Visi Bank Sulteng Menjadi bank daerah terpercaya di Indonesia, mengerti kebutuhan nasabah, memberikan solusi keuangan yang tepat, membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan berkelanjutan. Visi ini dipopulerkan dengan rumusan sebagai berikut : Menjadi Bank Pembangunan Daerah terbesar ke Pembangunan Daerah se Indonesia dipopulerkan dengan “
”12” pada tahun 2017 di antara bank
V~2017”
Misi Bank Sulteng Untuk mencapai visi tersebut diatas, maka akan dilakukan upaya-upaya yang terencana, terpadu, yang dirumuskan sebagai berikut : 1. Total Asset Rp. 21.287 T (Ranking No. 9) BPD seluruh Indonesia 2. Dana Pihak Ketiga Rp.20.124 T (Ranking No.9), BPD seluruh Indonesia Dengan komposisi sebagai berikut : Giro = 40 %, atau Rp.8.050 T Tabungan 30 %, atau Rp.6.037 T Deposito 30 %, atau Rp.6.037 T 3. Kredit yang Diberikan Rp.16.569 T (Ranking No.10) BPD seluruh Indonesia Dengan komposisi : Usaha menengah keatas : 30 % atau Rp.4.971 T Usaha mikro : 20 % atau Rp.3.314 T Konsumsi/retail : 50 % atau Rp.8.284 T 4. Laba sebelum Pajak Rp.451 M (Ranking No. 11), BPD seluruh Indonesia
Statement Budaya Perusahaan One Goal, One Team, One Spirit.
1 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Dewan Komisaris Board of Commisioners
Drs. H. Abd. Karim Hanggi Komisaris Utama
Drs. H. Amiluddin Haluddin Komisaris
Drs. H. Said Awad, MH Komisaris Independen
2 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Sambutan Dewan Komisaris Welcome Notes From the Board of Commisioners
Assalaamu Alaikum Warahmatullaahi Wabarakaatuh. Seluruh Pemegang Saham dan pemangku kepetingan PT. Bank Sulteng yang saya hormati. Dengan Mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa, atas segala berkah, rahmat dan perlindungannya kepada kita sekalian, perkenankanlah kami atas nama Dewan Komisaris
PT. Bank Sulteng menyampaikan sambutan dan sekaligus laporan
pengawasan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2013. Dewan Komisaris adalah bagian dari Pengurus PT. Bank Sulteng yang berfungsi melakukan pengawasan terhadap jalannya perusahaan dan memberi nasihat kepada pihak manajemen agar perusahaan berjalan sesuai hasil RUPS dan perencanaan Visi dan Misi yang telah ditetapkan. Disamping itu Dewan Komisaris juga menindaklanjuti temuan audit dan rekomendasi satuan kerja audit intern hasil audit akuntan publik, hasil pengawasan Bank Indonesia serta hasil pemeriksaan ekternal seperti Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
Pada dasarnya Dewan Komisaris telah melakukan berbagai fungsi pengawasan dan fungsi lainnya selama tahun buku 2013, dengan kegiatan sebagai berikut : Tugas Pengawasan yang telah dilakukan Sesuai dengan ketentuan dan Perundang-undangan yang berlaku maka secara umum Dewan Komisaris telah melakukan kegiatan pengawasan terhadap pengurusan dan kebijaksanaan pengurusan perseroan secara umum dapat digambarkan sebagai berikut : 1.
Memberikan masukan, persetujuan serta pengawasan terhadap pelaksanaan Rencana Bisnis Bank periode tahun 2013-2015. Dewan Komisaris mengadakan rapat koordinasi bersama Direksi dan pejabat eksekutif bank sulteng setiap triwulan guna mendapatkan penjelasan mengenai pencapaian indikator Rencana Bisnis sekaligus merumuskan kebijakan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi.
2.
Pengawasan terhadap faktor yang mempengaruhi tingkat kesehatan bank, serta faktorfaktor yang mempengaruhi kinerja bank secara keseluruhan.
3 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Sambutan Dewan Komisaris Welcome Notes From the Board of Commisioners
Dalam pelaksanaan upaya pengawasan yang dilaksanakan Dewan Komisaris Bank Sulteng antara lain : A.
Pengawasan Dalam Rangka Implementasi GCG dan Manajemen Risiko Dalam implementasi Good Corporate Governance (GCG) dan manajemen risiko termasuk pengendalian operasional Bank, secara umum dapat dilaporkan pelaksanaannya telah berjalan baik dan penyempurnaannya terus diupayakan secara berkelanjutan. Sehubungan dengan hal tersebut Dewan Komisaris telah mencatat beberapa hal dan hasil implementasi antara lain : Dewan Komisaris aktif memonitoring kepatuhan terhadap ketentuan prinsip kehati-hatian yang ditetapkan oleh Bank Indonesia antara lain Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) serta turut serta dalam rangka melakukan upaya perbaikan-perbaikan di bidang pelayanan, pemenuhan asas prudential banking dan menciptakan budaya tata kelola perusahaan yang lebih sehat.
B.
Pengawasan terhadap Tindaklanjut Hasil Pemeriksaan 1.
Dewan Komisaris melakukan pemantauan terhadap hasil tindak lanjut pemeriksaan baik yang dilakukan oleh audit eksternal maupun internal serta memantau komitmen dengan Bank Indonesia.
2.
Dewan Komisaris melakukan pengusulan proses penunjukkan Akuntan Publik untuk memintakan persetujuan kepada pemegang saham untuk melakukan Audit Laporan Keuangan Bank Sulteng Tahun Buku 2013. Selanjutnya Dewan Komisaris juga mengavaluasi atas penunjukkan Akuntan Publik yang berdasarkan peraturan peundang-undangan yang berlaku.
3.
Dalam rangka melaksanakan Sistem Pengendalian Intern Bank, Dewan Komisaris melalui Komite dibawah Dewan Komisaris dalam hal ini Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko mengevaluasi hasil temuan-temuan audit melalui rapat intern Dewan Komisaris yang mana untuk selanjutnya merekomendasikan kepada Direksi untuk menyikapi,
menindaklanjuti,
dan
memperbaiki
sebagaimana
masukan
dan
rekomendasi dari pemeriksaan tersebut.
4 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Sambutan Dewan Komisaris Welcome Notes From the Board of Commisioners
C. Hal-hal Lain Yang Perlu Mendapat Perhatian Berdasarkan pengawasan atas realisasi kinerja dan pelaksanaan program kerja PT. Bank Sulteng dalam Tahun 2013 maka Dewan Komisaris menyampaikan beberapa hal yang perlu mendapat perhatian manajemen, antara lain : 1.
Agar manajemen terus berupaya dan mengoptimalkan peningkatan asset, dan peningkatan Dana Pihak Ketiga (DPK) secara intensif dengan memperluas dan memperkuat Customer Base, agar share tabungan terhadap Dana Pihak Ketiga semakin besar. Salah satu upaya menggenjot Dana Pihak Ketiga adalah menciptakan produk-produk yang dapat menarik minat masyarakat/nasabah diiringi dengan teknologi yang mendukung, mengingat banyaknya competitor dari Lembaga Keuangan Bank dan Lembaga Keuangan Non Bank setiap tahunnya.
2.
Melakukan upaya penambahan modal disetor yang berasal dari pemegang saham baik melalui dana segar maupun melakukan konpensasi asset milik pemda yang dijadikan kantor cabang.
3.
Penyaluran kredit hendaknya dilakukan dengan tetap mengedepankan prinsip prudential banking.
4.
Optimalisasi fungsi dan peranan Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) melalui : 1) Peningkatan fungsi SKAI sebagai konsultan internal Bank; 2) Peningkatan fungsi monitoring baik secara langsung maupun tidak langsung; 3) Mempedomani SPFAIB dalam membuat ikhtisar temuan dan rekomendasi hasil audit oleh SKAI; 4) Mengevaluasi kembali Panduan Audit Intern yang disesuaikan dengan kondisi Bank Sulteng saat ini yang berdasarkan pada SPFAIB. 5) Melakukan penilaian kinerja cabang yang dituangkan dalam Laporan Hasil Pemeriksaan sebagai bahan penilaian Direksi. 6) Optimalisasi fungsi dan peranan Satuan Kerja Kepatuhan dengan cara mengikutsertakan SDM berupa pelatihan, seminar/workshop secara berkala. 7) Melaksanakan evaluasi secara berkelanjutan terhadap pengamanan dalam system dan prosedur kerja yang berkaitan dengan Teknologi Informasi untuk mencegah terjadinya kejahatan melalui Teknologi Informasi yang dapat merugikan nasabah maupun bank. 8) Agar dalam penempatan posisi Kepala Divisi dan Kepala Cabang perlu memperhatikan unsur kompentensi, intergritas, dan kinerja personal serta kinerja organisasi serta unsur dalam GCG.
5 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Sambutan Dewan Komisaris Welcome Notes From the Board of Commisioners
9) Membenahi secara terus menerus strategi, kebijakan, system dan standar prosedur operasional bank dalam rangka optimalisasi system pengendalian intern bank. 10) Mengupayakan pengembangan kompentensi, profesionalisme dan produktivitas sumber daya manusia terus ditingkatkan dengan memberikan pendidikan dan pelatihan, sehingga Bank mempunyai sumber daya sebagai penerus bank yang capable dan qualified. Pendidikan dan pelatihan harus dilaksanakan secara terintegrasi dan berkelanjutan berdasarkan mapping kondisi dan kualifikasi pegawai yang mencerminkan kondisi faktual dan kebutuhan kedepan sumber daya manusia dalam rangka mencapai rencana bisnis bank. 11) Agar
manajemen
berupaya
untuk
terus
menerus
meningkatkan
dan
penyempurnaan kebijakan pengelolaan sumber daya manusia, antara lain dalam pengelolaan jalur karir. Demikian apa yang dapat kami sampaikan yang merupakan laporan tugas dan fungsi Dewan Komisaris dalam pelaksanaan pengawasan serta pemberian nasihat kepada Direksi atas pelaksanaan operasional PT. Bank Sulteng Tahun 2013. Semoga Allah SWT senantiasa memberikan bimbingan/petunjuk dan RahmatNya bagi kita semua. Amin…. Wasalamu’alaikum War.Wab.
Palu, 02 April 2014 Dewan Komisaris PT. Bank Sulteng
Drs. H. Abd. Karim Hanggi Komisaris Utama
Drs. H. Said Awad, MH
Drs. H. Amiluddin Haludin
Komisaris Independen
Komisaris
6 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Dewan Direksi Board of Commisioners
Rahmat A. Haris Direktur Utama
Sitti Maryam Dalle Direktur Operasional
Diana Liza Mustaqim Direktur Pemasaran
7 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Sambutan Dewan Direksi Welcome Notes From the Board of Directors Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakattu Salam Sejahtera Bagi Kita Sekalian, Dengan memanjatkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas hidayah dan rahmat yang diberikan ke pada PT.Bank Sulteng sehingga dapat melewati tahun 2013 dengan prestasi yang menggembirakan dan sesuai target dan Rencana Bisnis Bank (RBB) yang sudah ditetapkan. Keberhasilan ini tidak terlepas dari semangat kerja keras semua pihak (staff, direksi dan komisaris), dirajut pada suatu bingkai kesatuan “synergy” yang diimplementasi melalui slogan One Team, One Goal, One Spirit. Keberhasilan ini juga dapat diraih berkat input-input yang rajin diberikan oleh pengawas perbankan Bank Indonesia (BI-Sulteng), Badan Pemeriksa Keuangan (BPK-Sulteng) dan bahkan diperoleh dari stake holder lain yang selalu peduli untuk segera bangkit “Bank Sulteng” dapat maju sejajar dengan Bank Pembangunan daerah lainnya di seluruh Indonesia. Bank Sulteng dalam menjalankan kegiatan operasionalnya ditengah persaingan yang ketat, juga bertekad meraih prestasi dan mensejajarkan diri dengan bank pesaing lainnya, khususnya yang beroperasi di Sulawesi Tengah, kegiatan penting yang sudah dikerjakan pada tahun 2013 adalah antara lain sebagai berikut : 1. Memperkuat kelembagaan, penambahan modal melalui setoran modal dari pemegang saham dan dari partner stragis (sudah terwujud pada kwartal ke 2 tahun 2013). 2. Penerapan good corporate governance (GCG) senantiasa dijunjung tinggi melalui program Transparansi, Akuntabilitas, Responsibilitas, Integritas dan Fair (TARIF), selalu mengutamakan prinsif ke hati-hatian (prudencial banking), mulai difocuskan pelaksanaannya sejak pengurus baru bekerja. 3. Re-branding, dalam rangka membangun image dan membangun kepercayaan nasabah kepada Bank Sulteng (sudah dimulai sejak Juni 2013 yang lalu dan berlanjut hingga saat ini). 4. Service Excelent, perbaikan terus menerus guna meningkatkan mutu pelayanan kepada seluruh nasabah (sudah mulai sejak Juni 2013 dan berlanjut hingga saat ini). 5. Terhitung mulai Juli 2013, di canangkan “Visi Bank Sulteng” yang baru yakni “ Menjadi Bank Daerah Terperacaya di Indonesia, Mengerti kebutuhan nasabah, Memberikan solusi keuangan yang tepat, Membangun kemitraan yang saling menguntungan dan berkelanjutan”. 6. Bahkan lebih lanjut Bank Sulteng membuat obsesi besar yakni pada tahun 2017, ingin menjadi Bank Daerah terbesar ke 12 dari 26 BPD se Indonesia (saat itu, ranking Bank Sulteng berada pada No.26). 7. Sesuai deklarasi Bank Regional Champion (BRC) yang menegaskan agar pada tahunn 2015, setiap BPD dapat menjadi Bank Pelaku Utama diwilayah kerja masing-masing, sehingga mengharuskan jumlah modal inti minimal sebesar Rp.1 Trilliun, amanat yang sudah menjadi komitment inilah yang dapat kami anggap sebagai tantangan yang besar untuk diselesaikan sesuai jadwalnya. 8. Dapat juga kami sampaikan bahwa pada tahun 2013 yang lalu telah dilaksanakan Penambahan mesin ATM 41 unit, penambahan kantor Kas 1 unit, sehingga jumlah titik layanan menjadi 83 titik (1 Kantor Pusat + 13 Kantor Cabang + 12 Kantor Kas + 48 ATM + 1 Mobil Kas + 8 titik pelayanan Pajak), Insya Allah pada bulan Mei 2014 meningkat menjadi 123 titik.
8 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Sambutan Dewan Direksi Welcome Notes From the Board of Directors Salah satu tantangan Bank Sulteng yang sudah jelas di depan mata karena sudah dituangkan dalam bentuk komitment pada dokumen Bank Reginonal Champion (BRC) adalah antara lain : 1. Struktur dana pihak ketiga meliputi 70 % sumber non Pemda dan 30 % dari Pemda. 2. Struktur Kredit meliputi 40 % disalurkan untuk keperlaun produktif dan 60 % untuk keperluan konsumtif atau lainnya. Bahwa tantangan pada komitment struktur DPK, hanya dapat dicapai dengan melakukan terobosan antara lain sebagai berikut : 1. Penambahan jaringan / titik layanan, untuk menembus pasar potensial yang tersebar diseluruh kecamatan dan desa (telah diadakan 13 unit kantor berjalan yang mulai dioperasikan pada bulan Mei 2014 ini, dan penambahan gerai 17 unit untuk pelayanan pajak/di Kantor Pelayanan Samsat dan penambahan kantor Kas Plus 3 unit di Kecamatan. 2. Penambahan produk baru yang menjadi kebutuhan dasar disetiap rumah tangga yang mempunyai anak (telah disediakan produk tabungan siswa/angsuran , yang ditujukan kepada 418 siswa se Sulteng). 3. Pembuatan program Deposito Retail, yang akan ditujukan kepada 75.606 PNS, Pedagang Retail, Ibu Rumah Tangga dari 2,6 juta penduduk, dll, Disadari bahwa target dan struktur kredit harus ditinjau kembali, karena komposisi kredit konsumtif hingga saat ini masih dominan. Untuk mencapai target, maka diperlukan produk kredit baru yang berorientasi pada program khusus (kredit mikro) yang ditujukan kepada pelaku retail di pasar-pasar daerah, kredit kepada petani khusus (misalnya kakao, kluster kepada nelayan dll), direncanakan pada kwartal 4 tahun 2014 sudah dapat dimulai uji coba kredit khusus mikro. Sebagai gambaran singkat pencapaian DPK dan Kredit dan asset Desember 2013 sebagai berikut : Total DPK posisi 31 Des’13 = Rp. 910,746 jt, meningkat 29,54 % dari Desember 2012 Total Kredit posisi 31 Des’13 = Rp.1.169,712 jt, meningkat 55,10 % dari Desember 2012 Total Asset posisi 31 Des’13 = Rp.1.797,346 jt, meningkat 32,30 % dari Desember 2012. Secara keseluruhan kondisi ratio keuangan Bank Sulteng posisi Desember 2013 :
CAR sebesar ROA sebesar ROE sebesar BOPO sebesar LDR sebesar NPL sebesar NIM sebesar
22,60 % 3,52 % 22,91 % 64,67 % 128,43 % 1,95 % 8,80 %
Dapat disimpulkan bahwa untuk bisa mencapai target-target financial sebagaiman disebutkan diatas, diperlukan tenaga-tenaga ahli dibidangnya dan professional, untuk itu sejak kwarta (ke 4) tahun 2013 sudah mulai dirancang dan dilaksanakan program kepegawaian antara lain sebagai berikut : 1. Proses dan methodologi rekrutment karyawan baru dilaksanakan melalui vendor yang akhli dibidangnya (physicolog). 2. Penerimaan tenaga khusus terbatas (special hire) pada bidang perkreditan dan IT. 3. Proses penilaian karyawan dilaksanakan berbasis kinerja (Key Perfoormance Indicator/KPI) dan akan dikuatkan dalam pemberian reward dan punishment serta bonus prestasi.
9 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Sambutan Dewan Direksi Welcome Notes From the Board of Directors 4. Proses pemberian promosi dilakukan dengan asessment dari vendor /phsycolog, bahkan pengiriman 20 orang staf mengikuti program pendidikan khusus di lembaga pendidikan perbankan STIE perbanas Surabaya dilakukan melalui special assesment dari vendor. Jika pembinaan dan pendidikan karyawan sudah berjalan simultan seperti diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Management Bank Sulteng sudah melakukan program-program peningkatan kualitas karyawan dengan sangat baik. Hasilnya tentu tidak otomatis dapat terbukti pada saat yang bersamaan, namun lambat laun Bank Sulteng sudah melangkah menuju pada tujuan yang ingin dicapai. Dalam melaksanakan kegiatan operasional, Bank Sulteng berpedoman kepada ketentuan dan peraturan yang berlaku, sebagaimana yang tertuang dalam SOP sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan operasional, dengan senantiasa memegang pada prinsip prudential banking melalui penerapan manajemen berbasis risiko yang telah diterapkan oleh Bank Sulteng. Kami meyakini bahwa, prestasi yang dicapai Bank Sulteng pada periode tahun 2013 adalah hasil karya dan kerja keras semua pihak (seluruh staff dan direksi), dan mendapat dukungan pengawasan melekat dari Bapak-Bapak Dewan Komisaris. Perjalanan Bank Sulteng akan terus berlanjut, diharapkan pada periode tahun 2014 ini dan seterusnya juga senantiasa dibutuhkan kerja yang lebih smart, synergy antara satu dengan lainnya, jajaran management yang harmony dan solid sehingga senantiasa dapat memberikan nilai pelayanan keuangan kepada masyarakat Sulteng dan lebih khusus memberi nilai tambah kepada Pemegang Saham. Atas nama Direksi dan Karyawan Bank Sulteng menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada Masyarakat Sulteng yang telah menjadikan Bank Sulteng sebagai Bank pilihannya. Juga terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada yang terhormat, Bapak-Bapak Pemegang Saham, Dewan Komisaris, Pimpinan Bank Indonesia dan Otoritas Jasa keuangan Perwakilan Provinsi Sulawesi Tengah, Badan Pemeriksa Keuangan Perwakilan Provinsi Sulawesi Tengah dan kepada seluruh stake holder, yang telah memberikan dukungan dan kepercayaan kepada Bank Sulteng untuk menjadi Bank Regional Champhion di Sulawesi Tengah. Wabillahi taufiq walhidayah.
10 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Profil Perusahaan Compony Profile
Identitas Perusahaan Nama Perusahaan
: PT. Bank Pembangunan Daerah
Nama Penggilan
: Bank Sulteng
Bidang Usaha
: Bank Umum
Kantor Pusat
: Jln. Sultan Hasanuddin No. 20 Palu
Telepon
: (0451) 424537, 429509,
Fax
: (0451) 452836
Website
: www.banksulteng.co.id
Tanggal Pendirian
: Tanggal, 1 April 1969
Perizinan : - SIUP
: No. 022/SIUP-B/X/2012 tgl.18.10.2012.
- TDP
: No. 190518100193 tgl. 09.05.2005.
- SITU
: No. 503/III/KLU/X/2012 tgl. 05.10.2012.
- NPWP
: No. 1.142.881.8-831
Modal Dasar
: Rp. 490.542.400.000,00.
Kepemilikan
:
1. Pemda Provinsi Sulawesi Tengah 2. Pemda Kabupaten dan Kota 3. Mega Corpora
Jaringan Kantor
: 1 Kantor Pusat : 1 Kantor Cabang Utama : 7 Kantor Cabang : 5 Kantor Cabang Pembantu : 12 Kantor Kas : 32 ATM : 1 Unit Kas Mobil. : 8 Payment Point Pajak
11 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Profil Perusahaan Compony Profile
Sejarah Singkat Bank Sulteng PT. Bank Sulteng merupakan Bank Milik Pemerintah Daerah yang semula berbentuk Perusahaan Daerah (PD), dengan nama PD. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah. Didirikan pada tanggal 1 April 1969 dan memperoleh surat izin usaha dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No. D.15.6.1.17 tanggal 27 Januari 1970. Landasan hukum pendirian PD Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah adalah Undang-undang No. 13 tahun 1962 tentang Ketentuan Pokok Bank Pembangunan Daerah, Undang-undang No. 14 tahun 1967 tentang Pokok-Pokok Perbankan, dan Perda Sulawesi Tengah No. 6 tahun 1966 tentang Pendirian Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah. Selanjutnya berdasarkan peraturan daerah tingkat I Sulawesi Tengah No. 2 tahun 1999 tanggal 30 Maret 1999 telah dilakukan perubahan bentuk hukum Bank Pembangunan Daerah dari Perusahaan Daerah (PD) menjadi Perseroan Terbatas (PT) Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah yang disingkat menjadi PT. Bank Sulteng. Sebagai implementasi dari Perda No. 2 tahun 1999 diatas, manajemen Bank telah menindaklanjuti perubahan status tersebut dengan pembuatan : Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 23 tanggal 30 April 1999 yang dibuat oleh Notaris Anand Umar Adnan, SH, berkedudukan di Palu, dengan nama PT. Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah, disingkat menjadi PT. Bank Sulteng telah mendapat pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia No. C-12841 HT.01.01 TH 1999 tanggal 12 Juli 1999 ; dan diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik Indonesia No. 69 tanggal 27 Agustus 1999, sedangkan persetujuan Bank Indonesia diperoleh tanggal 10 Desember 1999 melalui Surat Gubernur Bank Indonesia No. 1/29/KEP.GBI/1999. Seiring dengan berjalannya waktu, Anggaran Dasar Bank diubah untuk pertama kalinya pada tanggal 7 April 2005 berdasarkan akta notaris Anand Umar Adnan No. 21 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. C-12397 HT.01.04.TH.2005 tanggal 7 April 2005. Dan diubah berdasarkan akta notaris Anand Umar Adnan No. 36 tanggal 11 Juni 2009, dengan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) para pemegang saham perseroan terbatas PT. Bank Sulteng dan telah memperoleh persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No : AHU-32701.AH.01.02 Tahun 2009 tanggal 14 Juli 2009.
