Nomor Surat
SB-084/CSL/LN/IDX/IX/14
Nama Emiten
PT Link Net Tbk.
Kode Emiten
LINK
Lampiran
2
Perihal
Keterbukaan Informasi Yang Perlu Diketahui Publik - Versi Bahasa Indonesia dari Informasi mengenai Laporan Industri (Industry Report )
Perseroan / Emiten melaporkan hal-hal sebagai berikut: Pada tanggal 24 September 2014 Perseroan mengalami peristiwa/memperoleh informasi/fakta material yaitu: Penggabungan usaha atau Peleburan usaha Pembelian Saham Pembentukan Usaha Patungan Pemecahan Saham Pembagian Dividen Saham Pendapatan dari Dividen yang Luar Biasa Sifatnya Perolehan atau Kehilangan Kontrak Penting Produk atau Penemuan Baru yang Berarti Perubahan dalam Pengendalian atau Perubahan Penting dalam Manajemen Pengumuman Pembelian Kembali atau Pembayaran Efek yang Bersifat Utang Penjualan Tambahan Efek ke Masyarakat atau Secara Terbatas yang Material Jumlahnya Pembelian atau Kerugian Penjualan Aktiva Yang Material Perselisihan Tenaga Kerja yang Relatif Penting Pemogokan Karyawan Tuntutan Hukum yang Penting Terhadap Perusahaan, Dan Atau Direktur Dan Komisaris Perusahaan Pengajuan Penawaran Untuk Pembelian Efek Perusahaan Lain Penggantian Wali Amanat Perubahan Tahun Fiskal Perusahaan Perkembangan Restrukturisasi Hutang Kebakaran Fasilitas Produksi Bencana Alam Penghentian Sebagian atau Seluruh Aktivitas Operasi Perseroan dan/atau Anak Perusahaan dan/atau Segmen Usaha karena Pertimbangan Bisnis Dibekukannya Produk Utama atau Mengalami Kondisi yang Berpotensi Mengakibatkan Pembekuan Produk Utama Pernyataan Tidak Mampu Membayar Bunga Pinjaman dan/atau Pokok Pinjaman Menerima Pernyataan Default dari Kreditur Pencabutan Sebagian atau Seluruh Ijin Usaha Penambahan Unit Usaha Pembentukan Anak Perusahaan atau Perusahaan Asosiasi Baru Perubahan Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum dari yang telah Ditetapkan dalam Prospektus Libur Perusahaan Lainnya: - Versi Bahasa Indonesia dari Informasi mengenai Laporan Industri (Industry Report ) Dampak kejadian, informasi atau fakta penting tersebut terhadap Perseroan sebagai berikut:
1/2
Dampak terhadap Kegiatan Operasional: Dampak terhadap kondisi keuangan dan proyeksi keuangan: Dampak Hukum: Dampak terhadap kelangsungan usaha Perseroan: -
Nama Pengirim
Dicky Setiadi Moechtar
Jabatan
Corporate Secretary
Tanggal dan Jam
24 September 2014 21:02:09 OL_LN BEI - 20140924 - SB-084 - Penyampaian Industry Report Versi Bahasa Indonesia.pdf
Lampiran Industry Report - Media Partners Asia - Bahasa.pdf
Dokumen ini merupakan dokumen resmi PT Link Net Tbk. yang tidak memerlukan tanda tangan karena dihasilkan secara elektronik. PT Link Net Tbk. bertanggung jawab penuh atas informasi tertera di dalam dokumen ini.
2/2
Tidak untuk didistribusikan di atau ke dalam wilayah Amerika Serikat
LAPORAN INDUSTRI
Dokumen
ini
merupakan
laporan
mengenai
industri
dimana
PT Link Net Tbk. (“Perusahaan”) beroperasi dan disiapkan oleh Media Partners Asia (“MPA”).
DOKUMEN INI BUKAN DAN TIDAK MERUPAKAN SUATU PENAWARAN UNTUK MENJUAL ATAU UPAYA-UPAYA DARI SUATU PENAWARAN UNTUK MEMBELI EFEK
(“EFEK”)
AMERIKA
DARI
SERIKAT
PERUSAHAAN ATAU
DI
REPUBLIK
DIMANAPUN.
INDONESIA,
PERUSAHAAN
BELUM
MENDAFTARKAN DAN TIDAK BERMAKSUD UNTUK MENDAFTARKAN EFEKNYA BERDASARKAN US SECURITIES ACT Tahun 1933, SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH (“SECURITIES ACT”) DAN EFEK TIDAK DAPAT DITAWARKAN ATAU DIJUAL DI AMERIKA SERIKAT TANPA ADANYA PENDAFTARAN BERDASARKAN SUATU
SECURITIES
PENGECUALIAN
ACT
DARI
TERSEBUT
ATAU
PENDAFTARAN
DENGAN
ATAU
DALAM
ADANYA SUATU
TRANSAKSI YANG TIDAK TUNDUK KEPADA PENDAFTARAN. PERUSAHAAN TIDAK BERMAKSUD UNTUK MELAKUKAN SUATU PENAWARAN UMUM ATAS EFEKNYA
DI
AMERIKA
SERIKAT
ATAU
DALAM
SUATU
YURISDIKSI
LAIN. Dokumen
ini,
perkiraan,
termasuk
dan
kecuali
semua
data
dinyatakan
(aktual, lain)
estimasi
yang
dan
berkaitan
dengan, antara lain, permintaan dan informasi pangsa pasar, telah disiapkan oleh MPA, penyedia terkemuka jasa informasi tentang industri media di Asia. Informasi yang disajikan
Error! Unknown document property name.
dalam
dokumen
ini
telah
diperoleh
dari
dokumen
yang
tersedia untuk publik, publikasi pemerintah serta sumber industri.
Baik
Perusahaan
maupun
afiliasinya,
direktur,
pejabat, perwakilan atau penasihat tidak membuat pernyataan apapun mengenai akurasi, kebenaran dan / atau kesempurnaan informasi yang diberikan atau disajikan dalam dokumen ini. Sumber-sumber
ini
didasarkan
pada
asumsi
ekonomi
dan
lainnya yang mungkin terbukti tidak benar dan informasi belum diverifikasi secara independen oleh Perusahaan, salah satu
afiliasinya,
penasihat
dan
direktur,
tidak
ada
pejabat pihak
atau yang
wakil, bisa
maupun
menjamin
validitasnya. Anda harus mengetahui bahwa data industri tertentu yang terkandung dalam karena
tidak
adanya
dokumen ini diperkirakan
konfirmasi
resmi
perusahaan
atau
informasi sumber negara terpercaya, dan Anda seharusnya tidak
semata-mata
mengandalkan
data
tersebut.
Beberapa
jumlah dalam dokumen ini dibulatkan. Dalam
membuat
mengandalkan
keputusan pemeriksaan
investasi,
setiap
Perusahaan
pihak
sendiri
harus
termasuk
terhadap risiko yang ada. Informasi yang disediakan dalam dokumen ini tidak dapat dianggap sebagai nasihat hukum atau bisnis.
Masing-masing
pihak
harus
pengacara sendiri atau penasihat
berkonsultasi
dengan
keuangan untuk nasihat
hukum atau keuangan.
Error! Unknown document property name.
Page 2
Dokumen
ini
ditunjukkan
mencakup oleh
perkiraan
huruf
"F"),
(termasuk
estimasi
dan
di
mana
pernyataan
berwawasan ke depan lainnya. Perkiraan ini, estimasi dan pernyataan berwawasan ke depan pada
berbagai
tunduk
pada
asumsi berbagai
berkaitan
dengan
mendasari
dan
perkembangan
dan
estimasi
risiko
kemungkinan
perkiraan sosial,
lainnya harus didasarkan
dan
dan
yang
secara
ketidakpastian
ketidakabsahan kemungkinan
ekonomi,
inheren
bisnis,
yang
asumsi
yang
perubahan
atau
industri,
pasar,
hukum, pemerintah, dan situasi dan kondisi dan tindakan yang diambil atau dihilangkan peraturan yang akan diambil oleh pihak lain. Asumsi yang berkaitan dengan hal tersebut melibatkan
penilaian
sehubungan
dengan,
antara
lain,
kondisi pasar ekonomi dan kompetitif di masa depan dan keputusan pemerintah dan bisnis masa depan, yang semuanya sulit atau tidak mungkin diprediksi secara akurat. Hasil yang
sebenarnya
dan
kejadian
masa
depan
dapat
berbeda
secara materiil dari proyeksi tersebut. Anda tidak harus semata-mata mengandalkan pernyataan seperti itu, atau pada kemampuan
MPA,
dokumen
yang
tersedia
untuk
publik,
publikasi pemerintah, sumber industri atau pihak ketiga lainnya untuk secara akurat memprediksi tren industri atau kinerja dimasa depan.
Error! Unknown document property name.
Page 3
Seluruh
angka
berdasarkan
dalam
kurs
dokumen
konstan
ini
USD1
=
ditunjukkan Rp12.000
dalam
untuk
USD
tujuan
perbandingan.
LAPORAN INDUSTRI DI SUSUN 1.
OLEH MEDIA PARTNERS ASIA
TINJAUAN
Basis pelanggan untuk pasar broadband dan TV berbayar Indonesia secara keseluruhan
masing-masing
terdiri
dari
38,4
juta
dan
3,2
juta
pelanggan per 31 Desember 2013. Industri broadband terdiri dari segmen broadband nirkabel dan fixed broadband.
Dalam
segmen
fixed
broadband,
ADSL
mewakili
89.9%
dari
total pelanggan, sementara pasar Next Generation broadband ("NGBB") mewakili
sisa
10.1%
dari
basis
pelanggan
fixed
broadband.
NGBB
didefinisikan sebagai jaringan tetap yang mampu memberikan broadband kecepatan terdapat
tinggi
seperti
peluncuran
dan
kabel
broadband
perolehan
dan
pelanggan
FTTH. yang
Karena
telah
terbatas
oleh
operator yang menggunakan teknologi FTTH, pasar NGBB di Indonesia saat ini terutama didorong oleh broadband kabel.
Error! Unknown document property name.
Page 4
Lampiran 1: Pangsa Pasar Pelanggan Broadband berdasarkan teknologi dan ARPU, 2013
Sumber: MPA Re = Indonesia Broadband = Broadband Indonesia Wireless broadband = broadband nirkabel Fixed broadband = broadband tetap Subscriber = pelanggan
Perusahaan beroperasi di pasar NGBB, dan memiliki dan mengoperasikan satu-satunya jaringan generasi berikutnya
dari skala di
Indonesia,
yang menghasilkan pangsa pasar sebesar 97,9% di pasar untuk tahun 2013 berdasarkan jumlah pelanggan NGBB. Pertumbuhan pasar NGBB sejak tahun 2011 telah didorong oleh peluncuran Jaringan cepat Perusahaan ("NRO"), yang meningkatkan jumlah homepassed Perusahaan dari 553.080 menjadi 1,31
juta
antara
akhir
Error! Unknown document property name.
Juni
2011
hingga
akhir
Juni
2014,
dengan
Page 5
peluncuran terbatas dari pemain lain. Pasar NGBB diperkirakan masih belum terlalu dimasuki penyedia jasa dan supply-driven selama lima tahun ke depan. Permintaan untuk layanan broadband kecepatan tinggi terutama didorong oleh permintaan terpendam untuk mendapatkan layanan yang lebih cepat dan lebih dapat diandalkan yang saat ini ditawarkan oleh ADSL, yang saat ini memiliki cakupan jaringan yang lebih luas. Industri TV berbayar di Indonesia memiliki 3,2 juta pelanggan yang terdiri dari DTH, TV kabel dan IPTV / televisi terrestrial digital yang sangat kecil dan baru lahir ("DTT") pada akhir 2013. DTH mewakili 87.0% dari keseluruhan basis pelanggan TV berbayar pada 31 Desember 2013, dengan TV kabel mewakili 10,2%. DTT dan IPTV mewakili 2,9% dari gabungan basis pelanggan TV berbayar.
Lampiran 2: Pangsa Pasar pelanggan TV berbayar berdasarkan teknologi dan ARPU, 2013
Sumber: MPA
Indonesia Pay TV = TV berbayar Indonesia Cable TV = TV Kabel
Error! Unknown document property name.
Page 6
Sebagai pemilik dan operator satu-satunya jaringan generasi berikutnya dari skala di Indonesia, Perusahaan merupakan satu-satunya operator skala di pasar TV kabel dan telah menjadi pendorong pertumbuhan pasar kabel
keseluruhan,
didapatkan
dalam
menawarkan
satu
paket
layanan dengan
TV
berbayar
penawaran
yang
broadband
dapat
generasi
berikutnya.
2.
FITUR PENTING
Momentum Makro. Indonesia adalah pasar yang besar dan menarik untuk
layanan
penetrasi
broadband
broadband
dan
dan
televisi
berbayar,
TV
berbayar
terendah
dan di
memiliki
antara
20
perekonomian terbesar secara global. Penetrasi fixed broadband masing-masing di India, Cina dan Amerika Serikat pada tahun 2013 adalah
5,7%,
45,6%
dan
81,1%,
dibandingkan
dengan
5,4%
di
Indonesia. Penetrasi TV berbayar pada tahun 2013 untuk Cina, India
dan
AS
masing-masing
adalah
51,8%,
79.9%
dan
85.0%,
dibandingkan dengan 8,6% di Indonesia pada tahun 2013. Menurut Dana Moneter Internasional terbesar
keempat
di
("IMF"),
dunia
dengan
negara
ini adalah Negara
penduduk
248
juta,
dan
menduduki peringkat 16 terbesar berdasarkan PDB nominal. Lanskap politik
dan
ekonomi
Indonesia
yang
stabil
diharapkan
tumbuh
pesat dengan PDB riil yang direncanakan untuk tumbuh sebesar 5,8% CAGR selama lima tahun ke depan, menurut IMF. Penduduknya adalah salah satu yang termuda di dunia, dengan 54% di bawah 30 tahun pada akhir 2013, dan semakin melek dunia online. Hal ini, dikombinasikan
dengan
pendapatan
konsumsi,
dan
Error! Unknown document property name.
meningkatnya akan
urbanisasi,
memastikan
bahwa
pertumbuhan rumah
tangga
Page 7
konsumen akan semakin mengadopsi dan menghabiskan lebih banyak uang pada layanan broadband dan TV berbayar.
Penetrasi tumbuh
pasar
yang
tercepat.
sangat
MPA
rendah
dan
memperkirakan
pasar
bahwa
broadband
pelanggan
yang fixed
broadband akan tumbuh sebesar 13,4% CAGR untuk mencapai 6,3 juta pada tahun 2018 dengan penetrasi rumah tangga meningkat dari 5,4% menjadi 9,8% antara tahun 2013 dan 2018. Proyeksi tingkat penetrasi tingkat
sebesar
penetrasi
9,8% pasar
pada
tahun
broadband
2018
masih
saat
ini
jauh
di
di
bawah
negara-negara
tetangga seperti Thailand (22,1% untuk tahun 2013). MPA juga memperkirakan bahwa pelanggan broadband kabel akan tumbuh pada CAGR sebesar 20,4% antara tahun 2013 dan 2018 mencapai 860.000 pada tahun 2018, dengan ARPU bulanan naik 7,0% CAGR menjadi Rp 280.569. Pertumbuhan penetrasi fixed broadband, pelanggan dan ARPU disebabkan oleh sejumlah faktor pendorong utama termasuk: (i) urbanisasi, pertumbuhan kelas konsumen makmur, dan penduduk kaum muda yang berkembang; (ii) meningkatnya permintaan untuk konten online termasuk hiburan berbasis video, jejaring sosial dan berita online; dan (iii) eksekusi yang kokoh oleh operator yang
ada
sekarang
(Telekom
untuk
ADSL
dan
Perusahaan
untuk
broadband kabel yang mewakili mayoritas pasar NGBB). Sebagai pelengkap pertumbuhan fixed broadband adalah pasar untuk mobile broadband, yang memungkinkan pelanggan
untuk mengakses
broadband di luar rumah mereka dan di luar wilayah cakupan fixed broadband saat ini, meskipun dengan biaya yang lebih tinggi per bandwidth. MPA memperkirakan bahwa pasar untuk mobile broadband akan tumbuh pada 33,2% CAGR antara tahun 2013 dan 2018, mencapai 146.800.000 pelanggan pada tahun 2018. MPA memperkirakan bahwa
Error! Unknown document property name.
