Dari Redaksi
Semarang, 1 Desember 2014
Sambutlah Kedatangan-Nya Merayakan Natal di tahun ini ada nuansa yang sedikit berbeda dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Mengapa? Karena tahun ini kita bernatal dengan Jl. Pringgading 13 Semarang-50135 presiden baru yang sangat sederhana. Pola Telp. 024-3540563 Fax. 024-3559861 hidup sederhana adalah bentuk menyambut email :
[email protected] Natal, di mana Allah datang ke dalam dunia website : www.sinarkasih.org Ruang Tanya Jawab : ini menjadi manusia, yaitu Yesus Kristus,
[email protected] dalam kesederhanaan. Ia yang kaya rela menjadi miskin atau sederhana, supaya kita yang miskin menjadi kaya dalam kemurahan-Nya. Pola hidup sederhana merupakan bentuk revolusi mental di tengah-tengah dunia yang serba glamour. Kalaupun kita memiliki berkat yang melimpah, kita tidak akan menggunakannya untuk hidup berfoya-foya, melainkan jauh lebih baik jika disalurkan kepada mereka yang menderita. Pola hidup sederhana juga harus terus diajarkan kepada anak-anak kita, agar kelak di kemudian hari mereka menyadari keberadaan mereka sebagai garam dan terang dunia, menjadi berkat bagi sesama. Selamat Natal 2014 dan Selamat Menyongsong Tahun Baru 2015.
Redaksi Sinar Kasih mengucapkan terima kasih atas persembahan yang telah diberikan oleh pembaca yang budiman. Perlu Saudara ketahui bahwa persembahan yang Saudara berikan sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan Sinar Kasih bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah yang sulit mendapatkan buku renungan harian. Apabila Saudara rindu untuk mendukung pelayanan tersebut, Saudara dapat mengirimkannya melalui wesel pos ke Redaksi Sinar Kasih Jl. Pringgading 13 Semarang - 50135, atau transfer melalui BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381. Tuhan Yesus Kristus membalas setiap dukungan doa dan dana Saudara dengan berkat-Nya yang melimpah. Penasihat : Pdt. Indrawan Eleeas, Gunawan Pemimpin Redaksi : Lydia Lianawati Redaktur Pelaksana : Pdt. Petrus F. Setiadarma, Pdt. Lukas Budijana, Pdt. Agus Sutrisno, Pdt. Anon D. Lukito Bendahara : Bambang Santoso Penulis : Pdt. Indrawan Eleeas (IE), Pdt. Petrus F.S. (PF), Pdt. Lukas Budijana (LB), Pdt. Anon Dwi Lukito (ADL), Pdt. Agus Sutrisno (AS), Pdt. Sudra Militanto (SM), Pdt. Lie Yun Ling (YL), Lydia Lianawati (LL), Pdt. Dedy Irianto (DI), Pdt. Peres Supriyadi (PS), Pdm. Yurianto (YR), Alwi Widianto (AW) Desain Grafis/Layout : Rahelia Linda Pengganti ongkos cetak : Rp 4000,- (empat ribu rupiah)
anan g g n a l r e Form B Harap diisi dengan huruf cetak
Nama
: _____________________________________________
Alamat
: _____________________________________________ _____________________________________________
Kota & Kode Pos : _____________________________________________ Telepon/HP
: _____________________________________________
Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim): Jawa
:
6 bulan Rp 42.000,-
12 bulan Rp 84.000,-
Luar Jawa
:
6 bulan Rp 54.000,-
12 bulan Rp 108.000,-
Pembayaran dapat melalui: Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135 Bank : BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381 Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos.
Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.
Tanda tangan pelanggan
(_____________________)
Bacaan Alkitab Setahun
senin, 1 desember 2014
2 Korintus 10-13
Sang Pengajar Yesaya 30:19-23 Dan walaupun Tuhan memberi kamu roti dan air serba sedikit, namun Pengajarmu tidak akan menyembunyikan diri lagi, tetapi matamu akan terus melihat Dia. Yesaya 30:20
TUHAN bukan saja melimpahkan berkat jasmani kepada umat percaya. Sungguh kita bersyukur atas berkat-berkat-Nya yang mencukupi kehidupan kita sehari-hari. Memang betul di satu sisi TUHAN menyediakan berkat, namun di sisi lain TUHAN juga menyediakan pengajaran. Sebagai umat percaya, kita perlu diberi ajaran firman TUHAN. Ajaran firman-Nya amatlah penting dalam kehidupan kita. Mengapa? Karena jelas-jelas dalam nas bacaan kita, TUHAN disebut sebagai Pengajar. Jadi, TUHAN yang kita percayai bukanlah hanya sebatas Pemberi berkat tapi TUHAN juga adalah Pengajar. Itu sebabnya, pengajaran merupakan bagian penting dalam misi Yesus. Tercatat kata-kata “Yesus mengajar” (Markus 1:21). Selanjutnya dikatakan, “Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya” (Markus 1:22). Selanjutnya dituliskan, “Padahal tiap-tiap hari Aku ada di tengah-tengah kamu mengajar di Bait Allah” (Markus 14:49). Pengajaran menjadi misi yang penting. Misi Yesus bukan saja hanya menyelamatkan manusia sebagaimana yang dimaksud dalam kelahiranNya (Matius 1:21). Namun, misi Yesus juga mengajar umat-Nya. Itu sebabnya, di dalam Amanat Agung Tuhan Yesus tertulis, “dan ajarlah mereka melakukan …” (Matius 28:20). Amanat Agung tersebut telah dilaksanakan dengan baik oleh muridmurid-Nya. Tercatat dalam kitab Kisah Para Rasul, murid-murid Yesus yang adalah rasul-rasul mengajar umat percaya (Kisah 2:42). Lebih lanjut dikatakan, “Dan setiap hari mereka melanjutkan pengajaran mereka di Bait Allah dan di rumah-rumah orang” (Kisah 5:42). TUHAN sebagai Sang Pengajar memerintahkan kita untuk belajar, mengajar, belajar, mengajar, dan seterusnya. (IE)
DOA Ajaran firman Tuhan membawa kita pada kehidupan kekal.
renung an
Ya Tuhan, ajarlah aku dengan firman Tuhan.
selasa, 2 desember 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Galatia 1-3
Penasihat Ajaib Yesaya 9:1-6 “... dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib…..” Yesaya 9:5b
Pada umumnya seseorang dapat menjadi teman “curhat” (curahan hati) bagi temannya jika orang tersebut memiliki beberapa syarat, misalnya: dewasa dalam cara berpikir, dapat dipercaya, bisa menyimpan rahasia, menyediakan waktu yang cukup untuk mendengarkan dan juga mampu memberi saran yang tepat sesuai dengan masalah yang ada. Kehadiran orang semacam itu sangat dibutuhkan dalam kehidupan kita. Bagaimana pengalaman kita menjalani kehidupan yang tidak mudah ini? Tentu kita punya teman dan sahabat. Paling tidak kita mempunyai seorang sahabat yang kepadanya kita dapat mencurahkan isi hati dan membagikan beban kehidupan kita. Kita membutuhkan seorang sahabat yang dapat memberi nasihat dan mendampingi kita di saat duka dan suka. Seorang teman dalam kesulitan adalah teman sejati 'A friend in need is a friend indeed'. Namun pada kenyataannya kita tidak bisa selalu mendapatkan seorang sahabat yang selalu bisa memberikan nasihat kepada kita saat kita menghadapi pergumulan hidup. Kehadiran sahabat kita juga terbatas waktu dan tempat. Kita sungguh membutuhkan Tuhan Yesus yang melampaui batasan waktu dan tempat. Dia selalu ada di hati kita. Dia tidak terbatas dalam memberikan nasihat kepada kita karena Dia adalah Penasihat Ajaib. Dia bisa memberikan arahan ke mana kita harus melangkah dan bagaimana harus mengambil keputusan dalam setiap situasi yang kita hadapi. Saat kita membutuhkan nasihat-Nya, saat itulah kita dapat sungguh-sungguh memohon kepada-Nya. Dia sanggup menolong kita. Memang boleh-boleh saja kita memiliki teman-teman curhat, namun biarlah kita mengutamakan datang kepada-Nya sebagai Penasihat Ajaib yang sanggup memberikan jalan keluar yang terbaik. (AS)
DOA Meminta nasihat Tuhan akan mendapat jawaban yang tepat.
renung an
Agar kehidupan setiap anak Tuhan mau dituntun oleh Kristus.
Bacaan Alkitab Setahun
Galatia 4-6
rabu, 3 desember 2014
Kerajaan Allah Telah Datang Matius 12:22-28 Sebab sesungguhnya Kerajaan Allah ada di antara kamu. Lukas 17:21b
Kehadiran Tuhan Yesus identik dengan kehadiran Kerajaan Allah seperti yang tertulis dalam Injil Lukas. Hal tersebut sering tidak terpahami oleh orang-orang, baik pada masa itu maupun pada masa kini. Kata “Kerajaan Allah” oleh kebanyakan orang diidentikkan dengan sebuah lokasi yang indah yang diberikan Tuhan pada hari kiamat nanti. Padahal kehadiran Tuhan Yesus dengan karya-karya-Nya selama di dunia ini telah membuktikan kehadiran Kerajaan Allah. Ini berarti bahwa Kerajaan Allah sebenarnya telah datang di dalam dan melalui Tuhan Yesus Kristus, dan akan datang dalam hidup orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Bukti kehadiran Kristus adalah kehadiran Kerajaan Allah melaui karya-karya-Nya. Pertama, dipatahkan-Nya kuasa setan yang membuat orang-orang pada masa itu takjub karena hanya dengan kata-kata-Nya. Ia sanggup membebaskan orang dari belenggu setan. Saat dituduh mengusir setan dengan kuasa penghulu setan, justru Ia pergunakan sebagai kesempatan untuk membuktikan hadirnya kuasa Kerajaan Allah di dalam diri-Nya. Kedua, disembuhkan-Nya orang yang buta dan bisu sehingga mereka tidak lagi menderita karena sakit tersebut. Ketiga, Tuhan Yesus mengutus murid-murid-Nya untuk memberitakan tentang Kerajaan Allah dan memberikan kuasa kepada mereka untuk menyembuhkan orang-orang sakit (Lukas 10:9). Dari karya Tuhan Yesus yang besar itu, saat ini kita bisa melihat dan menikmati Kerajaan Allah yang menang atas kerajaan setan dan penderitaan. Oleh karena itu tetaplah setia kepada-Nya, supaya kita bisa menikmati Kerajaan Allah sementara kita masih hidup di dunia ini. (ADL) DOA Terima Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Raja, berarti terima Kerajaan Allah.
renung an
Semua orang menemukan sorga sejati melalui imannya pada Tuhan Yesus Kristus.
