PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR STUDIO (Kode Mata Kuliah ISI 128)
DESAIN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA KAMPANYE PENANGGULANGAN GEPENG DI KABUPATEN GIANYAR
Oleh Komang Erawan NIM: 200606009 Program Studi Desain Komunikasi Visual Jurusan Desain
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2011
PENGANTAR KARYA TUGAS AKHIR STUDIO (Kode Mata Kuliah ISI 128)
DESAIN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA KAMPANYE PENANGGULANGAN GEPENG DI KABUPATEN GIANYAR
Karya tulis ini diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Seni pada Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar
Oleh Komang Erawan NIM: 200606009 Program Studi Desain Komunikasi Visual Jurusan Desain
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN INSTITUT SENI INDONESIA DENPASAR 2011
ii
LEMBAR PENGESAHAN PEMBIMBING
Skripsi Karya/ Pengantar Karya Tugas Akhir/ Skripsi ini disusun oleh:
Nama
: Komang Erawan
NIM
: 200606009
Program Studi
: Desain Komunikasi Visual
Jurusan
: Desain
Judul: DESAIN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA KAMPANYE PENANGGULANGAN GEPENG DI KABUPATEN GIANYAR Telah diperiksa dan disetujui untuk memenuhi persyaratan dalam menempuh ujian tingkat akhir guna memperoleh gelar Sarjana Seni (S1) pada Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar yang diujikan pada :
Denpasar, 14 Juni 2011
Pembimbing I
Pembimbing II
(Drs.I Nengah Sudika Negara, M.Erg) NIP. 196611031994031003
(Drs.I Made Yasana, M.Erg) NIP.130683194
iii
HALAMAN PENGESAHAN UJIAN DAN LEMBAGA
Skrip Karya/ Pengantar Karya Tugas Akhir/ Skripsi ini disusun oleh: Nama : Komang Erawan NIM : 200606009 Jurusan : Desain Program studi : Desain Komunikasi Visual Judul: DESAIN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA KAMPANYE PENANGGULANGAN GEPENG DI KABUPATEN GIANYAR Telah dipertahankan di depan Dewan Penguji Ujian Sarjana Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar pada tanggal 2011, sebagai syarat untuk mencapai gelar Sarjana Seni (S1) dan dinyatakan sah. Dewan Penguji Nama Lengkap
NIP
Tanda Tangan
Ketua Sidang :
Drs. I Nengah Sudika Negara, M.Erg 196611031994031003
……….
Sekretaris
:
Drs.I Made Yasana, M.Erg
130683194
……….
Penguji Utama :
Drs. I Wayan Swandi, M.Si
195912311992031112
……….
Anggota
:
Drs. Cok Gde Raka Swendra, M.Si
195805041990031001
……….
Anggota
:
Ida Bagus Trinawindhu, S.Sn, M.Erg 197604012003121002
……….
Mengesahkan Denpasar, Dekan Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar
Dra. Ni Made Rinu, M.Si NIP: 195702241986012002
Mengetahui Ketua Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar
Prof. Dr.Drs I Nyoman Artayasa, M.Kes NIP: 196403241990031002
iv
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Sebagai mahasiswa Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, yang bertanda tangan di bawah ini, saya: Nama : Komang Erawan, Mahasiswa Institut Seni Indonesia Denpasar NIM : 200606009
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, Bebas Royalti Non-Eksklusif (NonEksklusif Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul DESAIN
MEDIA
KAMPANYE
KOMUNIKASI
PENANGGULANGAN
VISUAL
SEBAGAI
GEPENG
DI
SARANA
KABUPATEN
GIANYAR Beserta perangkat yang diperlukan (bila ada), dengan Hak Bebas Royalti Non-Eksklusif ini. Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar berhak menyimpan, mengalihkanmedia/format-kan, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data (database) mendistribusikannya, dan menampilkan/mempublikasikannya di internet/media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya. Saya bersedia untuk menanggung secara pribadi, tanpa melibatkan pihak Institut Seni Indonesia (ISI) Denpasar, segala bentuk tuntutan hukum yang diambil atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah saya ini. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.
Dibuat di
: Denpasar
Pada Tanggal : 14 Juni 2011 Yang menyatakan
(Komang Erawan)
v
MOTTO “ UNTUK KITA, UNTUK KELUARGA, UNTUK SEMUA…..!!!”
vi
KATA PENGANTAR
Dengan segala kerendahan hati penulis panjatkan doa puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa / Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat rahmat dan bimbingan
yang dilimpahkan-Nya,
sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas akhir, yang berjudul “Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar”. Tugas akhir ini dibuat untuk memenuhi persyaratan akademis meraih gelar sarjana (S1) untuk program studi Desain Komunikasi Visual, Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Denpasar. Di dalam usaha menyelesaikan tugas akhir ini sudah barang tentu cukup banyak mendapatkan bantuan maupun dorongan dari para Dosen serta pihak lain dan teman-teman seperjuangan. Untuk itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada yang terhormat: 1. Bapak Prof. Dr. I Wayan Rai, S.MA selaku Rektor Institut Seni Indonesia Denpasar. 2. Ibu Dra. Ni Made Rinu, M.Si selaku Dekan fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar. 3. Bapak Prof. Dr. Drs. I Nyoman Artayasa, M.Kes selaku Ketua Jurusan Desain Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Seni Indonesia Denpasar. 4. Bapak Drs. Nyoman Mantra Fandy, M.Si selaku Ketua Program Studi Desain Komunikasi Visual Institut Seni Indonesia Denpasar. 5. Bapak Drs. I Nengah Sudika Negara, M.Erg selaku dosen pembimbing I yang telah memberikan bimbingan dan arahan di dalam menyusun tugas ini. 6. Bapak Drs. I Made Yasana, M.Erg selaku dosen pembimbing II yang telah memberikan bimbingan dan arahan di dalam menyusun tugas ini. 7. Bapak Drs. I Nyoman Mantra Fandy, M.Si selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan bimbingan dan arahan di dalam menyusun tugas ini.
vii
8. Semua pihak dari Dinas Sosial Kabupaten Gianyar dan Sat Pol PP Kabupaten Gianyar yang memberikan informasi dan masukan dalam penyusunan tugas ini. 9. Keluarga, kerabat dan teman-teman yang tidak bisa disebutkan satu persatu, penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya atas kesediaannya membantu menyelesaikan tugas ini. Penulis menyadari bahwa tugas akhir ini, masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu dengan kerendahan hati penulis mohon kritik, saran dan masukan konstruktif demi kesempurnaan tugas ini.
Denpasar, 14 Juni 2011
Penulis
viii
ABSTRAK DESAIN MEDIA KOMUNIKASI VISUAL SEBAGAI SARANA KAMPANYE PENANGGULANGAN GEPENG DI KABUPATEN GIANYAR Gelandangan dan pengemis (Gepeng) merupakan suatu masalah yang sangat sulit untuk ditanggulangi. Penyakit sosial yang tak kunjung berkurang ini juga terjadi di Kabupaten Gianyar. Para Gepeng ini biasanya berasal dari daerah Desa Pedahan dan Desa Munti Gunung yang terletak di Desa Tianyar, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem. Bermula dari tradisi meurup- urup, dan tradisi ini berubah menjadi Gepeng setelah meletusnya Gunung Agung. Dan hingga sekarang Gepeng ini sangat sulit untuk di tanggulangi, khususnya di Kabupaten Gianyar. Oleh karena itu untuk menanggulangi permasalahan Gepeng ini maka diperlukan media komunikasi visual yang tepat dan efektif untuk mewujudkan media komunikasi visual tersebut, masalahnya adalah bagaimana merancang media komunikasi visual yang efektif sebagai media kampanye penaggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar. Media- media promosi yang akan dirancang meliputi poster, kalender, xbanner, flyer, iklan surat kabar, pin, t-shirt, baliho, stiker, dan katalog. Dengan konsep tegas dan mengingatkan sehingga masyarakat dapat memahami pesan yang di sampaikan. Kata kunci : Perancangan, Gepeng, Kabupaten Gianyar, Mengingatkan.
ix
Konsep, Tegas dan
ABSTRACT THE DESIGN OF VISUAL COMMUNICATIONS MEDIUM AS A MEANS OF CAMPAIGN PREVENTION GEPENG AT DISTRICT GIANYAR Vagabonds and beggars (Gepeng) is a very difficult problem to overcome. Social ills which never decreases also occurred in Gianyar regency. The Gepeng is usually derived from the Village area Pedahan and Munti Gunung Village, located in the village of Tianyar, Kubu district, Karangasem regency. Starting from the tradition meurup-urup and this tradition turned into Gepeng after the eruption of Mount Agung. And until now Gepeng is very difficult to tackle, especially in Gianyar regency. Therefore to overcome this problem it is necessary Gepeng visual communications media appropriately and effectively to realize the visual communications media, the problem is how to design effective visual communications medium as a media campaign on combating Gepeng Gianyar. Medium campaign that will be designed include posters, calendars, xbanners, flyers, newspaper ads, pins, t-shirts, baliho, stickers, and catalogs. With the concept firmly and warned that the public can understand the message that was delivered. Keywords: Design, Gepeng, Gianyar, Concept, Assertive and Alert.
x
DAFTAR ISI
Halaman Sampul Depan ................................................................................... i Halaman Judul .................................................................................................. ii Halaman Persetujuan Pembimbing .................................................................. iii Halaman Pengesahan Ujian dan Lembaga ....................................................... iv Surat Pernyataan Persetujuan Publikasi Karya Ilmiah Untuk Kepentingan Akademis.......................................................................................................... v Motto ................................................................................................................ vi Kata Pengantar ................................................................................................. vii Abstrak ............................................................................................................. ix Abstract ............................................................................................................ x Daftar Isi........................................................................................................... xi Daftar Gambar dan Tabel ................................................................................. xv
BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1 1.2 Pengertian Judul ......................................................................................... 3 1.3 Rumusan Masalah ...................................................................................... 5 1.4 Batasan Masalah......................................................................................... 5 1.5 Tujuan dan Manfaat Perancangan .............................................................. 5 1.6 Metode Penelitian....................................................................................... 7 1.6.1 Metode Pengumpulan Data ............................................................... 7 1.6.2 Metode Analisis Data ........................................................................ 9 1.6.3 Indikator Serta Model Penilaian Desain............................................ 10 1.7 Sistematika Penulisan................................................................................. 13
BAB II Landasan Teori dan Indetifikasi Data 2.1 Data Teoritis/Aktual ................................................................................... 15 2.1.1 Pengertian Obyek/Kasus ................................................................... 15 2.1.2 Aspek-aspek Desan Komunikasi Visual ........................................... 16
xi
2.1.3 Prinsip Desain Komunikasi Visual ................................................... 32 2.1.4 Aspek Teknis Perwujudan................................................................. 41 2.2 Data Lapangan/Faktual .............................................................................. 49 2.2.1 Nama Obyek...................................................................................... 49 2.2.2 Penanggung Jawab ............................................................................ 50 2.2.3 Lokasi ................................................................................................ 50 2.2.4 Sarana Komunikasi Yang Ada .......................................................... 51 2.2.5 Potensi Kasus .................................................................................... 52 2.2.6 Kampanye.......................................................................................... 53 2.2.7 Target Segmentasi Masyarakat ......................................................... 54 2.3 Analisis dan Sintesa ................................................................................... 54 2.3.1 Analisis .............................................................................................. 54 2.3.2 Sintesa ............................................................................................... 59
BAB III Konsep Desain 3.1 Konsep Dasar Perancangan ........................................................................ 62 3.2 Skema Pola Pikir ........................................................................................ 63 3.3 Skema Proses Perancangan ........................................................................ 65 3.4 Strategi Media ............................................................................................ 67 3.4.1 Khalayak Sasaran .............................................................................. 68 3.4.2 Panduan Media .................................................................................. 69 3.5 Program Tayangan Media .......................................................................... 70 3.6 Strategi Kreatif ........................................................................................... 72 3.6.1 Isi Pesan............................................................................................. 73 3.6.2 Bentuk Pesan ..................................................................................... 73 3.6.3 Strategi Visual ................................................................................... 74 3.6.4 Gaya Visual ....................................................................................... 74 3.6.5 Material ............................................................................................. 75
xii
BAB IV Visualisasi Desain 4.1 Poster .......................................................................................................... 77 4.1.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................... 77 4.1.2 Kreatif Desain ................................................................................... 78 4.1.3 Tampilan Desain ............................................................................... 78 4.1.4 Biaya Kreatif ..................................................................................... 80 4.2 X-Banner .................................................................................................... 80 4.2.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................... 80 4.2.2 Kreatif Desain ................................................................................... 82 4.2.3 Tampilan Desain ............................................................................... 82 4.2.4 Biaya Kreatif ..................................................................................... 83 4.3 Kalender ..................................................................................................... 84 4.3.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................... 84 4.3.2 Kreatif Desain ................................................................................... 85 4.3.3 Tampilan Desain ............................................................................... 85 4.3.4 Biaya Kreatif ..................................................................................... 86 4.4 Iklan Surat Kabar ....................................................................................... 87 4.4.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................... 87 4.4.2 Kreatif Desain ................................................................................... 89 4.4.3 Tampilan Desain ............................................................................... 89 4.4.4 Biaya Kreatif ..................................................................................... 90 4.5 Flyer ........................................................................................................... 90 4.5.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................... 90 4.5.2 Kreatif Desain ................................................................................... 92 4.5.3 Tampilan Desain ............................................................................... 92 4.5.4 Biaya Kreatif ..................................................................................... 93 4.6 Pin............................................................................................................... 93 4.6.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................... 93 4.6.2 Kreatif Desain ................................................................................... 95 4.6.3 Tampilan Desain ............................................................................... 95 4.6.4 Biaya Kreatif ..................................................................................... 96
xiii
4.7 T-Shirt ........................................................................................................ 96 4.7.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................... 97 4.7.2 Kreatif Desain ................................................................................... 98 4.7.3 Tampilan Desain ............................................................................... 98 4.7.4 Biaya Kreatif ..................................................................................... 99 4.8 Stiker .......................................................................................................... 100 4.8.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................... 101 4.8.2 Kreatif Desain ................................................................................... 101 4.8.3 Tampilan Desain ............................................................................... 101 4.8.4 Biaya Kreatif ..................................................................................... 102 4.9 Baliho ......................................................................................................... 102 4.9.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................... 103 4.9.2 Kreatif Desain ................................................................................... 104 4.9.3 Tampilan Desain ............................................................................... 104 4.9.4 Biaya Kreatif ..................................................................................... 105 4.10 Katalog ..................................................................................................... 105 4.10.1 Unsur-unsur Visual Desain ............................................................. 106 4.10.2 Kreatif Desain ................................................................................. 107 4.10.3 Tampilan Desain ............................................................................. 107 4.10.4 Biaya Kreatif ................................................................................... 108
BAB V Penutup 5.1 Simpulan..................................................................................................... 109 5.2 Saran ........................................................................................................... 110
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 111
LAMPIRAN
xiv
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Contoh format penilaian desain .................................................. 13 Gambar 2.2 Contoh Iklan Majalah ................................................................. 17 Gambar 2.3 Contoh brosur ............................................................................ 18 Gambar 2.4 Contoh gambar ilustrasi tehnik fotografi .................................... 20 Gambar 2.5 Contoh gambar ilustrasi tehnik gabungan .................................. 21 Gambar 2.6 Contoh Penggunaan Teks pada Iklan.......................................... 22 Gambar 2.7 Contoh tipografi sans serif.......................................................... 26 Gambar 2.8 Contoh tipografi Monospace ...................................................... 25 Gambar 2.9 Gambar roda Warna .................................................................... 26 Gambar 2.10 Contoh Gambar Warna Primer ................................................. 27 Gambar 2.11 Contoh Gambar Warna Sekunder ............................................. 27 Gambar 2.12 Contoh Gambar Warna Tertier ................................................. 28 Gambar 2.13 Contoh Gambar Warna Monokromatik .................................... 28 Gambar 2.14 Contoh Gambar Warna Analogis.............................................. 29 Gambar 2.15 Contoh Gambar Warna Triadik ................................................ 29 Gambar 2.16 Contoh Gambar Warna Komplementer .................................... 30 Gambar 2.17 Contoh Gambar Warna Split Komplementer............................ 30 Gambar 2.18 Contoh Gambar Warna Komplementer Ganda......................... 31 Gambar 2.19 Contoh Gambar Warna Polikromatik ....................................... 31 Gambar 2.20 Contoh Prinsip Titik Fokus....................................................... 33 Gambar 2.21 Contoh Prinsip Keseimbangan.................................................. 33 Gambar 2.22 Contoh tehnik untuk mendapatkan keseimbangan ................... 34 Gambar 2.23 Contoh Prinsip Ritme................................................................ 35 Gambar 2.24 Contoh Prinsip Keserasian........................................................ 36 Gambar 2.25 Contoh Prinsip Proporsi............................................................ 36 Gambar 2.26 Contoh Prinsip Kesatuan .......................................................... 37 Gambar 2.27 Contoh Prinsip Hirarki Visual .................................................. 39 Gambar 2.28 Contoh Prinsip Kesederhanaan ................................................. 39 Gambar 2.29 Contoh Prinsip Skala ................................................................ 40
xv
Gambar 2.30 Contoh Prinsip Kontras............................................................. 41 Gambar 2.31 Contoh Teknik Cetak Tinggi .................................................... 46 Gambar 2.32 Contoh Teknik Cetak Saring..................................................... 42 Gambar 2.33 Gambar Proses Mencetak Mesin Offset ................................... 43 Gambar 2.34 Gambar Proses Mencetak Mesin Lithography.......................... 44 Gambar 2.35 Gambar Proses Mencetak Mesin Teknik Cetak Digital............ 45 Gambar 2.36 Contoh Icon............................................................................... 48 Gambar 2.37 Contoh Indeks ........................................................................... 48 Gambar 2.38 Contoh Symbol ......................................................................... 49 Gambar 2.39 Gambar Denah Dinas Sosial dan Sat Pol PP ............................ 51 Gambar 2.40 Gambar Billboard ..................................................................... 51 Gambar 2.41 Gambar Analisis Billboars........................................................ 56 Gambar 3.1 Bagan Skema Pola Pikir ............................................................. 64 Gambar 3.2 Bagan Skema Proses Perancangan ............................................. 66 Gambar 4.1 Media Poster ............................................................................... 79 Gambar 4.2 Media X-Banner ......................................................................... 82 Gambar 4.3 Media Kalender........................................................................... 86 Gambar 4.4 Media Iklan Surat Kabar............................................................. 89 Gambar 4.5 Media Flyer................................................................................. 92 Gambar 4.6 Media Pin .................................................................................... 95 Gambar 4.7 Media T-Shirt.............................................................................. 98 Gambar 4.8 Media Stiker............................................................................... 101 Gambar 4.9 Media Baliho.............................................................................. 104 Gambar 4.10 Media Katalog.......................................................................... 107
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Tabel Jumlah Gepeng yang terjaring razia ...................................... 15 Tabel 3.3 Program tayangan media ................................................................. 71
xvii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah 1.1.1 Faktor Obyektif Gelandangan dan pengemis (Gepeng) merupakan suatu masalah yang sangat sulit untuk ditanggulangi. Penyakit sosial yang tak kunjung berkurang ini juga terjadi di Kabupaten Gianyar. Gelandangan adalah orang-orang yang hidup dalam keadaan tidak sesuai dengan norma kehidupan yang layak dalam masyarakat setempat, serta tidak mempunyai tempat tinggal dan pekerjaan yang tetap di wilayah tertentu dan hidup mengembara di tempat umum. Sedangkan, pengemis adalah orang-orang yang mendapatkan penghasilan dengan meminta- minta di muka umum dengan berbagai cara dan alasan untuk mengharapkan belas kasihan dari orang lain. (Anon, 1980). Humaidi, (2003), menyatakan bahwa gelandangan berasal dari kata gelandang yang berarti selalu mengembara, atau berkelana (lelana). Para Gepeng ini biasanya berasal dari daerah Desa Pedahan dan Desa Munti Gunung yang terletak di Desa Tianyar, Kecamatan Kubu, Kabupaten Karangasem. Dalam kegiatan Gepeng dari Munti Gunung ini merupakan kegiatan yang terorganisir. Hal ini terlihat melalui adanya orang-orang
yang
berperan
sebagai
tokoh
yang
mengorganisir
penempatan para penggepeng, termasuk memberikan informasi ketika razia dari Satpol PP dilaksanakan sehingga seringkali razia dari Satpo l PP menemui kegagalan. Tradisi Gepeng dari dusun Munti Gunung ini dimulai dari adanya tradisi Meurup-urup. Meurup-urup dilakukan masyarakat Munti Gunung pada saat itu bertujuan untuk menukarkan hasil pertaniannya dengan kebutuhan keperluan masyarakat lainnya ke desa lain di Bali. Tradisi ini kemudian berubah menjadi Gepeng ketika terjadi Bencana Alam Gunung Agung meletus pada tahun 1969, dimana
1
2
dusun Munti Gunung merupakan dusun yang terletak tepat di kaki Gunung Agung, yang merusak tanah pertanian masyarakat Munti Gunung. Gepeng dari Munti gunung ini sebenarnya memiliki pekerjaan sampingan, dan mereka menggepeng setelah pekerjaan sampingan mereka selesai. Pekerjaan sampingan mereka seperti sebagai petani dan peternak. Hidup menggelandang dengan berpindah-pindah tempat pun mereka lakukan. Hidup secara menggelandang bukan hanya disebabkan oleh sebuah tradisi, tetapi oleh suatu keadaan. Seperti di usir dari rumah mereka sendiri sehingga mereka hidup menggelandang.