Page 8
penetrasi per kapita mobile broadband akan meningkat dari 14,1% pada tahun 2013 menjadi 56,0% pada tahun 2018.
Pasar besar yang tumbuh cepat dan mudah ditangani. Target utama pelanggan Perusahaan adalah Rumah Tangga A dan Rumah Tangga B, yang merupakan rumah tangga yang terdiri dari empat orang dan memiliki pendapatan rumah tangga bulanan lebih dari Rp 2,0 juta. Perusahaan juga menargetkan untuk menarik pelanggan dalam Rumah Tangga C1 (didefinisikan sebagai rumah tangga dengan pendapatan rumah tangga bulanan Rp 1,5 juta sampai Rp2,0 juta) melalui paket entry level seharga Rp169,000 per bulan. Di daerah cakupan Perusahaan saat ini di Jabodetabek, Surabaya dan Bandung, jumlah Rumah Tangga A dan Rumah Tangga B telah tumbuh pada CAGR sebesar 17,6%
antara
tahun
2010
dan
2013,
mencapai
4,1
juta.
Pada
tanggal 31 Desember 2013, termasuk Rumah Tangga C1, terdapat 6,6 juta Rumah Tangga A, Rumah Tangga B dan Rumah Tangga C1 yang dapat ditangani di daerah cakupan Perusahaan. Rumah tangga besar yang
dapat
ditangani
diharapkan
menyediakan
ruang
yang
signifikan bagi pertumbuhan Perusahaan.
Peran Perusahaan dan kabel HFC. Perusahaan telah memanfaatkan posisi
keuntungan
penggerak
pertama
dalam
penyediaan
paket
broadband dan layanan TV berbayar digital. Jaringan kabel HFC yang bernilai tinggi milik
perusahaan,
yang melingkupi lebih
dari 1,3 juta rumah tangga di tiga pusat perkotaan, termasuk Jabodetabek, telah menangkap porsi yang signifikan dari pasar sasaran konsumen yang secara demografi menarik, dan saat ini merupakan Indonesia.
satu-satunya Tingkat
jaringan
bauran
skala
Perusahaan
generasi adalah
berikutnya
salah
satu
di
yang
terendah di pasar broadband dan TV berbayar Indonesia terutama karena
fungsi
Error! Unknown document property name.
bundling
penawaran
broadband
yang
unggul
dan
Page 9
penawaran
TV
Kabel
yang
teristimewa
dengan
inovasi
yang
signifikan dan pilihan saluran HD terluas. Margin EBITDA yang Disesuaikan Perusahaan secara konsisten termasuk yang tertinggi di industri masing-masing sebesar 54,0%, 54,1% dan 57,2% pada tahun 2012, 2013 dan enam bulan pertama 2014. Tabel
berikut
menyajikan
keadaan
saat
ini
mengenai
jaringan
generasi berikutnya dari pesaing pada 31 Desember 2013.
Bukti 3: Perbandingan jaringan pesaing Mengumumkan rencana investasi yang signifikan. Detail terbatas dan
Telkom
tidak ada laporan dari setiap peluncuran jaringan perumahan FTTH signifikan yang diluncurkan. Biznet
0,17 juta homepassed.
MNC Play Media
Memulai peluncuran FTTH bulan Januari 2014. Saat ini ada dalam fase pengujian.
MQM (Sinarmas)
Fokus pada peluncuran FTTH yang dilakukan oleh Sinarmas, perusahaan induknya, tanpa informasi publik yang tersedia mengenai peluncuran dan rekam jejak yang sangat terbatas di luar Properti Sinarmas.
Sumber: MPA Jaringan kabel HFC adalah salah satu paling
cocok
dan
efektif
untuk
metode penyampaian yang
melayani
daerah
terpadat
dan
paling kaya dari Indonesia. Persaingan di layanan paket dan di pasar
broadband
itu
sendiri
relatif
jinak,
didorong
oleh
keunggulan teknologi dan skala yang diperoleh Perusahaan dari jaringannya, yang memungkinkan Perusahaan untuk menawarkan paket paket menarik dan atraktif. Jaringan
Perusahaan
diperkirakan
akan
lebih
dari
60%
sesuai
dengan 1 GHz, dengan sisa 40% sesuai dengan 870 MHz pada akhir
Error! Unknown document property name.
Page 10
kuartal
pertama
2015.
Jaringan
telah
dirancang
dan
dibangun
dengan spesifikasi yang sesuai dengan standar internasional yang ditetapkan oleh operator terkemuka di Asia, Eropa dan Amerika Serikat. DOCSIS
Jaringan, 3.0
premium,
dan
dikombinasikan
saluran
telah
TV
memungkinkan
dengan
berbayar
penyebaran
definisi
Perusahaan
untuk
teknologi
tinggi
kelas
mempertahankan
kepemimpinan pasar dalam hal inovasi produk. Perusahaan telah dengan cepat memperluas Jaringan di daerah metropolitan terbesar dan paling menarik dari Indonesia sejak Juni 2011 untuk memenuhi permintaan
laten
dan
belum
terlayani
untuk
layanan
NGBB
di
Indonesia, sementara pada saat yang sama memimpin inovasi dalam industri TV berbayar di Indonesia melalui penawaran produk HD terbesar
dan
layanan
bernilai
tambah
lainnya,
seperti
TV
Anywhere ("TVA"), video-on-demand ("VoD"), catch-up TV, paket konten
add-on
kelasnya.
TV
dan
Hasilnya,
set-top
Perusahaan
boxes
yang
menawarkan
telah
dinaikkan
kepada
konsumen
kecepatan mengunduh broadband yang paling dapat diandalkan dan tercepat di antara penyedia broadband Indonesia lainnya.
Naiknya pamor TV berbayar. Pasar untuk televisi berbayar terus tumbuh pada kecepatan yang signifikan, didorong oleh satelit DTH yang dapat mencakup kepulauan Indonesia yang luas, dibandingkan dengan
daerah
cakupan
lokal
TV
kabel.
Pertumbuhan
TV
kabel
didorong oleh perluasan jaringan pemain kunci (saat ini hanya Perusahaan
yang
menawarkan
layanan
skala
TV
kabel),
yang
menawarkan layanan TV berkualitas tinggi termasuk saluran HD dan kemampuan 2-arah dan proposisi nilai yang baik dalam penawaran paket. 94.4% dari total pelanggan broadband kabel berlangganan TV kabel pada tahun 2013 Menurut perkiraan MPA, jumlah penetrasi TV
berbayar
diperkirakan
Error! Unknown document property name.
akan
tumbuh
dari
8,6%
tahun
2013
Page 11
menjadi 16,2% pada tahun 2018 sedangkan TV kabel diperkirakan untuk memperluas pada CAGR sebesar 20,2% dibandingkan periode yang
sama,
yang
mencapai
808.000
pada
tahun
2018.
menurut
perkiraan MPA, ARPU TV kabel bulanan diperkirakan tumbuh pada CAGR 3,5% antara tahun 2013 dan 2018 untuk mencapai Rp179.046 pada tahun 2018.
Lampiran 4: Indikator broadband and TV berbayar Indonesia yang penting
% CAGR Broadband
2013
Broadband
2014
2015
2016
2017
2018
2013-18
35.000
56.000
78.400
101.920
122.304
146.765
33,2
(ribu)
3.353
4.115
4.963
5.588
6.009
6.297
13,4
ADSL
(ribu)
3.013
3.703
4.423
4.923
5.224
5.437
12,5
Kabel
(ribu)
340
412
540
665
785
860
20,4
38.353
60.115
83.363
107.508
128.313
153.062
31,9
14,1%
22,3%
30,8%
39,6%
47,1%
56,0%
5,4%
6,6%
7,9%
8,8%
9,4%
9,8%
200.481
216.708
235.553
251.256
268.006
280.569
(ribu) nirkabel Fixed Broadband
Total pelanggan (ribu) broadband % Penetrasi % Broadband nirkabel per
(%)
kapita % Penetrasi fixed broadband/rumah
(%)
tangga ARPU Broadband
(Rp)
Error! Unknown document property name.
Page 12
7.0
kabel bulanan ARPU TV berbayar Pelanggan TV
3.160
4.016
4.765
5.430
6.052
6.578
15.8
(thousands) berbayar DTH
(thousands)
2.749
3.511
4.139
4.684
5.169
5.611
15.3
TV Kabel
(thousands)
321
390
490
602
733
808
20.2
IPTV
(thousands)
8
10
12
14
18
25
25.6
DTT
(thousands)
82
105
125
130
132
135
10.5
8,6
10,7
12,5
13,9
15,2
16,2
94,5
94,7
90,7
90,6
93,4
93,9
8,6%
10,7%
12,5%
13,9%
15,2%
16,2%
150.685
163.260
170.382
173.375
176.239
179.046
% Penetrasi % TV berbayar per TV rumah
(%)
tangga % Pelanggan TV kabel / Pelanggan
(%)
broadband kabel ARPU Bulanan TV (Rp) Kabel Sumber: MPA 3.
GAMBARAN MAKRO EKONOMI INDONESIA
3.1
INDONESIA
Ekonomi Indonesia telah mengalami pertumbuhan yang kuat dalam beberapa tahun terakhir, dengan PDB riil tumbuh pada CAGR sebesar 5,8% antara tahun 2008 dan 2013 yang didorong oleh kombinasi meningkatnya konsumsi dalam negeri dan ekspor komoditas yang kuat. Inflasi relatif stabil dengan rata-rata 6,0% selama periode yang sama menurut IMF.
Error! Unknown document property name.
Page 13
3.5
Indonesia mengalami beberapa headwinds ekonomi makro pada tahun 2013. Ini
adalah
dampak
lanjutan
termasuk
dari
ekonomi
zona
euro
dan
penurunan ekonomi Cina, yang merupakan salah satu importir komoditas besar Indonesia. Hal ini menyebabkan pertumbuhan PDB Indonesia jatuh di bawah standar 6% menjadi 5,8% pada tahun 2013 menurut IMF, yang terutama didorong oleh penurunan ekspor. Inflasi juga cukup tinggi di tingkat 7,7% untuk setahun penuh pada tahun 2013 menurut IMF, yang disebabkan
karena
pemerintah
mengurangi
subsidi
BBM
dalam
rangka
memerangi meningkatnya defisit transaksi berjalan. Meskipun terdapat faktor-faktor ini, PDB Indonesia diperkirakan oleh IMF tumbuh pada CAGR yang lebih tinggi (2013-2018) sebesar 5,8%, dibandingkan dengan negara-negara Asia lainnya (Singapura: 3,6%, Korea: 3,8%, Malaysia: 5,0%, Thailand: 4,1 %), serta yang terlihat di Amerika Serikat (2,9%) dan Inggris (2,5%). Hanya tiga pasar Asia yang diperkirakan tumbuh pada
tingkat
sedikit
(7,7%),
India
domestik
(59%
lebih
(6,3%) dari
dan
PDB
tinggi
daripada
Filipina
(6,2%).
2013
menurut
secara signifikan dipengaruhi menempati
posisi
kedua
oleh
pasar
Badan
Indonesia Selain Pusat
itu,
yang
paling
Cina
konsumsi
Statistik)
faktor-faktor ini
global
yaitu
belum
dan Indonesia
optimis
menurut
Nielsen Global Consumer Confidence Index for 2Q 2014. Situasi
politik
di
Indonesia
stabil
dan
positif
setelah
pemilihan
presiden baru Joko Widodo, yang pada kampanye pemilihannya menjanjikan reformasi
nasional
dan
perang
melawan
korupsi.
Pemerintah
baru
diharapkan memulai langkah-langkah untuk mengatur inflasi dan defisit transaksi
berjalan,
meningkatkan membantu
tingkat
meningkatkan
yang
dapat
pertumbuhan pengeluaran
meningkatkan
PDB
di
masa
konsumen
perekonomian
depan.
pada
Hal
paket
ini
dan akan
layanan
TV
berbayar dan layanan broadband.
Error! Unknown document property name.
Page 14
Lampiran 5: Pertumbuhan PDB Nominal and PDB riil di pasar global penting tahun 2013
Sumber: MPA berdasarkan data IMF Nominal GDP = PDB Nominal % Real GDP, CAGR 2013-18 = PDB Riil, CAGR 2013-2018
Lampiran 6: Proyeksi pertumbuhan PDB nominal dan riil berdasarkan pasar global penting
PDB
PDB PDB Riil, %
Nominal
Nominal, % 2013
2018
CAGR
(USD
CAGR
miliar)
2013-18
2013-18
AS
16.800
21.180
4,7
2,9
Cina
9.181
13.997
9,8
7,0%
Jepang
4.902
5.540
2,3
1,0
Inggris
2.536
3.543
4,5
2,5
India
1.871
2.826
12,9
6,3
Korea
1.222
1.739
5,7
3,8
Indonesia
870
1.156
11,6%
5,8
Taiwan
489
651
4,4
4,0
Error! Unknown document property name.
Page 15
Malaysia
312
491
8,5
5,0
Filipina
272
466
10,2
6,2
Thailand
387
464
6,1
4,1
Hong Kong
274
386
7,1
3,9
Singapura
296
361
4,9
3,6
Sumber: MPA berdasarkan data IMF Selain itu, tren makro yang luas mendukung konsumsi yang lebih tinggi dan pengeluaran untuk TV berbayar dan broadband. Tren utama meliputi:
Demografi muda dan pertumbuhan penduduk. Trayektori pertumbuhan Indonesia adalah tumbuhnya kelas menengah dan penduduk muda yang bekerja. IMF memperkirakan bahwa penduduk Indonesia, saat ini sebesar 248 juta pada tahun 2013, akan tumbuh sebesar 1,4% CAGR selama lima tahun ke depan. Ini secara erat mencerminkan tren yang
terlihat
signifikan
di
lebih
India, cepat
Filipina daripada
dan pasar
Malaysia, yang
dan
secara
matang
dengan
penduduk yang menua termasuk Korea, Jepang dan Taiwan. Menurut Bank Dunia, 66% penduduk Indonesia berada di kelompok usia kerja 15-65 tahun, sementara data CEIC memperkirakan bahwa 34.6% masuk dalam kelompok usia 15-34 yang menunjukkan penduduk kerja yang sehat di saat ini dan di masa depan.
Error! Unknown document property name.
Page 16
Lampiran 7: Penduduk berdasarkan pasar global yang penting, 2013
% CAGR 2013-18
Sumber: IMF
Population (millions) = penduduk (juta)
Lampiran 8: Penduduk usia 15-34 berdasarkan pasar global yang penting, 2013
Sumber:Data CEIC, MPA Population aged 15-34 / total population = Penduduk berusia 15-34/total penduduk
Konsumsi stabil
domestik
sebesar
Error! Unknown document property name.
yang
59.0%
kuat.
dari
Konsumsi
PDB.
domestik
Meskipun
berkontribusi
terjadi
perlambatan
Page 17
pertumbuhan PDB dan inflasi yang relatif tinggi pada tahun 2013 sebesar 7,7%, sentimen konsumen tetap positif.
