Daftar Pustaka
DAFTAR PUSTAKA
Abdullah.(1998):Pemanfaatan Asbuton untuk Lasbutag dan Latasbusir, Direktorat Jendral Bina Marga, Jakarta. Ade I,Afnidas., Nugroho A, Alan.(2008):Studi Komparasi Antara Beton Aspal Dengan Aspal Buton Retona dan Aspal Minyak Pertamina 60/70 Pada Campuran Aspal Panas Jenis AC-WC, Universitas Diponegoro, Semarang. Antarikso Utomo, R.(2008):Studi Komparasi Pengaruh Gradasi Gabungan di Laboratorium dan Gradasi Hot Bin Asphalt Mixing Plant Campuran Laston (AC-Wearing Course) Terhadap Karakteristik Uji Marshall, Semarang. Arbintarso, Ellyawan S.(2009):Tinjauan Kekuatan Lengkung Papan Serat Sabut Kelapa Sebagai Bahan Teknik, Institut Sains dan Teknologi, Yogyakarta. Bina Mirga, Metode Pengujian Campuran Aspal Dengan Alat Marshall, SNI 062489-1991, Depatemen Pekerjaan Umum. Darunifah, Nurhayati.(2007):Pengaruh Bahan Tambah Karet Padat Terhadap Karakteristik Campuran Hot Rolled Sheet Wearing Course, Universitas Diponegoro, Semarang. http://civil-in-us.blogspot.com/2011/02/aspal.html https://plugin-itb_berita_2765.pdf/
Indriany, S. Perencanaan Perkerasan Jalan : Modul Kuliah. Jakarta : Universitas Mercubuana. 1
Daftar Pustaka
Jaya, Aston Adhi PT, Buton Natural Aspal, Jakarta. Linggo, JF Soandrijanie., Purnamasari, P Eliza.(2007):Pengaruh Serat Serabut Kelapa Sebagai Bahan Tambah Dengan Filler Serbuk Bentonit Pada HRSBase Dan HRS-WC, Universitas Atma Jaya, Yogyakarta. Mulyana, D.(2001):Kinerja Marshall Campuran Beraspal Dengan Menggunakan Asbuton Active Filler. Salim.(2011):Studi Karakteristik Perkerasan Jalan Beton Aspal
Dengan
Menggunakan Abu Limbah AMP Dan Penambahan Serat Serabut Kelapa, UMI, Makasar. Sukirman, Silvia.(2003):Beton Aspal Campuran Panas, Granit, Jakarta. Universitas Mercubuana,(1997):Pedoman Praktikum Perencanaan Perkerasan Jalan, Jakarta. Wibowo, Adi Ari.(2006):Kinerja Campuran Lasbutag Dengan Bahan Polietilena, Universitas Mercu Buana, Jakarta. Widianto, Dian.(2007):Pengaruh Bahan Tambah Lem Bakar Terhadap Kinerja Campuran Lapis Tipis Aspal Beton, Universitas Mercu Buana, Jakarta.
2
Lampiran A-1 Agregat Kasar 1 Keausan Berat benda uji awal (A) Berat yang tertahan saringan No.12 (B) Keausan = ((a-b)/a)x100%
5000 3275 34.50
2 Berat Jenis dan Penyerapan Berat Jenis dan Penyerapan Berat Benda Uji Kering Oven (BK) Berat Benda Uji Kering Permukaan Jenuh (BJ) Berat Benda Uji Dalam Air (BA) Berat Jenis Bulk = (BK/(BJ-BA) Berat Jenis Permukaan Jenuh = BJ/(BJ-BA) Berat Jenis Semu = BK/(BK-BA) Penyerapan = ((BJ-BK)/BK)X100%
Percobaan a b 5000 5000 5127 5133 3262.5 3252 2.6817 2.7498 2.8777 2.54
Rata-rata 2.6582 2.6699 2.7289 2.7393 2.8604 2.8691 2.66 2.6