kamis, 4 desember 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Efesus 1-3
Sambutlah Raja Kemuliaan Mazmur 24:7-10 "Siapakah Dia itu Raja Kemuliaan?" "TUHAN semesta alam, Dialah Raja Kemuliaan!" Mazmur 24:10
Pada umumnya di acara-acara mewah seperti Academy Awards, Festival Film, pernikahan dan sebagainya, dibentangkan karpet merah. Kedatangan para selebriti atau orang-orang penting dalam acara tersebut disambut dengan tepuk tangan yang meriah. Penampilan para wanita yang cantik menarik sangat memukau bagaikan bintang-bintang yang bertaburan di langit. Betapa bangganya para selebriti itu ketika berjalan di atas karpet merah. Mengapa? Karpet merah menjadi simbol dari sebuah sambutan yang hangat dan meriah. Pemazmur mengajak setiap orang mengangkat kepala untuk menyambut Raja Kemuliaan. “Siapakah Raja Kemuliaan?” Itulah pertanyaan yang diajukan oleh pemazmur sebanyak dua kali (ayat 8, 10). Raja Kemuliaan adalah TUHAN, jaya dan perkasa; perkasa dalam peperangan; TUHAN, semesta alam. Jaya dan perkasa artinya selalu berhasil, hebat, kuat, tangguh, gagah berani. TUHAN adalah pemenang dalam peperangan. Ia adalah Panglima kita yang menjadi pembela bagi orang-orang benar. Betapa hebatnya TUHAN Allah kita! Dia patut dipuji dan ditinggikan karena kebesaran-Nya dan keperkasaan-Nya. Ia adalah pencipta langit dan bumi, sehingga semua makhluk ciptaan-Nya harus tunduk kepada-Nya. Kita patut menyambut kehadiran-Nya. Raja Kemuliaan adalah Allah di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, Raja segala raja yang datang ke dunia ini bukan untuk menerima penghargaan 'awards' tetapi justru Ia datang untuk memberikan diri-Nya sendiri menjadi hadiah terindah dalam hidup manusia yang menyambut kehadiran-Nya. Mari kita sambut kedatangan Sang Raja Kemuliaan, Tuhan Yesus Kristus. (LL)
DOA Tuhan Yesus Kristus adalah Raja Kemuliaan.
renung an
Kami mau menyambut kedatangan Sang Raja Kemuliaan, Tuhan Yesus Kristus.
Bacaan Alkitab Setahun
jumat, 5 desember 2014
Efesus 4-6
Yesus Kristus Datang Dari Allah Yohanes 16:16-33 Sekarang kami tahu, bahwa Engkau mengetahui segala sesuatu dan tidak perlu orang bertanya kepada-Mu. Karena itu kami percaya, bahwa Engkau datang dari Allah. Yohanes 16:30
Manusia diciptakan oleh Allah dengan diberi sifat ingin tahu. Itulah sebabnya pengetahuan manusia terus bertambah, apalagi jika ia tidak malu untuk bertanya. Namun demikian, sekalipun pengetahuan manusia terus meningkat, ia tetap terbatas. Pengetahuannya terhadap segala sesuatu sangat terbatas. Orang yang belajar secara akademis, semakin tinggi tingkat pendidikannya memang semakin tajam analisisnya, tetapi semakin sempit spesialisasinya. Pengetahuan manusia datang dari luar dirinya. Hal ini berbeda dengan Yesus Kristus, pengetahuan-Nya berasal dari dalam diriNya, karena Ia berasal dari Allah. Bahkan Ia adalah Allah sendiri yang datang ke dalam dunia ini untuk menyelamatkan manusia berdosa. Jika ayat-ayat di atas menyatakan bahwa Yesus Kristus datang dari Allah, bukan berarti Yesus Kristus adalah ciptaan Allah sama seperti manusia lainnya. Kata “datang dari” di situ bermakna “sama hakikatnya atau substansinya” dengan Allah sendiri. Itu berarti Yesus Kristus adalah Allah yang Mahatahu. Yesus Kristus adalah Allah yang kekal, yang dalam kekekalan telah merancangkan segala sesuatu, sebelum Ia menciptakan langit dan bumi dengan segala isinya. Artinya, Ia merencanakan hidup kita. Ia tahu kesulitan yang sedang dan akan kita alami. Namun Ia juga tahu solusi atas pergumulan kita. Bahkan ketika ada orang yang mengupayakan keburukan atas hidup kita, Ia mampu mengubahnya menjadi kebaikan bagi kita. Jadi, dengan percaya bahwa Yesus Kristus berasal dari Allah, maka kita tidak perlu khawatir hal apapun. Natal berarti Yesus Kristus yang datang dari Allah mau mengalami apa yang menjadi pengalaman manusia. Natal berarti Yesus Kristus datang untuk menebus kita agar kelak kita bisa tinggal bersama-Nya di sorga. (SM/PF)
DOA Yesus Kristus datang dari Allah untuk membawa manusia kepada Allah.
renung an
Agar semua orang tahu bahwa Yesus Kristus adalah Allah yang menjadi manusia.
sabtu, 6 desember 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Filipi 1-4
Datang Untuk Menyelamatkan Lukas 19:1-10 Sebab Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. Lukas 19:10
Untuk apa Yesus Kristus datang ke dalam dunia ini? Ia datang dalam peristiwa Natal, bukan untuk menghukum manusia berdosa, melainkan untuk menyelamatkan mereka. Ia datang dalam kesederhanaan dan dengan penuh kerelaan dilahirkan di palungan agar manusia yang paling hina pun – lebih hina dari palungan – menerima-Nya, sehingga diselamatkan dari hukuman dosa yang akan datang. Salah satu orang yang dipandang hina pada zamannya adalah Zakheus. Sebagai seorang pemungut cukai, Zakheus dinilai sama dengan pengkhianat. Demi harta benda hasil pajak yang dipungutnya, ia rela menjual bangsanya kepada bangsa penjajah pada masa itu, yaitu kekaisaran Romawi. Zakheus memang bergelimang harta, tetapi ia memiliki kehampaan dalam hatinya. Ada ruang kosong dalam hidupnya yang tidak dapat dipuaskan oleh harta benda duniawi. Ruang kosong itu hanya dapat diisi oleh kehadiran Seorang Juruselamat. Itulah sebabnya mengapa Yesus Kristus dengan sengaja datang ke kota Yerikho. Ia datang khusus untuk Zakheus. Zakheus begitu bersukacita karena Yesus Kristus mau mengampuni dosanya dan menyelamatkannya. Sukacita itu diwujudkan dengan tindakan nyata yaitu mengembalikan apa yang telah diperasnya empat kali lipat, dan memberikan separuh hartanya kepada orang miskin. Jadikan momen Natal tahun ini sebagai titik balik dalam kehidupan Saudara. Jika Saudara belum mengenal Yesus Kristus, sambutlah Dia dalam hidup Saudara. Ia datang bukan untuk menghukum melainkan untuk menyelamatkan Saudara. Jika Saudara sudah ada di dalam Yesus Kristus, bersyukurlah atas keselamatan yang telah Saudara terima. Kini, beritakan Natal kepada orang lain, agar mereka pun diselamatkan. (PF)
DOA Yesus Kristus datang untuk menyelamatkan yang terhilang.
renung an
Agar banyak orang mau bertobat sebelum datangnya hari kiamat.
Bacaan Alkitab Setahun
minggu, 7 desember 2014
Kolose 1-4
Ketaatan Sempurna Filipi 2:1-11 Dan dalam keadaan sebagai manusia, Ia telah merendahkan diri-Nya dan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu salib. Filipi 2:8
“Forrest Gump” adalah film drama Amerika Serikat tahun 1994 yang sukses secara komersial dan menjadi film terlaris di Amerika Utara pada tahun perilisannya. Film ini meraih total 13 nominasi Academy Awards dan memenangkan enam di antaranya, termasuk Aktor Terbaik, yaitu Tom Hanks. Yang menarik adalah bahwa Tom Hanks rela menjalani akting sebagai seorang pria dengan IQ 75 yang menunjukkan keluguan sekaligus kepahlawanan, jauh dari jatidiri Tom Hanks sendiri. Ia mau menaati skenario yang diberikan kepadanya, sekalipun harus “merendah” sedemikian rupa, dari orang dengan IQ normal menjadi orang dengan IQ rendah. Yesus Kristus datang ke dalam dunia ini karena Ia mau menaati kehendak Bapa-Nya. Ia diutus oleh Bapa-Nya untuk menyelamatkan semua orang yang berdosa. Ia adalah Allah, yang penuh dengan kemuliaan dan ketidakterbatasan. Ia rela mengosongkan diri-Nya menjadi manusia yang penuh dengan kehinaan dan keterbatasan. Ia yang kekal mau datang ke dalam dunia yang fana. Ia yang hidup dan memiliki semua kehidupan mau taat sampai mati. Ketaatan-Nya sungguh sempurna, dan menjadi teladan yang indah bagi kita semua. Selain mengungkapkan tentang kasih Allah, Natal juga mengungkapkan ketaatan Kristus. Mari kita tingkatkan ketaatan kita dalam merayakan Natal tahun ini, lebih dari waktu-waktu sebelumnya. Hidup dalam ketaatan sungguh tidak mudah, karena dalam ketaatan tentu ada pengorbanan. Hanya dengan mengandalkan pertolongan Roh Kudus dalam hidup kita maka kita mampu menjalani hidup dalam ketaatan tersebut. Ketaatan Kristus menghasilkan karya keselamatan bagi kita. Ketaatan kita juga akan menjadi berkat bagi banyak orang. (PF)
DOA Jika kepada Tuhan kita mau taat, hidup kita pasti menjadi berkat.
renung an
Agar semua orang percaya tahu bahwa untuk taat tak ada kata terlambat.
senin, 8 desember 2014
Bacaan Alkitab Setahun
1 Tesalonika 1-4
Mari Sambut Sang Raja Galatia 4:4-9 Dahulu, ketika kamu tidak mengenal Allah, kamu memperhambakan diri kepada allah-allah yang pada hakekatnya bukan Allah. Galatia 4:8
Ada seorang anak remaja yang kecanduan bermain game di komputer. Kalau sudah bermain, lupa tanggung jawabnya. Dia selalu membantah saat orang tuanya memberikan batasan jam bermain. Sesudah melalui doa yang tekun, pada suatu hari ibunya bertanya kepadanya, “Apakah kamu sudah menyambut Yesus sebagai Raja dalam hidupmu? Siapakah yang memimpin hidupmu? Tuhan ataukah dirimu sendiri?” Puji Tuhan! Anak remaja tersebut akhirnya dijamah Tuhan dan mengalami perubahan yang besar. Dia menjadikan Tuhan Yesus sebagai Raja dalam hidupnya. Pada saat kita mengakui kebutuhan akan Tuhan, kita akan mengalami perubahan dalam hidup, karena Tuhan mulai menyatakan hadirat-Nya dan menopang kita. Dialah Yesus, anak Allah, anugerah terbesar yang memberikan hidup kekal kepada kita. Bila kita dengan sungguh-sungguh mengerti yang diperbuat Allah melalui kelahiran AnakNya, kita pasti akan tersungkur menyembah-Nya dan meninggikan-Nya. Allah begitu mengasihi kita sehingga Dia mengutus anak-Nya yang tunggal ke dunia ini untuk hidup, mati dan bangkit bagi kita yang berdosa. Melalui iman, kita percaya bahwa Kristus telah meninggalkan takhta mulia agar hidup kita berarti. Dia ada di antara kita. Dia adalah Allah yang datang ke dunia ini supaya dapat tinggal bersama-sama dengan kita. Dia adalah Raja segala raja. Di sepanjang zaman, banyak orang dari segenap penjuru dunia mencari Dia dan menyembah Dia. Dialah Raja, pengontrol seluruh kehidupan ini. Peristiwa Natal mengingatkan kita bahwa Kristus secara pribadi menyatakan kasih-Nya kepada kita melalui kedatangan-Nya. Dialah Pribadi yang layak menerima pujian dan penyembahan di dalam seluruh kehidupan kita! (AS)
DOA Kristus datang ke dunia agar kita mengenal-Nya secara pribadi dan menyembah-Nya sebagai Raja dalam kehidupan kita.
renung an
Agar semua umat manusia dapat mengenal dan menyembah Yesus Kristus, Sang Raja.
