DAFTAR ISI
Daftar Isi Daftar Tabel Daftar Gambar Bab I 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5
PENDAHULUAN Latar Belakang Dasar Hukum Penyusunan Hubungan Antar Dokumen Sistematika Penulisan Maksud dan Tujuan
Bab II 2.1 2.2 2.3 2.4
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH Aspek Geografis Aspek Kesejahteraan Masyarakat Aspek Pelayanan Umum Aspek Daya Saing Daerah
Bab III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN Kinerja Keuangan Masa Lalu Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu Kerangka Pendanaan
3.1 3.2 3.3 Bab IV 4.1 4.2
iii iv ix I-1 I-1 I-3 1-5 1-7 1-8 II-1 II-1 II-35 II-52 II-153 III-1 III-1 III-7 III-22
4.3 4.4
ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS Permasalahan Pembangunan Telaahan Isu Strategis Internasional, Nasional, Provinsi, Daerah Sekitar dan RPJPD Kabupaten Seruyan Analisis Lingkungan Strategis Isu Strategis Kabupaten Seruyan
IV-1 IV-1 IV-10
Bab V 5.1 5.2 5.3
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi Misi Tujuan dan Sasaran
V-1 V-2 V-2 V-3
Bab VI
STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
VI-1
Bab VII
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
VII-1
Bab VIII
INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
VIII-1
Bab IX
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
IX-1
Bab X 10.1 10.2
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN Pedoman Transisi Kaidah Pelaksanan
X-1 X-1 X-1
Bab XI
PENUTUP
XI-1
IV-21 IV-25
DAFTAR TABEL Bab II Tabel 2.1 Tabel 2.2 Tabel 2.3 Tabel 2.4 Tabel 2.5 Tabel 2.6 Tabel 2.7 Tabel 2.8 Tabel 2.9 Tabel 2.10 Tabel 2.11 Tabel 2.12 Tabel 2.13 Tabel 2.14 Tabel 2.15 Tabel 2.16 Tabel 2.17 Tabel 2.18 Tabel 2.19 Tabel 2.20 Tabel 2.21 Tabel 2.22 Tabel 2.23 Tabel 2.24 Tabel 2.25 Tabel 2.26 Tabel 2.27 Tabel 2.28 Tabel 2.29 Tabel 2.30
Gambaran Umum Kondisi Daerah Luas Wilayah Kabupaten Seruyan menurut Kecamatan, Desa dan Kelurahan Umur Geologi Formasi dan Satuan Batuan Pada Wilayah Kabupaten Seruyan Nama-Nama Danau di Kabupaten Seruyan Produktivitas Per Hektar Padi dan Palawija Kabupaten Seruyan dari Tahun 2008-2011 (Kw) Hasil komoditi buah-buahan yang produksinya cukup besar Daftar Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Seruyan Luas Hutan dari tahun 2008 – 2011 Produksi Perikanan Menurut Kecamatan di kabupaten Seruyan Tahun 2011 Produksi Ikan Awetan di Kabupaten Seruyan Tahun 2008-2010 Produksi Ikan Awetan dan Jenisnya pada Kabupaten Seruyan Tahun 2011 (ton) Populasi Ternak dan Unggas Menurut Jenis dan Kecamatan Tahun 2011 Keadaan Industri Kecil Non Formal di Kabupaten Seruyan Tahun 2011 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Kabupaten Seruyan Tahun 2012 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur, Jenis Kelamin, dan Rasio Jenis Kelamin Tahun 2012 Kepadatan dan Rata-Rata Banyaknya Anggota Rumah Tangga Menurut Kecamatan Jumlah Kepala Keluarga Pada Kabupaten Seruyan Tahun 2012 Laju Pertumbuhan PDRB Tahun 2008 s.d 2012 Atas Dasar Harga Berlaku (%) Laju Pertumbuhan PDRB Tahun 2008 s.d 2012 Atas Dasar Harga Konstan 2000 (%) Nilai Inflasi Rata-Rata Tahun 2008 – 2012 Kabupaten Seruyan (%) PDRB Perkapita Tahun Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) 2008-2012 Kabupaten Seruyan PDRB Perkapita Tahun Atas Dasar Harga Konstan (Hk) 2008-2012 Kabupaten Seruyan Persentase Penduduk Diatas Garis Kemiskinan Kabupaten Seruyan Garis Kemiskinan, Persentase Penduduk Miskin, dan Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Kalimantan Tengah Menurut Kabupaten/Kota tahun 2009 s.d 2012 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah Tahun 2008-2012 (%) Angka Kriminalitas Yang Tertangani Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) Tahun 2011 s.d 2012 Kabupaten Seruyan Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun 2011 s.d 2012 Kabupaten Seruyan Persentase Balita Gizi Buruk (%) Rasio Penduduk Yang Bekerja dengan Angkatan Kerja Angka Partisipasi Sekolah Berdasarkan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2011 s.d 2012
II-2 II-6 II-11 II-15 II-15 II-16 II-17 II-18 II-19 II-19 II-20 II-22 II-26 II-27 II-28 II-28 II-29 II-31 II-32 II-33 II-33 II-35 II-36 II-37 II-38 II-41 II-42 II-45 II-46 II-47
Tabel 2.31 Tabel 2.32 Tabel 2.33 Tabel 2.34 Tabel 2.35 Tabel 2.36 Tabel 2.37 Tabel 2.38 Tabel 2.39 Tabel 2.40 Tabel 2.41 Tabel 2.42 Tabel 2.43 Tabel 2.44 Tabel 2.45 Tabel 2.46 Tabel 2.47 Tabel 2.48 Tabel 2.49 Tabel 2.50 Tabel 2.51 Tabel 2.52 Tabel 2.53 Tabel 2.54 Tabel 2.55 Tabel 2.56 Tabel 2.57 Tabel 2.58 Tabel 2.59 Tabel 2.60 Tabel 2.61 Tabel 2.62 Tabel 2.63 Tabel 2.64 Tabel 2.65 Tabel 2.66 Tabel 2.67 Tabel 2.68 Tabel 2.69
Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2008 s.d 2011 Kabupaten Seruyan Rasio Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar Tahun 2008 s.d 2012 Rasio Guru/ Murid per kelas rata-rata Tahun 2008 s.d 2012 Angka Partisipasi Sekolah Berdasarkan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2011 s.d 2012 Rasio Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2008 s.d 2011 Rasio Guru Terhadap Murid Jenjang Pendidikan Menengah Tahun 2008 s.d 2012 Rasio Guru Terhadap Murid per kelas rata-rata Tahun 2008 s.d 2012 Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu Tahun 2008 s.d 2012 Jumlah Dan Rasio Rumah Sakit Per Jumlah Penduduk Tahun 2008 s.d 2012 Jumlah Dokter Tahun 2008 s.d 2012 Jumlah Tenaga Medis Tahun 2011 s.d 2012 Cakupan Puskesmas Tahun 2008 – 2012 Kabupaten Seruyan (%) Cakupan Puskesmas Pembantu Tahun 2008 – 2012 Kabupaten Seruyan Proporsi Panjang Jaringan Jalan Dalam Kondisi Baik Tahun 2008 – 2012 Kabupaten Seruyan Rasio Tempat Ibadah Per Satuan Penduduk Tahun 2008 - 2012 Kabupaten Seruyan Panjang Jalan Kabupaten Dalam Kondisi Baik (> 40 Km/Jam) Tahun 2008 - 2012 (%) Sempadan Jalan Yang Dipakai Pedagang Kaki Lima atau Bangunan Rumah Liar Tahun 2009 - 2012 (%) Sempadan Sungai Yang Dipakai Bangunan Liar Tahun 2009 - 2012 (%) Pembangunan Turap Di Wilayah Jalan Penghubung Dan Aliran Sungai Rawan Longsor Lingkungan Kewenangan Kota Tahun 2009 – 2012 (km) Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJPD Yang Telah Ditetapkan Dengan PERDA Tahun 2008 – 2012 Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD Yang Telah Ditetapkan Dengan PERDA Tahun 2008 – 2012 Tersedianya Dokumen Perencanaan RKPD Yang Telah Ditetapkan Dengan PERDA Tahun 2008 – 2012 Rasio Ijin Trayek Tahun 2009 – 2012 Jumlah Uji Kir Angkutan Umum Tahun 2009 – 2012 Jumlah Pelabuhan Laut/Dermaga/Udara/Terminal Bis Tahun 2009-2012 Kepemilikan KIR Angkutan Umum Tahun 2009 – 2012 Lama Pengujian Kelayakan Angkutan Umum (KIR) Tahun 2009 – 2012 Biaya Pengujian Kelayakan Angkutan Umum Tahun 2009 – 2012 Pemasangan Rambu-Rambu Tahun 2009 – 2012 Persentase Penduduk Berakses Air Minum Tahun 2009 – 2012 (%) Kategori Pelanggan dan Banyaknya Air Minum yang Disalurkan oleh PDAM (M3) Pencemaran Status Mutu Air Tahun 2009 - 2012 (%) Cakupan Pengawasan Terhadap Pelaksanaan Amdal Tahun 2009 - 2012 (%) Rasio Penduduk berKTP Per Satuan Penduduk Tahun 2009 – 2012 Rasio Bayi Berakte Kelahiran Tahun 2009 – 2012 Rasio Pasangan Berakte Nikah Tahun 2009 – 2012 Penerapan KTP Nasional Berbasis NIK Tahun 2008 – 2012 Rata-rata Jumlah Anak Per Keluarga Tahun 2009 – 2012 Rasio Akseptor KB Tahun 2009 – 2012
II-48 II-48 II-49 II-49 II-50 II-50 II-51 II-61 II-62 II-63 II-63 II-69 II-69 II-70 II-71 II-77 II-78 II-79 II-80 II-85 II-86 II-86 II-88 II-89 II-90 II-91 II-91 II-92 II-92 II-94 II-94 II-95 II-95 II-100 II-100 II-101 II-102 II-104 II-105
Tabel 2.70 Tabel 2.71 Tabel 2.72 Tabel 2.73 Tabel 2.74 Tabel 2.75 Tabel 2.76 Tabel 2.77 Tabel 2.78 Tabel 2.79 Tabel 2.80 Tabel 2.81 Tabel 2.82 Tabel 2.83 Tabel 2.84 Tabel 2.85 Tabel 2.86 Tabel 2.87 Tabel 2.88 Tabel 2.89 Tabel 2.90 Tabel 2.91 Tabel 2.92 Tabel 2.93 Tabel 2.94 Tabel 2.95 Tabel 2.96 Tabel 2.97 Tabel 2.98 Tabel 2.99 Tabel 2.100 Tabel 2.101 Tabel 2.102 Tabel 2.103 Tabel 2.104 Tabel 2.105 Tabel 2.106 Tabel 2.107 Tabel 2.108 Tabel 2.109 Tabel 2.110 Tabel 2.111 Tabel 2.112 Tabel 2.113 Tabel 2.114
Sarana Sosial Seperti Panti Asuhan, Panti Jompo dan Panti Rehabilitasi Tahun 2008 – 2012 Angka Partisipasi Angkatan Kerja Tahun 2009 – 2012 Pengangguran terbuka Tahun 2009 - 2012 Banyaknya Koperasi Aktif dan Tidak Aktif Menurut Kecamatan Jumlah UKM non BPR/LKM UKM Tahun 2009 – 2012 Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional (PMDN/PMA) Tahun 2010 – 2012 Penyelengaraan Festival Seni dan Budaya Tahun 2008 – 2012 Sarana Penyelenggaraan Seni dan Budaya Tahun 2008 – 2012 Jumlah Organisasi Pemuda Tahun 2008 – 2012 Jumlah Prasarana/Fasilitas Olah Raga Tahun 2012 Kegiatan Pembinaan Terhadap LSM, Ormas dan OKP Tahun 2008 – 2012 Kegiatan Pembinaan Politik Daerah Tahun 2008 – 2012 Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja Per 10.000 Penduduk Tahun 2010 – 2012 Jumlah Linmas Per Jumlah 10.000 Penduduk Tahun 2009 – 2012 Kemiskinan Tahun 2009 – 2012 (%) Penegakan Peraturan Daerah Sistim Informasi Manajemen PEMDA Tahun 2008 - 2012 Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat Tahun 2008 - 2012 Regulasi Ketahanan Pangan Tahun 2008 – 2012 Ketersediaan Pangan Utama (%) Rata-Rata Jumlah Kelompok Binaan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Rata-Rata Jumlah Kelompok Binaan PKK Jumlah LSM Buku “Seruyan Dalam Angka” Tahun 2008 – 2012 Buku “PDRB Kabupaten Seruyan” Tahun 2008 – 2012 Peningkatan SDM Pengelola Kearsipan Tahun 2008 - 2012 (%) Jumlah Jaringan Komunikasi Rasio Wartel/Warnet Terhadap Penduduk Tahun 2010 (%) Jumlah Surat Kabar Nasional/Lokal Jumlah penyiaran radio/TV lokal Web Site Milik Pemerintah Daerah Tahun 2008 - 2012 (%) Pameran/Expo Tahun 2008 – 2012 Jumlah Perpustakaan Produktivitas Padi atau bahan Pangan Utama Lokal Lainnya Per Hektar Tahun 2008 - 2012 (%) Kontribusi Sektor Pertanian/Perkebunan Terhadap PDRB Tahun 2008 2012 (%) Kontribusi Sektor Pertanian (Palawija) Terhadap PDRB Tahun 2009 - 2012 (%) Kontribusi Sektor Perkebunan (Tanaman Keras) Terhadap PDRB Tahun 2009 - 2012 (%) Kontribusi Produksi Kelompok Petani Terhadap PDRB Cakupan Bina Kelompok Petani Pertambangan Tanpa Ijin Tahun 2008 - 2012 (%) Kontribusi Sektor Pertambangan Terhadap PDRB Tahun 2008 – 2012 (%) Konsumsi Ikan Cakupan Bina Kelompok Nelayan Produksi Perikanan Kelompok Nelayan Tahun 2008 s/d 2011 Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB Tahun 2008 - 2012 (%)
II-106 II-108 II-110 II-111 II-112 II-113 II-114 II-115 II-116 II-118 II-119 II-119 II-120 II-120 II-121 II-121 II-122 II-122 II-122 II-123 II-123 II-124 II-124 II-126 II-126 II-127 II-128 II-129 II-129 II-130 II-130 II-130 II-131 II-133 II-134 II-134 II-135 II-135 II-136 II-137 II-138 II-140 II-140 II-140 II-141
Tabel 2.115 Tabel 2.116 Tabel 2.117 Tabel 2.118 Tabel 2.119 Tabel 2.120 Tabel 2.121 Tabel 2.122 Tabel 2.123 Tabel 2.124 Tabel 2.125 Tabel 2.126 Tabel 2.127 Tabel 2.128 Tabel 2.129
Ekspor Bersih Perdagangan Tahun 2008 - 2012 (US$) Cakupan Bina Kelompok Pedagang/ Usaha Informal Kontribusi Sektor Industri Terhadap PDRB Tahun 2008 - 2012 (%) Kontribusi Industri Rumah Tangga Terhadap PDRB Sektor Industri Rasio Panjang Jalan Per Jumlah Kendaraan Jumlah Orang Melalui Dermaga/Bandara Tahun 2009 s/d 2012 Luas Wilayah Produktif Luas Wilayah Kebanjiran Luas Wilayah Perkotaan Jenis dan Jumlah Bank dan Cabang Tahun 2008 s/d 2012 Rasio Ketersediaan Daya Listrik Tahun 2008 - 2012 (%) Persentase Penduduk Yang Menggunakan HP/ Telepon Angka Kriminalitas Tahun 2008 s/d 2012 (%) Lama Proses Perijinan Tahun 2008 s/d 2012 (Hari) Jumlah Perda Yang Mendukung Iklim Usaha Tahun 2008 s/d 2012
Bab III Tabel 3.1
Gambaran Pengelolaan Keuangan Daerah Serta Kerangka Pendanaan Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2008-2012 Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 20082012 Realisasi Pembiayaan Daerah Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2008-2012 Neraca Daerah Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2008-2012 Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja Kabupaten SeruyanTahun Anggaran 2008-2012 Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2009-2012 Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur 2009-2012 Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2010-2012 Defisit Riil dan Penutup Defisit Riil Anggaran Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2008-2012 Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 20142018 Proyeksi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran(Silpa) Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2014-2018 Proyeksi Kapasitas Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2014-2018 Proyeksi Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2014-2018 Alokasi Kapasitas Keuangan Daerah Berdasarkan Prioritas Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2014-2018 Kerangka Pendanaan Alokasi Kapasitas Keuangan Daerah Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2014-2018
Tabel 3.2 Tabel 3.3 Tabel 3.4 Tabel 3.5 Tabel 3.6 Tabel 3.7 Tabel 3.8 Tabel 3.9 Tabel 3.10 Tabel 3.11 Tabel 3.12 Tabel 3.13 Tabel 3.14 Tabel 3.15
II-141 II-142 II-142 II-143 II-146 II-147 II-147 II-148 II-148 II-149 II-150 II-151 II-151 II-152 II-152 III-2 III-3 III-4 III-5 III-17 III-18 III-19 III-20 III-21 III-22 III-23 III-23 III-24 III-25 III-26
Bab IV Tabel 4.1 Tabel 4.2
Gambaran Umum Kondisi Daerah Identifikasi RPJMD Daerah Lain Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman
IV-15 IV-24
Bab V Tabel 5.1 Tabel 5.2
Gambaran Umum Kondisi Daerah Keterkaitan Visi dan Misi RPJPD dengan Misi RPJMD Misi dan Tujuan RPJMD Kabupaten Seruyan
V-1 V-3
Tabel 5.3
Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kabupaten Seruyan
V-5
Bab VI Tabel 6.1
Strategi Dan Arah Arah Kebijakan Strategi dan Arah Kebijakan RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
VI-2
Bab VII Tabel 7.1
Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah Strategi dan arah kebijakan
VII-2
Bab VIII Tabel 8.1
Indikasi Rencana Program Prioritas Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan Indikasi Rencana Program Prioritas yang Disertai Kebutuhan Pendanaan
VIII-2
Bab IX Tabel 9.1
Penetapan Indikator Kinerja Daerah Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Kabupaten Seruyan 2014-2018
IX-2
DAFTAR GAMBAR
BAB I Gambar 1.1
Pendahuluan Keterkaitan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
BAB II Gambar 2.1 Gambar 2.2 Gambar 2.3
Gambaran Umum Kondisi Daerah Persentase Luas Wilayah Kabupaten Seruyan Menurut Kecamatan Peta Wilayah Kabupaten Seruyan Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Seruyan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku, Tahun 2012 Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Seruyan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000, Tahun 2012 Perkembangan Laju Inflasi Kabupaten Seruyan (%), Tahun 2008-2012 Nilai PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kabupaten Seruyan Tahun 2008 s.d 2012 Jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten Seruyan Tahun 2008-2011 (dalam ribu) Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah Tahun 2012 Angka Melek Huruf Kabupaten Seruyan, 2009-2012 Angka Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten Seruyan Tahun 2009-2012 Angka Kematian bayi Kabupaten Seruyan Tahun 2009-2013 Angka Kematian Ibu Kabupaten Seruyan Tahun 2009-2013 Angka Harapan Hidup Tahun 2009-2012 Kabupaten Seruyan Angka Melek Huruf Kabupaten Seruyan, 2009 – 2012 (%) Sekolah Pendidikan SD/MI Kondisi Bangunan Baik, 2009 – 2012 (%) Sekolah Pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA Kondisi Bangunan Baik Tahun 2009 – 2012 (%) Pendidikan Anak Usia Dini, 2009 – 2012 Kabupaten Seruyan (%) Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI Tahun 2008 - 2012 Kabupaten Seruyan (%) Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs Tahun 2008 - 2012 (%) Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA Tahun 2008 - 2012 (%) Angka Kelulusan (AL) SD/MI Tahun 2008 - 2012 (%) Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs Tahun 2008 - 2012 Kabupaten Seruyan (%) Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA Tahun 2008 – 2012 Kabupaten Seruyan (%) Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs (%) Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA (%) Guru Yang Memenuhi Kualifikasi S-1/D-IV (%) Rasio Posyandu Per Satuan Balita Tahun 2009-2012 Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani Tahun 2008 - 2012 (%) Cakupan pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan Tahun 2008 - 2012 (%) Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Tahun 2008-2012 (%) Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Tahun 2008 - 2012 (%) Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit TBC BTA Tahun 2008 - 2012 (%) Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD Tahun
Gambar 2.4 Gambar 2.5 Gambar 2.6 Gambar 2.7 Gambar 2.8 Gambar 2.9 Gambar 2.10 Gambar 2.11 Gambar 2.12 Gambar 2.13 Gambar 2.14 Gambar 2.15 Gambar 2.16 Gambar 2.17 Gambar 2.18 Gambar 2.19 Gambar 2.20 Gambar 2.21 Gambar 2.22 Gambar 2.23 Gambar 2.24 Gambar 2.25 Gambar 2.26 Gambar 2.27 Gambar 2.28 Gambar 2.29 Gambar 2.30 Gambar 2.31 Gambar 2.32 Gambar 2.33
I-7 II-1 II-5 II-30 II-31 II-32 II-34 II-35 II-38 II-39 II-40 II-43 II-43 II-44 II-51 II-52 II-53 II-53 II-54 II-55 II-56 II-56 II-57 II-58 II-58 II-59 II-60 II-61 II-64 II-65 II-65 II-66 II-66 II-67
2008 - 2012 (%) Gambar 2.34 Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin Tahun 2008 - 2012 (%) Gambar 2.35 Cakupan Kunjungan Bayi Tahun 2008 – 2012 Kabupaten Seruyan (%) Gambar 2.36 Rasio Jaringan Irigasi Tahun 2008 s.d 2012 Gambar 2.37 Persentase Rumah Tinggal Bersanitasi Tahun 2008 s.d 2012 Kabupaten Seruyan (%) Gambar 2.38 Rasio Tempat Pemakaman Umum Per Satuan Penduduk Kabupaten Seruyan Tahun 2009 s.d 2012 Gambar 2.39 Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Per Satuan Penduduk M2/Orang Gambar 2.40 Rasio Rumah Layak Huni Gambar 2.41 Rasio Permukiman Layak Huni Gambar 2.42 Panjang Jalan Dilalui Roda 4 (Km) Gambar 2.43 Jalan Pengubung Dari Ibukota Kecamatan Ke Kawasan Pemukiman Penduduk (Minimal Dilalui Roda 4) (%) Gambar 2.44 Panjang Jalan Yang Memiliki Trotoar dan Drainase/Saluran Pembuangan Air (Minimal 1,5m) (%) Gambar 2.45 Drainase Dalam Kondisi Baik (km) Gambar 2.46 Luas Irigasi Kabupaten Dalam Keadaan Baik (%) Gambar 2.47 Rumah Tangga Pengguna Air Bersih (%) Gambar 2.48 Rumah Tangga Bersanitasi (%) Gambar 2.49 Lingkungan Pemukiman Kumuh (%) Gambar 2.50 Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB (%) Gambar 2.51 Rasio Bangunan Ber-IMB Per Satuan Bangunan (%) Gambar 2.52 Penjabaran Program RPJMD Kedalam RKPD Pada Tahun 2008 - 2012 (%) Gambar 2.53 Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum (Pesawat Udara) Yang Masuk/Keluar Daerah Tahun 2009 – 2012 (orang) Gambar 2.54 Angkutan Darat Tahun 2010-2012 (%) Gambar 2.55 Persentase Penanganan Sampah (%) Gambar 2.56 Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Per Satuan Penduduk (M3/org) (%) Gambar 2.57 Penegakan Hukum Lingkungan (%) Gambar 2.58 Persentase Luas Lahan Bersertifikat (%) Gambar 2.59 Penyelesaian Kasus Tanah Negara (%) Gambar 2.60 Penyelesaian Izin Lokasi (%) Gambar 2.61 Kepemilikan KTP (%) Gambar 2.62 Kepemilikan Akta Kelahiran Per 1000 Penduduk (%) Gambar 2.63 Persentase Partisispasi Perempuan di Lembaga Pemerintahan Tahun 2008 - 2012 (%) Gambar 2.64 Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan Tahun 2008 - 2012 (%) Gambar 2.65 Cakupan Peserta KB Aktif Tahun 2008 – 2012 (%) Gambar 2.66 Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I Tahun 2008 - 2012 (%) Gambar 2.67 PMKS Yang Memperoleh Bantuan Tahun 2008 - 2012 (%) Gambar 2.68 Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Tahun 2008 2012 (%) Gambar 2.69 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Tahun 2008 - 2012 (%) Gambar 2.70 Pencari Kerja Yang Ditempatkan Tahun 2008 - 2012 (%) Gambar 2.71 Persentase Koperasi Aktif Tahun 2008 - 2012 (%) Gambar 2.72 Usaha Mikro dan Kecil Tahun 2008 - 2012 (%) Gambar 2.73 Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya Yang Dilestarikan Tahun 2008 – 2012
II-67 II-68 II-71 II-72 II-73 II-74 II-74 II-75 II-76 II-76 II-78 II-80 II-81 II-82 II-82 II-83 II-84 II-85 II-87 II-88 II-90 II-93 II-96 II-97 II-98 II-98 II-99 II-101 II-102 II-103 II-104 II-105 II-106 II-107 II-108 II-109 II-110 II-111 II-113 II-115
Gambar 2.74 Gambar 2.75 Gambar 2.76 Gambar 2.77 Gambar 2.78 Gambar 2.79 Gambar 2.80 Gambar 2.81 Gambar 2.82 Gambar 2.83 Gambar 2.84 Gambar 2.85 Gambar 2.86 Gambar 2.87 Gambar 2.88 Gambar 2.89
Gelanggang/Balai Remaja (Selain Milik Swata) Tahun 2008 – 2012 Lapangan Olahraga Tahun 2008 – 2012 PKK Aktif Tahun 2008 - 2012 (%) Posyandu Aktif Tahun 2008 - 2012 (%) Pengelolaan Arsip Secara Baku Tahun 2008 - 2012 (%) Jumlah Pengunjung Perpustakaan Per Tahun Tahun 2008 - 2012 (%) Koleksi Buku Yang Tersedia di Perpustakaan Daerah Tahun 2008 - 2012 (%) Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis Tahun 2008 - 2012 (%) Kerusakan Kawasan Hutan Tahun 2008 - 2012 (%) Kunjungan Wisata Tahun 2008 - 2012 (Orang) Produksi Perikanan Tahun 2008 - 2012 (%) Pertumbuhan Industri Tahun 2008 - 201 (%) Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita Tahun 2009 - 2012 (%) Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Perkapita Tahun 2009 – 2012 (%) Persentase Rumah Tangga (RT) Yang Menggunakan Air Bersih Tahun 2008 - 2012 (%) Rasio Ketergantungan Tahun 2009-2012
II-117 II-117 II-125 II-125 II-127 II-132 II-132 II-136 II-137 II-138 II-139 II-143 II-145 II-145 II-149 II-153
I‐1
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah merupakan dokumen untuk jangka waktu 5 (lima) tahun kedepan guna memenuhi tuntutan kebutuhan masyarakat sesuai aspirasi yang berkembang melalui mekanisme yang berlaku. Penyusunan RPJMD sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional pasal 2 ayat (2) disebutkan bahwa perencanaan pembangunan nasional disusun secara sistematis, terarah, terpadu, dan tanggap terhadap perubahan. Sementara berdasarkan pasal 150 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, disebutkan bahwa dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah disusun perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional. Perencanaan pembangunan daerah tersebut disusun untuk menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan dan pengawasan. Dengan demikian, perencanaan pembangunan daerah harus disusun secara terpadu (integrated), terukur (measurable), dapat dilaksanakan (aplicable) serta berkelanjutan (sustainable). Nilai strategis dari RPJMD, antara lain: a. Media untuk mengimplementasikan janji Kepala Daerah terpilih yang telah
disampaikan pada saat kampanye kepada seluruh masyarakat; b. Pedoman pembangunan selama 5 (lima) tahun; c. Pedoman penyusunan rencana kerja tahunan (RKPD); d. Alat atau instrumen pengendalian bagi satuan pengawas internal (SPI) dan Bappeda; e. Instrumen mengukur tingkat pencapaian kinerja kepala SKPD selama 5 tahun; dan f.
Pedoman penilaian keberhasilan Pemerintahan daerah sesuai amanat Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaran Pemerintahan Daerah.
Penyusunan RPJMD menggunakan pendekatan sebagaimana yang tertuang dalam UndangUndang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, yaitu:
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
I‐2
a.
Pendekatan politik, dimana pemilihan langsung Presiden atau Kepala Daerah telah menghasilkan rencana pembangunan hasil proses politik yang kemudian dijabarkan kedalam visi misi rencana pembangunan jangka menengah;
b.
Pendekatan teknokratik, dimana perencanaan dilakukan oleh perencana profesional atau oleh lembaga/unit organisasi yang secara fungsional melakukan perencanaan (khususnya dalam pemantapan peran, fungsi dan kompetensi lembaga perencana);
c.
Pendekatan partisipatif, dimana perencanaan harus melibatkan para pemangku kepentingan (stakeholders) terhadap pembangunan antara lain melalui pelaksanaan musrenbang;
d.
Pendekatan bottom up dan top down, dimana perencanaan dilakukan sesuai jenjang pemerintahan yang selanjutnya diselaraskan melalui musyawarah baik di tingkat nasional, provinsi, kabupaten/kota, kecamatan maupun desa.
Dengan dilantiknya Bupati dan Wakil Bupati Seruyan hasil pemilihan umum kepala daerah pada tanggal 24 Juli 2013, maka harus disusun RPJMD. Sesuai dengan amanat pasal 150 ayat (3) huruf e, Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, RPJMD ditetapkan dengan Peraturan Daerah. RPJMD memuat penjabaran visi, misi, dan program Bupati dan Wakil Bupati Terpilih. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Seruyan Tahun 2013–2018 merupakan tahap kedua (2011-2015) dan ketiga (2016-2020) dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Kabupaten Seruyan Tahun 2005-2025. RPJMD Kabupaten Seruyan 2013–2018 mempedomani arah pembangunan tahap kedua dan tahap ketiga RPJPD dengan fokus kepada pengembangan SDM; pengembangan ekonomi wilayah; prasarana dasar; politik, pemerintahan dan penegakan hukum; dan penataan ruang dan lingkungan. Rencana Pembangunan Jangka Menengah ini selanjutnya digunakan sebagai pedoman seluruh SKPD dalam menyusun Rencana Strategis (Renstra). Renstra SKPD disusun oleh SKPD sebagai dokumen operasional dari RPJMD dengan durasi yang 5 (lima) tahun. Dokumen RPJMD ini selanjutkan akan dijabarkan ke dalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). RKPD merupakan perencanan tahunan yang memuat rancangan kerangka ekonomi daerah, prioritas pembangunan daerah, rencana kerja dan pendanaannya. Sebagaimana amanat Pasal 25 ayat (2) Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 dinyatakan bahwa RKPD menjadi pedoman penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBN). Untuk itu, penyusunan RAPBD Seruyan harus berpedoman kepada RKPD sebagai penterjemahan RPJMD, dalam mewujudkan perencanaan dan penganggaran terpadu. RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
I‐3
1.2.
Dasar Hukum Penyusunan
Landasan hukum yang mendasari penyusunan dokumen RPJMD Kabupaten Seruyan, meliputi: 1. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Murung Raya, dan Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4180); 2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Repubublik Indonesia Nomor 4421); 5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 125 Tahun 2004, Tambahan Lebaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan kedua atas Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah (lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara RI Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 4438); 7. Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
I‐4
8. Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725); 9. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 61, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4846); 10. Undang–Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2011, tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4578); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan Dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi, Dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 Tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, Dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4833); 17. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014;
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
I‐5
18. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 Tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310); 19. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Perencanaan Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 517); 20. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 tahun 2012 tentang Pedoman Pelaksanaan Kajian Lingkungan Hidup Strategis Dalam Penyusunan Atau Evaluasi Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 994); 21. Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 1 Tahun 2011 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2010– 2015 (Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2011 Nomor 1, Tambahan Lembaran Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 40); 22. Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor 05 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Seruyan Serta Staf Ahli Bupati Seruyan; 23. Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor 06 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Lainnya Kabupaten Seruyan; 24. Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor 07 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Seruyan; 25. Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor 08 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Seruyan; 26. Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor 09 Tahun 2008 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Pemerintah Kecamatan dan Kelurahan Di Kabupaten Seruyan; dan 27. Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor 04 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Seruyan Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Seruyan Tahun 2009 Nomor 33 seri E).
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
I‐6
1.3.
Hubungan Antar Dokumen
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah maka pemerintah daerah diwajibkan menyusun Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) untuk jangka waktu 20 (dua puluh) tahun, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) untuk waktu 5 (lima) tahun serta Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) sebagai rencana tahunan. Hal ini berdampak kepada penyempurnaan sistem perencanaan dan penganggaran baik dari sisi proses, mekanisme maupun tahapan pelaksanaan musyawarah perencanaan di tingkat pusat dan daerah. Dokumen RPJMD memiliki nilai strategis dalam pembangunan suatu daerah. Sebagai dokumen perencanaan daerah yang memuat visi dan misi serta program pembangunan selama 5 (lima) tahun, perencanaannya harus berpedoman kepada RPJPD yang memiliki durasi 20 (dua puluh) tahun dan sekaligus menjadi pedoman bagi perencanaan pembangunan tahunan dalam dokumen RKPD. Dalam mengoperasionalkan pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran dalam RPJMD, maka seluruh SKPD menyusun Renstra SKPD yang berdurasi 5 (lima) tahun sama halnya periodesasi RPJMD. Keberhasilan pelaksanaan Renstra SKPD sangat ditentukan oleh pelaksanaan Renja SKPD yang merupakan penjabaran Renstra SKPD di perencanaan tahunan masing-masing SKPD. Pengertian masing-masing dokumen perencanaan pembangunan daerah maupun dokumen perencanaan SKPD, yaitu: a. RPJPD, berfungsi sebagai dokumen perencanaan makro politis berwawasan 20 (dua puluh) tahun yang memuat visi, misi dan arah pembangunan jangka panjang yang akan digunakan sebagai pedoman penyusunan RPJM Daerah pada setiap 5 (lima) tahun sekali; b. RPJMD, berfungsi sebagai penjabaran dari RPJPD yang memuat visi, misi, gambaran umum kondisi masa kini, gambaran umum kondisi yang diharapkan, analisis lingkungan internal dan eksternal, arah kebijakan, strategi serta indikasi rencana program lima tahunan secara lintas sumber pembiayaan baik pembiayaan atas indikasi rencana program yang bersumber dari APBN, APBD Provinsi maupun APBD Kabupaten; c. Renstra SKPD, berfungsi sebagai dokumen perencanaan teknis operasional dan merupakan penjabaran teknis RPJM Daerah bagi unit kerja perangkat daerah yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang disusun sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dan bersifat indikatif;
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
I‐7
d. Renja SKPD, sebagai dokumen perencanaan tahunan pada setiap unit kerja perangkat daerah yang merupakan rencana operasional dari Renstra SKPD dan memuat rencana kegiatan pembangunan tahun berikutnya yang dilengkapi kerangka anggaran dan kerangka regulasi serta pembiayaan yang masih bersifat indikatif; e. RKPD, berfungsi sebagai dokumen perencanaan tahunan atas Renja SKPD setiap tahun anggaran yang merupakan bahan utama Musrenbang RKPD yang berjenjang mulai dari tingkat desa, kecamatan dan kabupaten. Keterhubungan antardokumen perencanaan pembangunan daerah, dalam kaitannya dengan RPJMD Seruyan 2013-2018. Gambar 1.1 Keterkaitan Dokumen Perencanaan Pembangunan Daerah
Sebagai kabupaten yang berada di wilayah Provinsi Kalimantan Tengah, Kabupaten Seruyan bersama kabupaten/kota yang ada di provinsi ini harus membangun sistem perencanaan yang terpadu. Sinkronisasi perencanaan pembangunan provinsi dengan kabupaten/kota menjadi suatu keharusan untuk menciptakan konsistensi pembangunan antar wilayah dan antar tingkatan pemerintahan. Untuk itu, penyusunan RPJMD Kabupaten Seruya 2013-2018 memperhatikan RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2010-2015.
1.4.
Sistematika Penulisan
Penyajian dokumen RPJMD Seruyan 2013-2018 terdiri dari 11 (sebelas) bab, yaitu:
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
I‐8
Bab I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
1.2
Dasar Hukum Penyusunan
1.3
Hubungan Antar Dokumen
1.4
Sistematika Penulisan
1.5
Maksud dan Tujuan
Bab II
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1
Aspek Geografi dan Demografi
2.2
Aspek Kesejahteraan Masyarakat
2.3
Aspek Pelayanan Umum
2.4
Aspek Daya Saing Daerah
Bab III
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
3.1
Kinerja Keuangan Masa Lalu
3.2
Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu
3.3
Kerangka Pendanaan
Bab IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 4.1
Permasalahan Pembangunan
4.2
Isu Strategis
Bab V
VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
5.1
Visi
5.2
Misi
5.3
Tujuan dan Sasaran
Bab VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN 6.1
Strategi
6.2
Arah kebijakan
Bab VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH Bab VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KERANGKA PENDANAAN Bab IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH Bab X
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
10.1
Pedoman Transisi
10.2
Kaidah Pelaksanaan
Bab XI PENUTUP
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
I‐9
1.5.
Maksud dan Tujuan
1.5.1. Maksud Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kabupaten Seruyan disusun dengan maksud untuk menjabarkan visi, misi dan program Bupati dan Wakil Bupati terpilih kedalam perencanaan pembangunan lima tahunan guna memberikan arah dalam melaksanakan pembangunan bagi pemerintah daerah dan para pemangku kepentingan. 1.5.2. Tujuan Tujuan yang ingin dicapai dari penyusunan RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018, yaitu: a.
Memberikan arah pembangunan daerah jangka menengah, sebagai pedoman penyusunan Renstra SKPD dan rencana pembangunan tahunan (RKPD);
b.
Menjadi tolok ukur keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan daerah dibawah kepemimpinan bupati dan wakil bupati;
c.
Menjadi tolok ukur penilaian keberhasilan kepala SKPD dalam melaksanakan pembangunan sesuai dengan tugas, fungsi, kewenangan dan tanggungjawab masingmasing dalam upaya mewujudkan visi, misi dan program kepala daerah;
d.
Pedoman seluruh pemangku kepentingan dalam melaksanakan pembangunan; dan
e.
Menjamin terciptanya integrasi, sinkronisasi dan sinergi baik antardaerah, antarwaktu, antarfungsi pemerintah maupun antara pusat dan daerah.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
II‐1
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
2.1.
Aspek Geografi dan Demografi Aspek ini memuat gambaran umum geografi dan demografi Kabupaten Seruyan.
2.1.1. Karakteristik Lokasi dan Wilayah Kabupaten Seruyan merupakan salah satu Kabupaten yang ada di Provinsi Kalimantan Tengah dengan luas wilayah ± 16.404 Km2 atau ± 1.670.040,76 Ha yaitu 11,6 % dari luas wilayah Kalimantan Tengah. Gambar 2.1 Persentase Luas Wilayah Kabupaten Seruyan Menurut Kecamatan
Sumber: Seruyan Dalam Angka Tahun 2013
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2002 tentang Pembentukan Kabupaten Katingan, Kabupaten Seruyan, Kabupaten Sukamara, Kabupaten Lamandau, Kabupaten Pulang Pisau, Kabupaten Gunung Mas, Kabupaten Murung Raya, dan Kabupaten Barito Timur di Provinsi Kalimantan Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 18, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4180), luas wilayah Kabupaten Seruyan ± 16.404 Km2 (11,6 % dari luas wilayah Kalimantan Tengah). Secara administratif, untuk mendekatkan pelayanan Pemerintah Daerah kepada seluruh lapisan masyarakat, maka pada tahun 2010 melalui Peraturan Daerah Kabupaten Seruyan Nomor 6 Tahun 2010, telah dilakukan pemekaran dari 5 kecamatan menjadi 10 kecamatan yang terdiri dari 97 desa dan 3 kelurahan, daftar kecamatan dimaksud disajikan pada Tabel 1.1 dibawah ini.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐2
Tabel 2.1 Luas Wilayah Kabupaten Seruyan menurut Kecamatan, Desa dan Kelurahan
I.
II.
III.
IV.
Kecamatan/ Kelurahan*/Desa (1) Seruyan Hilir 1 Kuala Pembuang I 2 Kuala Pembuang II 3 Sungai Perlu 4 Pematang Limau 5 Tanjung Rangas 6 Jahitan 7 Muara Dua 8 Baung 9 Sungai Undang 10 Persil Raya Danau Sembuluh 1 Telaga Pulang 2 Sembuluh II 3 Cempaka Baru 4 Palingkau 5 Ulak Batu 6 Paren 7 Banua Usang 8 Sembuluh I Hanau 1 Pembuang Hulu I 2 Pembuang Hulu II 3 Tanjung Hanau 4 Parang Batang 5 Bahaur 6 Derangga 7 Paring Raya Seruyan Tengah 1 Pangke 2 Panyumpa 3 Durian Tunggal 4 Gantung Pengayuh 5 Teluk Bayur 6 Suka Mandang 7 Ayawan 8 Mugi Panyuhu 9 Bukit Buluh 10 Tumbang Ba’i 11 Kel. Rantau Pulut 12 Tangga Batu 13 Bumi Jaya
Luas/ (km²) (2) 4.659 49 74 544 1.121 680 741 475 882 14 44 1.555 383 84 201 132 190 93 290 182 549 64 98 50 103 76 58 100 1.343,32 280 147 54 59.88 67.97 79 74 50 60 86 83 228.72 9.13
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
Kecamatan/ Kelurahan*/Desa (1) VII. Suling Tambun 1 Tumbang Magin 2 Tumbang Setoli 3 Tumbang Hentas 4 Tumbang Langkai 5 Tumbang Salau 6 Tumbang Gugup 7 Rangkang Munduk 8 Tanjung Tukal 9 Rantau Betung VIII. Danau Seluluk 1 Asam Baru 2 Tanjung Hara 3 Tanjung Paring 4 Tanjung Rangas 5 Panimba Raya 6 Rungau Raya IX. Batu Ampar 1 Sebabi 2 Sandul 3 Kalang 4 Derawa 5 Wana Tirta 6 Suka Mulya 7 Durian Kait 8 Sahabu 9 Batu Menangis X. Seruyan Hulu 1 Marandang 2 Tumbang Suei 3 Tumbang Manjul 4 Mojang Baru 5 Rantau Panjang 6 Monguh Juoi 7 Tusuk Belawan 8 Tumbang Kalam 9 Tumbang Bahan 10 Tumbang Darap 11 Tumbang Kasai 12 Tumbang Setawai 13 Sepundu Hantu 14 Tumbang Kubang
Luas/ (km²) (2) 1.484 230 258 169 254 239 72 95 156 11 586 80 70 91 107 70 168 668,68 83 114 105 92.88 9.93 9.13 92.74 105 57 3.262 164 169 492 571 242 565 60 99 92 104 49 62 62 37
II‐3
V.
VI.
Kecamatan/ Kelurahan*/Desa (1) 14 Sukorejo 15 Suka Maju 16 Suka Makmur 17 Suka Jaya 18 Batu Agung 19 Panca Jaya 20 Ringin Agung Seruyan Hilir Timur 1 Kartika Bhakti 2 Halimaung Jaya 3 Bangun Harja 4 Mekar Indah 5 Sungai Bakau 6 Pematang Panjang Seruyan Raya 1 Terawan 2 Selunuk 3 Lanpasa 4 Rungau Raya 5 Bangkal 6 Tabiku
Luas/ (km²) (2) 9.13 9.23 9.23 9.31 9.31 9.23 9.18 1.428 24 15 15 16 133 1.225 869 269 231 123 168 144 102
15 16 17 18 19 20
Kecamatan/ Kelurahan*/Desa (1) Tumbang Sepan Riam Batang Tumbang Laku Buntut Sapau Tumbang Taberau Tanjung Paku
Luas/ (km²) (2) 46 49 173 111 57 61
Sumber : LPPD Seruyan Tahun 2012 Posisi astronomi Kabupaten Seruyan terletak antara
0077’ - 3056’ Lintang Selatan
dan 111049’ - 112084’ Bujur Timur. dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: (Seruyan Dalam Angka 2013) a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kabupaten Melawi Provinsi Kalimantan Barat; b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Laut Jawa; c. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Kotawaringin Timur dan Kabupaten Katingan. d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kabupaten Lamandau. Dilihat dari peta regional Kalimantan Tengah, Kabupaten Seruyan terletak di tengahtengah sehingga hal ini merupakan posisi geostrategis. Dengan posisi Kabupaten Seruyan yang langsung berbatasan dengan Laut Jawa, warga dari Kabupaten Malawi, Kabupaten Katingan, dan Kabupaten Kotawaringin Timur, yang akan ke Pulau Jawa dan Sumatera, akan lebih dekat jika melewati Kabupaten Seruyan daripada harus ke Kota Banjarmasin. Jadi, posisi geostrategis ini akan meningkatkan keunggulan komparatif pelabuhan laut Kuala Pembuang yang dimiliki Kabupaten Seruyan, terutama akan menarik perekonomian dari RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐4
kabupaten yang ada di sekitar wilayah Kec. Seruyan Hilir. Kondisi atau kawasan kabupaten Seruyan meliputi pertanian, perkebunan, hutan, perikanan, peternakan, pertambangan, pariwisata, industri kecil dan menengah. Kabupaten Seruyan memiliki topografi bervariasi membujur secara vertikal dari selatan ke utara. Wilayah Seruyan bagian selatan sampai bagian tengah, dan melebar dari arah Timur ke Barat meliputi kawasan pantai dan dataran rendah yang bersifat datar, melandai dari selatan ke tengah dengan kemiringan 0–1% terletak antara 0–4 m dari permukaan laut. Sedangkan wilayah bagian tengah sampai utara merupakan dataran tinggi yang berbukit. Berdasarkan peta Geologi 1:250.000 oleh Pusat Penelitian Pengembangan Geologi, Kabupaten Seruyan memiliki 11 (sebelas) formasi Geologi, yaitu: (Laporan Akhir “Analisis Data Perencanaan Pembangunan Kawasan Rawan Bencana di Kabupaten Seruyan) 1. Endapan Aluvial (Qa) berumur holosen 2. Endapan Rawa (Qar) berumur holosen 3. Endapan Sungai (Qs) berumur holosen 4. Formasi Dahor (TQd) berumur pliosen-miosen 5. Intrusi Sintang (Toms) berumur ologosen akhir 6. Batuan Gunungapi kerabai (Kuk) berumur kapur atas 7. Granit Mandahan (Kgm) berumur kapur 8. Formasi Granit Sukadana (Kus) berumur kapur atas 9. Tonait Sepauk (Kls) berumur kapur atas 10. Formasi Kuayan (TRvk) berumur trias 11. Batuan Malihan Pinoh (PzTRp) berumur perem awal
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐5
Gambar 2.2 Peta Wilayah Kabupaten Seruyan
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐6
Dari 11 formasi batuan diatas terdapat 4 formasi batuan yang rawan erosi dan tanah longsor. Hal tersebut dapat dilihat dari karakteristik unsur batuan penyusun formasi tersebut, dalam hal ini jenis batuan, tingkat permeabilitas, kekompakan, ukuran butir, dan mineral penyusunnya. Formasi atau satuan batuan tersebut adalah Endapan Aluvial (Qa), Endapan Rawa (Qar), Endapan Sungai (Qs) dan Formasi Dahor (TQd). Selain hal tersebut perlu diperhatikan struktur geologi yang mempengaruhi formasi batuan di Kabupaten Seruyan. Ada beberapa formasi dibagian utara kabupaten Seruyan yang didominasi oleh struktur lipatan dan sesar yang berpengaruh kuat terhadap tingkat kerawanan bencana tanah longsor dan banjir. Tabel 2.2 Umur Geologi Formasi dan Satuan Batuan Pada Wilayah Kabupaten Seruyan
Sumber : Laporan Akhir “Analisis Data Perencanaan Pembangunan Kawasan Rawan Bencana di Kabupaten Seruyan Tahun 2010
Potensi kandungan yang terdapat pada Kabupaten Seruyan bisa tergambarkan dengan kondisi tanah. Gambaran kondisi tanah sangat diperlukan untuk mengidentifikasi potensi sumberdaya lahan serta rencana pemanfaatan sesuai dengan potensi yang dimiliki agar dapat digunakan secara lestari dan berkelanjutan. Sistem lahan merupakan
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐7
pengelompokan lahan berdasarkan sifat-sifat fisik utama permanen yang tidak berubah dalam jangka waktu cukup lama. Berdasarkan data dari Peta RePPProT (1985), dijumpai 19 asosiasi jenis tanah di Kabupaten Seruyan, sebagai berikut: 1. Puting (PTG) Sistem lahan ini menempati landform punggung bukit pinggir pantai. Berkembang dari bahan induk sedimen marin, mineral tergolong campuran, tekstur kasar. Singkapan batuan 0 %. Kemiringan < 2 %, datar. Pola aliran sungai termasuk tipe parallel. Ketinggian antara 0 – 3 m dpl. 2. Kajapah (KJP) Sistem lahan ini menempati landform daerah pasang surut. Berkembang dari bahan induk sedimen estuarin-marin. Jenis mineral tergolong campuran, tekstur halus. Ketinggian tempat antara 0 – 3 m dpl. Pola aliran sungai termasuk tipe reticulate. 3. Kahayan (KHY) Sistem lahan ini menempati landform dataran banjir, meliputi 80% daerah dataran banjir, batas rawa 10 % dan tanggul 10%. Berkembang dari bahan induk sedimen sungai, sedimen estuarin-marin dan bahan organik. Jenis mineral tergolong campuran, tekstur halus, singkapan batuan 0%, resiko banjir tergolong tinggi. Kemiringan < 2 %, datar. Pola aliran sungai termasuk tipe meander. Ketinggian tempat antara 0 - 10m dpl. 4. Sebangau (SBG) Sistem lahan ini menempati landform dataran banjir dan daerah sedimentasi sungai meander, meliputi 40 % berupa tanggul sungai, dataran banjir 30 % dan rawa belakang 30 %. Berkembang dari bahan induk sedimen sungai. Jenis mineral tergolong mineral campuran. Singkapan batuan 0 %. Ketinggian tempat antara 0 m dpl. Kemiringan < 2, datar. Pola aliran sungai termasuk tipe meander. 5. Klaru (KLR) Sistem lahan ini menempati landform dataran banjir permanent. Berkembang dari bahan induk sedimen sungai, bahan organik dan sediment pasir tua. Jenis mineral tergolong campuran, halus. Singkapan batuan 0 %. Ketinggian tempat berada antara 2 – 10 m dpl. Kemiringan lahan < 2 %, datar dan pola aliran sungai termasuk tipe sinuous. 6. Mendawai (MDW) Sistem lahan ini menempati landform batas rawa gambut (rawa gambut dangkal), meliputi 90% batas rawa dan 40% berupa batas cekungan rawa. Berkembang dari bahan induk bahan organik, sediment sungai dan sedimen estuarin-marin. Jenis mineral
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐8
tergolong campuran, halus. Singkapan batuan 0 %. Ketinggian tempat antara 0 - 10m dpl. Kemiringan < 2 %, datar. Pola aliran sungai termasuk tipe sinuous. 7. Gambut (GBT) Sistem lahan ini menempati landform kubah gambut. Berkembang dari bahan induk endapan bahan organik. Ketinggian antara 0 – 10 m dpl, kemiringan < 2 %, datar. Pola aliran sungai termasuk tipe sinuous. Komposisi tanah terdiri dari asosiasi Tropohemists dan Tropofibrists. Kedalaman gambut termasuk sangat dalam (> 200 m). Tanah mempunyai pH antara 4,6 –5,0 (kemasaman sangat kuat), KTK sangat tinggi, ketersediaan unsur K dan Ptersedia rendah dan salinitas < 4 mmhos/cm2. 8. Serimbang (SRM) Sistem lahan ini menempati landform teras dengan lembah gambut. Berkembang dari bahan induk bahan organik dan sedimen sungai. Jenis mineral tergolong mineral kuarsa, kasar. Singkapan batuan 0 %. Ancaman banjir musiman rendah. Ketinggian tempat antara 0 – 5 m dpl. Kemiringan < 2 %, datar. Pola aliran sungai tergolong tipe sinuous. 9. Segintung (SGT) Sistem lahan ini menempati landform teras berpasir, berkembang dari bahan induk sedimen pasir tua. Jenis mineral tergolong mineral kuarsa, kasar. Singkapan batuan 0%. Ketinggian temapt antara 2 - 5m dpl. Kemiringan < 2 %, datar. 10. Barah (BRH) Sistem lahan ini menempati landform teras datar berpasir dan ditutupi oleh gambut tipis, meliputi 99 % berupa teras gambut dan 1% daerah lembah. Berkembang dari bahan induk sedimen pasir tua dan bahan organik. Jenis mineral tergolong mineral kuarsa. Singkapan batuan 0 %. Ketinggian tempat antara 5 - 10 m dpl, kemiringan lemiringan < 2%, datar. 11. Pakau (PKU) Sistem lahan ini menempati landform teras bergelombang berpasir, meliputi 80 % daerah permukaan, tebing 15 % dan lembah 5 %. Berkembang dari bahan induk sedimen alluvium pasir tua. Jenis mineral tergolong mineral kuarsa, kasar. Singkapan batuan 0 %. Ketinggian tempat antara 5 - 100 dpl, kemiringan 2 - 8%, agak datar, panjang lereng > 500 m dan bentuk lereng cembung. Pola aliran sungai termasuk tipe pinnate. 12. Bawin (BWN) Sistem lahan ini menempati landform dataran bergelombang dan sisa teras, meliputi 65 % daerah miring, teras 25 % dan dasar lembah 10 %. Berkembang dari bahan induk batuan sedimen. Jenis batuan terdiri dari sediment pasir tua, batupasir dan batu lanau. Jenis mineral tergolong mineral kuarsa. Singkapan batuan 10 %. Ketinggian tempat
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐9
antara 5 – 100 m dpl. Kemiringan 9 – 15 %, bergelombang, panjang lereng 101 – 200 m dan bentuk lereng cembung. Pola aliran sungai termasuk tipe dendritik dan pinnate. 13. Lawanguwang (LWW) Sistem lahan ini menempati landform dataran bergelombang dengan beberapa lembah lebar, meliputi 70 % berupa daerah miring dan 30 % dasar lembah. Berkembang dari bahan induk batuan sedimen. Jenis batuan terdiri dari mudstone, batupasir dan sedimen sungai. Jenis mineral tergolong mineral felsik, halus. Singkapan batuan 0 %. Ketinggian tempat berada antara 20 – 150 m dpl. Kemiringan lahan 2 – 8 %, agak datar, panjang lereng < 50m dan bentuk lereng cembung. Pola aliran sungai termasuk tipe dendritik. Kualitas air tanah tergolong baik. Sumber air untuk rumah tangga (domestik) berasal dari air hujan dan air sungai. Rata-rata curah hujan tahunan 2.800 – 4.100 mm, dengan BB 7 11 bulan dan BK 0 - 1 bulan. Rata-rata suhu 20 – 32oC. 14. Teweh (TWH) Sistem lahan ini menempati landform dataran berbukit, meliputi 95% daerah miring dan 5% berupa puncak. Berkembang dari bahan induk batuan sediment. Jenis batuan terdiri dari batupasir dan shale. Jenis mineral tergolong mineral campuran, sedang dan kasar. Singkapan batuan 0 %. Ketinggian tempat antara 20 - 300m dpl. Kemiringan 16 – 25 %, agak curam, panjang lereng 50 – 100 m dan bentuk lereng cembung. Pola aliran sungai termasuk tipe dendritik. Sumber air untuk rumah tangga (domestik) berasal dari air hujan dan air sungai. Rata-rata curah hujan tahunan 2.700 -4.100 mm, dengan BB 7 - 12 bulan dan BK 0 - 2 bulan. Rata-rata suhu 20 – 32oC. Penggunaan lahan berupa perladangan dan hutan dataran rendah. 15. Rangankau (RGK) Sistem lahan ini menempati landform dataran bergelombang, meliputi 70 % berupa daerah lereng dan 30 % lembah. Berkembang dari bahan induk batuan metamorfik dan batuan plutonik. Jenis batuan terdiri dari andesit, basalt, sediment sungai, granit dan schist. Jenis mineral tergolong mineral intermediet, felsik dan basalt. Singkapan batuan 5 %. Ketinggian tempat antara 5 - 50 m dpl. Kemiringan 2 – 8 %, agak datar, panjang lereng < 50 m dan bentuk lereng cembung. Pola aliran sungai termasuk tipe dendritik. 16. Honja (HNJ) Sistem lahan ini menempati landform dataran berbukit, meliputi 90% daerah berlereng dan 10 % berupa puncak. Berkembang dari bahan induk batuan plutonik dan batuan metamorfik. Jenis batuan terdiri dari andesit, basalt, granit, granodiorite dan schist. Jenis mineral tergolong mineral felsik, intermediet dan basik. Ketinggian tempat antara 20 –
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐10
300 m dpl. Kemiringan 16–25 %, bergelombang, panjang lereng 50–100 m dan bentuk lereng cembung. Pola aliran sungai termasuk tipe dendritik. 17. Pakalunai (PLN) Sistem lahan ini menempati landform perbukitan agak curam, meliputi 100 % berupa daerah miring. Berkembang dari bahan induk batuan plutonik dan batuan metamorfik. Jenis batuan terdiri dari granit, schist, basalt, phyllite, granodiorit. Jenis mineral tergolong mineral felsik dan intermediet. Singkapan batuan 5%. Ketinggian tempat antara 50–880 m dpl. Kemiringan 16–25%, agak curam, panjang lereng 500–1.000 m dan bentuk lereng gabungan. Pola aliran sungai termasuk tipe dendritik. 18. Juloh (JLH) Sistem lahan ini menempati landform lereng bukit, meliputi 90 % daerah berlereng dan 10 % berupa singkapan batuan. Berkembang dari bahan induk batuan plutonik dan batuan metamorfik. Jenis batuan terdiri dari schist , gneiss, kuarsa dan rhyolitte. Jenis mineral tergolong mineral felsik dan intermediet. Singkapan batuan 10 %. Ketinggian tempat antara 50 – 880 m dpl. Kemiringan 26 – 40 %, curam, panjang lereng 101 – 200 m, dan bentuk lereng lurus. Bahaya erosi berupa erosi parit dan longsor dapat terjadi secara setempat. Pola aliran sungai termasuk tipe dendritik. 19. Bukit Pandan (BPD) Sistem lahan ini menempati landform gunung, meliputi 90 % daerah miring dan 10 % berupa singkapan batuan. Berkembang dari bahan induk batuan metamorfik. Jenis batuan terdiri dari gneiss, phyllite, kuarsa dan schist. Jenis mineral tergolong mineral felsik dan intermediet. Singkapan batuan 10 %. Ketinggian tempat antara 100 – 2.280 m dpl. Kemiringan > 60 %, sangat curam, panjang lereng > 500 m dan bentuk lereng lurus. Pola aliran sungai termasuk tipe radial. Secara umum pola sungai di Kabupaten Seruyan adalah pola dendritik dimana salah satu sifat utamanya adalah apabila terjadi hujan merata di seluruh daerah aliran sungai, maka puncak banjirnya akan demikian tinggi hingga mempunyai potensi besar untuk menggenangi daerah yang ada di sekitar aliran sungai, khususnya di bagian hilir sungai. Sungai Seruyan dengan panjang sekitar 350 km, merupakan sungai utama yang mengalir dari pegunungan Schwaner di utara menuju Laut Jawa di bagian Selatan. Dari Sungai Seruyan ada 6 (enam) buah anak sungai yang besar dan dapat digunakan sebagai sumber air maupun sebagai sarana transportasi. Keenam anak sungai tersebut adalah Danau Sembuluh, Kuala Besar, Manjul, Salau, Pukun, dan Kale. Air sungai tersebut telah dimanfaatkan oleh penduduk untuk mandi, cuci, kakus (mck), air minum, serta irigasi persawahan. Selain air sungai penduduk juga
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐11
memanfaatkan air tanah dengan kedalaman air tanah berkisar antara 1 sampai 7 meter pada sistem lahan dataran seperti di Kecamatan Seruyan Hilir. Potensi perikanan di Kabupaten Seruyan secara umum dapat dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu perikanan laut, perikanan darat, dan budidaya perikanan. Luas areal perikanan darat mencakup 22.936 km² dan luas areal budidaya perikanan mencakup 37.194 km², mencakup perikanan kolam, keramba, tambak, dan mina padi. Berdasarkan hasil inventarisasi Tim CBF (2003) dilaporkan bahwa di Kabupaten Seruyan terdapat sebanyak 45 buah danau yang memungkin untuk dikembangkan menjadi tempat budidaya ikan. Secara rinci nama-nama danau di Kabupaten Seruyan disajikan pada Tabel 2.3. Tabel 2.3 Nama-Nama Danau di Kabupaten Seruyan No.
Nama Danau
No.
Nama Danau
1
Bayuku
24
Panjang
2
Rangas
25
Pinggir Padang
3
Bahaya
26
Burung
4
Batu Hirang
27
Bakung
5
Seribu
28
Marma
6
Alam
29
Kepala Buaya
7
Sigintung
30
Batakan
8
Tanjung Baru
31
Pondok Paikat
9
Baung
32
Tampudau
10
Laki Bini
33
Jijir Wayang
11
Tengkorak
34
Jajangkit
12
Hantasan Samut
35
Mukat
13
Sari
36
Bangaluan
14
Kumis
37
Kumpai Panjang
15
Bogam
38
Silip
16
Rasau Bungkuk
39
Simpang Pipih
17
14 (empat belas)
40
Belanti
18
Tongkang
41
Baru
19
Gajah Mina
42
Parang Batang
20
A’as
43
Gelanggang
21
Sagumpung
44
Jahitan
22
Seluluk
45
Papudak
23
Sembuluh
Sumber: Laporan Akhir “Analisis Data Perencanaan Pembangunan Kawasan Rawan Bencana di Kabupaten Seruyan Tahun 2010
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐12
Kabupaten Seruyan termasuk kategori Tipe Iklim A yaitu Sangat Basah. Hal itu tergambar dari hasil perhitungan perhitungan jumlah bulan-bulan terkering dan bulan-bulan basah setiap tahun kemudian dirataratakan, yang hasil nilainya yaitu sebesar 0,124 (Q = 0,124). Menurut RePPProT Curah di Kabupaten Seruyan cukup tinggi dengan curah hujan tahunan terendah 2.300 mm/tahun dan tertinggi mencapai 4.300 mm/tahun. Jumlah bulan basah terendah berkisar dari 0-5 bulan dalam setahun dan jumlah bulan basah tertinggi berkisar antara 6-11 bulan. Sedangkan jumlah bulan kering relatif kecil yaitu 0–1 bulan dalam setahun dan jumlah bulan kering tertinggi berkisar 5–6 bulan dalam setahun. Rata-rata suhu di Kabupaten Seruyan yaitu 20–32oC dengan kelembaban relatif (RH) rata-rata 75 %. Penggunaan lahan kabupaten Seruyan meliputi: 1. Pertanian Pertanian 104.981 Ha berupa lahan pasang surut 1.744 Ha, rawa dan lebak 63.677 Ha, lahan kering 35.296 Ha, lahan huma 4.364 Ha. 2. Perkebunan Perkebunan 36.771, 12 Ha, berupa karet 18.072,12 Ha, kelapa sawit 11.479 Ha, kelapa 5.991 Ha, kopi 158 Ha, lada 214 Ha dan Jambu 205 Ha. 3. Hutan Luas hutan Kabupaten Seruyan berdasarkan RTRWP Kalimantan Tengah Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2003 adalah adalah seluas 1. 640.400,05 Ha, yang terbagi dalam klasifikasi taman nasional, hutan lindung, hutan produksi terbatas, hutan produksi tetap, hutan produksi konversi dan areal penggunaan lainnya. Menurut Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 292 Tahun 2011 bahwa kawasan hutan lindung yang terdapat di Kabupaten Seruyan yaitu 39.347,63 Ha atau 2,36 % dari luas Kabupaten Seruyan yang terdapat pada kecamatan Seruyan Hulu dan Kecamatan Suling Tambun. 4. Perikanan Pengembangan produksi perikanan Kabupaten Seruyan yang terdiri dari Hasil Perikanan Umum sebesar 8.194,20 ton/th dan hasil dari penangkapan Perikanan Laut adalah sebesar 7.601,10 ton/th pada Tahun 2012. 5. Peternakan Pada tahun 2012 Peternakan di Kabupaten Seruyan populasi yang terbanyak adalah Sapi Potong sebanyak 6.587 ekor, Ternak Kambing sebanyak 5.898 ekor, Ternak Babi sebanyak 1.454 ekor, Ternak Domba sebanyak 894 ekor, Kerbau sebanyak 15 ekor, dan Kuda sebanyak 5 ekor. Semua populasi ternak ini terdapat di semua kecamatan yaitu Seruyan Hilir, Danau Sembuluh, Hanau, Seruyan Tengah dan Seruyan Hulu. Sedangkan populasi unggas sebagian besar adalah berupa ayam buras sebanyak 69.930 ekor,
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐13
ayam pedaging sebanyak 17.000 ekor, serta itik dan entok sebanyak 31.314 ekor. Semua populasi unggas terdapat di semua kecamatan yaitu Seruyan Hilir, Danau Sembuluh, Hanau, Seruyan Tengah dan Seruyan Hulu. 6. Pertambangan Sektor pertambangan merupakan sektor yang sangat menjanjikan, walaupun sektor ini terbilang baru, namun sektor ini tumbuh dengan pesat terutama untuk bahan galian Zircon disusul dengan bahan galian Biji besi. Untuk bahan galian yang masih dapalam penyidikan dan penelitian antara lain emas diperkirakan terdapat di bagian Utara
dan Timur,
batubara diperkirakan bagian sebelah Timur dan Barat Kabupaten Seruyan, uranium di bagian Timur Kabupaten Seruyan, minyak bumi diperkirakan di lepas pantai sebelah Selatan Kabupaten Seruyan, Nikel dan Kaolin sebelah Utara Kabupaten Seruyan. 7. Pariwisata Pariwisata di Kabupaten Seruyan terdapat wisata alam, wisata budaya, dan wisata sejarah. Wisata alamnya meliputi Pesona wisata Taman Nasional Tanjung Putting di Kecamatan Hilir, Kawasan wisata pantai Gosong Buaya di Kecamatan Seruyan Hilir, Taman Nasional Bukit Raya dengan keindahan dan keaslian hutan tropisnya di Kecamatan Seruyan Hulu, Arung Jeram di Kecamatan Seruyan Tengah, Kecamatan Seruyan Hulu dan Kecamatan Suling Tambun, Air Terjun di Kec. Seruyan Tengah, Seruyan Hulu dan Kecamatan Suling Tambun yang memiliki 160 riam, Wisata Danau Sembuluh yang terletak di Kecamatan Danau Sembuluh. Wisata Budayanya meliputi Pesta Tewah di Kecamatan Seruyan Raya (Desa Bangkal), Kecamatan Seruyan Tengah, Kecamatan Seruyan Hulu dan Kecamatan Suling Tambun. Dan wisata sejarahnya yaitu Sandung, tempat menyimpan tulang-tulang orang yang sudah meninggal yang bisa dijumpai di wilayah Kecamatan Seruyan Raya (Desa Bangkal), Kecamatan Seruyan Tengah, Kecamatan Seruyan Hulu dan Kecamatan Suling Tambun. 8. Industri kecil dan menengah Kelompok industri yang berkembang di Kabupaten Seruyan, yaitu industri kayu olahan, kelapa sawit, industri pengolahan rotan dan industri penyulingan nilam. Khusus untuk industri pengolahan rotan dan penyulingan nilam terdapat di daerah Kecamatan Seruyan Tengah, Kecamatan Seruyan Hulu dan Kecamatan Suling Tambun. Pendukung untuk sarana yang telah ada untuk produksi pengolahan rotan telah tersedia 2 (dua) buah gudang penampungan rotan (UPT Rotan Rantau Pulut) yang mana meliputi 5 (lima) buah mesin pemecah rotan dan 1 (satu) buah mesin listrik untuk penggerak mesin pemecah rotan. Sedangkan untuk penyulingan nilam telah tersedia beberapa mesin penyulingan nilam yang terdapat di Desa Sukamandang.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐14
9. Fasilitas umum dan sosial Pembangunan fasilitas umum dan sosial di Kecamatan Seruyan hilir Kelurahan Kuala Pembuang diproyeksikan sesuai dengan standar sebuah kota modern lengkap dengan: 1. Pembangunan fasilitas umum seperti ; Sport Center, Terminal Angkutan Umum, Taman. 2. Pembangunan Islamic Center. 3. Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Umum Swasta. 4. Kawasan Bisnis (Business Center) seperti Kawasan perkantoran, pasar swalayan, Lembaga Perbankan (BRI, BPD, BNI, Bank Mandiri). 2.1.2. Potensi Pengembangan Wilayah Berdasarkan dekripsi karakteristik wilayah yang telah teridentifikasikan di atas, Kabupaten Seruyan memiliki potensi keunggulan daerah yaitu sektor pertanian, perkebunan, kehutanan, perikanan, peternakan, pertambangan pariwisata, industri kecil dan menengah, selanjutnya fasilitas bisnis sosial dan umum. Pada sektor pertanian, Kabupaten Seruyan didominasi oleh jenis tanaman padi dan palawija. Untuk penanaman padi masih terdapat 2 (dua) cara, yaitu padi yang ditanam di sawah atau padi sawah dan padi yang ditanam dengan berladang atau padi ladang. Sedangkan untuk tanaman palawija didominasi oleh jagung, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, kedelai dan kacang hijau. Luas lahan pertanian secara keseluruhan di Kabupaten Seruyan adalah 104.981 Ha, yang terdiri dari : Lahan pasang surut 1.744 Ha Lahan rawa dan lebak 63.677 Ha Lahan kering 35.196 Ha; dan Lahan huma 4.364 Ha Pada tahun 2008 terjadi penurunan produktivitas (kwintal per hektar) untuk padi sawah dan padi ladang serta kacang tanah. Sedangkan jagung, ubi kayu, dan kedelai mengalami kenaikan produktivitas. Berikut ini dalah data produktifitas per hektar padi dan palawija di Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai dengan 2011.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐15
Tabel 2.4 Produktivitas Per Hektar Padi dan Palawija Kabupaten Seruyan Tahun 2008-2011 (Kw) Tahun
Jenis Tanaman
2008
2009
2010
2011
-2-
-3-
-4-
-5-
Padi sawah
29,39
27,18
25,71
26,41
Padi ladang
18,72
17,68
17,75
19,70
Jagung
16,20
16,27
16,08
18,48
Ubi Kayu
110,16
110,55
111,83
114,29
Ubi Jalar
96,32
97,14
97,19
69,51
Kacang Tanah
10,53
10,45
10,56
12,00
Kedelai
9,12
10,00
10,78
11,00
Kacang Hijau
7,00
6,67
7,00
0,00
-1-
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
Untuk komuditi buah-buahan di Kabupaten Seruyan cukup beragam, diantaranya seperti Sawo, Pepaya, Pisang, Nanas, cempedak, Jambu, Rambutan, Durian, Jeruk, mangga, Duku dan Manggis. Berikut ini adalah data produktivits buah-buahan Tahun 2008-2011 sebagai berikut : Tabel 2.5 Hasil komoditi buah-buahan yang produksinya cukup besar No.
Jenis Buah
-1-
-2-
Tahun 2008 (ton)
2009 (ton)
2010 (ton)
-3-
-4-
-5-
1
Sawo
30,45
137,34
36,03
2
Pepaya
8,94
111,72
40,94
3
Pisang
313,47
4.963,70
2.080,72
4
Nanas
2,69
8,98
4,12
5
Salak
3,77
29,11
7,15
6
Cempedak
242,86
5.805,01
1.041,79
7
Macam Jambu
30,33
760,20
235,15
8
Rambutan
62,70
2.986,56
1.132,75
9
Durian
66,50
1.050,58
2.693,65
10
Jeruk
36,43
1.156,12
535,61
11
Mangga
30,80
857,01
217,74
12
Duku
17,85
293,93
120,38
13
Manggis
2,12
183,36
55,66
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐16
Kabupaten Seruyan merupakan tempat potensial untuk mengembangkan berbagai komoditas perkebunan, terutama karet yang luas arealnya mencapai 18,072,12 Ha, tanaman kelapa sawit seluas 11.479 Ha, tanaman kelapa seluas 5.991 Ha, tanaman kopi seluas 158 Ha, tanaman lada seluas 214 Ha, dan, Tanaman jambu mente seluas 652 Ha, dan Aren 205 Ha. Dari sisi produksi yang paling besar adalah tanaman kelapa sawit sebanyak 30.217,20 ton, tanaman karet sebanyak 8.693,12 ton, tanaman kelapa sebanyak 3.415,08 ton, tanaman kopi sebanyak 42,40 Ton, tanaman lada sebanyak 33,60 Ha, Jambu mente 21,83 Ton dan tanaman Aren 7,8 TonPerkebunan merupakan salah satu subsektor yang paling potensial dengan kontribusi 4,07%. Perkebunan kelapa sawit merupakan komoditas utama di Kabupaten Seruyan, hal tersebut tergambar dari jumlah perusahaan perkebunan kelapa sawit yang cukup banyak baik yang sudah berproduksi maupun pada tahap beroperasi. Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit yang ada di Kabupaten Seruyan dapat dilihat pada Tabel berikut. Tabel 2.6 Daftar Perusahaan Perkebunan Kelapa Sawit di Kabupaten Seruyan No
Nama Perusahaan
No
Nama Perusahaan
1.
PT. Akhmad Saleh Perkasa
21.
PT. Rimba Harapan Sakti
2.
PT. Agro Indomas
22.
PT. Sarana Titian Permata
3.
PT. Agro Karya Primalestari
23.
PT. Sawitmas Nugraha Perdana
4.
PT. Buana Artha Sejahtera
24.
PT. Sumur Pandan Wangi
5.
PT. Indo Truba Tengah
25.
PT. Telaga Sari Persada
6.
PT. Kridatama Lancar
26.
PT. Rimba Raya Conservation
7.
PT. Mustika Sembuluh
27.
PT. Agro Mandiri Perdana
8.
PT. Tapian Nadenggan
28.
PT. Borneo Eka Sawit Tangguh
9.
PT. Teguh Sempurna
29.
PT. Graha Indosawit Andal Tunggal
10.
PT. Wana Sawit Subur Lestari
30.
PT. Rimba Sawit Utama
11.
PT. Aditunggal Mahajaya
31.
PT. Wahana Agrotama Makmur
12.
PT. Binasawit Abadi Pratama
13.
PT. Ciptatani Kumai Sejahtera
32.
PT. Gawi Bahandep Sawit Mekar
14.
PT. Mega Ika Khansa
33.
PT. Hamparan Masawit
15.
PT. Menthobi Sawit Jaya
34.
PT. Kerry Sawit Indonesia (Eks. PT. Salawati
16.
PT. Mitra Karya Agroindo
17.
PT. Rim Capital
18.
PT. Salonok Ladang Mas
19.
PT. Musirawas Citraharpindo
20.
PT. Rana Central Nugraha
Planindo
Perkasa Bangun Persada
Makmur) 35.
PT. Bangun Jaya Alam Permai II (PT. Mitra Unggul Tama Perkasa)
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐17
Sektor Sumber daya alam hutan yang ada di wilayah kabupaten seruyan sampai dengan saat ini masih merupakan sumber andalan penerimaan daerah. Karenanya pemanfaatannya diupayakan dengan bijak dan arif sehingga dapat dilaksanakan secara berkelanjutan. Pengelolaan hutan yang berorientasi pada kayu dan kurang memperhatian keterlibatan masyarakat harus diubah menjadi pengelolaan berorientasi pada seluruh potensi sumber daya kehutanan dan berbasis pemberdayaan masyarakat. Luas hutan Kabupaten Seruyan berdasarkan RTRWP Kalimantan Tengah Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2003 adalah adalah seluas 1. 640.400,05 Ha, yang terbagi dalam klasifikasi taman nasional, hutan lindung, hutan produksi terbatas, hutan produksi tetap , hutan produksi konversi dan areal penggunaan lainnya. Berikut adalah luas hutan dari Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2011 yang terdapat di Kabupaten Seruyan, yaitu: Tabel 2.7 Luas Hutan dari tahun 2008 – 2011 No.
Jenis Hutan
-1-
-2-
1
Hutan Lindung
2
Tahun / Luas 2008 (Ha)
2009 (Ha)
2010 (ha)
-3-
-4-
-5-
57.599,89
57.599,89
65.595,00
Suaka Alam dan Hutan Wisata
162.968,08
162.968,08
163.880,00
3
Hutan Produksi
428.662,93
428.662,93
481.178,00
4
Hutan Produksi Terbatas
383.095,31
383.095,31
402.753,00
5
Hutan Tanaman Industri
3.438,15
3.438,15
3.441,00
6
Konservasi Mangrove
8.020,00
8.020,00
0,00
7
Kawasan pengembangan
132.049,89
132.049,89
155.472,67
155.472,67
Produksi 8
Kwsn Pmkimn dan Pggunaan Lain
343.004,00 151.356,00
9
Perkebunan
263.422,78
263.422,78
0,00
10
Transmigrasi
17.659,02
17.659,02
15.936,00
11
Areal Pertambangan
5.389,00
5.389,00
0,00
12
Perairan
0,00
22.622,23
22.656,00
1.617.772,72
1.640.400,05
1.649.879,00
JUMLAH
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐18
Berikut adalah Perusahaan Pemegang HPH/IUPHHK dan HTI yang masih aktif: 1. PT. Erna Djuliawati 2. PT. Hutanindo Lestari Raya Timber 3. PT. Erytrina Nugraha Megah 4. PT. Central Kalimantan Abadi 5. PT. Sarminto Parakantja Timber Pada sektor Perikanan Perikanan Kabupaten Seruyan yang berasaal dari perikanan laut dan perairan umum (darat) pada dasarnya cukup potensial untuk dikembangkan. Tahun 2008 produksi perikanan Kabupaten Seruyan berjumlah 14.423,66 ton yang terdiri atas produksi perikanan umum sebesar 9001,83 ton dan produksi perikanan laut sebesar 5.421,83 ton. Tahun 2009 produksi perikanan Kabupaten seruyan meningkat menjadi 15.273,10 ton yang terdiri atas produksi perikanan umum sebesar 9.343,90 ton dan produksi perikanan laut sebesar 5.949,55 ton. Pada tahun 2010 produksi perikanan meningkat menjadi 15.332,00 ton yang terdiri atas produksi perikanan umum sebesar 9.357,30 ton dan produksi perikanan laut sebesar 5.947,70 ton. Selanjutnya, tahun 2011 produksi perikanan Kabupaten Seruyan mengalami peningkatan menjadi 15.795,30 ton yang terdiri atas produksi perikanan umum sebesar 8.194,20 ton dan produksi perikanan laut sebesar 7.601,10 ton. Berikut ini Data Produksi Perikanan menurut Kecamatan di Kabupaten Seruyan Tahun 2011, yaitu: Tabel 2.8 Produksi Perikanan Menurut Kecamatan di kabupaten Seruyan Tahun 2011 No.
Kecamatan
Produksi Perikanan Umum
Perikanan Laut
Jumlah
1
Seruyan Hilir
3.196,46
5.193,11
8.389,57
2
Seruyan Hilir Timur
1.560,94
2.407,99
3.968,93
3
Danau Sembuluh
1.284,34
0,00
1.284,34
4
Seruyan Raya
716,32
0,00
716,32
5
Hanau
523,39
0,00
523,39
6
Danau Seluluk
298,80
0,00
298,80
7
Seruyan Tengah
224,23
0,00
224,23
8
Batu Ampar
153,67
0,00
153,67
9
Seruyan Hulu
119,04
0,00
119,04
10
Suling Tambun
117,01
0,00
117,01
8.194,20
7.601,10
15.795,30
JUMLAH
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐19
Selain produksi ikan basah, Kabupaten Seruyan juga terkenal dengan penghasil ikan awetan dan sejenisnya. Berikut ini data jumlah Produksi ikan Awetan dari Tahun 2008 sampai dengan Tahun 2010 yang tersebar di Kecamatan di Kabupaten Seruyan terdiri dari: Tabel 2.9 Produksi Ikan Awetan di Kabupaten Seruyan Tahun 2008-2010 No.
Tahun
Jenis Produksi
1
Ikan Kering Ikan Darat
2
2008 (ton)
2009 (ton)
2010 (ton)
117,26
27755,55
2.765,85
Ikan Wadi
0,00
14,40
0,00
3
Ikan Peda
0,00
31,20
0,00
4
Ikan kering Ikan Laut
940,72
3.620,65
3.629,85
5
Udang beku
45,24
34,20
34,95
6
Lain-lain
2111,76
0,00
782,24
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
Berikut ini Data produksi Ikan awetan dan sejenisnya untuk Tahun 2011 dimana secara umum juga mengalami kenaikan produksi. Tabel 2.10 Produksi Ikan Awetan dan Jenisnya pada Kabupaten Seruyan Tahun 2011 (ton) Ikan Darat Kecamatan -1Seruyan Hilir
Ikan
Ikan
Kering
Wadi
-2-
-3-
Ikan Laut Peda -4-
Ikan kering -5-
Terasi -6-
Lainnya -7-
1.942,50
0,00
0,00
2.403,30
35,60
798,70
Seruyan Hilir Timur
304,22
0,00
0,00
138,18
0,00
0,00
Danau Sembuluh
519,08
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
Seruyan Raya
220,67
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
Hanau
317,42
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
Danau Seluluk
176,32
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
Seruyan Tengah
175,50
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
Batu Ampar
104,36
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
Seruyan Hulu
32,55
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
Suling Tambun
89,40
0,00
0,00
0,00
0,00
0,00
3.882,02
0,00
0,00
2.541,48
35,60
798,70
JUMLAH
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐20
Dari data tersebut diatas, hasil perikanan yang paling mendominasi adalah tangkapan perikanan laut. Kegiatan perikanan dan kelautan di Kabupaten Seruyan merupakan kegiatan yang sangat potensial sebab komuditi ekspor. Hasil produksi perikanan laut hanya dihasilkan oleh Kecamatan Seruyan Hilir dan Kecamatan Seruyan Hilir Timur mengingat hanya di wilayah ini yang berada di tepi laut, sedangkan perikanan umum sebagian besar dihasilkan oleh Kecamatan Danau Sembuluh dan Hanau. Fasilitas Penduduk yang dimiliki saat ini di sektor perikanan meliputi: 1. Rumah Pembenihan 1 Unit 2. Kapal penangkap ikan 2.809 unit 3. Tempat Pelelangan Ikan I unit 4. Pabrik Es 3 Unit. Sektor Ternak di Kabupaten Seruyan dari tahun ke tahun menunjukan peningkatan yang signifikan. Hal ini menunjukan bahwa daerah Kabupaten Seruyan sangat cocok untuk dijadikan lahan peternakan. Berikut ini adalah Data Populasi Ternak dan Unggas Menurut jenis dan kecamatan Tahun 2011. Tabel 2.11 Populasi Ternak dan Unggas Menurut Jenis dan Kecamatan Tahun 2011
Pedaging
Buras
Itik dan
Entok
Kuda
Babi
Domba
Kambing
Kerbau
Sapi potong
Kecamatan
Ayam
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Seruyan Hilir
4.889
3
2.080
300
-
5
30.000
10.000
11.062
Danau Sembuluh
227
11
1.179
180
122
-
15.500
4.000
10.900
Hanau
687
-
1.000
200
100
-
10.950
2.500
5.302
Seruyan Tengah
397
-
976
150
884
-
9.980
400
3.050
Seruyan Hulu
387
1
663
19
348
-
3.500
100
1.000
JUMLAH
6.587
15
5.898
849
1.454
5
69.930
17.000
31.314
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-2012.
