DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ii RINGKASAN....................................................................................................iii KATA PENGANTAR....................................................................................... iv DAFTAR ISI ...................................................................................................... v
I.PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang............................................................................................... 1 1.2.Rumusan Masalah.......................................................................................... 2
II.TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Penyuluhan .................................................................................................... 4 2.2.Pengetahuan................................................................................................... 5 2.3.Kehamilan Beresiko....................................................................................... 6 2.4.Kerangka Konsep......................................................................................... 10
III.TUJUAN DAN MANFAAT 3.1.Tujuan Penelitian ......................................................................................... 11 3.2. ManfaatPenelitian ....................................................................................... 11
IV. METODE PENELITIAN 4.1.Jenis Penelitian ............................................................................................ 12 4.2.Lokasi danWaktuPenelitian.......................................................................... 12 4.3.Populasi danSampel ..................................................................................... 13 4.4.Instrumen Penelitian .................................................................................... 13 4.5.Teknik Pengumpulan Data ........................................................................... 13 4.6.Pengolahan Data ......................................................................................... 14 4.7.Teknik Analisis Data.................................................................................... 14
ii
V.HASIL YANG DICAPAI 5.1.Pelaksanaan penelitian ................................................................................. 16 5.2.Analisis Univariat ........................................................................................ 16 5.3.Analisis Bivariat .......................................................................................... 16
VI. RENCANA TAHAP BERIKUTNYA 6.1.Jadwal Penelitian ......................................................................................... 21
VII. SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan...................................................................................................... 22 7.2 Saran............................................................................................................ 22 DAFTAR PUSTAKA ...........................................................................................25 LAMPIRAN
iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
LATAR BELAKANG Berdasarkan Survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI), pada
tahun 2007 di Indonesia Angka Kematian Ibu (AKI) sebesar 228/100.000 kelahiran hidup, namun pada tahun 2012 terjadi peningkatan sebesar 359/100.000 kelahiran hidup (Depkes, 2012). Pada tahun 2012 di Provinsi Riau angka kematian ibu (AKI) 158 kasus, tahun 2013 jumlah angka kematian ibu yaitu 135 kasus (Depkes, 2013). Penyebab utama kematian ibu dapat dikelompokkan menjadi penyebab langsung dan penyebab tidak langsung, penyebab langsung biasanya terkait erat dengan kondisi kesehatan ibu sejak proses kehamilan, proses persalinan. Sedangkan penyebab tidak langsung lebih terkait dengan kondisi sosial, ekonomi, geografi serta perilaku budaya masyarakat yang termasuk dalam 4 terlalu (terlalu tua, terlalu muda, terlalu rapat dan terlalu banyak) (Depkes, 2008). Pencegahan dapat dilakukan misalnya