Bacaan Alkitab Setahun
selasa, 9 desember 2014
1 Tes 5 - 2 Tes 3
Bapa Yang Kekal Yesaya 9:1-6 “Sebab seorang anak telah lahir untuk kita, seorang putera telah diberikan untuk kita; lambang pemerintahan ada di atas bahunya, dan namanya disebutkan orang: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, Raja Damai” Yesaya 9:5
Pada zaman pemerintahan Hizkia, raja Yehuda, ada nubuatan yang disampaikan oleh nabi Yesaya tentang keadaan Yehuda dan Yerusalem. Nubuatan tersebut menyatakan bahwa umat Israel akan mengalami hukuman dari TUHAN karena ketidaksetiaan mereka kepada TUHAN. Namun ada saatnya TUHAN akan pulihkan keadaan Israel karena pertobatan mereka kepada TUHAN. Sebenarnya nubuat ini juga ditujukan bagi masa depan Israel yang gemilang, yaitu ketika Mesias, keturunan Daud, hadir dalam panggung sejarah Israel dan dunia. Dialah yang akan membawa pemulihan, lebih dari sekadar pemulihan dalam bidang politik dan ekonomi. Sesuai gelargelar yang diungkap di sini: Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, Bapa yang Kekal, dan Raja Damai (ayat 5). Dia akan menegakkan Kerajaan Allah di bumi ini. Kerajaan-Nya kekal dan menghasilkan keadilan, kebenaran, dan kedamaian bagi setiap penduduknya. Dulu ketika mereka terbelenggu dalam dosa, hidup mereka tanpa pengharapan karena berada di bawah bayang-bayang penghukuman dan murka TUHAN yang keras dan adil. Kini dan kemudian, hidup yang dimerdekakan oleh darah Tuhan Yesus Kristus adalah hidup sebagai warga Kerajaan Allah. Bila kita menerima Tuhan Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat secara pribadi, maka kita mendapat karunia menjadi anak Allah Yang Mahatinggi. Kita memiliki Bapa yang kekal! Pikirkan kata "kekal" tersebut. Hal itu berarti bahwa sebelum awal mulainya waktu, Allah Bapa telah ada. Dia mengasihi dengan kasih yang kekal, kasih yang tanpa syarat. Berterima kasihlah kepada-Nya, Bapa yang Kekal! (PS)
DOA Sejauh mana engkau menyadari bahwa Bapa Yang Kekal adalah Bapamu?
renung an
Terima kasih Tuhan, karena Engkau menjadi Bapa yang baik untukku.
rabu, 10 desember 2014
Bacaan Alkitab Setahun
1 Timotius 1-6
Alfa Dan Omega Wahyu 1:4-8 "Aku adalah Alfa dan Omega, firman Tuhan Allah, yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa." Wahyu 1:8
Tuhan Yesus adalah Alfa dan Omega. Artinya, “Yang Awal dan Yang Akhir” (Wahyu 22:13). Istilah “Yang Awal” berkaitan erat dengan kedatangan TUHAN yang adalah Yang Awal menjadi manusia di dalam Yesus. Berarti, Yesus adalah pernyataan TUHAN, Yang Awal menjadi manusia. Tentunya, kalau ada Awal akan ada Akhir. Keberadaan TUHAN yang sudah ada sejak awal telah hadir di tengah manusia sebagai manusia, Yesus dan akan datang kembali sebagai pernyataan-Nya untuk mengakhiri semuanya. Pemahaman pernyataan tersebut tertulis di kitab Wahyu 1:8 tersebut yang adalah sebagai berikut, “yang ada dan yang sudah ada dan yang akan datang, Yang Mahakuasa.” Apabila kita percaya kepada Tuhan Yesus, Tuhanlah yang mengawalinya. Artinya Tuhanlah yang memulai menyapa kita sebagai manusia berdosa untuk percaya kepada-Nya. Perhatikan pernyataan Alkitab ini, “Tidak ada seorangpun yang dapat datang kepada-Ku, jikalau ia tidak ditarik oleh Bapa yang mengutus Aku” (Yohanes 6:44). Selanjutnya, perhatikan ayat ini, “Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita” (1 Yohanes 4:19). Pernyataan ayat-ayat tersebut memberikan pengertian bahwa TUHANlah yang mengawali menyapa kita, bahkan mengasihi kita lebih dahulu. TUHANlah yang menarik kita lebih dahulu untuk kita datang kepada Yesus. Untuk kita percaya kepada Tuhan Yesus Kristus. Jadi, Alfa dan Omega berarti TUHAN yang adalah Yang Awal yang menyapa kita, menarik kita, mengasihi kita di dalam Tuhan Yesus akan memimpin kita sampai akhir yaitu sampai kita jumpa Tuhan Yesus yang kedua kali menyatu dengan Sang Mempelai. (IE)
DOA Tuhan yang mengawali dan Tuhan yang mengakhiri.
renung an
Pimpinlah hidupku untuk memasuki kesempurnaan Tuhan.
Bacaan Alkitab Setahun
kamis, 11 desember 2014
2 Timotius 1-4
Rencana Yang Kekal Mikha 5:1-4 … dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel, yang permulaannya sudah sejak purbakala, sejak dahulu kala. Mikha 5:1
Dalam perjalanan pergi menengok anak yang sedang studi di luar kota, semuanya berjalan lancar sesuai dengan rencana. Namun dalam perjalanan pulang saya bersama istri terjebak kemacetan hingga dua jam. Kami tidak bisa keluar dari kemacetan itu. Hanya satu saja yang dilakukan yaitu mendengarkan lagu-lagu pujian di mobil hingga kemacetan terurai. Kemacetan tersebut sama sekali di luar rencana kami. Sebagai manusia biasa, kami tidak berdaya. Pengalaman kami berbeda dengan peristiwa Natal yang terjadi tidak secara kebetulan, atau di luar rencana. Termasuk di dalamnya yaitu munculnya perintah sensus penduduk dari Kaisar Agustus di Roma hingga akhirnya Maria melahirkan Yesus Kristus di Betlehem. Semuanya dalam kendali dan rencana Allah yang sudah dinubuatkan oleh nabi Mikha. Bahkan, rencana kedatangan Yesus Kristus ke dalam dunia ini untuk menyelamatkan manusia yang berdosa telah ditetapkan sejak sebelum dunia dijadikan, sejak purbakala, sejak dahulu kala (ayat 2), artinya dalam kekekalan. Rencana Allah ini sangat luas lingkupnya. Pelbagai hal yang nampaknya buruk sekalipun, seperti kekejaman Raja Herodes yang membunuh anak-anak berusia di bawah dua tahun di Betlehem, bisa Tuhan ubah untuk menggenapi rencana-Nya. Rencana Allah yang kekal tidak hanya meliputi seluruh alam semesta secara makro, tetapi juga dalam kehidupan setiap pribadi manusia, Saudara dan saya, secara mikro. Rencana-Nya bukan rencana kecelakaan, tetapi masa depan yang penuh harapan (Yeremia 29:11). Kita tak perlu khawatir apapun, termasuk terhadap hal-hal yang nampaknya buruk. Tuhan bisa mengubahnya menjadi kebaikan bagi kita (Roma 8:28). (PF)
DOA Dalam rencana Allah, semuanya tergenapi dengan sempurna.
renung an
Agar umat Tuhan percaya bahwa rencana-Nya sungguh indah.
jumat, 12 desember 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Titus 1 - Filemon 1
Ketika Genap Waktunya Pengkhotbah 3:1-11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, … Pengkhotbah 3:11
Beberapa rekan berkisah tentang perjalanan studi putra-putri mereka. Ada yang menjalani kelas akselerasi, yaitu percepatan studi. Secara normal studi di SMP atau SMA adalah tiga tahun, maka siswa kelas akselerasi menjalaninya cukup dua tahun. Kelas akselerasi pada umumnya diikuti oleh anak-anak yang lebih dari rata-rata. Yang lain lagi berkisah bahwa anaknya tinggal kelas, sehingga harus mengulang lagi. Manusia kadang-kadang bisa mengalami percepatan atau perlambatan semacam itu. Namun tidak demikian halnya dengan karya Allah kita. Dalam perencanaan-Nya yang kekal dan sempurna, ada perencanaan mengenai waktu terjadinya peristiwa itu, termasuk dalam peristiwa Natal. Yesus Kristus datang tepat menurut waktu Allah. Ini sesuai dengan prinsip firman Allah yang kita renungkan hari ini, yaitu segala sesuatu indah pada waktunya. Dengan terjadinya kelahiran Yesus Kristus di era penjajahan kekaisaran Romawi, khususnya di era pemerintahan Kaisar Agustus, maka semua nubuatan tentang Mesias atau Kristus dalam Perjanjian Lama digenapi. Oleh sebab itu ketika kita datang kepada Tuhan dengan permohonan tertentu, mari kita datang dengan kesabaran dalam menantikan jawaban Tuhan. Tuhan pasti menjawab doa-doa kita sesuai dengan waktu-Nya. Kalaupun ada “keterlambatan” pasti ada maksud Tuhan yang indah, misalnya: Ia “terlambat” menyembuhkan Lazarus, tetapi justru membangkitkannya dari kematian (Yohanes 11:15). Jangan memaksakan kehendak di luar waktu Tuhan, karena tidak akan indah lagi. Tak ada seorang ibu pun yang menghendaki anaknya lahir tiga bulan lebih awal atau lebih lambat dari waktu yang semestinya. Jadi bersabarlah menantikan waktu Tuhan! (PF)
DOA Orang yang mengerti waktu Tuhan akan selalu berpengharapan.
renung an
Agar semua orang percaya mau bertahan dalam menantikan waktu Tuhan.