Dilihat dari Tabel diatas, pada Tahun 2011 populasi yang terbanyak adalah Sapi Potong sebanyak 6.587 ekor, Ternak Kambing sebanyak 5.898 ekor, Ternak Babi sebanyak 1.454 ekor, Ternak Domba sebanyak 894 ekor, Kerbau sebanyak 15 ekor, dan Kuda
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐21
sebanyak 5 ekor. Semua populasi ternak ini terdapat di semua kecamatan yaitu Seruyan Hilir, Danau Sembuluh, Hanau, Seruyan Tengah dan Seruyan Hulu. Sedangkan populasi unggas sebagian besar adalah berupa ayam buras sebanyak 69.930 ekor, ayam pedaging sebanyak 17.000 ekor, serta itik dan entok sebanyak 31.314 ekor. Semua populasi unggas terdapat di semua kecamatan yaitu Seruyan Hilir, Danau Sembuluh, Hanau, Seruyan Tengah dan Seruyan Hulu. Pada sektor pertambangan merupakan sektor yang sangat menjanjikan, walaupun sektor ini terbilang baru, namun sektor ini tumbuh dengan pesat terutama untuk bahan galian Zircon disusul dengan bahan galian Biji besi. Untuk bahan galian yang masih dalam penyidikan dan penelitian antara lain emas diperkirakan terdapat di bagian Utara dan Timur, batubara diperkirakan bagian sebelah Timur dan Barat Kabupaten Seruyan, uranium di bagian Timur Kabupaten Seruyan, minyak bumi diperkirakan di lepas pantai sebelah Selatan Kabupaten Seruyan, Nikel dan Kaolin sebelah Utara Kabupaten Seruyan. Sektor Pariwisata pada Kabupaten Seruyan memiliki keberagaman yaitu Wisata Alam, Wisata Budaya dan Wisata Sejarah yang sangat potensial. Berikut adalah sektor pariwisata yang terdapat di kabupaten Seruyan. 1. Wisata Alam a. Pesona wisata Taman Nasional Tanjung Puting (TNTP) di Kecamatan Seruyan Hilir yang dikenal dengan keindahan alam, flora dan faunanya yang mana salah satu flora yang ada diwilayah tersebut adalah orang utan yang mana populasinya sudah mulai berkurang. b. Kawasan wisata pantai Gosong Buaya di Kecamatan Seruyan Hilir (Kelurahan Kuala Pembuang) dan wisata Sungai Bakau yang terletak Kecamatan Seruyan Hilir Timur (Desa Sungai Bakau). c. Taman Nasional Bukit Raya dengan keindahan dan keaslian hutan tropisnya di Kecamatan Seruyan Hulu. d. Arung Jeram di Kecamatan Seruyan Tengah, Kecamatan Seruyan Hulu dan Kecamatan Suling Tambun. e. Air Terjun di Kec. Seruyan Tengah, Seruyan Hulu dan Kecamatan Suling Tambun yang memiliki 160 riam. f. Wisata Danau Sembuluh yang terletak di Kecamatan Danau Sembuluh.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐22
2. Wisata Budaya Pesta Tewah di Kecamatan Seruyan Raya (Desa Bangkal), Kecamatan Seruyan Tengah, Kecamatan Seruyan Hulu dan Kecamatan Suling Tambun. 3. Wisata Sejarah Wisata ini yang sangat dikenal oleh masyarakat di Kabupaten Seruyan antara lain: a. Sandung, tempat menyimpan tulang-tulang orang yang sudah meninggal yang bisa dijumpai di wilayah Kecamatan Seruyan Raya (Desa Bangkal), Kecamatan Seruyan Tengah, Kecamatan Seruyan Hulu dan Kecamatan Suling Tambun. b. Sepundu (patung) timbal bagi arwah orang yang sudah meninggal dari suku dayak yang bisa dijumpai di wilayah Kecamatan Seruyan Raya (Desa Bangkal), Kecamatan Seruyan Tengah, Kecamatan Seruyan Hulu dan Kecamatan Suling Tambun. Sektor industri Kecil dan Menengah Di Kabupaten Seruyan terdapat jeniss industri kecil dan menengah masih terpusat di Kecamatan Seruyan Hilir dan Kecamatan Hanau. Macam-macam jenis produk unggulannya meliputi udang, kepiting, ebi ikan kering, kerupuk pipih dan terasi. Selain itu terdapat beberapa lokasi pasar sebagai sentral/pusat perekonomian sektor barang dan jasa. Beberapa lokasi pasar tersebut antara lain : Pasar Induk, pasar saik dan Pasar Trans di Kuala Pembuang Kecamatan Seruyan Hilir dan Pasar di Kecamatan Hanau. Dari tahun ke tahun jumlah industri kecil non formal cenderung mengalami fluktuasi yang kurang stabil dimana keberadaannya sangat dipengaruhi oleh permintaan pasar saat itu serta kondisi perekonomian nasional. Kedua faktor tersebut sangat berpengaruh terhadap pembentukan jumlah Industri Kecil Non Formal. Berikut ini disajikan keadaan industri kecil non formal di Kabupaten Seruyan tahun 2011. Tabel 2.12 Keadaan Industri Kecil Non Formal di Kabupaten Seruyan Tahun 2011 No.
Jenis Industri
1
Kerupuk Pipih
2
Air Minum Isi Ulang
3
Kue/Roti
4
Kue basah
5
Kerupuk Gandum
6
Ebi
7 8
Jumlah Usaha
Jumlah
Kapasitas
Tenaga
Produksi/ Tahun
Kerja 5
15
Satuan
Jumlah
10 Kg
5.000
30 Galon
9.000
8
12 Biji
306.000
25
30 Biji
428.000
4
6 Kg
3.700
54
810 Kg
11.664
Kopra
6
20 ton
1.125
Minyak Kelapa
3
45 Botol
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
60.000
II‐23
No.
Jenis Industri
Jumlah Usaha
Jumlah
Kapasitas
Tenaga
Produksi/ Tahun
Kerja
15
Satuan
9
Gula Aren
10
Minuman Segar
11
Pengolahan Beras
10
16 Kg
500
12
Ikan asin
70
140 Ton
65.000
13
Penjahit Pakaian
18
72 Lembar
14
Batu Bata
98
392 000 Biji
14.700
15
Gypsum
2
6 Meter
1.400
16
Batako
6
24 000 Biji
270
17
Penyulingan nilam
5
23 Liter
500
18
Mebel
33
99 Buah
46.860
19
Etalase alumunium
3
12 Buah
40
20
Anyaman purun
57
40 Buah
17.400
21
Anyaman Rotan
45
135 Buah
3.200
22
Bengkel Motor
105
210 Buah
378.000
23
Bengkel Mobil
25
75 Buah
1.200
24
Pembuatan Kapal
10
50 Buah
-
25
Tombak dan Mandau
10
20 Buah
240
26
Service mesin
6
15 Buah
-
27
Bengkel Las
15
60 Buah
-
28
Cap Stempel
3
3 Buah
-
29
Sablon
10
20 Buah
-
30
Jala Ikan
30
30 Buah
2.000
31
Salon
40
80 Orang
-
32
Reparasi Radio
8
8 Unit
-
33
Service Jam
6
6 Buah
-
34
Kerupuk Tenggiri
15
30 Kg
14.000
35
Terasi
48
50 Ton
182
JUMLAH
30 Kg
Jumlah
2
815
6 Botol
19.500 72.000
-
2.615
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
Untuk industri besar yang ada di Kabupaten Seruyan bergerak pada pengolahan kelapa sawit sebanyak 12 perusahaan dengan kapasitas produksi rata-rata sebesar 50 ton/jam yang terbesar di Kecamatan Danau Sembuluh 5 unit, Kecamatan Hanau 4 unit dan Kecamatan Seruyan Tengah 3 unit yang kesemuanya milik swasta. RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐24
Pada fasilitas bisnis sosial dan umum, Kabupaten Seruyan difokuskan pada Kuala Pembuang. Di kawasan tersebut akan dibangun dengan standar sebuah kota modern yang dilengkapi dengan: 1. Pembangunan fasilitas umum seperti Sport Center, Terminal Angkutan Umum, Taman. 2. Pembangunan Islamic Center. 3. Rumah Sakit Umum dan Rumah Sakit Umum Swasta. 4. Kawasan Bisnis (Business Center) seperti Kawasan perkantoran, pasar swalayan, Lembaga Perbankan (BRI, BPD, BNI, Bank Mandiri). 2.1.3. Wilayah Rawan Bencana
Kawasan Rawan Bencana Tanah Longsor Kawasan rawan bencana tanah longsor di kabupaten seruyan dibagi kedalam 3 (tiga) kelompok yaitu : a. Rawan Tanah Longsor I Tingkat kerawanan lonsor paling tinggi berdasarkan struktur geologi yang terdapat di daerah tersebut dijumpai antklin dan sinklin berarah utara timur laut (NNE)- selatan baratdaya (SSW), dan beberapa sesar normal dengan kemiringan lereng >40%, hal ini juga didukung oleh tutupan dan penggunaan lahan yang tidak menunjang. Kawasan Rawan I ini terdapat dibagian utara kabupaten seruyan dengan luas 44.347 Ha. b. Rawan Tanah Longsor II Tingkat kerawanan longsor ini menempati kawasan dengan kelerengan 15- 40%, struktur geologi yang bekerja pada daerah ini relative sederhana, hanya formasi batuan pada daerah ini didominasi oleh batuan beku plutonik\dan terobosan sintang yang lebih tahan terhadap erosi dan hujan. Kawasan Rawan II ini seluas 164.794 Ha lebih banyak terdapat dibagian utara dan sedikit ditengah wilayah kabupaten seruyan. c. Rawan Tanah Longsor III Pada wilayah ini sama halnya dengan Rawan Longsor II yaitu berada pada kelerangan 15-40%, dengan formasi batuan plutonik dan struktur geologi yang sederhana, hanya saja wilayah ini tutupan dan penggunaan lahannya relative baik didominasi oleh hutan lahan kering primer dan sekunder dan menjadi daerah resapan air karena berada dihulu-hulu sungai. Kawasan Rawan III ini juga lebih banyak terdapat dibagian utara dan sedikit ditengah wilayah kabupaten seruyan dengan luas 232.383 Ha.
Kawasan Rawan Bencana Banjir Kawasan Rawan bencana banjir genangan di kabupaten seruyan dibagi kedalam 2 kelompok, yaitu :
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐25
a. Rawan Banjir Genangan I Tingkat kerawanan banjir genangan paling tinggi berdasarkan formasi geologi dan satuan batuan penyusunnya, pada wilayah ini terdapat 4 formasi geologi yang rawan terhadap banjir genangan yaitu Endapan Aluvial (Qa), Endapan Rawa (Qar), Endapan Sungai (Qs) yang berumur holosen dan Formasi Dahor (TQd) berumur miosen tengah – pliosen, didominasi endapan sungai dan rawa, proses sedimentasi hanya terjadi pada formasi dahor yang didominasi batupasir dengan sisipan batulumpur dan lignit, dengan karakteristik batuan permeabilitas dan porositas rendah, tekstur dan berbutir halus menyebabkan formasi ini sangat mudah tererosi. Kawasan ini lebih banyak menempati lereng yang relative landai yaitu 0-2% dan hal ini juga didukung oleh tutupan dan penggunaan lahan yang tidak menunjang dengan banyaknya pembukaan lahan disepanjang kiri-kanan sungai untuk areal pertanian dan perkebunan masyarakat maupun perusahaan perkebunan besar swasta. Kawasan Rawan I ini terdapat di daerah selatan sampai tengah wilayah kabupaten seruyan dengan luas 384.412 Ha. b. Rawan Banjir Genangan II Pada wilayah Rawan Banjir Genangan II berada pada kelerengan 0-2%, sampai dengan 20-15% dengan formasi batuan geologi sama dengan Rawan Banjir Genangan I dan struktur geologi pada daerah ini tidak kompleks dan wilayah ini kondisi tutupan dan penggunaan lahannya relative baik. Kawasan Rawan Banjir Genangan II ini juga lebih banyak terdapat dibagian selatan, barat dan timur wilayah kabupaten seruyan dengan luas 271.930 Ha.
Kawasan Rawan Kekeringan Berdasarkan data iklim dan karakter hujan 10 tahun terakhir pada Laporan Akhir Analisis Data Perencanaan Pembangunan Kawasan Rawan Bencana di Kabupaten Seruyan menujukkan bahwa hampir tidak ada kejadian hujan bulanan di bawah 100 mm. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa nilai Q = 0,124, dengan demikian Kabupaten Seruyan termasuk kategori Tipe Iklim A (Sangat Basah). Selama 10 (sepuluh) tahun terakhir, data hujan dan data iklim lainnya sangat sulit diprediksi dan belum menunjukkan trend (kecenderungan) yang stabil. Kondisi ini terjadi hampir di seluruh dunia, khususnya kawasan tropis basah. Namun kecenderungan yang dominan adalah kejadian curah hujan yang berlebihan sehingga menimbulkan bencana banjir. Untuk menanggulangi bencana tersebut, Kabupaten Seruyan memiliki kawasan
peruntukan tempat evakuasi bencana yaitu berupa ruang terbuka, kantor kecamatan, kantor desa/ kelurahan, tempat ibadah, dan gedung sekolah terdekat yang aman dari bencana. Saat ini dapat diidentifikasikan ada sebanyak 12 bangunan umum berupa sekolah (SD, SMP
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐26
dan SMA), ruang terbuka, lapangan olah raga yang dapat digunakan sebagai melting point. Bangunan-bangunan tersebut menyebar pada tiap kecamatan. 2.1.4. Demografi Kondisi Demografi kependudukan Kabupaten Seruyan yang mempunyai luas ± 16.404 Km2 berpenduduk pada tahun 2012 sebesar 146.914 jiwa dengan jumlah penduduk laki-laki sebanyak 78.984 jiwa dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 67.930 jiwa, (Seruyan Dalam Angka, 2013). Berdasarkan jenis kelamin, penduduk Seruyan didominasi oleh penduduk laki-laki dengan rasio jenis kelamin sebesar 116 pada tahun 2012. Tabel 2.13 Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Kabupaten Seruyan Tahun 2012 No
Kecamatan
Laki - laki
Perempuan
Jumlah
1.
Seruyan Hilir
15.997
14.520
30.517
2.
Seruyan Hilir Timur
3.562
3.432
6.994
3.
Danau Sembuluh
5.748
4.896
10.644
4.
Seruyan Raya
11.193
8.717
19.910
5.
Hanau
10.478
9.140
19.618
6.
Danau Seluluk
10.167
7.908
18.075
7.
Seruyan Tengah
11.000
9.710
20.710
8.
Batu Ampar
4.144
3.525
7.669
9.
Seruyan Hulu
5.160
4.694
9.854
10.
Suling Tambun
1.535
1.388
2.923
78.984
67.930
146.914
TOTAL Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013.
Bila ditinjau dari kelompok umur, maka penduduk Seruyan paling banyak berada pada kelompok umur 25-29 tahun (18.622 orang) iikuti dengan kelompok umur 0-4 tahun (16.103 orang). Beradsarkan data yang disajijkan di bwah, maka diketahui bahwa penduduk Seruyan didominasi usia 0-39 tahun. Kondisi ini tentu saja harus diantisipasi baik dari aspek pemenuhan kebutuhan pangan, pendidikan, kesehatan dan pelayanan dasar lainnya.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐27
Tabel 2.14 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur, Jenis Kelamin, dan Rasio Jenis Kelamin Tahun 2012 Kelompok Umur Age Group
Jenis Kelamin / Sex
Rasio Jenis
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Kelamin
Male
Female
Total
Sex Ratio
0–4
8 312
7 791
16 103
107
5–9
8 215
7 522
15 737
109
10 – 14
6 786
6 249
13 035
109
15 – 19
6 375
5 582
11 957
114
20 – 24
7 916
7 439
15 355
106
25 – 29
9 843
8 779
18 622
112
30 – 34
8 860
7 194
16 054
123
35 – 39
7 322
5 706
13 028
128
40 – 44
5 308
4 009
9 317
132
45 – 49
3 735
2 709
6 444
138
50 – 54
2 493
1 812
4 305
138
55 – 59
1 507
1 021
2 528
148
60 – 64
978
847
1 825
115
65 – 69
617
522
1 139
118
70 – 74
357
314
671
114
75 +
360
434
794
83
146 914
116
Jumlah Total
78 984
67 930
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013
Kepadatan penduduk di 10 (sepuluh) kecamatan di Seruyan disajikan pada tabel berikut ini. Pada tabel tersebut diketahui bahwa penduduk paling banyak terkonsentrasi di kecamatan Hanau yaitu 35,73 jiwa/km2 dan Kecamatan Danau Seluluk yaitu 30,84 jiwa/km2.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐28
Tabel 2.15 Kepadatan dan Rata-Rata Banyaknya Anggota Rumah Tangga Menurut Kecamatan Kecamatan District
Banyaknya Quantity Penduduk Popula-tion
Rumah Tangga House-hold
4 659,00 1 428,00 1 555,00 869,00 549,00 586,00 1 343,32 668,68 3 262,00 1 484,00
30 517 6 994 10 644 19 910 19 618 18 075 20 710 7 669 9 854 2 923
7 902 1 876 3 047 5 960 5 890 5 600 5 795 2 215 2 474 705
6,55 4,90 6,85 22,91 35,73 30,84 15,42 11,70 3,02 1,97
Rata-rata per Rumah tangga Averageof Household Member 3,86 3,73 3,49 3,34 3,33 3,23 3,57 3,46 3,98 4,15
16 404,00
146 914
41 464
8,96
3,54
Luas Wilayah*) Area (Km2)
010. Seruyan Hilir 011. Seruyan Hilir Timur 020. Danau Sembuluh 021. Seruyan Raya 030. Hanau 031. Danau Seluluk 040. Seruyan Tengah 041. Batu Ampar 050. Seruyan Hulu 051. Suling Tambun Seruyan
Kepadatan Density (jiwa/ Km2)
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013
Berdasarkan pendataan pada BPS Kabupaten Seruyan bahwa jumlah kepala keluarga per kecamatan yang terdata untuk Desember akhir 2012 sebanyak 41.464 kepala keluarga, adapun untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.14 berikut: Tabel 2.16 Jumlah Kepala Keluarga Pada Kabupaten Seruyan Tahun 2012 No
Kecamatan
Jumlah Kepala Keluarga
1.
Seruyan Hilir
7.902
2.
Seruyan Hilir Timur
1.876
3.
Danau Sembuluh
3.047
4.
Seruyan Raya
5.960
5.
Hanau
5.890
6.
Danau Seluluk
5.600
7.
Seruyan Tengah
5.795
8.
Batu Ampar
2.215
9.
Seruyan Hulu
2.474
10.
Suling Tambun
705 TOTAL
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
41.464
II‐29
2.2.
Aspek Kesejahteraan Masyarakat Menggambarkan kinerja pemerintah terkait kesejahteraan masyarakat, yang meliputi
indikator-indikator kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, kesejahteraan sosial serta seni budaya dan olahraga. 2.2.1. Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi 1) Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian a. Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Seruyan dihitung dalam dua bentuk yaitu penghitungan atas dasar harga berlaku (ADHB) dan penghitungan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) 2000. Produk Domestik Regional Bruto ADHB masih dipengaruhi oleh faktor kenaikan harga dan inflasi, sedangkan ADHK memperlihatkan perkembangan PDRB tanpa dipengaruhi perkembangan harga yang biasanya cenderung naik dari tahun ke tahun. Produk Domestik Regional Bruto merupakan dasar pengukuran atas nilai tambah yang timbul akibat adanya berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu wilayah. Data PDRB menggambarkan kemampuan Kabupaten Seruyan dalam mengelola sumber daya daerah yang dimiliki menjadi suatu proses produksi. Oleh karena itu besaran PDRB yang dihasilkan oleh Kabupaten Seruyan sangat tergantung kepada kondisi sumber daya alam dan faktor produksi yang tersedia. Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto disajikan atas dasar harga berlaku dan atas dasar harga konstan 2000. Tabel 2.17 Laju Pertumbuhan PDRB Tahun 2008 s.d 2012 Atas Dasar Harga Berlaku (%) No 1 2
Lapangan Usaha Pertanian
2009 7,20
2010 16,55
2011 13,49
2012 9,46
16,36
5,94
16,45
6,86
10,31
18,65
7,93
16,41
17,07
14,31
3
Pertambangan Penggalian Industri Pengolahan
4
Listrik, Gas dan Air Bersih
19,75
16,99
13,85
12,20
3,81
5 6
Bangunan Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan dan Komunikasi
25,51 12,31
15,53 14,22
15,39 16,26
18,72 14,37
16,09 10,38
15,28
6,21
8,65
1,95
7,74
17,84
12,23
11,93
9,49
11,12
9
keuangan, Sewa dan Jasa Perusahaan Jasa-Jasa
15,08
14,98
23,88
17,92
14,75
10
PDRB
9,86
9,46
16,39
13,51
10,46
7 8
dan
2008 5,33
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐30
Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Berlaku selama 5 (lima) tahun terakhir menunjukkan bahwa terjadi fluktusi naik turun pertumbuhan. Pada tahun 2010 menunjukkan loncatan pertumbuhan yang cukup tinggi yaitu 16,39%, bila dibandingkan dengan tahun 2009 yang memiliki laju 9,46%. Namun mulai tahun 2011 sampai 2012 cenderung mengalami penurunan. Pembentuk PDRB terdiri dari 9 (sembilan) sektor/lapangan usaha. Kontribusi terbesar PDRB ADHB berasal dari sektor pertanian (50,2%) yang diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 20,15%. Sementara sektor yang paling kecil kontribusinya bagi PDRB adalah sektor Listrik, gas dan air besih yaitu 0,24% dan sektor pertambangan dan penggalian sebesar 1,12% Gambar 2.3 Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Seruyan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku, Tahun 2012 keuangan, Sewa dan Jasa Perusahaan; 2,02
Jasa‐Jasa; 9,77
Pengangkutan dan Komunikasi; 5,79
Pertanian; 50,2 Perdagangan, Hotel dan Restoran; 20,15
Bangunan; 2,57 Listrik, Gas dan Air Bersih; 0,24
Industri Pengolahan; 8,08
Pertambangan dan Penggalian; 1,12
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013
Kondisi yang berbeda terjadi pada PDRB Atas Dasar Harga Konstan 5 (lima) tahun terakhir. Laju pertumbuhan PDRB ADHK menunjukkan kecenderungan meningkat, walaupun terjadi penurunan sedikit pada tahun 2009 dan 2012. Kontribusi terbesar PDRB ADHK berasal dari sektor pertanian (54%) yang diikuti oleh sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 17,12%.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐31
Tabel 2.18 Laju Pertumbuhan PDRB Tahun 2008 s.d 2012 Atas Dasar Harga Konstan 2000 (%) No Lapangan Usaha 1 Pertanian 2 Pertambangan dan Penggalian 3 Industri Pengolahan 4 Listrik, Gas dan Air Bersih 5 Bangunan 6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 7 Pengangkutan dan Komunikasi 8 Keuangan, Sewa dan Jasa Perusahaan 9 Jasa-Jasa 10 PDRB
2008 2,85 7,35
2009 3,41 4,06
2010 5,53 9,71
2011 5,95 2,90
2012 6,22 2,64
8,72 11,86 15,06 10,99
4,06 13,74 11,22 9,42
9,96 9,18 10,04 4,50
10,65 11,30 10,52 5,73
8,13 6,35 10,48 6,03
6,44
5,82
5,93
2,06
2,18
8,92
7,86
10,56
8,51
6,69
6,39 5,57
11,40 5,54
8,47 6,19
7,23 6,22
7,41 6,21
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013
Distribusi PDRB Kabupaten Seruyan menurut lapangan usaha atas dasar harga konstan Tahun 2000 pada Tahun 2012 disajikan berikut ini. Gambar 2.4 Distribusi Persentase PDRB Kabupaten Seruyan Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000, Tahun 2012 Jasa‐jasa, 7.53 Keuangan, sewa dan jasa perusahaan 2.26
Pengangkutan dan Komunikasi 6.88
Perdagangan, Hotel dan Restoran 17.12
Bangunan 2.9 Listrik, Gas dan Air bersih 0.23
Industri Pegolahan 7.82
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
Pertanian 54 Pertambangan dan Pengalian 1.26
II‐32
b. Laju Inflasi Laju inflasi merupakan gambaran kenaikan harga secara terus menerus. Laju Inflasi Kabupaten Seruyan memiliki potensi terjadi kenaikan harga-harga saat awal tahun atau tahun baru dan musim liburan sekolah, hal ini menyebabkan lonjakan permintaan barang/jasa tertentu. Selain itu, inflasi di Kabupaten Seruyan juga dipengaruhi oleh factor seperti cuaca ekstrem, yang akan menyebabkan gangguan pasokan pada beberapa komoditas sehingga akan terjadi ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan barang yang kemudian akan memicu kenaikan harga dan mendorong terjadinya inflasi. Tabel 2.19 Nilai Inflasi Rata-Rata Tahun 2008 – 2012 Kabupaten Seruyan (%) Uraian
2008
2009
2010
2011
2012
Inflasi
9,89
2,85
9,53
3,60
4,69
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013
Selama tahun 2008-2012, inflasi Kabupaten Seruyan menunjukkan perkembangan yang fluktuatif. Inflasi tertinggi terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 9,89%, inflasi terendah terjadi pada tahun 2009 yaitu sebesar 2,85%. Berikut adalah gambar perkembangan laju inflasi di Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Gambar 2.5 Perkembangan Laju Inflasi Kabupaten Seruyan (%), Tahun 2008-2012 12 10
9,89
9,53
8 6 4
3,6
2,85
2
4,69
0 2008
2009
2010
2011
2012
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013
c. PDRB per kapita Pendapatan per kapita dihitung dengan pendekatan nilai PDRB dibagi jumlah penduduk, meskipun pendekatan tersebut memiliki kelemahan namun telah dianggap dapat memberikan gambaran tingkat kesejahteraan penduduk suatu daerah dari waktu kewaktu
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐33
atau perbandingannya dengan daerah lain. Nilai PDRB per kapita Kabupaten Seruyan dihitung berdasarkan ADHB dan ADHK. Berdasarkan perhitungan dengan ADHK Selama tahun 2008-2012 mengalami peningkatan. Pada tahun 2008, nilai PDRB per kapita ADHB tercatat 14,97 Juta Rupiah, pada tahun 2009 naik menjadi 15,7 juta rupiah dan terus naik sampai tahun 2012 dengan angka PDRB per kapita mencapai 21,12 juta rupiah pada tahun 2012. Berikut adalah tabel PDRB per kapita atas Dasar Harga Berlaku dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 Tabel 2.20 PDRB Perkapita Tahun Atas Dasar Harga Berlaku (Hb) 2008-2012 Kabupaten Seruyan Uraian Nilai PDRB (Rp)
2008
2009
2010
2011
2012
1.942.151.590.000
2.125.847.360.000
2.474.359.520.000
2.809.258.220.000
3.102.334.960.000
134.225
137.012
139.931
142.275
146.914
14.968.989,85
15.749.467,37
17.682.711,61
19.745.269,49
21.116.673,43
Jumlah Penduduk (Jiwa) PDB perkapita (Rp/Jiwa)
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013
Bila ditinjau berdasarkan PDRB per kapita atas dasar harga konstan 2000, diketahui PDRB per kapita pada tahun 2008 sebesar 7.01 juta rupiah, naik pada tahun 2009 menjadi 7,1 juta rupiah, dan terus naik sampai dengan tahun 2012 yang mencapai angka 7,83 juta rupiah. Tabel 2.21 PDRB Perkapita Tahun Atas Dasar Harga Konstan (HK) 2008-2012 Kabupaten Seruyan Uraian Nilai PDRB (Rp) Jumlah Penduduk (Jiwa) PDB perkapita (Rp/Jiwa)
2008
2009
2010
2011
2012
909.865.250.000
960.234.740.000
1.019.679.770.000
1.083.057.910.000
1.150.364.050.000
134.225
137.012
139.931
142.275
146.914
7.012.719,19
7.113.956,53
7.287.018,38
7.612.426,01
7.830.186,71
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013
Nilai PDRB per kapita selama 5 (lima) tahun terakhir disajikan sebagai berikut dengan menggunakan DHB dab ADHK:
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐34
Gambar 2.6 Nilai PDRB Per Kapita Atas Dasar Harga Berlaku dan Atas Dasar Harga Konstan 2000 Kabupaten Seruyan Tahun 2008 s.d 2012 25.000.000,00 21.116.673,43 19.745.269,49
20.000.000,00
17.682.711,61 14.968.989,85
15.749.467,37
15.000.000,00 10.000.000,00
7.612.426,01 7.830.186,71 7.012.719,19 7.113.956,53 7.287.018,38
5.000.000,00 ‐ 2008
2009
2010
2011
2012
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2008-2013
d. Persentase Penduduk Di Atas Garis Kemiskinan Persentase penduduk diatas garis kemiskinan dihitung dengan menggunakan formula (100 – angka kemiskinan). Persentase penduduk di atas garis kemiskinan di Kabupaten Seruyan terlihat berflukstuasi di kisaran 89%–92% dari tahun 2008 sampai dengan 2012. Pada tahun 2008 tercatat bahwa persentase penduduk di atas garis kemiskinan sebesar 89,79% , pada tahun 2010 turun menjadi 89,42% dan pada tahun 2012 naik menjadi 92,08%. Garis kemiskinan adalah nilai rupiah pengeluaran per kapita setiap bulan untuk memenuhi standar minimum kebutuhan-kebutuhan konsumsi pangan dan non pangan yang dibutuhkan oleh individu untuk hidup layak. Garis kemiskinan selama periode 2008-2012 mengalami peningkatan. Pada tahun 2008 garis kemiskinan Kabupaten Seruyan tercatat sebesar 178.657 rupiah per kapita per bulan, dan pada 2010 tercatat sebesar 254. 340 rupiah per kapita per bulan, pada posisi tahun 2012 naik menjadi 283.282 rupiah per kapita per bulan. Sehingga dari tahun 2008 sampai dengan 2012 terjadi peningkatan garis kemiskinan sebesar 58,56%. Kenaikan tersebut dimungkinkan karena terjadi inflasi selama periode tersebut.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐35
Tabel 2.22 Persentase Penduduk Diatas Garis Kemiskinan Kabupaten Seruyan Total
Garis
Persentase Penduduk Di
Persentase Penduduk
Tahun
Persentase
Kemiskinan
Bawah Garis Kemiskin
Di Atas Garis Kemiskin
2008
100
178.657
10,21
89,79
2009
100
225.683
8,84
91,16
2010
100
254.340
10,58
89,42
2011
100
268.400
8,82
91,18
2012
100
283.282
7.92
92,08
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2009-2013 (data diolah)
Tabel di atas terlihat bahwa persentase penduduk di bawah garis kemiskinan, selama kurun waktu 2008-2012 mengalami penurunan, walaupun sempat naik pada tahun 2010. Tingkat kemiskinan Kabupaten Seruyan pada tahun 2008 tercatat 10,21%, kemudian menurun menjadi 7,92% pada tahun 2012. Jumlah penduduk miskin Kabupaten Seruyan pada periode tahun 2008 – 2012 juga menurun, berbanding terbalik dengan jumlah penduduk yang di atas garis kemiskinan. Pada tahun 2008 jumlah penduduk miskin Kabupaten Seruyan sebanyak 13 ribu orang dan mengalami penurunan menjadi 12 ribu orang pada tahun 2012. Kondisi pada tahun 2012, jumlah penduduk miskin Kabupaten Seruyan tercatat 12 ribu orang, jika dibandingkan dengan keadaaan tahun 2010 yang jumlahnya mencapai 14 ribu orang, maka jumlah penduduk miskin Kabupaten Seruyan dalam 1 tahun turun sebanyak 2 ribu orang. Gambar 2.7 Jumlah Penduduk Miskin di Kabupaten Seruyan Tahun 2008-2011 (dalam ribu) 16 14 12
14
13
12,7 11,5
12
10 8 6 4 2 0 2008
2009
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
2010
2011
2012
II‐36
Meskipun Kabupaten Seruyan mengalami penurunan tetapi bila ditinjau dalam lingkup provinsi maka besarnya persentase penduduk miskin Seruyan berada pada posisi ke-2 dari 14 kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah. Oleh karena itu, Pemerintah daerah Kabupaten Seruyan terus berupaya untuk mengatasi masalah kemiskinan. Tabel 2.23 Garis Kemiskinan, Persentase Penduduk Miskin, dan Jumlah Penduduk Miskin Provinsi Kalimantan Tengah Menurut Kabupaten/Kota tahun 2009 s.d 2012 Kabupaten/Kota/ Regency/Municapility
Garis Kemiskinan Poverty Line (Rp./kapita/bulan)
PO Percentage %
Penduduk Miskin Number of Population Below Poverty Line (000)
01.Kotawaringin Barat
268 998
5,64
14,10
02.Kotawaringin Timur
277 586
6,91
26,87
03.Kapuas
217 237
6,11
19,96
04.Barito Selatan
290 543
7,26
9,08
05.Barito Utara
296 658
6,10
7,47
06. Sukamara
305 940
5,37
2,55
07. Lamandau
279 652
4,66
3,12
08. Seruyan
283 282
7,92
12,01
09.Katingan
283 362
6,10
9,18
10.Pulang Pisau
269 463
5,25
6,34
11.Gunung Mas
277 660
6,56
6,62
12.Barito Timur
321 334
8,53
8,70
13.Murung Raya
311 328
5,78
5,87
71.Palangka Raya
247 901
4,24
10,03
Kalimantan Tengah 2012
277 407
6,19
141,90
2011
256 200
6,64
150,20
2010
215 466
6,77
166,00
2009
212 268
7,01
166,92
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013
e. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) IPM terdiri dari 3 (tiga) komponen indeks yaitu: peluang hidup (longevity), pengetahuan (knowledge) dan standar hidup layak (decent living). Secara umum peluang hidup dicerminkan atas angka harapan hidup, pengetahuan dicerminkan atas angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah sedangkan standar hidup layak
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
dicerminkan oleh
II‐37
Purchasing Power Parity (PPP). Indeks Pembangunan Masyarakat Kabupaten Seruyan setiap tahun mengalami peningkatan dalam kurun waktu 2008 sampai dengan 2012. Pada tahun 2008 sebesar 72% dan meningkat pada tahun 2012 sebesar 73,24%. Angka IPM Seruyan tahun 2012 sebesar 73,24 masih dibawah angka IPM Provinsi Kalimantan Tengah (75,46). Nilai IPM Seruyan pada tahun 2012 berada pada posisi ke-11 dari 14 kabupaten/kota se-Kalimantan Tengah. Tabel 2.24 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah Tahun 2008-2012 (%) No
Kabupaten/Kota/ Regency/Municipality
(1)
2008
2009
2010
2011
2012*)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(2)
01
Kotawaringin Barat
72,86
73,30
73,79
74,19
74,69
02
Kotawaringin Timur
73,36
73,97
74,34
74,74
75,14
03
Kapuas
72,89
73,22
73,60
74,00
74,33
04
Barito Selatan
72,96
73,29
73,60
74,01
74,34
05
Barito Utara
74,57
74,85
75,15
75,50
75,97
06
Sukamara
71,00
71,62
71,98
72,42
72,88
07
Lamandau
71,98
72,08
72,32
72,74
73,13
08
Seruyan
72,00
72,28
72,55
72,93
73,24
09
Katingan
72,06
72,33
72,65
73,32
73,67
10
Pulang Pisau
70,63
71,18
71,53
72,37
72,75
11
Gunung Mas
72,85
73,13
73,43
73,73
74,08
12
Barito Timur
72,17
72,72
73,00
73,33
73,75
13
Murung Raya
72,18
72,46
72,84
73,34
73,77
71
Palangka Raya
77,90
78,02
78,30
78,78
79,30
Kalimantan Tengah
73,49
73,88
74,36
75,06
75,46
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013
Perbandingan IPM menurut kabupaten/kota di Kalimantan Tengah Tahun 2012 disajikan pada gambar berikut ini:
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐38
Gambar 2.8 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut Kabupaten/Kota di Kalimantan Tengah Tahun 2012 79,3
80 78 76
75,97 74,69
75,14 74,33 74,34 72,88 73,13 73,24
74
74,08 73,75 73,77
73,67 72,75
72 70 68
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013
f.
Angka Kriminalitas Yang Ditangani Keamanan, ketertiban dan penanggulangan kriminalitas merupakan salah satu prioritas
untuk mewujudkan stabilitas penyelenggaraan pemerintahan terutama di daerah. Pemerintahan daerah dapat terselenggara dengan baik apabila pemerintah dapat memberikan rasa aman kepada masyarakat, menjaga ketertiban dalam pergaulan masyarakat, serta menanggulangi kriminalitas sehingga kuantitas dan kualitas kriminalitas dapat diminimalisir. Angka kriminalitas yang tertangani adalah penanganan kriminal oleh aparat penegak hukum (polisi/kejaksaan). Angka kriminalitas yang ditangani merupakan jumlah tindak kriminal yang ditangani selama 1 tahun terhadap 10.000 penduduk. Angka kejahatan yang diselesaikan merupakan jumlah kejahatan yang diselesaikan selama 1 tahun terhadap 10.000 penduduk. Jumlah kejahatan yang terselesaikan di Kabupaten Seruyan sebagai berikut: Tabel 2.25 Angka Kriminalitas Yang Tertangani No 1
Uraian
2011
2012
Jumlah tindak kriminal yang tertangani dalam 1
102
125
142.275
146.914
7.17 per 10.000
8.51 per 10.000
penduduk
penduduk
tahun 2
Jumlah Penduduk
3
Angka kriminalitas yang tertangani
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2012 s.d 2013
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐39
Jumlah kriminalitas yang tertangani di Kabupaten Seruyan dari tahun 2011 sampai dengan 2012 mengalami peningkatan, dengan hal ini jumlah kejahatan yang terselesaikan setiap tahun menunjukkan trend yang positif membaik. 2.2.2. Fokus Kesejahteraan Masyarakat 1) Pendidikan a. Angka Melek Huruf Angka melek huruf merupakan proporsi penduduk berusia 15 tahun keatas yang dapat membaca dan menulis dalam huruf latin atau lainnya. Manfaat perhitungan angka melek huruf digunakan untuk mengukur keberhasilan program pemberantasan buta huruf, yang khususnya ada di wilayah perdesaan. Angka melek huruf dapat dihitung dari membagi jumlah penduduk usia 15 tahun keatas yang dapat membaca dan menulis dengan jumlah penduduk usia 15 tahun keatas kemudian dikalikan dengan seratus. Angka melek huruf Kabupaten Seruyan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009 angka melek huruf Kabupaten Seruyan tercatat sebesar 85,9 % dan naik drastis hingga 98,8% pada tahun 2010, dan naik sedikit pada tahun 2012 yaitu menjadi 98.81%. Berikut adalah gambar pergerakan angka melek huruf kabupaten seruyan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. Gambar 2.9 Angka Melek Huruf Kabupaten Seruyan, 2009-2012 105 100
98,8
99,1
98,81
95 90 85
85,9
80 75 2009
2010
2011
2012
Sumber : LPPD Akhir Masa Jabatan 2008 -2012
b. Angka Rata-Rata Lama Sekolah Lamanya Sekolah atau years of schooling adalah sebuah angka yang menunjukkan lamanya bersekolah seseorang dari masuk sekolah dasar sampai dengan Tingkat Pendidikan
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐40
Terakhir (TPT). Pada prinsipnya angka ini merupakan transformasi dari bentuk kategori TPT menjadi bentuk numerik. Angka rata-rata lama sekolah adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk usia 15 tahun ke atas untuk menempuh semua jenis pendidikan formal yang pernah dijalani. Lamanya bersekolah merupakan ukuran akumulasi investasi pendidikan individu. Setiap tahun tambahan sekolah diharapkan akan membantu meningkatkan pendapatan individu tersebut. Rata-rata lama bersekolah dapat dijadikan ukuran akumulasi modal manusia suatu daerah. Ukuran ini mengatasi masalah kekurangan estimasi dari TPT yang tidak mengakomodir kelas tertinggi yang pernah dicapai individu. Rata-rata lama sekolah sejak tahun 2009 sampai dengan 2012 menunjukkan peningkatan, dari angka 7,23 menjadi 7,47. Hal ini berarti penduduk Seruyan rata-rata memiliki pendidikan setara kelas 1 SMP. Kondisi ini tentu saja perlu mendapat perhatian dalam rangka penuntasan wajib belajar 9 tahun yang menjadi prioritas nasional sejak beberapa tahun terakhir. Berikut adalah gambar angka rata-rata lama sekolah di Kabupaten Seruyan. Gambar 2.10 Angka Rata-Rata Lama Sekolah Kabupaten Seruyan Tahun 2009-2012 7,5 7,45
7,45
7,4
7,47
7,38
7,35 7,3 7,25 7,2
7,23
7,15 7,1 Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Sumber : Dinas Pendidikan 2013
c. Angka Partisipasi Kasar APK adalah perbandingan jumlah siswa pada tingkat pendidikan SD/SMP/SMA dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7 hingga 18 tahun atau rasio jumlah siswa, berapapun usianya, yang sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐41
APK menunjukkan tingkat partisipasi penduduk secara umum di suatu tingkat pendidikan. APK merupakan indikator yang paling sederhana untuk mengukur daya serap penduduk usia sekolah di masing-masing jenjang pendidikan. APK didapat dengan membagi jumlah penduduk yang sedang bersekolah (atau jumlah siswa), tanpa memperhitungkan umur, pada jenjang pendidikan tertentu dengan jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tersebut Dilihat dari APK tahun 2011 dan 2012 mengalami peningkatan, walaupun kenaikan tersebut belum mencapai sasaran yang diinginkan terutama pada upaya penuntasan Wajib Belajar Pendidikan Dasar 9 Tahun. APK untuk SD/MI tahun 2011 106,97% meningkat menjadi 112,14% di tahun 2012. APK SMP/MTs tercatat 80,10% di tahun 2011, menurun menjadi 72,83% di tahun 2012. APK SMA/MA/SMK tercatat 43,60% di tahun 2011 dan meningkat menjadi 49,99% di tahun 2012. Berikut adalah tabel perkembangan angka pertisipasi kasar dari tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan. Tabel 2.26 Perkembangan Angka Partisipasi Kasar (APK) Tahun 2011 s.d 2012 Kabupaten Seruyan No
Uraian
2011
2012
106,97%
112,14%
1
APK SD/MI
2
APK SMP/MTs
80,10%
72,83%
3
APK SMA/MA/SMK
43,60%
49,99%
Sumber : Seruyan Dalam Angka 2012 – 2013
d. Angka Partisipasi Murni Angka partisipasi murni adalah perbandingan penduduk usia antara 7 hingga 18 tahun yang terdaftar sekolah pada tingkat pendidikan SD/SMP/SMA dibagi dengan jumlah penduduk berusia 7 hingga 18 tahun. APM menunjukkan partisipasi sekolah penduduk usia sekolah di tingkat pendidikan tertentu. Seperti APK, APM juga merupakan indikator daya serap penduduk usia sekolah di setiap jenjang pendidikan. Tetapi, jika dibandingkan APK, APM merupakan indikator daya serap yang lebih baik karena APM melihat partisipasi penduduk kelompok usia standar di jenjang pendidikan yang sesuai dengan standar tersebut. APM di suatu jenjang pendidikan didapat dengan membagi jumlah siswa atau penduduk usia sekolah yang sedang bersekolah dengan jumlah penduduk kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang sekolah.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐42
Dilihat dari APM Kabupaten Seruyan tahun 2011 dan 2012 mengalami peningkatan. APM untuk SD/MI tahun 2011 96,14% meningkat menjadi 98,86% di tahun 2012. APM SMP/MTs tercatat 63,52% di tahun 2011, menurun menjadi 61,10% di tahun 2012. APM SMA/MA/SMK tercatat 35,66% di tahun 2011 dan menurun menjadi 33,08% di tahun 2012. Berikut adalah gambar perkembangan angka pertisipasi murni (APM) tahun 2011 sampai dengan 2012 pada Kabupaten Seruyan. Tabel 2.27 Perkembangan Angka Partisipasi Murni (APM) Tahun 2011 s.d 2012 Kabupaten Seruyan No
Uraian
2011
2012
1
APM SD/.MI
96,14%
98,86%
2
APM SMP/MTs
63,52%
61,10%
3
APM SMA/MA/SMK
35,66%
33,08%
Sumber : Seruyan Dalam Angka 2012 – 2013
2) Kesehatan a. Angka Kematian Bayi Angka kematian bayi (AKB) menggambarkan keadaan sosial ekonomi masyarakat dimana angka kematian itu dihitung. Kegunaan AKB untuk pengembangan perencanaan berbeda antara kematian neo-natal dan kematian bayi yang lain. Karena kematian neonatal disebabkan oleh faktor endogen yang berhubungan dengan kehamilan maka programprogram untuk mengurangi angka kematian neo-natal adalah yang bersangkutan dengan program pelayanan kesehatan ibu hamil, misalnya program pemberian pil besi dan suntikan anti tetanus. Angka Kematian Bayi di kabupaten Seruyan pada Tahun 2009 adalah 60 ini berarti dari 1000 kelahiran terdapat 60 bayi meninggal. Pada tahun 2010 AKB Kabupaten Seruyan juga masih pada angka 60, kemudian turun pada tahun 2011 menjadi 50 dan tetap bertahan pada angka ini sampai tahun 2012. Berikut angka kematian bayi digambarkan kedalam grafik dibawah ini.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐43
Gambar 2.11 Angka Kematian Bayi Kabupaten Seruyan Tahun 2009-2012
Chart Title 62 60 58 56 54 52 50 48 46 44
60
2009
60
2010
50
50
2011
2012
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan
b. Angka Kematian Ibu Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup. Di Kabupaten Seruyan Angka kematian ibu pada tahun 2009 adalah 180 dan turun menjadi 150 di tahun 2011. Dari tahun 2011 sampai tahun 2012 angka kematian ibu tetap berada pada angka 150. Ini berarti dari 100.000 kelahiran hidup masih terdapat 150 ibu yang meninggal. Gambar 2.12 Angka Kematian Ibu Kabupaten Seruyan Tahun 2009-2012 185 180 175 170 165 160 155 150 145 140 135 2009
2010
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Seruyan
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
2011
2012
II‐44
c. Angka Usia Harapan Hidup Angka harapan hidup adalah rata-rata tahun hidup yang akan dijalani oleh bayi yang baru lahir pada suatu tahun tertentu. Angka harapan hidup berguna untuk mengevaluasi kinerja pemerintah dalam meningkatkan kesejahteraan penduduk pada umumnya dan meningkatkan derajat kesehatan pada khususnya. Angka harapan hidup dapat diketahui dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur. Angka harapan hidup pada Kabupaten Seruyan tahun 2009 mencapai 67,9 dan terus mengalami peningkatan hingga setiap tahunnya mencapai 69 tahun pada tahun 2012. Hal ini menunjukkan bahwa orang yang lahir pada tahun 2009 dapat memiliki usia sampai dengan 68 tahun dan yang lahir pada tahun 2012 dapat memiliki usai sampai dengan 69 tahun. Berikut adalah gambar Angka Harapan Hidup tahun 2009 sampai dengan 2012 pada Kabupaten Seruyan. Gambar 2.13 Angka Harapan Hidup Tahun 2009-2012 Kabupaten Seruyan 69,2
69
69 68,8 68,6 68,4 68,2 68
68
67,9
68,1
67,8 67,6 67,4 67,2 Tahun 2009
Tahun 2010
Tahun 2011
Tahun 2012
Sumber : Seruyan Dalam Angka 2012-2013
d. Persentase Balita Gizi Buruk Persentase balita gizi buruk adalah persentase balita dalam kondisi gizi buruk terhadap jumlah balita. Keadaan tubuh anak atau bayi dilihat dari berat badan menurut umur. Klasifikasi status gizi dibuat berdasarkan standar WHO. WHO (1999) mengelompokkan wilayah yaitu kecamatan untuk kabupaten/kota dan kabupaten/kota untuk provinsi berdasarkan prevalensi gizi kurang ke dalam 4 kelompok dari seluruh jumlah balita, yaitu : a. rendah = di bawah 10 % b. sedang = 10-19 % RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐45
c. tinggi = 20-29 % d. sangat tinggi = 30 % Pada Kabupaten Seruyan dari tahun 2011 terjadi peningkatan sampai tahun 2012 untuk persentase Balita Gizi Buruk. Peningkatan balita gizi buruk terjadi pada Kecamatan Seruya Hilir yang pada tahun 2011 sebesar 0,42%, di tahun 2012 meningkat menjadi 1,46%. Hal tersebut juga terjadi pada Kecamatan Seruyan Hilir Timur yang pada 2011 tercatat 1,52%, di tahun 2012 tercatat 4,23% balita gizi buruk. Tetapi keadaan di 2 kecamatan tersebut, berbeda pada kecamatan Hanau yang pada tahun 2011 sebesar 0,43%, di tahun 2012 menjadi 0%. Tetapi kejadian di Kecamatan Hanau tidak terjadi pada Kecamatan Danau Seluluk dan Seruyan Tengah, yang awalnya 2 kecamatan tersebut tidak memiliki balita yang terkena gizi buruk, tetapi pada tahun 2012, Kecamatan Danau Seluluk memiliki bayi gizi buruk sebesar 0,98% dan Seruyan Tengah 0,92%. Sehingga Kabupaten Seruyan mengalami peningkatan persentase balita gizi buruk dari 2,37 pada tahun 2011, naik menjadi 7,59 pada tahun 2012, sehingga sampai tahun 2012 persentase balita gizi buruk di Kabupaten Seruyan masih masuk dalam klasfifikasi rencdah yaitu di bawah 10%. Berikut adalah tabel persentase balita gizi buruk dari tahun 2011 sampai tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan. Tabel 2.28 Persentase Balita Gizi Buruk (%) No
Kecamatan
2011
2012
1
Seruyan Hilir
0,42
1,46
2
Seruyan Hilir Timur
1,52
4,23
3
Danau Sembuluh
0
0
4
Seruyan Raya
0
0
5
Hanau
0,43
0
6
Danau Seluluk
0
0,98
7
Seruyan Tengah
0
0,92
8
Batu Ampar
0
0
9
Seruyan Hulu
0
0
10
Suling Tambun
0
0
2,37
7,59
Jumlah Sumber : Seruyan Dalam Angka 2012-2013 (Data diolah)
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐46
3) Ketenagakerjaan Rasio Penduduk Yang Bekerja Rasio penduduk yang bekerja atau kesempatan kerja adalah perbandingan jumlah penduduk yang bekerja terhadap jumlah angkatan kerja. Kesempatan kerja merupakan hubungan antara angkatan kerja dengan kemampuan penyerapan tenaga kerja. Pertambahan angkatan kerja harus diimbangi dengan investasi yang dapat menciptakan kesempatan kerja. Dengan demikian, dapat menyerap pertambahan angkatan kerja. Dalam ilmu ekonomi, kesempatan kerja berarti peluang atau keadaan yang menunjukkan tersedianya lapangan pekerjaan sehingga semua orang yang bersedia dan sanggup bekerja dalam proses produksi dapat memperoleh pekerjaan sesuai dengan keahlian, keterampilan dan bakatnya masing-masing. Kesempatan Kerja (demand for labour) adalah suatu keadaan yang menggambarkan/ketersediaan pekerjaan (lapangan kerja untuk diisi oleh para pencari kerja). Dengan demikian kesempatan kerja dapat diartikan sebagai permintaan atas tenaga kerja. Sementara itu, angkatan kerja (labour force) menurut Soemitro Djojohadikusumo didefinisikan sebagai bagian dari jumlah penduduk yang mempunyai pekerjaan atau yang sedang mencari kesempatan untuk melakukan pekerjaan yang produktif. Bisa juga disebut sumber daya manusia Tabel 2.29 Rasio Penduduk Yang Bekerja dengan Angkatan Kerja Uraian
2008
2009
2010
2011
2012
Bekerja
46.238
47.740
62.639
72.346
63.722
Mencari Pekerjaan
1.608
1.743
2.925
1.787
2.649
Jumlah
47.846
49.483
65.564
74.133
66.371
0,97
0,96
0,96
0,97
0,96
Rasio Penduduk Yang Bekerja
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2009 – 2013 (Data Diolah)
Dari tabel di atas terlihat ada kenaikan yang cukup tinggi untuk masyarakatnya yang bekerja di Kabupaten Seruyan, pada tahun 2008 tercatat 46.238 penduduk yang bekerja dan meningkat pada tahun 2012 mencapai 66.371 penduduk. Kenaikan penduduk yang bekerja, diimbangi juga dengan pengangguran yang meningkat pada umumnya, sehingga menyebabkan angka rasio penduduk yang bekerja tidak terlalu besar perubahan kenaikan dan penurunannya, bahkan bisa terlihat kearah konstan untuk rasio penduduk yang bekerja yaitu sebesar 0,96 atau 96% dari angkatan kerja yang ada memperoleh kesempatan kerja sedangkan 4%nya masih mencari kerja atau pengangguran.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐47
2.3.
Aspek Pelayanan Umum Aspek ini memuat capaian kinerja penyelenggaraan urusan pemerintahan, baik urusan
wajib maupun urusan pilihan. 2.3.1. Fokus Layanan Urusan Wajib 1) Pendidikan a. Pendidikan Dasar a.1. Angka Partisipasi Sekolah (APS) APS merupakan ukuran daya serap sistem pendidikan terhadap penduduk usia sekolah. Angka tersebut memperhitungkan adanya perubahan penduduk terutama usia muda. Ukuran yang banyak digunakan di sektor pendidikan seperti pertumbuhan jumlah murid lebih menunjukkan perubahan jumlah murid yang mampu ditampung di setiap jenjang sekolah. Angka Partisipasi Sekolah (APS) dikaitkan dengan keadaan putus sekolah. Di beberapa kecamatan di Kabupaten Seruyan masih dijumpai anak putus sekolah, baik di tingkat Sekolah Dasar dan Sekolah Menengah Pertama. Tabel 2.30 Angka Partisipasi Sekolah Berdasarkan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2011 s.d 2012 APS Penduduk Usia Sekolah
2011
2012
APS SD/MI
97,63
98,45
APS SMP/MTs
80,51
85,04
Sumber: Seruyan Dalam Angka Tahun 2012 s.d 2013
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa APS penduduk SD/MI meningkat dari tahun 2011 tercatat 97,63 menjadi 98,45 di tahun 2012. Dan hal yang sama juga terjadi pada APS SMP/MTs yang pada tahun 2011 tercatat 80,51 menjadi 85,04 di tahun 2012. a.2. Rasio Ketersediaan Sekolah/ Penduduk Usia Sekolah Rasio ketersediaan sekolah adalah jumlah sekolah tingkat pendidikan dasar per 10.000 jumlah penduduk usia dasar. Rasio ini mengindikasikan kemampuan untuk menampung semua penduduk usia pendidikan dasar. Kondisi rasio ketersediaan sekolah dapat dilihat pada tabel berikut.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐48
Tabel 2.31 Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2008 s.d 2011 Kabupaten Seruyan No
Keterangan
1
Rasio Ketersediaan Sekolah/penduduk usia
2009
2010
2011
2012
1 : 137
1 : 135
1 : 135
1 : 130
sekolah Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
a.3. Rasio Guru/Murid Pelayanan pendidikan dapat diamati dari rasio guru terhadap siswa. Rasio guru terhadap murid adalah jumlah guru tingkat pendidikan menengah per 1.000 jumlah murid pendidikan menengah. Rasio ini mengindikasikan ketersediaan tenaga pengajar. Selain itu juga untuk mengukur jumlah ideal murid untuk satu guru agar tercapai mutu pengajaran. Selama tahun 2008 hingga tahun 2012, terlihat bahwa rasio guru terhadap siswa mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kualitas pelayanan pendidikan karena jumlah guru yang menanggung sejumlah murid menjadi semakin banyak. Kondisi rasio guru terhadap murid dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.32 Rasio Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar Tahun 2008 s.d 2012 No 1
Jenjang Pendidikan
2008
2009
2010
2011
2012
SD/MI:
1.1
Jumlah Guru
769
948
1.199
1.394
1.389
1.2
Jumlah Murid
17.530
17.177
17.782
19.900
19.900
1.3
Rasio
438,67
551,90
674,28
700,50
697,99
2
SMP/MTs
2.1
Jumlah Guru
275
445
445
510
510
2.2
Jumlah Murid
4.411
5.304
5.039
5.816
5.816
2.3
Rasio
623,44
838,99
883,11
876,89
876,89
3
SD/MI dan SMP/MTs
3.1
Jumlah Guru
1.044
1.393
1.644
1.904
1.899
3.2
Jumlah Murid
21.941
22.481
22.821
25.716
25.716
3.3
Rasio Guru dan Murid
475,84
619,63
720,39
740,39
738,45
pendidikan dasar Sumber : Seruyan Dalam Angka 2008 s.d 2013 (Data Diolah)
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐49
a.4. Rasio Guru/Murid per kelas rata-rata Rasio Guru/Murid per kelas rata-rata Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut. Rasio guru/ murid per kelas rata-rata untuk SD/MI pada tahun 2008 sebesar 43,87, meningkat menajadi 55,19 pada tahun 2009, lalu meningkat menjadi 69,79 pada tahun 2012. Hal ini berbanding lurus pada jenjang pendidikan SMP/MTs. Tahun 2008 Rasio guru/ murid per kelas rata-rata sebesar 623,44 naik menjadi 838,99 pada tahun 2009, lalu meningkat menjadi 876,89. Berikut adalah tabel Rasio guru/ murid per kelas rata-rata tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan. Tabel 2.33 Rasio Guru/ Murid per kelas rata-rata Tahun 2008 s.d 2012 No
Jenjang Pendidikan
2008
2009
2010
2011
2012
1
SD/MI
43,87
55,19
67,42
70,05
69,79
2
SMP/MTs
623,44
838,99
883,11
876,89
876,89
Sumber : Seruyan Dalam Angka 2008 s.d 2013 (Data Diolah)
b. Pendidikan Menengah b.1. Angka Partisipasi Sekolah (APS) APS adalah jumlah murid kelompok usia pendidikan menengah (16-19 tahun) yang masih menempuh pendidikan menengah per 1.000 jumlah penduduk usia pendidikan menengah. Angka Partisipasi Sekolah (APS) dikaitkan dengan keadaan putus sekolah. Di beberapa kecamatan di Kabupaten Seruyan masih dijumpai anak putus sekolah di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) Tabel 2.34 Angka Partisipasi Sekolah Berdasarkan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2011 s.d 2012 APS Penduduk Usia Sekolah
2011
2012
APS SMA/MA
49,47
40,71
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2012 s.d 2013
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa APS penduduk SMA/MA menurun dari tahun 2011 tercatat 49,47 menjadi 40,71 di tahun 2012. b.2. Rasio Ketersediaan Sekolah/ Penduduk Usia Sekolah Rasio ketersediaan sekolah adalah jumlah sekolah tingkat pendidikan menengah per 10.000 jumlah penduduk usia pendidikan menengah. Rasio ini mengindikasikan kemampuan RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐50
untuk menampung semua penduduk usia pendidikan menengah. Kondisi rasio ketersediaan sekolah dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.35 Rasio Ketersediaan Sekolah dan Penduduk Usia Sekolah Tahun 2008 s.d 2011 No 1
Keterangan
2009
2010
Rasio ketersediaan sekolah/ penduduk usia
1:
1:
sekolah
507
475
2011 1 : 475
2012 1: 475
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
b.3. Rasio Guru Terhadap Murid Pelayanan pendidikan dapat diamati dari rasio guru terhadap siswa. Selama tahun 2008 hingga tahun 2012, terlihat bahwa rasio guru terhadap siswa mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat peningkatan kualitas pelayanan pendidikan karena jumlah guru yang menanggung sejumlah murid menjadi semakin banyak. Kondisi rasio guru/murid dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 2.36 Rasio Guru Terhadap Murid Jenjang Pendidikan Menengah Tahun 2008 s.d 2012 No
Jenjang Pendidikan
2008
2009
2010
2011
2012
1
Jumlah Guru
177
172
220
237
327
2
Jumlah Murid
2.398
2.790
2.495
2.102
3.254
3
Rasio
738,12
616,49
881,76
1127,49
1004,92
Sumber : Seruyan Dalam Angka 2008 s.d 2013 (Data Diolah)
b.4. Rasio Guru Terhadap Murid Per Kelas Rata-Rata Rasio Guru/Murid per kelas rata-rata Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut. Rasio guru/ murid per kelas rata-rata untuk SMA/SMK/MA pada tahun 2008 sebesar 738,12, meningkat menjadi 616,49 pada tahun 2009, lalu meningkat tinggi menjadi 1004,92 pada tahun 2012. Berikut adalah tabel Rasio guru/ murid per kelas rata-rata tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan untuk jenjang pendidikan menengah atas.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐51
Tabel 2.37 Rasio Guru Terhadap Murid per kelas rata-rata Tahun 2008 s.d 2012 No
Jenjang Pendidikan
2008
2009
2010
2011
2012
1.3
SMA/SMK/MA
738,12
616,49
881,76
1127,49
1004,92
Sumber : Seruyan Dalam Angka 2008 s.d 2013 (Data Diolah)
b.5. Penduduk yang berusia >15 Tahun Melek Huruf (Tidak Buta Aksara) Angka Melek Huruf (dewasa) adalah proporsi penduduk berusia 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis dalam huruf latin atau lainnya. Penduduk Kabupaten Seruyan yang berusia >15 tahun melek huruf mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009 angka melek huruf Kabupaten Seruyan tercatat sebesar 85,9 % dan meningkat tinggi hingga 98,8% pada tahun 2010, dan naik sedikit pada tahun 2012 yaitu menjadi 98.81%. Berikut adalah gambar angka melek huruf dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan. Gambar 2.14 Angka Melek Huruf Kabupaten Seruyan, 2009 – 2012 (%) 105 100
98,8
99,1
98,81
95 90 85
85,9
80 75 2009
2010
2011
2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah
c.
Fasilitas Pendidikan Fasilitas di sebuah institusi pendidikan merupakan salah satu bagian penting yang
perlu diperhatikan. Karena keberadaan fasilitas akan menunjang kegiatan akademik dan non-akademik siswa serta mendukung terwujudnya proses belajar mengajar yang kondusif. Salah satu fasilitas yang sangat penting diperhatikan adalah kondisi bangunan sekolah secara baik.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐52
c.1.
Sekolah Pendidikan SD/MI Kondisi Bangunan Baik Bangunan gedung sekolah merupakan salah satu prasarana pendidikan yang
mempunyai peran penting dalam usaha pengembangan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam kerangka tersebut, prasarana pendidikan mempunyai peran
untuk
mewujudkan sasaran pembangunan seperti pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya. Pada Kabupaten Seruyan pada tahun 2009 tercatat 158% bangunan untuk sekolah pendidikan SD/MI dalam kondisi baik, lalu naik menjadi 160% pada tahun 2010. Selanjutnya terdapat kenaikan 3% sampai tahun 2012 yaitu sebesar 163% bangunan sekolah pendidikan SD/MI dalam kondisi baik. Berikut adalah gambar perkembangan sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik pada tahun 2009 sampai tahun 2012. Gambar 2.15 Sekolah Pendidikan SD/MI Kondisi Bangunan Baik, 2009 – 2012 (%) 164 163
163
162 161 160 159
160
160
159
158 157 2009
2010
2011
2012
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
c.2.
Sekolah Pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA Kondisi Bangunan Baik Bangunan gedung sekolah merupakan salah satu prasarana pendidikan yang
mempunyai peran penting dalam usaha pengembangan kehidupan berbangsa dan bernegara. Dalam kerangka tersebut, prasarana pendidikan mempunyai peran
untuk
mewujudkan sasaran pembangunan seperti pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya. Pada Kabupaten Seruyan pada tahun 2009 tercatat 68% bangunan untuk sekolah pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA dalam kondisi baik, lalu naik menjadi 65% pada tahun 2010. Selanjutnya terdapat kenaikan 5% sampai tahun 2012 yaitu sebesar 70% bangunan sekolah pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA dalam kondisi baik. Hal ini sama dengan sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik yang sama-sama mningkat dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. Berikut adalah gambar perkembangan sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik pada tahun 2009 sampai tahun 2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐53
Gambar 2.16 Sekolah Pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA Kondisi Bangunan Baik Tahun 2009 – 2012 (%) 72 70
70
68 66 64
65
64
65
62 60 2009
2010
2011
2012
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
d. Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Pendidikan anak usia dini (PAUD) adalah jenjang pendidikan sebelum jenjang pendidikan dasar yang merupakan suatu upaya pembinaan yang ditujukan bagi anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut, yang diselenggarakan pada jalur formal, nonformal, dan informal. Gambar 2.17 Pendidikan Anak Usia Dini, 2009 – 2012 Kabupaten Seruyan (%) 70 60
59,6 50,51
50
52,4
40 30 20
18,31
10 0 2009
2010
2011
2012
Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga
Data menunjukkan PAUD di Seruyan cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sejak 2009 sampai dengan 2012. Kondisi terakhir pada tahun 2012 menunjukkan bahwa PAUD mencapai 59,6%.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐54
e. Angka Putus Sekolah e.1. Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI Angka Putus Sekolah mencerminkan anak-anak usia sekolah yang sudah tidak bersekolah lagi atau yang tidak menamatkan suatu jenjang pendidikan tertentu, hal ini sering digunakan sebagai salah satu indikator keberhasilan pembangunan dibidang pendidikan. Angka putus sekolah SD/MI Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 cenderung mengalami penurunan. Namun pada tahun 2012 mengalami kenaikan kembali menjadi 0,38% dari 0,25% pada tahun 2011. Kondisi ini perlu diwaspadai oleh pemerintah daerah dan masyarakat, karena ditakutkan akan naik lagi, Karena seperti dijelaskan sebelumnya bahwa indicator ini digunakan untuk melihat sejauh mana pembangunan daerah dibidang pendidikan. Gambar 2.18 Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI Tahun 2008 - 2012 Kabupaten Seruyan (%) 0,5 0,45 0,4 0,35 0,3 0,25 0,2 0,15 0,1 0,05 0
0,47
0,47 0,38 0,27
2008
2009
2010
0,25
2011
2012
Sumber : LPPD Akhir Masa Jabatan 2008 -2012 Kabupaten Seruyan
e.2. Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs Angka putus sekolah di tingkat SMP/MTs Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 sangat baik karena cenderung mengalami penurunan. Pada tahun 2008 tercata terdapat 9,62% angka putus sekolah SMP/MTs, namun pada tahun 2012 tercatat sangat baik, karena hanya sebesar 0,55% APS SMP/MTs di tahun 2012, bahkan pada tahun 2011 APS SMP/MTs tercatat 0%, yang berarti pada tahun 2011 semua siswa SMP/MTs tidak ada yang putus sekolah. Hal ini menggambarkan bahwa tingkat pendidikan masyarakat di Kabupaten Seruyan meningkat juga untuk SMP/MTs. Hal ini bisa terlihat pada gambar berikut.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐55
Gambar 2.19 Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs Tahun 2008 - 2012 (%) 12 10
9,62
8 6 4 2 0,64
0,59
0 2008
2009
2010
0 2011
0,55 2012
Sumber : LPPD AMJ Tahun 2008-2012 Kabupaten Seruyan
e.3. Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA Angka putus sekolah Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 juga sangat baik karena cenderung mengalami trend yang terus menurun.Keadaan ini hamper sama dengan APS SMP/MTs. PAda tahun 2008 APS SMA/SMK/MA tercatat tinggi yaitu sebesar 6,77% namun pada tahun berikutnya yaitu pada tahun 2009 tercatat APS SMA/SMK/MA sebesar 1,67%, keadaan trend yang membaik ini mengalami sedikit koreksi dengan naiknya APS SMA/SMK/MA pada tahun 2009 yaitu tercata naik menjadi 2,31%, namun keadaan itu langsung diperbaiki di tahun berikutnya, sehingga pada tahun 2010 terjadi penurunan trend kembali yaitu menjadi 0.98%, dan keadaan menurunya trend APS SMA/SMK/MA dilanjutkan sampai tahun 2012, yang tercatat bahwa pada tahun 2012 besar APS SMA/SMK/MA hanya sebsar 0,56%. Hal ini menggambarkan bahwa tingkat pendidikan masyarakat di Kabupaten Seruyan meningkat juga untuk SMA/SMK/MA. Hal ini bisa terlihat pada gambar berikut.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐56
Gambar 2.20 Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA Tahun 2008 - 2012 (%) 8 7
6,77
6 5 4 3 2,31
2
1,67
1
0,98
0,56
0 2008
2009
2010
2011
2012
Sumber : LPPD AMJ Tahun 2008-2012 Kabupaten Seruyan
f. Angka Kelulusan Angka kelulusan adalah persentase kelulusan yang dicapai setiap tahunnya pada setiap jenjang pendidikan. Angka kelulusan dapat digunakan untuk mengukur keberhasilan kegiatan belajar mengajar yang dilakukan di sekolah serta kebijakan yang berkaitan dengan pendidikan daerah. f.1. Angka Kelulusan (AL) SD/MI Angka kelulusan SD/MI di Kabupaten Seruyan selama kurun waktu 2008–2012 dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 2.21 Angka Kelulusan (AL) SD/MI Tahun 2008 - 2011 (%) 101 100 99 98 97 96 95 94 93 92 91 90
100
97,07 95,74 93,82
2008
2009
Sumber : LPPD AMJ Tahun 2008-2011 Kabupaten Seruyan
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
2010
2011
II‐57
Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan angka kelulusan di jenjang SD/MI, tetapi pada tahun 2009 terjadi penurunan yang signifikan menjadi 93,82%. Namun pada tahun 2010 kembali naik lagi menjadi 95,74% dan pada tahun 2011 aneka kelulusan SD/MI sudah mencapai angka 100% dengan artian seluruh siswa SD di kabupaten seruyan lulus jenjang pendidikan dasar. f.2. Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs Angka kelulusan SMP/MTs di Kabupaten Seruyan selama kurun waktu 2008 – 2012 dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 2.22 Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs Tahun 2008 - 2012 Kabupaten Seruyan (%) 100 99,45 99,5 99,06
99,21 99
99 98,5 97,95 98 97,5 97 2008
2009
2010
2011
2012
Sumber : LPPD AMJ Tahun 2008-2012 Kabupaten Seruyan
Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa terjadi fluktuasi angka kelulusan di jenjang SMP/MTs, tetapi pada tahun 2010 terjadi kenaikan menjadi 99,45%. Namun pada tahun 2011 terjadi penurunan 1,5% menjadi 97,95%. Pada tahun 2012 perlahan naik lagi menjadi 99%. f.3. Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA Dari data diketahui bahwa terjadi fluktuasi dengan trend naik angka kelulusan di jenjang SMA/SMK/MA.. Pada tahun 2008 tercatat angka kelulusan SMA/SMK/MA sebesar 62,69%, tahun 2009 naik menjadi 86,7%, dan di tahun 2010 turun kembali menjadi 82,1%. Tahun 2011pun mengalami kenaikam yang melebihi angka 90% yaitu sebesar 96,92% dan pada tahun 2012 turun cukup signifikan menjadi 78,82%. Tetapi melihat dari perkembangan dari tahun 2008 terlihat trend yang positif.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐58
Angka kelulusan SMA/SMK/MA di Kabupaten Seruyan selama kurun waktu 2008– 2012 dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 2.23 Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA Tahun 2008 - 2012 Kabupaten Seruyan (%) 120 100
96,92 86,7
80 60
82,1
78,82
62,69
40 20 0 2008
2009
2010
2011
2012
Sumber : LPPD Tahun 2008-2012 Kabupaten Seruyan
f.4. Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs Angka melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs di Kabupaten Seruyan selama kurun waktu 2008 – 2012 dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 2.24 Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs (%) 100 95
94,42
90
91,87
89,84
90,36
85 80
80,35
75 70 2008
2009
2010
2011
2012
Sumber : LPPD AMJ Tahun 2008-2012 Kabupaten Seruyan
Dari data tersebut, dapat terlihat bahwa terjadi fluktuasi dengan trend naik untuk angka melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs. Pada tahun 2008 tercatat AM SD/MI ke SMP/MTs sebesar 80,35%, tahun 2009 naik menjadi 89,84%, tahun 2010 naik menjadi
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐59
91,87%. Tetapi di Tahun 2011mengalami penurunan menjadi 90,36%, dan pada tahun 2012 naik kembali dengan angka tercatat sebesar 94,42%. Trend yang terjadi pada gambar di atas menunjukkan trend yang postif naik pada AM dari SD/MI ke SMP/MTs. f.4. Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA Angka melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA di Kabupaten Seruyan selama kurun waktu 2008 – 2012 dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar 2.25 Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA (%) 120 96,92 100 80
86,7
82,1
2009
2010
78,82
62,69
60 40 20 0 2008
2011
2012
Sumber : LPPD AMJ Tahun 2008-2012 Kabupaten Seruyan
Dari data tersebut, dapat dilihat bahwa terjadi fluktuasi dengan trend naik juga untuk angka melanjutkan dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA. Pada tahun 2008 tercatat AM SMP/MTs ke SMA/SMK/MA sebesar 62,69%, tahun 2009 naik menjadi 86,7%, tahun 2010 turun menjadi 82,1%. Di Tahun 2011 naik menjadi 96,92%, tetapi pada tahun 2012 turun menjadi 94,42%. Trend yang terjadi pada gambar di atas menunjukkan trend yang postif naik juga pada AM dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA. f.5. Guru Yang Memenuhi Kualifikasi S-1/D-IV Data menunjukkan bahwa perkembangan guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV di Kabupaten Seruyan menggambarkan trend yang positif. Hal tersebut dapat terlihat bahwa pada tahun 2008 tercatat sebesar 25,72%, di tahun 2009 naik menjadi 52,61%, dan pada tahun 2012 naik signifikan menjadi 73,59%. Guru yang memenuhi kualifikasi S-1/D-IV di Kabupaten Seruyan selama kurun waktu 2008-2012 dapat dilihat pada gambar berikut.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐60
Gambar 2.26 Guru Yang Memenuhi Kualifikasi S-1/D-IV (%) 73,59
80 70 60 50
40,12
2010
2011
32,61
40 30
40,33 25,72
20 10 0 2008
2009
2012
Sumber : LPPD Tahun 2008-2012 Kabupaten Seruyan
2)
Kesehatan
a. Rasio Posyandu Per Satuan Balita Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Pada Kabupaten Seruyan rasio posyandu per satuan balita menunjukkan trend yang positif naik. Pada tahun 2009 tercatat rasio posyandu per satuan balita sebsar 5,1, pda tahun berikutnya yaitu tahun 2010 naik menjadi 7,5 dan terus menunjukkan trend yang positif naik terus sampai ada tahun 2012 yaitu tercatat sebsar 8,3. Tetapi besarnya kenaikan trend ini, belum terlalu besar, sehingga ditakutkan besarnya jumlah balita yang akan terus bertambah kurang diseimbangi oleh banyaknya jumlah posyandu, ditakutkan dapat menurunkan angka rasio posyandu per satuan balita di Kabupaten Seruyan. Hal ini guna mewujudkan lebih terhadap wadah peranserta masyarakat untuk menyampaikan dan memperoleh pelayanan kesehatan dasarnya. Berikut adalah gambar rasio posyandu per satuan balita dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐61
Gambar 2.27 Rasio Posyandu Per Satuan Balita Tahun 2009-2012 9
7,5
8
7,9
8,3
2011
2012
7 6
5,1
5 4 3 2 1 0 2009
2010
Sumber : Dinas Kesehatan
b. Rasio Puskesmas, Poliklinik, Pustu Per Satuan Penduduk Rasio puskesmas, poliklinik dan pustu bermanfaat untuk mengetahui cakupan pelayanan kesehatan tersebut dalam memenuhi pelayannya kepada penduduk, dengan demikian pelayanan kesehatan dapat terpenuhi sesuai dengan standar pelayanan. Rasio puskesmas persatuan penduduk tahun 2012 adalah 0,08 dan konstan pada angka rasio sebesar 0,08 sampai tahun 2012. Untuk poliklinik belum terdapat poliklinik di Kabupaten Seruyan, sehingga rasio untuk poliklinik persatuan penduduk belum dapat dihitung. Untuk Rasio Puskesmas pembantu di Kabupaten Seruyan menunjukkan trend yang cenderung menurun, pada tahun 2004 tercatat 0,04 dan pada tahun 2012 tercatat 0,03 untuk rasio puskesmas pembantu di Kabupaten Seruyan. Berikut adalah Tabel jumlah puskesmas, poliklinik dan puskesmas pembantu di Kabupaten seruyan dari tahun 2008 s.d 2012. Tabel 2.38 Jumlah Puskesmas, Poliklinik dan Pustu Tahun 2008 s.d 2012 No. Uraian 1. Jumlah Puskesmas 2.
Jumlah Poliklinik
3.
Jumlah Pustu
4.
Jumlah Penduduk
5.
Rasio
Puskesmas
Persatuan
Penduduk
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
2008 11
2009 11
2010 11
2011 11
2012 12
0
0
0
0
0
56
56
56
33
49
134.225 137.012 139.931 142.275
146.914
0,08
0,08
0,08
0,08
0,08
II‐62
No. 6. Rasio
Uraian Poliklinik Persatuan
2008
2009
2010
2011
2012
0
0
0
0
0
0,04
0,04
0,04
0,02
0,03
Penduduk 7.
Rasio
Pustu
Persatuan
Penduduk Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2009 s.d 2013 (data diolah)
c. Rasio Rumah Sakit Persatuan Penduduk Rasio rumah sakit per satuan penduduk adalah jumlah rumah sakit per 10.000 penduduk. Rasio ini mengukur ketersediaan fasilitas rumah sakit berdasarkan jumlah penduduk. Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk dari tahun 2008 sampai dengan 2012 terhitung konstan di anagka 0,01, hal ini terjadi karena jumlah rumah tidak bertambah dan jumlah pertumubuhan penduduk cenderung sangat sedikit, sehingga rasio Rumah Sakit per jumlah penduduk statis di angka 0,01. Berikut adalah tabel jumlah dan rasio rumah sakit penduduk tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 di Kabupaten Seruyan. Tabel 2.39 Jumlah Dan Rasio Rumah Sakit Per Jumlah Penduduk Tahun 2008 s.d 2012 No.
Uraian
2008
2009
2010
Jumlah Rumah Sakit
2
2
4.
Jumlah Penduduk
134.225
137.012 139.931 142.275
146.914
5.
Rasio
0,01
0,01
Sakit 0,01
0,01
2
2012
1.
Rumah
2
2011
0,01
2
Persatuan Penduduk Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2013 (data diolah)
d. Rasio Dokter Persatuan Penduduk Rasio dokter per jumlah penduduk menunjukkan tingkat pelayanan yang dapat diberikan oleh dokter dibandingkan jumlah penduduk yang ada. Tabel berikut adalah perkembangan rasio dokter per satuan penduduk di Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐63
Tabel 2.40 Jumlah Dokter Tahun 2008 s.d 2012 No.
Uraian
1.
Jumlah Dokter
4.
Jumlah Penduduk
5.
Rasio
2008
2009 8
2011
2012
29
30
34
134.225 137.012 139.931
142.275
146.914
0,21
0,23
0,01
25
2010
0,18
0,21
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2009 - 2013 (data diolah)
Dari tabel di atas terliihat bahwa jumlah dokter terus meningkat di Kabupaten Seruyan sehingga rasio dokter per satuan penduduk di Kabupaten Seruyan terus meningkat. Pada tahun 2008 rasionya tercatat 0,01, tahun 2010 naik menjadi 0,21 dengan jumlah dokter 29, dan pada tahun 2012 rasio dokter per satuan penduduk meningkat lagi menjadi 0,23 dengan jumlah dokter 34. e. Rasio Tenaga Medis Per satuan Penduduk Rasio tenaga medis per satuan penduduk Kabupaten Seruyan mengalami penurunan, pada tahun 2011 rasio jumlah tenaga medis sebesar 0,11 dan pada tahun 2012 menurun menjadi 0,10. Hal ini dikarenakan pertambahan jumlah penduduk tidak diimbangi dengan penambahan jumlah tenaga medis untuk memberikan pelayanan kepada penduduk. Berikut adalah tabel jumlah tenaga medis tahun 2011 s.d 2012 Kabupaten Seruyan. Tabel 2.41 Jumlah Tenaga Medis Tahun 2011 s.d 2012 No.
Uraian
1.
Jumlah Tenaga Medis
4.
Jumlah Penduduk
5.
Rasio
2011
2012
15
15
142.275
146.914
0,11
0,10
Sumber : Seruyan Dalam Angka 2012-2013 (data diolah)
f. Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani Data cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani tahun 2008 sampai tahun 2012 menunjukkan trend penurunan, dari 100% pada tahun 2008 menurun menjadi 76% pada tahun 2010, dan selanjutnya turun sangat signifikan menjadi 11,1% pada tahun 2011. Untuk tahun 2012 naik kembali menjadi 78,9%. Komplikasi kebidanan yang tidak ditangani akan menyebabkan resiko kematian ibu yang akan berdampak pada anga kematian ibu. Tabel berikut menunjukkan jumlah ibu hamil resiko tinggi yang ditangani.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐64
Gambar 2.28 Cakupan Komplikasi Kebidanan Yang Ditangani Tahun 2008 - 2012 (%) 120 100
100
100
80
78,9
76
60 40 20 11,1 0 2008
2009
2010
2011
2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
g. Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan Menurut Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2009 – 2013 cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan yang berfluktuatif. Pada tahun 2008 mencapai 84%, namun pada tahun 2009 turun menjadi 71%, kemudian naik signifikan menjadi 92%, namun turun signifkan sampai menjadi 57,5% pada tahun 2011 dan naik kembali menjadi 79%. Jika dilihat dari tahun 2008 sampai tahun 2012 terjadi penurunan sebesar 5%, yang dari 84% di tahun 2008 menjadi 79% di tahun 2012. Berikut tabel cakuoan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐65
Gambar 2.29 Cakupan Pertolongan Persalinan Oleh Tenaga Kesehatan Yang Memiliki Kompetensi Kebidanan Tahun 2008 - 2012 (%) 100 80
92
84
79
71 60
57,5
40 20 0 2008
2009
2010
2011
2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
h. Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) UCI (Universal Child immunization) adalah kondisi tercapainya imunisasi dasar secara lengkap pada bayi (0.11 bulan), ibu hamil, WUS, dan anak sekolah tingkat dasar. Imunisasi dasr lengkap pada bayi meliputi: 1 dosis BCG, 3 dosis DPT, 4 Dosis Polia, 4 dosis Hepatitis B, 1 dosis Campak. Ibu hamil dan WUS meliputi 2 dosis IT. Anak sekolah tingkat dasar meliputi 1 dosis DT, 1 dosis campak dan 2 dosis IT. Data menunjukkan fluktuatif dari tahun 2008 sampai tahun 2012 yang pada tahun 2008 tercatat 47%, naik menjadi 60% pada tahun 2009, naik kembali menjadi 89% di tahun 2010, kemudian turun menjadi 71% di tahun 2011 dan 53% di tahun 2012. Tabel berikut menggambarkan cakupan desa/kelurahan universal Child Immunization (UCI) dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Gambar 2.30 Cakupan Desa/Kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Tahun 2008-2012 (%) 100 89
80
71
60 40
79
60 47
20 0 2008
2009
2010
2011
2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐66
i. Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Cakupan blita gizi buruk mendapat perawatan mencapai angka 100%, hal ini berarti bahwa semua balita gizi buruk sudah mendapatkan perawatan medis di sarana pelayanan kesehatan. Upaya Pemerintah Kabupaten Seruyan dalam penanganan balita gizi buruk diantaranya dengan pemberian makanan tambahan, penyediaan rumah pemulihan gizi dan peran kader gizi di posyandu dalam deteksi dini balita gizi buruk. Gambar 2.31 Cakupan Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan Tahun 2008 - 2012 (%) 120 100 80 60 40 20 0
100
100
100
100
100
2008
2009
2010
2011
2012
Sumber : LPPD Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-2012.
j. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit TBC BTA. Panyakit TBC termasuk menjadi perhatian global dan dituangkan dalam komitmen bersama melalui Millenium Development Goals (MDGs). Angka penemuan dan penanganan TBC di Kabupaten Seruyan masih sangat kecil. Pada tahun 2008 tercatat 17%, naik menjadi 29% pada tahun 2009, turun kembali menjadi 13%, kemudian naik sedikit pada tahun 2011 yaitu sebesar 18,89%, dan turun kembali sangat sedikit yaitu 17,4% pada tahun 2012. Kunci utama dalam penyembuhan dan pengendalian penyakit TBC adalah penemuan penderita mengingat TBC yang tidak ditangani akan menimbulkan kematian dan merupakan prekusor penyakit fatal lain seperti HIV AIDS, obstruksi paru dan lain sebagainya. Gambar 2.32 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit TBC BTA Tahun 2008 - 2012 (%) 35 30 25 20 15 10 5 0
29 18,69
17
17,4
13
2008
2009
2010
Sumber : LPPD Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
2011
2012
II‐67
k. Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD. Cakupan penemuan dan penanganan mendapat perawatan mencapai angka 100%, hal ini berarti bahwa semua penderita penyakit DBD sudah mendapatkan perawatan medis di sarana pelayanan kesehatan. Tabel berikut menunjukkan cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD yang mendapatkan perawatan pelayanan kesehatan tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Gambar 2.33 Cakupan Penemuan dan Penanganan Penderita Penyakit DBD Tahun 2008 - 2012 (%) 120
100
100
100
100
100
2008
2009
2010
2011
2012
100 80 60 40 20 0
Sumber : LPPD Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-2012.
l. Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin di Kabupaten Seruyan menunjukkan trend yang positif naik. Hal ini dapat terlihat pada tabel berikut yang pada tahun 2008 tercatat 0,39%, tahun 2009 naik signifikan menjadi 36%, turunmenjadi 31% pada tahun 2011 dan konstan sampai tahun 2011 yang tercatat 31%, selanjutnya naik sangat signifikan menjadi 100% di tahun 2012. Berikut adalah tabel cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 di Kabupaten Seruyan. Gambar 2.34 Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Pasien Masyarakat Miskin Tahun 2008 - 2012 (%) 120 100
100
80 60 40
36
20 0
0,39 2008
2009
31
2010
Sumber : LPPD Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
31
2011
2012
II‐68
m. Cakupan Kunjungan Bayi Cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 hingga tahun 2012 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2008 tercatat sangat baik yaitu 100%, tahun 2009 menurun menjadi 60%, selanjutnya naik sangat tinggi sampai melebihi 100% yaitu tercatat sebesar 110, 63%, namun pada tahun 2011 turun kembali menjadai 70,9%, selanjutnya naik kembali menjadi 85% di tahun 2012. Malihat pada tabel di bawah ini, terlihat bahwa dari tahun 2008 sampai ke tahun 2012 mengalami penurunan sebesar 15% menjadi sebesar 85%. Berikut adalah gambar cakupan kunjungan bayi di Kabupaten Seuyan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Gambar 2.35 Cakupan Kunjungan Bayi Tahun 2008 – 2012 Kabupaten Seruyan (%) 120 110,63 100
100 85
80 70,9 60
60
40 20 0 2008
2009
2010
2011
2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
n. Cakupan Puskesmas Cakupan puskesmas diperlukan karena bermanfaat untuk mengetahui cakupan pelayanan fasilitas kesehatan masyarakat. Cakupan puskesmas adalah kecamatan, tergantung jumlah penduduknya. Cakupan puskesmas dihitung dengan cara menjumlahakan puskesmas yang terdapat di setiap kecamatan dibagi dengan jumlah kecamatan di Kabupaten Seruyan setiap tahunnya. Pada tahun 2008 cakupan puskesmas Kabupaten Seruyan sebesar 200%, dan pada tahun 2009 naik menjadi 220%, tetapi pada tahun 2010 turun menjadi 110% dan pada tahun 2012 naik kembali walaupun hanya sedikit kenaikannya yang menjadi 120%. keadaan
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐69
tersebut menggambarkan bahwa rata-rata setiap kecamatan pada Kabupaten Seruyan memiliki lebih dari 1 puskesmas. Berikut adalah gambar cakupan puskesmas di Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Tabel 2.42 Cakupan Puskesmas Tahun 2008 - 2012 Kabupaten Seruyan (%) No. 1.
