Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
DESAIN DATA WAREHOUSE SISTEM PELAYANAN KESEHATAN BERBASIS KAPITASI UNTUK ANALISIS BIAYA DI RS. PHC SURABAYA Hery Setiawan Nugroho dan Aries Tjahyanto Bidang Keahlian Manajemen Teknologi Informasi Program Studi Magister Manajemen Teknologi, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya Email :
[email protected] ABSTRAK Dalam beberapa tahun ini sistem kesehatan mengalami berbagai perubahan. Salah satu perubahan tersebut adalah cara pembiayaan kesehatan, yakni terbukanya kesempatan penyelenggaraan asuransi kesehatan komersial yang berpijak pada penyelenggaraan program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM). Dalam konsep JPKM terkandung maksud untuk melakukan pembayaran kepada Penyedia Pelayanan Kesehatan (PPK) secara pra upaya (pembayaran prospektif) yang antara lain dapat dilakukan dengan cara kapitasi. Dimana dengan sistem kapitasi, rumah sakit akan dibayar secara borongan dengan sejumlah X rupiah untuk Y anggota per tahun tanpa melihat orang atau anggota itu dalam keadaan sakit atau sehat. Rumah sakit yang menggunakan sistem kapitasi berkewajiban memelihara kesehatan semua orang yang telah terdaftar dalam kontrak kapitasi. Keuntungan dari sistem kapitasi di dapat dari selisih nilai kontrak dengan sedikitnya biaya berobat dari anggota kapitasi tersebut. RS PHC Surabaya yang 40% pasiennya (pelanggan) merupakan pasien kapitasi, maka harus pandai mengelola pelayanannya agar tidak mengalami kerugian. Sejak tahun 2000 RS PHC Surabaya sudah menggunakan sistem informasi berbasis komputer. Pada implementasinya selama ini, belum ada modul khusus yang dapat dipakai oleh Bagian Pelayanan Kesehatan (BAPEL) dan Bagian Pengembangan dan Mutu (BANGTU) dalam memberikan masukan yang akurat dan cepat bagi manajemen rumah sakit dalam upaya pengendalian biaya kapitasi. Untuk itu perlu dilakukan sebuah analisis lebih lanjut guna melakukan identifikasi atas kebutuhan informasi yang bener-benar diperlukan untuk membantu optimalisasi kinerja Bagian Bapel dan Bangtu untuk pengendalian biaya kapitasi. Maka diperlukan data warehouse yang dapat menghasilkan model-model analisis yang dapat dipakai sebagai acuan untuk membantu pengambilan keputusan bagi manajemen untuk pengendalian biaya kapitasi. serta untuk kepentingan forecasting terkait dengan pelayanan kesehatan bagi peserta kapitasi. Penelitian ini diawali investigasi sistem dan prosedur yang ada saat ini di dalam sistem eksisting. Kemudian dilanjutkan dengan analisa sistem saat ini dan analisa kebutuhan desain sistem yang akan dibuat. Karena desain sistem yang akan dibuat adalah Desain data warehouse Sistem Pelayanan berbasis kapitasi untuk analisis biaya di RS. PHC Surabaya, maka dilakukan tahap perencanaan dan desain data warehouse. Tahap selanjutnya adalah pendefinisian urutan pelaksanaan rollout. Terakhir adalah memberikan rekomendasi bagi manajemen RS PHC Surabaya, sesuai dengan perancangan yang telah dibuat guna membantu pengendalian biaya pelayanan kesehatan pasien kapitasi. Kata kunci: data warehouse, RS PHC Surabaya, pengendalian biaya, kapitasi
ISBN : 978-602-97491-5-1 C-20-1
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
PENDAHULUAN Pelayanan kapitasi dapat dimisalkan sebagai kontrak pembelian jasa kesehatan secara kolektif, dimana rumah sakit akan melakukan kontrak pelayanan kesehatan dengan perusahaan lain dengan cara membayar dengan sejumlah X rupiah untuk sejumlah Y peserta per orang per tahun tanpa melihat peserta tersebut dalam keadaan sakit atau sehat. Rumah sakit yang memakai sistem kapitasi berkewajiban memelihara kesehatan semua peserta yang telah dikontrakkan. Jika ada peserta yang sakit, rumah sakit berkewajiban mengobatinya dan jika anggota tidak pernah sakit, maka rumah sakit tidak perlu mengembalikan uang pembayaran kapitasi yang telah diterima. Tentu saja rumah sakit yang ’pandai’, akan menjaga agar semua anggota yang telah dikontraknya tidak jatuh sakit, agar bisa menerima keuntungan dana kapitasi untuk kepentingan rumah sakit. Inilah filosofi pembayaran kapitasi (Thabrany H., 2000). Rumah Sakit PHC Surabaya yang berdiri pada tahun 1999 sebagai anak