BAB
V
POKOK TEMUAN, PEMBAHASAN, DAN IMPLIKASI
Berdasarkan
dalam
Bab V,
singkat: Hasil
A.
hasil
penelitian yang
telah
disajikan
maka pada bagian ini akan dikemukakan
(A)
Pokok Temuan dan
Pembahasan;
(B)
secara
Implikasi
Penelitian.
Pokok
Temuan
dan
Dalam rangka tidak
Pembahasan
meningkatkan
mutu
pendidikan
tinggi,
terlepas dari upaya pengelolaan tenaga dosen
efektif
sesuai
perguruan
dengan strategi yang
tinggi. Pengelolaan yang
diharapkan dapat
yang
dikembangkan
efektif
pada
betul-betul
memperoleh dosen yang berkualitas
yang
peka terhadap perkembangan pendidikan tinggi dan
sebagai
salah
menjaga
satu
penentu
kelangsungan,
(determinan)
utama
serta menjamin adanya
dalam
suasana
ketenangan
dalam lembaga pendidikan tinggi (Makagiansar, 1981).
Harapan tersebut mengaharuskan perguruan tinggi untuk berbenah
dan
(continous
meningkatkan
improvement).
diperhatikan adalah
diri
secara
Salah satu
terus
aspek
masalah pengelolaan
menerus
yang
harus
ketenagakerjaan
(manajemen sumber daya manusia), khususnya tenaga
Sebagaimana
dikemukakan
keberhasilan
dari
dengan
kualitas
oleh
Oteng
Sutisna
setiap usaha manusia
personil
(pegawai)
dosen.
(1981),
berkaitan
yang
erat
melaksanakan
178
pekerjaan
bagi pencapaian tujuan maupun
dengan
kondisi
yang mempengaruhi kesejahteraan fisik dan mental
Keberhasilan
perguruan
tinggi
dalam
mereka.
memberikan
layanannya secara efisien untuk sebagian besar tergantung kepada
kualitas personil dalam menjalankan tugasnya
dan
pada efektivitas mereka dalam melaksanakan tanggung jawab individual harus
dan kelompok. Karena itu tugas mendesak
diberi perhatian adalah pengelolaan tenaga
yang dosen,
yang menitikberatkan kepada strategi pengembangannya.
Sehubungan dengan pengelolaan tenaga dosen di
UNSIL,
permasalahan yang mendasar tergantung kepada rasio jumlah mahasiswa
dengan
ketidakseimbangan
jumlah
dosen
yang
tersedia.
Gejala
antara jumlah mahasiswa dengan
jumlah
dosen semakin menyudutkan posisi UNSIL dalam tenaga
dosen,
yang diakibatkan jumlah
pengelolaan
mahasiswa
untuk
beberapa program studi atau jurusan mengalami penurunan. Hasil temuan sehubungan dengan rasio mahasiswa dengan dosen,
pada
ternyata menunjukkan adanya kelebihan tenaga dosen
program
dilakukan
melalui: membina
bidang
studi atau jurusan
UNSIL
(1)
dalam
tertentu.
mengahadapi
menugaskan dosen yang
masalah
(2) menganjurkan
(MKDI),
dosen
yang
tersebut
bersangkutan
Mata Kuliah Dasar Institusional
kajiannya;
Upaya
di
untuk
untuk luar
studi
Ianjut pacsasarjana S—2 dan S—3 di luar bidang
kajiannya
disesuaikan
di
dengan kebutuhan jurusan yang ada
UNSIL
1 179
dan relatif banyak diminati oleh masyarakat dan
;
lapangan t
pekerjaan;
di
(3)
melakukan rotasi antar Fakultas yang
lingkungan
UNSIL
bagi dosen
kajian yang relatif berhubungan;
yang
memiliki
bidang
publikasi
!
untuk memperoleh mahasiswa sebanyak—banyaknya untuk semua
'
program studi atau jurusan yang ada di UNSIL.
*
Masalah
kelebihan
pengangguran
(4) melakukan
ada
dosen yang
pengkajian
:
yang menyeluruh. Secara kuantitatif kelebihan
dosen bagi
r
besar
tinggi
karena
dipecahkan
menimbulkan
melalui
perguruan
seharusnya
eksesnya
khususnya
merupakan
r
disitulah kebutuhan tenaga dosen sangat dirasakan. Tetapi
}
dosen
pada
meningkatnya
saat animo
jumlah
masalah
mahasiswa
sebaliknya
pada saat
swasta,
mahasiswa
menurun,
yang dibutuhkan sangat terbatas dan
terjadinya
gejala
ketidakseimbangan
tenaga
mengakibatkan mahasiswa
*
dengan jumlah dosen. Gejala seperti ini akan mempengaruhi
j
terjadinya pengangguran yang
jumlah
p
dihadapi
perguruan tinggi. i
Ada
beberapa hal yang perlu disimak
kenapa
masalah
; t
rasio
jumlah
mahasiswa dengan
jumlah
dosen
merupakan
\
masalah besar bagi sebuah perguruan tinggi:
Pertama,
biaya
penyelenggaraan
•
|
perguruan
tinggi
I'
j j. f
swasta sebagian besar biayanya bersumber dari
mahasiswa,
*
termasuk
itu
rasio
;
efektif
\
dimaksudkan
i
ideal
untuk
terus
membiayai dosen. Oleh karena
dipertahan, hal ini
selain
lebih
\
memberikan
layanan
kepada mahasiswa,
juga
i
I
180
untuk keberlangsungan perguruan tinggi, khususnya UNSIL. Kedua,
tinggi
banyak
sesuai
indikator
dengan
yang
bersangkutan.
sedikitnya mahasiswa
porsinya
mencerminkan
pada
merupakan perguruan
perguruan
salah
satu
tinggi
yang
Bila banyak diminati mahasiswa,
perguruan
tinggi yang bersangkutan berarti menunjukkan keiebihannya dibanding
dengan
yang lainnya, dan
sebaliknya
apabila
mahasiswanya kurang berarti menunjukkan kekurangannya. Dari
permasalahan di atas,
pada dasarnya
tergantung
kepada bagaimana sistem pengelolaan perguruan tinggi yang bersangkutan,
1.
Pola
termasuk pengelolaan dosennya.
Perencanaan
Dosen
Berdasarkan temuan di tenaga dosen yang
Pertama,
selain
berbagai petunjuk
Melalui
perencanaan
tenaga
kepada
visi,
pelaksanaannya
keputusan
yang
pelaksanaan
agar
UNSIL
eksistensinya
dan memberikan
memenuhi visi,
misi,
kondisi
misi,
tidak
telah
dan
dosen
lingkungan
di
dan
terlepas
ditetapkan
penataan
mampu
baik internal
tujuan dari
UNSIL.
kembali
merpertahankan
layanan yang
serta tujuannya.
UNSIL,
melalui
penyelenggaraan
strategi pengembangan atau
(repositioning),
pola perencanaan
dilakukan di UNSIL meliputi:
didasarkan
organisasi,
lapangan,
baik
untuk
Kaitannya dengan
maupun
eksternal,
181
UNSIL telah mengkaji berbagai peraturan dan
yang
ketentuan
berlaku dalam penyelenggaraan lembaga,
mengkaji
perkembangan politik, sosial, dan ekonomi, yang
dapat
mempengaruhi penyelenggaraan pendidikan tinggi.
Kedua, berkenaan
perencanaan
di
UNSIL
dengan prosedur maupun sasaran atau
konten
perencanaan
yang
dosen,
dilakukan.
dengan
tenaga
dosen
terbatas kepada beberapa
Prosedur
yang
kegiatan
dimaksud
kaitannya
tahapan proses perencanaan, sedangkan
atau
konten
berkaitan
dengan
berbagai
sasaran substansi
kegiatan dari tahapan perencanaan yang dilakukan.
Ketiga, kaitannya manusia
perencanaan
dengan
tenaga
kegiatan
lainnya,
dosen
pengelolaan
perencanaan
tenaga
di sumber
dosen
UNSIL daya hanya
terbatas dengan analisis pekerjaan termasuk didalamnya
deskripsi
pekerjaan dan spesifikasi pekerjaan,
serta
pembinaan atau pengembangan.
Untuk
mengkaji hasil temuan di
lapangan,
maka
secara konsepsional harus mengkaji tentang perencanaan dosen. Secara konsepsional
suatu
proses
menetapkan memenuhi
yang
jumlah
perencanaan dosen merupakan
sistematis
dan kualitas
dan
rasional
tenaga
formasi dalam jangka waktu
dosen
tertentu
dalam
untuk secara
tepat. Termasuk di dalamnya, kegiatan yang
menyangkut
inventarisasi
memperoleh
yang
menyeluruh
untuk
182
gambaran
tentang
tertentu
baik
jumlah secara
dosen
kuantitatif
kualitatif (IKIP Bandung,
Secara
kegiatan
maupun
inventarisasi
program studi atau jurusan, serta
masa
yang akan datang. Sedangkan
gambaran lembaga
merupakan
kemampuan
dosen
waktu secara
merupakan
mengetahui banyaknya dosen
pada
inventarisasi
jangka
1994:192).
kuantitatif,
untuk
dalam
kegiatan
yang
ada
kebutuhan
di
secara
kualitatif,
untuk
mengetahui
dari
kepentingan
dilihat
serta kemampuan menghadapi tantangan di
mendatang. Sedangkan tujuan perencanaan
dosen
masa
adalah
membantLt lembaga dalam mempersiapkan dasar yang
lebih
baik dalam rencana pengembangan dosen supaya diperoleh manfaat secara optimum (Umi Sukamti, 1989:73).
Pengembangan efektif
harus
dosen
melalui
dilaksanakan
pengelolaan
yang
terencana
dan
secara
berkesinambungan.
Rencana pengembangan yang
sistematis
dan
menyeluruh
penerimaan
dosen
dilaksanakan
Jumlah
harus
baru. Seleksi
dengan
ketat sesuai
terpadu,
dimulai
sejak
dosen
perlu
calon
dengan
kebutuhan.
dosen yang akan menjalani tugas belajar
ditentukan
secara terencana setiap tahun
perlu
berdasarkan
rencana pengembangan ketenagaan yang telah ditentukan,
persiapan tugas belajar perlu dipesiapkan jauh sebelum waktunya (Jusuf Hanafiah, 1994).
183
dari
Dalam
perencanaan tenaga dosen
suatu
kajian mengenai konsep
suatu
kerangka
penelaahan
berfikir,
terhadap
tidak analisis
sebagai
mengacu
kepada
yang
berbagai
terlepas
aspek
organisasional
dengan segala subsistemnya secara luas dan mendalam. Konsep sekaitan
yang
dikemukakan
dengan kerangka berfikir dalam
kebutuhan
dosen dengan penelaahan
cara
dengan
analisis
mempelajari bagian
mempengaruhinya,
kewenangan
di
menganalisis
secara
atau
dosen
sini,
menyeluruh
variabel
yang
yang
dibutuhkan,
serta kondisi ketenagaan yang ada sekarang. Perencanaan
terinci,
mulai
tenaga
dari
kebutuhan,
enrolment
ketenagaan
yang
kualitatif,
dengan
variabel dan
yang
ada baik secara
secara
dianalisis
kurikulum,
mempengaruhi karakteristik
kuantitatif
maupun
ketidak seimbangan tenaga dosen yang
yang diperlukan, serta
termasuk
kebijaksanaan
semua potensi yang dimiliki untuk
pengembangan dosen,
dosen
tenaga
dosen.
Menganalisis
lembaga mendukung
kebutuhan
baik pada tingkat jurusan atau program
kelompok dianalisis kebutuhan
mata
kuliah,
berbagai
maupun komponen
tersebut, dan sekaligus
studi,
Universitas, yang
ada
perlu
mempengaruhi
dimaksudkan
untuk
mencari jalan pemecahan masalah—masalah yang
dihadapi
oleh lembaga dalam perencanaan tenaga dosen.
Biasanya
184
analisis kebutuhan tenaga dosen diawali dengan asumsi-
asumsi yang benar, oleh karenanya diperlukan data yang dapat diterima kebenarannya. Sekaitan dengan hal menurut
Sudarwan
menganalisis penilaian dengan
Danim
kebutLshan
atau
(1986:23),
dosen
harus
untuk
dapat
dimulai
dengan
penaksiran yang tepat
sejumlah
data atau
dan
informasi
ditunjang
yang
memadai,
sehingga
perhitungan
dilakukan
secara tepat baik aspek kuantitatif
kualitatif.
Sebaliknya
kebutuhan
ini,
tersebut
maupun
dalam
suatu
lembaga dapat dilihat sebagai stiatu sistem yang
dapat
dipilah-pilah
ke
kebutuhan dosen
dapat
dalam sub sistem
untuk
berbagai karakter yang mempengaruhinya,
menentukan
karakteristik
yang
dibutuhkan, deskrepensi antara yang
yang
dibutuhkan, serta usaha lembaga mengurangi
atau
mengatasi deskrepensi itu, sehingga permasalahan
yang
dianalisis
semakin
jelas dan dapat
ada
dengan
diterima
secara
betul—betul
harus
empirik maupun konsepsional.
Proses didasarkan
karena
perencanaan kepada
tenaga
analisis
dosen
kebutuhan
yang
dosen yang tersedia dalam
jelas,
jumlah
muitu yang memadai merupakan salah satu syarat
penting
bagi terlaksananya proses pendidikan yang efektif efisien pada perguruan tinggi. Sebagaimana
pada
dan
dan
dijelaskan
bagian sebelumnya, bahwa kebutuhan tenaga
dosen
185
meliputi
dimensi kuantitatif dan dimensi
Kebutuhan
dosen
dilihat
berkaitan
dengan
dari
oleh
pengunduran,
pemecatan ataLi
ketidakmampuan, mengurangi
dilihat
kewenangan
sendiri,
pemberhentian
kerja
dimensi
yang
profesional
dosen
yang
ada
akademik
Menurut
menurut
pengusiran,
fase, yaitu:
ketentuan
berdasarkan
berdasarkan
(1987),
daya
kebutuhan sumber daya manusia,
performansi
prosedur
manusia,
sumber daya manusia;
perencanaan
evaluasi.
dan
memperkirakan
pihak-pihak
(2) fase kedua,
fase ketiga, yaitu menyusun program
keempat
beberapa
data
tujuan dan kebijakan sumber daya
fase
dan
memperkirakan anggaran
sumber daya manusia, serta memperkirakan
(4)
yang
kemampuan
(1) fase pertama, mengumpulkan sumber
jabatan
tenaga dosen.