12 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Profil Perusahaan Compony Profile
Sejarah Singkat Bank Sulteng Kemudian dilakukan perubahan Anggaran Dasar sesuai dengan Keputusan RUPS tanggal 21 Mei 2010 dan telah dibuatkan dalam akta notaris Idayanti Pandan, SH., M.Kn. Nomor 14 tanggal 31 Januari 2011 dan sudah mendapat pengesahan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia tanggal 21 Juni 2011. Kemudian dilakukan perubahan Anggaran Dasar sesuai Keputusan RUPS tanggal 28 Mei 2012 yang telah dibuatkan dalam akta notaris Hasnah, SH.MKn. No. 09 tanggal 30 Mei 2012 dan sudah mendapat pengesahan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-AH.01.10-25126 tanggal 10 Juli 2012. Serta yang terakhir perubahan Anggaran Dasar sesuai Keputusan tanggal 12 April 2013 yang telah dibuatkan dalam akta notaris Charles, SH.MKn. No. 69 tanggal 12 Juni 2013 dan sudah mendapat pengesahan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No.AHU-AH.01.10.47234 tanggal 07 November 2013.
13 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Profil Perusahaan Compony Profile
Makna Logo Bank Sulteng
Bentuk : Membentuk 2 elemen bentuk yang saling menunjang dan selalu ada timbalbalik yang positip. Mencerminkan 2 pihak; Bank Sulteng dan Masyarakatnya; juga antara Bank dan Nasabahnya. Aplikasi kedua elemen tersebut diambil dari bentuk : 1. Pohon Kelapa : diimplementasikan dalam bentuk sederhana; daun kelapa. 2. Kapas
: ringan, fleksibel dan sikap yang luwes, rama tamah, pelayanan dan loyalitas.
Kedua elemen ini mencerminkan juga keBhinekaan dalam mewujudkan kebersamaan dan kemintraan yang berkelanjutan. Serta mempresentasikan Budaya Etnis Sulawesi Tengah.
Warna : Merupakan Implementasi warna dari logo daerah Sulawesi Tengah. Warna Biru : Melambangkan kesetiaan (pada daerah; Sulterng, tanah air; Indonesia dan cita-cita). Disini melambangkan cita-cita yang tinggi untuk memajukan daerahnya. Termasuk juga cita-cita dalam memajukan dunia perbankan didaerahnya sendiri serta diharapkan menjadi barometer perbankan BPD di Indonesia.
Warna Kuning : Melambangkan kekayaan, keagunan dan keluhuran budi. Warna Biru Tua ; pada Bank Sulteng : Melambangkan kedewasaan dan kemandirian serta visi yang tegas.
14 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Profil Perusahaan Compony Profile
Ikhtisar Keuangan Financial Highlight Dlm. Jutaan Rp
Keterangan
2009
Tahun 2011
2010
2012
2013
A. DATA KEUANGAN Total Asset
800,127
1,211,153
1,147,175
1,373,028
1.797.346
Total Pendapatan
122,453
159,415
142,938
182,599
189.988
Total Biaya
79,757
94,591
102,485
145,835
123.129
Laba Sebelum Pajak
42,696
64,824
40,453
36,764
66.859
Pajak
12,516
16,826
11,520
9,191
18.000
Laba Setelah Pajak
30,672
47,998
28,933
27,573
48.859
7,170
7,299
15,355
29,179
39.118
-Modal (Tier 1)
159,908
196,907
197,369
226.528
363.332
-Modal Disetor
103,154
112,930
126.563
144.887
223.881
275
275
275
275
275
515,537
635,041
732,336
703,051
910.195
Giro
375,992
495,262
556,484
493,745
537.195
Tabungan
105,322
105,371
136,945
165,894
279.048
Deposito
34,223
34,408
38,907
43,412
94.503
Penempatan dari Bank Lain
92.011
305,000
170,000
365,010
445,010
Pinjaman Diterima
51,118
30,051
12,391
6,196
0
Kredit yang diberikan
475,555
491,997
519,782
754,178
1.169.712
Penempatan pada bank lain
138,954
451,737
370,684
318.462
318.997
Pembelian Surat Berharga
0
0
0
0
0
Penyertaan
0
0
0
0
0
CAR
23,14%
28,95%
22,84%
25,11%
23,11
ROE
21,42%
24,37%
16,56%
13,82%
22,91
ROA
4,11%
5,35%
2,90%
2,15%
3,52
NIM
15,39%
13,16%
10,28%
7,07%
8,80
LDR
100,44%
85,45%
77,27%
107,27%
128,43
64,93%
59,34%
73,10%
79,75%
64,67
NPL-Gross
8,81%
8,89%
7,44%
4,50%
2,92
NPL-Netto
1,70%
0,67%
0,33%
1,19%
1,95
Aktiva Tetap & Inventaris Modal :
-Modal Sumbangan B. PENGHIMPUNAN DANA Dana Pihak Ketiga :
C. PENGGUNAAN DANA
D. RASIO-2 KEUANGAN (%)
BOPO
15 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Profil Perusahaan Compony Profile
Peristiwa 2013 21 Januari 2013 Pelaksanaan Coffee Morning yang diikuti oleh Gubernur dan seluruh Kepala Dinas Provinsi Sulawesi Tengah yang dilaksanakan oleh Bank Sulteng bertempat di Gedung Bank Sulteng.
29 Mei 2013 Rapat Kordinasi (Rakor) antara Dewan Komisaris, Direksi, Investor Strategis (Mega Corporat) dengan Kepala Divisi dan Kepala Cabang pada Triwulan Pertama.
16 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Profil Perusahaan Compony Profile
Peristiwa 2013 04 September 2013 Rapat koordinasi antara Pemegang Saham (Mega Corpora) dengan pengurus beserta pejabat eksekutif Bank Sulteng, betempat di GTedung Kantor Bank Sulteng.
25 Juli 2013 Rapat Kordinasi (Rakor) antara Dewan Komisaris, Direksi, Investor Strategis (Mega Corporat) dengan Kepala Divisi dan Kepala Cabang pada Triwulan Kedua.
17 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Profil Perusahaan Compony Profile
Peristiwa 2013 26 Juli 2013 Penandatanganan kesepakatan kerjasama Pengadaan Sewa Mesin ATM Diebold Tipe Opteva 529 antara PT. Bank Sulteng dengan PT. Asia Sinergi, bertempat di Gedung Kantor Bank Sulteng.
13 Nopember 2013 Rapat Kordinasi antara Dewan Komisaris, Direksi, Investor Strategis (Mega Corporat) dengan Kepala Divisi dan Kepala Cabang pada Triwulan Ketiga.
18 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Profil Perusahaan Compony Profile
Peristiwa 2013 13 Nopember 2013 Pelaksanaan Lounching Staff Get Member (SGM) di halaman kantor Bank Sulteng.
11
11 Desember 2013 Peresmian Kantor Cabang Tolitoli, Jalan Jend. Sudirman No. 53 Tolitoli.
19 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Profil Perusahaan Compony Profile
Peristiwa 2013 11 Desember 2013 Penyerahan hadiah kepada Pemenang Undian Simpeda.
20 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Profil Perusahaan Compony Profile
Informasi Tentang Pemegang Saham 1. Propinsi Sulawesi Tengah Wilayah Propinsi Sulawesi Tengah dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 13 Tahun 1964 tentang Pembentukan Provinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah. Dengan mencakup 13 Kabupaten/Kota, terdiri dari 1 (satu) Kotamadya, yaitu : Kota Palu dan 12 (dua belas) Kabupaten, yaitu Kabupaten Poso, Kabupaten Donggala, Kabupaten Banggai, Kabupaten Banggai Kepulauan, Kabupaten Banggai Laut, Kabupaten Tolitoli, Kabupaten Tojo Una-Una, Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali, Kabupaten Morowali Utara, Kabupaten Parigi-Moutong, dan Kabupaten Sigi. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Propinsi Sulawesi Tengah dipimpin oleh : Gubernur : Drs. H. Longki Djanggola, MSi. Wakil Gubernur : H. Sudarto, SH, M.Hum.
2. Kabupaten Poso Wilayah Kabupaten Poso dibentuk berdasarkan UndangUndang No. 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan DaerahDaerah Tingkat II di Sulawesi. Kabupaten Poso terdiri dari 18 (delapan belas) cakupan wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Pamona Selatan, Kecamatan Pamona Barat, Kecamatan Pamona Tenggara, Kecamatan Pamona Timur, Kecamatan Pamona Utara, Kecamatan Lore Selatan, Kecamatan Lore Barat, Kecamatan Lore Utara, Kecamatan Lore Tengah, Kecamatan Lore Timur, Kecamatan Lore Peore, Kecamatan Poso Pesisir, Kecamatan Poso Pesisir Utara, Kecamatan Poso Pesisir Selatan, Kecamatan Poso Kota, Kecamatan Poso Kota Selatan, Kecamatan Poso Kota Utara, dan Kecamatan Lage. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Kabupaten Poso dipimpin oleh : Bupati : Drs. Piet Inkriwang, MM. Wakil Bupati : Ir. T. Syamsuri
21 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Profil Perusahaan Compony Profile
Informasi Tentang Pemegang Saham 3. Kabupaten Donggala Wilayah Kabupaten Donggala dibentuk berdasarkan UndangUndang No. 29 tahun 1953 tentang Pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi Tengah. Kabupaten Donggala terdiri dari 16 (enam belas) cakupan wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Balaesang, Kecamatan Balaesang Tanjung, Kecamatan Banawa, Kecamatan Banawa Selatan, Kecamatan Banawa Tengah, Kecamatan Damsol, Kecamatan Labuan, Kecamatan Pinembani, Kecamatan Rio Pakava, Kecamatan Sindue, Kecamatan Sindue Tobata, Kecamatan Sindue Tombusabora, Kecamatan Sirenja, Kecamatan Sojol, Kecamatan Sojol Utara,dan Kecamatan Tanantovea. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Kabupaten Donggala dipimpin oleh : Bupati : Drs. H. Habir Ponulele, MM. Wakil Bupati : Aly Lasamaulu, SE, M.Si.
4. Kabupaten Banggai Wilayah Kabupaten Banggai dibentuk berdasarkan UndangUndang No. 29 Tahun 1959 tentang Pembentukan DaerahDaerah Tingkat II di Sulawesi Kabupaten Banggai terdiri dari 23 (dua puluh tiga) cakupan wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Toili, Kecamatan Toili Barat, Kecamatan Moilong, Kecamatan Batui, Kecamatan Batui Selatan, Kecamatan Bunta, Kecamatan Nuhon, Kecamatan Simpang Raya, Kecamatan Kintom, Kecamatan Luwuk, Kecamatan Luwuk Timur, Kecamatan Luwuk Utara, Kecamatan Luwuk Sealatan, Kecamatan Nambo, Kecamatan Pagimana, Kecamatan Bualemo, Kecamatan Lobu, Kecamatan Lamala, Kecamatan Masama, Kecamatan Mantoh, Kecamatan Balantak, Kecamatan Balantak Selatan, dan Kecamatan Balantak Utara. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Kabupaten Banggai dipimpin oleh : Bupati : H.M. Sophian Mile, SH, MH. Wakil Bupati : Ir. H. Herwin Yatim, MM.
22 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Profil Perusahaan Compony Profile
Informasi Tentang Pemegang Saham 5. Kota Palu Wilayah Kota Palu dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1978 tanggal 1 Juli 1978 tentang Pembentukan Kota Administratif Palu. Kota Palu terdiri dari 8 (delapan) cakupan wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Palu Barat, Kecamatan Palu Selatan, Kecamatan Palu Timur, Kecamatan Palu Utara, Kecamatan Mantikulore, Kecamatan Ulujadi, Kecamatan Tatanga, dan Kecamatan Tawaeli. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Kota Palu dipimpin oleh : Bupati : H. Rusdi Mastura. Wakil Bupati : H. Andi Mulhanan Tombolotutu, SH.
6. Kabupaten Tolitoli Wilayah Kabupaten Tolitoli dibentuk berdasarkan UndangUndang No. 59 Tahun 1960. Kabupaten Tolitoli terdiri dari 10 (sepuluh) cakupan wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Baolan, Kecamatan Basidondo, Kecamatan Dako Pamean, Kecamatan Dampal Selatan, Kecamatan Dampal Utara, Kecamatan Dondo, Kecamatan Galang, Kecamatan Lampasio, Kecamatan Ogo Deide, dan Kecamatan Tolitoli Utara. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Kabupaten Tolitoli dipimpin oleh : Bupati : DR(hc). H. Moh. Saleh Bantilan, SH, MH. Wakil Bupati : Amran H. Yahya
7. Kabupaten Tojo Una-Una Wilayah Kabupaten Tojo Una-Una dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Tojo Una-Una di Provinsi Sulawesi Tengah. Kabupaten Tojo Una-Una terdiri dari 9 (sembilan) cakupan wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Tojo Barat, Kecamatan Tojo, Kecamatan Ulubongka, Kecamatan Ampana Kota, Kecamatan Ampana Tete, Kecamatan Walea Kepulauan, Kecamatan Walea Besar, Kecamatan Una-Una, dan Kecamatan Togean. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Kabupaten Tojo Una-Una dipimpin oleh : Bupati : Drs. Damsik Ladjalani Wakil Bupati : Jamal Juraejo, S.Sos, M.Si.
23 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Profil Perusahaan Compony Profile
Informasi Tentang Pemegang Saham 8. Kabupaten Buol Wilayah Kabupaten Buol dibentuk berdasarkan UndangUndang No. 51 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali, dan Kabupaten Banggai Kepulauan. Kabupaten Buol terdiri dari 11 (sebelas) cakupan wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Biau, Kecamatan Bokat, Kecamatan Bukal, Kecamatan Bunobogu, Kecamatan Gadung, Kecamatan Karamat, Kecamatan Lakea, Kecamatan Lipunoto, Kecamatan Momunu, Kecamatan Paleleh, Kecamatan Peleleh Barat, dan Kecamatan Tiloan. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Kabupaten Buol dipimpin oleh : Bupati : dr. H. Amirudin Rauf, Sp.OG, M.Si. Wakil Bupati : Dr. Syamsuddin Koloi.
9. Kabupaten Morowali Wilayah Kabupaten Morowali dibentuk berdasarkan UndangUndang No. 51 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali, dan Kabupaten Banggai Kepulauan. Pada awalnya cakupan wilayah Kabupaten Morowali sebanyak 18 (delapan belas) kecamatan, karena adanya pemekaran Morowali Utara didasar pada Undang-Undang No. 12 Tahun 2013 tentang Pembentukan Kabupaten Morowali Utara di Provinsi Sulawesi Tengah dengan cakupan 9 (sembilan) kecamatan, sehingga wilayah Kabupaten Morowali menjadi 9 (sembilan) kecamatan yaitu : Kecamatan Bahodopi, Kecamatan Bumi Raya, Kecamatan Bungku Barat, Kecamatan Bungku Pesisir, Kecamatan Bungku Selatan, Kecamatan Bungku Tengah, Kecamatan Bungku Timur, Kecamatan Menui Kepulauan, dan Kecamatan Witaponda. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Kabupaten Morowali dipimpin oleh : Bupati : Drs. Anwar Hafid Wakil Bupati : Drs. S.U Marunduh, M.Hum.
24 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Profil Perusahaan Compony Profile
Informasi Tentang Pemegang Saham 10. Kabupaten Parigi-Moutong Wilayah Kabupaten Parigi Moutong dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 10 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Parigi-Moutong di Provinsi Sulawesi Tengah. Kabupaten Parigi-Moutong terdiri dari 22 (dua puluh dua) cakupan wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Sausu, Kecamatan Torue, Kecamatan Balinggi, Kecamatan Parigi, Kecamatan Parigi Selatan, Kecamatan Parigi Barat, Kecamatan Parigi Utara, Kecamatan Parigi Tengah, Kecamatan Ampibabo, Kecamatan Kasimbar, Kecamatan Toribulu, Kecamatan Siniu, Kecamatan Tinombo, Kecamatan Tinombo Selatan, Kecamatan Tomini, Kecamatan Mepanga, Kecamatan Palasa, Kecamatan Moutong, Kecamatan Bolano Lambunu, Kecamatan Taopa, Kecamatan Bolano, dan Kecamatan Ongka Malino. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Kabupaten Parigi-Moutong dipimpin oleh : Bupati : H. Samsurizal Tombolotutu Wakil Bupati : Badrun Nggai, SE.
11. Kabupaten Sigi Wilayah Kabupaten Sigi dibentuk berdasarkan UndangUndang No. 27 Tahun 2008 tentang Pembentukan Kabupaten Sigi di Provinsi Sulawesi Tengah. Kabupaten Sigi terdiri dari 15 (lima belas) cakupan wilayah kecamatan, yaitu : Kecamatan Dolo, Kecamatan Dolo Barat, Kecamatan Dolo Selatan, Kecamatan Gumbasa, Kecamatan Kinovaro, Kecamatan Kulawi, Kecamatan Kulawi Selatan, Kecamatan Lindu, Kecamatan Marawola, Kecamatan Marawola Barat, Kecamatan Nokilalaki, Kecamatan Palolo, Kecamatan Pipikoro, Kecamatan Sigi Biromaru, dan Kecamatan Tanambulava. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Kabupaten Sigi dipimpin oleh : Bupati : Ir. H. Aswadin Randalembah, M.Si Wakil Bupati : Drs. Livingstone Sango
25 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Profil Perusahaan Compony Profile
Informasi Tentang Pemegang Saham 12. Kabupaten Banggai Kepulauan Wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 51 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Buol, Kabupaten Morowali, dan Kabupaten Banggai Kepulauan. Pada awalnya cakupan wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan sebanyak 19 (sembilan belas) kecamatan, karena adanya pemekaran Banggai Laut didasar pada UndangUndang No. 5 Tahun 2013 tentang Pembentukan Kabupaten Banggai Laut di Provinsi Sulawesi Tengah dengan cakupan 7 (tujuh) kecamatan, sehingga wilayah Kabupaten Banggai Kepulauan menjadi 12 (dua belas) kecamatan yaitu : Kecamatan Buko, Kecamatan Buko Selatan, Kecamatan Bulagi, Kecamatan Bulagi Selatan, Kecamatan Bulagi Utara, Kecamatan Liang, Kecamatan Peling Tengah, Kecamatan Tinangkung, Kecamatan Tinangkung Selatan, Kecamatan Tinangkung Utara, Kecamatan Totikum, dan Kecamatan Totikum Selatan. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 Kabupaten Banggai Kepulauan dipimpin oleh : Bupati : Drs. Lania Laosa Wakil Bupati : Drs. H. Zakaria Kumindang
13. Mega Corpora Berdasarkan Akta No.53 tanggal 27 Oktober 1994, dibuat dihadapan Ny. Enirmaya Agoes Suwarko, SH., Notaris di Jakarta, dan disahkan oleh Meteri Kehakiman RI dengan Surat Keputusannya No.C2-18944.HT.01.01.TH.94 Tanggal 27 Desember 1994. Sampai dengan tanggal 31 Desember 2013, Komposisi Pengurus Perseroan : Direksi : Direktur Utama : Ali Gunawan. Direktur : Chairal Tanjung. Dewan Komisaris : Komisaris Utama : Chairul Tanjung. Komisaris : Zainal Rahman.
26 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Profil Manajemen Management Profile
Identitas Dewan Komisaris Drs. H. Abd. Karim Hanggi Komisaris Utama Lahir di Buol pada tanggal 27 April 1944, dan menyelesaikan
studi
di
Fakultas
Ilmu
Pasti
dan
Pengetahuan Alam Jurusan Farmasi pada Universitas Hasanuddin Makassar. Awal karir sebagai Pegawai pada Kanwil Departemen Kesehatan
Propinsi
Sulawesi
Tengah
di
bidang
Perencanaan. pernah Memimpin proyek pembangunan Rumah Sakit dan Kesehatan secara umum di Sulawesi Tengah yang merupakan bantuan dunia. Menjadi Kepala Balai Pengawasan Obat dan Makanan Sulawesi Tengah. Sebagai Anggota DPR-RI/MPR-RI. Kemudian sebagai Pjs. Bupati Buol serta Bupati Buol definitive. Pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain : Penataran manajemen kesehatan Penataran Staf Penyusunan Program dan Evaluasi Tingkat Pusat Diklat Analisa Proyek Pembangunan Pentaloka Pelatih Manajemen (TOT) Hearlt Care in Developing Caurse Countries Latihan Penyusunan Perencanaan Pengendalian Pembangunan didaerah dan Management proyek. Penataran program penatar P4. Pendidikan penyidik pegawai negeri sipil. Sekolah pimpinan administrasi tingkat madya. Kursus Dasar-dasar Analisis mengenai dampak lingkungan angkatan IV. Pendidikan dan Pelatihan tenaga saksi ahli dibidang narkoba dan psikotropika. Diklat manajemen strategis. Decetralisation in TVET in mannhiein Federal Republic of Germany. Lokakarya dan penyegaran wawasan kebangsaan dan kewaspadaan nasional.
27 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Profil Manajemen Management Profile
Identitas Dewan Komisaris Drs. H. Said Awad, MH Komisaris Independen Lahir di Poso pada tanggal 05 Februari 1947, dan menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Hasanuddin Makassar dan Magister Hukum (Hukum Ekonomi) diUniversitas Muslim Indonesia Makassar. Awal karir sebagai Pegawai Negeri Negeri Sipil pada Kantor Gubernur Propinsi Daerah Tingkat I Sulawesi Tengah.
Dengan beberapa tugas yang diemban antara lain :
Kepala Biro Pembangunan. Kepala Biro Perekonomian. Kepala Biro Lingkungan Hidup. Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan. Pjs. Direktur Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah.
Komisaris Independen Bank Pembangunan Daerah
Sulawesi Tengah. Pjs. Komisaris Utama PT. Bank Sulteng.
Pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain : Program Perencanaan Nasional (Long Cource) SESPANAS Promosi. Manajemen Sektor Ekonomi Strategis. Kursus Auditor Lingkungan. Pelatihan Sistem Manajemen Pemerintahan Daerah oleh Lemhanas Sertifikasi Manajemen Risiko Program Eksekutif bagi Komisaris Pemantapan Peran Dewan Komisaris dalam Implementasi Manajemen Risiko. Peran Komisaris dalam Pengurusan Bank oleh LPPI Jakarta. Berbagai kursus dan seminar perbankan lainnya.
28 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Profil Manajemen Management Profile
Identitas Dewan Komisaris Drs. H. Amiluddin Haludin Komisaris.
