DAFTAR PUSTAKA Apriyantono, A, D. Fardiaz, N.L. Puspitasari, Sedarnawati dan S. Budiyanto. 1989. Analisis Pangan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Beisel, W.R.. 1976. Trace Element irz Irtfectzous Processe. Medical Chnics of North America 60:831-848. & Gibson, R S . Assessment o f Zinc Sta1r1.s in Hrdman. Deparment qf Human Nutrition, Universiq of Otogo. New Zealand
Bemkr, A D . 1993. I~ttroductionto Nutrition and Metabolism. UCL Press Limifed, Universify College London. London. Berg, A. 1986. Peranan Gizi dalam Fernbangunan Nasional. Rajawali. Jakarta. ---------- and J. Austin. 1987. Nufrition Policies and Programs: A Decade of Redirection in Food Policy: Integrating Supp&, Disfribrzfion a~d Consumptzon Washingto~zBPS. 2000. Indikator Kesejahteraan Rakyat 2000. BPS. Jakarta. BPS Kabupaten Bogor. 2000. Kecarnatan Cibungbulang dalam Angka Tahun 1999. Kerjasama BPS Kabupaten Bogor dengan Bappeda Kabupaten Bogor.
Clydesdale, F.M. 1988. Mineral Interactions in F d . &t Nutrient Interactions. Bodwell, C.E. andJ. W: Er&. E&%.Jr. Marcel Dekker, Inc- New York mtd Basel. Departemen Kesehatan (Depkes) Republik Indonesia. 2000. Rencana Aksi Pangan dan Gizi Nasional 200 1-2005. Pemerintah RI bekerjasama dengan World Health Organization. Jakarta. Departemen Kesehatan (Depkes) RepubIik Indonesia. Dasar Gizi Seimbang. Jakarta.
1995.
Panduan 13 Pesan
Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bogor. 2000. Kabupaten Bogor dalam Bidang Kesehatan. Edisi ke-2. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Depdibud). Indonesia. Balai Putaka. Jakarta.
1988. Kamus Besar Bahasa
Effendi, Y.H. 1990. Gizi pada Masa Hamil dan Menyusui. Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertmian Bogor. Bogor.
--------------, Hardinsyah,
D. Briawan & Alsuhendra. 1998. Analisis Zat Gizi dm Profil Lipid Serum Darah serta Kebiasaan W a n Ibu Hamil di Kecamatan Leuwiliang, Kabupaten Bogor. Laporan Penelitian Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
----------------
1999. Etiologi Penyakit Defisiensi Zat Gizi. Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya KeIuarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. ---------------, C.M. Dwiriani, V.U. Subandriyo & T. Mutiana. 1999. Dampak Makanan Tambahan Multi Giti terhadap Status Biokimia Darah Ibu Hamil. Jurusan Gii Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
---------------, D. Briawan & M. Barunawati.
2000. Keragaan Konsumsi Pangan dan Kadar Mineral Besi @e) dan Seng (Zn) dalam Serum Darah Ibu Hamil. Media Gizi dan Keluarga. Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. XXIV: Juli, 30-34.
Elnovriza, D, Rimbawan, E.S. Wirakusumah & D. Sukandar. 2001. Ketersediaan Biologis Mineral Seng dari Beberapa Jenis d m Cara Pemasakan Beras pada Tikus Percobaan. Media Gizi dan Keluarga. Jurusan Gizi Misyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. X X V : Juli, 19-32. EngZish. R a n d l Lewis. 1991. NufliiionaZ Valzces of Australian F d . Department of Community Service and Wealth, Australian Government Publzsing Service. Canberra. Gibson, R.S. 1990. Principles of Nutritional Assessment. Oxford Universiv Press, New York. Grofx lL,S.S. Gropper & M.S. Hunt 1995. Advcmced Nutrition and Human Metabolism. West Publising. San Fransisco.
Guhardja, S., Hardinsyah, C.M. Kusharto, E. Karsin, S.R. Kusno, D. Sukandar, I. Amien, Komarsa dan Khalil. 1997. Studi Zona Agroekologi di Indonesia, i Dua Desa di Nusa Tenggara Sistem Pangan dan Masalah Gizi: Intervensi d Timur. Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Gunanti, I.R. 1999. Poia Konsumsi Pangan: Kaitannya dengan Kejadian Gondok pada Anak Sekoiah Dasar di Daerah Pantai. Tesis pascasajana yang tidak dipublikasikan, Program Studi Ilmu Gizi h4asyarakat d m Sumberdaya Keluarga, Fakuitas Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Bogor. H a dan Kennedy. 1994. Choice of Indicators for Food Security and Nufrifion Monitoring. FoodPolicy. Butcerworth-Nenemann. Washingfun,DC. Haeflein, K.A. and A.I. Rasmussen. 1977. Zinc Content of Selected Foods: J Am Diet. 70, 610-615
Hardinsyah. 1988. Kuantitas dan Kualitas Konsumsi Pangan Penduduk menurut Strata Ekonomi d m Wilayah &I Indonesia. Tesis pascasajana yang tidak
dipublikasikan, Program Studi Ilmu Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pascasajana, Institut Pertanian Bogor. Bogor. -------------- dan D. Briawan. 1994. Penilaian dan Perencanaan Konsumsi Pangan. Jurusan Gui Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
. 1995". Measurement and Determinmts of F i m c i Dii~ersity:Implication.~ for It~do~esia's Food and Nufrzlior~ Policy. A thesis submitted to the Facrilfy of Medcit~e,University of Qr~eenslandin frrlfibrent c?f the requir-enzent.s-for the degree of Doctor of Philosophy in Nutriton. Brishane. -------------- . 1 9 9 6 ~ . Status Pekerjaan Ibu dan Pendapatan dalarn Hubungannya dengan Mutu Gizi Makanan Keluarga di Daerah Perkotaan. Media Gizi dan Keluarga. Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Per-anianBogor. Bogor. XXZI: Desember, 63-68.
-------------, M. Mailoa dan N. Herawati.
2000". Cara Sederhana Penilaian Mutu Gizi Makanan Ibu Hamil dan Anak Batita. Media Gizi dan Keluarga. Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. X X I V : Juni, 98-103.
-------------, S.R. Kusno dan A. Khomsan. 2 0 0 0 ~ . Ukuran Sederhana Diversifikasi Konsumsi Pangan untuk Identifikasi Keluarga Rawan Pangan. Media Gizi dan Keluarga. Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. XXIV: Juli, 15-20. Hermina. 1992. Keragaan Pengetahuan Gizi dan Pengetahuan Praktek Pemberian Makanan Bayi dan Anak dari Ibu dengan Balita Gizi Bumk di Daerah dan Sekitarnya. Penelitian Gizi dan Makanan. Pusat Penelitian dan Pengembangan Gizi. Bogor. htiv: babrreri/er.coni r e c a ~ ~ ~ r e ~ a ~ ~ c-~ ~ ; o r e p n a t ~ 673. c t ~html. ~ ~ t ~ /Why r ~ fdo ~ oIrNeed r Zinc. http: books.~tn~.edu books 0309072794 'html/377.htnz/. Zilzc.
Husaini, Y.K. 1986. Makanan Begizi dan Aman Dikonsumsi. Buletin Gizi, 10 (3), hlm. 13-18. Jala, F. dan S.M. Atrnodjo. 1998. Gizi dan Kualitas Hidup. Dalam Prosidiig Widyakarya N a s i o d Pangan dan Gizi VI. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Serpong. Jameson, S. 1993. Zinc Status in Pregnancy: the EfJect of Zinc Berapy on Perinatal MortaZz?y, Prematurity, and Placental Ablation. Ann. NY Acad Sci., 678.1 78. I n Laboratory Test for The Asses~ment of Nutritional S t a m . 2nd. (Snuberlich. HE, 1999). CRC Press. Washington.
-
Japaries, W. 1988. Elemen Renik dan Pengaruhnya terhadap Kesehatan. Jakarta.