Randall
menganalisis
manusia;
B.
dengan
hierarki
daya manusia harus dilakukan melalui
menetapkan
akan
(William
berkaitan
berdasarkan
kualifikasi
kualifikasi akademik
(3)
personel,
pembubaran,
kualitatif
dilihat
serta
pensuplai
yang
serta pensiun, yang kesemua itu
tenaga
berlaku,
sumber
itu
kuantitatif
1981:483). Sedangkan kebutuhan tenaga dosen
dari
akademik
adanya
tenaga
Castetter,
dimensi
dinamika dosen
diakibatkan
kualitatif.
yaitu
yaitu
manusia;
sumber
daya
pengawasan
dan
186
Fase
pertama,
menganalisis
sumber
menginventarisir
sekarang
pada
diperlukan
meliputi kegiatan
daya
manusia
berikut:
berkaitan
dengan
tenaga kerja dan pekerjaan yang
suatu organisasi, dan
berkaitan
dengan
aspek
(a)
informasi
ada
yang
kuantitatif
dan
kualitatif. Aspek kuantitatif berkaitan dengan
jumlah
pegawai yang ada sekarang berdasarkan jabatan,
bidang
studi
atau
menyangkut
jurusan,
sedangkan
keterampilan,
aspek
kecakapan,
kualitatif
perhatian,
preferensi yang diperlukan. Selain itu, juga karakteristik pekerjaan, ketrampilan yang Aspek
lain, berkaitan dengan komposisi
dan
mengenai
diperlukan. tenaga
kerja
ditinjau dari aspek yang meliputi gaji/upah,
jabatan,
termasuk keluar masuk, absensi, dan struktur
jabatan;
(b)
kedua,
dilihat
segi
perkiraan kebutuhan sumber
daya
manusia
dari dimensi waktLi dan tipe organisasi.
waktu, perencanaan sumber daya manusia
Dari
meliputi
kebutuhan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Secara
konseptual,
memprediksi
waktu
permintaan
tertentu
expert
pendekatan yang
dilakukan
dan persediaan
di masa mendatang
untuk
digunakan
estimate, yaitu prediksi yang
untuk jangka
metode:
dilakukan
para
ahli karena di anggap lebih memahami tuntutan-tuntutan
ketenaga
kerjaan;
prediksi
yang
historical
didasarkan
comparison,
kepada
yaitu
kecenderungan-
187
kecenderungan
analysis, kepada
yang terjadi di masa
yaitu penentuan kebutuhan
tuntutan spesifikasi
technique,
yaitu secara
perubahan
yang terjadi dan keuangan
modeling,
tergantung
yaitu
berdasarkan
perhitungan
terutama
kepentingan
persyaratan
kepegawaian,
program
penetapan
didasarkan correlation
statistik,
dan
yang
task
pekerjaan;
penentuan
korelasi
sumber
sebelumnya;
yang
kebutuhan
ditetapkan; tenaga
kepada model keputusan yang biasa
dosen
dibuat;
(c) ketiga, memperkirakan pihak pensuplai sumber
daya
manusia baik dari dalam maupun dari luar organisasi.
Dari dalam
berbagai pendekatan yang
memprediksi
digunakan
kebutuhan dosen,
UNSIL
pendekatan
digunakan adalah correlation technique. Hal ini
yang
dapat
dilihat dari cara-cara yang dilakukan cenderung kepada
perhitungan-perhitungan statistik dengan cara perbandingan rasio mahasiswa dengan
Fase sumber
daya
kedua,
menetapkan
dosen.
tujuan
manusia yang secara
melalui
dan
kebijakan
langsung
berkaitan
dengan tujuan dan kebijakan organisasi.
Informasi yang
diperlukan
gaji,
berkaitan
dengan
daftar
daftar
pegawai, serta penempatan.
Fase
ketiga, program
sumber daya manusia
berkaitan dengan kegiatan peningkatan dan
sumber
daya
manusia. Program
peningkatan
yang
pengurangan
berkaitan
188
dengan
meningkatkan
hadiah,
gaji
partisipasi
atau upah,
serta
dan
komunikasi,
tumbuhnya
motivasi.
Sedangkan program pengurangan berkaitan dengan
upaya-
upaya
karena
penyuluhan
pemutusan
hubungan
kerja,
adanya pemberhentian atau pensiun.
Fase
keempat,
perencanaan sumber
menilai
yaitu pengawasan
dan
penilaian
daya manusia yang merupakan
rencana dan program yang telah
upaya
dibuat,
baik
rencana jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Dari uraian mengenai prosedur perencanaan tenaga
dosen
yang dilakukan di Universitas Siliwangi adalah: Pertama,
yang
ada,
kegiatan
inventarisasi
tenaga
lebih memfokuskan kepada aspek
dosen
kuantitatif
untuk berbagai jabatan akademik terutama pada
tingkat
JLtrusan atau program studi. Sementara aspek kualitatif untuk
sementara ini secara nyata belum
misalnya
yang
kecakapan,
berkaitan
ketrampilan,
dengan
perhatian,
dilaksanakan,
aspek
kemampuan,
dan
preferensi.
Kalaupun ada yang berkaitan dengan inventarisasi aspek tersebut, informasi yang diperoleh masih perlu
kembali,
karena
belum
didasarkan
kepada
dikaji
instrumen
pengukuran yang baku dan sistem informasi yang akurat. Kedua,
kuantitaif
perkiraan kebutuhan tenaga dosen
maupun
kualitatif
merupakan
secara
komitmen
UNSIL, baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
189
Kebutuhan
jangka
terpenuhinya jumlah
pendek
kebutuhan
mahasiswa
merupakan
dosen
dengan
untuk
dari
rasio
ditinjau
dosen,
kualifikasi akademik minimal
target
serta
terpenuhinya
untuk melaksanakan
Sedangkan kebutuhan jangka panjang lebih peningkatan
kualitas
Ianjut
dan S-3, serta
S-2
yang
dibarengi
tugas.
mengutamakan dengan
terpenuhinya
studi
kualifikasi
jabatan akademik yang optimal.
Ketiga,
dalam memperkirakan
sebagai pensuplai tidak
pihak-pihak
mana
tenaga dosen, UNSIL sampai saat ini
menentukan pihak-pihak mana
sebagai
pensuplai
dosen, apakah dari luar atau dari lembaga sendiri baik dari
negeri
maupun swasta, yang penting
dosen
yang
bersangkutan memenuhi persyaratan yang diperlukan.
Keempat,
yang
berbagai
kebijakan
tenaga
dosen
dilakukan UNSIL meliputi kebijakan yang bersifat
kuantitatif
maupun
maupun
kualitatif.
Secara
secara kualitatif, kebijakan
kuantitatif
kebutuhan
dosen
untuk jangka pendek sebagaimana dijelaskan pada bagian sebelumnya, adalah terpenuhinya rasio dan
kualifikasi
akademik
minimal dengan kebutuhan bidang
studi
jurusan.
Sedangkan
kebutuhan
dosen
diperlukan,
tingkat
untuk jangka selain
panjang,
terpenuhinya
pendidikan
yang diperoleh baik
kebijakan
rasio
juga terpenuhinya kualitas dosen
atau
yang
menurut
lulusan
S-2
190
maupun S-3. Kebutuhan dosen di UNSIL untuk lima
tahun
> i
%
mendatang, pertiga
lulusan
dari
kebutuhan minimal
jumlah dosen yang
untuk
harus
Dari
S-2 ke atas, harus
tahun
2003,
lulusan S2 ke
mencapai
dimiliki. dosen
'
Sedangkan
yang
dimiliki
;
manusia
\
atas.
deskripsi perencanaan sumber daya
sebagaimana
dua
dijelaskan pada bagain sebelu.mnya,
bahwa ? i
perencanaan
dosen
secara ideal
paling
tidak
harus I
dilakukan
sasaran
melalui prosedur dan variabel yang
perencanaan.
Namun
dengan
menjadi
f
pertimbangan
j i
strategi
organisasi
lembaga,
prosedur
suatu
;
merupakan
>
alternatif yang paling tepat untuk dapat dilaksanakan,
i
karena untuk desain organisasi tertentu
j
yang
yang
dikembangkan
tersebut
dipilihnya,
belum
oleh
tentu
hanya mengambil
sesuai dengan
beberapa
prosedur
yang dianggap relevan dan urgen. Sehubungan
dengan
hal
i
';
j
di
atas,
maka
UNSIL
; |
dengan strategi yang telah ditetapkannya, dalam proses
{
perencanaan
prosedurnya
|
secara konsepsional telah dilakukan dengan baik- Namun
[
variabel
|
1
tenaga
dosen
dilihat
dari
i
sasaran atau konten dari
berbagai
prosedur
s
I
yang
ditempuhnya,
UNSIL
masih
beberapa
'
kegiatan tertentu saja, misalnya dalam
mengantisipasi
,
pihak
lain
dosen.
upaya
ini
sebagai pensuplai
UNSIL
sampai
membatasai
tenaga
sekarang
ini
belum
Dalam
dapat
J
191
menentukan
sebagai
pihak-pihak lembaga perguruan tinggi
mana
pensuplai calon tenaga dosen. Hal ini
karena
secara konsepsional ada asumsi bahwa perguruan
tinggi
berbagai
menunjukkan
akan
menghasilkan lulusan yang berkualitas,
lulusannya
keiebihannya
dalam
yang
kalau ditarik untuk menjadi
hal,
sehingga
tenaga
dosen
relatif
lebih
baik
dibanding dengan lulusan perguruan tinggi
lain.
Oleh
karena
diperkirakan
memiliki
kemampuan yang
itu variabel yang menjadi
sasaran
konten dalam perencanaan tenaga dosen terbatas hal-hal
tertentu,
dengan melihat
sumber
prosedur
daya
kegiatan
yang
kepada
urgenitas
masalah
yang dihadapi dan strategi yang dikembangkan Selain
dilakukan,
manusia (dosen) harus
atau
UNSIL.
perencanaan
dikaitkan
pengelolaan sumber daya manusia
dengan
yang
lain,
yaitu: (1) analisis pekerjaan, karena organisasi harus
mengetahui kualifikasi pegawai yang ada sekarang untuk mengerjakan
seleksi, menetapkan
yang
pekerjaan
yang ada; (2)
karena kegiatan perencanaan kebutuhan berapa banyak dan
dibutuhkan melalui seleksi; (3)
pengembangan,
rekruitmen
dapat
membantu
tipe
pegawai
pembinaan
karena perencanaan membantu
dan
atau
menetapkan
program pembinaan atau pengembangan. Kaitannya
dengan
aktivitas
secara
pengelolaan
lainnya, sementara ini
eksplisit terbatas dengan kegiatan analisis
pekerjaan
1
|
192
dan pembiaan atau pengembangan dosen. kegiatan
rekruitmen dan seleksi
karena
sampai
kegiatan
sekarang
seleksi
kebutuhan
secara
belum
dilaksanakan,
belum
melaksanakan
formal
dalam
memenuhi
dosen.
Berdasarkan
tenaga
UNSIL
Kaitannya dengan
dosen
uraian
di atas,
di UNSIL sesuai
dikembangkannya,
dilakukan
maka
dengan
perencanaan
strategi
melaiLii
yang
pertimbangan-
pertimbangan yang lebih rasional sebagai berikut: Pertama,
UNSIL
yang
merupakan
salah
satu
perguruan tinggi swasta di daerah yang usianya relatif muda,
masih terus menerus memerlLikan peningkatan
pengembangan
dalam
ketenagakerjaan. kepada
tantangan
berbagai
Oleh
karena
hal, itu
ketenagakerjaan
termasuk UNSIL yang
dan
sistem
dihadapkan berhubungan
dengan berbagai kelemahan dan kekurangannya.
Kedua, kepada
perencanaan
permasalahan
yang
dosen di relatif
UNSIL
kompleks,
kebutuhan dosen sangat tergantung kepada keadaan
ini
berkembang
bahwa keadaan
pertimbangan
mahasiswa
jumlah
secara dinamis akan
menentukan kebutuhan dosen,
jumlah
karena
jumlah mahasiswa yang tercatat di UNSIL.
mengindikasikan
yang
dihadapkan
mahasiswa
membantu
tetapi sebaliknya
yang tidak menentu,
dalam memperkirakan kebutuhan
Hal
relatif
dalam keadaan
sulit
dosen yang diperlukan.
193
Ketiga,
UNSIL sebagai perguruan
tinggi
swasta
dihadapkan kepada sistem ketenagakerjaan yang rumit.
Sebagai perguruan tinggi swasta
pengelolaan
relatif
dalam
sistem
ketenagakerjaannya dihadapkan kepada
jalur sistem ketenagaan, yaitu ketenagaan yang oleh
pihak
yayasan sebagai
penyelenggara
diatur
perguruan
tinggi
dan oleh pihak Kopertis. Walaupun pihak
telah
menenttikan
diperlukan, droping
namun
kebutuhan
tenaga
tidak menutup
UNSIL
dosen
yang
kemungkinan
adanya
tenaga dosen bantuan pemerintah di luar
diperkirakan
oleh UNSIL, yang
eksesnya
dua
yang
mempengaruhi
terhadap perencanaan dosen yang ditetapkan UNSIL.
