MERANCANG WEB SISTEM INFORMASI GEOGRAFIS PENYEBARAN PENYAKIT INFEKSI SALURAN PERNAFASAN AKUT DI KOTA DEPOK DENGAN BERBASIS WEB
1
Putri Ayu Nur Wijayanti(11107941) 2
1
Dr. Ernastuti., S.si., M.Kom
Mahasiswa Sistem Informasi Universitas Gunadarma
[email protected] 2
Dosen Tetap Universitas Gunadarma
[email protected]
ABSTRAK Kota Depok merupakan salah satu kota yang masyarakatnya banyak terjangkit penyakit infeksi saluran pernafasan akut oleh karena itu penulis mengambil tema WebGIS penyebaran penyakit infeksi saluran pernafasan akut di Kota Depok. Pada tugas akhir ini penulis menggunakan ArcView 3.3 sebagai tempat digitasi peta dan framework chameleon sebagai sarana untuk mengupload digitasi peta ke dalam sebuah web. Sedangkan MySQL penulis gunakan sebagai databasenya.
Informasi yang disajikan meliputi tulisan, tabel dan grafik yang diharapkan dapat mempermudah pembaca dalam mengetahui penyebaran penyakit infeksi saluran pernafasan akut secara aktual. Oleh karena itu diharapkan dengan adanya Sistem Informasi Penyebaran Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut di Kota Depok ini masyarakat menjadi lebih waspada dan pemerintah Kota Depok lebih memperhatikan warganya.
Kata Kunci : Sistem Informasi Geografis, Penyebaran penyakit infeksi saluran pernafasan akut, Kota Depok.
ABSTRACT
Depok City is one city that many people contracted the disease in acute respiratory infections, therefore the author takes the theme of WebGIS spread of acute respiratory tract infections in the city of Depok. In this thesis the author using ArcView 3.3 as a digitized map and the Chameleon framework as a means for uploading the digitized maps into a web. While the authors use MySQL as the database.
The information presented includes the text, tables and graphs that are expected to facilitate the reader in knowing the spread of acute respiratory tract infections actually. It is therefore expected by the Information System Disease in Acute Respiratory Tract Infection Depok this community becomes more aware and more concerned with the government of Depok City citizens.
Keywords: Geographic Information Systems, Dissemination of acute respiratory tract infections, Depok City.
PENDAHULUAN Pada ilmu komputer, sistem informasi merupakan hal yang sangat mendasar terutama keterkaitannya dengan sistem secara global. Berkembangnya teknologi komputer merupakan suatu indikasi bahwa komputer adalah suatu media yang digemari dalam mencari informasi. Secara tidak langsung hal ini menandakan bahwa komputer adalah suatu media yang cocok untuk penyebaran informasi. Teknologi komputer dengan segala inovasinya adalah salah satu penyokong perubahan tersebut. Terlebih setelah mewabahnya pemakaian Internet di segala penjuru dunia. Dewasa ini semakin bertambah banyak jumlah lembaga di berbagai negara yang menyajikan informasi kesehatan secara elektronik, informasi yang disajikan tidak hanya terbatas untuk kalangan medis bahkan bisa dibaca oleh khalayak umum. Beberapa diantaranya menyelenggarakan kegiatan forum untuk kalangan medis, dimana elektronik digunakan sebagai sarana bertukar fikiran. Misalkan saja tentang penyebaran penyakit dalam suatu daerah. Data - data tentang daerah endemik suatu penyakit dapat divisualisasikan menjadi bentuk peta dengan menggunakan konsep Sistem Informasi Geografis (SIG).
Tujuan pembuatan tugas akhir ini dimaksudkan untuk merancang suatu web Sistem Informasi Geografis penyebaran penyakit ISPA Berdasarkan Spesifikasi Umur tahun 2010 di Kota Depok, yang diharapkan dapat membantu pemantauan terhadap wilayah yang pernah terkena penyakit dan memvisualisasikan wilayah untuk pendataan daerah rawan penyakit. Selanjutnya diharapkan webGIS ini dapat digunakan untuk memberikan informasi secara lengkap dan aktual kepada semua pihak. WebGIS ini hanya menyediakan admin untuk tambah dan edit data sedangkan untuk penambahan titik pada pemetaan tidak bisa dilakukan secara langsung.
