DAFTAR PUSTAKA
Arifin, Anwar. Ilmu Komunikasi: Sebuah Pengantar Ringkas. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada. 2005. Budianto, Heri.Media dan Komunikasi Politik.Universitas Mercubuana. Jakarta: 2011. Byrne, Donn., Robert A. Baron. Psikologi Sosial Edisi. Ke-Sepuluh.Jakarta: Penerbit Erlangga. 2005. Castles, Lance. Profil Etnik Jakarta.Terj. Gatot Triwira. Jakarta: Masup Jakarta. 2007. Darmansyah.DPRD dan Partai Politik: Studi Kasus Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat. Mataram: Friedrich-Naumann-Stiftung.2005. Firmanzah. Marketing Politik. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.2012 Ikbar, Yanuar. Metode Aditama.2012
Penelitian
Sosial
Kualitatif.
Bandung:
Refika
Kusumaatmadja, Sarwono. Politik Untuk Kaum Muda. Depok: KoeKoesan.2007. Lestari, Endang G, SH, MM & Drs. MA. Mailid, M.Ed., Komunikasi Yang efektif, Lembaga Administrasi Negara, Republik Indonesia, 2006. Littlejohn, Stephen W. Teori Komunikasi:Theories of Human Communication. Edisi Sembilan. Jakarta: Salemba Humanika. 2009. Mulyana, Deddy. Nuansa-Nuansa Komunikasi:Meneropong Politik dan Budaya Komunikasi Masyarakat Kontemporer. Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,2005. Nimmo, Dan., Komunikasi Politik: Khalayak dan Efek.Comp. Jalaluddin Rakhmat.Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,2006. Nova,Firsan. Republic Relations: Knowing Your Public is A Half to Win The Battle. Jakarta: Media Bangsa.2012
Olii, Helena., Novi Erlita. Opini Publik. Edisi Kedua. Jakarta: Indeks. 2011. Pace R. Wayne and Faules, Don F, Komunikasi Organisasi, Bandung: Rosda.2006. Rakhmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2005. Salim, Agus. Teori dan Paradigma Penelitian Sosial.Yogyakarta: Tiara Wacana.2006 Sarjadi, Soegeng. Politik yang Santun.Jakarta: Bende Press. 2005. Syamsul M. Romli. Jurnalistik.Praktis untuk Pemula. Bandung: Remaja Rosdakarya.2005. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2012 Tentang :Pemilihan Umum Anggota DPR, DPD, dan DPRD. Jakarta: Gradien Mediatama. 2014. Wasesa, Silih Agung. Political Branding & Public Relation: Saatnya Kampanye Sehat, Hemat dan Bermartabat. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. 2013.
SUMBER INTERNET www.rumahpemilu.org/gambaran singkat pemilu (diakses pada 17 Maret 2014) www.kpu.go.id (diakses pada 21 April 2014) www.partainasdem.org (diakses pada 21 April 2014) www.dephut.go.id/Provinsi DKI Jakarta (diakses pada 04 Juli 2014) www.dprd-dkijakartaprov.go.id/wp/ (diakses pada 7 Juli 2014) www.nasdemkemayoran.blogspot.com (diakses pada 20 Juli 2014) www.wartakota.tribunnews.com/2013/07/28/wibi-andrino-caleg-muda-daripartai-nasdem-jakarta (diakses pada 21 Juli 2014)
www.facebook.com/wibiandrino2 (diakses pada 22 Juli 2014) www.facebook.com/sondang.tampubolon (diakses pada 22 Juli 2014) www.facebook.com/loisa.raya (diakses pada 22 Juli 2014) www.twitter.com/BangBAROES (diakses pada 23 Juli 2014) www.law-stp.co.id/ (diakses pada 23 Juli 2014) www.sondangtampubolon.com/profil (diakses pada 23 Juli 2014) www.twitter.com/wibiandrino (diakses pada 25 Agustus 2014) www.twitter.com/Sondang_STP (diakses pada 25 Agustus 2014)
Lampiran III : Pedoman Wawancara untuk Caleg
DAFTAR PERTANYAAN
Daftar Pertanyaan untuk Caleg DPRD dengan Narasumber/Informan : 1. Bestari Barus (Caleg DPRD Dapil 1 DKI Jakarta No. Urut 1) 2. Wibi Andrino (Caleg DPRD Dapil 1 DKI Jakarta No. Urut 2) 3. Sondang Tampubolon (Caleg DPRD Dapil 1 DKI Jakarta No. Urut 6)
Pewawancara
: Emi Sonia Fransiska
PERTANYAAN : 1. Apa yang melatarbelakangi Anda mencalonkan diri sebagai Caleg DPRD Partai NasDem ? 2. Mengapa memilih Caleg DPRD bukan DPR-RI ? 3. Mengapa memilih Dapil 1 DKI Jakarta ? 4. Bagaimana strategi yang digunakan saat berkampanye ? 5. Menggunakan jenis komunikasi politik seperti apa yang anda gunakan saat melakukan pendekatan kepada khalayak ? 6. Isi pesan seperti apakah yang anda gunakan secara terus menerus dalam berkampanye ? 7. Media apa yang anda gunakan dalam mengemas pesan yang ingin Anda sampaikan kepada Khalayak ? 8. Siapakah target sasaran khalayak anda?
9. Bagaimana Umpan Balik yang anda dapatkan dari komunikasi politik yang telah dilakukan ? 10. Menurut Anda, efektif kah jenis komunikasi dan media yang anda gunakan ? 11. Bagaimana pandangan anda tentang komunikasi efektif ? 12. Bagaimana konstituen dimata Anda ? 13. Seberapa dekat Anda dengan konstituen ? 14. Seberapa penting dukungan Public bagi anda ? 15. Apa yang menjadi hambatan/tantangan bagi anda selama melakukan strategi komunikasi politik terhadap khalayak Anda ? 16. Bagaimana pandangan anda tentang Black Campaign ? 17. Bagaimana pandangan anda tentang Money Politic ? 18. Untuk menjadi anggota dewan butuh modal yang besar,bagaimana menurut anda? 19. Adakah seorang PR di Tim sukses Anda ? 20. Jika ya, bagaimana peran PR bagi kegiatan yang anda lakukan ? 21. Seberapa penting Tim sukses bagi anda ? 22. Bagaimana Evaluasi yang Anda Lakukan ? 23. Jika mengambil seorang figure, figure manakah yang anda ingin jadikan sebagai panutan dalam hal melakukan aktivitas komunikasi politik ?
Lampiran IV : Pedoman Wawancara untuk Tim Sukses
DAFTAR PERTANYAAN Daftar Pertanyaan untuk Tim Sukses dengan Narasumber/Informan : 4. Benny Subani
: (Ketua Koordinator Pemenangan/ Tim Sukses Bestari
Barus) 5. Anusa Sasadara
: (Ketua Koordinator Pemenangan/ Tim Sukses Wibi
Andrino) 6. Loisa Diana Raya : (Ketua Koordinator Pemenangan/Tim Sukses Sondang T.)
Pewawancara
: Emi Sonia Fransiska
PERTANYAAN : 24. Apa yang melatarbelakangi Anda bersedia menjadi Tim Sukses? 25. Bagaimana strategi yang digunakan saat berkampanye? 26. Menggunakan jenis komunikasi politik seperti apa yang anda gunakan saat melakukan pendekatan kepada khalayak? 27.
Isi pesan seperti apakah yang anda gunakan secara terus menerus dalam
berkampanye? 28.
Media apa yang anda gunakan dalam mengemas pesan yang ingin Anda
sampaikan kepada Khalayak? 29. Siapakah target sasaran khalayak anda? 30.
Bagaimana Umpan Balik yang anda dapatkan dari komunikasi politik
yang telah dilakukan?
31.