EGC.
Kartono, D. 1983. Potensi Zat Seng (Zn) sebagai Trace Element dalam Kehidupan Manusia. Puslitbang Gizi. Bogor. Khumaidi, M. 1980. Kebiasaan Makan sebagai Salah Satu Segi daiarn Membahas Masalah Kecukupan G i . Makalah diskusi Panel Kecukupan d i Pedesaan, IPB. Bogor. ----------------. 1994. Gizi Masyarakat. BPK Gunung Mulia. Jakarta. Kjrtg, J.C dan CL. Keen. 1999. Modem Nutrition in Health andDisease. (9th=Ed/. Rose Tree Corporate Center. USA. Kubota, J. B W.H. Allaway. 1972. Geographic Distribution o f Trace Element Problems. Dalam J.J. Mortvedt, P.M. Giordarzo, & W-L. Lindsay @kk.), Proceeding of Symyosi~unon Microntrients in Agriculture (him.525-551). Soil Science Society of America. Wisconsin. Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. 1998. Prosidiig Widyakarya Nasional Pangan dan Gki VI. Serpong, 17-20 Februari. Leslie. J. 1995. Improving n e Nutrition of Women in 171e Third World. In AtKiersen, P.P, D. Pelletier, and H. Alderman. Child and Nutrition in Developing Countries. Priorities for Action. CorneZZ University Press. Londo~,. Muchtadi, D d m N.S. Palupi. 1992. Metode Kimia Biokimia dan Biologi dalarn Evaluasi Nilai Gizi Pangan Olahan. Petunjuk Laboratonurn. Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi. Institut Pertanian Bogor. Bogor. Mzdnoz, E. C., J.L. Rosado, P. Lopez, H. C. Furr, rmdL.H. Allen. 2000. Iron and Zinc Supplemerrlafion Improves Iiuiicaior of Vitamin A Saahrs of Mexican Preschoolers. American J o u d ClinicaI Nutrition. Ameriwn~Society for Clinical Nrrtrifion. USA. Nen*sRr.conr and N.sRx.net. 2001. Children in Java have better resistance to disease if they take not only vitamin A and iron supplements but also extra zinc. Pojda, J. and L. Kelley. 2000. Low Birthweight. A report based on the Infernaliomal Low Birfhweigt S ~ p o s i u r nand Workshop heM on in Dhaka, Bangladesh, 1417 Juni. Prmad, A.S.
1985. Clinical. endkrinologicul and biochemical eflecfs of zinc deficiency. Clin Endocrid Metab, Aug;14(3):567-89.
. 1991. Discovery of Human Zinc De3ciency and Studies in an ExperimentaIHuman Maiel. Am.J.Clin. N i 53.403-420. Puwastien, P, B. Burlingame, M Rmoengwichit &n P. S a n r g . 2000. Asean F d Composition Table. 1" Eds: Insiitut Nufrition Mahidol University. Paluk Tai Co. ttd Bmgkok.
Rimbawan, C.M. Dwiriani dan E. Fahriza. 2000. ldentifikasi Ketersediaan Biologis Mineral Seng Secara In PI-fropada Beberapa Jenis dan Cara Pemasakan Telur. Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Media Gzi dan Keluarga. Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. XXIV: Juli, 125-135 Riyadi, H. 1992. Hubungan Seng Serum dengan Hambatan Pertumbuhan pada Anak Sekolah. Tesis yang tidak dipublikasakan. Program Studi GMSK, Fakultas Pascasarjana. IPB. Bogor. ----------- . 1994. Studi Identifrkasi Kandungan Seng Makanan, Bioavaibilitas. Prevalensi dan Faktor Penyebab, serta Upaya Mengatasi Defisiensi Seng (Zn). PAU Pangan dan Gizi, HJCFN IPB, Bogor. -----------. 1995. Prinsip dan Petunjuk Penilaian Status Gizi. Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor. Sandstead, H.H. dan Evans, G.R. 1988. Seng. In R.E. Olson, H.P. Booquist, C.O. Chichester, W.J. Daily, A.C. Kolbye, Jr., and R.M. Stalvey (Ed.), Pengetahuan Gizi Mutakhir: Mineral (hlm. 99-127). Gramedia. Jakarta. Sanjztr, D. 1982. Social and Cultural Perspective it7 Nutrition. Prentice Hall. New York Sauberlich, H.E. 1999. Laborafo?y Tesi for m e A s s e m e ~ z tof Nufrztzorral Status. 2nd. CRC Press. Washington. Sediaoetama, D. A. 1974. Masalah Perubahan Menu dan Peningkatan Gu. Prisma, 3(5), 23-3 1. Santoso, S. 2000. Buku Latihan SPSS, Statistik Parametrik. Komputindo, Grarnedia. Jakarta. Saufon. L. 1990. 7he Irrdjvidual, Marriege, and ?he Frrmily. WardworthPzrblishing Commpary. Calryonzia. Sen, A.
Elex Media
S e ~ ~ e nWitio~r. fh
1982. Poverty mzd Famines. An Essay on Entitleme~ztarid Deprivation. Clarendon Press. Ox-ord
Sibarani, S. 1991. Pengaruh Tempe terhadap Pencegahan Diare pada Kelinci yang Diinokulasi dengan Escherichia coli. Disertasi. Universitas Indonesia. Jakarta. Siong, T.E.. M.I. Noor, M. N. Azudin and K. IaFis. 1997. Nutrient Corn osifion of Malaysian Foods (xomposisi Zat dalan~Makanan Malaysic$. 4' U ,(2nd printing;,. Malaysian Food Composition Database Progrmrne c/o Institute for Medzcal Research. Kuula Lumpur.
R
Soekirman. 1991. Dampak Pembangunan terhadap Keadaan Gizi Masyarakat. Makalah pidato penenmaan jabatan Guru Besar Luar Biasa Ilmu Gizi di IPB Bogor, 26 Oktober.
-------------.
2000. IImu Gizi dan Aplikasinya untuk Keluarga dan Masyarakat. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.
Suhardjo. 1989. Sosio Budaya Gizi. PAU Pangan dan Gid, IPB. Bogor
-----------. 1992. Peranan P e r t a ~ a ndalam Upaya Mengatasi Masalah Pangan dan Gizi. Narasi Pidato Orasi Penerimaan Jabatan Guru Besar Fakultas Pertanian. JPB. Bogor. 15 Februari.
[email protected]. Hamil? Jangan Lupa 6 Kuncinya. Syarief, H. dan Husaini. 2000. Dimensi Pangan d m Gizi ddarn Tumbuh Kembang Anak Balita. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Tumbuh Kembang Anak Balita, diselenggarkan oleh HLMAGITA-IPB, Pergizi Pangan Indonesia dan UNICEF di Bogor, 15 September. Tarwotjo. 1981. Peranan Penyuluhan dalam Upaya Perbaikan Gizi. Dalam urnpulan makalah simposium pangan dan gizi di Yogyakarta, 26-28 September. Utami, D. 1995. Identifikasi Kandungan Seng pada Bahan Makanan, Tabah dan Air Minum di Kecamatan Ciampea dan Cibungbulang Kabupaten Bogor. Skripsi yang tidak dipublikasikan. Jurusan Gizi Masyarakat dan Sumberdaya Keluarga, Fakultas Pertaniq Institut Pertanian Bogor. Bogor. WHO. 1996. T m e Elements in Human Nutrition and Health. Genewa
Yuniarti, M. 1995. Mempelajari Ketersediaan Biologis Seng Makanan Penduduk yang Representatif di Kecamatan Ciampea dan Cibungbulang, Kabupaten Bogor. Skripsi yang tidak dipublikasikan. Jurusan Gizi Masyarakat d m Sumberdaya KeIuarga, Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Lampiran L. Daftar Pertanyaan dan Skor Pengetahuan Gii dan Kesehatan (Tim Peneliti PMT-MG, 1999)
Lampiran 2.