TINJAUAN PUSTAKA Arcview ArcView merupakan salah satu perangkat lunak SIG dan pemetaan yang dikembangkan oleh ESRI (Environmental Systems Research Institute, Inc). Dengan ArcView, anda dapat memiliki kemampuan-kemampuan untk melakukan visualisasi, mengexplore, menjawab query (baik basis data spasial maupun non spasial), menganalisis data secara geografis, dan sebagainya.
PHP PHP (Hypertext Preprocessor) yang pada awalnya Personal Home Page merupakan bahasa web serverside yang bersifat open source. Bahasa PHP menyatu dengan script HTML yang sepenuhnya dijalankan pada server. PHP dapat diintegrasikan ke dalam web server atau dapat berperan sebagai program CGI yang terpisah. Karakteristik yang paling unggul dan paling kuat dalam PHP adalah lapisan integrasi basis data (database integration layer). Dengan menggunakan PHP maka maintenance suatu web menjadi lebih mudah dan juga mempermudah aplikasi web untuk melakukan koneksi dengan database.
Mapserver Mapserver merupakan aplikasi freeware dan opensource yang memungkinkan pengguna untuk menampilkan data spasial (peta) di web. Aplikasi ini pertama kali dikembangkan oleh Universitas Minesotta, Amerika Serikat untuk proyek ForNet (sebuah
proyek untuk manajemen sumber daya alam) yang disponsori oleh NASA (National Aeronautics and Space Administration).
Framework Chameleon Framework Chameleon adalah framework yang dapat digunakan dengan baik pada webSIG. Dapat digunakan secara berdampingan atau full integrated dengan Mapserver berdasarkan spesifikasi yang ditentukan oleh Open Geospatial Consortium (OGC). Chameleon sebagai sebuah produk dari Open Source yang dibangun dengan bahasa pemrograman PHP. MySQL MySQL merupakan perangkat lunak yang tergolong sebagai Database Management System (DBMS) yang bersifat Open Source. Open Source menyatakan bahwa perangkat lunak ini dilengkapi kode sumber, selain tentu saja bentuk executable-nya atau kode yang dapat dijalankan secara langsung dalam sistem operasi (Abdul Kadir, 2008).
Struktur Navigasi Struktur Navigasi termasuk struktur terpenting dalam pembuatan suatu aplikasi web dan gambarnya harus sudah ada pada tahap perencanaan. Struktur navigasi sendiri terbagi menjadi 4, yaitu : 1. Struktur Navigasi Linier Pada struktur navigasi linier masing–masing kotak hanya mempunyai satu penghubung (linier) dan pengaksesannya harus urut, yaitu misalnya jika kita ingin mengakses kotak 3 maka kita harus melewati kotak 1 dan 2. 2. Struktur Navigasi Non Linier Pada strutur ini masing–masing kotak mempunyai lebih dari satu penghubung (non linier) dan pengaksesannya tidak harus urut. Misalnya jika kita ingin mengakses ke kotak 4 maka kita tidk harus melewati kotak 2, 3, tetapi langsung ke kotak 4. 3. Struktur Navigasi Hirarki Pada struktur hirarki pengaksesan dilakukan secara terurut baik itu dari atas maupun dari bawah. Misalnya jika kita ingin mengakses kotak 4 maka kita harus melewati kotak 2 dan sebaliknya.
4. Struktur Navigasi Campuran Pada struktur ini merupakan penggabungan dari ketiga struktur sebelumnya yaitu Linier, Non Linier dan Hirarki. Pada struktur ini dapat dikatakan sebagai struktur bebas .
