DAFTAR ISI
Halaman Judul
i
Pengesahan
ii
Persetujuan
iii
Surat Pernyataan
iv
Kata Pengantar
v
DAFTAR ISI
vii
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR GAMBAR
xiv
DAFTAR NOTASI
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
xxiii
ABSTRAK
xxiv
ABSTRACT
xxvi
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.1
LATAR BELAKANG
1
1.2
RUMUSAN MASALAH
4
1.3
TUJUAN PENELITIAN
5
1.4
BATASAN MASALAH
5
1.5
MANFAAT PENELITIAN
6
STUDI PUSTAKA
7
2.1
TINJAUAN PENELITIAN TERDAHULU
7
2.2
KEASLIAN PENELITIAN
10
LANDASAN TEORI
11
3.1
PENDAHULUAN
11
3.2
PRINSIP PERENCANAAN BANGUNAN TAHAN GEMPA
12
3.3
PEMBEBANAN STRUKTUR
14
3.3.1 Beban Gravitasi
15
BAB II
BAB III
vii
3.3.2 Beban Lateral
15
3.3.3 Kuat Perlu
34
3.3.4 Kuat Rencana
36
DESAIN ELEMEN STRUKTUR
36
3.4.1 Perencanaan Pelat Lantai
36
3.4.2 Perencanaan Balok
40
3.4.3 Perencanaan Kolom
54
3.4.4 Perencanaan Hubungan Balok Kolom Pada SRPMK
61
3.4.5 Perencanaan Dinding Struktural Beton Khusus (DSBK)
63
3.4.6 Perencanaan Pondasi
71
METODE PENELITIAN
77
4.1
LOKASI PENELITIAN
77
4.2
WAKTU PENELITIAN
77
4.3
ALAT-ALAT BANTU YANG DIGUNAKAN
77
4.4
PEMODELAN STRUKTUR
77
4.4.1 Pelat
77
4.4.2 Balok
78
4.4.3 Kolom
78
4.4.4 Shearwall
78
4.4.5 Pondasi
78
4.5
PENGUMPULAN DATA
83
4.6
PEMBEBANAN STRUKTUR
83
4.7
DATA STRUKTUR
83
4.8
TAHAPAN ANALISIS
83
4.9
SKEMA CARA PERBANDINGAN RESPON STRUKTUR
85
ANALISIS, DESAIN, DAN PEMBAHASAN
86
3.4
BAB IV
BAB V 5.1
PERHITUNGAN
ESTIMASI
AWAL
DIMENSI
ELEMEN
STRUKTUR
86
5.1.1 Perhitungan Estimasi Ukuran Balok
86
5.1.2 Perhitungan Estimasi Ukuran Pelat Lantai
87
5.1.3 Perhitungan Estimasi Ukuran Kolom
87
viii
5.1.4 Perhitungan Estimasi Ukuran Shearwall
88
PEMBEBANAN STRUKTUR
89
5.2.1 Beban Mati
89
5.2.2 Beban Hidup
90
5.2.3 Beban Gempa Dinamik Respon Spektrum
90
5.2.4 Beban Angin Statik
126
5.3
KONTROL HASIL ANALISIS STRUKTUR
146
5.4
PERENCANAAN ELEMEN STRUKTUR
147
5.4.1 Perencanaan Pelat Lantai
147
5.4.2 Redistribusi Momen
154
5.4.3 Perencanaan Tulangan Lentur Balok
155
5.4.4 Perencanaan Tulangan Geser Balok
169
5.4.5 Respon Struktur Pada Balok
175
5.4.6 Perencanaan Kolom
179
5.4.7 Perencanaan Hubungan Balok Kolom
196
5.4.8 Respon Struktur Pada Kolom
199
5.4.9 Perencanaan Shearwall
203
5.4.10 Perencanaan Tangga
219
5.4.11 Perencanan Pondasi
224
PERBANDINGAN RESPON STRUKTUR
233
KESIMPULAN DAN SARAN
240
6.1
KESIMPULAN
240
6.2
SARAN
241
5.2
5.5 BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
243
LAMPIRAN
ix
DAFTAR NOTASI a
=
Tebal blok beton desak, mm
Acv
=
Luas netto yang dibatasi tebal dan panjang penampang dinding, mm2
Ag
=
Luas bruto penampang, mm2
Aj
=
Luas efektif hubungan balok-kolom, mm2
A0
=
Percepatan puncak muka tanah akibat pengaruh gempa rencana yang bergantung pada wilayah gempa dan jenis tanah tempat struktur gedung berada.
