DAFTAR PUSTAKA
Aditomo, Anindito & Sofia Retnowati. Perfeksionisme, Harga Diri, dan Kecenderungan Depresi pada Remaja Akhir. (Jurnal Psikologi No. 1, 1-14 Fakultas Psikologi Universitas Gadjah Mada, 2004), hal. 3. Retrieved from https://jurnal.ugm.ac.id Ali Maksum. (2009). Pengantar Filsafat: Dari Masa Klasik hingga Postmodernisme. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Baron. R. A & Byrne. D. (2004). Psikologi Sosial. Jakarta: Erlangga. Barthos, Basir. (2001). Manajemen Sumber Daya Manusia Suatu Pendekatan Makro. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara. Bashori, Khairuddin. (2006). Psikologi Keluarga Sakinah. Yogyakarta: Suara Muhammadiyah. Baumgardner, S.R., & Crothes, M.K. (2010). Positive Psychology. United States of America: Pearson Prentice Hall. Berger, B., McCroskey, J., & Richmond, V. (1984). Communication Apprehension and Shyness. Philadelphia, PA: Lea & Febiger. Bretch, G. (2000). Mengenal dan Mengembangkan Harga Diri. Jakarta : PT Prehalindo. Coopersmith, S. (1967). The Antecedens of Self-Esteem. San Fransisco: W.H. freeman Company. Gunarsa, Singgih D. (2004). Psikologi Praktis: Anak, Remaja dan Keluarga. Jakarta: Gunung Mulia. Ghufron, M. N & Risnawati, S. R. (2011). Teori-teori Psikologi. Yogyakarta: Arruz Media Group.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Hasibuan, Malayu S.P, (2003), Manajemen Sumber Daya Manusia, Edisi Revisi, Bumi Aksara: Jakarta. Hatib Abdul Kadir. (2007). Tangan Kuasa dalam Kelamin Telaah Homoseks, Pekerja Seks dan Seks Bebas di Indonesia. Yogyakarta: Insist Press. Hurlock, Elizabeth B. (2007). Perkembangan Anak Jilid 2 Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga. Hurlock, E.B (2002). Psikologi Perkembangan. 5th edition. Erlanga: Jakarta. Hutabarat, D.B., dkk. (2004). Penyesuaian Diri Perempuan Pekerja Seks dalam Kehidupan Sehari-hari. Arkhe, 9, 02, 70-81. Istiyanto, S. Bekti. (2009). Jurnal Pariwisata Trisakti Vol 14 No 1 tahun 2009. ISSN 1411-1527. Menguak Konsep Diri Perempuan Di Lokasi Pariwisata Baturraden
Kabupaten
Retrieved
Banyumas.
from
https://sbektiistiyanto.wordpress.com/2008/02/18/journals/ Jeffreys, Sheila. (2000) Challenging the Child/Adult Distinction in Theory and Practice on Prostitution. International Feminist Journal of Politics, 2:3 Autumn 2000. University of Melbourne, Australia. Juwita, Elanda. (2012) . Jurnal sosiologi. Pekerja seks komersial yang berkeluarga. ISSN 2303-1166. Vol. 2,
No. 2. Retrieved from
http://journal.unair.ac.id Kartono, Kartini. (2009). Patologi Sosial Jilid 1. Jakarta : Rajawali Pers. Kartono, Kartini. (2011). Patologi Sosial jilid 1. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Kertajaya, Hermawan.( 2010). Brand Operation. Jakarta: Esensi Erlangga Group. Khan, R. I. (2004). Perilaku Asertif, Harga Diri, dan Kecenderungan Depresi pada Remaja Akhir. Jurnal Psikologi Indonesia. September, 2012, Vol.1, No. 2, hal 143-154. Retrieved from http://jurnal.untag-sby.ac.id
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Koentjoro. (1996). Prostitusi di Indonesia: Sebuah Analisis Kasus di Jawa. Buletin Psikologi, IV, Nomor 2, Desember 1996. Retrieved from https://jurnal.ugm.ac.id Koentjoro. (2004). On the Spot: Tutur Dari Sarang Pelacur. Yogyakarta: Tinta. Lestari, Sri. (2012). Psikologi Keluarga : Penanaman Nilai dan Penanganan Konflik dalam Keluarga. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Matlin, M. W. (1987). The Psychology of Women. New York : Holf Rinchart & Winston, Inc. Muhammad. (2014). Jurnal Ilmu Sosiatri. Fenomena Sosial Pekerja Seks Komersial Terselubung di Taman Alun-Alun Kapuas. Vol. 3 nomor 4 edisi Desember 2014.. http://jurnafis.untan.ac.id Munandar, S.C.U. (1985). Emansipasi dan Peran Ganda Wanita Indonesia. Jakarta: UI Press. Myers, D. (2005). Sosial Psychology. New York: McGraw-Hill. Notoatmodjo, Soekidjo. (2003). Pendidikan Dan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Citra. Papalia, D.E & Feldman, R. D. (2014). Experience Human Development 12th ed: Menyelami Perkembangan Manusia Edisi 12. Jakarta: Salemba Humanika. Pelham, W.B & Swann, W.B, Jr. (1989). From Self-Conceptions to Self-Worth: On the Sources and Structure of Global Self-Esteem. Journal of Personality and Social Psychology, Vol. 57, No. 4, 672-680. Copyright 1989 by the American Psychological Assosiation, Inc. http://persweb.wabash.edu Pervin, L. A., & John, O. P. (2001). Personality: Theory and research (8th ed.). New York: John Wiley & Sons. Poerwandari, E. K. (2013). Penelitian Kualitatif Untuk Penelitian Perilaku Manusia. Depok: LPSP3 UI.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Pujosuwarno, Sayekti. (1994). Bimbingan Dan Konseling Keluarga. Yogyakarta: Menara Mas Offset. Puspitasari, F. (2006). Perkawinan Usia Muda: Faktor- Faktor Pendorong dan Dampaknya Terhadap Pola Asuh Keluarga (Studi Kasus di Desa Mandailinh Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya). http://digilib.unnes.ac.id/ Sandha, Timora dkk. (2012). Hubungan self-esteem dengan penyesuaian diri pada Siswa Tahun Pertama SMA Krista Mitra Semarang. Jurnal Psikologi, Vol.1. 2012 hal.52. retrieved from http://ejournal-s1.undip.ac.id Santrock, J.W. (2002). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup. Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Santrock, John W. (2007). Perkembangan Anak Edisi Kesebelas Jilid 2. Jakarta: Erlangga. Santrock, J.W. (2007). Psikologi Perkembangan. Edisi 11 Jilid 1. Jakarta: Erlangga. Sarlito. W. S & Meinarno. E.A. (2011). Psikologi Sosial. Jakarta: Salemba Humanika Sheafor,W.B. & Horejsi, R.C. (2003). Techinques and Guidelines for Social Work Practice. Boston: Allyn & Bacon. Siagian, S.P. (2002). Teori Motivasi dan Aplikasinya. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Soekanto, Soerjono. (2006). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Sunarti, E. (2004). Mengasuh dengan Hati Tantangan yang Menyenangkan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Sutrisno, Mudji. (2005). Teori-teori kebudayaan. Yogyakarta: Kanisius.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
INFORMED CONCENT
Saya adalah mahasiswi Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Jakarta yang bernama Miftakhul Nuuril Azizah. Saat ini saya sedang melakukan tugas akhir (skripsi) untuk mengetahui bagaimana gambaran self-esteem (harga diri) pada ibu yang bekerja sebagai wanita pekerja seks komersial. Harga diri merupakan hal yang sangat penting bagi ibu, khususnya ibu yang bekerja sebagai wanita pekerja seks komersial, dimana harga diri akan berdampak pada perkembangan kepribadiannya dalam menilai dirinya serta penilaian dari lingkungan sekitar terhadap dirinya. Berkaitan dengan hal tersebut, maka peneliti ingin mengetahui bagaimana gambaran self-esteem (harga diri) pada ibu yang bekerja sebagai wanita pekerja seks komersial. Sebanyak 2 orang ibu yang bekerja (khususnya sebagai wanita pekerja seks komersial) akan diikutsertakan sebagai responden dalam penelitian ini. Proses pengambilan data dalam penelitian ini melalui prosedur menjawab pertanyaan akan diajukan secara umum oleh peneliti yang berkaitan dengan harga diri, dengan menjawab secara lengkap dan jelas. Pada metode pengambilan data ini, keterangan secara mendalam dan menyeluruh menjadi tujuan peneliti. Demikian informasi ini saya sampaikan. Atas bantuan, partisipasi dan kesediaan waktu Anda, saya ucapkan terimakasih.