perusahaan dari PT.PELINDO III, memiliki visi: To Be a First Class Hospital in Health Services. Dalam mewujudkan visi tersebut, Rumah Sakit PHC Surabaya berupaya (memiliki misi) sebagai berikut: 1. Memberikan pelayanan kesehatan bermutu tinggi 2. Menerapkan budaya kerja yang berorientasi kepada pelanggan 3. Meningkatkan kinerja profitabilitas perusahaan Terkait dengan salah satu misinya yakni meningkatkan kinerja profitabilitas perusahaan, maka upaya untuk mengendalikan biaya kapitasi dari beberapa perusahaan yang mengkontrakkan biaya pelayanan kesehatan karyawan atau pesertanya pada Rumah Sakit PHC Surabaya, merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan, mengingat sekitar 40% pendapatan Rumah Sakit berasal dari pendapatan kapitasi. Agar mampu mencapai misi yang ditetapkan tersebut, RS.PHC Surabaya berupaya untuk selalu update atas kondisi internal maupun eksternal yang ada, sehingga lebih antisipatif terhadap kebijakan-kebijakan rumah sakit yang berimplikasi pada biaya kapitasi yang dikeluarkan. Untuk dapat selalu update, maka tentu diperlukan data serta informasi yang lengkap, akurat dan cepat baik yang menggambarkan kondisi internal rumah sakit, maupun kondisi eksternal yang sedang berlangsung dan yang akan berlangsung (proyeksi ke depan). Hal yang dilakukan untuk membantu upaya diatas adalah dengan penerapan Sistem Informasi Manajemen yang terintegrasi. Dalam kenyataannya untuk menyusun sebuah sistem informasi manajemen yang dapat menyajikan model-model analisis yang dapat dipakai sebagai pembanding dalam upaya pengendalian biaya kapitasi yang dikeluarkan, perlu dibuat sebuah data warehouse sesuai dengan kebutuhan informasi yang dibutuhkan untuk membantu pengambilan keputusan. Hingga saat ini di RS. PHC Surabaya belum ada data warehouse yang dibangun guna menghasilkan model-model analisis yang dapat dipakai sebagai pembanding yang dapat digunakan untuk membantu pengambilan keputusan yang nantinya dapat dijadikan acuan bagi Bapel dan Bangtu dalam memberikan masukan untuk pengendalian biaya kapitasi yang dikeluarkan serta untuk kepentingan forecasting terkait dengan pelayanan kesehatan bagi peserta kapitasi. METODA Metode yang digunakan dibagi dalam tujuh tahap utama yaitu: 1. Investigasi sistem dan prosedur yang berlaku saat ini 2. Analisa sistem saat ini 3. Analisa kebutuhan ISBN : 978-602-97491-5-1 C-20-2
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
4. 5. 6. 7.
Perencanaan data warehouse Desain data warehouse Pendefinisian urutan pelaksanaan rollout Rekomendasi
Bagan berikut dapat menggambarkan alur dari tahapan penelitian yang akan dilakukan: (1) Investigasi sistem dan prosedur yang berlaku saat ini
(2) Analisa sistem saat ini
(3) Analisa kebutuhan
(4) Perencanaan data warehouse
(5) Desain data warehouse Desain proses ETL (Extraction, Transformation & Loading)
(6) Pendefinisian urutan rollout
Ekstraksi data dan source system ke intermediary system
Transformasi data dan intermediary system ke target system
Desain skema data warehouse
Desain storage data warehouse
Desain hardware dan software
(7) Rekomendasi
Investigasi Sistem dan Prosedur yang berlaku saat ini Melakukan observasi dan pengecekan langsung baik operasional perusahaan maupun aplikasi yang dipakai untuk mempelajari dokumen serta prosedur. Metode lain yang digunakan adalah dengan melakukan diskusi dengan manajemen dan staf yang kompeten. Analisa Sistem Saat Ini Tujuan analisis sistem saat ini adalah untuk mengetahui kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) dari operasional sistem informasi yang terkait dengan analisis biaya pelayanan kesehatan. Tahapan yang dilakukan adalah: 1. Analisa kondisi operasional sistem informasi yang terkait dengan analisis biaya pelayanan kesehatan di bagian Pelayanan Pelanggan 2. Analisa kekuatan, kelemahan, kesempatan dan ancaman (Strength, Weakness, Opportunity, Threat) terhadap kondisi operasional sistem informasi yang terkait dengan analisis biaya pelayanan kesehatan di bagian Pelayanan Pelanggan. Hasil dari tahap ini adalah dokumen SWOT dari sistem informasi terkait analisis biaya pelayanan kesehatan di bagian pelayanan pelanggan. Analisa Kebutuhan Tahap analisa kebutuhan adalah untuk mendefinisikan kebutuhan pengguna secara komprehensif. Aktifitas tahap ini merupakan pendalaman atas semua dokumen masukan antara lain wawancara dan pengumpulan data
