108
DAFTAR PUSTAKA
Sumber : Astuti, Santi Indra, dkk. 2012. Kolonialisasi media televisi. Yogyakarta : Buku litera. Badara, Aris. 2012. Analisis Wacana (Teori, Metode,dan Penerapannya pada Wacana Media). Jakarta : Kencana Pranada Media Group. Djafar, H. Assegaff. 1994 . Konglomerasi, Taipan, dan Koneksi Bisnis. Jakarta : Warta Ekonomi. Elvinaro, dkk. 2012. Komunikasi Massa (Suatu Pengantar). Bandung :Simbiosa Rekatama Media. Eriyanto. 2009. Analisis Framing:Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. Yogyakarta: PT. Lkis Printing Cemerlang. Eriyanto. 2009. Analisis Wacana:Pengantar Analisis Tekt Media. Yogyakarta : PT. Lkis Printing Cemerlang. Hamad, Ibnu. 2004. Konsruksi Realitas Politik dalam Media Massa. Jakarta : Granit. Ikbar, Yanuar. 2012. Ekonomi Politik Internasional. Bandung: Angkasa. Krisyanto, Rachmat. 2012. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Prenada Media Group. Masduki. 2006. Jurnalistik Radio : Menata Profesionalisme Reporter dan Penyiar. Yogyakarta: LKi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
109
Morissan. 2008. Manajemen Media Penyiaran. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. Priasmono P,dkk, 1994. Konglomerasi Ekonomi Indonesia dalam Rangka Persatuan Bangsa Suatu Tanggung Jawab Sosial , Jakarta: LPSI. Saverin, dkk. 2009. Teori Komunikasi. Jakarta : Kencana. Sobur, Alex. 2009. Analisis Teks Media. Bandung: Rosda. Sudibyo, Agus. 2000. Ekonomi Politik Media Penyiaran. Jakarta: LKis. Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Waris, Kun. 2012. Media Massa dan Konstruksi Realitas. Yogyakarta: Aditya Media Publishing. Wiryanto. 2006. Teori Komunikasi Massa. Jakarta : PT Grasindo. Yin, Robert K. 1995. Studi Kasus (Desain dan Metode). Jakarta : Raja Grafindo Persada.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
110
Sumber Internet : Beredar testimony Rudi Rubiandini soal suap skk migas (18 Agustus 2013). Okezone (online). Diakses pada 18 September 2013 dari
http://news.okezone.com/
read/2013/08/18/339/851215/beredar-testimoni-rudi-rubiandini-soal-suap-skkmigas tertanggal 18 Agustus 2013. Interactive Media,Wikipedia the free encyclopedia (online) diakses pada 27 Maret 2014 dari http://en. Wikipedia.org/wiki/Interaktive_Media. Khalifa, Uday. Diakses pada tanggal 16 April 2014 dari http://www.matraindonesia. com/index.php?option=com_content&view= article&id=81: media-cetak-vsmedia-digital&catid=19:bisnis. Wikipedia. 2013. Sejarah Internet Indonesia/Media Online [Online] tersedia : http://id.wikibooks.org/wiki/Sejarah_Internet_Indonesia/Media_Online September 2013].
http://digilib.mercubuana.ac.id/
[17
111
Lampiran
http://digilib.mercubuana.ac.id/
112
Wawancara Nama
: Pung Purwanto (Pemimpin Redaksi sindonews)
Hari/Tanggal
: Kamis, 26 Juni 2014
1. Kenapa SKK migas diberitakan oleh sindonews lebih intens daripada berita lainnya ? Kalau soal jumlah berita kalau di online tergantung dari berapa jumlah pembacanya, jadi bukan kok mentang-mentang itu berita tentang skk migas itu kita berita kan terus itu tidak. berita itu sangat inline dengan pembaca, jadi kalo di online itu sangat terukur. Jadi ketika lagi muncul berita tentang suap SKK Migas loh kok tinggi pembacanya, tambahin lagi – tambahin lagi – tambahin lagi namanya berita running. Nah itu masing-masing online bedabeda ada yang memang main berita diisu itu, ada yang memang main diisu lain tapi itu tergantung pengunjung jumlah pembacanya kalau oh ternyata pengunjung sindonews itu suka tentang berita SKK Migas jadi akan terus di running. Jadi wajar saja kalau itu bisa lebih dari 20 bahkan ada yang sampai 30 berita. Kalau berita itu tinggi peminatnya. Misalnya soal anang, soal KPK yang lain atau soal Jokowi atau Prabowo semuanya tergantung dari jumlah pengunjungnya berapa. Jadi tidak ada framing berita tertentu tergantung seberapa menarik berita itu dimata pengunjung. Dan jadi pengunjung sindonews itu lebih suka berita tentang SKK Migas. jadi ada yang mantau