dengan memeriksakan kehamilan sedini mungkin dan teratur ke posyandu, puskesmas dan rumah sakit, minimal 4 kali selama kehamilan, mendapatkan imunisasi TT, bila ditemukan kelainan risiko tinggi pada saat pemeriksaan, maka harus lebih sering dan lebih intensif pemeriksaan yang dilakukan disertai dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi (Nurjanah, 2009). Untuk itu tingkat pengetahuan ibu hamil tentang risiko tinggi kehamilan perlu diketahui mengingat pentingnya hal tersebut antara lain untuk mencegah atau mengurangi hal-hal yang tidak diinginkan. Saat kehamilan dan persalinan dengan jalan melaksanakan upaya-upaya mengantisipasi hal-hal negatif dan memenuhi kebutuhan ibu hamil sebaik mungkin dan sedini mungkin (2 bulan terlambat bulan), 1 ANC secara teratur minimal 1 kali trimester pertama, 1 kali trimester kedua, 2 kali trimester ketiga (suririnah, 2007). Salah satu program kesehatan yang diharapkan turut berperan dalam meningkatkan pengetahuan sebagai upaya menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat kehamilan, persalinan dan nifas adalah melalui pendidikan
kesehatan. Pendidikan kesehatan adalah semua kegiatan untuk memberikan atau meningkatkan pengetahuan, sikap dan praktik masyarakat dalam memelihara dan meningkatkan kesehatan mereka sendiri (Notoatmodjo, 2007). Penyuluhan pada dasarnya merupakan proses komunikasi dan proses perubahan perilaku melalui pendidikan. Penyuluhan merupakan suatu upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi perorangan, kelompok dan masyarakat yang tujuannya mencakup peningkatan pengetahuan, sikap dan perilaku (Depkes RI, 1997). Berdasarkan data yang diperoleh dari Bangkinang Kota pada tahun 2014 terdapat ibu hamil risiko tinggi sebesar 12,8% atau 66 kasus dari 517 ibu hamil, diantaranya ibu yang memiliki lebih dari 4 anak berjumlah 21 orang, Ibu hamil berusia < 20 tahun berjumlah 4 orang, Ibu hamil berusia > 35 tahun berjumlah 13 orang, ibu yang terlalu dekat jarak kehamilannya kurang dari 2 tahun berjumlah 4 orang, ibu hamil yang mengalami anemia berjumlah 9 orang, Ibu hamil dengan riwayat Sectio Cesareae (SC) berjumlah 6 orang, kasus abortus 6 kasus, preeklampsi 3 kasus, partus lama 3 kasus dan perdarahan post partum 3 kasus. Dari hasil observasi awal pada tanggal 23 Januari 2015 bertepatan kunjungan kelas prenatal dari desa Ridan Permai di Puskesmas Bangkinang Kota peneliti melakukan wawancara dengan 17 ibu hamil, terdapat hanya 5 ibu hamil yang mengetahui salah satu tanda bahaya selama kehamilan. Hal ini bisa terjadi karena pelaksanaan penyuluhan yang belum optimal, kurangnya media dan tenaga khusus dalam pemberian materi penyuluhan tersebut. Berdasarkan latar belakang diatas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang Pengaruh Metode Penyuluhan Deteksi Dini Kehamilan Resiko Tinggi Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil pada Kelas Prenatal di Puskesmas Bangkinang Kota Kabupaten Kampar 1.2. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah diatas, rumusan masalah pada penelitian ini adalah “Apakah ada Pengaruh Metode Penyuluhan Deteksi Dini Kehamilan Risiko Tinggi Terhadap Pengetahuan Ibu Hamil Pada Kelas Prenatal di Puskesmas Bangkinang Kabupaten Kampar”.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Penyuluhan 2.1.1.Definisi Salah satu kegiatan promosi kesehatan adalah pemberian informasi atau pesan
kesehatan berupa penyuluhan kesehatan untuk
memberikan atau meningkatkan kesehatan
agar
memudahkan
pengetahuan dan sikap tentang terjadinya
perilaku
sehat.
Tujuan
penyelenggaraan penyuluhan kesehatan secara umum adalah untuk meningkatkan pengetahuan (kognitif), sikap (afektif) dan keterampilan (psikomotorik). Untuk bisa mencapai ketiga tujuan tersebut diperlukan metode penyuluhan yang sesuai (Notoatmodjo, 2007). 2.1.2.Metode dan Media Penyuluhan 1. Metode Penyuluhan Berdasarkan
pendekatan
sasaran
yang
ingin
dicapai,
