Dari Redaksi
Semarang, 1 Februari 2014
Indahnya Kasih Bapa Di bulan Februari 2014 ini banyak anak muda merayakan hari Valentine. Hari kasih sayang, kata mereka. Pada hari Valentine nampak orang-orang membeli bingkisan Jl. Pringgading 13 Semarang-50135 (terutama cokelat) untuk diberikan kepada Telp. 024-3540563 Fax. 024-3559861 orang yang dikasihinya. Artinya, secara email :
[email protected] website : www.sinarkasih.org universal setiap orang tahu bahwa kasih itu Ruang Tanya Jawab : memberi. Kita bisa memberi tanpa kasih,
[email protected] tetapi tidak ada orang yang mengasihi tanpa memberi. Sebagai orang percaya, kita telah melihat dan mengalami kasih Bapa yang dinyatakan kepada kita dengan mengirimkan Yesus Kristus, Anak-Nya yang Tunggal, untuk menebus kita dari dosa-dosa kita. Ketika kita menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat kita, maka kita diangkat menjadi anak-anak Allah. Allah Bapa masih melanjutkan kasih-Nya yang kekal itu dengan memelihara kita, menuntun kita oleh Roh Kudus-Nya agar kita bertumbuh semakin dewasa dan semakin menyenangkan hati Allah. Selanjutnya, kasih Allah yang begitu besar dalam hidup kita harus kita alirkan juga untuk menolong orang lain. Dunia di sekitar kita menantikan kasih Allah melalui kehidupan kita. Selamat menyatakan kasih-Nya ...
Redaksi Sinar Kasih mengucapkan terima kasih atas persembahan yang telah diberikan oleh pembaca yang budiman. Perlu Saudara ketahui bahwa persembahan yang Saudara berikan sangat bermanfaat untuk mendukung pelayanan Sinar Kasih bagi hamba-hamba Tuhan yang melayani di daerah-daerah yang sulit mendapatkan buku renungan harian. Apabila Saudara rindu untuk mendukung pelayanan tersebut, Saudara dapat mengirimkannya melalui wesel pos ke Redaksi Sinar Kasih Jl. Pringgading 13 Semarang - 50135, atau transfer melalui BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381. Tuhan Yesus Kristus membalas setiap dukungan doa dan dana Saudara dengan berkat-Nya yang melimpah. Penasihat : Pdt. Indrawan Eleeas, Budhi Wibowo, Timotius Yuyuh Pemimpin Redaksi : Lydia Lianawati Redaktur Pelaksana : Pdt. Petrus F. Setiadarma, Pdt. Lukas Budijana, Pdt. Agus Sutrisno, Pdt. Anon D. Lukito Bendahara : Bambang Santoso Penulis : Pdt. Indrawan Eleeas (IE), Pdt. Petrus F.S. (PF), Pdt. Lukas Budijana (LB), Pdt. Anon Dwi Lukito (ADL), Pdt. Agus Sutrisno (AS), Pdt. Sudra Militanto (SM), Pdt. Lie Yun Ling (YL), Leny Pancaningrum (LP), Lydia Lianawati (LL), Pdt. Dedy Irianto (DI), Pdt. Peres Supriyadi (PS), Pdm. Yurianto (YR), Alwi Widianto (AW) Desain Grafis/Layout : Rahelia Linda Pengganti ongkos cetak : Rp 4000,- (empat ribu rupiah)
anan g g n a l r e Form B Harap diisi dengan huruf cetak
Nama
: _____________________________________________
Alamat
: _____________________________________________ _____________________________________________
Kota & Kode Pos : _____________________________________________ Telepon/HP
: _____________________________________________
Harga berlangganan untuk satu eksemplar (termasuk ongkos kirim): Jawa
:
6 bulan Rp 42.000,-
12 bulan Rp 84.000,-
Luar Jawa
:
6 bulan Rp 54.000,-
12 bulan Rp 108.000,-
Pembayaran dapat melalui: Wesel Pos : Redaksi SINAR KASIH Jl. Pringgading 13 Semarang, 50135 Bank : BCA KCP Bangkong a/n Bambang Santoso atau Lydia Lianawati No. A/C 7830340381 Untuk mempermudah proses berlangganan, bukti pembayaran dan formulir berlangganan harap di-fax ke (024)3559861, atau dikirim via pos.
Renungan Sinar Kasih akan segera dikirimkan selambatnya 1 bulan setelah bukti pengiriman biaya berlangganan kami terima.
Tanda tangan pelanggan
(_____________________)
Bacaan Alkitab Setahun
sabtu, 1 februari 2014
Imamat 13-14
Hati Bapa Ibrani 12:5-11 ... Allah memperlakukan kamu seperti anak. ... Ibrani 12:7
Sebuah tayangan klip video yang mengisahkan seorang ayah dan anak sangat menyentuh hati saya. Seorang ayah yang sudah tua duduk di bangku taman bersama seorang anaknya yang telah dewasa. Ketika mendengar suatu bunyi sang ayah bertanya, “Suara apa itu?” Sang anak menjawab, “Suara seekor burung pipit.” Kembali sang ayah mengulangi pertanyaannya hingga beberapa kali. Sang anak pun mulai jengkel dan membentak-bentak ayahnya. Kemudian sang ayah masuk ke dalam rumah dan mengambil album keluarga, di mana terdapat foto sang anak sedang diajari oleh ayahnya. Ayahnya berkata, “Dulu ayah mengajari sampai berulang kali dan ayah tetap sabar mengajarimu, sekalipun kamu mengulangi pertanyaan yang sama.” Sang anak menjadi sadar atas perlakuannya kepada ayahnya, kemudian ia peluk ayahnya dan meminta maaf kepadanya. Pada zaman akhir ini dibutuhkan seorang ayah yang mengasihi anaknya dengan mau menyediakan waktu untuk mengajarinya tentang jalan Tuhan. Tidak cukup hanya dengan menyediakan kebutuhan jasmaninya saja, termasuk membelikan peralatan game, dan menganggap semua tanggungjawabnya sebagai seorang ayah selesai. Seorang ayah adalah imam bagi anak-anaknya yang bertugas mendoakan setiap waktu; membimbing sesuai ajaran firman Tuhan; memberi keteladanan dalam beribadah; dan menghormati Tuhan. Dalam bacaan Alkitab hari ini ditegaskan bahwa jika orang tua sudah memberikan bimbingan dan sudah memberi contoh yang baik kepada anak-anaknya, tetapi mereka masih membandel atau memberontak, maka orang tua boleh menghajarnya secara benar. Memang pada saat hajaran diberikan, anak akan menangis. Tetapi itu baik baginya, agar kelak di kemudian hari ia menjadi anak yang baik. (PF)
DOA Didikan yang baik dan benar membuat anak bertumbuh dengan baik dan benar pula.
renung an
Anak-anak dan generasi muda agar tetap kuat di dalam iman.
minggu, 2 februari 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Imamat 15-17
Kasih dan Keselamatan Yohanes 3:13-18 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Yohanes 3:16
Setiap negara diwajibkan memiliki badan kemanusiaan yang disebut SAR (Search And Rescue). Badan ini memiliki kegiatan yang terorganisasi dengan baik. Sesuai dengan namanya, SAR memiliki misi yaitu menolong dan menyelamatkan nyawa manusia yang mengalami musibah baik dalam penerbangan, pelayaran, bencana dan berbagai musibah lainnya. Anggota SAR adalah orang-orang yang hatinya dipenuhi dengan kasih kepada sesama. Mereka bersedia mengulurkan tangannya untuk memberikan pertolongan tanpa melihat perbedaan. Sesungguhnya di dalam batin manusia ada hati yang diliputi dengan kasih sehingga manusia pun bisa mengasihi sesamanya. Kasih itulah yang membuat manusia ingin berbuat sesuatu untuk menolong sesamanya pula. Tetapi keberadaan manusia terbatas sehingga ada saatnya manusia tidak dapat menolong sesamanya. Sedangkan Allah memiliki kasih yang kekal (Yeremia 31:3). Kasih Allah sungguh luar biasa, lebih dari segalanya. Kasih Allah lebih dari kasih anggota SAR. Kasih Allah adalah kasih yang menyelamatkan dari 'musibah' karena dosa. Mengatasi 'musibah' karena dosa tidak dapat dikerjakan oleh manusia. Hanya Tuhan Yesus Kristus, satu-satunya yang dapat menyelamatkan manusia dari celaka karena dosa. Itu sebabnya Allah Bapa mengutus Anak-Nya yang tunggal turun ke dunia supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh keselamatan kekal dan terbebas dari hukuman kekal. Mari kita renungkan kasih Allah yang telah menyelamatkan kita! Biarlah kasih-Nya terus mengalir dalam kehidupan kita supaya banyak orang mengalami kasih-Nya dan beroleh keselamatan. (LL)
DOA Kasih Bapa adalah kasih yang kekal.
renung an
Bapa, pakailah aku menjadi alat kemuliaanMu untuk menyatakan kasih-Mu.
Bacaan Alkitab Setahun
senin, 3 februari 2014
Imamat 18-20
Kasih Dan Hajaran Mazmur 118:1-18 TUHAN telah menghajar aku dengan keras, tetapi Ia tidak menyerahkan aku kepada maut. Mazmur 118:18
Hampir setiap anak pasti pernah mengalami hajaran dari orang tua. Saat dihajar tentu tidak enak dan menjadi pengalaman hidup yang tidak menyenangkan. Tidak jarang anak-anak yang dihajar meskipun sudah tumbuh dewasa masih memiliki perasaan benci kepada orang tua. Namun demikian banyak juga anak-anak yang sudah tumbuh dewasa dan bisa berpikir dengan baik merasa bahwa keberhasilannya saat ini berkat kepedulian dan kasih orangtua yang dinyatakan melalui hajaran yang diterima saat masih kanak-kanak. Pemazmur dalam pengakuannya mengatakan bahwa kasih setia Allah adalah kekal selama-lamanya. Allah selalu menjawab seruan umat-Nya. Dia selalu menyertai, melindungi, memberi kekuatan dan keselamatan. Namun demikian pemazmur juga mengakui bahwa dalam kasih-Nya, Allah menghajar umat-Nya yang berdosa dan melakukan pelanggaran. Maksud hajaran Allah adalah mendisiplin anak-anak-Nya, sama seperti bapa yang menghajar anak-anaknya. Inilah bukti hajaran yang dilandaskan pada kasih. Pertama, hajaran itu tidak mendatangkan maut bagi anak, yaitu kematian atau kecacatan. Kedua, hajaran itu mendatangkan kebaikan bagi anak. Anak akan semakin taat dan mengutamakan nilai-nilai yang baik dan benar. Ketiga, hajaran itu mendatang sikap dewasa dan tanggung jawab yang lebih baik. Dengan demikian marilah kita bersyukur dan tetap setia kepada Tuhan atas kasih-Nya yang dinyatakan kepada kita melalui hajaran-Nya. (ADL) DOA Kasih sejati selalu dibuktikan dengan hajaran saat kita melanggar.
renung an
Orang-orang yang dihajar supaya tetap bersyukur dan setia kepada Tuhan.
