ABSTRAKSI Masuknya kendaraan impor built up ke Indonesia melalui importir umum (agen tidak resmi) bukan ATPM (Agen Tunggal Pemegang Merek) menimbulkan banyak masalah bagi konsumen, terutama apabila kendaraan tersebut ternyata memiliki cacat tersembunyi. Permasalahan utamanya yaitu ketidak mampuan suatu importir umum untuk melayani pealyanan purna jualnnya dan yang lebih parah lagi apabila kendaraan built up tersebut harus dilakukan recall atau penarikan kembali. Sedangkan ATPM yang menjadi agen resmi yang memiliki hubungan dengan prinsipal aslinya tidak mau melayani purna jual ataupun recall tersebut padahal dengan masuknya kendaraan built up tersebut ATPM juga mendapat keuntungan dari segi promosi terhadap merek yang dipegangnya tersebut dan juga ATPM lah yang mempunyai kemampuan untuk melakukan layanan purna jual serta recall. Salah satu kendaraan built up yang memiliki cacat terseembunyi adalah mobil Toyota RAV 4. Ketentuan Pasal 21 Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen menjelaskan bahwa yang bertanggung jawab untuk suatu barang dan/atau jasa impor adalah agen atau importir yang melakukan impor barang dan/atau jasa tersebut. Hal tersebut menjadi alasan kuat bagi ATPM Toyota di Indonesia untuk tidak bertanggung jawab terhadap kendaraan dengan merek Toyota RAV 4 padahal dalam ketentuan Peraturan Menteri Perdagangan dan Perindustrian No.23/MPP/KEP/1/1998 tentang Lembaga-Lembaga Usaha Perdagangan yang juga membahas juga tentang ATPM adalah pemegang lisensi suatu merek dari luar negeri, dengan demikian ATPM adalah dengan mudah untuk melakukan hubungan langsung dengan prinsipal pemegang merek yang diwakilinya. Importir Toyota RAV 4 dan PT. Toyota Astra Motor selaku ATPM dari merek Toyota adalah belum memenuhi tanggung jawab sebagai pelaku usaha untuk konsumen Toyota RAV 4 sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen yaitu ketentuan dalam Pasal 19. Seharusnya keduanya sebagai pelaku usaha harusnya bisa berkerjasama untuk mealakukan hal tersebut.
iii
ABSTRACT
Inclusion of a built up vehicle imports into Indonesia through a general importer (unofficial agent) instead of ATPM (sole agent) poses many problems for consumers, especially if the vehicle was found to have hidden defects. The main problem is the inability to serve a general importer pealyanan full jualnnya and worse if the vehicle is built up to do a recall or withdrawal. While car manufacturers who becomes an authorized agent who has a relationship with the principal did not originally want to serve the aftermarket or the recall but with the inclusion of a builtup vehicles that car manufacturers also benefit in terms of promotion of the brand and also held the car manufacturers who have the ability to perform full service sale and recall. One of the built-up vehicles that have defects terseembunyi is a Toyota RAV4. The provisions of Article 21 of Law No. 8 of 1999 on Consumer Protection explained that the responsible for the goods and / or services imported is an agent or importer to import goods and / or services. It is a strong reason for Toyota car manufacturers in Indonesia are not responsible for the vehicle with the Toyota RAV 4 brand when the provisions of Regulation of the Minister of Trade and Industry No.23/MPP/KEP/1/1998 of Trade Business Institutions are also discussed as well about ATPM is a licensee of a mark from abroad, thus ATPM is easy to make direct contact with principal holders of the brand it represents. Importers of Toyota RAV 4 and PT. Toyota Astra Motor, Toyota as the car manufacturers of the brand is not fulfilling responsibilities as a business to consumer Toyota RAV 4 as regulated in Law No. 8 of 1999 on Consumer Protection of the provisions in Article 19. Should both as entrepreneurs should be able to cooperate to mealakukan it.
iv
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL …………………………………………………......
i
HALAMAN PENGESAHAN .....................................................................
ii
ABSTRAKSI ............................................................................................
iii
ABSTRACT .............................................................................................
iv
PRAKATA ...............................................................................................
v
DAFTAR ISI ............................................................................................
vi
BAB I.
PENDAHULUAN ....................................................................
1
A. LATAR BELAKANG MASALAH .................................
1
B. PERUMUSAN MASALAH ...........................................
4
C. TUJUAN PENELITIAN ..................................................
4
D. KEGUNAAN PENELITIAN ...........................................
5
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. PERLINDUNGAN KONSUMEN ...................................
6
1. Sejarah Perlindungan Konsumen di Indonesia ...........
6
2. Tujuan perlindungan Konsumen ..................................
6
vi
3. Asas-Asas Hukum Perlindungan Konsumen ................
7
4. Pihak-Pihak Dalam Perlindungan Konsumen ..............
9
5. Dasar Hukum Perlindungan Konsumen ........................
9
6. Pelaksanaan Perlindungan Konsumen .........................
13
B. KONSUMEN ...................................................................
18
1. Pengertian Konsumen ..................................................
18
2. Hak dan Kewajiban Konsumen .....................................
19
3. Kepentingan Konsumen ................................................
21
C. PELAKU USAHA ……………. ......................................
23
1. Pengertian Pelaku Usaha ...............................................
23
2. Hak dan Kewajiban Pelaku Usaha ...............................
24
3. Larangan Bagi Pelaku Usaha ......................................
29
4. Hubungan Antara Pelaku Usaha Dengan Konsumen....
31
5. Tanggung Jawab Pelaku Usaha ...................................
36
D. AGEN TUNGGAL PEMEGANG MEREK (ATPM)……… 1. Sejarah dan Pengertian ATPM.. .................................... .
46 46
vii
2. Dasar Hukum Adanya ATPM ......................................
52
3. Hak dan Kewajiban ATPM ...........................................
54
E. IMPORTIR UMUM (AGEN TIDAK RESMI) ……… ......
56
1. Pengertian Importir Umum ..........................................
56
2. Dasar Hukum Adanya Importir Umum ........................
57
3. Hak dan Kewajiban Importir Umum ............................
63
BAB. III METODE PENELITIAN .........................................................
65
BAB. IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ........................
68
A. HASIL PENELITIAN ......................................................
68
B. PEMBAHASAN ..............................................................
77
PENUTUP ................................................................................
93
A. SIMPULAN ......................................................................
93
B. SARAN .............................................................................
9
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................
96
BAB. V
viii
SURAT PERNYATAAN Dengan ini saya, Nama
:
TRI SETIAJI
NIM
:
E1A007139
Judul Skripsi : TANGGUNG JAWAB ATPM (AGEN TUNGGAL PEMEGANG MEREK) DAN IMPORTIR UMUM (AGEN TIDAK RESMI) DALAM MEMBERIKAN PERLINDUNGAN HUKUM TERHADAP PENGGUNA TOYOTA RAV4 SEBAGAI SALAH SATU KENDARAN BUILT UP YANG DI PASARKAN DI INDONESIA
Menyatakan bahwa skripsi yang saya buat ini adalah betul-betul hasil karya saya sendiri dan tidak menjiplak hasil karya orang lain maupun dibuatkan oleh orang lain. Dan apabila ternyata saya terbukti melakukan pelanggaran sebagaimana tersebut diatas, maka saya bersedia dikenakan sanksi apapun dari fakultas.
Purwokerto,
November 2011
TRI SETIAJI EIA007139
ix