DAFTAR PUSTAKA
Achadi, E. L. (2007). Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Edisi I. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Adriani, M ., Wirjatmadi, B. (2012). Pengantar Gizi Masyarakat. Jakarta: Kencana. Allen, R.E., Myers, A. L. (2006). Nutrition in Toddlers. American Family Physician, 74 (9): 15271532. Diakses: 19 Agustus 2013, dari http://www.aafp.org/afp/2006/1101/p1527.html Almatsier, S. (2004). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Almatsier, S., Soetardjo, S., Soekatri, M. (2011). Gizi Seimbang Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Ambarwati, R. R. (2013). Hubungan Panjang Badan Lahir , Konsumsi Makanan, dan Faktor Lainnya dengan Kejadian Stunting Pada Anak Usia 7-35 Bulan di Tiga Posyandu Kelurahan Depok Kota Depok Tahun 2012. Skrispi, Program Studi Gizi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok. Anonimus. (2008). Masalah Makanan Pada Balita dan Anak. Diakses 15 Januari 2013, dari http://www.ac.skribd.com/doc/ Arisman. (2010). Gizi Dalam Daur Kehidupan. Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku EGC. Bender, D. (2002). Introduction To Nutrition and Metabolism Third Edition. London: Taylor & Francis e-Library. Davies, K., Heaney, R. P., Recker, R. R. (2000). Calcium Intake and Body Weight. J Clin Endocrinol Metab, 85: 4635– 4638. Diakses 3 Januari 2013, dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11134120. Dayangsuri, A. (2009). Status Gizi dan Hubungannya Dengan Tingat Pengetahuan Terhadap Kalsium Pada Anak- Anak Usia Sekolah di Yayasan Kampung Kids. Skripsi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Diakses 12 April 2013, dari http://mru.fk.ui.ac.id/index.php?uPage=riset.sarjana_detail&smod =risetsarjana& sp=public&id=948 Departemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. (2007). Gizi dan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada. 117
118
Departemen Kesehatan RI. (2000). Status Gizi dan Imunisasi Ibu dan Anak di Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Departemen Kesehatan RI. (2006). Kepmenkes Nomor 1593/Menkes/ SK /XI/ 2005 Tentang Angka Kecukupan Gizi Yang Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Departemen Kesehatan RI. (2008). Laporan Nasional 2007. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Kesehatan RI. Djunaedi, H. (2002, November). Kalsium. Majalah Kesehatan Masyarakat Indonesia. 30 (2). Fikawati, S., Syafiq, A., Puspasari, P. (2005- Januari-Maret). Faktor- faktor Yang Berhubungan dengan Asupan Kalsium Pada Remaja di Kota Bandung. Universa Medicina, 24 (1): 24-34. Diakses: 7 Agustus 2013, dari http://www.univmed.org/wp-content/uploads/2011/02/fIKA.pdf Fitri. (2012). Berat Lahir Sebagai Faktor Yang Dominan Terjadinya Stunting Pada Balita Usia (12-59 bulan) Di Sumatera (Analisis Data Riskesdas). T-30071. Tesis, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok. Greer, MD,, Nancy, F., Krebs, MD., Committee on Nutrition. Optimizing Bone Health and Calcium Intakes of Infants, Children and Adolescents. Official Journal of The Amercan Academy of Pediatrics, 117(2): 578-585. Diakses: 23 Januari 2013, dari http:// pediatrics.appublications.org/contenct/117/2/578. full.html Hadi, I. (2005). Faktor- faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Balita Di Kelurahan Neglasari dan Kedaung Wetan. Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok. Harsiki, MM. T. (2003). Hubungan Pola Asuh Anak dan Faktor Lain Dengan Keadaan Gizi Anak Batita Keluarga Miskin di Pedesaan dan Perkotaan Provinsi Sumater Barat Tahun 2002. Tesis, Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok. Hastono, S.P. (2001). Analisis Data. Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Hastuti, W. (2000). Hubungan Berat Badan Lahir dengan Status Gizi Bayi Usia 4-6 Bulan di Kabupaten dan Kotamadya Bandung Tahun 1999 (Analisis Data Sekunder, 1999 di Kabupaten dan Kotamadya Bandung). Tesis, Program
119
Studi Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok. Heaney, R.P., Davies,K. M., Barger, L.M. J., (2002). Calcium and weight: clinical studies. Journal of The Ameican College of Nutrition, 21: 152S- 155S. Diakses: 13 Maret 2013, dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11999544 ?dopt=Abstract&holding=f1000,f1000m,isrctn Hidayati, S.N., Irawan, R., Hidayat, B. (2010). Obesitas Pada Anak. Diakses: 1 Juni 2013, dari: http://old.pediatrik.com/buletin/06224113652-048qwc.pdf. Istiany, A., Rusilanti. (2013). Gizi Terapan. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset. Jatnika, P. H. (2008). Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Status Gizi Balita di Puskesmas Pasirkaliki Kota Cimahi Tahun 2008. Karya Ilmiah, D4 Gizi Poltekkes Depkes Bandung. Diakses: 10 Juli 2013, dari http://d4-gizipoltekes-bdg.blogspot.com/2009/05/faktor-faktor-yg-berhubungan-dgn-st. html Johannies, J. J., Malonda, N. S. H., Kapantow, N. H., Bolang, A. S. L. (2012). Hubungan antara Karakteristik dan Pengetahuan Ibu dengan Status Gizi anak usia 2-5 Tahun di Kelurahan Gogagoman Kecamatan Kotamobagu Barat. Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakar Universitas Sam Ratulangi. Diakses: 18 Juli 2013, dari http://fkm.unsrat.ac.id/?p=183 Kartono, D., Soekatri, M. (2004). AKG Mineral Makro dan Mikro. Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi VIII. Jakarta: LIPI. Kementrian Kesehatan RI. (2010a). Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) 2010. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan Kemetrian Kesehatan RI. Kementrian Kesehatan RI. (2010b). Panduan Pelayanan Kesehatan Bayi Baru Lahir Berbasis Perlindungan Anak. Jakarta: Kementrian Kesehatan RI. Kementrian Kesehatan RI. (2011). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1995/ Menkes/ SK/ XII/ 2010 Tentang Standar Antoropometri Penilaian Status Gizi Anak. Jakarta: Direktorat Bina Gizi. Kholisoh, H. (2003). Hubungan Tingkat Konsumsi Gizi dengan Status Gizi Anak Balita di Kelurahan Tegalpanggung Kecamatan Danurejan Kota Jogjakarta. Skripsi, Universitas Dipenogoro. Diakses: 23 Juli 2013, dari http://eprints.undip.ac.id/11859/1/1823.pdf
120
Khomsan, A. (2003). Susu Perbaiki Perkembangan Fisik Bangsa. Diakses 10 Februari 2013, dari www.gizi.net Khomsan, A. (2012). Ekologi Masalah Gizi, Pangan, Dan Kemiskinan. Bandung: Alfabeta. Mardiana. (2006). Hubungan Perilaku Gizi Ibu dengan Status Gizi Balita di Puskesmas Tanjung Beringin Kecamatan Hinai Kabupaten Langkat Tahun 2005. Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Diakses: 19 Mei 2013, dari repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/14594/ 1/031000306.pdf Marmi. (2013). Gizi Dalam Kesehatan Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Maryunani, A. (2013). Asuhan Bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Jakarta: CV. Trans Info Media. Miller, G. D., Jarvis, J. K., McBean, L.D. (2001). The Importance of Metting Calcium Needs With Foods. Journal of The American College Of Nutrition, 20(2): 168S-185S. Diakses: 10 Maret 2013, dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/11349940 Mitayani., Sartika, W. (2010). Buku Saku Ilmu Gizi. Jakarta: CV. Trans Info Media. Miradwiyana, B. Hubungan Intake Kalsium dan Faktor Lain dengan IMT pada Siswa SLTP di Yayasan Pendidikan Islam Al-Azhar 12 Jakarta Tahun 2007. Tesis, Fakultas Kesehatan Masyarakan Universitas Indonesia, Depok. Misnardiarly, A. S. (2013). Osteoporosis- Pengenalan, Faktor Risiko, Pencegahan, dan Pengobatan. Jakarta : Akademia Permata. Muaris. H. (2006). Sarapan Sehat Untuk Anak Balita. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Muchtadi, D. (2009). Pengantar Ilmu Gizi. Bandung: Alfabeta. Mulyaningsih, E. S. (2007). Hubungan Antara Asupan Energi, Protein, Lemak dan Faktor Lain Dengan Status Gizi Balita (12-59 Bulan) di Kecamatan Cililin Kabupaten. Bandung Tahun 2007, T-2655. Tesis, Program Studi Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok. Muqni, D. A., Hadju, V., Jafar, N. (2012, Februari). Hubungan Berat Badan Lahir dan Pelayanan KIA Terhadap Status Gizi Anak Balita di Kelurahan
121
Tamamaung Makassar. Media Gizi Masyarakat Indonesia, 1 (2): 109-116. Diakses: 13 Mei 2013, dari http://journal.unhas.ac.id/index.php/mgmi/article/ download/429/371. Nadimin. (2010, Juli- Desember). Hubungan Keluarga Sadar Gizi dengan Status Gizi Balita di Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan. Media Gizi Pangan, 10 (2). Diakses: 14 Juli 2013, dari http://jurnalmediagizipangan.files.wordpress.com/ 2012/04/1-hubungan-keluarga-sadar-gizi-dengan-status-gizi-balita.pdf. Nofianti. (2011). Hubungan Asupan Zat Gizi Dengan Status Gizi Anak Balita Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Gringsing 1 Kecamatan Gringsing Kabupaten Batang. Tesis, Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Dipenogoro. Diakses: 18 Juni 2013, dari http://eprints.undip.ac.id/29241/ Notoadmodjo, S. (2003). Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT. Rineka Cipta. Notoadmodjo. S. (2005a). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Notoadmodjo, S. (2005b). Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Notoadmodjo, S. (2007). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Novikasari, M. (2003). Perubahan Berat Badan dan Status Gizi Mahasiswa Putra Jalur Usmi Tahun 2002 Pada Empat Bulan Pertama di IPB. Skripsi, Fakultas Pertanian Institute Pertanian Bogor, Bogor. Proverawati, S., Asfuah, S. (2009). Gizi Untuk Kebidanan. Jogjakarta: Nuha Medika. Proverawati, S. (2010). Buku Ajar Gizi Untuk Kebidanan. Jogjakarta: Nuha Medika. Purwaningrum, S., Wardani, Y. (2012- September). Hubungan Antara Asupan Makanan dan Status Kesadaran Gizi Keluarga dengan Status Gizi Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Sewon I Bantul. Jurnal Kesmas Universitas Ahmad Dahlan , 6 (3) : 144- 211. Diakses: 30 Juni 2013, dari portalgaruda.org/download_article.php?article=123536&val=5543 Sahrlin, J., Edelstein, S. (2011). Essential of Life Cycle Nutrition. Jones and Barrtlet Publisher, LLC.
122
Schrager, S. (2005). Dietary Calcium Intake and Obesity. Journal Am Board Fam Pract, 18 (3): 205- 210. Diakses: 04 Januari 2013, dari http://www.jabfm.org/content/18/3/205.full.pdf Sediaoetama, A.D. (2000). Ilmu Gizi Untuk Mahasiswa dan Profesi. Jilid 1. Jakarta: PT. Dian Rakyat. Sevtiyana, M. (2012). Pengetahuan dan Pola Makan Mempengaruhi Status Gizi Balita Usia 1-5 Tahun di Kelurahan Bina Harapan Wilayah Cakupan UPT Puskesmas Arcamanik Bandung. Skripsi, Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Pajajaran. Diakses: 30 Juli 2013, dari http://jurnal.unpad.ac.id/ejournal/article/view/1149/1137 Skinner, J., Bouds, W., Carruth, BR., Ziegler. (2003). Longitudinal Calcium Intake Is Negatively Related To Children’s Body Fat Indexes. Journal American Dietetic Association, 103 (12): 1626- 1631. Diakses: 28 Januari 2013, dari http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/14647089 Srikandi, G., Baehaqi, A., Muzzayanah, N. (2011). Hubungan Riwayat Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Terhadap Status Gizi Anak Balita di Puskesmas Gondosari Kabupaten Kudus. Skripsi, Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia. Diakses: 7 April 2013, dari http://repository.uii.ac.id Subardja, D., Suzy, I.S., et al. (2000). Hubungan Pola Makan dan Pola Aktifitas Fisik dengan Obesitas Primer Pada Anak. Jakarta: Media Gizi dan Keluarga. Suciati, L. (2008). Hubungan Pengetahuan Ibu Tentang Kalsium dan Frekuensi Konsumsi Kalsium Serta Asupannya dengan Status Gizi Anak Usia 4-6 Tahun di TK Islam Al- Husna Tahun 2008. Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok. Diakses: 3 Januari 2013, dari http://lontar.ui.ac.id/file?file=digital/122842-S-5275 Sjarif., Rusli, D. (2004). Obesitas Pada Anak dan Permasalahannya. Diakses 10 Mei 2013, dari http//www.media-indonesia.com. Suhardjo. (2003). Perencanaan Pangan dan Gizi. Jakarta: PT. Bumi Aksara. Sukandar, H. (2006). Pengaruh Berat Badan Lahir Rendah Terhadap Pertumbuhan dan Kualitas Hidup Anak Pada Usia Remaja. Dart Kohort Bayi Yang Dilahirkan Pada Periode Tahun 1988-1989 di Kecamatan Tanjung Sari, Kabupaten Sumedang. Disertasi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok.
123
Sukmadewi. (2003). Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan Status Gizi Balita di Wilayah Puskesmas Bogor Tengah, S-3221. Skripsi, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok. Sulistyoningsih, H. (2012). Gizi Untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Jogjakarta: Graha Ilmu. Supraiasa, I, D. N., Bakri, B., Fajar, I. (2002). Penilaian Status Gizi. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. Supriatin, A. (2004). Analisis Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Pola Asuh Makan dan Hubungannya dengan Status Gizi Balita. Skripsi, Gizi Masyarakat dan Sumber Daya Keluarga Fakultas Pertanian IPB Bogor. Diakses: 28 Juli 2013, dari repository.ipb.ac.id/bitstream/handle/123456789/3540/A04asu1 Susanti, M, I. (2010). Hubungan Bayi Lahir Rendah terhadap Status Gizi pada Anak Usia 24-59 Bulan di Indonesia (Analisis Data Riskesdas 2010). Skripsi, Program Studi Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Depok. Tarigan, S. (2003). Kesehatan Anak Balita. Bandung : PT. Pijar Lentera. Winarno, FG. (1997). Kimia Pangan dan Gizi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. WHO. 2000. Obesity: Preventing And Managing The Global Epidemic: Report of a WHO Consultation. Geneva: Switzerland. Yuliana., Khomsan, A., Patmonodewo, S., Riyadi, H., Muctadi, D. (2006November). Pengaruh Penyuluhan Gizi- Kesehatan dan Faktor Lainnya Terhadap Pertumbuhan Anak Usia Prasekolah. Jurnal Gizi dan Pangan, 1(2): 8-16. Diakses: 12 April 2013, dari http://repository.ipb.ac.id/xmlui/bitstream/ handle/123456789/52618/pengaruh%20penyuluhan%20gizi-kesehatan%20 dan%20faktor%20lainnya%20terhadap%20pertumbuhan%20anak%20usia% 0prasekolah.pdf?sequence=1. Yongki. (2007). Analisis Pertambahan Berat Badan Ibu Hamil berdasarkan Status Sosial Ekonomi dan Status Gizi serta Hubungannya dengan Berat Bayi Baru Lahir. Skripsi, Fakultas Ekologi Manusia IPB. Diakses 10 Mei 2013, dari http://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/40922. Zulaekha, S. (2007). Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Protein Hewani Dengan Kejadian Gizi Kurang Energi Protein Pada Anak Balita di Kecamatan Boja Kabupaten Kendal. Tesis, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Semarang. Diakses 20 Mei 2013, dari http://lib.unnes.ac.id/6028/.