ISBN : 978-602-97491-5-1 C-20-3
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
Perencanaan Data Warehouse Tahap perencanaan merupakan tahap yang mendeskripsikan organisasi secara menyeluruh, khususnya bagian pelayanan pelanggan yang berkaitan dengan Sistem Pelayanan Kapitasi. Masukan dari tahap ini adalah seluruh dokumen keluaran tahap analisa kebutuhan Desain Data Warehouse Hasil dari tahap desain data warehouse ini meliputi: a. Desain proses data dari source system ke target system b. Proses ekstrasi dari source system ke intermediary system c. Mapping ekstrasi data dari source system ke intermediary system d. Desain model data dari source system dengan intermediary system e. Proses transformation dan loading f. Skenario proses Extract Transform Loading (ETL) g. Desain struktur tabel fakta dan dmensi h. Mapping tabel dari intermediary system dan target system i. Desain model data sistem data warehouse j. Desain skema data warehouse dalam bentuk Entity Relationship Diagram (ERD) k. Desain storage database untuk menentukan kapasitas hardisk pada sistem data warehouse l. Desain perangkat keras dan perangkat lunak pada sistem data warehouse Pendefinisian Urutan Pelaksanaan Rollout Setelah mengajukan desain data warehouse, tahap selanjutnya adalah mendefinisikan urutan pelaksanaan rollout. Sumber datanya berasal dari proses ETL data dari tahap desain. Proses ETL data tersebut mempunyai beberapa hal yang harus dilakukan. Pada tahap ini, didefinisikan urutan pelaksanaannya disesuaikan dengan prioritas kompleksitasnya. Prioritas dan kompleksitas proses rollout data tersebut menjadi bahan pertimbangan urutan pelaksanaannya, agar proyek berjalan dengan baik sesuai dengan jadwal. Pertimbangan lain adalah manajemen risiko dari tiap kebutuhan yang diajukan. Hasil dari tahap ini adalah urutan pelaksanaan rollout data dari tiap analisa kebutuhan yang diajukan. Rekomendasi Langkah terakhir dalam penelitian ini adalah tahap rekomendasi. Pada tahap ini diberikan rekomendasi bagi manajemen RS PHC Surabaya, berdasarkan hasil analisa-analisa yang diperoleh dari tahap sebelumnya. Dari rekomendasi tersebut, manajemen RS PHC Surabaya akan dapat mengetahui seberapa jauh manfaat dari implementasi Desain Data Warehouse Sistem Pelayanan Kapitasi HASIL DAN DISKUSI Menentukan Kebutuhan Informasi Dari kedua metode dapat dipelajari system context diagram dari aplikasi yang ada secara umum adalah sebagai berikut : 1. Adanya tools untuk mendukung pengambilan keputusan langsung dari sistem. Data warehouse diharapkan bisa mengintegrasikan dan mengkombinasikan seluruh data yang ada. 2. Kemampuan grafis sangat diharapkan untuk mempermudah pembacaan laporan dan mempercepat akses. 3. Pemrosesan data untuk keperluan analisa tidak langsung dari sumbernya agar tidak mengganggu kegiatan operasional. ISBN : 978-602-97491-5-1 C-20-4
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
4. Menghilangkan ketergantungan terhadap staf tertentu, karena dengan adanya data warehouse, data sudah sesuai dengan format kebutuhan (data format) dan dapat dipakai sebagai pendukung keputusan (data quality). Kebutuhan Perusahaan - Analisa Kunjungan dan Biaya per Pasien, untuk memonitor kunjungan dari tiap pasien dan klinik tujuannya serta jumlah biaya yang dikeluarkan. Sehingga dapat dianalisa biaya yang dikeluarkan tiap pasien di tiap kunjungan ke klinik. - Analisa Kunjungan dan Biaya kamar Operasi, untuk memonitor jumlah kunjungan pasien, jenis dan biaya di kamar operasi. Sehingga dapat dianalisa kunjungan, jenis operasi dan biaya kamar operasi - Analisa Kunjungan dan Biaya Rawat Jalan, untuk menganalisa kunjungan dan biaya di rawat jalan. - Analisa Kunjungan dan Biaya Rawa Inap, untuk menganalisa kunjungan dan biaya di rawat inap. - Analisa Kunjungan dan Biaya Instalasi Farmasi, untuk menganalisa jumlah kunjungan/resep dan biaya serta obat yang digunakan. - Analisa Kunjungan dan Biaya Penunjang Medik, untuk menganalisa jumlah kunjungan, biaya, dan jenis