As
=
As − min = Ast
=
Luas tulangan tarik, mm2 Luas minimum tulangan lentur, mm2 Luas total tulangan longitudinal (batang tulangan atau baja profil), mm2
Awb
=
Luasan komponen batas, mm2
b
=
Lebar muka tekan komponen struktur, mm
bc
=
Ketebalan kritis dinding geser, mm
b0
=
Keliling penampang kritis, mm
bw
=
Lebar badan, mm
=
Jarak dari serat tekan terluar ke garis netral, mm
=
Nilai faktor respon gempa berlaku untuk wilayah gempa tertentu
C
dan untuk jenis tanah tertentu pula Cc
=
Kuat tekan beton
Cu
=
Nilai kohesi tanah
d
=
Jarak dari serat tekan terluar ke pusat tulangan tarik, mm
dc
=
Jarak dari serat tarik terluar ke pusat tulangan tarik, mm
d'
=
Jarak dari serat tekan terluar ke pusat tulangan tekan, mm
xviii
di
=
Simpangan horisontal lantai tingkat ke-i, mm
D
=
Diameter tiang, mm
db
=
Diameter nominal batang tulangan, kawat, mm
Ec
=
modulus elastisitas beton, MPa
Eg
=
Nilai efisiensi kelompok tiang
Ep
=
modulus elastisitas tiang, MPa
Es
=
modulus elastisitas tulangan, MPa
Fi
=
Beban gempa nominal statik ekuivalen yang menangkap pada pusat massa pada taraf lantai ke-i struktur atas gedung
f c'
=
Kuat tekan beton karakteristik, MPa
fs
=
Tegangan dalam tulangan yang dihitug pada kondisi beban kerja, MPa
fy
=
Kuat leleh yang disyaratkan untuk tulangan non-prategang, MPa
f
=
Frekuensi alami struktur, Hz
Gf
=
Gust effect factor
g
=
Percepatan gravitasi
h
=
Ketebalan total dinding geser, mm
hw
=
Tinggi total dinding diukur dari dasar ke puncak, mm
I
=
Faktor keutamaan gedung, faktor pengali dari pengaruh gempa rencana pada berbagai kategori gedung, untuk menyesuaikan periode ulang gempa yang berkaitan dengan penyesuaian probabilitas dilampauinya pengaruh tersebut selama umur gedung itu dan penyesuaian umur gedung itu.
Ip
=
Momen inersia tiang
k
=
Keliling pelat
K
=
Kekakuan kolom
Kw
=
Kekakuan shearwall
xix
Lx
=
Ly
=
lW
=
M pr+
=
M pr−
=
Bentang pendek pelat, mm Bentang panjang pelat, mm Panjang dinding geser, mm Momen kapasitas positif Momen kapasitas negatif
M pr 3 =
Momen ultimit kolom atas
M pr 4 =
Momen ultimit kolom bawah
Mn
=
Kuat momen nominal pada penampang
p
=
Beban angin desain
Pb
=
Kuat beban aksial nominal pada kondisi regangan seimbang
pb
=
Selimut beton, mm
Pmax
=
Gaya maximum pada tiang pancang
Pn
=
Kuat beban aksial nominal pada eksentrisitas yang diberikan.
Pu
=
Beban aksial terfaktor
Qult
=
Daya dukung ultimit tiang
Qall
=
Daya dukung ijin tiang
qz
=
Velocity pressure, tekanan akibat kecepatan angin
R
=
Faktor reduksi gempa
s
=
Spasi tulangan geser atau puntir dalam arah pararel dengan tulangan longitudinal, mm
SF
=
Faktor keamanan
T
=
Waktu getar gedung
tp
=
Tebal pile cap
Ts
=
Kuat tarik baja tulangan
V
=
Beban gempa nominal atau beban geser total
Vu
=
Gaya geser terfaktor
xx
Vsway
=
Gaya geser horizontal hubungan balok-kolom
Wi
=
Berat lantai tingkat ke-i, termasuk beban hidup yang sesuai
Vc
=
Kuat geser nominal yang dipikul oleh beton, N
Vi
=
Gaya geser tingkat, kN
Vs
=
Kuat geser nominal yang disumbangkan oleh tulangan geser, N
Vsn
=
Kuat geser nominal tulangan sengkang, N
Vu
=
Gaya geser terfaktor pada penampang, N
Vn
=
Tegangan geser nominal, MPa
V1
=
Gaya geser dasar mode pertama, kN
Wt
=
Berat total struktur kombinasi beban mati ditambah beban hidup yang sesuai
X max ( z ) ..
