Depresi Berat, Ibu Bunuh Anak Kandungnya PURWOREJO,FP – Diduga lantaran depresi berat, Lasimah (35) warga Dusun Kaliduren RT 03 RW 02 Desa Kalijering, Kecamatan Pituruh, Kabupaten Purworejo tega membunuh anak kandungnya sendiri, Siti Rahmawati (5) Senin (15/2/2016) sekitar pukul 15.00 WIB. Lasimah menghabisi buah hatinya menggunakan pisau dapur dengan cara menusuk-nusuk perutnya hingg ususnya terburai keluar. Usai membunuh anaknya Lasimah berusaha bunuh diri dengan menyayat perut dan lehernya sendiri. Kontan kejadian tersebut membuat geger warga desa dan sekitarnya. Kepala Desa Kalijering, Kasimun menuturkan, Lasimah nekad menghabisi nyawa anaknya diduga karena depresi berat sehingga jiwanya sedikit tergoncang. “Lasimah sedang digugat cerai oleh suaminya. Kecuali itu himpitan ekonomi dan melihat kondisi anaknya yang mentalnya sedikit terbelakang membuat dia tak kuat menghadapi keadaan,” kata Kasimun. Dituturkan Kasimun, peristiwa pembunuhan berawal saat Lasimah yang sedang emosi hendak menyembelih kambing milik bapaknya, Tukiman (60). Melihat itu Tukiman kemudian berusaha menyingkirkan kambing tersebut kerumah Poniran yang berjarak sekitar 100 meter dari rumahnya. “Namun saat kembali Tukiman melihat anak dan cucunya sudah tergeletak bersimbah darah dan disampingnya tergeletak pisau dapur berlumuran darah,” kata Kasimun. Tukiman melihat perut cucunya sobek dan ususnya keluar dan kondisi Lasimah juga parah, Perut dan lehernya luka akibat sayatan. Mendapati pemandangan itu Tukiman kemudian berteriak minta pertolongan, dalam sekejap warga pun berdatangan ketempat itu. Beberapa warga kemudian melaporkan kejadian itu ke Polsek Pituruh.
Lasimah dalam perawatan medis di RSUD Purworejo Mendapat laopran itu petugas Polsek Pituruh dibantu anggota Polres langsung mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah TKP. Pelaku dan korban kemudian dibawa ke RSUD Purworejo didampingi bidan desa Yetnaning Riyanti. Petugas juga mengamankan pisau dapur sebagai barang bukti. Kapolres Purworejo membenarkan adanya pembunuhan adalah pelaku kesal atau
AKBP Arsida Septian SH saat dikonfirmasi peristiwa pembunuhan itu. “Dugaan pelaku ibu kandungnya sendiri. Dugaan sementara dendam pada suaminya dan melampiaskan ke
anaknya, “ kata Kapolres. Dijelaskan, kasus tersebut kini masih dalam proses penyidikan dan pelaku belum ditetapkan sebagai tersangka. Sementara jenazah korban sudah selesai diotopsi oleh tim medis dari Polda jawa Tengah dan akan diserahkan kepada keluarganya untuk dimakamkan. “Jika terbukti bersalah pelaku akan dikenakan pasal 338 dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara,” tandas Kapolres.
Diterjang Longsor, Tujuh Tewas, Empat Rumah Rata Dengan Tanah PURWOREJO, FP – Akibat hujan deras yang terjadi pada Jumat (5/2/2016) siang hingga malam hari menyebabkan tebing setinggi 60 meter dengan panjang 300 meter di Dusun Siwinong, Desa
Penungkulan, Kecamatan Gebang longsor. Akibatnya empat rumah di RT 03 RW 04 tertimbun tanah dan tujuh penghuninya meninggal dunia. Para korban berasal dari dua keluarga, yakni Amat Sarengat (80), Salimah (60), Sumini (80), Suprapti (45), Fitri Widayati (16), Triyanto (9) dan Emi Yulianti (8). Para korban diduga tak sempat menyelamatkan diri saat longsor datang menerjang rumah mereka. Longsor tejadi secara bertahap mulai pukul 18.30 WIB sampai pukul 20.00 WB. Namun longsoran paling besar terjadi pada pukul 20.00 WIB.
