EFEK TAYANG GAN KEK KERASAN N DALAM M FILM AN NIMASI PADA A ANAK--ANAK us Group Discussion D n Film Aniimasi Massha And Th he Bear (Focu Pada Siiswa Sekolah Dasarr Negeri Paanggang)
SKRIPSII kultas Ilmu Sosial dan Humanioraa Diajukan kepada Fak U Universitas Islam Negeri Yogyakarta Untuk k Memenuhii Sebagian Syarat S Mem mperoleh Gelaar Sarjana Strata S Satu Ilmu Komu unikasi
D DisusunOle h: SAHID D YULI WIIBOWO N NIM 097300079
PRO OGRAM ST TUDI ILMU U KOMUNIIKASI FAKUL LTAS ILMU U SOSIAL DAN D HUMANIORA UIN SU UNAN KAL LIJAGA YO OGYAKAR RTA 2016
• KEM ENTERIA N AGAMA
'" ISLAM N EGERI SUNAN KALIJAGA UNIVEI\p ITAS PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SO SIAL DAN HUMANIORA
JI. Marsda Adisucipto Telp. (0274) 585300 0812272Fax. 519571 YOGYAKART A 552~ SURAT PERNY ATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini ,
Nama NIM Prodi Konsentrasi
: Sahid Yuli Wibowo : 09730079
: lImu Komunikasi
: Public Relations
Menyatakan dengan sesungguhn ya bahwa dalam skripsi saya ini tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh ge lar kesa1j anaan di suatu perguruan tinggi, dan skripsi saya ini adal ah hasi l karya/peneliti an sendiri dan bukan plagiasi dari karya/penelitian orang lain. Demikian surat pern yataan 1111 saya buat dengan ses ungguhn ya aga r dapat diketahui oleh anggota dewan penguj i.
Yogyakarta, 10 Agustus 2016
/
0 ::
KfMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUN AN KALIJAGA
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA JI. Marsda Adisucipto Telp.
TOVRheinl~~
..Ii . ~ \. CERT ~ ::: ;
.- - / ! "
(0274) 585300 0812272Fax. 519571 YOGYAKART A 55281
ISO 9001
. ~
,
'.
:''.' :.
,
NOTA DINAS PEMBIMBING FM-UINSK-PBM-OS-02/RO : Skripsi
Hal
Kepada Yth. Dekan Fakultas IImu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Di Y ogyakarta
Assalamu 'alaikum Wr. Wb Setelah memberikan, mengaarahkan dan mengadakan perbaikan seperlunya maka selaku pembimbing saya menyatakan bahwa skripsi saudara: Nama NIM Prodi Judul
: Sahid Yuli Wibowo : 09730079 : Ilmu Komunikasi
EFEK TAYANGAN KEKERASAN DALAM FILM PADA ANAK-ANAK (Focus Group Discussion Film Animasi Masha and The Bear pada Siswa Seko lah Dasar Negeri Panggang) Telah dapat diajukan kepada Fakultas lImu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Y ogyakarta untuk memenuhi sebagian syarat memperoleh gelar Sarjana Strata Satu I1mu Komunikasi. Harapan saya semoga saudara segera dipanggil untuk mempertanggung-jawabkan skripsinya dalam sidang munaqosyah. Demikian atas perhatian Bapak, saya sampaikan terimakasih .
Wassalamu 'alaikumWr. Wb akarta, 10 Agust us 2016
NIP: 19730701 201101 1 002
~~
•
QiO
KEMENTERIA N AGAMA UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA • " FAK ULTAS ILM U SOSIAL DAN HUMAN IOR A 11 Mamla Adis"c,pio Telp (0274 ) 585300 Fax , (0274) 519571 Yogyakana 55181
PENGESAHA N TUOAS AKHIR Nom.". : B·245IUn,02IDSHIl'P.OO.911l8l2(l16
Tuga, Akhir dengan iudul
: EFEK TAYANGAN KEK ER A5AN DALAM RLM ANIMAS] PADA ANA K·ANA ~ (Focus Group Discussion Film Animas; Mash. And Tl>e Be.r Pad. Siswa SekQlah Oasa Negeri Pa.ggang)
yang dipersi.pkan dan dis", "" ol.h:
N,= Nomor Indux Mah ..;,,,,,. Telall diujikan pada Ni l. ; uji". Tug., A~bir
: SA HlD YUU WlBOWO : 09730079 : Selos • . 16 Ag"'tus 20 16 , B+
diny.,.kan t,lah diterima ole h Faku ll• • IImu Sosi,1dan Hum.nk.... UIN Sunon Kalijaga Yogyalu",a
TIM UJIAN TUGAS AKHIR K ua Sidang
ajar Iqbol l. .S ...... M,S;
NIP. 1973070] 2<11 101 1002
Ram. Kenamukti. 5.S ..... MS. t'O IP. 19721026201101 1001
Yogyakorto.. 16 Agu,lu, 2016
UlN Sun." K.lij.ga IImu Su,ia l dan Human,,,,,, DE K AN
•
MOTTO
“ Kami memang tidak bisa memberikan harta benda yang melimpah kepadamu, tidak bisa memberikan pula kebahagiaan tapi setidaknya kami memberikanmu bekal (ilmu) yang bisa kau gunakan kelak untuk menggapai cita-citamu dan kebahagiaanmu ”
Bapak-Simbok “ Mulailah dari sesuatu yang kecil, Mulailah dari diri sendiri ”
Abdullah Gymnastiar
v
PERSEMBAHAN
Karya ini saya persembahkan untuk:
KELUARGA BESAR DAN ALMAMATER UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
vi
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirabbil’alamiin,segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunianya sehingga peneliti mampu menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad SAW yang telah membebaskan manusia dari kegelapan dan membimbing ke jalan kebenaran. Dalam penulisan skripsi ini peneliti menyadari banyak pihak-pihak yang berkontribusi memberikan bantuan, masukan, motivasi, serta do’a sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik. Pada kesempatan ini, peneliti ingin mengucapkan terima kasih kepada orang-orang yang telah berperan membantu penulis dalam mengikuti KKK: 1.
Dr. Mochamad Sodik, S. Sos., M.Si selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
2.
Drs. Bono Setyo, M.Si selaku Kepala Program Studi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
3.
Drs. Siantari Rihartono, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik Ilmu Komunikasi B 2009 UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta yang telah memberikan motivasinya.
vii
4.
Bapak Fajar Iqbal, S.Sos., M.Si, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah memberikan arahan, bimbingan, do’a dan motivasi.
5.
Bapak M. Mahfud, S. Sos., M.Si dan Rama Kertamukti, S.Sn., M.Sn selaku penguji dalam munaqosah.
6.
Seluruh Dosen Ilmu Komunikasi dan Staff Tata Usaha UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta atas semua bantuan dan bimbingan selama kuliah.
7.
Kedua orang tua tercinta yang selalu memberikan do’a dan dukungan baik moril maupun materiil.
8.
Pakdhe Sis, Budhe Sis, Mas Eko, Mbak Yuni, Mas Gandhung, Mbak Nana, Mas Surono, Mbak Retno, Pidhut, Nur(Inung), Inal, Kiki, Leo, Astri, segenap keluarga Besar Marto Madiyono dan Iro Djoyo yang tidak dapat disebutkan satu per satu atas segala bantuan do’a dan motivasinya.
9.
Bapak Dukuh dan semua warga masyarakat Baros Kidul atas segala bantuan dan dukungannya.
10. Ibu Anita, Bapak Elan, Bapak Arifin, Bapak Lancar, Bapak Agus Heriyanto dan seluruh jajaran General Affairs Department PT. Indocement Tunggal Prakarsa 11. Bapak Emon Effendi atas segala bantuan, bimbingan dan pengarahan. 12. Teman-teman seperjuangan di Prodi Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Kelas B 2009. 13. Teman-teman Genk Kapak dan semua kru Salsabillah Tour and Travell atas semua bantuannya viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................................
i
SURAT PERNYATAAN KEASLIAN ...........................................................
ii
NOTA DINAS PEMBIMBING .......................................................................
iii
HALAMAN PENGESAHAN..........................................................................
iv
MOTTO ...........................................................................................................
v
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................
vi
KATA PENGANTAR .....................................................................................
vii
DAFTAR ISI ....................................................................................................
x
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................
xiii
DAFTAR TABEL ...........................................................................................
xiv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xv
ABSTRACT .....................................................................................................
xvi
BAB I. PENDAHULUAN ..............................................................................
1
A. Latar Belakang Masalah ...............................................................
1
B. Rumusan Masalah.........................................................................
11
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .....................................................
12
D. Telaah Pustaka ..............................................................................
12
E. Landasan Teori .............................................................................
14
F. Kerangka Pemikiran .....................................................................
30
G. Metodologi Penelitian...................................................................
30
x
1. Jenis Penelitian .......................................................................
30
2. Subjek dan Objek Penelitian...................................................
31
3. Sumber Data ...........................................................................
31
4. Metode Pengumpulan Data ....................................................
32
5. Metode Analisis Data .............................................................
35
6. Metode Keabsahan Data .........................................................
37
BAB II. GAMBARAN UMUM .....................................................................
39
A. GambaranUmum Film Animasi Masha And The Bear ...............
39
1. Profil Film Animasi Masha And The Bear ...........................
39
2. Karakter Tokoh .....................................................................
41
3. Daftar Episode Masha And The Bear....................................
48
4. Sinopsis .................................................................................
49
B. GambaranUmumLokasiPenelitian ..............................................
53
1. Profil Sekolah ........................................................................
53
2. Visi dan Misi .........................................................................
55
3. Tenaga Pendidik ....................................................................
56
4. Struktur Organisasi ...............................................................
57
5. Keadaan Siswa ......................................................................
57
6. Prestasi ..................................................................................
57
C. Gambaran Umum Subjek Penelitian ...........................................
58
xi
BAB III. HASIL DAN PEMBAHASAN ......................................................
70
A. Bentuk Kekerasan Dalam Film Animasi Masha And The Bear .
71
1. Kekerasan Fisik .....................................................................
71
2. Kekerasan Psikologis ............................................................
74
B. Proses Focus Group Discussion .................................................
75
C. Efek Tayangan Kekerasan Pada Siswa SD Negeri Panggang ....
76
BAB IV. PENUTUP ......................................................................................
98
A. Kesimpulan ................................................................................
98
B. Saran ...........................................................................................
100
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN
xii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Kerangka Pemikiran ...................................................................
30
Gambar 2 : Masha And The Bear .................................................................
39
Gambar 3 : Struktur Organisasi SD Negeri Panggang ..................................
57
Gambar 4 : Masha dan Panda Saling Dorong ...............................................
71
Gambar 5 : Masha, Pinguin dan Beruang Saling Lempar Bola Salju ...........
72
Gambar 6 : Tupai melempar Buah Pinus Ke Kepala Beruang......................
72
Gambar 7 : Masha dan Panda Saling Pukul Menggunakan Sendok .............
73
Gambar 8 : Beruang Betina Memukul Menggunakan Payung .....................
73
Gambar 9 : Beruang Betina Mengancam Beruang Mischa...........................
74
Gambar 10: Masha dan Serigala Menakut-nakuti Kelinci ..............................
75
Gambar 11: Masha Mengganggu Beruang sedang tidur ..................................
78
Gambar 12:Masha Mengganggu Beruang sedang tidur ...................................
78
Gambar 13: Beruang Menolong Pinguin Dari Lemparan Masha ....................
79
Gambar 14: Beruang Membantu Masak ..........................................................
80
Gambar 15: Beruang Menolong Masha ...........................................................
81
Gambar 16: Beruang Menjemput Sepupu Panda .............................................
84
Gambar 17: Adegan Mendorong, Melempari dan Memukul ..........................
85
Gambar 18: Beruang Menginjak Penggaruk Tanah .........................................
91
Gambar 19: Pelemparan Ke arah Kepala ........................................................