Peningkatan urbanisasi. Sejalan dengan negara berkembang lainnya di Asia, penduduk pedesaan di Indonesia terus melakukan migrasi ke daerah perkotaan. Menurut Bank Dunia, antara tahun 2006 dan 2013, proporsi penduduk yang tinggal di daerah perkotaan telah meningkat dari 47% menjadi 52%. Secara krusial, transisi menuju urbanisasi ini akan mengakibatkan peningkatan pendapatan rumah tangga
dan
mendorong
perolehan
disposable
income,
serta
peningkatan pembelanjaan konsumen pada layanan broadband dan TV berbayar. McKinsey, dalam laporannya berjudul "The Archipelago Economy: Unleashing Indonesia’s Potential", memperkirakan bahwa sekitar
70%
dari
penduduk
Indonesia
akan
tinggal
di
daerah
perkotaan pada tahun 2030. McKinsey lebih lanjut memperkirakan bahwa kontribusi ke PDB Indonesia dari daerah perkotaan akan meningkat dari 74 % pada tahun 2010, menjadi 85% pada tahun 2030. Lampiran 9: Tren urbanisasi Indonesia, 2006-2013
Sumber: Bank Dunia, MPA Population (mil) = penduduk (juta)
Error! Unknown document property name.
Page 18
Urban population = penduduk perkotaan Rural population = penduduk pedesaan Urbanization = urbanisasi
Pertumbuhan cepat kelas menengah dan kelas atas. PDB per kapita Indonesia telah berkembang dengan
pesat
pada tahun
2010-2013
pada CAGR sebesar 5,6% menurut IMF. Kelas menengah dan atas yang didefinisikan
sebagai
Rumah
Tangga
A
dan
Rumah
Tangga
B
diperkirakan akan mengalami pertumbuhan tercepat di antara semua segmen sosial ekonomi. Di area cakupan inti Perusahaan saat ini, ada 4,1 juta Rumah Tangga A dan Rumah Tangga B pada tahun 2013, yang mewakili 53,6% dari total rumah tangga dan tumbuh pada CAGR sebesar 17,6% antara tahun 2010 dan 2013. Kesimpulannya, momentum makro tersebut akan mendorong: (i) permintaan yang lebih tinggi untuk layanan komunikasi dan hiburan seperti TV berbayar dan broadband; (ii) pengeluaran konsumen yang lebih besar di layanan TV berbayar dan broadband serta layanan premium dan nilai tambah termasuk saluran HD, VoD dan rekaman video digital ("DVR") dan (iii) peningkatan belanja iklan di sektor TV berbayar.
3.2.
KEUNGGULAN MAKROEKONOMI PERUSAHAAN Pendapatan
per
kapita
yang
tinggi
ekonomi
yang
Perusahaan,
yang
menguntungkan.
Prospek
pertanda
bagi
baik
dan
demografi
menguntungkan beroperasi
di
yang
menjadi wilayah
metropolitan yang paling menarik di Indonesia yang terdiri dari Jabodetabek (JaBoDeTaBek), Surabaya Raya (kota terbesar di Jawa Timur) dan Bandung (kota terbesar di Jawa Barat) yang terdiri dari daerah-daerah berpenduduk paling padat dan paling makmur di Indonesia. Hal ini karena daerah-daerah metropolitan tersebut
Error! Unknown document property name.
Page 19
(Jabodetabek,
Bandung
provinsi
(Jakarta,
provinsi
teratas
mewakili
37%
dan
Jawa
Timur,
dalam
dari
Surabaya)
hal
total
yang
Jawa
Barat)
kontribusi
PDB
di
terletak
PDB
2013
di
tiga
mewakili
tiga
Indonesia
yang
menurut
Badan
Pusat
Statistik. Jakarta memiliki kepadatan penduduk sejumlah 15.211 per
kilometer
sejumlah
persegi,
9.425
per
Surabaya
kilometer
memiliki
persegi
dan
kepadatan
penduduk
Bandung
memiliki
kepadatan penduduk sejumlah 14.386 per kilometer persegi. Lampiran 10: Kepadatan penduduk berdasarkan tiga daerah metropolitan teratas, Indonesia
Kepadatan Penduduk tahun Luas (km2)
penduduk per km2
2013 (juta) tahun 2013 Jakarta -
10,1
664,0
15.210,6
Surabaya
3,1
330,0
9.424,8
Bandung
2,5
172,7
14.386,3
Sumber
Badan
Pusat
Statistik,
www.surabaya.go.id,
www.bandungkota.bps.go.id,
www.regionalinvestment.bkpm.go.id Lampiran 11: 12 provinsi teratas berdasarkan PDB
PDB 2013 (USD Provinsi
% CAGR
Penduduk 2013
2010-13
(juta)
% dari Indonesia juta)
Jakarta
117.000
13,4
7,4%
10,1
Jawa Timur
106.874
12,3
7,8%
38,0
Jawa Barat
98.641
11,3
5,3%
45,2
Jawa Tengah
58.664
6,7
6,4%
32,5
Riau
50.091
5,8
9,7%
6,1
Kalimantan Timur
42.675
4,9
6,6%
3,9
Sumatra Utara
37.046
4,3
7,1%
13,3
Error! Unknown document property name.
Page 20
Banten
22.301
2,6
5,8%
11,4
Sumatra Selatan
21.994
2,5
8,4%
7,8
Sulawesi Selatan
17.332
2,0
10,3%
8,2
Lampung
15.398
1,8
9,0%
7,8
Sumatra Barat
11.581
1,3
6,6%
5,0
Sumber: Badan Pusat Statistik Demografi
konsumen
terlihat
menguntungkan
di
seluruh
wilayah
cakupan Perusahaan. Menurut Nielsen, di wilayah Jabodetabek pada tahun 2013, 49,3% penduduk masuk dalam kategori Rumah Tangga A dan Rumah Tangga B teratas (didefinisikan sebagai rumah tangga yang memiliki pendapatan rumah tangga bulanan lebih dari Rp2,0 juta), yang merupakan demografis sasaran inti Perusahaan. Angka ini telah meningkat dari 31,7% pada tanggal 31 Desember 2010. Ketika sebagai
memperhitungkan rumah
tangga
Rumah yang
Tangga
memiliki
C1
(yang
pendapatan
didefinisikan rumah
tangga
antara Rp 1,5 juta sampai Rp2,0 juta), angka ini mencapai 75,8% pada tahun 2013 dari 55,7% pada tanggal 31 Desember 2010. Di
daerah
lain
seperti
Surabaya
Raya
dan
Bandung,
di
mana
Perusahaan beroperasi dan berencana untuk memperluas usaha di masa depan, masing-masing 58,8% dan 69,7% dari penduduk termasuk dalam kategori kunci Rumah Tangga A, Rumah Tangga B dan Rumah Tangga C1 pada tanggal 31 Desember 2013, menurut Nielsen. Angka ini meningkat dari masing-masing 31,2% dan 59.7% pada tanggal 31 Desember 2010 di Wilayah Surabaya dan Bandung, yang menunjukkan prospek saat ini dan masa depan daerah tersebut untuk mengadopsi layanan TV berbayar dan broadband.
Error! Unknown document property name.
Page 21
Lampiran 12: Distribusi rumah tangga berdasarkan pengeluaran rumah tangga
Kategori Rumah Tangga
2010
2013
2010-2013
berdasarkan daerah
(ribu)
(ribu)
% CAGR
AB
2.496
4.059
17,6
2.105
3.347
16,7
Surabaya Raya
243
474
25,0
Bandung
149
238
16,9
2.153
2.570
6,1
1.592
1.795
4,1
Surabaya Raya
434
654
14,7
Bandung
127
121
-1,7
C2
2.371
1.762
-9,4
DE
2.245
828
-28,3
% kontribusi dari total rumah tangga
2010
2013
A1
2,9
6,4
A2
6,3
9,1
B
17,8
28,6
C1
23,2
27,9
C2
25,6
19,1
D
16,9
6,8
E
7,3
2,2
Jakarta Raya
C1 Jakarta Raya
Sumber: Nielsen Catatan:
Rumah
Tangga
AB
didefinisikan
sebagai
rumah
tangga
dengan pengeluaran bulanan lebih Rp2,0 juta; A1 -> Rp 4,5 juta, A2 - Rp3.0-4.5 juta, B - Rp2.0-3.0 juta, C1 - Rp1.5-2.0 juta; C2 - Rp1,0-1,5 juta; D - Rp700.000-1.0 juta; E - Rp700.000 dan di bawah
Error! Unknown document property name.
Page 22
Arus masuk PMA yang lebih besar ("PMA"). Menurut Badan Pusat Statistik, Indonesia mendapatkan PMA sekitar USD30 miliar pada tahun 2013, dimana 60,0% diarahkan ke pulau Jawa, diikuti oleh Sumatera (11%) dan Kalimantan (9%) - mendasari posisi pulau Jawa sebagai tulang punggung dan mesin ekonomi Indonesia.
3.3
PERHATIAN UTAMA
Meskipun
terdapat
perekonomian
prospek
Indonesia,
jangka
ada
juga
panjang
tekanan
mempengaruhi konsumsi di pasar TV
yang
jangka
positif
pendek
bagi
yang
dapat
berbayar dan broadband. Hal ini
termasuk:
Peningkatan mungkin
Putaran
inflasi.
akan
pemerintahan
terjadi
kedua
setelah
berjalan.
pemotongan
presiden
Prioritas
baru
pemerintah
subsidi
BBM
dilantik
dan
baru
adalah
mengatasi defisit transaksi berjalan - yang dekat dengan 3% dari PDB.
Meskipun
pertama
sentimen
pemotongan
konsumen
subsidi
dan
tetap
kuat
kenaikan
setelah
inflasi
putaran
berikutnya,
putaran kedua pemotongan subsidi kemungkinan akan memperpanjang tekanan
inflasi,
dan
dapat
melemahkan
sentimen
konsumen
dan
dapat mengurangi diskresi pengeluaran rumah tangga.
Peningkatan jumlah pengangguran dan formasi rumah tangga yang melambat
terkait
dengan
terhadap
mineral
yang
pertumbuhan
PDB,
juga
ekspor belum
komoditas.
diolah,
telah
yang
Larangan
ekspor
berdampak
mengakibatkan
pada
meningkatnya
pengangguran di sektor pertambangan. Demikian pula, juga terjadi pelemahan
kekuatan
harga
komoditas
ekspor
karena
perlambatan
permintaan dari Cina. Hal ini mungkin akan menjadi lebih buruk jika
perekonomian
Error! Unknown document property name.
Cina
terus
menghadapi
headwinds
dan
Page 23
menempatkan tekanan lebih lanjut pada pengangguran. Peningkatan pengangguran juga dapat menempatkan tekanan pada formasi rumah tangga, yang telah lambat, untuk tumbuh pada CAGR sebesar 0,6% antara tahun 2010 dan 2013, dan hanya sedikit lebih cepat dari negara maju seperti Jepang. Antara 2013 dan 2018, formasi rumah tangga
diperkirakan
lanjut
sampai
daripada
akan
dengan
perekonomian
terus
CAGR
mengalami
sebesar
seperti
0,3%,
Jepang,
perlambatan
lebih
namun
lebih
cepat
Taiwan
dan
Korea
berdasarkan dengan MPA. Kecenderungan ini diatasi dengan fokus Perusahaan pada kota-kota besar di Jawa yang kurang memiliki paparan ekonomi untuk ekspor komoditas. Pada saat yang sama, lambatnya formasi rumah tangga pada tingkat nasional seharusnya dikurangi
dengan
tren
urbanisasi
yang
meningkatkan
jumlah
penduduk dan rumah tangga di kota-kota besar di mana perusahaan beroperasi.
Penyusutan lebih jauh terhadap mata uang. Sepanjang tahun 2013, rupiah Indonesia masih tetap lemah terhadap dolar AS, mencapai kisaran
Rp
broadband,
11.000-11.500. termasuk
Bagi
Perusahaan,
industri
TV
melemahnya
berbayar rupiah
dan akan
memberikan tekanan lebih jauh pada marjin dikarenakan penawaran konten dan peralatan di lokasi konsumen dipatok dengan dolar AS. Risiko-risiko ini mungkin akan dikelola dengan baik oleh pemain yang
memiliki
kapitalisasi
lebih
baik
di
pasar,
termasuk
Perusahaan.
4.
SEKTOR BROADBAND INDONESIA
Ketersediaan layanan broadband berkecepatan tinggi dan penyerapannya – baik melalui fixed dan mobile – masih baru dimulai di Indonesia. Pada
Error! Unknown document property name.
Page 24
tahun 2013, tingkat penetrasi fixed broadband dalam negeri yang lebih rendah (5,4%) dibaandingkan dengan pasar seperti di Korea (99,5%), Hong
Kong
(96,0%),
mengindikasikan daerah
Singapura
tersedianya
perkotaan
dimana
(99,6%)
ruang fixed
untuk network
dan
Thailand
pertumbuhan, sedang
(22,1%)
terutama
dikembangkan
di dan
ditingkatkan dengan cepat. Perkembangan Singapura
fixed
dan
network
Hong
Kong
relatif
cepat
dikarenakan
di
luas
negara-negara wilayahnya
yang
seperti kecil
(terbatasnya daerah untuk dijangkau) dan kepadatan penduduknya. Namun, dikarenakan topografi Indonesia yang unik (terdiri dari 17.000 pulau), penyebaran fixed network dalam skala besar tidaklah ekonomis untuk daerah-daerah di luar kota besar dan daerah perkotaan, itulah,
akses
broadband
masih
terbatas.
MPA
dan karena
memperkirakan
bahwa
Indonesia merupakan pasar broadband yang paling rendah penetrasinya dan
paling
cepat
perkembangannya
secara
global
dari
20
ekonomi
terbesar dunia. Lampiran13: Perbandingan penetrasi fixed broadband berdasarkan pasar, tahun 2013 % Penetrasi fixed broadband / rumah
Pertumbuhan 2013
2018
tangga
pelanggan, % CAGR, 2013-18
Singapura
99,6
99,9
1,0
Korea
99,5
100,2
0,7
Hong Kong
96,0
97,3
1,5
AS
81,1
91,0
4,5
Inggris
79,0
89,0
3,8
Jepang
70,3
72,9
0,7
Taiwan
69,4
77,3
2,7
Australia
67,2
75,2
3,1
Error! Unknown document property name.
Page 25
Cina
45,6
57,0
5,7
Malaysia
33,8
34,7
2,0
Thailand
22,1
36,3
11,1
Filipina
6,6
9,7
9,2
India
5,7
6,3
4,6
Indonesia
5,4
9,8
13,4
Sumber: MPA Bertambahnya kehadiran pemain internasional seperti Google, Yahoo dan Facebook di Indonesia, serta pendirian perusahaan yang tumbuh besar di dalam negeri seperti Okezone, Liputan dan Kompas menandakan pentingnya serta potensi pertumbuhan sektor internet dan broadband di Indonesia. Perusahaan
analisis
Facebook
adalah
Indonesia
pada
web
situs tahun
internasional
web 2013,
yang
paling
sementara
Alexa
memperkirakan
bahwa
banyak
diakses
kedua
di
Facebook
sendiri
mengklaim
memiliki basis pengguna sebesar 65 juta pengguna aktif di Indonesia. Hal ini setara dengan sekitar 90% dari seluruh pengguna internet di negeri ini, dan menyumbang hampir 16% dari basis pengguna Facebook di kawasan Asia Pasifik. Demikian juga, YouTube milik Google diperkirakan oleh Alexa sebagai situs web paling populer keempat di negeri ini, naik dari posisi ketujuh pada tahun 2011, mengindikasikan peningkatan popularitas dan pertumbuhan konsumsi video online di Indonesia, yang berakibat meningkatnya permintaan untuk bandwidth dan kecepatan yang lebih tinggi. Memberikan tambahan dorongan ke pertumbuhan sektor Internet merupakan perbaikan
dalam
sistem
pengukuran
periklanan
online
dan
metrik.
Pembeli Media dan perencana di Indonesia sekarang menempatkan porsi yang semakin besar dari anggaran periklanan mereka ke ranah online, meningkatkan kesempatan mengambil keuntungan bagi para pemain online, dan mendorong para pemain baru untuk memasuki pasar.
Error! Unknown document property name.
Page 26
MPA
memperkirakan
bahwa
pada
tahun
2013,
pasar
periklanan
online
menghasilkan pendapatan bersih sebesar Rp 1 triliun, naik 50% dari tahun ke tahun, dan tumbuh pada CAGR sebesar 58%. Dari jumlah ini, diperkirakan bahwa tiga pemain teratas – Facebook, Yahoo dan Google (termasuk
YouTube)
menyumbang
sekitar
71%
atau,
RP
715,7
miliar.
