DAFTAR PUSTAKA Adiwijoyo S. 2005. Konsolidasi wawasan nusantara Indonesia. Penerbit Pusat Kajian Reformasi dan Departemen Perhubungan, Jakarta. Alkadri dan Djajadiningrat HM. 2002. Bagaimana menganalisis potensi daerah: Konsep dan contoh aplikasi. Dalam Ambardi U M dan Prihawantoro S 2002 (Peny). Pengembangan wilayah dan otonomi daerah: kajian konsep dan pengembangan. Penerbit Pusat Pengkajian Kebijakan Teknologi Pengembangan Wilayah, BPPT. Jakarta. Anna S. 2003. Model embeded dinamik ekonomi interaksi perikanan pencemaran. Disertasi. Program Pascasarjana, IPB. Bogor. Anggoro K. 2001. Kebijakan pembangunan perikanan harus dirubah. Kompas, 9 April 2001. http://www.kompas.com/kompas-cetak/0104/09/daerah/ kebi.20.htm. Dikunjugi tanggal 27 Juli 2007. __________. 2004. Kedaulatan, teritorial dan keamanan. Pasca Wesphalia. Global 6(2). __________. 2005. Geopolitik, pengendalian ruang laga dan strategi pertahanan Indonesia. Dalam Bandoro, B. (Ed). Perspektif baru keamanan nasional. CSIS, Jakarta. APEC Fisheries Working Group 2008. Case study on the impacts of illegal, unreported and unregulated (IUU) fishing in Sulawesi Sea. Prepared by: Dr. Mary An Palma and Profesor Martin Tsamluyi. Australian National Center for Ocean Resourced Security (ANCORS). University of Wollongong, Australia for the Asia Pasifik Economic Cooperation (APEC) Secretariat. APEC Secretariat Singapore. Arsana, IMA. 2007. Batas maritim antarnegara: sebuah tinjauan teknis dan yuridis. Penerbit Gajah Mada University Press. Yogyakarta. Arsyad. 1991. Pengantar perencanaan dan pembangunan ekonomi daerah. Edisi pertama. Penerbit BPFE Yogyakarta. Artjana IG. 1993. The maritime priorities of Indonesia. In Babbage, R and S. Bateman (Eds). Maritime change issues for Asia. Allen and Univin in association with the Royal Australian Navy and Australian Defence Industries Ltd, Australia. (BPS) Badan Pusat Statistik. 2009. Kabupaten Kepulauan Sangihe Dalam Angka. BPS Tahuna. Beller W. 1990. How to sustain a small island. In Beller, W., P. D’Ayala and P. Hein (Eds). Sustainable development and environmental management of small islands. United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO), Paris. Bendavid AL. 1991. Regional and local economic analysis for practitioners. 4th ed. Praeger, New York. Bengen DG. 2004. Ekosistem dan sumberdaya alam pesisir dan laut serta prinsip pengelolaannya. PKSPL-IPB, Bogor.
191 Berita Sulut. 2007. Sulut – Filipina sepakat tertibkan pelintas batas illegal. Sulutlink. Berita Sulut, 22 November 2007. http://www.sulutlink.com/nov.%20220.htm. Diakses 2 April 2008. Blanchard J. March F. 2005. Linking border disputes and war: an institutional statist theory. Geopolitik, 10.(2), 45-54pages Brent R J. 1997. Apllied cost – benefit analysis. UK Edward Elgar. Briguglio L. 1995. Small island states and their economic vulnerabilities. World Development (23); 1615-1632. Brilman D. 1938. Onze zendingsvelden. De zending op de Sangi en Talaud – eilanden door. Diterjemahkan oleh I Wauten, et al., 2000. Kabar baik dibibir Pasifik. PT. Remaja Rosdakarya Bandung. Brookfield HC.1990. An approach to islands. In Beller, W., P. D’Ayala and P. Hein (Eds). Sustainable development and environmental management of small islands. United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO), Paris. Budiharsono S. 2005. Teknik analisis pembangunan wilayah pesisir dan lautan. Penerbit PT. Pradnya Paramita, Jakarta. Bupati Kepulauan Sangihe. 