Uraian
2008
Cakupan Puskesmas
200
2009 220
2010 110
2011 110
2012 120
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2009 – 2013 (data diolah)
o. Cakupan Puskesmas Pembantu Cakupan puskesmas pembantu (pustu) diperlukan karena bermanfaat untuk mengetahui cakupan pelayanan fasilitas kesehatan dimasyarakat. Pustu cakupannya adalah desa dan atau kelurahan tergantung jumlah penduduknya. Cakupan puskesmas pembantu dihitung dengan cara menjumlahkan puskesmas pembantu yang terdapat di setiap kecamatan dibagi dengan jumlah kecamatan di Kabupaten Seruyan setiap tahunnya. Cakupan puskesmas pembantu Kabupaten Seruyan pada tahun 2008 sebesar 1160%, lalu pada tahun 2009 turun menjadi 1120%, lalu sampai dengantahun 2012 cakupan puskesmas pembantu pada Kabupaten Seruyan turun menjadi 490%. Walaupun keadaan tersebut imenggambarkan penurunan trend, tetapi hal ini masih menggambarkan bahwa rata-rata setiap kecamatan pada Kabupaten Seruyan memiliki lebih dari 4 puskesmas pembantu. Berikut adalah gambar cakupan puskesmas di Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Tabel 2.43 Cakupan Puskesmas Pembantu Tahun 2008 - 2012 Kabupaten Seruyan (%) No. 1.
Uraian Cakupan Puskesmas Pembantu
2008 1160
2009 1120
2010 560
2011 530
2012 490
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2009 – 2013
3) Pekerjaan Umum a. Proporsi Panjang jaringan Jalan Dalam Kondisi Baik Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik adalah panjang jalan dalam kondisi baik dibagi dengan panjang jalan secara keseluruhan baik nasional, provinsi dan kabupaten/kota. Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik di Kabupaten Seruyan RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐70
dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 terlihat dan tercatat dengan trend positif naik. Hal ini dapat terlihat bahwa pada tahun 2008 proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik hanya terdapat 0,05, tetapi pada tahun 2008 mengalami kenaikan yang besar menajadi 0,26, kemudian naik kembali menjadi 0,36 dan pada tahun 2012 tercatat menjadi 0,40. Dengan kenaikan proporsi jalan dalam kondisi baik, menandakan bahwa dalam hal akses jalan di kabupaten Seruyan sudah menjadi penunjang besar dalam pembangunan perekonomian di Kabupaten Seruyan, sehingga akses jelan terus ditingkatkan dalam keadaaan baik. Tabel 2.44 Proporsi Panjang Jaringan Jalan Dalam Kondisi Baik Tahun 2008 - 2012 Kabupaten Seruyan No.
Uraian
2008
2009
2010
2011
2012
1.
Panjang Jalan Kondisi Baik
20,292
201,34
279,58
260,55
310,55
2.
Panjang Jalan Seluruhnya
409,482
781,97
781,97
781,97
781,97
3.
Proporsi
0,05
0,26
0,36
0,33
0,40
Panjang
Jaringan
Jalan Dalam Kondisi Baik Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2009 – 2013 (Data Diolah)
b. Rasio Jaringan Irigasi Pengertian jaringan irigasi adalah saluran, bangunan dan bangunan pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan dan pembuangan air irigasi. Selanjutnya secara operasional dibedakan ke dalam tiga kategori yaitu jaringan irigasi primer, sekunder dan tersier. Dari ketiga kelompok jaringan tersebut, yang langsung berfungsi sebagai prasarana pelayanan air irigasi ke dalam petakan sawah adalah jaringan irigasi tersier yang terdiri dari saluran tersier, saluran kuarter dan saluran pembuang, boks tersier, boks kuarter serta bangunan pelengkapnya. Perhitungan rasio jaringan irigasi dilakukan dengan cara menghitung panjang saluran irigasi dibagi dengan luas lahan budidaya pertanian. Rasio jaringan irigasi pada Kabupaten Seruyan tahun 2008 sebesar 26,04, kemudian naik digifikan mencapai angka 55,38, tetapi hal ini tidak berlanjut sampai tahun 2010, tahun 2010 tercatat rasio jaringan irigasi turun menjadi 12.01, kemudian pada tahun 2011 terjadi trend yang membaik yaitu trend positif naik menadi 18,85 dan berlajut naik hingga tahun 2012 mencapai angka 41,75. Berikut adalah gambar rasio jaringan irigasi tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐71
Gambar 2.36 Rasio Jaringan Irigasi Tahun 2008 s.d 2012 60
55,38
50
41,75
40 30 20
26,04 18,85 12,01
10 0 2008
2009
2010
2011
2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
c. Rasio Tempat Ibadah Per Satuan Penduduk Perhitungan rasio tempat ibadah per satuan penduduk tidak dihitung berdasarkan agamanya, akan tetapi dihitung berdasarkan jumlah seluruh tempat ibadah yang ada. Perhitungan ini masih sangat umum untuk memperhitungkah rasio tempat ibadah per satuan penduduk, akan lebih detail apabila perhitungan dilakukan jumlah agamanya yang menganut dan tempat ibadahnya. Rasio tempat ibadah per satuan penduduk dihitung dengan cara menjumlahkan seluruh tempat ibadah yang ada di Kabupaten Seruyan, dibagi dengan jumlah penduduk yang terdapat pada Kabupaten Seruyan dikali dengan 1000. Rasio tempat ibadah per satuan penduduk Kabupaten Seruyan pada tahun 2008 sebesar 1,41, lalu naik menjadi 1,55 pada tahun 2009, kemudian pada tahun 2012 naik menjadi 1,71. Hal ini menggambarkan bahwa rasio tempat ibadah per satuan penduduk menunjukkan trend yang positif naik. Berikut adalah rasio ibadah per satuan penduduk tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan. Tabel 2.45 Rasio Tempat Ibadah Per Satuan Penduduk Tahun 2008 - 2012 Kabupaten Seruyan No.
Uraian
1.
Tempat Ibadah
2.
Jumlah Penduduk
3.
Rasio Tempat Ibadah
2008
2009
189
134.225 137.012 138.931 142.275
146.914
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2009 – 2013 (Data Diolah)
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
2012 251
1,55
212
2011 215
1,41
212
2010
1,52
1,51
1,71
II‐72
d. Persentase Rumah Tinggal Bersanitasi Rumah tangga ber-sanitasi merupakan persentase rumah tangga yang memiliki sanitasi/jamban sendiri disetiap rumah atau dengan kata lain tidak menggunakan jamban bersama serta memiliki tangki septik sendiri. Cara perhitungan persentase rumah tinggal bersanitasi dilakukan dengan cara menjumlahkan rumah tinggal berakses sanitasi dibagi dengan jumlah rumah tinggal dikali dengan 100. Pada tahun 2008 persentase rumah tinggal bersanitasi tercatat sebesar 80% tetpai hal yang membanggakan di tahun 2008 tidak berlanjut di tahun berikutnya. Pada tahun 2009 turun menjadi 27,35%, dan hal tersebut turun signifikan menjadi 0% dan hal ini berlanjut sampai 2012 yaitu sebesar 0%. Berikut adalah persentase rumah tinggal bersanitasi dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan. Gambar 2.37 Persentase Rumah Tinggal Bersanitasi Tahun 2008 s.d 2012 Kabupaten Seruyan (%) 90 80 70 60 50 40 30 20 10 0
80
27,35
2008
2009
0 2010
0 2011
0 2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
e. Rasio Tempat Pemakaman Umum Per Satuan Penduduk Tempat Pemakaman Umum (TPU) adalah areal tempat pemakaman milik/dikuasai pemerintah daerah yang disediakan untuk umum yang berada dibawah pengawasan, pengurusan dan pengelolaan pemerintah daerah. Tempat Pemakaman Bukan Umum (TPBU) adalah areal tanah yang disediakan untuk keperluan pemakaman mayat yang pengelolaannya dilakukan oleh yayasan/badan sosial/badan keagamaan. Tempat Pemakaman Khusus (TPK) adalah areal tanah yang digunakan untuk pemakaman yang karena faktor sejarah dan faktor kebudayaan mempunyai arti khusus. Perhitungan rasio tempat pemakaman umum per satuan penduduk dihitung
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐73
dengancara menjumlahkan daya tapung tempat pemakaman umum dibai dengan jumlah penduduk di Kabupaten Seruyan dikali dengan 1000. Tahun 2009 rasio tempat pemakaman umum per satuan penduduk tercatat sebesar 0,001 dan keadaan ini konstan sampai tahun 2012 yaitu tetap sebesar 0,001. Berikut adalah gambar rasio tempa pemakaman umum per satuan penduduk dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. Gambar 2.38 Rasio Tempat Pemakaman Umum Per Satuan Penduduk Kabupaten Seruyan Tahun 2009 s.d 2012 0,0012
0,001
0,001
0,001
0,001
2009
2010
2011
2012
0,001 0,0008 0,0006 0,0004 0,0002 0
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum.
f. Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Per Satuan Penduduk Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk adalah jumlah daya tampung tempat pembuangan sampah per 1.000 jumlah penduduk. Cara menghitung rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk yaitu dengan cara menjumlahkan daya tampung tempat pemakaman umum dibagi dengan jumlah peduduk di Kabupaten Seuyan dikasi dengan 1000 pada setiap tahunnya. Tahun 2008 rasio TPS di Kabupaten Seruyan tercatat sebesar 63,4. Besarnya angka ini sayangnya tidak berlajut sampai tahun berikutnya, karena tahun 2009 turun menjadi 49,37, lalu tahun 2010 turun sangat signifikan menjadi 0,32. Namun keadaan ini sudah mulai membaik di tahun 2011 yang naik menjadi 8,04, tetapi di tahun 2012 turun kembali menjadi 3,91. Berdasarkan hal tersebut, maka rasio TPS harus menjadi salah satu perhatian agar kebersihan lingkungan di Kabupaten Seruyan tetap terjaga. Berikut adalah gambar fluktuasi rasio tempat pembuangan sampah (TPS) persatuan penduduk M2/orang dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐74
Gambar 2.39 Rasio Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Per Satuan Penduduk M2/Orang 70 63,4
60 50
49,37
40 30 20 10
8,04 0,32 2010
0 2008
2009
2011
3,91 2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-2012.
g. Rasio Rumah Layak Huni Rasio rumah layak huni adalah perbandingan jumlah rumah layak huni dengan jumlah penduduk. Rasio tersebut disajikan pada gambar di bawah ini. Rasio rumah layak huni pada Kabupaten Seruyan tahun 2008 tercatat sebesar 48,45, kemudian naik pada tahun 2009 menjadi 79,9. Tapi hal ini turun sangat signifikan menjadi 0 pada tahun 2010 sampai tahun 2012. Berikut adalah gambar rasio rumah layak huni dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan. Gambar 2.40 Rasio Rumah Layak Huni 90 80
79,99
70 60 50
48,45
40 30 20 10 0 2008
2009
0 2010
0 2011
0 2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐75
h. Rasio Permukiman Layak Huni Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan lindung, baik yang berupa kawasan perkotaan maupun perdesaan yang berfungsi sebagai lingkungan tempat tinggal atau lingkungan hunian dan tempat kegiatan yang mendukung perikehidupan dan penghidupan. Rasio permukiman layak huni adalah perbandingan luas permukiman layak huni dengan luas wilayah permukiman secara keseluruhan. Indikator ini mengukur proporsi luas pemukiman yang layak huni terhadap keseluruhan luas pemukiman. Pada tahun 2009 besarnya rasio permukiman layak huni Kabupaten Seruyan sebesar 1, lalu pada tahun 2010 turun menjadi 0,98. Trend penurunan ini berlanjut sampai tahun 2012 yang turun kembali menjadi 0,73. Dengan hal tersebut, tergambarkan bahwa pemukiman layak huni setiap tahunnya mengalami penurunan di Kabupaten Seruyan. Dengan hal in maka dibutuhkan suatu tindakan agar pemukiman layak huni di Kabupaten Seruyan menjadi meningkat. Berikut adalah gambar rasio permukiman layak huni Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Gambar 2.41 Rasio Permukiman Layak Huni 1,2 1
1
0,98
0,92
0,8
0,73
0,6 0,4 0,2 0 2009
2010
2011
2012
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum
i. Panjang Jalan Dilalui Roda 4 Indikator ini menggambarkan keseluruhan panjang jalan di suatu wilayah yang dapat dilalui oleh roda 4. Panjang jalan yang dilalui roda 4 dengan cara menjumlahkan panjang jalan yang dapat dilalui roda 4 (empat) dibagi dengan jumlah penduduk di Kabupaten Seruyan pada setiap tahunnya. Panjang jalan yang dilalui roda 4 pada Kabupaten Seruyan pada tahun 2009 yaitu 781,97 km. pada tahun 2010 panjang jalan yang dilalui roda 4 tidak ada penambahan dan pengurangan, sehingga inidkator ini konstan setiap tahunnya sampai tahun 2012. Berikut adalah panjang jalan yang dilalui roda 4 di Kabupaten Seruyan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐76
Gambar 2.42 Panjang Jalan Dilalui Roda 4 (Km) 1000 800
781,97
781,97
781,97
781,97
600 400 200 0 2009
2010
2011
2012
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum.
j. Jalan Penghubung Dari Ibukota Kecamatan Ke Kawasan Pemukiman Penduduk (Minimal Dilalui Roda 4) Indikator ini menunjukkan panjang jalan di suatu kawasan pemukiman yang belum dilalui kendaraan roda 4. Indikator ini dihitung dengan cara menjumlahkan kawasa pemukiman penduduk yang belum dilalui kendaraan roda 4 dibagi dengan jumlah seluruh kawasan pemukiman penduduk dikali dengan 100%. Pada tahun 2009 jalan penghubung dari ibukota ke kawasan pemukiman penduduk di Kabupaten Seruyan sebesar 59,28%, naik menjadi 154,38% pada tahun 2010, kemudian naik kembali pada tahun 2012 menjadi 159,28%. Berikut adalah gambar jalan penghubung dari ibukota ke kawasan pemukiman penduduk pada Kabupaten Seruyan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. Gambar 2.43 Jalan Pengubung Dari Ibukota Kecamatan Ke Kawasan Pemukiman Penduduk (Minimal Dilalui Roda 4) (%) 180 160
154,38
155,38
159,28
140 120 100 80 60
59,28
40 20 0 2009
2010
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
2011
2012
II‐77
k. Panjang Jalan Kabupaten Dalam Kondisi Baik (> 40 Km/Jam) Indikator panjang jalan dalam kondisi baik digunakan untuk mengidentifikasi kualitas jalan dari keseluruhan panjang jalan. Inidkator ini dihitung dengan menghitung panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik dibagi dengan panjang seluruh jalan kabupaten di Kabupaten Seruyan dikali denga 100%. Tahun 2009 panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik sebesar 4,93%, lalu naik pada tahun menjadi 18,84%. Trend kenaikan indicator ini berlanjut sampai tahun 2012 menjadi sebesar 29,15%.Berikut adalah tabel panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Tabel 2.46 Panjang Jalan Kabupaten Dalam Kondisi Baik (> 40 Km/Jam) Tahun 2008 - 2012 (%) No. 1.
Uraian Panjang
Jalan
2008 Kabupaten 20,202
2009
2010
2011
2012
85,43
101,17
132,14
132,14
453,38
453,38
453,38
453,38
18,84
22,31
29,15
29,15
Dalam Kondisi Baik 2.
Panjang
Seluruh
Kabupaten
Di
Jalan 409,48 Kabupaten
Seruyan 3.
Panjang
Jalan
Kabupaten 4,93
Dalam Kondisi Baik Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2009 – 2013 (Data Diolah)
l. Panjang Jalan Yang Memiliki Trotoar dan Drainase/Saluran Pembuangan Air (Minimal 1,5m) Indikator ini menggambarkan panjang jalan di suatu wilayah yang dilengkapi dengan trotoar dan drainase/saluran pembuangan air. Indikator ini dihitung dengan menghitung panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase dibagi dengan panjang seluruh jalan kabupaten dikali dengan 100%. Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran air sebesar 0,5%, lalu naik menjadi 0,7% pada tahun 2010. Trend positif ini berlanjut sampai tahun 2012 yaitu menjadi sebesar 1,1%. Berikut adalah gambar panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air di Kabupaten Seruyan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐78
Gambar 2.44 Panjang Jalan Yang Memiliki Trotoar dan Drainase/Saluran Pembuangan Air (Minimal 1,5m) (%) 1,2
1,1
1
0,9
0,8
0,7
0,6
0,5
0,4 0,2 0
2009
2010
2011
2012
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum.
m. Sempadan Jalan Yang Dipakai Pedagang Kaki Lima atau Bangunan Rumah Liar Indikator ini menggambarkan panjang sempadan jalan yang digunakan oleh pedagang kaki lima atau bangunan rumah liar. Indikator ini dihitung denga menghitung panjang sempadan jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau bangunan liar dibagi dengan penjang seluruh jalan sempadan kabupaten dikali 100%. Tahun 2009, sempadan jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau bangunan liar sebesar 0,02%. Pada tahun 2010 sampai dengan 2012 indikator ini tidak mengalami kenaikan dan penurunan, tetap konstan dengan angka sebesar 0,02%. Berikut adalah tabel sempadan jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau bangunan rumah liar dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. Tabel 2.47 Sempadan Jalan Yang Dipakai Pedagang Kaki Lima atau Bangunan Rumah Liar Tahun 2009 - 2012 (%) No. 1.
Uraian
2009
2010
2011
2012
Panjang sempadan jalan yang dipakai
0,1
0,1
0,1
0,1
453,38
453,38
453,38
453,38
0,02
0,02
0,02
0,02
pedagang kaki lima atau bangunan rumah liar 2.
Panjang
Seluruh
Sempadan
Jalan
Kabupaten 3.
Sempadan
jalan
yang
dipakai
pedagang kaki lima atau bangunan rumah liar Sumber : Dinas Pekerjaan Umum (Data Diolah)
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐79
n.
Sempadan Sungai Yang Dipakai Bangunan Liar Indikator ini menggambarkan panjang sempadan sungai yang digunakan oleh
bangunan liar. Indikator ini dihitung dengan menghitung panjang sempadan sungai yang dipakai bangunan liar dibagi dengan panjang seluruh sempadan sungai kabupaten Seruyan dikali dengan 100%. Pada tahun 2009 sempadan sungai yang dipaki bangunan liar sebasar 1%. Keadaan ini terjadi juga sampai dengan tahun 2010 dengan besar 1%. Pada tahu 2012 besar nilai indikator ini tetap konstan pada 1%. Dengan hal ini artinya bahwa belum ada penambahan panjang sempadan sungai yang digunakan oleh bangunan liar. Indikator ini dihitung dengan menghitung panjang sempadan sungai yang dipakai bangunan liar maupun dengan panjang seluruh sempadan sungai kabupaten Seruyan sampai dengan tahun 2012. Berikut adalah tabel sempadan sungai yang dipakai bangunan liar. Tabel 2.48 Sempadan Sungai Yang Dipakai Bangunan Liar Tahun 2009 - 2012 (%) No. 1.
Uraian
2009
2010
2011
2012
Panjang sempadan jalan yang dipakai
3,5
3,5
3,5
3,5
pedagang kaki lima atau bangunan rumah liar 2.
Panjang
Seluruh
Sempadan
Sungai
350
350
350
350
yang
dipakai
1
1
1
1
Kabupaten 3.
Sempadan
jalan
pedagang kaki lima atau bangunan rumah liar Sumber : Dinas Pekerjaan Umum (Data Diolah)
o.
Drainase Dalam Kondisi Baik Drainase berfungsi untuk mengontrol kualitas air tanah dalam kaitannya dengan
salinitas. Drainase merupakan salah satu cara untuk membuang kelebihan air yang tidak diinginkan pada suatu daerah. Selain itu tujuan dari drainase adalah salah satu unsur dari prasarana kota dalam rangka menuju kehidupan kota yang aman, nyaman, bersih dan sehat. Perhitungan drainase dalam kondisi baik dihitung dengan meiihat panjang drainase tersumbat pembuangan aliran air dibagi degan panjang seluruh seluruh drainase di daerah Kabupaten Seruyan dikali dengan 100%.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐80
Pada tahun 2009 besar drainase dalam kondisi baik sebesar 1,8km, kemudian naik menjadi 2km. Trend positif ini berjalan terus sampai dengan tahun 2011 dan tahun 2012, sehingga pada tahun 2012 besar drainase dalam kondisi baik ini sebesar 3,2%. Gambar 2.45 Drainase Dalam Kondisi Baik (km) 4 3,2
3 2,5 2
2
1,8
1 0 2009
2010
2011
2012
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum.
p.
Pembangunan Turap Di Wilayah Jalan Penghubung Dan Aliran Sungai Rawan Longsor Lingkungan Kewenangan Kota Indikator ini menggambarkan persentase kegiatan pembangunan turap di lokasi jalan
penghubung dan aliran sungai rawan longsor pada seluruh lokasi yang rawan longsor.Indikator ini dihitung dengan cara menghitung jumlah lokasi pembangunan turap di wilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor dibagi dengan jumlah seluruh wilayah rawan longsor dikali dengan 100%. Pembangunan turap di wilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor lingkungan kewenangan kota, baru dibangun pada tahun 2012. Sehingga pada tahu 2012 tercata indikator ini sebesar 0,2km. Berikut adalah tabel pembangunan turap di wilayah jalan oenghubung dan aliran sungai rawan longsor lingkungan kewenangan pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. Tabel 2.49 Pembangunan Turap Di Wilayah Jalan Penghubung Dan Aliran Sungai Rawan Longsor Lingkungan Kewenangan Kota Tahun 2009 – 2012 (km) No. 1.
Uraian
2009
2010
2011
2012
Pembangunan Turap Di Wilayah Jalan
0
0
0
0,2
Penghubung Dan Aliran Sungai Rawan Longsor Lingkungan Kewenangan Kota Sumber : Dinas Pekerjaan Umum
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐81
q.
Luas Irigasi Kabupaten Dalam Kondisi Baik Jaringan irigasi dalam kondisi baik adalah saluran, bangunan dan bangunan
pelengkapnya yang merupakan satu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan dan pembuangan air irigasi dalam kondisi baik di suatu wilayah. Ini=dikator ini dihitung dengan cara menhitung luas irigasi kabupaten dalam kondisi baik dibagi dengan luas irigasi kabupaten dikali dengan 100%. Luas irigasi Kabupaten Seruyan dalam keadaan baik pada Kabupaten Seruyan tahun 2008 sebesar 26,04, kemudian naik sigifikan mencapai angka 55,38, tetapi hal ini tidak berlanjut sampai tahun 2010, tahun 2010 tercatat Luas irigasi Kabupaten Seruyan dalam keadaan baik turun menjadi 12.01, kemudian pada tahun 2011 terjadi trend yang membaik yaitu trend positif naik menadi 18,85 dan berlajut naik hingga tahun 2012 mencapai angka 41,75. Berikut adalah gambar Luas irigasi Kabupaten Seruyan dalam keadaan baik tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan. Gambar 2.46 Luas Irigasi Kabupaten Dalam Keadaan Baik (%) 60
55,38 41,75
40 26,04
20
18,85 12,01
0 2008
2009
2010
2011
2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-2012.
4) Perumahan a. Rumah Tangga Pengguna Air Bersih Rumah tangga pengguna air bersih merupakan indikator yang menghitung persentase rumah tangga yang menggunakan air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota rumah tangga. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah rumah tangga pengguna air bersih dibagi denga jumlah seluruh rumh tangga dikali denga 100%. Rasio rumah tangga pengguna air bersih di Kabupaten Seruyan pada tahun 2008 tercatat sebesar 25,43%. Tahun 2009 turun menjadi 22%. Trend ini terus menurun setiap tahunnya, trend ini berlanjut sampau tahun 2010 yang kembali turun sampai 8,22%. Tahun 2011 indikator ini sangat turun signifikan dari tahun 2008, pada tahun 2011 indikator ini tercatat sebesar 0%. Tetapi pada tahun 2012 mulai naik kembali dengan tercatat sebesar
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐82
12,5%. Berikut adalah gambar rumah tangga pengguna air bersih dari tahun 2008 sampai denga tahun 2012. Gambar 2.47 Rumah Tangga Pengguna Air Bersih (%) 30 25,43
22
20
12,5
10
8,22
0 2008
2009
2010
0 2011
2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
b. Rumah Tangga Bersanitasi Rumah Tangga Ber-Sanitasi adalah persentase rumah tangga yang memiliki sanitasi/jamban sendiri disetiap rumah atau dengan kata lain tidak menggunakan jamban bersama serta memiliki tangki septik sendiri. Cara perhitungan persentase rumah tangga bersanitasi dilakukan dengan cara menjumlahkan rumah tangga bersanitasi dibagi dengan jumlah seluruh rumah tangga dikali dengan 100%. Pada tahun 2008 persentase rumah tangga bersanitasi tercatat sebesar 80% tetpai hal yang membanggakan di tahun 2008 tidak berlanjut di tahun berikutnya. Pada tahun 2009 turun menjadi 27,35%, dan hal tersebut turun signifikan menjadi 0% dan hal ini berlanjut sampai 2012 yaitu sebesar 0%. Berikut adalah persentase rumah tangga bersanitasi dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan. Gambar 2.48 Rumah Tangga Bersanitasi (%) 100 80 50 27,35 0 2008
2009
0 2010
0 2011
0 2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐83
c. Lingkungan Pemukiman Kumuh Lingkungan kumuh merupakan kondisi lingkungan pemukiman yang telah mengalami penurunan kualitas secara fisik, ekonomi dan budaya serta lokasi sesuai dengan rencana tata ruang wilayah kabupaten/kota. Indikator ini dihitung dengan menghitung luas lingkungan permukiman kumuh dibagi dengan luas wilayah dikali dengan 100%. Tahun 2009 lingkungan pemukimankumuh di Kabupaten Seruyan tercatat sebsar 15%. Tahun 2009 tercatat turun sebesar 12,5%, kemudia tahun 2010 turun sangat signifikan menjadi 0%, dan hal ini terjadi sampai dengan tahun 2012 yaitu sebsar 0%. Hal ini sangat membanggakan karena dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 terus menunjukkan trend yang turun. Sehingga pada Kabupaten Seruyan sampai dengan tahun 2012 tidak terdapat liingkungan pemukiman kumuh. Berikut adalah gambar lingkungan pemukiman kumuh pada Kabupaten Seruyan pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Gambar 2.49 Lingkungan Pemukiman Kumuh (%) 16
15
14
12,5
12 10 8 6 4 2 0 2008
2009
0 2010
0 2011
0 2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
5) Penataan Ruang a. Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB Ruang terbuka hijau adalah area memanjang/jalur dan/atau mengelompok, yang penggunaannya lebih bersifat terbuka, tempat tumbuh tanaman, baik yang tumbuh secara alamiah maupun yang sengaja ditanam. Ruang terbuka hijau kota merupakan kawasan perlindungan, yangditetapkan dengan kriteria: Lahan dengan luas paling sedikit 2.500 (dua ribu lima ratus) meter persegi; berbentuk satu hamparan, berbentuk jalur, atau kombinasi dari bentuk satu hamparan dan jalur; dan didominasi komunitas tumbuhan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐84
Agar kegiatan budidaya tidak melampaui daya dukung dan daya tamping lingkungan, pengembangan ruang terbuka hijau dari luas kawasan perkotaan paling sedikit 30% (tiga puluh persen). Indikator ini dihitung dengab meghitung luas ruang terbuka hijau dibagi dengan luas wilayah ber HPL/HGB. Tahun 2008 inidkator ini tercata sebsar 90, lalu turun signifikan menjadi 17,45%, berikutnya turun kembali menjadi 0% sampai denga tahu 2012 yaitu tetap sebsar 0%. Berikut adalah gambar rasio ruang terbuka hijau persatuan luas wilayah ber HPL/HGB. Gambar 2.50 Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB (%) 100 90 80 60 40 20
17,45
0 2008
2009
0 2010
0 2011
0 2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
b. Rasio Bangunan ber- IMB per Satuan Bangunan Izin mendirikan bangunan gedung adalah perizinan yang diberikan oleh Pemerintah kabupaten/kota kepada pemilik bangunan gedung untuk membangun baru, mengubah, memperluas, mengurangi, dan/atau merawat bangunan gedung sesuai dengan persyaratan administratif dan persyaratan teknis yang berlaku. Bangunan gedung adalah wujud fisik hasil pekerjaan konstruksi yang menyatu dengan tempat kedudukannya, sebagian atau seluruhnya berada diatas dan/atau di dalam tanah dan/atau air, yang berfungsi sebagai tempat manusia melakukan kegiatannya, baik untuk hunian atau tempat tinggal, kegiatan keagamaan, kegiatan usaha, kegiatan sosial, budaya, maupun kegiatan khusus. Indikator ini dihitung dengan cara menjumlahkan bangunan yang memiliki IMB dibagi dengan jumlah bangunan. Tahun 2009 inidkator ini tercata sebsar 3%, lalu naik menjadi 4%, dan trend positif inin terus terjadi sampai dengan tahun 2012 yaitu sebesar 6%. Dengan hal ini artinya bahwa setiap tahunnya, semakin banyak angunan yanv sudah memiliki IMB di Kabupaten Seruyan. Berikut adalah gambar rasio bangunan yang memiliki IMB per satuan bangunan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐85
Gambar 2.51 Rasio Bangunan Ber-IMB Per Satuan Bangunan (%) 8 6 4
4
3
2
6
5
0 2009
2010
2011
2012
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum.
6) Perencanaan Pembangunan a. Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJPD Yang Telah Ditetapkan Dengan PERDA Dokumen perencanaan RPJPD setiap tahunnya sangat dibituhkan, karena hasil evaluasi kinerja RPJPD periode sebelumnya dugunakan untuk menyusun dokumen RPJPD periode berikutnya. Dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012, kabupaten Seruyan selalu memiliki dokumen perencana RPJPD yang terlah ditetapkan dengan PERDA.Berkut adala tabel tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yang telah ditetapkan dengan PERDA tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabuapten Seruyan. Tabel 2.50 Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJPD Yang Telah Ditetapkan Dengan PERDA Tahun 2008 - 2012 No. 1.
Uraian Tersedianya
dokumen
2008
2009
2010
2011
2012
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
perencanaan RPJPD yang telah ditetapkam dengan PERDA Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
b. Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD Yang Telah Ditetapkan Dengan PERDA Dokumen perencanaan RPJMD setiap tahunnya sangat dibituhkan, karena hasil evaluasi kinerja RPJMD periode sebelumnya dugunakan untuk menyusun dokumen RPJMD periode berikutnya. Dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012, kabupaten Seruyan selalu memiliki dokumen perencanaan RPJMD yang terlah ditetapkan dengan PERDA.Berkut adala tabel
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐86
tersedianya dokumen perencanaan RPJMD yang telah ditetapkan dengan PERDA tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabuapten Seruyan. Tabel 2.51 Tersedianya Dokumen Perencanaan RPJMD Yang Telah Ditetapkan Dengan PERDA Tahun 2008 - 2012 No. 1.
Uraian Tersedianya
dokumen
2008
2009
2010
2011
2012
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
perencanaan RPJMD yang telah ditetapkam dengan PERDA Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
c. Tersedianya Dokumen Perencanaan RKPD Yang Telah Ditetapkan Dengan PERKADA Dokumen perencanaan RKPD setiap tahunnya sangat dibituhkan, karena hasil evaluasi kinerja RKPD periode sebelumnya dugunakan untuk menyusun dokumen RKPD periode berikutnya. Dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012, kabupaten Seruyan selalu memiliki dokumen perencanaan RKPD yang terlah ditetapkan dengan PERDA.Berkut adala tabel tersedianya dokumen perencanaan RKPD yang telah ditetapkan dengan PERDA tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabuapten Seruyan. Tabel 2.52 Tersedianya Dokumen Perencanaan RKPD Yang Telah Ditetapkan Dengan PERDA Tahun 2008 - 2012 No. 1.
Uraian Tersedianya
dokumen
2008
2009
2010
2011
2012
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
perencanaan RKPD yang telah ditetapkam dengan PERDA Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
d. Penjabaran Program RPJMD Kedalam RKPD Penjabaran program RPJMD kedalam RKPD dihitung dengan menjumlahkan program RKPD tahu berkenaan dibagi dengan jumlah program RPJMD yang harus dilaksanakan tahun berkaan dikali dengan 100%. Tahun 2008 indikator ini tercatat sebesar 100%, lalu naik menjadi 134,2% pada tahun 2009, lalu naik signifikan menjadi 212,72% pada tahun 2010, tetapi pada tahun 2011
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐87
turun menjadi 182% dan pada tahun 2012 turun kembali menjadi 166,36%. Berikut adalah gambar penjabaran program RPJMD kedalam RKPD pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 di Kabupaten Seruyan. Gambar 2.52 Penjabaran Program RPJMD Kedalam RKPD Pada Tahun 2008 - 2012 (%) 250 217,72
200
182
150
166,36
134,2
100
100
50 0 2008
2009
2010
2011
2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
7) Perhubungan a. Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum Arus penumpang angkutan umum adalah jumlah arus penumpang angkutan umum seperti bus, kereta api, kapal laut, pesawat udara yang masuk dan keluar daerah selama 1 (satu) tahun. Data arus penumpang angkutan umum (pesawat udara) yang masuk/keluar selama satu tahun periode 2009 sampai dengan 2012 menunjukkan peningkatan. Pada tahun 2009 tercatat sebesar 684 orang, naik menjadi 827 orang pada tahun 2010, lalu naik kembali menjadi 985 orang pada tahun 2011, dan pada tahun 2012 naik siginifikan menjadi 3.163 orang. Hal ini menggambarkan bahwa semakin banyak orang di Kabupaten Seruyan yang menggunakan pesawat terbang untuk aktifitas. Berikut adalah gambar jumlah arus penumpang angkutan umum (pesawat terbang) dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐88
Gambar 2.53 Jumlah Arus Penumpang Angkutan Umum (Pesawat Udara) Yang Masuk/Keluar Daerah Tahun 2009 – 2012 (orang) 3500 3163
3000 2500 2000 1500 1000 500
985
827
684
0 2009
2010
2011
2012
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
b. Jumlah Ijin Trayek Izin Trayek adalah izin untuk mengangkut orang dengan mobil bus dan/atau mobil penumpang umum pada jaringan trayek. Jaringan trayek terdiri atas: a. jaringan trayek lintas batas negara; b. jaringan trayek antarkota antarprovinsi; c. jaringan trayek antarkota dalam provinsi; d. jaringan trayek perkotaan; dan e. jaringan trayek perdesaan. Trayek adalah lintasan kendaraan umum untuk pelayanan jasa angkutan orang dengan mobil bus, yang mempunyai asal dan tujuan perjalanan tetap, lintasan tetap dan jadwal tetap maupun tidak berjadwal. Jaringan Trayek adalah kumpulan dari trayek-trayek yang menjadi satu kesatuan jaringan pelayanan angkutan orang. Indikator ini dihitung dengan menjumlahkan ijin trayek yang dikeluarkan dibagi dengan jumlah penduduk. Rasio ijin trayek pada Kabupaten Seruyan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 datanya masih tercatat 0. Namun pada Tahun 2012 jumlah ijin trayek yang diterbitkan sebanyak 4. Tabel 2.53 Jumlah Ijin Trayek Tahun 2009 - 2012 No. 1.
Uraian
2009
2010
2011
2012
Jumlah Ijin Trayek yang dikeluarkan
0
0
0
4
Bidang TLSP Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐89
c. Jumlah Uji KIR Angkutan Umum Uji kir angkutan umum merupakan pengujian setiap angkutan umum yang diimpor, baik yang dibuat dan/atau dirakit di dalam negeri yang akan dioperasikan di jalan agar memenuhi persyaratan teknis dan laik jalan. Pengujian dimaksud meliputi:
uji tipe yaitu pengujian fisik untuk pemenuhan persyaratan teknis dan laik jalan yang dilakukan terhadap landasan Kendaraan Bermotor dan Kendaraan Bermotor dalam keadaan lengkap dan penelitian rancang bangun dan rekayasa Kendaraan Bermotor yang dilakukan terhadap rumahrumah, bak muatan, kereta gandengan, kereta tempelan, dan Kendaraan Bermotor yang dimodifikasi tipenya.
uji berkala yaitu diwajibkan untuk mobil penumpang umum, mobil bus, mobil barang, kereta gandengan, dan kereta tempelan yang dioperasikan di Jalan, meliputi pemeriksaan dan pengujian fisik kendaraan bermotor dan pengesahan hasil uji. Indikator ini dihitung dengan menjumlahkan uji KIR agkutan umum di setiap kabupaten
pada setiap tahunnya. Pencatatan jumlah uji KIR dimulai tahun 2010 yaitu tercatat 914 unit, lalu naik menjadi 1.126 unit pada tahun 2011, kemudian tahun 2012naik menjadi 1.303 unit. Berikut adalah tabel jumlah KIR angkutan umum tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 Kabupaten Seruyan. Tabel 2.54 Jumlah Uji Kir Angkutan Umum Tahun 2009 - 2012 No. 1.
Uraian Jumlah Uji Kir Angkutan Umum
2009
2010
2011
2012
-
914 Unit
1.126
1.303
Unit
Unit
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
d. Jumlah Pelabuhan Laut/Dermaga/Udara/Terminal Bis Pelabuhan laut diartikan sebagai sebuah fasilitas di ujung samudera, sungai, danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Pelabuhan Udara/bandara bisa diartikan sebagai sebuah fasilitas untuk menerima pesawat dan memindahkan barang kargo maupun penumpang ke dalamnya. Terminal bus dapat diartikan sebagai prasarana transportasi jalan untuk keperluan menurunkan dan menaikkan penumpang, perpindahan intra dan/atau antar moda transportasi serta mengatur kedatangan dan pemberangkatan kendaraan umum Indikator ini dihitung dengan menjumlahkan pelabuhan laut, udara dan terminal bis di Kabupaten Seruyan. Tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 tercatat indikator ini konstan pada 1unit. Berikut adalah tabel jumlah pelabuhan laut/udara/terminal bus pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐90
Tabel 2.55 Jumlah Pelabuhan Laut/Dermaga/Udara/Terminal Bis Tahun 2009-2012 No.
Uraian
2009
2010
2011
2012
1.
Jumlah Pelabuhan Laut
1 unit
1 Unit
1 Unit
1 Unit
2.
Jumlah Pelabuhan Dermaga
35 unit
39 Unit
45 Unit
50 Unit
3.
Jumlah Pelabuhan Udara / Bandara
-
1 Unit
1 Unit
1 Unit
4.
Jumlah Terminal Bis
1 unit
2 Unit
3 Unit
3 Unit
5.
Jumlah Pelabuhan Udara/Terminal Bis
37 unit
43 Unit
50 Unit
55 Unit
Laut/dermaga/
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
e. Angkutan Darat Indikator ini digunakan untuk mengetahui berapa persen angkutan darat yang ada di Kabupaten Seruyan untuk melayani jasa transportasi untuk penumpang angkutan darat. Indikator ini dihitung dengan cara menjumlahkan angkutan darat dibagi dengan jumlah penumpang angkutan darat dikali dengan 100%. Tahun 2010 indikator ini tercatat sebesar 0,14% dan kondisi ini masih tetap bertahan sampai tahun 2011. Sedangkan tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi 0,15%. Ini menunjukkan terjadi sedikit peningkatan pelayanan angkutan darat di Seruyan. Namun demikian, pelayanan angkuta darat masih perlu mendapat perhatian di tahun-tahun mendatang. Gambar 2.54 Angkutan Darat (%) Tahun 2010-2012 0,15%
0,15%
0,15% 0,14% 0,14% 0,14% 0,14% 0,14%
0,14%
0,14%
0,14%
0,14% 0,14% 0,14% 2010
2011
2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐91
f. Kepemilikan KIR Angkutan Umum Uji KIR angkutan umum sangat penting untuk kelamatan berkendara di jalan umum, sehingga kepemilikan KIR angkutan umum sangat penting untuk keselamatan berkendara di jalan umum. Indikator ini mulai dilakukan pencatatan pada tahun 2010. Pada tahun 2010 tercatat kepemilikan KIR angkutan umum sebanyak 92 unit, kemudian naik menjadi 102 unit dan naik kembali menjadi 117 unit pada tahun 2012. Berikut adalah tabel kepemilikan KIR angkutan umum dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. Tabel 2.56 Kepemilikan KIR Angkutan Umum Tahun 2009 - 2012 No. 1.
Uraian
2009
2010
2011
2012
-
92 Unit
102 Unit
117 Unit
Kepemilikan KIR Angkutan Umum
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
g. Lama Pengujian Kelayakan Angkutan Umum (KIR) Indikator ini berfungsi untuk melihat berapa lama setiap angkutan umum dalam melakukan uji KIR. Indikator ini dihitung berdasarkan jangka waktu proses pengujian angkutan umum. Lama pengujian KIR dari tahun 2009 sampai tahun 2012 yaitu konstan dengan memakan waktu 1 jam. Berikut adalah tabel lama pengujian KIR dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan. Tabel 2.57 Lama Pengujian Kelayakan Angkutan Umum (KIR) Tahun 2009 - 2012 No. 1.
Uraian Lama Pengujian Kelayakan Angkutan Umum (KIR)
2009
2010
2011
2012
1 Jam
1 Jam
1 Jam
1 Jam
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
h. Biaya Pengujian Kelayakan Angkutan Umum Indikator ini digunakan untuk mengetahui berapa biaya yang harus dikeluakan oleh para pemilik kendaraan angkutan umum dalam setiap melakukan uji KIR. Indikator ini dihitung dengan berapa besar biaya pengujian kelayakan angkutan umum setiap tahun. Indikator ini dimulai pencatatan pada tahun 2010. Tahun 2010 tercatat biaya uji KIR sebsar Rp. 110.000, dan hal ini konstan sampai tahun 2012 yaitu sebesar Rp.110.000.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐92
Tabel 2.58 Biaya Pengujian Kelayakan Angkutan Umum Tahun 2009 - 2012 No. 1.
Uraian
2009
Biaya pengujian kelayakan angkutan umum
-
2010
2011
2012
Rp
Rp
Rp
110.000
110.000
110.000
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
i. Pemasangan Rambu-Rambu Rambu-rambu sangat dibutuhkan keselamatan tansportasi, karena rambu-rambu berfungsi untuk memberi tahu apa saja yang terdapat dalam setiap perjalanan darat, air maupun udara bagi pengendara. Indikator ini baru mulai dilakukan pencatatan pada tahun 2010. Tahun 2010 tercatat pemasangan rambu-rambu di Kabupaten Seruyan sebanyak 51,85%, tahun 2011 meningkat menjadi 83,05%, namun pada tahun 2012 mengalami penurunan menjadi 79,73%. Berikut disajikan tabel pemasangan rambu-rambu di Kabupaten Seruyan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012. Tabel 2.59 Pemasangan Rambu-Rambu Tahun 2010 - 2012 No.
Uraian
1.
Jumlah Pemasangan Rambu
2.
Jumlah Rambu-rambu yang seharusnya tersedia Pemasangan rambu-rambu
3.
2010
2011
2012
56
49
59
108
59
74
51,85%
83,05%
79,73%
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
8) Lingkungan Hidup a. Persentase Penanganan Sampah Penanganan sampah merupakan hal sangat penting guna menciptakan lingkungan yang bersih, nyaman dan sehat. Indkator dihitung dengan menghitung volume sampah yang ditangani dibagi dengan volume produksi sampah ddikali engan 100. Tahun 2008 indikator ini tercatat sebesar 85,4%, tahun 2009 turun sangat signifikan menjadi 24,57%, lalutahun 2010 turun kembali menjadi 12,04%, kemudian sampai dengan tahun 2012 trend terus negatif turun hingga sebesar 6%. Berikut adalah gambar persentase pananganan sampah dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 di Kabupaten Seruyan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐93
Gambar 2.55 Persentase Penanganan Sampah (%) 90
85,4
80 70 60 50 40 30 24,57
20
13,04
10
9,47
6
0 2008
2009
2010
2011
2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
b. Persentase Penduduk Berakses Air Minum Syarat-syarat air minum menurut Kementerian Kesehatan adalah tidak berasa, tidak berbau, tidak berwarna, dan tidak mengandung logam berat. Walaupun air dari sumber alam dapat diminum oleh manusia, terdapat resiko bahwa air ini telah tercemar oleh bakteri (misalnya Escherichia coli) atau zat-zat berbahaya. Walaupun bakteri dapat dibunuh dengan memasak air hingga 100 °C, banyak zat berbahaya, terutama logam, tidak dapat dihilangkan dengan cara ini. Cara menghitung indikator ini adalah penduduk berakses air minum dibagi dengan jumlah penduduk di Kabupaten Seruyan dikali 100%. Tahun 2008, persentase penduduk berakses air minum sebsar 0,65, pada tahun 2009 angkanya masih sama yaitu 0,65. Selanjutnya tahun 2009 menunjukkan trend yang positif yaitu dengan adanya jkenaikan menjadi 1,23%, tetapi pada tahun 2012 turun sedikit menjadi 1,21%. Dengan melihat angka tersebut, masih sangat sedikit penduduk di Kabupaten Seruyan yang berakses air minum. Berikut adalah tabel persentase penduduk berakses air minum dan tabel kategori pelanggan dan banyaknya air minum yang disalurkan oleh PDAM dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐94
Tabel 2.60 Persentase Penduduk Berakses Air Minum Tahun 2009 – 2012 (%) No. 1.
Uraian Persentase penduduk berakses air minum
2008
2009
2010
2011
2012
0,65
0,65
0,69
1,23
1,21
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika
Berikut ini disajikan kategori pelanggan dan banyaknya air minum yang disalurkan oleh PDAM di Seruyan. Tabel 2.61 Kategori Pelanggan dan Banyaknya Air Minum yang Disalurkan oleh PDAM (M3) Golongan Pelanggan
Pelanggan
Disalurkan (M3)
Customer Groups
Costumer
Water Quantity
(1)
(2)
(3)
I. Sosial 1. Sosial Umum
6
716
2. Sosial Khusus
7
1 484
1. Rumah Tangga
1 665
380 023
2. Inst.Pemerintah
89
45 824
1. Niaga Kecil
5
2 322
2. Niaga Besar
1
931
1. Industri Kecil
0
0
2. Industri Besar
0
0
Warung Air/ Terminal Air
0
0
Air Pelabuhan
1
28
Jumlah/ Total 2012
1 774
431 328
2011
1 759
337 295
2010
971
251 546
2009
889
212 977
2008
877
158 906
II. Non Niaga
III. Niaga
IV. Industri
V. Khusus
Sumber: Seruyan Dalam Angka Tahun 2013
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐95
c. Pencemaran Status Mutu Air Indikator ini untuk menghitung berapa besar pencemaran status mutu air di Kabupaten Seruyan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 dengan cara penghitungannya yaitu luas area permukiman tertata dibagi dengan luas area permukiman keseluruhan dikali 100%. Tahun 2009 pencemaran status mutu air tercatat sebesar 33,3%, lalu naik menjadi 42,33% pada tahun 2010, namun turun menjadi 20,30% pada tahun 2011. Tetapi tahun 2012 naik kembali menjadi 29,30%. Berikut adalah tabel pencemaran status mutu air pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan Tabel 2.62 Pencemaran Status Mutu Air Tahun 2009 - 2012 (%) No. 1.
Uraian Pencemaran status mutu air
2009
2010
2011
2012
33,33%
42,33%
20,30%
29,30%
Sumber: Badan Lingkungan Hidup
d. Cakupan Pengawasan Terhadap Pelaksanaan Amdal Indikator ini untuk melihat seberapa besar cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan Amdal di Kabupaten Seruyan. Indikator ini dihitung dengan menjumlahkan perusahaan wajib Amdal yang telah diawasi dibagi dengan jumlah seluruh perusahaan wajib Amdal dikali 100%. Indikator ini baru dimulai pencatatannya pada tahun 2010. Tahun 2010 tercatat sebesar 9,32%, namun tahun 2011 trendnya mulai negatif sehingga turun menjadi 6,77%, dan pada tahun 2012 turun menjadi 2,33%. Berikut adalah tabel cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan Amdal tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan. Tabel 2.63 Cakupan Pengawasan Terhadap Pelaksanaan Amdal Tahun 2009 - 2012 (%) No. 1.
Uraian Cakupan
Pengawasan
Terhadap
Pelaksanaan AMdal
2009
2010
2011
2012
-
9,32%
6,77%
2.,33%
Sumber: Badan Lingkungan Hidup
e. Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Per Satuan Penduduk Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk adalah jumlah daya tampung tempat pembuangan sampah per 1.000 jumlah penduduk. Cara menghitung tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk yaitu dengan cara menjumlahkan daya tampung tempat pemakaman umum dibagi dengan jumlah peduduk di Kabupaten Seuyan RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐96
dikali dengan 100% pada setiap tahunnya. Tahun 2008 TPS di Kabupaten Seruyan tercatat sebesar 63,4. Besarnya angka ini sayangnya tidak berlajut sampai tahun berikutnya, karena tahun 2009 turun menjadi 49,37, lalu tahun 2010 turun sangat signifikan menjadi 0,32. Namun keadaan ini sudah mulai membaik di tahun 2011 yang naik menjadi 8,04, tetapi di tahun 2012 turun kembali menjadi 3,91. Berdasarkan hal tersebut, maka TPS harus menjadi salah satu perhatian agar kebersihan lingkungan di Kabupaten Seruyan tetap terjaga. Gambar 2.56 Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Per Satuan Penduduk (M3/org) (%) 70 60
63,4
50
49,37
40 30 20 10
8,04
0 2008
2009
0,32 2010
2011
3,91 2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
f. Penegakan Hukum Lingkungan Indikator ini untuk menghitung berapa besar kasus lingkungan yang sudah diselesaikan oleh Pemerintah Daerah. Indikator ini dihitung dengan cara menjumlahkan kasus lingkungan yang diselesaikan Pemda dibagi dengan jumlah kasus lingkungan yang ada dikali 100%. Tahun 2008 penegakan hokum lingkungan masih 0%, tetapi tahun 2009 penegakan hukum lingkungan naik sangat signifikan menjadi 100%, dan keadaan baik ini berlangsung setiap tahunnya sampai dengan tahun 2012 dengan angka yang tetap konstan yaitu sebesar 100%. Dengan hal ini artinya Pemerintah Daerah Kabupaten Seruyan sudah mampu sagat baik dalam menyelesaikan seluruh kasus lingkungan yang ada. Berikut adalah gambar penegalan hukum lingkungan di Kabupaten Seruyan dai tahun 2008 sampai dengan tahun 2010.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐97
Gambar 2.57 Penegakan Hukum Lingkungan (%) 120 100
100
100
100
100
80 60 40 20 0
0 2008
2009
2010
2011
2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
9) Pertanahan a. Persentase Luas Lahan Bersertifikat Prosentase luas lahan bersertifikat adalah proporsi jumlah luas lahan bersertifikat (Hak Guna Bangunan, Hak Guna Usaha, Hak Milik, Hak Pengeloalaan Lahan) terhadap luas wilayah daratan. Indikator ini bertujuan untuk mengetahui tertib administrasi sebagai kepastian dalam kepemilikan. Indikator ini dihitung dengan menjumlahkan luas lahan bersertifikat dibagi denganjumlah penduduk dikali 1000. Tahun 2008 persentase luas lahan berserifikat tercatat masih0%, lalu tahun 2009 naik sangat signifikan menjadi 73,95%, tetapi kenaikan sangat signifikan ini tidak terjadi pada tahun 2010, tahun 2010 ternyata mengalami penurunan yang sangat signifikan yaitu menjadi 10,5% dan turun kembali menjadi 6,4% pada tahun 2011, lalu tahun 2010 konstan dengan tetap sebesar 6,4%. Berikut adalah persentase luas lahan bersertifikat di Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai degan tahun 2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐98
Gambar 2.58 Persentase Luas Lahan Bersertifikat (%) 80 73,95
70 60 50 40 30 20
10,5
10 0
0 2008
2009
2010
6,4 2011
6,4 2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
b. Penyelesaian Kasus Tanah Negara Indikator ini digunakan untuk melihat berapa besar penyelesaian kasus tanah negara yang diselesaikan. Indikator ini dihitung dengan menjumlahkan kasus yang diselesaikan dibagi dengan jumlah kasus yang terdaftar dikali dengan 100%. Penyelesaian kasus tanah Negara tahun 2008 tercatat masih 0%%, lalu pada tahun 2009 naik signifikan menjadi 20% dan tahun 2010 juga mengalami kenaikan yang sangat signifikan yaitu menjadi 75%. Keadaa ini tetap bertahan sampai tahun 2012 yaitu tetap konstan dengan dengan angka tercatat sebesar 75%. Berikut adalah gambar penyelesaian kasus tanah Negara dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan. Gambar 2.59 Penyelesaian Kasus Tanah Negara (%) 80
75
75
75
60 40 20 0
20 0 2008
2009
2010
2011
2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐99
c. Penyelesaian Izin Lokasi Indikator ini digunakan ntuk melihat berapa jumlah lokasi yang sudah dikeluarkan ijinnya oleh pemda terhadap permohonan ijin lokasi. Indikator ini dihitung dengan menjumlahkan ijin lokasi dibagi dengan permohonan ijin lokasi dikali 100%. Tahun 2008 indikator ini tercatat 0%, tahun 2009 naik signifikan menjadi 60%, lelu tahun 2010 naik menjadi 65%, tahun 2011 naik sedikit hanya 0,11% yaitu menjadi 65,11%, tahun 2012 penyelesaian izin lokasi konstan dengan angka tercatat yaitu 65,11%. Berikut adalah gambar penyelesaian izin lokasi di Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Gambar 2.60 Penyelesaian Izin Lokasi (%) 70 60
60
65
65,11
65,11
50 40 30 20 10 0
0 2008
2009
2010
2011
2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
10) Kependudukan dan Catatan Sipil a. Rasio Penduduk berKTP Per Satuan Penduduk Rasio penduduk ber-KTP adalah perbandingan jumlah penduduk usia 17 tahun ke atas yang ber-KTP terhadap jumlah penduduk usia 17 tahun ke atas atau telah menikah. Indikator ini dihitung dnegan menjumlahkan penduduk usia diatas 12 tahun yang memiliki KTP dibagi dengan jumlah penduduk atau telah menikah. Indikator ini tahun 2009 tercatat sebesar 0,77 dan naik menjadi 0,79 pada tahun 2010. Tahun 2011 indikator ini tercatat konstan yaitu 0,79, namun terjadi kenaikan pada tahun 2012 menjadi 0,89. Berikut adalah tabel rasi penduduk berKTP per satuan penduduk dari tahun 209 sampai dengan tahun 2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐100
Tabel 2.64 Rasio Penduduk berKTP Per Satuan Penduduk Tahun 2009 - 2012 No. 1.
Uraian Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk
2009
2010
2011
2012
0.77
0.79
0,79
0,89
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
b. Rasio Bayi Berakte Kelahiran Rasio bayi berakte kelahiran adalah perbandingan jumlah bayi lahir dalam 1 tahun yang berakte kelahiran terhadap jumlah bayi lahir pada tahun yang sama. Indikator ini dihitung dengan menjumlahkan perduduk yang memiliki KK dibagi dengan jumlah penduduk yang telah menikah. Tahun 2009 indikator ini tercatat sebesar 15.892, tahun 2010 25.332, tahun 2011 naik menjadi 41.825 lalu tahun 2012 naik signifikan menjadi 49.022. Indikator ini terus mengalami trend yang positif naik setiap tahunnya. Dengan hal tersebut artinya bahwa juamlah penduduk yang memiliki KK setiap tahunnya selalu bertambah. Berikut adalah rasio bayi berakte kelahiran dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. Tabel 2.65 Rasio Bayi Berakte Kelahiran Tahun 2009 - 2012 No. 1.
Uraian Rasio bayi berakte kelahiran
2009
2010
2011
2012
15.892
25.332
41.825
49.022
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
c. Rasio Pasangan Berakte Nikah Rasio pasangan berakte nikah adalah perbandingan jumlah pasangan nikah berakte nikah terhadap jumlah keseluruhan pasangan yang telah menikah. Indikator ini dihitung dengan menjumlahkan psangan nikah yang memiliki akte kelahiran dibagi dengan jumlah pasangan nikah di Kabupaten Seruyan. Tahun 2009 indikator ini tercatat 1.353, tahun 2010 tercatat 1.418, tahun 2011 naik siginifikan menjadi 1.752 dan tahun 2012 juga mengalami kenaikan yaitu sebesar 1.863. Indikator ini terus mengalami trend yang positif naik setiap tahunnya. Dengan hal tersebut artinya bahwa pasangan yang nikah yang memiliki akte nikah terus bertambah setiap tahunnya. Berikut adalah tabel rasio pasangan berkate nikah dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐101
Tabel 2.66 Rasio Pasangan Berakte Nikah Tahun 2009 - 2012 No. 1.
Uraian Rasio pasangan berakte nikah
2009
2010
2011
2012
1.353
1.418
1.752
1.863
Sumber : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
d. Kepemilikan KTP Indikator ini berfungsi untuk melihat berapa persen penduduk yang memiliki KTP dari jumlah penduduk yang usianya lebih dari 17 tahun atau sudah menikah. Indikator ini dihitung dengan menjumlahkan penduduk yang sudah memiliki KTP dibagi dengan jumlah penduduk wajib KTP daikali 100%. Tahun 2008 indikator ini masih tercatat 0% namun tahu 2009 naik signifikan menjadi 76,97%, tahun 2010 naik menjadi 79%, tahun 2011 turun sedikit menjadi 78,98% dan naik menadi 88,59% pada tahun 2012. Indikator ini terus mengalami trend yang positif naik setiap tahunnya. Dengan ha tersebut artinya bahwa jumlah penduduk yang memiliki KTP sudah semakin banyak setiap tahunnya. Berikut adalah gambar kepemilikan KTP di Kabupaten Seruyan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. Gambar 2.61 Kepemilikan KTP (%) 100
76,97
79
78,98
2009
2010
2011
88,59
80 60 40 20
0
0 2008
2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
e. Kepemilikan Akta Kelahiran Per 1000 Penduduk Indikator ini digunakan untuk melihat berapa persen penduduk yang sudah memiliki akta kelahiran. Indikator ini dihitung dengan menjumlahkan penduduk yang sudah memiliki akta kelahiran dibagi dengan jumlah penduduk dikali 100%. Tahun 2008 indikator ini masih tercatat 0%, tahun 2009 tercatat sebsar 30,05%, tahun 2010 naik signifikan menjadi 181,7%, lalu naik kembali menjadi 250% dan terus naik signifikan hingga tahun 2012 yaitu sebesar 303%. Indikator ini terus mengalami trend yang RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐102
positif naik setiap tahunnya. Dengan hal tersebut artinya jumlah penduduk yang memilikia akta nikah semakin bertambah setiap tahunnya. Berikut adalah gambar kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk. Gambar 2.62 Kepemilikan Akta Kelahiran Per 1000 Penduduk (%) 400
303 250
300 181,7
200 100
30,05
0
0 2008
2009
2010
2011
2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-2012.
f. Penerapan KTP Nasional Berbasis NIK Indikator ini digunakan untuk melihat KTP nasional yang digunakan di Kabupaten Seruyan sudah berbasis NIK atau belum, karena untuk menghindari adanya KTP double atau 1 orang yang memiliki lebih dari 1 nomor induk kependudukan. Berikut adalah tabel penerapan KTP Nasioanl Berbasis NIK. Dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Tabel 2.67 Penerapan KTP Nasional Berbasis NIK Tahun 2008 - 2012 No. 1.
Penerapan
Uraian
2008
2009
2010
2011
2012
KTP
Nasional Sudah
Sudah
Sudah
Sudah
Sudah
Berbasis NIK Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
11) Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Dalam rangka pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak diperlukan akses seluas-luasnya terhadap perempuan untuk berperan aktif di semua bidang kehidupan dalam rangka pemberdayaan untuk menuju kesetaraan gender. Untuk mengetahui peran aktif perempuan dapat diukur dari partisipasi perempuan di lembaga pemerintah maupun swasta, besarnya angka kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐103
a. Persentase Partisipasi Perempuan di Lembaga Pemerintahan Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah adalah proporsi perempuan yang bekerja pada lembaga pemerintah terhadap jumlah seluruh pekerja perempuan. Indikator ini dihitung dengan menghitung pekerja perempuan yang bekerja di lembaga pemerintah dibagi dengan jumlah pekerja perempuan dibagi dengan jumlah pekerja permpuan dikali 100%. Tahun 2008 indikator ini masih tercatat 0%, tahun 2009 naik signifikan menjadi 9,8% dan sampai denga tahun 2012 tetap konstan dengan angka tercatat sebesar 9,8%. Berikut adalah gambar persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintahan. Gambar 2.63 Persentase Partisispasi Perempuan di Lembaga Pemerintahan Tahun 2008 - 2012 (%) 12 10
9,8
9,8
9,8
9,8
8 6 4 2 0
0 2008
2009
2010
2011
2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
b. Partisipasi Agkatan Kerja Perempuan Indikator ini digunakan untuk melihat berapa jumlah partisipasi angkatan kerja perempuan dari jumlah angkatan kerja perempuan. Indikator ini dihitung dengan menjumlahkan pastisipasi angkatan kerja perempuan dibagi dengan jumlah angkatan kerja perempuan dikali 100%. Tahun 2008 indikator ini tercatat masih 0%, namun tahun 2009 naik menjadi 21,5%, lalu hingga tahun 2012 indikator ini konstan tercatat 21,5%. Berikut adalah tabel pertisipasi angkatan kerja perempuan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐104
Gambar 2.64 Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan Tahun 2008 - 2012 (%) 25 21,5
20
21,5
21,5
21,5
15 10 5 0
0 2008
2009
2010
2011
2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
12) Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera a. Rata-rata Jumlah Anak Per Keluarga Salah satu indikator keberhasilan keluarga berencana adalah penurunan rata-rata jumlah anak per keluarga. Berikut adalah tabe; rata-rata anak per keluarga dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan. Tabel 2.68 Rata-rata Jumlah Anak Per Keluarga Tahun 2009 - 2012 No. 1.
Uraian Rata-rata jumlah anak per keluarga
2009
2010
2011
2012
2
2
2
2
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB
b. Rasio Akseptor KB Rasio akseptor KB adalah jumlah akseptor KB dalam periode 1 (satu) tahun per 1000 pasangan usia subur pada tahun yang sama. Indikator dhitung dengan menghitung jumlah akseptor KB dibagi dengan jumlah pasangan usia subur dikali 100. Tahun 2009 indikator ini tercatat 6,5, tahun 2010 naik signifikan menjadi 16,4, tahun 2011 turun siginifkan menjadi 2,5 dan tahun 2012naik sangat signifikan menjadi 49,8. Indikator ini berfluktuasi setiap tahunnya. Berikut adalah tabel rasio aksepto KB dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupatn Seruyan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐105
Tabel 2.69 Rasio Akseptor KB Tahun 2009 - 2012 No. 1.
Uraian Rasio akseptor KB
2009
2010
2011
2012
8,5
16,4
2,5
49,8
Sumber : Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB
c. Cakupan Peserta KB Aktif Indikator ini bertujuan untuk melihat berapa persen jumlah peserta program KB yang aktof dari jumlah pasangan subur yang ada di Kabupaten Seruyan setiap tahun. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah peserta program KB aktif dbagi dengan jumlah pasangan usia subur dikali 100%. Tahun 2008 indikator ini tercatat masih 0%, namun tahun 2009 naik siginifikan menjadi 51,08%, tahun 2010 naik kembali menjadi 77,14% dan tahun 2011 naik kembali menjadi 80,76, lalu tahun 2012 turun menjadi 74,4%. Berikut adalah tabel cakupan peserta KB aktif tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan. Gambar 2.65 Cakupan Peserta KB Aktif Tahun 2008 – 2012 (%) 100 80
77,14
80,76
74,4
60 51,08 40 20 0
0 2008
2009
2010
2011
2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
d. Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I Indikator bertujuan untuk melihat berapa persen jumlah keluarga pra sejahtera dan sejahtera I dari jumlah keluarga yang ada di Kabupaten Seruyan setiap tahun. Indikator ini dihitung dengan menhitung jumlah keluarga pra sejahtera dan sejahtera I dibagi dengan jumlah keluarga dikali 100%. Tahun 2008 indikator ini tercata masih 0%, namun tahun 2009 naik sangat signifikan menjadi 46,38%, namun pada tahun 2010 turun menjadi 38,41%, tahun 2011 turun sedikit
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐106
menjasi 37,71% dan tahun 2012 tercatat sebesar 37,7%. Berikut adalah gambar keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I dari tahun 2008 sampai denga tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan. Gambar 2.66 Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I Tahun 2008 - 2012 (%) 60 46,38
40
38,41
37,71
37,7
20 0
0 2008
2009
2010
2011
2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
13) Sosial a. Sarana Sosial Seperti Panti Asuhan, Panti Jompo dan Panti Rehabilitasi Indikator ini bertujuan untuk menunjukkan jumlah sarana social seperti panti asuhan, panti jompo, pant rehabilitasi, rumah singgal dan lain-lanin yang terdapat di suatu daerah. Tahun 2008 sarana social yang ada di Kabuputen Seruyan tercatat masih 0, tetapi tahun 2009 tercatat 6 buah, 2010 ada penambahn 1 buah yaitu menjadi 7 buah, tahun 2011 terdapat 6 buah panti asuhan dan tahun 2012 sama seperti tahun 2011 yaitu sebanyak 6 buah panti asuhan. Berikut adalah tabel sarana sosial yang terdapat pada Kabupaten Seruyan. Tabel 2.70 Sarana Sosial Seperti Panti Asuhan, Panti Jompo dan Panti Rehabilitasi Tahun 2008 - 2012 No.
Uraian
1. Sarana Sosial Seperti Panti Asuhan, {anti Jompo dan Panti Rehabilitasi
2008
2009
2010
2011
2012
0
6 Buah
7 Buah
6 Buah
6 Buah
Panti
Panti
Asuhan
Asuhan
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐107
b. PMKS Yang Memperoleh Bantuan Indikator ini bertujuan untuk melihat berapa persen jumlah PMKS yang diberikan bantuan dari jumlah PMKS yang seharusnya menerima bantuan. Indikator ini dihitung dengan enhitung jumlah PMKS yang diberikan bantuan dibagi degan jumlah PMKS yang seharusnya menerima bantuan dikali 100%. Indikator ini tahun 2008 tercatat masih 0%, namun tauhun 2009 naik sangat signifikan menjadi 57%, tetapi tahun 2010 turun sangat signifkan menjadi 17,23%, penurunan ini tidak berlajut sampai dengan tahun 2011, tahun 2011 naik menjadi 24,6% dan tahun 2012 naik kembali menjadi 47%. Berikut adalah gambar PMKS yang memperoleh bantuan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada kabupaten Seruyan. Gambar 2.67 PMKS Yang Memperoleh Bantuan Tahun 2008 - 2012 (%) 60
57
50
47
40 30
24,6
20
17,23
10 0
0 2008
2009
2010
2011
2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
c. Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Indikator digunakan untuk melihat berapa persen jumlah PMKS yang tertangani dari jumlah PMKS yang ada setiap tahun. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah PMKS yang tertangai dibagi dengan jumlah PMKS yang seharusnya menerima bantua dikali 100%. Indikator ini tahun 2008 tercatat masih 0%, namun tauhun 2009 naik sangat signifikan menjadi 57%, tetapi tahun 2010 turun sangat signifkan menjadi 17,23%, penurunan ini tidak berlajut sampai dengan tahun 2011, tahun 2011 naik menjadi 24,6% dan tahun 2012 naik kembali menjadi 47%. Berikut adalah gambar penanganan penangan penyandang masalah kesejahteraan sosial dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada kabupaten Seruyan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐108
Gambar 2.68 Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial Tahun 2008 - 2012 (%) 60
57
50
47
40 30
24,6
20
17,23
10 0
0 2008
2009
2010
2011
2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
14) Ketenagakerjaan Ketenagakerjaan adalah segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja pada waktu sebelum, selama dan sesudah masa kerja. Tenaga kerja (man power) adalah penduduk dalam usia kerja (dalam literatur 15-64 tahun). Di Indonesia dipakai batasan umur 10 tahun. Tenaga kerja adalah jumlah seluruh penduduk dalam usia kerja dalam suatu negara yang dapat memproduksi barang dan jasa, jika ada permintaan terhadap tenaga mereka dan jika mereka mau berpartisipasi dalam aktifitas tersebut. a. Angka Partisipasi Angkatan Kerja Berdasarkan publikasi ILO (International Labour Organization) tenaga kerja dikatakan sebagai penduduk usia kerja, yaitu penduduk usia 15 tahun atau lebih, seiring dengan program wajib belajar 9 tahun. Angkatan kerja merupakan bagian penduduk yang sedang bekerja dan siap masuk pasar kerja, atau dapat dikatakan sebagai pekerja dan merupakan potensi penduduk yang akan masuk pasar kerja. Tahun 2009 indikator ini tercatat sebesar 47.740 dan tahun 2010 naik menjadi 62.6399, lalu tahun 2011 tercatat sebesar 72.384. Berikut adalah tabel angka partisipasi angkatan kerja dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 di Kabupaten Seruyan. Tabel 2.71 Angka Partisipasi Angkatan Kerja Tahun 2009 - 2012 No. 1.
Uraian Angka Partisipasi Angkatan Kerja
Sumber : Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Pariwisata
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
2009
2010
2011
47.740
62.639
72.384
2012
II‐109
b. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Indikator ini bertujuan untuk melihat berapa persen jumlah penduduk angkatan kerja dari jumlah penduduk usia kerja yaitu umur 15-64 tahun setiap tahunnya. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah penduduk angkatan kerja dibagi dengan jumlah penduduk usia kerja dikali dengan 100%. Tahun 2008 indikator ini tercatat sebesar 86,25%, tahun 2009 turun sedikt sebesar 84,65% dan tahun 2010 juga mengalami penurunan yaitu menjadi 59,66%, namun pada tahun 2011 naik menjadi 84,65%, tapi kenaikan ini tidak berlangsung di tahun 2012, tahun 2012 tercatat turun menjadi 52%. Berikut adalah gambar tingkat partisipasi angkatan kerja Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Gambar 2.69 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Tahun 2008 - 2012 (%) 100 80
86,25
84,65
60
84,65 59,66
52
40 20 0 2008
2009
2010
2011
2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
c. Pencari Kerja yang Ditempatkan Indikator ini bertujuan untuk melihat berapa persen jumlah pencari kerja yang ditempatkan dari jumlah pencari kerja yang mendaftar. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah pencari kerja yangditempatkan dibagi dengan jumlah pencari kerja yang mendaftar daikali dengan 100%. Tahun 2008 indikator ini tercatat sebsar 1,15%, tahun 2009 naik sangat signifikan menjadi 51,73%, tahun 2010 turun menjasi 26,5%, tahun 2011 turun kembali menjadi 4,26 dan tahun 2012 naik sangat signifikan menjadi 96,96%. Berikut adalah gambar pencari kerja yang ditempatkan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐110
Gambar 2.70 Pencari Kerja Yang Ditempatkan Tahun 2008 - 2012 (%) 120 100
96,96
80 60
51,73
40 26,5
20 0
1,15 2008
4,26 2009
2010
2011
2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-2012.
d. Tingkat Pengangguran Terbuka Indkator ini untuk meklihat berapa persen penganggruan terbuka di Kabupaten Seruyan setiap tahun. Pengangguran terbuka adalah baik sukarela (mereka yang tidak mau bekerja karena mengharapkan pekerjaan yang lebih baik) maupun secara terpaksa (mereka yang mau bekerja tetapi tidak memperoleh pekerjaan).
Indikator ini dihitung dengan
menghitung jumlah pengangguran terbuka usia angkatan kerja dibagi dengan jumlah penduduk angkatan kerja dikali dengan 100%. Tahun 2009 indikator ini tercatat sebesar 3,52%, tahun 2010 turun menjadi 4,46% tahun 2011 turun kembali menjadi 2,42% dan tahun 2012 naik sedikit menjadi 3,99%. Berikut adalah tabel anka partisipasi angkatan kerja pada tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan. Tabel 2.72 Pengangguran Terbuka Tahun 2009 – 2012 (%) No. 1.
Uraian
2009
2010
2011
2012
Pengangguran terbuka
3,52
4,46
2,41
3.99
Sumber : Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Pariwisata
15) Koperasi Usaha Kecil dan Menengah Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasar atas azas kekeluargaan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐111
a. Persentase Koperasi Aktif Koperasi Aktif adalah koperasi yang dalam dua tahun terakhir mengadakan Rapat Anggota Tahunan atau koperasi yang dalam tahun terakhir melakukan kegiatan usaha. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah koperasi aktif dibagi dengan jumlah seluruh koperasi di Kabupaten Seruyan. Gambar 2.71 Persentase Koperasi Aktif Tahun 2008 - 2012 (%) 100 80 67,12
65,47
60
87,43
75,6
44,14
40 20 0
2008
2009
2010
2011
2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-2012.
Tahun 2008 indikator ini tercatat sebesar 44,14%, naik pada tahun 2009 menjadi 65,47%, lalu naik sedikit menjadi 67,12% pada tahun 2012 dan naik kembali menadi 75,6% lalu pada tahun 2012 terus naik menjadi 87,43%. Indikator ini tercatat terus menunjukkan trend yang positif naikm setiap tahunnya. Tabel 2.73 Banyaknya Koperasi Aktif dan Tidak Aktif Menurut Kecamatan Kecamatan
Aktif
Tidak Aktif Non
Jumlah
District
Active
Active
Total
010. Seruyan Hilir
50
6
56
011. Seruyan Hilir Timur
4
0
4
020. Danau Sembuluh
25
2
27
021. Seruyan Raya
13
0
13
030. Hanau
16
0
16
031. Danau Seluluk
11
2
13
040. Seruyan Tengah
21
7
28
041. Batu Ampar
4
0
4
050. Seruyan Hulu
6
5
11
051. Suling Tambun
3
0
3
Seruyan 2012
153
22
175
2011
121
41
162
Sumber: Seruyan Dalam Angka Tahun 2013
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐112
b. Jumlah UKM non BPR/LKM UKM Usaha kecil adalah peluang usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah atau usaha besar. Usaha menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah UKM aktif non BPR/LKM UKM. Tahun 2009 indikator ini tercatat 1.262, tahun 2010 tercatat 0 dan tahun 2011 naik sangat signifikan menjadi 0.162 lalu naik kembali menajdi 12.910 pada tahun 2012. Berikut adalah tabel jumlah UKM non BPR/LKM UKM dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan. Tabel 2.74 Jumlah UKM non BPR/LKM UKM Tahun 2009 - 2012 No. 1.
Uraian Jumlah UKM non BPR/LKM UKM
2009
2010
2011
2012
1.262
n.a
9.162
12.910
Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM
c. Usaha Mikro dan Kecil Indikator ini untuk melihat persen jumlah usaha mikro dan kecil dari jumlah seluruh UKM di Kabupaten Seruyan. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah usaha mikro dan kecil dibagi dengan jumlahseluruh UKM dikali 100%. Tahun 2008 indikator ini tercatat sebesar 295%, tahun 2009 turun menjadi 49,17%, tahun 2010 turun sangat signifikan menjadi 0%, kemudian tahun 2011 naik signifikan menjadi 99,6% dan tahun 2012 juga mengalami sedit kenaikan yaitu menjadi sebesar 99,74%. Berikut adalah gambar usaha mikro dan kecil di Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐113
Gambar 2.72 Usaha Mikro dan Kecil Tahun 2008 - 2012 (%) 350 300
295
250 200 150 100
99,6
50
99,74
49,17
0 2008
0 2010
2009
2011
2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
16) Penanaman Modal a. Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional (PMDN/PMA) Jumlah nilai investasi investor PMDN/PMA dihitung dengan menjumlahkan jumlah realisasi nilai proyek investasi berupa PMDN dan nilai proyek investasi PMA yang telah disetujui oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM). Banyaknya investasi PMDN berskala nasional dengan banyaknya investasi PMA berskala nasional dihitung dari total nilai proyek yang telah terealisasi pada suatu periode tahun pengamatan. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah nilai investasi beskala nasional. Tahun 2010 nilai investasi yang tercatat sebesar 5,3 Triliun rupiah, tahun 2011 turun signifikan menjadi 619 miliar rupiah dan tahun 2012 naik menjadi 979 miliar rupiah. Berikut adalah tabel jumlah investasi berskala nasional dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan. Tabel 2.75 Jumlah Nilai Investasi Berskala Nasional (PMDN/PMA) Tahun 20010 - 2012 No. 1.
Uraian
2010
2011
2012
Jumlah nilai investasi berskala
nasional
5.313.693.633.803 619.575.056.617 979.934.536.048
(PMDN/PMA) (rupiah) Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Seruyan
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐114
b. Kenaikan/Penurunan Nilai Realisasi PMDN/PMA Indikator ini bertujuan untuk melihat berapa persen kenaikan/penurunan realisasi PMDN/PMA pada tahun tertentu dibandingkan tahun sebelumnya. Berdasarkan data jumlah nilai investasi PMDN/PMA yang disajikan pada Tabel 2.75, maka pada tahun 2011 terjadi penurunan nilai realisasi sebesar 88% atau Rp.(4.694.118.577.186) dibanding tahun sebelumnya. Namun tahun 2012 angka tersebut mengalami kenaikan sebesar 58% atau Rp.360.359.479.431. 17) Kebudayaan a. Penyelengaraan Festival Seni dan Budaya Indikator ini bertujuan untuk melihat jumlah penyelenggaraan festival seni dan budaya di Kabupaten Seruyan pada setiap tahun. Indikator ini dihitung dengan menjumlahkan penyelenggaraan festival seni dan budaya di Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Tahun 2008 indikator ini tercatat sebanyak 2 kali, tahun 2009 sebanyak 3 kali, tahun 2010 naik menjadi 5 kali, tetapi tahun 2011 dan tahun 2012 turun menjadi hanya 1 kali dalam setahun. Berikut adalah tabel penyelenggaraan festival seni dan budaya di Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Tabel 2.76 Penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya Tahun 2008 - 2012 No.
Uraian
1. Penyelengaraan Festival Seni dan
2008
2009
2010
2011
2012
2 Kali
3 Kali
5 Kali
1 Kali
1 Kali
Budaya Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
b. Sarana Penyelengaraan Seni dan Budaya Indikator ini memiliki tujuan untuk melihat jumlah sarana penyelenggaraan seni dan budaya Kabupaten Seruyan pada setiap tahun. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah sarana penyelenggaraan seni dan budaya pada setiap tahun. Tahun 2008 indikator ini tercata terdapat sebanyak 674 buah, lalu tahun 2009 turun sangat signifikan yaitu hanya menjadi 1 buah, tahun 2010 naik menjadi 3 buah. Tahun 2011 dan tahun 2012 tercatat turun yaitu hanya terdapat 1 buah sarana oenyelenggaraan seni dan budaya. Berikut adalah tabel sarana penyelenggaraan seni dan budaya Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐115
Tabel 2.77 Sarana Penyelengaraan Seni dan Budaya Tahun 2008 - 2012 No.
Uraian
1. Sarana Penyelengaraan Seni dan
2008
2009
2010
2011
2012
674
1
3
1
1
Budaya (unit) Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
c. Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya Yang Dilestarikan Indikator ini memiliki fungsi untk melihat jumlah benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan dari total benda, situs dan kawasan yang dimiliki Kabupaten Seruyan. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah benda, situs dan kawasan cagar budaya yang dilestarikan dibagi dengan total benda, situs dan kawasan yang dimiliki Kabupaten Seruya dikali 100%. Gambar 2.73 Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya Yang Dilestarikan Tahun 2008 - 2012 (%) 120 100
100
80 60 40 20
20
0 2008
2009
10 2010
10 2011
10 2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
Tahun 2008 indikator ini tercatat sangat baik yaitu sebesar 100%, tahun 2009 turun sangat signifikan menjadi 20% dan tahun 2010 turun kembali menjadi 10% sampai dengan tahun 2012 yaitu tetap tercatat 10%. Berikut adalah gambar benda, situs da kawasan cagar budaya yang dilestarikan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐116
18) Kepemudaan dan Olahraga a. Jumlah Organisasi Pemuda Organisasi pemuda adalah sekelompok pemuda yang berkerjasama dengan suatu perencanaan- perencanaan kerja dan peraturan-peraturan, untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah organisasi pemuda yang aktif sampai dengan tahun pengukuran. Tahun 2008 indikator tercatat 24 organisasi, tahun 2009 turun menjadi 17 organisasi, tahun 2010 naik signifikan menjadi 55 organisasi dan tahun 2011 kembali turun menjadi 48 organisasi, lalu tahun 2012 naik menjadi 54 organisasi. Indikator ini terlihat berfluktuasi pada setiap tahun sampai tahun 2012. Berikut adalah tabel jumlah organisasi pemuda dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan. Tabel 2.78 Jumlah Organisasi Pemuda Tahun 2008 - 2012 No.
