DAFTAR ISI
Halaman Daftar Isi ....................................................................................................... i BAB I
DESKRIPSI................................................................................. 1
.
1.1
maksud dan tujuan ............................................................. 1
1.2
ruang lingkup ..................................................................... 1
1.3
pengertian........................................................................... 1
BAB II
PERSYARATAN – PERSYARATAN ...................................... 3
BAB III
KETENTUAN – KETENTUAN ................................................ 4
BAB IV
3.1
Umum ................................................................................ 4
3.2
perencanaan........................................................................ 4
3.3
kriteria ................................................................................ 6
CARA PENGERJAAN............................................................... 8
LAMPIRAN A :
Daftar Istilah .............................................................. 9
LAMPIRAN B :
lain – lain .................................................................... 10
LAMPIRAN C :
Daftar nama dan lembaga........................................... 23
BAB I DESKRIPSI 1.1
Magsud dan tujuan9
1.1.1
Maksud Tata cara pengelolaan smpah di pemukiman ini dimagsudkan untuk dijadikan pegangan dan acuan bagi prngelola smpah di pemukiman.
1.1.2
Tujuan
Tujuan dari tata cara ini adalah untuk menentukan pengelolaan sampah di daerah pemukiman.
1.2
Ruang lingkup Tata cara ini memuat persyaratan – persyaratan, ketentuan – ketentuan dan cara pengerjaan mengenai system pengolaan sampah di daerah pemukiman yang meliputi institusi, pengaturan, pembiayaan, teknik operasional, peran serta masyarakat.
1.3
Pengertian
Yang dimagsud dengan : 1) daerah komersial adalah daerah perniagaan seperti pertokoan, pasar dan sejenisnya dan pusat- pusat kegiatan ekonomi lainnya; 2) pewadahan individual adalah cara pewadahan sampah oleh dan untuk di masing – masing sumbernya; 3) pemukiman adalah bagian dari kawasan budidaya dalam lingkungan hidup, baik yang bersifat perkotaan maupun pedesaan, terdiri dari beberapa jenis kawasan dengan prasarana dan sarana lingkungan yang lengkap dengan fungsi utama sebagai pusat pelayanan bagi kebutuhan penghuninya;
4) metode lahan urug terkendali adalah suatu metode pembuangan akhir sampah dengan cara penyebaran sampah secara terkendali dan di lakukan penimbunan dengan tanah secara berkala; 5) pewadahan komunal adalah cara pewadahan sampah pleh dan untuk bersama-samapada satu tempat; 6) pengumpulan komunal langsung adalah cara pengumpulan sampah dari masing-masing titik wadah komunal dan diangkut langsung ke tempat pembuangan akhir; 7) subsidi silang adalah bantuan pembiayaan yang diberikan dari golongan daerah mampu ke daerah kurang mampu melelui pembayaran retribusi; 8) transfer depo sampah adalah tempat memindahkan sampah dari alat pengumpul kea lat pengangkut; 9) tpa adalah tempat pembuangan akhir sampah; 10) transfer depo sampah tipe I adalah tempat pemindahan sampah dari alat pengumpul kea lat pengangkut sampah yang dilengkapi dengan: (1)
bangunan pengendali (kantor dan perlangkapannya);
(2)
bangunan pemindahan (ramp)
11) transfer depo sampah tipe II adalah tempat pemindahan sampah Darialat pengumpul kea lat pengangkut sampah yang dilengkapi dengan bangunan pemindah (ramp) 12) transfer depo sampah tipe III adalah tempat pemindahan sampah dari alat pengumpul kea lat pengangkut sampah (continer) yang dilengkapi dengan landasan Container.
BAB II PERSYARATAN – PERSYARATAN
Persyaratan pengelolaan sampah di pemukiman meliputi: 1) persyaratan hokum, yaitu ketentuan perundang – undangan mengenai pengelolaan lingkungan hidup, analisis mengenai dampak lingkungan, ketertiban umum, kebersihan kota/lingkungan, pembentukan institusi/organisasi/retribusi dan perencanaan tata ruang kota serta peraturan – peraturan pelaksanaannya;] 2) persyaratan teknik operasional yaitu
(1) pengelola berperan aktif mengikut sertakan masyarakat dalam mengelola,mengsmankan dan retribusi / iuran; (2) pengelolaan sampah harus mengikuti tata cara perencanaan teknik operasional pengelolaan sampah perkotaan; (3) penanggung jawab pengelolaan persampahan dilaksanakan oleh;
-
dinas kebersihan kota (DKK) dan atau;
-
perusahaan daerah dan atau;
-
dinas/seksi pekerjaan umum dan atau;
-
swasta/developer dan atau;
-
organisasi kemasyarakatan;
(4) developer bertanggung jawab dalam; -
penyediaan lahan untuk pembangunan wadah komunal dan atau transfer depo;
-
penyediaan peralatan pengumpulan dan atau pengangkutan sampah;
-
pengelolaan sampah, selama masa konstruksi sampai dengan diserahkan ke pihak yang berwenang.
