DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL KATA PENGANTAR EXXECUTIVE SUMMARY DAFTAR ISI BAB I
: PENDAHULUAN A. B. C.
BAB II
LATAR BELAKANG TUGAS DAN FUNGSI SISTEMATIKA PENYAJIAN
: PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA A. Rencana Strategis 2011-2015 1.Visi dan Misi 2.Tujuan dan Sasaran Strategis 3. Program Utama dan Kegiatan Pokok B. Indikator Kinerja Utama (IKU) C. Rencana Kinerja Tahunan 2015 D. Perjanjian Kinerja (dokumen Penetapan Kinerja) Tahun 2015
BAB III
BAB IV
: AKUNTABILITAS KINERJA A.
PENGUKURAN KINERJA
B.
ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA
C.
AKUNTABILITAS KEUANGAN
: PENUTUP. A. KESIMPILAN B. SARAN
Lampiran-Lampiran 1. Struktur Organisasi 2. Indikator Kinerja Utama 3. Matriks Renstra 2011-2015 4. RKT 2014 & 2015 5. PKT 2014 6. SK Tim Penyusun LAKIP Lampiran-lampiran lainnya.
KATA PENGANTAR Alhamdulillah, puji dan syuku kami panjatkan kehadirat Allah SWT, berkat Rahmat Dan Pertolongan Kami dapat membuat Lporan ini. Adapun tujuan dibuatnya laporan ini adalah dalam rangka memenuhi perubahan dan perbaikan demi mewujudkan Badan Peradilan Yang Agung diseluruh Indonesia Secara ideal dan melalui perubahan dan perbaikan semua Badan Peradilan yang diharapkan. `
Disamping itu maksud laporan ini adalah untu memperkenalkan lebih
jauh mengenai Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak dengan sitem kinerjanya, kemdala-kendala yamg dihadapati, serta ke arah perbaikan pelayanan peningkatan sumber daya manusianya, penyediaan fasilitas kerja yang memadai dimasa yang akan datang serta penyerdewrhanaan sistem administrasinya. Dengan harapan bahwa dengan sistem satu atap ini dapat membawa agin segar ke arah perbaikan kinerja disegala bidang.
Pontianak, Januari 2016. Sekretaris
JONI WANTO. Nip. 19620610 198303 1 002
BAB I A. LATAR BELAKANG Bahwa terbentuknya Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak Sejak berdasarkan Kepres No. 41 Tahun 1992 tanggal 3 Agustus 1992, yang mulai beroperasi tanggal 1 Maret 1993 sampai saat ini, wilayah hukumnya masih meliputi seluruh Wilayah Propinsi Kalimantan Barat yang terdiri 2 Kota dan 12 Kabupaten yaitu : 1. Kota Pontianak dengan Ibu Pontianak Kota ; 2. Kota Singakawang dengan Ibu Singkawang Kota ; 3. Kabupaten Mempawah dengan Ibu Kota Mempawah ; 4. Kabupaten Sambas dengan Ibu Kota Sambas ; 5. Kabupaten Bengkayang dengan ibu kota Bengkayang ; 6. Kabupaten Landak dengan ibu kota Ngabang ; 7. Kabupaten Sanggau dengan Ibu kota Sanggau ; 8. Kabupaten Ketapang dengan ibu kota Ketapang ; 9. Kabupaten Sintang dengan Ibu Kota Sintang ; 10. Kabupaten Kapuas Hulu dengan ibu kota Putussibau ; 11. Kabupaten Sekadau dengan ibu kota Sekadau ; 12. Kabupaten Melawi dengan Ibu kota Melawi ; 13. Kabupaten Kayong Utara dengan Ibu kota Sukadana ; 14. Kabupaten Kubu Raya dengan ibu kota Kubu Raya ;. Propinsi Kalimantan Barat dengan ibukotanya Pontianak terletak di sebelah Utara Searwak ( Malaysia ) dengan batas-batas: sebelah Selatan Laut Jawa ( Kalimantan Tengah ) dengan sebelah Timur Propinsi Kalimantan Timur, sebelah Barat Laut Natuna dan Selat Karimata.
Propinsi Kalimantan Barat secara geografis terletak di antara 2o08’ LU serta 3o02’ di antara 108o0’ BT dan 114o10’ BT pada peta bumi atau hanya 9,98 % dari luas pulau Kalimantan. Daerah yang paling luas di Propinsi Kal-Bar adalah Kabupaten Sambas, Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Landak, Kabupaten Pontianak, Kabupaten Sanggau, Kabupaten Ketapang, Kabupaten Sintang,, Kabupaten Kapuas Hulu, Kabupaten Sekadau, Kbupaten Melawi, Kabupaten Kayon Utara, Kabupaten Kubu Raya, Kota Pontianak dan Kota Singkawang dengan luas 146.807 km², kemudian Kabupaten Kapuas Hulu dengan luas 29.842 km² atau sekitar 20,33 % dan luas Wilayah Kalimantan Barat hanya dihuni rata-rata 6 ( Enam ) jiwa perkilometer persegi, sedangkan Kota Pontianak yang luasnya kurang dari satu persen
(107,80 km²,) dihuni oleh rata-rata sekitar 1.648 jiwa per kilometer
persegi. Profil daerah meliputI : -
Letak Geografis batas-batas wilayah keadaan alam, kekayaan alam dan sebagainya. a. Letak Geografis Berdasarkan letak geografisnya yang spesipik ini maka, daerah Kalimantan Bara tepat dilalui oleh garis khatulistiwa ( Garis Lintang 0. ) tepatnya diatas Kota Pontianak. Karena pengaruh letak ini pula maka Kalimantan Barat adalah salah satu daerah tropik dengan suhu udara cukup tinggi serta diiringi kelembaban yang tinggi. Ciri-ciri spesipik lainnya adalah bahwa wilayah Kalimantan Barat termasuk salah satu propinsi di Indonesiayang berbatasan langsung dengan negara asing yaitu dengan Negara bagian Serawak, Malaysia Timur. Bahkan dengan posisi ini, maka daerah Kalimantan Barat ini merupakan satusatynya Propinsi di Indonesia yang secara resmi telah mempunyai antara Kalimantan Barat dan Serawak telah terbuka jalan darat antar Negara dari