Lahir di Palu pada tanggal 07 Januari 1949, dan menyelesaikan studi di Fakultas Administrasi Negara Universitas Tadulako Palu. Awal karir sebagai Account Officer Dana BNI Palu. Pjs. Pimpinan Seksi Umum BNI Palu. Team Screaning BNI Cabang Palu. Marketing & Relationship Management BNI Cabang Palu. Koordinator Administrasi Kredit BNI Cabang Palu. Koordinator Pemasaran Kredit BNI Cabang Palu. Pemimpin BNI Universitas Tadulako. Penyuluh Budaya Kerja Pada
PT. Bank Negara
Indonesia Cabang Palu. Pemimpin BNI Jalan Imam Bonjol Palu. Dosen Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Palu. Anggota DPRD Kota Palu. Pimpinan Komisi “B” membidangi Ekonomi, Keuangan dan Perbankan.
Pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain : Penataran pengelola KIK/KMKP angkatan ke-II. Pendidikan Pejabat Pemberian Kredit Angkatan ke-VII Pelatihan Leadeship Skills. Kursus Manajemen Perkreditan Cabang. Kursus PC Based Accounting Sistem. Pelatihan Gugus Kendali Mutu. Pelatihan Pemimpin Cabang Angkatan ke-V Pelatihan ATM.
29 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Profil Manajemen Management Profile
Identitas Direksi Direktur Utama Lahir di Majene pada tanggal, 14 Maret 1959 dan menyelesaikan studi di Fakultas Teknik Jurusan Sipil pada Universitas Hasanuddin Makassar. Awal karir di Bank Niaga dengan beberapa yang di emban al; Program Pendidikan Eksekutif (1985–1986), Penata Jasa (1986-1988), Internal Audit & Control Head Makassar (1988-1992), Recovery Asset & Litigation Head Makassar (1992-1994), Marketing Manager Makassar (1994-1995), Marketing Manager Malang (1995-1996), Branch Manager Surabaya Andayani (1996-1998), Branch Manager Surabaya Kota (1998-1999),
Branch Manager Cirebon (1998-1999), Special Asset Management Jawa Barat (1999-2000), sebagai salah satu penanggung jawab utama penyelesaian Non Performing Loan (Collecting, Restructuring, Litigation) diwilayah Jawa Barat dan Proses Asset Transfer Kit (ATK) ke BPPN (2000), Brancha Manager Makassar (2000-2004), Branch Manager pada Perusahaan Gajahmada Jakarta Cabang Utama (2004-2005), Kepala Wilayah Indonesia Timur (Cons. Banking) Bank Niaga (2005-2007), Kepala Wilayah Indonesia Timur (Business Banking) Bank Niaga (2007-2008), Kepala Wilayah Indonesia Timur Bank Niaga (2008-April 2013), dan sebagai Direktur Utama PT. Bank Sulteng sejak 12 April 2013 – sekarang. Pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain : Program Pendidikan Eksekutif Bank Niaga (1985), Complit Pelatihan Ekspor Impor (1989), Basic Credit Management (1993), Financing The Closely Held Business (1993), Credit Risk Management & seluruh jenjang training kredit (1994), The 7 Habits of Highly Effective People (1995), Inspector Improovement Program (1995), Advance Supervisory Development (1997), Haw To Manage The Problem Loan (1992), Breaking The Distribution Rule (2004), Retail Finance (2006), Leadership Exellence with DISC (2006), Value Internalization Program (2007), Indonesian Palm oil Conference (2007), Essential Leadership Skill Program (2007), BSMR Level 1 (2006), BSMR Level 2 (2007), BSMR Level 3 (2008), Leadership in Action (2008), BSMR Level 4 (2010), Managing Value Chain (2010), Refreshment Class for Risk Management (2012).
30 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Profil Manajemen Management Profile
Identitas Direksi
Direktur Pemasaran Lahir di Palu pada tanggal 19 Agustus 1968, dan menyelesaikan studi di Fakultas Ekonomi Universitas Tadulako Palu. Awal karir di tahun 1993 sebagai Teller di Bank Universal Tbk, yang kemudian merger menjadi Bank Permata Tbk. Jabatan terakhir sebagai Customer Relation Manager di Bank Permata Tbk Jakarta pada tahun 2007, dan sejak September 2008 dipercayakan sebagai Direktur Kredit & Marketing PT. Bank Sulteng.
Pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain :
Customer Service Representative Program (CSRTP-III). Crisis management Speec Power The Seven of Highly Effective People, Covey Foundation The Beaity of Selling Consumer Landing Know Your Customer (Anti Money Loundering) Customer Relation Manager Program The Principle of Proactive Leadership Effective Problem Solving and Decesion Making Permata Access Training-Teller Module The Service Star Training Permata Bank Syariah Office Chenelling 5 Cs-Sales Leader Lisensi Keagenan Asuransi Jiwa (Bancassurance) Keep The Service Alive Waper (Wakil agen penjual efek reksadana) Socialization of Compliance Culture & KYC Basic Agent Training Certification Unit Linked Training SmartHealth – Maxi Violet (Workshop) Workshop Syariah General Insurance Product Sertifikasi Manajemen Risiko Tingkat I, II, III dan IV International Certificate In Banking Risk and Regulation Global Association Of Risk Profesionals
31 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Profil Manajemen Management Profile
Identitas Direksi
Direktur Operasional Lahir di Makassar pada tanggal 21 Desember 1954, dan menyelesaikan studi di Fakultas Perbankan Akademi Bank Indonesia (ABI) LPI Ujung Pandang. Awal karir di Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Tengah Tahun 1980 sebagai Teller, Tahun 1985 sebagai sebagai Kelompok Pembinaan Nasabah, Tahun 1986 sebagai Pelaksana Akuntansi, Tahun 1987 sebagai Pelaksana Riset & Perencanaan, Tahun 1989 sebagai Kepala Bagian Perencanaan, Tahun 1995 Kepala Biro Riset & Perencanaan, Tahun 2000 sebagai Kepala Biro Treasury, Tahun 2003 sebagai Kepala Biro Verifikasi & Kepatuhan, Tahun 2004 sebagai Kepala Biro Riset & Perencanaan, 2006 sebagai Kepala Biro Administrasi Keuangan & TSI. Pendidikan dan pelatihan yang pernah diikuti antara lain :
Implementasi supervisi kredit dan pembinaan nasabah. Pemimpin Cabang Angkatan III Manajemen Risiko Bank Pengetahuan dasar dibidang dana pensiun. Implemntasi action plan risk management, risk profile, camels, dan pengelolaan SDM serta sistim pengendalian intern pada bank Pembangunan Daerah se Indonesia. Sertifikasi manajemen risiko tingkai 1 s.d. 4. Workshop manajemen investasi dan manajemen risiko dana pensiun. Seminar menyongsong tahun 2007 Investasi sebagai peluang yang disikapi oleh peran risk manajemen yang optimal. Workshop Manajemen pengembangan & Pemeliharaan IT. Pelatihan teknis Vsat IP PT. Bank Sulteng.
32 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Profil Manajemen Management Profile
Kepala Divisi Perencanaan Ruslan Lapewa, SE Lahir di Sambo pada tanggal 14 Agustus 1961. Alumnus Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Perusahaan Universitas Muhammadiyah tahun 2004. Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 13 Juni 1983. Selama berkarir di PT. Bank Sulteng pernah menduduki jabatan, yaitu :
Kepala Bagian Kredit Umum Kantor Pusat,
Kepala Seksi Kredit Cabang Tolitoli,
Kepala Bagian Pengawasan Intern,
Kepala Biro Pengawasan Intern,
Kepala Divisi Kredit,
Kepala Divisi Pengawasan Intern,
Kepala Divisi Penelitian dan Pengembangan.
Memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) Level 1,2,3,4.
Kepala Divisi SKMR Hj. Ramiyatie, SE Lahir di Kuala Kapuas pada tanggal 21 Agustus 1971. Alumnus Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen Perusahaan Universitas Muhammadiyah Palu. Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 01 Mei 1992. Selama berkarir di PT. Bank Sulteng pernah menduduki jabatan, yaitu :
Kapala bagian Dana & Jasa,
Kepala Cabang Utama palu,
Kepala Divisi Penyelamatan Kredit.
Memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) Level 1,2,3.
33 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Profil Manajemen Management Profile
Kepala Divisi SKAI Anis Hasbullah Lahir di Palu pada tanggal 24 Maret 1966. Pendidikan terakhir Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMA). Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 13 Maret 1993. Selama berkarir di PT. Bank Sulteng pernah menduduki jabatan, yaitu :
Kepala Sub. Seksi Kredit Cabang Donggala,
Kepala Cabang Pembantu Donggala,
Kepala Bagian Kepatuhan Kantor Pusat,
Kepala Bagian Dana & Jasa Cabang Utama,
Kepala Divisi SKMR & Kepatuhan.
Memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) Level 1,2,3.
Kepala Divisi Sumber Daya Manusia Ocvita Israwaty Pusadan, SH Lahir di Tolitoli pada tanggal 07 Oktober 1968. Alumnus Fakultas Hukum Universitas Tadulako tahun 1992. Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 02 Agustus 1993. Selama berkarir di PT. Bank Sulteng pernah menduduki pernah jabatan, yaitu :
Kepala Bagian RT/Perlengkapan,
Kepala Bagian Riset/Perlengkapan,
Kepala Sub Divisi Riset & Perencanaan,
Pjs Kepala Divisi Manajemen Risiko,
Kepala Divisi SKAI.
Memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) Lever 1,2,3,4.
34 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Profil Manajemen Management Profile
Kepala Divisi Pemasaran Mirna Riyanasari, SE Lahir di Donggala, tanggal 01 Mei 1970. Alumnus Fakultas Manajemen Keuangan dan Perbankan pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YPKP. Bekerja pada di Sulteng sejak tanggal 01 Agustus 2002, Selama berkarir di PT. Bank Sulteng, pernah menduduki jabatan yaitu :
Kepala Seksi Dana,
Kepala Bagian Dana & Jasa,
Kepala Divisi Treasuri.
Memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) Level 1,2,3.
Kepala Divisi Kepatuhan Dikson M. Gundo Lahir di Poso pada tanggal 17 Desember 1966. Pendidikan terakhir Ahli Madya Akuntansi (D3). Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 02 Agustus 1993. Selama berkarir di PT. Bank Sulteng pernah menduduki jabatan, yaitu : o
Kepala Bagian Treasury Kantor Pusat,
o
Kepala Bagian ATM Center Kantor Pusat,
o
Kepala Cabang Poso.
Memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) Level 1,2,3.
35 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Profil Manajemen Management Profile
Kepala Divisi Task Force Dra. Morina Latjambo Lahir di Palu pada tanggal 28 Mei 1967. Alumnus STIKI Makassar Jurusan Akuntansi. Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 01 Oktober 1993. Selama berkarir di PT. Bank Sulteng pernah menduduki jabatan, yaitu :
Kepala Bagian Akuntansi,
Kepala Biro Verifikasi & Kepatuhan,
Kepala Biro Umum/SDM,
Kepala Divisi Umum/SDM,
Kepala Divisi Penyelamatan Kredit.
Memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) Level 1,2.
Pjs. Kepala Divisi Kredit 1. Lukman B. Latjimu / 2. I Made Surata Lahir di Luwuk pada tanggal 06 April 1971. Alumnus Fakultas Ekonomi Perbankan, Universitas Gajayana Malang. Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 01 Juni 2001. Selama berkarir di PT. Bank Sulteng pernah menduduki pernah jabatan, yaitu :
Kepala Seksi Dana & Jasa Cabang Poso,
Kepala Bagian Program,
Kepala Bagian Kredit Review.
Memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) Level 1,2.
36 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Profil Manajemen Management Profile
Kepala Divisi Umum Simon Lolok Lahir di Rantepao pada tanggal 18 Juli 1958. Pendidikan terakhir Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMA). Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 01 Nopember 1993. Selama berkarir di PT. Bank Sulteng pernah menduduki jabatan, yaitu : Kepala Bagian Akuntansi/Laporan Kantor Pusat, Pjs. Kepala Seksi Dana & Jasa Cabang Tolitoli, Kepala Cabang Pembantu Morowali, Kepala Cabang Bungku, Kepala Bagian Penyelesaian Kredit Bermasalah Kantor Pusat. Memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) Level 1,2.
Kepala Divisi Operasional Diana, ST Lahir di Palu pada tanggal 29 Oktober 1977. Alumnus Fakultas Teknik Informatika STT Telkom Bandung. Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 01 Juli 202. Selama berkarir di PT. Bank Sulteng pernah menduduki pernah jabatan, yaitu : o
Kepala Bagian Akuntansi & Laporan.
Memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) Level 1,2,3.
37 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Profil Manajemen Management Profile
Kepala Divisi Informasi Teknologi Hasbi Andi Mide Lahir di Donggala pada tanggal 25 Agustus 1959. Pendidikan terakhir Sekolah Menengah Tingkat Atas (SMA). Bekerja di PT. Bank Sulteng sejak tanggal 01 Agustus 1995. Selama berkarir di PT. Bank Sulteng pernah menduduki berbagai jabatan, yaitu : o
Kepala Sub Divisi Pengelolaan Data Elektronik,
o
Pjs Kepala Sub Divisi Pengelolaan Data Elektronik,
o
Kepala Bagian Teknologi Sistem Informasi.
Memiliki Sertifikasi Manajemen Risiko (BSMR) Level 1,2,3,4.
38 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Profil Manajemen Management Profile
Kantor Cabang Utama
Johanis Bando, BSc
Kantor Cabang Luwuk
Ramli Martasi, SE
Kantor Cabang Tolitoli
Salma Butudoka, SE
Kantor Cabang Poso
Arief Muhammadong, SH
Kantor Cabang Parigi
Firmansyah, SE
Kantor Cabang Buol
Rizal Akase, SE
Kantor Cabang Bungku
Sarifzen
Kantor Cabang Salakan
R.A.Jusrani Asnawir, SE.
Kantor Cabang Pembantu Donggala
Sadik Alatas, SE
Kantor Cabang Pembantu Ampana
Arnan Maradjai, S.Sos
Kantor Cabang Pembantu Bangkep
Djoni Marthen
Kantor Cabang Pembantu Morowali
Risdiyanto, SE
Kantor Cabang Pembantu Paleleh
Moh. Bakir
39 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
STRUKTUR ORGANISASI
40 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Profil Manajemen Management Profile
Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris
: Drs. H. Abd. Karim Hanggi : Drs. H. Said Awad, MH. : Drs. H. Amiluddin Haludin
Direksi Direktur Utama Direktur Pemasaran Direktur Operasional Direktur Kepatuhan
: Rahmat A. Haris : Diana Liza Mustaqim : Sitti Maryam Dalle : Sitti Maryam Dalle (Pjs).
Kepala Divisi Divisi Perencanaan Divisi Satuan Kerja Manajemen Risiko Divisi Sumber Daya Manusia Divisi Kepatuhan Divisi Task Force Divisi Satuan Kerja Audit Intern Divisi Informasi Teknologi Divisi Pemasaran Divisi Umum Divisi Kredit Divisi Operasional
: Ruslan Lapewa, SE : Hj. Ramiyati, SE : Ocvita Pusadan, SH : Dikson M. Gundo, SE : Dra. Morina Latjambo : Anis Hasbullah : Hasbi Andi Mide : Mirna Riyanasari, SE : Simon Lolok : Lukman Latjimu, SE dan I Made Surata (Pjs) : Diana ST.
Pemimpin Kantor Cabang Kantor Cabang Utama Kantor Cabang Luwuk Kantor Cabang Tolitoli Kantor Cabang Poso Kantor Cabang Bungku Kantor Cabang Parigi Kantor Cabang Salakan Kantor Cabang Buol
: Johanis Bando, BSc : Ramli Martasi, SE : Salma Butudoka, SE : Arief Muhammadong, SH : Sarifzen, SE : Firmansyah, SE : R.A. Jusrani Asnawir, SE : Rizal Akase, SE
Pemimpin Kantor Cabang Pembantu Kantor Cabang Pembantu Donggala
: Sadik Alatas, SE
Kantor Cabang Pembantu Ampana
: Arnan Maradjai, S.Sos
Kantor Cabang Pembantu Morowali
: Risdiyanto
Kantor Cabang Pembantu Bangkep
: Djoni Marthen
Kantor Cabang Paleleh
: Moh. Bakir
41 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Profil Manajemen Management Profile
Karyawan PT. Bank Sulteng Komposisi Karyawan Berdasarkan Jabatan Jabatan
2009
2010
Kepala Divisi/Kepala Biro
8
7
Kepala Cabang Utama
1
Kepala Cabang Kepala Bagian
Posisi 2011
2012
2013
10
10
11
1
1
1
1
7
7
7
7
7
15
17
17
18
15
Kepala Cabang Pembantu
5
5
5
5
5
Kepala Seksi
44
45
45
51
26
Jumlah
80
82
85
92
65
2012
2013
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenjang Pendidikan Jabatan
Posisi 2011
2009
2010
2
2
2
4
4
Sarjana (S1)
163
161
183
210
233
Sarjana Muda
21
44
25
24
25
SLTA
125
137
160
186
198
3
4
3
1
1
314
348
373
425
461
2012
2013
Pasca Sarjana S2)
SLTP/SD Jumlah
Komposisi Karyawan Berdasarkan Status Kepegawaian 2009
2010
Posisi 2011
Tenaga Organik
269
292
325
339
379
Tenaga Honor/Magang
22
30
26
52
33
Tenaga Kontrak
23
26
22
34
49
314
348
373
425
461
2012
2013
Jabatan
Jumlah
Komposisi Karyawan Berdasarkan Jenis Kelamin 2009
2010
Posisi 2011
Laki-laki
230
248
268
306
327
Perempuan
84
100
105
119
134
314
348
373
425
461
Jabatan
Jumlah
42 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Jaringan Pelayanan dan Alamat Kantor Cabang Kantor
Alamat
Kantor Pusat
: Jln. Sultan Hasanuddin No. 20 Palu Telp.(0451) 429509-424537 Fax (0451) 452836
Kantor Cabang Utama
: Jln. Sultan Hasanuddin No. 20 Palu Telp.(0451) 429509-424537 Fax (0451) 452836
Kantor Cabang Luwuk
: Jln. Ahmad Yani No. 16 Luwuk Telp.(0461) 21600-21333 Fax (0461) 23231
Kantor Cabang Bungku
: Jln. Trans Sulawesi No. Telp.(0411) 402199 Fax (0411) 402199
Kantor Cabang Parigi
: Jln. Trans Sulawesi No. 50 Parigi Telp.(0450) 21699 Fax (0450) 21698
Kantor Cabang Salakan
: Jln. KRI Tongkol No. 20 Salakan Telp.(0462) 21800 Fax (0462) 21782
Kantor Cabang Buol
: Jln. Syarif Mansyur No. 64 Buol Telp.(0445) 211134 Fax (0445) 211222
Kantor Cabang Poso
: Jln. Pulau Sumatera No. 21 Poso Telp.(0452) 21918 Fax (0452) 21820
Kantor Cabang Tolitoli
: Jln. Jend. Panjaitan No. 35 Tolitoli Telp.(0453) 22530-22531 Fax (0453) 23033
Bungku
43 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Jaringan Pelayanan dan Alamat Kantor Cabang Pembantu Kantor
Alamat
Kantor Cabang Pembantu Donggala
: Jln. Pettalolo No. 97 Donggala Telp.(0457) 71920 Fax (0457) 72029
Kantor Cabang Pembantu Ampana
: Jln. R.A. Kartini No. 14 Ampana Telp.(0464) 21488 Fax (0464) 21444
Kantor Cabang Pembantu Morowali
: Jln. Yos Sudarso No. 83 Kolonodale Telp.(0465) 21518 Fax (0465) 21528
Kantor Cabang Pembantu Bangkep
: Jln. S.A. Amir No. 02 Bangkep Telp.(0462) 21103 Fax (0462) 21115
Kantor Cabang Pembantu Paleleh
: Jln. Tadulako No. Paleleh Telp. Fax
44 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Jaringan Pelayanan dan Alamat Kantor Kas Kantor
Alamat
1.
Kantor Kas Kantor Gubernur Sulawesi Tengah
: Jln. Sam Ratulangi No. 101 Palu
2.
Kantor Kas Kantor Bupati Banggai
: Bukit Halimum Banggai (Luwuk)
3.
Kantor Kas Samsat Palu
: Jln. R.A. Kartini Palu
4.
Kantor Kas Kantor Bupati Parigi-Moutong
: Kompleks Kantor Bupati Parigi-Moutong
5.
Kantor Kas Rumah Sakit Umum Undata Palu
: Jln. DR. Yos Sudarso Palu.
6.
Kantor Kas Lambunu
: Kota Nagaya Kec. Bolano-Lambunu.
7.
Kantor Kas Kas Sigi
: Jln. Lasoso Biromaru
8.
Kantor Kas Kantor Walikota Palu
: Jln. Balai Kota Selatan Palu
9.
Kantor Kas Kantor Bupati Tojo Una-Una
: Jln. Merdeka No. 1 Ampana
10. Kantor Kas Kantor Bupati Morowali
: Kompleks Kantor Bupati Morowali.
11. Kantor Kas Batui
: Jln. Trans Sulawesi Kec. Batui.
12. Kantor Kas Rumah Sakit Madani
: Kompleks Rumah Sakit Madani Mamboro.
13. Kantor Kas Wakai
: Kecamatan Wakai Tojo Una-Una.
14. Kantor Kas Sony
: Kecamatan Dampal Selatan, Kab. Tolitoli.
45 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Jaringan Pelayanan dan Alamat ATM ATM 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. 27. 28. 29 30. 31.
