DAFTAR ISTILAH DAN SINGKATAN
APBN APBD Bappeda Bappenas BBM BLN BNPB BPBD BPBA BPHTB Budget DAU DAK Dinkes Dinsos DPPKAD DPR DPRD FEMA GAR Jamkesmas Kasubbag Kemendagri Kemenkes Kemenkeu Kepmenkes Kepmendagri KUA KTI PPBS PBB PDB PP PPAS PPh PPKAD Perpres POA PMI PAD
Anggaran Pendapatan dan BelanjaNegara Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Bahan Bakar Minyak Bantuan Luar Negeri Badan Nasional Penanggulangan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Badan Penanggulangan Bencana Aceh Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan Anggaran Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus Dinas Kesehatan Dinas Sosial Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah Dewan Perwakilan Rakyat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah The Federal Emergency Management Agency Global Assessment Report Jaminan Kesehatan Masyarakat Kepala Sub Bagian Kementerian DalamNegeri Kementerian Kesehatan Kementerian Keuangan Keputusan Menteri Kesehatan Keputusan Menteri dalam Negeri Kebijakan Umum Anggaran Kawasan Timur Indonesia Planning Programing Budgeting System Perserikatan Bangsa-Bangsa Produk Domestik Brutto Peraturan Pemerintah Prioritas dan Plapon Anggaran Sementara Pajak Penghasilan Pemeliharaan Pendapatan Kekayaan Aset Daerah Peraturan Presiden Plan of Action Palang Merah Indonesia Pendapatan Asli Daerah 98 Universitas Sumatera Utara
Qanun RASK RAPBK Renja Renas PB RKA-KL RKP RKPK SARA SDM SPM Sekda Kab SE KDH SKPK TPA UU UCI UNISDR USGS Waskat WHO ZBB
Peraturan Daerah Aceh Rancangan Anggaran Satuan Kerja Rencana Anggaran Pendapatan Belanja Kabupaten Rencana Kerja Rencana Nasional Penanggulangan Bencana Rancangan Kerja Anggaran-Kementrian Lembaga Rencana Kerja Pemerintah Rencana Kerja Pemerintah Daerah Suku Agama Ras dan Adat istiadat Sumber Daya Manusia Standar Pelayanan Minimal Seketaris Daerah Kabupaten Surat Edaran Kepala Daerah Satuan Kerja Perangkat Daerah Tim Perumus Anggaran Undang-Undang Universal Child Immunization United Nation International Stategy for Disaster Reduction United Stated Geological Surve Pengawasan melekat World Health Organization Zero Base Budgeting
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN I
Universitas Sumatera Utara
LAMPITAN II
PEDOMAN WAWANCARA
Kepala Dinas Kesehatan
Kasie SDM Bappeda
Seketaris Bappeda
Kepala Bappeda
Ketua Komisi C DPRK
1a
1b
1c
2a
2b
2c
3a
Darimanakah perencanaan diawali
√
√
Berapa jauhkan organisasi dari tujuannya
√
√
Pertanyaan
Bagaimana sumberdaya manusia yang tersedia saat ini Bagaiman data keuangan saat ini Faktor-faktor apa saja yang mendukung dalam proses perencanaan Faktor-faktor apa saja yang dapat menghambat dalam proses perencanaan
√ √
√
√
√
√ √
√
√
√
√
√
Pengembangan berbagai cara bertindak untuk mencapai tujuan yang diinginkan Bagaimana mengevaluasi alternatif-alternatif yang paling sesuai
√
√
√
3b
√
√ √
Anggota Komisi C DPRK
Kasubbag Bina program
no
Kasie penyelenggara kesehatan upaya khusus
Ditanyakan kepada
√
√
√
√
√
101
Universitas Sumatera Utara
LAMPIRAN III