Pontianak ,Entikong-Kucing ( Serawak, Malaysia ) sepanjang sekitar 400 Km dan dapat ditempuh sekitar 6 Jam sampai 8 Jam perjalanan. b. Batas – Batas Wilayah Batas-batas wilayah daerah Propiunsi Kalimantan Barat sebagai berikut : * Utara
: Serawak ( Malaysia )
* Selatan
: Laut Jawa dan Kalimantan Tengah
* Timur
: Kalimantan Timur
* Barat
: laut Natuna dan Selat Kaimata
Sebelah Utara Kalimantan Barat terdapat lima Kabupaten yang langsung berhadapan
dengan
Negara
Jiran
yaitu
Kabupaten
Samabas,
Bengkayang, Sanggau, Sintang dan Kapuas Hulu yang membujur sepanjang Pegunungan Kalingkan – Kapuas Hulu. c. Keadaan Alam Secara umum daratan Kalimantan Barat merupakan daratan rendah dan mempunyai ratusan sungai yang aman bila dilayani, sedikit berbukit yang menghampar dari Barat k e Timur sepanjang ” Lembah Kapuas ”serta laut Natuna / Selat Karimata . Sebagian daerah dartan ini berawa-rawa bercampur gambut dan hutan mangrove. Wilayah daratan ini diapit oleh jajaran pegunungan yaitu pegunungan Kalingkang / Kapuas Hulu di Bagian Utara dan Pegunungan Schwaner di Selatan sepanjangPerbatasan dengan propinsi Kalimantan Tengah. Dilihat dari tekstur tanahnya maka, sebagian besar daerah Kalimanatan Barat terdiri dari jenis tanah PMK ( Podsolet Merah Kuning , meliputi areal sekitar 10,5 juta hektar atau 17,28 % dari luas yang 14,7 juta hektar. Berikutnya tanah OGM ( Orgosiol, Gley dan Humus ) dan tanah Aluvial sekitar 2,0 juta hektar 10,29 % yang terhampar seluruh Dati II, NAMUN SEBAGIAN BESAR TERDAPAT DI Kabupaten daerah pantai.
d. Kekayaan Alam 1.
Karet
2.
Logam Dasar
Wilayah Administrasi, meliputi juml;ah, nama dan luas wilayah dari kota, kabupaten , kecamatan , desa yang berada di wilayah administrasi Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak terdiri dari 2 Kota dan 12 Kabupaten sebagai berikut :
Kabupaten/ Kota
Kecamatan
Desa
Kelurahan
Jumlah
Kabupaten Sambas
19
184
-
203
Kabupaten Bengkayang
17
122
2
141
Kabupaten Landak
13
156
-
169
Kabupaten Pontianak
9
60
7
76
Kabupaten Sanggau
15
160
6
181
Kabupaten Ketapang
20
245
4
269
Kabupaten Sintang
14
261
6
301
Kabupaten Kapuas Hulu
23
208
4
234
Kabupaten Sekadau
7
76
-
83
Kabupaten Melawi
11
169
-
180
Kabupaten Kayon Utara
5
43
-
48
Kabupaten Kubu Raya
9
106
-
115
Kota Pontianak
6
-
29
35
Kota Singkawang
5
-
29
34
Jumlah
175
1810
87
2072
Kalimantan Barat Tahun 2009 diperkirakan berjumlah sekitar 4,32 juta jiwa ( angka proyeksi ), dimana sekitar 2,18 juta jiwa berjenis kelamin laki-laki dan 2,14
juta jiwa adalah perempuan luas wilayah Propinsi Kalimantan Barat secara dengan luas wilayah 146.807 km2 atau lebih besar dari Palau Jawa, maka kepadatan penduduk Kalimantan Barat baru sekitar 29 jiwa per kilometer persegi kondisi ini tentunya kurang menguntungkan dalam angka percepatan pembangunan wilayah khususnya menyangkut pengelolaan Sumber Daya Alam ( SDA ) dengan segala potensi dan keragamannya.
B. TUGAS DAN FUNGSI Berdasarkan Pasal 4 dan Pasal 5 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1986, tugas dan wewenang Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak adalah : 1. Mengadili perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Tata Usaha Negara dalam tingkat pertama 2. Tugas dan wewenang lainnya yang diberikan oleh dan atau berdasarkan peraturan Perundang-undangan. Berdasarkan tugas pokok tersebut, Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak melaksanakan fungsinya sebagai berikut : 3. Menyelenggarakan peradilan yang seadil-adilnya kepada masyarakat pencari keadilan; 4. Memberikan pelayanan hukum berupa pertimbangan hukum (diluar kasus yang sementara diproses) kepada lembaga pemerintah atau masyarakat yang membutuhkan; 5. Melaksanakan penyuluhan hukum kepada masyarakat/instansi yang membutuhkan 6. Melaksanakan pengawasan mengenai pelaksanaan tugas yustisial (kehakiman) dan administrasi yustisial Pengadilan Tata Usaha Negara dalam wilayah hukum Pengadilan Tinggi Tata Usaha hukum dalam wilayah hukumnya. Bertolak dari tugas pokok dan fungsi Pengadilan Tata Usaha Negara serta mencermati hambatan dan tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan visi Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak, maka program-program kerja akan dilaksanakan secara terencana dan bertahap yang secara keseluruhan diharapkan akan menghasilkan lembaga peradilan yang mandiri dan profesional dalam menegakkan hukum dan keadilan menuju tegakknya supremasi hukum. Hal ini akan sangat dipengaruhi oleh lingkungan strategis baik internal maupun external.
