DAFTAR PUSTAKA Adib A,A. 2006. Problematika Penentuan Sampel Dalam Penelitian Bidang Perumahan dan Permukiman. Jurnal Dimensi Teknik Arsitektur Vol.34, No.2 Desember 2006: 138-146 Akil, S. 2002. Kebijakan Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN). Makalah pada Workshop Pengembangan Konsep Bioregion sebagai Dasar Pengelolaan Kawasan Secara Berkelanjutan; Caringin-Bogor,4-5 Nopember 2002. Alikodra, H.S. 2004. Bumi Makin Panas Banjir Makin Luas: Menyibak Tragedi Kehancuran Hutan. Bandung: Nuansa. Alrasyid, H. dan Samingan, T. 1980. Pendekatan Pemecahan Masalah kerusakan Sumberdaya Tanah dan Air Daerah Aliran Sungai Dipandang dari Segi Ekologi. Bogor: Lembaga Penelitian Hutan. Amril, S. 1994. Data Arsitek . Jakarta: Erlangga. Anonim. 1997. Rumah dan Lingkungan Pemukiman Sehat . Jakarta : Ditjen Cipta Karya Departemen Pekerjaan Umum R.I. Arifin, H.S. 1998. Effects of Urbanization on the Vegetation Structure of the Home Gardens in West Java, Indonesia. Japan J.Trop.Agric. 42(2): 94-102. Aronoff, S. 1991. Geographic Information Systems: A Management Perspective. Otawa: WDL Publications. Arsyad, S. 1983. Pengawetan Tanah dan Air. Bogor: Departemen Ilmu-ilmu Tanah. Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor. Astuti. 2005. Perencanaan dan Perancangan untuk Pengamanan Kawasan Perumahan Kota dari Tindak Kriminal. Makalah pada Kolokium dan Open House: Meningkatkan Kualitas Infrastruktur Bidang Permukiman Melalui Pengembangan Teknologi Tepat Guna ; Bandung,8-9 Desember 2005. Atja dan Danasasmita. 1981. Klasifikasi Lahan pada Masyarakat Sunda kuno. http:// www.iis. u-tokyo.ac.jp/~fujimori/lsai/ssk0001.html [10 September 2008] Bappeda Kabupaten Cianjur. 2005. Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Cianjur 2005-2015. Cianjur: Bappeda. Bappeda Kabupaten Cianjur. 2006. Monografi Regional Kabupaten Cianjur 20012005. Cianjur: Bappeda.
Basnyat, P., L.D. Tecter, B.G. Lockaby, and K.M. Flynn. 2000. The use of remote Sensing and GIS in Watershed level Analyses of non-point Source Pollution Problems. J Forest Ecology and Management 128: 65-73. Barus, B dan U.S. Wiradisastra. 2000. Sistem Informasi Geografis: Sarana Manajemen Sumberdaya. Bogor: Lab Penginderaan Jauh dan Kartografi, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, IPB. Basso, F., E. Bove, S. Dumontet, A. Ferrara, M. Pisante, G. Quaranta, and M. Taberner. 2000. Evaluating environmental sensitivity at the basin scale through the use of geographic information system and remotely sensed data: an example covering the Agri basin (Southern Italy). J Catena 40: 19-35. Bolitzer, B., Netusil, NR. 2000. The impact of open spaces on property values in Portland, Oregon. J Environmental Management 59 (3): 185 -193. [BMG] Badan Meteorologi dan Geofisika. 2007. Data Curah Hujan.Bogor: Stasiun Darmaga [BPN] Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Cianjur. 2007. Data Potensi Wilayah Kabupaten Cianjur. Cianjur: Kantor Pertanahan Kabupaten Cianjur [BPS] Badan Pusat Statistik Kabupaten Cianjur. 2005. Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Cianjur Per Kecamatan Tahun 2001-2005. Cianjur: Bappeda dan BPS. Budihardjo.1998. Sejumlah Masalah Permukiman Kota. Jakarta: PT. Alumni. Camant, K., dan C. Durret. 2001. Principles of Cohousing. East Bay Express. http://www.eastbayexpress.com/issue/feature.html.[15 Agustus 2005]. Da Costa, S.M.F dan J.P Cintra. 1999. Environmental analysis of metropolitan areas in Brazil. J Photogrammetry & Remote Sensing 54: 41- 49. Dammann, S. 2004. Environmetal Indicators for Buildings.Denmark: By Og Byg, Statens Byggeforskningsinstitut dbur, Danish Building and Urban Research. Dardak, H. 2007. Pembangunan Infrastruktur Secara Terpadu dan Berkelanjutan Berbasis Penataan Ruang. Jakarta: Direktur Jenderal penataan Ruang Departemen Pekerjaan Umum. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah. 2000. Kebijakan dan Strategi Pengembangan Permukiman. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengembangan Permukiman.