X max ( z )
=
Maximum along-wind displacement, m
=
Maximum Along-Wind Acceleration, milli-g
Yi
=
Simpangan horisontal tingkat, mm
Zj
=
Modal amplitudo, yang nilainya bergantung pada nilai-nilai mode shapes, mm
βc
=
Rasio sisi panjang dan sisi pendek beban terpusat pondasi
β1
=
Konstanta yang merupakan fungsi dari kekuatan beton
δi
=
Story drift
γ
=
Berat volume tanah
ξ
=
Faktor pengali batas layan ultimit
φ
=
Faktor reduksi kekuatan
=
Kapasitas dukung kelompok tiang
=
Beban vertikal yang ditahan oleh tiang pancang
=
Regangan desak beton
=
Faktor daktilitas disain yang digunakan
∑Q ∑P
u
μ∆
xxi
ρ
=
Rasio tulangan tarik non-prategang
ρb
=
Rasio tulangan yang memberikan kondisi regangan yang seimbang
ρn
=
Ratio luas tulangan geser terhadap luas bidang yang tegak lurus A
ρb
=
Rasio tulangan yang memberikan kondisi regangan yang seimbang
σ (z ) =
RMS along-wind acceleration, m/dt
ω
Frekuensi sudut
..
x
=
xxii
2
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN A - DESAIN 1. Hasil desain 2. Pemodelan struktur pada ETABS LAMPIRAN B – GAMBAR RENCANA 1. Standar detail tulangan 2. Gambar struktur frame 3. Gambar struktur frame-wall
xxiii
DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 3.1
Respon spektrum gempa rencana (SNI 1726-2002)
17
Gambar 3.2
Profil kecepatan angin sesuai ASCE 7-05 (Taranath, 2010)
31
Gambar 3.3
Pembebanan gempa dua arah
35
Gambar 3.4
Distribusi tegangan-regangan beton bertulang pada pelat
38
Gambar 3.5
Distribusi tegangan – regangan balok tulangan sebelah
41
Gambar 3.6
Perilaku struktur akibat beban gempa
42
Gambar 3.7
Gaya-gaya kopel pada balok tulangan rangkap
42
Gambar 3.8
Diagram tegangan regangan dan momen kopel pada balok tulangan rangkap dengan baja desak leleh
Gambar 3.9
43
Diagram tegangan regangan dan momen kopel pada balok tulangan rangkap dengan baja desak belum leleh
45
Gambar 3.10 Diagram tegangan regangan dan momen kopel pada balok tulangan rangkap kondisi kontrol momen positif ( M + )
47
Gambar 3.11 Diagram tegangan regangan dan momen kopel pada momen kapasitas negatif
49
Gambar 3.12 Diagram tegangan regangan pada balok tulangan rangkap yang dibalik fungsinya
50
Gambar 3.13 Diagram gaya geser balok akibat beban gravitasi
52
Gambar 3.14 Diagram gaya geser balok akibat beban gempa
52
Gambar 3.15 Diagram gaya geser total balok akibat beban gravitasi dan beban gempa
53
Gambar 3.16 Keseimbangan gaya pada kolom persegi beton bertulang
55
Gambar 3.17 Hubungan P − M pada keruntuhan kolom beton bertulang
57
Gambar 3.18 Contoh tulangan transversal pada kolom (SNI 03-2847-2002)
59
Gambar 3.19 Luas efektif hubungan balok-kolom (SNI 03-2847-2002)
62
Gambar 3.20 Geser hubungan balok-kolom
63
Gambar 3.21 Persyaratan penulangan DSBK
64
xiv
Gambar 3.22 Gaya-gaya yang bekerja pada shearwall biasa
67
Gambar 3.23 Gaya-gaya yang bekerja pada shearwall dengan boundary 67
element
Gambar 3.24 Dimensi minimum untuk boundary element pada shearwall dalam daerah sendi plastis (Paulay dan Priestley, 1992)
69
Gambar 3.25 Hubungan antara ketebalan kritis shearwall dan daktilitas displacement (Paulay dan Priestley, 1992)
69
Gambar 3.26 Variasi rasio kurvatur daktilitas pada bagian dasar cantilever shearwall dengan aspek rasio dan kebutuhan daktilitas displacement (Paulay dan Priestley, 1992)