Uraian
2008
2009
2010
2011
2012
24
17
55
48
54
1. Jumlah Organisasi Pemuda (organisasi) Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2008-2013.
b. Gelanggang/Balai Remaja (Selain Milik Swasta) Indikator berfungsi untuk melihat berapa jumlah gelanggang/balai remaja di Kabupaten Seruyan. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah gelanggang/balai remaja di Kabupaten Seruyan dibagi dengan umlah penduduk dikali 1.000. Tahun 2008 indikator ini tercatat masih 0, tahun 2009 naik sedikit menjadi 0,003, tahun 2010 naik menjadi 0,23, selanjutnya pada tahun 2011 dan tahun 2012 indikator ini tercatat 0. Berikut adalah gambar indikator gelanggang/balai remaja (selain milik swasta) dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐117
Gambar 2.74 Gelanggang/Balai Remaja (Selain Milik Swata) Tahun 2008 - 2012 0,25 0,23 0,2 0,15 0,1 0,05 0,003 0 0 0 2008 2009 2010 2011 2012 Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20080
2012.
c. Lapangan Olahraga Indikator ini bertujuan untuk melihat jumlah lapangan olahraga di Kabupaten Seruyan. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah lapangan olahraga di Kabupaten Seruyan dibagi dengan jumlah penduduk dikali dengan 1.000. Tahun 2008 indikator ini masih tercatat 0, lalu tahun 2009 tercatat 0,02, tahun 2010 naik menjadi 0,23, selajutnya untuk tahun 2011 dan tahun 2012 turun menjadi 0,16. Hal tersebut artinya bahwa lapangan olahraga memiliki nilai sebsar 0,16 setiap 1000 penduduk pada tahun 2012 di Kabupaten Seruyan. Berikut adalah gambar lapangan olahraga di Kabupaten Seruyan dai tahun 2008 sampai dengan tahun 2012, dan tabel prasana atau fasilitas olahraga tahun 2012 di Kabupaten Seruyan. Gambar 2.75 Lapangan Olahraga Tahun 2008 - 2012 0,25
0,23
0,2 0,16
0,15
0,16
0,1 0,05 0
0 2008
0,02 2009
2010
2011
2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐118
Tabel 2.79 Jumlah Prasarana/Fasilitas Olah Raga Tahun 2012 Banyaknya Quantity
Fasilitas Facility
Memenuhi standar
(1)
Belum memenuhi standar
(2)
(3)
1. Gedung Olah Raga/Sanggar Senam
-
2
2. Lapangan Sepak Bola
-
10
3. Lapangan Futsal
2
-
4. Lapangan Basket
1
-
5. Lapangan Tennis
2
-
6. Lapangan Bulu Tangkis
2
-
7. Lapangan Panahan
-
-
8. Lapangan Soft Ball
-
-
9. Lapangan Golf
-
-
10. Kolam Renang/ Dayung
-
-
11. SKB/BPKB
-
-
12. Lapangan Bola Voli
-
2
13. Lapangan Sepak Takraw
-
1
14. Sirkuit Motor
-
-
15. Tempat Fitness
-
1
Sumber : Seruyan Dalam Angka 2013
19) Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri a. Kegiatan Pembinaan Terhadap LSM, Ormas dan OKP Indikator ini menunjukkan junlah kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP. Tahun 2008 indikator ini tercatat terdapat 3 kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP, tahun 2009 dan 2010 turun menjadi 1 kegiatan, lalu tahun 2011 naik menjadi 2 kegiatan menjadi 2 kegiatan, selanjutnya tahun 2012 hanya terdapat 1 kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP. Berikut adalah tabel kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐119
Tabel 2.80 Kegiatan Pembinaan Terhadap LSM, Ormas dan OKP Tahun 2008 - 2012 No.
Uraian
2008
2009
2010
2011
2012
3
1
1
2
1
1. Kegiatan Pembinaan Terhadap LSM, Ormas dan OKP
Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
b. Kegiatan Pembinaan Politik Daerah Indikator ini menunjukkan jumlah kegiatan pembinaan politik daerah. Tahun 2008 indikator ini tercatat ada 3 kegiatan pembinaan politik daerah, tahun 2009 turun menjadi 1 kegiatan, tahun 2010 naik signifikan menjadi 4 kegiatan dan tahun 2011 dan 2012 turun menjadi hanya 1 kegiatan pembinaan politik daerah. Berikut adalah tabel pembinaan daerah dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 di Kabupaten Seruyan. Tabel 2.81 Kegiatan Pembinaan Politik Daerah Tahun 2008 - 2012 No.
Uraian
2008
2009
2010
2011
2012
3
1
4
1
1
1. Kegiatan Pembinaan Politik Daerah
Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
20) Otonomi Daerah, Pemerintahan umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat daerah, Kepegawaian dan Persandian a. Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 Penduduk (Hanya ada data tahun 2010 – 2012) (SDA) Polisi Pamong Praja adalah aparatur Pemerintah Daerah yang melaksanakan tugas Kepala Daerah dalam memelihara dan menyelenggarakan ketentraman dan ketertiban umum, menegakkan Peraturan Daerah dan Keputusan Kepala Daerah. Jumlah polisi pamong praja dihitung dari jumlah aparatur pada satuan polisi pamong praja yang ditetapkan tugas pokok dan fungsinya berdasarkan peraturan perundang-undangan. Satuan polisi pamong praja merupakan perangkat daerah yang dapat berbentuk dinas daerah atau lembaga teknis daerah.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐120
Indkator ini dihitung dengan menghitung jumlah polisi pamong praja dibagi dengan jumlah penduduk dikali dengan 10.000. Tahun 2010 indikator ini tercatat 857,56, tahun 2011 naik menjadi 1054,29 dan tahun 2012 turun menjadi 952,93. Pada tahun 2012 artinya bahwa rasio satpol PP sebsar 952,93 per 10,000 penduduk. Berikut adalah tabel rasio jumlah polisi pamong praja per 10.000 penduduk di Kabupaten Seruyan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012. Tabel 2.82 Rasio Jumlah Polisi Pamong Praja Per 10.000 Penduduk Tahun 2010 - 2012 No.
Uraian
2010
2011
2012
1. Jumlah Satpol PP
12
15
14
2. Jumlah penduduk
139.931
142.275
146.914
857,56
1054,29
952,93
Rasio jumlah polisi pamong praja per 10.000 penduduk Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2008-2013.
b. Jumlah Linmas Per Jumlah 10.000 Penduduk Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) merupakan satuan yang memiliki tugas umum pemeliharaan ketentraman dan ketertiban masyarakat. Satuan ini memiliki peran penting dalam ketertiban masyarakat secara luas. Indikator ini dihiung dengan menghitung jumlah linmas dibagi dengan jumlah penduduk dikali 10.000. Tahun 2009 indikator ini tercatat 46,62, tahun 2010 45,45, tahun 2011 44,70 dan tahun 2012 43,29. Indikator ini cenderung stabil. Pada tahun 2012 artinya rasio linmas sebesar 43,29 per 10.000 penduduk. Berikut adalah indikator jumlah linmas per jumlah 10.000 penduduk tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 di Kabupaten Seruyan. Tabel 2.83 Jumlah Linmas Per Jumlah 10.000 Penduduk Tahun 2009 - 2012 No.
Uraian
1.
Jumlah Linmas
2.
Jumlah Penduduk
3.
Jumlah Linmas Per Jumlah 10.000 Penduduk
2009
2010
2011
2012
636
636
636
636
137.012
139.931
142.275
146.914
46,42
45,45
44,70
43,29
Sumber : Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (data diolah).
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐121
c. Kemiskinan Indikator ini bertujuan untuk menghitung berapa persen masyarakat miskin yang terdapat pada Kabupaten Seruyan pada setiap tahun. Tahun 2009 indikator ini tercatat sebesar 8,84, tahun 2010 naik menjadi 10,58, tahun 2011 turun menjadi 8,82% dan pada tahun 2012 kemiskinan yang terdapat pada Kabupaten Seruyan tercatat sebesar 7,92. Dengan turunnya angka kemiskinan, menandakan bahwa semakin baik kondisi perekonomian setiap wilayah, dalam hal ini yaitu Kabupaten Seruyan. Berikut adalah tabel kemiskinan pada Kabupaten Seruyan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. Tabel 2.84 Kemiskinan Tahun 2009 – 2012 (%) No.
Uraian
1. Kemiskinan
2009
2010
2011
2012
8,84
10,58
8,82
7,92
Sumber : Seruyan Dalam Angka 2011-2013
d. Penegakan PERDA Indikator berikut memberikan informasi tentang sudah bagaimanakah status penegakan perda di Kabupaten Seruyan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. Tahun 2009 indikator ini tercatat statusnya cukup sampai tahun 2011, dan tahun 2012 statusnya baik dalam penegakan Perda di Kabupaten Seruyan. Berikut adalah tabe; penegakan Peraturan Daerah di Kabupaten Seruyan dari tahun 2009 sampai denga tahun 2012. Tabel 2.85 Penegakan Peraturan Daerah No.
Uraian
1. Penegakan Peraturan Daerah
2009
2010
2011
2012
Cukup
Cukup
Cukup
Baik
Sumber : Badan Kesatuan Bangsa, Politik dan Perlindungan Masyarakat (data diolah)
e. Sistem Informasi Manajemen PEMDA Indikator ini menunjukkan jumlah sistim informasi manajemen Pemda yang telah dibuat oleh Pemda Kabupaten Seruyan. Tahun 2008 indikator ini tercatat masih 0 buah, tahun 2009 terdapat 4 buah dan tahun 2010 sampai dengan`` tahun 2012 tercatat 0 buah.Berikut adalah tabel sistim informasi manajemen PEMDA di Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐122
Tabel 2.86 Sistim Informasi Manajemen PEMDA Tahun 2008 - 2012 No.
Uraian
1. Sistim Informasi Manajemen PEMDA
2008
2009
2010
2011
2012
0 Buah
4 Buah
0 Buah
0 Buah
0 Buah
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
f. Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat Indikator ini untuk melihat ada atau tidaknya survey IKM di Pemda. Tahun 2008 terdapat Indeks kepuasan layanan masayarakat, namun tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 tidak terdapat Indeks kepuasan layanan masayarakat. Berikut adalah tabel Indeks kepuasan layanan masyarakat dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan. Tabel 2.87 Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat Tahun 2008 - 2012 No.
Uraian
1. Indeks Kepuasan Layanan
2008
2009
2010
2011
2012
Ada
Tidak
Tidak
Tidak
Tidak Ada
Ada
Ada
Ada
Masyarakat
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
21) Ketahanan Pangan a. Regulasi Ketahanan Pangan Indikator ini berfungsi untuk melihat ada atau tidaknya peraturan tentrang kebijakan ketahanan pangan dalam bentuk Perda, Perkada dan sebagainya. Pada tahun 2008 regulasi ketahanan pangan tidak ada, tahu 2009 juga tidak ada, namun tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 sudah ada regulasi ketahanan pangan di Kabupaten Seruyan. Berikut adalah tabel regulasi ketahanan pangan pada Kabupaten Seruyan. Tabel 2.88 Regulasi Ketahanan Pangan Tahun 2008 - 2012 No.
Uraian
1. Regulasi Ketahanan Pangan
2008
2009
2010
2011
2012
Tidak
Tidak
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐123
b. Ketersediaan Pangan Utama Indikator ini bertujuan untuk melihat berapa persen rata-rata jumlah ketersediaan pangan utama per tahun dari jumlah penduduk. Indikator ini dihitung dengan menghitung rata-rata jumlah ketersediaan pangan dibagi dengan jumlah penduduk dikali dengan 100%. Tahun 2009 indikator ini masih tercatat sebesar 0%, tahun 2010 tercatat sebesar 56,01%, naik pada tahun 2011 yaitu menjadi 60%, kemudian turun menjadi 50,31% pada tahun 2012. Berikut adalah tabel ketersediaan pangan utama di Kabupaten Seruyan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. Tabel 2.89 Ketersediaan Pangan Utama (%) No.
Uraian
2009
2010
2011
2012
1. Ketersediaan pangan utama
0%
56,01%
60%
50,31%
Sumber : Badan Ketahanan Pangan
22) Pemberdayaan Masyarakat dan Desa a. Rata-Rata Jumlah Kelompok Binaan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) Rata-rata jumlah kelompok binaan LPM adalah banyaknya kelompok binaan LPM dalam 1 (satu) tahun dibagi dengan jumlah LPM. Tahun 2009 indikator ini tercatat rata-rata sebanyak 10 kelompok binaan LPM, kemudian turun menjadi 7, tahun 2011 naik menjadi 15, dan tahun 2012 indikator ini tercatat naik menjadi rata-rata ada 18 kelompok binaan LPM. Berikut adalah tabel rata-rata jumlah kelompok binaan LPM dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. Tabel 2.90 Rata-Rata Jumlah Kelompok Binaan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM) No.
Uraian
1. Rata-rata jumlah kelompok binaan LEmbaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)
2009
2010
2011
2012
10
7
15
18
Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
b. Rata-Rata Jumlah Kelompok Binaan PKK Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga selanjutnya di singkat PKK, adalah gerakan nasional dalam pembangunan masyarakat yang tumbuh dari bawah yang pengelolaanya dari, oleh dan untuk masyarakat menuju terwujudnya keluarga yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, Berakhlak mulia dan berbudi luhur, sehat RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐124
sejahtera, maju dan mandiri, kesejahteraan dan keadilan gender serta kesadaran hukum dan lingkungan. Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK adalah banyaknya kelompok binaan PKK dalam 1 (satu) tahun dibagi dengan jumlah PKK. Indikator ini baru tercatat datanya pada tahun 2012 yaitu rata-rata terdapat 5 kelompok binaan PKK. Tabel 2.91 Rata-Rata Jumlah Kelompok Binaan PKK No.
Uraian
1. Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK
2009
2010
2011
2012
-
-
-
5
Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
c. Jumlah LSM Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) adalah Organisasi/Lembaga yang dibentuk oleh anggota masyarakat Warga Negara Republik Indonesia secara sukarela atas kehendak sendiri dan berminat serta bergerak dibidang kegiatan tertentu yang ditetapkan oleh organisasi/lembaga sebagai wujud partisipasi masyarakat dalam upaya meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat, yang menitik beratkan kepada pengabdian secara swadaya. Jumlah LSM dihitung berdasarkan jumlah LSM aktif dalam satu (1) tahun. Indikator ini baru tercatat datanya pada tahun 2011 dan tahun 2012 yaitu terdapat 3 LSM aktif di Kabupaten Seruyan. Tabel 2.92 Jumlah LSM No.
Uraian
1. Jumlah LSM
2009
2010
2011
2012
-
-
3
3
Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
d. PKK Aktif Indikator ini berfungsi untuk melihat berapa persen jumlah PKK aktif dari jumlah PKK yang ada. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah PKK aktif dibagi dengan jumlah PKK yang ada di Kabupaten Seruyan dikali 100%. Tahun 2008 indikator ini tercatat masih 0%, namun tahun 2009 indikator ini tercatat sebesar 100%, dan angka tersebut berlangsung sampai tahun 2012 yaitu sebesar 100%. Berikut adalah gambar PKK aktif di Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐125
Gambar 2.76 PKK Aktif Tahun 2008 - 2012 (%) 120 100 80 60 40 20 0
100
0 2008
2009
100
2010
100
2011
100
2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-2012.
e. Posyandu Aktif Pengertian Posyandu adalah suatu wadah komunikasi alih teknologi dalam pelayanan kesehatan masyarakat dari Keluarga Berencana dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat dengan dukungan pelayanan serta pembinaan teknis dari petugas kesehatan dan keluarga berencana yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia sejak dini. Indikator ini dihitung dengan menghitug jumlah posyandu aktif dibagi dengan total posyandu dikali 100%. Tahun 2008 indikator ini masih tercatat 0%, namun dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 tercatat sebesar 96%. Berikut adalah gambar untuk posyandu aktif dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan. Gambar 2.77 Posyandu Aktif Tahun 2008 - 2012 (%) 120 100
96
96
96
96
80 60 40 20 0
0 2008
2009
2010
2011
2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐126
23) Statistik a. Buku “Seruyan Dalam Angka” Indikator ini untuk melihat apakah ada atau tidak buku seruyan dalam angka setiap tahunnya. Buku Seruyan dalam angka sangat penting karena dengan buku ini masyarakat dapat membaca secara statistic potensi apa saja yang ada di Kabupaten Seruyan dan buku ini juga berfungsi sebagai bahan promosi Kabupaten Seruyan keluar Kabupaten Seruyan. Buku Seruyan dalam angka dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 selalu ada dan tercatat dalam BPS. Berikut adalah tabel keberadaan atau tidak buku “Seruyan Dalam Angka” dari tahun 2008 dampai dengan tahun 2012. Tabel 2.93 Buku “Seruyan Dalam Angka” Tahun 2008 - 2012 No.
Uraian
1. Buku “Seruyan Dalam Angka”
2008
2009
2010
2011
2012
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
b. Buku “PDRB Kabupaten Seruyan” Indikator ini untuk melihat apakah ada atau tidak buku PDRB Kabupaten Seruyan setiap tahunnya. Buku PDRB Kabupaten Seruyan sangat penting karena dengan buku ini masyarakat dapat membaca secara statistic potensi apa saja yang ada di Kabupaten Seruyan dan buku ini juga berfungsi sebagai bahan promosi Kabupaten Seruyan keluar Kabupaten Seruyan. Buku PDRB Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 selalu ada dan tercatat dalam BPS. Berikut adalah tabel keberadaan atau tidak buku “PDRB Kabupaten Seruyan” dari tahun 2008 dampai dengan tahun 2012. Tabel 2.94 Buku “PDRB Kabupaten Seruyan” Tahun 2008 - 2012 No.
Uraian
1. Buku “PDRB Kabupaten Seruyan”
2008
2009
2010
2011
2012
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐127
24) Kearsipan a. Pengelolaan Arsip Secara Baku Indikator ini berfungsi untuk melihat berapa persen SKPD yang telah menerapkan arsip secara baku setiap tahunnya. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumah SKPD yang telah menerapkan arsip secara baku dibagi dengan jumlah SKPD dikali 100%. Tahun 2008 indikator ini tercatat masih 0%, lalu tahun 2009 tercatat naik sangat signifikan menjadi 100% lalu turun sangat signifikan kembali pada tahun 2010 yaitu 0% dan tahun 2011 naik menjadi 35,7%, tahun 2012 kembali 0% kembali. Berflukstuasinya indikator ini perlu dilakukan ditandakan yang tepat. Karena arsip sangat penting guna kelancaran kerja di tahun berikutnya. Gambar 2.78 Pengelolaan Arsip Secara Baku Tahun 2008 - 2012 (%) 150 100
100
50 0
35,7 0 2008
0 2010
2009
0 2012
2011
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-2012.
b. Peningkatan SDM Pengelola Kearsipan Indikator ini berfungsi untuk melihat berapa jumlah kegiatan peningkatan SDM pengelola kearsipan pada setiap tahun. Tahun 2008 indikator ini tercatat masih belum ada kegiatan, dan atahun 2009 mulai ada kegiatan, tahun 2012 tercatat ada 1 kegiatan, namun tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 tidak ada kegiatan peningkatan SDM pengelola kearsipan. Tabel 2.95 Peningkatan SDM Pengelola Kearsipan Tahun 2008 - 2012 (%) No.
Uraian
1. Peningkatan SDM Pengelola Kearsipan
2008
2009
2010
2011
2012
0
Ada
1
0
0
Kegiatan
Kegiatan Kegiatan Kegiatan
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐128
25) Komunikasi dan Informatika a. Jumlah Jaringan Komunikasi Jumlah jaringan komunikasi adalah banyaknya jaringan komunikasi baik telepon genggam maupun stasioner. Jaringan komunikasi dihitung dari banyaknya jaringan komunikasi yang berada dalam wilayah suatu pemerintah daerah. Sebuah operator jasa telekomunikasi dapat memiliki satu (1) jaringan dan sebaliknya, beberapa operator dapat menggunakan hanya satu (1) jaringan telekomunikasi di wilayah pemerintah daerah. Tahun 2009 indikator ini tercatat ada 9 unit jaringan komunikasi dan sampai tahun 2012, jumlah jaringan komunikasi tetap konstan yaitu sebanyak 9 unit. Berikut adalah tabel jumlah jaringan komunikasi di Kabupaten Seruyan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. Tabel 2.96 Jumlah Jaringan Komunikasi No.
Uraian
1. Jumlah Jaringan Komunikasi
2009 9 Unit
2010
2011
2012
9 Unit
9 Unit
9 Unit
Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi, dan Informatika
b. Rasio Wartel/Warnet Terhadap Penduduk Rasio wartel/warnet atau rasio ketersediaan wartel/warnet adalah jumlah wartel/warnet per 1.000 penduduk. Wartel atau warung telekomunikasi adalah tempat usaha komersial yang dimiliki oleh perorangan atau badan hukum yang memberikan jasa sambungan telekomunikasi kepada masyarakat dan akan menerima pembayaran dari konsumen secara langsung setelah jasa diberikan. Warnet atau warung internet adalah tempat usaha komersial yang dimiliki oleh perorangan atau badan hukum yang memberikan jasa sambungan internet kepada masyarakat dan akan menerima pembayaran dari konsumen secara langsung setelah jasa diberikan. Indikator ini tercatat pada tahun 2010 yaitu sebesar 0,08% dengan jumlah wartel/warnet 11 buah dan jumlah penduduk sebanyak 139.931. Hal tersebut artinya rasio wartel atau warnet terhadap penduduk yaitu sebesar 0,08 per 1.000 penduduk.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐129
Tabel 2.97 Rasio Wartel/Warnet Terhadap Penduduk Tahun 2010 (%) No. 1
Uraian
2010
Jumlah Wartel/Warnet terhadap Penduduk
11 buah
2
Jumlah Penduduk (Jiwa)
139.931
3
Rasio Wartel/Warnet terhadap Penduduk
0,08
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
c. Jumlah Surat Kabar Nasional/Lokal Surat kabar merupakan komunikasi massa yang diterbitkan secara berkala dan bersenyawa dengan kemajuan teknologi pada masanya dalam menyajikan tulisan berupa berita, feature, pendapat, cerita rekaan (fiksi), dan bentuk karangan yang lain. Jumlah surat kabar nasional/lokal adalah banyaknya jenis surat kabar terbitan nasional atau terbitan lokal yang masuk ke daerah. Indikator ini tahun 2009 tercatat masih belum ada surat kabar nasional maupun local yang ada di Kabupaten Seruyan, tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 terdapat 11 buah surat kabar nasional maupun lokal. Tabel 2.98 Jumlah Surat Kabar Nasional/Lokal No.
Uraian
1. Jumlah surat kabar nasional/ lokal
2009
2010
2011
2012
0
11
11
11
Buah
Buah
Buah
Buah
Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi, dan Informatika
d. Jumlah penyiaran radio/TV lokal Jumlah penyiaran radio/TV lokal adalah banyaknya penyiaran radio/TV nasional maupun radio/TV lokal yang masuk daerah. Tahun 2009 indikator ini tercatat ada sebanyak 9 cahannel penyiaran rasio atau TV local, channel tersebut juga sama jumlahnya di tahun 2010 yaitu sebnyak 9 channel, namun tahun 2011 dan tahun 2012 turun menjadi 8 channel. Berikut adalah tabel penyiaran radio atau TV lokal.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐130
Tabel 2.99 Jumlah penyiaran radio/TV lokal No.
Uraian
2009
2010
2011
2012
9
9
8
8
Chanel
Chanel
1. Jumlah penyiaran radio/TV lokal
Chanel Chanel Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi, dan Informatika
e. Web Site Milik Pemerintah Daerah Indikator ini untuk melihat ada atau tidak website milik Pemerintah Daerah. Tahun 2008 sampai tahun 2009 indikator ini tercatat memiliki website Pemda. Namun tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 indikator ini tercatat tidak ada, artinya bahwa tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 Pemda tidak memiliki Website. Berikut adalah tabel website milik Pemerintah Daerah. Tabel 2.100 Web Site Milik Pemerintah Daerah Tahun 2008 - 2012 (%) No.
Uraian
1. Web Site Milik Pemerintah
2008
2009
2010
2011
2012
Ada
Ada
Tidak
Tidak
Tidak
Ada
Ada
Ada
Daerah
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
f. Pameran/Expo Indikator ini berfungsi untuk menunjukkan pameran/expo yang dilaksanakan per Tahun. Tahun 2008 Kabupaten Seruyan belum melakukan pameran atau expo, tahun 2009 terdapat 2 kali pameran atau expo tahun 2010 dan 2011 tercatat 1 kali mengadakan pameran atau expo dan tahun 2012 tercatat ada 2 kali pameran atau expo. Berikut adalah tabel pameran atau expo tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Tabel 2.101 Pameran/Expo Tahun 2008 - 2012 No.
Uraian
1. Pameran/Expo
2008
2009
2010
2011
2012
0
2 Kali
1 Kali
1 Kali
2 Kali
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐131
26) Perpustakaan Perpustakaan adalah suatu wadah atau tempat di mana didalamnya terdapat bahan pustaka untuk masyarakat, yang disusun menurut sistim tertentu, yang bertujuan untuk meningkatkan mutu kehidupan masyarakat serta sebagai penunjang kelangsungan pendidikan. Perpustakaan umum merupakan perpustakaan yang bertugas mengumpulkan, menyimpan, mengatur dan menyajikan bahan pustakanya untuk masyarakat umum. a. Jumlah Perpustakaan Jumlah perpustakaan dihitung berdasarkan jumlah perpustakaan umum yang dapat diakses secara langsung oleh masyarakat yang beroperasi di wilayah pemerintah daerah. Tahun 2009 terdapat 1 perpustakaan daerah dan 4 perpustakaan desa, tahun 2010 terdapat 1 perpustakaan daerah dan 8 perpustakaan desa, tahun 2012 naik menjadi ada 1 perpustakaan daerah dan 24 perpustakaan desa. Berikut adalah tabel jumlah perpustakaan yang ada di Kabupaten Seruyan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. Tabel 2.102 Jumlah Perpustakaan No.
Uraian
1. Jumlah Perpustakaan
2009
2010
2011
2012
1 perpustakaan
1 perpustakaan
1 perpustakaan
1 perpustakaan
daerah dan 4
daerah dan 8
daerah dan 22
daerah dan 24
perpustakaan
perpustakaan
perpustakaan
perpustakaan
desa
desa
desa
desa
Sumber : Dinas Perhubungan Komunikasi, dan Informatika
b. Jumlah Pengunjung Perpustakaan Per Tahun Pengunjung perpustakaan adalah pemakai perpustakaan yang berkunjung ke perpustakaan untuk mencari bahan pustaka dalam satu (1) tahun. Pengunjung perpustakaan dihitung berdasar pengunjung yang mengisi daftar kehadiran atau berdasar data yang diperoleh melalui system pendataan pengunjung. Tahun 2008 jumlah pengunjung perpustakaan masih tercatat 0%, lalu naik menjadi 4,22 dan tahun 2010 naik sangat signifikan menjadi 62,64%, tetapi tahun 2011 turun sangat signifikan menjadi 0,01% kemudian naik sedikit di tahun 2012 menjadi 2,8%. Berikut adalah gambar jumlah pengunjung perpustakaan setiap tahun di Kabupaten Seruyan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐132
Gambar 2.79 Jumlah Pengunjung Perpustakaan Per Tahun Tahun 2008 - 2012 (%) 70 60 50 40 30 20 10 0
62,64
0 2008
4,22 2009
2010
0,01 2011
2,8 2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-2012.
c. Koleksi Buku Yang Tersedia di Perpustakaan Daerah Indikator ini digunakan untuk melihat berapa jumlah koleksi judul buku yang tersedia di perpustakaan diaerah terhadap jumlah koleksi jumlah buku yang tersedia di Perpustakaan Daerah. Indikator ini tahun 2008 tercatat masih 0%, lalu tahun 2009 tercatat menjadi 29,84 sampai tahun 2010, tahun 2011 naik sedikit menjadi 30,15% dan pada tahun 2012 juga mengalami sedikit kenaikan menjadi 31%. Gambar 2.80 Koleksi Buku Yang Tersedia di Perpustakaan Daerah Tahun 2008 - 2012 (%) 40 30
29,8
29,84
30,15
31
20 10 0
0 2008
2009
2010
2011
2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐133
2.3.2. Fokus Layanan Urusan Pilihan 1) Pertanian a. Produktivitas Padi atau Bahan Pangan Utama Lokal Lainnya Per Hektar Indikator ini digunakan untuk melihat berapa persen produksi tanaman padi/bahan pangan utama lokal lainnya terhadap luas areal tanaman padi atau bahan pangan utama lokal. Indikator ini dihitung dengan menghitung produksi tanaman padi/bahan pangan utama lokal lainnya dibagi dengan luas areal tanaman padi/ bahan pangan utama lokal lainnya dikali 100%. Tahun 2008 indikator ini tercatat sebesar 108,13%, tahun 2009 tercatat hanya sebesar 26,9 kwintal dan tahun 2010 naik menadi 148,21%, lalu tahun 2012 produksi padi atau bahan pangan utama lokal laiinya sebesar 122,47%. Berikut adalah tabel produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal laiinya dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan. Tabel 2.103 Produktivitas Padi atau bahan Pangan Utama Lokal Lainnya Per Hektar Tahun 2008 - 2012 (%) No. 1.
Uraian Produktivitas Padi atau bahan Pangan Utama Lokal Lainnya Per
2008
2009
2010
2011
2012
108,13%
26,9
148,21 %
n.a
122,47 %
Kwintal
Hektar Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
b. Kontribusi Sektor Pertanian/Perkebunan Terhadap PDRB Indikator ini digunakan untuk melihat berapa besar kontribusi pertanian atau perkebunan terhadap PDRB per Tahun. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah kontribusi PDRB dari sektor pertanian atau perkebunan dibagi dengan jumlah PDRB dikali 100%. Tahun 2008 atas dasar harga berlaku indikator ini tercatat sebesar 51,68% dan atas dasar harga konstan sebesar 55,9%. Indikator ini cenderung stabil sampai dengan tahun 2012 yaitu dengan ADHB tercatat sebesar 50,2% dan dengan ADHK tercatat sebesar 54,00%. Berikut adalah tabel kontribus sektor pertanian atau perkebunan terhadap PDRB tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐134
Tabel 2.104 Kontribusi Sektor Pertanian/Perkebunan Terhadap PDRB Tahun 2008 - 2012 (%) No. Uraian 1 Kontribusi sektor pertanian/ perkebunan terhadap PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) 2 Kontribusi sektor pertanian/ perkebunan terhadap PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2012-2013.
2008 51,68
2009 50,63
2010 50,67
2011 50,66
2012 50,20
55,59
54,47
54,10
54,00
54,00
c. Kontribusi Sektor Pertanian (Palawija) terhadap PDRB Indikator ini digunakan untuk melihat berapa besar kontribusi sektor pertanian (palawija) terhadap PDRB per Tahun. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah kontribusi
PDRB
dari
sektor
pertanian
(palawija)
dibagi
dengan
jumlah
PDRB
pertanian/perkebunan dikali 100%. Tahun 2008 atas dasar harga berlaku indikator ini tercatat sebesar 0,02% dan atas dasar harga konstan sebesar 0,05%. Indikator ini cenderung stabil sampai dengan tahun 2012 yaitu dengan ADHB tercatat sebesar 0,02% dan dengan ADHK tercatat sebesar 0,04%. Berikut adalah tabel kontribusi sektor pertanian (palawija) terhadap PDRB tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan. Tabel 2.105 Kontribusi Sektor Pertanian (Palawija) Terhadap PDRB Tahun 2009 - 2012 (%) No. Uraian 1 Kontribusi sektor pertanian (Palawija) terhadap PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) 2 Kontribusi sektor pertanian (Palawija) terhadap PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)
2009 0,02
2010 0,02
2011 0,02
2012 0,02
0,05
0,05
0,04
0,04
Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan (data diolah).
d. Kontribusi Sektor Perkebunan (Tanaman Keras) Terhadap PDRB Indikator ini digunakan untuk melihat berapa besar kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB per Tahun. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah kontribusi PDRB dari sektor perkebunan (tanaman keras) dibagi dengan jumlah PDRB sektor pertanian atau perkebunan dikali 100%. Tahun 2008 atas dasar harga berlaku indikator ini tercatat sebesar 3,26% dan atas dasar harga konstan sebesar 6,71%. Indikator ini cenderung stabil sampai dengan tahun
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐135
2012 yaitu dengan ADHB tercatat sebesar 2,85% dan dengan ADHK tercatat sebesar 7,15%. Berikut adalah tabel kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan. Tabel 2.106 Kontribusi Sektor Perkebunan (Tanaman Keras) Terhadap PDRB Tahun 2009 - 2012 (%) No. Uraian 1 Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) 2 Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)
2009 3,26
2010 3,29
2011 0,86
2012 2,85
6,71
7,47
2,09
7,15
Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan (data diolah).
e. Kontribusi Produksi Kelompok Petani Terhadap PDRB Indikator ini digunakan untuk melihat berapa persen jumlah produksi padi/bahan pangan utama lokal hasil kelompok petani terhadap jumlah produksi padi/bahan pangan utama di daerah per tahun. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah produksi padi/bahan pangan utama lokal hasil kelompok petani (ton) per tahun dibagi dengan jumlah jumlah produksi padi/bahan pangan utama di daerah per tahun dikali 100%. Tahun 2009 indikator ini tercatat sebesar 88,19%, tahun 2010 naik menjadi 98,45%, tahun 2011 turun menjadi 96,38% dan tahun 2012 menjadi 97,49%. Indikator ini cenderung stabil setiap tahunnya. Berikut adalah tabel kontribus kelompok petani terhadap PDRB. Tabel 2.107 Kontribusi Produksi Kelompok Petani Terhadap PDRB No. Uraian 1. Kontribusi produksi kelompok petani terhadap PDRB
2009
2010
2011
2012
88,19%
98,45%
96,38%
97,49%
Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan.
f. Cakupan Bina Kelompok Petani Indikator ini digunakan untuk melihat berapa persen jumlah kelompok petani yang mendapat bantuan pemda terhadap jumlah kelompok tani setiap tahun. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah kelompok petani yang mendapat bantuan pemda dibagi dengan jumlah kelompok tani setiap tahun dikali 100%. Tahun 2009 indikator ini tercatat sebesar 85,9%, tahun 2010 naik menjadi 98,80%, tahun 2011 tercatat naik manjadi 99,1% dan tahun 2012 tercatat sebesar 98,81%. Berikut
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐136
adalah tabel cakupan bina kelompok petani dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan. Tabel 2.108 Cakupan Bina Kelompok Petani No.
Uraian
1. Cakupan bina kelompok petani
2009
2010
2011
2012
85,9%
98,80%
99,1%
98,81%
Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan.
2) Kehutanan a. Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis Indikator ini dihitung untuk melihat berapa persen luas hutan dan lahan kritis yang direhabilitas terhadap luas total hutan dan lahan kritis. Indikator ini dihitung dengan menghitng luas hutan dan lahan kritis yang direhabilitasi dibagi dengan luas total hutan dan lahan kritis dikali 100%. Tahun 2008 indikator ini tercatat sebesar 0,85%, tahun 2009 turun sedikit menjadi 0,51%, lalu tahun 2010 naik sangat signifikan menjadi 56,6%, tetapi tahun 2011 turun sangat signifikan menjadi 0,09%, tahun 2012 tercatat sebesar 0,33%. Berikut adalah gambar rehabilitasi hutan dan lahan kritis dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan. Gambar 2.81 Rehabilitasi Hutan dan Lahan Kritis Tahun 2008 - 2012 (%) 60 50 40 30 20 10 0
56,6
0,85 2008
0,51 2009
2010
0,09 2011
0,33 2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-2012.
b. Kerusakan Kawasan Hutan Indikator ini digunakan untuk melihat berapa persen luas kerusakan kawasan hutan terhadap luas kawasan hutan. Indikator ini dihitug dengan menghitung luas kerusakan kawasan hutan dibagi dengan luas kawasan hutan dikali 100%.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐137
Tahun 2008 indikator ini tercatat sebesar 41,13%, tahun 2009 tercatat sebesar 41,69%, tahun 2010 sangat baik yaitu menjadi 0% yang artinya tahun 2010 tidak ada kerusakan kawasan hutan, namun keadaan baik ini tidak berlangsung pada tahun 2011 yang tercatat sebesar 56,06%, lalu tahun 2012 kembali membaik dengan menurunnya indikator ini yaitu menjadi hanya 6,89%. Berikut adalah gambar kerusakan kawasan hutan pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan. Gambar 2.82 Kerusakan Kawasan Hutan Tahun 2008 - 2012 (%) 60
56,06
50 40
41,69
41,13
30 20 10
6,89
0 2008
0 2010
2009
2011
2012
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-2012.
3) Energi dan Sumber Daya Mineral a. Pertambangan Tanpa ijin Indikator ini digunakan untuk melihat berapa persen luas pertambangan tanpa ijin. Indikator ini dihitug dengan menghitung luas penambangan liar yang ditertibkan dibagi dengan luas area penambangan yang liar dikali 100%. Indikator ini terlihat datanya sangat baik, karena dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 indikator ini tercatat 0% setiap tahunnya. Dengan hal tersebut artinya bahwa semua tambang yang ada di Kabupaten Seruyan sudah mendapatkan ijin dari Pemerintah Daerah Kabupaten Seruyan. Tabel 2.109 Pertambangan Tanpa Ijin Tahun 2008 - 2012 (%) No.
Uraian
1. Pertambangan tanpa ijin
2008
2009
2010
2011
2012
0%
0%
0%
0%
0%
Sumber : LPPD Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐138
b. Kontribusi Sektor Pertambangan Terhadap PDRB Indikator ini digunakan untuk melihat berapa besar jumlah kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB per Tahun. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah kontribusi PDRB dari sektor pertambangan dibagi dengan jumlah PDRB dikali 100%. Tahun 2008 atas dasar harga berlaku indikator ini tercatat sebesar 1,23% dan atas dasar harga konstan sebesar 1,32%. Indikator ini cenderung stabil sampai dengan tahun 2012 yaitu dengan ADHB tercatat sebesar 1,12% dan dengan ADHK tercatat sebesar 1,26%. Berikut adalah tabel kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan. Tabel 2.110 Kontribusi Sektor Pertambangan Terhadap PDRB Tahun 2008 - 2012 (%) No. Uraian 1 Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) 2 Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)
2008 1,23
2009 1,19
2010 1,19
2011 1,12
2012 1,12
1.32
1,30
1,35
1,31
1,26
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2012-2013.
4) Pariwisata a. Kunjungan Wisata Indikator ini digunakan untuk melihat jumlah kunjungan wisata per tahun di Kabupaten Seruyan. Berikut adalah gambar perkembangan kunjungan wisata dari tahun 2008 sampai dengn tahun 2012 pada Kabupeten Seruyan. Gambar 2.83 Kunjungan Wisata Tahun 2008 - 2012 (Orang) 35000 30000
29453
25000 22512 20000
19301
17558
15562
15000 10000 5000 0 2008
2009
2010
2011
Sumber : LPPD Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
2012
II‐139
5) Kelautan dan Perikanan a. Produksi Perikanan Indikator ini digunakan untuk melihat berapa persen jumlah produksi ikan per tahun terhadap target daerah. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah produksi ikan dibagi denga target daerah dikali 100%. Tahun 2008 indikator ini tercatat sebesar 87,53%, tahun 2009 tercatat 80,94%, tahun 2010 naik menjadi 99,68% dan tahun 2012 produksi perikanan melampaui target yaitu tercatat sebesar 110%. Produksi perikanan di Kabupaten Seruyan memiliki trend yang positif naik, artinya bahwa produksi perikanan di Kabupaten Seruyan selalu naik setiap tahunnya. Berikut adalah gambar perkembangan produksi perikanan Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan. Gambar 2.84 Produksi Perikanan Tahun 2008 - 2012 (%) 120 110 100 80
99,68 87,53
95,42
80,94
60 40 20 0 2008
2009
2010
2011
2012
Sumber : LPPD Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-2012.
b. Konsumsi Ikan Indikator ini digunakan untuk melihat berapa persen jumlah ikan yang dikonsumsi terhadap target daerah setiap tahunnya. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah konsumsi ikan dibagi dengan target daerh dikali dengan 100%. Tahun 2009 indikator ini tercatat sebesar 53,44%, tahun 2011 tercatat sebesar 54,5% dan tahun 2012 tercatat sebesar 67,68%. Indikator ini cenderung stabil, artinya bahwa tingkat konsumsi ikan warga Kabupaten Seruyan masih tetap tinggi, hal ini seiring dengan jumlah produksi perikanan yang cenderung stabil bahkan meningkat. Berikut adalah tabel perkembangan konsumsi ikan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 di Kabupaten Seruyan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐140
Tabel 2.111 Konsumsi Ikan No. 1.
Uraian Konsumsi Ikan
2009
2010
2011
2012
53,44%
53.98%
54,50%
67,68%
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan.
c. Cakupan Bina Kelompok Nelayan Cakupan bina kelompok nelayan digunakan utnuk melihat berapa persen jumlah kelompok nelayan yang mendapatkan bantuan Pemda terhadap jumlah kelompok nelayan setiap tahunnya. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah kelompok nelayan yang mendapatkan bantuan Pemda dibagi dengan jumlah kelompok nelayan setiap tahun dikali 100%. Tabel 2.112 Cakupan Bina Kelompok Nelayan No. 1.
Uraian Cakupan bina kelompok nelayan
2009
2010
2011
2012
8%
10%
15%
27%
Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan.
d. Produksi Perikanan Kelompok Nelayan Indikator ini digunakan untuk melihat berapa persen jumlah produksi ikan yang berasal dari hasil kelompok nelayan terhadap jumlah produksi ikan di Kabupaten Seruyan per tahun. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah produksi ikan yang berasal dari hasil kelompok nelayan dibagi denga jumlah produksi ikan di Kabupaten Seruyan. Tahun 2008 indikator ini tercatat sebesar 37,59%, tahun 2010 tercatat sebesar 38,97% dan tahun 2012 tercatat naik menjadi 47,82%. Indikator ini menunjukkan trend yang positif
naik setiap
tahunnya, artinya bahwa setiap tahun semakin besar jumlah produksi ikan yang berasal dari kontribusi hasi keolmpok nelayan. Tabel 2.113 Produksi Perikanan Kelompok Nelayan Tahun 2008 s/d 2011 No. Uraian 2008 2009 2010 2011 2012 1 Jumlah produksi ikan (ton) kontribusi 5.421,83 5.949,55 5.974,70 7.601,10 8.653,10 hasil kelompok hasil kelompok nelayan 2 Jumlah produksi ikan di daerah (ton) 14.423,65 15.287,22 15.332,00 15.795,30 18.094,70 3 Produksi perikanan kelompok 37,59% 38,92% 38,97% 48,12% 47,82% nelayan tahun 2008 s/d 2011 (%) Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan (data diolah).
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐141
6) Perdagangan a. Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB Indikator ini digunakan untuk melihat berapa besar jumlah kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB per Tahun. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah kontribusi PDRB dari sektor perdagangan dibagi dengan jumlah PDRB dikali 100%. Tahun 2008 atas dasar harga berlaku indikator ini tercatat sebesar 19,21% dan atas dasar harga konstan sebesar 16,90%. Indikator ini cenderung stabil sampai dengan tahun 2012 yaitu dengan ADHB tercatat sebesar 20,15% dan dengan ADHK tercatat sebesar 17,10%. Berikut adalah tabel kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan. Tabel 2.114 Kontribusi Sektor Perdagangan Terhadap PDRB Tahun 2008 - 2012 (%) No. Uraian 1 Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) 2 Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK)
2008 19,21
2009 20,05
2010 20,02
2011 20,17
2012 20,15
16,90
17,51
17,20
17,20
17,10
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2012-2013.
b. Ekspor Bersih Perdagangan Indikator ini digunakan melihat besar nilai ekspor bersih Kabupaten Seruyan per tahun. Indikator ini dihitung dengan menghitung besar nilai ekspor kabupaten dikuarang dengan besar nilai impor Kabupaten. Indikator ini tercatat masih sebesar US$0 dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Hal berikut artinya bahwa belum ada komodity yang diekspor oleh Kabupaten Seruyan, sehingga inidikator ini masih tercatat sebesar US$0. Berikut adalah tabel Ekspor Bersih Perdagangan. Tabel 2.115 Ekspor Bersih Perdagangan Tahun 2008 - 2012 (US$) No.
Uraian
1. Ekspor Bersih Perdagangan
2008
2009
2010
2011
2012
US$ 0
US$ 0
US$ 0
US$ 0
US$ 0
Sumber : Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 20082012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐142
c. Cakupan Bina Kelompok Pedagang/ Usaha Informal Indikator ini digunakan untuk melihat berapa persen jumlah kelompok pedangang atau usaha informal yang mendapatkan bantuan binaan Penda per tahun dari jumlah kelompok pedagang atau usaha informal. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah kelompok pedangang atau usaha informal yang mendapatkan bantuan binaan Pemda setiap tahun dibagi dengan jumlah kelompok pedagang atau usaha informasol dikali dengan 100%. Tahun 2009 indikator ini tercatat sebesar 12%, tahun 2010 naik menjadi 36% lalu tahun 2011 naik kembali menjadi 62% dan tahun 2012 turun menjadi 30%. Hal tersebut artinya bahwa dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2011 indikator ini terus meningkat jumlahnya yaitu dari 12% sampai dengan 62% pada tahun 2011, tapi tahun 2012 jumlah kelompok pedangang atau usaha informal yang mendapatkan bantuan binaan Pemda turun menjadi 30%. Berikut adalah tabel cakupan bina kelompom pedagang atau usaha informal di Kabupaten Seruyan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. Tabel 2.116 Cakupan Bina Kelompok Pedagang/ Usaha Informal No. Uraian 1. Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
2009
2010
2011
2012
12%
36%
62%
30%
Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM.
7) Perindustrian a. Kontribusi Sektor Industri Terhadap PDRB Indikator ini digunakan untuk melihat berapa besar jumlah kontribusi sektor industri terhadap PDRB per Tahun. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah kontribusi PDRB dari sektor industri dibagi dengan jumlah PDRB dikali 100%. Tahun 2008 atas dasar harga berlaku indikator ini tercatat sebesar 7,68% dan atas dasar harga konstan sebesar 7,22%. Indikator ini cenderung stabil sampai dengan tahun 2012 yaitu dengan ADHB tercatat sebesar 8,08% dan dengan ADHK tercatat sebesar 7,82%. Berikut adalah tabel kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan. Tabel 2.117 Kontribusi Sektor Industri Terhadap PDRB Tahun 2008 - 2012 (%) No. Uraian 1 Kontribusi sektor industri terhadap PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) 2 Kontribusi sektor industri terhadap PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2012-2013.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
2008 7,68
2009 7,57
2010 7,57
2011 7,81
2012 8,08
7,22
7,12
7,38
7,68
7,82
II‐143
b. Kontribusi Industri Rumah Tangga Terhadap PDRB Sektor Industri Indikator ini digunakan untuk melihat berapa persen kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRb sektor industri. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah kontribusi PDRB jasa industri rumah tanga dibagi jumlah PDRB sector industri dikali 100%. Tahun 2009 indikator ini tercatat sebesar 0,42%, tahun 2010 sampai dengan tahun 2012 turun menjadi 0,38%. Hal tersebut artinya bahwa kontribusi industry rumah tangga terhadap PDRB sector industry setiap tahunnya sampai dengan tahun terakhir, tercatat sebesar 0,38%. Berikut adalah tabel kontribusi industry rumah tangga terhadap PDRB sector industri dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan. Tabel 2.118 Kontribusi Industri Rumah Tangga Terhadap PDRB Sektor Industri No.
Uraian
1.
Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor industri
2009
2010
2011
2012
0.42 %
0.38 %
0.38 %
0.38 %
Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM.
c. Pertumbuhan Industri Indikator ini digunakan untuk melihat berapa persen selisih dari jumlah industri di tahun kebelakang dari jumlah industri sampai dengan tahun 2012. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah industri tahun n – jumlah industri tahun (n-1) dibagi dengan jumlah industri sampai dengan tahun 2012 dikali dengan 100%. Tahun 2008 dan tahun 2009 indikator ini tercatat sebesar 16,79%, lalu naik menjadi 19,8% pada tahun 2010 sampai dengan tahun 2011, lalu turun menjadi 6,03 pada tahun 2012. Berikut adalah pertumbuhan industri dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan. Gambar 2.85 Pertumbuhan Industri Tahun 2008 - 201 (%) 30 20
16,79
16,79
19,8
19,8
10
6,03
0 2008
2009
2010
2011
Sumber : LPPD Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
2012
II‐144
8) Ketransmigrasian a. Transmigrasi Swakarsa Indikator ini digunakan untuk melihat berapa persen jumlah transmigrasi swakarsa dari jumlah transmigrasi. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah transmigran swakarsa dibagi dengan jumlah transmigrasi dikali dengan 100%. Tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 indikator ini tercatat nilainya masih 0%. Hal tersebut artinya bahwa belum ada transmigran swakarsa dari Kabupaten Seruyan sampai dengan tahun 2012. 2.4.
Aspek Daya Saing Daerah Aspek ini menggambarkan capaian kinerja pemerintah terkait kemampuan ekonomi
daerah, fasilitas wilayah/infrastruktur, iklim berinvestasi, dan sumber daya manusia. 2.4.1. Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah 1) Otonomi Daerah, Pemerintahan umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian. a. Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita Indikator pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita dimaksudkan untuk mengetahui tingkat konsumsi rumah tangga yang menjelaskan seberapa atraktif tingkat pengeluaran rumah tangga. Semakin besar rasio atau angka konsumsi RT semakin atraktif bagi peningkatan kemampuan ekonomi daerah. Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita dapat diketahui dengan menghitung angka konsumsi RT per kapita, yaitu rata-rata pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita. Angka ini dihitung berdasarkan pengeluaran penduduk untuk makanan dan bukan makanan per jumlah penduduk. Makanan mencakup seluruh jenis makanan termasuk makanan jadi, minuman, tembakau, dan sirih. Bukan makanan mencakup perumahan, sandang, biaya kesehatan, sekolah, dan sebagainya. Indikator ini dihitung dengan menghitung total pengeluaran rumah tangga dibagi dengan jumlah rumah tangga. Indikator ini tahun 2009 tercatat sebesar 66,33 %, turun menjadi 63,8% pada tahun 2010, turun kembali menjadi 62,02 per tahun dan naik kembali menjadi 63,05% pada tahun 2012. Indikator ini cenderung mangalami penurunan dari tahun 2009 sampai denga tahun 2012, dengan hal ini artinya bahwa pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita mengalami penurunan sejak tahun 2009 sampai dengan tahun 2012. Berikut adalah gambar pengeluaran konsumsi rumah tangga per Kapita dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐145
Gambar 2.86 Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga Per Kapita Tahun 2009 - 2012 (%) 67 66 65 64 63 62 61 60 59
66,33
63,8 63,05 62,02
2009
2010
2011
2012
Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah.
b. Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Perkapita Pengeluaran konsumsi non pangan perkapita dibuat untuk mengetahui pola konsumsi rumah tangga di luar pangan. Pengeluaran konsumsi non pangan per kapita dapat dicari dengan menghitung persentase konsumsi RT untuk non pangan, yaitu proporsi total pengeluaran rumah tangga untuk non pangan terhadap total pengeluaran. Tahun 2009 indikator ini tercatat sebsar 33,67%, tahun 2010 naik menjadi 36,2% dan naik menjadi 37,98%, tetapi turun menjadi 36,95% pada tahun 2012. Berikut adalah gambar pengeluaran konsumsi non pangan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan. Gambar 2.87 Pengeluaran Konsumsi Non Pangan Perkapita Tahun 2009 - 2012 (%) 39 38
37,98
37
36,95 36,2
36 35 34
33,67
33 32 31 2009
2010
Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan Daerah.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
2011
2012
II‐146
2.4.2. Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastruktur 1) Perhubungan a. Rasio Panjang Jalan Per Jumlah Kendaraan Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan dihitung untuk mengetahui tingkat ketersediaan sarana jalan dapat memberi akses tiap kendaraan. Rasio ini dihitung dengan menghitung panjang jalan di Kabupaten Seruyan dibagi dengan jumlah kendaraan per tahun. Tahun 2008 indikator ini tercatat sebesar 0,13, tahun 2013 sama halnya tahun 2009 yaitu tercatat sebesar 0,13, tetapi turun menjadi sebesar 0,o9 pada tahun 2010 dan tahun 2011, tahun 2012 indikator ini tercatat sebesar 0,1. Indikator ini cenderung stabil dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012, Berikut adalah rasio panjang jalan per Jumlah Kendaraan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan. Tabel 2.119 Rasio Panjang Jalan Per Jumlah Kendaraan No.
Uraian
2008
2009
2010
2011
2012
1 Panjang jalan (km)
619,48
781,97
781,97
781,97
781,97
2 Jumlah kendaraan
4790
6169
8270
9100
8230
3 Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan
0,13
0,13
0,09
0,09
0,1
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2012-2013 (data diolah).
b. Jumlah orang/barang melalui Dermaga/ Bandara Per Tahun Indikator ini digunakan untuk melihat berapa jumlah jumlah orang atau barang yang melalui dermaga atau bandara atau terminal pada setiap tahun. Indikator ini dihitung dengan menjumlahkan orang/barang melalui dermaga/bandara/terminal per tahun. Tahun 2008 inidikator ini belum tercatat untuk yang melalui dermaga atau perlabuhan, tetapi untuk yang melalui bandara sudah tercatat yaitu sebanyak 19 orang atau barng. Pada tahun 2009 indikator ini tercatat terdapat 912 jumlah orang atau barang yang melalui dermaga atau pelabuhan, dan yang melalui dermaga tercatat sebanyak 684, namun tahun 2010 jumlah orang atau barang yang melalui dermaga atau pelabuhan turun menjadi 416, tetapu yang melalui bandara naik menjadi 828, tahun 2012 jumlah orang atau barang yang melalui dermaga atau pelabuhan turun kembali menjadi 217, tetapi yang melalui bandara naik sangat signifikan yaitu menjadi 3.165 orang atau barang. Dengan penjabaran tersebut, tergambar bahwa transportasi menggunakan udara setiap tahun penggunanya terus meningkat dibandingkan dengan yang melalui derrnaga atau pelabuhan. Berikut adalah tabel jumlah orang barang melalui dermaga/barang/terminal dari tahun 2008 sampai dengan 2010 pada Kabupaten Seruyan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐147
Tabel 2.120 Jumlah Orang Melalui Dermaga/Bandara Tahun 2009 s/d 2012 No.
Uraian
2009
1
Jumlah orang melalui dermaga angkutan sungai
2
Jumlah
2010
2011
2012
1.850
1.815
1.745
1.763
angkutan
19.800
10.800
9.000
7.200
Jumlah barang melalui dermaga per tahun
3.750
3.635
3.547
3.459
684
827
985
3.163
3.903
4.285
9.768
11.730
orang
melalui
dermaga
penyeberangan 3
(bongkar muat) 4
Jumlah orang melalui bandara per tahun
5
Jumlah barang melalui bandara per tahun
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Seruyan
2) Penataan Ruang a. Luas Wilayah Produktif Luas wilayah produktif adalah persentase realisasi luas wilayah produktif terhadap luas rencana kawasan budidaya sesuai dengan RTRW. Pada tahun 2010 indikator ini tercatat sebesar 48,35%,tahun 2011 tercatat sama halnya tahun 48,35% dan tahun 2012 tercatat naik sangat signifikan menjadi 115,1%. Denga deskripsi diatas, artinya bahwa sampai dengan tahun 2012 luas wilayah produktif di Kabupaten Seruyan terus meningkat bahkan melebihi dari jumlah luas seluruh wilayah budidaya pada tahun 2012. Berikut adalah tabel luas wilayah produktif di Kabupaten Seruyan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012. Tabel 2.121 Luas Wilayah Produktif No. 1.
Uraian Luas wilayah produktif
2010
2011
2012
48.35%
48,35%
115,10%
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Seruyan dalam angka 2011 – 2013 (data diolah).
b. Luas Wilayah Kebanjiran Luas wilayah kebanjiran adalah persentase luas wilayah banjir terhadap luas rencana kawasan budidaya sesuai dengan RTRW. Tahun 2010 indikator ini tercatat sebesar 12,14% dan tahun 2011 tercatat sama besar dengan tahun 2010 yaitu sebsar 12,14 dan tahun 2012 naik menjadi 28,19%. Hal ini menggambarkan bahwa luas wilayah kebanjiran di Kabupaten Seruyan meluas sampai dengan tahun 2012. Dengan hal tersebut diperlukan perencanaan drainase yang baik di Kabupaten Seruyan guna tidak menambah luas wilayah kebanjiran pada Kabupaten Seruyan. Berikut adalah tabel luas wilayah kebanjiran di Kabupaten Seruyan dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐148
Tabel 2.122 Luas Wilayah Kebanjiran No. 1.
Uraian Luas wilayah kebanjiran
2010
2011
2012
12,14%
12,14%
28,91%
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Seruyan dalam angka 2011 - 2013.
c. Luas Wilayah Perkotaan Luas wilayah perkotaan adalah persentase realisasi luas wilayah perkotaan terhadap luas rencana wilayah budidaya sesuai dengan RTRW. Tahun 2010 indikator ini tercatat sebesar 22,46%, angka ini juga tercatat pada tahun 2011 yaitu sebesar 22,46%, lalu naik signifikan menjadi 53,47% pada tahun 2012. Deskrips tersebut artinya bahwa hingga tahun 2012, besar luas wilayah perkotaan di Kabupaten Seruyan terus meluas. Berikut adalah tabel luas wilayah perkotaan pada Kabupaten Seruyan dari tahun 2010 hingga tahun 2012. Tabel 2.123 Luas Wilayah Perkotaan No. 1.
Uraian Luas wilayah kebanjiran
2010
2011
2012
22,46%
22,46%
53,47%
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum dan Seruyan dalam angka 2011 - 2013.
3) Otonomi Daerah, Pemerintahan umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian. a. Jenis dan Jumlah Bank dan Cabang Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentukbentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Menurut fungsinya, bank dibagi menjadi bank umum dan bank perkreditan rakyat. Bank Umum adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional dan atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Bank Perkreditan Rakyat adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan Prinsip Syariah yang dalam kegiatannya tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran. Indikator ini dihitung dengan menjumlahkan dan menghitung jenis bank dan cabangcabangnya yang ada di Kabupaten Seruyan. Tahun 2008 indikator ini tercatat terdapat 4 jumlah bank, jumlah ini konstan sampai dengan tahun 2010 yaitu tetap sejumlah 4. Dan di tahun 2011 sampai dengan tahun 2012 naik menjadi 5 buah. Berikut adalah tabel jenis dan
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐149
jumlah bank dan cabang pada Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Tabel 2.124 Jenis dan Jumlah Bank dan Cabang Tahun 2008 s/d 2012 No. Uraian 1 Bank Umum Pemerintah
2008 4
2009 2
2010 2
2011 4
2012 3
2 3
Bank Umum Daerah Bank Umum Swasta
0 0
2 0
2 0
2 0
2 0
4
Jumlah Bank dan Cabang Bank
4
4
4
5
5
Sumber : Seruyan Dalam Angka Tahun 2008-2013.
4) Lingkungan Hidup a. Persentase Rumah Tangga (RT) Yang Menggunakan Air Bersih Persentase rumah tangga pengguna air bersih merupakan indikator yang menghitung persentase rumah tangga yang menggunakan air bersih untuk memenuhi kebutuhan hidup anggota rumah tangga. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah rumah tangga pengguna air bersih dibagi dengan jumlah seluruh rumah tangga dikali dengan100%. Persentase rumah tangga pengguna air bersih pada tahun 2008 tercatat sebesar 25,43%. Tahun 2009 turun menjadi 22%. Trend ini terus menurun setiap tahunnya, trend ini berlanjut sampai tahun 2010 yang kembali turun sampai 8,22%. Tahun 2011 indikator ini sangat turun signifikan dari tahun 2008, pada tahun 2011 indikator ini tercatat sebesar 0%. Tetapi pada tahun 2012 mulai naik kembali dengan tercatat sebesar 12,5%. Berikut adalah gambar persentase rumah tangga pengguna air bersih tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Gambar 2.88 Persentase Rumah Tangga (RT) Yang Menggunakan Air Bersih Tahun 2008 - 2012 (%) 30 25
25,43 22
20 15
12,5
10
8,22
5 0 2008
2009
2010
0 2011
Sumber : LPPD Kabupaten Seruyan Akhir Masa Jabatan Tahun 2008-2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
2012
II‐150
5) Komunikasi dan Informatika a. Rasio Ketersediaan Daya Listrik Rasio ketersediaan daya listrik adalah perbandingan daya listrik terpasang terhadap jumlah Kebutuhan. Indikator ini dihitung dengan menghitung daya listrik terpasang dibagi dengan jumlah kebutuhan dikali dengan 100%. Tahun 2008 indikator ini tercatat sebesar 2,57%, tetapi turun menjadi 2,42% pada tahun 2009 lalu naik menjadi 6,17% dan tahun 2011 naik kembali menjadi 11,61% lalu naik kembali menjadi 15,43% pada tahun 2012. Keadaan ini seiring dengan meluasnya wilayah perkotaan, semakin luas wilayah perkotaan, maka harus semakin besar juga ketersediaa daya listrik di Kabupaten Seruyan. Berikut adalah tabel rasio ketersediaan daya listrik pada Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Tabel 2.125 Rasio Ketersediaan Daya Listrik Tahun 2008 - 2012 (%) No.
Uraian
1. Rasio ketersediaan daya listrik
2008
2009
2010
2011
2012
2,57%
2,42%
6,17%
11.61%
15,43%
Sumber : Seruyan Dalam Angka 2013.
b. Persentase Penduduk Yang Menggunakan HP/ Telepon Peningkatan daya saing daerah dapat dilihat dari perkembangan teknologi komunikasi dan informasi yang terjadi pada suatu daerah. Salah satu indikator dalam melihat perkembangan teknologi komunikasi adalah dengan melihat seberapa banyak penduduk suatu daerah telah memiliki perangkat komunikasi berupa hand-phone (HP) dan telepon rumah biasa. Persentase penduduk yang menggunakan HP/telepon adalah proporsi jumlah penduduk menggunakan telepon/HP terhadap jumlah penduduk. Tahun 2009 indikator ini tercatat sebesar 6,8%, tahun 2010 tercatat sebesar 8,38%, lalu tahun 2011 tercatat sebesar 12,05% dan pada tahun 2012 tercatat naik sebesar 18,56%. Sesuai dengan deskripsi di atas, bahwa teknologi komunikasi dan informasi terus perkembang di Kabupaten Seruyan. Berikut adalah tabel persentase penduduk yang menggunakan HP atau telepon pada Kabupaten Seruyan dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2012.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐151
Tabel 2.126 Persentase Penduduk Yang Menggunakan HP/ Telepon No. 1.
Uraian Persentase
penduduk
yang
menggunakan
HP/Telepon
2009
2010
2011
2012
6.8 %
8.38 %
12.05 %
18.56 %
Sumber : Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kabupaten Seruyan
2.4.3. Fokus iklim Investasi 1) Otonomi Daerah, Pemerintahan umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian. a.
Angka Kriminalitas Angka Kriminalitas adalah rata-rata kejadian kriminalitas dalam satu bulan pada
tahun tertentu. Artinya dalam satu bulan rata-rata terjadi berapa tindak kriminalitas untuk berbagai kategori seperti curanmor, pembunuhan, pemerkosaan, dan sebagainya. Indikator ini berguna untuk menggambarkan tingkat keamanan masyarakat, semakin rendah tingkat kriminalitas, maka semakin tinggi tingkat keamanan masyarakat. Indikator ini dihitung dengan menghitung jumlah tindak kriminal yang terjadi selama 1 tahun dibagi dengan jumlah jumlah seluruh penduduk Seruyan dikali dengan 10.000 per tahun. Indikator ini tercatat berfluktuasi dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2012. Tahun 2010 indikator ini tercatat sebesar 6,57%, tahun 2011 naik menjadi 8,43% dan tahun 2012 tercatat turun menjadi 5,51%. Berikut adalah tabel angka kriminalitas dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan. Tabel 2.127 Angka Kriminalitas Tahun 2008 s/d 2012 (%) No.
Uraian
2010
2011
2012
92
120
81
1
Jumlah tindak kriminal yang terjadi selama 1 tahun
2
Jumlah penduduk seluruhnya
139.931
142.275
146.914
3
Angka kriminalitas
6,57%
8,43%
5,51%
Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (data diolah).
b.
Lama Proses Perijinan Lama proses perijinan merupakan rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh
suatu Perijinan. Pada tahun 2009 lama proses perijinan yang dibutuhkan adalah selama 2 minggu atau 14 hari, tetapi pada tahun 2012, lama proses perijinan dipercepat yaitu menjadi 12 hari. Berikut adalah tabel lama proses perijinan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 pada Kabupaten Seruyan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐152
Tabel 2.128 Lama Proses Perijinan Tahun 2008 s/d 2012 (Hari) No. 1
Uraian
2009
2010
2011
2012
14
14
14
12
Lama proses perijinan
Sumber : Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.
c.
Jumlah Perda Yang Mendukung Iklim Usaha Indikator ini dugunakan untuk melihat berapa jumlah perda yang mendukung iklim
usaha pada setiap tahun. Tahun 2008 terdapat 12 perda, tahun 2009 terdapat 13 perda, tahun 2919 terdapat 10 perda, tahun 2011 menjadi 7 perda dan pada tahun 2012 diringkas kembali hanya menjadi 3 perda. Hal ini dilakukan karena guna menarik investor agar melakukan dan mendukung iklim usaha di Kabupaten Seruyan. Berikt adalah tabel jumlah perda yang mendukung iklim usaha pada Kabupaten Seruyan dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012. Tabel 2.129 Jumlah Perda Yang Mendukung Iklim Usaha Tahun 2008 s/d 2012 No.
Uraian
2008
2009
2010
2011
2012
1
Jumlah Perda Yang Mendukung Iklim
12
13
10
7
3
Usaha Sumber : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah.
2.4.4. Fokus Sumber Daya Manusia Rasio ketergantungan Rasio ketergantungan digunakan untuk mengukur besarnya beban yang harus ditanggung oleh setiap penduduk berusia produktif terhadap penduduk yang tidak produktif. Penduduk muda berusia dibawah 15 tahun umumnya dianggap sebagai penduduk yang belum produktif karena secara ekonomis masih tergantung pada orang tua atau orang lain yang menanggungnya. Selain itu, penduduk berusia diatas 65 tahun juga dianggap tidak produktif lagi sesudah melewati masa pensiun. Penduduk usia 15-64 tahun, adalah penduduk usia kerja yang dianggap sudah produktif. Rasio ketergantungan atau angka beban tanggungan penduduk Kabupaten Seruyan tahun 2012 mencapai angka 32,32%, ini berarti bahwa setiap 100 orang yang berusia produktif harus menanggung kurang lebih 32 orang usia tidak produktif baik itu usia 0-14 tahun dan usia 60 keatas. RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
II‐153
Gambar 2.89 Rasio Ketergantungan Tahun 2009-2012 33,00% 32,80% 32,60% 32,40% 32,20% 32,00% 31,80%
32,82%
32,24%
tahun 2009
tahun 2010
32,24%
tahun 2011
Sumber : Seruyan Dalam Angka Seruyan 2010-2013 (data diolah)
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
32,32%
tahun 2012
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN
3.1. Kinerja Keuangan Masa Lalu Keuangan daerah adalah semua hak dan kewajiban daerah dalam rangka penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dapat dinilai dengan uang, termasuk segala bentuk kekayaan yang berhubungan dengan hak dan kewajiban daerah. Analisis pengelolaan keuangan daerah pada dasarnya dimaksudkan untuk menghasilkan gambaran tentang kapasitas atau kemampuan keuangan daerah dalam mendanai penyelenggaraan pembangunan daerah. Mengingat bahwa pengelolaan keuangan daerah diwujudkan dalam suatu APBD maka analisis pengelolaan keuangan daerah dilakukan terhadap APBD dan laporan keuangan daerah pada umumnya. Selanjutnya, analisis dilakukan terhadap penerimaan daerah yaitu pendapatan dari penerimaan pembiayaan daerah. Kapasitas keuangan daerah pada dasarnya ditempatkan sejauh mana daerah mampu mengoptimalkan penerimaan dari pendapatan daerah. Berbagai objek penerimaan daerah dianalisis untuk memahami perilaku atau karakteristik penerimaan selama ini. Selanjutnya, dibuatlah analisis untuk mengidentifikasi proyeksi pendapatan daerah. Analisis ini dilakukan untuk memperoleh gambaran kapasitas pendapatan daerah dengan proyeksi 5 (lima) tahun kedepan, untuk penghitungan kerangka pendanaan pembangunan daerah. Gambaran kinerja pengelolaan keuangan dalam penyelenggaraan pemerintahan daerah Kabupaten Seruyan, diuraikan sebagai berikut: 3.1.1. Kinerja Pelaksanaan APBD Kinerja pelaksanaan APBD tahun sebelumnya dapat dilihat dari aspek tingkat realisasi APBD, perkembangan pendapatan dan belanja tidak langsung, proporsi sumber pendapatan, pencapaian kinerja pendapatan, dan gambaran realisasi belanja daerah, permasalahan yang muncul serta potensi tantangan kedepan. Secara umum gambaran tersebut adalah sebagai berikut:
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐1
a. Pendapatan Daerah Gambaran tentang Pendapatan Daerah
yang disajikan secara series menginformasikan
mengenai rata-rata pertumbuhan realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2008-2012 sebagaimana tertuang pada Tabel 3.1l 3.1 sebagai berikut: Tabel 3.1 Rata-Rata Pertumbuhan Realisasi Pendapatan Daerah Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2008-2012 (dalam juta rupiah) NO
URAIAN
2008 1.1.
2009
2010
2011
PENDAPATAN ASLI DAERAH
9.203,0
11.556,5
18.184,7
28.132,3
1.1.1
Hasil Pajak Daerah
1.125,6
1.049,0
1.246,3
1.1.2
Hasil Retribusi Daerah
1.506,5
2.160,2
2.558,6
1.1.3
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
1.010,1
1.440,3
1.1.4
Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah
5.560,8
1.2 1.2.1
DANA PERIMBANGAN Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak
RATA2
REALISASI PENDAPATAN TAHUN ANGGARAN
PERTUMBUHAN
2012
%
17.352,1
24,8
13.682,6
3.556,0
234,0
3.073,2
1.758,6
9,8
1.464,1
1.767,6
2.505,0
26,7
6.907,1
12.915,7
9.608,9
9.532,5
21,2
466.174,1
495.054,9
494.870,8
548.648,4
621.017,2
7,6
79.938,3
98.491,9
101.746,6
107.077,6
122.134,7
11,5
1.2.2
Dana Alokasi Umum
341.170,8
345.001,0
360.740,6
402.064,4
450.227,0
7,3
1.2.3
Dana Alokasi Khusus
45.065,0
51.562,0
32.383,5
39.506,4
48.655,5
5,6
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
9.945,8
62.673,4
75.094,1
38.743,2
39.031,0
125,6
1.3.1
Pendapatan Hibah
2.047,5
2.140,1
340,3
1.182,5
5.162,7
126,1
1.3.2
Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi Dan Pemerintah Daerah Lainnya
6.648,3
7.853,3
8.804,6
12.157,0
17.737,4
28,6
0,0
0,0
59.693,0
10.415,9
0,0
0,0
1.250,0
250,0
6.050,1
0,0
0,0
0,0
0,0
52.430,0
0,0
3.772,2
216,3
0,0
0,0
0,0
0,0
7.928,7
15.914,6
0,0
1.3
1.3.3 1.3.4 1.3.5
Dana Penyesuaian Dan Otonomi Khusus Bantuan Keuangan Dari Provinsi Atau Pemerintah Daerah Lainnya Dana Penguatan Desentralisasi Fiskal dan Percepatan Pembangunan
1.3.6
Tunjangan
1.3.7
Lain-Lain Pendapatan yang Sah JUMLAH
0,0
0,0
206,1
3.286,8
0,0
0,0
485.322,9
569.284,9
588.149,6
615.523,9
677.400,3
8,8
Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi APBD Kabupaten Seruyan TA 2008 - 2012
Memperhatikan tabel diatas, diperoleh gambaran bahwa realisasi pendapatan daerah cenderung mengalami peningkatan dari Rp.485.322,9 juta (2008) hingga mencapai Rp.677.400,3 juta (2012) dengan rata- rata tingkat pertumbuhan pendapatan 8,8%. Dari keempat komponen PAD, secara persentase pertumbuhan masing-masing komponen pembentuk PAD berbeda-beda. Rata-rata tingkat pertumbuhan tertinggi berasal dari Hasil Pajak Daerah sebesar 234,0%, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan sebesar 26,7%, Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah sebesar 21,2%, dan terendah dari Hasil Retribusi Daerah yaitu sebesar 9,8%.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐2
Permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan pendapatan daerah adalah belum diketahui secara pasti besar potensi PAD sehingga target yang ditetapkan tidak didasarkan atas asesmen potensi yang dimiliki. Setelah berlakunya close list system dalam ketentuan jenis pajak dan retribusi sesuai UU Nomor 28 Tahun 2009, perlu dilakukan penyesuaian perangkat regulasi, kelembagaan pendapatan daerah serta personil agar tidak berimplikasi pada penurunan pendapatan daerah. Adapun penerimaan Dana Perimbangan relatif tanpa masalah berarti kecuali DAK yang memerlukan dana pendamping daerah minimal 10% dari jumlah DAK sehingga mengurangi porsi pemanfaatan DAU sesuai dengan kebutuhan daerah. Adapun lainlain pendapatan daerah yang sah tidak diketahui secara pasti potensi penerimaannya karena bersifat penerimaan insidentil.
b. Belanja Daerah Gambaran tentang realisasi Belanja Daerah yang disajikan secara series menginformasikan mengenai rata-rata perkembangan/kenaikan realisasi Belanja Daerah Kabupaten Seruyan sebagaimana tertuang pada tabel berikut: Tabel 3.2 Realisasi Belanja Daerah Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2008-2012 (dalam juta rupiah) NO
Uraian
2008 2.
BELANJA
2.1
RATA2
REALIASASI BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2009
2010
2011
PERTUMBUHAN
2012
%
518.414,7
522.662,5
601.327,6
586.101,1
636.396,2
5,48
Belanja Tidak Langsung
92.886,0
103.461,3
160.952,9
188.584,1
214.518,5
24,47
2.1.1
Belanja Pegawai
62.824,7
80.770,7
125.793,8
148.713,7
165.553,2
28,46
2.1.2
Belanja Bunga
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
2.1.3
Belanja Subsidi
126,6
1.043,8
1.394,4
648,0
787,2
181,57
2.1.4
Belanja Hibah
7.952,7
3.067,3
11.709,6
13.468,0
16.793,0
65,01
2.1.5
Belanja Bantuan Sosial
3.535,6
5.141,4
3.771,9
5.623,4
3.971,9
9,62
2.1.6
Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/ Kabupaten/ Kota dan Pemerintah Desa
0,0
0,0
492,5
73,3
176,7
2.1.7
Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/ Kabupaten dan Pemerintah Desa
18.446,4
13.408,5
17.632,1
19.845,8
27.038,5
13,25
2.1.8
Belanja Tidak Terduga
0,0
29,6
158,5
212,0
197,9
154,9
-
-
2.2
Belaja Langsung
425.528,7
419.201,2
440.374,7
397.517,0
421.877,8
(0,01)
2.2.1
Belanja Pegawai
26.794,6
26.020,6
35.418,5
25.765,3
26.955,0
2,65
2.2.2
Belanja Barang dan Jasa
108.547,1
105.620,2
126.522,9
131.452,6
118.208,5
2,73
2.2.3
Belanja Modal
290.187,0
287.560,4
278.433,3
240.299,1
276.714,2
(0,66)
Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi APBD Kabupaten Seruyan TA 2008 - 2013
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐3
Memperhatikan Tabel 3.2 3.2 diatas, diperoleh gambaran bahwa, realisasi Belanja Tidak Langsung dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 cenderung selalu mengalami kenaikan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar 24,47% sementara realisasi Belanja Langsung justru mengalami penurunan dengan rata-rata pertumbuhan sebesar minus 0,01%. Walaupun ratarata pertumbuhan Belanja Tidak Langsung jauh lebih besar dibandingkan dengan rata-rata pertumbuhan Belanja Langsung namun dari tahun 2008 sampai dengan tahun 2012 realisasi Belanja Tidak Langsung selalu lebih kecil dibandingkan dengan realisasi belanja langsung. Dari delapan komponen Belanja Tidak langsung, Belanja subsidi mengalami kenaikan terbesar dengan rata-rata kenaikan mencapai 181,57%, diikuti dengan belanja tidak terduga sebesar 154,9%. Penurunan Realisasi Belanja Langsung terjadi pada komponen Belanja Modal yaitu Rp290.187,0 juta (2008) turun menjadi Rp276.714,2 (2012) atau mengalami rata-rata penurunan sebesar 0,66%.
c. Pembiayaan Daerah Gambaran
tentang
realisasi
pembiayaan
daerah
yang
disajikan
secara
series
menginformasikan mengenai rata-rata perkembangan/kenaikan realisasi penerimaan dan pengeluaran daerah sebagaimana tertuang pada Tabel 3.3 sebagai berikut: Tabel 3.3 Realisasi Pembiayaan Daerah Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2008-2012 (dalam juta rupiah) NO
Uraian
2008 3 3.1
2009
2010
2011
PERTUMBUHAN
2012
%
PEMBIAYAAN Penerimaan Pembiayaan
125.975,9
73.138,6
119.653,9
104.581,5
131.359,3
8,67
125.975,9
73.138,6
119.653,9
104.579,6
131.359,3
8,67
0,0
0,0
0,0
1,9
0,0
Pengeluaran Pembiayaan
2.000,0
0,0
2.000,0
2.644,9
8.389,4
49,81
Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
2.000,0
0,0
2.000,0
2.500,0
5.000,0
8,33
Pembayaran Pokok Utang
0,0
0,0
0,0
0,0
2.698,1
Kelebihan Catat Saldo di Kasda
0,0
0,0
0,0
144,9
691,3
PEMBIAYAAN NETTO
123.975,9
73.138,6
117.653,9
101.936,5
122.969,9
6,78
SILPA
90.884,1
119.760,9
104.475,8
131.359,3
163.974,0
17,39
Sisa Lebih Perhitungan Tahun Anggaran Sebelumnya Penggunaan Kas Yang Belum Dipertanggungjawabkan
3.2
RATA2
REALIASASI PEMBIAYAAN DAERAH TAHUN ANGGARAN
Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi APBD Kabupaten Seruyan TA 2008 – 2013
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐4
3.1.2. Neraca Daerah Analisis neraca daerah bertujuan untuk mengetahui kemampuan keuangan daerah melalui perhitungan rasio likuiditas, solvabilitas dan rasio aktivitas serta kemampuan asetdaerah untuk penyediaan dana pembangunan daerah. Selanjutnya mengenai gambaran neraca Kabupaten Seruyan dalam kurun waktu tahun 2008-2012 disajikan pada tabel berikut. Tabel 3.4 Neraca Daerah Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2008-2012 (dalam juta rupiah) URAIAN
2008
2009
2010
2011
2012
(Audited)
(Audited)
(Audited)
(Audited)
(Audited)
119.760.938.314,0 2 119.570.987.542,0 2
104.579.570.598 ,88 104.043.887.779 ,88
131.359.254.143 ,57 130.979.586.959 ,57
164.104.168.285, 95 163.467.920.193, 98
0
225.074.000,00
535.682.819,00
377.769.951,00
411.174.092,00
8.625.000,00
73.716.500,00
18.136.395,00
8.625.000,00
1.516.500,00
72.200.000,00
18.136.395,00
4.060.541.027,7 0 108.648.736.626, 58
4.076.392.997,5 0
4.740.518.207,00
2.925.068.525,0 0 2.925.068.525,0 0 9.570.500.000,0 0 12.495.568.525,0 0,00
1.084.582.750,0 0 1.084.582.750,0 0 9.630.000.000,0 0 10.714.582.750,0 0
97.694.482.155, 00 163.005.240.217 ,00 420.248.593.802 ,00 496.874.712.060 ,00 7.001.320.574,0 0 398.860.180.271 ,00 1.583.684.529.07 9,00
99.346.436.461, 00 183.691.091.972 ,00 458.621.383.731 ,00 559.671.383.014 ,00 12.824.525.684, 00 511.991.314.864 ,00 1.826.146.135.72 6,00
ASET/ AKTIVA ASET LANCAR Kas
90.634.116.119,19
Kas di Kas Daerah
73.006.436.054,64
Kas di Bendahara Penerimaan Kas di Bendahara Pengeluaran
132141.617,00
189.950.772,00
Pengeluaran Kas yang belum dipertanggungjawabkan
17.495.538.447,55
17.495.538.447,55
85.927.511,00
87.071.702,91
85.027.511,00
77.902.202,91
Investasi Jangka Pendek Deposito Piutang Piutang lain-lain Piutang Retribusi
8.625.000,00
Piutang Deviden/pajak
544.500,00
Piutang Dana Bagi Hasil/PAD Persediaan
1.253.847.980,00
1.737.283.657,00
91.972.991.610,19
121.585.293.673,9 3
4.443.923.545,00
4.443.923.545,00
4.443.923.545,00
4.443.923.545,00
7.570.500.000,00
7.570.500.000,00
12.014.423.545,00
12.014.423.545,00
Tanah
93.913.844.000,00
96.008.158.155,00
Peralatan dan Mesin
109.051.664.000,0 0 261.191.577.000,0 0
132.612.122.596,0 0 365.210.883.474,0 0 390.157.626.240,0 0
JUMLAH ASET LANCAR
INVESTASI JANGKA PANJANG Investasi Non Permanen Ivestasi Dana Bergulir Dana bergulir diragukan tertagih Penyertaan Modal Pemerintah Daerah JUMLAH INVESTASI JANGKA PANJANG
1.313.822.570,00 1.313.822.570,00 14.630.000.000,0 0 15.943.822.570,0 0
ASET TETAP
Bangunan Gedung Jalan, Jembatan dan Jaringan Aset Tetap Lainnya Konstruksi Dalam Pengerjaan JUMLAH ASET TETAP
326287863000,00 4.678.914.000,00
6.224.705.224,00
222.614.367.000,0 0 1.017.738.229.000 ,00
315.032.387.050,0 0 1.305.245.882.739 ,00
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
99.404.051.461,0 0 215.717.601.813, 00 555.186.998.988, 00 950.668.331.747, 00 15.892.072.874,0 0 272.131.592.039, 00 2.109.000.684.92 2,00
III‐5
URAIAN
2008
2009
2010
2011
2012
(Audited)
(Audited)
(Audited)
(Audited)
(Audited)
61.027.976.257,0 0
8.357.170.813,2 6
30.564.269.088, 00 2.897.926.655,0 0
47.400.000,00
762.587.000,00
693.300.000,00
1.713.233.405.04 3,84
34.224.782.743,1 0 2.005.594.864.86 0,17
64.615.492.912,2 9 2.358.422.787.29 2,27
2.821.286.819,0 0
123.181.819,00
2.821.286.819,00
123.181.819,00
132.688.076.822 ,07 131.359.254.143 ,57
168.739.641.068, 98 163.879.094.285, 98
ASET LAINNYA Kemitraan dengan pihak Ketiga TPTGR
977.135.845,47
883.820.179,00
Tagihan Penjualan Angsuran Aset Tidak Berwujud
2.894.216.655,00
Penyertaan Modal yg belum ditetapkan statusya Aset Lain-Lain JUMLAH ASET LAINNYA JUMLAH AKTIVA
52.743.750,00 977.135.845,47
936.563.929,00
1.157.923.592.512 ,97
1.439.782.163.886 ,93
HUTANG JANGKA PENDEK Hutang PFK Hutang Pajak Hutang Langganan Hutang Lain-lain
HUTANG JANGKA PANJANG Hutang Dalam Negeri Hutang Dalam Luar Negeri JUMLAH HUTANG EKUITAS DANA Ekuitas Dana Lancar SiLPA
90.634.116.119,19
121.585.293.673,9 3 119.760.938.314,0 2
108.648.736.626 ,58 104.579.570.598 ,88
Cadangan Deposito Cadangan Piutang Cadangan Persediaan
85.027.511,00 1.253.847.980,00
87.071.702,91
8.625.000,00
73.716.500,00
18.136.395,00
1.737.283.657,00
4.060.541.027,7 0
4.076.392.997,5 0
4.740.518.207,00
Pendapatan yang Ditangguhkan Dana yang Harus Disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Pendek
225.074.000,00 (2.821.286.819)
(123.181.819.000 )
JUMLAH EKUITAS DANA LANCAR
91.972.991.610,00
121.585.293.673,9 3
108.648.736.626 ,58
132.688.076.822 ,07
168.739.641.068, 00
EKUITAS DANA DIINVESTASIKAN
1.030.729.788.390 ,47
1.318.196.870.213 ,00
1.604.584.668.4 17,26 12.495.568.525, 00 1.583.684.529.0 79,00 8.404.570.813,2 6
1.871.085.501.2 19,10 10.714.582.750, 00 1.826.146.135.7 26,00 34.224.782.743, 10
2.189.559.964.40 4,29 15.943.822.570,0 0 2.109.000.648.92 2,00 64.615.492.912,2 9
Diinvestasikan dalam Investasi Permanen Diinvestasikan dalam Aset Tetap Diinvestasikan dalam Aset Lainnya Dana yang Harus disediakan untuk Pembayaran Utang Jangka Panjang JUMLAH EKUITAS DANA DIINVESTASIKAN JUMLAH EKUITAS DANA JUMLAH PASIVA
12.014.423.545,00
1.2014.423.545,00
1.017.738.229.000 ,00
1.305.245.882.739 ,00
977.135.845,47
936.563.929,00
1.030.729.788.390 ,47
1.318.196.870.213 ,00
1.604.584.668.41 7,26
1.871.085.501.21 9,10
2.189.559.964.40 4,29
1.157.923.592.512 ,31 1.157.923.592.512 ,31
1.439.782.163.886 ,93 1.439.782.163.886 ,93
1.713.233.405.04 3,84 1.713.233.405.04 3,84
2.003.773.578.04 1,17 2.006.594.864.86 0,17
2.358.299.605.47 3,27 2.358.422.787.29 2,27
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐6
3.2. Kebijakan Pengelolaan Keuangan Masa Lalu Keuangan
daerah
merupakan
komponen
yang
sangat
penting
dalam
perencanaanpembangunan, sehingga analisis mengenai kondisi dan proyeksi keuangan daerah perlu dilakukan untuk mengetahui kemampuan daerah dalam mendanai rencana pembangunan dan kesadaran untuk secara efektif memberikan perhatian kepada isu dan permasalahan strategis secara tepat. Dengan melakukan analisis keuangan daerah yang tepat akanmenghasilkan kebijakan yang efektif dalam pengelolaan keuangan daerah. 1) Kebijakan Umum Pendapatan Daerah
Berdasarkan Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Seruyan dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Seruyan yang disepakati setiap tahunnya, maka secara umum kebijakan umum pendapatan daerah Kabupaten Seruyan tahun-tahun anggaran sebelumnya adalah sebagai berikut: a. Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan uang melalui kas umum daerah yang
menambahekuitas dana lancar sebagai hak pemerintah daerah dalam 1 (satu) tahun anggaran yang tidak perlu dibayar kembali oleh daerah. b. Seluruh penerimaan daerah dianggarkan dalam APBD secara bruto mempunyai makna
bahwa jumlah pendapatan yang dianggarkan tidak boleh dikurangi dengan belanja yang digunakandalam rangka menghasilkan pendapatan tersebut dan/atau dikurangi dengan bagian pemerintahpusat/daerah lain dalam rangka bagi hasil. c. Pendapatan daerah merupakan perkiraan yang terukur secara rasional dan dapat dicapai
untuksetiap sumber pendapatan. Sebagai komitmen taat azas dalam pengelolaan keuangan daerah, Pemerintah Kabupaten Seruyan menetapkan kebijakan terkait pendapatan daerah sebagai berikut: 1. Pendapatan Asli Daerah a) Dalam upaya merencanakan target pendapatan asli daerah dilakukan secara
rasionaldengan mempertimbangkan realisasi penerimaan tahun lalu, potensi dan asumsipertumbuhan ekonomi yang dapat mempengaruhi penerimaan pemerintah daerah sertaoptimalisasi pencapaiannya. b) Dalam upaya peningkatan penerimaan pendapatan asli daerah, pemerintah
daerah tidakmemberatkan dunia usaha dan masyarakat. Upaya peningkatan pendapatan asli daerah ditempuh melalui penyederhanaan sistem dan prosedur administrasi pemungutan pajakdan retribusi daerah, law enforcement dalam upaya membangun ketaatan wajib pajak dan wajib retribusi daerah serta peningkatan
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐7
pengendalian dan pengawasan atas pemungutan pendapatan asli daerah untuk terciptanya efektifitas dan efisiensi yang dibarengi denganpeningkatan kualitas, kemudahan, ketepatan dan kecepatan pelayanan dengan biaya murah. c) Dalam rangka pemungutan pajak daerah, dapat diberikan biaya pemungutan
paling tinggi sebesar 5% (lima persen) dari realisasi penerimaan pajak daerah yang ditetapkan dalam Peraturan Daerah sebagaimana diamanatkan Pasal 76 Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2001 tentang Pajak Daerah. d) Melakukan upaya peningkatan penerimaan bagian laba/deviden atas penyertaan
nodal atau investasi daerah lainnya yang dapat ditempuh melalui inventarisasi dan menata serta mengevaluasi nilai kekayaan daerah yang dipisahkan baik dalam bentuk uang maupun barang sebagal penyertaan modal (investasi daerah). Jumlah rencana penerimaan yang dianggarkan dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, hendaknya mencerminkan rasionalitas dibandingkan dengan nilai kekayaan daerah yang dipisahkan kembali ditetapkan sebagai penyertaan modal (telah diinvestasikan). Dalam upaya peningkatan PAD, pemerintah daerah mendayagunakan
kekayaan
daerah
yang
belumdipisahkan
dan
belum
dimanfaatkan untuk dikelola atau dikerjasamakan dengan pihak ketiga sehingga menghasilkan pendapatan. Penyertaan modal pada pihak ketiga ditetapkan dengan peraturan daerah. e) Penerimaan lain dengan nama dan dalam bentuk apapun yang dapat dinilai
dengan uang sebagai akibat dari penjualan, tukar menukar, hibah, dan/atau pengadaan barang dan jasa termasuk penerimaan bunga, jasa giro atau penerimaan lain sebagal akibat penyimpanandana anggaran pada bank serta penerimaan dari hasil penggunaan kekayaaan daerah merupakan pendapatan daerah.