Dinas Cipta Karya. 2005. Rencana Pengembangan dan Pembangunan Perumahan Permukiman Daerah (RP4D) Wilayah Pengembangan Utara Kabupaten Cianjur. Cianjur: Dinas Cipta Karya Kabupaten Cianjur. Ditjen Ciptakarya. 1997. Pedoman Rumah Sederhana Sehat. Jakarta: Djaenudin, D., Marwan H., Subagyo H., dan A. Hidayat. 2003. Petunjuk Teknis untuk Komoditas Pertanian Edisi Pertama tahun 2003, ISBN 979-9474-256. Bogor: Balai Penelitian Tanah Pusat Penelitian dan Pengembangan Tanah dan Agroklimat. Edi, E. 2007. Kajian Model Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (DAS) Terpadu. Jakarta: Direktorat Kehutanan dan Konservasi Sumberdaya Air. Esmali, A. dan H. Ahmadi. 2003. Using GIS and Remote Sensing in Mass Movement Hazard Zonation – A Case Study in Germichay Watershed, Ardebil, Iran. Map Asia Conference 2003 Esti, H.S. 1991. Panduan Air dan Sanitasi. Jakarta: Pusat Informasi Wanita dalam Pembangunan PDII-LIPI bekerjasama dengan Swiss Development Cooperation [FAO] Food Agriculture Organization. 1976. A Framework for land Evaluation. Rome: Soil Bull Frick, H. dan Suskiyatno. 1998. Dasar-dasar Eko-Arsitektur, Konsep arsitektur berwawasan lingkungan serta kualitas konstruksi dan bahan bangunan untuk rumah sehat dan dampaknya atas kesehatan manusia. Yogyakarta: Kanisius. Gargione. 1999.Using Quality Function Deployment (QFD) in the Design phase of an Apartement Construction Project. Proceeding IGLC-7; 26-28 July 1999. USA: Universitas of California, Berkeley, CA. Garman, E.T.1991. Consumer Economic Issues In America. Boston: Houghton Miffin Company. Gaspersz, V. 2001. Analisa Unit Peningkatan Kualitas. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama. Gaspersz, V. 1997. Manajemen Kualitas. Penerapan Konsep-konsep Kualitas dalam Manajemen Bisnis Total. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Gibellini, L. 2001. The Challenge of Sustainability DZHB44 Subdivision For People & Environmet : Subdivision Based on the Concepts of Ecovillage & Cohousing. Paper presented to the 14 th Annual Ingenium Conference 14-17 June 2001. Rotorua.
Gifford. R. 1997. Environmental Psychology. USA : Allyn and Bacon. Haeruman, H. 2002. Pengelolaan Ekosistem Kawasan Pegunungan Sebagai suatu Bioregion yang penting. Makalah pada Workshop Pengembangan Konsep Bioregion sebagai Dasar Pengelolaan Kawasan Secara Berkelanjutan; Caringin-Bogor,4-5 Nopember 2002. Hardjowigeno, S. 2007. Evaluasi Kesesuaian Lahan & Perencanaan Tataguna Lahan.Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Harimurti. 1999. Interprestasi Foto Udara Digital pada Layar Monitor. [skripsi]. Jurusan Tanah Fakultas Pertanian IPB, Bogor. Haryadi, R. 5 Juni 2005. Mari Menyelamatkan Air Tanah di Pekarangan. Kompas:11. Hollander, E. 2001. Community under Construction The Triumph and Trial of the Cohousing Movement.http://www.eastbayexpress.com/issue/ feature.html. [15 Agustus 2005]. Hufschmidt, M. 1985. A Conceptual Framework for Analysis of Watershed Management Activities. Environment and Policy Institute. Honolulu: East West Center. Irianto, G. 2002. Karakteristik Pola Jaringan DAS Cilliwung dan Modifikasinya dalam Mendukung Pengelolaan Bopunjur. Makalah pada Workshop Pengembangan Konsep Bioregion sebagai Dasar Pengelolaan Kawasan Secara Berkelanjutan; Caringin-Bogor, 4-5 Nopember 2002. Jiaming, S., and X. Chen. 2005. Personal Global Connection and Differensiasi New Resident in Shangai. J International 3(2): 301 – 319. Joga, N. 2003. Memilih Rumah Sehat Sederhana. http:www.kompas.com/kompas -cetak/0307/25/rumah/439645.htm Joga, N. 2007. Memilih Rumah Sehat Lingkungan. http://123design. wordpress com /2007/08/25/memilih-rumah-sesuai-gaya-hidup/ [10 September 2008] Kantor Menteri Negara Perumahan Rakyat RI. 1987. Pembangunan Perumahan. Jakarta: Bagian Hubungan Masyarakat Kantor Menpera. Kelarestaghi, A. 2003. Landslide hazard zonation in Shirin Rood Drainage Basin with using GIS, Sari, Iran. Map Asia Conference 2003 Keman, S. 2005. Kesehatan Perumahan dan Lingkungan Permukiman. J Kesehatan Lingkungan, 2 (1):29-42.
Kementerian Lingkungan Hidup. 2004. Panduan Penyusunan Amdal Kegiatan Pembangunan Permukiman Terpadu. Jakarta: Kantor KLH. Kementerian Lingkungan Hidup. 2006. Informasi Banjir dan Tanah longsor. http://www.menlh.go.id/banjir/longsor/tabellongsor.html [15 Februari 2006] [Kepmenhut] Keputusan Menteri Kehutanan RI No. 52/Kpts-II/2001 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Jakarta : Departemen Kehutanan R.I. [Kepmenkes] Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 829/Menkes/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan. Jakarta : Departemen Kesehatan R.I. [Kepmenkes] Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 907/Menkes/SK/VII/2002 tentang Syarat-Syarat dan Pengawasan Kualitas Air Minum. Jakarta : Departemen Kesehatan R.I. Kirmanto, J.2002. Pembangunan Perumahan dan Permukiman Yang Berwawasan Lingkungan Strategis dalam Pencegahan Banjir di Perkotaan. Makalah disampaikan pada Seminar Peduli Banjir “Forest”; Jakarta Tanggal 25 Maret 2002. Kobayashi, H. 2006. Pengukuran Emisi CO2 di Sektor Permukiman Perkotaan (Pendekatan secara Makro). National Institute for Land and Infrastructure Management. http://sim.nilim.go.jp/GE [26 Nopember 2007]. Koebel, C.T., M.S. Cavell, E. Etuk, and M. Bradshaw. 1999. Resident Satisfaction Survey - Roanoke Housing Authority. Virginia: Center for Housing Research Virginia Tech. Koestoer, R.H. 1995. Perspektif Lingkungan Desa Kota: Teori dan Kasus. Jakarta: Universitas Indonesia Press. Komarudin. 1997. Menelusuri Pembangunan Perumahan dan Permukiman. Yayasan Real Estate Indonesia. Jakarta: PT. Rakasindo. Komisi WHO Mengenai Kesehatan dan Lingkungan . 2001. Di dalam : Kusnanto H, Editor. Planet Kita Kesehatan Kita.. Yogyakarta : Gajah Mada University Press, p. 279. Krieger J and Higgins DL. 2002. Housing and Health : Time Again for Public Action. Am J Public Health 92:5, 758-759. Kuswartojo, T 2005. Perumahan dan Permukiman di Indonesia. Bandung: ITB. Loupias. 2005. Kampung Pulo Wujud Arsitektur Tradisional http://www.pikiran rakyat.com/cetak [15 Agustus 2005].
