Media Komunikasi Paroki St. Stefanus, Cilandak - Jakarta Selatan
152Th.XV
#
April 2017
BAGIAN 1
MAKIN ADIL MAKIN BERADAB 24
Beriman Integratif
30
Janganlah Engkau Memeras Sesamamu
40
Tuhan Maunya Apa Sih? MP April 2017
1
Misa Hari Ulang Tahun Perkawinan 2 MP April 2017
25
022017
KERLING
Pemimpin
Triasputro
Sekretaris Redaksi & Traffic
Prima Pasaribu Creative Design
Donald Saluling, Lucia Asri Ayu Heryanto, Elisaberth Putri Redaksi
Adiya W. S, Kornelius Jemada, Felicia N, Veronica Putri Larosa, Ignatia Astrid D. F, Dian Wiardi, Stevanus Putro, Stella Maris M.P, Maria Henny, A. Setyo Listiantyo, Susan Joezar, Yenny Lukita, Christina Deasy Levita, Bastian Utama Facebook
[email protected] Artikel/peliputan
[email protected], (+62818-08030381)
Donasi Kasir Paroki (021- 7512669) No rekening PGDP PAROKI/GRJ ST. STEFANUS : BCA 071.3021.994 Marketing/Iklan Donald Saluling, Elly Oetomo
(+62812-94053016)
Penerbitan Majalah MediaPASS dibawah perlindungan Dewan Paroki St. Stefanus Cilandak melalui Seksi Komunikasi Sosial (KOMSOS). Ketua Dewan Paroki Antonius Sumardi, SCJ Pendamping KOMSOS Marcelino Iwan Goenadi Ketua Seksi KOMSOS Agustinus Sonny Prakoso Bendahara Dian Wiardi Infrastruktur Stefanus Wangsit Web Page www.st-stefanus.or.id Email
[email protected] twitter @ParokiStefanus Redaktur Sukiahwati H Warta Paroki Christina D. L, Yohanes Ledo Mading/Akrilik Kornelius Jemada
ANAK KECIL YANG BELAJAR HORMAT KEPADA BENDERA, melakukannya dengan polos dan serius. Kadangkala kita terlalu repot disibukkan dengan regulasi peraturan yang menuntun kita untuk menjadi manusia yang beradab. Padahal sebetulnya membangun manusia yang beradab adalah dimulai dari kita sendiri. Keuskupan Agung Jakarta (KAJ) mengkampanyekan untuk kembali kepada pengamalan Pancasila. Sebuah pedoman kenegaraan yang sebetulnya sejalan dengan ajaran Yesus. Pancasila adalah “Kasih”. Melalui tema Aksi Puasa Pembangunan, Kerasulan Kitab Suci yang berlangsung di lingkungan-lingkungan telah memperlihatkan kokohnya pangkal keteladanan kita yaitu Yesus. Pada Orbitan Utama, Alexander Aur atau biasa dipanggil Alex Aur, menekankan bahwa menjadi orang Katolik harus mampu berintegratif yaitu hidup bersinergis dengan perbedaan. Pancasila sendiri telah mengajarkan arti toleransi, tenggang rasa, sebagai pondasi dasar agar kita bisa saling tolong menolong. Hendrik Siahaan pada Pesona Sabda menjelaskan bahwa dengan persamaan derajat tersebut maka tidak ada keseganan untuk saling mengasihi. MediaPASS dan umat St. Stefanus sebentar lagi akan merayakan Paskah 2017. Selama masa persiapan ini, semoga edisi 152-April 2017 bisa menjadi inspirasi kita untuk merefleksikan, apakah sudah adil dan beradabkah kita? Selamat membaca.PUT MP April 2017
3
36
NUGROHO JATI
Daftar Isi 2.
Hari Ulang Tahun Perkawinan
3.
Kerling
4.
Daftar Isi
6.
Kalederium April 2017
SEPUTAR PAROKI 8. Rabu Abu 10. Ulang Tahun Taichi 12. Rapat Anggaran Tahunan Koperasi
13
Rapat Anggaran Tahunan kali ini, mengedepankan komputerisasi dapalam menjalankan sistem pelayanan di Bank.
14.
Rekoleksi Krisma
16.
KKS - Wilayah I & IV
17.
KKS - Wilayah II
18.
KKS - Wilayah VIII & XI
20.
KKS - Wilayah XII Jadwal Pekan Suci
21.
KKS & OMK - Wilayah IX
ORBITAN UTAMA 22.
Menjadi Katolik Integratif
PESONA SABDA 28.
Kemanusiaan yang Luhur
MENURUT MEREKA
15
Pada tanggal 26 Februari 2017, Seksi Katakese mengadakan Rekoleksi Krisma sebagai pembukaan masa pelajaran penerimaan Sakramen Krisma.
4 MP Maret 2017
34.
Apa yang Harus Dilakukan dalam Mengamalkan Manusia yang Adil dan Beradab?
PROFIL
Belajar bersikap adil dari “SALAH FOKUS”
.36
ORBITAN LEPAS Bagaimana kita akan Ditransformasikan pada Waktu Yesus datang Kembali Panitia Paskah 2017
.42 .44
PSIKOLOGI Prasangka & Diskriminasi Terhadap Tingkah Laku Masyarakat
11
Tai Chi merayakan hari ulang tahunnya yang ke-12. Kegiatan olahraga senam ini sendiri dimulai setiap hari Sabtu.
.46
PENDIDIKAN
Berhitung & Logika Matematika
.49
KESEHATAN Hari Tanpa Tembakau
.52
SKALA IMAN Bersama Yesus Melewati Lubang Jarum Bagian 1
.55
POTRET GEREJA Kamu Sempurna Seperti Bapa Sempurna Adanya
.58
Menentukan Prioritas adalah Kunci Setiap Pekerjaan
.60
TUNAS STEFANUS
Bersyukur Cara Lio Gapai Impian Jadi Pilot
.62
Mewarnai - Santo Yusuf
.65
Dana Paroki Februari - Ongkos Cetak
.66
56
Bonaventura Sutadi, menulis sebuah pengalaman hidupnya sebelum Bapa memanggilnya. Sebuah perjuangan yang MP rangkum dalam Skala Iman.
TEMA EDISI
153Th.XV
#
Mei 2017
CARA TUHAN
Kami menunggu kontribusi anda dalam bentuk liputan kegiatan, lingkungan, wilayah, komunitas, kesaksian atau bahkan artikel bebas ke alamat redaksi kami di
[email protected].
MP Maret 2017 5
KALENDERIUM APRIL 2017 6 MP April 2017
MINGGU
2
Paduan Suara Remaja Katolik (Kepemudaan) LD 305 Pk. 13.00-16.00 Rapat Presidium MDK (LM) LD 208 Pk. 11.30-12.00 Pelajaran Sakramen KRISMA (Katakese) LD 301-312 atau 201-212 Pk. 11.3014.00 Pelajaran Sakramen Komuni Pertama (Katakese) LD 301-312 atau 201-212 Pk. 08.00-10.00 Pengajaran BIR (Katakese) LD 206 Pk. 09.30-11.00 Pengajaran BIA (Katakese) LD 207-209 Pk. 09.30-11.00 Pengajaran Katekumen (Katakese) LD 205 08.00 - 09.30
SENIN
3
latihan Visualisasi Jalan Salib (Kepemudaan) Aula Lt. 4 Pk. 11.00-15.30 Pengajaran Agama Katolik (Katakese) LD 210,212,207, 208 Pk. 09.30-11.00
Rapat Presidium RPSI (LM) LD 205 Pk.10.00-12.00
Kunjungan ke RS Mayapada (LM) PK. 09.00-11.00
Rapat Presidium BRI (LM) Kapel Keluarga Nazaret Pk.19.00-21.00
Aksi Paskah (PSE) LD 109 PENGAKUAN DOSA (Gereja) Pk. 16.00 21.00
MISA I Pk. 07.00
Pengajaran KKS (KKS) LD 307-308 Pk. 19.00-21.00 Rapat Presidium RPD (LM) LD 305 Pk. 10.00-12.00
MISA II Pk. 09.30 Perarakan
Rapat Presidium RPSI (LM) LD 205 Pk.10.00-12.00
Kunjungan ke RS Mayapada (LM) PK. 09.00-11.00
10
MINGGU PASKAH
17
11
Koor ME (ME) LD 306 Pk. 19.00-21.00
18
Pengajaran KKS (KKS) LD 307-308 Pk. 19.00-21.00 Rapat Presidium RPD (LM) LD 305 Pk. 10.00-12.00 Kunjungan ke RS Mayapada (LM) PK. 09.00-11.00 Rapat Koordinasi Seksi HAAK (HAAK) LD 205 Pk. 17.30 - 18.30
29
Pengajaran KKS (KKS) LD 307-308 Pk. 19.00-21.00 Rapat Presidium RPD (LM) LD 305 Pk. 10.00-12.00 Kunjungan ke RS Mayapada (LM) PK. 09.00-11.00
Latihan Koor Wil 6 (Wil 6) LD 207 Pk. 19.30-21.30 Rapat Presidium RPSI (LM) LD 205 Pk.10.00-12.00 Rapat Presidium BRI (LM) Kapel Keluarga Nazaret Pk.19.00-21.00 Kunjungan ke RS Siloam (LM) PK. 10.3012.00 Doa Bersama (PDKK Malam) LD 308 Pk. 19.00-21.30 Pertemuan KTM (KTM) LD 312 Pk. 19.0021.30
MISA I Pk. 07.00 MISA II Pk. 09.30 (Anak-anak) MISA III Pk. 17.00
Paduan Suara Remaja Katolik (Kepemudaan) LD 305 Pk. 13.00-16.00 Rapat Presidium MDK (LM) LD 208 Pk. 11.30-12.00 Pengajaran BIR (Katakese) LD 206 Pk. 09.30-11.00 Pengajaran BIA (Katakese) LD 207-209 Pk. 09.30-11.00 Pengajaran Agama Katolik (Katakese) LD 210,212,207, 208 Pk. 09.30-11.00 Pengajaran Katekumen (Katakese) LD 205 08.00 - 09.30 Pengajaran Katekumen (Katakese) LD 205 zPk. 09.30 - 11.00
Koor ME (ME) LD 306 Pk. 19.00-21.00
Rapat Presidium BRI (LM) Kapel Keluarga Nazaret Pk.19.00-21.00 Kunjungan ke RS Siloam (LM) PK. 10.3012.00 Doa Bersama (PDKK Malam) LD 308 Pk. 19.00-21.30 Pertemuan KTM (KTM) LD 312 Pk. 19.0021.30
MISA III Pk. 19.00
27
Pengajaran KKS (KKS) LD 307-308 Pk. 19.00-21.00 Rapat Presidium RPD (LM) LD 305 Pk. 10.00-12.00
4
Latihan Koor Wil 6 (Wil 6) LD 207 Pk. 19.30-21.30
MINGGU PALMA
MISA III Pk. 16.30
16
Latihan Koor Wil 6 (Wil 6) LD 207 Pk. 19.30-21.30
Koor ME (ME) LD 306 Pk. 19.00-21.00
Kunjungan ke RS Siloam (LM) PK. 10.3012.00 Doa Bersama (PDKK Malam) LD 308 Pk. 19.00-21.30 Pertemuan KTM (KTM) LD 312 Pk. 19.0021.30 PENGAKUAN DOSA (Sekolah & Kapel Keluarga Nazaret) Pk. 08.00 - 21.00 & Pk. 16.00 - 21.00