Komposisi M a k a n a n Sumber Seng Contoh Makanan
Bubur ayam ( I porsi) Bubur Kecap Kempuk aci Balvang merah Kacang kedela kering Merica
Arm Minyak kelapa Cabe rawit segar Seledri Terasi merah Cabe rawit segar Bawang merah Tomat n~uda Nasi Uduk (1 porsi) Nasi Keripik tenlpe goreng Bawang merah Minyak kelapa Kempuk aci Santan (kelapa + air) Kacang tanah knpas W i t Cabe rawit segar Bawang merah Cabe merah besar, segar Gado-gad0 (1 porsi) Nangka muda panjaw -gkuog Labu siam Kacang tanah kupas kulit Minyak kelapa Bawang merall Bawang putih Cabe merah besar segar Cabe rawit segar Rempeyek kacang tanall ( I buah) Bawang merah Bawang put& Merica Ketumbar Tepung terigu Minyak kelapa sawit Kacang tanah kupas kulit Kaerangm: sdm=sendok makaa, bh=buah gl*=gclns, bXs=
Jumlah Satuan Rumahtang~a
1 mgk 1 sdm 1 bks 2 bh 1 sdrn 0,3 sdm 0.2 ptg sdg 2s d m I bh 0,3 tangkaj 0,Ssdt 3 bll 0,5bh 0,2bh
0,Sprg 1 Ptg 2 bh 0.2 sdm 1 bks 0.25 gls lsdm 1bh 0.5bh 0,s bh
0.08bll 2 ienjer 0.3gls 0,OSbh 1,5 sdm 0,25 sdm 1.5bh 0.5bh 0,5bh 2 bh
Lampiran 3. Penetapan Kadar Air Pangan dengan Metode Oven (Apriyantono dkk., 1989)
Prinsip Sampel dikeringkan dalam oven 100°C-1020C sampai diperoleh berat yang tetap. Peralatan 1 . Oven dengan kisaran suhu 100°C-1020C. 2 . Cawan porselen. 3 . Desikator yang berisi bahan pengering (butiran halus silika gel). 4. Penjepit cawan. 5. Timbangan anlitik. Cara Kerja 1. Cawan kosong dikeringkan dalam oven selarna 15 menit dan didinginkan dalam desikator (selama 20 menit), kemudian ditimbang. 2. Ditimbang kurang Iebii 5 gram sampel yang sudah dihomogenkan dalam cawan. 3. Cawan beserta isinya diangkat ke dalam oven dan &keringkan selama 1 malam (16 jam). 4. Dipindahkan cawan ke desikator, lalu didinginkan. Setelah dingin ditimbang kembali. 5. Dikeringkan ke dalam oven sampai &peroleh berat yang tetap. Perhitungan Berat sampel (g)=Wl Berat sampel setelah dikeringkan (g)=Wz Kehilangan berat (g)=W3 Persen kadar air (wet basis)=(W3/W1)x100
Larnpiran 4. Penetapan Kadar Seng Pangan (Apriyantono dkk., 1989) Persiapan Sampel untuk Penetapan Kadar Seng Untuk menentukan kandungan seng bahan makanan, bahan dihancurkan /destruksi terlebih dahulu. Pengabuan Basah (Wet Digestion) Menggunakan H N 0 3 dan H z S O ~ Cara kej a : 1 . Ditimbang sampel yang mengandung 5-10 gram padatan dan dimasukkan ke dalam labu Kjeldahl. 2. Ditambahkan 10 ml HzS04 dan 10 ml m03,dibiarkan 1 malam (16 jam). 3. Dipanaskan perlahan-lahan sampai larutan menjadi tidak bewarna gelap. 4. Ditambahkan 10 ml aquades (larutan akan menjadi tidak bewarna atau menjadi kuning muda jika mengandung Fe) dan dipanaskan sampai berasap. 5. Didiamkan larutan sampai dingin kembali kemudian ditambahkan 5 ml akuades, dididihkan sampai berasap. 6. Didiginkan dan diencerkan sampai volume tertentu (100 ml). 7. Disaring dengan kertas saring Whatman 42 dan dibaca denan AAS pada panjang gelombang 213,9 nm. Perhitungan Ditentukan konsentrasi logam dalam sarnpel dari kurva standar yang diperoleh: Jika: Berat sampel (g) =W Volume ekstrak =V Konsentrasi larutan sampel (pg/rnl) =a Konsentrasi larutan blanko (l*g/ml) =b
Kadar Seng (mg/lOOg)=(a-b)xV 1ow
Lampiran 5 . Hasil Uji Beda (t Test) Karakteristik Sosial dan Ekonomi Contoh Berdasarkan Kelompok Status Seng
Pengeluaran non pangan (RPmlnkapita)
Pengeluaran total (Rphlnlkapita)
tidak defisiensi defisiensi ti& defisiensi defisiensi
193 53 187 54
100.177,06 31.986,54 33.668,07 128.031.31
47.161,15 19.500,63 19.668,Sl 68.653,45
0,583 0,360
Lampiran 6. Hasil IJji Beda (t Test) Pengetahuan Gizi dan Kesehatan serta Lama Sakit Contoh Berdasarkan Kelompok Status Seng Karakteristik Kesehatan Pengetahuan gizi dan kesehatan (skor)
Status n defisiensi 55 tidak deiisiens~ 197 Lama sakit (hari) defisiensi 55 tidak defisiensi 197 Keterangan: menurut riwayat penyakit satu bulan yang lalu
Rata-rata 65,2 632 7, f
3,8
SD
13,l 15,s 19,8 34,4
P 0,380 0,175
Lampiran 7. Sebaran Keragaman Pangan yang Dikonsumsi Contoh Berdasarkan Kelompok Status Seng
Lampiran 8. Hasil Uji Beda (t Test) Konsumsi dan Keragaman Konsumsi Pangan Harian Contoh Berdasarkan Kelompok Status Seng
Lampiran 9. Jumlah Konsumsi Pangan dan Persenlase Contoh yang Mengkonsumsinya Menurut Jenis Pangan
BERAS GlLlNG MASAK (NASI) TIM (NASI TIM) NASI UDUK BERAS KETAN PUTIH, KUKUS NASI GORENG MIE. BASAH MIE GORENG JAGUNG KUNING. MUDA BlSKUlT MURAH ROT1 WARNA SAW0 MATANG BlHUN MIE, KERING TEPUNG TERIGU TEPUNGBERAS BERAS GlLlNG BERAS KETAN PUTIH ROT1 PUTIH JAGUNG KUNING. PlPlL LAMA UMBI-UMBiAN SINGKONG GORENG UBI JALAR REBUS SINGKONG. KUKUS UBI JALAR MERAH SINGKONG. TAPE KETELA POHON (SINGKONG) BENGKUANG KENTANG TEPUNG SAGU PANGAN HEWANI CUE SELAR KUNING SUSU KENTAL MANtS SUSU SAP1 PINDANG SELAR KEClL SEPAT, KERING IKAN ASIN. PAR1 GORENG DAGING KAMBING REBON (UDANG KEClL SEGAR) DAGING KERBAU CUMI-CUMI. SEOAR IKAN ASIN, JAPUH GORENG TEMBANG IKAN MAS, GORENG BANDENG KEMBUNG KEONG TERl NASI, KERING
Larnpiran 9. Jumlah Konsumsi Pangan dan Perwntase Contoh yang Mengkonsumsinya Menurui Jenis Pangan
IKAN ASIN. KERING AYAM TELUR AYAM TELUR AYAM. DADAR HATi SAP1 IKAN SEGAR MUJAIR, SEGAR KAKAP GABUS KERING TELUR AYAM. CEPLOK IKAN ASIN. PEPETEK GORENG IKAN ASlN TERI GORENG DAGING SAP1 TERI, KERING UOANG. SEGAR REBON. KERlNG KACANG-KACANGAN TEMPE GORENG TEMPE SAYUR ONCOM ONCOM MERAH GORENG, BERTEPU TAHU GORENG KRlPlKTEMPE GORENG TOGE. SEDUH ONCOM MERAH SAYUR (TUMIS) KACANG IJO TAHU TEMPE KEDELAI MURNl KACANG KAPRt, MUDA KACANG PANJANG, TUMIS ONCOM HITAM GORENG BERTEPUN, ONCOM MERAH GORENG KACANG KEDELAI. KERING KACANG TANAH, KUPAS KULlT KERUPUK MELINJO, TlPtS GORENG KACANG PANJANG SAYUR-SAYURAN SOP KOOL DAN WORTEL TERONG KOOL MERAH, KOOL PUTlH JENGKOL REBUNG KETIMUN PARlA (PARE) JAMUR KUPING. SEGAR DAUN KATUK
Lampiran 9. Jurnlah Konsurnsi Pangan dan Pwsentase Contoh yang MengkonsurnsinyaMenurut Jenis Pangan
mu eslrnl 1%)
Konsumsi{g)
Jet& Pangen
De6-
saensl Scn9
JANTVNG PISANG, SEGAR DAUN SINGKONG, LODEH LABU SIAM DAUN SINGKONG, REBUS DAUN KATUK. REBUS BUNCIS. REBUS SEMUR JENGKOL BAYAM. REBUS LOBAK KANGKUNG. TUMIS JAGUNG MUDA, BERTONGKOL KOOL KEMBANG SAW1 WORTEL PETE SEGAR DAUN SINGKONG NANGKA MUDA PEPAYA MUDA BUNCIS KUCAl TOGE. KACANG IJO TOMAT MUDA BAYAM. SEGAR NANGKA. BlJl DAUN MELINJO BUAH-BUAHAN KEDONDONG. MASAK SEMANGKA MANGGA MUDA RAMBUTAN JERUKMANIS, AIR (SARI) PlSANG SIAM, GORENG SAW0 DURIAN APEL PlSANG RAJA ULI PEFAYA NANGKA MASAK DI POHON SALAK PISANG AMBON JERUK MANIS PISANG LAMPUNG MANGGA INDRAMAYU ALPOKAT TOMAT MASAK SAHAN MINUMAN
.
