Anggaran Sarana dan Prasarana
S
istem penganggaran sistem mengatur proses Badan Litbang Pertaniansebagai saat ini suatu didukung olehyang sumber daya manusia penyusunan dokumen Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian Negara/ dalam jumlah relatif besar yaitu 7.780 Dari Bendahara jumlah tersebut, Lembaga (RKA-K/L) dan Rencana Dana orang. Pengeluaran Umum sekitar (RDP-Bendahara 3.344 orang (42,%) adalah tenaga fungsional tertentu terdiri Negara Umum Negara) merupakan bagian dari yang penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja NegaraPranata (APBN). Komputer, BerdasarkanArsiparis, Undangdari Peneliti, Pustakawan, Perekayasa, Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan UndangTeknisi Litkayasa, Statistisi, Penyuluh, Analis Kepegawaian, Perencana, Undang Nomor 19 tahun 2012 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja PranataTA. Komputer, Arsiparis menetapkan dan PranataKeputusan Humas (Gambar Negara 2013, Pemerintah Presiden2).RI Nomor 37 tahun 2012 tentang Rincian Anggaran Belanja Pemerintah Pusat (RABPP) TA. 2013. Keputusan Presiden tersebut disusun berdasarkan kebutuhan penyelenggaraan pemerintahan dengan berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah (RKP) yang disesuaikan dengan kemampuan keuangan negara dan telah dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI serta memperhatikan berbagai pertimbangan dari Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI. Pemerintah menentukan prioritas pembangunan beserta kegiatan-kegiatan yang akan dilaksanakan dalam dokumen Rencana Kerja Pemerintah. Sesuai amanat Undang-Undang No. 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2005 - 2025, saat ini berada pada periode Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahap ke-2 yaitu tahun 2010 - 2014.
Pembangunan pertanian tetap memegang peran strategis dalam perekonomian nasional yang tergambar melalui kontribusi nyata pembentukan kapital, penyediaan bahan pangan, bahan baku industri, pakan dan bio-energi, penyerapan tenaga kerja, sumber devisa negara dan sumber pendapatan serta pelestarian lingkungan melalui praktek Statistik Badan Litbang Pertanian 2013
43
Anggaran
usahatani yang ramah lingkungan. Hasil yang diharapkan adalah hasil secara nasional (national outcomes) sebagaimana amanat Undang-Undang Dasar. Pemerintah mencanangkan Reformasi Perencanaan dan Penganggaran (RPP) yang mengharuskan Kementerian/Lembaga menstrukturisasi program dan kegiatan dalam penganggaran berbasis kinerja. Kementerian Pertanian menuangkan program dan kegiatan yang dilengkapi dengan indikator kinerja dan target yang akan dicapai dalam kurun waktu lima tahun ke dalam Renstra Kementerian. Tata cara penyusunan anggaran, terutama berkenaan dengan proses penyiapan penganggaran (budget preparation) mengatur 3 (tiga) materi pokok, yaitu: pendekatan penyusunan anggaran, klasifikasi anggaran, dan proses penganggaran. Pendekatan penyusunan anggaran menjadi acuan bagi pemangku kepentingan bidang penganggaran dalam merancang dan menyusun anggaran. Reformasi dalam bidang pengelolaan keuangan Negara sebagaimana dalam Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara khususnya, dalam sistem penganggaran telah banyak membawa perubahan yang sangat