DAMPAK PERISTIWA AKUISISI PT AGUNG PODOMORO LAND, TBK TERHADAP REAKSI PASAR SEKTOR PROPERTI DI BURSA EFEK INDONESIA
SKRIPSI
Oleh : NI LUH AYU DESSY ANDRIANI NIM: 1206205082
Skripsi ini ditulis untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana Denpasar 2015
i
Skripsi ini telah diuji oleh tim penguji dan disetujui oleh Pembimbing, serta diuji pada tanggal:
Tim Penguji :
1. Ketua
Tanda Tangan
……………….
: Dr. Henny Rahyuda, SE.,MM, Ak
2. Sekretaris : Dr. Ida Bagus Anom Purbawangsa, SE., MM
……………….
3. Anggota
……………….
: Ni Putu Ayu Darmayanti, SE., MM
Mengetahui
Ketua Jurusan
Prof. Dr. Ni Wayan Sri Suprapti, SE., M.Si NIP. 19610601 198503 2 003
Pembimbing
Dr. Ida Bagus Anom Purbawangsa, SE., MM NIP. 19620922 198702 1 002
ii
PERNYATAAN ORISINALITAS
Saya menyatakan dengan sebenarnya bahwa sepanjang pengetahuan saya, di dalam Naskah Skripsi ini tidak terdapat karya ilmiah yang pernah diajukan oleh orang lain untuk memperoleh gelar akademik di suatu Perguruan Tinggi, dan tidak terdapat karya atau pendapat yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis dikutip dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka. Apabila ternyata di dalam naskah skripsi ini dapat dibuktikan terdapat unsur unsur plagiasi, saya bersedia diproses sesuai dengan peraturan perundang - undangan yang berlaku.
Denpasar, 24 Agustus 2015 Mahasiswa
Ni Luh Ayu Dessy Andriani NIM.1206205082
iii
KATA PENGANTAR
Puji dan puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia Beliau sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “Dampak Peristiwa Akuisisi PT Agung Podomoro Land, Tbk Terhadap Reaksi Pasar Sektor Properti Di Bursa Efek Indonesia” dengan lancar dan tepat waktu. Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih diberikan kepada: 1. Prof. Dr. I G B Wiksuana, SE., MS. Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 2. Dr. I Gusti Wayan Murjana Yasa, SE., M.Si. Pembantu Dekan I Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 3. Prof. Dr. Ni Wayan Sri Suprapti, SE., M.Si. Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 4. Dr. Ni Nyoman Kerti Yasa, SE., MS. Sekretaris Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana 5. Dr. Ida Bagus Anom Purbawangsa, SE., MM. Dosen pembimbing yang memberikan waktu, bimbingan, masukan, doa serta motivasinya selama proses penyelesaian skripsi ini. 6. Dr. Henny Rahyuda, SE., MM, Ak. Dosen penguji yang memberikan waktu dan masukan selama proses penyelesaian skripsi ini. 7. Ni Putu Ayu Darmayanti, SE., MM. Dosen penguji yang memberikan waktu dan masukan selama proses penyelesaian skripsi ini. 8. Segenap keluarga tercinta: Ni Putu Parwati Aryani, I Wayan Sumarta, I Made Rai, Ni Km. Rai Dartini, Riska Riandani dan Cahya Cesarin Martha yang penuh
iv
semangat memberikan dukungan serta kasih sayang yang melimpah kepada penulis. 9.
Orionku, Achmad Bahry yang memberikan banyak kasih sayang, cinta, dukungan dan bantuan baik fisik maupun moral.
10. Teman – teman seperjuangan: Lilis Indriani, Tantra Riana, Ima Risma, Desy Rosiana, Sanjaya dan seluruh teman-teman yang telah membantu dan memberikan semangat serta ribuan motivasi. 11. Keluarga besar JAMET serta Teater Orok Noceng yang mengalirkan semangat dan doa kepada penulis. 12. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis membuka diri untuk menerima segala saran, masukan serta kritik yang membangun dari semua pihak. Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca maupun masyarakat luas.
Denpasar, 2015
Penulis
v
Judul Nama NIM
: Dampak Peristiwa Akuisisi PT Agung Podomoro Land, Tbk Terhadap Reaksi Pasar Sektor Properti Di Bursa Efek Indonesia. : Ni Luh Ayu Dessy Andriani : 1206205082
Abstrak Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji reaksi pasar modal pada sektor properti di Bursa Efek Indonesia terhadap pengumuman akuisisi yang dilakukan PT Agung Podomoro Land, Tbk dengan abnormal return sebagai indikatornya. Penelitian ini menggunakan 10 sampel perusahaan properti di Bursa Efek Indonesia yang masuk peringkat 10 besar terbaik di Indonesia menurut BCI Asia dan Properti Data tahun 2014. Teknik analisis data yang digunakan adalah uji t dan paired sampel t-test. Reaksi pasar terjadi pada H-5, H-2, H+4, H+5 dibuktikan dengan rata-rata abnormal return yang signifikan secara statistik. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengumuman akuisisi PT Agung Podomoro Land, Tbk mengandung informasi. Sedangkan pada H-4, H-3, H-1, H0, H+2, H+2 dan H+3 secara statistik tidak signifikan yang menunjukkan bahwa pengumuman akuisisi PT Agung Podomoro Land, Tbk tidak mengandung informasi. Pengujian menggunakan average cumulative abnormal return menunjukkan bahwa average cumulative abnormal return tidak signifikan secara statistik baik sebelum, saat maupun setelah periode peristiwa. Hasil perhitungan dari paired sample t-test membuktikan bahwa tidak ada perbedaan signifikan sebelum dan sesudah pengumuman akuisisi PT Agung Podomoro Land, Tbk.
Kata kunci : Akuisisi, Reaksi Pasar, Abnormal Return, Event Study.
vi
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL……………………………………………………………. HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………………… PERNYATAAN ORISINALITAS……………………………………………… KATA PENGANTAR…………………………………………………………... ABSTRAK………………………………………………………………………. DAFTAR ISI…………………………………………………………………..... DAFTAR TABEL………………………………………………………………. DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………. DAFTAR LAMPIRAN…………………………………………………………. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah……………………………………………. 1.2 Rumusan Masalah………………………………………………….. 1.3 Tujuan Penelitian…………………………………………………... 1.4 Kegunaan Penelitian……………………………………………….. 1.5 Sistematika Penulisan……………………………………………… BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN 2.1 Landasan Teori dan Konsep……………………………………….. 2.1.1 Konsep Efisiensi Pasar Modal…………………………………… 2.1.1.1 Efisiensi Bentuk Lemah (Weak Form)……….............. 2.1.1.2 Efisiensi Bentuk Setengah Kuat (Semi Strong)……….. 2.1.1.3 Efisiensi Bentuk Kuat (Strong Form)…………………. 2.1.2 Signaling Theory……………………………………….............. 2.1.3 Corporate Action………………………………………………... 2.1.4 Penggabungan Usaha……………………………………………. 2.1.4.1 Akuisisi………………………………………............. 2.1.4.2 Tahapan Akuisisi………………………………………. 2.1.4.3 Alasan-alasan Melakukan Akuisisi……………………. 2.1.4.4 Jenis- jenis Akuisisi………………………………….... 2.1.5 Langkah-Langkah dalam Event Study………………….............. 2.2 Hipotesis Penelitian………………………………………………... 2.2.1 Pengaruh Peristiwa Akuisisi pada Reaksi Pasar……….... 2.2.2 Perbandingan Rata-rata Abnormal Return Sebelum dan Setelah Peristiwa Akuisisi………………………………... BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian…………………………………………………... 3.2 Lokasi Penelitian atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian………. 3.3 Obyek Penelitian…………………………………………………... 3.4 Identifikasi Variabel……………………………………………….. 3.5 Definisi Operasional Variabel……………………………………… 3.6 Jenis dan Sumber Data…………………………………………….. 3.7 Populasi dan Sampel………………………………………………..
vii
i ii iii vi vi vii ix x xi 1 7 7 8 8 10 10 11 11 12 12 13 14 14 16 17 19 20 24 24 27 29 31 31 31 32 35 35
3.8 Metode Pengumpulan Data………………………………………… 37 3.9 Teknik Analisis Data………………………………………………. 37 BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1 Deskripsi Objek Penelitian………………………………………... 42 4.1.1 Bursa Efek Indonesia………………………………….. 42 4.1.3 Deskripsi Perusahaan Sampel…………………………. 43 4.2 Hasil Analisis Data……………………………………………... 49 4.2.1 Actual Return…………………………………………... 49 4.2.2 Market Return…………………………………………… 52 4.2.3 Expected Return…………………………………………. 54 4.2.4 Abnormal Return dan Average Abnormal Return………. 56 4.2.5 Pengujian Hipotesis Statistik Terhadap Abnormal Return 58 4.2.6 Hasil Paired Sample t-test………………………………. 60 4.3 Pembahasan……………………………………………………… 61 4.3.1 Dampak Pengumuman Akuisisi PT Agung Podomoro Land, Tbk Terhadap Perolehan Abnormal Return Saham Sektor Properti di BEI………………………………………………………. 61 4.3.2 Perbedaan Rata-Rata Abnormal Return Sebelum dan Setelah Pengumuman Akuisisi PT Agung Podomoro Land, Tbk.. 63 BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan…………………………………………………………... 5.2 Saran………………………………………………………………. DAFTAR RUJUKAN………………………………………………………… LAMPIRAN LAMPIRAN……………………………………………………
viii
65 66 70 71
DAFTAR TABEL No
Tabel
3.1 3.2 4.1 4.2 4.3 4.4 4.5 4.6
Proses Seleksi Sampel……………………………………………. Kode dan Nama Perusahaan Sampel…………………………….. Rekapitulasi Komposisi Actual Return Periode Peristiwa………. Average Actual Return pada Periode Peristiwa………………….. Market Return Selama Periode Peristiwa………………………… Average Expected Return Selama Periode Peristiwa…………….. Average Abnormal Return selama Periode Peristiwa……………. t-Hitung dan Signifikansi Average Abnormal Return pada Periode Peristiwa…………………………………………… t-Hitung dan Signifikansi Cumulative Average Abnormal Return pada Periode Peristiwa…………………………………… Uji Paired Samples Test…………………………………………..
4.7 4.8
Halaman
ix
38 39 53 54 56 57 59 62 63 64
DAFTAR GAMBAR No
Gambar
Halaman
2.1 3.1 4.1 4.2 4.3 4.4
Periode Estimasi dan Periode Jendela………………………………… Kerangka Berpikir…………………………………………………….. Grafik Pergerakan Average Actual Return Periode Peristiwa………… Pergerakan Market Return Selama Periode Peristiwa………………… Pergerakan Average Expected Return Selama Periode Peristiwa…….. Grafik Pergerakan Average Abnormal Return………………………...
x
25 32 55 56 58 60
DAFTAR LAMPIRAN
No
Lampiran
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
Daftar Harga Saham Dan Actual Return Periode Peristiwa……………… 74 Rekapitulasi Komposisi Actual Return Periode Peristiwa……………….. 76 Average Actual Return pada Periode Peristiwa…………………………... 77 Market Return selama Periode Peristiwa…………………………………. 78 Harga Saham Harian dan Actual Return Selama Periode Estimasi………. 79 Hasil Regresi untuk Memperoleh Alpha dan Beta………………………... 85 Perhitungan Expected Return Dengan Market Model…………………….. 97 Average Expected Return Selama Periode Peristiwa……………………… 98 Perhitungan Abnormal Return Dan Average Abnormal return…………… 99 Kesalahan Standar Estimasi Di Periode Peristiwa…………………………101 Perbandingan Nilai T-Hitung Dan Signifikansi Rata-Rata Abnormal Return…………………………………………………………...104 T Hitung Dan Signifikansi Cumulative Average Abnormal Return……….105 Hasil Uji Normalitas………………………………………………………..106 Hasil Paired Sample T-Test………………………………………………...107
12 13 14
Halaman
xi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan dalam menghadapi persaingan dan kelangsungan usahanya perlu melakukan suatu kegiatan pengembangan usaha. Pengembangan usaha ini dapat dilakukan melalui adanya tindakan restrukturisasi perusahaan baik dengan melakukan merger, akuisisi, konsolidasi maupun holding company. Menurut Wiagustini (2010:281) istilah merger sering digunakan untuk menunjukkan penggabungan dua perusahaan atau lebih, dan kemudian tinggal nama salah satu perusahaan yang bergabung. Konsolidasi merupakan suatu penggabungan dua perusahaan atau lebih, dan nama dari perusahaan yang bergabung tersebut hilang, kemudian muncul nama baru dari perusahaan gabungan. Bentuk restrukturisasi perusahaan yang mirip dengan merger adalah akuisisi. Akuisisi merupakan suatu pengambilalihan suatu perusahaan oleh perusahaan lain yang dilakukan dengan membeli sebagian atau seluruh saham perusahaan, dimana perusahaan yang diambil alih tetap ada dan memiliki hukum sendiri dengan maksud untuk pertumbuhan usaha. Penggabungan dua perusahaan atau lebih juga dapat dilakukan dalam holding company, dimana perusahaan yang memiliki sejumlah besar saham perusahaan lain dengan tujuan untuk dapat mengendalikan perusahaan tersebut. Menurut Foster (1986:461) terdapat dua perspektif utama mengapa perusahaan melakukan restrukturisasi, yakni untuk memaksimalkan nilai pasar
70
yang dimiliki oleh pemegang saham dan untuk meningkatkan kesejahteraan manajemen. Praktik restrukturisasi perusahaan yang dilakukan oleh perusahaanperusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI), mendapat perhatian banyak publik, karena menyangkut kepentingan yang berbeda dari banyak pihak, diantaranya pemerintah, pemegang saham, calon investor, kreditur dan masyarakat umum. Manfaat restrukturisasi perusahaan khususnya yaitu akuisisi dapat dilihat baik dari segi ekonomi maupun manfaat non ekonomi. Akuisisi akan dilakukan apabila
kedua
perusahaan
atau
lebih
mendapatkan
keuntungan
yaitu
menguntungkan pemilik perusahaan yang membeli, dan juga pemilik perusahaan yang dibeli. Akuisisi juga diharapkan mendatangkan sinergi bagi perusahaan yang melakukannya, sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan sesuai ekspektasi
perusahaan.
Motivasi
perusahaan
melakukan
akuisisi
selain
meningkatkan kekuatan pasar juga memperoleh sinergi pemasaran, distribusi dan nilai bagi perusahaan (Wiagustini, 2010:282). Umumnya tujuan dilakukannya akuisisi adalah untuk mendapatkan sinergi atau menciptakan nilai tambah yang lebih bersifat jangka panjang bagi perusahaan. Oleh karena itu ada tidaknya sinergi suatu akuisisi tidak bisa dilihat beberapa saat setelah proses akuisisi terjadi, tetapi diperlukan waktu yang relatif panjang. Sinergi yang terjadi akibat penggabungan usaha ini dapat berupa turunnya biaya rata – rata perunit karena naiknya skala ekonomis, maupun sinergi keuangan yang berupa kenaikan modal, Foster (1986:462). Apabila akuisisi dilakukan atas dasar untuk memperoleh sinergi, maka penggabungan usaha
2
tersebut diharapkan akan dapat meningkatkan kinerja keuangan perusahaan, sehingga mengakibatkan jumlah permintaan saham perusahaan mengalami peningkatan dan selanjutnya mempengaruhi naiknya harga saham (Widyaputra, 2006). Naiknya harga saham tentu akan menambah nilai perusahaan (value of the firm) yang nantinya akan meningkatkan kemakmuran para pemegang saham. Alasan lain yang paling sering digunakan perusahaan adalah bahwa akuisisi lebih efisien dibanding harus membangun unit bisnis sendiri. Dari waktu ke waktu perusahaan lebih menyukai pertumbuhan eksternal melalui akuisisi dibandingkan pertumbuhan internal (Auqie, 2013). Pelaksanaan akuisisi oleh suatu perusahaan terhadap perusahaan lain mengakibatkan terjadinya perubahan mekanisme kinerja perusahaan, baik yang diakuisisi maupun yang mengakuisisi. Perubahan tersebut dititik beratkan pada perubahan mekanisme kinerja keuangan yang bersangkutan sebelum dan setelah akuisisi. Pengumuman akuisisi juga akan mempengaruhi reaksi pasar. Reaksi pasar yang diakibatkan dalam pengumuman tersebut dapat diukur dengan return saham sebagai perubahan harga atau memakai abnormal return perusahaan, untuk dapat melihat reaksi pasar yang terjadi. Abnormal return diperoleh dengan membandingkan expected return dengan actual return. Abnormal return dapat terjadi sebelum informasi resmi pengumuman akuisisi akibat terjadi kebocoran informasi (leakage of information) (Samsul, 2006:275). Abnormal return terjadi akibat naik turunnya harga saham karena reaksi pasar terhadap pengumuman akuisisi. Jika pasar bereaksi positif terhadap pengumuman akuisisi tersebut maka akan menghasilkan abnormal return positif. Begitu juga sebaliknya jika reaksi
3
pasar terhadap pengumuman akuisisi tersebut negatif maka akan menghasilkan abnormal return negatif (Rahmadiansyah, 2013). Terdapat banyak penelitian yang telah dilakukan untuk menganalisis pengumuman akuisisi terhadap abnormal return saham suatu perusahaan namun hasilnya tidak selalu konsisten. Penelitian yang dilakukan oleh Liargovas (2011) yang melakukan
event study berdasarkan teori Efficient Market Hypothesis
(EMH) untuk mengetahui dampak akuisisi dan merger pada kinerja sektor pebankan Yunani, menemukan bahwa sepuluh hari sebelum pengumuman merger dan akuisisi, pemegang saham menerima abnormal return yang cukup signifikan dan positif. Penelitian Liargovas juga didukung oleh beberapa peneliti lainnya, diantaranya adalah Dilshad (2013). Dalam penelitian tersebut diperoleh hasil bahwa akuisisi serta merger di sektor perbankan cenderung menghasilkan net present value positif untuk waktu yang singkat bagi acquirers. Hal ini juga menunjukkan bahwa bank sasaran mengalami abnormal return yang positif signifikan pada hari pengumuman peristiwa. Penelitian yang dilakukan oleh Ma Jianyu (2009) tentang analisa abnormal return pemegang saham dari perusahaan pengakuisisi sekitar hari pengumuman akuisisi untuk sepuluh pasar Asia yang sedang berkembang. Penelitian tersebut memperoleh hasil bahwa pasar saham mendapatkan abnormal return kumulatif yang positif. Selain ketiga penelitian diatas, hasil abnormal return yang positif juga diperoleh Wong dan Cheung (2009). Mereka meneliti mengenai efek dari pengumuman akuisisi pada harga saham dari perusahaan pengakuisisi dan
4
perusahaan target di Asia. Penelitian Dianita (2013), Setyawan (2005), Astria (2009), Danbolt (2008), Floreani & Rigamonti (2011) serta Epriyeni (2013) juga memperoleh hasil yang sama yakni abnormal return yang positif dimana ia meneliti
abnormal
return
perusahaan sebelum
dan setelah melakukan
restrukturisasi perusahaan yakni akuisisi dan merger. Pada sisi lain, hasil penelitian yang bertolak belakang diperoleh oleh beberapa peneliti, dimana mereka memperoleh abnormal return yang negatif dalam penelitian yang mereka lakukan. Penelitian oleh Seleuh & Yilmas (2011) yang meneliti dampak akuisisi dan merger pada kinerja pengakuisisi perusahaan – perusahaan Turki memperoleh hasil bahwa hasil studi menunjukkan abnormal return menjadi negatif. Penelitian lain dari Shah dan Arora (2014) yang menyelidiki perusahaan yang ada di wilayah Asia - Pasifik yang mengumumkan akuisisi, memperoleh hasil bahwa CAAR perusahaan pengakuisisi di periode jendela yang berbeda secara statistik tidak signifikan, menandakan bahwa mereka tidak menciptakan abnormal return sebagai akibat dari pengumuman akuisisi. Penelitian lain yang memperoleh hasil abnormal return yang negatif juga dilakukan oleh Suryanto (2015), Auqie (2013), Susanti (2009). Rahmadiansyar (2013), Firmansyah (2013), Asimakolopus (2008) serta Peng Siew (2008). Selain itu Wibowo dan Pakereng (2001) yang melakukan pengujian terhadap pengaruh akuisisi dan merger terhadap return saham perusahaan pengakuisisi dalam sektor industri di BEI dan hasil yang diperoleh Wibowo dan Pakereng adalah bahwa perusahaan pengakuisisi memperoleh abnormal return yang negatif di seputaran pengumuman akuisisi dan merger.