Sunda.
Manan, S. 1983. Pengaruh Hutan dan Management Daerah Aliran Sungai. Bogor: Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor. Mangunwijaya, Y.B. 1994. Fisika Bangunan. Jakarta: Djambatan. Marimin. 2004. Teknik dan Aplikasi Pengambilan Keputusan Kriteria Majemuk. Jakarta: PT.Grasindo Masykur. 2006. Karakteristik Permukiman Dualistik dan Tingkat Keberhasilan Penghunian. [disertasi]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Mawardi, M. 2008. Kerusakan Lingkungan dan Cara Pandang Manusia tentang Alam.http://www.muhammadiyah.or.id/index.php?option=com_content&ta sk=view&id=1009&Itemid=9 [23 Januari 2009]. Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah. 2002. Pedoman Teknis Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (Rs SEHAT). Jakarta: Kantor Kimpraswil. Mills, Edwin S. 1987. Handbook of Regional and Urban Economics. Netherland: Elsevier Science Publishers. Mukono HJ.(2000). Prinsip dasar Kesehatan Lingkungan . Surabaya : Airlangga University Press. Mulyana, R., H.S.Alikodra, H.S. Arifin, dan L.B. Prasetyo. 2007. Karakteristik Bangunan Rumah dan Bentuk Permukiman di Wilayah DAS Cianjur, Jawa Barat. Jurnal Sains dan Teknologi EMAS, Vol. 17 (3): 213-225. Mulyana, R., H.S. Alikodra, H.S. Arifin, dan L.B. Prasetyo. 2008. Characterisctics, Forms and Behaviors of Settlement Inhabitant in Cianjur Watershed, West Java. Poster Presentation Prosceeding of the final Seminar on Toward Harmonization between Development and Environment Conservation in Biological Production, 28-29 February 2008 The University of Tokyo, Japan. Mulyana, R. 1998. Penentuan Tipe Konstruksi Sumur Resapan Air Berdasarkan Sifat-sifat Fisik Tanah dan Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat di Kawasan Puncak. .[tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor Muslim, E. 2003. Quality Function Deployment (QFD) Peningkatan kualitas penanganan surat PT. Pos Indonesia. J Teknologi 2(17) : 100 -107. Paccione, M.1990. Urban Liveability: A Review. Urban Geography 11(1): 1-30 Pahlano, D. 2005. Pengelolaan Sampah Ramah Lingkungan. http: // pahlano . multiply. com/reviews /item/12 [10 September 2008].
Panudju, B. 1999. Pengadaan Rumah Kota dengan Peran Serta Masyarakat Berpenghasilan Rendah . Bandung : PenerbitAlumni. Pasaribu, H.S. 1999. DAS sebagai Satuan Perencanaan Terpadu Dalam Kaitannya dengan Pengembangan Wilayah dan Pengembangan Sektoral Berbasiskan Konservasi Tanah dan Air. Seminar Sehari PERSAKI ”DAS sebagai Satuan Perencaaan Terpadu dalam Pengelolaan Sumberdaya Air”; Jakarta: 21 Desember 1999. [Permenkes] Peraturan Menteri Kesehatan No. 416/Menkes/SK/VIII/1990 tentang Pemantauan Kualitas Air Minum, Air Bersih, Air Kolam Renang dan Air Pemandian Umum. Jakarta : Departemen Kesehatan RI. Prahasta, E. 2007. Tutorial ArcView. Bandung: Informatika [PU] Departemen Pekerjaan Umum Cipta Karya. 2003. Sumur Resapan Air. http://www.pu.go.id/publik/ ciptakarya/html/ind/resapan-htm Puji A.S., Udisubakti C., M..Suef. 2004. Evaluasi Konsep Produk dengan Pendekatan Green Quality Function Deployment II. J Teknik Industri 6(2): 156 – 168. Putro, H. R., M. B. Saleh, Hendrayanto, I. Ichwandi, Sudaryanto. 2003. Sistem Insentif Rehabilitasi Lahan dalam Kerangka Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. Bogor: Fakultas Kehutanan IPB. Reksohadiprodjo, S. 1992. Ekonomi Lingkungan. Yogyakarta: BPFE. Ritung, S., Wahyunto, Agus F dan Hidayat H. 2007. Panduan Kesesuaian Lahan dengan Contoh Peta Arahan Penggunaan Lahan Kabupaten Aceh Barat.Bogor: Balai Penelitian Tanah dan World Agroforestry Centre. Rustiandi, E., Saefulhakim S dan Panuju, D. 2007. Perencanaan dan Pengembangan Wilayah. Bogor: Institut Pertanian Bogor. Sabar, A. 2001. Kajian Pengaruh Alih Fungsi Lahan Terhadap Debit Aliran di DAS Ciliwung-Kawasan Bopunjur dengan Pendekatan indeks Konservasi. http://digilib.itb.ac.id/go.php?id=jbptitbpp-gdl-grey-2001-arwin-1252-das. [12 Nopember 2005]. Saaty, T.L. 1999. Pengambilan Keputusan Bagi para Pemimpin : Proses Hirarki Analitik untuk Pengambilan Keputusan dalam Situasi yang Kompleks. Jakarta: PT. Pustaka Binaman Presindo. Sani, M. 2006. Penyebab Terjadinya Tanah Longsor. http://bumiindonesia. Word press. com/2006/10/15/mengetahui-longsor [26 Januari 2007]