Bacaan Alkitab Setahun
sabtu, 13 desember 2014
Ibrani 1-3
Firman Menjadi Manusia Yohanes 1:9-14 Firman itu telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya... Yohanes 1:14
Menjelang Natal seorang ateis menolak diajak rekannya datang ke gereja. Bagi dia keyakinan orang Kristen aneh dan tidak masuk akal. Dia memilih tinggal di rumah dan menutup pintu serta jendela menghindarkan diri dari cuaca dingin karena salju. Sesaat kemudian, orang itu melihat di kaca jendela beberapa ekor burung kecil yang kedinginan dan kepayahan. Segera dia membuka pintu garasi agar burung-burung yang hampir mati kedinginan itu dapat masuk. Namun, sulit untuk meyakinkan burung-burung itu. Diambilnya roti dan ditaburkan di sepanjang jalan menuju ke pintu garasinya untuk mengajak burung-burung itu masuk. Namun usaha itu pun gagal. Pemuda ateis itu termenung dan kemudian berkata dalam hatinya, “Andaikan aku bisa menjadi seperti burung-burung itu, tentu aku bisa menyelamatkan mereka dari risiko mati kedinginan. Dan, tibatiba terdengar lonceng gereja tanda kebaktian Natal dimulai. Pemuda ateis itu terhenyak dan bergumam, “Ahh….. bukankah Natal adalah Allah yang datang kepada manusia dengan cara menjadi sama dengan manusia?” Allah menyapa dan menyelamatkan manusia dari kebinasaan karena dosa. Saat itu pemuda ateis itu berlutut dan berdoa: “Tuhan, ampuni aku orang yang tidak percaya ini.” Mustahil bagi manusia bisa mengenal Allah secara benar! Allah adalah Roh sedangkan manusia terdiri dari darah dan daging. Manusia tak mampu melihat Allah. Syukur kepada Allah, karena Dia rela menjadi manusia sehingga manusia dapat mengenal Dia secara benar. Firman itu menjadi manusia yaitu Tuhan Yesus Kristus. Berbahagialah setiap orang yang percaya, karena oleh-Nya kita tidak binasa melainkan beroleh keselamatan. (LB)
DOA Keselamatan sejati bukan upaya manusia tetapi anugerah Allah.
renung an
Tuhan berkenan menyatakan keselamatan kepada orang-orang yang menolak-Nya.
minggu, 14 desember 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Ibrani 4-7
Menanggalkan Kemuliaan Filipi 2:1-11 Yang walaupun dalam rupa Allah, tidak menganggap kesetaraan dengan Allah itu sebagai milik yang harus dipertahankan, melainkan telah mengosongkan diri-Nya sendiri. Filipi 2:6-7a
Seorang raja mengenakan pakaian rakyat jelata. Ia pergi tanpa disertai para pengawal dan duduk di antara rakyatnya. Ia ingin melihat dan mendengar langsung keluh kesah dan isi hati rakyatnya. Kejadian ini bisa disebut bahwa sang raja menanggalkan kemuliaannya. Apakah berarti raja itu kehilangan kuasanya sebagai seorang raja? Tentu tidak. Ia tetap seorang raja yang berkuasa, namun saat itu ia sedang membatasi dirinya sendiri. Natal merupakan peristiwa yang sulit dimengerti oleh pikiran manusia. Allah yang Roh adanya dan tak terhampiri oleh manusia berdosa, telah mengambil keputusan menjadi sama dengan manusia. Dia datang sebagai bayi sama seperti bayi-bayi lainnya. Dia telah menanggalkan kemuliaan-Nya. Bedanya, kelahiran-Nya adalah dari Roh Kudus, bukan dari benih laki-laki! Itu sebabnya Yesus satu-satunya manusia yang tidak berdosa. Kini, di dalam Yesus Kristus manusia berdosa bisa mengenal siapa Allah sebenarnya. Allah yang Roh adanya dan tak terhampiri telah datang menghampiri manusia. Itu sebabnya, Saudara dapat menemukan perkataan, nasihat, khotbah, teguran dan perbuatan Yesus Kristus yang sangat memberkati manusia. Yesus berkata, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup” (Yohanes 14:6). Yesus menyadarkan manusia tentang dosadosanya, sehingga manusia bertobat dan memperoleh keselamatan sejati. Bertumbuhlah terus dalam persekutuan dengan Tuhan Yesus Kristus, maka Saudara akan semakin mengenal Dia. Nikmati segala yang baik dari firman-Nya karena itu yang akan menunjukkan arah jalan sehingga kita tidak tersesat, sebaliknya mengalami kehidupan yang berkelimpahan. (LB)
DOA Kita mengenal Allah sejati di dalam Tuhan Yesus Kristus.
renung an
Pemberitaan Injil kepada komunitas yang masih tertutup.
Bacaan Alkitab Setahun
senin, 15 desember 2014
Ibrani 8-10
Dia Melawat Umat-Nya Lukas 1:68-79 Terpujilah Tuhan, Allah Israel, sebab Ia melawat umat-Nya dan membawa kelepasan baginya. Lukas 1:68
Dalam sebuah program televisi luar negeri, berjudul “Undercover Boss”, ditampilkan pemimpin-pemimpin tertinggi perusahaan (CEO) yang ingin mengetahui kinerja dari para pegawainya di tingkat terendah; kelemahan sistem atau mungkin “kebocoran” pada manajemen keuangan di beberapa perusahaan yang ada di bawah kendalinya. Para pemimpin ini kemudian menyamarkan rupa mereka dan mengikuti orientasi sebagai tenaga kerja baru di perusahaan tersebut. Ternyata, selain mereka menemukan cara untuk memperbaiki kinerja setiap bidang usaha dan sistem perusahaan, mereka pun menemukan bahwa tidak mudah untuk hidup sebagai karyawan di perusahaan miliknya sendiri. Akhirnya, para pemimpin ini melakukan evaluasi, menambah dan memperbaiki fasilitas perusahaan, menaikkan gaji pegawai, bahkan ada di antara karyawannya yang diberikan liburan gratis karena mereka telah menujukkan kesetiaan dan dedikasi terhadap perusahaannya. Sadarkah kita bahwa kedatangan Kristus ke dunia merupakan hal yang istimewa? Penguasa alam semesta, Raja segala raja, dan Tuhan segala tuhan, mau turun ke dunia melawat umat milik-Nya. Sesungguhnya, Dia adalah Allah yang Mahatahu. Dia tahu dan mengerti setiap pergumulan, kekhawatiran, dan ketakutan kita. Dia tahu setiap harapan dan cita-cita setiap anak-Nya. Dia pun turut merasakan setiap perasaan kita, baik sedih, susah, kecewa, senang, bangga, atau bahagia. Namun, Dia memilih untuk tetap datang ke dunia agar kita tahu bahwa Dia peduli. Dia datang dalam Natal untuk menyatakan kesungguhan-Nya dalam memberi kelepasan bagi umat-Nya. Sekarang, kita tahu bahwa Dia bukanlah Allah yang hanya bisa “mengacungkan telunjuk-Nya” kepada kita, namun Dia membuktikan bahwa Dia mampu memberikan dekapan yang hangat dan jawaban yang lembut bagi umat-Nya. (AW)
DOA Kelepasan apa saja yang sudah Tuhan kerjakan bagi Saudara tahun ini?
renung an
Bagi orang-orang yang putus asa, agar menyadari bahwa lawatan Tuhan sungguh nyata.
selasa, 16 desember 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Ibrani 11-13
Mengandung Dari Roh Kudus Matius 1:18-21 Tetapi ketika ia mempertimbangkan maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi dan berkata: "Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus.” Matius 1:20
Alkitab mengisahkan Maria hamil bukan karena Yusuf, calon suaminya. Tapi Maria mengandung oleh Roh Kudus. Lahirlah Yesus. Dalam kehidupan-Nya, Yesus menyatakan kasih, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, dan seterusnya. Sifat-sifat mulia tersebut merupakan karakter ilahi. Atau karakter yang daripada TUHAN. Atau karakter yang datang dari TUHAN. Roh Kudus bukan saja bekerja dalam diri Maria, tapi Roh Kudus juga bekerja dalam diri setiap orang percaya. Roh Kudus yang bekerja dalam diri kita melahirkan karakter ilahi. Atau dapat disebut juga sebagai karakter rohani. Istilah “rohani” berkaitan erat dengan istilah “manusia rohani” yang perlu dibedakan dengan “manusia duniawi” (1 Korintus 3:1 dan 3). Manusia rohani adalah “mereka yang hidup menurut Roh” (Roma 8:5). Dan orang yang hidup menurut Roh ialah mereka yang hidup mengikuti keinginan Roh (Galatia 5:16-17). Bukan lagi mengikuti keinginan daging. Jadi, judul bacaan kita “Mengandung dari Roh Kudus” berarti hidup mengikuti keinginan Roh. Istilah “mengandung” tentunya berkaitan erat dengan “melahirkan”. Jadi, hidup mengikuti keinginan Roh berkaitan erat juga dengan kata "melahirkan". Pertanyaannya, melahirkan apa? Jelas tidak seperti Maria yang melahirkan Seorang Manusia. Namun kita melahirkan buah Roh Kudus. Tertulis dalam Alkitab, “Kamu yang dipimpin oleh Roh menghasilkan buah Roh yaitu kasih, sukacita, damai sejahtera dan seterusnya” (Galatia 5:18; 22-23). Buah Roh merupakan karakter ilahi. Karakter yang datang dari TUHAN sendiri. Sebab itu, hidup kita perlu dipimpin oleh Roh Kudus agar hidup kita diwarnai oleh karakter ilahi. (IE)
DOA
Warnailah dunia dengan karakter rohani.
renung an
Isilah hidupku ya Tuhan dengan karakter ilahi.
Bacaan Alkitab Setahun
rabu, 17 desember 2014
Yakobus 1-2
Maria Lukas 1:26-35 Kata Maria kepada malaikat itu: “Bagaimana hal itu mungkin terjadi, karena aku belum bersuami?” Lukas 1:34
“Mustahil” adalah kata yang akrab bagi manusia! Seringkali terlontar perkataan “mustahil” dari mulut kita. Mengapa? Karena akal budi kita memiliki batasan-batasan. Sesuatu yang di luar batas akal budi acapkali dikatakan “tidak masuk akal”. Memang manusia bukan makhluk super yang serba bisa! Ada banyak keterbatasan dan kemustahilan harus dihadapi. Maria terkejut ketika Malaikat Tuhan menyampaikan salam kepadanya. Tidak sampai di situ, bahkan setelah mendengar pesan yang disampaikan, Maria terperanjat dan berkata, “Bagaimana hal itu mungkin terjadi?” Banyak orang mendengar firman Tuhan lalu merespons seperti yang dilakukan Maria. Ah, mujizat dari Tuhan? Mana bisa? Tidak mungkin! Itu sebabnya, sebagian orang Kristen menyelesaikan urusan hidupnya dengan patokan “akal budi” semata! Beda dengan Maria! Walau akal budinya sulit menerima, namun dia tetap mau mendengar firman Tuhan lebih lanjut. Malaikat Tuhan menyingkapkan kemahakuasaan Tuhan. “Bagi Allah tidak ada yang mustahil,” kata malaikat Tuhan. Oleh pertolongan Roh Kudus Maria akhirnya memilih untuk percaya pada perkataan firman Tuhan dibanding percaya pada akal budinya sendiri. Jikalau Saudara rindu melihat kuasa Allah dinyatakan dalam hidupmu, miliki ketekunan mendengarkan firman Tuhan. Walau kadang firman Tuhan bertentangan dengan akal budi, minta agar Roh Kudus menyingkapkan rahasia ilahi di balik firman Tuhan itu. Orang yang percaya perkataan firman Tuhan mampu menembus batas kemustahilan. (LB)
DOA Orang percaya akan memiliki pengalaman menembus kemustahilan.