5
Akuisisi adalah salah satu cara untuk meningkatkan kemampuan likuiditas perusahaan, mempercepat proses ekspansi, serta mengefisienkan kegiatan operasional perusahaan, sehingga perlu dilakukan suatu penelitian untuk menguji apakah pengumuman akuisisi memberikan pengaruh terhadap perubahan harga saham atau return saham disekitar pengumuman tersebut. Banyaknya aktivitas akuisisi di Indonesia khususnya pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dibandingkan dengan corporate action lainnya seperti konsolidasi dan holding company serta merger menyebabkan peneliti tertarik untuk mengkaji ulang dampak peristiwa akuisisi terhadap reaksi pasar yang diproksikan dengan abnormal return saham yang diperoleh investor, pada perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Perusahaan pengakuisisi dijadikan objek penelitian ini adalah PT Agung Podomoro Land, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 2010. PT Agung Podomoro Land, Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha pengembangan, pengelolaan dan penyewaan properti terpadu yang meliputi apartemen, perhotelan, perkantoran, pusat perbelanjaan dan pusat rekreasi beserta fasilitasnya. Sebagai suatu perusahaan yang besar dan terus berkembang dalam bidangnya, PT Agung Podomoro Land, Tbk juga aktif melakukan ekspansi bisnis antara lain dengan melakukan corporate action berupa akuisisi pada beberapa perusahaan, sehingga sampai saat ini PT Agung Podomoro Land, Tbk mempunyai sekitar 38 anak perusahaan. Komisi Pengawas dan Persaingan Usaha (KPPU) terakhir mencatat pada tahun 2014, PT Agung Podomoro Land, Tbk melakukan akuisisi
pada PT Wahana Sentra Sejati yakni pada tanggal 25 Maret 2014.
6
Peristiwa akuisisi yang dilakukan oleh PT Agung Podomoro Land, Tbk tentu akan membuat pasar maupun perusahaan properti pesaing bereaksi terhadap pengumuman akuisisi yang dilakukan. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti tertarik untuk melakukan analisis terhadap reaksi pasar yang terjadi akibat peristiwa akuisisi yang dilakukan oleh PT Agung Podomoro Land, Tbk dengan mengangkat judul penelitian “Dampak Peristiwa Akuisisi PT Agung Podomoro Land, Tbk Terhadap Reaksi Pasar Sektor Properti di Bursa Efek Indonesia”. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan research gap hasil-hasil penelitian di atas maka dapat dibuat rumusan masalah sebagai berikut : 1. Apakah terdapat kandungan informasi sebelum, saat dan setelah peristiwa akuisisi yang dilakukan PT Agung Podomoro Land, Tbk terhadap reaksi pasar sektor properti di Bursa Efek Indonesia? 2. Bagaimana perbandingan rata-rata abnormal return sebelum dan setelah tanggal pengumuman akuisisi pada PT Agung Podomoro Land, Tbk. 1.3 Tujuan Penelitan Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui kandungan informasi sebelum, saat dan setelah peristiwa akuisisi PT Agung Podomoro Land, Tbk terhadap reaksi pasar sektor properti di Bursa Efek Indonesia.
7
2. Untuk mengetahui perbandingan rata-rata abnormal return sebelum dan setelah tanggal pengumuman akuisisi pada PT Agung Podomoro Land, Tbk. 1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis Dalam penelitian ini manfaat teoritis yang diharapkan yakni, agar penelitian ini dapat dijadikan referensi bagi peneliti-peneliti yang meneliti topik penelitian sejenis yakni mengenai analisa reaksi pasar yang terjadi dalam peristiwa akuisisi. 1.4.2 Kegunaan praktis Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara praktis, baik kepada pihak perusahaan, investor ataupun masyarakat luas sebagai salah satu cara untuk pengambilan keputusan dalam berinvestasi. 1.5 Sistematika Penulisan Pembahasan skripsi disusun berdasarkan urutan beberapa bab secara sistematis sehingga antara bab satu dengan bab yang lain mempunyai hubungan yang erat. Adapun sistematika penulisan penelitian ini adalah sebagai berikut: Bab I
: Pendahuluan Bab ini menguraikan latar belakang masalah penelitian yang terdiri dari hal-hal apa saja yang mendasari dilakukannya penelitian, serta menguraikan rumusan masalah penelitian, tujuan
penelitian,
kegunaan
penulisan.
8
penelitian,
dan
sistematika
Bab II
: Kajian Pustaka dan Hipotesis Penelitian Bab ini menguraikan mengenai landasan teori dan konsep yang berkaitan dengan pasar modal, signaling theory, corporate action, penggabungan usaha, langkah-langkah event study, abnormal return serta hipotesis penelitian.
Bab III
: Metode Penelitian Bab ini menguraikan metode penelitian yang meliputi desain penelitian, lokasi atau ruang lingkup wilayah penelitian, objek penelitian, identifikasi variabel, definisi operasional variabel, jenis dan sumber data, populasi, sampel dan metode penentuan sampel, metode pengumpulan data, dan teknik analisis data yang digunakan.
Bab IV
: Data dan Pembahasan Hasil Penelitian Bab ini menguraikan mengenai gambaran umum Bursa Efek Indonesia dan perusahaan yang menjadi objek dalam penelitian, deskripsi data hasil penelitian, dan pembahasan hasil penelitian.
Bab V
: Simpulan dan Saran Bab ini menguraikan tentang simpulan dan saran yang diperoleh dari hasil analisis penelitian yang telah dibahas pada bab sebelumnya, keterbatasan penelitian, serta saran-saran yang dapat digunakan oleh emiten dan investor.
9
BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN HIPOTESIS PENELITIAN
2.1 Landasan Teori dan Konsep 2.1.1 Konsep Efisiensi Pasar Modal Suatu pasar modal yang efisien didefinisikan sebagai pasar yang harga sekuritasnya telah mencerminkan seluruh informasi yang relefan. Semakin cepat informasi yang baru tercermin pada harga sekuritas maka semakin efisien pasar modal tersebut dan sangat sulit bahkan hampir tidak mungkin bagi para pemodal untuk mendapatkan tingkat keuntungan diatas normal secara konsisten dengan melakukan transaksi perdagangan di Bursa Efek (Pratama, 2013). Suatu pasar dikataan efisien apabila tidak seorangpun baik itu investor individu maupun investor institusi, mampu memperoleh return tidak normal (abnormal return). Konsep pasar yang efisien menyiratkan adanya suatu proses penyesuaian harga sekuritas menuju harga keseimbangan baru, sebagai respon atas informasi baru yang masuk ke pasar (Tandelilin, 2010:219). Proses penyesuaian harga sekuritas tidaklah selalu berjalan sempurna. Hal yang terpenting adalah harga yang terbentuk tidak menyimpang. Oleh karena itu, ketika bereaksi dengan informasi baru, pasar dapat mengalami overajusted dan underajusted sehingga bisa jadi menyebabkan harga yang ditimbulkan bukan merupakan harga asli dari sekuritas tersebut. Pratama (2013) menyebutkan bahwa harga yang timbul dari informasi, bukan merupakan harga yang efisien atau harga keseimbangan. Harga keseimbangan terbentuk ketika investor sudah menilai
10
dampak dari informasi tersebut. Fama dalam Tandelilin (2010:223) telah mengklasifikasikan bentuk pasar ke dalam tiga bentuk yakni Efficient Market Hypothesis (EHM). 2.1.1.1 Efisiensi Bentuk Lemah (Weak Form) Keseluruhan informasi dimasa lalu (historis) tercermin dalam harga yang terbentuk sekarang. Oleh karena itu, informasi historis tersebut (seperti harga dan volume perdagangan, serta peristiwa masa lalu) tidak bisa lagi digunakan dalam memprediksi perubahan harga di masa mendatang karena sudah tercermin dari harga saat ini. 2.1.1.2 Efisiensi Bentuk Setengah Kuat (Semi Strong) Harga saham yang terbentuk sekarang sudah mencerminkan informasi historis ditambah dengan semua informasi yang dipublikasikan (seperti earning, divine, pengumuman stock split, penerbitan saham baru, kesulitan keuangan yang dialami perusahaan di masa datang). Pada pasar ini, abnormal return hanya terjadi diseputar pengumuman suatu peristiwa sebagai representasi dari respon pasar terhadap pengumuman tersebut. Suatu pasar dinyatakan masuk ke dalam efisiensi bentuk setengah kuat apabila informasi terserap atau direspon dengan cepat oleh pasar. Abnormal return yang berkepanjangan (lebih dari tiga spot waktu) mencerminkan
sebagian
respon
pasar
terlambat
dalam
menyerap
dan
menginterpretasi informasi sehingga dianggap pasar tidak efisien dalam bentuk setengah kuat.
11
2.1.1.3 Efisiensi Bentuk Kuat (Strong Form) Harga pasar saham yang terbentuk sekarang telah mencerminkan informasi historis ditambah dengan semua informasi yang dipubikasikan maupun yang tidak dipublikasikan. Pada pasar efisien bentuk kuat tidak terdapat investor yang bisa memperoleh abnormal return. Menurut Tandelilin (2010:220) kondisi yang harus dipenuhi agar tercipta pasar efisien adalah: 1. Banyak investor yang rasional dan berusaha untuk memaksimalkan profit. Investor secara aktif berpartisipasi di pasar dengan menganalisis, menilai, dan melakukan transaksi saham. 2. Semua pelaku pasar dapat memperoleh informasi pada saat yang sama dengan cara yang efektif dan efisien. 3. Informasi yang ada bersifat random 4. Investor bereaksi secara cepat atas informasi baru yang ada sehingga menyebabkan harga sekuritas akan berubah sesuai dengan perubahan nilai. 2.1.2 Signaling Theory Jogiyanto
(2009:
392),
mengemukakan
bahwa
informasi
yang
dipublikasikan sebagai suatu pengumuman akan memberikan signal bagi investor dalam pengambilan keputusan investasi, jika pengumuman tersebut mengandung nilai positif, maka diharapkan pasar akan bereaksi pada waktu pengumuman tersebut diterima oleh pasar. Reaksi pasar ditunjukkan dengan adanya perubahan volume perdagangan saham yang diakibatkan adanya informasi yang diumumkan
12
dan semua pelaku pasar sudah menerima informasi tersebut. Pelaku pasar terlebih dahulu menginterpretasikan dan menganalisis informasi tersebut sebagai signal baik (good news) atau signal buruk (bad news). Hasil dari interpretasi informasi inilah nantinya yang akan mempengaruhi permintaan dan penawaran dari investor, jika banyak investor berpandangan pesimis akibat bad news dari informasi yang diterima, maka ia akan mengurangi jumlah pembelian yang terjadi dan akan menambah penawaran di pasar sehingga harga akan terdorong turun. Sebaliknya jika investor memandang optimis akibat good news dari informasi yang diterima, maka ia akan menambah jumlah pembelian yang terjadi dan akan menurunkan penawaran di pasar sehingga harga akan terdorong naik. 2.1.3 Corporate Action Corporate action merupakan suatu tindakan emiten yang memberikan hak kepada seluruh pemegang saham dari jenis dan kelas yang sama seperti hak untuk menghadiri Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), hak untuk memperoleh deviden tunai, saham deviden, saham bonus, hak memesan efek terlebih dahulu, waran atau hak-hak lainnya. Hal tersebut tercantum dalam peraturan perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI). Menurut Adisulistyo (2009) corporate action merupakan aktivitas yang dilakukan oleh emiten dimana akan mempengaruhi jumlah saham yang beredar. Setiap perusahaan yang ingin melakukan ekspansi biasanya selalu melakukan aksi korporasi yang bermacam-macam bentuknya. Corporate action yang dilakukan perusahaan memiliki variasi beragam mulai dari pergantian manajemen perusahaan, pembagian dividen, stock split, reverse stock, merger, akuisisi, divestasi, penerbitan saham baru, pembagian saham bonus,
13
dividen saham, share swap, debt share swap, private placement, hingga melakukan penyertaan di perusahaan lain. Suatu keputusan corporate action harus disetujui dalam RUPS atau RUPSLB (Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa). Persetujuan para pemegang saham adalah mutlak untuk berlakunya suatu corporate action sesuai dengan peraturan yang ada di pasar modal. Pada umumnya corporate action memiliki pengaruh signifikan terhadap kepentingan pemegang saham karena corporate action yang dilakukan emiten berpengaruh terhadap jumlah saham yang beredar, komposisi kepemilikan saham, jumlah saham yang dipegang pemegang saham, serta pengaruhnya terhadap pergerakan harga saham (Pratama, 2013). Oleh karena itu, para pemegang saham harus mencermati dampak atau akibat dari corporate action tersebut sehingga pemegang saham mendapat keuntungan dengan melakukan keputusan atau antisipasi yang tepat. 2.1.4 Penggabungan Usaha Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) dalam pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No. 22, 2007) mendefinisikan penggabungan usaha sebagai bentuk penyatuan dua perusahaan atau lebih yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan perusahaan lain ataupun memperoleh kendali atau kontrol atas aktiva dan operasi perusahaan lain. Jenis penggabungan usaha dapat dibedakan menjadi akuisisi, penyatuan pemilikan (merger), konsolidasi maupun holding company. Istilah akuisisi meskipun belum terdapat satu acuan baku, tetapi pengertian penggabungan usaha (business combination) secara umum adalah penyatuan dua
14
atau lebih perusahaan yang terpisah menjadi satu entitas ekonomi karena satu perusahaan menyatu dengan perusahaan lain atau memperoleh kendali atas aktiva dan operasi perusahaan lain. Penggabungan usaha dapat berupa pembelian saham suatu perusahaan oleh perusahaan lain, atau pembelian aktiva neto suatu perusahaan. Secara teori penggabungan usaha dapat berupa merger, akuisisi, dan konsolidasi. Merger adalah kombinasi dari dua atau lebih perusahan, dengan salah satu nama perusahaan yang bergabung tetap digunakan sedangkan yang lainnya dihilangkan. Sementara itu, akuisisi didefinisikan sebagai pembelian seluruh atau sebagian kepemilikan suatu perusahaan, yang dapat dilakukan melalui merger atau tender offer, Foster (1986:463). 2.1.4.1 Akuisisi Menurut Foster (186:463) akuisisi adalah pembelian perusahaan lain dengan cara membeli saham atau aktiva perusahaan lain. Akusisi berasal dari kata acquisition (Latin). Secara harfiah akuisisi adalah membeli atau mendapatkan sesuatu untuk ditambahkan pada sesuatu yang telah dimiliki sebelumnya. PSAK No. 22 Tahun 2009 mendefinisikan akuisisi dari perspektif akuntansi adalah suatu penggabungan usaha dimana salah satu perusahaan, yaitu pengakuisisi (acquirer) memperoleh kendali atas aktiva neto dan operasi perusahaan yang diakuisisi (acquire), dengan memberikan aktiva tertentu, mengakui suatu kewajiban, atau mengeluarkan saham. Menurut Marzuki dan Nurul (2013) akuisisi memberikan dampak yang cukup signifikan tidak hanya terhadap lingkup internal mikro perusahaan tetapi juga terhadap lingkungan makro ekonomi. Secara umum akuisisi memiliki
15
pengaruh baik langsung ataupun tidak langsung terhadap stake holder seperti: pemegang saham, karyawan, direksi, atau manajemen, supplier, konsumen, pemerintah, kreditur, pesaing dan masyarakat. Dalam skala internal perusahaan, keberhasilan strategi ini akan berdampak positif yaitu tercapainya tujuan perusahaan sebagaimana motivasi yang melandasi keputusan akuisisi ini, misalnya tercapainya peningkatan kekuatan segi finansial, manajerial, pemasaran dan operasional. Sebaliknya jika strategi ini gagal, maka perusahaan harus menanggung risiko atas kerugian atas hilangnya sumber-sumber ekonomi dan non ekonomi yang nilainya tidak kecil. Sementara itu dari sisi makro ekonomi, akuisisi bisa berdampak positif atau negatif terhadap masyarakat tergantung dari hasil yang diciptakan dari peristiwa itu. 2.1.4.2 Tahapan Akuisisi Menurut Ronnie H. Rusli dalam Widyaputra (2006) bahwa proses akuisisi harus melalui tahapan sebagai berikut : 1. Ijin dari pemegang saham antara kedua perusahaan. 2. Proses negoisasi yang panjang dan mengikutsertakan akuntan, penasehat hukum, dan investment banker. 3. Melakukan pembelian saham yang ada ditangan publik, baik investor minoritas maupun individu. 4. Kewajiban atau hutang dari perusahan target secara otomatis menjadi kewajiban perusahaan yang mengambil alih. 5. Peleburan sistem manajemen ke dalam manajemen baru perusahaan yang mengambil alih.
16
6. Proses perizinan mungkin akan lebih kompleks terlebih-lebih bila kedua perusahaan tersebut merupakan perusahaan publik. 7. Dana yang dibutuhkan akan semakin besar jumlahnya karena pembelian saham akan bersifat pelelangan dengan tendering. 2.1.4.3 Alasan-alasan Melakukan Akuisisi Ada beberapa alasan perusahaan melakukan penggabungan melalui akuisisi, yaitu : 1. Pertumbuhan atau diversifikasi Perusahaan yang menginginkan pertumbuhan yang cepat, baik ukuran, pasar saham, maupun diversifikasi usaha dapat melakukan akuisisi. Perusahaan tidak memiliki resiko adanya produk baru. Selain itu, jika melakukan ekspansi dengan akuisisi, maka perusahaan dapat mengurangi perusahaan pesaing atau mengurangi persaingan. 2. Sinergi Sinergi dapat tercapai ketika akuisisi menghasilkan tingkat skala ekonomi (economies of scale). Tingkat skala ekonomi terjadi karena perpaduan biaya overhead meningkatkan pendapatan yang lebih besar daripada jumlah pendapatan perusahaan ketika tidak melakukan akuisisi. Sinergi tampak jelas ketika perusahaan yang melakukan akuisisi berada dalam bisnis yang sama karena fungsi dan tenaga kerja yang berlebihan dapat dihilangkan. 3. Meningkatkan dana Banyak perusahaan tidak dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi internal, tetapi dapat memperoleh dana untuk melakukan ekspansi
17
eksternal. Perusahaan tersebut menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki likuiditas tinggi sehingga menyebabkan peningkatan daya pinjam perusahaan dan penurunan kewajiban keuangan. Hal ini memungkinkan meningkatnya dana dengan biaya rendah. 4. Menambah keterampilan manajemen atau teknologi Beberapa perusahaan tidak dapat berkembang dengan baik karena tidak adanya efisiensi pada manajemennya atau kurangnya teknologi. Perusahaan yang tidak dapat mengefisiensikan manajemennya dan tidak dapat membayar untuk mengembangkan teknologinya, dapat menggabungkan diri dengan perusahaan yang memiliki manajemen atau teknologi yang ahli. 5. Pertimbangan pajak Perusahaan dapat membawa kerugian pajak sampai lebih 20 tahun ke depan atau sampai kerugian pajak dapat tertutupi. Perusahaan yang memiliki kerugian pajak dapat melakukan akuisisi dengan perusahaan yang menghasilkan laba untuk memanfaatkan kerugian pajak. Pada kasus ini perusahaan yang mengakuisisi akan menaikkan kombinasi pendapatan setelah pajak dengan mengurangkan pendapatan sebelum pajak dari perusahaan yang diakuisisi. Bagaimanapun akuisisi tidak hanya dikarenakan keuntungan dari pajak, tetapi berdasarkan dari tujuan memaksimisasi kesejahteraan pemilik. 6. Meningkatkan likuiditas pemilik Akuisisi antar perusahaan memungkinkan perusahaan memiliki likuiditas yang lebih besar. Jika perusahaan lebih besar, maka pasar saham akan lebih luas
18
dan saham lebih mudah diperoleh sehingga lebih likuid dibandingkan dengan perusahaan yang lebih kecil. 7. Melindungi diri dari pengambilalihan Hal ini terjadi ketika sebuah perusahaan menjadi incaran pengambilalihan yang tidak bersahabat. Target firm mengakuisisi perusahaan lain, dan membiayai pengambilalihannya dengan hutang, karena beban hutang ini, kewajiban perusahaan menjadi terlalu tinggi untuk ditanggung oleh bidding firm yang berminat (Firmansyah, 2013). 2.1.4.4 Jenis- Jenis Akuisisi Berdasarkan jenis penggabungannya menurut Wiagustini (2010:284) akuisisi dibedakan menjadi: 1. Akuisisi saham-saham, hal ini terjadi bila perusahaan yang mengakuisisi membeli sebagian besar saham perusahaan yang menjadi target akuisisi. Akuisisi saham dapat dilakukan dengan cara bersahabat (friendly) dan tidak bersahabat (hostile). Friendly acquisition, terjadi apabila manajemen kedua belah pihak berunding bersama, dan hasil perundingan tersebut akan diusulkan ke pemilik perusahaan. Hostile Takeover, terjadi apabila pihak manajemen perusahaan dari perusahaan yang diakuisisi tidak diajak berunding terlebih dahulu tetapi perusahaan yang mengakuisisi langsung menawarkan ke pemegang saham acquired company persyaratan-persyaratan yang dinilai cukup menarik. 2.