1.1.2 Faktor Subyektif Keberadaan Gepeng yang selama ini diatur dalam Perda 12 tahun 1992, hanya sebatas pembinaan untuk memberikan efek jera. Para Gepeng ini juga sempat dibuatkan rumah singgah. Rumah singgah ini dipergunakan untuk tempat para Gepeng dilatih keterampilan dan dibina mentalnya, dengan harapan setelah sadar, tidak akan menggepeng lagi. Akan tetapi, tak berselang lama, rumah singgah bagi Gepeng ini oleh Dinas Sosial Kabupaten Gianyar malah dialih fungsikan untuk koperasi bagi keluarga miskin. Untuk membantu memecahkan masalah Gepeng di Gianyar ini, akan dibuat suatu media komunikasi visual yang dapat mengarahkan masyarakat setempat beserta wisatawan domestik maupun mancanegara untuk ikut serta membantu pemerintah daerah mengatasi permasalahan gepeng ini, seperti tidak memberikan apapun kepada Gepeng yang berkeliaran ataupun tidak memberikan sedekah kepada mereka yang nampaknya masih mampu untuk bekerja dengan melihat keperawakan Gepeng tersebut. Maka dari itu, salah satu cara yang dapat ditempuh agar menarik minat dan perhatian masyarakat adalah dengan membuat media kampanye yang menarik, komunikatif dan efektif dalam penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar. Media tersebut di buat agar masyarakat dapat ikut serta membantu Pemerintah Daerah dalam menanggulangi
3
permasalahan Gepeng dan memberikan para Gepeng ini sebuah kesempatan untuk dapat bekerja, mengajari mereka sebuah ketrampilan, sehingga mereka berguna bagi masyarakat.
1.2 Pengertian Judul Adapun judul yang diangkat dalam tugas akhir (studio) ini adalah “Desain
Media
Komunikasi
Visual
Sebagai
Sarana
Kampanye
Penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar”. Untuk menghindari salah penafsiran, berikut ini penulis akan menguraikan arti dari masing- masing kata pada judul tersebut, yaitu : -
Desain Berasal dari kata “designare” yaitu merencanakan atau merancang, jadi arti kata desain adalah perbuatan yang dilakukan perancang untuk merancang atau singkatnya bias dikatakan perbuatan merancang. (Poerwadarminta. 1983 : 735)
-
Media Merupakan sarana atau alat komunikasi seperti koran, majalah, radio dan lain sebagainya. (Alwi, Hasan. 2002 : 640)
-
Komunikasi Pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara 2 orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. (Alwi, Hasan. 2002 : 15)
-
Visual Dapat dilihat dengan indra penglihatan (Mata) (Alwi, Hasan. 2002 : 120)
-
Sebagai Seperti atau semacam (Poerwadarminta, 1999 : 260)
4
-
Sarana Segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dalam mencapai maksud atau tujuan. (Poerwadarminta, 1999 : 784)
-
Kampanye Gerakan (tindakan) serentak (untuk melawan, mengadakan aksi, dsb) (Alwi, Hasan. 2002 : 898)
-
Penanggulangan Cara pemecahan/penyelesaian (Alwi, Hasan 2002 : 98)
-
Gepeng Gepeng merupakan orang-orang yang hidup tidak sesuai dengan normanorma yang layak dalam masyarakat, serta tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap di wilayah tertentu dan mengembara di tempat umum (Departemen Sosial : 1999 : 21)
-
Kabupaten Kabupaten adalah pembagian wilayah administratif di Indonesia setelah provinsi, yang dipimpin oleh seorang bupati. Selain kabupaten, pembagian wilayah administratif setelah provinsi adalah kota. Secara umum, baik kabupaten dan kota memiliki wewenang yang sama. Kab upaten bukanlah bawahan dari provinsi, karena itu bupati atau walikota tidak bertanggung jawab kepada gubernur. Kabupaten maupun kota merupakan daerah otonom yang diberi wewenang
mengatur dan mengurus urusan
pemerintahannya sendiri. (Alwi, Hasan. 2002 : 875) -
Gianyar Gianyar berasal dari kata Grha Geria-Anyar, yang lama kelamaan dilafalkan menjadi Gianyar. Didirikan pada tahun 19 April 1771 oleh Ida Dewata Manggis Sakti adalah sebuah daerah yang terkenal akan seni dan kebudayaannya. (www.gianyarkab.go.id tgl.25 Februari 2011 pukul. 11:12) Jadi dapat disimpulkan bahwa pengertian judul di atas adalah proses
media komunikasi visual baik berupa gambar maupun tulisan yang dapat
5
membantu dalam penanggulangan
gelandangan dan
pengemis
yang
berkeliaran di Kabupaten Gianyar.
1.3 Rumusan Masalah Adapun rumusan masalah yang ingin disampaikan antara lain,sebagai berikut; -
Media apakah yang efektif dan sesuai untuk melengkapi kegiatan kampanye penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianya r?
-
Bagaimana merancang media komunikasi visual yang sesuai dengan kriteria desain untuk memberikan informasi tentang Gepeng ?
1.4 Batasan Masalah Dari rumusan masalah yang telah diuraikan diatas, maka batasan masalahnya lebih difokuskan pada proses perancangan serta perwujudan media- media komunikasi visual yang sesuai dengan kriteria desain untuk mengkampanyekan penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar sesuai dengan disiplin ilmu Desain Komunikasi Visual.
1.5 Tujuan dan Manfaat Perancangan Tujuan perancangan adalah suatu pencapaian akhir yang diharapkan dari suatu perancangan yang telah disusun atau direncanakan sebelumnya dan merupakan suatu jawaban yang akan dicari sehubungan dengan adanya pertanyaan pada rumusan masalah perancangan, sedang manfaat adalah suatu guna atau faedah yang didapatkan dari suatu perancangan baik terhadap penulis maupun masyarakat.
1.5.1 Tujuan Perancangan Tujuan perancangan dapat dibedakan menjadi dua yaitu tujuan khusus dan umum, berikut penjelasannya : 1.5.1.1 Tujuan Khusus Tujuan Khusus yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
6
a. Untuk mengetahui media komunikasi visual (media iklan layanan masyarakat) yang tepat dan yang sesuai dengan kriteria desain untuk kampanye penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar b. Untuk mengetahui proses perancangan media komunikasi visual yang baik, dan sesuai dengan kriteria desain sebagai media kampanye penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar. 1.5.1.2
Tujuan Umum Tujuan Umum yang ingin dicapai adalah sebagai berikut : a. Supaya masyarakat dapat ikut serta membantu pemerintah dalam kampanye penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar. b. Untuk menambah pengetahuan dan wawasan mahasiswa tentang Gepeng. c. Sebagai syarat untuk menempuh ujian akhir pada Fakultas Seni Rupa dan Desain, Institut Seni Indonesia Denpasar.
1.5.2 Manfaat Pe rancangan Adapun manfaat yang diharapkan dari karya Tugas Akhir ini antara lain sebagai berikut : a. Bagi Lembaga Memberikan informasi mengenai Gepeng sebagai sarana referensi perancangan media kampanye sehingga memberikan manfaat secara maksimal. b. Bagi Masyarakat - Terciptanya media komuniasi visual untuk sarana kampanye, sehingga masyarakat ikut serta dalam menanggulangi Gepeng di Kabupaten Gianyar ini.
7
- Masyarakat mengetahui dan sadar tentang permasalahan Gepeng ini dan
ikut serta
membantu pemerintah daerah dalam
menanggulangi permasalahan Gepeng di Kabupaten Gianyar ini. c. Bagi Penulis 1. Dapat melatih
mahasiswa (penulis) dalam melihat suatu
permasalahan serta mencari solusi dari permasalahan tersebut yang tidak lain adalah bagaimana merancang / membuat suatu media komunikasi visual yang efektif dan tepat guna untuk penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar. 2. Mahasiswa mampu berpikir secara sistematis dalam rangka mengaplikasikan disiplin ilmu yang telah didapat di bangku kuliah untuk kemudian diterapkan sesuai dengan situasi di lapangan. 3. Terciptanya media informasi dalam bentuk orisinal yang baik, dan sesuai dengan kriteria desain untuk penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar. d. Bagi Pemerintah Dapat menjadi suatu program pemerintah yang baru tentang penanggulangan masalah Gepeng ini.
1.6 Metode Penelitian Metode merupakan suatu
langkah awal
yang digunakan untuk
dijadikan pedoman secara teoritis dan dapat di pertanggung jawabkan secara tertulis mengenai tugas yang dirancang sebagai karya Tugas Akhir. Adapun metode deskriptif yang digunakan penulis pada karya tugas akhir ini, antara lain sebagai berikut : 1.6.1 Metode Pengumpulan Data 1.1 Metode Pengumpulan Data Prime r a. Observasi Adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara terjun langsung atau survey ke lapangan untuk mendapatkan data
8
asli yang ada pada tempat melakukan survei. Metode observasi juga bisa diartikan sebagai suatu pengamatan dan pencatatan dengan sistematis fenomena atau gejala objek yang sedang diselidiki. (Mahyusir, 2002 : 28) Dengan mengadakan survey ditempat para Gepeng ini beroperasi, seperti di seputaran Pasar Gianyar, Pasar Seni Sukawati, daerah Ubud, serta survey ke lembaga yang berwenang seperti Kantor Dinas Sosial Kabupaten Gianyar, dan Kantor Sat Pol PP Kabupaten Gianyar.
b. Wawancara Adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara mengadakan tanya jawab sepihak / melalui kontak secara langsung kepada nara sumber, dan dilakukan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian (Ponco W, 2004 : 62). Dalam hal ini yang menjadi responden adalah Bapak Drs. Ketut Astawa Suyasa selaku Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gianyar Bapak Drs. I Wajan Kujus Pawitra, S.Sos M.Ap, selaku Kepala Kesatuan Sat Pol PP Kabupaten Gianyar, dan wawancara kepada beberapa orang Gepeng. Sedangkan wawancara tidak terstruktur dilakukan dengan cara memberikan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat lebih terbuka. Seperti pesan, kesan dan kritik untuk menanggulangi Gepeng.
1.2 Metode Pengumpulan Data Sekunder a. Kepustakaan Metode pengumpulan data pada buku, artikel majalah, surat kabar, brosur serta media lainnya yang dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya. (Sarwono & Lubis, 2007 : 93) misalnya mencari informasi data-data pada buku, artikel, majalah, surat kabar, dan media lainnya yang ada hubunganya dengan Gepeng yang akan dibahas beserta cara mengatasinya.
9
b. Dokumentasi Metode pengumpulan data dengan mencatat data-data dari objek permasalahan dan hasil survey dengan mengambil gambar dari objek survey tersebut.(Mahyusir, 2002 : 30). Dalam hal ini yang menjadi objek survey adalah Kantor Dinas Sosial Kabupaten Gianyar serta Kantor Satpol PP Kabupaten Gianyar dan keberadaan Gepeng di Kabupaten Gianyar baik berupa gambar, foto, dan sebagainya sebagai data berupa fakta dan sebagai bukti untuk dipertanggung jawabkan.
1.6.2 Metode Analisis Data Metode analisis data yang di gunakan dalam perancangan media komunikasi visual ini adalah metode analisis deskritif kualitatif komparatif. Kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati (Moelong, 1995 : 3). Sedangkan komparatif berarti penyelidikan deskriptif yang berusaha mencari pemecahan melalui analisis tentang hubungan sebab akibat, yakni yang meneliti faktor- faktor tertentu yang berhubungan dengan situasi atau fenomena yang diseliiki dan membandingkan satu faktor dengan yang lain (Surakhmad, 1994 : 143). Metode analisis deskriptif kualitatif komparatif adalah suatu metode dimana dalam melakukan penelitian pada suatu kelompok manusia, suatu obyek, suatu kondisi, suatu sistem, pemikiran ataupun satu kelas peristiwa pada masa sekarang melalui analisis tentang hubungan sebab akibat. Kemudian dilakukan melalui berbagai kajian historis, kajian dokumen, intepretasi peristiwa, kajian informasi, perekaman suatu kejadian, hingga penafsiran suatu fenomena sosial yang didapat melalui pencatatan di lapangan yang kemudian ditampilkan dalam bentuk yang terarah dan terolah secara teoritis. Metode ini bertujuan untuk membuat deskripsi / gambaran atau lukisan secara jelas,
10
sistematis, faktual dan akurat mengenai fakta- fakta, sifat-sifat serta hubungan antara fenomena yang diselidiki. Jadi dalam hal ini penulis menganalisa dan membandingkan data yang didapat dari Dinas Sosial dan Sat Pol PP Kabupaten Gianyar dengan teori yang berkaitan dengan kasus yang diangkat, kesimpulannya metode deskritif kualitatif komparatif adalah menggambarkan faktafakta tentang Gepeng kemudian dibandingkan dengan teori-teori yang diperoleh. Dari hasil perbandingan tersebut kemudian dilakukan koreksi atas selisih yang terjadi sehingga nantinya akan diperoleh suatu pemecahan masalah yaitu diperoleh suatu desain yang terpilih, sebagai media kampanye yang baik dan menarik serta komunikatif untuk menginformasikan kepada
masyarakat
mengenai
penanggulangan
Gepeng.
1.6.3 Indikator serta Model Penilaian Desain Indikator yang nantinya akan dipakai sebagai acuan didalam menilai desain ialah ilustrasi, teks, warna, teknik cetak. Dibuat alternatif desain dari media yang dipilih. Desain yang terbaik dipilih dari tiga alternatif desain yang diukur berdasarkan kriteria desain. Adapun kriteria desain yang dijadikan indikator yaitu: a. Fungsional Desain harus benar-benar sesuai dengan fungsinya atau tepat guna (Sachari, 1986 : 47). b. Komunikatif Desain harus menggambarkan sesuatu yang tepat dan mudah dimengerti sehingga mampu mengarahkan konsumen pada misi dan tujuan (Sachari, 1986 : 78). c. Informatif Pesan yang disampaikan berisi informasi yang dibutuhkan sangat jelas (Poerwadarminta, 2000 : 432).
11
d. Ergonomis Memiliki sifat sesuai desain, dan nyaman saat dinikmati oleh konsumen, baik dari segi bentuk, ukuran, bahan dan komposisi (Sachari, 1986 : 3). e.
Artistik Keindahan adalah sifat dari sesuatu benda yang memberi kita kesenangan yang tidak berkepentingan yang kita bisa peroleh semata- mata dari memikirkan atau melihat benda individu itu bagaimana mestinya (Susanto, 2002 : 54).
f.
Unity Suatu desain harus ada hubungannya satu sama lain dan hubungannya dengan seluruh rancangan sehingga memberi kesan menjadi satu (Daryanto, 1986:15).
g. Simplicity Penyampaian pesan yang tidak terlalu rumit, singkat, padat, dan jelas (Poerwadarminta, 2000 : 888). h.
Kreatif Desain tersebut murni ekspresi pribadi dan hendaknya menampilkan bentuk-bentuk dan unsur-unsur visual yang baru sehingga memiliki nilai tersendiri dibandingkan dengan desain-desain yang telah ada (Sachari, 1986:82)
i.
Surprise Desain yang dibuat harus bisa memberikan kejutan bagi komunikan dengan menampilkan unsur-unsur yang lain sehingga mampu menarik perhatian (Sachari, 1986 : 89).
j.
Etis Desain tidak melanggar norma- norma yang ada di masyarakat (Sachari, 1986 : 67).
Untuk
menentukan
desain
terpilih
dengan
melakukan
pengukuran atau penilaian alternatif-alternatif desain menggunakan skala
12
ordinat (skala yang menunjukkan tingkatan atau rangking). Rangking didapatkan setelah dilakukan penilaian berdasarkan prinsip-prinsip desain yang ada. Dari sinilah diperlukan usaha menentukan tingkatan dan kualitas, kriteria-kriteria tentang apa yang disebut sangat baik, baik, cukup, kurang, dan sangat kurang. Masing- masing tingkatan kualitas akan disususun berdasarkan jenjang ilmu dan mulai dari nilai tertinggi adalah lima 5 dan nilai terendah adalah 1. a. Nilai 5 = sangat baik b. Nilai 4 = baik c. Nilai 3 = cukup d. Nilai 2 = kurang e. Nilai 1 = sangat kurang Untuk menentukan desain terpilih dari alternatif-alternatif desain yang dibuat, dapat dilakukan melalui pemberian nilai dari masing- masing indikator dan unsur-unsur desain, dengan menggunakan perhitungan rumus, yaitu:
Jumlah rata-rata skor keseluruhan (tiap unsur) R=
x 100% N Keterangan : N = Nilai skor tertinggi x jumlah indikator (5 x 8 = 40) Sumber: Materi kuliah DKV 5
Setelah masing- masing alternatif desain dinilai berdasarkan prinsip dan kriteria desain akan terlihat satu desain yang menduduki rangking teratas dan desain inilah yang nantinya sebagai desain terpilih (Nazir, 2003 : 338). Berikut adalah contoh format penilaian pada desain yang nantinya akan dibuat:
13
Gambar 1.1 Contoh format penilaian desain 1.7 Sitematika Penulisan Untuk mendapatkan gambaran yang jelas, terarah dan terstruktur mengenai pengantar karya Tugas Akhir maka dalam penulisan pengantar karya ini akan dibagi dalam 5 bab yang dibuat secara sistematis yang mana antara bab yang satu dengan bab yang lainnya akan memiliki hubungan erat yang tidak akan dapat dipisahkan. Sistematika dari pengantar karya pada masing- masing babnya dapat dirincikan sebagai berikut: Pada Bab I ini akan diuraikan mengenai latar belakang masalah yang merupakan hal dasar diangkatnya suatu masalah yang nantinya dapat digunakan sebagai acuan untuk perancangan media yang akan dibuat, termasuk di dalamnya terdapat pengertian judul kasus, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan dan manfaat perancangan, metode analisis data, dan indikator penilaian desain. Pada Bab II ini nakan diuraikan mengenai tinjauan dari berbagai datadata yang diperoleh sehingga nantinya akan digunakan sebagai data aktual dan faktual untuk nantinya akan dianalisis kembali menjadi sebuah data sintesa sehingga dapat dijadikan acuan dalam perumusan konsep desain. Pada Bab III ini akan menguraikan tentang konsep dasar perancangan, pola pikir, skema proses perancangan, strategi media, program tayangan
14
media, dan strategi kreatif
yang selanjutnya akan dijadikan dasar pada
visualisasi desain. Pada Bab IV ini menguraikan tentang seluruh visualisasi desain yang telah dibuat dalam bentuk gambar serta uraian / keterangan rinci mengenai masing- masing desain. Adapun visualisasi desain yang diuraikan, antara lain: poster, kalender, X-Banner, Flyer, Iklan Surat Kabar, pin, T-Shirt, Baliho, stiker, dan katalog Pada Bab V ini menjelaskan tentang kesimpulan dari unsur-unsur yang berpengaruh pada proses perancangan yang telah dibuat sehingga akan diketahui hal yang menjadi alasan media informasi yang layak untuk diperlihatkan (ditampilkan) kepada masyarakat. Sedangkan saran merupakan rekomendasi kepada pihak-pihak terkait. Kemudian tidak lupa bab ini berisi mengenai saran-saran dan rekomendasi pada pihak-pihak yang terkait.
BAB II LANDASAN TEORI DAN IDENTIFIKASI DATA
2.1 Data Teoritis/aktual Data teoritis atau aktual adalah data yang mengarah (mengacu) pada sumber-sumber data ilmiah yang bisa dipertanggung jawabkan dan literatur mengenai teori-teori tentang media desain komunikasi visual yang berhubungan dengan khasus dan konsep pengerjaan Tugas Akhir ini (data yang bisa dimanfaatkan dalam perancangan).
2.1.1 Pengertian objek kasus Dalam perancangan ini kasus yang di angkat adalah Desain Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar, dari data yang telah didapatkan dari Dinas Sosial Kabupaten Gianyar dan Sat Pol PP Kabupaten Gianyar, serta beberapa orang Gepeng ini merupakan suatu masalah yang sangat sulit untuk ditanggulangi. Para Gepeng ini biasanya beraksi di daerah wisata seperti daerah wisata Ubud, Sukawati dan tentunya ibukota Gianyar sendiri. Sejumlah pedagang di kawasan Sukawati dan Ubud juga mengeluhkan ulah para Gepeng tersebut. Banyak wisatawan yang enggan memasuki toko untuk menghindari tangan-tangan usil para Gepeng. Berikut jumlah Gepeng yang terjaring dalam razia Satpol PP Kabupaten Gianyar dari Januari 2011 sampai Maret 2011 :
Tabel 2.1. Jumlah Gepeng Yang Terjaring Razia Sat Pol PP Kabupaten Gianyar No 1.
Bulan Januari
Jumlah
Asal
16 orang
Munti Gunung
15
16
2.
Pebruari
42 orang
Pedahan Karangasem
3.
Maret
4 orang
Pedahan Karangasem
(Sumber : Arsip Sat Pol PP Kabupaten Gianyar)
Karena kurangnya kampanye kepada masyarakat tentang penanggulangan Gepeng ini, maka diperlukan atau dibuatkan suatu media informasi visual untuk memberitahu atau menginformasikan kepada masyarakat mengenai pentingnya dalam penanggulangan Gepeng tersebut. Desain komunikasi visual adalah ilmu yang mempelajari konsep komunikasi dan ungkapan daya kreatif yang diaplikasikan dalam berbagai media komunikasi visual dengan mengolah elemen desain grafis yang terdiri dari gambar, huruf, warna, komposisi, dan layout (Widowati, 2007 : 27). Jadi media desain dapat dipakai sebagai alat didalam mencapai maksud dan tujuan serta dapat berupa alat atau sarana informasi. Jadi diharapkan dengan adanya media komunikasi visual yang dirancang untuk mengkampanyekan penanggulangan Gepeng ini sehingga mampu memberikan pandangan, pengetahuan dan kepuasan baru bagi masyarakat terhadap pentingnya penanggulangan gepeng di Kabupaten Gianyar.
2.1.2 Aspek-aspek Desain Komunikasi Visual Media adalah alat (sarana) komunikasi seperti koran, majalah, radio, televisi, film, poster dan spanduk yang terletak di antar a dua pihak.(Alwi, Hasan. 2002 : 726.) Landasan pemikiran dalam pemilihan media adalah kemampuan untuk
menjangkau massa, kapasitas
informasi yang dapat diemban media, target audience (Ananda, 1998 : 10). Jadi dapat disimpulkan Media komunikasi visual adalah suatu sarana informasi yang dapat dilihat dan dapat menginformasikan suatu
17
maksud atau pesan (informasi) yang ingin di sampaikan. Media- media yang dirancang tentu tidak akan terlepas dari unsur-unsur desain yang mendukung media yang akan dibuat nantinya, antara lain : media, ilustrasi, teks, huruf / tipografi,dan warna.
