DAFTAR ISTILAH PEMASYARAKATAN ISTILAH BAKU
A ISTILAH Abolisi
PENGERTIAN Penghapusan tuntutan oleh Presiden kepada seseorang atau sekelompok orang yang melakukan tindak pidana. (Sumber: Kamus Hukum Fienso Suharsono @Van ‘Detta Publishing)
Acara
(1) Prosedur; (2) Panduan dan tata cara dalam suatu proses
(Persidangan)
persidangan di pengadilan. (Sumber: Glossary Mahkamah Konstitusi)
Adil
(1) Sama berat; tidak berat sebelah; tidak memihak; (2) Berpihak kepada yang benar; berpegang pada kebenaran; (3) Sepatutnya; tidak sewenang-wenang. (Sumber: Kamus Istilah Hukum Putri Susanti)
Adjudikasi
Adjudikasi adalah proses dan tahap dalam peradilan pidana yang meliputi pemeriksaan perkara
di
pengadilan hingga
tahap
pembacaan putusan pengadilan. (Sumber: Pasal 1 Rancangan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang Organisasi dan Tata Laksana Balai Pemasyarkatan) Admisi Orientasi
Dikenal pula dengan istilah Masa Pengenalan Lingkungan (Mapenaling). Pada proses ini Pembimbing Kemasyarakatan dapat berperan menjelaskan tahap-tahap yang
akan dilalui saat
menjalani hukuman dalam lapas dan hak-hak yang dimiliki dalam pembinaan seperti PB, CB, CMB, hingga pada tahap akhir pada pembimbingan dan program
perlakuan berkelanjutan
setelah bebas. (Sumber: Permen No. M.HH-OT.02.02 Tahun 2009 tentang Cetak Biru Pembaharuan Pelaksanaan Sistem Pemasyarakatan) 1|Glos arium Pemas yarak at a n
Administrasi
Adalah metode dalam praktek Pembimbing Kemasyarakatan (PK)
Pembimbing
sebagai
Kemasyarakatan
kerjasama sekelompok orang yang terorganisir dan terkoordinir
proses
penyelenggaraan
dan
pelaksanaan
usaha
dengan baik, dengan menggunakan sumber fasilitas yang ada untuk memberikan pertolongan kepada Klien Pemasyarakatan (individu, kelompok, masyarakat) agar dapat meningkatkan fungsi sosialnya dan taraf hidupnya. (Sumber: Buku pedoman pelayanan penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 16: Bapas Klas I Jakarta, 2009). Advokasi
Seperangkat kegiatan yang ditargetkan dan diarahkan pada pembuat
kebijakan
agar
dapat
mendukung
isu
kebijakan
tertentu. Advokasi dapat pula berarti menyampaikan pesan kepada orang lain untuk menghasilkan pemahaman masyarakat yang
lebih
luas
tentang
permasalahan
dan
isu-isu
lain,
perubahan dalam kebijakan, undang-undang, dan pelayanan. Kegiatan advokasi dapat melibatkan aksi di semua tingkatan, secara
lokal
maupun
melalui
perwakilan
lembaga-lembaga
pembuat kebijakan Nasional. (Sumber: Pusat pencegahan Lakhar BNN. Advokasi Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba Bagi Petugas Lapas Rutan. 2009. Jakarta: BNN. Hal 5) Advokat
pengacara, konsultan hukum yaitu orang yang berprofesi memberi jasa hukum berupa konsultasi hukum, bantuan hukum,
menjalankan
kuasa,
mewakili,
mendampingi,
membela dan melakukan tindakan hukum lain untuk kepentingan hukum klien, baik di dalam maupun di luar pengadilan. (Sumber: UU No.18 Tahun 2003 tentang advokat) (1) orang yang berprofesi memberi jasa hukum, baik di dalam maupun
di
luar
pengadilan
yang
memenuhi
syarat
berdasarkan ketentuan; penegak hukum yang bebas dan mandiri; (2) Sarjana yang berlatar belakang pendidikan tinggi 2|Glos arium Pemas yarak at a n
hukum setelah mengikuti pendidikan khusus, lulus ujian yang
diadakan
oleh
Organisasi
Advokat,
dan
magang
sekurang-kurangnya dua tahun terus-menerus pada kantor advokat; (3) Suatu pekerjaan (hukum) berdasarkan keahlian untuk melayani masyarakat secara independen dengan batasan kode etik dari komunitasnya. (Sumber: Kamus Istilah Hukum Putri Susanti) Aftercare
Pada dasarnya adalah suatu bentuk kerja sosial untuk kasus tertentu/social casework. Aftercare mengharuskan adanya kerja tim dari dalam lembaga yang menahan pelaku, upaya intensif dari
masyarakat/komunitas,
dan
kerja
orang-orang
yang
mendapat pelatihan kerja sosial satu kasus tertentu/social casework di lembaga penahanan dan di masyarakat. Pemikiran aftercare berkembang di Inggris dan Wales saat kebutuhan pendampingan dan penanganan pasca pemenjaraan muncul. (Sumber: Advisory Council on the Treatment of Offenders -yang dikutip dalam buku Analisis situasi Anak yang berhadapadan dengan hukum di Indonesia, UNICEF-Pusat Kajian Kriminolog FISIP VI: Jakarta, Hal 53) Alat Bukti Yang
Adalah keterangan saksi, keterangan ahli, surat petunjuk dan
Sah
keterangan terdakwa. (Sumber: Pasal 184 UU No. 8 Tahun 1981 tentang KUHAP)
Alibi
Adalah ketidakhadiran tertuduh pada saat dan di tempat kejahatan atau pelanggaran sedang dilakukan. (Sumber:
Subekti dan
Tjitrosoedibio,
Kamus
Hukum,
1969,
Jakarta: Pradnya Paramita. Hal 8) Alternative
Alternative Punishment merupakan bentuk pidana alternatif yang
Punishment
tidak
melalui
punishment
proses
merupakan
peradilan bentuk
pidana. pidana
Jadi
alternative
alternatif
berupa
pengalihan perkara dari Sistem Peradilan Pidana. Aman
Sentosa, tentram, damai, tidak berbahaya. (Sumber: KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia))
3|Glos arium Pemas yarak at a n
Amar
Amar adalah pokok suatu putusan pengadilan, yaitu setelah kata-kata memutuskan atau mengadili atau juga disebut diktum (bagian dari isi putusan pengadilan yang berisi pertimbangan hukum) (Sumber: Kamus Hukum Fienso Suharsono @Van ‘Detta Publishing)
Amnesti
Penghapusan hukuman yang diberikan oleh Presiden kepada seseorang yang telah melakukan tindak pidana tertentu. (Sumber: Kamus Hukum Fienso Suharsono @Van ‘Detta Publishing) Pengampunan atau penghapusan hukuman yang diberikan oleh Kepala Negara kepada seseorang atau kelompok yang telah melakukan tindak pidana tertentu. (Sumber: KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia))
Anak
Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk anak yang masih dalam kandungan. (Sumber: Pasal 1 (1) UU No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak)
Anak Nakal
Anak Nakal adalah : a.
Anak yang melakukan tindak pidana; atau
b.
Anak yang melakukan perbuatan yang dinyatakan terlarang bagi anak, baik menurut peraturan perundang-undangan maupun menurut peraturan hukum lain yang hidup dan berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan.
(Sumber: Pasal 1 UU No. 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan Anak) Anak Yang
adalah anak yang berkonflik dengan hukum, anak yang menjadi
Berhadapan
korban tindak pidana, dan anak yang menjadi saksi tindak
Dengan Hukum
pidana. (Sumber: UU No.11 Tahun 2012 tentang SPPA)
(ABH) Anak Yang
adalah anak yang telah berumur 12 (dua belas) tahun, tetapi
Berkonflik Dengan
belum berumur 18 (delapan belas) tahun yang diduga melakukan
Hukum
tindak pidana. (Sumber: UU No.11 Tahun 2012 tentang SPPA)
4|Glos arium Pemas yarak at a n
Anak Korban
adalah anak yang belum berumur 18 (delapan belas) tahun yang mengalami penderitaan fisik, mental, dan/atau kerugian ekonomi yang disebabkan oleh tindak pidana. (Sumber: UU No.11 Tahun 2012 tentang SPPA)
Anak Saksi
adalah anak yang belum berumur 18 (delapan belas) tahun yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang suatu
perkara
pidana
yang
pengadilan tentang
didengar,
dilihat,
dan/atau
dialaminya sendiri. (Sumber: UU No.11 Tahun 2012 tentang SPPA) Aparat Kepolisian
Aparat kepolisian atau anggota kepolisian yang selanjutnya disebut dengan anggota Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah pegawai negeri pada Kepolisian Negara Republik Indonesia yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat,
menegakkan
hukum,
serta
memberikan
perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat dalam rangka terpeliharanya keamanan dalam negeri. (Sumber: Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia) Arbitrase
Penyelesaian sengketa bidang hukum perdata di luar lembaga peradilan umum yang didasarkan pada perjanjian arbitrase yang dibuat
secara tertulis
oleh
para
pihak
yang
bersengketa,
dilakukan oleh arbiter/wasit oleh dewan yang mandiri (Sumber: Kamus Hukum Fienso Suharsono @Van ‘Detta Publishing) Arbitrase Ad Hoc
Arbitrase Ad Hoc adalah badan arbitrase yang tidak permanen atau juga disebut Arbitrase Volunter. Badan arbitrase ini bersifat sementara
atau
temporer
karena
dibentuk
khusus
untuk
menyelesaikan atau memutuskan perselisihan tertentu sesuai kebutuhan saat itu dan setelah selesai tugasnya, maka badan ini bubar dengan sendirinya. Arbitrase Ad Hoc dikenal juga dengan istilah arbitration appointed for each case yang artinya arbiter yang ditunjuk untuk kasus tertentu untuk satu kali penunjukan. 5|Glos arium Pemas yarak at a n
Wewenang dan fungsinya hanya dalam satu kasus tertentu, tidak mutlak. (Surnber: Pasal 1 ayat (1) Konvensi New York 1958) Pada prinsipnya, arbitrase ad hoc tidak terikat dengan salah satu badan arbitrase. Para arbiternya dapat dipilih dan ditentukan berdasarkan
kesepakatan
pihak
yang
bersengketa
(setelah
sengketa terjadi). (Surnber: M. Yahya Harahap. Arbitrase. Jakarta: Sinar Grafika. 2006) Arbitase
Arbitrase Institusional yaitu arbitrase yang sifatnya permanen
Institusional
atau
melembaga,
menyediakan terhadap
jasa
proses
yakni
suatu
administrasi arbitrase,
organisasi yang
tertentu
meliputi
aturan-aturan
yang
pengawasan
prosedur
sebagai
pedoman bagi para pihak, dan pengangkatan para arbiter. Badan Arbitrase Institusional yang bertaraf internasional antara lain (Emirzon, 2000, hal. 115): 1. The International Centre for Settlement of Investment Dispute (ICSID) 2. United
Nations
Commision
on
International
Trade
Law
(UNCITRAL) 3. Court of Arbitration of International Chamber of Lawa (ICC) Arbitrase
Institusional
(Institutional
Arbitration)
merupakan
lembaga atau badan yang bersifat permanen, disebut juga permanent arbitral body. Konvensi New York 1958 secara kukuh menempatkan kewenangan
arbitrase absolute
sebagai
dalam
mahkamah
menyelesaikan
yang
memiliki
dan
memutus
berbagai bentuk sengketa (bagi pihak-pihak yang telah membuat persetujuan). (Sumber: Pasal 1 ayat (2) Konvensi New York 1958) Asas Legalitas
Tidak ada tindak pidana jika belum ada undang-undang pidana yang mengaturnya lebih dahulu.
6|Glos arium Pemas yarak at a n
Asimilasi
Proses pembinaan narapidana dan anak didik pemasyarakatan yang dilaksanakan dengan membaurkan narapidana dan anak didik pemasyarakatan di dalam kehidupan masyarakat. (Sumber: Permen Kumham No. 21 Tahun 2013 tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian Asimilasi, CMK, PB, CMB dan CB)
Assessment
Penilaian
Kebutuhan
pembinaan
yang
dilakukan
atau
untuk
pembimbingan
mengetahui yang
paling
kebutuhan tepat
bagi
narapidana atau klien pemasyarakatan berdasarkan faktor-faktor yang berkontribusi terhadap tindak pidana yang dilakukannya. (Permen Hukum dan HAM RI No.12 Tahun 2013 tentang Assessment Risiko dan Assessment Kebutuhan bagi Narapidana dan Klien Pemasyarakatan) Assessment Risiko
Penilaian yang dilakukan untuk mengetahui tingkat risiko pengulangan
tindak
pidana
narapidana
atau
klien
pemasyarakatan. (Permen Hukum dan HAM RI No.12 Tahun 2013 tentang Assessment Risiko dan Assessment Kebutuhan bagi Narapidana dan Klien Pemasyarakatan)
B ISTILAH BA-8
PENGERTIAN
Surat salinan putusan pengadilan
Berita acara pelaksanaan putusan pengadilan (Sumber: Kamus Hukum Online)
Bahan Peledak
Semua bahan yang dapat meledak, semua jenis mesiu, bom, bom pembakar, ranjau, granat tangan, atau semua bahan peledak dari bahan kimia atau bahan lain yang dipergunakan untuk menimbulkan ledakan. (Sumber: Pasal 1 butir 12 Perpu No. 1 Tahun 2002)
7|Glos arium Pemas yarak at a n
Balai Lelang
Badan Hukum Indonesia berbentuk Perseroan Terbatas (PT) yang khusus didirikan untuk melakukan kegiatan usaha di bidang lelang (Sumber: Salinan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang)
Balai
Adalah pranata untuk melaksanakan bimbingan Klien
Pemasyarakatan
Pemasyarakatan
(BAPAS)
(Sumber: UU No.12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan)
adalah
unit
pelaksana
teknis
pemasyarakatan
yang
melaksanakan tugas dan fungsi penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan, dan pendampingan. (Sumber: UU No.11 Tahun 2012 tentang SPPA) Balai Pertimbangan
terdiri dari para ahli di bidang pemasyarakatan yang
Pemasyarakatan
merupakan wakil instansi pemerintah terkait, badan non
(BPP)
pemerintah dan perorangan lainnya dan bertugas memberi saran dan atau pertimbangan kepada Menteri
adalah
Badan
struktural
di
Penasehat bidang
Menteri
yang
pemasyarakatan
bersifat dan
non
bertugas
memberikan saran dan pertimbangan kepada Menteri mengenai pelaksanaan sistem pemasyarakatan. (Sumber: Kepmen Hukum dan Perundang-Undangan RI No: M.02.PR.08.03 Tahun 1999 tentang Pembentukan Balai Pertimbangan
Pemasyarakatan
dan
Tim
Pengamat
Pemasyarakatan) Banding
Hak terdakwa atau juga hak penuntut umum untuk memohon
agar
putusan
Pengadilan
Negeri
diperiksa
kembali oleh Pengadilan Tinggi. (Sumber: Kamus Hukum Fienso Suharsono @Van ‘Detta Publishing)
Banding adalah pemeriksaan ulang oleh pengadilan yang lebih tinggi (dari pengadilan negeri ke pengadilan tinggi)
Bantuan Hukum
Bantuan Hukum adalah jasa hukum yang diberikan oleh Pemberi
Bantuan
Hukum
Penerima Bantuan Hukum. 8|Glos arium Pemas yarak at a n
secara
cuma-cuma
kepada
(Sumber: UU No.16 Tahun 2001 tentang Bantuan Hukum)
Pelayanan jasa pemberian bantuan hukum melalui penasehat hukum dari Lembaga Bantuan Hukum Universitas atau Lembaga-Lembaga Bantuan Hukum lainnya untuk membela perkara
masyarakat
yang
kurang
mampu
yang
ingin
memperoleh keadilan di pengadilan. (Sumber: Pasal 1 (13) Permen Nomor M.01-PR.08.10 Tahun 2006)
Jasa hukum yang diberikan advokat secara cuma-cuma kepada klien yang tidak mampu. (Sumber: Pasal 1 ayat (9) UU Nomor 18 Tahun 2003 tentang Advokat)
Bantuan
Hukum Jasa
hukum
yang
diberikan
advokat
tanpa
menerima
Secara Cuma-Cuma pembayaran honorarium meliputi pemberian konsultasi hukum, (Pro Bono)
menjalankan kuasa, mewakili, mendampingi, membela, dan melakukan tindakan hukum lain untuk kepentingan pencari keadilan yang tidak mampu. (Sumber: pasal 1 ayat (3) PP Nomor 83 Tahun 2008 tentang Persyaratan dan Tata Cara Pemberian Bantuan Hukum Secara Cuma-Cuma)
Bantuan
Hukum Upaya persiapan pemberian bantuan hukum atau kesempatan
dan Penyuluhan
untuk mendapatkan bantuan hukum, memberikan pelayanan rohani dan jasmani serta mempersiapkan bahan bacaan bagi tahanan. (Sumber: Juklak Nomor. E.76-UM.01.06 Tahun 1986 tentang Perawatan
Tahanan
Rumah
Tahanan-Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan Departemen Kehakiman RI. Hal. 3) Barang Bukti
Adalah benda/barang yang digunakan untuk melakukan tindak pidana. Atau benda/barang yang menjadi tujuan suatu tindak pidana. Atau benda/barang yang digunakan untuk membantu tindak pidana. Atau benda/barang yang tercipta/hasil dari suatu tindak pidana. Atau benda/barang berupa informasi dalam arti khusus.
9|Glos arium Pemas yarak at a n
Dalam KUHAP Pasal 39 (1), barang bukti yaitu : a.
Benda atau tagihan tersangka/terdakwa yang seluruh atau sebagi hasil dari tindak pidana;
b.
Benda yang telah dipergunakan secara langsung untuk melakukan tindak pidana atau untuk mempersiapkannya;
c.
Benda
yang
dipergunakan
untuk
menghalang-halangi
penyidikan tindak pidana; d.
Benda yang khusus dibuat atau diperuntukan melakukan tindak pidana;
e.
Benda lain yang mempunyai hubungan langsung dengan tindak pidana yang dilakukan.
Sedangkan dalam penjelasan KUHAP pasal 46 ayat 1, barang bukti didefinisikan benda yang dikenakan penyitaan diperlukan bagi pemeriksaan. Benda/barang yang digunakan untuk meyakinkan hakim akan kesalahan terdakwa terhadap perkara pidana yang diturunkan kepadanya. (Sumber: Sudarsono, Kamus Hukum, Cet.2. Jakarta: Rineka Cipta.1999. Hal.47) Barang yang digunakan oleh terdakwa untuk melakukan suatu delik, atau sebagai hasil suatu delik, disita oleh penyidik untuk digunakan sebagai bukti di sidang pengadilan. (Sumber: Ansori Hasibuan. Syarifuddin Petenasse, Ruben Ahmad. Hukum Acara Pidana. Bandung: Angkasa.1990.hal.130) Barang Rampasan/
Barang bukti yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap,
Barang Rampasan
dirampas untuk Negara yang selanjutnya dieksekusi dengan
Negara (disingkat
cara:
baran)
a.
dimusnahkan;
b.
dilelang untuk negara;
c.
diserahkan kepada instansi yang ditetapkan untuk dimanfaatkan; dan
10 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
d.
diserahkan di Rumah Penyimpanan Benda Sitaan (RUPBASAN) untuk barang bukti dalam perkara lain.
(Sumber: Permen No. M.05.UM.01.06 Tahun 1983) Barang bukti yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap, dirampas untuk Negara yang selanjutnya dieksekusi dengan cara: a.
dimusnahkan;
b.
dilelang untuk negara;
c.
diserahkan kepada instansi yang ditetapkan untuk dimanfaatkan;
d.
diserahkan
di
Rumah
Penyimpanan
Benda
Sitaan
(RUPBASAN) untuk barang bukti dalam perkara lain. e.
dirusakkan sampai tidak dapat dipergunakan;
f.
ditanam dalam tanah; dan
g.
ditenggelamkan ke dalam laut sehingga tidak bisa diambil lagi.
(Sumber: Pedoman Tata Cara dan Teknik Identifikasi Basan dan Baran, Ditjen PAS, 2012) Barang Temuan
Barang-barang hasil temuan yang diduga berasal dari tindak pidana dan setelah diumumkan dalam jangka waktu tertentu tidak ada yang mengaku sebagai pemiliknya. (Sumber:
Pengelolaan
Barang
Sitaan,
Sie
Infokum-Ditama
Binbangkum) Basan dan Baran
Barang yang bersifat berbahaya yang terdiri dari bermacam-
Berbahaya
macam benda atau barang yang mempengaruhi atau dapat merusak barang atau benda disekitarnya juga berbahaya terhadap
kesehatan
dan
keselamatan
manusia
serta
membutuhkan penanganan khusus. (Sumber: Pedoman Tata Cara dan Teknik Identifikasi Basan dan Baran, Ditjen PAS, 2012) Basan dan Baran
Barang yang bersifat berharga yang terdiri dari bermacam-
Berharga
macam
benda
11 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
atau
barang
yang
tidak
merusak
benda
disekitarnya dan mempunyai nilai ekonomis/nilai jual yang relatif tinggi. (Sumber: Pedoman Tata Cara dan Teknik Identifikasi Basan dan Baran, Ditjen PAS, 2012) Basan dan Baran
Basan dan baran hewan yang terdiri dari bermacam-macam
Hewan
jenis hewan baik yang hidup di dalam air, udara maupun di darat dengan memperhatikan kondisi fisik,gerak dan perilaku, faktor umur serta kegunaan/manfaat hewan tersebut. (Sumber: Pedoman Tata Cara dan Teknik Identifikasi Basan dan Baran, Ditjen PAS, 2012)
Basan dan Baran 1. Barang yang bersifat terbuka yang terdiri dari bermacam-macam Terbuka
barang atau benda yang ukurannya relatif besar, dan tahan terhadap perubahan suhu, udara dan debu. 2. (Sumber: Pedoman Tata Cara dan Teknik Identifikasi Basan dan Baran, Ditjen PAS, 2012)
Basan dan Baran
Basan dan baran tumbuhan yang terdiri dari bermacam-macam
Tumbuhan
jenis tumbuhan baik yang hidup di dalam air, maupun di darat dengan memperhatikan kondisi dan keaslian fisik, serta nama dan jenis tumbuhan tersebut. (Sumber: Pedoman Tata Cara dan Teknik Identifikasi Basan dan Baran, Ditjen PAS, 2012)
Basan dan Baran
Barang yang bersifat umum yang terdiri dari bermacam-macam
Umum
benda
atau
barang
yang
mempunyai
faktor
cepat
terkontaminasi, bersifat peka, sensitif terhadap debu, air dan tidak merusak benda disekitarnya. (Sumber: Pedoman Tata Cara dan Teknik Identifikasi Basan dan Baran, Ditjen PAS, 2012) Batal Demi Hukum
Kebatalan
yang
terjadi
berdasarkan
undang-undang,
berakibat perbuatan hukum yang bersangkutan dianggap tidak pernah terjadi. (Sumber: Kamus Hukum Fienso Suharsono @Van ‘Detta Publishing)
Suatu kondisi dimana putusan hakim dinyatakan batal
12 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
demi hukum. Misalnya ketika hakim memutuskan perkara anak
tanpa
mendapat
rekomendasi
dari
petugas
pemasyarakatan (peneliti Kemasyarakatan), maka putusan hakim tersebut dinyatakan batal demi hukum. (Sumber:
Dindin
Sudirman.
Reposisi
dan
Revitalisasi
Pemasyarakatan dalam Sistem Peradilan Pidana Indonesia. Jakarta: Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Departemen Hukum dan HAM RI. 2007. Hal 12) Bebas Murni
Bebas dari lapas tanpa mendapatkan remisi, PB, CMB (Sumber: Kamus Hukum Online)
Beijing Rules
Atau dikenal dengan nama lain Standard Minimum Rules for the Administration peraturan
of
Juvenile
minimum
Justice
standar
PBB
merupakan mengenai
peraturanAdministrasi
Peradilan bagi anak. Aturan ini mendorong, penggunaan diversi sehingga anak terhindar dari penggunaan proses peradilan formal dan diarahkan memanfaatkan mekanisme berbasis masyarakat setempat. Aturan ini juga berisikan prosedur bagi pihak yang berwenang sebelum melakukan tindakan terhadap anak berdasarkan kepentingan terbaik bagi anak. Selanjtnya aturan ini memuat pertimbangan berdasarkan kehati-hatian sebelum mencabut kebebasan anak, pelatihan khusus bagi seluruh pegawai yang menangani kasus anak, pertimbangan melepaskan anak dari penahanan. Benda
Setiap benda dan setiap hak yang dapat dikuasai oleh hak milik dan segala sesuatu yang dapat di-HAKI atau dijadikan obyek hak milik. (Sumber: Pasal 499 KUH Perdata)
Benda
Benda yang disita oleh Negara untuk keperluan proses
Sitaan/Benda
peradilan.
SitaanNegara
(Sumber: Pasal 1 Angka 4 PP No. 27 Tahun 1983)
(disingkat Basan)
Benda yang disita oleh penyidik, penuntut umum atau pejabat yang karena jabatannya mempunyai wewenang untuk menyita barang guna keperluan barang bukti
13 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
dalam proses peradilan. (Sumber: Permen No. M.05.UM.01.06 Tahun 1983) Berita Acara
Pemeriksaan
Laporan hasil pemeriksaan terhadap tersangka, saksisaksi, surat, dan barang bukti lainnya dalam pemeriksaan suatu tindak pidana (Sumber: Kamus Hukum Fienso Suharsono @Van ‘Detta Publishing)
Pencatatan dari hasil pemeriksaan verbalisan atas suatu perkara pidana, baik berisi keterangan saksi maupun keterangan tersangka tetapi tidak memiliki kekuatan pembuktian
yang
sempurna.
BAP
sebagai
hasil
pemeriksaan pihak penyidik, baik terhadap saksi maupun tersangka, tidak lebih dari sekedar pedoman bagi hakim untuk menjalankan pemeriksaan. Apa yang tertulis di dalam
BAP
tidak
menutup
kemungkinan
berisi
pernyataan-pernyataan tersangka yang timbul karena situasi psikis, kebingungan, atau bahkan keterpaksaan disebabkan siksaan. Berita Acara
Suatu akta otentik, yang dalam taraf penyidikan dibuat oleh
Perkara
petugas penyidik dan dalam sidang dibuat oleh panitera pengadilan, yang memuat keterangan mengenai peristiwa pidana yang memungkinkan penuntutan terhadap tersangka (Sumber: Kamus Hukum Putri Susanti)
Berkas-Berkas
File narapidana dan anak didik pemasyarakatan yang memuat
Pembinaan
penelitian kemasyarakatan, kartu pembinaan, medical record, dan laporan atau keterangan lain yang berkaitan dengan program pembinaan yang bersangkutan. (Sumber: Penjelasan Pasal 46 ayat (2)(b) PP No. 31 tahun 1999)
Berkekuatan
Satu perkara yang telah diputus oleh hakim, serta tidak ada lagi
Hukum Tetap
upaya hukum yang lebih tinggi.
(inkracht van
(Sumber:
gewijsde)
Publishing)
Kamus
14 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Hukum
Fienso
Suharsono
@Van
‘Detta
Berkelakuan Baik
adalah tidak sedang menjalani hukuman disiplin yang tercatat dalam buku register F dan telah mengikuti program pembinaan yang
diselenggarakan
oleh
Lapas
dengan
predikat
baik.
(Sumber: Permen Kemenkumham No.21 tahun 2013) Berlaku
Menunjukkan kapan suatu peraturan perundang-undangan telah mengikat masyarakat seacara umum sehingga dapat mulai diterapkan. (Sumber: Glossary Mahkamah Konstitusi)
Bersaksi
Memberi
keterangan
di
depan
sidang.
(Sumber:
Glossary
Mahkamah Konstitusi) Bimbingan Bakat
Usaha menyalurkan dan mengembangkan kecakapan alami yang dimiliki Tahanan yang dilaksanakan di dalam Rutan dan yang bersifat produktif. (Sumber: Petunjuk Pelaksanaan No. E.76-UM.01.06 Tahun 1986 tentang Perawatan Tahanan Rumah Tahanan Negara- Direktorat Jenderal Pemasyarakatan- Departemen Kehakiman RI. Hal 22)
Bimbingan
Suatu
kegiatan
yang
meliputi
usaha
menyalurkan
dan
Kegiatan
mengembangkan bakat dan keterampilan serta pengeloalaan hasil karya tahanan. (Sumber: Petunjuk Pelaksanaan No. E.76-UM.01.06 Tahun 1986 tentang Perawatan Tahanan Rumah Tahanan Negara- Direktorat Jenderal Pemasyarakatan- Departemen Kehakiman RI. Hal 3)
Bimbingan
Adalah metode dalam praktek PK yang digunakan untuk
Kelompok
membantu individu mengembangkan/menyesuaikan diri dengan
(Group Work)
kelompok/lingkungan teman-temannya dengan kondisi-kondisi tertentu, atau membantu kelompok mencari tujuannya. (Sumber: buku pedoman pelayanan penelitian kemasyarakatan, pembimhingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 14: Bapas Klas I Jakarta, 2009)
Bimbingan
Penyaluran dan pengembangan minat Tahanan untuk mengikuti
Keterampilan
keterampilan. (Sumber: Petunjuk Pelaksanaan No. E.76-UM.01.06 Tahun 1986 tentang Perawatan Tahanan Rumah Tahanan Negara- Direktorat Jenderal Pemasyarakatan- Departemen Kehakiman RI. Hal 22)
15 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Bimbingan Klien
Semua
usaha
yang
ditujukan
untuk
memperbaiki
dan
meningkatkan akhlak (budi pekerti) para klien Pemasyarakatan di luar tembok (extramural treatment). (Sumber: Kepmen Kehakiman RI No:M.02-PK.04.10 Tahun 1990 tentang Pola Pembinaan Narapidana/Tahanan) Bimbingan
Adalah Metode dalam praktek PK yang dilaksanakan dalam
Perseorangan
bentuk tatap muka langsung [face to face) yaitu relasi yg terjadi
(case work)
antara PK dengan seorang penerima pelayanan atau sebuah keluarga. (Sumber: buku pedoman pelayanan penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hai. 14: Bapas Klas I Jakarta, 2009)
Birokrasi
Prosedur yang harus diikuti dalam mengurus sesuatu hal baik dengan pelayanan publik atau tidak (misalnya izin, pengurusan
identitas
diri,
dll)
pada
lembaga
atau
departemen pemerintah. Birokrasi juga berarti institusi yang menjalankan roda pemerintahan sehari-hari 'terpisah' dari
kekuasaan
eksekutif
yang
menguasai
dan
mengawasinya dalam melaksanakan tugas-tugas tersebut. (Sumber: Glossary Mahkamah Konstitusi)
Sistem
pemerintahan
yang
dijalankan
oleh
pegawai
pemerintah karena telah berpegang pada hierarki dan jenjang jabatan
Birokrasi sering melupakan tujuan pemerintah yang sejati, karena
terlalu
mementingkan
cara
dan
bentuk.
