 2009 Mathematics Education, pp. 765 – 772. Yogyakarta: IndoMS Wijaya, Ariyadi. (2008a). Design Research in mathematics Education Indonesian Traditional Games As Preliminaries in Learning Measurement of Length. Dalam Prosiding Konferensi Nasional Matematika XIV, Palembang, tanggal 24 s.d 27 Juli 2008, hal 731-738. Universitas Sriwijaya. Widyantini, Th. (2014). Penerapan Model Project Based Learning (Model Pembelajaran Berbasis Proyek) dalam Materi Pola Bilangan Kelas VII (online) Tersedia:. http://p4tkmatematika.org/file/ARTIKEL/Artikel Matematika/Penerapan Model Project Based Learning. Diakses tanggal 25 Agustus 2014. Widyantini, Th dkk. Laporan Penelitian Pengembangan Model Pembelajaran Project Based Learning (PjBL) dalam Pembelajaran matematika. PPPPTK Matematika : Yogyakarta Yulia, Hasnah. (2014). Desain Pembelajaran Barisan dan Deret Aritmatika dengan Pendekatan PMRI Menggunakan Konteks Kalender untuk Kelas IX. PPs Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya. Zainab, Zulkardi, dan Hartono, Yusuf. (2013). Desain Pembelajaran Pola Bilangan dengan Pendekatan PMRI Menggunakan Kerajinan Tradisional Kain Tajung Palembang untuk Kelas IX SMP. PPs Pendidikan Matematika Universitas Sriwijaya.
ISSN 2355-0074
Volume II. Nomor 2. Oktober 2015 |71