Keempat, menunjukkan
terkadang
yang
keadaan jumlah mahasiswa kondisi
perkembangan
jumlah mahasiswa naik
mengakibatkan
yang
ataupun
stabil,
sebaliknya,
relatif
tidak menentu. Salah satu yang ditempuh untuk
mengisi
yang
memenuhinya
dibutuhkan,
dengan
cara
tenaga
tidak
dosen
formasi
kebutuhan
UNSIL
UNSIL
selalu
menghitung
keajegan
antara
jumlah mahasiswa dengan jumlah dosen.
secara
tetap
besar,
kemungkinannya
rasio jumlah
mahasiswa
diperlukan
berupaya
Apabila
relatif
penambahan
dosen, tetapi sebaliknya kalau rasio jumlah
rasio
lebih tenaga
mahasiswa
dengan dosen terlalu kecil, maka kebutuhan dosen tidak perlu ada penambahan.
194
\ %
(
I t
Pola Rekruritmen dan Seleksi Dosen
I i
Rekruitmen merupakan upaya-upaya yang
untuk
memperoleh tenaga kerja yang
mengisi
jabatan-jabatan
dilakukan
dibutuhkan
tertentu yang
masih
i
f
dalam
r
kosong
t i
melalui
penyeleksian
yang
dilakukan.
Dalam
proses
»
dalam
, i
rekruitmen, penyeleksian merupakan kunci sukses pengelolaan tenaga dosen.
I s-
Berdasarkan
temuan di lapangan, rekruitmen
dan
; i
seleksi
di Universitas Siliwangi
menyangkut
hal-hal
\ i
berikut:
Pertama,
kebijaksanaan mengenai rekruitmen
dan
\ l
seleksi
tenaga dosen di Universitas
Siliwangi
telah
:
diatur dalam Petunjuk Pelaksanaan No. 001/JL.P/US/ IV/
\
1988 Bab XVI Pasal 97, yang isinya bahwa tenaga
• i 1
yang
direkrut harLis menunjukkan sikap, budi
dosen
pekerti,
\
ahlak, baik
mental disiplin, dedikasi, dan loyalitas sesuai
dengan
yang
dibutuhkan
yang
Universitas
j \
\
Siliwangi. Kedua, kegiatan rekruitmen dosen di UNSIL sampai
i
sekarang belum pernah dinformasikan secara luas kepada
masyarakat, dengan alasan kebutuhan tenaga dosen
yang
diperlukan
pola
relatif
sangat terbatas.
Kelemahan
seperti ini secara rasional tenaga dosen yang diangkat
J
kurang dijamin kualitasnya karena tidak melalui prases
persaingan yang kompetitif di antara para calon dosen.
*
195
Ketiga, UNSIL
kebijaksanaan seleksi tenaga
didasarkan
kepada
Petunjuk
dosen
Pelaksanaan
No.
001/JL.P/US/IV/1988 Bab XVI Pasal 95 Bagian Tiga,
menyatakan melalui
untuk
bahwa
pengangkatan
tenaga
dosen
seleksi atau penyaringan. Namun
pelaksanaan teknis operasional,
di
yang
harus
kenyataannya
secara
formal
seleksi tenaga dosen belum dilaksanakan.
Keempat, Siliwangi
kriteria seleksi dosen di
didasarkan kepada Petunjuk Pelaksanaan
001/JL.P/US/IV/1988 Bab XVI Pasal 95.
teknis
Universitas
operasional
kriteria
belum dilaksanakan.
yang
No.
Namu pelaksanaan
telah
ditetapkan
Sementara untuk memenuhi kebutuhan
tenaga dosen, lebih diarahkan kepada tuntutan struktur kerja
dan
kepribadian
calon
dosen
yang
dilakukan
melalui pengkajian yang relatif terbatas.
Dari secara dan
berbagai
temuan
lapangan,
perlu
konsepsional yang berkaitan dengan
seleksi. Dalam kegiatan rekruitmen
dikaji
rekruitmen
ada
beberapa
langkah yang dilakukan dalam proses rekruitmen sebagai kelanjutan perencanaan ketenagakerjaan. Setiap langkah selalu
yang
berhubungan
dengan
akan diselenggarakan.
dilakukan
pengumuman
dengan
tentang
efektivitas
penyeleksian
Langkah-langkah
melalui cara:
kebutuhan
(a)
tersebut
menyebarluaskan
ketenagakerjaan
dalam
berbagai jenis dan kualifikasi;(b) membuka pendaftaran
196
denqan
persyaratan-persyaratan
akademis; (c)
administratif
menyelenggarakan pengujian
maupun
berdasarkan
standar seleksi.
Berbagai
secara
rekruitmen, berikut:
langkah yang ditempuh
rinci
pekerjaan
dan
menjelaskan
merupakan
yang dapat menjelaskan
deskripsi
kualifikasinya. tentang
spesifikasi
ketrampilan kecakapan
yang yang
sebagai
pegawai
Deskripsi
kewajiban,
pekerjaan
dapat
dipersyaratkan,
dimiliki
pekerjaan
kegunaan,
standar kerja, serta karakteristik
Sedangkan
kegiatan
dijelaskan
(a) pengumuman kebutuhan
kegiatan rekruitmen
kerja,
dapat
dalam
kondisi
pekerjaan. menjelaskan
pengetahuan
dan
pendidikan
dan
termasuk
pengalaman kerja, kepribadian, minat, dan
preferensi;
(b) membuka pendaftaran dengan persyaratan-persyaratan adminsitratif pencari
dan
dan akademik yang harus
kerja, misalnya surat lamaran
transkrip
kerja, lamaran
yang perlukan,
dipenuhi kerja,
keterangan
berdasarkan
(c) menyelenggarakan
kepada standar seleksi,
ijazah
pengalaman
keterangan kesehatan, serta pengisian kerja;
blangko
pengujian yang
yang
menyangkut
umur, kesehaan fisik, pendidikan, pengalaman,
tujuan, perangai, pengetahun, ketrampilan
oleh
tujuan-
komunikasi,
motivasi, minat, sikap dan nilai, kesehatan, kelayakan kerja, dan faktor lain yang ditetapkan penguasa.
197
Pelaksanaan
rekruitmen yang didasarkan
menurut
langkah-langkah di atas, merupakan kegiatan yang ideal bagi
suatu organisasi dalam memperoleh pegawai
Pelaksanaan
rekruitmen
langkah-langkah
menjaring tidak dan
di
UNSIL
dilihat
yang
ditempuh
secara
karena
sampai
sekarang
dari
formal
belum
UNSIL
belum
kegiatan rekruitmen secara formal
untuk
dilaksanakan, melaksanakan
dosen
baru.
dosen yang baru.
Kondisi
perlu menjelaskan tentang spesifikasi
pekerjaan kepada
ini
memungkinkan
deskripsi
pekerjaan
masyarakat
secara
luas sehubungan dengan kegiatan rekruitmen dosen. Selain
rekruitmen metode
juga
ditempuh,
Proses rekrLiitmen
kebutuhan rekruitmen,
kondisi
meneliti
yang harus
harus didasarkan kepada
rekruitmen.
penelitian dan
langkah
kerja,
mengemukakan
SLimber pelamar,
memilih
kegiatan
proses
dimulai
meneliti job metode
dan
dengan
pekerjaan
spesifikasi, rekruitmen,
memeriksa formulir lamaran, mengadakan wawancara,
dan
menyiapkan daftar pelamar. Sedangkan metode rekruiitmen yang digunakan melalui pendekatan yang bersumber
dari
dalam
atau
organisasi sendiri, teman pegawai,
iklan
agen pekerjaan, agen penempatan, dan biro peneliti. Berdasarkan prases dan metode rekruitmen seperti
yang
diuraikan
di atas, secara
formal
UNSIL
melaksanakan proses-proses rekruitmen secara
belum
optimal.
198
Sementara
metode yang digunakan untuk merekrut
dosen
tidak dilakukan secara terbuka kepada masyarakat luas,
karena
pendekatan
informal.
dosen
dilakukan
lebih
bersifat
Kecuali rekruitmen yang dilakukan
tetap
melalui
yang
Kopertis,
proses
para
calon
rekruitmen,
dosen
dan
terhadap
diharuskan
pendekatan
dilakukan melalui pengumuman terbuka untuk
yang
memberikan
kesempatan kepada masyarakat luas. Pelaksanaan
kegiatan yaitu
pengelolaan
dengan
manusia,
yang
berkaitan
(a)
daya
manusia
perencanaan
dengan
dengan
lainnya,
sumber
rencana
daya
strategi,
serta rencana sumber daya manusia;
pekerjaan,
pengetahuan,
keterkaitannya
sumber
keqiatan:
rencana kerja,
analisis
rekruitmen
berkaitan
dengan
(b)
ketrampilan,
kecakapan, minat, serta preferensi;
(c)
kegiatan pembinaan atau pengembangan, berkaitan dengan pembinaan kualifikasi dan kebutuhan dosen.
Keterkaitan kegiatan rekruitmen dengan
pengelolaan
kegiatan
lainnya, secara eksplisit di UNSIL
dilaksanakan.
Sebagaimana
dijelaskan
pada
belum uraian
sebelumnya, UNSIL belum melaksanakan sistem rekruitmen secara
formal.
Selain kegiatan rekruitmen calon dosen,
penyeleksian langkah
juga
melalui
harus didasarkan
kepada
pendekatan-pendekatan
kegiatan
langkah-
berikut:
(a)
199
pengumpulan informasi tentang calon-calon yang memberi harapan baik; (b) pelaksanaan testing secara baik yang
tes
psikologi, tes pengetahuan dan
mengukur
tes yang
(c) penyelenggaraan testing secara
lisan
atau wawancara seleksi, yaitu percakapan formal
untuk
mengevaluasi media
bagian
bentuk
pekerjaan
dipikulnya;
beberapa
tertulis
calon secara mendalam;
atau
kesehatan calon
baik
(d)
pemeriksaan
melalui
informasi
kesehatannya maupun melalui pengujian kesehatan secara
langsung. Adapun kriteria yang digunakan dalam seleksi meliputi
prediksi
skor dan
kriteria
lainnya,
mempertimbangkan lamanya pengalaman kerja,
yang
relevansi,
reliabilitas, validitas, dan praktek.
Sesuai dengan langkah-langkah dan kriteria harus
dilakukan
di
UNSIL
kegiatan penyeleksian calon dosen secara formal
belum
dilaksanakan,
telah
dalam
kegiatan
seleksi,
yang
namun secara informal kegiatan
dilakukan
melalui
berbagai
seleksi
pertimbangkan
persyaratan tertentu yang diperlukan.
Hubungannya
daya
dengan kegiatan pengelolaan
sumber
manusia lainnya, seleksi dosen dikaitkan
dengan
perencanaan,
analisis
pekerjaan,
rekruitmen,
serta
penilaian performansi. Perencanaan sumber daya manusia memberikan
kemudahan
dalam kegiatan
seleksi
membuat keputusan kapan dan berapa orang pegawai
dengan
yang
200
diperlukan.
Analisis
pekerjaan
kualifikasi
pekerjaan
yang
pengetahun,
kecakapan
kerja, dan
berkaitan
dengan
I
ketrampilan,
J
i >
menyangkut
[
prosedur
Rekruitmen, di mana
keberhasilan seleksi
kepada
kegiatan
efektivitas
seleksi.
t
tergantung
rekruitmen.
Penilaian f
performansi,
di
mana kegiatan seleksi
adalah
untuk
;
memprediksi performansi yang dimiliki calon dosen. Kegiatan
seleksi
di
UNSIL
kaitannya
dengan
kegiatan pengelolaan yang lain secara eksplisit
s
belum t
dilaksanakan,
tetapi secara implisit hubungan
dengan
(
kegiatan pengelolaan lainnya telah dilaksanakan. f
Sehubungan
dengan
pembahasan
rekruitmen
dan
t
perguruan
pengembangan
> f J
ketenagaan
[
pengembangan
f
hakikatnya
j
adalah usaha peningkatan mutu sumber aaya manusia yang
i
paling menentukan dalam proses belajar mengajar
dalam
;
konteks pengelolaan mutu total (Jusuf Hanafiah, 1994).
|
Pendapat
|
s
seleksi yang diuraikan di atas, maka setiap
tinggi
harus
memiliki
suatu
tenaga
pengajarnya. Rencana
adalah
bagian
rencana
pengembangan
1
penting
dari
rencana
i
strategis perguruan tinggi, karena rencana
\
i
i
di
atas
senada
dengan
yang
dikemukakan
Castetter (1981), bahwa rencana pengembangan
ketenaga
j
j i
kerjaan dalam organisasi harus disusun sedemikian rupa
, I I
agar sesuai dengan keperluan organisasi dalam mencapai .
.
misinya.
| i I
01
Kaitannya
seleksi
dengan
pelaksanaan
rekruitmen
dosen yang diperlukan, seharusnya
didasarkan
pada analisis kebutuhan yang dikembangkan instrumen dosen
dasar untuk menganalisis
(Hector
diketahui
Correa,
berbagai
kebutuhan dosen
yang
keseluruhan;
setiap
kelas;
satuan
kredit perminggu;
bagi
dosen.
tersebut dosen
Dengan
akan
dengan
kebutuhan
yang
meliputi:
secara
(c)
(b)
(a)
jumlah
mahasiswa
rata-raca
(d)
jumlah
(e) serta jumlah
hierarki
wajib
variabel
ju.mlah
tenaga
kebutuhan
tenaga
lebih jelas.
dosen
di
perguruan
didasarkan kepada kewenangan dan kualifikasi yang diperlukan.
total
jam
berbagai
sehingga
dosen yang diperlukan akan
harus
mahasiswa
diketahuinya
tenaga
itu
JLimlah
jumlah kelas;
mahasiswa,
tenaga
mempengaruhi
mudah menentukan rasio
Kebutuhan
berdasarkan
1969). Oleh karena variabel
dan
tinggi
akademik
Kewenangan dosen dilihat dari mentirut
jabatan
akademiknya
didasarkan
ketentuan yang ada, sedangkan kualifikasi kepada kemampuan profesional
kepada
berdasarkan
akademiknya dilihat
dari
performansi dan kualifikasi akademik dosen tersebut.
