DAFTAR PUSTAKA Cangara, Hafied. Pengantar Ilmu Komunikasi, Jakarta: Rajagrafindo. 2002 Effendy, Onong Uchjana. Televisi Siaran Teori Dan Praktek, Bandung: Mandar Maju. 1993 Kriyantono, Rahmat. Teknik Riset Komunikasi, Jakarta: Kencana.2010 Mcquail, Dennis. Teori komunikasi massa McQuail, Jakarta: Salemba Humanika. 2011 Morissan. Manajemen Media Penyiaran, Jakarta: Kencana. 2008 Muda, Deddy Iskandar. Jurnalistik Televisi Menjadi Reporter Profesional, Bandung: Remaja Rosda karya. 2005 Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar, Bandung : Jakarta: Remaja Rosdakarya. 2000 ----------. Metodologi Penelitian Kualitatif, Paradigma Baru Ilmu Komunikasi Dan Ilmu Sosial Lainnya, Bandung: Remaja Rosdakarya. 2001 Nurudin. Komunikasi Massa, Malang: Cespur. 2003 ----------. Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: Raja Grafindo. 2007 Panjaitan, Erica L., dan TM Dhani Iqbal. Matinya Rating Televisi. Jakarta: Yayasan Obor. 2006. Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1994 ----------. Metode Penelitian Komunikasi, Bandung: Remaja Rosdakarya. 1991 Riswandi. Dasar – dasar Penyiaran, Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009. Wahyudin, J.B. Dasar – Dasar Manajemen Penyiaran, Jakarta: Gramedia. 1994 Wiryanto. Teori Komunikasi Massa, Jakarta: PT Grasindo. 2000
Sumber lain : AGB Nielsen Media Research. Memahami TAM Data. 2013 http://www.dewanpers.or.id/page/kebijakan/peraturan/ (dilihat pada tanggal 28 Mei 2013, pukul 20:36 wib) Komisi Penyiaran Indonesia. Pedoman Perilaku Penyiaran Dan Standar Program Siaran. 2012 METRO TV. Profil Stasiun Metro TV. 2013
LAMPIRAN FOTO NARASUMBER
KABUL INDRAWAN (EKSEKUTIF PRODUSER METRO SIANG)
MANGOLOI SIAHAAN (STAFF R & D PROGRAMING METRO TV) TRANSKIP WAWANCARA DENGAN MANAJER MARKETING METRO TV (AGUS MAS RIANTO)
1. Di stasiun televisi berita seperti METRO TV, apakah rating dan share merupakan senjata utama untuk menarik pengiklan? Jadi pola umum konsumen advertiser kita, secara umum terbagi menjadi 2. Yaitu advertaiser yang peduli terhadap rating dan tidak peduli terhadap rating. Untuk metode penjualan spot itu merupakan senjata utama, namun kita mempunyai metode penjualan yang lain, yang tidak menjadikan rating share sebagai senjata utama. 2. Bagaimana advertaiser memandang stasiun METRO TV sebagai wadah untuk memasang iklan, padahal rating share yang dimiliki METRO TV kecil? Pihak advertaiser memasang iklan di televisi berita dengan melihat dulu agenda yang jelas, misalnya seperti saat menjelang pemilu. Maka pihak advertaiser sudah memperhitungkan, bahwa pada saat itu aka ada peningkatan rating share pada METRO TV. Mereka memilih karena ada pendekatan kualitatif audience, mereka mengukur bahwa audience di televisi berita tidak semuanya dapat diukur dengan data Nielsen, advertaiser itu terutama para pengambil keputusan atau pemerintahan. sehingga mereka memisahkan, Mana audience televisi berita mana audience televisi hiburan. Sehingga mereka mudah dalam melakukan kegiatan PR mereka . 3. Bagaimana kredibilitas rating share bagi tim marketing? Kita melihat rating share merupakan tools yang digunakan di media industry, tapi tools tersebut mempunyai keterbatasan, karena hanya berangkat dari demografinya saja. Sehingga ada beberapa kategori spesifik yang belum semuanya tercaver dari simple yang dimiliki oleh Nielsen.
4. Bagaimana cara yang dilakukan tim marketing Di METRO TV untuk mencari pengiklan dengan modal rating share yang kecil? Kami mempunyai dua strategi yaitu strategi penjualan loss spot dan strategi penjualan customize, penjualan customize, menyesuaikan pola komunikasi program yang sesuai dan diingini pengiklan, mudahnya sebagai sebuah positioning stasiun berita seperti itu. bagi penjualan dengan strategi penjualan loss spot sangat menggangu rating share yang kecil, karena kita akan diadu dengan rating share televisi hiburan yang sudah mempunyai rating share tinggi sehingga ujungnya akan menurunkan harga loss spot kita. Sehingga tentunya apabila kita berjualan loss spot, rating share yang tinggi akan sangat membatu, kita pun bisa bersaing dengan televisi lainnya termasuk televisi hiburan. Dan tentunya kita tidak perlu menurunkan harga untuk mendapatkan pengiklan.
LAPORAN KEGIATAN OBSERVASI PADA PROGRAM METRO SIANG 15 – 19 April 2013, (RAPAT REDAKSI 07:00 & 14:30) Setelah melakukan observasi selama 5 hari, dengan mengikuti rapat redaksi program METRO SIANG. Maka peneliti mendapatkan beberapa temuan : a. Rapat redaksi pada pukul 07:00 wib (rapat rundown program) berlangsung hanya 30 menit, dan membicarakan : 1. Membahas susunan berita yang akan dimasukan kedalam rundown program. 2. Berdiskusi dengan desk redaksi tentang kesiapan berita yang akan diangkat dan desk juga memberikan masukan tentang angle berita. 3. Produser METRO SIANG berdiskusi tentang berita – berita kuat menurut rating dan share berdasarkan pola acara harian. b. Rapat redaksi pada pukul 14:30 wib (rapat evaluasi dan proyeksi program) berlangsung selama satu sampai satu setengah jam atau 60 – 90 menit, Dan membicarakan : 1. Evaluasi show program dengan tim intern program METRO SIANG 2. Evaluasi yang diberikan tim litbang redaksi METRO TV dan tim R & D Programing METRO TV, evaluasi berkaitan dengan : -
Evaluasi konten berita program METRO SIANG oleh Norbertus Nomen (evaluator litbang redaksi METRO TV)
-
Evaluasi audio & visual program METRO SIANG oleh Muchtar Mukimin (evaluator litbang redaksi METRO TV)
-
Evaluasi rating share program METRO SIANG oleh Yolenta Indah (evaluator R & D Programing METRO TV)
3. Proyeksi program METRO SIANG, terkait berita – berita apa yang akan diangkat besok dan meminta desk redaksi untuk menyiapkan materi berita tersebut.
TRANSKIP WAWANCARA DENGAN EKSEKUTIF PRODUSER METRO SIANG (KABUL INDRAWAN) 1. Sebagai seorang eksekutif produser dari metro siang tugas apa yang diemban oleh mas kabul? Saya tidak mengeksekusi, proses eksekusi program itu ada ditangan produser metro siang, tugas saya adalah mendisain, memberikan ide – ide dan saya mengawasi bagaimana running program metro siang tersebut, setiap hari saya harus membuat sebuah perencanaan dan perencanaan yang saya buat adalah perencanaan kasar artinya saya mengerjakan yang disebut kebijakan editorial yang harus disampaikan kepada produser, misalnya : hari ini kita main bbm dan kemudian saya memberikan isu – isunya seperti apa, dan biasanya diberikan pada rapat pagi, disitupun kita memberikan batasan – batasan dalam penyuguhan isu, apabila sudah terlalu menyerang pertamina maka kita tidak angkat, mengingat pertamina dengan kita mempunyai perjanjian iklan dengan kita. Jadi tugas saya adalah saya merencanakan secara garis besar, saya mengawasi running program dan saya mensuport apa yang diperlukan oleh teman – teman produser. Di samping itu, saya juga wajib memperhatikan hasil rating dan share yang didapat program – program yang ada di bawah naungan saya. 2. Apakah memperhatikan hasil rating dan share itu perintah dari atasan anda? Ya, memang pimpinan kami dalam hal ini pemred. Pak Putra Nababan. memberikan perintah untuk memperhatikan hasil rating dan
share. Karena memang endingnya kepada target yang diberikan oleh program – program berbentuk rating dan share. Jadi dia benar – benar berpesan untuk memperhatikan rating dan share. 3. Kemudian umpan balik dari perusahaan apa mas, jika target ratingnya tercapai? Kalo tercapai, kita akan dapet insentif. Kalo ga tercapai pastinya kita gigit jari dan siap – siap untuk mengejar target kedepannya. 4. Kelebihan apa yang dimiliki program metro siang dibandingkan dengan program buletin lainnya? Metro siang program yang mengawali hari, karena rata – rata berita masuk 40% kepada program metro siang, sehingga apa yang terbaru ada di metro siang. Dan hasil yang didapat pun lumayan, hasilnya itu adalah share yang cukup lumayan. 5. Mengingat banyaknya kompetitor di jam tayangnya metro siang, bagaimana metro siang berusaha menjadi yang terbaik? Program metro siang, banyak mempunyai kelemahan. Sehingga saya tidak bisa bilang metro siang bisa melawan. Karena di metro siang yang mengeksekusi berita itu adalah desk, jadi bukan tim metro siang itu sendiri. 6. Kemudian apakah rating share yang didapat metro siang bisa menjadi acuan dalam menentukan berita apa yang diangkat? Rating share yang kita terima adalah sesudah tayang, kemudian itu pun delay 2 tayangan. Sehingga pada saat meeting pagi, data yang kita pegang adalah data dua hari yang lalu. Itu permasalahan di METRO
SIANG, mungkin akan menjadi beda apabila kamu tanyakan di MHI. MHI cenderung diperuntungkan. Karena mereka medapatkan hasil rating share yang kemarin sebelum mereka meeting rundown pada tayangan yang baru. Namun kami tetap semangat, dan hasil rating dan share tetap kita pergunakan sehingga jadi kita bisa tau oh berita apa yang paling dimakan oleh penonton, contoh ketika kita menaikan berita jengkol itu naik, maka biasanya kita akan main jengkol lagi. Tapi bukan semuanya berita jengkol, setidaknya saat main jengkol lagi kita bisa mengimbangi yang berita yang lemah. Jadi sharenya ga turun – turun amat. Eh tapi yang kita mainkan lagi bukan dalam konteks berita yang sama loh. Tapi tema atau topik yang sama, updatean berita tersebut lebih tepatnya 7. Kemudian berapa persen kah rating dan share dapat mempengaruhi berita dan adakah faktor lainya apa yang bisa memutuskan bahwa berita itu akan naik di metro siang? Persentasenya adalah 50 %, dan 50% lainnya Biasanya dari insting jurnalistik temen – temen produser. Karena sekali lagi delay hasil rating dan share itu, sehingga untuk menutupi itu temen – temen produser menggunakan insting jurnalistik mereka. Misalnya pada saat kenaikan bbm akan bisa di makan oleh penonton maka kita akan memfolow up itu. Tapi sekali lagi kita ga mungkin main itu terus selama satu setengah jam. Dan biasanya teman – teman tau oh saat main ini tinggi, saat kita main politik menjurus rendah. 8. Berarti tetap rating share juga yang menjadi patokan dong mas?
Iya untuk menjadi patokan utama kita tetap pake rating share, karena memang itu tools yang adakan. 9. Berita itu ada batasan kode etik jurnalistik, apakah mengikuti perkembangan rating share akan mengurangi tingkat independensi kita? Pengaruh, pasti menpunyai pengaruh kepada tingkat independensi jurnalistik kita, karena pada akhirnya kita harus memilih – milih berita mana yang akan kita angkat, berita mana yang kita abaikan. Tapi kita tidak bisa terlalu kaku tentang independensi, karena dengan memilih untuk menaikan atau tidak menaikan berita atau fakta tersebut itu sudah independen ko, karena prinsipnya wartawan tidak boleh berbohong, namun wartawan bebas untuk memilih berita atau fakta mana yang akan diangkat. kecuali contoh kita berbohong atau misal tv sebelah mengeluarkan kebaikan – kebaikan terhadap berita tersebut, sedangkan di tv kita malah kita jelek – jelekin artinya bertolak belakang dengan fakta. Sehingga itu baru yang namanya tidak independen. 10. Apakah ada rambu – rambu yang berseberangan apabila metro siang mengikuti hasil rating dan share , terutama dalam penyajian berita? Ada, terutama adalah tentang slogan kita knowledge to elevate, contoh ketika kita menaikan kasus – kasus kriminal. Itu pasti nendang, tapi berita tersebut bukan karakter metro tv, Tidak knowledge to elevate. Sehingga terkadang kita pun bingung. Apabila mengejar rating share maka isi beritanya tidak sesuai slogan kita, namun disaat kita knowledge to elevate hasil yang kita dapat adalah rating share yang kecil.
11. Apakah mas kabul masih percaya dengan hasil rating dan share yang dikeluarkan oleh AGB nealsen? Saya tidak percaya dengan hasil rating dan share, coba kamu tanya secara random produser – produser disini, apakah masih percaya dengan hasil rating dan share. Pasti jawabannya adalah engga. Bahkan mereka berfikir mungkin rating dan share bisa dibeli. 12. Alasannya apanih ga percaya terhadap rating dan share? Atau mungkin karena rating share metro tv kecil sehingga tidak percaya dengan hasil tersebut. Ya bukan, alasannya karena rating share saya bilang sudah menjadi pasar monopoli yah. Sehingga hanya pihak nielsen lah yang bisa mengeluarkan tanpa adanya tandingan, selain itu juga saya pernah ketemu dengan orang nielsen. Saya tanya berapa sampling erorrnya, trs dia menjawab 5%. Dan saya pikir
5% itu sudah tinggi untuk penelitian
audiens seperti itu, satu lagi mereka tahun 2007 hanya memberikan konpensasi pengunaan people mater itu RP 150.000/keluarga. Orang – orang kaya yang penghasilannya besar, rumahnya bagus. Apakah mau konsisten pengggunaan people meter dengan hanya dibayar Rp 150.000. dan untuk kelas orang kaya 13. berarti METRO SIANG tidak membutuhkan hasil rating share dong mas? Kalau masalah kebutuhan, kita butuh dengan hasil rating dan share. Dikarenakan sekali lagi, rating dan share adalah tools satu – satunya dalam hal pengukuran penonton yang dipercaya sama organisasi televisi saat ini. Karena memang dalam media massa, data mengenai penonton
sangat penting. Disamping itu juga target kami dari pimpinan adalah rating dan share. Sekali lagi kalau masalah kebutuhan ya kita butuh.
TRANSKIP WAWANCARA DENGAN PRODUSER METRO SIANG (LALITA GANDA PUTRI)
1. Apa saja tugas dari produser metro siang? Tugas produser metro siang yah mas, produser metro siang itu bertugas menentukan frame dan berita – berita apa saja yang akan ditampilkan pada saat itu. Terus setelah menentukan itu. Maka kita mengurusi show metro siang, misalnya kapan saja presenter itu berdiri dalam pembacaan berdiri, termasuk dalam hal laporan langsung dari tempat kejadian. 2. Kemudian mba, apakah atasan anda mewajibkan untuk memperhatikan rating dan share? Iya dong, pemred kita selalu memberikan target perquartalnya. Untuk quartal 2 ini aja kita di target dengan share 3.5. 3. Tindakan apa yang dilakukan atasan anda jika rating dan share yang diterima kecil atau tidak sesuai target? Selama ini tindakan nyatanya adalah memanggil kita semua dan berdiskusi masalah rundown serta menanyakan ada masalah apa yang mengakibatkan rating dan share metro siang kecil. 4. Hanya itu mba? Itu bukan hanya loh. Kalau sampe dipanggil pemred itu merupakan hal besar.
5. Kan kalau di televisi non berita, kalau ada program yang rating dan sharenya kecil. Maka pasti program tersebut tidak berlangsung lama. Program tersebut akan diberhentikan, kemudian akan langsung diganti dengan program yang baru. Apakah itu juga bisa terjadi di metro siang? Kalau di metro bukan kaya gitu yah. Ga ada program buletin seperti metro siang di buang gara – gara rating kecil, mungkin kl memang sudah parah banget. Ya paling produser program tersebut di rolling dengan produser program lainnya. 6. Apa sih yang didapat program metro siang, apabila rating dan share yang diperoleh program metro siang bagus atau mencapai target? Kalau dari sisi materi kita akan mendapatkan bonus yah. 7. Kemudian hubungannya dengan karier produser gmn? Paling cuma masuk penilaian yah, jadi kalau rating dan sharenya mencapai target ya penilaian produser itu maka akan bagus dan biasanya penilaian itu berhubungan dengan jenjang karier juga sih. Jadi bisa saja kita naik tingkat kalau nilai kita bagus. 8. Dalam hal penyusunan rundown, apakah rating dan share mempengaruhi dalam rundown, termasuk memilih –milih berita apa yang akan ditayangkan? Pengaruh sih, makannya kan kita sering rapat sore membicarakan rating, apakah rating dan share kita bagus dan berita – berita apa saja yang dimakan, dan berita – berita mana saja yang tidak dimakan, sehingga bisa jadi reverensi kita dalam membentuk pola rundown. Misalnya berita – berita sport bagusnya naik jam berapa, berita politik bagusnya naik di jam berapa. 9. Kira – kira berapa persen pengaruhnya?
Wah kalau gitu saya ga bisa hitung mas, karena kita tuh kl dapet hasil rating dan share tuh besokkannya jam 10 pagi, sedangkan kita rapat penyusunan rundown itu jam 7 pagi. Jadi coba bayangin. Kita delay data rating share dua hari tayangan. Sehingga pengaruh itu ada tapi paling ga terlalu besar terhadap konten berita. Yang paling mempengaruhi adalah nilai beritanya menurut kita sebagai produser. Kalo berita itu nilai beritanya bagus pasti kita tayangin ko, walaupun tanpa melihat rating share tentang tren berita apa yang disukai masyarakat. 10. Terakhir nih mba, apakah mba percaya dengan hasil rating dan share yang di dapat? Rating dan share yang di hitung oleh nielsen adalah penonton televisi terserterial sedangkan target metro tv adalah penonton A+, dan A+ itu banyak nonton pake televisi kabel, jadi ya saya percaya tapi itu saya anggap belum mewakili penonton metro tv. Sehingga belum mewakili penonton metro tv yang sebenarnya, saya yakin penonton metro tv banyak ko.
TRANSKIP WAWANCARA DENGAN TIM R & D PROGRAMING METRO TV (MANGOLOI SIAHAAN) 1. apa saja tugas dari tim R &D Programing dari METRO TV? tugas kami secara umum adalah memberikan informasi mengenai hasil rating share suatu program, kemudian kami meneliti bagaimana performance program tersebut apakah bagus ataukah jelek. Selain itu juga kami menganalisis audience, terkait profil audience program tersebut. Oh iya satu lagi biasanya kita atau saya diperintahkan oleh atasan saya untuk membuat target program berdasarkan rating share. 2. rating share yang diperoleh dari nielsen digunakan apa saja sih bang ? sebenarnya rating share yang kami peroleh mempunyai banyak kegunaan, selain berhubungan dengan performance program, dari situ kita juga bisa melihat tren konten berita mana saja yang banyak mendatangkan penonton. Karena kita sebagai stasiun berita makan analisi konten berita akan menjadi penting. 3. bang mengenai target program, siapa kah yang memerintahkan untuk membuat itu? Yang memerintahkan untuk membuat ya manajer kami, tapi awalnya memang pemimpin redaksi Pak Putra yang memerintahkan untuk membuat target program berdasarkan rating share yang diperoleh suatu program pada tahun yang lalu dengan kuartal yang sama. Ya memang gunanya agar program tersebut dapat lebih baik dari tahun yang lalu.
4. biasanya berapa persen sih, kenaikan target rating share suatu program yang diminta oleh pemimpin redaksi? Wah itu rahasia yah, tapi susah juga sih. Permasalahannya tidak dipukul rata semua program sama, pada pagi siang sore dan malam kan beda – beda jumlah penotonnya. Jadi memang ga dipukul rata. 5. kapan biasanya hasil rating dan share dapat diterima oleh para produser program? Jam 10 lebih lah, biasanya hasil rating share kita delivery kan kepada produser dan para pemimpin di METRO TV. 6. berati apa yang dibilang produser program METRO SIANG benar, bahwa hasil rating share yang diterima mereka telat setelah rapat redaksi jam 7? Jam 10 itu tidak telat, karena memang nielsen mengeluarkan data dan kita bisa download pada jam 10 dan setelah itu baru kita buat. jadi kalau memang produser bilang itu telat, ya mungkin karena mereka rapat pagi sebelum data hasil rating share kita kirim. 7. Apakah hasil rating dan share bisa menjadi acuan dalam mengambil kebijakan yang berhubungan dengan suatu program ? Maksudnya kebijakan yang seperti apanih…. (seperti pergantian program, atau pergantian jam tayang).. Selama ini saya bilang tidak, karena banyak hal – hal yang harus diperhitungkan dalam mengambil kebijakan tersebut. Kami dari tim R & D programming biasanya memberikan laporan tentang performa sebuah program berdasarkan hasil data rating share, biasanya laporan kami itu menjadi salah satu pertimbangan dalam mengambil kebijakan seperti apa yang anda tanyakan tadi. Tapi bukan
hanya data rating dan share saja, ada juga pertimbangan lain. Contonhya program berita seperti METRO SIANG, kan tidak bisa di buang dan digantikan program lain. Karena program METRO SIANG identitas kami. Jadi ga mungkin program metro siang dibuang gara – gara rating sharenya rendah.
DAFTAR RIWAYAT HIDUP Nama Happy Irawan Tempat, Tanggal Wonogiri, 27 Januari 1988 Lahir Jenis Kelamin Laki – laki Agama
Islam
Kewarganegaraan Indonesia Jl. Kayu besar 1, Rt 0011/011 Alamat block C No 41, Cengkareng Timur, Cengkareng, Jakarta Barat 11730 Telephon
08999941046, 081380674710
Email
[email protected]
Latar Belakang Pendidikan Formal 2000 – 2003 : SMPN 201, Jakarta 2003 – 2006 : SMKN 42, Jakarta ( Kelompok Bisnis dan Manajemen) 2009 – Sekarang : Universitas Mercu Buana, Jakarta. SEMESTER 9 ( BROADCASTING ) Non Formal 2004 – 2005 2006 – 2006
: Kursus Komputer di Bina Mandiri 42, Jakarta : Kursus Bahasa Inggris di LPK Bina Mandiri 42, Jakarta
Kemampuan a. Kemampuan Bisnis dan Manajemen, Pemasaran, Komunikasi Penjualan. b. Kemampuan Komputer ( MS Word, MS Excel, MS PowerPoint, dreamwever ) c. Kemampuan mengoperasikan camera video, VTR, switcher. Pengalaman Kerja a. Oktober 2004 – November 2004 : Packing SPM, PT. Sabar Subur Makmur Sentosa. b. Juli 2006 – Agustus 2012 : Operator Produksi, PT. Budi Muaratex. c. September 2012 – sekarang : Staff R&D Programing, METRO TV