Daftar Isi
Pesan Gubernur Distrik 307B1
JANUARI - FEBRUARI 2015
18
18
Buku untuk Tonga Setelah buku-buku yang tak terhitung jumlahnya hancur oleh tsunami di kepulauan tropis, Lions dari Alaska dan wilayah lain segera bertindak.
4 Honolulu Pusat Hawaii 10
of Service
32
Tumbuhan Nusantara Bersemi di Bangkalan
32
Worldwide Week
LC Bangkalan Cakra Host menjalin kerjasama lintas institusi bersama Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan sebagai mitra dalam menjalankan program Lions Club terutama dalam bidang kesehatan lingkungan, kesehatan masyarakat serta pendidikan.
14 Hari Lyra Melihat dengan Jelas
23
Tradisi! Tradisi!
26
Regenerasi Makula
34
Perayaan Natal 2014
& Tahun Baru 2015 MD 307
36
Lions Peduli, Bantuan Longsor Banjarnegara
41
Mengikuti Youth Exchange
di Netherlands
Tragedi memilukan terjadi di K a b u p a t e n B a n j a r n e ga r a 1 2 Desember 2014.
30 | VISIONARY WORK
36 1 | Pesan Gubernur Distrik 307B1 2-3 | Pesan Presiden Lions Clubs International
Perjuangan Melawan Buta Sungai di Amerika Latin Membuahkan Hasil
31 | VISIONARY WORK Sight for Kids Melebarkan Sayap ke Luar Asia
Fellow Lions Multi Distrik 307 yang berbahagia, Tidak terasa satu semester telah kita lalui bersama. Dalam satu semester tersebut, banyak hal yang kita pelajari. Khususnya di Lions Clubs, pengalaman pelayanan, pelatihan kepemimpinan, dan belajar bertenggang rasa tentu semakin bertambah. Di periode Juli 2014 - Januari 2015, pelayanan masyarakat yang kita lakukan juga semakin bervariasi tentunya seiring dengan Tujuan Lions, juga program kerja IP Joe Preston yang secara spesifik tertuang dalam Centennial Services Challenges. Di Distrik 307B1, ke-4 Global Service Action yang dicanangkan oleh IP sebisa mungkin dilaksanakan oleh paling tidak 60% club di Distrik dengan cara melibatkan sebanyak mungkin klub untuk bersama-sama melakukan bakti sosial dalam rangka program IP tersebut. Seperti di antaranya ; Engaging Our Youth kami wujudkan dalam: Melibatkan para Leo dalam Bakti Sosial kepada Veteran Kemerdekaan RI pada HUT RI ke-69 di bulan Agustus 2014. Sharing The Vision kami wujudan dalam: Program Mataku Sehat yang bertujuan untuk pemeriksaan mata gratis kepada 100.000 anak usia sekolah dan pemberian lebih dari 20.000 kacamata kepada mereka yang bermasalah di bulan September 2014. Relieving The Hunger kami wujudkan dalam: Program Fight Against The Hunger yang bertujuan untuk memberi 10.000 makanan kepada kaum dhuafa se-Jabodetabek di bulan Januari 2015. Protecting Our Environment kami wujudkan dalam: Penanaman 440 pohon Trembesi di Karawang Barat di bulan Januari 2015. Semua program ini dapat teralisasi dengan baik berkat kerjasama Fellow Lions semua. Semakin terlihat bahwa organisasi ini tidak pernah memandang suku, ras, dan agama terlebih dari itu, politik pun sangat jauh dari keseharian kami di Lions. Niat baik dan tulus selalu menyertai langkah pengabdian Fellow Lions. Saya selaku Gubernur Distrik 307 B1 periode 2014-2015 merasa sangat bahagia dengan pencapaian pengabdian kita semua. Apalagi dengan bertambahnya relawan-relawan baru yang bergabung, pasti akan membuat solidaritas kita semakin kuat dan juga kita dapat merengkuh lebih banyak lagi masyarakat Indonesia yang memerlukan bantuan. Tentu saja, program-program yang luar biasa ini tidak boleh terhenti di tahun ini saja namun harus berjalan berkesinambungan. Kapanpun, dimanapun, jika kita melihat komunitas sekeliling kita memerlukan bantuan, ulurkan tangan, dan bantulah semampu kita. Mudah-mudahan semua klub selalu terdorong untuk melakukan kegiatan pelayanan semata-mata untuk Indonesia yang lebih baik, bukan hanya untuk meraih penghargaan ataupun meraih "prestige" di mata manusia. Selaras dengan motto CC Ina Liliana Gunawan, "In Harmony Serving The Community", saya selalu berharap kerukunan dan keselarasan langkah kita selalu terjaga dalam Lions Clubs International Multi District 307 Indonesia, dengan begitu seluruh pengabdian akan terasa sangat ringan, tidak ada yang terbebani. Langkah demi langkah ini juga sepatutnya selalu kita hiasi dengan senyum. Ringan maupun berat, segala sesuatu yang dihiasi senyuman pasti akan terasa indah dan bermakna. Seiring dengan motto saya "Miles with Smile", perjalanan ke depan, melayani masyarakat dalam kerukunan akan selalu kami hiasi dengan senyuman. Akhir kata, tak lupa saya mengucapkan Selamat Tahun Baru 2015. Awali langkah kita dengan ketulusan. Semoga 2015 menjadi tahun terbaik untuk kita semua. Amin.
In Harmony Serving The Community, Miles with Smile,
40 | FOUNDATION IMPACT Membuka Mata Atlet di Kenya
44 | Sekilas Kegiatan Lions MD 307
Noesye Bowo Watjoko Gubernur Distrik 307B1 JANUARI - FEBRUARI 2015
1
Pesan Presiden
Pesan Presiden
JANUARI 2015
FEBRUARI 2015
Setiap Lion Dapat Membantu Lions Dengan Satu Cara Waktu berlalu begitu cepat. Sekarang kita sudah berada di pertengahan tahun Lion. Saya sangat bangga atas semua yang telah dan sedang kalian kerjakan. Fokus utama tema saya adalah Strengthen the Pride through Service, dan kalian telah meresponnya! Kalian melaporkan rekor jumlah kegiatan pelayanan. Terima kasih karena telah menerima konsep "ASK 1" di mana setiap Lion ditantang untuk mengajak setidaknya satu orang untuk bergabung dengan asosiasi kita. Kita mendirikan klub lebih banyak dan lebih besar di banyak tempat. Pertumbuhan anggota kita berjalan baik, dan berdasarkan semua indikasi kita bekerja dengan lebih baik dalam mengidentifikasi dan membina para pemimpin. Kita juga telah meluncurkan alat bantu untuk meningkatkan efektivitas klub. Namun ada satu kekhawatiran utama secara global: jumlah anggota yang keluar. Perekrutan anggota baru hanya akan memberi sedikit manfaat jika kita membiarkan anggota lama kita pergi. Andai saja dulu saya lebih menekankan dalam mempertahankan anggota lama. Namun daripada hanya menyesalinya, saya memutuskan untuk memperbaikinya. Kami telah meluncurkan "Keep 1" sebuah konsep sederhana untuk meresapi pentingnya menjaga setiap anggota kita agar tetap aktif berpartisipasi. Sangat sedikit Lions yang akan berpartisipasi dalam pendirian sebuah klub, dan bagi sebagian besar anggota kita mengajak seseorang untuk bergabung itu sangat sulit. Namun setiap Lion bagaimanapun caranya dapat turut menjaga anggota kita tetap aktif berpartisipasi. Penting untuk menerima anggota kita, menghargai mereka, melatih mereka, mendorong mereka, mengajari mereka dan masih banyak lagi. Sebuah pepatah lama mengatakan: "Orang tidak akan peduli seberapa banyak yang kalian tahu, sampai mereka tahu seberapa besar kalian peduli." Agar seluruh potensi kita tercapai, kita harus berusaha lebih keras dalam menjaga anggota kita. Sebagai presiden kalian, saya telah berjanji untuk mengerahkan segala upaya untuk mewujudkan Strengthen the Pride. Saya sadar bahwa saya tidak bisa melakukannya sendirian, namun bersama KITA BISA.
Joe Preston Lions Clubs International President
2
JANUARI - FEBRUARI 2015
Undangan Menggiurkan: Bergabunglah Bersama Kami di Hawaii Lions Clubs didirikan dan berkembang oleh orang-orang yang memiliki pemikiran yang sama yang bersatu untuk menyejahterakan masyarakat, menjadikan komunitasnya lebih baik dan membantu mereka yang membutuhkan. Prinsip ini terbukti bersifat universal. Lions sekarang ada di 210 negara dan wilayah geografis. Lions Clubs menyentuh prinsip yang paling mendasar: melayani sesama. Tidak ada tempat di mana prinsip ini terlihat lebih jelas dan lebih mengisnpirasi kecuali di konvensi internasional. Anda pasti dapat memahami dan menghargai Lions di tingkat lokal. Namun hanya dengan menghadiri konvensi Anda bisa menyadari ruang lingkup Lionisme. Lions berbicara tentang hari di mana mereka menjadi Lion sejati: bukan di hari pelantikannya namun pada saat mereka melayani dan memahami manfaat dari pelayanan mereka. Ada banyak sekali titik balik potensial bagi seorang Lion di konvensi internasional: • parade megah negara-negara perwakilan • upacara bendera yang menggetarkan jiwa • pidato yang memukau dalam sesi pleno • seminar informatif • hiburan kelas dunia Atau mungkin titik balik itu terjadi dalam momen yang lebih tenang di dalam sebuah lift saat Anda berpapasan dengan seorang Lion dari belahan dunia lain dan menyadari, meskipun berbeda dalam bahasa, budaya dan kebiasaan, kalian memiliki lebih banyak kesamaan daripada perbedaan.
Konvensi internasional di Honolulu, Hawaii akan menjadi waktu untuk refleksi diri dan merayakan semua pencapaian kalian tahun ini. Kita akan merayakan kesuksesan kalian dalam memberi manfaat pelayanan, pertumbuhan anggota dan pembinaan pemimpin dan peningkatan kalian dalam efisiensi dan efektivitas operasional klub kalian. Semua ini akan menjadi patokan kita dalam memulai periode berikutnya dan tahap berikutnya dalam perayaan centennial kita. Silakan luangkan waktu seminggu di bulan Juni untuk menikmati pesona dan keajaiban Hawaii sambil menyerap kekuatan dari Lionisme. Pertemuan terakbar dan terspektakuler kita hanya setahun sekali di konvensi. Joni dan saya berharap dapat bertemu kalian di sana tahun ini. Kami yakin konvensi ini akan menjadi pengalaman berharga selama hidup kalian.
Joe Preston Lions Clubs International President
JANUARI - FEBRUARI 2015
3
YANG WAJIB DIKUNJUNGI DI HONOLULU
Honolulu:
Pusat Hawaii OLEH SARA BENSON
4
JANUARI - FEBRUARI 2015
Sejak zaman kano bercadik ganda bangsa Polinesia kuno dan kapal penangkap paus abad 19, Honolulu telah menjadi persimpangan antara Timur dan Barat, menyambut para pelancong dari seluruh dunia. Semangat 'aloha' ala Hawaii kata yang dapat bermakna, di antaranya, damai dan cinta merupakan cara hidup bagi beraneka bangsa yang tinggal di sini. Aloha juga menyambut setiap pengunjung yang datang ke Kepulauan Hawaii. Semua ini membuat Honolulu sangat cocok untuk Konvensi Internasional ke-98 Lions yang akan datang, yang akan diselenggarakan di ibukota Oahu pada 26-30 Juni. Ibarat bintik-bintik di tengah Samudera Pasifik, Kepulauan Hawaii merupakan tempat paling terpencil di muka Bumi. Dengan jarak ke benua terdekat lebih dari 2.400 mil, Honolulu akan terasa seperti negara lain, atau bahkan dunia lain. Ini akan terasa seperti ibukota negara bagian paling barat Amerika Serikat atau kota paling timur di Asia, tergantung cara Anda melihatnya. Honolulu, yang secara historis merupakan tempat tinggal keluarga kerajaan Hawaii, pertama kali berdiri sebagai kota pelabuhan. Kini di tepi dermaga, kapal-kapal layar masih berlabuh di sebelah kapalkapal penangkap ikan yang memasok salah satu pasar ikan tersibuk di Pasifik. Di darat, pohon-pohon palem gemeresik di atas jalan-jalan kota sekaligus mendinginkan angin pasat yang bertiup dari laut yang asin. Tidak jauh dari pusat kota terdapat pantai Waikiki yang pantai pasir putihnya terkenal di dunia, di mana para penari hula berlenggak-lenggok dan musik dari ukulele dan gitar akustik mengalun. Honolulu bisa jadi merupakan ibukota yang sibuk dan modern, namun ia menyatu dengan budaya santai tropis. Berkunjung ke sini rasanya seperti menghabiskan waktu di kota kecil, bahkan saat Anda berjalan-jalan di gedung-gedung pencakar langit. Meskipun ia merupakan kota terbesar di Hawaii, Honolulu bahkan tidak termasuk ke dalam peringkat 50 besar kota Amerika berdasarkan populasinya, dan para penduduk lokal senang tetap seperti itu. Di sini eksekutif bisnis dan politisi mengenakan kemeja aloha saat bekerja, dan tetangga seringkali saling menyapa dengan memanggil namanya di trotoar. Roda kehidupan berjalan pelan, dan semuanya cenderung mengikuti "waktu pulau" dalam artian mereka selalu telat, namun hampir tidak ada yang mengeluhkannya. Begitu Anda tiba di sana, bersikaplah seperti nasihat terkenal yang menempel pada stiker bemper: "Santai Ini Bukan Ibukota." Bukan tanpa alasan Oahu dijuluki "Tempat Berkumpul." Para penduduknya menghormati warisan multi-budaya yang unik: penjelajah samudera Polinesia, nahkoda kapal Amerika dan Eropa, misionaris dan suadagar Protestan, dan pekerja perkebunan imigran Asia dan Eropa. Hawaii terus menjaga identitas yang berbeda dari bagian Amerika Serikat lainnya, namun ini bukan berarti bahwa siapapun yang datang akan merasa seperti diasingkan justru sebaliknya. Ini karena pepatah lama Hawaii berbunyi, "Kita berada dalam kano yang sama." Pada praktiknya, kearifan dari masa lalu ini menjadikan Hawaii sebagai tempat multi-budaya yang begitu harmonis. Dan di seberang pulau, Anda akan menemukan semangat bermasyrakat dan antusiasme untuk berbuat baik terhadap masyarakat yang sesuai dengan kode etik pelayanan internasional dari Lions. Dengan sistem bis umum yang nyaman yang akan membawa Anda hampir ke semua tempat yang ingin Anda kunjungi di dalam kota atau di seputar pulau, Honolulu juga merupakan kota yang mudah dijelajahi dengan berjalan kaki. Mulai petualangan Anda dari pusat kota, di mana
BISHOP MUSEUM 1525 Bernice Street; bishopmuseum.org Museum sejarah alam terkemuka di Honolulu ini tidak diragukan lagi merupakan tempat terbaik untuk menggali tradisi kuno bangsa Hawaii. Bersiaplah mengagumi jubah-jubah bulu yang rumit, tombaktombak kayu berukir dan papan-papan selancar yang dulu dimiliki kerajaan. Pada zaman dahulu, hanya keluarga kerajaan yang boleh berselancar. Toko suvenir menawarkan berbagai benda seni dan kerajinan tangan Hawaii yang istimewa. IOLANI PALACE 364 South King Street; iolanipalace.org Dibangun hanya dua dekade sebelum monarki Hawaii dilengserkan, bangunan ini menjadi simbol kedaulatan kepulauan ini. Pesanlah tiket beberapa hari sebelumnya untuk mendapatkan tur lengkap dengan pemandu ke istana kerajaan yang telah direstorasi keindahannya. Setiap Jumat siang Royal Hawaiian Band menampilkan konser gratis di halaman istana. WAIKIKI AQUARIUM 2777 Kalakaua Avenue; waikikiaquarium.org Dijalankan oleh University of Hawaii, akuarium edukasi minimalis ini bisa dikatakan sebuah “jendela menuju laut.” Terumbu karang aneka warna dan ikan-ikan karang, ubur-ubur yang berpendar, penyu hijau dan anjing laut biarawan Hawaii yang terancam punah merupakan sebagian mahluk laut yang dapat Anda temui di sini. HONOLULU MUSEUM OF ART 900 South Beretania Street; honolulumuseum.org Terletak di sisi timur pusat kota, museum seni yang indah ini merupakan tempat yang tenang, di mana galeri yang luas mengelilingi air mancur halaman. Koleksi seni dari Asia menjadi salah satu yang harus mendapat perhatian khusus. Tur ke Shangri La, kesenian dari selebriti tahun lalu Doris Duke, mansion tepi pantai, terpisah dari tur museum (pesan tiket dari awal).
JANUARI - FEBRUARI 2015
5
LIMA DESTINASI KULINER ROY’S WAIKIKI 226 Lewers Street; royshawaii.com Di Waikiki Beach Walk, karya-karya dari dapur chef Roy Yamaguchi menaikkan kelas hidangan Pacific Rim dengan penataan berlatar pantai. Dari menu hidangan prix-fixe (menu dengan harga tetap), pesanlah hidangan fusion klasik seperti macadamia nut encrusted fish atau Szechuan-spiced short ribs. Dianjurkan untuk reservasi terlebih dahulu.
Roasted macadamia nut Hawaiian white fish with creamless lobster merupakan hidangan favorit di Roy’s Waikiki.
LEONARD’S BAKERY 933 Kapahulu Avenue; leonardshawaii.com Tidak akan sia-sia menjauh dari Waikiki, toko roti terkemuka di Hawaii ini menjual malasadas (donat goreng ala Portugis) yang hangat, baru digoreng, ditaburi dengan gula dan diisi dengan aneka rasa, mulai dari custard (puding susu manis) sampai haupia (krim kelapa). MARUKAME 2310 Kuhio Avenue; toridollusa.com Antrian mengular sampai keluar dari tempat makan murah terbaik di Waikiki ini. Tempat makan ekonomis ala kafe ini menghidangkan sup mie Jepang yang dibuat di hadapan Anda, dan udang tempura dan sayuran gorengnya benar-benar renyah. SANSEI SEAFOOD RESTAURANT & SUSHI BAR 2552 Kalakaua Avenue; sanseihawaii.com Menyeberang jalan dari pantai, bar sushi dan restoran seafood Pacific Rim ini dijalankan dengan kreatif oleh chef kelahiran Hawaii Dave Kodama. Pesanlah tempat terlebih dahulu dan datanglah sebelum jam 6 petang untuk mendapatkan diskon early-birds. HAILI’S HAWAIIAN FOODS 760 Palani Avenue; hailishawaiianfood.com Seperti apa sebenarnya masakan Hawaii? Temukan jawabannya di tempat makan sederhana milik keluarga ini yang terletak di pinggir Waikiki. Menjalankan bisnis ini sejak 1950an, Haili’s menyajikan menu makan siang savory kalua pig plate, lengkap dengan poi (ubi ungu tumbuk) dan poke seafood di pinggirnya.