Kewenangan dosen dalam melaksanakan tugas bidang
pendidikan
dan
pengajaran,
pengabdian kepada masyarakat, Menteri
penelitian,
pokok dan
menurut Surat
Keputusan
Pendidikan dan Kebudayaan Republik
Indonesia
t
202
No.079/1970, (P),
dikelompakkan menjadi
membantu (M),
Mengingat tinggi
dan asistensi
ini pada
akademik
kategori
di
penuh
(A).
dosen yang ditempatkan
sementara
jabatan
kategori:
umumnya
asisten ahli
di
perguruan
diangkat
madya
dengan
(Ill/a),
bawah jabatan asisten ahli
madya
tidak
diperhitungkan bagi dosen di perguruan tinggi. itu perlu
secara kualitatif ada beberapa
profesional
yang mengarah kepada
yang ditampilkan,
ilmu
dan
melalui
pengabdian masyarakat melalui
SehubLingan
yang
kemampuan
performansi
baik dalam pengajaran,
aplikasinya
Selain
persyaratan
dimiliki oleh dosen sebagai cerminan
maka
khusus
pengembangan
penelitian,
serta
pendekatan ilmiah.
dengan pola rekruitmen
dan
seleksi
dosen, secara terpadu harus dilakukan melalui berbagai prosedLir yang relevan, pemanduan
misalnya melalui kegiatan
calon sejak berstatus
mahasiswa,
diangkat menjadi dosen setelah seiesai (b) baru
telah
pengangkatan lulus;
(c)
bekerja
pemerintah
menjelang
: (a)
kemudian
pendidikannya;
dosen langsung dari
sarjana
yang
atau pengangkatan dari
sarjana
yang
dari
maupun
pensiun;
instansi swasta,
(d)
atau
lain,
baik
mereka
pengangkatan
yang
dosen
instansi hampir
lulusan
perguruan tinggi luar negeri yang memenuhi persyaratan yang diperlukan.
203
berbagai keharusan secara konseptual
Dari
yang
dilakukan dalam kegiatan rekruitmen dan seleksi dosen, kenyataan
secara
empirik
di UNSIL
belum
melakukan
sistem rekruitmen maupun seleksi, dengan pertimbanganpertimbangan dan kondisi obyektif sebagai berikut: Pertama,
kebutuhan
tenaga dosen
untuk
setiap
periode tertentu tidak menunjukkan kondisi yang secara
dinamis,
maka formasi
dosen
Akibat
dari kondisi seperti ini, mempengaruhi
rekruitmen dan seleksi tenaga dosen. rekruitmen
kemungkinannya akan lebih
kebutuhan
dosen sangat terbatas.
UNSIL
yang
dalam
menentu. proses
Seandainya proses
diLimumkan secara terbuka,
mendaftar
bagi
tidak
maka calon
banyak,
padahal
berbagai
hal
secara terbatas.
maka
Untuk
proses
dilakukan
kebutuhan
dosen berdasarkan formasi yang ada,
melakukan
asistensi terhadap mahasiswa yang
kemampuan
yang
bertahap
yang
ini
memiliki
rekruitmen
baik,
yang
Kondisi seperti
keterbatasan terutama masalah pembiayaan,
lebih
tetap
memenuhi
UNSIL
memiliki
secara
kemudian
mahasiswa yang tersebut diperbantukan
dalam
kegiatan pembelajaran. Apabila UNSIL memerlukan tenaga
dosen yang dosen
sesuai dengan formasi yang ada, maka bersangkutan tetap
didroping
cenderung untuk
yayasan.
Sedangkan
mahasiswa
diangkat untuk
dosen
oleh Kopertis, pihak UNSIL terlebih
menjadi yang
dahulu
204
mempertimbangkan
dosen
yang
bersangkutan,
apakah
diterima atau ditolak secara baik-baik, sesuai
dengan
formasi yang ada. Kedua,
proses
rekruitmen
dan
seleksi
dosen
UNSIL dilakukan secara tertutup. Artinya
tetap
kegiatan
rekruitmen
diajukan
calon
dapat
dilakukan melalui
formasinya
lamaran
dosen, yang kemudian
dipertimbangkan apakah bagi
tersedia,
serta
memenuhi persyaratan
persyaratan
akademik.
Alasan
yang
diproses
yang
apakah
bersangkutan
bahwa
untuk
bersangkutan
calon
yang
administratif rekruitmen
dan
secara
tertutup sebagaimana dijelaskan pada pertimbangan yang pertama, karena kalau dilakukan secara terbuka padahal
kebutuhan tenaga dosen relatif sangat kecil jumlahnya, baik
secara
langsung
maupun
tidak
langsung
akan
mempengaruhi terhadap peningkatan volume pekerjaan dan
meningkatnya
pembiayaan yang harus
penyelenggaraan
ditinjau efektif
secara dan
proses
ditanggung
rekruitmen. Oleh
ekonomis
kegiatan
karena
tersebut
itu
kurang
efisien.
Ketiga, walaupun secara ideal prases dan
dalam
seleksi
harus
dilaksanakan,
di
dosen
UNSIL belum dilaksanakan sesuai dengan konsepsi Namun
rekruitmen
berdasarkan
hasil
teoritis.
lapangan kegiatan
namun
rekruitmen
pelaksanaan tersebut
dan
bukan
seleksi
berarti
205
mengabaikan
prosedur—prosedur yang benar
yang
ditempuh, karena kriteria yang dilakukan UNSIL
dengan
ketentuan-ketentuan persyaratan
harus sesuai
administratif
dan persyaratan akademik.
Pola Pembinaan atau Pengembangan Dosen Pembinaan merupakan
atau
pengembangan
tenaga
usaha-usaha mendayagunakan,
memaJLikan
meningkatkan produktivitas kerja setiap tenaga
kegiatan
pembinaan
dosen
Tujuan
dari
atau
adalah
tumbuhnya kemampuan setiap tenaga
dan
dosen.
pengembangan dosen
yang
meliputi pertumbuhan keilmuan, wawasan berfikir, sikap terhadap pekerjaan, dan keterampilan dalam pelaksanaan tugasnya
sehari-hari
sehingga
produktivitas
kerja
dapat ditingkatkan (IKIP Bandung, 1994:186).
Pelaksanaan dosen,
menurut
pembinaan atau pengembangan hasil
temuan
di
tenaga
lapangan
dapat
digambarkan sebagai berikut:
Pertama,
pembinaan
atau
pengembangan
tenaga
dosen UNSIL telah ditetapkan melalui keputusan yang
didasarkan
OOl/JL.P/US/IV/1988
pembinaan upaya
kepada
Bab III, yang
Pelaksanaan
menjelaskan
atau pengembangan dosen di
terselenggaranya
kepegawaian
Petunjuk
tata
tertib
serta kualitas pegawai,
Rektor
arahkan dan guna
No.
bahwa
kepada disiplin
kelancaran
206
pelaksanaan tugas atau pekerjaan untuk tingkat program studi, jurusan, fakultas,
Kedua, dosen
prosedur
belum
terpadu,
karena
ditempuh
berkaitan
pembinaan
dilaksanakan
tertentu saja.
yang
maupun universitas.
masih
Hasil
atau
secara
pengembangan
sistematis
terbatas
kepada
kegiatan
temuan menunjukkan bahwa prosedur
dilakukan melalui
asumsi-asumsi
dengan pembinaan atau pengembangan,
prosedurnya
dan
tidak didasarkan
kepada
yang
karena
langlah-langkah
kegiatan pembinaan atau pengembangan tenaga dosen. Ketiga,
dosen
pelaksanaan pembinaan atau
masih sangat terbatas dan bersifat
Kegiatan operasional belLim
pengembangan
pembinaan atau pengembangan dosen secara
direncanakan
insidental
insidental.
kegiatan
terpadu,
tersebut
yang
secara
tergantung
kepada
kebutuhan-kebutuhan yang mendesak.
Keempat, diarahkan
kepada
pengembangan mewujudkan
pembinaan dimensi
organaisasi UNSIL
sebagai
atau
pengembangan
tuntutan
dan
dosen
kebutuhan
sebagai
prioritas
lembaga
pendidikan
untuk yang
berkualitas melalui upaya pembenahan organisasinya.
Kelima, dosen
program
pembinaan
dilakukan melalui pendekatan
pekerjaan
(on-the
atau
pengembangan
pendidikan
job training), dan
luar pekerjaan (off-the job training).
dalam
pendidikan
di
207
Dari temuan-temuan di atas,
bahwa
kegiatan
pembinaan atau
secara konsepsional
pengembangan
hendaknya
mengikuti
langkah-langkah
penilaian
kebutuhan
(needs
analisis
kebutuhan
pegawai
berikut:
assesment),
organisasi,
(a)
mencakup
analisis
kebutuhan
jabatan, serta analisis kebutuhan perorangan. Pertama, analisis
kebutuhan
tujuan
jangka
mencakup
organisasi
pendek
analisis
dan
sumber
dimulai
jangka daya
dari
kajian
panjang,
yaitu
manusia,
indeks
efisiensi, dan iklim organisasi. Analisis sumber
daya
manusia
meliputi penjabaran tujuan, ketrampilan,
program
yang
dengan
diperlukan.
Indek
efisiensi,
ongkos kerja, kuantitas dan
dan
berkenan
kualitas
output,
penggunaan alat dan perbaikan. Iklim organisasi,
yang
berkenan dengan kualitas organisasi, kadar efektivitas
pegawai.
Kedua,
analisis
kebutuhan
jabatan
memberikan informasi tentang tugas-tugas,
ketrampilan
yang diperlukan, standar minimal yang dipakai acuan.
mencakup
dapat standar
Ketiga,
dua
analisis
kebutuhan
pertanyaan, yaitu
melakukan minimal,
pekerjaan
yang
dapat
sebagai
perorangan
apakah
pegawai
dikaitkan
atau apakah pegawai
itu
itu
dengan mempunyai
kemampuan melaksanakan tugasnya yang berkaitan
keahliannya. (b) perumusan tujuan, yang
yang
dengan
mengungkapkan
prilaku dan kondisi yang diharapkan setelah
diberikan
208
pembinaan
atau
pengembangan; (c)
penetapan
materi
program, yang disususn berdasakan kebutuhan dan tujuan atau
pembinaan khusus, sikap
pengembangan,
pengethuan tertentu.
misalnya
yang dibutuhkan,
Materi pembinaan
ketrampilan
atau
atau
pembinaan
pengembangan
hendaknya memenuhi kebutuhan organisasi dan individu. Dari langkah-langkah pembinaan atau pengembangan
dosen seperti yang diuraikan di atas, secara telah
dilaksanakan
UNSIL,
terutama
yang
implisit berkaitan
dengan kebutLihan orgnaisasi.
Sesuai
dosen
di
Swasta
dengan konsep dasar
tenaga
Perguruan
Tinggi
UNSIL sebagai salah satu
(PTS),
satunya
pengelolaan
maka kebijaksanaan yang
berkaitan
dengan
strategi
dibuat
salah
pembinaan
atau
pengembangan tenaga dosen.
Pengembangan
tenaga
dosen
pada
hakikatnya
dilakukan melalui pengadaan, pengangkatan, penempatan,
penggajian, studi
kenaikan pangkat atau.
Ianjut S-2 atau S-3,
keluarga.
jabatan
pensiun dan
Oleh karena itu pembinaan dan
akademik,
kesejahteraan pengembangan
tenaga dosen meliputi : (a) pembinaan dan pengembangan
terhadap dan
tugasnya, termasLik orientasi terhadap
kewajibannya,
mengikuti
mengajar,
bimbingan dari dosen
senior,
penataran-penataran tentang proses
metode
penelitian;
(b)
tugas
pembinaan
dan
belajar
atau
209
pengembangan studi
S-2
karier,
termasuk
latihan
dan S-3 di dalam maupun
melaksanakan mengikuti
penelitian pertemuan
di
bersama
ilmiah
pra-jabatan, luar
negeri,
maupun
sesuai
mandiri,
dengan
bidang
ilmunya serta mengadakan pengabdian kepada masyarakat;
(c)
pembinaan
kesejahteraan
atau
pengembangan
berkenan
dengan
termasuk pengetahuan tentang gaji
honorarium,
fasilitas
keanqgotaan
rumah,
transportasi,
karyawan; (d) pembinaan dan
atau
serta
J
pengembangan j i
kepangkatan
atau kenaikan jenjang akademik,
termasuk
\ f
dorongan dan bimbingan dari pimpinan dan dosen senior,
\
pengetahuan
|
mendalam
tentang
hak
dan
kewajiban,
j i
tentang kepangkatan dan prosedur pengusulannya.
I t
Kegiatan pembinaan dan
pengembangan dosen tidak
j I
terlepas
dari
suatu program perencanaan
yang
harus
j I t
didasarkan
kepada
analisis
dan
proyeksi
kebutuhan
i f
serta kemampuan lembaga dalam merealisasikan misi
dan
i i
tujuan
lembaga yang bersangkutan.
Perencanaan
qosen I
perlu
didukung oleh data yang memadai sehingga
dapat
f
serta
;
spesialisasi tenaga dosen yang dibutuhkan. Selain itu,
t
kemampuan
[
diproyeksikan
kebutuhan jumlah dan kualifikasi
dan kebijaksanaan lembaga
yang
dinyatakan
i
dalam
bentu
perencanaan
surat
keputusan,
pengembangan
serta
tenaga dosen
pada
realisasi
j
periode I
sebelumnya.
!