renung an
Untuk anak-anak muda yang berjuang meraih cita-cita.
kamis, 18 desember 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Yakobus 3-5
Sambutan Hangat Lukas 1:46-55 Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku.” Lukas 1:46-47
Perkataan malaikat Gabriel kepada Maria bahwa ia akan mengandung dan melahirkan anak laki-laki dan tentang Elisabet, saudaranya yang mandul dan sudah lanjut umur sungguh sulit dimengerti oleh Maria. Itu sebabnya ia pergi ke rumah Elisabet untuk membuktikan perkataan malaikat itu. Tiba di rumah Elisabet, Maria menyaksikan sendiri perut Elisabet yang membuncit karena sedang mengandung enam bulan. Hati Maria yang sebelumnya dipenuhi dengan pertanyaan “bagaimana mungkin” telah berubah. Ia menjadi sangat percaya pada perkataan malaikat Gabriel bahwa bagi Allah tidak ada yang mustahil. Maria mulai belajar mengerti rencana Allah dan bisa menerima kehendak Tuhan dalam hidupnya. Selama tiga bulan berada di rumah Elisabet semakin meyakinkan hati Maria bahwa Allah Yang Mahakuasa sedang melakukan perbuatan besar dalam hidupnya. Ia tidak lagi peduli dengan apa kata orang tentang dirinya bahkan seandainya masyarakat menghakiminya karena mengandung sebelum bersuami atau seandainya Yusuf memutuskan hubungan. Bebannya benar-benar telah terlepas. Hatinya tidak lagi galau, sebaliknya jiwanya bisa memuliakan Tuhan dan rohnya diliputi dengan sukacita. Ia menyambut hangat kehadiran benih Roh Kudus dalam kandungannya dengan puji-pujian kepada Tuhan, Sang Juruselamat. Mari kita sambut kehadiran Sang Juruselamat, Tuhan Yesus Kristus dengan penuh kehangatan, maka hati kita akan dipenuhi pula dengan kehangatan dan kedamaian. Perkara-perkara besar akan selalu kita alami; sukacita dan kebahagiaan dari Tuhan melimpah dalam kehidupan kita setiap hari. (LL) DOA Sambutan yang hangat membuat hati terasa damai.
renung an
Tuhan, kami mau menyambut kehadiranMu dalam hidup kami setiap hari.
Bacaan Alkitab Setahun
jumat, 19 desember 2014
1 Petrus 1-2
Yusuf Matius 1:18-25 Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebaga isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus. Matius 1:20
Menikah adalah keputusan besar dalam hidup! Seseorang perlu mempertimbangkan secara baik dan tidak asal menikah dengan sembarang orang. Pernikahan dalam iman Kristen merupakan ikatan suami istri seumur hidup. Perjalanan pernikahan bisa berpuluh-puluh tahun, sehingga perlu diisi dengan saling menerima dan saling membahagiakan agar hidup pernikahan menyenangkan bagi keduanya. Perjalanan kasih Yusuf dan Maria berjalan dengan baik hingga mereka memutuskan untuk bertunangan. Tetapi apa yang terjadi sebelum mereka menikah? Yusuf melihat perubahan fisik Maria tunangannya. Nalar Yusuf mengatakan bahwa Maria sedang hamil. Sementara Maria tidak pernah bercerita kepada Yusuf tentang apa yang terjadi. Situasi ini menggoncangkan Yusuf. Sampai akhirnya Yusuf berniat memutuskan hubungan dengan Maria. Tuhan campur tangan dalam hidup anak-anak-Nya. Saat Yusuf sedang kalut dan galau hatinya, tiba-tiba malaikat Tuhan datang dalam mimpi Yusuf untuk menjelaskan hal kandungan Maria dan kemudian berpesan supaya tidak takut mengambil Maria sebagai istrinya. Saudara bisa galau karena tidak memahami kejadian-kejadian dalam hidup ini. Tetapi sesungguhnya Tuhan mau menunjukkan jalan yang harus dipilih. Yusuf memiliki hati yang tulus! Dia seorang yang punya nalar dan keinginan, tetapi dia juga memiliki kehidupan rohani yang baik. Apabila Saudara memiliki hidup rohani yang baik, maka Saudara mampu mengambil keputusan yang sesuai dengan jalan Tuhan! Pada akhirnya Yusuf mengurungkan niatnya untuk menceraikan Maria. Dia mengambil Maria menjadi istrinya, sehingga rencana Tuhan tergenapi melalui Yusuf dan Maria. (LB)
DOA Ikutlah tuntunan Tuhan agar Saudara berada dalam rencana-Nya.
renung an
Ketaatan orang percaya dalam pimpinan Tuhan.
sabtu, 20 desember 2014
Bacaan Alkitab Setahun
1 Petrus 3-5
Palungan Lukas 2:1-7 Ia melahirkan seorang anak laki-laki, anaknya yang sulung, lalu dibungkusnya dengan lampin dan dibaringkannya di dalam palungan, karena tidak ada tempat bagi mereka di rumah penginapan. Lukas 2:7
Palungan adalah tempat meletakkan makanan ternak di sebuah kandang binatang. Tempat itu kotor, jorok dan berbau tidak sedap. Namun kisah Natal justru diawali di palungan, tempat pembaringan Sang Juruselamat. Pasangan Yusuf Maria menempuh perjalanan jauh dari Nazaret ke Betlehem karena adanya pendataan penduduk saat itu. Maria hamil tua dan hampir melahirkan, namun tidak ada tempat yang mau menerima mereka. Palungan adalah gambaran hati manusia yang penuh dosa! Kotor, jorok dan berbau busuk. Dosa membuat manusia menjadi tamak, kejam, penuh tipu muslihat dan segala kejahatan yang sangat mengerikan. Syukur, Allah rela datang ke dalam palungan hati manusia. Seseorang tidak bisa datang kepada Sang Juruselamat ketika ia merasa hidupnya bersih! Seseorang menolak Juruselamat ketika merasa hidupnya cukup baik. Alkitab berkata bahwa kebaikan manusia seperti kain kotor! Tuhan mencari orang yang benar. Adakah? Ternyata tidak ada, karena semua manusia telah jatuh dalam dosa. Hidup manusia berada di bawah perbudakan dosa. Jadi, orang yang merasa dirinya cukup baik dan menolak Juruselamat, sebenarnya ia telah salah menilai dirinya sendiri. Hidup manusia seperti palungan yang kotor dan jorok! Mengapa? Karena dosa yang merajalela merasuk hidup tiap orang! Berbahagialah Saudara yang dengan rendah hati mengakui diri tidak layak dan kotor kemudian menyesal dan bertobat. Puji syukur, Sang Juruselamat yaitu Tuhan Yesus Kristus berkenan lahir dalam hidup kita dan menerangi hati kita yang kotor. (LB)
DOA Sang Juruselamat hadir, maka tempat yang kotor dibersihkannya.
renung an
Pemberitaan Injil di kalangan tenaga kerja Indonesia di luar negeri.
Bacaan Alkitab Setahun
minggu, 21 desember 2014
2 Petrus 1-3
Tiada Tempat Bagi-Nya Matius 8:18-22 Yesus berkata kepadanya: "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya." Matius 8:20
Sebuah kandang domba dan palungannya di kota Betlehem pada malam itu telah menjadi saksi bisu bagi lahirnya Yesus Kristus, Sang Juruselamat dunia (ayat 4). Hal itu bukan terjadi secara kebetulan atau karena terpaksa dialami oleh Yusuf, Maria dan bayi Yesus. Semua itu sudah ada dalam rancangan sempurna Allah untuk sebuah makna rohani, yaitu tentang kerendahan hati dan kasih. Tuhan Yesus tidak datang ke dunia dengan membawa segala kemuliaan-Nya di sorga, meskipun Dia sebenarnya adalah Allah yang memiliki segala-galanya (Filipi 2:6-7). Dia rela terlahir ke dunia lewat proses alamiah manusia menjadi bayi yang tak berdaya. Sejak kelahiran Yesus hingga dewasa, Yesus seringkali mengalami penolakan. Dalam Matius 8:20 Yesus berkata : "Serigala mempunyai liang dan burung mempunyai sarang, tetapi Anak Manusia tidak mempunyai tempat untuk meletakkan kepala-Nya." Meskipun demikian Tuhan Yesus tetap mengasihi orang-orang yang menolak-Nya. Bagaimana dengan kita? Janganlah kita menjadi salah satu yang menolak Yesus dalam hidup kita. Dia mau datang ke dalam hidup kita untuk memberi damai dan sukacita, kebahagiaan dan berkat bagi yang menerima-Nya. Tuhan Yesus pernah berkata, “Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku." (Matius 11:6). Dunia menolak Yesus, karena Dia bukan berasal dari dunia ini. Tiada tempat bagi-Nya di hati orang-orang yang tidak percaya dan yang akan binasa. Tetapi bagi orang yang percaya dan mengasihi-Nya, Tuhan Yesus akan berkarya dan menjadikan hidupnya indah. Ia memberikan masa depan yang penuh harapan. Karena itu berilah tempat bagi Yesus di hatimu. (DI)
DOA Tuhan Yesus mau hadir dan masuk melalui pintu hati yang terbuka.
renung an
Banyak orang yang membuka hati memberi tempat bagi Yesus.
senin, 22 desember 2014
Bacaan Alkitab Setahun
1 Yohanes 1-3
Antusiasme Para Gembala Lukas 2:8-20 "Marilah kita pergi ke Betlehem untuk melihat apa yang terjadi di sana, seperti yang diberitahukan Tuhan kepada kita." Lukas 2:15
Gelora semangat perlu terus dikobarkan untuk meraih suatu tujuan, tetapi kenyataan hidup terkadang begitu berat sehingga semangat menjadi redup dan kemudian perlahan-lahan padam. Para gembala yang setiap hari berkutat dengan ternak-ternak mereka, bahkan malam hari pun masih tetap berjaga bisa menjenuhkan dan melelahkan. Apalagi suasana malam yang gelap dan dingin menambah dinginnya hati mereka. Namun, malam itu benar-benar berbeda. Secara tiba-tiba hadir seorang malaikat Tuhan dan kemuliaan Tuhan bersinar meliputi mereka. Sungguh sebuah pemandangan yang menakjubkan sekaligus menakutkan! Tidak berapa lama mereka dikejutkan oleh kehadiran sejumlah besar bala tentara sorga yang memuji Allah. Berita tentang kelahiran bayi Yesus yang dikabarkan oleh malaikat itu sungguh menghangatkan hati para gembala dan sinar kemuliaan Tuhan itu mengobarkan gelora semangat mereka. Dengan penuh antusias para gembala itu sepakat pergi untuk menjumpai bayi Yesus. Di ayat 16 dikatakan bahwa mereka cepat-cepat berangkat untuk menemui Yesus tanpa menunggu pagi. Sejak pertemuan mereka dengan Yesus, muncul gairah untuk memberitakan tentang kelahiran Yesus, Sang Juruselamat. Hati mereka dipenuhi dengan gelora cinta sehingga ketika mereka pulang kembali, mereka memuji dan memuliakan Allah. Perjumpaan dengan Tuhan Yesuslah yang memunculkan antusiasme dalam kehidupan seseorang. Jika kita antusias, berarti kita memiliki gairah dan semangat. Gairah dan semangat itulah yang membuat kita terus berjuang dan tidak gampang menyerah menghadapi apapun. Jika saat ini Saudara kehilangan semangat hidup, cepatcepatlah jumpai Yesus, maka Saudara akan memiliki gairah hidup lagi. (LL)
DOA Memiliki antusias menghasilkan karya.
renung an
Ya Tuhan, berikan kami gairah supaya hidup kami penuh semangat dan pantang menyerah menghadapi apapun.