Alamat
Kantor Cabang Utama Palu Kantor Gubernur Sulawesi Tengah Mall Tatura Palu Grand Hero RSU Anutapura Kantor Samsat Prop. Sulteng Kantor Cabang Parigi Kantor Cabang Parigi Kantor Cabang Luwuk Kantor Cabang Bungku Kantor Cabang Tolitoli Cabang Buol Cabang Salakan Cabang Pembantu Ampana Cabang Pembantu Morowali Cabang Pembantu Donggala Cabang Pembantu Bangkep Kantor Bupati Banggai RSU Anutaloko Parigi RSUD Undata Palu Kantor Bupati Donggala Kantor Kas Sigi Kantor Bupati Morowali Kantor Bupati Tojo Una-Una Kantor Bupati Tolitoli Kantor Walikota Kantor Bupati Bangkep RSU Madani Grand Mall Silae SPBU Palupi SwissbelHotel
Jln. Sultan Hasanuddin No. 20 Palu Jln. Sam Ratulangi No. 101 Palu Jln. Emmy Saelan Palu Jln. Basuki Rahmat Palu Jln. Kangkung Palu Jln. R.A. Kartini Palu Jln. Trans Sulawesi No. 50 Parigi Jln. Pulau Sumatera No. 21 Poso Jln. Ahmad Yani No. 16 Lwuk Jln. Trans Sulawesi No. Bungku Jln. Panjaitan No. 35 Tolitoli Jln. Syarif Mansyur No. 64 Buol Jln KRI Tongkol No. 21 Salakan Jln. R.A. Kartini No. 14 Ampana Jln. Yos Sudarso No. 83 Kolonodale Jln. Pettalolo No.97 Donggala Jln. S.A. Amir No. 2 Bangkep Bukit Halimum Luwuk Jln. Trans Sulawesi Parigi Jln. Trans Sulawesi Palu Jln. Jati Donggala Jln. Lasoso Biromaru Jln. Trans Sulawesi Jln. Merdeka No. 1 Ampana Jln. Jln. Balai Kota Selatan Jln. Kompleks RSU Madani Mamboro Jln. Diponegoro Palu Jln. Ngusti Ngurarai Palu Jln. Malonda Palu Jumlah
Jumlah 2 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 1 unit 32 unit
46 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Pengembangan Jaringan Pelayanan Perkembangan Jaringan Kantor dan Layanan Bank Sulteng Selama 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut : Jaringan Kantor dan Layanan PT. Bank Sulteng 31 Desember
Kantor & Jaringan 2009 1
2010 1
2011 1
2012 1
2013 1
Kantor Cabang Utama
1
1
1
1
1
Kantor Cabang
7
7
7
7
7
Kantor Cabang Pembantu
5
5
5
5
5
Kantor Kas
2
6
10
13
14
Payment Point
8
8
8
8
8
ATM
11
15
27
29
32
35
43
49
49
66
Kantor Pusat
Jumlah
47 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Produk & Jasa Products & Services
Produk 1. Penghimpunan dana yang berasal dari simpanan masyarakat dan Pemda berupa : Giro Deposito Tabungan : Tabungan Simpeda Simpanan Anutapura TabunganKu Tabungan PensiunKu Tabungan PNS 2. Penggunaan dana yang disalurkan dalam bentuk pemberian kredit kepada masyarakat berdasarkan jenis dan sector ekonomi, yang terdiri dari : Berdasarkan Jenis : Kredit Modal Kerja Kredit Investasi Kredit Usaha Kecil (KUK) Kredit Modal Kerja Konstruksi (KMKK) Kredit Konsumtif Kredit Program Berdasarkan Sektor Ekonomi : o Pertanian o Pertambangan o Perindustrian o Perdagangan/Restoran & Hotel o Listrik, gas & air o Konstruksi o Pengangkutan o Jasa dunia usaha o Jasa-jasa social masyarakat o Lain-lain
48 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Produk & Jasa Products & Services
Skin Kredit yang diberikan :
Kredit umum lainnya Stanby loan Kredit Konsumtif Kredit Program Kredit Investasi Kredit Modal Kerja
3. Jenis layanan lainnya Untuk memberikan jasa layanan yang optimal sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan nasabah melalui upaya peningkatan teknologi, perluasan jaringan kantor dan kemitraan dengan lembaga/badan usaha/instansi lainnya sehingga diharapkan akan memberikan kontribusi yang semakin meningkat terhadap kinerja Bank Sulteng yang berkaitan dengan fee based income, Bank Sulteng memiliki jasa perbankan lainnya, antara lain : Kiriman uang Inkaso Transfer BI-RTGS Garansi Bank Referensi Bank Penerimaan Pembayaran Pajak Pembayaran gaji pegawai/pensiun Eletronik banking : o Atm Bersama o Pembelian Pulsa Telkomsel
49 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Laporan Kinerja Performance Report
Analisa Pembahasan Kinerja oleh Manajemen Menutup tahun buku 2013 Bank Sulteng sukses mencatat keberhasilan yang ditandai dengan semakin meningkatnya kinerja keuangan. Keberhasilan ini tidak terlepas dari upaya menggenjot kinerja usaha dan profitabilitas dengan tidak melupakan efektifitas kerja serta meningkatkan efisiensi di seluruh tingkatan organisasi, serta yang tidak kalah pentingnya upaya untuk meingkatkan layanan keseluruh lapisan masyarakat dengan cara memperluas jaringan kantor Bank Bank Sulteng sehingga mampu meningkatkan convetitive advantage . A.
ASSET Kelolaan kekayaan (Total
Asset) Bank Sulteng pada tahun 2013 tercatat meningkat sebesar
Rp.424.318 juta atau 30,90% dibanding dengan tahun 2012, dimana pada tahun 2012 total asset sebesar Rp.1.373.028 juta dan pada tahun 2013 sebesar Rp. 1.797.346 juta. Peningkatan tersebut sangat dipengaruhi oleh kenaikan dana pihak ketiga sebesar 29,54% dan kenaikan penyaluran kredit sebesar 55,10% disamping komponen lainnya. Tabel 1 Perkembangan Asset : Dalam Jutaan Rp
Uraian
2013
2012
Tanah Bangunan kantor Rumah dinas Kendaraan bermotor Mesin kantor Perabot kantor Perabot rumah dinas Sub Total Asset dalam penyelesaian Inventaris dalam penyelesaian Total Akumulasi Penyusutan Total-bersih
1.829 23.768 383 4.377 15.606 10.887 298 57.148 1.797 58.945 19.827 39.118
1.829 1.898 299 3.931 13.211 3.139 286 24.593 19.411 4.380 48.384 19.205 29.179
Pertumbuhan (growth) Rp. 21.870 84 446 2.365 7.748 12 32.555 (17.614) 10.561 622 9.939
% 1.152,27 28,09 11,35 18,13 246,83 4,20 132,38 (90,74) 21,83 3,24 34,06
50 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Laporan Kinerja Performance Report Pertumbuhan asset dalam 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
B. PERMODALAN Saham PT. Bank Sultreng dimiliki oleh Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota/Kabupaten seProvinsi Sulawesi Tengah, Mega Corpora. Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) No. 05 tanggal, 27 April 2011 modal dasar Bank Sulteng ditetapkan sebesar Rp.490,5 milyar dengan jumlah modal setor tahun 2013 sebesar Rp.223,8 milyar, dengan komposisi sebagai berikut: Dlm Ribuan Rupiah
NO
PEMEGANG SAHAM
POSISI MODAL DISETOR Setoran Modal Des' 2012 Des' 2013 Des' 2013
JUMLAH LEMBAR SAHAM
KEPEMILIKAN
Pemda Propinsi Sulteng
73,434,354
3,000,000
76,434,354
764,344
34.14%
2
Pemda Kabupaten/Kota
71,452,520
13,900,000
85,352,520
853,525
38.12%
3
Mega Corpora
0
62,094,200
62,094,200
620,942
27.74%
Jumlah
144,886,874
78,994,200
223,881,074
2,238,811
100.00%
POSISI MODAL DISETOR
1
Mega Corpora, 27.74%
Pemda Prop. Sulteng, 34.14%
Pemda Kabupaten/Kota, 38.12%
51 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Laporan Kinerja Performance Report Adapun komposisi modal yang telah disetor oleh masing-masing pemegang saham sebagai berikut: Tabel 2 Perkembangan Modal Disetor : Dlm Ribuan Rupiah
POSISI MODAL DISETOR NO
PEMEGANG SAHAM
1 2
Pemda Propinsi Sulteng Pemda Kab. Donggala
3 4
Setoran Modal Des' 2013
Des' 2012
Des' 2013
JUMLAH LEMBAR SAHAM
KEPE MILIKAN
73,434,354 10,308,492
3,000,000 1,000,000
76,434,354 11,308,492
764,344 113,085
34.14% 5.05%
Pemda Kab. Poso Pemda Kab. Banggai
7,906,513 9,247,784
4,000,000 1,000,000
11,906,513 10,247,784
119,065 102,478
5.32% 4.58%
5 6
Pemda Kab. Tolitoli Pemda Kab. Tojo Una-Una
9,000,000 8,245,686
0 0
9,000,000 8,245,686
90,000 82,457
4.02% 3.68%
7 8
Pemda Kab. Morowali Pemda Kab. Buol
6,528,190 6,015,855
0 1,000,000
6,528,190 7,015,855
65,282 70,159
2.92% 3.13%
9 10
Pemda Kab. Parigi-Moutong Pemda Kab. Bangkep
5,900,000 1,800,000
0 200,000
5,900,000 2,000,000
59,000 20,000
2.64% 0.89%
11 12
Pemda Kodya Palu Pemda Kab. Sigi
5,000,000 1,500,000
5,000,000 1,700,000
10,000,000 3,200,000
100,000 32,000
4.47% 1.43%
13
Mega Corpora
0
*62,094,200
*62,094,200
*620,942
27.74%
144,886,874
78,994,200
223,881,074
2.238.810
100.00%
TOTAL
Selama tahun 2013 terjadi penambahan modal setor sebesar Rp.78.994 juta, terdiri dari Pemda Propinsi Sulawesi Tengah sebsar Rp.3.000 juta, Pemda Donggala sebesar Rp.1.000 juta, Pemda Poso sebesar Rp.4.000 juta, Pemda Banggai Rp.1.000 juta, Pemda Buol sebesar Rp.1.000 juta, Pemda Bangkep sebesar Rp.200 juta, Pemda Kota Palu sebesar Rp.5.000 juta dan Pemda Sigi sebesar Rp.1.700 juta serta masuknya Investor Strategis (Mega Corpora) menjadi pemegang Saham dengan setoran awalnya sebesar Rp.62.094 juta. Sehingga pada akhir tahun 2013, komposisi modal yang telah disetor sebesar Rp.223.881 juta.
52 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Laporan Kinerja Performance Report
C.
PENGHIMPUNAN DANA PIHAK KETIGA Kegiatan operasional Bank Sulteng selain dibiayai dengan modal sendiri dan pemupukan laba, juga diperoleh dari penghimpunan dana masyarakat melalui Giro, Tabungan , Deposito Berjangka, serta sumber dana dari penempatan dana antar bank. Dalam perhimpunan dana masyarakat baik yang berasal dari nasabah ritel maupun dari nasabah korporasi, Bank Sulteng selalu berupaya meningkatkan kualitas pelayanan kepada nasabah yang diarahkan kepada kecepatan, keamanan dan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi di Bank Sulteng. Selain itu untuk memelihara dan mendapatkan nasabah, Bank Sulteng senantiasa juga memberikan produk berkualitas yang mampu memberikan
kepuasan bagi nasabah dengan melakukan
pengembangan produk inovatif sehingga bisa memberikan daya saing produk sejenis di dunia perbankan. Penghimpunan dana pihak ketiga dalam bentuk Giro Tabungan dan Deposito secara keseluruhan hingga akhir tahun 2013 mengalami kenaikan sebesar Rp. 207.695 juta atau 29,55%, dari sebesar Rp. 703.051 juta, di tahun 2012 menjadi sebesar Rp. 910.746 juta, dengan rincian sebagai berikut :
Tabel 3 Perkembangan Dana Pihak Ketiga : Dalam Jutaan Rp
Pertumbuhan (growth) Dana Pihak Ketiga Giro Tabungan Deposito Total
2013
2012
537.195 279.048 94.503 910.746
493.745 165.894 43.412 703.051
Rp. 43.450 113.154 51.091 207.695
% 8,80 68,21 117,69 29,54
Giro Kenaikan dana pihak ketiga tersebut berasal dari posisi giro mengalami kenaikan cukup signifikan sebesar Rp. 43.450 juta atau sebesar 8,80% yaitu dari Rp. 493.745 juta ditahun 2012 menjadi Rp. 537.195 juta pada tahun 2013. Kenaikan ini dikarenakan terpeliharanya hubungan baik dengan Pemda baik selaku stakeholder maupun sebagai pemegang saham, begitu juga pihak swasta untuk mempertahankan gironya di Bank Sulteng dengan mengendapkan dananya atas pembayaran termyn proyek baik dana APBN maupun dana APBD.
53 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Laporan Kinerja Performance Report Tabel 4 Perkembangan Giro : Dalam Jutaan Rp
Giro
2013
2012 546
46.903
Rp. (46.357)
536.649
446.841
89.808
20,10
537.195
493.745
43.450
8,80
Pihak Berelasi Pihak Ketiga Total
Pertumbuhan (growth) % (98,84)
Tabungan Posisi tabungan mengalami peningkatan sebesar Rp. 113.154 juta atau 68,21%, yaitu dari tahun 2012 sebesar Rp.165.894 juta menjadi Rp. 279.048 juta pada tahun 2013. Tabel 5 Perkembangan Tabungan : Dalam Jutaan Rp.
Tabungan
2013
Pihak Berelasi Simantap Simpeda Tabunganku Tabungan Pensiunku Tabungan PNS Pihak Ketiga Simantap Tabungan lokal Simpeda Tabunganku Tabungan PNS Tanbungan Pensiunku TabunganKU Plus Total
Pertumbuhan (growth)
2012
Rp.
%
142 27 1 -
252 257 3 8 2
(110) (230) (7) -
(43,65) (89,49) (87,5) -
41.514 1 108.516 10.280 54.223 62.904 1.440 279.048
25.174 1 107.860 11.852 16.557 1.139 2.789 165.894
16.340 656 (1.572) 37.666 61.765 (1.349) 113.154
64,91 0,61 (13,26) 227,49 5.422,74 (48,37) 68,21
54 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Laporan Kinerja Performance Report
Deposito Posisi Deposito mengalami peningkatan sebesar Rp. 51.091 juta atau 117,69%, yaitu dari tahun 2012 sebesar Rp. 43.412 juta menjadi Rp. 94.503 juta pada tahun 2013. Tabel 6 Perkembangan Deposito : Dalam Jutaan Rp
Deposito Deposito Berjangka 1 bulan 3 bulan 6 bulan 9 bulan 12 bulan Total
2013
2012
76.594 11.355 1.064 0 5.490 94.503
34.746 3.266 460 0 4.940 43.412
Pertumbuhan (growth) Rp.
%
41.848 8.089 604 0 550 51.091
120,44 247,67 131,30 0 11,13 117,69
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga dalam 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
D.
PINJAMAN DITERIMA Pinjaman yang diterima berupa pembiayaan bersama PT. Permodalan Nasional Madani. Pada tahun 2013 pinjaman yang diterima sebesar Rp. 0 juta, turun Rp. 0 juta atau 0% dari tahun 2012 sebesar Rp.6.000 juta.
55 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Laporan Kinerja Performance Report
E.
PENGGUNAAN DANA 1. Kredit yang Diberikan Sesuai dengan fungsi bank sebagai lembaga intermediasi, penggunaan dana sebagian besar adalah dalam bentuk penyaluran kredit, sementara sisa dana yang belum dipakai dioptimalkan melalui penempatan dana antar bank. Pada akhir tahun 2013 penyaluran kredit Bank Sulteng mengalami kenaikan yang cukup signifikan sebesar Rp.1.169.712 juta atau naik sebesar Rp.415.534 juta atau 55,10% bila dibandingkan pada tahun 2012 sebesar Rp.754.178 juta. Pertumbuhan kredit ini diimbangi dengan pola pemberian kredit yang memegang prinsip kehatihatian, sehingga portofolio penyaluran kredit mempunyai tingkat keamanan yang tinggi seperti tergambar dari rasio NPL sebesar 2.92% atau jauh dibawah dari ketentuan Bank Indonesia yaitu sebesar 5%.
Sebagaimana tertuang dalam Rencana
bisnis Bank Sulteng kedepan yaitu akan mencoba
memainkan peran sesuai misinya yaitu :
Untuk mencapai visi tersebut diatas, maka akan dilakukan upaya-upaya yang terencana, terpadu, yang dirumuskan sebagai berikut :
Total Asset Ranking No. 9, BPD seluruh Indonesia,
Dana Pihak Ketiga Ranking No. 9, BPD seluruh Indonesia,
Kredit yang DiberikanRanking No.10 BPD seluruh Indonesia,
Laba sebelum Pajak Ranking No. 11, BPD seluruh Indonesia.
dengan menambah porsi penyaluran kredit produktif. Sehingga diharapkan sesuai dengan target jangka panjang kredit produktif (usaha menengah keatas dan kredit mikro) akan disalurkan 50% dari total pemberian kredit. Pada tahun 2013 Bank Sulteng telah menjadi salah satu Bank penyalur Kredit Perumahan sehingga ekspansi kredit produktif akan semakin meningkat dan mempengaruhi peningkatan perekonomian Propinsi Sulawesi Tengah disektor riil dan usaha mikro, disamping juga akan merambah kalangan pengusaha terutama UMKM yang memegang peran penting dalam menunjang perekonomian daerah.
56 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Laporan Kinerja Performance Report Tabel 7 Pemberian Kredit Berdasarkan Sektor Ekonomi :
Sektor Ekonomi Pertanian Pertambangan Perindustrian Perdagangan/Restoran & Hotel Listrik, Gas & Air Konstruksi Pengangkutan Jasa Dunia Usaha Jasa-Jasa Sosial Masyarakat Lain-lain Total
2013 6.375 78 2.156 36.112 0 5.308 988 10.932 0 1.107.763 1.169.712
2012 7.188 46 3.692 49.744 20 12.237 1.053 10.254 0 669.944 754.178
Dalam Jutaan Rp Pertumbuhan (growth) Rp. % (813) 32 (1.536) (13.632) 20 (6.929) (65) (678) 0 437.819 415.534
(11,31) 69,57 (41,60) (27,40) 100 (56,62) (6,17) (6,61 0 65,35 55,10
Tabel 8 Pemberian Kredit Berdasarkan Kolektibilitas :
Kolektibilitas Lancar Perhatian Khusus Kurang Lancar Diragukan Macet Penyisihan Kerugian Total
2013 1.108.962 26.551 1.003 1.057 32.139 1.169.712
2012 708.894 11.370 885 923 32.106 754.178
Dalam Jutaan Rp Pertumbuhan (growth) Rp. % 400.068 15.181 118 134 33 415.534
56,44 133,52 13,33 14,52 0,10 55,10
57 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Laporan Kinerja Performance Report Pertumbuhan pemberian kredit dalam 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
2. Giro pada Bank Indonesia Giro pada Bank Indonesia tahun 2013 sebesar Rp.120.998 juta, naik sebesar Rp. 26.739 atau 28,37 % dari tahun 2012 sebesar Rp.94.259 juta.
3. Giro pada Bank Lain Giro pada bank lain tahun 2013 sebesar Rp.17.430 juta, yang terdiri dari giro pada Bank Pemerintah sebesar Rp. 10.046 juta, Giro pada Bank Pembangunan Daerah Rp.92 juta dan Giro pada Bank Swasta sebesar Rp. 7.292 juta. Terjadi penurunan sebesar Rp. 1.936 juta dibandingkan dari tahun 2012 sebesar Rp. 19.366 juta.
4. Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Pada tahun 2013, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain mencapai Rp. 318.997 juta atau mengalami peningkatan sebesar Rp.534 juta atau sebesar 0,17% dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp.318.463 juta.
58 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Laporan Kinerja Performance Report F. HASIL USAHA 1.
Pendapatan Total pendapatan Bank Sulteng pada tahun 2013 sebesar Rp. 189.988 juta dibanding pada tahun 2012 sebesar Rp. 147.105 juta berarti meningkat sebesar Rp.42.883 juta atau 29,15%. Peningkatan ini diakibatkan naiknya pendapatan dari hasil bunga dan provisi yang berhubungan dengan aktivitas perkreditan, penempatan pada bank lain serta pendapatan lainnya.
2.
Biaya Total biaya yang dikeluarkan oleh Bank Sulteng selama tahun 2013 sebesar Rp. 123.129 juta bila dibanding pada tahun 2012 sebesar Rp. 118.820 juta terjadi peningkatan sebesar Rp. 4.309 juta atau 3,63%. Peningkatan ini sangat dipengaruhi oleh biaya dana, biaya umum dan administrasi, biaya tenaga kerja dan biaya lain.
3.
Laba Laba usaha atau laba sebelum pajak tahun 2013 sebesar Rp.66.859 juta, naik sebesar Rp. 38.574 juta atau 136,38% dibandingkan dengan tahun 2012 sebesar Rp.28.285 juta. Sedangkan laba bersih atau laba setelah pajak tahun 2013 sebesar Rp. 48.859 naik sebesar Rp. 28.621 juta atau 141,42% dibandingkan tahun 2012 sebesar Rp. 20.238 juta.
Tabel 9 Perkembangan Pendapatan & Biaya : Uraian Pendapatan Operasional Pendapatan Non Operasional
2013
2012
189.931
145.668
Dalam Jutaan Rp Pertumbuhan (growth) Rp.
%
44.263
30,39
57
1.437
(1.380)
(96,03)
189.988
147.105
42.883
29,15
122.822
118.427
4.395
3,71
307
393
(86)
(21,88)
123.129
118.820
4.309
3,63
Laba Sebelum Pajak
66.859
28.285
38.574
136,38
Pajak Penghasilan
18.000
8.047
9.953
123,69
48.859
20.238
28.621
141,42
Total Pendapatan Beban Operasional Beban Non Operasional Jumlah Beban
Laba Setelah Pajak
59 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Laporan Kinerja Performance Report
Pertumbuhan Pendapatan dan Biaya dalam 5 (lima) tahun terakhir dapat dilihat pada grafik dibawah ini :
G.
JARINGAN PELAYANAN Dalam memberikan kemudahan pelayanan yang lebih optimal hingga keseluruh lapisan masyarakat, Bank Sulteng terus giat memperluas jaringan kantor yang pada akhirnya nanti diharapkan akan dibuka di seluruh tingkat kecamatan dalam Propinsi Sulawesi Tengah. Perluasan jaringan ini dimaksudkan untuk mempermudah nasabah pada khsusnya dan masyarakat pada umumnya dalam melakukan transaksi perbankan di Bank Sulteng, sehingga produk-produk Bank Sulteng akan lebih dikenal dan dipakai oleh masyarakat di seluruh Sulawesi Tengah.
Selama tahun 2013 Bank Sulteng telah menambah jaringan kantor berupa pembukaan kantor kas 1 (satu) unit di Kecamatan Dampal Selatan dan penambahan ATM sebanyak 13 (tiga belas) unit, sehingga dengan penambahan tersebut jumlah jaringan pelayanan secara keseluruhan menjadi 66 jaringan yang terdiri dari 1 (satu) kantor Pusat, 13 (tiga belas) kantor cabang, 12 (dua belas) kantor kas, 32 (tiga puluh dua) ATM, dan 1 (satu) kas mobil serta 8 (delapan) payment point.
60 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Laporan Kinerja Performance Report
Tabel 10 Perkembangan Jaringan Pelayanan Bank Sulteng
Uraian
2013
Kantor Pusat
H.
2012
Pertumbuhan (growth) Nominal
%
1
1
0
0
Kantor Cabang
13
13
0
0
Kantor Kas
12
11
1
9,09
ATM Payment Point Kas Mobil Keliling Jumlah
32 8 1 67
29 8 0 51
3 0 1 5
10,35 0 0 9,81
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA Kunci keberhasilan sebuah perusahaan tidak terlepas dari peran sumber daya manusianya, bisnis akan tumbuh bila sumber daya manusia ditumbuhkembangkan dan menjadi bagian dari keluarga besar perusahaan yang profesional sehingga menghasilkan keuntungan optimal bagi perusahaan dan memberikan kepuasan bagi stakeholders. PT. Bank Sulteng menyadarai sepenuhnya bahwa sumber daya manusia merupakan asset tertinggi nilainya dan faktor penentu keberhasilan suatu usaha atau kegiatan yang berkesinambungan, maka dari itu pengelolaan sumber daya manusia dilakukan untuk menciptakan sistem manajemen yang berkualitas sehingga akan tercipta pegawai dan pimpinan yang memiliki kompetensi dan dedikasi tinggi untuk mencapai visi dan misi bank. Sistem pengelolaan SDM di PT. Bank Sulteng dibuat secara terintegrasi dimulai dari proses rencana kebutuhan pegawai, rekrutmen yang berdasarkan kompetensi yang dibutuhkan jabatan yang dilakukan dengan program pelatihan dan pengembangan pegawai uantuk mendapatkan pegawai yang mempunyai kemampuan sesuai bidang yang dibutuhkan, setelah itu dilakukan penempatan pegawai sesuai dengan bidang keahliannya “the right man on the right place” serta pengukuran kinerja pegawai berdasarkan pencapaian target masing-masing individu (Key Perfomance Indicator/KPI) dan terakhir pengelolaan remunerasi sesuai ketentuan dan peraturan yang berlaku.