Pengajaran Katekumen (Katakese) LD 205 Pk. 09.30 - 11.00
9
SELASA
28
Koor ME (ME) LD 306 Pk. 19.00-21.00 Latihan Koor Wil 6 (Wil 6) LD 207 Pk. 19.30-21.30 Rapat Presidium RPSI (LM) LD 205 Pk.10.00-12.00 Rapat Presidium BRI (LM) Kapel Keluarga Nazaret Pk.19.00-21.00 Kunjungan ke RS Siloam (LM) PK. 10.3012.00 Doa Bersama (PDKK Malam) LD 308 Pk. 19.00-21.30 Pertemuan KTM (KTM) LD 312 Pk. 19.0021.30
RABU
5
Kunjungan ke RS Pondok Indah (LM) PK. 09.00-11.00 Latihan Bersama (PDKK Malam) Lt. 3 Pk. 19.00-21.30
KAMIS
6
SABTU
JUMAT
Rapat DPH (DPH) R. Rapat DPH Paroki Pk. 19.00-21.30 Rapat Presidium RRM (LM) LD 205 Pk. 10.00
Rapat SKK (SKK) LD 206 Pk. 19.00 21.00
ADORASI (KTM) Aula Lt. 4 Pk. 19.0020.30
latihan Visualisasi Jalan Salib (Kepemudaan) Aula Lt. 4 Pk. 19.00 22.00
PENGAKUAN DOSA (Gereja) Pk. 08.00 21.00 & Pk. 16.30 - 21.00
7
Rapat Presidium MBP (LM BP) - R. 205 Pk. 19.30-22.00
1
Pengajaran Katekumen (Katakese) LD 205 Pk. 08.00 - 09.00 Latihan Taekwondo (kepemudaan) Aula Pk. 14.00-17.00 Pelatihan /Sosialisasi penggiat LH dan Ketua Lingkungan (SKP) Pelatihan/workshop ttg SAMPAH (SKP) Pertemuan rutin seksi HAAK antar paroki Dekenat Selatan & Tangerang (HAAK) LD 107 Pk. 10.00-13.00
8
Baptisan Dewasa (Katakese) GEREJA Pk. 10.00 Latihan Taekwondo (kepemudaan) Aula Pk. 14.00-17.00 Rekoleksi Peserta Baptisan Dewasa (Katakese) LD 307-308
Aksi Paskah (PSE) LD 109 PENGAKUAN DOSA (Gereja) Pk. 08.00 21.00 & Pk. 16.30 - 21.00
12
Kunjungan ke RS Pondok Indah (LM) PK. 09.00-11.00 Latihan Bersama (PDKK Malam) Lt. 3 Pk. 19.00-21.30 latihan Visualisasi Jalan Salib (Kepemudaan) Aula Lt. 4 Pk. 19.00 22.00
13
KAMIS PUTIH
14
JUMAT AGUNG
15
MALAM PASKAH
MISA I Pk. 18.30
JALAN SALIB TERAKHIR Pk. 08.00
MISA I Pk. 17.30
MISA II Pk. 21.30 Dilanjutkan Tuguran
MISA I Pk. 10.30
MISA II Pk. 21.30
MISA II Pk. 14.00 MISA III Pk. 17.30
19
30
Kunjungan ke RS Pondok Indah (LM) PK. 09.00-11.00 Latihan Bersama (PDKK Malam) Lt. 3 Pk. 19.00-21.30 Rapat Intern Koord Tugas (SKK) LD 206 Pk. 19.00-21.00
20
Rapat DPH (DPH) R. Rapat DPH Paroki Pk. 19.00-21.30 Rapat Presidium RRM (LM) LD 205 Pk. 10.00
21
Rapat Presidium MBP (LM BP) - R. 205 Pk. 19.30-22.00
22
Pengajaran Katekumen (Katakese) LD 205 Pk. 08.00 - 09.00 Latihan Taekwondo (kepemudaan) Aula Pk. 14.00-17.00
Doa Yesus (KTM) Pk. 19.00-20.00 Pelajaran Serial Katekese-3 (Katakese) LD LD 306-309
Kunjungan ke RS Pondok Indah (LM) PK. 09.00-11.00 Latihan Bersama (PDKK Malam) Lt. 3 Pk. 19.00-21.30
MOHON LIHAT HIMBAUAN TATA CARA PARKIR PADA HALAMAN 64
MP April 2017
7
1
1 Maret 2017
Bertobatlah dan “perc ayalah pada Inji l
4
”
5
2
3
8 MP April 2017
6
7
10
8
11
9
12
Keterangan foto: 1. Para misdinar sedang berdoa 2. Pastor Joko Susilo, SCJ sedang berhomili tentang fenomena kata Rabu dan Abu. 3. Salah satu lektor sedang bertugas 4. Paduan Suara Seraphim 5. Paduan Suara Lansia 6. Pastor Kondrat, SVD berkonselebrasi bersama Pastor Joko Susilo, SCJ pada misa kudus Rabu Abu 7. Pastor Joko Susilo memberi tanda abu pada keningnya sebelum memulai ritual pemberian abu kepada umat. 8-11. “Bertobatlah, dan percayalah pada Injil” 12. Sakramen Ekaristi 13. Pemberian komuni setelah ritual pemberian abu.
13
MP Maret April 2017 2017 9
SEPUTAR PAROKI
T
ak terasa 12 tahun sudah Komunitas Taichi Gereja St. Stefanus, Cilandak telah melayani warga gereja lewat senam Taichi. Melihat dari sejarahnya, senam ini baru diselenggarakan pertama kali dengan dibantu oleh temanteman dari Komunitas Ping Pong,
10 MP April 2017
pada 5 Maret 2005. Pada saat itu hanya empat orang peserta saja yang hadir mengikuti senam. Walaupun hanya sedikit yang mengikuti, tapi komunitas ini tidak putus semangat, mereka terus melanjutkan kegiatan secara rutin setiap minggunya dan anggota pun mulai bertambah.
Sebagai bentuk ucapan syukur komunitas yang sampai dengan tahun 2017 ini masih berdiri, diadakanlah acara syukuran pada Sabtu, 11 Maret 2017 di Gedung Leo Dehon. Pastur Martin pun turut hadir memeriahkan acara tersebut. Selain memberi sambutan dan berkat, Pastur juga mennyampaikan hampir sekitar 80% datangnya suatu penyakit disebabkan oleh diri kita sendiri. Hal itu diakibatkan pola makan dan pola hidup yang tidak tertib, serta malas berolahraga dan bergerak. Maka, berbagai penyakit dan masalah kesehatan kerap muncul. Mungkin selama ini tidak banyak warga gereja yang mengetahui bahwa senam Taichi bukan hanya
diperuntukkan bagi lansia saja, tapi untuk semua usia. Beruntung saat ini tidak hanya lansia saja yang mengikuti senam, orang muda pun turut serta memeriahkan senam tersebut. Untuk itulah Pastur Martin yang juga sebagai sosok yang mencintai olahraga mengajak kita semua warga gereja untuk ikut bergabung dan memanfaatkan olahraga Taichi ini untuk menjaga kesehatan. Senam ini rutin dilaksanakan setiap Sabtu pagi, di Gereja St. Stefanus.AS
MP April 2017
11
SEPUTAR PAROKI RAPAT ANGGOTA TAHUNAN (RAT)
KOPERASI BUDI ASIH Siap Tingkatkan Pelayanan Berbasis Teknologi
1
2 3
5 6
Keterangan foto: 1. Pemimpin acara RAT 2-3. Peserta berdatangan 4. Sambutan Pastor Joko Susilo, SCJ 5. Peserta menyanyikan lagu Indonesia Raya bersamasama 6. Kata sambutan panitia RAT-34 7. Cindera mata untuk para anggota koperasi teladan 8. Foto bersama Pengurus Koperasi Budi Asih setelah acara usai. 7
12 MP April 2017
8
4
R
apat Anggota Tahunan (RAT) merupakan forum tertinggi dalam Koperasi Budi Asih St. Stefanus, di mana para pengurus dan pengawas menyampaikan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ), dihadapan seluruh anggota koperasi. Dalam RAT tahun ini, ada beberapa hal yang patut diacungi jempol. RAT yang ke-30 itu diselenggarakan di Gedung Leo Dehon pada Minggu 12 Maret 2017. Dalam acara ini, selain pengurus dan pengawas, 202 anggota yang mengisi absensi, juga hadir Dewan Paroki yang diwakili oleh Pastur Joko Susilo, SCJ, Lily Kandou sebagai Pendiri Koperasi Budi Asih dan Antonius Sugianto dari Pusat Koperasi Kredit (Puskopdit). Acara yang mengangkat tema ‘Meningkatkan Pelayanan Anggota Berbasis IT” itu dimulai pukul 09.30 WIB dan diawali dengan berdoa sesuai keyakinan masing-masing. Ya, anggota yang hadir dalam RAT bukan hanya warga Paroki St. Stefanus saja, tapi juga masyarakat umum yang ikut menabung di Koperasi Budi Asih. Sebelum masuk ke inti acara yaitu pembahasan LPJ, peserta RAT menyanyikan bersama-sama lagu Indonesia Raya, Hymne Koperasi, dan Mars Koperasi Budi Asih. Kemudian acara dilanjutkan dengan sambutan dari AB Sutarno sebagai Ketua Panita RAT, Theresia Patty selaku Ketua Umum Koperasi Budi Asih, Pastur Joko Susilo dan terakhir dari Puskopdit. Setelah itu masuk ke susunan acara utama yaitu membahas LPJ. Dalam pembahasan LPJ, Theresia menyampaikan bahwa selama ini koperasi masih menggunakan sistem manual, untuk mencatatkan simpanan