Bacaan Alkitab Setahun
selasa, 23 desember 2014
1 Yoh 4 - 2 Yoh 1
Penggenapan Janji Allah Lukas 2:21-32 Ia menyambut Anak itu dan menatang-Nya sambil memuji Allah. Lukas 2:28
Jani-janji manis yang diucapkan seorang kekasih seringkali berujung duka. Harapan yang dinanti-nanti sekian lama akhirnya pupus sudah. Yang tersisa hanyalah air mata duka karena janji itu tinggal janji semata. Itulah yang seringkali dialami oleh orang-orang yang patah hati karena kekasih yang dinanti pergi tak kembali. Simeon, seorang yang dipenuhi oleh Roh Kudus karena hidupnya benar dan saleh masih menantikan penghiburan dari Allah di usianya yang telah lanjut. Ia menanti janji Roh Kudus yang dinyatakan kepadanya bahwa ia tidak akan mati sebelum melihat Mesias. Tepat di hari ke delapan, ketika Yesus dibawa orang tua-Nya ke Bait Allah untuk disunat sesuai hukum Taurat, bertemulah Simeon dengan bayi Yesus. Saat itulah Simeon menyadari penantian akan janji Allah itu telah tergenapi. Roh Kudus menepati janji-Nya. Dengan penuh sukacita Simeon menyambut bayi Yesus. Ia berkesempatan menggendong bayi Yesus sambil mempersembahkan puji-pujian bagi Allah. Dengan mata iman Simeon telah melihat keselamatan dari Sang Mesias bukan saja kepada bangsanya sendiri tetapi juga kepada bangsa-bangsa lain di dunia ini. Simeon bisa pergi meninggalkan dunia ini dengan penuh kedamaian. Jika Tuhan yang berjanji, Ia pasti menggenapi janji-Nya karena firman-Nya “ya” dan “amin”. Benarlah firman-Nya yang disampaikan oleh nabi Yeremia, "Sesungguhnya, waktunya akan datang, demikianlah firman TUHAN, bahwa Aku akan menepati janji yang telah Kukatakan kepada kaum Israel dan kaum Yehuda” (Yeremia 33:14). Kita perlu belajar dari Simeon yang bersabar menanti janji Tuhan. Dia adalah Allah yang tak pernah lalai menepati janji-Nya. Pada saatnya sesuai waktu Tuhan, kita akan bersukacita menerima penggenapan atas janji-Nya. Oleh sebab itu peganglah janji-janji Tuhan. (LL)
DOA Janji Tuhan adalah janji yang murni dan teruji.
renung an
Aku mau memegang janji-Mu, ya Tuhan.
rabu, 24 desember 2014
Bacaan Alkitab Setahun
3 Yohanes 1-Yudas 1
Tiga Macam Manusia Matius 2:1-12 Sesudah Yesus dilahirkan di Betlehem di tanah Yudea pada zaman raja Herodes, datanglah orang-orang majus dari Timur ke Yerusalem. Matius 2:1
Catatan kelahiran Yesus hanya dijumpai di Injil Matius dan Injil Lukas. Ulasannya singkat. Namun di catatan yang singkat tersebut terkandung makna bagaikan mata air yang tak pernah kering airnya. Kali ini kita menjumpai 3 (tiga) macam manusia di sekitar catatan kelahiran Yesus. Nas bacaan kita memperlihatkan 2 (dua) macam manusia yaitu raja Herodes dan orang Majus. Selanjutnya di ayat 4 tertulis macam manusia yang ketiga yakni ahli Taurat. Mengapa disebut tiga macam manusia? Mari kita tengok sejenak. Macam manusia pertama: Herodes. Macam seperti apa Herodes tersebut? Herodes adalah macam manusia yang anti Yesus. Tertulis, Herodes berniat membunuh Yesus (Matius 2:13). Jelas tampak bahwa Herodes adalah manusia yang anti Yesus. Memang Alkitab sudah menubuatkan adanya orang-orang yang disebut antikristus (1 Yohanes 2:18). Inilah macam manusia yang pertama. Macam manusia kedua: ahli Taurat. Tercatat, ahli Taurat tahu tentang kelahiran Yesus (ayat 5-6). Sayang, mereka disebut ahli Alkitab namun hanya sebatas tahu. Mereka tidak berjumpa Yesus. Alkitab hanya sebatas intelek mereka. Alkitab hanya sebatas ilmu pengetahuan saja. Namun pribadi TUHAN yang tertulis di Alkitab, mereka tidak jumpa untuk mengenal-Nya. Beragama, berkeyakinan tapi sebatas ritual dan seremonial tanpa mengenal siapa TUHAN sebenarnya. Macam manusia ketiga: orang Majus. Dari tempat yang jauh rindu mencari Yesus. Kerinduan mencari Yesus lahir dari hati nurani yang paling dalam. Akhirnya, mereka jumpa Yesus (ayat 11). Betapa bahagia dan sukacitanya hati mereka. Pertanyaannya, Anda termasuk macam manusia yang manakah? Berbahagialah Anda apabila Anda masuk macam manusia yang ketiga yaitu seperti orang Majus. (IE)
DOA
Yang berbahagia adalah mereka yang berjumpa dan menerima Yesus.
renung an
Terima kasih buat Yesus yang sudi tinggal di hatiku.
Bacaan Alkitab Setahun
kamis, 25 desember 2014
Wahyu 1-3
Hadiah Dari Allah Yohanes 3:16-18 “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.” Yohanes 3:16
Natal t'lah tiba…Natal t'lah tiba! Bulan Desember adalah bulan yang sangat dinanti-nantikan oleh umat Kristen di seluruh dunia. Bulan yang penuh keceriaan dan kegembiraan disertai perayaan, di mana lagu-lagu Natal dikumandangkan, kue-kue yang lezat dihidangkan, lampu-lampu Natal berkelap-kelip, banyaknya hiasan yang menghiasi pohon Natal dan hadiah-hadiah yang diberikan. Dengan segala yang gemerlap dan indah di bulan Natal, membuat manusia lupa akan makna dari Natal itu sendiri. Di bulan Natal sesungguhnya kita diajak untuk mengingat apa yang Yesus katakan dalam Injil Yohanes, bahwa Allah memberi sebuah hadiah yang sangat berharga dan mahal. Tidak ada yang dapat menandingi nilai dari hadiah yang telah Allah berikan kepada manusia. Hadiah itu adalah Anak tunggal-Nya sendiri. Sungguh sebuah hadiah yang sangat berharga, karena ketika Allah menghadiahkan-Nya, sekaligus Ia mengorbankan satu-satunya milik-Nya yang berharga. Hadiah dari Allah ini saat diberikan dan diterima oleh orang percaya akan memberi kehidupan yang kekal. Semua hadiah dari dunia ini bersifat fana dan tidak dapat memberi dampak hidup yang kekal, tetapi hadiah dari Allah adalah hadiah yang bernilai dan berharga karena membawa kehidupan kekal bagi orang yang menerimanya. Berapa banyak hadiah yang kita sediakan untuk diberikan kepada orang-orang yang kita kasihi di bulan Natal ini? Apakah kita juga menyiapkan sebuah hadiah yang telah kita terima dari Allah untuk diberikan kepada mereka? Memperkenalkan Kristus dan menyampaikan kasih Allah yang telah menyelamatkan kita adalah hadiah yang sangat bernilai dan dibutuhkan oleh semua orang di dunia. (YL)
DOA Bagikanlah hadiah terindah dari Allah kepada dunia.
renung an
Beri kami kerelaan untuk memberitakan kasih-Mu ya Tuhan, kepada mereka yang belum mengenal-Mu.
jumat, 26 desember 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Wahyu 4-7
Persembahan Terbaik Roma 11:33-12:2 Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Roma 12:1
Ketika kita membeli sebuah buku, biasanya di halaman terdepan ada ungkapan terima kasih dari penulis kepada beberapa pihak; dan juga ada lembar dedikasi, dengan kalimat “Buku ini aku persembahkan kepada …” Ada yang mendedikasikan kepada atasannya, gurunya, orang tuanya, atau keluarganya. Pada umumnya dedikasi ditujukan kepada pihak-pihak atau orang-orang yang telah berjasa memberikan banyak bimbingan kepada penulis buku tersebut. Rasul Paulus mengajak jemaat di Roma dan kita semua untuk mendedikasikan atau mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang terbaik kepada Tuhan. Mengapa kepada Tuhan? Oleh karena segala sesuatu yang ada pada kita adalah … dari Dia, oleh Dia, dan kepada Dia (Roma 11:36). Pada masa itu prinsip orang-orang terhadap tubuh beragam. Ada yang menganggap tubuh itu sebagai suatu milik istimewa yang harus dipenuhi semua keinginannya, yaitu kenikmatan tubuh. Hal ini membawa kepada pola hidup hedonisme, yaitu kenikmatan hawa nafsu, seperti: bermabuk-mabukan, pesta pora, hawa nafsu seks, dan sebagainya. Di sisi lain ada yang menganggap tubuh sebagai penjara, sehingga mereka melakukan tarak, yaitu sama sekali menjauh dari kehidupan manusia normal pada umumnya. Rasul Paulus menolak kedua prinsip yang salah itu. Tubuh ini adalah anugerah Tuhan, yang telah ditebus dengan darah-Nya, sehingga tubuh ini adalah milik-Nya, sebagai bait Roh Kudus. Kita harus mendedikasikan hidup kita kepada Tuhan untuk kemuliaan-Nya dengan cara hidup kudus dan berkenan kepada-Nya. Hal itu kita lakukan dalam hidup sehari-hari, yaitu dengan memuji nama-Nya, membagikan kasih-Nya, dan memberitakan Injil-Nya. (PF)
DOA Dari Tuhan kita terima yang terbaik, kepada-Nya juga berikan yang terbaik.
renung an
Agar semua orang percaya mau memberi tanpa pamrih.
