DATA HARVESTMON PARTNER Nama Lengkap
: Tuan Andi
Tempat, Tanggal Lahir
: Jakarta, 10 Oktober 1990
Jenis Kelamin
: Laki-Laki
Alamat
: Ciputat
Kota
: Tangerang Selatan
Negara
: Indonesia
Telepon
: 08123456789 DATA LAHAN
Lokasi
: Sukabumi
Alamat Kavling
: Kavling B
Jenis Pohon
: Jagung
Nomor Kavling
: A7
Jumlah Pohon
: 5000 Pohon
Nomor Pohon
: «Nomor_Pohon»
Pengembang / Kontraktor
: PT ABC
PERJANJIAN PENANAMAN DAN PENGELOLAAN POHON xxxxx «Nomor_Surat» Pada hari ini, «Hari», «Tanggal» («Ejaan_Tanggal»); Kami yang bertandatangan dibawah ini : 1. -Tuan Budi, swasta, bertempat tinggal di Tangerang Selatan, Pamulang Permai 1, Rukun Tetangga 001, Rukun Warga 010, Kelurahan Pamulang Barat, Kecamatan
Pamulang,
Tangerang Selatan,
Warga Negara Indonesia,
pemegang Kartu Tanda Penduduk dengan Nomor Induk Kependudukan 1234123412341234, berlaku hingga seumur hidup; Dalam hal ini bertindak dalam jabatannya selaku Direktur dari dan demikian sah mewakili Direksi, dari dan oleh karena itu, untuk dan atas nama perseroan terbatas PT AYO TANIKAN INDONESIA, berkedudukan di Kota Tangerang; -untuk selanjutnya disebut “HARVESTMON”. 2. -Tuan Andi, Pegawai Negeri, bertempat tinggal di Ciputat, Rukun Tetangga 1, Rukun Warga 2, Kelurahan Ciputat, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang Selatan, Warga Negara Indonesia, pemegang Kartu Tanda Penduduk dengan Nomor Induk Kependudukan 4321432143214321, berlaku hingga SEUMUR HIDUP; -untuk selanjutnya disebut “HARVESTMON PARTNER”. -Bahwa HARVESTMON PARTNER dan HARVESTMON,untuk selanjutnya disebut Para Pihak. -Para Pihak sepakat untuk saling mengikatkan diri satu sama lain dan terlebih dahulu menerangkan: 1. HARVESTMON adalah suatu perusahaan yang bergerak dalam bidang portal perkebunan, pertanian dan kehutanan yang akan mengelola lahan kritis yang dapat ditanami dengan tanaman yang dapat digunakan kayunya serta tanaman pertanian atau juga dapat bertindak sebagai penyalur atau portal penghubung yang menghubungi pengelola tanaman dengan HARVESTMON PARTNER 2. Bahwa untuk mengembangkan usahanya HARVESTMON menggunakan merk HARVESTMON;
3. Bahwa HARVESTMON PARTNER merupakan pemilik dana yang akan bekerjasama dengan HARVESTMON untuk kegiatan pemanfaatan lahan berupa penanaman kayu-kayuan atau tanaman pertanian; 4. Bahwa HARVESTMON sebagai pihak yang mengelola ataupun sebagai supervisor penghubung antara HARVESTMON PARTNER dengan pengelola tanaman; 5. Bahwa pemanfaatan Lahan yang akan dilakukan berupa Hutan Tanaman Rakyat (HTR) dengan mengusung 4 (empat) pilar utama dalam pengembangannya, setiap konsep yang dikembangkan akan selalu mengacu pada nilai ekologi, sosial, lingkungan, dan ekonomi. -Sehubungan dengan hal-hal tersebut, maka Para Pihak sepakat untuk membuat perjanjian penanaman dan pengelolaan pohon jagung (untuk selanjutnya disebut “Perjanjian”) dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagai berikut: Pasal 1 1. -Para Pihak sepakat untuk mengadakan kerjasama penanaman dan pengelolaan bibit pohon jagung didalam lahan, yang nantinya bibit pohon jagung tersebut akan tumbuh dan panen dalam waktu 5-6 (lima sampai enam) bulan. Setiap satuan lahan akan tertanam pohon sebanyak 5000 (lima ribu) yang dikerjasamakan kepada HARVESTMON PARTNER dan HARVESTMON. -Ketentuan Pasal 1 ayat 1 ini berlaku untuk tiap-tiap pohon. 