Dar Almady
Almady’s List: Puisi Senandung Jangkrik Bagian 2
Lembah Surga
Gepricik air mulai mengalir Dari lembah sunyi dan sepi Terdengar nada-nada kehidupan Saat angin menghempaskan pepohonan, Daun-daun mulai berjatuhan Terdengar bunyi-bunyi kehidupan Saat mentari mulai menepis embun Terlihat jelas dengan tatapan Disana benar-benar ada kehidupan Aku bicara tentang keindahan Tentang bayangan surga dalam kenyataan Aku bicara tentang kedamaian Tentang fatamorgana kehidupan Aku bicara tentang keabadian Dilembah surga diakhir zaman
Saatku sendirian
Angin malam bicaralah padaku Ceritakan padaku tentang negeri dongeng Seharusnya kau tahu, seharusnya kau pahami Tapi kenapa kau hanya diam? Bicaralah dalam bahasa manusia, aku tidak mengerti Kau yang sempat merapuhkan tulangku Kau yang sempat memelukku Semestinya kau yang memahamiku Apakah kau tak merasakann gejolak jiwaku? Seharusnya kau menonabobokanku Sehingga aku telah lupa tentang negeri khayalan Tentang negeri impian Yang menjadi penghiburku Saatku sendirian
Melihat dengan Hati Purnama dipagi hari Terkalahkan dengan sinar mentari Pelangi di malam hari Saat bintang tak mampu menyinari Manusia tak akan pernah mengerti Manusia tak melihat dengan hati Sehingga tak mampu merasakan kedamaian hati Kau tak perlu mendaki gunung tinggi Kau cukup merasakan dalam hati Bahwa Tuhan yang melakukan semua ini Kau cukup merenungkan dalam hati Bahwa Tuhan mudah melakukan semua ini Jika kau melihat dengan hati Kau benar-benar melihat purnama dipagi hari
Sang Maha Cinta
Kasih-Mu bagai mentari dipagi hari Kau hangatku saat embun menguncang hati Cinta-Mu bagai lautan meliputi bumi Tak terkira mungkin seluas semesta Sayang-Mu selembut sutra Tak terkira mungkin cukup kau rasa Saat kau sujud saat berdiri Ingatlah Dia Dia Tuhan Sang Maha Cinta
Bahagia pohon sakinah Kau impikan bahagia Tapi kau lakukan sebaliknya Apakah kau fikir ia datang begitu saja Alangkah naifnya Ingin bahagia Mula dengan barakah dan rahmatNya Salah jalan awalnya Musnahlah akhirnya Manakah hadir bahagia Jika tunjangnya maksiat semata Kau inginkan cinta sempurna Tapi kau mencari salah sumbernya Kau mau kasih dua Tapi kau pergi pada yang berpura-pura Masih ada rasa ingin bahagia Carilah Dia Ikutilah jalanNya Tetaplah diatasNya Bahagia itu ada bersama CintaNya tiada tandingannya kasihNya tidak pernah meminta ingin bahagia betulkan puncaknya ingin bahagia suburkan akarnya ingin bahagia kukuhkan tunjanganya (mutiara amaly)
Mutiara Sakinah Yang dicari walau bukan putera raja, Biarlah putera agama. Yang diimpi, biar tak punya rupa, Asal sedap dipandang mata. Yang dinilai, bukan sempurna sifat jasmani, Asalkan sehat rohani, sempurna hati. Yang diharap, bukan jihad pada semangat, Asal perjuangannya ada matlamat. Yang datang, tak perlu rijal yang gemilang, Karena diri ini serikandi dengan silam yang kelam. Yang dinanti, bukan lamaran dengan permata, Cukuplah akad dan janji setia. Dan yang terjadi, andai tak sama kehendak hati, Ridha ketetapan Ilahi” (Mutiara Amaly)
Akulah Pelabuhan Cintamu
Kasih, kau mungkin ada didasar laut Kau mungkin menungguku untuk menjemput Kasih, mungkin kau sedang mengumpulkan mutiara Yang akan kau persembahkan untukku Kasih, jangan lakukan itu Mutiara tak berarti bagiku Cukuplah kau berikan hatimu Maka akan kubawa kau berlayar hingga jauh Dengan kapal persiar nan megah Kasih menepilah dihatiku Karena akulah pelabuhan cintamu
Dimata Indahmu Sayang, izinkan aku melihat matamu Aku melihat ada wajahku disana Sayang, aku ingin kau dengarkan detak jantungku Agar kau tahu betapa gugupnya saat ku bertemu denganmu Sayang, aku selalu bersamamu Lewat mentari pagi, atau bulan dan bintang yang menyinarimu Sayang, percayalah padaku Aku pasti kembali padamu Bukan untuk bertemu denganmu Tapi aku ingin melihat matamu Apakah masih ada wajahku disana Semoga aku juga melihat hatiku disana Disana, dimata indahmu