Akuisisi asset, terjadi bila perusahaan yang mengakuisisi membeli
sebagian atau seluruh asset perusahaan yang menjadi target akuisisi. Persetujuan
19
formal dari pemegang saham perusahaan yang menjual diperlukan dalam jenis akuisisi ini. Bentuk akuisisi ini akan menghindarkan perusahaan dari kemungkinan memiliki pemegang saham minoritas. 2.1.5 Langkah-Langkah dalam Event study Penelitian yang mengamati dampak dari pengumuman informasi terhadap harga sekuritas sering disebut dengan event study. Penelitian event study umumnya berkaitan dengan seberapa cepat suatu informasi yang masuk ke pasar dapat tercermin pada harga pasar). Standar metodologi yang biasa digunakan dalam studi peristiwa ini adalah: mengumpulkan sampel yaitu perusahaanperusahaan yang mempunyai pengumuman yang mengejutkan pasar (event), menentukan periode pengamatan biasanya dihitung dalam hari, menghitung return dan abnormal return dari masing-masing sampel (Tandelilin, 2010:239). Return adalah tingkat keuntungan yang diperoleh investor atas suatu investasi yang dilakukannya. Return saham dalam penelitian ini adalah return saham yang abnormal (abnormal return). Abnormal return merupakan selisih antara tingkat keuntungan yang sebenarnya (actual return) dengan tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return), yang dapat terjadi sebelum informasi resmi diterbitkan atau akibat terjadi kebocoran informasi setelah informasi diterbitkan (Samsul, 2006:275). Menurut Jogiyanto (2009:558), menghitung abnormal return dapat dengan menggunakan rumus : ARit = Rit – ERit ……………………………………………… (1) Keterangan: ARit = abnormal return saham i pada hari ke t Rit = actual return saham i pada hari ke t
20
ERit = return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t Menurut Tandelilin (2010:225) pengujian efisiensi pasar adalah pengujian return tak normal. Ada tiga model yang digunakan untuk mengestimasi abnormal return yaitu, model yang disesuaikan dengan rata-rata (Mean Adjusted Model), model pasar (Market Model), model yang disesuaikan dengan pasar (Market Adjusted Model). 1. Mean Ajusted return Jika pasar adalah efisien dan return saham bervariasi secara random disekitar nilai sebenarnya (true value), maka rata-rata return sekuritas yang dihitung dari periode sebelumnya dapat digunakan sebagai return harapan. Formulanya adalah: ̅ ……………………………………………………………… (2) Keterangan return tak normal sekuritas i pada hari t return aktual sekuritas i pada hari t ̅ = rata-rata return sekuritas i selama sekian hari sebelum hari t 2. Market Ajusted return Salah satu teknik untuk menghitung return tak normal adalah dengan menghilangkan pengaruh pasar terhadap return harian sekuritas. Return tak normal dihitung dengan mengurangkan return pasar pada hari t (Rm,t) dari return saham. Formulanya adalah: …………………………………………………………… (3) Keterangan: = return tak normal sekuritas sekuritas i pada hari t return aktual sekuritas i pada hari t return pasar pada waktu ke t
21
3. Market Model return Market model digambarkan dengan formula sebagai berikut: …………………………………………………….. (4) Keterangan: intersep dalam regresi untuk sekuritas i koefisien regresi untuk menyatakan slope garis regresi. Ini mengukur perubahan yang diharapkan dalam return sekuritas sehubungan dengan perubahan dalam return pasar. kekeliruan regresi Abnormal return harian ditentukan dengan mengurangkan return realisasi dari return harapan pada hari t. Menurut Tandelilin (2010:240-241) standar metodologi yang biasanya digunakan dalam event study ini adalah: 1. Mengumpulkan sampel, yaitu perusahaan-perusahaan yang mempunyai pengumuman yang mengejutkan pasar (event) seperti pengumuman perusahaan yang akan melakukan merger, akuisisi, stock split maupun right issue. 2. Mengidentifikasi hari pengumuman atau event 3. Menentukan periode analisis. Periode analisis biasanya dibagi menjadi dua yaitu: (i) periode estimasi untuk menghitung return harapan E(Ri) dan (ii) periode pengamatan (jendela) untuk menghitung return actual dan return tak normal. Periode estimasi biasanya berkisar antara 30 hingga 100 hari sebelum periode pengamatan. Periode pengamatan biasanya dihitung dalam hari. Jika suatu penelitian menggunakan periode pengamatan 11 hari disekitar pengumuman, maka 5 hari sebelum pengumuman ditandai dengan hari ke -5, 4, -3, -2, -1. Hari ke 0 mencerminkan hari pengumuman peristiwa. Sedangkan hari setelah pengumuman akan ditandai dengan hari ke +1, +2, +3, +4, +5.
22
Gambar 2.1 Periode Estimasi dan Periode Jendela
T-n-e
T-n
T0
Periode estimasi
T+n
Periode peristiwa
Sumber : Teori Portofolio dan Investasi (Tandelilin, 2010:572) 4. Menghitung return actual masing-masing sampel setiap hari selama periode pengamatan. 5. Menghitung return tak normal, yakni dengan mengurangi return aktual dengan return harapan. 6. Menghitung rata-rata return tak normal semua sampel setiap hari. Dari data yang diperoleh, peneliti dapat menggambarkan pengaruh event terhadap perubahan harga selama periode pengamatan yang ditentukan. 7. Terkadang return tak normal harian tersebut digabungkan untuk menghitung return tak normal kumulatif selama periode tertentu. Misalnya dihitung return tak normal kumulatif 5 hari sebelum pengumuman kemudian dibandingkan dengan return tak normal kumulatif setelah pengumuman. 8. Mempelajari dan mendiskusikan hasil yang diperoleh. Data yang diperoleh kemudian diolah menjadi informasi dan disimpulkan untuk mengetahui dampak pengumuman terhadap perubahan harga yang terjadi.
23
2.2 Hipotesis 2.2.1 Pengaruh Peristiwa Akuisisi pada Reaksi Pasar Abnormal return merupakan selisih antara tingkat keuntungan yang diharapkan dengan tingkat keuntungan yang sebenarnya. Abnormal return diuji untuk mengetahui reaksi pasar terhadap suatu peristiwa (event). Ketepatan respons pasar terkait dengan apakah pasar bereaksi dengan benar. Hal ini diindikasikan oleh arah respons pasar bersifat positif atau negatif. Indikator tersebut tampak dari abnormal return positif untuk good news dan negatif untuk bad news (Tandelilin, 2010:571). Menurut Samsul (2006:275) Abnormal return dapat terjadi sebelum suatu informasi diterbitkan atau akibat dari kebocoran informasi setelah informasi diterbitkan. Apabila terdapat perolehan abnormal return yang signifikan sebelum pengumuman akuisisi maka hal tersebut mengindikasikan adanya kebocoran informasi (leakage of information) sehingga para investor merespon pengumuman tersebut dengan cepat. Terdapat banyak penelitian yang telah dilakukan untuk menganalisis pengumuman akuisisi terhadap abnormal return saham suatu perusahaan. Penelitian yang dilakukan oleh Liargovas (2011) yang melakukan event study berdasarkan teori Efficient Market Hypothesis (ΕΜΗ) untuk mengetahui dampak akuisisi dan merger pada kinerja sector pebankan Yunani selama periode 19962009, menemukan bahwa sepuluh hari sebelum pengumuman merger dan akuisisi, pemegang saham menerima abnormal return yang cukup signifikan dan positif.
24
Juga hasil menunjukkan bahwa CAARs positif yang signifikan diperoleh setelah periode pengumuman. Penelitian Liargovas juga didukung oleh beberapa peneliti lainnya, diantaranya adalah Dilshad (2013) yang meneliti tentang efisiensi pasar dengan memperhatikan pengumuman akuisisi dan merger menggunakan metodologi event study untuk menganalisis dampak dari peristiwa bank-bank dan pengumumannya pada harga saham di Eropa. Hal ini menunjukkan bahwa bank sasaran mengalami abnormal
return yang positif signifikan pada hari
pengumuman merger. Penelitian yang dilakukan oleh Ma Jianyu (2009) tentang analisa abnormal return pemegang saham dari perusahaan pengakuisisi sekitar hari pengumuman akuisisi untuk sepuluh pasar Asia yang sedang berkembang: Cina, India, Hong Kong, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Korea Selatan, Taiwan, dan Thailand. Penelitian tersebut memperoleh hasil bahwa pasar saham mendapatkan abnormal return kumulatif yang positif. Selain ketiga penelitian diatas, hasil abnormal return yang positif juga diperoleh Wong & Cheung (2009). Mereka meneliti mengenai efek dari pengumuman akuisisi pada harga saham dari perusahaan pengakuisisi dan perusahaan target di Asia. Penelitian Dianita (2013) juga memperoleh hasil yang sama yakni abnormal return yang positif dimana ia meneliti abnormal return perusahaan sebelum dan setelah melakukan akuisisi dan merger serta pada periode jendela dengan melakukan studi pada Bursa Efek Indonesia periode 20052011.
25
Hasil penelitian yang bertolak belakang diperoleh oleh beberapa peneliti, dimana mereka memperoleh abnormal return yang negatif dalam penelitian yang mereka lakukan. Penelitian oleh Seleuh & Yilmas (2011) yang meneliti dampak akuisisi dan merger pada kinerja pengakuisisi perusahaan – perusahaan Turki yang melibatkan 62 perusahaan yang melakukan merger dan akuisisi antara tahun 2003 – 2007 memperoleh hasil bahwa hasil penelitian tersebut menunjukkan abnormal return yang negatif. Penelitian lain dari Shah dan Arora (2014) yang menyelidiki perusahaan yang ada di wilayah Asia-Pasifik yang mengumumkan akuisisi selama periode Mei 2013 sampai September 2013 serta untuk mengidentifikasi dampak pengumuman tersebut terhadap perusahaan target dan perusahaan pengakuisisi yang menggunakan metode event studies dengan teori market model mendapatkan bahwa tidak terdapat abnormal return sekitar periode pengumuman merger dan akuisisi. Penelitian lain yang memperoleh hasil abnormal return yang negatif juga dilakukan oleh Suryanto (2015) yang menganalisis reaksi harga saham terhadap pengumuman
Investment
Grade
Indonesia
dimana
peneliti
melakukan
penelitiannya dengan metode event study dengan dasar teori market model dengan menganalisis 41 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian dengan hasil sama juga diperoleh Wibowo dan Pakereng (2001) yaitu perusahaan pengakuisisi
memperoleh
abnormal
return
yang
negatif
di
seputaran
pengumuman merger dan akuisisi Berdasarkan landasan teori serta hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti dimana terdapat perbedaan hasil penelitian yang
26
satu dengan lainnya maka dalam penelitian ini dapat dirumuskan jawaban sementara atau hipotesis. Rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H1 : Kandungan informasi sebelum, saat dan setelah peristiwa akuisisi yang dilakukan PT Agung Podomoro Land, Tbk secara statistik tidak sama dengan nol. 2.2.2 Perbandingan Rata-Rata Abnormal Return Sebelum dan Setelah Peristiwa Akuisisi Menurut Tandelilin (2010:241) dalam studi peristiwa (event study) peneliti juga terkadang menggabungkan abnormal return harian untuk menghitung abnormal return kumulatif selama periode tertentu kemudian ratarata return tak normal kumulatif tersebut dibandingkan dengan menggunakan paired sample t-test antara sebelum dan setelah peristiwa (event). Uji beda tersebut dilakukan dengan tujuan agar peneliti mengetahui apakah terdapat perbedaan yang signifikan antara abnormal return kumulatif sebelum dan setelah pengumuman suatu peristiwa. Beberapa penelitian yang telah dilakukan antara lain oleh Epriyeni (2012) dan Setyawan (2000) berdasarkan statistik uji dua ratarata, mereka mendapatkan hasil penelitian bahwa terdapat perbedaan signifikan abnormal return yang diperoleh sebelum dan setelah perusahaan melakukan corporate action yakni merger, akuisisi serta right issue. Berdasarkan landasan teori serta hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti di atas, maka dalam penelitian ini dapat
27
dirumuskan jawaban sementara atau hipotesis. Rumusan hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H2 : Terdapat perbedaan signifikan antara rata-rata abnormal return sebelum dan setelah pengumuman akuisisi yang dilakukan PT Agung Podomoro Land, Tbk.
28
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Desain Penelitian Pendekatan yang cocok digunakan untuk memperoleh jawaban atas masalah serta tujuan penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang berbentuk penelitian deskriptif komparatif yang menghitung ada tidaknya kandungan informasi selama periode peristiwa akuisisi yang dilakukan oleh PT Agung Podomoro Land, Tbk yang berdampak pada reaksi pasar terutama pada sektor properti di Bursa Efek Indonesia, Tbk serta membandingkan rata-rata abnormal return perusahan properti dan developer yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia sebelum dan setelah peristiwa akuisisi yang dilakukan oleh PT Agung Podomoro Land, Tbk. Dalam penelitian ini peneliti terlebih dahulu akan menetapkan periode peristiwa yakni 11 hari, terhitung dari H-5, H-4, H-3, H-2, H-1, event date, H+1, H+2, H+3, H+4, H+5. Peneliti juga menetapkan periode estimasi yakni selama 100 hari sebelum periode peristiwa. Selanjutnya abnormal return selama periode peristiwa dihitung dan diolah menggunakan Uji-t untuk mengetahui abnormal return tersebut signifikan atau non signifikan. Apabila hasil uji-t signifikan maka hal tersebut menunjukkan bahwa terdapat kandungan informasi di seputar periode peristiwa akuisisi, begitu pula sebaliknya. Signifikan atau tidaknya abnormal return tersebut nantinya akan diinterpretasi oleh peneliti untuk mendapatkan suatu kesimpulan yang tepat mengenai terdapat atau tidaknya kebocoran informasi selama periode peristiwa akuisisi.
29
Peneliti dalam penelitian ini juga melakukan uji beda dua rata-rata terhadap rata-rata abnormal return sebelum dan setelah pengumuman akuisisi. Hal tersebut dilakukan untuk mengetahui apakah abnormal return berbeda antara sebelum dan setelah event date atau pengumuman akuisisi. Untuk lebih jelasnya, desain penelitian yang digunakan peneliti dapat digambarkan melalui kerangka berpikir sebagai berikut: Gambar 3.1 Kerangka Berpikir
Periode Peristiwa / Windows Period Periode Estimasi 100 hari
-5 -4 -3 -2 -1
Event
+1 +2 +3 +4 +5
Date Abnormal Return Periode Peristiwa
Uji- t
Signifikan
Non Signifikan
Terdapat Kandungan Informasi
Tidak Terdapat Kandungan Informasi
Interpretasi
Simpulan
30
3.2 Lokasi atau Ruang Lingkup Wilayah Penelitian Lokasi atau ruang lingkup wilayah penelitian ini adalah pada perusahaan sektor properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2014 dimana data atau laporan keuangan dari perusahaan tersebut diterbitkan secara berkala dan dapat diunduh oleh masyarakat luas. Data diunduh melalui www.idx.co.id dan pada web yahoo finance. Data tersebut diperoleh dalam bentuk Indonesia Capital Market Directory (ICMD) dan laporan historis lainnya di BEI periode 2014. 3.3 Obyek Penelitian Objek dari penelitian ini yaitu reaksi pasar sektor properti di Bursa Efek Indonesia dan ada tidaknya kandungan informasi dari suatu peristiwa akuisisi yang dilakukan oleh PT Agung Podomoro Land, Tbk diproksikan dengan signifikan atau tidaknya abnormal return yang diperoleh perusahaan sektor properti di Bursa Efek Indonesia serta perbandingan antara rata-rata abnormal return sebelum dan setelah event date. 3.4 Identifikasi Variabel Menurut Sugiyono (2006:33), variabel penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai orang atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulanya. Variabel dalam penelitian ini adalah abnormal return, dimana abnormal return merupakan selisih dari actual return dengan return yang diharapkan yang dapat terjadi sebelum informasi resmi diterbitkan atau telah terjadi kebocoran informasi (leakage of information).