TEH
00
TMak
Defi-
nens(
Wrata
seng 80.0
Deesias~
Tld=k OCSUens,
seng
seng
(n=66) 80.0
00
Uata-rata (n-02)
("=,sr) 0.5
0.4
Lampian 9. Jurnlah Komumsi Pangan dan Persentase Contoh yang MengkonsurnsinyaMenurut Jenis Pangan
Konsumr~(g) Jelris Pangan
KOPI. BAGIAN YANG LARUT MAKANAN JAJANAN UB1 JALAR GORENG GETUK LlNDRl (SINGKONG) ES SIRUP PISANG GORENG KELAPA MUDA, AIR COMBRO PASTEL GADO-GAD0 KACANG TANAH. REMPEYEK SOT0 DENGAN DAGING RISOLES SETRUP, SIRUP AGAR-AGAR KUE PfA BURAS BAKSO ES MAMBO BAKWAN (BALA-BALA) PALA. DAGING PAPAIS DAUN CINCAU GEMBLONG OPAK SINGKONG KACANG SUKRO PUTlH COKLAT SUSU. BATANG KERUPUK ACI KELAPA MUDA, DAGING KERUPUK UDANG BUMBU-BUMBUAN KELAPA SETENGAH TUA. DAGING SANTAN (KELAPA + AIR) GULA AREN (JAWA. MERAH) MlNYAK GORENG SAOS TOMAT GULA PASlR ASAM. MASAK DIPOHON KECAP DAUN BAWANG BAWANG BOMBAY SELEDRI CABEMERAHBESAR,SEGAR TERASI MERAH KEMlRl KETUMBAR BAWANG MERAH
&tisiensr
31
Dee-
Rda-
slensi Sen0
rala
39
(I)
IbU
Den-
38
shsi -9 'w66' 36
T'clak Defiseng (n=lS7) 4 1
Uabraa
(n=292) 40
Lampiran 9. Jumlah Konsumsi Pangan dan Persentase Contoh yang Mengkonsumsinya Menurut Jenis Fangan
JAHE CABE RAWIT, SEGAR MERICA KUNYIT CUKA
Lampiran 10. Hasil Uji Beda (t Test) Dua Sampel Berpasangan Frekuensi Makan Lengkap Responden Sebelum dan Saat Hamil
Variabel I Rata-rata Frekuensi Makan Lengkap Responden 1 2,5952 a. Sebelum hamil b. Saat hamil 1 2,8929
I
SD
1
n
P
I
0,7380 0,8794
1 1
252 252
o,ooo*'
1
Keteranean.
Lampiran 11. Hasil Uji Beda (t Tes) Frekuensi Makan Lengkap Contoh Sebelum dan Saat Hamil Frekeunsi Makan Lengkap
Sebelum hamil Saat hamil
Status
defisiensi tidak defisiensi defisiensi tidak defisiensi
n 55 197 55 197
Lampiran 12. Hasil Uji Binomial Kebiasaan Makan Contoh
Ratarata 2,6 2,6
2,7 2.9
SD
1 1
0,s 0,s 1,0 0,9
P 0,933 0,934 0,380 0,400
Lampiran 13. Hasil Uji Binomial Kebiasaan Makan Contob Defisiensi Seng
selama hamil
uman tertentu lama hamil karena alasan
selama hamil karena alasan
Lampiran 14. Hasil Uji Binomial Kebiasaan Makan Contoh Tidak Defisiensi Seng
Lampiran 15. Hasil Uji Beda ( t Tes) Konsumsi Gizi dan Mutu Gizi Makanan (MGM) Ibu Hamil Berdasarkan Kelompok Status Seng
Larnpiran 16. Daftar Kandungan Seng PanganlMakananyang Dikonsurnsi Ibu Hamil
Zn
NOWOR KODE
URUT 1
PAAKSAN
-f=AEJEAN-
170 DAGING KERBAU 258 CUMI-CUM*. SEGAR 227 KEONG 169 DAGlNG KAMBING 244 PINDANG SELAR KEClL 214 IKAN ASIN. KERING 219 IKAN ASIN. PEPETEK GORENG 221 IKAN ASIN TERl GORENG 212 GABUS KERING 250 SEPAT. KERING 253 TERI. KERlNG 182 HATI SAP1 260 CUE SELAR KUNING 255 TERl NASI, KERING 172 DAGtNG SAP1 97 KACANG IJO 102 KACANG TANAH, KUPAS KUClT 251 TEMBANG 193 TELUR AYAM KAMPUNG. CEPLOK 554 KACANG SUKRO PUTIH 621 KACANG TANAH. REMPEYEK 194 TELUR AYAM KAMPUNG, DADAR 224 IKAN SEGAR 203 BADER (TAWES) 223 IKAN MAS, GORENG 215 KAKAP 261 MUJAIR. SEGAR 154 TAHU 288 DAUN BAWANG 357 KUCAl 266 TERASI MERAH 204 BANDENG 226 KEMBUNG 496 DAUN CINCAU 297 DAUN KATUK 298 DAUN KATUK, REBUS 309 DAUN SJNGKONG. LODEH 525 COKLAT SUSU, BATANG 570 KERUPUK UDANG 589 OPAK SINGKONG 307 DAUN SlNGKONG 308 DAUN SINGKONG, REBUS 321 DAUN MELINJO 245 REBON (UDANG KEClL SEGAR) 268 UDANG. SEGAR 118 KELAPA MUDA, DAGlNG 54 ROT1WARNA SAW0 MATANG 246 REBON. KERING 190 TELUR AYAM 533 BAKSO 344 KACANG PANJANG
mgmBDO
SUMsER
5.10 n 4.40 KEONG 4.40 n 4.30 n 4.20 n 3.30 IKAN TERl ASlN 3.30 IKAN TERt AStN 3.30 IKAN TERl ASfN 3.30 IKAN TERl ASlN 3.30 IKAN TERl ASlN 3.30 a 3.20 n 3.00 n 2.80 n 2,70 n 2,64 a 2.64 a 2,?8a 1.84 r 1.80 REMPEYEK KACANG TANAH 1.80 n 1,59 r 1.54 IKAN MAS 1.54 IKAN MAS 1.54 IKAN MAS 1.54 IKAN MAS 1.54 IKAN MAS 1.52 a 1.50 b 1.50 DAUN BAWANG 1-40 KEMBUNG 1.38 KEMBUNG 1.38 a 1.30 DAUN SINGKONG 1.30 DAUN SINGKONG 1.30 DAUN SINGKONG 1.30 DAUN SINGKONG 1,m c 1.30 SINGKONG 1.30 SINGKONG 1.30 a 1,30 DAUN SINGKONG 1.30 DAUN SINGKONG I.20 n I.mREEON (UDANG KECIL SEGAR) 1.10 c 1,lO c 1.06 a 0.92 a 0.84 a 0.80 b
Lampiran 16. DaRar Kandungan Seng PanganlMakananyang Dibnsumsi Ibu Hamil
.