Panen Emas
Saat raga mulai letih Aku hembuskan letihku bersama udara Menatap angin yang menghembaskan badan Di pematang sawah arah mata angin menuju Menghempas daun padi yang menguning Hasil jerih payahku selama ini Aku benar-benar memanen emas tahun ini Sang kodok menyambut dengan senandung harmoni Merayakan kemenangan hati Menghibur petani melewati sunyi Dikubuk kecil dipojok kali Ah seperti ini hidup sebagai petani Mengidupi manusia dibumi Berharap pahala surgawi
Mengejar Mimpi
Aku mungkin sering berlari Mengajar pesawat terbang tinggi Saat aku mulai letih Aku lalu berdiam diri Dan kupikirkan tentang sebuah mimpi Dikala kutidur nanti Aku ingin lebih dekat melihat pelangi Saat kuterbang mengejar mimpi Dengan pesawat mengelilingi dunia ini
Kebesaran-Nya
Seluas apakah langit? Apakah seluas kasih-Nya Sedalam apakah lautan? Apakah sedalam cinta-Nya Setinggi apakah gunung? Apakah setinggi sayang-Nya Janganlah begitu manusia Kau hanya bisa mengukur dengan mata Kau hanya mendengar dengan telinga Manusia tidak mengunakan hatinya Merasakan kehadiran-Nya Bukankah Dia yang menciptakan kamu dari tanah Maka tunggulah saat kau menjadi tanah Saat kau meragukan kebesaran-Nya
Ketulusan dalam pemujaan Tuhan
Jalan yang akan kau pilih Ada dua Bukan jalan menuju surga dan neraka Tapi jalan menuju hutan belantara Bagian semesta yang tak pernah terjamah manusia Kau hanya akan menjumpai pohon-pohon yang menjadi suram Kemanakah kau akan meminta Jika bukan kepada pemilik surga dan neraka Semua manusia sama saja Tuhan menciptakanmu tetap saja kau mengharapkan surga Semua manusia sama saja Datang ke Tuhan saat tersesat dihutan belantara Seharusnya kau pilih jalan ketulusan Bukan pengharapan tentang surga Tapi sebuah pemujaan kepada Sang Maha Pencipta
Hanya Perlu Tindakan
Kala kau diam apa yang sedang kau pikirkan Apakah kau sedang memikirkan kebahagiaan Bukankah kebahagiaan itu dimulai dengan senyuman Kala kau diam apa yang sedang kau renungkan Apakah kau sedang memikirkan kehidupan Bukankah kehidupan dimulai saat kau berani berjalan Kala kau diam apa yang sedang kau lamunkan Apakah kau sedang memikirkan jawaban Bukankah jawaban selalu datang dalam sebuah percobaan Kalau kau diam ada yang sedang kau harapkan Apakah kau sedang memikirkan sebuah impian Bukankah impian dimulai dari sebuah tindakan Tak perlu kau pikirkan Kau hanya perlu melakukan Tahapan demi tahapan Dan kau akan menyambut masa depan
Jalan harus diperjuangkan Jalan memang panjang Apalagi jika kau tidak melangkah Jalan memang banyak pilihan Apalagi jika kau tidak memilih Jalan memang penuh cobaan Apalagi jika kau tidak berani mencoba Jalan memang penuh resiko Apalagi jika tidak berjalan maka semakin beresiko Jalan memang butuh perjuangan Apalagi jika tidak diperjuangkan maka tidak akan ada jalan
Akulah kesatria Aku ingin cepat tidur, aku ingin segara memimpikanmu Aku adalah seorang pecundang yang tak berani bertemu Jangkrik sahabatku, nyanyikan lagu untukku Sebagai penghibur kegelisahanku Sebelum aku memejamkan mata dan semoga memimpikannya Aku yang sering terluka oleh cinta Bagaikan pangeran didalam penjara Yang tak berani berbuat apa-apa Apakah aku harus menjadi seorang kesatria Menjagamu dalam singasana istana Tapi aku hanyalah manusia biasa Tapi bukankah kesatria juga manusia? Aku hanya perlu mencoba, mencoba dan mencoba Karena setiap manusia adalah kesatria sesungguhnya
Aku bersamamu Meskipun badai mengancurkan pulau Tenang sayangku, aku selalu menjagamu Meskipun rudal-rudal sekutu menghantam bumi Tenang sayangku, aku selalu ada disini Meskipun Kompeni-Kompeni bajingan menjajah negeri Tenang sayangku, aku akan selalu melindungi Aku menghiburmu lewat senandung jangkrik Aku mohon jangan takut sayangku Meskipun dunia ini hancur Kita akan selalu bertemu Dialam dunia yang baru Diatas langit biru