2008. Usulan penetapan kawasan perbatasan Kabupaten Kepulauan Sangihe sebagai kawasan ekonomi khusus/kawasan perdagangan bebas. Makalah presentasi Bupati Kepulauan Sangihe kepada Pemerintah pada Januari 2008. Tahuna, Pemerintah Kabupaten Kepulauan Sangihe Clark CW. and Munro G. 1975. The economics of fishing and modern capital theory: a simplified approach. Journal Environmental Economic. Marc. 2:92-96. Clarke RP., Yoshimoto SS., and Pooley SG. 1992. A bioeconomic analysis of the North- Western Hawaiian island lobster fiheries. Marine Resources Economic; 7 (2): 115- 140. Cunningham S., Dun MR., and Whitmarsh. 1985. Fisheries economics and introduction. London Mansell Publishing. Dahuri R. 2003. Keanekaragaman hayati laut: aset pembangunan berkelanjutan Indonesia. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. ________. 2003a. Paradigma baru pembangunan Indonesia berbasis kelautan. Orasi ilmiah: Guru Besar Tetap bidang pengelolaan sumber daya pesisir dan lautan pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, IPB. Bogor. _______. 2005. Pendekatan ekonomi dan keamanan dalam menegakkan kedaulatan wilayah laut negara. Media Cetak Kompas. Kamis 17 Maret 2005. http://www.kompas. com/kompas-cetak/0503/17/ilpeng/1620097.htm Diunduh tanggal 10 Agustus 2007. Dahuri R., Rais J., Ginting SP., dan Sitepu MJ. 1996. Pengelolaan sumberdaya wilayah pesisir dan lautan secara terpadu. PT. Pradnya Paramita, Jakarta.
192 (DKP) Departemen Kelautan dan Perikanan. 2001. Kebijakan penataan ruang laut, pesisir dan pulau-pulau kecil. Ditjen Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. DKP, Jakarta. _________________________________. 2002. Modul sosialisasi dan orientasi penataan ruang laut, pesisir dan pulau-pulau kecil. Ditjen Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, DKP, Jakarta. (DEPLU) Departemen Luar Negeri. 2003. Border diplomacy. Departemen Luar Negeri, Jakarta. (DKP Sangihe) Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Sangihe. 2004. Potensi dan Statistik Kelautan dan Perikanan Kabupaten Kepulauan Sangihe. Dinas Kelautan dan Perikanan, Tahuna. (Dishidros TNI-AL) Dinas Hidrologi TNI-AL. 2003. Menyikapi dan menginventarisir pulau- pulau kecil perbatasan dengan negara tetangga. Rapat dengar pendapat dengan komisi III DPR-RI, Jakarta. (DK3P) Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil. 2007. Pulau-pulau kecil terluar: ancaman dan tantangan. Diterbitkan oleh Humas Ditjen Kelautan, Pesisir dan Pulau- Pulau Kecil, DKP Jakarta. (Ditjen PSDKP) Ditjen Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. 2009. Melegalkan penenggelaman kapal ikan asing illegal. Baracuda Vol VI No. 3 Desember 2009. Djalal H. 1979. Perjuangan Indonesia di bidang Hukum Laut. PBHN, Jakarta. _______. 2000. Wilayah perairan, kedaulatan nasional dan potensi sumber daya kelautan. Makalah disampaikan dalam seminar nasional mewujudkan pemerintahan bahari. USAID-CRC/URI. _______. 2003. Kehadiran fisik jadi masalah utama pulau terluar Indonesia. Koran Tempo, 16 Januari 2003. http://www.korantempo.com/news/2003/1/16/ Nasional/ 54.html. Dikunjungi 03/04/2008. Efrizal T. 2005. Analisis pengelolaan sumber daya ikan demersal di pulau-pulau kecil: suatu pendekatan” converging dual track model (CD TRAM). Disertasi. Sekolah Pascasarjana Institut Pertanian Bogor (Tidak dipublikasikan). Ekspedisi Garis Depan Nusantara.2010. Tepian tanahair: 92 pulau terdepan Indonesia: Indonesia Bagian Tengah. Penerbit Kompas Gramedia Grup, Jakarta. Ello N P., dan Subandi P. 1998. Perhitungan pulau-pulau kecil Indonesia: suatu upaya awal menuju pengklasifikasian pulau-pulau Indonesia. Dalam Edyanto, C.B.H., R. Ridlo., C.J. Putro., H.S. Naryanto dan B. Setiadi (Eds). Prosiding seminar dan lokakarya: Pengelolaan pulau-pulau kecil di Indonesia. Kerjasama Departemen Dalam Negeri, Direktorat Pengelolaan Sumberdaya Lahan dan Kawasan, TPSA, BPPT dan Coastal Resources Management Project (CRMP), USAID, 7-10 Desember, 1998. Jakarta.
