SIARAN PERS / PRESS RELEASE No. 03/III/YDP/2009 16 Maret 2009
YAYASAN DANAMON PEDULI LUNCURKAN UNIT PENGOLAHAN SAMPAH ORGANIK PASAR TRADISIONAL TERPADU KE 6 DI TPS UNGUP-UNGUP, PROBOLINGGO
DANAMON PEDULI FOUNDATION LAUNCHED THE SIXTH TRADITIONAL MARKET ORGANIC WASTE COMPOSTING UNIT IN TPS UNGUP-UNGUP PROBOLINGGO
Probolinggo – 16 Maret 2009. Pada hari ini, Yayasan Danamon Peduli dan Pemerintah Kota Probolinggo meluncurkan unit pengolahan sampah pasar menjadi pupuk organik berkualitas tinggi di TPS Ungup-Ungup, Probolinggo. Unit pengolahan kompos ini merupakan unit keenam yang diresmikan setelah Bantul, Sragen, Wonosobo, Bogor dan Grobogan.
Probolinggo – March 16, 2009. Today, Danamon Peduli Foundation and Probolinggo Municipality inaugurate market waste composting unit in TPS (Final Disposal Site) Ungup - Ungup, Probolinggo. This is the sixth composting unit inaugurated following the five previous units in Bantul, Sragen, Wonosobo, Bogor and Grobogan.
Unit kompos di Probolinggo ini diserahterimakan oleh Ketua Umum Yayasan Danamon Peduli, Risa Bhinekawati kepada Walikota Probolinggo, HM. Buchori, SH, MSi. Acara peresmian dan serah terima dihadiri oleh Pimpinan Danamon Simpan Pinjam wilayah Jawa Timur Bagian Timur dan Selatan, Andi Joeffen serta Muspida lingkungan Kotamadya Probolinggo.
Composting unit in Probolinggo was handed over by the Chairperson/Executive Director of Danamon Peduli Foundation, Risa Bhinekawati, to Mayor of Probolinggo, HM. Buchori, SH, MSi. This event was also attended by Danamon Self-Employed Mass Market Head for East Java, East and South region, Andi Joeffen and also distinguished local dignitaries of Probolinggo Municipality.
Risa menyatakan bahwa program kompos ini merupakan bagian dari program utama yang dijalankan oleh Yayasan Danamon Peduli yaitu “Pasarku Bersih Sehat Sejahtera” yang bertujuan merevitalisasi pasar tradisional. Program ini selain dapat meningkatkan kondisi kebersihan dan kesehatan di lingkungan pasar tradisional secara sistematis, juga dapat membantu masyarakat membangun ketahanan pangan nasional berbasiskan pertanian organik.
Risa stated that this composting program is part of Danamon Peduli Foundation’s main program “My Clean, Healthy, and Prosperous Market” aimed at revitalizing traditional markets. Besides systematically improving the hygiene and cleanliness condition of traditional market, this program will also help communities build national food resilience based on organic farming.
Sejalan dengan pernyataan Risa Bhinekawati, Pimpinan Danamon Simpan Pinjam Jawa Timur bagian Timur dan Selatan, Andi Joeffen dalam pidatonya mengemukakan harapannya bahwa program ini dapat menjadi titik awal bagi bangkitnya pasar tradisional dan ketahanan pangan berbasiskan pertanian organik di Kota Probolinggo khususnya, dan di seluruh tanah air.
In line with Risa Bhinekawati’s statement, Danamon Self-Employed Mass Market Head for East Java, East and South region, Andi Joeffen in his speech expressed his hope that this program can be the starting point for traditional market’s revival and also the national food resilience based on organic farming in Probolinggo Municipality and throughout the country.