para anggota. Namun nantinya, lanjut Theresia, koperasi akan mengarah pada sistem komputerisasi, di mana semua sistem pelayanannya seperti di bank. “Harapan kami dikemudian hari seperti itu. Jadi tinggal print bukti transaksi di koperasi,” kata Theresia. Selain itu terkait LPJ, Theresia juga menyampaikan bahwa organisasi yang bertujuan meningkatkan kesejahteraan masyarakat itu mengalami kenaikan dalam sektor aset. Aset yang dimaksud beberapa diantaranya menyangkut Simpanan Pokok, Simpanan Wajib, Simpanan Kapitalisasi, Simpanan Bulanan (Sibulan), dan Sertifikat Simpanan Khusus Berjangka (Sikujang). Aset Koperasi Budi Asih dalam dua tahun terakhir naik dari Rp. 2,8 miliar menjadi lebih dari Rp. 5 miliar. Mengetahui kenaikan itu, ratusan anggota yang hadir saat itu menyambut gembira kabar baik tersebut. Kegembiraan semakin menyeruak, saat panitia mengadakan doorprize untuk memeriahkan acara. Dalam acara itu Lily Kandou ikut menyampaikan sukacitanya terkait perkembangan koperasi yang telah berdiri selama 34 tahun tersebut. Beliau mengaku sangat berterima kasih pada anggota yang masih setia dan memberi kepercayaan pada Koperasi Budi Asih, untuk tetap bersinergi dalam hal pembangunan koperasi. Nah sudah gembira dan saling menyalurkan sukacita, pengurus kembali melanjutkan acara dengan menyampakan rencana kerja yang baru setelah tutup buku. Salah satunya pengadaan gedung koperasi. Acara lalu ditutup dengan doa sekitar pukul 13.30 WIB.ELS MP April 2017
13
SEPUTAR PAROKI
REKOLEKSI SAKRAMEN KRISMA Benediktus Jaston Sinaga
G
ereja Katolik Paroki St. Stefanus Cilandak menyelenggarakan perayaan penerimaan Sakramen Krisma (Penguatan) sekali dalam dua tahun, yaitu setiap tahun ganjil. Biasanya dilakukan bersamaan dengan perayaan Hari Raya Pentakosta. Untuk tahun ini, Sakramen Krisma dilaksanakan pada hari tersebut, tepatnya pada hari Minggu 4 Juni 2017 pukul 09:30 WIB. Rencananya Sakramen Krisma ini akan diberikan langsung oleh Uskup Agung Keuskupan Agung Jakarta, Mgr. Ignatius Suharyo. Sebanyak 127 Umat (krismawan/wati) yang akan mengikuti pengajaran persiapan penerimaan sakramen tahun 2017. Persyaratan mengikuti pengajaran persiapan Sakramen Krisma tahun ini yaitu: • Sudah dibaptis • Sudah menerima sakramen ekaristi atau minimal duduk di kelas 8 SMP. Pembatasan usia sekolah ini penting mengingat,
14 MP April 2017
“Dengan menerima sakramen krisma, kita terikat pada Gereja secara lebih sempurna, dan diperkaya dengan daya kekuatan Roh Kudus yang istimewa; dan dengan demikian kita diwajibkan untuk meyebarluaskan dan membela Iman akan Yesus Kristus yang sejati, dengan perkataan dan perbuatan” (LG 11; KGK 1285). Menerima Sakramen Krisma berarti menerima curahan Roh Kudus dan kita dipandang sudah dewasa dalam iman dan siap menerima tanggung jawab untuk menjadi saksi Kristus. Maka, kita matang intelektual, teguh dan dewasa, dalam bertindak serta meneladani ajaran Yesus Kristus. Akan ada sembilan kali pertemuan, dua kali rekoleksi di awal pertemuan dan di minggu terakhir. Kemudian, pada akhir tahap krismawan/wati melakukan sakramen tobat yang rencananya diadakan pada tanggal 29-31 Mei 2017. Pengajarannya sendiri sudah
1
2
1 Pastor Lilo memberikan materi pembekalan. 2 Diskusi kelompok (Dewasa) 3 Diskusi Kelompok (SMP). 4 Suasana Kuis ABC. 4
3
dimulai sejak 5 Maret 2017, setiap minggunya pada pukul 11:30 – 13:00 WIB. ACARA REKOLEKSI AWAL PERSIAPAN PENERIMAAN SAKRAMEN KRISMA Rekoleksi berlangsung pada Minggu, 26 Februari 2017 pukul 09:00 – 12:30 WIB bertempat di Aula Gedung Leo Dehon Lantai-4. Sekitar 80 orang krisawan/wati dan didampingi 30 orang tua dari krismawan/wati yang masih duduk dibangku SMP/SMA, ada sekitar 15 orang pendamping dan panitia hadir dalam rekoleksi awal itu. Acara terbagi menjadi tiga sesi yaitu: • Kuis ABC. • Pembekalan dari pastor paroki, yang disampaikan oleh Pastor. FX. Joko Susilo, SCJ • Pemaparan materi pengajaran persiapan krisma secara umum oleh Ketua Seksi Katekese, Benediktus Jaston Sinaga. Pada sesi pembekalan Pastor
Lilo menyampaikan, Alasan Gereja Katolik memilih 7 Sakramen. karena gereja menilai kehidupan manusia terdapat 7 tahap yaitu; 1. Lahir Sakramen Baptis (bdk. Yoh 3:5) 2. Makan Sakramen Ekaristi (bdk Yoh 6: 5156) 3. Dewasa Sakramen Krisma (Kis 1: 5) 4. Sakit Rohani Sakramen Tobat ( Yoh 20: 22-23) 5. Pilihan hidup menikah Sakramen Perkawinan (Mat 19: 5-6) 6. Pilihan hidup khusus Sakramen Imamat (Mat 19:12) 7. Sakit Jasmani Sakramen Perminyakan (Yak 5:14) Sementara dalam sesi ketiga dijelaskan, umat beriman perlu memiliki pengetahuan tentang Allah yang kita Imani, lalu membina relasi dengan DIA (ibadah) dan menjalani kehidupan sesuai dengan kehedaknya-NYA.MP MP April 2017
15
Per temuan per tama KK S ini diadakan pad a tanggal 9 M aret 2017, ber tempat d i kediaman H ar yudanto dengan tem a “Membangu n Sikap Adil d an Beradab dalam Keluarga”. K egiatan ini d iikuti umat sebanyak 10 orang, di fasi litasi oleh Seksi L iturgi lingku ngan Dini dan Joseph Krismanto D W. LINGKUNGAN SANTO
YOHANES PEMANDI
Wilayah I YOHANES SALIB
Pertemuan pertama KKS di lingkungan St. Clementus dan Sta. Faustina, bertempat di rumah Etek / Poppy di Jl. Taman Pinang Nikel. Umat yang hadir 12 orang, kegiatan ini dipimpin oleh Cecilia Diana Ketua lingkungan Clementus LINGKUNGAN
CLEMENTUS & FAUSTNA
16 MP April 2017
Wilayah IV THERESIA AVILLA
Pertemuan pertama KKS dengan tema “Membangun Sikap Adil dan Beradab dalam Keluarga” di LINGKUNGAN SANTA Lingkungan Sta. Bernadette di hadiri oleh 11 orang. Kegiatan ini BERNADETTE bertempat di Jl. KH Muhasyim 1/13 Cilandak Barat kediaman Tjuk Sutono yang juga fasilitator pertemuan KKS saat itu.
WilayahII YUSTINUS
Rosario di kediaman Kristian Arosgraha 30 orang hadir. LINGKUNGAN SANTA
BONAVENTURA
MP April 2017
17
LINGKUNGAN SANTO
P AUL US
Wilayah VIII HIERONIMUS
Kegiatan Pra-Paskah kedua lingkungan Paulus Wilayah VIII, dihadiri 25 orang dibawakan oleh Yohanes Tukimin . Kegiatan ini diadakan di rumah Antonius Sunyoto
Wilayah XI
GABRIEL MALAIKAT AGUNG
Pertemuan lingkungan pada masa APP kedua, Maria Ratu Damai di Wilayah 11 bertempat di kediaman Mukti dan dan dihadiri 18 orang. Kegiatan ini dibimbing oleh Bob Soekadiyono pada hari Kamis tanggal 16 Maret 2017.
LINGKUNGAN
MARIA RATU DAMAI
18 MP April 2017
Peony Kids’ Centre is a one-stop Diagnostic Learning Support & Specialised Intervention Centre for children with special developmental needs in terms of their learning abilities, behaviour, social communication and emotional skills. Our intervention programme is structured and specially designed to cater to every aspect of a child’s needs.
Speech therapy
Play therapy
Counselling
Occupational therapy
Other services
Gedung Budhi Lestari
Jl. Sultan Iskandar Muda No 1 RT 009/ RW 01 Kelurahan Kebayoran Lama Selatan Kecamatan Jakarta Selatan Mon-Fri : 9.00-18.00 I Sat : 9.00-15.00 021 722 6047 (ext 108) I 021 7279 7833 (ext 108) 021 7279 8071 (ext 108) I 0812 863 5725 email :
[email protected] www.peonykidscentre.com
play therapy room
sensory integration room
sensory integration room
MP April 2017
19
Soeyanto
Wilayah XII FRANSISKUS ASISI
KKS Pra Paskah Wilayah XII diadakan dikediaman Frans Bonang. Acara berlangsung pada hari senin tanggal 13 Maret 2017, Pk. 19.00. Ibadat dipimpin oleh Pastor Robby, 30 umat hadir pada acara tersebut.
JADWAL PEKAN SUCI TAHUN 2017
MISA MINGGU PALMA Sabtu, 8 April 2017 Pk. 17.30 Minggu, 9 April 2017 Pk. 17.30 Pk. 09.30* Pk. 16.30 Pk. 19.00 *Perarakan 20 MP April 2017
MISA KAMIS PUTIH
MISA JUMAT AGUNG
MISA MALAM PASKAH
MISA MINGGU PASKAH
Kamis, 13 April 2017 Pk. 18.30 Pk. 21.30*
Jumat, 14 April 2017 Pk. 08.00* Pk. 10.30 Pk. 14.00 Pk. 17.30*
Sabtu, 15 April 2017 Pk. 17.30 Pk. 21.30
Minggu, 16 April 2017 Pk. 07.00 Pk. 09.30* Pk. 17.00
*Dilanjutkan Tuguran
*Jalan Salib Terakhir
*Paskah Anak-anak
Pertemuan pertama dan kedua LINGKUNGAN SANTO KKS Pra Paskah diadakan Jumat BONAVENTURA / Boy 10 MAret 2017 dikediaman Shinta dengan pemandu Lenny Anwar dan Agus Prihantono.
Misa 3 tahun mengenang Yohannes Soendoro, dari lingkungan Bonaventura hadir 26 orang dan keluarga sebanyak 40 orang. Musik diiringi oleh PDKK Pagi, kegiatan ini berlangsung pada hari Sabtu 11 Maret 2017 pada pukul 11 di Gd. Leo Dehon Lt. 3. Misa dipimpin oleh Pastor Felix Suprapto, SS, CC.