Kondisi tanah longsor Tim BPBD Purworejo yang mendapat laporan sekitar pukul 20.15 WIB langsung mendatangi lokasi kejadian. Tim BPBD dibantu Badan SAR Yogyakarta, SAR Cilacap, Semarang, personil Polri dan TNI langsung mencari para korban. Sabtu (6/2/2016) sekitar pukul 02.00 WIB dini hari Tim menemukan jasad Suprapti dan Emi Yulianti pada kedalaman sekitar lima meter. Kedua jasad korban berhasil segera ditemukan berkat informasi sejumlah saksi terkait posisi terakhir sebelum kejadian. Pada pukul 07.30 WIB korban ketiga ditemukan dan disusul korban keempat ditemukan pada pukul 09.00 WIB. Kerja keras tim kembali membuahkan hasil setelah pada pukul 10.45 WIB ditemukan korban kelima. Semua korban yang ditemukan kemudian dibawa ke mushola setempat untuk disucikan dan disholati. Selanjutnya satu persatu korban dimakamkan dipemakaman desa setempat.
Tebing yang longsor
Kepala Desa Penungkulan, Anang Sugiharto mengatakan, lokasi longsor memang daerah rawan dan sebelumnya pernah longsor namun tidak parah apalagi sampai ada korban. “Warga Desa Penungkulan benar-benar berduka. Sepanjang sejarah Ini bencana terbesar yang melanda desa ini,” ujar Anang Sugiharto diselasela evakuasi korban longsor. Hingga berita ini ditulis, Minggu (7/2/2016) lima dari tujuh korban longsor di Dusun Siwinong, Desa Penungkulan, Kecamatan Gebang, Kabupaten Purworejo sudah berhasil ditemukan. Sedang sisanya masih dalam pencarian. Namun demikian petugas memastikan para korban sudah meninggal dunia mengingat timbunan longsor demukian tebal.
Anggota Polres Purworejo Patungan Bangun Mushola PURWOREJO, FP – Berangkat dari rasa keprihatinan lantaran belum adanya mushola di Mapolres Purworejo yang baru, para anggota yang beragama islam kemudian menyisihkan sebagian hartanya. Mereka rela patungan untuk pembangunan mushola di lngkungan Mapolres. Dari pengumpulan dana selama dua minggu akhirnya terkumpul uang sebanyak Rp 116.757.000,-. “Hasil pengumpulan dana itu, kemudian oleh Kapolres Purworejo, AKBP Arsida Septiana SH, untuk membangun gedung mushola, adapun pengerjaanya diserahkan PT Yudha Sakti Purworejo,” tutur Kasubag Humas Polres Purworejo, AKP Lasiyem, di sela peletakan batu pertama pembangunan mushola oleh Kapolres Purworejo, Rabu (3/2/2016) pagi. Usai peletakkan batu pertama dilanjutkan doa bersama dan pemotongan tumpeng oleh Kapolres Purworejo dan diberikan
kepada Direktur PT Yudha Sakti Wisnu Sudarmo sebagai tanda dimulainya pembangunan gedung mushola.
Penyerahan potongan tumpeng dari Kapolres Purworejo kepada Direktur PT Yudha Sakti Wisnu Sudarmo “Mohon doa dan dukunganya mudah-mudahan dengan adanya Mushola ini saya berharap anggota yang beraga islam nantinya dapat melaksanakan ibadah dengan nyaman dan dalam pelayanan kepada masyarakat kabupaten Purworejo kedepannya dapat lebih baik,” ujar Kapolres Purworejo, AKBP Arsida Septiana, S.H.