Lingkungan strategis dari sisi internal lebih menyangkut pada kondisi SDM, sarana dan prasarana yang memadai, serta kebijakan yang diambil sejalan dengan visi dan misi yang ada. Lingkungan startegis dari sisi external lebih menyangkut pada kondisi umum arah kebijakan pemerintah pusat, serta kesadaran hukum masyarakat yang perlu terus dibina dan ditingkatkan. Lingkungan strategis secara keseluruhan telah turut menentukan pencapaian kinerja Pengadilan Tata Usaha Negara sesuai program kerja yang telah ditentukan.
C. SISTEMATIKA PENYAJIAN Pada dasarnya Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini mengkomunikasikan pencapaian kinerja Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak dalam tahun anggaran 2015 dan kami sajikan dalam bentuk dan sistematika yang sederhana dengan bentuk sajian sebagai berikut : Bab I. Pendahuluan, menguraikan gambaran secara garis besar tentang Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak, yang berisikan antara lain ; a. Latar Belakang; b. Tugas dan Fungsi; c. Sistematika Penyajian. Bab II, menguraikan perencanaan dan penetapan kinerja untuk tahun anggaran 2015 yang berisikan antara lain; a. Rencana Strategis; b. Indikator Kinerja Utama (IKU); c. Rencana Kinerja Tahun anggaran 2015; d. Perjanjian Kinerja; Bab III, Akuntabilitas Kinerja menguraikan tentang pencapaian kinerja sepanjang tahun 2015; Bab IV, Penutup, yang berisikan kesimpulan dari seluruh sajian LAKIP, serta harapan adanya koreksi untuk peningkatan kinerja Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak di masa yang akan datang;
Bab V, Lampiran, yang berisikan : 1. Struktur Organisasi; 2. Indikator Kinerja Utama; 3 Matriks Rencana Strategis 2011-2015; 4. Rencana Kinerja Tahunan 2014 & 2015; 5. Penetapan Kinerja Tahunan 2015; 6. SK Tim Penyusun LAKIP; 7. Lampiran-lampiran lainnya.
BAB II.
PERENCANAAN DAN PENETAPAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS 2011-2015 1. VISI DAN MISI Rencana Strategis Pengadilan
Tata Usaha Negara Pontianak Tahun
2011 – 2015 merupakan komitmen bersama dalam menetapkan kinerja dengan tahapan-tahapan yang terencana dan terprogram secara sistematis melalui penataan,
penertiban,
perbaikan
pengkajian,
pengelolaan
terhadap
sistem
kebijakan dan peraturan perundangan-undangan untuk mencapai efektivas dan efesiensi. Selanjutnya untk memberikan arah dan sasaran yang jelas serta sebagai pedoman dan tolok ukur kinerja Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak diselaraskan denga arah kebijakan dan program Mahkamah Agung yang disesuaikan dengan rencana pembangunan nasional yang telah ditetapkan dalam Rencana Pembangunan Nasional Jangka Panjang (RPNJP) 2005 – 2025 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) 2011 – 2015, sebagai pedoman dan pengedndalian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan Pengadilan dalam mencapai visi dan misi serta tujuan organisasi pada tahun 2010 – 2014. Visi adalah suatu gambaran yang menantang tentang keadaan masa depan yang diinginkan untuk mewujudkan tercapainya tugas pokok dan fungsi Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak. Visi Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak
mengacu pada Visi Mahkamah
Agung RI adalah sebagai berikut : “MEWUJUDKAN PENGADILAN TATA USAHA NEGARA PONTIANAK YANG AGUNG” Misi adalah sesuatu yang harus diemban atau dilaksanakan sesuai visi yang ditetapkan agar tujuan organisasi dapat terlaksana dan terwujud dengan baik. Misi Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak, adalah sebagai berikut :
1. Mewujudkan peradilan yang sederhana, cepat, biaya ringan dan transparasi. 2. Meningkatkan kualitas Sumber Daya Aparatur Peradilan dalam rangka peningkatan pelayanan pada masyarakat 3. Melaksanakan pengawasan dan pembinaan yang efektif dan efisien 4. Melaksanakan tertib administrasi dan manajemen peradilan yang efektif dan efisien 5. Mengupayakan tersedianya sarana dan prasarana peradilan sesuai dengan ketentuan yang berlaku 2. TUJUAN DAN SASARAN STRATEGIS Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak sebagai Pengadilan Tingkat Pertama dalam melaksanakan Visi dan Misi tersebut di atas telah pula menetapkan tujuan dan sasaran yang akan dicapai secara nyata, specifik dan terukur. Tujuan tersebut ditetapkan dengan mengacu kepada pernyataan visi dan misi Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak serta didasarkan pada isu-isu dan analisis stratejik Pengadilan yang merupakan sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 (satu) sampai dengan 5 (lima) tahun kedepan. Bahwa Sasaran (target) Strategis yang dinginkan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak adalah berupa hasil yang akan dicapai secara nyata dari suatu kegiatan (Program) yang telah ditetapkan tersebut yaitu : 1. Peningkatan penyelesaian perkara ; 2. Peningkatan tertib administrasi perkara ; 3. Peningkatan Kualitas SDM ; 4. Peningkatan Kualitas pengawasan ; 5. Peningkatan aksebilitas masyarakat terhadap putusan ; 6. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Mahkamah Agung ; 7. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung ; 8. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Militer dan TUN ;