31
3.5 Definisi Operasional Variabel Return saham adalah tingkat keuntungan yang diperoleh investor atas suatu investasi yang dilakukannya. Return saham dalam penelitian ini adalah return saham yang tidak normal (abnormal return). Abnormal return merupakan selisih antara tingkat keuntungan yang sebenarnya (actual return) dengan tingkat keuntungan yang diharapkan (expected return). Dalam penelitian ini akan diuji ada atau tidaknya abnormal return yang diperoleh perusahaan sektor properti di BEI baik sebelum, saat dan setelah pengumuman akuisisi yang dilakukan PT Agung Podomoro Land, Tbk yang melakukan akusisi pada 25 Maret 2014. Ratarata abnormal return sebelum dan setelah akuisisi juga akan dibandingkan dengan menggunakan uji t sampel berpasangan, untuk mengetahui perbandingan abnormal return sebelum dan setelah peristiwa akuisisi yang dilakukan PT Agung Podomoro Land, Tbk. Pengujian abnormal return diperlukan berdasarkan teori market model dalam penelitian ini dengan langkah -langkah sebagai berikut: 1. Menghitung actual return (Jogiyanto, 2010:207) Actual return diperoleh dengan mencari selisih antara harga saham penutupan harian dikurangi harga saham hari sebelumnya kemudian dibagi dengan harga saham hari sebelumnya. …………………………………………….. (5) Keterangan: Rit = return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t Pit = harga sekarang relatif Pit-1= harga saham sebelumnya
32
2. Menghitung return pasar harian (Jogiyanto, 2010:207)
.................................................... (6) Keterangan: Rmt = Return pasar pada waktu ke t IHSGt = Indeks Harga Saham Gabungan pada hari ke t IHSG t-1 = Indeks Harga Saham Gabungan pada hari ke t-1 3. Meregresikan return pasar harian dengan actual return untuk mendapatkan alpha dan beta yang akan digunakan dalam menghitung expected return selama event period dengan market model. ∑
∑ ∑
∑ ∑
∑
∑
……………………………………….. (7)
……………………………………….…(8)
Keterangan : Y= return saham harian yang sesungguhya yaitu Rit X= return pasar (Rmt) n = periode pengamatan 4. Penghitungan abnormal return untuk masing-masing perusahaan (Jogiyanto, 2010:592) ARit = Rit – ERit ………………………………………........ (9) Keterangan: ARit = abnormal return saham i pada hari ke t Rit = actual return saham i pada hari ke t ERit = return ekspektasi sekuritas ke-i untuk periode peristiwa ke-t 5. Menghitung rata-rata abnormal return (Jogiyanto, 2010:592)
̅̅̅̅̅̅
∑
…………………………………………….. (10)
33
Keterangan: = rata-rata abnormal return n = sampel abnormal return 6. Menghitung Standar Kesalahan Estimasi atau standar deviasi (Jogiyanto, 2010:601) √∑
̅
………………………………………………. (11)
Keterangan: S= standar deviasi ̅ = rata-rata return saham i pada periode ke t Ri= return saham ke i untuk hari ke t selama periode estimasi T1= jumlah periode estimasi 7. Pengujian statistic t-test, untuk mengetahui signifikansi abnormal return yang terjadi (Jogiyanto, 2010:598) ……………………………………………………… (12) Keterangan: S = Standar deviasi At = rata-rata abnormal return harian Untuk mengetahui dampak akuisisi terhadap reaksi pasar pada perusahaan sektor properti yang terdaftar di BEI maka digunakan analisis event study yang menggunakan pendekatan abnormal return untuk menguji kandungan informasi. Penelitian ini dilakukan dengan pengukuran yang menggunakan market model, agar memberikan kemudahan dalam melakukan pendeteksian terhadap abnormal return. Market model memiliki potensi untuk menghasilkan tes statistik yang kuat dibandingkan dengan model statistik yang dihasilkan model lainnya yaitu mean adjusted dan market adjusted model (Jogiyanto, 2010:581)
34
Penelitian ini menggunakan event study dimana periode jendela yang digunakan dalam penelitian ini yaitu 11 hari dalam rentan waktu perusahaan mengumumkan akuisisi, yang diinformasikan kedalam angka -5, -4, -3, -2, -1, 0, 1, 2, 3, 4, 5 dengan waktu pengamatan 100 hari sebelum peristiwa. Periode peristiwa didasarkan pada penelitian-penelitian sebelumnya, dimana reaksi pasar terhadap sinyal yang diberikan sangat cepat dan disamping itu untuk menghindari adanya confounding effect atau tercampurnya informasi dari suatu peristiwa dengan peristiwa lain. 3.6 Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan jenis data kuantitatif yakni data yang berupa angka-angka ataupun rasio dan menggunakan sumber data sekunder berupa data historis harga saham harian perusahaan sampel serta historical data indeks harga saham gabungan (IHSG) yang diunduh pada web yahoo finance. Alasan digunakannya data sekunder adalah dikarenakan data sekunder lebih mudah diperoleh, biayanya lebih murah serta lebih dapat dipercaya keabsahannya karena untuk laporan keuangan sudah diaudit oleh akuntan publik. 3.7 Populasi dan Sampel Populasi dari penelitian ini adalah sejumlah 44 perusahaan sektor properti yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Pengambilan sampel dilakukan dengan non probability sampling yakni menggunakan pendekatan purposive sampling dengan memperhatikan kriteria sebagai berikut:
35
1. Perusahaan sampel harus terdaftar di Bursa Efek Indonesia dan termasuk dalam 10 besar peringkat developer terbaik menurut BCI Asia dan Properti Data tahun 2014. 2. Perusahaan sampel tidak melakukan corporate action baik itu akuisisi maupun corporate action lain selama periode peristiwa. Berikut pada Tabel 3.1 ditampilkan mengenai proses seleksi perusahaan sampel yang digunakan dalam penelitian ini: Tabel 3.1 Proses Seleksi Sampel Keterangan Perusahaan properti dan developer yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Perusahaan yang tidak termasuk 10 besar developer terbaik menurut BCI Asia dan Properti Data tahun 2014 Perusahaan yang melakukan corporate action lain selama periode peristiwa. Total sampel Sumber : Data primer diolah, 2014
Jumlah 44 (34) (0) 10
Berikut adalah daftar perusahaan sampel yang digunakan dalam penelitian: Tabel 3.2 Kode dan Nama Perusahaan Sampel No Kode Emiten (Nama Perusahaan) 1 APLN PT Agung Podomoro Land, Tbk 2 ASRI PT Alam Sutra Realty, Tbk 3 CTRP Ciputra Property, Tbk 4 CTRA Ciputra Development, Tbk 5 DILD Intiland Development, Tbk 6 LPKR Lippo Karawaci, Tbk 7 PWON Pakuwon Jati, Tbk 8 BSDE Bumi Serpong Damai, Tbk 9 SMRA Summarecon Agung, Tbk 10 WIKA Hutama Karya Realty, Tbk Sumber : Bursa Efek Indonesia, 2015
36
2.8 Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data yang digunakan dalam melakukan penelitian ini yakni dengan menggunakan metode observasi non partisipan. Observasi dilakukan dalam rangka mengumpulkan teori-teori yang dapat digunakan sebagai landasan yang berhubungan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Data yang diperlukan dalam penelitian ini yakni berupa data sekunder yang dapat diperoleh dengan mengakses data tersebut pada website Bursa Efek Indonesia (BEI), Indonesian Capital Market Directory (ICMD), idx statistic maupun yahoo finance. Selain itu data mengenai perusahaan yang melakukan akuisisi didapatkan melalui datadari Komisi Pengawas dan Persaingan Usaha (KPPU). 3.9 Teknik Analisis Data 3.9.1 Periode Estimasi 1. Menghitung actual return
Keterangan: Rit = return sesungguhnya yang terjadi untuk sekuritas ke-i pada periode peristiwa ke-t Pit = harga sekarang relatif Pit-1= harga saham sebelumnya 2. Menghitung return pasar harian
37
Keterangan: Rmt = return pasar pada waktu ke t IHSGt = Indeks Harga Saham Gabungan pada hari ke t IHSG t-1 = Indeks Harga Saham Gabungan pada hari ke t-1 3. Meregresikan
return
pasar
harian
dengan
actual
return
untuk
mendapatkan alpha dan beta yang akan dipergunakan untuk menghitung expected return dengan market model. ∑
∑ ∑ ∑
∑ ∑ ∑
Keterangan : Y= return saham harian yang sesungguhya yaitu Rit X= return pasar (Rmt) n = periode pengamatan 3.9.2 Periode Kejadian (Event Period) 1. Menghitung return saham harian individual 2. Menghitung return pasar harian 3. Menghitung expected return selama event period dengan menggunakan periode estimasi ERit = Dimana : ERit = expected return Rmt = return pasar yang sesungguhnya = koefisien regresi 4. Menghitung abnormal return (ARit) harian individual, dengan menggunakan market model dengan persamaan: ARit= Rit – ERit
38
Dimana : ARit = abnormal return harian individual Rit = return saham sesungguhnya ERit = expected return 5. Menghitung rata-rata abnormal return harian
∑
̅̅̅̅̅̅
Keterangan:
̅̅̅̅̅̅ = rata-rata abnormal return n
= jumlah sampel abnormal return
3.9.3 Uji t-test Uji t-test dilakukan untuk mengetahui signifikansi abnormal return selama periode peristiwa akuisisi yang dilakukan PT Agung Podomoro Land, Tbk. Untuk tingkat signifikansi atau nilai alfa (α) yang umum dipakai dalam penelitian ini adalah 10 %, 5% dan 1%. Dengan aproksimasi distribusi student t dengan derajat bebas 9, diketahui nilai t tabel adalah 1,822 (taraf signifikansi 10%), 2,262 (taraf signifikansi 5%) dan 3,250 (taraf signifikansi 1%) untuk pengujian dua sisi.
Jika t hitung > t tabel dan t hitung < - t tabel maka H0 ditolak artinya terdapat kandungan informasi pada peristiwa akuisisi PT Agung Podomoro Land, Tbk. Jika t hitung < t tabel dan t hitung > - t tabel maka H0 diterima artinya tidak terdapat kandungan informasi pada peristiwa akuisisi PT Agung Podomoro Land, Tbk.
39
3.9.4 Uji t Sampel Berpasangan Uji normalitas diperlukan sebagai prasyarat dalam melakukan uji t sampel berpasangan. Apabila model dalam suatu penelitian memiliki data yang berdistribusi normal maka pengujian akan dilakukan menggunakan uji parametrik. Namun, jika data berdistribusi tidak normal, maka akan dilakukan uji non parametrik. Paired Sampel t-test atau uji t sampel berpasangan merupakan uji parametrik yang digunakan untuk menguji hipotesis yang sama atau tidak berbeda (H0) dari dua variabel. Data tersebut berasal dari dua pengukuran atau dua periode pengamatan yang berbeda yang telah diambil dari subjek yang dipasangkan. Langkah-langkah dalam melakukan pengujian uji t untuk pengujian sampel berpasangan sebagai berikut: 1. Menghitung selisih (d) antara pengamatan sebelum dan setelah akuisisi. 2. Menghitung total d (∑d), lalu mencari mean d yaitu
d n
3. Menghitung d – (d rata rata), lalu mengkuadratkan selisih tersebut dan menghitung total selisih kuadrat. 4. Mencari standar deviasi (Sd2) dengan rumus sebagai berikut: Sd = (
1 ) x [Total d – (d rata-rata)] n 1
5. Menghitung t hitung dengan rumus t =
40
X 1 X 2 Sd / n
Keterangan: (X1-X2) Sd n
: Rata-rata hitung pengamatan atau sampel untuk X1 pengamatan sebelum dan X2 pengamatan sesudah. : Standar deviasi sampel : Jumlah sampel pengamatan
Sebagai catatan, jika terjadi perbedaan pada hasil pengujian statistik kemudian melihat rata-rata yang lebih tinggi dengan melihat nilai mean pada paired sample statistic, atau pada t hitung, t hitung positif berarti rata-rata abnormal
return sebelum peristiwa akusisi lebih tinggi daripada sesudah
peristiwa akuisisi, dan sebaliknya t hitung negatif berarti rata-rata abnormal return sebelum peristiwa akuisisi lebih rendah daripada sesudah peristiwa akusisi. Uji beda dalam penelitian ini digunakan untuk menguji perbedaan rata-rata abnormal return lima hari sebelum dan lima hari setelah peristiwa. Untuk pengambilan keputusan dalam penelitian ini pertimbangan yang dilakukan sebagai berikut: a. Jika probabilitas < 0,05 ; maka H0 ditolak artinya terdapat perbedaan variance b.Jika probabilitas > 0,05 ; maka H0 tidak dapat ditolak artinya terdapat kesamaan variance.
41
BAB IV DATA DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1 Deskripsi Objek Penelitian 4.1.1 Bursa Efek Indonesia Undang-Undang No.8 tahun 1995 tentang pasar modal menguraikan bahwa pasar modal sebagai kegiatan yang berkaitan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. Penjelasan tersebut mengindikasikan bahwa pasar modal dibentuk untuk menghubungkan investor (pemodal) dengan perusahaan atau institusi pemerintah. Investor adalah pihak yang memiliki kelebihan dana sedangkan perusahaan dan institusi pemerintah merupakan pihak yang membutuhkan dana untuk membiayai proyek atau usahanya. Indonesian Stock Exchange (IDX) atau Bursa Efek Indonesia (BEI) merupakan pasar modal yang ada di Indonesia dan memiliki peran yang penting dalam perekonomian Indonesia, yakni berupa fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Investor yang memiliki kelebihan dana, dengan adanya Bursa Efek maka akan dapat menanamkan dananya pada sekuritas dengan harapan memperoleh harapan memperoleh imbalan (return). Bursa Efek Indonesia dalam melakukan publikasi informasi terkait dengan perkembangan bursa biasanya
42
dilakukan melalui media cetak maupun elektronik untuk kemudahan akses informasi. Pada tahun 1997 Pemerintah Republik Indonesia mengaktifkan kembali pasar modal di Indonesia yang terdiri dari Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES) dan beberapa tahun kemudian pasar modal mengalami pertumbuhan seiring dengan berbagai insentif dan regulasi yang dikeluarkan pemerintah. Pada tahun 2007 dilakukan merger antara Bursa Efek Jakarta (BEJ) dengan Bursa Efek Surabaya (BES) yang kemudian memunculkan nama bursa yang baru yakni Bursa Efek Indonesia. 4.1.2 Deskripsi Perusahaan Sampel Perusahaan sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah sepuluh perusahaan yang masuk dalam 10 besar perusahaan property atau developer terbaik di Indonesia menurut Properti Data tahun 2014. Berikut adalah deskripsi setiap perusahaan yang dijadikan sampel penelitian: 1. PT Agung Podomoro Land Tbk PT Agung Podomoro Land Tbk, (“APLN” atau “Perseroan”) adalah suatu perseroan terbatas berkedudukan di Jakarta Barat, didirikan menurut dan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik Indonesia berdasarkan Akta No. 29 tanggal 30 Juli 2004 dan baru terdaftar di Bursa Efek Indonesia serta aktif dalam melakukan perdagangan saham sejak tahun 2010. PT Agung Podomoro Land, Tbk merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang usaha pengembangan, pengelolaan dan penyewaan properti terpadu yang meliputi apartemen, perhotelan, perkantoran, pusat perbelanjaan dan pusat rekreasi beserta
43
fasilitasnya. Dalam 10 tahun terakhir ini bahkan perseroan mencatat penyelesaian lebih dari 50 proyek properti. Adapun proyek yang sedang dikerjakan yaitu, Indigo Hotel Seminyak, Madison Park @Podomoro City, Metro Park Residence, dan Soho @Podomoro City. Sebagai suatu perusahaan yang besar dan terus berkembang dalam bidangnya, PT Agung Podomoro Land, Tbk juga aktif melakukan ekspansi bisnis antara lain dengan melakukan corporate action berupa akuisisi pada beberapa perusahaan, sehingga sampai saat ini PT Agung Podomoro Land, Tbk mempunyai sekitar 38 anak perusahaan. Komisi Pengawas dan Persaingan Usaha (KPPU) terakhir mencatat pada tahun 2014, PT Agung Podomoro Land, Tbk melakukan akuisisi
pada PT Wahana Sentra Sejati yakni pada tanggal 25 Maret 2014.
Peristiwa akuisisi yang dilakukan oleh PT Agung Podomoro Land, Tbk tentu akan membuat pasar terutama para pesaing akan bereaksi terhadap pengumuman akuisisi pada tanggal 25 Maret 2014 tersebut. 2. PT. Alam Sutera Realty Tbk PT. Alam Sutera Realty Tbk (ASRI) didirikan pada tanggal 3 November 1993, dengan nama PT Adhihutama Manunggal oleh Harjanto Tirtohadiguno beserta keluarga yang memfokuskan kegiatan usahanya di
bidang properti.
Kemudian mengganti nama menjadi PT. Alam Sutera Realty Tbk pada tanggal 19 September 2007. Setelah lebih dari 19 tahun didirikan, Alam Sutera Realty telah menjadi pengembang properti terintegrasi yang memfokuskan kegiatan usahanya dalam pembangunan dan pengelolaan perumahan, kawasan komersial, kawasan industri, dan juga pengelolaan pusat perbelanjaan, pusat rekreasi, dan perhotelan.
44
Saat ini Alam Sutera Realty sedang menangani beberapa proyek seperti, Alam Sutera – Sutera palmyra & Sutera Victoria, Paddington Heights Apartment, Prominence Office Tower, Suvarna Jati, dan The Tower CBD Jakarta. 3. Ciputra Properti Tbk Ciputra Properti Tbk (CTRP) didirikan dengan nama PT Citraland Property tanggal 22 Desember 1994 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada tahun 1984. Kantor pusat CTRP berlokasi di Jalan Prof. Dr. Satrio Kav. 34, Jakarta. Induk usaha dari Ciputra Property Tbk adalah Ciputra Development Tbk (CTRA) (miliki 56,25% saham CTRP), sedangkan induk usaha terakhir dari Ciputra Properti Tbk adalah PT Sang Pelopor. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan CTRP meliputi mendirikan dan menjalankan usaha-usaha pembangunan, pengelolaan, dan penyewaan di bidang perhotelan, rumah susun (apartemen), perkantoran, pertokoan, pusat niaga, dan pusat rekreasi beserta fasilitasnya. Proyek-proyek yang didirikan dan dijalankan oleh CTRP, antara lain: Ciputra World I Jakarta, Ciputra World II Jakarta, Ciputra World II Extention Jakarta, Hotel & Mal Ciputra Jakarta, Hotel & Mal Ciputra Semarang, Somerset Grand Citra Service Residence Jakarta, Dipo Business Center, Ciputra International dan Citradream Budget Hotel, Ciputra Beach Resort Bali. 4. Ciputra Development Tbk PT Ciputra Development Tbk (CTRA), banyak menghadirkan proyek besar di Indonesia. Memulai unit bisnisnya dalam bidang properti komersial, saat ini Ciputra Group merupakan salah satu pengembang mixed-used properti
45
komersial terbesar di Indonesia dan telah memiliki serta mengoperasikan lima unit usaha properti komersial yaitu Mal dan Hotel Ciputra di Jakarta dan Semarang, Ciputra World Jakarta yang terletak di Jl. Prof. Dr. Satrio. Proyek yang sedang dibangun antara lain, Ciputra World Jakarta 2 – Office Tower, Citra Grand City Palembang, Citraland Bagya, Vida View Apartment Makasar. 5. Intiland Development Tbk Intiland Development Tbk (DILD) adalah pengembang properti terkemuka di Indonesia dengan fokus utama pada pengembangan properti, manajemen dan investasi. Portofolio perusahaan meliputi menengah ke high-end kota-kota & perkebunan, mixed-use & high rise perkembangan, perhotelan dan kawasan industri di Jabodetabek, Surabaya dan beberapa kota lainnya. Dalam dunia perhotelan, Intiland telah memulai jaringan hotel seperti, Whiz Hotel, yang masing-masing terletak di Yogyakarta, Semarang, dan Bali. Pada November 2011, Intiland meluncurkan South Quarter, 7,1 hektar kompleks bisnis terpadu terletak di kawasan bisnis TB Simatupang Jakarta Selatan. Selain itu ada juga 1 Parak Avenue, Aeropolis Residences, Graha Natura, dan Sumatera 36 Apartment. 6. Lippo Karawaci Tbk Lippo Karawaci Tbk (LPKR) didirikan tanggal 15 Oktober 1990 dengan nama PT Tunggal Reksakencana. Kantor pusat LPKR terletak di Jl. Boulevard Palem Raya No. 7, Menara Matahari Lantai 22-23, Lippo Karawaci Central, Tangerang 15811, Banten – Indonesia. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan LPKR adalah dalam bidang real estate, pengembangan
46
perkotaan (urban development), pembebasan/pembelian,pengolahan, pematangan, pengurugan dan penggalian tanah; membangun sarana dan prasarana/infrastruktur; merencanakan, membangun, menyewakan, menjual, dan mengusahakan gedunggedung, perumahan, perkantoran, perindustrian, perhotelan, rumah sakit, pusat perbelanjaan, pusat sarana olah raga dan sarana penunjang, termasuk tetapi tidak terbatas pada lapangan golf, klub-klub, restoran, tempat-tempat hiburan lain, laboratorium medik, apotik beserta fasilitasnya baik secara langsung maupun melalui penyertaan (investasi) ataupun pelepasan (divestasi) modal; menyediakan pengelolaan kawasan siap bangun, membangun jaringan prasarana lingkungan dan pengelolaannya, membangun dan mengelola fasilitas umum, serta jasa akomodasi. Saat ini, kegiatan utama LPKR adalah bergerak dalam bidang Urban Development, Large Scale Integrated Development, Retail Malls, Healthcare, Hospitality and Infrastructure, dan Property and Portofolio Management. 7. Pakuwon Jati Tbk Pakuwon Jati Tbk (PWON) didirikan tanggal 20 September 1982 dan memulai kegiatan usaha komersialnya pada bulan Mei 1986. Kantor pusat PWON terletak di Eastcoast Center Lt. 5, Pakuwon Town Square – Pakuwon City, Jl. Kejawan Putih Mutiara No. 17, Surabaya, Indonesia. Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan PWON bergerak dalam bidang pengusahaan, antara lain: pusat perbelanjaan (Tunjungan Plaza, Supermall Pakuwon Indah, Royal Plaza, Blok M Plaza), pusat perkantoran (Menara Mandiri), hotel dan apartemen (Sheraton Surabaya Hotel, Towers dan Somerset),
47
serta real estate (Pakuwon City (dahulu Perumahan Laguna Indah), Gandaria City dan kota Kasablanka). 8. Bumi Serpong Damai Tbk Bumi Serpong Damai Tbk (BSDE) didirikan 16 Januari 1984 dan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1989. Kantor BSDE terletak di Sinar Mas Land Plaza, BSD Green Office Park, Tangerang. Proyek real estat BSDE berupa Perumahan Bumi Serpong Damai yang berlokasi di Kecamatan Serpong, Kecamatan Legok, Kecamatan Cisauk dan Kecamatan Pagedangan. Saat ini, BSDE memiliki anak usaha yang juga tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI), yakni Duta Pertiwi Tbk (DUTI). Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan BSDE adalah berusaha dalam bidang pembangunan real estate. Saat ini BSDE melaksanakan pembangunan kota baru sebagai wilayah pemukiman yang terencana dan terpadu yang dilengkapi dengan prasarana-prasarana, fasilitas lingkungan dan penghijauan dengan nama BSD City. 9. Summarecon Agung Tbk PT Summarecon Agung Tbk (SMRA), didirikan pada tahun 1975 oleh Bapak Soetjipto Nagaria dan rekan-rekannya untuk melakukan pembangunan real estate dan pengembangan. Dimulai dengan 10-hektar lahan rawa daerah Jakarta, pendiri berhasil mengubah lokasi Kelapa Gading menjadi salah satu kawasan perumahan dan komersial yang paling makmur di Jakarta. Dan selama bertahuntahun Summarecon telah membangun reputasi sebagai salah satu pemain properti terkemuka di Indonesia, khususnya dalam pengembangan kota-kota. Summarecon
48
merupakan pengembang yang menyediakan rumah hunian dan komersial yang dijual. Proyek yang sedang diselesaikan adalah, Graha Bulevar Timur, Grand Orchad, Harris Hotel Summarecon Bekasi, Mall Kelapa Gading 3 Extension, dan Pop Hotels. 10. Wijaya Karya Realty Tbk Wika Realty (WIKA) didirikan 20 Januari 2000. Wika Realty sebelumnya merupakan unit usaha dari PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. Wika Realty mengubah bentuk menjadi perusahaan publik (Perusahaan Terbuka) berdasarkan Modifikasi Anggaran Dasar Undang-Undang no. 11 tanggal 7 Desember 2004, namun sesuai dengan kebijakan pemegang saham utama (Wika) pada penawaran umum, penawaran umum perdana saham Wika Realty ditunda. Pada tahun 2001, Wika Realty melakukan diversifikasi usaha. Sebelumnya fokus sebagai pengembang, perusahaan melakukan usahanya di tiga bidang: pengembangan realty, manajemen properti dan jasa konstruksi. Konstruksi difokuskan pada proyek-realty seperti Mal, Pusat Perdagangan, Bangunan Kantor, dan Perumahan. Dan sedang mengembangkan pembangunan perumahan, dan juga bangunan bertingkat tinggi. 4.2 Hasil Analisis Data 4.2.1 Hasil Analisis Data Actual Return Actual return merupakan return yang telah terjadi dari masing-masing saham, yang diperoleh antara harga hari ini (sekarang) dan harga sebelumnya relatif terhadap harga sebelumnya. Dalam penelitian ini actual return diperhitungkan berdasarkan data harga saham harian selama 11 hari, yakni terdiri
49
dari 5 hari sebelum peristiwa (pre-event), satu hari saat peristiwa (event date) dan 5 hari setelah peristiwa (post-event). Hasil perhitungan untuk masing-masing saham selama periode pengamatan dapat dilihat pada lampiran 1. Secara keseluruhan selama 11 hari periode peristiwa (antara H-5 sampai H+5) terdapat 110 nilai actual return. Dari 110 actual return pada periode peristiwa, sebesar 44,55% atau 49 actual return bernilai positif dan 10 % atau 11 actual return bernilai nol dan 45,45% atau 50 actual return bernilai negatif. Berikut pada Tabel 4.1 disajikan rekapitulasi komposisi hasil perhitungan actual return selama periode peristiwa. Tabel 4.1 Rekapitulasi Komposisi Actual Return Periode Peristiwa Hari Ke-t
Actual Return Positif Nol 5 10 0 4 4 1 3 2 2 2 4 4 1 2 1 0 6 1 -1 5 0 -2 0 0 -3 5 2 -4 2 0 -5 9 0 Jumlah 49 11 Persentase 44.55% 10.00% Sumber : Lampiran 2 (data diolah), 2015
Negatif 0 5 6 2 7 3 5 10 3 8 1 50 45.45%
Jumlah 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 110 100.00%
Berdasarkan Tabel 4.1 diatas perolehan actual return yang terjadi pada periode peristiwa sebanyak 45,45% harga saham pada hari H0 lebih rendah dibandingkan dengan harga saham pada hari H-1 atau dengan kata lain sebagian besar saham mengalami penurunan harga. Penurunan harga lebih banyak terjadi
50
pada saat setelah peristiwa pengumuman terjadi. Selama periode peristiwa terdapat actual return yang bernilai positif, nol dan negatif. Actual return yang bernilai positif mengindikasikan adanya peningkatan harga pada hari H0 dari harga saham H-1, nilai nol mengindikasikan bahwa harga saham pada hari H0 sama dengan H-1, sedangkan nilai negatif mengindikasikan harga saham H0 lebih rendah dibandingkan H-1. Dalam Tabel 4.2 berikut disajikan average actual return pada periode peristiwa: Tabel 4.2 Average Actual Return pada Periode Peristiwa Hari Ke-t 5 4 3 2 1 0 -1 -2 -3 -4 -5 Sumber : Lampiran 3 (data diolah), 2015
Average Actual Return 0.03844 -0.00547 -0.00552 0.00500 -0.00975 0.00755 0.00148 -0.04205 0.00989 -0.01679 0.03857
Berdasarkan Tabel 4.2 diatas dapat dilihat average actual return yang diperoleh pada periode peristiwa, yaitu terdapat 5 average actual return bernilai negatif antara lain pada H-4, H-2, H+1, H+3, H+4 dan terdapat 6 average actual return bernilai positif, antara lain H-5, H-3, H-1, H0, H+2 dan H+5.