1. Media Media merupakan sarana untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada publik dengan menggunakan berbagai unsur komunikasi grafis seperti teks atau gambar/foto (Pujiriyanto, 2005 : 15). Didalam periklanan, media penyampaian pesan dapat dibedakan menjadi dua pengertian yaitu: a. Media Lini Atas (above the line media) Adalah kelompok media promosi yang memerlukan luar ruang, artinya sarana komunikasi massa. Misalnya media cetak, elektronik, serta media luar ruang (iklan majalah). Dan bisa juga dikatakan
kelompok media promosi yang memerlukan luar
ruang, artinya melalui sarana komunikasi massa. Misalnya media cetak, media elektronik (radio, televisi, film, video, dsb), serta media luar ruang atau outdoor media. Pada umumnya biro iklan bersangkutan mendapat komisi karena pemasangan iklan tersebut seperti billboard, painted bulletin, neon sign, spanduk (Nuradi, 1996 : 3).
Gambar 2.2 Contoh Iklan Majalah (Sumber: www.balilangitbiru.com)
18
b. Media Lini Bawah (below the line media) Adalah media yang cocok digunakan untuk target market yang lebih terbatas dan spesifik. Direct mail, public relation, sales promotion yang menggunakan flyer, brosur, iklan majalah, atau surat kabar dengan segmen terbatas termasuk below the line media. (Rustan, 2009 : 85)
Gambar 2.3 Contoh Brosur (Sumber: http://suerisley.com/images/bali.jpg)
Promo media lini bawah juga mempunyai beberapa kelebihan (Agusrijanto, 2001 : 131) yaitu: 1) Efektifitas waktu serta kecepatan penyampaian promosi kepada khalayak sasaran. 2) Penguatan citra yang relatif tanggap dan mudah diterima dibenak konsumen. 3) Nilai finansial yang dikeluarkan jauh lebih ekonomis (tidak makan biaya dalam promosinya) 4) Timbal balik dan reaksi khalayak sasaran terhadap kegiatan berpromo melalui media lini bawah cukup menjanjikan. 5) Tenggang waktu pemanfaatan media lini bawah sangat fleksibel.
19
Media juga dapat digolongkan dalam beberapa bentuk antara lain: 1) Berdasarkan cara pembuatannya dengan alat-alat cetakan seperti: selembaran, brosur, folder, dll. 2) Berdasarkan lokasi penempatannya: - Diluar ruangan (outdoor) seperti: poster, baliho, papan nama, spanduk, dll. - Dalam ruangan (indoor) seperti: poster, etalase, dll. 3) Berdasarkan bentuk media yang digunakan: - Media langsung seperti: katalog, selembaran, kartu nama, dll. - Media tak langsung seperti: iklan majalah, surat kabar, televisi, radio (Ananda, 1998 : 50)
2. Ilustrasi Ilustrasi berasal dari bahasa latin yaitu ilustrare yang berarti menerangkan atau memperlihatkan sesuatu, ilustrasi dapat berupa gambar,
simbol,
relief,
musik
yang
tujuannya
untuk
mengkomunikasikan atau menjelaskan sesuatu (Santosa, 2002 : 57). Ilustrasi adalah Gambar untuk membantu memperjelas isi buku, atau karangan (Alwi, Hasan. 2002 : 425.). Pengertian ilustrasi menurut Maya Ananda, adalah sesuatu yang dapat menyemarakkan halaman- halaman buku atau media lainnya sebagai karya seni yang memiliki nilai estetis. Bentuk gambar ilustrasi dapat berupa : foto, karikatur, kartun, potret manusia, binatang, dan tumbuh-tumbuhan. Fungsi dari ilustrasi adalah untuk menarik perhatian publik guna mendorong dan mengembangkan gagasan dalam bentuk cer ita realistis, dapat menumbuhkan suasana emosional karena ilustrasi lebih mudah dipersepsi atau diserap daripada tulisan (Kusmiati, 1999 : 44). Ilustrasi kalau dilihat dari segi teknisnya dapat digolongkan menjadi beberapa teknik yaitu:
20
a. Ilustrasi Fotografi Ilustrasi fotografi memiliki beberapa kegunaan, yaitu: menggambarkan
perbandingan
menunjukkan
berita,
mengabadikan sesuatu, mencitakan suasana hati, menggambarkan sesuatu yang membangkitkan rasa kemanusiaan (Suyanto, 2004 : 89). Yaitu teknik membuat gambar ilustrasi berupa foto dengan bantuan kamera baik itu manual maupun digital. Biasanya obyek fotografi menjadi lebih realistis, eklusif dan persuasive (Pujiriyanto, 2005 : 42). Adapun kelebihan dari menggunakan ilustrasi fotografi yang tidak lain adalah: gambar yang dihasilkan nyata/realistis, waktu pembuatannya relatif singkat dan dapat dibuat secara spontan, teknik fotografi dapat dibuat (diproses) berwarna ataupun hitam putih.
Ilustrasi fotografi memiliki beberapa kegunaan, yaitu: 1) Menggambarkan perbandingan menunjukkan berita; 2) Mengabadikan sesuatu; 3) Menceritakan suasana hati; 4) Menggambarkan sesuatu yang membangkitkan rasa kemanusiaan (Suyanto, 2004 : 89).
Gambar 2.4 Contoh gambar ilustrasi fotografi (Sumber : http://forum.banjarmasinpost.co.id/photo/2009/.JPG)
21
b. Ilustrasi Teknik Gabungan Yaitu ilustrasi bentuk komunikasi dengan struktur visual atau rupa
yang
terwujud
dari perpaduan antara
teknik
fotografi/ilustrasi manual dengan teknik drawing di komputer (Pujiriyanto, 2005 : 41) Teknik ini memiliki satu kelebihan tersendiri yaitu: - Dengan aplikasi penggunaan komputer tehnik menggambar tangan dan fotografi dapat lebih disempurnakan dalam proses desainnya. - Hasil desain jauh lebih inofatif dan menarik karena terjadi suatu kombinasi (tambahan/nilai plus) pada desain yang akan disempurnakan.
Gambar 2.5 Contoh gambar ilustrasi tehnik gabungan (Sumber: https://lh3.googleusercontent.com/gabrielmoreno.jpg)
Gambar ilustrasi fotografi yang di gabungkan dengan ilustrasi handrawing, dengan menggunakan program grafis. Ilustrasi yang akan dipakai dalam perancangan media komunikasi visual untuk mengkampanyekan penanggulangan Gepeng ini tidak lain menggunakan ilustrasi fotografi, karena
22
dianggap mampu untuk memberikan informasi yang lebih jelas dan lebih mudah untuk dimengerti.
3. Teks Adalah sederetan kata atau kalimat yang menjelaskan suatu barang atau jasa untuk tujuan tertentu. Bahasa yang digunakan untuk penyusunan teks pada iklan hendaknya sederhana jelas, singkat, dan tepat serta memiliki daya tarik pada kalimatnya (Ananda, 1998 : 63).
Headline Logotype
Ilustrasi
Naskah/ bodycopy Clossing Word Gambar 2.6 Contoh penggunaan teks pada iklan berdasarkan letak dan posisinya
Teks dibagi menjadi beberapa sistem penamaan dan masing- masing memiliki fungsi berbeda, yaitu: a. Baris Utama/Judul (Headline) Merupakan bagian terpenting dari teks yang menarik perhatian dan merupakan hal yang pertama kali dibaca. Judul mampu mengarahkan pembaca untuk lebih jauh mengetahui tentang isi pesan atau produk yang ada didalamnya (Pujiriyanto, 2005 : 38).
23
Judul terletak di bagian paling atas pada sebuah iklan, dengan ukuran huruf paling besar antara huruf yang lainnya dan biasanya berfungsi untuk menyampaikan pesan yang paling penting / pokok (Santosa, 2002 : 54). b. Sub Judul (Sub Headline) Merupakan lanjutan keterangan dari judul yang menjelaskan makna atau arti dari pada judul, dan umumnya lebih panjang dari judulnya. Subjudul dapat juga disebut sebagai kalimat peralihan yang mengarahkan pembaca dari judul ke kalimat pembuka dari naskah (body copy) (Pujiriyanto, 2005 : 39). c. Teks Isi (Body Copy) Merupakan kalimat yang menerangkan lebih rinci tentang isi pesan yang ingin disampaikan, berfungsi untuk mengarahkan pembaca dalam mengambil sikap, berpikir, dan bertindak lebih lanjut (Pujiriyanto, 2005 : 39). d. Merek Dagang/Usaha (Logotype) Merupakan simbol atau nama yang dipakai oleh suatu perusahaan (Nuradi, 1996 : 102). e. Semboyan (Slogan) Slogan (semboyan) adalah kalimat pendek yang unik dan khas yang dimiliki oleh sebuah produk untuk lebih meyakinkan dan memperkuat sikap konsumen untuk memilih produk atau jasa yang ditawarkan. f. Kata Penutup (Clossing Word) Kata penutup adalah kalimat pendek yang jelas, singkat,jujur dan jernih yang biasanya bertujuan untuk mengarahkan pembaca untuk membuat keputusan (Pujiriyanto, 2005 : 39). Teks yang akan digunakan atau dipakai dalam perancangan media komunikasi visual untuk mengkampanyekan penanggulangan Gepeng ini tidak lain berisikan ajakan kepada masyarakat untuk ikut serta menanggulangi Gepeng di Kabupaten Gianyar.
24
4. Tipografi Kata tipografi berasal dari bahasa latin yaitu terdiri dari kata typos dan graphia. Typos artinya cetakan bentuk dan sejenisnya, sedangkan graphia artinya hal tentang seni tulisan (Schender, 1997 : 4). Secara umum tipografi diartikan seni mencetak dengan menggunakan huruf, seni menyusun huruf dan cetakan dari huruf atau penyusunan bentuk dengan gaya-gaya huruf. Tipografi sama dengan menata huruf yang merupakan unsur penting dalam sebuah karya desain komunikasi visual untuk mendukung terciptanya kesesuaian antara konsep dan komposisi karya (Santosa, 2002 : 108). Tipografi lebih dari sepuluh ribu berlaku secara internasional dan sudah dibakukan. Huruf dapat dikelompokkan menjadi lima yaitu: a. Huruf Tak Berkait (Sans Serif) Bentuk huruf yang tidak memiliki kait, bertangkai tebal, sederhana dan lebih mudah dibaca dan sifat huruf ini kurang formal. Contoh bentuk huruf ini yang paling populer yaitu tipe Arial dan Helvetica.
Aa Bb Cc Gambar 2.7 contoh tipografi jenis Sans Serif (Sumber:Tipografi Komputer Untuk desainer Grafis, Adi Kusrianto, 2004 : 39) b. Monospace Setiap huruf yang berjenis monospace mempunyai jarak atau lebar yang sama setiap hurufnya. Contoh huruf monospace yaitu huruf tipe courier dan huruf yang ada pada mesin ketik.
25
Aa Bb Cc Gambar 2.8 contoh tipografi jenis monospace
(Sumber:Tipografi Komputer Untuk desainer Grafis, Adi Kusrianto, 2004 : 25)
Tipografi yang akan digunakan atau dipakai dalam perancangan media komunikasi visual untuk mengkampanyekan penanggulangan Gepeng ini tidak lain adalah jenis tipografi decoratif dan sans serif, jenis huruf ini dipilih karena mampu membuat desain terlihat lebih mudah untuk dibaca dan lebih menegaskan apa yang terkandung dalam huruf tersebut.
5. Warna Warna adalah suatu hal yang penting dalam menentukan respons dari orang, warna adalah hal pertama yang dilihat oleh seseorang, setiap warna akan memberikan kesan dan identitas tertentu,
walaupun
hal ini
tergantung dari
latar
belakang
pengamatnya Warna adalah hal yang pertama dilihat oleh seseorang (terutama warna background). Warna akan membuat kesan atau mood untuk keseluruhan gambar atau grafis. Warna merupakan unsur penting dalam grafis karena dapat memberikan dampak psikologis kepada orang yang melihatnya (Pujiriyanto, 2005 : 43). Warna adalah kualitas dari mutu cahaya yang dipantulkan suatu obyek ke mata manusia. Setiap warna memiliki daya tarik yang berbeda dan dalam penggunaannya diharapkan dapat menciptakan keserasian dan membangkitkan emosi (Wirya, 1999 : 26). Ilmu tentang warna disebut juga “Chromatics”( Nugroho, M.Si, 2008 : 1). Teori warna sudah dikembangkan oleh Alberti (1435) dan diikuti oleh Leonardo Davinci (1490), Teori warna
26
mendapat perhatian yang serius oleh Sir Isaac Newton seorang ahli fisika melalui tulisannya yang berjudul “Opticks” pada tahun1704, berikut skema warna oleh newton.
Keterangan Lingkaran Warna : 1. Primary (warna primer) 2. Secondary (warna skunder) 3. Tertiary (warna tersier)
Gambar 2.9 Gambar roda warna (Sumber:Pengenalan Teori Warna, Eko Nugroho, 2008 : 10)
Secara umum warna dapat dibagi menjadi tiga, antara lain : a. Warna Prime r Warna primer merupakan warna-warna paling kuat. Ia merupakan warna yang utama dalam pembentukan warna-warna lainnya, warna pokoknya terdiri dari 3 yaitu ; merah, kuning, biru. Contoh media;
27
Gambar 2.10 Contoh Gambar Warna Primer (Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_Listrik_Negara)
b. Warna Sekunder Yaitu merupakan warna hasil pencampuran dari dua warna primer. Contohnya: Merah + Kuning = Orange. Biru + Merah = Magenta. Biru + Kuning = Hijau. Contoh media;
Gambar 2.11 Contoh Gambar Warna Sekunder (Sumber: http://www.vintage-poster-market. miniature/1229.jpg) c. Warna Tertier Yaitu campuran satu warna primer dengan warna sekunder di sebelahnya,warna tertier terdiri dari enam warna. Jadi warna
tertier
merupakan
warna
yang
merupakan
hasil
28
pencampuran antara warna primer dengan warna sekunder. Contohnya: merah + ungu = merah ungu, ungu + biru = ungu biru, biru + hijau = hijau biru, hijau + kuning = kuning hijau, kuning + oranye = oranye kuning. Contoh media;
Gambar 2.12 Contoh Gambar Tersier (Sumber: http://nra402.files.wter_ice-resize2.jpg?w=495&h=341)
Jika menginginkan warna yang selaras atau bervariatif maka ada beberapa aplikasi warna yang dapat dikombinasikan, berikut ulasannya : 1) Monokromatik : merupakan paduan warna-warna yang sama tetapi berbeda kemurniannya.
Gambar 2.13 Contoh Gambar Warna Monokromatik (Sumber: http://2.bp.blogspot.com/8RObJ4Vg/S220/Graphic1.jpg)
29
2) Analogis adalah paduan warna-warna yang bersebelahan letaknya dalam lingkaran warna. Misalnya hijau dengan hijau kekuningan.
Gambar 2.14 Contoh Gambar Warna Analogis (Sumber: http://i.zdnet.com/blogs/sunbird-logo.png)
3) Triadik, merupakan kombinasi warna-warna yang letaknya pada titik segitiga sama sisi dalam lingkaran warna. Misalnya merah dengan kuning dan biru.
Gambar 2.15 Contoh Gambar Warna Triadik (Sumber : http://www.pakkatnews.com/wp-content/uploads /2010/07/logo_pln.jpg
4) Komple menter adalah kombinasi warna-warna yang saling berseberangan letaknya dalam lingkaran warna. Misalnya orange dengan biru.
30
Gambar 2.16 Contoh Gambar Warna Komplementer (Sumber : http://swestimahardini.files/logo_gerakan_koperasi.gif)
5) Split-komplementer merupakan kombinasi warna-warna yang letaknya pada semua titik yang membentuk huruf Y pada lingkaran warna. Misalnya kuning dengan ungu kemerahan dan ungu kebiruan yang mengapit ungu.
Gambar 2.17 Contoh Gambar Warna Split-komplementer (Sumber : www.kaskus.us)
6) Komple menter Ganda,
merupakan sepasang warna yang
berdampingan dengan sepasang komplementernya. Misalnya perpaduan kuning, orange, biru dan ungu (orange kemerahan komplementer biru muda, sedangkan orange dengan biru).
31
Gambar 2.18 Contoh Gambar Warna Komplementer Ganda (Sumber : http://www.eatsmartagesmart.com/images/CocaCola_Fanta_orange_drinks.jpg)
7) Polikromatik, yaitu menggunakan banyak jenis warna.
Gambar 2.19 Contoh Gambar Polikromatik (Sumber : www.kaskus.us)
Selain itu warna sendiri memiliki kejiwaan (kekuatan) atau yang kita kenal sebagai psikologi warna (Kusrianto. A, 2007 : 47), berikut beberapa contoh pengertian warna menurut psikologisnya masing- masing; - Merah mengartikan; Kekuatan, bertenaga, kehangatan, nafsu, cinta, agresif, berbahaya, semangat. - Biru mengartikan; Kepercayaan,
konservatif,
keamanan,
teknologi,
kebersihan,
perintah. - Hijau mengartikan; Alami,
kesehatan,
pembaruan.
pandangan
yang
enak,
kecemburuan,
32
- Kuning mengartikan; Optimis, harapan, filosofi, ketidak jujuran/kecurangan, pengecut, pengkhianatan. - Ungu mengartikan; Spiritual, misteri, keagungan, perubahan bentuk, galak, arogan. - Orange mengartikan; Energi, keseimbangan, kehangatan. - Coklat mengartikan; Bumi, dapat dipercaya, nyaman, bertahan. - Abu-abu mengartikan; Intelek, futuristic, modis, kesenderuan, merusak. - Putih mengartikan; Kemurnian/suci, bersih, kecermatan, innocent(tanpa dosa), steril, kematian. - Hitam mengartikan; Kekuatan,
seksualitas,
kemewahan,
kematian
,misteri,
ketakutan, ketidak bahagiaan, keanggunan. Warna yang akan digunakan atau dipakai dalam perancangan media komunikasi visual untuk kampanye penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar tidak lain adalah jenis warna tersier (warna hitam dan coklat), karena mampu memberikan kesan tegas pada media.
2.1.3 Prinsip Desain Komunikasi Visual Prinsip-prinsip desain ini nantinya digunakan sebagai patokan dalam memberikan penilaian terhadap alternatf desain yang dibuat untuk menentukan desain yang terbaik. Adapun prinsip-prinsip desain komunikasi visual yaitu: 1. Prinsip Titik Fokus Prinsip titik fokus adalah suatu pusat perhatian yang selalu diperlukan dalam suatu komposisi untuk menunjukkan bagian yang dianggap penting dan diharapkan menjadi perhatian utama.
33
Penjagaan keharmonisan dalam membuat suatu fokus dilakukan dengan menjadikan segala sesuatu yang berada di sekitar fokus mendukung fokus yang telah ditentukan. Misalnya antara merek dan ilustrasi harus selaras artinya diantara keduanya diperlukan suatu pemfokusan baik dari segi ukuran atau warna yang akan dipilih, ini dilakukan agar konsumen atau khalayak yang melihatnya tidak kebingungan (Adi Kusrianto, 2007 : 42).
Gambar 2.20 Contoh Prinsip Titik Fokus (Sumber : http://i1015.photobucket.com/albums/af278/wenetelue.jpg)
2. Keseimbangan (balance) Keseimbangan atau balance merupakan suatu prinsip dalam komposisi yang menghindari kesan berat sebelah atas suatu bidang atau ruang yang diisi dengan unsur- unsur rupa. (Adi Kusrianto, 2007 : 38)
Gambar 2.21 Contoh Prinsip Keseimbangan (Sumber : http://upload.wikimedia.org/Meddiehorizontal_line.png )
34
Gambar 2.22 Contoh tehnik untuk mendapatkan keseimbangan pada desain yang akan dibuat (Sumber: Buku Desain Grafis Komputer, Teori Grafis Komputer, 2005 : 93)
Keseimbangan dapat dibagi menjadi : a. Keseimbangan Simetris adalah keseimbangan objek-objek yang disusun di sebelah kiri dan kanan memiliki sumbu khaya l yang sama dalam bentuk, ukuran, bangun, dan letaknya (Pujiriyanto, 2005 : 93). b. Keseimbangan Asimetris adalah susunan keseimbangan jika bentuk, bangun, garis, ukuran, volume diletakkan sedemikian rupa sehingga tidak mengikuti arturan keseimbangan simetris. Keseimbangan simetris sering digunakan dalam desain modern atau kontemporer (Pujiriyanto, 2005 : 93). c. Keseimbangan Horizontal adalah keseimbangan yang diperoleh dengan cara menjaga keseimbangan antara bagian bawah dengan bagian atas (Pujiriyanto, 2005 : 93).
3. Irama atau Ritme Ritme (Rhytm) biasanya terkait dengan kesan gerak yang ditimbulkan oleh pengulangan elemen. Di dalam pengulangannya itu desainer dapat memberikan akses atau penekanan tertentu pada desain yang akan dibuatnya. Ritme yang baik dapat memberikan kesan gerakan yang lembut dan berkesinambungan. Irama mampu
35
mengarahkan perhatian dari bagian yang satu ke bagian lainnya. Irama dapat sederhana, namun dapat juga sangat kompleks. Gradasi merupakan jenis irama yang sering digunakan dengan melakukan perubahan secara bertahap terhadap elemen, baik dari segi warna, ukuran, atau nilai, yang diberikan bersamaan dengan pengulangan yang dilakukan (Pujiriyanto, 2005 : 94).