penggolongan metode penyuluhan ada tiga : a. Metode berdasarkan perorangan b. Metode berdasarkan kelompok c. Metode berdasarkan pendekatan massa 2. Media Penyuluhan Menurut Notoatmodjon (2005), media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan sebagai alat bantu untuk promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium, untuk memperlancar komunikasi dan penyebarluasan informasi. Ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu alat peraga harus mudah dimengerti oleh masyarakat sasaran dan ide atau gagasan yang terkandung di dalamnya harus dapat diterima oleh sasaran. Media sebagai alat bantu untuk menyampaikan pesanpesan kesehatan sangat bervariasi, antara lain : 1. Leaflet, 2. Film dan video
3. Slide 4. Transparansi OHP 5. Papan tulis 3. Penyuluhan Sebagai Proses Perubahan Perilaku Perilaku merupakan faktor kedua setelah faktor lingkungan yang mempengaruhi kesehatan individu, kelompok atau masyarakat. Oleh sebab itu, dalam rangka membina dan meningkatkan kesehatan masyarakat, intervensi atau upaya yang ditujukan kepada faktor perilaku ini sangat strategis (Notoatmodjo. 2010). Oleh karena itu seseorang dapat mempelajari sesuatudengan baik apabila ia menggunakan lebih dari satu indera. a. 10% dari yang kita baca b. 20% dari yang kita dengar c. 30% dari yang kita lihat d. 50% dari yang kita lihat dan dengar e. 80% dari yang kita ucapkan f. 90% dari yang kita ucapkan dan lakukan Titik berat penyuluhan sebagai proses perubahan perilaku adalah penyuluhan berkesinambungan. Dalam proses perubahan perilaku ditutntut agar sasaran berubah tidak semata-mata karena adanya penambahan pengetahuan saja, namun diharapkan juga adanya perubahan pada keterampilan sekaligus sikap mantap yang menjurus kepada
tidakan
atau
kerja
yang
lebih baik
produktif
dan
menguntungkan. 4. Kekuatan yang Mempengaruhi Penyuluhan Penyuluhan merupakan sebagai proses perubahan perilaku malalui suatu kegiatan pendidikan nonformal. Oleh karena itu selalu saja ada kendala dalam pelaksanaannya di lapangan. Secara umum ada beberapa factor atau kekuatan yang mempengaruhi proses perubahan keadaan yang disebabkan karena penyuluhan, diantaranya adalah sebagai berikut:
a. Keadaan pribadi sasaran b. Keadaan lingkungan fisik c. Keadaan sosial dan budaya masyarakat d. Keadaan dan macam aktivitas kelembagaan yang tersedia dan menunjang kegiatan penyuluhan
2.2 Pengetahuan 2.2.1Pengertian Pengetahuan Pengetahuan dapat didefinisikan sebagai kumpulan informasi yang diperbarui yang didapat dari proses belajar selama hidup dan dapat dipergunakan sewaktu-waktusebagai alat penyesuaian diri baik terhadap diri sendiri atau lingkungannya (Wawan dan Dewi, 2010). 2.2.2Tingkat Pengetahuan
Menurut Notoatmodjo (2005, dalam Wawan dan Dewi, 2010) pengetahuan yang tercakup dalam domain mempunyai 6 tingkatan, yaitu: a. Tahu (know) b. Memahami (comprehension) c. Aplikasi (aplication) d. Analisis (analysis) e. Sintesis (syntesis) f. Evaluasi (evaluation 2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Pengetahuan a. Pendidikan Pendidikan diperlukan untuk mendapat informasi misalnya hal-hal yang menunjang kesehatan sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup pada umumnya, semakin tinggi ilmu seseorang, maka semakin mudah menerima informasi atau pengetahuan. b. Pekerjaan Lamanya
seseorang
bekerja
dapat
berkaitan
dengan
pengalamanyang didapatka ditempat bekerja, sehingga ibu yang
berkerja dirumah akan lebih banyak mendapatkan pengalaman baik melalui keluarga, media cetak dan elektronik (Notoadmodjo, 2010). c. Umur Menurut Huclok (1998 dalam wawan, 2010) semakin cukup umurnya, tingkat kematangan dan kekuatan seseorang akan lebih matang dalam bekerja. 2.3 Deteksi Dini Deteksi dini yaitu melakukan tindakan untuk mengetahui seawal mungkin adanya kelainan, komplikasi dan penyakit ibu selama kehamilan yang dapat menjadi penyulit ataupun komplikasi yang dapat membahayakan ibu dan bayi dalam persalinan serta nifas. Manfaat deteksi dini yaitu diharapkan dapat mencegah komplikasi lebih lanjut atau meminimalkan risiko akibat terjadinya komplikasi. (Fadlun dan Feryanto, 2012). 2.4 Kehamilan Risiko Tinggi 2.4.1 Pengertian Kehamilan risiko tinggi adalah keadaan yang dapat mengganggu optimalisasi ibu maupun janin selama masa kehamilan (Yeyeh, 2009). 2.4.2 Tanda-Tanda Bahaya/Komplikasi Kehamilan Tanda-tanda bahaya/komplikasi pada ibu dan janin selama masa kehamilan : a. Perdarahan vagina b. Sakit kepala yang hebat, menetap dan tidak hilang c. Nyeri abdomen yang hebat d. Bayi kurang bergerak seperti biasa e. Keluar air ketuban sebelum waktunya (Ketuban Pecah dini) f. Muntah terus menerus (hipremisis gravidarum) g. Demam h. Anemia