TRANSKRIP WAWANCARA MENDALAM SABJEK/INFORMAN (Kasie Penyelenggara Upaya Kesehatan Khusus) Tanggal : 15 juli 2013 Pukul : 14.30 WIB Tempat : Ruang Kasi Penyelenggara Upaya kesehatan Khusus Dinkes Situasi :Wawancara dimulai dalam situasi santai, saat penulis memperkenalkan diri, informan menyambut dengan ramah dan dipersilahkan duduk disalah satu kursi yang ada didalam ruangan tersebut, informan tidak merasa asing dengan kehadiran penulis didalam ruangannya Keterangan P I P I
P I
P I
: Peneliti : Informan Siapa sasarannya buk? Kita merencanakan untuk membuat sosialisasi dulu untuk petugas puskesmas yang belum terlaksana sampai hari ini mengingat dana kita yang sangat terbatas jadi sampai sekarang belum ada belum kita buat sosialisasi bencana yang melibatkan orang lain, tapi sekedar untuk petugas nya barang kali ada itu kemarin yang kita buat di balee dinkes hanya sekedar bagaima membuat data lalu daerah-daerah mana yang rawan bencana, mengenai anggaran seperti yang saya cerita tadi di RKA kami hanya membuat rapat rutin petugas puskesmas itu dana nya yang lain tidak ada memang dana nya sangat terbatas memang tidak tau kita ini mau masuk program apa kebencana Bagaimana proses perencanaan itu? Kalau kita pikir sama-sama bencana itu terjadi cukup mendadak maka kita harus membuat perencanaan dulu karena bila terjadi sangat-sangat panik begitu terjadi kita harus siap, jadi paling tidak dari dinas ada lah pengobatan atau kalau dibutuh kan kita harus siap bergerak kedaerah bencana Apa tujuan perencanaan buk? jadi kita harus mebuat perencanaan yang matang paling tidak seperti yang saya ungkapkan tadi paling tidak tim kita harus siap, siapa yang
102 Universitas Sumatera Utara
P I
P I P I
P I
akan kita hubungi jika terjadi bencana itu kan tim, jadi saya sendiri ada dari KIA Promkes dan semua itu tidak mungkin berjalan sendiri, apa kendalanya? itulah mengenai anggaran belum kita buat saja suda dicoret tidak di acc kami ada buat buat nya apa misalnya untuk bencana karena belum acc dari sana ya sudah tdk, Bukan jerih pun kan kita buat sosiolisasi kita panggil petugas-petugas dari puskesmas yang kita tuju jadi disini lah kendala apa-apa saja disana perencanaan nya saja baru, rencana kami akan memanggil petugas dari BPBD sebagai narasumber jadi karena anggaran RKA nya tidak jelas maka mau bilang apa, semua itu dari dana tapi kalau kita dipanggil untuk penanggulangan bencana kita harus siap mungkin kita manfaat kan apa yang ada didinas sumber dana yang sangat terbatas. apakah ada usulan buk? Jadi selama ini ada diusul anggaran untuk bencana mereka mengatakan kegiatanannya lebih ke BPBD begitu. berapa jumlah anggaran yang dikelola diseksi ibu pada tahun ini kasi pelayanan khusus hanya mengelola anggaran sebesar Rp 39.920.000,- ( Tiga puluh sembilan juta sembilan ratus dua puluh ribu rupiah ), khusus untuk penanggulangan bencana kesehatan mendapat porsi Rp. 5.040.000,- ( Lima juta empat puluh ribu rupiah ). Untuk kegiatan apa saja buk? Tiap-tiap puskesmas ada kita minta petugas 2 (dua) orang ditahun 2013 tidak ada kegiatan yang diusulkan mungkin untuk 2014 kita akan adakan rapat rutin untuk tenaga dari puskesmas dalam 1 thanun 2 kali mungkin akan kita pangil petugas dari puskesmas itu pun dana hanya 20000 (dua puluh ribu) untuk transpor jadi apa yang bisa dibuat jadi mungkin kita baru tau apa yang harus dibuat jadi kalau ada bencana seperti kemaren kita kan ada bencana banjir kami dari dinkes turun juga ke lokasi paling tidak kita mengumpulkan data dulu, tapi karena tidak ada pengunggsi kita tidak ada yang perlu memberi pelayanan, namun walaupun tidak ada pengungsi kita tetap mendata jumlah korban