Menurut Anda, efektif kah jenis komunikasi dan media yang anda
gunakan? 32. Bagaimana pandangan anda tentang komunikasi efektif ? 33. Bagaimana konstituen dimata Anda ? 34. Seberapa dekat Anda dengan konstituen ? 35. Seberapa penting dukungan Public bagi anda ? 36. Apa yang menjadi hambatan/tantangan bagi anda selama melakukan strategi komunikasi politik terhadap khalayak Anda ? 37. Bagaimana pandangan anda tentang Black Campaign ? 38. Bagaimana pandangan anda tentang Money Politic ? 39. Untuk menjadi anggota dewan butuh modal yang besar,bagaimana menurut anda? 40. Adakah seorang PR di Tim sukses Anda ? 41. Jika ya, bagaimana peran PR bagi kegiatan yang anda lakukan ? 42. Bagaimana Evaluasi yang Anda Lakukan? 43. Jika mengambil seorang figure, figure manakah yang anda ingin jadikan sebagai panutan dalam hal melakukan aktivitas komunikasi politik ?
Lampiran V : Transkip Wawancara
TRANSKIP WAWANCARA Narasumber/Informan : 7. Bestari Barus (Caleg DPRD Dapil 1 DKI Jakarta No. Urut 1) 8. Benny Subani (Tim Sukses Bestari Barus) 9. Wibi Andrino (Caleg DPRD Dapil 1 DKI Jakarta No. Urut 2) 10. Anusa Sasadara (Tim Sukses Wibi Andrino) 11. Sondang Tampubolon (Caleg DPRD Dapil 1 DKI Jakarta No. Urut 6) 12. Loisa Diana Raya (Tim Sukses Sondang Tampubolon)
Pewawancara
: Emi Sonia Fransiska
PERTANYAAN & JAWABAN 44.
Apa yang melatarbelakangi anda mencalonkan diri sebagai Caleg
DPRD Partai NasDem? Bestari :“Ketika pencalegan karena saya berlatar belakang dari dunia politik sehingga salah satu goal dari pada kita berkecimpung didunia politik menjadi calon legislatif dan tentu untuk menjadi anggota Legislatif.” Wibi : “Saya melihat kemirisan terhadap anggota dewan saat ini, karena sama-sama kita sadari bahwasanya keterwakilan kita di anggota dewan belum merepresentatifkan masyarakat itu sendiri bukan kepada satu sistem yang kita kecewakan, namun kita melihat sistem yang kita bangun itu sudah cukup baik, hanya SDM nya yang cukup kurang dan tidak bisa merepresentatifkan semangat muda dari anak-anak muda yang ada di DKI. Bahwasanya hari ini anak muda DKI butuh satu perubahan yang terlihat jelas. Kita tidak butuh perubahan yang semata-mata hanya retorika dan suatu hal-hal yang normatif, inilah yang menjadi semangat dan yang menjadi latar belakang bahwa Wibi Andrino ingin maju.”
Sondang : “Awalnya sekedar memenuhi kuota perempuan di bursa caleg mewakili partai, tapi setelah terdaftar tentunya saya menempatkan diri untuk serius mencapai target suara.” 45.
Apa yang melatarbelakangi anda bersedia menjadi Tim Sukses?
Benny :“Bestari sahabat saya, saya mengenal dia dari zaman saya di Ormas (Nasional Demokrat), dia ketua Ormas Jakarta Pusat saya mendukung, sampai dia menjadi Caleg pun, saya harus mendukung dia, karena kita diskusi setiap hari apa yang mau kita perjuangkan, apa yang mau kita capai, lalu saya katakana begitu dia Caleg, saya mendukung dia dan kita tidak ada perjanjian apapun. Dan saya yakin dia bisa merubah dan saya yakin bisa membawa citacita NasDem ke depan, itulah kesepakatan saya bagaimana mendukung dia.” Anusa :“Tim pemenangan pada dasarnya yang pertama adalah kedekatan emosional , kedua adalah masalah visi dan misi yang sama dan yang ke tiga adalah bagian politik, bagian politik kedepannya. Dari situlah bisa kelihatan mana yang Ring 1, Ring 2 dan Ring 3. Karena setiap tim memiliki Ring, sehingga informasi tidak bisa langsung ke lapangan. Karena jika informasi langsung disampaikan ke lapangan maka efeknya yang terjadi adalah pertama adanya kekeliruan dalam hal jobdesk. Pemenangan tim 1 (Ring 1) adalah kawan-kawan yang memiliki kekerabatan,misal ya kawan - kawan yang memiliki
sumber
daya
keilmuan
dan
disitilah
pengkajian
untuk
pemenangannya bagaimana. Ring 2 Tim lapangan adalah mereka yang memegang titik-titik wilayah yang mau membuka titik-titik wilayah.” Loisa : “Awalnya saya hanya membantu keadministrasian nya ka Sondang saja, Saya di Garnita membantu semua pengurus Garnita untuk pemberkasan pencalegan. Hanya itu, namun pada akhirnya saya terlibat dalam setiap blusukannya Ka Sondang sampai akhir masa Pileg kemarin.” 46.
Mengapa memilih Caleg DPRD bukan DPR-RI?
Bestari : “Karena ini sudah jadi keputusan Dewan Pimpinan Pusat untuk menempatkan saya di Dapil 1 DKI Jakarta, dan saya beryukur penempatan ini sesuai dengan harapan saya.” Wibi : “Sebagai pendatang baru didunia politik, tentu saya harus bertahap dalam menjejaki tangga politik, dan menjadi Anggota DPRD inilah dianggap sebagai proses pertama yang harus saya jalani untuk mengenal lebih tentang politik dan masyarakat politik.” Sondang : “Karena partai tidak memberikan posisi yang sesuai keinginan saya, sekedar melemparkan saja ke daerah. Untuk caleg DPR RI karena mereka sudah punya orang-orang atau jagoan-jagoannya untuk ditempatkan di DPR RI yang dianggap akan memenangkan kursi dan bisa membawa aspirasi partai nantinya.” 47.
Mengapa memilih Dapil 1 DKI Jakarta?
Bestari :“Saya tinggal di Jakarta Pusat sudah 28 tahun, dulu waktu di Golkar ya hanya kecelakaan saja, karena pada waktu itu saya memang ditunjuk sebagai ketua Golkar di Kepulauan Seribu, maka saya dicalonkan dari Jakarta Utara, padahal saya juga peminta pada waktu itu dari Jakarta pusat, karena saya lebih paham anatomi dan geografi Jakarta pusat ketimbang Jakarta Utara dan Kepulauan seribu.” Wibi : “Dapil 1 DKI Jakarta Pusat adalah central pemerintahan DKI, dan disitu kita bisa lihat amat sangat jelas mulai dari segi pembangunan ekonomi dan juga pembangunan infrastruktur sangat jelas kita perhatikan. Bahwa di DKI Jakarta pusat sangat jomplang dimana percepatan disuatu pembangun dengan infrastruktur dan lain lain namun tidak di ikuti dengan masyarakat dipinggiran kota Jakarta Pusat. “ Sondang : “Terpaksa, hanya itu yang harus diambil, awalnya saya minta Dapil Jakarta Selatan karena domisili kantor sejak 2005 disana dan komunitas saya pun 80% di Jakarta selatan.”
Benny : “Mungkin karena Bang Best sudah mengenal betul Jakarta Pusat, jadi ia lebih memilih Jakarta Pusat.” Anusa Sasadara : “Pertama adalah Caleg mendaftarkan diri ke Partai untuk menjadi Caleg, dan Wibi Andrino langsung mencalonkan diri menjadi caleg untuk mewakili Jakarta Pusat. Dan kemudian memang untuk memutuskan DCT adalah partai dan KPU lah yang memutuskan. Karena Jakarta pusat dikalangan pemula memiliki jumlah pemilih yang tidak terlalu banyak, DPT nya tidak terlalu banyak sekitar 800 ribuan. Berbeda dengan Jakarta Selatan yang luas wilayah besar dan memiliki DPT yang banyak. Dan disitulah kami memilih Jakarta Pusat karena kami menjadikan Jakarta pusat untuk belajar jika dilihat dari sisi pendidikan, Jakarta pusat warganya menengah ke bawah, Jika Wilayah menteng dan Gondangdia misalnya sebagian besar tidak ada orangnya , tapi yang ada suaranya adalah daerahdaerah yang demografi penduduknya adalah yang padat tingkat pendidikan nya kurang dan masih banyak pengangguran. Disitulah tim akan lebih mudah melakukan suatu program dibandingkan dengan Jakarta selatan yang sudah memilki infrastruktur
masyarakat yang baik, karena mereka kita akan
kesulitan tentang apa yang akan kita jual. Program-program apa yang akan dijual karena ini tidak akan laku, sedangkan dijakarta pusat akan lebih laku dibandingkan dengan wilayah lain, karena warganya sendiri akan lebih menyadari program-program mana yang bermanfaat dengan mereka. Beda dengan wilayah-wilayah lain. Loisa : “Setahu saya, ini merupakan pembagian dari pusat, jadi ya kami terima saja.” 48.