6
JANUARI - FEBRUARI 2015
Anda akan menemukan satu-satunya istana raja di AS dan gedunggedung bersejarah lainnya yang menawan termasuk rumah-rumah misionaris yang dikapalkan dari New England di sekitar Cape Horn dan sebuah gereja berdinding batu koral yang mengagumkan. Kebanyakan gedung-gedung indah ini dibangun pada abad 19, ketika Hawaii bertransformasi dari kerajaan kepulauan Polinesia menjadi wilayah A.S. Berjalan sebentar dari pusat kota, pasar Pecinan yang beraroma khas dan restoran-restoran mie sudah menunggu. Pecinan, yang pernah menjadi daerah lokalisasi kota ini karena pesta yang diadakan para pelaut sejak berabad-abad lalu, telah digulung gelombang revitalisasi. Galeri seni, toko barang antik, butik mode, restoran kreatif, bar dan klub malam yang ramai bermunculan di sini. Berjalan singkat lagi dari pusat kota akan membawa Anda ke pelabuhan Honolulu. Naiki lift gratis ke dek observasi di lantai 10 bangunan art deco Aloha Tower untuk mendapatkan pandangan luas ke dermaga, dari Waikiki Beach hingga ke Pearl Harbor yang biru dan dalam dan sekitarnya. Waikiki Beach merupakan arena berjemur di bawah matahari di Honolulu. Turis-turis berdatangan ke pantai indah ini bahkan sejak sebelum masa kejayaan pelayaran kapal uap ke Hawaii. Di masa lalu, Waikiki (nama yang berarti "air yang menyembur") merupakan tempat peristirahatan keluarga kerajaan Hawaii. Kini Waikiki merupakan tujuan wisata jutaan orang dari seluruh dunia. Rasanya sangat menyenangkan berbaring beberapa jam di atas pasir, diiringi gemerisik pohon palem di atas kepala sambil menikmati pemandangan panorama landmark Diamond Head yang beradu dengan air laut yang berkilauan. Para instruktur selancar, inkarnasi modern dari anak pantai Waikiki yang terkenal, memberi pelajaran tepat di atas pasir pantai. Para partisipan susah payah menaiki kano bercadik tradisional Hawaii untuk merasakan diombang-ambing gelombang, kemudian beri penghormatan Anda pada patung dalam balutan kain legenda selancar dan atlet olimpiade Duke Kahanamoku.
Setelah hari gelap, Waikiki tetap menghibur. Begitu matahari terbenam di cakrawala, obor-obor tiki dinyalakan dan terompet keong ditiup, menandakan pertunjukan hula di luar akan segera dimulai. Pada Selasa, Kamis dan Sabtu malam, sekolah hula lokal menampilkan tarian kuno dan modern di pinggir pantai, diiringi alat musik tradisional Hawaii seperti labu getar. Setelah itu jangan dulu meninggalkan tempat untuk mendapat kesempatan bertemu dan berfoto dengan para penampil. Hotel-hotel di pinggir pantai Waikiki juga memiliki bar ruangan terbuka yang menawarkan pertunjukkan musik gratis tiap malam, dan kadang-kadang tarian hula juga. Lounge House Without a Key, nama ini diambil dari sebuah novel tentang detektif polisi Honolulu Charlie Chan, yang menyenangkan milik Halekulani memiliki pemandangan laut yang menakjubkan saat matahari terbenam dengan pertunjukan tari hula solo oleh mantan pemenang kontes Miss Hawaii yang anggun. Halekulani juga merupakan tempat terbaik untuk merasakan cocktail tropis Hawaii yang terkenal, mai tai (rum dicampur dengan sirup orgeat dan jus jeruk). Di manapun Anda menghabiskan waktu luang Anda di Honolulu, baik di kota maupun di tepi pantai, tersedia banyak
kesempatan untuk makan. Ibukota ini menyajikan segala macam mulai dari food truck fare dan pasar petani hingga Hawaii Regional Cuisine kelas atas dari bintang-bintang koki kelahiran Hawaii seperti Alan Wong dan Dave Kodama. Barangkali tak ada sajian yang lebih ikonik selain mixed plate lunch Hawaii, yang mencerminkan warisan multi-etnis Hawaii. Nikmati dua centong nasi dan segundukan salad makaroni ditambah iga pendek kalibi Korea, daging babi Filipina, ayam goreng mochiko Jepang atau daging babi kalua Hawaii. Sajian lokal lain yang harus dicoba adalah poke (dibaca "POH-kaey"): ikan mentah potong dadu (populer, tuna ahi) yang dimarinasi dengan sejumlah bumbu, biasanya kecap, minyak zaitun, jahe, bawang, rumput laut dan cabai. Untuk yang manisnya, cobalah "crack seed" ala Cina yang enak, yakni buah yang dikeringkan dan diawetkan sehingga rasanya menjadi manis, asam dan asin. Setelah seharian di pantai, berbarislah di stan es serut untuk menikmati secorong es halus yang disiram dengan sirup manis warna-warni, dengan ekstra es krim kacang makadamia di bawahnya. Anda tidak ingin melewatkan kesempatan berkunjung ke Honolulu bukan hanya karena keindahan alamnya yang sangat
TAMASYA TERJANGKAU SEKITAR OAHU PEARL HARBOR
HANAUMA BAY NATURE PRESERVE
1 Arizona Memorial Place; pearlharborhistoricsites.org Jika Anda hanya meluangkan waktu satu hari untuk tamasya ke luar Honolulu, pergilah ke tempat bersejarah Pearl Harbor, hanya 40 menit perjalanan menaiki bus ke arah barat dari pusat kota. Tur kapal USS Arizona Memorial yang memilukan ini, tempat peristirahatan terakhir bagi lebih dari 1.100 tentara yang meninggal dalam serangan mendadak Jepang pada 7 Desember 1941, tidak
100 Hanauma Bay Road; honolulu.gov Tidak ada tempat lain di Oahu di mana Anda bisa ber-snorkel bersama beraneka ragam ikan tropis. Teluk biru yang berkilauan ini (Selasa tutup) terletak 10 mil di timur Waikiki, dapat dengan mudah dicapai dengan bis. Peralatan snorkel dapat disewa di pantai.
boleh terlewatkan. Tiket tur bisa segera terjual habis di pagi hari, jadi pesan tiket Anda terlebih dahulu secara online. Tidak jauh, USS Bowfin merupakan kapal selam asli era PD II yang bisa Anda jelajahi isinya. Di seberang di Ford Island, dapat dicapai menggunakan bis shuttle, Anda dapat berjalan-jalan di dek utama Battleship Missouri, tempat Jepang secara seremonial menyerah pada akhir PD II, dan memandangi pesawat terbang restorasi yang Pearl Harbor merupakan digantung di dalam Pacific Aviation tempat wisata yang wajib Museum. Alokasikan waktu seharian dikunjungi. jika Anda ingin mengunjungi sebagian besar tempat wisata ini.
DIAMOND HEAD STATE MONUMENT Diamond Head Road; hawaiistateparks.org Sebuah latar sinematik dari Waikiki Beach, kepundan yang sudah tidak aktif lagi ini memberikan pemandangan 360 derajat dari puncaknya. Pendakian ke puncak sejauh 1,5 mil pulang-pergi ini dapat dilakukan oleh semua golongan usia; namun persiapkan diri untuk sengatan matahari, angin dan tangga yang curam.
POLYNESIAN CULTURAL CENTER & CIRCLE ISLAND TOUR 55-370 Kamehameha Highway, Laie; polynesia.com Jika Anda ingin mengetahui lebih banyak tentang Oahu tapi hanya memiliki waktu satu hari, ikutilah tur bis circle-island. Pemberhentiannya termasuk teropong-teropong pemandangan, pantai-pantai selancar legendaris di North Shore dan Polynesian Cultural Center yang merakyat dan mengedukasi.
JANUARI - FEBRUARI 2015
7
menarik dan budaya Hawaii yang mengakar dalam, namun juga untuk merasakan kebahagiaan sederhana kehidupan sehari-hari di pulau. Tidak ada tempat di dunia ini yang serupa dengan Hawaii, dan Honolulu siap menjadi tuan rumah konvensi Lions. Lihat keterangan lengkap tentang konvensi, termasuk para pembicara dan hiburan yang dijadwalkan, dalam edisi LION selanjutnya, terutama edisi April, atau kunjungi situs LCI dalam waktu dekat. Sementara itu, jika musim salju membuat Anda menggigil, bayangkan saja pantaipantai di Hawaii, kalua dan kalibi-nya dan semangat aloha-nya. Penulis perjalanan Sara Benson yang berbasis di California telah menulis tentang Kepulauan Hawaii selama lebih dari satu dekade. Ia pernah tinggal dan bekerja di semua pulau utamanya, namun keramaian jalan-jalan di Honolulu-lah yang selalu membuatnya datang lagi.
Lions dari Hawaii Melayani dengan Sepenuh Hati Kondisi cuacanya cenderung sempurna, pantaipantainya memikat dan kehidupan berjalan dengan santai. Namun jangan biarkan keadaan ini mengecoh Anda: Lions dari Hawaii tidak berbeda dari Hawaii dari manapun dalam hal melayani. Mereka memenuhi kebutuhan vital masyarakat, baik Kona Lions yang memindai penglihatan dan mendengar keluhan dari anak-anak sekolah karena pemerintah menghentikan program pemindaian akibat masalah anggaran, North Kauai Lions yang memasang rescue tube di pantai maupun Lions di Honolulu yang membantu memperbaiki trotoar kota yang rusak karena cuaca dan beban berat pemakaian dari pejalan kaki. Distrik 50 di Hawaii beranggotakan 1.800 Lions yang tersebar di 66 klub di seluruh pulau. Klub-klub ini menjadi sponsor bagi 35 Leo clubs yang beranggotakan 2.000 orang. Kegiatannya berpusat di Hawaii Lions Eye Bank yang sibuk dan Makana Foundation, satu-satunya bank mata di Hawaii dan di seluruh Kepulauan Pasifik. Selama 35 tahun terakhir, bank mata ini telah memulihkan penglihatan 5.000 pasien. Rata-rata 200 transplantasi kornea per tahun. Pemindaian penglihatan dan pendengaran juga merupakan fokus utama. Sejak 2010, Lions dari Hawaii telah memindai penglihatan lebih dari 22.000 siswa. Boleh jadi proyek yang paling istimewa dan menginspirasi adalah pengiriman bantuan kepada permukiman di Afganistan yang dilanda perang. Dijalankan oleh Leos dan melibatkan banyak Lions, program Socks for Sisters (LION Januari 2014) telah mengirimkan ribuan pasang kaos kaki, sekaligus perlengkapan sekolah dan kacamata, untuk gadis-gadis Afganistan, yang belajar di sekolah yang tak berpenghangat ruangan.
Tiga Leo clubs di Hawaii memulai programSocks for Sisters setelah Leos mengetahui bahwa sekolah-sekolah di Afganistan tidak berpenghangat ruangan.
8
JANUARI - FEBRUARI 2015
JANUARI - FEBRUARI 2015
9
Worldwide Week of Service untuk Anak-anak Dilaksanakan Mei
Lions di seluruh dunia membantu anak-anak. Fort Vancouver Lions di Washington menyelenggarakan pertemuan untuk pemuda penderita gangguan penglihatan dari Barat Laut Pasifik. Kegiatan ini bertempat di Washington State School for the Blind. Berlomba di nomor 100 meter, Sofia Batchelor, 10 tahun, dari Vancouver, menyampaikan kepada Columbian, "Kadang-kadang rasanya seperti terbang. Seolah-olah bisa terus terbang selamanya." Foto oleh Steven Lane/The Columbian Anak-anak sekolah di Ekuador belajar mencuci tangan dengan benar, diajarkan oleh Guayaquil Bosques De La Costa Lions.
Lions tidak pernah memerlukan insentif tambahan untuk membantu anak-anak sepanjang hampir 100 tahun perjalanan sejarahnya. Klub-klub terbiasa melakukan ini. Namun Mei ini klub-klub diminta untuk mengarahkan langsung pelayanannya kepada anak-anak untuk membantu
10
JANUARI - FEBRUARI 2015
mencapai target centennial kita melayani 100 juta orang hingga 2017. Lions Clubs International telah mencanangkan 16-22 Mei sebagai Worldwide Week of Service untuk membantu anak-anak yang membutuhkan. Memberi makan anak-anak. Membacakan buku di kelas.
Mengecat taman bermain. Ada begitu banyak cara untuk membantu anak-anak. Namun hanya ada satu cara untuk melaporkan pelayanan itu ke LCI dan masuk perhitungan target 100 juta: lewat Service Activities Report dalam sistem online MyLCI (mylci.lionsclubs.org). Kegiatan yang
memenuhi syarat untuk Centennial Service Challenge (CSC) memiliki logo khusus CSC di MyLCI. Klub juga dapat memenuhi syarat CSC dengan memberikan kontribusi kepada LCIF. Centang "donation to LCIF" ketika memasuki halaman kegiatan di MyLCI.
JANUARI - FEBRUARI 2015
11
(Kanan) Lions di Três Lagoas, Brazil, menyelenggarakan hari membaca dan berhitung untuk anakanak sekolah. (Bawah) Lions dan Lionesses di Distrik 323 A3 di India menyekenggarakan hari olahraga untuk para siswa difabel.
Siswa di Filipina memperlihatkan tas-tas sekolahnya, yang berisi buku-buku dan perlengkapan sekolah, pemberian dari Dasmarinas Lions.
Selain membantu 25 juta anak, centennial challenge ini mengajak Lions untuk meningkatkan pelayanan kesehatan mata untuk 25 juta orang, mengentaskan kelaparan untuk 25 juta orang dan memberi manfaat bagi 25 juta orang melalui
12
JANUARI - FEBRUARI 2015
proyek-proyek lingkungan. Klub-klub yang melaporkan kegiatan pelayanan centennial-nya akan mendapatkan banner patch berdasarkan partisipasi mereka. Ada pertanyaan? Hubungi LCI di
[email protected].
JANUARI - FEBRUARI 2015
13
Hari Lyra Melihat dengan Jelas 14
JANUARI - FEBRUARI 2015
Angka menyiratkan sebuah cerita, dan apa yang dialami seorang anak dapat mengungkapkan cerita lain. Indiana Lions Operation KidSight telah memindai (screening) hampir 120.000 anak-anak pra-sekolah sejak salah satu hibah LCIF meluncurkan program ini pada 2003. Sekitar 20.000 anak dipindai setiap tahun, dan 280 Lions clubs telah berpartisipasi. Angka-angka tersebut mengungkapkan dedikasi tanpa batas untuk menyelamatkan penglihatan dan banyaknya tragedi yang terhindar dan terjaminnya pembelajaran dan pertumbuhan yang normal. Dan inilah Lyra kecil, sangat bersemangat memilih kacamatanya setelah menerima pemindaian dari Pierceton Lions dan sangat senang saat melihat kacamata itu terpasang di wajahnya. Orangtua Lyra? Yakinlah bahwa mereka sangat berterima kasih karena hasil pemindaian menunjukkan kemungkinan kondisi mata dan setelah ini mereka akan menemui dokter mata.
JANUARI - FEBRUARI 2015
15
Auman Pertama TAHUN BARU, LION BARU
LIONS MERAYAKAN WORLD SIGHT DAY
Kami harap Anda menyadari LION bulan ini tampil berbeda—dan lebih bagus. Kami telah mendesain ulang majalah ini. Isi pokok majalah kami tidaklah berubah—Anda masih mendapatkan liputan-liputan tentang proyek dan kepedulian Lions. Namun kami percaya kami telah memperbaiki tampilannya dengan membuatnya lebih menarik dan lebih modern. Terakhir kali kami melakukan desain ulang adalah tahun 2009, waktu yang sangat lama bagi sebuah majalah. Jadi kami harap Anda tetap menikmati informasi tentang rekan-rekan Lions dan pelayanan mereka yang luar biasa.
Lions Clubs International menyelenggarakan perayaan Lions World Sight Day (LSWD) tahunan ke17 di Reykjavik, Islandia, pada 14 Oktober. LSWD mempromosikan perawatan dan pemulihan penglihatan dan membantu mereka yang buta atau penglihatannya terganggu. Lions International President Joe Preston dan Presiden Islandia Ólafur Grimsson menjadi bintang acara ini. Lions menyerahkan peralatan oftalmia, yang didanai oleh hibah SightFirst senilai US$ 70.000, kepada National University of Iceland. Pameran umum, yang dikunjungi oleh lebih dari 2.800 orang, menyajikan informasi tentang kesehatan mata sekaligus pemindaian (screening) penglihatan dan diabetes. Lions clubs juga memperlihatkan proyek pelayanan mereka. Dalam skala global, Lions clubs menandai LSWD dengan pemindaian penglihatan, eye camp, operasi katarak dan pengumpulan kacamata.
EKUADOR MENGELIMINASI BUTA SUNGAI Ekuador menjadi negara kedua yang mengeliminasi onchoceriasis, yang juga dikenal dengan buta sungai. Sejak 1990, Kementerian Kesehatan Ekuador telah mendistribusikan obat Ivermectin untuk menghentikan penyakit yang membutakan ini. Mitra kementerian kesehatan dalam prakarsa ini adalah Lions Clubs International, The Carter Center, Pan American Health Organization, Bill & Melinda Gates Foundation, Merck (donatur obat ini) dan masih banyak lagi. Buta sungai disebabkan oleh gigitan lalat yang hidup di dekat sungai dan membawa cacing parasit. Penyakit ini, selain melemahkan personal, juga mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar, menghalangi orang bekerja, memanen tanaman dan merawat anak. Sekitar 600.000 orang di enam negara di Amerika Latin—Brazil, Kolombia, Ekuador, Guatemala, Meksiko dan Venezuela—dahulu berisiko terkena penyakit ini. Pada 2013, Kolombia menjadi negara pertama yang diverifikasi oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terbebas dari buta sungai. Guatemala dan Meksiko telah mengeliminasi penyebaran penyakit ini dan diharapkan segera meminta verifikasi WHO. Penyebaran terus berlanjut di berbagai wilayah Brazil dan Venezuela,
LCIF MEMERANGI EBOLA
Petugas kesehatan di Ekuador menggunakan perahu untuk memberikan pengobatan dan pelayanan kesehatan kepada masyarakat endemik buta sungai.
sebagaimana di sejumlah besar wilayah Afrika, di mana Lions, The Carter Center dan lain-lain bekerja melawan penyakit ini. LCIF telah menyediakan jutaan dolar bagi The Carter Center dalam bentuk hibah untuk menanggulangi buta sungai, Lions clubs lokal menyediakan dukungan logistik dan membantu memobilisasi masyarakat untuk memperoleh Ivermectin. Mantan Presiden A.S. Jimmy Carter menuturkan kepada LION tahun lalu, “Lions Clubs dan LCIF merupakan mitra penting dalam penanggulangan buta sungai dan telah memberikan dukungan luar biasa di Amerika Latin, Kamerun, Nigeria, Sudan, Uganda dan Etiopia.”