Kepedulian Danamon terhadap komunitas pasar tradisional tidak terlepas dari keberadaan 800 dari
Danamon’s attention for the traditional market community is due to the fact that about 800 from
UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT / FOR FURTHER INFORMATION: Risa Bhinekawati, Executive Director Yayasan Danamon Peduli Tel: 021 252-5214 ext. 6001-02, Fax: 021 250-1589,
[email protected] Leila Rima, Communications Coordinator Yayasan Danamon Peduli. Telephone (+6221) 252 5214 ext. 6003 Mobile (+6221) 99 535 891 Fax. (+6221) 250 1589,
[email protected]
Page 1 / 6
SIARAN PERS / PRESS RELEASE No. 03/III/YDP/2009 16 Maret 2009 lebih 1.000 cabang Bank Danamon di seluruh Indonesia berada di pasar-pasar tradisional. Oleh sebab itu, eksistensi pasar tradisional erat hubungannya dengan eksistensi Danamon.
over 1000 Danamon branches are located in more than 1.500 traditional markets all over Indonesia. Therefore, the existence of traditional market takes an important part in the existence of Danamon.
Sebagian besar lahan (62,47%) di Kota Probolinggo, merupakan lahan pertanian. Dominasi lahan pertanian ini menuntut ketersediaan pupuk yang tinggi untuk pengelolaan pertanian. Berdasarkan data statistik, kebutuhan pupuk untuk kegiatan pertanian di Kota Probolinggo pada tahun 2008 mencapai 2.953 ton. Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Probolinggo, Ir. Budi Krisyanto, M.Si menyampaikan bahwa jika seluruh petani di Kota Probolinggo menggunakan pupuk organik dan berdasarkan lahan pertanian yang ada, maka akan dibutuhkan pupuk organik sebanyak 11.812 ton.
Utilization of farm land in Probolinggo Municipality is dominated by agriculture sector, reaching 62,47% of it. Accordingly, it demands a very large of fertilizer supply for farming activities. Based on the current statistic data, the 2008 rate of fertilizer demand in Probolinggo, was up to 2.953 tons. Head of Regional Development Planning Board of Probolinggo Municipality, Ir. Budi Krisyanto, M.Si, explained that, if all of Probolinggo farmers use organic fertilizer and taking into account the number of farm land, the Municipality will need to produce 11,812 tons of compost
Sumber sampah yang diolah unit pengolahan kompos TPS Ungup-Ungup adalah sampah Pasar Baru Kota Probolinggo, dimana sebesar 70 % dari total sampah merupakan sampah organik. Sehingga, bahan baku yang dipergunakan untuk memproduksi kompos merupakan bahan baku yang berkualitas.
The composting unit in TPS Ungup-ungup will function to convert organic waste into compost from Baru Market in Probolinggo Municipality where 70% of waste produced are organic waste; a high quality raw material for compost.
Unit pengolahan kompos di Kota Probolinggo, telah mampu mengkonversi 600 kg - 1½ ton sampah menjadi 180 - 450 kg pupuk organik. Selain itu saat ini produk kompos telah didiversifikasi menjadi 3 jenis yaitu tabur, granul dan pelet sehingga memudahkan petani dalam pemanfaatannya.
Composting unit in Probolinggo Municipality has already converted 600 kg - 1½ tons of waste into 180 - 450 kg organic fertilizer. Moreover, the products are diversified into 3 kinds, namely pollen, granule and pellet, to make it easier for the farmers to apply.
Pada 2 Maret 2009, telah dilakukan uji laboratorium terhadap produk unit pengolahan kompos Probolinggo di Laboratorium Bioteknologi, Bogor dan hasilnya kandungan yang ada didalam kompos telah memenuhi standar (Standar Nasional Indonesia) SNI.
On the March 2, 2009, the compost produced from the unit was tested in Laboratory of Research Institute for Estate Crops (IBRIEC), Bogor, and the result has met the SNI (National Standard for Indonesia).
Dengan demikian, fasilitas pengolahan pupuk organik di Probolinggo ini tentu dapat membantu pemerintah Kota Probolinggo mengembangkan pertanian organik di Kota Probolinggo dan sekitarnya.
Thereby, this composting facility could help Probolinggo Municipality Government to improve the organic farming in Probolinggo Municipality and surrounding areas.