443 NANGKA MASAK Dl POHON 94 KACANG KEDELAI. KERlNG 125 KETUMBAR 147 TEMPE KEDELAI MURNl 378 TOGE. KACANG IJO 381 TOGE. SEDUH 547 GADO-GAD0 585 NASl UDUK 816 TEMPE SAYUR 624 BAWANG MERAH 272 BAYAM. SEGAR 274 BAYAM. REBUS 534 BUBUR AYAM 53 ROT1 PUTIH 343 KACANG KAPRI, MUDA 50 MIE. KERING 44 KETELA POHON (SINGKONG) 58 SINGKONG. KUKUS 549 GEMBLONG 608 SINGKONG GORENG 2 BERAS GlLlNG MASAK (NASI) 16 BlHUN 42 KENTANG 59 SINGKONG. TAPE 63 TEPUNG BERAS 68 TEPUNG SAGU 280 BAWANG PUTIH 398 CABE RAWIT. SEGAR 407 ALPOKAT 471 SUSU KENTAL MANIS 528 BURAS 716 COMBRO 545 GETUK LlNDRl (SINGKONG) 586 NASI GORENG 594 ONCOM MERAH SAYUR (TUMiS) 598 PAPAIS 614 TAHU GORENG 617 UBI JALAR GORENG 1 BERAS GILING 3 BERAS KETAN PUTIH 5 BERAS KETAN PUTIH. KUKUS 281 BENGKUANG 333 JANTUNG PISANG, SEGAR 388 TERONG 473 SUSU SAP1 590 ONCOM 591 ONCOM HITAM GORENG BERTEPUNG 592 ONCOM MERAH GORENG 593 ONCOM MERAH GORENG. BERTEPUNG 158 AYAM
0.80 c 0.70 c 0.70 b 0.70 a 0.70 b 0.70 TOGE. KACANG IJO 0.70 n 0.70 n 0.70 TEMPE KEDELAI MURNl 0.70 b 0,70 a 0.70 BAYAM, SEGAR 0.60 n 0.m c 0,mC 0.55 a 0.52 a 0.52 KETELA POHON (SINGKONG) 0.52 KETELA POHON (SINGKONG) 0.52 KETELA POHON (SINGKONG) 0.50 n 0.50 BERAS GlLlNG MASAK (NASI) 0.50 a 0.50 KETELA POHON (SINGKONG) 0.50 BERAS GlLlNG MASAK (NASI) 0.50 KETELA POHON (SINGKONG) 0.50 b 0.50 b 0.50 c 0.50 n 0.50 3ERAS GlLlNG MASAK (NASI) 0.50 KETELA POHON (SINGKONG) O,% KETELA POHON (SINGKONG) 0.50 BERAS GlLlNG MASAK (NASI) 0.50 c 0,50 BERAS GILING MASAK (NASI) 0.50 n 0,m c 0.50 a 0,50 BERAS GlLlNG 0.50 BERAS GlLlNG MASAK (NASI) 0.50 KETELA POHON (SINGKONG) 0.50 b 0.50 b 0.50 SUSU KENTAL MANIS 0.50 ONCOM MERAH SAYUR RUMIS) 0.50 ONCOM MERAH SAYUR TTUMIS) 0.50 ONCOM MERAH SAYUR (TUMIS) 0.50 ONCOM MERAH SAYUR (TUMIS) 0.49 a
-
Lampiran 16. Daftar Kandungan Seng PanganlMalenan yang Dikonsumsi tbu Hamrl
Namm
KODE
uRVT
PANGMI
103
216 218 447 449 454 285 286
KulsPAtmmJrMAKANAN
IKAN ASIN. JAPbH GORENG IKAN ASIN. PAR1 GORENG PlSANG AMBON PISANG LAMPUNG PISANG SIAM. GORENG BUNCIS BUNCIS. REBUS 347 KACANG PANJANG. TUMIS 72 UBI JALAR MERAH 328 JAGUNG MUDA, BERTONGKOL 4W SOP KOOL DAN WORTEL 404 WORTEL 445 PALA. DAGING 490 AGAR-AGAR 497 JAHE 500 GULA AREN (JAWA, MERAH) 505 KECAP 509 KUNYIT 552 BAKWAN (BALA-BALA) 543 ES MAMBO 600 PISANG GORENG 362 LOBAK 372 REBUNG 559 KUE PIA 618 UBI JALAR REBUS 373 SAW1 340 KANGKUNG. TUMIS 69 TEPUNG TERIGU 6a4 RISOLES 536 BlSKUlT MURAH 597 PASTEL 394 TOMAT MUDA 119 KELAPA SETENGAH TUA. DAGING 143 SANTAN (KELAPA + AIR) 487 MINYAK KELAPA 121 KEMlRl 279 BAWANG BOMBAY 397 CABE MERAH BESAR. SEGAR 506 KOPI, BAGJAN YANG LARUT 519 TEH 352 KOOL KEMBANG 353 KOOL MERAH. KOOL PUTlH 430 KEDONDONG, MASAK 438 MANGGA 1NDRAMAYU 440 MANGGA MUDA 459 SAW0 360 LABU SIAM 22 JAGUNG KUNING. PlPlL LAMA 24 JAGUNG KUNING. MUDA 133 NANGKA, BlJl 140 PETE SEGAR
Zn
~9"O
SlJMWU
0 44 a 0.44 lKAN ASIN, JAPUH GORENG 0.41 a 0.41 PISANG AMBON 0.41 PISANG AMBON 0.41 a 0.41 BUNCIS 0.41 BUNCIS 0.40 c 0.40 c 0.40c 0.40 c 0.40 c 0,40 c 0.40 c 0,40 c 0.40 b 0.40 JAHE 0.40 TEPUNG TERIGU 0.40 c 0.40 PISANG AMBON 0.40 b 0.40 b 0.40 TEPUNG TERIGU 0.40 c 0.38 a 0.38 KANGKUNG 0.38 a 0.38 TEPUNG TERIGU 0.38 TEPUNG TERIGU 0.38 TEPUNG TERIGU 0.36 a 0.33 MlNYAK KELAPA 0.33 MINYAK KELAPA 0.33 a 0.33MINYAK KELAPA 0.30 b 0.30 b 0.30 c 0.30 KOPI 0.30 c 0.30 c 0.30 MANGGA INDRAMAYU 0.30 c 0.30 MANGGA INDRAMAYU 0.30 MANGGA [NDRAMAYU 0.28 a 0.28 JAGUNG KUNING. MUDA 0.28 a 0.20 c 0.20 BlJl NANGKA
Larnpiran 16. Daftar Kandungan Seng Pangamakanan yang Dikonsumsi Ibu Harnil
155
349 KETIMUN 377 SELEDRI 393 TOMAT MASAK 514 MERICA 516 SAOS TOMAT 526 CUKA 575 KRlPlK TEMPE GORENG 615 TEMPE GORENG 117 KELAPA MUDA. AIR 128 JENGKOL 330 JAMUR KUPING. SEGAR 367 PARlA (PARE) 426 DURIAN 460 SEMANGKA 605 SEMUR JENGKOL 451 PfSANG RAJA ULI 503 GULA PASiR 49 MIE. BASAH 583 MIE GORENG 422 JERUK MANIS 423 JERUK MANIS, AIR (SARI) 46 KERUPUKACI 408 APEL 410 ASAM. MASAK DfPOHON 455 RAMBUTAN 458 SALAK 518 SETRUP. SIRUP 544 ES SIRUP 612 S O T 0 DENGAN DAGING 446 PEPAYA 365 PEPAYA MUDA
Keterangan: a= Utarni (1995) Siong. Noor. Azudin dan ldris (1997) b= c= English dan Lewis (1 991) P-sf~n. Burlingame, Ramengwkhii dan Sungpuang (MOO) d= n= Hasil analisis di taboratodurn Rirnbawan, Dwiriani dan Fahriza (2000) r= lainnya=pendekatan
~.