mendasar. Salah satunya adalah penerapan pendekatan penganggaran terpadu (unified budget), kerangka pengeluaran jangka menengah (medium-term expenditure framework) dan penganggaran berbasis kinerja (performance based budget). Klasifikasi anggaran yang digunakan dalam penganggaran meliputi tiga klasifikasi, yaitu: organisasi, fungsi, dan jenis belanja (ekonomi). Pengelompokan tersebut bertujuan untuk melihat besaran alokasi anggaran menurut organisasi K/L, tugas-fungsi pemerintah, dan belanja K/L. Klasifikasi organisasi merupakan pengelompokan alokasi anggaran belanja sesuai dengan struktur organisasi K/L yang dibentuk untuk melaksanakan tugas tertentu berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945 dan peraturan perundangan yang
44
Statistik Badan Litbang Pertanian 2013
Anggaran
berlaku. Suatu K/L dapat terdiri dari unit-unit organisasi (Unit Eselon I) yang merupakan bagian dari suatu K/L dan suatu unit organisasi bisa didukung oleh satuan kerja (Satker) yang bertanggungjawab melaksanakan kegiatan dari program Unit Eselon I atau kebijakan pemerintah dan berfungsi sebagai Kuasa Pengguna Anggaran. Klasifikasi fungsi disesuaikan dengan tugas fungsi masing-masing K/L sedangkan klasifikasi belanja digunakan dalam dokumen anggaran baik dalam proses penyusunan anggaran, pelaksanan anggaran, dan pertanggungjawaban/pelaporan anggaran untuk mengetahui pendistribusian alokasi anggaran ke dalam jenis-jenis belanja (Belanja Pegawai, Barang, Modal, Bunga Utang, Subsidi, Bantuan Sosial, Hibah, dan Belanja Lain-lain). Proses penganggaran merupakan serangkaian proses dan mekanisme dimulai dari Pagu Indikatif sampai dengan penetapan Pagu Alokasi Anggaran K/L yang bersifat final (Definitif). Sistem penganggaran ini harus dipahami secara baik dan benar oleh pemangku kepentingan (stakeholder) agar dapat dihasilkan APBN yang kredibel dan dapat dipertanggungjawabkan. Implementasi anggaran berpedoman pada UndangUndang Nomor 17 tahun 2003 tentang Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara serta Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara. Berdasarkan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 37 tahun 2012 tentang RABPP TA. 2013 Badan Litbang Pertanian tahun anggaran 2013 mengelola anggaran sebesar Rp. 1,78 Trilyun. Namun demikian dalam pelaksanaan anggaran TA. 2013, Pemerintah mengambil kebijakan untuk melakukan penghematan alokasi anggaran pada Kementerian/Lembaga, sehingga anggaran Badan Litbang Pertanian dihemat sebesar Rp. 94,42 Miliar. Akibat kebijakan tersebut, Badan Litbang Pertanian mengelola anggaran sebesar Rp. 1,75 Trilyun yang terdiri dari Rupiah Murni Rp. 1,61 Trilyun (termasuk
Statistik Badan Litbang Pertanian 2013
45
Anggaran
PNBP Rp. 11,46 Miliar dan Rupiah Murni Pendamping (RMP) Rp 21,92 Miliar), Hibah Luar Negeri yang harus dicatatkan ke dalam DIPA Rp. 23,08 Milyar dan Loan SMARTD (8188-ID) Rp. 109,58 Miliar. Anggaran Badan Litbang Pertanian TA. 2013 adalah sebesar 10,2% dari total pagu anggaran Kementerian Pertanian (Rp. 17,13 Trilyun). Jika dibandingkan dengan tahun 2012, anggaran 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp. 456,66 Miliar atau 35,44%. Pengalokasian anggaran dalam rangka mendukung program dan kegiatan litbang pertanian dapat diklasifikasikan dalam tiga jenis belanja, yaitu belanja pegawai, barang, dan modal. Adapun alokasi anggaran dan persentase serta penggunaan masing-masing belanja tersebut yaitu: 1) Belanja pegawai sebesar Rp. 490,12 Miliar (28,08%) untuk membiayai kebutuhan gaji, tunjangan, uang makan, honor, lembur dan tunjangan kompensasi kerja dalam rangka pelaksanaan kegiatan tugas pokok. 