i. Kejang 2.5 Faktor-faktor Penyebab risiko dalam kehamilan Ibu yang termasuk golongan ibu hamil dengan risiko tinggi adalah ibu dengan: riwayat kurang baik pada kehamilan dan persalinan lalu, tinggi badan kurang 145 cm, riwayat menderita anemia, perdarahan kehamilan ini, tekanan darah tinggi, kelainan letak janin dan riwayat penyakit kronik (suririnah, 2007). Selain itu faktor risiko pada kehamilan risiko tinggi yang digolongkan pada: 2.5.1 Terlalu Muda (Primi Muda) Terlalu Muda (Primi Muda) adalah ibu hamil pertama pada usia kurang dari 20 tahun. Dimana kondisi panggul belum berkembang secara optimal dan kondisi mental yang belum siap menghadapi kehamilan dan menjalankan peran sebagai ibu (BKKBN, 2007, dalam Rahayu, 2012). Ibu <20 tahun alat reproduksi untuk hamil belum matang
sehingga
dapat
merugikan
kesehatan
ibu
maupun
perkembangan dan pertumbuhan janin. Risiko yang dapat terjadi: a. Bayi lahir belum cukup bulan b. Perdarahan dapat terjadi sebelum bayi lahir c. Perdarahan dapat terjadi setelah bayi lahir 2.5.2 Terlalu Tua (Primi Tua) Terlalu Tua (Primi Tua) Ibu hamil pertama pada usia ≥ 35 tahun. Pada usia ini organ kandungan menua, jalan lahir tambah kaku, ada kemungkinan besar ibu hamil mendapat anak cacat, terjadi persalinan macet dan perdarahan. Pada umur >35 tahun juga dapat menyebabkan persalinan prematur, plasenta previa dan kelinan pada janin nya karena umur ibu yang sudah risiko tinggi (Suririnah, 2007). 2.5.3 Terlalu Dekat Jarak Kehamilan Jarak antara kehamilan satu dengan berikutnya kurang dari 2 tahun (24 bulan). Kondisi rahim ibu belum pulih, waktu ibu untuk
menyusui dan merawat bayi kurang (BKKBN, 2007 dalam Rahayu 2012). RisikoYang Dapat Terjadi: a. Keguguran b. Anemia c. Bayi lahir belum waktunya d. Berat badan lahir rendah (BBLR) e. Tidak optimalnya tumbuh kembang balita Alasan yang perlu diketahui adalah: 1) Kondisi rahim ibu belum pulih 2) Dapat mengakibatkan terjadinya penyulit dalam kehamilan 3) Waktu ibu untuk menyusui dan merawat bayi kurang. 2.5.4 Terlalu Banyak Anak (Grande Multi) Ibu pernah hamil atau melahirkan lebih dari 4 kali atau lebih. Kemungkinan akan ditemui kesehatan yang terganggu, kekendoran pada dinding perut, tampak pada ibu dengan perut yang menggantung. Paritas adalah jumlah kelahiran yang pernah dialami ibu dengan mencapai viabilitas. 2.6 Penatalaksanaan Deteksi Dini Kehamilan Resiko Tinggi Sistem deteksi dini dapat dimulai sejak seorang wanita merasakan dirinya hamil sampai ibu tersebut memasuki masa nifas, bidan dalam hal ini membantu ibu dan janinnya melewati masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan selamat sehat dan sejahtera, deteksi dini dilakukan dalam beberapa tahap, antara lain: a. Pemeriksaan Kehamilan Dini Yang dimaksud dengan pemeriksaan kehamilan dini adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh seorang wanita untuk pertama kali ketika menyadari dirinya hamil dengan tujuan dilakukannya pemeriksaan kehamilan secara dini adalah untuk mengetahui apakah wanita tersebut benar-benar hamil, untuk menentukan usia kehamilan, melakukan deteksi
adanya factor risiko dan komplikasi pada kehamilan, perencanaan penyuluhan dan pengobatan yang diperlukan, kemudian melakukan rujukan dan kolaborasi bila kehamilan mengalami komplikasi dan factor risiko yang memungkinkan komplikasi yang terjadi (Yeyeh, 2010). b. Kontak Dini Kehamilan dalam trimester Pelayanan ANC secara rutin sangat penting untuk mendeteksi secara dini komplikasi dan penyulit persalinan serta mendidik wanita dan keluarga tentang kehamilan, persalinan dan nifas. Dalam kunjungan kehamilan, ibu minimal 4 kali melakukan kunjungan kehamilan: Trimester I Trimester II Trimester III (Fadlun & Feryanto, 2012).
