BAB II KERANGKA / DASAR PEMIKIRAN 2.1. Perspektif Teoritis 2.1.1.Kedudukan Fungsional Sebagai Pencitraan Jabatan Kedudukan fungsional sebagai pencitraan jabatan, mungkin kita sering mendengar istilah pencitraan jabatan memang lebih kepada politik atau para penjabat namun kalau dipikir – pikir pencitraan jabatan bisa ke beberapa bidang dalam dunia Broadcasting pun bisa kita temukan. Adapun beberapa definisi mengenai pencitraan : 1.
Pencitraan adalah gambaran yang dimiliki orang banyak mengenai pribadi maupun non pribadi
2.
Penggambaran tentang suatu tokoh atau seseorang dalam situasi dan kondisi tertentu.
3.
Persepsi banyak orang tentang ucapan, tindakan, dan perilaku seseorang pemimpin. Dengan demikian bisa dibuat definisi pencitraan sebagai sebuah gambaran
atau persepsi atau banyak orang terhadap pribadi maupun non pribadi berkaitan dengan tampilan atau perilaku pribadi maupun nonpribadi dalam kondisi tertentu. 1 24
2
Unsur – unsur pencitraan yaitu adanya subjek pencitraan, objek pencitraan, dan tujuan pencitraan. Pencitraan itu sah – sah saja sejauh tidak berlebihan. Bahkan di dalam ilmu politik maupun didalam ilmu pemasaran (marketing / promosi / iklan) pencitraan justru diperlukan. Namun manakala pencitraan dilakukan secara berlebihan apalagi tidak sesuai dengan kenyataan, maka pencitraan itu justru merugikan pribadi atau nonpribadi sebagai subjek pencitraan. Didalam kedudukan fungsional pencitraan sangat diperlukan karena akan mempengaruhi dengan peranan dan sistem kerja yang akan dijalani nanti ke depannya. Karena itu kedudukan fungsional akan mewakili pola sistem pekerjaan yang dijadikan pencitraan pada sebuah jabatan tertentu. 2.1.2 Kedudukan Fungsional Seorang Script Writer Script Writer adalah orang yang bekerja sama dengan produser dan sutradara dalam mengemas konsep ide dasar kreatif menjadi konsep script non drama televisi1. Melakukan revisi naskah hingga final dan siap untuk diproduksi. Mempertimbangkan berbagai unsur komersial dan target penonton yang umumnya tidak terbatas. Melakukan analisis jam penayangan program non drama televisi ini dan memperhitungkan aspek psikologis penonton. Turut serta dalam penentuan pemilihan host, reporter dan pengisi voice over.
3
Konsep yang diangkat oleh Script Writer adalah mengenai Wanita, Apa itu wanita, Ada alasan kenapa wanita dibuat dari tulang rusuk laki-laki, tidak dibuat dari tulang tengkorak karena wanita bukan buat disanjung-sanjung, wanita tidak dibuat dari tulang kaki karena wanita tidak untuk diinjak-injak, wanita dibuat dari tulang rusuk karena wanita tempatnya adalah di samping laki-laki sebagai pendamping, sebagai bagian dari hidup laki-laki dan tulang rusuklah yg paling dekat dengan jantung ( heart ) karena wanita tempatnya disitu. untuk disayangi, untuk dicintai dan untuk dilindungi dengan sepenuh jiwa raga apabila seorang cowo sudah mau membuang egonya dan menjadikan ego pasangannya menjadi egonya dan pasangannya menjadikan ego laki-laki tersebut menjadi egonya, itulah ego bersama saling mengerti, karena sudah memahami salng mencintai karena sudah menyayangi saling memberi yg terbaik karena saling membutuhkan. Maka dari itu sosok Wanita lah yang kami ambil untuk latar belakang program feature “Dibalik Wanita” ini. Yang mana sosok wanita akan meluas dengan sendirinya. Dan wanita akan kami padu padankan dengan fashion, lifestyle, budaya, dan entertainment. Penulis naskah adalah orang yang menulis cerita atau konsep dan skenario atau menulis skenario saja ( cerita dari pihak lain ) untuk tayangan drama, berita 1
Naratama. Menjadi Sutradara Televisi. Jakarta: PT. Gramedia Indonesia. 2004. Hal : 42
4
ataupun non drama. Dalam bahasa inggris penulis naskah atau skenario disebut sebagai sebagai script writer. Script Writer sebagai bagian dari tim kerja kreatif yang berkewajiban menciptakan cerita skenarionya ataupun skenarionya saja. Skenario yang diciptakan mestilah satu skenario yang utuh, yang bisa divisualisasikan oleh sutradara.2 Peneliti yang mempunyai job desk sebagai seorang Script Writer secara tidak langsung terpanggil untuk mencoba membenarkan teori tersebut dengan membuatkan suatu konsep yang handal dan memadai.Terdiri dari konsep kreatif, konsep produksi, dan konsep teknis. Konsep yang disiapkan tak lepas dari benang merah berupa hasil akhir script yang berkualitas dengan berbagai kelengkapan dan proses untuk membentuknya. 2.1.3 Tanggung Jawab Script Writer dalam menghasilkan ide Script Writer adalah orang yang bertugas menulis dan mengembangkan suatu ide atau gagasan menjadi suatu karya yang nantinya dapat diaplikasikan menjadi sebuah program.Script Writeradalah orang yang menciptakan konsep, narasi, dan dialog untuk permainan komersial atau film laga hidup atau animasi. 3