61 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Laporan Kinerja Performance Report
Berikut pengelolaan sistem SDM di Bank Sulteng : Perencanaan SDM Perekrutan dan seleksi pegawai Pelatihan dan Pengembangan Penempatan Penilaian pegawai Pengelolaan remunerasi Tabel 11 Klasifikasi Pendidikan Pegawai : Klasifikasi Pendidikan Strata Dua (S2) Strata Satu (S1) Sarjana Muda SMU Sederajat SMP Total Pegawai
2013
2012
4 233 25 198 1 461
4 210 24 186 1 425
Pertumbuhan (growth) Nominal % 0 0 23 10,96 1 4,17 12 6,46 0 0 36 8,47
Untuk meningkatkan motivasi dan produktivitas pegawai Bank Sulteng juga memperhatikan kesejahteraan dan fasilitas yang diberikan kepada pegawai antara lain: 1. Program pensiun yang dikelola oleh Yayasan Dana pensiun dan Yayasan Dana kesejahteraan Bank Sulteng. 2. Fasilitas asuransi kesehatan 3. Pemberian penghargaan kepada pgawai sesuai jenjang masa kerja 4. Sarana olahraga 5. Fasilitas Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek) 6. Fasilitas pinjaman intern pegawai 7. Pemberian hak cuti tahunan dan cuti besar
62 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Laporan Kinerja Performance Report Adapun program pelatihan dan pendidikan yang diselenggarakan selama tahun 2013 antara lain sebagai berikut : 1. Pendidikan dan Pelatihan Triwulan I a. Menghadiri undangan sosialisasi Enchancement Laporan Harian Bank Umum (LHBU) diikuti oleh 1 (satu) orang pegawai pada tanggal 19 s.d 11 januari 2013 penyelenggara BI diJakarta. b. Mengikuti Workshop awal review BPP/SOP Manajemen Risiko diikuti oleh 25 (dua puluh lima) orang pegawai pada tanggal 05 Januari 2013 penyelenggara PT. Arfaidhams dan Divisi SKAI diPalu c. Menghadiri Workshop hapus tagih Pasca keputusan Mahkamah Konstitusi dan penyusunan SOP (Asbanda) diikuti oleh 1 (satu) orang pegawai dari tanggal 05 Januari s.d 06 Februari 2013 penyelenggara Asbanda diJakarta. d. Mengikuti Workshop awal review BPP/SOP Management Risiko dan Kepatuhan diikuti oleh 25 (dua puluh lima) orang pegawai pada tanggal 08 Februari 2013 penyelenggara PT. Arfidhams Secret diPalu. e. Mengikuti Sosialisasi pengembangan sistim BI-RTGS/BI-SSSS generasi II diikuti oleh 2 (dua) orang pegawai pada tanggal 15 Februari 2013 penyelenggara Bank Indonesia di Jakarta. f.
Sosialisasi Perpajakkan PPH Pasal 21 dikuti oleh 15 (lima belas) orang pegawai pada tanggal 15 s/d 16 Februari 2013 penyelengara LIPIPI di Palu.
g. Mengikuti Pelatihan Bintek perpres No.7 Tahun 2012 dan Ujian Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa diikuti oleh 3 (tiga) orang pegawai pada tanggal 15 s.d 16 Maret 2013. h. Pelatihan Aspek Hukum Kredit Macet dan Strategi Penangananya dan training negosiasi dan Komunikasi penagihan yang aktif diikuti oleh 3(tiga) orang pegawai pada tanggal 10 s.d 20 Maret 2013 penyelenggara P Hadisaputra di Surabaya. i.
Worksop 1 hari penyusun ICAAP (Internal Capytal Adaquaty Assesment Process) diikuti oleh 2 (dua) orang pegawai pada tanggal 21 Maret 2013 penyelenggara BSMR di Jakarta.
j.
Pelatihan Aspek Legal UMKM diikuti oleh 4(empat) orang pegawai pada tanggal 22 s.d 28 Maret 2013 penyelenggara Asbanda di Jakarta.
63 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Laporan Kinerja Performance Report
2. Pendidikan dan Pelatihan Triwulan II a. Mengikuti Training Esq Resculer diikuti oleh 16 (enam belas) orang pegawai pada tanggal 06 s.d 07 April 2013 penyelenggara ESQ di Palu.
b. Mengikuti Workshop Anti Pencucian Uang dan pencegahan pendanaan terorisme diikuti oleh 1 (satu) orang pegawai pada tanggal 16 April 2013 di Jakarta.
c. Mengikuti Seminar Nasional Implementasi Undang-Undang No.9 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberatasan Tindak Pidana terorisme yang di ikuti oleh 1 (satu) orang pegawai pada tanggal 02 Mei 2013 penyelenggara PPATK di Jakarta.
d. Mengikuti pelatihan dan Uji Kompetensi Manajement Risiko Level III yang diikuti oleh 6 (enam) orang pegawai pada tanggal 14 s.d 18 Mei 2013 penyelenggara BSMR di Jakarta.
e. Mengikuti Seminar Identifikasi Area berisiko tinggi di wilayah Indonesia berdasarkan risiko penyalahgunaan Bank sebagai sarana pencucian uang yang diikuti oleh 1 (satu) orang pegawai pada tanggal 27 Mei 2013 penyelenggara Bank Indonesia di Jakarta.
3. Pendidikan dan Pelatihan Triwulan III a. Mengikuti In House Training Program pemeliharaan Sertifikasi Manajement Risiko Bank Sulteng diikuti oleh 29 (dua puluh sembilan) orang pegawai pada tanggal 13 Juli 2013 penyelenggara Bank Sulteng di Palu.
b. Mengikuti Pelatihan dan Uji Kompetensi Manajement Risiko Level I dan III diikuti oleh 3 (tiga) orang pegawai pada tanggal 16 s.d 22 September 2013 di Jakarta.
c. Mengikuti pelatihan Kepemimpinan Yang Berkarakter yang diikuti oleh 30 (tiga puluh) orang pegawai pada tanggal 17 September 2013 di Palu.
d. Mengikuti Workshop Info Bank learning Center Penyusunan Rencana Bisnis Bank (RBB) yang Efektif yang diikuti oleh 2 (dua) orang pegawai pada tanggal 25 s.d 29 September 2013 di Bandung.
e. Mengikuti Konsultasi Pembayaran Jasa Layanan Bank /Pos persepsi di ikuti oleh 2 (dua) orang pegawai pada tanggal 25 s.d 27 September 2013 di Jakarta.
64 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Laporan Kinerja Performance Report
4. Pendidikan dan Pelatihan Triwulan IV a. Dalam rangka mengikuti sosialisasi Ketentuan Bank Indonesia di ikuti oleh 2 (dua) orang pegawai pada tanggal 03 Oktorber 2013 di Jakarta.
b. Dalam rangka mengikuti Sosialisasi PBI No.14/22/PBI/2012 tanggal 12 Desember 2012 tentang pemberian kredit atau pembiayaan oleh bank umum dan bantuan tehnis dalam rangka pengembangan UMKM dan surat edaran Bank Indonesia (SE. BI) EKSTERN No.15/35/DPAU tanggal 29 Agustus 2013 yang di ikuti oleh 2 (dua) orang pegawai pada tanggal 09 Oktober 2013 diPalu.
c. Mengikuti pembekalan security di ikuti oleh 11 (sebelas) orang pegawai pada tanggal 12 Oktober 2013 di Palu.
d. Dalam rangka mengikuti sosialisasi perbaikan Aplikasi Olibs Bank Sulteng yang diikuti oleh 30 (tiga puluh) orang pegawai dari tanggal 12 s.d 13 oktober 2013 di Palu.
e. Dalam rangka rangka mengikuti mekanisme eksekusi dan lelang hak tanggungan serta permasalahannya dalam praktek dari tanggal 23 s.d 24 oktober 2013 yang diikuti oleh 1 (satu) orang pegawai penyelenggara P. Hadisaputro di Semarang.
f. Dalam rangka mengikuti Ujian kompetensi Manajemen Risiko diikuti oleh 6 (enam) orang pegawai pada tanggal 26 oktober 2013 penyelenggara BSMR diJakarta.
g. Mengikuti workshop/training analisis lingkungan hidup angkatan V (BI) dari tanggal 29 oktober s.d 01 November 2013 yang diikuti oleh 2 (dua) orang pegawai penyelenggara Bank Indonesia di Lombok.
h. Dalam rangka Pelatihan Laporan Transaksi Keuangan Transfer Dana dari dan keluar negeri (LTKL) pada tanggal 12 November 2013 yang diikuti oleh 2 (dua) orang pegawai, penyelenggara PPATK di Jakarta.
i.
Dalam rangka mengikuti Bintek Nasional Perpajakan dan Pengelolaan administrasi Keuangan perbankan Tahun 2013 yang diikuti oleh 2 (dua) orang pegawai dari tanggal 15 s.d 16 November 2013 penyelenggara P4N di Jakarta.
j.
Dalam rangka mengikuti pelatihan dan Uji Kompetensi Manajemen Risiko level I yang diikuti oleh 7 (tujuh) orang pegawai dari tanggal 19 s.d 23 November 2013, penyelenggara BSMR di Jakarta.
65 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Laporan Kinerja Performance Report
k. Dalam rangka mengikuti workshop pengenalan surat berharga yang diikuti oleh 2 (dua) orang pegawai dari tanggal 21 s.d 22 November 2013, penyelenggara Mandiri Jakarta di Jakarta.
l.
Dalam rangka Sosialisasi Peraturan Pemerintah No.47 tahun 2012 Tentang Tanggung jawab Sosial dan Lingkungan Hidup dan Implementasi CSR untuk pembangunan berkelanjutan yang diikuti oleh 2 (dua) orang pegawai
pada tanggal 03 Desember 2013, penyelenggara
Kementrian Perekonomian di Surabaya.
I.
PENGEMBANGAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN OPERASIONAL Pengembangan Teknologi informasi merupakan aspek penting dalam meningkatkan kualitas pelayanan terhadap nasabah dan untuk meningkatkan efisiensi operasional. Pengembangan ini juga dapat meningkatkan kompetisi bank terhadap pesaing dalam meraih pangsa pasar yang lebih baik. Penggunaan teknologi informasi meningkatkan kecepatan proses, integritas data (keamanan data), kerahasiaan dan fleksibelitas bagi pengguna (nasabah). Penerapan Manajemen Risiko dalam Penggunaan Teknologi Informasi oleh Bank Umum merujuk Peraturan Bank Indonesia No 9/15/PBI 2007 dimana Bank melakukan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko yang berhubungan dengan penyelenggaraan TI. Adapun upaya yang telah dilakukan oleh Bank Sulteng dalam pengembangan Teknologi Informasi dalam tahun 2012 sebagai berikut : Adapun upaya yang telah dilakukan oleh Bank Sulteng dalam pengembangan Teknologi Informasi dalam tahun 2013 sebagai berikut : 1. Pembuatan Aplikasi Perhitungan CKPN 2. Pembuatan Aplikasi PSAK 50/55 3. Pembuatan Aplikasi e-Dapem 4. Pembuatan Aplikasi Cash Management System (CMS) berupa Inquiry Rekening Pemerintah. 5. Pembuatan Sistem Informasi Gaji.
66 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Laporan Kinerja Performance Report
Teknologi Informasi menuntut kedinamisan sehingga perkembangannya akan sangat cepat dan berpengaruh terhadap perkembangan aplikasinya. Hal ini memerlukan perencanaan yang handal dan teliti untuk dapat mengantisipasi perkembangannya dimasa mendatang. Sehingga perencanaan pengembangan atas penerapan Teknologi Informasi sangat dibutuhkan untuk menentukan langkah-langkah ke depan. Diperlukan Rencana Strategis jangka pendek maupun jangka panjang yang harus selalu dievaluasi dari waktu ke waktu, termasuk rencana pemilihan strategi untuk menjadi Regional Champion. Dalam hal ini Bnak Sulteng telah merencanakan beberapa strategi tersebut, terdiri dari : 1. Arsitektur dan Capacity-IT Planning Jangka panjang Merancang Core Bnking Bank Sulteng agar dapat men-support pengembanganpemgembangan produk/jasa, informasi manajemen dan laporan keuangan termasuk sarana penunjangnya.
Monitoring 2 (dua) kali setahun kecukupan jaringan komunikasi yang tersedia untuk mendukung kecepatan proses tranksaksi.
Merancang dan mengantisipasi IT Capacity skala 5 (lima) tahunan atas peningkatan transaksi dan costumer base jaringan dan konvensional dan elektronik
Organisasi TI perlu memiliki beberapa fungsi:
Helpdesk
Call Center
2. Optimalisasi support kepada layanan serta produk dan jaringan Memfasilitasi keberadaan e-Banking (SMS Banking) Otomatis Pelaporan APU (Anti Pencucian Uang) Sentralisasi Pelaporan Sentralisasi Arsip Saat ini PT. Bank Sulteng telah memiliki fitur layanan ATM Bersama dan fitur standar perbankan lainnya, namun belum memiliki cakupan yang lebih luas seperti pembayaran telepon, listrik, bill payment, layanan kartu kredit dan kartu debit. Ke depan akan diupayakan untuk mengakomodir kebutuhan tersebut secara bertahap sebagaimana yang telah ditetapkan dalan Rencana Bisnis Bank PT. Bank Sulteng guna memberikan kemudahan bagi nasabah sehingga dapat menjaga loyalitas dan kenyamanan nasabah dalam bertransaksi yang pada gilirannya akan memberikan kontribusi peningkatan fee based income dari sisi non kredit.
67 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Laporan Kinerja Performance Report J.
MANAJEMEN RISIKO Seiring dengan Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, kebijakan manajemen risiko dan implementasinya dalam bisnis perbankan belakangan ini telah mengalami perkembangan yang pesat yang diikuti dengan semakin kompleksnya risiko yang dihadapi oleh industri perbankan. Hal ini menuntut setiap pelaku usaha di industri perbankan, termasuk PT. Bank Sulteng untuk menerapkan pengelolaan risiko agar aktifitas usaha yang dilakukan oleh bank tidak menimbulkan kerugian yang melebihi kemampuan bank atau yang dapat mengganggu kelangsungan usaha bank. PT. Bank Sulteng dalam melakukan pengelolaan risiko dengan menerapkan 8 (delapan) jenis risiko yaitu ; Risiko Kredit, Risiko Pasar, Risiko Operasional, Risiko Likuiditas, Risiko Kepatuhan, Risiko Hukum, Risiko Reputasi dan Risiko Strategik. Sesuai dengan perkembangan regulasi yang dikeluarkan oleh regulator, PT.Bank Sulteng selalu mengikuti dan menyesuaikan perkembangan tersebut dalam bentuk regulasi intern PT. Bank Sulteng. Penerapan pengelolaan risiko dalam kegiatan usaha PT. Bank Sulteng memberikan manfaat untuk menjelaskan kepada manajemen kemungkinan potensi kerugian/permasalahn yang dihadapi di masa depan. Pengelolaan risiko juga memberikan manfaat bagi bank dalam penyesuaian/perbaikan metode dan proses pengambilan keputusan yang sistematis didasarkan atas ketersediaan informasi.
Kebijakan Manajemen Risiko Dalam rangka implementasi manajemen risiko, Bank Sulteng memulai dengan menanamkan budaya sadar risiko kepada seluruh pegawai pada setiap tingkatan dan pada setiap unit bisnis. Upaya yang dilakukan dalam rangka menciptakan budaya risiko kepada seluruh pegawai antara lain : melalui sosialisasi terhadap ketentuan – ketentuan baik intern maupun ektern dan menerapkan reward dan punishment. Sosialisasi dilakukan secara bertahap baik melalui event khusus, maupun kunjungan langsung ke kantor cabang.
68 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Laporan Kinerja Performance Report Kebijakan Manajemen Risiko yang telah ditetapkan diharapkan dapat mendukung unit bisnis dalam melakukan dengan tetap berusaha memitigasi risiko yang mungkin timbul dari aktivitas dari aktivitas tersebut, proses mitigasi dilakukan melalui : a. Proses identifikasi risiko dan pengukuran. Dalam menjalankan aktivitas bisnis, Bank Sulteng telah memiliki pedoman dalam mengidentifikasi risiko yang terdapat pada setiap aktivitas. Pengukuran risiko dilakukan melalui penilaian profil risiko yang dilaukan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko. b. Pemisaha fungsi (organisasi). Penerapan four eyes principles tercermin pada adanya pemisahan fungsi antara yang melaksanakan kegiatan operasional dengan yang melakukan pengendalian, yaitu adanya pemisahan fungsi antara yang melakukan analisa, administrasi kredit dan pemutus kredit. c. Kebijakan. Bank Sulteng telah melakukan penyempurnaan terhadap kebijakan sesuai dengan perubahan peraturan ekternal terkini. d. Pengendalian risiko. Bank Sulteng telah menetapkan limit sebagai acuan dalam melaksanakan aktivitas bisnis agar terhindar dari risiko kepatuhan. Bank Sulteng telah melakukan penyesuaian terhadap sebagian kebijakan terkait dengan penerapan manajemen risiko sesuai dengan perubahan peraturan yang dikeluarkan Bank Indonesia antara lain : 1. Kebijakan Umum Manajemen Risiko, 2. Pedoman Penerapan Manajemen Risiko, 3. Pedoman Penyusunan Profil Risiko, 4. Pedoman KPMM dan perhitungan ATMR untuk Risiko Kredit, Risiko Pasar dan Risiko Operasional. 5. Pedoman Fungsi Kepatuhan
69 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Laporan Kinerja Performance Report Adapun Pemetaan Predikat/Peringkat Risiko Komposit, yaitu sebagai berikut:
Tabel 12 Profil Risiko Bank Sulteng: Profil Risiko Bank Sulteng Tahun 2013 Profil Risiko Jenis Risiko
Peringkat Risiko Inheren
Peringkat Kualitas Manajemen Risiko
Peringkat Tingkat Risiko
1. Risiko Kredit
Low to Moderate
Satifactory
2
2. Risiko Pasar
Low to Moderate
Satifactory
2
3. Risiko Oprasional
Moderate
Fair
3
4. Risiko Likuiditas
Low to Moderate
Satifactory
2
5. Risiko Hukum
Low to Moderate
Satifactory
2
6. Risiko Reputasi
Low to Moderate
Satifactory
2
7. Risiko Strategik
Moderate
Fair
3
8. Risiko Kepatuhan
Moderate
Fair
3
Low to Moderate
Satifactory
2
Risiko Komposit
Secara keseluruhan profil risiko tahun 2011 berperingkat Low to Moderat, yang merupakan kombinasi antara risiko inheren low to moderat dengan kualitas penerapa manajemen risiko tergolong Satisfactory.
Risiko Kredit Risiko Kredit didefinisikan sebagai risiko kerugian yang mungkin terjadi akibat kegagalan pihak lawan (Counterparty) memenuhi kewajibannya. Penilaian risiko kredit secara komposit adalah Low to Moderate dengan penerapan manajemen risiko kredit adalah Satisfactory.
70 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Laporan Kinerja Performance Report Dibandingkan NPL tahun 2013 berhasil dipertahankan yaitu NPL-Gross sebesar 2,92 % dan Net 1,95 % atau masih dibawah dari ketentuan. Kredit kepada debitur inti menurun. Kualitas sumber dana untuk penyediaan dana dalam rangka membiayai kredit masih tetap di dominasi oleh dana Pihak Ketiga yang bersumber dari Giro, deposito, dan tabungan. Kredit masih di dominasi oleh sektor lain-lain karena sebagian besar debitur Bank Sulteng berasal dari segmen pegawai negeri sipil. Surat berharga cenderung naik. Penempatan dana pada bank lain naik dari tahun sebelumnya. Produk baru dari costumer loan division maupun rencana membentuk unit kerja kredit mikro akan menambah eksposur risiko kredit bila tidak dipersiapkan dengan baik.
Risiko Pasar Risiko pasar adalah risiko pada posisi neraca dan rekening administrative termasuk tranksaksi derativ, akibat perubahan secara keseluruhan dari kondisi pasar, termasuk Risiko harga option. Pada tahun 2013 peringkat risiko pasar adalah Low to Moderat. Dilihat dari aktivitas fungsional yang dilakukan, Bank Sulteng belum merupakan bank devisa sehingga hanya mengelola risiko suku bunga yang terkandung pada aktifitas diposisi neraca dan rekening administratif.
Risiko operasional Risiko operasional adalah risiko akibat ketidak cukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Risiko operasional berpredikat Moderat, hal ini disebabkan karena : Pembuatan laporan masih menggunakan sistem manual dan akan berpotensi proses penyelesaiannya lambat sehingga terjadi kelambatan pelaporan maupun kesalahan. Belum dterapkan proses perhitungan profil risiko cabang sehingga belum dapat memitigasi risiko disetiap cabang. Belum menerapkan Loss Event Database sehingga belum dapat menghitung kerugian secara akurat.
71 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Laporan Kinerja Performance Report
Risiko Likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidak mampuan Bank untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari asset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagungkan, tanpa menganggu aktivitas dan kondisi keuangan bank. Peringkat komposit risiko likuiditas adalah Low to Moderat, selama tahun 2013 Bank Sulteng masih mampu memenuhi kewajiban yang akan segera jatuh tempo dan cashflow yang mencerminkan kecukupan dana untuk memenuhi kebutuhan penarikan dana oleh nasabah. Bank sulteng telah membentuk Asset Liability Committee (ALCO) yang berfungsi sebagai pengelola risiko likuiditas. Sebagai sekretaris dalam struktur ALCO adalah Divisi Treasury. Risiko Hukum Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yudiris. Risiko hukum berpredikat Moderate, selama tahun 2013 terdapat tuntutan hukum dari pihak manapun. Divisi manajemen risiko dan kepatuhan senantiasa melakukan analisa risiko hukum yang melekat pada produk dan aktivitas baru sebelum produk dan aktivitas tersebut diperkenalkan/dijalankan. Dalam hal pengendalian risiko hukum, unit terkait bersama-sama dengan Divis Kepatuhan dan manajemen risiko memastikan setiap perjanjian kerjasama dengan pihak ketiga telah memenuhi syarat sah perjanjin sesuai denga peraturan yang berlaku. Risiko reputasi Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negative terhadap bank. Secara komposit risiko reputasi berpredikat Moderate. Risiko kepatuhan cenderung menurun dibandingkan dengan tahun sebelumnya yang berpredikat Low to Moderat. Pengelolaan risiko reputasi dilakukan dengan memberikan pelayanan yang terbaik kepada nasabah dengan cara mendidik karyawan terutama dibagian front liner melalui pelatihan service excellent dan merespon setiap keluhan sesuai dengan prosedur.
72 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Laporan Kinerja Performance Report
Risiko strategik Risiko strategik
adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau
pelaksanaan suatu keputusan strategik serta kegagalan dalam mengantifikasi perubahan lingkungan bisnis . Tahun 2013 peringkat risiko strategik adalah Moderat sama seperti penilaian profil risiko strategik tahun 2012. Pemantauan terhadap risiko strategik dilakukan dengan melakukan evaluasi terhadap pencapaian rencana bisnis secara berkala guna memastikan rencana bisnis yang telah ditetapkan dapat terealisasi dengan optimal.