193 Emzir. 2010. Metodologi penelitian kualitatif: Analisis data. Penerbit Rajawali Pers PT. RajaGrafindo Persada, Jakarta. Fauzi A. 1998. The management of competing multi species fisheries: a case of a small pelagic fishery on the north coast of Centeral Java (Thesis). Vancouver, Canada, Simon Fraser University. Departement of Economics. _______. 2000. Pelatihan permodelan optimasi. Lembaga Pengembangan Masyarakat, Ekonomi dan Bisnis, IPB, Bogor. _______.2001. Prinsip-prinsip penelitian social ekonomi: panduan singkat. Jurusan Sosial Ekonomi Perikanan dan Kelautan. Institut Pertanian Bogor, Bogor. _______. 2004. Ekonomi sumber daya alam dan lingkungan: teori dan aplikasi. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. _______. 2005. Kebijakan perikanan dan kelautan: isu, sintesis dan gagasan. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Fauzi, A dan Anna S. 2002. Penilaian depresiasi sumber daya perikanan sebagai bahan pertimbangan penentuan kebijakan pembangunan perikanan. Jurnal Pesisir dan Lautan,Vol 4 No.2. __________________. 2005. Permodelan sumberdaya perikanan dan kelautan untuk analisis kebijakan. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Figueroa VNA. 1994. The polygon of East Asean Growth Area (EAGA): ISL Printers & Gun. MDSE. Davao. Fokus. 2003. Kasus Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan capai antiklimaks di Senayan. http://www.hukum.omline.com/detail.asp?id=9385&cl=Fokus Dikunjungi Sabtu 17 Juli 2004. Ghalib R. 2005. Ekonomi regional. Penerbit Pustaka Ramadhan, Bandung. Glasson, J. 1974. An introduction to regional planning. Hutchinson Educational, London. Gulland, J.A. 1983. Fish stok assessment: A manual of basic methods. Jhon Willey and Sons. New York. Gordon HS. 1954. The economic theory of a common property resources: the fishing. Journal of Political Economy, 62: 124 – 142. Hadiwijoyo, SS. 2009. Batas wilayah Negara Indonesia: dimensi, permasalahan, dan strategi penanganan (sebuah tinjauan empiris dan yuridis). Penerbit Gava Media, Yogyakarta. Hanesson R. 1987. The effect of discount rate on the optimal exploitation of renewable resources. Marine Resource .Economic .3:319-329. Hartwick, J. 1990. Natural resources, natural accounting and economic deppreciation. Journal of Public Economics, 43: 291-304.
194 Hayase, SDN dan Ulaen, N. 1998. Silisilas/Tarsilas (Genealogis) and historical narrativies in Saranggani Bay dan Davao Gulf Regionas, South Mindanao Philippines and Sangihe Talaud Islands, North Sulawesi, Indonesia. Center for southeast Asian studies, Kyoto University, Kyoto. Henley D. 1996. Nationalism and regionalism in a colonial context, Minahasa in the Dutch Indies. KITLV Press, Leiden. Hersutanto, B. 2009. Makna negara kepulauan. Penerbit Badan Koordinasi Keamanan Laut, Jakarta. Hibron R and Walters CJ. 1992. Quanitative fisheries stock assesment: choice, dynamic and uncertainty. Chapman & Hall Inc., London. Ingles J. 2005. Management and policy consideration to combat illegal, unreported, and unregulated (IUU) fishing in the Sulawesi Sea: issues, concerns and actions for the Philippines and Indonesia. Paper submitted for ACIAR-funded project, FIS/2002/19 on the management and policy frame works for illegal, unreported and unregulated (IUU) fishing in Indonesia and Philippines Waters (unpublishier) 2005. Izudin A. 2003. Penetapan batas zona ekonomi eksklusif (ZEE) antara Indonesia dengan Filipina di Laut Sulawesi. Skripsi STIAL, Jakarta (tidak dipublikasikan). Jemabut I dan Santi N. 2006. Indonesia tak kenal batas sendiri. Sinar Harapan 09 Februari 2006. http://www.sinarharapan.co.id/berita/0602/09/nas.04.html. Dikunjungi 8/10/2007. Kamaluddin L. 2002. Pembangunan ekonomi maritim di Indonesia. Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama Jakarta. ____________. 2003. Pemberdayaan pulau perbatasan. Media Indonesia: Kamis 4 September 2003. http://els.bappenas.go.id/upload/other/Pemerdayaan%20. pulau.htm. Dikunjungi 30 Juni 2008. ____________.2005. Pembangunan wilayah perbatasan. Republika 19 Maret 2005. http://osdir.com/ml/culture.region.indonesia.ppi-india/2005-03/insg01524.html. Dikunjungi tanggal 10 Agustus 2007. Kompas. 2002. Perbatasan Minandao-Sangihe Talaud: perlu border crossing agreement jilid II. Kompas Senin 23 Desember 2002. http://www2.kompas.com/kompas-cetak/ 0212/23/daerah/57124.htm. Diakses pada tanggal 30 Juni 2007. Kaunang, IB. 2004. Nusa Utara: Daerah lintasan pelayaran dan perdagangan antara poros Sulu-Ternate pada abad ke 16 dan 17. Universitas Sam Ratulangi, Manado. Kulla E. 1984. Derivation of social time preference rates for the United States and Canada. Quartelly Journal Economic. 99:873-882. Mahan A T. 1890. The influence of sea power upon history 1660-1783. Little Brown, Boston.