16
JANUARI - FEBRUARI 2015
Lions Clubs International Foundation (LCIF) telah mengalokasikan US$ 150.000 untuk penanganan Ebola. Lions di beberapa negara termasuk Jepang dan Swedia telah menjanjikan dukungan terhadap penanggulangan penyakit ini. “Kami Lions memiliki sejarah panjang dalam membantu mereka yang membutuhkan di seluruh dunia,” tutur Barry J. Palmer, ketua LCIF. “Dengan 167 klub dan lebih dari 8.000 Lions di negara terdampak, Lions dan LCIF menjanjikan dukungannya bagi mereka yang paling membutuhkan.” Wabah penyakit ini di Afrika Barat telah merenggut 5.000 jiwa, dan sekitar 4.000 menjadi yatim piatu. Bila ingin memberi donasi lewat LCIF, cari “ebola” di lionsclubs.org.
Petugas kesehatan membawa jasad seorang wanita yang diduga terkena virus Ebola di pinggiran Monrovia, Liberia, pada Oktober.
World Sight Day di Islandia menyajikan pemindaian penglihatan dan diabetes dan edukasi tentang bedah laser dan kesehatan mata.
PRESIDEN 100 TAHUN Joe Scott menjabat sebagai presiden klubnya pada 1954. Jadi pada 23 Oktober, enam hari setelah ulang tahunnya yang ke-100, District 22 W Governor John Parker dari Maryland melantiknya sekali lagi sebagai presiden kehormatan Williamsport Lions. Mengabdi 65 tahun sebagai Lion, Scott membunyikan bel untuk mengistirahatkan pertemuan. “Malam itu luar biasa. Setiap momennya begitu menginspirasi,” tutur Lois Conrad, presiden. Scott masih menghadiri pertemuan dan penggalangan dana. Scott, veteran Perang Dunia II, mengajar dan kemudian menjadi kepala sekolah di Williamsport High School. Lions dan murid-murid yang pernah diajarnya memujinya karena telah menginspirasi mereka selama pertemuan. Baru-baru ini Scott melewatkan satu pertemuan, yang membuat cemas Conrad sampai ia tahu penyebabnya. “Scott sedang mengunjungi klub lain!”
KEUNTUNGAN MENGABDI SEBAGAI PEJABAT Dalam dunia olahraga, bobble berarti membuat kesalahan. Namun sebuah klub di Multi Distrik 300 Taiwan tentunya tidak akan menjatuhkan bola saat memberikan penghormatan kepada pejabat klub dengan memberikan bobblehead kepada mereka. Bobblehead yang khusus dibuat untuk Taoyuan Linghang Lions Club dilengkapi dengan nama dan jabatan di bagian alasnya dan rompi Lions.
JANUARI - FEBRUARI 2015
17
Anak-anak dengan semangat membongkar sendiri kira-kira 45.000 buku yang dikirimkan ke Tonga.
K
Buku untuk Tonga Setelah buku-buku yang tak terhitung jumlahnya hancur oleh tsunami di kepulauan tropis, Lions dari Alaska dan wilayah lain segera bertindak. OLEH ANNE FORD | FOTO OLEH SERINE HALVERSON
18
JANUARI - FEBRUARI 2015
etika Kato Ha’unga dari Anchorage, Alaska, mendengar kabar pada September 2009 bahwa tsunami telah menerjang tanah kelahirannya—kerajaan kepulauan Polinesia Tonga—ia segera menghubungi keluarganya yang ada di sana. Apakah mereka di antara 10 korban jiwa atau 200 orang yang kehilangan tempat tinggal? Tidak. Itu kabar baiknya. Kabar buruknya, seperti yang disampaikan oleh sepupu mudanya lewat telepon, adalah: “Semua buku kami jeblok.” Tonga, yang terletak di Samudera Pasifik barat daya antara Selandia Baru dan Hawaii, berbeda dari negara-negara lain. Negara ini terdiri dari 170 pulau dan kurang dari 40 pulau saja yang ditinggali. Sekitar dua per tiga dari 106.000 penduduk Tonga tinggal di pulau utama, Tongatapu. Ha’unga, yang menghabiskan masa kecilnya di Tonga sebelum pindah ke Alaska untuk kuliah, tahu betapa sulitnya buku di sana. Walaupun Tonga bisa berbangga diri atas tingkat melek aksara yang mencapai 99%, bahan bacaan tidak bisa diperoleh di luar sekolah—dan di sekolah pun tidak terlalu banyak. “Saat saya sekolah,” kenang Ha’unga, “hanya ada sedikit buku di kelas, kira-kira lima buah, dan kami membacanya berulang kali—duduk melingkar dan bergiliran membacanya. Dan satusatunya buku yang kami miliki di rumah adalah Alkitab.” Atas dasar itu, karena ia sudah pindah ke Amerika Serikat, Ha’unga telah menunjukkan pentingnya mengirim buku secara
teratur kepada keluarganya di Tonga. Tapi kini tsunami telah menghancurkan buku-buku tersebut. “Saya berpikir, ‘Apa yang bisa saya lakukan untuk tanah air saya?’” tutur Ha’unga. Keesokan harinya, ia membuat flyer dan mengirimkannya lewat email kepada teman-teman dan rekan kerjanya, meminta mereka menyumbangkan buku untuk mendirikan sebuah perpustakaan kecil di rumah pamannya di Tonga—sebuah tempat “di mana semua anak di lingkungan itu dapat datang dan membaca,” tutur Ha’unga. Tak pernah terpikir oleh Ha’unga, melalui bantuan dari beberapa Lions clubs, seorang senator Alaska, Angkatan Laut A.S., dan pihak-pihak lain, proyek kecilnya akan menjadi sesuatu yang benar-benar baru: salah satu perpustakaan publik di seluruh Tonga. Memperoleh buku ternyata menjadi bagian mudah dari proyek ini. Segera setelah permintaan disebarluaskan, lebih dari 3.000 eksemplar buku sumbangan menumpuk di kursi belakang mobil Ha’unga, berjejal di kolong mejanya, menggunung di garasi-garasi dan ruangan-ruangan yang ia pinjam—dan itu sebelum Anchorage Daily News membuat liputan tentang dirinya. Setelah itu, jumlah donasi membengkak menjadi lebih dari 40.000 buku. Bulan dan tahun berganti, Ha’unga mulai khawatir buku-buku tersebut tidak akan berhenti berdatangan. Menyadari ini bukan lagi proyek ruang baca dalam rumah, Ha’unga dan pamannya menghubungi Kementerian Pendidikan Tonga, yang setuju mendonasikan bekas balai kota untuk digunakan
JANUARI - FEBRUARI 2015
19
Proyek kecil Ha’unga akan menjadi sesuatu yang benar-benar baru. (Atas) Tentara Tonga mengangkut buku dari kapal-kapal Angkatan Laut A.S. (Bawah) Lions mewujudkan salah satu perpustakaan publik pertama di Tonga.
20
JANUARI - FEBRUARI 2015
sebagai perpustakaan publik. “Rasanya tidak bisa dipercaya,” tutur Ha’unga. “Dan saya masih memikirkan bagaimana mengirimkannya!” Tonga terletak sekitar 6.000 mil dari Anchorage, dan untuk mengirimkan buku sebanyak itu ke sana, Ha’unga sadar, akan membutuhkan biaya sekitar $ 10.000. Dana yang sangat besar, pikirnya—namun di saat ia hampir menyerah, ia ingat teman-teman barunya, Lions. Sebagai anggota penting dari komunitas besar Polinesia di Anchorage, Ha’unga pada 2012 pernah diminta untuk membantu pendirian klub baru, Anchorage Polynesian Lions. Klub tidak hanya segera mengadopsi proyek perpustakaan ini, namun setiap Lion yang ia temui, tampaknya, ingin membantu bagaimanapun caranya. “Saat saya menghadiri konvensi distrik di Fairbanks, saya pulang membawa berkotak-kotak buku,” tutur Ha’unga. “Dan mereka juga memberi $ 300 untuk membantu saya mengirimkannya. Saya sungguh tersentuh.” Melalui Lions juga Ha’unga bertemu dengan Walt Hays, anggota dari Mt. McKinley Lions Club di Anchorage, yang berhasil mengumpulkan 40 dus materi kurikulum sekolah baru untuk disumbangkan. Lion lain, Ross Boring dari Bethel Lions Club di Alaska, menyelamatkan materi-materi tersebut dari tempat pembuangan sampah dan saat itu sedang mencari tempat untuk menyimpannya. “Ini kurikulum baru dan buku-buku baru,” tutur Boring. “Saya hanya tidak suka melihat sesuatu disia-siakan, dan saya tahu anak-anak memerlukan buku bacaan. Jika mereka tidak bisa membaca, mereka akan menghadapi banyak kesulitan.” Hays mendengar kesulitan yang dihadapi Boring, dan bekerja dengannya dan dengan Dick Whiterite dari College Station Noon Lions di Texas untuk menggalang dana pengiriman agar materimateri itu dapat bergabung dengan ribuan buku lainnya yang sedang menunggu untuk dikirimkan ke seberang lautan. “Istri saya seorang guru kelas dua, jadi buku-buku itu sangat berarti bagi kami,” tutur Witherite. “Saat kami mendengar kabar tentang kesulitan ini, kami ingin melakukan apapun yang bisa membantu.” Penantian Ha’unga berakhir saat U.S. Senator Lisa Murkowski dari Alaska mendengar kabar tentang proyek ini dan mengatur pengiriman buku-buku itu ke Tonga dengan kapal Angkatan Laut dalam Operation Handclasp, sebuah proyek yang mengangkut materi-materi pendidikan dan kemanusiaan ke seluruh dunia. Pada Juni 2013, buku-buku itu sampai di Tonga, bersama dengan dua kardus kacamata baca sumbangan dari Lions Multi Distrik 49. Kiriman ini secara resmi diterima oleh seluruh anggota DPR Tonga, diturunkan oleh tentara Tonga, dan dibongkar oleh hampir semua laki-laki, perempuan dan anak-anak di negeri ini. Turut hadir pula pejabat-pejabat pemerintah seperti Perdana Menteri Tonga Lord Tu’ivakan, anggota dari Nuku’alofa Lions Club di pulau Tongatapu. Ha’unga juga di sana, tentu saja, bersama beberapa temannya seperti Serine Halverson, fotografer yang membantu mendokumentasikan seluruh hiruk-pikuk namun menyenangkan ini. “Mereka sangat bersemangat membaca buku-buku itu dan melihat-lihat gambarnya,” tutur Halverson. “Sebagian anak yang sudah besar, yang bisa membaca bahasa Inggris, sedang membaca beberapa buku. Seorang anak perempuan mengatakan bahwa ia sangat antusias membaca sebuah buku baru—ia suka novel roman. Membaca memberikan kepuasan instan.” Donasi buku ini begitu banyak sehingga Ha’unga akhirnya mendirikan tidak hanya satu tapi dua perpustakaan—Princess Kaimana Northern Lights Library di pulau Tongatapu, dan Tongoleleka Northern Lights Library di Kepulauan Ha’apai Tonga—keduanya dinamakan sesuai dengan keindahaan pesona cahaya alam yang umum tersaji di langit belahan utara seperti di Alaska. Organisasi non-pemerintah bernama Project HOPE menyediakan relawan untuk mengorganisir buku-buku tersebut dan untuk menyediakan pelatihan pustakawan. Perpustakaan Princess Kaimana sudah berjalan, sementara perpustakaan Tongoleka masih menunggu renovasi gedung yang akan ditempatinya. Mimpi Ha’unga telah terwujud, dan ia telah kembali ke Alaska. Tapi apakah proyek ini sudah berakhir? “Sini saya beritahu,” Ha’unga tertawa, “begitu saya mendarat, Lions club menelepon dan mengatakan, ‘Masih ada orang yang datang mengirim buku.’ Saya sudah mengepak lima palet. Orang-orang mengenal saya: ‘Ini sang nyonya buku.’”
JANUARI - FEBRUARI 2015
21
TRADISI! TRADISI! Dari membayar denda karena ledekan konyol sampai mengenakan topi era Kolonial, anggota klub mendekatkan diri satu sama lain dengan memegang teguh ritual dan praktik puluhan tahun. OLEH ANNE FORD
K
etika John Girvin ingin menceritakan peristiwa penting dalam hidupnya kepada rekan Lions-nya—katakanlah ulang tahun pernikahan, atau kelahiran anak di keluarganya—ia tidak mencari alamat email mereka, mengirim pesan grup, atau bahkan menulis status di Facebook. Alih-alih demikian, ia menyimpan uang $ 5 ke dalam dompetnya dan berangkat menuju pertemuan Lions. Setidaknya selama 30 tahun, mungkin lebih, Lions dari Lexington, Kentucky, telah mengalokasikan waktu dalam pertemuan mereka untuk menyampaikan kabar personal. Setiap anggota yang ingin melakukan itu dapat membayar $5 agar mendapat kesempatan memegang mikrofon, membunyikan bel dan mengumumkan kabar baik miliknya. (Pengumuman paling populer yang cukup sering disampaikan adalah tentang selesainya seseorang membayar uang kuliah anak atau cucunya.) Uang tersebut kemudian dimasukkan ke dalam kas donasi klub. Jika itu terdengar cukup sederhana sebagai tradisi yang dijalankan klub, memang demikian adanya. “Kami mengumpulkan uang kecil, dan setiap orang membunyikan belnya sendiri, kemudian berbicara,” tutur Girvin, presiden. “Tradisi ini bukan sesuatu yang menyita terlalu banyak waktu dalam pertemuan, dan ada yang menarik dari tradisi ini; kita mempelajari kehidupan orang lain.” Namun jangan terkecoh. Tradisi membunyikan bel dari Lexington Lions bukan hanya cara yang menyenangkan untuk menyampaikan beberapa peristiwa di dalam pertemuan. Manfaat yang diberikan lebih besar daripada yang terlihat. Dengan melestarikan cara formal namun menyenangkan dalam menyampaikan kabar personal, klub memastikan bahwa anggotaanggotanya merasakan ikatan batin dan penghargaan. Dan siapapun yang pernah merasa benar-benar dihargai oleh satu kelompok tahu bahwa perasaan itu membuat partisipasi jadi sangat menyenangkan. Tanyakan saja pada ahli. “Tradisi itu penting, bahkan sangat mendasar, agar kelompok kuat,” tutur William Berkowitz, profesor emiritus bidang psikologi di University of Massachusetts di Lowell.
22
JANUARI - FEBRUARI 2015
“Sejak permulaan sejarah tertulis, tradisi telah menjadi sesuatu yang mengikat anggota sebuah kelompok. Mengapa orang harus meluangkan waktu pergi ke pertemuan Lions setelah sibuk seharian bekerja? Karena mereka akan mendapatkan manfaat dari itu, dan salah satu manfaatnya adalah perasaan memiliki, perasaan terhubung dengan sesuatu yang lebih besar dari diri mereka.” Dengan kata lain, memastikan anggota klub Anda antusias, berkomitmen dan berpartisipasi dapat dilakukan dengan cara sederhana seperti membunyikan bel. Lexington Lions Club hanya salah satu dari sekian banyak yang sudah memanfaatkan kekuatan tradisi untuk menjaga baik peranan anggotanya maupun status mereka sebagai bagian masyarakat yang kuat. Itu yang didapat para “highfalutin” dari tradisi. Singkatnya, tradisi seringkali berupa kesenangan sederhana atau kekonyolan, semacam icebreaker abadi untuk membantu para anggota merasa nyaman, pengingat bahwa walaupun melayani itu harus serius Lions merupakan teman yang suka bersenang-senang dan menikmati kebersamaan dengan orang lain. Seperti tradisi sederhana membunyikan bel dari Lexington Lions, namun tidak kalah bermanfaat, adalah tradisi lama Poulsbo Noon Lions Club di Washington. Setiap minggu selama lebih dari 20 tahun, Tail Twister klub telah memilih “Lion misteri.” Sebelum pertemuan dimulai, semua anggota berjabat tangan satu sama lain. Selama pertemuan Tail Twister mengumumkan identitas dari Lion misteri. Siapa saja yang belum berjabat tangan dengan orang yang dimaksud harus mengaku dan membayar denda sebesar 25 sen untuk dana umum klub. “Tradisi ini tampaknya cukup mendorong persahabatan,” tutur Tom Settle. “Ini membuat orang-orang berkomunikasi satu sama lain, dan ini memastikan bahwa tak seorangpun diabaikan, terutama anggota baru. Saya menganjurkan klub lain melakukan hal yang sama—apapun yang membuat orang-orang saling menghargai.” Tradisi denda klub lainnya datang dari Portales, New Mexico, kandang Portales Lions. Sejak awal 1980an, tutur presiden Lonnie
JANUARI - FEBRUARI 2015
23
Berry, setiap anggota klub yang dikutip ucapannya di koran atau muncul di televisi tanpa menyebutkan bahwa ia adalah seorang Lion akan mendapat denda sebesar $1. “Ini hal yang baik,” tutur Berry, “sebuah cara untuk mendorong anggota kita mempromosikan keanggotaannya di Lions.” Ini juga merupakan cara untuk memastikan bahwa anggota klub itu sendiri mengingat terus jati diri mereka sebagai Lions (sekaligus sedikit mempertebal rekening administratif klub). Berry sendiri menyadari hal itu beberapa tahun yang lalu saat ia menulis kolom tetap untuk koran lokal. “Di akhir setiap artikel,” tutur Berry sambil tersenyum, “saya selalu menulis bahwa saya bangga menjadi anggota Portales Lions Club.” Tradisi juga dapat menjembatani hubungan antar klub. Misalnya, klub-klub dari Distrik 44 N di New Hampshire sangat baik dalam menjaga hubungan satu sama lain, berkat sebuah tradisi yang sudah berlangsung selama tiga dekade—mencuri. Donald Ager, sekretaris Hillsboro Lions Club dari distrik ini, menjelaskan: “Setiap klub berkunjung ke klub lain, dan mereka berusaha untuk mengambil perkakas dari klub itu dan mengembalikannya nanti. Sekretaris klub yang sukses mengambil suatu perkakas mengirim surat kepada klub yang diambil perkakasnya dan memberitahu bahwa mereka dapat memperoleh kembali perkakas tersebut dengan melakukan kunjungan balasan.” Yang paling sering, terang Ager, benda pertama yang harus dicuri adalah palu presiden atau bel klub, namun setidaknya pada satu kesempatan, seorang Lion berhasil mencuri satu set meja podium. Pada kesempatan lain, ini bahkan kejadian yang lebih heboh, seorang Lion yang sedang kabur dengan membawa banner klub lain ditangkap dan dibawa kembali ke clubhouse, banner dan semuanya. Tradisi ringan tangan seperti ini tidak hanya sangat menyenangkan, namun juga memberikan manfaat nyata dalam mendorong persahabatan antar klub. Sebagai tambahan, saat dua klub berkumpul bersama, ini memberi mereka kesempatan untuk mendapatkan ide-ide baru, papar Ronald Landers, sekretaris Houston Spring Branch Lions Klub di Texas. “Banyak waktu untuk sebuah klub menemukan sendiri semua ide yang dibutuhkannya,” tutur Landers. “Jika kita berkunjung ke klub lain, akan terlintas dalam pikiran kita, ‘Oh, kita bisa mencoba penggalangan dana seperti itu,’ atau ‘ Kita bisa mencoba proyek pelayanan seperti itu.’” Oleh karena itu, distrik asal klub Landers, 2 S2, memiliki tradisi lama yang mengharuskan mempergilirkan sebuah “palu besar dan jelek” dari satu klub ke klub lain. “Palu itu besar dan jelek, memang demikian adanya,” tutur Landers sambil menyeringai. “Ukuran kepala palunya kira-kira sebesar kaleng kopi. Yang terjadi kemudian, sebuah klub akan mengunjungi klub lain, dan jika klub yang berkunjung membawa tiga anggota atau lebih, mereka dapat mengklaim palu tersebut. Jika klub itu memiliki pin sendiri, mereka akan menempelkannya ke palu itu. Kadang-kadang palu itu dicuri
setiap tiga atau empat bulan; kadang-kadang palu itu dicuri setiap minggu.” Kapanpun dilakukannya, tradisi palu ini memastikan bahwa klub-klub di distrik tetap berhubungan dan ide-ide mereka selalu segar dan baru. Sementara itu, beberapa tradisi menyimbolkan Lions dalam komunitas yang lebih luas. Rising Sun Lions Club di Maryland, misalnya, menggunakan cerek kopi setinggi 20 kaki—dibuat oleh salah satu anggotanya pada 1937—sebagai kendaraan hias dalam parade komunitas. “Semua orang mengenalinya,” tutur Mary Beth Jackson, presiden. “Semua orang tahu itu Lions saat mereka melihat cerek kopi itu.” Dan setiap tahun sejak 1954, Lexington Lions dari Massachusetts telah memberikan penghormatan kepada pemimpin komunitas yang berprestasi setiap Senin ketiga di bulan April dengan memberi topi putih bersudut tiga, yang mengingatkan pada topi yang dipakai pada masa Revolusi Amerika, Tradisi ini membuat semua orang paham bahwa Lions merupakan fixture lama dari komunitas Lexington, tutur sejarawan klub Doug Lucente. Jadi bagaimana sebuah klub yang mungkin sedang bermasalah dengan jumlah keanggotaan atau tingkat partisipasi memulai semacam tradisi yang akan membantu memperbaiki keadaan? Berkowitz, sang ahli, menyarankan untuk bersabar. “Tradisi bukanlah sesuatu yang bisa Anda buat sekaligus, karena menurut definisi, tradisi memerlukan waktu untuk memberi pengaruh dan diterima,” jelas Berkowitz. Kedua, pahami bahwa tradisi hanya salah satu bagian dari apa yang diperlukan untuk memastikan kesuksesan klub. Sebagaimana ditambahkan Berkowitz, “Tradisi bukan satu-satunya hal yang penting dalam memelihara kelompok. Ada faktor-faktor lain yang efektif dalam menjaga orang agar tetap terikat dengan kelompoknya, seperti kepemimpinan yang kuat, memiliki struktur organisasi yang baik dan memiliki tugas bersama.” Terakhir, pastikan bahwa apapun tradisi yang Anda terapkan dapat membantu anggota Anda merasa terikat dan dihargai. Ambil contoh Danbury Lions dari Connecticut: Sejak akhir 1980an, mereka telah menanam sebuah pohon untuk setiap anggota klub yang wafat. Penanaman ini menjadi bagian dari pelaksanaan upacara tahunan. “Presiden yang menjabat akan membacakan nama-nama anggota yang hadir dalam pertemuan, dan bel dibunyikan sekali kali nama seseorang dipanggil,” tutur Keith Beaver. “Nama-nama terakhir yang kami panggil adalah anggota yang wafat pada tahun sebelumnya. Tentu saja mereka tidak mungkin menjawab, sehingga klub memberi maklumat bahwa anggota ini tidak dapat menjawab panggilan bel.” Meskipun upacara ini diiringi dengan kesedihan, ini mengingatkan Lions yang hadir bahwa mereka merupakan bagian dari seuatu yang lebih besar dari diri mereka sendiri—organisasi pelayanan terhormat yang karyanya akan terus dikenang bahkan setelah kematiannya. Beaver menuturkan, “Saya tidak pernah tidak menangis dalam upacara ini.”