Risiko kepatuhan Risiko kepatuhan adalah risiko akibat Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku. Risiko kepatuhan berpredikat Moderate, risiko kepatuhan yang dialami Bank Sulteng selama tahun 2013 cenderung menurun dibandingkan tahun 2012. Pengendalian risikon kepatuhan membaik, seiring dengan menurunnya pelanggan terhadap ketentuan. Sosialisasi ketentuan baru dan pelatihan baru dan pelatihan karyawan dapat menurunkan risiko kesalahan pelaporan yang dapat mengakibatkan sanksi denda dan pelanggran kepatuhan terhadap ketentuan. Disamping itu pengkajian terhadap rancangan dan keputusan dan rancangan kebijakan yang baru oleh direktur kepatuhan dapat mengurangi risko kepatuhan. Efektifitas pelaksanaan manajemen risiko ditentukan oleh pemahaman serta pengetahuan manajemen risiko yang dimiliki oleh para pegawai PT. Bank Sulteng. PT. Bank Sulteng mewajibkan sertifikasi manajemen risiko bagi seluruh pejabat dari kriteria pejabat tiga tingkat di bawah Direksi ke atas sebagai upaya persiapan penerapan Basel II dan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dalam rangka memenuhi Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Bagi Bank Umum dan PBI No. 7/25/PBI/2005 tentang Sertifikasi Manajemen Risiko bagi Pengurus dan Pejabat Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 8/9/PBI/2006, maka PT. Bank Sulteng telah mengirim para karyawan untuk mengikuti pendidikan manajemen risiko.
73 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Laporan Kinerja Performance Report Pegawai & Pengurus PT. Bank Sulteng yang bersertifikasi manajemen risiko tahun 2012 dan tahun 2013 adalah sebagai berikut :
Tabel 13 Pegawai & Pengurus yang telah bersertifikasi Manajemen Risiko Uraian
2013
2012
Pertumbuhan (growth) Nominal
%
Level I
10
61
71
16,39%
Level II
2
49
51
4,08%
Level III
-
27
27
-
Level IV
-
5
5
-
Sertifikasi MR untuk Direksi
-
3
3
-
Sertifikasi MR untuk Komisaris
-
3
3
-
12
149
161
8,05%
Total
Kerangka kerja manajemen risiko Direksi memiliki tanggung jawab secara menyeluruh terhadap pembentukan dan pengawasan terhadap kerangka manajemen risiko bank. Direksi telah membentuk Komite Aset dan Liabilitas (ALCO), Komite Risiko Kredit dan Operasional yang bertanggung jawab untuk mengembangkan dan memonitor kebijakan manajemen risiko bank di area yang telah ditetapkan.
K.
TINGKAT KESEHATAN BANK Mengacu pada peraturan Bank Indonesia No. 6/10/PBI/2004 tentang sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum, bank telah mendesain tata cara penilaian kesehatan bank dengan cakupan penilaian meliputi permodalan, kualitas aktiva, manajemen, ekuitas, likuiditas, dan sensitifitas terhadap risiko pasar (CAMELS).
74 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Laporan Kinerja Performance Report A.
Summary Report 1. Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Tabel 14 No.
Faktor
Peringkat (Rating) Des’2013
Des-2012
1.
GCG
2
4
2.
Risk Profile
3
4
3.
Capital
2
3
4.
Earnings
2
2
2
4
Nilai Komposit
Berdasarkan tabel diatas, tingkat kesehatan PT. Bank Sulteng pada tahun 2013 pada peringkat komposit
2, yang artinya mencerminkan kondisi Bank secara umum
”Sehat”, sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikat dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya tercermin dari peringkat faktorfaktor penilaian, antara lain : Profil Risiko, Penerapan GCG, Rentabilitas, dan Permodalan yang secara umum baik. Apabila terdapat kelemahan maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan. B.
Peringkat Komposit TKB 2. Peringkat Komposit Keseluruhan Posisi Desember 2013 Tabel 15
No
Faktor
Nilai
Bobot
Perolehan Nilai
1
Risk Pofil
3
30%
0,90
2
GCG
2
40%
0,80
3
Earning
2
15%
0,30
4
Capital
2
15%
0,30
Nilai Komposit Keseluruhan
2,30
75 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Laporan Kinerja Performance Report Berdasarkan tabel diatas, tingkat kesehatan PT. Bank Sulteng pada tahun 2013 mencerminkan kondisi Bank secara umum ”Sehat”, sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikat dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya tercermin dari peringkat faktor-faktor penilaian, antara lain : Profil Risiko, Penerapan GCG, Rentabilitas, dan Permodalan yang secara umum baik. Apabila terdapat kelemahan maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan. L. TANGGUNG JAWAB SOSIAL (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY). Keberadaan Bank Sulteng tidak terlepas dari lingkungan sosialnya dan sebagai lembaga keuangan yang hidup dari dan untuk masyarakat, maka hubungan antara bank dan masyarakat harus dibangun saling menguntungkan. Oleh karena itu Bank Sulteng juga bertanggung jawab untuk pengembangan dan pembangunan masyarakat yang pada akhirnya bias mengembangkan bisnis Bank Sulteng di masyarakat. Salah satu wujud kepedulian Bank Sulteng yaitu dengan mengoptimalkan dana CSR (Corporate Social Responsibility) yang dimaksud untuk :
Membangun
simpati
masyarakat
kepada
Bank
Sulteng
yang
dapat
menunjang
terbentuknya citra positip Bank Sulteng di mata masyarakat.
Meningkatkan pemahaman publik terhadap Bank Sulteng melalui informasi yang disalurkan dalam kegiatan sosial kemasyarakatn.
Meningkatkan nilai Bank Sulteng melalui pembentukan reputasi yang baik.
Program Corporate Social Responsibility (CSR) direncanakan akan disalurkan kepada : 1. Program Peduli kepada Lingkungan. Antara lain : diwujudkan dengan kegiatan sponsorship penanaman pohon, pelestarian taman kota. 2. Program Peduli kepada Sosial Antara lain : diwujudkan dengan kegiatan donor darah, sunatan massal, operasi bibir sumbing dan lain-lain. 3. Program Peduli kepada Pendidikan. Antara lain : diwujudkan dalam bentuk pemberian beasiswa, dan sarana pendidikan.
76 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Laporan Kinerja Performance Report Adapun program CSR yang terealisasi pada tahun 2013, disalurkan dalam bentuk :
No
Program CSR
1
Bantuan kepada SMP Negeri I Palu dalam rangka penyelesaian pembangunan Gedung Laboratorium Matematika dan Bialogi. Bantuan kepada pengurus mitra gerakan nasional orang tua asuh (GN-OTA) Sulawesi Tengah, dalam rangka mendukung dan menyuksekan wajib belajar 9 (Sembilan) tahun anak didik dari tingkat SD,MI s.d. MTs yang kurang mampu. Bantuan kepada SMP Negeri I Palu, dalam rangka Olimpiade Karya Ilmiah tingkat Nasional :Indonesia Sience Project Olympiade 2013” Bantuan kepada SMA Negeri I Palu, dalam rangka mengikuti Festival Film Pendidikan Jogya 2013 di Yogyakarta. Bantuan kepada Musyawarah Guru Mata Pelajaran Matematika, dalam rangka Kompetisi Matematikan IV SMP/MTs se Kota Palu Tahun 2013. Bantuan kepada sekolah SLB, SDN, SMPn dan SMKn di Wilayah Kota Palu, berupa 6 (enam) Unit Laptop Axigo dan 1 (satu) unit Printer Merk Canon, dalam rangka HUT Propinsi Sulawesi Tengah. Bantuan kepada SMA Negeri I Palu berupa 1 (satu) buah AC, dalam rangka HUT Propinsi Sulawesi Tengah. Bantuan kepada SDN Inpres 2 Lere Palu berupa 1 (satu) buah AC, dalam rangka HUT Propinsi Sulawesi Tengah. Bantuan kepada Yayasan Panti Asuhan “Al-Fatahu” dalam rangka Pembangunan Sarana dan Prasarana (Mushollah & Asrama). Total
2
3
4 5
6
7 8 9
Jumlah (Rp) 2.000.000 8.000.000
1.500.000
1.000.000 1.000.000
24.013.000
3.200.000 3.200.000 1.500.000 45.413.000
M. PENGENDALIAN INTERNAL Sistem pengendalian internal yang efektif merupakan komponan penting manajemen Bank dan menjadi dasar bagi kegiatan operasional bank yang sehat dan aman. Sistem ini telah diterapkan PT. Bank Sulteng dan sangat membantu pengurus bank dalam menjaga asset bank, menjamin tersedianya pelaporan keuangan dan manajerial yang dapat dipercaya, menjamin efisiensi dan efektifitas, dan meningkatkan kepatuhan Bank terhadap ketentuan perundang-undangan
yang
berlaku
serta
mengurangi
risiko
terjadinya
kerugian,
penyimpangan dan pelanggaran aspek kehati-hatian.
77 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Laporan Kinerja Performance Report Fungsi Satuan Pengendalian Intern (SPI) telah berjalan sesuai standar pelaksanaan fungsi audit intern bank (SPFAIB), dimana telah adanya standar pelaksanaan fungsi audit intern bank, yaitu berupa : Piagam Audit Intern Bank (Audit Charter). Pedoman Audit Intern dan Internal Kontrol. Suatu pengawasan internal/divisi pengawasan bersifat independen dan bertanggung jawab secara langsung kepada Direktur Utama. Adapun lingkup tugas yang menjadi tanggung jawab SPI/Divisi Pengawasan sendiri meliputi ;
Penerapan Good Corporate Governance (GCG) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pemeliharaan tingkat kesehatan bank dengan memantau pencapaian target-target operasional dengan mengukur rasio keuangan sesuai Surat Edaran Bank Indonesia No. 7/10/DPNP tanggal 31 Maret 2005.
Penerapan prinsip pengawasan melekat (waskat) di semua lini yang ada dan prinsip kehati-hatian dalam kegiatan operasional bank.
Mengukur efektifitas dan efisiensi biaya dalam kegiatan operasional bank. Melakukan pemantauan kinerja terhadap semua unit-unit yang ada di bank. Tentu saja pelaksanaan tugas dan tanggung jawab tersebut harus diimbangi dengan penerapan dan pengelolaan risiko melekat antara lain ; risiko kredit, risiko operasional, risiko pasar, risiko likuiditas serta risiko lainnya. PT. Bank Sulteng telah membentuk komite-komite untuk mengelola serta mengendalikan risiko diantaranya ALCO, Komite Kebijakan Perkreditan, Komite Kredit dan Komite Manajemen Risiko. Untuk membantu tugas Dewan Komisaris dalam hal pengendalian risiko bank, pada tahun 2007 PT. Bank Sulteng membentuk Komite Pemantau Risiko dan Komite Audit, dan Komite Nominasi & Remunerasi. Secara berkesinambungan sampai saat ini PT. Bank Sulteng telah melaksanakan audit intern berbasis risiko. Proses pengendalian internal berpedoman pada pedoman-pedoman audit internal yang telah disusun bank, sehingga tidak menyimpang dan dapat berjalan sebagaimana mestinya.
78 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Manajemen Target, Strategy, and Management Policy
1. Sasaran Sasaran tahun 2013 ditetapkan dengan mempertimbangkan secara saksama terhadap kondisi ekonomi nasional dan regional, disamping menjadikan Bank Sulteng sebagai salah satu bank yang “sehat” dan menjadikan Bank daerah terpercaya di Indonesia, mengerti kebutuhan nasabah, memberikan solusi keuangan yang tepat, membangunan kemitraan yang saling menguntungkan dan berkelanjutan. Dengan pertumbuhan asset yang baik yang pada gilirannya bisa mendorong pertumbuhan perekonomian dan pembangunan di daerah disegala bidang yang tujuannya meningkatkan taraf hidup masyarakat serta berupaya menjadi tuan rumah di daerahnya sendiri.
2. Strategi Dalam menjalankan bisnis Bank Sulteng senantiasa akan melakukan analisis terhadap factor internal dan eksternal, sehingga dengan mengidentifikasi factor-faktor tersebut akan dapat menetapkan strategi yang akurat dan mencapai sasaran. Adapun strategi bisnis yang telah ditetapkan untuk mencapai sasaran adalah sebagai berikut: 2.1.
Memperluas jaringan pelayanan ke tingkat kecamatan atau lokasi yang dianggap strategis.
2.2.
Meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,
2.3.
Peningkatan daya saing bank melalui penerbitan/pengembangan produk yang inovatif,
2.4.
Peningkatan kualitas dan kuantitas Sumber Daya Manusia dan Informasi Teknologi,
2.5.
Melakukan pendekatan kepada Pemerintah Daerah dan Investor strategis dalam rangka peningkatan modal.
2.6.
Menyesuaikan ketentuan internal Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berkaitan dengan pelaksanaan pemberian kredit dari sisi jangka waktu, suku bunga, dan persyaratan administrasi lainnya,
2.7.
Menyesuaikan ketentuan internal Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berkaitan tabungan dari sisi penarikan dan penyetoran serta persyaratan lainnya.
79 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Sasaran, Strategi, dan Kebijakan Manajemen Target, Strategy, and Management Policy
3. Kebijakan Manajemen Dalam upaya mencapai “Visi dan Misi” tersebut diatas, PT. bank Sulteng secara umum menetapkan arah kebijakan sebagai berikut : 3.1.
Melakukan transformasi untuk mendukung peningkatan “Brand Image” sebagai bank yang maju, modern, professional dalam rangka mencapai sasaran Bank Regional Champhion (BRC)/ bank pilihan utama masyarakat Sulawesi Tengah.
3.2.
Melakukan
transformasi
untuk
mendorong
kelengkapan
sarana/prasarana
Information Technology (IT), Management Information System (MIS), Business Process, security administrator, level of avproval dan dukungan pembuatan produk baru. 3.3.
Mereview kembali perjanjian kerja sama dengan partner strategis antara lain; PT.Collega Inti Pratama (IT),PT.Solmit Bangun Indonesia (Training & advice company),
PT.Telcom,
PT.DieBold
(penyewaan/service
ATM),
PT.Askrida
(Insurance) dan seluruh contractor/supplier dalam rangka GCG dan cost effective program, 3.4.
Mereview partner strategis yang terkait dengan asuransi kredit, appraisal company dan legal /Lawyer yang dapat mengawal kepentingan Bank Sulteng.
3.5.
Melakukan optimalisasi Penurunan Non Performing Loan (NPL). Upaya optimalisasi Penurunan Non Performing Loan, dilakukan secara intensif melalui ; Penagihan langsung, Rescheduling, Reconditioning, Restrukturisasi, dan Penyelesaian melalui jalur hukum, hingga mencapai NPL-Gross maksimal 2,5% dan NPL-Net 1% pada akhir 2017.
3.6.
Melakukan transformasi untuk mendorong perbaikan budaya kerja : Pelaksanaan “Six Core Value” yang berbasis pada integritas, customer focus, antusiasme, energizer, executution dan adaftability to change. Penerapan ethika dan norma yang berlaku universal. Penerapan reward kepada staff yang berprestasi melampaui target yang diberikan (G3,G4 dan G5) dan memiliki competency (C3,C4,C5) and punishment, kepada staff yang tidak berprestasi, fraud dan tidak disiplin.
80 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
I. Good Corporate Governance. Didalam pengelolaan industri perbankan, sistem tata kelola perusahaan adalah merupakan suatu faktor yang sangat penting dalam memelihara kepercayaan dan keyakinan para pemegang saham dan stakeholders lainnya. Tata kelola perusahaan yang baik dirasakan semakin sangat penting seiring dengan meningkatnya risiko bisnis dan berbagai tantangan yang dihadapi oleh industri perbankan.dengan mengedepannkan Tata Kelola Perusahaan yang baik (Good Corporate Governance) disertai dengan sistem pengelolaan yang handal, maka Bank diharapkan dapat terhindar dari dampak buruk terpaan krisis perekonomian global. Untuk menyikapi hal tersebut, maka Bank Sulteng senantiasa berusaha untuk mengelola setiap risiko melalu pengawasan yang efektif dan pengendalian internal sebagai bagian dari prinsip-prinsip dasar pelaksanaan dan penerapan GCG. Penguatan struktur pengendalian internal yang dilakukan secara terpadu dan komprehensif dan meminimalkan berbagai dampak tersebut. Aktualisasi penerapan dan pelaksanaa GCG sebagai bagian dari proses internal yang dilakukan senantiasa melibatkan diseluruh unsur stakeholders yaitu ; Dewan Komisaris, Direksi, Pejabat Eksekutif dan karyawan, dimana atas interaksi tersebut akan membentuk budaya kerja perusahaan yang positif dan akan memberikan keunggulan komparatif terhadap daya saing Bank Sulteng. Dalam melakukan kegiatan operasionalnya terkait dengan penerapan dan pelaksanaan Good Corporate Governance, berlandaskan pada Peraturan Bank Indonesia No.8/4/PBI/2006 tentang pelaksanaa Good Corporate Governance bagi Bank Umum dan Peraturan Bank Indonesia No.8/14/2006, Surat Edaran Bank Indonesia No.09/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007, perihal Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum, serta Undang-Undang RI No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT) serta ketentuan / peraturan lainnya yang berlaku didalam implementasi penerapan GCG.
81 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Dengan semakin kompleksnya sistem serta prosedur pengelolaan bank, maka didalam implementasi Good Corporate Governance sangat diperlukan dalam rangka mendukung kinerja bank, melindungi kepentingan stakeholders dan meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku serta nilai-nilai etika yang berlaku umum pada industri perbankan. Pelaksanaan Good Corporate Governance merupakan salah satu upaya untuk memperkuat kondisi internal perbankan sesua ketentuan Bank Indonesia dan undangundang Perseroan Terbatas. Prinsip-prinsip GCG merupakan dasar dari bentuk bisnis yang transparan, akuntabel dan sehat, dimana untuk mencapai tingkat kinerja yang lebih baik Bank Sulteng dalam kinerjanya selalu melakukan berbagai penyempurnaan tentang penerapan tata kelola perusahaan, hal ini merupakan komitmen Bank Sulteng untuk tetap mempertahankan kepercayaan masyarakat pengguna jasa bank, pemegang saham, mitra bisnis dan pihakpihak yang berkepentingan (stakeholders). Untuk memastikan bahwa pelaksanaa GCG telah berjalan dengan optimal, maka Dewan Komisaris, Direktur yang membawakan fungsi kepatuhan dan jajaran manajemen secara kontinyu melakukan evaluasi atas implementasi GCG agar berjalan sesuai dengan apa yang diharapkan. Jajaran manajemen berkeyakinan bahwa dengan diterapkannya prinsip-prinsip GCG yang konsisten dan transparans yang akan memberikan dampak positif bagi perseroan maupun kepada pihak-pihak yang berkepentingan (Stakeholders) Penyempurnaan implementasi dan penerapan Tata Kelola perusahaan yang telah menjadi perhatian penting dan merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari seluruh kegiatan operasional Bank Sulteng sesuai Visi dan Misi Perseroan, yaitu “Menjadi Bank terpercaya di Indonesia, mengerti kebutuhan nasabah, memberikan solusi keuangan yang tepat, memabngun kemitraan yang saling menguntungkan dan berkelanjutan”. Disamping berupaya untuk menggerakan dan mengembangkan pertumbuhan ekonomi daerah melalui optimalisasi fungsi intermediasi serta sebagai salah satu sumber pedapatan asli daerah.
82 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Dengan semangat transformasi dan kebersamaan itulah maka, segenap jajaran Bank Sulteng bertekad membangun suatu komitment untuk secara sungguh-sungguh menerapkan prinsipprinsip tata kelola perusahaan yang baik dan benar dengan berpegang pada 4 (empat) prinsip dasar yang lebih dikenal dengan istilah TARIF. 1. Transparancy ( keterbukaan)
Bank memberikan informasi tentang visi, Misi sasaran usaha, strategi bank, kondisi keuangan, susunan pengurus, pejabat eksekutif, pengelolaan risiko, sistem pengawasan dan pengendalian interen.
Bank mengungkapkan infomasi secara tepat waktu, memadai, jelas, akurat dan dapat
diperbandingkan,
serta
dapat
diketahui
oleh
pihak-pihak
yang
berkepentingan sesuai dengan kepentingannya.
Prinsip keterbukaan yang diterapkan tetap memperhatikan rahasia bank, rahasia jabatan, dan hak-hak pribadi sesuai peraturan ketentuan yang berlaku.
Kebijakan bank harus tertulis dan dikomunikasikan secara intens kepada pihakpihak yang berkepentingan dan berhak untuk memperoleh informasi tentang setiap kebijakan yang dikeluarkan dan ditetapkan perusahaan.
2. Accountability (Akuntabilitas)
Bank meyakini bahwa seluruh organ organisasi Bank memiliki kompetensi sesuai tugas dan tanggung jawabnya, dan secara sadar memahami perannya dalam implementasi GCG dengan benar.
Bank memiliki ukuran kinerja dari semua jajaran berdasarkan dari ukuran yang disepakati, konsisten dengan nilai/budaya perusahaan, sasaran usaha dan strategi bank.
Bank menetapkan tanggung jawab yang jelas dari masing-masing organ bank yang selaras dengan Visi, Misi, sasaran usaha dan strategi bank dengan menetapkan kompetensi kepada organ tersebut sesuai tanggung jawabnya masing-masing.
83 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 3. Responsibility (tanggung jawab)
Bank berpegang dengan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian (prudential banking) serta menjamin kepatuhan terhadap ketentuan/peraturan yang berlaku.
Bank peduli terhadap lingkungannya dan melaksanakan tanggung jawab social secara wajar.
4. Independency (Independensi)
Bank
tetap
berusaha
dan
menghindar
dari
benturan
kepentingan,
tidak
terpengaruh oleh kepentingan sepihak dan menghindari dominasi yang tidak wajar oleh pihak-pihak yang berkepentingan.
Bank senantiasa mengambil keputusan secara objektif dan bebas dari segala tekanan dan campur tangan pihak eksternal.
5. Fairness (kewajaran)
Bank senantiasa memperhatikan stakeholders berdasarkan azas kesetaraan dan kewajaran.
Bank memberikan kesempatan kepada stakeholders untuk memberikan masukan dan menyampaikan pendapat bagi kepentingan bank.
Bank memperhatikan hak-hak perlakuan yang sama terhadap semua pemegang saham.
II. Implementasi Tata Kelola Perusahaan Bank Sulteng semakin berupaya untuk menyempurnakan implementasi sistem tata kelola perusahaan, yang pelaksanaannya berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia yaitu : 1. Pemenuhan komposisi Dewan Komisaris dan Direksi serta tugas dan tanggung jawabnya. 2. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas dan tanggung jawab komite-komite, yaitu : Komite Audit, Komite Pemantau Risiko, dan Komite Remunerasi & Nominasi 3. Pelaksanaan fungsi kepatuhan, Audit intern dan Audit ekstern 4. Pelaksanaan fungsi manajemen risiko 5. Pemenuhan ketentuan BI terkait dengan prinsip kehati-hatian dalam penyediaan dana kepada pihak terkait dan debitur besar.