195 Makahanap, IP. 2002. Kajian yuridis perdagangan lintas batas dalam pembentukan kerjasama sub-regional Indonesia-Filipina. Tesis Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi, Manado. Makaminan A J. 2002. Perbatasan Minandao – Sangihe Takaud: Perlu “border crossing agreement” Jilid II. Kompas, 23 Desember 202. http://www2.kompas.com/ kompas.cetak/0212/23/daerah/57124.htm.Diakses tanggal 30 Juni 2008. Mangari K. 2000. Perencanaan terpadu pembangunan ekonomi daerah otonom. Badan Pusat Statistik, Jakarta. Margaretha H. 2008. Kepulauan Sangihe-Talaud: potensi dan ancamannya. Majalah Cakrawala TNI-AL. http://beta.tnial.mil.id/cakrad.php3?id=331. Dikunjungi tgl 3 April 2008. Matindas R W dan Sutisna S. 2006. Kebijakan dan strategi penataan dan pemeliharaan batas wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan pulau-pulau kecil terluar. Makalah disampaikan pada Forum Koordinasi dan Konsultasi Pembangunan Wilayah Perbatasan dan Pulau-Pulau Kecil Terluar, tanggal 18 Juli 2006. Kementerian Koordinator Bidang Polhukam, Jakarta. Mumbunan S. 2003. Perdagangan di Sangihe Talaud. Pusat kajian Pembangunan Perbatasan (PKPP) The Satal Connection, Jakarta. ___________. 2004. Pengabaian utara Indonesia. Kompas 9 Juli 2004. http://www.kompas. com/kompas-cetak/o407/09/opini/1138180.htm. Diakses tgl 27 Juli 2007. Pailah SY. 2007. Archipelagic state: Tantangan dan perubahan maritime. Konflik perbatasan di wilayah perairan NKRI. Penerbit Klub Studi Perbatasan. Manado. _________. 2008. Konflik perbatasan di wilayah perairan NKRI. Berita Sulut, 28 Maret 2008. http://miangas.multiply.com/journal/item/97. Dikunjungi 30/06/2008. Pardede S. 2005. Perlu dibentuk badan khusus pengelola batas wilayah. Sinar Harapan. 26 Maret 2005. http://www.sinarharapan.co.id/berita/0503/26/nas04 .html. Dikunjungi tanggal 04/03/2008. (PERPRES. 2005). Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2005 Tentang Pengelolaan Pulau- Pulau Kecil Terluar Wilayah Republik Indonesia. Sekretariat Kepresidenan Republik Indonesia, Jakarta. Perscott V dan Schofield C. 2005. The maritime political boundaries of the world. Second edition. Martinus Nijhoff Publishers, Washington DC. USA. Poetranto T. 2005. Bagaimana mengatasi permasalahan di daerah perbatasan. Buletin Balitbang Dephan STT No. 2289 Vol III No. 14 tahun 2005. Balitbang Dephan, Jakarta.http://www.buletinlitbang.dephan.go.id/index.asp?vnomor=14&mnorutisi=6. Dikunjungi 15 Agustus 2007. Rangkuti, PA. 2007. Membangun kesadaran bela negara. IPB Press, Bogor.