Universitas Sumatera Utara
P I
P I
kendalanya apa buk? Tdk ada, apa pun tidak ada jadi kalu ada masukan dari anda kita kan buat jadi kata-kata apa saja yang cocok kita buat sehingga anggaran turun yang sudah kita buat sosialisasi bencana untuk petugas yang lain belum ada, yang lain sosialisasi di balee itu pun anggaran hanya Rp. 2.000.000 ( dua jutaan). Jadi yang menjadi kendala ketika anggaran sudah masuk apakah tidak menunjang data atau kah anggaran yang tidak cukup. Itu bisa jadi data yang menjadi kendala besar bagaiman kita mau menjual program kalau data tidak lengkap itu jadi masalah besar, lagi pula mungkin karena didinas kesehatan bencana ini baru tahun kemaren dibawah saya, orang propinsi baru berapa kali ketempat kita disana juga belum begitu jalan di propinsi sendiri belum begitu apa, karena dikabupaten kalau kita bilang bencana lebih ke kepropinsi sana kan sudah disana anggarannya makan dari itu suatu kendala kita kalau diminta data gampang aja kan petugas puskesmas sudah ada paling tidak kita minta data daerah-daerah bencana di kecamatan ini dimana saja, hanya saja untuk itu semua diperlukan (uang sambil membuat kode uang dengan jari-jarinya)kita aja sendiri kalau disuruh turun kesana susah maka seperti itu yang sudah-sudah kami laksanakan
Universitas Sumatera Utara
TRANSKRIP WAWANCARA MENDALAM SABJEK/INFORMAN (kasubbag bina program) Tanggal : 16 juli 2013 Pukul : 10.20 WIB Tempat : Ruang Kasubbag Bina Program Dinkes Situasi :Wawancara dimulai dalam situasi santai, saat penulis memperkenalkan diri, informan menyambut dengan ramah dan dipersilahkan duduk disalah satu kursi yang ada didalam ruangan tersebut, informan tidak merasa asing dengan kehadiran penulis didalam ruangannya Keterangan P I
: Peneliti : Informan
P I
Perencanaan diawali darimana pak? Perencanaan diawali dari musrenbang.musrenbang daerah daerah dimulia dari tingkat desa, desa baru masuk ke kecamatan, kecamatan baru masuk ke kabupaten jadi kalau didinas kesehatan itu batasnya mengikuti musrenbang kecamatan, desa dia tidak masuk karena wilayah telah berbeda. Kalau di musrenbang kecamatan itu biasanya usulan-usulan dari desa yang telah terangkum menjadi usulan usulan kecamatan, jadi dari usulan-usulan kecamatan baru kita jadi perioritas usulan 1,2,3,4,5 dan seterusnya
P I
Apa kendala dalam perencanaan? Untuk urusan bencana selama ini tidak ada usulan dari desa. Kebetulan sudah 3 tahun saya disini tidak ada satupun usulan dari desa bagaimana mengenai penanganan bencana kebanyakan ke fisik ke poskesdes dan haal-hal yang lainnya yang bersifat tehnis dan bersifat non tehnis. Sementara kalau bencana dinas kesehatan hanya fokus pada pengobatan artinya jika terjadi bencana dinas kesehatan baru akan bekerja atau akan melakukan aksinya dengan menurunkan dokter perawat dan menyediakan obat-obatan yang ada didinas kesehatan, tepatnya digudang obat jadi ada stok obat kita yaitu digudang obat, dinas kesehatan tidak membuat perencanaan yang bersifat lapangan yaitu tidak bersifat turun langsung evakuasi, dia