Pemerintah Kota Probolinggo mengajukan permintaan kepada Danamon Peduli untuk membangun fasilitas ini pada bulan Oktober, 2008
Probolinggo Municipality Government proposed Danamon Peduli to build this facility in October, 2008 and the construction of composting house
UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT / FOR FURTHER INFORMATION: Risa Bhinekawati, Executive Director Yayasan Danamon Peduli Tel: 021 252-5214 ext. 6001-02, Fax: 021 250-1589,
[email protected] Leila Rima, Communications Coordinator Yayasan Danamon Peduli. Telephone (+6221) 252 5214 ext. 6003 Mobile (+6221) 99 535 891 Fax. (+6221) 250 1589,
[email protected]
Page 2 / 6
SIARAN PERS / PRESS RELEASE No. 03/III/YDP/2009 16 Maret 2009 dan pembangunan fasilitas rumah unit kompos ini diselesaikan pada bulan November 2008. Proses program ini dapat berjalan lancar berkat komitmen yang tinggi dan kerjasama yang baik dari pihak pemerintah Kota Probolinggo.
facility was finished by November 2008. The process in realizing this program has run smoothly due to full commitment and cooperation from Probolinggo Municipality.
Total donasi yang diberikan oleh Yayasan Danamon Peduli kepada Pemerintah Kota Probolinggo untuk program ini mencapai Rp.104.400.700,00,-. Bentuk donasi mencakup pembangunan rumah kompos, penyediaan mesin kompos, pelatihan, serta biaya operasional selama satu bulan pertama.
Total donation that was disbursed by Danamon Peduli to Probolinggo Municipality Government reached Rp.104.400.700,00,-. The donation covered composting house development, composting machine, trainers and operational cost for the first working month.
Di tahun 2008 program ini telah berjalan di Bantul, Sragen, Wonosobo, Pacitan dan Grobogan. Pada tahun 2009 program ini direplikasi oleh 26 kabupaten/kotamadya seluruh Indonesia, termasuk Kota Probolinggo, yaitu Tapanuli Selatan, Pekanbaru, Payakumbuh, Tanjung Balai, Jakarta Pusat, Bogor, Bekasi, Banjarnegara, Jepara, Kendal, Klaten, Magelang, Pemalang, Purbalingga, Rembang, Temanggung, Kota Probolinggo, Kab Probolinggo, Semarang, Barru, Gowa, Palopo, Pinrang, Sidrap, Soppeng, dan Bitung. Secara keseluruhan, setiap harinya program ini, yang akan berjalan di 31 kabupaten/kota seluruh Indonesia, berpotensi mengkonversi 60-120 ton sampah menjadi 24-48 ton pupuk organik.
Since 2008, this program has been running in Bantul, Sragen, Wonosobo, Pacitan, and Grobogan. Furthermore, in the year 2009 Danamon Peduli Foundation replicate the same composting unit in 26 regencies/cities across the country, including Probolinggo Municipality. Those areas are as follows : Tapanuli Selatan, Pekanbaru, Payakumbuh, Tanjung Balai, Jakarta Pusat, Bekasi, Banjarnegara, Jepara, Kendal, Klaten, Magelang, Pemalang, Purbalingga, Rembang, Temanggung, Kota Probolinggo, Kab Probolinggo, Semarang, Barru, Gowa, Palopo, Pinrang, Sidrap, Soppeng, and Bitung. Overall, this program, which will run in 31 regencies/cities throughout this country, potentially can convert 60-120 tons of organic waste into 24-48 tons of compost per day.
Di tengah kemelut langkanya pupuk kimia di pasaran dan maraknya persoalan lahan kritis di Indonesia, program ini tentu akan menumbuhkan harapan bagi para petani di Indonesia. Selain harganya terjangkau, pupuk organik juga akan menyehatkan kembali kondisi lahan pertanian di Indonesia. Sesungguhnya, jika kita ingin kembali pada pertanian organik, bahan baku pupuk organik tersedia dalam jumlah yang melimpah disekitar kita, diantaranya yang berasal dari pasar-pasar tradisional. Jika dikelola dengan baik, limbah organik dapat memecahkan masalah kelangkaan pupuk.
Amidst scarce supply of chemical fertilizer and growing numbers of critical lands across the country, this program will give a new hope for our farmers. Besides having an affordable price, organic fertilizer will also rejuvenate the critical farming lands in Indonesia. As a matter of fact, basic materials of organic waste for organics farming are available in a big numbers around us, including from traditional markets. If organic waste are efficiently managed, then it could solve the scarcity of organic fertilizer problem.