selasa, 4 februari 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Imamat 21-23
Kasih dan Penderitaan Roma 8:31-39 Tetapi dalam semuanya itu kita lebih dari pada orang-orang yang menang, oleh Dia yang mengasihi kita. Roma 8:37
Apa hubungan antara kasih dan penderitaan? Pertanyaan ini sering muncul dalam pergumulan orang percaya dalam mencari kehendak Tuhan di tengah-tengah penderitaan yang terjadi. Sebagai ciptaan yang telah jatuh dalam dosa dan telah kehilangan kemuliaan Allah, tak ada seorang pun yang dapat menghindar dari murka Allah. Penderitaan karena dosa dialami semua orang. Namun Allah tidak membiarkan manusia hidup dalam penderitaan. Ia datang kepada manusia untuk melepaskan manusia dari penderitaan. Bagi kita yang percaya kepada-Nya, kita memperoleh kemenangan atas penderitaan. Tidak ada sesuatu pun penderitaan yang dapat memisahkan kita dari kasih Kristus. Penderitaan yang kita alami sifatnya hanya sementara dan ada batasnya. Di sorga nanti, segala penderitaan akan dihapuskan, tidak ada lagi ratap tangis karena penderitaan itu sudah ditanggung-Nya di atas kayu salib. Bagi orang percaya yang mengalami penderitaan, ingatlah kasih Kristus yang kekal. Tidak akan ada seorang pun yang dapat memisahkan Saudara dari kasih-Nya. Dengan iman, kita percaya akan kasih dan karya penebusan Kristus. Semua penderitaan kita telah diubahkan menjadi kemuliaan-Nya dan untuk kebaikan kita. Penderitaan membuat iman kita semakin meningkat dan sifat-sifat kita semakin dibentuk menjadi sama seperti sifat Kristus. Bagi yang belum percaya pada Kristus, terimalah Kristus sebagai Juruselamat pribadi dan percayalah kepada-Nya. Ketahuilah bahwa Kristus pernah mengalami penderitaan lebih dari siapapun yang pernah hidup. Ia bahkan rela mati untuk segenap dosa manusia supaya manusia terbebas dari hukuman dosa. (AS)
DOA Penderitaan tak akan dapat memisahkan kita dari kasih Kristus.
renung an
Tuhan, bentuklah watak kami di tengah penderitaan yang kami alami.
Bacaan Alkitab Setahun
rabu, 5 februari 2014
Imamat 24-26
Kasih Dan Pengharapan Roma 5:1-11 Dan pengharapan tidak mengecewakan, karena kasih Allah telah dicurahkan di dalam hati kita oleh Roh Kudus yang telah dikaruniakan kepada kita. Roma 5:5
Seorang anak berjalan dengan ibunya di siang hari merasa sangat kepanasan sehingga dia menangis sekeras-kerasnya. Sang ibu dengan penuh kelembutan menjanjikan kepada anaknya semangkuk es krim jika tiba di tempat tujuan. Anak itu terdiam mendengar janji ibunya. Mengapa? Karena ada pengharapan dalam penderitaan yang harus dihadapinya. Harapan untuk mendapatkan semangkuk es krim walau terlebih dahulu harus berpanas-panas di teriknya matahari siang. Dalam kehidupan ini mungkin kita juga merasakan apa yang dialami oleh ibu dan anak di atas. Kita merasakan teriknya matahari kehidupan atau bahkan hujan badai serta angin topan yang melanda hidup kita. Firman Tuhan menjanjikan kepada kita bahwa di dalam kasih Allah ada pengharapan. Sekalipun harus menghadapi persoalan yang cukup besar, Allah merindukan kita untuk tetap bertekun (ayat 3). Dengan bertekun maka kita akan kuat menghadapi ujian dalam hidup ini (ayat 4), dan dalam tahan uji ada pengharapan (ayat 5). Jika si anak berharap akan semangkuk es krim, kita sebagai orang percaya lebih dari itu. Kita memiliki pengharapan yaitu hidup kekal di dalam Tuhan Yesus Kristus. Pengharapan ini bukan kosong belaka namun sungguh-sungguh telah digenapi. Kasih-Nya yang besar ditunjukkan lewat pengorbanan-Nya di atas kayu salib demi menebus kita semua dari maut. Kalau nyawa-Nya saja diberikan, tentu segala sesuatu juga akan dikaruniakan-Nya bagi kita (Roma 8:32). Jangan ragukan kasih Allah! Milikilah pengharapan di dalam Tuhan Yesus Kristus. Sekalipun tantangan dan hambatan ada di hadapan kita, percayalah Tuhan akan menghalau semua tantangan dan hambatan. (LP)
DOA Kasih yang dinyatakan Kristus di Golgota menjadi dasar pengharapan orang percaya.
renung an
Sekalipun menghadapi pergumulan, jemaat tetap berharap pada Tuhan dan tetap berada pada jalan-Nya.
kamis, 6 februari 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Imamat 27- Bil. 2
Mengapa TUHAN Disapa Bapa? Keluaran 15 :1-2 Maka engkau harus berkata kepada Firaun: Beginilah firman TUHAN: Israel ialah anakKu, anak-Ku yang sulung. Keluaran 4 : 22
Pernahkah terlintas dalam pikiran Saudara, mengapa TUHAN disebut Bapa? Kata TUHAN memakai huruf besar sesuai dengan terjemahan Alkitab dalam bahasa Indonesia oleh LAI. Banyak ahli lingual mengartikulasikan TUHAN sebagai Yahweh kependekan kata Ibrani, YHWH. Berarti Yahweh sebagai TUHAN Pencipta langit dan bumi dengan segala isinya mengizinkan kita menyapa-Nya, Bapa. Pertanyaannya, siapakah anak-Nya? Lewat bacaan nas kita ternyata anak yang dimaksud adalah umat Israel. Tuhan meminta Musa mengatakan kepada Firaun bahwa umat Israel adalah anak-Nya yang sulung. Kalau umat Israel sebagai anak berarti TUHAN adalah Bapa. Relasi sapaan atau cara memanggil ini ditegaskan oleh Yesaya, “Bukankah Engkau Bapa kami. Ya TUHAN, Engkau sendiri Bapa kami” (Yesaya 63:16). Melalui sedikit uraian tersebut di atas, kita dapat menjawab “Mengapa TUHAN disapa Bapa?” Jawabannya, TUHAN sendirilah yang menghendaki Dirinya disebut Bapa. Itu sebabnya Yesus mengajar murid-murid-Nya untuk penyebut TUHAN itu Bapa. Bacalah Matius 6:9 yang berkata, “Bapa kami yang di sorga” dalam kaitan ajaran Yesus tentang doa. Doa tersebut dikenal oleh gerejagereja Tuhan sebagai “Doa Bapa Kami”. Itu sebabnya kita perlu menyebut TUHAN itu Bapa. Bukankah kita adalah anak-anak-Nya? Alkitab berkata, “Barangsiapa yang menerima Tuhan Yesus, mereka menjadi anak-anak Tuhan“ (Yohanes 1:12). Karena kita adalah anak Tuhan maka sudah selayaknya kita memanggil TUHAN itu Bapa. (IE)
DOA TUHAN senang dipanggil Bapa.
renung an
Terima kasih TUHAN aku dapat memanggil TUHAN, Bapa.
Bacaan Alkitab Setahun
jumat, 7 februari 2014
Bilangan 3-5
Pemberi Jaminan Efesus 1:1-14 Dan Roh Kudus itu adalah jaminan bagian kita sampai kita memperoleh seluruhnya, ... Efesus 1:14
Kita semua tentunya maklum akan arti kata “garansi” atau “jaminan”. Ketika kita membeli peralatan elektronik atau perkakas lainnya, biasanya ada kartu garansi. Isinya adalah apabila barang tersebut rusak bukan karena kesalahan pengguna, maka perusahaan pembuat atau toko yang menjual siap memperbaiki atau mengganti dengan yang baru tanpa keluar uang tambahan. Dalam Surat Efesus pasal 1 ini, Rasul Paulus sedang menyampaikan berita sukacita kepada kita, bahwa keselamatan yang telah kita terima oleh karya penebusan Yesus Kristus di kayu salib memiliki jaminan yang sangat kuat. Hal-hal yang dijamin oleh Roh Kudus adalah sebagai berikut. Pertama, kepastian bahwa sebagai orang berdosa kita tidak akan mampu menyelamatkan diri kita sendiri. Dosa membuat kita mengalami kerusakan total karena kehilangan kemuliaan Allah. Sebagai orang percaya kita dikuduskan oleh darah Kristus (ayat 7). Kedua, pilihan Allah atas kita untuk diselamatkan sejak dalam kekekalan, tanpa syarat apapun (ayat 4). Ketiga, karya penebusan Yesus Kristus yang menguduskan kita hanya berlaku ketika kita percaya kepada-Nya (ayat 1). Keempat, karunia Allah berupa berkat rohani di dalam sorga yang tidak akan bisa kita tolak (ayat 3). Kelima, pertolongan Roh Kudus atas hidup kita agar kita tetap menjadi pelaku firman Tuhan sehingga kita bisa tekun atau setia sampai akhir (ayat 13). Oleh sebab itu kita tidak perlu ragu akan kepastian keselamatan kita di dalam Yesus Kristus. Di dalam Dia hanya ada kata “ya”, suatu kepastian yang tak bisa dibantah. Yang kita lakukan adalah percaya dan setia kepada-Nya. (PF)
DOA Miliki jaminan pasti dari Allah yang Mahakasih.
renung an
Setiap orang percaya tidak ragu lagi akan kepastian janji Allah.
sabtu, 8 februari 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Bilangan 6-7
Penjaga Hidupku Mazmur 121:1-8 TUHAN akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga nyawamu. Mazmur 121:7
Pejabat tinggi negara umumnya memiliki pengawal. Seorang presiden dikelilingi oleh banyak pengawal baik yang berpakaian dinas maupun berpakaian bebas. Bahkan lokasi tertentu yang akan dikunjungi, sudah terlebih dahulu dipastikan keamanannya oleh tim pengawal presiden tersebut. Para pengawal adalah orang-orang yang terlatih yang diperlengkapi senjata dan alat-alat tertentu. Orang yang ingin menyerang sang presiden akan berpikir panjang karena harus berhadapan dengan para pengawal. Pemazmur pernah letih menempuh perjalanan hidup yang banyak kesulitan dan marabahaya. Tetapi kekuatan baru kembali menggairahkan hidup sang pemazmur, setelah menemukan jawaban atas pergumulan hidupnya. Pemazmur melihat TUHAN bertindak secara ajaib dalam perjalanan hidupnya. TUHAN menjadi sumber pertolongan di kala manusia tidak bisa atau tidak mau menolongnya. Bahkan TUHAN dalam kemurahan-Nya mau menjaga hidup orang percaya. TUHAN menghindarkan dari marabahaya dan menjagai nyawa anak-anak-Nya dari yang jahat. Apakah Saudara merasakan beban hidup begitu berat oleh karena berbagai kesulitan dan marabahaya? Kemudian Saudara bertanya, “Darimana akan datang pertolongan bagiku?” Ketahuilah bahwa TUHAN adalah sumber pertolongan sejati yang tak pernah gagal. Dia memberi jalan keluar. Dia juga senantiasa menjaga hidup setiap orang yang berseru dan memohon pertolongan-Nya. Datanglah kepada Tuhan dengan penuh iman karena Tuhan tidak pernah lambat bertindak bagi anak-anak-Nya yang membutuhkan pertolongan. Percayakan setiap aspek hidup ini maka Tuhan akan bekerja dan mendatangkan kebaikan bagi Saudara. (LB)
DOA Penjagaan Tuhan sempurna, sebab Ia Bapa kita.
renung an
Pergumulan hidup anakanak Tuhan dalam hal ekonomi.
