DAFTAR PUSTAKA
Aditama. 2002. Penyakit Paru Akibat Kerja. Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan. Jakarta: Yayasan Penerbitan Ikatan Dokter Indonesia. ______. 2006. Situasi Beberapa Penyakit Paru di Masyarakat. Bagian Pulmonologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Unit Paru R.S. Persahabatan, Jakarta : Cermin Dunia Kedokteran. Amin, M. 2000. Penyakit SMF Penyakit Paru: RSUD DR. Sutomo.
Paru Obstruksif Kronik. LaboratoriumFakultas Kedokteran Universitas Airlangga-
Balai
Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Paru (BP4). 2004. Pengaruh Debu Terhadap Fungsi Paru Pekerja Industri Pembakaran Batu Gamping dan Masyarakat Sekitar Industri di Klaten. Jawa Tengah : Balai Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Paru. http://www.scribd.com/doc/: diakses tanggal 25 Agustus 2013 Pukul 11.30 wib.
Bustan, M.N. 2000. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: Rineka Cipta. Depkes RI. 1993. Upaya Kesehatan Indonesia. Jakarta: Depkes RI.
Kerja
Sektor
Informal
di
______. 2003. Modul Pelatihan Bagi Fasilitator Bagi Kesehatan Kerja. Jakarta: Depkes RI. Depnakertrans. 2005. Modul Pelatihan Pemeriksaan Kesehatan Kerja. Jakarta: Depnakertrans. Dhaise, Abu, Rabi.A.Z. Pulmonary Manifestation in Cement Workers in Jordan Dalam : Dorce Mengkidi. 2006. Gangguan Fungsi Paru Dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhinya Pada Karyawan PT. Semen Tonasa Pangkep Sulawesi Selatan. Tesis FKM UNDIP. http://www.eprints.undip.ac.id diakses tanggal 28 Agustus 2013 Pukul 22.30 wib.
Universitas Sumatra Utara
Epler, G.R. 2000. Environmental and Occupational Lung Disease.In : Clinical Overview Of Occupational Disease. Return To Epler. Com. Dalam : Dian Rawar. 2010. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kapasitas Vital Paru Pada Pekerja Bengkel Las Di Pisangan Ciputat. Skripsi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN. http://repository.uinjkt.ac.id/ diakses tanggal 29 Juni 2013 Pukul 21.45 wib. Fardiaz, S. 1992. Polusi Air Dan Udara. Diterbitkan dalam Kerjasama dengan Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi IPB. Jakarta: Kanisus. Guyton, Arthur Cet all. UI Press.
1981.
Fisiologi
Kedokteran.
Jakarta
:
Habsari, N.D. 2003. Penggunaan APD bagi Tenaga Kerja. Rampai Hiperkes dan Keselamatan Kerja. Semarang : UNDIP.
Bunga
Harrianto, R. 2010. : EGC.
Jakarta
Buku
Ajar
Kesehatan
Kerja.
Hastono. 2001. Analisis Data. Jakarta : FKM UI. Sardjanto, A. 2010. Hubungan Konsentrasi Debu Total Dengan Gangguan Fungsi Paru Pada Pekerja DiPT KS. Tesis FKM UI. http://www.lontar.ui.ac.id/file diakses tanggal 14 Juli 2013 Pukul 23.30 wib. Hyatt, R.E. Scanlon, P.D. Nakamura, M. 2006. Static (absolute) Lung Volume, In Interpretation of Pulmonary Function Tes-A Practical Guide. 2nd ed: Lippicott William & Wilkins. Philadelphia. www.ISOC.org/internet. history/brief/html/origins. diakses tanggal 20 Agustus 2013 Pukul 19.00 wib. Kepmenakertrans RI. 2011. Permenaker No : 13/MEN/2011 tentang Nilai Ambang Batas di Tempat Kerja. Jakarta: Kepmenakertrans RI.
Universitas Sumatra Utara
______. 2009. Kep Menaker Petunjuk Pelaksanaan Kepmenakertrans RI.
Trans No.372 Tahun 2009 Bulan K3 Nasional.
Tentang Jakarta:
Khumaidah. 2009. Analisis Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Gangguan Fungsi Paru Pada Pekerja Mebel PT. Kota Jati Furnindo Desa Suwawal Kecamatan Mlonggo Kabupaten Jepara. Tesis FKM UNDIP. http://www.eprints.undip.ac.id diakses tanggal 26 Juni 2013 Pukul 17.30 wib. Meita, A.C. 2012. Hubungan Paparan Debu Dengan Kapasitas Vital Paru Pada Pekerja Penyapu Pasar Johar Kota Semarang. Jurnal FKM UNDIP. http://www.eprints.undip.ac.id diakses tanggal 20 Juli 2013 Pukul 18.50 wib. Mukono, H.J. 1997. Pencemaran Udara dan Gangguan Saluran Pernafasan. Surabaya: Press. Murti, B. 1997. Prinsip UGM Press. Notoatmodjo, S. 2010. Rineka Cipta.
dan
Pengaruh terhadap Airlangga University
Metode Riset Epidemiologi. Yogyakarta:
Metodologi
Penelitian
Kesehatan.