69
Gambar 3.27 Konfigurasi kelompok tiang pancang
74
Gambar 3.28 Reaksi tiang akibat gaya aksial dan momen
75
Gambar 4.1
Denah struktur frame
79
Gambar 4.2
Potongan struktur frame
79
Gambar 4.3
Pemodelan struktur frame pada ETABS – Plan view
80
Gambar 4.4
Pemodelan struktur frame pada ETABS – 3D view
80
Gambar 4.5
Denah struktur frame-wall
81
Gambar 4.6
Potongan struktur frame-wall
81
Gambar 4.7
Pemodelan struktur frame-wall pada ETABS – Plan view
82
Gambar 4.8
Pemodelan struktur frame-wall pada ETABS – 3D view
82
Gambar 4.9
Flow chart tahapan analisis dan desain
84
Gambar 4.10 Skema cara perbandingan respon struktur
85
Gambar 5.1
Penampang balok
86
Gambar 5.2
Penampang kolom
87
Gambar 5.3
Kekakuan kolom dan shearwall
92
Gambar 5.4
Mode shapes
93
Gambar 5.5
Drift ratio
102
Gambar 5.6
Kinerja batas layan
111
Gambar 5.7
Kinerja batas ultimit
120
Gambar 5.8
Base shear struktur frame
123
Gambar 5.9
Base shear struktur frame-wall
124
xv
Gambar 5.10 Arah angin yang diperhitungkan
127
Gambar 5.11 Arah angin yang diperhitungkan
134
Gambar 5.12 Momen hasil analisis struktur
154
Gambar 5.13 Momen hasil redistribusi
154
Gambar 5.14 Diagram tegangan, regangan dan momen kopel pada balok tulangan rangkap
157
Gambar 5.15 Komposisi tulangan balok
159
Gambar 5.16 Diagram tegangan, regangan dan momen kopel pada balok tulangan rangkap untuk kuat lentur negatif
160
Gambar 5.17 Diagram tegangan, regangan dan momen kopel pada balok tulangan rangkap untuk kuat lentur positif
161
Gambar 5.18 Diagram tegangan, regangan dan momen kopel pada balok tulangan rangkap untuk Mpr-
163
Gambar 5.19 Diagram tegangan, regangan dan momen kopel pada balok tulangan rangkap untuk Mpr+
165
Gambar 5.20 Perencanaan geser balok (SNI 03-2847-2002)
169
Gambar 5.21 Tributary area balok
170
Gambar 5.22 Gaya geser balok akibat beban gravitasi, gempa dan hasil superposisi
171
Gambar 5.23 Momen balok B1
175
Gambar 5.24 Momen balok B2
175
Gambar 5.25 Momen balok B3
176
Gambar 5.26 Gaya geser balok B1
176
Gambar 5.27 Gaya geser balok B2
177
Gambar 5.28 Gaya geser balok B3
177
Gambar 5.29 Lokasi kolom K2
179
Gambar 5.30 Model beban-penampang kolom
180
Gambar 5.31 Penampang kolom kondisi beban desak maksimum yang diijinkan
181
Gambar 5.32 Penampang kolom kondisi balance
182
Gambar 5.33 Penampang kolom kondisi lentur murni
184
xvi
Gambar 5.34 Diagram interaksi ϕMn - ϕPn kolom
185
Gambar 5.35 Diagram interaksi ϕMn-ϕPn terhadap SCWB arah sumbu kuat
187
Gambar 5.36 Diagram interaksi ϕMn-ϕPn terhadap SCWB arah sumbu lemah 188 Gambar 5.37 Potongan tumpuan kolom dengan tulangan sengkang rencana
194
Gambar 5.38 Momen kolom K1
199
Gambar 5.39 Momen kolom K2
199
Gambar 5.40 Gaya geser kolom K1
200
Gambar 5.41 Gaya geser kolom K2
200
Gambar 5.42 Aksial kolom K1
201
Gambar 5.43 Aksial kolom K2
201
Gambar 5.44 Letak pier P4
203
Gambar 5.45 Dimensi rencana shearwall
203
Gambar 5.46 Penulangan rencana shearwall
210
Gambar 5.47 Model beban-penampang shearwall
210
Gambar 5.48 Penampang shearwall kondisi beban desak maksimum yang diijinkan
211
Gambar 5.49 Penampang shearwall kondisi balance
213
Gambar 5.50 Penampang shearwall kondisi lentur murni
215
Gambar 5.51 Diagram interaksi ϕMn - ϕPn shearwall
217
Gambar 5.52 Rencana tangga
219
Gambar 5.53 Dimensi uptrede dan antrede