210
| f
Program pembinaan atau pengembangan tenaga dosen
( [
merupakan proses yang dirancang dalam rangka perbaikan
•
kLialitas
untuk
j
memecahkan persoalan dalam pencapaian tLiJLian. Kegiatan
t
ini
,
i
anggota
personel
yang
diperlukan
s
I
menitikberatkan
kepada "self
realization"
atau
i-
"self development", di samping latihan pra-jabatan dan dalam jabatan. Program pembinaan tenaga dosen biasanya
I
i i
diselenggarakan atas asumsi adanya berbagai kekurangan
I
dilihat
;
dari tuntutan organisasi, atau karena
adanya
kehendak dan kebutuhan untuk tumbuh dan berkembang
di
; I i
kalangan dosen itu sendiri (IKIP Bandung, 1994:186). Berkenan
dengan program pembinaan tenaga
dosen
| '• \
berdasarkan
strategi
yang
dikembangkannya,
maka
\ >
kecenderungan pembinaan
yang
dilakukan
UNSIL
dan pengembangan dosen
dalam
dalam
rangka
realisasinya
kurang terencana, yang berkaitan dengan: (a) pembinaan
atau
kewajibannya, senior,
yang
meliputi
dalam
(b)
bimbingan
karier
kedua, pembinaan
;
dosen
j
penataran
:
dari
atau
mandiri,
pengabdian
masyarakat;
dalam
pertemuan ilmiah,
pengembangan
(c)
bidang
ketiga,
dan
pengetahuan tentang gaji, fasilitas rumah,
S-3,
kegiatan
pembinaan
kesejahteraan,
j
dan
melalui pendidikan lanjut S-2 dan
penelitian
pengembangan
pertama,
tugas
penataran prases belajar mengajar,
penelitian; dalam
pengembangan
|
atau
misalnya transport,
211
keanggotaan
karyawan;
pengembangan akademik,
(d)
keempat,
dalam kepangkatan dan
pembinaan
atau
kenaikan
jabatan
yaitu dorongan dan bimbingan dosen
senior,
pengetahuan akan hak dan kewajiban,
serta
pengetahuan
tentang kenaikan dan pengusulan jabatan tenaga dosen. Program
pembinaan
dilaksanakan,
dan
pengembangan
secara langsung maupun
tidak
yang
langsung
dapat memberikan pengaruh terhadap pengembangan dosen. Oleh
karena itu UNSIL selalLt berusaha
program
tersebut
dapat
dilaksanakan
agar
program-
baik
melalu.i
kebijakan maupun pelaksanaan operasional.
Dari berbagai program pembinaan dan pengembangan di
UNSIL,
pelaksanaannya dilakukan
pendekatan. adalah
cost
Pertimbangan pembinaan atau
menetapkan pendekatan yang
efectiveness,
kesesuaian
melalui
pengembangan
didasarkan
materi program
fasilitas,
berbagai
yang
kepada
diinginkan,
harapan dan kemampuan
peserta,
harapan dan kemampuan lembaga, serta prinsip belajar.
Terdapat
dua pendekatan
pengembangan dosen,
pendidikan kegiatan
training).
dalam
pembinaan
yaitu pendekatan melalui
kegiatan
dalam pekerjaan (on-the job training) pendidikan
Pendidikan
di
luar pekerjaan
dalam
pekerjaan
atau
dan
(off-the
job
(on-the
job
tarining) yang dilakukan di tempat dengan pertimbangan tertentu,
dan
dilakukan terbatas
melalui
kegiatan
pembinaan
dosen
senior terhadap dosen
instruction dan job rotation.
luar
lembaga
di
maupun oleh lembaga
dilakukan
terbatas kepada
S-2 dan S-3,
dosen
karena
itu
latihan di
pembinaan
atau
namun
di UNSIL
tingkat
urgenitas
bersifat
insidental
pembinaan dengan
dianggap lebih relevan.
Pertama,
dilakukan
pendidikan latihan,
labaratorium. pengembangan
konsepsi
sesuai
dengan
kebLituhan
program
yang
pembinaan
yang
Alasan tersebut karena:
pembinaan atau pengembangan
sebenarnya
programnya
berbagai
keterbatasan
dengan
dan
oleh
kegiatan
seharusnya dilaksanakan sesuai dengan
teoritis,
UNSIL
lain,
kegiatan
di
biasanya
program penataran dan
seminar atau diskusi ilmiah, Oleh
yang
luar tempat kerja baik yang dibuat
sendiri
lanjutan
job
Sedangkan pendidikan
pekerjaan (off-the job training)
dilakLikan
yang
yunior,
telah
dosen
disusun,
dalam
di
namun
pelaksanaannya
nampak kurang terencana. Hal ini dilihat dari berbagai peluang dan kesempatan dosen masih kurang raerata, JLiga
keinginan
dari pihak
relatif kurang mendukung. telah
dosen
yang
Akibatnya
bersangkutan
Dengan demikian program yang
disLtsun nampak kurang terencana,
mendapat
dan
karena
kurang
respon yang lebih positif dari pihak
dosen.
program
yang
ditawarkan
terbatas
kepada
dosen yang ingin mengembangkann karir yang lebih baik.
213
Kedua,
dengan
dilaksanakan lebih
banyaknya ragam program yang harus
dalam pembinaan dan pengembangan,
UNSIL
cenderung membatasi program yang sesuai
urgenitas
dan
keinginan
Pertimbangannya, memerlukan
ketenagaan, relatif
dosen
pembinaan
penanganan
atau
besar.
keterbatasannya,
bersangkutan.
pengembangan
yang komprehensif
profesionalisasi,
cukup
yang
dengan
dan
Kondisi UNSIL
dosen
baik
aspek
pembiayaan
yang
dengan
berbagai
cenderung memilih program yang sesuai
dengan tingkat urgenitas dan biaya yang tersedia.
4.
Pola Penilaian
Performansi
Dosen
Penilaian tenaga dosen merupakan suatu proses di mana lembaga melakukan penilaian performansi SLiatu
pekerjaan
performansi
yang
telah
balik
di lakukannya.
dilakukan dengan baik,
memperoleh manfaatnya. Dosen
terhadap
performansi
terhadap
maka
Apabila
semua
pihak
menghendaki adanya umpan
mereka
sebagai
SLiatu
pedoman untuk prilaku mereka di masa yang akan datang. Berkaitan
dengan
penilaian dosen,
temuan yang perlu diketahui,
Pertama, dosen
telah di
kebijakan
ada
beberapa
yaitu:
mengenai
penilaian
lakukan melalui keputusan Rektor
didasarkan kepada Petunjuk Pelaksanaan No. 001/
tenaga yang
JL.P/
US/IV/19S8 Bab III, yaitu berkaitan dengan aspek-aspek
214
kesetiaan,
prestasi kerja, tanggung jawab,
kejujuran,
kerjasama,
Kedua, sementara maupun
prakarsa,
serta kepemimpinan.
kegiatan penilaian terhadap dosen
ditentukan oleh pimpinan tidak
menentukan
ketaatan,
langsung.
kebijakan
atasan
Keterlibatan
penilaian hanya
untuk
langsung
dosen
dalam
sebatas
untuk
mengkoreksi apabila terdapat keberatan-keberatan
hasil
penilaian
yang diberikan
oleh
dari
pimpinan,
dan
komponen di gunakan seperti yang tertuang dalam DP3. Ketiga,
terbatas
penilaian performansi
kepada
dosen
proses dan komponen
dilakukan
tertentu
saja.
Proses penilaian yang dilakLikan hanya terbatas hal-hal
tertentu
melalui
itu,
saja,
misalnya
belum
proses yang sistematis dan
dilakukan
integral.
berkaitan dengan komponen-komponen yang
terbatas untLik
kepada hal-hal yang dianggap paling
dilakukan, yang penting bagaimana
meningkatkan membina
prestasi
tenaga
kerja
dosen
secara
melalui
kepada
Selain
ditilai
penting
Lipaya
untuk
optimal
serta
pelaksanaan
dalam
pekerjaannya.
Keempat,
lebih
diarahkan
penilaian
kepada
performansi
terwujudnya
tenaga
perubahan
dosen
yang
berkaitan dengan promosi jabatan tenaga dosen. Dari berbagai hasil temuan di atas, maka
teoritis
penilaian
dosen harus
berlandaskan
secara
kepada
215
tujuan
evaluatif
dan
tujuan
pengembangan.
Tujuan
evaluatif untuk memberikan keputusan sehubungan dengan
upah,
promosi,
pemberhentian kerja. Sedangkan
pengembangan meliputi riset, karir,
umpan balik,
dan perbaikan performansi.
penilaian
performansi
tujuan
pengembangan
Singkatnya
dosen untuk
tujuan
memberikan
dalam
membuat
keputusan-keputusan
yang
dosen
secara individual, serta memberikan
dasar
menyangkut bantuannya
sehingga dapat berkembang untuk melaksanakan pekerjaan dalam mencapai
Menurut
patensinya.
Umi
Sukamti
(1989),
performansi
merupakan
suatu
direncanakan
dan diimplementasikan
bahwa
proses
yang
melalui
tahapan yang dilakukan, yaitu : (a) sebeium dilaksanakan, kebijakan
yaitu
prosedur
mengenali
beberapa
penilaian tujuan
dan
ditetapkan,
menganalisis pekerjaan, merancang ukuran
performansi,
mengkomunikasikan
tenaga dosen; kegiatan
yang
harus
telah
serta
serta
kegiatan
penilaian
standar
performansi
kepada
(b) selama penilaian dilaksanakan, yaitu
mengobservasi
performansi
tenaga
dosen
hasilnya, serta mencatat performansi dan hasilnya; setelah
penilaian
mengevaluasi
peniliaian
dilaksanakan,
yaitu
performansi dan hasilnya,
dengan dosen, serta
dan
(c)
kegiatan
mendiskusikan
menindaklanJLtti
dari
hasil kegiatan mengobservasi performansi dan hasilnya.
Menurut
aktivitas
Randall
lainnya
(1987),
dalam
keterkaitan
pengelolaan
dengan
sumber
daya
manusia, penilaian performansi berhubungan dengan: analisis
pekerjaan,
mengembangkan Seleksi, bahwa
bentuk
yaitu
sebagai
pen i1 aian
membantu
landasan
dalam
performansi;
meningkatkan
pekerjaan dengan baik ;
penilaian
performansi
(c )
pegawai
(b)
kemungkinan
seleksi dari sejumlah pelamar menghendaki
me Iaksana. kan
yaitu
yaitu
(a)
akan
kompensas i ,
adalah
untuk
me;motivasi pegawai. yang dapat digunakan sebagai
dasar
pemberian kompensasi; (d) pembinaan atau. pengembangan, karena
penilaian
performansi merupakan
bagian
dan
kemampuan , motivasi , dan situasi , maka pembina.an dapat meningkatkan
performansi pegawai me 1a 1ui.
peninqkatan
ke m a m p u a n n y a .
Penilaian performansi tenaga dosen pada dasarnya
mengarah kepada upaya-upaya perbaikan atau peningkatan •h a d a p
pencap a i a n
tuj nan perbaikan
t u iu a.n
s u a tu
dan peningkatan
1e m ba g a .
tersebut
T u j u a n ••
me1iputi:
(a) pengembangan manajemen, yaitu memberikan sumbangan dalam
rangka pengembangan tenaga dosen di
akan
datang;
menetapkan
individu
(b)
nilai
kepada
pengukuran relatif
dari
lembaga
dan
masa
yang
performansi,
yaitu
kontribusi
setiap
membantu
menilai
keberhasilan masing-masing; (c) perbaikan performansi.
217
yaitu mendorong secara terus meneru.s performansi. baik
dan
tenaqa
meningkatkan dosen
kompensasi, untuk
lebih
efektif
dan
yanq didasarkan
ke m u n g k in a n
p r o m o s i ; (f ) u m p a n
produktif;
adil
yaitu mengenali
tingkat
perencanaan
manajemen
yaitu
Lin tuk mengevaluasi
dimiliki. untuk
lebih memahami
mempengaruhi
bonus
dari
yang
tenaga dosen
aktual;
memeriksa
persediaan
rencana promosi;
tujuan-tujuan
tingkat kepercayaan di
(e)
m e r u pa ka n
tenaqa
(h)
(g)
kemampuan
dosen
komunikasi,
yaitu bentuk dialog antara yanq dinilai dengan untuk
pantas
serta
ba 1i k , y a i tu
performansi
personalia,
(d)
calon-calon untuk
besar dari apa yang diharapkan
terhadap
supaya
kepada jasa atau hasil;
potensi,
yanq
dan
up)ah yang
penegenalan
garis
individual
yaitu membantu menentukan upah yang
performansi
insentif
kelemahan
yang
penilai
pribadi yanq dapat
antara kedua belah
pihak.
Dari. atas,
Vang
berbagai
m an e ru s
penilaian
performansi
di
paling esensia I tujuan yang dikembangkan di iliwangi
jn iversi tas
tenaga
tujuan
dosen,
yang
adalah
dapat
mempertahankan
meningkatkan
pe r forman s i
performansi.
secara
mendorong
y ang
kelemahan tenaga dosen secara
supaya lebih efektif dan pekerj aanny a.
perbaikan
produktif dalam
ba ik
terus d an
individual melaksanakan
218
Penilian
terhadap performansi
tenaqa dosen dapat
di 1aku.kan berdasarkan berbagai pendekatari, berdasarkan sifat, pribadi
dan
yai. tu denqan
kemampuan
penyebab
dari
baik;
berdasarkan
the
(b)
job),
kejadian aktual yang
dai-am
hasil
dari.
performansi di
(c)
melaksanakan
Universitas
performansi.
dosen
berbagai.
dengan
penting
serta dalam
yaitu
atas,
o 1e h
berdasarkan
terhadap
di.
tempat kerja
berwewenang
dosen
tetap,
pendekatan
atau
prilaku
dengan alasan bahwa prilaku.