Wilayah IX BENEDICTUS
ORANG MUDA KATOLIK SANTO
BENEDICTUS
Pada tanggal 11 Febuari 20 17, OMK Wila kegiatan pert yah 9 melakuk ama kali yaitu an mengadakan Day di tempa acara Valentin t bapak Yohann e’s es Heming Ket Keluarga Kud us yang diha ua Lingkungan diri oleh Pasto r Joko Susilo , SCJ. MP April 2017
21
ORBITAN UTAMA
MENJADI KATOLIK INTEGRATIF Alexander Aur Apelaby Dosen Filsafat Universitas Pelita Harapan, Karawaci, Tangerang Dalam hidup sehari-hari, sering berhadapan dengan pristiwaperistiwa tragis, seperti penganiayaan terhadap anak-anak, perlakuan kasar terhadap pekerja rumah tangga, kekerasan suami terhadap istri, kekerasan terhadap perempuan, diskriminasi atas nama jenis kelamin, suku, agama, dan etnis. Peristiwa-peristiwa itu menyambangi kita. Bahkan, dalam skala tertentu, kita terlibat dan menjadi bagian dari berbagai peristiwa tersebut, entah sebagai pelaku aktif, pelaku pasif, pendukung, maupun sebagai pengamat saja. Pertanyaan krusial selanjutnya: apakah kita bersikap adil terhadap para korban? Pertanyaan tersebut menjadi perhatian serius Keuskupan Agung Jakarta (KAJ). Oleh karena itu, persoalan sikap adil menjadi tema masa pra-Paskah dan Paskah tahun 2017 ini. Bahkan, KAJ dalam Arah Dasar (ARDAS) menempatkan 22 MP April 2017
“Amalkan Pancasila” sebagai tema sentral menggereja selama lima tahun ke depan. Penulis berpedapat bahwa “Amalkan Pancasila” sebagai arah dasar menggereja di Jakarta bertumpu pada beberapa alasan. Pertama, secara sosiologis, warga kota berwatak individualistik. Hal itu merupakan fenomena umum kota-kota. Watak yang demikian, membuka kemungkinan bagi ketidak-pedulian para warga terhadap sesama warga, khususnya yang menderita dan lingkungan hidup. Watak individualistik memang menjadi ciri dasar manusia. Watak individualistik lebih dominan dalam diri manusia. Sedangkan watak sosial lebih lemah. Oleh karena itu, sejak kecil bahkan sampai dewasa, manusia dididik sedemikian rupa untuk mengembangkan watak sosialnya. Kedua, warga kota mempunyai
kecenderungan beriman dengan mata tertutup. Watak individualistik terungkap juga dalam cara berimannya. Orientasi iman warga kota mengarah ke dalam diri sendiri. Isi doa-doanya lebih cenderung untuk kepentingan dan kesuksesan diri sendiri. Kalaupun ada kepedulian terhadap orang lain, kepedulian itu cenderung bersifat pamrih dan egoistik. Ketiga, dalam konteks hidup berbangsa dan bernegara, warga Katolik Indonesia, khususnya warga Katolik KAJ, dihadapkan pada gerakan sektrarian-fundamentalistik berciri agama dari pihak lain. Gerakan itu bahkan mengarah pada penggantian Pancasila sebagai filsafat hidup negara Indonesia. Padahal, Pancasila adalah jiwa, sistem nilai, norma dasar, negarabangsa Indonesia dan pandangan hidup para warganya. Pancasila merupakan aspek mendasar Indonesia. Kita dan orang-orang dari negara lain mengenal dan mengetahui Indonesia karena Pancasila. Indonesia tanpa Pancasila bukan Indonesia. Indonesia adalah Pancasila. Tantangan terbesar warga Katolik dewasa ini adalah merawat Indonesia yang Pancasila.
konflik wawasan dunia? Para warga Indonesia mengemban dua status: sebagai warga agama dan sebagai warga negara. Itu artinya, dalam diri warga Indonesia terkandung, sekurang-kurangnya dua wawasan dunia yang dominan, yakni wawasan dunia agama dan wawasan dunia dunia negara-bangsa. Wawasan dunia agama terbentuk dari doktrin agama-agama. Wawasan dunia negara-bangsa terbentuk dari filsafat negara-bangsa, yakni Pancasila. Penggerusan Pancasila oleh wawasan dunia agama mengemuka dalam bentuk gerakan fundamentalistik-sektrarian. Gerakan itu merupakan fenomena yang menyingkapkan konflik dua wawasan dunia tersebut. Gerakan sektarian-fundamentalistik merupakan fenomena yang mengungkapkan wawasan dunia agama yang bernapsu mendominasi dan menghapus wawasan dunia negara-bangsa. Dua wawasan dunia menyatu dalam diri para warga Indonesia. Kedua wawasan dunia itu samasama membentuk sikap dan menuntun tindakan warga.
Konflik Wawasan Dunia Pancasila terus-menerus digerus oleh paham sektarianfundamentalistik yang berciri agama tertentu. Penggerusan itu bukan karena Pancasila mengandung kelemahan internal. Penggerusan terjadi karena konflik wawasan dunia dan keengganan para warga membangun sikap integratif. Apa itu MP April 2017
23
Perbedaan antara dua wawasan dunia itu terletak pada orientasinya. Orientasi wawasan dunia agama adalah hidup di akhirat. Sedangkan orientasi wawasan dunia negarabangsa adalah hidup di dunia ini. Wawasan dunia agama dengan segala kecenderungannya pada kesempurnaan, mendesak manusia (para warga) untuk lebih berfokus pada yang sempurna (menuju kesempurnaan). Tetapi bersamaan dengan itu, manusia masih berada dalam dunia yang tidak sempurna ini. Situasi inilah yang menimbulkan konflik. Dalam situasi konflik yang tak terdamaikan, manusia ingin mengakhiri hal yang tidak sempurna supaya memperoleh kesempurnaan. Beriman Integratif: Korelasi Wawasan Dunia Katolik dan Wawasan Dunia Pancasila Ada dua kesadaran yang beroperasi dibalik penetapan “Mengamalkan Pancasila” sebagai arah dasar menggereja KAJ. Pertama, KAJ sadar bahwa Katolik selain merupakan agama, juga merupakan peradaban. Sebagai agama, Katolik dengan seluruh doktrin dan ajaran imannya, mengantar umat Katolik menuju Allah. Sedangkan sebagai peradaban, Katolik merupakan sebuah wawasan dunia (cara berpikir). Peradaban dunia, dalam banyak aspek, dipengaruhi oleh peradaban Katolik. Dengan kata lain, wawasan dunia Katolik turut mempengaruhi peradaban dunia. Peradaban dunia dalam bidang ekonomi, politik, sosial, dan budaya dipengaruhi oleh wawasan dunia Katolik. Wawasan dunia Katolik 24 MP April 2017
menjadi wawasan dunia warga Katolik. Dengan wawasan dunia Katolik, warga Katolik merespon dan menanggapi dunia. Kedua, Pancasila merupakan sebuah wawasan dunia negarabangsa Indonesia. Sebagai wawasan negara-bangsa, Pancasila membentuk cara berpikir dan bertindak warga negara-bangsa Indonesia. Pancasila berisi prinsipprinsip universal dan menjadi jiwa warga Indonesia. Prinsip-prinsip kebangsaan dan kenegaraan terbentang dari sila pertama sampai sila kelima, sesungguhnya tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip partikular yang bersumber dari agama-agama dan kebudayaan berbagai suku di Indonesia. Kesadaran itulah yang menjadi alasan yang kuat untuk menempatkan “Amalkan Pancasila” sebagai arah dasar menggereja di Jakarta. Penetapan arah dasar ini merupakan sebuah upaya serius KAJ untuk mengajak warga Katolik menjadi orang Katolik yang integratif. Orang Katolik yang demikian, mampu membangun relasi korelatif wawasan dunia Katolik dan wawasan dunia negarabangsa Indonesia; membangun hubungan saling mengandaikan antara cara berpikir-bertindak Katolik dan cara berpikir-bertindak Pancasila; mensinergikan sikap manusia Katolik dan sikap manusia Pancasila. Keuskupan Agung Jakarta memandang bahwa wawasan dunia Pancasila dapat diintegrasikan dengan wawasan dunia Katolik. Dengan pengintegrasian dua
wawasan dunia itu, warga gereja Katolik menjalankan hidupnya sebagai orang Katolik sekaligus sebagai warga negara Indonesia. Nilai-nilai moral dalam Pancasila diintegrasikan dengan nilainilai moral Katolik. Oleh karena itu, Keskupan Agung Jakarta menetapkan “Mengamalkan Pancasila” sebagai Arah Dasar menggereja warga Katolik. Warga Katolik juga warga negara secara bersamaan. Hal ini sama dengan apa yang diucapkan oleh Mgr. Soegijapranata, “Seratus persen Katolik, seratus persen Indonesia”. Intergrasi wawasan dunia Pancasila dan wawasan dunia Katolik, misalnya, dalam sila pertama Ketuhanan yang Maha Esa. Sila pertama mengandung nilai etis-religius, yakni iman dan takwa pada Tuhan. Iman dan takwa memungkinkan setiap warga Indonesia menyadari dirinya sebagai ciptaan Tuhan dan menggantungkan hidupnya pada Tuhan. Warga Indonesia mengakui bahwa Tuhan adalah pencipta manusia dan alam semesta. Manusia Indonesia menggantungkan harapan dan usahanya pada penyelenggaraan Tuhan. Doktrin Katolik mengajarkan bahwa Tuhan menciptakan manusia dan kepadanya Tuhan memberikan tanggung jawab untuk mengolah dan memelihara alam. Tanggung jawab yang diberikan Tuhan kepada manusia merupakan bukti bahwa Tuhan menyayangi manusia. Nilai etis-religius sila pertama menekankan hubungan manusia dengan Tuhan dan hubungan
antarmanusia, khususnya hubungan antarpemeluk agama yang berbedabeda. Ada beberapa implikasi normatif dari nilai etis tersebut (Bdk., Magnis-Suseno, 2001:14-17). Pertama, Tuhan menciptakan manusia dan melengkapinya dengan akal budi, kehendak, suara hati, dan kebebasan. Itu berarti manusia memiliki martabat. Kelengkapan-kelengkapan diri manusia itu menunjukkan martabat manusia sebagai ciptaan Tuhan. Martabat itu merupakan kodrat manusia. Kodrat manusia yang
100 % KATOLIK, 100% INDONESIA Mgr. Albertus Soegijapranata Uskup Pertama Indonesia
demikian melekat pada semua manusia. Semua orang diciptakan oleh Tuhan dan dianugerahkan pula akal budi, kehendak, suara hati, dan kebebasan. Konsekuensi logisnya adalah mengimani Tuhan yang diwujudkan dalam sikap menghormati martabat manusia berarti sekaligus menghormati kemahadaulatan Tuhan. Sebaliknya demikian, menghormati kemahadaulatan Tuhan berarti sekaligus menghormati martabat manusia. Kedua, karena semua orang diciptakan dan dianugerahkan hal yang sama oleh Tuhan, maka derajat dan nilai setiap orang pun sama. Model penghayatan atas keberadaan MP April 2017
25
Tuhan memang berbeda-beda, yang menjadi nyata dalam keragaman agama-agama dan berbagai aliran kepercayaan. Demikian pula, manusia diciptakan Tuhan dalam kondisi budaya dan warna kulit yang berbeda-beda. Akan tetapi, kodrat manusia sebagai ciptaan Tuhan adalah sama untuk semua orang. Oleh karena itu, manusia Indonesia harus menolak dan tidak diperbolehkan melakukan diskriminasi berdasarkan perbedaan agama, perbedaan suku, budaya, warna kulit, perbedaan usia dan jenis kelamin, serta perbedaan aliran politik. Bentuk-bentuk diskriminasi tersebut merupakan hal yang buruk secara moral. Kesamaan kodrat manusia ini, oleh para pendiri negara-bangsa Indonesia, dirumuskan secara politis dalam frasa Bhineka Tunggal Ika (berbeda-beda tetapi tetap satu). Manusia Indonesia berbeda-beda dalam hal agama, suku, budaya, dan warna kulit tetapi tetap satu karena mempunyai kodrat yang sama sebagai ciptaan Tuhan. Setiap manusia Indonesia setara satu sama lain sebagai manusia. Ketiga, Tuhan menganugerahkan kebebasan kepada manusia. Hal itu bukan berarti manusia bertindak semaunya. Manusia memiliki kebebasan berarti setiap orang mempunyai kekuasaan yang terbatas. Dalam relasi antar manusia, kebebasan seseorang atau sekelompok orang dibatasi oleh kebebasan orang atau kelompok lain. Tidak ada orang atau kelompok orang tertentu yang lebih berkuasa atas orang atau kelompok lain. 26 MP April 2017