220
Gambar 5.54 Panjang tangga rencana
220
Gambar 5.55 Elevasi tangga rencana
221
Gambar 5.56 Data lapisan tanah
224
Gambar 5.57 Konfigurasi kelompok tiang pancang
226
Gambar 5.58 Reaksi tiang pancang akibat beban gravitasi terfaktor
227
Gambar 5.59 Reaksi tiang pancang akibat beban gempa terfaktor
228
Gambar 5.60 Reaksi tiang pancang akibat beban maksimum, dimana terjadi sendi plastis pada pertemuan kolom dan pile cap Gambar 5.61 Penampang kritis pile cap geser dua arah sejauh
xvii
229 d 2
232
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 3.1
Faktor reduksi kekuatan (SNI 03-2847-2002)
36
Tabel 5.1
Hasil estimasi ukuran balok
87
Tabel 5.2
Hasil estimasi tebal pelat lantai
87
Tabel 5.3
Hasil estimasi ukuran kolom
87
Tabel 5.4
Hasil estimasi tebal shearwall
89
Tabel 5.5
Kekakuan kolom dan shearwall struktur frame
91
Tabel 5.6
Kekakuan kolom dan shearwall struktur frame-wall
92
Tabel 5.7
Modal participating mass ratios struktur frame
94
Tabel 5.8
Modal participating mass ratios struktur frame-wall
94
Tabel 5.9
Modal amplitudo struktur frame
96
Tabel 5.10
Modal amplitudo struktur frame-wall
96
Tabel 5.11
Simpangan horisontal tingkat struktur frame
96
Tabel 5.12
Simpangan horisontal tingkat struktur frame-wall
97
Tabel 5.13
Gaya geser tingkat struktur frame
96
Tabel 5.14
Gaya geser tingkat struktur frame-wall
98
Tabel 5.15
Tabel drift ratio struktur frame
100
Tabel 5.16
Tabel drift ratio struktur frame-wall
101
Tabel 5.17
Kontrol kinerja batas layan akibat beban gempa dinamik arah X 103
Tabel 5.18
Kontrol kinerja batas layan struktur frame akibat beban gempa dinamik arah Y
Tabel 5.19
104
Kontrol kinerja batas layan struktur frame akibat beban angin arah X
Tabel 5.20
105
Kontrol kinerja batas layan struktur frame akibat beban angin arah Y
Tabel 5.21
106
Kontrol kinerja batas layan struktur frame-wall akibat beban gempa dinamik arah X
107
x
Tabel 5.22
Kontrol kinerja batas layan struktur frame-wall akibat beban gempa dinamik arah Y
Tabel 5.23
108
Kontrol kinerja batas layan struktur frame-wall akibat beban angin arah X
Tabel 5.24
109
Kontrol kinerja batas layan struktur frame-wall akibat beban angin arah Y
Tabel 5.25
110
Kontrol kinerja batas ultimit akibat beban gempa dinamik arah X
Tabel 5.26
112
Kontrol kinerja batas ultimit struktur frame akibat beban gempa dinamik arah Y
Tabel 5.27
113
Kontrol kinerja batas ultimit struktur frame akibat beban angin arah X
Tabel 5.28
114
Kontrol kinerja batas ultimit struktur frame akibat beban angin arah Y
Tabel 5.29
115
Kontrol kinerja batas ultimit struktur frame-wall akibat beban gempa dinamik arah X
Tabel 5.30
116
Kontrol kinerja batas ultimit struktur frame-wall akibat beban gempa dinamik arah Y
Tabel 5.31
117
Kontrol kinerja batas ultimit struktur frame-wall akibat beban angin arah X
Tabel 5.32
118
Kontrol kinerja batas ultimit struktur frame-wall akibat beban angin arah Y
119
Tabel 5.33
Hasil base shear analisis struktur frame
121
Tabel 5.34
Hasil base shear analisis struktur frame-wall
121
Tabel 5.35
Hasil base shear akibat gempa hasil analisis struktur frame terkoreksi
Tabel 5.36
122
Hasil base shear akibat gempa hasil analisis struktur frame-wall terkoreksi
122
Tabel 5.37
Hasil base shear analisis struktur frame terkoreksi
122
Tabel 5.38