Antara tahun 2013 dan 2018, MPA memperkirakan bahwa sektor ini akan tumbuh pada CAGR sebesar 31% untuk mencapai RP 2,6triliun. Lampiran14: 10 besar situs web di Indonesia (2011 vs 2014) Situs web
PeringkatAkhir
Peringkat (Juli 2014)
2011) Google.co.id
2
1
Facebook
1
2
Google.com
3
3
Youtube
7
4
Blogspot
-
5
Yahoo
4
6
Kaskus
8
7
Detik
9
8
Kompas
12
9
Wordpress
6
10
Sumber: Alexa
4.1.
TEKNOLOGI UTAMA BROADBAND
Layanan
internet
fixed/wired
broadband
broadband
di
seperti
Indonesia jalur
tersedia
melalui
tembaga/telepon
layanan
(untuk
ADSL),
serat (untuk serat-menuju-x) dan kabel HFC (untuk cable broadband); dan nirkabel via perangkat mobile seperti smartphone dan dongle.
Error! Unknown document property name.
Page 27
Per tanggal 31 Desember 2013, terdapat 38,4 juta pelanggan broadband di seluruh Indonesia, terdiri dari fixed broadband dan nirkabel. Pasar broadband di Indonesia terus tumbuh dengan pesat, dengan penambahan 15,7 juta pelanggan baru di tahun 2013. MPA memperkirakan bahwa pasar akan terus tumbuh pada CAGR sebesar 31,9% antara tahun 2013 dan 2018, untuk mencapai 153,1 juta pelanggan. Dua teknologi utama dalam penyediaan broadband adalah: 1.
Mobile
Dengan
broadband.
35
juta
pelanggan
dan
penetrasi
populasi sebesar 14,1% pada akhir tahun 2013, mobile broadband terutama didorong oleh penyebaran jaringan 3G dan tersedianya smartphone
murah
di
pasaran.
Mengingat
terbatasnya
jangkauan
peluncuran fixed broadband di luar perkotaan/kota besar, harga yang relatif tinggi (secara mutlak, bukan dalam hitungan per megabyte
bandwith)
broadband
serta
nirkabel
sambungan
telah
internet
menjadi
langsung
pakai,
pilihan
untuk
platform
populasi/rumah tangga di dalam kategori sosial ekonomi bawah dan rumah
tangga
yang
berada
di
luar
wilayah
cakupan
fixed
broadband. Operator seperti Lippo dan Telkom juga telah mulai menyebarkan
jaringan
4G,
walaupun
dalam
kasus
Lippo,
baru
tersedia sebatas di Jakarta, dan dalam kasus Telkom masih dalam tahap perencanaan/konstruksi. Dengan teknologi yang ada saat ini dan biaya peralatannya, mobile broadband 4G masih jauh lebih mahal berdasarkan per megabyte bandwith, dan diperkirakan akan tetap
menjadi
layanan
pelengkap
dari
fixed
broadband.
Selain
itu, kehandalan sambungan mobile broadband di Indonesia masih rendah
dikarenakan
jumlah
base
station
3G
yang
sedikit,
dan
tidak tersedianya fibre backhaul untuk mendukung penggunaan data tingkat tinggi. Selagi operator telekomunikasi malekukan upgrade terhadap
jaringan
Error! Unknown document property name.
mereka
untuk
memungkinkan
dilakukannya
Page 28
penggunaan data yang lebih besar, jaringan tersebut akan terus berada di bawah kehandalan dan kecepatan yang ditawarkan oleh fixed networks. 2.
Fixed broadband. Dengan sekitar 3,4 juta pelanggan pada akhir tahun
2013,
broadband besar
diperkirakan
hanya
5,4%.
disedialan
Telkom
Fixed
melalui
Indonesia,
bahwa
penetrasi
broadband
layanan
perusahaan
rumah
di
tangga
Indonesia
ADSL berbasis
telekomunikasi
sebagian
tembaga
milik
fixed
(dari
pemerintah
saat ini), dan melalui kabel HFC (dari Perusahaan). Dikarenakan warisan prasarana tembaganya,
Telkom menawarkan layanan
fixed
line secara nasional, sementara Perusahaan memiliki area layanan yang lebih fokus di Jakarta Raya, Surabaya, Bandung dan Bali (terutama untuk klien perhotelan dan perusahaan). Selain itu, di daerah-daerah dimana layanan cable broadband Perusahaan saat ini tidak
tersedia,
memilih
konsumen
sering
teknologi/platform
mengalami
broadband,
keterbatasan
dimana
sebagian
dalam besar
hanya memiliki ADSL sebagai satu-satunya pilihan mereka, dengan kecepatan
maksimum
yang
diiklankan
sebesar
3
Mbps.
Fixed
broadband, yang menyumbang 8,7% dari total pelanggan broadband, menambah 717,000 pelanggan baru pada tahun 2013
untuk tumbuh
sekitar 27,2% dari tahun sebelumnya. Meningkatnya permintaan untuk data dan bandwidth, yang tergambar dalam pertumbuhan situs web e-commerce, portal berita, layanan media sosial dan
platform
operator
penyedia
broadband,
video
online,
terutama
di
menyoroti
pasar
NGBB,
potensi seperti
pasar
untuk
Perusahaan.
Perusahaan berada dalam posisi yang baik untuk menangkap potensi pasar tersebut tinggi
dengan
yang
cara
stabil
menyediakan
dan
dapat
konektivitas
diandalkan.
broadband
Demikian
pula,
kecepatan walaupun
layanan broadband nirkabel tumbuh lebih cepat, kurangnya konektivitas
Error! Unknown document property name.
Page 29
broadband
nirkabel
jangkauan
layanan
yang 3G
stabil
yang
&
dapat
terbatas
diandalkan
itu
semua
serta
wilayah
menunjukan
bahwa
broadband nirkabel akan tetap menjadi layanan pelengkap bagi jaringan fixed broadband, dan bukan teknologi yang baru hadir dan berkembang sebagai teknologi pengganti. Lampiran15: Pelanggan broadband dan pangsa pasarnya berdasarkan teknologi, 2011-2013 Pelanggan CAGR fixed
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018 2013-18
broadband (Ribuan) Total
1.982
Kabel
193
ADSL
1.789
Pangsa pasar
2011
2.636 3.353
(%)
4.115
4.963
5.588
6.009
6.297
13.4
412
540
665
785
860
20.4
2.341 3.013
3.703
4.423
4.923
5.224
5.437
12.5
2012
2014
2015
2016
2017
2018
295
340
2013
(%) Kabel
9,7
11,2
10,1
10,0
10,9
11,9
13,1
13,7
ADSL
90,3
88,8
89,9
90,0
89,1
88,1
86,9
86,3
Sumber: MPA Dua pemain utama yang menyediakan layanan fixed broadband di Indonesia adalah: 1.
Telkom
Indonesia.
Indonesia
saat
Perusahaan
ini,
yang
telekomunikasi
menyediakan
milik
layanan
pemerintah
ADSL
berbasis
tembaga dengan merek ‘Speedy’. Speedy memiliki 3 juta pelanggan, atau 90% dari pangsa pasar
fixed broadband
pada akhir tahun
2013. Telkom telah mengumumkan rencana upgrade secara nasional yang
ambisius
terkendala
dalam
beberapa
beberapa
tahun
permasalahan
terakhir.
dalam
hal
Rencana
upgrade
pelaksanaan
dan
penundaan. Sejauh ini, Telkom telah secara terbuka menyatakan bahwa pada paruh pertama tahun 2014, 8,5 juta rumah tangga telah
Error! Unknown document property name.
Page 30
di-upgrade
menjadi
kombinasi
antara
FTTH,
fibre
to
the
kerb
(“FTTK”) dan ADSL di mil terakhir. Rincian FTTH, FTTK dan ADSL tidak
diungkapkan,
tetapi
sebagian
besar
dari
3
juta
pelanggannya berada dalam platform ADSL dan belum ada pengumuman atau indikasi adanya jaringan FTTH skala perumahan sampai saat ini. 2.
Perusahaan.
Layanan
cable
broadband
yang
disediakan
oleh
Perusahaan memiliki pangsa pasar fixed broadband sebesar 10%, tapi
menguasai
98%
pasar
NGBB,
dengan
332.886
pelanggan
broadband pada tanggal 31 Desember 2013. Perusahaan menyediakan broadband
dengan
kecepatan
tertinggi
untuk
segmen
perumahan
yaitu mencapai 100 Mbps, bandingkan dengan kecepatan tertinggi yang ditawarkan Telkom sebesar 3 Mbps melalui ADSL, berdasarkan informasi
yang
tersedia
dalam
situs
webnya,
atau
dengan
kecepatan tertinggi dari Biznet sebesar 50 Mbps. Layanan NGBB milik Perusahaan yang cepat dan dapat diandalkan menawarkan opsi yang
sangat
menarik
bagi
rumah
tangga
yang
berada
di
dalam
wilayah jangkauannya, yang pada sebagian besar kasusnya hanya memiliki
alternatif
ADSL
dengan
kecepatan
maksimum
yang
diiklankan sebesar 3 Mbps. Selain itu, tidak seperti Telkom, Perusahaan tujuan seluruh
tidak
untuk
memiliki
akses
negeri,
dan
yang
mandat lebih
karena
secara luas
itu
nasional
lagi
dapat
bagi
fokus
dan
tujuan-
broadband terutama
di
pada
demografis pelanggan intinya, dengan memperluas HFC Networknya di Jakarta Raya, Surabaya dan Bandung. MPA percaya bahwa teknologi HFC yang diadopsi oleh Perusahaan memiliki keunggulan dibandingkan ADSL dan FTTH pada beberapa aspek utama dalam konteks broadband di Indonesia:
Error! Unknown document property name.
Page 31
Kapasitas saat ini vs. ADSL. Jaringan milik Perusahaan telah diupgrade
untuk
dapat
mendukung
kapasitas
870
MHz,
dan
mampu
menawarkan kecepatan untuk perumahan hingga sebesar 100 Mbps. Selain itu, dalam pasar global lainnya dimana teknologi DOCSIS 3.0 telah digunakan oleh operator cable, telah terbukti mampu menawarkan kecepatan mengunduh hingga 250 Mbps melalui upgrade jaringan, depan.
memberikan
Namun,
berlangganan
Perusahaan
mayoritas
broadband
tambahan
pasar
yang
kapasitas
broadband
kecepatannya
di
perumahan
jauh
lebih
masa masih
rendah.
Telkom, walaupun sudah memimpin jauh dalam hal pelanggan dan jumlah homepassed, saat ini tidak dapat menyediakan kecepatan seperti itu disebabkan oleh warisan prasarana tembaga miliknya. Sementara upgrade sampai
itu,
jaringan
menjadi
ADSL2+
dengan
50
tembaga dan
Mbps
di
pasar
VDSL
untuk
100
Mbps,
dan
lainnya
telah
menawarkan hal
ini
di-
kecepatan sepenuhnya
tergantung pada usia dan kualitas jaringan tembaga serta jarak rumah dari cabinet.
Ketahanan sudah
Teknologi:
lebih
maju
Jaringan
yang
dibandingkan
dimiliki
dengan
oleh
standar
Perusahaan
global
untuk
jaringan broadband dan hampir sepenuhnya sesuai dengan DOCSIS 3.0.
Jaringan
dirancang
agar
memiliki
rasio
rumah-ke-nodes
sekitar 360 rumah per node untuk rata-rata per Juni 2014, salah satu yang terendah di seluruh dunia. Perusahaan memiliki jalan yang
mulus
menuju
kecepatan
hingga
sebesar
860
Mbps
dengan
kebutuhan pengeluaran investasi yang wajar, yang memungkinkan Perusahaan untuk lebih jauh lagi meningkatkan kecepatan industri NGBB yang dipimpinnya saat ini. Namun, mayoritas pasar broadband perumahan kecepatannya
saat jauh
Error! Unknown document property name.
ini
masih
lebih
berlangganan
rendah.
Teknologi
broadband HFC
juga
yang mampu
Page 32
menawarkan kanal HD dalam jumlah besar dan layanan-layanan nilai tambah lainnya yang berarti tidak ada keunggulan nyata dalam menawarkan produk teknologi FTTH.
Biaya Consumer Premises Equipment (“CPE”) HFC yang lebih rendah vs. FTTH: BiayaCPE secara signifikan lebih tinggi untuk layanan broadband yang dikirimkan melalui FTTH dibandingkan dengan HFC. Mengirimkan
broadband
melalui
FTTH
tidak
hanya
membutuhkan
modem/router, seperti halnya dalam kasus cable broadband, tapi juga membutuhkan tambahan pemasangan kabel dalam rumah mengingat sangat sedikit bangunan di Indonesia yang dibangun dengan serat terintegrasi.
Selain
itu,
terminal jaringan optik
juga
–
membutuhkan
pemasangan
sebuah
sebuah perangkat yang mengkonversi
sinyal yang dibawa oleh serat optik menjadi sinyal elektronik yang dapat dibaca oleh modem/router. Dengan jaringan HFC, CPE terbatas hanya pada penyebaran cablemodem dan signal splitter. Karena itu, pengeluaran infestasi terkait CPE untuk layanan FTTH secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan HFC.
Persyaratan teknis yang lebih tinggi untuk tenaga kerja yang melayani Jaringan FTTH: adalah
ketersediaan
Keunggulan
teknisi
yang
utama HFC memenuhi
dibanding serat
kualifikasi
dalam
memperluas jaringan dan pemasangan dalam rumah. Jaringan HFC, dikarenakan
kematangannya
ketangguhannya, dipelihara jaringan karena
di
relatif dalam
serat
optik
untaian
serat
sebagai lebih
rumah
mudah
tangga.
membutuhkan lebih
sebuah
rentan
Di ahli
platform
untuk sisi yang
terhadap
dan
dipasang
lain, sangat
dan
pemasangan terlatih
kerusakan/patahan
bila dibandingkan dengan HFC. Bahkan dalam pasar yang lebih maju seperti di Singapura, ketersediaan awak pemasangan yang terlatih
Error! Unknown document property name.
Page 33
untuk menyebarkan serat optik
masih
terbatas, yang berakibat
pada tertundanya perluasan jaringan dan pemasangan dalam rumah. Lampiran 16: Perbandingan teknologi utama fixed broadband Operator Kecepatan
Kemungkinan
maksimum yang
perluasan
diiklankan (D/L)
kapasitas
Teknologi Platform Jaringan
Biaya per rumah yang dijangkau
Pro dan Kontra
(homepassed) Jalur
10Mbps(ADSL)
Rendah –
Tidak
Pro: Legacy
Subscriber
telepon
20Mbps(ADSL2+)
tergantung
Tersedia
network,
Line
tembaga
100Mbps(very-
pada kualitas
tersebar luas di
high-bit-rate
kabel tembaga,
sebagian besar
digital subscriber
upgrade
pasar,
line (“VDSL”))
menjadi
penyebarannya
ADSL/VDSl
hemat biaya
Digital
Telkom
(“DSL”)
Kecepatan
ketika terdapat
maksimum yang
jaringan
ditawarkan oleh
tembaga
Telkom di sebagian besar
Kontra:
wilayah per
Teknologi yang
Agustus 2014
sudah usang,
adalah 3 Mbps.
pengeluaran investasi awal yang tinggi untuk melakukkan upgrade ke
Error! Unknown document property name.
Page 34
serat, bandwidth lebih rendah dibandingkan HFC/ FTTH dan tergantung pada jarak dari titik pertukaran lokal. HFC
Perusahaan,
Gabungan
250Mbps
Kapasitas
- USD150-200
Pro: Dapat
Biznet
antara
(DOCSIS 3.0)
meningkat
untuk HP baru
bersaing
secara
dari jaringan
dengan FTTH
serat ke node, dan
Kecepatan
signifikan via
HFC yang
dalam jangka
kabel
maksimum yang
upgrade
sudah ada di
dekat-
coaxial di
ditawarkan oleh
menjadi
Asia. Angka
menengah
mil
Perusahaan per
DOCSIS 3,
tersebut
(lebih murah
terakhir
Agustus 2014
3.1.
kemungkinan
dalam meng-
tidak
upgrade untuk
menyertakan
mendapatkan
kebutuhan
kecepatan yang
headend yang
lebih tinggi,
baru, fibre
bila
backhaul,dll.
dibandingkan
adalah 100 Mbps.
dengan serat), kapasitas - USD70-120 bandwidth bila mengtinggi, paling upgrade cocok untuk jaringan yang
Error! Unknown document property name.
Page 35
sudah ada dari
dikirimkan di
DOCSIS 1 ke 2
daerah yang
atau 3.0.
secara teknis
Perusahaan
padat,
sudah
keleluasaan
melakukan
dalam meng-
upgrade ke
upgrade ke
DOCSIS 3.0.
FTTH.
Kontra: -terdapat beberapa keterbatasan kecepatan bila dibandingkan dengan FTTH, pengeluaran investasi awal yang besar, biaya pemeliharaan yang relatif lebih tinggi dibandingkan ADSL. FTTH
Sangat tinggi
USD180-250 –
Pro: FTTH
jaringan
– baik melalui
harga bervariasi
memiliki
berupa
splitting
tergantung
bandwidth dan
MNC Play
Seluruh
Media, Telkom,
Error! Unknown document property name.
1Gpbs+
Page 36
MQM
serat
nodesdi mil
negara untuk
kemampuan
terakhir, atau
penataan lahan
perluasan
menambahkan
kosong, serta
maksimal,
untaian serat
untuk daerah
terbatasnya
baru.
perkotaan dan
penurunan
pedesaan. Biaya
sinyal.
tenaga kerja ~70-80% di
Kontra:
negara-negara
Penyebaran di
maju, tetapi
lahan kosong
~20-25% di
sangat padat
negara-negara
modal, biaya
berkembang.
peluncuran lebih tinggi dibandingkan dengan HFC dan ADSL.
Sumber: MPA
4.2
EKONOMI INDUSTRI BROADBAND
Rata-rata ARPUs bulanan untuk fixed broadband mencapai Rp 152.005 pada akhir tahun 2013, menurun dari Rp 201.523 di tahun 2011, mewakili CAGR sebesar -13,2%. Sebagian besar penurunan ini disebabkan oleh diskon besar-besaran untuk layanan ADSL yang dilakukan oleh Telkom. Telkom mengalami penurunan sebesar 14,2% dari ARPUs fixed broadband Speedy miliknya
antara
diperkenalkannya
tahun layanan
2011
dan
broadband
2013
prabayar
yang
disebabkan
baru,
yang
oleh
menargetkan
demografis sosial ekonomi bawah.
Error! Unknown document property name.
Page 37
Selama tahun 2011 – 2013, ARPUs broadband Perusahaan dikontrak pada CAGR sebesar -6,2%, memperkenalkan promosi spesial harga murah (“Paket Promosi Terpilih”) untuk menarik pelanggan di luar Rumah Tangga A, Rumah Tangga B dan Rumah Tangga C1 pada node terpilih di tahun 2012, yang kemudian dihentikan pada Februari 2013 melalui kewajiban menaikan harga kembali ke tingkat paket awal. Setelah penghentian tersebut, ARPU Perusahaan telah meningkat secara substansial ke Rp 219.944 yang dicapai dalam enam bulan yang berakhir pada 30 Juni 2014. Ke depannya, MPA memperkirakan bahwa ARPUs fixed broadband akan berada dalam garis lurus antara tahun 2013 dan 2018. MPA memperkirakan bahwa ADSL tetap berada di bawah tekanan dikarenakan pemotongan harga di tingkat ritel, yang menurun pada CAGR sebesar -1,4%. Antara tahun 2013 dan 2018, MPA meramalkan ARPU cable broadband untuk meningkat dengan CAGR sebesar 7,0%, yang didorong oleh: 1.
Upselling (pemimpin
yang
stabil
dalam
dan
cable
pengemasan broadband/
ulang NGBB),
oleh
Perusahaan
sembari
terus
menargetkan Rumah Tangga A, Rumah Tangga B dan Rumah Tangga C1, dan
dibeda-bedakan
berdsasarkan
kualitas
dan
penawaran
nilai
yang diterima, dibandingkan dengan hanya satu harga. 2.
Upselling yang menargetkan konsumen ke tingkatan kecepatan yang lebih
tinggi,
kecepatan
karena
mengunduh
bertumbuhnya
konsumsi
permintaan
turut
konsumen
meningkat
aplikasi
dan
yang
akanbandwidth/ disebabkan
layanan-layanan
oleh
padat-data
seperti video online.
Lampiran 17: ARPUs fixed broadband berdasarkan teknologi tahun 2011 – 2018 Rp
2011
2012
Error! Unknown document property name.
2013
2014
2015
2016
2017
2018
Page 38
Kabel
226.130
201.005
200.481
216.708
235.553
251.256
268.006
280.569
ADSL
198.911
188.442
146.566
142.378
140.955
139.545
138.150
136.768
Sumber: MPA Pendapatan industri fixed broadband kuat, menghasilkan Rp 15,2 triliun pada akhir tahun 2013. Fixed broadband menyumbang Rp 5,5 triliun, sementara sisanya dihasilkan dari broadband nirkabel. Jaringan ADSL menghasilkan sekitar Rp 4,7 triliun dari pendapatan berlanggananya, sementara itu cable menghasilkan Rp 763,8 miliar, sekitar 14% dari total pendapatan fixed network, walaupun hanya memiliki pangsa pasar 10,1% dari pelanggan fixed broadband. Penerimaan cable juga tumbuh lebih pesat dari tahun 2011 ke tahun 2013 bila dibandingkan dengan ADSL, pertumbuhannya pada CAGR sebesar 24,2%, bandingkan dengan ADSL yang
sebesar
7%,
yang
menunjukkan
kemampuannya
dalam
mengamankan
pelanggan yang membayar lebih tinggi melalui penawaran jaringan yang lebih cepat dan lebih dapat diandalkan. MPA
memperkirakan
bahwa
pada
tahun
2018,
pendapatan
broadband
diramalkan akan tumbuh pada CAGR sebesar 28,0% hingga mencapai Rp 52,1 triliun, dimana Rp 11,5 triliun akan berasal dari fixed networks. MPA memperkirakan bahwa kontribusi Cable selama periode waktu yang sama diharapkan untuk tumbuh dari Rp 763.8 miliar (2013) menjadi Rp 2,8 triliun (2018), dengan CAGR sebesar 29,4%. Lampiran18: Pendapatan fixed broadband berdasarkan teknologi tahun 2010 – 2018
Error! Unknown document property name.
Page 39
Sumber: MPA
4.3
OPERATOR BROADBAND UTAMA DI INDONESIA
1.
Perusahaan (homepassed: 1,3juta; jumlah pelanggan pada Desember 2013: sekitar 333.000). Pemain NGBB terbesar di Indonesia dan provider fixed broadband terbesar kedua berdasarkan homepassed, dengan 1,3 juta homepassed dan panjang jaringan fibre backbone sekitar 7.000 kilometer. Pihak manajemen menargetkan perluasan homepassed hingga mencapai sekitar 1,8 juta pada tahun 2016. Pihak manajemen berharap Jaringan Perusahaan melebihi 60% untuk kesesuaian terhadap 1 GHz dengan sisa 40% nya sesuai dengan 870 MHz pada akhir kuartal pertama tahun 2015. Manajemen menargetkan untuk
melakukan
upgrade
terhadap
porsi
yang
tersisa
dari
Jaringan 870 MHz ini pada akhir kuartal pertama tahun 2015. Perusahaan
saat
ini
masih
menjadi
satu-satunya
pemain
di
Indonesia yang secara komersial menawarkan kecepatan hingga 100 Mbps bagi para pelanggan rumahan. Pelanggan Perusahaan dilayani melalui
Metro
Error! Unknown document property name.
Ethernet,
sebuah
teknologi
fixed
broadband
Page 40
alternatif
untuk
HFC.
Pelanggan
Perusahaan
sebagian
besar
berlokasi di wilayah Jakarta Raya. Perusahaan telah memperkukuh kehadirannya di segmen enterprise, yang tumbuh dari sekitar 500 klien pada tahun 2011, menjadi sekitar 1.300 pada tanggal 30 Juni 2014. Pada
Juni
2014,
Perusahaan
telah
memiliki
sekitar
357.000
pelanggan broadband perumahan – dengan penambahan sekitar 24.000 pelanggan baru selama lebih dari enam bulan. Antara tahun 2011 dan paruh pertama tahun 2014, pertumbuhan pelanggan Perusahaan mencatat CAGR sebesar 22,8%. Perusahaan
saat
ini
menawarkan
lima
paket
penawaran
berbeda,
yang menggabungkan TV berbayar dan broadband. Dengan kecepatan berkisar dari 1 hingga 32 Mbps, sebagian besar pelanggan saat ini mengambil paket yang menawarkan kecepatan antara 1 – 3 Mbps –
yang
menunjukan
tersedianya
ruang
untuk
pertumbuhan
ARPU
dimana seiring berjalannya waktu para pelanggan akan berpindah dari tingkat kecepatan yang rendah ke tingkat kecepatan yang lebih
tinggi.
Paket
broadband
perumahan
Perusahaan
juga
mengalami peningkatan kecepatan dalam beberapa bulan terakhir, dimana pelanggan tingkat awal sekarang memiliki akses kecepatan mengunduh 6 Mbps (naik dari yang sebelumnya 1 Mbps, pada harga Rp 279.000). Hal tersebut tetap jauh lebih cepat dibandingkan kecepatan
yang
ditawarkan
pesaingnya
yaitu
Biznet
(4
mbps,
dengan harga Rp 300.000 per bulan) dan Telkom (512 Kbps, dengan harga
Rp
99.000
per
bulan).
Diagram
berikut
ini
menyajikan
paket-paket yang ditawarkan oleh Perusahaan dibandingkan dengan paket-paket
yang
ditawarkan
oleh
para
pesaingnya
pada
paruh
pertama tahun 2014. Ketersediaan paket MNC Play dan Biznet masih
Error! Unknown document property name.
Page 41
terbatas disebabkan oleh kecilnya jaringan dan wilayah jangkauan mereka saat ini.
Lampiran 19: Perbandingan penawaran broadband/bundle oleh operator
Package Price (Rp thousands/month)
450
415
400 339
350
339
330
300 275
300 250 200
169
150 100 50 0 LinkNet LinkNet (6 MNC Play Speedy + Speedy + Max3 Innovate (1Mbps + Mbps + (7 Mbps + UTV (1 UTV (3 Biznet (4 (10 Mbps 82 102 54 Mbps + 25 Mbps + 25 Mbps + 45 +58 channels) channels) channels) channels) channels) channels) channels) Launched in Jan 14
1.3 mil.
Homepassed:
8.5 mil. (ADSL only)
0.2 mil.
Largely limited to Sinarmas properties
Package Price (Rp Thousan/month) = Harga Paket (Rp Ribuan/bulan) LinkNet
LinkNet
MNC Play
Speedy+UTV
Speedy+UTV
Max3
Innovate
(1 Mbps
(6 Mbps
(7
(1 Mbps + 25
(3 Mbps + 25
Biznet
(10 Mbps
+
+
+54
saluran)
saluran)
(4 Mbps
+
+
saluran)
82
saluran )
102
saluran)
Mbps
saluran)
45
58
saluran) 1,3 juta
Diluncurkan pada
Error! Unknown document property name.
8,5 juta (hanya ADSL)
0,2 juta
Hampir seluruhnya
Page 42
Januari
terbatas
2014
pada properti Sinarmas
Sumber: Situs web perusahaan penyedia layanan dan per Agustus 2014, Data Perusahaan, MPA
2.
Telkom Indonesia (perkiraan homepassed ADSL: 8,5 juta; jumlah pelanggan pada Desember 2013: 3 juta). Operator telekomunikasi incumbent di Indonesia memiliki jaringan broadband dengan jumlah homepassed sebesar 8,5 juta pada
akhir tahun 2013. 8,5 juta
homepassed ini telah di-upgrade menjadi kombinasi antara FTTH, FTTK dan ADSL di mil terakhir. Rincian FTTH, FTTK dan ADSL tidak diungkapkan, berada
tetapi
dalam
sebagian
platform
besar
ADSL
dan
dari
3
belum
juta
ada
pelanggannya
pengumuman
atau
indikasi adanya jaringan FTTH skala perumahan sampai saat ini. Layanan
ADSL
‘Speedy’
broadband
pada
akhir
pelanggan
baru
pelanggan
sedang
selama
dari
Telkom
tahun
2013,
tahun
mengalami
memiliki dengan
tersebut.
penurunan
3
juta
pelanggan
penambahan Namun,
hingga
672.000
pertumbuhan
100.000
sampai
150.000 tambahan per kuartal yang disebabkan oleh meningkatnya persaingan
dan
ketidakmampuan
jaringan
warisan
Telkom
dalam
menyediakan layanan broadband untuk seluruh rumah tangga yang berada di dalam jaringan fixed line-nya. Manajemen menargetkan percepatan dalam pertumbuhan fixed broadband hingga mencapai 5 juta pelanggan pada akhir tahun 2014, dan 15 juta pada akhir tahun 2015. Namun, target tersebut kemungkinan tidak tercapai dan tidak realistis mengingat kesulitan-kesulitan yang dihadapi oleh
Telkom
upgrade
dalam
jaringan
Error! Unknown document property name.
mendapatkan tembaga
izin
mil
miliknya,
terakhir
dan
juga
untuk
meng-
terbatasnya
Page 43
ketersediaan
tenaga
meng-upgrade
serat.
menyeimbangkan jaringan
FTTH
kerja
terampil
Selain
keuntungan yang
baru
itu,
untuk Telkom
finansial
dari
melaksanakan
tugas
akan
untuk
perlu
setiap
dibandingkan kanibalisasi
peluncuran usaha
ADSL
yang sudah ada. Pengeluaran
investasi
yang
dianggarkan
untuk
Telkom
akan
mencapai Rp 20,5 triliun di tahun 2014, dimana 40% nya akan ditujukan untuk peningkatan prasarana, termasuk mengganti kabel tembaga
dengan
Rencana
Induk
serat
optik
Pemerintah
dan
membangun
Indonesia
backbone
dalam
nasional.
Percepatan
dan
Perluasan Pembangunan Ekonomi menyatakan menargetkan 30% rumah tangga yang dijangkau oleh jaringan broadband nasional, sebuah proyek yang sebagian besarnya didorong oleh Telkom Indonesia. Namun, upaya sebelumnya pada proyek ini, seperti proyek Cincin Palapa – sebuah konsorsium yang dibentuk untuk membangun dan mengoperasikan menghadapi
jaringan
penundaan
serat
yang
backbone
lama
nasional
dikarenakan
–
sudah
permasalahan-
permasalahan dalam pelaksanaanya. Mandat dan proyek yang besar dan luas ke seluruh negeri sebagai badan usaha milik negara yang membedakan fokus Telkom dibandingkan Perusahaan, yang utamanya menargetkan Rumah Tangga A, Rumah Tangga B dan Rumah Tangga C1 di Jakarta Raya, Surabaya dan Bandung. Telkom telah mengganti strategi TV berbayarnya selama beberapa tahun terakhir, dan menjual platform DTH Telkom Vision miliknya ke CT Corp pada tahun 2013. Setelah dijual, Telkom lebih memilih untuk fokus dalam memperluas layanan IPTV-nya di bawah merek UseeTv, dan menawarkan penawaran bundling beserta layanan fixed broadband-nya. terdaftar
tapi
Error! Unknown document property name.
UseeTv basis
memiliki yang
membayar
sekitar
700.000
diperkirakan
pengguna
kecil
kurang
Page 44
dari 40.000 hingga 50.000 pada tahun 2013.
Useetv menawarkan
pilihan yang terbatas yaitu hanya sampai pada 50 saluran saja. 3.
Biznet (perkiraan homepassed HFC: 170.000; jumlah pelanggan pada Desember 2013: 7.000): Biznet, bagian dari grup MidPlaza, adalah sebuah
perusahaan
pemain
yang
berfokus
pada
broadband
yang
meluncurkan TV kabel dan layanan broadband untuk perumahan pada tahun 2012. Fokus utama Biznet tetap pada penjualan kapasitas wholesale-nya
melalui
miliknya, layanan dan
penyediaan
jaringan
intercity
fiber
backbone
broadband enterprise melalui metro ethernet
pusat
data
dan
layanan
web
hosting
untuk
perusahaan-perusahaan, terutama perbankan. Pada akhir tahun 2013, Biznet memiliki jaringan fiber backbone dengan
panjang
perluasan
sekitar
hingga
memperluas
11.000
jaringannya
9.000
kilometer,
kilometer
hingga
ke
pada 65
dan
akhir
kota
di
menargetkan
tahun seluruh
2014
–
negeri,
termasuk Bali. Jaringan perumahannya, disediakan melalui HFC, memiliki
jumlah
homepassed
sebesar
170.000,
walapun
basis
pelanggan broadband perumahan tetap rendah pada kisaran sekitar 7.000
dikarenakan
dibandingkan mendapatkan
terbatasnya
dengan izin
saluran
kompetitornya,
mil
terakhir
TV
serta
untuk
yang
ditawarkan
permasalahan
pembangunan
dalam
jaringan.
Jaringan kabel perumahan Biznet saat ini menyediakan kecepatan hingga 50 Mbps. 4.
Sinarmas
(perkiraan
sebagian
besar
jumlah
terbatas
homepassed:
hanya
untuk
tidak
properti
tersedia Grup
tetapi
Sinarmas)
konglomerasi multi-sektor terdepan di Indonesia, anak perusahaan grup Sinarmas yaitu Mora Quatro Multimedia, di bawah merek – “Innovate”, telah meluncurkan layanan broadband FTTH di dalam
Error! Unknown document property name.
Page 45
pembangungan
real
estate
menargetkan
jaringan
miliknya
homepassed
di
Jakarta.
sebanyak
500.000
Grup
ini
pada
akhir
tahun 2014 dan segera meluncurkan layanan quadruple play yang terdiri
dari
(“OTT”)
dan
broadband IP
kecepatan
telephony.
tinggi,
Tidak
adanya
TV,
over
informasi
the
untuk
top umum
terkait dengan ukuran jaringan saat ini, tapi daerah jaringan sepertinya dibatasi dan hanya terbtas untuk properti Sinarmas. Target perluasan sebesar 500.000 merupakan jumlah yang tinggi mengingat
Sinarmas
peluncuran Perusahaan,
memiliki
jaringan yang
rekam
broadband
memiliki
rekam
jejak
terbatas
dalam
generasi-selanjutnya
dan
jejak
yang
yang
lebih
lama
dalam
perluasan jaringan, tidak pernah memperluas jaringannya lebih dari
300.000
setiap
tahunnya.
Karena
itu,
mungkin
terdapat
penundaan dalam peluncuran jaringan Sinarmas. 5.
MNC
Play
(perkiraan
jumlah
homepassed:
tidak
tersedia):
Memanfaatkan media MNC Group yang kuat dan pengalaman dalam hal TV berbayar, MNC Play adalah sebuah upaya yang diluncurkan oleh MNC Goup pada Januari 2014 untuk menyebarkan jaringan FTTH dan menawarkan
paket
produk.
Pemahaman
MPA
adalah
bahwa
peluncurannya masih dalam fase percobaan dan MNC Group memiliki rekam jejak yang terbatas dalam peluncuran jaringan broadband generasi-selanjutnya.
Karena
itu,
mungkin
terdapat
potensi
penundaan dalam peluncuran jaringan MNC Play Media. Atau mungkin saja ada potensi kanibalisasi usaha TV berbayar DTH MNC Sky Vision.
Error! Unknown document property name.
Page 46
4.4.
PENDORONG UTAMA BAGI PERUSAHAAN DALAM SEKTOR BROADBAND
Terdapat
kesempatan
yang
besar
bagi
Perusahaan
untuk
memperkokoh
kehadirannya di pasar, dan terus mendapatkan pangsa pasar. Hal ini termasuk: 1.
Pelebaran jaringan. Perusahaan saat ini memiliki satu-satunya jaringan dengan skala generasi selanjutnya di Indonesia dengan 1,3
juta
homepassed.
Jaringan
telah
menambahkan
lebih
dari
250.000 homepassed baru pada masing-masing tahun 2012 dan 2013, dan hal ini tidak tertandingi oleh operator lainnya yang manapun yang mencoba untuk memperluas jaringan generasi selanjutnya di Indonesia. Kekuatan dan kemampuannya dalam melebarkan perluasan jaringan adalah faktor utama dalam menjaga kepemimpinannya atas pasar dan keuntungan sebagai pemain pertama. Juga ada rintangan alami daerah
untuk
operator
jangkauan
masyarakat
dan
yang
NGBB
lainnya
sudah
konsumen,
ada yang
dalam
memperluas
milik
Perusahaan
dapat
berakibat
ke
di
dalam
tingkat
penetrasi,
profitabilitas dan imbal hasil investasi yang lebih rendah untuk peserta baru. 2.
Peningkatan penetrasi pada homepassed yang sudah ada. Penetrasi pelanggan
Perusahaan
adalah
sebesar
27,2%
pada
Juni
2014.
Diperkirakan sekitar separuh dari homepassednya berusia kurang dari 2,5 tahun, yang berarti keunggulan yang signifikan dalam rumah
yang
sudah
dijangkaunya.
Keseluruhan
penetrasi
relatif
rendah dibandingkan dengan operator NGBB terbaik di kelasnya dan operator
TV
Kabel
di
seluruh
dunia,
yang
mana
penetrasinya
berkisar antara sekitar 35% dan 72% pada tanggal 31 Desember 2013. Selain itu, Perusahaan memiliki program pemasaran kembali
Error! Unknown document property name.
Page 47
yang
aktif
yang
memungkinkan
penetrasi
lebih
jauh
terhadap
homepassed yang lebih matang.
Lampiran 20: % Pelanggan per homepassed oleh pemain utama dunia, 2013 Operator
Pasar
% pelanggan/homepassed
Telenet
Belgia
72,3
AS
63,3
Belanda
62,7
AS
50,2
Kanada
49,9
Comcast
AS
49,6
StarHub
Singapura
41,1
Inggris
39,2
AS
37,2
Perancis
34,8
Cablevision Ziggo Time Warner Cable Shaw Communications
Virgin Media Charter Numericable
Sumber:Penyampaian perusahaan terbuka dari pemain cable global, MPA
3.
Upselling layanan broadband untuk rumah yang hanya berlangganan TV. Perusahaan saat ini memiliki salah satu dari porsi terbesar pelanggan bundle doubleplay di antara para operator NGBB Asia. Sekitar
92%
dari
pelanggan
Perusahaan
mengambil
kedua-duanya
dari TV Kabel dan layanan broadband. Namun, MPA percaya masih terdapat
kesempatan
terutama
ke
tunggal,
yaitu
dikarenakan
lebih
rumah-rumah TV
jauh yang
berbayar,
untuk hanya
dari
ketidaktersediaan
pertumbuhan mengambil
para
jaringan
satu
kompetitor fixed
broadband, layanan
baik
yang
broadband
yang
dapat diandalkan di daerah mereka, atau dikarenakan kurangnya pendidikan
mengenai
jaringan
serta segala manfaatnya.
broadband
modem
terintegrasi
Error! Unknown document property name.
Selanjutnya
Perluasan Perusahaan untuk portfolio
produk/layanan miliknya yang menyertakan kabel
Generasi
akan
set-top boxes
memungkinkan
perusahaan
dengan tidak
Page 48
hanya menjual layanan TV ke pelanggan kompetitornya, tapi juga memperkenalkan sama
pada
layanan
tahap
cable
broadband
selanjutnya,
tapi
kepada
tanpa
pelanggan
penambahan
yang
biaya/
logistik dari penyebaran CPE. 4.
Upgrade
pelanggan
ketersediaan
dan
untuk
kecepatan
konsumsi
yang
layanan
lebih
video
tinggi.
online
Karena
meningkat,
semakin banyak pelanggan yang pindah ke kecepatan yang lebih tinggi dan rencana bandwidth yang lebih besar untuk mendukung kebiasaan
browsing.
Jaringan
DOCSIS
3.0
Perusahaan
saat
ini
adalah satu-satunya jaringan di Indonesia yang mampu menawarkan kecepatan hingga 100Mbps, memberikan kepada pelanggan akses ke koneksi broadband yang handal. Hal ini memungkinkan Perusahaan untuk
memberikan
kepada
pelanggan
kecepatan
broadband
lebih
tinggi dibanding para pesaing, tetapi pada tingkat harga yang sebanding,
yang
memungkinkan:
(i)
pelanggan
untuk
terbiasa
dengan kecepatan yang lebih tinggi dan jaringan yang handal; dan (ii) memungkinkan Perusahaan untuk tetap kompetitif tanpa harus melakukan potongan harga dan ARPU yang melemah. 5.
Pengenalan
broadband-delivered
Value
Added
Services
(“VAS”).
Operator di pasar maju seringkali terpaksa untuk menggabungkan broadband dengan layanan nilai tambah (yaitu Multiscreen/OTT). Strategi ini cukup berhasil dalam meningkatkan ARPU di pasar broadband
yang
sangat
kompetitif,
dan
telah
memungkinkan
operator untuk melakukan penjualan atau penawaran ke produk yang lebih mahal kepada pelanggan ke tingkatan kecepatan yang lebih tinggi dengan menyediakan akses gratis / diskon ke layanan OTT dan
multiscreen.
Selain
itu,
pelanggan
broadband
kecepatan
tinggi dan pelanggan double play yang mengambil baik layanan TV dan juga layanan broadband cenderung tidak terlalu bergejolak,
Error! Unknown document property name.
Page 49
memberikan
kepada
operator
alat
tambahan
untuk
memerangi
gejolak. Namun, penyebaran strategi dan layanan ini masih sangat baru di Indonesia, menunjukkan adanya ruang untuk pertumbuhan bagi Perusahaan untuk lebih membedakan dirinya dari Telkom dan memperkuat
posisinya
sebagai
operator
terdepan
untuk
akses
broadband kecepatan tinggi. 6.
Lingkungan
kompetisi
kompetitif
di
yang
Indonesia
Lingkungan
jinak.
masih
jinak
pada
broadband
tahap
ini,
yang dengan
terbatasnya jumlah pemain yang menawarkan layanan berkecepatan tinggi karena adanya hambatan tinggi untuk masuk. Ini termasuk: (i)
belanja
modal
tinggi
yang
diperlukan
untuk
membangun
jaringan; dan (ii) kesulitan dalam mendapatkan persetujuan dan izin
dari
pemerintah
daerah
dan
masyarakat
untuk
menyebarkan
jaringan last mile. Meskipun Telkom Indonesia telah meluncurkan layanan
FTTH,
rumah
sebenarnya
yang
dilewati
diperkirakan
rendah, mengurangi ketersediaan kecepatan di atas 3 Mbps. Selain itu, setelah penjualan TelkomVision ke CT Corp, Telkom tidak memiliki layanan TV berbayar yang kuat yang dapat dimanfaatkan untuk
memberikan
penawaran
double
play
yang
terdiri
dari
TV
berbayar dan broadband. Telkom menawarkan konten melalui layanan Useetv
IPTV,
namun
ketersediaan
konten
melalui
layanan
ini
terbatas jika dibandingkan dengan operator TV berbayar lainnya. Akibatnya,
kemampuan
Telkom
untuk
bersaing
dengan
Perusahaan
pada layanan double play masih terbatas. Serupa dengan hal di atas, meskipun Biznet menawaran broadband berkecepatan tinggi yang digabungkan dengan TV berbayar, mereka kekurangan saluran TV berbayar yang menarik dan memiliki jumlah homepassed
yang
Error! Unknown document property name.
terbatas
(140.000
dibanding
1,3
juta
milik
Page 50
Perusahaan),
memastikan
bahwa
situasi
kompetisi
saat
ini
cenderung menguntungkan Perusahaan.
5.
GAMBARAN SEKTOR TV BERBAYAR INDONESIA
Pasar untuk televisi berbayar di Indonesia terus tumbuh dari basis yang rendah, mencapai basis pelanggan
sekitar 3,2 juta pada tahun
2013, yang merupakan penetrasi 8,6% dari total TV rumah. Total omset industri TV berbayar mencapai sekitar Rp 4,2 triliun pada akhir tahun 2013.
Operator
pelanggan tahun
baru
2012
operator
TV
bersih
Antara
TV
berbayar pada
2014
berbayar
secara 2013,
dan
secara
bersama-sama
dibandingkan
2018,
perkiraan
bersama-sama
memiliki
dengan
MPA
akan
712.000
824.000
menunjukkan menambah
pada bahwa
3,4
juta
pelanggan, membuat basis keseluruhan menjadi 6,6 juta pelanggan dan penetrasi 16,2% dari TV rumah. Pada akhir 2018, industri TV berbayar ini
diharapkan
dapat
menghasilkan
pendapatan
tahunan
sebesar
Rp10
triliun menurut perkiraan MPA. Penerasi
TV
berbayar
di
Indonesia
masih
relatif
rendah
apabila
dibandingkan dengan pasar lainnya di Asia, termasuk Asia Tenggara. Tidak
seperti
menjadi
pasar
pendorong
lain
utama
di TV
Asia
Tenggara,
berbayar
di
konten
olahraga
Indonesia.
tidak
Penetrasi
TV
berbayar di Indonesia, yang diharapkan akan meningkat 7% didorong oleh semakin
tingginya
ketersediaan
konten
lokal,
baik
dasar
maupun
premium, pada TV berbayar, khususnya pada platform DTH dan semakin terjangkaunya
biaya
layanan
karena
pendapatan
rumah
tangga
yang
meningkat.
Error! Unknown document property name.
Page 51
Ekshibit 21: Penetrasi TV berbayar berdasarkan pasar utama Asia, 2013 dibanding 2018
Sumber: MPA Dua mode utama TV berbayar di negara ini adalah satelit DTH dan kabel. Melihat topografi Indonesia yang unik (yang terdiri dari 17.000 pulau, dimana 6000 di antaranya berpenghuni), satelit DTH merupakan platform yang
lebih
populer
karena
mampu
menjangkau
secara
nasional.
DTH
menguasai 87,00% pelanggan TV berbayar pada akhir 2013. Namun,
di
kota
besar
ditawarkan
oleh
Perusahaan
karena
bundle
double
seperti
play
Jabodetabek,
terus
mendapat
yang
menawarkan
layanan
TV
ketertarikan TV
berbayar
Kabel
yang
yang
besar
dan
juga
broadband via DOCSIS 3.0 serta jajaran saluran HD yang luas. TV Kabel menguasai 10,2% pasar TV berbayar pada akhir 2013. Layanan IPTV saat ini ditawarkan oleh perusahaan telekomunikasi yang menjadi penguasa pasar Telkom, dan menghadapi tantangan yang besar dalam meningkatkan jangkauan
dan
jumlah
pelanggan
karena
rendahnya
jumlah
rumah
yang
dilewati yang mampu menerima layanan TV melalui jaringan ADSL.
Ekshibit 22: Keuntungan dan kerugian berbagai teknologi TV berbayar
Platform Keuntungan DTH
Jangkauan nasional
Error! Unknown document property name.
Kerugian Bukan jaringan dua arah
Page 52
Biaya yang rendah untuk meningkatkan jangkauan/rumah yang dilewati
Kualitas sinyal yang tidak konsisten yang dipengaruhi oleh cuaca Batasan kapasitas saluran
(homepassed) Jaringan dua arah TV Kabel penuh Jaringan HPC tidak
Perluasan jangkauan /rumah
terpengaruh oleh
yang dilewati (homepassed)
hujan
lebih mahal dbanding DTH
Mudak untuk memasang
Pemeliharaan jaringan yang
last mile –
lebih mahal, dan
tersedianya tim
kemungkinan gangguan last
pemasang yang
milelebih tinggi, dibanding
berkualifikasi
DTH
Biaya CPE yang rendah dibandingkan dengan FTTHdelivered IPTV Kemampuan mem-bundle paket broadband dan TV berbayar pada infrastruktur jaringan yang sa,a
Error! Unknown document property name.
Page 53
Jaringan dua arah
Biaya perluasan last mile
penuh
yang tinggi
IPTV
Bandwidth simetris Terbatasnya ketersediaan yang jauh lebih tenaga kerja/teknisi yang besar yang tersedia memiliki kemampuan dalam melalui penyebaran penyebaran serat FTTH
DTT
Belanja modal yang
Kemampuan membawa saluran
rendah karena dapat
yang rendah, terbatas oleh
diluncurkan melalui
spektrum, bukan jaringan
jaringan terrestrial
dua arah, kualitas sinyal
yang sudah ada,
yang tidak konsisten yang
gratis bagi konsumen
dipengaruhi oleh cuaca
Sumber: MPA Ekshibit 23: Pangsa pasar TV berbayar berdasarkan platform, 2013
Sumber: MPA MPA memperkirakan kabel akan terus meningkatkan pangsa pasar pelanggan TV berbayar dari 10,2% pada akhir tahun 2013, menjadi 12,3% pada akhir 2018,
sebagian
besar
Error! Unknown document property name.
didorong
oleh
peningkatan
pangsa
pelanggan
Page 54
Perusahaan. Hal ini disebabkan proposisi bundling (yaitu TV berbayar dan broadband), kemampuan tiering yang kuat dalam hal harga dan paket bundling, dan jumlah tertinggi saluran HD yang tersedia di pasar. Penawaran GD tertinggi kedua adalah melalui Biznet Max3 dengan 29 saluran HD, diikuti oleh MNC Sky Vision dengan hanya 5 saluran HD, dibatasi oleh teknologi DTH. Selain
itu,
sepertinya
pemain
yang
lebih
melakukan
merger
akan
lemah
dengan
terjadi
akan
konsolidasi
menghentikan
pesaing
karena
ruang
operasi
kompetisi
DTH
karena
mereka,
yang
kuat
atau dengan
hambatan alami yang rendah untuk masuk. Meski demikian, keberadaan dan kinerja kabel di pasaran kemungkinan tidak akan terpengaruh karena fokus
yang
dimilikinya
pada
demografi
sosial
ekonomi
yang
lebih
tinggi, dan kemampuan memberikan bundle double play yang terdiri dari TV dan broadband pada rumah tangga ini, mengurangi ketergantungan pada harga dan konten mahal untuk menarik pelanggan, kualitas video yang lebih tinggi dengan jajaran saluran HD yang lebih besar, komunikasi dan layanan dua arah.
Ekshibit 24: Pangsa pasar TV berbayar berdasarkan perbandingan platform, 2013-2018 CAGR 2013
2014
2015
2016
2017
2018
201318
Pelanggan TV Kabel (juta) Pelanggan TV kabel Pelanggan DTH (juta) Pelanggan DTH Pelanggan IPTV (juta) Pelanggan IPTV
Error! Unknown document property name.
0.32 10.2% 2.75
0.39
0.49
0.60
9.7% 10.3%
11.1%
3.51
4.14
4.68
87.0% 87.4% 86.8%
86.3%
0.73
0.81 20.2%
12.1% 12.3% 5.17
5.61 15.3%
85.4% 85.3%
0.01
0.01
0.01
0.01
0.02
0.3%
0.2%
0.3%
0.3%
0.3%
0.03 25.6% 0.4%
Page 55
Pelanggan DTT (juta) Pelanggan DTT
0.08
0.11
0.13
0.13
0.13
2.6%
2.6%
2.6%
2.4%
2.2%
0.14 10.5% 2.1%
Sumber: MPA
Pendorong kunci pertumbuhan pasar TV berbayar mencakup:
Faktor makro. Ekonomi yang membaik, bertumbuhnya pendapatan dan konsumsi Jabodetabek, didukung oleh pemerintah pro-reformasi.
Persaingan
dan
persaingan
akan
seluruh
pasar
Perkiraan
MPA
mengasumsikan
pelaksanaan
akan
meningkat
pelaksanaan. melunak
karena
dan
industri
akan
berkonsolidasi
dan
di
harga
mulai rasional. Platform yang paling penting dengan kemampuan eksekusi yang kuat mencakup: (i) MNC Sky Vision ("MNCSV"), yang mengoperasikan gabungan
tiga
72,8%
merek
pada
DTH
tahun
yang
2013;
memiliki (ii)
pangsa
pasar
Perusahaan,
yang
mengoperasikan bundle menarik TV berbayar dan layanan broadband; (iii) Big TV milik Lippo, layanan DTH; (iv) Trans Vision, sebuah platform DTH yang dimiliki oleh CT Corp; dan (v) K Vision, yang terkait dengan kelompok usaha Kompas.
Dinamika konten. Pentingnya konten lokal dan konten eksklusif akan semakin meningkat, terutama di segmen DTH di mana konten dan
harga
merupakan
pendorong
utama.
Hal
ini
sudah
terjadi
karena operator telah meningkatkan perjanjian eksklusif dengan saluran
turnaround
dan
masuk
ke
dalam
perjanjian
lisensi
eksklusif untuk penawaran lokal. MPA percaya bahwa konten lokal sampai batas tertentu memainkan peran kecil dalam industri TV kabel secara keseluruhan karena Perusahaan khususnya menyediakan paket penawaran broadband menarik, tinggi
/
televisi
HD
dan
berbayar
meningkatkan
layanan lokal
penawaran
Error! Unknown document property name.
nilai juga
saluran
kualitas video yang lebih
tambah akan
lainnya.
tumbuh
in-house
Pasar
karena
mereka,
untuk
operator sementara
Page 56
saluran global mulai menawarkan program lokal di berbagai genre yang dipilih.
5.1 Meski
LANSKAP TV BERBAYAR INDONESIA ada
13
berkonsolidasi pelanggan
yang
operator dengan
di
pasar,
sedikit
pemain
berkesinambungan
untuk
lanskap yang
TV
berbayar
memberikan
membiayai
belanja
hanya
pertumbuhan modal
dan
biaya konten di masa depan. Pada akhir 2013, pemain utama – MNCSV, Perusahaan
dan
Trans
Vision,
akan
memiliki
lebih
dari
90%
pangsa
pelanggan dengan MNCSV sebagai pemimpin pasar yang kokoh dengan 72,8% pangsa pasar.
Ekshibit 25: Pasar TV berbayar berdasarkan operator, 2013
Sumber: MPA ARPU TV berbayar turun dengan CAGR -3.8% antara tahun 2011 dan 2013, dari Rp121,734 per bulan menjadi Rp112,608. Hal ini disebabkan adanya persaingan untuk pelanggan dan pangsa pasar, berakibat pada persaingan berbasis harga. Pada tahun 2013 dan
pada periode
tiga bulan yang
berakhir 31 Maret 2014, operator utama sudah mulai merasionalisasi harga dan kemasan dan menerapkan kenaikan tarif. IMTV milik Lippo
Error! Unknown document property name.
Page 57
Group, yang meluncurkan layanan Big TV pada platform satelit DTH pada periode tiga bulan yang berakhir 31 Desember 2013 dan difokuskan pada daerah-daerah non-metro, mengganggu tren ini, dengan diskon agresif. Big TV sudah mulai mengurangi diskon menjelang akhir periode tiga bulan yang berakhir 31 Maret 2014. TV Kabel dan Perusahaan relatif kurang
terkena
dampak
karena
strategi
bundling
broadband
yang
dimilikinya dengan ketergantungan yang rendah pada harga dan konten dibandingkan dengan operator DTH.
Ekshibit 26: Tren TV berbayar dan ARPU Indonesia, 2013-18
Sumber: MPA Ekshibit 27: ARPU TBV berbayar berdasarkan platform, 2011-2018
Rp
2011
2012
2013
2014
2015
2016
2017
2018
ARPU TV berbayar/Bulan
121,7 34 133,2 71 114,7 16 50,00 0 99,00 0
118,4 08 147,1 48 115,1 41 50,00 0 85,00 0
112,6 08 150,6 85 108,5 00 50,00 0 82,00 0
116,1 21 163,2 60 113,5 41 50,00 0 80,00 0
117,9 14 170,3 82 115,7 15 50,00 0 81,60 0
119,4 90 173,0 90 117,1 57 50,00 0 83,23 2
121,2 38 176,0 02 118,4 01 50,00 0 84,89 7
123,5 65 179,0 46 119,5 89 50,00 0 86,59 5
Kabel DTH IPTV DTT
% CAG R 201318 1.9 3.5 2.0 1.1
Source: MPA
Operator TV berbayar utama di Indonesia adalah:
Error! Unknown document property name.
Page 58
MNCSV – DTH; Pelanggan pada Desember 2013: 2.3juta): MNCSV
1.
mengakhiri 2013 dengan 2,3 juta pelanggan. MNCSV adalah operator TV
berbayar
terkemuka
di
Indonesia,
diuntungkan
oleh
induk
mereka Global Mediacom, yang memiliki kelompok stasiun TV FTA dan konten terkemuka, MNC. Selama 2013, MNCSV menambah 579.000 pelanggan baru bersih melalui tiga merek mereka, Indovision, Top TV dan Oke Vision, dibandingkan dengan 538.000 pada tahun 2012. MNCSV menargetkan sekitar 2,9 juta pelanggan pada akhir 2014, secara nasional. MNCSV sedang memperluas operasi penjualan di 2014,
dalam
rangka
untuk
memanfaatkan
pertumbuhan
di
luar
Jakarta, dan untuk memasuki kemakmuran yang mulai tumbuh di luar ibukota. Bidang fokus utama MNCSV yang akan diutamakan antara lain: (i) mengembangkan dan memperoleh konten yang lebih eksklusif; dan (ii) mengembangkan TVE Everywhere ("TVE") dan layanan video OTT untuk
meningkatkan
retensi
pelanggan.
Pada
bulan
Juni
2014,
layanan TVE diluncurkan. MNCSV juga cenderung akan meningkatkan rencana perusahaan saudari mereka MNC Play Media untuk membangun jaringan serat optik di Jakarta dan meluncurkan paket layanan broadband dan IPTV. Pada Juni 2014, MNCSV menawarkan kepada pelanggannya 118 saluran TV
berbayar
ditargetkan
dengan akan
31
saluran
terjadi
pada
eksklusif. akhir
Transisi
tahun
ke
2014,
MPEG-4
memberikan
kapasitas tambahan untuk menambahkan lebih dari 30 saluran baru. MNCSV
memanfaatkan
induknya)
untuk
kemampuan
memprogram
konten
lebih
dari
MNC 20
Group
(perusahaan
saluran
in-house,
jumlah yang memiliki rating yang cukup baik di seluruh platform TV berbayar tersebut.
Error! Unknown document property name.
Page 59
MNCSV menyediakan layanan DTH melalui satelit Protostar dan SES7. Satelit ini menawarkan layanan DTH pada frekuensi S-band, yang
lebih
meskipun
tahan
terhadap
gangguan
Ku
di
kapasitas
menyediakan
saluran
band
berbahasa
SES
hujan, 7
pada
telah
Mandarin dan
Protostar,
diperoleh
paket
DTH.
untuk Dengan
mempertimbangkan keterbatasan kapasitas pada satelit Protostar, MNCSV
telah
memilih
untuk
membatasi
jumlah
saluran
HD
yang
dimilikinya menjadi lima, dan telah melakukan transisi ke sistem MPEG4 untuk mengakomodasi lebih banyak saluran SD. 2.
Perusahaan
(TV
Kabel;
Pelanggan
pada
Desember
2013:
sekitar
304,000): Perusahaan adalah penyedia paket layanan broadband dan layanan TV digital kabel terkemuka di Indonesia. Pada Juni 2014, Perseroan
memiliki
sekitar
328.000
pelanggan
TV
kabel.
Lebih
dari 90% pelanggan berlangganan paket bundle, yang juga mencakup layanan
broadband.
Penawaran
layanan
bundle
adalah
tawaran
penjualan unik Perusahaan dan tidak ada operator TV berbayar dan broadband lain yang menawarkan berbagai layanan bundle seperti ini. Lebih dari 90% pelanggan Perusahaan yang ada di wilayah inti Jakarta berasal dari rumah tangga rumah tunggal. Hal ini menggarisbawahi demografi
kemampuannya
makmur
(Rumah
untuk
Tangga
A,
mendapatkan Rumah
pelanggan
Tangga
B
dan
dari Rumah
Tangga C1) karena penawaran layanan premium yang dimilikinya, yang
mencakup
penawaran
bundle
TV
berbayar
dan
broadband
generasi berikutnya. Perusahaan memiliki dan mengoperasikan Jaringan HFC canggih yang berjalan pada DOCSIS 3.0 standar terbaru. Lebih dari 70% dari Jaringan HFC telah diupgrade ke 870 MHz atau lebih tinggi, dan dijadwalkan akan sepenuhnya diupgrade ke setidaknya 870 MHz pada akhir kuartal pertama 2015.
Error! Unknown document property name.
Page 60
Secara signifikan, mengingat bahwa sebagian besar Jaringan kabel Perusahaan sudah ditingkatkan hingga tingkat CMTS, pengadaan TV kabel
dan
layanan
broadband
canggih
membutuhkan
upgrade
yang
minimal. Kapasitas tinggi Jaringan memungkinkan Perseroan untuk menyediakan Perusahaan saluran
3D
hingga
350
menyediakan pada
mengembangkan
saluran
120
tanggal
10
HD
saluran
31
saluran
Juli
atau
SD,
60
2014
in-house,
800
saluran
saluran
Perusahaan
HD
dan
juga
memanfaatkan
SD. 1
telah
kemampuan
produksi in-house perusahaan induknya First Media. Pada Juni 2014, Jaringan Perusahaan menjangkau sekitar 1,3 juta rumah, terutama di Jakarta (sekitar 1,1 juta), serta di Surabaya dan Bandung. Telah terdapat rencana untuk memperluas jaringan ke Medan, Semarang dan Jogjakarta di masa depan, dan Perusahaan diharapkan
dapat
memperluas
Jaringannya
untuk
menjangkau
1,8
juta rumah pada tahun 2016. Perusahaan ini memulai debut Layanan TVA dan OTT dengan paket langganan VoD pada bulan Februari 2014, yang mencakup akses ke lebih dari 50 saluran live streaming, memberikan pelanggan akses ke konten baik di dalam maupun di luar rumah. Perusahaan ini bertujuan untuk meningkatkan penawaran ini menjadi 100 saluran live streaming selama paruh kedua 2014. Sebuah
kotak
Samsung lebih
baru
diperkenalkan
lanjut
Android
HD
pada
termasuk kuartal
yang di
dikembangkan
pasar
pada
peluncuran ketiga
April
set-top
2014,
yang
bersama-sama 2014. box akan
dengan
Perkembangan
baru
berbasis
mendukung
DVR
melalui hard disk eksternal dan layanan interaktif lainnya. 3.
TransVision
(DTH;
Pelanggan
pada
Desember
2013:
268,000):
Sebelumnya dimiliki oleh Telkom dan memiliki merk TelkomVision,
Error! Unknown document property name.
Page 61
platform DTH dijual ke CT Corp (80% saham) pada tahun 2013, dan diganti
mereknya
menjadi
TransVision
pada
Mei
2014.