152 Personil Polres Purworejo Latihan Menembak Kapolres Jadi Instruktur Menembak Pj Bupati PURWOREJO, FP – Untuk meningkat kemampuan, sebanyak 152 personil Polres Purworejo mengikuti latihan menmbak di lapangan tembak ompi C Polda Jateng di Kutoarjo, Kamis (4/2/2016). Latihan menembak dibagi menjadi dua kategori. Yakni 40 personil melakukan latihan menembak dengan senjata api genggam jarak 20 meter dan 111 personel menggunakan senjata api bahu menembak jarak 50 meter. Kapolres Purworejo AKBP Arsida Septiana SH mengatakan, kegiatan latihan menembak dilakukan untuk memelihara kemampuan
personil polri dalam dalam memberikan pelayanan dan perlindungan kepada masyarakat. “Disamping itu juga sebagai upaya pengecekan fungsi senjata api masih berfungsi normal atau tidak,” jelas Kapolres disela-sela latihan menembak. Pj Bupati Purworejo, Agus Utomo yang mengetahui ada kegiatan latihan menembak, mendatangi tempat latihan. Dengan menggunakan senjata Softgun miliknya, Agus Utomo mulai latihan menembak dari jarak 20 meter. Kapolres Purworejo AKBP Th Arsida Septiana SH pun menjadi instruktur dadakan Agus Utomo.
Kapolres Purworejo menunjukan hasil bidikan “Bapak Bupati Purworejo hadir pada saat Polres adakan latihan, ya sekalian saya latih dengan menggunakan Softgun miliknya. Baru satu kali latihan hasilnya cukup bagus, dapat masuk ke lingkaran hitam,” kata Kapolres Purworejo.
Demplot Kodim 0708 Purworejo Disemprot Pupuk Organik PURWOREJO, FP – Lahan percontohan / demontrasi ploting (Damplot) milik Kodim 0708 seluas 1 hektare yang terletak di Kelurahan Doplang, Kecamatan/Kabupaten Purworejo disemprot pupuk organik. Damplot menggunakan lahan milik Sabar, petani setempat yang sudah bekerja sama dengan Kodim 0708 Purworejo. Komandan Kodim 0708 Purworejo Letnan Kolonel Czi Tommy Arief Susanto S.I.P mengatakan, Demplot di olah menggunakan sistim moderen sesuai sistem yang dianjurkan Dinas Pertanian mulai pengolahan lahan pembibitan dan penanaman, untuk tanam
menggunakan jajar legowo (jarwo). “Menurut pak Sabar sistim jarwo ini bisa mengirit biaya jika dulu dalam satu lobang ditanami lebih dari tiga bibit, sekarang cukup satu atau dua saja sudah cukup. Karena nantinya akan beranak menjadi banyak dan untuk perawatanya pun lebih mudah. Digunakanya pupuk organik cair ini karena kelebihan pupuk ini selain sebagai tambahan nutrisi daun juga untuk mengembalikan kesuburan tanah, ” kata Letnan Kolonel Czi Tommy Arief Susanto S.I.P di sela-sela penyemprotan, Kamis (21/1/2016). Dia menuturkan, bibit yang ditanam pun masih muda kurang lebih umur tiga belas hari. Setelah padi umur lima belas hari sudah bisa dilaksanakan pemupukan pertama .”Di demplot ini pupuk yang digunakan pupuk organik cair super MAX dari PT Salimah Putra Kencana Yogyakarta yang merupakan komposisi alami,”ujarnya. Dejelaskan, setiap Koramil harus mempunyai demplot karena untuk mendampingi petani dan mengajak menjadi petani moderen. Koramil harus tunjukkan bukti dulu kepada petani baru nanti setelah para petani melihat secara langsung hasilnya, laun mereka akan mengikutinya.
