DAFTAR ISI
Halaman I.
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
II.
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
III.
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Neraca Konsolidasi Per 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 - Laporan Laba (Rugi) Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 - Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi Untuk TahunTahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 - Laporan Arus Kas Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal 31 Desember 2007, 2006 dan 2005
IV.
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI - Umum - Kebijakan Akuntansi - Penjelasan Pos-pos Neraca Konsolidasi dan Laporan Laba (Rugi) Konsolidasi
1
2 - 3 4 5 - 6 7 - 8
9 - 14 14 - 26 26 - 67
-2-
PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI PER 31 DESEMBER 2007, 31 DESEMBER 2006, DAN 2005
AKTIVA
(dalam Rupiah) Uraian
Catatan
31-12-2007
31-12-2006
31-12-2005
AKTIVA LANCAR Kas dan Bank
3
Surat Berharga
2d,4
Uang Muka
5
Pinjaman Yang Diberikan
2e,2f, 6,15,16
187.428.502.740
160.576.291.137
-
1.030.920.000
116.268.313.649 505.520.000
1.568.892.407
2.559.319.047
3.303.079.496
6.374.261.142.279
5.135.391.281.264
4.081.705.605.417
2.142.542.557
11.842.231.101
26.437.998.308 20.920.412.554
Piutang Lainnya
7
Persediaan Emas
2g,8
597.600.240
608.599.096
Persediaan Barang
2g,9
7.524.887.107
8.230.372.733
6.723.325.864
350.440.135.630
280.060.940.398
205.470.323.887
Pendapatan Yang Masih Harus Diterima
2p,10
Beban Dibayar Dimuka
2p,11
Jumlah Aktiva Lancar
25.096.515.307
32.968.948.132
23.894.305.707
6.949.060.218.267
5.633.268.902.908
4.485.228.884.882
AKTIVA TIDAK LANCAR Piutang Kepada Pihak-Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa
2c,2f,12
9.285.410.784
10.018.175.095
7.285.956.566
Aktiva Pajak Tangguhan
2q,44b
15.666.680.671
9.186.174.393
8.060.340.966
2h,13
373.078.148.056
348.549.607.116
313.088.393.269
24.974.592.931
22.578.265.138
19.677.125.520
423.004.832.442
390.332.221.742
348.111.816.321
7.372.065.050.709
6.023.601.124.650
4.833.340.701.203
Aktiva Tetap - (bersih setelah dikurangi akumulasi penyusutan per 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp267.375.599.990, Rp237.068.893.415 dan Rp206.511.510.468) Aktiva Lain-lain
2h,2i,2j,2k,14
Jumlah Aktiva Tidak Lancar
JUMLAH AKTIVA
(Lihat Catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi)
-3-
PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN NERACA KONSOLIDASI PER 31 DESEMBER 2007, 31 DESEMBER 2006, DAN 2005
KEWAJIBAN DAN EKUITAS Uraian
(dalam Rupiah) Catatan
31-12-2007
31-12-2006
31-12-2005
KEWAJIBAN LANCAR Hutang Bank
15,6,22
3.155.023.971.868
2.610.004.124.976
1.586.242.184.894
Hutang RUF
16,6,22
100.000.000.000
189.000.000.000
339.000.000.000
-
-
350.000.000.000
Hutang Promes
17,22
Hutang Kepada Rekanan
18
9.641.727.257
6.072.096.822
6.020.663.663
Hutang Kepada Nasabah
19
35.950.321.733
30.239.046.856
22.666.045.323
2q,20,44a
82.489.235.555
71.495.418.483
55.473.408.290
Hutang Pajak Hutang Obligasi - Yang Akan
158.434.892.285
143.316.779.740
255.883.752.816
Beban Yang Masih Harus Dibayar
2p,22
29.223.108.814
38.202.454.184
26.370.667.433
Pendapatan Diterima Dimuka
2p,23a
2.656.063.189
2.138.014.674
1.977.565.608
57.285.877.380
54.429.434.813
42.778.323.309
3.630.705.198.081
3.144.897.370.548
2.686.412.611.336
2o,25
42.939.249.290
81.042.621.468
78.841.275.075
2p,23b
27.700.849.434
29.338.338.070
30.975.826.706
1.768.515.913.812
1.326.340.756.610
969.609.255.510
410.400.000.000
310.400.000.000
200.400.000.000
2.249.556.012.536
1.747.121.716.148
1.279.826.357.291
205.000.000.000
205.000.000.000
205.000.000.000
46.252.000.000
46.252.000.000
46.252.000.000
-
911.462.500
386.062.500
Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun
Hutang Lancar Lainnya
2m,2n,2o,21,26,1
24
Jumlah Kewajiban Lancar KEWAJIBAN TIDAK LANCAR Kewajiban Estimasi Untuk Imbalan Kerja Pendapatan Ditangguhkan Hutang Obligasi - Setelah Dikurangi Bagian Yang Akan Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun
2m,2n,26,1,21
Hutang Jangka Panjang Lainnya
27
Jumlah Kewajiban Tidak Lancar EKUITAS
28
Modal Awal Penyertaan Modal Pemerintah Laba (Rugi) Surat Berharga Yang Belum Direalisasi Saldo Laba:
2d,4 2r
- Ditentukan Penggunaanya - Belum Ditentukan Penggunaanya Jumlah Ekuitas
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS
28a 28b
751.821.075.454
529.235.670.076
386.015.972.616
488.730.764.638
350.182.905.378
229.447.697.460
1.491.803.840.092
1.131.582.037.954
867.101.732.576
7.372.065.050.709
6.023.601.124.650
4.833.340.701.203
(Lihat Catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi)
-4PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN LABA (RUGI) KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2007, 2006 DAN 2005
(dalam Rupiah) Uraian
PENDAPATAN USAHA Pendapatan Sewa Modal Pendapatan Administrasi Pendapatan Usaha Lainnya Pendapatan Toko Emas Uang Kelebihan Lewat Waktu Pendapatan Investasi Lainnya
Catatan
Tahun 2007 (Satu Tahun)
2e,2p,29 2e,2p,30
1.737.709.799.365 182.990.238.229 1.920.700.037.594
1.249.456.188.583 142.792.082.212 1.392.248.270.795
23.894.914.510 872.718.050 24.767.632.560
18.638.139.704 447.686.752 19.085.826.456
1.547.692.352 16.435.760.904 637.229.462 18.620.682.718
2.253.452.868.972
1.939.785.864.050
1.410.868.953.513
600.433.853.093 30.306.706.575 688.963.776.349 1.837.086.446 256.944.898.307 1.578.486.320.770
648.812.333.374 31.349.356.659 600.818.789.235 1.359.571.961 173.992.724.552 1.456.332.775.781
424.687.138.497 28.480.915.982 504.206.316.798 1.157.180.059 139.773.631.022 1.098.305.182.358
674.966.548.202
483.453.088.269
312.563.771.155
2p,37,45 38 2h,2p,39,13
3.539.051.289 1.373.741.648 2.447.648.352
3.574.013.076 1.041.829.013 157.867.008
1.692.042.772 1.108.644.913 2.094.392.183
2h,2p,40,45 2p,41 2p,42
14.744.056.911 311.315.342 ) ( 21.793.182.858
13.716.469.334 1.225.578.307 ) ( 17.264.600.124
6.008.244.000 6.631.201.632 941.802.930 ) 16.592.722.570
(
429.160.042 ) (
679.196.849 )
2p,31
2p,32 2h,2p,33 2p,34 2i,2p,35 2p,36
LABA USAHA PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan Sewa Gedung Pendapatan Jasa Giro Laba Penjualan Aktiva Tetap Pendapatan Pengalihan Aktiva Kerja Sama Operasi Pendapatan Lainnya Beban Lain-lain Jumlah Pendapatan (Beban) Lain-lain KERUGIAN LUAR BIASA
(
2p,43
-
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN BADAN TAKSIRAN PAJAK PENGHASILAN Tahun Berjalan Tangguhan
696.759.731.060
500.288.528.351
214.509.472.700 ) ( 6.480.506.278 208.028.966.422 ) (
151.231.456.400 ) ( 1.125.833.427 150.105.622.973 ) (
488.730.764.638
350.182.905.378
328.477.296.876
2q,44,20 ( (
LABA BERSIH
Tahun 2005 (Satu Tahun)
2.015.965.793.689 212.719.442.723 2.228.685.236.412
Jumlah Pendapatan Usaha BEBAN USAHA Bunga dan Provisi Penyusutan Aktiva Tetap Pegawai Amortisasi Umum Jumlah Beban Usaha
Tahun 2006 (Satu Tahun)
105.324.596.900 ) 6.294.997.484 99.029.599.416 )
229.447.697.460
(Lihat Catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi)
-5PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2007, 2006 DAN 2005 (dalam Rupiah)
Uraian
Penyertaan Modal Pemerintah
Modal Awal
Saldo per 01 Januari 2005
205.000.000.000
Penggunaan Dana Selama Tahun Berjalan - Dana Pembangunan Semesta - Jasa Produksi - Dana Pembinaan Usaha Kecil Dan Koperasi - Dana Bina Lingkungan - Dana Sosial - Cadangan Umum - Cadangan Tujuan - Cadangan Pelunasan Obligasi Jumlah Penggunaan Dana Selama Tahun Berjalan Laba (Rugi) Surat Berharga Yang Belum Direalisasi Laba Bersih Tahun 2005 Saldo per 31 Desember 2005 Penggunaan Dana Selama Tahun Berjalan - Dana Pembangunan Semesta - Jasa Produksi - Dana Program Kemitraan - Dana Bina Lingkungan - Cadangan Umum - Cadangan Tujuan - Cadangan Pelunasan Obligasi Jumlah Penggunaan Dana Selama Tahun Berjalan Laba (Rugi) Surat Berharga Yang Belum Direalisasi Laba Bersih Tahun 2006 Saldo per 31 Desember 2006
205.000.000.000
205.000.000.000
Laba (Rugi) Surat Berharga Belum Direalisasi
46.252.000.000
418.722.500
46.252.000.000
46.252.000.000
(
32.660.000 ) 386.062.500
Saldo Laba Belum Ditentukan Penggunaannya
Ditentukan Penggunaannya 285.488.189.108
46.023.783.508 42.564.000.000 11.940.000.000 100.527.783.508
( ( ( ( ( ( ( ( (
386.015.972.616
55.251.697.460 57.968.000.000 30.000.000.000 143.219.697.460
525.400.000
529.235.670.076
911.462.500
162.870.187.508
-
-
Jumlah
( ( ( ( ( ( ( (
58.501.404.000 1.491.000.000 1.600.000.000 400.000.000 350.000.000 46.023.783.508 42.564.000.000 11.940.000.000 162.870.187.508
700.029.099.116
( ( ( ( (
58.501.404.000 1.491.000.000 1.600.000.000 400.000.000 350.000.000
(
62.342.404.000 )
- ( 229.447.697.460 229.447.697.460
32.660.000 ) 229.447.697.460 867.101.732.576
68.835.000.000 13.380.000.000 3.440.000.000 573.000.000 55.251.697.460 57.968.000.000 30.000.000.000 229.447.697.460 350.182.905.378 350.182.905.378
(Lihat Catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi)
) ) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) ) ) ) )
) ) ) ) )
( ( ( (
68.835.000.000 13.380.000.000 3.440.000.000 573.000.000
(
86.228.000.000 ) 525.400.000 350.182.905.378 1.131.582.037.954
) ) ) )
-6(dalam Rupiah)
Uraian
Penyertaan Modal Pemerintah
Modal Awal
Saldo per 31 Desember 2006
205.000.000.000
Laba (Rugi) Surat Berharga Belum Direalisasi
46.252.000.000
Penggunaan Dana Selama Tahun Berjalan - Dana Pembangunan Semesta - Jasa Produksi - Dana Program Kemitraan - Dana Bina Lingkungan - Cadangan Umum - Cadangan Tujuan - Cadangan Pelunasan Obligasi Jumlah Penggunaan Dana Selama Tahun Berjalan
-
-
Laba (Rugi) Surat Berharga Yang Belum Direalisasi Laba Bersih Tahun 2007
-
-
205.000.000.000
46.252.000.000
Saldo per 31 Desember 2007
911.462.500
(
911.462.500 )
Saldo Laba Belum Ditentukan Penggunaannya
Ditentukan Penggunaannya 529.235.670.076
Jumlah
350.182.905.378
1.131.582.037.954
52.037.000.000 170.548.405.378
( ( ( ( ( (
105.055.000.000 15.540.500.000 3.501.000.000 3.501.000.000 52.037.000.000 170.548.405.378
222.585.405.378
(
350.182.905.378 ) (
-
-
488.730.764.638
-
751.821.075.454
488.730.764.638
(Lihat Catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi)
) ) ) ) ) )
( ( ( (
(
105.055.000.000 15.540.500.000 3.501.000.000 3.501.000.000 127.597.500.000
) ) ) )
)
911.462.500 ) 488.730.764.638
1.491.803.840.092
-7-
PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2007, 2006 DAN 2005
(dalam Rupiah) Uraian
Tahun 2007 (Satu Tahun)
KEGIATAN OPERASI Penerimaan Kas dari: - Penerimaan Sewa Modal - Pendapatan Administrasi - Pendapatan Lainnya - Pelunasan Pinjaman Yang Diberikan - Pelunasan dari Piutang Lainnya - Penjualan BSL/BLP & Aktiva yang Disisihkan - Hasil Usaha Lainnya, Penjualan Koin Emas ONH dan UTE - Penerimaan Hutang Nasabah - Penerimaan Hutang Pajak - Penerimaan Hutang Lainnya Jumlah Penerimaan Kas Dari Kegiatan Operasi
1.945.586.598.457 212.719.442.723 17.921.827.106 21.531.615.060.546 58.428.970.453 153.497.670.000
Pengeluaran Kas untuk: - Pembayaran Bunga Bank/Obligasi - Beban Pegawai - Beban Umum - Penyaluran Pinjaman Yang Diberikan - Pembelian BSL/BLP dan Aktiva yang Disisihkan - Pembayaran Hutang Kepada Rekanan - Pembayaran Hutang Kepada Nasabah - Pembayaran Hutang Pajak - Pembayaran Hutang Lainnya - Pemberian Piutang Jumlah Pengeluaran Kas Untuk Kegiatan Operasi Kas Bersih Digunakan untuk Kegiatan Operasi
(
KEGIATAN INVESTASI Penerimaan Kas dari: - Penjualan Aktiva Tetap Jumlah Penerimaan Kas Dari Kegiatan Investasi Pengeluaran Kas untuk: - Pembelian Aktiva Tetap Jumlah Pengeluaran Kas Untuk Kegiatan Investasi Kas Bersih Digunakan untuk Kegiatan Investasi KEGIATAN PENDANAAN Penerimaan Kas dari: - Hutang Bank - Hutang Ruf - Hutang Promes - Hutang Obligasi - Hutang Jangka Panjang Lainnya Jumlah Penerimaan Kas dari Kegiatan Pendanaan
(
Tahun 2006 (Satu Tahun)
Tahun 2005 (Satu Tahun)
73.048.860.801 235.639.251.518 113.663.097.907 24.342.120.779.511
1.663.126.871.304 182.990.238.229 13.448.641.049 17.359.438.526.260 76.065.025.881 123.309.069.904 27.818.465.963 65.761.504.040 190.519.898.138 83.676.844.073 19.786.155.084.841
1.206.656.608.470 142.796.088.707 8.997.197.371 12.843.205.540.423 35.494.463.639 112.412.816.264 24.595.828.860 43.693.846.103 22.008.345.494 96.149.633.274 14.536.010.368.605
611.184.308.964 692.164.094.172 251.973.469.983 22.770.484.921.561 153.050.578.605 8.635.216.407 43.442.671.414 224.645.434.446 110.806.655.340 68.128.658.997 24.934.516.009.889
637.523.780.618 607.301.744.169 187.762.141.152 18.413.124.202.107 122.898.686.840 12.923.549.272 39.550.362.803 174.497.887.945 54.632.732.569 61.469.258.674 20.311.684.346.149
428.159.226.708 495.979.928.123 132.606.945.175 14.135.461.615.700 106.199.320.705 30.788.854.829 23.204.090.703 106.253.387.300 77.250.382.856 46.259.251.749 15.582.163.003.848
592.395.230.378 ) (
525.529.261.308 ) (
1.046.152.635.243 )
2.533.550.000 2.533.550.000
157.867.264 157.867.264
2.113.261.281 2.113.261.281
54.921.149.163 54.921.149.163
66.810.570.763 66.810.570.763
82.453.768.186 82.453.768.186
52.387.599.163 ) (
10.416.381.031.182 700.000.000.000 250.000.000.000 600.000.000.000 100.000.000.000 12.066.381.031.182
66.652.703.499 ) (
6.730.562.926.678 853.000.000.000 1.100.000.000.000 500.000.000.000 110.000.000.000 9.293.562.926.678
80.340.506.905 )
4.923.820.846.005 1.476.205.348.700 1.625.000.000.000 300.000.000 8.025.326.194.705
(Lihat Catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi)
-8(dalam Rupiah) Uraian
Tahun 2007 (Satu Tahun)
Pengeluaran Kas untuk: - Angsuran Hutang Bank - Pembayaran Biaya Emisi Obligasi - Pelunasan Obligasi Obligasi VI Obligasi IX seri B Obligasi VIII seri A - E - Pelunasan Hutang Ruf - Pelunasan Hutang Promes - Pembayaran Dana Pembangunan Semesta - Pembayaran Jasprod - Pembayaran Program Kemitraan - Pembayaran Program Bina Lingkungan - Pembayaran Dana Sosial Jumlah Pengeluaran Kas Untuk Kegiatan Pendanaan Kas Bersih Diperoleh dari Kegiatan Pendanaan Penambahan (Penurunan) Bersih Kas dan Bank Penambahan (Penurunan) Bersih Kas dan Bank terdiri dari: - Kas - Bank Jumlah Penambahan (Penurunan) Bersih Kas & Bank Saldo Kas dan Bank Awal Tahun - Kas - Bank Saldo Kas dan Bank Akhir Tahun - Kas - Bank
KEGIATAN YANG TIDAK MEMPENGARUHI ARUS KAS - Perolehan Aktiva Tetap Melalui Pengalihan Aktiva Kerja Sama Operasi (KSO) dari PT Harco Indah - Reklasifikasi Aktiva Tetap Menjadi Aktiva Lain-lain (Tanah di Timor Leste) - Reklasifikasi Aktiva Lain-lain (Tanah KSO) Menjadi Aktiva Tetap
(
Tahun 2006 (Satu Tahun)
Tahun 2005 (Satu Tahun)
10.082.431.663.966 2.016.826.072
5.858.452.460.627 2.802.523.756
4.175.960.240.059
135.000.000.000 8.700.000.000 789.000.000.000 250.000.000.000 105.055.000.000 15.540.500.000 3.501.000.000 3.501.000.000
4.350.000.000 252.240.000.000 1.003.000.000.000 1.450.000.000.000 68.835.000.000 13.380.000.000 3.440.000.000 573.000.000
11.394.745.990.038
8.657.072.984.383
11.940.000.000 1.412.205.348.700 1.275.000.000.000 58.501.404.000 1.491.000.000 1.600.000.000 400.000.000 350.000.000 6.937.447.992.759
671.635.041.144
636.489.942.295
1.087.878.201.946
26.852.211.603
44.307.977.488
(
38.614.940.202 )
12.511.820.522 ) 39.364.032.125 26.852.211.603
36.304.875.918 8.003.101.570 44.307.977.488
( (
14.530.917.265 53.145.857.467 ) 38.614.940.202 )
-
89.608.716.883 70.967.574.254 160.576.291.137
53.303.840.965 62.964.472.684 116.268.313.649
38.772.923.700 116.110.330.151 154.883.253.851
77.096.896.361 110.331.606.379 187.428.502.740
89.608.716.883 70.967.574.254 160.576.291.137
53.303.840.965 62.964.472.684 116.268.313.649
-
-
6.008.244.000
-
-
386.673.000 1.124.582.929
(Lihat Catatan atas laporan keuangan konsolidasi yang merupakan bagian tak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasi)
-9Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
PERUSAHAAN UMUM (PERUM) PEGADAIAN DAN ANAK PERUSAHAAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR PADA 31 DESEMBER 2007, 2006 DAN 2005
1.
UMUM Pegadaian adalah suatu lembaga perkreditan tertua bercorak khusus, berdiri sejak zaman penjajahan Belanda dan telah dikenal masyarakat sejak lama, khususnya masyarakat golongan berpenghasilan menengah dan bawah. Pegadaian mempunyai tugas memberikan pelayanan jasa kredit berupa pinjaman uang dengan jaminan barang bergerak. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.178 tanggal 3 Mei 1961 Jawatan Pegadaian diubah menjadi Perusahaan Negara (PN) Pegadaian, sebagai badan usaha negara di bawah naungan Departemen Keuangan. Dengan terbitnya Inpres No.17 tahun 1967 dan Peraturan Pemerintah No.7 tahun 1969, PN Pegadaian beralih statusnya menjadi Perusahaan Jawatan (Perjan) Pegadaian. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.10 tahun 1990 tanggal 10 April 1990 dan PP No.103 tahun 2000 tanggal 10 Nopember 2000, Perusahaan Jawatan (Perjan) Pegadaian berubah menjadi Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian dengan usahanya adalah penyediaan pelayanan bagi kemanfaatan umum sekaligus memupuk keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan perusahaan dan bertujuan untuk: - Turut meningkatkan kesejahteraan masyarakat terutama golongan menengah ke bawah melalui penyediaan dana atas dasar hukum gadai dan jasa di bidang keuangan lainnya berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku; - Menghindarkan masyarakat dari gadai gelap, praktek riba dan pinjaman tidak wajar lainnya. Dengan mengindahkan prinsip-prinsip ekonomi serta terjaminnya keselamatan kekayaan negara, Perusahaan menyelenggarakan usaha sebagai berikut: - Penyaluran pinjaman atas dasar hukum gadai - Penyaluran uang pinjaman berdasarkan jaminan fidusia (kepercayaan), pelayanan jasa titipan, pelayanan jasa sertifikasi logam mulia dan batu adi serta usaha lainnya yang dapat menunjang tercapainya maksud dan tujuan perusahaan dengan persetujuan Menteri Keuangan. Selain penyaluran pinjaman atas dasar hukum gadai, Perusahaan menjalankan usaha jasa gadai syariah (rahn), sejak tanggal 10 Januari 2003. Perum Pegadaian berkantor pusat di Jalan Kramat Raya No.162 Jakarta, dengan 13 Kantor Wilayah serta 900 Cabang di seluruh Indonesia (pada tanggal 31 Desember 2007). Berdasarkan neraca pembukaan Perusahaan Umum Pegadaian dan Surat Menteri Keuangan RI No.1015/KMK.013/1991 tanggal 26 September 1991, modal awal Perusahaan Umum Pegadaian ditetapkan sebesar Rp205.000.000.000 sebagaimana tertuang dalam Neraca Pembukaan. Modal awal yang disetor Pemerintah tersebut adalah kumulatif laba bersih yang diperoleh Perjan Pegadaian. Secara bertahap mulai tahun 1991, Pemerintah Republik Indonesia memberikan tambahan modal sebagai Penyertaan Modal Pemerintah sebesar Rp46.252.000.000 melalui SK Menteri Keuangan RI masing-masing sebagai berikut:
- 10 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
Nomor
Tanggal
- 0360/KM.3-42/SKOP/0391 - 0136/KM.3-42/SKOP/0891 - 0151/MK.013/1992
30 Maret 1991 5 Agustus 1991 29 Juni 1992
Rp 20.000.000.000 16.252.000.000 10.000.000.000 –––––––––––––––––––––
Jumlah
46.252.000.000 ================
Dari Tahun 1993 sampai dengan Tahun 2007, Perum Pegadaian telah menerbitkan emisi obligasi sebanyak 12 (dua belas) kali, dengan jangka waktu masing-masing 5 tahun untuk obligasi tahun 1993–1998 dan 2001, jangka waktu 8 tahun untuk obligasi tahun 1999, 2000, 2002 dan 2003 (Seri A), dan jangka waktu 15 tahun untuk obligasi tahun 2003 Seri B serta jangka waktu 10 tahun untuk obligasi tahun 2006 dan 2007. Seluruh obligasi dicatatkan pada Bursa Efek Surabaya (BES) dengan rincian sebagai berikut: Tahun Keterangan
Tanggal Efektif & Jatuh Tempo
Nominal (Rp)
Tingkat Bunga
1993
Obligasi I
11 Juni 1993 & 9 Juli 1998
50 milyar
Bunga 17,5% tetap untuk tahun pertama, selanjutnya mengambang.
1994
Obligasi II
30 Juni 1994 & 18 Juli 1999
25 milyar
Bunga 13% tetap untuk 6 bulan pertama, selanjutnya mengambang yaitu 1% di atas tingkat bunga deposito 6 bulan bank pemerintah
1996
Obligasi III
25 Juni 1996 & 12 Juli 2001
100 milyar
Bunga 17,75% tetap untuk tahun pertama 4 tahun berikutnya mengambang 1,5% di atas tingkat bunga deposito bank pemerintah & swasta.