Gambar 2.23 Contoh Prinsip Ritme (Sumber : http://t1.gstatic.com/bn:A77AiRXpn0X0r0v6ig)
4. Keserasian (Harmony) Prinsip desain diartikan sebagai keteraturan di antara bagian–bagian sebuah karya. Keserasian adalah suatu usaha untuk menyusun berbagai macam bentuk, bangun, warna, tekstur, dan elemen-elemen lain dalam satu komposisi yang utuh agar nikmat dipandang. Serasi atau harmoni bias dicapai dengan kesamaan arah, kesamaan bentuk, dan bangun meskipun berbeda ukuran ataupun dengan tekstur yang bersifat sama. Keserasian dapat dicapai dengan berbagai variasi agar tidak membosankan. (Pujiriyanto, 2005 : 94)
36
Gambar 2.24 Contoh Prinsip Keserasian (Sumber: http://desaingrafisonline.blogspot.com/2008/14/prinsip Keserasian.html)
5. Proporsi (Proportion) Proporsi adalah perbandingan antara satu bagian objek dengan objek lain atau dengan keseluruhannya. Proporsi berbeda dengan skala. Proporsi sangat terkait dengan objek lain yang telah diketahui sebelumnya. Misalnya, ukuran gambar yang serasi untuk newsletter jelas kurang proporsional untuk baliho (Pujiriyanto, 2005 : 94).
Gambar 2.25 Contoh Prinsip Proporsi (Sumber : http://stefanusipeen.wordpress.com/ilmu-desain-grafis/)
6. Kesatuan (Unity) Kesatuan atau unity merupakan salah satu prinsip yang menekankan pada keselarasan dari unsur-unsur yang disusun, baik dalam wujudnya maupun kaitannya dengan ide yang melandasinya.
37
Kesatuan diperlukan dalam suatu karya grafis yang mungkin terdiri dari beberapa elemen didalamnya. Dengan adanya kesatuan itulah, elemen-elemen yang ada saling mendukung sehingga diperoleh fokus yang dituju.(Adi Kusrianto, 2007 : 35).
Gambar 2.26 Contoh Prinsip Kesatuan (Sumber : http://stefanusipeen.pengertian-ilmu-desain-grafis/)
Secara elementer, ada beberapa cara untuk mencapai kesatuan antara lain; - Menentukan dominasi agar diperoleh pengaruh yang tepat, karena jika ingin karya grafis diperhatikan, dilihat, dan dipahami isi serta maksudnya, dan kemudian diberi reaksi oleh target atau responden, maka karya tersebut harus memiliki suatu dominasi tertentu. Misalnya, pada saat responden membaca suatu lembaran brosur, melihat spanduk, dan melihat baliho di luar ruang. - Dominan pada ukuran, disisi lain karya grafis memiliki ukuran yang sangat besar. Agar ukuran yang sangat besar itu dapat menjadi dominan, hendaknya bidang besar itu diisi dengan elemenelemen grafis. Namun, hal itu tidak berarti bahwa keseluruhan bidang harus diisi penuh dengan elemen grafis.
38
- Dominan pada warna, warna yang terlihat secara keseluruhan dikatakan
sebagai
bidang
warna.
Bidang-bidang
tersebut
membentuk arti serta estetika keindahan. Dominasi warna tertentu lebih memudahkan untuk mengarahkan kosentrasi saat mencerna karya itu. Jangan menggunakan warna-warna yang tidak saling mendukung satu sama lain dalam sebuah karya grafis. Tentukan arah warna yang dominan. - Dominan pada letak dan pene mpatan, keberhasilan suatu karya grafis atau sebuah elemen grafis tidak dapt dilepaskan dari lingkungan dimana karya tersebut berada. Pertimbangkan tempat peletakan karya yang telah anda buat, kemudian perhatikan bahwa letak/penempatan elemen tersebut akan berpengaruh dan berperan menentukan. - Ukuran sebagai daya tarik, Untuk memperoleh daya tarik, kita dapat menentukan ukuran sebagai salah satu faktornya. Sebuah karya publikasi yang berukuran besar biasanya akan menarik untuk diikuti, dintip dan dibaca. - Menyatukan arah, sebuah karya visual hendaknya memiliki point of view. Hal itu dapat diartikan sebagai arah perhatian yang mulamula harus diberikan oleh respondennya. Arah juga dapat diartikan sebagai alur untuk mengamati/membaca sebuah karya. Dengan demikian, elemen arah jelas merupakan sarana kesatuan yang harus diperhitungkan. - Menyatukan bentuk, sebuah karya grafis yang berisi bentukbentuk yang semerawut dan terpisah-pisah pastilah akan sulit dicerna. Jika bentuk tersebut menyatu dalam satu kesatuan akan ada kemungkinan untuk dicerna lebuh cepat.
39
7. Prinsip Hirarki Visual Adalah suatu prinsip
yang mengatur elemen-elemen
mengikuti perhatian yang berhubungan secara langsung dengan titik fokus. (Suyanto, 2004 : 64).
Gambar 2.27 Contoh Prinsip Hirarki Visual (Sumber : http://t1.gstatic.com/images?q= 0r0v6i3G2YaXntBUg)
8. Kesederhanaan (simplicity) Kesederhanaan (simplicity) bisa dikatakan kalau ditambah terasa menjadi ruwet dan jika dikurangi terasa ada yang hilang. Sederhana tidak berarti harus sedikit, tetapi yang lebih tepat adalah “pas”, artinya tidak lebih dan tidak kurang/proporsional (Sanyoto, 2005 : 209).
Gambar 2.28 Contoh Prinsip Kesederhanaan (http://3.bp.blogspot.com/_oU3FwNozZFg/S7now1mcJZI/toon+forest2. jpg)
40
9. Skala (scale) Skala merupakan ukuran relative dari suatu objek yang akan terlihat setelah membandingkan dengan objek lainnya. Penggunaan skala dapat menciptakan keserasian dan kesatuan objek dalam desain. Skala biasanya dinyatakan dengan ukuran panjang dan lebar. Elemen-elemen yang digunakan memiliki hubungan dalam dalam skala secara konsisten. Penerapan skala dengan peralatan computer lebih mudah dilakukan, yaitu dengan memberikan garis bantu (grid). Objek maupun badan manusia dapat juga digunakan untuk skala, misalnya kaki, depa, hasta, dan lain- lain (Pujiriyanto, 2005 : 94).
Gambar 2.29 Contoh Prinsip Skala (Sumber: http://desaingrafisonline.blogspot.com/2008/18/prinsipskala.html)
10. Kontras Kontras bisa selalu ada di dalam komposisi diperlukan sebagai vitalitas agar tidak terkesan monoton. Tentu saja, kontras sebaiknya ditampilkan seperlunya saja karena bila terlalu berlebihan, akan muncul ketidakteraturan dan kontradiksi yang jauh dari kesan harmonis (Pujiriyanto, 2005 : 94).
41
Gambar 2.30 Contoh Prinsip Kontras (Sumber: http://desaingrafisonline.blogspot.com/2008/19/prinsipkontras.html)
2.1.4 Aspek Teknis Perwujudan 1. Bahan Bahan adalah sukat atau bentuk dasar, selayaknya, bakal barang yang dipakai untuk barang yang lain; sesuatu yang dibutuhkan untuk bahan cetak. Penggunaan bahan harus disesuaikan dengan kebutuhan agar bisa sesuai dengan tujuan atau keperluan yang akan dipakai nantinya. Ada beberapa bahan yang digunakan yaitu kertas, kayu, logam, plastik dan sebagainya (Schender, 1977 : 43). 2. Teknik Cetak Mencetak bisa diartikan membuat salinan yang banyak dari original yang sama. Dalam mewujudkan berbagai media grafis, ada beberapa teknik yang dapat digunakan untuk mewujudkannya, antara lain sebagai berikut : a. Teknik Cetak Saring (sablon) Cetak sablon adalah tehnik cetak mencetak grafis dengan menggunakan kain gasa, biasa disebut screen, pada bidang yang menjadi sasaran cetak. (Nusantara Guntur A.Md. Graf, 2007 : 63). Adapun peralatan dari teknik cetak saring :
42
Screen (Kain Gasa) : layer yang terbuat dari sutra atau nilon yang dipasang pada sebuah bingkai. Rakel : alat-alat untuk mentrasfer tinta dari screen ke permukaan cetak. Ada 2 jenis rakel : Rakel karet : digunakan untuk cetakan yang menggunakan cat berbasis air. Rakel plastic : digunakan untuk cetakan yang menggunakan minyak atau air.
Gambar: 2.31 Contoh Cetak Saring/Sablon (Nusantara Guntur, A.Md. Graf. Panduan Praktis Cetak Sablon 2007: 67)
b. Teknik Cetak Datar (Offset/Litography) Dalam seni cetak Planografi baian yang di cetak maupun bagian yang tidak di cetak (positif/negatif) pada acuan cetak memiliki permukaan yang sama datar. Prinsip yang di gunakan yaitu tolak menolak antara lemak dan air. (Adi Kusrianto, 2007 : 131).
43
Cetak Offset berasal dari bahasa inggris yaitu Off (mati, tidak bekerja), dan kata Set (meletakkan, menaruh, mengisi). Offset berarti menaruh tinta pada media cetak secara tidak langsung sehingga di kenal dengan sistem cetak tidak lansung. Tidak langsung maksudnya proses cetak dimana unsur cetak tidak langsung bersentuhan dengan media cetak tetap i melalui perantara terlebih dahulu. Pada mesin cetak, gambar pada permukaan plat cetak akan ditransfer ke blanket kemudian di permukaan bahan cetak. Mesin cetak offset disebut juga sebagai lithography.
Gambar: 2.32 Gambar Proses Mencetak dengan Mesin Offset (Sumber: Buku Pengantar Desain Komunikasi Visual, 2007: 132).
Satu hal yang perlu menjadi perhatian adalah reproduksi pada mesin cetak memiliki colorspace sendiri yang berbeda dengan color space monitor maupun digital colour proofing. Sehingga perbedaan warna di antaranya tetap akan terjadi, meskipun dapat di minimalisasi.
44
Gambar: 2.33 Gambar Proses Mencetak dengan Mesin Lithography (Sumber: Buku Pengantar Desain Komunikasi Visual, 2007 : 132)
c. Teknik Cetak Digital Printing Untuk teknik cetak yang cepat dan akurat atau tehnik cetak dengan hasil yang memiliki persisi dan keakuratan tingkat tinggi tidak lain dilakukan dengan teknologi komputer. Keuntungan yang didapatkan dengan tehnik cetak menggunakan komputer, dapat mencetak berbagai macam media dengan alat cetak yang sama mulai dari bahan kertas (plain papper) sampai yang berbagan plastic (flexy) (Hardiman, 2006 : 33).
45
Gambar: 2.34 Gambar Proses Mencetak Tehnik Cetak Digital (Sumber: Buku Grafika dan Teknologi Cetak Offset Lithografy) 2.1.5 Ilmu Sosial Yang Mendukung Kasus Ilmu sosial yang akan digunakan dalam mendukung kasus ini adalah teori semiotika, kata semiotika berasal dari kata Yunani yaitu “semeion”yang berarti tanda, jadi semiotika adalah ilmu yang mempelajari tentang tanda (sign), berfungsinya tanda, dan produksi makna. Tanda adalah sesuatu yang bagi seseorang berarti sesuatu yang lain, oleh karena itu tanda tidak terbatas pada benda (Rendra Widyatama, 2007 : 11).
46
Semiotik atau semiology adalah ilmu tentang tanda-tanda atau simbol.
Istilah
semiotik
berasal
dari
bahasa
Yunani
yaitu
Semeion/Sema, yang berarti tanda. Dengan demikian tentu akan mudah dipahami bahwa untuk menggambarkan suatu pesan atau informasi secara visual diperlukan suatu gambar, yang akan ditafsirkan sama oleh semua orang yang menerima pesan tersebut. Oleh karena itu, semiotik bisa dikatakan sebagai ilmu untuk memahami konteks tanda secara umum yang berlaku di masyarakat, yang akan menjadi sasaran penerima pesan. Suatu studi tentang pemaknaan semiotik menyangkut aspek-aspek budaya, adat- istiadat, atau kebiasaan di masyarakat (Kusrianto,A, 2007 : 58). Pada media yang akan di rancang secara visual akan diberikan suatu gambar/ilustrasi seorang Gepeng, dan juga menggunakan logo Pemda Kabupaten Gianyar dimana Dinas yang berwenang atas permasalahan adalah Dinas Sosial Kabupaten Gianyar beserta Sat Pol PP Kabupaten Gianyar. Semiotik dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
1. Semantik Semantik berasal dari kata Semanien dalam bahasa Yunani yaitu: berarti, bermaksud, dan meneliti. Sedangkan semantik merupakan semiotika yang berkenaan dengan makna dan konsep. Dalam dunia Komunikasi Visual, Semantik berarti : a. Meneliti dan menganalisis
makna dalam visual tertentu.
Visualiasi dari suatu image merupakan simbol dari suatu makna. b. Makna suatu visual dan perkembangannya. Etimologinya adalah mempelajari perubahan dan perkembangan desain, sejarah seni dan desain, serta pergerakannya. Ditinjau berdasarkan makna, konsep dan arti terdapat 2 aspek dalam visual image yaitu: 1) Aspek secara umum yaitu: suatu tanda atau simbol bisa diterima oleh setiap orang secara luas.
47
2) Pada lingkup tertentu, misalnya tanda atau simbol yang dimengerti maknanya secara kepercayaan turun-temurun atau berdasarkan adat- istiadat. Contohnya: Hong Shui, Primbon (Jawa), Feng Shui, Numerologi, dll.
2) Pragmatik Pragmatik adalah mempelajari hubungan tanda dengan pemakainya (Sachari, dkk, 2000 : 53). Jadi pragmatik yaitu hubungan fungsional yang berkenaan dengan teknis dan praktis, material atau bahan yang dipergunakan, serta efisiensi yang menyangkut ukuran bahan, warna yang dipergunakan, maupun teknik memproduksinya, dst (Kusrianto,A, 2007 : 96).
3) Sintatik Sintatik berasal dari bahasa
Yunani
Suntattein)
kata Sintaksis (yang berasal dari yang
berarti
mengatur
dan
mendisiplinkan. Ketika kita menyadari adanya korelasi, kita akan mendapatkan apa yang dalam dunia desain disebut dengan kepatutan atau kepantasan. Dalam hal ini, Sintatik berkenaan dengan perpaduan, keseragaman, dan kesatuan sistem. Penerapannya sangat penting untuk menjaga citra yang baik dari sebuah rancangan dalam bentuk apa pun. Usaha itu dilakukan agar citra yang baik dapat tertanam serta dapat diingat oleh para khalayak. Di dalam kalangan desainer istilah yang digunakan adalah “benang merah” sebuah rancangan yang merujuk pada kesatuan rancangan (Kusrianto,A, 2007 : 89). Jadi teori semiotika dipakai oleh penulis (desainer) untuk menentukan efisiensitas media yang akan dibuat. Menurut Charles Sanders Pierce (1839-1914) tanda (semiotika) dibagi menjadi tiga jenis yaitu icon, indeks, simbol. Media yang akan dibuat setidaknya akan mengandung tiga jenis tanda ini,berikut penjelasan mengenai
48
jenis tanda yang akan ada pada media yang akan dirancang dan dibuat; - Icon; adalah tanda yang menggambarkan kemiripan dengan suatu objek/benda yang pernah dikenal berdasarkan pengalaman, jadi icon yang ada pada media komunikasi visual yang akan dibuat adalah ilustrasi fotografi yang ada pada media tersebut, penulis menggunakan ilustrasi fotografi karena dengan ilustrasi fotografi diharapkan mampu memperlihatkan ilustrasi secara nyata/jelas kepada masyarakat.
Gambar 2.35 Contoh Icon (Sumber : http://www.mercuryfm.co.id/imager/Facebook_icon.png) - Indeks; adalah tanda yang memiliki hubungan sebab – akibat, indikasi, informasi / petunjuk antara tanda dengan obyek yang sangat dekat.
Gambar 2.36 Contoh Indeks (Sumber : http://3.bp.blogspot.com/_6wY7DoU/5zrf /s200/indeks+glikemik.jpg)
49
- Simbol; adalah tanda yang telah menjadi kesepakatan/terbentuk secara konfensional di masyarakat.
Gambar 2.37 Contoh Symbol (Sumber : http://hikmatun.files.wordpress.com/2010/02/biohazard.png)
Jadi simbol yang ada pada media yang akan dirancang dan dibuat tidak lain adalah logo dari Kabupaten Gianyar itu sendiri, karena Dinas yang berwenang dalam permasalahan Gepeng di Kabupaten Gianyar ini adalah Dinas Sosial Kabupaten Gianyar beserta Sat Pol PP Kabupaten Gianyar, dimana Dinas Sosial beserta Sat Pol PP Kabupaten Gianyar adalah bagian dari Pemda Kabupaten Gianyar.
2.2 Data Lapangan / Data Faktual Data lapangan/faktual merupakan data yang diperoleh berdasarkan kenyataan yang ada di lapangan atau berdasarkan keterangan yang ada dilapangan atau sebenarnya yang nantinya akan digunakan sebagai materi (sample) sebagai data pendukung saat merancang media nanti.
2.2.1 Nama Obyek Dalam penulisan Tugas Akhir ini, nama obyek yang diangkat adalah Perancangan Media Komunikasi Visual Sebagai Sarana Kampanye Penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar. Penulis
50
tertarik mengangkat kasus ini karena Gepeng semakin menjadi topik pembicaraan di kalangan masyarakat karena sangat meresahkan masyarakat, khususnya masyarakat Kabupaten Gianyar. Di Kabupaten Gianyar sendiri di akui oleh Kepala Sat Pol PP dan Kepada Dinas Sosial Kabupaten Gianyar belum memiliki sarana kampanye khusus dalam penanggulangan permasalahan Gepeng ini. Untuk itu upaya kampanye dengan membuat media komunikasi visual sangatlah perlu dilakukan, sehingga di harapkan mampu menekan jumlah Gepeng di Kabupaten Gianyar ini.
2.2.2 Penanggung Jawab Data-data survey di Kantor Dinas Sosial diperoleh dari Bapak Drs. Ketut Astawa Suyasa selaku Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gianyar dan dari Kantor Sat Pol PP Kabupaten Gianyar diperoleh dari Bapak Drs. I Wayan Kujus Pawitra, S.Sos M.Ap selaku Kepala Kesatuan Sat Pol PP Kabupaten Gianyar.
2.2.3 Lokasi Dalam pembuatan Tugas Akhir ini penulis mencari data 58 Gepeng, data-data tersebut diambil, dicari dan di survey di Dinas Kabupaten Gianyar Jln. Kesatrian 18 B Gianyar Telp. (0361) 943899. Dan Kantor Sat Pol PP Kabupaten Gianyar Alamat Jalan Manik No. 15 A Telp. (0361) 944436.
51
Gambar 2.38 Gambar Denah Dinas Sosial Kabupaten Gianyar dan Kantor Sat Pol PP Kabupaten Gianyar
2.2.4 Sarana Komunikasi Yang Ada Penulis tidak mendapatkan sarana yang didapatkan saat melakukan survey ke Dinas Sosial dan Kantor Sat Pol PP Kabupaten Gianyar Karena Dinas terkait memang hampir tidak pernah membuat sarana komunikasi tersebut. Jadi sarana yang di tampilkan adalah sarana komunikasi yang dibuat oleh daerah lain.
1. Aplikasi Uns ur-Uns ur Desain Komunikasi Visual Unsur-unsur media komunikasi visual yang telah digunakan yaitu : a. Billboard
Gambar 2.39 Gambar Billboard
52
Unsur-unsur desain komunikasi visualnya tidak lain meliputi:
Ilustrasi : menggunakan teknik ilustrasi fotografi beserta ilustrasi background seperti ilustrasi api.
Warna : menggunakan warna yang terkesan gelap dengan dominan berwarna hitam.
Teks : berisikan ajakan kepada masyarakat dan gepeng itu sendiri untuk ikut serta menanggulangi gepeng ini dan untuk gepeng supaya mencari nafkah lain.
Huruf : pada teks menggunakan dominant huruf Arial
2.2.5 Potensi kasus Keberadaan Gepeng yang selama ini diatur dalam Perda 12 tahun 1992 tentang kebersihan dan ketertiban, tidaklah menjadi jaminan berkurangnya jumlah Gepeng yang tersebar di Kabupaten Gianyar ini. Harus ada kesadaran sendiri dari warga masyarakat Kabupaten Gianyar untuk ikut serta membantu pemerintah daerah dalam menanggulangi permasalahan Gepeng, karena jika hanya dinas terkait yang turun tangan dalam memecahkan masalah ini jumlah Gepeng tidak akan pernah berkurang. Jadi untuk membantu memecahkan masalah Gepeng di Kabupaten Gianyar ini, akan dibuat suatu media komunikasi visual yang dapat mengarahkan masyarakat Kabupaten Gianyar untuk ikut serta membantu pemerintah daerah untuk mengatasi permasalahan Gepeng ini, seperti tidak memberikan apapun kepada Gepeng yang berkeliaran ataupun tidak memberikan sedekah kepada mereka yang nampaknya masih mampu untuk bekerja dengan melihat keperawakan Gepeng tersebut. Maka dari itu, salah satu cara yang dapat ditempuh agar menarik minat dan perhatian masyarakat adalah dengan membuat media kampanye yang sesuai dengan kriteria desain dalam penanggulangan
53
Gepeng di Kabupaten Gianyar, karena di Kabupaten Gianyar se ndiri hingga kini belum ada media kampanye untuk permasalahan Gepeng ini.
2.2.6 Kampanye Strategi yang digunakan dalam kampanye penanggulangan Gepeng ini memegang peranan yang sangat penting, karena dengan strategi kampanye yang tepat kita dapat memperhitungkan sasaran yang akan kita capai. Kampanye adalah sebuah tindakan bertujuan mendapatkan pencapaian dukungan, usaha kampanye bisa dilakukan oleh peorangan atau sekelompok orang yang terorganisir untuk melakukan pencapaian suatu proses pengambilan keputusan di dalam suatu kelompok, kampanye biasa juga dilakukan guna mempengaruhi, penghambatan, pembelokan pecapaian. Pemilihan strategi terbaik dalam menginformasikan mengenai permasalahan Gepeng ini tergantung pada media iklan khususnya yang berjenis layanan masyarakat yaitu ada tidaknya keunikan subtensial bagi masyarakat, ada tidaknya kelemahan pada program yang dibuat, dan manfaat apa saja yang dapat di capai. Untuk lebih jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Program Program yang penulis rancang berupa perancangan media iklan layanan masyarakat berupa media- media informasi yang akan disampaikan ke
kalangan masyarakat agar ikut serta dalam
penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar ini.