lambat
“Memang kita tidak mewajibkan harus beralih sepenuhnya secara singkat karena tanah yang garap juga perlu penyesuaian, namun harus bertahap dan berkelanjutan,” pungkas Dandim. Dalam kesempatan itu, Sabar menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Kodim 0708 Purworejo atas kerja samanya menjadikan lahan miliknya sebagai demplot. Ia juga memberi apresiasi yang luar biasa dengan adanya pendampingan dari PPL (penyuluh pertanian lapangan) Kabupaten Purworejo dan Babinsa. “Harapan petani khususnya warga Doplang kedepan semoga target swasembada pangan dapat tercapai dan pertanian lebih meningkat, “ ucap Sabar.
Koramil Purwodadi Dan Masyarakat Kerja Bhakti Bersihkan Makam PURWOREJO FP- Bertempat di Desa Nampu, Kecamatan Purwodadi, Koramil 14 Purwodadi Kodim 0708 Purworejo dan masyarakat setempat melaksanakan bhakti sosial membersihkan makam, Senin (18/1/2016). Bhakti sosial dipimpin langsung oleh Danramil 14 Purwodadi Kapten Inf Bambang Wahyudi didampingi Pelda Ngabdullah selaku Bamin Bhakti TNI. Kapten Inf Bambang Wahyudi mengatakan, pembersihan makam dimaksudkan agar lingkungan makam terlihat lebih asri. “Disamping itu dengan dilakukan pembersihan semak-semak kondisi makam akan terlihat lebih luas dan terang,” terang Kapten Inf Bambang Wahyudi. Kata Kapten Inf Bambang Wahyudi, selama ini warga disibukkan dengan menggarap sawah. Namun saat ini kesibukkan itu sudah selesai dan warga sepakat untuk mengadakan gotong royong kerja bhakti membersihkan makam yang terletak ditengah sawah. “Karena letaknya yang berada ditengah persawahan dan jauh dari pemukiman warga membuat makam kurang diperhatikan kebersihannya. Padahal banyak warga yang memanfaat makam ini untuk berteduh karena ada pohon besar yang bisa mengayomi mereka dari terik matahari,” papar Bambang Wahyudi. Masih kata Kapten Inf Bambang Wahyudi, kegiatan bersama masyarakat seperti itu sudah sering dilakukan oleh Koramil. Sehingga antara Koramil dan asyarakat sudah terjalin kedekatan dan hal itu menujang terciptanya kemanunggalan TNI dan rakyat.
Disebutkan, kegiatan bersama masyarakat yang telah dilakukan antara lain, membuat rabat beton, renovasi masjid, pembersihan saluran air/selokan, normalisasi irigasi dan yang lainnya. “Banyak nilai positif yang didapat dari kegiatan ini. Lingkungan makam jadi bersih yang tadinya kurang terawat dan menjadi sarang tikus kini tidak lagi dan bagi peziarah yang hendak menengok makam leluhurnya jadi nyaman,” ucap Kapten Inf Bambang Wahyudi. Menurut salah satu tokoh masyarakat setempat, kegiatan tersebut sebagai wujud bahwa generasi penerus tidak boleh lupa dengan sejarah karena yang dimakamkan adalah leluhur yang telah berjasa untuk kemajuan desa.
Sat Lantas Purworejo Tempati Gedung Bekas Mapolres Lama PURWOREJO-FP Terhitung sejak hari Kamis (14/1/2016) Satuan Lalu lintas (Satlantas) Polres Purworejo menempati kantor baru. Yaitu dengan menempati gedung bekas Mapolres lama. Penempatan kantor baru ditandai dengan doa bersama dan pemotongan tumpeng yang dilakukan oleh Kapolres Purworejo, AKBP TH Arsida Septiana SH, di ruang lobi Mapolres lama. “Sesuai petunjuk dan (14/1/2016), kantor pelayanan Satlantas Polres Purworejo, sambutannya.