105 Universitas Sumatera Utara
hanya bersifat pengobatan, jadi kalau RKA dia hanya mengalokasikan anggaran untuk honor dokter paramedis dan penyediaan obat, karena kegiatan kebencanaan lainnya itu kerjanya lintas sektor BPBD, TAGANA, DINSOS dll. dinkes sendiri titik beratnya hanya pada bagian pengobatan sedang kan pada evakuasi ada TAGANA, PMI, SAR. P I
Proses yang terjadi saat ini? Perancanaan yang masuk ke bina program adalah perencanaan yang dibuat oleh kasi pelayanan khusus atau dibawah kabid pelayanaan kesehatan, jadi beliaulah yang menangani bidang-bidang pelayanan khusus termasuk pelayanan kebencanaan atau tentang perencanaan kebencanaan beliau akan memasukkan program-program kebencanaan itu baru masuk kebagian bina program dan bina program akan memasukan kerencana anggaran (RKA) lalu prosesnya DPA melalaui mekanisme dewan
P I
Bagaimana keadaan tenaga yang terlibat dalam proses perencanaan? Untuk sumber daya perencanaan secara umum kita sudah memadai dimana kasubbag bina program tamatan S2, dan mengenai tenaga perencanaan yang membidangi kesehetan bencana sampai dengan saat ini kita belum ada dimana sangat dibutuhkan seseorang yang betul-betul mengerti tentang perencanaan kesehatan bencana apakah jumlah anggaran sudah cukup? Anggaran sangat-sangat kurang dari APBK adalah sebanyak Rp.45.023.743.298,- (Empat lima miliyar dua puluh tiga juta tujuh ratus empat puluh tiga ribu dua ratus sembilan puluh delapan rupiah), itu pun untuk gaji saja sudah menghabiskan Rp. 34.107.082.653,Tiga puluh empat miliyar seratus tujuh juta delapan puluh dua ribu enam ratus lima puluh tiga rupiah), sisa Rp.10.916.660.645,(Sepuluh miliyar sembilan ratus enam belas juta enam ratus enam puluh ribu enam ratus empat puluh lima rupiah), baru untuk kegiatan rutin Dinkes Apa yang menjadi masaalah dalam perencanaan? Perencanaan dimulai dari kasi masing-masing melalaui tupoksi contohnya tadi kasi pelayanan khusus di menangani masaalahmasaalah khusus termasuk salah satunya masaalah siaga bencana
P I
P I
Universitas Sumatera Utara
contoh misalnya meraka yang mengusulkan penetapan tim siaga bencana dinas kesehatan jadi merekalah yang menjadi orang nomor satu urusan kebencana walaupun nanti yang dijabat penanggung jawab adalah kepala dinkes, ketuanya kabid langsung dan sekteraitnya bidangnya atau kasi pelayanan khusus, dan anggota dibawahnya yang berhubungan dengan kebencanaaan, tapi itupun didalan rentra kita, kita tetap masukan untuk kegiatan-kegiatan yang bersifat kebencanaan walaupun tidak nampak sekali dalam kegiatan karena nomenklatur jadi kita selipkan subkegiatan, jadi semua itu dimulai dari kasinya karena kasinyalah yang lebih tau, karena kami diperencanaan ini hanya merekap masukan-masukan atau programprogram kegiatan masing walaupun kami bisa memberi masukanmasukan atau pendapat-pendapat untuk mengisi program. RENSTRA juga kita masukan dadalam subkegiatan yang ada.