Keempat, Tuhan memberi anugerah akal budi dan kehendak kepada manusia. Dengan akal budi dan kehendak itulah, manusia menanggapi Tuhan dengan mengimaninya, menggantungkan seluruh hidupnya pada penyelenggaraan Tuhan. Keberadaan akal budi dan kehendak dalam diri manusia menegaskan juga bahwa manusia tidak boleh diperlakukan sebagai sarana. Manusia harus diperlakukan sebagai tujuan pada diri manusia itu sendiri. Dalam konteks hidup berbangsa
Keberadaan manusia bukan pribadi (person) yang individualistik, melainkan pribadi yang hidup bersama dengan dengan orang lain. dan bernegara, para pemimpin negara dan para penyelenggara negara tidak diperbolehkan memperlakukan masyarakat sebagai sarana untuk tujuantujuan di luar diri manusia. Segala kebijakan dan pembangunan harus bertujuan untuk menyejahterakan manusia. Negara dengan seluruh aktivitas yang berlangsung di dalamnya, merupakan sarana untuk memanusiawikan masyarakat. Kelima, Tuhan yang diimani oleh manusia adalah Tuhan yang Maharahim. Hal itu berarti Tuhan tidak membiarkan manusia menderita oleh karena kelemahankelemahannya. Dalam konteks hidup berbangsa dan bernegara,
manusia Pancasila tidak membiarkan warga masyarakat hidup dalam penderitaan. Warga masyarakat yang menderita ditolong oleh warga masyarakat lain yang tidak menderita. Di sinilah nilai solidaritas antar manusia terwujud. Solidaritas merupakan perwujudan konkret iman pada Tuhan yang Maharahim. Pada sila kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, mengandung nilai etis Perikemanusiaan yang terwujud dalam kepedulian terhadap sesama manusia sebagai manusia. Nilai etis tersebut menunjukkan bahwa keberadaan manusia bukan pribadi (person) yang individualistik, melainkan pribadi yang hidup bersama dengan dengan orang lain. Hal itu berhubungan dengan doktrin Katolik “Manusia diciptakan Allah sesuai dengan gambar dan rupa Allah” (imago Dei). Filosof N. Driyarkara, SJ menyatakan bahwa nilai etis perikemanusiaan ditempatkan sebagai semangat dasar dalam pengelolaan Negara-bangsa Indonesia. Tujuan pendirian negara-bangsa Indonesia adalah untuk mewujudkan ketertiban, kedamaian, keadaan material yang baik, kesejahteraan umum, dan sebagainya. Semua itu memuncak pada perikemanusiaan, yakni mengembangkan dan menyempurnakan manusia. Hal itu berarti, perwujudan nilai etis perikemanusiaan merupakan tanggung jawab para penyelenggara negara dan warga negara secara umum, termasuk di dalamnya orang Katolik. Sedangkan peran para
penyelenggara negara terwujud dalam penciptaan kondisi-kondisi yang memadai yang diperlukan bagi pengembangan dan penyempurnaan diri manusia dalam bidang ekonomi, politik, pendidikan, agama, seni, dan sebagainya. Misalnya, ekonomi dan keuangan yang sehat, administrasi negara yang beres dan bersih, pemerintahan yang efisien, penyelenggaraan kesehatan rakyat yang cukup, pengajaran yang bermutu, pengembangan seni yang bermartabat, dan lainnya. (Sudiarja, dkk., 2006:957). Peran-peran negara dalam bidang-bidang tersebut tidak berarti negara mengendalikan secara mutlak dan warga negara taat secara buta. Kalau negara sangat dominan, maka hal itu bertentangan dengan nilai etis perikemanusiaan. Warga negara juga mempunyai kebebasan dalam mewujudkan tanggung jawabnya dalam hidup bersama sebagai perwujudan nilai perikemanusiaan, melalui sikap memperlakukan sesama manusia sebagai manusia, memperlakukannya sebagai saudara, dan menolak segala bentuk diskriminasi. Perwujudan nilai etis perikemanusiaan tersebut searah dan sesuai dengan tema praPaskah dan Paskah KAJ tahun 2017 “Semakin Adil, Semakin Beradab”, yang merupakan bagian integral dari arah dasar menggereja KAJ. Untuk itulah, menjadi Katolik integratif berarti sungguh-sungguh menjadi warga Katolik dan sungguh-sungguh menjadi warga Indonesia. Itulah panggilan warga Katolik KAJ.MP MP April 2017
27
PESONA PESONA SABDA SABDA
n a a i s u n a Kyeam ng uhur L M
Hendrik Siahaan
anusia berbudi luhur adalah manusia yang mempunyai perilaku terpuji, sesuai dengan pengertian budi luhur sehingga dapat diteladani oleh orang lain. Budi adalah sikap dan perilaku, sedangkan luhur artinya tinggi atau mulia. Manusia berbudi luhur mempunyai kecerdasan akal, mampu mengendalikan emosi atau perasaannya, bertutur kata dengan baik, memiliki kecerdasan spiritual,
6 MP MP April Oktober 2016 28 2017
dan bekerja secara cerdas. Manusia menurut konsepsi Alkitab adalah manusia yang segambar dan serupa dengan Allah. Manusia yang memiliki intelektual, perasaan, dan kehendak sehingga dapat menentukan nasibnya sendiri. Alkitab menawarkan dasar pembentukan tingkah laku individu pada sumber yang sejati, yaitu Allah. Pada dasarnya manusia adalah sama dan mempunyai nilai-nilai kemanusiaan yang bersifat universal.
“
Beradab menunjukkan tingkatan kemajuan kehidupan, baik dalam bermasyarakat maupun secara individu.
“
Segala yang berbeda tak boleh dijadikan alasan untuk bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan termasuk agama. Itu karena agama pada dasarnya menjunjung tinggi persamaan derajat manusia. Adil merupakan salah satu faktor penting dalam hubungan antar manusia. Tidak ada satupun manusia yang mau diperlakukan secara tidak adil. Di dalam hubungan antar sesama seringkali terjadi gesekangesekan yang dapat menimbulkan permasalahan. Nilai keadilan menjadi poin utama yang dapat digunakan untuk menyelesaikan segala permasalahaan. Dengan dasar prinsip keadilan, maka kita dapat mengembangkan prinsip-prinsip lain sebagai turunannya, seperti tidak melakukan perbuatan yang merugikan orang lain, menghargai hak orang lain, menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban, tidak semena-mena, dan seterusnya.
Beradab menunjukkan tingkatan kemajuan kehidupan, baik dalam bermasyarakat maupun secara individu. Beradab erat kaitannya dengan aturan-aturan hidup, budi pekerti, tata krama, sopan santun, adat istiadat, kebudayaan, kemajuan ilmu pengetahuan. Semua aturan tersebut bertujuan untuk menjaga agar manusia tetap beradab, tetap menghargai harkat dan derajat dirinya sebagai mansuia, dan menghindari kezaliman. Adab juga diperlukan agar manusia bisa meletakkan diri pada tempat yang sesuai, agar nyaman dan bisa berkembang sesuai dengan harkatnya. Sesuatu yang tidak pada tempatnya cenderung akan menyebabkan ketidaksadaran, kebodohan, dan kerusakan pada sistem kemasyarakatan. Nah manusia sebagai mahluk paling luhur juga dapat jatuh dan menjadi mahluk paling rendah. Manusia dapat tega menzalimi sesama dengan sejuta alasan. Oleh karena itu, adab harus dilestarikan untuk menjaga keluruhan budi. KEMANUSIAAN DI MATA ALLAH (IMAMAT 19:13-18) Kitab Imamat ditulis oleh Musa antara tahun 1440-1400 SM. Tujuannya memberi instruksi dan hukum bagi suatu bangsa, walaupun berdosa tapi telah ditebus untuk berhubungan dengan Allah yang kudus. Penekanan dalam kitab ini mengenai kebutuhan dan kekudusan pribadi sebagai respon terhadap Allah yang kudus. Dosa yang harus ditebus melalui korban persembahan kurban yang layak (Pasal 8-10). MP MP Oktober April2016 2017
7 29
“
Janganlah engkau memeras sesamamu manusia dan janganlah engkau merampas; janganlah kau tahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya. Janganlah kaukutuki orang tuli dan di depan orang buta janganlah kautaruh batu sandungan, tetapi engkau harus takut akan Allahmu; Akulah Tuhan
“
30 April 2017 8 MP Oktober 2016
Karena pada masa itu Yesus belum lahir, maka Allah berhubungan dengan umatNya melalui para nabi. Perikop Imamat 19:13-18 adalah salah satu peraturan dan hukum yang ditetapkan Allah agar manusia memperlakukan manusia lain secara adil dan beradab. Mari kita kupas ayat-ayat dalam perikop ini. Memperlakukan sesama secara beradab (ayat 13-14): “Janganlah engkau memeras sesamamu manusia dan janganlah engkau merampas; janganlah kau tahan upah seorang pekerja harian sampai besok harinya. Janganlah kaukutuki orang tuli dan di depan orang buta janganlah kautaruh batu sandungan, tetapi engkau harus takut akan Allahmu; Akulah Tuhan”. Ketentuan dalam ayat 13 ditunjukkan pada umat Allah yang diberkati dengan kelimpahan dan kekuasaan, agar manusia melindungi orang-orang yang miskin dan lemah. Pekerja harian adalah gambaran kelompok terendah dalam masyrakat Israel pada masa itu. Mereka miskin dan lemah, sehingga sangat rentan untuk diperlakukan secara tidak adil. Mereka tidak memiliki tanah untuk digarap yang dapat menjamin kelangsungan hidup. Untuk dapat bertahan hidup, mereka harus bekerja pada tuan tanah. Tidak tetapnya pekerjaan dan penghasilan mengakibatkan mereka harus berutang, hal itu pun bermuara pada ketidakmampuan membayar. Perintah itu menuntut umat Allah yang berkemampuan (kaya) dan berkuasa, agar melindungi orang miskin dan lemah. Umat Allah disebut melakukan kejahatan foto: www.huffingtonpost.com kalau memeras, merampas, dan
‘memanfaatkan’ keadaan orang miskin dan lemah, seperti penjabaran di atas. Dalam kehidupan saat ini, ayat tersebut juga bisa diartikan agar kita tidak menyalahgunakan wewenang, untuk korupsi, menghalalkan segala cara untuk melancarkan tujuan. Ayat 14 juga menekankan hal serupa dengan ayat 13. Tetapi ayat 14 ditujukan pada kaum difabel, di mana umat Allah yang sehat secara jasmani, dilarang memperlakukan tidak layak terhadap orang-orang berkekurangan secara fisik, terutama kelemahan pokok mereka. Kita harus membantu dan melindungi mereka. Disetiap akhir perintah dan larangan selalu diakhiri dengan pernyataan ‘Akulah Tuhan’. Itu menunjukkan jika Tuhan menyatakan namaNya yang kudus, maka kita juga harus berlaku kudus seperti Allah. Berlaku kudus merupakan identitas umat Allah, sekaligus syarat memperoleh berkat dari Tuhan. Memperlakukan sesama secara adil (ayat 15-16). “Janganlah kamu berbuat curang dalam peradilan; janganlah engkau membela orang kecil dengan tidak sewajarnya dan janganlah engkau terpengaruh oleh orang-orang besar, tetapi engkau harus mengadili orang sesamamu dengan kebenaran. Janganlah engkau pergi kian ke mari menyebarkan fitnah di antara orangorang sebangsamu; janganlah engkau mengancam hidup sesamamu manusia; Akulah TUHAN”. Dalam ayat 15 ditekankan pentingnya melakukan segala urusan yang berkaitan dengan orang lain, secara jujur dan benar.