1997
Obligasi IV
16 Juni 1997 & 3 Juli 2002
100 milyar
Bunga 14,75% tetap untuk tahun pertama 4 tahun berikutnya mengambang 1% di atas tingkat bunga deposito bank pemerintah & swasta.
1998
Obligasi V
23 Juni 1998 & 8 Juli 2003
64,6 milyar Bunga Seri A1 49% tetap untuk tahun pertama, seterusnya mengambang sesuai tingkat bunga JIBOR tiga bulan ditambah 3% premium. Bunga Seri B2 mengambang sesuai tingkat bunga JIBOR tiga bulan ditambah 3% premium.
1999
Obligasi VI
24 Agustus 1999 & 8 September 2007
135 milyar
Bunga 15,5% tetap untuk tahun pertama, 7 tahun berikutnya mengambang sebesar 1,75% di atas tingkat bunga rata-rata JIBOR 6 bulan.
2000
Obligasi VII
27 Juni 2000 & 21 Juli 2008
150 milyar
Bunga 15,625% tetap untuk tahun pertama, berikutnya mengambang 1,725% di atas tingkat bunga rata-rata deposito 6 bulan bank pemerintah.
- 11 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
Tahun Keterangan
Tanggal Efektif & Jatuh Tempo
Nominal (Rp)
Tingkat Bunga
2001
Obligasi VIII
31 Mei 2001 & 12 Juni 2006
300 milyar
Bunga Seri A 19,25% tetap, cicilan 20% pokok per tahun Seri B 19,25% tetap, Seri C 0,50% tetap menurun per tahun 20,25% untuk tahun pertama, Seri D 19,25% tetap untuk tahun pertama, selanjutnya mengambang sesuai dengan tingkat bunga rata-rata deposito 6 bulan bank pemerintah ditambah 2,50% premi, max. 24,25% min. 16,25%, Seri E 19,25% tetap untuk tahun pertama sampai tahun ketiga, selanjutnya mengambang sesuai tingkat bunga rata-rata deposito 6 bulan bank pemerintah ditambah 2,50% premi, max. 24,25% min. 16,25%
2002
Obligasi IX
24 Mei 2002 & 6 Juni 2010
300 milyar
Bunga Seri A 18,25% tetap per tahun, Seri B 18,25% per tahun, amortisasi 10 % tahun keempat emisi, 20% tahun kelima s/d ketujuh 30% tahun kedelapan emisi, Seri C 18,25% tetap tahun Pertama, selanjutnya mengambang berdasarkan rata-rata bunga deposito Rupiah berjangka 3 (tiga) bulan ditambah premi tetap 2,50% per tahun, maks. 20,00% min. 16,25%. Seri D dengan opsi jual pada tahun kelima, 18,25 % tetap tahun pertama s/d tahun kelima, selanjut nya mengambang berdasarkan rata-rata bunga deposito Rupiah ber-jangka 3 (tiga) bulan ditambah premi tetap 2,50% per tahun, maks. 20,00%, min. 16,25%.
2003
Obligasi X
27 Juni 2003 & 11 Juli 2011 & 11 Juli 2018
400 milyar
Bunga Seri A 12,9375% per tahun tetap jangka waktu 8 tahun ; Seri B jangka waktu 15 tahun tingkat bunga 13,125% per tahun tetap untuk tahun pertama sampai dengan tahun ketiga, selanjutnya tahun keempat s/d tahun kelima belas mengambang berdasarkan bunga SBI berjangka 3 bulan ditambah premi 1,00% per tahun, maksimum 15,50%, minimum 10,50%.
2006
Obligasi XI
23 Mei 2006 & 23 Mei 2016
500 milyar
Bunga Seri A 13,10% per tahun tetap jangka waktu 10 tahun ; Seri B jangka waktu 10 tahun tingkat bunga 13,10% per tahun tetap untuk tahun pertama, selanjutnya tahun kedua sampai dengan tahun kesepuluh mengambang berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka 1 bulan ditambah premi 1,25% per tahun, maksimum 16,00%, minimum 10,00%.
- 12 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
Tahun Keterangan
Tanggal Efektif & Jatuh Tempo
2007
4 September 2007 600 milyar & 4 September 2017
Obligasi XII
Nominal (Rp)
Tingkat Bunga
Bunga Seri A 10,025% per tahun tetap jangka waktu 10 tahun ; Seri B jangka waktu 10 tahun tingkat bunga 10,025% per tahun tetap untuk tahun pertama, selanjutnya tahun kedua sampai dengan tahun kesepuluh mengambang berdasarkan tingkat bunga SBI berjangka 1 bulan ditambah premi 1% per tahun, maksimum 12,00%, minimum 8,00%.
Wali amanat atas seluruh obligasi yang diterbitkan oleh Perum Pegadaian tersebut adalah PT Bank Negara Indonsia (Persero) Tbk. Manajemen Perusahaan terdiri atas Dewan Pengawas dan Direksi, masing-masing diangkat berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara dan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia, dengan susunan sebagai berikut: Dewan Pengawas : Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No.Kep98/MBU/2004 tanggal 16 September 2004, susunan Dewan Pengawas ditetapkan sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota
: Drs. Suhadi Hadiwijoyo : Drs. Siswo Sujanto : Effendi, SH, SE.
Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No.Kep-105/MBU/2006 tanggal 11 September 2006 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan Anggota-anggota Dewan Pengawas Perum Pegadaian, susunan Dewan Pengawas ditetapkan sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota Anggota
: : : :
Drs. Suhadi Hadiwijoyo Drs. Siswo Sujanto Prof. Dr. Gunawan Sumodiningrat Drs. Harry Z. Soeratin, MM, ACC.
Terakhir berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No.Kep267/MBU/2007 tanggal 08 Nopember 2007 tentang Pengangkatan Anggota Dewan Pengawas Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian, terdapat penambahan 1 (satu) anggota Dewan Pengawas, sehingga susunan Dewan Pengawas menjadai sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota Anggota Anggota
: : : : :
Drs. Suhadi Hadiwijoyo Drs. Siswo Sujanto Prof. Dr. Gunawan Sumodiningrat Drs. Harry Z. Soeratin, MM, ACC. Bambang Prayitno, SH, MM.
- 13 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
Direksi : Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.294/KMK.05/ 2001 tanggal 15 Mei 2001, susunan Direksi ditetapkan sebagai berikut: Direktur Direktur Direktur Direktur
Utama Keuangan Operasi dan Pengembangan Umum
: : : :
Drs. Deddy Kusdedi, MM. Budiyanto, SE, MM. Ketut Sethyon, SE, MM. Sjafril Ruslim, SE, MA.
Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara No.S241/MBU/2006 tanggal 22 Juni 2006 tentang Pelaksana Tugas Anggota-anggota Direksi Perum Pegadaian, disampaikan bahwa sambil menunggu dikeluarkannya keputusan mengenai pengangkatan Direksi Perum Pegadaian secara definitif untuk masa jabatan berikutnya, maka Direksi tetap menjalankan tugas dan kewajiban sebagai anggota-anggota Direksi. Untuk membantu melaksanakan tugas-tugas Dewan Pengawas, dibentuk Komite Audit berdasarkan Surat Keputusan Dewan Pengawas Perum Pegadaian: - No.Kep-01/KP/DP/GD/2004 tanggal 01 Nopember 2004, - No.Kep-01/KP/DP/GD/2005 tanggal 31 Oktober 2005, - No.01/KP/DP/GD/2006 tanggal 31 Oktober 2006 dan - No.05/KP/DP/GD/2007 tanggal 31 Oktober 2007, susunan Komite Audit Perum Pegadaian sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota
: Drs. Siswo Suyanto, DEA : Muhamad Nur Sodiq, Ak. : Drs. Mulyana Mastam, Ak, MM.
Dalam rangka mengefektifkan pengawasan kegiatan usaha gadai syariah yang telah beroperasi dengan prinsip-prinsip Syariah Islam, maka sesuai dengan Surat Keputusan Direksi No.227/US.1.00/2004 tanggal 30 Nopember 2004, telah dibentuk Dewan Pengawas Syariah dengan susunan sebagai berikut: Ketua Anggota
: Drs. H.M. Nahar Nahrawi, SH. : H. Rahmat Hidayat, SE, MT.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.183/US1.00/2006 tanggal 05 Oktober 2006 tentang Perpanjangan Masa Tugas Dewan Pengawas Syariah Perum Pegadaian, tugas Dewan Pengawas Syariah Perum Pegadaian telah diperpanjang selama 3 tahun. Sesuai dengan surat persetujuan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.S153/MK.1/2000 tanggal 25 April 2000 dan Akta Notaris Zacharias Omawele, SH No.13 tanggal 26 Juli 2000, Perusahaan telah mendirikan satu unit usaha di bidang jasa lelang dengan nama PT Balai Lelang Artha Gasia (BLAG) yang berlokasi di Jalan Kramat Raya No.160 Jakarta dan mulai beroperasi sejak bulan September tahun 2000. Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) PT Balai Lelang Artha Gasia, tanggal 18 April 2007 dan Surat Keputusan Direksi Perum Pegadaian No.1427/SDM.200322/2007 dan No.1428/SDM.200322/2007 keduanya tertanggal 06 Juni 2007 susunan pengurus PT Balai Lelang Artha Gasia, ditetapkan sebagai berikut: Komisaris Direktur
: Ir. Wasis Djuhar, MM : Heriyanto, SE, MM.
- 14 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
Jumlah kompensasi yang diterima oleh pengurus Perum Pegadaian dan Anak Perusahaan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 masingmasing sebesar Rp6.715.829.278, Rp5.525.330.120 dan Rp4.981.976.849. Jumlah karyawan Perum Pegadaian per 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 masing-masing sebanyak 7.478 orang, 7.454 orang dan 7.421 orang. 2.
KEBIJAKAN AKUNTANSI Pokok-pokok kebijakan akuntansi yang digunakan oleh Perusahaan Umum (Perum) Pegadaian dan Anak Perusahaan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasi sebagai berikut: a. Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan Keuangan konsolidasi dinyatakan dalam mata uang Rupiah dan disajikan berdasarkan prinsip dan praktek akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yaitu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor VIll.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan. Laporan keuangan konsolidasi disusun berdasarkan konsep harga perolehan (historical cost), kecuali untuk akun tertentu dinyatakan berdasarkan pengukuran lain sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasi disajikan dengan menggunakan dasar akrual (accrual basic), kecuali laporan arus kas. Laporan arus kas konsolidasi disusun berdasarkan metode langsung (direct method) dan dikelompokkan atas dasar kegiatan operasi, investasi dan pendanaan. b. Prinsip Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasi meliputi laporan keuangan Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan dengan pemilikan lebih dari 50%, baik langsung maupun tidak langsung. Perusahaan hanya memiliki satu Anak Perusahaan yaitu PT Balai Lelang Artha Gasia (BLAG). Persentase kepemilikan Perusahaan pada Anak Perusahaan sebesar 99,99%. Total aktiva Anak Perusahaan per 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp733.427.887, Rp129.807.668 dan Rp222.120.166. Porsi kepemilikan pemegang saham minoritas atas aktiva bersih Anak Perusahaan jumlahnya tidak signifikan (0,01%), oleh karena itu untuk tujuan laporan keuangan konsolidasi, Perusahaan tidak menyajikan porsi kepemilikan minoritas. Dalam laporan keuangan konsolidasi, transaksi dan saldo antara Induk Perusahaan dan Anak Perusahaan telah dieliminasi. Penyajian laporan keuangan konsolidasi dilakukan berdasarkan konsep satuan usaha. c. Transaksi Dengan Pihak-Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa Yang dimaksud dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.7 adalah: a) Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara (intermediaries), mengendalikan atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama dengan perusahaan pelapor (holding companies, subsidiaries, fellow subsidiaries). b) Perusahaan asosiasi (associated company).
- 15 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
c) Perorangan yang memiliki baik secara langsung maupun tidak langsung suatu kepentingan hak suara di perusahaan pelapor yang berpengaruh secara signifikan dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang dapat diharapkan mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan perusahaan pelapor). d) Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan perusahaan pelapor yang meliputi Dewan Komisaris, Direksi dan manajer dari perusahaan dan keluarga dekat orang-orang tersebut. e) Perusahaan di mana suatu kepentingan substansial dalam hak suara, baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam alinea c) dan d) di atas atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaan-perusahaan yang dimiliki anggota Dewan Komisaris, Direksi atau pemegang saham utama dari perusahaan pelapor adalah manajemen kunci yang sama dengan manajemen perusahaan pelapor. Piutang Kepada Pihak-Pihak Yang Mempunyai Hubungan Istimewa pada Laporan Keuangan konsolidasi, seluruhnya berasal dari Piutang TGR (Tuntutan Ganti Rugi) karyawan kunci di Perusahaan yang telah ditetapkan oleh Direksi sesuai dengan ketentuan yang berlaku, karena terjadinya kesalahan prosedur, bukan dari transaksi penjualan atau pembelian. d. Surat Berharga Merupakan saham yang terdaftar di bursa efek, yang diklasifikasikan dalam kategori efek “Tersedia Untuk Dijual” dinyatakan sebesar nilai wajar (harga pasar) sesuai dengan PSAK No.50 “Akuntansi Investasi Efek Tertentu”. Laba atau rugi saham yang belum terealisasi atas kenaikan atau penurunan nilai wajar saham, diperhitungkan dan disajikan secara terpisah sebagai komponen ekuitas. Apabila terjadi penjualan atau pelepasan saham (terealisasi), maka keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tersebut diakui sebagai laba atau rugi periode berjalan. Laba atau rugi penjualan saham dihitung berdasarkan hasil penjualan setelah dikurangi dengan harga perolehan untuk masing-masing saham. e. Pinjaman Yang Diberikan Mengacu pada nilai barang jaminan yang diagunkan oleh nasabah, maka untuk mempermudah administrasi dilakukan penggolongan Uang Pinjaman (UP) yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Direksi, yaitu: Pinjaman Usaha Gadai Pinjaman yang diberikan dikelompokkan sesuai dengan besarnya pinjaman (pagu kredit), masing-masing berdasarkan nilai taksiran barang jaminan yang bersangkutan. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.349/OP.1.00211/2004 tanggal 29 September 2004 tentang Penyesuaian Tarif Sewa Modal, yang mulai berlaku tanggal 01 Oktober 2004, selanjutnya diubah dengan Surat Keputusan Direksi No.1024/UI.I.002111/2006 tanggal 29 Desember 2006 tentang Penurunan Tarif Sewa Modal KCA, yang mulai berlaku tanggal 01 Januari 2007, tarif sewa modal ditetapkan sebagai berikut:
- 16 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
Tarif Sewa Modal Golongan Pinjaman
Pagu Kredit (Rp)
Mulai Tanggal 01 Oktober 2004
Mulai Tanggal 01 Januari 2007
Per 15 hari
Maksimum
Per 15 hari
Maksimum
Jangka Waktu Kredit
A
20.000–150.000
1,125 %
9,00%
1%
8%
120 hari
B
151.000–500.000
1,6 %
12,80%
1,45 %
11,6 %
120 hari
C1
505.000–1.000.000
1,6 %
12,80%
1,45 %
11,6 %
120 hari
C2
1.010.000–20.000.000
1,6 %
12,80%
1,45 %
11,6 %
120 hari
D1
20.050.000–50.000.000
1%
8,00%
1%
8%
120 hari
D2
50.100.000–200.000.000
1%
8,00%
1%
8%
120 hari
Selain pengenaan sewa modal, kepada nasabah dikenakan biaya administrasi. Besarnya biaya administrasi ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.348/OP.1.00211/2004 tanggal 29 September 2004 tentang Penyesuaian Tarif Biaya Administrasi yang mulai berlaku tanggal 01 Oktober 2004, setiap pemberian kredit dikenakan biaya administrasi sebagai berikut: No 1 2
Golongan Pinjaman AKN AK
Tarif Biaya Administrasi (Rp) 1 % dari UP 1 % dari UP
3
AG
1 % dari UP
4
BK
1 % dari UP
5
BG
1 % dari UP
6
CK1
1 % dari UP
7
CG1
1 % dari UP
8
C2
1 % dari UP
9
D1 & D2
10
D1 & D2 Mobil
1 % dari UP 1 % dari UP, Minimum Rp 50.000
Selanjutnya berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.312/UI.3.00213/2007 tanggal 09 Mei 2007 dan Surat Edaran Direksi No.32/UI.3.00213/2007 tanggal 07 Juni 2007 tentang Perubahan Tarif Biaya Administrasi Ulang Gadai yang mulai berlaku tanggal 01 Juli 2007, pengenaan biaya administrasi dibedakan antara gadai baru dan ulang gadai sebagai berikut: Gadai Baru No 1 2
Kredit Lama Berlanjut Semua Golongan (A, B, C dan D) Khusus Barang Jaminan Mobil
Tarif Biaya Administrasi (Rp) 1 % dari UP 1% dari UP Minimal Rp 50.000
- 17 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
Ulang Gadai No
Kredit Lama Berlanjut
Tarif Biaya Administrasi (Rp)
1 2
1- 30 hari 31 - 60 hari
0,2 % dari UP 0,4 % dari UP
3
61 - 90 hari
0,6 % dari UP
4
91 - 120 hari
0,8 % dari UP
Berdasarkan SE No.49/OP.1.00211/2004 tanggal 11 Oktober 2004, besarnya persentase uang pinjaman terhadap taksiran nilai barang jaminan yang mulai berlaku tanggal 01 Oktober 2004 sebagai berikut: - Golongan A 92 % dari nilai taksiran - Golongan B 89 % dari nilai taksiran - Golongan C 89 % dari nilai taksiran - Golongan D 93 % dari nilai taksiran Usaha Syariah Berdasarkan Surat Edaran Direksi No.27/US1.00/2005 tanggal 26 Juli 2005 tentang Perubahan Biaya Administrasi Gadai Syariah yang mulai berlaku sejak tanggal 26 Juli 2005, dan Surat Edaran Direksi No.22/US.1.00/2005 tanggal 26 Mei 2005 tentang Perubahan Tarif Ijaroh dan Diskon yang mulai berlaku sejak tanggal 26 Mei 2005, plafon marhun bih dan biaya administrasi ditetapkan sebagai berikut:
A
Plafon Marhun Bih (Rp) 20.000 – 150.000
Tarif Biaya Administrasi (Rp) 500
B
151.000 – 500.000
3.000
120 hari
C
501.000 – 1.000.000
5.000
120 hari
D
1.005.000 – 5.000.000
10.000
120 hari
E
5.010.000 – 10.000.000
15.000
120 hari
F G H
10.050.000 – 20.000.000 20.100.000 – 50.000.000 50.100.000 – 200.000.000
25.000 30.000 30.000
120 hari 120 hari 120 hari
Golongan
Jangka Waktu 120 hari
dan besaran tarif ijaroh dan diskon sebagai berikut: Tarif Ijaroh Setelah Diskon (Rp) Elektronik & Kendaraan Kantong Alat RT Bermotor
Besarnya Marhun Bih “P/N”
Diskon X Tarif
> 85% X Taks
-
85
90
95
80% - 84% X Taks
5%
81
86
90
75% - 79% X Taks
10 %
77
81
86
70% - 74% X Taks
15 %
72
77
81
65% - 69% X Taks
20 %
68
72
76
60% - 64% X Taks
25 %
64
68
71
55% - 59% X Taks
30 %
60
63
67
50% - 54% X Taks
35 %
55
59
62
45% - 49% X Taks
40 %
51
54
57
- 18 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan) 40% - 44% X Taks
45 %
47
50
52
35% - 39% X Taks
50 %
43
45
48
30% - 34% X Taks
55 %
38
41
43
25% - 29% X Taks
60 %
34
36
38
20% - 24% X Taks
65 %
30
32
33
15% - 19% X Taks
70 %
26
27
29
10% - 14% X Taks
75 %
21
23
24
< 10% X Taks
80 %
17
18
19
Perhitungan Ijaroh (jasa simpan) adalah: Taksiran
Jangka Waktu
Rp 10.000
X Tarif Ijaroh Setelah Diskon X
10 hari
Berdasarkan Surat Edaran Direksi No.64/US.1.00/2006 tanggal 15 Desember 2006 tentang Perubahan Biaya Administrasi yang mulai berlaku sejak tanggal 01 Januari 2007, biaya administrasi ditetapkan sebagai berikut:
A
Plafon Marhun Bih (Rp) 20.000 – 150.000
Tarif Biaya Administrasi (Rp) 1.000
B
151.000 – 500.000
5.000
120 hari
C
501.000 – 1.000.000
8.000
120 hari
D
1.005.000 – 5.000.000
16.000
120 hari
E
5.010.000 – 10.000.000
25.000
120 hari
F G H
10.050.000 – 20.000.000 20.100.000 – 50.000.000 50.100.000 – 200.000.000
40.000 50.000 60.000
120 hari 120 hari 120 hari
Golongan
Jangka Waktu 120 hari
Kemudian berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.141/US.1.00/2007 tanggal 01 Agustus 2007 dan Surat Edaran Direksi No.44/US.1.00/2007 tanggal 24 Agustus 2007 tentang Diskon Biaya Administrasi Ulang Rahn (Ulang Gadai), sehingga biaya administrasi setelah diskon untuk Ulang Rahn menjadi sebagai berikut:
Golongan A
Plafon Marhun Bih (Rp) 20.000– 150.000
Tarif Biaya Tarif Biaya Administrasi Setelah Diskon Administrasi Untuk Ulang Rahn Rahn Baru 1-30 hari 31-60 hari 61-90 hari 91-120 hari (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) 1.000 500 600 700 800
B
151.000– 500.000
5.000
2.500
3.000
3.500
4.000
C
501.000–1.000.000
8.000
4.000
4.800
5.600
6.400
D
1.005.000–5.000.000
16.000
8.000
9.600
11.200
12.800
E
5.010.000–10.000.000
25.000
12.500
15.000
17.500
20.000
F
10.050.000–20.000.000
40.000
20.000
24.000
28.000
32.000
G
20.100.000–50.000.000
50.000
25.000
30.000
35.000
40.000
H
50.100.000–200.000.000
60.000
30.000
36.000
42.000
48.000
- 19 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
Usaha Lain Kredit Kresna (PYD Golongan E) Kresna (Kredit Serba Guna), merupakan pemberian pinjaman kepada pegawai/ karyawan dalam rangka kegiatan produktif/konsumtif dengan pengembalian secara angsuran. Besarnya pinjaman disesuaikan dengan jumlah penghasilan masing-masing pegawai dengan tingkat bunga pinjaman 12% per tahun flat dan biaya administrasi 0,5% dari pinjaman dengan jangka waktu angsuran pengembalian antara 12 sampai dengan 36 bulan. Kredit Kreasi dan Krasida serta Krista (PYD Golongan F) Kreasi (Kredit Angsuran Fidusia), merupakan pemberian pinjaman kepada pengusaha mikro dan kecil (dalam rangka pengembangan usaha) dengan konstruksi penjaminan secara fidusia dan pengembalian pinjamannya dilakukan melalui angsuran. Krasida (Kredit Angsuran Sistem Gadai), merupakan pemberian pinjaman kepada para pengusaha mikro dan kecil (dalam rangka pengembangan usaha) atas dasar gadai yang pengembalian pinjamannya dilakukan melalui angsuran. Secara umum Kreasi dan Krasida mempunyai kemiripan dalam hal pelaksanaan operasionalnya yang secara ringkas dapat dijelaskan sebagai berikut: No
Uraian
Kreasi
1 2 3 4 5
Tujuan kredit Waktu pelayanan Tarif sewa modal Biaya administrasi Biaya lainnya
6
Jenis barang jaminan
Produktif 3 hari 10,80% / tahun flat 1% dari Uang Pinjaman Notaris, akta fidusia, cek fisik, asuransi, meterai BPKB kendaraan bermotor
7 8 9 10
Penyimpanan BJ Besarnya pinjaman Jangka waktu kredit Cara pelunasan
Dipakai nasabah untuk alat produksi 70% dari nilai agunan 12 – 36 bulan Angsuran tetap
Krasida Produktif 1-2 jam 10,80% / tahun flat 1% dari Uang Pinjaman Meterai dan cek fisik untuk kendaraan bermotor Perhiasan emas dan kendaraan bermotor Disimpan di Pegadaian 95% dari nilai agunan 12 – 36 bulan Angsuran tetap
Besaran uang pinjaman Kredit Kreasi berdasarkan Surat Edaran Direksi No.61/US.2.00/2006 tanggal 13 Desember 2006 maksimum kredit kreasi sebesar Rp100.000.000 per nasabah, sedangkan Krasida terakhir ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.190/US.2.00/2006 tanggal 28 September 2006, batas minimum uang pinjaman kredit krasida sebesar Rp20.000.000 per nasabah. Krista (Kredit Usaha Rumah Tangga), merupakan pinjaman (Kredit) dalam jangka waktu maksimum 12 bulan, yang diberikan oleh Perum Pegadaian kepada usaha rumah tangga sangat mikro (gurem) yang membutuhkan dana dalam bentuk pinjaman modal kerja. Untuk sementara waktu, kredit Krista hanya dikhususkan kepada para wanita pengusaha yang telah tergabung dalam suatu asosiasi/perkumpulan kelompok (dimana kelompok tersebut minimal telah berdiri selama 6 bulan). Besarnya pinjaman yang dapat diberikan kepada masing-masing nasabah minimum Rp100.000 dan maksimum Rp1.000.000 yang disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan nasabah dalam mengembalikan pinjaman yang didasarkan atas hasil analisis usaha yang matang. Secara umum pelaksanaan operasional Krista sebagai berikut :
- 20 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
No.