Sanropie D. 1992. Pedoman Bidang Studi Perencanaan Penyehatan Lingkungan Pemukiman. Jakarta : Departemen Kesehatan R.I. Sarwono. 1992. Psikologi Lingkungan. Jakarta: Grasindo Sastra, M.S. 2006. Perencanaan dan Pengembangan Perumahan. Yogyakarta: Andi. Sebayang, M. 2002. Klasifikasi Tutupan Lahan Menggunakan Data Citra Landsat Thematic Mapper (Studi Kasus di Kotamadya Surabaya). Jurnal Natur Indonesia 5(1): 41-49 Sekeon, E.A. 2005. Studi Kesesuaian Lahan Bangunan dengan Pendekatan GeoEnvironmental Evaluation di Kabupaten Bogor, Jawa Barat. [tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Senn CL. 1980. Housing and The Residential Environment in Environmental Health, 2nd Ed, Purdom PW (Ed ). New York: Academic Press, pp 521-550 Shaphira. 2008. Rumah untuk Rakyat. http://shaphira.multiply.com/journal /item/98.[10 Juni 2008]. Sheng, T.C. 1968. Concepts of Watershed Management. Lecture Notes for Forest Training Course in Watershed Management and Soil Conservation. Jamaica: UNDP/FAO. Silas, J. 2001. Perjalanan Panjang Perumahan di Indonesia dalam dan Sekitar Abad XX. http://www.indie-indonesia.nI/content/documents/papers-urban %20 history/johan%20silas.pdf. [6 Nopember 2005]. Sinukaban, N. 2001. Menjinakkan Ciliwung untuk Mengamankan Jakarta. http: // 64.203.71.11/ kompas - cetak/ 0501/ 29/ metro/ 1526575.htm.[10 September 2008] Soegiyanto. 1998. Bangunan di Indonesia dengan Iklim Tropis ditinjau dari Aspek Fisik Bangunan. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan dan Kebudayaan. Soemirat, S.J. 1996. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Soerjani, M. 1987. Lingkungan: Sumberdaya Alam dan Kependudukan dalam Pembangunan. Jakarta: UI Press. Soerjono, R. 1978. Kegiatan dan Masalah Kehutanan dalam DAS. Prosiding Pertemuan Diskusi Pengelolaan DAS DITSI, Jakarta. Soma, S. 2007. Analisis Sumberdaya Alam dan Lingkungan. Bogor: IPB Press.
Soma, S. 2004. Utang Lingkungan. Bogor: IPB Press. Srilestari, N.R.2005. Permukiman Liar? Arsitektur Permukiman Spontan Studi Kasus: Permukiman Liar di Malang dan Sumenep Jawa Timur. J Dimensi Teknik Arsitektur 33(1): 125 – 130. Star, J. and J. Estes. 1990. Geographic Information Systems an Introduction. New Jersey: Prentice Hall. Sugandhy, A. 2002. Upaya Pemantapan Kebijakan dan Strategi Nasional Perumahan dan Permukiman. Makalah pada Lokakarya Nasional Perumahan dan Permukiman; Jakarta, 29 Oktober 2002. Sugiarti, D.G. Bengen, dan R. Dahuri. 2000. Analisis Kebijakan Pemanfaatan Ruang Wilayah Pesisir di Kota Pasuruan Jawa Timur. J Pesisir & Lautan 6(2): 1-18. Suhara, O. 1991. Studi Perencanaan Penggunaan Lahan Pertanian Terpadu dan Kaitannya dengan Upaya Pengelolaan Daerah Aliran Sungai. [disertasi]. Bogor: Fakultas Pascasarjana Institut Pertanian Bogor. Sukri. 2004. Aplikasi Sistem Informasi Geografi (SIG) dalam Mempelajari Pola Sebaran Permukiman, Studi Kasus di DAS Cianjur Kabupaten Cianjur Jawa Barat.[tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Sukamto. 2004. Rumah dan Lingkungan Sehat : Pegangan untuk kader dan pendamping masyarakat. Yogyakarta: Yayasan Griya Mandiri. Susanto, D. 1997. Dinamika Perilaku dan Kebiasaan Makan. Jakarta: Pra Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VI. Sutopo. 2003. Menguak Kerusakan DAS di Indonesia. http://www.kompas.co.id/ Kompas-cetak/0308/24/fokus/503619.htm [6 Nopember 2005]. Sutrisna, D. 1996. Struktur Sosial Rekayasa Di Lingkungan Perumahan, Pola Hunian Berimbang.[tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor. Syahrir. 2002. Pendekatan Pengelolaan DAS untuk Pengamanan Sumber Air Jabotabek. Makalah pada Workshop Pengembangan Konsep Bioregional sebagai Dasar Pengelolaan Kawasan yang Berkelanjutan; Caringin Bogor, 4-5 Nopermber 2002. Syartinilia. 2001. Karakteristik Pemukiman di DAS Ciliwung Bagian Tengah, Kota Bogor Jawa Barat.[tesis]. Bogor: Program Pascasarjana, Institut Pertanian Bogor.
Undang-Undang RI No. 4 Tahun 1992 tentang Perumahan dan Pemukiman. Jakarta : Departemen Kesehatan R.I. Undang-Undang RI No. 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. Jakarta : Departemen Kesehatan R.I. Undang-Undang RI No. 27 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang. Jakarta : Menteri Hukum dan HAM R.I. Van der Zee. 1986. Human Settlement Analysis. Enshede Netherlands: International Institute for Aerospace Survey and Earth Science (ITC). Van der Zee. 1990. Aspects of Settlement, Infratructure and Population in Land Evaluation. Enshede Netherlands: International Institute for Aerospace Survey and Earth Science (ITC). Wahyudin Y. 2005. Pelibatan Masyarakat Menanggulangi Kerusakan Pesisir dan Laut. WARTA Pesisir dan Laut Edisi Nomor 01/Th.VI/2005. WHO SEARO .1986. Environmental Health Aspects of Industrial and Residential Area. Regional Health Papers No. 11 . New Delhi : WHO Regional Office for South East Asia. Wiersum, E.F. 1979. Introduction to Principles of Forest Hydrology and Erosion with Special Reference to Indonesia. Bandung: Institute of Ecology, Padjadjaran University. Witoelar, E. 2001. Visi Perumahan dan Permukiman ditengah Krisis Ekonomi. Jakarta: Kementerian Permukiman dan Prasarana Wilayah. Yu, Z. 2004. Heterogeneity and dynamics in China’s emerging urban housing market: two sides of a success story from the late 1990s. J Habitat International. www.elsevier.com/locate/habitatint
LAMPIRAN
Lampiran 1 Beberapa Hasil Penelitian Permukiman dan DAS No (1)
Nama Peneliti (2)
1
Koebel et al. (1999)
2
Aurelia, (2002)
3
Kobayashi (2004)
BM.