Universitas Sumatera Utara
TRANSKRIP WAWANCARA MENDALAM SABJEK/INFORMAN (Kepala Dinas kesehatan Pidie Jaya) Tanggal : 17 juli 2013 Pukul : 14.30 WIB Tempat : Ruang Kepala Dinas Kesehatan Situasi :Wawancara dimulai dalam situasi santai, saat penulis memperkenalkan diri, informan menyambut dengan ramah dan dipersilahkan duduk disalah satu kursi yang ada didalam ruangan tersebut, informan tidak merasa asing dengan kehadiran penulis didalam ruangannya Keterangan P I P I
P I
P I
: Peneliti : Informan Bagaiman alternatif jika ada bencana? Penanggulangan bencana yang ditangani oleh dinas kesehatan jadi setiap ada masalah dibidang bencana maka akan bergerak tim yang telah di bentuk didinas kesehatan setelah itu mungkin tentang kegiatan kegiatan lain disesuikan dengan keadaan misalnya kegiatan yang berhubungan dengan pasca bencana maka diserahkan kepada seksi pengelola program misalnya yang ada kaitan nya misalnya gizi, promkes KIA dan pengobatan pelayanan dasar dan langsung diketuai oleh kadis dan pelaksanaannya ditangani oleh kasi upaya pelayanan khusus yang di pegang oleh ibu Tihawa sedang kan yang lain nya kamu selalu berkoordinasi dengan BPBD Sistem perencanaan yang ada didinkes sekarang bagaimana pak? Karena yang nama nya penanggulangan bencana tidak bisa di musyawarah karena datangnya tiba-tiba jadi begitu kejadian tim nya sudah siap diturunkan kelapangan walaupun bencana yang selama ini hanya banjir2 saja, Bagaimana proses anggaran didinas kesehatan? Dalam hal perencanaan anggaran. Anggaran kita mengikuti kebijakan daerah yaitu setiap kegiatan yang telah tercantum RKA, diusul oleh pengelola program kebutuhan-kebutuhan apa saja yang dibutuhkan setelah itu kita buat persentasi tingkat kabupaten jadi RKA memang kita sudah banyak hal yang kita usul ternyata tidak maksimal juga,
108 Universitas Sumatera Utara
P I
P I P I
P
I
selain dari kegiatan khusus juga dimasing2 program juga ada kegiatan Seperti yang bapak bilang setelah kita usul juga tidak terpenuhi. Keterbatasan anggaran dan juga kegiatan yang kita usul bisa jadi mereka menanggapi itu bukan merupakan tugas pokok dinkes karena selama ini kita sudah ada BPBD, Untuk penggaulangan bencana mungkin sudah ada badanya kecuali yang ada tercantum dalam SPM, jadi kita untuk penanggungan bencana tidak masuk dalam SPM kita karena sudah ada badan tersendiri Pembentukan kasi khusus ini mulai tahun, ini struktur baru mungkin 2011. Dibawah pelayanan dasar yang dijabat oleh ibu tihawa. Jadi data2 yang sudah ada banyak di daerah kita tentang bencana banjir, Jadi kebijakan yang ada Dinkes bagaimana pak jika ada bencana? Itu lah tadi kita telah membentuk tim siaga bencana (SK KADINKES nomor 083/SK/2013) Apabila terjadi bencana mendadak sementara anggaran kita tidak cukup bagaimana solusinya pak? Kita berkoordinasi dengan BPBD yang jelas kita titik berat menanggulangi bidang kesehatan seperti sanitasi dan selalu berkordinasi dengan BPBD contoh pengurukansumur itu sumber anggaran BPBD. Seperti bapak bilang tadi apa kah kita ada anggaran khusus tentang penanggulangan bencana sehubungan dengan telah ada kasi yang membidangi kebebncanaan di dinkes kita Mengenai anggaran khusus tentang penanggaulangan bencana itu berada dikasi masing-masing karena PEMDA menganggap ada yang menanggulangi
Universitas Sumatera Utara
TRANSKRIP WAWANCARA MENDALAM
SABJEK/INFORMAN (Kasie SDM Bappeda) Tanggal : 19 juli 2013 Pukul : 10.20 WIB Tempat : Ruang Kasie SDM BAPPEDA Situasi :Wawancara dimulai dalam memperkenalkan diri, informan dipersilahkan duduk disalah satu tersebut, informan tidak merasa didalam ruangannya Keterangan P Informan