2) Belanja barang sebesar Rp. 762,85 Miliar (43,71%) difokuskan untuk membiayai program dan kegiatan utama litbang pertanian yaitu untuk mendukung operasional barang dan jasa yang habis pakai dalam operasional kegiatan penelitian/pengkajian/ perekayasaan, diseminasi, manajemen, dan pemeliharaan alat maupun sarana prasarana serta kegiatan kerja sama penelitian/diseminasi yang berasal dari hibah luar negeri. 3) Belanja modal sebesar Rp. 492,30 Miliar (28,21%) dimanfaatkan untuk membiayai kegiatan pemupukan modal litbang seperti pembangunan/renovasi gedung kantor laboratorium dan revitalisasi kebun percobaan (civil work), pengadaan perlengkapan/ fasilitas sarana gedung kantor, pengadaan alat laboratorium, kebun percobaan, dan sarana pendukungnya, jurnal dan buku-buku ilmiah, serta kegiatan pemupukan modal nun fisik lainnya untuk mendukung peningkatan kapasitas litbang pertanian. Perkembangan total anggaran lima tahun terakhir disajikan pada Gambar 9, sedangkan perkembangan Rupiah Murni disajikan pada Gambar 10. Badan Litbang Pertanian mengelola anggaran untuk operasional pelaksanaan kegiatan penelitian, pengkajian, perekayasaan, diseminasi dan manajemen (termasuk gaji dan operasional pemeliharaan perkantoran) serta pengelolaan aset dalam satu program pembangunan pertanian yaitu: program penciptaan teknologi dan varietas unggul berdaya saing dengan dua belas kegiatan, yaitu: 1) Penelitian dan Pengembangan Bioteknologi dan Sumber Daya Genetik Pertanian 46
Statistik Badan Litbang Pertanian 2013
Anggaran
2) Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen Pertanian 3) Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Lahan Pertanian 4) Pengkajian dan Percepatan Diseminasi Inovasi Teknologi Pertanian 5) Penelitian/Perekayasaan dan Pengembangan Mekanisasi Pertanian 6) Penelitian/Analisis Sosial Ekonomi dan Kebijakan Pertanian 7) Penelitian dan Pengembangan Tanaman Hortikultura 8) Penelitian dan Pengembangan Tanaman Perkebunan 9) Penelitian dan Pengembangan Peternakan 10) Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan 11) Pengembangan Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian 12) Dukungan Manajemen, Fasilitasi dan Instrumen Teknis dalam Pelaksanaan Kegiatan Litbang Pertanian 2000
1,75
1800 1600
Rp. Trilyun
1400 1200 1000
1,29
1,15
0,87
0,94
800 600 400
200 0 2009
2010
2011
2012
2013
Tahun
Gambar 9. Perkembangan Total Anggaran Badan Litbang Pertanian, Tahun 2009 - 2013
Statistik Badan Litbang Pertanian 2013
47
Anggaran
1800
1.612,62
1600 1400
1.236,53 1.089,57
Rp. Miliar
1200 1000 800
930,69 766,09
600 400 200 0 2009
2010
2011
2012
2013
Tahun
Gambar 10. Perkembangan Anggaran Rupiah Murni Badan Litbang Pertanian, Tahun 2009 - 2013
Besarnya alokasi anggaran dan persentase yang dikelola Badan Litbang Pertanian menurut Program/Kegiatan dan Jenis Belanja TA. 2013 disajikan seperti pada Gambar 11 dan Gambar 12.
