DAFTAR PUSTAKA Anwar, A dan E. Rustiadi. 1999. Desentralisasi Spasial Melalui Pembangunan Agropolitan, dengan Mereplikasi Kota-Kota Menengah-Kecil di Wilayah Perdesaan. Makalah Lokakarya Pendayagunaan Sumberdaya Pembangunan Wilayah di Propinsi Riau, Pekanbaru. Arsyad, Sitanala. 2006. Konservasi Tanah dan Air. IPB. Bogor. Aronof S., 1989, Geographic Information System, A Management Perspective, WDL Publication, Ottawa. Canada. Asriningrum W. 2002. Studi Kemampuan Landsat ETM+ untuk Identifikasi Bentuk Lahan (Landform) di Daerah Jakarta-Bogor. Tesis Program pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Bogor. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, 2002. Program Pengkajian dan Diseminasi BPTP Jawa Tengah. Departemen Pertanian. Jakarta. Badan Pusat statistik Republik Indonesia (Statistics Indonesia of The Republic Indonesia),http://www.bps.go.id/tnmn_pgn.php, diunduh Tahun 2012. Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo, 2003. Gorontalo Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Gorontalo. Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo, 2009. Angka. BPS Gorontalo.
Provinsi Gorontalo dalam
Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo, 2010. Gorontalo Dalam Angka. Badan Pusat Statistik Gorontalo. Balai Penelitian Tanaman Serealia. 2002. Inovasi Teknologi Jagung, Menjawab Tantangan Ketahanan Pangan Nasional. Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros. Bappeda. 2003. Master Plan Pewilayahan Komoditas untuk Pengembangan Kawasan Agropolitan Provinsi Gorontalo. Kerjasama Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Gorontalo dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian Sulawesi tengah. Proyek Pengembangan Agribisnis Tanaman Pangan, Gorontalo. Bappeda, 2003. Profil Provinsi Gorontalo. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Gorontalo.
214
Bappeda.2004. Program Pengembangan Agropolitan Berbasis jagung Menuju Gorontalo Sejuta Ton jagung. Pemerintah Provinsi Gorontalo, Gorontalo. Bappeda Gorontalo, 2006. Profil Gorontalo Yang Lekat Dengan Komoditi Jagung. BappedaGorontalo. . Bappeda Pohuwato.2004. Pohuwato Dalam Angka 2003. Kerjasama Biro Pusat Statistik dengan Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Pohuwato, Pohuwato. Bappeda, 2007. Gorontalo dalam Angka. Badan Pusat Statistik Provinsi Gorontalo. Blakely, E.J, 1994. City Planning Local Economic Development : Theory and Practice. Sage Publication. Dahlan. M., Slamet. 1992. Pemuliaan Tanaman Jagung dalam Prosiding Simposium Pemuliaan Tanaman I. Perhimpunan Pemuliaan Tanaman Indonesia. Jawa Timur. Daud S., 2007. Pengaruh Jenis Penggunaan Lahan dan Kelas Kemiringan Lereng Terhadap Bobot Isi, Porositas Tiotal, dan Kadar Air Tanah Pada Sub-Das Cikapundung Hulu. Ilmu Tanah Fakultas Pertanian. UNPAD Jatinangor. Departemen Pertanian. 2002. Pedoman Umum Pengembangan Kawasan Agropolitan dan Pedoman Program Rintisan Pengembangan Kawasan Agropolitan. Jakarta. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Provinsi Gorontalo, 2009. Blueprint Pangan Provinsi Gorontalo.
Laporan akhir.
Dinas Pertanian Tanaman Pangan Kabupaten Pohuwato, 2010. Perkembangan tanaman Pangan Kabupaten Pohuwato. Pohuwato.
Data
Djaenuddin, D., H. Marwan, H. Subagyo dan A. Hidayat. 2003. Petunjuk Teknis Evaluasi Lahan untuk Komoditas Pertanian. Edisi Pertama. Balai Penelitian Tanah, Bogor. Djakapermana., R.D., 2003. Pengembangan Kawasan Agropolitan Dalam Rangka Pengembangan Wilayah Berbasis Rencana Tata Ruang Nasional (RTRW). Dirjen Penataan Ruang. Departemen Pemukiman dan Prasarana Wilayah R.I. Jakarta.