pemeriksaan laboratrorium, radiologi, ESWL, dan USG. Dimensi yang dibutuhkan antara lain : 1. Dimensi Waktu Tahun, Semester, Triwulan, Bulan, Hari 2. Dimensi Departemen Rawat Jalan, Rawat Inap, Kamar Operasi, Penunjang, Instalasi Farmasi 3. Dimensi Unit Klinik Rawat Jalan, Kamar Rawat Inap, Resep, Lab, Radiologi 4. Dimensi Pasien Unit Kerja, Keluarga, Usia, Jenis Kelamin, Kelas Jabatan, 5. Dimensi Biaya Pasien, Unit kerja, Departemen Arsitektur Data Arsitektur data yang digunakan adalah skema star dimana tabel fakta berada ditengah dan terkoneksi ke beberapa tabel dimensi. Tabel fakta digunakan untuk menyimpan hasil nyata dari proses traksaksional. Sedangkan tabel dimensi untuk menyimpan field yang menerangkan tabel fakta. Desain data warehouse ini menggunakan dua struktur database yaitu : rasional database dan multidimensional database. Dimana rational database berisi data yang lengkap/detil digunakan untuk query dan database ini tidak terhubung dengan aplikasi On Line Analytical Processing (OLAP). Sedangkan multidemensional database pada dasarnya adalah database yang dibangun dari relational database yang bertujuan untuk mempermudah pembuatan laporan dan analisa dengan menggunakan aplikasi OLAP. Arsitektur Aplikasi Data warehouse ini dirancang untuk dapat menyimpan data dari transaksional sistem aplikasi rumah sakit yang sudah ada. Sehingga arsitektur aplikasi yang diperlukan adalah : - Ekstrasi dan Tranformasi, digunakan untuk melakukan proses ekstrasi, transformasi, integrasi, filtering dan loading data dari berbagai sumber data ke dalam data warehouse. ISBN : 978-602-97491-5-1 C-20-5
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
-
Warehouse Storage, digunakan untuk menyimpan data Data Accsess dan Retrieval, digunakan untuk melakukan akses data
Arsitektur Hardware Arsitektur hardware yang dibutuhkan untuk data warehouse, diharapkan dapat dikembangkan antara lain : Server, sebagai data storage Client, sebagai terminal user untuk menjalankan aplikasi Kebutuhan User Dari proses menentukan kebutuhan informasi yang telah dilakukan, maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam perancangan data warehouse antara lain : - Workflow, dimana user menginginkan data warehouse yang mudah untuk diakses - Query, data warehouse dapat diolah dengan menggunakan query - Reporting, dapat menampilkan bentuk laporan sesuai permintaan user - Data Viewing, tampilan data dalam berbagai bentuk grafik - Data Analyse, meliputi pemisahan dan pencarian data umum sampai khusus. Desain Data Warehouse Desain data warehouse akan ditentukan dari hasil deskripsi sistem, analisa sistem, analisa kebutuhan dan perencanaan data warehouse. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut maka diperlukan beberapa aktifitas yang akan dilakukan , yaitu : 1. Desain proses yang diperlukan umtuk menghubungkan source system ke dalam target sistem 2. Desain struktur tabel fakta dan dimensi 3. Mapping tabel dari source system ke target system 4. Desain model data untuk mengekstrasi data dari source system 5. Desain model skema data warehouse dalam bentuk Entity Relationship Diagram 6. Desain user interface yang dapat dengan mudah digunakan oleh user Desain Proses Data dari Source System ke Target System Proses data yang dilakukan adalah melakukan proses ekstrasi dari source susyem ke sistem data warehouse, secara umum disebut sebagai proses ETL (Extraction, Transformation, and Loading). Proses ini diperlukan beberapa sumber daya yaitu : kebutuhan informasi dan frekuensi akses, perangkat keras dan perangkat lunak. Untuk melakukan proses ekstrasi dari source system ke target system harus dilakukan secara terjadwal dan otomatis. Kebutuhan frekuensi akses dari sistem eksisting dapat dilihat dalam tabel dibawah ini
ISBN : 978-602-97491-5-1 C-20-6
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
Proses Ekstraksi dari Source System ke Intermediary System