Bacaan Alkitab Setahun
minggu, 9 februari 2014
Bilangan 8-10
Dapat Diandalkan Yeremia 17:1-8 Diberkatilah orang yang mengandalkan TUHAN, yang menaruh harapannya pada TUHAN! Yeremia 17:7
Andalan hidup adalah sesuatu yang sangat dipercaya, menjadi tumpuan dan harapan utama dalam kehidupan. Setiap orang tentu sangat mengharapkan ada sesuatu atau pihak yang dapat diandalkan. Orang yang memiliki andalan hidup biasanya hidupnya lebih tenang daripada orang yang tidak memiliki andalan hidup. Namun bagi orang beriman, yang menjadi andalan hidup adalah Tuhan. Orang tua tidak akan selamanya menjaga kita. Pasangan hidup tidak akan selalu bersama. Sahabat dan orang-orang yang kita cintai suatu saat pasti akan meninggalkan kita. Harta tidak selalu menjamin ketenangan hidup seseorang, sebab semua itu pasti akan berpisah dari hidup kita. Pengalaman orang-orang Yehuda sebagai umat TUHAN yang gagal meraih ambisi hidup tenang karena mengandalkan manusia dengan kekuatannya, hendaklah menjadi pelajaran hidup kita. Mereka meletakkan harapan hidupnya pada sumber daya manusia, sehingga mereka menjadi miskin rohani, dan akhirnya terhilang. Bahkan kehilangan hak atas berkat Allah yang telah disediakan. Karena orang yang mengandalkan manusia akan terkutuk. Sebaliknya, orang yang sepenuhnya mengandalkan TUHAN akan diberkati dan akhirnya memperoleh pahala warisan ilahi. Mereka tidak akan takut atau khawatir di dalam situasi hidup bagaimanapun karena akar mereka tertanam jauh di dalam Allah. Masihkah kita mau mengandalkan kekuatan manusia dengan segala kemampuannya? Berhentilah mengandalkan manusia! Marilah kita tetap belajar rendah hati di hadapan Tuhan dengan hidup mengandalkan Tuhan, sehingga kita tetap hidup dan terpelihara. (ADL)
DOA Tidak ada satupun di dunia ini yang bisa memberikan jaminan hidup kekal selain Allah yang kekal di dalam Tuhan Yesus Kristus.
renung an
Supaya setiap orang percaya tetap hidup mengandalkan Tuhan.
senin, 10 februari 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Bilangan 11-13
Bapa Memenuhi Kebutuhan Anak-anak-Nya Filipi 4:14-20 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya. Lukas 11:13
Sejahat-jahatnya seorang bapa, dia tetap memberi apa yang dibutuhkan anaknya. Yang diberikan tentunya yang baik. Apabila anaknya meminta ikan, bapanya tidak akan memberi ular. Apabila anaknya meminta telur, bapanya tidak akan memberi kalajengking. Kalau bapa lahiriah di bumi yang sekalipun dikenal jahat namun sanggup memberi yang baik buat anaknya, apalagi Bapa di sorga? Jelas Bapa di sorga yang mengasihi kita anak-anak-Nya akan memberi apa yang kita butuhkan sehari-hari. Bahkan Yesus berkata, “Bapamu yang di sorga tahu bahwa kamu memerlukan semuanya itu” (Matius 6:32). Bapa di sorga yang selalu siap memenuhi kebutuhan anak-anak-Nya berfirman melalui kata-kata Yesus, “Jangan kamu kuatir akan apa yang kamu akan makan, akan apa yang kamu akan minum dan akan apa yang kamu akan pakai” (Matius 6:31). Bahkan Abraham sebagai bapa orang percaya berkata “TUHAN menyediakan” (Kejadian 22:14). TUHAN menyediakan dari yang tidak ada menjadi ada. Abraham mengalami mukjizat TUHAN. Itu sebabnya Yesus mengajarkan doa kepada murid-murid-Nya berkaitan dengan kebutuhan pokok sehari-hari dalam kata-kata doa sebagai berikut, “Berikanlah kami pada hari ini makanan kami yang secukupnya” (Matius 6:11). Bapa di sorga yang memenuhi kebutuhan anakanak-Nya tidak akan pernah menjadikan anak-anak-Nya hidup dalam kekurangan. Janji Bapa yang selalu mau memenuhi kebutuhan kita sehari-hari membuat Daud bermazmur yang liriknya adalah sebagai berikut “TUHAN adalah gembalaku, takkan kekurangan aku” (Mazmur 23:1). (IE)
DOA Apapun kebutuhan kita, Bapa sanggup memenuhinya.
renung an
Terima kasih Bapa atas kebaikan dan kemurahan Bapa.
Bacaan Alkitab Setahun
selasa, 11 februari 2014
Bilangan 14-16
Genggaman Yang Kuat Yesaya 59:1-2 Sesungguhnya tangan TUHAN tidak kurang panjang untuk menyelamatkan, dan pendengaran-Nya tidak kurang tajam untuk mendengar. Yesaya 59 :1
Sebuah film mengisahkan kejadian tragis tentang seorang pekerja yang terperosok ke dalam sebuah jurang dan kemudian ditarik keluar dengan seutas tali. Tali yang digunakan ternyata rapuh sehingga menjelang sampai ke permukaan, tali tersebut putus. Dan orang yang nyaris terselamatkan itu terjun bebas dan mati di dalam jurang yang penuh bebatuan itu. Manusia bisa memiliki keinginan baik untuk menolong sesamanya, namun seringkali gagal. Yesaya mengungkapkan dari sisi manusia yang bisa mengalami kejatuhan begitu dalam. Manusia dapat mengalami kesusahan dan kegagalan dalam hidupnya. Manusia terkadang mengalami tantangan dan pergumulan dahsyat dalam hidupnya. Siapa yang mampu memberikan jalan keluar apabila seseorang harus menerima beban hidup yang sangat berat? Tidak ada seorang pun yang sanggup menolong secara sempurna. Tetapi Yesaya juga mengungkapkan sisi TUHAN yang tak pernah gagal bertindak untuk menyelamatkan umat-Nya. Sejauh apapun manusia terperosok dalam hidupnya, tangan TUHAN cukup panjang dan kuat untuk menarik dan menyelamatkannya. Itu sebabnya pada saat Saudara mengalami keterpurukan hidup, jangan putus asa! Berserulah dengan sungguh dan minta belas kasihan Tuhan, karena tangan-Nya sanggup menggenggam Saudara dengan kuat. Hanya satu hal yang menyebabkan Tuhan tidak bertindak menolong yaitu apabila seseorang terus hidup dalam kejahatan dan dosa. Kejahatan dan dosa memisahkan kita dari Tuhan. Tetapi pertobatan dan hidup dalam kebenaran akan memulihkan hubungan dengan Tuhan. Berbahagialah setiap Saudara yang hidup dalam kebenaran dan kekudusan, karena tangan Tuhan terulur dan menyelamatkan hidup Saudara. (LB)
DOA Genggaman tangan Tuhan kuat dan kokoh.
renung an
Tuhan nyatakan mukjizat-Nya kepada orang-orang yang mencari kebenaran sejati.
rabu, 12 februari 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Bilangan 17-19
Mendidik Anak Amsal 29:15-23 Didiklah anakmu, maka ia akan memberikan ketenteraman kepadamu, dan mendatangkan sukacita kepadamu. Amsal 29: 17
Seorang pemuda Taiwan yang hidup bersama ibunya dijatuhi hukuman dua belas tahun penjara karena tega membiarkan ibunya menderita sakit dan mati kelaparan. Ketika ditemukan oleh petugas, jasad ibu itu sudah berbelatung di apartemennya dengan sampah berserakan. Kisah ini sebagai salah satu contoh dari sekian banyak kasus tragis kedurhakaan seorang anak terhadap orangtuanya. Mungkin Saudara sebagai orangtua turut menyesal atas peristiwa ini, tapi tahukah bahwa kelalaian orangtua untuk bertindak sebagai pendidik, pengarah, dan pengendali bagi anak-anaknya dapat berakibat fatal? Pepatah mengatakan, “Sesal dahulu pendapatan, sesal kemudian tak berguna,” artinya adalah setiap tindakan atau perbuatan itu hendaknya dipikirkan dahulu baik-baik sebelum dikerjakan agar tidak timbul penyesalan di kemudian hari. Berapa banyak orangtua yang menuai penyesalan dan dipermalukan anak-anaknya akibat dari tindakan dari apa yang mereka tabur. Jika yang ditabur adalah kekerasan maka penderitaanlah yang akan dituai; jika pemanjaan yang ditabur maka keras kepalalah yang akan dituai; dan jika orangtua tidak menabur apa-apa karena kehabisan waktu sehingga tidak ada kesempatan maka sikap liarlah yang tumbuh tanpa kendali. Firman Tuhan mengajak para orangtua untuk tidak jemu-jemu mendidik, mengarahkan dan mengendalikan mereka sebagai upaya dalam membentuk jiwa mereka agar kelak menjadi manusia seutuhnya dan menghadirkan sukacita bagi orangtua, keluarga dan sekelilingnya. Ingatlah! baik atau buruk watak seseorang tidak dibentuk ketika mereka dewasa tetapi pada masa kanak-kanaklah merupakan kesempatan emas yang tidak boleh dilewatkan. (SM)
DOA Lakukan sekarang atau menyesal kemudian.
renung an
Para orangtua dengan hikmat mendidik anakanak menjadi generasi Tuhan.