Ia
menghalangi pekerjaan yang cepat serta menimbulkan semangat menanti, menghilangkan inisiatif, terikat dalam peraturan yang rumit dan tergantung pada perintah atasan, berjiwa statis dan karena itu menghambat kemajuan. Birokrat : Pegawai yang bertindak secara birokrasi atau seorang anggota birokrasi. (Sumber: Glossary Ham)
16 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Boot Camp
Kamp hunian dengan kapasitas 50 orang dan menjalankan program-program bagi narapidana yang telah disiapkan menjalani rehabilitasi. Boot camp diterapkan justru bergaya militer dengan disiplin yang ketat serta dengan berbagai kegiatan-kegiatan
fisik.
(Sumber:
Direktorat
jenderal
Pemasyarakatan. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor: M.HH-OT.02.02 Tahun 2009 Tentang Cetak
Biru
Pembaharuan
Pelaksanaan
Sistem
Pemasyarakatan. Jakarta: Departemen Hukum dan HAM, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. 2009. : 21)
Boot camp atau terkadang disebut juga dengan shock incarceration diterapkan kegiatan
merupakan gaya
yang
mengajarkan
program
militer. sifatnya
nilai-nilai
Selain semi
seperti
yang
di
dalamnya
melakukan
kegiatan-
militer, harus
program
patuh
ini
terhadap
peraturan. (Sumber: Snarr. Richard. (2001). Introduction to Corrections (3rd Ed) Brown & Benchmark Publishers. Hal. 225) Buku Daftar I
Buku daftar klien anak kembali kepada orang tua atau wali. (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Buku Daftar II.a
Buku daftar klien pidana bersyarat anak. (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Buku Daftar II.b
Buku daftar klien pidana bersyarat dewasa. (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Buku Daftar III
Buku daftar klien lepas bersyarat anak negara. (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Buku Daftar IV.a
Buku daftar klien lepas bersyarat narapidana anak. (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
17 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Buku Daftar IV.b
Buku daftar klien lepas bersyarat narapidana dewasa. (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Buku Daftar V
Buku daftar klien cuti bersyarat anak negara. (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Buku Daftar VI.a
Buku daftar klien cuti bersyarat narapidana anak. (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Buku Daftar VI.b
Buku daftar klien cuti bersyarat narapidana dewasa. (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Buku Daftar VII
Buku daftar klien anak asuh. (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Buku Daftar VIII
Buku daftar klien bimbingan lanjutan anak negara dan anak sipil. (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Buku Daftar IX.a
Buku daftar klien bimbingan lanjutan narapidana anak. (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Buku Daftar IX.b
Buku daftar klien bimbingan lanjutan narapidana dewasa. (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Buku Daftar X
Buku daftar permintaan masyarakat. (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Buku Daftar A1
Buku daftar permintaan LITMAS untuk sidang pengadilan negeri terhadap klien dewasa. (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Buku Daftar A2
Buku daftar permintaan LITMAS untuk sidang pengadilan negeri
18 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
terhadap klien anak. (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan) Buku Daftar B1
Buku
daftar
bimbingan
permintaan
narapidana
LITMAS
dewasa
untuk
dan
bahan
anak
di
program Lembaga
Pemasyarakatan. (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan) Buku Daftar B2
Buku
daftar
permintaan
LITMAS
untuk
bahan
program
bimbingan anak negara di Lembaga Pemasyarakatan Anak Negara. (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan) Buku Daftar C1
Buku
daftar
permintaan
LITMAS
untuk
bahan
program
bimbingan Balai Pemasyarakatan yang bersangkutan terhadap klien pemasyarakatan dewasa. (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan) Buku Daftar C2
Buku
daftar
permintaan
LITMAS
untuk
bahan
program
bimbingan Balai Pemasyarakatan yang bersangkutan terhadap klien pemasyarakatan anak. (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan) Buku Daftar D
buku
daftar
permintaan
LITMAS
untuk
bahan
program
pelayanan klien di instansi lain. (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan) Buku Daftar E
Buku jurnal beban kerja. (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Buku Daftar F
Buku laporan hasil mengikuti sidang di pengadilan negeri. (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
19 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Buku Daftar G
Buku laporan hasil sidang TPP di Lembaga Pemasyarakatan. (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Buku Daftar H
Buku laporan hasi sidang TPP di Balai Pemasyarakatan. (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
20 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
C ISTILAH Cabang Rutan
PENGERTIAN Cabang Rutan adalah Rutan selain yang dibentuk oleh Menteri di setiap Ibukota Kabupaten atau Kotamadya. Cabang Rutan mempunyai tugas dan fungsi Rutan di daerah hukum Cabang Rutan yang bersangkutan. Cabang Rutan mempunyai fungsi : a. Melakukan pelayanan tahanan dan pengelolaan Cabang Rutan b. Melakukan pemeliharaan dan pengelolaan Cabang Rutan; c. Melakukan urusan tata usaha; (Sumber: Pasal 24 Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor:M.04PR.07.03. Tahun 1985 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Tahanan Negara dan Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara)
Centrale
Centrale Gevangenissen atau penjara-penjara sentral adalah
Gevangenissen
penjara yang dikenal dengan ciri khas sistem kamar bersama. (Sumber: Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, Direktorat Jendera Pemasyarakatan. Sejarah Pemasyarakatan: dari Kepenjaraan ke Pemasyarakatan. Jakarta: Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia. 2004. Hal. 5)
Community Courts Community Courts merupakan bentuk baru dari penghukuman berbasis masyarakat (Community Corrections). Model Sistem Peradilan
Pidana
ini
mendorong
adanya
pengembangan
kolaborasi dalam pemecahan masalah, yaitu antara masyarakat bekerja
sama
dengan komponen
Sistem
Peradilan Pidana.
Pengadilan narkotika (drug court) 18 adalah contoh yang paling jelas dari pendekatan ini. Namun kini pengadilan-pengadilan serupa akan dikembangkan untuk dapat menangani pelakupelaku kejahatan dan pelanggaran lain. (Sumber: McCharthy, Belinda., McCarthy, Bernard, & Matthew C Leone.(2001) Community Based Corrections (4thEd).hal.74-76).
21 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Cuti Bersyarat
Adalah program pembinaan untuk mengintegrasikan Narapidana
(CB)
dan Anak Didik Pemasyarakatan kedalam kehidupan masyarakat setelah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan (Sumber: Permen Kemenkumham No. 21 Tahun 2013)
Cuti Menjelang
Adalah program pembinaan untuk mengintegrasikan Narapidana
Bebas (CMB)
dan
Anak
Didik
Pemasyarakatan
ke
dalam
kehidupan
masyarakat setelah memenuhi persyaratan yang telah ditentukan (Sumber: Permen Kemenkumham No. 21 Tahun 2013) Cuti Mengunjungi
Keluarga (CMK)
Bentuk
pembinaan
narapidana
dan
anak
didik
pemasyarakatan berupa pemberian kesempatan berkumpul bersama
keluarga
di
tempat
kediaman
keluarganya.
(Sumber: Penjelasan pasal 41 ayat (1)(a) PP No. 32 Tahun 1999)
Program
pembinaan
untuk
memberikan
kesempatan
kepada Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan untuk berasimilasi dengan keluarga dan masyarakat (Sumber: Permen Kemenkumham No. 21 Tahun 2013) Catur Dharma
Merupakan “Kode Perilaku” dalam Lembaga Pemasyarakatan bagi
Narapidana
narapidana dan anak didik yang dituangkan di dalam “Catur Dharma Narapidana” CATUR DHARMA NARAPIDANA adalah ikrar sebagai berikut : 1. Kami narapidana, berjanji menjadi manusia susila yang ber-pancasila dan menjadi manusia pembangunan yang aktif dan produktif; 2. Kami narapidana, menyadari dan menyesali sepenuhnya perbuatan pelanggaran hukum yang pernah kami lakukan dan
berjanji
tidak
akan
mengulangi
lagi
perbuatan
tersebut; 3. Kami narapidana, berjanji untuk memelihara tata krama dan tata tertib, melakukan perbuatan yang utama dan menjadi teladan dalam lembaga pemasyarakatan; 4. Kami narapidana, dengan tulus iklhlas bersedia menerima bimbingan, dorongan dan tegoran serta patuh, taat dan 22 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
hormat kepada petugas dan pembimbing pemasyarakatan; (Sumber: Kepmen Kehakiman RI No:M.02-PK.04.10 Tahun 1990 tentang Pola Pembinaan Narapidana/Tahanan)
D ISTILAH Daktiloskopi
PENGERTIAN
Pengetahuan khusus tentang gambar dan guratan jari tangan dan kaki pada manusia (Sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI))
Adalah suatu sarana dan upaya pengenalan identitas diri seseorang melalui suatu sarana dan upaya pengenalan identitasi diri seseorang melalui suatu proses pengamatan dan
penelitian
berbagai
sidik
jari,
yang
keperluan/kebutuhan,
dipergunakan tanda
bukti,
untuk tanda
pengenal ataupun sebagai pengganti tanda tangan (cap jempol). Cabang ilmu hukum pidana yang mempelajari struktur sidik jari untuk tujuan identifikasi criminal, pendaftaran, dan investigasi. (Sumber: The Great Soviet Encyclopedia (1979)) Dakwa
(1) tuduhan; (2) pengaduan atau tuntutan yang diajukan kepada hakim; (3) tuntutan atau gugatan yang diajukan oleh seseorang terhadap orang lain karena haknya telah dilanggar, dirugikan, dsb; (Sumber: Kamus Hukum Putri Susanti)
Dakwaan
Tuduhan formal dan tertulis yang diajukan oleh penuntut di pengadilan terhadap terdakwa.
Menurut
prosedur
Indonesia, dakwaan ini dibacakan penuntut umum pada awal
persidangan
dilakukan.
Jika
dalam
tradisi
kontinental sidang pertama merupakan pembacaan surat dakwaan, dalam tradisi common law umumnya sidang 23 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
pertama dipergunakan untuk pernyataan pembuka oleh penuntut. (Sumber: Glossary Mahkamah Konstitusi)
Tuduhan formal dan tertulis yang diajukan oleh penuntut di pengadilan terhadap terdakwa. (Sumber: Kamus Hukum Fienso Suharsono @Van ‘Detta Publishing)
Dapat Dibatalkan
Suatu perbuatan baru batal setelah ada putusan hakim yang membatalkan
perbuatan
tersebut,
sebelum
ada
putusan,
perbuatan hukum tersebut tetap berlaku . (Sumber: Kamus Hukum Fienso Suharsono @Van ‘Detta Publishing) Dasar Hukum
(1)
Alasan
atau
kejadian
yang
memungkinkan
penggugat
mengajukan suatu perkara; atau (2) Dasar hukum untuk menggugat. (Sumber: Glossary Mahkamah Konstitusi) Day Reporting
Day Reporting Centers (DRC] merupakan salah satu bentuk
Centers
sanksi pengganti (intermediate sanctions) yang paling baru. DRC menawarkan pengawasan, program pembinaan, dan pelayanan lainnya bagi pelaku yang baru bebas ke masyarakat. Lembaga ini mengizinkan pelaku untuk tinggal di rumah atau dalam lembaga koreksional berbasis masyarakat namun mereka mengharuskan kehadiran yang rutin di lembaga tersebut untuk pembekalan individu, pembekalan pendidikan, dan konseling. (Sumber: McCharthy, Belinda., McCarthy, Bernard., &Matthew C Leone. (2001). Community Based Corrections (4 thEd). hal.194).
Denda
Hukuman yang berupa keharusan membayar uang; uang yang harus dibayar; uang yang harus dibayar sebagai hukuman karena melanggar aturan; undang-undang; dsb (Sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI))
Deportasi
Pembuangan, pengasingan, atau pengusiran seseorang ke luar dari suatu hukuman atau karena orang itu tidak berhak tinggal di situ. (Sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI))
Deradikalisasi
Program pembinaan bagi Narapidana yang melakukan tindak pidana terorisme, dengan tujuan mengurangi atau mereduksi paham radikal atau perilaku kekerasan dan memberikan pengetahuan
dalam
24 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
rangka
kehidupan
berbangsa
dan
bernegara. (Sumber: Permen Kemenkumham No. 21 Tahun 2013) Detention
Detention program adalah program yang lebih diperuntukan bagi
Programs
remaja. Para pelaku kenakalan remaja yang dikenai detensi diharuskan untuk tinggal dalam suatu tempat bersama-sama dengan para pelaku pelanggaran lainnya kurang lebih selama 60-120 hari. (Sumber: Snarr, Richard. (2001). Introduction to Corrections (3rd Ed). Brown & Benchmark Publishers, h.237).
Diktum
Bagian
dari
putusan
pengadilan
Indonesia
yang
berisi
pertimbangan hukum. Kata ini mempunyai arti sebaliknya istilah obiter dictum dalam sistem common law, yang mengacu kepada bagian putusan mengenai hukum yang tidak pokok (Sumber: Glossary Mahkamah Konstitusi) Diskresi
Kewenangan pihak penyidik untuk melanjutkan atau menghentikan perkara tindak pidana. (Sumber: Kamus Hukum Online)
Kebebasan mengambil keputusan dalam setiap situasi yang dihadapi menurut pendapatnya sendiri (Sumber: Kamus Hukum Putri Susanti)
Diskresi merupakan kewenangan yang dimiliki setiap pejabat
Kepolisian
Negara Republik Indonesia
untuk
bertindak demi kepentingan umum berdasarkan penilaian sendiri. (Sumber: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia) Diskriminasi
Diskriminasi
adalah
setiap
pembatasan,
pelecehan,
atau
pengucilan yang langsung ataupun tak langsung didasarkan pada pembedaan manusia atas dasar agama, suku, ras, etnik, kelompok, golongan, status sosial, status ekonomi, jenis kelamin, bahasa,
keyakinan
politik,
yang
berakibat
pengurangan,
penyimpangan atau penghapusan pengakuan, pelaksanaan atau penggunaan hak asasi manusia dan kebebasan dasar dalam kehidupan baik individu maupun kolektif dalam bidang politik, ekonomi, hukum, sosial, budaya, dan aspek kehidupan lainnya. 25 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
(Sumber: Pasal 1 ayat (3) UU No.39 tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia) Diskriminasi
Diskriminasi rasial berarti pembedaan, pelarangan, pembatasan,
Rasial
atau pengutamaan apa pun yang didasarkan pada ras, warna kulit, asal-usul keturunan, bangsa atau etnis yang mempunyai tujuan atau akibat meniadakan atau menghalangi pengakuan, perolehan atau pelaksanaan pada suatu tumpuan yang sama, akan hak-hak asasi manusia dan kebebasan-kebebasan dasar di setiap bidang politik, ekonomi, sosial, budaya atau bidang kehidupan umum yang lain. (Sumber: Konvensi Internasional tentang Penghapusan semua Bentuk Diskriminasi Rasial Pasal 11)
Diskriminasi
Diskriminasi terhadap perempuan berarti setiap pembedaan,
Terhadap
pengucilan atau pembatasan yang dibuat atas dasar jenis
Perempuan
kelamin,
yang
mempunyai
pengaruh
atau
tujuan
untuk
mengurangi atau menghapuskan pengakuan, penikmatan atau penggunaan hak-hak azasi manusia dan kebebasan-kebebasan pokok di bidang politik, ekonomi, sosial, budaya, sipil atau apapun lainnya oleh kaum perempuan, terlepas dari status perkawinan mereka, atas dasar persamaan antara laki-laki dan perempuan. (Sumber:
Konvensi
tentang
Penghapusan
Semua
Bentuk
Diskriminasi terhadap Perempuan Pasal 1) Diskriminasi Atas
Diskriminasi atas dasar kecacatan berarti pembedaan, eksklusi,
Dasar Kecacatan
atau pembatasan apa pun atas dasar kecacatan yang bertujuan untuk atau berdampak pada perusakan atau penghapusan terhadap pengakuan, penikmatan atau pelaksanaan semua hak asasi manusia dan kebebasan mendasar dalam hal politik, sosial, budaya, sipil, atau bidang lainnya, berdasarkan kesetaraan dengan orang-orang lain. Hal ini termasuk segala bentuk diskriminasi, termasuk penyangkalan atas akomodasi yang layak. (Sumber: Konvensi Hak Penyandangan Cacat Pasal 2)
Dispute
Dispute Resolution Programs merupakan bentuk program yang
26 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Resolution
fokus pada resolusi atau penyelesaian konflik antar individu yang
Programs
memicu
munculnya
tindak
kejahatan.
Program
ini
telah
berkembang semenjak tahun 1960-an. Program ini mencoba untuk menyelesaikan masalah atau pertikaian yang seringkali muncul dalam kehidupan sehari-hari. Masalah diselesaikan secara informaltanpa melalui jalur pengadilan. Teknik yang digunakan dalam penyelesaian masalah ini adalah konsilasi, arbitase, dan facr finding. Biayanya yang terjangkau dianggap dapat membuat semua orang mampu menggunakan program ini. (Sumber: McCharthy, Belinda., McCarthy, Bernard, & Matthew C Leone.(2001) Community Based Corrections (4thEd).h.54). Diversi
Pengalihan penyelesaian perkara Anak dari proses peradilan pidana ke proses di luar peradilan pidana. (Sumber: UU No.11 Tahun 2012 tentang SPPA
Diversi merupakan program atau cara penyelesaian perkara dengan mengalihkannnya dari Sistem Peradilan Pidana formal.
Tujuannya
untuk:
menghindari
penahanan,
menghindari cap/label sebagai penjahat, meningkatkan keterampilan hidup bagi si pelaku pada saat telah di
luar,
agar
perbuatannya,
si
pelaku
mencegah
bertanggung
pengulangan
berada
jawab
tindak
atas
pidana.
Diversi juga bertujuan agar bagaimana sedapat mungkin pelaku kejahatan atau pelanggaran terhindar dari pidana penjara karena sebenarnya sistem peradilan pidana pun memiliki keterbatasan sumber daya, baik secara finansial maupun secara sumber daya manusia. (Sumber:
McCharthy,
Belinda.,
McCarthy,
Bernard.,
&Matthew C Leone. (2001). Community Based Corrections (4thEd)). Dokumentasi
Kumpulan, pengolahan, penyusunan, dan pencatatan dokumen, data, gambar, dan suara untuk bahan informasi publik (Sumber: Permen Hukum dan Ham RI No M.HH-01.IN.04.03 Tahun 2011
tentang
27 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Pengelolaan
dan
Pelayanan
Informasi
dan
Dokumentasi Pada Dirjen Pas, Kanwil Hukum dan Ham, UPT Pas) Duplik
Jawaban tergugat (dalam kasus perdata) atau terdakwa (dalam kasus pidana) atas replik penggugat atau jaksa penuntut umum (Sumber: Kamus Hukum Fienso Suharsono @Van ‘Detta Publishing)
Dissentin Opinion
Pendapat/Putusan yang ditulis oleh seorang hakim atau lebih yang tidak setuju dengan pendapat mayoritas majelis hakim yang suatu perkara. Umumnya ditemukan di negara-negara yang bertradisi common law dimana lebih dari satu hakim mengadili perkara. Tetapi sejumlah negara yang menganut tradisi hukum konstinental telah memperbolehkan
dissenting opinion
oleh
hakim, terutama di pengadilan yang lebih tinggi. Di Indonesia, awalnya dissenting opinion ini diperkenalkan pada pengadilan niaga,
namun
kini
telah
diperbolehkan
dipengadilan
lain,
termasuk dalam perkara pidana. (Sumber: Glossary Mahkamah Konstitusi)
E ISTILAH Eksak Vonis Eksekusi
PENGERTIAN Petikan putusan maupun salinan putusan hakim.
Pelaksanaan putusan pengadilan. (Sumber: Kamus Hukum Fienso Suharsono @Van ‘Detta Publishing)
Pelaksanaan badan
putusan
peradilan,
hakim;
khususnya
pelaksanaan hukuman
hukuman
mati
:
yang
terhukum sudah menjalani eksekusinya. (Sumber: Kamus Hukum Online)
Adalah pelaksanaan putusan pengadilan yang harus dilaksanakan oleh terpidana (kasus perdata). (Sumber: Kamus Hukum Online)
28 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
(kasus pidana) tergugat
(1) pelaksanaan putusan pengadilan; pelaksanaan putusan hakim atau pelaksanaan hukuman badan pengadilan (khususnya hukuman mati); (2) penyitaan dan penjualan seseorang atau lainnya karena berhutang. (Sumber: Kamus Hukum Putri Susanti)
Eksepsi
Sanggahan/keberatan-keberatan terdakwa atau penasehat hukum terdakwa terhadap surat dakwaan tetapi belum menyangkut pokok perkara. (Sumber: Kamus Hukum Online)
satu hak dari terdakwa untuk menjawab surat dakwaan; tanggapan terhadap sahnya sebuah gugatan (perkara perdata)
maupun
berhubungan
dakwaan
(perkara
pidana)
yang
dengan kewenangan/kompetensi absolut
dan relatif serta identitas tergugat (perdata) maupun terdakwa (pidana); (Sumber: Kamus Hukum Putri Susanti)
Eksepsi (keberatan) atau dalam Bahasa Inggris disebut juga sebagai exception atau plead adalah pembelaan yang tidak mengenai materi pokok dari surat dakwaan tetapi ditujukan kepada formalitas dari surat dakwaan. Eksepsi adalah
sanggahan
terhadap
suatu
gugatan
atau
perlawanan yang tidak mengenai pokok perkara/pokok perlawanan dengan maksud untuk menghindari gugatan dengan cara agar hakim menetapkan gugatan tidak di terima atau ditolak. Eksepsi diatur dalam pasal 136 HIR/pasal 162 RBg. Pasal 125 (2), 160-162 RBg, dan pasal 356(4) RV. Tergugat yang mengajukan eksepsi disebut excipien. Ada dua macam eksepsi yaitu : a. Prosesual eksepsi (eksepsi formil), yaitu eksepsi yang berdasar hukum formil (acara/proes) yang meliputi: l)Eksepsi tidak bewenang secara absolute 2)Eksepsi tidak berwenang secara relatif. 3) Eksepsi Nebis in idem 29 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
(eksepsi van gewisde zaak) 4) Eksepsi diskwalifikator 5)Eksepsi gugatan kabur. b. Materil eksepsi, yaitu eksepsi berdasarkan
hukum
materiil, yang meliputi : l) Dilatoir eksepsi 2)Prematoir eksepsi. Ekstra Mural
Ekstra mural (Pembinaan di luar Lapas], pembinaan secara ekstra mural yang dilakukan di Lapas disebut asimilasi, yaitu proses pembinaan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang telah memenuhi persyaratan tertentu dengan membaurkan mereka ke dalam kehidupan masyarakat. Pembinaan secara ekstra mural juga dilakukan oleh BAPAS yang disebut integrasi, yaitu proses pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) yang telah memenuhi persyaratan tertentu untuk hidup dan
berada
kembali
di
tengah-tengah
masyarakat
dengan
bimbingan dan pengawasan BAPAS. (Sumber: Undang-undang tentang Pemasyarakatan, LN No. 77 Tahun 1995, penjelasan Pasal 6 ayat 1 dan Tim Peneliti MaPPl FHUI, KRHN, dan LBH Jakarta (Peny: Topo Santoso dan Hasril Hertanto). Menunggu Perubahan dari Balik Jeruji (Studi Awal Penerapan Konsep Pemasyarakatan). Jakarta: Kemitraan. 2007. Hal. 4) Elaborator
Peran PK dalam praktek mezzo (kelompok) untuk mampu mengembangkan lebih lanjut terhadap semua ide yang muncul dalam kelompok. (Sumber: buku pedoman pelayanan penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, Hal. 9: Bapas Klas I Jakarta, 2009)
Eselon
Di Indonesia, berkaitan dengan jabatan struktural yang diduduki seseorang
yang
memperoleh
tunjangan
struktural,
fasilitas
tertentu dan mendapat kehormatan dalam upacara-upacara kenegaraan. (Sumber: Glossary Mahkamah Konstitusi)
30 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Evaluasi
Kegiatan PK secara bertahap melacak pelaksanaan kegiatan agar dapat mengikuti perkembangan baik positif maupun negatif selama program dilaksanakan. (Sumber
:
Pedoman
pelayanan
penelitian
kemasyarakatan,
pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 29: Bapas Klas I Jakarta, 2009) Evaluator
Peran PK dalam praktek mezzo (kelompok) mampu memberikan ide-ide baru terhadap klien, kelompok dan memutuskan mana yg paling tepat. (Sumber: buku pedoman pelayanan penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 9: Bapas Klas 1 Jakarta, 2009)
Extreme Idleness
Ketiadaan kegiatan atau pekerjaan yang membuat narapidana terbengkalai. (Sumber: Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI Nomor: M.HH-OT.02.02 Tahun 2009 Tentang Cetak Biru Pembaharuan Pelaksanaan Sistem Pemasyarakatan.
Jakarta:
Departemen
Hukum
dan
HAM,
Direktoratjenderal Pemasyarakatan. 2009. Hal: 20) Etika
Suatu nilai moral, kejujuran, kehormatan, sikap yang baik, sopan santun, dsb.
Expirasi
Daftar dan catatan tentang tanggal terakhir penahanan dan
Penahanan
kapan diperpanjang atau dibebaskan demi hukum.
Expirasi
Daftar dan catatan tentang tanggal terakhir penahanan dan
Narapidana
kapan diperpanjang atau dibebaskan demi hukum.
31 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
F ISTILAH Fasilitas
PENGERTIAN Segala sesuatu yang dapat melancarkan tugas; kemudahan. (Sumber: KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia))
First Offender
Secara filosofi, first offender adalah orang yang baru pertama kali melakukan pelanggaran hukum dan umumnya tidak memiliki riwayat pernah melakukan tindakan kriminal. (Sumber: www.ussc.gov)
Furlough
Furlough merupakan bentuk hukuman yang membebaskan pelaku untuk sementara dari pemenjaraan untuk tujuan tertentu dan untuk jangka waktu tertentu. Biasanya furlough dilakukan selama 24-72 jam dan diberikan setiap satu atau dua minggu sekali atau sekuranng-kurangnya satu atau dua kali setahun. (Sumber: McCharthy, Belinda., McCarthy, Bernard., & Matthew C Leone. (2001). Community Based Corrections (4chEd). hal.151-152)
G ISTILAH Ganti Kerugian
PENGERTIAN
Hak
seorang
untuk
mendapat
pemenuhan
atas
tuntutannya yang berupa imbalan sejumlah uang karena ditangkap, ditahan, dituntut atau pun diadili tanpa alasan yang berdasarkan undang-undang atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang diterapkan menurut cara yang diatur dalam KUHAP
Ganti kerugian adalah hak seorang untuk mendapat pemenuhan sejumlah
32 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
atas
uang
tuntutannya karena
yang
ditangkap,
berupa
imbalan
ditahan,
dituntut
ataupun diadili tanpa alasan yang berdasarkan undang undang atau karena kekeliruan mengenai orangnya atau hukum yang diterapkan. (Sumber: Pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana) Grasi
Pengampunan pengurangan,
berupa
perubahan,
atau penghapusan
peringanan,
pelaksanaan pidana
kepada terpidana yang diberikan oleh Presiden. (Sumber: Kamus Hukum Fienso Suharsono @Van ‘Detta Publishing)
Permintaan pengampunan kepada Presiden yang berupa : 1. Peniadaan seluruh hukuman 2. Pengurangan hukuman (remisi) 3. Perubahan dari pidana penjara menjadi kurungan (Sumber: Kamus Hukum Online)
Wewenang
dari
kepala
negara
untuk
memberi
pengampunan terhadap hukuman yang telah dijatuhkan hakim untuk menghapuskan seluruhnya, sebagian, atau mengubah sifat/bentuk hukuman tsb. (Sumber: Kamus Hukum Putri Susanti) Gratifikasi
Pemberian dalam arti luas, yang meliputi pemberian uang, barang,
diskon,
komisi
peminjaman
tanpa
perjalanan, fasilitas wisata, dan fasilitas lain. (Sumber: Kamus Hukum Online) Gugat, Menggugat
Mendakwa; mengadukan (perkara). (Sumber: Kamus Hukum Putri Susanti)
Gugatan
Tuntutan. (Sumber: Kamus Hukum Putri Susanti)
33 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
bunga,
tiket
H ISTILAH Hak Asasi Manusia
PENGERTIAN Seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai mahkluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah,dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia (Sumber: UU 39/1999 HAM)
Hak Terdakwa
Hak terdakwa antara lain : 1. hak segera mendapatkan pemeriksaan oleh penyidik dan selanjutnya diajukan kepada penuntut umum. 2. hak segera dimajukan ke pengadilan oleh penuntut umum. 3. hak segera diadili oleh pengadilan. 4. hak untuk diberitahukan dengan jelas dalam bahasa yang dimengerti olehnya tentang apa yang disangkakan kepadanya pada waktu pemeriksaan dimulai. 5. hak untuk diberitahukan dengan jelas dalam bahasa yang dimengerti olehnya tentang apa yang didakwakan kepadanya.
(Sumber: Pasal 50-51 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana)
Hak terdakwa antara lain : 1. Hak segera menerima atau segera menolak putusan. 2. Hak mempelajari putusan sebelum menyatakan menerima atau menolak putusan, dalam tenggang waktu yang ditentukan yaitu tujuh hari sesudah putusan dijatuhkan atau setelah putusan diberitahukan kepada terdakwa yang tidak hadir. (Pasal 196 ayat (3) jo. Pasal 233 ayat (2) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana). 3. Hak minta penangguhan pelaksanaan putusan dalam tenggang waktu yang ditentukan oleh undang-undang untuk dapat
34 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
mengajukan grasi, dalam hal ia menerima putusan (Pasal 169 ayat (3) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana jo. Undang-Undang Grasi). 4. Hak minta banding dalam tenggang waktu tujuh hari setelah putusan dijatuhkan atau setelah putusan diberitahukan kepada terdakwa yang tidak hadir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 196 ayat (2) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Pasal 196 ayat (3) jo. Pasal 233 ayat (2) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana). 5. Hak segera mencabut pernyataan sebagaimana dimaksud pada butir a (menolak putusan) dalam waktu seperti ditentukan dalam Pasal 235 ayat (1) Kitab Undang-Undangh Hukum Acaara Pidana yang menyatakan bahwa selama perkara banding dapat dicabut
sewaktu-waktu
dan
dalam
hal
sudah
dicabut,
permintaan banding dalam perkara itu tidak boleh diajukan lagi (Pasal 196 ayat (3) Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana). (Sumber: Andi Hamzah. Hukum Acara Pidana Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.2002) Hakim
Pejabat peradilan negara yang diberi wewenang oleh undangundang untuk mengadili. (Sumber: Pasal 1 UU RI No.8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana)
Pihak yang bertanggung jawab dalam pemeriksaan perkara beserta benda sitaan di pengadilan yang diajukan oleh penutut umum. Hakim juga merupakan pihak yang akan memutuskan
suatu
perkara
dipidana
atau
tidak,
dan
memutuskan suatu benda yang telah disita sebelumnya dirampas atau tidak. (Sumber: Lembaga Pengelola Aset, hal. 17)
orang yang diangkat oleh penguasa untuk menyelesaikan dakwaan-dakwaan dan persengketaan karena penguasa tidak mampu melaksanakan sendiri semua tugas. (Sumber: Kamus Hukum Putri Susanti)
35 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Hakim Pengadilan
Pejabat
yang
melaksanakan
tugas
Kekuasaan
Kehakimanan.