3. Program Utama dan Kegiatan Pokok Mahkamah Agun RI melalui cetak birunya atau Blue Print telah menuangkan berbagai macam usaha perubahan dan perbaikan demi mewujudkan Badan Peradilan yang Agung diseluruh Indonesia secara ideal, melalui Program Utama : 1. Melaksanakan fungsi kekuasaan kehakiman secara independent, efektif, dan berkeadilan. 2. Didukung pengelolaan anggaran berbasis kinerja secara mandiri yang dialokasikan secara proporsional dalam APBN. 3. Memiliki struktur organisasi yang tepat dan manajemen organisasi yang jelas dan terukur. 4. Menyelenggarakan manajemen dan administrasi proses perkara yang sederhana, cepat, tepat waktu, biaya ringan dan proporsional. 5. Mengelola sarana prasarana dalam rangka mendukung lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan kondusif bagi penyelenggaraan peradilan. 6. Mengelola dan membina sumber daya manusia yang kompeten dengan kriteria obyektif, sehingga tercipta personil peradilan yang berintegritas dan profensional. 7. Didukung pengawasan secara efektif terhadap perilaku, administrasi, dan jalannya peradilan. 8. Berorientasi pada pelayanan public yang prima. 9. Memiliki manajemen informasi yang menjamin akuntabilitas,kredibilitas, dan transparansi. 10. Modern dengan berbasis Teknologi ( IT ) terpadu. Sebagai penjabaran tersebut maka Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak telah pula menetapkan KegiatanPokok yang merupakan acuan agar dalam pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak dapat melaksanakan fungsinya sebagai pelaksana kekuasaan kehakiman yang berjalan secara efektif dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara
secara baik dengan dilandasi keagungan, keluhuran, dan kemuliaan institusi berupa : 1. Meningkatkan Pelayanan Prima Kepada Pencari Keadilan
( Yusticia
Balance ). 2. Meningkatkan Profesionalisme aparatur Peradilan Tata Usaha Negara. 3. Meningkatkan Kwalitas Kepemimpinan Peradilan Tata Usaha Negara. 4. Meningkatkan kredibilitas, akuntabilitas dan Transparansi Peradilan Tata Usaha Negara
B. INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) Bahwa kedelapan Sasaran strategis yang diinginkan oleh Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak tersebut diatas sudah dapat digambarkan Indikator Kinerja Utama dari Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak itu sendiri, dan dapat pula dibuat suatu perkiraan seberapa besar target yang akan dicapai dengan penjelasan program sebagai berikut ; 1. Peningkatan penyelesaian perkara : Jumlah perkara di Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak setiap tahun mengalami pasang surut, namun hal itu tidak menjadi persoalan oleh karena seberapa besar pun perkara yang masuk Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak, maka institusi ini solid akan melaksanakan tugas sesuai dengan tupoksinya. Dalam peningkatan penyelasaian perkara dalam setiap tahun, maka ada 2 (dua) hal yang menjadi Indikator Kinerja dan target yang akan dicapai yaitu : a. Jumlah perkara yang diterima dengan target 62 perkara ; dan b. Jumlah sisa perkara yang diselesaikan dengan target 0 perkara ; 2. Peningkatan tertib administrasi perkara Indicator bahwa Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak melaksanakan tugasnya adalah dengan melihat : a. Jumlah berkas yang diregister dan siap disidangkan ke Majelis
telah
b. Jumlah Penyampaian pemberitahuan Pemanggilan sidang tepat waktu c. Jumlah berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap d. Jumlah penyampaian pemberitahuan relaas putusan tepat waktu, tempat dan para pihak e. Jumlah penyampaian salinan putusan / salinan penetapan kepada para pihak f. Jumlah eksekusi tepat waktu
3. Peningkatan Kualitas SDM ; Sumber daya manusia sangat diperlukan dalam memberikan pelayanan kepada
masyarakat
pencari
keadilan
dan
untuk
menjamin
adanya
peningkatan kualitas pelayanan dan memahami job masing-masing pegawai dengan baik maka diperlukan adanya peningkatan SDM dan sebagai indikatornya adalah : a. Jumlah Pegawai yang mengikuti bimbingan Tehnis b. Jumlah Pegawai yang mengikuti diklat non tehnis 4. Peningkatan Kualitas pengawasan ; Pengawasan pada prinsipnya bertujuan agar suatu organisasi selalu berjalan dengan baik sesuai dengan norma dan aturan yang berlaku, namun sekalipun ketatnya pengawasan seringkali masih juga dijumpai adanya ketidak puasan atas pelayanan. Adapun indicator adanya peningkatan kualitas pengawasan untuk mengukur kinerja utama Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak adalah : a. Prosentase Pengaduan yang ditindak lanjuti b. Prosentase temuan yang ditindak lanjuti 5. Peningkatan aksebilitas masyarakat terhadap putusan ; Bahwa
dalam
Surat
Keputusan
Ketua
Mahkamah
Agung
Nomor
1-144/KMA/2010 tentang keterbukaan Informasi pada badan peradilan maka
masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan informasi dari setiap Pengadilan dan sebagai indicator pencapaian peningkatan aksebilitas tersebut dapat diukur melalui Prosentase perkara yang dapat dipublikasikan. 6. Program dukungan manajemen dan pelaksanaan tugas teknis lainnya Mahkamah Agung ; Untuk melaksanakan tugas pokok Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak dalam menerima, memeriksa, memutus dan menyelesaikan sengketa Tata Usaha Negara perlu adanya daya dukungan managemen peradilan yang tersedia melalui DIPA. Untuk mengetahui DIPA tersebut dialokasikan secara benar dan optimal maka indikator pengukurnya adalah Peningkatan Prosentase Penyerapan anggaran; 7. Program Peningkatan Manajemen Peradilan Militer dan TUN Bahwa dengan adanya DIPA 05, maka Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak dipercayakan untuk menyelenggarakan perkara-perkara Prodeo dan sebagai indicator kinerja bahwa DIPA 05 tersebut telah direalisasikan secara dioptimalkan maka dapat dilihat dari jumlah dana yang tersedia untuk perkara Prodeo 8. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Peradilan TUN ; Prosentase
penyelenggaraan
operasional
perkantoran
yang
berbasis
Teknologi Informasi Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak telah menetapkan Indikator Kinerja Utama berdasarkan SK. Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak Nomor: W2-TUN4/ 12 /KP.00/I/2013 tanggal 02 Januari 2013 dapat dilihat dibawah ini :
No.
1.
KINERJA UTAMA
Peningkatan Penyelesaian Perkara
INDIKATOR KINERJA UTAMA a. Jumlah perkara yang diterima dan diselesaikan sesuai dengan SOP yang ditetapkan
b. Jumlah sisa perkara yang diselesaikan
a. Jumlah berkas yang diregister dan siap disidangkan ke Majelis
b. Jumlah berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap
2.