perintah Kapolres, mulai hari ini Kamis Mapolres lama ditempati sebagai kantor Polres Purworejo,” tutur Kasatlantas AKP Muhammad Syuhadda, SE, dalam
Dikatakan, kantor mapolres lama akan dimanfaatkan sebagai kantor pelayanan SIM, BPKB serta pelayanan surat-surat lainya, adapun kantor satlantas lama (vanlar) akan digunakan sebagai
kantor pelayanan unit laka, pengurusan tilang dan pengurusan perkara kecelakaan. “Saat ini baru mulai mengurus perpindahan barang-barang, penataan ruang. Untuk pelayanan masyarakat kemungkinan bisa efektif terlaksana pada awal februari mendatang,” jelasnya. Pihaknya berharap, dengan doa bersama dan potong tumpeng yang dihadiri para kasat, personil lantas dan perwakilan pemda itu, bisa membawa manfaat bagi kelangsungan tugas satlantas,”semoga gedung ini aman ditempati, dan menjadikan kelancaran satlantas dalam menjalankan tugas kedepan, serta semakin baik dalam memberikan layanan kepada masyarakat,” harapnya.
Dandim 0708 Purworejo Siap Perangi Penyakit Masyarakat Anggota Nakal Akan Ditindak Tegas PURWOREJO-FP Komandan Kodim 0708 Purworejo Letnan Kolonel Czi Tommy Arief Susanto S.I.P menabuh genderang perang terhadap penyakit masyarakat (pekat) yang terjadi di Purworejo. Hal tersebut disampaikan di hadapan para anggotanya Selasa (12/1). Menurutnya, hal itu berangkat dari rasa keprihatinannya jika penyakit masyarakat tersebut membudaya pada generasi muda penerus bangsa. “Bisa dibayangkan jika penyakit masyarakat ini tidak segera di cegah maka Indonesia diambang kehancuran,” ungkap Tommy. Dijelaskan, pennyakit masyarakat yang dalam istilah Jawa
disebut sebagai Mo Limo adalah main (judi), minum (mabuk), maling (mencuri), madat (pecandu obat terlarang) dan medhok (berzina) memang sudah ada sejak jaman dulu kala hingga sampai sekarang sulit dibasmi. “Namun dengan melakukan koordinasi dengan Polres Purworejo untuk melakukan operasi ke tempat-tempat yang disinyalir sebagai tempat kegiatan penyakit masyarakat saya yakin semua itu bisa dibasmi,” tandas Tommy. Sebagai Dandim dirinya juga memerintahkan kepada anggotanya baik itu aparat intelijen maupun babinsa untuk mencegah, melarang dan membubarkan segala kegiatan yang mengarah pada penyakit masyarakat. Dsamping itu Dandim juga melarang anggotanya terlibat baik secara langsung atau menjadi backing penjual minman keras, sabu-sabu, perjudian, mencuri maupun tindak asusila. “Jika terbukti ada anggota Koidm yang terlibat akan kami tindak tegas,” kata Dandim. Masih kata Dandim, dampak dari pekat bukan hanya perorangan saja, namun lingkungan juga bisa terkena imbasnya. Untuk menghindari hal itu dirinya menghimbau kepada seluruh masyarakat agar bersama bersatu padu memerangi pekat. “Jadi sebelum terjadi hal yang tidak diinginkan lebih baik dicegah,” pungkas Dandim.