BAB III KETENTUAN – KETENTUAN
3.1.1
pengelolaan sampah di pemukiman harus memenuhi ketentuan sebagai berikut: 1) tempat pembuangan akhir sampah untuk pemukiman baru bergabung dengan ketentuan yang berlaku; 2) bagi developer yang membangun 80 rumah harus menyediakan wadah komunal,alat pengumpul, sedangkan pengangkutan dan pembuangan akhir sampah bergabung dengan yang sudah ada.
3.1.2
perencanaan
3.2.1
Jumlah rumah Jumlah rumah yang dikelola berdasarkan : 1)
2)
klasifikasi pengelolaan sebagai berikut : (1)
klasifikasi I
: 80 rumah;
(2)
klasifikasi II : 81 s/d 2000 rumah;
(3)
klasifikasi 111 : 501 s/d 2000 rumah;
(4)
klasifikasi IV : lebih dari 2000 rumah (> 2000 rumah;)
klasifikasi type bangunan sebagai berikut: (1)
tipe 54 keatas;
(2)
tipe 36,45;
(3)
tipe 15. 18, 21, 30;
(4)
rumah susun
Jumlah sampah yang akan dikelola
Jumlah sampah dihitung berdasarkan : 1)
jumlah penduduk
2)
jumlah dan luas bangunan / fasilitas – fasilitas umum :
(1)
toko/paasar;
(2)
sekolah;
(3)
rumah sakit/klinik kesehatan;
(4)
jalan/saluran;
(5)
taman;
(6)
tempat ibadah;
(7)
dan lain-lain.
3)
besaran timbulan sampah untuk masing=-masing sumber sampah
3.2.2
Teknik operational Factor menentu dalam memilih teknik operational yang akan ditetapkan adalah kondisi topografi dan lingkungan daerah pelayanan, kondisi social, ekonomi (tingkat pendapatan), partisipasi masyarakat jumlah dan jenis timbulan masyarakat.
Pola operasional dilaksanakan sebagai berikut : 1) pewadahan terdiri dari
1) pewadahan individual dan atau; 2) pewadahan komunal
2) pengumpulan terdiri dari
(1)
pola individual tidak langsung (dari rumah ke rumah);
(2)
pola individual langsung dengan truk
(3)
pola komunal langsung
(4)
pola komunal tidak langsung
3) pemindahan sampah dilakukan di transfer depo untuk tipe transfer depo dapat dilihat di table 1 dan lampiran B hal 10;
4) pengangkutan dari transfer depo atau wadah komunal ke TPA dilakukan setiap hari dan frekuensinya sesuai dengan jumlah sampah yang ada. Kendaraan pengangkut smpah dapat berupa treuk mini (sampai TPS), truk jungkit, atm-roll truck (truk berlengan) (lihat table 2 dan lampiran B hal 10) 5) pembuangan akhir sampah dilakukan minimal dengan metode lahan urug terkendali, tergantung pada kemampuan daerah; (contoh liat lampiran 10 hal 22)
3.2.3
pemindaian dan retribusi
1)
pembiayaan melipit
(1)
biaya pengelolaan sampah dihitung berdasarkan biaya operasidan pemeliharaan serta penggantian peralatan;
(2)
perbandingan biaya sebafai berikut : - biaya pengumpulan 20%-40% - biaya pengangkutan 40%-60%; - biaya pembuangan akhir 10%-30% dari biaya total pengelolaan sampah; (contoh lihat lampiran b hal 11 s/d 15)
2)
retribusi adalah sebagai berikut: (1) retribusi dihitung dengan prinsip subsidi silang dari daerah komersial ke daerah non komersial dan dari pemukiman golongan berpendapatan tinggi ke pemukiman golongan berpendapatan rendah; (2) penarikan retribusi agar efektif dan efisien dapat dilakukan bersama-sama dengan penarikan iuran lainnya.