Uraian
Krista
1 2 3 4 5 6 7
Tujuan Kredit Waktu Pelayanan Tarif Sewa Modal Biaya Administrasi Biaya Lainnya Jenis Barang Jaminan Penyimpanan Barang Jaminan
8
Besarnya Pinjaman
Produktif 1 – 3 Hari 12% per tahun flat 1% dari Uang Pinjaman Asuransi, materai Emas dan kendaraan bermotor Untuk barang jaminan emas disimpan dipegadaian, sedangkan barang jaminan kendaraan bermotor dipakai nasabah untuk menjalankan operasionalnya. Berdasarkan kelayakan usaha dan disyaratkan mempunyai agunan minimal sebesar 20% dari pinjaman. 12 Bulan Angsuran Tetap
9 10
Jangka Waktu Kredit Cara Pelunasan
Kredit Tunda Jual Gabah (PYD Golongan G) Kredit Tunda Jual Gabah (KTJG) merupakan kredit yang diberikan kepada petani atas dasar hukum gadai melalui agen-agen yang ditunjuk Perum Pegadaian dengan barang jaminan berupa gabah kering giling. Tujuan pemberian KTJG adalah untuk membantu petani dalam memenuhi kebutuhan dana untuk melakukan pengolahan sawahnya mengingat belum diperolehnya dana dari hasil penjualan produk gabah yang sengaja ditunda penjualannya sambil menunggu kenaikan harga gabah yang cenderung menurun setelah panen. Unit Gadai Efek Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.23/UL.3.0022.3/2007 tanggal 02 April 2007 tentang Unit Gadai Efek, telah dibentuk unit usaha baru yang bergerak dibidang pelayanan gadai dengan Barang Jaminan Saham/Efek. Unit usaha baru ini berkedudukan di Kantor Pusat Perum Pegadaian, Jl. Kramat Raya No.162 Jakarta. Secara umum pelaksanaan Gadai Efek sebagai berikut: No.
Uraian
1 2 3 4 5 6
Tujuan Kredit Waktu Pelayanan Tarif Sewa Modal Biaya Administrasi Biaya Lainnya Jenis Barang Jaminan
7
Plafon pinjaman
8 9 10 11
Nasabah Jangka Waktu Kredit Top Up Call Eksekusi
Krista Produktif 1 – 2 Hari Harian, minimal 15 hari 0,125% per jangka waktu 90 hari Materai Saham dalam LQ 45, per transaksi untuk 1 jenis saham. Per Transaksi Minimum Rp50.000.000 & Maksimum Rp50.000.000.000 dihitung paling banyak 50% dari harga pasar saham (closing price 1 hari sebelumnya). Institusi atau perorangan 90 hari 65% 80%
- 21 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
f.
Cadangan Penyisihan Pinjaman Yang Diberikan (PYD) dan Cadangan Penyisihan Piutang Pegawai PYD yang bermasalah adalah PYD yang barang jaminannya dijadikan sebagai barang bukti perkara oleh pihak berwajib sampai ada keputusan dari Pengadilan. Nilai yang diakui sebagai cadangan adalah sebesar uang pinjaman yang tercatat dalam Surat Bukti Kredit (SBK) dan dibukukan pada saat Barang Jaminan diambil oleh Pihak berwajib untuk dijadikan sebagai barang bukti perkara di Pengadilan. Cadangan Penyisihan Piutang Pegawai merupakan penyisihan atas piutang TGR kepada karyawan yang sudah mendapatkan SK pembebanan Direksi (tidak termasuk didalamnya KPYD/K4TGR).
g. Persediaan Emas dan Persediaan Barang Persediaan emas dinilai berdasarkan nilai terendah antara harga perolehan dan harga pasar. Persediaan barang dinilai berdasarkan harga perolehan dan dicatat sebagai beban pada saat digunakan. h. Aktiva Tetap Kepemilikan Langsung Aktiva Tetap Perusahaan dan Anak Perusahaan dicatat berdasarkan harga perolehan (historical cost) dikurangi akumulasi penyusutan. Seluruh aktiva tetap disusutkan, kecuali tanah. Aktiva tetap selain bangunan disusutkan berdasarkan metode saldo menurun ganda (double declining method), sedangkan bangunan disusutkan berdasarkan metode garis lurus (straight line method) sebagai berikut: - Bangunan berupa gedung, rumah dinas, gudang, pagar dan prasarana bangunan lainnya yang permanen disusutkan 5% per tahun dari nilai perolehan. - Bangunan yang tidak permanen disusutkan 10% per tahun dari nilai perolehan. - Aktiva tetap berupa inventaris dan peralatan keperluan cabang yang mempunyai nilai manfaat tidak lebih dari 4 tahun disusutkan 50% dari nilai buku. - Aktiva tetap berupa kendaraan bermotor yang mempunyai nilai manfaat diatas 4 tahun dan tidak lebih dari 8 tahun disusutkan 25% dari nilai buku. Aktiva tetap yang tidak digunakan lagi atau dijual, nilai perolehan dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari kelompok aktiva tetap. Laba atau rugi akibat penjualan aktiva tetap dicatat dalam laporan laba-rugi tahun berjalan. Berdasarkan kebijakan akuntansi mengenai kapitalisasi dan beban biaya aktiva tetap, berlaku ketentuan sebagai berikut: - Pembelian/pengadaan barang inventaris dengan harga satuan senilai Rp.1.000.000 atau lebih dikapitalisasi, sedangkan bila kurang dari Rp1.000.000 dibebankan pada periode berjalan. - Perbaikan/pemeliharaan gedung yang sifatnya mengubah bentuk/bestek dan memperpanjang umur ekonomis yang nilainya Rp20.000.000 atau lebih dikapitalisasi, sedangkan biaya perbaikan/pemeliharaan gedung yang sifatnya tidak mengubah bentuk/bestek dan tidak memperpanjang umur ekonomis serta hanya bersifat pemeliharaan walaupun nilainya lebih besar dari Rp20.000.000 dibebankan pada periode berjalan. Untuk rehabilitasi ringan yang tidak menambah atau memperpanjang umur ekonomis/ masa manfaat dari bangunan yang bersangkutan, diakui sebagai beban umum.
- 22 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
Aktiva Dalam Penyelesaian Akumulasi biaya sehubungan dengan pekerjaan pembangunan dan rehabilitasi berat bangunan gedung kantor dan rumah jabatan dikapitalisasi. Sebelum adanya berita acara penyelesaian pekerjaan, pengeluaran-pengeluaran yang terjadi dibukukan sebagai Aktiva Dalam Penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun Aktiva Tetap setelah adanya berita acara penyelesaian pekerjaan. Penyusutan mulai dibebankan pada saat aktiva tersebut siap digunakan. Aktiva Tetap Yang Dikelola Pihak Lain Dalam Rangka Kerja Sama Operasi (KSO) Tanah yang diserahkan oleh Perusahaan untuk diusahakan dalam perjanjian Kerja Sama Operasi (KSO) dicatat sebagai Aktiva KSO dalam kelompok Aktiva Lain-lain sebesar biaya perolehannya. Aktiva yang dibangun oleh Mitra KSO dalam rangka KSO dicatat dalam pembukuan Mitra KSO yang mengoperasikan aktiva tersebut dan akan dialihkan kepada Perusahaan pada akhir masa KSO atau saat penghentian perjanjian KSO. Perusahaan mencatat pengalihan aktiva yang dibangun oleh mitra KSO sebagai aktiva tetap dengan mengkredit pendapatan pengalihan aktiva KSO apabila memiliki kepastian tentang adanya manfaat ekonomi dari aset tersebut atau mengkredit penghasilan tangguhan (deffered income) apabila tidak memiliki kepastian yang cukup tentang manfaat ekonomi dari aset tersebut. i.
Beban Ditangguhkan Beban ditangguhkan adalah beban-beban yang telah dikeluarkan dan mempunyai manfaat lebih dari satu tahun, yaitu: - Beban rehabilitasi gedung sewa, diamortisasi sesuai dengan masa manfaatnya. - Beban pengurusan legal hak atas tanah, diamortisasi sepanjang umur hak atas tanah tersebut. Jenis atas tanah ini adalah hak guna bangunan yang mempunyai masa manfaat selama 20 tahun. - Biaya RUF (Revolving Underwriter Facility) adalah seluruh biaya yang berkaitan dengan fasilitas pinjaman sindikasi seperti biaya arranger, komitmen bank dan konsultan hukum/notaris, diamortisasi sepanjang jangka waktu fasilitas pinjaman RUF yaitu lima tahun.
j.
Barang Lelang Milik Perusahaan (BLP) Peraturan mengenai lelang barang jaminan dan pengelolaan Barang Sisa Lelang (BSL) berlaku ketentuan Surat Edaran Direksi No.48/OP.1.00211/2003 dan No.49/OP.1.00211/2003 tanggal 17 Nopember 2003 yang selanjutnya diubah dengan Surat Edaran Direksi No.44/UI.1.00211/2006 tanggal 03 Oktober 2006. Barang jaminan yang tidak laku dijual/lelang dibukukan sebagai Barang Lelang Milik Perusahaan (BLP). BLP adalah barang jaminan yang ditaksir wajar, tidak ditebus sampai dengan tangal jatuh tempo (barang kasep) dan tidak laku saat dilelang, kemudian dibeli oleh Perusahaan sebesar Harga Limit Lelang (HLL). BLP dicatat berdasarkan besarnya Uang Pinjaman + SM + Bea Lelang Penjual/Pembeli 2% + Uang Miskin 0,7%. Bea Lelang dan Uang Miskin dihitung dari harga yang terbentuk pada saat lelang, yang kemudian disetor ke Kas Negara. Selanjutnya sehubungan dengan Peraturan Menteri Keuangan RI No.40/PMK.07 tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Lelang dan telah ditetapkan/diberlakukan pada tanggal 30 Mei 2006 dan Surat Edaran Direksi No.44/UI.1.00211/2006 tanggal 03 Oktober 2006 setiap pelaksanaan lelang dikenakan uang miskin 0% atau dengan kata lain lelang tidak dikenakan uang miskin, dengan demikian untuk selanjutnya BLP dicatat berdasarkan besarnya Uang Pinjaman + SM + Bea Lelang Penjual/Pembeli 2%.
- 23 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
BLP harus terjual dan penjualan dilakukan oleh Panitia Penjualan BLP. Pelaksanaan Penjualan dapat dilakukan oleh Kantor Cabang yang mempunyai harga pasar tertinggi dengan cara di bawah tangan atau dimutasi ke Cabang lain dan dapat dijual dengan cepat. Harga penjualan ditetapkan sebagai berikut: - BLP perhiasan emas, harga penjualannya tergantung pada harga yang tertinggi antara harga pasar pusat untuk lelang (HPPL) dan harga pasar daerah untuk lelang (HPPDL). - BLP non emas, penjualannya ditetapkan minimal sebesar harga pembelian (H.Pb.BLP). Penjualan di bawah harga pembelian (H.Pb) harus mendapat persetujuan dari Pemimpin Wilayah. Penjualan BLP di bawah tangan adalah penjualan BLP yang dilakukan secara langsung tanpa melalui proses lelang, apabila di cabang bersangkutan tidak ada calon pembeli, BLP akan dikirim ke cabang lain dengan prosedur yang sama dengan maksud agar memperoleh harga yang paling menguntungkan. Penjualan BLP diakui pada saat terjadinya pemindahan hak milik atau pemindahan penguasaan atas barang tersebut kepada pembeli, jika hasil penjualan BLP lebih tinggi/(rendah) dari harga perolehannya, maka selisihnya diakui sebagai laba/(rugi) untuk periode berjalan dan dibukukan pada pendapatan/beban lainnya. k. Aktiva Yang Disisihkan (AYD) Merupakan barang jaminan bermasalah yang telah ditaksir kembali menjadi taksiran wajar dan masih dalam proses penyelesaian. l.
Hutang RUF Hutang Revolving Underwriting Facility (RUF) merupakan fasilitas pinjaman secara revolving yang diberikan oleh para Bank Fasilitas RUF kepada debitur berdasarkan syarat dan ketentuan yang diatur dalam perjanjian. Hutang RUF dicatat sebesar pokok pinjaman, sedangkan beban bunga yang terhutang pada tanggal neraca, dicatat sebagai Beban Yang Masih Harus Dibayar.
m. Hutang Obligasi Hutang Obligasi adalah hutang Emiten yang mengandung janji pembayaran bunga atau janji lainnya serta pelunasan pokok pinjaman yang dilakukan pada tanggal jatuh tempo, sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun sejak tanggal emisi. Hutang obligasi disajikan sebesar nilai nominal setelah memperhitungkan amortisasi premium atau diskonto. Hutang Obligasi yang akan jatuh tempo pembayarannya dalam waktu kurang dari 1 (satu) tahun, direklasifikasi menjadi kelompok kewajiban lancar. n. Biaya Emisi Obligasi Biaya emisi obligasi merupakan biaya transaksi yang harus dikurangkan langsung dari hasil emisi dalam rangka menentukan hasil emisi bersih obligasi tersebut. Selisih antara hasil emisi bersih dengan nilai nominal merupakan diskonto atau premium yang harus diamortisasi selama jangka waktu obligasi dengan menggunakan metode garis lurus. Amortisasi atas diskonto atau premium dicatat pada akun Beban Bunga dan Provisi.
- 24 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
o. Kewajiban Estimasi Untuk Imbalan Kerja Program Pensiun Perusahaan menyelenggarakan Program Pensiun Manfaat Pasti. Program dana pensiun Perusahaan dikelola secara terpisah oleh Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) yaitu Dana Pensiun Perum Pegadaian dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No.336/KM.17/1999 tanggal 08 September 1999. Kebijakan pendanaan terdiri dari iuran normal, iuran tambahan dan manfaat pensiun. Iuran normal berasal dari peserta yang ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun Pegadaian sebesar 4,75% dari penghasilan dasar pensiun yang dipotong langsung oleh pemberi kerja dan iuran normal pemberi kerja ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaria. Iuran tambahan Dana Pensiun Pegadaian yang ditetapkan oleh Aktuaria dari pemberi kerja untuk menutup defisit. Beban pensiun selama tahun yang bersangkutan dibebankan pada laba rugi berjalan, sedangkan perbedaan antara pencadangan yang telah dilakukan dengan jumlah yang diakui sebagai beban, dicatat sebagai kewajiban dalam neraca konsolidasi. Program Manfaat Karyawan Sejak tahun 2005, Perusahaan membukukan kewajiban atas Program Manfaat Karyawan sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja No.13/2003 tahun 2003. Sesuai dengan PSAK 24 (Revisi 2004) mengenai Imbalan Kerja, kewajiban atas masa kerja lalu diestimasi dengan menggunakan metode Projected Unit Credit Method. Penerapan pernyataan tersebut telah menyebabkan perubahan dalam kebijakan akuntansi Perusahaan. Tidak terdapat pendanaan yang disisihkan oleh Perusahaan sehubungan dengan estimasi kewajiban tersebut. Akumulasi keuntungan (kerugian) aktuaria lebih dari 10% dari nilai sekarang kewajiban manfaat pasti diamortisasi selama sisa masa kerja. Tetapi keuntungan (kerugian) aktuaria dari kewajiban pegawai yang masih aktif bekerja setelah usia pensiun akan diakui langsung karena kewajiban sudah terjadi. p. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui sebagai berikut: - Pendapatan sewa modal usaha gadai dan jasa simpan syariah diakui dengan menggunakan metode akrual. - Pendapatan sewa modal atas pinjaman fidusia diakui pada saat diterima angsuran. - Pendapatan administrasi pinjaman dan marhun bih diakui pada saat transaksi terjadi yang dibebankan langsung kepada nasabah pada saat penyaluran pinjaman atau marhun bih. - Pendapatan sewa gedung yang diterima dimuka dan yang ditangguhkan diamortisasi sesuai dengan periode sewa dengan menggunakan metode garis lurus. Beban diakui pada saat terjadinya berdasarkan metode akrual. q. Pajak Penghasilan Badan Taksiran pajak penghasilan badan pada perhitungan laba-rugi, ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
- 25 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
Perusahaan menerapkan metode penangguhan pajak dalam menghitung taksiran pajak penghasilan sesuai dengan PSAK No.46 mengenai "Akuntansi Pajak Penghasilan". yang mensyaratkan pengakuan aktiva dan kewajiban pajak tangguhan atas pengaruh pajak dimasa mendatang yang berasal dari perbedaan temporer antara dasar pajak dan dasar pelaporan komersial dari aktiva dan kewajiban serta akumulasi rugi fiskal yang dapat dikompensasi. r. Penggunaan Laba Bersih Setelah Pajak Penghasilan Berdasarkan UU Nomor 19 tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara Pasal 42 dan 43, penggunaan laba Perusahaan Umum (Perum) ditetapkan oleh Menteri. Pasal 42 (1) Setiap tahun buku Perum wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih untuk cadangan (2) Penyisihan laba bersih sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dilakukan sampai cadangan mencapai sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) dari modal Perum (3) Cadangan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), yang belum mencapai jumlah sebagaimana dimaksud dalam ayat (2), hanya dapat dipergunakan untuk menutup kerugian yang tidak dapat dipenuhi oleh cadangan lain. Pasal 43 Penggunaan laba bersih Perum termasuk penentuan jumlah penyisihan untuk cadangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 42 ditetapkan oleh Menteri. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.103 tahun 2000 Bab III Pasal 59 dan 60, penggunaan laba Perum Pegadaian ditetapkan oleh Menteri Keuangan sebagai berikut: Pasal 59 - Setiap tahun buku, Perum Pegadaian wajib menyisihkan jumlah tertentu dari laba bersih untuk cadangan tujuan, penyusutan dan pengurangan wajar lainnya. - 45% dari sisa penyisihan laba bersih dipakai untuk cadangan umum sampai mencapai sekurang-kurangnya dua kali lipat dari modal yang ditempatkan, dana sosial dan pendidikan, jasa produksi, sumbangan dana pensiun dan sokongan/ sumbangan ganti rugi. - Penetapan persentase pembagian laba bersih Perusahaan sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Pasal 60 - Seluruh laba bersih setelah dikurangi penyisihan sebagaimana tersebut dalam pasal 59, disetorkan sebagai Dana Pembangunan Semesta. - Dana Pembangunan Semesta yang menjadi hak Negara, wajib disetorkan ke Bendahara Umum Negara segera setelah Laporan Tahunan disahkan sesuai ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah ini. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.41 Tahun 2003 tentang Pelimpahan Kedudukan, Tugas dan Kewenangan Menteri Keuangan pada Perusahaan Perseroan (PERSERO), Perusahaan Umum (PERUM) dan Perusahaan Jawatan (PERJAN) kepada Menteri Negara BUMN dan Surat Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara, sebagai berkut: - Surat Menteri BUMN No.S-375/MBU/2007 tanggal 08 Juni 2007 perihal Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Perhitungan Tahunan Perum Pegadaian Tahun Buku 2006
- 26 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
- Surat Menteri Negara BUMN No.S-256/MBU/2006 tanggal 28 Juni 2006 perihal Persetujuan Laporan Tahunan dan Pengesahan Perhitungan Tahunan Perum Pegadaian Tahun Buku 2005, - Surat Menteri BUMN No.S-268/MBU/2005 tanggal 19 Juli 2005 perihal Pengesahan Laporan Keuangan Perum Pegadaian tahun buku 2004, pembagian laba ditetapkan sebagai berikut:
a. b. c. d. e. f. g. h.
Dividen (Dana Pembangunan Semesta) Cadangan Tujuan Cadangan Umum Program Kemitraan Program Bina Lingkungan Tantiem Jasa Produksi Dana Sosial dan Pendidikan
No.S-375/ MBU/2007 30,00 % 14,86 % 48,70 % 1,00 % 1,00 % 0,66 % 3,78 % 100,00 %
No.S-256/ MBU/2006 30,00 % 38,34 % 24,08 % 1,50 % 0,25 % 0,81 % 5,02 % 100,00 %
No.S-268/ MBU/2005 35,92 % 33,46 % 28,26 % 0,98 % 0,25 % 0,92 % 0,21 % 100,00 %
s. Informasi Segmen Informasi segmen disajikan berdasarkan pengelompokkan geografis, yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan yang beroperasi pada lingkungan (wilayah) lain. t. Penggunaan Estimasi Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum mengharuskan manajemen membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Oleh karena adanya ketidakpastian dalam membuat estimasi tersebut, hasil aktual yang akan dilaporkan dimasa mendatang mungkin berbeda dengan jumlah yang diestimasi. 3.
KAS DAN BANK Terdiri dari:
- Kas - Bank Jumlah
31-12-2007 (Rp) 77.096.896.361 110.331.606.379
31-12-2006 (Rp) 89.608.716.883 70.967.574.254
31-12-2005 (Rp) 53.303.840.965 62.964.472.684
187.428.502.740
160.576.291.137
116.268.313.649
Saldo kas tersebut di atas dapat dirinci sebagai berikut:
- Kas Kantor Pusat - Kas Kantor Wilayah/Cabang - PT Balai Lelang Artha Gasia (BLAG) Jumlah Kas
31-12-2007 (Rp)
31-12-2006 (Rp)
31-12-2005 (Rp)
462.408.300 76.615.370.361 19.117.700
34.144.000 89.566.402.443 8.170.440
109.830.400 53.165.942.417 28.068.148
77.096.896.361
89.608.716.883
53.303.840.965
- 27 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
Saldo bank dapat dirinci sebagai berikut:
-
PT BRI (Persero) Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Niaga Tbk PT BNI 46 (Persero) Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Syariah Muamalat Indonesia PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Danamon Bank Lainnya di Daerah Jumlah Bank
31-12-2007 (Rp)
31-12-2006 (Rp)
31-12-2005 (Rp)
76.792.672.315 8.984.556.103 482.909.183 5.688.796.035 2.369.900.975 1.593.569.024 8.732.291.309 758.125.026 12.800.265 4.915.986.144
47.699.858.674 7.934.262.532 3.615.500.227 1.997.944.653 2.714.230.626 2.695.509.177 22.571.210 4.287.697.155
47.604.908.866 6.537.873.946 1.998.958.549 1.707.301.206 979.859.472 1.475.396.224 493.751.916 161.611.844 2.004.810.661
110.331.606.379
70.967.574.254
62.964.472.684
Tingkat bunga jasa giro masing-masing bank tersebut diatas berkisar sebagai berikut: 31-12-2007 Jumlah
1,50% - 3,25%
31-12-2006 1,25% - 3,75%
31-12-2005 1,5%-3,50%
Seluruh kas dan bank tersebut di atas, tidak dibatasi penggunaannya. Seluruh kas tunai (cash in safe) dan kas dalam perjalanan (cash in transit) telah diasuransikan oleh Perusahaan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian akibat perampokan, penodongan dan kehilangan dengan nilai pertanggungan sebagai berikut: - Kas Tunai (Cash In Safe) Nilai pertanggungan sebesar Rp200.000.000 per lokasi pertahun dan Rp52.675.629.715 total agregat per tahun. - Kas Dalam Perjalanan (Cash In Transit) Nilai pertanggungan sebesar Rp200.000.000 per lokasi pertahun dan Rp52.675.629.715 total agregat per tahun. Selain itu Perusahaan telah mengasuransikan seluruh uang, barang jaminan, aset dan barang inventaris Perusahaan yang berada di seluruh kantor Perum Pegadaian dan tempat lain kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian akibat penggelapan/kecurangan atau ketidakjujuran yang dilakukan oleh karyawan Perum Pegadaian (fidelity guarantee/standard Jasindo) dengan nilai pertanggungan sebesar Rp200.000.000 setiap kejadian/karyawan/lokasi maksimum Rp1.000.000.000 per tahun. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan terjadinya risiko kerugian dan manajemen akan mengkaji ulang nilai pertanggungan tersebut setiap akhir periode.
- 28 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
4.