020c 0.M b 0.20 b 0.20 d
0.m c 0.20 AIR MlNUM 0.20 TEMPE GORENG 0.20 n 0.20 AIR MlNUM 0.20 BtJl NANGKA
O,20 c 0.20 b 0.20 d
0.20 KETIMUN 0.20 BlJl NANGKA 0.20 a 0.18 a 0.17 a 0.17 MlE. BASAH 0.11 a 0.1 1 JERUK MANIS 0.10 PATI SINGKONG (TAPIOKA)
0.1'3 0 0.10 c 0.10 d 0.10 RAMBUTAN 0.10 c 0.10 c 0.10 c 0.07 a 0.02 a
Lampiran 17. Pengelornpokkan Pangan Berdasarkan Kandungan Seng Menurut Japaries ( f 988)
Kelwwmk ~ s n g a n "
Jews PanganlMakanan
Dag~ng dan produknya DAGING KERBAU KEONG CUMI-CUM!, SEGAR DAGING KAMBING PINDANG SELAR KEClL IKAN ASlN TERI GORENG TERI, KERING GABUS KERING IKAN ASIN, KERING WAN ASIN, PEPETEK GORENG SEPAT, KERING HATI SAP1 CUE SELAR KUNING TERI NASI. KERING DAGING SAP1 TEMBANG IKAN SEGAR BADER VAWES) IKAN MAS. GORENG MUJAIR. SEGAR KAKAP KEMBUNG BANDENG UDANG, SEGAR RESON (UDANG KEClL SEGAR) RESON, KERING AYAM IKAN ASIN, JAPUH GORENG IKAN ASIN, PAR1 GORENG Biji-bijianlsereal dan roti KACANG 1JO KACANG TANAH. KUPAS KULlT TAHU ROT1 WARNA SAW0 MATANG KACANG PANJANG TEMPE KEDELAI MURNl KACANG KEDELAI, KERfNG NASI UDUK TEMPE SAYUR ROT1 PUTlH BUBUR AYAM : ~ A C A N GKAPRI, MUDA MIE. KERlNG SINGKONG GORENG SINGKONG. KUKUS KETELA POHON (SINGKONG) TAHU GORENG TEPUNG SAGU BERAS GILING BERAS KETAN PUTlH
KanbnganSeng (mgnoo g bdd)
Lampiran 17. Pengelornpolrkan Pangan Berdasarkan Kandungan Seng Menurut Japaries (1988)
Ke-
Pangany
Jenlr PanganlMartanan
TEPUNG BERAS BERAS GlLlNG MASAK (NASI) BERAS KETAN PUTIH. KUKUS BIHUN NASl GORENG SINGKONG. TAPE ONCOM ONCOM HlTAM GORENG BERTEPUNG ONCOM MERAH GORENG ONCOM MERAH GORENG. BERTEPUNG ONCOM MERAH SAYUR (TUMIS) KENTANG BENGKUANG KACANG PANJANG, TUMIS UBI JALAR MERAH UBl JALAR REBUS BlSKUlT MURAH TEPUNG TERIGU JAGUNG KUNING. PIP#LLAMA JAGUNG KUNING, MUDA KRIPIK TEMPE GORENG TEMPE GORENG KERUPUK MELINJO. TlPlS GORENG MIE GORENG MIE. BASAH Susu dan produknya. cookies G O U T SUSU, BATANG SUSU KENTAL MANIS SUSU SAP1
Telur TELUR AYAM KAMPUNG, CEPLOK TELUR AYAM KAMPUNG. DADAR TELUR AYAM
Buahduahan
.
NANGKA MASAK 01 POHON ALPOKAT PISANG AMBON PISANG FAMPUNG PlSANG SIAM. GORENG KEDONDONG, MASAK MANGGA INDRAMAYU MANGGA MUDA SAW0 TOMAT MASAK DURIAN SEMANGKA PlSANG RAJA ULI JERUK MANIS. AIR (SARI) JERUK MANIS RAMBUTAN SALAK
Ksndungan Seng <msrloo s ~ d
0%
)
Lampian 17. Pengelompokkan Pangan Berdasarkan Kandungan Seng Menurut Japaries (1988)
Kelompo* Pangan"
Jenls PanganlMakanan PEPAYA
Sayur-sayuran KUCAl DAUN KATVK DAUN KATUK. REBUS DAUN SINGKONG. LODEH DAUN SINGKONG. REBUS DAUN MELlNJO DAUN SINGKONG NANGKA MUDA TOGE. SEDUH TOGE. KACANG 1JO BAYAM. REBUS BAYAM. SEGAR JANTUNG PISANG. SEGAR TERONG BUNCIS, REBUS BUNCIS JAGUNG MUDA. BERTONGKOL LOBAK REBUNG SOP KOOL DAN WORTEL WORTEL SAW1 KANGKUNG. TUMfS TOMAT MUDA BAWANG BOMBAY KOOL KEMBANG KOOL MERAH. KOOL PUTlH LABU SlAM JENGKOL NANGKA. BlJl PETE SEGAR JAMUR KUPING, SEGAR KETIMUN PARIA (PARE) SEMUR JENGKOL PEPAYA MUDA KOPI. BAGIAN YANG LARUT TEH Keterangan: "~aparies(1 988)
Kandungan Stng
tmslloo e Wdl
n n;.
Lampiran 18. Hasil Ujj Beda (t Test) Konsumsi Seng Pangan Contoh Menggunakan DKSM Studi Pustaka dan DKBM yang meliputi Hasil Analisis Seng Pangan di Laboratorium dan Konsumsi Seng Berdasarkan Kelompok Status Seng Konsumsi Seng Pangan
Konsunlsi s a g pangan (mnfllrvi) Konsumsi seng pangan (mgkari) menggunakan DKBM studi pustaka Konsutnsi seng pangan (mglhari) menggunakan DKaM yang meliputi kandungan seng analisis seng di
Status
DKBMstudi pustaka DKBM meliputi analisis seng di Lahoratoriunl defiiensi tidak defisiensi defisimi ti&& defisiensi
n
Rato-rata
SD
252
7,3
2-7
252
6.3
2.9
55 197 55
75 7;2 6.3
2.7 2.8
197
6.3
2,9
P O,(W)(I"
2.9
0,387 1 .ooo
Lampiran 19. Pengelornpokkan Pangan berdasarkan Kandungan Seng
Kelanpok
Sumbet 2n?