2
Kinosyan, Jadi Penulis Naskah? Gampang Kok, Jakarta 2008, Hal : 6
5
Sebagai seorang Script Writer harus memiliki kemampuan mengubah ide ke dalam bentuk naskah yang merupakan hasil imajinasi dari sebuah proses penginderaan terhadap stimuli menjadi suatu bentuk tulisan yang menarik dan memiliki makna baik untuk dirinya maupun orang lain 4. Memberikan pemahaman bahwa “Setiap tontonan di televisi baik itu program jenis drama maupun non drama atau film di bioskop sekalipun, tak lepas dari peran Script Writer.Sebab, bagus tidaknya hasil sebuah tontonan program acara ataupun film tersebut, pertama-tama tergantung dari kualitas script atau skenario yang ditulis oleh Script Writer”. Jadi, kini kita tahu bahwa peran Script Writer sangatlah penting dalam sebuah tontonan program acara maupun film. Namun dibalik dari hasil itu semua, tak pelak seorang penulis naskah mempunyai peran, dan tanggung jawabnya, yaitu adalah 1.
Mengembangkan gagasan
2.
Berpikir terbuka
3.
Menanggalkan ego dan menangkap semua umpan balik tanpa melibatkan emosi.
4.
Bertanya kembali kepada pengkritik dan pemberi umpan balik, siapa tahu masih bisa di gali masukan yang berharga dari orang mengenai tulisan kita.
3
Soerjono Soekanto, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta : Raja Grafindo, 1998. Hal 32
6
2.1.4 Peran Script Witer Dalam dunia pertelevisian, ada empat jenis program televisi yang umumnya di ketahui oleh penulis, yaitu Program Drama, Program Non Drama, Program Berita atau News dan program Dokumenter. Dari keempat jenis program, membutuhkan naskah sebagai salah satu pilar untuk membuat sebuah konsep dari suatu program menjadi program yang di inginkan, namun memiliki format, sifat dan karakteristik penulisan yang berbeda. Pada program Drama dikenal istilah skenario untuk menyebut naskah yang harus dimainkan oleh talent.Sedangkan untuk naskah program Non Drama dan News umumnya dikenal dengan istilah script. Script juga berfungsi sebagai pengendalian siaran agar tepat waktu dan sesuai visi dan misi program. Karena fungsi dari Script Writer itu sendiri antara lain5 : 1. Memberi kemudahan dalam perencanaan produksi 2. Menjadi medium berpikir kreatif 3. Menjadi sarana komunikasi seluruh kerabat kerja produksi 4. Menjadi acuan penyusunan jadwal kegiatan Penulisan Naskah untuk film, televisi, termasuk video, lazim dengan istilah scenario (scenario).Skenario merupakan bentuk tertulis dari gagasan atau ide yang 4
Tommy Suprapto, Berkarir di Bidang Broadcasting, Media Presindo, Yogyakarta, 2006
7
menyangkut penggabungan antara gambar dan suara, dimaksudkan sebagai pedoman dalam pembuatan film, sinetron atau program televisi.Beberapa pakar sinematografi mengemukakan bahwa skenario itu menjadi jiwa dan darah dalam produksi film atau cerita televisi. Dalam membuat program seorang Script Writer harus menjelaskan narasumber yang akan diliput siapa saja, Bagaimana mereka berkomentar dan apakah alasan mereka sesuai utnuk program yang akan ditayangkan di program mereka nantinya. Di program “Dibalik Wanita” memilih artis – artis yang sesuai kapasitasnya untuk menjawab pertanyaan yang sesuai dengan judul yang diangkat di program ini yaitu “Hijab” dan pemilihan artis ini sudah sesuai dengan tema ataupun konsep yang kami ambil, yaitu : 1. Ustad Solmed : Dipilih karena Ustad Solmed kami anggap sebagai salah satu ustad yang juga salah satu public figure mampu memberikan alasan Fenomena Hijab yang ada di Indonesia dan Apakah Hijab itu hanya sebuah trend atau kewajiban untuk kaum muslimah. 2. Dian Pelangi : Dian Pelangi adalah sosok pengusaha muda yang sudah professional dibidangnya mengenai Pakaian muslimah ataupun muslim yang sesuai trend di Indonesia.