Tail Twisting merupakan tradisi lama Lions yang meningkatkan kesolidan klub. • Pada 1939, trik dari Tail Twisters sering “membuat anggota tersipu” (LION Agustus 1939). • Tail Twisting tidak ditujukan kepada semua orang, namun ia kini semakin kuat (Maret 2009).
24
JANUARI - FEBRUARI 2015
JANUARI - FEBRUARI 2015
25
REGENERASI MAKULA Perawatan baru nan berani memulihkan penglihatan pendiri Jiffy Lube.
S
eorang dokter di Baltimore memberinya kabar buruk: ia menderita age-related macular degeneration (AMD). Jim Hindman, saat itu 57 tahun, hanya mengangkat bahu. Setelah semua yang ia alami dan ia capai, masalah ini tampak kecil. Setelah menghabiskan sebagian masa kecilnya yang sulit di tanah kelahirannya, ia kemudian menjadi jutawan atas usahanya sendiri pada usia 35 tahun dan kemudian meningkat pesat saat ia mendirikan perusahaan raksasa di bidang ganti oli Jiffy Lube International. Hindman dapat melihat cukup baik saat ia menerima diagnosanya. Ia sedikit melupakannya—sampai titik-titik hitam kecil mulai mengotori pusat penglihatannya, diikuti dengan kaburnya penglihatan yang semakin meningkat. Lima belas tahun setelah diagnosa awal, seorang dokter memberitahunya, “Anda resmi mengalami kebutaan.” Dunianya semakin gelap. Ia tidak bisa berjalan ke luar sendiri. Ia tidak dapat mengenali wajah teman-temannya. Ia dirundung keputusasaan. Apakah dia melesat naik hanya untuk kembali jatuh dan tak berdaya? Hindman, 79 tahun, tumbuh besar di Sioux City, Iowa, setelah era Great Depression. Ibu tunggalnya, yang mengalami gangguan emosional, tidak mampu menafkahi dirinya dan dua adik lakilakinya. Saat ia berusia 10 tahun, pemerintah memerintahkan agar Hindman dikirim ke Boys and Girls Home di Sioux City. Di sana ia mendapatkan tempat bernaung dan kedisiplinan, dua hal yang sangat ia butuhkan. Hindman mahir dalam football, sehingga ia mendapatkan beasiswa parsial untuk kuliah. Ia akhirnya memperoleh gelar master dalam bidang administrasi rumah sakit dan menggunakannya sebagai batu loncatan untuk menjadi yang terdepan dalam bisnis
panti jompo. Ia menghasilkan jutaan dolar dan memutuskan untuk pensiun di usia matang 35 tahun. Tidak lama kemudian ia bosan, sehingga ia menjadi pelatih football di Western Maryland College (kini McDaniel), dan menerima gaji tahunan sebesar $ 1. Di Western Maryland ia mengubah tim menjadi pemenang dan sekaligus mengubah hidupnya. Di Jiffy Lube, momen penting ini kini dikenal dengan “the Challenge.” Seorang siswa suatu hari mendatangi kantor Hindman, mengeluhkan kurangnya prospek kerja setelah lulus sekolah. Hindman terkejut dan gusar. “Ada banyak sekali kesempatan,” katanya kepada siswa itu. “Kamu hanya harus tahu di mana mencarinya dan bersedia berkorban untuk mendapatkannya.” Siswa itu dengan fasih membalas, “Saya bertaruh bapak tidak bisa meraih kesuksesan lagi.” Hindman menjawab bahwa ia tidak hanya akan memperoleh kesuksesan lain tapi ia juga akan memperkaya sebagian teman sekelas siswa tersebut. Janji ini terwujud pada 1986, hanya delapan tahun setelah tantangan (the Challenge) saat Jiffy Lube menjadi perusahaan publik dan sejumlah mantan pemain Western Maryland tiba-tiba menjadi jutawan dalam semalam. Hindman melanjutkan kesuksesannya. Ia mengambilalih perusahaan publik lainnya, Youth Service International, yang membantu merehabilitasi anak muda yang pernah terlibat kenakalan remaja. Ia memelihara kuda dan melombakannya dan menerima dua gelar doktor honoris. Ia sangat menyayangi keluarga tercintanya: istrinya, Dixie, dua anak dan cucu-cucu. Semuanya berjalan dengan baik—sampai ia kehilangan penglihatannya. Ia didiagnosa menderita AMD di Wilmer Eye Institute di Baltimore, Maryland, yang disokong oleh Lions. Ia mungkin Sebuah Implantable Miniature Telescope (IMTTM) mengembalikan penglihatan Hindman.
26
JANUARI - FEBRUARI 2015
JANUARI - FEBRUARI 2015
27
Penglihatan Pasien Membaik Sekitar 600 orang telah menerima pengobatan Implantable Miniature Telescope (Teleskop Implan Mini) untuk meringankan degenerasi makula. Studi klinis untuk mengukur efektivitas pengobatan ini melibatkan lebih dari 200 pasien dan menemukan bahwa mereka mampu melihat rata-rata tiga sampai empat baris lebih banyak pada eye chart, menurut CentraSight, penjual IMT. Peningkatan ini mengubah keadaan pada sebagian pasien antara mampu atau tidak mampu mengenali teman atau ekspresi wajah. Pengobatan ini tidak memulihkan penglihatan seseorang sampai ke tingkat penglihatan normal sebelum terjadi gejala degenerasi makula permanen. Walaupun demikian, sembilan dari 10 pasien yang mendapat implan teleskop mendapatkan peningkatan penglihatan yang cukup untuk memenuhi atau melebihi batas efektivitas studi FDA (minimal dua baris pada eye chart). Medicare menjamin pengobatan ini bagi pasien yang memenuhi kriteria fisik tertentu dan berusia lebih dari 65 tahun. Banyak orang yang mengidap AMD tidak memenuhi syarat untuk alat ini. Banyak pasien AMD pernah mendapatkan operasi katarak, dan pasien katarak tidak dapat dipasangi alat ini karena risiko fisik dan operasi. Proses rehabilitasinya pun memerlukan ketelitian. Untuk mempelajari penggunaan alat ini bisa memakan waktu sampai dua tahun. Pengobatan ini tersedia di lebih dari 100 pusat kesehatan mata di Amerika Serikat.
28
JANUARI - FEBRUARI 2015
Berfungsi sebagai lensa pembesar, IMTTM kecil ini dipasangkan langsung ke dalam mata.
pebisnis yang luar biasa, namun ia kini menjadi satu dari 11 juta warga Amerika yang menderita penyakit ganas ini. Jumlah ini diperkirakan meningkat dua kali lipat pada 2050. Hidman selalu menilai dirinya sebagai orang yang mampu menangani semua masalah yang dihadapi. Namun AMD membuatnya lemah. Tidak ada “obat” untuk AMD. Ia mulai mencari secara intensif pengobatan yang memungkinkan. Hingga akhirnya, berdasarkan rekomendasi seorang teman, ia kembali ke Wilmer Eye Institute di Johns Hopkins Medical Center. Ia mengajukan diri untuk menjadi orang pertama yang mencoba strategi baru di Wilmer, Dokter menanam teleskop kecil pada mata kirinya dua tahun lalu. Implantable Miniature Telescope (IMTTM) pada dasarnya adalah lensa pembesar yang dipasangkan langsung ke dalam mata. Alat ini tidak menyembuhkan degenerasi makula atau bahkan mengobati penyakit ini dari dalam. Namun alat luar biasa ini bekerja sesuai dengan harapan Hindman. Penglihatannya pada mata yang ditanam IMT meningkat dari 20/400 ke 20/60. Hindman menuangkan kesuksesan bisnisnya, kebutaannya dan perjuangan untuk melihat dalam “Was Blind, but Now I see,” yang diterbitkan baru-baru ini. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kewaspadaan dan pemahaman tentang penyakit ini, membantu orang terikat dengan pelayanan dan menggalang dana untuk penelitian agar nanti dapat ditemukan obatnya. Semua keuntungan dari penjualan buku akan digunakan untuk edukasi tentang degenerasi makula dan penglihatan rendah, upaya-upaya rehabilitasi dan penelitian. Dana dari penjualan buku Hindman akan didistribusikan kepada Lions Clubs International Foundation, Wilmer Eye Clinic/Multiple District 22 Lions Vision Research Foundation/LOVRNET), dan Wills Eye Hospital di Philadelphia. Buku ini tersedia di Amazon, Barnes & Noble atau Club Supplies di Lions Clubs International.
Peningkatan Kasus Age-Related Macular Degeneration OLEH DANIELLE NATALE, O.D.
Age-related macular degeneration (AMD) merupakan penyebab kebutaan paling lazim pada orang-orang yang berusia lebih dari 65 tahun di Amerika Serikat. Saat ini, 11 juta orang mengidap penyakit mata, dan 7 juta orang berisiko terkena AMD tingkat lanjut. Diperkirakan jumlah orang yang mengidap AMD akan meningkat hingga 50 persen pada tahun 2020. AMD menyerang bagian retina. Bagian retina, yang disebut makula, memiliki area sel penglihatan dengan konsentrasi tinggi d a n b e r f u n g s i u n t u k m e m p ro s es penglihatan pusat yang terperinci. Seiring pertambahan usia seseorang, makula menjadi bagian retina yang paling rentan terjadi penumpukkan sel mati, yang mengakibatkan degenerasi sel penglihatan dalam makula (oleh sebab itu, dinamakan “degenerasi makula”). Faktor-faktor risiko AMD yang tidak dapat dimodifikasi termasuk keturunan, ras, jenis kelamin dan usia. Orang yang memiliki latar belakang keluarga yang mengidap AMD berisiko lebih tinggi terkena AMD. Ras
Kaukasia lebih rentan terkena AMD daripada Afro Amerika. Wanita lebih berisiko daripada pria. Risiko terkena AMD bertambah seiring usia. Faktor-faktor risiko yang dapat dimodifikasi termasuk pola makan, berat badan dan kebiasaan merokok. AMD memiliki dua bentuk, basah dan kering. Keduanya dapat mengakibatkan kehilangan dan/atau gangguan penglihatan pusat secara progresif. Ini tidak disertai gejala rasa sakit. Karena makula terletak di dalam mata, AMD juga tidak disertai gejala keluarnya air mata, kotoran mata, kemerahan atau gejala sakit mata lainnya. AMD kering lebih lazim terjadi, mencapai 90% dari kasus AMD. Namun, AMD basah seringkali lebih parah dan bertanggung j a wa b a ta s 9 0 p ers e n ke r u s a ka n penglihatan yang parah pada kasus AMD. Walaupun tidak ada pengobatan untuk AMD kering, studi terkini telah menunjukkan bahwa mengkonsumsi vitamin dengan formula khusus dapat memperlambat proses perkembangan
AMD. Mengkonsumsi vitamin ini belum ditujukan untuk mencegah terjadinya AMD pada orang-orang yang tidak mengidap penyakit ini. Pengobatan AMD basah sebelumnya menggunakan laser, namun ini seringkali mengakibatkan kerusakan penglihatan yang lebih parah. Beberapa tahun belakangan ini, telah dikembangkan obat yang dapat disuntikkan ke dalam mata untuk memicu stabilisasi atau regresi pada AMD basah. Penderita bahkan berpotensi memperoleh kembali sebagian penglihatannya setelah penyuntikan. Orang yang kehilangan penglihatan dan berkurang fungsi penglihatannya akibat AMD dapat mengambil manfaat dari rehabilitasi penglihatan rendah. Berbagai alat dan strategi dapat membantu seseorang meraih kembali kemandirian dan keamanannya. Danielle Natale merupakan Lions Low Vision Fellow di Wilmer Eye Institute di Johns Hopkins Hospital di Baltimore, Maryland.
JANUARI - FEBRUARI 2015
29
SIGHTFIRST
SIGHTFIRST
Visionary Work
Visionary Work
Sight for Kids Melebarkan Sayap Ke Luar Asia OLEH ALLIE LAWRENCE Sepasang kacamata dapat memberi senyum paling lebar pada wajah seorang anak. Namun sehatnya penglihatan jauh lebih penting daripada kebahagiaan sesaat. Jelasnya penglihatan dapat membantu anak membaca dengan lebih baik, berpartisipasi dalam olehraga dan masih banyak lagi. Lions Clubs International Foundation (LCIF) dan Johnon & Johnson Vision Care Companies (JJVCC) telah bekerja sama sejak 2002 dalam membantu jutaan anak agar bisa melihat lebih baik melalui program kemitraan Sight for Kids. Diluncurkan di Asia dan dijalankan oleh Lions lokal, karyawan JJVCC dan mitra lokal, Sight for Kids mempekerjakan ahli mata profesional untuk melatih para guru untuk menyelenggarakan screening penglihatan berbasis sekolah dan edukasi kesehatan mata di komunitas-komunitas yang kurang mendapatkan pelayanan. Saat diperlukan, para pelajar akan dirujuk ke ahli mata profesional setempat untuk mendapatkan pemeriksaan mata, kacamata dan perawatan lanjutan secara gratis. Sekarang, LCIF dan JJVCC melebarkan sayap kemitraan Sight for Kids sampai masyarakat di Kenya dan Turki. Keduanya merupakan negara pertama di Afrika dan Eropa yang mendapatkan pelayanan Sight for Kids. Melalui program ini, lebih dari 20 juta anak di sekolahsekolah dan masyarakat yang kurang terlayani di seluruh wilayah Asia Pasifik telah menerima manfaat dari Sight for Kids. Di Kenya, lebih dari 20.000 anak telah didiagnosa menderita gangguan penglihatan. Sight for Kids Kenya akan memberikan kesempatan untuk deteksi dini dan pengobatan untuk gangguan penglihatan dan penyakit mata. Sight for Kids Kenya berencana untuk melatih 1.100 guru di wilayah Nairobi dalam hal kesehatan mata dan screening penglihatan
30
JANUARI - FEBRUARI 2015
Perjuangan Melawan Buta Sungai di Amerika Latin Membuahkan Hasil OLEH CASSANDRA BANNON
pada tahun ini. Guru-guru ini kemudian akan memberikan edukasi kesehatan mata dasar dan screening penglihatan kepada para siswa di 55 sekolah. "Banyak anak tidak tahu seperti apa penglihatan yang normal itu, dan banyak sekali gangguan mata yang terlanjur tidak terdeteksi. Penting sekali untuk menyampaikan informasi tentang kesehatan mata, sebagaimana pentingnya melakukan screening terhadap anak-anak dan memberikan pengobatan yang diperlukan," tutur Tanvi Shah, seorang ahli mata di Lions SightFirst Eye Hospital yang menjadi penanggung jawab Sight for Kids Kenya. "Kami bersyukur Lions dan Johnson & Johnson Vision Care Companies telah datang membantu kami." Sebuah studi tahun 2002 terhadap rekam pediatric ophtalmology di Turki bagian barat daya menunjukkan bahwa hampir 70 persen anak penderita gangguan penglihatan kasusnya diperkirakan dapat dicegah atau dapat diobati. Sight for Kids
Turki berencana untuk melatih 1.500 guru di wilayah Ankara, yang bertujuan agar dapat menjangkau 150.000 anak usia sekolah di 500 sekolah. Guru-guru setempat akan diberikan pelatihan screening penglihatan dan kesehatan mata. "Kami menyadari situasi ekonominya tidak begitu bagus, terutama di pedalaman. Orang-orang membutuhkan banyak hal, terutama perawatan mata," tutur Zehra Guröl, pendiri dan kepala proyek Sight for Kids Turki. "Melalalui Sight for Kids, sekarang kami bisa menjangkau anak-anak yang membutuhkan dengan segera, dan mengidentifikasi dan menangani masalah penglihatan." Sight for Kids Turki dan Sight for Kids Kenya tentunya memberikan dampak positif bagi masyarakat yang membutuhkan.. Melalui perluasan program ini, Sight for Kids akan menyelamatkan penglihatan lebih banyak anak dan menebarkan senyum di seluruh dunia.