3.3
kriteria
3.3.1
jenis peralatan Jenis peralatan minimal dapat digunakan dapat dilihat pada tebel 1. TABEL 1 JENIS PERALATAN
No
1
Jenis Peralatan
Kapasitas Pelayanan
Umur Teknis
Vol
KK
Jiwa
(Tahun)
10-40 l
1
6
Sekali pakai
1
6
2-3
Wadah Individual - Kantong Plastik - Bin/tong
40 l 3
2.
Wadah Komunal
0.5-1.0 m
40-50
240-300
1-2
3.
Gerobak Sampah/
1 m3
140
800
2-3
6 m3
825
4.950
1.100
6.600
1.375
8.250
sejenisnya 4.
Container Armroll Truck
3
8m
3
10 m 5.
6.
2-3
Transfer depo Tipe I
(>200 m2)
20
Tipe II
(60-200 m2)
20
Tipe III
(10-20 m2)
20
Truk kecil
3
2m
s/d 500
s/d 3.000
5
7-10 m3
1.000
10.000
5
(Truk mini) 7.
Truk sampah 3,5 ton
8.
Arm-roll truk
9.
3.3.2
Buldozer-Caterpilar
6 m3
5
8 m3
5
10 m3
5
D6D
kebutuhan peralatan/bangunan dan personil
kebutuhan minimal peralatan/bangunan dan personil dapat dilihat pada table 2. TABEL 2 KEBUTUHAN PERALATAN/BANGUNAN DAN PERSONIL
No.
1.
2.
KLASIFIKASI
I
II
III
IV
PENGELOLAAN/
80
81-500
501-2000
>2000
JENIS PERALATAN
RUMAH
RUMAH
RUMAH
RUMAH
Timbulan Sampah
0.5 m3
7.5 m3
30 m3
> 30 m
- Wadah individual
50-80
80-500 bh
501-2000
> 2000 bh
- Wadah komunal
-
3 bh
12 bh
> 12 bh
1
4 bh
16 bh
> 16 bh
-
1 bh 1 bh
> 1 bh
Alat pengumpul - Gerobak sampah/ sejenisnya
3
Alat angkut - Mini truk - Truk sampah atau - Arm-roll truck
4.
> 1 bh
+ 3 kontainer Transfer depo I
-
II 5.
1 unit
1 unit
Atau
Atau
1 unit
1 unit
4
16
> 16
6
8
>8
1 unit
III Kebutuhan personil - pengumpul - pengangkutan,
1
pembuangan akhir & staf admnistrasi
3.3.3
Biaya satuan pengelolaan sampah
Biaya satuan pengelolaan sampah sebagai berikut: 1) biaya penduduk / tahun; 2) biya per m3 atau per ton sampah; 3) biaya rata – rata perumah tangga / bulan (contoh lihat lampiran B hal 15) ‘3.3.4 biaya investasi
Biaya investasi terdiri dari: 1) pengumpulan; 2) pengangkutan; 3) pembuangan akhir;0 (contoh lihat lampiran B hal 15)
BAB IV CARA PENGERJAAN
1) kumpulkan data-data mengenai : (1) peta penyebaran rumah; (2) luas daerah yang dikelola (3) jumlah penduduk berdasarkan klasifikasi pendapatan tinggi, menengah, rendah; (4) jumlah rumah berdasarkan tipe; (5) besaran timbulan sampah per hari; (6) jumlah bangunan fasilitas umum; (7) kondisi jalan (panjang, lebar, dan kondisi fisik); (8) kondisi topografi dan lingkungan.