SURAT BERHARGA Saldo surat berharga yang diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual merupakan nilai wajar. Saldo per 31 Desember 2007 adalah nihil (semuanya telah terjual), sedangkan per 31 Desember 2006 dan 2005 terdiri dari: Per 31 Desember 2006 Tanggal Perolehan -
PT Semen Gresik Tbk (7.100 lembar) PT Semen Gresik Tbk (21.300 lembar)
Harga Perolehan (Rp)
Harga Wajar (Rp)
Laba (Rugi) yang belum direalisasi (Rp)
20-06-1991
49.700.000
257.730.000
208.030.000
06-09-1995
69.757.500 ––––––––––––––––– 119.457.500 ===============
773.190.000 ––––––––––––––––– 1.030.920.000 ===============
703.432.500 ––––––––––––––––– 911.462.500 ===============
Jumlah
Per 31 Desember 2005 Tanggal Perolehan -
PT Semen Gresik Tbk (7.100 lembar) PT Semen Gresik Tbk (21.300 lembar) Jumlah
Harga Perolehan (Rp)
Harga Wajar (Rp)
Laba (Rugi) yang belum direalisasi (Rp)
20-06-1991
49.700.000
126.380.000
76.680.000
06-09-1995
69.757.500 ––––––––––––––––– 119.457.500 ===============
379.140.000 ––––––––––––––––– 505.520.000 ===============
309.382.500 ––––––––––––––––– 386.062.500 ===============
(Lihat Catatan No.2d) 5.
UANG MUKA Merupakan saldo uang muka per 31 Desember 2007, 2006, dan 2005 yang terdiri dari: 31-12-2007 (Rp) - Uang Muka Dinas - Uang Muka Pembelian - Uang Muka Lainnya Jumlah
31-12-2006 (Rp)
31-12-2005 (Rp)
1.518.892.407 50.000.000
2.229.924.134 297.132.913 32.262.000
3.036.187.086 241.892.410 25.000.000
1.568.892.407
2.559.319.047
3.303.079.496
Uang Muka Dinas merupakan uang muka atas biaya operasional di Kantor Pusat, Kantor Wilayah dan Kantor Cabang. Berdasarkan Surat Edaran Direksi No.06/TR.4.00.100/2005 tanggal 21 Maret 2005, Uang Muka Dinas harus dipertanggungjawabkan paling lambat 14 hari. Uang Muka Pembelian merupakan uang muka atas pembelian barang dan jasa. 6.
PINJAMAN YANG DIBERIKAN (PYD) Merupakan saldo pinjaman yang diberikan kepada nasabah per 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 yang belum jatuh tempo dan diklasifikasikan berdasarkan golongan dengan rincian sebagai berikut:
- 29 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan) 31-12-2007 (Rp) Usaha Gadai - Golongan A - Golongan B - Golongan C - Golongan D Usaha Syariah - Marhun Bih Gol. - Marhun Bih Gol. - Marhun Bih Gol. - Marhun Bih Gol. - Marhun Bih Gol. - Marhun Bih Gol. - Marhun Bih Gol. - Marhun Bih Gol.
A B C D E F G H
Usaha Lain - Golongan E - Golongan F - Golongan G - Gadai Efek
Jumlah
31-12-2006 (Rp)
31-12-2005 (Rp)
76.546.344.900 604.914.469.900 4.487.303.335.700 403.980.059.000
90.320.208.300 636.869.942.600 3.569.970.450.750 280.290.470.100
114.739.009.700 627.694.426.200 2.640.600.286.500 160.526.576.500
5.572.744.209.500
4.577.451.071.750
3.543.560.298.900
631.201.150 12.873.742.250 28.039.319.450 112.579.461.150 43.090.487.500 23.035.572.350 10.901.783.500 1.993.969.500
568.834.000 10.647.036.000 20.536.886.000 74.070.615.000 25.379.760.000 12.572.850.000 4.728.600.000 712.500.000
609.103.000 8.593.659.000 13.760.758.000 41.538.278.000 12.903.670.000 5.356.925.000 2.219.900.000 431.700.000
233.145.536.850
149.217.081.000
85.413.993.000
68.079.449.460 413.471.046.469 680.900.000 86.140.000.000
35.831.107.246 371.576.344.868 1.315.676.400 -
29.566.958.495 421.481.528.622 1.682.826.400 -
568.371.395.929
408.723.128.514
452.731.313.517
6.374.261.142.279
5.135.391.281.264
4.081.705.605.417
Kolektibilitas PYD dan Marhun Bih per 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 sebagai berikut:
Lancar PYD - Gol A,B,C, D dan G - Gol E (Kresna) - Gol F (Kreasi/Krasida) - Gadai Efek Marhun Bih Gol A,B,C, D, E, F G dan H Kurang Lancar - Gol E (Kresna) - Gol F (Kreasi/Krasida) Diragukan - Gol E (Kresna) - Gol F (Kreasi/Krasida) Macet PYD - Gol A,B,C, D dan G - Gol E (Kresna) - Gol F (Kreasi/Krasida) Marhun Bih Gol A,B,C, D dan G
Tunggakan Angsuran
Umur (Hari)
Tidak ada Tidak ada
<120 <90
5.573.425.109.500 68.079.449.460 396.214.048.469 86.140.000.000
4.578.766.748.150 35.831.107.246 345.027.983.868 -
3.545.243.125.300 29.566.958.495 354.516.576.000 -
-
<120
233.145.536.850
149.217.081.000
85.413.993.000
6.357.004.144.279
5.108.842.920.264
4.014.740.652.795
5.296.945.000
7.219.715.000
46.876.120.000
5.296.945.000
7.219.715.000
46.876.120.000
11.960.053.000
19.328.646.000
7.429.201.000
11.960.053.000
19.328.646.000
7.429.201.000
-
-
12.659.631.622
-
-
12.659.631.622
Satu kali
2-3 kali
>3 kali
-
-
-
>120 -
>120
31-12-2007 (Rp)
31-12-2006 (Rp)
31-12-2005 (Rp)
-
-
-
6.374.261.142.279
5.135.391.281.264
4.081.705.605.417
- 30 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
Seluruh PYD dijamin oleh barang jaminan bergerak (lebih dari 90% adalah barang jaminan emas/likuid) yang ditaksir berdasarkan nilai wajar, apabila nasabah tidak melunasi pinjaman pada tanggal jatuh tempo, barang jaminan akan dilelang. Manajemen berpendapat bahwa Barang Jaminan yang diterima atas PYD yang diberikan cukup untuk menutupi kemungkinan terjadinya risiko kerugian akibat tidak tertagihnya PYD tersebut. Terhadap pemberian PYD Golongan F akan dikenakan biaya notaris, akta fidusia, cek fisik kendaraan bermotor, premi asuransi dan bea materai. Barang jaminan atas PYD/Marhun Bih, seluruhnya telah diasuransikan oleh Perusahaan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian/kerusakan/kehilangan yang diakibatkan oleh tindakan pencurian baik yang didahului/tidak didahului oleh tindakan pengrusakan/pembongkaran ketika akan masuk atau keluar lokasi yang dipertanggungkan, perampokan/penodongan, RSMD dan huru-hara dengan total nilai pertanggungan sebesar Rp5.500.000.000.000, batas pertanggungan per lokasi sebesar Rp40.000.000.000 maksimum Rp700.000.000.000 per tahun. Selain itu, barang jaminan atas PYD/Marhun Bih, seluruhnya telah diasuransikan terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian yang diakibatkan oleh kebakaran, petir, ledakan, kejatuhan pesawat terbang, kerusakan karena asap dan bencana alam dengan total nilai pertanggungan sebesar Rp5.500.000.000.000, batas pertanggungan per lokasi sebesar Rp40.000.000.000 maksimum Rp700.000.000.000 per tahun. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan terjadinya risiko kerugian dan manajemen akan mengkaji ulang nilai pertanggungan tersebut setiap akhir periode. Pinjaman Yang Diberikan (PYD) dan Marhun Bih dijadikan sebagai jaminan atas Hutang Bank dan Hutang RUF yang diikat secara fidusia (Lihat Catatan No.15 dan 16). (Lihat Catatan No. 2e dan 2f) 7.
PIUTANG LAINNYA Terinci dari:
-
Klaim Asuransi Kerugian Piutang Pegawai Lainnya Piutang PYD Force Majeur PT Harco Indah Piutang Lelang Emas Piutang Jasa Lelang Lain-lain Jumlah
31-12-2007 (Rp) 1.009.800.013 333.673.107 799.069.437
31-12-2006 (Rp) 5.190.090.479 667.922.639 4.882.430.300 20.406.000 1.081.381.683
31-12-2005 (Rp) 3.296.584.830 454.326.543 18.480.034.091 841.237.019 21.098.000 3.344.717.825
2.142.542.557
11.842.231.101
26.437.998.308
Klaim Asuransi Kerugian merupakan klaim atas asuransi kerugian kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero). Piutang Pegawai Lainnya merupakan Piutang TGR (Tuntutan Ganti Rugi) kepada karyawan biasa, yang bukan karyawan kunci di Perusahaan, piutang tersebut pada hakikatnya bukan pinjaman, namun klaim Perusahaan karena telah terjadi kesalahan prosedur yang dilakukan oleh karyawan bersangkutan.
- 31 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
Piutang PYD Force Majeur merupakan reklasifikasi atas Pinjaman Yang Diberikan (PYD) kepada nasabah yang terkena gempa bumi tektonik yang terjadi tanggal 27 Mei 2006 di Wilayah Yogyakarta dan Jawa Tengah. Sebagai partisipasi Perusahaan atas terjadinya gempa bumi tersebut dan untuk meringankan beban masyarakat yang terkena musibah, Perusahaan telah memberikan perlakuan khusus atas barang jaminan yang digadaikan di kantor-kantor cabang Perum Pegadaian yang terkena musibah, untuk barang jaminan kredit periode Januari – Mei 2006 dibebaskan dari sewa modal dan apabila tidak dilunasi sampai jatuh tempo tidak boleh dilelang hingga tanggal 31 Mei 2007. Pada tanggal 31 Desember 2007 seluruh Piutang PYD Force Majeur tersebut telah diselesaikan. Lain-lain merupakan pinjaman beberapa karyawan untuk biaya pengobatan anggota keluarganya yang tidak mendapat penggantian asuransi kesehatan dan piutang hasil penjualan lelang yang dilakukan oleh Anak Perusahaan. 8.
PERSEDIAAN EMAS Saldo persediaan emas per 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp597.600.240, Rp608.599.096 dan Rp20.920.412.554 merupakan sisa persediaan Unit usaha Toko Emas “Galeri 24” yang telah ditutup pada tahun 2005, namun pada tanggal neraca belum terjual. (Lihat Catatan No.2g)
9.
PERSEDIAAN BARANG Merupakan saldo persediaan blanko Surat Bukti Kredit (SBK), barang cetak, alat tulis kantor, perlengkapan kantor, perlengkapan komputer, prangko dan meterai per 31 Desember 2007, 2006, dan 2005 masing-masing sebesar Rp7.524.887.107, Rp8.230.372.733, dan Rp6.723.325.864. (Lihat Catatan No.2g)
10. PENDAPATAN YANG MASIH HARUS DITERIMA Merupakan saldo pendapatan sewa modal dan jasa simpan (ijaroh) yang masih harus diterima per 31 Desember 2007, 2006, dan 2005 terdiri dari: 31-12-2007 (Rp) Usaha Gadai - Golongan A - Golongan B - Golongan C - Golongan D Sewa Modal Usaha Syariah - Golongan A - Golongan B - Golongan C - Golongan D - Golongan E - Golongan F - Golongan G - Golongan H Jasa Simpan (Ijaroh) Usaha Lain - Gadai Efek Jumlah
31-12-2006 (Rp)
31-12-2005 (Rp)
3.431.131.342 38.566.876.292 282.405.691.731 17.624.548.004 342.028.247.369
4.035.970.887 39.478.823.601 221.288.013.463 10.378.828.747 275.181.636.698
4.727.247.200 38.038.282.228 154.739.176.789 5.616.150.570 203.120.856.787
21.514.550 435.860.550 949.288.950 3.773.244.600 1.529.712.650 758.601.000 389.400.450 83.099.400 7.940.722.150
17.680.400 336.334.300 668.892.150 2.438.370.650 848.205.150 392.123.500 156.811.150 20.886.400 4.879.303.700
18.335.450 252.823.750 406.750.000 1.134.971.300 361.593.600 127.465.750 46.695.250 832.000 2.349.467.100
471.166.111 471.166.111 350.440.135.630
280.060.940.398
205.470.323.887
- 32 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
Manajemen berpendapat bahwa pendapatan yang masih harus diterima dapat terealisasi. (Lihat Catatan No.2p) 11. BEBAN DIBAYAR DIMUKA Terdiri dari:
-
Sewa Gedung Kantor Asuransi Dibayar Dimuka Jasa Outsourcing Lain-lain
31-12-2007 (Rp) 19.418.377.448 5.584.973.071 93.164.788
31-12-2006 (Rp) 19.299.982.603 7.426.322.524 5.983.328.105 259.314.900
31-12-2005 (Rp) 17.903.299.815 5.987.505.892 3.500.000
Jumlah
25.096.515.307
32.968.948.132
23.894.305.707
Asuransi dibayar dimuka merupakan biaya asuransi aktiva tetap, barang jaminan dan asuransi nasabah kredit usaha. (Lihat Catatan No. 2p) 12. PIUTANG KEPADA PIHAK-PIHAK YANG MEMPUNYAI HUBUNGAN ISTIMEWA Terdiri dari :
- Piutang TGR - Piutang Selisih Kurang Kas - Cadangan Penyisihan Piutang Pegawai Jumlah
31-12-2007 (Rp) 12.163.264.152 94.163.150 12.257.427.302
31-12-2006 (Rp) 12.209.689.892 128.023.061 12.337.712.953
31-12-2005 (Rp) 9.006.429.900 62.531.734 9.068.961.634
(2.972.016.518)
(2.319.537.858)
(1.783.005.068)
9.285.410.784
10.018.175.095
7.285.956.566
Piutang TGR merupakan piutang kepada manajer cabang/karyawan kunci di kantor cabang karena tuntutan ganti rugi akibat kelalaian atau kesalahan dalam operasional yang sudah ditetapkan oleh Direksi. Piutang Selisih Kurang Kas merupakan kekurangan kas yang menjadi tanggung jawab manajer cabang/karyawan kunci di kantor cabang. Manajemen berpendapat bahwa cadangan penyisihan piutang pegawai cukup untuk menutupi kemungkinan terjadinya risiko kerugian akibat tidak tertagihnya piutang kepada pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa. Selain mengajukan Tuntutan Ganti Rugi kepada manajer cabang/karyawan kunci, juga melakukan upaya hukum berupa tuntutan pidana/perdata atau sanksi pemecatan atau skorsing akibat kelalaian atau kesalahan dalam operasional. (Lihat Catatan No.2c dan 2f)
- 33 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
13. AKTIVA TETAP Merupakan nilai buku aktiva tetap per 31 Desember 2007, 2006, dan 2005 dengan rincian sebagai berikut: Saldo 1 Januari 2007 Rp Harga Perolehan Hak atas tanah Kepemilikan langsung: - Bangunan - Inventaris - Kendaraan Aktiva Dalam Penyelesaian: - Bangunan Akumulasi penyusutan Kepemilikan langsung: - Bangunan - Inventaris - Kendaraan
Nilai Buku
Aktiva Dalam Penyelesaian: - Bangunan Akumulasi Penyusutan Kepemilikan langsung: - Bangunan - Inventaris - Kendaraan
Nilai Buku
Aktiva Dalam Penyelesaian: - Bangunan Akumulasi Penyusutan Kepemilikan langsung: - Bangunan - Inventaris - Kendaraan
Nilai Buku
Saldo 31 Desember 2007 Rp
Reklasifikasi Rp
8.904.916.076
85.901.648
-
111.994.630.284
296.107.034.774 118.904.398.175 49.593.453.528 567.780.502.333
22.970.434.747 18.900.875.753 50.776.226.576
85.901.648
-
319.077.469.521 137.805.273.928 49.593.453.528 618.470.827.261
17.837.998.198 585.618.500.531
4.144.922.587 54.921.149.163
85.901.648
-
21.982.920.785 640.453.748.046
110.357.614.761 97.609.895.983 29.101.382.671 237.068.893.415
11.993.709.680 13.524.837.025 4.788.159.870 30.306.706.575
-
-
122.351.324.441 111.134.733.008 33.889.542.541 267.375.599.990
348.549.607.116
373.078.148.056 Penambahan Rp
Pengurangan Rp
Saldo 31 Desember 2006 Rp
Reklasifikasi Rp
98.469.665.591
4.705.950.265
-
-
103.175.615.856
262.551.365.124 103.351.577.125 43.630.620.545 508.003.228.385
211.533.636 15.588.691.800 6.718.936.201 27.225.111.902
35.870.750 756.103.218 791.973.968
33.344.136.014 33.344.136.014
296.107.034.774 118.904.398.175 49.593.453.528 567.780.502.333
11.596.675.352 519.599.903.737
39.585.458.860 66.810.570.762
791.973.968
(33.344.136.014) -
17.837.998.198 585.618.500.531
100.838.724.447 82.396.211.861 23.276.574.160 206.511.510.468
9.518.890.314 15.249.554.622 6.580.911.723 31.349.356.659
35.870.500 756.103.212 791.973.712
-
110.357.614.761 97.609.895.983 29.101.382.671 237.068.893.415
313.088.393.269 Saldo 1 Januari 2005 Rp
Harga Perolehan Hak atas tanah Kepemilikan langsung: - Bangunan - Inventaris - Kendaraan
Pengurangan Rp
103.175.615.856
Saldo 1 Januari 2006 Rp Harga Perolehan Hak atas tanah Kepemilikan langsung: - Bangunan - Inventaris - Kendaraan
Penambahan Rp
348.549.607.116 Penambahan Rp
Pengurangan Rp
Saldo 31 Desember 2005 Rp
Reklasifikasi Rp
91.116.265.833
6.713.751.092
484.934.263
1.124.582.929
98.469.665.591
229.139.485.095 87.841.587.928 36.889.311.391 444.986.650.247
10.254.689.560 23.843.596.412 20.370.161.193 61.182.198.257
8.333.607.215 13.628.852.039 22.447.393.517
23.157.190.469 24.281.773.398
262.551.365.124 103.351.577.125 43.630.620.545 508.003.228.385
7.474.051.890 452.460.702.137
27.279.813.931 88.462.012.188
22.447.393.517
(23.157.190.469) 1.124.582.929
11.596.675.352 519.599.903.737
91.048.947.951 69.591.318.055 18.492.429.146 179.132.695.152
9.869.169.077 12.812.753.465 5.798.993.440 28.480.915.982
79.392.581 7.859.659 1.014.848.426 1.102.100.666
-
100.838.724.447 82.396.211.861 23.276.574.160 206.511.510.468
273.328.006.985
313.088.393.269
- 34 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
Jenis aktiva tetap yang dijual termasuk nilai buku dan laba rugi yang diperoleh untuk masing-masing periode adalah sebagai berikut: Tahun 2007 (Satu Tahun) (Rp) Nilai Buku 1. Tanah & Bangunan 2. Inventaris & Kendaraan Jumlah Hasil Penjualan 1. Tanah & Bangunan 2. Inventaris & Kendaraan Jumlah Laba Penjualan 1. Tanah & Bangunan 2. Inventaris & Kendaraan Jumlah
Tahun 2006 (Satu Tahun) (Rp)
Tahun 2005 (Satu Tahun) (Rp)
85.901.648 -
256
18.868.682 416
85.901.648
256
18.869.098
2.533.550.000 -
157.867.264
1.133.200.000 980.061.281
2.533.550.000
157.867.264
2.113.261.281
2.447.648.352 -
157.867.008
1.114.331.318 980.060.865
2.447.648.352
157.867.008
2.094.392.183
Aktiva Dalam Penyelesaian Bangunan yang sudah selesai dan siap untuk digunakan telah direklasifikasi menjadi Aktiva Tetap Kepemilikan Langsung. Pada tanggal 30 Nopember 2005 Perusahaan telah menerima penyerahan Gedung HARCO Pasar Baru dari PT Harco Indah, atas pengalihan tersebut pada tahun 2005 Perusahaan telah membukukan nilai perolehan Bangunan tersebut sebesar Rp6.008.244.002. Sehubungan dengan pengalihan tersebut, Aktiva Tanah KSO tersebut sebesar Rp1.124.582.929 telah direklasifikasi kembali dari Aktiva Lain-lain menjadi Aktiva Tetap (Tanah ditambah Bangunan sebesar Rp7.132.826.931) (Lihat Catatan No.14,40 dan No.45). Seluruh kantor/gedung/bangunan milik atau disewa Perusahaan dan Anak Perusahan serta kantor afiliasinya yang berada di seluruh wilayah Indonesia beserta inventaris kantor yang berada didalamnya telah diasuransikan oleh Perusahaan kepada PT Asuransi Jasa Indonesia (Persero) terhadap kemungkinan terjadinya risiko kerugian akibat kebakaran, petir, ledakan, kejatuhan pesawat terbang, kerusakan karena asap, RSMD, huru-hara dan bencana alam dengan nilai pertanggungan sebesar Rp266.000.000.000. Kendaraan telah diasuransikan terhadap kemungkinan risiko kerugian akibat kecelakaan, dan pencurian/kejahatan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp27.815.000.000. Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan terjadinya risiko kerugian dan manajemen akan mengkaji ulang nilai pertanggungan tersebut setiap akhir periode. (Lihat Catatan No.2h)
- 35 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
14. AKTIVA LAIN-LAIN Terdiri dari: 31-12-2007 (Rp) - Beban Rehabilitasi Bangunan dan Hak Atas Tanah Yang Ditangguhkan - Barang Lelang Milik Perusahaan (BLP) - Beban RUF Yang Ditangguhkan - Aktiva Yang Disisihkan (AYD) - Klaim Kepada Karyawan (K4TGR) - Tanah Kerjasama Operasi - Aktiva Lainnya Jumlah
31-12-2006 (Rp)
31-12-2005 (Rp)
13.805.867.198
8.683.586.796
4.255.921.109
2.810.200.165 1.998.433.333 1.450.084.169 3.117.263.885 1.406.071.181 386.673.000
2.717.404.930 3.197.493.333 3.947.445.661 2.239.590.237 1.406.071.181 386.673.000
4.260.205.481 4.313.636.338 1.271.704.919 3.782.913.492 1.406.071.181 386.673.000
24.974.592.931
22.578.265.138
19.677.125.520
AYD dan BLP telah ditaksir dengan taksiran wajar, oleh karena itu Perusahaan tidak melakukan penyisihan. Manajemen berpendapat bahwa nilai BLP dan AYD tersebut dapat terealisasi. Hasil penjualan tersebut akan digunakan oleh Perusahaan untuk menambah modal kerja. Beban RUF (Revolving Underwriter Facility) ditangguhkan merupakan biaya-biaya berkaitan dengan fasilitas pinjaman sindikasi dengan jangka waktu lima tahun, yang terdiri dari Biaya Arranger, Komitmen Bank dan Konsultan Hukum/Notaris (Lihat Catatan No.16). Saldo Tanah Kerja Sama Operasi merupakan harga perolehan tanah yang diserahkan oleh Perusahaan kepada Mitra KSO untuk dibangun dan dikelola sesuai dengan perjanjian (Lihat Catatan No.13 dan 45). Pada tanggal 30 Nopember 2005 Perusahaan telah menerima penyerahan Gedung HARCO Pasar Baru dari PT Harco Indah. Oleh karena itu tanah KSO sebesar Rp1.124.582.929 pada tahun 2005 telah direklasifikasi kedalam aktiva tetap, sehingga saldo tanah KSO per 31 Desember 2006 dan 2005 sebesar Rp1.406.071.181 (Lihat Catatan No.13 dan 45) Aktiva Lainnya per 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 sebesar Rp386.673.000 merupakan tanah yang ada di Timor Leste (d/h Timor Timur). (Lihat Catatan No.2h, 2i, 2j, 2k) 15. HUTANG BANK Merupakan saldo pinjaman bank jangka pendek untuk modal kerja dengan rincian: 31-03-2007 (Rp) -
PT PT PT PT PT PT PT PT
Bank Mandiri (Persero) Tbk BCA Tbk BRI (Persero) Tbk Bank Niaga Tbk Bank Bukopin Tbk Bank Mega Tbk Bank Syariah Mandiri Tbk Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk
Jumlah
31-12-2006 (Rp)
31-12-2005 (Rp)
1.568.713.484.076 540.161.939.453 817.330.815.611 100.000.000.000 69.620.660.000 39.312.072.728 19.885.000.000
1.289.713.484.077 911.514.062.577 236.032.753.221 100.000.000.000 19.620.660.000 3.238.165.101 49.885.000.000
199.713.484.077 711.653.174.531 289.778.148.490 100.000.000.000 129.195.215.555 91.289.637.241 64.612.525.000
3.155.023.971.868
2.610.004.124.976
1.586.242.184.894
Fasilitas kredit, batas maksimum, tingkat bunga dan jatuh tempo pinjaman bank tersebut diatas sebagai berikut:
- 36 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
-
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dengan total plafond sebesar Rp1.890.000.000.000 yang dijamin secara fidusia oleh Piutang (Pinjaman Yang Diberikan/PYD) dengan nilai Penjaminan sebesar Rp1.890.000.000.000, terdiri dari: Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dengan limit sebesar Rp200.000.000.000, tanggal perolehan 21 Pebruari 2006, tingkat bunga 15,50% p.a. (reviewable) jatuh tempo tanggal 20 Pebruari 2007. Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dengan limit sebesar Rp690.000.000.000, tanggal perolehan 20 Maret 2006, jatuh tempo tanggal 20 Pebruari 2007, dengan tingkat bunga (reviewable) sebagai berikut: Sebesar 14,25% p.a. apabila sampai dengan tanggal 31 Maret 2006 fasilitas KMK ditarik sekaligus sebesar Rp690.000.000.000. Sebesar 14,50% p.a. apabila sampai dengan tanggal 31 Maret 2006 fasilitas KMK ditarik sekaligus lebih dari Rp300.000.000.000 sampai dengan kurang dari Rp690.000.000.000. Sebesar 14,75% p.a. apabila sampai dengan tanggal 31 Maret 2006 fasilitas KMK ditarik sekaligus minimal Rp690.000.000.000. Dalam hal sampai dengan tanggal 31 Maret 2006 fasilitas KMK belum ditarik penuh sesuai limit maka sisa limit KMK yang ditarik dikenakan bunga 14,75% p.a. Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dengan limit sebesar Rp1.000.000.000.000, tanggal perolehan 29 September 2006, tingkat bunga 14,00% p.a. (reviewable) jatuh tempo tanggal 20 Pebruari 2007. Kemudian berdasarkan Surat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk No. CBG.ONE/ SPPK.RD1.022/2007 tanggal 19 Pebruari 2007 tentang Perubahan Ketentuan dan Syarat Perpanjangan Masalaku Fasilitas KMK Atas Nama Perum Pegadaian, fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebagai berikut: Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) I dengan limit sebesar Rp200.000.000.000, diperpanjang sampai dengan tanggal 20 Pebruari 2008, dengan tingkat bunga 12,50% p.a. (reviewable). Pada tanggal 31 Desember 2007 tingkat bunga sebesar 10% p.a. (reviewable). Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) II semula dengan limit sebesar Rp1.690.000.000.000 (Rp1.000.000.000.000 ditambah Rp690.000.000.000) telah diubah menjadi Rp 1.300.000.000.000 dan diperpanjang sampai dengan tanggal 20 Pebruari 2008, dengan tingkat bunga 12,00% p.a. (reviewable). Pada tanggal 31 Desember 2007 tingkat bunga sebesar 10% p.a. (reviewable). Fasilitas Kredit Jangka Pendek (KJP) dengan limit sebesar Rp500.000.000.000 bersifat revolving, dengan tingkat bunga akan ditentukan pada setiap penarikan kredit, diperoleh tanggal 20 Pebruari 2007 dan jatuh tempo tanggal 20 Pebruari 2008. Sehingga total plafond fasilitas kredit dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menjadi Rp2.000.000.000.000 yang dijamin secara fidusia dengan Piutang (Pinjaman Yang Diberikan/PYD) dengan nilai Penjaminan sebesar Rp2.000.000.000.000. Berdasarkan Surat dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk No.CBG.ONE/SPPK.RD.1.010/ 2008 tanggal 19 Pebruari 2008, Fasilitas KMK I, KMK II dan KJP dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dengan total plafond sebesar Rp2.000.000.000.000, setelah jatuh tempo diperpanjang kembali sampai dengan tanggal 20 Pebruari 2009. Perusahaan harus menjaga dan memelihara: Debt to Equity Ratio maksimum 5 (lima) kali. Current Ratio di atas 110%.