Lions tetap aktif dalam pemberantasan onchocerciasis, dan upaya internasional untuk memberantas penyakit ini telah mengalami perkembangan yang signifikan setahun belakangan ini. International Second Vice President Bob Corlew dan satu delegasi pimpinan Lions internasional berkunjung ke Mexico City pada November untuk berpartisipasi dalam XXIV Inter American Conference on Onchocerciasis (IACO), pertemuan tahunan mitra Onchocerciasis Elimination Program f o r t h e A m e r i c a s ( O E PA ) u n t u k mengapresiasi keberhasilan penanggulangan onchocerciasis, yang dikenal juga dengan buta sungai, dan untuk mendiskusikan solusi potensial untuk permasalahan yang masih ada. Meksiko sekarang telah berhasil menanggulangi penyebaran penyakit dan menyelesaikan periode pengawasan pascapenanggulangan. Pejabat yang berwenang telah menyerahkan laporannya kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk verifikasi eliminasi penyakit. Jika dikonfirmasi, Meksiko akan menjadi negara
ketiga di wilayah ini yang menerima verifikasi eliminasi onchocerciasis. Pemerintah Guatemala juga sedang bersiap untuk memulai proses resmi pengajuan konfirmasi dari WHO. Pada 2013, Kolombia menjadi negara pertama yang dikonfirmasi oleh WHO bebas dari onchocerciasis, dan Ekuador pada September menjadi negara kedua yang menerima konfirmasi. Pada konferensi di Mexico City, Corlew dan pimpinan Lions lainnya bertemu dengan mantan Presiden A.S. Jimmy Carter, yang merupakan seorang Lion, dan Mary Anne Peters, CEO The Carter Center dan mantan duta besar, untuk mendiskusikan kemitraan yang sedang berjalan antara Lions dan The Carter Center, yang dimulai sejak 1999. "Kami sedang membuat langkah besar dalam menghentikan onchocerciasis," tutur Corlew. "Berkat upaya mitra-mitra kami dan kemurahan hati Lions kami, kami mencegah kebutaan dan menciptakan hari esok yang bebas dari penyakit yang dapat melemahkan ini."
Onchocerciasis merupakan infeksi parasit yang mengakibatkan gatal luar biasa dan luka mata, dan dapat menimbulkan penyakit bercak kulit, penglihatan buram dan kebutaan permanen. Penyebaran onchocerciasis di Amerika Selatan sekarang hanya terjadi di perbatasan wilayah antara Venezuela dan Brazil di tengah populasi Yanomami. Menghentikan penyebaran onchocerciasis di wilayah ini menghadapi kendala signifikan karena masyarakat Yanomami selalu berpindah-pindah dan tinggal jauh di pedalaman hutan hujan Amazon. Pada konferensi IACO, menteri k e s e h a t a n Ve n e z u e l a d a n B r a z i l berkomitmen untuk bekerja sama dengan The Carter Center, OEPA dan mitra lain untuk mengeliminasi onchocerciasis dari wilayah ini hingga 2019. The Carlos Slim Foundation menyumbangkan US$ 6,8 juta kepada OEPA untuk mendukung upaya pemberantasan penyakit ini di masyarakat Yanomami. Sejak kemitraan Lions-Carter Center dimulai, Lions Clubs International Foundation (LCIF) telah menyediakan US$ 6,3 juta untuk Amerika Latin melalui The Carter Center untuk menanggulangi onchocerciasis, dan dana tambahan untuk Lions di Brazil, Ekuador dan negara terdampak lainnya untuk mendukung proyek penanggulangan onchocerciasis nasional. Amerika Latin kini hanya berkontribusi kurang dari 1 persen dari kasus buta sungai di dunia. Sekitar 120 juta orang tetap berisiko di Afrika. Seorang petugas kesehatan Union Victoria, Guatemala, memeriksa seorang anak sebelum memberikan dosis tepat Mectizan® untuk mencegah buta sungai. Foto courtesy dari The Carter Center/P. DiCampo
JANUARI - FEBRUARI 2015
31
TUMBUHAN NUSANTARA BERSEMI DI BANGKALAN Oleh: Presiden LC Bangkalan Cakra Host- R. Kwarta Sofjat
LC Bangkalan Cakra Host pada awal bulan Januari 2015 menjalin kerjasama lintas institusi dengan mengajak Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Bangkalan sebagai mitra dalam menjalankan program Lions Club terutama dalam bidang kesehatan lingkungan, kesehatan masyarakat serta pendidikan, hal ini sesuai dengan harapan Gubernur D i st r i k p ad a s a at b e l i a u berkunjung ke Surabaya.
32
JANUARI - FEBRUARI 2015
Program pertama yaitu kegiatan menanam pohon trembesi sebanyak 500 batang di areal kampus UTM telah dilaksanakan pada tanggal 16 Januari 2015 d e n ga n t e m a " H I JAU K A M P U S KU, MAKMUR NEGERIKU, SEJAHTERA BANGSAKU". Kegiatan ini telah dilaksanakan dengan baik, berkat support dan kerjasama yang baik dari LC Surabaya Padma, Panin Bank serta Asuransi MAG, sebagai apresiasi menjelang 100 tahun berdirinya Lions Clubs International Kepada para Lions di seluruh Indonesia yang mau membantu bibit pohon jenis apapun yang tersebar di Nusantara dapat mengirimkan jenis bibit yang berada di daerahnya, untuk membantu kerjasama LC Bangkalan Cakra Host dengan UTM dalam m e w u j u d k a n p ro g ra m " Tu m b u h a n Nusantara bersemi di Bangkalan."
NOVEMBER - DESEMBER 2014
33
PERAYAAN NATAL 2014 & TAHUN BARU 2015 MD 307 Berbagi dengan 1000 Anak Panti Asuhan Pada tanggal 13 Desember, pukul 10.0013.00 wib di Hall G, Lantai 3 Thamrin CityJakarta, Panitia Natal mengadakan Acara Baksos Natal, membagi kasih dan kebahagiaan kepada 1.000 Anak Panti A s u h a n / Ya y a s a n / R u m a h S i n g g a h . Dimeriahkan dengan Dongeng Anak, Hiburan dari SLB C Tri Asih, Yayasan Elsafan dan Panti Asuhan Parapattan, Yayasan Kusuma, dan Hi buran Musik, 100 permainan berhadiah, diakhiri dengan pembagian makan siang dan Goodie Bags. Acara Natal di Thamrin City.
Fellowship Night Selesai Ibadah dilanjutkan dengan Acara Fellowship dimulai pukul 19.45-21.30 wib, diawali dengan makan malam bersama dengan iringan musik, dilanjutkan dengan acara Musik dan Lagu dari Tunanetra Yayasan Elsafan, serta Lucky Draw yang telah disediakan oleh Panitia. Ketua Dewan Gubernur Ina L. Gunawan menyampaikan kata sambutan dan memberikan Pin & Vandel kepada Lion Prof. Sylviana Murni, Ketua Panitia Lion Indrawati, dan Koordinator Perayaan Natal & Tahun Baru Lion Soesiana Ongko, sebagai ungkapan terima kasih, dilanjutkan dengan pemberian hand bouquet dari panitia kepada CC Ina. Acara dihadiri oleh Fellow Lions dan para undangan sekitar 280 orang dalam suasana meriah penuh keakraban dan sukacita.
Panitia memberikan hand bouquet kepada CC Ina.
CC Ina memberikan pin dan vandel kepada Ketua Panitia, Lion Indrawati Wirodjojo dari LCJ Puri Indah.
(In Harmony Serving the Community- Sekretaris MD 307 Elizabeth Halim)
Penyalaan Lilin Natal “Berjumpa dengan Allah dalam Keluarga”, dan “Kasih Memberi Secercah Harapan”, itulah tema dan sub-tema Perayaan Natal dan Tahun Baru 2015 LCI MD 307. Ibadah Natal pada pukul 18.00-19.30 wib berlangsung dengan hikmat dipimpin oleh Pendeta DR. Binsar J.Pakpahan Ph.D, diiringi Puji-Pujian dibawakan oleh Sandra Lintang dkk, serta Lions Choir. Acara berlangsung dengan baik dan sukses pada hari Kamis tanggal 18 Desember 2014, di Hotel Sari Pan Pacific, Jakarta. Dengan Ketua Panitia Lion Indrawati Wirodjojo dari LCJ Puri Indah. Sebelum Ibadah dimulai, Lion Prof. Sylviana Murni Deputi Gubernur Kebudayaan dan Pariwisata Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mewakili Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang berhalangan hadir, memberikan kata sambutan dan ucapan selamat Natal dan Tahun Baru. Penyalaan Lilin Natal dimulai oleh Pendeta Dr. Binsar, Ketua Panitia Lion Indrawati, CC Ina L. Gunawan, DG 307A1 Effendi Halim dan DG 307B1 diwakili oleh VDG1 Noerman Taufik.
34
JANUARI - FEBRUARI 2015
Seluruh panitia berfoto bersama. CC Ina menyematkan pin kepada Lion Sylviana Murni.
NOVEMBER - DESEMBER 2014
35
S N O L I ULI, PED
Bantuan Longsor Banjarnegara
mengalami kerusakan sangat parah antara lain Dusun Jemblung-Desa Sampang di Kecamatan Karangkobar, Dusun Slimpet-Desa Tlogo di Kecamatan Punggalan. Seluruh bantuan mencapai nilai nominal lebih dari Rp. 120 juta, telah disalurkan, berkat sumbangan dari Yayasan Lions Mengabdi Indonesia (YLMI), Yayasan Lions Indonesia (YLI), Distrik 307B2, dan para donator melalui Dompet Peduli Longsor Banjanegara. Lions bahu membahu mengirimkan bantuan tidak hanya untuk para pengungsi, namun juga untuk para relawan yang bekerja keras melakukan evakuasi para korban, antara lain berupa jaket, jas hujan, sepatu boot, sarung tangan, dan peralatan pendukung lainnya. Berkat kerjasama yang baik dan kerja keras tim dengan Ketua Koordinator Team Alert Wilayah II Lion Djoko Prananto, Project Officer Lion Lina Paulus, dan Presiden LC Wonosobo Dieng Maya Rosida, beserta seluruh Fellow Lions, bantuan Peduli Banjarnegara diharapkan dapat meringankan beban para korban bencana di pengungsian.
Bantuan Terus Mengalir Tersapu Ganasnya Tanah Longsor Tragedi memilukan terjadi di Kabupaten Banjarnegara 12 Desember 2014 lalu. Hanya dalam hitungan menit, sedikitnya 40 rumah dan 108 jiwa yang tinggal di Dusun Jemblung, Kecamatan Karangkobar tersapu oleh ganasnya tanah longsor. Puluhan ribu meter kubik material tanah mengubur semua yang ada di jalur luncurannya. Sebanyak 557 warga Dusun Slimpet diungsikan ke SDN Telaga, karena pemukimanannya terancam longsor. Tanaman kubis yang baru saja tumbuh di lahan seluas 1 hektare di kawasan Telaga Lele, Banjarnegara dipastikan gagal panen. Pergeseran tanah membuat lahan perkebunan itu amblas di beberapa titik dengan penurunan 5 sampai 10 meter. Pohon-pohon yang tumbuh di sekitarnya pun menjadi korban, tumbang satu demi satu
Lions Bergerak Cepat Membantu Lions Clubs Indonesia merasa terpanggil dan bergerak cepat menyampaikan bantuan. Lions Clubs Wonosobo Dieng bekerjasama dengan klub-klub di Distrik 307B2, segera mengulurkan tangan kepada para pengungsi bencana tanah longsor Banjarnegara. Bantuan pertama diserahterimakan di camp pengungsian pada tanggal 15 Desember 2014 oleh Lion Lina Paulus selaku Program Officer, dan bantuan selanjutnya diserahkan secara bertahap pada tanggal 16, 17, 18, dan 21 Desember sesuai dengan kebutuhan di lapangan. Bantuan berupa susu, makanan bayi, kebutuhan pokok makanan dan minuman, alat makan, alat memasak, pakaian, sandal, selimut, dan kebutuhan lainnya yang diperlukan selama pengungsian diserahkan secara langsung ke beberapa desa yang
36
JANUARI - FEBRUARI 2015
Bantuan Lions berlanjut bagi para korban, kali ini dilaksanakan oleh Lions Club Yogyakarta Puspita Mataram pada tanggal 18 Desember 2014, dengan menyerahkan bantuan berupa perlengkapan bayi,baju anak, mainan anak, susu, selimut sejumlah Rp. 5 juta dan uang tunai sejumlah Rp. 10 juta sekaligus survey lapangan di mana bencana tanah longsor terjadi. Bekerjasama dengan APPMI dan RAPI, bantuan selanjutnya diserahkan pada hari Minggu, 28 Desember 2014, LC Yogyakarta Puspita Mataram untuk kedua kalinya menyerahkan bantuan berupa uang tunai sebesar Rp. 10 juta, selimut, barang pantas pakai, sarung, mainan anak, susu dan makanan kaleng, alat makan, pakaian dalam dengan total nominal bantuan sekitar Rp. 33 juta. Penyerahan bantuan diberikan oleh Presiden Club Yani Saptohoedojo kepada Bupati Banjarnegara Sutejo Slamet Utomo, didampingi Lion Lia Mustafa selaku Project Officer/Ketua APPMI DIY, disaksikan oleh Ketua Daerah 2B Susie Fitri bertempat di rumah dinas Bupati Banjarnegara. Bantuan diperoleh dari hasil Fundraising LC Yogyakarta Puspita Mataram, dengan sponsor dari APPMI dan RAPI D. I. Yogyakarta. Sumber: Koord Team Alert Wilayah II D 307B2, Djoko Prananto Sekretaris LCY Puspita Mataram, Hj. Titik Priono
NOVEMBER - DESEMBER 2014
37
Pengatur Sesi Acara - Past International Director Sheryl Jensen
FORUM ANZI 2015 Area Konstitusi 7 Australia, Selandia Baru, Indonesia Regional Pasifik 4 - 6 September 2015 Walpuna Hotel & Conference Centre Auckland, Selandia Baru
Sebagai Past International Director/Constitutional Area GLT Leader, Sheryl bertanggung jawab untuk mengatur sesi acara pada ANZI Pacific Forum. Sheryl telah menghadiri setiap Forum sejak dimulai dalam Area Konstitusi kita.
Pesan dari Sheryl
Garda terdepan—Ketua Forum ANZI 2015 Past International Director Cliff Heywood MBE Lion Cliff, 28 tahun mengabdi sebagai Lion, telah memegang banyak jabatan dalam asosiasi ini dan terus mengabdi kepada asosiasi di banyak wilayah terutama dalam arena Kepemimpinan. Cliff merupakan Direktur Internasional Area Konstitusi 7 (Constitutional Area 7 International Director) dari 2004 – 2006 yang mengabdi kepada Komite Pemimpin Asosiasi (Leadership Committee of the Association) dan menjadi ketua pada tahun kedua dalam Komite ini. Sejak saat itu ia telah menjadi fasilitator dalam sejumlah seminar DGE termasuk saat menjadi Wakil Ketua (Vice Chair) dan Ketua (Chairman) Seminar DGE di Busan Korea pada 2012. Ia telah berpartisipasi dalam Global Membership Team sebagai Area Leader, kemudian dengan lahirnya Global Leadership Team ia diangkat sebagai Constitutional Area Leader untuk Area Tujuh. Pada permulaan Tahun Lions PID Cliff ditunjuk oleh Presiden Preston sebagai International Coordinator untuk Global Leadership Team, yang mana jabatan tiga tahun ini membawanya ke berbagai
belahan dunia untuk melaporkan berbagai masalah Kepemimpinan kepada Komite dan memberi nasihat kepada para Area Leader di manapun berada. PID Cliff telah menjadi pemateri di sejumlah forum di seluruh dunia dan mendapatkan pelatihan di semua level asosiasi ini. Saat diminta oleh Dewan Gubernur (Council of Governors) terdahulu untuk memimpin Forum Area ini pada 2015, PID Cliff menganggap ini sebagai sebuah tantangan besar namun meyakini bahwa kami memiliki kesempatan besar untuk memamerkan Kota Auckland dan tahu bahwa Lions yang berkeinginan untuk belajar lebih banyak dan berbuat lebih banyak akan mendukung acara tahunan ini selama acara ini dirancang dengan baik, bermanfaat untuk semua orang dan berpegang teguh pada visinya dalam menjadi forum seimbang yang ditawarkan dengan harga yang wajar untuk mencerdaskan Lions.
Ini semua tentang merencanakan Masa Depan. “Jangan Berhenti Memikirkan Masa Depan” Mendatangi Forum ANZI dan menghadiri sesi acaranya... akan memberi Anda kesempatan untuk bertanya tentang bagaimana dan
apa yang kita lakukan, sehingga akan tetap relevan dan selaras seiring langkah kita menuju masa depan. Anda akan berkesempatan untuk menghadiri sesi acara yang akan memungkinkan Anda untuk memantapkan keahlian dan pengetahuan Anda sebagai Lion dan memberi Anda kesempatan untuk bergabung bersama orang-orang dari seluruh Dunia dan Konstitusi kita. Sesi acara ini akan MENYENANGKAN, interaktif, cepat dan inovatif dan akan memberi Anda kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian kepemimpinan Anda. Jangan lewatkan sesi bersama International Executive Officers, Staf dari Lions Clubs International dan para pemateri hebat lainnya dari Area Konstitusi kita.
AUCKLAND CITY—Kota Pelayaran – http://www.aucklandnz.com/ Jadikan Forum ANZI 2015 sebagai alasan kunjungan Anda ke ujung dunia yang menggelora ini. Belanja di toko atau bermain di pantai, mendaki gunung atau tenggelam dalam tempat seni. Kunjungi Waiheke Island 'Pulau Anggur' di Hauraki Gulf, perjalanan laut singkat selama 35 menit dari pusat kota Auckland. Cobalah Kelly Tarlton's Antartic Encounter & Underwater World.