(Sumber: Pasal 12 UU No.2 Tahun 1986 tentang Peradilan Umum) Hakim WASMAT
Hakim yang diberi tugas khusus untuk membantu ketua dalam melakukan
pengawasan
dan
pengamatan
terhadap
putusan
pengadilan yang mejatuhkan pidana perampasan kemerdekaan. (Sumber: Pasal 277 UU RI No.8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana) Halfway House
Halfway
House
masyarakat
yang
merupakan dijalankan
fasilitas sebagai
penghukuman lembaga
berbasis
transisi
atau
penyangga bagi narapidana sebelum kembali ke masyarakat. Havana Rules
Havana Rules merupakan peraturan PBB untuk perlindungan anak yang dicabut kebebasannya. Di dalamnya terkandung perspektif dasar, cakupan, dan penerapan peraturan, anak yang ditahan atau menunggu proses pengadilan, pengelolaan fasilitas-fasilitas anak, dan personalia. Aturan ini bertujuan untuk menjunjung tinggi hakhak dan keamanan, dan mengedepankan kesejahteraan jasmani dan rohani anak. Lebih mengutamakan pemberian kebebasan pada anak
dan
pemenjaraan
sebagai
upaya
terakhir
yang
dapat
ditempuh. Hizen van
Hizen van Bewaring adalah rumah-rumah tahanan
Bewaring
(Sumber: Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, Direktorat Jenderal
Pemasyarakatan.
Sejarah
Pemasyarkatan:
dari
Kepenjaraan ke Pemasyarakatan. Jakarta: Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia.2004. Hal.5) Home visit
Kunjungan PK Bapas ke rumah klien untuk melengkapi data litmas (Sumber: Kamus Hukum Online)
Hubungan Tahanan
Suatu jalinan komunikasi antara tahanan dengan pihak luar atau
dengan Pihak Luar
sebaliknya, baik secara langsung maupun tidak langsung yang diatur menurut ketentuan-ketentuan yang berlaku. (Sumber: Petujuk Teknis Nomor. E.76-UM.01.06 tahun 1986 tentang Perawatan Tahanan Rumah Tahanan Negara-Direktorat Jenderal Pemasyarakatan departemen Kehakiman RI. Hal. 22)
36 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Hukum
Peraturan-peraturan yang bersifat memaksa dalam menentukan tingkah laku manusia di lingkungan masyarakat, dibuat oleh badan-badan resmi yg berwajib; (Sumber: Kamus Hukum Putri Susanti)
Hukum Acara
Hukum
tentang
prosedur,
panduan,
dan
tata
cara
proses
persidangan di Pengadilan. (Sumber: Kamus Hukum Fienso Suharsono @Van ‘Detta Publishing) Hukum Acara
Hukum acara yang melaksanakan dan mempertahankan hukum
Perdata
perdata materiel; hukum perdata formal; (Sumber: Kamus Hukum Putri Susanti)
Hukum Acara
Hukum acara yang melaksanakan dan mempertahankan hukum
Pidana
pidana materiel; hukum pidana formal; (Sumber: Kamus Hukum Putri Susanti)
Hukum
Keseluruhan aturan hukum yang menentukan cara negara sebagai
Administrasi
penguasa menjalankan usaha-usaha untuk memenuhi tugas-tugas;
Negara
(Sumber: Kamus Hukum Putri Susanti)
Hukum Perdata
Hukum perdata atau hukum sipil adalah keseluruhan daripada ketentuan-ketentuan hukum yang mengatur hubungan-hubungan antar orang yang diterbitkan karena tiap-tiap orang boleh (a priori) memelihara atau memperjuangkan kepentingan-kepentingannya sendiri menurut pendapat-pendapatnya sendiri. Hukum perdata adalah hukum yang mengatur perhubungan antara orang, termasuk badan hukum, mengatur pula hak-hak dan kewajiban-kewajiban mereka timbal balik dan hak-hak mereka atas kebendaan.(Sumber:
R.
Subekti,
Tjitrosoedibio.
Kamus
Hukum.
Jakarta: Pradnya Paramita.2008. Hal. 53) Hukum Perdata
Keseluruhan peraturan dan keputusan hakim yang menunjukkan
Internasional
stelsel hukum yang berlaku bagi warga negara dari dua negara atau lebih yang berbeda dalam lingkungan kuasa, tempat, pribadi, dan persoalannya. (Sumber: Kamus Hukum Putri Susanti)
Hukum Pidana
Menentukan perbuatan apa yang dilarang dan termasuk kedalam tindak pidana, serta menentukan hukuman apa
37 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
yang dapat dijatuhkan terhadap yang melakukannya. (Sumber: Ikhtisar llmu Hukum, Prof. DR. H. Muchsin, S.H, Jakarta: Badan Penerbit lBLAM, 2006. Hal. 84)
Hukum pidana juga dapat diartikan sebagai bagian daripada keseluruhan hukum yang berlaku di suatu negara, yang mengadakan dasar-dasar dan aturan-aturan untuk: 1. Menentukan perbuatan-perbuatan mana yang tidak boleh dilakukan dan yang dilarang, dengan disertai ancaman atau sanksi yang melanggar larangan tersebut. 2. Menentukan kapan dan dalam hal-hal apa kepada mereka yang telah melanggar larangan-larangan itu dapat dikenakan atau dijatuhi pidana sebagaimana yang telah diancamkan. 3. Menentukan dengan cara bagaimana pengenaan pidana itu dapat dilaksanakan apabila ada orang yang disangka telah melanggar larangan tersebut. (Sumber: Prof. Moeljanto. Asas-Asas Hukum Pidana. Jakarta: Rineka Cipta, 2002)
Hukuman Disiplin
Hukuman yang dijatuhkan kepada Narapidana atau Tahanan sebagai akibat melakukan perbuatan yang melanggar tata tertib Lapas atau Rutan. (Sumber: Permen Kemenkumham No.6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lapas dan Rutan)
Hukuman
Hukuman kurungan atau pidana kurungan berdasarkan KUHP
Kurungan
Pasal 18ada lah: 1) Pidana kurungan paling sedikit satu hari dan paling lama satu tahun. 2) Jika ada pidana yang disebabkan karena perbarengan atau Pengulangan
atau
karena
ketentuan
pasal
52,
pidana kurungan dapat ditambah menjadi satu tahun empat bulan. 3) Pidana kurungan sekali-kali tidak boleh lebih dari satu tahun 38 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
empat bulan. (Sumber: Pasal 18 UU RI No.8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana) Hukuman Tutupan Hukuman tutupan sunyi adalah hukuman yang dijatuhkan kepada Sunyi
warga
binaan
pemasyarakatan
yang
melakukan
pelanggaran
disiplin (keamanan dan ketertiban di lingkungan LAPAS). Hukuman tutupan sunyi paling lama 6 (enam) hari bagi Narapidana atau Anak Pidana. Bagi Narapidana atau Anak Pidana yang pernah dijatuhi hukuman tutupan sunyi, apabila mengulangi pelanggaran atau berusaha melarikan diri dapat dijatuhi lagi hukuman tutupan sunyi paling lama 2 (dua) kali 6 (enam) hari. (Sumber: Pasal 47 ayat (2) hurufa dan ayat (4) UU No.12/95 tentang Pemasyarakatan) Hak Narapidana
Narapidana berhak : a. melakukan ibadah sesuai dengan agama atau kepercayaannya; b. mendapat perawatan, baik perawatan rohani maupun jasmani; c. mendapatkan pendidikan dan pengajaran; d. mendapatkan pelayanan kesehatan dan makanan yang layak; e. menyampaikan keluhan; f. mendapatkan bahan bacaan dan mengikuti siaran media massa lainnya yang tidak dilarang; g. mendapatkan upah atau premi atas pekerjaan yang dilakukan; h. menerima kunjungan keluarga, penasihat hukum, atau orang tertentu lainnya; i.
mendapatkan pengurangan masa pidana (remisi);
j.
mendapatkan
kesempatan
berasimilasi
termasuk
cuti
mengunjungi keluarga; a k. mendapatkan pembebasan bersyarat; l.
mendapatkan cuti menjelang bebas; dan
m. mendapatkan
hak-hak
lain
sesuai
dengan
peraturan
perundang-undangan yang berlaku. (Sumber: Pasal 14 UU No.12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan)
39 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
I ISTILAH Ijzeren Halsband
PENGERTIAN Ijzeren Halsband adalah belenggu leher atau leher besi sebagai derita tambahan dari salah satu jenis pidana pokok bagi orangorang Indonesia menurut kitab Undang-undang Hukum Pidana 1872 yakni pidana kerja paksa. (Sumber: Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, Direktorat Jendera Pemasyarakatan. Sejarah Pemasyarakatan: dari Kepenjaraan ke Pemasyarakatan. Jakarta: Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia. 2004.)
Informasi
Informasi adalah keterangan, pernyataan, gagasan , dan tandatanda yang mengandung nilai, makna, dan pesan, baik data, fakta maupun penjelasannya yang dapat dilihat, didengar, dan dibaca yang disajikan dalam berbagai kemasan dan format sesuai dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi secara elektronik ataupun nonelektronik. (Sumber: Permen Hukum dan Ham RI No M.HH-01.IN.04.03 Tahun 2011
tentang
Pengelolaan
dan
Pelayanan
Informasi
dan
Dokumentasi Pada Dirjen Pas, Kanwil Hukum dan Ham, UPT Pas) Informasi
Informasi publik yang dihasilkan, disimpan, dikelola, dikirim,
Pemasyarakatan
dan/atau diterima oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan, kantor wilayah, dan unit pelaksana teknis Pemasyarakatan yang berkaitan dengan penyelenggaraan di bidang Pemasyarakatan sesuai dengn ketentuan peraturan perundang-undangan serta informasi lain yang berkaitan dengan kepentingan publik. (Sumber: Permen Hukum dan Ham RI No M.HH-01.IN.04.03 Tahun 2011
tentang
Pengelolaan
dan
Pelayanan
Informasi
dan
Dokumentasi Pada Dirjen Pas, Kanwil Hukum dan Ham, UPT Pas) Instruktur
Adalah peran PK dalam praktek mezzo (kelompok] dalam mengarahkan, menjelaskan dan mengingatkan anggota kelompok
40 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
tentang apa yang harus dikerjakan. (Sumber: buku pedoman pelayanan penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 8: Bapas Klas I Jakarta, 2009) Integrasi
Pemulihan
kesatuan
penghidupan
hubungan
Narapidana
dan
hidup,
Anak
kehidupan,
Didik
dan
Pemasyarakatan
dengan masyarakat. (Sumber:
PP
No.31
Tahun
1999
tentang
Pembinaan
dan
Pembimbingan WBP) Intelijen
adalah pengetahuan, organisasi, dan kegiatan yang terkait dengan
perumusan
kebijakan,
strategi
nasional,
dan
pengambilan keputusan berdasarkan analisis dari informasi dan fakta yang terkumpul melalui metode kerja untuk pendeteksian dan peringatan dini dalam rangka pencegahan, penangkalan, dan penanggulangan setiap ancaman terhadap keamanan nasional. (Sumber: UU No. 17 Tahun 2011 tentang Intelijen Negara) Intensive
Intensive Supervision Programs (ISPs) adalah program yang
Supervision
memberikan pengawasan yang intensif bagi pelaku kejahatan dan
Programs
menunjukkan bahwa setelah bebas merupakan kondisi yang berat bagi mereka.
Investigasi
Penyelidikan
dengan
mencatat
atau
merekam
fakta-fakta,
melakukan peninjauan; pencobaan dan sebagainya, dengan tujuan
memperoleh
jawaban
atas
pertanyaan-pertanyaan
terutama yang menyangkut peristiwa, sifat, atau khasiat suatu zat, dan sebagainya; penyidikan (Sumber: Glossary HAM) Isolasi
Pemisahan
suatu
memencilkan
hal
manusia
pengucilan (Sumber: Glossary HAM)
41 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
dari dari
hal
lain
manusia
atau lain;
usaha
untuk
pengasingan;
J ISTILAH Jaksa
PENGERTIAN
Pejabat yang diberi wewenang oleh undang- undang ini untuk
bertindak
sebagai
penuntut
umum
serta
melaksanakan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. (Sumber: Pasal 1 UU RI No.8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana)
Pejabat yang diberi wewenang oleh Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana untuk bertindak sebagai penuntut umum serta melaksanakan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. (Sumber: Kamus Hukum Putri Susanti)
Jaksa eksekutor Jawaban
pejabat fungsional olehundang-undang Tanggapan tergugat yang (dalamdiberi kasuswewenang perdata) atau terdakwa (dalam
(Persidangan)
untuk bertindak sebagai pelaksana putusan pengadilan yang kasus pidana) terhadap gugatan penggugat atau dakwaan telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Terhadap perkara penuntut umum.
Jasa Hukum
danbarang yang diputuskan termasukhukum, dalam tanggung Jasa yang diberikan advokatdirampas, berupa konsultasi bantuan jawabdanmenjalankan kewenangannya untuk melakukan penjualan lelang hukum, kuasa, mewakili, mendampingi, membela, ke kas negara. dan menyetorhasilnya melakukan tindakan hukum lain untuk kepentingan hukum (Sumber: Lembaga Pengelola Aset, hal. 17) klien. (Sumber: Pasal 1 ayat 2 UU No.18 Tahun 2003 tentang Advokat)
Juru Bicara
Adalah peran PK dalam praktek makro dalam menjadi juru bicara klien/masyarakat yang diwakilinya. [Sumber: buku pedoman pelayanan penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 10: Bapas Klas I Jakarta, 2009)
Justifikasi
Suatu argumen yang menyatakan bahwa pengadilan anak
Diversionaris
memberikan kebaikan bagi anak, karena menimbulkan lebih sedikit kerugian dibandingkan proses pengadilan biasa. (Sumber: Analisis situasi ABH di Indonesia, UNICEF-Pusat Kajian
42 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Kriminologi UI: Jakarta, 2006-2007. Hal. 47) Justifikasi
Suatu argumen yang menekankan pada hal-hal baik yang dapat
Intervensionaris
dicapai oleh program-program yang dilaksanakan oleh para ahli kesejahteraan anak. (Sumber: Analisis situasi ABH di Indonesia, UNICEF-Pusat Kajian Kriminologi UI: Jakarta, 2006-2007. Hal. 47)
K ISTILAH
PENGERTIAN
Kantor Pelayanan
Instansi vertikal Direktorat Jenderal Kekayaan Negara yang
Kekayaan Negara
berada di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala
dan Lelang
Kantor Wilayah.
(KPKNL)
(Sumber:
Salinan
Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
93/PMK.06/2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang) Kartu
Daktiloskopi
Kartu yang digunakan sebagai daftar sidik jadi bagi tahanan atau narapidana yakni sidik jari tengah tangan kiri maupun sepuluh jari.
Kartu yang dibuat berdasarkan indentifikasi sidik jari tersangka atau terpidana
Kartu Kesehatan
Kartu
kesehatan
adalah
tempat
pencatatan
pemeriksaan
kesehatan yang dilakukan paling sedikit satu kali dalam satu bulan. (Sumber: Pasal 16 ayatlPeraturan Pemerintah RI No. 32 Tahun 1999 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan) Kasasi
Pembatalan atas keputusan pengadilan-pengadilan yang lain yang dilakukan pada tingkat peradilan terakhir dan dimana menetapkan perbuatan Pengadilan-pengadilan lain dan para hakim yang bertentangan dengan hukum, kecuali keputusan Pengadilan
dalam
43 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
perkara
pidana
yang
mengandung
pembebasan terdakwa dari segala tuduhan. (Sumber: Pasal 16 UU No. 1 Tahun 1950 jo. Pasal 244 UU No. 8 Tahun 1981 dan UU No. 14 Tahun 1985 jo. UU No. 5 Tahun 2004 tentang Perubahan atas Undang-Undang No. 14 Tahun 1985 tentang Mahkamah Agung) Keadilan
Penghargaan
terhadap
setiap
orang
menurut
harkat
dan
martabatnya sebagai pribadi dan dalam hubungannya dengan segala sesuatu yang ada diluar pribadinya. (Sumber: Maidin Gultom, Perlindungan Hukum Terhadap Anak Dalam Sistem Peradilan Pidana Anak di Indonesia, Jakarta: Refika Aditama, 2008, hal 22) Keadilan Normatif
Keadilan yang hanya berdasarkan kitab undang-undang. (Sumber: TvOne. Satu jam Lebih Dekat: Dengan 11 Tokoh Paling Inspiratif Indonesia. Jakarta: PT. Mizan Publika. 2010. Halm 76.)
Keadilan
Penyelesaian perkara tindak pidana dengan melibatkan pelaku,
Restoratif
korban,keluarga pelaku/korban, dan pihak lain yang terkait untuk bersama-sama mencari penyelesaian yang adil dengan menekankan pemulihan kembali pada keadaan semula, dan bukan pembalasan. (Sumber: UU No.11 Tahun 2012 tentang SPPA)
Keadilan Subtantif
Keadilan dengan kualitas tertinggi, karena sejalan dengan perasaan dan tuntutan keadilan yang disuarakan publik atau dapat memenuhi rasa keadilan masyarakat. Dalam arti, apa
yang
secara
formal
prosedural
benar,
bisa
saja
disalahkan jika secara materiil dan substansinya melanggar keadilan. Sebaliknya, apa yang secara formal prosedural salah,
bisa
saja
dibenarkan
jika
secara
materiil
dan
substansinya sudah cukup adil. Dengan keadilan substantif, berarti hakim bisa mengabaikan undang-undang yang tidak memberi rasa keadilan, tetapi tetap berpedoman pada formal prosedural
undang-undang
yang
sudah
memberi
keadilan sekaligus menjamin kepastian hukum. (Sumber: http://www.mahkamahkonstitusi.go.id) 44 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
rasa
Keadilan substantif adalah keadilan yang hakiki dan bukan hanya keadilan yang bersifat formalistis-legalistis. (Sumber: Sudirman, Dindin. Reposisi dan Revitalisasi Pemasyarakatan
dalam
Sistem
Peradilan
Pidana
di
Indonesia. Jakarta: Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Dep. Hukum dan HAM RI. 2007. Hal: 129) Keamanan
Kondisi atau suasana bebas dari segala bentuk ancaman bahaya, kecemasan, dan ketakutan.
Keamanan dan
Salah satu kegiatan dalam perawatan Tahanan yang bertujuan
Ketertiban Rutan
untuk menciptakan suatu kondisi yang aman dan tertib yang dapat menunjang keberhasilan perawatan tahanan. (Sumber: Petujuk Pelaksanaan Nomor. E.76-UM.01.06 tahun 1986 tentang Perawatan Tahanan Rumah Tahanan Negara-Direktorat Jenderal Pemasyarakatan departemen Kehakiman RI. Hal. 3)
Kebijakan Non
Salah satu isu utama dalam Sistem Pemasyarakatan dewasa ini,
Pemenjaraan
baik yang dilakukan oleh internal Sistem Pemasyarakatan maupun yang terkait dengan fungsi sub-sub sistem peradilan pidana lainnya. Kebijakan Non Pemenjaraan/Deinstitusionalisasi penghukuman oleh
sub-sub
sistem
peradilan
pidana
di
luar
Sistem
Pemasyarakatan dapat berbentuk diskresi, diversi, keadilan restoratif, serta putusan hukuman percobaan atau kerja sosial oleh pengadilan. Deinstitusionalisasi penghukuman oleh Sistem Pemasyarakatan dapat berbentuk pembebasan bersyarat hingga bentuk-bentuk penghukuman yang berbasis masyarakat seperti community based correction. (Sumber: Permen kumham Nomor M.HH-OT.02.02 Tahun 2009 tentang cetak biru pembaharuan pelaksanaan sistem pemasyarakatan) Kejahatan
Kejahatan yang dilakukan oleh suatu kelompok yang terstruktur
Terorganisasi
yang terdiri atas 3 (tiga) orang atau lebih yang telah ada untuk
45 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
suatu waktu tertentu dan bertindak bersama dengan tujuan melakukan suatu tindak pidana Narkotika (Sumber: UU No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika) Kekerasan
1. Sifat atau hal yang keras, kekuatan dan paksaan. 2. Setiap sikap/perbuatan yang berakibat, atau dapat berakibat kesengsaraan atau penderitaan (fisik, emosional/psikologi, ekonomi, seksual) pada objek, termasuk ancaman perbuatan tertentu. (Sumber: Glossary HAM)
Kekerasan
Dalam Setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang
Rumah Tangga
berakibat timbulnya kesengsaraan atau penderitaan secara fisik, seksual,
psikologi,
dan/atau
penelantaran
rumah
tangga
termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga UU No.23 Tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga dalam Bab I Ketentuan Umum Pasal 1 ayat (1) memberikan batasan pengertian kekerasan dalam rumah tangga sebagai
setiap
perempuan,
yang
perbuatan berakibat
terhadap
seseorang
timbulnya
terutama
kesengsaraan
atau
penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan penelentaraan rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga (Sumber: Glossary HAM) Kekerasan Emosional/Psikis
1. Perbuatan yang mengakibatkan ketakutan, hilangnya rasa percaya diri, hilangnya kemampuan untuk bertindak, rasa tidak berdaya, dan penderitaan psikis berat pada seseorang. 2. Setiap
sikap/perbuatan
yang
dapat
mengakibatkan
kesengsaraan atau penderitaan emosional/psikologi pada objek,
ntermasuk
46 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
ancaman
perbuatan
tertentu
yang
ditujukan
untuk
mengakibatkan
penderitaan
emosional/psikologis.
Bentuk-bentuk
kekerasan
emosional/psikologis antara lain : menakut-nakuti, membuat gelisah/curiga,
membuat
orang
terhina/malu,
memaki,
membentak, memandang dengan mata melotot, dan lain-lain (Sumber: Glossary HAM) Kekerasan Fisik
Setiap
perbuatan
yang
berakibat,
atau
dapat
berakibat
kesengsaraan atau penderitaan fisik pada objek, termasuk ancaman
perbuatan
tertentu
yang
ditujukan
untuk
mengakibatkan penderitaan pada fisik objek. Beberapa bentuk kekerasan fisik antara lain : dipukul, ditendang, dicakar, dicekik, dilempar batu/kayu/benda-benda lainnya dll. (Sumber: Glossary HAM) Kekerasan Seksual
1. Setiap
perbuatan
yang
berupa
pemaksaan
hubungan
seksual, pemaksaan hubungan seksual dengan cara tidak wajar dan/atau tidak disukai, pemaksaan hubungan seksual dengan orang lain untuk tujuan komersial dan/atau tujuan tertentu. 2. Setiap sikap/perbuatan yang berakibat, atau dapat berakibat kesengsaraan
atau
penderitaan
seksual
pada
objek,
termasuk ancaman perbuatan tertentu yang ditujukan untuk mengakibatkan penderitaan seksual pada objek. Bentukbentuk kekerasan seksual antara lain : perkosaan, incest, pelecehan seksual (menyentuh, meraba, mencubit, mencium dengan
paksa,
graphis,
merayu,
seseorang,
dan
mempertontonkan
bahan-bahan
porno
menggunjingkan
bagian-bagian
tubuh
lain-lain),
sunat
pada
perempuan,
perdagangan perempian untuk prostitusi, pemaksaan alat KB, dan pemaksaan mengikuti program KB, pemaksaan hamil/kawin, dan lain-lain. (Sumber: Glossary HAM)
47 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Kekerasan
Mencakup setiap perbuatan kekerasan atas dasar perbedaan
Terhadap
kelamin,
Perempuan
kerugian atau penderitaan terhadap wanita baik fisik, seksual
yang
mengakibatkan
atau
dapat
mengakibatkan
atau psikis, termasuk ancaman perbuatan tersebut, paksaan atau perampasan kemerdekaan secara sewenang-wenang, baik yang terjadi dalam kehidupan yang bersifat publik maupun privat (Sumber: Glossary HAM) Kelompok Rentan
Kelompok masyarakat yang rentan, antara lain, adalah orang lanjut
usia,
anak-anak,
fakir
miskin,
wanita
hamil
dan
penyandang cacat. (Sumber: Penjelasan UU No.39 Tahun 1999 tentang HAM) Kenakalan Anak
Disebut juga dengan Juvenile Delinquency, suatu tindakan atau perbuatan yang dilakukan oleh seorang anak yang dianggap bertentangan dengan ketentuan-ketentuan hukum yang berlaku disuatu negara dan yang oleh masyarakat itu sendiri dirasakan serta ditafsirkan sebagai perbuatan yang tercela. (Sumber: Romli Atmasasmita yang dikutip oleh Maidin Gultom dalam bukunya, Perlindungan Hukum Terhadap Anak Dalam Sistem Peradilan Pidana Anak di Indonesia, Jakarta: Refika
Ketergantungan
Aditama, 2008, hal 55] Adalah kondisi yang ditandai oleh dorongan untuk menggunakan
Narkotika
narkotika secara terus-menerus dengan takaran yang meningkat agar menghasilkan efek yang sama dan apabila penggunaannya dikurangi dan/atau dihentikan secara tiba-tiba, menimbulak gejala fisik dan psikis yang khas (Sumber: UU No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika)
Keterangan Ahli
Keterangan yang diberikan oleh seorang yang memiliki keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan. (Sumber: Pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana)
Keterangan Anak
Keterangan yang diberikan oleh seorang anak tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna
48 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
kepentingan pemeriksaan dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini. (Sumber: Pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia No.8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana) Keterangan Saksi
Keterangan saksi adalah salah satu alat bukti dalam perkara pidana yang berupa keterangan dari saksi mengenai suatu peristiwa pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri dengan menyebut alasan dari pengetahuannya itu. (Sumber: Pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana)
Ketertiban
Kondisi keteraturan dinamika kehidupan yang mentaati tata nilai, norma, dan peraturan yang telah disepakati bersama (Law enforcement and good order).
Ketertiban Umum
Suatu keadaan penyelenggaraan kehidupan manusia sebagai kehidupan bersama, keadaan tertib yang umum menyiratkan suatu keteraturan yang diterima secara umum sebagai suatu kepantasan minimal, supaya kehidupan bersama tidak berubah menjadi anarki. (Sumber: Maidin Gultom, Perlindungan Hukum Terhadap Anak Dalam Sistem Peradilan Pidana Anak di Indonesia, Jakarta: Refika Aditama, 2008, hal. 22)
Kewajiban
Dasar
Manusia
Adalah seperangkat kewajiban yang apabila tidak dilaksanakan, tidak memungkinkan terlaksana dan tegaknya hak asasi manusia (Sumber: UU 39/1999 tentang HAM)
Kewajiban Tahanan
Tahanan wajib: a. Mengikuti
program
perawatan
sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 9 dan Pasal 10. b. Mengikuti bimbingan dan pendidikan agama sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing c. Mematuhi RUTAN
tata atau
tertib
LAPAS/Cabang
RUTAN/Cabang LAPAS
selama
mengikuti program perawatan (Sumber: Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 1999 Tentang Syarat49 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Wewenang, Tugas dan Tanggung Jawab Perawatan Tahanan) Klapper
Daftar dan catatan tentang semua penghuni RUTAN atau LAPAS sesuai huruf abjad awal namanya.
Klasifikasi Bapas
Pembagian
BAPAS
berdasarkan
beban
kerja
dan
tempat
kedudukan (Sumber: Penjelasan Pasal 34 ayat (2) PP No. 31 tahun 1999) Klasifikasi Lapas
Pembagian LAPAS berdasarkan daya muat, beban kerja, dan lokasi. (Sumber: Penjelasan Pasal 8 ayat (2) PP No. 31 tahun 1999)
Klien
Klien pemasyarakatan yang selanjutnya disebut klien adalah
Pemasyarakatan
seseorang yang berada dalam bimbingan BAPAS. (Sumber: Pasal 1 UU No.12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan)
Klien Anak
Anak
yang
berada
di
pembimbingan,pengawasan,dan
dalam
pendampingan
pelayanan, Pembimbing
Kemasyarakatan. (Sumber: UU No. 11 tahun 2012 tentang Sistem Peradilan Pidana Anak) Kriminalisasi
Proses
yang
memperlihatkan
perilaku
yang
semula
tidak
dianggap peristiwa pidana, tetapi kemudian digolongkan sebagai peristiwa pidana oleh masyarakat. Kode Etik
Pedoman umum yang dijadikan sebagai standar perilaku para
Pembimbing
pembimbing kemasyarakatan yang memuat nilai-nilai, prinsip-
Kemasyarakatan
prinsip,
aturan-aturan
tentang
Profesi
Pembimbingan
Kemasyarakatan yang dijadikan sebagai pedoman bagi para pembimbing kemasyarakatan. [Sumber: Buku pedoman pelayanan penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 6: Bapas Klas I Jakarta, 2009) Kompensasi
Kompensasi merupakan bentuk bantuan financial yang berbeda bagi
korban
kejahatan.
Kompensasi
adalah
program
yang
mengharuskan negara bertanggung jawab akan kejahatan yang terjadi. 50 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Kontrol
Suatu upaya menjaga sasaran pengamanan agar tetap pada kondisi aman di LAPAS/RUTAN.
Konseling
Konseling individu adalah bentuk program yang dilakukan antara
Individu
pelaku dengan konselornya. Bimbingan biasanya berupa terapi emosional. (Sumber : Snarr, Richard.(2001). Introduction to Corrections (3 rd Ed).Brown&Benchmark Publishers.hal.175)
Konseling
Konseling kelompok adalah program yang diikuti oleh 3 atau
Kelompok
lebih orang untuk menyelesaikan masalah yang dihadapi individu maupun masalah-masalah sosial lainnya. Dalam konseling, hal penting yang sangat diperlukan untuk mencapai keberhasilan program tersebut adalah adanya kepercayaan, keterbukaan, kejujuran dari pesertanya. (Sumber : Snarr, Richard.(2001). Introduction to Corrections (3 rd Ed).Brown&Benchmark Publishers.hal;.175)
Konsiliasi
Konsiliasi adalah usaha mempertemukan keinginan pihak yang
berselisih
menyelesaikan
untuk
mencapai
perselisihan
persetujuan
(Kamus
Besar
dan
Bahasa
Indonesia).