Bacaan Alkitab Setahun
kamis, 13 februari 2014
Bilangan 20-22
Takut Kepada Bapa Mazmur 128 : 1-6 Biarlah segenap bumi takut kepada TUHAN, biarlah semua penduduk dunia gentar terhadap Dia! Mazmur 33 : 8
Apakah artinya takut kepada Bapa? Apakah karena TUHAN itu kejam? Atau TUHAN itu diktator? Atau TUHAN itu pemarah yang menghukum kita dengan sadis? Jelas bukan. TUHAN bukanlah Bapa yang kejam seperti itu. Sebaliknya, TUHAN yaitu Bapa adalah kasih (1 Yohanes 4:8, 16). Lalu kalau TUHAN adalah kasih, mengapa kita wajib takut kepada-Nya? Bukankah di dalam kasih tidak ada ketakutan? Alkitab berkata, “Di dalam kasih tidak ada ketakutan: kasih yang sempurna melenyapkan ketakutan; sebab ketakutan mengandung hukuman dan barangsiapa takut, ia tidak sempurna di dalam kasih“ (1 Yohanes 4:18). Melalui pernyataan tersebut berarti kita tidak perlu takut kepada Bapa. Lalu apa arti “takut kepada Bapa” ? Kembali Alkitab menjelaskan dengan pernyataan, “Berbahagialah setiap orang yang takut akan TUHAN, yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya” (Mazmur 128:1). Berarti takut kepada TUHAN yang adalah Bapa berkaitan dengan hidup menurut jalan TUHAN. Dengan kata lain, hidup menurut firman-Nya atau menjadi pelaku firman (Yakobus 1 : 22). Hasil takut kepada Bapa adalah dicurahkannya berkat berkelimpahan oleh Bapa kepada kita. Berpijak pada Mazmur 128, Bapa memberkati pekerjaan kita. Bapa memberkati keluarga kita. Bapa memberkati anak-anak dan cucu-cucu kita. Damai sejahtera selalu mengisi kehidupan kita. Sungguh dahsyat berkat-berkat Bapa dan kebahagiaan bagi orang-orang yang takut kepada-Nya! (IE) DOA Takut kepada Bapa berarti mau menjadi pelaku firman.
renung an
Ajarkan hamba untuk menjadi pelaku firman.
jumat, 14 februari 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Bilangan 23-25
Kasih Agape 1 Yohanes 4:7-16 Allah adalah kasih, dan barangsiapa tetap berada di dalam kasih, ia tetap berada di dalam Allah dan Allah di dalam dia. 1 Yohanes 4:16
Kasih itu bersifat universal, artinya kasih itu berlaku bagi setiap insan di dunia ini. Manusia membutuhkan kasih. Hidup tanpa kasih akan terasa hampa. Kasih bisa didapatkan dari orang yang paling dekat yaitu orangtua. Seorang yang kurang atau tidak mendapatkan kasih sayang dari orangtuanya pada umumnya akan mencari perhatian dari orangorang di sekitarnya dengan melakukan tindakan-tindakan yang negatif. Ada kasih yang lebih besar dari kasih orangtua kepada anakanaknya. Dalam Kitab Suci kita bisa mengenal sebuah kasih, yang di dalam bahasa Yunani disebut kasih agape yaitu kasih yang tertinggi yang dimiliki Allah. Yohanes, salah satu murid yang paling dikasihi Yesus, telah memahami dan mengalami kasih Kristus sehingga dalam surat-suratnya ia menyampaikan berita tentang kasih Allah. Kasih Allah itu bukan hanya sekedar menyatakan suatu perasaan tetapi juga suatu tindakan. Sebuah prinsip di dalam kekristenan yaitu bukan kita yang mengasihi Allah tetapi Allah yang telah lebih dulu mengasihi kita dengan cara mengutus anakNya yang tunggal supaya manusia berdamai dengan Allah dan hidup di dalam-Nya. Jika manusia hidup di dalam Kristus, ia bisa mengasihi Allah dan kasih Allah tinggal di dalam dirinya karena ia lahir dari Allah dan mengenal Allah. Saudara yang tidak mendapatkan kasih dari orang-orang yang Saudara harapkan, jangan berkecil hati atau putus pengharapan karena kasih Allah lebih besar, lebih indah dan lebih manis dari kasih manusia. Terimalah kasih Allah! Jika kita memiliki kasih Allah maka kita memiliki segala-galanya. Hidup kita akan dipuaskan dan kita dapat mewujudkan kasih Allah dengan cara saling mengasihi sesama kita. (LL)
DOA Allah adalah kasih.
renung an
Terima kasih Tuhan untuk kasih-Mu yang menyempurnakan hidupku.
Bacaan Alkitab Setahun
sabtu, 15 februari 2014
Bilangan 26-28
Kasih Yang Berkorban Yohanes 3:1-6 Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan AnakNya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Yohanes 3:16
Pada suatu hari seorang ibu menceritakan pengalamannya ketika melayani seorang gadis yang mengalami tekanan jiwa. Gadis tersebut dititipkan oleh keluarganya kepada si ibu itu untuk dilayani dengan harapan dapat mengalami kesembuhan. Setiap pagi ibu itu mengajak si gadis berdoa, memuji Tuhan dan membaca firman Tuhan. Kemudian di siang hari gadis tersebut diajak melakukan kegiatan memasak atau berkebun. Pada awalnya, gadis tersebut memberontak, bahkan sempat mencakar-cakar wajah si ibu, namun ibu tersebut terus mengasihi dan membimbingnya agar dapat bersekutu dengan Tuhan. Pada akhirnya, gadis tersebut sembuh dan menjadi normal kembali jiwanya sehingga bisa pulang kembali ke rumah orang tuanya. Kasih ibu itu kepada si gadis tidak hanya sebatas ucapan, tetapi nyata dalam perbuatan. Kisah di atas menceritakan tentang seorang ibu yang masih mempunyai "hati yang mengasihi" bagi sesamanya. Seorang ibu yang tidak menutup mata ketika melihat sesamanya dalam kesulitan dan membutuhkan pertolongan. Ia rela melakukan sesuatu untuk kepentingan sesamanya. Ia merasa bahagia saat sesamanya bisa sembuh dari tekanan jiwa. Begitu besar kasih Allah pada manusia, sehingga Ia memberikan Anak-Nya yang tunggal. Walaupun Dia tidak berbuat dosa, tetapi Dia rela mati tersalib agar manusia selamat. Jika kita mengasihi Allah, kita menyerahkan hidup kita bagi-Nya karena Dia terlebih dahulu mengasihi kita. Kalau kita mengasihi orang lain, kita rela berkorban sebesar yang bisa kita lakukan. Pengorbanan Yesus bagi kita telah mendorong kita untuk berkorban juga bagi sesama. Sudahkah Saudara berkorban bagi sesama? (AS)
DOA Buktikan kasih yang berkorban, bukan sekedar kata-kata.
renung an
Tuhan Yesus, berikan aku hati yang mengasihi dan yang berkorban bagi sesamaku.
minggu, 16 februari 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Bilangan 29-31
Bukan Sekedar Kata-kata Matius 7:21-23 “Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga.” Matius 7:21
Apa jadinya jika seorang pemuda yang sedang jatuh cinta kepada kekasihnya, tetapi justru seringkali menyakiti hati kekasihnya itu? Malam minggu bukannya 'wakuncar' malah jalan-jalan dengan wanita lain. Saat diajak berbicara dengan kekasihnya, matanya melirik ke sana ke mari. Meskipun pemuda ini sering berkata, “Sayang, aku benar-benar cinta padamu!” Tetapi dari sikap dan perilakunya justru bertentangan dengan kata-kata yang diucapkannya itu. Bagaimana dengan hubungan yang seperti ini? Tentunya wanita itu akan kecewa, dan mulai berpikir lebih baik putus saja daripada sakit hati terus. Pernahkah kita menyadari bahwa sebenarnya ketika kita 'mendua hati' dengan dunia ini, kita telah membuat sakit hati Tuhan Yesus? Mungkin setiap minggu kita ke gereja, tetapi di hari-hari jam kerja, kita juga melakukan dosa. Kalau malam pesta pora dan menikmati dunia malam sepuas hati. Saat sakit, bukannya berseru kepada Tuhan, malah pergi ke dukun. Jika sebagai pimpinan, suka semena-mena terhadap bawahan. Caci maki dan sumpah serapah masih sering keluar dari mulut kita, padahal kalau hari Minggu suka sekali memuji Tuhan dan banyak hafal lagu-lagu rohani. Mungkin kita biasa menyanyikan lagu, 'I love You Jesus, deep down in my heart…' tetapi jika hidup keagamaan kita tidak lebih benar dari pada hidup keagamaan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi, maka siasialah puji-pujian ibadah kita (Matius 5:20). Janganlah kasih kita kepada Tuhan hanya sekedar kata-kata hampa atau janji-janji belaka, tetapi buktikan dengan tindakan. Tuhan ingin anak-anak-Nya menjadi pelakupelaku firman-Nya dan yang mau hidup benar seturut kehendak-Nya. (DI)
DOA Ketaatan diawali dengan kata 'Ya' dan diakhiri dengan tindakan nyata.
renung an
Agar sikap hidup dan kata-kata kita seirama dalam ketataan kepada firman-Nya.
Bacaan Alkitab Setahun
senin, 17 februari 2014
Bilangan 32-34
Kasih Menutupi Segala Sesuatu 1 Korintus 13:1-13 Ia menutupi segala sesuatu, ... 1 Korintus 13:7
Ada ahli psikologi yang mengatakan bahwa salah satu perbedaan antara laki-laki dan perempuan adalah orientasi mereka terhadap waktu. Laki-laki lebih berorientasi ke masa depan 'the future', sedangkan perempuan lebih berorientasi ke masa lalu 'the past'. Itulah sebabnya pada umumnya laki-laki tidak banyak mengungkit masa lalu, sedangkan perempuan sering mengungkitnya. Namun dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, khususnya pasal 13 ini, Rasul Paulus berbicara tentang kasih. Kasih ini adalah kasih agape, yang berkaitan dengan seluruh orientasi waktu baik masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang. Mengapa? Karena Allah itu sendiri adalah kasih (1 Yohanes 4:8), dan Ia kekal. Jadi kasih sejati dari Allah bersifat kekal. Oleh sebab itu ciri-ciri kasih agape yang didaftarkan di sini berlaku bagi semua dan bersifat kekal. Salah satunya adalah sifat menutupi segala sesuatu. Dua contoh adalah sebagai berikut. Pertama, kita harus menutupi kelemahan seseorang kepada orang lain, termasuk pasangan dan keluarga kita. Sebagai manusia kita punya kecenderungan untuk mengungkapkan kesalahan atau kelemahan seseorang kepada orang lain, bahkan membumbuinya. Seharusnya kita belajar menutupinya. Ini bukan sifat munafik atau kepura-puraan, tetapi justru merupakan tindakan yang amat bijaksana agar tidak menimbulkan pelecehan atau konflik. Kedua, menjaga kerahasiaan curahan hati orang lain kepada kita pada saat konseling. Jika kita justru menyebarkannya, maka kita sama dengan mengkhianatinya. Dengan belajar menutupi segala sesuatu maka kita akan terhindar dari cercaan orang sebagai penyebar isu atau gosip. Jadi, yang harus kita lakukan adalah membawanya dalam doa kepada Bapa sorgawi, agar Ia menolong dan menguatkannya. (PF)
DOA Kasih sejati adalah kasih yang mudah mengampuni.
renung an
Kasih Allah mengalir dari hati kita dan menjangkau orang lain.
selasa, 18 februari 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Bil. 35 - Ulangan 1
Mata Bapa Ulangan 11:11-21 Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik. Amsal 15 : 3
Dulu ketika saya masih remaja, saya sulit memahami ayat tersebut di atas. Bagaimana bisa mata TUHAN ada di segala tempat? Mata TUHAN dapat melihat kehidupan di Amerika, Jepang, Australia, Indonesia dan semua tempat di bumi. Secara akal budi manusia di saat saya masih remaja rasanya mustahil mata dapat melihat semua wilayah-wilayah di bumi. Kini zaman sudah berubah. Ilmu pengetahuan dan teknologi sudah amat maju. Saya mampu memahami ayat tersebut di atas. Apa yang saya pahami? Begini Saudara-saudara, tentunya Saudara mengenal benda yang disebut satelit. Suatu benda canggih yang mampu mengitari bumi. Untuk apa? Untuk memberitahu cuaca di semua wilayah di bumi, untuk dapat melihat dan menguraikan komposisi tanah di bumi. Apakah mengandung emas? Ada bermacammacam satelit yang mengelilingi bumi bahkan di ruang angkasa yang jauh dari bumi dengan pelbagai misi khusus yang telah diprogram. Ada satu satelit lagi yang istimewa yaitu yang mampu melihat rumah kita, bangunan rumah kita dan benda-benda lain di sekitar rumah kita. Jadi segala sesuatu yang ada di muka bumi kelihatan semuanya melalui bantuan satelit. Satelit adalah ciptaan manusia di mana semua apa yang ada di muka bumi dan di ruang angkasa dapat terlihat. Apalagi TUHAN, Sang Pencipta, TUHAN mampu melihat semua apa yang ada di seluruh alam semesta. Benarlah kata-kata dalam ayat tersebut di atas, “Mata TUHAN ada di segala tempat, mengawasi orang jahat dan orang baik.” Karena itu kita wajib taat dan takut pada TUHAN karena TUHAN melihat kehidupan kita. (IE)
DOA Tidak ada yang tersembunyi di hadapan mata TUHAN.
renung an
Tolonglah mereka yang tertindas karena TUHAN melihat mereka.