2. -HARVESTMON PARTNER memahami sepenuhnya bahwa HARVESTMON bukanlah suatu lembaga investasi dan sepenuhnya memahami bahwa dengan melakukan kerjasama berkebun untuk menyediakan bahan baku industri kayu maupun palawija untuk ketahanan pangan melalui program Hutan Tanaman Rakyat (HTR) maupun perkebunan PALAWIJA dan HARVESTMON sebagai pencari lahan, mengurus legalitas lahan, penyediaan bibit unggul pohon jagung, melakukan tindakan lahan mulai dari pembukaan lahan, penanaman, perawatan, mempersiapkan
tenaga ahli
perkebunan
dan
memberikan pelaporan
pertumbuhan pohon jagung ataupun sebagai portal yang melakukan supervise terhadap mitra penanam ataupun kontraktor; Pasal 2 -Perjanjian ini berlaku untuk jangka waktu 5-6 (lima sampai enam) bulan atau sampai panen pertama terjadi dengan demikian Perjanjian ini berakhir dengan
sendirinya apabila panen pertama telah dilakukan dan HARVESTMON PARTNER telah mendapatkan haknya sebagaimana diatur dalam Perjanjian ini. Pasal 3 1.
–Untuk merealisasikan Perjanjian ini sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, HARVESTMON PARTNER bersedia untuk telah melakukan pembayaran kepada HARVESTMON sebesar Rp. 3.500.000 (tiga juta lima ratus rupiah»)yang akan digunakan untuk mengelola sebagian dari lahan yang dikerja samakan yang letaknya seperti tercantum dalam lampiran. -HARVESTMON PARTNER tidak dapat meminta dan/atau menarik kembali dana tersebut karena akan digunakan oleh HARVESTMON untuk seluruh pembiayaan dan pemeliharaan pohon jagung sampai dengan panen. Pasal 4
-Para Pihak sepakat untuk membagi hasil panen dalam periode 5-6 (lima sampai enam) bulan sebagai berikut : a. 70% (tujuh puluh persen) untuk HARVESTMON PARTNER; dan, b. 30% (tiga puluh persen) untuk HARVESTMON, petani penggarap, lingkungan dan sosial; -pembagian hasil penjualan hasil panen pohon jagung akan dilakukan dalam waktu selambat-lambatnya 30 (tiga puluh) hari kalender. -Apabila dalam waktu yang telah ditentukan HARVESTMON belum melakukan pembagian hasil penjualan hasil panen pohon jagung kepada HARVESTMON PARTNER, maka keterlambatan HARVESTMON dikenakan denda sebesar 1‰ (satu permil) per hari dari hasil penjualan dan harga yang disepakati. Pasal 5 Mekanisme Pra Panen dan Tata Cara Panen. 1. -HARVESTMON PARTNER akan memberi kuasa dengan hak substitusi kepada HARVESTMON
untuk melakukan proses negosiasi dan melakukan penjualan
jagung hasil panen. 2. -Penjualan hasil panen pohon jagung akan dilakukan secara bersamaan pada saat panen raya dari areal lahan yang sama untuk efisiensi dan minimum penjualan dari pembeli kayu jagung.