Jenls P q / M a ) c l m e n
Kaya (>= S m g / l O O g - Wd) . DAGlNG KERBAU Baik (3.64.99 t n g l l O O g Wd) KEONG CUMCCUML SEGAR DAGlNG KAMBING PINDANG SELAR KECIL Cukup baik (74.49 mg/lW g Wd) GABUS KERING lKAN ASIN. KERING IKAN ASIN. PEPETEK GORENG SEPAT, KERlNG IKAN ASlN TERl GORENG TERI, KERlNG HATI SAP1 CUE SELAR KUNING TERl NASI, KERlNG DAGlNG SAP1 KACANG IJO KACANG TANAH. KUPAS KULIT TEMBANG TELUR AYAM KAMPUNG. CEPLOK KACANG SUKRO PUTlH KACANG TANAH. REMPEYEK TELUR AYAM KAMPUNG. DADAR IKAN SEGAR BADER VAWES) IKAN MAS, GORENG MUJAIR. SEGAR KAKAP TAHU DAUN BAWANG KUCAI TERASI MERAH KEMBUNG BANDENG OPAKSINGKONG DAUN KATUK DAUN KATUK, REBUS DAUN CtNCAU COKLAT SUSU, BATANG KERUPUK UDANG DAUN SINGKONG, LODEH DAUN SINGKONG, REBUS DAUN MELINJO DAUN SINGKONG UDANG, SEGAR REBON (UDANG KECIL SEGAR) ROT1WARNA SAW0 MATANG KELAPA MUDA, DAGfNG
sag
PanganlMrkanan
W M O g Wd
ht8ke
gtorghr
-09 mgRntake
Responden
n
46
Lampiran 19. Peng&mpokkan
Pangan berdasarkan Kandungan Seng
REBON. KERING Kurang baik (cTmg1100 g bdd) TELUR AYAM BAKSO UACANG PANJANG NANGKA MUDA NANGKA MASAK 01 POHON GADO-GAD0 TOGE. SEDUH TEMPE KEDELAI MURNl KACANG KEDELAI. KERING KETUMBAR TOGE. KACANG IJO BAWANG MERAH NASI UDUK TEMPE SAYUR BAYAM. REBUS BAYAM, SEGAR BUBUR AYAM ROT1 PUTIH KACANG KAPRI. MUDA MIE. KERING SINGKONG GORENG SINGKONG. KUKUS KETELA POHON (SINGKONG) GEMBLONG SINGKONG. TAPE COMBRO TAHU GORENG TEPUNG SAGU BERAS GlLlNG BERAS KETAN PUTlH TEPUNG BERAS SUSU KENTAL MANIS PAPAIS BERAS GlLlNG MASAK (NASI) BERAS KETAN PUTIH. KUKUS BlHUN BURAS NASl GORENG KENTANG BAWANG PUTIH BENGKUANG JANTUNG PISANG. SEGAR TERONG CABE RAWIT. SEGAR ALPOKAT GETUK LlNDRl (SINGKONG) ONCOM ONCOM HITAM GORENG BERTEPL
.
1.05
3.14
0.03
14
5.53
Lampiran 19. Pengelompokkan Pangan berdasarkan Kandungan Seng
ONCOM MERAH GORENG ONCOM MERAH GORENG. BERTEF ONCOM MERAH SAYUR (TUMIS) UBI JALAR GORENG SUSU SAP1 AYAM lKAN ASIN. JAPUH GORENG IKAN ASIN. PAR1GORENG PISANG AMBON PISANG LAMPUNG PISANG SIAM. GORENG KACANG PANJANG. TUMIS BUNCIS. REBUS BUNCIS UBI JALAR MERAH JAGUNG MUDA, BERTONGKOL LOBAK REBUNG SOP KOOL DAN WORTEL WORTEt PALA. DAGING AGAR-AGAR JAHE GUiA AREN (JAWA, MERAH) KECAP KUNYIT BAKWAN (BALA-BALA) ES MAMBO KUE PIA PISANG GORENG UBL JALAR REBUS SAW1 KANGKUNG, TUMIS PASTEL RISOLES BlSKUlT MURAH TEPUNG TERIGU TOMAT MUDA MINYAK KELAPA KEMlRl KELAPA SETENGAH TUA, DAGING SANTAN (KELAPA +AIR) BAWANG BOMBAY KOOL KEMBANG KOOL MERAH. KOOL PUTlH CABE MERAH BESAR. SEGAR KEDONDONG. MASAK MANGGA INDRAMAYU MANGGA MUDA SAW0
25,71
O,t3
7
2.77
TEH LABU SIAM JAGUNG KUNING. PlPlL LAMA JAGUNG KUNING, MUDA KRlPlK TEMPE GORENG TEMPE GORENG KELAPA MUDA, AIR JENGKOL NANGKA. BIJl PETE SEGAR KERUPUK MELINJO. TlPlS GOREN( JAMUR KUPING. SEGAR KETIMUN PARlA (PARE) SELEDRI TOMAT MASAK DURIAN SEMANGKA MERLCA SAOS TOMAT CUKA SEMUR JENGKOL PISANG RAJA ULI GULA PASlR MIE GORENG MIE, BASAH JERUK MANIS. AIR (SARI) JERUK MANIS KERUPUK ACI APEL ASAM. MASAK DIPOHON RAMBUTAN SALAK SETRUP. SIRUP ES SIRUP SOT0 DENGAN DAGING PEPAYA PEPAYA MUDA Keteiangan: 7 ~ r t o n o(1 983) bdd=bagian yang dapat dfmakan
Lampiran 20. Hasil Analisis Regresi Logistik Detenninan Status Seng Contoh
L--' Konstanta
.
Peubah Bebas
.
Konsumsi hewani (g) Konsumsi serealia (9) Mutu gizi makanan (skor(85=l,lainnya=O) JumIah hari sakit (<4 hari=O, lainnya=l) Pendapatan rumahtangga (€Rp 72.780,OOkapIbln = I , laiinYa=O) Jumlah anggota rumahtangga (<4 orang=--=, lainnya= 1) Lama tempuh pendidikan (th) - -
Keterangan:
* signifikan pada P€O, 1
I
. .a..I.
--
.-
.
-0,9967 0,000 1 0,0015 0,73 78 -0,1123 0,8956
0,4113 0,9482 0,1145 0,401 9 0,7943 0,050 1
-0,4374
0,2393
0,6457
0,0833
0,2138
1,0869
-
1,0001 1,0015 2,09 13 0,8938 2,4487
Lampiran 2 1. Koefisien Korelasi Pearson Antar Variabel
108
Lampiran 22. Analisis SWOT Alternatif Penanggulangan Defisiensi Seng Ibu Hamil di Kecamatan Leuwiliang dan Cibungbulang Kabupaten Bogor
_ No.
Altematif Kegiatan
Kekuatan
Kelemah~ Sumberdaya manusia * Terdapat beberapa bel,,, siap jenis produksi mengoptimalisasi Frtanian di patens, pduksi wilayah kecamatan pertanim, (padi, ikan buraya, Kepemilikan singkong, saqur. masyarakat terhadap sayuran palawija dan usaha pertanian nyaris buah-buahan segar). tidak Wilayah pertanian Pertmian ymg ~ l a t i f yang luas dan tanah besar, dimiliki dan yang subur [30% dikelola oleh pengusaha (3'024 ha) wilayah luar wilayah kecamatan Leuwiliang dan 60% dan hasilnyajugs di (1.915 ha) wilayah bawa ke Cibungbulang kecamatan; masyarakat merupakan a d relatif kurang pemm (622 rnmanfaatnya ha) wilayah Leuwiliang Masyarakat mengalami dan 1,8% (59 ha) k d i t a n modal untuk wilayah Cibunbulang usaha, merupakan * Teknologi budidaya tambak/empang]. pertanian belum * Air tersedia untuk perlanian. Teknologi pengalahan a Terdapat banyak dan pemasaran hasil yang 'Ium dioptimalkan(misalnya peItanian rendah. Pengelolaan keramba). pertanian rendah
Peluang
Ancaman
,
Optimalisasi potens1 pertanian
Kerjasama dengan beberapa perguruan tlnm untuk menyerap teknologi. n Menjalln kerjasama )ang erat antara masyarakat wasta agribisnis.