Bacaan Alkitab Setahun
rabu, 19 februari 2014
Ulangan 2-4
Iman Dan Kesucian Kejadian 39:1-23 Lalu perempuan itu memegang baju Yusuf sambil berkata: “Marilah tidur dengan aku. Tetapi Yusuf meninggalkan bajunya di tangan perempuan itu dan lari ke luar.” Kejadian 39 :12
Cerita tentang Yusuf yang bekerja di rumah Potifar sudah tidak asing bagi orang Kristen karena sering disampaikan dalam Ibadah, bahkan sudah diketahui sejak di Sekolah Minggu. Kisah ini menyimpan prinsip-prinsip yang sangat penting dan tetap relevan untuk direnungkan oleh setiap orang Kristen pada zaman ini. Orang Kristen yang memegang prinsip hidup seperti yang dipraktikkan Yusuf akan terhindar dari kejatuhan. Yusuf bekerja dengan benar dan sebaik-baiknya, namun godaan datang! Tawaran perselingkuhan datang dari istri Potifar sendiri. Namun Yusuf menolak tawaran untuk menyeleweng walaupun risikonya besar sekali yaitu dimasukkan dalam penjara. Godaan-godaan selalu ada di sekitar kehidupan orang Kristen sejak zaman dulu sampai pada zaman ini. Godaan itu bisa berwujud ajakan berbuat amoral seperti berselingkuh, korupsi, penyelewengan waktu kerja yang digunakan untuk kepentingan pribadi. Godaan juga bisa datang dalam wujud sikap serakah dan ambisius meraih jabatan tertentu sehingga memfitnah dan menjelekkan orang lain, menjilat atasan bahkan pindah iman demi jabatan. Yusuf tegar dan menang menghadapi godaan dalam hidupnya. Kunci keberhasilan Yusuf karena dia melibatkan TUHAN dalam segala aspek hidupnya, termasuk dalam karier yang dijalaninya. Walau dia tinggal di negeri orang, jauh dari lingkungan keluarganya, tetapi ia tetap mengasihi TUHAN dengan sungguh-sungguh. Yusuf mempertahankan kesucian hidup, maka ia memutuskan untuk meninggalkan rumah Potifar yang hendak menjeratnya dalam kenajisan dosa. Apabila Saudara melibatkan Tuhan dalam segala hal, maka Saudara pasti kuat dalam menjaga kesucian diri. (LB)
DOA Iman yang teguh menjaga hidup seseorang tetap suci.
renung an
Kesaksian hidup Kristen di tengah dunia kerja.
kamis, 20 februari 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Ulangan 5-7
Kasih Yang Teruji Lukas 24:36-49 Mereka terkejut dan takut dan menyangka bahwa mereka melihat hantu. Lukas 24:37
Kisah penangkapan Tuhan Yesus menjadi 'mimpi' buruk bagi para murid Yesus. Guru sekaligus Tuhan yang sangat diharapkan dan didambakan untuk menjaga hidup mereka seolah pupus sudah setelah Yesus tertangkap. Mereka lari dan membubarkan diri, sekalipun sebelumnya Yesus telah menyampaikan tentang kematian-Nya dan kebangkitan-Nya pada hari ketiga (Markus 10:33-34). Murid-murid telah mengkhianati kasih Tuhan Yesus. Kebangkitan Yesus dari kematian bukan hanya menyatakan kekuasaan-Nya sebagai Tuhan, tetapi juga untuk menggenapi nubuatan yang telah disampaikan yang tertulis dalam semua kitab nabi (ayat 44). Dalam penampakan diri Yesus kepada murid-murid-Nya memberikan pelajaran yang berarti bagi kita semua. Pertama, Kasih Tuhan Yesus Kristus tidak dipengaruhi oleh sikap dan tindakan yang telah dilakukan para murid-Nya. Hal ini dibuktikan Yesus ketika bertemu dengan murid-murid-Nya, Yesus tidak marah kepada mereka tetapi justru perkataan berkat yang keluar dari mulut-Nya (ayat 36). Kedua, kasih Yesus sudah teruji dengan keadaan apapun. Yesus paham benar apa yang akan terjadi dalam kehidupan-Nya. Dia harus mati karena menanggung semua dosa-dosa manusia (Ibrani 9:28). Ketiga, kasih Yesus tidak akan pernah berubah oleh perubahan waktu dan keadaan. Bagaimana dengan hidup kita sebagai murid-murid Yesus? Apakah ujian yang datang tidak menggoyahkan kepercayaan kita kepada-Nya? Sebesar apakah kasih kita kepada Kristus dan sesama kita (I Yohanes 2:6; 3:16)? Nikmati kasih Tuhan Yesus yang tidak pernah berubah. (PS)
DOA Ingatlah senantiasa kasih Tuhan Yesus Kristus dalam hidupmu.
renung an
Jangan biarkan hidupku kehilangan kasih-Mu Tuhan
Bacaan Alkitab Setahun
jumat, 21 februari 2014
Ulangan 8-10
Tantangan Mengasihi Matius 10:5-15 Dan apabila seorang tidak menerima kamu dan mendengar perkataanmu, keluarlah dan tinggalkanlah rumah atau kota itu dan kebaskanlah debunya dari kakimu. Matius 10:14
Tuhan Yesus mengajar kita untuk mengasihi Tuhan dan sesama (Matius 22:37-39). Bahkan pengajaran ini dilanjutkan dengan perintah baru yaitu saling mengasihi (Yohanes 13:34). Namun, kita seringkali mengalami tantangan dalam melaksanakan perintah ini di dalam kehidupan kita sehari-hari. Itulah yang disebut tantangan mengasihi. Suatu hari Yesus mengutus keduabelas murid-Nya. Mereka diminta mempraktikkan kuasa Tuhan. Tuhan Yesus mengajar mereka untuk membatasi perbekalan mereka. Dari pesan Tuhan Yesus kita belajar beberapa tantangan dalam mengasihi. Pertama, meyakini bahwa kuasa Tuhan menyertai. Orang Kristen harus belajar percaya 100% akan kuasa yang menyertai yaitu Roh Kudus saat mereka bersentuhan dengan orang yang belum percaya. Kedua, mengasihi tanpa pamrih. Seringkali kita mengharapkan imbalan walau tak terucap. Tuhan tidak menghendakinya. Ketiga, mengutamakan kepentingan orang lain lebih daripada kepentingan diri sendiri. Kita diajar untuk lebih melihat kebutuhan orang lain yang kita layani. Ketiga tantangan di atas adalah tantangan mengasihi secara internal – dari dalam diri sendiri. Tantangan terakhir yaitu tantangan secara eksternal. Tuhan Yesus menyampaikan kemungkinan kita ditolak saat kita mengasihi (ayat 14) sama seperti Tuhan Yesus yang pernah ditolak di Nazaret (Markus 6:4) dan ditolak orang Yahudi (Yohanes 10:32). Bagaimana sikap Yesus? Dia pergi dan tidak memaksakan kehendak-Nya. Baiklah kita juga berlaku sama seperti Tuhan Yesus apabila kasih dan kebaikan kita disalahmengerti atau ditolak orang lain. Itulah tantangan mengasihi. Biarlah dengan lapang dada kita rela menerimanya dan tetap tulus dalam mengasihi serta tidak jemu-jemu berbuat baik. (AW)
DOA Jangan berhenti mengasihi dalam menghadapi setiap tantangan.
renung an
Tuhan, berikan aku hati yang tulus dalam mengasihi Tuhan dan sesama.
sabtu, 22 februari 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Ulangan 11-13
Peluang Mengasihi 1 Petrus 4:7-11 Tetapi yang terutama: kasihilah sungguhsungguh seorang akan yang lain, ... 1 Petrus 4:8
Kata “peluang” atau “kesempatan” merupakan kata terjemahan dari kata Yunani kairos. Kata ini dulunya adalah nama dewa dalam mitologi Yunani yang diyakini berlari cepat membawa berkat besar. Bagi yang mau menantikannya dengan tekun dan dapat menangkapnya pada saat ia lewat, maka ia akan memperoleh berkat itu. Tetapi jika jiwa terlewatkan, ia tidak akan mendapatkan apa-apa. Sebagai pengikut Yesus Kristus, kita adalah anak-anak dari Bapa yang penuh kasih. Kapan dan kepada siapa kita bisa mengasihi? Allah memberikan peluang yang sebesar-besarnya bagi kita untuk menyatakan kasih agape yang dari Allah itu di segala waktu, di segala tempat dan kepada semua orang. Rasul Petrus mendaftarkan beberapa saja di antaranya. Pertama, kita dapat 'memberi tumpangan' (ayat 9). Artinya, menolong mereka yang membutuhkan. Pada masa itu banyak orang Kristen dianiaya dan diusir oleh keluarga atau komunitasnya. Kesediaan seornag Kristen untuk ditumpangi sekian waktu lamanya tentu akan sangat menolong dia. Kedua, kita dapat melayani seorang akan yang lain sesuai dengan kasih karunia masing-masing (ayat 10). Bagi yang lemah dalam pelajaran sekolah bisa dilayani dengan memberi bimbingan belajar. Bagi yang lemah dalam berwiraswasta bisa dilayani dengan memberi pelatihan berwiraswasta. Bagi kaum yang kurang atau tidak mampu, bisa dilayani dengan memberi sembako yang cukup. Ketiga, kita dapat menguatkan orang lain dengan menyampaikan prinsip hidup dan penghiburan dari firman Allah (ayat 11). Jadi tidak ada kata 'tidak punya waktu atau peluang' untuk mengasihi. Selalu ada waktu, asalkan kita mau! (PF)
DOA Gunakan setiap kesempatan untuk menyatakan kasih Bapa kepada sesama.
renung an
Setiap orang percaya selalu rindu menyatakan kasih Allah.