Bagaimana strategi yang digunakan saat berkampanye? Bestari : “Strategi yang digunakan adalah dengan melakukan pendekatan
langsung dengan calon pemilih. pendekatan kepada konstituen dilakukan sejak jauh-jauh hari, sejak tahun 2010 aktif di kegiatan-kegiatan sosial Ormas Nasional Demokrat, dan akhirnya masyarakat tahu tentang saya dan juga Ormas Nasional Demokrat yang kini pada akhirnya menjadi sebuah partai,
masyarakat pun tahu bahwa Ormas Nasional Demokrat adalah NasDem, karena lambang nya juga hanya dibolak-balik saja.” Wibi : “Strategi komunikasi politik adalah satu bahasa politik yang kita tampilkan baik itu verbal atau pun nonverbal kepada masyarakat. Dan tentu dalam pileg ini harus ada strategi khusus untuk melakukan hal itu. Yang pertama kali kita lakukan pada saat pileg kemarin adalah karena kita caleg dengan segmentasi anak muda, dan karena partai kita adalah partai baru tentu kita harus mengeluarkan bahasa-bahasa sederhana kepada masyarakat. Bahasa sederhana itu adalah bahasa yang tidak sulit dimengerti oleh masyarakat yang berdomisili di Jakarta pusat yang mana demografi nya sendiri adalah mayoritas penduduknya dengan tingkat ekonomi dibawah ratarata. Dengan segmentasi anak muda itu sendiri Wibi andrino dalam pileg kemarin cukup banyak mendapat perhatian, meskipun belum secara maksimal. Dan hal itu memang kembali pada strategi itu sendiri, ternyata tidak hanya bagaimana kita berkomunikasi tetapi juga ada hal-hal lain untuk memenangkan suatu kursi di DPRD Jakarta Pusat. “ Sondang : “banyak strategi yang dibuat, selain sosialisasi supaya masyarakat mengenal saya, saya juga aktif di social media dengan membuat page dan website, begitu juga twitter dan facebook, semua dibuat untuk mem branding saya agar terpilih, sedangkan spanduk dll hanya sebagai pengingat saja”. Benny:“Strategi-strateginya adalah dengan melakukan pendekatan secara langsung dengan masyarakat, dengan komunitas-komunitas, seperti biasa melakukan program-program yang cocok untuk masyarakat, untuk komunitas. Bestari saat sosialisasi menjelaskan tugas-tugas DPRD DKI itu apa saja, yang diantaranya adalah Pokir (Pokok-Pokok Pikiran) itu ada dananya, tetapi selama ini dana itu tidak pernah disalurkan ke masyarakat, itu dipertanyakan, itu dimainkan oleh anggota-anggota DPRD tersebut untuk program-program dia sendiri, nah ini kan tidak betul, seharusnya Pokir ini harus diberikan kepada masyarakat, dan Bestari akan melakukan itu. Program-program ini lah yang kita lempar ke masyarakat.Inilah janji Bestari, dan kita melakukan
perjanjian dengan masyarakat, kita jelaskan kepada masyarakat bahwa ada hak-hak masyarakat yang harus diperjuangkan”. Anusa :“Strategi komunikasi politik yang dilakukan adalah masyarakat bertemu langsung dengan calegnya, karena dosa besar politik zaman dulu adalah mereka caleg tidak bertemu langsung dengan masyarakat, tapi mereka hanya memeberikan suatu program, memberikan uang sehingga mereka bisa jadi. Kita ingin berdekatan dengan masyarakat untuk 5 tahun, pertama dengan komunikasi dua arah, kedua membuat suatu program yang tidak hanya bermanfaat untuk sekarang atau pada saat zamannya pemilu saja tetapi program ini terus berkelanjutan, dan ini bisa dilanjutkan ketika menjabat. Contoh program kita adalah Ambulance gratis, Belajar Bahasa inggris gratis, memang efeknya tidak banyak namun kita berharap masyarakat memilih kita, dan ketiga kita mempunyai program kartu tanda pendukung (KTP), yang mana setiap pemilik KTP ini akan kami prioritaskan dalam hal bantuan ataupun dalam hal lainnya.” Loisa : “ia gunakan background nya sebagai pengacara untuk melakukan pendekatan dengan masyarakat. Dia pengacara, dia mempunyai lembaga pendidikan bahasa inggris, dia punya yayasan PRO TKI, itu yang bisa kami jual. Ka Sondang langsung tanya RT RW apa saja yang bisa dibantu dari segi hukum. Ka Sondang memberikan bantuan hukum kepada masyarakat Jakarta Pusat secara cuma-cuma” 49.
Menggunakan jenis komunikasi politik seperti apa yang anda
gunakan saat melakukan pendekatan kepada khalayak? Bestari : “Komunikasi langsung dengan masyarakat, agar saya lebih dekat dengan masyarakat”. Wibi : “Komunikasi yang sederhana, agar masyarakat paham apa yang sedang dibicarakan”.
Sondang :“Saya menggunakan komunikasi langsung dan tidak langsung, langsung dengan tatap muka dengan masyarakat, komunikasi tidak langsung saya gunakan melalui media”. Benny : “Jenis komunikasi yang dilakukan adalah pendekatan kepada struktural, RT-RW, Lurah,dan masyarakat itu sendiri. Pendekatan dengan masyarakat dilakukan untuk membina hubungan emosional, sehingga ketika kita melakukan komunikasi itu seperti saudara, pertama adalah kekawanan berkomunikasi, kedua adalah persaudaraan, dan ketiga adalah benar-benar konstituen kita untuk memilih dan berkomitmen konsisten terhadap caleg kita”. Anusa : “Komunikasi dua arah, kami turun ke dapil bertemu dengan masyarakat secara langsung.” Loisa : “hmmm kita melakukan jenis komunikasi searah dan dua arah, searah kita gunakan melalui media cetak, dan dua arah kita turun lapangan.” 50.