2. Dana Perimbangan
Dana Perimbangan yang diterima Pemerintah Seruyan berupa Dana Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum (DAU), dan Dana Alokasi Khusus. Terus diupayaan peningkatan Dana Perimbangan terutama melalui DAK dan Dana Bagi Hasil Pajak dan Bukan Pajak.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐8
3. Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah a) Pendapatan Hibah yang diterima berupa uang harus dianggarkan dalam APBD
dan didasarkan atas naskah perjanjian hibah antara pemerintah daerah dan pemberi
hibah.
Sumbangan
yang
diterima
dari
organisasl/lembaga
tertentu/perorangan atau pihak ketiga, yang tidak mempunyai konsekuensi pengeluaran maupun pengurangan kewajiban pihak ketiga/pemberi sumbangan diatur dalam peraturan daerah. b) Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi Dan Pemerintah Daerah Lainnya yang diterima
pemerintah kabupaten merupakan lain-lain penerimaan yang sah. c) Bantuan Keuangan Dari Provinsi Atau Pemerintah Daerah Lainnya d) Dana Penguatan Desentralisasi Fiskal dan Percepatan Pembangunan e) Tunjangan Guru f)
Lain-lain pendapatan yang Sah
2) Kebijakan Umum Belanja Daerah
Secara umum, kebijakan umum keuangan daerah menyangkut tentang belanja daerah Kabupaten Seruyan Tahun 2010-2012 adalah sebagai berikut: a. Belanja daerah diprioritaskan dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan yang
menjadi kewenangan kabupaten yang terdiri dari urusan wajib dan urusan pilihan yang ditetapkan berdasarkan ketentuan perundang-undangan. b. Belanja dalam rangka penyelenggaraan urusan wajib digunakan untuk melindungi dan
meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dalam upaya memenuhi kewajiban daerah yang diwujudkan dalam bentuk peningkatan pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial dan fasilitas umum yang layak serta mengembangkan sistem jaminan sosial c. Belanja daerah disusun berdasarkan pendekatan prestasi kerja yang berorientasi pada
pencapaian hasil dari input yang direncanakan. Hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan akuntabilitas perencanaan anggaran serta memperjelas efektivitas dan efisiensi penggunaan anggaran. d. Penyusunan belanja daerah diprioritaskan untuk menunjang efektivitas pelaksanaan tugas
dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah dalam rangka melaksanakan urusan pemerintahan daerah yang menjadi tanggung jawabnya. Peningkatan alokasi anggaran
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐9
III‐10
belanja yang direncanakan oleh setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah harus terukur yang diikuti dengan peningkatan kinerja pelayanan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat. e. Penggunaan dana perimbangan diprioritaskan untuk kebutuhan sebagai berikut: 1. Penerimaan dana bagi hasil pajak diprioritaskan untuk mendanai perbaikan lingkungan
pemukiman diperkotaan dan diperdesaan, pembangunan irigasi, jaringan jalan dan jembatan; 2. Penerimaan dana bagi hasil sumber daya alam diutamakan pengalokasiannya untuk
mendanai pelestarian lingkungan areal pertambangan, perbaikan dan penyediaan fasilitas umum dan fasilitas sosial, fasilitas pelayanan kesehatan dan pendidikan untuk tercapainya standar pelayanan minimal yang ditetapkan peraturan perundangundangan; 3. Dana alokasi umum diprioritaskan penggunaannya untuk mendanai gaji dan tunjangan
pegawai, kesejahteraan pegawai, kegiatan operasi dan pemeliharaan serta pembangunan fisik sarana dan prasarana dalam rangka peningkatan pelayanan dasar dan pelayanan umum yang dibutuhkan masyarakat; 4. Dana alokasi khusus digunakan berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh
pemerintah. 5. Berdasarkan ketentuan pasal 63 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005,
kepada Pegawai Negeri Sipil Daerah dapat diberikan tambahan penghasilan berdasarkan pertimbangan yang obyektif dengan memperhatikan kemampuan keuangan daerah dan memperoleh persetujuan DPRD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pemberian tambahan penghasilan diberikan dalam rangka peningkatan kesejahteraan pegawai berdasarkan beban kerja atau tempat bertugas atau kondisi kerja atau kelangkaan profesi atau prestasi kerja; f.
Belanja Modal
Belanja modal merupakan pengeluaran yang dianggarkan untuk pembelian/pengadaan aset tetap dan aset lainnya untuk digunakan dalam kegiatan pemerintahan yang memiliki kriteria: 1. masa manfaatnya lebih dari 12 (dua belas) bulan; 2. merupakan objek pemeliharaan; 3. jumlah nilai rupiahnya material sesuai dengan kebijakan akuntansi, 4. pengadaan software dalam rangka pengembangan sistem lnformasi manajemen
dianggarkan pada belanja modal.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐11 g. Belanja DPRD 1. Penganggaran belanja DPRD berpedoman pada ketentuan perundang-undangan yang
berlaku, dan pada tahun 2008 mengunakan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah sebagai perubahan terakhir atas Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2004. Disamping itu mempedomani pula Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21Tahun 2007 tentang Pengelompokan Kemampuan Keuangan Daerah, Penganggaran dan Pertanggungjawaban Penggunaan Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD serta Tata Cara Pengembalian Tunjangan Komunikasi Intensif dan Dana Operasional; 2. Belanja Pimpinan dan Anggota DPRD yang meliputi uang representasi, tunjangan
keluarga, tunjangan beras, uang paket, tunjangan jabatan, tunjangan panitia musyawarah, tunjangankomisi, tunjangan panitia anggaran, tunjangan badan kehormatan, tunjangan alat kelengkapan lainnya, tunjangan khusus PPh Pasal 21, tunjangan perumahan, uang duka tewasdan wafat serta pengurusan jenazah dan uang jasa pengabdian serta tunjangan komunikasi intensif bagi Pimpinan dan Anggota DPRD dianggarkan dalam Belanja DPRD. Sedangkan belanja tunjangan kesejahteraan dan belanja penunjang kegiatan DPRD dianggarkan dalam Belanja Sekretariat DPRD; 3. Pajak Penghasilan yang dikenakan terhadap penghasilan Pimpinan dan Anggota DPRD
berpedoman pada Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, Anggota ABRI dan Para Pensiunan atas Penghasilan yang Dibebankan Kepada Keuangan Negara atau Keuangan Daerah, Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 636/KMK.04/ 1994 tentang Pengenaan Pajak Penghasilan Bagi Pejabat Negara, Pegawai Negeri Sipil, Anggota Angkatan Bersenjata Republik Indonesia dan Para Pensiunan atas Penghasilan yang dibebankan kepada Keuangan Negara atau Keuangan Daerah. Pajak penghasilan Pimpinan dan Anggota DPRD yangdibebankan pada APBD dianggarkan pada objek belanja tunjangan khusus PPh Pasal 21; 4. Untuk penganggaran belanja penunjang operasional pimpinan DPRD dan tunjangan
komunikasi intensif bagi pimpinan dan anggota DPRD dapat dianggarkan pada kode rincian objek belanja berkenaan dalam pos DPRD. Belanja dimaksud dapat dilaksanakan sepanjang ketentuan yang mengaturnya telah ditetapkan oleh pemerintah. h. Belanja Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐12 1. Penganggaran belanja Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah berpedoman pada
ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 tentang Kedudukan Keuangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah; 2. Gaji dan tunjangan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dan biaya penunjang
operasional Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dianggarkan pada belanja tidak langsung Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah; 3. Biaya penunjang operasional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2) Peraturan
Pemerintah Nomor 109 Tahun 2000 yang semula ditertulis "Biaya Penunjang Operasional Kepala Daerah Kabupaten/Kota" sekarang tertulis "Biaya Penunjang Operasional Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Kabupaten/Kota"; 4. Belanja rumah tangga, beserta pembelian inventaris/perlengkapan rumah jabatan dan
kendaraan dinas serta biaya pemeliharaannya, biaya pemeliharaan kesehatan, belanja perjalanan dinas dan pakaian dinas Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah dianggarkan pada belanja langsung Sekretariat Daerah; 5. Penganggaran belanja Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah merupakan satu
kesatuan dalam belanja Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah atau tidak dianggarkan secara terpisah dan pengaturannya lebih lanjut ditetapkan dengan Peraturan Kepala Daerah. i.
Penyediaan dana untuk penanggulangan bencana alam/bencana sosial dan/atau memberikanbantuan kepada daerah lain dalam penanggulangan bencana alam/bencana sosial dapat memanfaatkan saldo anggaran yang tersedia dalam Sisa Lebih Perhitungan APBD Tahun Anggaran sebelumnya dan/atau dengan melakukan penggeseran Belanja Tidak Terduga atau dengan melakukan penjadwalan ulang atas program dan kegiatan yang dapat ditunda.
j.
Belanja Subsidi 1. Belanja
Subsidi
adalah
alokasi
anggaran
yang
diberikan
kepada
perusahaan/lembaga tertentu yang bertujuan agar harga jual produk/jasa yang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat. 2. Belanja Subsidi ditetapkan dalam peraturan daerah tentang APBD yang dasar
pelaksanaannya ditetapkan dengan Keputusan Kepala Daerah. k. Bantuan Sosial 1. Bantuan sosial untuk organisasi kemasyarakatan harus selektif dan memiliki kejelasan
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐13
peruntukan penggunaannya. Pemberian bantuan tidak secara terus menerus/tidak berulangsetiap tahun anggaran pada organisasi kemasyarakatan yang sama. 2. Untuk memenuhi fungsi APBD sebagai instrumen keadilan dan pemerataan dalam upaya
peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat, bantuan dalam bentuk uang dapat dianggarkan apabila pemerintah daerah telah memenuhi seluruh kebutuhan belanja urusan wajib guna terpenuhinya standar pelayanan minimal yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan. l.
Belanja Bagi Hasil Belanja Bagi Hasil digunakan untuk menganggarkan dana bagi hasil yang bersumber dari pendapatan kabupaten/kota kepada pemerintah desa atau pendapatan pemerintah daerah tertentu kepada pemerintah daerah Iainnya sesuai dengan ketentuan perundangundangan.
m. Belanja Bantuan Keuangan 1. Bantuan keuangan digunakan untuk menganggarkan bantuan keuangan yang bersifat
umum atau khusus dari provinsi kepada kabupaten/kota, pemerintah desa, dan kepada pemerintah daerah Iainnya atau dari pemerintah kabupaten/kota kepada pemerintah desa dan pemerintah daerah lainnya dalam rangka pemerataan dan/atau peningkatan kemampuan keuangan. 2. Bantuan keuangan yang bersifat umum peruntukan dan penggunaannya diserahkan
sepenuhnya kepada pemerintah daerah/pemerintah desa penerima bantuan. Sedangkan bantuan keuangan yang bersifat khusus peruntukan dan pengelolaannya diarahkan/ditetapkan oleh pemerintah daerah pemberi bantuan. Untuk pemberi bantuan bersifat khusus dapat mensyaratkan penyediaan dana pendamping dalam APBD atau anggaran pendapatan dan belanja desa penerima bantuan; 3. Penganggaran untuk Alokasi Dana Desa agar mempedomani ketentuan Peraturan
Pemerintah Nomor 72 Tahun 2005 tentang Desa. n. Belanja Tidak Terduga
Belanja Tidak Terduga merupakan belanjauntuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa/tanggap darurat dalam rangka pencegahan dan gangguan terhadap stabilitas penyelenggaraan pemerintahan demi terciptanya keamanan dan ketertiban di daerah dan tidak diharapkan berulang seperti penanggulangan bencana alam dan bencana sosial yang tidak diperkirakan sebelumnya.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐14
3.2.1. Proporsi Penggunaan Anggaran Gambaran realisasi dari kebijakan belanja daerah Kabupaten Seruyan pada periode tahun anggaran sebelumnya yang digunakan sebagai bahan untuk menentukan kebijakan pembelanjaan dimasa datang dalam rangka peningkatan kapasitas pendanaan pembangunan daerah, sebagai berikut: 1. Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja Gambaran tentang belanja daerah yang disajikan secara series menginformasikan mengenai tingkat realisasi belanja Kabupaten Seruyan sebagaimana tertuang pada tabel dibawah ini:
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐15
Tabel 3.5 Proporsi Realisasi Belanja Terhadap Anggaran Belanja Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2008-2012 (dalam jutaan)
2008 URAIAN
Anggaran
2009
Realisasi
Anggaran
2010
Realisasi
% Rp
Rp
Anggaran
2011
Realisasi
% Rp
Rp
Anggaran
2012
Realisasi
% Rp
Rp
RATA2
Anggaran
Realisasi
Rp
Rp
% Rp
Rp
%
%
BELANJA
578.266,8
518.414,7
89,6
609.155,6
522.662,5
85,8
713.865,4
601.327,6
84,2
705.382,4
586.101,1
83,1
807.876,0
636.396,2
78,8
84,3
Belanja Tidak Langsung
103.309,3
92.886,0
89,9
119.490,7
103.461,3
86,6
175.029,4
160.952,9
92,0
197.767,0
188.584,1
95,4
231.893,8
214.518,5
92,5
91,3
69.108,9
62.824,7
90,9
89.451,8
80.770,7
90,3
139.205,7
125.793,8
90,4
155.371,9
148.713,7
95,7
179.499,5
165.553,2
92,2
91,9
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
750,0
126,6
16,9
2.500,0
1.043,8
41,8
1.417,0
1.394,4
98,4
800,0
648,0
81,0
910,0
787,2
86,5
64,9
Belanja Hibah
9.615,7
7.952,7
82,7
3.355,0
3.067,3
91,4
11.972,3
11.709,6
97,8
13.477,9
13.468,0
99,9
19.137,5
16.793,0
87,7
91,9
Belanja Bantuan Sosial
5.120,1
3.535,6
69,1
9.650,0
5.141,4
53,3
3.988,5
3.771,9
94,6
6.580,0
5.623,4
85,5
4.200,3
3.971,9
94,6
79,4
0,0
0,0
242,5
0,0
0,0
500,0
492,5
98,5
250,0
73,3
29,3
250,0
176,7
70,7
39,7
18.714,6
18.446,4
13.791,4
13.408,5
97,2
17.745,5
17.632,1
99,4
20.635,2
19.845,8
96,2
27.393,9
27.038,5
98,7
98,0
0,0
0,0
500,0
29,6
5,9
200,4
158,5
79,1
651,9
212,0
32,5
502,6
197,9
39,4
31,4
Belaja Langsung
474.957,6
425.528,7
89,6
489.664,9
419.201,2
85,6
538.836,0
440.374,7
81,7
507.615,4
397.517,0
78,3
575.982,2
421.877,8
73,2
81,7
Belanja Pegawai
41.089,2
26.794,6
65,2
49.611,2
26.020,6
52,4
70.023,8
35.418,5
50,6
27.391,3
25.765,3
94,1
28.608,9
26.955,0
94,2
71,3
Belanja Barang dan Jasa
136.674,0
108.547,1
79,4
144.703,6
105.620,2
73,0
171.918,8
126.522,9
73,6
211.564,7
131.452,6
62,1
239.325,4
118.208,5
49,4
67,5
Belanja Modal
297.194,4
290.187,0
97,6
295.350,1
287.560,4
97,4
296.893,5
278.433,3
93,8
268.659,4
240.299,1
89,4
308.047,9
276.714,2
89,8
93,6
Belanja Pegawai Belanja Bunga Belanja Subsidi
Belanja Bagi Hasil Kepada Provinsi/ Kabupaten/ Kota dan Pemerintah Desa Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/ Kabupaten dan Pemerintah Desa Belanja Tidak Terduga
98,6
Sumber: Diolah dari Laporan Realisasi APBD Kabupaten Seruyan TA 2008 – 2013
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Berdasarkan Tabel 3.5 3.5, diperoleh gambaran bahwa, rata-rata tingkat realisasi Belanja Tidak Langsung (91,3%) lebih besar dibandingkan dengan tingkat realisasi Belanja Langsung, (81,7%). Tingkat Realisasi Belanja Langsung cenderung mengalami penurunan dari tahun ketahun yaitu 88% pada tahun 2010dan 78% pada tahun 2012 dengan rata-rata tingkat realisasi sebesar 83%. Penurunan ini disebabkan antara lain sebagai berikut: 1. penetapan APBD belum tepat waktu; 2. realisasi belanja sesuai dengan kas budget masih belum dapat dipenuhi sesuai target; 3. realisasi DAK yang sering kali terkendala juklak/juknis pusat yang berubah-ubah; 4. proses pengadaan barang/jasa pemerintah; dan 5. kualitas pekerjaan fisik masih banyak dikeluhkan. Untuk perbaikan kedepan terkait dengan realisasi belanja adalah: 1. penyempurnaan mekanisme pembahasan APBD; 2. peningkatan kedisplinan dalam realisasi anggaran; 3. pemantapan regulasi DAK; 4. pemantapan kelembagaan pengadaan barang/jasa pemerintah; dan 5. peningkatan kualitas perencanaan dan pengawasan pengadaan barang/jasa.
2. Proporsi belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur Gambaran tentang belanja daerah yang menginformasikan mengenai proporsi belanja untuk pemenuhan kebutuhan aparatur Kabupaten Seruyan tertuang pada tabel sebagai berikut: Tabel 3.6 Realisasi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2009-2012 NO
TAHUN 2009
TAHUN 2010
TAHUN 2011
Tahun 2012
( Rp )
( Rp )
( Rp )
( Rp )
URAIAN
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐16
NO
TAHUN 2009
TAHUN 2010
TAHUN 2011
Tahun 2012
( Rp )
( Rp )
( Rp )
( Rp )
URAIAN
A
BELANJA TIDAK LANGSUNG
80.780,71
125.793,81
148.713,71
165.553,20
1
Belanja Gaji dan Tunjangan
75.951,60
97.852,89
115.427,10
127.407,00
2
Belanja Tambahan Penghasilan
2.439,13
24.480,01
28.516,05
35.496,10
3
Belanja Penerimaan Anggota dan Pimpinan DPRD serta Operasional KDH/WKDH
1.425,14
1.714,34
1.726,32
1.681,44
4
Belanja Pemungutan Pajak Daerah
964,83
1.746,57
3.044,24
968,66
B
BELANJA LANGSUNG
134.225,87
162.072,15
164.202,05
183.707,03
I
Belanja Pegawai
30.667,25
40.834,33
30.361,72
29.601,27
1
Belanja Honorarium PNS
5.494,80
1.967,83
4.677,62
6.173,62
2
Belanja Honorarium Non PNS
19.964,78
33.279,52
20.805,16
20.287,83
3
Belanja Uang lembur PNS
561,06
171,12
282,55
345,72
4
Belanja Bea Siswa Pendidikan PNS
1.685,00
1.362,50
1.243,00
164,80
5
Belanja Kursus, Pelatihan, Sosialisasi dan Bimbingan Teknis PNS
2.961,61
4.053,36
3.353,39
2.629,30
37.950,80
46.141,67
46.849,92
51.182,82
449,10
410,13
734,78
596,27
II
Belanja Barang dan Jasa
5
Belanja Premi Asuransi Kesehatan
6
Belanja makanan dan Minuman Pegawai
5.870,88
5.867,01
7.805,38
9.032,24
7
Belanja Pakaian Dinas dan atributnya
1.408,17
1.386,32
410,32
1.030,96
8
Belanja Pakaian khusus dan hari tertentu
2.262,97
3.070,00
1.308,70
1.331,43
9
Belanja Perjalanan Dinas
27.747,04
35.365,11
36.460,73
38.718,72
10
Belanja Perjalanan Pindah Tugas
0,00
0,00
15,00
0,00
11
Belanja Pemulangan Pegawai
212,65
43,10
115,00
473,20
III
Belanja Modal
65.607,82
75.096,15
86.990,42
102.922,94
12
Tanah
9.600,82
9.769,45
9.934,64
9.940,41
13
Peralatan dan Mesin
13.261,21
16.300,52
18.369,11
21.571,76
14
Bangunan dan Gedung
36.521,09
42.024,86
45.862,14
55.518,70
16
Aset Tetap Lainnya
6.224,71
7.001,32
12.824,53
15.892,07
215.006,58
287.865,96
312.915,76
349.260,22
IAI
T O T A L (A + B)
Berdasarkan Tabel 3.6, diperoleh Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2008-2012 untuk dijadikan dasar dalam menentukan kebijakan efisiensi anggaran aparatur untuk tahun-tahun mendatang, sebagai berikut:
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐17
Tabel 3.7 Analisis Proporsi Belanja Pemenuhan Kebutuhan Aparatur 2009-2012
NO
URAIAN
TOTAL BELANJA UNTUK PEMENUHAN KEBUTUHAN APARATUR (RP)
TOTAL PENGELUARAN (BELANJA + PEMBIAYAAN PENGELUARAN) (RP)
PROSENTASE
( a)
(b)
(a) / (b) X 100%
1
Tahun Anggaran 2009
215.006,58
522.662,51
41,1%
2
Tahun Anggaran 2010
287.865,96
603.327,58
47,7%
3
Tahun Anggaran 2011
312.915,76
588.746,07
53,1%
4
Tahun Anggaran 2012
349.260,22
644.785,60
54,2%
3. Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Realisasi pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama dilakukan untuk menghitung kebutuhan pendanaan belanja dan pengeluaran pembiayaan yang tidak dapat dihindari atau harus dibayar dalam suatu tahun anggaran. Gambaran tentang realisasi pengeluaran wajib dan mengikat serta prioritas utama Kabupaten Seruyan pada 3 (tiga) tahun terakhir, tertuang pada tabel berikut: Tabel 3.8 Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2010-2012 (dalam jutaan rupiah) REALISASI NO
A
Uraian
2012
PERTUMBUHAN
Rp
Rp
Rp
%
144.820,4
169.207,5
193.378,9
15,56
Belanja Pegawai
125.793,8
148.713,7
165.553,2
14,77
1.394,4
648,0
787,2
(16,03)
17.632,1
19.845,8
27.038,5
24,40
Belaja Langsung
3.463,7
2.680,4
2.858,4
(7,99)
Belanja Jasa Kantor ( khusus tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya )
2.421,2
2.165,32
2.654,91
6,02
1.042,52
515,12
203,45
(55,55)
Pengeluaran Pembiayaan
2.000,0
2.500,0
7.698,1
116,46
Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
2.000,0
2.500,0
5.000,0
62,50
Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/ Kabupaten dan Pemerintah Desa
Belanja Jasa Peralatan Dan Perlengkapan Kantor C
2011
Belanja Tidak Langsung
Belanja Subsidi
B
RATA2
2010
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐18
REALISASI NO
Uraian
2011
2012
PERTUMBUHAN
Rp
Rp
Rp
%
Pembayaran Pokok Utang JUMLAH (A+B+C)
RATA2
2010
0,0
0,0
2.698,1
150.284,1
174.387,9
203.935,3
8,25
3.2.2. Analisis Pembiayaan Analisis pembiayaan Kabupaten Seruyan kurun waktu tahun 2008-2012 dijelaskan secara rinci pada tabel berikut: Tabel 3.9 Defisit Riil dan Penutup Defisit Riil Anggaran Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2008-2012 (dalam juta rupiah) REALISASI TAHUN ANGGARAN
NO
URAIAN
2008
2009
2010
2011
2012
1
PENDAPATAN
485.322,9
569.284,9
588.149,6
615.523,9
677.400,3
2
BELANJA
518.414,7
522.662,5
601.327,6
586.101,1
636.396,2
3
Pengeluaran Pembiayaan
2.000,0
0,0
2.000,0
2.644,9
8.389,4
A.
DEFISIT RIIL
(35.091,8)
46.622,4
(15.178,0)
26.777,8
32.614,7
125.975,9
73.138,6
119.653,9
104.579,6
131.359,3
0,0
0,0
0,0
1,9
0,0
125.975,9
73.138,6
119.653,9
104.581,5
131.359,3
90.884,1
119.760,9
104.475,8
131.359,3
163.974,0
Ditutup oleh realisasi penerimaan pembiayaan: 1
Sisa Lebih Perhitungan Tahun Anggaran Sebelumnya
2
Penggunaan Kas Yang Belum Dipertanggungjawabkan
B
TOTAL REALISASI PENERIMAAN SILPA
Berdasarkan uraian dan penyajian tabel diatas selanjutnya diuraikan kesimpulan analisis kebijakan pembiayaan daerah antara lain: a. Penganggaran Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya (SiLPA) harus didasarkan pada penghitungan yang cermat dan rasional dengan mempertimbangkan perkiraan realisasi anggaran Tahun Anggaran sebelumnya dalam rangka menghindari kemungkinan adanya pengeluaran pada Tahun Anggaran berjalan yang tidak dapat didanai akibat tidak tercapainya SiLPA yang direncanakan. Selanjutnya SiLPA dimaksud harus diuraikan pada obyek dan rincian obyek sumber SiLPA Tahun Anggaran berkenaan.Pemerintah daerah dapat melakukan pinjaman daerah berdasarkan peraturan perundang-undangan di bidang pinjaman daerah. b. Dalam hal perhitungan penyusunan Rancangan APBD menghasilkan SILPA Tahun Berjalan positif, pemerintah daerah harus memanfaatkannya untuk penambahan program dan
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐19
kegiatan prioritas yang dibutuhkan, volume program dan kegiatan yang telah dianggarkan, dan/atau pengeluaran pembiayaan. Dalam hal perhitungan SILPA Tahun Berjalan negatif, pemerintah daerah melakukan pengurangan bahkan penghapusan pengeluaran pembiayaan yang bukan merupakan kewajiban daerah, pengurangan program dan kegiatan yang kurang prioritas dan/atau pengurangan volumeprogram dan kegiatannya.
3.3. Kerangka Pendanaan Analisis kerangka pendanaan bertujuan untuk menghitung kapasitas total keuangan daerah, yang akan dialokasikan untuk mendanai belanja/pengeluaran periodik wajib dan mengikat serta prioritas utama dan program-program pembangunan jangka menengah daerah selama 5 (lima) tahun ke depan serta alokasi untuk belanja daerah dan pengeluaran daerah lainnya. Langkah awal yang harus dilakukan adalah mengidentifikasi seluruh penerimaan daerah sebagaimana telah dihitung pada bagian di atas dan ke pos-pos mana sumber penerimaan tersebut akan dialokasikan. Suatu kapasitas keuangan daerah adalah total pendapatan dan penerimaan daerah setelah dikurangkan dengan Kewajiban kepada pihak ketiga sampai dengan akhir tahun belum terselesaikan dan kegiatan lanjutan yang akan didanai pada tahun anggaran berikutnya.
3.3.1. Proyeksi Pendapatan Daerah Berdasarkan Tabel 3.1 diperoleh rata-rata pertumbuhan realisasi pendapatan kurun waktu 2008-2012, yakni 8,8% per tahun. Proyeksi pendapatan daerah tahun 2014-2018 selain menggunakan asumsi pertumbuhan masa lalu juga dilakukan dengan merasionalkan estimasi beberapa komponen pendapatan mengingat setiap rincian objek pendapatan memiliki karakteristik yang berbeda, dengan menggunakan tahun dasar 2013 yaitu angka Perubahan APBD 2013, maka dapat dikalkulasikan proyeksi pendapatan daerah dan diperoleh rata-rata pertumbuhan pendapatan daerah tahun 2014-2018 sebesar 9,5%, sebagaimana ditunjukkan pada tabel berikut ini:
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐20
Tabel 3.10 Proyeksi Pendapatan Daerah Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2014-2018 (dalam juta rupiah) NO
URAIAN
Rp 1.1.
2015
2016
2017
2018
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
%
22.916,2
23.242,9
23.652,2
26.017,4
28.619,2
31.481,1
20,0
1.1.1 Hasil Pajak Daerah
2.415,8
3.672,8
2.752,0
3.027,2
3.329,9
3.662,9
15,0
1.1.2 Hasil Retribusi Daerah
3.938,6
3.954,4
4.332,3
4.765,5
5.242,1
5.766,3
9,8
3.530,5
3.944,9
3.883,5
4.271,9
4.699,0
5.168,9
26,7 21,2
1.1.3
PENDAPATAN ASLI DAERAH
2014
RATA-RATA PERTUMBUH AN
PROYEKSI TAHUN ANGGARAN
PAPBD 2013
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
1.1.4 Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah
13.031,3
11.671,3
12.684,4
13.952,9
15.348,1
16.883,0
691.113,6
717.808,1
766.739,9
824.409,4
886.906,1
954.653,7
8,1
1.2.1 Dana Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak
105.930,3
41.687,8
131.586,4
146.658,3
163.456,4
182.178,6
11,5
1.2.2 Dana Alokasi Umum
513.570,1
545.446,4
585.153,5
627.751,1
673.449,7
722.475,1
7,3
1.2.3 Dana Alokasi Khusus
71.613,2
62.736,6
50.000,0
50.000,0
50.000,0
50.000,0
5,6
59.990,2
63.764,4
76.128,7
89.244,2
106.104,7
127.779,6
18,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
126,1
27.793,3
24.740,4
45.931,8
59.047,3
75.907,8
97.582,7
28,6
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
10.149,8
7.520,0
8.149,8
8.149,8
8.149,8
8.149,8
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
0,0
18.547,1
26.504,0
18.547,1
18.547,1
18.547,1
18.547,1
0,0
3.500,0
5.000,0
3.500,0
3.500,0
3.500,0
3.500,0
0,0
774.020,0
804.815,4
866.520,8
939.671,0
1.021.630, 0
1.113.914, 4
9,5
1.2
1.3
DANA PERIMBANGAN
LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH
1.3.1 Pendapatan Hibah 1.3.2
Dana Bagi Hasil Pajak Dari Provinsi Dan Pemerintah Daerah Lainnya
1.3.3 Dana Penyesuaian Dan Otonomi Khusus Bantuan Keuangan Dari Provinsi Atau Pemerintah 1.3.4 Daerah Lainnya 1.3.5
Dana Penguatan Desentralisasi Fiskal dan Percepatan Pembangunan
1.3.6 Tunjangan Guru 1.3.7 Lain-Lain Pendapatan yang Sah JUMLAH
3.3.2. Proyeksi SilPA Proyeksi SiLPA tahun 2014-2018 menggunakan data SiLPA kurun waktu 2008-2012 ditunjukkan melalui Tabel 3.7 dimana diketahui tingkat pertumbuhan SiLPA 8,67%, namun demikian dengan mempertimbangkan bahwa tahun-tahun mendatang proses perencanaan dan penganggaran diharapkan akan menjadi lebih baik dan sistem pengendalian dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan sudah berjalan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan atau dengan asumsi bahwa SilPA harus mampu menutup defisit anggaran yaitu maksimal 6% dari total APBD maka diperoleh proyeksi SiLPA berikut ini : Tabel 3.11 Proyeksi Sisa Lebih Perhitungan Anggaran(SiLPA) Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2014-2018 TAHUN PROYEKSI
URAIAN Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Daerah Tahun Sebelumnya (SiLPA)
(dalam juta rupiah)
2014
2015
2016
2017
2018
46.622
51.991
56.380
61.298
66.835
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐21
Berdasarkan data historis sebagaimana disajikan pada tabel sebelumnya, maka perkiraan kapasitas kemampuan keuangan daerah untuk mendanai pembangunan Kabupaten Seruyan dalam jangka waktu lima tahun mendatang tahun 2014-2018, disajikan sebagai berikut: Tabel 3.12 Proyeksi Kapasitas Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2014-2018 (dalam juta rupiah) NO 1 2
TAHUN PROYEKSI
URAIAN
2014
2015
2016
804.815
866.521
939.671
1.021.630
1.113.914
Sisa Lebih (Riil) Perhitungan Anggaran
89.821
59.448
61.722
68.261
75.138
Total Kapasitas Kemampuan Keuda
866.850
925.969
1.001.393
1.089.891
1.189.052
PENDAPATAN
2017
2018
3.3.3. Proyeksi Kebutuhan Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Proyeksi kebutuhan belanja wajib dan mengikat dihitung berdasarkan rata-rata tingkat realisasi pengeluaran wajib dan mengikat tahun 2010-2012 sebagaimana ditunjukkan melalui Tabel 3.6. Adapun hasil proyeksi terlihat pada tabel berikut ini: Tabel 3.13 Proyeksi Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2014-2018 (dalam juta rupiah) NO A
URAIAN
2014
2015
2016
2017
2018
20,47
227.144,1
302.807,5
352.405,1
410.574,9
478.877,7
Belanja Pegawai
14,77
227.144,1
250.289,9
287.262,3
329.696,2
378.398,3
555,1
466,1
391,4
328,7
276,0
(16,03)
Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/ Kabupaten dan Pemerintah Desa
24,40
41.842,3
52.051,4
64.751,4
80.550,0
100.203,4
Belaja Langsung
7,44
3.208,6
3.399,5
3.601,8
3.816,1
4.043,2
6,02
2.984,3
3.163,9
3.354,5
3.556,4
3.770,6
5,00
224,3
235,5
247,3
259,7
272,6
Pengeluaran Pembiayaan
0,00
7.698,1
7.698,1
7.698,1
7.698,1
7.698,1
Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
0,00
5.000,0
5.000,0
5.000,0
5.000,0
5.000,0
Pembayaran Pokok Utang
0,00
2.698,1
2.698,1
2.698,1
2.698,1
2.698,1
19,82
271.380,2
313.905,0
363.705,0
422.089,1
490.619,0
Belanja Jasa Kantor ( khusus tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya )d Belanja Jasa Peralatan Dan Perlengkapan Kantor C
(%)
Belanja Tidak Langsung
Belanja Subsidi
B
PROYEKSI TAHUN ANGGARAN
RATA2 PERTUMBUHAN
JUMLAH (A+B+C)
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐22
3.3.4. Kebijakan Alokasi Anggaran Berdasarkan proyeksi kapasitas kemampuan keuangan daerah, selanjutnya perlu ditetapkan kebijakan alokasi dari kapasitas kemampuan keuangan daerah tersebut kedalam berbagai Kelompok Prioritas. Kelompok Prioritas I mendapatkan prioritas pertama sebelum Kelompok Prioritas II. Kelompok Prioritas III mendapatkan alokasi anggaran setelah Kelompok Prioritas I dan II terpenuhi kebutuhan dananya. Adapun ketentuan prioritas anggaran sebagai berikut.
Prioritas I Dialokasikan untuk mendanai Pengeluaran Wajib dan Mengikat serta Prioritas Utama.
Prioritas II Dialokasikan untuk pendanaan program prioritas dalam rangka pencapaian visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati periode 2013-2018, yang merupakan program pembangunan daerah dengan tema atau program unggulan (dedicated) Kepala daerah sebagaimana diamanatkan dalam RPJMN dan amanat/kebijakan nasional yang definitif harus dilaksanakan oleh daerah pada tahun rencana, termasuk untuk prioritas bidang pendidikan 20% (duapuluh persen) dan bidang kesehatan 10% (sepuluh persen). Program tersebut harus berhubungan langsung dengan kepentingan publik, bersifat monumental, berskala besar, dan memiliki kepentingan dan nilai manfaat yang tinggi, memberikan dampak luas pada masyarakat dengan daya ungkit yang tinggi pada capaian visi/misi daerah. Di samping itu, prioritas II juga diperuntukkan bagi prioritas belanja yang wajib sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Prioritas II juga dialokasikan untuk pendanaan program prioritas dalam rangka penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah yang paling berdampak luas pada masingmasing segementasi masyarakat yang dilayani sesuai dengan prioritas dan permasalahan yang dihadapi berhubungan dengan layanan dasar serta tugas dan fungsi SKPD.
Prioritas III Merupakan prioritas yang dimaksudkan untuk alokasi belanja-belanja tidak langsung seperti: dana pendamping DAK, tambahan penghasilan PNS, belanja hibah, belanja bantuan sosial organisasi kemasyarakatan, belanja bantuan keuangan dan pemerintahan desa serta belanja tidak terduga.
Berdasarkan uraian di atas, maka alokasi kapasitas keuangan daerah menurut kelompok prioritas disajikan melalui tabel sebagai berikut:
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐23
Tabel 3.14 Alokasi Kapasitas Keuangan Daerah Berdasarkan Prioritas Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2014-2018 (dalam Jutaan Rupiah) Alokasi No.
1.
Jenis Dana
Tahun 2014
Tahun 2015
Tahun 2016 Rp
Tahun 2017 %
Tahun 2018
%
Rp
%
Rp
%
Rp
%
Rp
Prioritas I
32,9%
271.380
34,2%
313.905
36,5%
363.705
39,0%
422.089
41,6%
490.619
Belanja Tidak Langsung
31,6%
260.474
33,0%
302.807
35,4%
352.405
37,9%
410.575
40,6%
478.878
Belanja Langsung
0,4%
3.209
0,4%
3.399
0,4%
3.602
0,4%
3.816
0,3%
4.043
PENGELUARAN PEMBIAYAAN
0,9%
7.698
0,8%
7.698
0,8%
7.698
0,7%
7.698
0,7%
7.698
2.
Prioritas II
64,3%
529.271
63,3%
581.607
61,2%
609.346
58,9%
637.839
56,5%
667.130
3.
Prioritas III
2,8%
23.000
2,5%
23.000
2,3%
23.000
2,1%
23.000
1,9%
23.000
100%
859.152
100%
925.969
100%
1.001.393
100%
1.082.193
100%
1.181.354
Total
Secara keseluruhan kerangka pendanaan pembangunan Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2014-2018 disajikan pada tabel berikut ini: Tabel 3.15 Kerangka Pendanaan Alokasi Kapasitas Keuangan Daerah Kabupaten Seruyan Tahun Anggaran 2014-2018 (dalam Jutaan Rupiah) NO
URAIAN
PROYEKSI
2014
2015
A
KAPASITAS KEMAMPUAN KEUANGAN DAERAH
866.850
925.969
1.001.393
2016
1.089.891
2017
1.189.052
2018
1
PENDAPATAN
777.029
866.521
939.671
1.021.630
1.113.914
89.821
59.448
61.722
68.261
75.138
2
Sisa Lebih (Riil) Perhitungan Anggaran
B
BELANJA
859.152
918.271
993.695
1.082.193
1.181.354
1
BELANJA TIDAK LANGSUNG
283.474
325.807
375.405
433.575
501.878
PRIORITAS I
260.474
302.807
352.405
410.575
478.878
a
Belanja Pegawai
218.076
250.290
287.262
329.696
378.398
c
Belanja Subsidi
555
466
391
329
276
d
Belanja Bantuan Keuangan Kepada Provinsi/Kabupaten/Kota dan Pemerintahan Desa dan Partai Politik
41.842
52.051
64.751
80.550
100.203
PRIORITAS III
23.000
23.000
23.000
23.000
23.000
a
Belanja Hibah
16.000
16.000
16.000
16.000
16.000
b
Belanja Bantuan Sosial
4.000
4.000
4.000
4.000
4.000
c
Belanja Tidak Terduga
3.000
3.000
3.000
3.000
3.000
2
BELANJA LANGSUNG PRIORITAS I
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
575.678 3.209
592.464 3.399
618.290 3.602
648.618 3.816
679.476 4.043
III‐24
NO
c d
C
URAIAN Belanja Jasa Kantor ( khusus tagihan bulanan kantor seperti listrik, air, telepon dan sejenisnya ) Belanja Jasa Peralatan Dan Perlengkapan Kantor
PROYEKSI
2014
2015
2016
2017
2018
2.984
3.164
3.354
3.556
3.771
224
236
247
260
273
PRIORITAS II
572.469
589.065
614.688
644.802
675.433
PROGRAM PENCAPAIAN VISI DAN MISI SERTA PENYELENGGARAAN URUSAN LAINNYA
572.469
589.065
614.688
644.802
675.433
PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH
7.698
7.698
7.698
7.698
7.698
PRIORITAS I
7.698
7.698
7.698
7.698
7.698
1
Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah
5.000
5.000
5.000
5.000
5000
2
Pembayaran Pokok Utang
2.698
2.698
2.698
2.698
2.698
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
A-(B+C) D
PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH
1
Penerimaan Pinjaman Daerah
2
Penerimaan Piutang SILPA
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
III‐25
IV‐1
BAB IV ANALISIS ISU – ISU STRATEGIS
4.1 Permasalahan Pembangunan 4.1.1 Geomorfologis dan Lingkungan Hidup a. Masih banyak perusahaan-perusahaan wajib Amdal/UKL-UPL yang belum memiliki ijin; b. Belum ada pendataan dan pemetaan kerusakan lahan; c. Masih banyak pembukaan hutan dan lahan dengan dibakar; d. Masyarakat belum mengerti batasan/aturan tentang perlindungan SDA.
4.1.2 Kependudukan dan Demografi a. Penyebaran penduduk yang tidak merata; b. Kurangnya Kesadaran Masyarakat akan Pentingnya Kepemilikan Dokumen Kependudukan dan Catatan Sipil lainnya.
4.1.3 Ekonomi dan Sumber Daya Alam a. Investasi, Industri, dan Perdagangan 1) Investasi a) Masih kurangnya daya dukung peluang-peluang investasi unggulan yaitu di bidang perikanan laut skala besar dengan teknologi tinggi dengan radius jelajah dan kapasitas kapal yang besar; b) Belum optimalnya penataan kelembagaan termasuk regulasi dalam mengantisipasi peningkatan investasi dan pelayanan investasi; c) Kurangnya penyederhanaan prosedur investasi dan perijinan usaha; d) Kurangnya pengembangan jaringan informasi dan promosi investasi baik dalam negeri maupun luar negeri; dan
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐2 e) Masih kurangnya peningkatan daya saing investasi melalui infrastruktur pendukung seperti akomodasi, transportasi, informasi dan promosi. 2) Industri a) Daya saing produk UMKM belum kuat; b) Sistem pengembangan industry/usaha mikro, kecil dan menengah belum komprehensif dan berkelanjutan; c) Kemampuan teknologi IKM masih kurang; d) Belum optimalnya peningkatan kualitas produk melalui standardiasasi dan sertifikasi produk. 3) Perdagangan a) Akses pasar masih rendah; b) Jaringan pemasaran dan pemberian fasilitas masih kurang mendukung; c) Kesadaran produsen dan konsumen tentang tertib niaga dan perlindungan konsumen masih kurang; dan d) Terbatasnya pelaku usaha UMKM yang berorientasi ekspor. 4) Pendapatan Daerah a) Pajak sarang burung walet yang belum dikenakan pajak; b) Retribusi penjualan produksi usaha daerah yang belum dikenakan pajak; c) Retribusi pengendalian menara telekomunikasi yang belum dikenakan pajak; d) Masih belum optimalnya pemutakhiran data kegiatan usaha; e) Masih rendahnya kesadaran wajib pajak dan retribusi untuk melaksanakan kewajibannya dalam membayar pajak dan retribusi; dan f) Masih banyak potensi pendapatan yang belum teridentifikasi oleh SKPD yang berwenang dalam melakukan pemungutan. b. Ketahanan Pangan 1) Belum lengkapnya data peta daerah rawan pangan; 2) Kesadaran kelompok untuk pengembangan tanaman palawija kurang maksimal; dan 3) Terbatasnya produk pangan yang dipromosikan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐3 c. Pertanian 1) Sistem ahli teknologi masih lemah; 2) Terbatasnya kapasitas sumber daya pertanian; dan 3) Kualitas dan keterampilan SDM Petani masih rendah. d. Perikanan dan Kelautan 1) PPI dan TPI yang ada belum dimanfaatkan secara optimal oleh para nelayan; 2) Penyediaan benih ikan sangat terbatas dan masih tergantung pada pihak luar; 3) Harga pakan relatif mahal sehingga biaya produksi tinggi; 4) Masih sering terjadi kasus pelanggaran dalam pengelolaan sumber daya kelautan dan perikanan; 5) Terbatasnya modal usaha yang dimiliki pengolah hasil perikanan; 6) Masih adanya sebagian para nelayan pembudidaya dan pengolah hasil perikanan yang belum memiliki izin usaha perikanan; dan 7) Masih banyaknya para nelayan yang menggunakan alat tangkap yang tidak ramah lingkungan seperti bahan kimia, potas, setrum, dan lain-lain yang dapat merusak lingkungan dan biota perairan serta membahayakan diri sendiri dan orang lain. e. Kehutanan 1) Kurangnya SDM dalam pelaksanaan RHL; 2) Kurang kuatnya kelembagaan kelompok tani hutan; 3) Penyusunan Perencanaan Rehabilitasi Hutan dan Lahan (RPRHL, RTnRHL,RKRHL) Kabupaten Seruyan baru selesai dibuat; 4) Kondisi musim kemarau mengakibatkan rawan terjadinya kebakaran semak belukar sekitar tanaman turus jalan; 5) Masyarakat belum memahami cara menanam mengelola lahan yang benar; 6) Belum semua IUPHHK melaksanakan produksi kayu bulat; 7) Masih adanya kegiatan pembalakan liar; 8) Adanya permasalahan gangguan usaha kehutanan dan perkebunan;
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐4 9) Komitmen stakeholder dengan kesatuan pengelolaan Hutan (KPH) masih minim; 10) Perlunya penyulaman dan pemeliharaan tanaman turus jalan kelapa sawit; 11) Banyaknya permintaan masyarakat untuk membudidayakan tanaman kelapa sawit; 12) Perlunya penyediaan dana syaring kegiatan produksi PM2L dan bantuan bibit karet; dan 13) Penentuan lokasi desa dari Provinsi terpisah jauh sehingga pendistribusian Kegiatan PM2L dan bantuan bibit karet mengalami kesulitan. f. Pariwisata 1) Belum optimalnya prasarana dan sarana pendukung pariwisata seperti akomodasi, transportasi, informasi dan promosi, dan pengelolaan tempat wisata; dan 2) Belum terpadunya manajemen pariwisata baik pemerintah, masyarakat dan pelaku usaha di bidang pariwisata. g. Koperasi dan UMKM 1) Belum tertatanya sistem pengembangan industri kecil dan menengah. 2) Terbatasnya pemasaran baik dari segi promosi, jaringan dan fasilitas bagi koperasi dan para pengusaha kecil dan menengah. 3) Belum optimalnya pembinaan manajemen usaha bagi koperasi dan usaha kecil dan menengah; dan 4) Belum optimalnya pengembangan permodalan dalam mendukung usaha koperasi dan usaha kecil dan menengah. h. Energi dan Sumber daya Mineral 1) Belum meratanya jaringan listrik antarwilayah yang dapat menjangkau daerah perdesaan dan pedalaman; 2) Belum optimalnya pemanfaatan batubara dan sumber energi lainnya sebagai alternatif pembangkit tenaga listrik; 3) Belum
berkembangnya
kerjasama
pemerintah
dan
swasta
pembangunan dan pemeliharaan pembangkit dan jaringan listrik; dan
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
dalam
IV‐5 4) Sumberdaya mineral dan pengelolaan pertambangan yang ramah lingkungan belum dimanfaatkan secara maksimal.
4.1.4. Sosial dan Budaya a. Sosial 1) Masih kurangnya pengarusutamaan gender dalam perumusan peraturan perundangan-undangan, kelembagaan, dan kebijakan pembangunan; 2) Belum optimalnya upaya peningkatan peran perempuan dalam berbagai bidang pembangunan terutama dalam struktur pemerintahan dan organisasi politik; 3) Kurangnya
pengembangan
sistem
jaminan
sosial
masyarakat
yang
berkelanjutan; 4) Belum optimalnya peningkatan mutu pelayanan sosial terhadap anak terlantar, penyandang cacat, komunitas adat terpencil dan penyandang masalah kesejahteraan sosial; 5) Belum optimalnya peningkatan profesionalisme dalam penanganan masalah sosial; 6) Belum optimalnya kerjasama pemerintah, swasta dan masyarakat dalam memberdayakan kelompok penyandang sosial masyarakat; 7) Belum optimalnya kelembagaan yang mampu mengelola informasi dan komunikasi masyarakat
serta
mampu
dalam
meningkatkan
pembangunan
dan
keterlibatan dapat
lembaga
mempercepat
sosial proses
pengembangan organisasi; 8) Belum optimalnya peningkatan kapasitas masyarakat agar dapat mendorong produktivitas, kewirausahaan dan ketahanan social; dan 9) Kerjasama pemerintah, swasta dan masyarakat dalam memberdayakan kelompok penyandang masalah kesejahteraan sosial masyarakat belum efektif. b. Kesehatan 1) Masih kurang tenaga kesehatan dan distribusinya; 2) Masih kurangnya biaya operasional dan kegiatan langsung untuk puskesmas
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐6 dan jaringannya; 3) Keterbatasan akses karena kondisi geografis yang sulit dan masih terbatasnya transportasi dan infrastruktur lainnya; dan 4) Kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk berperilaku PHBS. c.
Pendidikan 1) Perlu peningkatan penyediaan fasilitas pendidikan di setiap kecamatan; 2) Kurangnya pemerataan dan penuntasan wajib belajar 12 tahun terutama bagi penduduk di wilayah perdesaan, wilayah terpencil dan pedalaman. 3) Belum optimalnya peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan standar nasional. 4) Perlu adanya peningkatan mutu pendidikan khusus terutama bagi penduduk dengan kemampuan khusus. 5) Belum optimalnya peningkatan mutu dan produktivitas tenaga kerja melalui pendidikan dan keterampilan; 6) Perlunya adanya sinkronisasi pembangunan pendidikan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja; 7) Perlu adanya penguatan keterkaitan sistem pendidikan dan ketenagakerjaan 8) Keterkaitan sistem pendidikan baik pendidikan formal maupun nonformal dengan ketenagakerjaan yang berimplikasi kepada peningkatan animo masyarakat belajar ke Kabupaten Seruyan masih belum optimal; 9) Pendidikan berbasis teknologi informasi dan pendidikan berbasis kearifan lokal yang berwawasan global masih kurang; dan 10) Fasilitas/sarana
penunjang
pendidikan
termasuk
pengembangan
perpustakaan dan laboratorium sebagai sarana minat dan budaya baca belum memadai. c. Kebudayaan 1) Belum optimalnya pelestarian nilai-nilai luhur budaya, adat dan tradisi, kehidupan seni, bahasa dan sastra, yang masih lekat dan tumbuh dalam kehidupan masyarakat dalam menghadapi arus globalisasi serta kearifan budaya lokal sebagai basis ketahanan budaya untuk menjaga keberlanjutan dinamika dan perkembangan zaman sekaligus untuk menyaring masuknya
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐7 budaya-budaya asing yang kurang sesuai dengan tatanan, tuntunan dan tontonan budaya lokal; 2) Belum optimalnya penyediaan prasana dan sarana seni budaya seperti museum; 3) Kurangnya fasilitas teknologi informasi guna mempromosikan festival budaya dan kesenian daerah yang sudah ada di Kabupaten Seruyan yang dilaksanakan secara rutin; 4) Belum optimalnya pengelolaan budaya sebagai aset yang sangat berharga dalam membangun jati diri dan mewarnai segenap sektor kehidupan serta menjadi daya tarik yang khas untuk mengundang kunjungan dan perhatian dari luar daerah dan dunia internasional; dan 5) Belum optimalnya pengembangan keragaman seni dan budaya serta pemberdayaan lembaga budaya untuk kepentingan diplomasi budaya sehingga meningkatkan citra diri, harkat dan martabat bangsa dalam pergaulan dunia. d. Pemberdayaan perempuan dan anak 1) Masih minimnya pemahaman masyarakat terhadap kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak; 2) Masih rendahnya tingkat pengetahuan kaum perempuan tentang fungsi fasilitasi upaya perlindungan perempuan terhadap tindak kekerasan; 3) Masih minimnya pengetahuan kaum perempuan dalam keterlibatannya dikancah politik; 4) Masih minimnya pengetahuan masyarakat tentang peraturan perundangundangan perlindungan terhadap anak; dan 5) Masih kurangnya jumlah lembaga organisasi wanita dan lembaaga masyarakat di kecamatan-kecamatan. e. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi 1) Kurangnya pemanfaatan hasil penelitian ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai dasar dalam perumusan kebijakan dan pengambilan keputusan yang bermanfaat bagi kesejahetaraan rakyat dan kemajuan daerah;
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐8 2) Belum optimalnya kerjasama antara pemerintah daerah, perguruan tinggi dan swasta dalam pengembangan riset unggulan untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan; dan 3) Pemanfaatan Iptek dan Teknologi Informasi di masyarakat masih kurang. f. Tenaga Kerja dan Transmigrasi 1) Perlunya peningkatan mutu dan produktivitas tenaga kerja melalui pendidikan dan keterampilan; 2) Perlunya pengembangan semangat dan jiwa kewirausahaan bagi penduduk usia kerja agar mampu bekerja secara mandiri dan menciptakan lapangan kerja baru; 3) Perlu adanya perbaikan iklim investasi untuk mendorong perluasan lapangan kerja dan penyerapan tenaga kerja; 4) Perlunya adanya sinkronisasi pembangunan pendidikan dan keterampilan sesuai dengan kebutuhan pasar kerja; dan 5) Kerjasama antar pemerintah dan swasta dalam pengembangan transmigrasi belum optimal. g. Agama 1) Perlu adanya peningkatan kehidupan beragama dalam mendorong perilaku masyarakat yang lebih toleran, jujur, bermoral, dan menjaga keharmonisan kehidupan antarpemeluk agama sehingga dapat mendukung kehidupan masyarakat yang semakin maju, bermutu dan bermartabat.
4.1.5. Pemerintahan dan Politik a. Pemerintahan dan Politik 1) Belum optimalnya sistem dan manajemen kinerja organisasi dan aparat pemerintah daerah dalam memberikan layanan kepada masyarakat sesuai dengan standar nasional dan internasional. 2) Kurang berkembangnya sistem informasi manajemen dalam mendukung peningkatan kapasitas, profesionalitas dan kapabilitas dari organisasi dan aparat pemerintah daerah.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐9 3) Belum meratanya pelayanan antarwilayah terutama di kawasan pedalaman. 4) Belum optimalnya kerjasama pemerintah daerah dan swasta dalam penguatan kelembagaan. 5) Belum optimalnya kerjasama, kemitraan dan jejaring kerja antara masyarakat sipil, DPRD, partai politik dan pemerintah daerah dalam mengatasi permasalahan daerah. 6) Perlunya keterbukaan komunikasi antara pemerintah dan rakyat melalui pendidikan politik yang demokratis; dan 7) Belum optimalnya implementasi Good Governance. b. Hukum 1) Belum meratanya akses layanan dan perlindungan hukum bagi semua masyarakat. c. Kerjasama 1) Perlu adanya peningkatan kerjasama pemerintah, swasta dan masyarakat dalam membangun dan mengembangan semua potensi yang ada guna mendukung pereknonomian rakyat.
4.1.6. Prasarana Wilayah a. Transportasi 1) Belum optimalnya penyediaan infrastruktur penunjang khususnya transportasi dan telekomunikasi guna mendukung investasi daerah; 2) Belum
optimalnya
penyediaan
terminal
dan
angkutan
umum
guna
memudahkan akses jalan di setiap kecamatan; 3) Belum optimalnya penyediaan fasilitas dermaga transportasi sungai dan laut yang merupakan urat nadi pergerakan aktivitas bongkar muat barang dengan berbagai komoditi; 4) Belum optimalnya pengembangan manajemen dan pelayanan transportasi udara yaitu berupa jalur penerbangan di bandara Perintis Kuala Pembuang; 5) Belum optimalnya pengembangan jaringan transportasi antarwilayah guna mendukung perkembangan wisata;
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐10 6) Belum
berkembangnya
kerjasama
pemerintah
dan
swasta
dalam
pengembangan transportasi. b. Sumber Daya Air 1) Belum optimalnya pengelolaan dan pemanfaatan sumber daya air terpadu berbasis wilayah Daerah Aliran Sungai (DAS); 2) Belum optimalnya penyediaan akses air bersih ke seluruh wilayah; 3) Belum optimalnya pemanfaatan sumber daya air guna melakukan budidaya ikan; 4) Peningkatan penyediaan sumber air baku belum memadai; dan 5) Kabupaten Seruyan merupakan daerah yang rawan bahaya kekeringan. c. Tata Ruang 1). Perlu konsistensi pelaksanaan rencana tata ruang sebagai acuan perencanaan, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang; 2). Perlu percepatan pembangunan perdesaan untuk mengurangi kesenjangan antarwilayah; 3). Perlu pengembalian mutu lingkungan di kawasan yang memiliki nilai ekonomi tinggi khususnya kawasan bekas penambangan dan bekas penebangan hutan; dan 4). Perlu pengembangan kegiatan yang berbasis keberlanjutan ekologis untuk menjaga mutu lingkungan. d. Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Minimnya infrastruktur dan sumberdaya di bidang layanan Teknologi Informasi dan Komputer (TIK).
4.2 Telaahan Isu Strategis Internasional, Nasional, Provinsi, Daerah Sekitar dan RPJPD Kabupaten Seruyan Isu strategis dirumuskan melalui identifikasi berbagai permasalahan pembangunan daerah yang bersifat strategis dan diperkirakan dapat mempengaruhi pembangunan dalam 5 (lima) tahun kedepan. Selain itu isu strategis Kabupaten Seruyan juga dihasilkan dari telaahan isu internasional; isu nasional dan isu regional (provinsi). Berikut ini diuraikan telaahan terhadap isu-isu/kebijakan internasional, nasional dan provinsi. RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐11 a. Millenium Development Goals/MDGs Tujuan pembangunan milenium (Millenium Development Goals/MDGs) muncul dengan pemikiran bahwa ada beberapa hal yang menjadikan masyarakat menjadi tetap rentan dan tidak mampu memenuhi kebutuhan dasarnya. Untuk itu ditetapkan 8 (delapan) tujuan pembangunan milenium beserta target-target yang diharapkan mampu membantu masyarakat keluar dari persoalan-persoalan yang sangat mendasar. Konsep MDGs pada intinya bertujuan untuk membawa pembangunan ke arah yang lebih adil bagi semua pihak, baik untuk manusia dan lingkungan hidup, bagi laki-laki dan perempuan, bagi orangtua dan anak-anak, serta bagi generasi sekarang dan generasi mendatang. Tujuan pembangunan melinium meliputi 1. Menghilangkan angka kemiskinan absolut dan kelaparan; 2. Memberlakukan pendidikan dasar yang universal; 3. Mengembangkan kesetaraan dan pemberdayaan perempuan; 4. Menurunkan angka kematian anak; 5. Memperbaiki kesehatan maternal; 6. Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit lainnya; 7. Menjamin kesinambungan lingkungan hidup; dan 8. Membangun kemitraan global untuk pembangunan.
b. Prioritas Pembangunan Nasional dalam RPJMN 2010-2014 Prioritas pembangunan nasional yang termuat di dalam RPJMN 2010-2014, sebagai berikut: 1. Reformasi birokrasi dan tata kelola; 2. Pendidikan; 3. Kesehatan; 4. Penanggulangan kemiskinan; 5. Ketahanan pangan; 6. Infrastuktur; 7. Iklim investasi dan iklim usaha;
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐12 8. Energi; 9. Lingkungan hidup dan pengelolaan bencana; 10. Daerah tertinggal, terdepan, terluar dan paska konflik; dan 11. Kebudayaan, kreatifitas dan inovasi teknologi. 12. 3 prioritas pembangunan lain.
c. Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) Dalam rangka mewujudkan visi sebagai negara maju dan sejahtera pada tahun 2025, Indonesia bertekad mempercepat transformasi ekonomi. Untuk itu disusun Masterplan Percepatan dan perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) yang mengedepankan pendekatan not business as usual, melibatkan seluruh pemangku kepentingan dan terfokus pada prioritas yang konkrit dan terukur. Langkah-langkah terobosan yang tertuang di dalam strategi dan kebijakan MP3EI dirumuskan dengan memperhatikan sejumlah prasyarat yang diperlukan. Selain itu juga dikembangkan strategi yang terdiri dari atas 3 (tiga) pilar utama berdasarkan visi dan misi yang telah ditetapkan, yaitu: 1) strategi peningkatan potensi wilayah melalui pengembangan pusat-pusat pertunbuhan di dalam koridor ekonomi, 2) strategi memperkuat konektivitas nasional, serta 3) strategi meningkatkan kapasitas sumber daya manusia dan IPTEK. Prasyarat serta berbagai strategi pengembangan tersebut akan sangat mempengaruhi kaberhasilan pelaksanaan MP3EI. Kabupaten Seruyan yang terletak di Kalimantan Tengah dalam MP3EI menempati Koridor Ekonomi Kalimantan. Tema pembangunan Koridor Ekonomi Kalimantan yaitu sebagai “Pusat Produksi dan Pengolahan Hasil Tambang & Lumbung Energi Nasional”.
d. Isu Atau Kebijakan Provinsi Kalimantan Tengah Peraturan Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Nomor 1 Tahun 2011 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2010-2015 menjadi pedoman pembangunan Provinsi Kalimantan Tengah dan kabupaten/kota di wilayah ini. Visi pembangunan Kalimantan Tengah sebagaimana termuat dalam RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah yaitu “Meneruskan dan Menuntaskan Pembangunan Kalimantan Tengah agar Rakyat Lebih Sejahtera dan Bermartabat Demi Kejayaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)”. RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐13 Pengertian tentang masyarakat sejahtera adalah: 1. Tercapai angka pertumbuhan ekonomi yang meningkat setiap tahun dan meratanya hasilhasil pembangunan keseluruh wilayah Provinsi Kalimantan Tengah. 2. Peningkatan kuantitas dan kualitas infrastrukturdasar dan sarana prasarana penunjang. 3. Menurunnya jumlah penduduk miskin dan berkurangnya kesenjangan pendapatan. 4. Terciptanya lapangan kerja untuk mengurangi pengangguran terbuka. 5. Meningkatnya kualitas hidup manusia dengan terpenuhinya hak-hak sosial rakyat dan membaiknya mutu lingkungan hidup. Sedangkan, pengertian tentang masyarakat bermartabat adalah terciptanya masyarakat yang memiliki nilai martabat yang tinggi dengan tetap menjunjung budaya bangsa dan didasarkan kepada semangat HUMA BETANG dan BHINNEKA TUNGGAL IKA. Perwujudan visi pembangunan Provinsi Kalimantan Tengah jangka menengah ditempuh melalui misi pembangunan daerah. Misi pembangunan daerah Provinsi Kalimantan Tengah, sebagai berikut: 1. Sinergi dan Harmonisasi Pembangunan Kewilayahan Kalimantan Tengah melalui pemantapan Rencana Penataan Ruang Provinsi (RTRWP) secara berkelanjutan dengan memperhatikan kesejahteraan rakyat dan lingkungan hidup. 2. Menciptakan pendidikan berkualitas dan terakses serta merata. 3. Menjamin dan meningkatkan kesehatan masyarakat yang merata dan mudah dijangkau. 4. Pembangunan dan peningkatan infrastruktur yang menjangkau kantong-kantong pemukiman penduduk dan memfasilitasi pembangunan ekonomi rakyat. 5. Pengembangan dan penguatan ekonomi Kerakyatan yang saling bersinergi dan berkelanjutan. 6. Pelembagaan sistem penguatan kapasitas SDM masyarakat dan pemerintah. 7. Terciptanya kerukunan dan kedamaian serta sinergitas dan harmonisasi kehidupan bermasyarakat di Kalimantan Tengah. Selain menelaah visi dan misi RPJMD Kalimantan Tengah, terdapat beberapa program pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah lainnya, sebagai berikut: a) Program Mamangun tuntang Mahaga Lewu (PM2L)
Program Mamangun tuntang Mahaga Lewu (PM2L-program membangun dan menjaga desa)
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐14 yang dilaksanakan secara bersama-sama, baik pemerintah, masyarakat, dan pengusaha. Program ini bertujuan untuk mewujudkan desa/kelurahan percontohan yang mampu melaksanakan pembangunan secara mandiri dan berkelanjutan dalam memanfaatkan potensi yang dimiliki, sehingga mampu memacu pertumbuhan desa/kelurahan sekitarnya. PM2L sudah berjalan sejak 2008 yang lalu dan hingga kini sebanyak 210 desa/kelurahan tertinggal telah berhasil diangkat. b) Kalteng Harati
Program Kalteng Harati atau Kalteng Pintar yang dicanangkan bertepatan pada peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2010. Dalam pelaksanaannya, program Kalteng Harati mengedepankan lima prioritas, yakni kesejahteraan guru, pendidikan dan pelatihan guru, beasiswa untuk siswa berprestasi, penyediaan dan pendistribusian buku-buku pelajaran, meningkatkan kualitas mutu belajar mengajar. c) Kalteng Barigas
Kalteng Barigas (Kalteng Sehat) diluncurkan sejak tahun 2010. Pemerintah daerah terus berjuang untuk meningkatkan program pelayanan kesehatan Kalteng Barigas ini untuk menjadikan masyarakat Kalteng yang sehat. Program Kalteng Barigas yang dimanifestasikan ke dalam program pembangunan kesehatan diartikan sebagai kondisi masyarakat Kalteng yang mempunyai kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat sehingga produktif secara sosial dan ekonomis serta menjadi sumber daya yang kompetitif dalam menunjang kesinambungan pembangunan. Kartu Barigas merupakan salah satu dari program Kalteng Barigas atau Kalteng Sehat. Dengan kartu ini, pemegang memiliki kesempatan mendapatkan pengobatan dan pelayanan jasa kesehatan yang biayanya ditanggung oleh pemerintah daerah. Kartu Barigas sendiri sampai kini masih diperuntukkan bagi kalangan tertentu. Mereka antara lain petugas kebersihan, petugas pemadam kebakaran, serta para tokoh masyarakat dan mantir adat. d) Kalteng Besuh
Kalteng Besuh (Kalteng Kenyang). Program itu diluncurkan pada pembukaan Pekan Daerah (Peda) X Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Tingkat Provinsi Kalteng di Kecamatan Tewah, Kabupaten Gunung Mas pada Bulan Juni 2013. Kalteng Besuh merupakan program baru dalam bidang pertanian dan perikanan. Melalui program ini diharapkan tidak sekadar terwujud ketahanan pangan, namun harus berdaulat pangan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐15 e. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Daerah Sekitar Secara geografis, Kabupaten Seruyan berbatasan dengan beberapa kabupaten baik di wilayah Kalimantan Tengah maupun dengan Kalimantan Barat. Guna mewujudkan sinergi pembangunan antardaerah khususnya di Kalimantan Tengah, maka dilakukan telaahan terhadap RPJMD kabupaten sekitarnya. RPJMD yang ditelaah adalah Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kabupaten Kotawaringin Timur, sebab Kabupaten Katingan dan Kabupaten Lamandau pada waktu yang bersamaan juga sedang menyusun RPJMD. Telaahan RPJMD difokuskan kepada hal-hal yang bersifat lintas kewilayahan dan memerlukan koordinasi dengan daerah sekitar. Untuk itu aspek yang ditelaah, antara lain: perbatasan wilayah, kerjasama antardaerah, pendidikan, kesehatan, ketahan pangan dan infrastruktur wilayah. Tabel 4.1 Identifikasi RPJMD Daerah Lain No
Daerah Lain
1
Kabupaten Kotawaringin Barat
2
Kabupaten Kota Waringin Timur
Periode RPJMD 20122016
20112015
Kebijakan Terkait Kebijakan umum pembangunan Kabupaten Kotawaringin Barat yang terkait, antara lain: Meningkatkan pendidikan dasar sembilan tahun (SD, SLTP) dan pendidikan menengah (SLTA) umum dan kejuruan di sekolah negeri dan swasta tanpa biaya, meningkatkan angka partisipasi sekolah kasar (APK) dan menurunkan angka putus sekolah. Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang terjangkau dan mendorong kegiatan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berbasis potensi daerah. Memenuhi ketersediaan kebutuhan tenaga medis dan paramedis di semua tingkat pelayanan kesehatan seperti Rumah Sakit Umum Daerah, Puskesmas, Puskesmas Pembantu, Poliklinik Desa dan Posyandu. Peningkatan jaringan dan fasilitas sarana dan prasarana sektor listrik dan air bersih. Peningkatan pembangunan jalan dan jembatan dalam rangka membuka akses ketertinggalan dalam suatu wilayah administrasi di daerah. Meningkatkan pembangunan infrastruktur jalan, jembatan, dermaga pada subsektor perhubungan darat dan sungai, subsektor perhubungan laut dan subsektor perhubungan udara. Meningkatkan fasilitas sarana dan prasarana pada subsektor perhubungan darat/sungai, sebsektor perhubungan laut dan subsektor perhubungan udara serta subsektor jasa penunjang angkutan dan jasa komunikasi. Meningkatkan produktivitas sektor pertanian meliputi pertanian tanaman pangan dan holtikultura, perkebunan rakyat, peternakan dan perikanan. Arah kebijakan pembangunan Kabupaten Kotawaringin Barat yang terkait, antara lain: Pengendalian penyakit menular serta penyakit tidak menular, diikuti penyehatan lingkungan. Pemberdayaan masyarakat dan penanggulangan bencana dan krisis kesehatan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐16 No
Daerah Lain
Periode RPJMD
Kebijakan Terkait
Peningkatan kualitas wajib belajar pendidikan dasar sembilan tahun yang merata. Membina dan mengembangkan pendidikan menengah umum dan kejuruan (SMU, madrasah Aliyah, SMK). Peningkatan mutu dan pemberdayaan lembaga-lembaga pendidikan non formal. Mengembangkan pendidikan tinggi yang ada sebagai lembaga pendidikan tingi yang berbasis agrobisnis dan agroindustri yang berwawasan lingkungan dalam rangka pembangunan berkelanjutan. Peningkatan ketahanan pangan masyarakat Kotawaringin Timur yang berbasis pada sumber daya alam yang dapat diperbaharui dengan memnfaatkan potensi sumber daya lokal dan perwilayahan komoditas pertanian. Mempertahankan dan menjaga tingkat kemantapan dan pelayanan kondisi permukaan jalan dan jembatan. . Membuka daerah terisolasi dan terbelakang terutama di wilayah pedalaman, terpencil dan tertinggal. Meningkatkan dan mengembangkan aksesibilitas masyarakat terhadap sarana dan prasarana perhubungan darat. Meningkatkan dan mengembangkan aksesibilitas masyarakat terhadap sarana dan prasarana perhubungan sungai, danau dan penyebrangan. Meningkatkan sistem pelayanan transportasi laut yang handal dan berkualitas. Meningkatkan sistem pelayanan transportasi udara yang handal dan berkualitas. Mengembangkan angkutan udara dalam rangka membantu mobilitas orang dan barang. Membangun sistem jejaring kerja (network) dengan daerah lain yang saling menguntungkan, sebagai sarana saling berbagi pengalaman (sharing of experiences), saling berbagi manfaat (sharing of benefits), maupun saling berbagi dalam memikul tanggungjawab dan pembiayaan pembangunan (sharing of burdens), terutama untuk pembangunan sarana dan prasaranan ekonomi yang menuntut skala ekonomi (scale of economy) tertentu dsalam rangka efisiensi. Mengembangkan wilayah-wilayah perbatasan dengan orientasi outward looking, sehingga kawasan tersebut dapat dimanfaatkan sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan daerah tetangga, dengan pendekatan pembangunan yang bersifat pendekatan kesejahteraan (prosperity approach) dan pendekatan keamanan (security approach). Mewujudkan tertib penggunaan/penguasaan tanah, tertib administrasi pertanahan, tertib hukum pertanahan dan tertib pemeliharaan tanah dan lingkungan hidup.
f. Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Seruyan Visi Pembangunan Kabupaten Seruyan Tahun 2005-2025 adalah: "TERWUJUDNYA MASYARAKAT MADANI YANG ADIL DAN SEJAHTERA " Dalam upaya mewujudkan visi pembangunan jangka panjang tersebut, misi pembangunan Kabupaten Seruyan adalah sebagai berikut:
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐17 1). Mewujudkan kualitas sumber daya manusia Kabupaten Seruyan yang mandiri,
berdayasaing tinggi dan berakhlak mulia; 2). Mewujudkan perekonomian daerah yang maju dan berdaya saing berbasis pada
potensi keunggulan lokal; 3). Mewujudkan pelayanan dasar bagi masyarakat secara merata dan proporsional; 4). Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, demokratis dan partisipatif; dan 5). Mewujudkan
pembangunan
yang
terpadu
dan
serasi
dengan
pendekatan
pengembangan wilayah berbasis ekonomi dan ekologi. Pembangunan jangka menengah Kabupaten Seruyan 2013-2018 merupakan bagian dari pembangunan jangka panjang 2005-2025 periode kedua dan ketiga. Guna mewujudkan pembangunan yang berkelanjutan antarperiode pembangunan lima tahunan yang selaras dengan RPJPD Kabupaten Seruyan, maka perlu telaahan terhadap arah pembangunan periode kedua dan ketiga RPJPD. Tahap Kedua Arah Pembangunan RPJPD Program jangka menengah tahap ke-2 diarahkan pada pemantapan perubahan struktural secara sosial – ekonomi, sehingga pembangunan akan lebih diarahkan pada penguatan kualitas sumberdaya manusia, pengembangan pertanian berbasis agribisnis dan agroindustri mulai berjalan, pengembangan perekonomian telah mengarah pada perbaikan struktur antara produk hulu-hilir. Secara keseluruhan pembangunan telah menunjukkan pada arah peningkatan kesejahteraan secara global, lingkungan mulai terkendali, dan secara umum terjadi peningkatan daya saing daerah dalam kemandirian pembangunan. Prasarana dasar pembangunan semakin memiliki peran dalam pemerataan dan mendorong pertumbuhan wilayah, pelaksanaan pembangunan makin menunjukkan peningkatan efisiensi dan efektivitas dengan partisipasi yang makin meningkat serta penataan ruang dijadikan sebagai dasar pijakan pembangunan daerah. Kondisi lingkungan secara global juga menunjukkan adanya peningkatan yang ditandai oleh kesadaran masyarakat akan lingkungan yang makin membaik dan penegakan hukum lingkungan juga semakin baik. Secara keseluruhan dalam program jangka menengah telah mengarah pada pembentukan masyarakat sejahtera dengan pelaksanaan pembangunan yang lebih adil dalam pengertian antar sektor dan antar wilayah, serta kegiatan unggulan daerah mulai dapat bersaing dalam skala regional dan nasional. a) Pengembangan Sumber Daya Manusia
Kualitas sumberdaya manusia secara keseluruhan menunjukkan peningkatan yang signifikan ditandai oleh membaiknya partisipasi masyarakat dalam pendidikan, meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, berkurangnya pengangguran, peran
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐18 wanita serta pemuda dalam pembangunan yang semakin meningkat, prestasi olahraga mulai bersaing di tingkat nasional, kehidupan keagamaan semakin menunjukkan peningkatan kerukunan, dan indeks kesejahteraan sosial juga meningkat yang ditunjukkan oleh berkurangnya anak terlantar. Secara umum kualitas SDM mendekati rata-rata nasional. b) Pengembangan Ekonomi Wilayah
Meningkatnya kualitas sumber daya manusia dan semakin baiknya iklim investasi secara langsung ataupun tidak akan mendorong pengembangan perekonomian wilayah. Perubahan struktur ekonomi yang ditandai dengan semakin meningkatnya pertanian dalam arti luas semakin terlihat, ketergantungan pada sumberdaya alam yang tidak terbarukan secara bertahap mulai berkurang, industri pengolahan semakin berkembang dari hulu sampai hilir. Pengembangan perekonomian ini ditunjang oleh partisipasi masyarakat dalam skala luas, yang ditandai oleh semakin berperannya koperasi dan UKM. Pada sisi lain semangat otonomi semakin mendorong perkembangan daerah dan daya saing daerah, serta munculnya spesialisasi daerah. Dengan demikian interaksi ekonomi antar sektor antar wilayah akan semakin meningkat. Untuk mempercepat pengembangan ekonomi dan wilayah, maka pengembangan kawasan strategis mulai dilakukan. c) Prasarana Dasar
Transportasi akan semakin berkembang seiring dengan peningkatan perekonomian wilayah dan kualitas sumber daya manusia. Hal ini juga didukung oleh energi listrik yang semakin mapan dan irigasi yang semakin meluas wilayah pengalirannya. d) Politik, Pemerintahan dan Hukum
Peran pemerintah sebagai regulator dan administrator dalam pembangunan terus dilakukan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat. Upaya ini ditunjukkan dengan semakin meningkatnya efisiensi organisasi perangkat daerah yang ditandai oleh semakin terpenuhinya standar pelayanan dan jumlah perangkat daerah, maupun pada susunan organisasi dan tata kerja lembaga teknis. Selanjutnya peningkatan sumberdaya manusia dalam bidang ini adalah ditandai oleh semakin baiknya tingkat pendidikan pegawai, semakin tersebarnya pegawai pada daerah terpencil ataupun terisolir, dan pedalaman. Dalam
bidang
hukum
peningkatan
pelayanan
ditunjukkan
oleh
meningkatnya
pembangunan infrastruktur sarana dan prasarana hukum, semakin berkembangnya struktur organisasi setingkat muspika di wilayah kecamatan. Selanjutnya penegakan
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐19 hukum lebih efektif dijalankan di berbagai bidang pembangunan, juga semakin tercipta kepastian hukum bagi berbagai dunia usaha. e) Penataan Ruang dan Lingkungan
Pembangunan pada berbagai bidang yang terus meningkat dan mendorong pertumbuhan wilayah akan tetap terarah sesuai dengan pokok-pokok kebijakan seperti tertuang rencana tata ruang wilayah. Struktur ruang semakin menunjukkan adanya keseimbangan distribusi antara perkotaan dan perdesaan, jaringan pergerakan antar wilayah yang makin mapan, dan kegiatan ekonomi utama wilayah semakin memiliki spesialisasi. Berbagai program pembangunan juga semakin mengacu pada tata ruang wilayah, pola ruang yang telah ditetapkan baik ruang daratan, ruang lautan, maupun ruang udara semakin terarah dan terkendali. Hal ini ditandai oleh semakin kecilnya penyimpangan pemanfatan ruang lindung/konservasi. Penataan ruang yang makin kondusif ini akan semakin mendorong minat investasi daerah.