PERANCANGAN Permasalahan dan Alasan dibuatnya SIG Penyakit ISPA Kota Depok Penulis ingin menyajikan data dalam bentuk visual yang dapat memudahkan user untuk melihat penyebaran penyakit ISPA di Kota Depok. Melalui Sistem Informasi Geografi, data peyebaran penyakit dapat dikelola dengan mudah karena basis data ini berkaitan dengan ruang atau posisi goegrafis. Data yang bersifat deskriptif, maupun numerik akan tertata dengan baik dan terpetakan secara rapi menggunakan teknologi digital, sehingga memudahkan kita untuk memperbaharui dan mengaktualkan datanya (editing), serta mempergunakan secara akurat dan tepat untuk keperluan analisis. Dengan Web GIS ini pula penulis memudahkan pembaca untuk melihat grafik perkembangan penyakit ISPA mulai tahun 2010 dengan spesifikasi umur.
Struktur Navigasi Struktur navigasi website digunakan untuk menggambarkan secara garis besar isi dari seluruh situs web dan manggambarkan bagimana hubungan antara isi – isi tersebut. Menurut para ahli dalam bidang pemrograman website, sebuah situs yang baik harus memiliki struktur navigasi yang baik, struktur navigasi digunakan untuk memudahkan pengunjung yang melihat website tersebut. Disamping kemudahan bagi pengunjung, struktur navigasi yang baik juga dpat memudahkan pembuat website dalam
melakukan pembuatan website itu sendiri, oleh karena itu struktur navigasi harus dirancang dengan sebaik – baiknya. Berikut adalah rancangan struktur navigasi webGIS penyebaran penyakit ISPA di Kota Depok, struktur navigasi yang digunakan yaitu model campuran.
Gambar 1. Struktur Navigasi Campuran
PEMBAHASAN DAN UJICOBA Pembuatan WebGIS Dengan Chameleon pada MapServer Interface atau antar muka merupakan gambar atau image dan segala sesuatu yang muncul pada layar monitor. Interface merupakan tempat antar program dan penguna berinteraksi satu sama lain. Seiring dengan berkembangnya teknologi informasi, manusia sebagai pelaku di dalamnya dituntut untuk mendapatkan informasi yang baru. Informasi ini bisa didapatkan melalui berbagai media komunikasi, namun pada umumnya manusia mencari informasi dari media yang menurut mereka menarik dan mudah digunakan sehingga akan lebih mudah untuk dimengerti dan diingat. Oleh karena itu, desain interface yang interaktif sangat mendukung pencapain tujuan dari informasi yang ditampilkan. Dengan demikian, Sistem Informasi Geografi penyebaran penyakit infeksi saluran pernafasan akut di kota Depok akan disajikan dalam bentuk web dengan menggunkan
Chameleon pada MapServer. Konsep desain yang digunakan dalam pembuatan WebGIS ini menekankan pada beberapa aspek, yaitu :
Komunikatif WebGIS ini memiliki konsep komunikatif yaitu memiliki keterhubungan antara program, isi pesan / informasi yang ditampilkan, serta user.
Estetis Konsep estetis ini berfungsi untuk memberikan suatu keindahan, sehingga lebih menarik minat pengunjung untuk lebih menggali informasi yang ditawarkan dari WebGIS ini.
Ekonomis Konsep ini memperhatikan faktor ekonomis dalam arti ukuran file yang digunakan. Hal tersebut berkaitan erat dengan kecepatan akses yang ditawarkan pada webGIS ini. Dalam mendesian interface webGIS ini disesuaikan dengan para pemakai.
Misalnya bila webGIS ditujukan untuk pemerintah daerah yang bersangkutan, maka desainnya harus dapat menyampaikan informasi yang lengkap mengenai objek yang akan ditampilkan tentunya dengan desain yang persuasif sehingga diharapkan dapat membantu dalam pengambilan keputusan. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam mendesain interface adalah perencanaan storyboard dari web yang dibuat.