Tujuannya agar kita dapat bersikap adil, kepentingan pribadi, serta keberpihakan harus tunduk pada kejujuran dan kebenaran. Walaupun sebagai manusia selalu ada kecenderungan memihak karena beragam faktor, seperti kepentingan pribadi, keterkaitan antara teman atau saudara, bahkan terkadang rasa iba. Akan tetapi sebagai umat Allah kita dituntut untuk mengedepankan kebenaran, seperti tertulis dalam ayat 15 “....engkau harus mengadili orang sesamamu dengan kebenaran”. Itu berarti kebenaran dijadikan patokan. Usaha membela ataupun mengadili orang kecil, wajib dilakukan ‘dengan wajar’ dan pengaruh orang-orang besar harus terjadi dalam kebenaran. Umat Allah yang bertindak sebagai pengadil—hakim, jaksa, pembela— harus melepaskan diri dari sikap simpati, terhadap penderitaan orang kecil. Jika melakukan kesalahan, putuskanlah hukuman sesuai dengan undang-undang yang berlaku secara adil. Begitu juga sebaliknya, orangorang besar janganlah berharap mendapatkan ganjaran atau sesuatu yang bertujuan untuk memperkaya diri sendiri. Dalam hal memutuskan suatu kesalahan, tanpa memperhatikan apakah perbuatan itu dilakukan oleh orang kecil atau orang besar, sebaiknya mendapatkan hukuman setimpal, dengan tindakan yang diperbuat. Pada ayat 16 ditekankan bahwa perbuatan menyebarkan fitnah merupakan ancaman terhadap hidup sesama manusia. Cerita tidak benar yang disebarluaskan dalam bentuk gosip atau hoax, tak MP April2016 2017 MP Oktober
31 9
hanya bisa mengancam tapi juga menghancurkan hidup orang yang tengah dibicarakan. Di era sekarang ini, media sosial dan internet kita sebagai umat Allah harus lebih kritis dan pintar memilah infromasi atau pemberitaan. Jangan sampai menjadi beban dalam penyebaran informasi yang tidak benar. Bahkan Paus Fransiskus dalam kesemptan Doa Angelus bersama pada 16 Februari 2014 yang menekankan pentingnya menghindari segala macam bentuk fitnah dalam hidup Kristiani. Usaha menghindari itu misalnya tidak dengan membicarakan hal negatif (gosip) yang dapat membunuh nama baik seseorang. KASIHANILAH SESAMA MANUSIA Mengasihi sesama manusia ada dalam Imamat 17-18. “Janganlah engkau membenci saudaramu di dalam hatimu, tetapi engkau harus berterus terang menegor orang sesamamu dan janganlah engkau mendatangkan dosa kepada dirimu karena dia. Janganlah
“
Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus
“
32 MP Oktober April 2017 10 2016
engkau menuntut balas, dan janganlah menaruh dendam terhadap orangorang sebangsamu, melainkan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri; Akulah TUHAN”. Pada ayat 17 ditekankan cara kita menangai perasaan benci atau tidak senang yang muncul dalam diri menengai sesama. Kata kuncinya adalah berterus terang. Caranya dengan komunikasi terbuka dengan orang yang dianggap sebagai penyebab munculnya rasa benci itu. Yesus dalam banyak kesempatan seperti dituliskan dalam Alkitab menekankan bahwa keikutsertaan dan keterbukaan adalah hal utama yang harus dibangun, khususnya dalam konteks menjalin hubungan dengan Tuhan dan sesama. Dalam perjanjian baru, Yesus juga menganjurkan agar kita lebih baik menegur langsung bila ada saudara atau teman telah berbuat dosa. Tapi bila kita tak berani menegur, maka kesalahan itu mungkin akan terus tersimpan dalam diri kita. Memendam, menyembunyikan, tidak berterus terang pada orang yang melakukan kesalahan, lambat laun malah akan berbuah rasa benci. Alasan yang membuat tak berani menegur, mulai dari sungkan, tidak enak hati, takut menyinggung, takut kehilangan teman, dan lain sebagainya. Namun hal tersebut justru akan membuat diri sendiri merasa tidak nyaman, hingga berujung pada munculnya kebencian. Itulah yang dimaksud pada ayat 18, agar kita tidak mendatangkan dosa karena orang tersebut. Ayat 18 merupakan refleksi yang
dapat dijadikan antisipasi agar rasa benci tidak muncul atau bahkan meningkat menjadi dendam. Hasil akhirnya umumnya berwujud pembalasan. Kebencian yang dipendam dalam waktu lama, dapat merusak hidup kita juga. Manusia yang terjebak dalam rasa dendam, biasanya selalu menyalahkan orang lain terutama ketika terjadi sesuatu terhadap dirinya. Dalam kitab Keluaran tertera hukum ‘gigi ganti gigi’ namun itu bukannya menyelesaikan masalah, malah berpotensi menghancurkan masyarakat. Maka dalam perkembangannya, kitab Imamat memunculkan larangan balas dendam. Dalam perjanjian baru, Yesus memberi ajaran yang bertujuan untuk memutus rantai balas dendam saat Dia kotbah di atas bukit. “Kamu sudah mendengar ajaran seperti berikut: ‘Mata ganti mata; gigi ganti gigi.’ Tetapi sekarang Aku berkata kepada kamu: Jangan balas dendam terhadap orang yang berbuat jahat kepada kamu. Sebaliknya jika seseorang menampar pipi kananmu untuk menghina kamu, biarkanlah dia menampar pipi kirimu juga. Jika seseorang mendakwa kamu di mahkamah untuk menuntut bajumu, berikanlah jubahmu juga. Jika seorang askar penjajah memaksa kamu mengangkat barangnya sejauh satu kilometer, angkatlah barangnya sejauh dua kilometer. Jika seseorang meminta sesuatu daripada kamu, berikanlah apa yang dimintanya. Jika seseorang hendak meminjam sesuatu daripada kamu, pinjamkan apa yang dikehendakinya.” “Kamu sudah mendengar ajaran seperti
berikut: ‘Kasihilah sahabatmu, dan bencilah musuhmu.’ Tetapi sekarang Aku berkata kepada kamu: Kasihilah musuh kamu dan berdoalah bagi orang yang menganiaya kamu. Perikop itu diakhiri dengan perintah yang amat terkenal di perjanjian baru yaitu kasihilah sesamamu seperti kamu mengasihi diri sendiri. Sesama yang dimaksud dalam isi Alkitab itu adalah orang yang tinggal dan hidup disekitar kita, bisa tetangga maupun orang asing yang kebetulan ada didekat kita. Sementara kasih yang dimaksud adalah kasih persaudaraan yang wujudunya berupa tindakan etis dan moral terhadap sesama. PENUTUP Surat gembala PraPaskah 2017 mengambil tema ‘Makin Adil Makin Beradab’. Kita diajarkan untuk mengamalkan Pancasila dan semuanya diharapkan mengarah pada ‘gerakan suka menolong’. Semua itu dapat terlaksana jika kita selalu berdasar pada hukum yang terutama, yaitu kasih. Dengan memiliki kasih terhadap Allah dan sesama, kita tak akan pernah ragu untuk mengulurkan tangan untuk membantu. Dengan kasih, kita tak jadi orang yang ragu untuk menegur mereka yang berbuat salah. Dengan kasih, kita dapat adil terhadap sesama. Oleh karena itu, marilah kita semakin adil dan beradab. Atas nama Bapa, Putera, dan Roh Kudus. Amin. “Bertolong-tolonglah menanggung bebanmu! Demikianlah kamu memenuhi hukum Kristus” (Galatia 6:2). MP April2016 2017 MP MP Oktober
33 11
MENURUT MEREKA
Apa yang harus dilakukan dalam
MENGAMALKAN MANUSIA YANG ADIL DAN BERADAB?
ANA MARIA SUNARTI LING YOHANES DON BOSCO, PAROKI ST. STEFANUS
AGUSTINUS CAHYO SUKARDI
LING YOHANES DON BOSCO, PAROKI ST. STEFANUS Mengamalkan manusia yang adil dan beradab, bisa dimulai dari yang terkecil tapi nyata. Misalnya jujur, andap asor (rendah hati dan tidak sombong). Berlaku adil dengan tidak memvonis, memusuhi orang lain yang mungkin salah, apalagi malah menjauhi orang yang tidak sama dengan kita. Itu enggak adil, karena kita juga pernah punya salah. Kalau kita jadi pemimpin, ya perhatikan orang banyak terutama yang kecil. Fokus pada orangorang yang memerlukan bantuan. Sebagai warga negara, jangan korupsi. Laporkan yang korupsi. Tidak memilih pemimpin yang kemungkinan akan atau ada sejarah korupsi, sombong dan hanya berpura-pura baik, dan lainnya. 34 MP April 2017
Menurut saya, untuk mengamalkan manusia yang adil dan beradab sepertinya masih belum bisa dilakukan beberapa orang. Itu karena ada yang hidupnya pas-pasan, tapi bukan tidak mungkin mau memberi sekadarnya. Berbeda kalau diposisi pejabat, mungkin bisa membela rakyat kecil, uang pemerintahan bisa dialihkan ke rakyat. Barulah bisa tercipta adil dan beradab.
ICHA
PAROKI ST. STEFANUS Mengamalkan manusia yang adil dan beradab adalah memanusiakan orang lain, menyayangi orang lain, memperlakukan orang lain seperti diri kita sendiri. Menghormati dan menghargai orang lain adalah suatu nilai yang harus dijaga sebagai cerminan jati diri bangsa yang penuh dengan norma-norma.
THERESIA UTARI MARIA MAGDALENA, PAROKI ST. STEFANUS
Cara kita memperlakukan orang lain sebagaimana semestinya, seperti berbagi makanan dengan office boy sehingga dia merasa diperlakukan sebagai teman. Menghormati kelebihan dan kekurangan sesama. Semua manusia berhak mendapatkan perlakuan baik sebagai individu dan makhluk sosial. Menjunjung tinggi hak asasi adalah cara untuk mewujudkan peradaban yang lebih baik.
BAMBANG WITJAKSONO
LINGK. KELUARGA KUDUS, PAROKI ST. STEFANUS Pada dasarnya setiap orang ingin diperhatikan dan dibutuhkan, maka perlu membangun kebersamaan yang setara, sesuai dengan talenta. Untuk saling mengisi dan melengkapi hingga menjadi utuh seperti tubuh, setiap bagian berfungsi sesuai kodratnya. Diperlukan saling mawas diri supaya tidak merasa paling berharga. Juga berusaha membangun semangat kekeluargaan yang akrab, saling menghormati yang pada akhirnya, dapat memancarkan kasih Illahi.
CHAROLUS ADI KURNIAWAN PAROKI SANTA MARIA ANNUNTIATA, SIDOARJO
Implementasi makna adil dan beradab adalah dengan tidak berkompromi terhadap ketidakjujuran dan ketidakadilan serta menolak segala bentuk gratifikasi terutama yang berbentuk uang.