5
Tommy Suprapto, Berkarir di Bidang Broadcasting, Media Presindo, Yogyakarta, 2006 Hal : 67
8
3. April Jasmine : April jasmine merupakan Figure yang merupakan salah satu hijabers yang terkenal walaupun tidak ikut dalam Hijabers Community namun tetap dipanggil untuk menjadi bintang tamu ataupun sekedar berbagai informasi tentang Hijab. Dan pemilihan artis pun harus diingat bahwa artis bukan hanya sekedar dipajang karena mereka terkenal tapi juga karena kemampuan maupun keahlian mereka sesuai bidang masing – masing yang bisa menjadi pengetahuan untuk khalayak itu sendiri. Naskah yang dibuat haruslah memiliki karakteristik tersendiri agar menjadi sebuah nasah yang baik dan benar anatara lain 6 : 1. Jelas. Kejelasan menempati prioritas utama dalam penulisan naskah. Kata dan kalimat yang disusun harus dimengerti. 2. Ringkas. Satu ide untuk satu kalimat. Hindari untuk anak kalimat. 3. Sederhana. Kata – kata yang digunakan harus sederhana, tidak rumit, atau tidak teknis-ilmiah yang kurang dikenal di kalangan awam. 4. Aktif. Gunakan kalimat aktif bukan pasif
6
Asep Samsul M.Romli Broadcast Journalism : Panduan Menjadi Penyiar, Reporter & Scrpt Writer, Nuansa, Bandung, 2004. Hal : 80
9
5. Imajinatif. Naskah harus mampu mengembangkan imajinasi pendengar hanya dengan kekuatan kata – kata, suara dan dukungan music. Adapun yang dimaksud dengan skenario adalah naskah televisi yang digunakan sebagai acuan utama.Suatu skenario sudah bisa disebut baik, jika memenuhi kriteria fungsional.Dalam arti sebuah skenario dapat menjadi blueprint dan pegangan bagi para kreator dalam membuat program televisi.Namun, lebih bagus lagi jika sekaligus memenuhi kriteria substansial. Naskah yang sudah mampu memberikan sebuah bayangan kepada setiap pembacanya mengenai isi dan makna yang berada didalamnya, sama halnya seperti karya tulis lainnya seperti novel, cerpen, roman, puisi, prosa,dan sebagainya. Kedua teori tersebut menjadi standar dasar bagi sebuah skenario agar menjadi karya tulis yang mandiri dan berguna bagi setiap orang.7 Adapun di bawah ini yang merupakan proses kerja Script Writer dari pra produksi hingga pasca produksi, yaitu sebagai berikut : 1.
Pra Produksi Pra produksi adalah tahap awal penciptaan suatu karya kreatif berbagai
macam program penyiaran. Pada tahap ini penulis naskah mempunyai peranan penting, karena penulis naskah mulai mempersiapkan script sebagai syarat kelancaran untuk proses produksi.