215
Douglas, Michael, 1986. Regional Networks Development, UNHCS-Bappenas Dulbahri, 1984. Penggunaan Teknik Pengindraan Jauh dalam Identifikasi. Fakultas Geografi UGM Yogyakarta. Eckert,J.K., 1990., Property Appraisal and Assesment Administration. Chicago. Ertur, OS. 1984. A Growth –centre Approach to Agropolitan Development. Iowa State University. USA. FAO, 1977, Guidelines For Soil Profil Discription, Soil Survey and Fertiling Branch, Land and Water Development Division, Food and Agriculture Organisation of The United Nation. FAO, 1990. Land Ealuation for Development. Natural Resources Management and Enviroment departement. Mauritania. Friedman, J. and Mike Douglass. 1975. Agropolitan Development; towards a new strategi for regional development in Asia. Paper. Nagoya. Haggerstrand, T, 1973. The Domain of Human Geography. In: Chorley, R.J (ed) Direction In Geography, Methuen London. Herlambang dan Sudarno, 2001. Garis Besar Geomorfologi Daerah Lintang Rendah. Karya Ilmiah. FMIPA UM. Malang. Hikmatullah dan A. Hidayat, 2007. Tinjauan Pemetan Sumberdaya Tana di Indonesia; Strategi Penyelesaian Alternatif eknologinya. Balai Besar Litbang Sumberdaya Lahan Pertanian, Bogor.
Iwan S, 2003. Kunci-kunci Keberasilan Pengembangan Agropolitan. Puslitbang Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor. Kaban, 2009. Kerangka Kerja Pengelolaan Daerah Aliran Sungai di Indonesia. Departemen Kehutanan RI. Jakarta Pusat. Kaswamila, Abiud L. and Alexander N. Songorw, 2009. Participatory land-use planning and conservation in northern Tanzania rangelands. Department of Geography, University of Agriculture, Morogoro, Tanzania. Knowles, R., and Wareing, J., 1994. Economic and Social Geography, 4th. Revised Edition, Made Simple Book, Great Britain. Lakitan.B. 2002. Dasar-dasar Klimatologi. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 216
Laurini, D., and Thompson, D., 1992. Fundamental of Spatial Information System. Academic Press, Inc. San Diego. Litbang, 2005. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis Jaagung. Artikel Lembaga Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Jakarta. Leser. H., and H. Rood, 1991. Landscape ecology – fundamentals, aims and perspectives. In Modern Ecology : Basic and Applied Aspects, edited by G. Esser and Overdieck, pp. 831-844. Amsterdam/London/New York/Tokyo. Longley, P.A., Goodchild, M.F., Maguire, D.J., dan Rhind, D.W., 2005. Geographic Information System and Science. John Wiley & Sons Ltd, England. Madjid, A. 2009. Dasar-dasar Ilmu Tanah. Fakultas pertanian Uiversitas Sriwijaya. Pelembang. Mangunsukardjo,K., 1995. Pemanfaan Penelitian sumberdaya Lahan.. PUSPICSFakultas Geografi UGM. Yogyakarta. Martin, D., and Saha.S.K., 2009. Land evaluation by integrating remote sensing and GIS for cropping system analysis in a watershed. National Bureau of Soil Survey and Land Use Planning, Regional Centre, IARI Campus, New Delhi, India. Indian Institute of Remote Sensing,Dehradun, India. Mink, S, D., P.A. Dorosh, and D.H. Pery. 1987. Corn production systems. The Corn Economy of Indonesia. Mubyarto, 2003. Membangun Pertanian dengan Asas Kerakyatan dan Keadilan. Prosiding. Lokakarya Nasional. Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Muhamad, F (2003). Pengembangan Agropolitan di Provinsi Gorontalo. Naskah Lokakarya Perumusan Kebijakan Agropolita dalam Rangka Pemberdayaan Ekonomi Pedesan melalui Kemitraan Swasta-pemerintahmasyarakat. Jakarta. Murdolelono, B., D.F. Fahik, J. Bobihoe dan A. Bamualim, 1999. Teknologi Indigoneus Budidaya Jagung di Kawasan Basikama. Prosiding Lokakarya Regional Penerapan Tekonologi Indigeneus dan Teknologi Maju Menunjang Pembangunan Pertanian di Nusa Tenggara. Badan Litbang Pertanian.
217
Muta’ali L, 2003. Studi Penentuan Desa-Desa Pusat Pertumbuhan Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Jurnal Majalah Geografi Indonesia XVII . Nasution, L.I. 1988. Pendekatan Agropolitan Dalam Rangka Penerapan Pembangunan Wilayah Perdesaan. PWD-FPS IPB, Bogor. O’Sulivan, A., 2003. Urban Economic. Mc Graw-Hill. Pakasi, S (2009). Roadmap Tanaman Jagung Kabupaten Minahasa. Environment Vol.7. No.1. Fakultas Pertanian Unsrat. Manado.