Agregat Halus 1 Berat Jenis dan Penyerapan Berat Jenis dan Penyerapan Berat Permukaan Jenuh Berat Benda Uji Kering (BK) Berat Piknometer + Air (B) Berat Piknometer + Air + Benda Uji (BT) Berat Jenis Bulk = BK/(B+500-BT) Berat Jenis Permukaan Jenuh = 500/(B+500-BT) Berat Jenis Semu = BK/(B+BK-BT) Penyerapan = ((500-BK)/BK)x 100%
Percobaan a b 500 500 488 490 722 725 1027 1030 2.5026 2.5641 2.6667 2.4590
2.5128 2.5641 2.6486 2.0408
Rata-rata 2.5077 2.5641 2.6577 2.2499
Filler 1 Berat Jenis Berat Jenis Berat Semen (W) Volume Cairan 2 (V2) Volume Cairan 1 (V1) Berat Isi Air (d) Berat Jenis = (W/V2-V1).d
Percobaan a b 64 64 20.2 20.6 0 0.3 1 1 3.1683 3.1527
3.1605
Lampiran B-1 Aspal Minyak Pen 60/70 1 Penetrasi Penetrasi 1 I 69 II 69 III 69 Total Rata-Rata
2 68 70 70
3 71 70 66
4 70 70 63
5 68 69 68
2 Titik Lembek I II
Cincin 1 Cincin 2 48 49 49 50
3 Daktilitas I II III Rata-rata
137 126 121 128
4 Titik Nyala I
321
Rata-rata 48.5 49.5
Total Rata-Rata 49
5 Berat Jenis Berat Jenis Berat Piknometer (A) Berat Piknometer + Benda Uji (B) Berat Piknometer + Air © Berat Piknometer + Air + Benda Uji (D) Berat Jenis = (B-A)/(C-A)-(D-B) Rata-Rata
Percobaan a b 115 116 131 133 442 427 442.4 427.5 1.0256 1.0303 1.0280
Asbuton 1 Berat Jenis Berat Jenis Berat Piknometer (A) Berat Piknometer + Benda Uji (B) Berat Piknometer + Air © Berat Piknometer + Air + Benda Uji (D) Berat Jenis = (B-A)/(C-A)-(D-B) Rata-Rata 2 Kelarutan Berat Benda Uji (gr) (A) Berat Endapan (gr) (B) Kadar Kelarutan (%) = ((A-B)/A)*100%
Percobaan a b 115 113 130 137 424 424 429 431 1.5 1.4118 1.4559
30 21.15 29.5
Rata-Rata 69.2 69.6 67.2 68.7
Lampiran B-2 1
2
Campuran Aspal Minyak pen 60/70 Dengan Modifier Asbuton 1 Penetrasi Variasi Perbandingan Asbuton dan Aspal Minyak Penetrasi 20% : 80% 25% : 75% 30% : 70% a b c a b c a b c I 60 62 63 72 45 67 55 60 48 II 56 50 64 66 50 52 61 57 58 III 48 53 67 61 64 59 67 53 45 IV 65 58 59 66 52 51 51 55 54 V 49 62 60 50 56 62 57 55 61 Rata-rata 55.6 57 62.6 63 53.4 58.2 58.2 56 53.2 58.4 58.2 55.8 Total Rata-rata
a 44 58 57 60 56 55
2 Titik Lembek Titik Lembek I II III Rata-rata
Variasi Perbandingan Asbuton dan Aspal Minyak 20% : 80% 25% : 75% 30% : 70% 35% : 65% 60 57 57 56 61 60 54 54 60.5 57 57 53.5 60.5 58 56 54.5
3 Daktilitas Daktilitas I II III Rata-rata
Variasi Perbandingan Asbuton dan Aspal Minyak 20% : 80% 25% : 75% 30% : 70% 35% : 65% 31 34 25 19 42 28 29.5 26 35 25.5 28 27 36 29.2 27.5 24
4 Titik Nyala Titik Nyala I
Variasi Perbandingan Asbuton dan Aspal Minyak 20% : 80% 25% : 75% 30% : 70% 35% : 65% 332 324 330 334
5 Berat Jenis Berat Jenis
1
Berat Piknometer (A) Berat Piknometer + Benda Uji (B) Berat Piknometer + Air © Berat Piknometer + Air + Benda Uji (D) Berat Jenis = (B-A)/(C-A)-(D-B) Rata-rata