Tangerang, Mei 2017
(Miftakhul Nuuril Azizah)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PARTISIPASI
Saya yang bertandatangan di bawah ini,
Nama (inisial)
:_______________________________________________
Tempat/tanggal lahir :_______________________________________________ Usia
:_______________________________________________
Pendidikan
:_______________________________________________
Alamat
:_______________________________________________ ______________________________________________
Dengan ini saya menyatakan persetujuan saya untuk dapat ikut berpartisipasi sebagai responden dalam penelitian yang berjudul “Gambaran SelfEsteem pada Ibu yang Bekerja Sebagai Pekerja Seks Komersial”. Saya menyatakan bahwa keikutsertaan saya dalam penelitian ini saya lakukan secara sukarela atau tanpa paksaan dari pihak manapun. Saya juga memperkenankan kepada peneliti untuk menggunakan data-data yang saya berikan untuk dipergunakan sesuai dengan kepentingan dan tujuan penelitian. Saya menyadari dan memahami bahwa data yang saya berikan dan yang akan digunakan memuat informasi-informasi yang jelas tentang diri saya.
Tangerang,__________2017
____________________ Responden
http://digilib.mercubuana.ac.id/
PEDOMAN WAWANCARA Komponen
1. 2. 3.
Succeess
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13.
Aspirasi
14. 15. 16. 17. 18. 19. 20.
Value
21. 22. 23. 24.
Pertanyaan Berapa lama Anda tinggal disini? Sejak kapan Anda bekerja sebagai wanita pekerja malam? Apakah sebelum bekerja sebagai pekerja malam, pernah bekerja juga? Bagaimana awal perjalanan pekerjaan Anda ini bisa terjadi? Apakah bekerja seperti ini bisa membuat Anda lebih baik? Sukses menurut Anda seperti apa? Apakah pekerjaan yang Anda lakukan saat ini dapat dikatakan sukses? Menurut Anda, kunci kesuksesan itu seperti apa? Menurut Anda, faktor yang mempengaruhi kesuksesan itu apa? Ketika salah satu dari anggota keluarga Anda mengetahui pekerjaan yang Anda lakukan, apakah Anda masih bisa diterima oleh keluarga? Menurut Anda, Anda sosok yang seperti apa? Bagaimana penilaian dari pihak keluarga tentang pekerjaan Anda? Bagaimana lingkungan sekitar Anda menilai sosok diri Anda? Bagaimana cara Anda menjelaskan kepada keluarga agar mereka tidak mencontoh pekerjaan Anda? Ketika anak Anda sudah memasuki usia remaja, bagaimana cara Anda membimbing anak Anda agar tidak terjadi dengan apa yang Anda alami? Apakah Anda pernah mengalami pelecehan? Bagaimana Anda menyikapi pelanggan yang melecehkan Anda? Menurut Anda, apakah Anda orang yang memiliki harga diri yang tinggi? Apakah orang tua Anda masih ada? Bagaimana pengasuhan orang tua ketika Anda masa anak-anak? Apa saja yang sudah ditanamkan orang tua kepada Anda? Apakah Anda ada keinginan untuk berhenti dari pekerjaan ini? Apakah harapan Anda saat ini? Apakah harapan Anda di masa depan? Dan harapan terbesar apa yang Anda inginkan? Jikalau Anda berhenti dari pekerjaan ini, apa yang akan Anda lakukan?
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Defences
25. Ketika Anda dihadapkan dengan masalah, bagaimana cara Anda mengatasi masalah Anda? 26. Menurut Anda, apakah Anda sanggup untuk terus bekerja seperti ini? 27. Apakah yang akan Anda lakukan apabila ada pelanggan/orang yang memandang rendah diri Anda? 28. Bagaimana Anda menyikapi pelanggan/orang yang memandang rendah diri Anda? 29. Apakah Anda memiliki motivasi? 30. Bagaimana cara Anda untuk memotivasi diri Anda sendiri? 31. Apa yang Anda lakukan ketika Anda merasa putus asa? 32. Apakah Anda pernah memeriksa diri Anda ke puskemas tentang kesehatan Anda? 33. Bagaimana cara Anda untuk bisa tampil sehat setiap bekerja seperti ini? 34. Apakah Anda tidak takut tertular penyakit? 35. Bagaimana cara Anda untuk mengantisipasi penyakit menular?
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Verbatim Subjek 1 Nama (inisial) : D Hari Pertama Hari/Tanggal : Senin, 15 Mei 2017 Pukul Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter Itee Iter
Itee Itee
Iter
Itee Iter
: 01.42 – 03.53 Selamat malam mbak, gimana kabarnya? Iya teh, malem juga. Baik. Kita mau ngobrol dimana teh? Di sekitar sini ada tempat yang enak gak yaa mbak? Supaya mbak-nya juga nyaman buat ngobrol. Hehee.. Kita ngobrol di warteg pojok sana aja yaa teh, disana gak rame kok teh. Iya mbak. Ayo kita kesana mbak. Saya jalan aja kesana mbak, mbak duluan aja k wartegnya. (menuju warteg) Mbak-nya mau pesen apa? Santai aja mbak. Hehe.. Gak usah teh, saya gak mau apa-apa. teteh-nya aja yang pesen Mbak, sebelumnya aku ucapkan terima kasih banyak atas waktunya mbak, yang sudah mbak luangkan buat ngobrol sama aku, soalnya jam jam segini kan mbak-nya harus kerja. Ini aku bawa surat pengantar dari campus mbak, supaya mbak-nya percaya kalau aku mau ngobrol sama mbak, hanya sebatas untuk penelitian tugas akhir aku mbak. Iya teh. (menerima surat dan membaca surat pengantar dari campus) Sudah saya baca teh. Sebelum nya saya mohon maaf banget nih teh, sebenernya saya mah awalnya gak mau teh, di mintain informasi kaya gini, karna sebelumnya saya itu trauma, karena dulu saya juga pernah ada yang kayak gini, tapi ternyata dari informasi yang saya kasih ke dia, malah disebar luaskan teh, sampai saya masuk koran teh, jadi saya takut teh, kejadian itu terulang lagi. Terus juga, saya tuh belum menikah teh, cuma saya sudah punya anak teh. Tapi saya coba buat bantu teteh, karena saya dulu juga pernah kuliah teh, tapi saya minta tolong banget yaa teh, jangan sampai ada yang tau. Saya percaya kok sama teh, kalau teteh mah beneran lagi ngerjain tugas akhir, makanya saya mau bantu teteh sebisa saya teteh. Iya terima kasih banyak yaa mbak, sudah mau percaya sama aku, buat bantu aku, suatu kehormatan banget mbak buat aku, karena mbak mau bantu aku walau mungkin mbak masih takut, tapi aku pasti akan jaga kerahasiaan mbak, dan informasi ini hanya untuk aku. Iya teh, saya mohon yaa teh. Teteh orang baik kok. Jadi, apa yang teteh mau tau dari saya? Jadi gini mbak, aku cuma mau ngobrol aja sama mbak, karena aku salut sama para wanita yang rela meluangkan waktu malem yang harusnya untuk istirahat, tapi masih berjuang untuk cari uang mbak. Luar biasa banget mbak buat aku, karena pastinya kalau kerja malem itu kan pasti ngantuk yaa mbak, tapi liat mbak D sekarang ini, aku salut banget mbak.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Terus, sekiranya nanti di tengah kita ngobrol, mbak D agak mulai gak nyaman, ga apa-apa mbak, nanti mbak D bisa bilang k aku. Verbatim Subjek 1 Nama (inisial) : D Hari Kedua Hari/Tanggal : Sabtu, 20 Mei 2017 Pukul Itee Iter Itee Iter
Itee Iter Itee Iter Itee Iter
: 23.45 – 01.33 Hay teh, sudah nunggu lama yaa teh? Maaf yaa tadi abis ketemu tamu dulu teh. Hehee.. (sambil menuju kursi di warteg) Hay juga mbak, iya ga apa-apa mbak, belum lama juga kok aku sampai disini mbak, 5 menit yang lalu mbak. Hehee.. (sambil berjabat tangan sama mbak D). Duduk sini mbak, mbak mau pesen apa? Gak usah repot-repot teh, saya air dingin aja teh. Gimana kabarnya teh? Jam berapa berangkat dari rumah teh? Oke mbak. (sambil pesan minuman ke mas yang jaga warteg) Alhamdulillah baik mbak, cuma agak capek aja soalnya tadi abis ada acara dirumah. Hehee.. Mbak D gimana kabarnya? Aku berangkat dari rumah jam 23.50 mbak, naik motonya santai, gak ngebut jadi sampainya juga agak lama mbak. Iya teh, Alhamdulillah saya juga baik teh. Jadi teteh ada perlu apa lagi sama saya teh? Mbak D sebelumnya aku minta maaf yaa kalau mungkin waktunya mbak D tersita lagi buat bantu aku. Hehee.. Aku mau tanya mbak D, mbak D malem ini apa ada tamu? Malem ini saya gak ada tamu teh, saya gak kerja dulu, saya capek teh, abis bantu orang disana, bantu nyuci nyetrika teh. Jadi malem ini iseng aja keluar mau liat-liat temen yang lagi kerja aja teh. Oh gitu, aku kira tadi mbak D ketemu tamu mau kerja dulu. O.iya mbak D, gimana kabar adiknya mbak D? Sehat kan? Iya baik teh. O.iya teh, adik saya gak bisa ketemu hari ini karena ada kerja, sama juga kemungkinan besar gak mau ketemu teh, agak sulit teh anaknya. Mohon maaf yaa teh. Iya ga apa-apa mbak. Iya sudah kalau begitu. Mbak D, mau confirmasi nih mbak D, kan kemaren mbak D cerita yaa ke aku, kalau waktu mbak D mengalami kejadian yang kurang enak pas umur 13 tahun itu, apa orang tua mbak D gak tau apa yang terjadi sama mbak D?
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Verbatim Subjek 2 Nama (inisial) : W Hari Pertama Hari/Tanggal : Rabu, 17 Mei 2017 Pukul Iter Itee Iter Iter Itee
Iter Itee Iter Itee
Iter Itee
: 02.45-04.45 Selamat malam tante, gimana kabarnya tante? Iya baik, gimana? Mau ngobrol dimana nih? Disitu aja ya tante. Hehee.. kita duduk disana aja tante (sambil menunjuk arah depan ruko yang sudah tutup) Tante hari ini gimana? Sudah dapet tamu? Iya sudah, baru satu neng. Sudah jam segini masih dapet satu, susah banget cari tamu sekarang neng. Dulu mah gampang, masih belum banyak yang kayak tante gini, apalagi sekarang banyak yang mudamuda neng, pastilah tante kalah saing sama mereka neng. (jam menunjukkan pukul 02.50) Oh gitu yaa tante. Kalau boleh tau tadi tante mangkal disini dari jam berapa tante? Teteh mah mangkal disini dari jam 12 neng, berangkat dari rumah jam setengah 12 neng. Hmmm, biasanya sehari bisa dapet berapa tamu teh? Yaa biasanya sih 3 tamu neng, teteh mah gak mau banyak-banyak neng, teteh juga cape neng ngelayani tamu. Apalagi dulu teteh pernah ngelayani tamu, dia orang ambon, teteh mah gak mau terima neng, karena dapet cerita dari temen-temen teteh orang yang rantauan kaya gitu, serem. Teteh aja nih neng, pernah diancam karena gak mau layani dia. Dia sodorin teteh pisau, yaa teteh mah neng takut, jadi terpaksalah teteh layani dia. Dari situ teteh kalau ada tamu orang ambon, atau jambi gitu, teteh gak terima neng. Oh gitu yaa tante. Tante kalau boleh tau biasanya dapet bayarannya berapa tante? Biasanya tante dapet bayarannya 300 rb. Itu juga gak utuh neng, 220 rb buat saya, 80 rb-nya buat sewa kamar di hotel neng. Kadang juga ada yang kasih 200 rb neng. Yaa tergantung dia nawarnya berapa neng. Pernah juga ada yang minta 150 rb neng, yaa teteh terima aja neng, soalnya kebetulan dari jam 12 sampai teteh mau pulang belum dapat tamu, jadi teteh terima neng.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Verbatim Subjek 2 Nama (inisial) : W Hari Kedua Hari/Tanggal : Rabu, 24 Mei 2017 Pukul Iter Itee Iter Itee
Iter Itee
Iter Itee Iter Itee
Iter Itee
: 03.15-05.10 Selamat malem tante (sambil berjabat tangan? Gimana kabarnya tante? Sehat tah? Iya neng, baik kok. Neng sendiri gimana? Alhamdulillah baik juga tante. hehee.. Gimana tante, hari ini apa sudah dapet tamu? Belum neng, satupun belum ada tamu neng. Sekarang mah teteh susah dapet tamu, kayaknya tamunya pada lari ke yang muda-muda sekarang mah neng. Daritadi juga pol-PP keliling terus, jadinya tetehnya juga gak nyaman mangkalnya neng. Oh iya tante. Berarti daritadi tante disini belum ada tamu yaa? Terus kalau ada satpol PP keliling tante gimana? Iya teteh mah neng, cari tempat sembunyi biasanya neng, kalau ketauan mah teteh bisa dibawa neng ke pondok jagung sana neng. Ditahan dulu disana neng. Makanya kalau ada pol-PP teteh mah langsung sembunyi. Kalau bayar denda juga lumayanlah neng. Hmmm. Sejauh ini kalau aku boleh tau, apa tante pernah ketangkap sama satpol PP tante? Belum neng, yaa jangan sampai jugalah neng ketangkep. Nanti kalau anak nyari teteh mah bisa ketauan kalau selama ini teteh kerja beginian neng. Terus tante, mau sampai kapan tante terus-terusan sembunyi dari anak tante kalau tante kerja kayak gini? Hehee.. aku kok yang takut yaa tante kalau nanti anak tante tau dengan sendirinya gitu. Yah neng, daripada anak nanti malah sedih neng, yang penting mah sekarang neng, anak bisa sekolah sampai lulus, ada makan tiap hari buat anak juga. Teteh mah gak mau liat anak teteh sedih neng, apalagi kalau sampai tau yaa neng, teteh kerja kayak gini neng. Iya tante. O.iya tante, kalau aku boleh tau, kan tante malem ini belum dapet tamu, terus kalau nanti anak minta uang buat uang saku ke sekolah, gimana tante? Iya kalau Cuma 10 rb 20 rb mah neng, masih pegang teteh mah buat anak sekolah. Teteh ini bingung neng, karena utang motor (kredit motor) belum bayar 2 bulan neng. Bingung bayarnya gimana neng. Kan kerja kayak gini gak nentu neng hasilnya. Yah neng tau sendirilah, kita mah hidup kan gak mungkin yaa neng kalau gak ada utang neng, bayaran ini bayaran itu neng. Kontrakan juga teteh belum bayar neng. Makanya itu bingung teteh neng.
http://digilib.mercubuana.ac.id/