Konsiliasi juga dapat diartikan sebagai upaya membawa pihak-pihak
yang
bersengketa
untuk
menyelesaikan
permasalahan antara kedua belah pihak secara negosiasi (Emirzon, 2000, h.90-91).
Metode penyelesaian konflik dengan cara konsiliasi ini telah berkembang di beberapa negara. Di Amerika Serikat, konsiliasi merupakan tahap awal dari proses mediasi, sedangkan di Australia konsiliasi dalam praktiknya lebih banyak dikaitkan dengan fungsi Badan Administrasi atau Tata Usaha Negara (TUN) setempat. (Sumber: Joni, Emirzone. (2001). Alternatif Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. hal.90-91).
51 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Konsultan
Adalah peran PK dalam praktek makro untuk memberikan konsultasi kepada kepala maupun Pembimbing Kemasyarakatan dalam upaya memecahkan permasalahan yang dihadapinya. (Sumber: buku pedoman pelayanan penelitian kemasyarakatan, pembimhingan, pengawasan dan pendampingan, hai 10: Bapas Klas I Jakarta, 2009)
Konsultasi Hukum
Pemberian pelayanan jasa hukum berupa nasihat, penjelasan, informasi
atau
petunjuk
kepada
anggota
masyarakat
yang
mempunyai permasalahan hukum untuk memecahkan masalah yang dihadapinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku. (Sumber: Pasal 1 (12) Permen Kumham Nomor M.01-PR.08.10 Tahun 2006 tentang Pola Penyuluhan Hukum) Kompensasi
Ganti kerugian yang diberikan oleh negara karena pelaku tidak mampumemberikan ganti kerugian sepenuhnya yang menjadi tanggung jawabnya. (Sumber: PP 3 tahun 2002 tentang Kompensasi, Restitusi dan Rehabilitasi terhadap Korban Pelanggaran HAM Berat)
Korban
orang perseorangan atau kelompok orang yang mengalami penderitaan baik fisik, mental maupun emosional, kerugian ekonomi,
atau
mengalami
pengabaian,
pengurangan
atau
perampasan hak-hak dasarnya, sebagi akibat pelanggaran hak asasi
manusia
yang
berat,
termasuk
korban
adalah
ahli
warisnya. (Sumber: PP 3 tahun 2002 tentang kompensasi, restitusi dan rehabilitasi terhadap korban pelanggaran HAM berat) Korupsi
Penyalahgunaan jabatan atau kekuasaan untuk memperkaya diri sendiri (Sumber: Kamus Hukum Fienso Suharsono @Van ‘Detta Publishing)
Kriminoloogi
Kriminologi diartikan sebagai ilmu pengetahuan ilmiah tentang :
Perumusan sosial pelanggaran hukum, penyimpangan sosial, kenakalan, dan kejahatan
Pola-pola tingkah laku dan sebab musabab terjadinya pola
52 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
tingkah laku yang termasuk dalam kategori penyimpangan sosial, pelanggar hukum, kenakalan, dan kejahatan yang ditelusuri pada munculnya suatu peristiwa kejahatan, serta kedudukan
dan
korban
kejahatan
dalam
hukum
dan
masyarakat;
Pola reaksi sosial formal, informal, dan non-formal terhadap penjahat,
kejahatan,
dan
korban
kejahatan.
Dalam
pengertian tersebut terhadap pelanggaran hak-hak asasi manusia, serta usaha Negara dalam mewujudkan hak-hak asasi manusia dan kesejahteraan sosial (Sumber: Mustofa Muhammad. Kriminologi. Depok:Fisip UI Press 2007) Kuasa Hukum
Pengacara yang diberi kuasa oleh kliennya untuk melakukan tindakan hukum atas nama klienya (Sumber: Kamus Hukum Fienso Suharsono @Van ‘Detta Publishing)
KUHAP
KUHAP adalah singkatan dari Kitab Undang-undang Hukum Acara
Pidana
sebagaimana
tercantum
dalam
Pasal
285
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana; (Sumber: PP No.27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana)
L ISTILAH Laporan
PENGERTIAN Pemberitahuan yang disampaikan oleh seorang karena hak atau kewajiban berdasarkan undang-undang kepada pejabat yang berwenang
tentang
telah
atau
sedang
atau
diduga
akan
terjadinya peristiwa pidana (Sumber: KUHAP) Laporan Intelijen
Laporan yang berkaitan dan berhubungan dengan masalahmasalah keamanan nasional. (Sumber: Penjelasan Pasal 26ayat
53 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
(1) Perpu No. 1 Tahun 2002 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Terorisme) Lebon
Orang yang bersedia masuk penjara menggantikan orang yang sesungguhnya
bersalah,
asalkan
keluarganya
ditanggung.
(Sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)) Lelang
Adalah penjualan barang kepada umum dan dilakukan dimuka umum
yang
didahului
dengan
upaya
mengumpulkan
peminat/peserta lelang (pengumuman lelang) dan dilaksanakan dengan cara penawaran atau pembentukan harga yang khas, bersifat kompetitif dan penawaran tertinggi dinyatakan sebagai pemenang,
serta
penjualan
tersebut
harus
dilaksanakan
oleh/dihadapan pejabat lelang dan olehnya dibuat acara bila tidak, maka dianggap sebagai tindak pidana pelanggaran. (Sumber: pasal lb Vendu Reglement) Lelang Eksekusi
Lelang untuk melaksanakan putusan/penetapan pengadilan, dokumen-dokumen
lain
yang
dipersamakan
dengan
itu,
dan/atau melaksanakan ketentuan dalam peraturan perundang undangan. (Sumber:
Salinan
Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor:
93/PMK06/2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang) Lelang
Lelang
atas
barang
Noneksekusi
hukum/badan usaha yang dilelang secara sukarela.
Sukarela
(Sumber:
Salinan
milik
Peraturan
swasta, Menteri
orang
atau
Keuangan
badan Nomor:
93/PMK06/2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang) Lelang
Lelang
Noneksekusi Wajib
peraturan perundang-undangan diharuskan dijual secara lelang. (Sumber:
untuk
melaksanakan
Salinan
Peraturan
penjualan Menteri
barang
yang
Keuangan
oleh
Nomor:
93/PMK06/2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang) Lembaga Bantuan Pelayanan hukum kepada golongan yang kurang mampu baik Hukum
secara perorangan maupun secara kolektif. Lingkup Bantuan itu meliputi antara lain pembelaan dan perwakilan baik di dalam maupun diluar pengadilan, juga membangkitkan kesadaran hukum dan kemauan untuk menyelesaikan sesuatu lewat jalur
54 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
hukum, dan bukan mengalah saja atau membina kekuatan. (Sumber: Glossary HAM) Lembaga
Adalah tempat sementara bagi Anak selama proses peradilan
Penempatan Anak berlangsung. Sementara (LPAS)
(Sumber: UU No.11 Tahun 2012 tentang SPPA)
Lembaga
Adalah lembaga atau tempat anak menjalani masa pidana
Pembinaan
(Sumber: UU No. 11 Tahun 2012 tentang SPPA)
Khusus Anak (LPKA) Lembaga
Adalah
lembaga
atau
tempat
pelayanan
sosial
yang
Penyelenggaraan
melaksanakan penyelenggaraan kesejahteraan sosial bagi Anak.
Kesejahteraan
(Sumber: UU No.11 Tahun 2012 tentang SPPA)
Sosial (LPKS) Lembaga
Tempat untuk melaksanakan pembinaan bagi narapidana dan
Pemasyarakatan
anak didik pemasyarakatan
(LAPAS)
(Sumber: Pasal 1 ayat 3 UU No.12 Tahun 1995) Adalah
unit
pelaksana
teknis
pemasyarakatan
yang
menampung, merawat dan membina narapidana (Sumber: Kepmen Kehakiman RI No:M.02-PK.04.10 Tahun 1990 tentang Pola Pembinaan Narapidana/Tahanan) Lembaga
Adalah unit pelaksana teknis pemasyarakatan yang menampung,
Pemasyarakatan
merawat, dan membina anak negara
Anak
(Sumber: Kepmen Kehakiman RI No:M.02-PK.04.10 Tahun 1990 tentang Pola Pembinaan Narapidana/Tahanan)
Lembaga
Lembaga pemasyarakatan tempat membina narapidana dan anak
Pemasyarakatan
didik pemasyarakatan dalam keadaan terbuka tanpa dikelilingi
Terbuka
atau dipagari oleh tembok (Sumber: Pasal 1(8) PP No. 32 Tahun 1999)
Lembaga Sosial
Lembaga atau organisasi publik yang peduli terhadap masalah kekerasan dalam rumah tangga misalnya lembaga bantuan. (Sumber: Glossary HAM)
Lembaga Swadaya Organisasi yang didirikan oleh perorangan ataupun sekelompok Masyarakat
orang yang secara sukarela yang memberikan pelayanan kepada
55 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
masyarakat
umum
tanpa
bertujuan
untuk
memperoleh
keuntungan dari kegiatannya. Organisasi non pemerintah ini bercirikan organisasi bukan bagian dari pemerintah, birokrasi, ataupun negara. (Sumber: Glossary HAM) Lesbian, Gay,
Jargon yang dipakai untuk gerakan emansipasi dikalangan non-
Biseksual,
heteroseksual. Istilah ini berasal dari singkatan bagi Lesbian,
Transeksual/
Gay, Biseksual, Transeksual/Transgender, untuk menunjukan
Transgender
gabungan dari kalangan minoritas dalam hal seksualitas. Dasar
(LGBT)
dari gerakan ini adalah dimulainya gerakan emansipasi bagi kalangan homoseksual yang menuntut keadilan dan pengakuan atas hak/keberadaan mereka. (Sumber: Glossary HAM)
M ISTILAH
PENGERTIAN
Manajer Kasus/
Adalah peran PK dalam praktek mikro (individu-keluarga) dalam
Koordinator
merencanakan dan mengkoordinasikan pelayanan, menemukan sumber dan monitoring terhadap kemajuan. (Sumber: buku pedoman pelayanan penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 8: Bapas Klas I Jakarta, 2009)
Mapenaling
Mapenaling atau Masa Pengenalan Lingkungan adalah program yang ditujukan kepada narapidana/tahanan baru, bertujuan agar mereka lebih meamhami kondisi di lapas/Rutan, mentaati peraturan yang adala dan dapat segera beradaptasi dengan lingkungan yang ada. Kegiatan ini meliputi kegiatan : 1. Penjelasan tata tertib menjadi tahanan/narapidana 2. Penjelasan pelayanan kunjungan 3. Penjelasan pelayanan kesehatan dan perawatan 4. Penjelasan hal-hak tahanan/narapidana
56 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
5. Penjelasan tentang kegiatan kerja 6. Penjelasan fasilitas Rutan/Lapas 7. Penjelasan
penerapan
disiplin
melalu
kegiatan
baris
berbaris dan pembinaan kesadaran hukum 8. Penjelasan program kegiatan pembinaan 9. Penjelasan
kewajiban
dan
hak
sebagai
tahanan/narapidana, dsb Masa Penahanan
Jangka waktu penempatan Tahanan di Rutan atau Lapas berdasarkan perintah atau penetapan dari pejabat yang diberi keweenangan
untuk
melakukan
penahanan
oleh
Undang-
Undang. (Sumber: Permen Kumham M.HH-24.PK.01.01.01 Tahun 2011 tentang Pengeluaran Tahanan Demi Hukum) Masa Percobaan
Tenggang waktu yang ditentukan oleh hakim, dalam waktu itu terpidana tidak boleh melanggar syarat yang ditentukan oleh hakim (Sumber: Kamus Hukum Online)
Masyarakat
Sekelompok orang yang dilindungi oleh pemerintah dan negara
Rentan
karena faktor keterbatasan dan ketidakmampuannya, yang termasuk dalam kelompok masyarakat rentan terdiri dari orang lanjut
usia,
anak-anak,
fakir
miskin,
wanita
hamil
dan
penyandang cacat. (Sumber: Glossary HAM) Maximum
Maximum security adalah salah satu kategori sistem pengamanan
Security
penjara, yang mana ciri-ciri penjara maximum security adalah narapidana diisolasi di dalam sel, human contact dilaksanakan seminimal mungkin, narapidana tidak diperbolehkan untuk berinteraksi dengan narapidana lain (atau dengan petugas penjara), narapidana dilarang untuk mendekorasi sel mereka, narapidana dikurung dalam sel selama 16 jam sehari, dan apabila ia akan dipindahkan dari satu tempat ke tempat yang lain, maka ia harus dirantai, baik tangan, pinggang, hingga kedua kakinya. (Sumber: Tim Peneliti MaPPI FHUI, KRHN, dan LBH Jakarta (Peny: Topo Santoso dan Hasril Hertanto). Menunggu Perubahan dari
57 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Balik Jeruji (Studi Awal Penerapan Konsep Pemasyarakatan). Jakarta: Kemitraan. 2007. Hlm.37) Mediasi
Proses pengikutsertaan pihak ke tiga dalam penyelesaian suatu perselisihan yang kedudukannya sebagai penasihat dia tidak berwenang untuk memberi keputusan untuk menyelesaikan
perselisihan
tersebut
(Sumber:
Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI))
Mediasi atau dalam bahasa inggris disebut mediation adalah penyelesaian sengketa dengan menengahi. Mediasi secara umum dapat diartikan sebagai upaya penyelesaian sengketa para pihak dengan kesepakatan bersama melalui mediator
yang
keputusan
bersikap
atau
netral
kesimpulan
dan
bagi
tidak
para
membuat
pihak
tetapi
menunjang fasilitator untuk terlaksananya dialog antar pihak dengan suasana keterbukaan, kejujuran, dan tukar pendapat untuk tercapainya mufakat. Dengan kata lain, proses negosiasi pemecahan masalah adalah proses di mana pihak luar yang tidak memihak dan netral bekerja dengan pihak yang bersengketa untuk membantu mereka memperoleh kesepakatan perjanjian secara memuaskan. (Sumber: Joni, Emirzone. (2001). Alternatif Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.hal.69). Mengadili
Serangkaian tindakan hakim untuk menerima, memeriksa dan memutus perkara pidana berdasarkan asas bebas, jujur, dan tidak memihak di sidang pengadilan dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam KUHAP. (Sumber: Kamus Hukum Fienso Suharsono @Van ‘Detta Publishing)
Metode
Cara
teratur
yang
digunakan
untuk
melaksanakan
pekerjaan agar tercapai sesuai dengan yang dikehendaki. Kamus Besar Bahasa Indonesia (Sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI))
58 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
suatu
Minimum Security
Minimum security adalah salah satu kategori sistem pengamanan penjara, yang mana ciri-ciri penjara minimum security adalah narapidana
boleh
berinteraksi
dengan
penjaga
maupun
narapidana lainnya, narapidana dikurung dalam sel selama 11 jam sehari, narapidana diperbolehkan untuk mendekorasi sel mereka dan apabila ia akan dipindahkan ke tempat lain, ia tidak dirantai. (Sumber: Tim Peneliti MaPPI FHUl, KRHN, dan LBH Jakarta (Peny: Topo Suntoso dan Hasril Hertanto). Menunggu Perubahan dari Balik Jeruji (Studi Awal Pencrapan Konsep Pemasyarakatan). Jakarta: Kemitraan. 2007.Hal.37) Mitra Kerjasama
Instansi
pemerintah
lain
yang
terkait,
badan-badan
kemasyarakatan, dan atau perorangan yang mengadakan kerja sama dengan LAPAS atau BAPAS dalam rangka kegiatan pembinaan
atau
pembimbingan
terhadap
warga
binaan
pemasyarakatan (Sumber: pasal 1(5) PP No. 57 Tahun 1999 tentang
Kerjasama
Penyelenggaraan
Pembinaan
dan
Pembimbingan Warga Binaan Pemasyarakatan) Model B.1
Kartu bimbingan dan penyuluhan AKOT (Anak Kembali Orang Tua), berwarna kuning (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Model B.2
Kartu
bimbingan
dan
penyuluhan
pidana
bersyarat
(PB),
berwarna kuning (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan) Model B.3
Kartu bimbingan babas bersyarat (BB) bagi anak
negara,
berwarna merah muda (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan) Model B.4
Kartu bimbingan dan penyuluhan bebas bersyarat (BB), berwarna biru muda (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang
59 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Bimbingan Klien Pemasyarakatan) Model B.5
Kartu bimbingan dan penyuluhan anak asuh, berwarna putih (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Model B.6
Kartu bimbingan dan penyuluhan klien cuti PRT/CML, berwarna hijau muda (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Model B.7
Kartu bimbingan klien, untuk klien yang berstatus : a. Anak Kembali Orang Tua (AKOT), b. Pidana Bersyarat (PB), c. Bebas Bersyarat (BB), d. Bebas bersyarat (BB) Anak Negara, e. Anak Asuh, f. Cuti Bersyarat (CB), dan g. Bimbingan tambahan (After Care). (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Model B.8
Surat Tugas (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Model B.9
Catatan hasil bimbingan dan penyuluhan (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Model B.10
Laporan ringkas evaluasi bimbingan (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987
tentang
Bimbingan Klien Pemasyarakatan) Model B.11
Surat pengakhiran bimbingan (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Model B.12
Laporan pengakhiran masa bimbingan klien (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
60 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Model B.13
Laporan bimbingan klien (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Model B.14
Surat panggilan (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Model B.15
Laporan tentang klien yang meninggal dunia (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Model B.16
Laporan tentang klien yang melnggar hukum lagi (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Model B.17
Berita acara serah terima klien pemasyarakatan (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Model L.1
Litmas pengadilan negeri (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Model L.2
Litmas bimbingan klien bebas bersyarat (BB) (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Model L.3
Litmas pembinaan dalam LAPAS (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Model L.4
Litmas calon anak asuh (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Model L.5
Litmas orang tua/wali calon anak asuh (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Model L.6
Litmas calon keluarga asuh (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
61 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Model L.7
Litmas calon pengasuh oleh perkumpulan sosial (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Model L.8
Litmas untuk instansi lain (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Model Lap.1
Laporan bulanan tentang penyalahgunaan narkotika dan obat terlarang (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Model Lap.2
Laporan bulanan tentang rekapiyulasi keadaan bimbingan klien (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Model Lap.3
Laporan bulanan tentang klien pemasyarakatan yang dibimbing oleh badan/perkumpulan swasta (Sumber: Juknis Nomor E.40PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Model Lap.4
Laporan triwulan tentang keadaan anak asuh (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Model Lap.5
Laporan
triwulan
tentang
peminat
pengasuh
perorangan/perkumpulan (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan) Model Lap.6
Laporan ikhtisar bulanan jumlah klien yang dibimbing (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Model Lap.7
Laporan tentang status klien yang dibimbing (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Model Lap.8
Laporan tentang jenis tindak pidana (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Model Lap.9
Laporan tahunan tentang bimbingan klien
62 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
(Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan) Model Lap.10
Laporan tentang kegiatan ketrampilan kerja (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Model PB.3
Laporan perkembangan bimbingan anak asuh (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Model PB.4
Laporan perkembangan bimbingan anak sipil di luar LAPAS (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Model PB.5
Laporan perkembangan bimbingan tambahan (After care) (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Model PB.6
Lapporan kunjungan/supervisi (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Model PB.7
Daftar hadir klien (Sumber: Juknis Nomor E.40-PR.05.03 Tahun 1987 tentang Bimbingan Klien Pemasyarakatan)
Monitoring
Adalah kegiatan PK secara bertahap melacak pelaksanaan kegiatan
agar
dapat
mengikuti
perkembangan
baik
positif
maupun negatif selama program dilaksanakan. (Sumber : buku pedoman pelayanan penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 29: Bapas Klas I Jakarta, 2009) Monitoring,
Adalah satu kesatuan sistem kerja dalam proses pembimbingan,
Evaluasi,dan
dengan tujuan utama mencegah penyimpangan sedini mungkin
Pelaporan
serta mengembangkan hasil-hasii pelaksanaan program. (Sumber : buku pedoman pelayanan penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 29: Bapas Klas I Jakarta, 2009)
63 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Mutasi
Mutasi
administrasi
adalah
Administrasi
pengalihan
(Basan Baran)
peradilan) atau setelah adanya keputusan hakim, tapi benda
administrasi
mutasi
(sepertiyang
yang terjadi
terjadi dalam
karena proses
sitaan atau barang rampasan tersebut masih tetap berada di dalam Rupbasan Mutasi Fisik
Mutasi fisik adalah berpindahnya secara fisik benda/barang
(Basan Baran)
sitaan rampasan Negara dari dalam ke luar Rupbasan
N ISTILAH Pejabat Lelang
PENGERTIAN NAPZA (Narkotika, Psikotropika, dan Zat Adiktif lain) adalah bahan/ zat/ obat yang bila masuk kedalam tubuh manusia akan mempengaruhi tubuh terutama otak/ susunan saraf pusat, sehingga menyebabkan gangguan kesehatan fisik,psikis, dan fungsi
sosialnya
karen
terjadi
kebiasaan,
ketagihan,
dan
ketergantungan. (Sumber: Kamus Hukum Online) Pejabat Lelang
Terpidana yang menjalani hukuman pidana dengan hilangnya
Kelas 1 (PNS
kemerdekaan di LAPAS
DJKN)
(Sumber: Pasal 1 ayat 7 UU No.12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan)
Pejabat Lelang
Narapidana yang mentaati perlakuan yang berlaku dan tidak
Kelas II (Swasta)
dikenakan tindakan disiplin yang dicatat dalam buku register F selama kurun waktu yang diperhitungkan untuk pemberian remisi. (Sumber: Penjelasan Pasal 1 Keppres RI No.174 Tahun 1999 tentang Remisi)
Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintesis maupun semisintesis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat
64 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
menimbulkan
ketergantungan,
yang
dibedakan
ke
dalam
golongan-golongan (Sumber: UU RI No.35 Tahun 2009 Tentang Narkotika) Negosiasi
Negosiasi dapat diartikan sebagai suatu upaya penyelesaian sengketa para pihak tanpa melalui proses pengadilan dengan tujuan mencapai kesepakatan bersama atas dasar kerja sama yang lebih harmonis dan kreatif (Emirzon, 2000, h.44). Di sini, para
pihak
berhadapan
langsung
secara
seksama
dalam
mendiskusikan permasalahan yang mereka hadapi dengan cara kooperatif dan saling terbuka. (Sumber : Joni, Emirzone.(2001).Alternatif Penyelesaian Sengketa di Luar Pengadilan, Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama.hal.44) Nondiskriminasi
Tidak adanya perlakuan yang berbeda didasarkan pada suku, agama, ras, golongan, jenis kelamin, etnik, budaya dan bahasa, status hukum Anak, urutan kelahiran Anak, serta kondisi fisik dan/atau mental. (Sumber: Penjelasan Pasal 2 (c) SPPA)
O ISTILAH Ombudsman
PENGERTIAN Ombudsman adalah lembaga Negara yang diadakan untuk mengawasi penyelenggaraan tugas pelayanan Negara di pusat dan daerah kepada masyarakat, oleh aparat penyelenggara Negara, Badan Usaha Milik Negara, Badan Usaha Milik Daerah, dan Badan Hukum Milik Negara. Pasal 1 angka 1 RUU RI Tentang Ombudsman Republik Indonesia (Sumber: Komisi Ombudsman Nasional. Laporan Tahunan Komisi Ombudsman Nasional. Jakarta: Komisi Ombudsman Nasional. 2006. Hal.36)
65 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Overcrowded
Keadaan dimana jumlah penghuni (narapidana atau tahanan) melebihi jumlah kapasitas daya tampung hunian Lapas/Rutan
Overstaying
Kondisi yang dialami oleh tahanan yang ditahan tanpa ada surat perintah penahanan dan tidak berubahnya status terpidana menjadi narapidana karena tidak ada petikan putusan dan surat eksekusi dari Jaksa Penuntut Umum. (Sumber: Bambang Sumardiono dkk. Penahanan Tidak Sah & Masalah Overstaying di Rutan dan Lapas, Jakarta: CDS-Ditjen Pemasyarakatan, 2011. Hal. 6)
P ISTILAH
PENGERTIAN
Keputusan Jaksa Agung RI No. 518/A/J.A/11/2001 tanggal 1 Nopember 2001 tentang Perubahan Keputusan Jaksa Agung RI No. 132/JA/11/1994 tentang Administrasi Perkara Tindak Pidana. Kode-kode tersebut adalah kode formulir yang digunakan dalam proses penanganan dan penyelesaian perkara tindak pidana. P-1
Penerimaan laporan (tetap)
P-2
Surat perintah penyidikan
P-3
Rencana penyelidikan
P-4
Permintaan keterangan
P-5
Laporan hasil penyelidikan
P-6
Laporan terjadinya tindak pidana
P-7
Matrik perkara tindak pidana
P-8
Surat perintah penyidikan
P-8A
Rencana jadwal kegiatan penyidikan
P-9
Surat panggilan saksi/tersangka
P-10
Bantuan keterangan ahli
P-11
Bantuan pemanggilan saksi/ahli
P-12
Laporan pengembangan penyidikan
66 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
P-13
Usul penghentian penyidikan
P-14
Surat perintah penghentian penyidikan
P-15
Surat perintah penyerahan berkas perkara
P-16
Surat perintah penunjukan jaksa penuntut umum untuk mengikuti perkembangan penyidikan perkara tindak pidana
P-16A
Surat
perintah
penunjukan
jaksa
penuntut
umum
untuk
penyelesaian perkara tindak pidana P-17
Permintaan perkembangan hasil penyelidikan
P-18
Hasil penyelidikan belum lengkap
P-19
Pengembalian berkas perkara untuk dilengkapi
P-20
Pemberitahuan bahwa waktu penyidikan telah habis
P-21
Pemberitahuan bahwa hasil penyidikan sudah lengkap
P-21A
Pemberitahuan susulan hasil penyidikan sudah lengkap
P-22
Penyerahan tersangka dan barang bukti
P-23
Surat susulan penyerahan tersangka dan barang bukti
P-24
Berita acara pendapat
P-25
Surat perintah melengkapi berkas perkara
P-26
Surat ketetapan penghentian penuntutan
P-27
Surat ketetapan pencabutan penghentian penuntutan
P-28
Riwayat perkara
P-29
Surat dakwaan
P-30
Catatan penuntut umum
P-31
Surat pelimpahan perkara acara pemeriksaan biasa (APB)
P-32
Surat pelimpahan perkara acara pemeriksaan singkat (APS) untuk mengadili
P-33
Tanda terima surat pelimpahan perkara APB/APS
P-34
Tanda terima barang bukti
P-35
Laporan pelimpahan perkara pengamanan persidangan
P-36
Permintaan bantuan pengawalan/pengamanan persidangan
P-37
Surat panggilan saksi ahli/terdakwa/terpidana
P-38
Bantuan panggilan saksi/tersangka/terdakwa
P-39
Laporan hasil persidangan
67 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
P-40
Perlawanan
jaksa
penuntut
umum
terhadap
penetapan
PN
/penetapan hakim P-41
Rencana tuntutan pidana
P-42
Surat tuntutan
P-43
Laporan tuntutan pidana
P-44
Laporan jaksa penuntut umum segera setelah putusan
P-45
Laporan putusan hakim
P-46
Memori banding
P-47
Memori kasasi
P-48
Surat perintah pelaksanaan putusan pengadilan
P-49
Surat ketetapan gugurnya/hapusnya wewenang mengeksekusi
P-50
Usul permohonan kasasi demi kepentingan hukum
P-51
Pemberitahuan pemidanaan bersyarat
P-52
Pemberitahuan pelaksanaan pelepasan bersyarat
P-53
Kartu perkara tindak pidana
Pains of
Kehilangan kemerdekaan bergerak (deprivation of liberty)
Imprisontment
Kehilangan hak atas pemenuhan kebutuhan dan pelayanan (the
(kesakitan yang
deprivation of goods and services)
dirasakan
Kehilangan hak keamanan (the deprivation of security)
narapidana/offend
Kehilangan hak otonomi (the deprivation of autonomy);dan
ers akibat dampak
Kehilangan atas kesempatan melakukan hubungan seksual (the
pemenjaraan)
deprivation of heterosexual relationship) (Gresham M Sykes) Pejabat pengadilan yang tugasnya membantu hakim dalam sidang
Panitera
dan membuat berita acara. (Sumber:
R.
Subekti,
Tjitrosoedibio,
Kamus
Hukum,
Pradnya
Paramita: Jakarta, hal. 86) Suatu pendekatan yang diimplementasikan dimasyarakat dimana Parole
anak d id ik pemasyarakatan telah menjalani setidaknya sebagian dari masa hukumannya disuatu lembaga pemasyarakatan untuk menjalani masa hukumannya dimasyarakat, asalkan dia hidup sesuai dengan persyaratan yang diwajibkan oleh sistem parole.
68 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
(Sumber: Yablonski,2000: 416 -yang dikutip dalam buku Analisis situasi Anak yang berhadapadan dengan hukum di Indonesia, UNICEF-Pusat Kajian Kriminolog FISIP UI: Jakarta, 2006-2007. Hal. 50) Pecandu
Adalah orang yang menggunakan atau menyalahgunakan Narkotika
Narkotika
dan dalam keadaan ketergantungan pada Narkotika, baik secara fisik maupun psikis (Sumber: UU No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika)
Pegawai
Adalah Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Kementerian Hukum dan
Pemasyarakatan
Hak Asasi Manusia yang menjalankan tugas dan fungsi di bidang pemasyarakatan (Sumber: Permen Hukum dan Ham RI Nomor : M.HH.01.PW.01.01
Tahun
2011
tentang
Pengawasan
Intern
Pemasyarakatan) Pejabat Lelang
Pejabat
Lelang
adalah
perundang-undangan
orang diberi
yang
berdasarkan
wewenang
peraturan
khusus
untuk
melaksanakan penjualan barang secara lelang. (Sumber:
Salinan
Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor: 93/PMK06/2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang) Pejabat Kelas
Lelang Pejabat Lelang pegawai Direktorat Jenderal Kekayaan Negara yang 1
(PNS berwenang melaksanakan Lelang Eksekusi, Lelang Noneksekusi
DJKN)
Wajib, dan Lelang Noneksekusi Sukarela. (Sumber:
Salinan
Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
93/PMK.06/2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang) Pejabat
Lelang Pejabat Lelang swasta yang berwenang melaksanakan Lelang
Kelas II (Swasta)
Noneksekusi Sukarela. (Sumber:
Salinan
Peraturan
Menteri
Keuangan
Nomor
93/PMK.06/2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang) Pejabat Pengelola
Pejabat
yang
bertanggung
jawab
Informasi dan
pendokumentasian,
Dokumentasi
distribusi, dan pelayanan Informasi pada Direktorat Jenderal
(PPID)
Pemasyarakatan,
penyimpanan,
kantor
wilayah,
dalam
pengumpulan,
pemeliharaan, dan
unit
penyediaan,
pelaksana
teknis
Pemasyarakatan (Sumber: Permen Hukum dan Ham RI No M.HH01.IN.04.03
Tahun
69 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
2011
tentang
Pengelolaan
dan
Pelayanan
Informasi dan Dokumentasi Pada Dirjen Pas, Kanwil Hukum dan Ham, UPT Pas) Pelayanan
Jasa yang diberikan oleh Pemasyarakatan kepada masyarakat
Informasi
pengguna Informasi Pemasyarakatan (Sumber: Permen Hukum dan Ham RI No M.HH-01.IN.04.03 Tahun 2011 tentang Pengelolaan dan Pelayanan Informasi dan Dokumentasi Pada Dirjen Pas, Kanwil Hukum dan Ham, UPT Pas)
Pelayanan
Adalah kegiatan pembimbingan untuk memungkinkan penerima
Pembimbingan
pelayanan memperbaiki kondisinya.sehingga memiliki kembali rasa harga diri serta mampu menjalankan fungsinya dalam kehidupan masyarakat.