Tahap Ketiga Arah Pembangunan RPJPD Pembangunan pada seluruh bidang yang dilakukan dengan konsisten selama dua periode telah
menunjukkan
pembangunan
pemantapan
telah
dirasakan
menuju
masyarakat
masyarakat.
Kualitas
sejahtera, SDM
pemerataan semakin
hasil
meningkat,
kebergantungan ekonomi pada sumberdaya alam yang tidak terbarukan mulai berkurang, sedangkan pemanfaatan sumberdaya alam yang terbarukan semakin berkembang, dan struktur ekonomi semakin mantap. Prasarana dan sarana dasar pembangunan telah mencapai wilayah pedalaman, pemerintahan berjalan makin efisien, efektif, dan transparan. Selanjutnya penataan ruang menjadi acuan pokok pembangunan wilayah, serta kualitas lingkungan secara global semakin terkendali dan terus meningkat kualitasnya. a) Pengembangan SDM
Pembangunan yang dilaksanakan secara terencana dalam dua periode telah meningkatkan kualitas sumberdaya manusia, sehingga menunjukkan daya saing yang makin tinggi. Secara umum hasil pembangunan SDM yang dilaksanakan dalam periode ini menjadikan kualitas SDM masyarakat Kabupaten Seruyan telah setara dengan kualitas SDM masyarakat Indonesia. Kesejahteraan masyarakat makin meningkat, dan semakin mandiri dalam melaksanakan berbagai program pembangunan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐20 b) Pengembangan Ekonomi Wilayah
Bila pada tahap ke-2 perubahan struktur ekonomi sudah mulai mapan, investasi mulai masuk dan semakin meningkat, ketergantungan pada sumberdaya alam primer juga semakin berkurang, industri pengolahan semakin berkembang dari hulu sampai hilir, sektor perdagangan dan jasa semakin meningkat perannya, maka pada tahap ke-3 secara keseluruhan juga akan semakin berkembang dan mapan. Partisipasi masyarakat dalam berbagai
bidang
pembangunan
perekonomian
juga
menunjukkan
peningkatan.
Masyarakat banyak semakin tergabung dalam pengembangan koperasi dan berbagai UKM semakin meningkat menjadi besar. Perkembangan dan kondisi perekonomian termasuk investasi di dalamnya sudah sedikit diatas rata-rata nasional. c) Prasarana Dasar
Peran transportasi darat semakin penting sebagai penghubung antar pusat permukiman dan pusat produksi yang ditandai oleh semakin banyaknya panjang jalan yang dibangun, semakin terpeliharanya jaringan jalan yang ada, serta semakin berkembangnya angkutan darat antar wilayah, antar provinsi maupun pada kawasan pedalaman. Permukiman dan sentra produksi memiliki akses darat yang semakin baik dengan pusat pemasaran. Dalam skala luas pengembangan jaringan jalan ini dibangun secara lebih terpadu dengan sistem transportasi lain. d) Politik, Pemerintahan dan Penegakkan Hukum
Pada tahap ketiga ini peran pemerintah terus meningkatkan efisiensi dalam memberikan pelayanan pada masyarakat, efisiensi, efektifitas, transparansi dan akuntabilitasnya semakin nyata. Efisiensi tingkat pelayanannya telah sama dengan rata-rata nasional, standar pelayanan dan jumlah perangkat daerah telah terpenuhi. Kualifikasi sumberdaya manusia dalam bidang ini sudah baik, yang ditandai oleh tingkat pendidikan pegawai yang lebih tinggi, setiap bidang memiliki spesifikasi keahlian yang memadai, serta pada daerah terpencil, terisolir dan pedalaman juga memiliki pelayanan yang sudah memenuhi standar. Pada tahap ketiga berbagai perangkat hukum telah memiliki infrastruktur sarana dan prasarana hukum yang memadai, baik pada wilayah yang telah maju maupun baru. Pada tahap ini penegakan hukum sudah lebih efektif dijalankan, kualitas SDM bidang hukum sudah baik yang ditandai oleh peningkatan kualitas SDM melalui berbagai penyelenggaraan pelatihan, pendidikan, bagi aparat hukum. Berbagai regulasi bidang hukum juga lebih dapat dilaksanakan secara efektif, demikian juga alokasi anggaran APBD di sektor hukum dan keamanan serta ketertiban masyarakat telah memadai. RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐21 e) Penataan Ruang dan Lingkungan
Pada tahap ini kaidah penataan ruang mulai dipahami dengan cukup baik oleh masyarakat,
pemerintah,
maupun
dunia
usaha,
sehingga
berbagai
program
pembangunan diarahkan sesuai dengan tencana tata ruang wilayah. Secara lebih spesifik, struktur ruang yang dibentuk menunjukkan terbentuknya keseimbangan perkembangan antara perkotaan dan perdesaan yang didukung oleh prasarana yang memadai, telematika telah berkembang sampai tingkat perdesaan, dan kegiatan ekonomi utama semakin mendukung perkembangan wilayah. Keseimbangan fungsi kawasan budidaya dan lindung yang telah ditetapkan dalam rencana tata ruang wilayah semakin terwujud yang ditandai oleh semakin kecilnya penyimpangan pemanfaatan ruang. Berbagai program pembangunan juga semakin mengacu pada tata ruang wilayah. Penataan ruang yang makin kondusif ini akan semakin mendorong minat investasi daerah, yang ditandai oleh semakin berkembangnya kawasan strategis dan kawasan ekonomi khusus, kawasan ekonomi khusus, maupun pusat-pusat produksi semakin diminati oleh investor.
4.3 Analisis Lingkungan Strategis 4.3.1 Analisis Eksternal Secara umum, analisis eksternal bertujuan untuk memetakan peluang dan ancaman yang dihadapi Kabupaten Seruyan dalam kurun waktu lima tahun kedepan sebagai dasar awal untuk meletakkan kerangka pembangunan daerah. Tinjauan eksternal ini untuk melihat posisi Kabupaten Seruyan baik dalam lingkup regional, nasional maupun internasional. Perencanaan dalam lingkup regional dan nasional tertuang dalam Rencana Pembangunan Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-2014. Telaah terhadap dokumen perencanaan jangka menengah nasional ini diharapkan akan mengarahkan pada sinkronisasi antara pusat dengan daerah dan membantu mengidentifikasi peluang dan ancaman bagi perencanaan pembangunan Kabupaten Seruyan. Berdasarkan kondisi diatas dan kondisi eksisting yang terjadi saat ini didalam kerangka lingkungan strategis dapat disimpulkan faktor-faktor yang menjadi peluang dan ancaman bagi Kabupaten Seruyan dalam pelaksanaan pembangunan adalah sebagai berikut :
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐22 a. Peluang 1. Globalisasi yang tidak mengenal batas wilayah/negara dan budaya (borderless), memungkinkan Kabupaten Seruyan untuk bersaing di kancah internasional. 2. Kesepakatan AFTA (ASEAN Free Trade Area) membuka peluang Kabupaten Seruyan ke akses pasar internasional dan kerjasama antar wilayah baik nasional maupun internasional dengan pemanfaatan teknologi informasi yang berkembang dengan pesat. 3. Meningkatnya kerjasama ekonomi yang ditandai dengan lahirnya Forum Kerjasama Regional dalam bidang ekonomi seperti APEC, EEC, ASEAN, AFTA, ACFA, G-8 dan lain sebagainya. 4. Adanya kesadaran masyarakat dunia untuk menjaga dan memelihara planet bumi karena ada indikasi telah terjadinya degradasi lingkungan yang mengglobal. 5. Komitmen MDG’s yang ditetapkan pada UN Summit tahun 1990 oleh PBB.
b. Ancaman 1. Kondisi geografis Kabupaten Seruyan rentan terhadap bencana kekeringan. 2. Kabupaten Seruyan tidak terlepas dari ancaman perubahan iklim yang serius ditandai dengan meningkatnya suhu lingkungan akibat pemanasan global (global warming), sehingga permukaan air laut menjadi meningkat yang menyebabkan permukaan air laut menjadi tinggi, lalu meningkatnya emisi gas rumah kaca karena rusaknya lapisan ozon.
4.3.2 Analisis Internal Tinjauan internal bertujuan untuk memahami kondisi Kabupaten Seruyan dengan memetakan kekuatan dan kelemahan yang dimiliki untuk diterjemahkan menjadi potensi modal pembangunan serta mengenali dan memahami kelemahan/kekurangan agar dapat dieliminir dampaknya. Faktor-faktor yang menjadi kekuatan dan kelemagan bagi Kabupaten Seruyan dalam pelaksanaan pembangunan jangka menengah sebagai berikut: a. Kekuatan: 1. Kabupaten Seruyan memiliki potensi unggulan daerah di Sektor Pertanian yaitu
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐23 produktivitas berupa padi, jagung, ubi kacang tanah, kacang kedelai dan kacang hijau dan buah-buahan; 2. Kabupaten Seruyan merupakan tempat potensial untuk mengembangkan berbagai komoditas perkebunan, terutama karet yang luas arealnya mencapai 18,072,12 Ha, tanaman kelapa sawit seluas 11.479 Ha, tanaman kelapa seluas 5.991 Ha, tanaman kopi seluas 158 Ha, tanaman lada seluas 214 Ha, dan, Tanaman jambu mente seluas 652 Ha, dan Aren 205 Ha; 3. Sumber daya alam hutan yang ada di wilayah kabupaten seruyan sampai dengan saat ini masih merupakan salah satu sumber andalan penerimaan daerah; 4. Selanjutnya adalah perikanan. Produksi Perikanan Kabupaten Seruyan yang berasal dari perikanan laut dan perairan umum (darat) cukup potensial untuk dikembangkan; 5. Sektor peternakan di Kabupaten Seruyan dari tahun ke tahun menunjukan peningkatan yang signifikan. Hal ini menunjukan bahwa daerah Kabupaten Seruyan sangat cocok untuk dijadikan lahan peternakan; 6. Kawasan Selatan Kabupaten Seruyan memiliki garis pantai yang sangat berpotensi untuk jalur pelayaran, perdagangan dan perikanan (nelayan) yang mendukung Bagian Tengah Kabupaten Seruyan; dan 7. Kawasan tengah Kabupaten Seruyan berpotensi untuk dikembangkan sebagai kawasan wisata, perkebunan, kehutanan, dan industri pengolahan yang berbasis hasil sumber daya alam lokal. Melalui jalur jalan Sampit - Pangkalan Bun - Pontianak, kawasan ini dimungkinkan untuk menjadi urat nadi transportasi dan perdagangan bagi Kabupaten Seruyan khususnya Wilayah Tengah dan Utara.
b. Kelemahan: 1. Dari tahun ke tahun jumlah industri kecil non formal cenderung mengalami fluktuasi yang kurang stabil dimana keberadaannya sangat dipengaruhi oleh permintaan pasar saat itu serta kondisi perekonomian nasional; 2. Belum optimalnya implementasi good governance; 3. Kurangnya pemerataan pendidikan masyarakat sampai ke daerah; 4. Kurangnya tenaga profesional di bidang kesehatan dan kehutanan; 5. Luasnya
wilayah
Seruyan
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
menyebabkan
pengawasan
pembangunan
kurang
IV‐24 menjangkau daerah terpencil; 6. Pengelolaan pertanian, perkebunan, perikanan, peternakan, serta kehutanan belum dikelola secara profesional dan sebagian besar masih dikelola secara tradisional; 7. Masih rendahnya produktifitas dan daya saing produk koperasi dan UMKM; 8. Masih rendahnya kualitas iklim usaha, promosi dan kerjasama investasi; 9. Kurangnya kesadaran wajib pajak dan retribusi untuk melaksanakan kewajibannya dalam membayar pajak dan retribusi; dan 10. Kondisi jalan yang menghubungkan antar daerah kecamatan maupun desa yang sangat sulit untuk dapat dilalui. Tabel 4.2 Analisis Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan Ancaman KEKUATAN 1. Kabupaten Seruyan memiliki potensi unggulan daerah di Sektor Pertanian yaitu produktivitas berupa padi, jagung, ubi kacang tanah, kacang kedelai dan kacang hijau dan buah-buahan; 2. Kabupaten Seruyan merupakan tempat potensial untuk mengembangkan berbagai komoditas perkebunan, terutama karet yang luas arealnya mencapai 18,072,12 Ha, tanaman kelapa sawit seluas 11.479 Ha, tanaman kelapa seluas 5.991 Ha, tanaman kopi seluas 158 Ha, tanaman lada seluas 214 Ha, dan, Tanaman jambu mente seluas 652 Ha, dan Aren 205 Ha; 3. Sumber daya alam hutan yang ada di wilayah kabupaten seruyan sampai dengan saat ini masih merupakan salah satu sumber andalan penerimaan daerah; 4. Selanjutnya adalah perikanan. Produksi Perikanan Kabupaten Seruyan yang berasal dari perikanan laut dan perairan umum (darat) cukup potensial untuk dikembangkan; 5. Sektor peternakan di Kabupaten Seruyan dari tahun ke tahun menunjukan peningkatan yang signifikan. Hal ini menunjukan bahwa daerah Kabupaten Seruyan sangat cocok untuk dijadikan lahan peternakan; 6. Kawasan Selatan Kabupaten Seruyan memiliki garis pantai yang sangat berpotensi untuk jalur pelayaran, perdagangan dan perikanan (nelayan) yang mendukung Bagian Tengah Kabupaten Seruyan dan pusat pembangunannya yang terletak diperempatan jalan K.H. Agus Salim yang sekarang berganti nama menjadi jalan Akhmad Yani; 7. Kawasan tengah Kabupaten Seruyan berpotensi untuk dikembangkan sebagai
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
KELEMAHAN 1. Dari tahun ke tahun jumlah industri kecil non formal di Kabupaten Seruyan cenderung mengalami fluktuasi yang kurang stabil dimana keberadaannya sangat dipengaruhi oleh permintaan pasar saat itu serta kondisi perekonomian nasional; 2. Untuk di pulau Kalimantan, Kalimantan Tengah tidak memiliki Sumber Daya Mineral yang besar; 3. Kurangnya pemerataan pendidikan masyarakat sampai ke daerah; 4. Kurangnya tenaga professional di bidang kesehatan dan kehutanan; 5. Luas Wilayah Kabupaten Seruyan sehingga pengawasan kurang menjangkau daerah terpencil; 6. Kurangnya kesadaran wajib pajak dan retribusi untuk melaksanakan kewajibannya dalam membayar pajak dan retribusi; 7. Kendala dilapangan antara lain kondisi jalan yang menghubungkan antar daerah kecamatan maupun desa yang sangat sulit untuk dapat dilalui.
IV‐25 KEKUATAN kawasan wisata, perkebunan, kehutanan, dan industri pengolahan yang berbasis hasil sumber daya alam lokal. Melalui jalur jalan Sampit Pangkalan Bun - Pontianak, kawasan ini dimungkinkan untuk menjadi urat nadi transportasi dan perdagangan bagi Kabupaten Seruyan khususnya Wilayah Tengah dan Utara.
KELEMAHAN
ANCAMAN PELUANG 1. Globalisasi yang tidak mengenal batas 1. Kondisi Geografis Kabupaten Seruyan rentan terhadap bencana kekeringan. wilayah/negara dan budaya (borderless), memungkinkan Kabupaten Seruyan untuk 2. Kabupaten Seruyan tidak terlepas dari ancaman perubahan iklim yang serius ditandai bersaing di kancah internasional. dengan meningkatnya suhu lingkungan akibat 2. Kesepakatan AFTA (ASEAN Free Trade Area) pemanasan global (global warming), sehingga membuka peluang Kabupaten Seruyan ke akses permukaan air laut menjadi meningkat yang pasar internasional dan kerjasama antar menyebabkan permukaan air laut menjadi wilayah baik nasional maupun internasional tinggi, lalu meningkatnya emisi gas rumah kaca dengan pemanfaatan teknologi informasi yang karena rusaknya lapisan ozon. berkembang dengan pesat. 3. Meningkatnya kerjasama ekonomi yang ditandai dengan lahirnya Forum Kerjasama Regional dalam bidang ekonomi seperti APEC, EEC, ASEAN, AFTA, ACFA, G-8 dan lain sebagainya 4. Adanya kesadaran masyarakat dunia untuk menjaga dan memelihara planet bumi karena ada indikasi telah terjadinya degradasi lingkungan yang mengglobal 5. Komitmen MDG’s yang ditetapkan pada UN Summit tahun 1990 oleh PBB
4.4 Isu Strategis Kabupaten Seruyan Isu strategis merupakan salah satu pengayaan analisis lingkungan eksternal terhadap proses perencanaan. Jika dinamika eksternal, selama kurun waktu lima tahun yang akan datang dapat teridentifikasi dengan
baik, diharapkan Kabupaten Seruyan akan dapat
mempertahankan bahkan mampu meningkatkan pelayanan pada masyarakat. Pengayaan analisis lingkungan eksternal terhadap proses perencanaan salah satunya dijawab melalui pengembangan berbagai sistem informasi pembangunan. Dengan adanya sistem informasi pembangunan diharapkan semua informasi pembangunan dapat diakses dengan mudah oleh seluruh stakeholder. Namun demikian upaya-upaya untuk mencermati peluang dan ancaman yang timbul dari lingkungan eksternal perlu dilakukan secara berkesinambungan agar dapat mengambil kebijakan dan langkah-langkah antisipatif dalam menghadapi hambatan dan permasalahan pembangunan. Kesenjangan antara nilai-nilai filosofi dan kenyataan yang terjadi di masyarakat masih cukup tinggi, sehingga perlu segera disikapi, diantisipasi agar kesenjangannya tidak semakin lebar. RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
IV‐26 Isu Strategis Kabupaten Seruyan, sebagai berikut: 1. Perwujudan pemerintahan yang menerapkan good governance. 2. Pengembangan ekonomi kerakyatan yang berbasis sumber daya alam dan potensi wilayah. 3. Perwujudan kerukunan dan ketertiban wilayah. 4. Peningkatan kualitas pelayanan pendidikan dan kesehatan. 5. Peningkatan produktivitas, efisiensi dan efektivitas dalam pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan secara berkelanjutan. 6. Pengembangan industri rumah tangga, koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). 7. Pengurangan kemiskinan dan pengangguran. 8. Peningkatan mutu dan produktivitas tenaga kerja. 9. Pemenuhan kebutuhan infrastruktur dasar yang menjangkau ke seluruh wilayah. 10. Peningkatan aksesibilitas telekomunikasi dan informasi keseluruh wilayah. 11. Pengembangan dan penataan transportasi darat, sungai dan laut sebagai urat nadi pergerakan penumpang dan barang. 12. Percepatan pembangunan perdesaan untuk mengurangi kesenjangan antarwilayah. 13. Peningkatan pelayanan administrasi kependudukan dan pengarusutamaan gender dalam berbagai aspek pembangunan. 14. Peningkatan kehidupan beragama dalam mendorong perilaku masyarakat yang lebih toleran, jujur, bermoral, dan menjaga keharmonisan kehidupan antarpemeluk agama.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
V‐1
BAB V VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
Rencana Pembangunan Jangka PanjangDaerah (RPJPD) Kabupaten Seruyan 2005-2025merupakan pedoman dalam penyusunan visi, misi dan program Kepala Daerah. RPJPD Kabupaten Seruyan juga menjadi pedoman penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan, dan pelayanan masyarakat Seruyan dalam pelaksanaan otonomi daerah yang nyata, dinamis, serasi, dan bertanggungjawab dalam kurun waktu 20 tahun sampai dengan tahun 2025. Sebagai sebuah dokumen perencanaan jangka menengah daerah yang merupakan bagian dari perencanaan jangka panjang Kabupaten Seruyan tahun 2005-2025, maka visi di dalam RPJMD Kabupaten Seruyan tahun 2013-2018 memiliki keterkaitan terhadap pencapaian visi RPJPD Kabupaten Seruyan tahun 2005-2025. Dalam rangka menwujudkan Visi Kabupaten Seruyan tahun 2005-2025 yaitu “Terwujudnya Masyarakat Madani Yang Adil dan Sejahtera”, maka misi pembangunan jangka panjang menjadi bagian yang diperhatikan dalam perumusan misi RPJMD tahun 2013-2018. Hal ini disajikan pada Tabel 5.1. Tabel 5.1 Keterkaitan Visi dan Misi RPJPD dengan Misi RPJMD Misi RPJPD 2005 - 2025 Misi 1: Mewujudkan kualitas sumber daya manusia Kabupaten Seruyan yang mandiri, berdayasaing tinggi dan berakhlak mulia.
MISI KEPALA DAERAH 2013 - 2018 Misi 4: Menciptakan pendidikan formal dan non formal yang berkualitas dan terakses serta merata. Misi 5: Menyediakan pelayanan kesehatan masyarakat yang berkualitas dan merata.
Misi 2: Mewujudkan perekonomian daerah yang maju dan berdaya saing berbasis pada potensi keunggulan lokal
Misi 2 : Mendorong iklim investasi yang sehat berbasis pada potensi daerah. Misi 8 : Meningkatkan kemampuan dan pengembangan pertumbuhan perekonomian rakyat dengan mendorong pengembangan simpul-simpul ekonomi rakyat utamanya, industri kecil, industri rumah tangga, perdagangan dan jasa serta koperasi. Misi 9: Membangun sektor pariwisata dengan tetap mengedepankan kearifan budaya lokal masyarakat seruyan. Misi 10: Menjamin hak-hak masyarakat dan menciptakan lapangan pekerjaan.
Misi 3: Mewujudkan pelayanan dasar bagi masyarakat secara merata dan proporsional
Misi 6 : Membangun infrastruktur dan meningkatkan infrastruktur wilayah yang merata hingga menjangkau pemukiman warga di pedalaman
Misi 4:
Misi 1:
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
V‐2 Mewujudkan tata pemerintahan yang baik, demokratis dan partisipatif
Menciptakan Pemerintahan yang bersih, tidak KKN, efisien, kreatif, inovatif dan profesional; Misi 3 : Menciptakan rasa aman bagi masyarakat Misi 11: Menciptakan kerukunan dan kedamaian serta keharmonisan kehidupan masyarakat seruyan.
Misi 5: Mewujudkan pembangunan yang terpadu dan serasi dengan pendekatan pengembangan wilayah berbasis ekonomi dan ekologi
Misi 7: Meningkatkan, mengembangkan dan memberdayakan potensi sumber daya alam, perkebunan, kehutanan, pertanian, perikanan, kelautan, peternakan, pertambangan energi, sumber daya mineral dan keanekaragaman hayati yang berkelanjutan
5.1 VISI Visi Kabupaten Seruyan tahun 2013-2018 adalah: “MENEMBUS KETERISOLASIAN DAERAH DARI ARUS BARANG DAN JASA SERTA ARUS INFORMASI, MENYAMBUNG DISPARITAS PELAYANAN ANTARA DAERAH HILIR DAN DAERAH HULU, GUNA MENGANTAR MASYARAKAT SERUYAN MENJADI SEJAHTERA DAN BERKEADILAN” Visi Kabupaten Seruyan ini memiliki makna sebagai berikut: Menembus keterisolasian daerah: memiliki makna bahwa pembangunan diarahkan untuk membuka akses keseluruh wilayah Seruyan sehingga terjangkau dan memperlancar pergerakan dan distribusi orang, barang dan jasa. Menyambung disparitas pelayanan: memiliki makna bahwa pembangunan diarahkan untuk pemerataan pelayanan baik di daerah hulu dan hilir sehingga tercipta optimalisasi dan keseimbangan pembangunan yang dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat. Sejahtera: memiliki makna bahwa pembangunan dirahkan untuk menciptakan masyarakat yang sehat, berpendidikan, memiliki daya saing, mampu secara ekonomi dan aman. Berkeadilan: memiliki makna bahwa pembangunan dilaksanakan secara adil dan bijaksana dengan memperhatikan potensi yang dimiliki dan memanfaatkannya secara optimal guna kesejahtearaan rakyat.
5.2 MISI Misi adalah rumusan umum mengenai upaya-upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi. Untuk mewujudkan visi tersebut, akan ditempuh melalui misi sebagai berikut: 1. Menciptakan Pemerintahan yang bersih, tidak KKN, efisien, kreatif, inovatif dan profesional. 2. Mendorong iklim investasi yang sehat berbasis pada potensi daerah. 3. Menciptakan rasa aman bagi masyarakat. RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
V‐3 4. Menciptakan pendidikan formal dan non formal yang berkualitas dan terakses serta merata. 5. Menyediakan pelayanan kesehatan masyarakat yang berkualitas dan merata. 6. Membangun infrastruktur dan meningkatkan infrastruktur wilayah yang merata hingga menjangkau pemukiman warga di pedalaman. 7. Meningkatkan, mengembangkan dan memberdayakan potensi sumber daya alam, perkebunan, kehutanan, pertanian, perikanan, kelautan, peternakan, pertambangan energi, sumber daya mineral dan keanekaragaman hayati yang berkelanjutan. 8. Meningkatkan kemampuan dan pengembangan pertumbuhan perekonomian rakyat dengan mendorong pengembangan simpul-simpul ekonomi rakyat utamanya, industri kecil, industri rumah tangga, perdagangan dan jasa serta koperasi. 9. Membangun sektor pariwisata dengan tetap mengedepankan kearifan budaya lokal masyarakat Seruyan. 10. Menjamin hak-hak masyarakat dan menciptakan lapangan pekerjaan. 11. Menciptakan kerukunan dan kedamaian serta keharmonisan kehidupan masyarakat Seruyan.
5.3 TUJUAN DAN SASARAN 5.3.1 TUJUAN Tujuan adalah pernyataan-pernyataan tentang hal-hal yang perlu dilakukan untuk mencapai visi, melaksanakan misi dengan menjawab isu strategis daerah dan permasalahan pembangunan daerah. Rumusan tujuan dan sasaran merupakan dasar dalam menyusun pilihan-pilihan strategi pembangunan dan sarana untuk mengevaluasi pilihan tersebut.Dengan memperhatikan penjelasan Visi dan Misi Pembangunan Kabupaten Seruyan periode 2013-2018, maka tujuan pembangunan Kabupaten Seruyan dirumuskan sebagai berikut: Tabel 5.2 Misi dan Tujuan RPJMD Kabupaten Seruyan Misi Misi 1 : Menciptakan pemerintahan yang bersih, tidak KKN, efisien, kreatif, inovatif dan profesional. Misi 2 : Mendorong iklim investasi yang sehat berbasis pada potensi daerah. Misi 3: Menciptakan rasa aman bagi masyarakat. Misi 4: Menciptakan pendidikan formal dan non formal yang berkualitas dan terakses serta merata. Misi 5:
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Tujuan Mewujudkan pengelolaan pemerintahan transparan, akuntabel, efektif dan efisien.
yang
Meningkatkan investasi daerah berbasis potensi wilayah yang memberdayakan masyarakat lokal. Mewujudkan masyarakat yang tertib hukum dan menghormati hak azasi manusia. Meningkatkan pendidikan.
cakupan
pelayanan
dan
mutu
V‐4 Misi Menyediakan pelayanan kesehatan masyarakat yang berkualitas dan merata. Misi 6: Membangun infrastruktur dan meningkatkan infrastruktur wilayah yang merata hingga menjangkau pemukiman warga di pedalaman. Misi 7: Meningkatkan, mengembangkan dan memberdayakan potensi sumber daya alam, perkebunan, kehutanan, pertanian, perikanan, kelautan, peternakan, pertambangan energi, sumber daya mineral dan keanekaragaman hayati yang berkelanjutan. Misi 8: Meningkatkan kemampuan dan pengembangan pertumbuhan perekonomian rakyat dengan mendorong pengembangan simpul-simpul ekonomi rakyat utamanya, industri kecil, industri rumah tangga, perdagangan dan jasa serta koperasi. Misi 9: Membangun sektor pariwisata dengan tetap mengedepankan kearifan budaya lokal masyarakat seruyan. Misi 10: Menjamin hak-hak masyarakat dan menciptakan lapangan pekerjaan. Misi 11: Menciptakan kerukunan dan kedamaian serta keharmonisan kehidupan masyarakat seruyan.
Tujuan Meningkatkancakupan pelayanan dan mutu kesehatan masyarakat. 1. 2.
1. 2. 1. 2.
Meningkatkan akses dan membuka keterisolasian wilayah. Meningkatkanpenyediaaninfrastruktur dasar hingga wilayah pedalaman. Mengoptimalkan pengelolaan potensi dan komoditas unggulan daerah guna peningkatan perekonomian daerah. Meningkatkan kelestarian lingkungan. Meningkatkan nilai tambah dan pendapatan masyarakat. Menjadikan industri kecil, rumah tangga dan koperasi serta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai penopang perekonomian rakyat.
Mengoptimalkan pengembanganpotensi pariwisata sekaligus melestarikan budaya lokal. Meningkatkan kualitas kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Mewujudkan karakter masyarakat yang berakhlak mulia, berprestasi, beriman dan bertaqwa.
5.3.2 SASARAN Sasaran adalah hasil yang akan dicapai secara nyata dalam rumusan yang lebih spesifik dan terukur. Perumusan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan Kabupaten Seruyan periode 2013-2018 memiliki keterkaitan dengan isu strategis pembangunan Kabupaten Seruyan. Dimana isu strategis pembangunan Kabupaten Seruyan sebagai hulu dari perencanaan strategis pembangunan untuk kemudian menjadi titik tolak pelaksanaan pembangunan yang dijabarkan dalam visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunanKabupaten Seruyan periode 2013-2018. Keterkaitan antara isu strategis dan perencanaan strategis pembangunan Kabupaten Seruyan dalam visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan dijabarkan di dalam tabel sebagai berikut:
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
V‐5 Tabel 5.3 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran Kabupaten Seruyan VISI: “MENEMBUS KETERISOLASIAN DAERAH DARI ARUS BARANG DAN JASA SERTA ARUS INFORMASI, MENYAMBUNG DISPARITAS PELAYANAN ANTARA DAERAH HILIR DAN DAERAH HULU, GUNA MENGANTAR MASYARAKAT SERUYAN MENJADI SEJAHTERA DAN BERKEADILAN” Target Indikator Misi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran 2014 2015 2016 2017 2018 1. Menciptakan C/Cukup C/Cukup CC/ Baik CC/ Baik CC/ Baik Mewujudkan 1) Meningkatnya 1. Penilaian LAKIP pemerintahan Baik Baik pengelolaan akuntabilitas yang bersih, tidak pemerintahan yang kinerja KKN, efisien, transparan, pemerintah 2. Opini penilaian BPK kreatif, inovatif akuntabel, efektif daerah dan dan profesional. dan efisien. pengelolaan WDP WDP WDP WDP WTP keuangan daerah 2) Meningkatnya Persentase sumber daya kapasitas dan aparatur yang memiliki profesionalisme kompetensi sesuai 50% 75% 85% 85,8% 91,56% sumber daya bidangnya aparatur 2. Mendorong iklim Meningkatkan 1) Meningkatnya 1. Nilai investasi berskala 10 % 10% 12% 12% 12% investasi yang investasi daerah nilai investasi nasional (PMDN/PMA) sehat berbasis berbasis potensi daerah pada potensi wilayah yang 2) Terwujudnya 2. Lama proses perijinan: daerah memberdayakan layanan 1-10 Hari 1- 8 Hari 1-6 Hari 1- 4 Hari 1-3 Hari SIUP masyarakat lokal. perijinan yang 1-10 Hari 18 Hari 1-6 Hari 14 Hari 1-3 Hari TDP prima 1-10 Hari 18 Hari 1-6 Hari 14 Hari 1-3 Hari IUI 1-10 Hari 1- 8 Hari 1-6 Hari 1- 4 Hari 1-3 Hari TDI 1-12 Hari 1-10 Hari 1- 8 Hari 1- 7 Hari 1-7 Hari IMB 1-6 Hari 1-5 Hari 1-4 Hari 1-3 Hari 1-2 Hari HO 3. Menciptakan rasa aman bagi masyarakat
4. Menciptakan pendidikan formal dan non formal yang berkualitas
Mewujudkan masyarakat yang tertib hukum dan menghormati hak azasi manusia.
1)
Meningkatkan cakupan pelayanan dan mutu pendidikan.
1)
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
2)
Meningkatnya ketertiban dan ketentraman wilayah Meningkatnya penerapan dan penegakan hukum Meningkatnya mutu pendidikan dasar dan
Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) Penegakan peraturan daerah 1. Rata-rata lama sekolah 2. Angka melek huruf
80%
80%
80%
80%
80%
35%
40%
45%
60%
75%
7,85
7,90
7,95
8,00
8,2
99,20 %
99,30 %
99,40 %
99,50 %
100 %
V‐6 VISI: “MENEMBUS KETERISOLASIAN DAERAH DARI ARUS BARANG DAN JASA SERTA ARUS INFORMASI, MENYAMBUNG DISPARITAS PELAYANAN ANTARA DAERAH HILIR DAN DAERAH HULU, GUNA MENGANTAR MASYARAKAT SERUYAN MENJADI SEJAHTERA DAN BERKEADILAN” Target Indikator Misi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran 2014 2015 2016 2017 2018 dan terakses serta menengah di 3. Rasio ketersediaan merata seluruh wilayah sekolah terhadap 0.13263 0.13263 0.13194 0.13194 0.13125 penduduk usia sekolah 4. Guru yang memenuhi 97% 100% 100% 100% 100% kualifikasi S1/D-IV 2) Meningkatnya Jumlah lembaga pendidikan non formal kualitas yang mendapatkan lembaga 120 135 150 175 190 pendidikan pembinaan formal dan non formal. 5. Menyediakan Meningkatkan 1) Meningkatnya Angka harapan hidup pelayanan cakupan pelayanan Usia Harapan 71,7 72 72,3 72,6 73 kesehatan dan mutu kesehatan Hidup masyarakat yang masyarakat. masyarakat berkualitas dan 2) Meningkatnya 1. Angka kematian bayi merata 40 33 20 20 20 mutu dan pemerataan 2. Angka kematian ibu 130 102 95 85 80 pelayanan kesehatan 3. Prevalensi Gizi Buruk dasar dan <5% <4.5% <4% < 3,5 % < 3% rujukan. 4. Rasio puskesmas, 0,50 0,50 0,55 0,55 0,60 poliklinik, pustu. 6. Membangun 1) Meningkatkan 1) Meningkatnya 1. Jalan Penghubung dari infrastruktur dan akses dan kualitas dan ibukota kecamatan ke meningkatkan membuka kuantitas kawasan pemukiman 300,00 km 350,00 km 400,00 km 453,38 km 500,00 km infrastruktur keterisolasian infrastruktur penduduk (mimal wilayah yang wilayah. jalan dilalui roda 4) merata hingga menjangkau 2. Proporsi panjang pemukiman warga jaringan jalan dalam 0.6 0.7 0.8 0.9 1 di pedalaman. kondisi baik. 2) Lancarnya arus 1. Jumlah orang/barang barang dan melalui dermaga per jasa serta arus tahun: orang/penump 10.125 orang 10.200 orang 10.205 orang 10.320 orang 10.370 orang - Jumlah orang: ang. 3.750 ton 3.775 ton 3.810 ton 3.845 ton 3.860 ton - Jumlah barang: 2. Jumlah orang/barang melalui bandara per
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
V‐7 VISI: “MENEMBUS KETERISOLASIAN DAERAH DARI ARUS BARANG DAN JASA SERTA ARUS INFORMASI, MENYAMBUNG DISPARITAS PELAYANAN ANTARA DAERAH HILIR DAN DAERAH HULU, GUNA MENGANTAR MASYARAKAT SERUYAN MENJADI SEJAHTERA DAN BERKEADILAN” Target Indikator Misi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran 2014 2015 2016 2017 2018 tahun: 3.477 org 4.521 org 5.878 org 7.642 org 2.897 org - Jumlah orang: 8.691 ton 10.431 ton 13.563 ton 17.634 ton 22.926 ton - Jumlah barang: 3. Jumlah desa yang telah 69 desa 77 desa 85 desa 93 desa 101 desa memiliki dermaga desa 2) Meningkatkan 3) Meningkatnya Rumah tangga pengguna penyediaan pemenuhan listrik infrastruktur kebutuhan 40 % 44% 55% 68% 83% dasar lainnya ketenagalistrika hingga wilayah n pedalaman. 4) Meningkatnya Rumah tangga pengguna pemenuhan air bersih 30% 44% 60% 64% 70% kebutuhan air bersih 5) Meningkatnya Persentase desa yang pelayanan terjangkau jaringan 59,41% 63,32% 68,32% 74,23% 81,12% telekomunikasi komunikasi dan informatika 7. Meningkatkan, 34.00% 35.02% 36.03% 37.04% 1) Mengoptimalkan 1) Meningkatnya 1. Kontribusi perkebunan 33.009% mengembangkan pengelolaan kontribusi terhadap PDRB dan potensi dan perkebunan, memberdayakan komoditas kehutanan, potensi sumber unggulan pertanian, daya alam, daerah guna kelautan, perkebunan, peningkatan perikanan, kehutanan, perekonomian peternakan dan pertanian, daerah yang pertambangan perikanan, berkelanjutan. terhadap PDRB. kelautan, 2. Kontribusi kehutanan 1.62% 1.64% 1.66% 1.69% 1.72% peternakan, terhadap PDRB pertambangan 3. Kontribusi pertanian 51.40% 51.81% 52.22% 52.63% 53.04% energi, sumber terhadap PDRB daya mineral dan 4. Kontribusi perikanan 52.82% 55.32% 57.82% 60.32% 62.83% keanekaragaman terhadap PDRB hayati yang 5. Kontribusi peternakan 37,36% 39,13% 40,90% 42,67% 44,63% berkelanjutan terhadap PDRB 6. Kontribusi pertambang 1,15% 1,17% 1,19% 1,20% 1,20% terhadap PDRB 2) Meningkatnya Ketersediaan energi dan 2.400Kkal 2.484Kkal 2.571Kkal 2.661Kkal 2.754Kkal ketersediaan protein perkapita (energi) (energi) (energi) (energi) (energi)
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
V‐8 VISI: “MENEMBUS KETERISOLASIAN DAERAH DARI ARUS BARANG DAN JASA SERTA ARUS INFORMASI, MENYAMBUNG DISPARITAS PELAYANAN ANTARA DAERAH HILIR DAN DAERAH HULU, GUNA MENGANTAR MASYARAKAT SERUYAN MENJADI SEJAHTERA DAN BERKEADILAN” Target Indikator Misi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran 2014 2015 2016 2017 2018 energi dan 63 gram 65,2 gram 67,5gram 69,8 gram 72,3 gram protein (protein) (protein) (protein) (protein) (protein) masyarakat 2) Meningkatkan Meningkatnya Pelayanan tindak lanjut pengawasan dan pengaduan masyarakat kelestarian akibat adanya dugaan lingkungan. penanganan 80% 80% 80% 80% pengrusakan dan pencemaran dan/atau pencemaran perusakan lingkungan lingkungan. hidup 8. Meningkatkan 1) Meningkatkan Meningkatnya PDRB per kapita: kemampuan dan nilai tambah dan pendapatan per pengembangan pendapatan kapita ADHB 22,653,594.00 22,653,594.00 22,653,594.00 22,653,594.00 22,653,594.00 pertumbuhan masyarakat. perekonomian ADHK 8,034,554.00 8,034,554.00 8,034,554.00 8,034,554.00 8,034,554.00 rakyat dengan 2) Menjadikan Meningkatnya peran 1. Kontribusi industri mendorong industri kecil, industri rumah rumah tangga pengembangan 26.35% 26.35% 26.85% 27.36% 27.87% rumah tangga tangga, koperasi terhadap PDRB sektor simpul-simpul dan koperasi dan UMKM Industri ekonomi rakyat serta Usaha utamanya, industri 2. Persentase koperasi 92.75% 94.48% 96.24% 98.00% 99,5% Mikro, Kecil dan kecil, industri aktif Menengah rumah tangga, (UMKM) sebagai perdagangan dan 3. Persentase usaha kecil penopang jasa serta 99.76% 99.78% 99.80% 99.82% 99.85% dan menengah aktif perekonomian koperasi. rakyat. 9. Membangun sektor Mengoptimalkan 1. Kontribusi sektor 1) Meningkatnya kontribusi pariwisata dengan pengembangan pariwisata terhadap 72% 72% 72.3% 72.6% 73% pariwisata tetap PDRB potensi pariwisata terhadap mengedepankan sekaligus 2. Jumlah Wisatawan perekonomian kearifan budaya melestarikan budaya 19.471 19.556 19.641 19.726 19.811 (orang) lokal masyarakat lokal seruyan 2) Meningkatnya Persentase benda, situs pelestarian dan kawasan cagar 20% 20% 20% 20% 20% budaya lokal. budaya yang dilestarikan 10. Menjamin hak-hak Meningkatkan 1) Meningkatnya Persentase penduduk yang masyarakat dan kualitas kehidupan layanan dokumen ber-KTP 100% 100% 100% 100% 100% menciptakan sosial dan ekonomi kependudukan. lapangan masyarakat. pekerjaan 2) Meningkatnya Indeks Pembangunan 81,8 % 86,7 % 91 % 94,6 % 99,3 % kesetaraan Gender (IPG)
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
V‐9 VISI: “MENEMBUS KETERISOLASIAN DAERAH DARI ARUS BARANG DAN JASA SERTA ARUS INFORMASI, MENYAMBUNG DISPARITAS PELAYANAN ANTARA DAERAH HILIR DAN DAERAH HULU, GUNA MENGANTAR MASYARAKAT SERUYAN MENJADI SEJAHTERA DAN BERKEADILAN” Target Indikator Misi Tujuan Sasaran Indikator Sasaran 2014 2015 2016 2017 2018 gender dalam pembangunan dan kehidupan bermasyarakat. 3) Menurunnya Tingkat pengangguran angka terbuka (TPT) 3.69% 3.54% 3.39% 3.24% 3.09% pengangguran 4) Meningkatnya Tingkat keselamatan dan perlindungan dan perlindungan kerja peningkatan 75% 78,8% 80% 82,8% 85% kesejahteraan tenaga kerja. 5) Meningkatnya Persentase penanganan PMKS pembinaan dan 75% 85% 90% 95% 100% penanganan PMKS 11. Menciptakan Mewujudkan karakter 1) Meningkatnya Jumlah konflik bernuansa kerukunan dan masyarakat yang kerukunan SARA 1 Kasus 1 Kasus 1 Kasus kedamaian serta berakhlak mulia, dalam 1 Kasus 1 Kasus keharmonisan berprestasi, beriman kehidupan kehidupan dan bertaqwa beragama. masyarakat 2) Meningkatnya Jumlah pemuda berprestasi seruyan. peran dan prestasi 30% 35% 41,2% 45% 50% pemuda dalam memajukan daerahnya 3) Meningkatnya Rata-rata jumlah kelompok pemberdayaan binaan masyarakat lembaga 30 40 45 50 55 desa pemberdayaanmasyarakat (LPM)
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VI‐1
BAB VI STRATEGI DAN ARAH KEBIJAKAN
Dalam tahap II RPJPD Kabupaten Seruyan Tahun 2005–2025, pembangunan diarahkan pada pemantapan perubahan struktural secara sosial – ekonomi, sehingga pembangunan akan lebih diarahkan pada tahapan sebagai berikut: 1. Penguatan kualitas sumberdaya manusia. 2. Pengembangan pertanian berbasis agribisnis dan agroindustri. 3. Pengendalian lingkungan 4. Peningkatan daya saing daerah dalam kemandirian pembangunan. 5. Prasarana dasar pembangunan semakin memiliki peran dalam pemerataan dan mendorong pertumbuhan wilayah. 6. Penataan ruang dijadikan sebagai dasar pijakan pembangunan daerah. 7. Peningkatan kualitas lingkungan dengan mendorong kesadaran masyarakat akan lingkungan dan penegakan hukum lingkungan. Secara keseluruhan, dalam program jangka menengah telah mengarah pada pembentukan masyarakat sejahtera dengan pelaksanaan pembangunan yang lebih adil dalam pengertian antar sektor dan antar wilayah. Selanjutnya pada tahap III pembangunan di Kabupaten Seruyan telah menunjukkan tahap sebagai berikut: 1. Kebergantungan ekonomi pada sumberdaya alam yang tidak terbarukan mulai berkurang, 2. Pemanfaatan sumberdaya alam yang terbarukan semakin berkembang. 3. Prasarana dan sarana dasar pembangunan telah mencapai wilayah pedalaman, pemerintahan berjalan makin efisien, efektif, dan transparan. 4. Penataan ruang menjadi acuan pokok pembangunan wilayah. Berdasarkan visi, misi serta tujuan dan sasaran pembangunan jangka menengah yang telah ditetapkan, maka upaya pencapaiannya kemudian dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan strategi dan arah kebijakan. Strategi yang dipilih dalam mencapai tujuan dan sasaran serta arah kebijakan dari setiap strategi terpilih sebagai berikut:
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VI‐2 Tabel 6.1. Strategi dan Arah Kebijakan RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018 Misi 1: Menciptakan Pemerintahan yang bersih, tidak KKN, efisien, kreatif, inovatif dan profesional. Tujuan : Mewujudkan pengelolaan pemerintahan yang transparan, akuntabel, efektif dan efisien. Sasaran Strategi Arah Kebijakan 1) Meningkatkan kemampuan dan 1) Penerapan tata kelola 1. Meningkatnya profesionalisme sumber daya kepemerintahan yang akuntabilitas kinerja aparatur transparan pemerintah daerah dan 2) Mengembangkan sistem rekrutmen pengelolaan keuangan dan pengembangan sumber daya daerah aparatur yang transparan dan akuntabel. 3) Mengembangkan sistem pelayanan publik yang transparan 2) Perencanaan dan pengelolaan 1) Manajemen pembangunan yang keuangan daerah secara melibatkan partisipasi masyarakat. 2. Meningkatnya kapasitas akuntabel, efektif dan efisien 2) Meningkatkan manajemen dan profesionalisme administrasi keuangan dan aset. sumber daya aparatur 3) Mengembangkan teknologi informasi dalam pengelolaan pemerintahan Misi 2: Mendorong iklim investasi yang sehat berbasis pada potensi daerah. Tujuan: Meningkatkan investasi daerah berbasis potensi wilayah yang memberdayakan masyarakat lokal. Sasaran Strategi Arah Kebijakan 3. Meningkatnya nilai Peningkatan penataan dan promosi 1) Optimalisasi kualitas sumber daya investasi daerah potensi ekonomi lokal. manusia dengan menyiapkan tenaga kerja yang sesuai dengan peluang investasi dan potensi ekonomi lokal. 2) Peningkatan promosi dan kerjasama pengembangan ekonomi potensial. 4. Terwujudnya layanan Peningkatan kualitas pelayanan 1) Menerapkan pelayanan perijinan perijinan yang prima perijinan yang cepat, mudah dan terjangkau. 2) Meningkatkan kemampuan dan profesionalisme petugas perijinan. Misi 3: Menciptakan rasa aman bagi masyarakat Tujuan : Mewujudkan masyarakat yang tertib hukum dan menghormati hak azasi manusia. Sasaran Strategi Arah Kebijakan 1) Melibatkan tokoh agama dan tokoh Peningkatan kerjasama pemerintah 5. Meningkatnya masyarakat dalam mendorong ketertiban dan dan masyarakat dalam menjaga kesadaran masyarakat hidup tertib. keamanan dan ketertiban ketentraman wilayah 2) Meningkatkan pembinaan lembaga kemasyarakatan dalam mendukung 6. Meningkatnya keamanan lingkungan. penerapan dan 3) Meningkatkan kemampuan lembaga penegakan hukum dan aparatur pemerintah yang berwenang dalam menjaga keamanan dan menegakkan hukum. Misi 4: Menciptakan pendidikan formal dan non formal yang berkualitas dan terakses serta merata. Tujuan: Meningkatkan cakupan pelayanan dan mutu pendidikan. Sasaran Strategi Arah Kebijakan program 1) Meningkatkan ketersediaan dan 7. Meningkatnya mutu 1) Penuntasan kualitas sarana dan prasarana pendidikan wajib belajar 9 pendidikan dasar dan pendidikan semua jenjang. tahun menengah di seluruh 2) Meningkatkan kualitas mutu pendidik wilayah. dan tenaga kependidikan pada semua jenjang pendidikan. pengelolaan dan 2) Peningkatan pelayanan Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana perpustakaan desa perpustakaan desa 8. Meningkatnya kualitas Peningkatan peran lembaga 1) Mengembangkan lembaga lembaga pendidikan pendidikan formal dan non formal pendidikan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VI‐3 serta pendidikan informal dalam 2) Mengembangkan pendidikan lanjutan pendukung keahlian khusus. mencerdaskan masyarakat dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia Misi 5: Menyediakan pelayanan kesehatan masyarakat yang berkualitas dan merata. Tujuan : Meningkatkan cakupan pelayanan dan mutu kesehatan masyarakat. Sasaran Strategi Arah Kebijakan 9. Meningkatnya Usia Peningkatan akses dan mutu 1) Meningkatkan jangkauan pelayanan ibu hamil dan bersalin oleh tenaga Harapan Hidup layanan kesehatan kesehatan. masyarakat. 2) Meningkatkan jumlah, mutu dan penyebaran sarana dan prasarana 10.Meningkatnya mutu kesehatan dasar dan rujukan. dan pemerataan 3) Meningkatkan pengelolaan RSUD pelayanan kesehatan menjadi lebih profesional. dasar dan rujukan. 4) Meningkatkan jumlah, mutu dan penyebaran tenaga medis dan paramedis. 5) Mengembangkan promosi kesehatan kepada seluruh masyarakat, terutama di pedesaan dan pedalaman. 6) Meningkatkan pelayanan kesehatan keluarga berencana. Misi 6: Membangun infrastruktur dan meningkatkan infrastruktur wilayah yang merata hingga menjangkau pemukiman warga di pedalaman. Tujuan 6.1 : Meningkatkan akses dan membuka keterisolasian wilayah. Sasaran Strategi Arah Kebijakan 11.Meningkatnya kualitas Penyediaan sarana dan prasarana 1) Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan dan kuantitas transportasi darat dan sungai yang yang menghubungkan antardaerah mennghubungkan antarwilayah infrastruktur jalan. dalam dan luar Seruyan. sampai ke pedalaman. 2) Meningkatkan penyediaan dermaga 12.Lancarnya arus barang penyebrangan, pelabuhan, dan dan jasa serta arus terminal. orang/ penumpang. 3) Meningkatkan penyediaan dan kelancaran angkutan sungai yang menghubungkan wilayah sampai ke pedesaaan. Misi 6: Membangun infrastruktur dan meningkatkan infrastruktur wilayah yang merata hingga menjangkau pemukiman warga di pedalaman. Tujuan 6.2 : Meningkatkan penyediaan infrastruktur dasar lainnya hingga wilayah pedalaman. Pemenuhan kebutuhan jaringan 1) Menyediakan listrik pedesaan berupa 13.Meningkatnya PLTS atau pembangkit listrik tenaga pemenuhan kebutuhan listrik hingga pedalaman dan air yang lebih sesuai dengan kondisi ketenagalistrikan perdesaan. wilayah. 2) Mengembangkan interkoneksi sistem jaringan tenaga listrik dalam rangka penyediaan sumber daya listrik yang aman terutama pada kondisi jam puncak. Pemenuhan kebutuhan air bersih Mengembangkan sarana dan prasarana 14.Meningkatnya pemenuhan kebutuhan hingga pedalaman dan perdesaan. air minum hingga pedalaman dan air bersih perdesaan. kerjasama dengan Pengembangan jaringan Mengembangkan 15.Meningkatnya telekomunikasi dan informatika pihak ketiga dan media massa dalam pelayanan pelayanan telekomukasi dan informatika telekomunikasi dan hingga pedalaman dan perdesaan. hingga pedalaman dan perdesaan. informatika Misi 7: Meningkatkan, mengembangkan dan memberdayakan potensi sumber daya alam, perkebunan, kehutanan, pertanian, perikanan, kelautan, peternakan, pertambangan energi, sumber daya mineral dan keanekaragaman hayati yang berkelanjutan. Tujuan 7.1: Mengoptimalkan pengelolaan potensi dan komoditas unggulan daerah guna peningkatan perekonomian daerah yang berkelanjutan. formal dan non formal.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VI‐4 Sasaran 16.Meningkatnya kontribusi perkebunan, kehutanan, pertanian, kelautan, perikanan, peternakan dan pertambangan terhadap PDRB.
Strategi 1) Pengembangan kapasitas SDM dan kelembagaan sektor perkebunan, pertanian, kelautan dan perikanan serta peternakan 2) Pengembangan produksi pertanian, perkebunan dan peternakan 3) Pengembangan potensi dan komoditas perikanan dan kelautan secara lestari 4) Peningkatan kualitas pengelolaan bahan tambang secara efesien dan efektif yang ramah lingkungan.
Arah Kebijakan 1) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dan nelayan 2) Mengembangkan teknologi pengolahan, kewirausahaan dan pemasaran hasil pertanian, perkebunan, kelautan, perikanan dan peternakan. 3) Konversi lahan potensial menjadi lahan pertanian dan perkebunan rakyat 4) Membatasi pemberian perijinan baru kepada PBS dan pihak asing kecuali keperluan lahan plasma. 5) Mendirikan badan usaha milik daerah (BUMD) bidang perkebunan. 6) Mengembangkan dan restocking bibit ikan unggulan Seruyan seperti jelawat, pipih dan ikan lain. 7) Intensifikasi pengelolaan batubara sebagai bahan utama energi. 17.Meningkatnya Peningkatan produksi dalam daerah Mengembangkan tanaman pangan dan ketersediaan energi hortikultura untuk pemenuhan kebutuhan dan protein masyarakat pangan dan gizi masyarakat Misi 7: Meningkatkan, mengembangkan dan memberdayakan potensi sumber daya alam, perkebunan, kehutanan, pertanian, perikanan, kelautan, peternakan, pertambangan energi, sumber daya mineral dan keanekaragaman hayati yang berkelanjutan. Tujuan 7.2: Meningkatkan kelestarian lingkungan. 18.Meningkatnya Pengembangan dan penerapan 1) Melibatkan para tokoh dan lembaga adat, organisasi kemasyarakatan pengawasan dan kebijakan pembangunan dan seluruh masyarakat dalam penanganan berwawasan lingkungan menjaga keamanan pengembangan pengrusakan dan pertanian, perkebunan, perikanan pencemaran lingkungan. dan kelestarian lingkungan. 2) Meningkatkan perlindungan terhadap keanekaragaman hayati beserta habitatnya. 3) Melakukan rehabilitasi daerah kritis, pemulihan kawasan/lahan bekas tambang dan perkebunan, reboisasi, dan pengendalian pemanfaatan pantai dan laut. Misi 8: Meningkatkan kemampuan dan pengembangan pertumbuhan perekonomian rakyat dengan mendorong pengembangan simpul-simpul ekonomi rakyat utamanya, industri kecil, industri rumah tangga, perdagangan dan jasa serta koperasi. Tujuan 8.1: Meningkatkan nilai tambah dan pendapatan masyarakat. Sasaran Strategi Arah Kebijakan 19.Meningkatnya Peningkatan ekonomi kerakyatan 1) Mengembangkan ekonomi pendapatan per kapita yang stabil kerakyatan berbasis sumber daya daya lokal 2) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam mengelola komoditas unggulan daerah secara baik dan bijaksana. 3) Mengembangkan pola kerjasama antara swasta dan masyarakat yang saling menguntungkan. Misi 8: Meningkatkan kemampuan dan pengembangan pertumbuhan perekonomian rakyat dengan mendorong pengembangan simpul-simpul ekonomi rakyat utamanya, industri kecil, industri rumah tangga, perdagangan dan jasa serta koperasi. Tujuan 8.2: Menjadikan industri kecil, rumah tangga dan koperasi serta Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) sebagai penopang perekonomian rakyat.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VI‐5 1) Mengembangkan akses permodalan bagi industri rumah tangga, koperasi dan UMKM. 2) Meningkatkan pembinaan manajemen usaha bagi industri rumah tangga, koperasi dan UMKM. 3) Mengembangkan sentra-sentra ekonomi kreatif Misi 9: Membangun sektor pariwisata dengan tetap mengedepankan kearifan budaya lokal masyarakat Seruyan. Tujuan : Mengoptimalkan pengembangan potensi pariwisata sekaligus melestarikan budaya lokal Sasaran Strategi Arah Kebijakan 21.Meningkatnya kontribusi Pengembangan pariwisata yang 1) Mengembangkan dan menata wisata pariwisata terhadap selaras dengan budaya lokal alam, wisata sejarah dan budaya masyarakat perekonomian sebagai destinasi/obyek wisata. 2) Membangun infrastruktur penunjang 22.Meningkatnya kepariwisataan pelestarian budaya 3) Meningkatkan peran dan fungsi lokal. masyarakat dalam pengembangan kepariwisataan dan ekonomi kreatif 4) Meningkatkan kemampuan SDM pariwisata. 5) Meningkatkan pemasaran pariwisata. 6) Mengembangkan seni budaya dan atraksi wisata Misi 10: Menjamin hak-hak masyarakat dan menciptakan lapangan pekerjaan. Tujuan : Meningkatkan kualitas kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat. Sasaran Strategi Arah Kebijakan 23.Meningkatnya layanan Peningkatan kualitas pelayanan 1) Meningkatkan kemampuan aparatur dalam memberikan pelayanan. administrasi kependudukan dan dokumen 2) Meningkatkan penyediaan sarana pencatatan sipil kependudukan. dan prasarana administrasi kependudukan dan catatan sipil. 3) Meningkatkan pemahaman masyarakat dan lembaga/aparatur desa dalam tertib administrasi kependudukan dan catatan sipil. Peningkatan peran aktif perempuan 1) Meningkatkan kualitas perempuan 24.Meningkatnya agar berdaya saing dalam bidang kesetaraan gender dalam bidang pembangunan baik pemerintahan dan politik dalam pembangunan ekonomi, sosial, politik, budaya 2) Mencegah terjadinya kekerasan dan kehidupan berbasis kemandirian berusaha dalam rumah tangga. bermasyarakat. 3) Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan anak. 25.Menurunnya angka Peningkatan kualitas angkatan kerja 1) Meningkatkan mutu dan keterampilan pengangguran tenaga angkatan kerja. 2) Meningkatkan jiwa kewirausahaan 26.Meningkatnya 3) Mengembangkan lapangan perlindungan dan usaha/kerja yang menampung peningkatan angkatan kerja lokal. kesejahteraan tenaga 4) Meningkatkan penempatan pencari kerja. kerja. 5) Menerapkan peraturan perundangundangan ketenagakerjaan. 6) Menetapkan upah minimum kabupaten dan upah minimum sektoral kabupaten. Peningkatan pembinaan dan 27.Meningkatnya 1) Memberdayakan anak terlantar dan pembinaan dan pelayanan kesejahteraan sosial. anak cacat dengan membekali penanganan keterampilan tumbuh kembang anak penyandang masalah secara wajar agar diterima di kesejahteraan sosial lingkungannya (PMKS) 2) Meningkatkan pemberdayaan 20.Meningkatnya peran industri rumah tangga, koperasi dan UMKM
Peningkatan daya saing industri rumah tangga, koperasi dan UMKM
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VI‐6 kesejahteraan sosial lanjut usia 3) Meningkatkan sumberdaya manusia pengelola kesejahteraan sosial 4) Memperluas jangkauan pelayanan kesejahteraan sosial terutama terhadap penduduk miskin, PMKS dan masyarakat adat terpencil. Misi 11: Menciptakan kerukunan dan kedamaian serta keharmonisan kehidupan masyarakat Seruyan. Tujuan : Mewujudkan karakter masyarakat yang berakhlak mulia, berprestasi, beriman dan bertaqwa Sasaran Strategi Arah Kebijakan 1) Peningkatan pembinaan 1) Menjamin kebebasan beribadah para 28.Meningkatnya penganut ajaran agama. keagamaan. kerukunan dalam 2) Perluasan pengembangan 2) Meningkatkan wawasan kebangsaan kehidupan beragama. sejak dini kepada seluruh wawasan kebangsaan bagi masyarakat. masyarakat. 3) Meningkatkan penerapan pendidikan karakter dan budaya sejak dini kepada anak dan pemuda. pembinaan dan 29.Meningkatnya peran Peningkatan peran dan fungsi 1) Meningkatkan dan prestasi pemuda pemuda dalam pembangunan. pengembangan olahraga dan seni dalam memajukan budaya. daerahnya 2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana olahraga dan kesenian. Peningkatan kemampuan dan 1) Meningkatkan kualitas SDM 30.Meningkatnya kemandirian masyarakat pedesaan. masyarakat di desa dan kelurahan. pemberdayaan 2) Meningkatkan sarana dan prasarana masyarakat desa perdesaaan serta pendayagunaan teknologi tepat guna. 3) Meningkatkan peran pemerintahan desa dan kelurahan dalam pemberdayaan masyarakat.
Arah kebijakan pembangunan Kabupaten Seruyan selama 5 (lima) tahun mulai 2014 sampai dengan 2018, dapat disimpulkan sebagai berikut: Tahun 2014 Membuka keterisolasian wilayah yang mampu meningkatkan akses transportasi dan informasi ke seluruh wilayah. Tahun 2015 Mengelola dan mengembangkan potensi dan komoditas unggulan daerah secara optimal dan lestari dengan memperhatikan hak dan memberdayakan masyarakat. Tahun 2016 Meningkatkan kemampuan perekonomian masyarakat yang diimbangi dengan pemenuhan kebutuhan dasar pendidikan dan kesehatan serta pembinaan PMKS dan masyarakat miskin. Tahun 2017 Mewujudkan pemerintahan yang menerapkan good governance, diiringi dengan pelayanan publik yang prima dan iklim investasi yang kondusif. Tahun 2018 Meningkatkan peran dan kompetensi lembaga perekonomian masyarakat yang mampu meningkatkan kemandirian perekonomian masyarakat, menciptakan lapangan kerja, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐1
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
Perumusan kebijakan umum bertujuan menjelaskan cara yang ditempuh untuk menterjemahkan strategi ke dalam rencana program-program prioritas pembangunan. Kebijakan umum pembangunan memberikan arahan konkrit bagi penentuan program-program pembangunan yang berdaya ungkit dalam menterjemahkan strategi yang telah ditetapkan. Programprogram pembangunan tersebut menjadi pedoman bagi SKPD dalam menyusun program dan kegiatan pada Rencana Strategis (Renstra) SKPD. Program pembangunan merupakan bentuk instrumen kebijakan yang memuat satu atau lebih kegiatan yang dilaksanakan oleh SKPD. Pelaksanaan program-program pembangunan daerah bertujuan untuk mencapai sasaran dan tujuan pembangunan daerah, sesuai dengan visi dan misi Bupati dan Wakil Bupati terpilih. Dalam rangka pencapaian misi, tujuan dan sasaran pembangunan yang berpedoman kepada strategi dan kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya, maka disusun program-program pembangunan Kabupaten Seruyan sejak tahun 2014 sampai dengan 2018. Matriks kebijakan umum dan program pembangunan daerah untuk 5 (lima) tahun kedepan disajikan pada Tabel 7.1.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐2
Tabel 7.1 Kebijakan Umum dan Program Pembangunan Daerah Kabupaten Seruyan Tahun 2014-2018
Sasaran
1) Meningkatnya akuntabilitas kinerja pemerintah daerah dan pengelolaan keuangan daerah
Strategi
1) Penerapan tata kelola kepemerintahan yang transparan
2) Perencanaan dan pengelolaan keuangan daerah secara akuntabel, efektif dan efisien
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Arah Kebijakan
Kode Program
Program
Indikator
1) Meningkatkan kemampuan dan profesionalisme sumber daya aparatur
01 01
1.01.01 01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2) Mengembangkan sistem rekrutmen dan pengembangan sumber daya aparatur yang transparan dan akuntabel.
01 01
1.01.01 02
Program Peningkatan Cakupan layanan Sarana Dan Prasarana sarana dan Aparatur prasarana aparatur
3) Mengembangkan sistem pelayanan publik yang transparan
01 01
1.01.01 06
01 02
1.02.01 01
01 02
1.02.01 02
Program Peningkatan Cakupan layanan Sarana Dan Prasarana sarana dan Aparatur prasarana aparatur Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan Cakupan layanan administrasi perkantoran
1) Manajemen pembangunan yang melibatkan partisipasi masyarakat.
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan Cakupan layanan administrasi perkantoran
2) Meningkatkan manajemen administrasi keuangan dan aset.
01 02
1.02.01 06
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
3) Mengembangkan teknologi informasi dalam pengelolaan pemerintahan
01 02
1.02.02 01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
01 02
1.02.02 02
Program Peningkatan Cakupan layanan Sarana Dan Prasarana sarana dan Aparatur prasarana aparatur
Kondisi Kinerja pada Awal periode RPJMD
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
SKPD Penanggung Jawab
100
Dinas Pendidikan 100 Pemuda Dan Olahraga
100
Dinas Pendidikan 100 Pemuda Dan Olahraga
100
Dinas Pendidikan 100 Pemuda Dan Olahraga
100
100
100
100
70
87
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
100
Rumah Sakit Umum 100 Daerah
100
Rumah Sakit Umum 100 Daerah
VII‐3 Sasaran
Strategi
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Arah Kebijakan
Kode Program 01 03
1.03.01 01
01 03
1.03.01 02
01 03
1.03.01 06
01 06
1.06.01 01
01 06
1.06.01 02
01 06
1.06.01 15
01 06
1.06.01 15
01 06
1.06.01 15
01 06
1.06.01 18
01 06
1.06.01 20
01 06
1.06.01 21
01 06
1.06.01 21
01 06
1.06.01 21
01 06
1.06.01 23
01 06
1.06.01 24
Program Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Pengembangan Data / Informasi
Indikator Cakupan layanan administrasi perkantoran Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan Cakupan layanan administrasi perkantoran Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur ketersediaan profil daerah ketersediaan Buku PDRB ketersediaan Seruyan Dalam Angka
Program Perencanaan Penjabaran Program Pengembangan RPJMD kedalam Wilayah Strategis Dan RKPD Cepat Tumbuh cakupan aparatur Program Peningkatan Bappeda yang diberi Kapasitas pendidikan dan Kelembagaan pelatihan sesuai Perencanaan dengan bidang Pembangunan Daerah tugasnya Program Perencanaan RPJPD Pembangunan Daerah
Program Perencanaan Sosial Budaya Program Perencanaaan
Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja
Dinas Pekerjaan Umum
100
100
100
100
100
100
100
Badan Perencanaan 100 Pembangunan Daerah
100
Badan Perencanaan 100 Pembangunan Daerah
ada
ada
ada
ada
ada 100%
80
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Badan Perencanaan ada Pembangunan Daerah 100%
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
Badan Perencanaan 80 Pembangunan Daerah
Ada
Ada
RPJMD
Ada
Ada
RKPD
Ada
Ada
100
100
100
100
cakupan kajian sosial budaya cakupan kajian sumberdaya alam
SKPD Penanggung Jawab
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
VII‐4 Sasaran
Strategi
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Arah Kebijakan
Kode Program
01 06
1.06.01 27
01 06
1.06.01 28
01 06
1.06.01 29
01 06
1.06.01 30
01 06
1.06.01 31
01 07
1.07.01 01
01 07
1.07.01 02
01 07
1.07.01 06
01 08
1.08.01 01
01 08
1.08.01 02
01 10
1.10.01 01
01 10
1.10.01 02
Program Prasarana Wilayah Dan Sumber Daya Alam Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kdh Program kerjasama pembangunan Program pengembangan wilayah perbatasan Program penelitian dan pengembangan Iptek Program dipusi dan pemanfaatan Iptek Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Indikator
Penurunan jumlah temuan dalam Audit BPK persentase kerjasama yang terlaksana cakupan daerah perbatasan yang dikembangkan Cakupan penelitian dan pengembangan iptek cakupan pemanfaatan iptek Cakupan layanan administrasi perkantoran Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan Cakupan layanan administrasi perkantoran Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur Cakupan layanan administrasi perkantoran Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
50
Badan Perencanaan 50 Pembangunan Daerah
80
Badan Perencanaan 92 Pembangunan Daerah
80
Badan Perencanaan 92 Pembangunan Daerah
80
Badan Perencanaan 92 Pembangunan Daerah
80
Badan Perencanaan 92 Pembangunan Daerah Dinas Perhubungan
100
100
100
100
100
100
100
Badan Lingkungan 100 Hidup
100
Badan Lingkungan 100 Hidup
100
Dinas Kependudukan 100 Dan Pencatatan Sipil
100
Dinas Kependudukan 100 Dan Pencatatan Sipil
Dinas Perhubungan
Dinas Perhubungan
VII‐5 Sasaran
Strategi
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Arah Kebijakan
Kode Program
Program
Indikator
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Cakupan layanan administrasi perkantoran Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan Cakupan layanan administrasi perkantoran Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur Cakupan layanan administrasi perkantoran Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan Cakupan layanan administrasi perkantoran Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
1.19.01 01
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
1.19.01 02
Program Peningkatan Cakupan layanan Sarana Dan Prasarana sarana dan Aparatur prasarana aparatur
01 11
1.11.01 01
01 11
1.11.01 02
01 11
1.11.01 06
01 13
1.13.01 01
01 13
1.13.01 02
01 14
1.14.01 01
01 14
1.14.01 02
01 14
1.14.01 06
01 15
1.15.01 01
01 15
1.15.01 02
01 15
1.15.01 06
01 19
01 19
Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja 100
SKPD Penanggung Jawab Badan Pemberdayaan 100 Perempuan Dan Kb
100
Badan Pemberdayaan 100 Perempuan Dan Kb
100
Badan Pemberdayaan 100 Perempuan Dan Kb
100
100
100
100
100
100
100
100
100 100
100
100
100
Dinas Sosial Dinas Sosial
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan 100 Pariwisata Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan 100 Pariwisata Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan 100 Koperasi 100
100
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan 100 Perlindungan Masyarakat Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan 100 Perlindungan
VII‐6 Sasaran
Strategi
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Arah Kebijakan
Kode Program
01 19
1.19.01 06
01 19
1.19.01 01
01 19
1.19.01 02
01 20
1.20.03.0 01 1
01 20
1.20.03.0 02 1
01 20
1.20.03.0 06 1
01 20
1.20.03.0 9 1
01 20
1.20.03.0 11 1
01 20
1.20.03.0 18 1
01 20
1.20.03.0 22 1
01 20
1.20.03.0 47 1
Program
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Indikator
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan Cakupan layanan administrasi perkantoran Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur Cakupan layanan administrasi perkantoran Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan cakupan Penataan Peraturan perundangan yang Perundang-Undangan disusun Penataan cakupan Kelembagaan Dan kelembagaann Ketatalaksanaan Program Peningkatan cakupan pelayanan Pelayanan Kedinasan kedinasan kepala Kepala Daerah/ daerah Wakil Kepala Daerah Program Peningkatan Sistem Pengawasan cakupan pelanggaran Internal Dan pegawai yang Pengendalian ditindaklanjuti Pelaksanaan Kebijakan Kdh Fasilitasi Pembentukan Unit Layanan Pengadaan (Ulp) cakupan ULP Barang Dan Jasa Kabupaten Seruyan
Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja
73
100 100
SKPD Penanggung Jawab Masyarakat
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan 88 Perlindungan Masyarakat Kantor Satuan Polisi Pamong Praja 100 Kabupaten Seruyan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja 100 Kabupaten Seruyan
100
100
100
100
100
100
80
95
80
95
80
95
80
95
50
100
Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah
VII‐7 Sasaran
Strategi
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Arah Kebijakan
Kode Program 01 20
1.20.03.0 48 1
01 06
1.20.03.0 28 1
01 20
1.20.04 01
01 20
1.20.04 02
01 20
1.20.05 01
01 20
1.20.05 02
01 20
1.20.05 06
01 20
1.20.05 17
01 20
1.20.05 21
01 20
1.20.05 23
01 20
1.20.05 32
01 20
1.20.07 01
01 20
1.20.07 02
Program
Indikator
Program Pengawasan Dan Akuntabilitas Program Analisis Dan Pengkajian Pembangunan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasara Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Program Peningkatan Dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Program Pembinaan Dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten/ Kota Program Penataan Dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem Dan Prosedur Pengelolaan Aset/ Barang Daerah Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
cakupan pengawasan dan akuntabilitas cakupan analisis pengkajian pembangunan Cakupan layanan administrasi perkantoran Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur Cakupan layanan administrasi perkantoran Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan cakupan pengembangan pengelolaan keuangan daerah cakupan teknologi informasi yang digunakan cakupan fasilitasi pengelolaan keuangan cakupan pelaksanaan pengelolaan aset Cakupan layanan administrasi perkantoran Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja 50
100
50
100
100
100
100
100
100 100
100
80
95
80
80
Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah Sekretariat DPRD Sekretariat DPRD
Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset 100 Daerah Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset 100 Daerah
100
80
SKPD Penanggung Jawab
Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah
Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset 95 Daerah Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset 93 Daerah Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset 93 Daerah
100
100
100
100
Inspektorat Inspektorat
VII‐8 Sasaran
Strategi
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Arah Kebijakan
Kode Program
01 20
1.20.07 22
01 20
1.20.07 25
01 20
1.20.09 01
01 20
1.20.09 02
01 20
1.20.11 01
01 20
1.20.11 02
01 20
1.20.11 06
01 20
1.20.11 7
01 20
1.20.11 8
01 20
1.20.11 10
01 20
1.20.12 01
01 20
1.20.12 02
Program Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kdh Program Penataan Dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem Dan Prosedur Pengawasan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Program Intensifikasi Dan Ekstensifikasi Sumber Sumber Pendapatan Daerah Program Peningkatan Dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah Program Peningkatan Pengelolaan Pendapatan Daerah
Indikator
Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat
persentase temuan yang ditindaklanjuti Cakupan layanan administrasi perkantoran Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur Cakupan layanan administrasi perkantoran Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan cakupan sumber pendapatan yang diefektifkan cakupan pengelolaan keuangan daerah yang diefektifkan cakupan pengelolaan pendapatan daerah
Cakupan layanan administrasi perkantoran Program Peningkatan Cakupan layanan Sarana Dan Prasarana sarana dan Aparatur prasarana aparatur Program Pelayanan Administrasi Kantor
Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
ada
ada Inspektorat
100
100
100
Badan Kepegawaian 100 Daerah
100
Badan Kepegawaian 100 Daerah
100
Dinas Pendapatan 100 Daerah
100
Dinas Pendapatan 100 Daerah
100
Dinas Pendapatan 100 Daerah
80
Dinas Pendapatan 93 Daerah
80
Dinas Pendapatan 93 Daerah
80
Dinas Pendapatan 93 Daerah
100
Kantor Pelayanan 100 Perijinan Terpadu
68
Kantor Pelayanan 88 Perijinan Terpadu
Inspektorat
VII‐9 Sasaran
Strategi
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Arah Kebijakan
Kode Program 01 20
1.20.99 01
01 20
1.20.99 02
01 20
1.20.20.0 01 3
01 20
1.20.20.0 02 3
01 20
1.20.20.0 6 3
01 20
1.20.20.0 01 3
01 20
1.20.20.0 02 3
01 20
1.20.20.0 01 3
01 20
1.20.20.0 02 3
01 20
1.20.20.0 01 4
01 20
1.20.20.0 02 4
01 20
1.20.20.0 26 4
01 20
1.20.20.0 01 5
01 20
1.20.20.0 02 5
Program Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Pembinaan Dan Fasilitas Pengelolaan Keuangan Desa Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana
Indikator Cakupan layanan administrasi perkantoran Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur Cakupan layanan administrasi perkantoran Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur cakupan pengelolaan keuangan desa Cakupan layanan administrasi perkantoran Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur Cakupan layanan administrasi perkantoran Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur Cakupan layanan administrasi perkantoran Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur APBDes Cakupan layanan administrasi perkantoran Cakupan layanan sarana dan
Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja
SKPD Penanggung Jawab Sekretariat Korpri
100
100
100
100
100
Kecamatan Seruyan 100 Tengah
100
Kecamatan Seruyan 100 Tengah
68
Kecamatan Seruyan 88 Tengah
Sekretariat Korpri
100
Kecamatan Danau 100 Sembuluh
100
Kecamatan Danau 100 Sembuluh
100
100
100
100
100
Kecamatan Seruyan 100 Hilir
100
Kecamatan Seruyan 100 Hilir
ada
ada
100
Kecamatan Seruyan 100 Hulu
100
Kecamatan Seruyan 100 Hulu
Kecamatan Hanau Kecamatan Hanau
Kecamatan Seruyan Hilir
VII‐ 10
Sasaran
Strategi
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Arah Kebijakan
Kode Program
01 20
1.20.20.0 01 1
01 20
1.20.20.0 02 1
01 20
1.20.20.0 01 3
01 20
1.20.20.0 02 3
01 20
1.20.20.0 01 2
01 20
1.20.20.0 02 2
01 20
1.20.20.0 01 4
01 20
1.20.20.0 02 4
01 20
1.20.20.0 06 4
01 20
1.20.20.0 01 5
01 20
1.20.20.0 02 5
01 21
1.21.01 01
01 21
1.21.01 02
Program
Indikator
Aparatur
prasarana aparatur
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Pengelolaan Administrasi Desa Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan administrasi perkantoran Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur Cakupan layanan administrasi perkantoran Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur Cakupan layanan administrasi perkantoran Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur Cakupan layanan administrasi perkantoran Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur cakupan pengelolaan administrasi desa Cakupan layanan administrasi perkantoran Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur Cakupan layanan administrasi perkantoran Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
Kecamatan Batu Ampar
100
100
100
100
100
Kecamatan Danau 100 Seluluk
100
Kecamatan Danau 100 Seluluk
100
Kecamatan Seruyan 100 Raya
100
Kecamatan Seruyan 100 Raya
100
Kecamatan Seruyan 100 Hilir Timur
100
Kecamatan Seruyan 100 Hilir Timur
100
Kecamatan Seruyan 100 Hilir Timur
100
Kecamatan Suling 100 Tambun
100
Kecamatan Suling 100 Tambun
100 100
Kecamatan Batu Ampar
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN 100 PENYULUHAN BADAN KETAHANAN PANGAN DAN 100 PENYULUHAN
VII‐ 11
Sasaran
Strategi
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Arah Kebijakan
Kode Program 01 21
1.21.01 06
01 21
1.21.01 01
01 21
1.21.01 02
01 22
1.22.01 01
01 22
1.22.01 02
02 01
2.01.01 01
02 01
2.01.01 02
02 21
2.01.01 06
02 02
2.02.01 01
02 02
2.02.01 02
02 03
2.03.01 01
02 03
2.03.01 02
02 05
2.05.01 01
02 05
2.05.01 02
Program Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Peningkatan Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana
Indikator Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan Cakupan layanan administrasi perkantoran Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur Cakupan layanan administrasi perkantoran Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur Cakupan layanan administrasi perkantoran Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan Cakupan layanan administrasi perkantoran Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur Cakupan layanan administrasi perkantoran Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur Cakupan layanan administrasi perkantoran Cakupan layanan sarana dan
Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja 68
100 100
SKPD Penanggung Jawab BADAN KETAHANAN PANGAN DAN 88 PENYULUHAN
Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen 100 Daerah Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen 100 Daerah
68
Badan Pemberdayaan 91 Masyarakat Dan Desa
68
Badan Pemberdayaan 91 Masyarakat Dan Desa
100
DINAS PERTANIAN 100 DAN PETERNAKAN
100
DINAS PERTANIAN 100 DAN PETERNAKAN
68
DINAS PERTANIAN 91 DAN PETERNAKAN
100
Dinas Kehutanan Dan 100 Perkebunan
100
Dinas Kehutanan Dan 100 Perkebunan
100
Dinas Pertambangan 100 Dan Energi
100
Dinas Pertambangan 100 Dan Energi
100
DINAS KELAUTAN DAN 100 PERIKANAN
100
DINAS KELAUTAN DAN 100 PERIKANAN
VII‐ 12
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
1) Optimalisasi kualitas sumber daya manusia 2) Meningkatnya kapasitas Peningkatan penataan dan dengan menyiapkan promosi potensi ekonomi tenaga kerja yang dan profesionalisme sumber daya aparatur lokal. sesuai dengan peluang investasi dan potensi ekonomi lokal. 2) Peningkatan promosi dan kerjasama pengembangan ekonomi potensial.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Kode Program
Program
Indikator
Aparatur
prasarana aparatur
01 01
1.01.01 03
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
01 01
1.01.01 04
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
01 01
1.01.01 05
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
01 02
1.02.01 04
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
01 02
1.02.01 05
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
01 02
1.02.02 05
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
01 02
1.02.02 05
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
01 03
1.03.01 03
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
01 03
1.03.01 05
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
01 06
1.06.01 03
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya Tingkat kepatuhan aparatur Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya Tingkat kepatuhan aparatur
Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
100
Dinas Pendidikan 100 Pemuda Dan Olahraga
100
Dinas Pendidikan 100 Pemuda Dan Olahraga
100
Dinas Pendidikan 100 Pemuda Dan Olahraga
100
100
100
100
100
Rumah Sakit Umum 100 Daerah
100
Rumah Sakit Umum 100 Daerah
100
100
100
100
100
Badan Perencanaan 100 Pembangunan Daerah
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Dinas Pekerjaan Umum Dinas Pekerjaan Umum
VII‐ 13
Sasaran
Strategi
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Arah Kebijakan
Kode Program
Program Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
01 06
1.06.01 05
01 07
1.07.01 03
01 07
1.07.01 04
01 07
1.07.01 05
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
01 08
1.08.01 05
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
01 10
1.10.01 03
01 10
1.10.01 04
01 10
1.10.01 05
01 11
1.11.01 03
01 11
1.11.02 04
01 11
1.11.01 05
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
01 13
1.13.01 03
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
01 13
1.13.01 05
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
01 14
1.14.01 03
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
Indikator Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya Tingkat kepatuhan aparatur Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya Tingkat kepatuhan aparatur Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya Tingkat kepatuhan aparatur Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya Tingkat kepatuhan aparatur Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya Tingkat kepatuhan aparatur
Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
100
Badan Perencanaan 100 Pembangunan Daerah
100
100
100
100
100
100
100
Badan Lingkungan 100 Hidup
100
Dinas Kependudukan 100 Dan Pencatatan Sipil
70
Dinas Kependudukan 87 Dan Pencatatan Sipil
100
Dinas Kependudukan 100 Dan Pencatatan Sipil
100
Badan Pemberdayaan 100 Perempuan Dan Kb
70
Badan Pemberdayaan 87 Perempuan Dan Kb
100
Badan Pemberdayaan 100 Perempuan Dan Kb
100
100
100
100
100
Dinas Tenaga Kerja, 100 Transmigrasi Dan
Dinas Perhubungan Dinas Perhubungan
Dinas Perhubungan
Dinas Sosial Dinas Sosial
VII‐ 14
Sasaran
Strategi
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Arah Kebijakan
Kode Program
Program
Indikator
01 14
1.14.01 04
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
01 14
1.14.01 05
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
01 15
1.15.01 03
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
01 15
1.15.01 04
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
01 15
1.15.01 05
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
01 19
1.19.01 03
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
01 19
1.19.01 04
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
01 19
1.19.01 05
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
01 19
1.19.01 03
01 20
1.20.03.0 03 1
01 20
1.20.03.0 04 1
01 20
1.20.03.0 05 1
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
Tingkat kepatuhan aparatur Tingkat kepatuhan aparatur Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja
100
100
100 100
100
SKPD Penanggung Jawab Pariwisata
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan 100 Pariwisata 100
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan 100 Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan 100 Koperasi 100
73
87
73
87
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Seruyan Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah
VII‐ 15
Sasaran
Strategi
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Arah Kebijakan
Kode Program 01 20
1.20.03.0 21 1
01 20
1.20.03.0 27 1
01 20
1.20.03.0 40 1
01 20
1.20.03.0 41 1
01 06
1.20.03.0 21 1
01 06
1.20.03.0 27 1
01 20
1.20.04 03
01 20
1.20.04 04
01 20
1.20.04 05
01 20
1.20.04 15
01 20
1.20.05 05
01 20
1.20.07 03
01 20
1.20.07 24
Program
Indikator
Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi Program Penataan Daerah Otonomi Baru Program Penataan Peraturan PerundangUndangan Program Fasilitasi Peningkatan Sdm Bidang Komunikasi Dan Informasi Program Perencanaan Pembangunan Daerah
cakupan teknologi informasi yang digunakan cakupan penataan daerah otonomi baru persentase ranperda yang dibahas cakupan aparatur bidang kominfo yang dilatih
cakupan perencanaan pembangunan daerah cakupan Program Pengendalian pengendalian Pembangunan pembangunan Program Peningkatan Tingkat kepatuhan Disiplin Aparatur aparatur Program Fasilitas Cakupan pelayanan Pindah/Purna Tugas pindah pegawai dan PNS purna tugas Persentase sumber Program Peningkatan daya aparatur yang Kapasitas Sumber memiliki kompetensi Daya Aparatur sesuai bidangnya Program Peningkatan cakupan peraturan Kapasitas Lembaga daerah yang Perwakilan Rakyat diundangkan Daerah Persentase sumber Program Peningkatan daya aparatur yang Kapasitas Sumber memiliki kompetensi Daya Aparatur sesuai bidangnya Program Peningkatan Tingkat kepatuhan Disiplin Aparatur aparatur Program Peningkatan Profesionalisme persentase pengawas Tenaga Pemeriksaan yang telah Dan Aparatur tersertifikasi Pengawasan
Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja 80
95
80
95
50
100
50
100
50
100
50
100
100
100
100
100
100
100
80
80
100
SKPD Penanggung Jawab Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah Sekretariat DPRD Sekretariat DPRD
Sekretariat DPRD
Sekretariat DPRD
Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset 100 Daerah
100
100
40
90
Inspektorat
Inspektorat
VII‐ 16
Sasaran
Strategi
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Arah Kebijakan
Kode Program
Program Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
01 20
1.20.09 05
01 20
1.20.09 15
01 20
1.20.09 20
01 20
1.20.11 03
01 20
1.20.11 04
01 20
1.20.11 05
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
01 20
1.20.11 9
Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
01 20
1.20.12 05
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
01 20
1.20.99 3
Peningkatan Disiplin Aparatur
01 20
1.20.99 05
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
01 20
1.20.20.0 05 3
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
01 20
1.20.20.0 05 3
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
01 20
1.20.20.0 03 4
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Program Pendidikan Kedinasan Program Pembinaan Dan Pengembangan Aparatur Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
Indikator Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya cakupan pegawai yang dilatih Cakupan aparatur yang sesuai dengan bidang tugasnya Tingkat kepatuhan aparatur Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya cakupan teknologi informasi yang digunakan Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya Tingkat kepatuhan aparatur Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya Tingkat kepatuhan aparatur
Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
100
Badan Kepegawaian 100 Daerah
40
Badan Kepegawaian 80 Daerah
60
Badan Kepegawaian 85 Daerah
100
Dinas Pendapatan 100 Daerah
100
Dinas Pendapatan 100 Daerah
100
Dinas Pendapatan 100 Daerah
80
Dinas Pendapatan 93 Daerah
100
Kantor Pelayanan 100 Perijinan Terpadu Sekretariat Korpri
68
88
100
100
100
Kecamatan Seruyan 100 Tengah
100
100
100
Kecamatan Seruyan 100 Hilir
Sekretariat Korpri
Kecamatan Hanau
VII‐ 17
Sasaran
Strategi
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Arah Kebijakan
Kode Program 01 20
1.20.20.0 05 4
01 20
1.20.20.0 28 4
01 20
1.20.20.0 03 5
01 20
1.20.20.0 04 5
01 20
1.20.20.0 05 5
01 20
1.20.20.0 19 5
01 20
1.20.20.0 36 5
01 20
1.20.20.0 03 1
01 20
1.20.20.0 05 1
01 20
1.20.20.0 36 1
01 20
1.20.20.0 08 1
01 20
1.20.20.0 09 1
01 20
1.20.20.0 05 3
01 20
1.20.20.0 03 2
01 20
1.20.20.0 4 2
Program
Indikator
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya Program Pengelolaan cakupan pengelolaan Administrasi Desa administrasi desa Program Peningkatan Tingkat kepatuhan Disiplin Aparatur aparatur Program Fasilitas Cakupan pelayanan Pindah/Purna Tugas pindah pegawai dan PNS purna tugas Persentase sumber Program Peningkatan daya aparatur yang Kapasitas Sumber memiliki kompetensi Daya Aparatur sesuai bidangnya Program Penataan cakupan penataan Daerah Otonomi Baru daerah otonomi baru Program cakupan Pengembangan desa/kelurahan yang Daerah dikembangkan Program Peningkatan Tingkat kepatuhan Disiplin Aparatur aparatur Persentase sumber Program Peningkatan daya aparatur yang Kapasitas Sumber memiliki kompetensi Daya Aparatur sesuai bidangnya Program cakupan Pengembangan desa/kelurahan yang Daerah dikembangkan Program Musrenbang usulan musrenbang Kecamatan yang ditindaklanjuti cakupan hari-hari Program Peringatan besar yang Hari-Hari Besar dilaksanakan Persentase sumber Program Peningkatan daya aparatur yang Kapasitas Sumber memiliki kompetensi Daya Aparatur sesuai bidangnya Program Peningkatan Tingkat kepatuhan Disiplin Aparatur aparatur Program Peningkatan cakupan pelayanan Pelayanan Umum umum Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja 100
SKPD Penanggung Jawab
Kecamatan Seruyan 100 Hilir
100
Kecamatan Seruyan 80 Hilir Kecamatan Seruyan 100 Hulu
100
Kecamatan Seruyan 100 Hulu
100
Kecamatan Seruyan 100 Hulu
68
Kecamatan Seruyan 88 Hulu
68
Kecamatan Seruyan 88 Hulu
80
Kecamatan Batu Ampar
100
100
100
100
68
88
80
80
100
100
100
Kecamatan Danau 100 Seluluk
100 80
Kecamatan Batu Ampar
Kecamatan Batu Ampar Kecamatan Batu Ampar Kecamatan Batu Ampar
Kecamatan Seruyan 100 Raya Kecamatan Seruyan 80 Raya
VII‐ 18
Sasaran
Strategi
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Arah Kebijakan
Kode Program
Program
Indikator Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya Tingkat kepatuhan aparatur Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya cakupan desa/kelurahan yang dikembangkan Tingkat kepatuhan aparatur Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
01 20
1.20.20.0 05 2
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
01 20
1.20.20.0 03 4
Peningkatan Disiplin Aparatur
01 20
1.20.20.0 05 4
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
01 20
1.20.20.0 16 4
01 20
1.20.20.0 03 5
01 20
1.20.20.0 05 5
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
01 21
1.21.01 03
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
01 21
1.21.01 05
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
01 21
1.21.01 03
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
01 21
1.21.01 05
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
01 22
1.22.01 03
Peningkatan Disiplin Aparatur
01 22
1.22.01 05
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
02 01
2.01.01 03
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Program Pengembangan Daerah Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya tingkat kepatuhan aparatur Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya Tingkat kepatuhan aparatur
Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
100
Kecamatan Seruyan 100 Raya
100
Kecamatan Seruyan 100 Hilir Timur
100
Kecamatan Seruyan 100 Hilir Timur
80
Kecamatan Seruyan 80 Hilir Timur
100
Kecamatan Suling 100 Tambun
100
Kecamatan Suling 100 Tambun
68
100
100
100
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN 88 PENYULUHAN BADAN KETAHANAN PANGAN DAN 100 PENYULUHAN 100
Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen 100 Daerah
68
Badan Pemberdayaan 91 Masyarakat Dan Desa
68
Badan Pemberdayaan 91 Masyarakat Dan Desa
100
DINAS PERTANIAN 100 DAN PETERNAKAN
VII‐ 19
Sasaran
3) Meningkatnya nilai investasi daerah
Strategi
Arah Kebijakan
1) Optimalisasi kualitas sumber daya manusia Peningkatan penataan dan dengan menyiapkan promosi potensi ekonomi tenaga kerja yang lokal. sesuai dengan peluang investasi dan potensi ekonomi lokal. 2) Peningkatan promosi dan kerjasama pengembangan ekonomi potensial.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Kode Program
Program Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Indikator Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya Tingkat kepatuhan aparatur Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya Tingkat kepatuhan aparatur Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya Tingkat kepatuhan aparatur Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
02 01
2.01.01 05
02 02
2.02.01 03
02 02
2.02.01 04
02 02
2.02.01 05
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
02 03
2.03.01 03
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
02 03
2.03.01 05
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
02 05
2.05.01 03
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
02 05
2.05.01 05
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
01 03
1.03.01 29
Program Pengembangan Wilayah Strategis Cepat Tumbuh
01 03
1.03.01 15
Rasio bangunan berProgram Perencanaan IMB per satuan Tata Ruang bangunan
01 06
1.06.01 26
Program Peningkatan Promosi Dan Kerjasama Investasi
cakupan promosi dan investasi
01 16
1.20.03.0 15 1
Program Peningkatan Promosi Dan Kerjasama Investasi
Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA)
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
Lingkungan Pemukiman kumuh
Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
100
DINAS PERTANIAN 100 DAN PETERNAKAN
100
Dinas Kehutanan Dan 100 Perkebunan
100
Dinas Kehutanan Dan 100 Perkebunan
100
Dinas Kehutanan Dan 100 Perkebunan
100
Dinas Pertambangan 100 Dan Energi
100
Dinas Pertambangan 100 Dan Energi
68
DINAS KELAUTAN DAN 91 PERIKANAN
68
DINAS KELAUTAN DAN 91 PERIKANAN
70
87
Dinas Pekerjaan Umum
10%
60% Dinas Pekerjaan Umum
100
Badan Perencanaan 100 Pembangunan Daerah
3,116,3 3,616,3 Sekretariat Daerah 69,907, 69,907, 140. 140.