: 1 kali (< 14 minggu) : 1 kali (< 28 minggu) : 2 kali (> 28 minggu)
c. Pelayanan ANC berdasarkan kebutuhan individu Pada saat bidan berhadapan dengan seorang wanita dalam masa hamil, bidan harus paham bahwa setiap individu mempunyai kebutuhan yang berbeda, artinya kita tidak boleh menyamakan semua klien yang kita hadapi dalam hal ini bukan bentuk pelayanan dan perlakuannya akan tetapi dari segi psikologi yang mana setiap orang mempunyai perbedaan, maka dari itu perkembangan psikologi seorang wanita harus dikuasai oleh seorang bidan jika telah yakin akan melakukan praktek mandiri. d. Skrining Untuk Deteksi dini Pemeriksaan dilakukan dengan cara: anamnesa untuk menanyakan keluhan utama atau keluhan yang dirasakan saat ini, kemudian ditanyakan seluruh riwayat kesehatan yang lalu dan sekarang termasuk pemeriksaan ginekologi dan obstetric. Pemeriksaan lengkap yakni pemeriksaan yang dilakukan untuk meninjau apakah kondisi fisik klien ada masalah atau tidak dan dilakukan secara komprehensif atau lengkap dan detail dilakukan secara head to toe (dari kepala ke kaki) serta dilakukan pemeriksaan penunjang yang diperlukan, seperti laboratoium, pemeriksaan radiologi, melakukan
investigasi khusus tergantung atau berdasarkan kebutuhan dan masalah klien (Yeyeh, 2010). 2.7 Kerangka Konsep Kerangka konsep dalam penelitian ini menggambarkan yang akan diteliti adalah pengaruh metode penyuluhan deteksi dini kehamilan risiko tinggi terhadap pengetahuan ibu hamil. Kerangka konsep dalam penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Skema 2.2 Kerangka Konsep Penelitian Variabel Independent Metode penyuluhan Ceramah dan slide Ceramah dan leaflet
Variabel Dependent Pengetahuan ibu hamil Tentang deteksi dini Kehamilan risiko tinggi
2.8 Hipotesis Ha : Ada pengaruh antara kelompok yang diberi penyuluhan dengan metode ceramah dan slide dengan kelompok yang diberi penyuluhan dengan metode ceramah dan leaflet terhadap pengetahuan ibu hamil tentang deteksi dini kehamilan risiko tinggi.
BAB III TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN 3.1 Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Untuk mengetahui pengaruh metode penyuluhan deteksi dini kehamilan risiko tinggi terhadap pengetahuan ibu hamil pada kelas prenatal di Puskesmas Bangkinag Kota Kabupaten Kampar. b. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang deteksi dini kehamilan risiko tinggi sebelum dan sesudah mendapat penyuluhan dengan metode ceramah dan slide di Puskesmas Bangkiang Kota Kabupaten Kampar. c. Untuk mengetahui pengetahuan ibu hamil tentang deteksi dini kehamilan risiko tinggi sebelum dan sesudah mendapat penyuluhan dengan metode ceramah dan leaflet di Puskesmas Bangkinag Kota Kabupaten Kampar. d. Untuk mengetahui perbedaan pengetahuan ibu hamil tentang deteksi dini kehamilan risiko tinggi sebelum dan sesudah mendapat penyuluhan dengan metode ceramah dan slide serta metode ceramah dan leaflet di Puskesmas Bangkinang Kota Kabupaten Kampar. 3.2 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan suatu masukan dan informasi bagi Puskesmas Bangkinang Kota
dalam kaitannya
dengan
penyuluhan terhadap pengetahuan ibu hamil tentang deteksi dini kehamilan risiko tinggi. Sehingga diharapkan dapat memberikan perbaikan kebijakan dalam memperbaharui kompetetnsi bidan dalam memberikan penyuluhan pada ibu hamil.
BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Penelitian Desain penelitian ini adalah quasy eksperimental (eksperimen semu) denganmenggunakan rancangan
pretest-postest group design (Hidayat,
2007).Model rancangannya adalah sebagai berikut (Nasir, dkk, 2011): O1XO 2 O3 XO 4
Keterangan O1= Pre test kelompok perlakuan penyuluhan metode ceramah dan slide O2= Post test kelompok perlakuan penyuluhan metode ceramah dan slide O3= Pre test kelompok perlakuan penyuluhan metode ceramah dan leaflet O4= Post test kelompok perlakuan penyuluhan metode ceramah dan leaflet 4.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini adalah di Puskesmas Bangkinang Kota yang berada di Kabupaten Kampar dan dilaksanakan pada bulan Maret sampai dengan April 2016. 4.3 Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini yaitu seluruh ibu hamil yang berada di wilayah kerja Puskesmas Bangkinang Kota sebanyak 78 orang. 2. Sampel a. Besar sampel Sampel dalam