762,85
800,00
700,00 600,00
490,12
492,3009
Rp. Miliar
500,00
Pegawai
400,00
Barang
300,00
Modal
200,00 100,00 -
Pegawai
Barang
Modal
Gambar 11. Alokasi Anggaran Badan Litbang Pertanian Menurut Jenis Belanja, Tahun 2013
48
Statistik Badan Litbang Pertanian 2013
Anggaran
43,71
45,00 40,00
Persentase
35,00
28,21
28,08
30,00
Pegawai
25,00
Barang
20,00
Modal
15,00
10,00 5,00 0,00
Pegawai
Barang
Modal
Gambar 12. Persentase Alokasi Anggaran Badan Litbang Pertanian Menurut Jenis Belanja,Tahun 2013
Anggaran Badan Litbang Pertanian terdistribusi dalam 14 Unit Kerja setingkat Eselon II dan 52 Unit Pelaksana Teknis. Anggaran Badan Litbang Pertanian berdasarkan Unit Kerja disajikan pada Gambar 13, sedangkan secara rincian alokasi anggaran menurut Satuan Kerja per jenis belanja dapat dilihat pada Lampiran 19 dan Lampiran 20. SEKRETARIAT BADAN 30,31; 30%
TANAMAN PANGAN
16,91; 17% 10,63; 11%
HORTIKULTURA PERKEBUNAN PETERNAKAN PSE-KP
2,54; 3% 4,17; 4% 7,17; 7%
5,86; 6%
1,23; 1%
7,77; 8%
2,35; 2% 1,61; 2%
9,45; 9%
Pustaka BBP Mekanisasi Pertanian SUMBERDAYA LAHAN BB Biogen BB Pascapanen PENGKAJIAN
Gambar 13. Proporsi Alokasi Anggaran Menurut UK / UPT, Tahun 2013
Statistik Badan Litbang Pertanian 2013
49
Anggaran
Anggaran Menurut Restrukturisasi Program dan Kegiatan Renstra Tahun 2010 - 2014 Reformasi Perencanaan dan Penganggaran (RPP) yang mengharuskan Kementerian/ Lembaga menstrukturisasi program dan kegiatan dalam penganggaran berbasis kinerja dan dituangkan dalam Renstra 2010 - 2014 untuk program dan kegiatan yang dilengkapi dengan indikator kinerja dan target pencapaiannya. Rumusan program dan kegiatan yang dihasilkan mencerminkan tugas-fungsi K/L atau penugasan tertentu dalam kerangka Prioritas Pembangunan Nasional mengacu pada Surat Edaran Bersama antara Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan Menteri Keuangan tanggal 19 Juni 2009 No.0142/MPN/06/2009 dan No. SE-1848/MK/2009 perihal Pedoman Reformasi Perencanaan dan Pembangunan. secara konsisten. Alokasi anggaran Badan Litbang Pertanian menurut Restrukturisasi Program dan Kegiatan sebagaimana tertuang dalam Renstra Badan Litbang Pertanian 2010-2014, sebagian besar (32,34%) difokuskan untuk pelaksanaan kegiatan pengkajian dan percepatan diseminasi inovasi pertanian. Adapun komposisi anggaran untuk implementasi sebelas kegiatan lainnya berkisar antara 1,27% untuk Pengembangan Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian dan 14,36% untuk Dukungan Manajemen, Fasilitasi dan Instrumen Teknis dalam Pelaksanaan Kegiatan Litbang Pertanian seperti terlihat pada Gambar 14.
Gambar 14. Anggaran Badan Litbang Pertanian Menurut Restrukturisasi Program dan Kegiatan Renstra 2010 - 2014
50
Statistik Badan Litbang Pertanian 2013
Anggaran
Anggaran Menurut Kegiatan Prioritas Tahun 2013 merupakan periode penerapan kerangka pengeluaran jangka menengah (KPJM) tahap ke dua setelah periode penganggaran terpadu berakhir dan masa transisi tahun 2010. Dalam paradigma ini, perencanaan program dan anggaran sangat strategis untuk mendukung pencapaian sasaran Badan Litbang Pertanian dalam menciptakan varietas unggul dan galur (benih dan bibit), inovasi teknologi dan pengelolaan sumberdaya pertanian, inovasi teknologi pascapanen hasil pertanian berbasis sumberdaya lokal dan kebijakan pengembangan kelembagaan agribisnis, meningkatnya diseminasi, promosi dan jejaring kerjasama nasional maupun internasional serta meningkatnya jumlah publikasi di jurnal ilmiah nasional dan internasional, hak kekayaan intelektual (HKI). Untuk mewujudkan sasaran tersebut di atas, Badan Litbang Pertanian berupaya melakukan reformasi perencanaan dan penganggaran program dan kegiatan dalam kerangka penganggaran berbasis kinerja (performance based budgeting).