2. Tempat Tempat yang sesuai untuk penginformasian media ini tidak lain adalah tempat-tempat yang strategis, seperti pasar, tempat berkumpulnya para masyarakat, dan tempat wisata.
54
3. Kampanye Media- media iklan layanan masyarakat ini dimana sebagai media kampanye diharapkan mampu untuk bisa berbicara dan menyampaikan kepada masyarakat, maksudnya disini adalah media tersebut dapat memberikan informasi yang tepat dan jelas mengenai penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar.
2.2.7 Target Segmentasi Masyarakat Dinas Sosial Kabupaten Gianyar menargetkan media iklan layanan masyarakat kepada seluruh masyarakat, dalam hal ini diharapkan tidak hanya masyarakat Kabupaten Gianyar saja namun kalangan pendatang juga bisa ikut serta dalam menanggulangi permasalahan Gepeng di Kabupaten Gianyar ini.
2.3 Analisis dan Sintesa Analisis sangat diperlukan untuk memperoleh kesimpulan dari permasalahan yang ada. Sedangkan sintesa adalah suatu perpaduan dari permasalahan yang ada pada latar belakang masalah yang telah dirangkum dalam analisis.
2.3.1 Analisis Analisis dapat dibedakan menjadi tiga jenis yaitu analisis teori, analisis faktual, dan analisis wawancara. Adapaun ketiga analisis tersebut yaitu : 1. Analisis Teori Teori yang digunakan pada perancangan ini adalah teori mengenai desain komunikasi visual yang kemudian digunakan sebagai acuan pada saat perancangan media informasi. Sebagai acuan pada saat perancangan media informasi dimana memakai kriteria desain sebagai acuan yaitu:
55
- Fungsional Desain harus benar-benar sesuai dengan fungsinya atau tepat guna (Sachari, 1986 : 47). - Komunikatif Desain harus menggambarkan sesuatu yang tepat dan mudah dimengerti sehingga mampu mengarahkan konsumen pada misi dan tujuan (Sachari, 1986 : 78). - Informatif Pesan yang disampaikan berisi informasi yang dibutuhkan sangat jelas (Poerwadarminta, 2000 : 432). - Ergonomis Pemakaian atau penempatan unsur-unsur seni seperti huruf, warna ataupun ilustrasi sesuai pada tempat dan proporsi sehingga tidak mengganggu penglihatan (Poerwadarminta, 2000 : 432). - Artistik Keindahan adalah sifat dari sesuatu benda yang memberi kita kesenangan yang tidak berkepentingan yang kita bisa peroleh semata- mata dari memikirkan atau melihat benda individu itu bagaimana mestinya (Susanto, 2002 : 54). - Unity Suatu desain harus ada hubungannya satu sama lain dan hubungannya dengan seluruh rancangan sehingga memberi kesan menjadi satu (Daryanto, 1986 : 15). - Simplicity Visualisasi desain sederhana tetapi menarik perhatian sehingga dengan visualisasi sedemikian rupa tidak menghamburkan dan membingungkan komunikasi untuk menagkap misi dan tujuan yang disampaikan (Sachari, 1986 : 73). - Kreatif Desain
tersebut
murni
ekspresi
pribadi
dan
hendaknya
menampilkan bentuk-bentuk dan unsur- unsur visual yang baru
56
sehingga memiliki nilai tersendiri dibandingkan dengan desaindesain yang telah ada (Sachari, 1986 : 82). - Suprise Desain yang dibuat harus bisa memberikan kejutan bagi komunikasi dengan menampilkan unsur-unsur yang lain sehingga mampu menarik perhatian (Sachari, 1986 : 89). - Etis Desain tidak melanggar norma-norma yang ada di masyarakat (Sachari, 1986 : 67).
2. Analisis Faktual Pada media yang penulis dapatkan mengenai Gepeng ini, dianalisa berdasarkan unsur visualnya, diketahui kelebihan dan kekurangan dari berbagai media yang ada, berikut penjelasan analisa pada beberapa media yang penulis dapatkan : a. Billboard Menggunakan warna dominan hitam untuk menonjolkan ilustrasi yang ingin di sampaikan. Dengan tambahan grafis merah untuk mempercantik background
Menggunakan jenis huruf Arial.
Menggunakan ilustrasi fotografi yang menggambarkan gepeng yang sedang beraksi.
Gambar 2.40 Gambar Analisis Billboard
57
Berikut unsur visual pada media billboard: 1) Ilustrasi Menggunakan ilustrasi fotografi dalam aplikasinya, ilustrasi fotografi disini menampilkan gambar para gepeng, hal ini sangat berguna untuk menambah nilai kreatif. 2) Warna Warna yang ada pada billboard ini cenderung berwarna gelap namun didominasi oleh warna merah dan kuning, diberi warna merah karena dapat memberi kesan tegas, karena merah sendiri berarti berani, percaya diri, dan warna hitam memberikan arti kuat. Dari pemilihan warna yang sudah ada ini dapat diketahui bahwa nilai unity pada desain brosur ini sangat kuat karena tiap warna mampu memberikan image/arti yang baik ke masyarakat. 3) Teks dan Tipografi Berisikan ajakan-ajakan kepada masyarakat ataupun gepeng itu sendiri, untuk sadar dan ikut serta membantu dalam menanggulangi permasalahan gepeng ini. 4) Ukuran dan Bahan Bahan menggukan vinyl 280 gram 5) Tehnik Cetak Menggunakan teknik cetak digital printing outdoor. Dari unsur visual pada media brosur diatas yang telah diuraikan maka dapat dilihat kelebihan dan kekurangannya antara lain sebagai berikut; a. Kelebihannya antara lain; - Memiliki visualisasi desain yang sederhana tapi sangat dapat di mengerti, dan berisi ilustrasi fotografi yang menarik dan komunikatif.
58
- Penjelasan yang ada sangat mudah di mengerti karena memang dirancang untuk mudah dibaca dan di mengerti, ini dapat dilihat dari ukuran font yang cukup besar. - Warna yang dipilih memang dirancang untuk terlihat mencolok, hal ini dilakukan agar dapat menarik perhatian dari masyarakat yang ingin melihatnya. b. Kekurangannya antara lain; - Ilustrasi yang di tampilkan sangat sedikit dan sangat kecil sehingga pesan yang ingin di sampaikan melalui ilustrasi kurang dapat dimengerti. - Background terlalu ramai sehingga mengurangi daya lihat masyarakat yang melihat karena huruf yang di tampilkan hampir sama warnanya dengan background. - Masih banyak ruang kosong pada media billboard ini, jadi masih ada beberapa ruang kosong yang memungkinkan untuk diberi ilustrasi lainnya.
3. Analisis Wawancara Analisis wawancara dengan salah satu pegawai dan kepala kesatuan di Kantor Sat Pol PP Kabupaten Gianyar dan berwenang memberikan informasi mengenai permasalahan yang terkait dengan kasus yang dihadapi yaitu Kepala Dinas Sosial Kabupaten Gianyar dan Kepala Kesatuan Sat Pol PP Kabupaten Gianyar. Materi yang ditanyakan adalah kasus-kasus yang dihadapi Dinas Sosial dan Sat Pol PP Kabupaten Gianyar dalam menanggulangi Gepeng, bagaimana penanganan dari dinas yang membawahi masalah ini, dan bagaimana seharusnya sikap masyarakat dalam menanggulangi permasalahan Gepeng di Kabupaten Gianyar ini. Beserta wawancara dengan beberapa orang Gepeng yang berkeliaran di seputaran Kabupaten Gianyar.
59
2.3.2 Sintesa Berdasarkan analisa yang telah dilakukan maka diketahui bahwa media komunikasi visual yang digunakan sebagai sarana informasi masih kurang, dan untuk mencapai tujuan yang diinginkan maka akan dirancang beberapa media komunikasi visual yang nantinya mampu
mengkampanyekan
penanggulangan
Gepeng
kepada
masyarakat. Adapun media yang dirancang yaitu;
1. Media Media yang akan dirancang terdiri dari dua jenis media antara lain; - Media Lini Atas (above the line media) Adalah kelompok media promosi baliho dan iklan majalah yang memerlukan ruang luar. Seperti media cetak elektronik, serta media luar ruang lainnya. Dalam hal ini media yang dirancang adalah iklan surat kabar.
- Media Lini Bawah (below the line media) Adalah kelompok media promosi seperti direct mail, exebition (pameran), kalender, agenda, serta media yang berupa souveneer. Dalam hal ini media yang dirancang adalah ; poster, stiker, flyer, x-banner, gantungan kunci, pin, T-shirt, kalender dan baliho yang isinya mengajak masyarakat Kabupaten Gianyar ikut serta menanggulangi Gepeng.
2. Ilustrasi Ilustrasi yang akan di gunakan ilustrasi tehnik gabungan yaitu ilustrasi tehnik fotografi yang diolah kembali di komputer, menggunakan foto yang berhubungan dan menggambarkan tentang
60
Gepeng itu sendiri kemudian dikomposisikan agar menarik dan komunikatif.
3. Teks Teks berisi keterangan dan ajakan-ajakan untuk ikut serta dalam penanggulangan permasalahan Gepeng di Kabupaten Gianyar dan dapat mempengaruhi sasaran yang di tuju ini akan menjadi naskah (body copy) secara singkat, jelas, informatif, komunikatif sehingga mudah dipahami dan cepat dimengerti.
4. Huruf Menggunakan tipe huruf yang mudah di baca seperti arial, arial black dan dekoratif yang akan disesuaikan dengan bentuk media.
5. Warna Warna yang di gunakan ialah menggunakan warna-warna yang sesuai dengan ilustrasi. Seperti media yang akan dibuat sangat mengandalkan warna dari ilustrasi fotografi, seperti warna primer, sekunder dan tersier, dan dominan menggunakan warna merah, hitam dan putih untuk mempertegas font/teks sesuai dengan konsep yang tegas dan mengingatkan
6. Ukuran dan Bahan Ukuran memakai satuan panjang cm. Bahan yang di gunakan di sesuaikan dengan media, berikut adalah ukuran dan bahan dari media terpilih : - Poster : Ukuran A3 (29.7 x 42 cm), Bahan Art Paper 150 Gsm - X-Banner : Ukuran 60 x 160 cm, Bahan Hi-Rest Flexiface - Kalender : Ukuran 42 cm x 59,4 cm (A2), Bahan Art Paper 150 gsm
61
- T-Shirt : Ukuran Visual : L,XL, Bahan Kain Combed 20s - Stiker : Ukuran 15cm x 5 cm, Bahan Vinyl 100-150 - Iklan Surat Kabar : Ukuran 21 cm x 29,7 cm, Bahan Uncoated groundwood - Flyer : Ukuran 14,8 cm x 21 cm, Bahan Art Paper 150gsm - Baliho : Ukuran 250 cm x 400 cm, Bahan flexi - Pin : Ukuran diameter 6,5 cm, Bahan media plastik dilapisi kaleng - Katalog : Ukuran 13,5 cm x 19 cm, bahan Art Paper 210 gsm.
7. Teknik Cetak Teknik yang di gunakan dalam perancangan desain adalah menggunakan teknik cetak digital printing untuk poster, katalog, kalender, stiker, x-banner, baliho, flyer dan pin, menggunakan teknik sablon untuk T-Shirt dan menggunakan teknik cetak offset pada iklan surat kabar.
BAB III KONSEP DESAIN
3.1 Konsep Dasar Pe rancangan Konsep adalah salah satu hal yang paling penting dalam pembuatan sebuah desain, ini disebabkan tidak lain karena konsep sendiri adalah dasar inspirasi yang nantinya akan digunakan sebagai acuan desainer dalam mendesain media- media komunikasi visual. Selain itu konsep juga dapat membuat “jiwa” pada suatu desain sehingga dapat menyajikan desain yang berkesan inofatif, kreatif serta memenuhi kriteria desain yang baik yang nantinya mampu memberikan informasi tentang keberadaan Gepeng di Bali, khususnya di Kabupaten Gianyar. Konsep dasar dalam merancang media komunikasi visual ini adalah ”tegas dan mengingatkan” dengan menggunakan warna-warna sesuai dengan aslinya dan selalu mengikuti apa adanya (ilustrasi fotografi), seperti warna primer, sekunder dan tersier dan dominan menggunakan warna cokelat, merah, hitam dan putih untuk mempertegas font/teks pada media sesuai dengan konsep tegas dan mengingatkan. Arti kata “tegas” adalah nyata, jelas, terang benar, tentu dan pasti (Tim Reality, 2010 : 624). Kenapa menggunakan konsep “tegas”, karena dalam hal ini desainer berusaha merancang dan membuat suatu media komunikasi yang tidak hanya mampu menarik khalayak sasaran namun juga dengan tegas mengharapkan kepada masyarakat untuk ikut serta membantu pemerintah daerah dalam hal ini Pemkab Kabupaten Gianyar dalam memberantas Gepeng ini, dengan berpedoman kepada dasar-dasar perancangan menyangkut bahan, ukuran, komposisi, proporsi, warna serta teknik cetak agar nanti terwujud sarana informasi yang maksimal dan tepat guna (tepat sasaran). Dan arti kata “mengingatkan” adalah
mengangankan
mempertimbangkan,
tentang,
menyadarkan,
ingat
akan,
memperingatkan,
memperhatikan, memberi nasihat,
menjadi (Tim Reality, 2010 : 302). Dikatakan “mengingatkan” karena dalam
81 62
63
merancang dan membuat media nantinya akan berisi mengenai ajakan untuk ikut serta menanggulangi Gepeng di Kabupaten Gianyar secara singkat dan jelas (dibantu pula dengan ilustrasi fotografi) dan juga berisikan akibat yang ditimbulkan jika Gepeng ini tidak segera diberantas. Dengan mengingatkan khalayak sasaran ini diharapkan mampu mempertegas isi penyampaian dari media komunikasi visual yang akan dirancang dan di buat. Dari segi ilustrasi menggunakan ilustrasi teknik gabungan yaitu teknik fotografi yang akan disempurnakan di media komputer. Dan dari segi tipografi menggunakan font yang mudah dibaca seperti jenis Arial Black, karena jenis font ini mudah dibaca dan memiliki garis yang tegas sesuai dengan konsep. Dari kriteria desain yang dipadukan dengan konsep “tegas, dan mengingatkan” tersebut desainer dapat merancang suatu media desain komunikasi visual yang sesuai dengan kriteria-kriteria desain dan sesuai dengan
norma-norma
yang
berlaku,
serta
dapat
menginformasikan
penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar secara singkat padat dan jelas kepada masyarakat sehingga tujuan dapat tercapai.
3.2 Skema Pola Pikir Pola pikir yang dimaksud adalah proses berpikir mulai dari masalah sampai dengan pemecahan masalah untuk menghasilkan sebuah media komunikasi visual yang sesuai dengan kriteria desain. Ini di hasilkan melalui hubungan antara komunikator dan komunikan guna memastikan pesan yang ingin di sampaikan tepat sasaran. Salah satu cara yang dapat ditempuh, yaitu melalui media komunikasi visual. Berkaitan dengan penyampaian pesan dan informasi tersebut ada tiga unsur yang berperan yaitu komunikator, desainer dan komunikan. Didalam penyampaian pesan lewat media komunikasi visual, haruslah mentaati peraturan
perundang-undangan serta
norma-norma
yang
berlaku
di
masyarakat. Dalam merancang media komunikasi visual, desainer mencari masukan atau data-data dari komunikator mengenai informasi yang
64
dibutuhkan. Dimana nantinya dijadikan acuan dalam perancangan media komunikasi tersebut. Adapun pola pikir diatas dapat digambarkan dengan bagan sebagai berikut : MANUSIA (PERMASALAHAN)
KEBUTUHAN INFORMASI Kebutuhan manusia akan informasi tentang Gepeng di Kabupaten Gianyar
KOMUNIKATOR
Desainer Komunikasi Visual
Dinas Sosial Kabupaten Gianyar dan Sat Pol PP Kabupaten Gianyar
Peraturan/ UU dan Norma - Kep. Wali Kota No. 241 tentang tata cara dan persyaratan permohonan izin reklame No. 243 tentang penetapan titik lokasi tempat pemasangan reklame. - Perda no 4 thn 1981 tentang tata cara dan tata karma periklanan - Kode etikperiklanan SK> MenPen No. 48 th. 1986 yang tidak menyimpang dari norma dan etika tata susila di masyarakat
Media Komunikasi Visual - Poster - St iker - Iklan majalah - Baliho - X-Banner - Flyer - Pin - T-Shirt - Kalender - Katalog
FEEDBACK Ket. : Langsung : Tidak langsung
Gambar 3.1 Bagan skema pola pikir
KOMUNIKAN Masyarakat Kabupaten Gianyar
65
Berdasarkan bagan di atas, dalam hal ini manusia sebagai mahluk yang mempunyai akal dan pikiran serta budi pekerti, secara ilmiah memiliki berbagai kebutuhan dan permasalahan dalam hidupnya. Termasuk kebutuhan atau permasalahan untuk menginformasikan sesuatu kepada khalayak sebagai usaha mengkampanyekan keberadaan Gepeng di Kabupaten Gianyar. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, desainer berperan memvisualisasikan maksud dan tujuan dari komunikator (Dinas Sosial Kabupaten Gianyar dan Sat Pol PP Kabupaten Gianyar) kepada komunikan (masyarakat) melalui desain yang dibuat. Pada prosesnya desain yang dibuat tentu harus berisikan informasi yang dibutuhkan oleh komunikan yang mana tetap berpegang pada aturan / norma yang berlaku di masyarakat. Kemudian di visualisasikan dalam bentuk media terpilih yang akan menjadi media untuk kampanye. Media-media tersebut pada akhirnya akan memberikan feed back yang diharapkan oleh manusia itu sendiri yaitu dapat memenuhi kebutuhan informasi terhadap cara menanggulangi Gepeng di Kabupaten Gianyar.
3.3 Skema Proses Perancangan Dalam perancangan desain komunikasi visual diperlukan juga konsep pola perancangan. Dimana untuk mendukung pemecahan masalah diperlukan dukungan data teori dan lapangan yang kemudian dilakukan analisis berdasarkan metode pendekatan yang telah ditetapkan untuk menghasilkan sintesa. Setelah penulisan media dalam sintesa kemudian dilanjutkan dengan proses perancangan awal berupa gambar kasar untuk selanjutnya dipilih dan diwujudkan melalui proses cetak. Adapun skema proses perancangannya adalah sebagai berikut:
66
TEMA Kampanye Penanggulangan Gepeng Di Kabupaten Gianyar
Latar Belakang Masalah Kurangnya media komunikasi sebagai sarana informasi untuk memberitahukan kepada masyarakat
Tujuan Terciptanya sarana informasi
Permasalahan
S asaran M asyarakat Kabupaten Gianyar
Pengumpulan Data
Data Faktual
Data Aktual
Analisa Data - Poster - St iker - Iklan majalah - Baliho - X-Banner - T-Shirt - Pin - Flyer - Kalender - Katalog
Sintesa data
Media Terpilih
Pra Desain
Kriteria Desain
Analisa Pra Desain
Desain Terpilih
Fungsional Ko munikat if Ergonomis Artistik Unity Simp licity Kreatif Surprise Et is
Artwork
Proses Perwujudan
-Tekn ik -cetak -Alat dan Bahan
Wujud Medi a
feedback
Distribusi
Gambar 3.2 Bagan skema proses perancangan
67
Tema yang diambil dari permasalahan ini yaitu kampanye untuk penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar dan kemudian dijadikan latar belakang dalam perancangan media komunikasi visual, dimana dari latar belakang tersebut diproleh permasalahan untuk mencapai tujuan dan sasaran. Yang mana sebelumnya diawali dengan pengumpulan data. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan analisis data dari data yang telah dikumpulkan yaitu berupa data aktual dan data faktual untuk kemudian ditarik kesimpulan menjadi sintesa. Dari sintesa tersebut kemudian desainer melakukan suatu pemilihan media hingga menghasilkan media terpilih. Setelah itu dila njutkan dengan membuat pra desain dengan menggunakan unsur-unsur visual sesuai dengan tema yang diangkat dan kemudian melakukan analisa terhadap masing- masing pra desain. Dari analisa tersebut diperoeh desain terpilih yang mana dapat memenuhi kriteria desain. Selanjutnya dilakukan proses perwujudan sesuai dengan alat dan bahan, serta tehnik cetak yang telah direncanakan. Setelah melalui proses perwujudan diperoleh wujud media dan selanjutnya akan didistribusikan. Melalui proses distribusi tersebut, akan didapatkan hubungan timbal balik berupa solusi atau jawaban dari permasalahan.
