DAFTAR PUSTAKA
Anderson, W.K. (1975). “Maturation of Sunflower”. Journal experiment of Agriculture. 15: 833-838.
Antari, R.J. dan Sundra, I.K. (2002). “Kandungan Timah Hitam (Plumbum) Pada Tanaman Peneduh Jalan di Kota Denpasar”. Jurnal Lingkungan. UNUD. 1-6.
Anggarwulan, E. dan Solichatun. (2007). “Kajian Klorofil dan Karotenoid Plantago major L. dan Phaeolus vulgaris L. sebagai Bioindikator Kualitas Udara”. Jurnal Biodiversitas. 8, (4), 1-4.
Arnon, I. (1974). Crop Production in Dry Regions. London : Leonard Hill.
Astawan, M. (2011). Sehat Dengan Kacang dan Biji-Bijian. [Online]. Tersedia: http://books.google.co.id/books?id=fm9kFIc7zyEC&pg=PA57&dq=biji+bu nga+matahari&hl=id&ei=egsUTre_LIfirAe56P2HBA&sa=X&oi=book_res ult&ct=result&resnum=1&ved=0CCYQ6AEwAA#v=onepage&q=biji%20b unga%20matahari. [06 Juni 2011].
Campbell, N.A., Reece, J.B., dan Mitchel, L.G. (1999). Biologi. Jakarta: Erlangga. Terjemahan dari Biology.
Chapman, S.R. dan Carter L.P. (1975). Crop Production. San Fransisco : W. H. Freeman and Co. 566p.
Copeland, L.O. (1976). Principles of Seed Science and Technology. Minneapolis : Burgess Publ. Co. 369p.
Cronquist, A. (1981). An Integrated System of Classification of Flowering Plants. New York: Columbia University press.
Curtis, O.F. dan Clark, G.C. (1950). An Introduction to Plant Physiology. McGraw Hill Book Compant. Inc. 71
72
Dahlia. (2001). Kimia dan Fisiologi Tumbuhan. Individual Textbook. Universitas Negeri Malang.
Fitriani, V., Haryanti, S. dan Darmanti, S. (2006). “Hubungan antara Jarak Tanam dari Kawah Sikidang Dieng dengan Ukuran Sel Penutup dan Jumlah Stomata Daun Tanaman Kentang (Solanum tuberosum L.)”. Buletin Anatomi dan Fisiologi. 14, (2), 1-9.
Garty, J., Tamir, O., Hassid, I., Eshel, A., Cohen, Y., Karnieli, A., dan Orlovsky, L. (2001). “Photosynthesis, clorophyll integrity, and spectral reflectane in lichens exposed to air polution”. Journal Environmental Quality.
Grimm, B. (2009). Tetrapyrrole Metabolism. Tersedia [Online] : http://www2.huberlin.de/biologie/plantphys/index/php?option=com_content &view=article&id=59&Itemid=77. [04 juni 2011].
Hale, M.G. dan David M.O. (1987). The Physiology of Plants Under Stress. Jhon Wiley and Sons. New York.
Harijadi, S.S. (1979). Pengantar Agronomi. Jakarta : PT Gramedia.
Hidayat, E.B. (1995). Anatomi Tumbuhan Berbiji. Bandung: ITB.
Hidayah. (2009). “Analisis Karakteristik Stomata, Kadar Klorofil dan Kandungan Logam Berat Pada Daun Pohon Pelindung Jalan Kawasan Lumpur Porong Sidoarjo”. Skripsi Online Universitas Islam Negeri Malang.
Hess, D. (1975). Plant Physiology. Singapore : Springer-Verlag Berlin Heidelberg New York Toppan Company.
Hoflands. (1990). “Sunflower Kernels in Bakery Foods”. Journal of National Sunflower 13(5) : 1-7. Hopkins, W.G. (2004). Introduction of Plant Physiology 3rd ed. USA: John Willey and Sons Pub.
73
Indrayani, R. (2009). “Pohon Angsana Sebagai Bioindikator Pencemaran di Daerah Perkotaan”. [Online]. Tersedia http://refaridwan.wordpress.com [11 Februari 2011]
Karliansyah, N.W. (1999). “Klorofil Daun Angsana dan Mahoni Sebagai Bioindikator Pencemaran Udara”. Jurnal Lingkungan dan Pembangunan. 19: 290-305.
Kipps, M.S. (1970). Production of Field Crops. New Delhi : Tata Mc Graw Hill Publ. Co. Ltd.
Kovacks, M. (1992). Biological indicators in environmental protection. Ellis Horwood, New York.