0,34
0,21
1,32
6,28
1,95
34,58
24,09
0,68 0,58 4,06
4,66 4,57
3,86 12,81
Belanja Mendukung Pelaksanaan Tupoksi
Penelitian, Pengkajian dan Perekayasaan
Diseminasi, promosi, komunikasi, dan publikasi
Manajemen
Swasembada dan Swasembada Berkelanjutan
Diversifikasi Pangan
Kesejahteraan Petani
Nilai Tambah, Daya Saing, dan Ekspor
Sarana Prasarana
KKP3N
Konsorsium
Kerjasama
Hibah Luar Negeri
Kegiatan Khusus (SMARTD)
Gambar 15. Anggaran Badan Litbang Pertanian Menurut Kegiatan Prioritas, Tahun 2013
Statistik Badan Litbang Pertanian 2013
51
Anggaran
Anggaran Badan Litbang Pertanian berdasarkan prioritas kegiatannya, tahun 2013 dialokasikan sebagian besar (34,58%) untuk membiayai pelaksanaan tugas dan fungsi Badan Litbang Pertanian yang termasuk belanja pegawai (gaji dan tunjangan) dan operasional pemeliharaan perkantoran. Sedangkan anggaran litbang yang dialokasikan untuk mendukung penciptaan inovasi teknologi dan varietas unggul berdaya saing melalui kegiatan yang mendukung program/kegiatan empat target sukses Kementerian Pertanian sebesar 9,19 % terdiri atas peningkatan swasembada dan swasembada berkelanjutan termasuk pencapaian surplus 10 juta ton beras per tahun pada tahun 2014 sebesar 3,86%, peningkatan diversifikasi pangan 4,06%, peningkatan nilai tambah, daya saing dan ekspor 0,58%, dan peningkatan kesejahteraan petani 0,68% dan untuk peningkatan sarana prasarana litbang dalam memelihara aset dan peningkatan kapasitas laboratorium dan Kebun Percobaan (Revitalisasi) lingkup Badan Litbang Pertanian sebesar 24,09%. Proporsi alokasi untuk kegiatan strategis berupa kerjasama kemitraan penelitian dan pengembangan pertanian nasional (KKP3N) 1,95% dan konsorsium 0,21%. Kegiatan inhouse yang terdiri dari penelitian/pengkajian teknologi spesifik, diseminasi inovasi pertanian, serta manajemen pengembangan kapasitas dan kelembagaan litbang, dibiayai dengan persentase berturut-turut sebesar 4,66%, 4,57%, dan 13,15%. Proporsi alokasi anggaran yang dibiayai dari loan 8188-ID untuk kegiatan Sustainable Management of Agricultural Research and Technology Dissemination (SMARTD) sebesar 6,28%, sementara kegiatan kerja sama dari hibah luar negeri sebesar 1,32%. Anggaran Menurut Sumber Pembiayaan Badan Litbang Pertanian dalam melaksanakan program dan kegiatan baik yang bersifat operasional, non operasional maupun modal pada tahun 2013 menurut sumber pembiayaan sebagian besar dialokasikan dari Rupiah Murni (RM) sebesar Rp. 1,58 Trilyun (90,49%) dan Rupiah Murni Pendamping SMARTD (8188-ID) sebesar Rp. 21,92 Miliar (1,26%). Sumber pembiayaan lain adalah Pinjaman Luar Negeri dari Loan 8188-ID dan Hibah Luar Negeri, serta Pendapatan Negara Bukan Pajak (PNBP) dengan alokasi dan persentase masing-masing sebesar Rp. 109,58 Miliar (6,28%), Rp 23,08 Miliar (1,32%) serta Rp. 11,46 Miliar (0,66%) seperti disajikan pada Gambar 16. 52
Statistik Badan Litbang Pertanian 2013
Anggaran
1.600
1.579,24
1.400 1.200
1.000 800 600
400
21,92
200 -
RUPIAH MURNI
RMP
109,58
11,46 PNBP
PHLN
23,08 HIBAH
Gambar 16. Anggaran Badan Litbang Pertanian Menurut Sumber Biaya, Tahun 2013
Perbandingan alokasi anggaran Pusat dan Daerah disajikan pada Gambar 17. Alokasi anggaran Pusat sebesar 16,48% mencakup satu satuan kerja yaitu Badan Litbang Pertanian Kantor Pusat Jakarta, sedangkan alokasi anggaran Daerah sebesar 83,52% mencakup 65 Satuan Kerja temasuk 31 BPTP dan 2 LPTP.