VII‐ 20
Sasaran
4) Terwujudnya layanan perijinan yang prima
5) Meningkatnya ketertiban dan ketentraman wilayah
Strategi
Peningkatan kualitas pelayanan perijinan
Peningkatan kerjasama pemerintah dan masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Arah Kebijakan
1) Menerapkan pelayanan perijinan yang cepat, mudah dan terjangkau. 2) Meningkatkan kemampuan dan profesionalisme petugas perijinan.
1) Melibatkan tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam mendorong kesadaran masyarakat hidup tertib. 2) Meningkatkan pembinaan lembaga kemasyarakatan dalam mendukung keamanan lingkungan. 3) Meningkatkan kemampuan lembaga dan aparatur pemerintah yang berwenang dalam menjaga keamanan dan menegakkan hukum.
Kode Program
Program
Indikator
Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
01 16
1.20.03.0 16 1
Program Peningkatan Iklim Investasi Dan Realisasi Investasi
cakupan realisasi investasi
80
80
01 20
1.20.12 21
Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
Lama proses perijinan:
68
Kantor Pelayanan 88 Perijinan Terpadu
01 20
1.20.12 21
·
SIUP
1-10 Hari
1-3 Kantor Pelayanan Hari Perijinan Terpadu
01 20
1.20.12 21
·
TDP
01 20
1.20.12 21
·
IUI
01 20
1.20.12 21
·
TDI
01 20
1.20.12 21
·
IMB
01 20
1.20.12 21
·
HO
1-10 Hari 1-10 Hari 1-10 Hari 1-12 Hari 1-6 Hari
1-3 Hari 1-3 Hari 1-3 Hari 1-7 Hari 1-2 Hari
01 19
1.19.01 15
Badan Kesatuan Peningkatan Kemanan Kegiatan pembinaan 3 Bangsa, Politik Dan 2 Dan Kenyamanan terhadap LSM, Ormas kegiatan kegiatan Perlindungan Lingkungan dan OKP Masyarakat
1.19.01 17
Pengembangan Wawasan Kebangsaan
Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk
01 19
1.19.01 18
Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan
cakupan pemuda yang diberikan sosialisasi
01 19
1.19.01 19
Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk
cakupan pemberdayaan masyarakat
01 19
688 Orang
80
73
Sekretariat Daerah
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
Badan Kesatuan 723 Bangsa, Politik Dan Orang Perlindungan Masyarakat
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan 80 Perlindungan Masyarakat Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan 88 Perlindungan
VII‐ 21
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
Kode Program
Program
Indikator
Menjaga Ketertiban dan Keamanan
6) Meningkatnya penerapan dan penegakan hukum
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
01 19
1.19.01 20
Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat)
01 19
1.19.01 21
Pendidikan Politik Masyarakat
01 19
1.19.01 22
Program Pencegahan cakupan Dini dan penanggulangan Penanggulangan bencana Korban Bencana Alam
01 19
1.19.01 26
Penanganan Konflik Dan Pengawasan Orang Asing
pelanggaran perda yang ditindaklanjuti
01 19
1.19.01 27
Kewaspadaan Dini Dan Kerjasama Intelkam
cakupan kerjasama
01 19
1.19.01 28
persentase dukungan Dukungan Kelancaran pemerintah kedalam Pemilu Pemilu
01 19
1.20.03.0 17 1
01 20
1.20.20.0 31 4
01 19
1.19.01 04
01 19
1.19.01 05
Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat Program Kemitraan Dan Pengembangan Wawasan Kebangsaan Program : Peningkatan Ketentraman Dan Kenyamanan Lingkungan
Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja
Sangat Baik
Penegakan PERDA
Kegiatan pembinaan 2 politik daerah kegiatan
cakupan ormas yang dibina Penegakan PERDA cakupan pengembangan wawasan kebangsaan Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
73
100
100
68
100 Sangat Baik
100
100
SKPD Penanggung Jawab Masyarakat
Badan Kesatuan Sangat Bangsa, Politik Dan Baik Perlindungan Masyarakat Badan Kesatuan 3 Bangsa, Politik Dan kegiatan Perlindungan Masyarakat Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan 88 Perlindungan Masyarakat Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan 100 Perlindungan Masyarakat Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan 100 Perlindungan Masyarakat Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan 88 Perlindungan Masyarakat 100
Sekretariat Daerah
Sangat Kecamatan Seruyan Baik Hilir Kantor Satuan Polisi Pamong Praja 100 Kabupaten Seruyan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja 100 Kabupaten Seruyan
VII‐ 22
Sasaran
7) Meningkatnya mutu pendidikan dasar dan menengah di seluruh wilayah
Strategi
Arah Kebijakan
1) Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana dan prasarana pendidikan semua jenjang. 2) Meningkatkan kualitas mutu pendidik dan tenaga kependidikan pada semua jenjang pendidikan. Meningkatkan pengelolaan dan 2) Peningkatan pelayanan penyediaan sarana dan perpustakaan desa prasarana perpustakaan desa 1) Penuntasan program pendidikan wajib belajar 9 tahun
Kode Program
Program Pemeliharaan Kantrantibmas Dan Pencegahantindak Kriminal Program Pengembangan Masyarakat dalam Menjaga Ketentraman dan Ketertiban Umum Program Pemberantasan Penyakit Masyarakat (PEKAT) Program Peningkatan Kapasitas Aparat Dalam Rangka Pelaksanaan Siskamswakarsa di Daerah
Indikator
Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja
cakupan lingkungan yang di kelola
100
tingkat disiplin pegawai
100
01 19
1.19.01 06
01 19
1.19.01 7
01 19
1.19.01 8
01 19
1.19.01 08
01 19
1.19.01 16
Program Dana Khusus Penunjang Kegiatan
01 01
1.01.01 16
Program Wajib Angka partisipasi Belajar Pendidikan sekolah Dasar Sembilan Tahun
01 01
1.01.01 17
Program Pendidikan Menengah
· Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B
01 21
1.21.01 15
Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan
cakupan administrasi kearsipan
1.21.01 16
Program cakupan Penyelamatan Dan dokumen/arsip Pelestarian Dokumen / daerah yang dikelola Arsip Daerah
01 21
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Program
Penegakan PERDA
cakupan dana penunjang kegiatan
Penegakan PERDA
Sangat Baik
100
Sangat Baik
SKPD Penanggung Jawab
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja 100 Kabupaten Seruyan
100
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Seruyan
Kantor Satuan Polisi Sangat Pamong Praja Baik Kabupaten Seruyan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja 100 Kabupaten Seruyan Kantor Satuan Polisi Sangat Pamong Praja Baik Kabupaten Seruyan
Dinas Pendidikan 94.34% 100.00 Pemuda Dan Olahraga %
63.82
77.42
68
91
68
91
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
VII‐ 23
Sasaran
8) Meningkatnya kualitas lembaga pendidikan formal dan non formal
Strategi
Arah Kebijakan
Peningkatan peran lembaga pendidikan formal dan non formal serta pendidikan informal 1) Mengembangkan dalam mencerdaskan lembaga pendidikan. masyarakat dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia 2) Mengembangkan pendidikan lanjutan pendukung keahlian khusus.
Kode Program
Program Pengembangan Dokumentasi Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Program Koordinasi Pengembangan Kepustakaan Program Pengembangan Data / Informasi Program Pengembangan Budaya Baca Dan Pembinaan Perpustakaan
Indikator cakupan dokumentasi
Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja
SKPD Penanggung Jawab Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
01 21
1.21.01 17
01 21
1.21.01 17
01 21
1.21.01 18
01 21
1.21.01 20
01 21
1.21.01 21
01 01
1.01.01 15
Program Pendidikan Anak Usia Dini
Pendidikan Anak Usia Dinas Pendidikan 60.24% 95.00% Dini (PAUD) Pemuda Dan Olahraga
01 01
1.01.01 18
Program Pendidikan Non Formal
Angka melek huruf (%)
01 01
1.01.01 20
01 01
01 01
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Program
cakupan pelayanan informasi cakupan pengembangan kepustakaan cakupan pengembangan data/informasi Jumlah perpustakaan dalam kondisi baik
68
91
68
91
68
91
68
91
80
Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen 100 Daerah
99.20%
Dinas Pendidikan 1 Pemuda Dan Olahraga
Program Peningkatan Guru yang memenuhi Mutu Pendidik Dan kualifikasi S1/D-IV Tenaga Kependidikan
85.49%
Dinas Pendidikan 1 Pemuda Dan Olahraga
1.01.01 22
Program Manajemen Angka partisipasi Pelayanan Pendidikan sekolah
Dinas Pendidikan 94.34% 100.00 Pemuda Dan Olahraga %
1.01.01 23
Program Pengembangan Angka rata-rata lama Sumber Daya Manusia sekolah (tahun) (Sdm) Masyarakat Kabupaten Seruyan
7,81
Dinas Pendidikan 8 Pemuda Dan Olahraga
VII‐ 24
Sasaran 9) Meningkatnya Usia Harapan Hidup masyarakat
Strategi Peningkatan akses dan mutu layanan kesehatan
Arah Kebijakan 1) Meningkatkan jangkauan pelayanan ibu hamil dan bersalin oleh tenaga kesehatan. 2) Meningkatkan jumlah, mutu dan penyebaran sarana dan prasarana kesehatan dasar dan rujukan. 3) Meningkatkan pengelolaan RSUD menjadi lebih profesional. 4) Meningkatkan jumlah, mutu dan penyebaran tenaga medis dan paramedis. 5) Mengembangkan promosi kesehatan kepada seluruh masyarakat, terutama di pedesaan dan pedalaman. Meningkatkan pelayanan kesehatan keluarga berencana.
10) Meningkatnya mutu dan pemerataan pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Kode Program
Program
Indikator
Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
1.02.01 15
cakupan ketersediaan Program Obat Dan obat dan perbekalan Perbekalan Kesehatan kesehatan
01 02
1.02.01 16
Cakupan Program Upaya Desa/kelurahan Kesehatan Masyarakat Universal Child Immunization (UCI)
01 02
1.02.01 17
Cakupan pelayanan Program Pengawasan kesehatan rujukan Obat Dan Makanan pasien masyarakat miskin
01 02
1.02.01 20
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan
1.02.01 22
Program Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Menular
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA
17.50%
18% Dinas Kesehatan
01 02
1.02.01 24
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
100%
100% Dinas Kesehatan
01 02
1.02.01 29
Cakupan kunjungan bayi
86%
100% Dinas Kesehatan
01 02
1.02.01 30
01 02
1.02.01 32
01 02
1.02.01 19
01 02
1.02.01 25
01 02
01 02
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Dan Anak Program Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat Program Pengadaan, Peningkatan, Dan
80
80
87%
100% Dinas Kesehatan
100%
100% Dinas Kesehatan
100
100
Cakupan pelayanan lansia
100
100
Angka Kelangsungan Hidup Bayi
943
980
Angka Usia Harapan Hidup (tahun)
70
73
0,47
0,60
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan
VII‐ 25
Sasaran
Strategi
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Arah Kebijakan
Kode Program
01 02
1.02.01 26
01 02
1.02.01 27
01 02
1.02.01 33
01 02
1.02.02 15
01 02
1.02.02 16
01 02
1.02.02 19
01 02
1.02.02 24
01 02
1.02.02 26
01 02
1.02.02 27
Program Perbaikan Sarana Dan Prasarana Puskesmas Dan Jaringannya Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Program Peningkatan Pelayanan Rumah Sakit Persiapan
Indikator satuan penduduk:
Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja
Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk
0,01
0,01
cakupan kemitraan pelayanan kesehatan
70
87
Rasio tenaga medis per satuan penduduk
cakupan ketersediaan Program Obat Dan obat dan perbekalan Perbekalan Kesehatan kesehatan Jalan Penghubung dari ibukota Program Upaya kecamatan ke Kesehatan Masyarakat kawasan pemukiman penduduk (mimal dilalui roda 4) Program Promosi Kesehatan Dan Angka Usia Harapan Pemberdayaan Hidup (tahun) Masyarakat Cakupan pelayanan Program Pelayanan kesehatan rujukan Kesehatan Penduduk pasien masyarakat Miskin miskin Program Pengadaan,Peningkata n Sarana Dan Prasarana Rumah cakupan sarana dan prasarana RS Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata Program Pemeliharaan sarana prasarana RS Sarana Dan Prasarana dalam kondisi baik
0.11
80
87%
70
SKPD Penanggung Jawab
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
0.16 Dinas Kesehatan Rumah Sakit Umum 80 Daerah
100%
Rumah Sakit Umum Daerah
Rumah Sakit Umum 73 Daerah
100%
100%
Rumah Sakit Umum Daerah
100%
100%
Rumah Sakit Umum Daerah
70
Rumah Sakit Umum 90 Daerah
VII‐ 26
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
Kode Program
Program
Indikator
Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata Penyediaan sarana dan prasarana transportasi 11) Meningkatnya kualitas darat dan sungai yang dan kuantitas infrastruktur mennghubungkan jalan antarwilayah sampai ke pedalaman.
12) Lancarnya arus barang dan jasa serta arus orang/penumpang
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
1) Meningkatkan pembangunan dan pemeliharaan jalan dan jembatan yang menghubungkan antardaerah dalam dan luar Seruyan. 2) Meningkatkan penyediaan dermaga penyebrangan, pelabuhan, dan terminal. 3) Meningkatkan penyediaan dan kelancaran angkutan sungai yang menghubungkan wilayah sampai ke pedesaaan.
Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja
1.03.01 15
Proporsi Panjang Program Pembangunan jalan dalam kondisi Jalan Dan Jembatan baik
0.5
1.03.01 16
Program Pembangunan Saluran Drainase/GorongGorong
Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat
4.5km
01 03
1.03.01 18
Program Proporsi Panjang Rehabilitasi/Pemelihar jalan dalam kondisi aan Jalan Dan baik Jembatan
0.5
01 03
1.03.01 19
01 07
1.07.01 15
01 07
1.07.01 16
01 07
1.07.01 17
01 07
1.07.01 18
01 07
1.07.01 19
01 03
01 03
Program Peningkatan Kesiagaan Dan Pencegahan Bahaya Kebakaran Program Pembangunan Prasarana Dan Fasilitas Perhubungan Program Rehabilitasi Dan Pemeliharaan Prasarana Dan Fasilitas LLAJ
cakupan kesiagaan terhadap bencana
Dinas Pekerjaan Umum
10km Dinas Pekerjaan Umum
1
80
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum
Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis
1 unit
3 Unit Dinas Perhubungan
Jumlah uji KIR angkutan umum
1.499 Unit
2.024 Dinas Perhubungan Unit
1 Jam
1 Jam Dinas Perhubungan
Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR) Program Pembangunan Jumlah Pelabuhan Sarana Prasarana Laut/Udara/Terminal Perhubungan Bis Program Pengendalian Pemasangan RambuDan Pengamanan Lalu rambu Lintas Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
80
1
SKPD Penanggung Jawab
64
71
42
54
Dinas Perhubungan Dinas Perhubungan
VII‐ 27
Sasaran
13) Meningkatnya pemenuhan kebutuhan ketenagalistrikan
Strategi
Pemenuhan kebutuhan jaringan listrik hingga pedalaman dan perdesaan.
Arah Kebijakan
1) Menyediakan listrik pedesaan berupa PLTS atau pembangkit listrik tenaga air yang lebih sesuai dengan kondisi wilayah. 2) Mengembangkan interkoneksi sistem jaringan tenaga listrik dalam rangka penyediaan sumber daya listrik yang aman terutama pada kondisi jam puncak.
Mengembangkan 14) Meningkatnya Pemenuhan kebutuhan air sarana dan prasarana pemenuhan kebutuhan air bersih hingga pedalaman air minum hingga bersih dan perdesaan. pedalaman dan perdesaan.
Pengembangan jaringan 15) Meningkatnya telekomunikasi dan pelayanan telekomunikasi informatika hingga dan informatika pedalaman dan perdesaan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Mengembangkan kerjasama dengan pihak ketiga dan media massa dalam pelayanan telekomukasi dan informatika hingga pedalaman dan perdesaan.
Kode Program
Program Program Peningkatan Kelayakan Pengoperasian Kendaraan Bermotor Program Peningkatan Keselamatan Transportasi Darat
Indikator cakupan kendaraan bermotor yang diawasi
01 07
1.07.01 20
01 07
1.07.01 21
01 03
1.03.01 30
Panjang jalan Program Pembangunan kabupaten dalam Infrastruktur Perdesaan kondisi baik ( > 40 KM/Jam )
2.03.01 22
Prog. Pembinaan Dan Pengembangan Usaha Ketenaga Kelistrikan Rumah tangga Dan Usaha Energi pengguna listrik Terbarukan Serta Konservasi Energi
02 03
Program Pengembangan Dan Pengelolaaan Jaringan Irigasi, Rawa Dan Jaringan Irigasi Lainnya Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah
Jumlah Angkutan Darat
Rasio tempat ibadah per satuan penduduk
01 03
1.03.01 24
01 03
1.03.01 25
01 25
1.07.01 15
Program Pengembangan Jumlah jaringan Komunikasi Dan Media komunikasi Massa
01 25
1.07.01 16
Program Pengkajian cakupan kajian Dan Penelitian Bidang Bidang informasi dan Informasi Dan komunikasi
cakupan pengelolaan air minum dan air limbah
Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja 70
87
SKPD Penanggung Jawab Dinas Perhubungan
0,0010 0,0060 Dinas Perhubungan % %
35.2
70
45.65
70
10 Unit
100
61 Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pertambangan 100 Dan Energi
65.15 Dinas Pekerjaan Umum
87
Dinas Pekerjaan Umum
12 Unit Dinas Perhubungan
100
Dinas Perhubungan
VII‐ 28
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
Kode Program
Program
Indikator
Komunikasi
16) Meningkatnya kontribusi perkebunan, kehutanan, pertanian, kelautan, perikanan, peternakan dan pertambangan terhadap PDRB
1) Pengembangan kapasitas SDM dan kelembagaan sektor perkebunan, pertanian, kelautan dan perikanan serta peternakan 2) Pengembangan produksi pertanian, perkebunan dan peternakan 3) Pengembangan potensi dan komoditas perikanan dan kelautan secara lestari 4) Peningkatan kualitas pengelolaan bahan tambang secara efesien dan efektif yang ramah lingkungan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
1) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan petani dan nelayan 2) Mengembangkan teknologi pengolahan, kewirausahaan dan pemasaran hasil pertanian, perkebunan, kelautan, perikanan dan peternakan. 3) Konversi lahan potensial menjadi lahan pertanian dan perkebunan rakyat 4) Membatasi pemberian perijinan baru kepada PBS dan pihak asing kecuali keperluan lahan
01 25
1.07.01 17
01 25
1.07.01 18
01 25
1.07.01 19
01 25
1.07.01 21
01 20
1.20.03.0 42 1
01 20
1.20.03.0 43 1
02 01
Program Fasilitas Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi Program Kerjasama Informasi dengan Media massa Program Pengembangan Pos dan Telekomunikasi Program Pembangunan Jaringan Komunikasi dan Informatika Kerjasama Dan Informasi Dengan Mas Media
cakupan SDM bidang komunikasi dan informasi yang dibina
Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
Dinas Perhubungan
70
87
70
87
70
87
70
87
cakupan mass media yang diadakan
50
100
Dokumentasi
cakupan dokunmentasi
68
88
2.01.01 15
Peningkatan Kesejahteraan Petani
Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar
02 01
2.01.01 17
Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan
Kontribusi sektor DINAS PERTANIAN pertanian/perkebuna 50.57% 52.42% DAN PETERNAKAN n terhadap PDRB:
02 01
2.01.01 19
Kontribusi sektor Peningkatan Produksi pertanian (palawija) Pertanian/Perkebunan terhadap PDRB:
02 01
2.01.01 22
Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
kerjasama dengan media massa pos dan telekomunikasi yang dibina cakupan jaringan komunikasi dan informatika
Kontribusi Produksi kelompok petani terhadap PDRB
140%
0.03%
99,51%
Dinas Perhubungan Dinas Perhubungan Dinas Perhubungan Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah
DINAS PERTANIAN 2 DAN PETERNAKAN
0.03%
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
DINAS PERTANIAN 1 DAN PETERNAKAN
VII‐ 29
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
Kode Program
Program
Indikator
plasma.
5) Mendirikan badan usaha milik daerah (BUMD) bidang perkebunan. 6) Mengembangkan dan restocking bibit ikan unggulan Seruyan seperti jelawat, pipih dan ikan lain. 7) Intensifikasi pengelolaan batubara sebagai bahan utama energi.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
02 02
2.02.01 16
Program Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
02 02
2.02.01 15
Program Pemanfaatan Kerusakan Kawasan Potensi Sumber Daya Hutan Hutan (Sdh)
02 02
2.02.01 17
Program Perlindungan kawasan hutan yang Dan Konservasi Sumber dibina Daya Hutan
02 02
2.02.01 15
02 02
2.02.01 16
02 02
2.02.01 18
02 02
2.02.01 19
02 03
2.03.01 20
02 03
2.03.01 21
02 03
2.03.01 18
Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan (Sdh) Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Prog. Pembinaan Administrasi Pertambangan Umum Program Pembinaan Dan Pengelolaan Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana Dan Prasarana Ketenagalistrikan
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis
Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
1.63%
8.13%
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
4%
2%
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
80
Dinas Kehutanan Dan 80 Perkebunan
potensi sumber daya hutan yang dikelola
100
Dinas Kehutanan Dan 100 Perkebunan
pertumbuhan produksi perkebunan
10
Dinas Kehutanan Dan 22 Perkebunan
cakupan teknologi perkebunan
80
Dinas Kehutanan Dan 80 Perkebunan
peningkatan produksi perkebunan
12
Dinas Kehutanan Dan 40 Perkebunan
Pertambangan tanpa ijin cakupan pertambangan yang dibina
rasio elektrifikasi
0%
Dinas Pertambangan - Dan Energi
80
Dinas Pertambangan 91 Dan Energi
80
Dinas Pertambangan 91 Dan Energi
VII‐ 30
Sasaran
17) Meningkatnya ketersediaan energi dan protein masyarakat
Strategi
Peningkatan produksi dalam daerah
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Arah Kebijakan
Mengembangkan tanaman pangan dan hortikultura untuk pemenuhan kebutuhan pangan dan gizi masyarakat
Kode Program 02 03
2.03.01 7
02 05
2.05.01 07
02 05
2.05.01 15
02 05
2.05.01 25
01 21
1.21.01 15.
01 21
1.21.01 16.
01 21
1.21.01 17
01 21
1.21.01 18.
01 21
1.21.01 20.
01 21
1.21.01 25
02 01
2.01.01 16
Program Program Peningkatan Kualitas Dan Akses Informasi Sumberdaya Mineral Dan Batubara Program Peningkatan Dan Pemetaan Investasi Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Program Pengelolaan Dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan Dan Perikanan Peningkatan Kesejahteraan Petani Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian Dan Perkebunan) Program Peningkatan Pemasaran hasil produksi pertanian / perkebunan Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan Pemberdayaan Penyuluh Pertanian / Perkebunan Lapangan
Indikator cakupan informasi sumberdaya mineral Produksi perikanan
Konsumsi ikan cakupan pengendalian sumberdaya laut Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar Cakupan bina kelompok petani cakupan pemasaran hasil produksi pertanian yang dibina persentase penerapan teknologi pertanian Cakupan bina kelompok petani
persentase Program kelembagaan peningkatan sarana prasarana kelembagaan penyuluhan , petani penyuluh, petani, dan dan BP3K BP3K Peningkatan Regulasi ketahanan Ketahanan Pangan pangan
Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja 100
SKPD Penanggung Jawab
Dinas Pertambangan 100 Dan Energi
DINAS KELAUTAN DAN 115.60 143.60 PERIKANAN % % 27%
100
140%
100
68
80
DINAS KELAUTAN DAN 1 PERIKANAN DINAS KELAUTAN DAN 100 PERIKANAN
BADAN KETAHANAN 190% PANGAN DAN PENYULUHAN BADAN KETAHANAN PANGAN DAN 100 PENYULUHAN BADAN KETAHANAN PANGAN DAN 88 PENYULUHAN BADAN KETAHANAN PANGAN DAN 91 PENYULUHAN
100
100
68
88
ada
ada
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
VII‐ 31
Sasaran
18) Meningkatnya pengawasan dan penanganan pengrusakan dan pencemaran lingkungan
Strategi
Pengembangan dan penerapan kebijakan pembangunan berwawasan lingkungan
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Arah Kebijakan
1) Melibatkan para tokoh dan lembaga adat, organisasi kemasyarakatan dan seluruh masyarakat dalam menjaga keamanan pengembangan pertanian, perkebunan, perikanan dan kelestarian lingkungan. 2) Meningkatkan perlindungan terhadap keanekaragaman hayati beserta habitatnya. 3) Melakukan rehabilitasi daerah kritis, pemulihan kawasan/lahan bekas tambang dan perkebunan, reboisasi, dan pengendalian
Kode Program 02 01
2.01.01 18
02 01
2.01.01 23
02 01
2.01.01 30
02 05
2.05.01 20
02 05
2.05.01 21
02 05
2.05.01 23
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian dan Peternakan Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Ternak Penanggulangan Wabah Penyakit/ Hama Program Pengembangan Budidaya Perikanan Program Pengembangan Perikanan Tangkap Program Optimalisasi Pengelolaan Dan Pemasaran Produksi Perikanan
Indikator
Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
cakupan penerapan TTG
68
DINAS PERTANIAN 91 DAN PETERNAKAN
ternak sakit tertangani
80
DINAS PERTANIAN 91 DAN PETERNAKAN
100
DINAS PERTANIAN 100 DAN PETERNAKAN
cakupan pengannan wabah penyakit/hama Cakupan bina kelompok nelayan
17%
DINAS KELAUTAN DAN 0 PERIKANAN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Produksi perikanan kelompok nelayan
50.32% 62.82%
Produksi perikanan
DINAS KELAUTAN DAN 115.60 143.60 PERIKANAN % %
01 03
1.03.01 15
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk
11.31
01 08
1.08.01 15
Program Pengembangan Kinerja Persentase Pengelolaan penanganan sampah Persampahan
6%
01 08
1.08.01 16
Program Pengendalian Pencemaran Dan Pencemaran status Perusakan Lingkungan mutu air Hidup
48.31 Dinas Pekerjaan Umum
35%
Badan Lingkungan Hidup
34,78% 95,00%
Badan Lingkungan Hidup
VII‐ 32
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
Kode Program
Program
Indikator
pemanfaatan pantai dan laut.
19) Meningkatnya pendapatan per kapita
20) Meningkatnya peran industri rumah tangga, koperasi dan UMKM
Peningkatan ekonomi kerakyatan yang stabil
Peningkatan daya saing industri rumah tangga, koperasi dan UMKM
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
1) Mengembangkan ekonomi kerakyatan berbasis sumber daya daya lokal 2) Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam mengelola komoditas unggulan daerah secara baik dan bijaksana. 3) Mengembangkan pola kerjasama antara swasta dan masyarakat yang saling menguntungkan. 1) Mengembangkan akses permodalan bagi industri rumah tangga, koperasi dan UMKM. 2) Meningkatkan pembinaan manajemen usaha bagi industri rumah tangga, koperasi
Cakupan Program Perlindungan pengawasan Konservasi Sumber terhadap Daya Alam pelaksanaan amdal. Program Peningkatan Kualitas Dan Akses Penegakan hukum Informasi Sumber Daya lingkungan Alam Dan Lingkungan Hidup Program Pengendalian Pencemaran Dan Pencemaran status Perusakan Lingkungan mutu air Hidup
01 08
1.08.01 17
01 08
1.08.01 19
01 20
1.20.20.0 30 4
01 06
1.06.01 22
Program Perencanaan cakupan kajian Pembangunan Ekonomi ekonomi
01 07
1.07.01 22
Program Peningkatan Perekonomian Pedesaan
01 14
1.14.01 20
Program Peningkatan persentase tenaga Kesejahteraan Tenaga kerja yang dibina Kerja
01 15
1.15.01 15
Program Penciptaan Kontribusi sektor Iklim Usaha Usaha Industri terhadap Kecil Menengah Yang PDRB: Kondusif
cakupan peningkatan perekonomian desa
Atas Dasar Harga Berlaku
Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
18.71
92.71
Badan Lingkungan Hidup
100%
100%
Badan Lingkungan Hidup
35%
95%
100
Badan Perencanaan 100 Pembangunan Daerah
70
73
73
8.08%
87
Kecamatan Seruyan Hilir
Dinas Perhubungan
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan 87 Pariwisata Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan 87 Koperasi Dinas Perindustrian, 8.08% Perdagangan Dan Koperasi
VII‐ 33
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
Kode Program
Program
Indikator
dan UMKM.
3) Mengembangkan sentra-sentra ekonomi kreatif
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Atas Dasar Harga Konstan Program Pengembangan Kewirausahaan Dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Mikro Kecil Menengah Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Program Perlindungan Konsumen Dan Pengamanan Perdagangan Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi Program Pengembangan Industri Kecil Dan Menengah Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
01 15
1.15.01 16
01 15
1.15.01 17
01 15
1.15.01 18
01 15
1.15.01 15
01 15
1.15.01 18
01 15
1.15.01 15
01 15
1.15.01 16
01 15
1.15.01 17
01 15
1.15.01 18
Program Penataan Struktur Industri
01 15
1.15.01 19
Program penataan industri dan cakupan perindustrian pengembangan sentra potensial yang ditata industri potensial
cakupan UMKM yang dibina cakupan koperasi yang dibina Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal Ekspor Bersih Perdagangan
Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja
7.97%
50
100
100
Dinas Perindustrian, 8.72% Perdagangan Dan Koperasi 100 Dinas Perindustrian, pedaga Perdagangan Dan ng Koperasi
100
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan 100 Koperasi
100 Dinas Perindustrian, pedaga Perdagangan Dan 50 ng Koperasi 77
Pertumbuhan Industri.
14.31%
Cakupan bina kelompok pengrajin
32 IKM
Pertumbuhan Industri.
14.31%
Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri
SKPD Penanggung Jawab
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan 0 Koperasi Dinas Perindustrian, 6 IKM Perdagangan Dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan 0 Koperasi 95
Dinas Perindustrian, 0.38% 27.87% Perdagangan Dan Koperasi
73
87
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
VII‐ 34
Sasaran
21) Meningkatnya kontribusi pariwisata terhadap perekonomian
Strategi
Arah Kebijakan
1) Mengembangkan Pengembangan pariwisata dan menata wisata alam, wisata sejarah yang selaras dengan budaya lokal masyarakat dan budaya sebagai destinasi/obyek wisata. 2) Membangun infrastruktur penunjang kepariwisataan 3) Meningkatkan peran dan fungsi masyarakat dalam pengembangan kepariwisataan dan ekonomi kreatif 4) Meningkatkan kemampuan SDM pariwisata. 5) Meningkatkan pemasaran pariwisata. 6) Mengembangkan seni budaya dan atraksi wisata
22) Meningkatnya pelestarian budaya lokal Peningkatan kualitas 23) Meningkatnya layanan pelayanan administrasi dokumen kependudukan kependudukan dan pencatatan sipil
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
1) Meningkatkan kemampuan aparatur dalam memberikan pelayanan. 2) Meningkatkan penyediaan sarana dan prasarana administrasi kependudukan dan catatan sipil. 3) Meningkatkan pemahaman masyarakat dan lembaga/aparatur desa dalam tertib
Kode Program
Program Program Peningkatan Umkm Dan Potensi Badan Usaha Milik Daerah
Indikator cakupan UMKM dan BUMD yang dibina
Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja
01 16
1.20.03.0 17 1
02 04
1.14.01 15
Program Kontribusi sektor Pengembangan pariwisata terhadap Pemasaran Pariwisata PDRB
02 04
1.14.01 16
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Kunjungan wisata
02 04
1.14.01 17
Program Pengembangan Kemitraan
cakupan kemitraan
02 04
1.14.01 18
Pengembangan Nilai Budaya
Penyelenggaraan festival seni dan budaya
1 kali
01 10
1.10.01 15
Program Penataan Administrasi Kependudukan
Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk
90%
01 10
1.10.01 15
Rasio bayi berakte kelahiran
01 10
1.10.01 15
Rasio pasangan berakte nikah
80
80
70
73
19.386 19.811
2
2
SKPD Penanggung Jawab Sekretariat Daerah
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
Dinas Tenaga Kerja, 3 kali Transmigrasi Dan Pariwisata 100%
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
Dinas Kependudukan 52.222 60.222 Dan Pencatatan Sipil
2.863
Dinas Kependudukan 6.863 Dan Pencatatan Sipil
VII‐ 35
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
Kode Program
Program
Indikator
administrasi kependudukan dan catatan sipil.
24) Meningkatnya kesetaraan gender dalam pembangunan dan kehidupan bermasyarakat
Peningkatan peran aktif perempuan dalam bidang pembangunan baik ekonomi, sosial, politik, budaya berbasis kemandirian berusaha
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Kepemilikan KTP
Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
94%
100%
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
378.7
757.2
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
sudah
sudah
01 10
1.10.01 15
01 10
1.10.01 15
01 10
1.10.01 15
02 04
1.14.01 18
Program Pengelolaan cakupan pengelolaan Kekayaan Budaya budaya Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
9.80%
9.80%
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
1.11%
3.15%
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk Penerapan KTP Nasional berbasis NIK
1) agar berdaya saing dalam bidang pemerintahan dan politik
01 11
1.11.01 17
Program Peningkatan Kualitas Hidup Dan Perlindungan Perempuan
2) Mencegah terjadinya kekerasan dalam rumah tangga.
01 11
1.11.01 18
Program Peningkatan Peran Serta Dan Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan
Partisipasi perempuan di lembaga swasta
3) Meningkatkan kesejahteraan dan perlindungan anak.
01 11
1.11.01 15
Program Keluarga Berencana
Rata-rata jumlah anak per keluarga
01 11
1.11.01 16
Program Kesehatan Reproduksi Remaja
01 11
1.11.02 17
01 11
1.11.01 18
01 11
1.11.01 24
Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I cakupan pelayanan kontrasepsi
Program Pelayanan Kontrasepsi Program Pembinaan Peran Serta Cakupan peserta KB Masyarakat Dalam aktif Pelayanan Kb/Kr Yang Madiri Program Pengembangan Model Rasio akseptor KB Operasional BkbPosyandu-Padu
73
3
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan 87 Pariwisata
Badan Pemberdayaan 2 Perempuan Dan Kb
44.53% 26.98% 73
Badan Pemberdayaan 87 Perempuan Dan Kb
74.00% 83.00%
3
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
Badan Pemberdayaan 5 Perempuan Dan Kb
VII‐ 36
Sasaran
25) Menurunnya angka pengangguran
Strategi
Peningkatan kualitas angkatan kerja
Arah Kebijakan
1) Meningkatkan mutu dan keterampilan tenaga angkatan kerja. 2) Meningkatkan jiwa kewirausahaan 3) Mengembangkan lapangan usaha/kerja yang menampung angkatan kerja lokal. 4) Meningkatkan penempatan pencari kerja. 5) Menerapkan peraturan perundangundangan ketenagakerjaan. 6) Menetapkan upah minimum kabupaten dan upah minimum sektoral kabupaten.
26) Meningkatnya perlindungan dan peningkatan kesejahteraan tenaga kerja
27) Meningkatnya pembinaan dan Peningkatan pembinaan penanganan penyandang dan pelayanan masalah kesejahteraan kesejahteraan sosial. sosial (PMKS)
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
1) Memberdayakan anak terlantar dan anak cacat dengan membekali keterampilan tumbuh kembang anak secara wajar agar diterima di lingkungannya 2) Meningkatkan pemberdayaan
Kode Program
Program
Indikator
Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja
SKPD Penanggung Jawab
01 20
1.20.20.0 18 5
Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Jender Dalam Pembangunan
Partisipasi perempuan di lembaga swasta
01 14
1.14.01 16
Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
60.5
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan 103 Pariwisata
01 14
1.14.01 17
Program Pelindungan Dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
Pencari kerja yang ditempatkan
98%
Dinas Tenaga Kerja, 100% Transmigrasi Dan Pariwisata
01 14
1.14.01 19
Program Penempatan cakupan pencari dan Perluasan kerja yang Kesempatan Kerja ditempatkan
01 14
1.14.01 15
Program Peningkatan Kualitas Dan Produktivitas Tenaga Kerja
01 14
1.14.01 18
Tingkat Program Penyusunan pengangguran Kebijakan Pengupahan terbuka
01 13
1.13.01 15
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komoditas Adat PMKS yg memperoleh Terpencil (Kat) Dan bantuan sosial Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (Pmks) Lainnya
55%
100% Dinas Sosial
01 13
1.13.01 16
Program Pelayanan Dan Rehabilitasi
55%
100% Dinas Sosial
Angka partisipasi angkatan kerja
Penanganan penyandang masalah
1.11%
73
3.15%
Kecamatan Seruyan Hulu
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan 87 Pariwisata
Dinas Tenaga Kerja, 84,706. 146,316 Transmigrasi Dan 00 .00 Pariwisata 3.84%
Dinas Tenaga Kerja, 3.09% Transmigrasi Dan Pariwisata
VII‐ 37
Sasaran
Strategi
Arah Kebijakan
Kode Program
kesejahteraan sosial lanjut usia 3) Meningkatkan sumberdaya manusia pengelola kesejahteraan sosial 4) Memperluas jangkauan pelayanan kesejahteraan sosial terutama terhadap penduduk miskin, PMKS dan masyarakat adat terpencil.
28) Meningkatnya kerukunan dalam kehidupan beragama
1) Menjamin kebebasan beribadah para penganut ajaran agama. 2) Perluasan 2) Meningkatkan pengembangan wawasan wawasan kebangsaan kebangsaan bagi sejak dini kepada masyarakat. seluruh masyarakat. 3) Meningkatkan penerapan pendidikan karakter dan budaya sejak dini kepada anak dan pemuda. 1) Peningkatan pembinaan keagamaan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Program Kesejahteraan Sosial
01 13
01 13
Indikator kesejahteraan social
1.13.01 18
Program Pembinaan cakupan pembinaan Para Penyandang penyandang cacar Cacat Dan Eks Trauma dan eks trauma
1.13.01 19
Program Pembinaan Panti Asuhan/ Panti Jompo Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial ( Eks Narapidana, Psk, Narkoba Dan Penyakit Sosial Lainya ) Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Program Pembinaan Para Penyandang Cacat Dan Trauma
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi
cakupan pembinaan eks penyandang penyakit sosial
01 13
1.13.01 20
01 13
1.13.01 21
01 13
1.20.03.0 18 1
01 20
1.20.03.0 34 1
Program Pembinaan Keagamaan
cakupan lembaga keagamaan yang dibina
01 20
1.20.20.0 34 3
Program Pembinaan Keagamaan
cakupan lembaga keagamaan yang dibina
01 20
1.20.20.0 34 3
Program Pembinaan Keagamaan
cakupan lembaga keagamaan yang dibina
01 20
1.20.20.0 34 3
Program Pembinaan Keagamaan
cakupan lembaga keagamaan yang dibina
cakupan lembaga kesejahteraan sosial yang dibina PMKS yg memperoleh bantuan sosial
Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja
80
80
7
8
80
80
80
80
55%
SKPD Penanggung Jawab
Dinas Sosial
Dinas Sosial
Dinas Sosial
Dinas Sosial
100% Sekretariat Daerah
100
100
68
88
Sekretariat Daerah
Sekretariat Korpri
100
Kecamatan Seruyan 100 Tengah
100
Kecamatan Danau 100 Sembuluh
VII‐ 38
Sasaran
29) Meningkatnya peran dan prestasi pemuda dalam memajukan daerahnya
Strategi
Peningkatan peran dan fungsi pemuda dalam pembangunan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Arah Kebijakan
1) Meningkatkan pembinaan dan pengembangan olahraga dan seni budaya. 2) Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana olahraga dan kesenian.
Kode Program
Program
Indikator cakupan lembaga keagamaan yang dibina cakupan lembaga keagamaan yang dibina cakupan lembaga keagamaan yang dibina cakupan lembaga keagamaan yang dibina cakupan lembaga keagamaan yang dibina cakupan lembaga keagamaan yang dibina cakupan lembaga keagamaan yang dibina cakupan lembaga keagamaan yang dibina
01 20
1.20.20.0 34 3
Program Pembinaan Keagamaan
01 20
1.20.20.0 34 4
Program Pembinaan Keagamaan
01 20
1.20.20.0 20 5
Program Pembinaan Keagamaan
01 20
1.20.20.0 34 1
Program Pembinaan Keagamaan
01 20
1.20.20.0 34 3
Program Pembinaan Keagamaan
01 20
1.20.20.0 34 2
Program Pembinaan Keagamaan
01 20
1.20.20.0 15 4
Program Pembinaan Keagamaan
01 20
1.20.20.0 34 5
Program Pembinaan Keagamaan
01 01
1.01.01 19
Program Pengembangan Jumlah club olahraga Kebijakan Dan Manajemen Olahraga
01 01
1.01.01 20
Program Pembinaan Kepemudaan
01 01
1.01.01 21
Program Peningkatan Jumlah gedung Sarana Dan Prasarana olahraga Olahraga Olahraga
01 01
1.01.01 22
Program Pembinaan Kepemudaan
01 03
1.03.01 31
Program Penyediaan Sarana Dan Prasarana Lapangan olahraga Olah Raga
Lapangan olahraga
Jumlah organisasi pemuda
Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja
SKPD Penanggung Jawab Kecamatan Hanau
100
100
100
Kecamatan Seruyan 100 Hilir
68
Kecamatan Seruyan 88 Hulu Kecamatan Batu Ampar
100
100
100
Kecamatan Danau 100 Seluluk
100
Kecamatan Seruyan 100 Raya
94%
100
100%
Kecamatan Seruyan Hilir Timur
Kecamatan Suling 100 Tambun
1.33%
2.21%
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
0.2
0.4
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
0.25%
0.63%
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
61 96 Dinas Pendidikan Organis Organis Pemuda Dan Olahraga asi asi 0.2
0.4 Dinas Pekerjaan Umum
VII‐ 39
Sasaran
Strategi
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Arah Kebijakan
Kode Program
Program Program Pengembangan Daerah Program Pembinaan Dan Pemasyarakatan Olahraga
01 20
1.20.03.0 37 1
01 18
1.20.03.0 20 1
01 20
1.20.20.0 35 3
Program Organisasi Kemasyarakatan
01 20
1.20.20.0 35 3
Program Organisasi Kemasyarakatan
01 20
1.20.20.0 35 3
Program Organisasi Kemasyarakatan
01 20
1.20.20.0 37 3
01 20
1.20.20.0 37 4
01 20
1.20.20.0 35 5
Program Organisasi Kemasyarakatan
01 20
1.20.20.0 35 1
Program Organisasi Kemasyarakatan
01 20
1.20.20.0 35 3
Program Organisasi Kemasyarakatan
01 20
1.20.20.0 35 2
Program Organisasi Kemasyarakatan
01 20
1.20.20.0 35 4
Program Organisasi Kemasyarakatan
01 20
1.20.20.0 37 5
Program Pengembangan Daerah
Program Pengembangan Daerah Program Pengembangan Daerah
Indikator cakupan desa yang dikembangkan Jumlah club olahraga cakupan organisasi kemasyarakatan yang dibina cakupan lembaga keagamaan yang dibina cakupan organisasi masyarakat tk kec. Yang mendapatkan pembinaan
Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja 50
100
SKPD Penanggung Jawab Sekretariat Daerah
1.33%
2.21% Sekretariat Daerah
68
Kecamatan Seruyan 88 Tengah
100
Kecamatan Danau 100 Sembuluh
100
100
cakupan desa yang dikembangkan
50
100
cakupan desa yang dikembangkan
50
Kecamatan Seruyan 100 Hilir
68
Kecamatan Seruyan 88 Hulu
cakupan organisasi kemasyarakatan yang dibina cakupan organisasi masyarakat tk kec. Yang mendapatkan pembinaan cakupan organisasi kemasyarakatan yang dibina cakupan organisasi masyarakat tk kec. Yang mendapatkan pembinaan cakupan organisasi kemasyarakatan yang dibina cakupan desa yang dikembangkan
100
100
Kecamatan Hanau
Kecamatan Hanau
Kecamatan Batu Ampar
68
Kecamatan Danau 88 Seluluk
100
Kecamatan Seruyan 100 Raya
55%
50
100%
Kecamatan Seruyan Hilir Timur
Kecamatan Suling 100 Tambun
VII‐ 40
Sasaran 30) Meningkatnya pemberdayaan masyarakat desa
Strategi Peningkatan kemampuan dan kemandirian masyarakat pedesaan.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Arah Kebijakan 1) Meningkatkan kualitas SDM masyarakat di desa dan kelurahan. 2) Meningkatkan sarana dan prasarana perdesaaan serta pendayagunaan teknologi tepat guna. 3) Meningkatkan peran pemerintahan desa dan kelurahan dalam pemberdayaan masyarakat.
Kode Program
Program
Indikator
02 08
1.14.01 15
Program Pengembangan Ketransmigrasian Wilayah Transmigrasi
02 08
1.14.01 16
cakupan transmigrasi Program Transmigrasi lokal yang Lokal diberdayakan
02 08
1.14.01 18
Program cakupan kawasan Pengembangan transmigrasi yang Masyarakat Dan dibina Kawasan Transmigrasi
01 22
1.20.03.0 25 1
Program Pemberdayaan Kecamatan Dan Desa
01 20
1.20.20.0 36 3
Program Penyelenggaraan Kegiatan Pemerintahan ditingkat Kecamatan
1.20.20.0 01 20 36 4
Program Penyelenggaraan Kegiatan Pemerintahan ditingkat Kecamatan
01 20
1.20.20.0 36 2
Program Penyelenggaraan Kegiatan Pemerintahan ditingkat Kecamatan
01 20
1.20.20.0 36 4
Program Penyelenggaraan Kegiatan Pemerintahan ditingkat Kecamatan
1.20.20.0 01 20 36 5
Program Penyelenggaraan Kegiatan Pemerintahan ditingkat Kecamatan
01 22
Program Peningkatan
1.22.01 15
cakupan desa/kecamatan yang diberdayakan cakupan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di kecamatan cakupan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di kecamatan cakupan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di kecamatan cakupan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di kecamatan cakupan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di kecamatan posyandu aktif
Kondisi Kondisi Kinerja Kinerja 75
100
100
SKPD Penanggung Jawab Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan 90 Pariwisata
100
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan 100 Pariwisata
100
100
68
88
Sekretariat Daerah
Kecamatan Hanau
100
Kecamatan Seruyan 100 Hilir
68
Kecamatan Seruyan 88 Raya
2 3 Kecamatan Seruyan kegiatan kegiatan Hilir Timur
100
Kecamatan Suling 100 Tambun Badan Pemberdayaan
VII‐ 41
Sasaran
Strategi
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Arah Kebijakan
Kode Program
01 22
1.22.01 16
01 22
1.22.01 17
01 22
1.22.01 18
01 22
1.22.01 24
01 22
1.22.01 26
Program
Indikator
Keberdayaan Masyarakat Pedesaan Program pengembangan jumlah LSM lembaga ekonomi pedesaan Program peningkatan partisipasi masyarakat PKK aktif dalam membangun desa Persentase sumber Program peningkatan daya aparatur desa kapasitas aparatur yang memiliki pemerintah desa kompetensi sesuai bidangnya Program cakupan Pengembangan pengembangan Wilayah wilayah tertinggal Tertinggal Program Pembinaan cakupan pembinaan dan Fasilitasi pelaksanaan APBDes Pelaksanaan APBDes
Kondisi Kondisi SKPD Penanggung Kinerja Kinerja Jawab 100 100 Masyarakat Dan Desa
3
Badan Pemberdayaan 5 Masyarakat Dan Desa
100
Badan Pemberdayaan 100 Masyarakat Dan Desa
68
Badan Pemberdayaan 91 Masyarakat Dan Desa
100
Badan Pemberdayaan 100 Masyarakat Dan Desa
68
Badan Pemberdayaan 91 Masyarakat Dan Desa
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VII‐ 42
VIII‐1
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
Indikasi rencana program prioritas berisi program-program prioritas baik untuk mencapai visi dan misi pembangunan jangka menengah maupun untuk penyelenggaraan seluruh bidang urusan pemerintahan daerah termasuk pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM) dalam menyelenggarakan urusan pemerintahan daerah (Lampiran). Program prioritas adalah bentuk instrumen kebijakan yang berisi satu atau lebih kegiatan yang mendapatkan prioritas dalam pendanaan yang dilaksanakan oleh SKPD untuk mencapai sasaran dan tujuan pembangunan daerah. Adapun pagu indikatif sebagai wujud kebutuhan pendanaan adalah jumlah dana yang tersedia untuk penyusunan program dan kegiatan tahunan. Program-program prioritas yang telah disertai kebutuhan pendanaan atau pagu indikatif selanjutnya dijadikan sebagai acuan bagi SKPD dalam penyusunan Rencana Strategis SKPD. Pada akhirnya, keseluruhan rangkaian perencanaan pembangunan daerah bermuara pada penentuan program prioritas yang selanjutnya harus diterjemahkan oleh tiap-tiap SKPD ke dalam kegiatan prioritas. Perencanaan program prioritas dalam dokumen RPJMD harus dirumuskan dengan seksama mengingat pentingnya makna program prioritas bagi rujukan utama dalam pelaksanaan perencanaan tiap tahun kedalam Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Pagu indikatif merupakan ancangan maksimal atas rencana belanja atau anggaran yang akan dituangkan dalam APBD. Pagu indikatif dialokasikan ke tiap-tiap program prioritas masingmasing urusan untuk mencapai tiap-tiap indikator yang telah ditetapkan. Dengan demikian, pengelompokan pagu pada program di tiap-tiap SKPD dapat dilakukan untuk kurun waktu lima tahun masa pembangunan jangka menengah. Selanjutnya, masing-masing pagu program menjadi pagu maksimal bagi SKPD dalam mendistribusikannya ke dalam kegiatan prioritas selama 5 (lima) tahun.
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VIII‐2
Tabel 8.1 Indikasi Rencana Program Prioritas yang disertai Kebutuhan Pendanaan Kabupaten Seruyan Tahun 2013-2018 (dalam jutaan rupiah) Program
Indikator
Kondisi Awal Kinerja
2014 K
2015 Rp
K
Cakupan layanan administrasi perkantoran
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
100
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
100
Program Pendidikan Anak Usia Dini Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Angka partisipasi sekolah
K
2017 Rp
63.447
K
2018 Rp
66.477
K
Rp
69.591
K
SKPD Penanggung Jawab
Rp
72.792
334.935
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
100
5.182
100
5.250
100
5.500
100
5.758
100
6.023
100
27.713
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
100
3.435
100
3.480
100
3.646
100
3.817
100
3.993
100
18.372
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
100
65
100
66
100
69
100
72
100
75
100
347
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
100
300
100
304
100
318
100
333
100
349
100
1.604
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
100
160
100
162
100
170
100
178
100
186
100
856
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
100
17
100
17
100
18
100
19
100
20
100
91
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
60.24%
70.00%
94.34%
98.97%
63.82
66.54
Program Pendidikan Menengah
· Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B
Program Pendidikan Non Formal
Angka melek huruf (%)
99.20%
99.30%
Program Peningkatan Mutu Pendidik Dan Tenaga Kependidikan
Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV
85.49%
97%
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
Angka partisipasi sekolah
94.34%
98.97%
Program Pengembangan Sumber Daya Manusia (Sdm) Masyarakat Kabupaten Seruyan
Angka rata-rata lama sekolah (tahun)
7,81
2016 Rp
62.628 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Cakupan layanan administrasi perkantoran
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
7,9
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
644 27.394 13.096 2.957 5.853
75.00% 100.00% 69.26 99.40% 100%
652 27.602 13.267 2.996 5.930
85.00% 100.00% 71.98 99.50% 100%
684 28.928 13.901 3.139 6.213
90.00% 100.00% 74.7 99.60% 100%
716 30.289 14.552 3.286 6.504
95.00% 100.00% 77.42
1 100%
749 31.690 15.221
95.00% 100.00% 77.42
145.903
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
70.036
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
3.444
3.437
1
15.813
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
6.803
1
31.304
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
45
100.00%
45
100.00%
48
100.00%
50
100.00%
52
100.00%
240
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
1.000
7,9
1.013
8,0
1.061
8,0
1.111
8,2
1.162
8
5.348
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
VIII‐3
Program Pengembangan Kebijakan Dan Manajemen Olahraga Program peningkatan peran serta Kepemudaan Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Olahraga Program pembinaan dan pemasyarakatan olahraga
Jumlah club olahraga Lapangan olahraga Jumlah gedung olahraga Jumlah organisasi pemuda
1.33%
1.58%
0.2
0.24
0.25%
0.38%
61 Organisasi
68 Organisa si
program upoya pencegahan penyalahgunaan narkoba
Dinas Kesehatan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
100
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
70
Program Obat Dan Perbekalan Kesehatan
cakupan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan
80
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
Program Pengawasan Obat Dan Makanan
170 1.281 204 825
1.58% 0.28 0.44% 75 Organisa si
173 1.298 207 836
1.90% 0.32 0.51% 82 Organisa si
181 1.360 217 875
1.90% 0.36 0.57% 89 Organisa si
189 1.423 227 916
2.21% 0.4 0.63% 96 Organisa si
198 1.489 237 959
2.21% 0.4 0.63% 96 Organisa si
1.092
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
4.411
Dinas Pendidikan Pemuda Dan Olahraga
911 6.851
-
150
150
150
150
600
-
-
-
-
-
-
29.916
30.307
31.754
33.242
34.771
159.989
100
4.426
100
4.536
100
4.753
100
4.975
100
5.204
100
23.894
100
666
100
716
100
750
100
785
100
821
100
3.738
100
-
100
38
100
40
100
42
100
43
100
163
100
488
100
923
100
967
100
1.013
100
1.059
100
4.450
75
34
77
72
82
76
85
79
87
83
87
344
82
1.499
85
1.419
88
1.487
90
1.557
92
1.628
80
7.590
87%
95%
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
100%
100%
Program Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat
Angka Usia Harapan Hidup (tahun)
70
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan
100
Program Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Menular
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA
17.50%
3.575
183
72
-
100
993
17.60%
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
786
100%
100%
72s
100
17.70%
2.907
337
100%
100%
3.046
353
100%
100%
3.188
369
100%
100%
3.335
386
100%
100%
16.051
1.628
218
72
228
73
239
73
250
73
935
1.066
100
1.117
100
1.169
100
1.223
100
5.566
1.071
17.80%
1.122
17.90%
1.174
18%
1.228
18%
5.382
Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
VIII‐4
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
Program Pengadaan, Peningkatan, Dan Perbaikan Sarana Dan Prasarana Puskesmas Dan Jaringannya
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk:
0,47
Program Pengadaan, Peningkatan Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata
Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk
0,01
Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
cakupan kemitraan pelayanan kesehatan
70
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Dan Anak
Cakupan kunjungan bayi Cakupan pelayanan lansia Angka Kelangsungan Hidup Bayi
Program Peningkatan Pelayanan Rumah Sakit Persiapan
Rasio tenaga medis per satuan penduduk
100%
86% 100 943 0.11
100%
3.324
100%
100
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
Program Obat Dan Perbekalan Kesehatan
cakupan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan
80
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (mimal dilalui roda 4)
Program Promosi Kesehatan Dan Pemberdayaan Masyarakat
Angka Usia Harapan Hidup (tahun)
87%
70
3.071
100%
3.214
100%
3.362
100%
15.902
7.595
0,50
4.179
0,55
4.378
0,55
4.583
0,60
4.794
0,60
25.530
0,01
2.230
0,01
2.343
0,01
2.455
0,01
2.570
0,01
2.688
0,01
12.286
75
-
77
3.314
82
3.472
85
3.635
87
3.802
87
14.222
90%
72
100%
85
100%
90
100%
94
100%
98
100%
438
100
78
100
91
100
95
100
100
100
104
100
468
960
816
977
1.032
980
1.082
980
1.132
980
1.185
980
5.247
0.12
3.152
0.13
8.270 Cakupan layanan administrasi perkantoran
100%
0,50
Rumah Sakit Umum Daerah Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
2.931
3.030
0.14
8.378
3.174
0.15
8.778
3.323
0.16
9.189
3.476
0.16
9.612
16.155 44.228
100
4.413
100
4.539
100
4.755
100
4.978
100
5.207
100
23.892
100
484
100
720
100
755
100
790
100
827
100
3.577
100
77
100
91
100
95
100
99
100
104
100
466
100
254
100
276
100
289
100
303
100
317
100
1.439
82
780
85
815
88
854
90
894
92
935
80
4.278
95%
72
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
159
19
100%
72
173
23
100%
72
181
24
100%
73
190
25
100%
73
198
26
100%
73
901
118
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Dinas Kesehatan Rumah Sakit Umum Daerah Rumah Sakit Umum Daerah
Rumah Sakit Umum Daerah
Rumah Sakit Umum Daerah
Rumah Sakit Umum Daerah
Rumah Sakit Umum Daerah
Rumah Sakit Umum Daerah
Rumah Sakit Umum Daerah
VIII‐5
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin Program Pengadaan,Peningkatan Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata Program Pemeliharaan Sarana Dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-Paru/Rumah Sakit Mata
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
100%
100%
cakupan sarana dan prasarana RS
100%
100%
sarana prasarana RS dalam kondisi baik
70
80
Dinas Pekerjaan Umum
72
1.895
117
100%
100%
80
194.675
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
100
Program Pembangunan Jalan Dan Jembatan
Proporsi Panjang jalan dalam kondisi baik
0.5
0.6
Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-Gorong
Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat
4.5km
6.0km
Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Dan Jembatan
Proporsi Panjang jalan dalam kondisi baik
0.5
0.6
Program Peningkatan Kesiagaan Dan Pencegahan Bahaya Kebakaran
cakupan kesiagaan terhadap bencana
80
Program Pengembangan Dan Pengelolaaan Jaringan Irigasi, Rawa Dan Jaringan Irigasi Lainnya
Rasio Jaringan Irigasi
45.65
Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah
cakupan pengelolaan air minum dan air limbah
70
Program Pengembangan Wilayah Strategis Cepat Tumbuh
Lingkungan Pemukiman kumuh
70
78
1.564
99
100%
100%
85
197.221
82
1.639
104
100%
100%
90
206.641
86
1.715
109
100%
100%
90
216.318
90
1.794
114
100%
100%
90
408
8.607
543 1.041.12 4
226.270
100
6.081
100
6.160
100
6.454
100
6.757
100
7.067
100
32.519
100
20.195
100
20.459
100
21.436
100
22.440
100
23.472
100
108.001
100
140
100
141
100
148
100
155
100
162
100
746
100
360
100
365
100
382
100
400
100
418
100
1.925
100
36
100
36
100
38
100
40
100
42
100
193
110.925
1
116.027
1
533.871
82 49.55
99.826
5.310
18.699
2.686
18.529
0.7
7.0km
0.7
85 53.45
101.132
5.379
18.943
2.721
18.771
0.8
8.0km
0.8
88 57.35
105.962
5.636
19.848
2.851
19.668
0.9
9.0km
0.9
90 61.25
5.900
10km
6.172
10km
28.398
20.777
1
21.733
1
100.000
2.985
92
3.122
80
14.364
20.589
65.15
21.536
65.15
99.093
75
2.316
77
2.346
82
2.458
85
2.573
87
2.692
87
12.385
75
5.765
77
5.840
82
6.119
85
6.406
87
6.701
87
30.831
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Rumah Sakit Umum Daerah
Rumah Sakit Umum Daerah
Rumah Sakit Umum Daerah
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum Dinas Pekerjaan Umum
VIII‐6
Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam )
35.2
41.25
Program Penyediaan Sarana Dan Prasarana Olah Raga
Lapangan olahraga
0.2
0.24
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk
11.31
18.71
Program Perencanaan Tata Ruang
Rasio bangunan berIMB per satuan bangunan
10%
20%
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
700
2.028
4.591
47.3 0.28
26.11
30%
4.503
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Program Pengembangan Data / Informasi
7.415
ketersediaan profil daerah ketersediaan Buku PDRB
7.512 709
2.054
4.651
53.35 0.32
33.51
40%
8.093
7.871 743
2.152
4.873
59.4 0.36
40.91
50%
10.321
8.240 778
2.253
5.101
61 0.4
48.31
60%
12.420
8.619 814
2.357
5.336
61 0.4
48.31
60%
14.182
39.657 3.744
10.843
24.553
Dinas Pekerjaan Umum Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum
Dinas Pekerjaan Umum
49.519
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
100
1.698
100
1.921
100
2.154
100
2.693
100
3.366
100
11.832
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
100
170
100
294
100
1.294
100
1.903
100
504
100
4.165
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
100
145
100
344
100
457
100
462
100
665
100
2.073
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
100
93
100
203
100
230
100
288
100
360
100
1.173
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
-
ada
ada
ada
ada
ketersediaan Seruyan Dalam Angka
ada
ada
Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis Dan Cepat Tumbuh
Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD
100%
100%
Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah
cakupan aparatur Bappeda yang diberi pendidikan dan pelatihan sesuai dengan bidang tugasnya
80
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
RPJPD
82
Ada
Ada
RPJMD
Ada
Ada
RKPD
Ada
Ada
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
112 -
80
137
1.106 -
40
ada ada ada
100%
85
Ada Ada Ada
1.231 0
75
400
1.494 -
80
ada ada ada
100%
88
Ada Ada Ada
580 0
80
500
2.083 0
120
ada ada ada
100%
90
Ada Ada Ada
456 0
85
681
2.430 0
160
ada ada ada
100%
92
Ada Ada Ada
545 0
90
733
4.237 0
400
ada ada ada
100%
80
Ada Ada Ada
2.924 0
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
410
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
2.451
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
11.350 0
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
VIII‐7
Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Program Perencanaaan Prasarana Wilayah Dan Sumber Daya Alam Program Peningkatan Promosi Dan Kerjasama Investasi
cakupan kajian ekonomi cakupan kajian sosial budaya cakupan kajian sumberdaya alam cakupan promosi dan investasi
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kdh
Penurunan jumlah temuan dalam Audit BPK
50
Program Penguatan Kelembagaan Iptek
cakupan daerah perbatasan yang dikembangkan
80
Program dipusi dan pemanfaatan Iptek
cakupan pemanfaatan iptek
80
Program Perencanaan Sosial Budaya
100 100 100 100
100
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
100
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
100
Program Pembangunan Prasarana Dan Fasilitas Perhubungan
Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis
64
Program Rehabilitasi Dan Pemeliharaan Prasarana Dan Fasilitas LLAJ
Jumlah uji KIR angkutan umum
Program Peningkatan Pelayanan Angkutan
511
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
275
92
950
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
65
92
495
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
100
435
100
644
100
699
100
874
100
2.820
100
50
100
287
100
359
100
449
100
561
100
1.707
100
446
100
553
100
935
100
904
100
733
100
3.571
100
241
100
354
100
549
50
58
50
72
50
100
0
125
0
156
82
-
85
125
88
175
90
375
92
82
-
85
265
88
100
90
65
92
5.524
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
0
168
Dinas Perhubungan Cakupan layanan administrasi perkantoran
2.687
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
100
5.596
686
5.863
857
6.138
6.420
29.540
100
2.635
100
2.092
100
2.192
100
2.295
100
2.400
100
11.615
100
779
100
393
100
412
100
432
100
451
100
2.468
100
53
100
54
100
56
100
59
100
62
100
284
100
-
100
62
100
65
100
68
100
71
100
264
100
168
100
172
100
181
100
189
100
198
100
908
100
58
100
60
100
63
100
66
100
69
100
315
65
565
66
579
67
607
68
636
71
665
71
3.051
1499 unit
1.604 Unit
52
1.709 Unit
53
1.819 Unit
56
1.919 Unit
58
2.024 Unit
61
2.024 Unit
280
Lama pengujian kelayakan angkutan umum (KIR)
1 Jam
1 Jam
Program Pembangunan Sarana Prasarana Perhubungan
Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis
1 unit
2 unit
Program Pengendalian Dan Pengamanan Lalu Lintas
Pemasangan Ramburambu
42
47
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
70
150 144
1 Jam
2 unit
50
72
154 147
1 Jam
2 unit
52
76
161 154
1 Jam
3 Unit
53
79
169 162
1 Jam
3 Unit
54
83
177 169
1 Jam
3 Unit
54
380
811 776
Dinas Perhubungan Dinas Perhubungan
Dinas Perhubungan Dinas Perhubungan Dinas Perhubungan
Dinas Perhubungan
Dinas Perhubungan
Dinas Perhubungan
Dinas Perhubungan
Dinas Perhubungan
Dinas Perhubungan Dinas Perhubungan
VIII‐8
Program Peningkatan Kelayakan Pengoperasian Kendaraan Bermotor
cakupan kendaraan bermotor yang diawasi
Program Peningkatan Keselamatan Transportasi Darat
Angkutan Darat %
Program Peningkatan Perekonomian Pedesaan
cakupan peningkatan perekonomian desa
Program Pengembangan Komunikasi Dan Media Massa
Jumlah jaringan komunikasi
Program Pengkajian Dan Penelitian Bidang Informasi Dan Komunikasi
cakupan kajian Bidang informasi dan komunikasi
100
Program Fasilitas Peningkatan SDM Bidang Komunikasi dan Informasi
cakupan SDM bidang komunikasi dan informasi yang dibina
70
Program Kerjasama Informasi dengan Media massa
kerjasama dengan media massa
70
Program Pengembangan Pos dan Telekomunikasi
pos dan telekomunikasi yang dibina
70
Program Pembangunan Jaringan Komunikasi dan Informatika
cakupan jaringan komunikasi dan informatika
70
70 0,001 70 10 Unit
75
-
77
56
82
59
85
61
87
64
87
240
0,005
404
0,006
415
0,006
434
0,006
455
0,006
476
0,006
2.184
75
-
77
62
82
64
85
68
87
71
87
264
10 Unit
401
11 Unit
100
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Program Pengendalian Pencemaran Dan Perusakan Lingkungan Hidup
Persentase penanganan sampah Pencemaran status mutu air
100
837
12 Unit
876
12 Unit
3.677
46
100
48
100
51
100
53
100
243
75
-
77
77
82
80
85
84
87
88
87
328
75
-
77
96
82
100
85
105
87
110
87
410
75
-
77
75
82
79
85
82
87
86
87
322
75
-
77
168
82
176
85
184
87
193
87
721
3.400
3.562
3.729
3.901
17.698
100
981
100
1.147
100
1.202
100
1.258
100
1.316
100
5.904
100
128
100
153
100
160
100
168
100
175
100
784
-
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
12 Unit
100
Program Peningkatan Disiplin Aparatur Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
800
45
3.106
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
11 Unit
100
Badan Lingkungan Hidup Cakupan layanan administrasi perkantoran
763
100
6%
10%
34,78%
55,00%
Program Perlindungan Konservasi Sumber Daya Alam
Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal.
18.71
33.51
Program Peningkatan Kualitas Dan Akses Informasi Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup
Penegakan hukum lingkungan
100%
100%
Program pengelolaan dan rehabilitasi ekosistem pesisir dan laut Program pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) Program peningkatan pengendalian polusi
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
74
1.023 824 25
50
200
100
15% 65,00% 48.31
100%
98
1.093 230 115
115
200
100
20% 75,00% 63.11
100%
102
1.167 241 120
120
200
100
25% 85,00% 77.91
100%
107
1.243 252 126
126
200
100
35% 95,00% 92.71
100%
112
1.321 263 132
132
Dinas Perhubungan Dinas Perhubungan Dinas Perhubungan Dinas Perhubungan Dinas Perhubungan
Dinas Perhubungan Dinas Perhubungan Dinas Perhubungan
Dinas Perhubungan Badan Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
800
100
35% 95,00% 92.71
100%
493
5.847 1.809 518
543
-
75
75
75
75
300
-
75
75
75
75
300
-
100
100
100
100
400
Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup Badan Lingkungan Hidup
Badan Lingkungan Hidup
VIII‐9
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
2.921
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
70
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
Cakupan penerbitan Kartu Tanda Penduduk Cakupan penerbitan Akta Kelahiran Cakupan penerbitan kutipan Akta Kematian
90%
52.222
2.863
94%
721
100
754
100
789
100
4.602
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
100
234
100
98
100
102
100
107
100
112
100
654
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
100
20
100
8
100
9
100
9
100
9
100
55
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
75
-
77
21
82
22
85
23
87
24
87
89
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
100
50
100
403
100
423
100
442
100
463
100
1.781
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
100%
968
50 100%
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
70
1.692
50 100%
1.775
50 100%
1.860
50 100%
1.948
200 100%
8.242
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
54.222
-
56.222
-
58.222
-
60.222
-
60.222
-
60.222
-
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
3.863
-
4.863
-
5.863
-
6.863
-
6.863
-
6.863
-
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
-
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
100%
-
100% 530.1 sudah
3.369
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil
100
-
100
15.624
688
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb Cakupan layanan administrasi perkantoran
3.396
100
-
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
3.246
1.650
Cakupan penerbitan Kartu Keluarga
3.101
100
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Program Penataan Administrasi Kependudukan
2.960
-
100% 605.8 sudah
3.413
-
100% 681.5 sudah
3.576
-
100% 757.2 sudah
3.743
-
100% 757.2 sudah
3.915
18.015
Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
100
1.856
100
975
100
1.022
100
1.070
100
1.119
100
6.042
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
100
73
100
48
100
50
100
52
100
55
100
278
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
100
58
100
27
100
28
100
29
100
31
100
173
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
75
-
77
16
82
17
85
18
87
18
87
69
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
100
Program Peningkatan Kualitas Hidup Dan Perlindungan Perempuan
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
9.80%
9.80%
Program Peningkatan Peran Serta Dan Kesetaraan Gender Dalam Pembangunan
Partisipasi perempuan di lembaga swasta
1.11%
1.62%
Program Keluarga Berencana
Rata-rata jumlah anak per keluarga
3
3
Program Kesehatan Reproduksi Remaja
Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I
44.53%
40.14%
Program Pelayanan Kontrasepsi
cakupan pelayanan kontrasepsi
73
Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat Dalam Pelayanan Kb/Kr Yang Madiri
Cakupan peserta KB aktif
74.00%
75.00%
Program Pengembangan Model Operasional Bkb-Posyandu-Padu
Rasio akseptor KB
3
3
100
62
100
38
100
40
100
41
100
43
100
225
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
100
-
100
3
100
4
100
4
100
4
100
15
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
4.176
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
1.428
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
4.065
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
135
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
115
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
1.163
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
133
Badan Pemberdayaan Perempuan Dan Kb
75
Dinas Sosial
118
985
20 83 18
9.80%
2.13%
3 35.75%
77 77.00%
3
2.403
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
55%
718
27 27 252 27
3%
2 31.36%
82 79.00%
4
996
320
752
28 28 264 28
9.80%
3.15%
2 26.98%
85 81.00%
4
2.551
1.043
335
787
29 29 276 29
9.80%
3.15%
2 26.98%
87 83.00%
5
2.670
1.091
350
823
31 31 289 31
9.80%
3.15%
2 26.98%
87 83.00%
5
2.793
12.852
1.126
100
1.041
100
1.095
100
1.151
100
1.209
100
5.622
100
65
100
66
100
69
100
73
100
76
100
350
100
35
100
35
100
37
100
39
100
40
100
186
100
121
20
100
PMKS yg memperoleh bantuan sosial
305
9.80%
2.434
-
100
951
100
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komoditas Adat Terpencil (Kat) Dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
96
75%
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
116
122
20
100
50 85%
118
128
20
100
50 90%
124
134
20
100
50 95%
129
140
135
Dinas Sosial
Dinas Sosial Dinas Sosial
80
100
50 100%
Dinas Sosial
646
Dinas Sosial
200 100%
622
Dinas Sosial
VIII‐ 10
(Pmks) Lainnya
Program Pelayanan Dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Penanganan penyandang masalah kesejahteraan social
Program Pembinaan Para Penyandang Cacat Dan Eks Trauma
cakupan pembinaan penyandang cacar dan eks trauma
Program Pembinaan Panti Asuhan/ Panti Jompo
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi
Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial ( Eks Narapidana, Psk, Narkoba Dan Penyakit Sosial Lainya )
cakupan pembinaan eks penyandang penyakit sosial
80
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
cakupan lembaga kesejahteraan sosial yang dibina
80
55%
80
7
75%
100
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
100
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
100
Program Peningkatan Kualitas Dan Produktivitas Tenaga Kerja
Angka partisipasi angkatan kerja
Program Peningkatan Kesempatan Kerja
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
84,706.00 60.5
462
90%
488
95%
514
100%
541
100%
2.531
20
85
21
88
22
90
23
92
24
80
109
7
33
7
33
7
35
8
37
8
38
8
176
82
95
85
96
88
101
90
106
92
111
80
509
82
266
85
269
88
282
90
295
92
309
80
1.421
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata Cakupan layanan administrasi perkantoran
85%
82
Program keluarga harapan PKH
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
526
-
100
100
100
100
400
3.609
3.657
3.831
4.011
4.195
19.303
100
1.332
100
359
100
376
100
394
100
412
100
2.872
100
228
100
537
100
562
100
589
100
616
100
2.532
100
100
100
73
100
77
100
80
100
84
100
414
100
-
100
6
100
7
100
7
100
7
100
27
100
60
100
63
100
66
100
69
100
72
100
329
100
-
100
12
100
12
100
13
100
13
100
49
97,028.0 0
158
109,350. 00
230
121,672. 00
241
133,994. 00
252
146,316. 00
264
146,316. 00
1.145
69
191
152
86
159
166
103
174
103
842
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
77.5
94.5
Dinas Sosial
Dinas Sosial
Dinas Sosial
Dinas Sosial
Dinas Sosial
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata
VIII‐ 11
Program Pelindungan Dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
Pencari kerja yang ditempatkan
Program Penyusunan Kebijakan Pengupahan
98%
99%
Tingkat pengangguran terbuka
3.84%
3.69%
Program Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja
cakupan pencari kerja yang ditempatkan
73
Program Peningkatan Kesejahteraan Tenaga Kerja
persentase tenaga kerja yang dibina
73
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB
70
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
Kunjungan wisata
Program Pengembangan Kemitraan
cakupan kemitraan
Program Pengelolaan Kekayaan Budaya
cakupan pengelolaan budaya
Pengembangan Nilai Budaya
Penyelenggaraan festival seni dan budaya
Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi
Transmigran swakarsa
75
Program Transmigrasi Lokal
cakupan transmigrasi lokal yang diberdayakan
100
Program Pengembangan Masyarakat Dan Kawasan Transmigrasi
cakupan kawasan transmigrasi yang dibina
100
19.386
2 73
1 kali
331
107
100%
3.54%
100
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
100
3.39%
185
54
100%
3.24%
194
56
100%
3.09%
203
59
100%
3.09%
1.089
326
-
77
31
82
33
85
34
87
36
87
135
75
-
77
10
82
11
85
11
87
12
87
45
72
595
72
508
72
532
73
557
73
583
73
2.775
19.471
135
19.556
481
19.641
504
19.726
528
19.811
552
19.811
2.199
2
25
2
44
2
46
2
48
2
50
2
213
75
-
77
274
82
287
85
300
87
314
87
1.176
1 kali
105
2 kali
343
2 kali
359
3 kali
376
3 kali
393
3 kali
1.577
80
108
83
215
85
226
88
236
90
247
90
1.032
100
65
100
84
100
88
100
92
100
96
100
424
100
71
100
7
100
8
100
8
100
8
100
103
5.476 Cakupan layanan administrasi perkantoran
51
100%
75
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
177
5.548
5.813
6.085
6.365
29.287
100
933
100
730
100
765
100
801
100
838
100
4.067
100
263
100
461
100
483
100
505
100
529
100
2.241
100
35
100
27
100
28
100
29
100
31
100
149
100
-
100
20
100
21
100
22
100
23
100
86
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi Dan Pariwisata Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
VIII‐ 12
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
100
Program Penciptaan Iklim Usaha Usaha Kecil Menengah Yang Kondusif
Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB:
73
100
58
100
55
100
58
100
61
100
64
100
296
100
4
100
8
100
8
100
9
100
9
100
39
75
-
77
174
82
182
85
190
87
199
87
745
Atas Dasar Harga Berlaku
8.08%
8.08%
Atas Dasar Harga Konstan
7.97%
8.27%
Program Pengembangan Kewirausahaan Dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah
Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
50
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Mikro Kecil Menengah
cakupan UMKM yang dibina
100
Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
cakupan koperasi yang dibina
100
Program Perlindungan Konsumen Dan Pengamanan Perdagangan
Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
50
Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri
Ekspor Bersih Perdagangan
77
Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi
Pertumbuhan Industri.