Penjelasan gambar diatas sebagai berikut : 1. Langkah pertama adalah menganalisa kebutuhan user, kemudian dibandingkan dengan keadaan data yang ada di source system. Apabila data di source sistem tidak ada, maka perlu ditambahkan data dari external. Sehingga proses ekstrasi ke intermediary system hanya dari satu sumber data (source system). Analisa yang perlu dilakukan antara lain : struktur tabel, model data, konsistensi data, dan lain-lain 2. Melakukan ekstrasi / penyaringan data (mapping data) dari source system ke intermediary system. Dari proses ini akan tampak kebutuhan data yang akan di ekstrak Mapping Ekstraksi Data dari Source System ke Intermediary System Proses mapping ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan data yang akan diekstrak ke intermediary system Mapping Tabel dari Intermediary System ke Target System Proses ini dilakukan agar tahap implementasi tidak mengalami kesulitan dalam mencari sumber data dari tabel intermediary. Tahapan yang dilakukan adalah : 1. Menentukan nama kolom pada intermediary system dan target system yang akan diekstrak dari source system. 2. Menentukan kolom dari intermediary system yang akan ditranformasi ke target system. 3. Menentukan formula perhitungan data atau memfilter data sesuai kondisi yang diperlukan untuk transformasi. 4. Menentukan satuan data yang akan dianalisa 5. Validasi data Mapping data dari intermediary system ke target system dengan menggunakan enam analisa yaitu : - Fakta Kunjungan dan Biaya per Pasien - Fakta Kunjungan dan Biaya Rawat Jalan - Fakta Kunjungan dan Biaya Rawat Inap - Fakta Kunjungan dan Biaya Kamar Operasi - Fakta Kunjungan dan Biaya Instalasi Farmasi - Fakta Kunjungan dan Biaya Penunjang Medik
ISBN : 978-602-97491-5-1 C-20-7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
Desain Model Data Source System dengan lntermediary System Pada desain model data ini tidak terdapat perbedaan struktur tabel, tetapi letak perbedaannya ada pada isi data yang telah difilter dimana field “kapi”=1 (kapitasi=true). Nota
kdebt
kddin
kklin
kbuku
idx
dokte
diag1
Kapi
1691181
100
70650
210.1
280001
0
dafta 12500
pengo 0
tinda 70000
bahan 0
bilain 70000
548
E75.6
1
1691186
100
70650
400.1
440800
1
0
0
0
226100
0
310
Z01.7
1
1691187
100
70220
210.1
258200
1
12500
0
70000
0
70000
548
E14.9
1
1691188
100
70650
400.1
184500
0
0
0
0
281600
0
310
Z01.7
1
1691189
100
70650
210.1
012400
0
12500
0
70000
0
70000
548
E14.9
1
1691190
100
70650
207.1
041000
0
12500
0
70000
0
70000
30A
I63.9
1
1691191
100
70650
400.1
194500
1
0
0
0
196600
0
310
M17.9
1
1691192
100
70650
210.1
954400
1
12500
0
70000
0
70000
548
E14.9
1
1691194
100
70440
210.1
941900
0
12500
0
70000
0
70000
548
B18.2
1
1691197
101
85502
400.1
755400
1
0
0
0
30000
0
310
Z01.7
1
1691198
100
70650
210.1
468800
3
12500
0
70000
0
70000
548
E14.9
1
1691199
100
70650
210.1
664600
1
12500
0
70000
0
70000
548
E75.6
1
Proses Transformation dan Loading Di tahap ini merupakan tahap yang rumit karena ada tahap konversi model data dan struktur data pada intermediary system ke target system. Konversi ini dilakukan karena data pada intermediary system tidak sama dengan data di target system. Sehingga diperlukan proses agregasi data pada intermediary system yang kemudian di loading ke target sytem. Proses ini dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu : 1. Multistage Data Transformation, dimana transformasi dilakukan dalam bebelrapa langkah (mulitple step) sebelum di loading ke target system 2. Pipeline Data Transformation, dimana proses transformasi satu bagian yang tergitegrasi dengan proses ETI. Dalam desain data ini proses agregasi menggunakan pipeline data.transformastion karena dalam proses transformasi dan loading tidak diperlukan konversi data. Skenario Proses ETL
ISBN : 978-602-97491-5-1 C-20-8
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
Dari Intermediary system dilakukan mapping model data dan struktur tabel yang sesuai dengan sistem data warehouse. Kemudian dilakukan proses transformation, aggregation, summarization, consolidation dan loading ke system data warehouse. Proses akhir dari data ware house sebelum data dapat disajikan adalah proses aggregation, summarization, consolidation, interpretation tergantuung dari kelengkapan informasi yang diperlukan. Apabila informasi yang diperlukan bersifat global maka diperlukan proses roll-up, sedangkan informasi yang bersifat detail diperlukan proses drill-down.
