Dasar-Dasar Pengembangan Kurikulum Resume ke-9 Tgl 1 Desember 2015 Oleh: Lilik Lestari NIM:15105241037 http://Pengetahuanku.blogs.uny.ac.id
URAIAN STANDAR NASIONAL PENDIDIKAN TINGGI Standar nasional pendidikan merupakan kriteria minimal tentang sistem pendidikan diseluruh wilayah hukum negara kesatuan republik indonesia. Standar nasional pendidikan nasional terdiri dari 8 poin yang harus dimiliki dan dipenuhi oleh penyelenggaran dan/ satuan pendidikan yang ada di Indonesia. Empat kompetensi standar nasional Indonesia: 1. 2. 3. 4.
Komponen SNI Isi pembelajaran Standar proses Penilaian
Standar nasional pendidikan menurut BNSP: 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Standar kompetensi lulusan Standar isi pembelajaran Standar proses pembelajaran Standar penilaian pendidikan Standar pendidikan dan tenaga kependidikan Standar sarana dan prasarana pembelajaran Standar pengelolaan pembelajaran Standar pembiayaan pendidikan
Standar nasional pendidikan menjadi acuan dalam menyusun, menyelenggarakan, dan mengevaluasi kurikulum. Standar kompetensi lulusan merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dinyatakan dalam rumusan capaian pembelajaran lulusan. 1. Standar kompetensi lulusan Skl untuk satuan pendidikan dasar dan menengah digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik. SKL meliputi standar kompetensi lulusan minimal kelompok mata pelajaran, dan standar kompetensi lulusan minimal kelompok mata pelajaran, dan standar kompetensi lulusan minimal mata pelajaran. Peraturan menteri yang berkaitan dengan standar kompetensi lulusan adalah:
1
Peraturan menteri pendidikan nasional republik indonesia no 23 tahun 2006 menetapkan skl untuk satuan pendidikan dasar menengah. Permen no 24 tahun 2006- tentang pelaksanaan peraturan menteri pendidikan nasioanal no 22 tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar menengah. 2. Standar isi pembelajaran Mencakup lingkup materi minimal dan tingkat kompetensi minimal untuk mencapai kompetensi lulussan minimal pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu. Standar isi tersebut memuat kerangka dasar dan struktur kurikulum, beban belajar, kurikulum tingkat satuan pendidikan, dan kalender pendidikan. Peraturan menteri yang berkaitan dengan standar isi adalah: Permen nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidikan dasar dan menengah. Permen nomor 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan peraturan menteri pendidikan nasional nomor 22 tahun 2006 tentang standar isi untuk satuan pendidik dasar dan menengah dan peraturan menteri pendidikan nasional nomor 23 Tahun 2006 tentang standar kompetensi lulusan satuan pendidikan dasar dan menengah. Nomor 14 Tahun 2007 Standar Isi Program Paket A, Program Paket B, dan program Paket C Pemendikbud no 64 tahun 2013 tentang standar isi 3. Standar proses pembelajaran Proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartsipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minatdan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Selain itu, dalam proses pembelajaran pendidik melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. Peraturan menteri yang berkaitan dengan standar proses adalah: Permen nomor 41 tahun 2007 tentang standar proses untuk satuan pendidikan dasar dan menengah Permen nomor 1 tahun 2008 tentang standar proses pendidikan khusus. Permen nomor 3 tahun 2008 tentang standar proses pendidikan kesetaraan program paket A, paket B, paket C 4. Standar penilaian pendidikan Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah terdiri atas: Penilaian hasil belajar oleh pendidik; Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan; dan Penilaian hasil belajar oleh Pemerintah. 2
Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi terdiri atas: Penilaian hasil belajar oleh pendidik; dan Penilaian hasil belajar oleh satuan pendidikan tinggi. Penilaian pendidikan pada jenjang pendidikan tinggi sebagaimana dimaksud di atas diatur oleh masing-masing perguruan tinggi sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan. 5. Standar pendidikan dan tenaga kependidikan Pendidik harus memiliki kualifiksasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik yang dimaksudkan di atas adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah dan/atau sertifikat keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi: Kompetensi pedagogik; Kompetensi kepribadian; Kompetensi profesional; dan Kompetensi sosial. Peraturan menteri yang berkaitan dengan kependidikan adalah:
standar pendidik dan tenaga
Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar pengawas Sekolah/Madrasah Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru Nomor 24 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah/Madrasah Nomor 25 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Perpustakaan Sekolah/Madrasah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasah Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor Nomor 40 Tahun 2009 tentang Standar Penguji Pada Kursus dan Pelatihan Nomor 41 Tahun 2009 tentang Standar Pembimbing Pada Kursus & Pelatihan Nomor 43 Tahun 2009 tentang Standar Tenaga Administrasi Program paket A , Paket B, dan Paket C Nomor 42 Tahun 2009 tentang Standar Pengelola Kursus Nomor 44 Tahun 2009 tentang Standar Pengelola Pendidikan pada Program Paket A, Paket B dan Paket C 3
Nomor 45 Tahun 2009 tentang standar Teknisi Sumber Belajar Pada Kursus dan Pelatihan 6. Standar Sarana dan Prasarana Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainnya, bahan habis pakai, serta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang meliputi lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, ruang unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat bermain, tempat berkreasi, dan ruang/ tempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Peraturan menteri yang berkaitan dengan standar sarana dan prasarana adalah: Nomor 24 Tahun 2007 Standar Sarana dan Prasarana untuk SD/MI, SMP/MTs, dan SMA/MA Nomor 33 Tahun 2008 Standar Sarana dan Prasarana untuk SDLB, SMPLB, dan SMALB Nomor 40 Tahun 2008 Standar Sarana dan Prasarana untuk SMK/MAK 7. Standar pengelolaan Standar Pengelolaan terdiri dari 3 (tiga) bagian, yakni standar pengelolaan oleh satuan pendidikan, standar pengelolaan oleh Pemerintah Daerah dan standar pengelolaan oleh Pemerintah. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia yang berkaitan dengan Standar Pengelolaan adalah permen No 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah. 8. Standar pembiayaan pendidikan Pembiayaan pendidikan terdiri atas biaya investasi, biaya operasi, dan biaya personal. Biaya investasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud di atas meliputi biaya penyediaan sarana dan prasarana, pengembangan sumberdaya manusia, dan modal kerja tetap. Biaya personal sebagaimana dimaksud pada di atas meliputi biaya pendidikan yang harus dikeluarkan oleh peserta didik untuk bisa mengikuti proses pembelajaran secara teratur dan berkelanjutan. Biaya operasi satuan pendidikan sebagaimana dimaksud di atas meliputi: Gaji pendidik dan tenaga kependidikan serta segala tunjangan yang melekat pada gaji, Bahan atau peralatan pendidikan habis pakai Biaya operasi pendidikan tak langsung berupa daya, air, jasa telekomunikasi, pemeliharaan sarana dan prasarana, uang lembur, transportasi, konsumsi, pajak, asuransi, dan lain sebagainya Peraturan menteri yang berkaitan dengan standar pembiayaan pendidikan adalah permen nomor 69 Tahun 2009 Tentang Standar Biaya Operasi Nonpersonalia Untuk Sekolah 4
Dasar/Madrasah Ibtidaiyah (SD/MI), Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah (SMP/MTs), Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah (SMA/MA), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), Sekolah Dasar Luar Biasa (SDLB), Sekolah Menengah Pertama Luar Biasa (SMPLB), dan Sekolah Menengah Atas Luar Biasa (SMALB).
Dalam Permendikbud No. 49 Tahun 2014 Bab I Pasal 1 ayat 5 dijelaskan bahwa: Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya disingkat KKNI, adalah kerangka penjenjangan kualifikasi kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan, dan mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai sektor. KKNI mempunyai 9 level, mulai dari level 1 (pendidikan dasar) hingga level 9 (Strata 3 / S-3). Tiap level harus benar-benar sesuai dengan levelnya, dalam arti tidak boleh level 6 (S-2) merasakan level 8 (S-2). Dalam kata lain, tidak diperbolehkan S-1 berasa S-2 dan sebagainya. Adapun keterangan tiap levelnya adalah sebagai berikut:
Sumber: http://kopertis12.or.id/2014/06/11/pemendikbud-no-49-tahun-2014-tentangstandar-nasional-pendidikan-tinggi.html http://mr.mung.web.id/2015/04/8-standar-nasional-pendidikan-menurut.html http://www.pendidikanekonomi.com/2014/07/pengertian-kkni.html
5