Isi pesan seperti apakah yang anda gunakan secara terus menerus
dalam berkampanye? Bestari :“Pertama saya sampaikan kepada masyarakat yaitu tentang orientasi, Dewan itu apa? Legislatif itu apa? Pertama saya jelaskan bahwa dewan itu mempunyai 3 tugas pokok dan fungsi, yaitu pertama pembuat undang-undang, kedua budgeting, artinya memberikan anggaran, dan terakhir mengawasi jalannya pelaksanaan pembangunan”. Wibi : “Background kita adalah hukum, kita menguatkan dimana produkproduk hukum yaitu perda-perda baru yang akan kita usulkan kepada anggota dewan yang lain jika terpilih dan juga pemerinta daerah. Dan itu yang ingin kita tampilkan pada saat itu. Terutama tentang perda tata kota, dimana di Jakarta pada hari ini kekurangan pada ruang terbuka, ruang terbuka sangat amat minim sekali untuk pengembangan masyarakat karena pada prinsipnya adalah ketika ada suatu ruang terbuka itu ada lahan bermain untuk anak, sementara pengembangan dari pada otak dari seorang anak itu bisa meningkat
ketika dia bermain dan berkomunikasi dengan orang lain. Ibarat dalam suatu lingkungan yang hanya berpetak-petak di Jakarta pusat pada saat ini, dia akan kesulitan untuk mengembangkan pola piker dia. Sehingga butuh tempat-tempat atau space-space yang lumayan dan hari ini belum ada satu undang-undang yang pro akan hal itu, walaupun sudah ada tentang fasilitas umum, dan lainlain namun tidak maksimal. Inilah yang kita tonjolkan, disamping juga tentang birokrasi-birokrasi pemerintah yang menurut saya amat sangat lambat. Saya tidak mengkritik apa yang dikeluarkan oleh pemerintah daerah misalnya tentang Kartu Jakarta Sehat atau Kartu Jakarta Pintar, itu sangat amat baik sekali namun ada beberapa poin yang harus dikuatkan dan ini butuh kerjasama dari pada si pencetus ide yaitu Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta dan juga organ-organ yang ada dibawahnya yaitu bagian kesehatan dan lain-lain. Dan itu butuh pengawasan yang sangat kuat dan juga controlling dan mungkin ada peningkatan anggaran terhadap itu sehingga masyarakat DKI pada khususnya bisa merasakan dampak yang positif dari Kartu Jakarta Pintar dan Kartu Jakarta Sehat.” Sondang : “Pentingnya pendidikan dan kesehatan anak dan perempuan. Saya mengajak masyarakat untuk bergabung digerakan pendidikan untuk kita semua, sesuai dengan tagline kami. Kita tahu hari demi hari sistem dan kebijakan pendidikan Indonesia membuat pendidikan itu semakin mahal. Ia telah menjelma menjadi sebuah industri yang produknya hanya dapat dinikmati orang kaya. Sedangkan kalangan tidak mampu dan terpinggirkan dianggap cukup menjadi penonton. Inilah yang ingin saya ubah bahwa pendidikan itu adalah hak setiap masyarakat,serta kesehatan anak dan perempuan juga dianggap penting tanpa melihat status sosial dan lain-lain.“ Benny :“Pesan yang terus kita dengungkan adalah pesan Restorasi kepada masyarakat. Bahwa NasDem itu yang punya Restorasi, Restorasi ini kita jelaskan kepada masyarakat, yaitu restorasi mulai dari perubahan mental, perubahan sikap, komitmen, konsisten, itulah yang kita lempar kepada masyarakat. Artinya kita mencoba bahwa kita tidak janji-janji bui, kita tidak
janji kita akan kasih uang. Itu tidak. Tapi kita mengadakan kerja sama. Kerja sama ketika kami menang tolong kontrol kami, ingatkan kami ketika lupa, lapor partai, lapor polisi, demo kami. Mengingatkan kepada masyarakat bahwa kita perlu berubah, kita perlu berubah”. Anusa :“Motto kita adalah Muda, Berani, Bergerak. yang mau kita sampaikan adalah kami anak muda yang tidak punya beban masa lalu, kami punya beban masa depan, oleh karena itu kami berani melakukan apapun termasuk resiko nya. Karena kami tidak mempunya beban apapun.Makanya kami berani bergerak. Sehingga dalam runtutan motto itu kami punya satu runtutan, ketika kami terpilih berarti anda akan mempunyai satu wakil yang mempunyai komitmen, ada anak muda yang berani berkomitmen menghabiskan masa muda nya, dan dia mau bergerak. Sehingga ada satu gebrakan dibandingkan dengan yang lain bahwa kita masih muda dan akan terus bergerak” Loisa : “Kami sangat mengedepankan pendidikan, kita mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa pendidikan itu sangat penting kita dapat. Karena bangsa yang cerdas adalah bangsa yang masyarakatnya berpendidikan.” 51.
Media apa yang anda gunakan dalam mengemas pesan yang ingin
Anda sampaikan kepada khalayak? Bestari : “Saya hanya bermodalkan sticker, brosur, dan selebihnya saya banyak turun ke lapangan, saya kerahkan seluruh relawan untuk terjun langsung ke lapangan.” Wibi : “Di era modern seperti ini banyak hal-hal baru yang bisa kita gunakan untuk mempromote atau mengenalkan diri kita seperti media sosial, media massa, spanduk dan lain-lain. Namun yang terpenting adalah bertemu dengan masyarakat , karena pileg berbeda dengan pilpres, pileg ada sangat banyak calon, sehingga butuh pendekatan yang persuasif kepada calon pemilih, dibandingkan hanya dengan ketokohan, karena masyarakat akan bingung untuk memilih anggota dewan karena banyak pilihan dari berbagai macam
partai. Jadi kedekatan-kedekatan hubungan yang sudah terjalin sebelum Pileg tentunya kita harus membuat sistem jaringan baru agar mempermudah kita mensosialisasikan diri kita. Yang kita gunakan kemarin adalah sistem sell, hampir sama juga digunakan oleh beberapa partai lain seperti halnya PKS. Sistem sell ini adalah dimana kita 1 orang memperkenalkan orang lain dengan orang lain dan hal ini dilakukan secara terus dan menerus” Sondang : “Kita hampir fifty-fifty menggunakan media dan juga turun ke lapangan. Ketika turun ke lapangan. Atribut partai seperti biasa kita gunakan, seperti spanduk, poster, flyer dan lain-lain. Media social pun saya menggunakan media social dan juga website. Untuk atribut yang saya siapkan ketika saya turun ke lapangan salah satu nya adalah kaos dan kartu nama. Kartu nama penting, karena dengan kita memberikan kartu nama ke siapa pun yang menginginkan itu maka disitulah terjadinya komunikasi. Saya senang berkomunikasi dengan masyarakat, karena kita bisa mendengar apa yang mereka harapkan.” Benny :“Seperti biasa kita membuat alat peraga pemilu, seperti media cetak, spanduk, brosur, dan media elektronik seperti telp/sms, penedekatannya adalah dengan sms hanya untuk mengingatkan, dan dengan sms pula disitu terjadilah komunikasi dua arah. Fast respon. Jadi kita juga tahu apa yang sebenarnya dibutuhkan oleh lapangan. Salah satunya seperti program foging, masyarakat Jakarta Pusat banyak meminta foging, program untuk menyantuni anak yatim dan tim Bestari pun mewujudkannya”. Anusa :“Jika dari 100%, maka hampir 60% kita turun lapangan, media sosial 10%, dan 30% kita gunakan media cetak, seperti flyer, spanduk, Koran. Untuk media sosial kita gencarkan di FB, karena pengguna FB dijakarta pusat sudah digunakan juga oleh masyarakat yang menengah ke bawah.Dengan menggunakan jenis handpone apa pun biasanya bisa untuk main FB an. Selain itu juga kami bermain di website, dan itu sudah ada yang mengelolanya.”
Loisa : “Sama, kita sama dengan caleg-caleg lainnya. Kita menggunakan alat peraga yang mungkin caleg lain pun sama menggunakannya. Kita produksi banyak kaos massa dan juga kartu nama, karena kedua media politik inilah yang sering kita gunakan ketika kita turun ke lapangan.” 52.
Siapakah target sasaran/khalayak yang ingin anda tuju?