Pendsk at an
cara. menggunakan
checklist,
tersebut
d i ca pa i
p>i.hak yanq
lebih mudah Lin tuk
d i m i1i k i.
apa
pelaksanaan
hasil,
te 1a h
(on
kejadian--
tempat kerja,
lebih mengutamakan
ke1ebinan-kelebihannya maupun y a ng
tidak
tugas-tugasnya.
penilaian
Siliwangi.
kerja tenaga dosen, tenaga
kepada
berdasarkan
berbagai pendekatan di
wawancara denqan
penilaiam
yang
dalam
m e n g u k u r ha s i 1 y a n g
dalam melaksanakan
dalam
dosen
dianggap
tempat kerja
didasarkan
tenaga
yang
baik dan
: (a )
ciri -• ci r i
dan mengubah kejadian-kejadian
ca r a
Dari
dosen
performansi di.
be3nt.uk evaluasi;
d e n g a. n dosen
tenaga
yang
dilakLikan
pekerjaannya
cara menilai
performansi yang
yaitu
yai tu
diidentif ikasi
kerja baik
kekurangan-kekurangannya
pen i1a i an
a pa t
di1a ku k an
teknik. observasi. dengan daftar
teknik skala penilaian
observasi.
performansi
Hal
tenaga
yang dosen
219
ada 1ah
te rj a1innya
komuni k as i
antara
y ang
d i t i1 a i
d e n q a n y an g meni1a i . P en d e k a tan k omu n i k a s i d i m a k s u d k a n untuk
lebih
dilakukan pihak.
dalam
memahami
melalui
Namun
tujuan-tujuan
bentuk
pribadi
yang
kedua
belah
dialog antara
kenyataannya komunikasi
yang
penilian performansi di Universitas
masih terbatas kepada salah satu model
dilakukan
Siliwangi,
psenilaian
yang
tertuang dalam Daftar Penilaian Pelaksanaan
Pekerjaan
(DP3),
itupun komunikasi yang
dilakukan
secara
terti.il is dan
terbatas hanya
keberatan
dari
pimpinan,
Oleh karena itu,
dalam
proses
Universitas denqan
pendidikan dalam
hasil
Siliwangi
merealisasikan strategi
Pertama,
perbaikan P e n d e ka ta n
dosen
bagi.
yang
dosen
Ini
Universitas
penilaian
S i 1iw a n g i
performansi. di in i
rendah.
oleh
di
sesuai lembaga
Siliwangi,
dikembangkannya,
berikut:
tujuan
d i U n i. v e r s i t a s
tenaga
tenaqa
performansi.
khususnya
dengan alasan sebagai.
dosen
relatif
keberatan-
diberikan
keterlibatan
performansi
penilaian
tinggi
kepada
psenilaian yang
penilaian
pola
berlangsung
d i 1a k u k a n
performansi
1e b i h
d .1. a r a h k a. n
tempat kerja k a. r e n a
tenaga ke pa da
(on-the
job).
d id as a r k a n
ke pa d a
pert i m ban q an-pe rt i mbang an st ra teg i s da1am men in g k a t k an
dan
mengembangkan
Universitas Siliwangi,
yang
waktu sekarang ini 'sedang berusaha semaksimal
pada
mungkin
untuk
menjadikan universitas yang
betul-betul
memberikan layanan yang lebih baik kepada
Ini
dapat
masyarakat.
dapat di-asumsikan bahwa performansi tenaga
yang
ba ik
a. kan
mem be rikan
ya ng
penga ru h
dosen pos itif
terhadap performansi pergu.ruan tinggi. Oleh karena itu Universitas Siliwangi. selalu. konsekuen terhadap
peningkatan
performansi
kerja
tenaqa
upaya
dosen
dari
berbagai kelemahan dan kekuranqannya secara individual su.paya
mereka
dapat
bekerja
lebih
efektif
dan
produktif.
Kedua , suatu
pen i 1a ian
komitmen
yang
te r hada p
pri 1a ku
me ru pa ka rs
yang
dilakukan
spesifik
Universitas Siliwangi terhadap tenaga dosennya.
Universitas tinggi
Siliwangi
yang
usianya
merupakan relatif
lembaga masih
Karena
pendidikan secara
muda,
obyektif masih berbenah diri dan selalu berusaha untuk
memperbaiki dirinya. Dalam kondisi yang demikian, maka Universitas
Siliwangi.
dalam
melakukan
penilaian
terhadap tenaga dosennya lebih memfokuskan diri kepada kriteria
p ri1aku
berkaitan
dengan
ten aq a
kriteria
d osen.
Sed an g k an
y an q
standar
performansi
kriteria. pendekatan penilaian performansi. belum
dilaksanakan,
instrumen
karena
penilaian
kondisi obyektif
yang
mampu
dapat
lembaga
mengukur
dan
dan
standar
performansi belum memungkinkan dilaksanakan di. UNSIL,
221
Ketiga,
proses penilian performansi
tenaga dosen
di. Universitas Siliwangi sifatnya masih terbatas kalau dilihat
dari tingkat partisipasi yang diberikan
tenaqa harus
dosen, terjalin
yang
walaupun dalam
sangat
dengan
memungkinkan
profit,
perusahaan dosen
yang
bagi Universitas
bersifat profit.
penilaian
ini
Siliwangi,
hal
prases
penilaian
terhadap hasil
bersifat
lembaga.
Keterlibatan
tenaga
performansi
hanya
keberatan-keberatan
yang diberikan oleh atasan,
atau menolak
Keterbatasan
fungsi kelembagaannya yang
kepada persetujuan atau
penilaian
5.
menilai.
dan sangat berbeda sekali dengan
dalam
terbatas
yang
tenaga dosen dalam proses
ini sesuai dengan
non
performansi
komunikasi. supaya terjadi dialog antara
ditilai
partisipasi
penilaian
oleh
apakah
setuju
penilaian yang diberikan.
Pola Kompensasi Dosen
Kompensasi
merupakan
organisasi mengevaluasi
dengan
langsung,
sesuai
membayarnya pemerintah.
dan
dengan
kegiatan
kontribusi sumber daya.
maksud untuk membagikan
maupun tidak
uang,
suatu
penghargaan
di
mana
manusia
langsung
dalam bentuk uang ataupun bukan
kemampuan
organisasi
sesuai dengan peratLiran
resmi
untuk
dari
Berbagai yang
hasil
diber lakukan
di.
temuan di
lapangan,
kompensasi
Universitas Siliwangi
berkaitan
denqan:
P e r ta m a ,
k o m pe n s a s i d i d a s a r k a n
Pelaksanaan No. XIII,
001/JL.P/US/IV/1988 Bab V,
yaitu berkaitan denqan
pegawai
k e p> a da
tetap
dan
tidak
pokok
te
keluarga,
kesej ahteraan
(pengobatan,
uang dLika),
Kedua,
kompensasi pihak
kompensasi
lembaga dan yayasan dengan
kompensasi.
hanya terbatas pada hal-hal
s e na t
u n i v e r s i t a. s .
kepada
melalui.
saluran
juga diberikan
tuqas atau ker j a , misa 1ny a re k re as i
m li s i m
yayasan
oleh
senat
menetapkan
tertentu fakultas
rutin yang
insentif
saja, maupun
diberikan
Iain
di
Tun j a.ngan Har i Ray a
kompensasi
langsung maupun
langsung yang diber Iak.uk an kepada maupun
prinsipnya
maupun
luar (THR ) ,
1i bu r .
Keempat, tidak
santunan
dilakukan
tenaga dosen dalam
selain kompensasi
dosen,
dan
berbagai pertimbangan
Keterlibatan
Ketiga,
serta
langsung
tertentu.
dilakukan
penggajian
transport),
lanqsung sepenu.hnya
yanq
dan
tetap yayasan.
penetapan
tidak
XI,
tun j angan — tlin j angan
fungsional,
pegawai
VI,
pokok
(strLik tural ,
purna bhakti
P e tu n j u k
sama
dosen tetap
bantuan
yang berkaitan dengan
kompensasi dosen
Kopertis,
insentif
tetap pada
dan
j a rn in a n ke s e j a h te ra a. n . N a rn li n kompensasi y a n g d i be r i ka n keoada
dosen
relatif
tidak
yayasan dengan dosen
berbeda,
dan
perbedaan
menjadikan suatu masalah,
menyadari
akan
tetap yayasan Dari
dan
maupun
dalam
tersebut
daya
mengenai
karena
sangat
kompnesasi
sedikit dari.
yanq
ataupun uang
menciptakan
pa m be r i tertarik
diterimanya
pensiun
Tujuan
mereka
dari
(Umi Sukamti, sistem
bentLik
kompensasi
bekerja denqan
baik.
Adil
itu.
dan
jumlah jaminan
adalah
yanq
adil
k e r j a m a u pu n u n tu k p e g a w a i , s e h in g g a pekerjaan
upah.
1989:228).
satu sistem penghargaan
akan
Semua
kompensasi,
menyadari.
dalam
yang
menyangkut
tugasnya,
tentang
secara
hal
karena mereka menerimanya dalam bentuk gaji dan Namun
dosen
atas,
merLipakan
orqanisasi.,
manusia
sebagai.
Kopertis,
sumber daya manusia dalam pelaksanaan
sumber
masing-masing
tersebut di
kompensasi
suatu
perlakuan
karena
bantuan
temuan
masalah
Kopertis
kewajibannya
dosen
berbagai
konsepsional
penting
hak
bantuan
untuk
untuk
pe g a w a i
termotivasi
untuk
yang dimaksud di sini adalah
apa yang dilakukan seseorang dirasakan seimbang dengan
apa
yang diterimanya.
Apabila merasa
sedikit dari apa yang dilakukan, untuk memecah ketidakadilan.
menerima
lebih
maka pegawai berusaha
Untuk mencegah
timbulnya
224
kerawanan dari ekses ketidakadi. lan,
sistem
pembayaran
hendaknya bersifat rahasia atau tertutup. Namun
tidak
menutup
dapat
kemungkinan
d i 1a ku ka n
sistem yang terbuka
d a n me hi a k s a p im p i. n a n u n tu k m e n j e Ia s kan
rn e m pe r hitun g kan
a d a n ya
pembayaran,
apabila pimpinan
dan
ketelitiannya,
hubungannya
pe n ge 1o 1aan
denqan:
pe rbedaa n - pe r bed aa n
tidak
da Ia m
menunjukkan
s u mber d ay-a
dengan
-aktivitas
ma n u s ia ,
lain
be r hu bu. nga n
(a) analisis pekerjaan, yaitu menetapkan nilai
pe ke I- j aan
y anq d id -as a rkan ke p> a da ba gairaana
mengq ambar kan rekruitmen
pe ke rj aa n
seca ra forma 1 desk ripsi pe ker jaan;
dan
seleksi, yaitu
menetapkan
mengisi
pekerjaan khusus;
(c) penilaian
meneta pk an kom pensasi me1 a1u i
(b)
bagaimana
pentingnya upah bagi pegawai melalui rekruitmen
ya itu
dan
akan menimbu1kan masa1ah kepegawaian.
Kompensasi da 1am
juga
untuk
performansi,
hasiI
penilai an
atau dasar yang digunakan dalam penetapan upah. Sesuai dengan pa pa ran di. atas, sistem kompensasi
di
perguruan tinggi lebih relevan dengan
sistem
terbuka,
karena akan memberikan
menqgunakan dasar
untuk
terciptanya diskLisi dan per band ingan yang akurat dalam pemberian pegawai
kompensasi, sebagai perwuj udan dalam
men en tu. kan
kebi jaksan aan
par• tisipasi kompensasi.
Namun berdasarkan strategi yang dikembangkannya, dalam
penetapan
kebijaksanaan
kompensasi
di
Universitas
Siliwangi,
keterlibatan
artinya partisipasi Kaitannya
kesejahteraan
tenaga dosen
denqan
diklasifikasikan
bekerja,
luar
psegawai
peker• ja; yaitu di
liburan
besar,
pekerjaan meliputi shalat,
ganti
jiwa
penting.
(a)
atau
dapat
keamanan meninggal,
pemeliharaan
luar maupun di
kesehatan,
untuk waktu
tidak
dalam pekerjaan,
hari-hari
hari-hari
program
bagian yang
pembayaran
pekerjaan meliputi
rendah.
kompensasi,
tiga kategori;
asuransi. (b)
terbatas,
menurut sistemnya
yaitu asuransi
rumah sakit,
kompensasi
masalah
menjadi
kesehatan,
asuransi
relatif
pegawai merupakan
Program kesej ahteraan
dan
tenaga dosen sangat
pribadi,
libur,
cuti
sakit,
Sedangkan di
cuti haid , waktu makan sianq,
pakaian,
dan
fasilitas
Di
dalam waktu
kesegaran
j asmani,
Selain
kompensasi
langsung,
kompensasi
tidak
langsung
kompensasi
tidak
lanqsung
adalah;
(a)
m emilih
p a k e t k esejahte r a a n
•apa yanq
baik
pak e t pi1i han
menetapkan
bagi
para
yanq
paket
kesejahteraan kese j ahteraan
jugai
pegawai.