- 37 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
-
PT Bank Central Asia Tbk Fasilitas kredit dari PT Bank Central Asia Tbk, terdiri dari: Fasilitas
Plafond
Tanggal Jatuh Tempo
Kredit Lokal
Rp 100.000.000.000
26 Juni 2006
Time Loan Revolving
Rp 500.000.000.000
26 Juni 2006
Money Market Loan
Rp 100.000.000.000
26 Juni 2006
Pinjaman tersebut dijamin secara fidusia oleh Piutang (Pinjaman Yang Diberikan/PYD) dengan nilai sebesar 100% dari plafond kredit. Selain itu terdapat Fasilitas Kredit “channelling” PT Bank Central Asia Tbk dengan jumlah plafond sebesar Rp25.000.000.000 bersifat revolving, dengan jangka waktu tidak ditentukan lamanya. Fasilitas ini merupakan fasilitas khusus dalam arti berbeda dengan pengertian fasilitas “channelling” yang lazim digunakan dalam dunia perbankan, dengan kata lain fasilitas “channelling” yang diterima Perum Pegadaian secara substansi sama dengan Fasilitas Kredit Modal Kerja perbankan lainnya, karena hal-hal sebagai berikut: • Dalam prakteknya karakteristik usaha (nature of business) Perum Pegadaian yang spesifik sulit untuk menerapkan kredit channelling sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. • Kesulitan dalam menentukan tingkat bunga antara Bank dan Perum Pegadaian, oleh karena itu penentuan tingkat suku bunga yang dikenakan kepada konsumen/nasabah sesuai dengan ketentuan mengenai sewa modal PYD usaha gadai sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi. Risiko barang jaminan ditanggung oleh Perum Pegadaian karena barang jaminan milik nasabah berada/disimpan oleh Perum Pegadaian. Apabila terjadi gagal bayar oleh nasabah, penanggungjawabnya adalah Perum Pegadaian dan barang jaminan milik nasabah akan dilelang oleh Perum Pegadaian, sebagaimana diperlakukan terhadap barang jaminan nasabah usaha gadai lainnya. Kemudian jatuh tempo fasilitas kredit tersebut diperpanjang kembali dan Perusahaan mendapat tambahan plafond kredit dengan rincian sebagai berikut: Fasilitas
Plafond
Tanggal Jatuh Tempo
Kredit Lokal
Rp 100.000.000.000
26 Juni 2007
Time Loan Revolving
Rp 700.000.000.000
26 Juni 2007
Pinjaman Berjangka Money Market Loan
Rp 400.000.000.000
26 Juni 2007
Selain itu Fasilitas Kredit “channelling” PT Bank Central Asia Tbk terdapat perubahan jumlah plafond menjadi sebesar Rp 50.000.000.000 bersifat revolving. Fasilitas kredit dari PT BCA Tbk dijamin secara fidusia dengan Piutang (Pinjaman Yang Diberikan/PYD) dengan nilai objek Jaminan Fidusia sebesar Rp1.200.152.431.947 Selanjutnya setelah jatuh tempo, Perusahaan telah memperpanjang fasilitas Kredit Lokal, Time Loan Revolving dan Pinjaman Berjangka Money Market Loan dari PT BCA Tbk sampai dengan tanggal 26 Juni 2008.
- 38 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
Tingkat bunga kredit dari PT BCA Tbk bersifat reviewable untuk tanggal 26 Juni 2005, 26 Juni 2006, 16 April 2007 dan 31 Desember 2007 sebagai berikut: Nama Fasilitas Pinjaman
Tingkat Bunga Pinjaman 26 Juni 2005
26 Juni 2006
16 April 2007
31 Des 2007
Kredit Lokal *)
15,50% p.a.
15,50% p.a.
12,00% p.a.
10,50% p.a.
Time Loan Revolving *)
15,00% p.a.
11,50% p.a.
11,50% p.a.
9,25% p.a.
**)
**)
**)
**)
13,00% p.a.
15,50% p.a.
12,00% p.a.
10,50% p.a.
Money Market Loan Channelling *)
Keterangan: *) Tingkat Bunga Pinjaman Kredit Lokal, Time Loan Revolving, dan Channelling bersifat reviewable **) Pinjaman Berjangka Money Market Loan ditentukan sesuai dengan Surat Konfirmasi dan Penarikan
Perusahaan harus menjaga dan memelihara: Debt to Equity Ratio maksimum 5 (lima) kali hingga tanggal 21 Juli 2008 dan selanjutnya maksimum 7 (tujuh) kali. Current Ratio maksimum 1 (satu) kali. -
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dalam bentuk Rekening Koran (R/K) dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk yang diperoleh tanggal 01 Januari 2005 dengan batas maksimum sebesar Rp300.000.000.000, tingkat bunga 15,00% (reviewable) per tahun, jatuh tempo tanggal 01 Januari 2006. Pinjaman tersebut dijamin secara fidusia dengan Piutang (Pinjaman Yang Diberikan/PYD) dengan nilai sebesar Rp300.000.000.000. Kemudian setelah jatuh tempo fasilitas tersebut diperpanjang kembali dan Perusahaan mendapat tambahan fasilitas sebesar Rp200.000.000.000, sehingga jumlah fasilitas KMK dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk seluruhnya menjadi Rp500.000.000.000, tingkat bunga 16,00% (reviewable) per tahun, jatuh tempo tanggal 01 Januari 2007. Pinjaman tersebut dijamin secara fidusia dengan Piutang (Pinjaman Yang Diberikan/PYD) dengan nilai sebesar Rp500.000.000.000. Selanjutnya berdasarkan surat dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tentang Putusan Kredit No.R.II-128-ADK/DKR/02/2007 tanggal 06 Pebruari 2007, fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk tersebut diperpanjang kembali sampai dengan tanggal 28 Pebruari 2008 dengan tingkat bunga 12,50% p.a. (reviewable), Pinjaman tersebut dijamin secara fidusia dengan Piutang (Pinjaman Yang Diberikan/PYD) dengan nilai penjaminan sebesar Rp500.000.000.000. Selanjutnya Perusahaan mendapat tambahan fasilitas sebesar Rp1.000.000.000.000, sehingga jumlah fasilitas KMK dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk seluruhnya menjadi Rp1.500.000.000.000 dan jatuh tempo tanggal 28 Pebruari 2008, dengan tingkat bunga sebagai berikut: i. Untuk Suplesi KMK sebesar Rp1.000.000.000.000 Sebesar Sertifikat Bank Indonesia (SBI) 1 (satu) bulan ditambah 2% (dua persen) p.a jika rata-rata penggunaan kredit (outstanding) dalam sebulan sebesar atau lebih dari Rp700.000.000.000. Sebesar SBI 1 (satu) bulan ditambah 2,50% p.a. jika rata-rata penggunaan kredit (outstanding) dalam sebulan kurang dari Rp700.000.000.000.
- 39 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
ii. Untuk KMK lama sebesar Rp500.000.000.000 Sebesar SBI 1 (satu) bulan ditambah 2% p.a. jika tambahan/suplesi direalisasi oleh debitur yang dikenakan efektif setiap bulan. Sejak tanggal 01 Januari 2007 sampai dengan tanggal 03 Mei 2007 berlaku ketentuan suku bunga 12,5% p.a. Tingkat bunga untuk fasilitas KMK dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar 10%. Nilai penjaminan fidusia atas fasilitas tersebut dengan Piutang (Pinjaman Yang Diberikan/PYD) yang semula sebesar Rp500.000.000.000 diubah menjadi sebesar Rp1.178.589.982.940. Perusahaan harus menjaga dan memelihara Gearing Ratio maksimum 7 (tujuh) kali. -
PT Bank Niaga Tbk Fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus (PTK) dari PT Bank Niaga Tbk dengan plafond sebesar Rp100.000.000.000 yang diperoleh tanggal 21 Nopember 2005 tingkat bunga 16,50% (subject to change) per tahun, dan jatuh tempo tanggal 21 Nopember 2006. Pinjaman tersebut dijamin secara fidusia dengan Piutang (Pinjaman Yang Diberikan/ PYD) dengan nilai sebesar 125% dari plafond kredit. Kemudian fasilitas tersebut diperpanjang sampai dengan tanggal 21 Nopember 2007 dengan tingkat bunga sebesar 12% p.a. (reviewable). Pinjaman tersebut dijamin secara fidusia dengan Piutang (Pinjaman Yang Diberikan/PYD) dengan nilai sebesar 100% dari plafond fasilitas kredit. Selanjutnya setelah jatuh tempo fasilitas Pinjaman Transaksi Khusus (PTK) dari PT Bank Niaga Tbk tersebut diperpanjang kembali sampai dengan tanggal 21 Nopember 2008. Tingkat bunga pada tanggal 31 Desember 2007 sebesar 10,15% p.a. (reviewable).
-
PT Bank Bukopin Tbk Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dari PT Bank Bukopin Tbk dengan total plafond sebesar Rp130.000.000.000, terdiri dari: Plafond Rp Rp Rp
60.000.000.000 40.000.000.000 30.000.000.000
Tanggal Jatuh Tempo 03 April 2006 21 Pebruari 2006 12 Agustus 2006
Tingkat Bunga 16,50 % (reviewable) 16,50 % (reviewable) 16,50 % (reviewable)
Pinjaman tersebut dijamin secara fidusia dengan Piutang (Pinjaman Yang Diberikan/PYD) dengan nilai 100% dari plafond. Kemudian fasilitas KMK dari PT Bank Bukopin Tbk tersebut diperpanjang sebagai berikut: Plafond Rp Rp Rp
30.000.000.000 40.000.000.000 60.000.000.000
Tanggal Jatuh Tempo 12 Agustus 2007 21 Pebruari 2008 03 April 2007
Terhitung sejak tanggal 01 Maret 2007, tingkat bunga untuk Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) tersebut di atas sebesar 12% p.a (reviewable). Pinjaman tersebut dijamin secara fidusia dengan Piutang (Pinjaman Yang Diberikan/PYD) dengan nilai 100% dari plafond fasilitas kredit.
- 40 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
Selanjutnya setelah jatuh tempo Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dari PT Bank Bukopin Tbk dengan plafond sebesar Rp60.000.000.000 yang jatuh pada tanggal 03 April 2007 tidak diperpanjang, sehingga plafond pinjaman yang tersisa setelah penutupan fasilitas tersebut menjadi sebesar Rp70.000.000.000, yang telah diperpanjang sebagai berikut: Plafond Rp Rp
30.000.000.000 40.000.000.000
Tanggal Jatuh Tempo 12 Agustus 2008 21 Pebruari 2008
Pada tangga 31 Desember 2007, tingkat bunga untuk Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dari PT Bank Bukopin Tbk tersebut di atas sebesar 10,50% (reviewable). Pinjaman tersebut dijamin secara fidusia dengan Piutang (Pinjaman Yang Diberikan/PYD) dengan nilai 100% dari plafond fasilitas kredit. Fasilitas Kredit Modal Kerja (KMK) dari PT Bank Bukopin Tbk dengan plafond sebesar Rp40.000.000.000 yang jatuh pada tanggal 21 Pebruari 2008 telah diperpanjang sampai dengan tanggal 21 Pebruari 2009. -
PT Bank Mega Tbk Pada tanggal 31 Desember 2007 saldo hutang kepada PT Bank Mega Tbk adalah nihil, karena seluruhnya (hutang pokok dan bunga) telah dilunasi oleh Perusahaan pada tanggal jatuh tempo dan fasilitas pinjaman tersebut tidak diperpanjang lagi.
-
PT Bank Syariah Mandiri Fasilitas Pembiayaan Musyarokah (Pembiayaan Dana Berputar) dari PT Bank Syariah Mandiri dengan Plafond sebesar Rp50.000.000.000, tanggal perolehan 22 Pebruari 2007 dan jatuh tempo tanggal 22 Pebruari 2008 dengan Nisbah bagi hasil sebagai berikut: - Sebesar 56% dari pendapatan Ijaroh (jasa simpan) untuk Perum Pegadaian. - Sebesar 44% dari pendapatan Ijaroh (jasa simpan) untuk Bank. Fasilitas pinjaman tersebut dijamin secara fidusia dengan Piutang (Marhun Bih) dengan nilai objek Jaminan Fidusia sebesar Rp50.130.558.000. Tanpa persetujuan tertulis dari PT Bank Syariah Mandiri, tidak diperbolehkan antara lain: Mengubah nama, maksud dan tujuan kegiatan usaha serta status Perusahaan. Memperoleh fasilitas pembiayaan atau pinjaman dari pihak ketiga, kecuali dalam rangka transaksi yang wajar. Mengikatkan diri sebagai penjamin hutang atau menjaminkan harta kekayaan Perusahaan berupa fixed asset kepada pihak lain. Menyatakan diri pailit.
-
PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk Perusahaan memperoleh fasilitas Musyarokah dari PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk sebagai berikut: Plafond Rp 40.565.000.000 Rp 24.435.000.000
Tanggal perolehan & Jatuh Tempo 28 September 2004 & 02 September 2005 02 September 2004 & 02 September 2005
Nisbah Bagi Hasil 50% : 50% 50% : 50%
- 41 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
Pinjaman tersebut dijamin secara fidusia dengan Piutang (Pinjaman Yang Diberikan/PYD) dengan nilai sebesar Rp 42.037.914.000. Selanjutnya fasilitas Musyarokah dari PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk tersebut setelah jatuh tempo diperpanjang kembali sebagai berikut: Nisbah Bagi Hasil Plafond Jatuh Tempo BMI Pegadaian Rp 40.565.000.000 Rp 9.540.000.000
08 September 2007 04 Agustus 2007
48 % 48 %
: :
52 % 52 %
Fasilitas pinjaman tersebut dijamin secara fidusia dengan Piutang (Marhun Bih) dengan nilai objek Jaminan Fidusia sebesar Rp 50.263.098.000. Kemudian fasilitas Musyarokah dari PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk tersebut setelah jatuh tempo diperpanjang kembali sebagai berikut: Nisbah Bagi Hasil Plafond Jatuh Tempo BMI Pegadaian Rp 40.460.000.000 Rp 9.540.000.000
September 2008 Agustus 2008
39 % 39 %
: :
61 % 61 %
Fasilitas tersebut dijamin secara Cessie dengan Piutang (Marhun Bih) dengan nilai objek Jaminan Cessie sebesar Rp 50.000.000.000. Pada tanggal 23 Januari 2008 fasilitas Musyarokah dari PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk tersebut telah dilunasi oleh Perusahaan. (Lihat Catatan No.46) Tanpa persetujuan tertulis dari PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk, tidak diperbolehkan antara lain: Merger, akuisisi dan penjualan aset Menanggung hutang untuk kepentingan pihak lain. Membuat perikatan yang berdampak terhadap terganggunya kewajiban terhadap Bank Muamalat. Pembayaran bunga dan pokok pinjaman bank telah dibayarkan sesuai dengan jadwal. Seluruh pembatasan-pembatasan yang diwajibkan oleh perjanjian pinjaman semuanya telah di penuhi oleh Emiten. Tidak ada pembatasan-pembatasan (negative covenant) atas seluruh hutang bank tersebut di atas yang berpotensi merugikan pemegang obligasi. (Lihat Catatan No.6 dan 22) 16. HUTANG RUF Merupakan Hutang Sindikasi Revolving Underwriting Facility (RUF) dengan Agen Fasilitas atau Agen Jaminan adalah PT Bank Bukopin Tbk dan Arranger atau Agen PT Andalan Artha Advisindo (PT AAA). Jangka waktu fasilitas RUF yang pertama beserta dengan seluruh jangka waktu fasilitas RUF selanjutnya secara keseluruhan tidak akan melebihi jangka waktu 5 (lima) tahun sejak tanggal 8 September 2004. Jumlah fasilitas RUF sebesar Rp389.000.000.000 dijamin secara fidusia dengan Piutang (Pinjaman Yang Diberikan/PYD) senilai Rp400.029.807.197. Baki per 31 Desember 2007, 2006, dan 2005 masing-masing sebesar Rp100.000.000.000, Rp189.000.000.000, dan Rp339.000.000.000 dengan rincian sebagai berikut:
- 42 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
Baki per 31Desember 2007 sebesar Rp 100.000.0000.000 dengan rincian: Tingkat Bunga ––––––––– RUF XLII (42) PT BCA Tbk
8,45%
Baki ––––––––––––––––––––– Rp 100.000.000.000 ===================
Tanggal Perolehan & Jatuh Tempo –––––––––––––––––– 05 Desember 2007 & 05 Maret 2008
Baki per 31 Desember 2006 sebesar Rp 189.000.000.000 dengan rincian: Tingkat Bunga –––––––––
Baki –––––––––––––––––––––
Tanggal Perolehan & Jatuh Tempo ––––––––––––––––––
RUF XXX PT BCA Tbk
13,20%
Rp 50.000.000.000 –––––––––––––––––––––
19 Juli 2006 & 19 Januari 2007
RUF XXXIII PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Finconesia
12,00% 12,25%
Rp 59.000.000.000 Rp 16.000.000.000 ––––––––––––––––––––– Rp 75.000.000.000 –––––––––––––––––––––
12 Oktober 2006 & 12 Januari 2007
RUF XXXIV PT BCA Tbk PT Bank Finconesia
9,98% 10,00%
Rp 50.000.000.000 Rp 14.000.000.000 ––––––––––––––––––––– Rp 64.000.000.000 ––––––––––––––––––––– Rp 189.000.000.000 ===================
20 Desember 2006 & 20 Maret 2006
Jumlah Baki
Baki per 31 Desember 2005 sebesar Rp 339.000.000.000 dengan rincian: Tingkat Bunga ––––––––– RUF XIII PT BII Tbk PT Bank DBS Indonesia
Baki –––––––––––––––––––––
Tanggal Perolehan & Jatuh Tempo ––––––––––––––––––
11,00% 10,49%
Rp 4.000.000.000 Rp 46.000.000.000 ––––––––––––––––––––– Rp 50.000.000.000 –––––––––––––––––––––
07 Juli 2005 & 09 Januari 2006
RUF XIV PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Artha Graha PT Bank NISP Tbk
10,99 % 12,625% 12,625%
Rp 43.000.000.000 Rp 3.846.846.847 Rp 3.153.153.153 ––––––––––––––––––––– Rp 50.000.000.000 –––––––––––––––––––––
08 Agustus 2005 & 08 Pebruari 2006
RUF XVII PT Bank Finconesia PT BCA Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Artha Graha PT Bank NISP Tbk
14,00% 14,00% 14,00% 14,00% 14,00%
Rp 10.000.000.000 Rp 11.235.955.056 Rp 7.704.654.896 Rp 13.038.528.095 Rp 8.020.861.953 ––––––––––––––––––––– Rp 50.000.000.000 –––––––––––––––––––––
07 Oktober 2005 & 09 Januari 2006
- 43 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan) RUF XVIII PT Bank Buana Indonesia Tbk 15,00% PT Bank Bukopin Tbk 15,00%
Rp 25.000.000.000 Rp 25.000.000.000 ––––––––––––––––––––– Rp 50.000.000.000 –––––––––––––––––––––
21 Oktober 2005 & 09 Januari 2006
RUF XIX PT Bank Bukopin Tbk PT BCA Tbk
16,00% 16,20%
Rp 13.900.000.000 Rp 36.100.000.000 ––––––––––––––––––––– Rp 50.000.000.000 –––––––––––––––––––––
29 Nopember 2005 & 28 Pebruari 2006
RUF XX PT Bank Bukopin Tbk PT Bank DBS Indonesia PT Bank Finconesia PT BCA Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Artha Graha PT Bank NISP Tbk
16,60% 16,65% 16,75% 16,75% 16,75% 16,75% 16,75%
Rp 5.390.000.000 Rp 18.000.000.000 Rp 10.000.000.000 Rp 18.942.161.175 Rp 1.922.523 Rp 22.701.017.395 Rp 13.964.898.907 ––––––––––––––––––––– Rp 89.000.000.000 ––––––––––––––––––––– Rp 339.000.000.000 ===================
20 Desember 2005 & 20 Maret 2006
Jumlah Baki
(Lihat Catatan No.6 dan 22) 17. HUTANG PROMES Pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 saldo hutang promes nihil, karena seluruh hutang promes kepada PT Standard Chartered Bank telah dilunasi oleh Perusahaan pada tanggal jatuh tempo. Saldo per 31 Desember 2005 merupakan hutang promes kepada PT Standard Chartered Bank sebesar Rp350.000.000.000, yaitu: - Nominal sebesar Rp50.000.000.000, tanggal perolehan 05 Agustus 2005 dan jatuh tempo tanggal 01 Pebruari 2006 suku bunga 10,50% per tahun. - Nominal sebesar Rp50.000.000.000, tanggal perolehan 29 Oktober 2005 dan jatuh tempo tanggal 03 Januari 2006 suku bunga 15,25% per tahun. - Nominal sebesar Rp50.000.000.000, tanggal perolehan 05 Desember 2005 dan jatuh tempo tanggal 04 Januari 2006 suku bunga 15,25% per tahun. - Nominal sebesar Rp50.000.000.000, tanggal perolehan 06 Desember 2005 dan jatuh tempo tanggal 06 Januari 2006 suku bunga 15,25% per tahun - Nominal sebesar Rp50.000.000.000, tanggal perolehan 09 Desember 2005 dan jatuh tempo tanggal 12 Januari 2006 suku bunga 15,75% per tahun. - Nominal sebesar Rp50.000.000.000, tanggal perolehan 15 Desember 2005 dan jatuh tempo tanggal 13 Januari 2006 suku bunga 15,75% per tahun. - Nominal sebesar Rp50.000.000.000, tanggal perolehan 27 Desember 2005 dan jatuh tempo tanggal 26 Januari 2006 suku bunga 15,75% per tahun. Adapun rating Promissory Notes (Promes) Perum Pegadaian, berdasarkan penilaian PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) untuk periode 10 April 2007 sampai dengan 01 Mei 2008 adalah A2 (A-Dua). (Lihat Catatan No.22)
- 44 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
18. HUTANG KEPADA REKANAN Merupakan kewajiban Perusahaan kepada pihak ketiga atas pengadaan barang dan jasa yang terdiri dari: 31-12-2007 (Rp) -
31-12-2006 (Rp)
31-12-2005 (Rp)
Proses Kredit Usaha Bangunan dan Inventaris Perlengkapan Kantor Lain-lain
8.470.212.069 843.610.499 327.904.689
4.648.093.435 1.093.408.417 118.863.144 211.731.826
2.861.951.190 2.151.120.689 902.760.102 104.831.682
Jumlah
9.641.727.257
6.072.096.822
6.020.663.663
Saldo Hutang Lain-lain merupakan hutang kepada Rekanan/Pihak Ketiga terkait dengan pengadaan jasa profesi seperti Aktuaris, Akuntan, Jaminan Tender dan konsultan Good Corporate Governance (GCG). 19. HUTANG KEPADA NASABAH Merupakan uang kelebihan atas penjualan barang jaminan (milik nasabah) yang dijual secara lelang, setelah dikurangi pokok pinjaman ditambah dengan sewa modal (bunga) dan biaya lainnya yang berhubungan dengan lelang barang tersebut yang belum diambil oleh nasabah. Uang kelebihan yang belum diambil oleh nasabah tersebut, dicatat sebagai hutang sejak tanggal lelang, apabila dalam jangka waktu 12 bulan tidak diambil oleh nasabah bersangkutan, maka dinyatakan kadaluarsa dan diakui sebagai pendapatan oleh Perusahaan. Pengambilan uang kelebihan tersebut dengan cara menunjukkan Surat Bukti Kredit (SBK) atau bukti lain yang sah. Perhitungan Hutang Kepada Nasabah yang disajikan pada neraca, dengan cara menjumlahkan seluruh Uang Kelebihan setelah dikurangi yang sudah dibayar dan yang dinyatakan lewat waktu/kadaluarsa. Saldo hutang nasabah per 31 Desember 2007, 2006, dan 2005 masing-masing sebesar Rp35.950.321.733, Rp30.239.046.856, dan Rp22.666.045.323. 20. HUTANG PAJAK Terdiri dari:
Pajak Penghasilan - Pasal 21 - Pasal 23 - Pasal 25 - Pasal 25 BPHTB - Pasal 29 - Pasal 29 Tahun 2004 - Pasal 29 Tahun 2003 Pajak Pertambahan Nilai (PPN) Pajak Bumi dan Bangunan Jumlah
31-12-2007 (Rp)
31-12-2006 (Rp)
31-12-2005 (Rp)
5.767.367.993 319.244.425 12.563.350.591 0 63.749.265.597 0 0 81.069.317 8.937.632
4.963.799.480 261.484.403 8.004.484.842 58.178.205.908 87.365.050 78.800
1.742.171.860 171.908.414 5.003.917.241 1.579.120.000 43.723.334.006 107.741.648 1.295.722.135 1.849.448.862 44.124
82.489.235.555
71.495.418.483
55.473.408.290
- 45 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan) Perhitungan Hutang PPh Badan (PPh Pasal 29) sebagai berikut : 31-12-2007 (Rp) Taksiran PPh Badan Dikurangi - Angsuran PPh Pasal 25 - BPHTB Hutang PPh Pasal 29
31-12-2006 (Rp)
31-12-2005 (Rp)
214.509.472.700
151.231.456.400
105.324.596.900
(150.760.207.103) -
(93.053.250.492) -
(59.965.482.894) (1.635.780.000)
63.749.265.597
58.178.205.908
43.723.334.006
(Lihat Catatan No.2q dan 44a) 21. HUTANG OBLIGASI - YANG AKAN JATUH TEMPO DALAM WAKTU SATU TAHUN Terdiri dari:
-
Hutang Hutang Hutang Hutang
Obligasi Obligasi Obligasi Obligasi
VII IX Seri B VI VIII seri A,B,C,D dan E
Jumlah
31-12-2007 (Rp) 149.751.718.750 8.683.173.535 -
31-12-2006 (Rp)
31-12-2005 (Rp)
8.596.517.240 134.720.262.500 -
4.281.852.816 251.601.900.000
158.434.892.285
143.316.779.740
255.883.752.816
Nilai nominal obligasi VII, obligasi IX seri B, Obligasi VI dan obligasi VIII seri A, B, C, D dan E yang masih outstanding pada tanggal 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 sebagai berikut: 31-12-2007 (Rp) - Hutang Obligasi VII - Hutang Obligasi IX Seri B
31-12-2006 (Rp)
150.000.000.000
31-12-2005 (Rp) -
-
8.700.000.000
8.700.000.000
4.350.000.000
- Hutang Obligasi VI
-
135.000.000.000
-
- Hutang Obligasi VIII: - Seri A - Seri B - Seri C - Seri D - Seri E
-
-
11.940.000.000 65.800.000.000 172.300.000.000 2.000.000.000 200.000.000
-
-
252.240.000.000
158.700.000.000
143.700.000.000
256.590.000.000
Jumlah
a.
