1
DAFTAR PUSTAKA
Singgih Santoso, 2007, Total Quality Management (TQM) dan Six Sigma. PT Elex Media Komputindo, Jakarta. Zulian Yamit, 2010. Manajemen Kualitas Produk & Jasa. Penerbit Ekonisia Kampus Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Yogyakarta. Pande. P. S. dan Hopp, L. 2003. What is Six Sigma : Berpikir Cepat Six Sigma. Penerbit ANDI, Yogyakarta. Pande, Peter S, Neuman, Robert P, dan Cavanagh, Roland R. 2002. The Six Sigma Way. Mc Graw-Hill, Inc., New York. Suardi, Rudi. 2001. Sistem Manajemen Mutu 9000 : 2000. Penerapannya untuk mencapai TQM. Penerbit PPM, Jakarta. Ariani, Dorothea W. 2003. Manajemen Kualitas : Pendekatan Sisi Kualitatif. Penerbit Ghalia Indonesia. Susetyo, Joko, Winarni dan Hartanto Catur. Aplikasi Six Sigma DMAIC dan Kaizen sebagai Metode Pengendalian dan Perbaikan Kualitas Produk. Jurnal Teknologi, Volume 4 Nomor 1, Juni 2011, 61-53. Kholik, Heri M. Aplikasi DMAIC dalam Metode Six Sigma dan Eksperimen Shainin Bhote sebagai Penurunan Persentase Cacat. Jurnal Teknik Industri, Vol. 9, No. 2, Agustus 2008 : 117-127. http://qualityengineering.wordpress.com/tag/design-of-experiment/
http://digilib.mercubuana.ac.id/
2
Lampiran 1. Aturan BDKT (Berat Dalam Kemasan Terbungkus) LAMPIRAN III KEPUTUSAN MENTERI PERINDUSTRIAN DAN PERDAGANGAN R.I. NOMOR : 251/MPP/Kep/6/99 BATAS KESALAHAN BARANG DALAM KEADAAN TERBUNGKUS (BDKT) 1. BDKT dengan isi bersih, berat bersih atau netto yang disajikan dalam satuan berat atau volume dari 5 g atau 5 mL sampai dengan 10.000 g atau 10.000 mL, batas kesalahan yang diizinkan (Tu1) untuk isi bersih, berat bersih atau netto tidak boleh kurang dari seperti dalam Tabel 1. Tabel 1. Isi bersih, berat bersih (Qn) g atau ml
5 s/d 50 50 s/d 100 100 s/d 200 200 s/d 300 300 s/d 500 500 s/d 1.000 1.000 s/d 10.000
Batas Kesalahan Negatif (Tu1) % dari Qn g atau mL 9 4,5 4,5 9 3 15 1,5 -
2. Batas kesalahan negatif terbesar yang diizinkan dalam pengujian kelompok (Tu2) terhadap BDKT dengan isi bersih, berat bersih atau netto nominal seperti pada Tabel 1 adalah:
a) 2x nilai batas toleransi Tabel 1 untuk BDKT yang isi nominalnya disajikan dengan satuan massa atau volume. b) 3x nilai batas toleransi Tabel 1 untuk BDKT yang dimungkinkan adanya penyusutan berat. 3. Apabila dalam hasil pengujian kelompok BDKT dijumpai beberapa BDKT yang isi bersih, berat bersih atau netto mempunyai kesalahan antara Tu1 s/d Tu2 maka hasil pengujiannya dapat ditolak/diterima sebagaimana ditetapkan dalam Tabel 3. 4. BDKT dengan isi bersih, berat bersih atau netto yang disajikan dalam satuan berat atau volume lebih besar dari 10 kg atau 10 L, batas kesalahan yang diizinkan (Tu1) seperti dalam Tabel 2.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
3
Tabel 2. Isi bersih, berat bersih (Qn) kg atau l 10 s/d 15 15 s/d 50 50 s/d 100 lebih dari 100
Batas Kesalahan Negatif (Tu1) % dari Qn g atau ml 150 1 500 0,5 -