,
Hama clan penyht Kesiapan sumkrdaya manusia unluk menerilna teknologi Tengku]&, Sektorjasa dan industri.
109 Lampiran 22. Analisis SWOT Altematif Penanggulangan Defisiensi Seng Ibu Hamil di Kecamatan Leuwiliang dan Cibungbulang Kabupaten Bogor
No.
Kekuatan
Alternatif Kedatan
Kelemahan
Kualitas sumberdaya manusia rendah Masih jarang lembaga usahalindustrip n g bersifat padat karya. Sumberdaya manusia Pendidikan ppuan jumlahnya banyak (m-rata SD Lembaga pendidikan tamat), cukup banyak D Belum programdi wlayah kecamatan untuk meningkatkan (pesantren). keterampilan perempuan. * Keterampilan perempuan tidak berkembang.
2
Pemberdayaan perempuan
3.
Adanja tenaga penyuluh gizi di kecamatan. * Adanya perpanjangan tangan penyllluh gizi di lapangan yaitu bidan desa dan paraji yang sudah dilatih. Penyuluhan gizi dan Kepala desa ditugaskan kesehatan tentang untuk mendapmpingi mengkonsumsi beranekargam pen).uluh ketika makanan dan sanitasi mengadakan penyuluhan gizi di posydndu. Ada dana penyuluhan gizi setahun sekali dari pemerintah. a ~arana pen!duhan gizi telah disediakan Depkes.
Pelumg Peluang keja dan benviraswasta besar, Kebijakan untuk pemberdayaan perempuan diperlukan Perlu dilakukan peningkatan peran kelembagaan, terutarna PKK dan kelompok pengajian. • Bangak pemerintah di kecamatan ymg memberikan peluang usaha, misalnya kukesra
Ancaman Mobvas~untuk bekerja rendah Pemasaran hasil usaha terbatas a Leulviliang dan C~bungbulangd~plot Pemda Kab Bogor menjad~daerah penyangga jdur lujau dan merupakan daerah pengembangan pertanian, dengan denliluan perkembangan industri terhambat.
6
* Otonomi daerah Petugas fungsional penyuluh masih h a n g sehingga petugas stnkhml mencakup petugas fungsional di lapangan. Selain petugas alat peraga dan dana juga terbatas. Motivasi ibu hamil rendah untuk menghadiri penjuluhan. Geograf~kecamatan sebagian sulit dicapai.
memberikan keleluasaankepada kecamatan untuk mengelola sumberdaya r Meruball perilaku maqarakat manusia. membutuhkan waktu Sarana untuk yang relatif lama. melakukan pen!uluhan ada, antara lain r Monitoring & poyandu dan eavaluasi serta kelompok-kelompok pembinaan penyluh pengajian. gizi masih kurang. Karena hampir semua ibu-ibu tidak behja. waktu gang dibutdlkan rela!if tersedia.
110
Lampiran 22. Analisis SWOT Altematif Penanggulangan Defisiensi Seng Ibu Hamil di Kecamatan Leuwiliang dan Cibungbulang Kabupaten Bogor Peluang
Ancaman
Pemeriksaan kehamilan gratis dl posyandu, diharapkan ha1 ini dapat mendorong ibu hamil datang mendengarkan penyuluhan gizi dan kesehatan di posyadu Mclihat wilayah yang telah berhasil melaksanakan penyuluhan gizi, maka dalam satu desa terdapat pula satu penyuluh gizi (menambah infmtnhryang dibarengi dengan monev), * Adanya perhatian pemerintah kepada penyulnh, antara lain dengan diberikannya kesempatan meningkatkan karir.
* Harga la& pauk * Kcbiasaan ibu hamil 4
Menyediakan makanan selingan yang menggunakan bahan lauk pauk (misalnya bakso, pastel isi daging, mic ayam)
mengkonsumsi makanan selingan. Akses pasar relatif cepat dan lancar. Kctcrscdiaan lahan yang luas untuk mcnyediakan pangan.
mahal. Motiwsi untuk memulai usaha rendah. Daya beli rendah. Membutuhkan waktu relatif lama untuk mengolah & biaya relatif lebih besar. Ketersediaan pangan yang tejangkau relatif
Membuka lapangan
usaha.
* Bisa dijadikan industri rumahtangga.
Sifat makanan yang mudah basi.
111
Lampiran 22. Analisis SWOT Alternatif Penanggulangan Defisiensi Seng Ibu Hamil di Kecamatan Leuwiliang dan Cibungbulang Kabupaten Bogor
No. 5.
"
Aternatif Kegiatau
Kekuatan
Kelemahan Ibu-ibu jarang mengikuti kegiatan PK, yang
Keberadaan PKK dan kelompok-kelompok peagaj~an pcngurusnya saja * Terdapat dua jcnrs lulut * Potensi tutut beium yang brasa drkonsumsi tcrgali. tbu hamrl. valtu tutut r Teknologi budidaya saaah yang bewarna tutut belum diketahui. hitam dan trltut sanah \valaupun secara alami sang beviama kuning terlihat mudah kecmasan Tutu1 hitam berkembang biak relatif leblll ~opulerdi * Ada persepsi negatif tengall masyarakat sebagian kecil d~banbngsiput masyarakat terhadap keemasan. tutut: Mennilaprdulsi dagng* Sebanyl 30% (3.024 a, W l ads y a y yang terjangkau oleh ha) wilayah memwai kebanyakao rum ah an^ ibu Leuuiliang dan 60% Pantwan hamil, yaitu budidaya (1 915 ha) wilayah mengkonsumsl tutut, tututlsiput sawah (sejenis Cibungbulang terutama pada keong). merupakan areal kehamilan timester persawahan, 'I1 dugaan merupakan habitat dapat men~ebabkan utama tutut. kelahiran menjadi lamban seperti tutut r k r tersed~asepanjang berjalan. aaktu b Pendapat sebagian Tutut tersedia orang bahwa jika sepanjang waktu konsumsi tutut r Tutut d~jadikanobat berlebihan dapat penyakit Incr oleh menyebabkan diare massyankat.
Meningkatkan keterampilan diversifhsi pengolahan Pangan.
Peluahg Keterampilan dapat dijadikan modal untuk benviraswasta.
Ancaman Kurangnya kesadaran akan pentingnja suatu keterampllan
* Kes~apanmasynrakat untuk mencrima bud~davatutu! pemasaran bebefapa perguruan budidaya tutu1 tinggi untuk menyerap leknologi budidaya. Keamanan dalatn berusaha budidaya r Budidaya tutut dapat pertanian secara dikemban.l.. umum rendah, menjadi usaha sehingga motivas~ rumahtan@. masyarakat untuk ,~ ~ d imut @ ~ budidaya pertanian diperkirakan sederhana menjadi rendah &ti&& m e m e r l h biaya yang besar serta r Teknologi pengolahan tutut relatifcepat diperlukan, agar mendatangkan hastl produks~tutut udak sia-sla
,Kejasama dengan
Lampiran 22. Analisis SWOT Alternatif Penanggulangan Defisiensi Seng lbu Hamil di Kecamatan Leuwiliang dan Cibungbulang Kabupaten Bogor
[ No.
Altcrnatif Kegiatan
Kekuatan
I
Kelemahan
Pcluang
c. Pengalaman rnasyarakat bahwa orang yang mempunyai penyaklt tekanan darah tinggi tidak boleh nengkonmsi tutut. Sebagim masyarakat mempunyai pantangan mengkonsumsi tutut keemasan (haram dikonsumsi) karma hidup di dua jenis alam yaitu bertelur di darat: setelah menetas hidup di air. Meningkatkan kebersihan perorangan, sanitasi lingkwgan dm hiegiene makan.
Ada lembaga keselbtan
yang lnembimbing ibu hamil untuk hidup sehat
* Jumlal~tenaga kesehatan terbatas.
Penngkaderan masyarakat untuk dapat hidup sehat.
Anraman