7
www.rizkiprod.co.cc/Script Writer, 2 Januari 2012 Jam 23.30
10
“Produksi akan berjalan baik ketika semua proses di pra produksi sudah dilakukan dengan baik. Segala kekurangan dalam pra produksi hendaknya segera diselesaikan agar tidak menggangu kelancaran pada proses berikutnya yakni produksi”8 Dan dalam persiapan produksi atau pra produksi, ada tiga orang “ Juru Kunci “ yang sangat berpengaruh dalam penentuan pelaksanaan produksi. Mereka adalah Produser, Sutradara, dan Penulis Naskah.9 Pada tahap pembuatan naskah nantinya, yaitu di tahap pra produksi ini kita perlu mencari dan menentukan dahulu beberapa hal yang berkaitan dengan cerita yang akan kita tulis, yaitu sebagai berikut : a.
Tema Tema adalah ide atau persoalan pokok yang merupakan gagasan pemikiran
yang menjadi dasar kepada sebuah karya. b.
Ide cerita Ide cerita merupakan hasil pengendapan dan perenungan pengalaman hidup
yang panjang dari seorang penulis. Semakin banyak pengalaman hidup seseorang, semakin banyak pula idenya.
8
Umbara dan Pintoko, 2009:163.How To Become a Cameraman. Jakarta: Motion Publish.
11
Ide banyak ditemukan di mana saja, dari mana saja dan dalam keadaan apa pun. Menurut Josip Novakovich dalam menulis bahwa ”seorang pengarang perancis, Claude Simone, mendapatkan ide-ide untuk membuat novelnya hanya dengan cara mengitari satu blok di kotanya setiap hari”.10 Dari pengalaman itu, Josip hanya ingin mengatakan bahwa sebenarnya mencari ide cerita itu sangatlah mudah. Begitu pun dengan ini, penulis mendapatkan ide setelah saling berdiskusi dan memberikan masukan antar anggota baik diluar maupun didalam waktu rapat tim berlangsung, dari apa yang meraka amati sebelumnya. Memunculkan gagasan terasa lebih berat karena tidak pernah diajari bagaimana menggali ide secara nyaman dan menyenangkan. Ide adalah sesuatu yang berada dalam kehidupan sehari – hari. Cara mencari inspirasi yang lebih realistis adalah dengan cara turun ke jalan. Bergaul dengan masyarakat, kegelisahan mereka, cita-cita mereka, penderitaan mereka dan segala aspek yang lainnya. Kita akan kaya pengalaman dan pandangan banyak orang yang menghadapi berbagai macam situasi. Mencari inspirasi yang benar berarti riset dan observasi11.
Untuk mendapatkan ide bukanlah perkara yang sulit, jika kita mau menjemputnya. Ide tidak mungkin datang begitu saja, tanpa kita melakukan usahausaha untuk menjemput datangnya ide tersebut. Secara lebih khusus ada beberapa hal yang bisa memunculkan ide baru kepada penulis yaitu : 9
Naratama, 2004, 44Menjadi Sutradara Televisi. Jakarta: PT. Gramedia Indonesia. 10
Elizabeth Lutters 2006, 47,Kunci Sukses Menulis Skenario. Jakarta : PT Grasindo
12
1.
Banyak membaca.
2.
Menjawab pertanyaan dari orang lain.
3.
Berdiskusi dengan orang lain.
4.
Peka terhadap lingkungan sekitar.12
c.
Latar atau Setting Di acara ini latar dari tempat-tempat yang dikunjungi hanya seperti butik dan
beberapa tempat yang bertemakan hijab yang dimodifikasi agar terkesan lebih menarik. d.
Judul Program televisi Features kami berisi judul “Dibalik Wanita”. Menurut kami
ini lebih dikarenakan agar pemirsa bisa dengan mudah mengenal acara ini. e.
Sinopsis Sinopsis adalah ringkasan cerita. Sinopsis biasanya berupa inti sari dari isi
program yang memuat semua data dan informasi terhadap script yang akan disusun. Setelah mempunyai rumusan garis besar materi biasanya dengan mudah akan muncul suatu garis besar jalan cerita. Dalam sebuah penulisan script, peran sinopsis cukup penting guna mengetahui isi script yang akan dibuat.13 Langkah-langkah dalam membuat sinopsis adalah temukan tema atau ide pokok tulisan dari naskah yang akan dibuat, buatlah alur atau jalan ceritanya, 11
Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, Pinus Book Publisher, Yogyakarta, 2007 Nurheti Yuliarti, Menjadi Penulis Profesional 2008, 29 Hal : 26 13 Lutters, Kunci Sukses Menulis Skenario. Jakarta : PT Grasindo 2006, Hal : 61 12
13
kemudian pilihlah bagian-bagian yang penting dan pokok lalu mulailah untuk menyusun sinopsis secara baik dan benar.14
Beberapa hal yang harus termuat dalam sinopsis, pada non drama sama halnya dengan film dan sinetron, yaitu isi cerita, tokoh yang terlibat, lokasi dan waktu kejadian, inti pembicaraan, keinginan dan tujuan dari program tersebut, dan hambatan yang terjadi dan bagaimana cara penanggulangannya.