92
Gambar 20: Panda Terjatuh Di Lantai ............................................................
93
xiii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Kasus Kekerasan Teradap Anak Tahun 2011-2014........................
1
Tabel 2 : Responden Penelitian ......................................................................
33
Tabel 3 : Profil Film Animasi Masha And The Bear .....................................
41
Tabel 4 : Episode Film Animasi Masha And The Bear .................................
48
Tabel 5 : Profil SD Negeri Panggang.............................................................
54
Tabel 6 : Tenaga Pendidik ............................................................................
56
Tabel 7 : Keadaan Siswa Tahun Ajaran 2015/2016 .......................................
57
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Interview Guide. ....................................................................... Lampiran 2 : Surat Ijin Penelitian .................................................................. Lampiran 3 : Riwayat Hidup Peneliti ............................................................. Lampiran 4 : Sertifikat Kuliah Kerja Nyata ................................................... Lampiran 5 : Sertifikat Kuliah Kerja komunikasi .......................................... Lampiran 6 : Sertifikat TOEC ........................................................................ Lampiran 7 : Sertifikat OPAC ........................................................................ Lampiran 8 : Sertifikat Al-Qur’an .................................................................. Lampiran 9 : Sertifikat Sosialisasi Pembelajaran ........................................... Lampiran 10 : Sertifikat ICT ............................................................................
xv
ABSTRACT The animation movie is one of alternative entertainment for children. But not all animation movies suitable for children, especially because it contained, such as violence. The Violence can cause aggressive behavior to children who watch it. One of animated films that containing violence is Masha And The Bear. The film tells the child, bear, and other persons who commit acts of violence, such as pushing, throwing, and hitting. Meanwhile, the film has a major effect on the growth and development of children, especially children in elementary school. This study tries to find out how the effects of violence in the animated film impressions Masha And The Bear in the SDN Panggang. This study used a qualitative descriptive study that systematically describe the properties and relationships of the object studied. The data in this study were obtained through Focus Group Discussion techniques to elementary school students who meet the criteria for research purposes to determine the effect of animated feature films Masha And The Bear in students. The results of this researh that the effects received by each child differently to mass media messages on the display of animated films Masha And The Bear. From the results of a study on SDN Panggang can be concluded that elementary school students affected by exposure to the effects mass media messages in the Masha And The Bear and the film also gives the effect of cognitive, affective and behavioral to students. Keyword: Animation film, Violence, effect, Masha And The Bear
xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Indonesia darurat kekerasan anak menjadi topik utama di media-media massa di Indonesia. Berdasarkan pemberitaan yang berkembang dimedia cetak maupun elektronik, kekerasan yang terjadi dilakukan oleh orang dewasa kepada anak maupun anak-anak kepada teman sebayanya semakin mengalami peningkatan. Berdasarkan data yang tercatat di Komisi Perlindungan Anak Indonesia dari tahun 2011 samapai 2014, peningkatan kekerasan terhadap anak adalah sebagai berikut: `Tabel 1.Kasus Kekerasan Teradap Anak Tahun 2011-2014 No 1 2 3 4
Tahun Jumlah Kasus 2011 2178 2012 3512 2013 4311 2014 5066 (Sumber :http://www.kpai.go.id)
Dari tahun ke tahun jumlah kekerasan anak mengalami peningkatan. Berdasarkan pengaduan yang diterima oleh Komisi Nasional Perlindungan Anak Indonesia, ada beberapa faktor pemicu terjadinya kekerasan terhadap anak. Pertama, kekerasan dalam rumah tangga yaitu dalam keluarga terjadi kekerasan yang melibatkan baik pihak ayah, ibu dan saudara yang lainnya. Kondisi menyebabkan tidak terelakkannya kekerasan terjadi juga pada anak. Anak
1
seringkali menjadi sasaran kemarahan orang tua. Kedua, disfungsi keluarga, yaitu peran orang tua tidak berjalan sebagaimana seharusnya. Adanya disfungsi peran ayah sebagai pemimpin keluarga dan peran ibu sebagai sosok yang membimbing dan menyayangi. Ketiga, faktor ekonomi yaitu kekerasan timbul karena tekanan ekonomi. Keempat, pandangan keliru tentang posisi anak dalam keluarga. Orang tua menganggap bahwa anak adalah seseorang yang tidak tahu apa-apa. Dengan demikian pola asuh apapun berhak dilakukan oleh orang tua. Kelima, terinspirasi dari tayangan-tayangan maupun media-media lainnya yang tersebar dilingkungan masyarakat. Yang sangat mengejutkan ternyata 62% tayangan maupun media lainnya
telah
membangun
dan
menciptakan
perilaku
kekerasan
(http://bbppksjogja.depsos.go.id/). Tayangan bermuatan kekerasan sudah ada sejak lama bahkan mungkin sejak pertama di Indonesia yaitu TVRI. Tayangan kekerasan tersebut tidak hanya program acara yang diperuntukkan bagi orang dewasa seperti tinju, gulat dan lainlain, melainkan terdapat ditayangan anak. Salah satu tayangan anak yang sudah ada sejak dulu adalah film animasi baik dari eropa dan amerika maupun anime dari asia khususnya Jepang. Pada awal kelahirannya, animasi pertama kali digunakan untuk kepentingan politik. Pada tahun 1955, Presiden Soekarno yang sangat menghargai seni mengirim seorang seniman bernama Dukut Hendronoto (Pak Ook) untuk belajar animasi di Walt Disney, setelah tiga bulan ia kembali ke
2
Indonesia dan membuat film animasi 2D pertama bernama Si Doel Memilih animasi ini awalnya dibuat untuk tujuan kampanye politik. Pada tahun 1970-an terdapat studio animasi di Jakarta bernama Anima Indah yang didirikan oleh seorang warga Amerika. Anima Indah termasuk yang mempelopori animasi di Indonesia karena menyekolahkan krunya di Inggris, Jepang, Amerika dan lain-lain. Anima Indah berkembang dengan baik namun hanya berkembang di bidang periklanan. Di tahun 1970-an banyak film yang menggunakan kamera seluloid 8mm, maraknya penggunaan kamera untuk membuat film tersebut, akhirnya menjadi penggagas adanya festival film. Dalam festival film itu juga ada beberapa film animasi Batu Setahun, Trondolo, Timun Mas yang disutradarai Suryadi alias Pak Raden (animator Indonesia Pertama). Tahun 1980-an ditandai sebagai tahun maraknya animasi Indonesia. Ada film animasi Rimba Si Anak Angkasa yang disutradarai Wagiono Sunarto dan dibuat atas kolaborasi Petualangan Si Huma yang diproduksi oleh PPFN dan merupakan animasi untuk serial TV. Era tahun 1980-1990 banyak bermunculan beberapa perusahaan animasi yang menerima order dari luar negeri seperti Asiana Wang Animation (kerja sama dengan Wang Film Animation, Taiwan) yang bergaya Disney, sedangkan untuk gaya Jepang atau anime ada Evergreen, Marsa Juwita Indah dan lain-lain (http://www.idseducation.com/). Namun di tahun 1980-an pula mulai banyak animasi buatan Eropa, Amerika dan Jepang masuk dan mulai menggeser animasi dalam negeri. Sehingga mau tidak mau animasi Indonesia harus tersingkir dari siaran . 3
Saat ini, di Indonesia hampir semua stasiun memiliki tayangan animasi untuk anak. Memang tidak lagi didominasi oleh animasi Jepang dan Amerika, saat ini film animasi India, Malaysia, Korea Selatan dan Rusia mulai masuk ke Indoneia. Meskipun demikian konten kekerasan masih mendominasi dalam setiap film animasi yang masuk tersebut. Berdasarkan data yang diperoleh dari Kidia dan YPMA (Yayasan Pengembangan Media Anak) yang dirilis dalam websitenya, ada tiga kategori penilaian untuk tayangan anak. Pertama, Kategori Berbahaya. Isi media yang masuk dalam kategori ini adalah isi yang mengandung jauh lebih banyak muatan negatifnya, seperti kekerasan, mistis, seks, bahasa kasar, ataupun cerita yang rumit dibanding muatan positifnya. Frekuensi kemunculan muatan negatif dalam tayangan yang masuk dalam kategori ini cukup tinggi, sehingga keberadaannya bukan lagi dimaksudkan untuk mengembangkan cerita, namun sudah menjadi inti, atau bagian utama, dan menjadi daya penarik terhadap acara ini. Acara televisi seperti ini jelas tidak disarankan untuk disaksikan oleh anak. Meskipun anak sudah cukup besar, tetap disarankan ada orangtua untuk membentengi anak dari efek negatif yang ditampilkan oleh tayangan tersebut. Yang juga penting adalah memberikan pengertian dan pemahaman pada anak tersebut bahwa acara ini termasuk kategori bahaya. Kedua, Kategori Hati-hati. Tayangan yang masuk dalam kategori ini relatif seimbang antara muatan positif dan negatifnya. Seringkali isi media yang masuk dalam kategori ini memberikan nilai hiburan serta pendidikan dan nilai4
nilai positif, namun juga memiliki muatan negatif, seperti kekerasan, mistis, seks dan bahasa kasar sekalipun tidak banyak dan tidak dominan. Meskipun demikian, pendampingan lebih diperlukan pada anak yang mengkonsumsi media dengan isi yang masuk dalam kategori ini, karena anak-anak membutuhkan orangtua untuk memberikan pertimbangan dan penjelasan serta penekanan tentang mana muatan positif dan negatif yang ditampilkan. Orangtua diharapkan dapat membantu anak untuk mencontoh hal-hal yang positif dan menghindari muatan negatif dalam kehidupan nyata (http://www.kidia.org/). Ketiga, Kategori Aman. Ini adalah kategori tayangan menghibur bagi anak, dan isinya aman untuk mereka. Beberapa acara memiliki kandungan yang positif seperti pendidikan, memberikan motivasi, mengembangkan sikap percaya diri anak, dan penanaman nilai-nilai positif dalam kehidupan. Nilai-nilai yang sering ditampilkan beberapa di antaranya adalah persahabatan, penghargaan terhadap diri sendiri dan orang lain, kejujuran dan lain-lain. Walaupun dinyatakan aman, sebaiknya orangtua tetap melakukan pendampingan untuk membantu anakanak memahami berbagai hal, dan memberi penekanan pada hal-hal yang positif agar dapat lebih dipahami dan diingat anak. Pendampingan diperlukan meningkatkan kedekatan orang tua dan anak (http://www.kidia.org/). Saat ini khususnya di Indonesia, menganggap bahwa film animasi dikategorikan sebagai tayangan aman untuk anak-anak. Padahal anggapan seperti ini tidak sepenuhnya benar. Keberagaman tema, kerumitan cerita membuat film animasi layaknya film biasa. Ada yang memang diperuntukkan bagi anak-anak, 5