Hasil Pembangunan GOR WR Supratman Diserahkan Pemkab Setelah tiga tahun lebih tidak tidak jelas statusnya, akhirnya hasil Pembangunan Gedung Olah Raga (GOR) WR Supratman bantuan
Kemenpora senilai Rp 5 miliar dianggap selesai dan secara resmi hasil pembangunan diserahkan ke Pemkab Purworejo Senin malam (11/1). Penyerahan dilakukan di Ketua Komite Pembangunan Angko Setiyarso Widodo didampingi Kabag Kesra Bambang Aryawan MM dan Kepala Dinas Pendidikan Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Drs Muh Wuryanto MPd kepada Pj Bupati Purworejo Agus Utomo di ruang Pringgitan Pendopo Kabupaten Purworejo. “Secara resmi malam ini hasil pembanguan GOR WR Supratman sudah diserahkan ke Pemkab Purworejo oleh Ketua Komite Pembangunan. Penyerahan dilakukan setelah ada pengecekan dari pemkab jika secara administrasi pembangunan GOR tidak ada masalah. Dengan penyerahaan ini maka GOR sudah bisa digunakan untuk masyarakat,” kata Pj Bupati Purworejo usai proses penyerahan hasil pembangunan GOR. Kata Pj Bupati Purworejo, setelah penyerahan tersebut dirinya akan segera melaporkan ke Kemenpora di Jakarta. “ Saya akan langsung ke Kemenpora untuk melaporkan hasil pembangunan GOR dan syukur-syukur bisa bisa meminta bantuan lagi untuk pembangunan stadion sepak bola,” ucapnya. Dijelaskan, terkait hukum yang masih ditangani oleh Kejaksaan Negeri Purworejo atas pembangunan GOR yang diduga bermasalah, dirinya menilai hal tersebut bukan menjadi persoalan dalam serah terima tersebut. Dirinya sudah komunikasi dengan Kajari dan secara fisik GOR tidak ada masalah. “Yang tersangkut hukum adalah perorangannya jadi proses hukumnya tetap jalan terus,” jelasnya. Sementara itu, Kasi Pidsus Kejaksaan Negeri Purworejo Albertus Roni Santoso SH.MH mengaku tidak tahu menahu mengenai penyerahan hasil pembangunan GOR oleh Ketua Komite Pembangunan kepada Pemkab Purworejo. “Yang perlu diperjelas apakah serah terima tersebut sudah sesuai prosedur,” kata Albert. Menrutnya, meski hasil pembangunan GOR WR Supratman sudah
diserahkan namun proses hukum terus berlanjut. Saat ini pihaknya masih menunggu hasil penghitungan oleh pihak ke tiga. “Dari hasil perhitungan itu nantinya akan diketahui apakah ada kerugian negara,” ungkapnya.
AKP Kholid Mawardi. SH Jabat Kasatreskrim Polres Purworejo Yang Baru Terhitung sejak Sabtu (2/1) Kasat Reskrim Polres Purworejo dijabat oleh AKP Kholid Mawardi,SH menggantikan pejabat lama Kompol Andis Arfan Tofani,SH,MH. Serah terima jabatan Kasat Reskrim Purworejo dilakukan Sabtu (2/1) di Ruang Auditorium Mapolres Purworejo. Akp Kholid Mawardi sebalumnya menjabat sebagai Kanit Reskrim Polsek Tembalang Polrestabes Semarang. Sementara Kompol Andis akan menjabat sebagai Kanit 4 Subdit 2 Ditreskrimsus Polda Jateng. “Alih tugas dan alih jabatan merupakan hal yang wajar dan biasa terjadi dilingkungan Polri. Dimana hal ini sebagai sarana regenerasi dan pendewasaan organisasi, “kata Kapolres Purworejo AKBP Arsida Septiana dalam sambutannya. Lanjut Kapolres, kepada Kompol Andis Arfan Tofani,SH.MH diucapkan selamat atas jabatan yang baru semoga senantiasa semangat untuk mengukir dan mempersembahkan yang terbaik. Sedang untuk AKP Kholid Mawardi,SH agar dengan segera mengaselerasi kinerja Kasat Reskrim untuk bersinergi dengan jajaran intitusi lain. Acara serah terima jabatan dihadiri oleh seluruh Perwira Polres Purworejo dan personil staf Polres Purworejo. Kompol
Andis Arfan Tofani, SH. MH menjabat sebagai Kasat Reskrim Polres Purworejo selama 11 bulan.