Panjang sinopsis disesuaikan dengan kebutuhan.Salah satunya dapat diukur dari lama waktu tayang atau durasi. Untuk tayangan features seperti “Dibalik Wanita” yang berdurasi 24 menit. f.
Treatment Sebelum membuat naskah adapun halnya yang sangat penting sebelum
menulis naskah yaitu membuat konsep Treatment. Treatment adalah uraian pendek secara deskriptif tentang bagaimana suatu episode suatu program.Dengan membaca Treatment kita mendapat gambaran urutan visual yang Nampak pada screen. Dalam hal ini, kita akan dengan mudah memindah-mindahkan letak urutan posisi scene jika memang masih terasa kurang sesuai agar benar-benar tepat, benar dan menghasilkan rangkaian yang sangat menarik.
14
Ruskandar, 2001, 30
14
g.
Naskah Naskah adalah Komposisi tertulis yang di rancang untuk pedoman sutradara
sebagai dasar setiap sekuen gambar. Naskah juga mempunyai dua fungsi yaitu : Fungisonal ( Sebagai pedoman kerja ) dan Substansi ( Sebagai bagian dari proses shooting ) . Dalam penulisan naskah, Script Writer juga memperhatikan siapa yang akan menjadi target penontonnya, bahasa naskah yang seperti apa, serta gimmick dan funfare. Karena target kami adalah usia 15 tahun ke atas, maka saya selaku peneliti menyesuaikan dengan target tersebut, serta menyesuaikan pula penggunaan bahasa, gimmick dan funfare pada usia target yang di tuju. Dari treatment kemudian dibuat naskah produksi. Penulisan naskah produksi atau scenario harus operasional karena digunakan sebagai panduan tidak saja kerabat kerja (crew) tetapi juga pemain dan pendukung lain yang terlibat. Penulisan naskah atau scenario pada dasarnya menggambarkan sekaligus menyuarakan apa yang ingin disampaikan. Urutan synopsis-tretment-skenario merupakan rangkaian yang baik untuk membuat naskah video (televisi), mengemukakan juga pentahapan dalam membuat naskah, yaitu : concept, story board, dan script.
15
2.
Produksi Satu tanggung jawab penting Script Writer telah diselesaikan pada tahapan
pra produksi. ”Memasuki tahapan produksi dan kini saatnya seorang sutradara mengambil alih pimpinan karena tugas Script Writer berhenti jika sutradara telah mengambil alih cerita, bagaimanapun juga sutradara berwenang untuk melakukan tugasnya sebagai pimpinan produksi” ”Akan tetapi kerja sama yang kompak antara produser, sutradara serta Script Writer atau disebut juga tiga korporasi sangat diperlukan karena mereka adakah kunci utama dalam setiap pengambilan keputusan”.15 Pada tahap produksi, Script Writer lebih banyak melakukan kegiatan dalam segi pengarahan dan memperhatikan host ketika melakukan kegiatan shooting, apakah sudah sesuai harapan yang diinginkan dengan naskah yang sudah dibuat. Selain itu, seorang Script Writer ikut membantu mendampingi sutradara dan kameraman dalam memvisualisasikan sebuah naskah menjadi gambar yang enak dan menarik untuk ditonton . Sebagai Script Writer harus siap berbesar hati, serta siap menerima hasil akhir setelah naskah script diproduksi dan mulai dibuat visualisasi menjadi sebuah gambar untuk selanjutnya di susun dan dijadikan sebuah tayangan untuk program feature berupa feature yang berjudul ” Dibalik Wanita”
15
Rukmananda, Menjadi Sutradara televisi dengan single dan multi camera 2004, hal : 26
16
3.