penelitian ini diambil dengan metode
purposivesampling yang didasari oleh suatu pertimbangan tertentu. Untuk menetukan besar sampel pada penelitian ini dengan menggunakan rumus: n
78 1 78(0,052 )
n = 66 orang Keterangan : N : Besar populasi n
: Besar sampel
d2
: Tingkat Kepercayaan (95%) dengan α (0.05)
Dari rumus diatas maka didapat sampel sebanyak 66 orang. Berdasarkan sampel diatas, maka jumlah sampel dari ibu hamil penelitian ini adalah 66 ibu hamil, masing-masing 33 orang ibu hamil kelompok yang diberi penyuluhan dengan metode ceramah dan slide dan 33 ibu hamil kelompok yang diberi penyuluhan dengan metode ceramah dan leaflet. b. Prosedur Pengumpulan Data Pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan metode observasi dan wawancara dimana peneliti mengamati atau mengukur dan mencatat kejadian yang sedang diteliti dalam sebuah lembar observasi yang berisi variabel-variabel yang akan diteliti. 4.4 Instrument Penelitian Instrument penelitian berupa slide dan leaflet yang berisi materi tentang deteksi dini kehamilan risiko tinggi sebagai media penyuluhan dan kuisioner yang disusun secara terstrukstur. Kuesioner digunakan untuk mengukur pengetahuan ibu tentang deteksi dini kehamilan risiko tinggi. 4.5 Teknik Pengumpulan Data Berdasarkan sumber data, maka jenis data yang digunakan pada penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi jumlah ibu hamil, jumlah ibu hamil yang terdeteksi risiko tinggi, dan jumlah ibu bersalin yang mengalami komplikasi persalinan serta data lainnya yang
mendukung yang diperoleh dari Puskesmas
Bangkinang Kota. Data Primer diperoleh menggunakan kuesioner kelompok yang diberi penyuluhan dengan metode ceramah dan slide dan kelompok
yang diberi penyuluhan dengan metode ceramah dan leaflet. 4.6 Pengolahan Data Data yang sudah dikumpul diolah menggunakan system komputerisasi dengan langkah sebagai berikut: 1. Editing Dilakukan untuk memeriksa kembali data yang didapat, apakah terdapat kesalahan, kekeliruan atau kemungkinan tidak lengkap atau tidak sesuai, kemudian diperbaiki guna pengolahan. 2. Coding Pemberikan kode pada setiap jawaban agar dikonservasikan dengan angka dan memudahkan dalam pengolahan data. 3. Entri Data Setelah semua isian kuesioner terisi penuh dan benar dan juga sudah melewati pengkodingan, maka langkah selanjutnya adalah memasukkan data kedalam program pengolahan data. 4. Proccessing Dengan memasukkan data kedalam program komputer maka data akan diproses agar dapat dianalisis. 5. Cleaning Sebelum dilakukan analisis data terhadap data yang sudah dimasukkan, dilakukan pengecekan apabila terdapat kesalahan pada saat entry data. Kesalahan ini dapat diperbaiki sehingga nilai yang ada sesuai dengan hasil pengumpulan data.
4.7 Analisis data Dalam penelitian ini analisis yang digunakan yaitu: 1. Analisis Univariat Analisis univariat yang dilakukan terhadap tiap masingmasing karakteristik variabel dari hasil penelitian. Dalam analisis univariat ini digunakan untuk mendiskripsikan angka atau nilai karakteristik responden baik variabel dependent dan independent. 2. Analisis Bivariat Analisis Bivariat yang digunakan pada penelitian ini adalah paired t untuk melihat skor pengetahuan ibu hamil sebelum dan sesudah diberikan penyuluhan dan independent t-test yaitu untuk membandingkan perbedaan skor pengetahuan ibu hamil tentang deteksi dini kehamilan risiko tinggi pada kelompok perlakuan penyuluhan dengan metode ceramah dan slide dan kelompok perlakuan penyuluhan dengan metode ceramah dan leaflet. Keputusan uji statistik menggunakan taraf signifikansi (nilai kemaknaan) p<0,05 yaitu: 1) Jika p<0,05 artinya ada perbedaan pengetahuan ibu hamil antara kelompok yang diberi penyuluhan dengan metode ceramah dan slide dengan kelompok yang diberi penyuluhan dengan metode ceramah dan leaflet. 2) Jika p>0,05 artinya tidak ada perbedaan pengetahuan ibu hamil antara kelompok yang diberi penyuluhan dengan metode ceramah dan slide dengan kelompok yang diberi penyuluhan dengan metode ceramah dan leaflet.