ROBERTO PAROKI RASUL BARNABAS PAMULANG
Pengamalan adil dan beradab berhubungan dengan perilaku kita sebagai manusia yang pada hakekatnya sederajat, tanpa membedakan satu dengan lainnya. Memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya, sebagai mahkluk ciptaan Allah. Hal itu dapat diwujudnyatakan dalam kegiatan amal, bantuan bagi mereka yang perlu perhatian khusus.
LUCIA
PAROKI ST. STEFANUS Dalam masalah yang sedang dihadapi Indonesia, seperti pluralisme, saling menghargai, menjaga kerukunan seturut amanat Pancasila adalah hal yang utama dalam menjalin hubungan kebersamaan terutama antar beragama. MP April 2017
35
PROFIL
Nugroho Jati
BELAJAR BERSIKAP ADIL
s u k o F h a l Sa dari
SEJAK KECIL HIDUP DI TENGAH KELUARGA YANG MAYORITAS MUSLIM BUKAN MASALAH BESAR BAGI PRIA BERNAMA LAHIR FRANSISKUS XAVERIUS NUGROHO JATI. DIA MENGAKU SUDAH TERBIASA DAN TIDAK MERASA BERAT BERGAUL DALAM PERBEDAAN ITU. BAHKAN NUGROHO MENJALANI BIDUK RUMAH TANGGA DENGAN PASANGAN YANG BERBEDA KEYAKINAN. BERATKAH DAN SULITKAH MENJALANINYA? 36 MP April 2017
Pertanyaan orang-orang di sekitarnya mengenai ini sejak dulu mendengung di telinganya. Tapi apa jawaban Nugroho? “Pengakuan hak dalam perbedaan sudah ada sejak awal kami mau menikah. Kami menjalani sebagai suatu penghormatan atas perbedaan itu sendiri. Bagi saya, itu adalah konsep beradab dalam keluarga,” katanya saat berbincang dengan Tim MP. Kendati demikian jawaban Nugroho, dia tidak serta merta menganjurkan orang-orang di sekelilingnya (adik dan kakaknya) untuk menikah dengan dispensasi. Pria berkacamata itu menegaskan, perlu kerendahan hati, toleransi tinggi dan keteguhan hati untuk menjalaninya, sebab dalam budaya timur menikahi seseorang wanita sama dengan hidup dengan keluarga
Dalam konteks persamaan hak dan derajat manusia, dia juga berpendapat kalau hak dasar manusia tidak dapat dilanggar. Pemahaman persamaan derajat baginya adalah sebuah keharusan mengakui dan menghormati perbedaan dan harkat martabat orang lain. Dengan begitu, hak yang dimiliki merupakan nilai untuk menentukan kehidupan lebih baik. Telepas dari konteks perbedaan keyakinan dalam keluarga, mari sedikit mengenal sosok Nugroho. Di lingkungan sekitarnya, pria kelahiran 3 Februari 1968 itu dikenal sebagai seorang yang tampil apa adanya. Bicaranya cenderung santai dan family man tentunya! Nah bicara tentang keluarga, Nugroho adalah sosok pria yang teramat mencintai anak-anaknya.
“HAK DASAR ADALAH SESUATU YANG BERSUMBER DARI RAHMAT TUHAN. KEYAKINAN ITU KAN HAK ASASI MANUSIA, HAK DASAR MANUSIA. KEBEBASAN UNTUK MEYAKINI SEJAK AWAL TERTANAM DALAM KELUARGA” besarnya. Namun perbedaan dalam keluarga, baginya merupakan bentuk pemahaman hak dasar seseorang, dalam hal ini meyakini kepercayaan. “Hak dasar adalah sesuatu yang bersumber dari rahmat Tuhan. Keyakinan itu kan hak asasi manusia, hak dasar manusia. Kebebasan untuk meyakini sejak awal tertanam dalam keluarga,” jelas Nugroho.
Lelaki yang selalu berada di samping istrinya saat proses melahirkan ketiga anaknya ingin membantu meringankan beban wanita yang dicintainya, sehingga sangat berkomitmen mengurus anak-anaknya agar istrinya dapat memulihkan kondisi paska melahirkan. “Kenyataannya MP April 2017
37
saat mengurus anak-anak saya menemukan sesuatu yang indah dan menyenangkan,” katanya. Namun saking sayangnya, dia ‘lupa’ kalau memiliki seorang istri yang juga sangat mencintainya. Namanya Tuning yang kini berusia 51 tahun. Dia adalah wanita yang telah memberikan tiga orang anak, yaitu Armann (18), Bondan (16), dan Claudia (13). Hingga dia sampai di satu momen terberat dalam perkawinannya. Kejadiannya dua tahun lalu, saat sang istri sakit demam berdarah parah dan terinfeksi pneumonia di rumah sakit. Selama perkawinan, fokus Nugroho tertuju kepada anak-anaknya. Pria yang berprofesi sebagai pengacara itu bercerita, sebelum istrinya pindah ke HCU, dia melarang ke tiga anaknya menjenguk karena khawatir buah hatinya terinfeksi penyakit di rumah sakit. Sampai akhirnya Nughroho menyadari dan mengakui satu hal, “selama ini saya terlalu fokus anakanak,” kata Nugroho dengan nada rendah seraya menyesal. Nugroho lupa untuk tetap berelasi dengan mantan kekasihnya sejak kelahiran anak-anaknya. Dia kebablasan. “Sejak saat itu atau 18 tahun setelah perkawinan, saya baru menyadari, fokus utama saya pada anak-anak. Padahal seharusnya saya tetap berelasi penuh dengan istri dan baru berbagi relasi dengan anak-anak.” Sejak istrinya sakit itu, Nugroho berusaha menutupi kesedihannya. Rasa takut kehilangan diganti dengan senyum lebar di hadapan istri, rekan kerja bahkan para 38 MP April 2017
sahabatnya. Namun usaha itu nihil, orang-orang di sekitarnya justru melihat sosok Nugroho yang berantakan, penampilan ‘acakacakan’ dan wajahnya makin hari, makin kusut. Akan tetapi, Tuhan mulai menyentuh Nugroho. “Ketika istri masuk HCU, saya baru merasa kemana saja saya selama ini, kok bisa mengurusi anak-anak dan melupakan relasi dengan istri. Tapi kalau mengingat kejadian itu, saya bersyukur Tuhan memberikan suatu penyadaran. Ketika dia sakit baru tersadar bahwa dia adalah bagian dari hidup saya,” ujar Nugroho. KUNCI JADI MANUSIA ADIL DAN BERADAB Berbicara mengenai manusia yang adil dan beradab tak lepas dari makna Pancasila yang mengandung nilai humanistis. Dalam lingkup keluarga dan lingkungan, Nugroho mengimplementasikannya, bukan hanya dengan mengakui hak asasi orang lain. Lebih dari itu, Nugroho berusaha memunculkan karsa demi menciptakan rasa adil. Caranya sederhana saja. “Bagi saya menyelesaikan pekerjaan se-efisien mungkin adalah cara terbaik, untuk bertindak adil dengan keluarga yang memerlukan kehadiran saya. Di sisi pekerjaan, saya harus adil pada pegawai yang berkontribusi pada kantor,” jelasnya. Sementara beradab dimaknainya sebagai cara berelasi yaitu dengan ‘memanusiakan’ orang-orang di sekelilingnya dan berusaha merawat lingkungan dengan tulus. Dalam caranya ‘memanusiakan’ orang lain
terbilang tak biasa. Warga Wilayah III di Lingkungan Quirinus, Paroki St. Stefanus itu memperlakukan karyawannya tak seperti seorang atasan pada umumnya. Ketika ada karyawannya yang memutuskan “resign” untuk mendapatkan pekerjaan lain, Nugroho malah menawarkan diri untuk membantu. Ya, selain langsung mengeluarkan surat rekomendasi, dia bahkan tak segan melakukan
menjadi lebih baik, bukankah kita juga bahagia?,” jelasnya tersenyum. Bagi sebagian orang, caranya mungkin dapat disebut salah fokus karena perhatiannya bukan pada perusahaannya yang akan kehilangan karyawan, tapi justru dia membantu orang lain, mendapatkan pekerjaan baru. Namun lagi-lagi hal itu bukan masalah besar baginya. “Toh
Nugroho
Bondan
Arman
Tuning
Claudia
“BAGI SAYA MENYELESAIKAN PEKERJAAN SE-EFISIEN MUNGKIN ADALAH CARA TERBAIK, UNTUK BERTINDAK ADIL DENGAN KELUARGA YANG MEMERLUKAN KEHADIRAN SAYA. DI SISI PEKERJAAN, SAYA HARUS ADIL PADA PEGAWAI YANG BERKONTRIBUSI PADA KANTOR” negosiasi gaji dan fasilitas untuk karyawannya yang jelas-jelas akan mengundurkan diri dari kantornya. “Mungkin ini tidak tepat, tapi kan ini ngomongin masa depan orang. Kalau dia (perusahaan lain) memberikan sesuatu yang lebih baik dari apa yang kita berikan, why not? Apakah itu sesuatu yang sia-sia? Kalau kita menjadi bagian dia untuk
pegawai berhak untuk menentukan masa depan mereka.” Lalu apa yang membuatnya terlihat mudah melakukan hal tersebut? Kuncinya sederhana, “memahami relasi dengan Allah akan memudahkan kita berelasi dengan keluarga dan lingkungan. Ini adalah embrio awal dan utama dalam memahami hak dasar manusia, MP April 2017
39
dalam mencapai manusia yang adil, beradab yang beragama.” TUHAN MAUNYA APA SIH? Selain menjadi pengacara, pria yang hobi bersepeda dan memasak itu kini tengah menjalani Kursus Pendidikan Kitab Suci (KPKS) Tebet yang baru ditempuh 2 semester dari total enam semester. Bukan hanya itu saja, dia juga menjadi anggota Tim Advokasi Paroki St. Stefanus, Cilandak. Kelihatannya memang akfivitasnya tidak terlalu banyak, tapi cukup banyak menyita waktu. Contohnya, KPKS yang mewajibkannya memperbanyak serta mengasah pengetahuan dari
dalam hal ini melakukan apa yang baik di mata Tuhan sekalipun sering jatuh beberapa kali. “Kadang kita ini melakukan yang terbaik dengan segala keterbatasan dan hanya bersandar pada kehendak Tuhan. Karena kantor saya tidak terlalu besar, maka bekerja untuk kantor sudah menghabiskan waktu bahkan kadang saya perlu persiapan yang lebih saat akan bertemu klien (tidak semua permasalahan hukum dihadapi klien sama) sementara pada saat sama telah memasuki minggu persiapan ujian (KPKS). Secara manusiawi kemampuan otak kita terbatas”, katanya saat itu. Bergabungnya Nugroho di bidang advokasi gereja pun cepat atau lambat akan memerlukan komitmen
“ALLAH BUKAN HANYA BERBUAT KASIH, TAPI LEBIH JAUH INGIN MEMBANGUN RELASI DENGAN KITA. BELAS KASIH ALLAH PADA KITA DEMIKIAN BESAR DAN KADANG SULIT DIPAHAMI, TAPI DEMI MEMBANGUN RELASI DENGAN KITA, ALLAH MELAKUKAN SEGALA-GALANYA” sejumlah buku-buku, terutama Kitab Suci. Juga tugas dan ujian-ujian di KPKS, sementara dia harus bekerja bertemu klien yang terkadang mendadak serta mensupervisi pekerjaan-pekerjaan kantor. Kondisi itu acap kali membuatnya berada di posisi tak siap 100%. Namun apa daya, manusia hanya mampu bertanjak baru bertinjau. Ya, melakukan pekerjaan sesuai aturan, 40 MP April 2017
waktu. Pertanyaan itu kerap terselip dibenaknya dan membuatnya bertanya dalam hati, apa maunya Tuhan. Bahkan sempat terbersit kalau Tuhan itu banyak maunya. Akan tetapi, keterbatasan itu akhirnya menyadarkannya. Tak disangka, orang yang ‘menepuk pundaknya’ sekaligus menjawab pertanyaan mengenai kemauan Tuhan adalah anak pertamanya, Armann.