Variasi Perbandingan Asbuton dan Aspal Minyak pen 60/70 20% : 80% 25% : 75% 30% : 70% 35% : 65% 115 115 116 117 110 111 105 104 131 132 132 133 126 125.5 121.2 121 442 442 425 424.6 412.7 413 422.9 422.2 442.8 443.3 426.1 425.7 413.9 414.1 424.6 423.2 1.0526 1.0828 1.0738 1.0738 1.0811 1.0821 1.1172 1.0625 1.0677 1.0738 1.0816 1.0899
35% : 65% b 60 44 50 51 55 52 53.5
c 49 55 64 47 53 53.6
Lampiran B-3 Pengujian Campuran Aspal Minyak pen 60/70 Menggunakan Modifier Asbuton Dengan Penambahan Serat Sabut Kelapa 1 Penetrasi Variasi Kadar Serat Penetrasi 0.10% 0.20% 0.30% 0.40% a b c a b c a b c a b I 59 49 56 56 52 49 57 50 58 59 48 II 58 54 58 54 50 53 54 53 48 60 50 III 62 52 57 49 47 52 60 49 60 56 49 IV 60 58 52 57 48 56 59 60 52 62 54 V 56 60 61 60 59 60 62 57 59 60 58 Rata-rata 59 54.6 56.8 55.2 51.2 54 58.4 53.8 55.4 59.4 51.8 56.8 53.5 55.9 57.8 Total Rata-rata
c 58 60 64 60 69 62.2
a 62 53 56 61 60 58.4
0.50% b 60 55 58 58 62 58.6 58
2 Titik Lembek Titik Lembek I II III Rata-rata
0.10% 56 55 58.5 56.5
Variasi Kadar Serat 0.20% 0.30% 0.40% 57.5 56.5 54 59 55.8 58 56 58 56 57.5 56.8 56
0.50% 54.5 55.5 55 55
0.10% 19 24 20 21
Variasi Kadar Serat 0.20% 0.30% 0.40% 28 25 25 26.5 27 21 25 30 26 26.5 27.3 24
0.50% 17 19 15 17
0.10% 305
Variasi Kadar Serat 0.20% 0.30% 0.40% 306 309 311
0.50% 312
3 Daktilitas Daktilitas I II III Rata-rata 4 Titik Nyala Titik Nyala I 5 Berat Jenis Berat Jenis Berat Piknometer (A) Berat Piknometer + Benda Uji (B) Berat Piknometer + Air © Berat Piknometer + Air + Benda Uji (D) Berat Jenis = (B-A)/(C-A)-(D-B) Rata-rata
0.10% a b 112.5 113 131.35 132 423.5 423 426.47 425.5 1.1870 1.1515 1.1693
Variasi Kadar Serat 0.30% a b a b 110.5 105 115.5 105.12 129.6 124.5 135.25 123 412 421.24 424.4 421 414.9 424 427.3 423.68 1.1790 1.1649 1.1721 1.1763 1.1719 1.1742 0.20%
0.40%
0.50%
a b 110 115.4 129.5 135.25 411.8 424.4 414.8 427.3 1.1818 1.1711 1.1765
a b 112.5 113.2 131.5 131.8 423.3 423 426.2 425.81 1.1801 1.1780 1.1790
c 54 58 52 61 60 57
Lampiran C-1 1 Gradasi Agregat HRS - WC Ukuran Saringan % Berat % Lolos % Agregat No. Bukaan (mm) Lolos Ideal ½" 1 37.5 1" 25 3/4" 19 100 100 1/2" 12.5 90-100 95 5 3/8" 9.5 75-85 80 15 ¹ No.8 2.36 61 19 50-72 No.16 1.18 No.30 0.600 35-60 47.5 13.5 No.200 0.075 6-12 9 38.5 Filler 9 Total 100
Lampiran C-2 1 Kadar Aspal Optimum % Agregat Kasar % Agregat Halus % Filler K % Kadar Aspal Optimum
39 52 9 2.5 7.8
A % Agregat Kasar = 5 + 15 + 19 % Agregat Kasar = 39 B % Agregat Halus = 13.5 + 38.5 % Agregat Halus = 52 C % Filler = 9 D K = 2,5 E % Kadar Aspal Optimum = 0.035(%CA) + 0.045(%FA) + 0.18(%Filler) + (K) % Kadar Aspal Optimum = 0.035(39) + 0.045(52) + 0.18(9) + (2,5) % Kadar Aspal Optimum = 7.83 = 7.8 2 Berat Sampel Berat Kadar Sampel Aspal (gr) (%) 1100
7.8
Berat Aspal (gr)
Aspal Berat Berat Minyak Aspal + Asbuton Agregat Asbuton Total (gr) (gr) (gr) (gr) 0.26 85.54 64.16 21.39 1014.20
Serat