[Sumber:
Buku
pedoman
pelayanan
penelitian
kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 6: Bapas Klas I Jakarta, 2009) Pelayanan
Pelayanan tahanan ialah segala kegiatan yang dilaksanakan dari
Tahanan
mulai penerimaan sampai dengan tahap pengeluaran tahanan. (Sumber: Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor: nM.02-PK.04.10 Tahun 1990 tentang Pola Pembinaan Narapidana/Tahanan)
Pelecehan Seksual
Termasuk perilaku bersifat seks yang tidak dapat diterima seperti sentuhan
atau
gerakan
fisik,
ucapan
yang
berbau
seks,
memperlihatkan tulisan atau gambar porno dan ajakan seks, dengan kata atau tindakan. Tindakan seperti itu dapat membuat malu dan menimbulkan masalah kesehatan atau keselamatan : hal ini
menjadi
korban
mempunyai
alasan
yang
kuat
untuk
mempercayai bahwa penolakan dapat merugikannya dalam kaitan dengan pekerjaannya, termasuk dalam memperoleh pekerjaan atau kenaikan pangkat, atau bila menciptakan lingkungan kerja yang tidak bersahabat. (Sumber: Glossary HAM) Pelepasan Dari
Hal ini terjadi apabila terdakwa dalam keadaan sakit jiwa atau
Tuntutan Hukum
dalam keadaan darurat pada saat melakukan perbuatan pidana. (Sumber: Glossary HAM)
Pembela
Adalah peran PK dalam praktek makro untuk mampu membela kepentingan klien yg diwakilinya. [Sumber: buku pedoman pelayanan penelitian kemasyarakatan,
70 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 10: Bapas Klas I Jakarta, 2009) Pembentuk Opini
Adalah peran PK dalam praktek mezzo (kelompok) untuk selalu memberikan informasi tentang berbagai 71opic terhadap kelompok. {Sumber: Buku pedoman pelayanan penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 9: Bapas Klas I Jakarta, 2009)
Pemberi
Bantuan Adalah lembaga bantuan hukum atau organisasi kemasyarakatan
Hukum
yang memberi layanan Bantuan Hukum berdasarkan UndangUndang (Sumber: UU No.16 Tahun 2011 tentang Bantuan Hukum)
Pemberi Semangat
Adalah Peran PK dalam praktek mezzo (kelompok) untuk selalu mendorong semangat dan percaya diri klien. (Sumher: pedoman
pelayanan
penelitian
Buku
kemasyarakatan,
pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 9: Bapas Klas I Jakarta, 2009) Pembimbing
Kemasyarakatan
Petugas pemasyarakatan yang melaksanakan pembimbingan Klien di Bapas (Sumber: PP No.31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan WBP)
Adalah Petugas pemasyarakatan pada Balai Pemasyarakatan yang melakukan penelitian kemasyarakatan, pembimbingan dan
pengawasan,
pemasyarakatan.
serta
pendampingan,
(Sumber:
Buku
terhadap
pedoman
klien
pelayanan
penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 6: Bapas Klas I Jakarta, 2009) Pembimbingan
Pemberian tuntutan untuk meningkatkan kualitas ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa, intelektual, sikap dan perilaku, professional, kesehatan jasmani dan rohani Klien Pemasyarakatan (Sumber:
PP
No.31
Tahun
1999
tentang
Pembinaan
dan
Pembimbingan WBP) Pembina
Pembina adalah : a. Pegawai pemasyarakatan yang melakukan pembinaan secara langsung terhadap napi, anak negara dan tahanan (intramural
71 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
treatment) b. Mereka yang terdiri dari perorangan, kelompok atau organisasi yang secara langsung maupun tidak langsung ikut melakukan atau mendukung pembinaan napi, anak negara dan tahanan (intramural treatment) (Sumber: Kepmen Kehakiman RI No:M.02-PK.04.10 Tahun 1990 tentang Pola Pembinaan Narapidana/Tahanan) Pembina
Petugas
Pemasyarakatan
Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan di LAPAS (Sumber:
pemasyarakatan PP
No.31
yang
Tahun
melaksanakan
1999
tentang
pembinaan
Pembinaan
dan
Pembimbingan WBP) Pembinaan
Kegiatan untuk meningkatkan kualitas ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa, intelektual, sikap dan perilaku, professional, kesehatan
jasmani
dan
rohani
Narapidana
dan
Anak
Didik
Pemasyarakatan. (Sumber:
PP
No.31
Tahun
1999
tentang
Pembinaan
dan
Pembimbingan WBP) Pembinaan dan
Pembinaan dan Pola Pembinaan ini meliputi tahanan, pelayanan
Pola Pembinaan
tahanan, pembinaan narapidana dan anak didik dan bimbingan klien (Sumber: Kepmen Kehakiman RI No:M.02-PK.04.10 Tahun 1990 tentang Pola Pembinaan Narapidana/Tahanan)
Pemohon Lelang
Adalah pihak Penyidik (Kepolisian, PPNS, TINI AL).
Barang Sitaan Pemohon Lelang
Adalah kejaksaan selaku eksekutor
Barang Rampasan Pelayanan
Adalah segala kegiatan yang dilaksanakan dari mulai penerimaan
Tahanan
sampai dengan tahap pengeluaran tahanan (Sumber: Kepmen Kehakiman RI No:M.02-PK.04.10 Tahun 1990 tentang Pola Pembinaan Narapidana/Tahanan)
Pemandu Lelang
Pemandu Lelang (Afslager) adalah orang yang membantu Pejabat
(Basan Baran)
Lelang untuk menawarkan dan menjelaskan barang dalam suatu
72 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
pelaksanaan lelang.(Sumber: Salinan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 93/PMK.06/2010 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang) Pembinaan Mental
Pembinaan kemampuan intelektual (kecerdasan) diperlukan agar
Intelektual dan
pengetahuan serta kemampuan warga binaan pemasyarakatan
Wawasan
semakin meningkat sehingga dapat menunjang kegiatan-kegiatan
Kebangsaan
positif yang diperlukan selama masa pembinaan. (Sumber : Keputusan Menteri Kehakiman RI No.M.02-PK.04.10. Tahun 1990
tentang
Pola Pembinaan
Narapidana/Tahanan,
Bab
VII
Pelaksanaan Pembinaan Poin A tentang Ruang Lingkup Pembinaan tentang Bentuk Pembinaan) Pembinaan Mental
Pembinaan mental spiritual serta pendidikan agama adalah salah
Kerohanian
satu wujud pembinaan Lapas bagi narapidana dan anak didik yang termasuk dalam ruang lingkup pembinaan kesadaran beragama yang tujuannya adalah agar Warga binaan dapat menyadari akibat dari perbuatan-perbuatan yang benar dan perbuatan-perbuatan yang salah (Sumber : Keputusan Menteri Kehakiman RI No.M.02-PK.04.10. Tahun 1990
tentang
Pola Pembinaan
Narapidana/Tahanan,
Bab
VII
Pelaksanaan Pembinaan Poin A tentang Ruang Lingkup Pembinaan dan Poin C tentang Bentuk Pembinaan) Pembinaan
Adalah semua usaha yang ditujukan untuk meningkatkan akhlak
Narapidana dan
(budi pekerti) para narapidana dan anak didik yang rada di dalam
Anak Didik
Lembaga Pemasyarakatan/Rutan (intramural treatment) (Sumber: Kepmen Kehakiman RI No:M.02-PK.04.10 Tahun 1990 tentang Pola Pembinaan Narapidana/Tahanan)
Pembinaan
Adalah usaha/kegiatan yang dilakukan agar pengetahuan serta
Kemampuan
kemampuan berfikir Warga Binaan Pemasyarakatan semakin
Intelektual
meningkat sehingga dapat menunjang kegiatan-kegiatan yang
(Kecerdasan)
diperlukan selama masa pembinaan, pembinaan ini dilakukan baik melalui pendidikan formal maupun melalui pendidikan non-formal diselenggarakan
sesuai
melalui kursus-kursus
dengan
dan
kemampuan
latihan keterampilan dan sebagainya.
Bentuk pendidikan non-formal yang 73 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
kebutuhan
paling mudah dan paling
murah ialah kegiatan- kegiatan ceramah umum dan membuka kesempatan yang seluas-luasnya untuk memperoleh
informasi
dari luar, misalnya membaca koran/majalah, menonton TV, mendengar radio dan sebagainya. Untuk mengejar ketinggalan dibidang
pendidikan
baik
formal
maupun
nonformal
agar
diupayakan cara belajar melalui Program Kejar Paket A dan Kejar Usaha. Pembinaan
Adalah usaha/kegiatan yang dilakukan dengan tujuan untuk
Kesadaran
meneguhkan iman para warga binaan pemasyarakatan terutama
Beragama
memberi pengertian agar Warga binaan pemasyarakatan dapat menyadari akibat-akibat dari perbuatan-berbuatan yang benar dan perbuatan-perbuatan yang salah
Pembinaan
Adalah usaha/kegiatan yang dilaksanakan melalui P.4 termasuk
Kesadaran
menyadarkan Warga Binaan Pemasyarakatan agar dapat menjadi
Berbangsa dan
Warga negara yang baik yang dapat berbakti bagi bangsa dan
Bernegara
negara
Pembinaan
Pembinaan olah raga dan kesenian bagi warga binaan termasuk
Olahraga dan
dalam bentuk pembinaan penyuluhan jasmani :
Kesenian
1)
Untuk menjaga kondisi kesehatan jasmani, kepada tahanan diberikan kegiatan olahraga, kesenian, dan rekreasi di dalam rutan/cabrutan sesuai fasilitas yang tersedia.
2)
Dalam upaya memenuhi fasilitas yang dibutuhkan untuk kegiatan sebagaimana dimaksud dalam butir 1), tahanan diperkenankan membawa sendiri peralatan yang diperlukan sepanjang
tidak
menggangu
keamanan
dan
ketertiban
Rutan/Cabrutan. 3)
Senam pagi tahanan dipimpin oleh petugas Rutan/Cabrutan dan dilaksanakan sekurang-kurangnya dua kali seminggu.
4)
Penyelengaraan kegiatan olah raga berupa bola volley, bulu tangkis,
tenis
meja,
sepak
bola,
catur,
dan
lain-lain,
dilaksanakan di dalam Rutan/Cabrutan dan dalam pengawasan petugas. 5)
Kegiatan rekreasi bagi tahanan di dalam Rutan/Cabrutan,
74 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
meliputi : a)
Penyelenggaraan kesenian yang dilakukan oleh tahanan dan atau team yang didatangkan dari luar, terutama pada saat-saat menjelang atau pada hari-hari besar nasional.
b)
Penyelengaraan pertunjukan berupa pemutaran film, video, atau televisi, dan lain-lain.
6)
Memberikan kesempatan pada tahanan untuk melakukan kegiatan sosial/bakti sosial yang sifatnya sukarela misalnya donor darah.
(Sumber : Keputusan Menteri Kehakiman RI No.M.02-PK.04.10. Tahun 1990
tentang
Pola Pembinaan
Narapidana/Tahanan,
Bab
VII
Pelaksanaan Pembinaan Poin C tentang Bentuk Pembinaan) Pemeliharaan
Kegiatan mengawasi dan memelihara basan dan baran yang
(Basan Baran)
disimpan di rupbasan sehingga keutuhannya, baik jenis, macam, kadar, kualitas dan kuantitasnya tetap terjamin. (Sumber: Keputusan
Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor
E1.35PK.03.10. Tahun 2002 tentang Juklak Juknis Basan Baran di Rupbasan) Pemesanan (Bama)
Penyusunan permintaan bahan makanan berdasarkan menu sesuai jumlah WBP dan tahanan (Sumber: Permen Kumham No.M.HH01.PK.07.02
Tahun
2009
tentang
Pedoman
Penyelenggaraan
Makanan Bagi WBP di Lapas dan Rutan) Pemindahan
Pemindahan narapidana, anak didik dan tahanan dari suatu
Narapidana, Anak
Lembaga Pemasyarakatan, Rumah Tahanan Negara atau Cabang
Didik dan
Rumah Tahanan Negara ke Lembaga Pemasyarakatan,
Tahanan
Tahanan Negara atau Cabang Rumah Tahanan Negara lainnya,
Rumah
dilakukan menurut ketentuan dalam Keputusan Menteri. (Sumber: Permen No. : M.01-PK.02.01/1991 tentang Pemindahan Narapidana, Andik Pas dan Tahanan) Pemuka
Narapidana
yang
membantu
petugas
pemasyarakatan
dalam
melaksanakan kegiatan pembinaan di Lapas (Sumber: Permen Kumham
No.7
Tahun
2003
tentang
Pengangkatan
Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lapas) 75 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
dan
Pemungkin
Adalah peran PK dalam praktek mikro (individu-keluarga) dalam menyediakan dukungan dan dorongan kepada sistem Klien agar mampu
menghadapi
masalahnya.
(Sumber:
Buku
pedoman
pelayanan penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 8: Bapas Klas I Jakarta, 2009) Pemutasian
Kegiatan pemindahan basan dan atau baran secara administratif
(Basan Baran)
maupun fisik untuk kepentingan proses peradilan sesuai tingkat pemeriksaan (Sumber: Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E1.35PK.03.10. Tahun 2002 tentang Juklak Juknis Basan Baran di Rupbasan)
Penahanan
Penahanan adalah penempatan tersangka atau terdakwa di tempat tertentu oleh penyidik, atau penuntut umum atau hakim dengan penetapannya, dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini. (Sumber: Pasal 1 UU RI No.8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana)
Penahanan Kota
Penahanan kota dilaksanakan di kota tempat tinggal atau tempat kediaman
tersangka
atau
terdakwa,
dengan
kewajiban
bagi
tersangka atau terdakwa melapor diri pada waktu yang ditentukan. (Sumber: Pasal 1 UU RI No.8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana) Penahanan Rumah
Penahanan Rumah dilaksanakan di rumah tempat tinggal atau rumah kediaman tersangka atau terdakwa dengan mengadakan pengawasn terhadapnya untuk menghindarkan segala sesuatu yang dapat menimbulkan kesulitan dalam penyidikan, penuntutan, atau pemeriksaan di sidang pengadilan. (Sumber: Pasal 1 UU RI No.8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana)
Penangkapan
Suatu tindakan penyidik berupa pengekangan sementara waktu kebebasan tersangka atau terdakwa apabila terdapat cukup bukti guna kepentingan penyidikan atau penuntutan dan atau peradilan dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam undang- undang (Sumber: Pasal 1 UU RI No.8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana)
76 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Penasihat Hukum
Seorang yang memenuhi syarat yang ditentukan oleh atau berdasar undang-undang untuk memberi bantuan hukum. (Sumber: UU RI No.8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana)
Pencabutan
Segala bentuk penahanan atau pemenjaraan atau penempatan
Kebebasan
seseorang dibawah suatu lingkungan pengawasan publik atauprivat dimana
orang
tersebut
tersebut
sesukanya,
tidak
diijinkan
meninggalkan
berdasr
perintah
otoritas
tempat
pengadilan,
administrasi, atau lainnya. (Sumber: pasal 11 Peraturan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Perlindungan Anak yang dicabut Kebebasannya atau Havana Rules Resolusi No. 45/113, Sidang Pleno ke 68,14 Desember 1990) Pencari Informasi
Adalah peran PK dalam praktek mezzo (kelompok) untuk selalu memberikan informasi tentang berbagai topik terhadap kelompok. (Sumber: buku pedoman pelayanan penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 9: Bapas Klas I Jakarta, 2009)
Pencatat
Adalah Peran PK dalam praktek mezzo (kelompok) untuk selalu memelihara
catatan
terhadap
semua
keputusan
yang
telah
ditetapkan. (Sumber: buku pedoman pelayanan penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 9: Bapas Klas I Jakarta, 2009) Pendaftaran
Kegiatan pencatatan dalam buku pendaftaran sesuai tingkat
(Basan Baran)
pemeriksaan, penyiapan administrasi dan dokumentasi (Sumber: Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E1.35PK.03.10. Tahun 2002 tentang Juklak Juknis Basan Baran di Rupbasan)
Pendaftaran Narapidana
Pendaftaran narapidana terdiri dari tahap-tahap berikut : 1) Petugas pendaftaran meneliti kembali sah tidaknya surat keputusan/surat penetapan/surat perintah dan mencocokan narapidana yang bersangkutan. 2) Mencatat
identitas
Daftar Register B 77 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
narapidana/anak didik dalam
buku
3) Meneliti kembali barag-barang yang dibawa narapidana dan mencatat dalam buku penitipan barang (Register D), setelah itu barang-barang diberi label yang di atasnya ditulisi nama pemilik dan sebagainya. 4) Barang-barang perhiasan (berharga) yang mahal harganya dicatat dalam Buku Register D dan barang-barang berharga tersebut atau uang disimpan atau dititipkan dalam lemari besi (brandkast) 5) Mengambil teraan jari (tiga jari kiri) narapidana/anak didik pada surat keputusan dan sepuluh jari kanan kiri pada kartu daktiloskopi sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 6) Mengambil foto narapidana/anak didik. 7) Memerintahkan untuk memeriksa narapidana/anak didik yang
bersangkutan
kepada
dokter
atau
paramedic
Lapas/Lapas Anak. 8) Setelah
pemeriksaan
membuat
berita
kesehatan,
acara
petugas
pendaftaran
narapidana/anak
didik
yang
ditandatangani bersama oleh petugas pendaftaran atas nama Kalapas/Kalapas Anak kemudian mempersilahkan pengawal tersebut untuk meninggalkan Lapas/Lapas Anak (Sumber: Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. punan Peraturan Perundang-undangan tentang Pemasyarakatan Bidang Pembinaan. Jakarta:2004. Hlm, 7374) Pendaftaran
Kegiatan pencatatan tahanan dan barang-barang bawaannya,
(Registrasi)
penyiapan
Tahanan
tahanan.
administrasi
tahanan,
statistic,
dan
dokumentasi
(Sumber: Petunjuk Pelaksanaan Nomor: E.76-UM.01.06 Tahun 1986 tentang Perawatan Tahanan Rumah Tahanan Negara-Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Departemen Kehakiman RI Hal.3) Pendaftaran Tahanan
Pendaftaran tahanan terdiri dari tahap-tahap berikut: 1) Petugas pendaftaran meneliti kembali sah tidaknya surat perintah/penetapan
78 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
penahanan
dan
mencocokkannya
dengan tahanan yang bersangkutan. 2) Mencatat hal-hal penting seperti tanggal dan nomor surat perintah/
penetapan
penahanan
dalam
Buku
Register
A menurut golongan tahanan tersebut. 3) Meneliti kembali barang-barang yang dibawa tahanan dan mencatat dalam Buku Penitipan Barangbarang (Register D) dan setelah itu barang-barang diberi label yang di atasnya ditulis antara lain pemiliknya dan sebagainya. 4) Barang-barang perhiasan (berharga) yang mahal dicatat dalam
Buku
Register
D
dan
kemudian
barangbarang
tersebut atau uang disimpan (dititipkan) di dalam lemari besi (brandkast). 5) Mencatat identitas tahanan, mengambil sidik jari tahanan yang dicap pada surat perintah/penetapan penahanan dan kartu daktiloskopi serta mengambil foto tahanan. 6) Pemeriksaan kesehatan tahanan kepada dokter atau petugas medis Rutan/Cabrutan. 7) Setelah
pemeriksaan
membuat
Berita
kesehatan,
Acara
petugas
Penerimaan
pendaftaran
tahanan
yang
ditandatangani bersama oleh Kepala Unit Pendaftaran atas nama Kepala Rutan/Cabrutan dan pengawalnya, kemudian mempersilakan pengawal tersebut meninggalkan Rutan/ Cabrutan. 8) Kepada tahanan baru kemudian diberikan barang perlengkapan Rutan/Cabrutan (Sumber: Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, Direktorat Jenderai Pemasyarakatan. punan Peraturan Perundang-undangan tentang Pemasyarakatan Bidang Pembinaan. Jakarta: 2004. Hal. 71) Pendampingan
Adalah peran PK dalam praktek mikro (individu-keluarga) dalam membela kepentingan dan memberdayakan klien. (Sumber: buku pedoman pelayanan penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 8: Bapas Klas I Jakarta, 2009)
79 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Pendengar
Adalah Peran PK dalam praktek mezzo (kelompok) untuk selalu menjadi pendengar yang baik pada saat diperlukan. {Sumber: buku pedoman pelayanan penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 9: Bapas Klas I Jakarta, 2009)
Pendorong
Adalah Peran PK dalam praktek mezzo (kelompok) untuk selalu memberikan dorongan bagi kemajuan dan perubahan dalam diri klien. (Sumber: buku pedoman pelayanan penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 9: Bapas Klas 1 Jakarta, 2009)
Penelitian
Penelitian basan baran adalah kegitan memeriksa, menguji, dan
(Basan Baran)
menaksir semua benda yang akan disimpan di Rupbasan
Penempatan
Penempatan tahanan terdiri dari tahap-tahap berikut:
Tahanan
1) Tahanan baru ditempatkan di blok pengenalan lingkungan dan wajib mengikuti kegiatan pengenalan lingkungan. 2) Tahanan yang berpenyakit menular harus dikarantinakan dan dibuatkan catatan tentang penyakitnya, demikian juga terhadap tahanan yang berpenyakit lain dicatat dalam buku khusus untuk keperluan tersebut (Register G). 3) Setiap tahanan perlu diwawancarai untuk kepentingan perawatannya di Rutan/Cabrutan. 4) Dalam penempatan tahanan wajib memperhatikan penggolongan mereka, berdasarkan : a. Jenis kelamin. b. Umur c. Tingkat pemeriksaan. d. Jenis perkara. e. Kewarganegaraan. 5) Untuk mengetahui data penghuni blok, pada bagian luar pintu sebelah kiri atau kanan setiap kamar ditempel papan untuk mencantumkan daftar yang berisi nama, nomor, daftar,umur,
80 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
tingkat
pemeriksaan,
tanggal
habis
masa
penahanan. 6)
Pengenalan lingkungan dilakukan oleh kepala blok yang akan memberikan atau mengadakan : a. Penjelasan tentang hak dan kewajiban tahanan. b. Pengenalan
terhadap
peraturan
dan
ketentuan
yang berlaku. (Sumber: Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, Direktorat JenderalPemasyarakatan. punan Peraturan Perundang-undangan tcntang Pemasyarakatan Bidang Pembinaan. Jakarta: 2004. . 71-72) Penengah
Adalah peran PK dalam praktek makro untuk menjadi penengah antara dua atau lebih klien yg berkepentingan sehingga tercapai kesepakatan. (Sumber: buku pedoman pelayanan penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 10: Bapas Klas I Jakarta, 2009)
Penerimaan
Penerimaan tahanan dicatat dalam buku register daftar tahanan
Tahanan
berdasarkan tingkat pemeriksaan. Penerimaan meliputi: a. Penelitian surat sebagai dasar penahanan b. Pencocokan nama tahanan c. Penggeledahan badan dan atau barang (Sumber: Peraturan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor: M.04-UM.01.06 Tahun 1983 Tentang Tata Cara
Penempatan Narapidana
Penempatan narapidana terdiri dari tahap-tahap berikut : 1) Narapidana/anak didik yang baru masuk ditempatkan di blok penerimaan dan pengenalan lingkungan dan wajib mengikuti kegiatan pengenalan lingkungan. 2) Narapidana/anak didik yang sakit menular dan berbahaya ditempatkan
terpisah
dan
dibuatkan
catatan
tentang
penyakitnya. Demikian juga yang berpenyakit lain dicatat dalam buku khusus yang semuanya bertujuan agar mereka dapat memperoleh perawatan yang cepat dan tepat.
81 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
3) Setiap narapidana/anak didik wajib diteliti latar belakang kehidupannya untuk kepentingan pembinaannya. 4) Dalam
penempatan
memperhatikan
narapidana/anak
penggolongan
didik
wajib
narapidana/anak
didik
berdasarkan : a) Jenis kelamin b) Umur c) Residivis d) Kewarganegaraan e) Jenis Kejahatan f)
Lama Pidana
5) Untuk mengetahui data penghuni blok, maka pada sebelah luar
pintu
setiap
kamar
ditempel
papan
untuk
mencantumkan daftar yang berisi : nama, nomor daftar, lama pidana, tanggal lepas (expirasi) dan lain-lain yang dianggap perlu. 6) Pengenalan
lingkungan
dilakukan
oleh
kepala
blok
pengenalan lingkungan yang akan memberikan : a) Penjelasan tentang hak dan kewajiban narapidana/anak didik; b) Pengenalan terhadap peraturan dan ketentuan yang berlaku; c) Pengenalan dengan walinya; 7) Pengamatan
dan
penelitian
oleh
petugas
Bimbingan
Kemasyarakatan, wali narapidana/anak didik dan TPP yang mencatat
awal
tentang
semua
latar
belakang
narapidana/anak didik untuk kepentingannya. 8) Pengenalan singkat dengan Kalapas/Kalapas Anak 9) Masa pengamatan, penelitian dan pengenalan lingkungan (mapenaling) selama-lamanya satu bulan (Sumber: Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. punan Peraturan Perundang-undangan tentang Pemasyarakatan Bidang Pembinaan. Jakarta:2004. Hlm, 74) 82 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Penerimaan Narapidana
Penerimaan narapidana terdiri dari tahap-tahap berikut : 1) Penerimaan narapidana/anak didik yang baru masuk di Lapas/Lapas Anak wajib disertai surat-surat yang sah 2) Penerimaan
narapidana/anak
didik
yang
pertama
kali
dilakukan oleh petugas pintu gerbang yang ditunjuk oleh komandan jaga. 3) Regu jaga yang menerima narapidana/anak didik, segera meneliti apakah surat-surat yang melengkapinya sah atau tidak
dan
mencocokan
narapidana/anak
didik
yang
tercantum di dalam surat tersebut. 4) Regu
jaga
mengantar
narapidana/anak
didik
beserta
pengawalnya kepada komandan jaga. 5) Komandan jaga mengadakan penelitian dan pemeriksaan ulang terhadap surat-surat, barang-barang bawaan untuk dicocokkan
dengan
narapidana/anak
didik
yang
bersangkutan. 6) Setelah
pencocokan
penggeledahan
terhadap
selesai
kemudian
narapidana/anak
dilakukan didik
yang
bersangkutan 7) Dalam
melakukan
norma-norma
penggeledahan
kesopanan.