Bacaan Alkitab Setahun
sabtu, 27 desember 2014
Wahyu 8-10
Jadilah Bintang! Matius 2:1-12 Supaya kamu tiada beraib dan tiada bernoda, sebagai anak-anak Allah yang tidak bercela di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat ini, sehingga kamu bercahaya di antara mereka seperti bintang-bintang di dunia. Filipi 2:15
Bintang merupakan benda langit yang memancarkan cahaya. Terdapat bintang semu dan bintang nyata. Bintang semu adalah bintang yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, tetapi memantulkan cahaya yang diterima dari bintang lain. Bintang nyata adalah bintang yang menghasilkan cahaya sendiri. Bintang yang terdekat dengan bumi adalah matahari. Planet bumi yang terpaut jarak sekitar 149 juta kilometer masih bisa melihat cahaya dan merasakan panasnya matahari. Bahkan jika bintang terdekat bumi ini padam, maka sebagian besar kehidupan akan mati dalam beberapa minggu dan manusia hanya bisa hidup di bawah tanah dengan bantuan nuklir atau tenaga gas bumi. Beberapa fakta tentang bintang atau matahari bisa menyadarkan kita tentang pentingnya kehadiran dan peranan kita sebagai orang percaya. Kehadiran kita seharusnya seperti bintang/matahari yang berdampak secara positif terhadap sekitarnya. Bukankah hal tersebut menjadi salah satu nasihat dan motivasi yang disampaikan oleh rasul Paulus? Dia dikatakan: “Dan kita semua mencerminkan kemuliaan Tuhan dengan muka yang tidak berselubung. Dan karena kemuliaan itu datangnya dari Tuhan yang adalah Roh, maka kita diubah menjadi serupa dengan gambar-Nya, dalam kemuliaan yang semakin besar “ (2 Korintus 3:18). Kita seumpama bintang semu yang tidak menghasilkan cahaya sendiri, melainkan memantulkan cahaya Kristus di tengah-tengah angkatan yang bengkok hatinya dan yang sesat. Untuk itu, hiduplah seperti Kristus hidup! Dalam pikiran, perkataan, dan perbuatan kita, hendaklah kita berpadanan dengan Kristus melalui firman-Nya. Jika kehadiran bintang Kristus telah membuat orang Majus bersukacita (Matius 2:10), hendaknya kehadiran kita pun membuat orang di sekitar kita bersukacita. Jadilah bintang! (AW)
DOA Apakah Saudara bagaikan bintang yang terang atau sudah mulai redup?
renung an
Kekudusan hidup anak-anak muda, dalam pacaran dan pergaulan, supaya mereka tetap bercahaya di tengah dunia yang gelap.
minggu, 28 desember 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Wahyu 11-13
Kasih Sejati Yohanes 15:9-17 Inilah perintah-Ku kepadamu: “Kasihilah seorang akan yang lain.” Yohanes 15:17
Melihat kenyataan hidup yang semakin sulit dan penuh persaingan, tidak heran jika orang lebih suka mementingkan diri sendiri dan semakin sulit menemukan kasih sejati. Seolah-olah kasih sejati hanya ada dalam dongeng-dongeng penghantar tidur. Betapa sedihnya kalau demikian yang terjadi. Karena hidup manusia pasti akan semakin kacau, saling menjatuhkan, saling membenci bahkan saling membunuh tanpa mudah dihentikan. Dengan jelas Alkitab menuliskan tentang kasih sejati yaitu kasih tanpa pamrih, atau tanpa syarat. Kasih ini bukan sekedar teori, tetapi benar-benar telah dibuktikan. Kasih itu ada di dalam Kristus dan diperbuat Kristus bagi manusia demi keselamatan manusia. Selanjutnya oleh Kristus kita yang sudah menerima dan merasakan kasih sejati tersebut, diperintah untuk melakukan kasih itu dalam hidup kita sebagai anak-anak Tuhan yang telah diselamatkan. Inilah beberapa alasan pentingnya memiliki dan membagikan kasih sejati. Pertama, sebagai rasa syukur atas kasih Kristus yang telah menyelamatkan kita. Karena hanya oleh kasih sejati Kristus kita memperoleh keselamatan. Kedua, sebagai bukti bahwa kita adalah anak-anak Allah. Dengan demikian, melalui kehidupan kita, orang lain yang belum menemukan kasih Kristus dapat melihat dan mengalami kasih Kristus. Ketiga, sebagai alat untuk memperoleh berkat-berkat Tuhan, baik berkat sukacita, berkat sebagai sahabat Allah maupun berkat pengabulan doa. Marilah kita hidup sebagai anak-anak Allah yang tetap hidup di dalam kasih sejati, supaya semakin banyak orang yang diselamatkan dan merakasan sukacita. (ADL) DOA Janganlah kiranya kasih dan setia meninggalkan engkau, supaya engkau mendapatkan kasih dan penghargaan dari Allah serta manusia.
renung an
Orang-orang yang mengalami ketakutan dan tekanan supaya menemukan kasih sejati di dalam Kristus melalui kehidupan anak-anak Allah.
Bacaan Alkitab Setahun
senin, 29 desember 2014
Wahyu 14-16
Tuhan Yesus Datang Segera Wahyu 22:6-17 "Sesungguhnya Aku datang segera. Berbahagialah orang yang menuruti perkataan-perkataan nubuat kitab ini!" Wahyu 22:7
Hampir setiap hari Natal kita disuguhi visualisasi Yesus yang baru dilahirkan sedang tidur nyenyak di palungan atau Yesus sedang digendong Maria, ibunya. Sah-sah saja visualisasi tersebut untuk memperingati kelahiran-Nya dan mengingatkan bahwa Ia pernah hadir di dunia ini. Tetapi jangan biarkan kita berhenti pada sejarah kelahiran-Nya. Ingat bahwa sebelum Yesus disalib, Ia pernah berkata kepada murid-murid-Nya, “Aku akan datang kembali…” (Yohanes 14:3). Setelah Yesus naik ke sorga, malaikat Tuhan menghampiri murid-murid yang masih menatap ke langit dan mengatakan, “Yesus ini yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu akan datang kembali ….” (Kisah 1:11). Apakah pasti bahwa Yesus akan datang kembali yang kedua kali? Ya, itu pasti! Di dalam kitab Wahyu sebanyak empat kali Yesus menyatakan, “Aku datang segera” (Wahyu 3:11; 22:7, 12, 20). Yohanes yang menerima pewahyuan dari Tuhan bersaksi bahwa ia mendengar sendiri apa yang dikatakan oleh Tuhan Yesus dan ia juga melihat sendiri segala sesuatu yang akan terjadi berkenaan dengan kedatangan-Nya yang kedua kali. Kita hidup di akhir dari akhir zaman. Kita menyaksikan kondisi manusia akhir-akhir ini, yang jahat semakin jahat. Tuhan menghendaki kita hidup dalam kebenaran dan kekudusan. Bagi orang yang hidup benar dan kudus akan berbahagia karena ada upah yang Tuhan sediakan yaitu memperoleh hak atas pohon-pohon kehidupan dan masuk melalui pintupintu gerbang ke dalam kota itu (ayat 14), artinya kita akan menikmati kehidupan kekal di sorga yang mulia. Sementara kita menanti kedatangan-Nya yang kedua kali, jangan biarkan dosa mencemari hidup kita. Marilah kita terus melakukan hal yang benar dan kudus. Ingat, Dia akan datang segera! (LL)
DOA Kedatangan Tuhan sudah sangat dekat, siapkan diri!
renung an
Tuhan, aku mau menanti kedatangan-Mu dengan cara hidup benar dan Kudus.
selasa, 30 desember 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Wahyu 17-19
Saat Ia Datang Kembali Matius 25:14-30 Lama sesudah itu pulanglah tuan hambahamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Matius 25:19
Di akhir tahun seperti ini, di satu sisi banyak orang bersukacita menyambut Natal. Namun bagi sebagian orang lainnya, akhir tahun justru merupakan saat-saat yang mendebarkan. Khususnya bagi mereka yang selama setahun diberi kepercayaan untuk mengelola suatu pekerjaan, atau sejumlah modal. Di akhir tahun harus ada laporan pertanggungjawaban, apakah perusahaan atau modal yang dipercayakan sudah dijalankan dengan sebaik-baiknya sehingga mendatangkan profit atau keuntungan; ataukah, justru mengalami loss atau kerugian. Kedatangan Yesus Kristus yang pertama ke dalam dunia ini, yang kita rayakan sebagai Natal adalah kedatangan yang patut disambut dengan penuh sukacita. Sang Juruselamat telah lahir. Sang Penebus telah datang. Sesudah kita menerima-Nya, maka kita diubah dari manusia berdosa menjadi manusia yang dibenarkan. Sebagai manusia yang diciptakan baru di dalam Yesus Kristus, maka kepada kita dipercayakan sejumlah potensi atau kemampuan khusus, yang disebut karunia Roh. Potensi itu harus digunakan semaksimal mungkin agar mendatangkan manfaat bagi diri sendiri dan orang lain, dan mendatangkan kemuliaan bagi Nama-Nya. Satu kali kelak, ketika Yesus Kristus datang kembali, Ia akan meminta pertanggungjawaban dari kita. Ketiga jenis penerima talenta dalam kisah di Alkitab itu akhirnya mengalami nasib yang berbeda. Yang pertama dan kedua menerima kehidupan kekal karena menggunakan talentanya dengan baik, yang ketiga menerima kebinasaan karena menyembunyikan talentanya. Berdayakan karunia yang Tuhan beri secara maksimal sehingga ketika Ia datang kembali, kita telah siap untuk mempertanggungjawabkannya. (YR/PF) DOA Jika Ia datang kembali, kita harus siap untuk dimahkotai.
renung an
Agar semua orang percaya memaksimalkan karunia yang mimilikinya.
Bacaan Alkitab Setahun
rabu, 31 desember 2014
Wahyu 20-22
Kristus, Sang Mempelai Yesaya 54:4-7 Sebab yang menjadi suamimu ialah Dia yang menjadikan engkau, TUHAN semesta alam nama-Nya; yang menjadi Penebusmu ialah Yang Mahakudus, Allah Israel, Ia disebut Allah seluruh bumi. Yesaya 54:5
Natal merupakan kelahiran Yesus. Kelahiran Yesus ini dikenal sebagai kedatangan Tuhan yang pertama. Artinya, TUHAN dari sorga datang ke bumi menjadi manusia. Selesai melaksanakan misi-Nya sebagai manusia untuk menyelamatkan manusia, Yesus kembali ke sorga. Namun, Yesus berjanji akan datang kembali. Berarti Tuhan akan datang yang kedua kali. Kedatangan Tuhan Yesus yang kedua kali adalah sebagai mempelai pria. Dengan kata lain, kedatangan-Nya yang kedua adalah sebagai suami. Lalu, siapa yang menjadi istri-Nya? Berpijak pada Yesaya 54:5 dalam terang konteks tulisan nabi Yesaya, yang dimaksud “istri” adalah umat Israel. Dapat kita buktikan dalam tulisan di kitab nabi Hosea yang jelas-jelas menyatakan posisi umat Israel dan Yehuda dengan kata-kata sebagai berikut, “Aku akan menjadikan engkau istri-Ku untuk selama-lamanya” (Hosea 2:18). Namun, umat Israel maupun Yehuda sudah berdosa di hadapan TUHAN dan mengalami kehancuran yang amat menyedihkan. Pertanyaannya, siapakah yang selanjutnya dimaksud dengan umat Israel? Alkitab menyatakan yang dimaksud dengan umat Yahudi bukanlah Yahudi lahiriah tapi Yahudi rohaniah (Roma 2:28-29). Umat Yahudi lahiriah merupakan keturunan Abraham. Namun, orang-orang yang percaya kepada Tuhan Yesus Kristus adalah keturunan Abraham juga (Galatia 3:29). Orang-orang percaya adalah gereja Tuhan. Jadi kini, gereja Tuhan adalah mempelai perempuan, sedangkan Tuhan Yesus adalah mempelai pria. Suatu kali kelak akan ada pesta pernikahan Anak Domba Allah (Wahyu 19:6-10). Artinya, persatuan antara gereja-Nya dan Kristus, Sang Mempelai. (IE)
DOA Mempelai Kristus wajib memelihara kekudusan hidup.
renung an
Bapa, perbarui hidupku setiap hari.
as
ep L l e k i t Ar
Oleh :
Pdt. Anon Dwi Lukito, M.A.