5. Batas kesalahan negatif terbesar diizinkan dalam pengujian kelompok (Tu2) terhadap BDKT dengan isi nominal disajikan dalam satuan berat atau volume seperti dalam Tabel 2 adalah : 2 x nilai batas toleransi Tabel 2. 6. Batas kesalahan negatif terbesar yang diizinkan dalam pengujian kelompok (Tu2): a) 2% dari nominal netto untuk BDKT yang nettonya disajikan dengan satuan panjang
b) 3% dari nominal netto untuk BDKT yang nettonya disajikan dengan satuan luas
7. Batas kesalahan negatif terbesar yang diizinkan dalam pengujian kelompok (Tu2) untuk BDKT yang jumlah barang disajikan dengan jumlah satuan hitungan: a) Untuk BDKT kurang atau sama dengan 30 jumlah satuan maka jumlah satuan sebenarnya harus sesuai b) Untuk BDKT lebih besar dari 30% jumlah satuan maka jumlah satuan sebenarnya boleh kurang 1%. Tabel 3
a. Pemeriksaan tanpa merusak Pemeriksaan Sampling Tunggal N 100 s/d 500 501 s/d 3.200 3.201 s/d lebih
n 50 80 125
http://digilib.mercubuana.ac.id/
c 3 5 7
d 4 6 8
K 0,379 0,295 0,234
4
b. Pemeriksaan tanpa merusak Pemeriksaan Sampling Ganda N 100 s/d 500
501 s/d 3.200 3.201 s/d lebih
Bagian 1 2 1 2 1 2
n1, n2 30 30 50 50 80 80
nk 60 100 160
c1, ck 1 4 2 6 3 8
d1, dk 3 5 5 7 7 9
k 0,503 0,344 0,379 0,262 0,295 0,207
c. Pemeriksaan dengan merusak Pemeriksaan Sampling Tunggal N 100 s/d 500 501 s/d 3.200 3.201 s/d lebih
n 8 13 20
c 0 1 1
d 1 2 2
k 1,237 0,847 0,640
d. Pemeriksaan tanpa merusak Pemeriksaan Sampling Tunggal untuk BDKT dengan isi disajikan dalam panajng, luas dan jumlah hitungan N 26 s/d 50 51 s/d 150 151 s/d 500 501 s/d 3.200 3.200 s/d lebih
n 3 5 8 13 20
c 0 0 1 1 1
a 1,00 0,35 0,20 0,15 0,10
Singkatan-singkatan: Qn
=
Jumlah isi nominal
N
=
Ukuran lot
n
=
Jumlah sampel
n1, n2
=
Jumlah sampel dari sampel ke 1 dan ke 2
c
=
Jumlah yang diterima
c1, ck
=
Jumlah yang diterima kesatu atau kumulatif
d
=
Jumlah yang ditolak
d1, dk
=
Jumlah yang ditolak pertama atau kumulatif
nk
=
Jumlah sampel kumulatif
http://digilib.mercubuana.ac.id/
5
k
=
Faktor untuk menghitung interval kepercayaan
a
=
Faktor untuk menghitung tambahan Faktor keamanan
8. Tidak ada 1 (satu) bungkuspun BDKT dari kelompok yang diuji kuantitasnya memiliki kesalahan negatif diatas batas kesalahan negatif terbesar yang diizinkan (Tu2).
9. Dalam pengujian kelompok BDKT dengan jumlah isi nominalnya dinyatakan dengan berat atau volume pada waktu memproduksinya. Nilai rata-rata netto µ > Qn 10. Dalam pengujian kelompok BDKT yang jumlah isi nominalnya dinyatakan dengan jumlah hitungan. Jumlah isi nominal (Qn) < 30 > 30
Nilai rata-rata netto (µ) > Qn
Batas kesalahan negatif terbesar yang diizinkan 0 Tu2
11. Dalam pengujian kelompok BDKT yang jumlah isi nominalnya dinyatakan dalam satuan panjang atau satuan luas: Nilai rata-rata netto µ Qn Batas kesalahan negatif terbesar yang diizinkan Tu2 Catatan: µ
=
nilai rata-rata netto setelah dikoreksi
Qn =
jumlah isi nominal
Tu2 =
Batas kesalahan negatif terbesar yang dizinkan dalam pengujian kelompok
http://digilib.mercubuana.ac.id/