Pasca Produksi Pada tahapan pasca produksi, seorang Script Writer masih mempunyai tugas
untuk mengawasi proses editing berlangsung. Bersama sutradara dan editor melakukan pemilihan gambar dalam usaha untuk menjaga agar sesuai berjalan dengan alur cerita yang sudah ada, namun terlebih lagi apabila terjadi perubahan di dalam alur ceritanya. Pada tahap ini Script Writer menyiapkan naskah voiceover ,dan melakukan pengarahan naskah, pengucapan suara, intonasi, ritme kepada pengisi voice over, yang prosesnya di dampingi oleh sutradara dan editor. Tak hanya itu, pada tahap proses ini Script Writer masih harus dituntut untuk menyiapkan segala hal yang diperlukan sebagai keselarasan hasil akhir editing dan membuat laporan sebagai pertanggung jawaban terhadap hasil proses produksi. 2.1.4 Proses Kreatif Seorang Script Witer Program “Dibalik Wanita”, di sini Script Writer menyiapkan diantara konsep kreatifnya berupa susunan alur cerita yang fresh dan menarik untuk dipadu padankan dengan komposisi gambar, pemilihan istilah kata yang non formal, santai dan fresh, membuat karakteristik host maupun talent lainnya, hingga berfikir menyiapkan halhal tambahan yang dibutuhkan seperti sound-sound, video effect serta animasi untuk judul program.
17
Untuk membuat program acara yang menarik dan memiliki perbedaan dibandingkan dengan program acara sejenis lainnya merupakan sesuatu hal yang memacu mengalahkan tantangan. Untuk itu penulis mencoba membuatkan unsuunsur yang menarik mengenai topik atau episode pada program “ Dibalik Wanita” ini. Pertimbangan dalam pemilihan tema Muslimah dan Hijab semata-mata ingin mendidik pemirsanya agar bisa mengenal bahwa seorang muslimah bisa tampil modis tapi juga tidak meninggalkan syariat agama Islam itu sendiri.Pada program ini penulis juga memberikan sumber pengetahuan tentang asal-usul hijab itu sendiri pada episode tersebut penulis menjelaskan tentang trend fashion, kuliner maupun chart – chart tentang jilbab – jilbab yang sedang update saat ini. Dengan persiapan yang matang akan membuat proses produksi berjalan lancar. Mempersiapkan segala sesuatunya tak terkecuali penulis naskah dalam hal ini mempersiapkan script yang baik sangat diperlukan oleh tim dalam menunjang kelancaran produksi. Walaupun ketika berada di lapangan nanti tidak menutup kemungkinan script bisa mengalami beberapa perubahan. Dikonsep produksi ini, selain mengutamakan isi cerita dari sebuah naskah script yang bagus, penulis juga membuat script tersebut agar mudah dimengerti oleh semua pihak yang terlibat sehingga ketika sudah waktunya produksi nanti dapat dengan mudah dikerjakan namun tetap tidak melupakan hasil akhir. Script Writer juga memikirkan sebuah konsep, agar penulis juga turut terlibat ketika proses
18
produksi berlangsung untuk mengetahui sejauh mana efektifitas naskah script .Naskah televisi diperlukan untuk memberikan kemudahan dalam perencanaan produksi, penyuntingan, penyiaran dan pemanfaatan program. Konsep teknis disini,penulis lebih kepada menyiapkan suatu contents script yang handal dimana untuk diketahui sebelumnya naskah tersebut telah mengalami berbagai macam. Sebagai media audio visual dan syarat utama berdirinya suatu program, naskah yang telah dibuat untuk program televisi apapun sebaiknya jangan terlalu rumit dan penuh dengan data teknis karena ini akan membuat pemirsa bosan dan berpindah ke stasiun lainnya. Dan selalu ingat untuk menanamkanbahwa program televisi adalah bagian dari show, hingga unsur hiburan harus tetap diperhatikan maka sebaiknya naskah dan penampilan presenter jangan terlalu kaku dan terlalu banyak mengggunakan istilah aneh dan gaya bahasa yang tinggi. Pilih gaya bahasa yang sesuai untuk program.Karena itu, untuk program “Dibalik Wanita” ini sesuai dengan segmentasi, penulis memilih menggunakan katakata dan gaya tutur bahasa sehari-hari yang tidak begitu baku seperti bahasa Indonesia yang baik dan benar yang telah disesuaikan dengan EYD (ejaan yang disempurnakan). Namun hal tersebut tidak bertentangan dengan nilai kesopanan di dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