Metode
Hasil (6)
Sampel Lokasi: 8 perumahan Sampel: 621 responden
Parameter dan Analisis Data -Pemeliharaan fasilitas fisik (tempat mencuci, rekreasi, parkir) -Pemeliharaan pelayanan utilitas (listrik, air panas, AC) -Pemeliharaan apartemen, Manajemen pelayanan konsumen -Pengumpulan data: kuesioner didesain menggunakan kode data 1 (buruk) dan 2 (baik) -Analisis: Excel (frekuensi, rata-rata, kelas tingkat kepuasan konsumen
Sampel: konsumen real estate sebanyak 810 tempat tinggal.
-Parameter: Faktor konvensional yang menentukan harga perumahan (ukuran, jumlah ruangan, umur, dan lain-lain), dan faktor lingkungan kedekatan ke daerah hijau, ukuran dan keberadaan atau ketidakadaan pemandangan kebun atau taman publik. -Hubungan antara harga penjualan dan karakteristik perumahan (living area, jumlah ruangan, umur, jarak dari daerah lanskap, dan lain-lain) menggunakan bentuk linier, logaritma, dan timbal balik.
-Variabel utama yang mempengaruhi harga adalah living area dari tempat tinggal. Variabel lain secara statistik signifikan adalah ukuran balkon, jumlah kamar mandi, umur bangunan, keberadaan elevator, dan keberadaan gudang kecil. -Model timbal-balik menunjukkan bahwa living area minimum adalah 48 m2 (sebuah studio, sebuah kantor atau apartemen kecil perkotaan). -Variabel lingkungan, hanya jarak dari daerah hijau yang signifikan (setiap 100 m lebih jauh dari sebuah daerah hijau berarti sebuah penurunan kira-kira sebesar 300,000 pesetas (€1800) pada harga perumahan.
Lokasi: kota Nihonmatsu
-Jenis bangunan (rumah, toko, pabrik, kantor dll.) -Tahun pembangunan - Luas lantai, jenis struktur dan bahan bangunan -Analisis: formula Life-Cycle-Emission
Model bentuk permukiman perkotaan: -Bentuk permukiman perkotaan - Sistem Perbaikan/penggantian bangunan - Kesepakatan antara masyarakat dan pihak-pihak terkait tentang pola bentuk permukiman
Tingkat kepuasan konsumen perumahan atau apartemen Rating parameter dari masing-masing variabel: -Rating tertinggi: air panas (pemeliharaan utilitas) -Rating terendah: keamanan dan pemeliharaan fasilitas umum milik bersama, dan ketersediaan fasilitas rekreasi.
No (1)
Nama Peneliti (2)
4
Zhou You (2004)
5
Astuti (2005)
6
Sun Jiaming dan Xiangming Chen (2005)
Metode Sampel Lokasi: Beijing, Tianjin, Shangha, dan Chongqing Municipality,
Parameter dan Analisis Data -Parameter: Bahan bangunan, metode pembangunan, fasilitas perumahan, tata aturan penghunian, kepadatan rumah, dan kepemilikan rumah -Teknik pengumpulan data: survai
Lokasi: Perumahan di kota Bandung, Medan dan Jakarta Sampel sebanyak 100 rumah / KK yang disebar pada 3 lokasi. Lokasi 1 = 40 KK, lokasi 2 = 30 KK, lokasi 3 = 30 KK.
Parameter: komponen bangunan dan lingkungan Jenis data: data sekunder dalam bentuk statistik, peta, Teknik survei: behavioral mapping (pemetaan perilaku) yang dikembangkan oleh Juelson (1970). Pengumpulan data: observasi, kuesioner dan wawancara. Metoda analisa data: -Studi generik, yaitu mengetahui bentuk dasar melalui tapak, denah, tampak, peletakan. -Content analysis mencakup tahap identifikasi, tahap induksi, tahap interpretasi, dan tahap -Personal global connection
Hasil (6) -Terdapat perbedaan kualitas bangunan pada keempat kota. Tiga bahan bangunan yang umum digunakan di China: (1) beton dan baja, (2) batu dan bata merah,dan (3) kayu, bambu, dan kaca -Pembangunan rumah dilakukan sendiri -Terdapat perbedaan signifikan tentang ketersediaan failitas perumahan. -Peningkatan secara signifikan pada kondisi perumahan, fasilitas, tata aturan penghunian, ukuran rumah pada dekade 1990 – 2000. Konsep dasar pencegahan kejahatan melalui perancangan lingkung perumahan.