Bestari :“Targetnya tentu mayarakat di Jakarta Pusat yang sudah memiliki hak pilih. “ Wibi : “Berbicara mengenai taget pemilih sebenarnya tidak dibatasi. Mengenai kata-kata tagline muda itu sendiri sebenarnya, ya siapapun pernah muda. Bahkan orang yang sudah tua pun pernah mengalami fase muda, dan dia pun pernah merasakan spirit muda itu adalah suatu pembaruan, suatu perubahan, suatu hal yang ingin dicapai yang belum pernah dia rasakan sebelumnya dan ingin dia lakukan ataupun dia belum mengalami itu. Dan ini yang menjadi tagline kita kemarin adalah muda berani bergerak. Kita tahu bahwa banyak orang yang berani namun juga tidak bergerak. Mereka hanya berani di luar berteriak namun ternyata permasalahan itu berada di dalam dan kita harus masuk ke dalam sistem itu untuk merubah itu, jadi kita tidak berada dizona-zona luar tapi kita harus menerobos tracking zone, karena zona-zona aman itu kita harus tembus dimana harus ada anak muda yang berani untuk muncul, walaupun dia tidak berhasil hari ini, tapi ada keberhasilankeberhasilan lain yang dia capai, bukan kemenangan yang menjadi suatu nilai utama suatu pertandingan di Pileg ini tapi ada faktor-faktor lain yang ingin dicapai adalah menjadi manusia yang seutuhnya ketika kita sudh terjun langsung dengan masyarakat, berinteraksi dengan masyarakat kita akan merasa sisi humanisme kita akan meningkat karena kita merasakan apa yang orang lain rasakan dan itu menjadi pelajaran yang sangat berharga yang saya dapatkan saat Pileg kemarin. Sondang : “Target sasaran kita adalah perempuan, baik itu ibu-ibu ataupun remaja putri yang sudah memiliki hak pilih. Kenapa? Karena saya memiliki harapan besar bahwa perempuan itu harus memiliki pendidikan yang cukup
agar ia menjadi seorang perempuan yang cerdas. Saya ingin mengajak mereka untuk terlibat langsung dalam pemilu. Bahwasanya jika ada dari kaum kita yang maju, sebenarnya harus lah ia dukung. Karena bagaimana pun kita sebagai perempuan tentu akan bangga dengan keterwakilan kita di parlemen” Benny :“Semua lapisan masyarakat, yang tentu sudah memiliki hak pilih di Jakarrta Pusat.” Anusa :“Pemuda inilah menjadi targetan utama sebenarnya, tetapi karena pemuda di Jakarta pusat ini sedikit, akhirnya kita kembalikan lagi kepada sang caleg. Beruntunglah caleg kita muda, sehingga masuk mana pun bisa, ke yang usia lanjut, ibu-ibu, bapak-bapak, ataupun pemuda. Kita fleksibe, dan itulah keuntungan bagi kita.” Loisa : “Ya target kita pasti lah kita mendekati ibu-ibu, perempuan lah. Kita berharap perempuan-perempuan di Jakarta Pusat memilih Ka Sondang, karena Ka Sondang memiliki komitmen untuk memperjuangkan mereka.” 53. Bagaimana umpan balik yang anda rasakan/yang didapatkan ? Bestari : “Ternyata selama kami berbuat untuk mayarakat sejak jauh-jauh hari, akhirnya masyarakat pun menilai, dan akhirnya menjatuhkan pilihannya kepada kami. Ya saya bersyukur atas apa yang sekarang diraih, masyarakat telah memberikan kepercayaan kepada saya, kepada tim bestari dan juga relawan, dan ini tentu adalah amanah bagi kami.” Wibi : “Kita kembali lagi kepada edukasi politik yang belum maksimal, dan kedewasaan berpolitik di Indonesia masih sangat amat minim,karena kita bersama-sama pahami kita belum lama bertatap muka dan dengan minimnya waktu dan juga mungkin kekurangan akan sesuatu investasi sosial pada masyarakat itu sendiri sehingga ada hal-hal lain yang menjadi pertimbangan kepada masyarakat untuk
memilih. Dan juga terdapat pola-pola
transaksional dilapangan dan itulah yang sebanarnya menciderai demokrasi kita saat ini. Untuk mengevaluasi kerja saya kira tim sudah berkerja dengan amat sangat maksimal, dan menurut saya ini merupakan hal yang amat luar biasa,
walaupun kita tidak menang, namun proses yang kita jalani adalah proses yang baik. Dan inilah proses real dalam berdemokrasi.” Sondang : “Kami sadar bahwa tidak ada usaha yang sia-sia, perkara komunikasi politik kami ternyata dianggap tidak memiliki efek, yaaa kami menganggap inilah politik, kami sadar akan segala resiko dan konsekuensi yang ada. Intinya belum jodoh, he he he” Benny : “Buat Bang Best, tentu inilah satu tantangan yang berat, bahwa akhirnya masyarakat telah memberikan kepercayaan kepada dia, saya selalu ingatkan dia hati-hati, bahwa tujuan kita dari awal bahasa kita didengar oleh Tuhan. Jangan main-main. Karena bahasa kamu dan saya sama di masyarakat, dan tentu harus ada pertanggung jawaban juga kepada Tuhan. Kita akan data apa yang telah kita ucapkan dan apa yang telah kita lakukan dan hal itu akan kita ingatkan selalu. Selama 5 tahun kedepan kita akan kawal bang Best agar menjadi wakil rakyat yang dicintai rakyat.” Anusa : “Ternyata masyarakat tidak melihat apa yang telah kami lakukan untuk mereka, memang sih kita tidak bisa menuntut banyak dari mereka, karena ini adalah hak mereka. Namun cukup kami jadikan pelajaran berharga bagi kami kedepannya” Loisa : “Dalam evaluasi kita sadar bahwa apa yang telah kami lakukan ternyata belum maksimal, seharusnya kita bisa memaksimalkan waktu yang telah diberikan kepada caleg dan tim. Banyak hal Sonia, banyak hal yang belum kami maksimalkan.” 54. Bagaimana pandangan anda tentang komunikasi efektif ? Bestari
:
“Komunikasi
efektif
bagi
saya
adalah
bagaimana kita
berkomunikasi dengan masyarakat secara langsung, dan dengan pendekatan secara emosional, bukan melalui media. “ Wibi : “Hari ini orang sudah mulai meninggalkan hard copy menjadi soft copy dan pengguna internet meningkat drastis, namun ada juga pengguna hard copy misalnya Koran. Mengenai keefektifitasan adalah tergantung target
mana yang kita sasar. Karena bilamana kemarin adalah target kita adalah anak muda yang ada di lingkungan Jakarta Pusat, pasti efektifan media social dan lain-lain, namun jika kita bicara mengenai masyarakat old fashion pasti media hard copy lah yang paling efektif.” Sondang : “Komunikasi efektif pastinya kita bisa menjangkau masyarakat yaitu dengan kegiatan tatap muka. Agar masyarakat yang di targetkan mengingat nama saya dan menjadi lebih ingin tahu tentang saya dan yang diharapkan memilih saya selanjutnya.” Benny : “Kami tidak banyak menggunakan media sosial, media cetak ataupun media elektronik, kami banyak turun ke lapangan. Dan komunikasi tatap muka lah yang paling efektif.” Anusa : “Pada saat itu kita sudah memaksimalkan media sosial yang kita gunakan, tapi jika bicara soal ke efektifan, kita tidak berharap terlalu banyak dari media sosial, yang kita harapkan adalah bagaimana kita bertemu langsung dengan masyarakat, karena kan tadi sudah dikatakan bahwa hampir 60% kita turun ke lapangan.” Loisa : “Komunikasi efektif adalah komunikasi yang tepat sasaran tidak lebih dan tidak kurang, dan hal ini harus dilakukan secara face to face. Agar pesan kita sampai.”