Berita tentang akan lahirnya Yesus Kristus Raja Damai tampak dalam nubuat nabi Yesaya (Yesaya 8:23-9:1-6). Saat nubuat itu disampaikan, hidup umat Allah yang dipimpin oleh raja Ahas sedang dalam masa kegelapan yang berakibat hilangnya damai sejahtera. Raja Ahas menolak perintah dan perjanjian dengan Allah, meskipun Yesaya, Hosea, dan Mikha semuanya aktif bernubuat pada masa hidup raja Ahas. Penyembahan berhala yang menjijikkan tetap menjadi ciri khas pemerintahannya. Ia tidak saja membiarkan penyembahan berhala di kalangan rakyat, tetapi ia sendiri juga ikut memberikan persembahan secara teratur kepada dewa-dewa kafir. Bahkan ia mempersembahkan putranya sendiri ke dalam api di Lembah Hinom. Karena berpaling kepada ibadah palsu, pemerintahan raja Ahas dilanda kesulitan secara bertubi-tubi (2 Raja raja 16:3; 2 Tawarikh 28:3-4). Namun, melalui nubuat nabi Yesaya, Allah berjanji akan menolong umat-Nya lewat raja yang akan datang yang mampu membawa pembaharuan hidup umat Allah. Allah akan membebaskan umat-Nya dari masa kegelapan yang menguasai mereka dan menggantinya dengan kehidupan yang penuh
damai sejahtera. Siapakah Raja Damai yang dimaksud? Hal ini menunjuk pada figur eskatologis atau sosok Pribadi yang akan datang. Oleh masyarakat Yahudi sosok tersebut dikenal dengan sebutan “Mesias”, artinya seseorang yang diurapi. Mereka berkeyakinan bahwa Mesias yang diharapkan itu berasal dari keturunan Daud dan akan memberikan damai bagi umat-Nya (Yeremia 23:5; 33:15). Dalam Perjanjian Baru sosok Mesias disebut dengan istilah Kristus yang artinya sama yaitu yang diurapi. (Lukas 4:18; Yohanes 1:41; 4:25; Kisah Para Rasul 10:38). Oleh karena itu orang-orang Kristen kemudian melihat dan mengimani bahwa nubuat nabi Yesaya ini telah terpenuhi di dalam diri Tuhan Yesus Kristus. Bahkan seluruh nubuat dalam Perjanjian Lama telah terpenuhi seluruhnya secara sempurna di dalam diri Tuhan Yesus Kristus. Oleh karena itu Natal sebagai hari kelahiran Yesus Kristus di dunia disebut sebagai hari kelahiran Raja Damai. Dosa yang menguasai hidup manusia mengakibatkan manusia kehilangan damai. Bahkan keadaan ini diperparah oleh tidak adanya seseorang yang bisa diharapkan untuk memulihkan keadaan manusia
yang berdosa dan memulihkan damai di bumi. Kondisi yang ada adalah manusia semakin jauh dari Allah, tidak bisa menerima keadaan diri sendiri, sulit menyatakan kasih kepada orang lain dan semakin tidak bertanggung jawab terhadap alam yang seharusnya dikelola dengan baik. Namun melalui kelahiran Tuhan Yesus Kristus dan karyaNya, kita semua melihat dan merasakan bahwa Yesus Kristus adalah Raja Damai yang dijanjikan oleh Allah. Oleh karena itu berita Natal merupakan berita sukacita, bukan karena ada pesta tetapi karena Yesus Raja Damai telah hadir dan tinggal bersama manusia. Hal ini sesuai dengan pujian malaikat dan Bala tentara sorga ketika menyambut kelahiran-Nya, “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya” (Lukas 2:14). Karya Tuhan Yesus Kristus sebagai Raja Damai 1. Tuhan Yesus mendamaikan manusia dengan Allah. Melalui karya Tuhan Yesu s, ma n u si a d i i n ga tk a n kembali tentang keadaan manusia ketika belum diperdamaikan dengan Allah. Kehidupan manusia dikuasai oleh roh Iblis dan keinginan duniawi, yang
mengakibatkan manusia menjadi terpisah dari Allah. Kristus adalah Sang Pembawa damai. Melalui kehidupan-Nya, Ia mendamaikan manusia dengan Allah. Atas inisiatif Allah sendiri, Ia ingin memulihkan hubungan antara manusia dengan Allah. Itu sebabnya Allah mengirim AnakNya yang tunggal sebagai Penebus manusia berdosa. Melalui peristiwa Natal kita diajak untuk menerima kehadiran Allah dalam Kristus Yesus dengan sepenuh hati, sehingga Natal bukan sekedar sebagai tradisi, bukan sekedar sebuah perayaan bersama dengan keluarga, di mana kita bisa beristirahat dan berkumpul. Namun melalui kehadiran Kristus yang membawa damai, kita hayati dengan baik melalui kesediaan kita untuk semakin mengasihi Allah dan menghormati otoritas Allah atas hidup kita. Dengan demikian kita bisa menikmati indahnya kehidupan yang sudah diperdamaikan dengan Allah (Efesus 2:13-19). 2. Tuhan Yesus mendamaikan manusia dengan dirinya sendiri. Di zaman sekarang ini orang banyak yang tidak bisa berdamai dengan dirinya sendiri. Salah satu tanda orang yang tidak bisa berdamai dengan
dirinya sendiri adalah tidak mengucap syukur atas keadaan fisiknya. Ia selalu membandingkan dirinya dengan orang lain, namun sebatas kekurangan yang dimiliki. Bahkan kita sering mendengar ada orang yang menurut orang lain sudah sangat cantik, bagus atau ideal, tetapi tetap merasa dirinya jelek. Kalau kita bisa berdamai dengan Allah, maka seharusnya kita bisa berdamai dengan diri sendiri. Bersyukurlah bahwa setiap manusia adalah unik, dan Allah mencintai kita semua. Allah menerima kita sebagaimana adanya kita, kuat, lemah, kaya atau miskin, laki-laki atau perempuan, punya kekurangan fisik atau terlahir normal, cantik atau sangat cantik. Kita diberi karunia Kristus bukan karena kebaikan kita, melainkan karena Allah mengasihi kita. Dengan mengetahui ini, kita bisa berdamai dengan diri kita sendiri. Bukankah kita diciptakan menurut gambar dan rupa Allah? (Kejadian 1:26; Roma 8:29). Oleh Tuhan Yesus dengan karya-Nya di kayu salib, gambar Allah yang rusak oleh karena dosa, kita semua dipulihkan kembali. Dengan demikian oleh Tuhan Yesus kita didamaikan dengan diri kita sendiri.
3. Tuhan Yesus mendamaikan manusia dengan sesama. Kedatangan Tuhan Yesus mendamaikan manusia dengan sesamanya. Saudara-saudara, ketika Anda sudah bisa berdamai dengan diri sendiri, maka Anda juga bisa berdamai dengan orang lain. Ketika Anda berada dalam konflik dengan orang, jangan harapkan orang lain untuk berubah. Perubahan berasal dari diri sendiri. Berdamailah dengan diri sendiri untuk bisa berdamai dengan orang lain. Daripada melihat dan menyalahkan kekurangan orang, mulailah bercermin dan melihat kesalahan diri sendiri. Damai yang dibawa Allah pada akhirnya bisa membawa damai kepada semua orang (Matius 22:37-39; Roma 12:18). 4. Tuhan Yesus mendamaikan manusia dengan alam. Dalam kitab Kejadian ditulis bahwa setelah Allah menciptakan segalanya, kemudian Ia melihat semua ciptaan-Nya dan berkata, “Sungguh amat baik”. Itu artinya bahwa keadaan alam yang dicipta oleh Allah sesungguhnya pada mulanya sangat baik. Namun akibat dari keserakahan manusia, akhirnya alam yang seharusnya dikelola dengan baik menjadi
rusak. Akibatnya, alam yang seharusnya bisa menyediakan kebutuhan hidup manusia dengan baik dan menjadi sahabat manusia berubah alam yang menakutkan, seperti timbulnya bencana alam, kurangnya lahan pangan, munculnya berbagai macam penyakit dan lain-lain. Oleh karena itu melalui kehadiran Tuhan Yesus sebagai Raja Damai, manusia kembali disadarkan untuk kembali mengelola alam dengan baik dan bijak demi kehidupan seluruh ciptaam-Nya (Kejadian 1:4,10,12,18,21,25; Ibrani 1:2). Refleksi Orang Percaya sebagai Pembawa Damai. Peristiwa Natal menyadarkan kita bahwa damai telah terwujud di bumi ini. Untuk itu, setiap orang Kristen harus terpanggil untuk menjadi pembawa damai. Marthin Luther Ki n g , J r m e n g u n g k a p k a n :
”Membalas kekerasan dengan kekerasan akan melipatgandakan kekerasan. Kekerasan akan menambah pekatnya gelap malam yang tiada bintang. Kegelapan tidak akan mampu menghalau kegelapan. Hanya cahaya yang dapat menghalau kegelapan. Hanya cinta yang dapat menghalau kebencian.” Ini berarti bahwa untuk menghadirkan damai Kristus ada tantangannya. Namun demikian kita tidak boleh takut menghadirkan damai. Sebaliknya, kita harus semakin gigih mewujudkan damai di manamana, ”Sebab semua yang lahir dari Allah, mengalahkan dunia” (1 Yohanes 5:4). “Hendaklah damai sejahtera Kristus memerintah dalam hatimu, karena untuk itulah kamu telah dipanggil menjadi satu tubuh. D a n b e r s y u k u r l a h (kolose 3:15).
Sumber dari internet : 1. http://benzmanroe.wordpress.com/2010/05/06/ natal-kelahiran-raja-damai/ 2. http://binsarspeaks.net/?p=941 3. http://wol.jw.org/id/wol/d/r25/lp-in/1102005152 RALAT Sinar Kasih Edisi Oktober 2014 Pada Sinar Kasih Edisi Oktober 2014 kolom renungan harian tanggal 4 Oktober 2014 di alinea kedua baris kedelapan tertulis Yesaya 40:33, yang benar adalah Yeremia 40:3. Demikian ralat kami sampaikan, terima kasih.
Ulangan 28:2-6
Berkat T
uhan
Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.
uha T t a k r e B
n
Ulangan 28:2-6
Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.