3.
Peningkatan Tertib Administrasi Perkara
Peningkatan Kualitas SDM
PENJELASAN Perbandingan antara perkara yang diterima dan jumlah perkara yang diputus Perbadingan antara jumlah perkara Sisa tahun sebelumnya dengan jumlah perkara yang diputus Perbandingan antara berkas perkara yang diterima dengan berkas perkara yang disidangkan Perbandingan antara berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang lengkap (terdiri dari Bundel A dan Bundel B) dengan jumlah berkas yang dikembalikan oleh Pengadilan Tingkat Banding dan Mahkamah Agung.
PENANGGUNG JAWAB
SUMBER DATA
Majelis Hakim
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan.
Majelis Hakim
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan.
Panitera/Sekretari s
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan.
Panitera/Sekretari s
Laporan Bulanan
c. Jumlah Penyampaian pemberi-tahuan Pemanggilan Sidang Tepat Waktu d. Jumlah Penyampaian Pemberi-tahuan Relaas Putusan / Pene-tapan Tepat Waktu, Tempat dan Para Pihak
Perbandingan antara persidangan dengan pemanggilan
Jurusita Pengganti
Laporan Bulanan
Perbandingan antara putusan dan pemberitahuan putusan
Jurusita Pengganti
Laporan Bulanan
e. Jumlah eksekusi tepat waktu
Perbandingan antara permohonan Eksekusi dengan Eksekusi Perbandingan antara SDM Teknis yang diajukan untuk mengikuti diklat sehingga memperoleh kelulusan/ bersertifikat diklat, Cakim dengan jumlah yang mengikuti
Ketua Pengadilan
Laporan Bulanan
Ketua Pengadilan
Laporan Tahunan.
a. Jumlah pegawai yang lulus diklat teknis yudisial
b. Jumlah pegawai yang lulus diklat non yudisial
diklat. b.1 Perbandingan antara SDM Non teknis yang diajukan untuk mengikuti diklat sehingga memperoleh kelulusan/ ber sertifikat diklat Kepemimpinan, Sertifikasi Pengadaan barang dan jasa, dengan jumlah yang mengikuti diklat.
b.2
a. Prosentase pengaduan yang ditindaklanjuti
4.
Peningkatan kualitas pengawasan
b. Prosentase temuan yang ditindaklanjuti
Perbandingan antara SDM yang diajukan untuk mengikuti pendidikan rintisan gelar sehingga memperoleh kelulusan/bersertif ikat dengan jumlah yang mengikuti diklat.
Perbandingan jumlah pengaduan yang ditindaklanjuti mengenai perilaku aparatur peradilan (teknis dan non teknis) dengan jumlah pengaduan yang dilaporkan. Perbandingan jumlah temuan yang ditindaklanjuti hasil pengawasan internal (Tim Pengawasan Pengadilan Tingkat Pertama dan Badan Pengawasan) dan eksternal (Badan Pemeriksa Keuangan) dengan temuan yang dilaporkan
Ketua Pengadilan
Laporan Tahunan.
Ketua Pengadilan
Laporan Tahunan.
Ketua Pengadilan
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan.
Ketua Pengadilan
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan.
5.
Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap peradilan (acces to justice)
Prosentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan
Panitera/Sekretari s
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan
Panitera/ Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan.
Panitera/ Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan.
Tersedianya sarana dan prasarana aparatur pengadilan
Prosentase sarana dan prasarana yang mendukung penyelenggaraan peradilan berbasis teknologi
Panitera/ Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan.
Pembebasan biaya perkara prodeo di lingkungan peradilan TUN
Jumlah perkara prodeo yang diterima berdasarkan jumlah dana yang tersedia
Panitera/ Sekretaris
Laporan Bulanan dan Laporan Tahunan.
a. Tersajinya kualitas
6.
7.
8.
Program dukungan manajemen dan Pelaksanaan tugas teknis lainnya
Program Peningkat-an Sarana dan Prasarana Aparatur Mahkamah Agung Program Peningkatan Manageman Peradilan Militer dan TUN
Perbandingan prosentase proses putusan perkara yang sudah diminutasi dan dapat didownload di website Pengadilan Tingkat Pertama (Sesuai SK KMA No 144 Th 2007 tentang Keterbukaan informasi peradilan) dengan perkara yang diputus.
laporan keuangan yang sesuai dengan system akuntasi pemerintah ( SAP)
b. Optimalisasi penyerapan anggaran
Perbadingan penyelesaian laporan pelaksanaan anggaran sesuai standar. Perbandingan Prosentase Anggaran yang tersedia dengan Realisasi anggaran
C.
RENCANA KINERJA PENGADILAN TATA USAHA NEGARA PONTIANAK TAHUN 2016 Adapun rencana kinerja tahunan Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak,
sebagai berikut: NO.
INDIKATOR KINERJA
SASARAN STRATEGIS
a. Jumlah perkara yang diterima dan
TARGET
62 Perkara
diselesaikan sesuai dengan SOP yang telah 1.
Peningkatan Penyelesaian
ditetapkan
Perkara
b. Jumlah sisa perkara yang diselesaikan a. Jumlah berkas yang diregister dan siap
60 Perkara
62 Perkara
disidangkan ke Majelis
b. Jumlah berkas yang diajukan banding, kasasi
50 Perkara
dan PK yang disampaikan secara lengkap 2.
Peningkatan Tertib Administrasi
c. Jumlah Penyampaian pemberi-tahuan
Perkara
Pemanggilan Sidang Tepat Waktu
62 Perkara
d. Jumlah Penyampaian Pemberi-tahuan Relaas Putusan / Penetapan Tepat Waktu, Tempat
62 Perkara
dan Para Pihak
e. Jumlah eksekusi tepat waktu
4 Perkara
a. Jumlah pegawai yang lulus diklat teknis 3.
4.
Peningkatan Kualitas SDM
Peningkatan Kualitas Pengawasan
yudisial
3 orang
c. Jumlah pegawai yang lulus diklat non yudisial
17 orang
a. Prosentase Pengaduan yang ditindak lanjuti
100 %
b. Prosentase temuan yang ditindak lanjuti
100 %
Peningkatan Aksesibilitas 5.