Bacaan Alkitab Setahun
minggu, 23 februari 2014
Ulangan 14-16
Memberi Yang Terbaik Matius 7:7-11 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di Sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya. Matius 7:11
Seseorang bisa dikenal sebagai orang yang bengis dan kejam, tetapi terhadap anaknya sendiri pasti tidak akan dengan sengaja memberikan hal yang buruk. Dia tidak akan memberikan sesuatu yang bisa membahayakan anaknya sendiri. Dia tidak akan memberikan seekor ular berbisa tetapi ikan; dia tidak akan memberikan batu tetapi roti kepada anaknya. Alkitab membandingkan seorang bapak dengan Bapa di sorga yang adalah sempurna, yang pasti akan memberikan segala yang baik kepada anak-anakNya. Setiap orang Kristen perlu menyadari posisinya sebagai anak dari Bapa sorgawi. Bapa sorgawi tahu apa yang anak-anak-Nya butuhkan dan Dia menyediakan segala yang baik. Namun dalam hidup seringkali ada keinginan-keinginan yang timbul di hati. Sebagai anak, kita perlu datang dan memohon kepada Bapa sorgawi dengan penuh keyakinan dan iman yang teguh. Ada saatnya kita juga perlu mencari apa yang diinginkan itu. Itu artinya kita harus bekerja! Ada kalanya kita perlu mengetok pintu artinya terus berjuang dengan sabar dan tekun. Lakukan semua hal di atas dengan penuh kesadaran sebagai anak dari Bapa sorgawi. Semua doa, semua kerja diperjuangkan dengan penuh iman dan harap kepada Bapa sorgawi, maka Bapa akan memberikan segala yang baik. Bapa sorgawi tidak pernah memberi yang buruk. Sebaliknya, Ia bahkan sanggup memberikan kejutan-kejutan yang tidak terduga. Puncak pemberian terbaik adalah ketika Dia turun ke dunia menjadi sama dengan manusia di dalam pribadi Yesus Kristus. Dia memberikan diriNya sendiri, berkorban di atas salib Golgota guna menanggung dosa isi dunia. Maka berbahagialah setiap orang yang percaya kepada Dia karena akan menerima kebaikan-Nya yang berlimpah. (LB)
DOA Kebaikan Bapa sorgawi tak terbantahkan.
renung an
Orang percaya yang sedang dalam penderitaan agar mengalami kebaikan Bapa sorgawi.
senin, 24 februari 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Ulangan 17-19
Dalam Rancangan Bapa Yesaya 55:8-11 Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman TUHAN. Yesaya 55 : 8
Sehebat apapun rancangan yang dibuat manusia kalau tidak sejalan dengan rancangan Bapa maka rancangan itu pasti gagal. Sejumlah pemimpin-pemimpin dunia yang pernah punya rencana dahsyat dengan ambisi yang kuat, akhirnya rancangan mereka gagal, hancur berkeping-keping. Nama-nama pemimpin dunia yang hebat seperti Napoleon Bonaparte, Julius Caesar, Alexander the Great, Adolf Hitler, dan sejumlah nama lainnya, masing-masing memiliki rancangan yang hebat disertai ambisi yang kuat namun semua rancangan mereka hancur lebur. Kita juga mengenal rancangan seorang pemimpin muda yang brilian bernama Saulus. Rancangan utamanya adalah membasmi semua orang Kristen. Misi utamanya adalah memunahkan orang Kristen. Namun dalam perjalanannya ke Damsyik, Saulus berjumpa Yesus. Rancangan Saulus diubah total oleh Tuhan Yesus. Yang semula penganiaya orang Kristen diubah menjadi pemberita Injil. Nama Saulus juga berubah menjadi Paulus. Sebab itu Alkitab mengajarkan “Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya, dan Ia akan bertindak” (Mazmur 37:5). Segala sesuatu yang kita rancangkan, kita perlu menyerahkan kepada TUHAN, Bapa di sorga dengan kata-kata sebagaimana yang Yesus juga ucapkan, “Ya Bapa-Ku… janganlah seperti yang Kuhendaki, melainkan seperti yang Engkau Kehendaki” (Matius 26:39). Jadi apapun rancangan kita janganlah hanya menuruti kehendak kita. Namun rancangan kecil, sedang, besar atau mimpi-mimpi kita biarlah kita selalu berkata, “Ya Bapa bukan kehendakku yang jadi tapi kehendak Bapa saja yang jadi.” (IE)
DOA Segala sesuatu menjadi indah apabila hidup ini berada dalam rancangan TUHAN.
renung an
Ya Bapa, buatlah jalan Tuhan dalam hidupku.
Bacaan Alkitab Setahun
selasa, 25 februari 2014
Ulangan 20-22
Melakukan Kehendak Bapa Matius 7:15-29 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. Matius 7:21
Penga jar an Yesus menakjubkan banyak orang. Mereka membandingkan ajaran Yesus dengan ajaran yang disampaikan oleh ahliahli Taurat. Mengapa? Karena ajaran Yesus mengandung kuasa. Pengajaran Yesus mengubah cara berpikir 'mind set' sekaligus mengubah kehidupan mereka dari hidup di dalam dosa menjadi hidup benar. Mungkin kita juga takjub bercampur terkejut membaca ayat 21-23 tentang orang-orang yang protes kepada Tuhan. Mereka berseru-seru kepada Tuhan sambil menunjukkan pekerjaan mereka yang kelihatan “rohani” seperti bernubuat, mengusir setan dan mengadakan banyak mukjizat demi nama Tuhan. Mereka ingin mendapatkan penghargaan atas apa yang telah mereka lakukan. Tetapi ternyata Tuhan menolak mereka dengan mengatakan, “Aku tidak mengenal engkau.” Yang lebih mengejutkan adalah Yesus mengusir mereka, “Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan.” Apa sebenarnya maksud Yesus? Tuhan Yesus ingin mengajarkan bahwa keberhasilan seseorang dalam pelayanan atau melakukan hal-hal rohani seperti di atas bukan ukuran atau syarat untuk bisa masuk dalam Kerajaan Sorga. Sebab ada orang yang melakukannya dengan motivasi kebanggaan diri sendiri, dan tidak disertai ketaatan pada firman Tuhan. Jadi bagaimana seseorang dapat masuk ke dalam Kerajaan Sorga? Jawabannya ada di ayat 24 yaitu mendengarkan perkataan-Nya dan melakukannya. Maksudnya adalah hidup benar menurut firman Tuhan; melakukan perbuatan baik dengan menjauhkan diri dari segala hal yang kotor dan jahat; menerima firman Tuhan dengan lembut hati; taat melakukan perintah-Nya; dan berbagi kasih dengan sesama (Yakobus 1:19-26). Tuhan pasti menyambut kita, jika kita melakukan kehendak-Nya. (LL)
DOA Melakukan kehendak Bapa menyenangkan hati-Nya.
renung an
Ajar kami melakukan kehendak-Mu ya Bapa.
rabu, 26 februari 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Ulangan 23-25
Dalam Pelukan Kasih-Nya Ulangan 32:9-14 Dengan kepak-Nya Ia akan menudungi engkau, di bawah sayap-Nya engkau akan berlindung, kesetiaan-Nya ialah perisai dan pagar tembok. Mazmur 91:4
Suatu hari seorang gadis kecil melihat seekor anak anjing yang mengaisngais makanan dekat sampah. Gadis itu mencoba menghampiri namun dengan cepat anak anjing tersebut lari tunggang langgang. Berhari-hari si gadis kecil melakukan hal yang sama, mencoba mendekati anak anjing tersebut namun lagi-lagi anak anjing itu memandang dengan curiga dan akhirnya berlari meninggalkan si gadis kecil. Sampai suatu hari, si anak anjing mulai mengenal bahwa ternyata gadis kecil tersebut tidak jahat, mau menghampirinya dan bercanda ria dengannya. Tak lupa si gadis kecil memberi makanan bahkan mendekap anak anjing itu ke dalam pelukannya. Seringkali dalam kehidupan kita, kita berlaku seperti anak anjing di atas yang selalu lari jika Tuhan menghampiri kita untuk tinggal dalam pelukan kasih-Nya. Hal ini seperti yang dilakukan oleh bangsa Israel yang durhaka kepada TUHAN dengan menyembah allah asing (Ulangan 32:1518). Umat Israel yang seharusnya dihukum dan diserahkan kepada musuhmusuhnya (Ulangan 32:19-35) justru mendapat belas kasihan dari TUHAN. Apa yang dilakukan TUHAN kepada bangsa Israel? Pertama, TUHAN datang untuk mencari dan menyelamatkan mereka yang terhilang (ayat 10). Kedua, dalam menghadapi musuh-musuhnya, Israel mendapat tuntunan TUHAN sendiri sehingga mendapat kemenangan yang luar biasa (ayat 12). Ketiga, bangsa Israel diberi kemampuan mengelilingi Kanaan yang bergunung-gunung dan memperoleh segala hasil bumi dan ternak yang terbaik (ayat 13, 14). Saudara, jangan pernah berlari saat Tuhan menghampiri kita, karena Dia rindu mendekap kita dalam pelukan kasih-Nya. Yakinlah bahwa Dia memberikan kita anak-anak-Nya kemenangan dan damai sejahtera. (LP)
DOA Tuhan adalah Gembala dan kita dombanya. Dia menggendong kita sehingga kita merasa nyaman berada dalam pelukan kasih-Nya.
renung an
Jemaat yang mulai menjauh dari Tuhan.