84 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 6. Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) bank sesuai dengan ketentuan mengenai Rencana Bisnis Bank (RBB). 7. Pelaksanaan transparansi kondisi kondisi keuangan dan non keuangan bank 8. Penyusunan buku pedoman kerja Dewan Komisaris dan buku pedoman kerja Dewan Direksi. 9. Penetapan Visi, Misi dan budaya kerja perusahaan 10. Penunjukan Direktur Kepatuhan dan pembentukan Satuan Kerja Kepatuhan, Satuan Kerja Manajemen Risiko, Satuan Kerja Audit Intern, serta penetapan fungsi pengelolaan GCG pada Satuan Kerja Kepatuhan dan Manajemen Risiko. Struktur Corporate Governance pada Bank Sulteng mengacu pada Anggaran Dasar PT. Bank Sulteng
dimana
dijelaskan
bahwa
Dewan
Komisaris
dan
Direksi
bertanggung
jawab
melaksanakan fungsi pengendalian dan penerapan manajemen Bank Sulteng.
1. DEWAN KOMISARIS Sebagai wakil pemegang saham yang ditempatkan sebagai perusahaan, maka Dewan Komisaris bertugas memberikan pengarahan kepada Direksi dalam proses penyusunan Visi dan Misi Bank Sulteng. Dewan komisaris dengan mempertimbangkan masukan dari Komite Nominasi dan Remunerasi yang ada dibawahnya, menominasikan anggota Direksi dan memberikan rekomendasi mengenai remunerasi anggota Dewan Komisaris dan Direksi, mengevaluasi dan menyetujui keputusan manajemen dan tindakan-tindakan strategis yang diusulkan oleh Direksi, memonitor praktek manajemen risiko, mengevaluasi dan menindak lanjuti temuan audit internal dan eksternal, menyetujui penyaluran kredit kepada pihak terkait, mengawasi pelaksanaan GCG dan mengevaluasi kinerja Direksi. Berdasarkan kebijakan yang telah ditetapkan, maka Komite nominasi dan remunerasi memberikan rekomendasi atas calon Komisaris, dan selanjutnya berdasarkan rekomendasi tersebut Pemegang Saham memilih anggota Dewan Komisaris yang dilakukan melakukan RUPS dan berjalan secara transparans, demikian pula dengan proses pemberhentian Komisaris hanya dapat dilakukan oleh para pemegang saham dalam RUPS. Calon komisaris dinyatakan efektif untuk dipilih dalam RUPS setelah dinyatakan lulus fit and proper test yang dilakukan Bank Indonesia.
85 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Berdasarkan PBI Nomor : 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi Bank Umum pasal 4 menjelaskan bahwa Jumlah anggota Dewan Komisaris paling kurang 3 (tiga) orang dan paling banyak sama dengan jumlah anggota Direksi. Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Tahun 2013 telah diangkat dan ditetapkan susunan keanggotaan Dewan Komisaris sesuai Surat Keputusan Pemegang Saham Pengendali Nomor : 584/211/Ro.ADM.EKON-G,ST/2013 tanggal 12 April 2013, dengan susunan dan komposisi Dewan Komisaris Bank Sulteng yang terdiri dari 4 (empat) orang, 1 (satu) komisaris utama, 2 (dua) Komisaris Independen 1 (satu) orang Komisaris. Seluruh anggota Dewan Komisaris telah melalui proses uji kepatutan dan kelayakan (Fit and Propert Test) dan dinyatakan lulus oleh Bank Indonesia. Seluruh anggota Dewan Komisaris memiliki pengalaman yang cukup tentang perbankan dan dipilih berdasarkan integritas pribadi dan kompetensi serta profesionalitas dan layak untuk dipercaya kredibilitasnya. Kemudian 1 (satu) orang Komisaris Independen (Hans Kindangen) telah mengundurkan diri disebabkan karena masa tunggu (colling off) belum berakhir dimana Hans Kindangen berasal dari Eks. Direktur Utama PT. Bank Sulteng, dan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Tengah selaku Pemegang Saham Pengtendali Nomor : 584/336/Ro.ADM.EKONG.ST/2013 tanggal 17 Juni 2013 tentang Pemberhentian Hans Kindangen dari jabatan Komisaris Independen PT. Bank Sulteng. Sehingga susunan dan keanggotaan Dewan Komisaris PT. Bank Sulteng sampai dengan posisi tangga 31 Desember 2013, menjadi sebagai berikut : 1. Drs. H. Abd. Karim Hanggi
: Komisaris Utama
2. Drs. H. Said Awad, MH
: Komisaris Independen
3. Drs. H. Amiluddin Haludin
: Komisaris.
Komposisi Dewan Komisaris tersebut telah dilaporkan pada Bank Indonesia dan telah dicatat dalam administrasi Bank Indonesia.
86 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Tugas dan Tanggung Dewan Komisaris 1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Dewan Komisaris : a. Memastikan terselenggaranya pelaksanaan prinsip-prinsip GCG dalam setiap jenjang organisasi dibantu oleh komite-komitenya. b. Mengesahkan rencana bisnis Bank Sulteng. c. Dewan
komisaris
dilarang
terlibat
dalam
pengambilan
keputusan
kegiatan
operasional, kecuali : Penyediaan dana kepada pihak terkait sebagaimana diatur dalam ketentuan Bank Indonesia tentang BMPK. Hal-hal lain yang ditetapkan dalam anggaran dasar Bank Sulteng atau perundang-undangan yang berlaku. d. Pelaksanaan terhadap tugas dan tanggung jawab Direksi, serta memberikan nasihat kepada Direksi termasuk rencana pengembangan Bank Sulteng. e. Dalam rangka mendukung efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab, Dewan Komisaris membentuk : 1. Komite Audit, 2. Komite Pemantau Risiko, 3. Komite Remunerasi dan Nominasi. f. Memberitahukan kepada Bank Indonesia paling lambat 7 (tujuh) hari kerja sejak ditemukannya : 1. Pelanggaran peraturan perundang-undangan di bidang keuangan dan perbankan, 2. Keadaan atau perkiraan yang dapat membahayakan kelangsungan usahan Bank Sulteng. g. Mengadakan rapat komisaris paling kurang 4 (empat) kali dalam setahun.
87 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Dalam tahun 2013 Dewan Komisaris Bank Sulteng telah menerbitkan surat kepada Direksi mengenai : No
Nomor dan Tanggal
1
38/DK-BPDST/V/2013 Tgl. 17 Mei 2013 41/DK-BPDST/VI/2013 Tgl. 11 Juni 2013 44/DK-BPDST/VI2013 Tgl. 20 juni 2013 45/DK-BPDST/VI/2013 Tgl. 27 Juni 2013 46/DK-BPDST/VI/2013 Tgl.20 Juni 2013 47/DK-BPDST/VI/2013 Tgl. 24 Juni 2013 48/DK-BPDST/VI/2013 Tgl. 24 Juni 2013 49/DK-BPDST/VI/2013 Tgl 28 Juni 2013 60/DK-BPDST/VII/2013 Tgl. 11 Juli 2013 61/DK-BPDST/VII/2013 Tgl. 12 Juli 2013 64/DK-BPDST/V/2013 Tgl. 17 Mei 2013 65/DK-BPDST/VI/2013 Tgl. 10 Juni 2013 67/DK-BPDST/VII/2013 Tgl. 24 Juli 2013 68/DK-BPDST/VII/2013 Tgl. 23 Juli 2013
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21
69/DK-BPDST/VII/2013 Tgl. 26 Juli 2013 70/DK-BPSDT/VII/2013 Tgl. 26 Juli 2013 71/DK-BPDST/VII/2013 Tgl. 26 Juli 2013 74/DK-BPDST/VIII/2013 Tgl. 14 Agustus 2013 75/DK-BPDST/VI/2013 Tgl. 21 Juni 2013 76/DK-BPDST/VIII/2013 Tgl. 13 Agustus 2013 77/DK-BPDST/VIII/2013 Tgl. 13 Agustus 2013
Perihal
Tujuan
Upaya Peningkatan kinerja dan kualitas SDM Bank Sulteng Pembayaran Biaya Pendidikan
Direksi
Pengisian PJS Direktur Kepatuhan
Direksi
Pembobolan Kas Kantor Cabang Utama
Direksi
Kebutuhan Tenaga Pada Sekretaris Dewan Komisaris Persetujuan Revisi RBB Bank Sulteng Tahun 2013-2015 Pembayaran Biaya Pendidikan Tahun 2012 Pengadaan Inventaris Kantor
Direksi
SOP dan Analisis Cost and Benefit Mobil Penilaian Seniri (self assessment)
Direksi
Usul kenaikan gaji/honor pegawai PT. Bank Sulteng Usul perubahan layout Komite dan Dewan Komisaris Surat Keputusan (SK) Ketua dan Anggota Komite PT. Bank Sulteng Tindak Lanjut Penyelesaian Intern/Ekstern Audit dan Rekomendasi Komite Dewan Komisaris Self Assessment Komite audit
Direksi
Self assessment komite pemantau risiko Self assessment komite remunerasi dan nominasi Mutasi pegawai pada PT. Bank Sulteng
Direksi
Persetujuan struktur organisasi Bank Sulteng Persetujuan pengangkatan kepala divisi SKAI dan kepala Divisi kepatuhan Revisi RBB Bank Sulteng Tahun 20132015
Direksi
Direksi
Direksi Direksi Direksi
Direksi
Direksi Direksi Direksi
Direksi Direksi
Direksi Direksi
88 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Lanjutan Surat Komisaris
No 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 39
Nomor dan Tanggal 79/DK-BPDST/VIII/2013 Tgl. 26 Agustus 2013 81/DK-BPDST/VIII/2013 Tgl. 29 Agustus 2013 83/DK-BPDST/VIII/2013 Tgl. 27 Agustus 2013 84/DK-BPDST/VIII/2013 Tgl. 29 Agustus 2013 85/DK-BPDST/V/2013 Tgl. 17 Mei 2013 86/DK-BPDST/IX/2013 Tgl. 20 September 2013 89/DK-BPDST/X/2013 Tgl. 10 Oktober 2013 90/DK-BPDST/X/2013 Tgl. 17 Oktober 2013 91/DK-BPDST/X/2013 Tgl. 18 Oktober 2013 93/DK-BPDST/X/2013 Tgl. 24 Oktober 2013 94/DK-BPDST/X/2013 Tgl. 28 Oktober 2013 96/DK-BPDST/X/2013 Tgl. 31 Oktober 2013 97/DK-BPDST/XI/2013 Tgl. 6 November 104/DK-BPDST/XI/2013 Tgl. 27 November 2013 107/DK-BPDST/XII/2013 Tgl. 03 Desember 2013 108/DK-BPDST/XII/2013 Tgl. 04 Desember 2013 109/DK-BPDST/XII/2013 Tgl. 11 Desember 2013 110/DK-BPDST/XII/2013 Tgl. 12 Desember 2013
Perihal
Tujuan
Laporan realisasi RBB Bank Sulteng triwulan II tahun 2013 Persetujuan pembelian genset untuk kantor cabang utama (kantor kas sigi) Kewenangan memutus hapus buku
Direksi
Pembobolan Kas kantor cabang utaman Usul kenaikan honorarium komite dewan komisaris PT. Bank Sulteng Pelaporan kaji ulang pihak ekstern terhadap hasil kerja SKAI Pengangkatan pejabat sementara direktur kepatuhan PT. Bank Sulteng Persetujuan ketua dan anggota komite remunerasi dan nominasi Pelaksana tugas efektif direktur utama PT. Bank Sulteng Pemblokiran rekening tabungan an. Hj. Muliati,SE Penyampaian komitmen pasca pencabutan status BPDI Persetujuan pengadaan AC split
Direksi
Penertiban perparkiran kendaraan roda dua dan roda empat dihalaman kantor Bank Sulteng Persetujuan Corporate Plan PT. Bank Sulteng Tahun 2014-2016 Tindak lanjut masalah-masalah yang memerlukan penyelesaian Penunjukan KAP pelaksana audit laporan keuangan PT. bank sulteng tahun buku 2013 Pengesahan BPP dan GCG
Direksi
Persetujuan Hapus buku tahun 2013
Direksi
Direksi Direksi
Direksi Direksi Direksi Direksi Direksi Direksi Direksi Direksi
Direksi Direksi Direksi Direksi
89 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 2. Rapat Dewan Komisaris Mengacu pada Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006 ditegaskan bahwa rapat anggota Dewan Komisaris wajib diselenggarakan secara berkala paling kurang 4 (empat) kali dalam setahun, dan wajib dihadiri oleh seluruh anggota Dewan Komisaris dalam rangka evaluasi/penetapan kebijakan strategis dan evaluasi rencana bisnis bank. Dalam tahun 2013 Dewan Komisaris telah menjalankan menjalankan tugas dalam menyelenggarakan rapat internl sebagai berikut : Rapat Dewan Komisaris Periode : 01 Januari – 31 Desember 2013 No
Jabatan
Jumlah Rapat
Tidak Hadir
% Hadir
Komisaris Utama
6
-
100%
Komisaris Independen
6
-
100%
Komisaris
6
-
100%
Jabatan
Jumlah Rapat
Tidak Hadir
% Hadir
Nama
1
Drs.H.Abd. Karim Hanggi
2
Drs. H. Said Awad, MH
3
Drs. H. Amiluddin Haludin
Rapat Dewan Komisaris dan Direksi Periode : 01 Januari – 31 Desember 2013 No
Nama
1
Drs.H.Abd. Karim Hanggi
Komisaris Utama
5
-
100%
2
Drs. H. Said Awad, MH
Komisaris Independen
5
-
100%
3
Drs. H. Amiluddin Haludin
Komisaris
5
-
100%
4
Rahmat A. Haris
Direktur Utama
5
-
100%
5
Diana Liza Mustaqim
Direktur Pemasaran
4
1
80%
6
Sitti Maryam Dalle
Direktur Operasional
5
-
100%
90 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Rapat Dewan Komisaris Dengan Anggota Komite Periode : 01 Januari – 31 Desember 2013 No
Nama
Jabatan
Jumlah Rapat
Tidak Hadir
% Hadir
1
Drs.H.Abd. Karim Hanggi
Komisaris Utama
4
-
100%
2
Drs.H.Said Awad, MH
Komisaris Independen
4
-
100%
3
Drs. H. Amiluddin Haludin
Komisaris
4
-
100%
4
H. Ramli Nurdin, BSc
4
-
100%
5
H. Syafruddin Sunumpole
4
-
100%
6
H. Yusrin Latjodi
Komite Audit
4
-
100%
7
Bambang Setiawan
Komite Audit
4
-
100%
8
Dra. Morina Latjambo
4
-
100%
9
Sintowaty Lawira
4
-
100%
Komite Pemantau Risiko Komite Pemantau Risiko
Komite Remunerasi & Nominasi Komite Remunerasi & Nominasi
Rapat Anggota Komite Audit Periode : 01 Januari – 31 Desember 2013 No
Nama
Jabatan
Jumlah Rapat
Tidak Hadir
% Hadir
1
Drs. H. Said Awad, MH
Komisaris / Ketua Komite Audit
2
-
100%
2
Bambang Setiawan, SH
Anggota Audit
2
-
100%
3
H. Yusrin Latjodi
Anggota Komite Audit
2
-
100%
Jumlah Rapat
Tidak Hadir
% Hadir
5
-
100%
5
-
100%
5
-
100%
Rapat Anggota Komite Pemantau Risiko Periode : 01 Januari – 31 Desember 2013 No
Nama
1
Drs. H. Said Awad, MH
2
Ramli Nurdin, BSc
3
Syafruddin Sunumpole
Jabatan Ketua Komite Pemantau Risiko Anggota Komite Pemantau Risiko Anggota Komite Pemantau Risiko
91 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Rapat Anggota Komite Remunerasi & Nominasi Periode : 01 Januari – 31 Desember 2013 No
Nama
Jabatan
Jumlah Rapat
Tidak Hadir
% Hadir
1
Drs. H. Amiluddin Haludin
Ketua Komite Remunerasi dan Nominasi
2
-
100%
4
Dra. Morina Latjambo
Anggota Komite
2
-
100%
5
Sintowaty Lawira
Anggota Komite
2
-
100%
3. Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris : Remunerasi dan fasilitas lain Anggota Dewan Komisaris selama tahun 2013 adalah sebagai berikut : Dalam Ribuan Rp
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain
Tahun 2013 Orang
Jumlah (Rp)
Remunerasi (Gaji,bonus,tunjangan rutin, tantim)
3
2.408.533
Fasilitas lain
3
--
KOMITE – KOMITE DIBAWAH DEWAN KOMISARIS Dalam menjalankan tuganya, Komisaris membentuk komite-komite sebagaimana diamantkan dalam Peraturan Bank Indonesia No. 8/14/PBI/2006. 1.
Komite Audit : Dalam tugasnya membantu Dewan Komisaris dalam hal pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan informasi keuangan, sistem pengendalian internal dan efektifitas pemeriksaan internal dan eksternal. Anggota Komite audit berjumlah 3 (tiga) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Independen dan 2 (dua) orang anggota dari pihak independen yang memiliki keahlian perbankan, dengan komposisi sebagai berikut :
Ketua
: Drs. H. Said Awad, MH
Anggota
: H. Yusrin Latjodi
Anggota
: Bambang Setiawan, SH
Tugas dan tanggung jawab Komite Audit a.l: Melakukan pemantauan dan evaluasi. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris.
92 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Realisasi dalam tahun 2013, Komite Audit telah memberikan Rekomendasi kepada Dewan Komisaris, sebagai berikut : No 1 2 3 4 5
6
2.
Nomor dan tanggal 01/Komite Audit Dekom/BPDST/2013 tanggal, 05.08.2013 02/Komite Audit Dekom/BPDST/2013 tanggal, 15.08.2013 03/Komite Audit Dekom/BPDST/2013 tanggal, 21.08.2013 04/Komite Audit Dekom/BPDST/2013 tanggal, 30.10.2013 05/Komite Audit Dekom/BPDST/2013 tanggal, 31.10.2013
06/Komite Audit Dekom/BPDST/2013 tanggal, 21.11.2013
Rekomendasi Tentang
Tujuan
Revisi Rencana Bisnis tahun 20132015. Kewenangan memutus kredit hapus buku. Pelaksanaan tugas Direktur Kepatuhan dan penerapan strategi anti fraud. Usul penunjukkan akuntan public.
Dewan Komisaris
Pengawasan atas tindaklanjut berkaitan dengan evaluasi komitmen PT. Bank Sulteng pada kantor Pusat, yaitu laporan hasil pemeriksaan TI per 31.10.2012. Pengawasan atas tindaklanjut berkaitan dengan evaluasi komitmen PT. Bank Sulteng tahun 2011 pada kantor cabang utama palu
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris Dewan Komisaris Dewan Komisaris
Dewan Komisaris
Komite Pemantau Risiko : Dalam tugasnya membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan kebijakan risiko usaha. Anggota Komite Pemantau Risiko berjumlah 3 (tiga) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Independen dan 2 (dua) orang anggota dari pihak independen yang memiliki keahlian perbankan, dengan komposisi sebagai berikut :
Ketua
: Drs. H. Said Awad, MH
Anggota
: Ramli Nurdin, BSc
Anggota
: Syafruddin Sunumpole
Tugas dan tanggung jawab Komite Pemantau Risiko a.l: Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Satuan Kerja Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Kepatuhan bank. Menelaan untuk memastikan bahwa apakah pihak eksekutif bank telah melakukan evaluasi terhadap seluruh risiko dan peluangnya. Mengevaluasi laporan profil risiko.
93 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Realisasi dalam tahun 2013, Komite Pemantau Risiko atas hasil kerjanya telah memberikan Rekomendasi atas hasil pemantau/evaluasi kepada Dewan Komisaris, sebagai berikut : No 1 2
3 4 5
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
Nomor dan tanggal 01/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl. 01.01.2013 04/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.18.01.2013 05/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.05.02.2013 06/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.06.02.2013 07/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.07.02.2013
08/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.20.02.2013 08A/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.26.02.2013 09/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.25.02.2013 09A/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.07.03.2013 10/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.22.03.2013 14/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.18.04.2013 16/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.23.04.2013 20/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.13.05.2013 21/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.21.05.2013 26/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.10.06.2013 33/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.12.07.2013 37/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.01.08.2013 39/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.12,08.2013
19
43/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.21.08.2013
20
45/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.09.09.2013
Rekomendasi Tentang
Tujuan
Pembentukan Satuan Kerja Kepatuhan Perkembangan penyelesaian/Action plan Bank Dalam pengawasan intensif (BDPI) PT. Bank Sulteng Analisis cost and benefit serta SOP mobil ATM Laporan Realisasi RBB Triwulan IV Tahun 2013 Tindak lanjut hasil uji kemampuan dan kepatutan (Fit and Proper test) Pjs. Direktur Pemasaran merangkap Direktur Kepatuhan Struktur Organisasi dan Job Discreption Pembangunan Gedung Baru PT. Bank Sulteng. Dugaan Kasus fraud KCP. Buol
Dewan Komisaris
Rencana Kerja Anggaran Tahunan Thn 2013 PT. Bank Sulteng. Efektifitas/effesiensi perjalanan dinas Direksi PT. Bank Sulteng Evaluasi permasalahan Bank Sulteng. Pembobolan kas kantor cabang Utama. Perkembangan Kredit periode Januari s,d April 2013 Limit maksimum uang kas kantor cabang Bank Sulteng Penilaian dan taksasi agunan kredit. Penilaian tingkat kesehatan bank smester I tahun 2013 Revisi RBB Bank Sulteng Tahun 2013-2015 Pelaksanaan tugas Direktur Kepatuhan dan Penerapan strategi anti fraud. Pemberian limit dan kewenangan memutus kredit serta keringanan bunga dan denda. Pengendalian kredit bermasalah
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris Dewan Komisaris Dewan Komisaris
Dewan Komisaris Dewan Komisaris Dewan Komisaris
Dewan Komisaris Dewan Komisaris Dewan Komisaris Dewan Komisaris Dewan Komisaris Dewan Komisaris Dewan Komisaris Dewan Komisaris Dewan Komisaris Dewan Komisaris
Dewan Komisaris
94 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Lanjutan Rekomendasi Komite Pemantau Risiko
No
Nomor dan tanggal
21
48/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.13.09,2013
22
49/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.16.09.2013
23
50/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.20.09.2013 52/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.30.09.2013
24
25
53/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.01.10.2013
26
54/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.02.10.2013 55/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.03.10.2013
27 28 29
30 31 32
56/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.04.10.2013 58/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.11.10.2013 61/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.04.11.2013 62/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.08.11/2013 64/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.13.11.2013
33
67/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.03.11.2013
34
69/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.13.12.2013 70/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.20.12.2013 71/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.23.12.2013
35 36 37
72/Komite/Dekom/BPD-ST/2013 Tgl.27.12.2013
Rekomendasi Tentang
Tujuan
Jabatan Direktur Kepatuhan yang dirangkap sementara Direktur Operasional. Tindak lanjut Dewan Komisaris atas rekomondasi komite pemantau risiko. Tindak lanjut putusan RUPS LB dan SK Direksi. Laporan Bank ke BI terutama laporan yang dapat dipinalty agar tindasannya disampaikan ke Dewan komisaris. Kebijakan tertulis yang dikeluarkan Direksi harus mendapat persetujuan lebih dahulu Dewan komisaris. Pelaksanaan tugas dan fungsi satuan tugas kepatuhan Pemberlakuan kebijakan dan prosedur tanpa didukung SK Direksi. Pembentukan dan penerapan unit strategi anti fraud. Penyampaian RBB dan perubahannya dan penyampaian Laporan Realisasi RBB pertriwulan kepada BI. Risiko kredit dan risiko likwiditas Bank Sulteng Prosedur hapus buku dan hapus tagih kredit. Pedoman pengadaan barang & jasa dilingkungan PT. Bank Sulteng Kaji ulang BPP perkreditan dan batas maksimum pemberian kredit (BMPK). Laporan Direktur Kepatuhan smester I tahun 2013 Kebijakan dan SOP yang belum dikaji secara periodic Kebijakan dan SOP tentang limit dan tata kelola uang kas kantor cabang. Kebijakan strategi Bank berupa: - Corporate Plan (2013-2017) - Rencana Bisnis Bank (20142015) - Rencana Kerja & Anggaran Th 2014
Dewan Komisaris Dewan Komisaris Dewan Komisaris Dewan Komisaris
Dewan Komisaris
Dewan Komisaris Dewan Komisaris Dewan Komisaris Dewan Komisaris
Dewan Komisaris Dewan Komisaris Dewan Komisaris Dewan Komisaris Dewan Komisaris Dewan Komisaris Dewan Komisaris Dewan Komisaris
95 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 3.