Pembuatan Halaman WebGIS Pada tahap pembuatan aplikasi situs web ini menggunakan perangkat lunak Macromedia Dreamweaver MX yang digunakan untuk menggabungkan antara desain web dengan pemrograman web. Pada bagian desain, menggunakan perangkat lunak Adobe Photoshop CS3 untuk mendesain gambar yang terdapat pada situs, sedangkan pada bagian pemrogramannya menggunakan PHP dan untuk koneksi dengan database pada situs ini menggunakan MySQL. Halaman utama pada webGIS yang dibuat terdapat pada folder htdocs/index.php. WebGIS ini juga menggunakan halaman admin untuk menambah data dan mengupdate data. Pada webGIS ini terdapat delapan halaman, yaitu halaman Home, halaman Profile, halaman Peta, halaman Informasi, halaman conatcts, halaman Tabel, Halaman Buku Tamu dan halaman Login.
1. Pembuatan Halaman Home Pembuatan halaman user akan digunakan sebagai interface atau jendela tatap muka untuk para user. Halaman ini dibuat pada file home.php. Pada webGIS ini halaman home berisi informasi singkat mengenai website ini. Hasil tampilan akhir dari halaman home.php seperti pada Gambar 2.
Gambar 2. Halaman Awal WebGIS
2. Pembuatan Halaman Profile Tampilan pada tiap halaman hampir sama perbedaannya hanya pada bagian tengah sebagai tampilan utama pada tiap halaman. Halaman ini akan menampilkan informasi singkat Kota Depok. Tampilan akhir dari halaman Profile akan tampak seperti pada Gambar 3.
Gambar 3.Halaman Profil Depok
3. Pembuatan Halaman Peta Halaman ini digunakan untuk menampilkan data dalam bentuk peta, yakni berisi peta penyebaran penyakit ISPA di kota Depok. Pada halaman peta terdapat legenda yang berfungsi untuk menampilkan hasil pendigitasian, tools yang berfungsi untuk memperbesar peta, memperkecil peta, File depok.map merupakan file penghubung antara
map dengan web. Dengan file ini hasil digitasi dapat ditampilkan di web. Tampilan yang dihasilkan file ispa.phtml .
Gambar 4. Halaman Peta
Jika tools query ditekan maka akan menghasilkan informasi sesuai dengan info peta kota depok terkait. Query akan menghasilkan informasi seputar nama kecamatan, jumlah penderita berdasarkan spesifikasi umur pada tahun 2010. Tampilan Query Result tampak seperti pada Gambar 5.
Gambar 5. Halaman Query Results
4. Pembuatan Halaman Informasi Halaman ini berfungsi untuk menampilkan informasi mendasar tentang penyakit ISPA. Pada pembuatan WebGIS ini pembuatan tiap halaman adalah sama, yang berbeda adalah isi tiap halaman. Tampilan akhir dari halaman Informasi akan tampak seperti pada Gambar 6.
Gambar 6. Halaman Informasi ISPA
5. Pembuatan Halaman Contacts Halaman ini berfungsi untuk menampilkan informasi yang memberikan penjelasan mengenai software yang digunakan dalam pembuatan webGIS ini serta terdapat profile pembimbing dan profile pembuat. Pada pembuatan WebGIS ini pembuatan tiap halaman adalah sama, yang berbeda adalah isi tiap halaman. Tampilan akhir dari halaman contacts akan tampak seperti pada Gambar7.
Gambar 7 .Halaman Contacts
6. Pembuatan Halaman Tabel Halaman ini berisi informasi Tabel Penderita ISPA di Kota Depok tahun 2010 berdasarkan Spesifikasi Umur yang disajikan dalam tabel. Tabel ini dibuat dengan menggunakan databade mysql. Tampilan akhir dari halaman table akan tampak seperti pada Gambar 8.