situasi santai, saat penulis menyambut dengan ramah dan kursi yang ada didalam ruangan asing dengan kehadiran penulis
: Peneliti : Informan
P I
Dari manakah perencanaan dimulai? Perencanaan dimulai dari penyusunan rentra, rentra itu sendri harus dari rentra 5 (lima) tahunan setelah tersusun renta setiap tahun di adakan musrenbang untuk menjaring aspirasi dari masyarakat, musrenbang diawali dari musrenbang desa musrenbang kecamatan musrenbang kabupaten lah paling tidak, setelah musrenbang kabupaten RKPK (Rencana Kerja Pemerintah Kabupaten) diwajibkan menyusun renja (rencana kerja) yang masing-masing renja itu rencana tahunan, renjanya itu harus mengadopsi usulan dari hasil musrenbang,
P I
Tujuan perencanaan? usulan masyarakat harus ditampung direnja masing-masing setelah itu SKPK (Satuan Kerja Perangkat Kabupaten) nanti menyerahkan renja masing-masing kepada Bappeda kemudian Bappeda menyusun RKP (Rencana Kerja Pemerintah) berdasarkan renja SKPK dan musrenbang setelah menyusun RKPK setelah RKPK kemudian kabupaten menyusun KUA (kebijakan umum anggaran) anggaran-anggaran tahun berikutnya apa saja berdasarkan musrenbang dan juga Perda (Peraturan Daerah), serta ada Juknis (Petunjuk Teknis) atau petunjuk pelaksanaan baru setelah KUA kemudian disusun PPAS ( perioritas plapon anggaran sementara) untuk masing SKPK, KUA PPAS disusun bersama eksekutif dan Legislatif harus ada pengesahan legislatif kalau RKP itu pruduknya eksekutif saja. 110 Universitas Sumatera Utara
P I
Bagaimana sumber daya manusia yang ada tersedia saat ini ? kita di bagian sumberdaya manusia mempunyai tenaga perencanaan yang berpengalaman dimana rata-rata mereka tamatan S1 dan punya keahlian dibidang masing-masing
P I
Bagaimana tindakan jika anggaran tdk cukup? Dinkes nanti kalau kebutuhan obat kurang, juga bisa menggunakan dana takterduga itu
Universitas Sumatera Utara
TRANSKRIP WAWANCARA MENDALAM SABJEK/INFORMAN (Sekretaris BAPPEDA) Tanggal : 19 juli 2013 Pukul : 11.20 WIB Tempat : Ruang sekretaris BAPPEDA Situasi :Wawancara dimulai dalam memperkenalkan diri, informan dipersilahkan duduk disalah satu tersebut, informan tidak merasa didalam ruangannya Keterangan P I
situasi santai, saat penulis menyambut dengan ramah dan kursi yang ada didalam ruangan asing dengan kehadiran penulis
: Peneliti : Informan
P I
Bagaiman data keuangan saat ini? APBK Kabupaten Pidie Jaya tahun 2013 adalah Rp 474.453.803.835,- ( Empat ratus tujuh puluh empat milyar empat ratus lima puluh tiga juta delapan ratus tiga ribu delapan ratus tiga puluh lima rupiah ) terdiri dari berbagai pendapatan. Dari jumlah APBD tersebut dinas kesehatan mendapat porsi dari APBK adalah sebanyak Rp.45.023.743.298,- ( Empat puluh lima milyar dua puluh tiga juta tujuh ratus empat puluh tiga ribu dua ratus sembilan puluh delapan rupiah )
P I
Apa yang menjadi hambatan? …kemampuan daerah kita sudah demikian, disamping PAD Kabupaten Pidie Jaya yang masih minim Rp. 21.341.427.032,-( Dua puluh satu milyar tiga ratus empat puluh satu juta empat ratus dua puluh tujuh ribu tiga puluh dua rupiah )
112 Universitas Sumatera Utara
TRANSKRIP WAWANCARA MENDALAM SABJEK/INFORMAN (Kepala BAPPEDA) Tanggal : 19 juli 2013 Pukul : 14.20 WIB Tempat : Ruang Kepala BAPPEDA Situasi :Wawancara dimulai dalam memperkenalkan diri, informan dipersilahkan duduk disalah satu tersebut, informan tidak merasa didalam ruangannya Keterangan P Informan P I
P I
P I P I P I
situasi santai, saat penulis menyambut dengan ramah dan kursi yang ada didalam ruangan asing dengan kehadiran penulis