Bacaan Alkitab Setahun
kamis, 27 februari 2014
Ulangan 26-28
Kasih-Nya Memulihkan Mazmur 34:1-23 TUHAN itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, dan Ia menyelamatkan orangorang yang remuk jiwanya. Mazmur 34:19
Rasa sakit hati dan kecewa merupakan dua hal yang pasti pernah dialami oleh setiap orang. Banyak hal yang membuat orang mengalami rasa kecewa. Kecewa karena kondisi yang tidak sesuai dengan harapan; kecewa dengan sikap orang lain; kecewa dengan kebodohan yang dibuat sendiri; bahkan kecewa dengan Tuhan. Apakah wajar kalau manusia merasa kecewa? Sampai berapa lama manusia boleh kecewa dan memendam rasa kecewa yang menimbulkan sakit hati? Rasa kecewa wajar di alami setiap manusia. Tetapi tidak untuk disimpan berlarut-larut bahkan membuat hilang sukacita. Firman Tuhan ini jelas mengatakan bahwa Tuhan tidak menginginkan kita marah atau kecewa terlampau lama (Efesus 4:26). Yang kita pelajari di Mazmur 34 bukanlah teladan Daud yang berpura-pura gila, melainkan hikmat yang timbul dari pengalamannya itu. Daud bersukacita memuji TUHAN atas kasih-Nya yang memulihkan. TUHAN berpihak pada yang lemah; yang rendah hati; yang tertindas; yang benar; yang patah hati dan yang malang. Mereka inilah yang dipulihkan oleh TUHAN. Mereka bermegah dan berseru kepada TUHAN sehingga TUHAN berpihak kepada mereka. Bagaimana kondisi hati Saudara saat ini? Apakah Saudara merasa kecewa, sakit hati, atau bersedih hati karena janji Tuhan belum tergenapi dalam hidup Saudara? Mari datang kepada Tuhan karena Dia adalah Tuhan Allah, sahabat dan Bapa kita. Dia akan memeluk kita dengan kasih-Nya dan firman-Nya membuat kita kuat. Kasih Tuhan sanggup memulihkan hidup kita dari kekecewaan, sakit hati, trauma masa lalu sekalipun. Seremuk apapun hati kita, sebodoh apapun kita melakukan dosa, Tuhan sanggup mengembalikan kita untuk bangkit, berdiri dan terus berlari. (YR)
DOA Ada banyak cara orang mencari pemulihan, namun hanya ada satu jalan yaitu Tuhan Yesus Kristus.
renung an
Aku percaya kepada-Mu ya Tuhan. Kasih-Mu mampu memulihkan hidupku.
jumat, 28 februari 2014
Bacaan Alkitab Setahun
Ulangan 29-31
Pesan Terakhir 1 Raja-raja 2:1-12 "Aku ini akan menempuh jalan segala yang fana, maka kuatkanlah hatimu dan berlakulah seperti laki-laki. 1 Raja-raja 2:2
Sebagai kepala keluarga, seorang ayah akan melakukan cara hidup yang baik supaya menjadi panutan bagi anak-anaknya. Pengalaman hidupnya dibagikan kepada anak-anaknya supaya mereka mengikuti jejak ayahnya. Sebelum si ayah meninggal, ia akan memberikan pesanpesan khusus dan penting kepada anak-anaknya supaya selalu diingat dan dilakukan. Sebelum meninggal, Daud juga memberikan pesan-pesan khusus kepada Salomo, anaknya berupa nasihat yang sangat berharga berkaitan dengan masa depan Salomo yang menggantikan kedudukan Daud sebagai raja. Apa nasihat-nasihatnya? Pertama, kuatkan hati dan bersikap sebagai laki-laki. Sebagai seorang raja, Salomo pasti akan menghadapi banyak tantangan. Salomo harus menguatkan hati supaya tegar, tidak mudah menyerah, dan bersikap sebagai laki-laki artinya tidak lari dari tanggung jawab dan bisa mengayomi rakyat. Kedua, setia terhadap TUHAN, tidak menyimpang dari jalan-Nya dan menjalankan perintahNya. Jika Salomo mengikuti nasihat tersebut, hidupnya akan beruntung dan keturunannya tidak akan terputus. Ketiga, bertindak dengan bijaksana. Setiap keputusan yang diambil bersifat obyektif, tidak memihak. Itulah pesan dan nasihat yang harus dilakukan Salomo. Sayang sekali, di akhir hidupnya Salomo menyimpang dari jalan TUHAN karena tergoda oleh para wanita sehingga hatinya berpaling dari TUHAN. Ia mengabaikan semua pesan ayahnya sehingga kerajaannya terkoyak. Saudara, mari kita dengarkan dan lakukan pesan firman Tuhan dan nasihat orangtua kita. Jangan sekalipun melupakannya. Percayalah hidup kita akan beruntung dan berkat Tuhan pasti dilimpahkan atas kita. (LL)
DOA Jangan remehkan pesan firman Tuhan dan nasihat orangtua.
renung an
Tegurlah aku Tuhan jika aku menyimpang dari jalan-Mu.
Artikel L
epas
Oleh :
Pdt. Petrus F. Setiadarma, M.Div
Pendahuluan Hubungan antara Allah dengan umat-Nya digambarkan oleh Alkitab dalam banyak bentuk. Pelbagai bentuk hubungan itu bersifat anthropomorfistik, sebuah hubungan seperti yang ada dalam kehidupan umat manusia. Artinya, sebenarnya hubungan Allah dengan umat-Nya begitu dalam, indah, dan agung. Namun agar manusia mampu memahaminya dengan baik, Allah menyatakan hubungan itu dengan menggunakan bahasa kiasan yang mudah dipahami oleh manusia. Sayangnya kemudian manusia terjebak dalam peristilahan itu, sehingga tidak sampai kepada makna dan simbolisasi kiasan tersebut. Contoh sederhana adalah ketika dikatakan “tangan Allah memegang tangan kita,” maka seolah-olah Ia hanya memegang tangan kita. Padahal Ia juga memegang tangan orangorang lain di seluruh muka bumi ini yang percaya kepada-Nya. Apakah itu berarti penggunaan kiasan tidak penting? Justru sangat penting! Hanya saja untuk memahami penggambaran secara kiasan itu kita harus tetap meminta Roh Kudus menyatakan kebenarannya yang seutuhnya, sehingga kita dapat memahaminya dengan sebenar-benarnya. Salah satu bentuk hubungan antara Allah dengan umat-Nya adalah hubungan antara
Bapa dengan anak-anak-Nya. Apabila kita memahami hubungan ini dengan sebaik-baiknya, maka berkat yang besar dan luar biasa akan kita alami. Kita akan melihat sejauh mana Alkitab menyatakan hubungan itu kepada kita, baik dalam Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru, dan apa dampak hubungan itu dalam kehidupan kita. Allah sebagai Bapa dalam Perjanjian Lama Dalam Perjanjian Lama, Allah menyatakan pribadi dan karya-Nya sebagai Bapa dalam banyak kesempatan. Pertama, dalam nyanyian Musa yang dilantunkan di akhir hidupnya. Ia menyatakan bahwa Allah adalah Bapa yang menciptakan umat-Nya, yang menjadikan dan menegakkan mereka (Ul. 32:6). Kedua, Allah sendiri yang menyatakan Diri-Nya sebagai Bapa bagi pengganti Daud, yaitu Salomo. Implikasinya, jika Salomo melakukan kesalahan, Ia akan menghukumnya dengan rotan, tetapi kasih setia-Nya tidak akan hilang dari padanya (2 Sam. 7:14; 1 Taw. 17:13; 22:10; 28:6). Ketiga, dalam pelbagai mazmur yang ditulisnya, Daud menyatakan bahwa Allah itu adalah Bapa bagi umat-Nya. Ia adalah Bapa bagi anak yatim (Maz. 68:6); Ia adalah Bapa bagi Daud sendiri sekaligus Allah dan Gunung Batu keselamatannya (Maz.
8 9 : 2 7 ) . D a u d j u g a menggambarkan dengan sangat indah bahwa seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan Dia (Maz. 103:13). Keempat, dalam nubuatan Mesianik yang disampaikan oleh Yesaya, nama “Bapa yang Kekal” adalah salah satu dari nama-nama yang dikenakan kepada Sang Mesias, yaitu Yesus Kristus, di samping Penasihat Ajaib, Allah yang Perkasa, dan Raja Damai (Yes. 9:6). Ungkapan Allah sebagai Bapa juga dinaikkan dalam doa-doa permohonan agar Ia membela dan menyelamatkan umat-Nya (Yes. 63:16), serta dalam pengakuan bahwa Ia adalah Bapa yang membentuk umat-Nya seperti seorang penjunan membentuk tanah liat (Yes. 64:8). Kelima, Allah sebagai Bapa, pernah ditolak oleh anakanak-Nya. Umat Tuhan menyebutNya Bapa, tetapi kelakuan mereka menyakiti hati-Nya. Mereka menganggap-Nya sebagai sobat atau kawan sejak kecil, namun kemudian mereka mengecewakanNya. Segala perbuatan mereka adalah kejahatan semata-mata ( Ye r. 3 : 4 ) . S e m u l a A l l a h bermaksud memberikan kepada mereka berkat terindah, dan berharap bahwa mereka akan setia kepada-Nya. Namun kenyataannya
tidak demikian. Mereka meninggalkan Tuhan dengan berpaling kepada berhala-berhala (Yer. 3:19). Mereka tidak menaruh hormat kepada-Nya (Mal. 1:6), padahal seharusnya seluruh umat Tuhan sadar bahwa mereka semua berasal dari satu Bapa, satu Allah yang menciptakan mereka (Mal. 2:10). Allah sebagai Bapa dalam Perjanjian Baru Dalam sikap dan pengajaran Tuhan Yesus, baik kepada murid-murid-Nya, maupun kepada semua orang yang mendengarkan-Nya, Ia selalu menyatakan bahwa Allah adalah Bapa. Misalnya, dalam Doa Bapa Kami. Kalimat pertama doa yang indah itu adalah ... Bapa kami yang di sorga ... (Mat. 6:9-13). Allah adalah Bapa yang pasti akan memelihara umat-Nya, sebab Ia tahu betul kebutuhan umat-Nya (Mat. 6:32). Tu h a n Y e s u s j u g a menyatakan tentang hubunganNya dengan Bapa bahwa Yesus Kristus adalah Anak-Nya yang Dikasihi-Nya (Mat. 3:17). Sekali lagi perlu dipahami bahwa pernyataan ini menyatakan hubungan yang menyatu dalam Allah Tritunggal, Bapa, Anak, dan Roh Kudus. Ini bukan ungkapan biologis sebagaimana anggapan sebagian orang, yaitu bahwa orang Kristen memercayai kalau Allah
memperanakkan atau diperanakkan. Yesus Kristus dan Bapa adalah satu (Yoh. 10:30). Yesus datang hanya untuk melakukan kehendak Bapa-Nya (Yoh. 12:49). Yesus Kristus jugalah yang menyatakan Bapa itu kepada siapa Ia berkenan menyatakannya (Mat. 11:27; Yoh. 1:18). Dalam surat-suratnya kepada jemaat-jemaat, Rasul Paulus juga menyebut Allah sebagai Bapa. Beberapa di antaranya disebutkan di sini. Kepada jemaat di Korintus ia menyatakan bahwa kita hanya memiliki satu Allah saja, yaitu Bapa, yang dari pada-Nya berasal segala sesuatu dan yang untuk Dia kita hidup (1 Kor. 8:6). Dia adalah Bapa yang penuh belas kasihan dan Allah sumber segala penghiburan (2 Kor. 1:3). Kepada jemaat di Efesus ia mengajak supaya mereka memuji Allah, yaitu Bapa, yang dalam Kristus telah mengaruniakan segala berkat rohani di dalam sorga (Efs. 1:3; 5:20). Kepada jemaat di Kolose ia mengajak agar apapun yang mereka lakukan dengan perkataan atau perbuatan, mereka melakukan semuanya itu dalam nama Tuhan Yesus, sambil mengucap syukur kepada Allah, Bapa (Kol. 3:17). Penulis surat kiriman lainnya juga berulangkali menyebut Allah dengan Bapa.