2) lakukan analisa data untuk melakukan alternative system yang terpilih, termasuk jenis dan jumlah peralatannya; 3) rumuskan rencana saecara detail dari system yang terpilih dalam bentuk : (1) teknik operasional berupa diagram pengelolaan, peta pola pelayanan, gambar – gambar konstruksi bangunan, kebutuhan peralatan dan bangunan; (2) pembiayaan dan retribusi mencakup perhitungan biaya infestasi dan depresiasi, perhitungan biaya O & P/tahun, perhitungan retribusi, perhitungan tariff/m³; (3) rencana pembentukan atau penunjukan unit kelola; (contoh lihat lampiran B hal 16)
2)
CONTOH PERHTUNGAN BIAYA PENGELOLAAN (INVESTASI & E/P) SAMPAH D KAWASAN PEMUKIMAN
DATA UMUM
- Luas areal
: 40 Ha
- Jumlah penduduk
: ± 12000 Jiwa
- Jumlah rumah
: ± 2000 buah meliputi * Tipe 54 keatas
: 400 buah
* Tipe 36, 45
: 1000 buah
* Tipe 15, 18, 21, 30
: 300 buah
* Rumah susun
: 300 buah
- Kondisi jalan
: Teratur dengan lebar > 1 m, relatif datar
- Pendapatan penduduk
: * Tinggi
= ± Rp. 400.000,- (20%) 8
* Menengah = ± Rp. 250.000,- (50%) 5 * Rendah
= ± Rp. 100.000,- (30%) 2
- Fasilitas Umum:
* Pertokoan
: ± 40 buah (2 toko besar, 25 toko sedang 13 toko kecil)
* Perkantoran
: ± 20 buah ( 4 kantor besar, 16 kantor sedang)
* Sekolah
: ± 2 buah
* Mesjid
: ± 2 buah
* Fasilitas kesehatan
: ± 2 buah (1 rumah sakit)
* Tempat-tempat
: ± 3 buah
Usaha khusus (salon, bengkel)
TEKNIS OPERASIONAL
- Daerah pelayanan
: seluruh kawasan
- Pola pelayanan
: truk jungkit sampah
a. Sumber sampah Æ gerobak Æ transfer depo -----------------------Æ TPA pemukiman
b. * Sumber sampah besar (Kantor, pasar, dll) truk jungkit sampah * Pewadahan komunal -----------------------------------------Æ TPA (rumah susun)
- Besaran Timbulan Sampah
* Rumah permanen
: (per orang/hari) 2,5
ltr
* Rumah semipermanen
: (per orang/hari) 2,25
ltr
* Rumah non permanen
: (per orang/hari) 2,0
ltr
* Kantor
: (per pegawai/hari) 0,5-0,75 ltr
* Toko
: (per petugas/hari) 2,5-3,0
ltr
* Sekolah
: (per murid/hari) 0,15
ltr
- Produksi Sampah
* rumah tangga * non rumah tangga
± 30 m3 /hari 5 m3
- Kebutuhan peralatan: * Pewadahan > bin 40 lt, atau kantong plastik = 2000 buah
(tanggung jawab masing-masing penghuni) * Pengumpulan > gerobak 1 m3
= 16 buah
* Peindahan > transfer depo.200 m2
= 1 buah
* Pengangkutan > truk jungkit sampah 7 m3
= 1 buah
* Pembuangan akhir > buldozer 1 buah (sewa)
3) PEMBIAYAAN DAN RETRIBUSI
- Biaya investasi dan depresiasi (per tahun 1990) PERALATAN
JUMLAH
UMUR
HARGA
INVESTASI
PENYUSUTAN
KETERANGAN
- Bin (40 lt)
2000
1 tahun
16.000
32.000.000
-
Tanggung jawab penghuni
- Gerobak
13
3 tahun
500.000
6.500.000
2.200.000
-
- Transfer depo
1
20 tahun
10.000.000
10.000.000
500.000
-
- Dump truck
2
5 tahun
30.000.000
60.000.000
12.500.000
-
- Buldozer
-
-
-
-
-
sewa
76.500.000
15.200.000
Jumlah
BIAYA C & P/ TAHUN (per tahun 1990) URAIAN
JUMLAH
BIAYA
BIAYA OM/
SATUAN
TAHUN
(Rp)
(Rp)
KETERANGAN
* Administrasi - kantor
Unit
100.000/bulan
1.200.000
- gaji staff
2
100.000/bulan
2.400.000
orang
* Pengumpulan : (gerobak) - gaji
13 orang
75.000/bulan
11.700.000
2 rit/hari
- pemeliharaan
13 unit
10.000/bulan
1.560.000
- gaji
1 orang
75.000/bulan
900.000
- pemeliharaan
1 unit
20.000/bulan
120.000
2 sopir
150.000/bulan
3.600.000
3 rit/hari
8 crew
75.000/bulan
7.200.000
1 trip=25 km (pp)
40 lt/hari
250/liter
3.000.000