Dalam
perlu
diperhatikan
kesejahteraan,
dengan
pa ra
peg awa i d i anta ra
baik tertentu;
berupa (c)
uang usaha
yaitu
m e m p e r t. i m b a n q k a n
bagi. pegawai dan juga bagi. lembaga;
k esej ah te ra an y a nq fie k s i be1, bagi
diberikan
y ai t u
(b)
mem b eri k an
bebe ra pa tunai
ma cam atau
menqkomun ikasi kan
paket
kesej ahteraan,
kesejahteraan menaikkan
apa
moral
Atas
yaitu supaya
yanq
dapat
(a)
dasar
langsung
paket
tidak hal
hal
diberikan kepada
tertentu
kedua,
saja,
cuti,
program
dapat
Universitas
sebag ai
berikut
kompensasi
tenaga
Misalnya
asuransi jiwa,
kompensasi
langsung,
dari kontennya hanya terbatas
kesehatan,
dan
program
program paket sebagai.
yang
dilihat
dinikmati
pelaksanaan
telah melaksanakan
pertama,
menyadari.
pegawai,
lanqsung maupun kompensasi Siliwangi
mereka
:
tidak
dosen
tetap
kepada
paket-
untuk
biaya
paket
biaya meiahirkan;
(b)
kesejahteraan untuk
pembayaran
pada
bekerja terbatas kepada
pembayaran
cuti
waktu
tidak
sakit,
pakaian dinas,
dan fasilitas kesegaran
jasmani
atau olah raga,
Oleh karena itu kompensasi langsung
dosen saja.
langsung mai.ipun
yanq diberikan Universitas Siliwangi
tetap,
terbatas
kepada
paket-paket
tidak kepada
tertentu
Demikian juga insentif yang diberikan pada waktu
tidak
bekerja
misalnya
terbatas
pembayaran
kepada
cuti haid,
hal-hal
tertentu,
pakaian
dinas,
dan
fasilitas olah raga atau kesegaran jasmani. Adanya
diberikan
berbagai
program
kepada tenaga dosen
kompensasi
Universitas
didasarkan kepada berbagai pertimbangan,
yang
Siliwangi
antara lain:
Pe r ta m a, lebih
proses
banyak
yayasan.
pen e ta pan
ditentukan
Kecenderungan
konsentrasi terhadap
lembaga dosen,
oleh
proq ram pihak
ini untuk
dalam
denqan
k om pensa si
lembaga.
atau
lebih
memantapkan
meningkatkan
layanannya
mempertibanqkan
u.rgenitas
proqram kompensasi. di Universitas Siliwangi. Kedua,
terbatas
lebih
proqram
kemampuan apsek materi. Universitas;
Hal
ini sesuai.
diberikan
Siliwangi.
yanq
diberikan
bagi.
untuk
tingkat
bukan
proqram
berarti. kompensasi
dosen,
karena
merupakan
suatu.
lembaga untuk di laksanakannya.
Selain
prog ram-prog ram
keharusan
denqan
Namun
Siliwangi mengabaikan
harus
dipandanq
maupun non materi yang dimiliki
Universitas
itu,
yang
kepada program tertentu saja yanq
bersifat urgen.
oleh
kompensasi
kepada
tertentu
tenaga
sudah
proqram kompensasi yanq
bersifat
materi
sangat tergantung kepada jumlah mahasiswa yanq ada.
Ketiga, p rog ram
program insentif yanq
k orn pen sas i
dikembangkan
oleh
te rg an tung k e pad a orqanisasi,
diberikan s t ra teg i
termasuk
dalam y an g
Universitas
S i 1 iw a n g i . S e s u a i d e n g a n s ta r t e g i y a n g d i k e m b a n q k a n d i Universitas merupakan
Siliwangi,
seharusnyalah
salah satu program
insentif
kompensasi
Namun
kenyataanya di Universitas
masih
tetap
ditiadakan.
Siliwangi
diberikan kepada tenaga
yanq
dosen
insentif walaupun
re i. at it
ke.... il.
motivasi
supaya tenaqa dosen baik
maupun
secara
qenqan
ef ek ti f
berdasarkan yanq
Ini
tiada
lain
ketaersamaan dapat dan
hasil
untuk
memberikan
secara
individual
melaksanakan
tuqas
droduk t i f„
temuan dan
pembahasan
penelitian
me1iputi komponen — komponen perencanaan,
rekruitmen
dan seleksi, pembinaan atau pengembangan, penilaian, Kompensasi,
ideal
dan
maka
profiI
penulis dapat
mendeskripsikan
aktual pengelolaan
tenaqa
dan
profiI
dosen
di
Universitas Si Iiwangi.
Untuk memperoleh gambaran yanq jelas mengenai
prof.il
ideal dan profil aktual pengelolaan tenaga dosen, sebagai berikut:
TABEL 9
PROFIL IDEAL DAN PROFIL AKTUAL PENGELOLAAN DOSEN DI UNIVERSITAS SILIHANGI
PROFIL PENGELOLAAN 1
npktnn m
a a li
t^urp*
f\nnpu
Ketl
1
1 PENGELOLAAN TtNAGA DOSEN !
IDEAL
AKTUAL
1 i
1 A. Perencanaan
!
1. Konsisten, berkaitan dengan:
! 1. Konsisten, berkaitan dengan:
a. Peraturan/ketentuan
1
a. Peraturan/ketentuan
v !
b. Prosedur
!
b. Prosedur
v 1
! 2. Prosedur, berkaitan dengan: a. Kegiatan inventarisasi
v !
b. Peraaalan kebutuhan
v 1
c. Peraaalan suaber dan alokasi biaya '
c. Peraaalan suaber t alokasi biaya
v !
d. Peraaalan pihak-pihak pensuplai
d. Tidak ada
x 1
2. Prosedur, berkaitan dengan: a. Keqiatan inventarisasi
'
b. Peraaalan kebutuhan
'
tenaga dosen
e. Henetapkan tujuan dan kebijakan
e. Henetapkan tujuan dan kebijakan
tenaqa dosen
tenaga dosen
naga dosen g. Tidak ada
ga dosen
g. Henetapkan pengawasan dan penilaian perencanaan tenaga dosen
-Keteraapilan -Kecakapan
-Keteraapilan -Kecakapan
! v
-Gaji
-Gaji
1 v
-Jabatan
-Jabatan
1 v
-Pergantian
-Pergantian
1 V
-Absensi
-Absensi
! v
-Struktur organisasi
-Tidak ada
! x
! !
-Jangka pendek -Jangka aenengah -Jangka panjang
! 1
c. Kebutuhan suaber dan alokasi biaya: !
-Keuntungan -Peabatasan anggaran
. v
b. Kebutuhan tenaga dosen:
b. Kebutuhan tenaga dosen:
!
X
a. Inventarisasi:
a. Inventarisasi:
' 1 !
v '
3. Ruang lingkup, berkaitan dengan:
3. Ruang lingkup, berkaitan dengan:
i
v !
f. Henyusun prograa jproqraaaing) te
f. Henyusun prograa (prograasing) tena
-Jangka pendek -Jangka aenengah -Jangka panjang
! v ! v ! v
c. Kebutuhan suaber 1 alokasi biaya:
!
-Tidak ada
! x
!
-Peabatasan anggaran
! v
d. Hengidentifikasi pihak pensuplai te naga dosen:
tenaga dosen:
-Suaber dari dalaa
-Tidak ada
-Suaber dari luar
-Tidak ada
e. Tujuan dan kebijakan tenaga dosen: -Kebijakan tenaga dosen
e. Tujuan dan kebijakan tenaga dosen -Kebijakan tenaga dosen
-Rencana kebijakan
-Rencana kebijakan
-Tujuan tenaga dosen
-Tujuan tenaga dosen
f. Prograa tenaga dosen: -Peningkatan -Pengurangan
f. Prograa tenaga dosen: -Peningkatan
g. Pengawasan dan penilaian perencana
g
-Penquranqan
-Prograa dosen
Pengawasan dan penilaian perenca naan tenaga dosen: -Prograa dosen
-Produktivitas
-Produktivitas
-Pelaksanaan prograa -Hasil prograa -Tujuan dan biaya prograa
-Pelaksanaan prograa -Hasil prograa -Tujuan dan biaya prograa
an:
4. Keterkaitan dengan kegiatan pengelola an tenaga dosen lainnya, berkaitan de ngan:
a. Rekruitaen dan seleksi
B. Rekruitaen dan Seleksi
d. Hengidentifikasi pihak pensuplai
4. Keterkaitan dengan kegiatan pengelo laan tenaga dosen lainnya, berkaitan dengan: a, Tidak ada
b. Penilaian
b. Penilaian
c. Pesbinaan atau pengeabangan d. Koapensasi
c. Peabinaan atau pengeabangan d, Koapensasi
1. Konsisten, berkaitan dengan:
1. Konsisten, berkaitan dengan:
a. Peraturan/ketentuan
a. Peraturan/ketentuan
b. Prosedur
b. Prosedur
2. Prosedur, berkaitan dengan: a. Sistea tertutup b. Sistea terbuka
3. Ruang lingkup, berkaitan dengan: a. Keteraapilan b. Pengetahuan c. Kecakapan d. Kepribadian e. Perhatian/aotivasi
2. Prosedur, berkaitan dengan: a. Sistea tertutup b. Tidak ada
3. Ruang lingkup, berkaitan dengan: a. Keteraapilan b. Pengetahuan c. Kecakapan d. Kepribadian e. Perhatian/aotovasi
4. Kriteria, berkaitan dengan:
a, Pekerjaan
b. Kepribadian
b. Kepribadian
5. Keterkaitan dengan kegiatan pengelola an tenaga dosen lainnya, berkaitan de
5. Keterkaitan dengan kegiatan pengelo laan tenaga dosen lainnya, berkaitan
a. Perencanaan tenaga dosen
dengan: a. Perencanaan tenaga dosen
b. Penilaian
b. Tidak ada
ngan:
C. Peabinaan atau pengea bangan
4. Kriteria, berkaitan dengan:
a. Pekerjaan
c. Koapensasi
c. Tidak ada
d. Peabinaan atau pengeabangan
d. Peabinaan atau pengeabangan
1. Konsisten, kaitannya dengan:
1. Konsisten, kaitannya dengan:
a. Peraturan/ketentuan
a. Peraturan/ketentuan
b. Prosedur
b. Prosedur
2. Prosedur, berkaitan dengan:
2. Prosedur, kaitannya dengan:
a. Penilaian kebutuhan
a. Tidak ada
b. Penetapan prograa peabinaan c. Hengevaluasi prograa peabinaan
b. Penetapan prograa peabinaan
3. Aplikasi peabinaan, berkaitan dengan: a. Kebutuhan organisasi b. Kebutuhan pekerjaan c. Kebutuhan pegawai
4. Pendekatan, berkaitan dengan: a. Pendidikan dalaa pekerjaan b. Pendidikan di luar pekerjaan
c. Tidak ada
3. Aplikasi peabinaan, berkaitan dengan a. Kebutuhan organisasi b. Kebutuhan pekerjaan c. Tidak ada
4. Pendekatan, berkaitan denqan: a. Pendidikan dalaa pekerjaan b. Pendidikan di luar pekerjaan
5. Kaitannya dengan keqiatan pengelolaan 5. Kaitannya dengan kegiatan pengelola an tenaga dosen lainnya, dengan: tenaga dosen lainnya, berkaitan dengan a. Perencanaan tenaga dosen
D. Penilaian
a. Perencanaan tenaga dosen
b. Rekruitaen dan seleksi
b. Tidak ada
c. Penilaian
c. Tidak ada
d. Koapensasi
d. Koapensasi
1. Konsisten, kaitannya dengan:
1. Konsisten, kaitannya dengan:
a. Peraturan/ketentuan
a. Peraturan/ketentuan
b, Prosedur
b, Prosedur
2. Ruang lingkup, berkaitan dengan:
2. Ruang lingkup, berkaitan dengan:
a. Prestasi kerja b. Cara kerja
a. Tidak ada
c. Pribadi
c. Pribadi
b. Cara kerja
3. Teknik penilaian, berkaitan dengan: a. Rating scale b. Nighted perforaance check list
a. Tidak ada b. Tidak ada
c. Critical incident aethod
c. Tidak ada
d. Test and observation
d. Tidak ada
e. Rank aethod
e. Tidak ada
f. Self appraisals
f. Self appraisals
4. Tindak lanjut, berkaitan dengan:
4. Tindak lanjut, berkaitan dengan:
a. Proaosi
a. Proaosi
b. Hutasi
b. Tidak ada
c. Deaosi
c. Tidak ada
d. Gaji
d. Gaji
e. Karir
e. Karir
5. Kaitannya dengan kegiatan pengelolaan tenaga dosen yang lain, berkaitan de
E. Koapensasi
3. Teknik penilaian, berkaitan deng
5. Kaitannya dengan kegiatan pengelola an tenaga dosen lainnya, berkaitan
ngan:
dengan:
a. Perencanaan tenaga dosen
a. Tidak ada
b. Rekruitaen dan seleksi
b. Tidak ada
c. Peabinaan atau pengeabangan d. Koapensasi
d. Tidak ada
1. Konsisten, berkaitan denqan:
c. Peabinaan atau pengeabangan
1. Konsisten, berkaitan denqan:
a. Peraturan/ketentuan
a. Peraturan/ketentuan
b. Prosedur
b. Prosedur
2. Partisipasi penetapan koapensasi: - Keterlibatan dosen tinggi
2. Partisipasi penetapan koapensasi: -
Tidak ada
3. Paket yang tersedia, berkaitan dengan: 3. Paket yang tersedia, berkaitan dgn.: a. Gaji
a. Gaji
b. Prograa perlindungan
b. Prograa perlindungan
c. Penggajian waktu tidak bekerja
c. Tidak ada
d. Pelayanan kesejahteraan
d. Pelayanan kesejahteraan
e. Penghasilan taabahan
e. Penghasilan taabahan
4. Insentif di luar koapensasi langsung aaupun tidak langsung: -
Insentif
4. Insentif di luar koapensasi langsung aaupun tidak langsung: -
Insentif
Keterangan: V = Dilaksanakan,
Kaitannya dengan kegiatan pengelolaan tenaga dosen lainnya, berkaitan dengan a. Perencanaan tenaga dosen
Kaitannya dengan kegiatan pengelola an tenaga dosen lainnya, berkaitan: a. Perencanaan tenaga dosen
!v
b. Rekruitaen dan seleksi
b. Tidak ada
' x
c. Peabinaan atau pengeabangan
c. Peabinaan atau pengeabangan
!v
d. Penilaian
d. Tidak ada
! x
X = Belua/tidak dilaksanakan.
1 I'-'laka
ti.dak
S i i iwan o i
berbagai
den gain
pengelolaan
strategi
Ditetapkannya denqan
Siliwangi
dalam
berbagai
dalam
m a s y a ra ka t
penelitian
Akademik
Perguruan
perguruan
tenaqa
mengembangkan
misinya
layanananya
kepada
Djohan Syarief
tinggi
Tinggi
menjelaskan
penelitian Penelitian
Secara yuridis
kebijakan
umum eksternal
yanq dihadapi
yanq
menyangkut
internalnya
(internal
s e hi n g ga tujuan dan
dengan
formal
dilihat
kebijaksanaan
perundang
tidak jauh
organizational
y anq men j a di
perguruan
Kondisi atau
perkembangan
urq en si
dari
tersedia
setiap
peraturan
munqkin
tahap
ini
manusia yang
pemerintah.