Jakarta :
Prasetyo, D.R. 2010. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kapasitas Vital Paru Pada Pekerja Bengkel Las Di Pisangan Ciputat Tahun 2010. Skripsi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN. http://repository.uinjkt.ac.id/: diakses tanggal 29 Juni 2013 Pukul 21.45 wib. Pallock, ML. 1987. Exercise In Health Disease. Wb Sander.Co,Philadelpia: 131152. Pudjiastuti, W. 2003. Debu Sebagai Membahayakan Kesehatan Kerja. Kerja Depkes RI.
Bahan Pencemar Yang Jakarta : Pusat Kesehatan
Pusparini, A. 2003. Bunga Rampai HIPERKES & Kesehatan Kerja. Semarang: Badan Penerbit UNDIP. Cetakan pertama.
Universitas Sumatra Utara
Raharjoe, N. Boediman, I. Said, M. Wirjodiarjo, M. Supriyatno, B. 1994. Perkembangan dan Masalah Pulmonology Anak Saat Ini. Jakarta: FKUI. Rahmatullah, P. 2009. Pneumonitis Dan Penyakit Paru Lingkungan. Jakarta: Pusat Penerbitan Ilmu Penyakit Dalam. Jilid III Edisi V .364 : 2279-2296. ______. 2006. Penyakit FK UNDIP.
Lingkungan –
Paru
Kerja.
Semarang :
Richard. 2008. Epidemiologi dan Biostatistika Panduan Studi. Jakarta : EGC Sitepu, E. 2002. Analisis Kuantitatif Debu Pada Beberapa Kilang Padi Di Desa Payah Bakung Kabupaten Deli Serdang. Skripsi FKM USU Medan. www.repositori.usu.ac.id: diakses tanggal 20 Juni 2013 pukul 10.00 wib. Standard Nasional Indonesia. SNI Total di Udara Tempat Kerja. Sugiyono.
2007.
Statistik
16-7058-2004.
Untuk
Penelitian.
Pengukuran
Bandung:
Debu
Alfabeta
Suharsini, A. 2010. Prosedur Penelitian Pendekatan Dan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.Suma‟mur, P. K. 2009. Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kerja (Hiperkes). Jakarta: PT. Sagung Seto. ______.1996. Hyperkes Keselamatan Haji Masagung.
Kerja dan Ergonomi. Jakarta: CV.
Suryanta, N. 2009. Pengaruh Pengendalian Paparan Debu Pada Pekerja Pensortiran Daun Tembakau Di PT X Kabupaten Deli Serdang. Tesis FKM USU. www.repositori.usu.ac.id/: diakses tanggal 28 Mei 2013 pukul 22.00 wib.
Universitas Sumatra Utara
Suyono, J. 2001. EGC.
Deteksi
Dini
Penyakit
Syaifudin. 1997. Anatomi Jakarta : EGC.
dan
Fisiologi
Akibat
Kerja.
Untuk
Siswa
Jakarta :
Perawat.
Tambayong, J. 2001. Anatomi Fisiologi untuk Keperawatan. Jakarta: Rineka Cipta. Uninta, B. 1998. Analisis Epidemiologi Pneumokoniosis Pada Pekerja Tambang Batu Di Bandung Berdasarkan X Ray Paru Klasifikasi Dan Faktor-Faktor Yang Berhubungan. Tesis PSIKM UI. http://www.digilib.ui.ac.id/: diakses tanggal 10 Juli 2013 Pukul 18.30 wib. Utomo, B. 2005. Hubungan Debu Dengan Penurunan Fungsi Paru Pada Pekerja Industri Penambangan Batu Kapur di Desa Darmakradenan Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas. Skripsi FKM UNDIP. http://www.eprints.undip.ac.id/: diakses tanggal 27 Juli 2013 Pukul 18.00 wib. WHO.1996. Recommended Health Based Limit in Occupational Exposure to Selected Mineral Dust ( Silica,Coal). Genewa. Wiyati, R dkk. 2012. Hubungan Pemaparan Debu Kapas Dengan Penurunan Fungsi Paru (VC,FVC Dan FEV1) Pada Pembuat Kasur Di Desa Banjarkerta Kecamatan Karanganyar Kabupaten Purbalingga. Jurnal FKM UNDIP. www.digilib.stikesmuhgombong.ac.id/: diakses tanggal 30 Juli 2013 Pukul 09.30 wib. West, J. 2010. EGC.
Patofisiologi
Paru
Esensial.
Widodo, T. 2006. Peran Sektor Informal http://www.ugm.ac.id/id/post/page?id=32/: diakses 2013 pukul 18.00 wib.
Jakarta
:
di Indonesia. tanggal 17 Mei
Yeung.M.C, Lam. S, Enarson. D. 1995. Pulmonary Measurement In The Industrial Setting. Chest.
Function
Universitas Sumatra Utara
Yunus, F. 1999. Peranan Faal Paru Pada Penyakit Paru Obstruktif Menahun. Jakarta: FK UI. ______, 1997. Dampak Debu Industri Pada Pengendaliannya. Cermin Dunia Kedokteran.
Paru
Pekerja
Yusuf, A, Suryanto, E dan Giriputro. 1987. Merokok dan Paru, Simposi Merokok dan Kesehatan. Surakarta : FK UNS.
Dan
Kanker
http://medan.tribunnews.com/2013/05/07/bps-sumut-387-juta-pekerja-sumut-disektor-informal: diakses 18 Mei 2013 Pukul 18.15 Wib.
Universitas Sumatra Utara