51
Pada Gambar 4.1 disajikan grafik pergerakan average actual return pada periode peristiwa: Gambar 4.1 Grafik Pergerakan Average Actual Return Periode Peristiwa
Periode Peristiwa 0,05 0,04 0,03 0,02 0,01 0 -0,01 -0,02 -0,03 -0,04 -0,05
H-5
H-4
H-3
H-2
H-1
H0
H+1
H+2
H+3
H+4
Periode Peristiwa
Sumber: data diolah (2015)
Berdasarkan Gambar 4.1 tersebut, pergerakan average actual return pada periode peristiwa menunjukkan terjadinya penurunan (nilai average actual return negatif) yang curam, terlihat pada H-2 dan H-4. Penurunan tercuram terlihat pada H-2 sebelum peristiwa. 4.2.2 Hasil Analisis Data Market Return Hasil perhitungan market return selama periode peristiwa tersaji pada Lampiran 1 bahwa selama periode peristiwa terdapat market return yang bernilai positif dan negatif. Hal tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.3 berikut:
52
H+5
Tabel 4.3 Market Return selama Periode Peristiwa Hari Ke-t
Rmt
5 4 3 2 1 0 -1 -2 -3 -4 -5
0.0222 0.0096 -0.0011 0.0053 -0.0037 0.0043 0.0003 -0.0254 0.0033 -0.0145 -0.0005
Sumber : lampiran 4 (data diolah), 2015 Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa market return selama periode peristiwa, terdapat 5 market return bernilai negatif yaitu pada H-5, H-4, H-2, H+1 dan H+3. Sedangkan terdapat 6 market return bernilai positif yaitu pada H-3, H-1, H0, H+2, H+4, H+5. Pergerakan market return selama periode peristiwa secara grafik dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut: Gambar 4.2 Pergerakan Market Return Selama Periode Peristiwa
Market Return 0,03 0,02 0,01 0 -0,01
H-5
H-4
H-3
H-2
H-1
H0
H+1
-0,02 -0,03 Market Return
Sumber: data diolah (2015)
53
H+2
H+3
H+4
H+5
Berdasarkan Gambar 4.2 market return mengalami pergerakan yang cukup fluktuatif, market return yang berada di zona negatif terlihat pada H-4, H-2, H+1, H+3 dan penurunan tercuram terlihat pada H-2 sebelum peristiwa. Market return mengalami peningkatan atau bergerak dalam zona positif yaitu pada H-3, H-1, H0, H+2, H+4 dan H+5.
4.2.3 Hasil Analisis Data Expected Return Expected return dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan market model yakni dengan melakukan regresi terlebih dahulu untuk menghitung alpha dan beta yang nantinya akan digunakan dalam perhitungan. Perhitungan expected return setiap sekuritas dapat dilihat pada Lampiran 7. Berikut pada Tabel 4.4 disajikan average expected return selama periode peristiwa: Tabel 4.4 Average Expected Return Selama Periode Peristiwa Hari Ke-t
Average E(Ri)
5
0.01806
4
0.00876
3
0.00088
2
0.00564
1
-0.00102
0
0.00487
-1
0.00189
-2
-0.01708
-3
0.00413
-4
-0.00900
-5
0.00132
Sumber : lampiran 8 (data diolah), 2015
54
Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa average expected return selama periode peristiwa, terdapat 3 average expected return bernilai negatif yaitu pada H-4, H-2 dan H+1. Sedangkan terdapat 8 average expected return bernilai positif yaitu pada H-5, H-3, H-1, H0, H+2, H+3 H+4 dan H+5. Pergerakan average expected return selama periode peristiwa secara grafik dapat dilihat pada Gambar 4.2 berikut: Gambar 4.3 Pergerakan Average Expected Return Selama Periode Peristiwa
Average Expected Return 0,02 0,01 0 H-5
H-4
H-3
H-2
H-1
H0
H+1
H+2
H+3
H+4
H+5
-0,01 -0,02 Average Expected Return
Sumber : data diolah (2015) Berdasarkan Gambar 4.3 average expected return mengalami pergerakan yang cukup fluktuatif, average expected return yang berada di zona negatif terlihat pada H-4 dan H-2 penurunan tercuram terlihat pada H-2 sebelum peristiwa. Average expected return mengalami peningkatan atau bergerak dalam zona positif yaitu pada H-5, H-3, H-1, H0, H+1 H+2, H+3, H+4 dan H+5.
55
4.2.4
Abnormal Return dan Average Abnormal Return Abnormal return merupakan selisih antara actual return dengan expected
return. Hasil perhitungan abnormal return selama periode peristiwa berdasarkan formula RTNit= Rit – E(Rit) disajikan dalam Lampiran 9. Berdasarkan hasil perhitungan, abnormal return selama periode peristiwa bernilai positif dan negatif. Abnormal return positif berarti bahwa actual return saham tersebut selama periode peristiwa lebih besar nilainya dibandingkan dengan expected return. Abnormal return negative berarti bahwa actual return lebih kecil nilainya daripada expected return, selama 11 hari periode peristiwa. Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai average abnormal return selama periode peristiwa yaitu tercantum pada Tabel 4.5. Tabel 4.5 Average Abnormal Return selama Periode Peristiwa Hari Ke-t
Average Abnormal Return
5 4 3 2 1 0 -1 -2 -3 -4 -5
0.0204 -0.0142 -0.0064 -0.0006 -0.0087 0.0027 -0.0004 -0.0250 0.0058 -0.0078 0.0372
Sumber: lampiran 9 (data diolah), 2015 Berdasarkan Tabel 4.5 terlihat bahwa average abnormal return pada H-4, H-2, H-1, H+1, H+2, H+3 dan H+4 bernilai negatif, sedangkan pada H-5, H-3, H0 dan H+5 bernilai positif. Pengujian secara statistik dilakukan untuk mengetahui dampak pengumuman akuisisi yang dilakukan oleh PT Agung Podomoro Land,
56
Tbk terhadap perolehan abnormal return PT Agung Podomoro Land, Tbk sendiri dan 9 sector property pesaing PT Agung Podomoro Land, Tbk menurut peringkat BCI ASIA dan Properti Data tahun 2014. Pengujian abnormal return tidak dilakukan untuk tiap-tiap sekuritas, tetapi dilakukan secara agregat dengan menguji average abnormal return seluruh sekuritas untuk setiap periode peristiwa. Average abnormal return diperoleh dengan menjumlahkan abnormal return untuk masing-masing hari selama periode peristiwa kemudian jumlah tersebut dibagi dengan jumlah saham yang diteliti. Berikut disajikan grafik pergerakan average abnormal return selama periode peristiwa: Gambar 4.4 Grafik Pergerakan Average Abnormal Return
Average Abnormal Return 0,05 0,04 0,03 0,02 0,01 0 -0,01
H-5
H-4
H-3
H-2
H-1
H0
-0,02 -0,03 AAR
Sumber : data diolah (2015)
57
H+1
H+2
H+3
H+4
H+5
Berdasarkan Gambar 4.3 average abnormal return mengalami pergerakan yang cukup fluktuatif, average abnormal return yang berada di zona negatif terlihat pada H-4, H-2, H-1, H+1, H+2, H+3 dan H+4 penurunan tercuram terlihat pada H-2 sebelum peristiwa. Average expected return mengalami peningkatan atau bergerak dalam zona positif yaitu pada H-5, H-3, H0 dan H+5. 4.2.5
Pengujian Hipotesis Statistik Terhadap Abnormal Return Pengujian signifikansi dampak pengumuman akuisisi PT Agung
Podomoro Land, Tbk terhadap perolehan abnormal return saham sector property di Bursa Efek Indonesia dilakukan berdasarkan atas deviasi standar return selama periode peristiwa dengan nilai standar yang digunakan adalah average abnormal return. Langkah awal pengujian statistik dengan cara tersebut adalah menghitung deviasi standar berdasarkan deviasi nilai-nilai return pada periode peristiwa. Selanjutnya pengujian signifikansi terhadap average abnormal return dilakukan dengan pengujian t hitung masing-masing hari selama periode peristiwa kemudian nilai t-hitung dibandingkan dengan nilai t-tabel. Nilai t-tabel 1,833 (pada tingkat 10%), 2,262 (pada tingkat 5%), 3,250 (pada tingkat 1%). Apabila t hitung lebih besar dari t tabel atau t hitung kurang dari minus t tabel, maka hipotesis akan ditolak. Artinya adalah terdapat kandungan informasi pada periode peristiwa akuisisi yang dilakukan oleh PT Agung Podomoro Land, Tbk. Berikut pada Tabel 4.6 ini disajikan t-hitung dan signifikansi average abnormal return pada periode peristiwa.
58
Tabel 4.6 t-Hitung dan Signifikansi Average Abnormal Return pada Periode Peristiwa Hari Ke-t
AAR,t
t-Hitung
Signifikansi
3.3190 -1.9339 -0.8629 -0.1337 -1.8017 0.7800 -0.0673 -3.4370 1.0125 -1.1941 3.5819
sig (*, **, ***)
0.0204 -0.0142 4 -0.0064 3 -0.0006 2 -0.0087 1 0.0027 0 -0.0004 -1 -0.025 -2 0.0058 -3 -0.0078 -4 0.0372 -5 Sumber : lampiran 11 (data diolah), 2015 Keterangan : 5
sig (*) Ts Ts Ts Ts Ts sig (*, **, ***) Ts Ts sig (*, **, ***)
Periode Peristiwa 17 Maret- 1 April 2014
Ts * ** ***
: Tidak Signifikan : Signifikan pada tingkat 10 % ( t>1,833 dan t<-1,833) : Signifikan pada tingkat 5 % ( t>2,262 dan t<-2,262) : Signifikan pada tingkat 1 % ( t>3,250 dan t<-3,250)
Berdasarkan Tabel 4.6 tersebut hasil pengujian average abnormal return secara statistik signifikan pada H-5 (10%, 5%, 1%), H-2 (10%, 5%, 1%), H+4 (10%), H+5 (10%, 5%, 1%) sedangkan untuk hari H-4, H-3, H-1, H0, H+1, H+2 dan H+3 secara statistik tidak signifikan. Pengujian berikutnya digunakan cumulative average abnormal return, pengujian tersebut dilakukan dengan cara menjumlah average abnormal return pada periode sebelum peristiwa dan setelah peristiwa, kemudian hasil penjumlahan sebelum peristiwa dan setelah peristiwa dibagi 5. Angka 5 tersebut didapat dari jumlah hari sebelum peristiwa dan setelah peristiwa yang digunakan
59
dalam penelitian ini. Berikut ini adalah tabel t-hitung dan signifikansi average cumulative abnormal return pada periode peristiwa. Tabel 4.7 t-Hitung dan Signifikansi Cumulative Average Abnormal Return Hari
CAAR
t Hitung
Signifikansi
Sebelum Hari- H Setelah
0.0020 0.0027 -0.0019
-0.0208 0.7800 -0.2826
Ts Ts Ts
Sumber: lampiran 12 (data diolah), 2015 Keterangan : Periode Peristiwa 17 Maret- 1 April 2014
Ts * ** ***
: Tidak Signifikan : Signifikan pada tingkat 10 % ( t>1,833 dan t<-1,833) : Signifikan pada tingkat 5 % ( t>2,262 dan t<-2,262) : Signifikan pada tingkat 1 % ( t>3,250 dan t<-3,250)
Berdasarkan Tabel 4.7 hasil pengujian cumulative average abnormal return pada periode peristiwa secara statistik tidak signifikan baik sebelum peristiwa, saat event date maupun setelah peristiwa. 4.2.6
Hasil Paired Sample t-test Uji hipotesis dilakukan dalam penelitian ini setelah diawali dengan uji
normalitas untuk mengetahui apakah data berdistribusi normal atau tidak. Hasil pengujian normalitas menunjukkan bahwa data berdistribusi normal. Hasil uji normalitas dapat dilihat pada lampiran 13. Pengujian hipotesis dalam penelitian ini menggunakan paired sampel ttest. Berdasarkan hasil pengolahan yang diperlihatkan pada Tabel 4.8 menunjukkan rata rata hasil pengujian Sig. (2-tailed) 0,760 > 0.05. Hasil pengujian menggunakan SPSS ini menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang
60
signifikan abnormal return saham sebelum dan sesudah peristiwa akuisisi selama periode peristiwa. Berikut pada Tabel 4.8 disajikan hasil perhitungan uji paired sample t-test dengan menggunakan software SPSS: Tabel 4.8 Uji Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the
Mean Pair Sebelum 1
setelah
Std.
Std. Error
Deviation
Mean
Difference Lower
Upper
.0038600 .0263736 .0117946 -.0288872 .0366072
Sig. (2T .327
df
tailed) 4
.760
Sumber : lampiran 14 (data diolah), 2015 4.3 Pembahasan 4.3.1 Dampak Pengumuman Akuisisi PT Agung Podomoro Land, Tbk Terhadap Perolehan Abnormal Return Saham Sektor Properti di Bursa Efek Indonesia Efisiensi pasar diuji dengan melihat abnormal return yang terjadi. Pasar dikatakan tidak efisien apabila satu atau beberapa pelaku pasar dapat menikmati abnormal return dalam jangka waktu tertentu. Event study menganalisis abnormal return dan ada tidaknya kandungan informasi dari suatu peristiwa. Berdasarkan uji signifikansi yang telah dilakukan, pada H-5, H-2, H+4, H+5 menunjukkan bahwa pengumuman akuisisi yang dilakukan oleh PT Agung Podomoro Land, Tbk mengandung informasi karena pengumuman tersebut menyebabkan terjadinya reaksi pasar yang ditunjukkan dengan adanya abnormal return yang secara statistik signifikan.
61
Abnormal return yang signifikan terjadi sebelum peristiwa yaitu H-5 dan H-2 mengindikasikan bahwa peristiwa dalam penelitian ini termasuk dalam peristiwa dimana informasi telah diantisipasi terlebih dahulu oleh para investor atau dengan kata lain isu tersebut telah diantisipasi oleh investor sebelum terjadinya pengumuman. Abnormal return yang terjadi setelah tanggal pengumuman yakni H+4 dan H+5 mengindikasikan bahwa pada hari tersebut pasar kembali bereaksi walaupun reaksi tersebut lambat karena pasar baru bereaksi kembali saat H+4 dan H+5. Pengujian berikutnya untuk mengetahui dampak pengumuman akuisisi PT Agung Podomoro Land, Tbk terhadap perolehan abnormal return sektor properti di BEI menggunakan cumulative average abnormal return. Hasil dari Tabel 4.7 menunjukkan nilai cumulative average abnormal return untuk 10 saham tidak signifikan baik pada sebelum, saat dan setelah peristiwa pengumuman akuisisi. Hasil yang tidak signifikan tersebut mencerminkan bahwa tidak terdapat kandungan informasi baik sebelum, saat dan setelah peristiwa pengumuman akuisisi berdasarkan pengujian terhadap cumulative average abnormal return. Informasi abnormal return yang terjadi selama periode peristiwa akuisisi yang dilakukan oleh PT Agung Podomoro Land, Tbk ini tidak hanya berlaku bagi intern perusahaan PT Agung Podomoro Land, Tbk saja dan para pesaingnya, akan tetapi informasi ini berlaku juga bagi para investor dan masyarakat. Investor akan melihat serta menganalisis pengumuman akuisisi yang dilakukan apakah informasi tersebut berupa berita baik (good news) atau berita buruk (bad news).
62
Hal
tersebutlah
yang
akan
mempengaruhi
investor
untuk
menentukan
keputusannya dalam berinvestasi di pasar modal yaitu Bursa Efek Indonesia. 4.2.3 Perbedaan Rata-Rata Abnormal Return Sebelum dan Setelah Pengumuman Akuisisi PT Agung Podomoro Land, Tbk Berdasarkan perhitungan paired sample t-test dengan tingkat signifikansi 5 persen diperoleh nilai signifikansi lebih besar dari 5 persen yaitu sebesar 0,760. Berdasarkan hasil pengujian tersebut, dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara abnormal return yang diperoleh perusahaan sektor properti di Bursa Efek Indonesia sebelum dan sesudah peristiwa akuisisi oleh PT Agung Podomoro Land, Tbk. Peristiwa akuisisi yang dilakukan oleh PT Agung Podomoro Land, Tbk. tidak memberi dampak yang signifikan pada perolehan abnormal return sektor industry di BEI baik sebelum dan setelah periode peristiwa. Hal ini mungkin disebabkan oleh kebocoran informasi yang terjadi. Informasi tersebut sudah terlebih dahulu diketahui dan dianalisis oleh investor sehingga investor tidak tertarik untuk melakukan investasi sepanjang periode peristiwa dan tidak merespon peristiwa akuisisi. Signaling theory menyatakan bahwa ada peristiwa yang dapat memberikan sinyal terhadap reaksi informasi yang ada di pasar. Saat pengumuman telah dipublikasikan maka pelaku pasar menganalisis dan memilih informasi yang baik (good news) atau informasi yang buruk (bad news). Pada penelitian ini para investor merasakan bahwa situasi sebelum dan setelah akuisisi tetap sama sehingga pengumuman akuisisi tidak mempengaruhi harga saham selama periode peristiwa.