55. Apa yang menjadi tantangan/hambatan bagi anda selama melakukan strategi komunikasi politik terhadap khalayak anda? Bestari : “Tantangan datang dari masyarakat itu sendiri, yang belum sadar sepenuhnya secara politik, bahwa keberadaan seorang anggota Dewan itu nantinya ketika dia terpilih adalah memperjuangkan hak-hak masyarakat. Masyarakat ini kan pembayar pajak, nah tugas dewan itu salah satunya adalah mengembalikan pajak-pajak yang dibayar oleh masyarakat kepada ini
kepada masyarakat dimana pajak itu dibayar dalam bentuk pembangunanpembangunan.” Wibi : “Hmmm tantangannya adalah politik uang yang bermain ditengahtengah masyarakat. Bagi kita yang konsisten tidak ingin melakukan itu ya jelas akan merasa kesulitan untuk meraih dukungan masyarakat.” Sondang : “Sesama caleg yang memanfaatkan upaya sosialisasi yang saya lakukan dengan menyiram uang di garis finish.” Benny : “Masyarakat itu sendiri, karena masyarakat kita adalah masyarakat mengambang. Mereka bermain di politik yang selama ini dia tahu, bahwa money politics itu lebih kuat. Tapi terus terang buat kita, kita tidak bisa mundur, karena kita ada janji dalam diri kita, bahwa kita harus menang. Tetapi pendekatan secara kekeluargaan tetap kita lakukan, ketika kita terjun ke masyarakat kita bersaing bahkan dengan 1 kelompok teman sendiri, karena masyarakat jadi rebutan, kita bersaing program, bersaing visi misi dan lainlain” Anusa : “Rekam jejak, rekam jejak disini bukan karena Wibi mempunya rekam jejak yang buruk, melainkan kita menyadari bahwasanya kita masih kurang dalam hal waktu. Kita kurang untuk membuat sebuah rekam jejak yang bagus. Yang sehingga ketika masyarakat mengetahui hal itu, tentu akan jadi pertimbangan masyarakat untuk memilih Wibi” Loisa : “Yang menjadi tantangan kita pada saat itu adalah mind-set masyarakat yaitu soal pandangan terhadap perempuan yang terjun ke politik, mereka menganggap yaaah perempuan hanya aksesoris saja. Seperti itulah masyarakat, masih banyak yang berfikiran seperti itu.” 56. Bagaimana pandangan anda tentang Black Campaign? Bestari : “Banyak, saya dikatakan Kristen, saya dikatakan maling suara, omong doang, dikatakan saya money politic, tapi jika kita habiskan waktu kita
untuk menanggapi itu, maka kita tidak kampanye. Jadi biarkan saja karena kemampuannya sampai disitu”. Wibi : “Mendapatkan black campaign terhadap wibi andrino dalam hal track record tidak ada, tapi jika isu kita dapatkan disalah satu tempat salah satunya di daerah Johar Baru, Kampung Rawa, bahwa disitu ada isu-isu tentang suku yang amat tinggi dimana saya sebagai orang aceh banyak dilemparkan isu, karena disitu melihat harus orang Johar Baru asli yang maju. Namun hal itu tidak signifikan.” Sondang : “Ya faktor budaya, black campaign pasti menemuinya. Tapi ya kita berfikir show must go on” Benny : “Black campaign dalam politik itu sudah biasa, yang penting kita tidak melakukan hal itu.” Anusa : "Karena kami adalah orang baru, kami masih muda, kami juga tidak mempunya rekam jejak kesalahan atau dosa politik, jadi apa yang mau di black campaign kan? bersyukur kami tidak mendapatkan black campaign itu" Loisa : “Black campaign, harus kita hadapi dengan senyuman. Tidak harus repor-repot memikirkannya. Tapi kalau sudah kritis maka kita akan bertindak, tapi sejauh ini ka sondang tidak mendapatkan black campaign ya cukup parah ya.” 57. Bagaimana pandangan anda tentang Money Politic? Bestari : “Ya memang aturan dari Pileg kemarin ini menurut saya perlu lah ditinjau ulang kembali karena suara terbanyak ini memang mengakibatkan persaingan itu sangat tidak sehat dibawah., diakar rumput, ditengah masyarakat terkadang kurang mendidik secara politik kepada masyarakat. Masyarakat akhirnya terbawa oleh arus. Semua orang ingin mendapatkan kursi dari berbagai macam cara, dan disitulah rentan terjadi money politic dan sebagainya, bahkan di internal kita sendiri pun bukan lagi terlihat bahwa perjuangan itu adalah perjuangan bersama bukan hanya memenangkan partai tapi cenderung memenangkan diri sendiri, jadi saingan itu boleh dikatakan. Dan menurut saya pun ini harus menjadi perhatian banyak orang bahwa,
bukan hanya sebuah partai politik yang lain yang harus kita hadapi karena suara terbanyak ini, tetapi juga rekan-rekan satu partai, satu dapil, itu pun cenderung jadi pesaing, karena siapa yang mendapatkan suara terbanyak maka dialah yang akan ditetapkan sebagai pemenang.” Wibi : “Money politics menurut saya itu adalah jalan cepat untuk mendapatkan sesuatu, dan bagi kita yang ingin menciptakan iklim konstruksi bangsa yang dewasa bagi saya hal itu haruslah ditinggalkan, karena jika kita memberikan sesuatu yang salah kepada masyarakat, maka itu akan berumpan balik kepada kita juga. Ketika meberikan obat yang salah kepada masyarakat dosisnya tidak tepat akhirnya mereka akan sakit, dan bangsa ini sudah sakit. Butuh orang-orang yang berani dan mereka butuh panutan-panutan yang akhirnya mereka sadari mana yang baik dan mana yang tidak, jangan kita sebagai wakil mereka memberikan contoh yang tidak tepat karena budaya menyuap itu menurut saya itu bagian dari menjual , dan itu budaya yang sangat buruk sekali, sehingga paradigma masyarakat terhadap anggotaanggota yang dipilihnya juga meyakini bahwa orang-orang ini pasti akan korupsi dan lain-lain. Karena sudah dari awal pun sebelum ia terpilih ia sudah bermain dengan money politics dan ketika ia terpilih maka tidak heran ia akan melakukan tindakan korupsi dan lain-lain.” Sondang : “Satu kata.., Jahat. Benny : “Biaya politik ada, tapi kita tidak beli suara”. Anusa : “Tidak sedikit lawan politik yang melakukan money politics, tapi kami tidak melakukan money politics”. Loisa : “Ya money politic itu seperti sudah menjadi budaya bagi bangsa ini sejak adanya pemilu langsung.” 58. Untuk menjadi anggota dewan butuh modal yang besar? Bestari : “ Cost Politic tentu ada, besar kecilnya tergantung kepada kemahiran dan ketokohan dari pada orang tersebut. Ketika ketokohan kita belum dikenal masyarakat maka itu akan menyebabkan cost politic tinggi,
karena disitulah biaya keluar besar-besaran hanya untuk memperkenalkan diri, membuat program-program sosial dan lain-lain. Karena tidak ada suatu pergerakan didunia politik ini yang tidak memungut biaya atau tidak mengeluarkan biaya. Saya tidak sepaham dengan money politic namun dalam suatu pergerakan politik pasti ada cost politic.” Wibi : “ Tentu, untuk membangun infrastruktur menjadi seorang anggota dewan butuh cost yang sangat besar dan tentunya yang maju menjadi wakil rakyat tentunya adalah orang-orang yang sudah selesai terhadap kehidupan pribadinya bukan lagi orang-orang yang masih memikirkan mencari untung, mencari uang dan lain-lain, dan itu adalah menjadi seorang anggota dewan adalah orang-orang yang sudah mempunyai jiwa kenegarawanan dan dia akan mementingkan orang banyak dibandingkan diri dia dan keluarganya, dan yang saya liat hari ini adalah menjadi anggota dewan adalah mata pencaraharian atau melamar kerja mungkin, dan ini ada kesalahan pola pikir, dan banyak dari calon anggota dewan kemarin ini yang mencari prevelageprevelage bahwasanya ketika menjadi anggota dewan ini akan mendapatkan ini mendapatkan itu. Berbuat ini berbuat itu. Namun ia tidak memberikan konsep besarnya adalah untuk karya nya dia. Dan itu yang harus dibenahi.” Sondang : “Tidak bisa dipungkiri modal untuk menjadi anggota dewan ya sangatlah besar.” Benny : “Tidak adanya sebuah pergerakan tanpa adanya modal politik.” Anusa : “Pasti. Tanpa modal jujur kita tidak bisa bergerak.” Loisa : “Modal politik pastinya sangat dibutuhkan dimana persaingan dilapangan begitu sengit.” 59. Adakah seorang PR dibelakang Anda? Bestari : “Saya tidak memakai jasa konsultan atau PR, karena kebanyakan dari mereka yang memakai jasa konsultan pun banyak yang gagal. Saya hanya menggunakan kawan-kawan dari jajaran ormas Nasional Demokrat. Wibi : “Kita tidak ada PR.” Sondang : “ya ada.”