Gambar 8. Halaman Tabel
7. Pembuatan Halaman Buku Tamu Halaman buku tamu ini biasanya digunakan untuk memberikan komentar kepada admin pembuat. Karena biasanya user yang telah berkunjung pada suatu situs jika dia tertarik atau tidak tertarik pada isi di dalamnya maka dia akan memberikan komentar. Ketika pwngunjung mengirim pesan pada user maka pesan akan tampil pada database
skripsi-putri. Tampilan akhir dari halaman buku tamu akan tampak seperti pada Gambar 9.
Gambar 9. Halaman Buku Tamu
8. Pembuatan Halaman Admin Untuk mengakses halaman admin webGIS Penyebaran penyakit ISPA maka administrator harus melakukan Login terlebih dahulu dengan memasukkan username dan password. Tampilan akhir halaman Login Admin akan tampak seperti pada Gambar 10.
Gambar 10. Tampilan Halaman Login Admin
Setelah Admin melakukan Login maka muncul halaman menu admin dimana pada halaman tersebut terdapat daftar data penderita penyakit ispa berdasarkan spesifikasi umur tahun 2010 di kota Depok. Tampilan akhir halaman Menu Admin akan tampak seperti pada Gambar 11.
Gambar 11. Tampilan Halaman Menu Admin
Pada halaman Menu Admin terdapat gambar tambah data yang mana jika ditekan akan menuju ke halaman Tambah Data yang digunakan untuk menambah data jumlah penyakit ISPA. Data ini akan disimpan dalam database skripsi-putri. Tampilan akhir halaman Tambah Data akan tampak seperti pada Gambar 12.
Gambar 12. Tampilan Halaman Tambah Data
Halaman ini digunakan untuk mengubah data jumlah penyakit ISPA, halaman ini akan ditampilkan jika admin menekan tombol Edit pada halaman Menu Admin. Untuk mengubah data diperlukan form untuk mengisi data, form ini dibuat pada file menu_admin.php. Jika data sudah diperbaiki maka admin menekan tombol Update dan secara otomatis data akan berubah sesuai dengan yang diisi. Tampilan akhir halaman Edit Data akan tampak seperti pada Gambar 13.
Gambar 13. Tampilan Halaman Edit Data
9. Kuisioner Kuisioner ini dilakukan untuk mengetahui masukan sejauh mana sistem bermanfaat dan berfungsi dengan baik. Dengan kuisioner akan lebih membantu seberapa penting webGIS ini dibuat.
Dari hasil penelitian penyebaran penyakit infeksi saluran penyakit akut atau ispa di Kota Depok yang terdiri dari 11 kecamatan dan 63 kelurahan, hampir setiap daerah tersebar penyakit ispa tersebut. Hal ini belum tentu diketahui oleh semua pihak, sehingga dengan adanya webGIS ini diharapakan membantu pemantauan wilayah di Kota Depok yang membantu masyarakat menjadi lebih waspada terhadap penyakit ispa. Adapun kuisioner yang akan dibuat terdiri dari 11 soal yang akan dibagikan kepada 20 orang responden untuk dilihat seberapa pentingnya webGIS ini dibuat. Dimana kuisioner ini dibagi menjadi dua katagori soal, yaitu 5 soal berupa pertanyaan umum dan 6 soal berupa pertanyaan mengenai User Interface dan Usability Program. Adapun jenis pertanyaan yang diberikan adalah sebagi berikut : I. Kuesioner Pertanyaan Kategori Umum SOAL KUISIONER
No
BOBOT
JUMLAH SKOR
KRITERIA
(orang) 1.
Apakah Anda pernah
A=4
Memilih a = 16
a.Ya
B=2
Memilih b = 4
b.Tidak
A=4
Memilih a = 10
a.Setiap saat
B=2
Memilih b = 3
b.Kadang-kadang
C=3
Memilih c = 6
c.Tergantung keinginan
D=1
Memilih d = 1
A=1
Memilih a = 3
a.Kantor
B=2
Memilih b = 3
b.Rumah
C=4
Memilih c = 10
c.HP
D=3
Memilih d = 4
d.Warnet
A=3
Memilih a= 8
a.Sangat bermanfaat
B=4
Memilih b= 7
b.Bermanfaat
C=2
Memilih c= 4
c.Cukup bermanfaat
menggunakan internet?