63
Hasil penelitian yang sama diperoleh Bashir, Sajid dan Sheikh (2011) yang menyimpulkan bahwa akuisisi merupakan suatu pengumuman yang tidak memiliki kandungan informasi sehingga tidak terdapat respon dari para investor. Rusnanda dan Pardi (2013) juga mengindikasikan bahwa para pelaku pasar modal khususnya investor sudah terbiasa menanggapi berbagai peristiwa akuisisi sehingga peristiwa tersebut tidak menyebabkan para pelaku pasar merespons dan harga saham tidak mengalami perubahan yang berarti. Berdasarkan hasil penelitian Asimakopoulus (2008) menyimpulkan bahwa peristiwa akuisisi dianggap sebagai bad news atau memberikan sinyal negatif yang menyebabkan para investor kurang percaya atas prospek investasi di masa yang akan datang.
64
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan maka dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut: 1.
Pengumuman akuisisi PT Agung Podomoro Land, Tbk pada tanggal 25 Maret 2014 dengan 11 hari periode pengamatan yaitu dari tanggal 17 Maret sampai 1 April 2014 menimbulkan reaksi pada sektor properti di BEI. Reaksi pasar terjadi pada H-5, H-2, H+4, H+5 dibuktikan dengan rata-rata abnormal return yang signifikan secara statistik. Hal tersebut menunjukkan bahwa pengumuman akuisisi PT Agung Podomoro Land, Tbk mengandung informasi, sedangkan pada H-4, H-3, H-1, H0, H+2, H+2 dan H+3 secara statistik tidak signifikan yang menunjukkan bahwa pengumuman akuisisi PT Agung Podomoro Land, Tbk tidak mengandung informasi.
2. Hasil pengujian data menggunakan uji paired sample t-test menunjukkan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata abnormal return yang signifikan secara statistik sebelum dan setelah pengumuman akuisisi yang dilakukan PT Agung Podomoro Land, Tbk.
65
5.2 Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah dibuat maka peneliti dapat membuat saran sebagai berikut: 1) Kelemahan dari penelitian ini terletak pada keterbatasan metode untuk menghitung abnormal return yang digunakan. Penelitian selanjutnya diharapkan agar dapat menggunakan metode perhitungan abnormal return lainnya seperti CAPM, mean adjusted model dan market adjusted model sebagai bahan pembanding. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat lebih menyempurnakan penelitian ini dengan melakukan perpanjangan periode pengamatan agar peneliti selanjutnya dapat lebih jelas untuk mengamati reaksi pasar. 2) Diharapkan para investor dapat menggunakan penelitian ini sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil keputusan atau dalam menyikapi informasi yang dipublikasikan, investor sebaiknya berhati-hati dan melakukan analisis terlebih dahulu sebelum berinvestasi karena melihat kurang konsistennnya abnormal return yang terjadi disekitar periode pengumuman akuisisi.
66
DAFTAR RUJUKAN Adisulistyo, Indrawan. 2009. Pengaruh Pengumuman Right Issue terhadap return Saham dan Tingkat Likuiditas Saham di BEI Tahun 2003-2007. Skripsi. Fakultas Ekonomi Sebelas Maret Surakarta Ahmed, Muhhamad and Ahmed Zahid. 2014. Mergers and Acquisitions:Effect on Financial Performance of Manufacturing Companies of Pakistan. MiddleEast Journal of Scientific Research, volume 21 nomor 4, pp: 689-699 Asimakopolus, I. Panayoitis P, A. 2008. Revisiting the Merger and Acquisition Performance of European Banks. Hal :1-44 Astria, N. 2009. Analisis dampak pengumuman merger dan akuisisi terhadap abnormal return saham perusahaan akuisitor yang terdaftar di BEI tahun 2006-2008. Jurnal ilmiah mahasiswa Universitas Brawijaya Auqie, Vally. 2013. Dampak Merger & Akuisisi Terhadap Abnormal return dan Kinerja Keuangan Bidder Firm di Sekitar Tanggal Pengumuman Merger dan Akuisisi pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2012. Calypta: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya volume 2 Nomor 2 Bashir A., Sajid M.R and Sheikh S.F. 2010. The Impact of Mergers and Acquisitions on Shareholders Wealth: Evidence from Pakistan. Middle-East Journal of Scientific Research 8, ISSN 1990-9233 pp: 261-264 Danbolt A., Sajid M.R. and Sheikh S. F. 2011. The Impact of Merger and Acquisition on Shareholders Wealth: Evidence From Pakistan. Middle-East Journal of Scientific Research 8, ISSN 1990-9233 hal: 261-264 Dharmasetya MM.,BKP, Lani dan Vonny Sulaimin, MSi., CPA. 2009. Merger dan Akuisisi Tinjauan dari Sudut Akuntansi dan Perpajakan. Jakarta. PT Elex Media Komputindo: Kompas Gramedia Dianita, Mirna dkk. 2013. Analysis of Announcement Merger And Acquisition and Payments Method to Stock return: Study of Listed Companies At Bei During 2005-2011. Procedings of 23rd International Bussiness Research Conference. Dilshad, Mehroz Nida. 2013. Profitability Analysis of Mergers and Acquisitions: An Events Study Research Approach: Bussiness and Economics Research Volume 3 Nomor 1. Epriyani, A. 2013. Pengaruh Pengumuman Merger, Akuisisi dan Right issue Terhadap Abnormal return Saham di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi STIE MDP. hal : 1-7
67
Firmansyah, E. 2013. Analisa Pengaruh Pengumuman Akuisisi Terhadap Abnormal return Perusahaan Akuisitor dan Non akuisitor yang Terdaftar di BEI. Skripsi Sarjana Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Pembangunan Indonesia, Yogyakarta. Floreani, A dan Silvia, Rigamonti. 2001. Mergers and shareholder’ wealth in the insurance industry. Journal about finance. hal: 1-24 Foster, George. 1986. Financial Statement Analysis. New Jersey: Prentice Hall Englewood Ikatan Akuntansi Indonesia. 2009. Standart Akuntansi Keuangan; PSAK No.22. Jakarta: Salemba Empat Jogiyanto, Hartono. 2009. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Ketujuh. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta Liargovas, Paragiotis. 2011. The Impacts of Mergers and Acquisitions on the Performance of the Greek Banking Sector: An event study Approach: International Journal of Economics and Finance Volume 3 Nomor 2. Ma, Jianyu dkk. 2009. Abnormal return to Mergers and Acquisitions in Ten Asian Stock Markets: International Journal of Bussiness Volume 14 Nomor 3. Marzuki, Machrus Ali dan Nurul Widyawati. 2013. Kinerja Keuangan Sebelum dan Sesudah Akuisisi: Studi pada PT Bank CIMB Niaga. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen STIESIA Surabaya, Volume 1 Nomor 2, hal: 222-238 Meta. CW, Annisa. 2010. Analisis Manajemen Laba dan Kinerja Keuangan Perusahaan Pengakuisisi Sebelum dan Sesudah Merger dan Akuisisi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2009. Jurnal Fakultas Ekonomi, Universitas Diponegoro, Semarang Peng, Siew., Mansor, M. 2008. Long term share performance of Malaysian bidding firm. Journal about finance. hal : 1-17 Pratama, I Gede Surya. 2013. Analisis Perbandingan Abnormal return Saham Sebelum dan Sesudah Pengumuman Right Issue Pada Perusahaan di Bursa Efek Indonesia. Skripsi Sarjana Jurusan Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Denpasar Rahmadiansyar, R,H. 2013. Analisis Dampak Sebelum dan Sesudah Pengumuman Merger dan Akuisisi Terhadap Abnormal return dan Volume Perdagangan Saham yang Terdaftar di BEI. hal : 1-11 Rusnanda, W.E., Pardi. 2013. Analisa Pengaruh Pengumuman Merger dan Akuisisi Terhadap Abnormal Return Saham Bank Umum di Bursa Efek Indonesia. Journal Graduasi 29. ISSN 2088-6594. hal: 1-101
68
Samsul, Muhammad. 2006. Pasar Modal dan Manajemen Portofolio. Jakarta: Erlangga Seleuh, E Akben dan A Altiok Yilmaz. 2011. The Impacts of Mergers and Acquisitions on Acquires Performances: Evidane from Turkey: Bussiness and Economics Journal. Setyawan, A. 2005. Pengaruh akuisisi terhadap abnormal return dan kinerja perbankan. Skripsi sarjana Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang Shah, Priyanka dan Parvinder Arora. 2014. M & A Announcements and Their Effects on return to Sharefolders: An event study: Accounting and Finance Research Volume 3 Nomor 2. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: CV Alfabeta Suryanto. 2015. Analysis of Abnormal return Before and After the Announcements of Investment Grade Indonesia: International Journal of Bussiness and Management Review Voumel 3 Hal 11-23. Susanty, Isty. 2008. Analisis perbandingan abnormal return sebelum dan sesudah pengumuman right issue pada perusahaan di BEI. Skripsi. Mahasiswa S1 Universitas Pembangunan Nasional Veteran Tandelilin, Eduardus. 2010. Portofolio dan Investasi: Teori dan Aplikasi. Edisi Pertama. Yogyakarta: Kanisius Wiagustini, Ni Luh Putu. 2010. Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Denpasar: Udayana University Press Wibowo dan Pakereng, 2001, “Pengaruh Pengumuman Merger dan AkuisisiTerhadap return Saham Perusahaan Akuisitor dan Non Akuisitor dalam Sektor Industri Yang Sama di Bursa Efek Jakarta”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Volume 16 nomor 4. Widyaputra, Dyaksa. 2006. Analisis Kinerja Keuangan dan Abnormal return Saham Sebelum dan Setelah Merger & Akuisisi di Bursa Efek Jakarta Tahun 1998-2004. Thesis sarjana S-2 Magister Manajemen Program Studi Magister Manajemen Universitas Diponegoro Wong, Anson dan Kui Yin Cheung. 2009. The Effects of Mergers and Acquisition Announcements on the Security Prices of Bidding Firms and Target Firms in Asia: International Journal of Economics and Finance Volume 1 Nomor 2
69
Lampiran 1
DAFTAR HARGA SAHAM DAN ACTUAL RETURN YANG TERJADI PADA WAKTU Ke-t ( PERIODE PERISTIWA TGL 17 MARET-1 APRIL 2014 ) Hari Ke-t
Sekuritas APLN
Sekuritas ASRI
Sekuritas CTRP
Sekuritas CTRA
Sekuritas DILD
Sekuritas LPKR
Sekuritas PWON
Ri
Harga
Ri
Harga
Ri
Harga
Ri
Harga
Ri
Harga
Ri
0.0224 -0.0325 0.0352 0.0365
Harg a 620 595 620 620
0.0420 -0.0403 0.0000 -0.0080
860 830 850 865
0.0361 -0.0235 -0.0173 0.0000
1215 1160 1125 1155
0.0474 0.0311 -0.0260 0.0000
461 453 441 432
1155 1085 1080 1135
0.0645 0.0046 -0.0485 0.0044
367 350 350 350
0.0486 0.0000 0.0000 -0.0113
3015
0.0000
625
-0.0157
865
0
3015
-0.0066
635
0.0000
870
-1
3035
-0.0146
635
0.0079
855
-2 -3
3080 3085
-0.0016 -0.0096
630 660
-0.0455 0.0076
860 895
-4 -5
3115 3050
0.0213 0.0321
655 660
-0.0076 0.0394
850 875
0.0177 0.0272 0.0208 0.0093 0.0251 0.0023 0.0222 0.0281 0.0154 0.0194 0.0764
Harga
Ri
5 4 3 2
3200 3130 3235 3125
1
-0.0057 0.0175 -0.0058 -0.0391 0.0529 -0.0286 0.0294
1155 1140 1120 1125 1185 1185 1205
Sumber: data diolah, 2015
70
0.0132 0.0179 -0.0044 -0.0506 0.0000 -0.0166 0.0617
428 439 440 450 463 456 465
1130 1165 1185 1190 1245 1250 1245
-0.0300 -0.0169 -0.0042 -0.0442 -0.0040 0.0040 0.0969
354 357 352 349 371 372 386
-0.0084 0.0142 0.0086 -0.0593 -0.0027 -0.0363 0.0212
Lanjutan Lampiran 1
DAFTAR HARGA SAHAM, ACTUAL RETURN DAN MARKET RETURN YANG TERJADI PADA WAKTU Ke-t ( PERIODE PERISTIWA TGL 17 MARET-1 APRIL 2014 )
Hari Ke-t 5
Sekuritas BSDE
Sekuritas SMRA
Sekuritas WIKA
Harga
Ri
Harga
Ri
Harga
1685
0.0306
1125
0.0563
2435
Ri 0.0188
4
1635
-0.0239
1065
0.0047
2390
-0.0021
3
1675
-0.0059
1060
-0.0093
2395
-0.0042
2
1685
0.0000
1070
0.0000
2405
0.0191
1
1685
0.0030
1070
-0.0183
2360
-0.0105
0
1680
0.0030
1090
0.0381
2385
0.0106
-1
1675
0.0340
1050
0.0048
2360
0.0107
2335
-0.0311
2410
0.0000
-2 -3
1620 1705
-0.0499 0.0119
1045 1125
-0.0711 0.0274
-4
1685
-0.0146
1095
-0.0478
2410
-0.0223
-5
1710
0.0118
1150
0.0268
2465
-0.0100
Sumber: data diolah, 2015
71
IHSG
Market Return
4873.9341 4768.2769 4723.0571 4728.2402 4703.0908 4720.4199 4700.2148 4698.9731 4821.4570 4805.6118 4876.1880
0.0222 0.0096 -0.0011 0.0053 -0.0037 0.0043 0.0003 -0.0254 0.0033 -0.0145 -0.0005
Lampiran 2
Rekapitulasi Komposisi Actual Return Periode Peristiwa Hari Ke-t Positif 5 10 4 4 3 2 2 4 1 2 0 6 -1 5 -2 0 -3 5 -4 2 -5 9 Jumlah 49 Persentase 44.55% Sumber: data diolah, 2015
Actual Return Nol 0 1 2 4 1 1 0 0 2 0 0 11 10.00%
72
Negatif 0 5 6 2 7 3 5 10 3 8 1 50 45.45%
Jumlah 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 10 110 100.00%
Lampiran 3
Average Actual Return pada Periode Peristiwa Hari Ke-t 5 4 3 2 1 0 -1 -2 -3 -4 -5 Sumber: data diolah, 2015
Average Actual Return 0.03844 -0.00547 -0.00552 0.00500 -0.00975 0.00755 0.00148 -0.04205 0.00989 -0.01679 0.03857
72
Lampiran 4
Market Return selama Periode Peristiwa Hari Ke-t
Rmt
5
0.0222
4
0.0096
3
-0.0011
2
0.0053
1
-0.0037
0
0.0043
-1
0.0003
-2
-0.0254
-3
0.0033
-4
-0.0145
-5
-0.0005
Sumber: data diolah, 2015
73
Lampiran 5
Harga Saham Harian dan Actual Return Selama Periode Estimasi 100 Hari Hari ke-t -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17 -18 -19 -20 -21 -22 -23 -24 -25 -26 -27 -28 -29 -30 -31 -32 -33 -34 -35 -36 -37 -38 -39
ASRI CLOSE Ri 635 615 615 620 595 605 605 585 580 565 575 580 565 585 595 595 565 580 580 590 570 560 570 570 540 555 535 510 505 515 520 500 495 510
0.0325 0.0000 -0.0081 0.0420 -0.0165 0.0000 0.0342 0.0086 0.0265 -0.0174 -0.0086 0.0265 -0.0342 -0.0168 0.0000 0.0531 -0.0259 0.0000 -0.0169 0.0351 0.0179 -0.0175 0.0000 0.0556 -0.0270 0.0374 0.0490 0.0099 -0.0194 -0.0096 0.0400 0.0101 -0.0294 -0.0286
BSDE CLOSE Ri 1690 1670 1675 1675 1640 1620 1575 1540 1530 1510 1535 1515 1460 1530 1560 1580 1555 1545 1550 1575 1555 1555 1545 1565 1535 1540 1500 1435 1420 1440 1460 1380 1340 1440
0.0120 -0.0030 0.0000 0.0213 0.0123 0.0286 0.0227 0.0065 0.0132 -0.0163 0.0132 0.0377 -0.0458 -0.0192 -0.0127 0.0161 0.0065 -0.0032 -0.0159 0.0129 0.0000 0.0065 -0.0128 0.0195 -0.0032 0.0267 0.0453 0.0106 -0.0139 -0.0137 0.0580 0.0299 -0.0694 -0.0237
CTRA CLOSE Ri 1135 1080 1095 1085 1030 1050 1055 1010 985 970 975 985 940 980 1010 1025 985 1010 1025 1040 1000 970 955 990 925 925 860 835 830 855 855 835 815 815 75
0.0509 -0.0137 0.0092 0.0534 -0.0190 -0.0047 0.0446 0.0254 0.0155 -0.0051 -0.0102 0.0479 -0.0408 -0.0297 -0.0146 0.0406 -0.0248 -0.0146 -0.0144 0.0400 0.0309 0.0157 -0.0354 0.0703 0.0000 0.0756 0.0299 0.0060 -0.0292 0.0000 0.0240 0.0245 0.0000 -0.0578
CTRP CLOSE Ri 850 825 850 855 820 825 810 765 745 735 745 750 725 725 750 755 745 750 760 770 750 745 760 750 735 720 690 680 670 675 670 665 665 705
0.0303 -0.0294 -0.0058 0.0427 -0.0061 0.0185 0.0588 0.0268 0.0136 -0.0134 -0.0067 0.0345 0.0000 -0.0333 -0.0066 0.0134 -0.0067 -0.0132 -0.0130 0.0267 0.0067 -0.0197 0.0133 0.0204 0.0208 0.0435 0.0147 0.0149 -0.0074 0.0075 0.0075 0.0000 -0.0567 -0.0070