Kozlowski, T.T., Kramer, P.J., dan Palardy, S.G. (1991). The Physicolodical Ecology of Wody Plants. London : Academis Press Inc.
Krystofova, O., Shestivska, V., Galiova, M., Novotny, K., Kaiser, J., Zehnalek, J., Babula, P., Opatrilova, R., Adam, V., dan Kizek, R. (2009). “Sunflower Plants as Bioindicators of Environmental Pollution with Lead (II) Ions”. Jurnal sensors (9) 5040-5058.
Lambers, H., Chapin, F.S., dan Pons, T.L. (2000). Plant Physiological Ecology. New York : Springer.
Marizal, S., Tanjung, S.D., dan Sudibyakto, H.A. (2005). “Dampak Pencemaran Udara Oleh Emisi Gas SO2 dan NO2 Kendaraan Bermotor Terhadap Resistensi Pohon Tanjung (Mimusop elengi L.) Sebagai Vegetasi Pelindung di Kota Yogyakarta”. Jurnal Sains dan Sibernatika, 18(4): 439-451.
McAllister, J. E. dan Swann, I.F. (1970). “Sunflower on Darling Downs”. Journal of Agriculture 96(2) : 381-384.
Mulgrew, A. dan Williams, P. (2006). Biomonitoring of Air Quality Using Plants. [Online] Tersedia http://umwlet bundesamt. de/whocc /AHR10 /IpIntrod.htm [26 Mei 2011]
74
Nazir, M. (2005). Metode Penelitian. Bogor: Ghalia Indonesia.
Naveed, N. (2010). “Leaves of roadside plants as bioindicator of traffic related lead pollution during different seasons in Sargodha, Pakistan”. African Journal of Environmental Science and Technology Vol. 4(11), pp. 770-774.
Novizan. (2002). Petunjuk Pemupukan yang Efektif (Ed Revisi). Jakarta: Agromedia Pustaka.
Oktora, B. (2008). “Pencemaran Udara”. Makalah Universitas Indonesia. [Online]. Tersedia: http://www.lontar.ui.ac.id/file?file=digital/123416-S5436-Hubungan%20antara-Literatur.pdf. [08 Juni 2011].
Pandey, S.N. dan Sinha, B.K. (1983). Fisiologi Tumbuhan Edisi Ketiga. Yogyakarta. Diterjemahkan oleh: Agustino N.
Pearson, D.L. (1994). Selecting Indicator Taxa for the quantitative assessment of Biodiversity. Philosophical Transaction of The Toyal Society of London, Series B : Biological Sciences, 345 : 75 -79.
Purseglove, J. W. (1981). Tropical Crop Dicotyledons. Singapura : The English Language Book Soc.
Purwanti, D. (2007). “Pengaruh Emisi Kendaraan Bermotor terhadap Struktur Epidermis dan Stomata Daun Tanaman Pelindung di jl. Adi Sucipto sampai terminal Tirtonadi Surakarta”. Skripsi FPMIPA Universitas Muhammadiyah Surakarta: Diterbitkan.
Pusporini. (2009). “Pengaruh Pencemaran Udara terhadap Mahluk Hidup”. Jakarta : Paper Universitas Indonesia.
Pramudya, S. (2001). Melindungi lingkungan dengan menerapkan iso/4001. Jakarta : Grasindo.
Reinert, R. A. Heagle, A. S. dan Heck, W. W. (1975). Responses Of Plant To Air Polution. Newyork : Academic Press Inc.
75
Rushayati, S.B. dan Maulana, R.Y. (2005). “Respon Pertumbuhan Serta Anatomi Daun Kenari (Canarium commune L) dan Akasia (Acacia mangium Willd) Terhadap Emisi Gas Kendaraan Bermotor”. Jurnal Konservasi. 2: 71-76.
Salisbury, F. B. dan Ross, C. W. (1995). Fisiologi Tumbuhan Jilid 2. Bandung : ITB Bandung. Terjemahan dari Plant Phisiology.
Sasmitamihardja, D. dan Siregar, A. (1996). Fisiologi Tumbuhan. Bandung : Jurusan Biologi FPMIPA ITB.
Sastrawijaya, A.T. (2009). Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta.
Satyanaraya, A. R. (1982). “Studies on The Method of Hybrid Seed Production in Oil Seed Sunflower (Helianthus annuus L.)”. Journal of Science Technology 10(1) : 13-39.
Setiawati, E. (2004). “Kajian Enceng Gondok (Eichornia crassipes) Sebagai Fitoremedia 134Cs”. Jurnal Berkala Fisika Vol. 7, No. 1, Januari 2004, hal 11 – 15.