85.8
A Berat Aspal = 7.8% x 1100 gr Berat Aspal = 85.8 gr B Serat = 0.3% x 85.8 gr Serat = 0.26 gr C Berat Campuran Aspal & Asbuton = 85.8 gr - 0.26 gr Berat Campuran Aspal & Asbuton = 85.54 gr 3 Berat Agregat Ukuran Agregat 1½" 1" 3/4" 1/2" 3/8" No.8 No.16 No.30 No.200 Filler Total
% Tertahan 5 15 19 13.5 38.5 9 100
Kebutuhan Agregat (gr) 7.8% 50.71 152.13 192.70 136.92 390.47 91.28 1014.20
A Kebutuhan agregat ukuran 1/2" = 5% x 1014.20 gr Kebutuhan agregat ukuran 1/2" = 50.71 gr
D Berat Aspal Minyak = 75% x 85.54 gr Berat Aspal Minyak = 64.16 gr E Berat Asbuton = 25% x 85.54 gr Berat Asbuton = 21.39 gr F Berat Agregat Total = 1100 gr - 85.8 gr Berat Agregat Total = 1014.20 gr
Lampiran C-3 1 BJ Efektif % Kasar % Halus % Filler BJ Bulk Kasar BJ Bulk Halus BJ Filler BJ Bulk
% Kasar % Halus % Filler BJ Semu Kasar BJ Semu Halus BJ Filler BJ Semu
39 52 9 2.6699 2.5077 3.1605 2.6184
39 52 9 2.8691 2.6577 3.1605 2.7772
A BJ bulk agregat campuran = (100)/((64/2.6699)+(30/2.5077)+(6/3.1605)) BJ bulk agregat campuran = 2.6184 B BJ semu agregat campuran = (100)/((64/2.8691)+(30/2.6577)+(6/3.1605)) BJ semu agregat campuran = 2.7772 C BJ efektif agregat campuran = (2.6184+2.7772)/2 BJ efektif agregat campuran = 2.6978 2 Kadar Aspal Yang Terabsorbsi (Pab) Berat Jenis Efektif 2.6978 Berat Jenis Bulk 2.6184 Berat Jenis Campuran Aspal 1.1742 Pab 1.3199 Pab = (100)*((2.6978-2.6184)/(2.6184*2.6978))*(1.1742) Pab = 1.3199 % 3 Kadar Aspal Efektif (Pae) Kadar Aspal Optimum Kadar Aspal Yang Terabsorbsi Kadar Agregat Kadar Aspal Efektif (Pae)
7.8 1.3199 92.2 6.6
Kadar Aspal Efektif = (7.8)-((1.3199/100)*92.2 Kadar Aspal Efektif = 6.6 %
BJ Efektif
2.6978
Lampiran C-4 1 Luas Permukaan Total Campuran (LP) Gradasi Agregat
FLP
Saringan % Lolos 3/4" 100 1/2" 95 3/8" 80 No 8 61 No 16 No 30 47.5 No 200 9 LP, m2/Kg
m2/Kg 0.41 0.41 0.41 0.82 2.87 32.77
2 Tebal Selimut Aspal (μm) Kadar Aspal Efektif (Pae) Berat Jenis Campuran Aspal Luas Permukaan Total Campuran Ps Selimut Aspal
FLP x % Lolos m2/Kg * * 0.41 0.50 1.36 2.95 5.22
6.6 1.1742 5.22 92.2 11.64
Selimut Aspal = (6.6/1.1742)*(1/(5.22*92.2))*(1000) Selimut Aspal = 11.64 μm
Lampiran D-1 Perhitungan Tes Marshall Standar Dengan Perendaman 30 Menit a b c d e f g h 70 1048.5 1074.5 593 481.5 2.178 2.450 7.8 71 1048.5 1062.3 569 493.3 2.125 2.450 7.8 73 1048.5 1068.5 567 501.5 2.091 2.450 7.8 Rata-rata 2.131 Perhitungan Tes Marshall Immersion Dengan Perendaman 24 Jam a b c d e f g h 67 1024.3 1046.8 598 448.8 2.282 2.450 7.8 71 1031 1058 566 7.8 492 2.096 2.450 72.5 1049.8 1080 574 7.8 506 2.075 2.450 Rata-rata 2.151
i
j 14.465 14.119 13.888
i
k l m n o p q r s 74.420 11.115 25.580 56.548 11.115 19.048 675.098 546.83 3.2 170.88 72.640 13.241 27.360 51.604 13.241 30.387 1076.943 908.94 3.3 275.44 71.452 14.660 28.548 48.649 14.660 10.885 385.770 321.73 2.8 114.90 27.163 52.267 13.005 592.50 3.1 187.07