Informasi Pendaftaran – http://www.lionsclubs.org.nz/Clubs/Conventions/ANZI-Pacific-Forum-2015 Akomodasi dan sesi Forum bertempat di Walipuna Hotel & Conference Centre Lihat di sini – pemesanan secara online gunakan Reference LIONS-0109 (http://www.waipunahotel.co.nz/welcome)
Kunjungi situs Pendaftaran SEKARANG juga bila Anda berminat dan pastikan Anda tidak ketinggalan informasi.
Tapaki SkyWalk yang mengelilingi lingkar luar Sky Tower.
Komite ANZI 2015 Ketua – PID Cliff Heywood Ketua Kehormatan – ID Eric Carter Pengatur Sesi Acara – PID Sheryl Jensen Exec. Officer – PDG David Dawick S e k re ta r i s – We n d y M i l l e r Bendahara – PDG Sarolta Bernhardt Pe n d a f ta ra n – P D G Ly n e tte B a tt Newsletter – PDG Alice Mc Donald
“Jangan Berhenti Memikirkan Masa Depan” 38
JANUARI - FEBRUARI 2015
NOVEMBER - DESEMBER 2014
39
LCIF
FOUNDATION IMPACT
Membuka Mata Atlet di Kenya OLEH ERIC MARGULES Saat Lions bersungguh-sungguh dalam pelayanan, pencapaian-pencapaian hebat akan mengikuti. Paralimpiade. Tanyakan saja pada atlet-atlet Paralimpiade dan keluarganya di lebih dari 80 negara yang telah mendapatkan pelayanan dan pendidikan kesehatan sebagai bagian dari Mission: Inclusion, salah satu bentuk kemitraan antara Lions Clubs International Foundation (LCIF) dan Paralimpiade. Sejak 2001, Paralimpiade telah bermitra dengan LCIF dan Lions di seluruh dunia untuk menyediakan pemeriksaan gratis dan pendidikan kesehatan kepada keluarga dan pengurus para penyandang cacat intelektual. Dan sekarang Anda bisa menambahkan satu nama lagi ke dalam daftar negara partisipan proyek ini. Pada bulan September, Lions di Kenya bertatap muka dengan Lions First Vice President Jitsuhiro Yamada dan perwakilan dari Paralimpiade Kenya untuk menandatangani nota kesepahaman yang memperkenalkan kemitraan ini kepada rakyat Kenya. Perjanjian ini ditandangani oleh Governor Davinder Eari dari Distrik 411 A; Samson Ndegwa, kepala Lions SightFirst Eye Hospital; dan John Makathimo, direktur nasional Paralimpiade Kenya. Dengan diperkenalkannya Mission: Inclusion, Lions di Kenya bersumpah untuk mendukung perkembangan Opening Eyes, program kemitraan perawatan mata dari LCIF bersama Paralimpiade, dan memastikan tersedianya screening berkualitas dan perawatan lanjutan di seluruh penjuru negeri bagi penyandang cacat intelektual dan keluarganya. Dukungan ini termasuk melibatkan Leos di seluruh penjuru negeri dalam percontohan olahraga inklusif Paralimpiade dan mendukung pendirian Lions clubs yang fokus terhadap Paralimpiade yang
40
JANUARI - FEBRUARI 2015
Lions International First Vice President Jitsuhiro Yamada mengamati screening penglihatan dalam acara peresmian di Kenya yang menandakan perluasan kemitraan antara Lions dan Paralimpiade.
mempersatukan para atlet melalui kampanye "Invite an Athlete (Undang Satu Atlet)." Lions di Kenya berharap dapat memberikan pelayanan dan dukungan lebih bagi para penyandang cacat intelektual dan keluarganya dengan melibatkan setidaknya 100 Lions dalam acara Opening Eyes dan Family Health Forums sepanjang tahun. Untuk itu, program pengembangan ini akan menyediakan screening penglihatan berkualitas dan perawatan lanjutan bagi sekitar 500 atlet per tahun. Sebagai tambahan, kemitraan Mission: Inclusion berusaha melanjutkan kesuksesan sebelumnya dengan memobilisasi Leos dan Lions setempat untuk menyelenggarakan setidaknya satu pertandingan Unified Sports (Olahraga Terpadu), guna mempererat persaudaraan Leos dan atlet Paralimpiade Kenya.
Setelah upacara peresmian, lebih dari 100 atlet menerima pemeriksaan mata sebagai bagian dari program Opening Eyes. Di masa yang akan datang, Lions dari Kenya akan membantu para atlet ini dan atlet lainnya untuk berpatisipasi dalam Special Olympics Kenya National Games dan mempersiapkan mereka untuk ikut serta dalam Special Olympics Summer Games pada 2015. Paralimpiade dan Lions percaya terhadap kekuatan transformasi dalam olahraga dan pelayanan. Sejarah berlanjut saat Yamada menerima piagam pendirian Champions Lions club pertama di Afrika yang didedikasikan untuk mendukung Paralimpiade dan menangani para penyandang cacat intelektual. Klub baru ini akan menjadi Champions Lions club ke-12 di dunia sejak dimulainya kemitraan global antara LCIF dengan Paralimpiade.
YOUTH EXCHANGE
Mengikuti Youth Exchange di Netherlands OLEH HEREZA ARDHITYA
Host Parents Pemilik Farm House Sungguh luar biasa, pada hari Minggu 29 juni 2014, untuk pertama kalinya saya mengikuti Program Youth Exchange yang diselenggarakan oleh Lions Clubs International, dengan disponsori oleh Lions Club Bandung Sejahtera. Pada hari tersebut, saya dijemput oleh kedua hotsparents yang bernama Marnix dan Andre di airport, keduanya adalah anggota Lions. Mereka memiliki farm house yang cukup besar di kota kecil Heerde di sebelah utara Belanda. Sesampainya di rumah mereka, saya diperbolehkan melihat-lihat seisi rumah, setelah itu diajak naik sepeda keliling kota. Kebetulan hari itu diselenggarakan festival kecil di kota ini, dan sepulangnya menghadiri festival tersebut, saya langsung beristirahat melepas rasa lelah setelah perjalanan yang cukup panjang.
JANUARI - FEBRUARI 2015
41
Pindah Ke Dekat Perbatasan Belgia. Bertemu dengan Sesama Peserta Youth Exchange Pada hari kedua kami hanya bersantai di rumah saja, dan pada malam harinya, saya dipertemukan dengan semua peserta Youth Exchange di daerah tersebut. Saya berkenalan dengan teman baru yang bernama: Kyle dari Canada, Manuel dari Argentina, dan Gaurav dari India. Pertemuan malam itu diadakan di rumah salah seorang anggota Lions, dan kami diberi sambutan oleh Presiden Lions Club Oene Gelre. Pada malam harinya kami menonton pertandingan bola di sana, kebetulan hari itu Belanda mengikuti pertandingan Fifa World Cup. Keesokan harinya, kami berempat diajak ke Openlucht Museum, yaitu museum perang dunia kedua tentang Nazi. Setelah dari situ, kami pergi ke sebuah daerah yang bernama Newland; dulunya daerah ini merupakan pulau, tetapi sekarang menjadi bagian dari Mainland. Kami juga diajak bersepeda di hutan lindung terluas di belanda. Kami naik sepeda off road menggunakan sepeda gunung yang kami pinjam dari Lions Club juga. Bersepeda di gunung sangatlah melelahkan, namun amat menyenangkan. Setelah bersepeda kami juga diajak makan pancake tradisional belanda dan poffertjes, dan pulang ke rumah masing-masing dengan kelelahan. Lewat seminggu, Kyle pindah ke rumah tempat di mana saya tinggal. Dia pindah karena host parents lamanya ada keperluan, sehingga sejak saat itu kami tinggal berdua. Pada malamnya kami menghadiri festival lokal yang bernama Hornerfest, festival pertanian yang hanya dihadiri oleh orang Herrde. Kami merupakan peserta pertama dari luar negeri yang mengikuti acara tersebut. Kami diperbolehkan minum bir asalkan sudah berumur 18 tahun.
Menghadiri Festival dan Taman Rekreasi Kami juga menghadiri market fair di kota zwolle. Kami dibiarkan di sana seharian penuh sehingga kami dapat mencari souvenir sepuasnya, dan melakukan kegiatan lainnya. Pada hari-hari terakhir di Heerde, Ria salah satu anggota Lion mengajak kami untuk pergi ke taman rekreasi di Newland. Taman rekreasi itu bernama Walibi, sayangnya saat kami ke sana turun sedikit hujan, namun kami tetap melakukan semua kegiatan di sana dengan senang hati tanpa menghiraukan hujan. Hari terakhir di wilayah itu kami pergi ke festival besar di Kota Deventer. Di Festival ini tampak orang-orang menggunakan enggrang dan beberapa orang menari. Pesertanya datang dari seluruh Eropa sungguh sangat indah, dan mengesankan.
42
JANUARI - FEBRUARI 2015
Pada tanggal 12 Juli saya diantar oleh kedua hostparents saya ke bandara Schiphol untuk ganti hostparent. Saya dipindahkan ke selatan Belanda dekat perbatasan Belgia, di Kota kecil bernama Bergen op Zoom. Disana saya tinggal dengan host father Dick. Mereka sudah tua sehingga kami diajak bermain dengan cucu mereka yang berumur 7 tahun. Anak periang yang aktif itu bernama Joppe. Di sana saya tinggal dengan orang dari Norwegia bernama Hermann. Di Bergen op Zoom kami juga tinggal dengan dua peserta Youth Exchange lain yang berasal dari Finlandia yang bernama Matilda, dan orang Mexico yang bernama Gabriella. Setelah berkenalan kami berkeliling kota pada malam harinya. Kota ini sangat indah. Keesokan harinya kami diajak naik kapal di sungai kecil didaerah itu, menggunakan kapal kecil. Sayangnya pada saat itu langit sedang mendung, sehingga kami hanya melihat daerah sekitar situ. Dan juga udaranya sangat dingin. Saya waktu itu memakai 2 lapis jaket tapi tetap saja kedinginan. Untungnya tiga perempat jalan sebelum berakhir udara membaik dan saya melihat langit biru. Sehingga kami melihat pemandangan bagus. Kami juga melihat benteng indah di dekat tempat tinggal kami, dan melewati jembatan paling aneh di dunia; Jembatan itu membelah air sehingga disebut jembatan nabi nuh. Kami menyusuri benteng yang terbuat dari gundukan tanah. Dan melihat meriam-meriam besar di
daerah situ. Pada tanggal 17 Juli kami pindah hostparents lagi, mereka memiliki tiga anak. Satu sekolah di utretch, seorang lagi menemani kami pergi kemana-mana, dan satu lagi sedang ikut Youth Exchange ke Amerika. Bersama hostparents, kami pergi ke Madurodam di Den Haag, lalu ke kota pelajar Delft dan juga ke ibukota Belanda yaitu Amsterdam. Kami sangat senang tinggal di kota ini, sampai tidak sadar waktu terus berlalu. Hostparents baru saya bernama Wim Van Pul, seorang anggota Lion, sedangkan istrinya bernama Ellen Van Pul. Anak pertama mereka bernama Thomas, anak kedua Ronald, dan anak ketiganya saya tidak ingat karena dia sedang di Amerika, jadi kami tidak bertemu. Pada tanggal 22 Juni saya dan Hermann diantar ke tempat camp untuk mengikuti progam Youth Exchange Camp, yang terletak disebuah kota kecil di selatan belanda yang bernama Limburgia. Pada
acara opening ceremony kami masih didampingi oleh hostparents terakhir kami, lalu setelah itu kami berpisah. Di camp, saya mendapatkan 30 teman baru lagi. Kami bermain dan melihat daerah sekitar situ dan mengunjungi museum. Kami pergi dengan bis setiap saat. Kami juga pergi ke klab malam. Acara tersebut merupakan rangkaian dari acara youth exchange. Kami sangat senang di camp tersebut, sampai waktu selama dua minggu tidak terasa. Pada malam terakhir kami mengadakan pesta perpisahan dan pembubaran camp. Saya ingat mobil pertama yang meninggalkan camp itu jam 3 subuh. Kami sangat sedih karena harus berpisah pada tanggal 9 Agustus tersebut, tapi juga sangat senang karena dapat kembali ke negara asal kami untuk bertemu dengan orang tua dan keluarga. Sungguh suatu pengalaman berharga yang tak ternilai harganya dari Youth Exchange, terima kasih Lions Clubs.
JANUARI - FEBRUARI 2015
43
SEKILAS KEGIATAN LIONS MD 307
PERAYAAN HUT LIONS CLUBS INDONESIA DI MEDAN Pelaksanan HUT Lions Clubs Indonesia ke 45 telah diselenggarakan pada tanggal 18 November 2014, di Perumahan Royal Sumatera, Medan (10 km dari kota Medan). Tampak dalam foto Gubernur Distrik D307A2 Dalbir Singh Kapoor, PCC Alamria Abas, dan PDG dr. Ferry Yonawan Foeh. Dalam acara ini diadakan pemeriksaan Diabetes dan dimeriahkan dengan beberapa Games dan Kompetisi Pakaian Pantai antar Fellow Lions dari Distrik 307A2. (Sekab D 307A2-Jacob Lie)
LIONS CLUB RANTAU PRAPAT Pada tanggal 1 Desember 2014, di Kota Rantau Prapat (sekitar 350 km dari Kota Medan), telah diselenggarakan pelantikan anggota baru dan Badan Pengurus Lions Club Rantau Prapat. Tampak dalam foto DG
Dalbir Singh Kapoor, kw Rudy Hartono, KD Irwan Tenggara, dan seluruh anggota LC Rantau Prapat. (Sekab D 307A2-Jacob Lie)
RAPAT KABINET II DISTRIK 307A2
PERAYAAN HARI ULANG TAHUN PPMLI MEDAN KE-24
Rapat kabinet ke II LCI Distrik 307A2 diadakan pada tanggal 22 Nov 2014 di Hotel Mercure-Padang, Sumatera Barat (sekitar 800 km dari Kota Medan). Rapat diselenggarakan di kota ini, untuk meningkatkan semangat Lions Clubs di kota Padang, yang direncanakan pada tahun 2016 akan menjadi tuan rumah Konvensi Tahunan Lions Clubs Indonesia. (Sekab D 307A2-Jacob Lie)
Suasana Perayaan Ulang Tahun Pusat Pelayanan Masyarakat Lions Indonesia Medan yang ke 24 di Gedung Lions Hospital , Medan.
44
JANUARI - FEBRUARI 2015
Acara ini diselenggarakan pada tanggal 14 Desember 2014, dihadiri oleh para Pengurus PPMLI dan seluruh Ketua PPMLI yang lalu. (Sekab D 307A2-Jacob Lie)
JANUARI - FEBRUARI 2015
45
SEKILAS KEGIATAN LIONS MD 307
BANTUAN BANJIR UNTUK DAYEUHKOLOT Untaian Kasih Natal dan Tahun Baru Pada hari Selasa 30 Desember 2014, Lions Clubs Wilayah I Distrik 307B2 memberikan bantuan kepada para pengungsi banjir di Kecamatan Citeureup-Dayeuh Kolot Kabupaten Bandung. Tim Lions berangkat dari Bandung pada pukul 08.00, sumbangan berupa 500 paket sembako dibagikan di beberapa tempat pengungsian antara lain di Kantor Kecamatan Citeureup, di sekitar Jembatan Citarum Dayeuhkolot , posko BNPB Balai Serakan Baleendah, dan beberapa titik pengungsian lainnya,hingga pukul 14.00. Team Alert Wilayah I bekerja sama dengan KD1 Donny Soedono dan KD2 Ernawati Marahusin bersama PST dan Fellow Lions turut membantu baik dalam persiapan dan pembagiannya, berupa tenaga maupun materil. Seluruh bantuan dapat diterima langsung oleh para pengungsi yang membutuhkan dengan lancar dan tertib. (Ketua Wilayah I- Susy Saputra)
PENGUKUHAN LC MEDAN ETERNITY GOLD & LC MEDAN UNIVERSAL GOLD Suasana Rapat Pengukuhan dua buah Lions Clubs baru pada Hari Ulang Tahun Lions Clubs Indonesia yang ke 45 di Royal Sumatera yaitu, Lions Club Medan Eternity Gold dan Lions Club Medan Universal Gold. Tampak DG Dalbir S. Kapoor dengan Presiden klub baru, KW Rudy Hartono dan GMT Coordinator PDG Ferry Yonawan. (Sekab D 307A2-Jacob Lie)
HARI MELVIN JONES DI MEDAN Pada tanggal 11 Januari 2015, Lions Clubs Indonesia Distrik 307A2 mengadakan acara Perayaan Hari Melvin Jones yang diperingati dengan sangat meriah di Yang Lim Plaza. Pada acara tersebut diadakan pemeriksaan Diabetes kepada 308 pasien dari Masyarakat disekitar kota Medan, untuk memperkenalkan Melvin Jones sebagai Pendiri Lions Clubs International. Hadir pada kesempatan ini Gubernur Distrik 307A2, Dalbir Singh Kapoor & Spous, Wakil Gubernur 1 Hasan Gunawan SE, Wakil Gubernur 2 Rudy Lianto SE, Koordinator LCIF Sukawati Ngaseri, Ketua Wilayah 1 Henry Amiancothee, Ketua Daerah 1 B/ Imm.Past. LCIF Coordinator Faridah Hanitio. Dimeriahkan pula dengan acara Bazaar yang dilaksanakan oleh Lions Club Medan Lestari. (Sekab D 307A2-Jacob Lie)
CHARTER NIGHT LIONS CLUB SIBOLGA Pada tanggal 25 Januari 2015, telah diselenggarakan Charter Night Lions Club Sibolga, yang dihadiri oleh DG 307A2 Dalbir Kapoo, President Sponsoring Club LCM Fortune, VDG1 Hasan Gunawan, VGD2 Rudy Lianto, Benkab Rininta Fortunata, KW Rudy Ang, KD Irwan, 28 charter members dari LC Sibolga, Presiden dan anggota Lions Club Padang Sidempuan Host dan banyak anggota lain dari Medan. (DG 307A2 Dalbir S.Kapoor)
46
JANUARI - FEBRUARI 2015
JANUARI - FEBRUARI 2015
47
SEKILAS KEGIATAN LIONS MD 307
LIONS WOMEN'S FORUM MD 307
Berfoto bersama usai seminar "Masa Tua Cerminan Masa Muda" kerjasama Distrik 307B1 dengan Perwatusi (Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia)
Penyerahan Laptop Pada tanggal 26 Januari 2015, Lions Women's Forum MD307 (Multi District GMT Family & Women's Specialist ) mengadakan pertemuan kedua dan membuat rencana kerja di Restoran Penang Bistro, Jakarta, yang dihadiri oleh 15 orang antara lain PCC Yoola Z. Noor (Koordinator), DG Noesye Bowo Watjoko, PDG Eveline Chandra, VDG2 Wang Tjie Hoa, KW Herawati Soekahar, serta Fellow Lions. Beberapa rencana kerja dibuat, antara lain akan diselenggarakan kegiatan khusus untuk para wanita dalam rangka memperingati Hari Kartini pada tanggal 21 April 2015 mendatang. PCC Yoola Z. Noor selaku Koordinator menghimbau para Lions Women's Forum di masing-masing distrik turut mendukung berbagai kegiatan yang akan diselenggarakan. Untuk memotivasi para anggota Tim Lions Women's Forum hadir di pertemuan, maka dibuat arisan yang ditarik dua bulan sekali, dengan acara makan siang dan berdiskusi membuat rencana kerja. Pe r t e m u a n s e b e l u m nya t e l a h diadakan pada tanggal 22 Desember 2014 bertepatan dengan Hari Ibu, bekerjasama dengan LCIF mengadakan acara makan siang bersama dan penyerahan Laptop kepada anak tunanetra, yang diserahkan kepada pendidiknya yaitu Lion Mimi yang juga tunanetra, di Hotel Mahakam, Jakarta.