http://digilib.mercubuana.ac.id/
113
berita apa yang paling tinggi dan banyak peminatnya itu mana diantara beberapa berita. 2. Apakah pengaruh dari kepemilikan HT ? Tidak ada hubungannya berita SKK Migas dengan hanura sebagai pemilik MNC ini murni karna berita . Jadi itu murni penegakkan hukum yang jadi perhatian masyarakat. Skk migas kenapa jadi perhatian ? karena disitu tempat transaksi besar-besaran tentang salah satu sumber daya alam kita yang luar biasa besar. Pendapatannya besar dan disitu tempat korupsi yang sangat besar. Kalau toh itu ada politik atau tidak pokoknya berita besar. Itu orang sudah tau semua. Jadi kenapa sampe ketangkep seorang kepala SKK migas itu berita luar biasa dan berita besar. Dan kalau berita itu tidak diberitakan bakalan menjadi hal yang aneh. Itu murni korupsi yang sangat besar dan tempat sarang korupsi itu di SKK Migas. Jadi salah satu pendapatan negara terbesar itu dari pemasukan minyak dan gas bumi. Kalau disitu udah ada korupsinya sulit diberantas susah gitu.
3. Menurut anda bagaimana dengan media yang sudah ada campurtangan pemiliknya ? Kalau kepemilikan media dikait-kaitkan dengan nanti media tidak independent itu tidak sepenuhnya benar. Jadi gini media punya pemilik itu sesuatu yang wajar. Diluar negeri banyak seperti di italia, amerika, semuanya orang pemilik media yang sukses itu pasti punya pengaruh dilahan politik iya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
114
itu nggak bisa dihindari. Tapi yang harus dibicarakan adalah betul pemilik media itu mungkin punya pengaruh tapi kan harus diukur pengaruhnya seberapa ya kan ?. Tapi media itu selain dimiliki oleh pemilik modal dia juga dimiliki oleh pembaca. Ketika dia (media) selalu memihak kepada pemilik modal pasti media itu tidak laku. Jadi ada penyeimbang disitu. Meskipun orang menuduh “ah itu kepentingan pemilik modal” oh itu belum tentu. Didapur redaksi itu macem-macem ada orang yang bekerja berpegangan etika jurnalistik kalo temen-temen belajar itu. Etika jurnalistik itu kenapa dipegang karena ya memang disitulah kalau media mau jalan bagus ya etika jurnalistik itulah yang dipegang. Kalau toh ada pengaruh, ya pasti ada pengaruhnya tapikan berapa persen itu yang harus diteliti lebih dalam lagi. Seberapa persen kepemilikan modal bisa mempengaruhi dapur redaksi. Itu perlu diteliti dengan wawancara yang intens dengan data yang kuat dengan indikator-indikator yang jelas. Tapi kalau media itu terlalu memihak pemilik modal, media itu nggak akan laku dan tidak akan dibaca oleh pembaca dan tidak akan bertahan lama. Saya yakin itu sebagai orang yang lama dibidang jurnalistik. Ketika media itu sudah memihak dari awal memang lahir untuk jadi corongnya pemilik modal sudah pasti akan mati. Kalau menurut saya sih pengaruh pasti pengaruh wong pemilik modal kok pasti pengaruh. Yang namanya Koran namanya online namanya berita TV itukan butuh modal untuk biar bisa begini (tetap On air). Saya juga aneh Kalau misalnya dituntut media itu harus independent. Independent darimana maksudnya media juga dituntut untuk
http://digilib.mercubuana.ac.id/
115
menghidupi diri sendiri juga. Terus ketika kita harus ini ya ?. yang penting adalah nilai-nilai dasar bahwa kita menjaga moral masyarakat itu yang harus dipegang. Kan kita tidak mungkin misalkan kepala SKK Migas ditangkap terus kita tidak memberitakan nggak mungkin. Itu fakta yang harus diberitakan. Dan kita mendorong agar tidak hanya kepala SKK Migas tpi yang lain-lain itu yang diatas-atasnya harus dibongkar habis karena itu yang membuat APBN jadi terganggu kalau pendapatan negara ternyata mengucur kemana-mana gitu loh . itu potensi pendapatan yang sangat besar. Tetapi disitulah letak