Soil
Pearce, D. 1988, "The Sustainable Use of Natural Resources in Developing Countries." In: R. K. Turner (ed.), Sustainable Environmental Management.London: Belhaven Pre. Pedoman Pengelolaan Ruang Kawasan Sentra Produksi Pangan Nasional dan Daerah (Agropolitan), 2002. Ditjen Penataan Ruang dan PT Asianidharma Muliaanggun. Jakarta. Petrus P, 2003. Pemodelan Citra Komputer Perubahan Lingkunan Biogeofisik Wilayah Pesisir menggunakan Citra Satelit Landsat TM. UGM, Yogyakarta. Poernomosidi, H., 1975. Suatu Pendekatan Terhadap Regional Planning Indonesia. Balai Pembinaan Administrasi UGM. Yogyakarta. Pusat Penelitian Tanah, 1983. Puslit Bogor. Purwono dan R Hartono. 2005. Kacang Hijau. PenebarSwadaya. Jakarta. Rachman, H. 2003. Dasar Penetapan komoditas unggulan nasional di tingkat provinsi. Makalah Lokakarya Sinkronisasi Program Penelitian dan Pengkajian Teknologi Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Sosial Ekonomi Pertanian, Bogor. Rayes, M.L. 2007. Metode Inventarisasi Sumber Daya Lahan. Yogyakarta. Richardson, H.W. 1969. Regional Ecoomic. Location Theory, Urban Structure, and Regional Change. Word university Weidenfeld and Nicholson. Ritung, Sofyan., Wahyunto, 2007. Panduan Evaluasi Kesesuaian Lahan. Bogor : Balai Penelitian Tanah Bogor. Rusastra, I W., P. Simatupang dan B. Rachman. 2002. Pembangunan Ekonomi Perdesaan Berbasis Agribisnis. Analisis Kebijakan: Pembangunan Pertanian Andalan Berwawasan Agribisnis (Editor: T. Sudaryanto, dkk, 2002). Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian, Bogor. 218
Rusastra, I.W., Hendiarto., Khairina., Noekman,M., Supriatna,A., Wahyuning,K., Sejati, dan Dedi Hidayat, 2004. Kinerja dan Perspektif Pengembangan Model Agropolitan Mendukung Pengembangan Ekonomi Wilayah Berbasis Agribisnis. Pusat Pengembangan Penelitian Sosial Ekonomi Pertanian. Bogor. Rustiadi, E., S. Hadi, dan W.M. Ahmad. 2006. Konsepsi dan Pengelolaan Agropolitan. Makalah disampaikan pada Rapat Koordinasi Pengembangan Agropolitan di Provinsi Lampung.
Sarasutha, IG.P. 2002. Kinerja usaha tani dan pemasaran jagung di sentra produksi. Jurnal Penelitian dan Pengembangan Pertanian. Bogor. Sarwono Hardjowigeno dan Widiatmaka, 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan & Perencanaan Tataguna Lahan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta Setiawan. I., 2006. Peran Sektor Pertanian dalam Penyerapan Tenaga Kerja di Indonesia. Jurusan Pendidikan Geografi FPIPS. UPI. Bandung. Shalaby, A. Y.O. Ouma and Tateishi, R, 2006. Center for Environmental Remote Sensing (CEReS), Chiba University Japan. Sitorus, R. P. S, 1985. Evaluasi Sumber Daya Lahan. Tarsito, Bandung. Sitorus, Santan. R.P, 1985.Evaluasi Sumberdaya Lahan. PT. Tarsito. Bandung. Herman Supriyadi, 2007. Makalah Pengembangan Agroindustri Perdesaan melalui Percepatan Inovasi. Bogor. Smith, H.C. and Corgel,J.B., 1992. Real Estate Perspective. Boston, USA. Soenarno, 2002. Pengembangan Kawasan Pengembangan Wilayah. Bogor.
Agropolitan
dalam
rangka
Soesilo wibowo, 2004. Peraturan Direktur Jenderal Rehabiltasi Lahan dan Perhutanan Nasional Nomor : SK.167/V-SET/2004 tanggal : 22 September 2004 Petunjuk Teknis Penyusunan Data Spasial Lahan Kritis. Subandi, I.G. Ismail, dan Hermanto. 1998. Jagung. Teknologi produksi dan pascapanen. Jurnal Litbang Pertanian. Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanaman Pangan, Bogor.
219
Sulistiono, 2008. Makalah. Model Pengembangan Wilayah dengan Pendekatan Agropolitan. Sulistiono, 2008. Model Penembangan Wilayah dengan Pendekatan Agropolitan. Studi Kasus di Kabupaten Banyumas. Tesis. IPB. Bogor. Sumarno, I. Las, A.K. Makarim, S. Purba, S.Rochayati, M. Mardiharini, I.N. Widiarta, Baehaki, Hendarsih, Suwarno, Sudarmadji, A. Djulin, dan S. Kartaatmadja. 1998. Panduan Pelaksanaan Model Pengembangan Sistem Usaha Pertanian MH 1998/1999. Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian, Jakarta. Sunarto, 2004. Definisi dan Objek Kajian Geomorfologi. http://geo.fis. unesa. ac. id/web/index.php/en/geomorfologi-terapan/132-definisi-a-objek, dikutip tahun 2014). Supriadi,H., 2007. Pengembangan Agroindustri Perdesaan melalui Percepatan Motivasi. IPB. Bogor. Surastopo, 1982. Kartografi dan Penginderaan Jauh. http://mezoq.wordpress.com/ catatan-ku/pengertian-bentang-lahan/ diunduh tahun 2014. Suratman W, 2004. Penyusunan Master Plan Kawasan Agropolitan 2005 – 2009 Kabupaten Sleman. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sleman dengan Pusat Studi Perencanaan Pembangunan Regional (PSPPR) UGM Yogyakarta. Suratman, 2004. Pedoman Penggunaan LCLP, Fakultas Geografi, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Suryana, 2005. Prospek dan Arah Pengembangan Agribisnis. Badan penelitian dan pengembangan pertanian. Suherman, O., Burhanuddin, Faesal, M. Dahlan, dan F. Kasim. 2002. Pengembangan jagung unggul nasional bersari bebas dan hibrida. Risalah Penelitian Jagung dan Serealia Lain. Bogor. Sutanto, R. 2005. Dasar- Dasar Ilmu Tanah Konsep dan Kenyataan. Kanisius. Yogyakarta. Sutikno.1987, Geomorfologi Konsep dan Terapannya “Makalah”, Yogyakarta: Fakultas Geografi UGM. Yogyakarta. Sutikno, 1991. Geomorfologi. Journal Fakultas Geografi UGM. Yogyakarta. Penerapannya dalam Geografi Fisik dan Terapannya dalam Penelitian. 220
Sys, C.E, van Rast, and J. Debaveye. 1991. Land Evaluation part II. Methods in Land Evaluation. Agric Pub No.7. General Admnistration for Development Cooporation. Brussels, Belgium. Tambajong. L., 2009. Infrastructure Development Model of Agropolitan region on sustainability of Coconut Based Commodity Prime in Nort Sulawesi. (http://linytambajong.blogspot.com/2011/01/infrastructure-developmentmodel-of.html, diunduh tanggal 3 Februari 2013). Tjasyono.B. 2004. Klimatologi. ITB. Bandung. Trewartha.T. G. Lyle.H.Horn, 1995. Pengantar Iklim. Gadjah Mada Universyti Press. Yogyakarta. Tribun, 2010. Web/ http://gorontalo.tribunnews.com/2012/02/01/jagung-masihjadi-komoditas-unggulan-pohuwato. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1992. Tentang Penataan Ruang. Jakarta. Undang Undang Republik Indonesia. Nomor 26 Tahun 2007. Tentang Penataan Ruang. Jakarta. Utomo. W. H., 1989. Konservasi Tanah di Indonesia. Suatu Rekanman dan Analisa Tropika. UGM Press. Yogyakarta. Valentina, A., 2009. Model Spasial Pengunaan Lahan pertanian di Kecamatan Kledung Kbupaten Temangung. Disertasi. Pasca Sarjana UGM. Yogyakarta. Verstappen, H. Th. 1983. Applied Geomorphology. Geomorphological Survey for Environment. Elsevier. Amsterdam. Wahyunika C., 2004. Analisis Nilai Tambah dan Keuntungan Industri Rumah Tangga Emping dan Marning Jagung. Departemen of Agribisnis. Universitas Muhamadiyah Malang. Wibowo S, 2004. Makalah Pengembangan Agropolitan dalam rangka mendukung Ekonomi Perdesaan di Indonesia. IPB, Bogor. Wiradisastra, U.S.B. Tjahjono, K. Gandasasmita, B. Barus, dan Khursatul Munibah.1999. Geomorfologi dan Analisis Lansekap. Jurusan Tanah. Fakultas Pertanian. IPB. Bogor. Zubachtirodin, M.S. Pabbage, dan Subandi, 2007. Wilayah Produksi dan Potensi Pengembangan Jagung. Balai Penelitian Tanaman Serealia, Maros 221