DILD CLOSE Ri 432 424 420 416 416 400 393 378 349 348 355 352 350 349 352 355 352 355 352 353 347 346 345 346 335 332 325 325 325 324 320 315 311 318
0.0189 0.0095 0.0096 0.0000 0.0400 0.0178 0.0397 0.0831 0.0029 -0.0197 0.0085 0.0057 0.0029 -0.0085 -0.0085 0.0085 -0.0085 0.0085 -0.0028 0.0173 0.0029 0.0029 -0.0029 0.0328 0.0090 0.0215 0.0000 0.0000 0.0031 0.0125 0.0159 0.0129 -0.0220 -0.0185
-40 -41 -42 -43 -44 -45 -46 -47 -48 -49 -50 -51 -52 -53 -54 -55 -56 -57 -58 -59 -60 -61 -62 -63 -64 -65 -66 -67 -68 -69 -70 -71 -72 -73 -74 -75 -76 -77 -78 -79 -80
525 520 540 525 520 515 496 498 458 444 448 425 430 445 455 430 430 425 430 450 455 460 445 455 465 465 460 470 475 485 495 520 530 475 470 480 455 470 470 485 500
0.0096 -0.0370 0.0286 0.0096 0.0097 0.0383 -0.0040 0.0873 0.0315 -0.0089 0.0541 -0.0116 -0.0337 -0.0220 0.0581 0.0000 0.0118 -0.0116 -0.0444 -0.0110 -0.0109 0.0337 -0.0220 -0.0215 0.0000 0.0109 -0.0213 -0.0105 -0.0206 -0.0202 -0.0481 -0.0189 0.1158 0.0106 -0.0208 0.0549 -0.0319 0.0000 -0.0309 -0.0300 -0.0196
1475 1505 1515 1455 1455 1435 1490 1525 1370 1270 1265 1210 1250 1290 1320 1240 1230 1250 1270 1300 1320 1340 1290 1330 1340 1370 1370 1390 1440 1450 1450 1460 1480 1350 1360 1390 1360 1380 1400 1400 1380
-0.0199 -0.0066 0.0412 0.0000 0.0139 -0.0369 -0.0230 0.1131 0.0787 0.0040 0.0455 -0.0320 -0.0310 -0.0227 0.0645 0.0081 -0.0160 -0.0157 -0.0231 -0.0152 -0.0149 0.0388 -0.0301 -0.0075 -0.0219 0.0000 -0.0144 -0.0347 -0.0069 0.0000 -0.0068 -0.0135 0.0963 -0.0074 -0.0216 0.0221 -0.0145 -0.0143 0.0000 0.0145 -0.0213
865 875 845 865 820 815 805 815 865 810 785 785 760 775 790 780 750 730 730 730 730 740 750 740 730 730 750 740 740 710 730 740 770 790 820 730 710 730 720 750 740 76
-0.0114 0.0355 -0.0231 0.0549 0.0061 0.0124 -0.0123 -0.0578 0.0679 0.0318 0.0000 0.0329 -0.0194 -0.0190 0.0128 0.0400 0.0274 0.0000 0.0000 0.0000 -0.0135 -0.0133 0.0135 0.0137 0.0000 -0.0267 0.0135 0.0000 0.0423 -0.0274 -0.0135 -0.0390 -0.0253 -0.0366 0.1233 0.0282 -0.0274 0.0139 -0.0400 0.0135 -0.0133
710 720 710 670 665 660 665 665 610 595 580 565 570 600 620 610 610 610 640 640 630 620 620 620 640 650 630 620 610 630 630 650 650 610 590 600 600 620 610 620 610
-0.0139 0.0141 0.0597 0.0075 0.0076 -0.0075 0.0000 0.0902 0.0252 0.0259 0.0265 -0.0088 -0.0500 -0.0323 0.0164 0.0000 0.0000 -0.0469 0.0000 0.0159 0.0161 0.0000 0.0000 -0.0313 -0.0154 0.0317 0.0161 0.0164 -0.0317 0.0000 -0.0308 0.0000 0.0656 0.0339 -0.0167 0.0000 -0.0323 0.0164 -0.0161 0.0164 -0.0317
324 321 319 305 317 323 327 336 308 304 304 302 306 310 320 315 300 300 295 310 310 315 305 300 305 305 315 305 310 310 310 310 325 320 315 325 315 315 310 310 310
0.0093 0.0063 0.0459 -0.0379 -0.0186 -0.0122 -0.0268 0.0909 0.0132 0.0000 0.0066 -0.0131 -0.0129 -0.0313 0.0159 0.0500 0.0000 0.0169 -0.0484 0.0000 -0.0159 0.0328 0.0167 -0.0164 0.0000 -0.0317 0.0328 -0.0161 0.0000 0.0000 0.0000 -0.0462 0.0156 0.0159 -0.0308 0.0317 0.0000 0.0161 0.0000 0.0000 0.0000
-81 -82 -83 -84 -85 -86 -87 -88 -89 -90 -91 -92 -93 -94 -95 -96 -97 -98 -99 -100 -101 -102 -103
510 510 500 520 510 520 540 540 570 560 570 580 610 660 660 670 680 690 640 600 620 610 570
0.0000 0.0200 -0.0385 0.0196 -0.0192 -0.0370 0.0000 -0.0526 0.0179 -0.0175 -0.0172 -0.0492 -0.0758 0.0000 -0.0149 -0.0147 -0.0145 0.0781 0.0667 -0.0323 0.0164 0.0702 -0.0172
1410 1420 1430 1450 1360 1420 1460 1500 1540 1510 1510 1540 1570 1630 1630 1630 1620 1620 1610 1590 1600 1550 1510
-0.0070 -0.0070 -0.0138 0.0662 -0.0423 -0.0274 -0.0267 -0.0260 0.0199 0.0000 -0.0195 -0.0191 -0.0368 0.0000 0.0000 0.0062 0.0000 0.0062 0.0126 -0.0063 0.0323 0.0265 0.0342
750 730 790 780 820 840 810 840 870 910 970 970 1010 1010 1030 1080 1070 1080 1040 1020 1030 950 940
Sumber : yahoo finance, 2015
77
0.0274 -0.0759 0.0128 -0.0488 -0.0238 0.0370 -0.0357 -0.0345 -0.0440 -0.0619 0.0000 -0.0396 0.0000 -0.0194 -0.0463 0.0093 -0.0093 0.0385 0.0196 -0.0097 0.0842 0.0106 0.0682
630 630 660 680 660 680 720 730 760 770 790 780 790 820 830 840 840 860 820 800 810 810 800
0.0000 -0.0455 -0.0294 0.0303 -0.0294 -0.0556 -0.0137 -0.0395 -0.0130 -0.0253 0.0128 -0.0127 -0.0366 -0.0120 -0.0119 0.0000 -0.0233 0.0488 0.0250 -0.0123 0.0000 0.0125 0.0256
310 315 330 340 330 345 345 350 360 355 360 360 370 375 370 385 380 385 355 340 350 335 335
-0.0159 -0.0455 -0.0294 0.0303 -0.0435 0.0000 -0.0143 -0.0278 0.0141 -0.0139 0.0000 -0.0270 -0.0133 0.0135 -0.0390 0.0132 -0.0130 0.0845 0.0441 -0.0286 0.0448 0.0000 0.0000
Lanjutan Lampiran 5 Harga Saham Harian dan Actual Return Selama Periode Estimasi 100 Hari Hari ke-t -6 -7 -8 -9 -10 -11 -12 -13 -14 -15 -16 -17 -18 -19 -20 -21 -22 -23 -24 -25 -26 -27 -28 -29 -30 -31 -32 -33 -34 -35 -36 -37 -38 -39 -40 -41
LPKR CLOSE 1135 1095 1085 1060 1065 1025 950 930 930 935 940 945 930 935 940 950 930 930 940 955 935 925 930 930 930 930 925 920 925 940 955 935 930 980 985 975
PWON
Ri CLOSE 0.0365 378 0.0092 378 0.0236 371 -0.0047 373 0.0390 363 0.0789 355 0.0215 352 0.0000 351 -0.0053 338 -0.0053 326 -0.0053 330 0.0161 324 -0.0053 316 -0.0053 318 -0.0105 337 0.0215 344 0.0000 344 -0.0106 348 -0.0157 350 0.0214 351 0.0108 333 -0.0054 326 0.0000 330 0.0000 327 0.0000 321 0.0054 327 0.0054 317 -0.0054 319 -0.0160 305 -0.0157 308 0.0214 311 0.0054 303 -0.0510 303 -0.0051 307 0.0103 319 0.0000 318
SMRA
Ri CLOSE 0.000 1120 0.0189 1080 -0.0054 1090 0.0275 1100 0.0225 1070 0.0085 1065 0.0028 1075 0.0385 1050 0.0368 1050 -0.0121 990 0.0185 1005 0.0253 1000 -0.0063 1020 -0.0564 1045 -0.0203 1060 0.0000 1045 -0.0115 985 -0.0057 1000 -0.0028 1045 0.0541 1025 0.0215 975 -0.0121 970 0.0092 995 0.0187 1000 -0.0183 980 0.0315 945 -0.0063 925 0.0459 910 -0.0097 920 -0.0096 955 0.0264 920 0.0000 900 -0.0130 905 -0.0376 940 0.0031 950 -0.0031 945 78
WIKA
Ri CLOSE 0.0370 2490 -0.0092 2280 -0.0091 2235 0.0280 2280 0.0047 2255 -0.0093 2235 0.0238 2280 0.0000 2280 0.0606 2235 -0.0149 2155 0.0050 2145 -0.0196 2145 -0.0239 2080 -0.0142 2075 0.0144 2005 0.0609 1995 -0.0150 1940 -0.0431 1995 0.0195 2070 0.0513 2090 0.0052 2025 -0.0251 1985 -0.0050 1985 0.0204 1985 0.0370 1990 0.0216 2030 0.0165 2035 -0.0109 2020 -0.0366 1955 0.0380 1975 0.0222 1930 -0.0055 1860 -0.0372 1835 -0.0105 1920 0.0053 1915 -0.0105 1845
APLN
Ri CLOSE 0.0921 288 0.0201 276 -0.0197 280 0.0111 254 0.0089 239 -0.0197 243 0.0000 242 0.0201 237 0.0371 234 0.0047 229 0.0000 232 0.0313 232 0.0024 232 0.0349 234 0.0050 237 0.0284 234 -0.0276 230 -0.0362 237 -0.0096 239 0.0321 242 0.0202 238 0.0000 235 0.0000 233 -0.0025 228 -0.0197 223 -0.0025 222 0.0074 222 0.0332 224 -0.0101 225 0.0233 230 0.0376 227 0.0136 230 -0.0443 226 0.0026 227 0.0379 232 -0.0315 237
Ri 0.0435 -0.0143 0.1024 0.0628 -0.0165 0.0041 0.0211 0.0128 0.0218 -0.0129 0.0000 0.0000 -0.0085 -0.0127 0.0128 0.0174 -0.0295 -0.0084 -0.0124 0.0168 0.0128 0.0086 0.0219 0.0224 0.0045 0.0000 -0.0089 -0.0044 -0.0217 0.0132 -0.0130 0.0177 -0.0044 -0.0216 -0.0211 -0.0084
-42 -43 -44 -45 -46 -47 -48 -49 -50 -51 -52 -53 -54 -55 -56 -57 -58 -59 -60 -61 -62 -63 -64 -65 -66 -67 -68 -69 -70 -71 -72 -73 -74 -75 -76 -77 -78 -79 -80 -81 -82
975 965 965 965 960 940 895 870 870 870 875 900 910 900 900 900 900 910 910 910 900 900 890 900 890 900 900 900 920 940 970 910 900 910 890 900 910 910 920 920 920
0.0104 0.0000 0.0000 0.0052 0.0213 0.0503 0.0287 0.0000 0.0000 -0.0057 -0.0278 -0.0110 0.0111 0.0000 0.0000 0.0000 -0.0110 0.0000 0.0000 0.0111 0.0000 0.0112 -0.0111 0.0112 -0.0111 0.0000 0.0000 -0.0217 -0.0213 -0.0309 0.0659 0.0111 -0.0110 0.0225 -0.0111 -0.0110 0.0000 -0.0109 0.0000 0.0000 -0.0213
319 308 318 330 330 320 273 269 275 264 269 280 280 265 265 265 270 265 265 260 260 270 270 280 285 270 250 255 260 265 265 250 255 260 260 270 265 265 270 260 250
0.0357 -0.0314 -0.0364 0.0000 0.0313 0.1722 0.0149 -0.0218 0.0417 -0.0186 -0.0393 0.0000 0.0566 0.0000 0.0000 -0.0185 0.0189 0.0000 0.0192 0.0000 -0.0370 0.0000 -0.0357 -0.0175 0.0556 0.0800 -0.0196 -0.0192 -0.0189 0.0000 0.0600 -0.0196 -0.0192 0.0000 -0.0370 0.0189 0.0000 -0.0185 0.0385 0.0400 0.0000
955 925 900 905 950 955 900 850 805 765 785 820 820 790 770 760 780 810 800 810 790 820 860 860 880 870 890 900 920 930 950 900 860 830 790 820 810 810 800 860 860 79
0.0324 0.0278 -0.0055 -0.0474 -0.0052 0.0611 0.0588 0.0559 0.0523 -0.0255 -0.0427 0.0000 0.0380 0.0260 0.0132 -0.0256 -0.0370 0.0125 -0.0123 0.0253 -0.0366 -0.0465 0.0000 -0.0227 0.0115 -0.0225 -0.0111 -0.0217 -0.0108 -0.0211 0.0556 0.0465 0.0361 0.0506 -0.0366 0.0123 0.0000 0.0125 -0.0698 0.0000 -0.0444
1905 1935 1955 1930 1940 1940 1780 1655 1645 1580 1625 1660 1660 1580 1570 1550 1600 1620 1650 1620 1620 1640 1660 1660 1640 1680 1690 1730 1740 1780 1790 1650 1610 1630 1620 1720 1690 1670 1700 1680 1670
-0.0155 -0.0102 0.0130 -0.0052 0.0000 0.0899 0.0755 0.0061 0.0411 -0.0277 -0.0211 0.0000 0.0506 0.0064 0.0129 -0.0313 -0.0123 -0.0182 0.0185 0.0000 -0.0122 -0.0120 0.0000 0.0122 -0.0238 -0.0059 -0.0231 -0.0057 -0.0225 -0.0056 0.0848 0.0248 -0.0123 0.0062 -0.0581 0.0178 0.0120 -0.0176 0.0119 0.0060 0.0000
239 236 226 225 224 225 228 219 216 212 207 211 215 225 215 220 215 220 215 220 220 220 220 225 220 225 230 225 230 225 235 235 245 245 240 245 235 240 235 240 245
0.0127 0.0442 0.0044 0.0045 -0.0044 -0.0132 0.0411 0.0139 0.0189 0.0242 -0.0190 -0.0186 -0.0444 0.0465 -0.0227 0.0233 -0.0227 0.0233 -0.0227 0.0000 0.0000 0.0000 -0.0222 0.0227 -0.0222 -0.0217 0.0222 -0.0217 0.0222 -0.0426 0.0000 -0.0408 0.0000 0.0208 -0.0204 0.0426 -0.0208 0.0213 -0.0208 -0.0204 0.0000
-83 -84 -85 -86 -87 -88 -89 -90 -91 -92 -93 -94 -95 -96 -97 -98 -99 -100 -101 -102 -103
940 970 960 990 1030 1060 1070 1050 1070 1090 1130 1180 1130 1140 1050 1050 1040 1030 1040 1020 1010
-0.0309 0.0104 -0.0303 -0.0388 -0.0283 -0.0093 0.0190 -0.0187 -0.0183 -0.0354 -0.0424 0.0442 -0.0088 0.0857 0.0000 0.0096 0.0097 -0.0096 0.0196 0.0099 0.0100
250 260 250 270 285 295 295 295 285 285 310 315 300 315 310 310 295 285 285 290 275
-0.0385 0.0400 -0.0741 -0.0526 -0.0339 0.0000 0.0000 0.0351 0.0000 -0.0806 -0.0159 0.0500 -0.0476 0.0161 0.0000 0.0508 0.0351 0.0000 -0.0172 0.0545 0.0000
900 930 920 950 1000 1020 1040 1000 1020 1040 1050 1080 1120 1120 1100 1090 1100 1000 990 940 910
Sumber: yahoo finance (2015)
80
-0.0323 0.0109 -0.0316 -0.0500 -0.0196 -0.0192 0.0400 -0.0196 -0.0192 -0.0095 -0.0278 -0.0357 0.0000 0.0182 0.0092 -0.0091 0.1000 0.0101 0.0532 0.0330 0.0111
1670 1710 1650 1720 1800 1850 1870 1850 1870 1870 1920 2025 2025 2050 2050 2050 1970 1940 1970 1960 1890
-0.0234 0.0364 -0.0407 -0.0444 -0.0270 -0.0107 0.0108 -0.0107 0.0000 -0.0260 -0.0519 0.0000 -0.0122 0.0000 0.0000 0.0406 0.0155 -0.0152 0.0051 0.0370 0.0053
245 240 240 265 265 265 260 275 280 280 275 270 280 295 300 305 305 315 300 290 295
0.0208 0.0000 -0.0943 0.0000 0.0000 0.0192 -0.0545 -0.0179 0.0000 0.0182 0.0185 -0.0357 -0.0508 -0.0167 -0.0164 0.0000 -0.0317 0.0500 0.0345 -0.0169 0.0000
Lampiran 6
Hasil Regresi untuk Memperoleh Alpha dan Beta dalam Menghitung Expected Return Sekuritas APLN
Regression Statistics Multiple R
0.447373898
R Square
0.200143405
Adjusted R Square
0.191811565
Standard Error
0.024257522
Observations
98
ANOVA df Regression
SS
MS
F
Significance F
24.02151456
3.86694E-06
t Stat
P-value
Lower 95%
Upper 95%
0.750109956
-0.00566245
0.004092718
-0.00566245
0.004092718
3.86694E-06
0.69247991
1.635190408
0.69247991
1.635190408
1
0.014134917
0.014134917
Residual
96
0.056489029
0.000588427
Total
97
0.070623945
Coefficients Intercept Rmt
Standard Error
-0.0008
0.002457241
0.319409599
1.1638
0.237460446
4.901174814
Sumber: data diolah, 2015
81
Lower 95.0%
Upper 95.0%
Lanjutan Lampiran 6
Hasil Regresi untuk Memperoleh Alpha dan Beta dalam Menghitung Expected Return Sekuritas ASRI
Regression Statistics Multiple R 0.163782981 R Square 0.026824865 Adjusted R Square 0.016687624 Standard Error 0.033075675 Observations 98 ANOVA df Regression Residual Total
1 96 97
SS 0.002894911 0.105024027 0.107918938
Coefficients
Standard Error
MS 0.002894911 0.001094
F 2.646170195
t Stat
P-value
Intercept
0.0011
0.003350503
0.31604848
0.752651834
Rmt
0.5267
0.32378264
1.626705319
0.107077851
Sumber: data diolah, 2015
82
Significance F 0.107077851
Lower 95% 0.005591774 0.116004502
Upper 95% 0.007709617 1.169402388
Lower 95.0% 0.005591774 0.116004502
Upper 95.0% 0.007709617 1.169402388
Lanjutan Lampiran 6
Hasil Regresi untuk Memperoleh Alpha dan Beta dalam Menghitung Expected Return Sekuritas CTRP
Regression Statistics Multiple R 0.240308186 R Square 0.057748024 Adjusted R Square 0.0479329 Standard Error 0.026261503 Observations 98 ANOVA df Regression Residual Total
1 96 97
Coefficients Intercept Rmt
0.0008 0.6236
SS 0.004057705 0.066207988 0.070265693 Standard Error 0.00266024 0.25707771
MS 0.0040577 0.0006897
F 5.8835752
Significance F 0.017151458
t Stat
P-value
Lower 95%
Upper 95%
0.2825755 2.4256082
0.7781106 0.0171515
-0.00452882 0.113274595
0.006032254 1.133865014
Sumber: data diolah, 2015 83
Lower 95.0% 0.004528816 0.113274595
Upper 95.0% 0.006032254 1.133865014
Lanjutan Lampiran 6
Hasil Regresi untuk Memperoleh Alpha dan Beta dalam Menghitung Expected Return Sekuritas CTRA Regression Statistics Multiple R
0.5644007
R Square Adjusted R Square
0.3185482
Standard Error
0.0291196
0.3114497
Observations
98
ANOVA Df Regression
SS
MS
F
Significance F
44.875697
1.42545E-09
P-value
Lower 95%
1
0.038052365
0.0380524
Residual
96
0.081403239
0.000848
Total
97
0.119455604
Coefficients
Standard Error
t Stat
Intercept
0.0017
0.002949759
0.5851351
0.5598298
0.004129217
Rmt
1.9096
0.285055922
6.6989325
1.425E-09
1.34373886
Sumber: data diolah, 2015
84
Upper 95%
Lower 95.0%
Upper 95.0%
0.007581232
0.004129217
0.007581232
2.4754019
1.34373886
2.4754019
Lanjutan Lampiran 6
Hasil Regresi untuk Memperoleh Alpha dan Beta dalam Menghitung Expected Return Sekuritas DILD Regression Statistics Multiple R
0.282699651
R Square Adjusted R Square
0.079919093
Standard Error
0.025086517
0.070334917
Observations
98
ANOVA df Regression
SS
MS
F 8.3386503
1
0.005247791
0.0052478
Residual
96
0.060416001
0.0006293
Total
97
0.065663791
Coefficients
Standard Error
t Stat
P-value
Significance F 0.00479562