196 Ratulangi S. 1982. Indonesia di Pasifik, analisa dan masalah-masalah pokok Asia Pasifik. Sinar Harapan, Jakarta. Rawis J. 2004. Menjahit laut yang robek: paradigma “archipelago state” Indonesia: Batam, memaksimalkan pendayagunaan pulau kecil: “platform” baru pembangunan kelauatan. Penerbit Yayasan Malesuy, Jakarta. Reksosudarmo B. 1995. The construction of the bio-economic model of Indonesia flying fishery. Marine Resource Economic . 10:357-372. Retraubun ASW dan Atmini S. 2004. Profil pulau-pulau kecil terluar Indonesia: 12 pulau yang membutuhkan perhatian khusus. Ditjen Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil, Departemen Kelautan dan Perikanan. Sadono dan Holdun M I. 2007. Pengembangan geopolitik Indonesia 5 – 10 tahun mendatang guna mempertahankan keutuhan NKRI. Buletin Balitbang Dephan Vol 10 No. 18 Tahun 2007.http://buletinlitbang.dephan.go .id/index.asp?/ vnomor=18& mnorutisi =5. Dikunjungi tanggal 30 Juni 2008. Salindeho W dan Sombowadile O. 2008. Kawasan Sangihe-Talaud-Sitaro: Daerah perbatasan, keterbatasan dan pembatasan. Penerbit Puspad Yogyakarta. Sarundajang, SH. 2010. Geostrategi Provinsi Sulawesi Utara sebagai pintu gerbang Indonesia di kawasan Asia Pasifik. Disertasi. Program Doktoral Fakultas Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gajah Mada, Yogyakarta. Schofield C. 2003. Maritime zone and jurisdiction. Proceeding of the 2003 ABLOS Tutorials and Confrence. Addresing Difficult Issues in UNCLOS 28-30 Oktober 2003. International Hydrographic Bureau, Monaco. http://www.gmat.unsw.edu.au/ablos/ ABLOS03Folder/SESSION3.PDF. Dikunjungi tanggal 17 September 2008. Setiono, DNS. 2010. Ekonomi pengembangan wilayah: Teori dan analisis. Penerbit Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta. Setiyono H. 2000. Potensi dan keterbatasan sumberdaya pulau-pulau kecil di Indonesia. Dalam Sudiyakto., M.P. Hadi., Sutikno., dan Sunarto. (Eds). Prosiding Seminar Nasional: Pengelolaan ekosistem pantai dan pulau-pulau kecil dalam konteks Negara Kepulauan. Badan Penerbit Fakultas Geografi, UGM Yogyakarta. Silalahi U. 2009. Metode penelitian social. Penerbit PT. Refika Aditama, Bandung. Sinar Harapan. 2003. Penyelundupan antarnegara: antara peso dan dolar menebar di Desa Tinakareng. Sinar Harapan 10 Februari 2003. http://www.sinarharapan. co.id/berita/ 0302/10/nas07.html. Dikunjungi pada 3 April 2008. Sjafrizal. 1997. Pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan regional wilayah Indonesia bagian barat. Prisma Tahun XXVI. No. 34:27-38. _______. 2008. Ekonomi regional: teori dan aplikasi. Penerbit Baduose Media, Padang. Sloan G. 1996. Sir Halford Mackinder: The neartland theory then now. The Journal of Strategic Studies. Vol. 22 No. 2/3, Juni/September.