Desain Struktur Tabel Fakta dan Tabel Dimensi Tabel Fakta adalah, ”Every dimensional model (DM) is composed of one table with a composite primary key, called the fact table”, yang berarti tabel fakta adalah satu tabel pada model dimensional yang isinya composite primary key. Sedangkan Tabel Dimensi adalah, ”a set of smaller tables called dimension tables”, yang berarti tabel dimensi adalah sekumpulan tabel-tabel yang lebih kecil dari tabel fakta pada model dimensional. Setiap tabel dimensi mempunyai non-composite primary key. Untuk membedakan kedua tabel tersebut maka dibuat penamaan yang berbeda yaitu dengan memberi awalan Fact untuk Tabel Fakta dan Dim untuk Tabel Dimensi. Dalam desain data warehouse ini diperlukan beberapa tabel sebagai berikut : No 1
TABEL Fakta Kunjungan dan Biaya per Pasien
FUNGSI Berisi data kunjungan per pasien, dari data ini dapat dilihat karakterisitik kunjugan pasien termasuk biaya yang digunakan
2
Fakta Kunjungan dan Biaya per Unit
3
7
Fakta Kunjungan dan Biaya Rawat Jalan Fakta Kunjungan dan Biaya Rawa Inap Fakta Kunjungan dan Biaya Instalasi Farmasi Fakta Kunjungan dan Biaya Penunjang Medik Dimensi Waktu
8
Dimensi Departemen
Berisi data kunjungan per unit, dimana dapat dilihat produksi dan biaya tiap unit Berisi data kunjungan pasien rawat jalan, dimana biaya dan total produksi rawat jalan dapat termonitor Berisi data kunjungan pasien rawat inap, dimana biaya dan total produksi rawat inap dapat termonitor Berisi data produksi dan biaya resep di instalasi farmasi, dimana biaya dan total produksi resep dapat dimonitor Berisi data produksi dan biaya laboratorium, radiologi, eswl, dan CT-Scan di instalasi penunjang medik Digunakan untuk melakukan query data berdasarkan waktu (tgl, bln, dan tahun) Digunakan untuk melakukan query data berdasarkan Departemen (Rawat jalan, rawat inap, instalasi farmasi, penunjang medik, dll)
4 5 6
9 10 11
Dimensi Unit Dimensi Pasien Dimensi Biaya
Digunakan untuk melakukan query data berdasarkan Unit Digunakan untuk melakukan query data berdasarkan Pasien Digunakan untuk melakukan query data berdasarkan biaya
Desain Skema Data Warehouse Skema datawarehouse yang digunakan untuk mendesain adalah skema star (star scheme) dengan model entity relational (ER) untuk multidemensional database. Hubungan antara deimensi pada skema star digambarkan dalam tabel fakta. Tabel Fakta merupakan pusat dari skema star yang berfungsi sebagai pengikat dari tabel dimensi yang
ISBN : 978-602-97491-5-1 C-20-9
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
berada di sekelilingnya. Jika digambarkan dalam hypercubes dimensi tersebut diwakili
oleh masing-masing sumbu. Hubungan antara tabel fakta dengantabel dimensi adalah 1-N (one to many) sehingga masing-masing primary key dan tabel dimensi dijadikan key oleh tabel fakta atau dapat dikatakan tabel fakta tersebut memiliki kombinasi key dari masing -masing dimensinya. - Tabel Dimensi, berisi data informasi dari suatu obyek atau waktu. - Tabel Fakta, menampung sebuah nilai agregate dari data yang berasal dari tabel dimensi Dimana tabel fakta akan mencatat sebuah data yang mempunyai kombinasi yang berhubungan antara dimensi. Data dalam tabel dimensi dicatat dari proses transaksional. Proses queries dari berbagai tabel dimensi disebut