-Faktor globalisasi memberikan kontribusi terhadap differensiasi tempat tinggal -Pendapatan perkapita berhubungan dengan tipe tempat tinggal -Terdapat korelasi signifikan antara umur, tingkat pendidikan, pendapatan dan personal global connection dengan differensiasi tempat tinggal
No (1)
Nama Peneliti (2)
7
Niniek Srilestari (2005)
8
Da Costa, dan Cintra (1999)
9
Basso, (2000)
10
Basnyat,F. Et.all (2000)
et.all
Metode Sampel Permukiman liar di Malang dan Sumenep
Parameter dan Analisis Data -Parameter: Arsitektur permukiman spontan
-Peta elevasi dan kemiringan (peta topograpi dibagi dalam sel 500x500m. -Elaborasi peta erosi tanah (peta tanah dibagi dalam sel dan kelas) -Peta drainase dan kesesuaian lahan untuk perkotaan -Peta potensi fisik (overlay dengan peraturan yang ada) -Peta penggunaan lahan perkotaan (dioverlaykan dgn potensi fisik) -Parameter: kualitas tanah (kedalaman tanah, rocks fragment cover, drainase, kemiringan); kualitas iklim( aspek, curah hujan, aridity indek); kualitas vegetasi (resiko kebakaran, pencegahan erosi, daya tahan thd kemarau); kualitas pengelolan(indek ketuaan, indek penggunaan, illiteracy indek, indek kemuduran) -Environmental Sensitive (ES) ditaksir dengan kumpulan lapisanlapisan tematik digunakan GIS -Penskoran untuk parameter (skor 1:kondisi baik; skor 2: kondisi buruk) -Tahap 1 (analisis kualitas air.Data satelit digital, foto, data digital tanah, data digital elevation model (DEM) dan data digital geologi dibuat dan dianalisis; delineasi sungai; dan klasifikasi penggunaan /penutupan lahan). -Tahap 2 (Delineasi zona penyangga: Riparian buffer delineation equation/RBDE, Philips (1989a);seleksi zona referensi; zona penyumbang; hubungan kualitas air dan penggunaan/penutupan lahan) -Model sederhana dikembangkan untuk menaksir potensi aliran nutrien dari ekosistem pinggir sungai
Hasil (6) -Bentuk permukiman spontan lebih beradaptasi lingkungan dan memiliki karakter berorentasi ke dalam/interior. -Peta drainase 161 km2, -Peta erosi (Klasifikasi erosi tinggi 398.3 km2, erosi sedang139.2 km2, tidak beresiko erosi 6.7 km2 ). -Peta kemiringan -Peta potensi fisik -menilai tingkat perbedaan ES pada skala DAS dapat dinilai oleh analisis hubungan antara indikator lapangan dan ES. -Pengurangan tingkat respirasi dan microbial C biomass, microbial biomass N, berisi bahan organik tanah serupa dengan peningkatan ES.(r:0.69 biomass C; r:0.82 biomass N; r: 0.84 bahan organik tanah; dan r:0.73 aktivitas respirasi) -Kualitas air (kandungan bahan kimia) berbeda untuk setiap sungai -Hubungan yang sangat signifikan antara penggunaan lahan dan tingkat nitrat. -Tempat tinggal/perkotaan/daerah terbangun diidentifikasi sebagai penyumbang kuat dari konsentrasi nitrat, yang kedua adalah kebun buahbuahan.
No (1)
Nama Peneliti (2)
Metode
11
Frint, H. Et.all (2003)
12
Erwin Hardika Putra (2006)
Lokasi: DAS Tondano Sulawesi Utara.
- Estimasi daerah rawan longsor Analisis: teknik overlay dan skoring dengan bantuan software GIS. -Model perhitungan dalam estimasi daerah rawan longsor dilakukan dengan menggunakan raster based processing pada software ArcView 3.3, dengan ekstension 3d Analyst, Spatial Analyst, Grid Analyst. -Model estimasi daerah rawan longsor dibangun dengan Model Builder menggunakan metode Arithmatic Overlay Analysis
Peta estimasi daerah rawan longsor
13
Gargione, 1999
Lokasi: Apartemen di wilayah Kota Brazil Sampel: Salespeople, konsumen ahli
Pengumpulan data: -interview -FGD Analisis Data: QFD
Desain konstruksi apartemen
Sampel
Parameter dan Analisis Data -Pengumpulan data (selama musim kemarau;di sungai Angwa,Manyame, Kadzi; metode: pendekatan lintasan dan jejak kaki dicatat). Kategori jejak kaki (< 48 jam: baru; < 7 hari: sedang; dan > hari lama). -Analisis spasial menggunakan GIS Arc view 3.2 termasuk modul vektor dan raster) -Analisis statistik model logistik: (hubungan karakteristik lahan pertanian dan kehadiran spesies), analisis regresi (pengaruh karakteristik lahan produksi terhadap jumlah individu spesies)
Hasil (6) -Spesies yang muncul pada masing-masing sungai: Angwa 22, Kadzi 18, dan Manyame 15. - Semua karakteristik lahan produksi mempunyai dampak pada distribusi dan kelimpahan spesies liar. Kelimpahan spesies, log (keragaman biologi) berkurang dengan pening-katan daerah lahan produksi di tiga sungai (Manyame: n = 60; R2 = 0.72; p < 0.0001; F = 97.585, Angwa: n = 144; R2 = 0.88; p < 0.0001; F = 1220.237 dan Kadzi: n = 96; R2 = 0.91; p < 0.0001; F = 605.421)
No (1)
Nama Peneliti (2)
Metode
14
Boy,N.M., Sunaryo dan Joice, R.M. (2003)
15
Erlida,M dan Gunawan,S.(2 003)
Sampel 242 pelanggan
16
Puji Astuti S, et all. (2004)
Sampel : 2 jenis merk lampu
Sampel
Parameter dan Analisis Data -Penentuan kriteria melalui jurnal,artikel,hasil seminar, wawancara. -Kriteria terdiri dari kualitas, harga, pe-ngiriman, pelayanan, kemampuan keuangan, kemampuan teknik, dan kemampuan manajemen -Penyusunan hirarki menggunakan metode AHP -Pembobotan parsial dihitung menggunakan Expert choice dari Decision Software, inc. -Penentuan atribut berdasarkan 4P(Product, Price, Place, dan Promotion) -Pengumpulan data dengan kuesioner untuk mengidentifikasi harapan pelanggan. -Harapan pelanggan diterjemahkan ke dalam karakteristik teknik (sistem, sarana, SDM dan aspek lain) -Menentukan hubungan antara customer requirement dengan technical response menggunakan nilai atau bobot (1,3,9) -Perhitungan absolute dan relative importance -Pembentukan matrik korelasi Analisis data: metode Analitic Hierarchy Process, Green QFD II dan untuk mengevaluasi konsep produk digunakan matriks Concept Comparison House (CCH)
Hasil (6) -Bobot masing-masing kriteria adalah kualitas 0.364, pengiriman 0.205, kemampuan teknik 0.103, sedangkan harga, pelayanan, kemampuan mana-jemen memiliki bobot kurang dari 0.1 -Hirarki penilaian kinerja pemasok
-Pelanggan menghendaki perbaikan dan peningkatan kualitas pelayanan PT.Pos Indonesia dalam segi kecepatan, keamanan, ketepatan waktu, komunikasi petugas, kecepatan pelayanan,kombinasi harga kemudahan mencapai tempat pelayanan dan jangkauan lokasi tujuan pengiriman.