b.
Emisi Obligasi VII tahun 2000 sebesar Rp150.000.000.000, diskonto per 31 Desember 2007 sebesar Rp 248.281.250. Obligasi tersebut diterbitkan tanpa warkat (scriptless) dengan jangka waktu 8 tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 21 Juli 2008. Tingkat bunga untuk tahun pertama tetap sebesar 15,625 %, tingkat bunga selanjutnya mengambang yang akan ditetapkan berdasarkan tingkat bunga rata-rata deposito 6 bulan Bank Pemerintah ditambah premium 1,725% Obligasi IX tahun 2002 seri B dengan suku bunga tetap sebesar 18,25 % per tahun. Tingkat persentase cicilan pokok dari jumlah pokok obligasi seri B yang akan jatuh tempo sebagai berikut: - Pada ulang tahun emisi ke-6 tanggal 6 Juni 2008, sebesar 20% atau dengan nilai nominal sebesar Rp8.700.000.000.
- 46 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
-
-
Pada ulang tahun emisi ke-5 tanggal 6 Juni 2007, sebesar 20% atau nominal sebesar Rp8.700.000.000 dan telah dilunasi pada tanggal jatuh Pada ulang tahun emisi ke-4 tanggal 6 Juni 2006, sebesar 10 % atau nominal sebesar Rp4.350.000.000 dan telah dilunasi pada tanggal jatuh
dengan nilai tempo. dengan nilai tempo.
c.
Emisi Obligasi VI tahun 1999 sebesar Rp.135.000.000.000, diskonto per 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp279.737.500 dan Rp734.310.933. Obligasi tersebut terdiri dari 230 lembar surat obligasi dengan jangka waktu 8 tahun, jatuh tempo pada tanggal 8 September 2007. Tingkat bunga untuk tahun pertama tetap sebesar 15,50%. Tingkat bunga selanjutnya mengambang ditetapkan berdasarkan tingkat bunga JIBOR 6 bulan ditambah premium 1,75 %. Obligasi VI tahun 1999 tersebut telah dilunasi pada tanggal jatuh tempo.
d.
Emisi Obligasi VIII tahun 2001 sebesar Rp300.000.000.000, diskonto per 31 Desember 2005 sebesar Rp638.100.000. Pembayaran bunga dilakukan setiap tanggal 12 Meret, 12 Juni, 12 September dan tanggal 12 Desember. Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat (scriptless) dengan jangka waktu 5 tahun, jatuh tempo pada tanggal 12 Juni 2006, emisi obligasi tersebut terdiri dari: - Obligasi Seri A tingkat bunga tetap 19,25 % per tahun, pembayaran cicilan pokok sebesar 20% dari jumlah pokok awal per tahun setiap ulang tahun emisi. Pada bulan Juni tahun 2002, 2003, 2004 dan 2005 telah dibayar cicilan I, II, III dan IV masingmasing sebesar Rp11.940.000.000 atau seluruhnya berjumlah Rp47.760.000.000. - Obligasi seri B tingkat bunga tetap 19,25 % per tahun. - Obligasi seri C tingkat bunga untuk tahun pertama tetap menurun sebesar 20,25 %, tingkat bunga untuk tahun kedua sebesar 19,75 %, tingkat bunga untuk tahun ketiga sebesar 19,25 %, tingkat bunga tahun keempat 18,75 %, dan tingkat bunga tahun kelima 18,25 %. - Obligasi seri D tingkat bunga tetap sebesar 19,25 % per tahun untuk tahun pertama, tingkat bunga untuk tahun selanjutnya mengambang sesuai tingkat bunga rata-rata Deposito 6 bulan Bank Pemerintah ditambah 2,50 % premi, maksimum 24,25 % minimum 16,25 %. - Obligasi seri E tingkat bunga tetap 19,25% untuk tahun pertama sampai tahun ketiga. Tingkat bunga tahun selanjutnya mengambang sesuai tingkat bunga rata-rata Deposito 6 bulan Bank Pemerintah ditambah 2,50 % premi, maksimum 24,25 % minimum 16,25 %. Seluruh Obligasi VIII tahun 2001 dan Obligasi VI tahun 1999 tersebut telah dilunasi pada tanggal jatuh tempo.
(Lihat Catatan No.1, 2m, 2n dan 26) 22. BEBAN YANG MASIH HARUS DIBAYAR Terdiri dari:
-
31-12-2005 (Rp)
31-12-2007 (Rp)
31-12-2006 (Rp)
Bunga Obligasi Beban Umum Beban Pegawai Bunga Bank Bunga Promes, RUF dan SUP
17.486.820.552 8.722.944.160 133.212.895 922.824.074 1.957.307.133
26.045.096.593 3.751.515.836 3.333.530.718 3.027.839.507 2.044.471.530
9.622.884.444 6.143.520.476 289.630.000 9.303.394.031 1.011.238.482
Jumlah
29.223.108.814
38.202.454.184
26.370.667.433
(Lihat Catatan No.2p)
- 47 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
23. PENDAPATAN DITERIMA DIMUKA DAN PENDAPATAN DITANGGUHKAN Merupakan pendapatan sewa gedung yang diterima dimuka dan pendapatan sewa gedung yang ditangguhkan sesuai dengan umur sewa, terdiri dari: 31-12-2007 (Rp) a. Pendapatan Diterima Dimuka - Pendapatan Sewa Gedung Diterima Dimuka Ditambah - Pendapatan Sewa Gedung Ditangguhkan Yang Akan Diamortisasi Dalam Satu Tahun Jumlah
b. Pendapatan Ditangguhkan - Pendapatan Sewa Gedung Ditangguhkan Dikurangi - Pendapatan Sewa Gedung Ditangguhkan Yang Akan Diamortisasi Dalam Satu Tahun Jumlah
31-12-2006 (Rp)
31-12-2005 (Rp)
1.018.574.553
500.526.038
340.076.972
1.637.488.636
1.637.488.636
1.637.488.636
2.656.063.189
2.138.014.674
1.977.565.608
31-12-2007 (Rp)
31-12-2006 (Rp)
31-12-2005 (Rp)
29.338.338.070
30.975.826.706
32.613.315.342
(1.637.488.636)
(1.637.488.636)
(1.637.488.636)
27.700.849.434
29.338.338.070
30.975.826.706
Pendapatan sewa gedung ditangguhkan merupakan pendapatan atas sewa bangunan yang disewakan kepada PT Harco Indah sebesar Rp32.749.772.728 (bersih setelah pajak) untuk jangka waktu 20 tahun, terhitung mulai tanggal 01 Desember 2005 sampai dengan 30 Nopember 2025 sesuai dengan akta No.6 tanggal 17 Nopember 2005 notaris Buniarti Tjandra, SH. (Lihat Catatan No.2p, 37 dan 45) 24. HUTANG LANCAR LAINNYA Terdiri dari: 31-12-2007 (Rp) - Jasa Produksi, Dana Sosial, dan Dana Pendidikan - Iuran Taspen/THT, Askes - Yayasan Dana Sejahtera Mandiri - Hutang Pegawai - Bea Lelang - Program Kemitraan dan Program Bina Lingkungan - Hutang Lainnya Jumlah
31-12-2006 (Rp)
31-12-2005 (Rp)
37.635.385.354
30.145.784.092
16.442.214.669
6.983.792.041 5.000.000.000 2.534.871.262 366.849.409
17.439.325.833 2.086.333.037 241.602.563
21.426.960.009 1.740.893.616 113.539.462
55.000.000
9.944.700
22.000.000
4.709.979.314
4.506.444.588
3.032.715.553
57.285.877.380
54.429.434.813
42.778.323.309
Hutang kepada Yayasan Dana Sejahtera Mandiri (Yayasan Damandiri), Departemen Koperasi & UKM, yang diperoleh tanggal 06 Maret 2007 dan jatuh tempo pada tanggal 09 Desember 2007. Setelah jatuh tempo hutang tersebut telah diperpanjang sampai dengan tanggal 09 September 2008. Tingkat bunganya sama dengan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia
- 48 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
(SBI) berjangka waktu 3 (tiga) bulan yang ditetapkan setiap 3 (tiga) bulan sekali. Pinjaman tersebut dimaksudkan sebagai upaya pemberdayaan dan pengembangan usaha mikro skala rumah tangga melalui upaya peningkatan dan penguatan pembiayaan. Hutang Pegawai merupakan saldo hutang iuran pegawai kepada Koperasi Karyawan Perum Pegadaian yang telah dipotong dari gaji karyawan, namun pada tanggal neraca belum disetor oleh Perusahaan dan hutang gaji kepada beberapa karyawan yang belum dibayar pada tanggal neraca. Hutang Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL) per 31 Maret 2007, 31 Desember 2006 dan 2005 merupakan dana titipan Unit PKBL pada beberapa rekening Bank kantor cabang. Sedangkan saldo hutang per 31 Desember 2004 merupakan saldo hutang Perusahaan kepada Unit PKBL dari penyisihan laba bersih Perusahaan dan telah dibayar pada tahun 2005. Hutang Lainnya merupakan hutang Iuran Dana Kesejahteraan Pegawai. 25. KEWAJIBAN ESTIMASI UNTUK IMBALAN KERJA Pada tanggal 31 Desember 2007, 2006 dan 2005, estimasi Kewajiban Program Pensiun dan Kewajiban Program Manfaat Karyawan, sebagai berikut:
- Kewajiban Program Pensiun - Kewajiban Program Manfaat Karyawan Jumlah
31-12-2007 (Rp)
31-12-2006 (Rp)
31-12-2005 (Rp)
42.939.249.290
54.550.568.885 26.492.052.583
51.079.417.142 27.761.857.933
42.939.249.290
81.042.621.468
78.841.275.075
a. Program Pensiun Perusahaan memiliki program pensiun sesuai dengan Surat Keputusan Direksi Pegadaian No.Kp.2/43/8 tanggal 10 Desember 1998 tentang Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Pegadaian dan Surat Keputusan Direksi Perum Pegadaian No.Kp.2/8/50 tanggal 5 April 1999, tentang Tindak Lanjut dari Permohonan Pengesahan Peraturan Dana Pensiun Pegadaian dan telah mendapat pengesahan dari Menteri Keuangan Republik Indonesia No.336/KM.17/1999 tanggal 8 September 1999 tentang pengesahan Peraturan Dana Pensiun dari Dana Pensiun Pegadaian serta telah dimuat dalam Lembaran Negara Republik Indonesia No.79 tanggal 01 Oktober 1999. Dana Pensiun Pegadaian merupakan Dana Pensiun Pemberi Kerja (DPPK) dengan Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP). Kebijakan pendanaan terdiri dari iuran normal, iuran tambahan dan manfaat pensiun. Iuran normal berasal dari peserta yang ditetapkan dalam Peraturan Dana Pensiun Pegadaian sebesar 4,75% dari penghasilan dasar pensiun yang dipotong langsung oleh pemberi kerja dan iuran normal pemberi kerja ditetapkan berdasarkan perhitungan aktuaria. Iuran tambahan Dana Pensiun Pegadaian yang ditetapkan oleh Aktuaria dari pemberi kerja untuk menutup defisit. Asumsi utama yang digunakan oleh konsultan Aktuaria, PT Katsir Imam Sapto Sejahtera Aktuaris, aktuaris independen pada tanggal 31 Desember 2007 dengan Laporannya No.1402/KISS/LA/03/2008 tanggal 25 Maret 2008, sebagai berikut: - Metode Pendanaan : Project Benefit Cost Method “Entry Age Normal” - Tingkat Bunga Aktuaria : 11 % per tahun - Tingkat Penghasilan Dasar Pensiun : 7 % per tahun - Usia Pensiun Normal : 56 tahun
- 49 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
- Kenaikan Uang Pensiun - Tabel mortalita - Tingkat Cacat
: 5 % setiap 2 tahun sekali : The 1949 Anuity Mortality Table (Modified) : 1 % dari kemungkinan orang meninggal pada usia itu : 1 % dari Cadangan Manfaat Pensiun Peserta : 10 % dari Iuran Normal
- Biaya Cadangan Manfaat Anak - Biaya Pengelolaan
Nilai aktiva bersih per 31 Desember 2007, 2006 dan 2005, masing-masing sebesar Rp332.543.351.802, Rp196.382.412.850 dan Rp126.154.302.000. Sedangkan selisih antara kewajiban akturia dan nilai wajar aktiva bersih per 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 masing-masing surplus/(defisit) sebesar Rp19.125.544.258, (Rp54.550.568.885) dan (Rp51.079.417.142). b. Program Manfaat Karyawan Perusahaan telah menghitung kewajibannya sehubungan dengan Undang-undang Tenaga Kerja Nomor 13/2003. Tidak ada pendanaan yang dilakukan sehubungan dengan Program Manfaat Karyawan tersebut. Saldo Kewajiban Program Manfaat Karyawan per 31 Desember 2007, 2006 dan 2005, merupakan penerapan PSAK No.24 (Revisi 2004) mengenai Imbalan Kerja, yang perhitungannya dilakukan oleh: - PT Katsir Imam Sapto Sejahtera Aktuaris, aktuaris independen dengan laporannya No.1401/KIS/LA/03/2008 tanggal 25 Maret 2008. - PT Katsir Imam Sapto Sejahtera Aktuaris, aktuaris independen dengan laporannya No.1200/KIS/LA/03/2007 tanggal 07 Maret 2007, - Bestama Aktuaria, aktuaris independen dengan laporannya No.024/PSAK24/ PPG/II/2006 tanggal 22 Pebruari 2006. Asumsi utama yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menentukan biaya manfaat karyawan per 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 adalah sebagai berikut:
-
Metode Perhitungan Tingkat Bunga Aktuaria Tingkat Kenaikan Upah Usia Pensiun Normal Tingkat Mortalita
31-12-2005 (Rp)
31-12-2006 (Rp)
31-12-2007 (Rp) Projected Unit Credit 11 % per tahun 7 % per tahun 56 tahun Tabel Mortalita Indonesia II Tahun 2000 (Pria)
Projected Unit Credit 11 % per tahun 7 % per tahun 56 tahun Tabel Mortalita Indonesia II Tahun 2000 (Pria)
Projected Unit Credit 11 % -13,4%per tahun 7 % per tahun 56 tahun Tabel Mortalita Indonesia II Tahun 2000 (Pria)
Jumlah kewajiban yang diakui di neraca: 31-12-2006 (Rp)
31-12-2005 (Rp)
368.213.707.894 (233.563.751.466)
58.912.020.700 -
42.406.040.539 -
134.649.956.428
58.912.020.700
42.406.040.539
(72.165.249.158)
56.156.642.766
(1.096.041.247)
(19.545.457.980)
(88.576.610.883)
(13.548.141.359)
42.939.249.290
26.492.052.583
27.761.857.933
31-12-2007 (Rp) - Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti-Aktual - Nilai Wajar Aktiva Program Jumlah - Keuntungan/(Kerugian) Aktuaria Yang Belum Diakui - Biaya Jasa Lalu Yang Belum Diakui - Kewajiban Program Manfaat Karyawan Yang Diakui pada Neraca
- 50 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
Saldo Program Manfaat Karyawan per 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp42.939.249.290, Rp26.492.052.583 dan Rp27.761.857.933. (Lihat Catatan No.2o) 26. HUTANG OBLIGASI - SETELAH DIKURANGI BAGIAN YANG AKAN JATUH TEMPO DALAM WAKTU SATU TAHUN Hutang obligasi disajikan sebesar nilai nominal setelah memperhitungkan amortisasi diskonto, sesuai dengan Surat Keputusan Ketua Bapepam Lampiran VIII.G.7 No.Kep06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000. Saldo per 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 sebagai berikut: 31-12-2007 (Rp) -
Obligasi Obligasi Obligasi Obligasi Obligasi Obligasi
VI VII IX X XI XII
Jumlah
31-12-2006 (Rp)
31-12-2005 (Rp)
275.933.176.042 396.891.127.134 497.641.209.172 598.050.401.464
149.326.093.750 283.536.853.097 396.140.207.331 497.337.602.432 -
134.265.689.067 148.935.937.500 291.018.341.419 395.389.287.524 -
1.768.515.913.812
1.326.340.756.610
969.609.255.510
Hutang obligasi tersebut digunakan untuk pemenuhan modal kerja Perusahaan dengan rincian sebagai berikut: 1. Emisi Obligasi VII tahun 2000 sebesar Rp150.000.000.000, diskonto per 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp673.906.250 dan Rp1.064.062.500. Obligasi tersebut diterbitkan tanpa warkat (scriptless) dengan jangka waktu 8 tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 21 Juli 2008. Tingkat bunga untuk tahun pertama tetap sebesar 15,625 %, tingkat bunga selanjutnya mengambang yang akan ditetapkan berdasarkan tingkat bunga rata-rata deposito 6 bulan Bank Pemerintah ditambah premium 1,725%. 2.
Emisi Obligasi IX Tahun 2002 sebesar Rp300.000.000.000, Obligasi ini diterbitkan tanpa warkat (scriptless) dengan jangka waktu 8 tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 6 Juni 2010 terdiri dari: 31-12-2007 (Rp) -
Obligasi Obligasi Obligasi Obligasi
seri A seri B seri C seri D
Jumlah
31-12-2006 (Rp)
31-12-2005 (Rp)
211.000.000.000 30.450.000.000 2.000.000.000 43.500.000.000
211.000.000.000 39.150.000.000 2.000.000.000 43.500.000.000
211.000.000.000 43.500.000.000 2.000.000.000 43.500.000.000
286.950.000.000
295.650.000.000
300.000.000.000
Dikurangi Obligasi yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun - Obligasi seri B
(8.700.000.000) 278.250.000.000
( 8.700.000.000)
( 4.350.000.000)
286.950.000.000
295.650.000.000
- Diskonto
(2.316.823.958)
( 3.413.146.903)
( 4.631.658.581)
Jumlah
275.933.176.042
283.536.853.097
291.018.341.419
- 51 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
Obligasi seri A dengan suku bunga tetap sebesar 18,25% per tahun. Obligasi seri B merupakan Obligasi amortisasi dengan suku bunga tetap sebesar 18,25% per tahun. Tingkat persentase cicilan pokok dari jumlah pokok obligasi seri B, sebagai berikut: - Pada ulang tahun emisi ke-4, sebesar 10%. - Pada ulang tahun emisi ke-5, 6 dan 7 masing–masing sebesar 20%. - Pada ulang tahun emisi ke-8, sebesar 30%. Obligasi Seri C dengan suku bunga tetap sebesar 18,25% per tahun untuk tahun pertama. Untuk tahun selanjutnya suku bunga mengambang yang besarnya ditentukan berdasarkan rata-rata bunga deposito rupiah berjangka 3 (tiga) bulan ditambah premi tetap 2,50% dengan maksimal sebesar 20% dan minimal sebesar 16,50%. Obligasi Seri D dengan suku bunga tetap sebesar 18,25% per tahun untuk tahun pertama sampai dengan tahun kelima dan bunga mengambang untuk tahun keenam sampai dengan tahun kedelapan yang besarnya ditentukan berdasarkan rata-rata bunga deposito rupiah berjangka 3 (tiga) bulan ditambah premi tetap 2,50% maksimal sebesar 20% dan minimal sebesar 16,50%. 3. Emisi Obligasi X Tahun 2003 Seri A dengan jangka waktu 8 tahun dan Seri B dengan jangka waktu 15 tahun, terdiri dari: 31-12-2007 (Rp) Nominal: - Obligasi seri A - Obligasi seri B
Diskonto: - Obligasi seri A - Obligasi seri B Jumlah
31-12-2006 (Rp)
31-12-2005 (Rp)
336.500.000.000 63.500.000.000
336.500.000.000 63.500.000.000
336.500.000.000 63.500.000.000
400.000.000.000
400.000.000.000
400.000.000.000
( 2.387.892.535) ( 720.980.331)
( 3.070.147.544) ( 789.645.125)
(3.752.402.554) (858.309.922)
396.891.127.134
396.140.207.331
395.389.287.524
Emisi Obligasi X Seri A sebesar Rp336.500.000.000 diterbitkan tanpa warkat, dengan jangka waktu 8 tahun, akan jatuh tempo tanggal 11 Juli 2011. Tingkat bunga tetap sebesar 12,975% untuk tahun pertama sampai tahun kedelapan. Emisi Obligasi X Seri B Tahun 2004 sebesar Rp63.500.000.000 diterbitkan tanpa warkat jangka waktu 15 tahun, akan jatuh tempo pada tanggal 11 Juli 2018. Tingkat bunga tetap sebesar 13,125% per tahun untuk tahun pertama sampai ketiga dan bunga mengambang untuk tahun keempat sampai dengan tahun kelimabelas yang besarnya ditentukan berdasarkan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu tiga bulan ditambah premi tetap sebesar 1,00%, maksimal 15,50% dan minimal 10,50%.