proses multidimensional database. Dalam desain data warehouse ini dibutuhkan 6 tabel fakta yang menjadi pusat dari skema star untuk memenuhi 6 analisa. Pada gambar 6.5 adalah salah satu contoh skema star. Desain User Interface Tampilan akhir kepada pengguna disajikan dalam bentuk format yang telah disepakati diawal pengumpulan kebutuhan informasi. Dari interface tersebut manajemen dapat mengambil keputusan yang berhubungan dengan jumlah kunjungan dan besaran biaya tiap pasien dalam tiap kunjungan ke Rawat Jalan, Rawat Inap, Penunjang Medik (Laboratorium, Radiologi, CT-SCAN, ESWL, Cekup), dan Instalasi Farmasi. Tampak pada gambar dibawah ini adalah contoh tampilan 10 Besar Kunjungan dan Biaya per Pasien NO
NO. MEDIK
PENUNJANG MEDIK
I N D E X
NAMA PASIEN
GOL
KLS
INSTALASI FARMASI
R.AWAT JALAN
RAWAT INAP TOTAL
1
1211
0
JUSUF EFFENDI,DRS
3D
0
Q T Y 0
0
Q T Y 3
853.961
Q T Y 2
381.513
Q T Y 1
67.582.577
68.818.051
2
3556
1
ISWIJANTO
3C
0
0
0
0
0
0
0
1
47.696.498
47.696.498
3
396
0
MOCH. YUSUF TN
3A
0
0
0
0
0
0
0
1
31.818.104
31.818.104
4
H20
0
HARI SANTOSO, DRS. TN
3B
0
0
0
0
0
0
0
1
31.691.181
31.691.181
5
S95
1
HERI IRIYANTI
4B
0
2
225.300
4
420.680
3
464.316
1
21.869.560
22.979.856
6
D19
0
DIGDO WINARTO
3C
11
0
0
4
650.708
2
387.991
1
20.720.186
21.758.885
7
S101
0
R. SUDARMADI
2D
0
1
50.000
1
182.672
1
21.316.495
21.549.167
8
W41
0
RR. WIRYATI
0
0
3
627.950
5
444.484
3
717.010
1
16.637.548
18.426.992
9
L15
1
SYAHIDAH NY
0
0
0
0
7
730.556
6
1.323.086
1
16.234.431
18.288.073
10
S280
0
SUGITO
2A
0
0
0
1
82.500
1
172.360
1
18.016.551
18.271.411
11 12 13
S546 S209 M47
1 4 0
YATUN TITIS ALFIQULU AYU MARJANI
3C 3C 3B
0 11 0
0 0 1
0 0 55.150
3 3 5
304.814 247.500 1.011.217
3 3 1
2.083.844 148.425 30.160
1 1 1
15.105.091 17.038.730 14.719.657
17.493.749 17.434.655 15.816.184
14
3279
0
JAN SUMARJANTO
4A
0
2
302.350
4
508.235
3
529.770
1
13.755.757
15.096.112
15
DJ1
1
HARIATI WURJATINI
4C
0
2
1.565.950
1
112.500
1
13.282.600
0
0
14.961.050
16
3000
1
NENENG SUKMAWATI NY
4A
6
3
200.000
4
508.235
3
343.490
1
13.866.210
14.917.935
17
M11
1
SRI MUNIATI AL SITI ROCHANI
4A
6
2
1.120.000
3
496.017
2
914.420
1
11.091.539
13.621.976
18
8433
2
M. KEMAS P.B, AN
3C
10
1
290.000
1
236.608
0
1
12.475.032
13.001.640
19 20
M141 S292
0 0
MOCH.MASRUR, DRS.,MM. LINCE LEHANNA PESSY
3C 1C
10 0
2 1
1.050.000 50.000
3 5
251.665 578.235
12.485 199.305
1 1
10.777.515 9.159.735
12.091.665 9.987.275
BIAYA
ISBN : 978-602-97491-5-1 C-20-10
BIAYA
1 3
BIAYA
BIAYA
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
Biaya Kapitasi Per Bulan 3.500.000.000 2.913.366.513
2.774.128.450
3.000.000.000
2.637.783.095
2.500.000.000 2.000.000.000
2.429.791.362
2.261.102.701 2.021.889.581
Biaya Kapitasi
1.500.000.000 1.000.000.000 500.000.000 2010-01
2010-02
2010-03
2010-04
2010-05
2010-06
2010-07
2010-08
2010-09
2010-10
2010-11
2010-12
Biaya Kapitasi Per Instalasi 1.400.000.000 1.253.420.544
1.200.000.000 1.000.000.000
1.022.256.010
1.217.732.638
1.177.282.075
1.103.862.191
1.076.385.588
1.203.960.605
1.181.333.764 1.068.548.207
1.067.456.296 801.159.030
963.407.116
800.000.000
Farmasi Penunjang
600.000.000
Rawat Inap
400.000.000
Rawat Jalan
200.000.000 2010-01
2010-02
2010-03
2010-04
2010-05
2010-06
2010-07
2010-08
2010-09
2010-10
2010-11
2010-12
Kunjungan Px Kapitasi 12.000