satuan
3. -Proses pembayaran dari pembeli jagung disepakati dengan
mekanisme
pembayaran tunai dan apabila terdapat metode pembayaran lainnya setiap pihak perlu membicarakan kesepakatannya diluar perjanjian ini. Pasal 6 HARVESTMON PARTNER sepenuhnya memahami dan menyetujui syarat dan ketentuan penanaman dan pengelolaan pohon jagung oleh HARVESTMON sebagai berikut : 1. HARVESTMON PARTNER dengan ini memberikan kuasa dengan hak substitusi kepada HARVESTMON untuk menyelesaikan permasalahan yang terjadi di lapangan berkaitan dengan penanaman pohon jagung ini. 2. HARVESTMON PARTNER mengerti dan memahami bahwa hasil panen di setiap kaveling berbeda-beda antara kaveling satu dengan kaveling lainnya karena dipengaruhi oleh faktor alam dan lingkungan, harga tebangan kayu pada saat panen terjadi dan besaran kubikasi setiap pohon yang bersifat non mutlak. 3. HARVESTMON PARTNER mengerti dan memahami bahwa HARVESTMON tidak menjamin nilai hasil panen pohon jagung karena harga jagung ditentukan berdasarkan harga pasar pada saat panen. Pasal 7 1. Dalam hal peristiwa keadaan memaksa (Force Majeure) yang menyebabkan kerusakan pada kondisi dan fungsi objek perjanjian
maka kerugian yang
ditimbulkan tersebut tidak dapat dibebankan kepada salah satu pihak kecuali hal-hal yang telah dirumuskan dan
disepakati sesuai dengan syarat dan
ketentuan diatas; 2. Yang dimaksud keadaan memaksa (Force Majeure) adalah bencana alam, perang, huru hara, pemberontakan atau suatu kebijakan dari pemerintahan yang menyebabkan perjanjian ini tidak dapat dilaksanakan; 3. Wabah penyakit atau hama yang terjadi dalam satu luasan kabupaten yang menyebabkan kematian massal pada tanaman masuk dalam
klasifikasi
bencana alam; 4. Setiap keadaan memaksa yang masuk dalam klasifikasinya perlu ditunjang fakta sekurangnya diberitakan dalam surat kabar setempat (daerah) atau
dikeluarkannya surat keterangan melalui aparat daerah yang menerangkan kondisi keadaan memaksa tersebut; 5. Pihak yang mengalami Force Majeure dalam waktu selambat- lambatnya 1 (satu) minggu berkewajiban untuk menyampaikan kepada pihak lainnya atas kejadian yang mengakibatkan pihak tersebut tidak dapat atau tidak sepenuhnya dapat melaksanakan kewajibannya dalam perjanjian ini. Pasal 8 1. Apabila HARVESTMON PARTNER meninggal dunia, Perjanjian ini tidak berakhir tetapi berlaku pula bagi ahli warisnya (yang dalam hal ini ahli waris HARVESTMON PARTNER harus waris yang
membuktikan bahwa dia/mereka sebagai ahli
sah dari HARVESTMON PARTNER
melampirkan
dokumen
sesuai
dengan
yang dibuktikan dengan ketentuan
peraturan
perundangan-undangan yang berlaku). Apabila para ahli waris HARVESTMON PARTNER telah melengkapi dokumen yang sah
maka proses pengalihan
kepemilikan akan difasilitasi oleh HARVESTMON. 2. Apabila
HARVESTMON PARTNER
atau
ahli warisnya
akan mengalihkan
kepemilikan aset pohon jagung kepada pihak ketiga, maka HARVESTMON PARTNER atau ahli warisnya wajib memberitahukan secara tertulis maksudnya untuk pengalihan tersebut kepada HARVESTMON, untuk dapat diproses administrasi
balik nama sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan seluruh
pembiayaan tersebut ditanggung dan dibayar oleh HARVESTMON PARTNER. Pasal 9 -Setiap surat pemberitahuan, permintaan atau komunikasi lainnya antara para pihak berdasarkan Perjanjian ini harus dilakukan secara tertulis
(kecuali
ditentukan sebaliknya) dan akan disampaikan langsung atau melalui jasa kurir ekspres atau jasa PT Pos Persero atau faksimili atau
email yang dialamatkan
kepada pihak terkait pada alamat yang tercantum di bawah ini atau pada alamat lainnya yang diberitahukan oleh pihak
tersebut kepada pihak lainnya sebagai
alamat surat-menyurat. -Apabila pemberitahuan, permintaan atau komunikasi lainnya dilakukan melalui telepon maupun faksimili atau email harus dikonfirmasikan secara tertulis dalam jangka waktu selambat-lambatnya 2 x 24 jam ke alamat tersebut di bawah ini