Adapun tujuan strategis dan indikator keberhasilan yang hendak dicapai dari program ini adalah :
The strategic objectives and success indicators of to be achieved from this program include :
1. Program ini akan berhasil dan berkesinambungan, yang diukur dari: a. Terjadinya reduksi sampah yang dibuang ke TPA
1. The program can be successful and sustainable, measured from : a. There is reduction of waste dumped in Final Disposal Site
UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT / FOR FURTHER INFORMATION: Risa Bhinekawati, Executive Director Yayasan Danamon Peduli Tel: 021 252-5214 ext. 6001-02, Fax: 021 250-1589,
[email protected] Leila Rima, Communications Coordinator Yayasan Danamon Peduli. Telephone (+6221) 252 5214 ext. 6003 Mobile (+6221) 99 535 891 Fax. (+6221) 250 1589,
[email protected]
Page 3 / 6
SIARAN PERS / PRESS RELEASE No. 03/III/YDP/2009 16 Maret 2009 b. Tercapainya titik impas pada pengelolaan unit kompos c. Pemasaran sudah menjangkau masyarakat umum dan Pemda d. Adanya rencana replikasi di pasar atau komunitas secara swadaya atau APBD
b. Break Even Point for composting unit management can be reached c. Distribution covers communities and local government d. Local government independently replicates in other markets or communities using their own Regional Income and Expenditure Budget
2. Produk Kompos yang dihasilkan memberikan nilai tambah bagi pengguna, diukur dari: a. Hasil analisa laboratorium sudah memenuhi standar nasional industri (SNI) b. Pemda sudah memiliki Demplot yang menggunakan kompos sampah pasar untuk memotivasi dan membantu perubahan perilaku petani ke arah pertanian organik.
2. Compost produced from the unit can add values for the users, measured from : a. Laboratory test results meet National Industry Standard b. Local government develops demonstration plots using market waste compost to motivate and help to create behavior changes of farmers to go 100% organic farming
3. Proses produksi dan manajemen unit pengelolaan kompos berjalan secara efisien dan profesional, diukur dari: a. Pemisahaan sampah sudah dilakukan dari tingkat pedagang. b. Kerusakan mesin/hambatan lain dapat diatasi sehingga tidak mengganggu produksi c. Pencatatan produksi dan pemasaran dilakukan secara rutin setiap hari. d. Laporan bulanan sudah dikirimkan secara teratur kepada Yayasan Danamon Peduli dan Pimpinan Daerah. e. Komunikasi dengan Yayasan Danamon Peduli sudah dilakukan melalui email.
3. Composting unit production and management process can run efficiently and professionally, measured from : a. Waste separation done from market traders level. b. Machine breakdown/other obstacles can be handled so will not interrupt the production passive. c. Production and distribution recorded in daily journal. d. Monthly report sent regularly to Danamon Peduli Foundation and local government heads. e. Communication with Danamon Peduli Foundation done through emailing.
4. Komitmen Pemerintah Daerah yang tinggi, SDM yang tangguh dan proses pembelajaran berkelanjutan, yang tolok ukurnya adalah: a. Program ini sudah masuk rencana strategis Pemda, sehingga pembelian pupuk maupun replikasi program sudah dianggarkan di APBD. b. Penanggungjawab program maupun operator di lapangan mempunyai kemampuan yang dibutuhkan untuk menjalankan program ini secara berhasil dan berkesinambungan. c. Pembelajaran atau cerita keberhasilan yang ingin disebarluaskan kepada kabupaten/kota lainnya.
4. High commitment from local government, capable human resources, and sustainable learning process, the indicators are as follows : a. The program is included in Local Government’s strategic plan, therefore compost and program replication will be budgeted in their Regional Income and Expenditure Budget b. Program manager and operators on the field have capabilities necessary to run the program successfully c. Lessons learned and success stories disseminated to other regencies/cities.
UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT / FOR FURTHER INFORMATION: Risa Bhinekawati, Executive Director Yayasan Danamon Peduli Tel: 021 252-5214 ext. 6001-02, Fax: 021 250-1589,
[email protected] Leila Rima, Communications Coordinator Yayasan Danamon Peduli. Telephone (+6221) 252 5214 ext. 6003 Mobile (+6221) 99 535 891 Fax. (+6221) 250 1589,
[email protected]
Page 4 / 6
SIARAN PERS / PRESS RELEASE No. 03/III/YDP/2009 16 Maret 2009 Mengenai Danamon Peduli: Danamon Peduli memulai kegiatannya pada tahun 2001. Sejak tahun 2004 lebih memusatkan perhatiannya pada program yang dipelopori oleh komunitas (community-driven development) dan proyek-proyek berkelanjutan yang menekankan partisipasi relawan. Di tahun 2007 Danamon Peduli melakukan 1.135 kegiatan yang dilakukan oleh lebih dari 11.000 relawan serta menyentuh kehidupan lebih dari 550.000 orang penerima manfaat.
About Danamon Peduli: Danamon Peduli started its activities in 2001. Since 2004, it has focused on programs which are community-driven, sustainable, involving volunteers. In 2007 Danamon Peduli conducted 1,135 activities, involving over 11,000 volunteers, touching over 550,000 beneficiaries.
Yayasan Danamon Peduli mendukung pembangunan berkelanjutan, berbasis kebutuhan komunitas dan melibatkan relawan. Misi tersebut diwujudkan dengan memperbaiki tingkat kesehatan, kebersihan, dan kehidupan masyarakat melalui program-program yang memiliki dampak yang luas. Selain itu Yayasan Danamon Peduli juga mengulurkan bantuan untuk memulihkan kehidupan korban bencana alam.
Danamon Peduli Foundation supports sustainable development based on community need and emphasizes volunteerism. Those missions reflected by improving health, cleanness, and livelihood of community through high impact programs. Moreover, Danamon Peduli Foundation also involved in relief aid for natural disaster victims.
Yayasan Danamon Peduli resmi dibentuk oleh PT Bank Danamon Indonesia Tbk dan PT Adira Dinamika Multifinance Tbk 17 Februari 2006.
Danamon Peduli Foundation was established as a foundation by PT Bank Danamon Indonesia Tbk and PT Adira Dinamika Multifinance Tbk on February 17, 2006.
Yayasan Danamon Peduli juga menerima penghargaan Metro TV MDGs Recognition Awards 2008 untuk kategori Menanggulangi Kemiskinan dan Kelaparan, satu penghargaan yang diselenggarakan oleh United Nations Millennium Campaign Indonesia dan Metro TV.
Danamon Peduli Foundation has also received the Metro TV MDGs Recognition Awards 2008 under category Poverty and Hunger Eradication, an award held by cooperation of United Nations Millennium Campaign Indonesia and Metro TV.
Mengenai Danamon PT Bank Danamon Indonesia Tbk didirikan pada tahun 1958 dan pada tanggal 31 Desember 2008 menjalankan 1.400 kantor cabang, termasuk unit Danamon Simpan Pinjam (DPS) dan unit Syariah, termasuk cabang-cabang Adira Finance. Danamon memberikan kepada nasabahnya akses ke lebih dari 14.000 ATM, termasuk melalui kerjasama dengan ATM Bersama dan ALTO di 33 provinsi di Indonesia dan didukung oleh lebih dari 40.000 karyawan (termasuk anak perusahaan).
About Danamon: PT Bank Danamon Indonesia Tbk. was established in 1956 and as of December 31, 2008 operates over 1,400 branches including its Danamon Simpan Pinjam (DSP) and Syariah units as well as Adira Finance branches. Danamon provides its customers with access to over 14,000 ATMs, including through its association with ATM Bersama and ALTO, in all 33 provinces in Indonesia and supported by over 40,000 employees (including subsidiaries).
Danamon adalah penerbit tunggal dan pihak yang mengakuisisi kartu kredit American Express di Indonesia berdasarkan perjanjian pengoperasian independen yang memungkinkan Danamon menerbitkan kartu kredit American Express pada nasabah individual dan korporasi. Danamon juga
Danamon is the sole issuer and acquirer of the American Express® Cards in Indonesia under an independent operator agreement which allows it to issue American Express Cards to individual and corporate clients. Danamon is also solely responsible for providing services to local
UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT / FOR FURTHER INFORMATION: Risa Bhinekawati, Executive Director Yayasan Danamon Peduli Tel: 021 252-5214 ext. 6001-02, Fax: 021 250-1589,
[email protected] Leila Rima, Communications Coordinator Yayasan Danamon Peduli. Telephone (+6221) 252 5214 ext. 6003 Mobile (+6221) 99 535 891 Fax. (+6221) 250 1589,
[email protected]
Page 5 / 6
SIARAN PERS / PRESS RELEASE No. 03/III/YDP/2009 16 Maret 2009 adalah penanggung jawab tunggal untuk memberikan layanan kepada mitra bisnis lokal yang menerima pembayaran dengan kartu kredit American Express dan untuk menerima mitra bisnis baru di Indonesia.
merchants who accept American Express Cards and for signing up new merchant partners in Indonesia.