Kegiatan Lions Women's Forum Distrik Distrik 307A1 & B1 pada tanggal 17 Agustus 2014, memberikan bingkisan berupa obatobatan dan handuk kepada 25 Pejuang
48
JANUARI - FEBRUARI 2015
Seminar Oateoarthritis-Lutut, 19 Desember 2014. Lions Women's Forum.
LWF Distrik 307A1 peduli Kelestarian Lingkungan Hidup, mengadakan penanaman 200 pohon Trembesi di Taman Burung Waduk Pluit, dalam rangka Hari Ibu 22 Desember 2014.
Wanita Indonesia (PERWARI) pada perayaan 17 Agustus MD di PPMLI. Distrik 307A1 yang peduli Kelestarian Lingkungan Hidup, mengadakan penanaman 200 pohon Trembesi di Taman Burung Waduk Pluit, dalam rangka Hari Ibu 22 Desember 2014, bekerjasama dengan Komite Lingkungan Hidup dan beberapa klub yaitu LCJ Monas, LCJ Monas Summit, LCJ Monas Green, LCJ Kharisma.
Distrik 307B1 bekerjasama dengan Perwatusi (Perkumpulan Warga Tulang Sehat Indonesia) mengadakan seminar "Masa Tua Cerminan Masa Muda", pada hari Sabtu 10 Januari 2015, di RS Siloam Semanggi Jakarta, dengan acara-acara yang menarik, Pemeriksaan Gula Darah dan Tulang-Demo Zumba-Body, Mind and Relaxation, dengan narasumber para dokter spesialis.
Komite Peranan Wanita Distrik 307B2 menyelenggarakan beberapa acara dalam rangka hari Ibu. Pada tanggal 19 Desember 2014 mengajak para lansia khususnya para ibu sewilayah I mengikuti seminar Oateoarthritis-Lutut bertempat di Monalisa Medical Centre Bandung, atas dukungan Ketua Wilayah dan Ketua Daerah sewilayah I serta host penyelenggara dari LC Bandung Liberty. Pada tanggal 22 Desember 2014 LCY Sekar Kedhaton memperingati Hari Ibu yang ke 86 di dusun Klampok, Kabupaten Gunung Kidul, Propinsi DI Yogyakarta, dihadiri oleh ibu-ibu dari 16 RT (300 KK). Lions meyerahkan bingkisan 300 paket berisi nasi box, peralatan dapur, kaos, dan tas. Untuk mengisi kas sosial dusun, diserahkan uang Rp 1 juta, dan anak kecil yang hadir diberikan mainan anak-anak. Pada tanggal 28 Desember 2014 LCS Pad m a b e ke r j a s a m a d en ga n S D N Kedungdoro 5 & 6 mengadakan Baksos Khitanan Massal 50 anak di Surabaya, Lions menyiapkan dokter dan memberikan pakaian lengkap berupa sarung, baju takwa, kopiah dan uang saku untuk 50 Anak, masing-masing sebesar Rp. 50 ribu. (Sekretaris MD307 Elizabeth Halim)
JANUARI - FEBRUARI 2015
49
SEKILAS KEGIATAN LIONS MD 307 WORLDWIDE WEEK OF SERVICES
LEO CLUBS MD 307 COUNCIL MEETING II & LEADERSHIP CAMP DISTRIK 307A1 Sekitar 20 Leo Clubs yang tergabung di Leo Clubs MD 307 berkumpul bersama pada tanggal 30 Januari-1 Februari 2015 untuk mengikuti Multiple District Council Meeting (MDCM) II dan Leo Leadership Camp. Kegiatan tersebut diadakan di Hotel Griya Astoeti, Puncak Cisarua, Bogor dengan host club Leo Club Jakarta Kairos Gracia dan Leo Club Jakarta Children Monas Youth Loyalty yang keduanya berasal dari DistriK 307A1. Kurang lebih 83 orang anggota Leo bersama para Lions hadir dalam acara tersebut. Turut hadir CC Ina Liliana Gunawan, MDS Elizabeth Halim, DG 307A1 Effendi Halim, DG 307B2 Sjarifuddin Mallarangan, VDG 307A1 Wang Tjie Hoa, Ketua Wilayah Eko Wibowo, Wakil Komite Leo MD 307 Yudhistira, Ketua Komite Leo D 307B1 Hans Marloanto, Lion Frico Lokollo, Presiden MD 307 Leo Heny, DP Zaskia (307 A1), DP Riko (307 B1), DP Harlyna S Putri (307 B2), Camp Director Feisal dan Ketua Panitia Leo Dora Lawrencia. Hari pertama, yakni Jumat, 30 Januari 2015, acara dimulai dengan District Council Meeting (DCM) II dari 3 distrik yaitu Leo Clubs D 307A1, B1 dan B2. CC Ina memberikan Kata Sambutan serta memberikan Vandel dan Pin kepada Leo Heny Presiden Leo Clubs MD307, dan diakhiri dengan memberikan Kata sambutan dan pembukaan di Leo Leadership Camp. DCM Leo Leadership Camp lalu dilanjutkan di hari Sabtu dan Minggu dengan total 5 sesi pelatihan yang dibawakan oleh PCC Frans Tsai, PDG Satyo
50
JANUARI - FEBRUARI 2015
Dalam rangka menyambut ulang tahun Melvin Jones pada tanggal 13 Januari 2015 Lions Clubs International District 307 A1 turut berpartisipasi menyambut tantangan Centennial Service Challenge yang juga menyambut 100th Lions Clubs International. (PDG Eveline N. Chandra)
LC Jakarta Jaya Sunter Agung & LC Jakarta Kelapa Gading Jaya berbagi kasih memperingati HUT Melvin Jones bersama 200 anakanak Panti Sosial Asuhan Anak Nuruz Zahroh Jakarta Utara
Fatwan, IPDG Lita Tamzil, Lion Hans Marloanto dan Lion Eko Wibowo, serta Lion Yudhistira. Tidak ketinggalan juga para co Speakers antara lain Leo Silvia Holianti, Leo Tatya Hardjosubroto, Leo Paola Dewiyanti, Leo Wisnu Berniadi dan Leo Heny. Adapun tujuan diadakannya acara Leo Leadership Camp ini, selain ingin mempertemukan para Leo dan Lion, juga sebagai ajang pelatihan Leadership untuk
para Leo, guna menciptakan para pemimpin baru yang akan memimpin Leo Clubs ke depannya. Dengan adanya kegiatan ini, juga terjalin kebersamaan dan kekompakan antar para Leo. Oleh sebab itu, kegiatan tersebut diharapkan dapat terus menjadi kegiatan tahunan Leo Clubs MD 307. (Sekretaris MD307- Elizabeth Halim)
LC Jakarta Menteng, memberikan 100 nasi box untuk 100 anak anak di bawah jembatan layang Koja Jakarta utara pada tanggal 10 January 2015.
JANUARI - FEBRUARI 2015
51
SEKILAS KEGIATAN LIONS MD 307 WORLDWIDE WEEK OF SERVICES
WORLDWIDE WEEK OF SERVICES
LC Jakarta Hayam Wuruk Pada tanggal 11 dan 14 Januari 2015, membagikan nasi box untuk 200 anakanak di Tanah Merah Jakarta.
LC Jakarta Pusat Cosmic Pada tanggal 10 Januari 2015, melaksanakan bakti sosial pemeriksaan mata & pemberian kaca mata gratis untuk 145 siswa, 8 guru dan 6 petugas sekolah SD Islam Darussalam Cilincing Jakarta Utara.
LC Jakarta Cendana, LCJ Puri Indah, LCJ Taman Anggrek dan LCJ Utara Marina Ancol Pada tanggal 14 Januari 2015, melakukan bakti sosial berupa pembagian nasi box untuk 350 anakanak di daerah Tangerang.
LC Jakarta Green Garden Pada tanggal 11 Januari 2015, menyerahkan alat-alat kebersihan dan 350 paket sembako untuk para petugas kebersihan & keamanan di 5 RW di Kedoya Utara.
52
JANUARI - FEBRUARI 2015
Lions Club Jambi Pada tanggal 16 Januari 2015, berbagi kasih bersama anak anak Panti Asuhan Anak Penyandang Cacat dan Yatim Piatu.
JANUARI - FEBRUARI 2015
53
SEKILAS KEGIATAN LIONS MD 307 WORLDWIDE WEEK OF SERVICES
WORLDWIDE WEEK OF SERVICES
"RELIEVING THE HUNGER" DISTRIK 307B1
DISTRIK 307B2
Di perkampungan nelayan, jalan Rekreasi RT03 RW 04 Kelurahan Cilincing Jakarta Utara tinggal 250 kepala keluarga nelayan yang hidup dalam kekurangan. Jalan akses menuju perkampungan nelayan itu tidak beraspal, bila hujan turun akan sulit untuk dilalui karena jalan berlumpur, rumah mereka rata-rata berukuran 2x3 m dihuni dengan 5 atau 6 orang. Para nelayan dengan peralatan ala kadarnya, serta perahu kayu tambal sulam berjuang di laut mencari ikan untuk biaya hidup sehari-hari keluarganya. Pada tanggal 15 Januari 2015, enam klub dibawah KD 3A Joyce Tobing, yaitu LCJ Host, LCJ Selatan Victoria, LCJ Menteng Sejati, LCJ Selatan Menteng Spirit, LCJ Cibubur, dan LC Bogor Host Raflesia bergabung dalam rangka Centennial Service Challenge Relieving The Hunger, memberikan 250 nasi box dan 250 bingkisan sembako berisi beras, minyak sayur, gula pasir, kecap manis, telur, susu untuk anak-anak, serta deterjen. Bantuan diserahkan secara simbolis kepada tujuh wakil nelayan yang tampak sangat bahagia menerimanya. Bakti sosial ini dihadiri oleh 29 orang, termasuk VDG1 Noerman Taufik, VDG2 Ya hya Ya st p u t e ra , I P D G H a r i a n to Setiadinata, KD Joyce Tobing, Koordinator Acara Presiden LCJ Selatan Menteng Spirit Lisa Sarmilipara, para Presiden Clubs dan Anggota, serta para Pejabat Daerah setempat. Diadakan pula Penyuluhan 'Hidup Sehat'dan Tanya Jawab oleh Lion Dr Fetty Amalita.
Dalam Rangka mensukseskan Worlwide Week of Service, LCI Distrik 307B2 melaksanakan kegiatan Lingkungan Hidup & Relieving the Hunger berkenaan dengan ulang tahun Melvin Jones, yang jatuh pada tanggal 13 Januari, juga dalam rangka menyambut Centennial Service Challenge.
(Sekretaris Panitia/Sekretaris LCJ Menteng Sejati-Ellen Theresia)
54
JANUARI - FEBRUARI 2015
PELATIHAN MEMELIHARA LINGKUNGAN HIDUP DI BANDUNG LC Bandung Lestari mengadakan pelatihan Pemberdayaan Remaja dalam Memelihara Lingkungan pada tanggal 10 Januari 2015, bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan St Borromeus, dan Eco Camp sebagai tempat dan pemberi latihan. Dalam pelatihan ini, diajarkan bagaimana menghargai lingkungan di sekitar kita termasuk pohon, air, udara, hewan dan semua benda disekitar kita, serta meminimalkan sampah dengan memanfaatkan benda-benda yang masih bisa dipergunakan. Selain itu diajarkan pula bagaimana menanam pohon menjadi subur, menghilangkan bau lingkungan dengan barang-barang organik dan natural. Acara ini diikuti oleh 50 mahasiswa dengan antusias, dihadiri VDG1 Gani Kodiat, 9 anggota Lions dan dua wartawan yang meliput dari koran Lokal Pikiran Rakyat dan Gou Ji Ri Bou. (Presiden LC Bandung Lestari- C. M.Retno Sunartyasih)
JANUARI - FEBRUARI 2015
55
SEKILAS KEGIATAN LIONS MD 307 WORLDWIDE WEEK OF SERVICES
PEMBAGIAN BIBIT GRATIS DI SOLO Pembagian bibit gratis LC Solo Bengawan, di acara Car Free Day, Minggu 11 Januari 2015 bertempat di jl. Slamet Riyadi, Solo. Dihadiri oleh walikota solo, Fx. Hadi Rudyatmo, VDG2 Eko Prasetyo, dan 29 Fellow Lions. Ramah tamah Lions bersama walikota dilanjutkan dengan pembagian bibit pohon yang sudah ditunggu oleh warga sekitar yang sedang berkegiatan di area Car free day. Acara berlangsung meriah, sebanyak 500 bibit buah-buahan seperti, mangga dan rambutan sampai dengan bibit pohon keras seperti jati, mahoni, dan sengon, diterima oleh warga dengan sangat antusias. Dalam arahannya, Walikota menghimbau supaya bibit pohon keras disisihkan untuk program penanaman di bantaran kali. (Lion Robby Prasetyo TantowibowoPO. Penanaman Pohon 2015)
RELIEVING THE HUNGER DI MAKASSAR Pada tanggal 12 January 2014, LC Makassar Mammiri dan LC Makassar Srikandi membagikan paket nasi kepada fakir miskin, penderita cacat, dan anak jalanan. Dengan penuh semangat dan antusias para Lions menyisiri jalan-jalan di Kota Makassar membagikan makanan tersebut, nampak keceriaan terpancar dari mereka yang menerimanya. Disertai wartawan dari dua media lokal besar yaitu Harian Tribun Timur dan Harian Fajar, seluruh kegiatan ini diliput, dan berhasil dibagikan 450 paket. (Lion Erick Suprapto-Koordinator Baksos)
56
JANUARI - FEBRUARI 2015
WORLDWIDE WEEK OF SERVICES
SUMBANGAN 3000 POHON TREMBESI DI KAB. BOJONEGORO LC Surabaya Nirwana bekerjasama dengan Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kabupaten Bojonegoro telah melaksanakan Baksos Peduli Lingkungan dengan “Gerakan Ayo Menanam”, pada hari Kamis, 15 Januari 2015, bertempat di Halaman SMKN 5, Desa Sambiroto, mulai pukul 07.00 sd 10.30 Wib. Sebanyak 3000 pohon Trembesi, yang rata-rata tingginya 2 meter (sebagian ada yang 3 meter) diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Bojonegoro yang secara simbolis disampaikan oleh Project Officer Rupiarsieh kepada Wakil Bupati Bojonegoro pada saat acara Apel pagi. Acara ini dihadiri sekitar 850 orang yang terdiri dari Unsur Brimob, Kodim, Mahasiswa, Pelajar dan para Guru, Masyarakat Desa Sambiroto, Pejabat Daerah, Lions, dan Perwakilan Bank Panin. Dilanjutkan dengan penanaman pohon trembesi secara bersama oleh wakil Bupati Setyo Hartono dan seluruh peserta apel di jalan utama Desa Sambiroto, Kecamatan Kapas Kabupaten Bojonegoro. Pemeliharaan selanjutnya dari penanaman pohon trembesi ini akan dilakukan oleh dinas DKP Kab Bojonegoro bersama masyarakat setempat. (Project Officer-Lion Rupiarsieh)
JANUARI - FEBRUARI 2015
57
SEKILAS KEGIATAN LIONS MD 307 WORLDWIDE WEEK OF SERVICES
Ringkasan Keputusan RAPAT BADAN PENGURUS LIONS CLUBS INTERNATIONAL SCOTTSDALE, ARIZONA,AMERIKA SERIKAT, 5-8 OKTOBER, 2015
PENGHIJAUAN DI HABITAT BURUNG KUNTUL LC Bandung Merdeka pada tanggal 16 Januari 2015 melaksanakan kegiatan Menanam Pohon di Ranca Biawak kelurahan Cisaranten Kidul Kecamatan Gedebage, sebuah daerah yang indah berpotensi untuk dikembangkan menjadi objek wisata, karena di desa ini terdapat sebuah kebun pohon bambu dekat pemukiman penduduk yang menjadi habibat tempat bersarangnya burung Ardiola Speciosa (burung Kuntul), dalam b a h a s a S u n d a d i n a m a ka n b u r u n g Beuleukok. Secara bertahap disumbangkan 200 pohon produktif buah-buahan dengan ukuran tinggi pohon dua meter. Acara diadakan di kantor Kecamatan Gedebage
dimulai pukul 15.00, secara simbolis pohonpohon diterima oleh Kepala Sesi Pelayanan Masyarakat Kecamatan, dan dilanjutkan dengan penanaman pohon dan ramah tamah. LC Bandung Merdeka diwakili 12 anggota termasuk Presiden Sadikin Susilo, dan IPDG Felix Hadi. Seluruh kegiatan ini diliput oleh Media koran Guoji Ribao, ada dua makna dari kegiatan menanam pohon kali ini, selain tentunya menambah areal lingkungan penghijauan, kehadiran Lions juga ikut mendukung Pemda dan warga setempat dalam upaya mempromosikan potensi daerah ini, yang selama ini telah berhasil melindungi habibat Burung "Ardiola Speciosa" tersebut.