CT
Corp
adalah konglomerasi besar di Indonesia dengan kepemilikan aset media dan gaya hidup utama, termasuk dua dari lima stasiun TV gratis (Trans dan Trans TV) di pasar. Operator mengakhiri 2013 dengan
268.000
pelanggan
TV
berbayar,
dan
perusahaan
sedang
mencari cara untuk mempercepat upgrade MPEG-4 untuk meningkatkan daya dukung saluran. Perusahaan ini menawarkan kepada pelanggan 116 saluran TV, termasuk 12 saluran berbayar yang diproduksi oleh
Trans.
TransVision
menargetkan
pelanggan
dalam
kategori
ABC, dengan tingkat harga entry bulanan dimulai dari Rp169,000 sesuai dengan yang ditawarkan oleh Indovision.
Operator-operator
yang
lebih
kecil
yang
menguasai
8,2%
pasar
4.
Big TV (DTH; Pelanggan pada Desember 2013: 50,000): IMTV,
sebuah
perusahaan
yang
mayoritas
sahamnya
dimiliki oleh kelompok Lippo, meluncurkan layanan DTH di
bawah
merek
Big
TV
pada
kuartal
keempat
2013.
Perusahaan diluncurkan dengan diskon agresif, dengan bundling layanan dengan Bolt, layanan mobile 4G milik Lippo. Pada akhir 2013, Big TV telah memasang sekitar 100.000 box, dengan 50.000 pelanggan pembayar. Layanan ini menawarkan 177 saluran dan fokus utamanya adalah pada daerah non-metro, dan khususnya daerah di mana Perusahaan saat ini tidak memiliki jejak. Penentuan
Error! Unknown document property name.
Page 62
harga layanan telah dirancang untuk menargetkan segmen BCD pasar, dengan paket entry-level seharga Rp89,000 per bulan. 5.
K
Vision
(DTH;
Pelanggan
Desember
2013:
Tidak
tersedia): Dimiliki oleh grup Kompas yang lebih fokus pada media cetak, K Vision meluncurkan layanan DTH di C dan Ku-band pada tahun 2014. Pada akhir Mei 2014, perusahaan telah memasang 200.000 set-top box pada Cband dengan 80.000 pelanggan membayar. Diversifikasi Kompas ke TV berbayar merupakan bagian dari strategi untuk pindah ke industri TV dan multimedia. Perusahaan ini meluncurkan penawaran free-to-air ("FTA") regional pada bulan September 2011 yang disebut Kompas TV, dan sekarang mencakup 10 kota di Indonesia dan dicakup oleh Nielsen untuk rating TV FTA-nya. Perusahaan ini memiliki 40 saluran pada C-band, termasuk saluran TV olahraga berbayar yang disebut Bola Channel Indonesia. 6.
Pemain lainnya (DTH, DTT): Orange terus mengembangkan layanannya namun akuisisi pelanggan dan ARPU tidak mengarah pada tingkat yang nyaman bagi para pemegang saham, meskipun memiliki strategi awal yang berfokus
pada olahraga dengan hak siar sepak bola
Barclays Premier League. Aora telah kehilangan pelanggan selama tahun
2013
dan
2014.
NexMedia,
operator
TV
berbayar
yang
menggunakan teknologi DTT di Jakarta, didanai oleh grup media Emtek yang memiliki modal besar, dan memiliki jaringan FTA SCTV dan
Indosiar.
NexMedia
Error! Unknown document property name.
memiliki
100.000
pelanggan
pada
akhir
Page 63
2013 tetapi tidak ada visi strategis jangka panjang
di masa
depan.
Ekshibit 28: Perbandingan tiga operator terbesar, 2013 MNCSV
Company
TransVision
Pelanggan TV berbayar (2013)
2,300,000
304,190
268,000
ARPU TV berbayar (Rp- 2013)
132,000
151,095
90,000
Target demografi
ABCD
ABC1
BCD
Saluran SD
99
120
110
Saluran HD
5
60
6
Jumlah total saluran
104
181(a)
116
DVR
Ya
Ya
Tidak
TVE
Ya
Ya
Tidak
Two-way boxes
Ya
Ya
Ya
Sumber: MPA Catatan: (a) Terhitung pada 31 Juli 214;termasuk 1 saluran 3D
5.2 PENDORONG KINERJA PERUSAHAAN PADA SEGMEN TV BERBAYAR Meskipun penetrasi TV berbayar di Indonesia rendah, MPA tetap percaya kalau
pasar
catatan
memiliki
operator
mengidentifikasi
potensi
mampu pendorong
pertumbuhan
yang
mengeksekusinya. kunci
berikut
signifikan,
Secara ini
dengan
khusus,
untuk
MPA
pertumbuhan
Perusahaan di sektor TV berbayar: 1.
Bertumbuhnya Rumah Tangga A, Rumah Tangga B and Rumah Tangga C1: Pertumbuhan
TV
pertumbuhan
populasinya,
sosial
ekonomi.
berbayar
Indonesia serta
Berdasarkan
tidak
bisa
pergerakan
data
Nielsen,
dilepaskan
mereka MPA
di
dari
kategori
memperkirakan
bahwa basis rumah tangga yang dapat menjadi target untuk layanan
Error! Unknown document property name.
Page 64
Perusahaan, yang didefinisikan sebagai Rumah Tangga A dan Rumah Tangga B, di Jabodetabek saja mencapai 3,3 juta pada akhir tahun 2013, CAGR sebesar 16,7% sejak 2010 Ketika dikombinasikan dengan menambah Wilayah Surabaya dan Bandung, basis rumah tangga target meningkat antara
menjadi
4,1
2010-2013.
pelanggan seharga
dalam
Rp169,000
juta,
tumbuh
Perseroan
juga
Rumah
Tangga
C1
per
bulan.
Pada
pada
CAGR
menargetkan melalui tanggal
sebesar untuk
17,6%
menarik
paket
entry
level
31
Desember
2013
termasuk Rumah Tangga C1, ada 6,6 juta target Rumah Tangga A, Rumah Tangga B dan Rumah Tangga C1 di Jabodetabek, Surabaya dan Bandung, yang tumbuh dengan CAGR 12,6% antara 2010-2013. Rumah tangga
target
yang
besar
ini
akan
menyediakan
ruang
yang
signifikan bagi pertumbuhan Perusahaan.
2.
Proposisi
Perusahaan
bundle:
memiliki
keunggulan
kompetitif yang signifikan dalam kemampuan return path yang memungkinkan Perusahaan untuk menawarkan bundle layanan
TV
berbayar
global,
operator
Taiwan,
Thailand,
digital
di
AS,
dan
broadband.
Inggris,
Singapura
dan
Jepang,
Hong
Secara Korea,
Kong,
telah
membangun proposisi konsumen yang kuat dari beberapa layanan.
Layanan
ini
mengurangi
gejolak,
mendorong
penghasilan
memberikan
sementara atau
juga ARPU.
daya
lekat
membantu Di
dan untuk
Indonesia,
Perusahaan adalah satu-satunya operator TV berbayar besar di Indonesia yang memiliki baik TV berbayar yang kuat maupun produk broadband generasi berikutnya yang dibundel menjadi satu paket.
Error! Unknown document property name.
Page 65
3.
Pilihan
saluran
peningkatan
pada
HD
dan
set
VAS
yang
televisi
lebih
layar
Meskipun
ada
berkemampuan
HD,
besar:
datar
ketersediaan saluran HD masih rendah di Indonesia. Saluran HD tidak tersedia pada FTA terestrial, dan operator TV berbayar terbesar di Indonesia MNC Sky Vision menawarkan pilihan yang sangat
terbatas
untuk
saluran
HD
karena
adanya
kendala
bandwidth. Dengan 60 saluran HD yang dimilikinya pada 31 Juli 2014,
Perusahaan
jelas
memimpin
dalam
ruang
ini,
dan
telah
menempatkan dirinya sebagai pilihan yang jelas bagi pelanggan premium yang mencari
akses ke saluran HD. HD juga berfungsi
sebagai pembeda utama di pasar, terutama di kalangan pelanggan sadar kualitas di demografi AB. Perusahaan
juga
menjadi
operator
pertama
di
pasaran
yang
menyediakan VAS yang mampu melakukan return path seperti TVA dan VoD, fitur yang telah diadopsi oleh operator terkemuka di pasar maju lainnya untuk mendorong ARPU secara bertahap dan mengurangi gejolak.
Perusahaan
juga
akan
meluncurkan
set
top
box
baru
berbasis Android pada paruh kedua 2014, yang akan memungkinkan Perusahaan untuk memberikan kepada pelanggan akses baik ke TV berbayar dan juga konten online, selain meluncurkan fitur-fitur seperti mesin rekomendasi.
4.
Meningkatnya konten premium lokal: Pendorong masa
depan sektor TV berbayar adalah pengembangan konten bahasa lokal premium. Konten lokal saat ini tersedia hanya melalui FTA terestrial, meskipun sebagian besar saluran ini juga didistribusikan melalui platform TV berbayar. premium
Namun, berbahasa
Error! Unknown document property name.
penciptaan lokal
dan
dengan
program
konten
yang
saluran tidak
Page 66
tersedia
pada
FTA
terestrial,
MPA
percaya,
akan
menjadi pendorong utama masa depan untuk meningkatkan penetrasi
TV
berbayar.
Saat
ini,
sejumlah
operator
televisi berbayar besar seperti MNCSV dan TransVision memperluas premium untuk
jajaran
yang
saluran
diproduksi
membedakan
diri
mereka
secara
dari
dengan
lokal,
kompetisi,
saluran
dalam
upaya
terutama
di
segmen DTH. MPA percaya bahwa konten lokal sampai batas tertentu dapat memainkan peran yang lebih kecil dalam industri TV kabel secara keseluruhan dan Perusahaan khususnya, mengingat jaringan broadband generasi selanjutnya yang dimilikinya dan penawaran bundle double play yang luas yang mencakup TV dan broadband.
6.
GAMBARAN SEKTOR TV INDONESIA
Sektor media Indonesia terus berkembang dengan cepat, dengan sektor media menghasilkan pendapatan total dari iklan sebesar sekitar USD 2,3 miliar (bersih dari diskon), menurut MPA. Ini mewakili 15% pertumbuhan tahunan di 2013 dan TV mempertahankan dominasinya dengan lebih dari 69% pendapatan total iklan. Sejalan
dengan
Indonesia menyumbang
sejumlah
didominasi 68%
dari
oleh iklan
negara
Asia
industri media
Tenggara,
televisi
pada
2013.
FTA
sektor
media
terrestrial,
Pasar
FTA
di yang
terestrial
memiliki sepuluh lembaga penyiaran nasional, dimana tiga diantaranya (MNCTV, RCTI, Global TV) termasuk dalam kelompok MNC, dan dua masing-
Error! Unknown document property name.
Page 67
masing untuk kelompok Emtek (SCTV, Indosiar), Viva (Antv, TVOne) dan CT Corp (Trans, Trans7). Karena penetrasi TV berbayar tumbuh dari basis yang rendah, pangsa pasar iklan yang dimilikinya masih kecil namun tumbuh pada tingkat yang signifikan dalam hal volume, didorong oleh dua pemain, Perusahaan dan platform satelit DTH nasional yang ditawarkan oleh MNCSV.
Ekshibit 29: Pendapatan bersih iklan Indonesia, 2010-2013 Pasar iklan bersih (triliun Rp)
2011
2012
2013
TV
14.5
16.6
19.1
FTA
14.3
16.3
18.6
Berbayar
0.2
0.3
0.5
Cetak
5.2
5.8
6.5
Lainnya
1.2
1.5
1.9
Pendapatan total iklan
20.9
23.9
27.5
% pertumbuhan tahunan
17.6
14.8
14.7
Sumber: MPA
Ekshibit 30: Pangsa pasar iklan bersih Indonesia, 2010-13 % Pangsa pasar
2011
2012
2013
TV
69.5
69.3
69.2
FTA
68.4
68.0
67.6
Berbayar
1.2
1.4
1.6
Cetak
24.8
24.2
23.6
Lainnya
5.7
6.5
7.2
100.0
100.0
100.0
Total Sumber: MPA
Error! Unknown document property name.
Page 68
7.
RISIKO
KUNCI
BAGI
PERUSAHAAN
DALAM
SEKTOR
TV
BERBAYAR
DAN
BROADBAND Meskipun ada peningkatan yang signifikan dalam sektor TV berbayar dan broadband secara umum, dan pada Perusahaan secara khusus, MPA mengakui adanya beberapa ancaman, termasuk di dalamnya: 1.
Meningkatnya kompetisi pada segmen TV berbayar. Di segmen TV berbayar, TransVision (sebelumnya Telkom Vision - pangsa pasar 8,5%) baru saja menyelesaikan transisi ke MPEG-4, dan diharapkan untuk meluncurkan layanan secara komersial di periode enam bulan yang berakhir pada 31 Desember 2014. TransVision juga memiliki rencana untuk meningkatkan jumlah saluran HD dan in-house yang dimilikinya, dan bisa melemahkan beberapa keuntungan Perusahaan saat
ini.
Ancaman
perusahaan induknya
kedua
datang
dari
kelompok
MNC,
Global Mediacom berencana untuk
yang
membangun
jaringan serat optik di Jakarta dan tempat lain untuk memulai bundle layanan broadband dan IPTV (bermerek MNC Play Media) pada akhir 2014, dengan memanfaatkan konten, kemasan dan penjualan pada operator TV berbayar MNCSV. Namun, pada tanggal laporan ini, MNC Play Media masih dalam tahap uji coba. 2.
Digitalisasi sistem analog FTA terestrial. Pemerintah Indonesia telah
memiliki
rencana
analog
terestrial
pertama
alokasi
untuk
negara lisensi
ini
melakukan dan
untuk
digitalisasi
meluncurkan
menjalankan
DTT.
jaringan Dua
jaringan
fase
antena
multiplex sudah selesai, dengan masing-masing pemain utama FTA (MNC, Lippo, Emtek, Viva) mendapatkan setidaknya satu lisensi. Sesuai rencana ini, setiap MUX akan mampu mendukung hingga 12
Error! Unknown document property name.
Page 69
saluran SD, atau kombinasi dari saluran SD dan HD, dengan total 5 MUX di masing-masing daerah. Meskipun
rencana
DTT
menghadapi
kendala
peraturan,
dengan
Mahkamah Agung Indonesia meminta kementerian untuk meninjau dan merevisi peraturan yang mengatur lelang dan penjatahan lisensi, peluncuran
jaringan
diperkirakan
akan
disetujui
dan
akan
diaktifkan secara komersial pada tahun 2016-2017. Untuk operator TV berbayar, ancaman utama timbul dari peningkatan ketersediaan saluran
FTA
tambahan
mengakibatkan:
(i)
-
baik
berkurangnya
SD
dan
pangsa
HD
-
yang
dapat
penonton/pemirsa
untuk
saluran TV berbayar; dan (ii) penurunan yang terjadi selanjutnya pada pendapatan iklan untuk TV berbayar.
3.
Meningkatnya
kompetisi
dari
Telkom
pada
segmen
broadband. Manajemen Telkom telah menempatkan target 15 juta rumah yang dijangkau serat pada tahun 2015, dan telah menyatakan bahwa mereka telah mencapai 8,5 juta homepassed melalui campuran FTTH, FTTK dan ADSL. Rincian FTTH, FTTK dan ADSL tidak diungkapkan, tetapi sebagian besar dari 3 juta pelanggan ada pada platform ADSL dan belum ada pengumuman atau indikasi jaringan FTTH perumahan dalam skala signifikan sampai saat ini. Kami mencatat bahwa ARPU ADSL telah menurun di Telkom, dan pengembangan serat tetap lambat dan belum terbukti dalam skala yang signifikan. Fokus Telkom pada mandat pengembangan broadband secara besar dan luas
di
seleuruh
Error! Unknown document property name.
negeri
sebagai
badan
usaha
milik
negara
Page 70
membedakan yang
fokus
utamanya
Surabaya
dan
Telkom
dari
menargetkan Bandung.
fokus
yang
segmen
SES
ini
semakin
Hal
dimiliki ABC1
di
Perusahaan, Jabodetabek,
mengurangi
besarnya
potensi kompetisi dari Telkom.
Error! Unknown document property name.
Page 71