11.022
10.762
10.000 9.614
8.000 6.000
Kunjungan
4.000 2.000 2010-01 2010-02 2010-03 2010-04 2010-05 2010-06 2010-07 2010-08 2010-09 2010-10 2010-11 2010-12
Kunjungan Px Kapitasi Per Instalasi 6.000
5.354
5.374
5.000 4.558
4.000 3.000
Farmasi
3.652
Penunjang Rawat Inap
2.000
Rawat Jalan 848
1.000 71 -
2010-01 2010-02 2010-03 2010-04 2010-05 2010-06 2010-07 2010-08 2010-09 2010-10 2010-11 2010-12
ISBN : 978-602-97491-5-1 C-20-11
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
Pendefinisian Pelaksanaan Rollout Tahap selanjutnya adalah mendefinisikan urutan pelaksanaan rollout. Sebagai sumber datanya berasal dari proses ETL data dari tahap desain. Proses ETL data mempunyai beberapa analisa yang harus dilakukan, yaitu mendefinisikan pelaksanaannya disesuaikan dengan prioritas dan kompleksitas., maka diperlukan beberapa analisa yaitu : - Analisa Kunjungan dan Biaya per Pasien - Analisa Kunjungan dan Biaya Rekapitulasi Pasien - Analisa Kunjungan dan Biaya Rawat Jalan - Analisa Kunjungan dan Biaya Rawat Inap - Analisa Kunjungan dan Biaya Instalasi Farmasi - Analisa Kunjungan dan Biaya Penunjang Medik KESIMPULAN Dengan adanya Data Warehouse Sistem Pelayanan Kesehatan Berbasis Kapitasi untuk Analisis Biaya di RS. PHC Surabaya diharapkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pengguna untuk mendapatkan informasi data kunjungan dan biaya kapitasi. Dimana user dapat mengakses informasi dengan lebih mudah dan cepat sehingga dapat membantu manajemen untuk mengambil keputusan strategis dalam rangka pengendalian biaya kapitasi. perusahaan bisa mendapatkan profit dan tetap menjaga pelayanan yang prima kepada pasien kapitasi. Desain data warehouse ini dapat dikembangkan lebih lanjut menjadi sebuah aplikasi khusus untuk melengkapi aplikasi yang ada sekarang. Selain itu data warehouse ini dapat dijadikan alat manajemen untuk melaksanakan proses bisnis rumah sakit dalam hal pasien asuransi. Dimana pada tahuin 2014 pemerintah akan menetapkan bahwa warga negara Indonesia terkover oleh asuransi kesehatan. DAFTAR PUSTAKA Conolly,Thomas dan Begg Carolyn (2002). Database systems – A Practical Approach to Design, Implementation and Management, edisi-3. Addison Wesley Longman.Inc., USA Fatansyah (2002). Buku Teks Ilmu Komputer – Basis Data, cetakan-4. Informatika http://en.wikipedia.org/wiki/Decision_support_system Gray, P. 1998. Decision Support in tha Data Warehouse. Prentice Hall PTR. New Jersey, USA. Inmon, W.H.(2002). Building the Data Warehouse,edisi-3. Wiley Computer Publishing. Kimball,R.,Merz, R (1998). The Data Warehouse Lifecycle Toolkit. Expert Methods for Designing, Developing and Deploying Data Warehouses. Wiley Computer Publishing, Canada. Marakas, George M. 2003. Decision Support System. 2nd Edition. Prentice Hall PTR. New Jersey, USA. Mcleod,Raymond (1996). Sistem Informasi Manajemen, Jilid-1. Terjemahan Teguh,H. PT. Prenhallindo, Jakarta.
ISBN : 978-602-97491-5-1 C-20-12
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi XVI Program Studi MMT-ITS, Surabaya 14 Juli 2012
Nolan,Sean And Huguelet, Tom (2000).Microsoft SQL Server 7.0 Data Warehousing Training Kit. Microsoft Prees, USA Poe, Vidette (1998). Building Data Warehouse for Decision Support, edisi-2. Prentice Hall.
ISBN : 978-602-97491-5-1 C-20-13