Masyarakat Terhadap Peradilan (Acces To Justice)
6.
Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Prosentase proses penyelesaian perkara yang
100 %
dapat dipublikasikan a. Tersajinya kualitas laporan keuangan yang sesuai dengan system akuntasi pemerintah (
100 %
SAP)
b. Optimalnya penyerapan anggaran
100 %
Program Peningkatan Sarana Dan Pra-Sarana Aparatur
7.
Mahkamah Agung Program Peningkatan 8.
Manageman Peradilan Militer Dan
Tersedianya sarana dan prasarana aparatur
100 %
pengadilan
Pembebasan biaya perkara prodeo di lingkungan 5 Perkara
peradilan TUN
TUN
D. Perjanjian Kinerja (Penetapan Kinerja) Tahun 2016 Penetapan kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelola. Tujuan khusus penetapan kinerja antara lain adalah untuk meningkatkan akuntabilitas, transparansi dan kinerja sebagai wujud nyata komitmen, sebagai dasar penilaian keberhasilan/kegagalan pencapaian tujuan dan sasaran Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak, menciptakan tolok ukur kinerja sebagai dasar evaluasi kinerja. Penetapan Kinerja Tahun 2016
Pengadilan Tata Usaha Negara
Pontianak, sebagai berikut:
NO
SASARAN STRATEGIS
INDIKATOR KINERJA
TARGET
a. Jumlah perkara yang diterima dan 1.
Peningkatan Penyelesaian Perkara
diselesaikan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan
c. Jumlah
sisa diselesaikan
2.
Peningkatan Tertib Administrasi Perkara
perkara
yang
a. Jumlah berkas yang diregister dan siap disidangkan ke Majelis
b. Jumlah
berkas
yang
diajukan
62 Perkara
60 Perkara 62 Perkara 50 Perkara
d. e.
f. a. 3.
Peningkatan Kualitas SDM
b. a.
4.
5.
6.
7.
8.
Peningkatan Kualitas Pengawasan Peningkatan Aksesibilitas Masyarakat Terhadap Peradilan (Acces To Justice) Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Program Peningkatan Sarana Dan Pra-Sarana Aparatur Mahkamah Agung Program Peningkatan Manageman Peradilan Militer Dan TUN
b.
banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap Jumlah Penyampaian pemberitahuan Pemanggilan Sidang Tepat Waktu Jumlah Penyampaian Pemberitahuan Relaas Putusan / Penetapan Tepat Waktu, Tempat dan Para Pihak Jumlah eksekusi tepat waktu Jumlah pegawai yang lulus diklat teknis yudisial Jumlah pegawai yang lulus diklat non yudisial Prosentase Pengaduan yang ditindak lanjuti Prosentase temuan yang ditindak lanjuti
62 Perkara 62 Perkara
4 Perkara 3 orang 17 orang 100 % 100 %
Prosentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan
100 %
a. Tersajinya kualitas laporan keuangan yang sesuai dengan system akuntasi pemerintah ( SAP)
100%
b. Optimalnya penyerapan anggaran
100 %
Tersedianya sarana dan prasarana aparatur pengadilan
100 %
Pembebasan biaya perkara prodeo di lingkungan peradilan TUN
5 Perkara
BAB III. AKUNTABILITAS KINERJA Pengukuran tingkat capaian kinerja Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak tahun 2015 dilakukan dengan cara membandingkan antara target dengan realisasi masing-masing indikator kinerja sasaran. Rincian tingkat capaian kinerja masing-masing indikator kinerja tersebut dapat dilihat pada tabel 1. Secara umum terdapat beberapa keberhasilan pencapaian target indikator kinerja sasaran, namun demikian juga terdapat beberapa indikator kinerja sasaran yang belum berhasil diwujudkan pencapaian targetnya pada tahun 2015 ini. Dari 8 (delapan) sasaran strategis yang diuraikan dalam Penetapan Kinerja dan indikator kinerja yang belum berhasil diwujudkan tersebut Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak telah melakukan beberapa analisis dan evaluasi agar terdapat perbaikan di masa yang akan datang.
A. PENGUKURAN
KINERJA
(PERBANDINGAN
ANTARA
TARGET
DAN
REALISASI KINERJA) NO
SASARAN STRATEGIS
1. Peningkatan Penyelesaian Perkara 2.
Peningkatan Tertib Administrasi Perkara
3. Peningkatan Kualitas SDM
INDIKATOR KINERJA
TARGET
REALISASI
CAPAIAN %
a. Jumlah perkara yang diterima dan diselesaikan sesuai dengan SOP yang telah ditetapkan
62 Perkara
62
100 %
b. Jumlah sisa perkara yang diselesaikan
60 Perkara
60
100 %
62 Perkara
62
100 %
50
100 %
62 Perkara
62
100 %
d. Jumlah Penyampaian Pemberitahuan Relaas Putusan / Penetapan Tepat Waktu, Tempat dan Para Pihak
62 Perkara
62
100 %
e. Jumlah eksekusi tepat waktu
4 Perkara
4
100 %
3 orang
3
100 %
17 orang
17
100 %
a. Jumlah berkas yang diregister dan siap disidangkan ke Majelis b. Jumlah berkas yang diajukan banding, kasasi dan PK yang disampaikan secara lengkap c. Jumlah Penyampaian pemberitahuan Pemanggilan Sidang Tepat Waktu
f. Jumlah pegawai yang lulus diklat teknis yudisial g. Jumlah pegawai yang lulus diklat non yudisial
50 Perkara
4. Peningkatan Kualitas Pengawasan 5.
6.
7.
8.