(Presiden LBC Merdeka-Sadikin Susilo, PO-Lion Wirawan Sanjaya)
PEMBAGIAN MAKANAN UNTUK PETUGAS SAMPAH & TUKANG BECAK DI SURABAYA LC Surabaya Central didukung oleh D’Cost Seafood Kayoon Surabaya, mengadakan kegiatan pembagian 150 paket makanan bagi mereka yang membutuhkan, pada hari Sabtu, 24 Januari 2015 di Terminal Bratang dan sekitarnya. Paket makanan yang dibagikan berupa nasi goreng, roti dan air mineral. Dibantu beberapa staff dari D’Cost, rombongan berangkat menuju daerah Bratang Surabaya, membagikan sekitar 30 paket kepada petugas sampah, dilanjutkan membagikan 120 paket untuk Tukang Becak, Supir Bemo, Pedagang Kaki Lima, Pemulung dan Tukang Sapu di Terminal Bratang Surabaya dan sekitarnya. (Lion Vanny Sugiarto-PO LC Surabaya Central)
58
JANUARI - FEBRUARI 2015
KOMITE AUDIT 1. Laporan keuangan yang telah diaudit terhitung dari tanggal 30 Juni2014, untuk Lions Clubs International dan Lions Clubs International Foundation, ditelaah dan disetujui. Laporan keuangan yang telah diaudit itu dapat diperoleh setelah usainya rapat ini. KOMITE KONSTITUSI DAN ANGGARAN RUMAH TANGGA 1. Menunjuk anggota-anggota dari Advisory Committee Distrik 301-A1. 2. Menetapkan maksud, sasaran dan tujuan dan mengubah nama Advisory Committee menjadi Review Potential Vice President Candidates dan merevisi Bab II dari Board Policy Manual sesuai dengan perobahan itu. 3. Menerima resolusi untuk dilaporkan kepada Konvensi Internasional 2015 untuk mengamendir International Constitution and By-Laws dengan dihidupkannya kembali jabatan Wakil Presiden Internasional Ketiga. 4. Menyetujui resolusi untuk disampaikan kepada Konvensi Internasional 2015 untuk merobah Konstitusi tentang realokasi susunan pengurus internasional. 5. Menyetujui resolusi untuk disampaikan kepada Konvensi Internasional 2015 untuk perubahan pada International By-Laws dari sebutan “Leadership Committee” dengan “Leadership Development Committee”. KOMITE KONVENSI 1. Merevisi waktu dimulainya jadwal acara resmi konvensi. 2. Menetapkan tunjangan per hari bagi para anggota Credential Committee yang bertugas tanpa ada penggantian biaya, para DGE, para pengajar DGE dan para pegawai Kantor Pusat yang menghadiri Konvensi Honolulu. 3. Merevisi kebijakan untuk memutakhirkan prosedur, pengangkatan dan system dalam Bab VIII, Paragraph E dalam Board Policy Manual yang terkait dengan Credentials dan Prosedur Pemilihan. KOMITE DISTRIK DAN PELAYANAN CLUB 1. Mengamendir Club Excellence Award dan DG Team Excellence Award untuk mendorong pelaporan dan komunikasi secara elektronik. 2. Memperluas Distrik 403 B1 dengan memasukkan negara Sao Tome dan Principe. 3. Menyetujui usulan redistricting untuk Distrik 1-E dan Distrik 1-L (Illinois); Distrik 14-A dan Distrik 14-L (Pennsylvania); Multi Distrik 29 (West Virginia); Multi Distrik 37 (Canada dan Montana); dan Multi Distrik 104 (Norwegia) untuk mulai berlaku pada akhir Konvensi Internasional 2015. Menyetujui usulan redistricting yang diajukan oleh Distrik 106 A dan Distrik 106 B (Denmark) dan Multi Distrik 13 (Ohio), yang berlaku pada akhir Konvensi Internasional 2016. 4. Menunjuk Lions untuk mengisi kekosongan jabatan beberapa Gubernur Distrik. 5. Merevisi Board Policy Manual untuk memodernkan proses penyediaan informasi alamat dengan penggantian label surat dengan format data elektronik. 6. Merobah Board Policy Manual guna memungkinkan dibuatnya badge bagi titel jabatan yang digunakan dalam Protokol Resmi Lions Clubs
International sebagaimana ditrentukan oleh International President atau Executive Administrator. KOMITE KEUANGAN DAN OPERASIONAL KANTOR PUSAT 1. Menyetujui perobahan yang direkomendasikan untuk General Fund and Emergency Reserve Fund Investment Policy Statements (IPS). Perobahan itu termasuk: • Median atau return yang sudah dirancang akan disesuaikan tiap tahun berdasarkan Callan Five Year Capital Markets Projection dan alokasi asset strategis yang telah disetujui. • Perobahan Teknis: Ini termasuk modifikasi terhadap patokan portofolio, penentuan ulang terhadap batas nilai alokasi asset yang ada, digunakannya perbandingan dengan grup portofolio serupa dan index yang relevan, dll. • Memperbaiki kesalahan-kesalahan kecil dalam pengetikan. 2. Menyetujui revisi kecil terhadap Kebijakan Pembelian Lions Clubs International. 3. Menyetujui perkiraan Triwulan I tahun 2014-2015 yang menunjukkan defisit. 4. Menyetujui kenaikan pengeluaran tahunan diambilkan dari investasi Dana Umum sebesar US$ 4 juta untuk tahun kerja 2014-2015. 5. Merobah Bab XXII, Paragraf E.d. dari Board Policy Manual dengan mengganti “US$.41 per mile (US$.25 per kilometer” dengan “US$.50 per mile (US$.31 per kilometer” berlaku sejak tanggal 1 Juli 2015. 6. Menghapus Bab IX, Paragraf C.4.g. dari Board Policy Manual seluruhnya dan menggantikannya dengan: Perjalanan dengan pesawat charter bisa diijinkan oleh Finance and Headquarters Operation Committee dimana perjalanan dengan pesawat komersial tidak memungkinkan dan penghematan yang signifikan dapat direalisasikan. 7. Menghapus Bab IX, Paragraf C.4.g. dari Board Policy Manual seluruhnya,berlaku sejak 1 Juli 2015. Sebagaimana disetujui dalam rapat pengurus di Toronto, berlaku sejak 1 Juli 2015, gubernur distrik tidak lagi diberi ganti biaya kantor,kecuali kenaikan penggantian biaya perjalanan darat yang disetujui. Penghapusan paragraph itu terkait dengan perobahan ini. 8. Menyetujui revisi untuk merapikan Pasal XII, Paragaraf E.1 dari Board Policy Manual untuk meng-update aturan perjalanan yang memperlihatkan praktek, ataupun title sekarang. 9. Menyetujui revisi untuk merapikan Pasal XII, Paragaraf E.4. I.3 dan I.5 dari Board Policy Manual, karena kebijakan ini telah ada dalam Buku Pegawai dan tidak memiliki pengaruh secara finansial. 10. Menyetujui merapikan dengan mengganti kata-kata “Rule No.” dengan “section” dalam Bab IX, Paragraf C.2.b dari Board Policy Manual. 11. Menyetujui revisi untuk merapikan Pasal XXII, Paragraf E.b(3) untuk lebih menjelaskan penggantian biaya hotel dan makan. 12. Merubah Bab XI, Paragraf D.2.a dari Board Policy Manual dengan menghapus kalimat “Perkiraan ini akan menunjukkan pengeluaran yang sama atau kurang daripada pemasukan”. Kalimat ini bertentangan dengan rencana strategis jangka panjang asosiasi untuk mensubsidi setiap defisit dengan dana dari Investasi Dana Umum. 13. Memperbaiki Bab XXII, Paragraf C dari Board Policy Manual berlaku sejak 1 Juli 2015 untuk menaikkan sedikit bujet in-district bagi direktur
JANUARI - FEBRUARI 2015
59
internasional, mantan presiden internasional dan mantan direktur internasional menjadi sbb: Direktur Internasional US$6,200 sampai US$9,000 Mantan Presiden Internasional US$6,000 sampai US$10,000 Mantan Direktur Internasional US$3,000 sampai US$4,000. LCIF 1. Merevisi Investment Policy Statement dengan sasaran alokasi untuk Humanitarian Fund, selanjutnya menentukan sasaran alokasi alternative, dan beberapa perobahan administratif. 2. Menyetujui 56 hibah Standard, International Assistance dan Core 4 dengan nilai seluruhnya US$ 2,740,733. 3. Menyetujui hibah disabilitas Core 4 sejumlah US$1,563,300, yang merupakan anggaran tahun 2015 bagi program Lions-Special Olympics Mission Inclusion. 4. Menyetujui hibah Core 4 yang ditentukan oleh Badan Pengurus sebesar US$100,000, yang merupakan anggaran 2015 bagi Lions-Aga Khan Development Network untuk inisiatif penanaman pohon. 5. Mendelegasikan kewenangan untuk memilih para calon penerima 2015 Humanitarian Award kepada LCI Executive Committee. 6. Menetapkan moratorium terhadap permintaan hibah dari Distrik 321C2, berlaku segera, dan selanjutnya menetapkan bahwa Distrik 321-C2 harus mengembalikan seluruh dana hibah GA10907/321 sebelum tanggal 31 Desember 2014, atau moratorium itu akan diperpanjang sampai tanggal 1 Juli 2017. 7. Merobah Bab 2 (Operations) dari LCIF Operations and Policy Manual dengan beberapa pemutakhiran kalimat dalam bagian tentang manajemen anggaran, pengeluaran LCIF, kebijakan persetujuan hibah dan laporan keuangan. 8. Merobah Bab 3 (Hibah) dari LCIF Operations and Policy Manual . dengan beberapa pemutakhiran kalimat bahwa US$100,000 adalah jumlah maksimum bagi hibah standard. 9. Merobah Exhibit D (Forms of Recognition) dari LCIF Operations and Policy Manual dengan memasukkan informasi tentang kriteria buat Medali Ketua LCIF dan sesuai dengan hierarki penghargaan LCIF. 10. Merobah Bab 16, Paragraf B (Humanitarian Grants Financial Spending Policy) dari Board Policy Manual disesuaikan dengan Investment Policy Statement yang telah direvisi. 11. Mengamendir Bab 16, Paragraf E (General Reimbursement Policy) dari Board Policy Manual tentang perjalanan darat. 12. Mengamendir Bab 16, Paragraf F (Endowment Funds) dari Board Policy Manual agar supaya sesuia. 13. Mengamendir Bab 16, Paragraf I (Investments) dari Board Policy Manual supaya sesuai Investment Policy Statement dan menghilangkan kalimat-kalimat yang tidak perlu. KOMITE KEPEMIMPINAN 1. Menyetujui diadakannya Faculty Development Institute untuk Lions yang memenuhi kwalifikasi di Amerika Utara pada tahun 2014-2015. 2. Menyetujui rancangan kurikulum dan jadwal bagi DGE Seminar 2015 di Honolulu, Hawaii, USA. 3. Menyetujui Faculty Development Institute untuk Lions yang memenuhi kwalifikasi di Eropa Tengah dan Timur dilangsungkan pada bulan Mei 2015. 4. Menyetujui kurikulum dan dukungan dana bagi Emerging Lions Leadership Institute untuk Lions yang berkwalifikasi di Afrika yang akan dilangsungkan pada awal tahun 2015. 5. Meminta Constitution and By-Laws Committee menuliskan draft amandemen By-Laws, untuk disampaikankan kepada para utusan pada Konvensi Internasional 2015 yang merobah istilah “Leadership Committee” dari Badan Pengurus International menjadi “Leadership Development Committee”.
KOMITE PERENCANAAN JANGKA PANJANG 1. Menetapkan bahwa realokasi kedudukan dalam Badan Pengurus diajukan untuk disetujui utusan dalam Konvensi 2015 sebagai amandemen konstitusi. Realokasi itu akan mengurangi jumlah direktur internasional dari Area Konstitusi I, dan menambah jumlah direktur internasional dari Area Konstitusi V dan VI. kembali jabatan Wakil Presiden Internasional ke-3 akan diajukan kepada utusan untuk disetujui dalam Konvensi Internasional 2015. 2. Merobah nama “Special Centennial Planning Committee” menjadi“ Centennial Action Committee”. KOMITE PENGEMBANGAN KEANGGOTAAN 1. Menyetujui “Join Together”, suatu program rintisan baru club, selama dua tahun membentuk club baru atau cabang club di masyarakat nir-laba di Amerika Serikat, Canada, Britania Raya dan Irlandia, Swedia dan Australia. 2. Menyetujui Program Keanggotaan Seabad (Centennial Membership Programme) yang akan dimulai pada tanggal 1 April 2015. 3. Merobah uraian kerja koordinator keluarga dan wanita internasional dengan memasukkan biaya penyelenggaraan forum yang telah disetujui dan berlaku surut untuk forum-forum yang telah disetujui yang diadakan pada tahun kerja ini. 4. Menyetujui pilot program bagi struktur keluarga dan wanita yang mencerminkan struktur GMT dan GLT di Area Konstitusi V dan VI. 5. Menyetujui masuknya Republik Demokrasi Sao Tome dan Principe menjadi Negara ke 210 dalam asosiasi. 6. Merobah Board Policy Manual bagi diperpanjangnya penyesuaian periode penagihan untuk Campus Lions Clubs yang berlaku sejak 1 Juli 2015, sehingga menjadi tanggal 1 Maret untuk periode Januari dan sampai tanggal 30 September untuk penagihan Juli supaya sesuai dengan periode akademi universitas. 7. Menyetujui perobahan nama “The Extension and Membership Division” menjadi “Membership Development Division”. KOMITE HUBUNGAN MASYARAKAT 1. Mengganti program hibah seabad dengan jumlah sampai dengan US$1,500 per distrik (tidak lebih dari US$15,000) dalam satu multi distrik dan sampai dengan US$2,500 untuk distrik tunggal. 2. Menyetujui mengganti semua edisi resmi Majalah LION dari cetakan menjadi format digital sejak tanggal 1 Januari 2018. 3. Merobah Bab XVII dari Board Policy Manual yang mengharuskan adanya artikel terkait denga peristiwa seabad Lions Clubs dalam semua edisi majalah LION. 4. Menyisipkan nama jabatan Administrator Eksekutif LCIF tepat dibawah Bendahara Asosiasi dalam urutan keprotokolan. 5. Menaikkan jumlah Leadership Awards dari 1,280 menjadi 1,680 dalam tahun kerja 2014-2015. KOMITE AKTIVITAS PELAYANAN 1. Menetapkan adanya posisi Ketua Reading Action Programme (RAP) tingkat Multi Distrik dan Distrik dimulai pada tahun 2015-2016 dan mendorong dewan gubernur dan gubernur distrik untuk menunjuk ketuaketua itu untuk menjabat selama setahun. 2. Memilih Leos dan Lions untuk menjadi anggota dan anggota pengganti dalam Leo Club Advisory Panel untuk masa kerja November 2014Oktober 2016. 3. Mengganti sebutan Leo of the Year Award menjadi Leos of the Year Award. Untuk informasi lebih lanjut mengenai keputusan-keputusan tersebut di atas, silahkan kunjungi situs Web LCI di www.lionsclubs.org atau hubungi International Office di (630)-571-5466.
The LION Edisi Indonesia Redaksi Penasehat: Durban L. Ardjo Pemimpin: Emilia Karjadi Pelaksana: Donny Soedono, Sukmana Suryaputra Keuangan: Handi B. Sjarifudin Kontribusi artikel dialamatkan Redaksi The Lion PO Box 1636, Bandung 40016 atau E-mail:
[email protected] [email protected] ___________________________________________________ The Lion-publikasi resmi Lions Clubs International. Diterbitkan atas kuasa Badan Pengurus dalam 21 bahasa: Inggris, Cina, Denmark, Belanda, Jerman, Perancis, Finland,Hindi, Yunani, Eslandia, Itali, Jepang, Korea, Norwegia, Portugis, Spanyol, Swedia, Turki, Polandia, Thai, dan Indonesia. ___________________________________________________ Editor in Chief :Peter Lynch Managing Editor:Dane La Joye Lions Clubs International 300 22nd Street, Oak Brook, Ill 605 21-8-842 USA ___________________________________________________ EXECUTIVE OFFICERS President Joseph Preston, Dewey, Arizona, United States; Immediate Past President Barry J. Palmer, North Maitland, Australia; First Vice President Dr. Jitsuhiro Yamada, Minokamoshi, Gifu-ken, Japan; Second Vice President Robert E. Corlew, Milton, Tennessee, United States. Contact the officers at Lions nd Clubs International, 300 W. 22 St., Oak Brook, Illinois, 605238842, USA. DIRECTORS Second Year Directors Fabio de Almeida, São Paulo, Brazil; Lawrence A. “Larry” Dicus, California, United States; Roberto Fresia, Albissola Marina, Italy; Alexis Vincent Gomès, Pointe-Noire, Republic of Congo; Cynthia B. Gregg, Pennsylvania, United States; Byung-Gi Kim, Gwangju, Korea; Esther LaMothe, Michigan, United States; Yves Léveillé, Quebec, Canada; Teresa Mann, Hong Kong, China; Raju V. Manwani, Mumbai, India; William A. McKinney, Illinois, United States; Michael Edward Molenda, Minnesota, United States; John Pettis Jr., Massachusetts, United States; Robert Rettby, Neuchatel, Switzerland; Emine Oya Sebük, Istanbul, Turkey; Hidenori Shimizu, Gunma, Japan; Dr. Steven Tremaroli, New York, United States. First Year Directors Svein ?ystein Bernsten, Hetlevik, Norway; Jorge Andrés Bortolozzi, Coronda, Argentina; Eric R. Carter, Aukland, New Zealand; Charlie Chan, Singapore, Singapore; Jack Epperson, Nevada, United States; Edward Farrington, New Hampshire, United States; Karla N. Harris, Wisconsin, United States; Robert S. Littlefield, Minnesota, United States; Ratnaswamy Murugan, Kerala, India; Yoshinori Nishikawa, Himeji, Hyogo, Japan; George Th. Papas, Limassol, Cyprus; Jouko Ruissalo, Helsinki, Finland; N. S. Sankar, Chennai, Tamil Nadu, India; A. D. Don Shove, Washington, United States; Kembra L. Smith, Georgia, United States; Dr. Joong-Ho Son, Daejoon, Republic of Korea; Linda L. Tincher, Indiana, United States. MULTI-DISTRIK 307 Dewan Gubernur: Ina Liliana Gunawan, Surabaya GUBERNUR DISTRIK Gubernur Distrik 307 A1: Gubernur Distrik 307 A2: Gubernur Distrik 307 B1: Gubernur Distrik 307 B2:
60
JANUARI - FEBRUARI 2015
Effendi Halim, Jakarta Dalbir Singh Kapoor, Medan Noesye B. Watjoko, Jakarta Sjarifudin Malarangan, Sidoarjo
Misi Lions Clubs International "Memberdayakan para sukarelawan untuk melayani masyarakat mereka, memenuhi kebutuhan kemanusiaan, mendorong perdamaian dan mempromosikan pengertian internasional melalui Lions Clubs"
UNTUK DICATAT Per tanggal 1 Januari 2015, Lions Clubs International Distrik 307 Indonesia memiliki: Distrik 307 A1 : 1.500 anggota dari 52 Club Distrik 307 A2 : 2.162 anggota dari 74 Club Distrik 307 B1 : 1.652 anggota dari 68 Club Distrik 307 B2 : 1.801 anggota dari 58 Club Total anggota LCI MD 307 adalah 7.115 anggota dengan 252 Club
KONVENSI INTERNASIONAL 2015 di Honolulu, Hawaii, USA, 26-30 Juni 2016 di Fukuoka, Jepang, 24-28 Juni 2017 di Chicago, Ilionis, USA, 30 Juni - 4 Juli 2018 di Las Vegas, Nevada, 29 Juni - 3 Juli 2019 di Milan, Italia, 5 - 9 Juli
Informasi Redaksi: Sehubungan dengan keterbatasan halaman, tidak setiap artikel/berita yang diterima redaksi dapat dimuat di Majalah Lion. Redaksi berhak mengedit, menyunting tanpa mengurangi arti dan makna isi berita/artikel.
atas diterimanya Merit Award 27th Annual Lions International Peace Poster Contest, yang diberikan kepada
Grace Timothy dengan Sponsor Lions Club Jakarta Jaya Sunter Agung dari Distrik 307A1.