Benny :“kita tidak menggunakan konsultan atau PR, ini pure tim sukses saja, kita kerja keras, kita tidak pernah berhenti setiap hari pulang hingga malam, kegiatan dimananpun kita datang dan memang kita harus konsisten, kalau tidak ini akan dimasukin lawan”. Anusa :"Pengertian PR ini kan Public Relations, jadi biasanya dalam melakukan sosialisasi adalah orang setempat, mengapa? karena otomatis orang-orang tersebutlah yang mengenal wilayahnya, mengenal keadaan masyarakatnya dan lain sebagainya. PR sebagai penyampai yang efektif, oleh karena itu PR itu kita berikan kepada tiap-tiap wilayah sehingga kawankawan disana mengenal secara emosional masyarakatnya, secara tugas mungkin kita telah melakukan tugas PR. Tapi secara Profesi kita tidak menggunakan seorang PR." Loisa : “PR nya adalah saya sendiri.”
60. Seberapa penting Tim sukses bagi Anda? Bestari : “Penting sekali, tanpa mereka saya tidak mungkin jadi.” Wibi : “Penting. Karena mereka bisa jadi motivasi dan semangat kita.” Sondang : “Sangat penting karena merekalah yang bisa menjalankan semua strategi dan menampung feedback” Benny : “Timses itu sebagai pendamping, bisa juga sebagai pengantar ia ke suatu kemenangan ataupun sebaliknya.” Anusa : “Tim sukses itu adalah komitmen, komitmen kepada caleg dan komitmen kepada rakyat.” Loisa : “Keberadaannya sangatlah penting, kita bisa memberikan masukanmasukan dan lain-lainnya.” 61. Jika mengambil seorang figure, figure manakah yang Anda jadikan sebagai panutan dalam hal melakukan aktivitas komunikasi politik?
Bestari : “Kita hidup berdampingan dengan masyarakat dari berbagai macam agama dan etnis. Tentu saya berdekatan dengan orang yang berpandangan nasionalis yang tidak mengedepankan satu agama atau satu suku saja tetapi pluralis. Saya mengidolakan Surya Paloh, dia pluralis, dapat mengumpulkan orang banyak dan mampu beradaptasi dengan situasi-situasi yang spesifik.” Wibi : “Pak Surya Paloh, ia seorang negarawan yang ketika ia melakukan sesuatu untuk bangsa ini, ia tidak menuntut apapun dari bangsanya.” Sondang : “Hillary Clinton, perempuan yang cerdas dan seorang pejuang.” Benny :“Surya Paloh, karena pimpinan kita surya paloh. Karena saya yakin betul beliau inilah orang yang tidak main-main, bayangkan jika kita hitung secara materi dia mungkin sudah mengeluarkan triliunan.Tapi dia tidak minta jabatan apapun.apalagi sekarang sudah koalisi dengan PDIP. Sekarang siapa yang berani seorang negarawan seperti dia, Surya Paloh siap mengorbankan waktu, materi, jiwa, raga nya untuk Bangsa ini.” Anusa : “Wibi yang secara tidak langsung sebenarnya masih memiliki kekerabatan dengan Surya Paloh, dan ini memang Wibi dan tim mengidolakan sosok Surya Paloh yang berani berbuat, sekecil apapun itu yang penting untuk kebaikan masyarakat. Dan ada hal-hal lain yang sebenarnya kegiatan kami banyak terinspirasi dengan beliau.” Loisa : “Karena kami berorganisasi dibawah pimpinan Surya Paloh, jelas figure yang kita jadikan panutan adalah Surya Paloh”
62. Seberapa penting dukungan Public bagi anda? Bestari : “ Jika kita bicara soal dukungan tentu sangat penting, karena untuk dapat meraih suara atau terpilih kita membutuhkan suara yang signifikan memilih kita. Kepentingan kita terhadap mereka ini jangan kita jadikan kepentingan sesaat, tetapi kepentingan yang berkesinambungan. Maka setelah mereka mendengarkan apa yang saya sampaikan pada kampanye-kampanye maupun orasi-orasi saya akhirnya mereka mempunyai harapan. Saya banyak
memberikan pembelajaran politik kepada masyarakat disamping hal-hal yang sifatnya sosial dan lain-lain.” Wibi : “Dukungan keluarga, teman , dan juga kelompok tertentu Sondang :“sangat penting, tanpa adanya dukungan ya akhirnya seperti saya…hehee” Benny : “Dukungan semua elemen masyarakat sangat penting, dan kami bersyukur berkat dukungan public, akhirnya kita bisa Anusa : “Penting banget, dukungan itu kan bentuk kesepakatan.” Loisa : “sangat penting ya, karena public itu sangat kuat. Dukungan public pasti siapapun ia yang mendapatkan dukungan public ya sangat beruntung.” 63. Seperti apa evaluasi yang anda lakukan ? Bestari : “Saya sangat berterima kasih pada tim yang sudah membantu saya sejak persiapan menjelang pileg atau pun pasca pileg. Kita akan buktikan jika masyarakat tidak salah pilih.” Wibi : “Bagi saya Pileg kemarin adalah pengalaman yang sangat berharga, dan merupakan sekolah yang tidak ada sekolahnya, dan ini yang membuat saya semakin bersemangat untuk maju lagi di 2019, karena saya terchallenge, mungkin dari evaluasi kemarin ternyata saya belum sempurna dan ketika di 2019 saya ingin mencoba lagi dan membutikan kepada orang-orang bahwa saya akan terus bergerak. “ Sondang : “evaluasi yang kami lakukan, kita banyak introspeksi, kita sadar baik dari saya pribadi masing banyak yang perlu diperbaiki dari segi strategi komunikasi politiknya.” Benny : “yaaaa kita pasti ingin terus berbuat lebih baik dan lebih baik lagi.” Anusa : “ada kekecewaan, ada beberapa daerah yang kurang maksimal, tapi kita melihat ada satu peluang bahwa ada yang harus kita jaga, dan untuk Tim kita juga sudah berjuang, kita sudah banyak mengeluarkan banyak waktu,
tenaga dan biaya. Dan kami berfikir jika kita berhenti disini, alangkah bodohnya karena waktu, biaya, dan uang sudah kita korbankan. “ Loisa : “Kita tidak bisa mengcontrol orang lain itu bermain dengan money politic ya, meskipun kita tidak menjudge mereka melakukan itu. Yang bisa kita evaluasi dari tim kita . kita sudah maintance hubungan dengan lapangan, kurangnya time schedule untuk kegiatan turun ke lapangan. Dan kurangnya disiplin waktu, karena memang itu berkaitan dengan jadwal padatnya beliau.” 64. Apa harapan anda pasca pileg kemarin ? Bestari : “Harapannya yaaa semoga saya mampu menjalankan segala jenis tugas dan fungsi anggota dewan untuk kebaikan masyarakat.” Wibi : “Harapan saya adalah untuk partai Nasdem tetaplah konsisten mengusung misi gerakan perubahan karena jangan sampai tagline ini hanya sebagai retorika politik belaka, namun konsistensi dan integritas menjadi sangat penting karena itu yang paling berat. Lebih berat ketika menjalani tidak terpilih dibandingkan terpilih menjadi anggota dewan saya rasa ketika proses pileg kemarin itu hanya 20% dari pada apa yang akan kita jalani dari pada kita terpilih menjadi anggota dewan. Dan untuk Bestari Barus tentunya, haruslah mempunya integritas yang tinggi dan komitmen bahwasanya dia terpilih bukan hanya dia sendiri namun juga atas kerja sama caleg-caleg lain yang mempunyai misi besar, mempunyai keinginan besar untuk merubah dan menjadikan Jakarta Pusat lebih baik pada khususnya dan DKI Jakarta pada umumnya”. Sondang : “Bahwa KPUD dan KPU harus total diganti dan di outsorce ke lembaga independen, dan pengawasan harus extra ketat. Caleg juga harus orang yang punya standard tinggi supaya nantinya dia tau harus melakukan apa dalam masa jabatan legislatifnya.” Benny : “Harapan saya adalahbahwa kader-kader NasDem kedepan betulbetul kader-kader yang militan. Kader-kader yang betul-betul ingin berbuat
untuk bangsanya dan untuk rakyatnya.Ini bukan masalah politik.karena kita punya istilah disini biarlah yang tidak murni terbakar mati.dan itu banyak yang datang seketika dan hilang seketika. Tapi buat kita, kita tidak.Kita tetap konsisten dengan cita-cita kita.Dan saya yakin kader-kader seperti Bestari ini kedepan inilah yang kita harapkan.Dan saya selalu ingatkan kepada bestari untuk terus hati-hati bahwa politik ini terlalu banyak iming-imingnya, jabatan, uang dan sebagainya, dan akhirnya menjadi korban politik. Namun saya terus berharap semoga Bestari ini adalah orang yang amanah.“ Anusa : "Kedekatan kita dengan bestari dilakukan sejak pencalegan, toh ternyata setelah kita melakukan komunikasi dengan bang best ternyata dia juga ingin membesarkan partai juga. Loisa : “Harapannya adalah semoga dipemilu yang akan datang pemerintah memberlakukan hukum yang tegas, bagi siapapun yang melakukan tindakan kecurangan dalam pemilu.”