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira) adalah anak perusahaan Danamon yang bergerak di bidang pembiayaan kendaraan bermotor yang menjalankan jaringan cabang yang luas di lebih dari 110 kota di Indonesia.
PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk. (Adira) is the automotive financing subsidiary of Danamon which operates an extensive branch network in more than 110 cities in Indonesia.
Pada tanggal 31 Desember 2008, Danamon dimiliki sebesar 67,9% oleh Asia Financial (Indonesia) Pte. Ltd. dan sebesar 32,1% oleh publik (dengan besar kepemilikan saham di bawah 5%).
As per December 31, 2008, Danamon is 67.9% owned by Asia Financial (Indonesia) Pte. Ltd., and 32.1% by the public (ownership interest below 5%).
Danamon terpilih sebagai Bank Terbaik di Indonesia Tahun 2008 oleh Global Finance dan menempati peringkat atas berdasarkan survei majalah InfoBank tahun 2008 terhadap 125 bank di Indonesia. Danamon memperoleh penghargaan Bank Domestik Terbaik di Indonesia Tahun 2008 oleh majalah The Asset, dan dinobatkan sebagai Perusahaan Terbaik di Indonesia Tahun 2008 untuk Tata Kelola Perusahaan oleh majalah yang sama yang didasarkan pada standar tata kelola perusahaan internasional, termasuk White Paper on Corporate Governance in Asia yang dibuat oleh Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). Juga di tahun 2008, majalah Investor memberikan penghargaan Bank Syariah Terbaik 2008 kepada Danamon, dalam kategori Bisnis Unit Syariah Terbaik dengan aset lebih dari Rp.500 miliar, yang diberikan kepada bank dengan unit bisnis syariah terbaik di Indonesia tahun 2008.
Danamon was appointed as the Best Bank in Indonesia 2008 by Global Finance and ranked at the top of InfoBank’s 2008 survey of 125 Indonesian banks. Danamon was awarded the Best Domestic Bank in Indonesia 2008 by The Asset Magazine and inaugurated as the Best Company in Indonesia 2008 for Corporate Governance by the same magazine, based on the international corporate governance standards, including the White Paper on Corporate Governance in Asia produced by the Organization for Economic Cooperation and Development (OECD). Also in 2008, Investor Magazine awarded Best Syariah 2008 to Danamon, under category of Best Shariah Business Unit with assets above Rp 500 billion, which given to bank with best shariah business unit in Indonesia in 2008.
Melalui Yayasan Danamon Peduli, Danamon telah memenangkan Millenium Development Goals (MDGs) Award 2008 dalam kategori Pengentasan Kemiskinan dan Kelaparan. Penghargaan ini diberikan oleh United Nations Development Program (UNDP) dan Metro TV yang diberikan pada penerapan Corporate Social Responsibility (CSR) terbaik dalam pengentasan kemiskinan dan kelaparan dalam satu tahun terakhir.
Through Danamon Peduli, Danamon has also won the Millennium Development Goals (MDGs) Award 2008 in the Poverty and Hunger Eradication category. The award was organized by United Nations Development Program (UNDP) and Metro TV which is given to the best CSR implementation eradicating poverty and hunger in the past one year.
UNTUK INFORMASI LEBIH LANJUT / FOR FURTHER INFORMATION: Risa Bhinekawati, Executive Director Yayasan Danamon Peduli Tel: 021 252-5214 ext. 6001-02, Fax: 021 250-1589,
[email protected] Leila Rima, Communications Coordinator Yayasan Danamon Peduli. Telephone (+6221) 252 5214 ext. 6003 Mobile (+6221) 99 535 891 Fax. (+6221) 250 1589,
[email protected]
Page 6 / 6