korupsi yang sulit disentuh. Hanya KPK yang berani melakukan itu. Itu mesti didorong keras. Siapa pun presidennya siapapun partainya kita tetap kalo SKK Migas klo kasus korupsi ya harus dibongkar habis. Dan yang jelas temen-temen wartawan yang ada didapur redaksi itu tidak semudah yang kita bayangkan. Ketika misalnya kamu bekerja di perusahaannya A pasti kamu akan akan mendukung A belum tentu dan belum tentu.. mereka pun punya kepala punya idealisme masing-masing. Punya cara kerja mekanisme kerja bahkan kalau diinterfensi-pun mereka akan ada resistensi. Karena kita bekerja bersadarkan etika. Ada etika jurnalistik yang harus kita pegang. Ketika itu tidak disinggung aka nada resistensinya. Jadi disitu memang orang-orang yang tidak gampang diperdayai dipengaruhi orang lain itu tidak gampang. Apalagi ada fakta ada data itu tidak mungkin disuruh diem “udah sampe disitu aja”. Kalau ada pengaruhnya emang ada tapi harus diteliti lagi berapa persentasenya perlu diukur dengan alat ukur yang akurat.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
116
4. Apakah hanya orang tertentu saja yang bisa meng-upload berita di sindonews ? Yang meng-upload hanya orang-orang yang mempunyai kemampuan editing, punya kemampuan untuk menilai berita itu sudah sesuai dengan kriteria apa belum. Jadi nggak semua orang bisa nga-upload. Bahaya kalau tiba-tiba orang yang baru belajar jurnalistik nga-upload kalau misalnya beritanya salah gimana ?. kriteria nya sudah jelas dia harus punya pengalaman tulisannya bagus, bisa cover both side, tulisan editingnya juga bagus. Walaupun itu distributor tidak bisa. Dia harus melalui editornya dulu redakturnya dulu. Nggak mungkin bisa langsung nga-upload berita nya sendiri. Kalau bisa bakalan banyak sekali beritanya. Karena kita bukan media sosial. Kalau media sosial bisa menulis apa saja. Kalau media sosial bedanya nggak ada yang meng-konfirmasi dan mem-verifikasi. Kalau kita verifikasinya ketat. Nggak semua berita yang dikirim itu bisa naik loh, meskipun itu reporter kita sendiri. Kalau ini tidak cover both side, ini salah, tidak akurat, tidak akan naik. Kita mempertaruhkan nama baik. Karena berita itu ada tingkatan-tingkatannya. Ada berita yang biasa, ada berita yang butuh verifikasi tinggi, ada yang butuh verifikasi sangat tinggi.
5. Bagaimana dengan fakta mengenai persentasi partai pemilik modal lebih banyak daripada lawan politiknya ?
http://digilib.mercubuana.ac.id/
117
Kalau saat kampanye memang ada perlakuan untuk frame. Jadi kita tidak hanya tulisan-tulisan ada foto-foto juga ada partai lain juga semua dapat porsi. Kalau porsi partai pemilik modal lebih banyak yah wajar meraka lebih ada disini.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
118
Peneliti perpose dengan Mas Pung Purwanto (Pemimpin Redaksi Sindonews)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
119
CURRICULUM VITAE Nama
: Endra Purwandi
Jenis kelamin
: Laki
Tempat, tanggal lahir
: Pekalongan, 14 Januari 1991
Kewarganegaraan
: Indonesia
Status perkawinan
: Belum Menikah
Agama
: Islam
Alamat lengkap
: Kp. Banjir Kanal Rt : 10/01 No. 31 Grogol Petamburan, Jakarta Barat
Telepon, HP
: 021-56971209 / 085693290857
E-mail
:
[email protected]
Formal 1996 – 2004
: SD Ar-Risalah, Lirboyo
2004 – 2007
: SMP Ar-Risalah, Lirboyo
2007 – 2010
: SMA Ar-Risalah, Lirboyo
http://digilib.mercubuana.ac.id/
120
Non Formal 2007-2010
: Kursus Komputer (MS Word, MS Excel, MS Power Point, Photoshop, Corel Draw).
Pengalaman Kuliah -
Praktik Kerja Lapangan Praktik kerja lapangan di SindoTV pada divisi program Kebon Sirih Periode
: 27 Agustus 2013 – 31 Oktober 2013
Tujuan
: Syarat wajib S1
Posisi
: QC (Quality Control)
Rincian Pekerjaan : Menyeleksi materi sebelum sampai ke MCR
Pengalaman Kerja -
Di Love Studios Foto sebagai : - Fotografer - Editor
http://digilib.mercubuana.ac.id/