Lampiran VI : Dokumentasi Kegiatan Komunikasi Politik Caleg DPRD NasDem
1. Media Sosial dan Media Cetak yang digunakan oleh Bestari Barus
Sumber : https://twitter.com/BangBAROES Sumber : Doc. Pribadi
(Poster)
2. Media Sosial dan Media Cetak yang digunakan oleh Wibi Andrino
Sumber : https://twitter.com/wibiandrino
(Poster) Sumber : Doc. Pribadi
3. Media Sosial dan Media Cetak yang digunakan oleh Sondang Tampubolon
Sumberhttps://twitter.com/Sondang_STP (Poster) Sumber : Doc. Pribadi
4. Kegiatan Bestari Barus dengan Masyarakat
4.
Kegiatan Sondang
Tampubolon dengan Masyarakat
5.
Kegiatan Wibi Andrino dengan Masyarakat
Lampiran XI : Foto Peneliti dengan Narasumber
(Foto : Kiri-Betari Barus, foto diambil setelah wawancara 22/7 di Caffe DPP Partai NasDem) Sumber : Dok. Pribadi
(Foto : Kanan-Benny/Timses Bestari, foto diambil setelah wawancara 23/7 Di DPP Ormas Nasional Demokrat) Sumber : Dok. Pribadi
(Foto : Kanan Wibi Andrino, foto diambil setelah wawancara 18/7) Di Dimsum 48) Sumber : Dok. Pribadi
(Foto : Kiri Anusa Sasadara/Timses Wibi, foto diambil setelah wawancara 16/7 Di DPP Ormas Nasional Demokrat) Sumber : Dok. Pribadi
(Foto : Kiri Sondang Tampubolon, foto diambil setelah wawancara 21/7 di DPP Garnita Malahayati NasDem) Sumber : Dok. Pribadi
(Foto : Kiri Loisa Diana Raya/Timses Sondang, foto diambil setelah wawancara 17/7 Di Auditorium DPP Partai NasDem) Sumber : Dok. Pribadi
Lampiran XII : Daftar Riwayat Hidup
Emi Sonia Fransiska Alamat: Jl. Kalipasir Gg. Tembok No.13 RT/RW 004/010 Kel.Kebon Sirih Kec.Menteng, Jakarta Pusat Email:
[email protected] Hp : 082111822257
Tempat, Tanggal Lahir : Cirebon, 31 Oktober 1989 Usia
: 24 Tahun
Agama
: Islam
Jenis Kelamin
: Perempuan
Tinggi/Berat Badan
: 158 cm/48 kg
Status
: Belum Menikah
1995 – 1996 1996 – 2001 2002 – 2005 2005 – 2008 2010 – 2014
Pendidikan Formal TK – TPA Rumpaka, Kuningan SD Negeri 1 Sidawangi SMP Negeri 2 Sumber SMA Negeri 1 Sumber Fikom/Public Relation, Universitas Mercu Buana, Jakarta
Pendidikan Non Fromal Tahun
Bidang
2004
Bahasa Inggris
2008
Bahasa Inggris
2008
Teknik Informatika
2012
Bahasa Inggris
Pengalaman Organisasi
Lembaga
Keterangan
Kangoree Language Program GET – House of English
Ber- Sertifikat
Caruban Computer Center Jakarta Study Course (JSC)
Ber- Sertifikat
Ber- Sertifikat
Ber- Sertifikat
2002 – 2003
Ketua Pratama Praja Muda Karana SMPN 2 Sumber
2002 – 2005
Anggota PPSI Betako Merpati Putih
2003 – 2004
Ketua OSIS SMPN 2 Sumber
2005 – 2007
Wakil Ketua PPSI Betako Merpati Putih Kolat Sumber
2006 – 2007
Sekretaris OSIS SMAN 1 Sumber
2011 – 2016
Direktorat Pelajar dan Remaja Puteri (Departemen Duta Belia) di DPP Garnita Malahayati NasDem
2014 – 2016
Anggota Perhumas (Perhimpunan Hubungan Masyarakat)
Prestasi 2003
Peraih Medali Perak – Juara ke-2 Pencak Silat Kelas B Putri SLTP dalam PORSENIDA (Pekan Olahraga dan Kesenian Daerah) Kab. Cirebon – 26 Mei-4 Juni 2003.
2004
Finalis 3 besar lomba menyanyi tingkat Pelajar SLTP dalam PORSENIDA Kab. Cirebon.
2006
Peraih Piagam Penghargaan – di Kejuaraan Pencak Silat Antar Kelompok Latihan (KEJURLAT) Perguruan Pencak Silat Bela Diri Tangan Kosong Merpati Putih se-Jawa Barat, STAIN Cirebon - 24-26 November 2006.
2007
Peraih Piagam Penghargaan – Juara ke-2 Announcer Contest, RRI Cirebon - 9 Maret 2007.
Pengalaman Magang/Kerja 2007 – 2008
Magang di Radio Republik Indonesia (RRI) / Announcer
2008 – 2009
Bekerja di PT. Daya Bumi Rekatama (DB Fm) / Announcer
2009
Bekerja di Production House (Sayap Production) / Conceptor
2009
Bekerja di PT. Sumaco Wahana Utama / Marketing
2010 – Sekarang Bekerja di DPP Ormas Nasional Demokrat/ Staff Pusat Sekretariat
Seminar atau Workshop
Peserta “Pelatihan Jurnalistik dan Penulisan Karya Ilmiah”, Magistra Utama Leadership Center, Cirebon- 29 Maret 2007.
Peserta Simposium Nasional Restorasi Indonesia, di Hotel Borobudur Jakarta – 1 Juni 2010.
Peserta Seminar Sosialisasi Empat Pilar “Perubahan kelima UUD 1945 : Konsolidasi Demokrasi dan Jati Diri Bangsa” Komite Pusat Liga Mahasiswa NasDem Jakarta – 03 Mei 2012.
Peserta Dialog Kebangsaan “Melalui Peningkatan Nilai-Nilai Pancasila Menuju Harmonisasi Unsur-unsur Penegak NKRI” BEM Se-Jakarta– 24 April 2013.
Peserta “Public Lecture Ramadhan Islam dimata Tokoh Dahlan Iskan Bicara: Islam dan Pembangunan “ di Hotel Acacia Jakarta– 30 Juli 2013.
Ketua Pelaksana Seminar “The Art of Litigation PR” di Freedom Institute, Jakarta– 14 Desember 2013. (Seminar yang bekerja sama antara Universitas Mercu Buana dengan Freedom Institute yang dihadiri oleh Bapak Dr. Ir. Arissetyanto Nugroho, MM. Selaku Rektor Universitas Mercu Buana dan Prof. Bachtiar Aly sebagai Keynote Speaker).
Peserta Diskusi Public dalam rangka Peringatan Hari Agraria ke-54: “Kedaulatan Pangan dibawah Pemerintahan Jokowi-JK, Mungkinkah?” dihadiri oleh Wakil Presiden RI terpilih Bapak. H.M. Jusuf Kalla sebagai Keynote Speaker. DPP Partai NasDem - 25 September 2014.
Jakarta, 25 September 2014
Emi Sonia Fransiska