- 52 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
4. Emisi Obligasi XI Tahun 2006 Seri A Seri B dengan jangka waktu 10 tahun, rincian per 31 Desember 2007 dan 2006 sebagai berikut: 31-12-2007 (Rp) Nominal: - Obligasi seri A - Obligasi seri B Diskonto: - Obligasi seri A - Obligasi seri B Jumlah
31-12-2006 (Rp)
400.000.000.000 100.000.000.000
400.000.000.000 100.000.000.000
500.000.000.000
500.000.000.000
(1.887.457.495) (471.333.333)
( 2.130.397.568) ( 532.000.000)
497.641.209.172
497.337.602.432
Emisi Obligasi XI Seri A Tahun 2006 sebesar Rp400.000.000.000 diterbitkan tanpa warkat, dengan jangka waktu 10 tahun, akan jatuh tempo tanggal 23 Mei 2016. Tingkat bunga tetap sebesar 13,10% untuk tahun pertama sampai tahun kesepuluh. Emisi Obligasi XI Seri B Tahun 2006 sebesar Rp100.000.000.000 diterbitkan tanpa warkat jangka waktu 10 tahun, akan jatuh tempo tanggal 23 Mei 2016. Tingkat bunga tetap sebesar 13,10% untuk tahun pertama dan bunga mengambang untuk tahun kedua sampai dengan tahun kesepuluh yang besarnya ditentukan berdasarkan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu satu bulan ditambah premi sebesar 1,25 % pertahun, dengan batas atas sebesar 16,00% dan batas bawah 10,00 %. 5. Emisi Obligasi XII Tahun 2007 Seri A Seri B dengan jangka waktu 10 tahun, rincian per 31 Desember 2007 sebagai berikut: 31-12-2007 (Rp) Nominal: - Obligasi seri A - Obligasi seri B
370.000.000.000 230.000.000.000 600.000.000.000
Diskonto: - Obligasi seri A - Obligasi seri B Jumlah
(1.202.252.431) (747.346.105) 598.050.401.464
Emisi Obligasi XI Seri A Tahun 2007 sebesar Rp370.000.000.000 dengan jangka waktu 10 tahun, akan jatuh tempo tanggal 4 September 2017. Tingkat bunga tetap sebesar 10,025% untuk tahun pertama sampai tahun kesepuluh. Emisi Obligasi XI Seri B Tahun 2007 sebesar Rp230.000.000.000 jangka waktu 10 tahun, akan jatuh tempo tanggal 4 September 2017. Tingkat bunga tetap sebesar 10,025% untuk tahun pertama dan bunga mengambang untuk tahun kedua sampai dengan tahun kesepuluh yang besarnya ditentukan berdasarkan tingkat bunga Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu satu bulan ditambah premi sebesar 1,00% per tahun, dengan batas atas sebesar 12,00% dan batas bawah 8,00%.
- 53 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
Jadwal pembayaran bunga untuk masing-masing obligasi adalah sebagai berikut: - Obligasi VI setiap tanggal 1 Januari, 1 April, 1 Juli dan 1 Oktober - Obligasi VII setiap tanggal 21 Januari, 21 April 21 Juli dan 21 Oktober - Obligasi VIII setiap tanggal 12 Meret, 12 Juni, 12 September dan 12 Desember - Obligasi IX setiap tanggal 6 Maret, 6 Juni, 6 September dan 6 Desember - Obligasi X Seri A dan Seri B setiap tanggal 12 September, 12 Desember, 12 Maret dan 12 Juni - Obligasi XI setiap tanggal 23 Pebruari, 23 Mei, 23 Agustus dan 23 Nopember - Obligasi XII setiap tanggal 4 Desember, 4 Maret, 4 Juni dan 4 September. Sehubungan dengan penerbitan obligasi telah diadakan perjanjian Perwaliamanatan No.4 tanggal 10 April 2002 dengan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk, dengan beberapa persyaratan sebagai berikut: - Memelihara likuiditas yaitu rasio antara aktiva lancar dibanding hutang lancar minimum 1:1 - Memelihara rasio kewajiban terhadap ekuitas sebesar maksimal 5:1 sampai dengan tanggal 21 Juli 2008, sedangkan untuk selanjutnya diberlakukan rasio kewajiban terhadap ekuitas maksimal 7:1 Rating masing-masing obligasi berdasarkan penilaian PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) terhadap Obligasi VI, VII, VIII, IX, X, XI dan XII untuk periode 30 April 2007 sampai dengan 01 April 2008 sebagai berikut: - Obligasi VI : AA (Double A; Stable Outlook) - Obligasi VII : AA (Double A; Stable Outlook) - Obligasi IX : AA (Double A; Stable Outlook) - Obligasi X : AA (Double A; Stable Outlook) - Obligasi XI : AA (Double A; Stable Outlook) - Obligasi XII : AA (Double A; Stable Outlook) Pembayaran bunga dan pokok pinjaman telah dibayarkan sesuai dengan jadwal yang ditentukan. Perusahaan telah memenuhi pembatasan-pembatasan yang diwajibkan oleh perjanjian perwaliamanatan. Berikut adalah rincian obligasi berdasarkan jumlan bagian yang jatuh tempo yang dibagi berdasarkan tahun jatuh tempo: Uraian Obligasi Obligasi Obligasi Obligasi Obligasi Obligasi Obligasi Obligasi Obligasi Obligasi Obligasi Obligasi Obligasi
VII IX seri B (jatuh tempo ultah ke-6) IX seri B (jatuh tempo ultah ke-7) IX seri B (jatuh tempo ultah ke-8) IX seri A IX seri C IX seri D X seri A XI seri A XI seri B XII seri A XII seri B X seri B Jumlah
(Lihat Catatan No.1, 2m, 2n dan 21)
Nilai Nominal 150.000.000.000 8.700.000.000 8.700.000.000 13.050.000.000 211.000.000.000 2.000.000.000 43.500.000.000 336.500.000.000 400.000.000.000 100.000.000.000 370.000.000.000 230.000.000.000 63.500.000.000 1.936.950.000.000
Tahun Jatuh Tempo Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun Tahun
2008 2008 2009 2010 2010 2010 2010 2011 2016 2016 2017 2017 2018
- 54 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
27. HUTANG JANGKA PANJANG LAINNYA Terdiri dari: 31-12-2006 (Rp)
31-12-2007 (Rp) - Surat Utang Pemerintah (SUP) - Pinjaman dari Pemda Indramayu Jumlah
31-12-2005 (Rp)
410.000.000.000 400.000.000
310.000.000.000 400.000.000
200.000.000.000 400.000.000
410.400.000.000
310.400.000.000
200.400.000.000
Surat Utang Pemerintah (SUP) Surat Utang Pemerintah (SUP) sebesar Rp410.000.000.000 yang digunakan untuk Pendanaan Kredit Usaha Mikro dan Kecil (KUMK) sesuai dengan Surat Menteri Keuangan No.S-121/MK.06/2004 tanggal 21 April 2004 dan Perjanjian Pinjaman No.KP019/DP3/2004 tanggal 14 Mei 2004, dengan Persetujuan Perubahannya No. AMA-19/KP019/DP3/2005 tanggal 05 Desember 2005 dan Persetujuan Perubahan No.AMA-24/KP019/DP3/2006 tanggal 29 Mei 2006 dan terakhir dengan Persetujuan Perubahan No.AMA33/KP-019/DP3/2007 tanggal 08 Maret 2007. Tingkat bunga sebesar suku bunga Sertifikat Bank Indonesia berjangka waktu 3 (tiga) bulan yang ditetapkan setiap 3 (tiga) bulan sekali. Pinjaman tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 10 Desember 2009. Pinjaman dari Pemda Indramayu Berdasarkan surat perjanjian kerjasama antara Perusahaan dengan Pemda Kabupaten Indramayu tentang Pendanaan Kredit Tunda Jual Gabah Melalui Sistem Gadai di Wilayah Kabupaten Indramayu No.27/TR.2.0010/VIII/2003–No.581/1062/Distan tanggal 05 Agustus 2003, Perusahaan telah memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang (jangka waktu 10 tahun, terhitung sejak tanggal perjanjian ini) sebesar Rp600.000.000 dengan tingkat bunga sebesar 12% per tahun. Selanjutnya berdasarkan Addendum No.1275/TR.200.112/XII/2004 - No.581/1459/Distan tanggal 24 Desember 2004 disebutkan bahwa selama jangka waktu perjanjian, Pihak Perusahaan dapat melunasi sebagian atau seluruh pinjaman modal kerja dan Pihak Pemda Indramayu dapat menambah atau menarik dan menempatkan kembali pinjaman modal kerja dengan persetujuan kedua belah pihak. Saldo pinjaman dari Pemda Indramayu per 31 Desember 2007, Rp400.000.000.
2006 dan 2005 sebesar
28. EKUITAS Merupakan Penyertaan Pemerintah yang berasal dari kekayaan bersih pada saat pengalihan bentuk Perusahaan Jawatan menjadi Perusahaan Umum, Penyertaan Modal Pemerintah, Laba (Rugi) Surat Berharga Yang Belum Direalisasikan dan Saldo Laba dengan rincian sebagai berikut: 31-12-2007 (Rp) Modal Awal Penyertaan Modal Pemerintah Laba (Rugi) Surat Berharga Yang Belum Direalisasi Saldo Laba: - Ditentukan Penggunaanya - Belum Ditentukan Penggunaanya Jumlah Ekuitas
(Lihat Catatan No.2d, 2r dan 4)
31-12-2006 (Rp)
31-12-2005 (Rp)
205.000.000.000 46.252.000.000
205.000.000.000 46.252.000.000
205.000.000.000 46.252.000.000
251.252.000.000
251.252.000.000
251.252.000.000
-
911.462.500
386.062.500
751.821.075.454 488.730.764.638
529.235.670.076 350.182.905.378
386.015.972.616 229.447.697.460
1.491.803.840.092
1.131.582.037.954
867.101.732.576
- 55 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
a. Saldo Laba Ditentukan Penggunaanya Merupakan saldo laba yang telah ditentukan penggunaanya berdasarkan ketetuan yang berlaku (lihat catatan 2r) dengan rincian sebagai berikut: 31-12-2007 (Rp)
31-12-2006 (Rp)
31-12-2005 (Rp)
Saldo awal
529.235.670.076
386.015.972.616
285.488.189.108
Penambahan: - Cadangan Umum - Cadangan Tujuan - Cadangan Pelunasan Obligasi
52.037.000.000 170.548.405.378 -
55.251.697.460 57.968.000.000 30.000.000.000
46.023.783.508 42.564.000.000 11.940.000.000
Jumlah penambahan
222.585.405.378
143.219.697.460
100.527.783.508
Saldo Akhir
751.821.075.454
529.235.670.076
386.015.972.616
Cadangan tujuan dimaksudkan sebagai sumber pendanaan untuk investasi belanja modal Perusahaan. Cadangan pelunasan obligasi disisihkan dari laba bersih Perusahaan sejak tahun 1996 b. Saldo Laba Belum Ditentukan Penggunaanya Merupakan saldo laba yang pada tanggal neraca belum ditentukan penggunaanya sesuai dengan ketentuan yang berlaku. 29. PENDAPATAN SEWA MODAL Merupakan pendapatan sewa modal (bunga) dan jasa simpan gadai syariah yang terdiri dari: Tahun 2007 (Rp) Usaha Gadai - Golongan A - Golongan B - Golongan C - Golongan D Usaha Syariah - Golongan A - Golongan B - Golongan C - Golongan D - Golongan E - Golongan F - Golongan G - Golongan H Usaha Lainnya - Golongan E - Golongan F - Golongan G - Gadai Efek Jumlah
(Lihat Catatan No.2e dan 2p)
Tahun 2006 (Rp)
Tahun 2005 (Rp)
22.347.839.521 239.984.109.183 1.513.071.912.654 84.251.188.870
28.990.585.622 255.768.468.837 1.271.671.938.864 54.585.057.627
33.519.731.946 234.258.620.263 880.054.441.656 26.593.213.324
1.859.655.050.228
1.611.016.050.950
1.174.426.007.189
201.697.214 3.930.763.793 7.800.526.377 29.386.889.246 10.640.737.920 5.518.248.756 2.550.490.942 437.495.093
173.668.045 2.794.609.482 4.886.775.682 16.359.322.519 5.398.535.472 2.521.714.229 1.065.989.675 161.976.419
153.140.483 1.792.913.950 2.679.964.547 7.162.143.054 2.189.056.785 731.210.199 275.877.868 46.711.390
60.466.849.341
33.362.591.523
15.031.018.276
11.292.286.515 81.931.931.634 206.312.500 2.413.363.471
9.104.514.643 83.913.697.699 312.944.550 -
7.584.863.148 51.856.547.644 557.752.326 -
95.843.894.120
93.331.156.892
59.999.163.118
2.015.965.793.689
1.737.709.799.365
1.249.456.188.583
- 56 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
30. PENDAPATAN ADMINISTRASI Merupakan pendapatan administrasi atas barang jaminan milik nasabah yang ditentukan berdasarkan golongan kredit, terdiri dari: Tahun 2007 (Rp) Usaha Gadai - Golongan A - Golongan B - Golongan C - Golongan D Usaha Syariah - Golongan A - Golongan B - Golongan C - Golongan D - Golongan E - Golongan F - Golongan G - Golongan H Usaha Lainnya - Golongan E - Golongan F - Golongan G - Gadai Efek Jumlah
Tahun 2006 (Rp)
Tahun 2005 (Rp)
4.067.987.154 24.659.599.982 158.019.293.648 13.443.870.796
5.197.070.630 25.740.736.700 134.428.383.176 9.934.820.000
6.806.591.118 24.603.732.868 97.275.345.592 5.452.349.938
200.190.751.580
175.301.010.506
134.138.019.516
25.561.200 785.292.600 1.137.220.900 3.088.399.200 604.740.000 269.180.000 83.865.000 7.488.000
12.981.150 387.202.604 513.508.807 1.321.007.787 218.797.525 99.860.000 23.435.000 1.245.000
21.005.300 306.422.564 336.716.050 875.224.562 117.576.670 35.404.900 7.051.350 465.000
6.001.746.900
2.578.037.873
1.699.866.396
445.854.038 5.874.471.455 5.875.000 200.743.750
281.176.218 4.818.554.257 11.459.375
145.602.902 6.790.152.223 18.441.175
6.526.944.243
5.111.189.850
6.954.196.300
212.719.442.723
182.990.238.229
142.792.082.212
Pendapatan Administrasi Usaha Lain merupakan pendapatan administrasi atas Kredit Angsuran Serbaguna, Kredit Angsuran Fidusia dan Kredit Tunda Jual Gabah. (Lihat Catatan No 2e dan 2p) 31. PENDAPATAN USAHA LAINNYA Terdiri dari:
- Pendapatan Unit Toko Emas - Uang Kelebihan Lewat Waktu - Pendapatan Usaha Lainnya Jumlah
Tahun 2007 (Rp)
Tahun 2006 (Rp)
Tahun 2005 (Rp)
23.894.914.510 872.718.050
18.638.139.704 447.686.752
1.547.692.352 16.435.760.904 637.229.462
24.767.632.560
19.085.826.456
18.620.682.718
Uang Kelebihan Lewat Waktu merupakan uang kelebihan sisa lelang yang sudah kadaluarsa, karena sudah melebihi batas waktu (12 bulan sejak tanggal lelang) tidak diambil oleh nasabah bersangkutan. Pendapatan Usaha Lainnya merupakan pendapatan usaha Anak Perusahaan (Lihat Catatan No.2p)
- 57 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
32. BEBAN BUNGA DAN PROVISI Rincian Beban Bunga dan Provisi untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 sebagai berikut: Tahun 2007 (Rp) -
Tahun 2006 (Rp)
Tahun 2005 (Rp)
Bunga Obligasi Bunga & Provisi Bank BCA Bunga & Provisi BRI Bunga & Provisi RUF Bunga & Provisi Bank Mandiri Bunga Promes Bunga & Provisi Bank Bukopin Bunga & Provisi Bank Niaga Bunga & Provisi Bank Mega Administrasi Pinjaman Biaya Bunga SUP
213.827.751.054 88.917.293.266 67.158.048.247 12.384.860.000 155.112.571.405 2.868.168.894 5.969.818.205 10.219.166.668 226.033.002 12.855.108.109 30.895.034.243
215.057.886.389 120.931.752.151 52.262.283.682 36.444.132.522 106.813.869.868 22.275.877.137 15.971.101.045 12.186.805.555 5.813.346.860 28.193.468.263 32.861.809.902
178.353.678.945 55.599.293.979 49.180.279.228 38.804.102.684 20.453.689.214 18.678.600.903 17.097.845.021 12.465.659.722 11.172.454.172 15.451.533.663 7.430.000.966
Jumlah
600.433.853.093
648.812.333.374
424.687.138.497
(Lihat Catatan No.2p) 33. BEBAN PENYUSUTAN AKTIVA TETAP Merupakan beban penyusutan bangunan, inventaris dan kendaraan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp30.306.706.575, Rp31.349.356.659 dan Rp28.480.915.982. (Lihat Catatan No.2h dan 2p) 34. BEBAN PEGAWAI Merupakan kompensasi pegawai seperti gaji, upah, tunjangan dan jasa produksi untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007, 2006, dan 2005 masing-masing sebesar Rp688.963.776.349, Rp600.818.789.235, dan Rp504.206.316.798. (Lihat Catatan No.2p) 35. BEBAN AMORTISASI Merupakan amortisasi atas beban sewa gedung dan hak atas tanah untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007, 2006, dan 2005 masing-masing sebesar Rp1.837.086.446, Rp1.359.571.961, dan Rp1.157.180.059. (Lihat Catatan No.2i, dan 2p) 36. BEBAN UMUM Rincian Beban Umum untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 sebagai berikut:
- 58 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
-
Beban Beban Beban Beban Beban Beban Beban Beban Beban Beban Beban
Perjalanan Dinas Listrik, Telpon, Air dan Gas Operasional Perusahaan Cetak /ATK Asuransi Pemeliharaan Sewa Diklat Kendaraan Konsultan Lainnya
Jumlah
Tahun 2007 (Rp)
Tahun 2006 (Rp)
Tahun 2005 (Rp)
39.100.836.788 24.296.348.301 76.470.995.460 15.999.472.814 10.204.303.411 16.065.280.274 16.009.859.334 13.537.693.163 14.561.884.945 1.400.411.682 29.297.812.135
29.822.928.634 23.698.310.527 29.197.960.445 15.647.430.230 10.261.458.518 11.912.334.525 9.550.125.546 10.282.807.183 11.944.358.354 1.353.060.768 20.321.949.822
20.926.257.687 18.116.550.820 16.623.848.574 14.030.014.752 10.529.483.773 11.848.519.570 9.261.195.281 8.449.833.612 6.815.196.337 1.511.284.236 21.661.446.380
256.944.898.307
173.992.724.552
139.773.631.022
Beban Lainnya merupakan Beban Pemasaran, Beban Pengembangan, Beban Teknologi Informasi (TI), Beban Penelitian & Pengembangan dan Beban Izin Usaha. (Lihat Catatan No.2p) 37. PENDAPATAN SEWA GEDUNG Merupakan pendapatan sewa atas bangunan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007, 2006, dan 2005 masing-masing sebesar Rp3.539.051.289, Rp3.574.013.076 dan Rp1.692.042.772. Pihak-pihak yang menyewa gedung Perusahaan adalah PT Harco Indah dan perorangan atau masyarakat yang menggunakan gedung serbaguna “Langen Palikrama” serta yang menggunakan/menempati beberapa aset milik Perusahaan yang tersebar di beberapa daerah (Lihat Catatan No.2p, 7 dan 23) 38. PENDAPATAN JASA GIRO Merupakan pendapatan bunga atas rekening giro bersih setelah dikurangi pajak untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007, 2006, dan 2005 masing-masing sebesar Rp 1.373.741.648, Rp 1.041.829.013 dan Rp 1.108.644.913. 39. LABA PENJUALAN AKTIVA TETAP Merupakan laba atas penjualan tanah kosong, inventaris dan kendaraan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp2.447.648.352, Rp157.867.008 dan Rp2.094.392.183. (Lihat Catatan No.2h, 2p dan 13) 40. PENDAPATAN PENGALIHAN AKTIVA KERJA SAMA OPERASI (KSO) Berdasarkan Surat Direksi No.72/AK.0.0012.0/2006 tentang Nilai Asset BOT ditetapkan bahwa nilai gedung Harco Indah yang diterima dari mitra KSO yaitu PT Harco Indah sebesar Rp6.008.244.000 dan dibukukan sebagai pendapatan pada tahun 2005. (lihat Catatan No.2h, 2p dan 45)
- 59 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
41. PENDAPATAN LAINNYA Pendapatan lainnya terdiri dari: Tahun 2007 (Rp) - Laba Penjualan BLP dan AYD - Kartu Nasabah Hilang - Pendapatan Diskon, Inventarisasi dan Selisih Pembulatan Kas - Pendapatan Denda Angsuran Kreasi - Pendapatan Administrasi Penjualan BLP - Lain-lain Jumlah
Tahun 2006 (Rp)
Tahun 2005 (Rp)
1.957.474.862 316.790.439
1.221.123.891 275.158.203
1.022.178.734 226.158.400
48.204.133
117.926.901
16.668.758
10.194.211.059 6.430.986 2.220.945.432
9.880.114.033 4.781.629 2.217.364.677
5.100.779.621 37.150.693 228.265.426
14.744.056.911
13.716.469.334
6.631.201.632
(Lihat Catatan No.2p) 42. BEBAN LAIN-LAIN Merupakan rugi penjualan BLP dan AYD, selisih pembulatan dan lain-lain untuk tahuntahun yang berakhir pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp311.315.342, Rp1.225.578.307 dan Rp941.802.930. (Lihat Catatan No.2p) 43. KERUGIAN LUAR BIASA Merupakan kerugian Perusahaan akibat bencana alam dan pencurian barang jaminan, di beberapa Kantor Cabang yang dikecualikan dalam pertanggungan Asuransi. Jumlah kerugian luar biasa untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2006 dan 2005 masing-masing sebesar Rp429.160.042 dan Rp679.196.849. Pada tahun 2006 Perusahaan mengalami kerugian akibat terjadinya bencana alam bumi di Propinsi Yogyakarta dan Jawa Tengah tanggal 27 Mei 2006. Kerugian terjadinya bencana alam tersebut bersifat force major dan tidak termasuk pertanggungan pihak asuransi, telah dibebankan oleh Perusahaan pada laba rugi 2006.