Hasil base shear analisis struktur frame-wall terkoreksi
123
Tabel 5.39
Tabel base shear struktur frame
123
xi
Tabel 5.40
Tabel base shear struktur frame-wall
123
Tabel 5.41
Hasil vellocity pressure, qz, arah angin tegak lurus B
131
Tabel 5.42
Hasil tekanan angin, arah angin tegak lurus B
132
Tabel 5.43
Hasil beban angin rencana, arah angin tegak lurus B
133
Tabel 5.44
Perencanaan beban angin rencana struktur frame-wall
134
Tabel 5.45
Perencanaan velocity pressure struktur frame-wall
136
Tabel 5.46
Perencanaan tekanan angin arah angin tegak lurus B struktur 138
frame-wall Tabel 5.47
Perencanaan tekanan angin arah angin tegak lurus L struktur frame-wall
139
Tabel 5.48
Perencanaan beban angin rencana struktur frame
140
Tabel 5.49
Perencanaan velocity pressure struktur frame
142
Tabel 5.50
Perencanaan tekanan angin arah angin tegak lurus B struktur 143
frame Tabel 5.51
Perencanaan tekanan angin arah angin tegak lurus L struktur frame144
Tabel 5.52
Persentase base shear struktur frame-wall
146
Tabel 5.53
Hasil perencanaan pelat lantai
153
Tabel 5.54
Hasil perencanaan balok struktur frame
167
Tabel 5.55
Hasil perencanaan balok struktur frame-wall
158
Tabel 5.56
Hasil perencanaan tulangan geser balok struktur frame
173
Tabel 5.57
Hasil perencanaan tulangan geser balok struktur frame-wall
174
Tabel 5.58
Tabel tegangan-regangan kondisi aksial desak murni
181
Tabel 5.59
Tabel tegangan-regangan kondisi balance
183
Tabel 5.60
Tabel tegangan-regangan kondisi lentur murni
184
Tabel 5.61
Hasil desain kolom struktur frame
189
Tabel 5.62
Hasil desain kolom struktur frame-wall
189
Tabel 5.63
Hasil desain tulangan sengkang kolom struktur frame
195
Tabel 5.64
Hasil desain tulangan sengkang kolom struktur frame-wall
195
Tabel 5.65
Hasil desain HBK struktur frame
198
Tabel 5.66
Hasil desain HBK struktur frame-wall
198
xii
Tabel 5.67
Tabel tegangan-regangan kondisi beban desak maks yang diijinkan
212
Tabel 5.68
Tabel tegangan-regangan kondisi balance
214
Tabel 5.69
Tabel tegangan-regangan kondisi lentur murni
216
Tabel 5.70
Hasil perencanaan shearwall untuk struktur frame-wall
218
Tabel 5.71
Hasil perencanaan corewall untuk struktur frame-wall
218
Tabel 5.72
Gaya dalam rencana pondasi
224
Tabel 5.73
Perbandingan respon struktur terhadap drift arah X
234
Tabel 5.74
Perbandingan respon struktur terhadap drift arah Y
235
Tabel 5.75
Perbandingan respon struktur pada balok B1 terhadap momen
236
Tabel 5.76
Perbandingan respon struktur pada balok B1 terhadap gaya geser
236
Tabel 5.77
Perbandingan respon struktur pada balok B2 terhadap momen
236
Tabel 5.78
Perbandingan respon struktur pada balok B2 terhadap gaya geser
236
Tabel 5.79
Perbandingan respon struktur pada balok B3 terhadap momen
237
Tabel 5.80
Perbandingan respon struktur pada balok B3 terhadap gaya geser
237
Tabel 5.81
Perbandingan respon struktur pada kolom K1 terhadap momen 237
Tabel 5.82
Perbandingan respon struktur pada kolom K1 terhadap gaya geser
238
Tabel 5.83
Perbandingan respon struktur pada kolom K1 terhadap aksial
238
Tabel 5.84
Perbandingan respon struktur pada kolom K2 terhadap momen 238
Tabel 5.85
Perbandingan respon struktur pada kolom K2 terhadap gaya geser
Tabel 5.86
239
Perbandingan respon struktur pada pada kolom K2 terhadap aksial
239
xiii