BAB V HASIL YANG DICAPAI
5.1 Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pengetahuan ibu hamil tentang deteksi dini kehamilan risiko tinggi sebelum dan sesudah mendapat penyuluhan dengan metode ceramah dan slide serta metode ceramah dan leaflet di Puskesmas Bangkinang Kota Kabupaten Kampar. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret–April 2016, dimana respondenya adalah seluruh ibu hamil yang berada di wilayah kerja Puskesmas Bangkinang Kota sebanyak 66 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara purposive sampling. Dengan memenuhi Kriteria inklusi yaitu: Bersedia menjadi responden, Ibu yang hadir pada saat penyuluhan. 5.2 Analisa Univariat 1. Karakteristik Responden Menurut Umur Tabel 4.1 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Umur Umur
<20 tahun 20-35 tahun >35 tahun Total
Metode Penyuluhan Ceramah dan Leaflet 4 27 2 33
%
12,1 81,8 6,1 100
Metode Penyuluhan Ceramah dan slide 0 30 3 33
%
0 90,9 9,1 100
Pada tabel 4.1 dapat dilihat bahwa sebagian besar responden berumur 20-35 tahun yaitu 81,8% pada kelompok responden ceramah dan leaflet dan 90,9% pada kelompok responden ceramah dan slide.
2. Karakteristik Responden Menurut Pendidikan Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Responden Menurut Pendidikan Pendidikan
Tidak Sekolah SD SMP SMA PT
Metode Penyuluhan Ceramah dan Leaflet 0
%
%
0
Metode Penyuluhan Ceramah dan slide 0
11 17 4 1
33,3 51,5 12,1 3,0
1 19 8 5
3,0 57,6 24,2 15,2
0
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar responden berpendidikan SMP yaitu 51,5% pada kelompok responden ceramah dan leaflet dan 57,6% pada kelompok responden ceramah dan slide. 3. Pengetahuan Ibu Hamil Sebelum diberikan Penyuluhan Dengan Metode Ceramah dan Leaflet dan Dengan Metode Ceramah dan Slide Tabel 4.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkanpengetahuan sebelum pemberian penyuluhan Pengetahuan
Sangat baik Baik Cukup Kurang
Metode Penyuluhan Ceramah dan leaflet 1
%
3,0
Metode Penyuluhan Ceramah dan Slide 1
%
3,0
10
30,3
12
36,4
20
60,6
19
57,6
2
6,1
1
3,0
Sangat kurang
0
0
0
0
Total
33
100
33
100
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden sebelum diberikan penyuluhan baik itu dengan metode ceramah dan leaflet maupun dengan metode ceramah dan slide sebagian besar berpengetahuan cukup,
yaitu pada metode ceramah dan Leaflet sebanyak 20 orang (60,6%) serta metode ceramah dan Slide sebanyak 19 orang (57,6%). 4. Pengetahuan Ibu Hamil Sesudah diberikan Penyuluhan Dengan Metode Ceramah dan Leaflet dan Dengan Metode Ceramah dan Slide Tabel 4.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pengetahuan sesudahpemberian penyuluhan Pengetahuan
Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang
Total
Metode Penyuluhan Ceramah dan Leaflet 9
%
27,3
Metode Penyuluhan Ceramah dan Slide 26
%
78,8
24
72,7
7
21,2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
33
100
33
100
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengetahuan responden sesudah diberikan penyuluhan dengan metode ceramah dan leaflet sebagian besar berpengetahuan baik, sebanyak 24 orang (72,7%) serta metode ceramah dan Slide sebagian besar berpengetahuan sangat baik sebanyak 26 orang (78,8%).
5.3 Analisis Bivariat Pengaruh Metode Penyuluhan 1.
Perbandingan Rerata Nilai Pengetahuan Responden Sebelum dan Sesudah Penyuluhan dengan Metode Ceramah dan Leaflet Tabel 4.5 Perbandingan Rerata nilai pengetahuan responden sebelum dan sesudahpemberian penyuluhan dengan metode ceramah dan Leaflet
Pengetahuan Kelompok Ceramah dan Leaflet
Mean
Mean Difference
P Value
N
Sebelum Sesudah
59,39 78,33
18,939
0,000
66
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa rerata pengetahuan responden sebelum diberikan penyuluhan dengan metode ceramah dan leaflet adalah 59,39 dan sesudahnya didapat rerata 78,33. Terlihat nilai mean difference sebesar 18,939 Nilai p= 0,000 hal ini bermakna bahwa ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan.