: Peneliti : Informan Bagaiana cara bertindak jika anggaran tdk cukup? Dinas kesehatan yang meng back up kalau ada bencana mereka tidak ada anggaran khusus kalau ada bencana karena kita sudah ada BPBD jadi semua anggaran tentang kebencanaan atau untuk darurat ada di BPBD, istilahnya tidak ada khusus rutinitas ada mereka cuma bagian persiapan mereka begitu bencana mereka langsung bergerak jadi masaalah operasional dan lain nya sudah ada asupan dari BPBD dan juga bisa menggunakan dana untuk pengadaanna takterduga Bagaimana dana tanggap darurat? Kalau dana tanggap darurat di APBD belum diajukan dia mengunakan dana tak terduga, jadi berapa banyak bisa juga menggunakan dana APBN Apa alternatifnya? untuk tanggap darurat itu jika bencana baru diadakan Bagaiana cara bertindak jika terjadi bencana? Kita selalu berkoordinasi apabila terjadi bencana dalam skala propinsi dan nasional Bagaimana data keuangan saat ini? Ya itu lah teknis penggunaan nya diatur khusus atau dengan peraturan khusus tapi penepantan dana tedak harus banyak dan bila itu terjadi bencana takterduga itu bisa lebih banyak karena masuk dipos itu jadi tidak ada istilah tidak ada uang walaupun yang dimasukkan Rp.500.000.000,- (lima ratus juta rupiah) yang keluar bisa Rp 20.000.000.000,- (dua puluh meliyar rupiah) itu urusan lain APBN
113 Universitas Sumatera Utara
TRANSKRIP WAWANCARA MENDALAM SABJEK/INFORMAN (Ketua Komisi C DPRK) Tanggal : 16 juli 2013 Pukul : 10.20 WIB Tempat : Ruang Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Situasi :Wawancara dimulai dalam situasi santai, saat penulis memperkenalkan diri, informan menyambut dengan ramah dan dipersilahkan duduk disalah satu kursi yang ada didalam ruangan tersebut, informan tidak merasa asing dengan kehadiran penulis didalam ruangannya Keterangan P I
: Peneliti : Informan
P I
Berapa jauh oganisasi dari tujuan? Komisi C DPRK hanya mitra dengan dinas kesehatan dan bukan hanya dinkes saja tetapi beberapa liding sektor yang lain, tapi kita bicara hari ini berkenaan dengan kesehatan tapi kami tidak tau persis tentang anggaran khusus yang bisa kami sampaikan secara global misalkan dana anggaran 500 milyar dibagi setiap SKPK misalkan SKPK dinkes dapat sekian milyar itu mereka yang membuat program untuk diajukan ke bagian perencanaan lewat BAPPEDA mereka akan bentuk satu timjadi disitulah setelah lahir buku penjabaran angggaran (RKA) baru disodorkan kepada kami pihak legeslatif untuk bahan persamaan dengan tim anggaran tersebut, disitulah baru kami tau rincian apa-apa yang dikerjakan oleh dinas kesehatan.
P I
Apakah butuh anggaran penanggaulangan bencana menurut bapak? Memang setiap ada penanggulangan bencana memang ada beberapa sektor yang membidangi tentang itu terutama sekali kan BNPB, kalau daerah BPBD, kalau Banda Aceh BPBA, kalau pusat BNPB, jadi kalau bantuan yang bersifat skala besar dia ada katagori nya yang bisa dikucurkan dana langsung oleh pusat tapi kalau misalkan bencana2 kecil yang langsung ditangani oleh daerah atau kabupaten, barangkali disamping BPBD ada tim SAR yang diperbantukan untuk membantu BPBD dan juga Dinkes maka kalau kita lihat perlu juga dianggarkan anggaran untuk Dinkes untuk menanggulangi bencana
114 Universitas Sumatera Utara
daerah karena itu sangat penting terbantunya rakyat yang terkena musibah. P I
P I