3.4 Strategi Media Strategi adalah siasat atau kebijakan/ langkah- langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan. Strategi media dibentuk oleh target sasaran (audience) dengan panduan media, yang terdiri dari pilihan media dan jadwal media, yang disusun dengan memperhitungkan media habit, yaitu kebiasaan target (audience) masing- masing pangsa pasar dalam penggunaan media. Target audience inilah yang menentukan saluran media mana yang paling efektif dan efisien. Efektif artinya cocok untuk mengiklankan produk yang dirancang, dan efisien artinya yang terjangkau (Sanyoto, 2006:66-67). Berikut uraian dari strategi media yang terdiri dari khalayak sasaran dan panduan media:
68
3.4.1 Khalayak Sasaran Audience yaitu khalayak yang merupakan pende ngar, hadirin, penonton atau pembaca suatu media yang menjadi sasaran usaha atau kegiatan periklanan: a. Demografi: meliputi: jenis kelamin, umur, pendidikan, pekerjaan, status perkawinan, dan tingkat penghasilan (Sanyoto, 2006: 67). Berdasarkan faktor demografi, media yang dirancang di peruntukan kepada masyarakat Kabupaten Gianyar dari berbagai jenis kalangan. b. Geografis: meliputi: wilayah, propinsi, kabupaten, kota, dengan sifatnya: urbanisasi/ semi urbanisasi/ rural. (Sanyoto, 2006: 67). Berdasarkan faktor geografis sasaran yang diinginkan adalah dari sebuah kabupaten yaitu Kabupaten Gianyar, mungkin juga bisa lebih meluas mencakup keseluruhan Kabupaten yang berada di Provinsi Bali. c. Psikografis: meliputi: kepribadian, gaya hidup, kesukaan, dan tingkat sosial (Sanyoto, 2006: 67). Segmentasi ini mengelompokan pasar dalam variable gaya hidup, nilai dan kepribadian. Jadi pada kampanye penanggulangan Gepeng ini diperuntukkan bagi semua kalangan jenis, baik kepribadian, gaya hidup, kesukaan dan tingkat sosial. d. Behaviouristis: meliputi: perilaku pembelian/ penggunaan tentang: tingkat penggunaan, waktu menggunakan, dan status menggunakan (Sanyoto, 2006:67). Segmentasi ini diartikan, akan kebutuhan masyarakat terhadap sesuatu. Jadi dalam media ini diharapkan memiliki daya tarik pesan yang mampu mempengaruhi, mengajak, dan membujuk masyarakat ataupun dapat mengimformasikan kepada masyarakat tentang cara penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar ini.
69
3.4.2 Panduan Media Panduan media merupakan suatu media komuikasi dalam memberikan informasi kepada khalayak sasaran / masyarakat. Didalam tugas akhir ini, penulis mengambil beberapa jenis media yang akan digunakan sebagai media untuk mengkampanyekan penanggulangan gepeng ini, diantaranya : 1). Poster : merupakan media grafis yang memuat unsur teks dan gambar atau ilustrasi yang dipasang atau ditempel pada dinding. Visualisasi setiap unsurnya adalah rinci, jelas, realis, sederhana, dan singkat dengan warna yang mencolok sesuai misinya (Pujiriyanto, 2005: 16). Jadi poster adalah sarana kampanye yang penempatannya dengan di tempel pada dinding atau tempat-tempat strategis lainnya guna menarik perhatian orang, agar menerima pesan yang di sampaikan. 2). Stiker : Merupakan media komunikasi grafis tentang produk, jasa, atau identitas yang dapat ditempel pada berbagai tempat, umumnya berbahan kertas vinyl yang mengandung perekat (Pujiriyanto, 2005 : 17). Stiker adalah sarana promosi berjalan yang biasanya kebanyakan di tempel pada kendaraan yaitu mobil atau motor dengan ukuran huruf yang cukup besar agar dapat dilihat jelas oleh masyarakat pada saat motor atau mobil pada jarak tertentu. 3). T-shirt : Jenis pakaian yang menutupi sebagian lengan, seluruh dada, bahu, dan perut. T-Shirt biasanya tidak memiliki kancing, kerah, ataupun saku. Pada umumnya, T-Shirt berlengan pendek (melewati bahu hingga sepanjang siku) dan berleher bundar (Ima Hardiman, 2006 : 9) 4). X-Banner : Media komunikasi grafis yang dibuat dari kertas dan dipasang dengan direntangkan dengan plastik yang berbentuk X sebagai penyangga. (Pujirianto,2005:22).
X-Banner merupakan
media promosi yang mempunyai cara direntangkan ke tempat penjuru arah sehingga berdiri dengan stabil dengan permukaan rata.
70
5). Iklan Surat Kabar : merupakan media komunikasi grafis yang dipasang pada surat kabar dan dibuat sesuai dengan kolom yang ada pada surat kabar tersebut. Lama penayangan relatif lama. Unsur-unsur yang dipergunakan adalah warna, teks, gambar, dengan informasi yang dibuat secara rinci. (Pujiriyanto, 2005: 21). 6). Kalender : adalah sebuah sistem untuk memberi nama pada sebuah periode waktu (seperti hari sebagai contohnya). Nama-nama ini dikenal sebagai tanggal kalender. Tanggal ini bisa didasarkan dari gerakan-gerakan benda angkasa seperti matahari dan bulan. Kalender juga dapat mengacu kepada alat yang mengilustras ikan sistem tersebut (sebagai contoh, sebuah kalender dinding). (Hasan Alwi,2002:166). 7). Flyer : Flyer atau selebaran adalah sebuah tulisan yang berisi informasi mengenai sesuatu baik event maupun tempat yang fungsinya adalah sebagai media informasi dan promosi, biasanya tercetak di kertas ukuran A4 atau A5. (Kusrianto, 2007:365) 8). Baliho : Baliho adalah salah satu media berpromosi baru yang berkembang seiring dengan kemajuan teknologi digital printing dan merupakan media yang digunakan untuk luar ruangan. (Hasan Alwi,2002:42). 9). Pin : Media promosi grafis yang berupa peniti, lencana, hiasanaksesoris tubuh pelengkap fashion yang memiliki pengait di bagian belakang.(Echols dan Shadily, 2004 : 430) 10). Katalog: merupakan sejenis brosur yang berisi rincian jenis produk / layanan usaha dan kadang-kadang dilengkapi dengan gambargambar (Kusrianto, 2007:331). Dalam hal ini katalog berisikan karya atau desain yang dibuat dalam Tugas Akhir (studio).
3.5 Program Tayangan Media Program tayangan media adalah program dimana media yang didesain akan muncul/ terbit/ disebarkan kepada khalayak sasaran/
71
masyarakat. Aspek yang terkait diantaranya yaitu Kapan, Dimana, dan Frekuensi. Adapun program tayangan media yang dilakukan oleh Dinas Sosial Kabupaten Gianyar disesuaikan dengan media yang dibuat yaitu :
Tabel 3.3 Program Tayangan Media No
Media
Kapan
Dimana
Frekuensi
Tempat-tempat keramaian. Seperti di lapangan Astina Gianyar, Terminal Gianyar, Pasar Umum Gianyar, Pasar Seni Sukawati, Pasar Seni Ubud Bisa diletakkan (ditempel) tempat/posisinya sesuai dengan selera orang yang mendapatkan stiker tersebut. Seperti di mobil dan sepeda motor.
Berkesinambungan atau desainnya diganti secara berkala.
Di persimpangan jalan, ataupun di tempat keramaian. Seperti di depan Pasar Gianyar bekas terminal lama, Persimpangan Jalan Kesatrian, Persimpangan Jalan Sakah-Batuan. Pasar Seni Sukawati, Persimpangan jalan Peliatan-Tegalalang Di dalam ruangan, seperti di dalam kantor.
Berkesinambungan atau desainnya diganti secara berkala
1
Poster
Dibagikan/dimulai pada tgl.20 Desember (Hari Kesetiakawanan Sosial)
2
Stiker
Dibagikan kepada masyarakat saat ada kampanye tgl.20 Desember (Hari Kesetiakawanan Sosial)
3
Baliho
Mulai dipasang pada tgl.20 Desember (Hari Kesetiakawanan Sosial)
4
Kalender
5
X-Banner
Dibagikan pada tgl.20 Desember (Hari Kesetiakawanan Sosial) Dibagikan/dimulai Di depan kantor Sat
Kapan saja (Setiap hari).
Selama 1 tahun penanggalan
Berkesinambungan
72
pada tgl.20 Desember (Hari Kesetiakawanan Sosial)
6
Iklan Surat Diterbitkan pada Kabar tgl.20 Desember (Hari Kesetiakawanan Sosial) Flyer Dibagikan pada tgl.20 Desember (Hari Kesetiakawanan Sosial) T-Shirt Dibagikan secara terbatas pada tgl.20 Desember (Hari Kesetiakawanan Sosial) Pin Dibagikan secara terbatas pada tgl.20 Desember (Hari Kesetiakawanan Sosial)
7
8
9
10
Katalog
Pada saat pameran dan ujian tugas akhir
pol PP dan Dinas Sosial, juga kantor yang setiap harinya banyak di kunjungi seperti Kantor Samsat Kantor Polisi, juga di sekolah baik negeri maupun swasta yang ada di Kabupaten Gianyar, Dimana saja
atau desainnya diganti secara berkala
Dimana saja, sesuai dengan keinginan orang yang menerima
Berkesinambungan atau desainnya diganti secara berkala
Di mana saja
Kapan saja
Bisa di letakkan di tempat / posisinya sesuai dengan selera orang yang mendapatkan pin tersebut. Seperti di tas, baju dan topi.
Kapan saja (Setiap hari).
Di lokasi ujian tugas akhir
Hanya pada saat pameran dan ujian tugas akhir
1 hari
3.6 Strategi Kreatif Strategi kreatif adalah kebijakan yang akan dilakukan terhadap panduan kreatif, terdiri dari isi pesan dan bentuk pesan, yang disusun
73
berdasarkan target audience-nya, karena pada dasarnya target audience-lah yang menentukan isi (content) dan bentuk (form) pesan iklan yang akan disampaikan (Sanyoto, 2006:83). Adapun strategi kreatif yang dilakukan pada media komunikasi visual penanggulangan Gepeng ini antara lain:
3.6.1 Isi Pesan Isi (content) pesan merupakan hal yang penting dalam kampanye, karena merupakan jiwa yang akan menggerakkan kampanye itu dalam mempengaruhi target audience, agar bertindak (action) sesuai pesan yang disampaikan. Isi pesan yang ingin disampaikan hendaknya memberikan informasi kepada khalayak sasaran mengenai cara penanggulangan Gepeng kepada masyarakat agar ikut serta membantu pemerintah daerah menanggulangi permasalahan Gepeng ini. Dalam hal ini pesan yang akan di sampaikan adalah ajakan-ajakan untuk ikut serta menanggulangi Gepeng di Kabupaten Gianyar.
3.6.2 Bentuk Pesan Bentuk pesan menyangkut: bagaimana cara menyampaikan (dalam hal ini cara penyampaian dasar tema kepada target audience) (Sanyoto, 2006:92). Ada dua cara dalam penyampaian pesan yaitu secara verbal dan nonverbal. Secara verbal adalah penyampaian pesan menggunakan ungkapan penggambaran dalam bentuk bahasa kata. Sedangkan cara nonverbal adalah penyampaian pesan dengan ungkapan penggambaran, dalam bentuk bahasa gambar. Pada desain komunikasi visual, bisa disebut ungkapan visualisasi gambar atau ungkapan penggambaran dengan bahasa gambar (Sanyoto, 2006: 93). Jadi didalam perancangan pesan yang digunakan yaitu pesan nonverbal, yaitu memadukan antara bahasa gambar berupa ilustrasi yang ditampilkan serta pesan nonverbal yang digunakan dengan bahasa Indonesia. Katakatanya mengandung ajakan atau mempengaruhi khalayak sasaran untuk
74
ikut serta menanggulangi Gepeng di Kabupaten Gianyar. Teks yang digunakan adalah teks yang mudah dimengerti dan diingat.
3.6.3 Strategi Visual Menggunakan ilustrasi tehnik fotografi, yang selanjutnya diolah dengan program grafis yang ada di komputer yang tentunya selalu berdasarkan gambar-gambar yang didapatkan di lapangan (hasil survey) yang kemudian diolah menjadi media komunikasi visual.
3.6.4 Gaya Vis ual Agar media yang dibuat dapat mempengaruhi khalayak untuk memperhatikan isi pesan maka perlu digunakan suatu gaya visual untuk menginformasikan hal-hal mengenai Gepeng ini. Dalam merancang media komunikasi visual ini adalah ”tegas dan mengingatkan” dengan menggunakan warna-warna sesuai dengan aslinya dan selalu mengikuti apa adanya (ilustrasi fotografi), seperti menggunakan warna primer, sekunder dan tersier dan dominan menggunakan warna cokelat, merah, hitam dan putih untuk mempertegas font/teks. Kenapa menggunakan konsep “tegas dan mengingatkan”, karena dalam hal ini desainer berusaha merancang dan membuat suatu media komunikasi yang tidak hanya mampu menarik khalayak sasaran namun juga mampu membuat khalayak sasaran sadar untuk ikut serta menanggulangi permasalah Gepeng di Kabupaten Gianyar, dengan berpedoman kepada dasar-dasar perancangan menyangkut bahan, ukuran, komposisi, proporsi, warna serta teknik cetak agar nanti terwujud sarana informasi yang maksimal dan tepat guna (tepat sasaran). Dari kriteria desain yang dipadukan dengan konsep “tegas, dan mengingatkan” tersebut desainer dapat merancang suatu media desain komunikasi visual yang sesuai dengan kritera desain dan sesuai dengan norma-norma yang berlaku.
75
3.6.5 Material Material merupakan bahan-bahan yang digunakan dalam mewujudkan media-media komunikasi visual sehingga media tersebut siap untuk dipakai. Bahan dari media- media tersebut disesuaikan dengan media yang akan dibuat. Adapun dari masing- masing media yang dirancang, akan diuraikan jenis material yang digunakan dalam perwujudannya, antara lain: a. Poster Media Poster akan dibuat dengan menggunakan Art Paper 150 Gsm karena jenis kertas ini sangat baik untuk berbagai jenis tehnik cetak dan berat kertas 150 gsm dipilih karena dengan ketebalan (berat) ini mampu menopang poster dengan baik dan tidak cepat rusak dengan harga yang terjangkau, media poster ini akan dicetak dengan tehnik cetak digital printing. b. Stiker Media ini akan diwujudkan dengan menggunakan Vinyl 100-150 gsm, jenis ini termasuk bahan yang elastis dan mampu bertahan terhadap suhu yang berubah- ubah sehingga desain yang sudah dicetak dapat bertahan sedikit lebih lama,
media stiker ini dalam proses
pembuatannya dilakukan dengan teknik cetak digital printing. Teknik cetak digital digunakan karena dengan teknik cetak ini warna yang dihasilkan sangat detil (kaya warna) dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan yang diinginkan. c. T-Shirt Menggunakan bahan Combed 20s, karena bahan ini cukup murah. Dan teknik cetak menggunakan teknik cetak sablon. Bahan dan teknik cetak ini dimaksudkan untuk menekan harga serendah-rendahnya. d. Kalender Media kalender ini akan dibuat dengan menggunakan Art Paper 150 Gsm karena jenis kertas ini sangat baik untuk berbagai jenis tehnik cetak dan berat kertas 150 gsm dipilih karena dengan ketebalan (berat)
76
ini mampu menopang kalender dengan baik dan tidak cepat rusak dengan harga yang terjangkau, media kalender ini akan dicetak dengan tehnik cetak digital printing e. X-Banner Media ini akan diwujudkan dengan menggunakan Hi-Rest Flexiface dengan teknik digital printing. Bahan ini digunakan karena memiliki serat yang baik untuk mencetak dalam ukuran yang besar sehingga warna tidak mudah luntur dan lebih tahan lama. f. Iklan Surat Kabar Media ini akan diwujudkan dengan menggunakan Uncoated groundwood. Dengan teknik cetak offset. g. Flyer Media ini akan diwujudkan dengan menggunakan Art Paper 150 gsm. Dengan menggunakan teknik cetak digital printing. h. Baliho Media ini akan diwujudkan dengan menggunakan bahan flexi. Dengan menggunakan teknik cetak digital printing. i. Pin Media ini akan diwujudkan dengan menggunakan media plastik dilapisi kaleng, dan menggunakan bentuk bulat dengan diameter 6,5 cm. teknik yang akan dipakai yaitu teknik digital printing beresolusi tinggi. Dan jenis pin yang akan dipakai yaitu menggunakan peniti. j. Katalog Media ini akan diwujudkan dengan menggunakan Art Paper 210 gsm dengan teknik digital printing.
77
BAB IV VISUALISASI DESAIN
4.1 Poster Pada sub ini akan dibahas tentang visualisasi media komunikasi visual dalam bentuk
Poster sebagai salah satu
media kampanye
penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar. 4.1.1 Uns ur-unsur Visual Desain a. Ilustrasi Pada media poster menggunakan ilustrasi berupa ilustrasi fotografi seorang anak kecil yang sedang meminta- minta, dan juga ilustrasi potongan sebuah tangan beserta sebuah koin Rp.500,-. Dan terdapat pula sebuah ilustrasi silang yang menandakan dengan tegas larangan untuk memberikan uang kepada anak tersebut. Terdapat pula logo dari Pemda Kabupaten Gianyar yang membawahi dari Dinas Sosial Kabupaten Gianyar. b. Teks Dalam perancangan media Poster ini terdapat teks “GEPENG (Gelandangan dan Pengemis)” ini dibuat untuk membuat masyarakat yang kurang tahu akan arti dari GEPENG tersebut menjadi tahu. Dan teks “KAMI butuh perhatian anda bukan UANG anda”, penggunaan teks tersebut untuk menegaskan bahwa bukan hanya uang yang lebih mereka perlukan, tetapi perhatian yang mereka inginkan. Kemudian pada teks “dengan memberikan uang, anda telah mengajari kami menjadi masyarakat yang tidak berguna”, teks tersebut dibuat untuk mengingatkan kepada kita bahwa dengan memberikan mereka uang maka akan membuat masyarakat yang tidak berguna, yang hanya menunggu belas kasihan dari seseorang. c. Huruf/Tipografi Pada keseluruhan teks huruf yang digunakan adalah Arial Bold, penggunaan huruf Arial Bold agar masyarakat yang melihat Poster 111 77
78
ini dengan mudah membaca teks yang terkandung didalamnya, dan juga agar teks terlihat lebih tegas sesuai dengan konsep. d. Warna Warna yang digunakan pada media Poster adalah warna asli dari ilustrasi fotografi dan penggunaan cokelat pada background dimaksudkan untuk mendramatisir suatu keadaan sehingga ilustrasi yang terdapat didalamnya terlihat lebih nyata. e. Bentuk Fisik Bentuk fisik dari media Poster ini adalah persegi panjang dengan ukuran 29,7cm x 42cm. f. Bahan Untuk aplikasi media Poster ini menggunakan bahan art paper 150 gsm. g. Teknik Cetak Teknik cetak yang digunakan dalam mewujudkan media Poster ini adalah teknik cetak offset karena lebih cepat dan efisien.
4.1.2 Kreatif Desain Pada proses kreatif desain, media Poster dibuatkan 3 alternatif desain yang kemudian dipilih salah satu desain sebagai desain terpilih. Desain Poster ini dipilih karena terlihat lebih menarik, dan lebih informatif jika dibandingkan dengan 2 alternatif lainnya.
4.1.3 Tampilan Desain Dari 3 alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai berikut :
79
Gambar 4.1 Media poster Skala 1 : 5
Nama Media
: Poster
Ukuran
: 29,7cm x 42 cm
Bahan
: Art Paper 150 gsm
Teknik Cetak
: Digital Printing
Poster ini dibuat dengan kertas yang berbentuk portrait karena lebih ergonomis dalam pemasangannya. Konsep tegas dan mengingatkan yang ditampilkan pada media ini untuk menegaskan dan mengingatkan kepada masyarakat untuk membantu Pemda setempat yaitu Pemda Kabupaten Gianyar dalam penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar yang semakin meresahkan masyarakat. Penggunaan ilustrasi fotografi pada media Poster ini untuk lebih menerangkan apa yang ingin dicapai oleh media ini. Penggunaan warna hitam dan merah pada teks dimaksudkan untuk menegaskan isi yang terkandung dalam teks tersebut, sehingga masyarakat mengerti apa yang dimaksudkan pada media Poster ini.
80
4.1.4 Biaya Kreatif Biaya yang dibutuhkan untuk mencetak Poster ini adalah : - Biaya desain
: Rp. 500.000,-
- Biaya cetak
: @Rp.6.000,-
- Poster yang akan dicetak sebanyak 200 pcs, Maka Rp.6.000,- x 200 pcs = Rp.1.200.000,Jadi total biaya yang dipergunakan untuk mencetak Poster setelah ditambah dengan biaya desain adalah Rp.1.700.000,(Harga tersebut mengacu pada daftar harga Eka Print)
4.2 X-Banne r Pada sub ini akan dibahas tentang visualisasi media komunikasi visual dalam bentuk X-Banner sebagai salah satu media kampanye penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar. 4.2.1 Uns ur-unsur Visual Desain a. Ilustrasi Pada media X-Banner menggunakan ilustrasi berupa ilustrasi fotografi
seorang
anak
kecil
yang
sedang
meminta-minta,
Penggunaan ilustrasi seorang anak kecil yang sedang meminta-minta ini untuk menjelaskan apa yang ingin disampaikan pada media XBanner ini yaitu seorang anak kecil yang meminta belas kasihan kepada seseorang tetapi bukan hanya dengan memberikan mereka uang, tetapi mereka meminta kepada kita sebuah kesempatan kehidupan yang lebih baik dengan menjadi masyarakat yang berguna. Terdapat pula logo dari Pemda Kabupaten Gianyar yang membawahi dari Dinas Sosial Kabupaten Gianyar. b. Teks Dalam perancangan media X-Banner ini terdapat teks “KAMI tidak butuh uang yang kami butuhkan KESEMPATAN” ini dibuat untuk menegaskan kepada masyarakat bahwa apa yang para Gepeng ini inginkan bukanlah uang tetapi sebuah kesempatan. Dan teks
81
“KESEMPATAN
bekerja
KESEMPATAN
berguna
bagi
masyarakat”, adalah untuk menjelaskan apa yang dimaksud pada teks KESEMPATAN sebelumnya, yaitu untuk dapat bekerja sehingga berguna bagi masyarakat. Kemudian pada teks “warga masyarakat wajib untuk ikut serta membantu pemerintah daerah dalam menanggulangi permasalahan GEPENG”, teks tersebut dibuat untuk
mengingatkan kepada
masyarakat,
bahwa
masyarakat
memiliki andil yang besar dalam membantu pemerintah setempat untuk menanggulangi para Gepeng ini. c. Huruf/Tipografi Pada keseluruhan teks huruf yang digunakan adalah Arial Bold, penggunaan huruf Arial Bold
agar masyarakat yang melihat X-
Banner ini dengan mudah membaca teks yang terkandung didalamnya, dan juga agar teks terlihat lebih tegas. d. Warna Warna yang digunakan pada media X-Banner adalah warna asli dari ilustrasi fotografi dan penggunaan cokelat pada background dimaksudkan untuk mendramatisir suatu keadaan sehingga ilustrasi yang terdapat didalamnya terlihat lebih nyata. Dan penggunaan warna merah pada teks adalah untuk menegaskan apa yang ingin dicapai pada media X-Banner ini. e. Bentuk Fisik Bentuk fisik dari media X-Banner ini adalah persegi panjang dengan ukuran 60cm x 160cm. Posisinya portrait yang mana direntangkan dengan tiang penyangga yang berbentuk X. f. Bahan Untuk aplikasi media X-Banner ini menggunakan bahan High Rest Flexiface. g. Teknik Cetak Teknik cetak yang digunkan dalam mewujudkan media X-Banner ini adalah teknik cetak digital.