konsep lampu terbaik dan karakteristik lampu yang berkualitas, ramah lingkungan dan biaya rendah
Lampiran 2 Lahan yang dapat dikonversi untuk penyediaan permukiman Zona DAS
Kecamatan Pacet
Cugenang Hulu
Sub Total Cugenang
Cianjur
Tengah
Karang Tengah
Nama Desa
Dapat Konversi
Ciputri Ciherang Galudra Sukamulya Nyalindung Cibeureum Mangunkerta Cijendil Sukamanah Gasol Mekarsari Limbangansari Sawah Gede Bojong Herang Pamoyanan Solok Pandan Sayang Sukamaju Muka Sabandar
12.9
Sangat Sesuai Tidak DiKonversi
1.9 0.5 20.0 22.4 122.2 81.1 13.8
Permukiman Existing
Dapat Konversi 1.3
0.2 0.2 0.4 5.1 5.9 13.9
3.6
18.1
32.9
28.1 40.6
0.7
2.6
1.3 14.4 30.9 91.2 0.7
Cukup Sesuai Tidak DiKonversi 61.4 34.6 204.6 45.4 14.5 205.7 251.4 16.1 65.4 899.0 81.9
38.9 48.2 71.8 24.6 0.4
Permukiman Existing 32.8 10.0 19.0 0.9 1.1 51.3 18.3 16.8 150.2 2.7 3.2 31.7 30.8 99.3 70.5 82.7 210.9 7.3 4.4
Sangat Sesuai Zona DAS
Kecamatan Cilaku
Karang tengah
Nama Desa Munjul Sukamanah Bojong Sindang Asih Maleber Langen Sari Sukasari
Sub Total Sukaluyu Karang tengah Sukaluyu Hilir
Sub Total Total
Babakan Sari Babakan Caringin Tanjung Sari Selajambe Sukasirna Hegarmanah
Dapat Konversi 15.9
Tidak DiKonversi
0.0 11.0 149.5 24.8 251.2
Permukiman Existing 5.6
Dapat Konversi 12.3 264.3
Tidak DiKonversi 200.9 27.9
Permukiman Existing 122.3 139.1
597.3
178.7 10.4 209.4 166.0 875.7
101.0 3.2 70.9 59.8 1039.9
6.7
1.4
133.5 172.6 59.7 0.6
77.6 156.8 203.0 1.1 13.9 453.9 1644.0
0.0 22.0 48.9
217.1
48.2
48.2 299.4
Cukup Sesuai
34.1 225.1
48.7
239.5
48.7 274.2
3.4 1.7 13.4 18.4 617.0
373.1 2145.2
NOMOR RESPONDEN
Lampiran 3 Kuesioner kebutuhan dan kepuasan penghuni perumahan
KUESIONER KEBUTUHAN DAN GAYA HIDUP PENGHUNI PERMUKIMAN
Bagian I. Posisi Responden 1. Nomor Responden 2. Kecamatan 3. Desa 4. Kampung/Perumahan 5. Posisi dari DAS Cianjur
Hulu
Tengah
Hilir
2
6. Ukuran luas bangunan rumah
........................... m
7. Ukuran luas rumah dan pekarangan (Luas Tanah) ........................... m2 8. Koordinat GPS
Timur :
Selatan:
Bagian II. Identitas Responden Nama Responden
Jumlah anggota keluarga*
Usia
1= Satu 2= Dua 3= Tiga 4= Empat 5= Lainnya
8
9
Agama 1= Islam 2= Kristen 3= Hindu 4= Budha 5= Lainnya
10
11
Pendidikan 1= SD 2= SMP 3= SMU 4= PT 5= Lainnya
12
Pekerjaan
Pendapatan
1= Petani 2= Buruh 3= Pedagang 4= PNS 5= Karyawan Swasta 6= Lainnya
Utama 13
Sampingan 14
Suami 15
Istri 16
*Petunjuk pengisian : isikan angka 1 sampai 4 sesuai dengan pilihan saudara pada setiap kolom pertanyaan, kecuali jika pilihan pada kode 5 sebutkan.
Bagian III. Kebutuhan Penghuni Perumahan A. Bentuk (FORM) 17. Dalam memilih rumah, apa yang menjadi patokan utama anda: 1=Desain bangunan, 2=Konstruksi bangunan, 3=Luas lahan, 4=Lokasi rumah 5=Lainnya .................... 18. Bagaimana bentuk konstruksi rumah yang Anda inginkan?
1=Semi permanen, 2=Permanen
19. Menurut anda berapa luas lahan yang ideal untuk suatu rumah?
1=60 m2, 2=90 m2, 3=100 m2, 4=120 m2, 5=Lainnya ..........
20. Menurut anda, apakah keberadaan halaman rumah (didepan/belakang/samping rumah) diperlukan? 21. Menurut anda, apakah keberadaan halaman depan rumah diperlukan?