Peningkatan Aksesibilitas Masyarakat Terhadap Peradilan (Acces To Justice)
a. Prosentase Pengaduan yang ditindak lanjuti b. Prosentase temuan yang ditindak lanjuti
100 %
100 %
100%
100 %
100%
100 %
Prosentase proses penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan
100 %
100%
100 %
a. Tersajinya kualitas laporan keuangan yang sesuai dengan system akuntasi pemerintah ( SAP)
100 %
100%
100 %
b. Optimalnya penyerapan anggaran
100 %
99%
99 %
Program Peningkatan Sarana Dan PraSarana Aparatur Mahkamah Agung
Tersedianya sarana dan prasarana aparatur pengadilan
100 %
100%
100 %
Program Peningkatan Manageman Peradilan TUN
Pembebasan biaya perkara prodeo di lingkungan peradilan TUN
5 Perkara
0
0%
Program Dukungan Manajemen Dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
B. ANALISIS AKUNTABILITAS KINERJA
Pada akhir tahun 2015, Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak telah melaksanakan seluruh kegiatan yang menjadi tanggung jawabnya. Adapun seluruh capaian tujuan yang diuraikan dalam capaian sasaran dapat dilihat, sebagai berikut :
Sasaran : Peningkatan Penyelesaian perkara yang sederhana, tepat waktu dan akuntabel Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan penyelesaian perkara di peradilan Tata Usaha Negara Pontianak. Peningkatan penyelesaian perkara di peradilan Tata Usaha Negara Pontianak, direalisasikan dengan program Peningkatan Manajemen Peradilan Tata Usaha Negara Pontianak , Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini meliputi 2 (dua) indikator, yaitu Prosentase Sisa Perkara yang diselesaikan dan Prosentase perkara yang diselesaikan.
Pencapaian target indikator kinerja sasaran ini pada tahun 2015 dapat digambarkan sebagai berikut : Indikator
Target
Realisasi
Capaian
Realisasi
Realisasi
2015
2014
2013
2012
2011
%
%
%
%
%
Prosentase
90
90
90
90
90
90
80
90
90
80
Sisa Perkara yang diselesaikan Prosentase Perkara yang diselesaikan
NB : Dijelaskan dengan Laporan bulanan dan laporan tahunan keadaan perkara. Dianalisis juga penyebab keberhasilan dan kegagalan pencapaian targetnya. Contoh tabel laporan sisa perkara NO. Tahun
Jumlah Perkara Masuk
Putus
Sisa
Sisa
Dissmisal Tahun
Cabut
Perkara
Lalu
yang
(sisa
diputus
awal) 1
2011
49
36
10
1
18
20
2
2012
46
15
8
3
20
20
3
2013
64
41
10
1
20
32
4
2014
58
51
19
2
32
18
Contoh tabel keadaan perkara NO.
Tahun
Jumlah Perkara
%
SDM
Masuk
Putus
Cabut Dissmisal
Hakim
1
2011
49
36
10
1
10 orang
2
2012
46
15
8
3
10 orang
3
2013
64
41
10
1
8 orang
4
2014
58
51
19
2
12 Orang
Sasaran : Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia di peradilan Tata Usaha Negara, direalisasikan dengan program Dukungan Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya, Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini meliputi 2 (dua) indikator, yaitu Prosentase Pegawai yang mengikuti diklat teknis yudisial dan Prosentase pegawai yang mengikuti diklat teknis non yudisial. Pencapaian target indikator kinerja sasaran ini pada tahun 2014 dapat digambarkan sebagai berikut :
Indikator
Prosentase
Target
Realisasi
Capaian
Realisasi
Realisasi
2014
2014
2014
2013
2012
%
%
%
%
%
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Pegawai yang mengikuti diklat teknis yudisial Prosentase Pegawai yang mengikuti diklat teknis non yudisial
Sasaran peningkatan mutu sumber daya manusia non teknis ditargetkan ... berjumlah ... dari tenaga non teknis yang sudah diusulkan untuk dilakukan diklat NB :
Sasaran : Pengembangan Sistem informasi Mahkamah Agung terintegrasi dengan fungsi-fungsi manajemen peradilan Pengembangan Sistem informasi Mahkamah Agung terintegrasi dengan fungsi-fungsi
lembaga
peradilan,
direalisasikan
dengan
program
Dukungan
Manajemen dan Dukungan Teknis Lainnya, Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini meliputi 1 (satu) indikator, yaitu Prosentase Proses Penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan. Pencapaian target indikator kinerja sasaran ini pada tahun 2011-2015 dapat digambarkan sebagai berikut : Indikator
Prosentase
Target
Realisasi
Capaian
Realisasi
Realisasi
2015
2014
2013
2012
2011
%
%
%
%
%
100
100
100
100
100
Penyelesaian perkara yang dapat dipublikasikan 1. Indikator Kinerja Prosentase sisa perkara yang diselesaikan yang ditargetkan 100% telah tercapai 100%, artinya perkara yang tersisa pada tahun 2014 telah diselesaikan pada tahun 2015. Hal ini dapat digambarkan sebagai berikut: Sampaikan analisis pencapaiannya: narasi, tabel, grafik dan perbandingan sisa perkara yang diselesaikan tahun 2015dengan 2014 dan 2013.
2. Indikator Kinerja Prosentase perkara yang diselesaikan ditargetkan 100% hanya tercapai 100% karena, ............... Sampaikan analisis pencapaiannya kenapa tidak tercapai target yang telah ditetapkan: narasi, tabel, grafik dan perbandingan sisa perkara yang diselesaikan tahun 2015 dengan 2014 dan 2013. Dst ...................... Jelaskan setaip Sasaran Startegis dan Indikator Kinerjanya satu persatu.
C. AKUNTABILITAS KEUANGAN Sasaran ini dimaksudkan untuk menggambarkan efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan Administrasi Keuangan di peradilan Tata Usaha Negara Pontianak. Peningkatan penyelengaraan Keuangan di peradilan Tata Usaha Negara Pontianak, direalisasikan dengan program Belanja Pegawai, Belanja Barang, dan Belanja Modal., Indikator kinerja yang ditetapkan untuk mengukur keberhasilan sasaran ini meliputi 3 (tiga) indikator, yaitu Prosentase realisasi belanja pegawai, prosentasi realisasi belanja Barang, dan prosentase realisasi belanja modal. Pencapaian target indikator kinerja sasaran ini pada tahun 2015 dapat digambarkan sebagai berikut :
a.