24 lt/hari
1.000/liter
228.000
2 unit
150.000/bulan
3.600.000
- Gaji
2
75.000/bulan
1.800.000
Perataan dan
- Sewa Buldozer
-
1.800.000/tahun
1.800.000
penimbunan di lakukan
* Pemindahan (TD)
* pegangkutan : (dump truck) - gaji
- Bahan bakar - Pemeliharaan * Oli
25 hari kerja
* Service perbaikan ringan
* Pembuangan akhir orang
- Tanah penutup
-
650.000/tahun
Total biaya O & P
* Depresiasi
: Rp. 15.100.000,-
*O&P
: Rp. 39.818.000,--------------------Rp. 54.918.000,-
650.000
1 minggu sekali
RETRIBUSI
Struktur tarif retribusi dihitung seperti pada tabel di bawah ini. SUMBER
JUMLAH
EFISIEN
WAJIB
PERKIRAAN
BOBOT
WAJIB
SI
TERTAGIH
PRODUKSI
(a)
RETRIBUS
TERTAG
RETRIBUSI
SAMPAH
I
IH (%)
MAKSIMUM
(4x6)
TARIF
lt/hari * Tipe rumah - diatas tipe
400
100
400
20
8
3.200
3.600
- tipe 36,45
1000
95
950
15
5
4.750
2.250
- tipe 15, 18,
300
85
255
10
2
510
900
300
85
255
10
2
510
900
- besar
2
100
2
150
60
120
27.000
- sedang
25
95
24
70
28
672
12.600
- kecil
13
90
12
25
10
120
4.500
- sedang
4
100
4
75
25
100
11.250
- kecil
16
90
14
50
17
238
7.650
2
100
2
50
17
34
7.650
54
21, 30 -rumah susun
* Toko
* kantor
* Sekolah - kecil
* fasilitas kesehatan
- rumah sakit
1
100
1
90
30
30
13.500
- apotik
1
100
1
25
8,3
8.3
3.735
- salon
2
100
2
40
16
32
7.200
- bengkel
1
100
1
50
20
20
9.000
1
100
1
20
4
4
1.800
* Tempat usaha
* tempat ibadah - mesjid
Jumlah
10.348.3
Rp. 54.918.000,Harga dasar
= a = ------------------- = Rp 442,25
Rp 450,-
Rp. 10.348,3 x 12
Catatan : o
tarip tersebut apabila untuk jumlah sampah per hari melebihi perkiraan dalam perhitungan tersebut di atas, sehingga perlu diperhitungkan kasus per kasus dengan dasar : -
tarip komersial setara dengan High Income / HI (tarip III = Rp 3600/bln untuk 600 liter--- > 1 m = Rp 6.000,-
-
tarif non komersial setara dengan Middle Income/MI (Tarif MI = Rp. 2.250,-/bulan untuk 450 liter-- > 1 m = Rp. 5000,-
Perhtungan bobot unutk penentuan tarif:
produksi sampah toko Bobot toko = ------------------------------ x bobot HI produksi sampah PI-II produksi sampah kantor/kas Bobot kantor = ------------------------------------- x bobot MI kesehatan produksi sampah PMI produksi sampah sarana sosial Bobot mesjid = --------------------------------------- x bobot LI sarana sosial produksi sampah PI-II o
Tarif retribusi tersebut di atas tergantung juga kepada pelayanan yang diberikan untuk penduduk berpenghasilan rendah (retribusi/Rp. 900,(bulan)) pelayanannya adalah komunal (lihat gambar lampiran).
TARIF/M3 KLASIFIKASI - Komersial
Rp/m3 6.000
KETERANGAN Komersial : - pemukiman Æ type 54 keatas - kantor, hotel, toko, salon, bengkel, apotik, dan lain-lain
- Non Komersial
5.000
Non Komersial : pemukiman type 45 kebawah dan rumah susun, sekolah, fasilitas kesehatan/puskesmas, tempat ibadah dan lain-lain
BIAYA SATUAN PENGELOLAAN SAMPAH HARGA SATUAN
HARGA SATUAN
HARGA SATUAN
PER PENDUDUK/THN
PER m3 SAMPAH
(Rp)
(Rp)
Pengumpulan
1.600 (34%)
1.425
800
2.
Pengangkutan
2.650 (56%)
2.460
1.325
3.
Pembuangan Akhir
500 (10%)
450
250
4.750 (100%)
4.335
1.375
No
1.
KOMPONEN
TOTAL
RATA-RATA PER RUMAH TANGGA/BLN (Rp)
PERKIRAAN BIAYA INVESTASI
No
KOMPONEN
HARGA SATUAN
HARGA SATUAN
PER PENDUDUK
PER PENDUDUK/TAHUN
(Rp)
(Rp)
1.
Pengumpulan
1.375
220
2.
Pengangkutan
5.000
1.000
3.
Pembuangan Akhir
-
-
6.375
1.220
TOTAL
CONTOH POLA PENGUMPULAN KOMUNAL