19
2.2
Perspektif Fenomologis Dari fenomena fashion atau pakaian wanita dari tahun ke tahun pasti akan
selalu mengalami pergantian atau up to date. Mungkin di tahun ini, fenomena hijab 2013 adalah trend yang sangat besar tetapi entah tahun-tahun ke depan. Pada umumnya,
fashion atau gaya pakaian wanita yang dibuat
disengaja untuk
menonjolkan kecantikan wanita. Ingin membuat wanita untuk tampil menarik. Ini sebenarnya normal dan hal yang lumrah. Wanita ingin memperlihatkan kecantikan pada orang lain (pria atau sesama wanita). Terlebih lagi, fenomena ini seakan menjadi luar
biasa
pula
karena
banyaknya
di
unggah
ke
dalam
bentuk video
tutorial bagaimana cara berhijab. Ini memang tidak lepas dari peran media. Jadi, style hijab masa kini adalah hasil permintaan konsumen yang didahului dengan propaganda media. Kerudung/Hijab/Jilbab awalnya adalah sebuah benda yang kemunculanya akibat
dari
dorongan
syaraiat,
artinya
munculnya
ide
budaya
materi
Kerudung/Hijab/Jilbab adalah berasal dari hukum Alloh yang jelas, sudah diberi definisi dan ketentuan apa yang dimaksud, dan dalam kadar seperti apa sesuatu bisa disebut sebagai sebuah Kerudung/Hijab/Jilbab (Al ~ Qur’an surat An – Nur (24): 31). Sehingga manusia tinggal memahami kemudian mewujudkanya. Dalam konteks ini, penulis menafsirkan awalnya Kerudung/Hijab/Jilbab masih sebatas sebagai fungsi teknis, artinya baru sebatas sebagai sebuah benda yang memiliki fungsi untuk menutupi bagian tubuh yang dilarang untuk dilihat oleh orang lain, untuk
20
menghindari maksiat bagi yang melihat( Al ~ Qur’an surat Al – Ahzab (33): 59). Kemudian fungsi Kerudung/Hijab/Jilbab tidak hanya sebatas sebagai fungsi teknis saja.
Karena
dalil
tidak
sebatas
itu
dalam
memerintah,
akan
tetapi
Kerudung/Hijab/Jilbab juga sebagai sebuah identitas bagi si pemakainya. akibatnya masyarakat Arap yang memakai Kerudung/Hijab/Jilbab sesuai syariat memiliki identitas sosial baru, yaitu sebagai seorang wanita muslim yang dihormati dan lelaki segan dan tidak menggangu, demikianlah catatan sejarah berkata. Sehingga jika Kerudung/Hijab/Jilbab dikaitkan sebagai sebuah identitas sosial kaitanya dengan keagamaan, maka pembacaan Kerudung/Hijab/Jilbab berkembang lagi, tidak hanya sebatas teknofak, dan sosiofak akan tetapi fungsi ideofak otomatis juga melekat karena Kerudung/Hijab/Jilbab adalah bagian dari syariat agama islam, yang tak lain islam sebagai sebuah ideologi bagi sebagaian manusia dimuka bumi ini.
Sejumlah produsen pasca menjamurnya pemakai Kerudung/Hijab/Jilbab, sangat menyadari sebuah peluang keuntungan dari adanya trend ini. Hal ini tentu memacu munculnya kreativitas untuk menghasilkan sebuah produk yang mampu menarik konsumen lebih banyak. Inovasi-inovasi mulai dari Kerudung/Hijab/Jilbab yang praktis dipakai, indah dengan berbagai aksesorisnya, dan berbahan kain tertentu yang semuanya memanjakan bagi pemakainya, menjadi trend selanjutnya. Menurut salah satu produsen Kerudung/Hijab/Jilbab diindonesia yang dikutip dari republika co.id menuturkan bahwa: pengaruh televisi dan media massa lain menyebabkan beragamnya pilihan gaya busana keseharian. Meski tetap patuh pada pakem, setiap
21
Muslimah lebih berani mengeksplorasi gaya dengan tampilan berbeda dengan busana muslim sesuai karakter personal. Menurut ia Aplikasi Kerudung/Hijab/Jilbab juga tak ketinggalan. Prinsipnya, kaidah berbusana Muslim tetap dijalankan, namun perempuan masih bisa bereksplorasi dengan Kerudung/Hijab/Jilbabnya, kata dia. Selama ini, busana Muslim tidak lagi identik dengan kesan feminin. Sekarang ini, mulai bermunculan jilbab bergaya sporty. Adapula, jilbab bergaya Hoodie, yakni jilbab dengan penutup kepala namun menutupi bagian dada dengan detail mengkerut sehingga sehingga tidak perlu lagi mengenakan kalung atau rantai.