Belanja Pegawai
REALISASI ANGGARAN
%
SISA ANGGARAN
%
4
5
6
7
8
Belanja Gaji Pokok PNS
1.972.057.000
1.792.117.900
90.88
179.939.100
Pembulatan GP PNS Belanja Tunj. Suami/Istri PNS
72.000
27.849
38.68
44.151
159.067.000
139.792.350
87.88
19.274.650
63.222.000
48.584.062
76.85
14.637.938
26.780.000
26.300.000
98.21
480.000
2.936.540.000
2.735.865.000
93.17
200.675.000
Belanja Tunj. PPh PNS
581.076.000
435.049.582
74.87
146.026.418
Belanja Tunj. Beras PNS
114.420.000
112.547.680
98.36
1.872.320
Belanja Uang Makan PNS Belanja Tunjangan Umum PNS
402.600.000
308.294.800
76.58
94.305.200
4.680.000
2.340..000
50.00
2.340.000
7.136,000
7.047.000
98.75
89.000
224.100.000
20.75
835.900.000
URAIAN
JUMLAH ANGGARAN ANGGARAN YANG RINCIAN % DIKABULKAN ANGGARAN (PAGU DIPA)
1
2
3
BELANJA PEGAWAI
Belanja Tunj. Anak PNS Belanja Tunj. Struktural PNS Belanja Tunj. Fungsional PNS
Belanja Uang Lembur Belanja belanja kemahalan
Hakim
1.080.000.000
JUMLAH KELOMPOK BELANJA 51
7.340.514.000
5.825.019.223
79.36
1.515.494.777
Dari table diatas dapat dilihat bahwa prosentase realisasi belanja pegawai mencapai 79.36 %, artinya telah mencapai yang ditargetkan.
b. Belanja Barang dari table diketahui bahwa prosentase realisasi belanja barang mencapai 90% dari target.
URAIAN
JUMLAH ANGGARAN ANGGARAN YANG RINCIAN % DIKABULKAN ANGGARAN
REALISASI ANGGARAN
%
SISA ANGGARAN
%
5
6
7
8
(PAGU DIPA) 1 BELANJA BARANG Belanja Keperluan Perkantoran Belanja Perjalanan Dinas Dalam Kota Belanja Pengiriman surat dinas pos pusat Honor terkait operasional satuan kerja Belanja Barang Operasional lainnya
2
3
4
174.040.000
174.034.000
100.00
6000
2.500.000
900.000
36.00
1.600.000
5.250.000
2.749.560
52.37
250.440
60.240.000
60.240.000
100.00
0
2.000.000
2000.000
100.00
0
120.000.000
103.036.828
85.86
16.963.172
Belanja Langganan Telepon
36.000.000
17.449.201
48.47
18.950.799
Belanja Langganan Air
36.000.000
15.098.400
41.94
20.901.600
Belanja Bahan Belanja Pemeliharaan gedung dan bangunan Belanja Barang Persediaan Barang Komsumsi Belanja pemeliharaan peralatan dan mesin.
22.000.000
21.974.400
99.88
25.600
84.500.000
84.494.000
99.99
6000
43.050.000
43.047.000
99.99
2.569
147.790.000
147.787.791
100.00
2.209
Belanja perjalanan biasa
103.871.000
101.475.800
97.69
2.395.200
1.000.000
868.500
86.85
131.500
Belanja Langganan Listrik
Belanja barang non operasional lainnya
Belanja Jasa Lainnya JUMLAH KELOMPOK BELANJA 52
400.000
250.000
62.50
150.000
838.641.000
775.405.911
92.46
63.235.089
C. Belanja Modal
URAIAN
JUMLAH ANGGARAN ANGGARAN YANG RINCIAN % DIKABULKAN ANGGARAN
REALISASI ANGGARAN
%
SISA ANGGARAN
%
5
6
7
8
(PAGU DIPA) 1
2
BELANJA MODAL Belanja Modal Peralatan Mesin (Teknologi Informasi) Belanja Modal Peralatan Mesin (Peralatan dan Fasilitas Perkantoran)
JUMLAH KELOMPOK BIAYA 53 JUMLAH KESELURUHAN
8.369.155.000
3
4
140.000.000
139.110.000
99.36
890.000
50.000.000
49.935.000
99.87
65.000
190.000.000
189.045.000
99.50
460.000
8.369.155.000
6.789.470.134
81.13
1.579.684.866
Realisasi belanja modal mencapai 80% atau sesuai dengan target.
BAB IV
PENUTUP
Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak pada Tahun Anggaran 2015 telah melaksanakan berbagai kigiatan berdasarkan kebijakan dan program yang ada untuk mencapai Strategi yang telah ditetapkan dalam upaya mewujudkan Visi dan Misi Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak
Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak ini merupakan upaya penggambaran secara konkrit dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan pada Tahun 2015. Namun demikian kiranya kami sadari bahwaa pembuatan Laporan Akuntabilitas ini masih sangat perlu disempurnakan karena memang belum mendapat bimbingan yang memadai.
Akhirnya semoga Laporan Akuntabilitas ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
BAB IV PENUTUP
Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak pada Tahun Anggaran 2015 telah melaksanakan berbagai kigiatan berdasarkan kebijakan dan program yang ada untuk mencapai Strategi yang telah ditetapkan dalam upaya mewujudkan Visi dan Misi Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak Laporan Akuntabilitas Kinerja Pengadilan Tata Usaha Negara Pontianak ini merupakan upaya penggambaran secara konkrit dari berbagai kegiatan yang dilaksanakan pada Tahun 2015. Namun demikian kiranya kami sadari bahwaa pembuatan Laporan Akuntabilitas ini masih sangat perlu disempurnakan karena memang belum mendapat bimbingan yang memadai. Akhirnya semoga Laporan Akuntabilitas ini dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.