197 Smith SJ. 1993. Risk evaluation and biological reference point for fisheries management: a review. In Kruse G., Raggers D.M., Marasco, R.J., Pautzke, C., Quinn T.J (Editors). Management Strategic for Exploited Fish Population. Alaska Sea Grant, Anchorage, hlm: 339-353. Stark A. 1971. A computer programme to estimate fishing power by the mehod of fitting constants. Journal du Conseil Inter et Exploration du Mer., 33:478-482. Soemiarno S. 2005. Geopolitik Indonesia. Bahan kursus calon dosen Pendidikan Kewarganegaraan. Departemen Pendidikan Nasional, Jakarta. Sofyan. 2006. Pemodelan keragaan sektor perikanan untuk pengembangan ekonomi sumberdaya dan regional pesisir: suatu analisis model hybrid. Disertasi. Sekolah Pascasarjana IPB (tidak dipublikasikan). Sondakh BK. 2003. Peranan TNI-AL dalam pengamanan dan pemberdayaan pulau terluar Republik Indonesia. Dalam OC Kaligis (Ed). Sengketa Sipadan-Ligitan: mengapa kita kalah. Penerbit O.C. Kaligis & Associates. Jakarta. Suhardjo B. 2008. Analisis regresi terapan dengan SPSS. Penerbit Graha Imu, Yogyakarta. Suradinata E. 2005. Hukum dasar geopolitik dan geostrategis dalam kerangka keutuhan NKRI. PT Suara Bebas, Jakarta. Susanto B. 2004. Kajian yuridis permasalahan batas maritim wilayah laut Republik Indonesia: Suatu pandangan TNI-AL bagi pengamanan batas wilayah laut RI. Jurnal Hukum Internasional. Edisi khusus Desember 2004. Lembaga Pengkajian Hukum Internasional Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Hal 41-74. Susetyo H. 2008. Mengelola perbatasan Indonesia – Malaysia dengan pendekatan keamanan non tradisional. Makalah disertakan dalam Lomba Karya Tulis Ilmiah PPI Malaysia. Fakultas Hukum Universitas Indonesia, Depok. Tai SY., Kusain MN., and Abdullah NMR. 2000. Valuing fisheries depreciation in natural resource accounting. Environmental and Resource Economic 15:227-241. Tiebout CM. 1962. The community economics base study. Supplementary prepare (16). CCommitte for Economic Development, New York. Tirtosudarmo R. 2005. Wilayah perbatasan dan tantangan Indonesia abad 21: sebuah pengantar. Dalam Riwanto Tirtosudarmo dan John Haba (Peny). Dari Entikong sampai Nunukan: dinamika daerah perbatasan Kalimantan Malaysia (Serawak – Sabah). Penerbit Pustaka Sinar Harapan, Jakarta. Turmudzi HMD. 2005. Membangun visi negara kepulauan. Pikiran Rakyat. Artikel. Jum’at 01 April 2005. http://www.pikiran-rakyat.com/cetak/2005 /040/01/ 0802.htm. Dikunjungi 27/7/2007. (UNCLOS) United Nations Convention on the Law of the Sea.1982. Agreement relating to the implementation of Part XI of the UNCLOS of 10 December 1982. Diterjemahkan oleh Pusat Studi Hukum Internasional dan Perjanjian Internasional, Jakarta.
198 (UNESCO) United Nations Educational Scientific and Cultural Organization. 1994. Island agenda: An overview of Unesco’s work on island environments, territories and societies. UNESCO, Paris. (UU No. 8/2002). Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2002 Tentang Pembentukan Kabupaten Kepulauan Talaud di Provinsi Sulawesi Utara, Departemen Dalam Negeri Jakarta. (UU No. 31/2004). Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2004 Tentang Perikanan. Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. Departemen Kelutan dan Perikanan, Jakarta. (UU No.32/2004). Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah. Diterbitkan oleh Pustaka Pergaulan Jakarta. (UU No. 15/2007). Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2007 Tentang Pembentukan Kabupaten Kepulauan Sitaro di Provinsi Sulawesi Utara, Departemen Dalam Negeri Jakarta. (UU No. 43/2008). Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2008 Tentang Wilayah Negara. Diterbitkan oleh Pustaka Pergaulan Jakarta (UU No. 32/2009). Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup. Diterbitkan oleh Kementerian Lingkungan Hidup, Jakarta. Wadley RL. 2002. Border studies beyond Indonesia: a conparative perspective. Indonesia Journal of Social and Cultural Anthropology. Vol XXVI No. 67. Jan-April.1-11pp. Waluyo H. 2006. Pelibatan TNI-AD dalam mempertahankan kedaulatan pulau-pulau terdepan di wilayah daratan NKRI. Berita TNIAD. http://www.tniad .mil.id/artikel2. php?id.=12. Diakses 3 April 2008. Watson R., Gelchu A., and Pauley D. 2001. Mapping fisheries landings with emphasis on the North Atlantic In Zeller D., Watson R., and Pauley D (Eds). Fisheries impact on North Atlantic ecosystem: catch, effort and national/regional data sets. Fisheries Centre Research Reports 2001 Vol 9 No 3. University British Columbia, Canada. Widiati A. 2000. Strategi pengembangan komoditas unggulan Kota Pontianak berorientasi pembangunan berkelanjutan. Jurnal Sains dan Teknologi Indonesia, Vol 2, No 4, Juli, Hlm 47 -57. Winarno WW. 2009. Analisis ekonometrika dan statistika dengan Eviews. Edisi kedua. Penerbit Unit Penerbitan dan Percetakan Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN, Yogyakarta.