Komite Remunerasi & Nominasi : Dalam tugasnya membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan fungsi pengawasan atas hal-hal yang terkait dengan kualifikasi dan proses nominasi serta remunerasi Komisaris dan Direksi. Komite ini juga mengevaluasi dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris atas remunerasi Direksi untuk diajukan ke RUPS guna mendapatkan persetujuan. Anggota Komite Remunerasi & Nominasi berjumlah 3 (tiga) orang yang terdiri dari 1 (satu) orang Komisaris Independen dan 1 (satu) orang anggota dari pejabat eksekutif yang membawahi Sumber Daya Manusia dan 1 (satu) orang Kabag SDM., dengan komposisi sebagai berikut :
Ketua
: Drs. H. Abd. Karim Hanggi
Anggota
: Ocvita Israwati Pusadan, SH
Anggota
: I Gusti Suartika
Tugas dan tanggung jawab Komite Remunerasi & Nominasi a.l: o Membantu Dewan Komisaris dalam hal penyusunan prosedur dan menganalisa kriteria bagi calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi. o Membantu
Dewan
Komisaris
dalam
memberikan
rekomendasi
tentang
sistem
penggajian/pengupahan, pemberian tunjangan dan fasilitas lain bagi Dewan Komisaris, Direksi serta pegawai/karyawan. Realisasi dalam tahun 2013, Komite Remunerasi & Nominasi telah memberikan Rekomendasi kepada Dewan Komisaris, sebagai berikut : No
Nomor dan tanggal
Rekomendasi Tentang
1
No.02/Komite-Dekom/BPDST/II/13 tanggal 8 Februari 2013
2
No. -- tanggal 25 Januari 2013
3
No. -- tanggal 28 Januari 2013
4
No. -- tanggal 30 Januari 2013
5
No. 54/DK-BPDST/III/2013 Tanggal 21 Maret 2013
6
No. 03/RE.Nom/BPD-ST/2013 Tanggal 15 April 2013 No. 03/RE.Nom/BPD-ST/2013 Tanggal 15 April 2013
Hasil Kemampuan dan Uji Kepatutan (Fit and proper test Anggota Dewan Komisaris & Direksi. Kriteria calon Direktur Pemasaran dan Direktur Kepatuhan. Kriteria calon Pengurus Bank Sulteng. Usulan perekrutan anggota komite audit & pemantau risiko. Hasil Nominasi Calon Direktur Utama dan Rencana Pelaksanaan RUPS Bank Sulteng. Usul kenaikan gaji/ honor pegawai Bank Sulteng. Usul kenaikan honor Komite Dewan Komisaris Bank Sulteng.
7
Tujuan Dewan Komisaris
Dewan Komisaris Dewan Komisaris Dewan Komisaris Pemegang Saham Dewan Komisaris Dewan Komisaris
96 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
2. Direksi Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/14/PBI/2006 mensyaratkan bahwa pergantian Direksi dilakukan oleh Komisaris melalui Rapat Umum Pemegang Saham dan harus memperhatikan rekomendasi yang dibuat oleh Komite Remunerasi dan Nominasi. Tugas dan tanggung jawab Direksi adalah menyusun strategi bisnis dan anggaran & rencana sesuai visi dan misi bank. Disamping itu Direksi juga bertanggung jawab terhadap struktur pengendalian internal bank dan penerapan manajemen risiko serta melakukan pengawasan atas pelaksanaan audit internal dan menindaklanjuti hasil-hasilnya. Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS-LB) tahun 2013 dan dituangkan dalam Surat Keputusan Pemegang Saham Pengendali Nomor 584/212/Ro.ADM EKON-G,ST/2013 tanggal 12 April 2013 telah memberhentikan 3 (tiga) orang anggota Direktsi masing-masing 1 (satu) orang Pjs. Direktur Utama, 2 (dua) orang Direktur. Kemudian dengan suart keputusan yang sama telah diangkat anggota Direksi Bank Sulteng pada masa bhakti 2013-2016 yang terdiri dari 4 (empat orang, yaitu 1 (satu) orang Direktur Utama, 1 (satu) orang Direktur Pemasaran, 1 (satu orang) Direktur Operasional dan 1 (satu) orang Direktur Kepatuhan. Kemudian
Direktur
Kepatuhan
telah
mengundurkan
diri,
sehingga
Direktur
yang
membawahkan fungsi kepatuhan dirangkap oleh salah satunya anggota Direksi dan sampai dengan tanggal 31 Desember 2013 susunan dan komposisi Direksi Bank Sulteng menjadi : o
Rahmat A. Haris
: sebagai Direktur Utama
o
Diana Liza Mustaqim
: sebagai Direktur Pemasaran
o
Sitti Maryam Dalle
: sebagai Direktur Operasonal
o
Sitti Maryam Dalle
: sebagai Direktur Kepatuhan (Pjs).
Tugas dan tanggung jawab Direksi sebagai berikut : 1. Bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan bank. 2. Mengelola Bank sesuai dengan kewenangan dan tanggung jawabnya. 3. Melakukan tugas berdasarkan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
97 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance 4. Melakukan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dalam setiap kegiatan usaha Bank pada seluruh tingkatan dan jenjang organisasi. 5. Menindaklanjuti hasil temuan audit dan rekomendasi dari Satuan Kerja Audit Intern Bank, auditor eksternal, hasil pengawasan Bank Indonesia dan atau hasil pengawasan otoritas lainnya. 6. Membentuk satuan kerja : Satuan Kerja Audit Intern Satuan Kerja Manajemen Risiko Satuan Kerja Kepatuhan. 7. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugasnya kepada Pemegang Saham melalui Rapat Umum Pemegang saham. 8. Mengungkapkan kepada pegawai kebijakan Bank yang bersifat strategis dibidang kepegawaian. 9.
Menyediakan informasi yang akurat, relevan dan tepat waktu kepada Dewan Komisaris.
10. Memiliki buku pedoman dan tata kerja yang bersifat mengikat bagi setiap anggota Direksi tanpa kecuali. 11. Menyiapkan susunan organisasi Bank Sulteng lengkap dengan job discriptionnya.
Kebijakan Remunerasi Dewan Komisaris : Remunerasi dan fasilitas lain Anggota Direksi selama tahun 2013 adalah sebagai berikut : Dalam Ribuan Rp
Jenis Remunerasi dan Fasilitas Lain
Tahun 2013 Orang
Jumlah
Remunerasi (Gaji,bonus,tunjangan rutin, tantim)
3
380.254
Fasilitas lain
3
--
98 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Penerapan Fungsi Kepatuhan Sasaran daripada praktek tata keola perusahaan yang baik adalah merupakan komitmen untuk selalu mentaati dan memenuhi seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku pada sektor perbankan, serta memasukkan budaya kepatuhan seirama dengan prinsip pengelolaan operasional bisnis bank yang sehat.cakupan pengelolaan kepatuhan meliputi peraturan internal dan eksternal, dimana peraturan internal meliputi ; kebijakan, prosedur internal serta penerapannya pada aktifitas fungsional Bank. Sedangkan peraturan eksternal mencakup seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku dan dikeluarkan oleh otoritas moneter, keuangan dan perbankan. Kebijakan Pengelolaan Kepatuhan meliputi ; 1. Menyusun buku pedoman tentang kepatuhan dan melakukan upaya pengkinian secara berkala. 2. Melakukan pengkajian terhadap rancangan kebijakan dan keputusan strategis. 3. Memantau kebijakan dan prosedur internal sesuai dengan peraturan eksternal. 4. Memantau pelaksanaan prinsip-prinsip kehati-hatian 5. Melakukan pemantauan terhadap prinsip-prinsip mengenal nasabah. 6. Melakukan pemantauan dan pelaporan pelaksanaan GCG. Satuan Kepatuhan merupakan Satuan Kerja yang melakukan pemantauan terhadap kegiatan Bank didalam memenuhi seluruh ketentuan dan peraturan yang berlaku, baik internal perusahaan maupun eksternal terkait peraturan perundang-undangan yang berlaku, serta setiap saat memastikan bahwa kewajiban bank dalam penyampaian laporan rutin ke Bank Indonesia, PPATK dan pihak eksternal lainnya. Didalam melaksanakan tugasnya maka, Satuan Kerja kepatuhan bertanggung jawab langsung kepada Direktur kepatuhan. Untuk menciptakan penerapan fungsi kepatuhan yang efektif dan efisien yang bersifat permanen bagian dari kebijakan kepatuhan maka, Satuan Kerja Kepatuhan melakukan pemantauan terhadap beberapa hal terkait dengan prinsip kehati-hatian bank yaitu ; pemenuhan Giro Wajib minimum (GWM), LDR, Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK), Pengendalian Intern, Penerapan Prinsip Anti Pencucian Uang (APU), dan Pencegahan Pendanaa Terorisme (PPT), serta perbaikan kualitas dan ketetapan waktu dalam penyampaian laporan kepada Bank Indonesia dan regulator lainnya.
99 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance Dalam rangka pemenuhan prinsip-prinsip GCG (Transparansi) sebagai perusahaan jasa keuangan Bank maka, Satuan Kerja Kepatuhan harus memastikan bahwa seluruh laporan telah terpenuhi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Auditor Ekternal Penetapkan Akuntan Publik yang akan memeriksa laporan keuangan Bank Sulteng. Akuntan Publik akan melakukan audit umum untuk memberikan pernyataan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan Bank Laporan Keuangan Bank Sulteng tahun buku 2013, dan telah mendapat persetujuan dari pemegang saham sesuai Gubernur Sulawesi Tengah selaku Pemegang Saham Pengendali Nomor : 584/576/Ro.ADM.Ekon tanggal, 3 Desember 2013 yang proses penunjukan dan penetapan Akuntan Publik diserahkan kepada Dewan Komisaris Bank Sulteng sebagai auditor eksternal independen bank untuk tahun buku 2013. Dewan Komisaris menetapkan Akuntan Publik Drs. Supriadi Laupe, MSi dan ditindaklanjuti Direksi PT. Bank Sulteng sebagaimana tertuang dalam Surat Perjanjian Kerjasama antara PT. Bank Sulteng dengan Kantor Akuntan Publik Drs. Supriadi Laupe, MSi Nomor : 51/BPD-ST/XVP/2013 dan Nomor : 54/KAP-SL/XII/2013 tanggal 12 Desember 2013, dan telah ditetapkan jumlah biaya auditor eksternal independen sebesar Rp.165.000.000,- (seratus enam puluh lima juta rupiah) belum termasuk PPn 10% dan biaya Transportasi, untuk laporan keuangan PT. Bank Sulteng tahun buku 2013. Dalam melaksanakan Fungsi Audit Ekstern, KAP mampu bekerja secara independen, memenuhi standar professional Akuntan Publik.
100 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Sistem Pengendalian Intern Kegiatan audit internal yang dilakukan oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI) harus bertanggung jawab atas seluruh pelaksanaan kegiatan pengawasan internal bank dengan melakukan pemeriksaan terhadap seluruh unit kerja dan menyampaikan hasil auditnya kepada Direksi dan Dewan Komisaris. Pada setiap semesteran tahun berjalan Bank Sulteng menyampaikan laporan pelaksanaan dan pokok-pokok hasil audit kepada Bank Indonesia. Penerapan fungsi audit interen telah diterapkan secara efektif pada seluruh aspek dan setiap tahun SKAI menyusun program kerja audit internal secara menyeluruh sesuai pedoman audit intern yang ada. Organisasi SKAI ditempatkan dalam kedudukannya yang independen dari unit kerja operasional, dan saat ini memiliki sumber daya manusia yang dinilai cukup. Fungsi pengawasan telah dilakukan secara independen sesuai dengan cakupan dan tugas disesuaikan dengan rencana, pelaksanaan dan pemantauan hasil audit. Sistem pelaporan telah dilaksanakan sesuai ketentuan yang berlaku. Posisi, kewenangan, tanggung jawab profesionalisme, organisasi , dan cakupan tugas SKAI mengacu pada Standar Fungsi Audit Internal (SPFAIB) yang ditetapkan dalam Peraturan Bank Indonesia Nomor : 1/6/PBI/1999
tanggal 20 september 1999 tentang Penugasan Direktur
Kepatuhan (Compliance Director ) dan Penerapan Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Bank Umum. Aktivitas pengawasan dan pemeriksaan dilakukan pada aspek kepatuhan terhadap ketentuan dan SOP, evaluasi risiko dan efektivitas risk control system agar Bank memenuhi prinsip Good Corporate Governance . Dalam menjalankan tugasnya, SKAI diberi kewenangan sesuai Pedoman dan Piagam Audit yang ditetapkan , antara lain untuk mengakses semua fungsi catatan, data dan karyawan Bank sesuai penugasan audit.
101 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Dalam tahun 2013, SKAI telah melaksanakan kegiatan pengawasan dan pemeriksaan terhadap : A. Pemeriksaan Rutin : 1. Pemeriksaan yang dilakukan di Kantor Cabang, meliputi ; Cabang Utama Palu Cabang Luwuk Cabang Salakan Cabang Tolitoli Cabang Buol Cabang Bungku Cabang Parigi Cabang Poso 2. Pemeriksaan yang dilakukan di Kantor Cabang Pembantu meliputi; Cabang Pembantu Donggala Cabang Pembantu Morowali Cabang Pembantu Ampana Cabang Pembantu Banggai Kepulauan B. Pemeriksaan Khusus : Pemeriksaan pada kantor Cabang Pembantu Banggai Kepulauan, terkait dengan prosedur pemberian kredit. Pemeriksaan pada kantor Cabang Buol, terkait dengan Titipan setoran pajak. Pemeriksaan pada kantor Cabang Pembantu Morowali, terkait dengan prosedur transfer dana. Pemeriksaan pada kantor Cabang Pembantu Ampana, terkait dengan prosedur pemberian kredit. Adapun lagkah-langkah yang dilakukan SKAI antara lain; -
Mengembangkan aplikasi Startegi Anti Fraud.
-
Merevisi beberapa Buku Pedoman Perusahaan sabagai Standart Operasional Perusahaan Perusahaan dalam menjalankan tugas dan fungsi audit internal.
102 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Penyimpangan Internal (Internal Fraud) Bank Sulteng senantiasa melakukan pencegahan anti fraud sebagai bagian dari manajemen risiko operasional. Adapun penanganan risiko operasional, merupakan tanggung jawab dari seluruh karyawan pada semua jenjang jabatan. Dalam tahun 2013 dapat mengungkapkan terkait penyimpangan/ kecurangan yang dilakukan oleh pengurus, pegawai tetap dan tidak tetap (honorer dan outsourcing) dengan proses kinerja operasional bank yang dampak penyimpangannya lebih dari Rp.50 juta. Jumlah Penyimpangan / Fraud Uraian
Pengurus
Pegawai Tetap
Pegawai tdk tetap
2012
2013
2012
2013
2012
2013
Total Fraud
--
--
21
25
--
--
Telah diselesaikan
--
--
--
--
--
--
Dalam Proses Penyelesaian
--
--
--
--
--
--
Belum diupayakan penyelesaian
--
--
--
--
--
--
Telah ditindaklanjuti
--
--
21
25
--
--
Permalahan Hukum No
Kasus Hukum
Tindak Lanjut
1
Tuntutan dari Notaris Anand Umar Adnan mengenai ganti rugi.
PT. Bank Sulteng melakukan upaya Hukum Luar Biasa (Peninjauan Kembali).
2
Tuntuta dari Nagro Dg. Paca mengenai tanah di jalan banteng.
Sedang dalam proses kasasi di Mahkamah Agung.
3
Tuntutan dari Chairil Anwar, mengenai hilangnya surat ukur tanah.
Dalam proses Ombusman
4
Somasi Dikjar Kota berkaitan tentang Wanprestasi pembayaran Garansi bank kepada Kontraktor.
Sedang dalam tahap persidangan perdana di Pengadilan Negeri Palu.
5
Kasus salah pencatatan/pencatatan palsu yang berkaitan dengan kredit fiktif.
Sementara proses Kepolisian (POLDA Sulteng).
6
Kasus tindak pidana perbankan oleh Hengky Amir.
Sudah ada keputusan Hakim Pidana Penjara dan yang bersangkutan mengajukan banding.
7
Kasus Tipikor Cabang Morowali oleh Adiwangsa.
Sudah ada keputusan Hakim Pidana Penjara dan yang bersangkutan mengajukan banding.
103 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Tata Kelola Perusahaan Good Corporate Governance
Kelemahan dan Penyebab Salah satu penyebab utama belum optimalnya pelaksanaan GCG adalah kurangnya pemahaman pejabat dan pegawai bank akan pentingnya suatu model tata kelola perusahaan yang baik dan benar, disamping itu belum sempurnanya berbagai pedoman dan tata kerja yang seharus dapat dijadikan landasan pijak bagi penerapan dan pelaksanaan GCG masih merupakan kendala utama yang harus segera dibenahi. Hal ini seharusnya menjadi bagian penting dari upaya penyempurnaan yang harus dilakukan agar berbagai kekurangan yang masih dijumpai diharapkan secara terus menerus akan dilakukan perbaikan agar dapat menjawab tantangan operasional bank yang semakin kompetitif kedepan.
Kekuatan Pelaksanaan GCG Dengan adanya suatu tekad yang kuat yang berdasarkan “Visi dan Misi” oleh Bank Sulteng, maka seluruh jajaran mulai dari Pengurus bank sampai dengan pegawai harus bertekad dengan komitment yang kuat, untuk sescara konsekuen menjalankan praktek-praktek operasional perbankan dan tata kelola perusahaan secara professional, trasparans dan akuntable. Bahwa pelaksanaan penerapan GCG pada Bank Sulteng dengan berlandaskan aspek transparansi, akuntabilitas, pertanggungjawaban, independensi dan kewajaran sebagai bentuk dan upaya untuk meningkatkan mutu pengelolaan perbankan yang sehat dan bertanggung jawab.
HARMONIZE SINERGY
104 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Prospek Perusahaan Prospek Tahun 2014 Perkembangan ekonomi Indonesia yang diproyeksikan positif di tahun mendatang mendorong pertumbuhan ekonomi dan usaha-usaha salah satunya disektor perbankan. Diperkirakan, perekonomian akan ditopang oleh sektor konsumsi dan investasi yang cukup tinggi, sehingga peranan bank sebagai intermediasi akan semakin maksimal. Dalam merespon prospek di tahun 2014 yang positif, Bank Sulteng lebih melakukan beberapa rencana bisnis yang akan di implementasikan pada 3 (tiga) tahun mendatang, Rencana tersebut meliputi usaha untuk meningkatkan kapasitas bank dalam menghimpun dan menyalurkan dana yang diperoleh dari masyarakat. Beberapa Rencana Bisnis tahun 2014-2016 yang meliputi penerbitan produk baru yang meningkatkan pelayanan kepada masyarakat seperti produk Tabungan Tawa, Fitur-fitur ATM Bank Sulteng dan penambahan layanan KPE bagi Pegawai Negeri Sipil yang ada di Provinsi Sulawesi Tengah serta Drive Thru Atm, selain itu dalam rangka meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap produk bank, Bank Sulteng meningkatkan status kantor cabang dan memperluas jaringan/membuka kantor baru di daerah potensi di beberapa wilayah kecamatan di Sulawesi Tengah.
Rencana Bisnis 3 (tiga) Tahun Mendatang Dengan membaiknya sektor perbankan dan meningkatnya kesehatan bank-bank membuat kepercayaan masyarakat terhadap perbankan semakin meningkat. Hal ini terbukti dengan membaiknya indicator-indikator perbankan, termasuk di antaranya adalah meningkatnya fungsi intermediasi bank yang ditujukkan oleh peningkatan potensi realisasi penyaluran kredit. Bank mempunyai beberapa rencana bisnis yang akan di implementasikan pada 3 (tiga) tahun mendatang. Rencana tersebut meliputi pengembangan produk tabungan, perluasan penyaluran kredit konsumsi (KPR dan KPM) dan perluasan jaringan kantor pelayanan kepada masyarakat, serta bekerjasama dengan Pemerintah Daerah dalam rangka pelayanan Cash Management System (CMS) bersama-sama dengan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK-RI).
105 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Produk Baru Tahun 2014
106 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013
Catatan : Namun demikian, Ryan masih melihat adanya peluang dari kondisi di atas. Pertama mengenai Multi License Policy. Regulasi ini diterbitkan sejak bulan Maret 2013 yang menuntut perbankan Indonesia agar menaikkan modal intinya. “Sebab secara garis besar, beleid tersebut mengatur pembatasan kegiatan usaha bank berdasarkan modal inti yang dimiliki. Implikasi aturan ini adalah banyaknya bank yang akan melakukan aksi korporasi strategis berupa merger, akuisisi, penambahan modal dari pemilik atau strategic partner,” tambahnya.
Peluang kedua datang dari Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) yang akan berlaku mulai tahun 2015. Sedangkan khusus untuk perbankan, kebijakan ini baru berlaku mulai tahun 2020. Dikatakan Ryan, dengan berlakunya MEA, akan memungkinkan arus pertukaran orang, modal, barang, dan jasa antarnegara ASEAN. Namun sebelum MEA untuk sektor perbankan berlaku, diperkirakan antara tahun 2015 hingga tahun 2018, akan terjadi transformasi pelaku industri perbankan dari negara-negara ASEAN yang akan masuk ke perbankan kita.
Keberadaan bank-bank regional ASEAN yang melakukan penetrasi ke ceruk pasar nasional pun memunculkan dampak positif dan negatifnya. Kemudahan bank-bank tersebut membuka kantor cabang di Indonesia terkadang tidak dibarengi dengan kemudahan bank-bank nasional membuka kantor cabang di negara mereka. Sisi positifnya adalah masyarakat Indonesia yang bankable makin bertambah banyak. Hal ini disebabkan karena tersedianya banyak pilihan yang menawarkan program dan promosi di masing-masing bank. “Bank-bank asing akan memacu bank-bank nasional untuk meningkatkan kapabilitasnya terutama di bidang layanan, seperti digital brand, sistem IT yang mumpuni, serta pelayanan yang jauh lebih baik,” pungkasnya.
107 LAPORAN TAHUNAN / ANNUAL REPORT 2013