82
4.2.2 Kreatif Desain Pada proses kreatif desain, media X-Banner dibuatkan 3 alternatif desain yang kemudian dipilih salah satu desain sebagai desain terpilih. Desain X-Banner ini dipilih karena terlihat lebih menarik, dan lebih informatif jika dibandingkan dengan 2 alternatif lainnya.
4.2.3 Tampilan Desain Dari 3 alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai berikut :
Gambar 4.2 Media X-Banner Skala 1 : 15
83
Nama Media
: X-Banner
Ukuran
: 60cm x 160cm
Bahan
: High Rest Flexiface
Teknik Cetak
: Digital Printng
X-Banner ini dibuat dengan kertas yang berbentuk portrait karena lebih ergonomis dalam pemasangannya yang mana akan direntangkan kemudian di belakangnya terdapat tiang penyangga yang berbentuk huruf X. Konsep tegas dan mengingatkan yang ditampilkan pada media ini untuk menegaskan dan mengingatkan kepada masyarakat untuk membantu Pemda setempat yaitu Pemda Kabupaten Gianyar dalam penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar, yang semakin meresahkan masyarakat. Penggunaan ilustrasi fotografi pada media XBanner ini untuk lebih menerangkan apa yang ingin dicapai oleh media ini. Penggunaan warna hitam dan merah pada teks dimaksudkan untuk menegaskan isi yang terkandung dalam teks tersebut, sehingga masyarakat mengerti apa yang dimaksudkan pada media X-Banner ini.
4.2.4 Biaya Kreatif Biaya yang dibutuhkan untuk mencetak X-Banner ini adalah : - Biaya desain
: Rp. 500.000,-
- Biaya cetak
: @Rp.110.000,-
- X-Banner yang akan dicetak sebanyak 10 buah, Maka Rp.110.000,- x 10 buah = Rp.1.100.000,Jadi total biaya yang dipergunakan untuk mencetak X-Banner setelah ditambah dengan biaya desain adalah Rp.1.600.000,(Harga tersebut mengacu pada daftar harga GRT (Graha Repro Printing)
84
4.3 Kalender Pada sub ini akan dibahas tentang visualisasi media komunikasi visual dalam bentuk Kalender sebagai salah satu media kampanye penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar. 4.3.1 Uns ur-unsur Visual Desain a. Ilustrasi Pada media Kalender menggunakan ilustrasi berupa ilustrasi fotografi seorang anak kecil yang sedang membaca sebuah buku di tempat yang kumuh. Penggunaan ilustrasi ini menggambarkan bahwa anak ini walaupun menjadi seorang gelandangan tetapi masih memiliki semangat untuk belajar, walaupun hanya tinggal di tempat yang kumuh. Terdapat pula logo dari Pemda Kabupaten Gianyar yang membawahi dari Dinas Sosial Kabupaten Gianyar. b. Teks Dalam perancangan media Kalender ini terdapat teks “beri kami KESEMPATAN ” ini dibuat untuk menegaskan kepada masyarakat bahwa apa yang para Gepeng ini inginkan bukanlah uang tetapi sebuah kesempatan. Dan teks “kami ingin hidup seperti teman-teman kami hidup dengan layak, tanpa harus meminta- minta”, maksud dari teks tersebut adalah sebuah keinginan dari seorang anak kecil gelandangan, yang ingin hidup layak dapat bersekolah seperti temanteman mereka. c. Huruf/Tipografi Pada keseluruhan teks huruf yang digunakan adalah Arial Bold, penggunaan huruf Arial Bold
agar masyarakat yang melihat
Kalender ini dengan mudah membaca teks yang terkandung didalamnya, dan juga agar teks terlihat lebih tegas. d. Warna Warna yang digunakan pada media Kalender adalah warna hitam putih, penggunaan warna ini untuk mengesankan sebuah keadaan yang suram, dimana seorang gelandangan kecil ini membaca sebuah
85
buku di tempat yang kumuh, sehingga penggunaan warna putih untuk menambahkan kesuraman pada media kalender ini dan penggunaan warna merah pada teks untuk menegaskan apa yang ingin disampaikan pada media tersebut. e. Bentuk Fisik Bentuk fisik dari media Kalender ini adalah persegi panjang dengan ukuran 42cm x 59,4cm. f. Bahan Untuk aplikasi media Kalender ini menggunakan bahan Art Paper 150gsm g. Teknik Cetak Teknik cetak yang digunkan dalam mewujudkan media Kalender ini adalah teknik cetak digital printing.
4.3.2 Kreatif Desain Pada proses kreatif desain, media Kalender dibuatkan 3 alternatif desain yang kemudian dipilih salah satu desain sebagai desain terpilih. Desain Kalender ini dipilih karena terlihat lebih menarik, dan lebih informatif jika dibandingkan dengan 2 alternatif lainnya.
4.3.3 Tampilan Desain Dari 3 alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai berikut :
86
Gambar 4.3 Media Kalender Skala 1 : 8
Nama Media
: Kalender
Ukuran
: 42cm x 59,4cm
Bahan
: Art paper 150gsm
Teknik Cetak
: Digital Printing
Kalender ini dibuat dengan kertas yang berbentuk portrait karena lebih ergonomis dalam pemasangannya. Konsep tegas dan mengingatkan yang ditampilkan pada media ini untuk menegaskan dan mengingatkan kepada masyarakat untuk membantu Pemda setempat yaitu Pemda Kabupaten Gianyar dalam penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar, yang semakin meresahkan masyarakat. Penggunaan ilustrasi fotografi pada media Kalender ini untuk lebih menerangkan apa yang ingin dicapai oleh media ini. Penggunaan warna hitam dan merah pada teks dimaksudkan untuk menegaskan isi yang terkandung dalam teks tersebut, sehingga masyarakat mengerti apa yang dimaksudkan pada media Kalender ini.
4.3.4 Biaya Kreatif Biaya yang dibutuhkan untuk mencetak Kalender ini adalah : - Biaya desain
: Rp. 500.000,-
- Biaya cetak
: @Rp.20.000,-
87
- Kalender yang akan dicetak sebanyak 50 pcs, Maka Rp.20.000,- x 50 buah = Rp.1.000.000,Jadi total biaya yang dipergunakan untuk mencetak Kalender setelah ditambah dengan biaya desain adalah Rp.1.500.000,(Harga tersebut mengacu pada daftar harga GRT (Graha Repro Printing)
4.4 Iklan Surat Kabar Pada sub ini akan dibahas tentang visualisasi media komunikasi visual dalam bentuk Iklan Surat Kabar sebagai salah satu media kampanye penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar. 4.4.1 Uns ur-unsur Visual Desain a. Ilustrasi Pada media Iklan Surat Kabar
menggunakan ilustrasi berupa
ilustrasi fotografi seorang anak kecil yang sedang meminta-minta, Penggunaan ilustrasi seorang anak kecil yang sedang meminta-minta ini untuk menjelaskan apa yang ingin disampaikan pada media Iklan Surat Kabar ini yaitu seorang anak kecil yang meminta belas kasihan kepada seseorang tetapi bukan hanya dengan memberikan mereka uang, tetapi mereka meminta sebuah perhatian yang lebih dari sekedar sebuah uang, yaitu kesempatan untuk dapat berguna bagi masyarakat, sehingga mereka hidup dengan layak tanpa harus meminta- minta lagi. Terdapat pula logo dari Pemda Kabupaten Gianyar yang membawahi dari Dinas Sosial Kabupaten Gianyar. b. Teks Dalam perancangan media Iklan Surat Kabar
ini terdapat teks
“KAMI butuh perhatian anda, bukan UANG anda” ini dibuat untuk menegaskan kepada masyarakat bahwa apa yang para Gepeng ini inginkan bukanlah uang tetapi sebuah perhatian. Dan teks “kami ingin hidup layak seperti teman-teman kami hidup dengan layak tanpa harus meminta- minta”, adalah untuk menjelaskan apa yang
88
mereka inginkan, hidup layak tanpa harus meminta- minta lagi. Kemudian pada teks “dengan memberikan uang, anda telah mengajari kami menjadi masyarakat yang tidak berguna”, teks tersebut dibuat untuk mengingatkan kepada kita bahwa dengan memberikan mereka uang maka akan membuat masyarakat yang tidak berguna, yang hanya menunggu belas kasihan dari seseorang. c. Huruf/Tipografi Pada keseluruhan teks huruf yang digunakan adalah Arial Bold, penggunaan huruf Arial Bold agar masyarakat yang melihat Iklan Surat Kabar ini dengan mudah membaca teks yang terkandung didalamnya, dan juga agar teks terlihat lebih tegas. d. Warna Warna yang digunakan pada media Iklan Surat Kabar adalah warna hitam putih, penggunaan warna ini untuk mengesankan sebuah keadaan yang suram, dimana seorang anak kecil ini sedang memintaminta, sehingga penggunaan warna putih untuk menambahkan kesuraman pada media Iklan Surat Kabar ini dan penggunaan warna merah pada teks untuk menegaskan apa yang ingin disampaikan pada media tersebut. e. Bentuk Fisik Bentuk fisik dari media Iklan Surat Kabar ini adalah persegi panjang dengan ukuran 21cm x 29,7cm. f. Bahan Untuk aplikasi media Iklan Surat Kabar ini menggunakan bahan Uncoated groundwood. g. Teknik Cetak Teknik cetak yang digunkan dalam mewujudkan media Kalender ini adalah teknik cetak offset.
89
4.4.2 Kreatif Desain Pada proses kreatif desain, media Iklan Surat Kabar dibuatkan 3 alternatif desain yang kemudian dipilih salah satu desain sebagai desain terpilih. Desain Iklan Surat Kabar ini dipilih karena terlihat lebih menarik, dan lebih informatif jika dibandingkan dengan 2 alternatif lainnya.
4.4.3 Tampilan Desain Dari 3 alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai berikut :
Gambar 4.4 Media Iklan Surat Kabar
Nama Media
: Iklan Surat Kabar
Ukuran
: 21cm x 29,7
Bahan
: Uncoated groundwood
Teknik Cetak
: Offset
Iklan Surat Kabar ini dibuat dengan kertas yang berbentuk portrait karena lebih ergonomis dalam pemasangannya. Konsep tegas dan mengingatkan yang ditampilkan pada media ini untuk menegaskan dan mengingatkan kepada masyarakat untuk membantu Pemda setempat yaitu Pemda Kabupaten Gianyar dalam penanggulangan Gepeng di
90
Kabupaten
Gianyar,
yang
semakin
meresahkan
masyarakat.
Penggunaan ilustrasi fotografi pada media Iklan Surat Kabar ini untuk lebih menerangkan apa yang ingin dicapai oleh media ini. Penggunaan warna hitam dan merah pada teks dimaksudkan untuk menegaskan isi yang terkandung dalam teks tersebut, sehingga masyarakat mengerti apa yang dimaksudkan pada media Iklan Surat Kabar ini.
4.4.4 Biaya Kreatif Biaya yang dibutuhkan untuk mencetak Iklan Surat Kabar ini adalah : - Biaya desain
: Rp. 500.000,-
- Biaya tayang
: 1 kali muat @Rp.700.000,-
- Iklan Surat akan di muat 1 kali Maka Rp.700.000,- x 1 kali muat = Rp.700.000,Jadi total biaya yang dipergunakan untuk di muat di Iklan Surat Kabar setelah ditambah dengan biaya desain adalah Rp.1.200.000,(Harga tersebut mengacu pada daftar harga muat Bali Post)
4.5 Flyer Pada sub ini akan dibahas tentang visualisasi media komunikasi visual dalam bentuk
Flyer
sebagai salah
satu
media
kampanye
penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar. 4.5.1 Uns ur-unsur Visual Desain a. Ilustrasi Pada media Flyer menggunakan ilustrasi berupa ilustrasi fotografi seorang yang sedang meminta- minta kepada seseorang, dimana ditunjukkan dengan sebuah tangan yang memegang selembar .uang. Terdapat pula logo dari Pemda Kabupaten Gianyar yang membawahi dari Dinas Sosial Kabupaten Gianyar. b. Teks Dalam perancangan media Kalender ini terdapat teks “kami tidak butuh UANG
yang kami butuhkan KESEMPATAN” ini dibuat
91
untuk menegaskan kepada masyarakat bahwa apa yang para Gepeng ini inginkan bukanlah uang tetapi sebuah kesempatan. Dan teks “KESEMPATAN
bekerja,
KESEMPATAN
berguna
bagi
masyarakat”, adalah untuk menjelaskan apa yang dimaksud pada teks KESEMPATAN sebelumnya, yaitu untuk dapat bekerja sehingga berguna bagi masyarakat. Kemudian pada teks “warga masyarakat wajib untuk ikut serta membantu pemerintah daerah dalam menanggulangi permasalahan GEPENG”, teks tersebut dibuat untuk
mengingatkan kepada
masyarakat,
bahwa
masyarakat
memiliki andil yang besar dalam membantu pemerintah setempat untuk menanggulangi para Gepeng ini. c. Huruf/Tipografi Pada keseluruhan teks huruf yang digunakan ada lah Arial Bold, penggunaan huruf Arial Bold agar masyarakat yang melihat Flyer ini dengan mudah membaca teks yang terkandung didalamnya, dan juga agar teks terlihat lebih tegas. d. Warna Warna yang digunakan pada media Flyer adalah warna asli dari ilustrasi fotografi dan penggunaan cokelat pada background dimaksudkan untuk mendramatisir suatu keadaan sehingga ilustrasi yang terdapat didalamnya terlihat lebih nyata. Dan penggunaan warna merah pada teks adalah untuk menegaskan apa yang ingin dicapai dari media Flyer ini. e. Bentuk Fisik Bentuk fisik dari media Flyer ini adalah persegi panjang dengan ukuran 14,8cm x 21cm. f. Bahan Untuk aplikasi media Flyer ini menggunakan bahan Art Paper 150gsm
92
g. Teknik Cetak Teknik cetak yang digunkan dalam mewujudkan media Flyer ini adalah teknik cetak digital.
4.5.2 Kreatif Desain Pada proses kreatif desain, media Flyer dibuatkan 3 alternatif desain yang kemudian dipilih salah satu desain sebagai desain terpilih. Desain Flyer ini dipilih karena terlihat lebih menarik, dan lebih informatif jika dibandingkan dengan 2 alternatif lainnya.
4.5.3 Tampilan Desain Dari 3 alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai berikut :
Gambar 4.5 Media Flyer Skala 1 : 3
Nama Media
: Flyer
Ukuran
: 14,8cm x 21cm
Bahan
: Art paper 150gsm
Teknik Cetak
: Digital printing
93
Flyer ini dibuat dengan kertas yang berbentuk portrait karena lebih ergonomis dalam pembagiannya. Konsep tegas dan mengingatkan yang ditampilkan pada media ini untuk menegaskan dan mengingatkan kepada masyarakat untuk membantu Pemda setempat yaitu Pemda Kabupaten Gianyar dalam penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar, yang semakin meresahkan masyarakat. Penggunaan ilustrasi fotografi pada media Flyer ini untuk lebih menerangkan apa yang ingin dicapai oleh media ini. Penggunaan warna hitam dan merah pada teks dimaksudkan untuk menegaskan isi yang terkandung dalam teks tersebut, sehingga masyarakat mengerti apa yang dimaksudkan pada media Flyer ini.
4.5.4 Biaya Kreatif Biaya yang dibutuhkan untuk mencetak Flyer ini adalah : - Biaya desain
: Rp. 500.000,-
- Biaya cetak
: @Rp.3.000,-
- Kalender yang akan dicetak sebanyak 500 pcs, Maka Rp.3.000,- x 500 buah = Rp.1.500.000,Jadi total biaya yang dipergunakan untuk mencetak Flyer setelah ditambah dengan biaya desain adalah Rp.2.000.000,(Harga tersebut mengacu pada daftar harga Eka Print)
4.6 Pin Pada sub ini akan dibahas tentang visualisasi media komunikasi visual dalam bentuk Pin sebagai salah satu media kampanye penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar. 4.6.1 Uns ur-unsur Visual Desain a. Ilustrasi Pada media Pin
menggunakan ilustrasi berupa ilustrasi fotografi
seorang pengemis meminta- minta, yang telah di olah pada media grafis, dan juga terdapat ilutrasi tangan yang sedang memberikan
94
uang koin kepada pengemis tersebut. Di tambah juga ilutrasi tanda silang. Penggunaan ilustrasi seorang pengemis yang sedang meminta- minta ini untuk menjelaskan apa yang ingin disampaikan pada media Pin. Ditambah dengan ilutrasi tanda silang berwarna merah pada media, dapat diartikan bahwa jangan memberikan uang, tetapi berikan mereka kesempatan agar berguna bagi masyarakat, sehingga hidup mereka tidak sia-sia. Terdapat pula logo dari Pemda Kabupaten Gianyar yang membawahi dari Dinas Sosial Kabupaten Gianyar. b. Teks Dalam perancangan media Pin ini terdapat teks “jangan berikan kami UANG, berikan kami KESEMPATAN” ini dibuat untuk menegaskan kepada masyarakat bahwa apa yang para Gepeng ini inginkan bukanlah uang tetapi sebuah kesempatan, baik itu kesempatan untuk bekerja agar berguna bagi masyarakat . Dan teks “jangan biarkan hidup mereka sia-sia”, karena jika kita dengan cuma-cuma memberikan mereka uang sudah pasti hidup mereka akan sia-sia karena hanya menunggu belas kasihan dari seseorang. c. Huruf/Tipografi Pada keseluruhan teks huruf yang digunakan adalah Arial Bold, penggunaan huruf Arial Bold agar masyarakat yang melihat Pin ini dengan mudah membaca teks yang terkandung didalamnya, dan juga agar teks terlihat lebih tegas. d. Warna Warna yang digunakan pada media Pin adalah warna hitam putih dan merah, penggunaan warna ini untuk mempertegas dari media Pin tersebut. Dan pada background menggunakan warna merah putih yang diandaikan sebagai bendera Indonesia. Karena bukan hanya masyarakat Gianyar ataupun masyarakat Bali saja yang ikut serta dalam pemberatasan Gepeng ini, tetapi seluruh masyarakat Indonesia harus ikut serta membantu dalam menanggulangi para Gepeng ini.
95
e. Bentuk Fisik Bentuk fisik dari media Pin ini adalah berbentuk bulat dengan ukuran 6,5cm x 6,5cm. f. Bahan Untuk aplikasi media Pin ini adalah plastik dilapisi kaleng/peniti. g. Teknik Cetak Teknik cetak yang digunkan dalam mewujudkan media Pin ini adalah teknik cetak Digital Printing dan Press
4.6.2 Kreatif Desain Pada proses kreatif desain, media Pin ini dibuatkan 3 alternatif desain yang kemudian dipilih salah satu desain sebagai desain te rpilih. Desain Pin ini dipilih karena terlihat lebih menarik, dan lebih informatif jika dibandingkan dengan 2 alternatif lainnya.
4.6.3 Tampilan Desain Dari 3 alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai berikut :
Gambar 4.6 Media Pin Skala 1 : 1 Nama Media
: Pin
Ukuran
: diameter 6,5cm
96
Bahan
: Plastik dilapisi kaleng/peniti
Teknik Cetak
: Digital Printing dan Press
Pin ini dibuat dengan Plastik dilapisi kaleng/peniti karena lebih ergonomis dalam pemasangannya. Konsep tegas dan mengingatkan yang ditampilkan pada media ini untuk menegaskan dan mengingatkan kepada masyarakat untuk membantu Pemda setempat yaitu Pemda Kabupaten Gianyar dalam penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar, yang semakin meresahkan masyarakat. Penggunaan ilustrasi fotografi pada media Pin ini untuk lebih menerangkan apa yang ingin dicapai oleh media ini. Penggunaan warna hitam dan merah pada teks dimaksudkan untuk menegaskan isi yang terkandung dalam teks tersebut, sehingga masyarakat mengerti apa yang dimaksudkan pada media Pin ini.
4.6.4 Biaya Kreatif Biaya yang dibutuhkan untuk mencetak Pin ini adalah : - Biaya desain
: Rp. 400.000,-
- Biaya cetak
: @Rp.5.000,-
- Pin yang akan dicetak sebanyak 200 buah, Maka Rp.5.000,- x 200 buah = Rp. 1.000.000,Jadi total biaya yang dipergunakan untuk mencetak Pin setelah ditambah dengan biaya desain adalah Rp.1.400.000,(Harga tersebut mengacu pada daftar harga Niti Mandala)
4.7 T-Shirt Pada sub ini akan dibahas tentang visualisasi media komunikasi visual dalam bentuk
T-Shirt sebagai salah satu media kampanye
penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar.