14.31%
15.30%
Program Pengembangan Industri Kecil Dan Menengah
Cakupan bina kelompok pengrajin
32 IKM
6 IKM
Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri
Pertumbuhan Industri.
14.31%
15.30%
Program Penataan Struktur Industri
Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri
0.38%
26.35%
Program penataan industri dan pengembangan sentra industri potensial
cakupan perindustrian potensial yang ditata
73
-
-
8.08%
8.42%
-
-
8.08%
8.57%
-
-
8.08%
8.72%
100 pedagan g
-
-
8.72%
100 pedagan g
-
-
8.72%
100 pedagan g
-
-
62
72
174
89
182
100
505
100
391
100
409
100
428
100
448
100
2.181
100
334
100
107
100
112
100
117
100
123
100
793
57
110
72
2.702
89
2.831
82
2.419
85
20
88
21
92
22
95
23
95
2.505
25
0
280
294
0
308
0
322
0
1.229
75
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
376
295
55
-
6 IKM
0
26.85%
77
300
28
17
55
16.30%
6 IKM
16.30%
27.36%
82
315
29
17
58
6 IKM
0
27.87%
84
2.963
330
30
18
61
100 pedagan g
6 IKM
0
27.87%
87
199
8.08%
57
100 pedagan g
190
8.08%
3.100
345
32
19
64
100 pedagan g
6 IKM
0
27.87%
87
807
11.705
1.665
414
127
238
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi Dinas Perindustrian, Perdagangan Dan Koperasi
VIII‐ 13
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat
3.721
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
73
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
73
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
73
Peningkatan Kemanan Dan Kenyamanan Lingkungan
Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk
Pengembangan Wawasan Kebangsaan
Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP
Kemitraan Pengembangan Wawasan Kebangsaan
cakupan pemuda yang diberikan sosialisasi
80
Program Pemberdayaan Masyarakat Untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan
cakupan pemberdayaan masyarakat
73
Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat)
Penegakan PERDA
Pendidikan Politik Masyarakat
Kegiatan pembinaan politik daerah
Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam
cakupan penanggulangan bencana
Penanganan Konflik Dan Pengawasan Orang Asing
pelanggaran perda yang ditindaklanjuti
100
Kewaspadaan Dini Dan Kerjasama Intelkam
cakupan kerjasama
100
3.769
3.949
4.134
4.324
19.898
100
1.026
100
1.169
100
1.224
100
1.282
100
1.341
100
6.041
100
255
100
367
100
385
100
403
100
421
100
1.830
75
87
77
118
82
123
84
129
87
135
87
593
75
-
77
38
82
39
84
41
87
43
87
162
100
128
100
174
100
182
100
191
100
199
100
874
75
-
77
41
82
43
84
45
88
48
88
178
688 Orang
695 Orang
250
702 Orang
339
709 Orang
355
716 Orang
371
723 Orang
388
723 Orang
1.703
2 kegiatan
2 kegiatan
372
2 kegiatan
504
3 kegiatan
528
3 kegiatan
553
3 kegiatan
578
3 kegiatan
2.536
82
60
85
81
88
85
90
89
92
93
80
409
75
-
77
53
82
55
84
58
88
61
88
226
Sangat Baik
Sangat Baik
43
Sangat Baik
58
Sangat Baik
61
Sangat Baik
64
Sangat Baik
67
Sangat Baik
292
2 kegiatan
2 kegiatan
250
2 kegiatan
339
3 kegiatan
355
3 kegiatan
371
3 kegiatan
388
3 kegiatan
1.703
75
-
77
75
82
79
84
83
88
86
88
324
100
50
100
68
100
71
100
74
100
78
100
341
100
450
100
271
100
284
100
297
100
311
100
1.613
73
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat
VIII‐ 14
Dukungan Kelancaran Pemilu
persentase dukungan pemerintah kedalam Pemilu
68
75
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Seruyan
77
2.800
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
8.444
100
Program Peningkatan Ketentraman Dan Kenyamanan Lingkungan
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
Program Pemeliharaan Kantrantibmas Dan Pencegahantindak Kriminal
cakupan lingkungan yang di kelola
100
Program Pengembangan Masyarakat dalam Menjaga Ketentraman dan Ketertiban Umum
tingkat disiplin pegawai
100
Program Pemberantasan Penyakit Masyarakat (PEKAT)
Penegakan PERDA
Program Peningkatan Kapasitas Aparat Dalam Rangka Pelaksanaan Siskamswakarsa di Daerah
cakupan dana penunjang kegiatan
Program Dana Khusus Penunjang Kegiatan
Penegakan PERDA
Sangat Baik 100 Sangat Baik
100
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
88
4.252
86
88
4.328
1.074
24.058
575
100
592
100
658
100
3.065
100
139
100
4.380
100
380
100
380
100
380
100
5.659
100
-
25
25
25
25
100
-
50
50
50
50
200
173
100
600
100
25
650
100
25
650
100
25
660
100
25
2.733
103
100
300
100
300
100
300
100
300
100
1.303
100
20
100
140
100
140
100
140
100
140
100
580
100
1.659
100
1.570
100
1.570
100
1.570
100
1.570
100
7.939
100
-
100
120
100
120
100
120
100
120
100
480
Sangat Baik
-
Sangat Baik
100
Sangat Baik
100
Sangat Baik
100
Sangat Baik
100
Sangat Baik
400
100
-
100
300
100
-
100
-
100
-
100
300
Sangat Baik
-
Sangat Baik
300
Sangat Baik
300
Sangat Baik
300
Sangat Baik
300
Sangat Baik
1.200
26.267
27.521
28.810
30.136
138.662
100
8.023
100
7.419
100
7.773
100
8.137
100
8.511
100
39.863
100
3.821
100
3.823
100
4.006
100
4.193
100
4.386
100
20.229
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Badan Kesatuan Bangsa, Politik Dan Perlindungan Masyarakat Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Seruyan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Seruyan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Seruyan
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Seruyan
100
100
25.928
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
4.235
83
100
Sekretariat Daerah Cakupan layanan administrasi perkantoran
84
534
cakupan pengembangan wawasan kebangsaan
79
100
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Program Kemitraan Dan Pengembangan Wawasan Kebangsaan
82
706
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS Tingkat kepatuhan aparatur
75
100
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
750
Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Seruyan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Seruyan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Seruyan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Seruyan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Seruyan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Seruyan Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Seruyan Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah
VIII‐ 15
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
100
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
100
Penataan Peraturan Perundang-Undangan
cakupan perundangan yang disusun
80
Penataan Kelembagaan Dan Ketatalaksanaan
cakupan kelembagaann
80
Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Kepala Daerah/ Wakil Kepala Daerah
cakupan pelayanan kedinasan kepala daerah
80
Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
cakupan teknologi informasi yang digunakan
80
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kdh
cakupan pelanggaran pegawai yang ditindaklanjuti
80
Program Penataan Daerah Otonomi Baru
cakupan penataan daerah otonomi baru
80
Program Pembinaan Keagamaan
cakupan lembaga keagamaan yang dibina
Program Pengembangan Daerah
cakupan desa yang dikembangkan
50
Program Penataan Peraturan PerundangUndangan
persentase ranperda yang dibahas
50
Program Fasilitasi Peningkatan Sdm Bidang Komunikasi Dan Informasi
cakupan aparatur bidang kominfo yang dilatih
50
Kerjasama Dan Informasi Dengan Mas Media
cakupan mass media yang diadakan
50
Dokumentasi
cakupan dokunmentasi
68
Fasilitasi Pembentukan Unit Layanan Pengadaan (Ulp) Barang Dan Jasa Kabupaten Seruyan
cakupan ULP
50
100
100
250
100
215
100
225
100
236
100
247
100
1.173
100
-
100
98
100
102
100
107
100
112
100
419
100
915
100
1.048
100
1.098
100
1.149
100
1.202
100
5.411
100
229
100
299
100
314
100
328
100
344
100
1.515
82
52
85
57
88
59
90
62
95
65
95
296
82
222
85
250
88
262
90
275
95
287
95
1.297
82
3.454
85
3.720
88
3.898
90
4.081
95
4.268
95
19.422
82
555
85
113
88
118
90
124
95
129
95
1.040
82
301
85
326
88
342
90
358
95
374
95
1.702
82
693
85
892
88
934
90
978
95
1.023
95
4.520
100
705
100
664
100
696
100
728
100
762
100
3.554
70
230
80
250
90
261
95
274
100
286
100
1.301
70
385
80
408
90
427
95
447
100
468
100
2.136
70
106
80
115
90
120
95
126
100
132
100
598
70
1.423
80
1.765
90
1.849
95
1.936
100
2.025
100
8.997
75
894
77
525
82
550
84
576
88
603
88
3.149
70
764
80
994
90
1.041
95
1.090
100
1.140
100
5.028
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah
VIII‐ 16
Program Pengawasan Dan Akuntabilitas
cakupan pengawasan dan akuntabilitas
50
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
cakupan perencanaan pembangunan daerah
50
Program Pengendalian Pembangunan
cakupan pengendalian pembangunan
50
Program Analisis Dan Pengkajian Pembangunan
cakupan analisis pengkajian pembangunan
50
Program Pembinaan Para Penyandang Cacat Dan Trauma
PMKS yg memperoleh bantuan sosial
Program Peningkatan Promosi Dan Kerjasama Investasi
Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA)
Program Peningkatan Iklim Investasi Dan Realisasi Investasi
cakupan realisasi investasi
80
Program Peningkatan Umkm Dan Potensi Badan Usaha Milik Daerah
cakupan UMKM dan BUMD yang dibina
80
Program Pembinaan Dan Pemasyarakatan Olahraga Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan Program Pemberdayaan Kecamatan Dan Desa
70
40
80
43
90
45
95
48
100
50
100
226
70
51
80
48
90
50
95
52
100
55
100
255
70
163
80
177
90
186
95
194
100
203
100
923
70
170
80
248
90
260
95
272
100
285
100
1.234
85%
90%
95%
100%
100%
55%
75%
3,116,369, 907,140.
3,216,36 9,907,14 0.
543
3,316,36 9,907,14 0.
690
3,416,36 9,907,14 0.
723
3,516,36 9,907,14 0.
757
3,616,36 9,907,14 0.
792
3,616,36 9,907,14 0.
3.506
82
601
85
652
88
683
90
715
95
748
80
3.399
82
218
85
203
88
213
90
223
95
233
80
1.090
Jumlah club olahraga
1.33%
cakupan ormas yang dibina
100
cakupan desa/kecamatan yang diberdayakan
100
1.58%
-
65
1.58%
100
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
100
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
1.90%
74
1.90%
159
77
2.21%
166
81
2.21%
620
368
581
100
630
100
660
100
691
100
723
100
3.286
100
474
100
381
100
399
100
418
100
437
100
2.109
8.413 Cakupan layanan administrasi perkantoran
71
151
100
Sekretariat DPRD Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
145
8.573
8.980
9.398
9.778
45.143
100
2.292
100
2.432
100
2.548
100
2.667
100
2.740
100
12.678
100
687
100
592
100
621
100
650
100
680
100
3.229
100
348
100
327
100
343
100
359
100
375
100
1.753
100
635
100
657
100
688
100
720
100
754
100
3.454
100
350
100
352
100
368
100
386
100
403
100
1.859
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
-
50
50
50
50
200
Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah
Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah Sekretariat Daerah Sekretariat DPRD Sekretariat DPRD
Sekretariat DPRD Sekretariat DPRD Sekretariat DPRD
Sekretariat DPRD
VIII‐ 17
Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah
cakupan peraturan daerah yang diundangkan
80
82
Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah
4.101
85
22.059
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
Program Peningkatan Sarana Dan Prasara Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
100
Program Peningkatan Dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
cakupan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
80
Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
cakupan teknologi informasi yang digunakan
80
Program Pembinaan Dan Fasilitasi Pengelolaan Keuangan Kabupaten/ Kota
cakupan fasilitasi pengelolaan keuangan
80
Program Penataan Dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem Dan Prosedur Pengelolaan Aset/ Barang Daerah
cakupan pelaksanaan pengelolaan aset
80
22.348
100
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal Dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan Kdh
Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat
ada
Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksaan Dan Aparatur Pengawasan
persentase pengawas yang telah tersertifikasi
40
Program Penataan Dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem Dan Prosedur Pengawasan
persentase temuan yang ditindaklanjuti
100
4.362
90
23.415
4.567
95
24.512
4.777
80
25.640
21.970
117.975
4.825
100
4.889
100
5.122
100
5.362
100
5.609
100
25.807
100
9.392
100
9.515
100
9.969
100
10.436
100
10.916
100
50.228
100
589
100
597
100
626
100
655
100
685
100
3.152
100
334
100
338
100
355
100
371
100
388
100
1.787
82
1.987
85
2.013
88
2.109
90
2.208
95
2.310
95
10.627
82
362
85
367
88
384
90
402
95
421
95
1.937
82
458
85
464
88
486
90
509
93
533
93
2.450
82
4.111
85
4.165
88
4.364
90
4.568
93
4.779
93
21.987
2.848
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
88
100
Inspektorat Cakupan layanan administrasi perkantoran
4.163
2.885
3.023
3.165
3.310
15.232
100
1.159
100
1.174
100
1.231
100
1.288
100
1.347
100
6.200
100
116
100
118
100
123
100
129
100
135
100
621
100
104
100
105
100
110
100
115
100
121
100
555
ada
1.052
ada
1.066
ada
1.117
ada
1.169
ada
1.223
ada
5.627
50
370
60
375
70
393
80
411
90
430
90
1.979
100
47
100
47
100
50
100
52
100
54
100
250
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Sekretariat DPRD Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah
Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Dinas Pengelolaan Keuangan Dan Aset Daerah Inspektorat Inspektorat
Inspektorat Inspektorat Inspektorat
Inspektorat
Inspektorat
VIII‐ 18
Badan Kepegawaian Daerah
6.420
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
100
40
Program Pembinaan Dan Pengembangan Aparatur
Cakupan aparatur yang sesuai dengan bidang tugasnya
60
1.798
100
1.894
100
1.992
100
9.317
Badan Kepegawaian Daerah
100
1.593
100
1.614
100
1.691
100
1.771
100
1.852
100
8.521
Badan Kepegawaian Daerah
100
-
150
150
150
150
600
-
50
50
50
50
200
877
100
100
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
100
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
100
Program Intensifikasi Dan Ekstensifikasi Sumber Sumber Pendapatan Daerah
cakupan sumber pendapatan yang diefektifkan
80
Program Peningkatan Dan Pengembangan Pengelolaan Keuangan Daerah
cakupan pengelolaan keuangan daerah yang diefektifkan
80
889
100
50
931
100
50
975
100
50
1.020
100
50
4.691
Badan Kepegawaian Daerah
200
40
533
50
540
60
566
70
592
80
619
80
2.850
Badan Kepegawaian Daerah
65
1.487
70
1.507
75
1.579
80
1.653
85
1.729
85
7.955
Badan Kepegawaian Daerah
4.364
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Badan Kepegawaian Daerah
100
Dinas Pendapatan Daerah Cakupan layanan administrasi perkantoran
34.335
1.704
cakupan pegawai yang dilatih
7.462
100
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan Program Pendidikan Kedinasan
7.134
1.929
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
6.815
100
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
6.504
4.422
4.633
4.850
5.073
23.341
100
2.019
100
1.957
100
2.050
100
2.146
100
2.245
100
10.417
100
214
100
217
100
227
100
238
100
248
100
1.143
100
179
100
181
100
189
100
198
100
207
100
955
100
-
100
88
100
93
100
97
100
101
100
380
100
388
100
393
100
412
100
431
100
451
100
2.077
100
12
100
12
100
13
100
14
100
14
100
66
82
44
85
44
88
46
90
48
93
51
93
233
82
330
85
334
88
350
90
367
93
384
93
1.765
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Dinas Pendapatan Daerah Dinas Pendapatan Daerah
Dinas Pendapatan Daerah Dinas Pendapatan Daerah Dinas Pendapatan Daerah
Dinas Pendapatan Daerah
Dinas Pendapatan Daerah
Dinas Pendapatan Daerah
Dinas Pendapatan Daerah
VIII‐ 19
Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
cakupan teknologi informasi yang digunakan
80
Program Peningkatan Pengelolaan Pendapatan Daerah
cakupan pengelolaan pendapatan daerah
80
82
994
85
1.007
88
1.056
90
1.105
93
1.156
93
5.318
82
185
85
187
88
196
90
205
93
215
93
988
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
1.573
Program Pelayanan Administrasi Kantor
Cakupan layanan administrasi perkantoran
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi
Lama proses perijinan:
100
68
100
SIUP
1-10 Hari
·
TDP
1-10 Hari
·
IUI
1-10 Hari
·
TDI
1-10 Hari
·
IMB
1-12 Hari
·
HO
1-6 Hari
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
100
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
Program Pembinaan Keagamaan
cakupan lembaga keagamaan yang dibina
68
100
68
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
100
1.120
100
1.161
100
1.206
100
5.260
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
75
41
77
43
82
122
84
139
88
156
88
501
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
100
80
100
92
100
100
100
102
100
105
100
479
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu
609
88
2.882
1-10 Hari 1-10 Hari 1-10 Hari 1-10 Hari 1-12 Hari 1-6 Hari
-
577 1- 8 Hari 1- 8 Hari 1- 8 Hari 1- 8 Hari 1-10 Hari 1-5 Hari
-
554 1-6 Hari 1-6 Hari 1-6 Hari 1-6 Hari 1- 8 Hari 1-4 Hari
1.144
-
583 1- 4 Hari 1- 4 Hari 1- 4 Hari 1- 4 Hari 1- 7 Hari 1-3 Hari
1.199
-
1-3 Hari 1-3 Hari 1-3 Hari 1-3 Hari 1-7 Hari 1-2 Hari
1.255
-
1-3 Hari 1-3 Hari 1-3 Hari 1-3 Hari 1-7 Hari 1-2 Hari
1.312
6.039
100
422
100
427
100
448
100
469
100
490
100
2.257
100
34
100
34
100
36
100
37
100
39
100
180
75
432
77
438
82
459
84
480
88
502
88
2.311
100
37
100
37
100
39
100
41
100
43
100
198
75
204
77
207
82
217
84
227
88
238
88
1.093
1.513 100
9.122
882
Kecamatan Seruyan Tengah Cakupan layanan administrasi perkantoran
2.075
100
1.129 Cakupan layanan administrasi perkantoran
1.984
892
560
·
1.895
Dinas Pendapatan Daerah
100
Sekretariat Korpri
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.594
Dinas Pendapatan Daerah
100
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
1.229
1.369 100
1.245
1.434 100
1.305
1.501 100
1.366
1.571 100
1.429
100
Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Kantor Pelayanan Perijinan Terpadu Sekretariat Korpri Sekretariat Korpri
Sekretariat Korpri Sekretariat Korpri
Sekretariat Korpri
Sekretariat Korpri
7.388
Kecamatan Seruyan Tengah
6.574
Kecamatan Seruyan Tengah
VIII‐ 20
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
Program pembinaan dan fasilitasi pengelolaan keuangan desa
cakupan pengelolaan keuangan desa
68
Program Pembinaan Keagamaan
cakupan lembaga keagamaan yang dibina
Program Organisasi Kemasyarakatan
cakupan organisasi kemasyarakatan yang dibina
100
68
100
70
100
71
100
74
100
78
100
81
100
374
Kecamatan Seruyan Tengah
100
27
100
27
100
29
100
30
100
31
100
144
Kecamatan Seruyan Tengah
75
107
77
-
82
-
86
-
88
-
88
107
Kecamatan Seruyan Tengah
100
25
100
25
100
27
100
28
100
29
100
134
Kecamatan Seruyan Tengah
75
55
77
-
82
-
86
-
88
-
88
55
Kecamatan Seruyan Tengah
Kecamatan Danau Sembuluh
1.003
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
Program Pembinaan Keagamaan
cakupan lembaga keagamaan yang dibina
100
Program Organisasi Kemasyarakatan
cakupan lembaga keagamaan yang dibina
100
1.016
100
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
Program Pembinaan Keagamaan
cakupan lembaga keagamaan yang dibina
100
Program Organisasi Kemasyarakatan
cakupan organisasi masyarakat tk kec. Yang mendapatkan pembinaan
100
1.165
5.363
Kecamatan Danau Sembuluh
736
100
746
100
782
100
818
100
856
100
3.938
Kecamatan Danau Sembuluh
100
164
100
166
100
174
100
182
100
191
100
878
Kecamatan Danau Sembuluh
100
82
100
83
100
87
100
92
100
96
100
440
Kecamatan Danau Sembuluh
100
20
100
20
100
21
100
22
100
23
100
107
Kecamatan Danau Sembuluh
1.511
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1.114
100
Kecamatan Hanau Cakupan layanan administrasi perkantoran
1.064
1.531
1.604
1.679
1.756
8.082
100
1.064
100
1.078
100
1.130
100
1.183
100
1.237
100
5.693
100
140
100
141
100
148
100
155
100
162
100
747
100
27
100
27
100
29
100
30
100
31
100
144
100
75
100
76
100
79
100
83
100
87
100
399
100
35
100
35
100
37
100
39
100
40
100
185
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Kecamatan Hanau Kecamatan Hanau
Kecamatan Hanau
Kecamatan Hanau
Kecamatan Hanau
Kecamatan Hanau
VIII‐ 21
Program Penyelenggaraan Kegiatan Pemerintahan ditingkat Kecamatan
cakupan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di kecamatan
68
Program Pengembangan Daerah
cakupan desa yang dikembangkan
50
75
147
77
149
82
156
86
164
88
171
88
788
70
23
80
24
90
25
95
26
100
27
100
125
Kecamatan Seruyan Hilir
2.811
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
Program Pembinaan Dan Fasilitas Pengelolaan Keuangan Desa
APBDes
ada
Program Pengelolaan Administrasi Desa
cakupan pengelolaan administrasi desa
Program Pengendalian Pencemaran Dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat
80
100
1.324
100
1.386
100
1.450
100
6.621
100
149
100
160
100
168
100
176
100
184
100
835
100
65
100
120
100
126
100
132
100
138
100
582
100
130
100
129
100
135
100
141
100
148
100
683
ada
82 55% Sangat Baik
Program Pembinaan Keagamaan
cakupan lembaga keagamaan yang dibina
100
Program Penyelenggaraan Kegiatan Pemerintahan ditingkat Kecamatan
cakupan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di kecamatan
100
Program Pengembangan Daerah
cakupan desa yang dikembangkan
437 48 65
ada
85 65%
-
Sangat Baik
100
194
100
70
Kecamatan Seruyan Hulu
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
346 47 68
ada
88 75%
26
Sangat Baik
100
218
382
100
144
80
1.444
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
15.035
1.264
35%
100
3.268
100
Sangat Baik
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
3.124
1.197
Penegakan PERDA
Cakupan layanan administrasi perkantoran
2.984
100
Pencemaran status mutu air
50
2.848
362 50 71
ada
90 85%
27
Sangat Baik
100
228
290
100
180
90
1.463
379 52 74
ada
93 95%
29
Sangat Baik
100
239
304
100
189
95
1.533
397 54 78
ada
80 95%
1.921 252 356
30
Sangat Baik
112
100
250
100
1.129
318
100
333
100
1.626
198
100
207
100
917
1.605
1.679
7.724
100
909
100
911
100
954
100
999
100
1.045
100
4.817
100
204
100
206
100
216
100
226
100
237
100
1.090
100
14
100
14
100
14
100
15
100
16
100
72
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Kecamatan Hanau
Kecamatan Hanau Kecamatan Seruyan Hilir Kecamatan Seruyan Hilir
Kecamatan Seruyan Hilir Kecamatan Seruyan Hilir
Kecamatan Seruyan Hilir
Kecamatan Seruyan Hilir Kecamatan Seruyan Hilir Kecamatan Seruyan Hilir Kecamatan Seruyan Hilir Kecamatan Seruyan Hilir
Kecamatan Seruyan Hilir
Kecamatan Seruyan Hilir Kecamatan Seruyan Hulu Kecamatan Seruyan Hulu
Kecamatan Seruyan Hulu Kecamatan Seruyan Hulu
VIII‐ 22
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
100
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
Program Peningkatan Peran Serta dan Kesetaraan Jender Dalam Pembangunan
Partisipasi perempuan di lembaga swasta
Program Penataan Daerah Otonomi Baru
cakupan penataan daerah otonomi baru
68
Program Pembinaan Keagamaan
cakupan lembaga keagamaan yang dibina
68
Program Organisasi Kemasyarakatan
cakupan organisasi kemasyarakatan yang dibina
68
Program Pengembangan Daerah
cakupan desa/kelurahan yang dikembangkan
68
1.11%
100
8
100
8
100
8
100
8
100
9
100
40
100
48
100
49
100
51
100
53
100
56
100
257
1.62%
-
2.13%
100
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
Program Pembinaan Keagamaan
cakupan lembaga keagamaan yang dibina
100
Program Organisasi Kemasyarakatan
cakupan organisasi masyarakat tk kec. Yang mendapatkan pembinaan
100
Program Pengembangan Daerah
cakupan desa/kelurahan yang dikembangkan
68
Program Musrenbang Kecamatan
usulan musrenbang yang ditindaklanjuti
80
11
3.15%
11
3.15%
12
3.15%
44
59
77
59
82
62
86
65
88
68
88
313
75
129
77
131
82
137
86
144
88
150
88
692
75
37
77
38
82
40
86
42
88
44
88
200
75
37
77
38
82
40
86
42
88
43
88
200
1.110
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
3%
75
Kecamatan Batu Ampar Cakupan layanan administrasi perkantoran
10
1.124
1.178
1.233
1.290
5.935
100
846
100
796
100
834
100
873
100
913
100
4.262
100
80
100
82
100
86
100
90
100
94
100
431
100
35
100
34
100
36
100
38
100
39
100
182
100
24
100
39
100
41
100
43
100
45
100
192
100
60
100
59
100
61
100
64
100
67
100
312
100
18
100
18
100
18
100
19
100
20
100
94
75
47
77
45
82
47
86
49
88
52
88
240
82
-
85
10
88
10
90
11
93
11
80
42
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Kecamatan Seruyan Hulu
Kecamatan Seruyan Hulu
Kecamatan Seruyan Hulu
Kecamatan Seruyan Hulu
Kecamatan Seruyan Hulu
Kecamatan Seruyan Hulu
Kecamatan Seruyan Hulu Kecamatan Batu Ampar Kecamatan Batu Ampar
Kecamatan Batu Ampar Kecamatan Batu Ampar
Kecamatan Batu Ampar
Kecamatan Batu Ampar
Kecamatan Batu Ampar
Kecamatan Batu Ampar
Kecamatan Batu Ampar
VIII‐ 23
Program Peringatan Hari-Hari Besar
cakupan hari-hari besar yang dilaksanakan
100
100
Kecamatan Danau Seluluk Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
Program Pembinaan Keagamaan
cakupan lembaga keagamaan yang dibina
100
Program Organisasi Kemasyarakatan
cakupan organisasi kemasyarakatan yang dibina
68
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
100
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
Tingkat kepatuhan aparatur cakupan pelayanan umum
100 80
Program Organisasi Kemasyarakatan
cakupan organisasi masyarakat tk kec. Yang mendapatkan pembinaan
100
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
Program Penyelenggaraan Kegiatan Pemerintahan ditingkat Kecamatan
cakupan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di kecamatan
Program Pembinaan Keagamaan
cakupan lembaga keagamaan yang dibina
68
100
100
1.596
44
100
1.672
46
100
1.750
48
100
1.831
180 8.424
988
100
1.001
100
1.048
100
1.098
100
1.148
100
5.282
100
196
100
199
100
208
100
218
100
228
100
1.048
100
38
100
38
100
40
100
42
100
44
100
201
100
344
100
348
100
365
100
382
100
400
100
1.840
75
10
77
10
82
11
86
11
88
12
88
53
947 Cakupan layanan administrasi perkantoran
42
100
Kecamatan Seruyan Raya
Program Peningkatan Pelayanan Umum
100
1.575
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
-
959
1.005
1.052
1.100
5.063
100
745
100
461
100
483
100
506
100
529
100
2.724
100
50
100
97
100
101
100
106
100
111
100
465
100
38
100
58
100
60
100
63
100
66
100
285
82
-
85
114
88
120
90
126
93
131
80
491
100
15
100
71
100
74
100
78
100
81
100
320
100
-
100
48
100
50
100
52
100
55
100
205
75
35
77
29
82
30
86
32
88
33
88
158
100
63
100
82
100
86
100
90
100
94
100
414
Kecamatan Seruyan Hilir Timur
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
1.771
1.794
1.880
1.968
2.059
9.472
Kecamatan Batu Ampar Kecamatan Danau Seluluk Kecamatan Danau Seluluk
Kecamatan Danau Seluluk
Kecamatan Danau Seluluk
Kecamatan Danau Seluluk
Kecamatan Danau Seluluk Kecamatan Seruyan Raya Kecamatan Seruyan Raya
Kecamatan Seruyan Raya Kecamatan Seruyan Raya Kecamatan Seruyan Raya
Kecamatan Seruyan Raya
Kecamatan Seruyan Raya
Kecamatan Seruyan Raya
Kecamatan Seruyan Raya Kecamatan Seruyan Hilir Timur
VIII‐ 24
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
Program Pengelolaan Administrasi Desa
cakupan pengelolaan administrasi desa
100
Program Pembinaan Keagamaan
cakupan lembaga keagamaan yang dibina
94%
100%
Program Organisasi Kemasyarakatan
cakupan organisasi kemasyarakatan yang dibina
55%
75%
Program Penyelenggaraan Kegiatan Pemerintahan ditingkat Kecamatan
cakupan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di kecamatan
2 kegiatan
2 kegiatan
20
2 kegiatan
20
3 kegiatan
21
3 kegiatan
22
3 kegiatan
23
Program Pengembangan Daerah
cakupan desa/kelurahan yang dikembangkan
82
550
85
557
88
583
90
611
93
639
80
100
834
100
845
100
885
100
927
100
969
100
4.460
Kecamatan Seruyan Hilir Timur
100
76
100
77
100
81
100
84
100
88
100
407
Kecamatan Seruyan Hilir Timur
100
41
100
41
100
43
100
45
100
47
100
217
Kecamatan Seruyan Hilir Timur
100
64
100
65
100
68
100
71
100
74
100
342
Kecamatan Seruyan Hilir Timur
100
62
100
63
100
66
100
69
100
72
100
330
Kecamatan Seruyan Hilir Timur
537
Kecamatan Seruyan Hilir Timur
133
Kecamatan Seruyan Hilir Timur
3 kegiatan
107
Kecamatan Seruyan Hilir Timur
80
2.939
Kecamatan Seruyan Hilir Timur
7.055
Kecamatan Suling Tambun
Kecamatan Suling Tambun
100
25
100%
85%
1.311
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
Program Pembinaan Keagamaan
cakupan lembaga keagamaan yang dibina
100
Program Penyelenggaraan Kegiatan Pemerintahan ditingkat Kecamatan
cakupan penyelenggaraan kegiatan pemerintahan di kecamatan
100
102
25
100%
90%
1.328
107
26
100%
95%
1.405
112
28
100%
100%
1.471
117
29
100%
100%
1.539
100
777
100
773
100
824
100
863
100
903
100
4.140
100
343
100
348
100
364
100
381
100
399
100
1.835
100
-
100
13
100
14
100
15
100
15
100
57
100
77
100
78
100
82
100
86
100
89
100
412
100
53
100
54
100
57
100
59
100
62
100
286
100
19
100
19
100
20
100
21
100
22
100
100
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
Kecamatan Suling Tambun
Kecamatan Suling Tambun Kecamatan Suling Tambun
Kecamatan Suling Tambun
Kecamatan Suling Tambun
Kecamatan Suling Tambun
VIII‐ 25
Program Pengembangan Daerah
cakupan desa yang dikembangkan
50
70
Badan Ketahanan Pangan Dan Penyuluhan
42
80
6.543
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja Dan Keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
68
Peningkatan Kesejahteraan Petani
Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar
Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian Dan Perkebunan)
Cakupan bina kelompok petani
Program Peningkatan Pemasaran hasil produksi pertanian / perkebunan
cakupan pemasaran hasil produksi pertanian yang dibina
68
Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian / Perkebunan
persentase penerapan teknologi pertanian
80
Pemberdayaan Penyuluh Pertanian / Perkebunan Lapangan
Cakupan bina kelompok petani
Program kelembagaan sarana prasarana penyuluhan , petani dan BP3K
persentase peningkatan kelembagaan penyuluh, petani, dan BP3K
68
140%
100
100
68
43
90
6.628
45
95
6.945
47
100
7.270
49
100
7.605
226
34.991
100
2.610
100
1.416
100
1.498
100
1.583
100
1.669
100
8.777
100
390
100
395
100
414
100
434
100
454
100
2.087
75
168
77
170
82
178
86
186
88
195
88
897
100
109
100
110
100
115
100
121
100
126
100
581
75
-
77
66
82
69
86
73
88
76
88
284
150%
1.779
160%
1.338
170%
1.402
180%
1.468
190%
1.535
190%
7.523
100
459
100
465
100
487
100
510
100
533
100
2.453
75
-
77
133
82
139
86
145
88
152
88
569
82
1.028
85
710
88
744
90
779
91
815
91
4.078
100
-
100
663
100
694
100
727
100
760
100
2.845
75
-
77
862
82
903
86
945
88
989
88
3.698
Program penerapan teknologi pertanian, perkebunan, dan kehutanan Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
-
300
300
300
300
1.200
1.033
1.027
1.077
1.128
1.181
5.446
Kecamatan Suling Tambun BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN BADAN KETAHANAN PANGAN DAN PENYULUHAN
Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
VIII‐ 26
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
100
677
100
583
100
612
100
643
100
674
100
3.189
Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
100
76
100
77
100
80
100
84
100
88
100
405
Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
100
3
100
3
100
4
100
4
100
4
100
18
Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
100
57
100
58
100
61
100
63
100
66
100
305
Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
Program Peningkatan Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
-
Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan
cakupan administrasi kearsipan
68
Program Penyelamatan Dan Pelestarian Dokumen / Arsip Daerah
cakupan dokumen/arsip daerah yang dikelola
68
Program Pengembangan Dokumentasi
cakupan dokumentasi
68
Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi
cakupan pelayanan informasi
68
Program Koordinasi Pengembangan Kepustakaan
cakupan pengembangan kepustakaan
68
Program Pengembangan Data / Informasi
cakupan pengembangan data/informasi
68
Program Pengembangan Budaya Baca Dan Pembinaan Perpustakaan
Jumlah perpustakaan dalam kondisi baik
80
68
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
68
Peningkatan Disiplin Aparatur
tingkat kepatuhan aparatur
68
20
20
80
-
77
10
82
11
86
11
91
12
91
45
Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
75
-
77
21
82
22
86
23
91
24
91
90
Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
75
-
77
16
82
16
86
17
91
18
91
67
Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
75
-
77
13
82
13
86
14
91
14
91
54
Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
75
-
77
3
82
3
86
3
91
4
91
13
Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
75
-
77
10
82
11
86
11
91
12
91
45
Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
80
221
85
213
90
223
95
234
100
244
100
1.134
Kantor Perpustakaan Arsip Dan Dokumen Daerah
Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Cakupan layanan administrasi perkantoran
20
75
Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
20
-
20
20
20
20
80
11.396
11.545
12.096
12.663
13.245
60.945
Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
75
1.351
77
1.319
82
1.384
86
1.452
91
1.521
91
7.027
Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
75
5.552
77
5.625
82
5.893
86
6.169
91
6.453
91
29.692
Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
75
33
77
33
82
34
86
36
91
38
91
174
Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VIII‐ 27
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
68
75
Program Peningkatan Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa
Program Pengembangan Wilayah Tertinggal Program Pembinaan dan Fasilitasi Pelaksanaan APBDes
108
77
posyandu aktif jumlah LSM PKK aktif Persentase sumber daya aparatur desa yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya cakupan pengembangan wilayah tertinggal cakupan pembinaan pelaksanaan APBDes
100 3 100
68
100 68
50
100
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
Program Peningkatan Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
Tingkat ketepatan waktu pelaporan capaian kinerja dan keuangan
68
Peningkatan Kesejahteraan Petani
Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar
Peningkatan Ketahanan Pangan
Regulasi ketahanan pangan
Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/ Perkebunan
Kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB:
Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian dan Peternakan
cakupan penerapan TTG
86
50
120
91
50
126
91
50
578
Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
200
100
869
100
911
100
953
100
997
100
4.588
3
180
4
183
5
191
5
200
5
210
5
964
100
2.716
100
2.752
100
2.883
100
3.018
100
3.157
100
14.525
Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
75
313
77
318
82
333
86
348
91
364
91
1.676
Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
100
58
100
59
100
62
100
64
100
67
100
310
Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa
75
226
77
229
82
240
86
251
91
263
91
1.210
13.059
13.683
14.324
14.983
68.939
Badan Pemberdayaan Masyarakat Dan Desa DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
100
1.842
100
1.791
100
1.876
100
1.964
100
2.054
100
9.527
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
100
204
100
208
100
218
100
228
100
239
100
1.097
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
100
47
100
48
100
50
100
53
100
55
100
253
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
100
135
100
138
100
144
100
151
100
158
100
726
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
75
-
77
392
82
410
86
430
91
449
91
1.681
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
642
2
2.952
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
695
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
2.865
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
1.681
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
140%
150%
ada
ada
50.57%
50.94%
68
115
858
12.891 Cakupan layanan administrasi perkantoran
82
100
Dinas Pertanian Dan Peternakan Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
109
75
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
549
129
62
-
160%
ada
51.31%
77
560
132
653
392
170%
ada
51.68%
82
587
138
684
410
180%
ada
52.05%
86
614
145
716
430
190%
ada
52.42%
91
151
749
449
ada
52.42%
91
VIII‐ 28
Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
Kontribusi sektor pertanian (palawija) terhadap PDRB:
Peningkatan Produksi Hasil Peternakan
Kontribusi Produksi kelompok petani terhadap PDRB
Pencegahan Dan Penanggulangan Penyakit Ternak
ternak sakit tertangani
80
Penanggulangan Wabah Penyakit/ Hama
cakupan pengannan wabah penyakit/hama
100
0.03%
0.03%
99,51%
100,00%
150
0.03%
100,00%
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
Program Fasilitas Pindah/Purna Tugas PNS
Cakupan pelayanan pindah pegawai dan purna tugas
100
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
Program Peningkatan Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan
100
Program Pemanfaatan Potensi Sumber Daya Hutan (Sdh) Program Perlindungan Dan Konservasi Sumber Daya Hutan
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis Kerusakan Kawasan Hutan kawasan hutan yang dibina
Program Peningkatan Ketahanan Pangan Pertanian/Perkebunan
pertumbuhan produksi perkebunan
10
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan
cakupan teknologi perkebunan
80
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
peningkatan produksi perkebunan
12
100
0.03%
42.149
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
176
1
807
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
233
91
243
91
1.118
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
100
25
100
784
100
821
100
859
100
899
100
3.388
DINAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
102.362
107.252
112.275
117.440
540.369
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
100
1.432
100
1.450
100
1.520
100
1.591
100
1.664
100
7.657
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
100
584
100
591
100
619
100
648
100
678
100
3.121
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
100
-
100
409
100
429
100
449
100
470
100
1.757
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
100
-
100
614
100
644
100
674
100
705
100
2.636
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
100
70
100
71
100
74
100
78
100
81
100
375
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
100
33
100
34
100
35
100
37
100
39
100
178
82
772
85
782
88
819
90
858
91
897
80
4.129
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Dinas Kehutanan Dan Perkebunan Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
12
1.574
15
1.594
17
1.671
20
1.749
22
1.829
22
8.417
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
82
251
85
255
88
267
90
279
91
292
80
1.345
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
15
3.820
20
3.870
25
4.055
30
4.245
40
4.440
40
20.429
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
75.676
Dinas Pertambangan Dan Energi
974 91.531
4.23% 4%
14.150
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100,00%
8.717
90
Dinas Pertambangan Dan Energi
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
168
0.03%
222
4%
100
100,00%
8.334
88
4%
Cakupan layanan administrasi perkantoran
160
0.03%
212
2.93%
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
100,00%
7.961
85
1.63%
80
153
0.03%
208
101.041
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
7.598
82
Dinas Kehutanan Dan Perkebunan
Program Rehabilitasi Hutan Dan Lahan
9.539
986 91.705
5.53% 3%
14.335
1.033 96.085
6.83% 3%
15.020
1.082 100.585
8.13% 2%
15.724
1.132 105.212
8.13% 2%
16.447
5.207 485.119
100
1.761
100
1.784
100
1.870
100
1.957
100
2.047
100
9.420
Dinas Pertambangan Dan Energi
100
395
100
400
100
419
100
439
100
459
100
2.112
Dinas Pertambangan Dan Energi
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VIII‐ 29
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur
100
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
100
Prog. Pembinaan Administrasi Pertambangan Umum
Pertambangan tanpa ijin
0%
Program Pembinaan Dan Pengelolaan Usaha Pertambangan Mineral Dan Batubara
cakupan pertambangan yang dibina
80
Prog. Pembinaan Dan Pengembangan Usaha Ketenaga Kelistrikan Dan Usaha Energi Terbarukan Serta Konservasi Energi
Rumah tangga pengguna listrik
70
Program Peningkatan Kualitas Jasa Pelayanan Sarana Dan Prasarana Ketenagalistrikan
rasio elektrifikasi
80
Program Peningkatan Kualitas Dan Akses Informasi Sumberdaya Mineral Dan Batubara
cakupan informasi sumberdaya mineral
100
100
80
100
81
100
85
100
89
100
93
100
427
Dinas Pertambangan Dan Energi
100
158
100
160
100
167
100
175
100
183
100
843
Dinas Pertambangan Dan Energi
93
-
428
Dinas Pertambangan Dan Energi
0%
80
Cakupan layanan administrasi perkantoran
100
Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur
Cakupan layanan sarana dan prasarana aparatur
100
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Tingkat kepatuhan aparatur Persentase sumber daya aparatur yang memiliki kompetensi sesuai bidangnya
68 68
Program Pengembangan Perikanan Tangkap Program Optimalisasi Pengelolaan Dan Pemasaran Produksi Perikanan Program Pengelolaan Dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan Dan Perikanan
115.60%
89
0%
616
90
644
91
674
91
3.102
Dinas Pertambangan Dan Energi
80
6.436
85
6.520
90
6.832
95
7.151
100
7.480
100
34.420
Dinas Pertambangan Dan Energi
82
111
85
112
88
118
90
123
91
129
91
593
Dinas Pertambangan Dan Energi
100
4.340
100
4.146
100
4.356
100
4.572
100
4.794
100
22.209
Dinas Pertambangan Dan Energi
82
210
250 85
213
250 88
8.078
223
250 90
8.523
233
250 91
8.860
244
1.000 91
9.268
1.123
Dinas Pertambangan Dan Energi
42.701
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
100
1.882
100
1.766
100
1.897
100
1.991
100
2.087
100
9.622
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
100
51
100
35
100
54
100
56
100
59
100
254
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
75
20
77
20
82
21
86
22
91
23
91
107
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
75
125
77
126
82
132
86
139
91
145
91
667
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
Produksi perikanan
0%
88
Program Peningkatan Pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Program Peningkatan Dan Pemetaan Investasi Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Program Pengembangan Budidaya Perikanan
85
588
7.973
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
0%
85
cakupan pengusahaan minyak dan gas yang dibina
81
580
Dinas Kelautan Dan Perikanan
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
0%
82
Program pembinaan dan pengembangan Migas Program Pembinaan Pengendalian, Monitoring Dan Evaluasi Pengusahaan Minyak Dan Gas
80
121.20%
100
100 126.80%
132.40%
138%
143.60%
116
143.60%
535
-
1
116
2.333
0
10.734
48%
17%
25%
50.32%
52.82%
1.121
55.32%
1.136
57.82%
1.190
60.32%
1.246
62.82%
1.303
62.82%
5.996
115.60%
121.20%
2.563
126.80%
1.465
132.40%
2.720
138%
2.847
143.60%
2.978
143.60%
12.573
100
100
106
100
1.238
100
112
100
118
100
123
100
1.697
Produksi perikanan kelompok nelayan Produksi perikanan cakupan pengendalian sumberdaya laut
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
2.007
25%
2.033
25%
2.131
25%
2.230
58%
400
27%
59
55%
111
100
Cakupan bina kelompok nelayan
57
53%
106
100
Konsumsi ikan
-
50%
101
100
25%
DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN DINAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
VIII‐ 30
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VIII‐ 31
Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
VIII‐ 32
IX‐1
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
Indikator kinerja daerah sebagai alat untuk menilai keberhasilan pembangunan secara kuantitatif maupun kualitatif, merupakan gambaran yang mencerminkan capaian indikator kinerja program (outcomes/hasil) dari kegiatan (output/ keluaran). Indikator kinerja program adalah sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran kegiatan pada jangka menengah (efek langsung). Pengukuran indikator hasil lebih utama daripada sekedar keluaran, karena hasil (outcomes) menggambarkan tingkat pencapaian atas hasil lebih tinggi yang mungkin mencakup kepentingan banyak pihak. Target setiap indikator kinerja daerah memberikan gambaran komitmen pemerintah daerah untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam bentuk penyelenggaraan pemerintahan berdasarkan kewenangan yang dimiliki pemerintah kabupaten. Penetapan target kinerja tersebut sekaligus merupakan instrumen untuk mengukur kinerja pembangunan daerah pada tahap evaluasi, yang akan menjadi input bagi perencanaan tahun atau periode berikutnya. Adapun indikator kinerja pembangunan Kabupaten Seruyan disajikan atas 3 (tiga) aspek, yaitu: 1. Aspek
Kesejahteraan
Masyarakat;
menggambarkan
kinerja
pemerintah
terkait
kesejahteraan masyarakat, yang meliputi indikator-indikator kesejahteraan dan pemerataan ekonomi, kesejahteraan sosial serta seni budaya dan olahraga. 2. Aspek
Pelayanan
Umum;
menggambarkan
kinerja
penyelenggaraan
urusan
pemerintahan, baik urusan wajib maupun urusan pilihan. 3. Aspek Daya Saing Daerah; menggambarkan kinerja pemerintah terkait kemampuan ekonomi daerah, fasilitas wilayah/infrastruktur, iklim berinvestasi, dan sumber daya manusia. Indikator kinerja pembangunan daerah berdasarkan 3 (tiga) aspek tersebut disajikan pada Tabel 9.1.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
IX‐2
Tabel 9.1 Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Kabupaten Seruyan 2014-2018 I. ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT No.
Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
2014
2015
2016
I.
Fokus Kesejahteraan dan Pemerataan Ekonomi
1
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandia
1.1
2017
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD (2018)
Target Capaian Lima Tahun
Pertumbuhan PDRB (%): Atas Dasar Harga Berlaku
10.46%
10.61%
10.76%
10.91%
11.06%
11.21%
11.21%
Atas Dasar Harga Konstan
6.21%
6.37%
6.53%
6.69%
6.85%
7.01%
7.01%
1.2.
Laju inflasi (%)
3.39%
3.09%
2.79%
2.49%
2.19%
2.19%
2.19%
1.3.
PDRB per kapita (Juta Rp.): Atas Dasar Harga Berlaku
22,653,594.00
22,653,594.00
22,653,594.00
22,653,594.00
22,653,594.00
22,653,594.00
22,653,594.00
Atas Dasar Harga Konstan
8,034,553.60
8,034,554.00
8,034,554.00
8,034,554.00
8,034,554.00
8,034,554.00
8,034,554.00
1.4.
Persentase penduduk diatas garis Kemiskinan (%)
92.65
93.22
93.79
94.36
94.93
95.5
95.5
1.5.
Angka kriminalitas yang tertangani
92.65
92.65
92.65
92.65
92.65
92.65
92.65
II.
Fokus Kesejahteraan Masyarakat
1
Pendidikan 99.20
99.30
99.40
99.50
99.60
100
100
7,81
7,85
7,90
7,95
8,00
8,2
8,2
117.31
122.48
127.65
132.82
137.99
143.16
143.16
1.1.
Angka melek huruf (%)
1.2.
Angka rata-rata lama sekolah (tahun)
1.3.
Angka partisipasi kasar: APK SD/MI (%)
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
IX‐3
No.
Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah APK SMP/MTs (%) APK SMA/MA/SMK (%)
1.4.
2014
2015
2016
2017
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD (2018)
78
83.17
88.34
93.51
98.68
103.85
103.85%
56.38
62.77
19.17
69.16
25.56
75.55
75.55
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
63.82
66.54
69.26
71.98
74.7
77.42
77.42
35.80%
38.52%
41.24%
43.96%
46.68%
49.40%
49.40%
Target Capaian Lima Tahun
Angka Partisipasi Murni: Angka Partisipasi Murni (APM) SD/MI/Paket A (%) Angka Partisipasi Murni (APM) SMP/MTs/Paket B (%) Angka Partisipasi Murni (APM)) SMA/SMK/MA/Paket C (%)
2
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
Kesehatan
2.1.
Angka Kelangsungan Hidup Bayi (per 1.000 kelahiran)
943
960
977
980
980
980
980
2.2.
Angka kematian bayi
40
40
33
20
20
20
20
2.3.
Angka kematian Ibu
130
130
102
95
85
80
80
2.4.
Angka Usia Harapan Hidup (tahun)
70
71,7
72s
72,3
72,6
73
73
2.5.
Persentase Balita Gizi Buruk (%)
6.59
5.59
4.59
3.59
2.59
1.59
1.59
35
35
35
35
35
35%
35
71
75.63
80.26
84.89
89.52
94.15
94.15
3 3.1. 4
Pertanahan Persentase penduduk yang memiliki Lahan (%) Ketenagakerjaan
4.1
Rasio Penduduk yang Bekerja
III.
Fokus Seni Budaya dan Olahraga
1
Kebudayaan
1.1
Jumlah grup kesenian (grup)
4
4
5
5
5
6
6
1.2
Jumlah gedung (unit)
-
-
1
1
1
1
1
2
Pemuda dan Olahraga
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
IX‐4
No. 2.1 2.2
Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Jumlah club olahraga (per 10.000 penduduk) Jumlah gedung olahraga (per 10.000 penduduk)
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
2014
2015
2016
2017
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD (2018)
1.33
1.58
1.58
1.90
1.90
2.21
2.21
0.25
0.38
0.44
0.51
0.57
0.63
0.63
Target Capaian Lima Tahun
II. ASPEK PELAYANAN UMUM
No.
Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
I.
Fokus Layanan Urusan Wajib
1
Pendidikan
1.1.
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD (2018)
Target Capaian Lima Tahun 2014
2015
Tahun 2016
Tahun 2017
2018
Pendidikan dasar:
1.1.1.
Angka partisipasi sekolah (%)
94.34
98.97
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
1.1.2.
Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah
0.13263
0.13263
0.13263
0.13194
0.13194
0.13125
0.13125
1.1.3.
Rasio guru terhadap murid
804.1
869.75
935.4
1001.05
1066.7
1132.35
1132.35
1.1.4
Rasio guru/murid per kelas ratarata:
1.2.
SD/MI
63.4
126.8
190.2
253.6
317
380.4
380.4
SMP/MTs
6.48
69.88
133.28
196.68
260.08
323.48
323.48
Pendidikan menengah:
1.2.1.
Angka partisipasi sekolah (%)
45.06
49.41
53.76
58.11
62.46
66.81
66.81
1.2.2.
Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah
0.371527778
0.329166667
0.311805556
0.260416667
0.277083333
0.260416667
0.260416667
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
IX‐5
No.
Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD (2018)
Target Capaian Lima Tahun 2014
2015
Tahun 2016
Tahun 2017
2018
1.2.3.
Rasio guru terhadap murid
1,071.62
1,138.32
1,205.02
1,271.72
1,338.42
1,405.12
1,405.12
1.2.4
Rasio guru terhadap murid per kelas rata- rata
1,071.62
1,138.32
1,205.02
1,271.72
1,338.42
1,405.12
1,405.12
1.2.5
Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara) (%)
99.20
99.30
99.40
99.50
99.60
100
100
1.3.
Fasilitas Pendidikan:
1.3.1.
Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik (gedung)
163
165
168
170
173
175
175
1.3.2.
Sekolah pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik (gedung)
70
72
74
76
78
80
80
60.24
70.00
75.00
85.00
90.00
95.00
95.00
0,23
0,20
0,15
0,10
0,05
0.00
0.00
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
1.4. 1.4.1. 1.5. 1.5.1. 1.5.2. 1.5.3. 1.6.
Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD): Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) (%) Angka Putus Sekolah: Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI (%) Angka Putus Sekolah (APS) SMP/MTs (%) Angka Putus Sekolah (APS) SMA/SMK/MA (%) Angka Kelulusan:
1.6.1.
Angka Kelulusan (AL) SD/MI (%)
100
100
100
100
100
100
100
1.6.2.
Angka Kelulusan (AL) SMP/MTs (%)
100
100
100
100
100
100
100
1.6.3.
Angka Kelulusan (AL) SMA/SMK/MA (%)
100
100
100
100
100
100
100
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
IX‐6
No.
Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD (2018)
Target Capaian Lima Tahun 2014
2015
Tahun 2016
Tahun 2017
2018
100
100
100
100
100
100
100
1.6.4.
Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs (%)
1.6.5.
Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA (%)
82.85
86.88
90.91
94.94
98.97
100
100
1.6.6.
Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV (%)
85.49
97
100
100
100
100
100
2
Kesehatan
2.1
Rasio posyandu per satuan balita
8,7
9,0
9,2
9,5
9,7
10
10
2.2
Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk:
0,47
0,50
0,50
0,55
0,55
0,60
0,60
Puskesmas
0.18
0.28
0.38
0.48
0.58
0.68
0.68
Poliklinik
0.01
0.02
0.03
0.04
0.05
0.06
0.06
Puskesmas Pembantu
0.04
0.05
0.06
0.07
0.08
0.09
0.09
2.3
Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
0,01
2.4
Rasio dokter per satuan penduduk
0.23
0.24
0.25
0.25
0.26
0.26
0.26
2.5
Rasio tenaga medis per satuan penduduk
0.11
0.12
0.13
0.14
0.15
0.16
0.16
84.17
89.45
94.73
100
100
100
100
80.25
81.50
82.75
84
85.25
86.50
86.50
87
95
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
2.6
2.7
2.8 2.9
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani (%) Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan (%) Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) (%) Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan (%)
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
IX‐7
No.
2.10
2.11 2.12 2.13
Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA (%) Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD (%) Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin (%) Cakupan kunjungan bayi (%)
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD (2018)
Target Capaian Lima Tahun 2014
2015
Tahun 2016
Tahun 2017
2018
17.50
17.60
17.70
17.80
17.90
18
18
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
100
100
100
100
100
100
100
86
90
100
100
100
100
100
2.14
Cakupan puskesmas (%)
120
130
130
140
140
140
140
2.15
Cakupan puskesmas pembantu (%)
490
490
490
490
490
490
490
0.5
0.6
0.7
0.8
0.9
1
1
3
Pekerjaan Umum
3.1
Proporsi Panjang jalan dalam kondisi baik (%)
3.2
Rasio Jaringan Irigasi
45.65
49.55
53.45
57.35
61.25
65.15
65.15
3.3
Rasio tempat ibadah per satuan penduduk
5.61
9.51
13.41
17.31
21.21
25.11
25.11
3.4
Persentase rumah tinggal bersanitasi
40%
40%
55%
70%
85%
95%
95%
3.5
Rasio tempat pemakaman umum per satuan penduduk
0,001
0,001
0,001
0,001
0,001
0,001
0,001
3.6
Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk
11,31
18,71
26,11
33,51
40,91
48,31
48,31
3.7
Rasio rumah layak huni
64,59
65,97
81,5
86,39
91,1
95,64
95,64
3.8
Rasio permukiman layak huni
0,73
2
5
10
15
20
20
3.9
Panjang jalan dilalui Roda 4 (km)
781,97
821, 97
861, 97
901,97
941, 97
981,97
981,97
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
IX‐8
No.
3.10
3.11 3.12
3.13 3.14 3.15
3.16
3.17 3.18 4
Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (mimal dilalui roda 4) (km) Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam) Panjang jalan yang memiliki trotoar dan drainase/saluran pembuangan air (minimal 1,5 m) (km) Sempadan jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau bangunan rumah liar (%) Sempadan sungai yang dipakai bangunan liar (%) Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat (km) Pembangunan turap di wilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor lingkup kewenangan kabupaten (Km) Luas irigasi Kabupaten dalam kondisi baik (%) Lingkungan Pemukiman kumuh (%)
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD (2018)
Target Capaian Lima Tahun 2014
2015
Tahun 2016
Tahun 2017
2018
171, 28
250,00
300,00
350,00
400,00
453,38
453,38
35.2
41.25
47.3
53.35
59.4
61
61
2.0
2.5
3.0
3.5
4.0
4.5
4.5
0.02
0.02
0.02
0.02
0.02
0.02
0.02
1
1
1
1
1
1
1
4.5
6.0
7.0
8.0
9.0
10
10
0.3
0.3
0.3
0.3
0.3
0.3
0.3
47.8
53.85
59.9
65.95
72
79.4
79.4
0
0
0
0
0
0
0
Perumahan
4.1
Rumah tangga pengguna air bersih (%)
15.70
18.90
22.10
25.30
28.50
35.90
35.90
4.2
Rumah tangga ber-Sanitasi (RT)
13.715
14.215
14.715
15.215
15.715
16.215
16.215
4.3
Lingkungan pemukiman kumuh (%)
0
0
0
0
0
0
0
4.4
Rumah layak huni (%)
75
80
85
90
95
100
100
5
Penataan Ruang
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
IX‐9
No.
5.1 5.2
Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Rasio Ruang Terbuka Hijau per Satuan Luas Wilayah ber HPL/HGB (%) Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan (%)
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD (2018)
Target Capaian Lima Tahun 2014
2015
Tahun 2016
Tahun 2017
2018
1
4
10
15
25
30
30
10
20
30
40
50
60
60
6
Perencanaan Pembangunan
6.1
Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dgn PERDA
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
6.2
Tersedianya Dokumen Perencanaan: RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA/PERKADA
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
100
100
100
100
100
100
100
4.995
5.613
6.547
7.945
9.656
11.774
11.774
1
5
8
8
9
10
10
1.499
1.604
1.709
1.819
1.919
2.024
2.024
64
65
66
67
68
71
71
0,001
0,005
0,006
0,005
0,006
0,006
0,006
6.3 6.4 7 7.1 7.2 7.3 7.4
Tersedianya Dokumen Perencanaan: RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD (%) Perhubungan Jumlah arus penumpang angkutan umum (bis dan pesawat terbang) (orang) Jumlah ijin trayek (ijin) Jumlah uji KIR angkutan umum (unit) Jumlah Pelabuhan Laut/Dermaga/Udara/Terminal Bis (unit)
7.5
Angkutan Darat (%)
7.6
Kepemilikan KIR angkutan umum (unit)
1
4
5
5
6
6
6
7.7
Lama pengujian kelayakan angkutan umum (jam)
1
1
1
1
1
1
1
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
IX‐10
No.
Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
7.8
Biaya pengujian kelayakan angkutan umum (rp)
7.9
Pemasangan Rambu-rambu (%)
8
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD (2018)
Target Capaian Lima Tahun 2014
2015
Tahun 2016
Tahun 2017
2018
Rp 110.000
Rp 110.000
Rp 110.000
Rp 110.000
Rp 110.000
Rp 110.000
Rp 110.000
41,67
47,02
50,00
51,89
53,21
54,17
54,17
Lingkungan Hidup
8.1
Persentase penanganan sampah (%)
6
10
15
2
25
35
35
8.2
Pencemaran status mutu air (%)
34,78
55
65
75
85
95
95
8.3
Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal. (%)
100
20
40
60
80
90
90
8.4
Tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk (%)
18.71
33.51
48.31
63.11
77.91
92.71
92.71
8.5
Penegakan hukum lingkungan (%)
100
100
100
100
100
100
100
9
Pertanahan
9.1
Persentase luas lahan bersertifikat (%)
8
9.60
11.20
12.80
14.40
29.20
29.20
9.2
Penyelesaian kasus tanah Negara (%)
80
85
90
95
100
100
100
9.3
Penyelesaian izin lokasi (%)
81.38
97.65
100
100
100
100
100
10
Kependudukan dan Catatan Sipil
10.1
Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk (%)
0,90
1
1
1
1
1
1
10.2
Rasio bayi berakte kelahiran
49.022
52.222
54.222
56.222
58.222
60.222
60.222
10.3
Rasio pasangan berakte nikah (pasangan)
1.863
2.863
3.863
4.863
5.863
6.863
6.863
10.4
Kepemilikan KTP (%)
94%
100%
100%
100%
100%
100%
100%
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
IX‐11
No.
10.5 10.6 11
Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk (orang)
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD (2018)
Target Capaian Lima Tahun 2014
2015
Tahun 2016
Tahun 2017
2018
454.4
530.1
605.8
681.5
757.2
757.2
sudah
sudah
sudah
sudah
sudah
sudah
29.70
39.70
54.70
74.70
84.70
100.00
100.00
378.7
Penerapan KTP Nasional berbasis sudah NIK Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
11.1
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah (%)
11.2
Partisipasi perempuan di lembaga swasta (%)
n.a
1.11
1.62
2.13
2,64
3.15
3.15
11.3
Rasio KDRT (%)
n.a
5
4
3
2
2
2
23.37
24.85
25.96
27.08
29.45
29.45
5
4
3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2,9
3,0
3,2
3,7
4,1
4,5
4,5
11.4
11.5 12
Partisipasi angkatan kerja 21.50 perempuan (%) Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan n.a anak dari tindakan kekerasan (kasus) Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
12.1
Rata-rata jumlah anak per keluarga (anak)
12.2
Rasio akseptor KB
12.3
Cakupan peserta KB aktif (%)
74.00
75.00
77.00
79.00
81.00
83.00
83.00
12.4
Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I (%)
37.70
44.53
40.14
35.75
31.36
26.98
26.98
7
7
7
7
8
8
8
55
75
85
90
95
100
100
13 13.1 13.2
Sosial Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi (unit) PMKS yg memperoleh bantuan sosial (%)
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
IX‐12
No.
13.3 14
Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Penanganan penyandang masalah kesejahteraan social (%)
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD (2018)
Target Capaian Lima Tahun 2014
2015
Tahun 2016
Tahun 2017
2018
55
75
85
90
95
100
100
84,706.00
97,028.00
109,350.00
121,672.00
133,994.00
146,316.00
146,316.00
Ketenagakerjaan
14.1
Angka partisipasi angkatan kerja (jiwa)
14.2
Angka sengketa pengusahapekerja per tahun (kasus)
275
240
260
275
290
350
305
14.3
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (%)
60.5
69
77.5
86
94.5
103
103
14.4
Pencari kerja yang ditempatkan (%)
98
99
100
100
100
100
100
14.5
Tingkat pengangguran terbuka (%)
3.84
3.69
3.54
3.39
3.24
3.09
3.09
44,8
75
78,8
80
82,8
85
85
75
75
75
80
83
85
85
14.6 14.7 15
Keselamatan dan perlindungan (%) Perselisihan buruh dan pengusaha terhadap kebijakan pemerintah daerah (%) Koperasi Usaha Kecil dan Menengah
15.1
Persentase koperasi aktif (%)
88.83
90.95
92.75
94.48
96.24
98.00
98.00
15.2
Jumlah UKM non BPR/LKM UKM (unit)
16.658
20.406
24.154
27.902
31.650
35.398
35.398
15.3
Usaha Mikro dan Kecil (%)
99.74
99.76
99.78
99.80
99.82
99.85
99.85
3.216.369.907 .140
3.316.369.907 .140
3.416.369.90 7.140
3.516.369.907 .140
3.616.369.907. 140
3.616.369.907.140
16 16.2 17
Penanaman Modal Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) (rp) Kebudayaan
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
3.116.369.907.140
IX‐13
No.
Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD (2018)
Target Capaian Lima Tahun 2014
2015
Tahun 2016
Tahun 2017
2018
17.1
Penyelenggaraan festival seni dan budaya (kali)
1
1
2
2
3
3
3
17.2
Sarana penyelenggaraan seni dan budaya (buah)
3
4
4
5
5
6
6
17.3
Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan (%)
20
20
20
20
20
20
20
61
68
75
82
89
96
96
0.1
0.2
0.3
0.4
0.5
0.6
0.6
0.2
0.24
0.28
0.32
0.36
0.4
0.4
18 18.1 18.2 18.3 19
Kepemudaan dan Olahraga Jumlah organisasi pemuda (Organisasi) Gelanggang / balai remaja (selain milik swasta) Lapangan olahraga Kesatuan Bangsadan Politik Dalam Negeri
19.1
Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP (kegiatan)
2
2
2
3
3
3
3
19.2
Kegiatan pembinaan politik daerah (kegiatan)
2
2
2
3
3
3
3
20
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
20.1
Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk
1001
1048
1096
1144
1192
1240
1240
20.2
Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk (orang)
688
695
702
709
716
723
723
20.3
Pertumbuhan ekonomi (%)
6.24
6.3
6.4
6.5
6.6
6.8
6.8
20.4
Kemiskinan (%)
7,5
6
4
3
2
1
1
20.5
Penegakan PERDA
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
Sangat Baik
20.6
Sistim Informasi Manajemen Pemda
1 Buah
1 Buah
1 Buah
1 Buah
2 Buah
2 Buah
2 Buah
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
IX‐14
No.
20.7 21
Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD (2018)
Target Capaian Lima Tahun 2014
2015
Tahun 2016
Tahun 2017
2018
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ketahanan Pangan
21.1
Regulasi ketahanan pangan
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
21.2
Ketersediaan pangan utama (%)
60%
40%
50%
55%
50%
52%
52%
22
Pemberdayaan Masyarakat dan Desa
22.1
Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) (kelompok)
25
30
40
45
50
55
55
22.2
Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK (kelompok)
5
5
10
15
20
25
25
22.3
Jumlah LSM (LSM)
4
4
4
5
5
5
5
22.4
PKK aktif (%)
100
100
100
100
100
100
100
22.5
Posyandu aktif (%)
100
100
100
100
100
100
100
23
Statistik
23.1
Buku ”kabupaten dalam angka”
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
23.2
Buku ”PDRB kabupaten”
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
24
Kearsipan
24.1
Pengelolaan arsip secara baku (%)
40
45
50
55
60
65
65
24.2
Peningkatan SDM pengelola kearsipan (Kegiatan)
1
1
2
2
3
3
3
25
Komunikasi dan Informatika
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
IX‐15
No.
Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD (2018)
Target Capaian Lima Tahun 2014
2015
Tahun 2016
Tahun 2017
2018
57
60
65
67
70
73
75
0.85
1
1.25
1.35
1.35
1.35
1.35
25.1
Jumlah jaringan komunikasi (unit)
25.2
Rasio wartel/warnet terhadap penduduk (%)
25.3
Jumlah surat kabar nasional/lokal (Buah)
18
22
26
30
32
36
36
25.4
Jumlah penyiaran radio/TV lokal (Chanel)
8
12
15
18
121
24
24
25.5
Web site milik pemerintah daerah
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
25.6
Pameran/expo
2 Kali
2 Kali
2 Kali
2 Kali
2 Kali
2 Kali
2 Kali
26
Perpustakaan 1 perpustakaan daerah dan 24 perpustakaan desa
1 perpustakaan daerah dan 35 perpustakaan desa
1 perpustakaan daerah dan 45 perpustakaan desa
1 perpustakaan daerah dan 55 perpustakaan desa
1 perpustakaan daerah dan 65 perpustakaan desa
1 perpustakaan daerah dan 75 perpustakaan desa
1 perpustakaan daerah dan 75 perpustakaan desa
4
6
12
30
40
45
45
38.75
46.50
54.25
62
69.75
77.50
77.50
140
150
160
170
180
190
190
50.57 54.39
50.94 54.78
51.31 55.17
51.68 55.56
52.05 55.95
52.42 56.34
52.42 56.34
26.1
26.2 26.3
Jumlah perpustakaan
Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun (%) Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah (%)
II.
Fokus Layanan Urusan Pilihan
1
Pertanian
1.1. 1.2.
1.3.
Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar (%) Kontribusi sektor pertanian/ perkebunan terhadap PDRB: Atas Dasar Harga Berlaku (%) Atas Dasar Harga Konstan (%) Kontribusi sektor pertanian
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
IX‐16
No.
1.4.
1.5. 1.6. 2
Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah (palawija) terhadap PDRB: Atas Dasar Harga Berlaku (%) Atas Dasar Harga Konstan (%) Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB: Atas Dasar Harga Berlaku (%) Atas Dasar Harga Konstan (%) Kontribusi Produksi kelompok petani terhadap PDRB (%) Cakupan bina kelompok petani (%)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD (2018)
Target Capaian Lima Tahun 2014
2015
Tahun 2016
Tahun 2017
2018
0.03 0.06
0.03 0.06
0.03 0.06
0.03 0.06
0.03 0.06
0.03 0.06
0.03 0.06
3.50 8
3.50 8
3.50 8
3.50 8
3.50 8
4.00 8
4.00 8
99,51
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
100
1.63%
2.93%
4.23%
5.53%
6.83%
8.13%
8.13%
4%
4%
4%
3%
3%
2%
2%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
0%
Kehutanan
2.1
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis (%)
2.2
Kerusakan Kawasan Hutan (%)
3
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
Energi dan Sumber Daya Mineral
3.1.
Pertambangan tanpa ijin (%)
3.2.
Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB:
Atas Dasar Harga Berlaku (%)
1.15%
1.17%
1.20%
1.40%
1.50%
1.80%
1.80%
Atas Dasar Harga Konstan (%)
1.40%
1.42%
1.45%
1.50%
1.52%
1.57%
1.57%
4
Pariwisata
4.1.
Kunjungan wisata (kali)
19386
19471
19556
19641
19726
19811
19811
4.2.
Kontribusi sektor pariwisata terhadap PDRB (%)
0,99%
0,99%
1,03%
1,06%
1,09%
1,12%
1,12%
5
Kelautan dan Perikanan
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
IX‐17
No.
Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD (2018)
Target Capaian Lima Tahun 2014
2015
Tahun 2016
Tahun 2017
2018
5.1.
Produksi perikanan (%)
115.60%
121.20%
126.80%
132.40%
138%
143.60%
143.60%
5.2.
Konsumsi ikan (%)
26,97%
47,62%
50,06%
52,67%
55,45%
58,42%
58,42%
5.3.
Cakupan bina kelompok nelayan (%)
17%
25%
25%
25%
25%
25%
25%
5.4.
Produksi perikanan kelompok nelayan (%)
50.32%
52.82%
55.32%
57.82%
60.32%
62.82%
62.82%
Atas Dasar Harga Berlaku (%)
20,385
20,62
20,855
21,09
21,325
21,56
21,56
Atas Dasar Harga Konstan (%)
17,6
18,1
18,6
19,1
19,6
20,1
20,1
50
55
57
72
89
100
100
Atas Dasar Harga Berlaku (%)
8,08
8,08
8,08
8,08
8,08
8,08
8,08
Atas Dasar Harga Konstan (%)
7,97
8,12
8,27
8,42
8,57
8,72
8,72
7.2
Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri (%)
0,38
25,84
26,35
26,85
27,36
27,87
27,87
7.3
Pertumbuhan Industri (%)
14,31
15
15,30
16
16,30
17
17
7.4
Cakupan bina kelompok pengrajin (IKM)
32
5
6
6
6
6
6
6 6.1
6.2 7 7.1
Perdagangan Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB:
Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal (pedagang) Perindustrian Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB:
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
IX‐18
III. ASPEK DAYA SAING DAERAH No.
Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD (2018)
Target Capaian Lima Tahun 2014
2015
Tahun 2016
Tahun 2017
I.
Fokus Kemampuan Ekonomi Daerah
1
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Umum, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
1.1.
Pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita (%)
63,23
63,50
63,75
64
64,50
65
65
1.2.
Pengeluaran konsumsi non pangan perkapita (%)
36,97
37
37,50
38
38,50
39
39
0.17
0.2
0.25
0.3
0.32
0.4
0.4
84.723
89.058
93.393
97.728
102.063
106.398
106.398
1.788
1.825
1.850
1.850
1.900
1.920
1.920
8.280
8.300
8.350
8.355
8.420
8.450
8.450
3.652
3.750
3.775
3.810
3.845
3.860
3.860
2.362
2.575
2.788
3.001
3.214
3.427
3.427
11.631
12.794
13.957
15.120
16.283
17.446
17.446
2633
2.897
3.477
4.521
5.878
7.642
7.642
II.
Fokus Fasilitas Wilayah/Infrastuktur
1
Perhubungan
1.1. 1.2. 1.3. 1.4 1.5 1.6 1.7 1.8
Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan Jumlah orang/barang yang terangkut angkutan umum (orang/ton) Jumlah orang melalui dermaga angkutan sungai (orang) Jumlah orang melalui dermaga angkutan penyeberangan (orang) Jumlah barang melalui dermaga per tahun (bongkar muat) (ton) Jumlah orang melalui bandara per tahun (orang) Jumlah barang melalui bandara per tahun (ton) Jumlah orang melalui terminal per tahun (orang)
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
IX‐19
No.
1.9 2
Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah Jumlah barang melalui terminal per tahun (ton)
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
2014
2015
Tahun 2016
Tahun 2017
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD (2018)
n.a
8.691
10.431
13.563
17.634
22.926
22.926
Target Capaian Lima Tahun
Penataan Ruang
2.1
Luas wilayah produktif (%)
120
125
130
135
140
150
150
2.2
Luas wilayah kebanjiran (%)
24
23
22
21
20
17
17
2.3
Luas wilayah perkotaan (%)
55
57
59
60
63
65
65
3 3.1
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian Jenis dan jumlah bank dan cabang:
4 4.1. 5 5.1 5.2
Bank Umum Pemerintah (unit) Bank Umum Daerah (unit) Bank Umum Swasta (unit)
4
4
4
4
5
5
5
3
3
3
3
4
4
4
1
1
1
1
2
2
2
24%
30%
44%
60%
64%
70%
70%
18.63
21.83
25.03
28.23
31.43
34.63
34.63
29,82
35,33
36,69
38,13
40,49
42,67
42,67
3,50
3,50
Lingkungan Hidup Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air bersih (%) Komunikasi dan Informatika Rasio ketersediaan daya listrik (%) Persentase penduduk yang menggunakan HP/telepon (%)
III.
Fokus Iklim Berinvestasi
1
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Administrasi Keuangan Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
1.1
Angka kriminalitas (%)
1.2
Lama proses perijinan (Hari):
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
5
4,75
4,50
4,25
4
IX‐20
No.
Kondisi Kinerja pada awal periode RPJMD (2013)
2014
2015
Tahun 2016
Tahun 2017
2018
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPJMD (2018)
SIUP
1-10
1-10
1- 8
1-6
1- 4
1-3
1-3
TDP
1-10
1-10
1- 8
1-6
1- 4
1-3
1-3
IUI
1-10
1-10
1- 8
1-6
1- 4
1-3
1-3
TDI
1-10
1-10
1- 8
1-6
1- 4
1-3
1-3
IMB
1-12
1-12
1-10
1- 8
1- 7
1-7
1-7
HO
1-6
1-6
1-5
1-4
1-3
1-2
1-2
9 perda
9 perda
10 perda
10 perda
11 perda
11 perda
11 perda
Fokus/Bidang Urusan/ Indikator Kinerja Pembangunan Daerah
Target Capaian Lima Tahun
1.3
Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha (perda)
III.
Fokus Sumber Daya Manusia
3.1
Rasio lulusan S1/S2/S3
1,78
1,78
1,79
1,80
1,82
1,85
1,85
3.2
Rasio ketergantungan (%)
32,32
32,10
31,5
31
30,5
30
30
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013-2018
X-1
BAB X PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
10.1 Pedoman Transisi Pedoman transisi merupakan arahan untuk menjaga kesinambungan pembangunan dan mengisi kekosongan dokumen perencanaan jangka menengah pada akhir masa jabatan Kepala Daerah Kabupaten Seruyan Tahun 2019, sehingga kegiatan Pemilihan Kepala Daerah yang tidak bersamaan pelaksanaannya dengan waktu perencanaan dan penganggaran tahunan dapat tetap selaras dan tidak mengganggu proses jalannya pemerintahan. Dalam rangka menjaga kesinambungan pembangunan dan mengisi kekosongan dimaksud, Pemerintah Kabupaten Seruyan tetap menyusun RKPD Kabupaten Seruyan Tahun 2019 sesuai dengan tahapan, tatacara dan waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan perundang-undangan. Dalam hal RPJMD 2018-2023 belum disusun, maka penyusunan RKPD Tahun 2019 berpedoman pada sasaran pokok arah kebijakan RPJPD Kabupaten Seruyan pada periode berkenaan dan mengacu pada RPJMD Provinsi Kalimantan Tengah. Selanjutnya RKPD tersebut dijadikan sebagai dasar dalam penyusunan RAPBD Kabupaten Seruyan Tahun 2019.
10.2 Kaidah Pelaksanan Beberapa kaidah pelaksanaan yang perlu diperhatikan dengan ditetapkannya RPJMD Seruyan 2013-2018, meliputi: 1.
RPJMDKabupaten Seruyan merupakan pedoman bagi Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) dalam penyusunan Rencana Strategis (Renstra SKPD). Dalam pelaksanaan urusan pembangunan, SKPD berkewajiban untuk menyusun Renstra yang memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan, dengan berpedoman pada RPJMD Kabupaten Seruyan Tahun 2013-2018. Rentra SKPD tersebut nantinya akan menjadi pedoman dalam menyusun Rencana Kerja (Renja) SKPD;
2.
RPJMD menjadi acuan dalam penyusunan RKPD RPJMD Kabupaten Seruyan Tahun 2013-2018 merupakan pedoman dalam menyusun Rencana Kerja Pembangunan Daerah Kabupaten Seruyan setiap tahun selama 5 (lima) tahun ke depan. RKPD merupakan implementasi RPJMD yang program dan kegiatan SKPD-nya direncanakan harus sesuai dengan urusan pemerintahan yang menjadi batas
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
X-2
kewenangan daerah dengan mempertimbangkan kemampuan/kapasitas keuangan daerah; 3.
Penguatan peran para pemangku kepentingan dalam pelaksanaan RPJMD Rancangan awal RPJMD dalam penyusunannya telah melibatkan para pemangku kepentingan (stakeholder) dalam upaya menghasilkan RPJMD Kabupaten Seruyan yang dapat
menampung
aspirasi
dari
masyarakat
serta
mengantisipasi
kebutuhan
pembangunan dalam jangka waktu 5 (lima) tahun; 4.
Merupakan dasar evaluasi dan laporan pelaksanaan atas kinerja 5 (lima) tahun dan tahunan RPJMD Kabupaten Seruyan Tahun 2013-2018 merupakan dasar untuk mengevaluasi dan laporan atas hasil kinerja Kepala Daerah terpilih untuk masa 5 (lima) tahun dan tahunan, dimana visi dan misi pembangunan yang ingin dicapai selaras dengan tujuan, sasaran, strategi, arah kebijakan dan kebijakan umum serta program-program prioritas kepala daerah terpilih;
5.
Sasaran dan indikator kinerja yang tercantum dalam Dokumen RPJMD adalah sasaran dan indikator kinerja Kabupaten Seruyan. SKPD sebagai instansi pelaksana wajib mendukung tercapainya sasaran yang telah ditetapkan dalam dokumen tersebut, disamping merumuskan sasaran dan indikator kinerja bagi kepentingan masing-masing SKPD berdasarkan tugas dan fungsinya masing-masing;
6.
Seluruh SKPD merumuskan dan menetapkan program dan kegiatan dalam rangka mendukung terwujudnya visi dan misi yang telah ditetapkan dalam dokumen RPJMD ini berdasarkan kebutuhan masing-masing SKPD serta mengacu pada peraturan perundangundangan yang berlaku; dan
7.
Hasil pelaksanaan program dan kegiatan oleh seluruh SKPD setiap tahunnya merupakan perwujudan dari pelaksanaan RPJMD yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam penyusunan rencana kerja pembangunan selanjutnya.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018
XI-1
BAB XI PENUTUP
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Seruyan Tahun 2013-2018 ini menjadi landasan dan rujukan penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) untuk masa 5 (lima) tahun yaitu Tahun 2013-2018. Dokumen RPJMD juga menjadi pedoman penyusunan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) sebagai dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk waktu 1 (satu) tahun. Program prioritas pembangunan yang termuat dalam RPJMD menjadi pedoman bagi penyusunan program dan kegiatan tahunan sebagaimana termuat dalam RKPD. RKPD merupakan rencana tahunan yang digunakan sebagai dasar bagi menyusun Rencana Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kabupaten Seruyan. Rencana Kerja Pembangunan Daerah sebagai pelaksanaan tahunan dari RPJMD 2013-2018, harus dikendalikan dan dievaluasi oleh Bupati dan Wakil Bupati. Pelaksanaan pengendalian dan evaluasi tersebut untuk memastikan pencapaian target sasaran-sasaran pembangunan. Dengan demikian dapat diterapkan dan diwujdukan visi Kabupaten Seruyan 2013-2018: “MENEMBUS KETERISOLASIAN DAERAH DARI ARUS BARANG DAN JASA SERTA ARUS INFORMASI, MENYAMBUNG DISPARITAS PELAYANAN ANTARA DAERAH HILIR DAN DAERAH HULU, GUNA MENGANTAR MASYARAKAT SERUYAN MENJADI SEJAHTERA DAN BERKEADILAN”.
RPJMD Kabupaten Seruyan 2013‐2018