wajib
mengindahkan
Penggeledahan
terhadap
narapidana dan anak didik wanita dilakukan oleh petugas wanita. 8) Jika dalam penggeleahan ditemukan barang terlarang, maka barang tersebut harus diamankan dan diselesaikan sesuai ketentuan yang berlaku. 9) Apabila
penggeledahan
selesai,
komandan
jaga
memerintahkan untuk mengantar narapidana/anak didik baru beserta pengawalnya dan surat-surat, barang-barang yang dibawa maupun hasil penggeledahan kepada petugas pendaftaran. 10) Tanggung
jawab
atas
sah
tidaknya
penerimaan
narapidana/anak didik di tangan Kalapas/Kalapas Anak. 83 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
(Sumber: Departemen Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. punan Peraturan Perundang-undangan tentang Pemasyarakatan Bidang Pembinaan. Jakarta:2004. Hlm, 73) Penelantaran
Suatu keadaan yang tidak terpelihara, tidak ada yang merawat, terbengkalai, dan tidak terurus. (Sumber: Glossary HAM)
Penelitian Dasar
Adalah
penelitian
yang
bertujuan
untuk
meningkatkan
pengetahuan ilmiah atau untuk menemukan bidang pengetahuan baru tanpa suatu tujuan praktis tertentu. [Sumber: buku pedoman pelayanan penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 18: Bapas Klas I Jakarta, 2009) Penelitian
Adalah penelitian yang dilaksanakan dengan tujuan tertentu untuk
Evaluasi
mengetahui
keberhasilan
dan
atau
kegagalan
pelaksanaan
kebijakan pelayanan kemasyarakatan, termasuk untuk mengetahui faktor pendorong dan penghambat. [Sumber: buku pedoman pelayanan penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 18: Bapas Klas I Jakarta, 2009) Penelitian
Kemasyarakatan
Penelitian Kemasyarakatan yang selanjutnya disebut Litmas adalah kegiatan penelitian untuk mengetahui latar belakang kehidupan
Warga
Binaan
Pemasyarakatan
yang
dilaksanakan oleh BAPAS (Sumber: PP No.31 Tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan WBP)
Adalah kegiatan penelitian yang dilaksanakan berdasarkan metode ilmiah untuk memperoleh informasi tentang berbagai permasalahan baik actual maupun potensial, dalam upaya meningkatkan
mutu
pengetahuan
Pembimbingan
Kemasyarakatan maupun kualitas pelayanan sesuai tujuan Pembimbing Kemasyarakatan. (Sumber:
buku
kemasyarakatan,
pedoman pembimhingan,
pelayanan
pengawasan
pendampingan, hai. 14: Bapas Klas I Jakarta, 2009) 84 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
penelitian dan
Penelitian
Penelitian basan baran adalah kegiatan memeriksa, menguji, dan
(Basan Baran)
menaksir semua benda yang akan disimpan di Rupbasan (Sumber: Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E1.35PK.03.10. Tahun 2002 tentang Juklak Juknis Basan Baran di Rupbasan)
Penelitian
Adalah penelitian yang mencakup induktif tentang masalah-
Kualitatif
masalah perorangan, kelompok dan organisasi atau masyarakat tanpa mendalami segi kuantitatif. {Sumber: buku pedoman pelayanan penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 18: Bapas Klas I Jakarta, 2009)
Penelitian
Adalah penelitian yang mencakup analisis relative inferensial atau
Kuantitatif
deskriptif. [Sumber: buku pedoman pelayanan penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 18: Bapas Klas I Jakarta, 2009)
Penelitian
Adalah
penelitian
yang
bertujuan
untuk
meningkatkan
Terapan
pengetahuan ilmiah dengan suatu tujuan praktis tertentu. [Sumber: buku pedoman pelayanan penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 18: Bapas Klas I Jakarta, 2009)
Penelitian Ulang
Adalah penelitian/pemeriksaan kembali tentang informasi jawabanjawaban
atau
penjelasan
yg
teiah
diberikan
oleh
informan,
interviewer atau responden. [Sumber: buku pedoman pelayanan penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 19: Bapas Klas I Jakarta, 2009) Penerimaan
Kegiatan memeriksa sah tidaknya surat-surat yang melengkapinya
(Basan Baran)
dan mencocokan jenis, mutu, macam dan jumlah benda sitaan yang diterima sebagaimana tertulis dalam surat-surat tersebut. (Sumber: Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E1.35PK.03.10. Tahun 2002 tentang Juklak Juknis Basan Baran di Rupbasan)
85 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Penerimaan Bahan Suatu Makanan
kegiatan
yang
meliputi
pemeriksaan,
pencatatan
dan
pelaporan tentang macam, jumlah dan mutu bahan makanan yang diterima, sesuai dengan spesifikasi pesanan. (Sumber: Permen Kumham No.M.HH-01.PK.07.02 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Makanan Bagi WBP di Lapas dan Rutan)
Pengacara
Seseorang yang bertindak dalam suatu perkara untuk membela
kepentingan
yang
berperkara,
dalam
perkara
perdata untuk tergugat/penggugat dan dalam perkara pidana untuk terdakwa (Sumber: Kamus Hukum Putri Susanti)
Penasehat hukum, pengemban perkara, pembela, seorang sarjana
hukum
yang
pekerjaannya
atau
mata
pencahariannya ialah mengajukan dan membela perkaraperkara di muka pengadilan, berasal dari kata “acara” sehingga dapat pula didefmisikan sebagai orang yang mahir dalam acara (di muka pengadilan). (Sumber:
Subekti
dan
Tjitrosoedibio,
Ramus
Hukum,
Jakarta: Pradnya Paramita. Hal. 88) Pengadilan
Suatu
lembaga
(instansi)
tempat
mengadili
atau
menyelesaikan sengketa hukum di dalam rangka kekuasaan kehakiman yang mempunyai kewenangan absolute dan 86elative sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang menentukan/membentuknya (Sumber: Kamus Hukum Putri Susanti)
Pengadilan adalah badan yang melakukan peradilan yaitu memeriksa dan memutus perkara sengketa-sengketa hukum dan pelanggaran-pelanggaran hukum atau undang-undang (Sumber: Subekti dan Tjitrosoedibio, Ramus Hukum, Jakarta: Pradnya Paramita. Hal. 88)
Pengadilan Anak
Pengadilan Anak adalah pelaksana kekuasaan kehakiman yang berada di lingkungan Peradilan Umum. (Sumber: Pasal 2 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 3
86 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Tahun 1997 Tentang Pengadilan Anak) Pengadilan Negeri
Badan peradilan pada tingkat pertama yang berkuasa mengadili semua
perkara
penyelewengan
hukum
di
daerah
hukumnya
(Sumber: Kamus Hukum Putri Susanti) Pengadilan Tinggi
Badan yang berkuasa mengadili perkara banding yang berasal dari pengadilan negeri dalam wilayah hukumnya (Sumber: Kamus Hukum Putri Susanti)
Pengaduan
pemberitahuan disertai permintaan dari pihak yang berkepentingan kepada pejabat yang berwenang untuk menindak orang yang telah melakukan tindak pidana aduan yang merugikannya menurut hukum yang berlaku (Sumber: Kamus Hukum Putri Susanti)
Pengakhiran
Adalah pengakhiran kegiatan pemberian bantuan kepada klien
Pembimbingan
disebabkan antara lain tujuan bantuan telah tercapai, penerima pelayanan mengundurkan diri, pindah tempat atau memerlukan rujukan dan telah dirujuk ke lembaga lain. (Sumber: buku pedoman pelayanan penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 33: Bapas Klas I Jakarta, 2009)
Pengaman
Petugas
Pemasyarakatan
Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan di LAPAS (Sumber:
pemasyarakatan PP
No.31
yang
Tahun
melaksanakan
1999
tentang
pengamanan
Pembinaan
dan
Pembimbingan WBP) Pengamanan
Pengamanan basan baran adalah kegiatan yang dilakukan untuk
(Basan Baran)
mencegah dan menangkal adanya gangguan dan ancaman terhadap keutuhan Basan dan Baran dari luar maupun dari dalam Rupbasan (Sumber: Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E1.35PK.03.10. Tahun 2002 tentang Juklak Juknis Basan Baran di Rupbasan)
Pengambilan
Adalah peran PK dalam praktek makro untuk selalu mengambil
Inisiatif
inisiatif terhadap berbagai isu.(Sumber: buku pedoman pelayanan penelitian
kemasyarakatan,
pembimbingan,
pengawasan
pendampingan, hal. 10: Bapas Klas I Jakarta, 2009) 87 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
dan
Pengatur
Adalah Peran PK dalam praktek mezzo (kelompok) dalam mengatur
Kompromi
kesepakatan dan kompromi dalam kelompok. (Sumber: buku pedoman pelayanan penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 9: Bapas Klas 1 Jakarta, 2009)
Pengawasan
Adalah seluruh proses kegiatan reviu, pemantauan, evaluasi dan
Intern
kegiatan pengawasan lain terhadap penyelenggaraan tugas dan
Pemasyarakatan
fungsi Pemasyarakatan dalam rangka memberikan keyakinan yang memadai bahwa kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan tolak ukur yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien untuk kepentingan pimpinan dalam mewujudkan tata kepemerintahan yang
baik
(Sumber:
M.HH.01.PW.01.01
Permen
Tahun
Hukum
2011
dan
tentang
Ham
RI
Nomor
Pengawasan
:
Intern
Pemasyarakatan) Pengayoman
Pengayoman adalah tindakan yang dilakukan sebagai perlakuan kepada warga binaan pemasyarakatan dalam kerangka melindungi masyarakat dari pengulangan perbuatan pidana oleh warga binaan dengan cara memberikan pembekalan. (Sumber: Pasal 5 Undangundang
Republik
Indonesia
Nomor
12
tahun
1995
tentang
Pemasyarakatan) Pengelolaan
Proses
penerimaan,
penyusunan,
penyimpanan,
pemeliharaan,
Dokumen
penggunaan, dan penyajian dokumen secara sistematis (Sumber: Permen Hukum dan Ham RI No M.HH-01.IN.04.03 Tahun 2011 tentang Pengelolaan dan Pelayanan Informasi dan Dokumentasi Pada Dirjen Pas, Kanwil Hukum dan Ham, UPT Pas)
Pengeluaran/
Rangkaian kegiatan basan dan atau baran yang dilakukan baik
Penghapusan
sebelum adanya putusan pengadilan (pra-adjudication) maupun
(Basan Baran)
sesudah adanya putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap (post-adjudication) (Sumber: Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E1.35PK.03.10. Tahun 2002 tentang Juklak Juknis Basan Baran di Rupbasan)
88 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Pengeluaran
Suatu kegiatan mengeluarkan tahanan baik untuk sementara
Tahanan
waktu maupun yang bersifat tetap yang didasarkan pada surat perintah/penetapan tahanan yang sah. [Sumber: Petunjuk Teknis Nomor. EJ6~UM.01.06 tahun 1986 tentang Perawatan Tahanan Rumah Tahanan Negara-Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Departemen Kehakiman RI. Hal. 22)
Penggeledahan
Tindakan penyelidik untuk melakukan pemeriksaan pada sesuai yang dicurigai dapat menjadi bukti di persidangan (Sumber: Kamus Hukum Putri Susanti)
Kegiatan pemeriksaan yang menyeluruh secara detail, teliti, dan seksama guna mengantisipasi masuk-keluarnya barang atau
alat
yang
dapat
membahayakan
keamanan
dan
ketertiban peri kehidupan warga binaan. (Sumber:
Pusat
Pencegahan
Pencegahan
Penyalahgunaan
Lakhar Narkoba
BNN.
Advokasi
Bagi
Petugas
Lapas/Rutan. Jakarta: BNN.2009. Hal.83) Penggeledahan
Tindakan penyidik memasuki rumah tempat tinggal dan tempat
Rumah
tertutup lainnya untuk melakukan tindakan pemeriksaan dan atau penyitaan dan atau penangkapan dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam KUHAP.
Penggerak
Adalah peran PK dalam praktek makro untuk mengorganisasikan dan menggerakan serta mendorong orang berpartisipasi dalam organisasi/masyarakat. [Sumber: buku pedoman pelayanan penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 10: Bapas Klas 1 Jakarta, 2009)
Penggugat
Seseorang yang mengajukan gugatan di pengadilan (Sumber: Kamus Hukum Putri Susanti)
Penghubung
Adalah peran PK dalam praktek mikro (individu-keluarga) dalam menghubungkan klien dg sistem peradilan pidana (Kepolisian, kejaksaan,
pengadilan
dan
pemasyarakatan).(Sumber:
Buku
pedoman pelayanan penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 8: Bapas Klas I Jakarta, 2009) 89 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Pengorganisasian
Adalah metode dalam praktek PK dalam upaya menciptakan serta
dan
mempertahankan
Pengembangan
sumber-sumber yang tersedia dan berorientasi pada kepentingan
Masyarakat
masyarakat.
(Community
(Sumber: buku pedoman pelayanan penelitian kemasyarakatan,
Organization)
pembimhingan, pengawasan dan pendampingan, hai. 14: Bapas Klas I
keseimbangan
diantara
kebutuhan
dengan
Jakarta, 2009) Pengikut
Adalah Peran PK dalam praktek mezzo (kelompok) untuk menjadi pengikut yg baik dan mendorong anggota kelompok untuk menjadi pengikut yang baik. (Sumber: buku pedoman pelayanan penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 9: Bapas Klas I Jakarta, 2009)
Pengusutan
Usaha untuk mencari bahan-bahan bukti apabila timbul dugaan seseorang melakukan suatu tindak pidana (Sumber: Kamus Hukum Putri Susanti)
Peninjauan
Kembali
Upaya hukum luar biasa setelah adanya putusan yang berkekuatan hukum tetap atau ada hal lain yang ditentukan undang-undang (Sumber: Kamus Hukum Online)
Upaya hukum setelah adanya putusan dari Pengadilan Tingkat
Kasasi
disertai
dengan
pendapat
jika
adanya
kekhilafan hakim dalam penerapan suatu putusan atau adanya
bukti-bukti
baru/novum
yang
belum
pernah
disampaikan dalam persidangan (tingkat pertama, banding atau kasasi) (Sumber: Kamus Hukum Putri Susanti)
Peninjauan kembali, yaitu kewenangan Mahkamah Agung untuk memeriksa dan memutuskan permohonan peninjauan kembali pada tingkat pertama dan terakhir atas putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap. Alasan untuk mengajukan permohonan peninjauan kembali adalah diketahuinya hal-hal baru (novum) yang dulu tidak diketahui sewaktu perkaranya diperiksa dan diputus oleh pengadilan. (lihat vonis). (Sumber: Undang-Undang Nomor 48
90 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Tahun 1999 Tentang Kekuasaan Kehakiman) Penjara
Bangunan untuk menghukum napi. (Sumber: Kamus Hukum Online)
Hukuman (pidana) pokok yang juga dinamakan hukuman badan yang dimaksudkan untuk memberikan penderitaan kepada seorang terhukum yang agak berat: dibedakan dari hukuman badan lain yang dinamakan “kurungan” yang memberikan penderitaan ringan. (Sumber: R.Subekti, Tjitrosoedibio, Kamus Hukum, cet, ke-17, Pradnya Paramita:Jakarta, 2008, hal.88)
Penjara Darurat
Penjara darurat merupakan ciri khas dari sejarah kepenjaraan RI tahap kedua. Adapun jenis penjara darurat adalah, (1) Penjara darurat yang berisi beberapa orang terpidana yang dibawa serta mengungsi oleh pimpinan penjaranya, (2) penjara darurat yang khusus didirikan dalam tempat-tempat pengungsian sebagai tempat untuk orang-orang yang dianggap sebagai mata-mata musuh. (3) Penjara-penjara darurat yang merupakan komponen dari tata peradilan
pidana
darurat
yang
diadakan
dalam
rangka
mempertahankan eksistensi dan konsistensi dari NKRI. (Sumber: Departemen Kehakiman dan HAM, Direktorat Jcnderal Pemasyarakatan. Sejarah Pemasyarakatan (dari Kepenjaraan ke Pemasyarakatan). Jakarta: Direktorat jenderal Pemasyarakatan, 2U04. Hal. 76) Penologi
Ilmu tentang kepenjaraan dan perlakuan / pembinaan narapidana (Sumber: Soedjono Dirjoisworo ,Sejarah dan Azas-Azas Penology (Pemasyarakatan)
Penuntutan
Penuntutan adalah tindakan penuntut umum untuk melimpahkan perkara pidana
ke pengadilan negeri yangberwenang
dengan
permintaan supaya diperiksa dan diputus oleh hakim di sidang pengadilan. (Sumber: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana)
91 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Penuntut Umum
Penuntut umum adalah jaksa yang diberi wewenang untuk melakukan penuntutan dan melaksanakan penetapan hakim. (Sumber: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana)
Penyadapan
Adalah kegiatan atau serangkaian kegiatan penyelidikan atau penyidikan dengan cara menyadap pembicaraan, pesan, informasi, dan/atau jaringan komunikasi yang dilakukan melalui telepon dan/atau alat komunikasi elektronik lainnya. (Sumber: UU No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika)
Penyalur
Adalah peran PK dalam praktek mikro (individu-keluarga) untuk
Informasi
menyiapkan dan menyalurkan informasi yg dibutuhkan. [Sumber: Buku
pedoman
pelayanan
penelitian
kemasyarakatan,
pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 8: Bapas Klas 1 Jakarta, 2009) Penyelamatan
Kegiatan yang dilakukan untuk ,menjaga keselamatan basan dan
(Basan Baran)
atau baran dari kerusakan yang disebabkan oleh faktor alam atau manusia (Sumber: Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E1.35PK.03.10. Tahun 2002 tentang Juklak Juknis Basan Baran di Rupbasan)
Penyelenggaraan
Penyelenggaraan
Daktiloskopi
menemukan,
daaktiloskopi
mengambil,
mengembangkan,
adalah
merekam,
merumuskan,
kegiatan
mengamati,
mencari,
mempelajari,
mendokumentasikan,
mencari
kembali dokumen, dan membuat keterangan sidik jari seseorang. (Sumber: Pasal 1 Rancangan Undang-Undang Tentang Daktiloskopi) Penyelidik
Penyelidik adalah pejabat pejabat polisi negara Republik Indonesia yang diberi wewenang oleh undang-undang untuk melakukan penyelidikan. (Sumber: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana)
Penyelidikan
Penyelidikan
adalah
serangkaian
tindakan
penyelidik
untuk
mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan 92 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
penyidikan menurut cara yang diatur oleh undang-undang. (Sumber: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana) Penyidik
Pejabat polisi negara Republik Indonesia atau pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh undangundang untuk melakukan penyidikan; (Sumber: UU RI No.8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana)
Penyidik
Pejabat kepolisian negara Republik Indonesia yang diberi wewenang
Pembantu
oleh undang-undang untuk melakukan penyidikan; (Sumber: Kamus Hukum Putri Susanti)
Penyidikan
Penyidik adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang
tindak
pidana
yang
terjadi
dan
guna
menemukan
tersangkanya. (Sumber: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana) Penyiksaan
Penyiksaan adalah setiap perbuatan yang
dilakukan
dengan
sengaja, sehingga menimbulkan rasa sakit atau penderitaan yang hebat, baik jasmani maupun rohani, pada seseorang untuk memperoleh pengakuan atau keterangan dari seseorang atau dari orang ketiga, dengan menguhukumnya atas suatu perbuatan yang telah dilakukan atau diduga telah dilakukan oleh seseorang atau orang ketiga, atau mengancam atau memaksa seseorang atau orang ketiga, atau untuk suatu alasan yang didasarkan pada setiap bentuk diskriminasi, apa-bila tersebut
ditumbulkan
oleh,
rasa
sakit atau
atas
penderitaan
hasutan dari,
dengan
persetujuan, atau sepengetahuan siapu pun dan atau pejabat publik. (Sumber: Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia) Penyitaan
Serangkaian tindakan penyidik untuk mengambil alih dan atau menyimpan dibawah penguasaannya benda bergerak atau tidak bergerak,
berwujud
93 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
atau
tidak
berwujud
untuk
kepentingan
pembuktian dalam penyidikan, penuntutan dan peradilan. (Sumber: Pasal 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana) Penyimpanan
suatu tata cara menata, menyimpan, memelihara keamanan bahan
Bahan Makanan
makanan kering dan basah baik kualitas maupun kuantitas digudang bahan makanan kering dan basah serta pencatatan dan pelaporan. (Sumber: Permen Kumham No.M.HH-01.PK.07.02 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Makanan Bagi WBP di Lapas dan Rutan)
Penyimpanan
Basan Baran yang baru diterima disimpan berdasarkan tingkat
(Basan Baran)
pemeriksaan, tempat penyimpanan, dan jenis tingkat pemeriksaan : 1. Penyidikan 2. Penuntutan 3. Pengadilan negeri 4. Pengadilan tinggi/banding 5. Mahkamah agung/kasasi Tempat penyimpanan/risiko : 1. Umum 2. Berharga 3. Berbahaya 4. Terbuka dan cepat rusak Jenis: 1. Kertas 2. Logam 3. Non logam 4. Bahan kimia dan obat-obatan terlarang 5. Peralatan listrik elektronik 6. Peralatan bermesin mekanik 7. Berbentuk gas
94 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
8. Alat-alat rumah tangga 9. Bahan makanan dan minuman 10. Tumbuh-tumbuhan/tanaman 11. Hewan ternak 12. Rumah, bangunan gedung 13. Tanah 14. Kapal laut dan kapal udara (Sumber: Keputusan Direktur Jenderal Pemasyarakatan Nomor E1.35PK.03.10. Tahun 2002 tentang Juklak Juknis Basan Baran di Rupbasan) Penyuluhan
salah satu kegiatan penyebarluasan informasi dan pemahaman
Hukum
terhadap norma hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku guna mewujudkan dan mengembangkan kesadaran hukum masyarakat sehingga tercipta budaya hukum dalam bentuk tertib dan taat
atau
patuh
terhadap
norma
hukum
dan
peraturan
perundang-undangan yang berlaku demi tegaknya supremasi hukum. (Sumber: Pasal 1 (1) Permen Nomor M.01-PR.08.10 Tahun 2006 tentang Pola Penyuluhan Hukum) Penyuluhan
Adalah salah satu bentuk komunikasi berupa penyampaian informasi
Pembimbing
dan atau pesan-pesan lainnya yang terkait dengan proses pemecahan
Kemasyarakatan
masalah klien dengan tujuan menumbuh kembangkan pengertian, tujuan, kesadaran, tanggung jawab, komitmen, merasa menjadi bagian serta peran serta dalam proses tsb. [Sumber: buku pedoman pelayanan penelitian kemasyarakatan, pcmbimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 23: Bapas Klas 1 Jakarta, 2009)
Peradilan
Proses mengadili atau suatu upaya untuk mencari keadilan atau penyelesaian sengketa hukum dihadapan badan peradilan menurut hukum yang berlaku (Sumber: Kamus Hukum Fienso Suharsono @Van ‘Detta Publishing)
Peradilan adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan tugas negara menegakkan hukum dan keadilan. (Sumber:
95 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Subekti dan Tjitrosoedibio, Ramus Hukum, Jakarta: Pradnya Paramita. Hal. 89) Perampasan
Pengambil alihan hak milik seseorang yang telah mendapatkan keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap. (Sumber: Lembaga Pengelola Aset, hal. 9)
Perantara
Adalah peran PK dalam praktek mikro (individu-keluarga) untuk menemukan jalan keluar bila terjadi konflik. [Sumber: Buku pedoman pelayanan penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 8: Bapas Klas I Jakarta, 2009)
Perawatan
Kegiatan
yang
dilakukan
dalam
upaya
melayani
kebutuhan
Kesejahteraan
perlengkapan, makanan dan kesehatan tahanan.
Tahanan
(Sumber: Petunjuk Pelaksanaan Nomor. E.76-UM.01.06 tahun 1986 tentang Perawatan Tahanan Rumah Tahanan Negara, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Departemen Kehakiman RI. Hal. 3)
Perawatan
Proses
pelayanan
tahanan
yang
dilaksanakan
mulai
dari
Tahanan
penerimaan sampai dengan pengeluaran tahanan dari Rumah Tahanan Negara (Rutan) (Sumber: Pasal 1 (1) PP 58 Tahun 1999 tentang Syarat-Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Wewenang Tugas dan Tanggung Jawab Perawatan Tahanan)
Perbuatan
Suatu kealpaan yang bertentangan dengan hak orang lain atau
Melawan Hukum
bertentangan dengan kewajiban hukum pelaku atau bertentangan dengan nilai kesusilaan dan nilai pergaulan hidup terhadap orang lain atau suatu benda (Sumber: Kamus Hukum Putri Susanti)
Perdagangan Anak
Setiap tindakan atau transaksi dimana seorang anak dialihkan dari seseorang atau sekelompok orang kepada orang lain dengan imbalan atau pertimbangan lainnya. (Sumber: pasal 2(a) Protokol Opsional Konvensi Hak-Hak Anak tentang Perdagangan Anak, Prostitusi Anak, dan Pornograi Anak, UN Document No.A/54/L84 at 5 (2000))
Pereda
Adalah Peran PK dalam praktek mezzo (kelompok) untuk mampu meredakan berbagai ketegangan dalam kelompok.
96 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
(Sumber: buku pedoman pelayanan penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 10: Bapas Klas I Jakarta, 2009) Perencanaan
suatu kegiatan penyusunan menu dengan gizi seimbang yang akan
Menu
diolah untuk memenuhi kebutuhan zat gizi WBP dan tahanan. (Sumber: Permen Kumham No.M.HH-01.PK.07.02 Tahun 2009 tentang Pedoman Penyelenggaraan Makanan Bagi WBP di Lapas dan Rutan)
Perilaku “Kapal
"Kapal selam" adalah predikat yang diberikan kepada petugas yang
Selam”
selalu membela kepentingan individu penjara. (Sumber: Sudirman, Didin. Reposisi dan Revitalisasi Pemasyarakatan dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia. Jakarta: Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Dep. Hukum dan HAM RI. 2007. Hal: 220)
Perilaku
“Simpan
Vonis”
Perilaku 'Simpan vonis' adalah bentuk kerja sama antara tahanan atau
terpidana
dengan
petugas
penjara
(umumnya
petugas
registrasi) atau bahkan dengan petugas pengadilan dan kejaksaan agar surat putusan hakim tidak diberikan pada pihak lapas. (Sumber: Sudirman, Didin. Reposisi dan Revitalisasi Pemasyarakatan dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia. Jakarta: Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Dep. Hukum dan HAM RI. 2007. Hal: 221) Perlengkapan
Perlengkapan ibadah merupakan salah satu hak warga binaan
Ibadah
pemasyarakatan untuk memperoleh perawatan jasmani maupun rohani. Perlengkapan ibadah yang diberikan meliputi satu lembar kain sarung (bagi warga binaan laki-iaki) dan satu stel mukena (bagi warga binaan perempuan) (Sumber: Pasal 5, Pasal 6, Pasal, Pasal 7, Pasal 8 dan penjelasan dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 32 Tahun 1999 Syaratdan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan)
Perlengkapan
Perlengkapan makan dan perlengkapan minum bagi tahanan
Makan
selama berada di dalam Lapas diberikan oleh pihak Lapas dalam upaya
pemenuhan
97 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
kebutuhan
dasar
yang
bertujuan
untuk
menajaga agar narapidana maupun tahanan selalu dalam keadaan sehat
jasmaniah
Kehakiman
dan
RI No.
rohaniah.
(Sumber:
M.02-PK.04.10.
Tahun
Keputusan 1990
Menteri
tentang
Pola
Pembinaan Narapidana/Tahanan, Bab VII Pelaksanaan) Perlengkapan
Setiap tahanan diberikan perlengkapan tidur yang layak oleh pihak
Tidur
Lapas dalam upaya pemenuhan kebutuhan dasar yang bertujuan untuk menajaga agar narapidana maupun tahanan selalu dalam keadaan sehat jasmaniah dan rohaniah. (Sumber: Keputusan Menteri Kehakiman RI No. M.02-PK.04.10. Tahun 1990 tentang Pola Pembinaan Narapidana/Tahanan, Bab VII Pelaksanaan Pembnaan Poin D tentang Perawatan Warga Binaan Pemasyarakatan)
Perlindungan
Anak
Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh,
berkembang,
dan
berpartisipasi,
secara
optimalsesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta
mendapat
perlindungan
dari
kekerasan
dan
diskriminasi. (Sumber: Pasal 1 (2) UU No.23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak).
Segala usaha yang dilakukan untuk menciptakan kondisi agar setiap anak dapat melasanakan hak dan kewajibannya demi perkembangan dan pertumbuhan anak secara wajar baik fisik, mental, dan sosial. (Sumber: Maidin Gultom, Perlindungan Hukum Terhadap Anak Dalam Sistem Peradilan Pidana Anak di Indonesia, Jakarta: Refika Aditama, 2008, hal. 33)
Perunding
Adalah peran PK dalam praktek makro untuk mampu mewakili klien
untuk
berunding
lembaga/klien. [Sumber: penelitian
dan
menemukan
buku
jalan
pedoman
keluar
dg
pelayanan
kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan dan
pendampingan, hal. 10: Bapas Klas I Jakarta, 2009) Petitum
Permintaan/tuntutan yang diajukan oleh para pihak (Sumber: Kamus Hukum Online)
Petugas Blok
Petugas blok bertugas membuka, membersihkan, dan mengunci
98 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
blok tahanan. Kunci-kunci blok/sel pada waktu siang hari dipegang oleh petugas blok, pada malam hari disimpan dalam lemari kunci yang terkunci, anak kunci lemari tempat kunci dipegang oleh Komandan Jaga. (Sumber: Pelaksanaan Pengawasan Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor M.02-PK.04.10 Tahun 1990 tentang Pola Pembinaan Narapidana/Tahanan) Petugas
Pejabat fungsional penegak hukum yang melaksanakan tugas di
Pemasyarakatan
bidang pembinaan, pengamanan, dan pembimbingan warga binaan pemasyarakatan (Sumber: Penjelasan UU No.12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan)
Petunjuk
Petunjuk yang harus dijadikan pedoman dalam melaksanakan
Pelaksanaan
kegiatan selama perawatan tahanan berlangsung.
Perawatan Tahanan
(Juklak
(Sumber: Petunjuk Pelaksanaan Nomor. E76-UM.01.06 Tahun 1986
Perawatan
tentang Perawatan Tahanan Rumah Tahanan Negara-Direktorat
Tahanan)
Jenderal Pemasyarakatan Departemen Kehakiman RI. Hal.3)
Petunjuk
Petunjuk yang harus menjadi pedoman dalam mengelola benda
Pelaksanaan
sitaan dan barang rampasan Negara (Sumber: Keputusan Direktur
Rupbasan
Jenderal
Pemasyarakatan
Nomor
E1.35PK.03.10.
Tahun
2002
tentang Juklak Juknis Basan Baran di Rupbasan) Pidana
Hukuman yang dijatuhkan kepada seseorang yang terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana. (Sumber: Maidin Gultom, Perlindungan Hukum Terhadap Anak Dalam Sistem Peradilan Pidana Anak di Indonesia, Jakarta: Refika Aditama, 2008, hal. 126)
Pidana Kerja
Pidana
Sosial
menyediakan
kerja
sosial sejumlah
mengharuskan waktu
untuk
pelaku bekerja
pelanggaran yang
sifatnya
pelayanan public. (Sumber: Snarr, Richard. (2001). Introduction to Corrections (3rd Ed). Brown & Benchmark Publishers, hal.66). Pidana Denda
Pidana
denda
merupakan
jenis
sanksi
finansial
yang
mengharuskan pelaku untuk membayar uang dengan jumlah tertentu sesuai dengan yang diatur dalam undang-undang. 99 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Pidana Kerja
Pidana
kerja
Sosial
menyediakan
sosial
mengharuskan
sejumlah
waktu
pelaku
untuk
bekerja
pelanggaran yang
sifatnya
pelayanan publik. (Sumber: Snarr, Richard. (2001). Introduction to Corrections (3 rd Ed). Brown & Benchmark Publishers, h.66). Pola Pembinaan
Pola pembinaan dibagi menjadi dua : 1. Pola pembinaan official perspective yakni pola pembinaan yang lebih berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan dari yang membina sebagai cerminan pemenuhan kebutuhan masyarakat. 2. Pola pembinaan consumer perspective yakni pola pembinaan yang lebih berorientasi kepada pemenuhan kebutuhan dari yang dibina. (Sumber:
Sudirman,
Pemasyarakatan
dalam
Indonesa.Jakarta:
Pusat
Didin.Reposisi Sistem
dan
Peradilan
Pengkajian
dan
Revitalisasi Pidana
di
Pengembangan
Kebijakan Dep.Hukum dan HAM RI.2007. Hal.105-106) Pornografi Anak
Setiap representasi, dengan cara apapun, seorang anak yang terlibat dalam aktifitas seksual yang nyata atau yang disimulasi atau setiap representasi bagian seksual anak untuk tujuan-tujuan seksual. (Sumber: pasal 2(c) Protokol Opsional Konvensi Hak-Hak Anak tentang Perdagangan Anak, Prostitusi Anak, dan Pornografi Anak, UN Document No. A/54/L84 at 5 (2000))
Portir
Portir adalah penjaga pintu gerbang yang merupakan bagian dari unit keamanan dan ketertiban. (Sumber: Bab VIII Sarana Pembinaan Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor M.02-PK.04.10 Tahun 1990 tentang Pola Pembinaan Narapidana/Tahanan)
Pos Atas
Pos Atas adalah : a. Menara yang terletak di atas tembok keliling dengan jarak masing-masing Pos Atas maksimal 100 m.