2.
Seberapa sering Anda menggunakan internet?
d.Tidak pernah
3.
Dimana Anda sering menggunakan internet?
4.
Seberapa bermanfaat internet bagi Anda?
5.
Menurut pandangan Anda,
D=1
Memilih d= 1
d.Kurang bermanfaat
A=3
Memilih a= 7
a.Positiv
B=1
Memilih b=3
b.Negativ
C=4
Memilih c= 8
c.Tergantung
D=2
Memilih d= 2
dampak apa yang banyak ditimbulkan dari penggunaan internet?
bagaimana menggunakannya d.Biasa saja
II. Kuesioner Pertanyaan Kategori User Interface dan Usability Program
No
SOAL KUISIONER
BOBOT
JUMLAH
SKOR
KRITERIA
(orang) 1.
Tampilan Website Sistem Informasi
A=3
Memilih a = 6
a.Sangat setuju
B=4
Memilih b = 4
b.Setuju
C=2
Memilih c = 7
c.Cukup
D=1
Memilih d = 3
d.Kurang
A=3
Memilih a = 5
a.Sangat setuju
B=4
Memilih b = 8
b.Setuju
C=2
Memilih c = 5
c.Cukup
D=1
Memilih d = 2
d.Kurang
A=4
Memilih a = 7
a.Sangat setuju
B=3
Memilih b = 7
b.Setuju
C=2
Memilih c = 5
c.Cukup
ISPA?
D=1
Memilih d = 1
d.Kurang
Website Sistem Informasi Geografis
A=4
Memilih a = 6
a.Sangat setuju
B=3
Memilih b = 10
b.Setuju
Geografis (SIG) penyebaran ISPA di Kota Depok menarik?
2.
Informasi yang ada didalam web tersebut mudah dimengerti dengan baik dan informasi yang disampaikan sudah lengkap.
3.
Dengan adanya Website Sistem Informasi Geografis (SIG) penyebaran penyakit ISPA di Kota Depok memudahkan Anda dalam mendapatkan informasi seputar
4.
(SIG) penyebaran penyakit ISPA di Kota Depok tersebut sangat mudah
dioperasikan.
Fasilitas yang ada didalam web
5.
C=2
Memilih c = 4
c.Cukup
D=1
Memilih d = 0
d.Kurang
A=3
Memilih a = 5
a.Sangat setuju
B=4
Memilih b = 6
b.Setuju
C=2
Memilih c = 7
c.Cukup
D=1
Memilih d = 2
d.Kurang
A=4
Memilih a = 6
a.Sangat setuju
B=3
Memilih b = 8
b.Setuju
C=2
Memilih c = 4
c.Cukup
D=1
Memilih d = 2
d.Kurang
untuk setiap halaman web sudah lengkap dan sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Website Sistem Informasi Geografis
6.
(SIG) ini sangat penting untuk dijadikan acuan oleh seluruh masyarakat yang belum mengetahui penyebaran penyakit ISPA di Kota Depok?
Dari hasil kuesioner untuk kategori soal User Interface dan Usability Pogram, dapat dilihat dengan jelas pada grafik dibawah ini. Yang mana hasil dari kuesioner ini menyatakan bahwa setuju dengan adanya WebGIS ini karena mempermudah dalam mendapatkan informasi penyebaran penyaki ISPA di Kota Depok. 10 8 Sangat Setuju
6
Setuju 4
Cukup Kurang
2 0 T
I
M
P
F
A
Gambar 14.. Grafik Hasil Kuesioner Kategori User Interface dan Usability Pogram
Keterangan: T
= Tampilan WebGIS
F = Fasilitas WebGIS
P = Pengoperasian mudah
I = Informasi
M = Mempermudah User
A = Acuan.