Perioritas apa saja yang menjadi penting anggaran kesehatan bencana? Perioritas yang penting untuk orang terkena bencana itu,adalah kebutuhan pokok(sembako) untuk menunjang perbekalan mereka yaitu pakaian, barangkali saat musibah tidak sempat mengumpulkan pakaian barangkali diabawa air atau banjir perlu kita berikan selimut kain sarung baju Apa yang menjadi penghambat? memang saya sambung sedikit sebagai mana bapak heri sampaikan ini kan adek mengambil S2 minat studi kesehatan atau dengan kata lain adek mau melihat analisis proses perencanaan anggaran ini seperti pak heri katakan tadi lebih bagus masuk lewat dinas kesehatan setelah itu baru masuk ke BAPPEDA, walaupun sudah masuk duluan lewat kami itu tdk apa-apa .nanti kan dipertanyakan bagaiman memang untuk lari dari permasaalahan atau keluar dari permasaalahah jangan kita salah kan orang lain tapi keenakan para dinas untuk menyalahkan orang lain setiap tidak kesampai hajat itu yang disalah kan kita sebenar pada sewaktu-waktu datang tim kesehatan dari propinsi diruang BAPPEDA baru kemarin 2012 kami diundang dan juga saya dari komisi C, disitu ada jamian sebagai sektaris, BAPPEDA, Asisten pembangunan adalah beberapa Dinkes saya dan orang propinsi, saya bilang begini batuan yang tersentuh langsung dengan masyarakat adalah didinas kesehatan kerena RS kita hanya menjadi rumah sakit untuk rujukan, jadi berapa cukup anggaran dari kami tidak masaalah untuk kita usahakan RS yang bertipe, kalau RS bertipe kucuran dana pusat kan banyak, jadi sampai hari ini baru reakreditasi belum terakreditasi itu yang sangat disayangkan itu kalau ada celah dalam tesis ini boleh diangkat sedikit masaalah kronologis RS Pidie Jaya agar pemerintah lebih serius menanggani masaalah RS ini, klau kami komisi C tidak sedikit pun menghalang-halangi.
Universitas Sumatera Utara
TRANSKRIP WAWANCARA MENDALAM SABJEK/INFORMAN (Anggota Komisi C DPRK) Tanggal : 16 juli 2013 Pukul : 10.20 WIB Tempat : Ruang Komisi C Dewan Perwakilan Rakyat Situasi :Wawancara dimulai dalam situasi santai, saat penulis memperkenalkan diri, informan menyambut dengan ramah dan dipersilahkan duduk disalah satu kursi yang ada didalam ruangan tersebut, informan tidak merasa asing dengan kehadiran penulis didalam ruangannya Keterangan P I P I
P I
: Peneliti : Informan Bagaimana Kaebijakan bapak tentang anggaran kesehatan? Mohon Maaf kenapa keinginan saudara mengambil penelitian di DPRK sedangkan didinas kesehatan bagusnya di instansi kesehatan atau bencana menurut saya penelitian saudara lebih menjurus ke tehnis dinas terkait, sedang kan kami didewan mempunyai tiga fungsi yaitu pengawasan, penggangaran dan legislatif sedangkan yang adek inginkan apa itu anggaran kesehatan khusus nya. Pihak pemda menempatkan anggaran maka dinas terkaitlah yang membuat program seperti yang tadi ada alurnya dan mekanisme jadi pihak dinas mengusulkan lewat BAPPEDA setelah di koreksi oleh BAPPEDA maka DPRK disini juga punya Fungsi penggangaran jugakan, jadi kelebetulan kadang-kadang pihak dinas kesehatan sebelum mengusulkan ke Bapeda kan dinas kesehatan istilah nya kan dinas kesehatan dengan komisi C adalah mitra, kebetulan mereka tidak membahas dengan kami dulu, jadi kalau mitra jadi kita ada pembelaan terhadap kawan jadi karena mereka tidak membahas duluan dengan kita jadi terpaksa dipembahasan kita tidak tau mana yang lebih penting, Apa yang menjadi kendala dalam pnggangaran? yang nama nya kita DPRK untuk rakyat kita mendukunng seperti bapak jamal katakan tadi karena terbatasnya yang diplot anggaran untuk Dinkes tersebut kadang-kadang BAPPEDA saja sudah lebih anggaran maksudnya tidak cukup anggaran untuk kesehatan maka 116 Universitas Sumatera Utara
P I
BAPPEDA akan memotong, kadang-kadang pihak dinas kesehatan bilang ka dikoh bak DPR, orang DPR yang potong Program kami padahal tdk seperti itu di BAPPEDA saja sudah ini maksudnya sudah di pangkas Jenjang pendidikan terakhir anggota dewan pak? Kita di Dewan rata-rata tamatan S1 walaupun ada juga yang masih tamat SMA
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara