DAFTAR PERTANYAAN WAWANCARA
1. Apa Visi, Misi PT.Bank BRI Cabang Krakatau Medan?
Visi BRI : Menjadi bank komersial terkemuka yang selalu mengutamakan kepuasan nasabah.
Misi BRI : 1. Melakukan kegiatan perbankan yang terbaik dengan mengutamakan pelayanan kepada usaha mikro, kecil dan menengah untuk menunjang peningkatan ekonomi masyarakat.
2. Memberikan pelayanan prima kepada nasabah melalui jaringan kerja yang tersebar luas dan didukung oleh sumber daya manusia yang profesional dengan melaksanakan praktek good corporate governance.
3. Memberikan keuntungan dan manfaat yang optimal kepada pihak-pihak yang berkepentingan.
2. Apa pengertian Kredit Usaha Rakyat? Kredit Usaha Rakyat (KUR) adalah kredit modal kerja dan atau investasi kepada Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK) di bidang usaha produktif dan layak namun belum bankable dengan plafond kredit sampai dengan Rp.500.000.0000 (lima ratus juta rupiah) dan dijamin oleh Perusahaan Penjamin.
3. Siapa Sasaran Kredit Usaha Rakyat? Calon debitur KUR adalah Usaha Mikro, Usaha Kecil, Usaha Menengah, Koperasi, Kelompok Usaha, dan Lembaga Linkage yang merupakan usaha produktif dan layak namun belum bankable yang akan dipergunakan untuk kebutuhan investasi dan/atau kebutuhan modal kerja.
4. Bentuk-bentuk Kredit Usaha Rakyat? 1. Kredit Modal Kerja dengan jangka waktu maksimal 3 tahun 2.
Kredit Investasi dengan jangka waktu maksimal 5 tahun
5. Apa saja syarat-syarat yang harus dipenuhi dalam pemberian Kredit Usaha Rakyat? Persyaratan Calon Debitur berupa UMKMK : d. Tidak sedang menerima kredit/pembiayaan modal kerja dan/atau investasi dari perbankan atau yang tidak sedang menerima kredit program dari pemerintah, yang dibuktikan dengan hasil Sistem Informasi Debitur Bank Indonesia pada saat permohonan kredit diajukan. e.
Dapat sedang menerima kredit konsumtif (Kredit Kepemilikan Rumah, Kredit Kendaraan Bermotor, Kartu Kredit dan kredit konsumtif lainnya).
f. Dalam hal UMKMK masih memiliki baki debet yang tercatat pada SID BI tetapi yang berangkutan telah melunasi pinjaman, maka diperlukan Surat Keterangan Lunas /Roya dengan lampiran cetakan rekening koran dari bank pemberi kredit/pembiayaan sebelumnya.
2. Persyaratan Calon Debitur yang berupa Lembaga Linkage : c. Lembaga Linkage diperbolehkan sedang memperoleh kredit/pembiayaan dari perbankan. d. Lembaga Linkage tidak sedang memperoleh kredit program dari pemerintah. 3. Persyaratan Lembaga Keuangan Mikro : g. Telah memiliki ijin usaha dari Instansi yang berwenang. h. Telah melakukan kegiatan usaha simpan pinjam secara aktif minimal 6 (enam) bulan. i.
Memiliki pengurus aktif.
j. Memiliki AD/ART. k.
Mempunyai usaha yang layak untuk dibiayai.
l. Tidak memiliki tunggakan kredit baik di BRI maupun di bank/lembaga keuangan lainnya. 4. Persyaratan Koperasi Simpan Pinjam : f. Telah memiliki ijin pendirian kegiatan usaha simpan pinjam dari Instansi yang berwenang. g. Telah melakukan kegiatan usaha simpan pinjam secara aktif minimal (enam) bulan. h.
Memiliki pengurus yang aktif
i. Mempunyai usaha yang layak untuk dibiayai. j. Tidak memiliki tunggakan kredit baik di BRI maupun di Bank lainnya.
6. Bagaimana prosedur dalam pemberian Kredit Usaha Rakyat? a Permohonan Kredit 3) Pengajuan permohonan kredit dilakukan oleh debitur dengan mengisi formulir SKPP (Surat Keterangan Permohonan Pinjam) yang dilampiri antara lain dengan : 4. Foto copy legalitas calon debitur seperti KTP dan Kartu Keluarga (bagi Individu),
Anggaran Dasar dan Akta Pendirian (bagi
Koperasi dan Badan Usaha lainnya) 5. Foto Copy perijinan calon debitur seperti Surat Keterangan Usaha dari Lurah 6. Data usaha dan dokumen yang diperlukan untuk analisa kebutuhan kredit 4) Bagi usaha baru, minimal usaha telah berjalan selama 6 (enam) bulan dan dituangkan dalam Laporan Kunjungan Nasabah (LKN) berdasarkan atas hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh petugas bank b. Analisa dan Putusan Kredit Tujuan analisa kredit adalah untuk mengetahui tingkat kemampuan dan kemauan debitur membayar kembali kreditnya kepada bank melalui analisa karakter (character), kapasitas (capacity), modal (capital), kondisi ekonomi (condition) dan agunan (collateral). Dalam hal ini yang bertugas untuk melakukan analisis dan pengamatan langsung kepada calon debitur adalah seorang Accont Officer (AO). Selanjutnya Accont Officer akan menganalisis kredit beserta analisis mengenai pribadi calon
debitur termasuk didalamnya aspek carakter yang merupakan penilain terhadap karakter debitur, disamping itu juga meneliti usahanya. Hasil analisa dituangkan dalam Memorandum Analisa Kredit (MAK) sebagai dasar pertimbangan bagi Pemutus dalam memberikan putusan kredit. Keterangan yang menyatakan kredit dijaminkan kepada Perusahaan Penjamin dicantumkan dalam Memorandum Analisa Kredit dan Putusan Kredit. Calon debitur akan memperoleh Surat Penawaran Putusan Kredit (SPPK) yang berisi persetujuan akan adanya pemberian kredit usaha rakyat sesuai permohonan yang diajukannya. Setelah debitur menyetujui SPPK dan menandatanganinya maka akan dilakukan realisasi kredit.
7. Apa saja faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya kredit macet pada Kredit Usaha Rakyat Bank Rakyat Indonesia Cabang Krakatau Medan? 7. Kalah persaingan usaha Dalam hal ini usaha dari debitur tidak dapat bersaing dengan pasar, sehingga tidak dapat membayar angsuran. 8. Usaha bangkrut Usaha debitur dalam hal ini sama sekali sudah tidak berjalan lagi yang disebabkan misalnya oleh kemampuan manajemen yang kurang, kemampuan
pemasaran
yang
tidak
memadai,
pengetahuan
pengalaman yang terbatas terhadap usaha yang ditekuni.
dan
9. Ekspansi yang diluar kemampuan Dalam hal ini debitur membuat usaha baru yang sebenarnya debitur belum memmiliki pengalaman usaha di bidang tersebut sehingga kredit tdak menghasilkan apa-apa. 10. Penyalahgunaan kredit Penyalahgunaan dana yang dilakukan nasabah dengan menggunakan dana kredit tersebut tidak sesuai dengan tujuan penggunaan. Misalnya, dalam pengajuan kredit, disebutkan kredit untuk modal kerja, ternyata dalam praktiknya setelah dana kredit dicairkan dana tersebut digunakan untuk kebutuhan konsumtif. 11. Itikad yang kurang baik Nasabah sengaja untuk tidak melakukan pembayaran angsuran kepada bank, karena nasabah tidak memiliki kemauan di dalam memenuhi kewajibannya sementara nasabah sendiri sangat mampu atau memiliki dana untuk membayar kredit tersebut. 12. Persepsi yang salah terhadap KUR Adanya persepsi yang keliru di masyarakat bahwa KUR merupakan kredit yang dijamin sepenuhnya oleh pemerintah dan ada juga yang beranggapan KUR merupakan bantuan pemerintah. Dan dalam kenyataanya KUR merupakan kredit yang sumber dananya sepenuhnya berasal dari bank. Karena persepsi tersebutlah banyak nasabah yang tidak memenuhi kewajibannya membayar angsuran sampai dengan lunas sehingga menimbulkan kredit macet.
8. Apa upaya yang dilakukan dalam penyelesaian kredit macet pada Kredit Usaha Rakyat Bank Rakyat Indonesia Cabang Krakatau Medan? 1. Melakukan Penagihan Dalam hal ini ketika kredit telah dalam keadaaan macet maka pihak bank tetap melakukan penagihan yang disertai juga dengan menyerahkan surat peringatan I yang apabila tetap juga belum melaksanakan kewajibannya maka kepada debitur diserahkan surat peringatan II dan apabila tetap juga tidak membayar kepadanya diserahkan surat panggilan yang ketiga ataupun yang terakhir. 2. Restrukturisasi/ penjadwalan ulang KUR : Terhadap KUR bermasalah dapat dilakukan restrukturisasi sesuai ketentuan dalam SK Nokep S.94 -DIR/ADK/12/2005 tanggal 30 Desember 2005 dan SK Nokep S.94a -DIR/ADK/12/2005 tanggal 29 Oktober 2008 tentang Restrukturisasi Kredit beserta perubahannya, dengan ketentuan : 1) Tidak diperbolehkan penambahan plafond pinjaman KUR. 2) Dapat dilakukan penambahan jangka waktu dalam rangka restrukturisasi dengan jangka waktu maksimal yang dapat diberikan adalah 6 (enam) tahun untuk Kredit Modal Kerja dan 10 tahun untuk Kredit Investasi terhitung sejak tanggal perjanjian kredit awal. 3) Terhadap KUR yang direstrukturisasi tidak menggugurkan hak klaim dari bank kepada perusahaan penjamin.
3. Pengajuan Klaim Penjaminan Dalam hal debitur tetap tidak menanggapi peringatan tertulis tersebut maka Bank Rakyat Indonesia Kantor Cabang Pembantu Karakatau Medan mengajukan klaim terhadap PT Askrindo. Permintaan penjaminan kredit kepada Perusahaan Penjamin dilakukan melalui Kantor Cabang PT. Askrindo atau Perum Jamkrindo. Penjaminan kredit dilaksanakan secara otomatis dengan mengajukan permintaan penjaminan. Permintaan penjaminan atas KUR yang telah direalisasikan dibuat secara kolektif dengan formulir permintaaan penjaminan (terlampir) oleh unit kerja BRI kepada Perusahaan Penjamin, secara periodik paling lambat tanggal 15 (lima belas) bulan berikutnya. Berdasarkan pengajuan permintaan penjaminan tersebut, Perusahaan Penjamin akan menerbitkan Sertifikat Penjaminan Kredit selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari kalender sejak tanggal diterimanya permintaan penjaminan dari unit kerja BRI. Unit kerja BRI dalam waktu selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari kerja sejak tanggal diterimanya surat dari Perusahaan Penjamin melakukan penegasan atas Sertifikat Penjaminan berikut lampirannya yang diterbitkan Perusahaan Penjamin dengan cara menandatangani dan mengirimkan kembali fotocopy/tindasan Sertifikat Penjaminan dalam rangka penagihan Imbal Jasa Penjaminan kepada Pemerintah. Adapun tata cara pengajuan klaim/penjaminan adalah : a. Klaim diajukan pada saat kolektibilitas diragukan
b. Sebelum mengajukan klaim penjaminan, pada saat kredit mulai berrnasalah Kanca/Kancapem BRI berkewajiban melakukan upaya penagihan yang dibuktikan dengan Laporan Kunjungan Nasabah (LKN) dan atau Surat Peringatan/penagihan. c. Surat pengajuan klaimlpencairan penjaminan dilampiri dengan : 1) Copy sertifikat penjaminan. 2) Berita Acara Klaim yang memuat perhitungan jumlah tunggakan kredit oleh bank yang ditandatangani oleh bank. 3) Foto copy Rekening Koran 6 (enam) bulan terakhir pada saat timbul hak klaim. 4) Seluruh copy kelengkapan berkas administrasi kredit. d. Dalam hal pengajuan klaim bagi individu maka apabila klaim disetujui, penjamin akan meminta asli Sertifikat Penjaminan. e. Penjamin berkewajiban menginformasikan kepada BRI, apabila lampiran-lampiran surat pengajuan klaim/pencairan penjaminan belum diterima secara lengkap paling lambat 10 (sepuluh) hari kerja sejak surat pengajuan klairn penjaminan diterima. f. BRI harus memenuhi kekurangan lampiran sebagaimana yang dimaksud paling lambat 20 (dua puluh) hari kerja sejak tanggal surat pemberitahuan dari Penjamin. 4. Penghapus Bukuan Kredit Untuk KUR yang telah diajukan klaim asuransi, harus dilakukan perubahan kolektibilitas menjadi Macet (M) tanpa menunggu umur
tunggakan mencapai lebih dari
180 hari. Perubahan kolektibilitas ke
Macet (M) tersebut dapat dilakukan tanpa dibuat putusan kolektibilitas. Dengan dilakukannya perubahan kolektibilitas dari diragukan menjadi macet tersebut, KUR dimaksud dapat segera dihapusbukukan paling cepat pada awal bulan berikutnya setelah terbentuk PPAP sebesar 100 % (persen). Besarnya penghapus bukuan KUR adalah sebesar 100 % (persen) dari sisa pokok kredit. Adapun syarat dalam penghapus bukuan kredit adalah : a. Telah diajukan klaim b.
Kolektibilitas kredit telah macet, dan
c. Penghapusan Pencadangan Aktiva Produktif (PPAP) telah dibentuk 100 % (persen) dari baki debet kredit. 5. Subrogasi Subrogasi merupakan Pengalihan hak tagih dari Penerima Jaminan kepada Penjamin setelah Penerima Jarninan menerima pembayaran klaim dari Penjamin. Klaim yang telah dibayar oleh perusahaan penjamin kepada bank tidak membebaskan debitur dari kewajibannya untuk melunasi kreditnya. Dalam hal
Perusahaan Penjamin telah melaksanakan
pembayaran klaim kepada BRI, maka hak tagih dan hasil penjualan agunan beralih menjadi hak subrogasi yang dibagi secara proporsional antara Perusahaan Penjamin dengan BRI sesuai dengan besarnya risiko masing-masing pihak.