gempa akibat dalam tahun
(Lihat Catatan No.2p) 44. PAJAK PENGHASILAN Terdiri dari: Tahun 2007 (Rp) - Beban Pajak Kini - Manfaat/(Beban) Pajak Tangguhan Jumlah
Tahun 2006 (Rp)
Tahun 2005 (Rp)
(214.509.472.700) 6.480.506.278
(151.231.456.400) 1.125.833.427
(105.324.596.900) 6.294.997.484
208.028.966.422
(150.105.622.973)
(99.029.599.416)
- 60 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
a. Beban Pajak Kini Taksiran laba kena pajak Perusahan, dan pajak penghasilan untuk tahun-tahun yang berakhir pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 sebagai berikut: Tahun 2006 (Rp)
Tahun 2007 (Rp)
Tahun 2005 (Rp)
Laba Konsolidasi (Laba)/Rugi Anak Perusahaan
696.759.731.059 (302.812.459)
500.288.528.351 (15.845.751)
328.477.296.876 422.586.366
Laba Komersial
696.456.918.600
500.272.682.600
328.899.883.242
235.679.517
1.014.798.906
283.246.111
652.478.660 20.713.529.416
536.632.790 2.201.346.393
675.705.355 20.024.373.481
21.601.687.593
3.752.778.089
20.983.324.947
-
1.249.578.635
1.333.099.267
-
14.345.595
15.871.043
246.174.488
552.835.700
562.861.253
177.600.000 98.209.711 350.482.874 486.003.495 570.857.497 (1.358.973.441) (3.539.051.289)
181.195.811 22.194.704 474.707.222 1.021.357.836 692.949.491 (1.038.979.104) (3.032.458.076)
231.755.272 22.724.213 342.645.490 784.461.225 753.748.285 (1.098.008.328) (1.692.042.772)
(2.968.696.665)
137.727.814
1.257.114.948
Laba Fiskal
715.089.909.528
504.163.188.503
351.140.323.137
Laba Fiskal (Dibulatkan)
715.089.909.000
504.163.188.000
351.140.323.000
Beda Temporer: - Penyusutan Aktiva Tetap - Penyisihan Piutang Hub. Istimewa Tak Tertagih - Beban Manfaat Karyawan Beda Tetap : - Biaya Perawatan Rumah Jabatan - Biaya Perawatan Inventaris Rumah Jabatan - Biaya Listrik, Telpon, Rehab Rumah Dinas - Biaya Pemeliharaan Perbaikan dan ekspliotasi mobil Dinas - Biaya Denda Pajak - Biaya Lainnya/ Sumbangan - Biaya Ulang Tahun RI/Pegadaian - Biaya Jamuan dan Representasi - Pendapatan Jasa Giro - Pendapatan Sewa Gedung, Bangunan
Perhitungan Pajak Penghasilan Badan - Tarif 10% - Tarif 15% - Tarif 30%
5.000.000 7.500.000 214.496.972.700
5.000.000 7.500.000 151.218.956.400
5.000.000 7.500.000 105.312.096.900
214.509.472.700
151.231.456.400
105.324.596.900
Perhitungan Pajak Penghasilan Badan dan laporan keuangan Perusahaan untuk tahun 2007, 2006 dan 2005 sesuai dengan SPT PPh Badan yang disampaikan ke kantor pajak. b. Pajak Tangguhan Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aktiva dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aktiva dan kewajiban. Rincian aktiva dan kewajiban pajak tangguhan Perusahaan adalah sebagai berikut:
- 61 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
Tahun 2007 (Rp)
Tahun 2006 (Rp)
Tahun 2005 (Rp)
Pajak Tangguhan Berjalan: Aktiva Pajak Tangguhan - Penyusutan Aktiva Tetap - Penyisihan Piutang Hub. Istimewa Tak Tertagih - Beban Manfaat Karyawan
70.703.855
304.439.672
84.973.833
195.743.598 6.214.058.825
160.989.837 660.403.918
202.711.607 6.007.312.044
6.480.506.278
1.125.833.427
6.294.997.484
Kewajiban Pajak Tangguhan - Penyusutan Aktiva Tetap Manfaat/(Beban) Pajak Tangguhan-Bersih
-
-
-
6.480.506.278
1.125.833.427
6.294.997.484
31-12-2007 (Rp)
31-12-2006 (Rp)
31-12-2005 (Rp)
1.893.300.928
1.822.597.073
1.518.127.401
891.604.955 12.881.774.788
695.861.357 6.667.715.963
534.901.520 6.007.312.045
15.666.680.671
9.186.174.393
8.060.340.966
Aktiva/Kewajiban Pajak Tangguhan-Bersih: Aktiva Pajak Tangguhan - Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap - Cadangan Penyisihan Piutang Hub Istimewa Tak Tertagih - Beban Manfaat Karyawan
Kewajiban Pajak Tangguhan - Akumulasi Penyusutan Aktiva Tetap Aktiva/(Kewajiban) Pajak Tangguhan-Bersih
15.666.680.671
9.186.174.393
8.060.340.966
(Lihat Catatan No.2q dan 20) 45. KERJA SAMA OPERASI “KSO” a. KSO Gedung HARCO Pasar Baru Pada tahun 1968 Perusahaan dengan PT Harco Indah, secara bersama-sama telah menandatangani Akta Persetujuan No.224 tanggal 30 Mei 1968 Notaris Mohamad Said Tadjoedin, SH, akta ini telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan Akta Perjanjian Tambahan No.178, tanggal 30 Juni 1988 Notaris Buniarti Tjandra, SH selanjutnya dibuat “Perjanjian BOT”. Berdasarkan Perjanjian BOT tersebut, PT Harco Indah berkewajiban membangun, mengelola dan menyerahkan kepada perusahaan selambat-lambatnya pada tanggal 21 Oktober 2000, gedung yang berlokasi di Jl. Samanhudi Raya No.133, Jakarta Pusat dalam keadaan baik dan dapat dioperasikan. Pada tanggal 27 Januari 1997 gedung tersebut terbakar, sehingga tidak memenuhi persyaratan untuk diserahkan sebagaimana diatur dalam perjanjian BOT karena tidak dapat dioperasikan. Berdasarkan pasal 2 Akta Perjanjian Tambahan No.178 tanggal 30 Juni 1988 Notaris Buniarti Tjandra, SH, apabila terjadi kebakaran/huru-hara, maka PT Harco Indah wajib membangun kembali gedung sesuai dengan syarat dan ketentuan yang telah ditetapkan, dan PT Harco Indah mempunyai hak perpanjangan waktu hak guna penuh untuk jangka waktu selama gedung dilaksanakan perbaikan.
- 62 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
PT Harco Indah wajib menyerahkan Gedung HARCO beserta fasilitasnya yang melekat pada gedung tersebut pada Perusahaan pada tanggal 30 Nopember 2005 tanpa syarat dengan kondisi baik dan layak pakai serta sebelumnya telah diadakan pengecatan secara menyeluruh dan semua sarana/fasilitas dapat berfungsi dengan baik. Pada tanggal 30 Nopember 2005 PT Harco Indah telah menyerahkan Gedung HARCO beserta fasilitasnya yang melekat pada gedung tersebut kepada Perusahaan dengan kondisi baik, layak pakai dan semua sarana/fasilitas dapat berfungsi dengan baik. Selanjutnya gedung HARCO Pasar Baru tersebut disewakan senilai Rp32.749.772.728 (bersih setelah pajak) kepada PT Harco Indah untuk jangka waktu 20 tahun (terhitung sejak tanggal 01 Desember 2005 sampai dengan 30 Nopember 2025) sesuai dengan Surat Perjanjian yang dikukuhkan dengan Akta No.6 tanggal 17 Nopember 2005, Notaris Buniarti Tjandra, SH. b. KSO Perkantoran dan Pertokoan Komersial (Kenari) Pada tahun 1993, Perusahaan dengan PT Graha Asadhana secara bersama-sama telah menandatangani perjanjian KSO No.62/UTE/IX/93 dan No.015/GA/DIR.UM/0993 tanggal 01 September 1993 tentang Pemanfaatan Tanah Perum Pegadaian di Jl. Salemba Raya No.2, Jakarta Pusat untuk Perkantoran dan Pertokoan dengan sistem Build Operate and Transfer (BOT). PT Graha Asadhana bersedia membangun Perkantoran dan Pertokoan atas biaya PT Graha Asadhana dan selanjutnya akan mengelola secara komersial sesuai dengan ketentuan perjanjian. Perusahaan memberikan hak penuh untuk mengelola gedung selama jangka waktu 20 tahun terhitung mulai tanggal pengoperasian komersil. Tanggal pengoperasian adalah tanggal peresmian penggunaan gedung paling lambat tanggal 28 Pebruari 1995. PT Graha Asadhana wajib membayar uang tunai kepada Perusahaan sebesar Rp1.000.000.000 yang dibayar 50% pada saat ditandatangani perjanjian ini dan 50% lagi pada saat pembangunan dinyatakan selesai. Selama jangka waktu pengelolaan PT Graha Asadhana wajib membayar uang tunai sebesar Rp140.000.000 pertahun kepada Perusahaan. Pembayaran tahun pertama paling lambat tiga bulan sebelum ulang tahun pertama pengoperasian komersial, sedangkan pembayaran tahunan berikutnya wajib dilunasi paling lambat setiap tiga bulan setelah ulang tahun berikutnya tanggal pengoperasian komersial. Akun yang mencatat penerimaan dari PT Graha Asadhana adalah Pendapatan Lain-lain. PT Graha Asadhana wajib mengelola dan memelihara gedung, agar pada akhir jangka waktu pengelolaan, gedung diserahkan kepada perusahaan dalam keadaan terawat baik lengkap dan layak untuk dioperasikan sebagai gedung perkantoran dan pertokoan komersial. c. KSO Pertokoan Komersial (Cimahi) Pada tahun 2005, Perusahaan dengan PT Tapak Sarana secara bersama-sama telah menandatangani perjanjian KSO No.397/SP.100231/2005 dan No.001/TS/PGDN/BOT/ 07/05 tanggal 07 Juli 2005 tentang Pemanfaatan Tanah Perum Pegadaian di Jl. Pasar Atas No.68, Cimahi, Jawa Barat untuk Pertokoan Komersial dengan sistem Build Operate and Transfer (BOT).
- 63 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
PT Tapak Sarana bersedia membangun Perkantoran dan Pertokoan atas biaya PT Tapak Sarana dan selanjutnya akan mengelola secara komersial sesuai dengan ketentuan perjanjian. Selama masa pembangunan PT Tapak Sarana wajib mengasuransikan gedung dalam masa pembangunan (construction all risk) tidak terbatas pada bahaya kebakaran, gempa bumi, huru-hara dan bencana alam lainnya. PT Tapak Sarana wajib membayar uang kompensasi sejumlah Rp1.558.884.000 dengan jadwal pembayaran sebagai berikut : - Tahap pertama : 10% (sepuluh persen) dari pembayaran kompensasi yaitu sebesar Rp155.888.400 dibayarkan pada saat penandatanganan Perjanjian. - Tahap kedua : 40% (empat puluh persen) dari pembayaran kompensasi yaitu sebesar Rp623.553.600 dibayarkan enam bulan setelah penandatanganan Perjanjian. - Tahap ketiga : 50% (lima puluh persen) dari pembayaran kompensasi yaitu sebesar Rp779.442.000 dibayarkan lima belas bulan setelah penandatanganan Perjanjian. Perusahaan memberikan hak penuh untuk mengelola gedung selama Jangka waktu 20 tahun terhitung mulai tanggal pengoperasian komersial. Tanggal dimulainya pengoperasian adalah tanggal peresmian penggunaan gedung paling lambat tanggal pertama setelah masa persiapan pengoperasian komersial gedung berakhir. Selama masa pengelolaan, PT Tapak Sarana wajib mengasuransikan gedung atas nama Perum Pegadaian tidak terbatas pada bahaya kebakaran, gempa bumi, huru-hara, dan bencana alam lainnya dengan klausul all risk and full covered. PT Tapak Sarana wajib mengelola dan memelihara gedung, agar pada akhir jangka waktu pengelolaan, gedung diserahkan kepada perusahaan dalam keadaan terawat baik lengkap dan layak untuk dioperasikan sebagai gedung pertokoan komersial. Perusahaan baru menerima pembayaran uang kompensasi tahap pertama (10% atau sebesar Rp155.888.400) dan pembangunan tersebut berdasarkan Memorandum Perusahaan No.17/UL/I/2007, tanggal 29 Januari 2007 baru mencapai sekitar 33,60%. Berdasarkan hasil pembahasan antara kedua belah pihak (Perum Pegadaian dengan PT Tapak Sarana) tanggal 22 Januari 2007 dan Surat Pernyataan PT Tapak Sarana No. 0021/Dir-Bks/01/07 tanggal 23 Januari 2007, apabila sampai dengan tanggal 14 Maret 2007 PT Tapak Sarana tidak bisa membayar kekurangan uang kompensasi, maka kontrak/PKS bersedia diputus sampai dengan waktu yang ditentukan. PT Tapak Sarana tidak dapat memenuhi kewajibannya. Kemudian setelah diadakan proses negosiasi dan somasi, PT Tapak Sarana memutuskan menyerahkan sepenuhnya Proyek Pertokoan tersebut melalui Surat No.126/5/Pek/06/ 2007 tanggal 27 Juni 2007 tentang Penyerahan Pekerjaan. Kemudian berdasarkan Surat No.46/UL.2.00.22.2/07 tanggal 04 Juli 2007, Perum Pegadaian telah menerima penyerahan tersebut, namun sampai dengan laporan ini diterbitkan belum dilakukan pengambilalihan atas pekerjaan tersebut dan Perum Pegadaian belum melakukan penunjukkan investor baru. (Lihat Catatan No.2h, 14 dan 40) 46. KEJADIAN SETELAH TANGGAL NERACA Berdasarkan Surat dari PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk No.286/BMI/KPO/III/08 tanggal 14 Maret 2008 tentang Surat Keterangan Lunas Fasilitas Pembiayaan, Perusahaan telah melunasi seluruh Fasilitas Musyarokah dari PT Bank Syariah Muamalat Indonesia Tbk.
- 64 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
47. INFORMASI LAIN-LAIN a. Pada tanggal 16 Januari 2003 nasabah yang bernama Ny. Sena Wiradjaja, melalui Kantor Pengacara Amir Indah & Partners mengggugat Perum Pegadaian. Gugatan perdata tersebut diajukan kepada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 16 Januari 2003 dengan No. Perkara. 14/PDT.G/2003/PN.JKT.PST tentang Gugatan Perdata Tuntutan Ganti Rugi sebesar Rp20.962.500.000 ditambah bunga 2% per bulan terhitung sejak gugatan ini didaftarkan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Gugatan Perdata tersebut berkaitan dengan tuntutan ganti rugi terhadap 32 potong barang jaminan atas nama nasabah Ny. Sena Wiradjaja yang hilang saat terjadinya pencurian di Kantor Cabang Kebayoran Baru, pada tanggal 12-13 September 1999. Nilai taksiran barang jaminan tersebut sebesar Rp612.789.958. Pinjaman Yang Diberikan (PYD) yang dijamin oleh Barang Jaminan tersebut sudah jatuh tempo, tetapi belum ditebus oleh nasabah bersangkutan. Berdasarkan putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat yang dihadiri Kuasa Hukum Penggugat dan Kuasa Hukum Tergugat Nomor: 14/PDT.G/2003/PN-JKT-PST tanggal 2 Juli 2003 gugatan Penggugat dikabulkan sebagian oleh Pengadilan sebagai berikut: - Menyatakan bahwa Perum Pegadaian (Tergugat II) telah melakukan perbuatan melawan hukum dan Mahful Umar (Tergugat I) secara renteng bertanggung jawab atas perbuatan melawan hukum tersebut. - Menghukum Tergugat I dan Tergugat II secara tanggung renteng untuk membayar ganti rugi kepada Penggugat yang jumlahnya sebesar Rp 765.897.450 (tujuh ratus enam puluh lima juta delapan ratus sembilan puluh tujuh ribu empat ratus lima puluh Rupiah). - Tergugat I dan Tergugat II diwajibkan membayar biaya perkara sebesar Rp179.000 (seratus tujuh puluh sembilan ribu Rupiah). Atas putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tersebut pihak Tergugat I dan Tergugat II telah mengajukan permohonan banding dengan suratnya No.139/SRT.PDT.BDG2003/ PN.JKT.PST tanggal 14 Juli 2003 dan menyerahkan memori banding tanggal 17 Februari 2004 dan telah diterima Pengadilan Negeri Jakarta Pusat tanggal 17 Februari 2004 No. 14/PDT.G/2003/PN/JKT.PST. Berdasarkan Keputusan Pengadilan Tinggi DKI Jakarta No.132/PDT/2004/PT.DKI tanggal 07 Maret 2005 dengan Amar Putusan Membatalkan Putusan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No.14/PDT.G/2003/PN-JKT-PST tanggal 02 Juli 2003. Dengan dibatalkannya putusan PN Jakarta Pusat tersebut maka Perum Pegadaian pada pihak yang menang dalam perkara tersebut. Berdasarkan putusan banding tersebut, Pihak Ny. Sena Wiradjaya mengajukan kasasi ke Mahkamah Agung melalui Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. Perum Pegadaian selaku termohon kasasi mengajukan Kontra Memori kasasi pada tanggal 6 Oktober 2005 dan berkas permohonan tersebut telah dikirim ke Mahkamah Agung RI oleh PN Jakarta Pusat dan telah diterima dengan Nomor Register 2407 K/PDT/2005 tanggal 22 Desember 2005. Sampai dengan laporan ini diterbitkan, belum ada putusan atas kasasi tersebut. Selain itu, saat ini Ny. Sena Wiradjaja sedang digugat secara perdata oleh Perusahaan atas kewajibannya membayar tunggakan hutang gadai sebesar Rp5.335.340.000 melalui Pengadilan Negeri Bogor. Gugatan telah diterima dengan Register No.72Pdt.G/2006/ PN.Bgr, tanggal 30 Nopember 2006 dan saat ini masih dalam proses pemeriksaan di Pengadilan Negeri Bogor.
- 65 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
b. Sebagai tindak lanjut investigasi, Tim Audit BPKP telah melaksanakan audit investigasi berdasarkan surat Deputi Kepala BPKP No. S-591/06/02/2002 tangal 22 Nopember 2002 atas dugaan penyalahgunaan wewenang pada Perum Pegadaian terkait dengan pembayaran ganti rugi barang jaminan yang hilang akibat pencurian di Cabang Kebayoran Baru pada tahun 1999. Sebagai tindak lanjut atas hasil investigasi tersebut, pihak POLRI telah melakukan penyidikan atas permasalahan tersebut. Berdasaran Surat dari Badan Reserse Kriminal POLRI Direktorat III/Pidana Korupsi dan WCC No.S.TAP/13a/VIII/2005/Pidkor&WCC tanggal 26 Agustus 2005 tentang Penghentian Penyidikan, pihak POLRI menyatakan bahwa: Terhitung mulai tanggal 26 Agustus 2005 karena peristiwa tersebut bukan merupakan tindak pidana atau karena sebab sesuai dengan ketentuan undangundang penyidikan dihentikan demi hukum Memberitahukan penghentian penyidikan kepada Kepala Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta serta pihak-pihak yang terkait Dalam hal tersangka ditahan segera dikeluarkan dan denda sitaan dikembalikan kepada yang berhak Surat Ketetapan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan. c. Berdasarkan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan Tahun 2008 Perusahaan akan melakukan perubahan status badan hukum dari Perum menjadi Persero. Sehubungan dengan hal tersebut telah dibentuk Tim Persiapan Pemerseroan Perum Pegadaian sesuai dengan Surat Direksi No.26/SP.200.232/2008 tanggal 07 Januari 2008. 48. INFORMASI SEGMEN Informasi segmen Perusahaan disajikan berdasarkan geografis dibagi dalam 5 (lima) wilayah yang terdiri dari: Wilayah
Daerah Operasi
Jumlah Kantor Wilayah dan Kantor Cabang 2 (dua) Kantor Wilayah yang terdiri dari 109 (seratus sembilan) Kantor Cabang
Sumatera
Pulau Sumatera
Jawa
Pulau Jawa
7 (tujuh) Kantor Wilayah yang terdiri dari 519 (lima ratus sembilan belas) Kantor Cabang
Kalimantan
Pulau Kalimantan
1 (satu) Kantor Wilayah yang terdiri dari 64 (enam puluh empat) Kantor Cabang
Bali & Nusa Tenggara
Pulau Bali dan Nusa Tenggara
1 (satu) Kantor Wilayah yang terdiri dari 81 (delapan puluh satu) Kantor Cabang
Sulawesi, Maluku dan Papua (Sulmapa)
Pulau Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya
2 (dua) Kantor Wilayah yang terdiri dari 127 (seratus dua puluh tujuh) Kantor Cabang
Informasi segmen Perusahaan adalah sebagai berikut: a. Pendapatan Usaha Menurut Wilayah Tahun 2007 (Rp) -
Sumatera Jawa Kalimantan Bali & Nusa Tenggara Sulmapa Jumlah Pendapatan Usaha
Tahun 2006 (Rp)
Tahun 2005 (Rp)
236.133.256.683 1.192.468.012.652 155.510.689.306 266.887.930.909 402.452.979.422
195.559.348.775 1.021.219.384.202 139.192.928.681 232.463.563.992 351.350.638.400
142.206.214.094 712.584.545.198 105.182.066.756 177.035.531.593 273.860.595.872
2.253.452.868.972
1.939.785.864.050
1.410.868.953.513
- 66 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
b. Hasil Usaha Menurut Wilayah Tahun 2007 (Rp) -
Tahun 2006 (Rp)
Tahun 2005 (Rp)
Sumatera Jawa Kalimantan Bali & Nusa Tenggara Sulmapa
93.030.353.578 183.480.122.684 68.685.174.454 125.630.721.403 204.140.176.083
63.135.867.469 106.982.414.535 57.135.055.645 95.229.525.484 160.970.225.136
39.883.178.738 41.743.140.433 45.451.461.701 73.637.835.632 111.848.154.651
Jumlah Laba Usaha
674.966.548.202
483.453.088.269
312.563.771.155
21.793.182.858
17.264.600.124
16.592.722.571
-
(429.160.042)
(679.196.849)
696.759.731.060
500.288.528.351
328.477.296.877
Pendapatan (Beban) Lain-lain Kerugian Luar Biasa Laba Sebelum PPh Badan
c. Aktiva Menurut Wilayah 31-12-2007 (Rp) -
31-12-2006 (Rp) 621.221.919.774 3.259.190.296.704 411.599.924.025
31-12-2005 (Rp)
Sumatera Jawa Kalimantan Bali & Nusa Tenggara Sulmapa
777.906.357.464 3.989.725.261.658 495.780.892.817 832.228.256.277 1.276.424.282.493
682.779.673.113 1.048.809.311.034
481.904.618.685 2.647.788.881.258 331.299.788.910 537.939.244.896 834.408.167.454
Jumlah Aktiva
7.372.065.050.709
6.023.601.124.650
4.833.340.701.203
d. Aktiva Tetap Menurut Wilayah 31-12-2007 (Rp) -
31-12-2006 (Rp) 39.135.709.199
31-12-2005 (Rp)
Sumatera Jawa Kalimantan Bali & Nusa Tenggara Sulmapa
43.393.640.016 209.001.126.191 38.446.309.159 30.135.663.472 52.101.409.218
216.985.223.497 28.504.552.563 28.097.114.536 35.827.007.321
37.578.665.771 195.869.297.822 22.893.468.719 24.065.578.011 32.681.382.946
Jumlah Aktiva Tetap
373.078.148.056
348.549.607.116
313.088.393.269
e. Beban Penyusutan Aktiva Tetap Menurut Wilayah
-
Tahun 2007 (Rp)
Tahun 2006 (Rp)
Tahun 2005 (Rp)
Sumatera Jawa Kalimantan Bali & Nusa Tenggara Sulmapa
4.089.958.414 15.976.337.303 2.853.435.219 2.860.801.152 4.526.174.487
3.072.982.661 19.871.943.659 1.632.884.555 3.068.630.520 3.702.915.264
2.542.031.314 18.365.311.268 1.378.714.833 2.671.613.558 3.523.245.009
Jumlah Beban Peny. Aktiva Tetap
30.306.706.575
31.349.356.659
28.480.915.982
- 67 Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasi Untuk Tahun-Tahun Yang Berakhir Pada 31 Desember 2007, 2006 dan 2005 (Lanjutan)
f. Kewajiban Menurut Wilayah Tahun 2007 (Rp) -
Tahun 2006 (Rp)
Tahun 2005 (Rp)
Sumatera Jawa Kalimantan Bali & Nusa Tenggara Sulmapa
12.148.810.708 5.831.001.189.219 15.690.644.083 7.954.995.702 13.465.570.905
12.131.469.265 4.850.454.868.900 12.150.366.338 6.917.647.657 10.364.734.536
9.332.459.412 3.925.755.270.273 8.880.355.296 5.367.006.941 16.903.876.705
Jumlah Kewajiban
5.880.261.210.617
4.892.019.086.696
3.966.238.968.627
(Lihat Catatan No.2s) 49. STANDAR AKUNTANSI BARU/REVISI Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) telah menerbitkan beberapa Standar Akuntansi baru/revisi, antara lain Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No.16 (Revisi 2007) tentang Aset Tetap. Pernyataan revisi ini menggantikan PSAK No.16 (1994) tentang Aktiva Tetap dan Aktiva Lain-Lain dan PSAK No.17 (1994) tentang Akuntansi Penyusutan. PSAK No.16 (Revisi 2007) tersebut berlaku efektif untuk penyusunan dan penyajian laporan keuangan yang dimulai pada atau setelah tanggal 01 Januari 2008. Sehubungan dengan hal tersebut, Perusahaan sedang mengevaluasi dampak dari PSAK revisi tersebut dan belum menentukan dampaknya terhadap laporan keuangannya.