ada yang untuk remaja dengan kerumitan cerita dan mengandung muatan kekerasan sebagai pengembangan cerita. Berbicara tentang muatan kekerasan, beberapa film animasi tidak hanya mengadung muatan kekerasan yang seringkali ekstrim namun juga menampilkan penggunaan senjata hingga berlumuran darah, serta menampilkan ekspresi ketakutan yang tampak jelas oleh para pelaku dan korbannya (Majalah Kidia, Oktober 2008). Selain itu jam penayangan yang diberikan porsi lebih banyak dan episode yang banyak pula meningkatkan efek yang akan diterima oleh anak yang menontonnya. Misalnya, stasiun televisi GlobalTV yang memberikan porsi tayangan anak bermuatan kekerasan cukup banyak setiap hari. Untuk tayangan pagi mulai pukul 05.00-08.00, dengan urutan Hulk and The Agent of S.M.A.S.H, Superhero Squad dan Rabbids Invasion, sedangkan untuk sore hari rentang waktu pukul 17.00-19.00 dengan masing-masing dua episode, yakni Spongebob Squarepants dan Naruto Shippuuden. Menurut hasil studi tentang kekerasan dalam media di Amerika Serikat oleh American Psychological Association (1995), yang dikutip oleh Sophie Jehel ada tiga kesimpulan menarik. Pertama, mempresentasikan program kekerasan meningkatkan perilaku agresif. Kedua, memperlihatkan secara berulang tayangan kekerasan dapat menyebabkan ketidakpekaan terhadap kekerasan dan penderitaan korban. Ketiga, tayangan kekerasan dapat meningkatkan rasa takut sehingga akan menciptakan representasi dalam diri penonton, betapa berbahayanya dunia (Haryatmoko, 2007:124) 6
Presentasi kekerasan dalam mediamassamampu memberi pengaruh buruk bagi anak. Anak membutuhkan kenyamanan agar dapat menemukan tempatnya dalam masyarakat. Meskipun ada rasa senang, puas, atau tertarik terhadap kekerasan dalam media, tanpa disadari bahwa anak sesungguhnya sedang bergulat dalam suatu perjuangan, kegelisahan, dan dihadapkan dengan berbagi pertanyaan. Dalam situasi itu, anak terpaksa harus melindungi diri dengan mengembangkan mekanisme pertahanan yang berakibat bahwa anak lebih banyak berhadapan dengan stress, kegelisahan atau rasa malu (Haryatmoko, 2007: 125). Pada kenyataannya, saat ini media telah menciptakan perbedaan antara kekerasan yang ada dalam realitas dan kekerasan virtual. Kekerasan dalam fiksi atau virtual apakah sama atau mampu merepresentasikan kekerasan yang ada direalitas sesungguhnya. Kekerasan yang dibeberkan dalam fiksi bukan tanpa meninggalkan bekas luka pada pemirsa atau pembacanya, namun pada anak dapat meninggalkan trauma dan perilaku agresif (Haryatmoko 2007:132). Kekerasan yang ada dalam fiksi tersebut dapat dikategorikan sebagai kategori hiperrealistis. Apa yang disaksikan melebihi kekerasan yang sebenarnya terjadi. Adanya kepura-puraan dan simulasi dalam kekerasan tersebut, namun demikian efek bagi penontonnya sama atau bahkan lebih berbahaya daripada pertarungan atau bentuk kontak fisik lainnya. Fiksi mampu memproyeksikan keluar dari yang riil dunia yang mungkin meski tidak ada dalam kenyataan.Meski jauh dari realitas, fiksi masih memiliki pijakan atau analogi dengan dunia riil. Oleh karena itu, kekerasan fiksi menjadi berbahaya ketika justru memberi kemungkinan baru yang tidak ada 7
di dunia riil (Haryatmoko, 2007:132). Bahkan kekerasan imajiner yang sulit dipercaya atau keterlaluan bisa dipresentasikan dalam layar menjadi suatu tampilan fiksi yang menciptakan ilusi realitas (Haryatmoko, 2007:133). Seharusnya, dalam film untuk anak-anak tidak ditemukan topik atau adegan kekerasan, kata-kata kotor dan sumpah serapah lainnya, isu-isu agama, serampangan seksualitas, tetapi seiring perkembangan zaman ada kemungkinan bahwa dalam film untuk anak terdapat adegan kekerasan. Kekerasan dan beberapa hal lainnya seperti tersebut diatas seharusnya belum boleh dikonsumsi diusia anak-anak, hal ini dikarenakan anak belum sepenuhnya mampu memilah-milah apa yang baik bagi dirinya dan apa yang bahaya sehingga harus dihindari. Seperti yang tercantum dalam Al-Qur’an Surat An-Nahl ayat 78:
ِ ُوَاهلل أَخرج ُكم ِّمن بط ص َار َواْألَفْئِ َدةَ لَ َعلَّ ُك ْم َّ ون أ َُّم َهاتِ ُك ْم الَتَ ْعلَ ُمو َن َشْيئًا َو َج َع َل لَ ُك ُم َ ْالس ْم َع َواْألَب ُ َ َْ ُ َ تَ ْش ُكُرو َن Artinya:” Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberikanmu pendengaran, penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur”. Kemudian diperjelas lagi oleh Sabda Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang artinya:
8
“Setiap anak lahir dalam keadaan fitrah, maka orang tuanyalah yang menjadikan anak tersbut beragama Yahudi, Nashrani, atau Majusi”. (HR. Bukhari, Abu Daud dan Ahmad). Dari ayat dan hadits tersebut di atas dapat dipahami bahwa setiap anak yang terlahir ke dunia dalam keadaan lemah tak berdaya dan tidak mengetahui apapun. Walaupun Allah membekali setiap anak yang baru lahir tersebut dengan pendengaran, penglihatan dan hati nurani, namun belum sepenuhnya mampu membedakan apakah itu baik bagi dirinya atau tidak. Terkait dengan tayangan kekerasan dalam film animasi, meskipun sudah mengalami perkembangan namun sebagiam besar masih terbatas pada kemampuan untuk meniru apa yang dilihat dan didengar. Sehingga masih diperlukan peran orang tua dalam membimbing dan menentukan tayangan dan hiburan apa yang sesuai untuk perkembangan anak sehingga anak berkembang sesuai dengan apa yang diinginkan. Berdasarkan dari hasil observasi penelitian-penelitian terdahulu, sejauh ini belum banyak penelitian tentang film animasi untuk anak. Dan dapat dilihat bahwa tayangan-tayangan untuk anak baik film animasi, film serial animasi, dan film animasi pendek sekalipun banyak ditemukan adegan-adegan kekerasan. Hal tersebut menunjukkan, bahwa tayangan untuk anak tidak sepenuhnya aman, anakanak diberi tayangan kekerasan terus menerus sehingga akan berdampak negatif bagi psikologis anak dan jenis kekerasan yang diterima oleh anak akan mengakibatkan dampak yang berbeda pula. Anak tidak langsung memberikan 9
respon pada film yang ditontonnya, tetapi anak menyimpan apa yang ditontonnya tersebut dalam bentuk kognitif. Oleh karena itu, peneliti tertarik ingin meneliti adegan kekerasanyang ada di dalam film anak Masha And The Bear. Masha And The Bear merupakan salah satu tayangan anak unggulan stasiun
ANTV setiap pukul 07.00-08.00 setiap hari senin sampai jum’at.
Kelebihan film animasi buatan Rusia ini memiliki grafis cukup bagus dan halus dengan format 3D, menjadikan anak-anak suka untuk menontonnya. Selain beberapa konten di dalamnya sudah disesuaikan dengan negara tujuan film ini akan ditayangkan. Dalam film ini memuat tingkah lucu dari para karakternya, perilaku usil cenderung nakal dari beberapa karakternya. Tidak hanya anak-anak, tetapi terkadang orang dewasa pun suka menonton tayangan animasi ini. Dalam penelitian sebelumnya bersama beberapa film animasi lainnya, film animasi Masha And The Bear pernah mendapatkan peringatan dari Komisi Penyiaran Indonesia. Penyebabnya adalah beberapa adegan dalam animasianimasi tersebut dapat berdampak buruk bagi perkembangan fisik dan mental anak. Muatan tersebut meliputi kekerasan fisik, kekerasan terhadap hewan, penggunaan senjata tajam dan benda keras untuk menyakiti dan melukai, katakata kasar, hingga perilaku yang tidak pantas. KPI juga menyoroti adanya unsureunsur mistis, muatan porno, dan sifat-sifat negative, seperti kemarahan, dendam, serakah, pelit, rakus, iri, malas dan jahil (http://nasional.kompas.com). Dalam rilis Kidia bulan Januari 2016 film ini termasuk dalam kategori hati-hati dengan kata lain konten dengan muatan positif dan negatifnya cukup 10
berimbang (http://www.kidia.org/). Sehingga perlu pendampingan orang tua jika anak-anak hendak menontonnya. Sebab masih memuat beberapa adegan kekerasan, misalnya Si Beruang marah karena perilaku usil Masha, Masha mendorong hingga terjatuh Panda Kecil ataupun sebaliknya, Tupai melempar buah pohon Pinus ke arah Beruang dan Masha hingga mengenainya, tindakan memata-matai (menguntit) hingga pengucilan. Pada penelitian ini, peneliti mencoba meneliti efek tayangan kekerasan dalam film animasi khususnya film animasi Masha And The Bear dikalangan anak-anak khususnya siswa sekolah dasar, khususnya pada tingkatan perubahan persepsi. Alasan peneliti untuk meneliti persepsi dikarenakanpersepsi yang menentukan seorang komunikan untuk menerima atau mengabaikan pesan (Mulyana, 2001:16). Dengan meneliti persepsi, maka dapat diketahui bagaimana respon masyarakat. Dalam proses komunikasi massa juga dapat diketahui bahwa khalayak merupakan salah satu aktor yang menentukan berhasil atau tidaknya suatu proses komunikasi. Jika khalayak tidak memberikan tanggapan, maka proses komunikasi tersebut tidak akan berjalan dengan baik, begitu juga sebaliknya.
B. Rumusan Masalah Dari uraian latar belakang tersebut, maka rumusan masalah penelitian iniadalah: bagaimana efek tayangan kekerasan dalam film animasi Masha And The Bear pada siswa Sekolah Dasar Negeri Panggang ? 11
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Melalui penelitian ini, peneliti memiliki tujuan mengetahui dan menganalisis efek tayangan kekerasan dalam film animasi Masha And The Bear pada siswa Sekolah Dasar Negeri Panggang.
2. Manfaat Penelitian Melalui penelitian ini, peneliti berharap dapat berkontribusi dalam: a. Manfaat Akademis Penelitian
ini
diharapkan
mampu
memberikan
kontribusi
pada
pengembangan penelitian dibidang ilmu komunikasi. b. Manfaat Praktis Hasil dari penelitian ini ini diharapkan dapat menambah wawasan dan pengetahuan bagi orang tua terkait tayangan kekerasan dalam media baik dalam media , video maupun media massa lain, serta dapat menjadi rujukan untuk penelitian sejenis dikemudian hari.
D. Telaah Pustaka Penelitian terdahulu yang dijadikan telaah pustaka dalam penelitian yang akan diteliti antara lain: Pertama adalah Penelitian oleh Sonia Natalia Dewi Pardosi, Mahasiswa S1 Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 12
Universitas Atma Jaya Yogyakarta yang berjudul ‘Efek Pemberitaan Media Massa Terhadap Pembentukan Persepsi Pelajar SMA di Yogyakarta (Studi Kasus Pemberitaan Media Massa Atas Kasus Video Pornografi Ariel 'Peterpean'-Luna Maya-Cut Tari Terhadap Persepsi Pelajar SMA di Yogyakarta Mengenai Sosok Vokalis Band Di Indonesia)’. Penelitian ini menjelaskan Persepsi Pelajar di Yogyakarta mengenai vokalis band di Indonesia pasca beredarnya video pornografi Ariel 'Peterpan'-Luna Maya-Cut Tari. Persaman penelitian pertama dengan penelitian yang akan diteliti adalah menggunakan metode deskriptif kualitatif. Sedangkan perbedaannya adalah penelitian Jika penelitian pertama menggunakan metode Focus Group Discussion maka penelitian yang akan peneliti lakukan adalah dengan wawancara mendalam (deep interview). Penelitian kedua adalah penelitian oleh Maria Tandi Boro, mahasiswa Program S1 Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Mulawarman yang berjudul Efek Tayangan Ganteng-Ganteng Serigala Dalam Mempengaruhi Gaya Berbicara Remaja di Kota Samarinda (Studi Pada SMK Negeri 3 Samarinda). Dalam penelitian ini dijelaskan efek tayangan Gantengganteng Serigala efek behavioural pelajar SMK Negeri 3 Samarinda. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah menggunakan tayangan film sebagai objek kajiannya dan metode yang digunakan. Sedangkan perbedaan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah tingkat efek yang diteliti, jika dalam penelitian kedua ini dari kognitif13
afektif-behavioural maka peneliti hanya akan meneliti sampai tingkat kognitif saja yaitu persepsi. Penelitian ketiga adalah penelitian oleh Yusnaini Munahossah, Mahasiswa Program S1 Komunikasi Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya dengan judul Dampak Film Ayat-Ayat Cinta (AAC) Terhadap Perilaku Keagamaan Mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya. Dalam penelitian ini menjelaskan bahwa film AAC memberikan efek ditingkatan kognitif hingga behavioural mahasiswa. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah metode yang akan digunakan yaitu dekriptif-kualitatif. Sedangkan perbedaan dengan penelitian yang akan peneliti lakukan adalah fokus kajiannya.
E. Landasan Teori Landasan teori yang peneliti gunakan berguna untuk memberikan gambaran landasan berfikir peneliti. 1. Efek Media Massa Efek adalah pengaruh atau dampak yang ditimbulkan oleh sebab atau karena adanya stimulus. Berkaitan dengan efek komunikasi massa itu sendiri Donald K. Robert mengungkapkan bahwa efek hanyalah perubahan perilaku manusia setelah diterpa pesan media massa (Ardiyanto dkk, 2007: 49). Jadi, dalam hal ini pesan komunikasi massa yang disampaikan melalui
14
media massa itu merupakan suatu sebab yang akan mengakibatkan perubahan perilaku manusia yang diterpa pesan tersebut. Media massa adalah salah satu saluran untuk menyampaikan pesan relatif tidak terbatas dan bersifat heterogen. Media massa adalah alat yang digunakan dalam menyampaikan pesan dari sumber kepada khalayak dengan menggunakan alat-alat komunikasi mekanis seperti surat kabar, radio, film dan televisi. Media massa memiliki kemampuan untuk mempengaruhi khalayak, bahkan dapat memaksa khalayak untuk melakukan yang hal luar biasa. Dalam mempengaruhi seseorang mulai dari proses kognitif hingga efektif maupun konatif (McQuail, 2010:384). Hirarki efek normal yang merupakan proses yang berawal dari: a. Efek Kognitif Efek Kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang sifatnya informatif bagi dirinya. Dalam efek kognitif ini akan dibahas tentang bagaimana media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari
informasi
yang
bermanfaat
dan
mengembangkan
keterampilan kognitifnya. Efek kognitif terjadi bila ada perubahan pada apa yang diketahui, difahami, atau dipersepsikan khalayak. Efek ini berkaitan dengan transmisi pengetahuan, keterampilan, kepercayaan atau informasi (McQuail, 1991:235).
15
b. Efek Afektif Efek Afektif ini kadarnya lebih tinggi daripada efek kognitif. Tujuan dari komunikasi massa bukan sekedar memberitahu khalayak agar menjadi tahu tentang sesuatu, tetapi lebih dari itu, setelah mengetahui informasi yang diterimanya, khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan iba, terharu, sedih, gembira, marah dan sebagainya. Suasana emosional seperti sedih, gembira atau takut sangat sulit diteliti. Emosi tidak bisa diukur dengan air mata penonton, kegembiraan tidak dapat diukur dengan tertawa keras ketika menonton adegan tertentu. Faktorfaktor yang mempengaruhi rangsangan emosional: 1) Suasana Emosional Respon terhadap suatu novel atau film akan dipengaruhi oleh suasan emosional. Misalnya, Adegan lucu akan membuat orang tertawa dan menontonnya dalam keadaan senang. 2) Skema Kognitif Skema kognitif merupakan naskah yang ada dalam pikiran yang menjelaskan tentang suatu alur peristiwa. 3) Suasana Terpaan Tayangan misteri ditelevisi, membuat kita berpikir bahwa kehidupan mahluk itu adalah sebagaimana yang kita lihat dalam film atau sinetron tersebut.
16
4) Predisposisi Individual Mengacu pada karakteristik individu. Misalnya orang yang melankolis akan menanggapi tragedy lebih emosional daripada orang yang periang. 5) Faktor Identifikasi Menunjukkan sejauhmana orang merasa terlibat
dengan tokoh
yang ditonjolkan dalam media massa. c. Efek Konatif (Behavioral) Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam bentuk perilaku, tindakan atau kegiatan. Merujuk pada perilaku nyata yang diamati yang meliputi pola-pola tindakan atau kebiasaan berperilaku, menimbulkan perilaku baru pada khalayak umum,entah itu sekedar peniruan ucapan, style, gaya hidup dan cara berperilaku lainnya (Ardiyanto dkk, 2009: 52). 2. Televisi terdiri dari istilah tele yang berarti jauh dan visi (vision) yang berarti penglihatan. Sisi jauhnya diusahakan oleh prinsip radio dan sisi penglihatannya oleh gambar (Effendy, 2003:174). Dengan demikian jelaslah bahwa televisi merupakan media massa yang bersifat audio visual dengan menggabungkan suara dan gambar sehingga memiliki kelebihan dibanding dengan media massa lain yang hanya menggunakan gambar atau suara saja.
17
Dalam sejarah media massa, telah tercatat media massa yang pertama ditemukan adalah mesin cetak. Setelah ditemukannya mesin cetak, memungkinkan seseorang untuk menyampaikan pesan kepada khalayaknya yang tidak terbatas dan dalam wilayah yang sangat luas. Kondisi tersebut menjadikan salah satu ciri komunikasi massa. Dalam perkembangannya, komunikasi massa berkembang lebih jauh setelah ditemukan radio. Era radio ini memungkinkan seseorang untuk menerima pesan melalui suara. Selanjutnya
muncul sebagai media massa yang menggabungkan
pesan audio dan visual. Seperti halnya medai cetak dan radio, juga mampu menyampaikan pesan dan menjangkau khalayak dalam jumlah besar dan cepat. Hal tersebut menjadikan masuk dalam wilayah komunikasi massa. Sebagai mana ciri-ciri utama komunikasi massa menurut Elizabeth Noelle Nuemann (dalam Rakhmat, 1994) dapat diidentifikasi sifat dasarnya sebagai berikut: a. Bersifat tidak langsung. Artinya antara komunikator dan komunikan tidak bertatap muka secara langsung. Disini komunikasi massa dilakukan dengan menggunakan media-media yang memungkinkan menjangkau khalayak banyak. b. Bersifat satu arah. Artinya, tidak ada interaksi antara peserta komunikasi secara langsung. Komunikasi (transfer pesan) hanya terjadi dari komunikator kepada komunikan tanpa adanya tanggapan langsung dari komunikan. 18
c. Bersifat terbuka. Pesan dalam komunikasi massa tidak memiliki batasan audiens. Setiap pesan yang diberikan oleh komunikator melalui media massa bukan merupakan yang ditujukan pada golongan atau kelompok tertentu. d. Mempunyai publik yang tersebar. Pesan-pesan media tidak dapat dilakukan secara langsung artinya jika kita berkomunikasi melalui surat kabar, maka komunikasi kita tadi harus diformat sebagai berita atau artikel, kemudian dicetak, didistribusikan, baru kemudian sampai pada pembaca. Televisi mempunyai tiga fungsi pokok, yaitu sebagai berikut : a. Fungsi Penerangan Televis mendapat perhatian yang besar dikalangan masyarakat karena dianggap sebagai media yang mampu menyiarkan informasi yang sangat memuaskan. b. Fungsi Pendidikan Sebagai media massa, merupakan sarana yang ampuh untuk menyiarkan acara pendidikan kepada khalayak yang jumlahnya begitu banyak secara simultan dengan makna pendidikan, yaitu meningkatkan pengetahuan dan penalaran masyarakat. Siaran
menyiarkan acara-acara tersebut
secara teratur, misalnya pelajaran bahasa, matematika, ekonomi , politik, dan sebagainya.
19
c. Fungsi Hiburan Sebagai media yang melayani kepentingan masyarakat luas, fungsi hiburan yang melekat pada
tampaknya lebih dominan dari fungsi
lainnnya.Sebagian besar dari alikasi waktu siaran diisi oleh acara-acara hiburan, seperti lagu-lagu, film cerita, olahraga, dan sebagainya. Fungsi hiburan ini amat penting, karena ia menjadi salah satu kebutuhan manusia untuk mengisi waktu mereka dari aktivitas di luar rumah (Effendy, 1994 : 27-30). 3. Film Animasi Film merupakan media yang memiliki kelebihan selain informatif dan jangkauan luas, juga memunyai sisi seni dan hiburan (McQuail, 2001:14). Dalam komunikasi memahami film sebagai teks harus dibaca secara menyeluruh agar mengetahui apa saja unsur yang membentuk film. Sedangkan menurut Marcel Danesi (2010: 134) film adalah
teks
yang memuat serangkaian citra fotografi yang mengakibatkan adanya ilusi gerak dan tindakan dalam kehidupan nyata. Sedangkan menurut Himawan Pratista (2008: 1) sebuah film terbentuk dari dua unsur, yaitu unsur naratif dan unsur sinematik. Unsur naratif berhubungan dengan aspek cerita atau tema film. Setiap film cerita tidak mungkin lepas dari unsur naratif dan setiap cerita pasti memiliki unsur-unsur seperti tokoh, masalah, konflik, lokasi,
waktu,
serta
lainnya-lainnya. Seluruh
elemen
tersebut
membentuk unsur naratif secara keseluruhan. Aspek kausalitas bersama 20
unsur ruang dan waktu merupakan elemen-elemen pokok pembentuk suatu narasi. Film mempunyai tiga efek utama. Pertama, efek pemitologian terkait dengan gejala ketika televisie menciptakantokoh yang ebih besar daripada yang ada di kehidupan nyata. Kedua, efek rekayasa sejarah terkait dengan fakta bahwa secara harfiah televisi merekayasa sejarah dengan memberikan kesan pada pemirsanya bahwa beberapa peristiwa yang sebenarnya biasa-biasa saja, kampanye pemilihan umum. Kisah cinta seorang actor, tren suatu gaya dan sebagainya adalah peristiwa yang sangat penting. Ketiga, efek pemampatan kognitif terkait fakta bahwa media televisie memberikan kisah, individu, dan fitur-fiturnya dalam bentuk termampatkan sehingga bisa disiarkan dalam waktu tertentu. Dilihat dari jenisnya menurut Marcel Danesi dalam buku Semiotik Media, menuliskan tiga jenis atau kategori utama film, yaitu film fitur, film dokumenter, dan film animasi (Danesi, 2010:134-135), penjelasannya adalah sebagai berikut: a. Film fitur merupaka karya fiksi, yang strukturnya selalu berupa narasi, yang dibuat dalam tiga tahap. Tahap praproduksi merupakan periode ketika skenario diperoleh. Skenario ini bisa berupa adaptasi dari novel, atau cerita pendek, cerita fiktif atau kisah nyata yang dimodifikasi, maupun karya cetakan lainnya; bisa juga yang ditulis secara khusus untuk dibuat filmnya. 21
b. Film dokumenter merupakan film nonfiksi yang menggambarkan situasi kehidupan nyata dengan setiap individu menggambarkan perasaannya dan pengalamannya dalam situasi yang apa adanya, tanpa persiapan, langsung pada kamera atau pewawancara. c. Film Animasi. Animasi adalah teknik pemakaian film untuk menciptakan ilusi gerakan dari serangkaian gambaran benda dua atau tiga dimensi. Penciptaan tradisional dari animasi gambarbergerak selalu diawali hampir bersamaan dengan penyusunan storyboard, yaitu serangkaian sketsa yang menggambarkan bagian penting dari cerita. Sedangkan dilihat dari bentuknya, film hampir sama dengan karya sastra yang mempunyai dua unsur yaitu unsur ekstrinsik dan unsur intrinsik. Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra itu, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi bangunan atau sistem organisme karya sastra. Sedangkan unsur intrinsik adalah unsur-unsur yang membangun karya sastra itu sendiri (Nurgiyantoro, 2012: 23). Unsur-unsur intrinsik tersebut adalah sebagai berikut: a. Tokoh Menurut Sudjiman (1988) (Ismawati, 2013:70) tokoh adalah individu rekaan yang mengalami peristiwa atau perlakuan dalam berbagai peristiwa dalam cerita. Tokoh dapat berupa individu yang memeliki sifat yang dikenal oleh pembaca atau memiliki sifat 22
seperti yang dimiliki pembaca. Tokoh dibagi menjadi dua jenis, yakni tokoh utama dan tokoh tambahan. b. Tema Menurut Santon dan Kenny (Nurgiyantoro, 2012: 67) tema adalah makna yang dikandung oleh sebuah cerita. Tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan yang terkandung di dalam teks sebagai stuktur semantis dan yang menyangkut persamaan-persamaan atau perbedaan-perbedaan. Makna yang terkandung oleh sebuah cerita tidak dipaparkan secara eksplisit langsung oleh pengarang. Dalam hal tema pun dikenal adanya tema pokok atau tema sentral dan tema tambahan atau bagian-bagian tema, atau sub-sub tema. c. Setting (Latar) Setting adalah latar atau tempat kejadian, waktu kejadian sebua cerita. Setting bisa menunjukan tempat, waktu, suasana batin saat cerita itu terjadi. d. Plot Plot adalah cerita yang berisi urutan kejadian, tiap kejadian dihubungkan secara sebab akibat, peristiwa satu disebabkan oleh peristiwa lain atau peristiwa satu menyebabkan peristiwa lain. Plot adalah peristiwa cerita yang mempunyai penekanan pada hubungan kausalitas. Plot merupakan struktur peristiwa-peristiwa, 23
urutan penyajian berbagai peristiwa untuk mencapai efek emosional dan efek artistik tertentu. Peristiwa cerita atau plot dimanifestasikan lewat perbuatan, tingkah laku, dan sikap tokohtokh utama cerita (Nurgiyantoro, 2012: 113). e. Amanat (Pesan) Amanat adalah pesan yang akan disampaikan melalui cerita. Amanat baru dapat ditemukan setelah pembaca menyelesaikan seluruh cerita yang dibacanya. Amanat biasanya berupa nilai-nilai yang dititipkan penulis cerita terhadap pembacanya. Sekecil apapun nilai-nilai dalam cerita pasti ada. 4. Kekerasan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kekerasan merupakan perbuatan seseorang atau kelompok orang yang menyebabkan cedera atau matinya orang lainatau menyebabkan kerusakan fisik atau barang (Badudu, 1994;167) sedangkan Weiner, Zahn dan Sagi (Sunarto, 2009:55) menyatakan bahwa : “Violence as the threat, attempt or use of physical force by one or more person that result in physical harm to ene or more other person” Artinya, kekerasan merupakan ancaman, usaha atau penggunaa kekuatan fisik oleh satu orang atau lebih yang dapat menyebabkan kerusakan fisik atau non-fisik pada seorang korban maupun banyak orang.
24
Kekerasan terbagi dalam
5(lima) dimensi antara lain: pertama,
berdasarkan bentuk kekerasan, kedua, efek kekerasan (positif atau negatif), ketiga, partisipan kekerasan (subjek maupun objeknya), keempat, motif kekerasan (sengaja atau tidak disengaja) dan kelima, adalah sumber kekerasan (struktural maupun personal). Berdasarkan bentuknya, kekerasan memiliki enam bentuk yaitu kekerasan fisik, psikologis, seksual, finansial, spiritual dan Fungsional. Menurut Poerwandari, kekerasan fisik merupakan kekerasan yang dilakukan oleh pelaku terhadap korban dengan cara memukul, menampar, mencekik, menendang, melempar barang ketubuh, menginjak, melukai dengan tangan kosong maupun dengan alat, menganiaya, menyiksa dan membunuh (Sunarto, 2009:57). Kekerasan psikologis adalah kekerasan yang dilakukan oleh pelaku terhadap mental korban dengan cara berteriak-teriak, menyumpah, mengancam, merendahkan, mengatur, melecehkan, menguntit, dan memata-matai dan tindakan lainnya yang menyebabkan rasa takut. Kekerasan seksual mencakup tindakan yang mengarah ke tindakan desakan seksual seperti menyentuh, meraba, mencium dan tindakan lain yang tidak dikehendaki oleh korban.
Ucapan-ucapan yang merendahkan dengan
mengarah pada aspek kelamin, pemaksaan hubungan seks atau aktivitas seksual lain tanpa persetujuan korban.
25
Kekerasan Finansial meliputi tindakan mengambil uang korban, tidak memberikan pemenuhan kebutuhan finansial korban, pengendalian pengeluaran uang korban sekecil-kecilnya. Sedangkan kekerasan spiritual merupakan merendahkan keyakinan korban, pemaksaan keyakinan dan praktik ritual tertentu. Kekerasan Fungsional berupa pembatasan peran sosial dan funsi. Dilihat dari efeknya, kekerasan berpengaruh positif atau negatif.hal tersebut dikuatkan oleh N. Nel yang menyatakan bahwa ada beberapa efek kekerasan
mempunyai
dampak
positif
(Haryatmoko,
2007:128).
Berdasarkan partisipannya, kekerasan selalu melibatkan dua belah pihak yang berseteru, pelaku (subjek) dan korban (objek). Bila dilihat dari sumber kekerasan dapat dilakukan baik secara individu dan juga dapat dilakukan secara terorganisir oleh suatu organisasi atau struktur. Motif Kekerasan dibedakan menjadi dua, secara disengaja atau tidak disengaja. Walaupuntidak disengaja akan tetapi mengakibatkan kondisi negatif maka hal tersebut dapat disebut kekerasan. Berdasarkan sumbernya, maka kekerasan yang dilakukan oleh individu maka dapat disimpulkan bahwa tindakan tersebut adalah kekerasan personal, apabila kekerasan tersebut berupa eksploitasi, tekanan (karena posisi, kekuasaan), ketimpangan sosial, kemiskinan struktural, dan ketidakseimbangan ekologis maka dapat disebut sebagai kekerasan struktural.
26
5. Anak Anak-anak adalah seorang individu yang belum mencapai tingkat kedewasaan. Seorang anak juga disebut dengan seseorang individu diantara kelahiran dan masa pubertas atau seorang individu diantara
kanak – kanak ( masa pertumbuhan, masa kecil ) dan masa
pubertas (Chaplin, 1993 : 83 ). John Locke menjelaskan anak adalah pribadi yang masih bersih dan peka terhadap rangsangan – rangsangan yang berasal dari lingkungan. Dalam
proses
proses
perkembangan
manusia,
dijumpai
beberapa tahapan atau fase dalam perkembangan, antara fase yang satu dengan fase yang lain selalu berhubungan dan mempengaruhi serta memiliki ciri-ciri yang relatif sama pada setiap anak. Disamping itu juga perkembangan manusia tersebut tidak
lepas dari proses
pertumbuhan, keduanya akan selalu berkaitan. Apabila pertumbuhan sel-sel otak anak semakin bertambah maka kemampuan intelektualnya juga akan berkembang. Proses perkembangan tersebut tidak hanya terbatas pada perkembangan fisik, melainkan juga pada perkembangan psikis. Seorang anak disebut anak didik, jika masih menjadi tanggung jawab pendidik tertentu (Sabri, 1999:10). Berdasarkan Undang-undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 2 Tahun 1989, Pasal 1 Ayat 6 dan Pasal 23 Ayat 1 berserta penjelasannya, pengertian peserta didik yaitu anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan dirinya melalui proses 27
pendidikan pada jalur, jenjang dan jenis pendidikan tertentu (Sabri, 1999:12). Anak didik sendiri memeiliki pengertian sebagai anak yang belum dewasa, yang memerlukan usaha, bantuan bimbingan orang lain untuk menjadi dewasa, guna dapat melaksanakan tugasnya sebagai makhluk Tuhan, sebagai umat manusia, sebagai warga negara, sebagai anggota masyarakat dan sebagai pribadi atau indivdu (Abu Hamdani & Nur Unbiyati, 2001:251). Sebagai makhluk manusia, anak didik memiliki karakteristik. Menurut Sutari Imam Barnadib, Suwarno, dan Siti Mechati, anak didik memiliki karakteristik tertentu (Djamarah, 2010:52), yakni: a. Belum memiliki pribadi dewasa susila sehingga masih menjadi tanggung jawab pendidik (guru); atau b. Masih menyempurnakan aspek tertentu dari kedewasaannya, sehingga masih menjadi tanggung jawab pendidik; c. Memiliki sifat-sifat dasar manusia yang sedang berkembang secara terpadu, yaitu kebutuhan biologis, rohani, sosial, intelegensi, emosi, kemampuan berbicara, anggota tubuh untuk bekerja (tangan, kaki, jari), latar belakang sosial, latar belakang biologis (warna kulit, bentuk tubuh dan lainnya), serta perbedaan individual. Anak
didik
merupakan
individu
yang masih
dalam
masa
perkembangan, maka dari itu anak didik memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
28
a. Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga merupakan insane yang unik. b. Individual yang sedang berkembang yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan yang manusiawi. c. Individual yang memiliki kemampuan mandiri, oleh karena itu pendidik harus memberikan kesempatan dan mendorong peserta didik agar setapak demi setapak dapat berdiri sendiri dalam segala hal. Lebih lanjut dijelaskan akhir masa kanak-kanak atau masa anak sekolah ini berlangsung dari umur 6 tahun sampai umur 12 tahun. Selanjutnya Kohnstam menamakan masa kanak-kanak akhir atau masa anak sekolah ini dengan masa intelektual, dimana anak-anak telah siap untuk mendapatkan pendidikan di sekolah dan perkembangannya berpusat pada aspek intelek. Adapun Erikson menekankan masa ini sebagai masa timbulnya sense of accomplishment di mana anak-anak pada masa ini merasa siap untuk enerima tuntutan yang dapat timbul dari orang lain dan melaksanakan/menyelesaikan tuntutan itu. Kondisi inilah kiranya yang menjadikan anak-anak masa ini memasuki masa keserasian untuk bersekolah.
29
F. Kerangka Pemikiran Gambar 1. Kerangka Pemikiran Tayangan Animasi Masha And The Bear Kekerasan: 1. Fisik 2. Psikologis 3. Seksual 4. Finansial 5. Spiritual 6. Fungsional Siswa SD Negeri Panggang
Efek Media Massa
Kognitif
Afektif
Konatif
Sumber : Diolah Peneliti G. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Sedangakan penelitian deskriptif-kualitatif menurut Jane Richie (Moleong, 2014:6) menjelaskan bahwa penelitian kualitatif adalah upaya 30
untuk menyajikan dunia sosial, dan perspektifnya didalam dunia dari segi konsep, perilaku, persepsi, dan persoalan tentang manusia yang diteliti. Penelitian dengan menggunakan metodologi kualitatif ini sendiri bertujuan untuk menjelaskan fenomena dengan sedalam-dalamnya melalui pengumpilan data sedalam-dalamnya (Kriyantono, 2006:56). Sedangkan jenis penelitian ini tergolong penelitian deskriptif dengan maksud dapat menggambarkan permasalahan dan penyelesaiannya mengenai obyek penelitian tersebut. 2. Subjek dan Objek Penelitian Subjek penelitian adalah sumber tempat untuk mendapatkan keterangan penelitian atau seseorang atau sesuatu yang mengenainya yang ingin mendapatkan keterangan. Subjek dalam penelitian ini adalah anak didik (siswa sekolah dasar). Sedangkan objek penelitian adalah masalah yang diteliti atau suatu masalah yang dipecahkan atau dibatasi melalui penelitian. Objek dalam penelitian ini adalah kekerasan dalam film animasi Masha And The Bear. 3. Sumber Data Sumber data ada dua yaitu data primer dan data sekunder. Menurut Azwar (2005:91), data primer adalah data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian sebagai sumber yang dicari, sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh lewat pihak lain, tidak langsung diperoleh oleh peneliti melainkan melalui data-data yang sudah ada berupa dokumen.
31
4. Metode Pengumpulan Data a. Focus Group Discussion Dalam penelitian ini, peneliti memilih untuk menggunakan teknik Focus Group Discussion atau yang lebih dikenal dengan sebutan FGD. FGD adalah metode pengumpulan data atau riset untuk memahami sikap dan perilaku khalayak. FGD adalah sebuah teknik pengumpulan data yang umumnya dilakukan untuk menemukan makna sebuah tema menurut pemahaman sebuah kelompok (Bungin, 3002: 131). FGD, merupakan metode di mana, penelitian mengakomodir sebuah fenomena yang melibatkan banyak orang. FGD merupakan sebuah metode riset di mana periset/peneliti memilih orang-orang atau sampel penelitian yang dianggap mewakili sejumlah publik yang berbeda. Dalam pelaksanaannya, dibutuhkan seorang moderator untuk mengatur jalannya proses FGD. Seorang moderator dapat diperankan oleh peneliti sendiri atau orang lain yang dipercaya dan dinilai mampu untuk mengorganisir jalannya diskusi sehingga semua data yang diperlukan dapat terkumpul (Rachmat, 2006:63). Pada penelitian ini, seorang moderator menjadi fasilitator dalam setiap pelaksanaan FGD, dan peneliti sendiri yang bertindak sebagai moderator. Teknik ini dinilai dapat memudahkan peneliti dalam mengumpulkan data, karena dalam mengumpulkan data, peneliti harus memilih beberapa orang yang dapat dijadikan sebagai subjek penelitian 32
untuk melihat seberapa besar dampak yang ditimbulkan tayangan kekerasan terhadap siswa Sekolah Dasar Negeri Panggang. Teknik pemilihan responden atau dapat juga dikatakan sebagai teknik pengambilan sampel dalam penelitian komunikasi kualitatif lebih mendasarkan diri pada alasan atau pertimbangan-pertimbangan tertentu (purposeful selection) sesuai dengan tujuan penelitian. Dalam penelitian ini, yang berkaitan dengan topik penelitian, peneliti menyusun beberapa pertimbangan dalam mengambil sampel penelitian, yaitu sampel harus orang yang pernah atau bahkan sering menonton film animasi Masha And The Bear. Oleh karena itu, sifat metode sampling dari penelitian kualitatif pada hakikatnya
adalah
Purposive
Sampling
(Pawito, 2007:88).
Sedangkan persoalan sampel meliputi dua hal, yakni sampling unit dan sampling techniques. Sampling unit berkenaan dengan apa yang sesungguhnya hendak diwakili seperti orang-orang, setting, teks, peristiwa dan sebagainya, sementara sampling techniques berhubungan dengan bagaimana menentukan siapa yang menjadi wakil (Pawito, 2007:89). Focus group discussion ini telah dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 14 Mei 2016 dengan peserta sebagai berikut: Tabel 2. Responden Penelitian No Nama 1 Dwi Raharjo 2 Fahri Fabiansyah 3 Izrul Maraska
Kelas Umur I 8 Tahun I 7 Tahun I 7 Tahun
33
4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Izzy Dzaalika Pinky Az-Zahra I 7 Tahun Martin Irawan I 7 Tahun Nanda Ariza I 7 Tahun Regina Vida Pradana I 7 Tahun Andini Novitasari II 8 Tahun Anis Sholifatun nisa II 8 Tahun Anita Lestari II 8 Tahun Fislam Arenza Widhianto II 8 Tahun Iswanto II 8 Tahun Nanda Aulia II 9 Tahun Serha Yeviana II 8 Tahun Sumber : Buku Daftar Siswa Kelas I dan II
b. Observasi Observasi dilakukan untuk melacak secara sistematis dan langsung gejala-gejala komunikasi terkait dengan persoalan-persoalan sosial, politik dan kultural masyarakat (Pawito, 2007:111). Observasi terbagi menjadi dua bagian yaitu observasi langsung dan observasi tidak langsung. Observasi langsung dapat dilakukan terhadap objek ditempat terjadi dan berlangsungnya peristiwa, sedangkan observasi tidak langsung merupakan observasi yang dapat dilakukan secara tidak langsung pada saat berlangsungnya peristiwa yang diteliti. Misalnya melalui side-side, foto, maupun film (Nawawi,1995:104). c. Wawancara Wawancara merupakan alat pengumpulan data yang sangat penting dalam penelitian yang melibatkan manusia sebagai subjek realitas atau gejala yang dipilih untuk diteliti (Pawito, 2007:132). Pedoman dalam wawancara biasanya tidak berisi pernyataan-pernyataan mendetail, tetapi
34
hanya garis besar tentang data atau informasi apa yang ingin didapatkan dari informan yang natinya dapat dikembangkan dengan memperhatikan perkembangan, konteks dan situasi wawancara. Jenis wawancara ini sering disebut dengan wawancara mendalam (in-depth interview). Pengumpulan data dilakuakn dengan cara wawancara kepada orang-orang yang pernah menonton film animasi Masha And The Bear. d. Dokumentasi Metode dokumentasi bisa berbentuk dokumen publik atau privat. Dokumen publik biasanya dapat berupa laporan, berita surat kabar, acara , surat-surat, catatan pribadi dan lain sebagainya (Kriyantono, 2010:118). e. Studi Pustaka Studi pustaka merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan penelitian. Karena suatu teori yang mendasari suatu masalah yang diteliti dapat ditemukan dengan melakukan studi pustaka. Studi pustaka dapat dilakukan dengan mengumpulkan data dari buku-buku, jurnal, internet, karya-karya ilmiah dan penelitian-penelitian terdahulu. 5. Metode Analisis Data Analisis data pada FGD pada prinsipnya hampir sama dengan analisis data wawancara (Herdiansyah, 2013:348). Pertimbangannya adalah cara tersebut lebih mudah diterapkan dan sangat sederhana dibandingkan analisis data lainnya. Ada empat komponen dalam analisi data FGD, yaitu: 35
a. Pengelompokan data Pengelompokan data adalah hal pertama yang harus dilakukan. Dimulai dengan menyatukan semua bentuk data mentah ke dalam bentuk transkrip. Data yang akan ditranskrip bisa berbentuk audio, catatan singkat termasuk ingatan-ingatan dan catatan spesifik. Setelah semua data terkumpul dan telah diubah ke dalam bentuk transkrip maka hal yang dilakukan selanjutnya adalah mengelompokkan ke tema-tema tertentu (Herdiansyah, 2013:349) b. Reduksi data Tahap berikutnya setelah pengelompokan data adalah melakukan reduksi data atau pemilahan pemangkasan dan penyeleksian data terkait dengan tujuan penelitian dan pertanyaan penelitian. Pedoman FGD dijadikan landasan dalam memilah data yang akan dianalisis. c. Penyajian data Setelah data mentah yang terkait dengan pedoman FGD terkumpul, pada thap selanjutnya adalah kembali melakukan pemilahan dari tema yang sudah ada, dipecah dan dispesifikasikan ke dalam subtema. Dari subtema inilah akan terlihat benang merah setiap tema. d. Menarik kesimpulan Penarikan kesimpulan merupakan hal terakhir yang dilakukan dari analisi data di mana kesimpulan akan diperoleh berasal dari benang merah
36
ditahap penyajian data yang akan menjawab tujuan penelitian dan pertanyaan penelitian. 6. Metode Keabsahan Data Keabsahan (trust worthiness) merupakan konsep paling penting dalam sebuah penelitian, dimana ia merupakan tahap pemeriksaan data serta penentu kesahihan/validitas hasil penelitian. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan triangulasi, yang merupakan teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain, kemudian untuk pengecekan sebagai pembanding terhadap data tersebut (Moleong, 2014: 330). Metode keabsahan data yang digunakan peneliti adalah triangulasi sumber data. Triangulasi dengan sumber data berarti membandingkan kemudian mengecek balik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam penelitian kualitatif (Moleong, 2014: 330). Triangulasi sumber data dapat dicapai dengan beberapa cara, diantaranya ialah: a. Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara. b. Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi. c. Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.
37
d. Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan pelbagai pendapat
dan
pandangan
orang seperti
rakyat
biasa,
orang
berpendidikan, dan lain-lain. e. Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan.
38
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan Efek film animasi Masha And The Bear dapat dilihat dari dua sisi yaitu sisi positif dan sisi negatif. Sisi positif dari film ini yaitu bahwa film ini memberikan informasi mengenai perilaku tokoh dalam film sehingga siswa (responden) dapat mengetahui tokoh yang baik dan nakal. Tidak hanya mengetahui sifat dan perilaku tokoh, responden mengetahui hal apa saja yang bisa ditiru dan hal yang sebaiknya dihindari. Film ini mampu menstimulus perasaan dari responden sehingga dapat menumbuhkan empati pada diri responden. Sedangkan sisi negatif yang bisa dilihat dari film animasi ini yaitu bahwa film animasi cukup banyak menampilkan tindakan kenakalan dari salah satu tokoh. Selain tindakan kenakalan, filam animasi ini juga cukup banyak muatan kekerasan. Kekerasan dalam film ini ditampilkan secara vulgar dan mudah ditiru oleh anak kecil sekalipun. Tayangan dengan muatan kekerasan dapat memicu agresivitas anak yang bisa mendorong anak melakukan tindakan kekerasan. Dampak yang diakibatkan film ini, bahwa film ini memicu anak menjadi lebih agresif dan dapat memicu anak untuk melakukan kekerasan kepada temannya. Film animasi ini ternyata memiliki efek yang tidak terbatas (memiliki pengaruh kuat) untuk beberapa responden. Hal ini bisa dibuktikan dengan adanya perubahan perilaku setelah menonton tayangan animasi yang didalamnya terdapat 98
muatan kekerasan yang cukup dominan. Serta tayangan kekerasan dalam film animasi Masha And The Bear ini dapat memicu salah seorang menjadi agresif. Tetapi bagi sebagian responden lain, efek yang ditimbulkan setelah menonton hanya sampai pada tataran efek kognitif dan afektif yaitu memberikan pengetahuan dan menimbulkan empati dari responden. Efek yang ditimbulkan oleh film animasi Masha And The Bear ini mencakup tiga kategori: Pertama, efek kognitif terhadap para responden dari menonton film animasi ini tidak hanya memberikan informasi mengenai orangperorang dalam film (tokoh Masha, Beruang dan lain-lain), namun memberikan pengetahuan bagi responden tentang hal baik yang bisa ditiru dan hal negative yang bisa dihindari. Kedua, adanya keterlibatan perasaan dari responden yang menumbuhkan empati kepada korban kekerasan (pemukulan, dorongan, dan pemukulan). Keterlibatan perasaan ini pula membuat responden ikut terbawa suasana terutama ketika melihat adegan kekerasan dan adegan lucu. Ketiga, efek behavioural mengacu pada tingkah laku yang ditimbulkan setelah menonton tayangan film animasi Masha And The Bear yang dapat berupa perilaku meniru tindakan kekerasan yang dilakuakn oleh salah satu tokoh didalamnya. Tayangan kekerasan yang dilihat oleh responden dapat memicu agresivitas dari responden yang pada akhirnya melakukan tindakan kekerasan seperti yang dilihantya atau memodifikasinya.
99
B. Saran 1. Para orang tua hendaknya lebih selektif dalam memberikan tayangan hiburan
bagi anak, hal ini disebabkan karena tidak semua tayangan anak aman bagi perkembangan anak. Tayangan akan memberikan efek tertentu bagi anak, terutama yang masih balita, yang cenderung suka menirukan apa yang dilihatnya. 2. Hendaknya orang tua (khususnya ibu) selalu mendampingi anaknya ketika
sedang menonton tayangan yang disukai anaknya. Tujuan dari pendampingan ini adalah memberikan pengawasan bagi anak dan memberikan penjelasan tayangan yang sedang ditonton anak (minimal memberi tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan).
100
DAFTAR PUSTAKA
Buku Abu Hamdani, Abu. Unbiyati, Nur. 2001. IlmuPendidikan. Jakarta: RinekaCipta Ardianto, Elvinaro dkk. 2009. Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosa Rekatama Media. Azwar, Saifudin. 2005. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Badudu, J.S. Zain, S.M. 1994.Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan Bungin, Burhan. 2007. Penelitian Kualitatif Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Politik, dan Ilmu Sosial Budaya. Jakarta: Kencana Media Group. Chaplin, C. 1993. Kamus Lengkap Psikologi. Jakarta: PT Raja Grafondo Persada Danesi, Marcel. 2010. Pengantar Memahami Semiotika Media (Edisi Terjemahan Oleh Gunawan Admiranto. A). Yogyakarta: Percetakan Jalasutra. Djamarah, Syaiful B. 2011. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta Effendy, Onong Uchjana. 2003. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti. Haryatmoko. 2007. Etika Komunikasi: Manipulasi Media, Kekerasan dan Pornografi, Jakarta: Kompas. Himawan, Pratista. 2008. Memahami Film. Yogyakarta: Homerian Ismawati, Esti. 2013. Pengajaran Sastra. Yogyakarta: Ombak Kasali, Rhenald. 1994. Manajemen Public Relations: Konsep dan Aplikasinya di Indonesia.Jakarta: Pustaka Utama Grafiti. Kriyantono, Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Perdana Media Group. Kriyantono, Rachmat. 2010. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Media Group McQuail, Denis. 1991. Teori Komunikasi Massa Suatu Pengantar: Edisi Kedua: Alih Bahasa Agus Darmawan dan Aminudin. Jakarta: Erlangga McQuail, Denis. 2000. Mass Communication Theory, 4th Edition. London: Sage Publication McQuail, Denis. 2010. Mass Communication Theory, 6th Edition. London: Sage Publication Moleong, Lexy J.2014. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Morissan. 2013. Teori Komunikasi: Individu Hingga Massa. Jakarta: Kencana Mulyana, Deddy. 2001. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Nawawi, Hadari. 1995. Metode Penelitian Sosial. Yogyakarta: Gadjah Mada Press
Nurgiyantoro, Burhan. 2012. Teori Pengkajian Fiksi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press Nurudin. 2007. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Pawito.2007. Penelitian Komuniksi Kualitatif. Yogyakarta: LKIS Pawito.2008. Penelitian Komuniksi Kualitatif. Yogyakarta: LKIS Rakhmat, Jalaludin. 1999, Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Rosdakarya Rakhmat, Jalaluddin. 2001.Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya Riswandi, 2013. Psikologi Komunikasi. Yogyakarta: Graha Ilmu Sabri, Alisuf. 1999. Ilmu Pendidikan. Jakarta: CV PedomanIlmu Jaya Schiffman, Leon G dan Leslie, Lazar Kanuk. 2010. Consumer Behavior 10th edition. New Jersey: Prentice Hall. Sunarto. 2009. Televisi, Kekerasan dan Perempuan. Jakaarta: Kompas. Skripsi Munahossah, Yusnaini. 2009. Dampak Film Ayat-AyatCinta (AAC) Terhadap Perilaku Keagamaan Mahasiswa Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya. Skripsi. Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel. Surabaya Pardosi, Sonia Natalia Dewi. 2011. Efek Pemberitaan Media Massa Terhadap Pembentukan Persepsi Pelajar SMA di Yogyakarta (Studi Kasus Pemberitaan Media Massa Atas Kasus Video Pornografi Ariel 'Peterpean'Luna Maya-Cut Tari Terhadap Persepsi Pelajar SMA di Yogyakarta Mengenai Sosok Vokalis Band Di Indonesia)’. Skripsi. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik.Universitas Atma Jaya. Yogyakarta
Majalahdan Tabloid Ike Utaminingtyas.Oktober 2008.Tidak Semua Film Kartun Diperuntukkan Bagi Anak-anak. Kidia
Jurnal Boro, Maria Tandi.2015. Efek Tayangan Ganteng-Ganteng Serigala Dalam Mempengaruhi Gaya Berbicara Remaja di Kota Samarinda (Studi Pada SMK Negeri 3 Samarinda)'. Jurnal Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Mulawarman
Internet Abdul Aziz. 2015. Terinspirasi Sinetron Tujuh Manusia Harimau, Bocah SD Bunuh Temannya. http://ngokos.com/5025/terinspirasi-sinetron-tujuh-manusiaharimau-bocah-sd-bunuh-temannya/, diakses tanggal 15 Desember 2015; Pukul 22:03 WIB. Bambang Tjahyono. 2016. Dampak Kekerasan Terhadap Anak. http://bbppksjogja.depsos.go.id/index.php?action=mading.detail&id_mading =123, diaksestanggal 12 Desember 2015; Pukul 22.08 WIB. Dityatama Putri. 2013. Sejarah Singkat Animasi Indonesia. http://www.idseducation.com/articles/sejarah-singkat-animasi-indonesia/ ,diaksestanggal 20 Desember 2015; Pukul 19:56 WIB Indra Akuntono. 2014. Tom and Jerry Dianggap Berbahaya, Bagaimana Nasib Masha And The Bear. http://nasional.kompas.com/read/2014/09/22/20535121/Tom.Jerry.Diangga p.Berbahaya.Bagaimana.Nasib.Masha.The.Bear, diakses 17 Maret 2016; Pukul 18:22 WIB Kidia-YPMA. 2016. Daftar Acara Anak Kategori Aman Januari 2016. http://www.kidia.org/news/tahun/2016/bulan/02/tanggal/04/id/409/, diaksestanggal 20 Januari 2016; Pukul 21:11 WIB Kidia-YPMA. 2016. Daftar Acara Anak Kategori Berbahaya Januari 2016. http://www.kidia.org/news/tahun/2016/bulan/02/tanggal/04/id/411, diakses 20 Januari 2016; Pukul 21:23 WIB Kidia-YPMA. 2016. Daftar Acara Anak Kategori Hati-hati Januari 2016.http://www.kidia.org/news/tahun/2016/bulan/02/tanggal/04/id/410/, diakses 20 Januari 2016; Pukul 21:34 WIB Noor Ramadhan dan Eko Saktia. 2006. Lagi, Bocah Tewas Akibat Smackdown. http://news.liputan6.com/read/134237/lagi-bocah-tewas-akibat-ismackdowni, diakses 15 Januari 2016; Pukul 20:55 WIB _______. 2016. Masha And The Bear Full Cast and Crew. http://www.imdb.com/title/tt1884856/fullcredits?ref_=tt_ov_st_sm, diaksestanggal 16 Maret 2016: Pukul 20:00 _______. 2016. Masha And The Bear Season 1. http://thetvdb.com/?seasonid=177141&seriesid=136401&tab=season, diaksestanggal 16 Maret 2016; Pukul 19:30 _______.
2016.
Masha
And
The
Bear
Season
http://thetvdb.com/?seasonid=177141&seriesid=136401&tab=season, diaksestanggal 16 Maret 2016; Pukul 19:35
2.
Interview Guide A. Profil Sekolah 1. Bagaimana sejarah tentang SD Negeri Panggang dari awal berdiri sampai saat ini? 2. Apa Visi dan Misi SD Negeri Panggang? 3. Seperti apakah struktur organisasi SD Negeri Panggang? 4. Bagaimana keadaan SD Negeri Panggang saat ini dilihat dari tenaga pendidik, keadaan siswa dan prestasi yang pernah diraih? B. Pertanyaan Focus Group Discussion 1. Sejak kapan suka nonton? 2. Kenapa suka nonton Masha And The Bear? 3. Apa yang menarik film animasi Masha And The Bear ? 4. Masha itu seperti apa? 5. Beruang itu seperti apa? 6. Cerita film animasi Masha And The Bear tentang apa? 7. Tau nggak jam tayang film animasi Masha And The Bear? 8. Suka nungguin nggak? Kenapa nungguin? 9. Setelah nonton film tadi, apa yang kalian ketahui? 10. Apa yang suka kalian tiru? Kenapa suka meniru? 11. Memukul boleh nggak? Kalau boleh alasannya apa? Kalau tidak boleh alasnnya apa? 12. Mendorong boleh nggak? Kalau boleh alasannya apa? Kalau tidak boleh alasannya apa? 13. Melempari boleh nggak? Kalau boleh alasannya apa? Kalau tidak boleh alasnnya apa?
14. Memarahi boleh nggak? Kalau boleh alasannya apa? Kalau tidak boleh alasnnya apa? 15. Tau nggak cara memukul, melempari, mendorong? 16. Kalau melihat ada yang dipukul, didorong, dilempari kalian kasihan nggak? Kenapa kasihan? 17. Apa yang kalian dapatkan setelah nonton masha and the bear? 18. Bagaimana perlakuan kalian terhadap hewan? 19. Apa yang bisa ditiru dari film ini? 20. Apa yang harus dihindari dari film ini?
PEMERrNTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL 'of':
KANTOR PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU Alamat : JI. Brigjen. Katamso No .1 Wonosari Telp. 391942 Kode Pos : 55812 dri
SURAT KETERANGAN /IJIN Nomor : 413/KPTS/IV/2016 Membaca Mengingat
Diijinkan kepada Nama Fa ku Itas/I nsta nsi Alamat Instansi Alamat Rumah Keperluan
Lokasi Penelitian Dosen Pembimbing Waktunya Dengan ketentuan
Surat dari SEKRETARIAT DAERAH, Nomor : 070/REG/V/638/4/2016, hal : Izin Penelitian 1. Keputusan Menteri dalam Negeri Nomor 9 Tahun 1983 tentang Pedoman Pendataan Sumber dan Potensi Daerah; 2. Keputusan Menteri da lam Negeri Nomor 61 Tahun 1983 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelaksanaan Penelitian dan ' Pengembangan di lingkungan Departemen Dalam Negeri; 3. Surat Keputusan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 38/12/2004 tentang Pemberian Izin Penelitian di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; Sahid Yuli Wibowo NIM: 09730079 IImu Sosial dan Humaniora / UIN Sunan Kalijaga JI. Marsda Adisucipto Yogyakarta Bareng RT 04 RW 08, Kemiri, Tanj ungsari, Gunungkidul ijin penelitian dengan judul : "E FEK TAYANGAN KEKERASAN DALAM FILM PADA ANAK-ANAK (FOCUS GROUP DISCUSSION FILM ANIMASI MASHA AND THE BEAR PADA SISWA 5E KOLAH DASAR NEGERI PANGGANG)" SD Negeri Panggang Fajar Iqbal, S.505., M .5i Mulai t anggal : 26/04/2016 sd . 26/07/2016
rerlebih dahutu memenuhi/melaporkan diri kepada Pejabat setem pat (Camat, Lurah/Kepala Desa, Kepala Instansi) untuk mendapat petunjuk seperlunya. 1. Wajibmenjaga tata tertib dan mentaati ketentuan-ketentuan yang berlaku setempat 2. Wajib memberi laporan hasil penelitiannya kepada Bupati Gu nungkid ul (cq . BAPPEDA Kab. Gunungkidul) dalam bentuk softcopy format pdf yang ditersimpan dalam keeping com pact disk (CD) dan dalam bentuk data yang dikirim via email ke alamat : litbangbapped a.gk @gm ail.com dengan tembusan ke kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah dengan alamat email: kpadgunungk idul@yma il.com 3. Ijin ini tidak disalahgunakan untuk tujuan tertentu yang dapat mengganggu kestabilan pemerintah dan hanya diperlukan untuk keperluan ilmiah. 4. 5.