100 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
b. Struktur bangunan terbuat dari konstruksi beton bertulang dengan selasar tanpa atap di atas tembok keliling panjang 2 x 5 meter dan lebar 1 meter, dipasang pagar (railing) pengaman. c. Prototype pos atas tersebut pada LAMPIRAN XVII (Sumber: Pasal 16 angka 1 Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI M.01.PL.01.01 Tahun 2003 tentang Pola Bangunan Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan) Pos Pengamanan
Pos pengamanan bawah adalah merupakan pos pengamanan yang
Bawah
terletak di bawah antara Pos Atas pada pagar bagian dalam sekeliling Lapas/Rutan (Sumber: Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI M.01.PL.01.01 Tahun 2003 tentang Pola Bangunan Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan)
Pos Utama
Pos utama yaitu tempat kedudukan komandan jaga (Karupam). Pos utama terletak pada Steril area disamping Pintu Pagar Keliling Dalam, terdiri dari : a. Ruang kepala regu pengamanan (karupam); b. Ruang penyimpanan senjata api dan alat perlengkepan keamanan lainnya yang siap pakai; c. Ruang istirahat; d. Kamar kecil (toilet) (Sumber: Pasal 16 angka 2 Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia RI M.01.PL.01.01 Tahun 2003 tentang Pola Bangunan Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan)
Posita
Dasar-dasar gugatan/fakta-fakta (Sumber: Kamus Hukum Online)
Post Adjudikasi
Post adjudikasi adalah proses dan tahap pelaksanaan putusan pengadilan yang telah berkekuatan hukum tetap di lembaga pemasyarakatan dan Balai Pemasyarakatan hingga masa hukuman tersebut dilaksanakan (Sumber: Pasal 1 Rancangan Peraturan Menteri Hukum dan HAM tentang Organisasi dan Tata Laksana Balai Pemasyarakatan)
101 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Pra Adjudikasi
Pra adjudikasi adalah proses dan tahap dalam peradilan pidana yang melipui penyelesaian perkara di lingkup penyelidikan dan penyidikan, pra penuntutan. (Sumber: Pasal 1 Rancangan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang Organisasi dan Tata Laksana Balai Pemasyarakatan)
Praduga Tidak
Setiap orang yang disangka, ditangkap, dituntut, dan dimajukan ke
Bersalah
hadapan sidang pengadilan diasumsikan tidak bersalah sampai adanya putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap (Sumber: Kamus Hukum Fienso Suharsono @Van ‘Detta Publishing)
Prekusor
Zat atau bahan pemula atau bahan kimia yang dapat digunakan
Narkotika
dalam pembuatan Narkotika.(Sumber: UU No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika)
Pretrial Release
Program
ini
persidangan
merupakan dan
alternatif
pembebasan
bagi
beberapa
penahanan jenis
selama
pelaku
dari
commercial bond.Jadi, meskipun pelaku kejahatan tetap berada dalam kekuasaan dari Sistem Peradilan Pidana, dengan adanya pretrial release, pelaku diizinkan untuk berada di luar tahanan selama menunggu putusan. (Sumber: McCharthy, Belinda., McCarthy, Bernard., &Matthew C Leone. (2001]. Community Based Corrections (4thEd). hal.39). Prinsip Pemasyarakatan
1. Ayomi
dan
berikan
bekal
hidup
agar
mereka
dapat
menjalankan peranannya sebagai warga masyarakat yang baik dan berguna; 2. Penjatuhan pidana tidak lagi didasari oleh latar belakang pembalasan. Ini berarti tidak boleh ada penyiksaan terhadap narapidana dan anak didik pada umumnya, baik yang berupa tindakan, perlakuan, ucapan, cara perawatan ataupun penempatan. Satu-satunya derita yang dialami oleh narapidana dan anak didik
hanya
dibatasi
kemerdekaan-nya
untuk
leluasa
3. Berikan bimbingan (bukan penyiksaan) supaya
mereka
bergerak di dalam masyarakat bebas.
102 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
bertobat. Berikan kepada mereka pengertian mengenai norma-norma hidup dan kegiatan-kegiatan sosial untuk menumbuhkan rasa hidup kemasyara-katannya. 4. Negara tidak berhak membuat mereka menjadi lebih buruk atau lebih jahat daripada sebelum dijatuhi pidana. Salah satu cara diantaranya agar tidak mencampur-baurkan narapidana dengan anak didik, yang melakukan tindak pidana berat dengan yang ringan dan sebagainya. 5. Selama kehilangan (dibatasi) kemerdekaan bergeraknya para narapidana dan anak didik tidak boleh diasingkan dari masyarakat. Perlu ada kontak dengan masyarakat yang terjelma dalam bentuk kunjungan hiburan ke Lapas dan Rutan/Cabrutan oleh anggota-anggota masyarakat bebas dan kesempatan yang lebih banyak untuk berkumpul bersama sahabat dan keluarganya. 6. Pekerjaan yang diberikan kepada narapidana dan anak didik tidak boleh bersifat sekedar pengisi waktu. Juga tidak boleh diberikan pekerjaan untuk memenuhi keperluan jawatan atau kepentingan Negara kecuali pada waktu tertentu saja. Pekerjaan yang terdapat di masyarakat, dan yang menunjang pembangunan, seperti meningkatkan industry kecil dan produksi pangan. 7. Pembinaan
dan
bimbingan
yang
diberikan
kepada
narapidana dan anak didik adalah berdasarkan Pancasila. Hal ini berarti bahwa kepada mereka harus ditanamkan semangat
kekeluargaan
dan
toleransi
di
samping
meningkatkan pemberian pendidikan rohani kepada mereka disertai dorongan untuk menunaikan ibadah sesuai dengan kepercayaan agama yang dianutnya. 8. Narapidana dan anak didik bagaikan orang sakit perlu diobati agar mereka sadar bahwa pelanggaran hukum yang pernah dilakukannya dengan merusak dirinya, keluarganya 103 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
dan lingkungannya, kemudian dibina.dibimbing ke jalan yang benar. Selain itu mereka harus diperlakukan sebagai manusia biasa yang
memiliki
pula
harga
diri
agar
tumbuh
kembali
kepribadiannya yang percaya akan kekuatan sendiri. 9. Narapidana dan anak didik hanya dijatuhi pidana berupa membatasi kemerdekaannya dalam jangka waktu tertentu 10. Untuk pembinaan dan bimbingan para narapidana dan anak didik, maka disediakan sarana yang diperlukan (Kepmen Kehakiman RI No:M.02-PK.04.10 Tahun 1990 tentang Pola Pembinaan Narapidana/Tahanan) Probasi Informal
Probasi informal adalah proses dimana pelanggar hukum yang bersangkutan sementara
dikeluarkan
untuk
dari
selanjutnya
tempat-tempat
berada
di
bawah
penahanan pengawasan
masyarakat. Selama di bawah pengawasan masyarakat diadakan pula usaha-usaha pembinaan yang dilakukan oleh anggota-anggota masyarakat
bebas
bekerja
sama
dengan
instansi-instansi
pemasyarakatan sebagai instansi pembina formal. [Sumber: Sudirman, Didin. Reposisi dan Revitalisasi Pemasyarakatan dalam Sistem Peradilan Pidana di Indonesia. Jakarta: Pusat Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Dep. Hukum dan HAM RI. 2007. Hal: 147) Probation
Probation merupakan kondisi di mana pelaku bebas namun tetap berada dalam pengawasan di masyarakat sebagai bentuk alternatif pemenjaraan. (Sumber: Henningsen, Radney j. (1981). Handbook of Criminal Justice Series Probation and Parole.USA: Harcourt Brace Jovanovich, Inc., hal .8-9).
Program hukuman pemenjaraan yang ditangguhkan sehingga anak tetap bebass, selama ia mematuhi persyaratan yang diberikan pengadilan, dibawah pengawasan dan bimbingan seorang petugas pemasyarakatan/probation officer. (Sumber: Yablonski.2000: 416 -yang dikutip dalam buku
104 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Analisis situasi Anak yang berhadapadan dengan hukum di Indonesia, UNICEF-Pusat Kajian Kriminolog FISIP Ul: Jakarta, 2006-2007.Hal. 49) Program
Program intervensi memiliki keterkaitan dengan diversi (pengalihan)
Intervensi
yang bertujuan untuk mereduksi tindak kejahatan, meningkatkan kesehatan, dan fungsi sosial terdakwa (baik anak maupun dewasa). Program intervensi yang efektif contohnya adalah dengan mebekali mereka sebelum memasuki dunia luar penjara, menyediakan lapangan kerja bagi mereka, mengembangkan potensi mereka, dan pengalihan agresivitas menjadi energy yg kreatif dan positif. Program ini juga bertujuan untuk menyadarkan mereka akan tindakan
yg
salah
dan
membuat
mereka
tidak
mengulangi
perbuatan tersebut dengan alternatif-alternatif penanganan kasus sesuai dengan tindakan yang dilakukannya. (Sumber: Laporan NSW (What Sre Court Diversion Programs?)) Program
Rencana kegiatan pembinaan tahanan
Perawatan
memperlancar
proses
pemeriksaan
sebagai dalam
upaya
untuk
semua
tingkat
pemeriksaan dan untuk mempersiapkan pembinaan lebih lanjut di LAPAS apabila tahanan yang bersangkutan menjalani pidana di LAPAS. (Sumber: Penjelasan PP 58 Tahun 1999 tentang SyaratSyarat dan Tata Cara Pelaksanaan Wewenang Tugas dan Tanggung Jawab Perawatan Tahanan) Prohibition Policy
Suatu kebijaksanaan kriminal untuk menanggulangi suatu tindak pidana dengan jalan melarang kegiatan perdagangan minuman keras atau narkotika melalui undang-undang
Proses Identifikasi Suatu (Basan Baran)
kegiatan
atau
proses
untuk
mengenal,
mengetahui,
menentukan dan menetapkan secara tepat, benar terhadap kondisi fisik, jenis dan mutu suatu benda atau barang. (Sumber: Pedoman Tata Cara dan Teknik Identifikasi Basan dan Baran, Ditjen PAS, 2012)
Prostitusi Anak
Pengunaan seorang anak dalam aktifitas seksual dengan imbalan atau pertimbangan lainnya. (Sumber: pasal (2)b Protokol Opsional Konvensi Hak-Hak Anak
105 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
ttentang Perdagangan Anak, Prostitusi Anak, dan Pornografi Anak, UN Document No.A/54/l84 at 5 (2000)) Protap
Protap adalah Standar Operasional Prosedur (SOP] yang dibuat oleh Direktorat Jenderal Pemasyarakatan dan dijadikan pedoman dalam pelaksanaan tugas-tugas pemasyarakatan di UPT. (Sumber: Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Peraturan menteri Hukum dan HAM RI Nomor: M.HH-OT.02.02 Tahun 2009 Tentang Cetak Biru Pembaharuan Pelaksanaan Sistem Pemasyarakatan. Jakarta:
Departemen
Hukum
dan
HAM,
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan. 2009. : 65.) Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. (Sumber: UU No.5 Tahun 1997 tentang Psikotropika)
Putusan
Hasil atau kesimpulan suatu pemeriksaan perkara yang didasarkan pada pertimbangan yang menetapkan apa yang hukum tentukan (Sumber:
R.Subekti,
Tjitrosoedibio,
Kamus
Hukum,
Pradnya
Paramita:Jakarta,hal.92) Putusan Bebas
Putusan akhir yang menyatakan pelaku bebas dari perkara (Sumber: Kamus Hukum Putri Susanti)
Putusan
pernyataan hakim
yang
diucapkan dalam
sidang
pengadilan
Pengadilan
terbuka, yang dapat berupa pemidanaan atau bebas atau lepas dari segala tuntutan hukum dalam hal serta menurut cara yang diatur dalam KUHAP. (Sumber: KUHAP)
Putusan Sela
Putusan sementara/pertengahan dalam suatu perkara (Sumber: Kamus Hukum Putri Susanti)
Psikotropika
Zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku. (Sumber: Pusat Pencegahan Lakhar BNN. Advokasi Penyalahgunaan Narkoba Bagi Petugas Lapas/Rutan. Jakarta: BNN. 2009. Hal. 11)
106 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Q ISTILAH
PENGERTIAN
ISTILAH
PENGERTIAN
R Register A I
Daftar tahanan pada tingkat penyidik (Polri)
Register A II
Daftar tahanan pada tingkat penuntut umum (Kejaksaan)
Register A III
Daftar tahanan pada tingkat Pengadilan Negeri
Register A IV
Daftar tahanan pada tingkat Pengadilan Tinggi
Register A V
Daftar tahanan pada tingkat Mahkamah Agung
Register B I
Daftar narapidana yang dipidana lebih dari 1 (satu) tahun
Register B IIa
Daftar narapidana yang dipidana lebih dari 3 (tiga) bulan sampai dengan 1 (satu) tahun
Register B IIb
Daftar narapidana yang dipidana sampai dengan 3 (tiga) bulan
Register B III
Daftar
hukuman
kurungan
termasuk
orang
hukuman
yang
menjalani pidana pengganti denda Register C
daftar catatan semua orang yang disandera
Register D
daftar dan catatantentangbarang-barang berharga atau uang yang dibawa tahanan atau narapidana dan dititipkan pada RUTAN atau LAPAS.
Register E
daftar dan catatan tentang tanggal dan hari seorang tahanan atau narapidana dikunjungi / dibesuk, siapa yang dikunjungi, siapa yang mengunjungi, dan jam berapa.
Register F
daftar dan catatantentang pelanggaran tata tertib RUTAN atau
107 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
LAPAS yang dilakukan oleh tahanan atau narapidana Register G
daftar dan catatantentang keadaan kesehatan seorang tahanan atau narapidana terkait dengan riwayat jenis penyakit yang disimpan di rumah sakit RUTAN atau LAPAS
Register H
daftar dan catatan tentang seorang tahanan atau narapidana yang penempatannya diasingkan dari tahanan atau narapidana lain baik untuk kepentingan keamanan, mengidap penyakit menular atau atas permintaan tahanan atau narapidana itu sendiri
Registrasi
kegiatan
pencatatan
dalam
buku
pendaftaran,
penyiapan
administrasi, dan dokumentasi Ragi Belajar
Ragi belajar adalah suatu langkah atau tindakan yang dilaksanakan untuk meningkatkan dan menjaga kelestarian terselenggaranya Kejar Paket A. Ragi belajar dilaksanakan dengan memberikan rangsangan dalam bentuk : 1) kunjungan (study tour) ke tempat-tempat industri kerajinan atau tempat yang ada kaitannya dengan bidang studi yang dipelajari; 2) lomba dan pameran hasil kerja warga belajar; 3) penghargaan dengan memberikan Surat Tanda Serta Belajar (STSB) kepada Narapidana (warga belajar) yang telah mengikuti program dengan baik dan surat penghargaan kepada tutor. [Sumber: Bab 111 dan IV Lampiran Keputusan Menteri Kehakiman RI Nomor: M.02-PK04.10 Tahun 1991 Tentang Pola Penyelenggaraan Kelompok Belajar Paket A dan Kelompok Belajar Usaha Bagi Narapidana)
Ratifikasi
Pengesahan
suatu
perjanjian
internasional
(Sumber:
R.Subekti,Tjitrosoedibio, Kamus Hukum, Pradnya Paramita:Jakarta, Hal.93) Reclassering
Sebutan
untuk
penampungan
pada
masa
pemerintahan
kolonial Belanda. (Sumber : Tim Peneliti MaPPl FHUI, KRHN, dan LBH Jakarta (Peny: Topo Santoso dan Hasril Hertanto). Menunggu Perubahan dari Balik Jeruji (Studi Awal Pcnerapan Konsep Pemasyarakatan). Jakarta: Kemitraan. 2007.. 10) 108 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Regulasi
pengaturan; menetapkan peraturan-peraturan yang mempunyai kekuatan undang-undang (Sumber: Kamus Hukum Putri Susanti)
Regleent
op
de
orde en tucht
Reglement op de orde en tucht adalah peraturan yang dibuat dari tahun 1872 yang ditujukan untuk mengatur tata tertib terpidana dan juga mengatur sementara pekerjaan-pekerjaan terpidana. (Sumber: Tim Peneliti MaPPI FHUI, KRHN, dan LBH Jakarta (Peny: Topo Santoso dan Hashl Hertanto). Menunggu Perubahan dari Balik Jeruji (Studi Awal Pcnerapan Konsep Pemasyarakatan). Jakarta: Kemitraan. 2007.. 7)
Rehabilitasi
Hak untuk mendapatkan pemulihan haknya dalam kemampuan, kedudukan, dan harkat serta mertabatnya yang diberikan pada tingkat penyidikan, penuntutan atau peradilan karena ditangkap, ditahan, dituntut ataupun diadili tanpa alasan yang jelas atau karena kekeliruan mengenai orang atau hukum yg diterapkan (Sumber: Pasal 1 UU Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana)
Rehabilitasi Medis
Suatu
proses
kegiatan
pengobatan
secara
terpadu
untuk
membebaskan pecandu dari ketergantungan Narkotika (Sumber: UU No.35 Tahun 2009 tentang Narkotika) Rehabilitasi Sosial
Suatu proses kegiatan pemulihan secara terpadu, baik fisik, mental maupun sosial, agar bekas pecandu Narkotika dapat kembali melaksanakan fungsi sosial dalam kehidupan masyarakat (Sumber: Pasal 1 UU Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana)
Rekonvensi
Rekonvensi
diatur
dalam Pasal
132a
HIR
yang
maknanya
rekonvensi adalah gugatan yang diajukan tergugat sebagai gugatan balasan terhadap gugatan yang diajukan penggugat kepadanya. Dalam penjelasan Pasal 132a HIR disebutkan, oleh karena bagi tergugat diberi kesempatan untuk mengajukan gugatan melawan, artinya. untuk menggugat kembali penggugat, maka tergugat itu tidak perlu mengajukan tuntutan baru, akan tetapi cukup dengan memajukan
gugatan
pembalasan
itu
jawabannya terhadap gugatan lawannya. 109 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
bersama-sama
dengan
(Sumber: M. Yahya Harahap dalam buku Hukum Acara Perdata tentang Gugatan, Persidangan, Penyitaan, Pembuktian, dan Putusan Pengadilan (hal. 468) Remisi
Remisi adalah pengurangan masa menjalani pidana yang diberikan kepada Narapidana dan Anak Pidana yang memenuhi syarat-syarat yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan. (Sumber: Pasal 1 angka 1 Keputusan Menteri Hukum dan Perundangundangan Republik Indonesia No. M.09.HN.02.01 Tahun 1999 Tentang Pelaksanaan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 174 Tahun 1999 Tentang Remisi)
Remisi Khusus
Remisi Khusus adalah pengurangan masa pidana yang diberikan kepada Narapidana dan Anak Pidana pada Hari Besar Keagamaan yang dianut oleh yang bersangkutan dan dilaksanakan sebanyakbanyaknya 1 (satu) kali dalam setahun bagi masing-masing agama. (Sumber: Pasal 1 Keputusan Menteri Hukum dan perundangundangan RI No. M.09.HN.02.01 TAHUN 1999 tentang Pelaksanaan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 174 tahun 1999 tentang Remisi)
Remisi Khusus
Remisi khusus bersyarat adalah remisi khusus yang diberikan
Bersyarat
secara bersyarat kepada Napapidana dan anak pidana, yang pada saat
hari
raya
agama
yang
bersangkutan,
masa
menjalani
pidananya belum cukup 6 (enam) bulan) (Sumber: Keputusan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia RI No. M.01.HN.02.01 Tahun 2001 Tentang Remisi Khusus Bcrsyarat serta Remisi Tambahan) Remisi Umum
Remisi Umum adalah pengurangan masa pidana yang diberikan kepada Narapidana dan Anak Pidana pada peringatan Proklamasi Kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus. (Sumber: Pasal 1, Keputusan Menteri Hukum dan perundangundangan RI No. M.09.HN.02.01 TAHUN 1999 tentang Pelaksanaan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 174 tahun 1999 tentang Remisi)
110 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Remisi Tambahan
Remisi Tambahan adalah pengurangan masa pidana yang diberikan kepada Narapidana dan Anak Pidana yang berbuat jasa kepada negara, melakukan perbuatan yang bermanfaat bagi negara atau kemanusiaan atau melakukan perbuatan yang membantu kegiatan Lembaga Pemasyarakatan. (Sumber: Pasal 1, Keputusan Menteri Hukum dan perundangundangan RI No. M.09.HN.02.01 TAHUN 1999 tentang Pelaksanaan Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 174 tahun 1999 tentang Remisi)
Remisi Tertunda
Remisi Khusus Tertunda adalah Remisi Khusus yang diberikan kepada
Narapidana
pemberiannya
dan
dilakukan
Anak setelah
Pidana yang
yang
pelaksanaan
bersangkutan
berubah
statusnya menjadi Narapidana dan besarnya maksimal 1 (satu) bulan. (Sumber: Keputusan Menteri Hukum dan HAM No.N.01.HN.02.01 Tahun 2001) Reintegrative
Reintegrative shaming adalah bentuk penghukuman alternatif yang
Shaming
di dalamnya tidak hanya menyertakan peran para penegak hukum namun yang terpenting justru peran masyarakat itu sendiri. Reintegrative shaming sebenarnya adalah bagian dari mashab reintegrasi sosial yang ada dalam penologi. Reintegrative shaming berasumsi bahwa masyarakat yang mempunyai kemampuan kuat untuk menerapkan budaya malu yang integratif akan mengalami tingkat
kejahatan
yang
rendah.
Untuk
menerapkan
bentuk
penghukuman ini terlebih dahulu perlu ditumbuhkan budaya malu itu sendiri dalam masyarakat dan budaya malu tersebut dapat ditimbulkan dengan perubahan sosial yang terencana (Reintegrative Shaming, 2001). Residential
Residential program adalah rogram yang dijalankan dalam sebuah
Program
rumah atau lembaga dengan jumlah peserta 5-20 orang. Lokasi dari program ini biasanya berada di luar kota. Program ini dijalankan dengan maksud untuk merehabilitasi, stabilisasi, dan mereintegrasi pelaku. Program ini terutama ditujukan bagi pelaku yang memiliki
111 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
kebutuhan-kebutuhan khusus dan memiliki latar belakang yang khusus. (Sumber: McCharthy, Belinda., McCarthy, Bernard., &Matthew C Leone. (2001). Community Based Corrections (4ihEd). hal.205). Residivis
Residivis adalah seorang yang melakukan pengulangan kejahatan.
(Sumber:
Subekti
dan
Tjitrosoedibio,
Kamus
Hukum, Jakarta: Pradnya Paramita. Hal. 94)
Ulangan kejahatan, kejadian bahwa seorang yang pernah dihukum karena melakukan suatu kejahatan, melakukan lagi suatu kejahatan. (Sumber: Subekti dan Tjitrosoedibio, Kamus Hukum, cetakan ke. 17 Jakarta: Pradnya Paramita. Hal. 94)
Restitusi
Restitusi didefinisikan sebagai persyaratan, baik yang dibebankan oleh aparat peradilan pidana maupun yang dijalankan secara sukarela oleh pelaku kejahatan namun dengan kesepakatan dari Sistem Peradilan Pidana, di mana pelaku diikutsertakan dalam perbuatan yang dilakukan untuk memperbaiki kerugian atau kehilangan yang diakibatkan dari suatu tindak kejahatan. "Pembayaran ganti kerugian yang dibebankan kepada pelaku berdasarkan putusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap atas kerugian materiil dan/atau immateriil yang diderita korban atau ahli warisnya". (Sumber: Pasal 1 angka 13 Undang-undang No. 21 Tahun 2007 Tentang Tindak Pidana Perdagangan Orang)
Restorative
Restorative
justice
Justice
di mana di dalamnya melibatkan korban, pelaku, jaringan sosial, aparat peradilan
merupakan
pidana,
dan
alternatif penyelesaian masyarakat.
Restorative
programs didasarkan pada prinsip dasar bahwa
justice
perilaku jahat
tidak hanya merupakan perilaku yang melanggar hukum juga
perkara
namun
melukai merugikan masyarakat (United Nations Office on
Drugs And Crime 2006, h.6). Jadi, restorative justice adalah proses pemecahan masalah yang fokus pada menebus kerugian yang ditimbulkan pada korban, meminta 112 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
pertanggung
jawaban
pelaku
akan
tindakannya,
dan melibatkan masyarakat dalam
resolusi konflik tersebut. Partisipasi dari merupakan hubungan,
bagian
penting
rekonsiliasi,
pihak-pihak tersebut
dari
dan
proses pembangunan
pengembangan kesepakatan
antara keinginan-keinginan pelaku dan korban ini. (Sumber: United Nations Office on Drugs and Crime. (2006). Handbook of Restorative Justice Programmes, hal.6). Riyadh
Ditetapkan melalui Resolusi No.45/112 dalam Sidang Pleno PBB ke-
Guideliners
68, tanggal 14 Desember 1990. Dalam konsiderannya, Riyadh Guidelines sadar akan besarnya jumlah anak-baik yang mungkin berkonflik dengan hukum maupun tidak-ditelantarkan, diabaikan, diperlukan salah,
dipaparkan pada penyalahgunaan narkoba,
berada dalam lingkungan yang terpinggirkan, dan secara umum beresiko
sosial.
Guidelines
Pada
aspek
mengarahkan
perundang-undangan,
negara-negara
Riyadh
pihak
untuk
memberlakukan dan menegakkan prosedur dan undang-undang khusus
dalam
rangka
memajukan
dan
melindungi
hak-hak
kesejahteraan anak. (Sumber:
Hadi
Sopeno,
kriminalisasi
Anak,
Jakarta:Gramedia,
2010,hal.81) Rumah
Unit pelaksana teknis tempat tersangka dan terdakwa
Penyimpanan
ditahan
Benda Sitaan
pemeriksaan di sidang pengadilan. (Sumber: Keputusan
Negara Dan
Menteri Kehakiman RI No.M.02-PK 04.10 Tahun 1990 tentang
Barang Rampasan
Pola Pembinaan Narapidana Narapidana dan Tahanan)
Negara (Rupbasan)
selama
proses
penyidikan,
penuntutan,
dan
Untuk pelaksanaan dibidang penyimpanan benda sitaan negara dan barang rampasan negara yang berada dibawah dan bertanggungjawab langsung
kepada Kepala
Kantor
Wilayah Departemen Kehakiman. (Sumber: Pasal 27 ayat (1) Kepmen
Nomor
:
M.04-PR.07.03
Tahun
1985
Organisasi dan Tata Kerja Rutan dan Rupbasan)
113 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
tentang
Rumah Tahanan
Negara (Rutan)
Unit pelaksana teknis tempat tersangka dan terdakwa ditahan
selama
pemeriksaan
di
proses sidang
penyidikan, pengadilan
penuntutan, (Sumber:
dan
Keputusan
Menteri Kehakiman RI No.M.02-PK 04.10 Tahun 1990 tentang Pola Pembinaan Narapidana dan Tahanan)
Unit
pelaksanaan
teknis
dibidang
penahanan
untuk
kepentingan penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang Pengadilan yang berada dibawah dan bertanggung jawab langsung kepada Kepala Kantor Wilayah Departemen Kehakiman. (Sumber: Pasal 1 ayat (1) Kepmen Nomor : M.04PR.07.03 Tahun 1985 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rutan dan Rupbasan)
Tempat tersangka atau terdakwa ditahan selama proses penyidikan,
penuntutan,
dan
pemeriksaan
di
sidang
pengadilan. (Sumber: Pasal 1 butir 2 Permen Hukum dan Ham Nomor 6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lapas dan Rutan)
Rumah tahanan negara adalah Unit Pelaksana Teknis di bidang Pemasyarakatan, tempat tersangka atau terdakwa ditahan
selama
proses
penyidikan,
penuntutan
dan
pemeriksaan di sidang pengadilan. Rutan diklasifikasikan dalam 3 (tiga) Kelas yaitu: a.
RUTAN Klas I;
b.
RUTAN Klas IIA;
c.
RUTAN Klas IIB;
(Sumber:
Keputusan
Menteri
Kehakiman
RI
Nomor:
M.04-
PR.07.03 Tahunl985 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Tahanan Negara dan Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Negara)
114 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
S ISTILAH Saksi
PENGERTIAN Orang yang dapat memberikan keterangan guna kepentingan penyidikan, penuntutan dan peradilan tentang suatu perkara pidana yang ia dengar sendiri, ia lihat sendiri dan ia alami sendiri (Sumber: UU RI No 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana)
Samapta
Siap siaga (Sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI))
Sarana dan
Yang dimaksud dengan sarana dan prasarana peribadatan adalah
Prasarana
tempat dan peralatan ibadah.
Peribadatan
(Sumber: Penjelasan atas Pasal 13 PP No.58 Tahun 1999 tentang Syarat-Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Wewenang, Tugas dan Tanggung Jawab Perawatan Tahanan)
Sarana dan
Yang dimaksud dengan sarana dan prasarana perawatan rohani
Prasarana
adalah perlengkapan baik berupa tempat maupun buku-buku
Perawatan Rohani
keagamaan
serta
bacaan
dan Jasmani
pembinaan
moral
dan
yang
akhlak.
dapat Yang
dipergunakan dimaksud
untuk
sarana
dan
prasarana jasmani adalah tempat dan alat olah raga. (Sumber: Penjelasan atas Pasal 13 PP No.58 Tahun 1999 tentang Syarat-Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Wewenang, Tugas dan Tanggung Jawab Perawatan Tahanan) Satgas P2U
Satuan tugas yang memiliki tugas pokok mengamankan pintu
(Satuan Tugas
utama LAPAS dan RUTAN.
Pengaman Pintu
Fungsi Satgas P2U :
Utama)
a. Mencegah dan mengamankan pintu utama dari masuk ataupun keluarnya orang dan barang secara tidak sah. b. Memeriksa dan menggeledah setiap orang tanpa terkecuali termasuk pejabat, petugas, pengunjung, dan pihak-pihak lain. c. Memeriksa dan menggledah setiap barang dan kendaraan yang masuk atau keluar LAPAS dan RUTAN.
115 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
d. Menerima dan mengeluarkan penghuni berdasarkan suratsurat yang sah, memeriksa secara cermat identitas dan mencatat dalam buku laporan tugas pintu utama. e. Meneliti dan memeriksa secara cermat identitas tamu, menanyakan keperluannya, serta mencatat dalam buku tamu. f. Mengamankan senjata api, alat-alat keamanan dan barang inventaris lainnya dalam lingkungan pintu utama serta menggunakannya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. (Sumber:
Peraturan
Direktur
Jenderal
Pemasyarakatan
No.