Mutu
pengembangan setiap
yang dialami dewasa
secara sama harus mentaati
dan
Meningkatkan
bahwa
tinggi
penyesuaian
temuan
(1996),,
dalam
berbeda.
sasaran
dosennya.
pengelolaan
ini sejalan denqan
sumber daya manusia dan non
berbeda,
tenaqa
menjadikan Universitas
mutu
sangat
namun
melalui
'' St ra teq i Pem bin a an d an Pengemban gan Ten ag a
Pendidikan Tinggi",,
undangan
dosen
y ang
1u a s .
ber judu1
sudut
kebijaksanaan
terarah dalam
yanq dilakukan oleh H. y anq
pengembangan
meningkatkan
Universitas
kebi j aksanaan
tenaga
berbagai strateginya,
semakin
terutama
Hasil
apabi la dikatakan
telah menet a pkan ber baqa i
berhubungan
dosen
ber 1 ebihan
situasi. berbeda,
orqanisasi
growth
stage)
dan
p r io r i tas
operasional
mengalami
kondisi serta kemampuan
nyata
dari
masing-masing
perguruan tinqqi, Orientasi
yanq
dipilih
sebagai dasar penetapan strategi rnemanq berbeda. permasalahan lampau,
yang
perguruan
kecenderunoan yanq
tinggi.
pengelolaan
nyata.
adalah
Sebagai
sumber
penqembangannya
pengalaman
berlaku pada
konsekuensinya,
daya
manusia
kadanq—kadang
Informasi dari
tidak
hasil
perguruan
kesimpulan
pendidikan
dan
rencana,
pimpinan
masing-masinq
Siliwangi
menjadikan
namun
biaya yang
bahwa
penelitian
secara
dimiliki
satu
dari
pembinaan strategi
penerjemahannya
sangat tergantung kondisi
perguruan
sistem manajemen
tuntutan
penelitian salah satunya
mengakui
Adapun
serta
bukan
strategi
menunjukkan belum
wujud
visi
dan
perkembangan
operasional secara
bahwa
menerapkan
ketenagakerjaan
data
tahap
mutu
t i.nqqi „
ini
berarti
dari
dalam
kepsada
dan yang
efektif dalam rangka meningkatkan
tinggi,
dan
Hasil
maka keqiatan
mutu tenaga akademik adalah
amat potensial
kebanyakan
Demikian juga salah
penelitiannya
pengembangan
program
tinggi,,
masa muncul,
melalui
tergantung pada ketersediaan
oleh
misi
dihadapi,
antisipasi kepada kemungkinan yanq akan
dan mengikuti
yang
sedang
seperti:
Universitas
kebijakan
khususnya tenaga
kebijakan
didukung
oleh
akurat.
seperti
yang dialami oleh perguruan
te r m a s u k
jug a
dosen,
tersebut Kondisi
dan
kurang ini
sama
tinggi swasta
lain
pe r g u r u. a n t in g q i n e g s r i ..
Ba h k a. n
me n u ru t
penelitian Kebutuhan
Sudarwan Danim (1986) dengan judul Tenaga
Edukatif
di
Universitas
menunjukkan
bahwa pemenuhan tenaqa edukatif
Universitas
Benqkulu
dengan
1985/1986
selama
belum
"Analisis
periode
didasarkan
Benqkulu", (dosen)
1982/1983 atas
di
sampai
asesmen
yanq
ditexiii, melainkan melalui. perkiraan kasar saja sehingga selama
jangka waktu tersebut penerimaan dosen
secara
besar-besaran.
periu.
mendapatkan
merekomendasikan
kem ba 1i.
Keadaan
perhatian serius, aqar
kebijakan
menurut
karena
Sudarwan
itu
beli.au
tersebut
di.tinjau
A ki ba t d a r i ad any a si st em mana j emeri
k e c. e n a q f
kerjaan yanq belum efektif,
melalui
tersebut
dilakukan
maka pengelolaan tenaqa dosen
strategi yang dilakukan dalam
prosesnya
kurang
terarah kepada misi perguruan tinggi,, Adanya
yano
pengelolaan
tidak
terarah
atau
dalam
manajemen
SLiatu
tinggi dapat dikateqorikan sebagai
seqi
tenaqa,
akan
pikiran,
merugikan
bagi
waktu maupun
organisasi
ketenagakerjaan
organisasi
perguruan
in—efisiensi
baik dari
biaya,
Hal
ini
perguruan
tentu
tinqqi,
khususnya Universitas Siliwangi.
Sebagaimana dikemukakan Oteng Sutisna (1987:4), suatu
organisasi
Pertumbuhan pada
-akan
selalLi
tumbuh
dan
dan perkembangan tersebut sangat
aspek man lis ia yang ada dalam
Sebagaimana halnya
berkembang.
tergantung
organisasi
suatu siklus kehidupan
bahwa
(life
dimaksud. cycle),
pertumbuhan
dan
perkembangan
orqanisasi
berada
suatu siklus secara bertahap melalui fase-fase;
pembentukan;
(2) fase pertumbuhan; (3)
fase
dalam
(1)
fase
pematanqan
(kedewasaan); dan (4) fase pemantapan. Pada
basis
fase pembentukan suatu orqanisasi harus memiliki
pelanqqan
yanq jelas;,, selalu
responsif
terhadap)
perkembangan dan tlintutan 11ngkungan, serta menqembanqkan
kewiraswastaan suatu
dan
Fase
pertumbuhan,
orqanisasi perl li memiliki kekuatan untuk
DerK.embang,
serta
mempunyai sistem manajemen
berorientasi
pematanqan
din
(entrepreneurship).
dan
kedewasaan)
meru.pa.Kan
semantapan
at-ah.
kepada kepentingan
yaitu
fase
merupakan proses
pertumbuhan
H
kembalji
baik.
Fase
menemukan
jati.
fase
::, r-, =i h
yang
pelanqaan.
kedewasaan,
suatu orqani
bertalian
Sedanokan
berkgmbanq at.au
pada
menuj u
revitai isasi,
dan penurunan yanq akhirnya menuju kepada kehancuran „ Karen a
itu J. ah sebagaimana
(1996),
bagi
perguruan
dilaksanakan sepadan dan
dikemukakan
bahwa pertumbuhan
Djojonegaro suatu
yang
tinggi
berdasarkan disesuaikan
harus
kemampuan
denqan
dan
Wardiman
perkembangan
direncanakan dan
dan
kemauan
kebLituhan . Oleh
yanq
karena
itu
setiap perqurLian tinqqi harus dapat melaksanakan evaluasi diri tentang k iner j anya.
Berdasarkan
uraian di atas.
maka banyak
yanq
dilakukan Universitas Siliwangi sekaitan denqan
harus
strategi
238
vanq dikembangkan dalam pengelolaan tenaga dosen,
Pertama,
para pimpinan Universitas
yaitu:
Siliwangi
harus
menetapkan kebijaksanaan secara tegas mengenai ketentuan-
ketentuan sistem
atau
aturan--aturan
pengelolaan
tahapan
sumber
yang
daya
berhubungan
dosen
yanq
perencanaan,, penyusunan, penilaian,
dengan meliputi
kompensasi,
serta pembinaan atau pengembangan dosen„ Kedua,
denqan
pengelolaan sumber daya dosen harus
strategi---strategi
pengembangan
tenaga dosen
yang
relevan
dengan
cars.
dilandasi
dalam
Lipaya
mempsrtimbanqan
karakteristik dan kemampuan yang dimiliki oleh UNSIL,
B.
Implikasi Temuan Penelitian
Pengelolaan Iinqgi
tinqqi.
khususnya
Swasta (PTS) tidaklah mudah,
kaitannya
Hambatan daya
perguruan
denqan
pengelolaan
dosen
di
Perguruan
terlebih iaqi
sumber
yang sering dihadapi dalam Tinggi
Perguruan
daya
dosennya.
pengelolaan Swasta
dalam
sumber
(PTS)
komplek, dan meru.pakan tantangan para pimpinan
sangat
perguruan
tinggi menerapkan strategi strategi penegembanqannya. Salah satu kesimpulan dari hasil penelitian H. Djohan
Syarif ak an
(1996), bahwa di. masa mendatang perguruan d ihada pkan
terhadap
mutu
kepada semak in
pendidikan
men ing ka tknya
tinggi,
oleh
tinggi tu.n tu tan
karena
itu
orqanisasi yang terlibat dalam penyelenggaraan pendidikan
t in qg i pe r Iu m e n a. j a m ka n v is i ,m is i ,d a n s tra te g i. pen d id i. ka n tinggi.
yanq dikelolanya agar berkiprah dan
dalam dunia pendidikan
Kunci
tinqqi secara teriis menerus.
keberhasilan dalam membina
pe r gu ruan
tinggi
menqembanqkan
salah
dosen.
berkompetisi
satunya
dan
mengembangkan
a da 1a h
Pertama—tama yanq
memb i n a
ditekankan
adalah
pentingnya proses perencanaan denqan memperhatikan
dan
strategi
seleksi
perencanaan
dan
penempatan,
performansi,
emuan
dalam
umum
secara
.kembanqkannya„
Permasalahan
sekarang
ini
pengelolaan yang yang
seca.ra.
oosen
pleksibel
: (1)
telah
menyangkut
konsep)
Universitas strategi
operasional sec
dituanokan
disebabkan oleh
Liniversitas
sampai.
memiliki
sistem
belum
sumber
banyak
Siliwangi
akibat dari. sebab yang pengelolaan
dan
strategi
sumber daya dosen dan strategi (2)
penilaian
wa 1aupun
aan
konsep
strategi
aan
ini secara
ter padu ,
tersebut timbul lain
bahwa
lenaqa dosen
secara operasional
terpadu;
strategi
dan
strategi
menunjukkan
= l n 'l •tan
k e b i ia k s a n
antara
ini
sampai sekarang
melaksanakannya
faktor
konsep dan
pengeioiaan
pengembanqannya, be 1uii)
konsep
konsep pelaksanaan kompensasi,
penelitian
siliwangi
dosen,,
dan
pengembangan pertama,
daya
dosen
pengembangannya ada yang sudah diatur
dan
maka dan
ada
240
vana belum tentang kebijakan umum maupun operasionalisasi
pelaksanaan/a pada unit--unit yanq terka.it di
Siliwangi: (3) Universitas Siliwangi perguruan
untuk
tinggi
beberapa
berpengaruh
swasta mengalami.
Universitas
sebagai salah fluktuasi
periode terakhir ini,
satu
mahasiswa
sehingga
relatif
terhadap berbagai kebijakan pengelolaan
dan
strategi pengembangan sumber daya dosen.
Temuan tersebut memiliki implikasi baik bagi pimpinan liniversitas, pimpinan Fakultas, Impilkasi berikut
1„
dimaksud
secara.
maupun pimpina sinqkat
Jurusan,
adalah
sebagai
:
imp I.ikasi Bagi Pimpiinan Universitas;
Kebijaksanaan yanq berkaitan dengan tenaga
pengelolaan
dosen dan strategi pengembanqannya,
memberikan
kontribusi
meningkatkan
yang
berarti
tidak akan
dalam
mutu perguruan tinggi apabila
upaya
tidak
di
jabarkan dalam operasional isasi. teknis pelaksanaannya. Adanya
teknis pelaksanaan proses
pengelolaan
tenaga dosen dan strategi pengembanqannya,
pengelolaan
tenaga
dosen
akan
tenaqa
diharapkan
dilaksanakan
dengan
1e b i h s is te m a.t is d a n te r pa d u.. U n iv e rs i tas S i 1 iw a n g .1 pe r 1u m e m be r i ka n pe r ha t i a n
untuk
menetapkan teknis operasional
strategi
pengembangan
dosen
secara
pengelolaan efektif
dan dan
1 24:
efisien, baik
Hal
ini diperlukan adanya
an tara
Jurusan.
pimpi.nan
Peng gun aan
dengan
guna
vanq
Universi tas , Faku 11as.
gan
sumber daya dosen
karakteristik
berdaya
koordinasi
yang
dan berhasil
harus
sesuai.
dimilikinya
agar
lebih
guna
melaksanakan
dalam
tugasnya bagi kepentingan tujuan orqanisasi,,
Impl ikasi Bagi Pimpinan FakLiltas dan Jurusan Data
sumber
dan
daya
pernbuatan
informasi
dosen
sangat
yanq
berhubungan
diperlukan
kebijakan umum dan teknis
gengan
bagi
proses
operasional isasi
pengelolaan sumber daya dosen,,
Fakultas
Universitas mengenai
dengan
sumber
kerjanya,
denqan
dengan
Jurusan
memberikan
daya
sehingga
operasionalisasi
relevan
maupun
dosen
kebijakan
hendaknya
data yang
dan ada
umum
pengelolaan sumber daya
kebijakan
yang
membantu
dibuat
informasi pada
dan
teknis
dosen
akan
Universitas
lapangan yanq melaksanakan kebijakan
pada tingkat Fakultas maupun Jurusan.
unit
tersebut
II
f X3T
,„
ll""1
,((ll,)iim'"*'m,,,l,",t""" M»»'»»>uum
M|(|) "
""'
i
fm%. ""in ilf"1"""! ill"""""! \imiip ' iiiiiiiiiiil "liiiiHiiiil
,
"ir-.llli,
x'';i"'"
) \1
'<<>' V
4-
\
iP5
''
""i.'-.ii,
i
( ;«„,„.
*•• "•, „, "'Ni -i i mi, w,'"" »• ;x. ,„,.-
•i,."'>:i.'1 ', ;'!" .xii/