Penulis Surat Ibrani menyatakan agar kita harus lebih taat kepada Bapa segala roh, supaya kita boleh hidup (Ibr. 12:9). Yakobus menyatakan bahwa Ia adalah Bapa segala terang yang menurunkan setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna (Yak. 3:17). Karya Allah sebagai Bapa bagi kita Setelah kita memahami penyataan Allah sebagai Bapa dalam Alkitab, kini kita berfokus pada apa yang Allah, sebagai Bapa, kerjakan dalam kehidupan kita, umat-Nya yang hidup di masa kini. Tentunya tidak cukup tempat dan waktu untuk menuliskan semuanya. Saya hanya menyebut beberapa hal saja. Pertama, mewahyukan perkara ilahi kepada kita. Yesus Kristus menyatakan bahwa kalau Simon Petrus bisa memperoleh pengertian dan memberikan pengakuan (kredo) yang benar tentang siapakah Anak Manusia itu, yaitu Mesias, Anak Allah yang hidup, itu bukan hasil dari penelitian atau dari pemikirannya sendiri, melainkan karena Bapa yang menyatakan atau mewahyukan itu kepadanya. Itulah sebabnya Yesus Kristus berkata bahwa Simon Petrus berbahagia atau terberkati 'blessed' (Mat. 16:17). Jika kita memiliki persekutuan yang intim dengan Bapa, maka Ia akan menyatakan
rahasia ilahi yang tersembunyi di dalam diri-Nya oleh Roh-Nya yang diam di dalam kita. Kedua, mencipta dan memelihara. Allah adalah sumber segala sesuatu. Dari yang tidak ada bisa dijadikan-Nya ada. Ia pun memelihara alam ciptaan-Nya, terlebih kita orang percaya, yang menjadi biji mata-Nya. Allah memberikan anugerah umum 'common grace' kepada semua manusia di muka bumi ini, misalnya hujan, panas mentari, udara, dan sebagainya. Namun Ia memberikan anugerah khusus 'specific grace' hanya kepada kita yang percaya di dalam nama Tuhan Yesus Kristus, yaitu anak-anakNya. Anugerah khusus itu berupa kekuatan, pengharapan dan kepastian keselamatan kekal. Dengan mengimani pemeliharaan Bapa atas kita, berarti kita tidak perlu kuatir lagi akan apa yang kita butuhkan (Flp. 4:19). Masa depan kita ada di dalam tangan-Nya yang mahakuat dan kekal. Ketiga, mengampuni dan memulihkan. Dalam perumpamaan tentang anak yang hilang, Tuhan Yesus menyatakan bahwa Bapa terus menunggu kembalinya anak bungsunya yang telah pergi meninggalkannya. Kemudian ketika anak itu kembali, Bapa mengampuni kesalahan anak itu dan memulihkan keberadaannya seutuhnya,
sebagai anak kekasih di rumah Bapa (Luk. 15:11-32). Jika ada di antara kita yang kini jauh dari Tuhan. Kembalilah! Tangan-Nya tetap terkedang, terbuka lebar, menyambut anak-anak-Nya yang mau kembali kepada-Nya. Keempat, mendisiplin. Sebagai Bapa yang baik, maka yang menjadi kerinduan-Nya adalah agar anak-anak-Nya memiliki karakter yang serupa dengan Yesus Kristus. Dalam proses menjadi seperti Kristus itulah, kita sebagai manusia sering melakukan kesalahan. Sama seperti seorang bapa yang mendisiplin anakanaknya, maka Bapa sorgawi juga akan mendisiplin kita. Pada saat disiplin diberikan, rasanya memang sakit, penuh penderitaan. Namun di ujung dari disiplin itu, kita diselamatkan dari kebinasaan (Ibr. 12:9-11). Karakter kita terbentuk lebih baik dan lebih berkenan kepada-Nya. Oleh sebab itu apabila ada di antara kita yang sedang mengalami disiplin dari Tuhan, terimalah dengan penuh ucapan s y u k u r. M i n t a l a h k e k u a t a n menanggung disiplin itu, dan mintalah pengampunan-Nya. Kasih setia-Nya begitu besar. Setelah masa disiplin itu selesai, pemulihan pun datang. Selamat memiliki hubungan yang intim dengan Bapa kita ...
an
saksi e K g n a u R
Kehidupan Yang Penuh Mukjizat Tuhan Debora Nuke Andriani Soendoro Pada saat awal kelas 1 Sekolah Dasar, saya tertimpa pintu gerbang. Pintu tidak dapat didorong lalu jatuh menimpa saya. Pembantu saya menyangga dengan pahanya. Darah di kepala saya bercucuran, lalu saya dibawa ke rumah sakit. Kepala saya dijahit. Akibat tertimpa pintu itu, empat tahun baru bereaksi saat saya kelas 5 SD. Saya tidak bisa menghafal pelajaran. Nilai saya hanya 20, akibatnya saya tidak naik kelas. Waktu mengulang kembali, saya jalani selama dua bulan, saya berkata kepada Tuhan, “Tuhan, kalau seperti ini terus saya bisa tidak naik lagi”. Lalu ibu saya mencarikan guru les privat yang datang ke rumah. Ketika guru itu datang, dia berkata pada saya, “Silakan belajar dulu.” Tetapi saya tidak mau sambil menangis. Kemudian guru itu mendoakan saya. Setelah selesai didoakan, saya disuruh belajar lagi kira-kira lima belas menit. Ketika ditanyai kembali pelajaran tersebut, saya bisa menjawab. Itulah mukjizat pertama yang saya alami. Pada masa remaja, awal saya menstruasi saya mengalami sakit. Saya gagap, telinga kanan saya agak tuli. Saya bisa mendengar orang berbicara tetapi tidak jelas bicara apa. Waktu saya mendengarkan teman berbicara, saya tutup telinga kanan saya dengan saya beri jarak kira-kira lima cm, maka saya bisa mendengar dengan jelas. Tetapi puji Tuhan, Tuhan sembuhkan saya lewat grup musik di sebuah gereja. Setiap mereka berlatih, saya hanya sebagai pendengar saja. Namun lewat grup musik tersebut saya disembuhkan oleh Tuhan melalui suara drum. Sekarang telinga kanan saya lebih jelas daripada telinga kiri saya. Tuhan juga yang sembuhkan gagap dan bisu saya yang kadang-kadang muncul (suara hilang). Ketika penyakit bisu kambuh di rumah selalu waktu ibu saya tidur, jadi saya tidak berani membangunkan ibu saya. Pernah penyakit bisu kambuh di tempat les musik. Jika guru saya bertanya, saya hanya memalingkan muka karena ingin menjawab, tetapi tidak keluar suaranya. Sekarang saya mengerti mungkin pita suara saya rusak. Tetapi Tuhan sembuhkan saya lewat guru musik saya. Dia menyuruh saya membaca Alkitab dengan bersuara. Dari situ Tuhan sembuhkan saya, sehingga saya tidak bisu lagi. Tuhan juga sembuhkan tulang punggung saya yang bungkuk lewat sebuah KKR. Pada waktu pendetanya bertanya siapa yang tulang punggungnya sakit silakan maju ke depan, saya coba untuk berdiri tegak. Ternyata punggung saya sudah tidak sakit lagi, jadi saya tidak perlu maju ke depan. Tuhan jamah saya secara pribadi. Saya mengalami
kesembuhan secara cepat tanpa jamahan tangan manusia. Saya juga pernah mengalami kram kaki kanan saya sampai tidak bisa berjalan. Pertama waktu SMP di dalam kolam renang sedalam satu meter. Saat itu saya berjalan dengan satu kaki. Oleh guru renang saya diangkat ke atas, lalu kaki saya yang sakit ditarik dan sembuh. Kedua, waktu saya sudah bekerja. Ketika mandi sore tiba-tiba kaki kanan saya kram. Saya berkata kepada Tuhan, “Tuhan saya selesaikan keramas dulu ya.” Setelah selesai, ternyata kaki kanan saya tidak bisa bergerak. Di dalam kamar mandi saya berdoa sambil menangis. Saya berusaha keluar dari bath tub, lalu dari kamar mandi menuju kamar tidur dengan menyeret kaki kiri saya. Kamar mandi saya di dalam kamar. Tuhan Yesus menyembuhkan kaki saya lewat seorang tukang pijat yang seiman. Oleh tukang pijat tersebut, saya didoakan dulu sebelum dipijat. Semua yang saya alami itu, orangtua saya tidak tahu. Setelah semua sakit saya disembuhkan oleh mukjizat Tuhan, saya baru cerita kepada orangtua saya. Waktu itu ayah saya belum percaya Tuhan Yesus. Lama kelamaan ayah saya percaya Tuhan Yesus lewat perilaku dan setiap mukjizat yang saya alami. Tuhan juga memberi waktu dan kesempatan kepada saya untuk melayani Tuhan bersama teman-teman di Jakarta. Saya mendapat tugas OHP selama satu minggu. Pada hari kedua, Tuhan berbicara pada saya, “Kamu bisa melihat dan membuat garis lurus.” Keajaiban Tuhan kembali terjadi pada diri saya yang semula saya tidak bisa membuat garis lurus (selalu miring) karena mata saya juling. Waktu SMA kelas 3 saya berdoa dan Tuhan menyuruh saya untuk operasi mata. Lalu saya berkata pada ayah saya untuk menjalani operasi. Setelah selesai Ebtanas saya jalani operasi mata. Sebelum dioperasi mata kanan saya tidak ada ukurannya, hanya mengikuti ukuran sebelah kiri dengan diberi jarak beda dua (jika kiri 2, kanan 4). Setelah dioperasi, mata kanan saya ada ukurannya dan kaca mata saya tidak setebal sebelum operasi. Beberapa tahun kemudian saya berkata kepada ayah saya, “ Pi, kenapa papi berani melakukan operasi? Dia berkata karena muncul iman. Semenjak itu saya mendapat rhema, padahal waktu itu ayah saya belum percaya Tuhan Yesus. Saya hidup hanya oleh anugerah-Nya, kemurahan-Nya dan oleh kekuatan-Nya. Saya sangat senang karena Tuhan Yesus selalu membuat mukjizat dalam hidup saya sejak saya masih kecil sampai dewasa. Itulah kehidupan saya yang penuh suka duka, penuh anugerah, dan mukjizat Tuhan. Semua bagian tubuh saya yang rusak diganti oleh Tuhan. Kiranya kesaksian ini bisa menjadi berkat buat Saudara semua. Tidak ada yang mustahil bagi orang yang percaya kepada-Nya. Saya merasakan betapa besar kasih dan anugerahNya, luar biasa!! Walau saya harus mengalami didikan Tuhan, jatuh bangun di dalam Tuhan. Tuhan didik saya secara pribadi. Kini saya menikmati semuanya. Semua yang saya dapatkan tak dapat dibeli dengan uang. Kecaplah dan lihatlah, betapa baiknya TUHAN itu (Mazmur 34 : 9). Tuhan Yesus memberkati.
uha T t a k r e B
n
Ulangan 28:2-6
Segala berkat ini akan datang kepadamu dan menjadi bagianmu, jika engkau mendengarkan suara TUHAN, Allahmu: Diberkatilah engkau di kota dan diberkatilah engkau di ladang. Diberkatilah buah kandunganmu, hasil bumimu dan hasil ternakmu, yakni anak lembu sapimu dan kandungan kambing dombamu. Diberkatilah bakulmu dan tempat adonanmu. Diberkatilah engkau pada waktu masuk dan diberkatilah engkau pada waktu keluar.