PAS.12.OT.03.01 Tahun 2008 tentang Pembentukan Satgas P2U Lapas dan Rutan) Segera (dalam hal
Tidak lebih dari 1 x 12 (satu kali dua belas) jam.
pelayanan
(Sumber: Penjelasan Pasal 18 ayat (1) PP No. 32 Tahun 1999 tentang
kesehatan
Syarat
tahanan/
Pemasyarakatan)
dan
Tata
Cara
Pelaksanaan
Hak
Warga
Binaan
narapidana) Separatis
Orang (golongan) yang menghendaki pemisahan diri dari suatu persatuan (Sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI))
Separatisme
Paham atau gerakan untuk memisahkan diri (Sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI))
Sidik Jari
Sidik jari adalah kumpulan alur garis-garis halus dengan pola tertentu. Sidik jari merupakan salah satu alat bukti yang paling akurat karena : a. Sidik jari manusia tidak berubah selamanya b. Sidik jari manusia tidak ada yang sama c. Sidik jari sebagai salah satu alat bukti yang dapat dibedakan
Sistem
Suatu tatanan mengenai arah dan batas serta cara pembinaan
Pemasyarakatan
warga
binaan
pemasyarakatan
berdasarkan
Pancasila
yang
dilaksanakan secara terpadu antara Pembina, yang dibina, dan masyarakat
untuk
meningkatkan
kualitas
warga
binaan
pemasyarakatan agar menyadari kesalahannya, memperbaiki diri, dan tidak mengulangi tindak pidana sehingga dapat berperan aktif 116 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
dalam pembangunan dan dapat hidup secara wajar sebagai warga yang baik dan bertanggung jawab (Sumber: Pasal 1 ayat 2 UU No.12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan) Sistem Peradilan
Keseluruhan proses penyelesaian perkara Anak yang berhadapan
Pidana Anak
dengan hukum, mulai tahap penyelidikan sampai
(SPPA)
dengan tahap pembimbingan setelah menjalani pidana. (Sumber: UU No.11 Tahun 2012 tentang SPPA)
Skill Training
Skill training merupakan latihan keterampilan bagi para pelaku kejahatan. Keterampilan-keterampilan yang diajarkan misalnya seperti keterampilan mekanik, manajemen keuangan, keterampilan komputer, dan sebagainya. Salah satu program yang tak kalah penting juga dalam latihan keterampilan adalah keterampilan untuk memecahkan masalah. Dalam program tersebut pelaku diajarkan untuk bagaimana merumuskan tujuan, menganalisa masalah, lalu mengidentifikasi
dan
memilih
alternatif
tindakan
yang
tidak
melanggar hukum untuk menyelesaikan masalah tersebut. (Sumber: McCharthy, Belinda., McCarthy, Bernard, & Matthew C Leone.(2001) Community Based Corrections (4thEd).h.340-341). Spesifikasi Lapas
Pembagian
jenis
LAPAS
dengan
memperhatikan
kekhususan
kepentingan pembinaan dan pengamanan. (Sumber: Penjelasan Pasal 8 ayat (2) PP No. 31 tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan WBP) Standard
Standar perlakuan bagi narapidana, dimana dikatakan setiap
Minimum Rules
narapidana saat menjalani hukuman harus dipenuhi syarat-syarat
For The
seperti : buku register, pemisahan narapidana pria dan wanita;
Treatment Of
dewasa
Prisoners
mendapatkan air serta perlengkapan toilet; pakaian dan tempat
dan
anak-anak,
fasilitas
akomodasi
yang
memadai;
tidur, makanan yang sehat, hak untuk berolah raga di udara terbuka, hak untuk mendapatkan pelayanan dokter umum dan dokter gigi, tidak diperkenankan pengurungan sel gelap, borgol dan jaket penjara tidak boleh dipergunakan narapidana. (Sumber: Glossary HAM)
117 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Status Penalties
Status penalties merupakan bentuk sanksi yang diberikan dengan meniadakan hak pelaku dalam kehidupan masyarakat. Misalnya dengan tidak mengizinkan seorang pelaku penipuan untuk menjadi pengacara atau menjadi pemimpin sebuah perusahaan. Atau dapat pula melarang dokter yang terlibat malpraktik untuk melanjutkan praktiknya (Sumber : United Nations Office on Drugs Crime, 2007,hal.29)
Steril Area
Adalah tempat atau wilayah di dalam Lapas atau Rutan yang dinyatakan terlarang untuk dimasuki dan/atau dijadikan tempat beraktifitas oleh Narapidana dan Tahanan tanpa izin yang sah. (Sumber: Permen Hukum dan Ham RI No.6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lapas dan Rutan)
Study Release
Study release adalah program yang menempatkan narapidana sebagai pelajar. Jadi, narapidana memainkan dua peran; pelajar di siang hari dan narapidana di malam hari.
Sumber Hukum
Segala sesuatu yang berupa tulisan, dokumen, naskah dan sebagainya yang dipergunakan oleh suatu bangsa sebagai pedoman hidupnya pada masa tertentu. Sumber hukum adalah : Undangundang,
kebiasaan,
hakim,
perjanjian,
ilmu
pengetahuan,
jurispudensi (Sumber: Glossary HAM) Super Maximum
Super Maximum Security adalah narapidana dikurung dalam sel
Security
selama 23 jam sehari, narapidana tidak mendapatkan pelayanan kesehatan, tindakan yang dilakukan terhadap mereka bersifat represif,
tidak
ada
interaksi
antar
narapidana,
kebebasan
berkreatifitas sangat terbatas, lingkungan yang dikontrol secara penuh, system kunci yang permanen, dan kontrol psikologi dan fisik secara total. (Sumber: Tim Peneliti MaPPI FHUI, KRHN, dan LBH Jakarta (Peny:Topo Santoso dan Hasril Hertanto). Menunggu Perubahan dari balik Jeruji (Studi Awal Penerapan Konsep Pemasyarakatan). Jakarta: Kemitraan.2007.Hal.36) Supervisi
Adalah suatu proses bimbingan kerja, dilakukan oleh PK yang lebih senior dan berkemampuan, dalam rangka meningkatkan kinerja PK
118 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
di 119 unit pelaksana teknis. (Sumber: buku pedoman pelayanan penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 24: Bapas Klas I Jakarta, 2009) Supervisor
Adalah Assessor yang diberikan kewenangan untuk melakukan pendampingan, pengawasan, dan hasil Assessment dilakukan
pengelolaan pelaksanaan dan
Risiko dan Assessment Kebutuhan yang
oleh Assessor. (Sumber: Permen No.12 Tahun 2013
tentang Assessment) Surat Jaminan
Surat jaminan yang dibuat oleh pihak keluarga napi untuk menjamin bahwa keluarga yang menjadi narapidana tidak akan kabur saat menjalani PB/CB (Sumber: Kamus Hukum Online)
T ISTILAH Tahanan
PENGERTIAN
Tersangka atau terdakwa yang ditempatkan dalam RUTAN untuk kepentingan penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang Pengadilan (Sumber: Keputusan Menteri Kehakiman RI Bo.M.02-PK04.10
Tahun
1990
tentang
Pola
Pembinaan
Narapidana atau Tahanan)
Tersangka
atau
terdakwa
yang
ditempatkan
dalam
Rutan/Cabang Rutan (Sumber: Pasal 1 (3) PP 58 Tahun 1999 tentang Syarat-Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Wewenang, Tugas dan Tanggung Jawab Perawatan Tahanan) Tahanan Kota
Tahanan yang penahanannya dilaksanakan di kota tempat tinggal atau tempat kediaman tersangka atau terdakwa, dengan kewajiban bagi
tersangka
atau
terdakwa
melapor
diri
pada
waktu
yang
ditentukan. [Sumber: Pasal 22 ay at (2) UU No. 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana) 119 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Tahanan Rumah
Tahanan yang penahanannya dilaksanakan di rumah tempat tinggal atau rumah kediaman tersangka atau terdakwa dengan mengadakan pengawasan terhadapnya untuk menghindarkan segala sesuatu yang dapat menimbulkan kesulitan dalam penyidikan, penuntutan atau pemeriksaan di sidang pengadilan. [Sumber: Pasal 22 ayat (3) UU No. 8 tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana]
Tahanan Rutan
Tersangka atau terdakwa yang ditempatkan didalam Rutan untuk kepentingan penyidikan, penuntutan dan pemeriksaan di sidang pengadilan. (Sumber: Petunjuk Pelaksanaan Nomor. E.76-UM.01.06 tahun 1986 tentang Perawatan Tahanan Rumah Tahanan Negara, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Departemen Kehakiman RI. Hal. 3)
Tamping
adalah narapidana yang membantu kegiatan Pemuka. (Sumber: Permen Hukum dan Ham No.7 Tahun 2013 tentang Pengangkatan dan Pemberhentian Pemuka dan Tamping pada Lapas)
Tata Tertib
Suatu tata nilai, norma dan peraturan guna mewujudkan ketertiban dalam LAPAS/RUTAN.
Teknisi Prosedural
Adalah Peran PK dalam praktek mezzo (kelompok) dalam membantu klien bertindak sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku. (Sumber:
buku
pedoman
pelayanan
penelitian
kemasyarakatan,
pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 9: Bapas Klas I Jakarta, 2009) Telram
Jadwal
Penghitung,
perhitungan
tanggal
habis
pidana,
tidak
menggunakan kalender biasa karena akan berbeda, terutama kalau melampaui tahun-tahun kabisat. (Sumber: Surat Direktorat Jenderal Bina Tuna Warga, Direktorat Pemasyarakatan, Jakarta 8 Februari 1974, No.KP.10.13/3/1 tentang Pemasyarakatan sebagai Proses) Tenaga
adalah seseorang yang dididik dan dilatih secara profesional untuk
Kesejahteraan
melaksanakan tugas pelayanan dan penanganan masalah sosial
Sosial
dan/atau seseorang yang bekerja, baik di lembaga pemerintah maupun
swasta,
120 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
yang
ruang
lingkup
kegiatannya
di
bidang
kesejahteraan sosial Anak. (Sumber: UU No.11 Tahun 2012 tentang SPPA) Terdakwa
Seorang tersangka yang dituntut, diperiksa, dan diadili di sidang pengadilan. (Sumber: Permen No.M.HH-24.PK.01.01.01 Tahun 2011 tentang Pengeluaran Tahanan Demi Hukum)
Terdakwa adalah seorang tersangka yang dituntut, diperiksa dan diadili di sidang pengadilan. (Sumber. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana)
Tergugat
Seseorang yang digugat di pengadilan (Sumber: Kamus Hukum Putri Susanti)
Teroris
Pihak/orang yang menggunakan kekerasan untuk menimbulkan rasa takut (biasanya untuk tujuan politik) atau tujuan lain; Terorisme
(suatu
penggunaan
kekerasan
untuk
menimbulkan
ketakutan dalam hal mencapai suatu tujuan tertentu terutama tujuan politik; tindakan-tindakan keras yang dipraktekkan oleh pihak tertentu. (Sumber: Glossary HAM) Terorisme
Kejahatan terhadap kemanusiaan dan peradaban serta merupakan salah satu ancaman serius terhadap kedaulatan setiap negara karena terorisme sudah menjadi kejahatan yang bersifat internasional yang menimbulkan bahaya terhadap keamanan, perdamaian dunia serta merugikan
kesejahteraan
masyarakat
sehingga
perlu
dilakukan
pemberantasan secara berencana dan berkesinambungan sehingga hak asasi orang banyak dapat dilindungi dan dijunjung tinggi. (Sumber: Penjelasan umum Perpu No. 1 Tahun 2002 tentang Terorisme) Terpidana
Seseorang yang dipidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan hukum tetap (Sumber: Pasal 1 ayat 6 UU No.12 Tahun 1995 tentang Pemasyarakatan)
Terpidana
Orang yang dijatuhi pidana tetapi pelaksanaan hukumannya tidak
Bersyarat
dijalani,
kecuali
jika
Terpidana
tersebut
sebelum
habis
masa
percobaannya melanggar syarat yang telah ditentukan, maka hakim atas
permintaan
jaksa
memerintahkan
supaya
orang
tersebut
menjalani pidananya. (Sumber: Penjelasan Pasal 45 (a) PP No. 31 tahun 121 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan WBP) Terpidana Penjara
Mereka yang telah diputus oleh hakim dengan pidana penjara atau
atau Kurungan
kurungan dan telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap. (Sumber: Petunjuk Pelaksanaan Nomor. E.76-UM.01.06 tahun 1986 tentang Perawatan Tahanan Rumah Tahanan Negara, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan Departemen Kehakiman RI. Hal. 3)
Tersangka
Seorang yang karena perbuatannya atau keadaannya, berdasarkan bukti permulaan patut diduga sebagai pelaku tindak pidana. (Sumber: Permen No.M.HH-24.PK.01.01.01 Tahun 2011 tentang Pengeluaran Tahanan Demi Hukum)
Tertangkap Tangan
Tertangkapnya seorang pada waktu sedang melakukan tindak pidana, atau dengan segera sesudah beberapa saat tindak pidana itu dilakukan, atau sesaat kemudian diserukan oleh khalayak ramai sebagai orang yang melakukannya, atau apabila sesaat kemudian padanya ditemukan benda yang diduga keras telah dipergunakan untuk melakukan tindak pidana itu yang menunjukkan bahwa ia adalah pelakunya atau turut melakukan atau membantu melakukan tindak pidana itu. (Sumber. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1981 Tentang Hukum Acara Pidana)
Throughcare
Metode yang melampui aftercare dan yang sangat memerhatikan apa yang terjadi terhadap pelaku setelah lepas dari penahanan. Salah satu hipotesis dibalik pendekatan throughcare adalah bahwa intervensi awal (pada saat penjatuhan hukuman atau sebelumnya), melalui perhatian dan bantuan yang ditawarkan kepada pelaku dan keluarganya berupa kontak yang senantiasa terjada selama masa hukuman, memperkuat kemungkinan si pelaku mencapai transisi dan upaya kembali ke masyarakat yang efektif. (Sumber: John Pendleton (dalam McAllister dkk, 1002: 35) - yang dikutip dalam buku Analisis situasi Anak yang berhadapadan dengan hukum di Indonesia, UNICEF-Pusat Kajian Kriminolog FISIP ill: Jakarta, 20062007. Hal. 54)
Tim Pemeriksa
Adalah tim yang dibentuk oleh Kepala Lapas atau Kepala Rutan untuk
HukumanDisplin
melakukan serangkaian tindakan pemeriksaan terhadap Narapidana
122 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
atau Tahanan yang diduga melakukan pelanggaran tata tertib. (Permen Hukum dan Ham No.6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lapas dan Rutan) Tim Pengamat
Pemasyarakatan
yang selanjutnya disebut TPP adalah tim yang bertugas memberikan saran mengenai program pembinaan warga binaan pemasyarakatan. (Sumber: Permen Pemuka dan Tamping)
Tim Pengamat Pemasyarakatan yang selanjutnya disingkat TPP adalah Tim
yang
bertugas
memberikan saran mengenai
program pembinaan Narapidana terdiri dari pejabat-pejabat LAPAS, BAPAS atau pejabat terkait lainnya bertugas : a. memberi saran mengenai bentuk dan program pembinaan dan
pembimbingan
dalam
melaksanakan
sistem
pemasyarakatan; b. membuat penilaian atas pelaksanaan program pembinaan dan pembimbingan; atau c. menerima keluhan dan pengaduan dari Warga Binaan Pemasyarakatan
Tim Pengamat Pemasyarakatan yang selanjutnya disingkat TPP adalah Tim yang bertugas memberi pertimbangan kepada pimpinan
dalam
rangka
tugas
pengamatan
terhadap
pelaksanaan pembinaan narapidana, anak negara/sipil dan klien pemasyarakatan. TPP dapat dibedakan : a. TPP tingkat Pusat berkedudukan di Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. b. TPP tingkat Wilayah berkedudukan di Kantor Wilayah Departemen Kehakiman. c. TPP tingkat Daerah yang berkedudukan di Lembaga Pemasyarakatan/Balai Bispa. (Sumber: Kepmen Kehakiman RI No:M.02-PK.04.10 Tahun
123 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
1990 tentang Pola Pembinaan Narapidana/Tahanan) Tindak Pidana
Tindak pidana
khusus
adalah jika tindak pidana
khusus
itu
Khusus
mencakup unsur-unsur yang ada pada tindak pidana umum, akan tetapi pidananya masih ada unsur kekhususanya. Contohnya adalah korupsi, pelanggaran HAM yang berat, terorisme, perdagangan orang, dan PKDRT. Tindak pidana khusus adalah tindak pidana yang perundangundangannya diatur secara khusus artinya dalam undang-undang yang bersangkutan dimuat antara hukum pidana materil dan hukum acara pidana (hukum pidana formil). (Sumber:http://elfi-indra.blogspotcom/2011/04/tindak-pidanakhusus.html)
Tindak Pidana
Tindak pidana
Umum
digunakan untuk menyebut suatu tindak “pidana yang berdiri sendiri” atau
umum
independent
atau
crimes,
Generic crime seperti
adalah istilah yang
pencurian,
pembunuhan,
penganiayaan, dan tindak pidana lainnya yang dinyatakan sebagai tindak pidana karena sudah dipositifkan sebagai tindak pidana dalam undang-undang pidana. Tindak pidana umum adalah tindak pidana yang diatur dalam KUHP dan merupakan perbuatan-perbuatan yang bersifat umum, dimana sumber hukumnya bermuara pada KUHP sebagai sumber hukum materil dan KUHAP sebagai sumber hukum formil. (Sumber:http://elfi-indra.blogspotcom/2011/04/tindak-pidanakhusus.html) Tindakan Disiplin
Adalah tindakan pengamanan terhadap Narapidana atau Tahanan berupa
penempatan
sementara
dalam
kamar
terasing
(sel
pengasingan). (Sumber: Permen Hukum dan Ham No.6 Tahun 2013 tentang Tata Tertib Lapas dan Rutan) Tingkat
Tingkat
penyidikan, penuntutan, pemeriksaan banding dan kasasi.
Pemeriksaan
(Sumber: Penjelasan PP 58 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Wewenang Tugas dan Tanggung Jawab Perawatan
124 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Tahanan) Trafficking
Menurut Protokol PBB trafficking didefinisikan sebagai kegiatan mencari, mengirim, memindahkan, menampung, atau menerima tenaga kerja dengan ancaman, kekerasan, atau bentuk-bentuk pemaksaan lainnya, dengan cara menculik, menipu, memperdaya (termasuk
membujuk
menyalahgunakan
dan
mengiming-imingi)
kekuasaan/wewenang
atau
korban,
memanfaatkan
ketidaktahuan, keingintahuan, kepolosan, ketidakberdayaan dan tidak
adanya
perlindungan
memberikan atau menerima
terhadap
korban
atau
dengan
pembayaran atau imbalan untuk
mendapatkan ijin/persetujuan dari orang tua, wali atau orang lain yang mempunyai wewenang atas diri korban, dengan tujuan untuk mengeksploitasi
korban
UU
No.21
Tahun
2007
tentang
Pemberantasan Tindak Pidana perdagangan orang memuat definisi yang hampir sama tentang perdagangan orang sebagai tindakan perekrutan, pengangkutan, penampungan, pengiriman, pemindahan, atau
penerimaan
penggunaan
seseorang
kekerasan,
dengan
penculikan,
ancaman
kekerasan,
penyekapan,
pemalsuan,
penipuan dan penyalahgunaan kekuasaan atau posisi rentan, penjeratan uang atau memberikan bayaran atau manfaat, sehingga memperoleh persetujuan dari orang yang memegang kendali atas orang lain tersebut, baik yang dilakukan di dalam negara maupun antar negara, untuk tujuan eksploitasi atau mengakibatkan orang tereksploitasi (Sumber: Glossary HAM) Tri
Dharma Kode perilaku bagi petugas pemasyarakatan dan dirumuskan dalam
Petugas Pemasyarakatan
bentuk ETOS KERJA yang isinya : 1. Kami Petugas Pemasyarakatan Adalah Abdi Hukum, Pembina Narapidana dan Pengayom Masyarakat 2. Kami Petugas Pemasyarakatan Wajib Bersikap Bijaksana dan Bertindak Adil Dalam Pelaksaan Tugas; 3. Kami Petugas Pemasyarakatan Bertekad Menjadi Suri Teladan Dalam Mewujudkan Tujuan Sistem Pemasyarakatan Yang Berdasarkan Pancasila
125 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
(Sumber: Kepmen Kehakiman RI No:M.02-PK.04.10 Tahun 1990 tentang Pola Pembinaan Narapidana/Tahanan) Tokyo Rules
Atau dikenal juga dengan nama Standard Minimum Rules Jiff Noncustodial Measures, untuk upaya-upaya pidana non-penahanan dalam bentuk pemberian kerja sosial untuk melindungi masyarakat dan
korban.
Aturan
ini
dimaksudkan
untuk
mempromosikan
keterlibatan masyarakat yang lebih besar dalam pengelolaan peradilan pidana, khususnya dalam memperlakukan pelaku, Keterlibatan ini merupakan upaya mendorong pelaku agar memilik rasa tanggung jawab terhadap komunitas .Menurut aturan ini Pemerintah harus mencoba memastikan keseimbangan dan kesesuaian antara hak individu
pelaku,
hak
korban,
memperhatikan
keamanan
serta
keselamatan publik, dan mencegah tindak pidana.
U ISTILAH Uang Bawaan
PENGERTIAN Uang bawaan adalah uang yang dibawa narapidana dan anak d i d i k pemasyarakatan atau yang dititipkan keluarga narapidana atau anak didik pemasyarakatan yang ditempatkan dalam brankas Lapas yang selanjutnya dalam penggunaannya diatur dalam Peraturan Menteri. (Sumber: Peraturan Pemerintah RI No. 32 Tahun 1999 Tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan )
Ultimum
Ultimum Remedium merupakan istilah yang digunakan untuk
Remidium
menjelaskan bahwa penjara sebaiknya merupakan upaya terakhir yang harus diambil dalam penjatuhan sanksi pidana. Sanksi pidana dipergunakan manakala sanksi-sanksi yang lain sudah tidak berdaya. Dengan perkataan lain, dalam suatu UU sanksi pidana dicantumkan sebagai sanksi yang terakhir, setelah sanksi perdata, maupun sanksi administratif. (Sumber : Todung
126 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Mulya Lubis dan Alexander Ray. Kontroversi Hukuman Mati: Perbedaan Pendapat Hakim Konstitusi. Jakarta: Buku Kompas. 2009.) Undang, Undang-
ketentuan-ketentuan dan peraturan yang dibuat oleh pemerintah
Undang
suatu negara, disusun oleh kabinet (menteri, badan eksekutif, dsb) dan disahkan oleh parlemen (dewan perwakilan rakyat, badan legeslatif, dsb) ditandatangani oleh kepala negara (Presiden, Kepala Pemerintah, Raja); aturan yang dibuat oleh orang atau badan yang berkuasa; hukum (dalam arti patokan yg bersifat alamiah atau sesuai dengan sifat-sifat alam) (Sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI))
Unit Pelaksana
Unit
Pelaksana
Teknis
Pemasyarakatan
yang
selanjutnya
Teknis
disebut UPT Pemasyarakatan adalah rumah tahanan negara,
Pemasyarakatan
rumah
penyimpanan
benda
sitaan
negara,
balai
pemasyarakatan, dan lembaga pemasyarakatan (Sumber: Permen Hukum dan Ham RI No M.HH-01.IN.04.03 Tahun 2011 tentang Pengelolaan dan Pelayanan Informasi dan Dokumentasi Pada Dirjen Pas, Kanwil Hukum dan Ham, UPT Pas) Unit Pelaksana Teknis Pemasyarakatan selanjutnya disebut UPT Pemasyarakatan adalah unit yang melaksanakan kegiatan pemasyarakatan di bidang pembinaan, pembimbingan warga Binaan Pemasyarakatan dan perawatan tahanan yang terdiri dari : Lembaga Pemasyarakatan (Lapas), Balai Pemasyarakatan (Bapas) dan Rumah Tahanan Negara (Rutan) atau Cabang Rutan (Sumber: Kepmen Hukum dan Perundang-Undangan RI No: M.02.PR.08.03
Tahun
Pertimbangan
1999
tentang
Pemasyarakatan
dan
Pembentukan Tim
Balai
Pengamat
Pemasyarakatan) Upah
Imbalan yang jasa diberikan kepada narapidana yang bekerja menghasilkan barang atau jasa untuk memperoleh keuntungan (Sumber: Penjelasan pasal 29 ayat (1) PP No. 32 Tahun 1999
127 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak WBP)
Imbalan
jasa
yang
diberikan
kepada
Warga
Binaan
Pemasyarakatan yang bekerja menghasilkan barang atau jasa (Sumber: Pasal 1 (5) PP No. 57 Tahun 1999) Upaya Hukum
Hak terdakwa atau penuntut umum untuk tidak menerima putusan pengadilan yang berupa perlawanan atau banding atau kasasi
atau
hak
terpidana
untuk
mengajukan
permohonan
peninjauan kembali dalam hal serta menurut cara yang diaturdalam undang-undang (Sumber: KUHAP) Upah Kerja Premi
Upah kerja atau premi adalah imbalan jasa yang diberikan kepada Narapidana yang mengikuti latihan kerja sambil berproduksi. (Sumber: Pasal 29 ayat 1, Penjelasan atas Peraturan Pemerintah RI No. 32 Tahun 1999 tentang Syarat dan Tata Cara Pelaksanaan Hak Warga Binaan Pemasyarakatan)
Usaha
Adalah semua upaya. Program dan kegiatan yang ditunjukkan
Pembimbing
untuk mewujudkan, membina, memelihara, memulihkan dan
Kemasyarakatan
mengembangkan
hidup,
kehidupan
dan
penghidupan
klien
pemasyarakatan. [Sumber: Buku pedoman pelayanan penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 6: Bapas Klas I Jakarta, 2009)
V ISTILAH Verbal Sanction
PENGERTIAN Verbal Sanction atau sanksi verbal disertai dengan Nasehat (admonition), cercaan (reprimands),
peringatan (warning), atau
pemecatan (dischaeges) merupakan respon atau sanksi paling ringan yang dapat diberikan pengadilan ketika menemukan bahwa seseorang bersalah atau telah dinyatakan bersalah secara legal oleh hukum. Meskipun sanksi tersebut merupakan sanksi formal, 128 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
namun dalam praktiknya mereka memiliki efek untuk menjamin bahwa sistem peradilan pidana tidak terlibat lebih jauh dalam kasus tersebut karena mereka tidak membutuhkan infrastruktur administratif. Pidana ini biasanya lebih ditujukan untuk pelaku anak-anak (Sumber : United Nations Office on Drugs and Crime. 2007. Handbook of Basic Principles and Promising Practices on Alternatives to Imprisonment, hal.29) Visum
et laporan dari para ahli di bidang kehakiman, khusus laporan tentang
Repertum
pemeriksaan oleh para dokter, dan dalam perkara pidana. (Sumber: Kamus Hukum Putri Susanti)
Vonis
Putusan hakim pada sidang pengadilan yang berkaitan dengan persengketan perkara pidana atau perdata. (Sumber: Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI))
Voorwaardelijk
Bersyarat, janggelan, digantungkan pada suatu peristiwa pada kemudian hari, suatu peristiwa yang masih akan terjadi tetapi tidak ada kepastian tentang terjadi atau tidaknya. (Sumber:
Subekti dan
Tjitrosoedibio,
Kamus
Hukum,
Jakarta:
Pradnya Paramita.hal. 109) Voorwaardelijke
Voorwaardelijke buiten vervolging stellen adalah semacam probation
buiten vervolging
atau percobaan dan pendahuluan penyelesaian perkara anak yang
stellen
mana anak ditempatkan diluar penuntutan. (Sumber:
Direktorat
Jenderal
Pemasyarakatan.Sejarah
Pemasyarakatan dari Kepenjaraan ke Pemasyarakatan. Jakarta: Departemen Kehakiman RI, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. 2004. Hal: 48) Viktimologi
Suatu pengetahuan ilmiah atau studi yang mempelajari viktimisasi kriminal sebagai suatu permasalahan manusia yang merupakan suatu kenyataan sosial. Viktimologi berasal dari kata latin victima yang berarti korban dan logos yang berarti pengetahuan ilmiah atau studi
(Sumber:
Arif
Gosita.2004.
Jakarta:PT.Buana Ilmu Populer)
129 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Masalah
Korban
Kejahatan.
W ISTILAH
PENGERTIAN
Wajib Menjalani
Apabila tidak dapat membayar denda, maka diganti dengan
Latihan Kerja Sebagai
wajib latihan kerja yang dilakukan paling lama 90 (sembilan
Pengganti Pidana
puluh) hari kerja dengna lama latihan tidak lebih dari 4 (empat)
Denda
jam sehari serta tidak dilakukan pada malam hari. (Sumber: Penjelasan Pasal 35 (g) PP No. 31 tahun 1999 tentang Pembinaan dan Pembimbingan WBP)
Wali Pemasyarakatan
Wali Pemasyarakatan adalah petugas Pemasyarakatan yang melakukan pendampingan terhadap Narapidana dan Anak Didik
Pemasyarakatan
Lembaga
selama
Pemasyarakatan.
menjalani Wali
pembinaan
di
Pemasyarakatan
melaksanakan tugas pendampingan selama Narapidana dan Anak Didik Pemasyarakatan menjalani proses pembinaan, baik dalam berinteraksi dengan sesama penghuni, petugas, keluarga maupun anggota masyarakat. (Sumber: Permen Hukum dan Ham RI No : M.02.PK.04.10 Tahun 2007 tentang Wali Pemasyarakatan) Wanprestasi
Ditunjuk tidak atau tidak sepenuhnya membayar pokok lelang dan bea lelang, akibatnya, uang jaminan pembeli wanprestasi disetor ke kas negara sebagai penerimaan negara. (Sumber : Pasal 16 ayat (3) dan (4) Peraturan Menteri Keuangan No. 150/PMK.06/2007 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Keuangan No. 40/PMK.07/2006 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang)
Warga Binaan
WBP adalah narapidana, anak didik pemasyarakatan, dan klien
Pemasyarakatan
pemasyarakatan.
(WBP)
(Sumber:
Pasal
Pemasyarakatan) 130 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
1
(5)
UU
No.12
Tahun
1995
tentang
Work Release
Work
release
merupakan
salah
satu
bentuk
program
pembebasan sementara. Program ini memberikan kesempatan bagi narapidana untuk bekerja di luar dan mendapatkan penghasilan dari pekerjaannya tersebut. Wawancara
Adalah alat utama bagi pembimbing kemasyarakatan untuk memperoleh data dan informasi dari tangan pertama tentang Klien, lingkungan masyarakat terkait maupun sumber lain. [Sumber: buku pedoman pelayanan penelitian kemasyarakatan, pembimbingan, pengawasan dan pendampingan, hal. 23: Bapas Klas I Jakarta, 2009)
X ISTILAH
PENGERTIAN
Y ISTILAH Yurispudensi
PENGERTIAN (1) ilmu dan penerapan prinsip undang-undang dan peradilan; (2) punan putusan hakim. (Sumber: Kamus Hukum Putri Susanti)
131 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
Z ISTILAH
132 | G l o s a r i u m P e m a s y a r a k a t a n
PENGERTIAN