yang diantar langsung dan dianggap telah diterima oleh penerima pada tanggal surat tersebut dikirimkan jika diantar langsung atau 2 (dua) hari kerja setelah tanggal diposkan. -Kepada HARVESTMON Untuk Perhatian Alamat
: Green Lake City Ruko Crown A-35 Cipondoh – Kota Tangerang
Email
: info@harvestmon.com
Nomor Telepon
: 021-50111050
-Kepada HARVESTMON PARTNER Untuk Perhatian Alamat
: Tuan Andi, Ciputat, Kota Tangerang Selatan
Email
:
[email protected]
NomorTelepon
: 08123456789
-Dalam hal terjadi perubahan alamat tersebut di atas atau alamat terakhir yang tercatat pada masing-masing pihak, maka perubahan tersebut harus diberitahukan secara tertulis kepada Pihak lain dalam Perjanjian ini (tujuh) hari kerja setelah terjadinya perubahan perubahan alamat
selambat-lambatnya 7
alamat dimaksud. Apabila
tersebut tidak diberitahukan, maka surat-menyurat atau
pemberitahuan-pemberitahuan
berdasarkan
Perjanjian ini dianggap telah
diberikan sebagaimana mestinya dengan dikirimnya surat sesuai dengan tata cara tersebut di atas ke alamat di atas tercatat pada masing-masing
atau alamat terakhir yang diketahui atau
Pihak dan segala resiko yang timbul akibat
perpindahan alamat yang tidak diberitahukan secara tertulis menjadi tanggung jawab Pihak yang pindah alamat tanpa pemberitahuan tertulis. Pasal 10 1. Perjanjian ini dibuat menurut hukum yang berlaku di Negara Republik Indonesia; 2. Apabila
dikemudian
ketentuan-ketentuan
hari dalam
terjadi
perselisihan
perjanjian
ini,
Para
dalam Pihak
melaksanakan sepakat
dan
mengikatkan diri untuk menyelesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat; Proses kesepakatan atas perselisihan memiliki jangka waktu
penyelesaian
yaitu dalam masa waktu 90 (sembilan puluh) hari di masa itu Para Pihak wajib tetap melaksanakan kewajibannya tersebut
sebagaimana ditetapkan dalam
perjanjian ini. Pasal 11 -Pajak-pajak yang timbul sehubungan dengan kerjasama merupakan beban dan tanggungan masing-masing pihak sesuai dengan ketentuan yang berlaku, dan akan dilaporkan oleh Para Pihak. Pasal 12 Perjanjian ini (beserta seluruh lampiran dan dokumen atau perjanjian yang disebutkan di dalamnya atau yang ditandatangani oleh Para Pihak atau oleh satu atau lebih Pihak sehubungan dengan Perjanjian ini termasuk Dokumen Transaksi) merupakan keseluruhan kesepakatan antar Para Pihak dan menggantikan segala perjanjian atau kesepakatan antara Para Pihak yang terkait dengan hal-hal yang diatur di dalam Perjanjian ini. Para Pihak dengan ini menyatakan secara tegas bahwa segala perubahan terhadap Perjanjian ini tidak akan berlaku efektif kecuali jika dibuat secara tertulis dan ditandatangani oleh Para Pihak. Jika suatu ketentuan dalam Perjanjian ini tidak sah atau tidak dapat diberlakukan, atau dinyatakan tidak sah atau tidak berlaku oleh instansi atau pengadilan yang berwenang atau berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka ketidakabsahan atau ketidakberlakuan tersebut tidak akan mempengaruhi
ketentuan-ketentuan
lainnya
dalam
Perjanjian
ini
atau
bagian-bagian dari ketentuan-ketentuan lainnya dalam Perjanjian ini yang seluruhnya akan tetap berlaku secara penuh, dan untuk itu Para Pihak sepakat untuk mengganti ketentuan yang tidak sah atau tidak dapat diberlakukan tersebut dengan suatu ketentuan lainnya yang sah dan dapat diberlakukan, yang sedapat mungkin memiliki maksud dan tujuan yang sama dengan ketentuan yang tidak sah atau tidak dapat diberlakukan tersebut. -Hal-hal yang tidak atau belum diatur dalam perjanjian ini, akan diatur lebih lanjut dikemudian oleh Para Pihak berdasarkan kesepakatan dalam
bentuk
perjanjian tambahan (addendum) sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari
perjanjian ini serta mempunyai ketentuan hukum yang sama. Demikian perjanjian ini, dibuat dengan sebenarnya serta dibuat 2 (dua) rangkap, diantaranya diberi meterai secukupnya yang masing-masing mempunyai kekuatan hukum yang sama, setelah ditandatangani dan dibubuhi cap/stempel kedua belah pihak.
Jakarta, 10 Oktober 2016 HARVESTMON PARTNER
HARVESTMON
TUAN ANDI
BUDI Direktur Operasional PT Ayo Tanikan Indonesia