“Lama sekali saya menemukan jawaban itu dan dia bilang, bukankah itu maunya bapak dari dulu, melayani orang yang tidak punya akses terhadap jasa bapak, sehingga bapak bisa membantu secara cuma-cuma?,” kata Nugroho seraya mengulangi pernyataan Armann kepadanya. Setelah ditarik ke belakang memang benar ucapan si sulung. Sejak duduk dibangku kuliah, Nugroho ingin menjadi konsultan dibidang yang dikuasainya dan hal itu sempat disampaikanya pada anaknya. “Itu memang cita-
mendalami Kitab Suci, dimana saat itu dia menyadari bahwa Tuhan mau menyambut dan melayani siapapun, dikenal atau tidak dikenalNya. “Itu inspirator utama saya. Mungkin kalau tidak belajar di KPKS saya tidak mengerti. Saya belajar dari firmanNya. Allah bukan hanya berbuat kasih, tapi lebih jauh ingin membangun relasi dengan kita. Belas kasih Allah pada kita demikian besar dan kadang sulit dipahami, tapi demi membangun
cita ideal saya, asal saya punya cukup uang, dan bisa menyekolahkan anak, tapi Tuhan memudahkan saya untuk melakukan kehendakNya”, kata Nugroho. Namun di balik cita-cita itu, Nugroho menjadi anggota tim advokasi gereja karena terdorong oleh kemampuannya dibidang hukum yang dimiliki. Selain itu diperkuat dengan datangnya sumber inspirasi, yaitu ketika dia mulai
relasi dengan kita, Allah melakukan segala-galanya.” Hingga akhirnya, dengan penuh sukacita, Nugroho menjalani sejumlah aktivitasnya mengikuti kehendak Allah. Keputusannya itu diimbangi dengan usahanya membagi waktu, antara pekerjaan, pendidikan di KPKS, dan keluarga. “Hal itu tidak mudah, tapi inilah tantangan saya,” tutup mantan Ketua KEP Angkatan XIV itu.ELS MP April 2017
41
ORBITAN LEPAS BAGAIMANA KITA AKAN
Ditransformasikan Pada Waktu Yesus Datang Kembali Kelak?
K
etika seorang arsitek merancang sebuah bangunan baru, seringkali dia membuat “model” atau “maket” dari rancangannya tersebut, sehingga bouwheer dari bangunan itu dapat memperoleh ide bagaimana bentuk akhir produk itu. Tentu saja, transfigurasi membuktikan bahwa Yesus adalah Allah. Namun pada saat bersamaan, peristiwa transfigurasi itu juga memperlihatkan kepada kita “model dalam skala kecil” tentang bagaimana kita akan ditransformasikan saat Yesus datang kembali dalam kemuliaan-Nya kelak.
422 MP 20172016 MPApril Oktober
Tentunya suatu pemandangan yang sangat menakjubkan yang terjadi di gunung itu (banyak orang mengatakan bahwa peristiwa itu terjadi di Gunung Tabor meskipun Injil tidak menyebut nama gunung itu). Di hadapan Petrus, Yakobus dan Yohanes, Yesus ditransformasikan. Wajah-Nya bercahaya seperti matahari. Pakaian-Nya menjadi putih terang benderang. Terapungapung dalam kemuliaan surgawi, ketiga rasul itu menjadi terdiam ...... “pengalaman Tabor” atau “Tabor experience”. Sekarang kontraskanlah gambaran ini dengan peristiwa
di bukit Kalvari ketika Yesus kebangkitan. Selagi kita terus “ditinggikan” di atas kayu salib. Di menempatkan kepercayaan kita atas gunung itu Yesus ditinggikan dalam Yesus dan menyerahkan diri dalam kemuliaan. Akan tetapi, di sepenuhnya kepada Roh KudusKalvari Dia ditinggikan di atas kayu Nya, kita pun akan sepenuhnya salib, babak belur dan berdarahditrasformasikan. Seperti Yesus darah penuh luka karena siksaan, dimuliakan di atas gunung itu, dan terengah-engah dalam bernapas. pada waktu kedatangan Yesus Apakah ini sebuah ironi yang untuk kedua kalinya kelak, kita gila-gilaan? Yesus yang sama, yang pun akan dibangkitkan, tanpa cela ditolak, diolok-olok, dipukuli, dan memancarkan cahaya. Selama disiksa, dianiaya oleh orangkita hidup di dunia ini dan terus orang (yang terpandang berjuang untuk hidup dalam masyarakat) justru bagi Kristus, kita bisa saja dideklarasikan oleh Allah mengalami turun-naiknya yang Mahakuasa iman dsb. Akan tetapi INGATLAH BAHWA kita tidak pernah sebagai “Anak-Ku yang terkasih dan KITA MEMEGANG boleh kehilangan kepada-Nyalah aku percaya kita. JANJI ALLAH UNTUK rasa berkenan” (Mat Ingatlah bahwa kita MENGALAMI 17:5). Bagaimana memegang janji Allah seharusnya reaksi untuk mengalami TRANSFORMASI kita terhadap dua hal transformasi – dan DAN KUASA ROH kuasa Roh Kudus yang yang saling kontras ini? KUDUS YANG AKAN akan menolong kita – Pertama-tama, kita! MENOLONG KITA – menjaga kita tahu bahwa kita DOA: Bapa surgawi, MENJAGA KITA! dapat menempatkan kami ingin sekali kepercayaan kita berada dekat dengan dalam diri Yesus. Manusia Yesus, khususnya pada lainnya dapat saja menolak hari ini. Curahkanlah Dia, namun Allah telah meninggikan Roh Kudus-Mu ke atas Gereja yang Dia dan memberikan kepada-Nya adalah Tubuh Putera-Mu sendiri. kuasa untuk menyembuhkan dan Doronglah dan semangatilah kami menyelamatkan. Lebih dari apa pun semua dan buatlah kami mengenal yang lain, Dia adalah Putera tercinta dan mengalami betapa dalam dari Bapa di surga, yang mati di atas kasih-Mu kepada kami semua kayu salib demi menebus segala dosa dan betapa rindu Engkau untuk dan pelanggaran kita, dan sekarang mentransformasikan diri kami dengan penuh kuasa memerintah masing-masing. Amin. MP dalam kemuliaan di surga. Cilandak, 7 Maret 2017 Kedua, kita dapat menempatkan Sdr. F.X. Indrapradja, OFS pengharapan kita dalam janji akan MP April 2017
43
PENASEHAT Rm. F.X Joko Susilo, SCJ
Rm. Antonius Sumardi, SCJ
KETUA UMUM Budi Ferdinandus Japadermawan
PENDAMPING (DPH) Robertus Herdiyanto
Sekretaris I
Edmundus Susilo Pancoko
Pramesti Wiardi
SIE LITURGI
SIE KONSUMSI
Martha Wati Tjandra Anastasia Annie Antonius Happy Kurniawan Liana Oman
Caroline H. Japadermawan Tarra Kusnandar Gwenny Nugraha Edbert
Juanita Mandagie
Andrew Fransiscus Massey
Anna Nurwono
Kevin
Mei Djing Dian Titus
Anton Benediktus Suritno Yongky
Anny Darlene Fenny Polii Gunawan
Sonya W.W. Theresia Kidarsa
Josie
Thomas Suhartanto
Alice Tirtadharsana
Widya Ridwan
J.D. Basco Widjanarko
Henny Saka
Julianti Bambang
Hetty Mulyadi
Sudarsih Sudarno
SIE DEKORASI
Hira Made Rahardja
Dhonna Chia
Yansi Utan
Vicke Pingdawati
Indri Lazuardi
Julianti Bambang
Alice Tirtadharsana Ellen Tirtadharsana Ning Handoko Sonya W.W.
Rudianto Sihotang MD Parmini Mulyono Filiana Budiono Endang
Inge Arnan Irene Mangindaan Lanny Hadiwana Lanny Sofiawati Widianto
Marhaeni Hertaty Dharmajaya Henny Saka Heidy
Linda Gunawan
Yansi Utan
Meliana Nugroho
Ellen Tirtadharsana
Vicke Pingdawati Merry Tenggara Nancy G. Simandjuntak Tania Kusnandar
Agnes Maehl Meyanti Fenty Myra Aulia
SIE PASKAH ANAK Nissa Tjahjamuljo Linda Michael Melinda Ramli Rina Kawilarang Josie
Liana Oman Anastasia Annie Mei Djing Nessa
SIE KEAMANAN & PARKIR Leonardus Harmanto Andreas Sonny Widjaja Moerdani Houtman Simandjuntak Susantio Sandjojo Benediktus Dwiadji Gultom 44 MP April 2017
KETUA I
KETUA II
Bernadus A.T. Dwi Barto
Robby Viktorius Anggiansah
Sekretaris II
Bendahara I
Melinda Ramli
Hertaty Dharmajaya
Bendahara II SIE PERLENGKAPAN & UMUM
Lea Hadiwibowo
Bambang Widianto Eddy Budi Ivan Susilo
Dian Wiardi Stephanus Kuntjoro
Susantio Sandjaja
Aan Darsana
Rudianto Sihotang Bambang Sutarsono Budi Ferdinandus Japadermawan Sonya W.W.
Agung Bramasto Lucky Esa
Lucia Tandy Indra Suruaji
Inge Arnan Joey Wihardja
Bernadus A.T. Dwi Barto
Agnes Maehl
Lanny Hadiwana
Titus
Ellen Tirtadharsana
Lanny Sofiawati Widianto
Thomas Suhartanto
Bambang Widianto
Budi Kurnia
Lea Hadiwibowo
Budiono Gunawan
Merry Tanggara
Cecilia Wihardja Charlie R. Japadermawan David S. Hadiwibowo Dewi Santoso
Caroline H. Japadermawan Nancy G. Simandjuntak Widya Ridwan Myra Aulia
Robby Viktorius Anggiansah
SIE KESEHATAN dr. Martin Leman dr. Maria Ernita Regina dr. Andriani
dr Ririn dr Joice Sri Samidi
SIE DOKUMENTASI & PUBLIKASI
SIE DANA
Fenny Polii Gunawan
Martha Wati Tjandra
J.D. Basco Widjanarko
Felicia
Gabriel Tri Swastono
Antonius Happy
Adiya Daniel Tyo
Bastian A.D. Agung
Ichsan Irene Mangindaan Linda Gunawan Hertaty Dharmajaya Hira Made Rahardja
J.D. Basco Widjanarko Stefanus Kuntjoro Vicke Pingdawati Lea Pranata Eddy Budi Ivan Susilo Melinda Ramli Vina Maria Kamarga
MP April 2017
45