Kemudian dalam beberapa episode pembiritaan dalam republika disebutkan bahwa beberapa komunitas jilbab telah menjamur, motif mereka sebenarnya adalah keprihatinan akan kondisi pasar jilbab yang dikuasai oleh pasar asing seperti cina dan timur tengah. Atas keprihatinanya tersebut mereka berusaha menciptakan produk mandiri untuk memenuhi pasar dalam negeri. Meskipun gaya masih banyak mengadopsi gaya luar. Adapun contoh komunitas yang sekaligus menjadi nama situs internet adalah Hij Up, dan Jilbab Cantik. Sekarang telah ada berpuluh-puluh gaya jilbab contohnya: Chrysant, Rose, Orchid, Jasmine, Sakura dan Tulip, Daisy dan Violet. Selain bisnis, mereka mempunyai alasan untuk mesosialisaikan jilbab kepada masyarakat yang belum memakainya. Sengan cara mengembangkan model diharapkan masyarakat semakin mencintai jilbab.
22
Dalih untuk menciptakan gaya untuk menambah kesan Kerudung/Hijab/Jilbab mampu menampung aspirasi bagi setiap individu si pemakainya menjadi salah satu alasan yang berkembang saat ini. Sebenarnya jika kita berfikir positif tentu hal ini sah-sah saja. Jika benar dan konsisten apa yang dikatakan oleh produsen tadi bahwa tanpa melanggar koridor hukum, atau kaidah Kerudung/Hijab/Jilbab, jangan sampai gaya
mengorbankan
esensi
Kerudung/Hijab/Jilbab.
sebenarnya
Kerudung/Hijab/Jilbab kreatif tidaklah buruk dampak kemunculanya. Alasanya hal ini akan meningkatkan minat para muslimah untuk memakai Kerudung/Hijab/Jilbab. Selain itu dengan adanya banyak pilihan model Kerudung/Hijab/Jilbab, muslimah yang belum memakainya akan lebih tertarik.
Seperti yang dilansir dalam salah satu situs Islam bahwa "Para Muslimah (Wanita Islam) seharusnya menyadari, potensi pada diri mereka bukanlah sekadar fisik. Jika Allah SWT menganugerahkan wajah cantik, fotogenik dan bodi aduhai, bukanlah untuk dieksploitasi. Islam telah melarang wanita melakukan tabaruj (menampakkan perhiasannya). Dengan kata lain, tabaruj adalah hukum lain yang berbeda dengan hukum menutup aurat dan hukum wanita mengenakan kerudung dan jilbab. Walaupun seorang wanita telah menutup aurat dan berbusana syar’i, namun tidak menutup kemungkinan ia melakukan tabaruj. Allah SWT berfirman: “Perempuan-perempuan tua yang telah berhenti haid dan kehamilan yang tidak ingin menikah lagi, tidaklah dosa atas mereka menanggalkan pakaian mereka (jilbab) tanpa bermaksud menampakkan perhiasannya (tabaruj).
23
Mengenai Istilah hijaber atau hijabers banyak pro kontra mengenai istilah ini, penulis belum tahu pasti dari mana asal istilah ini. Tapi, istilah tidak jauh-jauh dari kata dasarnya "Hijab". Tapi, karena mungkin tuntutan zaman akhirnya kata "Hijab" ditambahkan akhiran "er" atau "ers" yang dalam bahasa Inggris dapat berarti sebagai pelaku atau orang yang melakukan. Jadi, hijaber adalah istilah oleh mereka untuk menyebut komunitas atau kelompok ataupun perorangan yang berpakaian dengan style hijab. Dengan maraknya komunitas hijab para muslimah di Indonesia bisa berbagi pengalaman, cerita kehidupan bahkan saling share tentang trend hijab saat ini bukan itu saja di komunitas ini bukan hanya wanita – wanita yg sudah pake jilbab tapi juga yang belum memakai jilbab banyak pengetahuan yang bisa diambil. Bisa diliat juga di twitter @hijabalia atau di beberapa situs lainnya.