PENUTUP Pada hasil merancang webGIS penyebaran penyakit infeksi saluran pernafasan akut di Kota Depok ini dapat disajikan dalam bentuk tulisan, dan peta. Tulisan di sini berupa informasi umum mengeni penjelasan profil Kota Depok dan Informasi ISPA. Tabel menyajikan data jumlah penderita penyakit pada setiap kecamatan berdasarkan spesifikasi umur. Sedangkan peta memberikan gambaran mengenai letak suatu kecamatan pada Kota Depok, dimana pemetaan ini di dukung dengan adanya letak (titik) berupa kantor kecamatan, kantor kelurahan, rumah sakit dan puskesmas. Dengan adanya webGIS ini diharapkan dapat membantu pemantauan wilayah untuk daerah rawan penyakit infeksi saluran pernafasan akut, sehingga bermanfaat dan memberikan kemudahan bagi user dalam mendapatkan informasi mengenai penyebaran penyakit infeksi saluran pernafasan akut yang ada di Kota Depok. Diharapkan pula masyarakat bisa lebih waspada untuk menghindari penyakit infeksi saluran pernafasan akut tersebut. WebGIS ini hanya menyediakan admin untuk tambah data dan edit data, sedangkan untuk penambahan titik pada pemetaan tidak bisa dilakukan secara langsung. Untuk itu penulis mengharapkan agar kelak webGIS ini dapat lebih dikembangkan lagi, sehingga apabila terdapat data baru dapat di update secara cepat.
DAFTAR PUSTAKA [1]. Budiyanto, Eko. 2009. Sistem Informasi Geografis dengan ArcView GIS. Penerbit Andi. Yogyakarta. [2]. Eddy Prahasta. 2006. Membangun Aplikasi Web-Based dengan Mapserver. Penertbit Informatika. Bandung [3]. Eddy Prahasta. 2009 Sistem Informasi Geografis Tutorial ArcView. Penerbit Informatika. Bandung. [4]. Eddy Prahasta. 2004. Sistem Informasi Geografis Tutorial ArcView. Penerbit Informatika. Bandung. [5]. Riyanto, Prinali Eka Putra,Hendi Indelarko. 2009. Pengembangan Aplikasi system Informasi geografis Berbasis Desktop dan Web. Penerbit Gava Media. Yogyakarta.
[6]. Benih.Net. 2011. http://www.benih.net/lifestyle/gaya-hidup/ispa-infeksi-saluranpernapasan-akut-penanggulangan-dan-pengobatannya.html. Di unduh Tanggal : 20 Juli 2011, Jam : 20.00. Indonesia. [7]. Benih.Net. 2011. http://www.benih.net/lifestyle/gaya-hidup/ispa-infeksi-saluran-pernapasan-akutketahui-dan-waspadailah.html. Di unduh Tanggal : 20 Juli 2011, Jam : 20.10. Indonesia. [8]. El_syaif. 2009. http://elsyaif13.blogspot.com/2009/05/epidemiologi-ispa.html . Di unduh Tanggal : 20 Juli 2011, Jam : 20.20. Riau-Indonesia. [9]. Storage. 2011. http://storage.jakstik.ac.id/students/paper/penulisan%20ilmiah/30403052/BAB%20_I I.pdf?token=c422ea7d6fe7a1b7987b0882f7dd8c70a8248531|1318153448#PDFP. Di unduh Tanggal : 18 Agustus 2011, Jam : 17.00. Jakarta- Indonesia. [10].Wikipedia. 2011. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi. Di unduh Tanggal : 08 Agustus 2011, Jam : 16.00. Indonesia. [11].Wikipedia. 2011. http://id.wikipedia.org/wiki/Geografi. Di unduh Tanggal : 08 Agustus 2011, Jam : 16.20. Indonesia. [12].Wikipedia. 2011. http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_geografis. Di unduh Tanggal : 08 Agustus 2011, Jam : 16.30. Indonesia.