j 15.161 13.920 13.782
k 77.999 71.616 70.904
6.840 14.464 15.314
l 22.001 28.384 29.096 26.493
m n o p q r s 68.911 6.840 25.398 900.131 795.72 3.9 204.03 49.042 14.464 9.524 337.549 281.52 3.4 82.80 47.367 15.314 11.338 401.844 327.90 3.6 91.08 55.107 12.206 468.38 3.6 125.97 IKS
Keterangan A = % Aspal terhadap campuran B = Tinggi benda uji (mm) C = Berat (gr) D = Berat dalam keadaan jenuh (gr) E = Berat dalam air (gr) F = Isi (ml) = D - E G = Berat isi benda uji = C/F
H = Berat Jenis Teoritis
BJ Aspal BJ Efektif Agregat Kalibrasi Alat
J=
1.1742 2.6978 35.4413
I=
K = Jumlah kandungan rongga (%) = 100- I - J L = Persen rongga terhadap agregat = 100 - J M = Persen rongga terisi aspal = 100 x (I/L) N = Persen rongga terhadap campuran = 100 - (100 x G/H) O = Pembacaan arloji stabilitas P = Stabilitas = O x kalibrasi alat Q = Stabilitas = P x Korelasi tinggi R = Kelelehan (mm) S = Marshall quotient = Q/R (Kg/mm)
79.1
Lampiran D-2 Angka Koreksi Stabilitas Tebal Benda Uji Isi Benda Uji (in) (mm) (cm) 200 - 312 1 25.4 1/6 214 - 225 27 1 1/8 226 - 237 28.6 1
Angka Koreksi 5.56 5 4.55
238 - 250
13/16
30.2
4.17
251 - 264
1
1/4
31.8
3.85
265 - 276 277 - 289
15/16 13/8
33.3
3.57 3.33
290 - 301
17/16
302 - 316
1/2
1
317 - 328 329 - 340 341 - 353
19/16 15/8 111/16
354 - 367
13/4
368 - 379
113/16 17/8
380 - 392 393 - 405 406 - 420 421 - 431 432 - 443 444 - 456 457 - 470 471 - 482 483 - 495 496 - 508 509 - 522 523 - 535 536 - 546 547 - 559 560 - 573 574 - 559 586 - 598 599 - 610 611 - 625
115/16 2 1/16 2 21/8 23/16
34.9 36.5 38.1
2.78
39.7 41.3 42.9 44.4
2.5 2.27 2.08
46
1.79
47.6
1.67 1.56 1.47 1.39
49.2 50.8 52.4 54 55.6
21/4 25/16
57.2 58.7
3/8
2 27/16
60.3 61.9
1/2
63.5 64
2
9/16
2 25/8 211/16 3/4
2 213/16 27/8 215/16 3
3.03
65.1 66.7 68.3 71.4 73 74.6 76.2
1.92
1.32 1.25 1.19 1.14 1.09 1.04 1 0.96 0.93 0.89 0.86 0.83 0.81 0.78 0.76
Lampiran Dokumentasi Foto
LAMPIRAN – D3
Serat Sabut Kelapa
Asbuton
I-1
Lampiran Dokumentasi Foto
Mesin Los Angeles
Pengujian Daktilitas
Sample Daktilitas
Pengujian Berat Jenis Aspal
Oven I-2
Lampiran Dokumentasi Foto
Sieve Analisis
Pengujian Kelarutan Aspal
Pengujian Kelarutan Aspal
I-3
Lampiran Dokumentasi Foto
Pengujian Penetrasi
Sample Penetrasi
Sample Titik Lembek
Waterbath
I-4
Lampiran Dokumentasi Foto
Pengujian Titik Lembek
Pengujian Titik Nyala Aspal
Agregat I-5
Lampiran Dokumentasi Foto
Campuran Aspal
Mold
Alat Penumbuk I-6
Lampiran Dokumentasi Foto
Dongkrak
Sample Marshall
Sample Marshall
Penimbangan Sample
Perendaman Sample I-7
Lampiran Dokumentasi Foto
Timbang Dalam Air
Alat Uji Marshall
Pengujian Marshall I-8
Lampiran Dokumentasi Foto
Sample Setelah Pengujian Marshall
I-9