2. Perbandingan Rerata Nilai Pengetahuan Responden Sebelum dan Sesudah Penyuluhan dengan Metode Ceramah dan Slide Tabel 4.6Perbandingan Rerata nilai pengetahuan responden sebelum dan sesudah pemberian penyuluhan dengan metode ceramah dan Slide Pengetahuan Kelompok Ceramah dan Slide Sebelum Sesudah
Mean
Mean Difference
61,36 88,48
27,121
P Value
0,000
N
66
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa rerata pengetahuan responden sebelum diberikan penyuluhan dengan metode ceramah dan slide adalah 61,36 dan sesudahnya didapat rerata 88,48. Terlihat nilai mean difference sebesar 27,121 Nilai p= 0,000 hal ini bermakna bahwa ada perbedaan yang signifikan antara pengetahuan sebelum dan sesudah penyuluhan. 3. Perbandingan Rerata Nilai Pengetahuan Penyuluhan Menurut Metode Penyuluhan
Responden
Sesudah
Tabel 4.6 Perbandingan Rerata nilai pengetahuan responden sesudah pemberianpenyuluhan menurut metode penyuluhan Pengetahuan Sesudah penyuluhan menurut metode
Mean
P Value
N
Ceramah dan Leaflet
78,33
0,000
66
Ceramah dan Slide
88,48
Hasil uji statistik menunjukkan bahwa rerata nilai pengetahuan ibu hamil sesudah pemberian penyuluhan dengan metode ceramah dan leaflet adalah lebih kecil yaitu 78,33 dibandingkan dengan metode ceramah dan slide yang nilainya sebesar 88,48 dengan nilai p value = 0,000 artinya secara statistik ada perbedaan yang signifikan antara pemberian penyuluhan metode ceramah dan leaflet dengan metode ceramah dan slide untuk meningkatkan pengetahuan ibu hamil.
BAB VI RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA 6.1 Jadwal Penelitian Penelitian ini direncakan akan dilaksanakan selama satu tahun. Mulai dari Januari 2016 sampai Desember2016. Jadwal kegiatan direncakan, dapat dilihat pada tabel dibawah ini: Tabe 1 Jadwal Penelitian No. Penerapan 1
2
3 4 5 6
Pembuatan Proposal dan survei lokasi kegiatan Sampling pengambila n data Pengumpul an data Menganalis is data Penyusunan laporan Publikasi dan seminar
Jan
Feb
Mar et
Apri l
Mei
Ju n
Ju l
Ag us
Sept
Okt
Nov
De
BAB VII SIMPULAN DAN SARAN 7.1 Simpulan Setelah dilakukan pembahasan terhadap data-data yang diperoleh dari hasil penelitian, maka diambil kesimpulan, antara lain:
1. Ada peningkatan pengetahuan deteksi dini kehamilan risiko tinggi setelah diberi penyuluhan dengan metode ceramah dan leaflet 2. Ada peningkatan pengetahuan deteksi dini kehamilan risiko tinggi setelah diberi penyuluhan dengan metode ceramah dan slide. 3. Pada penelitian ini metode ceramah dan slide lebih efektif secara statistik untuk meningkatkan pengetahuan. 7.2 Saran Berdasarkan kesimpulan penelitian ini, maka beberapa hal yang dapat disarankan dan memungkinkan untuk dapat dilaksanakan, yaitu sebagai berikut : 1. Bagi instansi kesehatan Bagi tenaga kesehatan khususnya bidan yang bertugas di puskesmas Bangkinang Kota sebaiknya penyuluhan tentang deteksi dini kehamilan risiko tinggi dengan menggunakan metode ceramah dan slide dapat dijadikan satu alternatif dalam meningkatkan pengetahuan deteksi dini kehamilan risiko tinggi dan perlunya pengembangan isi materi penyuluhan deteksi dini kehamilan risiko tinggi
sebagai
acuan
bagi
parapraktisi
kesehatan
dalam
menigkatkan program promosi kesehatan khususnya kesehatan ibu
dan anak serta dilakukan kegiatan lanjutan berupa tindakan observasi terhadap perubahan perilaku deteksi dini kehamilan risiko tinggi. 2. Bagi Dinas Kesehatan Sebaiknya diupayakan pembuatan slide dan leaflet tentang deteksi dini kehamilan risiko tinggi sebagai sarana promosi kesehatan yang harus disesuaikan dengan karakteristik ibu hamil itu sendiri. Dalam proses pembuatannya diperlukan keterlibatan dari orang-orang yang kompeten dan lintas sektor yang terkait sehingga slide tersebut betul-betul menarik, efektif dan efisien. 3. Bagi responden Bagi ibu hamil, khususnya di wilayah kerja puskesmas Bangkinang Kota sebaiknya lebih aktif lagi dalam mengikuti kegiatan kelas prenatal. 4. Bagi penelitian selanjutnya, Diharapkan dapat menambah hasil informasi yang berhubungan dengan penyuluhan terhadap pengetahuan ibu hamil tentang deteksi dini kehamilan risiko tinggi.