1=Ya, 2=Tidak
1=Ya, 2=Tidak. Jika Ya, lanjut ke no.22, jika tidak ke 23
22. Menurut anda berapa ukuran halaman depan rumah yang dibutuhkan baik untuk taman maupun tempat bermain anak? a. 1=2 x 2 m, 2=3 x 3 m, 3=3 x 5 m, 4=Lainnya ................. 23. Halaman depan rumah, anda butuhkan untuk keperluaan apa? (pilihan bisa lebih dari satu) 3=Penyimpanan kendaraan, 4=Jemur pakaian, 5=Berternak, 6=Lainnya ............ 24. Menurut anda, apakah kualitas bahan bangunan perlu diperhatikan dalam membangun rumah? 25. Bahan bangunan apa yang Anda inginkan untuk masing-masing konstruksi bangunan rumah: Pondasi Plapond Dinding Lantai 1=Batu kali 2=Beton 3=Batu bata 4=Lainnya
1=Batu bata 2=Bambu/bilik 3=Batako 4=Kayu, 5=Lainnya
25a
1=Tanah 2=Semen 3=Keramik 4=Kayu, 5=Lainnya
25b
26. Bahan bangunan yang Anda gunakan berasal darimana?
25c
1=Triplek 2=Asbes/enternit 3=Gipsum 4=Kayu, 5=Lainnya
25d
1=Taman, 2=Bermain anak, 1=Ya, 2=Tidak Penutup Atap 1=Genteng 2=Seng 3=Asbes 4= Sirap, 5=Lainnya
25e
1=Produk lokal, 2=Produk pabrik dalam negeri, 3=Produk luar negeri, 4=Lainnya .......................................
27. Gaya arsitektur apa yang Anda inginkan untuk rumah anda?
1=Tradisional, 2= Modern, 3=Barat, 4=Lainnya …………………..
28. Jika yang Anda inginkan gaya arsitektur tradisional, dari daerah/suku mana gaya arsitektur tersebut? 3=Bali, 4=Batak, 5=Minang, 6=Lainnya …………………….. 29.Jika yang Anda inginkan gaya arsitektur barat, dari negara mana gaya arsitektur tersebut? 4=Lainnya ........................... 30. Apakah menurut Anda di rumah perlu ada tempat sampah ?
1=Sunda, 2=Jawa,
1=Jepang, 2=Amerika, 3=Eropa,
1=Ya, 2=Tidak. Jika Ya, lanjut ke no.31, jika tidak ke no.32
31. Dimana menurut Anda sebaiknya diletakkan? 1=Di halaman depan, 2=Di halaman belakang, 3=Di dapur, 4=Di dapur dan di halaman depan, 5=Di dapur dan di halaman belakang 32. Apakah menurut Anda, sebuah rumah perlu dipagar ? 1=Ya, 2=Tidak. Jika Ya, lanjut ke no.33, jika tidak ke no.34 Alasan : ...................................................................................................... 33. Pagar yang Anda inginkan terbuat dari bahan apa ?
1=Tembok, 2=Kayu, 3=Tanaman, 4=Lainnya ...................
34. Apakah menurut Anda, rumah terutama jendela perlu diberi teralis besi? Alasan : ...................................................................................................... 35. Menurut Anda, apakah setiap rumah perlu sumur resapan?
1=Ya, 2=Tidak
1=Ya, 2=Tidak
Bagian IV. Kepuasan Tempat Tinggal dan Lingkungan Perumahan A. Personal (Faktor Demografi) 37. Bagaimana penglibatan peran sosial penghuni dalam pemeliharaan dan perbaikan lingkungan perumahan oleh Developer? Peran sosial Penghuni* Baik sekali Baik Kurang baik Penglibatan penghuni dalam pegelolaan lingkungan perumahan Penglibatan penghuni dalam penyediaan fasilitas umum dan sosial *Berikan tanda (√) pada kolom yang sesuai dengan pendapat Bapak/Ibu/Saudara
Buruk
B. Fisik Perumahan 38. Seberapa penting faktor-faktor berikut ini bagi anda dalam memilih atau membeli rumah?
Faktor Yang dipertimbangkan dalam Memilih atau Membeli Rumah Lokasi strategis
Desain Rumah
Ruang Terbuka Hijau
Balai Pertemuan (Club house)
Fasilitas air, listrik,telep on
Pengelolaan Lingkungan (Sampah,Saluran air, Sumur resapan air)
Sistem Keamanan
Tempat Rekreasi
Harga Terjangkau
Sangat tidak penting Tidak penting Penting Sangat penting
39.Bagaimana dengan kualitas dari masing-masing fasilitas umum dan fasilitas sosial yang ada di perumahan anda? Kualitas Fasilitas Umum dan Fasilitas Sosial Jalan
Sistem Keamanan
Ruang Terbuka Hijau (taman)
Tempat Rekreasi
Air
Telepon
Listrik
Pembuangan Sampah
Balai Pertemuan (Club house)
Tempat Beribadah Mesjid
Gereja
Baik sekali Baik Kurang baik Buruk
40.Nyatakan tingkat kepuasaan anda pada masing-masing pernyataan berikut ini: Setuju Saya merasa puas dengan penampilan gaya arsitektur di perumahan ini Saya merasa puas dengan tata ruang di lingkungan perumahan ini Saya merasa puas dengan desain penataan ruang rumahnya Saya merasa puas dengan fasilitas yang ada di lingkungan perumahan ini Saya merasa puas dengan pelayanan yang diberikan pengelola perumahan ini Saya merasa puas dengan sistem keamanan di lingkungan perumahan ini
Kurang setuju
Tidak setuju
Ragu-ragu
C. Sosial dan Budaya 41. Bagaimana kondisi hubungan sosial dan budaya antar sesama penghuni dilingkungan Bapak/Ibu/Saudara ? Kondisi Hubungan Sosial dan Budaya Baik Sekali Hubungan dan Interaksi sosial Penghuni Hubungan ketetanggaan antar penghuni di lingkungan perumahan ini? Interaksi penghuni antar blok di lingkungan perumahan ini? Hubungan penghuni antar penganut agama lain? Hubungan penghuni antar tipe rumah Hubungan antar penghuni dengan warga di sekitar atau di luar perumahan
Baik
Kurang Baik
42. Bagaimana peran para stakeholder dalam segala bentuk kegiatan guna memajukan lingkungan perumahan Bapak/Ibu/Saudara? Peran Stakeholder Sangat Cukup Kurang Berperan Berperan Berperan Peran tokoh masyarakat Peran Ketua RT dan RW Peran Developer Peran warga Peran Dinas/Instansi terkait
Buruk
Tidak Berperan
Terima Kasih Rachmat Mulyana Mhs.Pascasarjana IPB HP. 085216705180 Perumahan Griya Darmaga Asri Blok C1-9 Ciampea Bogor