Shanker, A.K., Djanaguiraman, M., Sudhagar, R., Chandrashekar, C.N. dan Pathmanabhan, G. (2004). Differential antioxide response of ascorbat glutathione pathway enzymes and metabolites to chromium speciation stress in green gram (Vigna radiata (L.) R. Wilczek cv CO4) roots. Plant science. 166, 1035-1043.
Siregar, E. (2005). “Pencemaran Udara, Respon Tanaman dan Pengaruhnya pada Manusia”. Makalah Fakultas Pertanian Program Studi Kehutanan Universitas Sumatra Utara.
Soertiningsih. (2010). “Kerusakan Daun Tanaman sebagai Bioindikator Pencemaran Udara (Studi Kasus Tanaman Peneduh Jalan Angsana dan Mahoni denganPencemar Udara NO dan SO2)”. [online]. Tersedia : http://www.lontar.ui.ac.id//opac/themes/libri2/detail.jsp?id=78428&lokasi=l okal. [2 Februari 2011].
76
Suharsono, H. (1996). “Dampak Pada Kualitas Udara dan Kebisingan”. Makalah Kursus Amdal.PPLH-IP. Institut Pertanian Bogor.
Suwarso, A. (1980). “Bunga Matahari (Helianthus annuus L.)”. Malang: Lembaga Penelitian Tanaman Industri.
Sumardi, I dan Pudjorinto, A. (1992). Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Yogyakarta : UGM press.
Suratin. (1991). “Studi Kerusakan Anatomi Daun Bauhinia purpurea Sebagai Tanaman Tepi Jalan di Kota Bogor”. Skripsi (S1) Fakultas Kehutanan. IPB. Bogor: Diterbitkan.
Susilaradeya, P. (2008). Lumut Kerak Sebagai Bioindikator Pencemaran Udara. [Online]. Tersedia: http://www.bpkpenabur.or.id/id/node/4512 [11 Februari 2011 ]
Taiz, L. dan Zeiger, E. (tanpa tahun). Plant Physiology (fourth edition). [Online]. Tersedia: http//4e.plantphys.net/article.php?ch=0&id=76. [01 Juni 2011].
Tjitrosoepomo, G. (1988). Taksonomi Tumbuh-Tumbuhan (Spermatophyta). Yogyakarta : Universitas Gajah Mada Press.
Thomas, M.A. (Tanpa tahun). “Effect of Air Pollution On Plants”. [Online]. Tersedia:http://whqlibdoc.who.int/monograph/WHO_MONO_46_(p233).pd f [30 Januari 2011]
Tn. (2010). Faktor Lingkungan yang Mempengaruhi Pertumbuhan Tanaman. [Online]. Tersedia: http://repository.upi.edu/operator/upload/s_kim_046183_chapter2.pdf. [08 Juni 2011].
Tugaswati, A.T. (2010). “Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor dan Dampaknya Terhadap Kesehatan”. [Online]. Tersedia: http://www.kpbb.org/makalah_ind/Emisi%20Gas%20Buang%20Bermotor %20&%20Dampaknya%20Terhadap%20Kesehatan.pdf. [08 Juni 2011].
77
Vaughan, J.G. (1970). The Structure and Fertilization of Oil Seed. Chapman and Hall Ltd. 289p.
Wardhana, A. W. (2004). Dampak Pencemaran Lingkungan. Yogyakarta : Andi Offset. Warsita, F.H. (1994). “Kandungan Klorofil-a dan Klorofil-b pada Daun Beberapa Jenis Anakan Pohon di Tepi Jalan Tol Jagorawi dan di Balitro Kotamadya Bogor”. Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan. Fakultas Kehutanan. IPB. Bogor.
Wellburn, A. (1991). Air Pollution And Acid Rain : The Biological Impact. Newyork : Longman Scientific And Technical Inc.
Widagdo, S. (2000). “Tanaman Elemen Lanskap Sebagai Biofilter untuk Mereduksi Polusi Timbal (Pb) di Udara”. Makalah Pribadi Falsafah Sains, Bogor. [Online]. Tersedia: http://www.rudyct.com/PPS702ipb/09145/setyo_widagdo. pdf. [2 Februari 2011]
Widiriani, R. (1996). “Kandungan Timbal Pada Tanaman Teh dan Tanah di Perkebunan Gunung Mas Bogor”. Tesis Program Pascasarjana IPB Bogor: Diterbitkan.
Zeiger, E. (2006). The Effect of Air Pollution on Plants. [Online]. Tersedia: http://5e.plantphys.net/article.php?ch=&id=262. [08 Juni 2011].