Lower 95%
Upper 95%
Lower 95.0%
Upper 95.0%
Intercept
0.0024
0.002541216
0.9366234
0.3513026
-0.002664112
0.007424437
-0.00266411
0.007424437
Rmt
0.7091
0.2455756
2.8876721
0.0047956
0.221678113
1.196605515
0.221678113
1.196605515
Sumber: data diolah, 2015
85
Lanjutan Lampiran 6
Hasil Regresi untuk Memperoleh Alpha dan Beta dalam Menghitung Expected Return Sekuritas LPKR Regression Statistics Multiple R
0.1273584
R Square Adjusted R Square
0.0162202
Standard Error
0.0221741
0.0059725
Observations
98
ANOVA df
SS
Regression
MS
1
0.00077825
0.0007782
Residual
96
0.047202116
0.0004917
Total
97
0.047980365
Coefficients
Standard Error
t Stat
F
Significance F
1.58281
0.211407819
P-value
Lower 95%
Upper 95%
Intercept
0.0013
0.002246189
0.5889474
0.5572799
-0.003135763
0.005781538
Rmt
0.2731
0.217065078
1.2580978
0.2114078
-0.157781676
0.703959853
Sumber: data diolah, 2015
86
Lower 95.0% 0.003135763 0.157781676
Upper 95.0% 0.005781538 0.703959853
Lanjutan Lampiran 6
Hasil Regresi untuk Memperoleh Alpha dan Beta dalam Menghitung Expected Return Sekuritas PWON
Regression Statistics Multiple R
0.082267
R Square Adjusted R Square
0.0067679
Standard Error
-0.0035783 0.0347086
Observations
98
ANOVA Df Regression
SS
MS
F
Significance F
0.6541424
0.420635437
1
0.000788036
0.000788
Residual
96
0.115649762
0.0012047
Total
97
0.116437798
Coefficients
Standard Error
t Stat
P-value
Lower 95%
Upper 95%
Intercept
0.0036
0.003515912
1.0292178
0.3059635
-0.003360391
0.01059767
Rmt
0.2748
0.339767316
0.8087907
0.4206354
-0.399632125
0.949233424
Sumber: data diolah, 2015 87
Lower 95.0% 0.003360391 0.399632125
Upper 95.0% 0.01059767 0.949233424
Lanjutan Lampiran 6
Hasil Regresi untuk Memperoleh Alpha dan Beta dalam Menghitung Expected Return Sekuritas BSDE Regression Statistics Multiple R 0.2898199 R Square 0.0839956 Adjusted R Square 0.0744539 Standard Error 0.0283848 Observations 98 ANOVA df Regression Residual Total
Intercept Rmt
1 96 97
SS 0.00709254 0.077346889 0.08443943
Coefficients
Standard Error
0.0013 0.8244
0.002875326 0.277862957
MS 0.0070925 0.0008057
F 8.8029898
Significance F 0.003795723
t Stat
P-value
Lower 95%
Upper 95%
Lower 95.0%
Upper 95.0%
0.4445876 2.9669833
0.6576185 0.0037957
0.004429142 0.272861151
0.006985811 1.375968344
0.004429142 0.272861151
0.006985811 1.375968344
Sumber: data diolah, 2015
88
Lanjutan Lampiran 6
Hasil Regresi untuk Memperoleh Alpha dan Beta dalam Menghitung Expected Return Sekuritas SMRA Regression Statistics Multiple R
0.207499
R Square Adjusted R Square
0.0430558
Standard Error
0.0311775
0.0330877
Observations
98
ANOVA Df
SS
Regression
MS
F 4.3193335
1
0.004198542
0.0041985
Residual
96
0.093315338
0.000972
Total
97
0.09751388
Coefficients
Standard Error
Significance F 0.040349761
t Stat
P-value
Lower 95%
Intercept
0.0022
0.003158218
0.7081921
0.480542
-0.004032388
0.008505639
Lower 95.0% 0.004032388
Rmt
0.6343
0.305200853
2.0783006
0.0403498
0.028480233
1.240118014
0.028480233
Sumber: data diolah, 2015
89
Upper 95%
Upper 95.0% 0.008505639 1.240118014
Lanjutan Lampiran 6
Hasil Regresi untuk Memperoleh Alpha dan Beta dalam Menghitung Expected Return Sekuritas WIKA
Regression Statistics Multiple R 0.162952755 R Square 0.026553601 Adjusted R Square 0.016413534 Standard Error 0.027657549 Observations 98 ANOVA df 1 96 97
SS 0.002003134 0.07343424 0.075437373
MS 0.002003134 0.00076494
F 2.618681059
Significance F 0.108893234
Coefficients 0.0029 0.4381
Standard Error 0.002801657 0.270743805
t Stat 1.039191396 1.618233932
P-value 0.301326014 0.108893234
Lower 95% -0.002649787 -0.09929538
Regression Residual Total
Intercept Rmt
Sumber: data diolah, 2015
90
Upper 95% 0.008472703 0.975549003
Lower 95.0% -0.002649787 -0.09929538
Upper 95.0% 0.008472703 0.975549003
Lampiran 7
PERHITUNGAN EXPECTED RETURN DENGAN MENGGUNAKAN MARKET MODEL
Hari Ke-t 5 4 3 2 1 0 -1 -2 -3 -4 -5
APLN 0.0250 0.0103 -0.0021 0.0054 -0.0051 0.0042 -0.0005 -0.0304 0.0030 -0.0176 -0.0014 E(Rit)= -0.0008+1.1638 Rmt
ASRI 0.0133 0.0066 0.0010 0.0044 -0.0003 0.0039 0.0017 -0.0118 0.0033 -0.0060 0.0013 E(Rit)= 0.0016+0.5267 Rmt
CTRP 0.0145 0.0067 0.0000 0.0040 -0.0016 0.0034 0.0009 -0.0151 0.0028 -0.0083 0.0004 E(Rit)= 0.0007+0.6236 Rmt
Sumber: data diolah, 2015
91
CTRA 0.0440 0.0200 -0.0004 0.0119 -0.0053 0.0099 0.0022 -0.0468 0.0080 -0.0259 0.0007 E(Rit)= 0.0017+1.9095 Rmt
DILD 0.0181 0.0092 0.0016 0.0062 -0.0002 0.0054 0.0026 -0.0156 0.0047 -0.0079 0.0020 E(Rit)=0.0024 +0.7091 Rmt
Lanjutan Lampiran 7
PERHITUNGAN EXPECTED RETURN DENGAN MENGGUNAKAN MARKET MODEL Hari Ke-t 5 4 3 2 1 0 -1 -2 -3 -4 -5
LPKR 0.0074 0.0039 0.0010 0.0028 0.0003 0.0025 0.0014 -0.0056 0.0022 -0.0027 0.0012
PWON 0.0097 0.0062 0.0033 0.0051 0.0026 0.0048 0.0037 -0.0034 0.0045 -0.0004 0.0035
BSDE 0.0196 0.0092 0.0004 0.0057 -0.0017 0.0048 0.0015 -0.0196 0.0040 -0.0106 0.0009
E(Rit)= 0.0013+0.2731 Rmt
E(Rit)= 0.0036+0.2748 Rmt
E(Rit)= 0.0013+0.8244 Rmt
Sumber: data diolah, 2015
92
SMRA 0.0165 0.0084 0.0015 0.0056 -0.0002 0.0050 0.0024 -0.0142 0.0043 -0.0071 0.0019 E(Rit)= 0.0022+0.6349 Rmt
WIKA 0.0126 0.0071 0.0024 0.0052 0.0013 0.0048 0.0030 -0.0082 0.0043 -0.0034 0.0027 E(Rit)= 0.0029+0.4381 Rmt
Lampiran 8
Average Expected Return Selama Periode Peristiwa Hari Ke-t
Average E(Ri)
5
0.01806
4
0.00876
3
0.00088
2
0.00564
1
-0.00102
0
0.00487
-1
0.00189
-2
-0.01708
-3
0.00413
-4
-0.00900
-5
0.00132
Sumber: data diolah, 2015
93
Lampiran 9 PERHITUNGAN ABNORMAL RETURN DAN AVERAGE ABNORMALRETURN DENGAN PENDEKATAN MARKET MODEL ( PERIODE PERISTIWA TGL 17 MARET-1 APRIL 2014 ) Hari Ke-t 5
Sekuritas APLN Ri E (Ri) AR 0.0224 0.0250 -0.0026
4
-0.0325
3 2
0.0352 0.0365
1 0
0.0000 -0.0066
-1
-0.0146
-2 -3
-0.0016 -0.0096
-4
0.0213
-5
0.0321
0.0103 0.0021 0.0054 0.0051 0.0042 0.0005 0.0304 0.0030 0.0176 0.0014
Sekuritas ASRI Ri E (Ri) AR 0.0420 0.0133 0.0287
-0.0428
-0.0403
0.0066
-0.0470
0.0373 0.0311
0.0000 -0.0080
0.0010 0.0044
-0.0010 -0.0124
0.0051 -0.0108
-0.0157 0.0000
-0.0003 0.0039
-0.0154 -0.0039
-0.0141
0.0079
0.0017
0.0062
0.0287 -0.0127
-0.0455 0.0076
-0.0118 0.0033
-0.0337 0.0043
0.0390
-0.0076
-0.0060
-0.0016
Sekuritas CTRP Ri E (Ri) AR 0.0361 0.0145 0.0216 0.0235 0.0067 -0.0302 0.0173 0.0000 -0.0174 0.0000 0.0040 -0.0040 0.0057 -0.0016 -0.0042 0.0175 0.0034 0.0142 0.0058 0.0009 -0.0067 0.0391 -0.0151 -0.0240 0.0529 0.0028 0.0502 0.0286 -0.0083 -0.0202
0.0335
0.0394
0.0013
0.0380
0.0294
0.0004
Sumber: data diolah, 2015
94
0.0290
Sekuritas CTRA Ri E (Ri) AR 0.0474 0.0440 0.0034
Sekuritas DILD Ri E (Ri) AR 0.0177 0.0181 -0.0005
0.0311 0.0260 0.0000
0.0200
0.0111
0.0272
0.0092
0.0180
-0.0004 0.0119
-0.0256 -0.0119
0.0208 0.0093
0.0016 0.0062
0.0192 0.0032
0.0132 0.0179 0.0044 0.0506 0.0000 0.0166
-0.0053 0.0099
0.0185 0.0079
-0.0251 -0.0023
-0.0002 0.0054
-0.0249 -0.0077
0.0022
-0.0066
-0.0222
0.0026
-0.0248
-0.0468 0.0080
-0.0038 -0.0080
-0.0281 0.0154
-0.0156 0.0047
-0.0125 0.0106
-0.0259
0.0093
-0.0194
-0.0079
-0.0115
0.0617
0.0007
0.0609
0.0764
0.0020
0.0743
Lanjutan Lampiran 9 PERHITUNGAN ABNORMAL RETURN DAN AVERAGE ABNORMALRETURN DENGAN PENDEKATAN MARKET MODEL ( PERIODE PERISTIWA TGL 17 MARET-1 APRIL 2014 ) Hari Ke-t 5
4
3
2
1
0
-1
-2
-3
-4 -5
Sekuritas LPKR E Ri (Ri) AR 0.064 0.007 5 4 0.0572
Sekuritas PWON E Ri (Ri) AR 0.009 0.038 0.0486 7 9 0.006 0.006 0.0000 2 2 0.003 0.003 0.0000 3 3 0.005 0.016 -0.0113 1 4 0.002 0.011 -0.0084 6 0
0.004 6 0.048 5
0.003 9
0.0007
0.001 0
-0.0495
0.004 4 0.030 0 0.016 9 0.004 2 0.044 2 0.004 0
0.002 8
0.0017
0.000 3
-0.0303
0.002 5
-0.0194
0.0142
-0.0056
0.0086
-0.0385
-0.0593
-0.0062
-0.0027
0.0067
-0.0363
0.0958
0.0212
0.004 0 0.096 9
0.001 4 0.005 6 0.002 2 0.002 7 0.001 2
0.004 8
0.009 4
0.003 7 0.003 4
0.004 9 0.055 9 0.007 2 0.035 9 0.017 7
0.004 5 0.000 4 0.003 5
Sekuritas BSDE
Sekuritas SMRA
Sekuritas WIKA E Ri (Ri) AR
AAR
Ri
E (Ri)
AR
Ri
E (Ri)
AR
0.0306
0.0196
0.0110
0.0563
0.0165
0.0398
0.0188
0.0126
0.0062
0.0204
0.0239
0.0092
0.0331
0.0047
0.0084
0.0037
-0.0021
0.0071
0.0092
0.0142
0.0059
0.0004
0.0063
0.0093
0.0015
0.0108
-0.0042
0.0024
0.0066
0.0064
0.0000
0.0057
0.0057
0.0000
0.0056
0.0056
0.0191
0.0052
0.0138
0.0006
0.0030
0.0017
0.0047
0.0183
0.0002
0.0182
-0.0105
0.0013
0.0118
0.0087
0.0030
0.0048
0.0019
0.0381
0.0050
0.0331
0.0106
0.0048
0.0058
0.0027
0.0340
0.0015
0.0324
0.0048
0.0024
0.0024
0.0107
0.0030
0.0077
0.0004
0.0499
0.0196
0.0302
0.0711
0.0142
0.0569
-0.0311
0.0082
0.0229
0.0250
0.0119
0.0040
0.0079
0.0274
0.0043
0.0231
0.0000
0.0043
0.0043
0.0058
0.0146
0.0106
0.0040
0.0478
0.0071
0.0407
-0.0223
0.0034
0.0118
0.0009
0.0109
0.0268
0.0019
0.0249
-0.0100
0.0027
95
0.0189 0.0127
0.0078 0.0372
Lampiran 10 KESALAHAN STANDAR ESTIMASI DI PERIODE PERISTIWA ( PERIODE PERISTIWA TGL 17 MARET-1 APRIL 2014 )
Hari Ke-t 5 4 3 2 1 0 -1 -2 -3 -4 -5
Sekuritas APLN AR -0.0026 -0.0428 0.0373 0.0311 0.0051 -0.0108 -0.0141 0.0287 -0.0127 0.039 0.0335
AAR,t 0.0204 -0.0142 -0.0064 -0.0006 -0.0087 0.0027 -0.0004 -0.025 0.0058 -0.0078 0.0372
(AR-ARR,t) 0.0005 0.0008 0.0019 0.0010 0.0002 0.0002 0.0002 0.0029 0.0003 0.0022 0.0000
Sekuritas ASRI 2
AR 0.0287 -0.047 -0.001 -0.0124 -0.0154 -0.0039 0.0062 -0.0337 0.0043 -0.0016 0.038
AAR,t 0.0204 -0.0142 -0.0064 -0.0006 -0.0087 0.0027 -0.0004 -0.025 0.0058 -0.0078 0.0372
Sekuritas CTRP
(AR-ARR,t) 0.0001 0.0011 0.0000 0.0001 0.0000 0.0000 0.0000 0.0001 0.0000 0.0000 0.0000
Sumber: data diolah, 2015
96
2
AR 0.0216 -0.0302 -0.0174 -0.004 -0.0042 0.0142 -0.0067 -0.024 0.0502 -0.0202 0.029
AAR,t 0.0204 -0.0142 -0.0064 -0.0006 -0.0087 0.0027 -0.0004 -0.025 0.0058 -0.0078 0.0372
(AR-ARR,t) 0.0000 0.0003 0.0001 0.0000 0.0000 0.0001 0.0000 0.0000 0.0020 0.0002 0.0001
Sekuritas CTRA 2
AR 0.0034 0.0111 -0.0256 -0.0119 0.0185 0.0079 -0.0066 -0.0038 -0.008 0.0093 0.0609
AAR,t 0.0204 -0.0142 -0.0064 -0.0006 -0.0087 0.0027 -0.0004 -0.025 0.0058 -0.0078 0.0372
(AR-ARR,t)2 0.0003 0.0006 0.0004 0.0001 0.0007 0.0000 0.0000 0.0004 0.0002 0.0003 0.0006
Lanjutan Lampiran 10 KESALAHAN STANDAR ESTIMASI DI PERIODE PERISTIWA ( PERIODE PERISTIWA TGL 17 MARET-1 APRIL 2014 )
Hari Ke-t
Sekuritas DILD
5
AR 0.0005
4
0.018
3
0.0192
2
0.0032 0.0249 0.0077 0.0248 0.0125
1 0 -1 -2 -3 -4 -5
0.0106 0.0115 0.0743
Sekuritas LPKR 2
AAR,t
(AR-ARR,t)
0.0204 0.0142 0.0064 0.0006 0.0087 0.0027 0.0004
0.0001
-0.025
0.0002
0.0058 0.0078 0.0372
0.0000
0.0017 0.0303 0.0194 0.0056 0.0385 0.0062
0.0000 0.0014
0.0067 0.0958
Sekuritas PWON
AR
AAR,t
(AR-ARR,t)
0.0004
0.0572
0.0014
0.0010
0.0007 0.0495
0.0204 0.0142 0.0064 0.0006 0.0087
0.0007 0.0000 0.0003
0.0006
2
Sekuritas BSDE 2
AR
AAR,t
(AR-ARR,t)2
0.011 0.0331 0.0063 0.0057
0.0204 0.0142 0.0064 0.0006 0.0087
0.0001
0.0027 0.0004
0.0000
-0.025
0.0000
0.0058 0.0078 0.0372
0.0000
AR
AAR,t
(AR-ARR,t)
0.0005
-0.011
0.0204 0.0142 0.0064 0.0006 0.0087
0.0003
0.0000
0.0389 0.0062 0.0033 0.0164
0.0027 0.0004
0.0005
0.0094
0.0000
0.0000
-0.025
0.0002
-0.025
0.0010
0.0324 0.0302
0.0058 0.0078 0.0372
0.0001
0.0049 0.0559 0.0072 0.0359 0.0177
0.0027 0.0004
0.0058 0.0078 0.0372
0.0002
0.0079
0.0008 0.0004
-0.004 0.0109
0.0002 0.0019
0.0002 0.0034
Sumber: data diolah, 2015 97
0.0001 0.0000 0.0002 0.0000
0.0000
0.0047 0.0019
0.0004 0.0000 0.0000 0.0002
0.0011
0.0000 0.0007
Lanjutan Lampiran 10
KESALAHAN STANDAR ESTIMASI DI PERIODE PERISTIWA ( PERIODE PERISTIWA TGL 17 MARET-1 APRIL 2014 )
Sekuritas SMRA
Hari Ke-t AR
AAR,t
Sekuritas WIKA
(AR-ARR,t)
2
AR
AAR,t
(AR-ARR,t)2
KSE
t Hitung
5
0.0398
0.0204
0.0004
0.0062
0.0204
0.0002
0.00615
3.319
4
-0.0037
-0.0142
0.0002
-0.0092
-0.0142
0.0000
0.00734
-1.9339
3
-0.0108
-0.0064
0.0000
-0.0066
-0.0064
0.0000
0.00742
-0.8629
2
-0.0056
-0.0006
0.0000
0.0138
-0.0006
0.0002
0.00449
-0.1337
1
-0.0182
-0.0087
0.0001
-0.0118
-0.0087
0.0000
0.00483
-1.8017
0
0.0331
0.0027
0.0000
0.0058
0.0027
0.0000
0.00346
0.78
-1
0.0024
-0.0004
0.0000
0.0077
-0.0004
0.0001
0.00594
-0.0673
-2
-0.0569
-0.025
0.0006
-0.0229
-0.025
0.0000
0.00727
-3.437
-3
0.0231
0.0058
0.0000
-0.0043
0.0058
0.0001
0.00573
1.0125
-4
-0.0407
-0.0078
0.0001
-0.0189
-0.0078
0.0001
0.00653
-1.1941
-5
0.0249
0.0372
0.0014
-0.0127
0.0372
0.0025
0.01039
3.5819
Sumber: data diolah, 2015
98
Lampiran 11
PERBANDINGAN NILAI T-HITUNG DAN SIGNIFIKANSI DARI RATA-RATA ABNORMAL RETURN PADA PERIODE PERISTIWA
Hari Ke-t
AAR,t
T-Hitung
Signifikansi
5
0.0204 -0.0142 -0.0064 -0.0006 -0.0087 0.0027 -0.0004 -0.025 0.0058 -0.0078 0.0372
3.3190 -1.9339 -0.8629 -0.1337 -1.8017 0.7800 -0.0673 -3.4370 1.0125 -1.1941 3.5819
sig (*, **, ***)
4 3 2 1 0 -1 -2 -3 -4 -5
Sumber: data diolah, 2015 Keterangan : Periode Peristiwa 17 Maret- 1 April 2014
Ts * ** ***
: Tidak Signifikan : Signifikan pada tingkat 10 % ( t>1,833 dan t<-1,833) : Signifikan pada tingkat 5 % ( t>2,262 dan t<-2,262) : Signifikan pada tingkat 1 % ( t>3,250 dan t<-3,250) 99
sig (*) Ts Ts Ts Ts Ts sig (*, **, ***) Ts Ts sig (*, **, ***)
Lampiran 12
t Hitung dan Signifikansi Cumulative Average Abnormal Return pada Periode Peristiwa Hari Sebelum Hari- H Setelah
ACAR
t Hitung
Signifikansi
0.0020 0.0027 -0.0019
-0.0208 0.7800 -0.2826
Ts Ts Ts
Sumber: data diolah, 2015 Keterangan : Periode Peristiwa 17 Maret- 1 April 2014
Ts * ** ***
: Tidak Signifikan : Signifikan pada tingkat 10 % ( t>1,833 dan t<-1,833) : Signifikan pada tingkat 5 % ( t>2,262 dan t<-2,262) : Signifikan pada tingkat 1 % ( t>3,250 dan t<-3,250)
100
Lampiran 13
Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test AAR N Normal Parameters
11 a
Mean
.000273
Std. Deviation Most Extreme Differences
.0168000
Absolute
.190
Positive
.190
Negative
-.116
Kolmogorov-Smirnov Z
.629
Asymp. Sig. (2-tailed)
.823
a. Test distribution is Normal.
Sumber: data diolah, 2015
101
Lampiran 14 Hasil Paired Sample t-Test
Paired Samples Statistics Mean Pair 1
Sebelum setelah
N
Std. Deviation
Std. Error Mean
.001960
5
.0228269
.0102085
-.001900
5
.0133862
.0059865
Paired Samples Correlations N Pair 1
Sebelum & setelah
Correlation 5
Sig.
.008
.990
Paired Samples Test Paired Differences 95% Confidence Interval of the Difference Mean Pair 1
Sebelum - setelah
.0038600
Std. Deviation .0263736
Std. Error Mean .0117946
102
Lower -.0288872
Upper .0366072
t
df .327
Sig. (2-tailed) 4
.760