Surat ijin ini dapat diajukan lagi untuk mendapat perpanjangan bila diperlukan. Surat ijin ini dibatalkan sewaktu-waktu apabila tidak dipenuhi ketentuan-ketentuan tersebut diatas. Kemudian kepada para Pejabat Pemerintah setempat diharapkan dapat memberikan bantuan seperlunya .
Tembusan disampaikan kepada Yth. 1. Bupati Kab. Gunungkidul (Sebagai Laporan) ; 2. Kepa la BAPPEDA Kab. Gunum~k i du l :
\,
PEMERINTAH KABUPATEN GUNUNGKIDUL DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA UPT TK DAN SD KECAMATAN TANJUNGSARI
SD NEGERI PANGGANG Alamat : Panggang, Kemiri, Tanjungsari, Gunungkidul, Kodepos 55881
SURAT KETERANGAN No: 027/SDIPG NII2016
Yang bertandatangan di bawah ini , Nama
: TRI YULIATI, S.Pd.SD
NIP.
: 196907101993122001
Pangkat I Gol
: Pembina, IV/a
Jabatan
: Kepala Sekolah
Unit Kerja
: SD Negeri Panggang, UPT TK dan SD Kecamatan Tanjungsari
menerangkan bahwa, Nama
: SAHID YULI WIBOWO
No Induk
: 09730079
Semester
: XIV I 2015/2016
Prodi
: Ilmu Komunikasi
Fakultas
: Ilmu So sial dan Humaniora
Universitas
: UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
Alamat
: Bareng 004/008, Kemiri, Tanj ungsari, Gunungkidul
Telah melaksanakan penelitian di SD Negeri Panggang pada bulan April s.d Mei 2016 Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
~1,'
"
' ,'
:
"
'.
RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI Nama Tempat, Tanggal Lahir JenisKelamin Agama Status Alamat E-mail HP
: Sahid Yuli Wibowo : Gunungkidul, 1 Juli 1985 : Laki-Laki : Islam : Belum menikah : Bareng 04/08, Kemiri, Tanjungsari, Gunungkidul :
[email protected] : 085729274792
PENDIDIKAN FORMAL 1991-1997 1997-2000 2000-2003 2009-2016
: SD Negeri Panggang : SLTP Negeri 3 Wonosari : SMU Negeri 2 Wonosari : UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta
PENDIDIKAN INFORMAL 2001-2002 : Computer Basic DOS, PASCAL, MS OFFICE 2002 : Desain Web (Web Design) 2009 : Design Grafis ORGANISASI 2008 – 2012
: Sie OLahraga Unit Karang Taruna Padukuhan Bareng
PENGALAMAN KERJA 2007 2012 2012
: Pizza Hutt : Sak Wong Sak Wit (Colourfull Management) : PT. Indocement Tunggal Prakarsa Palimanan-Cirebon
KEMENTERIAN AGAMA UNIVERSITAS\ISLAM NEGERI SUNAN KALiJAGA LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
••
~ ~
LPID
~~r.
SERTIFIKAT Nomor : UIN.02/L.2/PP.06/3464/2012
Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta meniberikan sertifikat kepada : Nama
: Sahid Yuli Wibowo
Tempat, dan Tanggal Lahir
: Gunungkidul, 1 Juli 1985
Nomor Induk Mahasiswa
: 09730079
Fakultas
: IImu Sosial dan Humaniora
yang telah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Integrasi-Interkoneksi Tematik Posdaya Berbasis Masjid Semester Khusus, Tahun Akademik 2011/2012 (Angkatan ke77), di: Lokasi
Monggol2
Kecamatan
Saptosari
Kabupaten/Kota
Gunungkidul
Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta
dari tanggal16 Juli sid. 9 September 2012 dan dinyatakan LULUS dengan nilai 96,75 (A) Sertifikat ini diberikan sebagai bukti yang bersangkutan telah melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) dengan status intrakurikuler dan sebagai syarat untuk dapat mengikuti ujian Munaqasyah Skripsi.
Yogyakarta, 12 Oktober 2012 Ketua,
7f5
Dr. H. Maksudin, M.Ag. ( NIP. : 196007161991031 001
SURAl KETERANGAN TO WHOM IT MAY CONCERN Nomor Number
P. 225/ ITP /PKN-KET /XI!2Q12
Yang bertanda tangan di bawah ini menerangkan bahwa We The undersigned to cert,ify that Nama Name
Sahid Yuli Wibowo
Nomor Pokok Register Number
09730079
Lembaga Pendidikan Education Institution
Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta
sId
rerhitung mulai tanggal Starting From
01 Oktober 2012
relah melaksanakan Has been done
Kuliah Kerka Komunikasi (K3)
Oi Oepartemen at Department
General Affairs Department
31 Oktober 2012
until
di pabrik semen PT. INOOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. Palimanan-Cirebon at the Cement Factory PT. INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. Palimanan-Cirebon , Berdasarkan Laporan Keda Praktek, maka Kami berikan nilai According to our evaluation of Job Training, We concider nim MEMUASKAN EXCELLENT BAlK . GOOD CUKUP FAIR KURANG POOR
D ~
D D
Demkian Surat Keterangan ini diberikan untuk dipergunakan seperlunya. thus, this Certificate is made so that it can be useful.
Human Resource Department
........_ _ _ _ _ _ _ _ _ PI: INDOCEMENT TUNGGAL PRAKARSA Tbk. _ _ _ _ _ _ _ _ _
~
NILAI PRAKTEK KERJA LAPAN.GAN JOB TRAINING RESULT VALUE ...~~~P..~~~ ..~P~9.\Y.9.. ............ .. .... .......... ...... .. .. ... ~~: ................ ..
, Nama Mahasiswa/Siswa Student Name Nomor Pokok Register Number
....C!~'???99?9......... ......................... .. ... ........ ................................. .
FakultaslJurusan Faculty/Section
...llron.. Sasial .. dan .Rumaniora.. / ..Ilmu. Komunikasi ... .... ... ...
Lembaga Pendidikan Education Institution
... JJ~;i,.:V~~!'i;i. :!;\3./?. J.9.l.WlI.. N.~g~;r:i ..s.un~'l.n . K.a.lijaga..Yagy.ak.ar.ta VALUE ASPECT
No.
. REMARK
SCORE
.....~?....... .
1
Tanggung Jawab Responsibility
2
Integritas Integrity
3
Pengetahuan Peke~aan Working Knowledge
4
Ke!jasama Cooperation
5
D isi~lin
i
80
86 - 100 71 - 8.5 56-70
31·55
Excellent Good Fair Poor
75 .. ..... .........
80
Discipline
6
S ika~ I So~an Santun Attitude/Behaviour
7
Pengambilan Ke~utusan Decision Making
75
8
Ketidaktergantungan Independent
80
9
Pengaturan Waktu Kerja Working Time Allowance
75
La~oran
80
10
dan Presentasi Report and Presentation Rata - Rata Average
Cirebon,
26 November 2012
Approved by,
(
Anita K.
-----Department Head
)
(
~
Lancar M. - - Supervisor ----)
/
•
•
.M. _ Q (J
MINISTRY OF RELIGIOUS AFFAIRS STATE;ISLAMIC UNIVERSITY SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA
~I'!t~~R~'!£'!~~81
TEST OF ENGUSH COMPETENCE arDFlCAlI No: UIN.02lL.5/PP.OO.91961.b/2015
Herewith the undersigned certifies that Name Date of Birth Sex
: Male
took TOEC (Test of Eng!" Center for Language Devel Yogyakarta and got the following resu :
on January 23, 2015 · by jaga State Islamic University
CONVERTED SCORE Listening Comprehension Structure & Written Expression Reading Comprehension
49 52 47
Total Score *Validity: 2 years since the certificate's issued
•
•
Nomor:
dl6eriKan KepodQ :
hAhtt\ YuG Wlbow 0 F~
prodI /
I
og7~7g
\tN.V J(omU\1lKa~\ I f~I~5 Pe.~-et'l~
Se6aQai
, 'Orientasi Pengenalan Akademik & Kemahasiswaan (OPAK) 2009
Yang diselenggarakan oleh :
Panitia Orientasi Pengenalan Akademik &Kemahasiswaan (O~~K) Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Oi Kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Tanggal16· 18 Agustus 2009
Det1Qilll Pce11ahl
: S ANGA-r
Mt5Mu/l\$ K AN
Mengetahui, PR-~tif Mahasiswa w \}..T I s:- .fN';'
1I1L~ITTc:d
•
IDEMAI ga Yogyakarta
200~,
,~ ... ,
....
It
~~
~~~~ ~r~ . ~
QiO
KEMENTERIAN AGAMA RI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN HUMANIORA J1. Marsda Adisucipto Telp. (0274) 585300 Fax. 519571
SERTIFIKAT No.: UIN.02IDSH.3IPP.OO.9/1196/2011
Diberikan Kepada:
SAHID YULI WIBOWO NIM : 09730079 Program Studi : Ilmu Komunikasi
letah Lulus, Ujian Sertifikasi Membaca AI Quran dengan Predikat : >
Baik (B) Y ogyakarta, 04 Agustus 2011 a.n.Dekan Pembantu Dekan Bid. Kemahasiswaan
1H. Andy Der$awad,M.Ag NIP. 197009ds 200003 1 001
\i)
Nomor:, UIN.021R.KmlPP.OO .9/1645b/2009
DEPARTEMEN AGAMA RI T
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
-,.:.
r
t diberikan kepada :
...
Nama
SAHID VULI WIBOWO
NIM
09730079
Fakultas/Prodi
IImu Soslal dan Humanioralllmu Komunikasi
atas keberhasilannya menyetesaikan semua tugas workshop
SOSIALISASI PEMBELAJARAN 01 PERGURUAN TINGGI
'f
)
Bagi Mahasiswa Baru UIN Sunan Kalijaga Tahun Akadernik 2009/2010 Tanggat 20 s.d. 22 Agustus 2009 (24 jam petajaran) sebagai:
PESERTA
_
t· No. UIN-02/L.3/PP.009f~ ~~2010
SERTIFIKAT t
'P,ELATIHAN leT (INFORt:!1ATION AND COMMUNICATION TECljINOLOGY) '1(
-.._--c-r_.
.~
t;
.....'1'-"--.....-.......·• .......>-_.,.-.--"J.. _ . " " ' - . - ' - , .._. __
'-"'.--._---""'_..-.,_"~-···~
__ '
~
____'--
~
....
,"""_~
.............
--'-'~~_.
• __
~_~.
_ _ _ _ ........ '
. _____
~
_-n_~.
-".,,,, ,,,,,,._.'"- ___
~_-'!-
..........
_~
diberikan kepada SAHID YULI WIBOWO
de'ngan hasil SANGAT MEMUASKAN
.... ' 'If ,')
Yogyakarta, 1 Juli 2010 Kepala PKSI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SUNAN KALiIAGA YOGYAKAkTA
P K S I Pusat Komputer & Sistem Informasi
I,_ _~_ _- -
....
~~ Sumarsono. M.Kom NIP. 19710209200501 1 003
I
_
t
DAFTAR NILAI
T
Nama NIM Fakultas Jurusan/Prodi
: SAHID YULI WIBOWO
: 09730079 : IImu Sosial dan Humaniora : Ilmu Komunikasi '
--;;
No
Materi
Nilai
Angka
Huruf
1
Microsoft Word
100
A
2
Microsoft Excel
80
B
3
.Microsoft Power Point
100
A
4
Internet
100
A
95
A
Total Nilai
..
..J<
'i ~
standar Nilai : Nilai Angka HurlJf
L .. .
86 - 100 71 - 85 56 - 70 41 - 55 0 - 40
A
B C
D E
Predikat
Sangat Memuaskan Memuaskan Cukup KuranQ Sangat Kurang
'~;
I
i
I
I
';
..
.; ' ~.
'"""
".J
\