Pusat 16%
Pusat Daerah Daerah 84%
Gambar 17. Keragaan Alokasi Anggaran Badan Litbang Pertanian Antara Pusat dan Daerah Tahun 2013
Statistik Badan Litbang Pertanian 2013
53
Anggaran
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) Pada tahun 2013, Badan Litbang Pertanian mendapat tugas melaksanakan kegiatan Direktif Presiden tentang Pengembangan Teknologi Unggulan (Benih) Padi Nasional. Kegiatan ini ditujukan untuk penguatan perbenihan padi nasional dalam rangka pencapaian swasembada beras nasional. Anggaran untuk kegiatan Direktif Presiden dituangkan dalam APBNP yang dialokasikan pada satker Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan. APBNP 2013 juga mencakup tambahan pagu alokasi anggaran bersumber dari Hibah Luar Negeri (HLN) yang harus dicatatkan ke dalam DIPA. Hal tersebut merupakan upaya menindaklanjuti Peraturan Dirjen Perbendaharaan Nomor PER-67/PB/2006 tentang Tata Cara Pembukuan dan Pengesahan atas realisasi HLN Pemerintah yang dilaksanakan secara langsung, PMK No. 191/PMK.05/2011 tentang Mekanisme Pengelolaan Hibah dan PMK No. 32/PMK.02/2013 tentang Tata cara revisi anggaran tahun 2013. Badan Litbang telah mencatatkan kegiatan penelitian yang dilaksanakan dengan dana HLN (ACIAR Australia, JIRCAS-Japan, FAO, IDRC-Canada, IRRI, dll) ke dalam DIPA mulai tahun 2009. Pada tahun anggaran 2013, anggaran yang bersumber dari hibah luar negeri yang telah mendapat nomor register berdasarkan data sampai bulan Desember sebesar Rp. 23,08 Milyar. Anggaran tersebut merupakan kegiatan kerjasama yang bersumber dari hibah luar negeri pada dua puluh delapan Satker (BB Padi, Balitkabi, Puslitbanghorti, Balitsa, Balitbu, Balittas, Puslitbangnak, BB Veteriner, Lolit Sapo, BB Biogen, BB Pascapanen, BBP Mektan, PSEKP, BBSDLP, Balittanah, Balitklimat, BPTP Aceh, BPTP Lampung, BPTP Jateng, BPTP Jogja, BPTP Jatim, BPTP Bali, BPTP NTB, BPTP NTT, BPTP Kalteng, BPTP Sultra, BPTP Papua dan BPTP Papua Barat). Perkembangan APBNP dalam lima tahun terakhir diringkas pada Gambar 18. 120.000.000.000 100.000.000.000
Rp.
80.000.000.000 60.000.000.000 40.000.000.000 20.000.000.000 0 2008
2009
2010
2011
2012
2013
Tahun Rupiah Murni
PNBP
Hibah
Gambar 18. Perkembangan Alokasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Perubahan Badan Litbang Pertanian (APBN-P) Tahun 2008 - 2013
54
Statistik Badan Litbang Pertanian 2013