97
4.7.1 Uns ur-unsur Visual Desain a. Ilustrasi Pada media T-Shirt menggunakan ilustrasi berupa ilustrasi fotografi seorang pengemis yang sedang meminta-minta, yang telah di olah pada media grafis, dan juga terdapat ilutrasi tangan yang sedang memberikan uang koin kepada pengemis tersebut. Penggunaan ilustrasi seorang pengemis yang sedang meminta- minta ini untuk menjelaskan apa yang ingin disampaikan pada media T-Shirt. Ditambah dengan ilutrasi tanda silang berwarna merah pada media, dapat diartikan bahwa jangan memberikan uang, tetapi berikan mereka kesempatan agar berguna bagi masyarakat, sehingga hidup mereka tidak sia-sia. b. Teks Dalam perancangan media T-Shirt ini terdapat teks “jangan berikan kami UANG, berikan kami KESEMPATAN” ini dibuat untuk menegaskan kepada masyarakat bahwa apa yang para Gepeng ini inginkan bukanlah uang tetapi sebuah kesempatan, baik itu kesempatan untuk bekerja agar berguna bagi masyarakat. c. Huruf/Tipografi Pada keseluruhan teks huruf yang digunakan adalah Arial Bold, penggunaan huruf Arial Bold agar masyarakat yang melihat T-Shirt ini dengan mudah membaca teks yang terkandung didalamnya, dan juga agar teks terlihat lebih tegas. d. Warna Warna yang digunakan pada media T-Shirt adalah warna hitam putih dan merah, penggunaan warna ini untuk mempertegas dari media T-Shirt tersebut. e. Bentuk Fisik Bentuk fisik dari media T-Shirt ini adalah L dan XL
98
f. Bahan Bahan yang dipergunakan pada media T-Shirt ini adalah Combed 20s. g. Teknik Cetak Teknik cetak yang digunkan dalam mewujudkan media T-Shirt ini adalah teknik cetak sablon.
4.7.2 Kreatif Desain Pada proses kreatif desain, media T-Shirt ini dibuatkan 3 alternatif desain yang kemudian dipilih salah satu desain sebagai desain terpilih. Desain T-Shirt ini dipilih karena terlihat lebih menarik, dan lebih informatif jika dibandingkan dengan 2 alternatif lainnya.
4.7.3 Tampilan Desain Dari 3 alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai berikut :
Gambar 4.7 Media T-Shirt L, XL
99
Nama Media
: T-Shirt
Ukuran
: L dan XL
Bahan
: Combed 20s
Teknik Cetak
: sablon
T-Shirt ini dibuat dari kain Combed 20s karena lebih murah dan kuat. Konsep tegas dan mengingatkan yang ditampilkan pada media ini untuk menegaskan dan mengingatkan kepada masyarakat untuk membantu Pemda
setempat
yaitu
Pemda
Kabupaten
Gianyar
dalam
penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar, yang semakin meresahkan masyarakat. Penggunaan ilustrasi fotografi pada media TShirt ini untuk lebih menerangkan apa yang ingin dicapai oleh media ini. Penggunaan warna hitam dan merah pada teks dimaksudkan untuk menegaskan isi yang terkandung dalam teks tersebut, sehingga masyarakat mengerti apa yang dimaksudkan pada media T-Shirt ini.
4.7.4 Biaya Kreatif Biaya yang dibutuhkan untuk mencetak T-Shirt ini adalah : - Biaya desain
: Rp. 400.000,-
- Biaya cetak
: @Rp.25.000,-
- Pin yang akan dicetak sebanyak 200 buah, Maka Rp.25.000,- x 200 buah = Rp. 5.000.000,Jadi total biaya yang dipergunakan untuk mencetak T-Shirt setelah ditambah dengan biaya desain adalah Rp.5.400.000,(Harga tersebut mengacu pada daftar harga Brokenline Fucktory)
4.8 Stiker Pada sub ini akan dibahas tentang visualisasi media komunikasi visual dalam bentuk
Stiker
sebagai salah
penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar.
satu
media kampanye
100
4.8.1 Uns ur-unsur Visual Desain a. Ilustrasi Pada media Stiker menggunakan ilustrasi berupa ilustrasi fotografi seorang anak kecil sedang meminta- minta, yang telah di olah pada media grafis, dan juga terdapat ilutrasi tangan yang sedang memberikan uang koin kepada anak kecil tersebut. Terdapat pula ilustrasi seorang anak Sekolah Dasar pada media tersebut, dimana itu menjadi sebuah angan-angan dari pengemis kecil tersebut, untuk dapat terus bersekolah, tetapi keadaan yang tidak mengijinkan untuk dapat bersekolah lagi. Ditambah dengan ilutrasi tanda silang berwarna merah pada media, dapat diartikan bahwa jangan memberikan uang, tetapi berikan mereka kesempatan agar berguna bagi masyarakat, sehingga hidup mereka tidak sia-sia. Terdapat pula logo dari Pemda Kabupaten Gianyar yang membawahi dari Dinas Sosial Kabupaten Gianyar. b. Teks Dalam perancangan media Pin
ini terdapat teks “KAMI butuh
perhatian anda, bukan UANG anda” ini dibuat untuk menegaskan kepada masyarakat bahwa apa yang para Gepeng ini inginkan bukanlah uang tetapi sebuah perhatian, dalam hal ini keinginan dari Gepeng ini untuk dapat bersekolah kembali . Dan teks “kami masih ingin sekolah tapi kami harus mengikuti keinginan orang tua kami”, maksud dari teks tersebut adalah keinginan yang sangat besar dari para Gepeng ini untuk dapat terus bersekolah, tetapi keadaan yang tidak mendukung mereka untuk dapat bersekolah kembali. c. Huruf/Tipografi Pada keseluruhan teks huruf yang digunakan adalah Arial Bold, penggunaan huruf Arial Bold agar masyarakat yang melihat Stiker ini dengan mudah membaca teks yang terkandung didalamnya, dan juga agar teks terlihat lebih tegas.
101
d. Warna Warna yang digunakan pada media Stiker adalah warna asli dari ilustrasi fotografi dan penggunaan cokelat pada background dimaksudkan untuk mendramatisir suatu keadaan sehingga ilustrasi yang terdapat didalamnya terlihat lebih nyata. Dan penggunaan warna merah pada teks adalah untuk menegaskan apa yang ingin dicapai pada media Stiker ini. e. Bentuk Fisik Bentuk fisik dari media Stiker ini adalah persegi panjang dengan ukuran 5cm x 15cm. f. Bahan Untuk aplikasi media Stiker ini adalah kertas vinyl. g. Teknik Cetak Teknik cetak yang digunakan dalam mewujudkan media Pin ini adalah teknik cetak digital.
4.8.2 Kreatif Desain Pada proses kreatif desain, media Stiker ini dibuatkan 3 alternatif desain yang kemudian dipilih salah satu desain sebagai desain terpilih. Desain Stiker ini dipilih karena terlihat lebih menarik, dan lebih informatif jika dibandingkan dengan 2 alternatif lainnya.
4.8.3 Tampilan Desain Dari 3 alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai berikut :
Gambar 4.8 Media Stiker Skala 1 : 2
102
Nama Media
: Stiker
Ukuran
: 5cm x 15cm
Bahan
: Kertas Vinyl
Teknik Cetak
: digital printing
Media Stiker ini dibuat dengan kertas landscape karena lebih ergonomis dalam pemasangannya. Konsep tegas dan mengingatkan yang ditampilkan pada media ini untuk menegaskan dan mengingatkan kepada masyarakat untuk membantu Pemda setempat yaitu Pemda Kabupaten Gianyar dalam penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar, yang semakin meresahkan masyarakat. Penggunaan ilustrasi fotografi pada media Stiker ini untuk lebih menerangkan apa yang ingin dicapai oleh media ini. Penggunaan warna hitam dan merah pada teks dimaksudkan untuk menegaskan isi yang terkandung dalam teks tersebut, sehingga masyarakat mengerti apa yang dimaksudkan pada media Stiker ini.
4.8.4 Biaya Kreatif Biaya yang dibutuhkan untuk mencetak Stiker ini adalah : - Biaya desain
: Rp. 400.000,-
- Biaya cetak
: @Rp.2.500,-
- Stiker yang akan dicetak sebanyak 500 pcs, Maka Rp.2.500,- x 500 buah = Rp. 1.250.000,Jadi total biaya yang dipergunakan untuk mencetak Stiker setelah ditambah dengan biaya desain adalah Rp.1.650.000,(Harga tersebut mengacu pada daftar harga Niti Mandala)
4.9 Baliho Pada sub ini akan dibahas tentang visualisasi media komunikasi visual dalam bentuk
Baliho
sebagai salah satu
penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar.
media kampanye
103
4.5.1 Uns ur-unsur Visual Desain a. Ilustrasi Pada media Baliho menggunakan ilustrasi berupa ilustrasi fotografi seorang yang sedang meminta- minta. Terdapat pula logo dari Pemda Kabupaten Gianyar yang membawahi dari Dinas Sosial Kabupaten Gianyar. b. Teks Dalam perancangan media Baliho ini terdapat teks “KAMI butuh perhatian anda bukan UANG anda”, penggunaan teks tersebut untuk menegaskan bahwa bukan hanya uang yang lebih mereka perlukan, tetapi perhatian yang mereka inginkan. Kemudian pada teks “dengan memberikan uang, anda telah mengajari kami menjadi masyarakat yang tidak berguna”, teks tersebut dibuat untuk mengingatkan kepada kita bahwa dengan memberikan mereka uang maka akan membuat masyarakat yang tidak berguna, yang hanya menunggu belas kasihan dari seseorang. c. Huruf/Tipografi Pada keseluruhan teks huruf yang digunakan adalah Arial Bold, penggunaan huruf Arial Bold agar masyarakat yang melihat Baliho ini dengan mudah membaca teks yang terkandung didalamnya, dan juga agar teks terlihat lebih tegas. d. Warna Warna yang digunakan pada media Baliho adalah warna asli dari ilustrasi fotografi dan penggunaan cokelat pada background dimaksudkan untuk mendramatisir suatu keadaan sehingga ilustrasi yang terdapat didalamnya terlihat lebih nyata. Dan penggunaan warna merah pada teks adalah untuk menegaskan apa yang ingin dicapai dari media Baliho ini. e. Bentuk Fisik Bentuk fisik dari media Baliho ini adalah persegi panjang dengan ukuran 250cm x 400cm.
104
f. Bahan Untuk aplikasi media Baliho ini menggunakan bahan Flexi g. Teknik Cetak Teknik cetak yang digunkan dalam mewujudkan media Kalender ini adalah teknik cetak digital.
4.5.2 Kreatif Desain Pada proses kreatif desain, media Baliho dibuatkan 3 alternatif desain yang kemudian dipilih salah satu desain sebagai desain terpilih. Desain Baliho ini dipilih karena terlihat lebih menarik, dan lebih informatif jika dibandingkan dengan 2 alternatif lainnya.
4.5.3 Tampilan Desain Dari 3 alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai berikut :
Gambar 4.9 Media Baliho Skala 1 : 40
Nama Media
: Baliho
Ukuran
: 250cm x 400cm
Bahan
: Flexi
Teknik Cetak
: Digital Printing
105
Baliho ini dibuat dengan Flexi yang berbentuk Landscape karena lebih ergonomis dalam pembagiannya. Konsep tegas dan mengingatkan yang ditampilkan pada media ini untuk menegaskan dan mengingatkan kepada masyarakat untuk membantu Pemda setempat yaitu Pemda Kabupaten Gianyar dalam penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar, yang semakin meresahkan masyarakat. Penggunaan ilustrasi fotografi pada media Baliho ini untuk lebih menerangkan apa yang ingin dicapai oleh media ini. Penggunaan warna hitam dan merah pada teks dimaksudkan untuk menegaskan isi yang terkandung dalam teks tersebut, sehingga masyarakat mengerti apa yang dimaksudkan pada media Baliho ini.
4.5.4 Biaya Kreatif Biaya yang dibutuhkan untuk mencetak Baliho ini adalah : - Biaya desain
: Rp. 500.000,-
- Biaya cetak
: 1 meter @Rp.25.000,-
- Kalender yang akan dicetak sebanyak 10 buah, Maka 250cm x 400cm = 650cm dijadikan meter = 6,5meter Rp.25.000,- x 6,5 meter = Rp.162.500,- x 10 buah = 1.625.000 Jadi total biaya yang dipergunakan untuk mencetak Baliho setelah ditambah dengan biaya desain adalah Rp.2.125.000,(Harga tersebut mengacu pada daftar harga Alam Bali Print)
4.10 Katalog Pada sub ini akan dibahas tentang visualisasi media komunikasi visual dalam bentuk Katalog sebagai salah satu media kampanye penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar.
106
4.10.1 Uns ur-unsur Visual Desain a. Ilustrasi Pada media Katalog ini adalah menampilkan gambar dari masingmasing media komunikasi visual yang terpilih sebagai media kampanye Penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar. Dan juga terdapat ilustrasi pengemis untuk menguatkan tema dari Katalog ini. b. Teks Teks yang terdapat dalam Katalog ini adalah berisi tentang judul dari karya, nama penulis, nim, program studi, kata pengantar, dan keterangan dari masing- masing media yang di rancang. c. Huruf/Tipografi Pada keseluruhan teks huruf yang digunakan adalah Arial Bold, penggunaan huruf Arial Bold agar masyarakat yang melihat Katalog ini dengan mudah membaca teks yang terkandung didalamnya, dan juga agar teks terlihat lebih tegas. d. Warna Warna yang digunakan pada media Katalog adalah warna asli dari ilustrasi fotografi dan penggunaan cokelat pada background dimaksudkan untuk mendramatisir suatu keadaan sehingga ilustrasi yang terdapat didalamnya terlihat lebih nyata. e. Bentuk Fisik Bentuk fisik dari media Katalog ini adalah persegi panjang dengan ukuran 13cm x 19cm. f. Bahan Bahan yang digunakan untuk mewujudkan media Katalog ini adalah Art Pape 210gsm g. Teknik Cetak Teknik cetak yang digunkan dalam mewujudkan media Katalog ini adalah teknik cetak digital.
107
4.10.2 Kreatif Desain Pada proses kreatif desain, media Katalog ini dibuatkan 3 alternatif desain yang kemudian dipilih salah satu desain sebagai desain terpilih. Desain Katalog ini dipilih karena terlihat lebih menarik, dan lebih informatif jika dibandingkan dengan 2 alternatif lainnya.
4.10.3 Tampilan Desain Dari 3 alternatif desain, dapat ditampilkan desain terpilih sebagai berikut :
Gambar 4.10 Media Katalog Skala 1 : 4
108
Nama Media
: Katalog
Ukuran
: 13cm x 19cm
Bahan
: Art Paper 210gsm
Teknik Cetak
: digital printing
Media Katalog ini dibuat dengan kertas landscape karena lebih ergonomis dalam pemasangannya. Konsep tegas dan mengingatkan yang ditampilkan pada media ini untuk menegaskan dan mengingatkan kepada masyarakat untuk membantu Pemda setempat yaitu Pemda Kabupaten Gianyar dalam penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar, yang semakin meresahkan masyarakat. Penggunaan ilustrasi fotografi pada media Katalog ini untuk lebih menerangkan apa yang ingin dicapai oleh media ini. Penggunaan warna hitam dan merah pada teks dimaksudkan untuk menegaskan isi yang terkandung dalam teks tersebut, sehingga masyarakat mengerti apa yang dimaksudkan pada media Katalog ini.
4.6.4 Biaya Kreatif Biaya yang dibutuhkan untuk mencetak Katalog ini adalah : - Biaya desain
: Rp. 500.000,-
- Biaya cetak
: 1 katalog @Rp.16.000,-
- Katalog yang akan dicetak sebanyak 10 pcs, Maka Rp.16.000,- x 10 pcs = Rp. 160.000,Jadi total biaya yang dipergunakan untuk mencetak Stiker setelah ditambah dengan biaya desain adalah Rp.660.000,(Harga tersebut mengacu pada daftar harga Sinar Bali Printing)
BAB V PENUTUP
5.1 Simpulan Setelah melakukan pengamatan dan penelitian pada studi kasus perancangan media komunikasi visual di Dinas Sosial Kabupaten Gianyar dan Sat Pol PP Kabupaten Gianyar, maka berdasarkan uraian bab-bab diatas, dapat disimpulkan sebagai berikut: a. Media Komunikasi Visual yang efektif dan efisien dalam upaya kampanye penanggulangan Gepeng di Kabupaten Gianyar antara lain adalah Poster, Kalender, X-Banner, Flyer, Iklan Surat Kabar, Pin, T-Shirt, Baliho, Stiker serta Katalog. b. Melalui konsep tegas dan mengingatkan dapat merancang media komunikasi visual yang efektif, efisien dan komunikatif, serta tepat pada sasaran dapat terwujud, sehingga tujuan untuk yang ingin dicapai pada kampanye ini dapat tercapai
5.2 Saran Melihat hal yang tertulis dalam laporan ini, adapun saran-saran yang ingin disampaikan, antara lain: a. Pemerintah diharapkan dapat membina para Gepeng yang telah dirazia untuk tidak lagi menggepeng di kemudian hari, dan juga membuat mediamedia kampanye yang efektif agar masyarakat sadar dan ikut serta membantu pemerintah dalam hal ini Pemda Kabupaten Gianyar untuk ikut serta menanggulangi permasalahan gepeng ini b. Masyarakat diharapkan untuk
ikut serta berpartisipasi membantu
pemerintah daerah dalam hal ini Pemda Kabupaten Gianyar dalam penanggulangan permasalahan Gepeng di Kabupaten Gianyar. c. Bagi para desainer, dalam membuat desain sebaiknya memperhatikan konsep yang digunakan, dengan menyesuaikan unsur- unsur desain, seperti
109
110 144
ilustrasi, teks / tipografi dan warna. Yang selanjutnya bisa diwujudkan dengan bahan dan teknik cetak yang sesuai dengan media- media yang dirancang. Serta juga memperhatikan kapan, dimana, dan frekuensi media tersebut disebarkan. Sehingga media-media tersebut, bisa efektif dan efisien digunakan untuk kampanye penanggulangan Gepeng ini.
111 111
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: P.N Balai Pustaka. Ananda, Maya. 1978. Seluk Beluk Reklame Dalam Dunia Perdagangan, Jakarta: Mutiara. Anon, Ignatius. 1980. Masyarakat dan Kelasnya. Jakarta: Balai Pustaka. Departemen Sosial. 1999. Buku Departemen Sosial. Jakarta: Balai Pustaka. Hardiman, Ima. 2006. 400 Istilah Public Relations Media dan Periklanan. Jakarta: Gagas Ulung. Kusmiati, Artini , 1999, Media Promosi dan Periklanan, Bandung: Bina Cipta. Kusrianto, Adi. 2007. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta : CV. ANDI OFFSET. Humaidi,Syarif. 2003. Nasib Mereka, Masyarakat Kelas Bawah. Jakarta.CV Rajawali. Moleong, Lexy. J. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung. PT. Remaja Rosadakarya. Nasir, M. 2005. Metode Penelitian. Bogor: Ghalilea Indonesia. Nugroho, Eko. 2008. Pengenalan Teori Warna. Yogyakarta: CV Andi Offset. Nuradi. 1996. Kamus Istilah Periklanan Indonesia. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Nusantara, Guntur, Amd. 2007. Graf. Panduan Praktis Cetak Sablon. Jakarta: Kawan Pustaka. Poerwadarminta. W.J.S 1983. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: P.N Balai Pustaka. ………………... W.J.S. 1984. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka .......................... W.J.S. 1997. Panduan cetak sablon bagi pemula, Djogja
……………….. W.J.S. 1999. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. ……………….. W.J.S. 2000. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Pujirianto. 2005. Desain Grafis Komputer, Yogyakarta: Andi Yogyakarta. Rustan, Sarianto. 2009. Layout Dasar dan Perancangannya. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Sachari. 2005. Pengantar Metodelogi Penelitian Budaya Rupa dan Desain, Arsitektur, Seni Rupa dan Kriya. Bandung: Erlangga. Sachari, Agus. 1986. Paradigma Desain Indonesia, Jakarta: CV Rajawali. Santosa, Sigit. 2002. Advertising Guide Book. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka. Sanyoto, Ebdi, Sadjiman. 2005. Dasar-Dasar Tata Rupa dan Desain (Nirmana). Yogyakarta: CV. Arti Bumi Intaran. Sarwono, Jhonatan & Lubis, Hary. 2007. Metode Riset Untuk Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi. Surakhmad, 1994. Pengantar Penelitian Ilmiah, Jakarta; PT. Tarsito. Suyanto, M. 2004. Aplikasi Desain Grafis Untuk Periklanan, Yogyakarta: Andi. Tapran, Hidayat. 2006. Grafika & Teknologi Cetak (Offset Lithografhy). Surabaya: JP BOOKS. Widowati, Heningtyas dan Novi Mayasari. 2007. Irama Visual. Yogyakarta: Jalasutra dan ISI Yogyakarta. Widyatama, Rendra. 2007. Pengantar Periklanan. Yogyakarta: Pustaka Book Publisher. Tim Reality, 2010. Kamus Terbaru Bahasa Indonesia. Surabaya: Reality Publisher. Trisno, Yuwono. 2002. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Surabaya: ARLOKA. Wirya, Iwan. 1999. Kemasan Yang Menjual. Jakarta: PT Gramedia. www.gianyarkab.go.id, diakses 25 Februari 2011
112
www.upload.wikimedia.org.com, diakses 12 Maret 2011 www. id.wikipedia.org, diakses 17 Maret 2011 www.desaingrafisonline.blogspot.com, diakses 1 April 2011 www.kaskus.us, diakses 1 April 2011 www.photobucket.com, diakses 1 April 2011 www.2.bp.blogspot.com, diakses 2 April 2011 www.2.nd.net.com, diakses 2 April 2011 www.ih3.googleusercontent.com, diakses 2 April 2011 www.suerisley.com. diakses 2 April 2011 www.baligraph.com, diakses 4 April 2011 www.balilangitbiru.com, diakses 4 April 2011 www.mercuryfm.co.id, diakses 7 April 2011 www.tl.gstatic.com, diakses 7 April 2011 www.wordpress.com, diakses 7 April 2011 www.stefanuspeen.com, diakses 14 April 2011 www.pakkatnews.com, diakses 17 April 2011 www.swestimahardini.com, diakses 17 April 2011 www.sketch-walpaper.com, diakses 25 April 2011 www.forumbanjarmasinpost.com, diakses 12 Mei 2011 www.vintage-poster- market.com, diakses 12 Mei 2011 www.eatsmatagermant.com, diakses 2 Juni 2011
113